WorldWideScience

Sample records for kacang tanah di

  1. Rancang bangun mesin penyangrai kacang tanah pada Industri Mochi di Sukabumi

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Silvi Ariyanti

    2018-01-01

    Full Text Available Abstrak Banyaknya penggunaan kacang tanah yang disangrai untuk diolah menjadi Tingting Gepuk sebagai isi dari kue Mochi sehingga kacang tanah merupakan bahan utama kedua yang banyak digunakan dalam produksi kue Mochi selain dari tepung ketan. Dalam proses pembuatan Titing Gepuk kacang tanah harus disangrai selama 30 menit dengan kapasitas penyangraian 20 Kg/jam. Proses penyangraian kacang tanah dilakukan dengan menggunakan dua buah kuali dan dua buah kompor. Selama proses penyangraian kacang harus terus diaduk tanpa henti oleh satu orang tenaga kerja dengan menggunakan kedua tangannya kanan dan kiri. Hal ini dilakukan karena apabila pekerja berhenti mengaduk karena kelelahan maka kacang akan hangus. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah bagaimana rancang bangun dan pembuatan mesin penyangraian kacang tanah dengan kapasitas 2 kg/proses untuk menunjang produksi kue Mochi di Sukabumi. Berdasarkan persyaratan teknologi tepat guna bagi industri kecil, antara lain: biaya operasinya terjangkau oleh industri kecil; bentuknya menarik, ergonomis, sederhana; mudah dioperasikan, dirawat, dan aman, dapat meningkatkan mutu produk, dapat mengurangi kelelahan dari pekerja. Metode perancangan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari perencanaan, pengembangan konsep dan perancangan detail. Dan hari hasil penelitian ini telah dihasilkan disain mesin penyangaraian kacang tanah yang dapat mengurangkan beban kerja pada pekerja penyangraian, pengurangan hawa yang disebabkan oleh proses penyangraian, meningkatkan produktivitas yang disebabkan banyaknya kacang yang hangus, kacang yang dihasilkan dari proses penyangraian yang dihasilkan telah bersih dari dari kulit ari. Kata kunci: Penyangrai, kacang tanah, ergonomis Abstract The amount of use of peanuts roasted to extract the contents of Tingting Gepuk as mochi cake so that the peanut is the main ingredient is widely used both in the production of Mochi Cake apart from glutinous rice flour. In the

  2. Aplikasi Pupuk Kandang Kotoran Ayam pada Tanaman Kacang Tanah (Arachis Hypogeae L.

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Neni Marlina

    2015-09-01

    Full Text Available Pupuk kandang kotoran ayam diharapkan dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah, sehingga dapat menyuburkan tanah dan membantu dalam menyumbangkan unsur hara yang dapat digunakan dalam meningkatkan hasil kacang tanah.  Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan takaran pupuk kandang kotoran ayam yang tepat dalam meningkatkan produksi tanaman kacang tanah. Penelitian ini telah dilaksanakan di kebun petani di Desa Payakabung Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir dari bulan Januari sampai dengan April  2014. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK dengan tiga perlakuan dan delapan kelompok, sehingga berjumlah 24 petak penelitian dan setiap petak diambil 10 tanaman sebagai sampel .  Perlakuannya adalah takaran pupuk kandang kotoran ayam 5, 10 dan 15 ton ha-1.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa takaran pupuk kandang kotoran ayam sebanyak 10 ton ha-1 memberikan pertumbuhan dan produksi terbaik dengan ditunjukkan produksi per petak sebesar 2,73 kg petak-1.Poultry manure is expected to improve soil physical, chemical and biological properties. It can improve soil fertility and help in nutrients contribution that can be used to increase the yield of peanut. This study aimed to get the right dose of poultry manure fertilizer in increasing the production of ground peanut plants. This research was conducted in farmyard in the North Indralaya Payakabung District of Ogan Ilir from January to April 2014. The design used in this study was a randomized block design with three treatments and eight groups, thus consisting 24 research plots and each plot was taken as a sample of 10 plants. The treatments of poultry manure fertilizer rate 5, 10 and 15 ton ha-1. The results showed that poultry manure fertilizer rate as much as 10 tons ha-1 gave the best growth and production of 2.73 kg per plot.

  3. KARAKTERISTIK TANAH DI BAWAH TEGAKAN JENIS VEGETASI MANGROVE DAN KEDALAMAN TANAH BERBEDA SEBAGAI INDIKATOR BIOLOGIS UNTUK TANAH TAMBAK DI KABUPATEN MAMUJU PROVINSI SULAWESI BARAT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Akhmad Mustafa

    2011-04-01

    Full Text Available Kondisi lahan mangrove sangat ekstrem, sehingga vegetasi yang tumbuh merupakan vegetasi yang telah beradaptasi dan berevolusi dengan kondisi tersebut. Oleh karena itu, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik tanah di bawah tegakan vegetasi mangrove dan kedalaman tanah berbeda yang dapat dijadikan indikator biologis untuk memprediksi karakteristik tanah untuk budidaya tambak. Pengukuran dan pengambilan contoh tanah dilakukan di bawah tegakan paku laut (Acrostichum aureum, bakau (Rhizophora apiculata, api-api (Avicennia alba, dan nipah (Nypa fruticans masing-masing pada kedalaman tanah 0-0,25 m dan 0,50-0,75 m di hutan mangrove Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat. Kualitas tanah yang diukur langsung di lapangan adalah pHF, pHFOX, dan potensial redoks, sedangkan yang dianalisis di laboratorium adalah kandungan air, pHKCl, pHOX, SP, SKCl, SPOS, TPA, TAA, TSA, pirit, karbon organik, N-total, PO4, Fe, Al, tekstur, dan nilai n. Analisis ragam dilakukan untuk mengetahui perbedaan kualitas tanah antar vegetasi mangrove pada kedalaman yang sama, sedangkan Uji T dilakukan untuk mengetahui perbedaan kualitas tanah antar kedalaman pada vegetasi mangrove yang sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tegakan bakau, api-api, nipah, dan paku laut yang tumbuh pada tanah sulfat masam Kabupaten Mamuju diklasifikasikan sebagai Sulfaquent dan Sulfihemits untuk kategori Kelompok Besar. pHF tanah pada vegetasi dan kedalaman tanah yang berbeda relatif sama, tetapi peubah kemasaman tanah lainnya menunjukkan bahwa tanah vegetasi paku laut memiliki potensi kemasaman yang lebih rendah dibandingkan dengan vegetasi lainnya. Kesuburan dan sifat fisik tanah vegetasi paku laut lebih mendukung untuk lahan budidaya tambak daripada vegetasi lainnya (bakau, api-api, nipah. Kualitas tanah pada setiap vegetasi relatif sama pada kedua kedalaman, kecuali tanah vegetasi paku laut dan api-api yang memiliki pH dan kandungan PO4 yang

  4. IDENTIFIKASI KOMODITI UNGGULAN PADA SEKTOR PERTANIAN DI KABUPATEN INDRAGIRI HILIR PROVINSI RIAU

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sisca Vaulina

    2016-12-01

    Full Text Available Setelah otonomi masing-masing daerah memiliki lebih dari kebebasan dalam menentukan komoditas yang diprioritaskan dalam pembangunannya. Salah satu potensi di Kabupaten Indragiri Hilir adalah pertanian. Untuk pertanian diperlukan identifikasi komoditas pertanian utama yang akan dikembangkan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi komoditas pertanian utama terlihat dari dasar komoditas pertanian, spesialisasi dan lokalisasi komoditas pertanian yang diprioritaskan untuk dikembangkan di Kabupaten Indragiri Hilir. Penelitian menggunakan metode studi kasus, data yang digunakan adalah data dari tahun 2014-2015, menggunakan analisis ekonomi LQ regional, spesialisasi quotient dan lokalisasi quotient. Hasil penelitian menunjukkan komoditas di Kabupaten Indragiri Hilir kering padi, kacang tanah, ubi kayu, pepaya, durian, mangga, kelapa, pinang, kelapa, sagu, domba, sapi dan perikanan umum. KS dan KL nilai kegiatan pertanian terspesialisasi di setiap kabupaten. Pengembangan prioritas komoditas padi kering, kedelai, kacang tanah, ubi kayu, pepaya, mangga, durian, jeruk, pinang, kakao, domba dan perikanan umum. Kata kunci : Komoditas Unggulan, Komoditas Pertanian

  5. KANDUNGAN KADMIUM (Cd PADA TANAH DAN CACING TANAH DI TPAS PIYUNGAN, BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (Cadmium (Cd Content in Soil and Earthworms in Piyungan Controlled Landfill Municipal Waste Disposal, Bantul Yogyakarta Special District

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Heny Mayasari Setyoningrum

    2014-10-01

    Full Text Available ABSTRAK Analisis kandungan logam berat cadmium (Cd pada tanah dan cacing tanah telah dilakukan di TPAS Piyungan Bantul untuk mengetahui tingkat pencemaran Cd dalam tanah. Penelitian dibagi menjadi penelitian di lapangan yang meliputi pengambilan sampel tanah-cacing tanah dan pengukuran parameter lingkungan, serta penelitian di laboratorium yang meliputi analisis kandungan kadmium, bahan organik dan tekstur tanah. Tingkat pencemaran kadmium ditentukan menggunakan Indeks Kontaminasi-Polusi. Hasil penelitian memperlihatkan kandungan kadmium pada tanah di TPAS Piyungan antara tidak terdeteksi (< 0.01 – 0.47 ppm. Kandungan kadmium di TPAS Piyungan lebih rendah dibandingkan jumlah maksimum kadmium yang diperbolehkan di tanah dan khusus untuk zona III dan zona I titik sampling 1 dan 2 lebih tinggi dari standar kandungan kadmium pada tanah yang bebas polusi, sedangkan kandungan kadmium pada tanah kontrol lebih rendah dibandingkan kandungan kadmium secara umum pada tanah bebas polusi tersebut. Kandungan kadmium dalam tanah di lokasi TPAS tidak selalu lebih tinggi bila dibanding kontrol. Cacing tanah mengandung kadmium antara 0.35 – 0.45 ppm, kandungan kadmium dalam cacing tanah di beberapa lokasi TPAS lebih rendah dibanding kontrol. Tingkat pencemaran kadmium di TPAS Piyungan berada pada tingkat kontaminasi sangat ringan hingga kontaminasi sangat berat. Lokasi TPAS yang masih aktif digunakan memiliki tingkat kontaminasi lebih tinggi bila dibanding lokasi lain. Rasio kadmium pada tanah dan cacing tanah di TPAS Piyungan adalah 0.13 : 1.75.   ABSTRACT Cadmium (Cd analysis has been done at Piyungan TPAS (Piyungan TPAS, stands for Tempat Pembuangan Akhir Sampah for knowing the level of Cd contamination insoil. The research was divided into in-sites study, which consisted of soil and earthworms sampling, and soil environmental factors measurement, and laboratory analysis, which consisted of cadmium content, organic compounds and soil textures analysis

  6. UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TAMBAK DI TANAH SULFAT MASAM DENGAN MENGURANGI UNSUR TOKSIK DARI PEMATANG

    OpenAIRE

    Brata Pantjara; Muhammad Natsir Nessa; Winarni Monoarfa; Iqbal Djawad

    2016-01-01

    Kegagalan budi daya udang windu di tambak tanah sulfat masam disebabkan adanya kelarutan unsur toksik dalam tambak yang diduga berasal dari pematang terutama pada saat hujan lebat. Oleh karena itu, dalam pemanfaatan untuk tambak di lahan semacam ini diperlukan upaya mencegah terjadinya kelarutan senyawa toksik tersebut melalui perbaikan pematang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi pematang tambak yang baik di tanah sulfat masam terhadap peningkatan kualitas air dan pertumbuhan ...

  7. KOMUNITAS ARTHROPODA TANAH DI KAWASAN SUMUR MINYAK BUMI DI DESA MANGUNJAYA, KECAMATAN BABAT TOMAN, KABUPATEN MUSI BANYUASIN, PROVINSI SUMATERA SELATAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Risda Muli

    2016-03-01

    Full Text Available Pencemaran tanah yang diakibatkan oleh penambangan minyak bumi berpengaruh terhadap lingkungan, vegetasi, dan kelimpahan arthropoda. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian dampak pencemaran minyak bumi di tanah terhadap komunitas Arthropoda. Penelitian dilakukan untuk mengetahui perbedaan struktur komunitas arhtropoda tanah di sekitar lokasi eksplorasi minyak bumi. Kelembapan, pH, suhu tanah, dan kadar TPH tanah diukur dan dianalisis untuk mengetahui pengaruhnya terhadap indeks keanekaragaman, dominansi, dan kemerataan arthropoda. Penelitian dilakukan di sumur minyak bumi Desa Mangunjaya Kecamatan Babat Toman pada tanggal 19-24 Februari 2015. Arthropoda dikoleksi menggunakan pit fall traps dan corong barlese-tullgren, pengambilan sampel dilakukan di 96 titik. Identifikasi arthropoda dilakukan di Laboratorium Entomologi Jurusan Hama Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian. Analisis kadar TPH tanah menggunakan metode Gravimetri dilakukan di Laboratorium Kimia Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata TPH dan pH tanah di lokasi eksplorasi minyak bumi yang dilakukan oleh Pertamina EP Asset 1 Field Ramba lebih rendah daripada eksplorasi oleh masyarakat. Kelembaban dan suhu tanah di lokasi eksplorasi oleh Pertamina EP Asset 1 Field Ramba lebih tinggi daripada di lokasi eksplorasi masyarakat. Kadar TPH, pH, kelembaban, dan suhu tanah tidak berpengaruh terhadap indeks keanekaragaman, dominansi, dan kemerataan arhtropoda. Rata-rata indeks keanekaragaman arthropoda tergolong rendah dengan nilai indeks kurang dari 1. Soil contamination caused by the extraction of petroleum affects the environment, vegetation, and abundance of arthropods. Therefore, it is necessary to study the impact of oil pollution on the ground against arthropod community. The research has conducted to determine the differences of terrestrial arthropod around petroleum exploration. Moisture, pH, temperature, and soil TPH (Total Petroleum Hydrocarbon

  8. GROUND WATER ASSESSMENT IN AGRICULTURAL AREA, CASE STUDY FROM MACHANG-MALAYSIA (Penilaian Air Tanah di Daerah Pertanian, Studi Kasus di Machang Malaysia

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nur Islami

    2010-11-01

    Full Text Available ABSTRACT The study area is located in Machang, North Kelantan - Malaysia. The North Kelantan plain is covered with Quaternary sediments overlying granite bedrock. The drainage system is dendritic with the main river flowing into the South China Sea. Hydrogeochemical method was used to study groundwater of shallow aquifer characters within the area. Based on water samples analysis collected from the study area, it can be deduced that the cations and anions concentration are good for domestic use except in the southern region which the nitrate concentration is higher (more than 20 mg/l compared to the northern region (relatively zero. The areas that possibly possess nitrate-contaminated groundwater have been mapped along with groundwater flow patterns. The southern and middle part of the study area has an east to west groundwater flow pattern, making it impossible for contaminated water from the southern region to enter the northern area, despite in the northern area has lower elevation. ABSTRAK Lokasi area studi adalah berada di Machang, Kelantan Utara – Malaysia. Dataran tanah wilayah Kelantan Utara dilapisi oleh batuan Sedimen Kuarter yang mana batuan granit sebagai batuan dasar. Sistem pengairan adalah berbentuk jaringan dendritik dengan sungai utama mengalir ke Laut Cina Selatan. Metoda hydrogeochemical digunakan untuk mempelajari karakter air tanah dari akuifer dangkal untuk keseluruhan area studi. Berdasarkan pada analisa air yang diperoleh dari area studi, dapat disimpulkan bahwa konsentrasi kation dan anion baik digunakan untuk kehidupan sehari hari kecuali air tanah di area sebelah selatan yang mana kandungan nitratnya tinggi (lebih dari 20 mg/l dibandingkan di area sebelah utara (hampir tidak ada kandungan nitrat. Area yang memungkinkan memiliki konsentrasi nitrat pada air tanah dipetakan dengan kombinasi pola aliran air tanah. Pola aliran air tanah di area belahan selatan dan bagian tengah adalah dari timur ke barat yang mana tidak

  9. PEMBATASAN HAK BAGI PEMILIK SERTIFIKAT HAK MILIK ATAS TANAH DI WILAYAH ADAT KEBIRANGGA KECAMATAN MAUKARO KABUPATEN ENDE (STUDI DI WILAYAH ADAT KEBIRANGGA KECAMATAN MAUKARO KABUPATEN ENDE

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Maria Cicilia Pricemarina

    2016-03-01

    Abstrak Pendaftaran hak atas tanah bertujuan agar para pemegang hak atas tanah akan dengan mudah membuktikan bahwa dirinya sebagai pemegang hak serta dapat memberikan jaminan kepastian hukum dan perlindungan hukum bagi pemegang hak. Namun di wilayah adat Kebirangga terdapat pembatasan hak bagi pemilik sertifikat hak milik atas tanah di wilayat adat Kebirangga karena tanah diperoleh berdasarkan pembagian tanah ulayat oleh Mosalaki, sehingga fai wazu ana azo (warga adat hanya dipandang sebagai penggarap tanpa mempunyai hak untuk mengalihkan hak atas tanah tersebut ( menjual atau menjaminkan pada Bank hal ini bertentangan dengan ciri dari hak Milik dalam ketentuan Peraturan perundang-undangan yaitu hak milik adalah hak untuk menikmati suatu benda/ tanah dengan sebebas-bebasnya dijadikan jaminan utang dengan dibebani Hak Tanggungan bisa dialihkan atau beralih kepihak lain, dapat dilepas secara suka rela serta dapat diwakafkan asal tidak bertentangan dengan undang-undang atau peraturan lainnya dan tidak mengganggu hak orang lain. Dalam Jurnal ini Peneliti menggunakan metode penelitian socio legal research, yang merupakan penelitian yang menitik beratkan perilaku individu atau masyarakat dalam kaitannya dengan hukum. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa di wilayah adat Kebirangga di Kecamatan Maukaro belum mampu menghilangkan peran hukum adat khusus dalam penguasaan hak atas tanah dari Mosalaki sebagai Kepala adat, meskipun telah ada sertifikat hak milik atas nama masing-masing orang (fai wazu ana azo, sehingga hak milik masih menjadi hak Mosalaki yang berlaku hingga saat ini, merupakan fakta masih adanya pertentangan akan kepemilikan berdasarkan ketentuan hukum positif dalam kepastian hukum antara hukum positif dan hukum adat. Kata kunci: pembatasan hak, sertifikat hak milik atas tanah, hak menguasai oleh mosalaki (kepala adat

  10. Kualitas Air Tanah di Tiga Ibu Kota Kecamatan (Kutowinangun, Prembun dan Kutoarjo dan Kaitannya dengan Sanitasi Lingkungan Sekitar

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    S Sudarmadji

    2016-12-01

    Full Text Available Air tanah masih merupakan sumber air untuk keperluan sehari-hari bagi penduduk perkotaan, lebih-lebih kota kecil pada umumnya. Sumber daya air menunjukkan gejala penurunan kualitas yang disebabkan oleh dampak berbagai macam kegiatan yang menghasilkan limbah dan sistem sanitasi lingkungan yang kurang baik. Daerah-daerah perkotaan yang terletak di dataran alluvial pantai dapat merupakan daerah yang rawan terhadap pencemaran air tanah. Tiga ibu kota kecamatan, yaitu Kutowinangun dan Prembun, Kabupaten Kebumen dan Kutoarjo Kabupaten Purworejo yang terletak saling berdekatan diteliti untuk mengetahui kualitas air tanah yang merupakan sumber air domestik penduduknya dalam kaitannya dengan kondisi sanitasi lingkungan serta persepsi masyarakat terhadap pencemaran sumber air tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan mengadakan pengamatan di lapangan wawancara dengan penduduk serta analisis laboratorium terhadap sampel air tanah yang diambil. Hasil analisis laboratorium menunjukkan gejala kualitas air di tiga kota tersebut sudah memperlihatkan gejala penurunan, walaupun belum sampai melampaui ambang batas baku mutu air Golongan B. Penurunan tersebut terlibat dengan tingginya kadar NO2, SO4, Cl, COD dan bakteri coli. Diperkirakan bahwa tingginya kadar zat tersebut terkait dengan masalah limbah yang dibuang, yang didukung oleh sanitasi lingkungan yang masih belum baik. Kadar NO2 dan NO3 cenderung lebih tinggi di daerah pusat kota yang merupakan pusat aktivitas penduduk, dibandingkan dengan daerah pinggir kota. Limbah dari aktivitas kegiatan penduduk di pusat-pusat pelayanan umum, termasuk juga dari sarana transportasi di jalan raya dapat merupakan sumber pencemar air tanah. Bakteri coli pada umumnya tinggi di ketiga kota yang diteliti, melebihi 2400 MPN/100ml. Angka COD yang tinggi teramati didalam air tanah Kutowinangun dan Prembun, lebih dari 25% sampel di kedua kota ini memiliki COD diatas 10 mg/l, sedangkan di Kutoarjo relatif lebih rendah. Hal yang

  11. TRANSPARANSI PEMERINTAH DALAM PELAYANAN SERTIFIKAT TANAH DI KOTA MAKASSAR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Fadli Fadli

    2014-10-01

    Full Text Available This study aims to identify the process of land services in serving the people in charge of land titles in Makassar, the proliferation of land without a certificate becomes a problem for society. This type of research is qualitative deskriftip which give an idea or an exact explanation objectively related to the actual state of the object that diteliti.Jenis data used consist of primary data, interviews and direct observation in the field and secondary data sourced from books, documents / notes / reports and legislation relating to issues diteliti.Dari research result shows the implementation of the People for Land Certification Service (Larasita in Makassar been transparent or open but less effective. This is caused because the indicator execution and settlement services in terms of time, where the completion of the certifiPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi proses pelayanan pertanahan dalam melayani masyarakat mengurusi sertifikat tanah di Makassar, menjamurnya tanah-tanah tanpa sertifikat menjadi permasalahan bagi masyarakat. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriftip yaitu memberikan gambaran atau penjelasan yang tepat secara objektif terkait keadaan yang sebenarnya dari objek yang diteliti.Jenis data yang digunakan terdiri dari data primer yaitu wawancara dan observasi langsung dilapangan dan data sekunder yang bersumber dari buku-buku, dokumen/catatan/laporan dan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.Dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukan pelaksanaan Layanan Rakyat untuk Sertifikasi Tanah (Larasita di Kota Makassar sudah Transparan atau terbuka namun kurang efektif. Hal ini diakibatkan karena indikator pelaksanaan dan penyelesaian pelayanan dari segi waktu, dimana penyelesaian sertifikasi dan pelaksanaan Larasita tidak sesuai dengan ketentuan yang telah dibuat sebelumnya.cation and implementation Larasita not in accordance with the provisions that have been made

  12. ASPEK SOSIAL EKONOMI DAN PENYERTIFIKATAN TANAH (KASUS DAERAH KECAMATAN SALAM KABUPATEN SLEMAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Su Ritohardoyo

    2016-10-01

    Full Text Available ABSTRAK Pemilikan tanah sangat rawan terhadap terjadinya sengketa di masyarakat perkotaan maupun perdesaan. Konsekuensinya, pemilik tanah sangat mutlak memiliki sertifikat tanah. Namun demimian, banyak tanah di perdesaan belum atau tidak bersertifikat, akibat sebagian besar pemilik tanah menghadapi banyak kendala sosial ekonomi untuk mensertifikatkan tanah. Pemasalahan ini mendasari tujuan pene,itian untuk mengungkap keterkaitan dengan faktor-faktor sosial ekonomi pemegang hak tanah dengan minat penyertifikatan tanah yang dikuasai, antar daerah yang berbeda aksesbilitasnya terhadap kota. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Salam menggunakan metode survei. Responden penelitian adalah kepala keluarga (KK penguasa tanah baik yang sudah atau belum memiliki sertifikat tanah. Penentuan sampel secara quota sampling berdasar tingkat aksesbilitas desa terhadap kota. Jumlah sampel responden secara total 120 KK, yang diambil 60 KK di setiap sampel desa yang berbeda aksesbilitas. Data identitas sosial ekonomi rumah tangga, persepsi tentang sertifikat tanah, dan minat untuk mensertifikatkan tanah, dikumpulkan menggunakan teknik wawancara terstruktur. Analisis data menggunakan uji statistic analisi regresi ganda dan uji beda rata-rata yakni uji ‘t’. Hasil penelitian menunjukkah bahwa luas tanah hak rakyat yang bersertifikat baru sekitar 58 persen. Pelaksanaan program penyertifikatan tanah secara masal belum sepenuhnya berhasil, ditunjukkan dari tanah bersertifikat di daerah aksesbilitas rendah, lebih sedikit (29% daripada di daerah aksesbilitas tinggi (71%. Tingkat pengetahuan masyarakat tentang sertifikat tanah, sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan di setiap daerah yang berbeda aksesbilitas. Tingkat persepsi masyarakat terhadap biaya pengurusan dan waktu penyelesaian sertifikat tanah, secara keruangan bervariasi. Pengaruh tingkat pendidikan terhadap persepsi, hanya berlaku pada masyarakat di daerah aksesbilitas rendah; sedangkan pengaruh

  13. APLIKASI SISTEM INFORMASI PERTANAHAN BERDASARKAN JENIS-JENIS HAK ATAS TANAH DI KANTOR PERTANAHAN KOTA SURABAYA II (STUDI KASUS KELURAHAN GENTENG, KECAMATAN GENTENG, SURABAYA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ery Abdul Baary

    2015-02-01

    Full Text Available Di Kantor Pertanahan Kota Surabaya II, sistem informasi pertanahan belum diterapkan, jadi untuk melaksanakan tugasnya hanya menggunakan sebatas peta digital, maka dari itu perlu adanya sistem informasi pertanahan yang terpadu dan mutakhir untuk mendukung dan mengoptimalkan pengelolaan sistem informasi pertanahan di Kota Surabaya II.Pada penelitian ini akan dilakukan pembuatan sistem informasi pertanahan berdasarkan jenis hak atas tanah dengan menggunakan peta digital Kelurahan Genteng, Kecamatan Genteng, Surabaya skala 1:1000, citra Quickbird 2010, database mengenai bidang tanah dan data hasil survey. Pengolahan data menggunakan software utama Autodesk Land Dekstop 2009, ArcGIS 9.3. Pembuatan program aplikasi menggunakan software Visual Basic 6.0 yang dilengkapi dengan software tambahan MapObject 2.2.Dari hasil pembuatan Sistem informasi pertanahan di Kelurahan Genteng, Program ini mampu mengidentifikasi informasi bidang tanah mengenai jenis hak atas tanah yang meliputi 224 bidang tanah yang terdiri dari 132 bidang tanah atas hak guna bangunan, 89 bidang tanah atas hak milik, dan 3 bidang tanah atas hak pakai, serta dilengkapi dengan buku panduan sehingga dapat digunakan untuk membantu dalam pengambilan kebijakan dalam rencana pelaksanaan program inventarisasi penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah.

  14. Keanekaragaman makrofauna tanah pada lahan tanaman padi dengan sistem rotasi dan monokultur di Desa Banyudono, Boyolali

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    AYU OKTARIANA VIDYA

    2014-05-01

    Full Text Available Vidya AO, Sugiyarto, Sunarto. 2013. Diversity of soil macrofauna on the ricefield with rorarion and monoculture systems in Banyudono Village, Boyolali. Bioteknologi 11: 19-22. Makrofauna tanah berperan penting dalam menjaga kesuburan tanah persawahan. Perbedaan sistem pengelolaan lahan mempengaruhi populasi dan komposisi makrofauna tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indeks keanekaragaman makrofauna tanah pada lahan tanaman padi dengan sistem rotasi dan monokultur di Desa Banyudono Boyolali, Jawa Tengah. Koleksi makrofauna dalam tanah dilakukan dengan metode hand sorting. Lokasi sampling ditentukan dengan metode purposive sampling, yang masing-masing stasiun terdapat 5 titik sampling. Indeks dinyatakan dengan indeks keanekaragaman Simpson. Perbandingan studi komunitas antar penggunaan lahan dinyatakan dengan Indeks Similaritas Sorensen. Hubungan antara keanekaragaman makrofauna tanah dengan faktor lingkungan abiotik dianalisis dengan korelasi Pearson. Berdasarkan penelitian ini ditemukan 3 phylum yaitu annelida, arthopoda dan mollusca. Indeks keanekaragaman makrofauna dalam tanah tertinggi adalah pada lahan tanaman padi monokultur umur 80 hari (0,66. Berdasarkan hasil korelasi pearson menunjukkan bahwa indeks keanekaragaman makrofauna dalam tanah berhubungan kuat dengan suhu tanah (-0,732.

  15. UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TAMBAK DI TANAH SULFAT MASAM DENGAN MENGURANGI UNSUR TOKSIK DARI PEMATANG

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Brata Pantjara

    2016-11-01

    Full Text Available Kegagalan budi daya udang windu di tambak tanah sulfat masam disebabkan adanya kelarutan unsur toksik dalam tambak yang diduga berasal dari pematang terutama pada saat hujan lebat. Oleh karena itu, dalam pemanfaatan untuk tambak di lahan semacam ini diperlukan upaya mencegah terjadinya kelarutan senyawa toksik tersebut melalui perbaikan pematang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi pematang tambak yang baik di tanah sulfat masam terhadap peningkatan kualitas air dan pertumbuhan serta sintasan udang windu. Penelitian dilakukan di Instalasi Tambak Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau, Maros. Sebanyak 9 tambak berukuran luasan 800 m2 dan padat penebaran tokolan udang windu 5 ekor/m2. Pemeliharaan terhadap hewan uji dilakukan selama 12 minggu. Perlakuan kondisi pematang adalah pematang yang dilapisi kapur (A; Pematang yang permukaannya ditambah dolomit (B; Pematang yang permukaannya dilapisi plastik (C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tambak dengan kondisi pematang pada A dan C menghasilkan kualitas air yang lebih baik dibandingkan B. Semua perlakuan kondisi pematang menunjukkan tidak berbeda nyata (P>0,05 terhadap pertumbuhan udang windu. Kondisi pematang pada perlakuan A dan C di tambak tanah sulfat masam berpengaruh nyata (P0.05. The pond dyke condition to A and C treatments in acid sulphate soil was significantly (P<0.15 to compare with B treatment to survival rate. The survival rate was obtained by the end of research each to the A and C treatments were 29.86% and 28.82% and B treatment was 6.1%.

  16. Pemanfaatan Vinasse -Limbah Industri Alkohol- untuk Perbaikan Sifat Fisik Tanah dalam Pengembangan Tebu (Saccharum officinarum L di Lahan Pasir Pantai

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    M. Zulfan Arrodli

    2016-05-01

    Full Text Available Lahan pasir pantai merupakan lahan bermasalah untuk pertanian karena sifat tanahnya tidak mendukung pertumbuhan tanaman dan vinasse merupakan limbah industri ethanol yang jumlahnya sangat besar yang apabila dibuang di lahan terbuka akan mencemari lingkungan. Penggunaan vinasse sebagai bahan perbaikan tanah tanpa memberikan pengaruh negatif kemungkinan dapat dikerjakan untuk tanah bertekstur kasar seperti tanah di lahan pasir pantai. Oleh karena itu dalam penelitian ini, vinasse akan dicoba digunakan untuk membudidayakan tebu pada media tanah yang diambil dari lahan pasir pantai. Penelitian menggunakan pendekatan percobaan pot faktorial 4x4 yang disusun dalam rancangan lingkungan acak lengkap dengan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian vinasse dengan dosis 60.000 l/ha hanya sekali pada awal penanaman tebu mampu memperbaiki kemampuan tanah menyimpan air. Vinasse terbukti tidak memberikan pengaruh kurang baik terhadap tanaman yang dibudidayakan, bahkan pemberian vinasse cenderung memperbaiki pertumbuhan tebu baik dilihat pada tinggi tanaman, diameter batang, berat kering akar dan tajuk, meskipun pengaruhnya tidak berbeda nyata.

  17. Masalah Tanah dan Krisis Lingkungan di Bali dalam Antologi Puisi Dongeng dari Utara Karya Made Adnyana Ole

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Puji Retno Hardiningtyas

    2016-06-01

    Full Text Available Penelitian ini bertujuan mendekripsikan masalah tanah dan krisis lingkungan di Bali dalam antologi puisi Dongeng dari Utara. Sumber data penelitian ini adalah sepuluh puisi bertema masalah tanah dan krisis lingkungan. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode pustaka dengan teknik catat. Metode analisis data yang digunakan adalah interpretasi dan pemahaman dengan teknik analisis konten. Teori yang digunakan adalah teori konflik dan ekokritik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik lingkungan di Bali berkembang sebab faktor pariwisata yang menggerus lahan pertanian di Bali. Sementara itu, krisis lingkungan di Bali merupakan masalah pokok dalam pemanfaatan lingkungan dan upaya pelestarian tanah sebagai unsur alam. Dengan demikian, kehadiran sastra, khususnya puisi, merupakan potret sosial tentang kondisi lingkungan yang terjadi di Bali. Kata-Kata Kunci: puisi, masalah tanah, krisis, lingkungan Abstract: This study aims to describe the land problem and the environment crisis in Bali in the anthology Dongeng dari Utara. The data sources of this research were ten poems themed on the land problem and environmental crisis. The data were collected through library method using recording technique. The data were analyzed by interpretation and understanding using content analysis technique. The theory used was the theory of conflict and ecocriticism. The result indicates that tourism is gradually destroying agricultural soils in Bali and therefore causing the number of environmental conflicts in Bali to grow. Meanwhile, the environmental crisis in Bali is the central issue in the use of the environment and the conservation of soil as a natural element. Thus, the presence of literature, especially poetry, is a social portrait of the environmental condition existing in Bali. Key Words: poetry, land problem, crisis, environment

  18. KAJIAN ANALISIS PERBANDINGAN JUMLAH PEMANFAATAN AIR TANAH

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Acep Hidayat

    2017-02-01

    Full Text Available Perkembangan pertumbuhan kota meningkat sehingga fenomena yang berkaitan dengan sumber daya air semakin meningkat. Pertumbuhan penduduk setiap tahun bertambah menyertai pertumbuhan kota, menjadikan pemanfaatan air tanah semakin meningkat. Fenomena yang terjadi adalah bahwa ketersediaan lahan untuk prosesnya terjadinya resapan air ke dalam tanah semakin berkurang, dimana luasan lahan yang ada sangat tidak mencukupi resapan air ke dalam tanah. Di samping itu, resapan air ke dalam tanah dipengaruhi tingkat permeabilitas dari jenis tanah pada lingkungan daerah sekitar resapan. Akibat dari jumlah resapan air ke dalam tanah yang tidak seimbang dengan jumlah pemakaian air tanah yang digunakan mengakibatkan terjadinya penurunan muka air tanah dengan disertai penurunan lapisan tanah. Bila hal ini terjadi secara terus menerus menjadikan elevasi permukaan tanah akan lebih rendah dari permukaan laut. Untuk mengantisipasi hal tersebut terjadi, maka penelitian ini melakukan kajian tingkat permeabilitas daya resap air untuk macam jenis tanah dengan melakukan tes-tes tanah, sehingga dapat diketahui titik imbang antara jumlah air tanah yang dapat diambil dengan air yang dapat meresap ke dalam tanah. Berdasarkan perhitungan curah hujan didapat bahwa besar curah hujan dalam satu tahun sebesar 54.56 m3/detik dan yang meresap hanya 5.37 m3/detik atau 9.84 %. Hal ini menunjukkan bahwa jenis tanah di sekitar wilayah penelitian berjenis lanau dan clay, sehingga mempunyai angka pori yang kecil. Dengan kondisi tersebut maka wilayah tersebut dapat diprogramkan dengan membuat folder-folder tampungan, sumur-sumur resapan, lubang-lubang biopori dan lainya.

  19. SISTEM PEMANTAU PERTUMBUHAN POHON DI AREA HUTAN PENAMPUNG AIR TANAH MENGGUNAKAN METODE PENGINDERAAN JAUH (INDERAJA DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG DI WILAYAH PROVINSI JAWA TENGAH

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Cahaya Jatmoko

    2015-05-01

    Full Text Available Salah satu penyebab terjadinya tanah longsor dan banjir adalah rusaknya kawasan hutan, namun karena illegal logging , pembukaan ilegal taman , dan perambahan hutan memicu pencabutan hak pengusahaan hutan ( HPH , yang diserahkan kepada kendali lokal , tapi tidak berjalan dengan baik . Dari area data akses terbuka pada tahun 2010 ada sekitar 20 juta hektar dan tidak ditindaklanjuti pengelolaannya.Hutan yang telah mengalami kerusakan akibat penebangan liar perlu direhabilitasi.Dengan menggunakan data spasial ini , kegiatan rehabilitasi dapat diidentifikasi dan dimonitor dengan lebih baik. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dibutuhkan sebuah sistem yang dapat memantau kegiatan rehabilitasi yang dalam penelitian ini menggunakan data Landsat TM, Data penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis ( GIS merupakan suatu metode yang dapat diterapkan bersama-sama , untuk memantau dan menganalisa data dengan cepat dan akurat . Penelitian ini menggunakan data penginderaan jauh dengan mengumpulkan fitur tutupan lahan di daerah tertentu yang terjangkau ke seluruh pelosok area hutan penampung air tanah di Provinsi Jawa Tengah . Sistem Informasi Geografis digunakan untuk menangkap dan menganalisa data pertumbuhan pohon . Hasil yang diharapkan adalah terwujudnya sistem informasi geografis yang dapat memantau pertumbuhan pohon di area hutan penampung air tanah di wilayah Provinsi Jawa Tengah. Kata Kunci : data spasial, Landsat TM, Remote Sensing

  20. Pembuatan Meringue Pavlova Mengunakan Air Rendaman Kacang Chickpeas Sebagai Pengganti Putih Telur

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Chairul Salim

    2018-04-01

    Full Text Available Abstrak Meringue adalah campuran dasar putih telur yang dikocok bersama gula hingga mengembang. Teksturnya yang creamy membuatnya menjadi favorit bagi terciptanya beberapa produk pastry lainnya seperti pavlova, mousse, baked alaska, macaron, souffle, dacquoise dan bahkan sponge cake. Pavlova adalah makanan penutup yang terbuat dari meringue lalu diisi dengan pastry cream dan dihias dengan menggunakan stroberi dan atau kiwi dan markisa pure. Meski menggunakan putih telur, sebenarnya masih ada sekelompok orang yang belum bisa menikmati produk meringue dan olahan yang lezat. Beberapa dari orang-orang yang alergi terhadap telur atau yang mengadopsi gaya hidup vegan. Alergi telur biasanya disebabkan oleh kandungan protein telur yang terkandung dalam albumin. Chickpea memiliki kandungan gizi yang unik dibandingkan dengan kacang polong dan produk nabati lainnya, dalam buncis mengandung protein dengan proporsi lebih tinggi sekitar 17% -30%. Kandungan protein lain yang juga ditemukan pada buncis adalah albumin dan globulin. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian eksperimental. Dalam penelitian eksperimental ini, perancangan eksperimental yang dilakukan adalah pemanfaatan kacang tanah kacang tanah sebagai pengganti putih telur dalam pembuatan meringue pavlova. Perlakuan yang diberikan hanya satu yaitu 100% pengganti putih telur dengan kacang kacang kacang 100% sebagai bahan utama pembuatan pavlova meringue. Meringue pavlova yang terbuat dari 100% buncis memiliki kualitas yang bersaing dengan meringue pavlova yang terbuat dari 100% putih telur dan bisa diterima dengan baik oleh konsumen. Keywords: Meringue, Chickpeas, Pavlova Abstract Meringue is a basic mixture of egg whites whipped together with sugar until fluffy. Creamy texture makes it a favorite for creation into several other pastry products like pavlova, mousse, baked alaska, macaron, souffle, dacquoise and even sponge cake. Pavlova is a dessert made from meringue then

  1. STATUS KESUBURAN TANAH DI BAWAH TEGAKAN EUCALYPTUS PELLITA F.Muell: STUDI KASUS DI HPHTI PT. ARARA ABADI, RIAU (Soil fertility under Eucalyptus pellita F.Muell stands: Case study in PT. Arara Abadi, Riau

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Agung B. Supangat

    2013-03-01

    Full Text Available ABSTRAK Informasi status kesuburan tanah di hutan tanaman sangat diperlukan sebagai dasar penyusunan rencana teknik manipulasi lingkungan pertumbuhan seperti pemupukan dan tindakan silvikultur lainnya.  Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi status kesuburan tanah di bawah tegakan Eucalyptus pellita pada rotasi ketiga, melalui analisis sifat fisik, kimia dan biologi tanah.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah Typic Kandiudults pada lokasi HTI E. pellita rotasi ketiga di Perawang memiliki tingkat kesuburan yang rendah baik secara fisik, kimia maupun biologi, dan lebih rendah dibandingkan pada tanah di hutan alam. Kenaikan umur tanaman E. pellita membentuk ekosistem hutan yang semakin mantap bagi perbaikan sifat fisik, kimia dan biologi secara umum, yang ditunjukkan perbaikan sebagian besar dari  parameter yang diamati.  Berdasarkan hasil identifikasi status kesuburan tanah di atas, dalam pengelolaan tanah di lahan HTI, diperlukan perlakuan upaya manipulasi lingkungan pertumbuhan seperti pemupukan dan weeding secara tepat melalui uji coba dan penelitian yang lebih teknis baik dalam skala laboratorium maupun lapangan.  Untuk itu, disarankan adanya penelitian lanjutan untuk mengetahui tingkat kerentanan tanah di lahan HTI E. pellita baik secara hidrologis maupun keharaan pada masing-masing umur tanaman, sehingga upaya pengelolaan lahan tanaman menjadi lebih baik.   ABSTRACT Information on status of forest soil fertility in the plantation forest is needed as a basis for planning the manipulation techniques of growth environmental such as fertilization and other silvicultural techniques. The study aims to evaluate the soil fertility status under eucalyptus pellita stands on the third rotation, through the analysis of physical, chemical and biological soil properties. The results showed that the soil of Typic Kandiudults at E. pellita stands in Perawang on the third rotation has a low fertility level, physically, chemically and biologically

  2. Teknologi Hijau Warisan Nenek Moyang di Tanah Parahyangan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Handajani Asriningpuri

    2015-08-01

    Full Text Available Masyarakat tradisional umumnya tidak berkebutuhan majemuk; sederhana; bersahaja; dan menerima keberadaan alam sebagai sahabat, bahkan merupakan bagian kehidupannya. Keadaan ini terjadi di Kampung Naga, Garut, Tanah Parahyangan sebagai suatu kearifan lokal. Dari sudut pandang arsitektur, hal tersebut menginspirasi konsep perancangan. Penelitian ini, membuktikan dari sudut pandang ilmu lingkungan dan arsitektur tentang adanya kaitan kearifan lokal dengan teknologi hijau yang menerapkan “green concept”(ZEB – Zero Energy Building dan 3R – Reuse, Reduce, Recycle. Metoda yang dilakukan adalah metoda diskriptif kualitatif berdasarkan data primer dan sekunder hasil observasi lapangan dan literatur. Kemudian dikaji melalui teori Aarsitektur dan pendekatan Teknologi Hijau, dan dibuktikan melalui Greenship Home Assestment (ketentuan GBCI – Green Building Council Indonesia Hasil kajian dan temuan pemahaman kearifan lokal, akan menginspirasi, membangkitkan semangat hijau, dan menambah wawasan bagiperancang bangunan. Bagi para regulator (pemerintah daerah kearifan lokal harus di pertahankan dan dapat menyadarkan penduduk kampung Naga untuk tetap berkehidupan sesuai ketentuan yang di yakini. Kata Kunci : Green Concept, Kampung Naga, Kearifan lokal, Teknologi Arsitektur

  3. Kajian Tanah di Kawasan Penyangga (Buffer Zone) Taman Nasional Gunung Leuser Kecamatan Sei Bingei Kabupaten LangkatBerdasarkan Toposekuen

    OpenAIRE

    Anderson

    2012-01-01

    Penelitian dilaksanakan di daerah penyangga (buffer zone) Taman Nasional Gunung Leuser tepatnya di daerah Pamah Semilir Keeamatan Sei Bingei Kabupaten Langkat. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengklasifIkasikan tanah yang terdapat di kawasan penyangga (buffer zone) Taman Nasional Gunung Leuser pada toposekuen menurut Soil Taxonomy USDA 1998 sampai tingkat sub grup. 950303003

  4. Pemberian Biochar Dari Beberapa Bahan Baku Untuk Mengurangi Pencemaran Logam Berat Cd Di Tanah

    OpenAIRE

    Sinaga, Elfride

    2017-01-01

    120301076 Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis bahan baku biochar yang terbaik dalam mengurangi pencemaran logam berat Cd di tanah. Penelitian dilakukan di laboratorium menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) non faktorial dengan perlakuan kontrol, 3 jenis biochar dari bahan baku yang berbeda meliputi brangkasan jagung, jerami padi dan TKKS, sebanyak 5 ulangan. Parameter yang diamati adalah pH H2O, pH KCl, Cd ekstrak DTPA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga jenis biochar...

  5. Penapisan PGPF untuk Pengendalian Penyakit Busuk Lunak Lidah Buaya (Aloe vera di Tanah Gambut

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Supriyanto Supriyanto

    2009-12-01

    Full Text Available Aloe (Aloe vera planted in West Borneo peat soil is well known as having the best product quality in Indonesia. Soft rot disease is one of the constraints of Aloe cultivation on peat soil. Many methods have no significant result for controlling this disease. This research objectives are to obtain Plant Growth Promoting Fungi (PGPF for controlling Aloe bacterial soft rot in peat soil. The research was conducted in Clinical Laboratory of Plant Pathology and glass house of Faculty of Agriculture, Gadjah Mada University, Yogyakarta from October 2008 to September 2009. The methods included fungal isolation from peat land, hypovirulent and PGPF ability test, and biological control test in the glass house. Among 42 peat soil fungi tested, 28 isolates were hypovirulent and only 2 isolates i.e. SNTH001 (Penicillium sp. and SNTH003 (Aspergillus sp. showed the PGPF ability. Glass house trial showed that single application of SNTH001 and SNTH003 isolates were able to increase the growth of Aloe. In the biological control of Aloe soft rot disease test showed that the lowest intensity (25% might be obtained by using SNTH001 isolate.   Lidah buaya (Aloe vera asal tanah gambut Kalimantan Barat dikenal mempunyai kualitas terbaik di Indonesia. Penyakit busuk lunak yang disebabkan oleh bakterimerupakan salah satu kendala dalam pengembangan tanaman lidah buaya dilahan gambut dan beberapa cara pengendalian yang telah dilakukan belum memberikan hasil nyata. Penelitian ini bertujuan untuk mencari jamur asal tanah gambut yang mampu berperan sebagai Pemacu Pertumbuhan Tanaman untuk pengendalian penyakit busuk lunak di tanah gambut. Penelitian telah dilakukan di Laboratorium Ilmu Penyakit Tumbuhan Klinik dan Rumah Kaca Fakultas Pertanian UGM Yogyakarta dari bulan Oktober 2008 sampai September 2009, meliputi isolasi jamur dari tanah gambut, uji hipovirulensi dan uji kemampuan sebagai PGPF serta uji pengendalian hayati penyakit busuk lunak lidah buaya di rumah kaca. Dari

  6. Implementasi Data Mining Dalam Data Bencana Tanah Longsor Di Jawa Barat Menggunakan Algoritma Fp-Growth

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Castaka Agus Sugianto

    2017-11-01

    Full Text Available Jawa Barat merupakan salah satu zona rawan longsor di Indonesia. Pengurangan resiko bencana diantaranya adalah peringatan dini dengan langkah awal menganalisis data yang ada. Salah satu cara menganalisis data ini yaitu dengan teknik data mining. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola hubungan aturan assosiatif antara suatu kombinasi data dan membentuk pola kombinasi datasets dengan menggunakan algoritma Fp-growth dalam data bencana tanah longsor yang di dapat dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat periode data dari 2011 sampai dengan 2016. Hasil penelitian ini mendapatkan nilai confidence tertinggi sebesar 1 dengan premises malam, jalan rusak dan conclusion hujan deras dan premises tanah labil, korban jiwa, sore dengan conclusion hujan deras yang berarti keterkaitan satu kondisi dengan kondisi lain sebesar 100%. Untuk nilai support tertinggi dalam pola asosiatif didapatkan sebesar 0,629 dengan confidence 0,901 dengan premises rumah rusak dan conclusion hujan deras yang berarti 90% keterkaitan dengan kejadian 63% kemunculan.

  7. ISOLASI DAN IDENTIFIKASI KHAMIR SECARA MORFOLOGI DI TANAH KEBUN WISATA PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Jumiyati -

    2012-03-01

    Full Text Available Tujuan penelitian untuk mengisolasi dan mengidentifikasi khamir secara morfologi di tanah Kebun Wisata Pendidikan Unnes. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi FMIPA Unnes. Populasi penelitian adalah khamir di tanah Kebun Wisata Pendidikan Unnes. Sampel penelitian adalah isolat khamir yang diambil dengan teknik Purposive Sampling yaitu membagi kebun menjadi lima zona dan setiap zona diambil secara acak lima titik pengambilan kemudian dihomogenkan. Sampel dibawa ke Laboratorium untuk dilakukan isolasi, purifikasi dan identifikasi secara morfologi koloni dan sel. Simpulan penelitian ditemukan tujuh isolat khamir dan termasuk ke dalam lima genus yaitu Saccharomyces, Candida, Debaromyces, Brettanomyces dan Saccharomycodes. The purpose of the research was to isolate and to identify morphologically the individually-isolated yeasts from the soil of Biology Educational Garden Semarang State University. The exploration research was conducted in the Microbiology Laboratory Department of Biology, FMIPA Semarang State University. The yeasts were collected using purposive sampling technique in five zones and from each zone five random plots were selected to obtain the samples. Samples were isolated, purified and identified morphologically in terms of the colonies and the cells. Result revealed that seven isolated yeasts from five generas (Saccharomyces, Candida, Debaromyces, Brettanomyces, and Saccharomycodes had been collected from the soil of Biology Educational Garden Semarang State University.

  8. Analisis Hasil Filtering Karous-Hjelt Berdasarkan Beda Spasi Dalam Penggambaran Struktur Bawah Permukaan Tanah

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Miftakhul Maulidina

    2017-04-01

    Full Text Available Struktur penyusun tanah di setiap wilayah dapat digambarkan melalui pemodelan berdasarkan nilai resistivitas material penyusunnya. Tujuan penelitian ini membuat penggambaran struktur bawah permukaan tanah melalui filtering Karous-Hjelt dengan variasi spasi. Adapun spasi dalam pengambilan data di lapangan adalah spasi 1 meter dan spasi 0,5 meter pada masing-masing line. Penelitian ini sekaligus melengkapi hasil penelitian sebelumnya tentang penentuan struktur bawah permukaan tanah di sekitar Candi Gambar Wetan (Maulidina, 2015. Data yang dimasukkan merupakan data hasil pengukuran Very Low Frequency Electromagnetic di area Candi Gambar Wetan. Metode yang digunakan yaitu pengolahan data menggunakan filtering Karous-Hjelt untuk penggambaran struktur bawah permukaan tanah pada kedalaman 0 – 6 meter untuk dua jenis data berdasarkan variasi spasi. Hasil pengolahan menunjukkan penggambaran struktur bawah permukaan tanah spasi 0,5 m memiliki rentang nilai resistivitas yang lebih mendetail dibandingkan spasi 1 m. Hasil ini dapat menambah informasi dan bisa digunakan sebagai acuan dalam penelitian berikutnya.

  9. Pendugaan Sebaran Air Tanah Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas Konfigurasi Wenner dan Schlumberger di Kampus 2 Universitas Cokroaminoto Palopo

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rahma Hi. Manrulu

    2018-03-01

    Full Text Available Air sangat penting dalam kehidupan karena mahluk hidup tidak dapat hidup tanpa adanya air. Identifikasi untuk mengetahui keberadaan lapisan pembawa air pada kedalaman tertentu, dapat menggunakan metode geofisika yaitu metode geolistrik tahanan jenis konfigurasi Wenner dan Schlumberger. Prinsip metode resisitivitas adalah dengan mengalirkan arus listrik ke dalam bumi melalui kontak dua elektroda arus, kemudian di ukur distribusi potensial yang dihasilkan. Deposit glasial pasir dan kerikil, kipas aluvial dataran banjir dan deposit delta pasir semuanya merupakan sumber-sumber air yang sangat baik. Pada konfigurasi Wenner air tanah berada di permukaan sampai kedalaman 12 m, dengan jarak elektroda 17 – 31 m dan nilai Resistivitas 30 – 100 Ωm. kemudian kembali terlihat di jarak elektroda 39 – 72 m, dengan kedalaman dari permukaan sampai 12,3 m, sedangkan pada titik berbeda menggunakan konfigurasi Wenner terlihat air tanah dalam lapisan alluvial berada sekitar kedalaman 1,053 – 11,82 m. dengan nilai resistivitas 10 – 30 Ωm. hal tersebut di atas didasarkan karena sekitar lokasi penelitian terdapat beberapa batuan yang memiliki porositas dan permeabilitas yang bagus seperti pasir dan kerikil. serta dekatnya sumber air.

  10. TANAH LONGSOR : MEMPERKECIL RESIKO BENCANA MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS ( Studi Kasus : Kecamatan Kokap, Kulon Progo, DIY

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Agus Aan Jiwa Permana

    2012-03-01

    Full Text Available Setiap saat Indonesia mengalami ancaman bencana alam. Hal ini sudah dibuktikan dengan adanya bencana alam yang beruntun menimpa negara ini. Mulai dari tsunami, gunung meletus, banjir, tanah longsor, dan gempa. Dengan adanya hal-hal semacam ini, terpikirkan bagaimana caranya untuk melakukan pencegahan awal agar dampak kerugian material dan korban yang ditimbulkan dapat lebih diminimalisir. Misalnya saja bencana tanah longsor sering terjadi di Kabupaten Kulon Progo. Hal ini terjadi karena penambangan dan minimnya daerah tangkapan air sehingga menjadi penyebab maraknya kasus-kasus longsor di Kulon Progo baik karena aktivitas penambangan yang dilakukan legal atau ilegal. Khusus daerah yang menjadi sasaran penambangan emas di Yogya adalah Kecamatan Kokap. Sehingga menyebabkan banyak kejadian tanah longsor di daerah tersebut. Dengan kondisi daerah yang sering mengalami bahaya longsor, nampaknya perlu dikembangkan sebuah sistem informasi geografis yang dapat membantu dalam manajemen resiko bencana tanah tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo. Sehingga nantinya jika sistem ini dapat dikembangkan, dapat membantu melakukan analisis resiko dari dampak bencana tanah longsor di era cyber seperti saat ini. Lokasi yang menjadi titik rawan bencana, diharapkan dapat dideteksi dan hasilnya dapat dianalisis untuk kepentingan lebih lanjut. Hasil dari penelitian ini adalah sudah dapat menghasilkan peta bahaya longsor dalam tiga kategori yaitu tinggi, sedang, dan rendah.   Kata-kata kunci: Tanah Longsor,  Bencana Alam,  Sistem Informasi Geografis.

  11. ROLE OF SOIL AS A RESERVOIR OF DISEASE = PERAN TANAH SEBAGAI RESERVOIR PENYAKIT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Arief Nugroho

    2015-03-01

    Full Text Available ENGLISHAbstractSoil is home to biodiversity where 25% of the Earth’s species live in the soil. Soil can provide ecosystem function through complex interactions between organisms in the soil and the soil itself as soil formation, water filtration, as well as providing useful compounds. However, the soil can be a reservoir of disease in humans. This is because the soil is the recipient of the solid waste that causes contamination of soil that may contain hazardous organic and inorganic materials as well as pathogenic microorganisms. The spread of disease-causing agents through the soil can occur as a result of floods, strong winds or transporting soil from endemic areas to other regions. Pathogens that have caused the role of soil-borne diseases are divided into two groups: Euedaphic Pathogenic Organisms (EPOs and Soil Transmitted Pathogens (STP. Prevention efforts need to avoid the spread of disease from soil to human beings as to conduct remediation of soils contaminated with hazardous chemicals as well as efforts to provide a disinfectant, and sanitary environment to prevent contamination of pathogenic microorganisms in the soil.INDONESIANAbstrakTanah merupakan tempat tinggal bagi keragaman hayati dimana 25% dari spesies bumi tinggal di tanah. Tanah dapat berfungsi menyediakan ekosistem melalui berbagai interaksi yang kompleks antara organisme dalam tanah dan tanah itu sendiri seperti pembentukan tanah, penyaringan air, maupun penyediaan senyawa yang bermanfaat. Namun, tanah dapat menjadi reservoir penyakit pada manusia. Hal ini karena tanah adalah penerima limbah padat sehingga menyebabkan kontaminasi tanah yang dapat mengandung bahan organik dan anorganik berbahaya serta mikroorganisme patogen. Penyebaran agen penyebab penyakit melalui tanah dapat terjadi akibat banjir, tiupan angin kencang atau pengangkutan tanah dari daerah endemik ke daerah lainnya. Patogen yang mempunyai peran menyebabkan penyakit yang ditularkan melalui tanah di bagi

  12. PENGUKURAN NILAI TUKAR NELAYAN DI KABUPATEN TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Edi Budiono

    2016-06-01

    Full Text Available Penelitian  bertujuan untuk mengukur nilai tukar nelayan dan tingkat ekonomi kesejahteraan nelayan di Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan.  Metode yang digunakan adalah metode deskriptif.  Data yang didapat dengan metode survei,  sedangkan data sekunder  dari instansi pemerintah terkait.  Nilai tukar nelayan yang diukur selama bulan nopember 2012 – pebruari 2013.  Penelitian menggunakan formula Indeks Laspeyres yang dikembangkan dan pengujian dengan teori ekonomi kesejahteraan. Perhitungan nilai tukar nelayan dalam  penelitian didapatkan enam  formula, yaitu (1 NTN-pemilik  (2 NTN-perseorangan  (3 NTN-juragan (4 NTN-ABK terampil (5 NTN- ABK biasa  dan (6 NTN-tradisional.  Hasil penelitian memperlihatkan NTN Kabupaten Tanah Laut berada diatas seratus dan INTN berada diatas satu.  Sedangkan tingkat ekonomi kesejahteraan nelayan mengalami kenaikan. Purpose of the research was to measure trade turn and economic welfare of  fisherman living  in the Sea Land Regency  South Borneo Province.  The research use descriptive method in valving that primary data were obtained by survey and secondary data oven collected from relevant government agencies.  Exchange rate index of thratmen was measured during 4 months (November 2012 – February 2013.  Index formulation was developed Laspeyres the economic welfare of the fisherman. Analysis of fisherman trade term found 6 formulation, in cloding (1 NTN-owner (2 NTN-individual (3-NTN squire (4 NTN-skilled crew (5 NTN-ordinary crew and (6 NTN-traditional. Research results showed that NTN for Tanah Laut district was above 100  and INTN was above 1.  Eventhough economic welfare of fisherman was increase.

  13. PENGARUH SIFAT FISIK TANAH PADA KONDUKTIVITAS HIDROLIK JENUH DI 5 PENGGUNAAN LAHAN (STUDI KASUS DI KELURAHAN SUMBERSARI MALANG Effect of Soil Physical Properties on Saturated Hydraulic Conductivity in The 5 Land Use (A Case Study in Sumbersari Malang

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Elsa Rosyidah

    2013-11-01

    physical properties, SHC, water movement in soil, infiltration   ABSTRAK Pergerakan air dalam tanah jenuh akan mempengaruhi limpasan dan infiltrasi pada suatu daerah, sedangkan proses pergerakan air dalam tanah dipengaruhi oleh sifat-sifat fisik tanah. Perubahan penggunaan lahan sangat mempengaruhi sifat-sifat fisik tanah. Perubahan penggunaan lahan dan perbedaan sifat – sifat dasar tanah yang meliputi alih fungsi lahan yang semula ada vegetasi menjadi lahan yang tak ada atau minim vegetasi mengakibatkan laju infiltrasi dan perkolasi pada tanah menjadi berubah dan memungkinkan terjadinya proses infiltrasi yang cukup besar, menyebabkan semakin berkurangnya daerah resapan air hujan secara langsung dan penurunan ketersediaan air tanah. Pengukuran pergerakan air dalam tanah kondisi jenuh atau Konduktivitas Hidrolik Jenuh tanah (KHJ sangat penting karena KHJ berperan dalam penentuan limpasan air, infiltrasi, dan perkolasi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui besarnya nilai konduktivitas hidrolik jenuh tanah di berbagai penggunaan lahan dengan menggunakan metode constant head dan sifat fisik tanah meliputi tekstur tanah, berat isi, berat jenis, dan porositas di 5 penggunaan lahan pada 3 kedalaman tanah yang berbeda. Penelitian dilaksanakan di area Kelurahan Sumbersari pada bulan Desember 2008 hingga bulan Oktober 2009. Penelitian pengaruh sifat fisik tanah terhadap KHJ dengan menggunakan metode constant head pada 5 penggunaan lahan yaitu pemukiman penduduk (T1, lapangan (T2, kebun tomat (T3, semak belukar (T4, sawah irigasi (T5 pada 3 kedalaman yang berbeda yaitu 0-15 cm (K1, 15-30 cm (K2, dan 30-45 cm (K3. Sifat fisik tanah yang dianalisis antara lain tekstur tanah, berat isi, berat jenis, porositas, dan kadar air tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai KHJ tertinggi pada seluruh titik lokasi adalah lokasi sawah irigasi dengan kedalaman 30-45 cm. Faktor utama yang mempengaruhi nilai KHJ adalah nilai berat isi. Sifat-sifat fisik tanah yang mempengaruhi nilai KHJ

  14. KASUS KECACINGAN PADA MURID SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN MENTEWE, KABUPATEN TANAH BUMBU KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2010

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dina Bisara

    2016-07-01

    kesehatan masyarakat diIndonesia yang berhubungan erat dengan kondisi lingkungan. Prevalensi kecacingan di suatu daerah sangatbervariasi tergantung dari beberapa faktor antara lain kelembaban, kondisi tanah, higiene sanitasi,kelompok umur yang diperiksa. Usia sekolah dasar merupakan golongan yang sering terkena infeksikecacingan karena sering berhubungan dengan tanah yang tercemar telur cacing. Tujuan penelitian iniadalah untuk mengetahui kasus kecacingan pada anak sekolah dasar serta mengetahui Pengetahuan Sikapdan Perilaku (PSP masyarakat di sekitar pemukiman bekas penambangan batubara di Kecamatan Mentewe, Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan tahun 2010. Penelitian ini merupakan penelitiandeskriptif dengan rancangancrossectional.Pemeriksaan sampel tinja di lokasi penelitian dilakukan denganpemeriksaan secara langsung pada kaca benda dengan menggunakan cairan logol 2 %. Dari hasil penelitian didapatkan pada 106 anak sekolah dasar yang diperiksa, sebanyak 18 anak (17 % positif kecacingan,dengan parasite rate 7 anak (38,9 %Ascaris lumbricoides,2 anak (11,1%Trichuris trichiura,3 anak(16,7% cacing tambang, 5 anak mix (27,8 % yaitu ; 3 anak detemukan dengan dua jenis cacing Asc.lumbricoidesdan T. trichiuraserta 2 anak detemukan dengan dua species cacingAsc. lumbricoides dancacing tambang. Selain ketiga jenis cacing di atas juga ditemukan sate jenis cacing pada 1 anak yaitu Hvmenolepis nana.Pengetahuan respoden tentang kecacingan di Kecamatan Mentewe sebesar 98,5%menyatakan pernah mendengar tentang kecacingan. Daerah penelitian banyak anak-anak mereka yang masih usia sekolah dasar mengalami kecacingan tetapi tidak dianggap berbahaya oleh orang tua mereka.Kesimpulan dari penelitian ini, kecacingan pada murid SD yang ditemukan yaitu cacing Ascaris lumbricoides, T trichiuria, Hymenotepis nanodan cacing tambang . Pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat terhadap cars pengobatan, pencegahan kecacingan, menunjukkan bahwa masih sangat kurang.Kata kunci: Kecacingan, PSP

  15. STATUS HUKUM PERALIHAN HAK ATAS TANAH YANG DIPEROLEH DARI LELANG BERDASARKAN HAK MENDAHULU NEGARA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Kurnia Martini Dwi Putri A.T.

    2017-04-01

    Abstrak Pajak merupakan salah satu pendukung sumber dana terbesar dalam kegiatan pembangunan Indonesia. Pembayaran pajak merupakan kewajiban bagi setiap Subyek Pajak. Mereka akan dikenal memiliki utang kepada Negara setelah mereka tidak membayar pajak. Kewajiban pajak adalah utang yang sangat timbul karena hukum, sehingga memiliki karakteristik didahulukan dari hutang lainnya. Apabila Wajib Pajak tidak membayar pajak mereka, Pemerintah dapat menjual hasil aset yang bernilai tinggi oleh yang berdasarkan Hak Mendahulu Negara. Di Kota Bandar Lampung, pendaftaran tanah judul transfer yang diperoleh dengan lelang berdasarkan Hak Mendahulu Negara terjadi tanah kepemilikan properti pribadi atas nama pribadi milik, yang menjadi pembayaran kewajiban pajak perusahaan, dan juga obyek sengketa warisan. Judul tanah validitas pendaftaran pengalihan kemudian menjadi hukum dipertanyakan, karena objek lelang dicatat atas nama kepemilikan individu, bukan perusahaan. Selain itu, di bawah sengketa warisan dan telah diblokade di Kantor Pertanahan Bandar Lampung.   Kata Kunci: Hak Mendahulu Negara, Lelang, Pemblokiran Sertifikat Tanah

  16. Hubungan Parameter Sifat Magnetik Dan Sifat Keteknikan Tanah Pada Tanah Residual Vulkanik

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Mela Faridlah

    2017-10-01

    Full Text Available Penelitian mengenai karakteristik tanah residual vulkanik menggunakan metode magnetik dan metode geoteknik telah dilakukan pada lereng stabil dan lereng longsor yang berada di Desa Langensari Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui gambaran karakteristik suseptibilitas magnetik dan parameter keteknikan tanah residual vulkanik. Karakteristik geoteknik ditentukan melalui uji fisik berupa uji bobot isi, berat isi tanah basah, berat isi tanah kering, kadar air, derajat kejenuhan dan porositas, uji batas atterberg serta uji ukuran butir tanah.. Karakteristik magnetik ditentukan melalui uji suseptibilitas magnetik menggunakan Bartington MS2B (Magnetic Suseptibility System sensor B dual frekuensi yaitu 470 Hz dan 4,7 kHz. Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan nilai-nilai χLF (suseptibilitas frekuensi rendah dan χFD% (suseptibilitas bergantung frekuensi kearah horizon bagian atas profil tanah residual. Peningkatan nilai-nilai χLF dan χFD% ke arah horizon bagian atas merupakan karakteristik dari suseptibilitas magnetik.Dari hasil penelitian geoteknik dan magnetik didapatkan hasil jenis tanah residual vulkanik tersebut merupakan tanah lempung dengan mineral dominan yaitu Ilmenit. Hubungan antara parameter magnetik dan keteknikan tanah yaitu beberapa parameter keteknikan yang mempengaruhi sifat kemagnetan diantaranya berat isi tanah basah dan kadar air. Research on volcanic residual soil characteristics using magnetic methods and geotechnic methods was carried out on a stable slope and landslide slope are located in Langensari Lembang west Bandung, West Java Province. This study are intended to describe the characteristics of the magnetic susceptibility and residual volcanic soil engineering parameters. Geotechnical characteristics were determined by physical properties tests such as bulk density test, wet density, dry density, water content, degree of saturation and porosity

  17. PRODUCTIVITY COMPARISON BETWEEN BOER AND KACANG GOAT DAM

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    S. Elieser

    2014-10-01

    Full Text Available A study to evaluate the productivity of Boer and Kacang goats dam was carried out for 2 years atResearch Institute for Goat Production, Sungei Putih-North Sumatera. The materials used were goatsowned by the institute. The parameters observed were total birth and weaning weights of kid, litter size,parity of dam, pre-weaning mortality and kidding interval. The rate of reproduction and productivity ofthe dam were estimated using Amir and Knipscheer methods and were statistically analyzed usingGeneral Linear Model. The results showed that the total birth and weaning weight of Boer goats werehigher (P<0.05 than that of Kacang goats, while litter size of Boer goats were higher (P<0.05 than thatof Kacang goats. The pre-weaning mortality of Boer goat 15.1 ± 6.02% was lower than that ofKacang. The kidding interval of Boer goats was higher (P<0.05 than that of Kacang. Parity of dam hadsignificant effect on all production traits (P<0.05 except for pre-weaning mortality. Dam reproductionrate of Boer (1.81 was higher than that of Kacang (1.78, while productivity of Boer goat (37.12kg/head/year was higher than that of Kacang (18.12. It can be concluded that the reproductivity ofBoer and Kacang goats were similar, however the productivity of Boer goat had better than Kacang.

  18. KONFLIK TANAH ULAYAT ANTARA KAMANAKAN MALAKOK VS NINIAK MAMAK SUKU TOBO DI NAGARI PADANG LAWEH, KEC. KOTO VII, KAB. SIJUNJUNG

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Welda Ningsih

    2013-06-01

    Full Text Available Conflict of communal land between kamanakan malakok with niniak mamak in Tobo clan Nagari Padang Laweh, District Koto VII Sijunjung which in this conflict kamanakan malakok from areas Bukit Bual seeks to maintain in order to get the management rights of communal land that is the intersection of SMP 8 Nagari Padang Laweh which is the possession of niniak mamak Tobo tribe does not comply with the decision of niniak mamak. The approach used in this study is a qualitative research method and descriptive. The data collection is done by observation and in-depth interviews. Based on the results of research conducted, communal land conflicts caused by kamanakan malakok who worked and fence off communal land without the permission and niniak mamak Tobo Tribe resulting land conflict issues. While the forms of conflict resolution is performed by the deliberation and consensus between the two sides, the conflict is not resolved by the prince of the tribe resulted in the issue resolved through official institutions, namely guardian Nagari, the prince of the tribe and the latter through the police, after receiving the decision of the police. Konflik tanah ulayat antara kamanakan malakok dengan niniak mamak Suku Tobo di Nagari Padang Laweh, Kecamatan Koto VII Kabupaten Sijunjung yang mana di dalam konflik ini kamanakan malakok yang berasal dari daerah Bukit Bual berupaya mempertahankan supaya mendapatkan hak pengelolaan tanah ulayat yang ada simpang SMP 8 Nagari Padang Laweh yang merupakan kepunyaan dari niniak mamak suku Tobo dengan jalan tidak mematuhi keputusan dari niniak mamak. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan tipe deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara mendalam. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, konflik tanah ulayat disebabkan oleh kamanakan malakok yang menggarap dan memagari tanah ulayat tanpa seizin dan sepengatahuan niniak mamak Suku Tobo sehingga

  19. PERKIRAAN UMUR SIMPAN KACANG RENDAH LEMAK DILAPISI DENGAN CARBOXYMETHYL CELLULOSE MENGGUNAKAN METODE ACCELERATED SHELF-LIFE TEST (ASLT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yudi Pranoto

    2013-03-01

    Full Text Available Shelf-life Prediction of Partially Defatted Peanut Coated with Carboxymethyl Cellulose Using Accelerated Shelf-Life Test (ASLT Method Yudi Pranoto, Djagal Wiseso Marseno, Haryadi ABSTRAK Produk kacang tanah goreng rendah lemak yang dibuat dengan mengurangi kandungan minyaknya sebagian sebelumpenggorengan diketahui memiliki umur simpan yang relatif pendek dan mudah tengik apabila dibandingkan dengankacang goreng biasa. Penelitian ini bertujuan untuk memperpanjang umur simpannya dengan melakukan pelapisan(coating pada kacang goreng rendah lemak menggunakan carboxymethyl cellulose (CMC dengan penyemprotan.Umur simpan ditentukan menggunakan metode Accelerated Shelf-Life Test (ASLT dengan model Arrhenius. Pengujiandilakukan pada suhu 25oC, 35 oC dan 45oC hingga 15 hari untuk melihat tingkat oksidasi melalui bilangan thiobarbituricacid (TBA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode ASLT dapat dipakai untuk memperkirakan umur simpankacang goreng rendah lemak yang kerusakan utamanya disebabkan oleh reaksi oksidasi. Umur simpan kacang rendahlemak tanpa pelapisan (kontrol adalah selama 34 hari dan yang dilapisi CMC adalah selama 52 hari. Pelapisan ediblecoating pada kacang goreng rendah lemak mampu memperpanjang umur simpan hingga 18 hari dengan perannyadalam menekan reaksi ketengikan.Kata kunci: Kacang rendah lemak, umur simpan, pelapisan, CMC, ASLT ABSTRACT Partially deffated peanut product made by reducing partial oil content before frying is known to have short shelf-lifeand easily rancid in comparison to regular friend peanut. This project was aimed to extend its shelf-life by introducingcoating on fried partially defatted peanut with carboxymethyl cellulose (CMC by spraying. Shelf-life was determinedusing Accelerated Shelf-Life Test (ASLT with Arrhenius model. Experiment was conducted at temperature of 25 oC,35 oC and 45oC until 15 days to follow oxidation level through thiobarbituric acid (TBA value. Results showed thatASLT method could be used to

  20. Pengaruh Tingkat Kepadatan Tanah terhadap Daya Dukung Tanah

    OpenAIRE

    Martini, Martini

    2009-01-01

    Untuk mendapatkan lahan yang datar pada daerah perbukitan adalah dengan melakukan “cut and fill”, sehingga kemungkinan bangunan dilatakan pada daerah “cut and fill”. Perbedaan kepadatan tanah asli dengan tanah timbunan akan berpengaruh pada daya dukung tanahnya. Hasil penelitian ini menunjukan, kepadatan tanah timbunan lebih rendah 13% - 39% dari kepadatan tanah ditempat, daya dukung tanah timbunan lebih rendah hingga 50% dari daya dukung tanah asli. Tetapi bila kepadatan tanah timbunan lebih...

  1. ANALISIS PERCEPATAN GETARAN TANAH MAKSIMUM WILAYAH YOGYAKARTA DENGAN METODE ATENUASI PATWARDHAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Adam Haris

    2013-05-01

    Full Text Available Gempabumi merupakan peristiwa alam yang sangat merusak dalam hitunggan waktu yang sangat singkat. Sebagai contoh gempabumi Yogyakarta yang terjadi pada tanggal 27 Mei 2006 dengan kekuatan  6,4 SR. Gempa tersebut banyak sekali memakan harta dan korban jiwa. Penelitian ini  bertujuan  untuk  menganalisa dan  mengetahui sebaran  nilai  percepatan  getaran  tanah  daerah Yogyakarta  dan  untuk  mengetahui  tingkat  risiko  kerusakan  yang  diakibatkan  gempa  di  daerah tersebut periode 1980-2010. Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumbert dari USGS dengan skala magnitudo ≥ 4 SR, pada batasan 110°04 BT - 110°08 BT dan 7°5 LS - 8°2 LS. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode  atenuasi Patwardhan. Metode  ini dipilih karena lebih sesuai dengan   hasil verifikasi   riil di lapangan   sebagaimana telah dilaporkan oleh Sucipto, 2010 bahwa  gempa    merusak yang    terjadi    di  Yogyakarta tercatat rata -rata  memiliki intensitas antara V-VII   MMI. Metode ini digunakan untuk menganalisis nilai percepatan getaran tanah dan nilai intensitas gempabumi sebagai acuan untuk mengetahui daerah yang rawan mengalami kerusakan akibat gempa. Berdasarkan hasil penelusuran data USGS diketahui bahwa   sebagian besar wilayah Yogyakarta didominasi gempa berskala  5  SR  dengan tingkat seismisitas yang tinggi, dimana  gempa-gempa berskala menengah ke atas sering terjadi di wilayah ini. Selanjutnya, setelah dilakukan analisa data dengan menghitung  nilai percepatan getaran tanah  diketahui bahwa  nilai percepatan getaran tanah maksimum di daerah ini berkisar antara  50-60 gal. Sebaran daerah yang rawan mengalami kerusakan akibat gempa berkonsentrasi di kabupaten Bantul serta beberapa daerah Kulon Progo dan Gunung Kidul.

  2. ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI TANAH SAWAH DI DESA SUKAWALI DAN DESA BELIMBING, KABUPATEN TANGERANG

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Arief Pambudi

    2017-08-01

    Full Text Available Abstrak Penggunaan pupuk kimia secara berlebih dapat menyebabkan kerusakan tanah dan menyebabkan ekosistem yang ada didalamnya terganggu. Plant growth-promoting rhizobacteria (PGPR adalah bakteri yang hidup di daerah rizosfer tanaman yang dapat berperan sebagai biofertilizer, biostimulan dan bioprotektan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh dan mengetahui karakteristik bakteri tanah yang berasal dari dua area persawahan, lokasi pertama di Desa Sukawali (TGR 1 dan lokasi kedua di Desa Belimbing (TGR 2, Kabupaten Tangerang. Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel tanah, kemudian sampel dikultur dalam media agar nutrien dengan pengenceran bertingkat. Total bakteri dihitung dan isolat yang diperoleh diuji kemampuan dan karakternya dalam menambat nitrogen (BPN, melarutkan fosfat (BPF, menghasilkan indole acetic acid (IAA, menghasilkan Hidrogen Cyanide (HCN, aktivitas katalase, jenis Gram dan karakter motilitas. Total bakteri yang dapat tumbuh dari kedua lokasi sebanyak 2,4x106 CFU/g dan 1,8x106 CFU/g. Kedua lokasi diperoleh total 45 isolat dengan seluruhnya positif BPN, 42 isolat positif BPF, 24 isolat menghasilkan IAA, 27 isolat menghasilkan HCN, 43 isolat katalase positif, 39 isolat Gram positif, 6 isolat Gram negatif, serta 41 isolat motil. Berdasarkan uji yang dilakukan, terdapat 16 isolat yang berpotensi sebagai pupuk hayati.  Abstract Excessive use of chemical fertilizer may cause soil damage and disturb the ecosystem. Plant growth-promoting rhizobacteria (PGPR is a consortium bacteria that live in plant rhizosphere which acts as biofertilizer, biostimulant, and bioprotectant. The objective of this research is to isolate and investigate the characteristics of soil bacteria originating from two rice fields in Sukawali Village (TGR 1 and Belimbing Village (TGR 2, Tangerang Regency. The research was conducted by collecting soil samples and then culturing the bacteria onto nutrient agar medium with serial dilution. The total bacteria

  3. ANALISIS PENGARUH VARIABILITAS TANAH PADA VARIABILITAS SPEKTRUM RESPON GEMPABUMI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    I Nyoman Sukanta

    2010-11-01

    Full Text Available Salah satu komplek perkantoran yang terletak di Jalan Thamrin, Jakarta, dipilih sebagai lokasi penelitian. Hasil pemodelan data tanah, menghasilkan 3 lapisan tanah yang berbeda dengan kriteria jenis tanahnya cenderung lunak, dengan nilai N-SPT rata–rata = 11,23. Perhitungan percepatan puncak muka tanah (PGA dan nilai spektrum respon di permukaan tanah menggunakan metoda analisis linier equivalen dengan simulasi Monte Carlo. Program aplikasi SHAKE2000 merupakan alat bantu dalam simulasi, dengan memasukkan beberapa asumsi sebagai data masukan. Data masukan dinamik menggunakan sumber gempabumi Elcentro dan Mexico yang mempunyai kandungan frekuensi berbeda. Asumsi nilai percepatan puncak batuan dasar (PBA untuk kedua sumber gempabumi tersebut sebesar 0,18 g. Hasil analisis menunjukkan nilai spektrum respon dan percepatan puncak muka tanah sangat bervariasi. Gempabumi Elcentro menghasilkan nilai rata–rata PGA = 0,36 g dengan spektrum responnya = 1,0 g  pada Tc = 0,6 detik. Untuk gempabumi Mexico menghasilkan nilai rata–rata PGA = 0,30 g dengan spektrum responnya = 0,9 g pada Tc = 0,6 detik. Artinya, variabilitas jenis tanah sangat berpengaruh tehadap variabilitas spektrum respon di permukaan tanah.   One of the office complex located at Jalan Thamrin, Jakarta, was chosen as the location of the reseach. Results of data modeling soil, produces 3 different soil layers with soil type criteria tend to be soft, with a value of N-SPT  average = 11.23. Calculation of peak ground acceleration (PGA and the value of the response spectrum at ground surface using the method of equivalent linear analysis with Monte Carlo simulation. SHAKE2000 application software  is a tool in the simulation, by including some assumptions as input data. Dynamic input data using Elcentro and Mexican  earthquakes  which have different frequency contents. Assumed value of peak base acceleration (PBA for the two earthquakes was 0.18 g. The result of analysis was the value

  4. KONSENSUS SEBAGAI PILAR UTAMA GOOD GOVERNANCE DALAM PENGELOLAAN TANAH ULAYAT DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU (Consensus as the Main Pillar of Good Governance in Managing Tanah Ulayat in the Regency of Kuantan Singingi Riau Province

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Agus Mandar

    2015-01-01

    Full Text Available ABSTRAK Salah satu persoalan penting pembangunan di Kabupaten Kuantan Singingi adalah konflik dalam pengelolaan tanah ulayat. Terjadi paling tidak 15 kasus konflik yang melibatkan masyarakat lokal dan perusahaan di kabupaten ini. Berdasarkan hasil penyelesaian konflik terdapat 3 katagori penyelesaian yakni: penyelesaian kasus yang penuh, penyelesaian semu, dan tanpa penyelesaian. Penelitian ini bertujuan mengkaji mekanisme penyelesaian konflik tanah ulayat. Melalui teori good governance penelitian ini mengkaji mekanisme penyelesaian konflik prinsip-prinsip good governance dicobakaitkan dengan nilai-nilai lokal. Penelitian ini menemukan bahwa apabila prinsip-prinsip good governance diterapkan dengan mempertimbangkan nilai-nilai budaya lokal, maka konflik-konflik tersebut dapat diselesaikan.   ABSTRACT One of the most well-known and crucial problems in the Regency of Kuantan Singingi development is the conflict in managing tanah ulayat. There are fifteen cases in which conflicts may take place among the local community and the private companies running the land in the Regency. These cases have been categorized into three. There are no consensus cases artificial consensus cases, and truly consensus case. In the analysis process, the researcher has applied theories and the concepts of Local Good Governance. The Good Governance, which can be applied universally, was convergent and applied in a way suitable with the local community traditions in the Kuantan Singingi. This research has proven that the determinant factor of problem solving is the cooperation between the involved polities (the Local Government, Private Companies, and Local Community in the interaction of tanah ulayat management. The consensus can be achieved when the Local Government is able to establish to Good Governance, the private companies is operating Good Corporate Governance paradigm, which arises through the process of crafting the local community’s culture, based on the

  5. Analisis Risiko Tanah Longsor Desa Tieng Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Elna Multi Astuti

    2016-10-01

    Full Text Available ABSTRAK Desa Tieng Kecamatan Kejajar secara umum memiliki kondisi topografi yang dapat menjadi faktor penyebab terjadinya tanah longsor seiring dengan perkembangan perkembangan aktivitas manusia. Untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya bencana alam tanah tanah longsor, maka perlu disediakan peta risiko tanah tanah longsor di Desa Tieng yang merupakan perpaduan antara peta bahaya dan peta kerentanan sebagai bahan pertimbangan yang penting dalam pencegahan dan penanggulangan tanah longsor. Penyusunan peta bahaya, kerentanan, dan risiko tanah longsor menggunakan ArcGIS dan ILWIS dengan menggunakan parameter hujan, lereng lahan, geologi, keberadaan sesar, kedalaman tanah, penggunaan lahan, infrastruktur, kepadatan pemukiman. Skoring dan pemberatan digunakan dalam penentuan peta bahaya dan  kerentanan. Metode pengambilan sampel dalam penelitian menggunakan metode pengambilan sampel acak berstrata dengan berdasarkan zona bahaya tanah longsor di lokasi penelitian.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa zona tingkat bahaya tanah longsor terbagi menjadi 3 zona yaitu zona bahaya tinggi, sedang, dan rendah. Wilayah pemukiman berada pada zona bahaya tinggi dan sedang. Tingkat kerentanan total merupakan fungsi dari tingkat kerentanan fisik, sosial, dan ekonomi. Tingkat kerentanan fisik menggunakan faktor persentase kawasan terbangun, kepadatan bangunan, dan jenis material banguan. Tingkat kerentanan sosial menggunakan faktor kepadatan penduduk, persentase penduduk usia tua-balita, dan penduduk wanita. Tingkat kerentanan ekonomi menggunakan faktor persentase rumah tangga yang bekerja di sektor rentan, dan persentase rumah tangga miskin. Masyarakat Desa Tieng membuat sistem terassering untuk berkebun dan membuat bangunan penahan dari batu untuk mengurangi bahaya tanah longsor.  Kesimpulan penelitian ini Desa Tieng berada pada risiko tanah longsor sedang dan tinggi. Penduduk yang berada pada zona risiko tinggi sebaiknya direlokasi terutama penduduk

  6. PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN KOMODITAS UNGGULAN PERKEBUNAN DI KABUPATEN TANAH DATAR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Astriana Rahmi Setiawati

    2016-08-01

    Full Text Available Tanah Datar is one of regency in West Sumatera that has a great potential in agriculture, which is more than 70% of  its population are farmers. Unfortunately, the economic income of this regency is lowest than another regency in West Sumatera. This research aimed: (1 to identify superior estate comodities of Tanah Datar Regency; (2 to identify present land use of Tanah Datar Regency; (3 to analyze land availability and to evaluate land suitability of superior estate commodities; (4 to arrange the direction of superior estate commodities development. Land  suitability  evaluation was  done  by  using the matching method  between land characteristics and crops requirement. The study showed that the available land for development of  superior comodities is about 38.210 ha which is suitable for robusta coffee (X koto; nutmeg (Batipuh; cocoa (Batipuh selatan, Rambatan, Limo kaum, Tanjung emas, and Lintau buo utara; rubber (Padang gantiang; cassievera (Pariangan and Salimpauang; vanilla (Sungai tarap; and arabica coffee (Salimpauang, respectively.

  7. MOTIVASI PEREMPUAN MEMBUKA USAHA SEKTOR INFORMAL DI DAYA TARIK WISATA TANAH LOT, TABANAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Luh Putu Aritiana Kumala Pratiwi

    2016-08-01

    Full Text Available The development of tourism in Tanah Lot has been able to open up opportunities for local women. The businesses that mostly cultivated by women are the selling of traditional snacks of klepon, postcards, and hairpins.Women who participate should reconsider their decision to choose a dual role, both as housewives and sellers in Tanah Lot.This article analyzes the motivation of Women in opening a business in Tanah Lot area.The results showed that the motivation of women to open a business in the informal sector in Tanah Lot, namely to be able to meet the physiological needs, safety needs, affiliations, appreciation, self-actualization, and add to work experience. The factors that affect women’s motivations are internal factors such as age, educational background, family income, and marital status. While the external factors namely selling location, the condition of selling place, and having their own income.

  8. Perencanaan Pondasi Jembatan dan Perbaikan Tanah untuk Oprit Jembatan Overpass Mungkung di Jalan Tol Solo-Ngawi-Kertosono STA 150+331

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Prathiso Panuntun Unggul Listyono

    2017-03-01

    Full Text Available Mainroad jalan Tol Solo-Ngawi-Kertosono pada STA 150+331 terdapat perencanaan jembatan overpass Mungkung. Oprit jembatan overpass Mungkung berdiri di atas tanah dasar lempung lunak, sehingga tanah dasar memiliki daya dukung yang rendah yang dapat mengakibatkan kelongsoran pada oprit timbunan dan memiliki kemampumampatan yang tinggi. Pada Penelitian ini struktur bawah jembatan overpass Mungkung direncanakan memiliki 3 buah pilar dan 2 buah abutment. Untuk oprit timbunan jembatan akan direncanakan metode perbaikan tanah dasar menggunakan preloading yang dikombinasikan dengan Prefabricated Vertical Drain (PVD dan Prefabricated Horizontal Drain (PHD. Untuk perkuatan oprit akan direncanakan 2 alternatif perkuatan yaitu dengan geotextile wall atau sistem freyssisol. Pada tahap akhir dilakukan analisis perbandingan dari 2 alternatif untuk sistem perkuatan oprit jembatan. Dari hasil analisis didapatkan untuk alternatif 1 yaitu dengan geotextile walls diperoleh kebutuhan geotextile untuk H oprit 3 m – 8 m adalah 5 - 27 lapis. Pada perkuatan memanjang diperoleh kebutuhan geotextile sebanyak 27 lapis. Pada alternatif 2 yaitu dengan freyssisol diperoleh masing-masing kebutuhan paraweb straps untuk Tu 30 kN adalah 183,2 kg, untuk Tu 50 kN adalah 967,9 kg, dan untuk Tu 100 kN adalah 2587,1 kg. Untuk perkuatan memanjang diperoleh kebutuhan geotextile sebanyak 11 lapis. Dari kedua alternatif dipilih alternatif 1 karena ketersediaan material geotextile di Indonesia dan kemudahan mendapatkan material dibanding freyssisol yang harus diimpor dari luar Indonesia. Pondasi pilar 1 (pilar tengah adalah tiang pancang dengan diameter 60 cm sebanyak 25 buah dan kedalaman tiang 27,5 m. Pondasi pilar 2 adalah tiang pancang dengan diameter 60 cm sebanyak 16 buah dan kedalaman tiang 27,5 m.Pondasi abutment adalah tiang pancang dengan diameter 60 cm sebanyak 24 buah dan kedalaman tiang 27,5 m.

  9. EVALUASI KEBIJAKAN PROGRAM PEMBERANTASAN FILARIASIS DI KABUPATEN TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Lukman Waris

    2012-11-01

    Full Text Available Elephantiasis in this lime has still become the problem of trensetter health of society these days. This disease can be catching and have the character of chronical which because of worm of filaria attacking lymph gland and channel causing and lymphangitis of elephantiasis. Borneo South Province, counted 13 Sub-Province/town (100% expressed as Filariasis endemis among others in Tanah Bumbu Sub Province. Target of this research is to know policy of execution of filaria eliminasi in Tanah Bumbu Sub-Province and also applying of strategy of eliminasi mount District and factors which and resistor of PSP society of endemis filariasis. This Research methode is observasional and conducted to organizer of program and also taker of policy of Tanah Bumbu Sub-Province (study qualitative and quantitative study's chosen society by using transversal crosscut Desain study (cross secsional by statistical analysis. Result of research indicate that all taker of policy is not to know surely case picture of filariasis in Tanah Bumbu Sub-Province, so that cannot do resource allocation and over come take action in eradication of filariasis. Result of assessment of knowledge of attitude and behavior of responder, productive age (26-35 year though living many as farmer with education of finish mean of SMA more is owning of knowledge, positive behavior and attitude if compared to other age group. Pursuant to statistical analysis of productive age group at most counselling terpapar by officer of health so that they more is knowing of disease of filaria in general. Key words: filariasis, study policy, tanah bumbu sub province

  10. STRATEGI DAYLIGHTING PADA BANGUNAN MULTI-LANTAI DI ATAS DAN DI BAWAH PERMUKAAN TANAH

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Danny Santoso Mintorogo

    1999-01-01

    Full Text Available One of the common factor for Energy Saving on buildings has dealed a lot with the lightings on building, especially for multi level floors above and below grade. In order for saving energy on lightings, many daylighting strategies on multi floors building are being used and under-developed by many architects. This paper discusses the strategies of the daylighting techniques on multi floors building both above and below grade Abstract in Bahasa Indonesia : Strategi hemat energi sangat erat hubungan dengan faktor penerangan dalam bangunan, lebih-lebih pada bangunan berlantai banyak diatas atau dibawah permukaan tanah. Untuk menghemat pemakaian energi listrik dari penerangan ini, maka strategi-strategi penerangan alami "Daylighting" terus dikembangkan. Tulisan ini bertujuan memaparkan berbagai strategi daylighting pada bangunan yang berlantai banyak yang dibangun diatas maupun dibawah permukaan tanah. Kata kunci : daylighting, energi

  11. ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERTANIAN SUB SEKTOR BAHAN PANGAN DI KABUPATEN BOYOLALI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Muhammad Zaenuri

    2017-06-01

    Full Text Available Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah 1. Komoditas tanaman bahan makanan unggulan apa saja yang ada di masing-masing kecamatan di Kabupaten Boyolali, 2 Bagaimana strategi perencanaan pengembangan subsektor tanaman bahan makanan dilihat dari kelengkapan infrastruktur di Kabupaten Boyolali, 3 Bagaimana laju pertumbuhan sektor tanaman bahan makanan yang dimiliki tiap kecamatan di Kabupaten Boyolali. Data yang digunakan adalah data sekunder. Metode analisis data menggunakan analisis Location Quotient (LQ, Shift Share (SS, Klassen Typologi. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan analisis Location Quotient (LQ diketahui pengembangan komoditas padi terdapat di Kecamatan Ngemplak, Kecamatan Banyudono, Kecamatan Sawit. Komoditas tanaman jagung terdapat di Kecamatan Selo, Kecamatan Ampel, Kecamatan Cepogo dan Kecamatan Musuk. Komoditas ubi kayu di Kecamatan Klego, kecamatan Simo. Komoditas ubi jalar di Kecamatan Selo, Kecamatan Simo dan Kecamatan Mojosongo. Komoditas kacang tanah ada di Kecamatan Boyolali dan Kecamatan Nogosari. Komoditas kedelai di Kecamatan Juwangi, Kecamatan Sambi, Kecamatn Kemusu dan Kecamatan Wonosegoro. The problems that were in this research is 1 Commodities food plants seed material what it was in each carpel kecamatan in kabupaten boyolali, 2 how strategy sub planning the development of the food crops sector seen from the completeness of the infrastructure in boyolali district, 3 how sector growth rate of plants of food material possessed every sub-district in boyolali district. The data used was secondary data. Data analysis methods using analysis loqation quotient (LQ, shift share (SS, klassen typologi . According to the research using analysis loqation quotient (LQ development rice is in in ngemplak, in banyudono, in palm. Corn is crops in district violoncello, in ampel, in cepogo and in musuk. Commodities cassava in district klego, in simo. Commodities sweet potatoes in in violoncello, in simo and

  12. Gambaran Darah Kambing Gembrong, Kambing Peranakan Etawah, dan Kambing Kacang di Bali (BLOOD ILLUSTRATION OF GEMBRONG GOAT, ETAWAH CROSSBRED GOAT AND KACANG GOAT IN BALI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Wayan Sayang Yupardhi

    2015-05-01

    Full Text Available There were three kinds of goat developed in Bali since a long time ago i.e. Gembrong goat, EtawahCrossbred goat, and Kacang goat. Gembrong goat is nearly disappearingrecently due to decrease of itspopulation from year to year. The Gembrong goat has very interesting performance, funny, and this speciesis Balinese native goats. The objective of thisexperiment was to know the blood illustration among thethree speciesof the Balinese native goatwhere in the future it can be used as a guide to develop each ofthem. The experiment was used nine adults goats namely three adult male Gembrong goats, three adultmale Etawah Crossbred goats, and three adult male Kacang Goats respectively. The animal fed dailygreen feed grows around them and additional rice bran. Blood samples of the animals were collected forabout10-15 mL each with venoject, and then was kept in a cooler box and subsequently sent to the ProdiaClinic Laboratory at Denpasar. The results of the experiment showed that blood illustration of the threekinds of goat was not significantly different (P > 0.05 except the triglyseride.

  13. PEUBAH KUALITAS AIR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN RUMPUT LAUT (Gracilaria verrucosa DI TAMBAK TANAH SULFAT MASAM KECAMATAN ANGKONA KABUPATEN LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Akhmad Mustafa

    2009-04-01

    Full Text Available Rumput laut (Gracilaria verrucosa telah dibudidayakan di tambak tanah sulfat masam dengan kualitas dan kuantitas produksi yang relatif tinggi. Oleh karena itu, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui peubah kualitas air yang mempengaruhi laju pertumbuhan rumput laut di tambak tanah sulfat masam Kecamatan Angkona Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan. Pemeliharaan rumput laut dilakukan di 30 petak tambak  terpilih selama 6 minggu. Bibit rumput laut dengan bobot 100 g basah ditebar dalam hapa berukuran 1,0 m x 1,0 m x 1,2 m. Peubah tidak bebas yang diamati adalah laju pertumbuhan relatif, sedangkan peubah bebas adalah peubah kualitas air yang meliputi: intensitas cahaya, salinitas, suhu, pH, karbondioksida, nitrat, amonium, fosfat, dan besi. Analisis regresi berganda digunakan untuk menentukan peubah bebas yang dapat digunakan untuk memprediksi peubah tidak bebas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju pertumbuhan relatif rumput laut di tambak tanah sulfat masam berkisar antara 1,52% dan 3,63%/hari dengan rata-rata 2,88% ± 0,56%/hari. Di antara 9 peubah kualitas air yang diamati ternyata hanya 5 peubah kualitas air yaitu: nitrat, salinitas, amonium, besi, dan fosfat yang mempengaruhi pertumbuhan rumput laut secara nyata. Untuk meningkatkan pertumbuhan rumput laut di tambak tanah sulfat masam Kecamatan Angkona Kabupaten Luwu Timur dapat dilakukan dengan pemberian pupuk yang mengandung nitrogen untuk meningkatkan kandungan amonium dan nitrat serta pemberian pupuk yang mengandung fosfor untuk meningkatkan kandungan fosfat sampai pada nilai tertentu, melakukan remediasi untuk menurunkan kandungan besi serta memelihara rumput laut pada salinitas air yang lebih tinggi, tetapi tidak melebihi 30 ppt. Seaweed (Gracilaria verrucosa has been cultivated in acid sulfate soil-affected ponds with relatively high quality and quantity of seaweed production. A research has been conducted to study water quality variables that influence the

  14. ANALISIS MODEL FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI INFEKSI KECACINGAN YANG DITULARKAN MELALUI TANAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR DI DISTRIK ARSO KABUPATEN KEEROM, PAPUA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Semuel Sandy

    2015-05-01

    Full Text Available AbstrakInfeksi kecacingan yang ditularkan melalui tanah masih merupakan masalah kesehatan di daerah pedesaan. Parasit cacing yang paling banyak menginfeksi adalah Ascaris lumbricoides, Cacing tambang (hookworm dan Trichuris trichiura. Penyakit ini umumnya terkait dengan faktor sosial-ekonomi, perilaku hidup bersih dan sehat. Penelitian bertujuan mengetahui prevalensi infeksi kecacingan yang ditularkan melalui tanah pada siswa sekolah dasar (SD di Distrik Arso Kabupaten Keerom dan mengetahui hubungan infeksi kecacingan yang ditularkan melalui tanah terhadap status gizi, status anemia, sosial ekonomi orang tua murid, sanitasi lingkungan dan higiene perorangan. Penelitian menggunakan metode potong lintang (cross sectional dengan melakukan pengukuran antropometri tinggi badan, berat badan, pengukuran kadar Hb untuk melihat status anemia pada 224 murid SD di Distrik Arso Kabupaten Keerom. Pengumpulan data sosial-ekonomi, sanitasi, higiene perorangan mengunakan kuesioner. Pemeriksaan infeksi kecacingan menggunakan metode Kato-Katz dan pengukuran variable intensitas infeksi berdasarkan metode WHO. Analisis statistik bivariat dan multivariat digunakan untuk melihat variabel faktor risiko yang berperan dalam penularan infeksi kecacingan yang ditularkan melalui tanah. Hasil penelitian menunjukkan infeksi kecacingan pada anak sekolah dasar didapatkan sebesar 29,9% dari 224 murid SD. Jumlah murid sekolah dasar yang terinfeksi ascariasis 23,2%, terinfeksi cacing tambang 7,6% dan terinfeksi trikhuriasis 4,9%. Sedangkan murid SD yang mengalami anemia 12,5% dan indeks massa tubuh (IMT kurang 79,5%. Hasil analisis multivariat menggunakan regresi logistik diperoleh variabel faktor risiko yang berkaitan dengan infeksi kecacingan STH yaitu: kebiasaan mencuci tangan sebelum makan dengan air dan sabun (OR = 0,33; 95% CI 0, 14-0, 78 dan nilai p = 0,012. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian infeksi kecacingan yang

  15. KANDUNGAN BAHAN ORGANIK DAN AKUMULASI MINERAL TANAH PADA BANGUNAN SARANG RAYAP TANAH Macrotermes gilvus Hagen (BLATTODEA: TERMITIDAE

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Niken Subekti

    2012-03-01

    Full Text Available Rayap Macrotermes gilvus Hagen mempunyai peranan ekologis rayap tanah M. gilvus sebagai degradator primer di dalam hutan, eksplorasi perananannya sebagai agen biologis dalam perbaikan vegetasi dan perbaikan kualitas tanah. Rayap dapat memodifikasi sifat fisik dan kimia tanah. Penelitian tentang kandungan bahan organik telah dilakukan dengan analisis proksimat (metode Weende, sementara akumulasi mineral tanah menggunakan metode X-Ray berdasarkan Analysis Program Cristallynity. Rayap M. gilvus Hagen merupakan komponen penting dalam memodifikasi beragam mineral dari tanah disekitarnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nyata antara komposisi mineral tanah dalam sarang rayap M. gilvus Hagen dengan mineral tanah disekitar sarang. Hasil penelitian menunjukkan kandungan bahan organik dalam bangunan sarang menghasilkan sebesar 98.33% dan padatannya 1.67%. Padatan ini terdiri dari karbohidrat sebesar 3.16%, abu 4.19%, lemak 23.95%, protein sebesar 39.52%, dan sisanya 29.18% berupa mineral-mineral. Bangunan sarang rayap yaitu SiO2 dan Despujolsite yang dibawa dari lingkungan sekitar kedalan bangunan sarang. Unsur-unsur yang lain diperoleh dari sebagian material yang berasal dari saliva, humus dan tanah sekitar sarang. The termite Macrotermes gilvus Hagen plays an ecological role. Subterranean termites M. gilvus is considered as the primary degradator in the forest, and therefore the exploration of its role as the biological agent to recover the vegetation and soil quality might be useful. Termites could modify the physical and chemical nature of soil. M. gilvus Hagen was an important component in modifying various minerals of the surrounding soil.  Research on the content of the organic materials had been proximat analysis (Weende methode, and the accumulation of soil mineral structure in the mound with X-Ray Methode (Analysis Program Cristallynity 2006. The result of the research indicated that there was significant difference

  16. KAJIAN SPASIAL KUALITAS AIR TANAH BEBAS BERDASARKAN KEDALAM MUKA AIR TANAH: STUDI KASUS DI DATARAN ALUVIAL DAS PEMALI KABUPATEN BREBES (Spatial Study of the Quality of Free Groundwater Based on the Surface Depth of Groundwater at an Alluvial Land

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Siti Sundari Miswadi

    2009-07-01

    Full Text Available ABSTRAK Sebagian besar dataran aluvial DAS Pemali Kabupaten Brebes adalah sentra produksi pertanian bawang merah, kedelai, ubi kayu dan cabai. Selain itu, daerah ini terkenal pula dengna usaha peternakan itik yang menghasilkan telur dan berkembang pesat. Kegiatan pertanian dan usaha peternakan itik banyak dijumpai di lingkungan permukiman, padahal kegiatan tersebut menggunakan pupuk dan pestisida serta menghasilkan kotoran ternak yang tentunya akan mencemari sumur-sumur penduduk. Oleh karena layanan air bersih oleh PDAM belum menjangkau semua wilayah DAS Pemali, terutama di permukiman DAS Pemali, maka untuk keperluan masak, minum, mandi, cuci dan keperluan lainnya, penduduk membuat sumur gali dengan kedalaman yang bervariasi, dan tanpa memperhatikan syarat-syarat kesehtan dan syarat pembuatan sumur gali yang benar.  Tujuan penelitian adalah memetakan kualitas air tanah bebas berdasarkan kedalaman muka air tanah di dataran aluvial DAS Pemali. Metode yang digunakan adalah menganalisis kualitas air tanah bebas secara laboratoris dan hasilnya diplotkan pada peta kedalaman muka air tanah yang dibagi menjadi 11 kelas. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 10 parameter kualitas air yang kadarnya melebihi Nilai Ambang Batas (NAB, yaitu  TDS, DHL, alaklinitas, COD, BOD, total coliform, coliform tinja, pH, karbamat dan organoklorin, sedangkan parameter-paramater NO3-, NO2-, SO4=, Ca2+, fosfat dan kekeruhan umumnya mempunyai kadar di bawah NAB. Dilihat dari beberapa titik sampel yang jumlah parameternya mempunyai kadar melebihi NAB, maka kedalaman muka air tanah 0,37-3,98 meter mempunyai delapan parameter yang melebihi NAB, kemudian kedalaman muka air tanah 0,10-0,36 meter dengan lima parameter, dan kedalaman 3,99-8,50 meter dengan empat parameter yang melebihi NAB.  Berdasarkan jumlah parameter setiap titik sampel, maka pada kedalam MAT 0,37-1,27 meter terdapat tujuh titik sampel yang masing-masing sampel mempunyai lima parameter kualitas air yang

  17. PENGARUH SUBTITUSI KACANG GUDE (Cajanuscajan TERHADAP KADAR PROTEIN DAN DAYA TERIMA KECAP KEDELAI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Desinta Andriana

    2014-07-01

    Full Text Available Indonesia memiliki sumber daya alam melimpah, memiliki sumber daya kacang-kacangan yang potensial sebagai pengganti kedelai, salah satunya adalah kacang gude. Untuk mengurangi ketergantungan kedelai dalam pembuatan kecap diperlukan alternatif lain yaitu dengan memanfaatkan kacang gude dalam pembuatan kecap.Penelitian ini berjenis true eksperiment (eksperimen sungguhan dengan rancangan post test dengan kelompok kontrol. Jenis perlakuan subtitusi kacang gude dengan konsentrasi 0%, 10%, 20%, dan 30% dalam pembuatan kecap. Uji daya terima meliputi aspek warna, aroma, rasa dan kekentalan. Uji Kruskal Wallis untuk uji pengaruh kacang gude terhadap kadar protein, viskositas dan daya terima.Dari hasilpenelitiandidapatkanbahwatidakadapengaruhsubtitusikacanggudeterhadapkadar protein yaitup value 0,083 (>0,05, viskositaskecapyaitup value 0,932 (>0,05 dandayaterima (aspekwarna 0,684 (>0,05, aspek rasa 0,621 (>0,05, adapengaruhsubtitusikacanggudeterhadapdayaterima (aspek aroma 0,000 (<0,05 danaspekkekentalan 0,047 (<0,05. Berdasarkanujidayaterimamemberikantingkatkesukaan paling baikpadasubtitusikacanggude 30%.

  18. DAMPAK PEMBANGUNAN HUTAN TANAMAN INDUSTRI Acacia crassicarpa DI LAHAN GAMBUT TERHADAP TINGKAT KEMATANGAN DAN LAJU PENURUNAN PERMUKAAN TANAH (The Impact of Development of Industrial Plantation Forest Acacia crassicarpa in Peatland Towards the Maturity

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yunita Lisnawati

    2015-07-01

    Full Text Available ABSTRAK Pembangunan hutan tanaman di lahan gambut tidak terlepas dari sorotan isu negatif lingkungan terkait dengan penurunan kedalaman muka air tanah, sehingga terjadi perubahan ekosistem asli. Kegiatan reklamasi lahan untuk HTI Acacia crassicarpa dalam jangka panjang disinyalir akan menimbulkan dampak negatif terhadap perubahan karakteristik tanah gambutnya seperti tingkat kematangan dan laju penurunan permukaan tanah gambut (subsiden. Kajian mengenai dampak pembangunan HTI di lahan gambut terhadap tingkat kematangan dan laju subsiden perlu dilakukan untuk memberikan informasi mengenai kondisi exsisting daya dukung lahannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat kematangan gambut baik secara vertikal (berdasarkan kedalaman gambut maupun secara horizontal (berdasarkan jarak dari bibir kanal dan mengetahui laju subsiden sebagai dampak dari reklamasi lahan gambut menjadi HTI A. crassicarpa. Penelitian dilakukan di PT AA, Distrik Rasau Kuning, Kabupaten Siak, Riau. Plot penelitian ditempatkan dalam satu transek sepanjang 100 m yang dibuat tegak lurus dengan kanal tersier, terdapat 12 plot dan dalam satu transek terdapat 3 titik pengamatan sehingga total titik pengamatan adalah 36 titik. Parameter yang diamati adalah dinamika kedalaman muka air tanah, nilai kadar serat tanah gambut dan laju subsiden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak perubahan kedalaman muka air tanah gambut di lokasi penelitian hanya mempengaruhi tingkat kematangan gambut pada kedalaman kurang dari 2 m, sedangkan jarak kanal tersier sebesar 125 m tidak berpengaruh secara nyata terhadap tingkat kematangan gambut. Pada kedalaman kurang dari 2 m tingkat kematangan gambut lebih tinggi dibandingkan dengan lapisan di bawahnya. Pembangunan HTI A. crassicarpa di lokasi penelitian menyebabkan laju subsiden sebesar rata-rata 5,5 cm/tahun.  ABSTRACT The establishment of forest on peat areas is insepatable from the glare of the negative environmental issues associated

  19. Karakter Morfologi dan Pertumbuhan Tiga Jenis Cacing Tanah Lokal Pekanbaru pada Dua Macam Media Pertumbuhan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dewi Indriyani Roslim

    2013-03-01

    Full Text Available Limbah organik dari limbah rumah tangga, pertanian, perkebunan, dan peternakan sering menimbulkan masalah, karena mencemari lingkungan. Cacing tanah dapat menggunakan limbah organik tersebut sebagai media pertumbuhannya dan juga merombaknya menjadi pupuk kasting. Penelitian ini bertujuan menganalisis pertumbuhan tiga jenis cacing tanah yang ditemui di kota Pekanbaru pada dua media pertumbuhan. Tiga jenis cacing tanah yang diteliti adalah Amynthas aspergillum (Cacing Gila Bodoh, Perionyx sp1 (Cacing Merah, dan Perionyx sp2 (Cacing Susu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Faktorial Lengkap. Masing-masing cacing tanah ditumbuhkan pada dua media, yaitu serasah dan campuran kotoran sapi+tanah, di dalam pot plastik. Medium tanpa cacing tanah digunakan sebagai kontrol. Hasil penelitian menunjukkan cacing tanah Amynthas aspergillum (Cacing Gila Bodoh, Perionyx sp1 (Cacing Merah, dan Perionyx sp2 (Cacing Susu memiliki perbedaan karakter morfologi pada panjang tubuh, warna kulit, jumlah segmen, tipe prostomium, jumlah seta per segmen, warna dan posisi klitellum, posisi dan jumlah lubang jantan. Medium campuran kotoran sapi+tanah lebih cocok untuk pertumbuhan Perionyx sp2 (Cacing Susu, media serasah untuk pertumbuhan Amynthas aspergillum (Cacing Gila Bodoh, dan media kotoran sapi saja tanpa penambahan tanah untuk Perionyx sp1 (Cacing Merah.Organic waste produced from household, agriculture, plantation, and animal husbandry may cause environmental pollution. Earthworms can utilize this organic waste for their growth medium and decompose them to produce casting fertilizer. The objective of this study was to analyze the growth of three earthworm species from Pekanbaru using two types of media, i.e. Perionyx sp1 (Cacing Merah, Perionyx sp2 (Cacing Susu, and Amynthas aspergillum (Cacing Gila Bodoh. All these earthworms were grown in litter media and manure-soil mixture. Media without the earthworms were used as control. The experiment design used in this

  20. UJI AKTIVITAS EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle L.) SECARA IN VIVO TERHADAP SCABIES PADA KAMBING KACANG (Capra hircus)

    OpenAIRE

    -, NUR SRIANI REZKI

    2017-01-01

    ABSTRAK Nur Sriani Rezki. O111 12 110, Uji Aktivitas Ekstrak Daun Sirih (Piper betle L.) Secara In Vivo terhadap Scabies pada Kambing Kacang (Capra hircus). Di bawah bimbingan ABDUL WAHID JAMALUDDIN dan MUHAMMAD FADHLULLAH MURSALIM. Kehidupan ternak kambing sering diganggu oleh beberapa penyakit. Salah satu yang disebabkan oleh parasit terutama ektoparasit yang sering dijumpai adalah scabies. Penyakit ini umumnya disebabkan oleh Sarcoptes scabiei. Tujuan penelitian ini untuk menguji akt...

  1. KADAR ZAT GIZI DALAM TEMPE BENGUK

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Indrawati Gandjar

    2012-11-01

    Full Text Available Disamping kacang kedele dan kacang tanah sejumlah kacang-kacangan yang kurang dikenal juga dimakan penduduk daerah-daerah tertentu di Pulau Jawa. Diantaranya biji-biji koro benguk (Mucuna pruriens. Hasil fermentasi dari biji-biji ini dikenal sebagai tempe benguk.Dalam penelitian ini telah digunakan campuran biji koro benguk varitas abu-abu dan varitas hitam dalam perbandingan 1:1.Hasil isolasi mikroflora dari contoh-contoh tempe benguk yang dijual belikan ialah species dari marga (genus Rhizopus. Strain 90 II/3 dari desa Donomulyo Malang Selatan yang diidentifikasi sebagai R. arrhizus menghasilkan tempe benguk yang baik dan dipakai dalam penelitian ini.Telah dilakukan analisa zat gizi kedua varitas biji-biji koro benguk mentah, begitu pula dari substrat sebelum fermentasi dan tempe benguknya. Kadar protein dari tempe benguk dengan strain 90 II/3 ialah 14.1%.Proses perebusan, perendaman dan pengukusan telah menghilangkan seluruh HCN dalam substrat. Dari segi kandungan aflatoksin tempe benguk dalam penelitian ini tidak membahayakan karena kandungannya hanya 1.04 ppb.Hasil fermentasi biji-biji koro benguk dapat merupakan suatu sumber protein murah bagi penduduk yang makanan pokoknya terutama serealia dan umbi-umbian.

  2. Isolasi dan Karakterisasi Sifat Pati Kacang Hijau (Vigna radiata L. Beberapa Varietas Lokal Indonesia

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Priyanto Triwitono

    2017-09-01

    Full Text Available Mung beans is a kind of legumes that possesses a potential  amylose to produce low calories RS-3. Studies on the characteristics of the starch will be useful for the treatment of obesity in the future. Isolation and characterization of the properties of mung bean starch of 4 local Indonesian varieties (Walet, Sriti, Murai, and Vima-1 have done. Isolation of starch using a modified method of Hoover. The analyzed properties of starch consist of starch content, amylose content, granular shape, color, swelling power, WHC, the blue value, amylograph and crystallinity properties. The results indicated that the mung bean varieties Walet have the highest amylose content (55.39%, that’s potential as source of  RS-3. Mung beans Walet have the 42.11% of starch content; 35.33% of yield starch; 99.63%  of starch purity; 17.11 g/g of highest swelling power; 65.26 g/g of WHC; 59.36 g/g  of OHC; 8.92% of blue value; Oval granular shape; white  color (88.09 of  Lightness; 78.7 °C of gelatinization temperature; tipe C of X-ray diffraction pattern, and 1430 Cp of the fastest retrograded starch viscosity. ABSTRAK Kacang hijau merupakan jenis kacang-kacangan sumber pati beramilosa tinggi yang potensial menghasilkan RS-3 tinggi dan rendah kalori. Kajian tentang karakteristik patinya akan membuka peluang pemanfaatannya untuk penanganan obesitas di masa datang. Telah dilakukan isolasi dan karakterisasi sifat-sifat pati kacang hijau dari 4 varietas lokal Indonesia (Walet, Sriti, Murai, dan Vima-1. Isolasi pati menggunakan metode Hoover yang dimodifikasi dan sifat-sifat pati yang dianalisis meliputi kadar pati, amilosa, bentuk granula, warna pati, swelling power, WHC, blue value, viskositas, dan sifat kristalinitas pati. Hasil isolasi dan analisis menunjukkan bahwa kacang hijau varietas Walet memiliki kadar amilosa paling tinggi (55,39%, sehingga potensial sebagai bahan dasar RS-3. Kacang hijau Walet menghasilkan kadar pati 42,11%; rendemen pati 35

  3. HUBUNGAN KEDEKATAN EKOLOGIS ANTARA FAUNA TANAH DENGAN KARAKTERISTIK TANAH GAMBUT YANG DIDRAINASE UNTUK HTI Acacia crassicarpa (Ecological Proximity Relationship Between Soil Fauna and The Characteristics of Drained Peatland for Industrial Plantation

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yunita Lisnawati

    2014-10-01

    Full Text Available ABSTRAK Pengelolaan lahan gambut untuk pengembangan HTI Acacia crassicarpa diawali dengan pembuatan saluran drainase dan pembukaan lahan (land clearing yang kemudian dilanjutkan dengan penyiapan lahan untuk penanaman, sedangkan kegiatan pemeliharaan meliputi pemberantasan gulma dengan menggunakan herbisida dan pemupukan. Kegiatan pengelolaan dan pemeliharaan tentunya mempunyai dampak bagi kondisi ekologis lahan gambut. Perubahan kondisi ekologis terjadi karena perubahan lahan yang selanjutnya berpengaruh terhadap kelimpahan dan keragaman fauna tanah.Kelimpahan dan keragaman fauna tanah serta fungsi ekosistem menunjukkan hubungan yang sangat kompleks dan belum banyak diketahui dengan pasti. Kecenderungan fauna tanah untuk memilih suatu habitat dipengaruhi oleh beberapa faktor lingkungan baik biotik maupun abiotik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji kedekatan ekologis antara karakteristik tanah gambut yang didrainase untuk HTI A. crassicarpa dengan kelimpahan fauna tanahnya. Penelitian dilakukan di HTI lahan gambut  PT. Arara Abadi, Distrik Rasau Kuning, Kabupaten Siak, Riau.  Pengambilan sampel fauna tanah dengan metode pencuplikan contoh tanah yang berukuran 25 x 25 x 25 cm3, pemisahan fauna tanah dengan tanah dilakukan dengan menggunakan modifikasi corong barlese.  Parameter yang diamati adalah kelimpahan dan keragaman fauna tanah, kematangan gambut (C/N, kadar air gambut, dan kedalaman muka air tanah gambut. Untuk menilai kedekatan ekologis digunakan analisis hirarki.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelimpahan fauna tanah tertinggi terdapat pada tegakan A. crassicarpa umur 2 tahun. Keragaman jenis fauna tanah di lokasi penelitian termasuk melimpah sedang dengan nilai H’ 1,2. Formicidae berpotensi sebagai bioindikator kelembaban tanah gambut yang rendah yang dicirikan dengan kandungan kadar air yang rendah dan mempunyai tingkat kematangan gambut yang lebih tinggi. Entomobryidae berpotensi sebagai bioindikator kadar air

  4. Assessment of the Kid Production Traits of Kacang Goat Under Smallholders Production System

    OpenAIRE

    Sodiq, A; Priyono, A; Tawfik, ES

    2010-01-01

    The main objectives of this study were to assess the influence of environmental (non-genetic) factors on kid production traits of Kacang goat under smallholders production system. The study was conducted at the Kacang goat smallholders, located at the centre of Kacang goat in Gundi subdistric, Purwodadi regency, Central Java. The kid production traits evaluated are birth weight, weaning weight, and growth rate till weaning. The environmental factors assessed were: sex (male, female), type of ...

  5. Perbaikan Tanah Dasar Menggunakan Pre-Fabricated Vertical Drain Dengan Variasi Kedalaman Dan Perkuatan Lereng Dengan Turap Studi Kasus : Lapangan Penumpukan Peti Kemas, Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin, Kalimantan Selatan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dofran Winner

    2017-03-01

    Full Text Available Metode perbaikan tanah dasar menggunakan preloading yang dikombinasikan dengan Pre-fabricated Vertical Drain (PVD dipilih untuk proyek pengembangan lapangan penumpukan peti kemas di Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Selama masa preloading, ternyata kelongsoran selebar 37 meter terjadi di area penumpukan. Diketahui bahwa kelongsoran terjadi saat preloading setinggi 4,0 meter. Agar lapangan penumpukan dapat beroperasi kembali, diperlukan perencanaan untuk perkuatan lereng dan untuk menghilangkan pemampatan tanah dasar di area lapangan penumpukan. Perbaikan tanah dasar menggunakan preloading yang dikombinasikan dengan Pre-fabricated Vertical Drain (PVD digunakan untuk Zona 3, 4, dan 5, dan perkuatan lereng dengan turap digunakan untuk Zona-1 dan Zona-2 yang merupakan bagian lereng dari lapangan penumpukan. Direncanakan PVD dipasang pada kedalaman yang berbeda: 1/3H, 2/3H, dan H (H adalah ketebalan lapisan tanah lunak untuk melihat kondisi yang menghasilkan biaya paling murah. Dari hasil perencanaan yang dilakukan, diketahui bahwa turap yang digunakan adalah Corrugated Concrete sheet pile type W-600 A1000. Turap dipasang sedalam 18 meter di Zona-1 dan sedalam 22 meter di Zona-2; selain itu, angker dipasang pada turap untuk meningkatkan kekakuan turap. Hasil perencanaan juga menunjukkan bahwa biaya yang paling ekonomis adalah PVD dipasang sampai 2/3H di Zona-3, dan tanpa PVD di Zona-4 dan Zona-5. Total biaya konstruksi adalah sebesar Rp 843.106.053,00 untuk Zona-1 dan Zona-2; Rp 9.446.530.597,00 untuk Zona-3; Rp 1.869.613.200,00 untuk Zona 4; dan Rp 3.577.392.000,00 untuk Zona 5.

  6. Purification of Angiotensin Converting Enzyme Inhibitory Peptide Derived From Kacang Goat Meat Protein Hydrolysate

    OpenAIRE

    Jamhari, J; Yusiati, L.M; Suryanto, E; Cahyanto, M.N; Erwanto, Y; Muguruma, M

    2013-01-01

    The objective of this study was to identify the Angiotensin Converting Enzyme (ACE) inhibitorypeptide derived from Kacang goat meat protein hydrolysate. Kacang goat meat loin section washydrolyzed with pepsin, trypsin and chymotrypsin. Protein hydrolysate of Kacang goat meat was thentested the protein concentration and ACE inhibitory activity. ACE inhibitory peptide of the proteinhydrolysate was purified through several steps of purification by column SEP-PAK Plus C18 Cartridgeand RP-HPLC usi...

  7. Karakteristik Beras Analog Berindeks Glisemik Rendah dari Oyek dengan Penambahan Berbagai Jenis Kacang-Kacangan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Bayu Kanetro

    2018-01-01

    Full Text Available The aim of this research was to determine the best legumes for increasing protein of artificial rice that was made of dried growol or oyek based on physical, sensory charactersitics and glycemic index. The experiment design of this research was randomized complete design with the single factor of legumes type, that were soybean mungbean, vevet bean, and cowpeas. The first step of artificial rice processing was mixing dried oyek and legumes flour with 3:7 ratio. The next step was forming the dough into the same as rice, steaming, and drying for producing artificial rice that could be stored. The products of artificial rice were analyzed for texture, colour, and preference level of dried and steamed procuct, proximate composition of dried product, and glycemic index (IG of steamed product. The result of this research showed that the type of legumes affected the physical and sensory characteristic of artificial rice. The best legumes for producing artificial rice was mungbean. The preference level of the best product was better than the other legumes, and the same as original rice. The proximate composition especially protein content of the best product was the same as original rice, and its IG was be categorized in low IG food product. ABSTRAK   Penelitian ini bertujuan menentukan jenis kacang-kacangan yang tepat untuk meningkatkan kadar protein beras analog dari growol kering atau oyek berdasarkan sifat fisik, kimia, sensoris, dan indeks glisemik. Penelitian dilaksanakan dengan rancangan acak lengkap faktor tunggal yaitu jenis kacang-kacangan yang meliputi kacang kedelai, tunggak, koro, dan kacang hijau. Beras analog/artificial dibuat melalui tahap pembuatan adonan yang terdiri campuran tepung kacang-kacangan dan tepung oyek dengan perbandingan 3:7. Selanjutnya dibentuk menyerupai beras, dikukus, dan dikeringkan sehingga diperoleh beras analog yang dapat disimpan. Produk kering dan produk yang siap dikonsumsi (nasi analog selanjutnya dianalisis

  8. Reproductive performances of Boe, Kacang and Boerka does

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Simon Elieser

    2012-06-01

    Full Text Available Does reproduction performance could be expressed by her ability to give birth and to give milk to their kids during the pre-weaning period. This study was aimed to evaluate the reproductive performance of Boer, Kacang and Boerka does; and was carried out for two years at Research Institute for Goat Production, Sungei Putih. The materials used were goats owned by the institute. The parameters observed were: litter size, parity of does, preweaning mortality, kidding interval and sex ratio of kids. The rate of reproduction of the does was estimated using Amir and Knipscheer methods and were statistically analyzed using General linear model. Results showed that litter size and kidding interval of Boer goats were higher (P < 0.05 then that of Kacang goats, while the Boerka goats was in between. The mortality at preweaning of Boer goats was lower (P < 0.05 then that of Kacang goats, while the Boerka goats was in between. The percentage of kid sex ratio of three breeds were fluctuated. Parity of does had significant effect on all reproduction traits (P < 0.05 except for sex ratio of kids. The does reproduction was smallest at the first parity, and increased with the increase of parity from one to four, and then decreased in subsequent parities. The highest does reproduction rate was found in the Boerka (1.82, followed by Boer (1.80 and Kacang (1.80. It is concluded that the reproductive performance of the three breed female goat was relatively the same.

  9. Kandungan Inulin Dari Umbi Dahliasp Yang Ditanam Pada Jenis Tanah Vertisol, Inceptisol Dan Andisol

    OpenAIRE

    Iskandar, Yetti Mulyati; Pudjiraharti, Sri; Ratnaningrum, Diah

    2014-01-01

    Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan kandungan inulin dari umbi Dahlia sp yang ditanam didaerah sejuk seperti Cianjur, Lembang dan Sukabumi pada jenis tanah yang berbeda dalam rangka rencana produksi di Jawa Barat. Inulin adalah oligosacharida yang terjadi secara alami dengan komposisi gabungan fruktooligosacharida dari oligomer dengan derajat polimerisasi yang berbeda. Umbi dahlia dari bunga berwarna ungu, merah, kuning dan putih yang ditanam di tiga lokasi digunaka...

  10. PERAN REVEGETASI TERHADAP RESTORASI TANAH PADA LAHAN REHABILITASI TAMBANG BATUBARA DI DAERAH TROPIKA (The Role of Revegetation on the Soil Restoration in Rehabilitation Areas of Tropical Coal Mining

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Cahyono Agus

    2014-05-01

    Full Text Available ABSTRAK Pertambangan batubara terbuka menyebabkan degradasi lahan, sehingga perlu upaya rehabilitasi lahan melalui program revegetasi. Penelitian dilakukan di areal PT. Berau Coal  pada site Binungan, Lati dan Sambarata, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Indonesia. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap ber-blok dengan umur revegetasi sebagai perlakuan, tiga kali ulangan dan tiga site sebagai blok. Pemilihan lokasi menggunakan metode purposif sampling yaitu pengambilan sampel yang didasarkan pada pertimbangan pada umur pengolahan lahan revegetasi, meliputi S1 : area hutan sebelum ditambang (rona awal, S2 : revegetasi awal, umur tanaman  5 tahun. Pengambilan sampel tanah pada  kedalaman 0–20 dan 20-40 cm pada setiap perlakuan di ketiga lokasi, selanjutnya dianalisis sifat fisik dan kimianya. Tanah Typic Hapludult pada lahan hutan sebelum ditambang batubara secara terbuka (S1,  rona awal mempunyai kadar C-organik (1,87 %, N-total (0,14 %, P-tersedia (31,40 ppm, K-tertukar (0,11 me/100g, pH (3,98, KTK (10,72 me/100g dan kejenuhan basa (17 %. Penambangan terbuka batubara telah menyebabkan lapisan bawah dan  permukaan tanah menjadi terbongkar dan terjadi penurunan kualitas tanah yang sangat drastis. Penimbunan lahan dengan media tanah permukaan sebelumnya, telah cukup  mampu memperbaiki sifat-sifat tanah tertambang namun belum sesuai sebagai media pertumbuhan, serta sangat rentan terhadap degradasi lahan lebih lanjut. Revegetasi menggunakan tanaman pionir, cepat tumbuh dan adaptif seperti Sengon, Akasia, Sungkai, Melina, Angsana, Jarak serta Legume Cover Crop (LCC pada area bekas tambang  batubara memberikan pengaruh yang  nyata terhadap peningkatan kandungan C-organik, N-total dan  pH tanah. Revegetasi menggunakan spesies cepat tumbuh setelah berumur 5 tahun telah mengembalikan bahkan memperbaiki sifat kimia tanah dibanding dengan kondisi pada hutan tropika basah sebelum dilakukan penambangan terbuka.   ABSTRACT Open coal mining

  11. EMISI CO2 TANAH AKIBAT ALIH FUNGSI LAHAN HUTAN RAWA GAMBUT DI KALIMANTAN BARAT (Soil Emissions of CO2 Due to Land Use Change of Peat Swamp Forest at West Kalimantan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rossie Wiedya Nusantara

    2015-01-01

    Full Text Available ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis alih fungsi lahan gambut yang menyebabkan perubahan emisi CO2 tanah pada hutan rawa gambut primer (HP, hutan gambut sekunder (HS, semak belukar (SB, kebun sawit (KS, dan kebun jagung (KJ dan menganalisis pengaruh suhu dan jeluk muka air tanah (water-table depth terhadap emisi CO2 tanah. Sampel dari tiap tipe lahan diambil sebanyak lima ulangan, total sampel 25. Saat pengukuran respirasi CO2 tanah gambut dilakukan pengukuran suhu tanah dan muka air tanah. Pengukuran di lapangan dilaksanakan dua kali yaitu awal musim kemarau dan musim hujan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa emisi CO2 tanah tertinggi dan terendah pada dua waktu pengukuran tersebut adalah pada tipe lahan KJ (6,512 ton ha-1 th-1 dan SB (1,698  ton ha-1 th-1 serta pada tipe lahan KS (6,701 ton ha-1 th-1 dan SB (3,169 ton ha-1 th-1 berturut-turut. Suhu tanah gambut tertinggi dan terendah pada dua waktu pengukuran tersebut berturut-turut adalah pada tipe lahan SB (27,78 oC dan HP (22,78 oC, dan pada tipe lahan KS (29,08 oC dan HP (26,56 oC serta jeluk muka air tanah gambut berturut-turut pada tipe lahan KJ (56,2 cm dan  SB (32,1 cm. Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan emisi CO2 tanah gambut adalah suhu tanah, jeluk muka air tanah dan pengelolaan lahan yang menyebabkan perubahan sifat tanah gambut, seperti ketersediaan C-organik (jumlah dan kualitas bahan organik, pH tanah dan kematangan gambut. ABSTRACT This study aims to analyze peatland use change that caused changes soil emissions of CO2 at primary peat swamp forest (HP, secondary peat forest (HS, shrub (SB, oil palm plantations (KS and corn field (KJ, and to analyze the influence of temperature and water-table depth to soil emission of CO2. Soil samples were taken from each five replications that accunt for 25 samples. Simultaneously with measurement of soil respiration measuremnts soil temperature. Field measurement is carried out twice at the beginning of dry season and

  12. PENILAIAN PROPERTI DI SURABAYA PADA PERUMAHAN PAKUWON INDAH GRAHA FAMILI DAN CITRARAYA (Studi Kasus pada ERA Tjandra II

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Njo Anastasia

    2004-01-01

    Full Text Available In the same area, the land price had variation caused land characteristics. That is internal factor (lot size, frontage, wide of road, and facing and factor external (economic, politic, and social. This research discusses the market value of property in Pakuwon Indah, Graha Famili, and CitraRaya housing estates with regression model to reduce valuer subjectivity based on internal factor. The result showed at Pakuwon Indah, wide of road influenced the market value of land. At Graha Famili and CitraRaya, market value of land influenced by the lot size and wide of road. The market value of housing at CitraRaya influenced by size of building, number of bedroom, facing to the west and to the east, marble floor quality, and story of building. The other result showed that difference market value indication and listing price at Pakuwon Indah and Graha Famili about 11%-12%, but at CitraRaya the difference is 1%.. Abstract in Bahasa Indonesia : Dalam kawasan yang sama, harga tanah dapat bervariasi disebabkan karakteristik tanah tersebut yaitu faktor internal (luas tanah, frontage, lebar jalan, dan arah hadap dan faktor eksternal (kondisi ekonomi, politik dan sosial. Penelitian ini bertujuan mencari indikasi nilai pasar properti di perumahan Pakuwon Indah, Graha Famili, dan CitraRaya dengan model regresi untuk mengurangi subyektifitas penilai berdasarkan faktor internal. Hasil penelitian menunjukkan di Pakuwon Indah, lebar jalan mempengaruhi nilai tanah. Di Graha Famili dan CitraRaya nilai tanah dipengaruhi oleh luas tanah dan lebar jalan. Sedangkan untuk nilai rumah di CitraRaya dipengaruhi oleh luas bangunan, jumlah kamar tidur, hadap rumah ke Barat dan Timur, kualitas lantai marmer, dan tingkat bangunan. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya perbedaan 11%-12% antara indikasi nilai pasar dengan harga listing untuk tanah di Pakuwon Indah dan Graha Famili, sedangkan untuk rumah di CitraRaya terjadi perbedaaan sekitar 1%. Kata kunci: faktor internal

  13. PERILAKU PENGGUNAAN KONDOM DALAM PENCEGAHAN PENULARAN HIV PADA MASYARAKAT UMUM DI TANAH PAPUA DAN PADA ICELOMPOK RISIKO DI INDONESIA, 2004-2006

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dina Bisara Lolong

    2016-09-01

    Full Text Available Abstract. Although Indonesia's HIV epidemic was classified as low epidemic in general, however since2000 in some high risk groups population classified as concentrated such asFSW (Female Sex Workers,IDUs (Injecting Drug Users and transsexual, HIV prevalence tend to increase. While in Papua and WestPapua (Tanah  Papua,the increase of the disease is growing further that have been reaching generalizedclassification namely 2.41% (>1%. This article examines the behaviour on usingcomdom  amongcommunity in Tanah  Papua and among risk groups namely FSW  (Female Sex Workers, FSW  clients,transsexual, Gay, Male Sex Workers and IDUs  in Indonesia. The data were obtained from communitybased of the Integrated Behavioral and Biological Surveillance Survey(IBBS  2006 in 10 districts in Tanah Papua.The other data were obtained from Behavioral Surveillance Survey (BSS 2004-2005 ofFSW  and FSW clients in 14 provinces, transsexual in four districts, Gay and Male Sex Workers in three districts andIDUs  in five cities. This survey reveals that knowledge of three programmatically important ways toprevent from HIV transmission ABC: abstinent, being faithful and using condom is still concern. Theyoungest and the oldest ages know less the three ways to preventing from HIV transmission. It is verycorcern  that always using condoms among risk groups when they commit commercial sexual activity werevery low, ranging from 3% to 56% for sex workers and their clients, 17% for IDUs.  While amongcommunity in Tanah  Papua ranging from 2% (highland to 35% (easy land when they commit the lastsexual activity with payment. Findings also show that the use in condoms is affected by condomavailability and frequency in suggesting condom use among sex workres.  Therefore it is needed to maintainthe continuity of campaign on 100% condom use and provide condoms in work places of commercial sexworkers and also in all areas in Tanah  Papua.

  14. ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM KONVERSI MINYAK TANAH KE GAS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Fara Meriyan Sari

    2017-04-01

    Full Text Available Abstrak :            Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pelaksanaan program konversi minyak tanah ke gas di Kota Pekanbaru (studi kasus Kelurahan Tuah Karya dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pelaksanaan program konversi minyak tanah ke gas tersebut. Adapun manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini nanti nya antara lain, Pertama : untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan berfikir melaui penerapan teori yang didapat penulis. Kedua : untuk menambah pengetahuan penulis tentang pelaksanaan program konversi minyak tanah ke gas, sebagai pertimbangan dan masukan bagi instansi terkait dan sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak yang ingin melakukan penelitian dengan topik atau permasaahan yang sama. Kata Kunci :      Kebijakan, implementasi kebijakan dan program konversi minyak tanah. Abstract :             This research is intended to find out which programme  execution to gas conversion kerosene in the city of Peknabaru (a case study of village of Tuah Karya and the factors that influence the implementation  of any Convention program ground to gas oil. As for the benefits that can be taken from the results of this research would include, among others, first : to develop and enhance the ability to think through the application of the theory in the can author. The second : to add to the knowledge of the author about the implementation of the programme of conversion of kerosene into a gas, as a consideration and input for relevant agencies and as reference material for those who want to do research with the same topic or problem. Keyword :              Policy, implementation of policies and kerosen.

  15. Potensi Bencana Geologi Pada Penambangan Emas dan Lempung di Desa Cihonje Kecamatan Gumelar Kabupaten Banyumas

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Asmoro Widagdo

    2015-04-01

    Full Text Available Desa Cihonje di Kecamatan Gumelar, Kabupaten Banyumas, memiliki sumber daya mineral seperti emas dan tanah liat kaolin. Kedua mineral ini telah dilakukaneksploitasi oleh masyarakat setempat. Pemanfaatan sumber daya ini telah memberikan kemakmuran bagi warga setempat. Namun, upaya pertambangan tidak dalam kondisi baik dan masih belum berlisensi. Penggalian emas dan tanah liat di sekitar area perumahan telah membawa dampak yang sangat mengkhawatirkan terhadap keselamatan para penambang dan lingkungan sekitarnya. Penelitian ini pada potensi bencana yang mungkin menjadi ancaman bagi masyarakat setempat dilakukan dengan pengamatan langsung. observasi lapangan ini dilakukan dengan memetakan lokasi operasi pertambangan, perubahan lingkungan dilakukan deskripsi, mengambil gambar dan wawancara dengan penduduk dan para penambang. pertambangan emas primer mengambil urat mineral dengan membuat sumur vertikal dan horizontal. sumur ini sangat dalam dan mencapai puluhan meter. Hal ini telah mengancam keselamatan para penambang, mengganggu penggunaan lahan sebagai daerah pertanian, yang mempengaruhi ketersediaan sumber air tanah, menyebabkan tanah longsor dan mencemari sumber air sungai. pertambangan emas sekunder pada deposito aluvial di tepi sungai telah menyebabkan kerusakan lahan pertanian, erosi sungai dan pencemaran air. Pertambangan tanah liat telah menyebabkan perubahan dalam pengaturan lingkungan dan potensi longsor.

  16. Bobot potong dan karkas kelinci New Zealand White jantan setelah pemberian ransum dengan kacang koro (Mucuna pruriens var. utilis

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    URIP SANTOSO

    2010-05-01

    Full Text Available Santoso U, Sutarno. 2010. Bobot potong dan karkas kelinci New Zealand White jantan setelah pemberian ransum dengan kacang koro (Mucuna pruriens var. utilis. Bioteknologi 7: 19-26. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung kacang koro (Mucuna pruriens var. utilis terhadap produksi bobot potong dan karkas kelinci galur New Zealand White serta mengetahui dosis optimum pemberian tepung kacang koro yang memberikan bobot badan dan karkas terbaik. Metode penelitian digunakan adalah eksperimen dengan pola Rancangan Acak Kelompok. Sebanyak 25 ekor kelinci berumur sekitar 6 minggu yang memiliki kisaran bobot badan 450-1270 g dikelompokan menjadi lima kelompok menurut bobot badannya. Masing-masing kelompok mendapat perlakuan yang berbeda, perlakuan yang diberikan adalah ransum tanpa tepung kacang koro (R0 sebagai kontrol dan ransum dengan pemberian tepung kacang koro masing-masing sebanyak 21,5%, dengan perlakuan sebagai berikut: R1 (mentah, R2 (pemanasan, R3 (perebusan, dan R4 (fermentasi. Parameter yang diamati bobot potong, bobot karkas, bobot daging, bobot tulang, dan bobot lemak. Data yang diperoleh dianalisis ragam (ANAVA dan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan (DMRT. Pemberian tepung kacang koro hasil olahan dalam ransum meningkatkan produksi bobot potong dan karkas yang lebih baik dibandingkan dengan pemberian tepung kacang koro tanpa diolah dan pada tingkat 21,5% pemberian tepung kacang koro hasil fermentasi dalam ransum menyebabkan peningkatan produksi bobot potong dan karkas paling baik.

  17. PRODUKTIVITAS DAN PROFITABILITAS BUDIDAYA IKAN LELE (Clarias gariepinus HASIL SELEKSI DAN NON-SELEKSI PADA PEMELIHARAAN DI KOLAM TANAH

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Raden Roro Sri Pudji Sinarni Dewi

    2016-12-01

    Full Text Available Ikan lele (Clarias gariepinus merupakan salah satu komoditas budidaya air tawar yang populer di Indonesia. Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan produktivitas ikan lele di antaranya melalui perbaikan kualitas genetik. Upaya peningkatan kualitas genetik ikan lele untuk mempercepat pertumbuhan dilakukan melalui proses seleksi. Pengujian performa ikan lele hasil seleksi (strain Mutiara pada skala komersial dilakukan dengan membandingkannya dengan strain non-seleksi (strain Paiton. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk membandingkan produktivitas dan profitabilitas budidaya ikan lele hasil seleksi dan non-seleksi yang dibesarkan di kolam tanah pada skala komersial. Ikan lele ukuran sekitar 2,5 g dipelihara di kolam tanah berukuran 50 m2 dengan kepadatan 200 ekor/m2. Pemeliharaan dilakukan sampai ikan mencapai ukuran panen (sekitar 100 g. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan hasil seleksi memiliki laju pertumbuhan spesifik lebih tinggi (5,75 ± 1,25 g/hari, konversi pakan lebih rendah (0,90 ± 0,08, dan periode pemeliharaan lebih singkat (68 ± 13 hari dibandingkan ikan non-seleksi (4,33 ± 0,70 g/hari; 1,09 ± 0,01; 90 ± 12 hari. Berdasarkan analisis bioekonomi, budidaya pembesaran ikan lele hasil seleksi mampu menekan biaya produksi hingga Rp2.365,00/kg dan mendatangkan rasio keuntungan (61,09 ± 5,17% hampir dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan non-seleksi (32,54 ± 4,12%. African catfish (Clarias gariepinus is one of the freshwater aquaculture commodity that are popular in Indonesia. Various attempts had been conducted to increase its productivity including through genetic quality improvement. Efforts to improve the genetic quality of African catfish on growth trait was conducted by selection method. Evaluation the performance of improved strain of African catfish (Mutiara strain on a commercial scale was done by comparing with local (non-improved strain (Paiton strain. The purpose of this study was to compare the productivity and

  18. THE PRODUCTION AND BODY COMPOSITION OF KACANG GOAT FED DIFFERENT QUALITY OF DIETS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    V. Restitrisnani

    2014-10-01

    Full Text Available An experimental study was carried out to assess the effect of diet quality on productivity and bodycomposition of Kacang goat. Fifteen male Kacang goats weighing 14.28 ± 3.36 kg (CV = 23.55% weredivided into 5 groups based on body weight. The experimental design used in this study wasRandomized Block Design (RBD with 3 treatments of dietary protein and total digestible (TDNcontents (T1= diet with 9.20% protein and 54.67% TDN; T2= diet with 11.6% protein and 58.61%TDN; T3= diet with 18.33% protein and 65.23% TDN. Parameters observed were feed intake, drymatter intake, crude protein intake, TDN intake, live weight gain (LWG and body composition ofKacang goat. The results showed that feed quality did not significantly affect (P>0.05 dry matter intakeand body composition, but significantly affect (P<0.05 protein intake, TDN intake and LWG. It can beconcluded that the higher quality diet resulted in higher productivity, but the higher quality diet was notaffect body composition of Kacang goat, except body fat gain (%.

  19. Studi Pengaruh Pemasangan NGR 40 Ohm pada Uprating Transformator 2 GI Gianyar Terhadap Gangguan Hubung Singkat 1 Phasa Tanah

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Arya Surya Darma

    2017-08-01

    Full Text Available Along with the development of ever-increasing burden on the GI Gianyar then the transformer unit 2 with a capacity of 30 MVA will be uprating with a capacity of 60 MVA transformer. To maintain the continuity and reliability of the flow of electrical power to the consumer , NGR (Neutral Grounding Resistance and relay SBEF is used as the safety equipment of the short circuit 1 phase to ground was not in to the neutral point of the transformer. Uprating of transformers that have been done changes on 1 phase fault current to ground when using a direct earthing systems with a value to become 1838.21 A. While the value of the short-circuit current 1 phase to ground after pairing NGR 40 Ohm value is fixed at 288.675 A, so that the current setting and time relay SBEF fixed at 90 A and 7.067 seconds. The analysis result from the effect of installation NGR and rele SBEF on the transformer 60 MVA against short circuit 1 phase to ground has the ability good protection for the value of the fault current is able to be reduced from 1838,21 A into 288.675 A after pairing NGR 40 Ohm and time is needed SBEF to handle distractions 7.067 seconds. Intisari- Seiring dengan perkembangan beban yang terus meningkat di GI Gianyar maka transformator unit 2 berkapasitas 30 MVA akan di lakukan uprating (penggantian dengan transformator berkapasitas 60 MVA. Untuk menjaga kontinyuitas dan keandalan aliran daya listrik sampai ke konsumen (beban, NGR (Neutral Grounding Resistance dan rele SBEF dipergunakan sebagai peralatan pengaman dari gangguan hubung singkat phasa tanah agar arus gangguan 1 phasa ke tanah tidak sampai mengalir ke titik netral transformator. Dari uprating transformator yang sudah di lakukan terjadi perubahan pada arus gangguan 1 phasa ke tanah jika menggunakan sistem pentanahan langsung (solid grounding menjadi 1838,21 A. Sedangkan nilai dari arus hubung singkat 1 phasa ke tanah setelah dipasangkan NGR 40 Ohm nilainya tetap sebesar 288,675 A

  20. Pendugaan Kedalaman Paisan dan Resistivitas Batuan dengan Metode Geolistrik di Daerah Temon Kabupaten Kulonprogo Daerah Istimewa Yogyakarta

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rudi Hartono

    2009-02-01

    Full Text Available Intrusi air laut ke daratan (air tanah sering dijumpai di daerah-daerah pantai. Dengan terjadinya intrusi maka kualitas air tanah menjadi berubah dan mungkin tidak dapat lagi digunakan untuk memenuhi kebutuhan air rumah tanga. Penelitian ini dilakukan di daerah Temon Kabupaten Kulonprogo DIY, yang merupakan daerah pantai, dengan tujuan untuk mengetahui resistivitas (tahanan jenis dan kedalaman lapisan-lapisan batuannya. Metode yang digunakan adalah metode geolistrik Schlumberger dengan interprestasi datanya secara manual. Berdasarkan interprestasi data penelitian maka dapat diperkirakan bahwa lapisan batuan di daerah penelitian terdiri dari: (1 batuan lembab mengandung air tanah dangkal dengan kedalaman 1,5 meter dengan resistivitas 6,8 ohm/m; (2 lapisan batuan kedap air pada kedalaman 20 meter dengan resistivitas 22,0 ohm/m; (3 batuan/akifer mengandung air tanah dalam pada kedalaman 100 meter dengan resistivitas 6,8 ohm/m; dan (4 batuan/akifer mengandung air asin pada kedalaman 200 meter dengan resistivitas 2,5 ohm/m.

  1. PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN (Studi Pada Politeknik Tanah Laut Di Kabupaten Tanah Laut

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Hasan Ismail

    2016-04-01

    Full Text Available Leadership  style  and  work  motivation  are  elements  that  can  affect  on  job satisfaction to improve employees’ job satisfaction. This research aims to know and analyze the infl uence of leadership style and work motivation on employees’ job satisfaction on the Polytechnic Tanah laut in Tanah Laut Regency. The  type  of  research  is  explanatory  research.  All  of  the  population  are  the samples of the research. Extracting information on 81 employees’ who were the respondents in the study, by using questionnaire in fi ve scales of likert. Data analysis is taken from multiple linear regression analysis, Coeffi cient of Multiple Determination, F-test and t-test. The  results  showed  leadership  style  and  work  motivation  partially  or simultaneously  positive  and  signifi cant  effect  on  the  the  employees’  job satisfaction. Based on these results, implications for the management employees’ that further enhance the confi dence of the leadership and employees’ motivation in order to improve employees’ job satisfaction and institutional goals can be achieved. Keywords : Leadership style, motivation, job satisfaction

  2. PURIFICATION OF ANGIOTENSIN CONVERTING ENZYME INHIBITORY PEPTIDE DERIVED FROM KACANG GOAT MEAT PROTEIN HYDROLYSATE

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    J. Jamhari

    2014-10-01

    Full Text Available The objective of this study was to identify the Angiotensin Converting Enzyme (ACE inhibitorypeptide derived from Kacang goat meat protein hydrolysate. Kacang goat meat loin section washydrolyzed with pepsin, trypsin and chymotrypsin. Protein hydrolysate of Kacang goat meat was thentested the protein concentration and ACE inhibitory activity. ACE inhibitory peptide of the proteinhydrolysate was purified through several steps of purification by column SEP-PAK Plus C18 Cartridgeand RP-HPLC using a Cosmosil column 5PE-SM, 4.6 x 250 mm. The sequence of amino acid of ACEinhibitory peptide was identified by amino acid sequencer. The results showed that amino acidssequence of ACE inhibitory peptide derived from protein hydrolysate of Kacang goat meat was leu-thrglu-ala-pro-leu-asn-pro-lys-ala-arg- asn-glu-lys. It had a molecular weight (MW of 1581 and occurredat the position of 20th to 33rd residues of b-actin of goat meat protein (Capra hircus. The ACE inhibitoryactivity (IC50 of the peptide was 190 mg/mL or 120 mM.

  3. Assessment of the Kid Production Traits of Kacang Goat under Smallholders Production System

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    A Priyono

    2010-05-01

    Full Text Available The main objectives of this study were to assess the influence of environmental (non-genetic factors on kid production traits of Kacang goat under smallholders production system. The study was conducted at the Kacang goat smallholders, located at the centre of Kacang goat in Gundi subdistric, Purwodadi regency, Central Java. The kid production traits evaluated are birth weight, weaning weight, and growth rate till weaning. The environmental factors assessed were: sex (male, female, type of birth (singles, twins, triplets and dam’s parity (1-7. Data were analysed statistically according to the analysis of variance procedure using the General Linear Model (GLM. Least squares analysis revealed that dam’s parity, birth type, and sex of kid were significant sources of variation for birth and weaning weight and pre weaning growth in Kacang kids. The average birth weight, weaning weight and pre weaning growth of males (2.07±0.02 kg; 10.457±0.1 kg; 69.35±0.73 g/d were found to be higher than females (1.95±0.02 kg; 9.15±0.09 kg; 60.73±0.71 g/d. Kid production traits increased with parity, with the largest values at the fourth parity and then slightly decreased thereafter. The average male and female birth weight (2.18+0.03 kg; 2.02+0.03 kg, weaning weight (10.72+0.11 and 9.39+0.13 kg and pre weaning growth (71.63+0.79 and 62.21+0.96 g/d of single kids were heavier than twins, and triplets indicating the influence of the mothering ability of doe. It was recommended, the farmers should consider maternal ability for improvement of weaning weight and growth rate of Kacang kids. (Animal Production 12(2: 111-116 (2010Key Words: Kacang goat, kid production, birth weight, weaning weight, growth rate

  4. OPTIMASI FORMULA DAN STRUKTUR MIKROSKOPIK PASTA BEBAS GLUTEN BERBAHAN DASAR PUREE UBI JALAR UNGU DAN TEPUNG KACANG HIJAU

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ira Mulyawanti

    2016-04-01

    Full Text Available The aim of this study was to optimize gluten free pasta formula made from purple sweet potato puree and mung bean flour. Aplication of a mixture design allowed to find the optimal composition to achieve the desirable characteristic. The results showed that the optimal formula was mixture of 45.25% purple sweet potato puree and 51.75% mung bean flour. The characteristics of the chosen formula were springiness of 2.29 mm, 0.38 cohesiveness, cooking loss 17.62%,333.48 ͼHue, Ie   20.59%, and 42.42 mg/L anthocyanin content. Microscopic structure showed that cooked pasta with purple sweet potato puree composition below 50% in the formula had a solid texture appearance.   Keywords: Pasta, purple sweet potatoes, gluten free food, formulation optimization   ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengoptimasi formula pasta bebas gluten berbahan dasar puree ubi jalar ungu dan tepung kacang hijau. Aplikasi mixture design dalam optimasi formula dapat menghasilkan formula yang optimal dengan karakteristik produk sesuai dengan yang diinginkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi optimal puree ubi jalar ungu dengan tepung kacang hijau dalam formula adalah 45,25% puree ubi jalar ungu dan 51,75% tepung kacang hijau. Pada komposisi tersebut dihasilkan pasta ubi jalar ungu dengan karakteristik yaitu kekenyalan 2,29 mm, cohesiveness 0,38, KKP 17,62%, warna 333,48, Ie   20,59%, dan kandungan antosianin 42,42 mg/L. Dari segi mikroskopik, pasta ubi jalar ungu matang dengan rasio puree ubi jalar ungu dengan formula di bawah 50% sudah menunjukkan adanya struktur yang kompak. Kata kunci: Pasta, ubi jalar ungu, pangan bebas gluten, optimasi formula

  5. POLA AGROFORESTRI DAN POTENSI KARBON KEBUN CAMPURAN DI DESA TELAGA LANGSAT KECAMATAN TAKISUNG KABUPATEN TANAH LAUT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Eva Prihatiningtyas

    2017-10-01

    yang digunakan adalah  dengan membuat beberapa plot pengamatan yang mewakili jenis agroforestri; mencatat nama jenis, fungsi, umur semua komponen dalam plot; mengukur Luas Bidang Dasar dan Lebar tajuk pohon dalam plot; kemudian memproyeksikannya secara horizontal dan vertikal. Penghitungan potensi karbon menggunakan metode non-destruktif, dengan persamaan alometrik. Evaluasi sistem agroforestri dan pola tanamnya dilakukan dengan mencatat banyaknya komoditas yang diusahakan. Hasil menunjukkan komponen penyusun dalam kebun campuran di Desa Telaga Langsat antara lain: komponen berkayu berupa karet dan mahoni; komponen pertanian berupa terong, jagung, kacang panjang, cabai, kangkung dan bawang prei; dan komponen satwa berupa sapi dan kambing. Pola agroforestri yang diterapkan adalah agrisilvikultur dan silvopastoral, termasuk dalam agroforestri sederhana. Estimasi cadangan karbon total pada lokasi penelitian per luasan lahan adalah sebesar 0,511 kg/m2.

  6. ISOLASI, KARAKTERISASI, DAN IDENTIFIKASI MIKOFLORA DARI RIZOSFER TANAH PERTANIAN TEBU (SACCHARUM OFFICINARUM L. SEBAGAI BAHAN AJAR KINGDOM FUNGI UNTUK SISWA KELAS X SMA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yesy Maulina Nadhifah

    2016-10-01

    Full Text Available Agricultural area, particularly in the rhizosfer area there are various species of mold which lives mainly in the soil. The students have known molds which live in nature but they have not recognized mold which lives in the soil. It is required to develop a teaching material in the form of module which is created based on a research result. The results of this study were; (1 it has been discovered 7 species of mold, which are Trichoderma harzianum, Penicillium nalgiovense, Penicillium corylophilum, Penicillium funiculosum, Penicillium camemberti, Aspergillus ochraceus, dan Penicillium citrinum, (2 the most dominant mold species was Trichoderma harzianum with the total number 1,8 x 104 cfu for every gram soil sample, and (3 there has been arranged of the learning module about fungi kingdom for students in high school level. Tanah pertanian, khususnya di daerah rizosfer, merupakan habitat dari berbagai spesies kapang yang hidup di dalamnya. Para siswa telah mengenal kapang yang tumbuh di alam tetapi mereka belum mengenal kapang yang hidup di dalam tanah pertanian. Perlu dikembangkan sebuah bahan ajar berupa modul yang dibuat berdasarkan hasil penelitian. Hasil penelitian ini, meliputi (1 ditemukan 7 spesies kapang, yaitu Trichoderma harzianum, Penicillium nalgiovense, Penicillium corylophilum, Penicillium funiculosum, Penicillium camemberti, Aspergillus ochraceus, dan Penicillium citrinum, (2 spesies kapang yang paling dominan adalah Trichoderma harzianum dengan total jumlah 1,8 x 104 cfu/g sampel tanah, dan (3 telah tersusun bahan ajar Biologi berupa modul Kingdom Fungi para siswa SMA.

  7. FORMULASI MI KERING SAGU DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG KACANG HIJAU (Formulation of Dry Sago Noodles with Mung Bean Flour Substitution

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Hilka Yuliani

    2015-11-01

    dilakukan menggunakan Mixture Design (DX7 dengan variabel berupa persentase pati sagu (80-100% dan tepung kacang hijau (0-20%. Substitusi tepung kacang hijau dapat menurunkan kekerasan, kelengketan, dan elongasi mi sagu, namun meningkatkan cooking loss. Produk optimum mi sagu diperoleh dengan substitusi tepung kacang hijau 4,7%. Pada kondisi ini mi sagu memiliki karakteristik kekerasan 1996,03 gf, skor kelengketan -19,2 gf, skor elongasi 214,35% dan skor cooking loss 10,82%. Uji sensori terhadap mi sagu formula optimum menunjukkan bahwa mi sagu yang dibuat secara keseluruhan tidak berbeda nyata dengan mi kering terigu komersial. Kata kunci: Cooking loss, elongasi, mi pati, sagu, tepung kacang hijau

  8. Akselerasi Pertumbuhan Cendana (Santalum album dengan Aplikasi Unsur Hara Makro Ensensial pada Tiga Jenis Tanah

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Eny Faridah

    2014-01-01

    Full Text Available Cendana (Santalum album Linn. merupakan satu dari pilihan penting untuk digunakan dalam program rehabilitasi lahan-lahan kritis di Indonesia. Upaya untuk mempercepat tingkat pertumbuhannya menjadi sangat penting karena pertumbuhannya yang lambat mengganggu tingkat keberhasilan program rehabilitasi hutan. Mempertimbangkan permasalahan tersebut, studi ini dilakukan dengan tujuan mendapatkan formulasi pendekatan untuk mempercepat pertumbuhan cendana melalui aplikasi unsur hara makro esensial yang dibutuhkan cendana pada tiga tipe tanah, dalam bentuk pupuk biologi seperti biofosfo dan biosulfo. Secara spesifik, penelitian ini bertujuan untuk: 1 Pengaruh jenis media tanah (Grumusol (Vertisol, Mediteran (Alfisol dan Regosol (Entisol terhadap pertumbuhan semai cendana, 2 Pengaruh jenis dan dosis pupuk (biosulfo, biofosfo, dan NPK terhadap pertumbuhan semai cendana, dan 3 Pengaruh jenis media tanah, jenis serta dosis pupuk terhadap ketersediaan hara pada tanah dan jaringan daun tanaman. Penelitian dilakukan di Lab. Silvikultur Intensif, Klebengan, Fakultas Kehutanan UGM dengan menggunakan anakan cendana umur enam bulan. Desain Rancangan Acak Lengkap (RAL digunakan dengan perlakuan berupa 3 tipe tanah (Grumusol (Vertisol, Mediterran (Alfisol dan Regosol (Entisol, 3 tipe pupuk (biosulfo, biofosfo, dan NPK, serta 5 dosis pupuk (0; 2,5; 5; 7,5 dan 10 g dengan 5 ulangan untuk setiap unit eksperimen. Parameter yang diukur meliputi tingkat pertumbuhan tanaman (pertumbuhan tinggi & diameter, panjang akar dan tingkat kandungan hara pada tanah dan jaringan daun tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah Mediteran secara positif mempengaruhi semua parameter pertumbuhan diikuti oleh Regosol dan Grumusol, sementara aplikasi jenis dan dosis pupuk yang berbeda tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap semua parameter pertumbuhan. Tanah Mediteran memiliki kandungan N dan K paling tinggi dibandingkan dengan jenis tanah Regosol dan Grumusol, sementara tanah

  9. Serapan Fosfor dan Pertumbuhan Kedelai(Glycine max pada Tanah Ultisol dengan Pemberian Asam Humat

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Wahyuningsih Wahyuningsih

    2017-08-01

    Full Text Available Ultisol merupakan salah satu jenis tanah asam yang memiliki kelarutan Al, Fe, dan Mn tinggi, serta kandungan P dan Moyang rendah. KelarutanAl dan Fe yangtinggiakan menjerap fosfat, sehingga ketersediaan dan serapan P bagi tanaman menjadi rendah. Salah satu upaya untuk mengatasi ketidaktersediaan P pada tanah Ultisol yaitu dengan penambahan asam humat. Asam humat merupakan makromolekul polielektrolit yang memiliki gugus fungsional seperti -COOH, -OH fenolat, maupun -OH alkoholat,sehingga asam humat memiliki kemampuan untuk membentuk kompleks dengan ion logam. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk: (1 mengetahui pengaruh asam humat terhadap serapan P dan pertumbuhan tanaman kedelai (2 menentukan konsentrasi asam humat yang paling baikdalam meningkatkan serapan P dan pertumbuhan tanaman kedelai. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK. Pengelompokan didasarkan atas perbedaan intensitas cahaya yang ada di rumah kaca. Perlakuan berupa konsentrasi asam humat, dengan 5 konsentrasi yang berbeda yaitu 0 ppm, 400 ppm, 800 ppm, 1200 ppm dan 1600 ppm. Parameter yang diukur meliputi tinggi tanaman, luas daun, bobot basah, dan bobot kering, P tersedia serta P tanaman. Data yang diperoleh dianalisis menggunakananalisis ragam pada tingkat kepercayaan 95% dan 99%. Apabila hasil perlakuan berpengaruh nyata, maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asam humat berpengaruh terhadap serapan P dan pertumbuhan kedelai pada tanah Ultisol. Asam humat 1200 ppm merupakan perlakuan paling baik dalam meningkatkan ketersediaan P, sehingga mampu meningkatkanpertumbuhan kedelai pada tanah Ultisol.

  10. Konservasi Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Jawa di Kebub Raya Baturraden di Kawasan Bekas Hutan Produksi Terbatas

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Herawikan Mandiriati

    2016-04-01

    Full Text Available ABSTRAK Pengeloaan Kebun Raya Baturraden di Kawasan Hutan Produksi terbatas dapat menimbulkan permasalahan surface run off apabila penanganan lokasi tidak dilakukan secara konservatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi problematika Perubahan ekositem Hutan Produksi Terbatas yang bersifat homogen menjadi Kebun Raya Baturraden merupakan hutan heterogen. Dengan cara membuat PU (Petak Ukur di zona pemanfaatan keluasan 77,4 Ha, sebanyak 109 PU (Petak Ukur dengan ukuran 20x20 m, intensitas 5,5, jarak antar PU 1, 3 m. Hasil pengamatan   parameter yang menjadi pertimbangan ketinggian tanah antara 1076-760 Dpl, kelerengan tanah 12⁰-30⁰, kedalaman tanah < 85 Cm – 90<, erodibilitas tanah 0,43, jenis tanah Latosol Coklat dan curah hujan rata-rata 5.600 mm per tahun. Dari hasil pengamatan kawasan Kebun Raya Baturraden tanah mudah sekali terjadi   proses surface run off. Mengatasi dan merubah ekosistem dari hutan homogeny menjadi heterogen (1 penjarangan harus bertahap sesuai lahan yang akan dikelola, (2 Dengan kondisi tegakan pohon sangat rapat untuk melakukan tebangan sebaiknya menggunakan tebangan penerangan atau penjarangan jangan sampai tanah terbuka mengingat mempunyai curah hujan rata-rata 5.600 mm per tahun. (3 pada lokasi tertentu yang rawan terjadi erosi harus dibuat terasering untuk mengurangi terjadinya surface run off.   Kata Kunci: Kebun Raya, Hutan Produksi terbatas surface run off, ekosistem ABSTRACT Managing Baturraden Botanical Garden in the Limited Production Forest Area can cause problems of surface run off if the location is not handled conservatively. This study aims to overcome the problem of ecosystem changes of the homogeneous Limited Production Forest to become Baturraden Botanical Garden which is heterogeneous forest by making PU (sample plots in the utilization zone of 77.4 hectares in breadth, a total of 109 PU (sample plots with a size of 20x20 m, intensity of 5.5, the distance between PU’s 1, 3 m. The

  11. Evaluasi Tingkah Laku Sexual Kambing Kacang Jantan di Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT Desa Bina Gara Kabupaten Halmahera Timur

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Muhammad Ade Salim

    2017-04-01

    ABSTRACT. The success of Artificial Insemination goat is related to quality service quality with high macroscopic and microscopic qualities. This ability is subject to sexual behavior. As a transmigration area that shifts for the development of goat farms, as well as many Kacang Buck populations in East Halmahera, so the village of Bina Gara became the sample location of this study. This study was conducted with the aim to raise sexual behavior as a description of the performance of Kacang Buck. The material used is 9 males and 5 females divided into 3 age groups of each P1 (1.5 years, P2 (2.5 years P3 (4 years. The method used is survey with sample selection by purposive sampling with reaction time variabel, the amount of fals mounting, clamp power, thrust and erection quality. The data were analyzed descriptively using software genstat 14.2. The result is the best reaction time P2 = 1.07 ± 0.13, False mounting averages 2x in all age groups; 3-clamp force and thrust in all age groups and 3+ erectile quality score in all age groups. This research is sexual behavior of goat beans in Transmigration Resettlement Unit (TRU of Bina Gara Village of East Halmahera Regency has the best performance in all age group, cleanliness 2 times, power +3 clamp and erection quality +3, while for time The highest score reactions are in the 2.5 year age group.

  12. Probabilitas Tegangan Sentuh Dan Tegangan Langkah Di Lokasi Rencana Gardu Induk 500 kV Antosari

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Abdul Latif

    2016-06-01

    Full Text Available Semakin berkembangnya pertindustrian di Indonesia, maka kebutuhan daya listrik yang dibutuhkan semakin meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan daya listrik tersebut pada tahun 2016, PT PLN (Persero merencanakan pembangunan GITET 500 kV Antosari. Pembangunan GITET 500 kV Antosari merupakan tindak lanjut dari rencana PT PLN (Persero yang akan menambah pasokan energi listrik ke Bali melalui sistem interkoneksi Jawa – Bali menggunakan jaringan transmisi SUTET 500 kV, dimulai dari GITET 500 kV Paiton dan akan sampai di GITET 500 kV Antosari. Untuk mengamankan gardu induk dari ancaman sambaran petir, salah satu cara yang digunakan adalah dengan mengamankan sistem perntanahan dilokasi gardu induk. Maka dipilih sistem pentanahan grid di lokasi rencana pembangunan Gardu Induk 500 kV Antosari. Penelitian dilakukan untuk menganalisis perbandingan ukuran luas pentanahan dengan kedalaman batang konduktor terhadap tahanan pentanahan grid, tegangan sentuh, tegangan langkah dan probabilitas timbulnya tegangan sentuh dan tegangan langkah. Data tahanan tanah yang didapatkan dari pengukuran secara langsung digunakan untuk mengetahui  nilai tahanan jenis tanah kemudian digunakan untuk menghitung tahanan pentanahan grid, tegangan sentuh, tegangan langkah dan probabilitas tegangan sentuh dan tegangan langkah. Perhitungan tahanan pentanahan grid menggunakan persamaan IEEE, Standard 80-2000 sedangkan untuk perhitungan tegangan sentuh dan tegangan langkah menggunakan IEEE, Standard 665-1995. Berdasarkan hasil penelitian di lokasi gardu induk untuk kondisi tanah basah dengan luas grid 3 m x 3 m dan kedalaman 5 m didapatkan nilai tahanan pentanahan grid 0,49 ohm dan nilai tegangan langkah 125 volt dengan probabilitas 0,72%. Sedangkan untuk kondisi tanah kering dengan luas grid 3 m x 3m dan kedalaman 5 didapatkan nilai tahanan pentanahan grid 1,11 ohm dan nilai tegangan langkah 281 volt dengan probabilitas 0,72%. Dari hasil analisis juga menunjukan dengan luas grid 3 m x 3

  13. FAKTOR STATUS PEMBUDIDAYA, KONDISI, DAN PENGELOLAAN TAMBAK YANG BERPENGARUH TERHADAP PRODUKSI RUMPUT LAUT (Gracilaria verrucosa DI TAMBAK TANAH SULFAT MASAM KABUPATEN LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Erna Ratnawati

    2016-11-01

    Full Text Available Tambak di Kabupaten Luwu Utara umumnya tergolong tanah sulfat masam dan banyak digunakan untuk budidaya rumput laut (Gracilaria verrucosa dengan produksi yang tinggi. Oleh karena itu, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui faktor status pembudidaya, kondisi, dan pengelolaan tambak yang mempengaruhi produksi rumput laut. Metode penelitian yang diaplikasikan adalah metode survai untuk mendapatkan data primer dari produksi, status pembudidaya, dan pengelolaan tambak yang dilakukan melalui pengajuan kuisioner kepada responden secara terstruktur, sedangkan kondisi tambak ditentukan melalui pengamatan dan pengukuran langsung di lapangan. Sebagai peubah tidak bebas adalah produksi dan peubah bebas adalah faktor status pembudidaya yang terdiri atas 10 peubah, kondisi tambak yang terdiri atas 12 peubah, dan pengelolaan tambak yang terdiri atas 26 peubah. Analisis regresi berganda dengan peubah boneka digunakan untuk memprediksi produksi rumput laut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi aktual rata-rata rumput laut di tambak tanah sulfat masam sebesar 7.821 kg/ha/tahun dengan prediksi produksi sebesar 23.563 kg kering/ha/tahun. Produksi rumput laut dapat ditingkatkan melalui: peningkatan pengalaman pembudidaya tambak, penambahan jumlah pintu air, tambak dibuat dengan bentuk bujur sangkar atau empat persegi panjang dengan luasan tambak tidak terlalu luas serta peningkatan lama pengeringan tanah dasar tambak, padat penebaran ikan bandeng, dosis kapur dan dosis pupuk Urea, SP-36, KCl, dan Za sebagai pupuk dasar. Brackishwater pond in North Luwu Regency, generally as classified as acid sulfate soils and most of them was used for culturing seaweed (Gracilaria verrucosa with high productivity. Hence, it was conduct research that aim to know the effect of farmer status, condition, and management of pond on the seaweed production. Survey method was applied to find primary data of seaweed production, farmer status and pond management, while

  14. Konsolidasi Tanah: Studi Kasus Kecamatan Gedebage, Kota Bandung

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Marenda Ishak S

    2011-06-01

    Full Text Available To create equal distribution of development, Gedebage region was developed as activity centre initiated by building a Sport Centre. In order to do so, a land consolidation program to collect citizen land was launched.  The program was carefully designed to protect people’s right on land and support the whole process. This study examines Land Consolidation Program. The research is carried out by Participatory Rural Appraisal (PRA approach, using focus group discussion to collect data. The research showed that land consolidation activity was failed due to the absence of land legal document, lack of people participation and lack of government roles. Guna menciptakan pemerataan pembangunan, wilayah Gedebage dikembangkan sebagai pusat aktivitas yang diawali dengan pembangunan Pusat Olahraga (Sport Centre. Untuk itu, program konsolidasi tanah guna mengumpulkan tanah warga diluncurkan. Program tersebut dirancang dengan cermat untuk melindungi hak warga atas tanah, serta mendukung keseluruhan proses. Kajian ini meneliti Program Konsolidasi Tanah Gedebage, dengan pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA, yang menggunakan diskusi kelompok terarah guna mengumpulkan data. Hasilnya, terlihat bahwa aktivitas konsolidasi tanah telah mengalami kegagalan karena ketiadaan dokumen legal menyangkut status tanah, kurangnya partisipasi penduduk, dan lemahnya peran pemerintah.

  15. DAMPAK FASILITATIF TUMBUHAN LEGUM PENUTUP TANAH DAN TANAMAN BERMIKORIZA PADA SUKSESI PRIMER DI LAHAN BEKAS TAMBANG KAPUR (Facilitative Impacts of Legume Cover-crop and Mycorrhizal-inoculated Plant on Primary Succession of Limestone Quarries

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Retno Prayudyaningsih

    2015-11-01

    Full Text Available ABSTRAK Penambangan batu kapur dengan metode penambangan terbuka yang meliputi penghilangan vegetasi, pengeboran dan pengebomanan untuk mengeksplotiasi material batu kapur mengakibatkan kerusakan ekosistem. Pemulihan secara alami pada lahan tersebut berjalan lambat karena kondisi tapak dalam proses suksesi tidak mendukung perkembangan vegetasi alaminya. Pembentukan pertanaman diduga memfasilitasi kehadiran tanaman lain melalui perbaikan karateristik lingkungan yang rusak dan/atau peningkatan ketersediaan sumber hara. Dampak fasilitatif pembentukan pertanaman tumbuhan legum penutup tanah (Centrosema pubescens dan tanaman bermikoriza (Vitex cofassus dipelajari pada suksesi primer di lahan bekas tambang kapur TNS. Kehadiran tumbuhan alami diukur menggunakan kerapatan individu, keanekaragaman dan jumlah jenis melalui sampling vegetasi dengan metode plot kuadrat secara sistematis berdasarkan tingkat habitusnya. Kondisi tapak diukur berdasarkan ketebalan dan biomasa seresah, kadar bahan organik tanah dan kadar karbon organik tanah. Penelitian dilakukan pada 4 tipe areal di lahan bekas tambang kapur yaitu areal terbuka/kondisi alami tanpa pertanaman, areal pertanaman legum penutup tanah, areal pertanaman tanpa mikoriza dan areal pertanaman bermikoriza. Hasil penelitian menunjukkan pertanaman legum penutup tanah dan pertanaman bermikoriza memperbaiki kondisi tapak lahan bekas tambang kapur. Pembentukan tanaman legum penutup menghasilkan banyak seresahdengan ketebalan 1,08 cm dan biomassa 188,96 g/m2 dan dekomposisi selanjutnya meningkatkan bahan organik tanah sebesar 3,80% dan kandungan karbonorganik sebesar 2,20%. Pembentukan pertanaman juga memberikan dampak yang sama, khususnya yang diinokulasi FungiMikoriza Arbuskula (FMA menghasilkan seresah dengan ketebalan 1,32 cm dan biomassa 220,48 g/m2, dengan kadar bahan organik tanah sebesar 3,66% dan karbon organik tanah sebesar 2,03%. Perbaikan kondisi tapak tersebut mempercepat kehadiran tumbuhan alami

  16. PENGARUH FAKTOR PSIKOLOGIS TERHADAP KEPUTUSAN PETANI DALAM MEMBANGUN HUTAN RAKYAT (Studi di Desa Ranggang, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Idin Saepudin Ruhimat

    2014-11-01

    Full Text Available Hutan rakyat memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Optimasi terhadap peranan penting hutan rakyat dapat dilakukan dengan memberikan perhatian kepada faktor psikologis yang berpengaruh terhadap keputusan petani dalam membangun hutan rakyat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor psikologis (sikap, persepsi, dan motivasi terhadap keputusan petani dalam membangun hutan rakyat di Desa Ranggang baik secara bersama-sama maupun masing-masing. Penelitian dilaksanakan di Desa Ranggang, Kecamatan Takisung, Kabupatan Tanah Laut, Kalimantan Selatan menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan metode penelitian survey eksplanasi. Data dianalisis dengan menggunakan analasis jalur (path analysis. Hasil penelitian menunjukkan (1 faktor  psikologis yang terdiri dari sikap, persepsi dan motivasi  secara bersama-sama berpengaruh nyata sebesar 52,90 % terhadap keputusan petani dalam membangun hutan rakyat di Desa Ranggang, dan (2 faktor  psikologis yang terdiri dari sikap, persepsi dan motivasi  secara masing-masing berpengaruh nyata sebesar 12,60 % untuk sikap, 11,36 % untuk persepsi, dan 9,86 % untuk motivasi terhadap keputusan petani dalam membangun hutan rakyat di Desa Ranggang. Community forest has an important role in Indonesian life. Optimization of the important role of community forest can be done by giving attention to the psychological factors that influence farmers' decisions in community forests development. This study aims to determine the influence of psychological factors (attitudes, perceptions, and motivations to farmers decision in community forest development in Ranggang Village either jointly or respectively. This Study was conducted in Ranggang Village, District Takisung, South Kalimantan use quantitative research design with explanatory survey research methods. Data were analyzed using path analysis. The results showed (1 psychological factors consisting of attitudes, perceptions and

  17. Angiotensin converting enzyme (ACE) inhibitory and antihypertensive activities of protein hydrolysate from meat of Kacang goat (Capra aegagrus hircus).

    Science.gov (United States)

    Mirdhayati, Irdha; Hermanianto, Joko; Wijaya, Christofora H; Sajuthi, Dondin; Arihara, Keizo

    2016-08-01

    The meat of Kacang goat has potential for production of a protein hydrolysate. Functional ingredients from protein hydrolysate of Kacang goat meat were determined by the consistency of angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitory activity and antihypertensive effect. This study examined the potency of Kacang goat protein hydrolysate in ACE inhibition and antihypertensive activity. Protein hydrolysates of Kacang goat meat were prepared using sequential digestion of endo-proteinase and protease complex at several concentrations and hydrolysis times. The highest ACE inhibitory activity resulted from a hydrolysate that was digested for 4 h with 5 g kg(-1) of both enzymes. An ACE inhibitory peptide was purified and a novel peptide found with a sequence of Phe-Gln-Pro-Ser (IC50 value of 27.0 µmol L(-1) ). Both protein hydrolysates and a synthesised peptide (Phe-Gln-Pro-Ser) demonstrated potent antihypertensive activities in spontaneously hypertensive rats. Protein hydrolysate of Kacang goat meat produced by sequential digestion with endo-proteinase and protease complex has great potential as a functional ingredient, particularly as an antihypertensive agent. © 2015 Society of Chemical Industry. © 2015 Society of Chemical Industry.

  18. Analisis Neraca Air Lahan terhadap Jenis Tanah yang Berkembang pada Daerah Karts di Kecamatan Parigi Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    M Tufaila

    2017-09-01

    Full Text Available Soil water balance is describes the condition of the water in an area. The difference of climatic conditions and land characteristic denotes the effect of the soil water balance. The objective of this study is to determine soil water balance on the type of soil that developed at parent material karts. Village Parigi district Muna has an area of 16245.88 ha consists of Inceptisol, Mollisol, and Andosol and developing in Qal and Qpw geological formation. The results of research showed that surplus on rainwater occurred in February, March, and April. While the water deficit occurred in January, May, June, July, August, September, October, November, and December. Soil water balance in the research site was affected by climate, soil condition, and soil characteristic. Soil was formed above the karst rock showing little effect on the soil water balance.  ABSTRAK Neraca air lahan menggambarkan kondisi air pada suatu wilayah. Perbedaan kondisi iklim dan karateristik lahan memberikan pengaruh terhadap nerca air lahan. Tujuan penelitiaan ini yaitu untuk mengetahui neraca air lahan pada jenis tanah yang berkembang pada bahan induk karts. Kecamatan Parigi Kabupaten Muna memiliki luas 16.245,88 ha terdiri dari jenis tanah Iceptisol, Mollisol, dan Andisol dan  berkembang pada formasi geologi Qal dan Qpw. Hasil penelitiaan menunjukan bahwa surpulus air hujan terjadi pada bulan Februari, Maret dan April, sedangkan divisit air terjadi pada bulan Januari, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November, dan Desember. Neraca air lahan dilokasi penelitian dipengaruhi oleh iklim, kondisi lahan, dan karateristik tanah. Tanah yang terbentuk diatas batuan karts memberikan pengaruh yang kecil terhadap neraca air lahan.

  19. PENGARUH BERBAGAI KECAMBAH KACANG-KACANGAN LOKAL SEBAGAI BAHAN DASAR MEAT ANALOG TERHADAP SIFAT FISIK (TEKSTUR, KESUKAAN DAN RASIO ARGININ/LISIN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Bayu Kanetro

    2013-06-01

    Full Text Available The aims of this research were to determine the best of local legume sprout as raw material of meat analog, based on its texture, sensory (preference properties, and the ratio of arginine/lysine, compared to meat analog from soybean. Meat analogs were made of protein of local legumes sprout, which were velvet beans, cowpeas, and winged beans that had been germinated for 48, 36 and 24 hr respectively. The protein of velvet beans, cowpeas, and winged beans sprout for meat analog production were extracted at pH 9 and precipitated at pH 4, 5, and 5 respectively. Hence their products were analyzed the texture, the sensory properties (the hedonic scales of color, texture, odor, taste, and overall, and the ratio of arginine/lysine. The characteristics of meat analog from the legumes sprout were compared to meat analog from soybean for determination of the best legume sprout as raw material of meat analog. The result of this research showed the properties of meat analog from winged bean and cowpeas sprouts were better than velvet beans sprout. The meat analog from soybean was still better than meat analog from the local legumes sprout, especially its texture. The arginine content, that was known as  hypocholesterolemic and hypoglycemic component,  of meat analog from cowpeas sprout was lower than meat analog from soybean, but its ratio of arginie/lysine was not signifi cantly different. While the ratio of arginine/lysine of meat analog from the other legumes sprout were lower than meat analog from soybean. Therefore the meat analog from cowpeas sprout was chosen as the best product and was potential as functional food especially for reducing blood cholesterol. Keywords: Meat analog, sprout, local legumes, arginine/lysine ratio   ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan jenis kecambah kacang-kacangan lokal terbaik sebagai bahan baku kedelai berdasarkan tekstur, sifat sensoris, dan rasio arginin/lisin dibandingkan meat analog dari biji

  20. KESESUAIAN LAHAN DAN REVITALISASI TAMBAK BUDIDAYA UDANG DI KAWASAN INDUSTRIALISASI KABUPATEN PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Utojo Utojo

    2014-12-01

    Full Text Available Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kesesuaian lahan tambak budidaya udang di kawasan industrialisasi Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur dan mengkaji strategi revitalisasi tambak berdasarkan hasil penelitian remediasi kualitas tanah dan air tambak. Data primer meliputi: topografi, lahan, dan hidrologi pesisir diperoleh melalui survai lapangan. Penentuan stasiun pengamatan dilakukan secara acak dan sistematik. Setiap lokasi pengambilan contoh ditentukan posisi koordinatnya dengan alat Global Positioning System (GPS. Data sekunder yang digunakan berupa data iklim, peta Rupa Bumi Indonesia kawasan Probolinggo skala 1:25.000 dan citra satelit ALOS AVNIR-2 tahun 2010. Data lapangan (topografi, pasang surut, fisika-kimia air dan tanah, data citra satelit ALOS AVNIR-2 dan data sekunder yang lain, dianalisis secara spasial menggunakan Sistem Informasi Geografi (SIG untuk memperoleh tingkat kesesuaian lahan. Berdasarkan hasil analisis kesesuaian lahan tambak dari total luasan tambak 2.143 ha, lahan yang sangat sesuai dan sesuai untuk budidaya udang yaitu 56 ha dan 618 ha. Lahan tersebut tersebar di Kecamatan Tongas dan Pajarakan. Lahan yang cukup sesuai ditemukan sebesar 1.235 ha, dan tersebar di Kecamatan Tongas, Sumberasih, Dringu, Gending, Kraksaan, Pajarakan, dan Paiton. Sedangkan lahan yang tidak sesuai yaitu 234 ha, terdapat di Kecamatan Sumberasih, Gending, dan Kraksaan. Percepatan target peningkatan produksi di tambak budidaya udang kawasan industrialisasi dapat dicapai melalui kesesuaian lahan dan revitalisasi tambak (perbaikan kualitas tanah dan air.

  1. Amino acid diversity on the basis of cytochrome b gene in Kacang and Ettawa Grade goats

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    D. A. Lestari

    2017-08-01

    Full Text Available The objectives of study were to identify and assess the amino acid diversity of Cytochrome b (Cyt b gene, genetic marker and characteristic of specific amino acid in Kacang and Ettawa Grade goat. Nineteen heads of Kacang goat (KG and twelve heads of Ettawa Grade goat (EG were purposively sampled. The genomic DNA was isolated by Genomic DNA Mini Kit (Geneaid and amplified Cyt b using PCR method with CytbCapF and CytbCapR primers and was sequenced. The results showed that there were two specific amino acids that distinguish KG and EG goat with C. hircus and C. aegagrus and four specific amino acids that distinguish KG and EG goat with C. falconeri, but there were no specific amino acids can be used as a genetic marker to distinguish between Kacang and EG goat. In conclusion, specific amino acids in Cyt b gene can be used as a genetic marker among KG and EG goat with 3 goat others comparator.

  2. PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KAMBING KACANG DI KELURAHAN PENATIH DENPASAR TIMUR MELALUI DEMOPLOT PEMBERIAN KONSENTRAT YANG DISUPLEMENTASI AMONIUM SULFAT VS MINERAL MIX

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    S. PUTRA

    2012-09-01

    Full Text Available ABSTRACT In line with the regional government programs in sustaining the agricultural ? livestock farming system. An informative talk on enhancing performances and productivity of kacang goat was held at Penatih, Badung reegency on the 20th Dec. 2002. The aim of the community service is to fulfill the farmer?s knowledge and their technical skill in choosing and applying proportional feed stuff, especially using ammonium sulfate mineral as feed supplement on grass-legume based diet. This material which has the capasity to promote rumen microbial growth and their activity in digesting low quality diets. Composing and mixing concentrate diets has also been demonstrated and 4 dietary treatments were tested using 12 goats during a period of 15 days. Ration ( R A contained 97% rice bran + 3% am. Sulfate; RB was 97% rice brand + 3% mineral miz; RC was pollard + 3% am. Sulfate and RD was 97% pollard + 3% mineral mix. Body weight gain were monitored through out the trial period. The result indicated that quality of ration caused improvement of performance and productivity of kacang goats. Body weight gain being increased to 0,067 ? 0,300 kg/head/day for diet A, C, and D, which the highest mean values of 0,217 kg/head/day were obtained for diet D. This situation may due to the present of ammonium sulfate plus zinc (Zn mineral to the legumes basal diet, which can act as metabolic modulator . In general, most of the participants (90% have a very good responses and acceptance for the beneficial information given to them.

  3. PROFIL RESISTIVITAS 2D PADA GUA BAWAH TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER-SCHLUMBERGER (STUDI KASUS GUA DAGO PAKAR, BANDUNG

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nanang Dwi Ardi

    2015-01-01

    Full Text Available Makalah ini menampilkan sebuah pendekatan dalam penyelidikan rongga-rongga di bawah tanah. Akuisisi data resistivitas telah dilakukan di Gua Dago Pakar, Bandung. Lintasan resistivitas telah diukur dan dilanjutkan dengan pengukuran secara manual dengan menggunakan tali serta GPS untuk memperkirakan bentuk gua secara akurat. Sistem konfigurasi lintasan resistivitas menggunakan konfigurasi elektroda WennerSchlumberger. Pemrosesan dan pemodelan data menggunakan perangkat lunak Res2DInv dengan metode komputasi kuadrat terkecil. Hasil dari pemodelan inverse 2D menunjukkan bahwa bentuk tubuh gua berlokasi sekitar 10 – 12,4 m di bawah lintasan resistivitas dengan rentang nilai resistivitas 540-600 Ohm meter. Hasil ini dikorelasikan dengan data geologi dan pengukuran secara manual di dalam gua. Kata kunci:  Rongga, Resistivitas, Wenner-Schlumberger, Inversi

  4. Sanitasi, Higiene Perorangan, dan Pencemaran Tanah oleh Cacing pada Kecacingan pada Anak di Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Eni Sinaga

    2014-02-01

    Full Text Available Abstrak Penyakit kecacingan banyak ditemukan di daerah dengan kelembaban tinggi terutama pada kelompok masyarakat dengan higiene perorangan dan sanitasi lingkungan yang kurang baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kondisi sanitasi, higiene perorangan, pencemaran tanah oleh cacing dengan kejadian kecacingan pada anak usia 1–5 tahun di Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Penelitian observasional dengan rancangan cross sectional study dilakukan pada Mei–November 2012. Sampel penelitian 50 anak usia 1–5 tahun sebanyak 50 orang yang diambil secara random sampling. Data dianalisis menggunakan uji chi kuadrat (X2 dengan program statistical product and service solution (SPSS. Prevalensi kecacingan pada anak usia 1-5tahun di Kelurahan Liliba adalah 38%. Hasil Uji chi kuadrat menunjukkan hanya ada satu variabel yang berhubungan dengan kejadian kecacingan di Liliba yaitu higiene perorangan (p=0,005. Variabel yang tidak berhubungan dengan kejadian kecacingan pada anak 1–5 tahun di Liliba yaitu kondisi sarana air bersih (p=0,07, kondisi jamban (p=0,128, dan pencemaran tanah oleh cacing (p=0,309. Penelitian ini membuktikan ada hubungan bermakna antara higiene perorangan dan kejadian kecacingan, sehingga diharapkan orangtua lebih memperhatikan higiene perorangan anaknya seperti memotong kuku, mencuci tangan setelah bermain dan sebelum makan, mencuci tangan setelah buang air besar dan memberikan alas kaki saat bermain. Dinkes Kota dan Puskesmas khususnya secara periodic setiap 6 bulan sekali diharapkan melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan kecacingan dengan penyuluhan dan pemberian obat cacing kepada anak usia 1–5 tahun. Kata kunci: Higiene perorangan, kecacingan, kondisi lingkungan   Sanitation, Personal Hygiene, and Helminth Contamination of Helminth infectionin Children at Liliba Subdistrict, Oebobo Kupang, East Nusa Tenggara Province Abstract Helminth infection was found

  5. PENGARUH PERBAIKAN TANAH SALIN TERHADAP KARAKTER FISIOLOGIS Calopogonium mucunoides

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    F Kusmiyati

    2015-06-01

    Full Text Available Peralihan fungsi lahan pertanian menjadi wilayah pemukimam dan industri menyebabkan semakinberkurangnya lahan pertanian.Hal tersebut menyebabkan pengembangan pertanian perlu diarahkan padalahan-lahan marginal seperti tanah salin.Tanah salin adalah tanah yang mengandung garam terlarut netraldalam jumlah tertentu yang berpengaruh buruk terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman.Penelitian yangdilaksanakan bertujuan mengkaji pengaruh perbaikan tanah salin secara kimia dan biologi terhadap karakterfisiologis Calopogonium mucunoides. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan 3ulangan. Perbaikan tanah salin dilakukan melalui penambahan gipsum (P1, pupuk kandang (P2, abu sekampadi (P3, tanaman halofita (P4, gipsum dan pupuk kandang (P5, gipsum dan abu sekam padi (P6, gipsumdantanamanhalofita (P7, pupuk kandang dan abu sekam padi (P8, pupuk kandang dan tanaman halofita(P9, abusekam padi dan tanaman halofita (P10 dan tanpa penambahan sebagai kontrol (P0. Parameter yangdiamati adalah kandungan klorofil a, kandungan klorofil b, kandungan total klorofil, aktivitas nitrat reduktase,luas daun dan laju fotosintesis.Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam dan uji lanjut dengan ujiwilayah ganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan kandungan klorofil a, klorofil b, total klorofil, aktivitasnitrat reduktase dan laju fotosintesis calopo berbeda nyata (P<0,05 lebih tinggi pada perlakuan perbaikantanah salin dibandingkan kontrol. Kandungan klorofil a, klorofil b dan total klorofil calopo pada perlakuankombinasi pupuk kandang dan abu sekam padi serta kombinasi gipsum dan pupuk kandang berbeda nyata(P<0,05 lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya. Aktivitas nitrat reduktase dan laju fotosintesis calopopada perlakuan kombinasi pupuk kandang dan abu sekam padi serta perlakuan pupuk kandang berbeda nyata(P<0,05 lebih tinggi daripada perlakuan lainnya. Simpulan adalah perbaikan tanah salin dengan penambahankombinasi pupuk kandang dan abu

  6. Beberapa Catatan Tentang Bahasa Melayu Dili: Studi Awal Mengenai Bahasa Melayu Di Timor Timur

    OpenAIRE

    Fernandez, Inyo Yos

    1994-01-01

    Menurul Suparlan (1978:44), ada beragam ras di antara berbagai kelompok etnik yang mendiami Propinsi Timor Timur. Dapat disebutkan antara lain Papua Melenesoid, Veda Austrotoid, Kaukasoid, Mongoloid, dan Melayu. Keberadaan ras Melayu di antara berbagai ras tersebut adalah wajar mengingat penyebaran suku Melayu hampir meliputi seluruh pelosok tanah air, dan telah menjadi Kenyataan sejarah. Di berbagai daerah puak Melayu dan kebudayaannya berbaur dengan kehidupan budaya setempat, salah satu per...

  7. APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK ANALISIS KESESUAIAN LAHAN PERTANIAN DI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Bowo Susilo

    2016-10-01

    Full Text Available ABSTRAK Sektor pertanian merupakan sektor perekonomian yang masih menjadi unggulan di berbagai wilayah di Indonesia, menempatkan sektor ini sebagai aktivitas utama ekonomi masyarakat dan juga sumber penguatan perekonomian rakyat. Penelitian ini mempunyai tujuan jangka panjang yaitu untuk mengembangkan model integrasi antar faktor fisik dan sosial ekonomi dalam menentukan prioritas arahan pengembangan di sektor pertanian, terutama untuk menentukan jenis komoditas yang paling sesuai pada suatu satuan lahan atau wilayah tertentu yang menjadi daerah basis pertanian. Selain itu juga mengukur keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif daerah basis pertanian DIY ditinjau dari sub sektor tanaman pangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lahan di Provinsi DIY yang sangat sesuai untuk tanaman padi sebesar 25,4%, sedangkan untuk tanaman kacang tanah lebih kecil lagi yaitu 16% dan untuk tanaman jagung hanya 2%. Faktor yang membatasi tingkat kesesuaian lahan pada 3 jenis tamanan pangan tersebut adalah kondisi perakaran tanaman, ketersediaan unsur hara, retensi hara dan medan atau lokasi. Lahan yang mampu diusahakan untuk aktivitas pertanian dan sesuai dengan kesesuaian lahan untuk tanaman pangan adalah di Ledok Wonosari, Lereng Tengah Merapi, Lereng Bawah Merapi dan Batur Agung.   ABSTRACT The agricultural sector is a sector of the economy is still seeded in various regions in Indonesia, putting this sector as the main economic activity of society and also the source of strengthening the economy of the people. This research has a long-term goal is to develop a model of integration between the physical and socio-economic factors in determining the priority direction of development in the agricultural sector, especially to determine the most appropriate types of commodities on a unit of land or a particular region of the local agricultural base. It also measures the comparative advantage and competitive advantage DIY agricultural base area in terms of

  8. KEARIFAN LOKAL PENGGUNAAN KAYU GELAM DALAM TANAH RAWA GAMBUT DI KALIMANTAN TENGAH (Local Wisdom of Utilization of Gelam Wood on Peatswamp Land of Central Kalimantan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Wahyu Supriyati

    2015-03-01

    Full Text Available ABSTRAK Masyarakat di daerah rawa gambut memerlukan kayu sebagai cerucuk atau tiang pancang rumah. Kayu Gelam (Maleleuca sp ditemukan melimpah di hutan rawa gambut di Kalimantan. Kayu Gelam termasuk kelas awet 3 yang berarti hanya dapat dipergunakan di bila berhubungan dengan tanah selama 3 tahun. Kenyataan yang ada kayu Gelam sebagai cerucuk /tiang pancang rumah dalam tanah rawa tetap kuat lebih selama lebih dari 30 tahun. Pemanfaatan kayu ini mendukung untuk konservasi hutan rawa gambut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melestarikan hutan di peatwamp melalui penghematan pemanfaatan kayu yaitu dengan mempelajari pengaruh lama penimbunan dan letak radial terhadap sifat fisika, mekanika dan kandungan silika kayu Gelam. Penelitian dilakukan pada kayu Gelam yang telah ditimbun dalam rawa gambut selama 10, 19, 31 dan 38 tahun. Sifat kayu yang dianalisis adalah sifat fisika mekanika mengikuti BS No 373. Uji silika dengan spektrometer. Analisis menggunakan rancangan acak lengkap dengan faktorial. Hasil menunjukkan bahwa lama penimbunan meningkatkan berat jenis kayu Gelam secara signifikan. Semakin lama penimbunan, semakin tinggi berat jenis (0,54-0,75. Persamaan yang diperoleh Y=0,449+0,063x1+0,01x2 (Y=BJ kering tanur, x1= lama penimbunan, x2= letak radial. Pengaruh lama penimbunan pada kekerasan sejalan dengan BJ. Kadar silika kayu Gelam meningkat dengan semakin lama penimbunan. Lama penimbunan (10-38 tahun meningkatkan BJ kering tanur 28,13 %, kekerasan 12,83%; kandungan silika 1,25%. Penggunaan kayu Gelam merupakan kearifan lokal yang terbukti melestarikan lingkungan karena menghemat pemanfaatan kayu yang dinyatakan dengan kualitas kayu Gelam yang relatif tidak menurun dalam penimbunan. ABSTRACT Local community on peatswamp area need woods as poles. Gelam (Maleleuca sp wood is found abundantly in peatswamp forest area in Kalimantan. It is 3th durability class and expected to withstand up to three years of utilitation outdoor. However, gelam

  9. PENCEMARAN PESTISIDA PADA PERAIRAN PERIKANAN DI SUKABUMI- JAWA BARAT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Imam Taufik

    2011-12-01

    Full Text Available Penggunaan pestisida merupakan salah satu sumber pencemar yang potensial bagi sumberdaya dan lingkungan perairan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat pencemaran pestisida pada lahan perikanan budidaya di Sukabumi, Jawa Barat. Penelitian diawali dengan penentuan lokasi, dilanjutkan dengan pengambilan contoh (air, sedimen, biota air, preparasi, identifikasi, dan analisis data, serta pelaporan. Analisis contoh menggunakan alat Gas Chromatograph (GC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada lahan perikanan air tawar di daerah Sukabumi terdapat residu pestisida dari golongan organoklorin, organofosfat, piretroid, dan karbamat dengan konsentrasi di bawah Batas Maksimal Residu (BMR. Jenis dan konsentrasi residu pestisida tersebut yang terbesar terdapat pada ikan, kemudian di dalam tanah dan yang terakhir adalah dalam air.

  10. PEMANGKASAN AKAR DAN INOKULASI JMA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN FITOREMEDIASI TANAH TERCEMAR MERKURI AKIBAT PENAMBANGAN EMAS OLEH TANAMAN JATI DI KOKAP KULON PROGO YOGYAKARTA (Under ground root pruning and JMA inoculation to improve phytoremediation of soil contaminated with mercury due to gold mining by Tectona grandis in Kokap Kulonprogo Yogyakarta

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Akhsin Zulkoni

    2017-01-01

    Full Text Available ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemangkasan akar (underground root pruning/URP terhadap fitoremediasi tanah yang tercemar merkuri di Kokap Kulon Progo Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan rancangan acak kelompok lengkap dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah URP, yaitu dengan dan tanpa URP. Faktor kedua ialah takaran Jamur Mikoriza Arbuskula (JMA, meliputi 0; 50; 100, dan 150 g/pot. Hasil penelitian telah membuktikan bahwa pemangkasan akar serta inokulasi JMA ke dalam tanah sisa olahan penambangan emas telah berhasil memacu proses fitoremediasi melalui perluasan rizosfer. Serapan merkuri oleh tanaman Jati yang menjalani pemangkasan akar serta inokulasi JMA sebanyak 100% paling tinggi dibanding perlakuan lain maupun kontrol. Pada perlakuan ini, efisiensi penurunan merkuri di dalam tanah oleh tanaman jati sebesar 88,61%, sedangkan kontrol hanya mencapai 64,11%.   ABSTRACT This study aims to determine the effect of underground root pruning (URP of the mercury-contaminated soil phytoremediation in Kokap Kulon Progo, Yogyakarta. This study was conducted using complete randomized block design with three replications. The first factor is the URP, that divided as with and without URP (root pruning. The second factor is the dose of JMA, are 0; 50; 100, and 150 g/pot. Results of studies have proven that the root pruning and inoculation of JMA into the residual gold mining soil has successfully accelerated the process of phytoremediation through the expansion of the rhizosphere. Mercury uptake by Tectona grandis, Linn F that is with root pruning and 100% JMA inoculation are highest other treatment and control. In this treatment, the removal efficiency of mercury in the soil by plants amounted to 88.61% identity, meanwhile control only reached 64.11%.

  11. Analisis Kepuasan Pelanggan Pembuatan Sertifikat Tanah Dengan Menggunakan Servqual Dan Kansei Engineering Berdasarkan Twitter BPN Salatiga

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Juwita Artanti Kusumaningtyas

    2017-08-01

    Full Text Available Abstrak BPN (Badan Pertanahan Nasional merupakan instansi pemerintah dengan tugas di bidang pertanahan sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2015. Salah satu tugas BPN yaitu melaksanakan kebijakan penetapan hak tanah, pendaftaran tanah, dan pemberdayaan masyarakat. Fungsi tugas pendaftaran dan penetapan hak tanah tertuang dalam salah satunya pelayanan BPN yaitu pembuatan sertifikat tanah. Pemberdayaan masyarakat sendiri dilakukan BPN Salatiga dengan memanfaatkan media sosial twitter untuk berbagi informasi kepada masyarakat terkait program kerja dan pelayanan. Melalui twitter BPN Salatiga, masyarakat dapat mengetahui pelayanan BPN Salatiga dan menjadi forum diskusi masyakarat dengan pihak BPN, sehingga dapat mengetahui keluhan dan harapan masyarakat terhadap pelayanan BPN Salatiga khususnya mengenai sertifikat tanah. Berdasarkan tweet BPN Salatiga ada 20 atribut layanan yang akan diolah dengan metode Servqual dan menggunakan metode Kansei Engineering untuk melakukan perbaikan. Analisis ini diharapkan dapat memberi pandangan kepada BPN untuk mengetahui kualitas pelayanan yang diberikan kepada pelanggan dan mengetahui kepuasan pelanggan terhadap pelayanan sertifikat tanah melalui twitter BPN Salatiga. Hasilnya tingkat harapan tertinggi ada pada dimensi Tangible (4,50 dan persepsi tertinggi pada dimensi Reliability (4,49 dengan 12 kansei words. Kata kunci: Kepuasan Pelanggan, Servqual, Kansei Engineering, Twitter Abstract BPN (National Land Agency is a government agency with a task in the field of land in accordance with the Presidential Regulation of the Republic of Indonesia No. 20 of 2015. One of the duties of BPN is implementing the policy of land titling, land registration, and community empowerment. The function of registration and assignment of land rights is contained in one of the BPN services namely the making of land certificate. Community empowerment itself is done by BPN Salatiga by utilizing social media

  12. Desain Ilustrasi Foto Pada Baju Kaos Dengan Media Fotografi Digital Pendukung Pariwisata Budaya Di Pura Tanah Lot Dan Taman Ayun

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    I Made Saryana

    2018-03-01

    Full Text Available Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan industri kreatif dengan menerapkan fotografi digital melalui pengembangan produk instan dengan desain ilustrasi foto pada baju kaos. Pemilihan Obyek wisata Pura Tanah Lot Tabanan dan Pura Taman Ayun Badung Bali, dijadikan obyek penelitian karena obyek wisata tersebut selalu ramai dikunjungi wisatawan. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan studi pustaka. Data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara dianalisis dengan menggunakan metode penciptaan seni, sehingga hasil análisis dapat dijadikan pedoman atau konsep dasar dalam pengembangan produk sovenir baju kaos. Penelitian ini dilakukan dengan (1 Mengidentifikasi berbagai jenis sovenir baju kaos yang dijual pada kawasan obyek wisata Tanah Lot Tabanan dan Pura Taman Ayun Badung Bali, baik dari bahan, desain ilustrasinya serta teknik pembuatannya. (2 Menganalisis harga, tingkat penjualan, serta bahan, desain ilustrasinya dan teknik pembuatannya.  (3. Melakukan eksperimen desain ilustrasi foto dengan fotografi digital dan pengolahan melalui komputer. (4 Pembuatan ilustrasi foto dan menerapkannya dengan fotografi dan sablon digital pada baju kaos. This research started with observation of several tourism destinations  in Bali such as Tanah Lot in Tabanan and Taman Ayun Badung. The observation is that by taking pictures of tourists and then selling it on photo printed  paper, profit margins are minimized. Furthermore, selling t-shirts as souvenirs on which the design is lacking in representation of the location show restricted and minimized monetization capabilities. Based on these observations, the researcher intends to conduct research while creating an innovative product which is capable of representing the aforementioned locations. Through implementation of digital photography and patternization modalities, designed photos can instantaneously be printed on the t-shirt, and automatically it may be worn by tourists. This

  13. PILIHAN HUKUM PENYELESAIAN SENGKETA TANAH DI LUAR PENGADILAN (STUDI KASUS TANAH ROWOK, LOMBOK TENGAH, NTB

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    S Sahnan

    2016-02-01

    Full Text Available The tendency of people to choose outside of the court to solve their disputes should basically be viewed as a legal phenomenon in people lives. Settlement of disputes outside the court has put parties in a position to win-win (win-win solution, different from the way of dispute settlement through the courts that put a party on the win position and the other on the lose position (win-lose solution. Legal dispute settlement through the courts rather than solve the problems it has created more problems between the disputants. Kecenderungan warga masyarakat untuk menyelesaikan sengketanya dengan menggunakan cara di luar pengadilan pada dasarnya harus dipandang sebagai suatu gejala hukum dalam kehidupan warga masyarakat. Penyelesaian sengketa melalui cara di luar pengadilan telah mendudukkan pihak yang bersengketa pada posisi menang-menang (win-win solution, berbeda dengan cara penyelesaian sengketa melalui pengadilan yang mendudukkan pihak yang bersengketa pada posisi ada yang kalah dan ada yang menang. Penyelesaian sengketa melalui pengadilan bukan menyelesaikan masalah justru menambah masalah di antara pihak yang bersengketa.

  14. PERENCANAAN PONDASI TIANG PANCANG DENGAN MEMPERHITUNGKAN PENGARUH LIKUIFAKSI PADA PROYEK PEMBANGUNGAN HOTEL DI LOMBOK

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    MUHAMMAD ILHAM GUMILANG SYAFEI

    2017-01-01

    Full Text Available Indonesia merupakan kawasan rawan gempa. Hal tersebut dapat dilihat dari kondisi letak geografis Indonesia, bahwa Indonesia merupakan tempat bertemunya 4 lempeng dunia yaitu, lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, lempeng Filipina dan lempeng Pasific. Bukti lainnya adalah banyaknya jumlah gunung berapi yang aktif di Indonesia. Jika mendesain sebuah bangunan pada lokasi tanah yang dominan pasir, maka salah satu bahaya yang dihadapi adalah likuifaksi. Likuifaksi adalah suatu kondisi berubahnya perilaku tanah dari padat menjadi cair akibat adanya getaran atau beban sklik. Salah satu penyebab dapat terjadinya likuifaksi adalah gempa. Maka jika mendesain bangunan yang berada pada kondisi tanah pasir serta daerah gempa tinggi, harus dilakukan analisa zona likuifaksi. Saat ini terdapat sebuah proyek pembangunan hotel di Pantai Malimbu, Lombok. Proyek tersebut berada di tanah dominan pasir dan juga termasuk daerah dengan resiko gempa tinggi. Pada perencanaan yang telah dilakukan, pihak perencana tidak melakukan analisa terhadap zona likuifaksi dan pengurangan daya dukung pondasi tiang pancang akibat dari likuifaksi. Untuk menangggulangi adanya bahaya akibat likuifaksi, hanya dilakukan dengan menggunakan angka keamanan (safety factor = 5. Pada tugas akhir ini akan dilakukan perencanaan pondasi tiang pancang dengan membandingkan kondisi likuifaksi dan kondisi tidak likuifaksi. Perencanaan pondasi dilakukan terhadap 4 kondisi. Kondisi 1 adalah kondisi eksisting proyek, dimana tidak meninjau terhadap kemungkinan likuifaksi, meninjau beban gempa, dan safety factor = 5. Kondisi 2 adalah kondisi dimana meninjau kemungkinan likufaksi dan penggunaan safety factor = 1.5. Kondisi 3 adalah kondisi tidak meninjau adanya kemungkinan likuifaksi, meninjau beban gempa dan safety factor = 2. Kondisi 4 adalah kondisi tidak meninjau kemungkinan likuifaksi, tidak meninjau beban gempa dan safety factor = 3. Struktur bangunan atas akan di modelkan dengan program bantu SAP

  15. Profile of Rumen Fermentation and Blood Urea Nitrogen Concentration of Kacang Goat Fed Total Mixed Ration Vs. Roughage

    Science.gov (United States)

    Adiwinarti, R.; Kustantinah; Budisatria, I. G. S.; Rusman; Indarto, E.

    2018-02-01

    Kacang goat is usually reared traditionally fed natural grass and having inferior performance. Many researches had been done to improve the performance. Total mixed ration (TMR) containing soybean meal (SBM) and fish meal (FM) could increase the performance of Kacang goat, but the profile of rumen fermentation has not been published. Therefore, this study investigated the profile of rumen fermentation and blood urea Nitrogen concentration (BUN) in Kacang goat fed natural grass (roughage) and TMR. Twelve yearling Kacang buck, 15.2-19.6 kg were arranged in completely randomized design. The treatments were NG (natural grass), FM (TMR containing FM), and SBM (TMR containing SBM). The TMR were formulated containing 15% crude protein and 56-58% TDN. Data were analyzed by one way ANOVA. Rumen pH 6 hours after feeding of NG (7.4) was higher (P<0.01) than that of FM (6.2) and SBM (6.4). This lowering pH of TMR was caused by increasing volatile fatty acids (VFA). The VFA total of FM (129.7 mmol/l) and SBM (153.1 mmol/l) were higher than that of NG (86.4 mmol/l). At 3 and 6 hours after feeding, ammonia in the rumen of SBM was higher than that of NG and FM, indicating higher degraded protein. The BUN at 3 hours after feeding of SBM was higher than that of NG. It can be concluded that protein in SBM was degraded higher than others and the lower pH in rumen of TMR goats was caused by higher VFA produced by TMR goats compared to NG goats.

  16. Eksplorasi Potensi Ekowisata di Kawasan Api Tak Kunjung Pada Kabupaten Pamekasan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dewi Kartika Sari Susena

    2015-04-01

    Full Text Available Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek potensi ekowisata di kawasan Api Tak Kunjung Padam kabupaten Pamekasan dan persepsi masyarakat sekitar tentang potensi ekowisata yang ada. Metode pengambilan data meliputi mendapatkan informasi umum dari Key person dengan menggunakan teknik purposive sampling, penelusuran pustaka, observasi lapang, pengumpulan data lokasi berdasarkan persepsi masyarakat dengan pemilihan responden dengan menggunakan teknik purposive sampling dan wawancara semi terstruktur. Sumber daya alam yang ada di sekitar kawasan objek wisata yang berpotensi untuk mendukung ekowisata yaitu, objek wisata Api Tak Kunjung Padam, umbi bentul (Colocasia esculenta L., lahan pertanian Singkong (Manihot esculenta Crantz, Kacang hijau (Phaseolus radiatus L., Pisang (Musa paradisiaca L. dan Jagung (Zea mays L., rengginang lorjuk, jubada, kaldu kokot, rujak dan campur madura. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa hasil panen dari lahan pertanian dimanfaatkan masyarakat setempat untuk menambah perekonomian dengan cara dijual di kawasan Api Tak Kunjung Padam maupun di pasar. Masyarakat setempat juga belum banyak mengetahui potensi sumber daya tersebut untuk dimanfaatkan sebagai pendukung konservasi lingkungan secara umum di wilayah tersebut. Kata Kunci : Api Tak Kunjung Padam, ekowisata, Persepsi.

  17. SOIL PROPERTIES OF EIGHT FOREST STANDS RESULTED FROM REHABILITATION OF DEGRADED LAND ON THE TROPICAL AREA FOR ALMOST A HALF CENTURY (Sifat-sifat Tanah Delapan Tegakan Hutan Hasil Rehabilitasi Lahan Terdegradasi pada Daerah Tropika Selama Setengah Abad

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Haryono Supriyo

    2013-11-01

    Full Text Available ABSTRACT Physical, chemical and biological properties of soil are influenced by vegetation types which grow above it. Different tree species of stands will produce difference litter quantity, litter quality and also plants’ root system. Therefore quantifying physical and chemical soil properties in several stands after rehabilitation of degraded land will increase the understanding of forest soil characteristics. The research was conducted in 8 forest stands in Wanagama I, Gunungkidul, Yogyakarta. Collection of soil samples was done at the depth of 0-10, 10-30 and 30-50 cm by making soil profile. The result showed that the textural classes were from sandy clay loam to clay. The content of clay increased with increasing soil depth. Bulk density did not differ much among the profiles and soil depth, ranging from 0.90 to 1.28 g/cm3, and so were particle density ranged from 2.19 to 2.55 g/cm3 and pore space ranged from 47.89 to 58.08 %. pH H2O ranging from 5.81 to 7.49 (slightly acid to neutral, meanwhile  pH KCl ranging from 4.44 to 6.37. C-organic content varied widely among the vegetations and soil depth ranged between 0.11 and 5.17 %. Available P and total P varied widely from 1 to 104 ppm and from 20 to 390 ppm, respectively. CEC were not much different among the profiles and soil depths, ranging from 19.80 to 38.06 cmol (+/kg and base saturation in all samples were very high i.e. > 100 %.   ABSTRAK Sifat-sifat fisik, kimia dan biologi tanah dipengaruhi oleh tipe vegetasi yang tumbuh di atasnya. Perbedaan spesies pohon suatu tegakan akan menghasilkan perbedaan jumlah seresah, kualitas seresah dan juga sistem perakaran. Kuantifikasi sifat-sifat fisik dan kimia tanah pada beberapa tegakan hutan pada lahan terdegradasi setelah direhabilitasi akan meningkatkan pemahaman mengenai sifat-sifat tanah hutan. Penelitian dilakukan pada I jenis tegakan hutan di Hutan Pendidikan Wanagama, Gunungkidul, Yogyakarta. Pengambilan sampel tanah dilakukan pada

  18. PERENCANAAN PEREKONOMIAN DAERAH MELALUI PENGEMBANGAN SEKTOR PERTANIAN SUBSEKTOR TANAMAN BAHAN MAKANAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yoti Komara Murti

    2017-06-01

    Full Text Available Produk Domestik Regional Bruto (PDRB di Kabupaten Sragen relatif rendah diantara Karesidenan Surakarta.  Sektor pertanian merupakan sektor penyumbang PDRB terbesar diantara sektor-sektor yang lain di Kabupaten Sragen, melalui sektor pertanian ini diharapkan dapat menaikkan angka PDRB dengan dilakukan perencaaan pengembangan komoditas tanaman bahan makanan. Data yang digunakan yaitu data sekunder dan merupakan jenis penelitian kuantitaif. Metode analisis data menggunakan analisis Loqation Quotient, Shift Share, Klassen Typologi, Skalogram, Overlay serta Proyeksi Kecenderungan atau Time Trend. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode Loqation Quotient (LQ Shift Share (SSdan metode analisis Typologi Klassen, hanya daerah komoditas pada komoditas ubi jalar yang tidak terdapat kecamatan yang unggul. Atas dasar analisis overlay, area pengembangan pada komoditas padi terdapat di 2 kecamatan, komoditas jagung terdapat di 2 kecamatan, komoditas kedelai terdapat di 1 kecamatan, komoditas kacang tanah terdapat di 2 kecamatan, komoditas kacang hijau terdapat di 1 kecamatan, komoditas ubi kayu terdapat di 1 kecamatan, dan komoditas ubi jalar terdapat di 1 kecamatan. Berdasarkan analisis dengan menggunakan Proyeksi Kecenderungan atau Time Trend, selama 5 tahun ke depan subsektor tanaman bahan makanan dalam hasil produksi mengalami peningkatan, kecuali pada komoditas kedelai mengalami penurunan.  Gross Regional Domestic Product (GDP in Sragen relatively low among Surakarta. The agricultural sector is the sector's largest contributor to GDP among other sectors in Sragen, through the agricultural sector is expected to raise GDP figures to do planning is the development of food crops. The data used is secondary data and the type of quantitative research. Methods of data analysis using analysis Loqation Quotient, Shift Share, Klassen Typologi, schallogram, Overlay and trend projections or Time Trend. Based on the results of studies using methods

  19. Tinjauan Yuridis Kepemilikan Tanah Absentee Dikaji dari Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok Agraria

    OpenAIRE

    Abdurahman, Sultan

    2016-01-01

    Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Kedudukan Kepemilikan Tanah Absentee ditinjau dari Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Agraria dan bagaimana Penerapan Dari Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Agraria terhadap Tanah Yang Dimiliki Secara Absentee. Dengan menggunkan metode penelitian yuridis normatif dsimpulkan: 1. Kepemilikan tanah secara Absentee memang memunculkan fenomena dalam dunia hukum, hal ini dikarenakan kepemilikan tanah seca...

  20. Faktor - Faktor Keberhasilan Proses Virtualisasi Dalam Perspektif E-Commerce Di Indonesia

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Mohammad Rustam Sandegi

    2017-05-01

    Full Text Available Perkembangan dunia IT di Indonesia yang semakin pesat sehingga semakin menggantikan berbagai kegiatan yang dilakukan secara tradisional mulai perlahan berpindah ke arah virtual, termasuk salah satunya adalah di bidang perdagangan yang sekarang dikenal dengan e-commerce, perkembangan dan animo masyarakat dalam menggunakan e-commerce bisa dilihat dari mulai banyaknya perusahaan besar baik lokal maupun internasional berusaha masuk dan menguasai pasar online di Indonesia, kucuran dana yang tidak sedikit kerap kali diberitakan oleh media nasional untuk perusahaan-perusahaan e-commerce tanah air. Tentu dengan harapan dapat menguasai atau minimal bertahan di persaingan bisnis e-commerce di Indonesia, untuk itu harus memperhatikan beberapa faktor apa saja mengapa orang memiliki minat untuk melakukan transaksi online. Hasil dari penelitian ini memberikan model keberhasilan proses virtualisasi dilihat dari perspektif e-commerce dengan memperhatikan minat belanja online.

  1. DEGRADASI EKOSISTEM RAWA PESISIR DI KECAMATAN JORONG KABUPATEN TANAH LAUT KALIMANTAN SELATAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Eka Iriadenta

    2016-06-01

    Full Text Available Decreasing area of coastal swamp ecosystem causing stress to aquatic biota which living in those habitat, and give impact to fishermen’s prosperity level. Study of coastal swamp’s condition really important, with aim as consideration to decide policies that needed to reach environmental balancing and sustainibility of exploitation. Study was done to both primary and secundary data, which include tabulative, graphical, qualitative and quantitative/statistics and computative, both description and inferential, and so spatial analysis for reach locally information of mangrove area’s degradation, and temporal information of comparation with secondary data. Condition of ecosystem of coastal swamp in Jorong subdistrict, which representated by condition of ecosystem of mangrove showing damaged to really damaged condition. Rate of decreasing of mangrove areas in Jorong subdistrict reach of 614,49 ha, or average rate of areas decreasing were 38,41 ha/year. Factors that caused damaged/degradation process of coastal swamp in Jorong subdistrict, Tanah Laut Regency dominated by wave activities and area’s converted

  2. Divisi Marketing dalam Event Gerrymagination

    OpenAIRE

    Azkia, Safrina Dini

    2013-01-01

    GarudaFood Grup adalah Perusahaan makanan dan minuman subordinasi PT Tudung Group yang berdiri di Pati, Jawa Tengah. Pada awal 1987, Perusahaan ini mulai menjual produk kacang produksinya menggunakan merek Kacang Garing Garuda, yang dikenal sebagai Kacang Garuda. Dalam kurun waktu sepuluh tahun, produk GarudaFood telah merambah pada beragam jenis produk lain seperti aneka biskuit, makanan ringan, wafer, permen, minuman berjeli, dan basic food. Perusahaan yang telah berdiri selama seperempat a...

  3. Pengendalian Pemberian Hak Guna Usaha atas Tanah sebagai Upaya Pencegahan Kerusakan Hutan karena Perambahan Kawasan Hutan yang Dilakukan oleh Perkebunan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yusuf Saepul Zamil

    2015-08-01

    Full Text Available ABSTRAK Kasus kebakaran hutan yang terjadi di Provinsi Riau dan beberapa daerah di Indonesia menjadi bencana nasional karena dampak dari kebakaran hutan tersebut menyebabkan kabut asap yang merusak kesehatan, mengganggu aktivitas masyarakat, merusak ekosistem tumbuh-tumbuhan dan hewan, membahayakan penerbangan, protes dari negara tetangga karena adanya kabut asap, dan kerugian-kerugian lainnya. Perambahan hutan juga menyebabkan masyarakat adat dipaksa keluar dari tanah leluhur karena hutan tempat hidup dan mencari penghidupan hangus terbakar. Hal ini adalah kejahatan kemanusiaan luar biasa yang dilakukan oleh para penjarah hutan. Pemberian hak guna usaha atas tanah untuk perkebunan yang mengalihfungsikan kawasan hutan menjadi kawasan perkebunan seharusnya terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, walaupun hak guna usaha yang dimohonkan berada pada kawasan area penggunaan lain yang dikuasai oleh pemerintah daerah. Pengendalian izin pengelolaan dan pemanfaatan lahan untuk perkebunan yang merambah kawasan hutan dapat dilakukan antara lain: membuat peraturan daerah tentang tata ruang wilayah dengan menetapkan kawasan hutan di dalam tidak boleh dialihfungsikan menjadi kawasan perkebunan atau kawasan lainnya, menetapkan hutan abadi di beberapa wilayah di Indonesia, dan kebijakan moratorium izin-izin usaha perkebunan. Abstract Cases of fires in Riau Province and some areas in Indonesia became a national disaster due to the impact of forest fires causing smog that damage health, disrupt community activities, destruction of the ecosystem of plants and animals, endanger the flight, protests from neighboring countries because of the smog, and other loses. Encroachment also led to indigenous people being forced out of their ancestral lands as forest where they live and make a living is burned down. This is an incredible crimes against humanity committed by forest dwellers. Granting land use permit which transforms

  4. PENGADAAN TANAH DENGAN CARA JUAL BELI OLEH INSTANSI PEMERINTAH MENURUT PASAL 33 AYAT (3 UUD 1945

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dedy Hernawan

    2016-01-01

    Full Text Available The Development of physical infrastructure always requires  the availability of land, it  is not limited to the State land but also to the land rights. Small-scale land acquisition in the area of less than five (5 acre, can be bought or sold  between government agencies with land owners,  then the land belongs to the government or local government. This provision is problematic because according to Indonesian laws, the  land is controlled  by the State instead of owned. The writer will conduct the research with the aim of knowing the Judicial consequences of the implementation of land for development in the public interest by sale and purchase as stipulated in the laws. Knowing supposed to be done by government institution in order to land acquisition for public development. From the research  it can be concluded that: Knowing the Judicial consequences of the implementation of land for development in the public interest by sale and purchase as stipulated in the law number 2 year 2012 on procurement land for development for public interest, presidential decree number 40 year 2014 which resulted in the land of inheritance of government, is contrary to the provision set forth in article 33 paragraph 3 of the constitution 1945 and the provision of the basic law of agrarian number 5 year 1960. The supposed to be done by government institution in order to land acquisition for public development is trough waiver process/or extraction right by compensation, the amount of compesation itself supposed to be based on the price not based on the tax value of the land. Keywords: land; buying and selling; waiver Pembangunan sarana prasarana fisik memerlukan ketersediaan tanah, baik tanah negara dan tanah hak. Pengadaan tanah dalam skala kecil yang luasnya kurang dari 5 (lima hektar, dapat dilakukan dengan  jual beli antara instansi pemerintah dengan pemilik tanah, tanahnya kemudian menjadi milik pemerintah atau pemerintah daerah. Penelitian ini membahas

  5. Ruangan Bawah Tanah di Sekolah Menengah Pertama 1 Kuningan Analisa Bentuk dan Fungsi

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Octaviadi Abrianto

    2016-06-01

    Full Text Available Abstract The underground chamber as a recent of archaeological remain in West Java was found al SMPNI Kuningan. It occurred when workers digs foun­dation for the new teacher lounge and they accidentally found concrete struc­ture, after they breached the concrete they found a chamber big enough for a man to stand in, and also the other rooms in the chamber. The finding then was reported to BP3 Serang which then sun'eyed it and recommending Balar Band­ung to carryout archaeological research. The paper tries to elaborate about the shape and function of the find. To know its dimension, material, and construction of the chamber as well as what it func­tions when it was used in the last time. Based on data found at the research it's inferential that the underground chamber builds around 1918 when the school was used as HIS. Kata kunci: Kuningan, SMPN 1 Kuningan, ruang bawah tanah, peturasan, septic tank

  6. FORMULASI PANGAN DARURAT BERBENTUK FOOD BARS BERBASIS TEPUNG MILLET PUTIH (Panicum milliaceum L. DAN TEPUNG KACANG MERAH (Phaseolus vulgaris L.

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Raden Baskara Katri Anandito

    2016-04-01

    Full Text Available This study aimed to obtain a formula emergency food in the form food bars made from white millet flour and red bean flour. Foodbars made with Intermediate Moisture Food (IMF technology with wet dyeing technique. This study used completely randomized design (CRD, which consists of a single factor, namely the variation formula white millet flour and red bean flour. The results showed that the formula food bars with the highest level of consumer acceptance in the composition of 15 g of white millet flour, red bean flour 10 g, 2 g sugar, 10 g margarine, milk full cream 13 g, 6.043 g and the addition of water. In 100 g of food bars contained water, ash, protein, fat, carbohydrate, and caloric value a respectively of 16.45%, 1.45%, 10.99%, 35.39%, 42.26%, 0 , 81 and 233.80 kcallbar. Keywords: Emergency food, food bars, red bean flour, white millet flour   ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh formula pangan darurat berbentuk food bars berbahan dasar tepung millet putih dan tepung kacang merah. Food bars dibuat dengan teknologi Intermediate Moisture Food (IMF dengan teknik pencelupan basah. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL yang terdiri dari satu faktor yaitu variasi formula tepung millet putih dan tepung kacang merah (15:10; 12,5:12,5; 10:15. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula food bars dengan tingkat penerimaan konsumen tertinggi pada komposisi tepung millet putih 15 g, tepung kacang merah 10 g, gula halus 2 g, margarine 10 g, susu full cream 13 g, dan penambahan air 6,043 g. Dalam 100 g food bars terkandung air, abu, protein, lemak, karbohidrat nilai a  dan kalori berturut-turut sebesar 16,45%,1,45%, 10,99%, 35,39%, 42,26%, 0,81 dan 233,80 kkallbar. Kata kunci: Food bars, pangan darurat, tepung kacang merah, tepung millet putih

  7. ANALISIS PERHITUNGAN TOLERANSI EROSI DI DAERAH TANGKAPAN WADUK KEDUNG OMBO, BOYOLALI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Beny Harjadi

    2018-01-01

    Full Text Available The purpose of this research is to get the distribution of erosion tolerance value (T-value in KedungOmbo Dam Catchment Area. The KedungOmbo Dam Catchment Area is located in Boyolali area as a food granary with the main supply of vegetables and rice producers. This situation requires soil conditions to be maintained and no land degradation or erosion that exceeds the limits of erosion or erosion tolerance allowed. The method used to calculate the T-value is the survey and by the calculation of raster analysis with satellite imagery. The parameter collected in the field includes soil conditions (soil solum and crop conditions (effective root depth. Based on T-value calculation formula with 300 years life resource, this will get the amount of erosion allowed in KedungOmbo Dam Catchment Area. Areas with low T values should be maintained for land conditions because mild erosion will be a serious threat. The erosion tolerance in the KedungOmbo Dam Catchment Area is 59%, which is dominated by high T-values, with an area of 34,092 ha and a very high 24% or an area of 14,136 ha. Keywords: Land degradation; Sheet erosion; Value-T; Land productivity Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan sebarannilai toleransi erosi (nilai-T di Daerah Tangkapan Waduk (DTW Kedung Ombo. Mengingat DTW Kedung Ombo termasuk wilayah Boyolali sebagai lumbung pangan dengan pasokan utama sayuran dan juga produsen padi. Situasi ini membutuhkan kondisi tanah harus dipertahankan dan tidak ada degradasi lahan atau erosi yang melebihi batas toleransi erosi atau erosi diperbolehkan. Metode yang digunakan untuk menghitung nilai-T dengan cara survei dan dibantu dengan perhitungan analisis raster dengan citra satelit. Parameter yang dikumpulkan di lapangan meliputi kondisi tanah (solum tanah dan kondisi tanaman (kedalaman perakaran efektif. Dari rumus perhitungan nilai-T dengan resource life 300 tahun akan mendapatkan besarnya erosi yang diperbolehkan di seluruh DTW Kedung Ombo

  8. PHYSICAL AND CHEMICAL CHARACTERISTICS INTERPRETATION FOR GROUNDWATER QUALITY ASSESSMENT IN THE COASTAL AREA, NORTH KELANTAN, MALAYSIA (Interpretasi Karakterisasi Fisika dan Kimia Untuk Penilaian Kualitas Airtanah di Area Pesisir, Kelantan Utara, Malaysia

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nur Islami

    2015-11-01

    untuk menilai kualitas air tanah dan masalah masalah yang berhubungan dengannya di zona pesisir, Kelantar Utara, Malaysia. Sebanyak tiga puluh tiga sampel airtanah yang terdiri dari enam belas sampee airtanah yang di ambil langsung dari sumur dan bersama dengan tujuh belas data sampel airtanah diperoleh dari agensi pemerintah digunakan pada penelitian ini. Kedalaman air tanah bervariasi dari yang akuifer dangkal (3,5 m sampai ke yang dalam (130 m. Karakter fisika air tanah di ukur secara langsung di lokasi saat setelah air tanah di ambil. Kandungan kimia sampel air tanah dianalisa dengan menggunakan Ion Chromatography (IC and Inductively Coupled Plasma (ICP. Data-data yang diperoleh di presentasikan dan diinterpretasi menggunakan diagram bivariate dan diagram piper untuk meningkatkan interpretasi dan analisa data secara keseluruhan. Hasil analisa sampel airtanah mengindikasikan bahwa akuifer yang dangkal dapat dikategorikan sebagai air segar. Pada zona pengendapan laut, kadar klorid dan sulfat dalam air tanah cenderung tinggi dalam sampel air. Namun kandungan ini masih dalam kategori aman untuk dikonsumsi oleh manusia. Pada lokasi yang banyak penggunaan pupuk kimia, sampel airtanah memperlihatkan kandungan nitrat relative tinggi, yang melebihi batas aman untuk dikonsumsi oleh manusia (>45 mg/L. Kadar K, Ca, Mg dan Na memiliki hubungan yang positif dengan kandungan klorid pada aquifer yang dalam, ini mengindikasikan bahwa ion-ion dalam air adalah berasal dari sumber air asin yang sama. Hubungan antara rasio Cl/HCO3 dan chloride juga menunjukkan bahwa airtanah yang segar and air laut bercampur di dalam aquifer, dan sampel air dengan rasio yang rendah bisa dikategorikan air segar. Untuk aquifer yang dangkal, kebanyakan ion menunjukkan korelasi yang tidak linier dengan klorid yang mengindikasikan bahwa ion-ion tersebut berasal dari sumber yang berbeda.

  9. Tradisi dan Perubahan Budi Daya Pohon di Desa Rambahan Kuansing dan Desa Ranggang Tanah Laut (Tradition and Change of Tree Cultivation in Rambahan Kuansing and Ranggang Tanah Laut Villages

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Didik Suharjito

    2012-01-01

    Full Text Available The phenomenon of widespread tree cultivation by local community in some countries during the last threedecades has been explained by researchers with a macro perspective. This study is to understand the phenomenonat the micro level and from the native (peasant or farmer point of view. This study aims to explain the traditionand changes in tree cultivation. Theoris economic system were used as the basis to explain the tradition andchanges in tree cultivation in Rambahan village community of the Kuansing District and Ranggang Villagecommunity of Tanah Laut District. Case study method was used in this study. The data were collected  frominformants through individual interviews and focused group discussions. The results of this study show that thecultivation of trees has been practiced and institutionalized in the everyday lives of local people and passeddown from generation to generation, as well as a source of socio-economic stability of families. Factors thatfarmers take into consideration in the selection of tree crops to be cultivated are price, easy to sell, harvestingintensity, knowledge and skills, labor availability (particularly family labor, and capital availability. Theresults of this study also indicate that some elements of the economic system of Ranggang and Rambahancommunities have the characteristics of capitalism adherent, while some other elements have the characteristicsof pre-capitalism. In other words, two communities are in a transition between pre-capitalism and capitalism asshown in the practice of tree cultivation.Keyword: tree cultivation tradition, tenancy system of land and tree,  pre-capitalism community, Kuansing, Tanah Laut

  10. KEDUDUKAN PERJANJIAN BANGUN GUNA SERAH (BUILD OPERATE AND TRANSFER/BOT DALAM HUKUM TANAH NASIONAL

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Anita Anita

    2017-12-01

    Full Text Available Indonesia is a state based on a rule of law the goal of which is to realize a just, prosperous, and materially and spiritually equal people. To realize the goal, progressively, sustainable national development has been conducted. The implementation of the development needs, besides from money, the availability of strategic land. To bridge the lack in both of them, BOT concept can be applied, as an agreement between the owner of land right and investor, where the former provides a feasibility study, building, and operation to the latter for a specified period of time, on the condition that when the BOT period of time has expired then the land together with the buildings and their appliances should be transferred to the former, so that both the owner of land right and the investors are mutually benefited. Keywords : National Development; Land; Capital; BOT   ABSTRAK Negara Indonesia merupakan negara hukum yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Guna mewujudkan tujuan tersebut,  dilakukan pembangunan nasional secara bertahap dan berkelanjutan. Pelaksanaan pembangunan tersebut selain perlu didukung oleh dana juga ketersediaan lahan strategis. Keterbatasan keduanya dapat dilakukan melalui konsep BOT,  sebagai suatu perjanjian antara pemilik hak atas tanah dengan investor, dimana pemilik hak atas tanah menyerahkan studi kelayakan, pembangunan, pengoperasian kepada investor pada suatu jangka waktu tertentu, dengan ketentuan apabila masa BOT telah habis, tanah beserta bangunan, serta kelengkapan bangunan diserahkan kepada pemilik hak atas tanah, sehingga baik pemilik hak atas tanah maupun pihak investor yang mendanai pembangunan objek BOT memiliki keuntungan. Kata Kunci : Pembangunan Nasional; Tanah; Dana; BOT

  11. PERAN SERTA ONDOFOLO DALAM GANTI RUGI TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM YANG BERKEADILAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Retno Mumpuni

    2017-06-01

    Full Text Available Abstract: This paper aims to describe the process of compensation in the procurement of land for the public interest in the expansion of Sentani Airport, the legal implication that Ondofolo is not involved in the process of providing compensation for the procurement of land for public purposes, and the correct way of putting the role or position of Ondofolo in procurement of land for the just public interest. The study used a sociological juridical approach. The process of providing compensation in the procurement of land for public purposes in the expansion of a sentani airport involves ondofolo. The legal implications if Ondofolo not involved in the process of compensation for land acquisition for public purposes is a violation of the provisions of Article 43 of Law No. 21 of 2001 on Special Autonomy for Papua which has resulted in the validity of the decision of the government in acquiring the land. The role of Ondofolo in the procurement of land for the public interest is limited to affect the behavior of people in order to work together in realizing mutually agreed objectives for the creation of justice and the guaranteed rights of indigenous peoples both customary and constitutional of the Republic of Indonesia as long as it does not violate the rules applicable   Abstrak:Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pemberian ganti rugi dalam pengadaan tanah untuk kepentingan umum dalam perluasan Bandar Udara Sentani, implikasi hukum jika Ondofolo tidak dilibatkan dalam proses pemberian ganti rugi atas pengadaan tanah untuk kepentingan umum,  dan cara yang benar dalam meletakkan peran atau posisi Ondofolo dalam pengadaan tanah bagi kepentingan umum yang berkeadilan. Kajian menggunakan pendekatan  yuridis sosiologis. Pproses pemberian ganti rugi dalam pengadaan tanah untuk kepentingan umum dalam perluasan bandar udara sentani melibatkan ondofolo. Implikasi hukum jika Ondofolo tidak dilibatkan dalam proses pemberian ganti rugi atas

  12. Ikonografi dan Ikonologi Lukisan Djoko Pekik: ‘Tuan Tanah Kawin Muda’

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    M. Agus Burhan

    2013-09-01

    ABSTRAK   Penelitian ini tentang lukisan Djoko Pekik yang berjudul ‘Tuan Tanah Kawin Muda’ yang dianalisis dengan pendekatan sejarah seni dan memakai teori ikonografi dan ikonolo- gi Erwin Panofsky. Metode yang dipakai adalah metode sejarah dengan langkah pencarian sumber di lapangan dan pustaka (heuristik, seleksi dan kritik, analisis dan interpretasi sumber untuk menghasilkan sintesis, dan penyusunan historiografi. Hasil penelitian ini berupa: Deskripsi pra ikonografi berisi tanggapan awal aspek tekstual, mengungkap ko- munikasi dan konflik antara dua figur. Analisis ikonografis yaitu tentang tema dan konsep penindasan kaum laki-laki pada perempuan lewat kekuasaan modal ekonomi, sosial dan kultural. Konsep dasar penciptaannya tentang konflik antara kekuasaan yang menindas dan hak yang harus dipertahankan. Interpretasi ikonologis yaitu tentang nilai simbolik yang diungkap dalam lukisan. Lewat pengalaman psikologis pelukis dengan berbagai ke- kerasan dan penderitaan, serta pandangan hidup dari latar belakang sosial dan kultural- nya, maka lukisan ini merupakan kristalisasi simbol dari perampasan dan pertahanan hak rakyat bawah yang menderita..   Kata kunci: realisme sosial, konflik sosial, simbol ketertindasan

  13. ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PENGEMBANGAN INDUSTRI PENDUKUNG KONSOL KAPAL (SHIP CONSOLE DI INDONESIA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Anisa Prasetyo

    2017-01-01

    Full Text Available Industri konsol kapal di Indonesia masih perlu dikembangkan untuk mendukung peningkatan jumlah komponen lokal dalam industri perkapalan. Melihat besarnya peluang dan pasar industri konsol kapal di Indonesia, maka dilakukan penelitian tugas akhir analisa teknis dan ekonomis pengembangan industri pendukung konsol kapal (ship console di Indonesia. Konsol kapal yang dimaksud adalah bridge control console, engine control console, cargo control console, water ballast control console, bridge wing control console. Tujuan dari tugas akhir ini adalah melakukan analisa teknis meliputi pemilihan lokasi, proses produksi, pemeriksaan hasil produksi, penentuan kapasitas produksi, peralatan dan mesin yang digunakan dalam proses pembuatannya, serta pembuatan layout dari pabrik dengan luas bangunan 2728 m² dan luas tanah 3886 m² berada pada Desa Karangploso, Kec. Benjeng, Kab. Gresik, Jawa Timur. Analisa ekonomis meliputi analisa kondisi pasar di Indonesia untuk permintaan konsol kapal dalam lima tahun yang akan datang. Biaya investasi pembangunan industri ini kira-kira sebesar Rp 14.186.000.000,00 yang berupa biaya pembelian tanah, pembangunan, pembelian peralatan dan mesin. Selanjutnya dilakukan perhitungan biaya operasional dan pemasukan perusahaan agar dapat melakukan analisa kelayakan investasi dengan menggunakan metode Break Event Point, Net Present Value, dan Internal Rate of Return yang hasilnya digunakan untuk menentukan kelayakan pengembangan dari industri konsol kapal di Indonesia. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan Break Event Point terjadi pada 6 tahun 8 bulan dengan keuntungan kira-kira sebesar Rp 1.507.000.000,00. Nilai Net Present Value kira-kira sebesar Rp 4,408,000,000.00. Nilai Internal Rate of Return sebesar 11.38% lebih besar dari bunga bank yang telah ditetapkan yaitu 10.25%. Hal tersebut dikarenakan besarnya potensi pasar di Indonesia dan sedikitnya jumlah kompetitor pada industri konsol kapal.    

  14. Aspek Hukum Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Hardianto Djanggih

    2018-01-01

    Full Text Available Tanah adalah karunia Tuhan Yang Maha Esa bagi rakyat, bangsa dan Negara Indonesia, yang harus diusahakan, dimanfaatkan, dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Artikel ini menganalisis tentang pengadaan tanah yang berorientasi pada terciptanya kepastian hukum pengadaan tanah bagi pemerintah daerah. Metode Penelitian digunakan Metode penelitian normatif dengan Pendekatan peraturan perundang-undangan (statute approach dan Pendekatan analisis/konsep (analytical or conceptual approach. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemerintahan daerah berhak serta berwenang mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan daerahnya menurut prinsip-prinsip otonomi daerah, terutama dalam hal pengadaan tanah bagi pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum. Namun kewenangan yang diberikan kepada setiap pemerintah daerah, aplikasinya harus bersinergi dengan program pemerintah pusat. Jika eksistensi pemerintah daerah tidak dapat dilepaskan dari pemerintah pusat. Land is a gift of God Almighty for the people, the nation and the State of Indonesia, which must be cultivated, utilized, and used for the greatest prosperity of the people. This article examines the land procurement oriented to the creation of legal certainty of land procurement for local government. Methods Research used normative research methods with statutory approach and analytical or conceptual approach. The results of research indicate that local government has the right and authority to arrange and manage its own regional government affairs according to the principles of regional autonomy, especially in terms of land acquisition for the implementation of development for the public interest. However, the authority given to each local government, the application must be in synergy with the central government program. If the existence of local government can not be separated from the central government.

  15. PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KEBUTUHAN PANGAN DI INDONESIA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    S. Rusdiana

    2017-04-01

    Full Text Available Pertumbuhan ekonomi berpengaruh terhadap kebutuhan pangan, sesuai dengan pertambahan jumah penduduk. Kebutuhan pangan di Indonesia hampir dapat dipenuhi semua, dari potensi domestik, kecuali untuk komoditas pangan asal daging impor dan kedelai yang masih mengalami defisit, sedangkan untuk beras, jagung, kacang maupun ubi, telor, daging ayam, dan susu mengalami surplus yang tinggi. Tujuan tulisan ini untuk mengetahui petumbuhan ekonomi dan kebutuhan pangan di Indonesia, sehingga dapat diatasi dengan penyediaan pangan asal pertanian dan peternakan sesuai kebutuhan. Pemerintah dapat mempertahankan dan berupaya terus memacu pembangunan ketahanan pangan, melalui program yang benar-benar mampu memperkokoh untuk ketahanan pangan, sekaligus dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan pembangunan nasional dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan yang diarahkan pada peningkatan produksi pangan asal daging sapi dan tanamanm pangan beras. Tingkat pendapatan rumah tangga dapat mencerminkanmenjadi salah satu ukuran kemampuan dalam mengakses konsumsi pangan yang dibutuhkan beserta keragamannya.Pertumbuhan komoditi pangan yang paling tinggi setiap tahun adalah komoditi beras, sedangkan kontribusi daging sapi dalam memenuhi kebutuhan protein hewani menduduki urutan yang kedua setelah daging unggas. Dalam pencapaian swasembada pangan perlu difokuskan pada terwujudnya ketahanan pangan dan pengembangan teknologi pangan, diharapkan mampu memfasilitasi program pasca panen dan pengolahan hasil pertanian, secara efektif, serta mendukung kebijakan pemerintah, lebih memperhatikan masalah ketahanan pangan yang ada di Indonesia.

  16. UPAYA PEMEGANG HAK TANGGUNGAN MENGANTISIPASI HAPUSNYA HAK ATAS TANAH SEBAGAI OBYEK HAK TANGGUNGAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Acep Rohendi

    2016-03-01

    Full Text Available Abstract  - Mortgage abolishment because the expiration of the Right of Exploitation (HGU, Right of Building (HGB, and Right of Use burdened not cause the abolishment of collateralized debt obligations. Duration HGU, HGB and wear rights expire, then the mortgage that is charged against the land becomes clear. This additional agreement means clear. Instead principal agreement (credit agreement is not necessarily to be clear, and move on. In this case resulted in the creditors are in a weak position because of unpaid debts, Mortgage over land as collateral to remove. This study discusses the normative legal efforts to do the lender to avoid the possible risk of the abolishment of land rights based on Law Number 42 Year 1996, which includes the manufacture of promise land extend rights in the imposition of mortgage deed, power of attorney making mortgage charging time HGB changes become ownership rights residential, Object insurance burden for advantage mortgage holder mortgage, debitor to request additional collateral.   Keywords: Mortgage, Creditors, Land Rights   Abstrak - Hapusnya Hak Tanggungan karena berakhirnya jangka waktu HGU ( Hak Guna Usaha, HGB (Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai yang dibebani Hak Tanggungan tidak menyebabkan hapusnya utang yang dijamin(Pasal 18 Ayat (4 UUHT . Dengan ketentuan ini, apabila jangka waktu HGU, HGB dan Hak pakai, maka hak tanggungan yang dibebankan terhadap tanah tersebut menjadi hapus. Artinya perjanjian tambahan ini hapus. Sebaliknya perjanjian pokok (perjanjian kredit tidak serta merta menjadi hapus, dan berjalan terus. Dalam hal ini mengakibatkan pihak kreditor berada pada posisi yang lemah karena utang belum dilunasi, Hak Tanggungan atas tanah yang dijadikan jaminan menjadi hapus. Pihak kreditor  yang tadinya berposisi sebagai Kreditor yang bersifat Preferen atas pelunasan utang tersebut dengan jaminan tanah tersebut, dengan hapusnya Hak Tanggungan atas tanah tersebut, maka pihak kreditor preferen

  17. Grazing Behavior and Itineraries of Kacang Goat with Different Coat Color under Semi Intensive Management

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Slamet Heri Kiswanto

    2015-05-01

    Full Text Available The objective of this research was to analyze the effect of coat color on behavior and itineraries of kacang goat during grazing time. This research used 9 females and 3 males kacang goat. Behavior observed by one zero sampling method and analyzed using t-Test at level 5%. The result indicated that ingestion and browsing of brown goat (30.91±2.87%; 8.75±3.10% higher than black goat (28.57±2.69%; 6.07±4.78%, while black goat showed more locomotion (33.26±4.50% than brown goat (29.70±4.63%. Grazing, panting, and resting behaviors, and distance traveled of black goat (22.56±2.63%; 4.48±4.02%; 2.34±2.97%; 483.48±133.16 m were not different with brown goat (22.16±2.90%; 4.59±3.71%; 2.64±1.52%; 392.29±81.19 m. Result also  indicated that goat showed more grazing than browsing with high preference in you ng grass than old grass,  legume, and weed.

  18. RESPON BIBIT SURIAN (Toona sinensis (Juss, M. Roem. TERHADAP INOKULASI BEBERAPA DOSIS FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA PADA MEDIA TANAH ULTISOL YANG DICAMPUR PUPUK KOMPOS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Feby Zulya

    2016-09-01

    Full Text Available AbstrakPenelitian tentang pertumbuhan bibit surian (Toona sinensis (Juss, M. Roem pada tanah ultisol yang dicampur pupuk kompos dengan penambahan Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA telah dilakukan pada bulan November 2014 sampai April 2015 di Rumah Kaca dan Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas, Padang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan bibit surian pada media tanah ultisol yang dicampur pupuk kompos dengan penambahan FMA. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL dengan 4 perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuannya adalah tanpa inokulasi (hanya pupuk organik, 5 g inokulan per tanaman, 10 g inokulan per tanaman, 15 g inokulan per tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan bibit surian pada media tanah ultisol yang dicampur pupuk kompos dengan penambahan FMA memberikan pengaruh nyata terhadap pertambahan diameter batang.Abstract Study on the seedling growth of surian inoculated with some doses of Arbuscular Mycorrhizal Fungi (AMF on ultisol mixed compost has been conducted from November 2014 until February 2015 in the Greenhouse and Plant Physiology Laboratory, Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Andalas University, Padang. The aim of this study was to find the growth of surian seedling that inoculated with some dosages of AMF on ultisol mixed compost. The study used a Completely Randomized Design with four treatments and six replications. The treatments were done without inoculation, 5 g inoculants/ plant, 10 g inoculants/ plant, 15 g inoculants/ plant. Result of this study indicated that AMF given on ultisol soil gave significant effect on increasing stem diameter of surian seedlings.

  19. KAJIAN GEOMORFOLOGI UNTUK PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI OYO, GUNUNGKIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Karmono Mangunsukardjo

    2016-10-01

    Full Text Available ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan geomorfologi dalam perencanaan penggunaan lahan di Daerah Aliran Sungai Oyo, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Arahan perencanaan penggunaan lahan didasarkan pada kelas kemampuan lahan dengan satuan medan sebagai satuan evaluasi dan acuan petanya. Satuan medan yang disusun atas satuan bentuklahan, lereng, dan tanah, sedangkan untuk penentuan kelas kemampuan lahannya ditambang dengan factor batu di permukaan, airtanah, dan genangan. Evaluasi kemampuan lahan dilakukan dengan cara matching antara karakteristik lahan dalam setiap satuan medan terhadap persyaratan kelas kemampuan lahan dengan menggunakan system informasi geografis (SIG. Hasil penelitian menunjukkan bahwa satuan medan yang disusun berdasarkan kerangka dasar geomorfologi mampu memberikan penilaian kemampuan lahan dan arahan penggunaan lahan. Satuan medan pegunungan structural-denudasional (SP, perbukitan structural-denudasional (SB, mempunyai kelas kemampuan lahan VI, sehingga tidak boleh dimanfaatkan dan seharusnya dijadikan lahan konservasi. Satuan medan lain yang mempunyai kelas kemampuan lahan IV seperti SBk, KD, KDt dapat dimanfaatkan untuk pertanian sangat terbatas. Satuan medan yang berkelas kemampuan lahan III adalah FT, SI, KDa, dan KLb yang memungkinkan untuk lahan pertanian terbatas. Erosi dan sifat tanah merupakan faktor kendala lahan pertanian pada satuan medan dengan kelas kemampuan lahan III.

  20. ANALISIS KECEPATAN GELOMBANG GESER (Vs DI CILACAP, JAWA TENGAH SEBAGAI UPAYA MITIGASI BENCANA GEMPABUMI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Pupung Susilanto

    2015-09-01

    Full Text Available Cilacap merupakan daerah yang sering merasakan dampak guncangan gempabumi. Populasi penduduk yang besar dan keberadaan obyek penting pemerintah menjadi suatu pertimbangan diperlukannya kajian efek guncangan gempabumi. Tujuan penelitian ini adalah untuk memetakan daerah yang memiliki potensi mengalami kerusakan akibat guncangan gempabumi berdasarkan jenis tanah hasil analisis kecepatan gelombang geser (Vs sebagai salah satu upaya mitigasi bencana gempabumi. Nilai Vs didapatkan dari pengukuran Multichannel Analysis of Surface Wave (MASW pada 14 lokasi dan pengolahan menggunakan perangkat lunak WinMASW untuk mendapatkan profil Vs 1D. Selanjutnya dibuat sayatan selatan – utara dan barat daya–timur laut untuk mendapatkan gambaran Vs secara 2D. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah penelitian memiliki nilai Vs rata-rata (0-30 m antara 153 m/s – 355 m/s. Berdasarkan sayatan 2D tersusun oleh jenis tanah lunak (Vs ≤ 175 m/s, jenis tanah sedang (175 < Vs ≤ 350m/s, dan jenis tanah keras (Vs ≥ 350 m/s, dengan dominasi utama adalah tanah sedang dengan endapan sedimen yang cukup tebal. Hal ini menyebabkan daerah penelitian terutama di bagian selatan, tengah, dan barat berpeluang besar mengalami guncangan yang lebih besar ketika terjadi gempabumi, sehingga berpotensi mengalami kerusakan yang lebih besar. Sedangkan daerah yang relatif aman untuk pengembangan wilayah berada di sisi utara dan timur daerah penelitian karena tersusun atas endapan sedimen tipis dan tanah yang keras.   Cilacap is an area that often suffers earthquake shocks impact. Large population and existence of important government object becomes a consideration for a study related to earthquake shocks effect. This study aims to map areas that have potential damages due to earthquake, based on soil type from shear wave velocity (Vs analysis, as an effort to earthquake disaster mitigation. Vs obtained from Multichannel Analysis of Surface Wave(MASW at 14 locations and processed

  1. PENGEMBANGAN TANAMAN TALAS BENTUL KOMODITAS UNGGULAN PADA LAHAN RAKYAT DI KECAMATAN PEGANTENAN KABUPATEN PAMEKASAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Zainol Arifin

    2015-12-01

    Full Text Available Kebutuhan karbohidrat dari tahun ke tahun terus meningkat, penyediaan karbihidrat dan karbohidarat serelia saja tidak mencukupi, sehingga peranan tanaman penghasil karbohidratat yang memiliki peranan cukup strategis tidak hanya sebagai sumber bahan pangan.Oleh karena itu tanaman bentul menjadi sangat penting artinya didalam kaitan terhadap penyediaan bahan panga dari umbi-umbian khususnya bentul semakin penting. Tanaman bentul merupakan tanaman karbohidrat non beras, diversifikasi/ penganekaaragaman konsumsi pangan local/budaya local, substitusi gandum/terigu, pengembangan industry pengolahan hsil dan industry I serta komoditi strtegis sebagai pemasok devisa melaui ekspor.. Hasil analisa tanah yang dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Pamekasan dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP Jawa Timur Tahun 2011 berdasarkan data usahatani ubijalar tahun 2010,Vareitas unggul didefinisikan sebagai varietas yang dapat berproduksi di atas rata-rata pada lingkungan spesifik.Benih bermutu sering dikaitkan dengan istilah benih bersertifikat atau benih bermutu. Sertifikat tersebut sebagai jaminan bahwa benih diperoleh dari proses yang standar, memiliki kemampuan tumbuh dengan tingkat keseragaman tinggi, dan terbebas dari penyakit tular benih (seed born diseases.Pemilihan varietas atau klon yang sesuai dengan karakteristik agroekologi lahan akan mengurangi biaya input seperti penggunaan kultivar ganjah, toleran penyakit tertentu. Perakitan vareitas atau klon yang memiliki kemampuan berproduksi tinggi pada lingkungan spesifik seperti tahan terhadap intensitas cahaya yang rendah, tahan kekeringan, tahan terhadap genangan air.Hasil survey tentang bibit yang dipakai dalam budidaya tanaman talas di Kecamatan Pegantenan menunjukkan mereka mengatakan 100% bibit yang dipakai menggunakan bibit turun temurun dari nenek moyang mereka. Bibit mereka menghasilkan produksi sedang yaitu 2 sampai 7 Kg per bibit. Akan tetapi bibit yang mereka tanam mempunyai kelemahan

  2. Struktur Biaya dan Profitabilitas Usaha Tani Kacang Tanah di Desa Pulahenti Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yuriko Boekoesoe

    2015-07-01

    Full Text Available This study aims to determine the cost structure of the peanut farm in the village of Pulahenti and to determine the profitability of farming in the village Pulahenti peanuts. The method used in this study is a survey method consists of primary data obtained through interviews with peanut farmers using questionnaires / questionnaire and secondary data obtained from the Office of Rural Pulahenti and BPS. sampling technique is done by using the method of sampling saturated or where all members of a population census respondents sampled farmers. Analysis of the data used is the cost of farming, farm receipts, farm profits, and analysis of R / C ratio. Results of data analysis showed that the cost structure of the peanut farm in the village Pulahenti consisting of a fixed fee that includes the cost of land taxes, depreciation of equipment, and wage labor in the family and the variable costs include the cost of seeds, fertilizers, medicines, and wage labor work outside the family. The average profitability of peanut farm profitability in the Village Pulahenti of Rp. 4.859.992,5/ farmers with the R / C ratio of Rp. 1,86. Based on the criterion value R / C ratio of more than one meaning can be said peanut farm in the village of Pulahenti profitable and worth the effort

  3. PEMIKIRAN DAN PERGERAKAN PAN ISLAMISME DI INDONESIA PADA AWAL ABAD KE-20

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Abdul Somad

    2015-11-01

    Full Text Available Tulisan ini mengambil topik tentang wacana pemikiran dan gerakan Pan Islamisme di Indonesia pada perempat pertama abad ke-20. Permasalahan yang muncul adalah bagaimana konsepsi Pan Islamisme menurut kaum muslim Indonesia dan bagaimana bentuk aksi-aksi Pan Islamisme yang pernah mereka lakukan, baik dalam negeri maupun di luar negeri.Metode yang dipakai dalam penulisan tulisan ini adalah metode sejarah. Metode ini meliputi empat tahapan, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi.Pemikiran dan gerakan Pan Islamisme di Indonesia dilandasi oleh kesadaran kaum muslim untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan umat Islam. Di dalam negeri, keinginan itu diupayakan dalam Kongres Al-Islam Hindia Timur. Dalam kongres ini berkumpul sejumlah organisasi massa Islam. Mereka melakukan dialog keagamaan guna mencari akar-akar persamaan di antara mereka, dan memahami perbedaan masing-masing dalam soal-soal agama yang bersifat cabang. Sementara itu, di luar negeri, kaum muslim Indonesia merasa perlu melibatkan diri dalam pergerakan khilafah dan persoalan tanah suci Makkah-Madinah yang dibicarakan pada tahun 1926 lewat Kongres Islam Sedunia yang di selenggarakan di Timur Tengah. Keterlibatan mereka dalam persoalan-persoalan Dunia Islam ini sebagai bagian dari usaha kaum muslim Indonesia untuk turut aktif dalam mempersatukan umat Islam sedunia.

  4. SIMULASI KESEIMBANGAN ENERGI PERMUKAAN DI JAKARTA DAN SEKITARNYA MENGGUNAKAN MODEL NUMERIK MM5

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yopi Ilhamsyah

    2016-03-01

    Full Text Available Studi simulasi keseimbangan energi permukaan di Jakarta dan daerah sekitarnya menggunakan model numerik Fifth-Generation Penn State/NCAR Mesoscale Model (MM5 telah dilakukan. Empat domain dengan resolusi spasial 9 km yang menggambarkan daerah Jakarta dan sekitarnya disimulasikan selama 5 hari pada tanggal 04-08 Agustus 2004 untuk memperoleh hubungan radiasi dan keseimbangan energi di wilayah tersebut. Hasil menunjukkan bahwa keseimbangan energi lebih tinggi pada siang hari terjadi di perkotaan dibandingkan daerah lainnya. Sementara itu, komponen energi seperti fluks bahang terindera dan laten di permukaan masing-masing menunjukkan bahwa wilayah laut dan perkotaan lebih tinggi daripada daerah lainnya. Sebaliknya, fluks bahang tanah menunjukkan daerah rural di bagian timur Jakarta lebih tinggi dibandingkan daerah lainnya. Secara umum, keseimbangan radiasi dan energi pada siang hari lebih tinggi daripada malam hari di seluruh daerah. Rasio Bowen di wilayah kota yang mencerminkan kawasan bangunan dan perkotaan lebih tinggi daripada di daerah rural yang didominasi oleh lahan pertanian beririgasi. Hal ini sesuai dengan perubahan sifat fisik tutupan lahan seperti albedo, kelembaban tanah dan karakteristik bahang.    A study of surface energy balance simulation in Jakarta and surrounding areas by using Fifth-Generation Penn State/NCAR Mesoscale Model (MM5 numerical model was done. Four domains that presented the outermost and the innermost of Jakarta and surrounding areaswere utilized. All domains have spatial resolutions of 9 km. Model was simulated for 5 days on August 4-8, 2004. The relation of radiation and energy balance at the surface were derived from model output. The result showed that energy balance was higher in the city during daytime. Meanwhile, energy component, i.e., surface sensible and latent heat flux showed that sea and city were higher than others, respectively. Moreover, ground flux showed eastern rural areawas higher than others

  5. VALUASI EKONOMI PARIWISATA BAHARI DI PESISIR PANTAI DESA ANGSANA KECAMATAN ANGSANA KABUPATEN TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Arwis Umar Gaib

    2017-05-01

    Full Text Available The purposes of this study are (1 to analyze the economic valuation of marine tourism in the coastal village of Angsana, Angsana District, Tanah Bumbu Regency, South Kalimantan (2 to be a Governmental recommendation for original income and marine tourism model in the coastal village of Angsana. Implementation of the study was conducted in the village of Angsana, Angsana District, Tanah Bumbu Regency, South Kalimantan province for one month (in April 2016. Calculating the value of the economic of the benefit of marine tourism of Angsana using travel cost method with an individual approach. Calculating the cost incurred for tourism activities. The number of visitors when the study was conducted has not known yet, so this study was done by using a non-probability sampling by setting the quota of 100 respondents. From the calculation of the number of visitors from January to April 2016 is as many as 26,719 visitors. Based on the calculation of a number of costs incurred every time a visitor travels to Angsana beach is Rp 4,118,00. Having obtained the number of visitors on years of study and the costs incurred per person when visiting Angsana beach, then it is calculated the economic valuation of marine tourism of Angsana beach. Based on the results of the calculation of the amount of the Economic Valuation of Angsana beach is in the amount of Rp 110,028,842,000. Angsana beach tourism is one of the tourists that presents the beauty of reef under the sea. There is an increasing number of visitors each year while the opening of the resort. For this reason, this marine coastal tourism could be one of the recommendations for the government in terms of raising revenue (the original income. In order to be sustainable in the future, Angsana beach should have a Tourism model in order to have an appeal and can attract the attention of visitors.

  6. PENGARUH TOLUENA DAN WAKTU INKUBASI TERHADAP AKTIVITAS SELULASE DARI TANAH HUTAN MANGROVE

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ni Komang Lia Wahyuni

    2014-10-01

    Full Text Available ABSTRAK: Tanah hutan mangrove diketahui memiliki biodiversitas yang tinggi sebagai lokasi yang berpotensi untuk eksplorasi enzim. Salah satu enzim yang dapat dieksplorasi dari tanah hutan mangrove adalah selulase yang merupakan biokatalisator yang banyak digunakan dalam bidang industri. Tidak seperti pengukuran aktivitas selulase murni atau ekstrak kasar yang berasal dari salah satu sumbernya, pengukuran aktivitas selulase secara langsung dari tanah sering mengalami kesulitan dan banyak faktor yang harus dipelajari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan toluena dan waktu inkubasi reaksi enzimatis terhadap aktivitas selulase yang terdapat pada tanah hutan mangrove pantai Suwung Bali. Pengukuran aktivitas selulase dilakukan dengan metode CMC (Carboxymethyl Cellulose Assay pada sampel tanah (slurry, pelet, dan supernatan dengan dan tanpa penambahan toluena dengan waktu inkubasi reaksi enzimatis 1 dan 24 jam. Glukosa yang dihasilkan dari reaksi dengan substrat CMC (Carboxymethyl Cellulose dianalisis secara spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 540 nm setelah direaksikan dengan asam 3,5-dinitrosalisilat (DNS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan antiseptik toluena dan waktu inkubasi reaksi enzimatis berpengaruh terhadap aktivitas selulase tanah hutan mangrove pantai Suwung Bali. Aktivitas selulase tertinggi sebesar 249,26 U/mL diperoleh pada lumpur dengan penambahan toluena dan inkubasi reaksi enzimatis 1 jam.   ABSTRACT: Mangrove soil has high biodiversity and has been well known as potential location for enzymes exploration. One of the enzymes explored from mangrove soil is cellulase which is a biocatalysator commonly used in industries. Unlike the measurement of cellulase activity of pure or crude extract obtained from one source, direct measurement of cellulase activity of the soil often counter many obstacles and many factors are involved that need to be elaborated. The aim of this study is to

  7. Risiko Kerugian Akibat Longsor di Desa Cibanteng, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Fathiyya Ulfa

    2016-09-01

    Full Text Available ABSTRAK Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi yang memiliki riwayat kejadian longsor tertinggi di Indonesia. Salah satu wilayah di Provinsi Jawa Barat yang sering terjadi longsor adalah Desa Cibanteng, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur. Pada dua tahun terakhir telah terjadi dua kali pergerakan tanah di daerah yang berbeda di Desa Cibanteng. Penelitian ini bertujuan memprediksi besar risiko kerugian bencana longsor pada masa akan datang sehingga bantuan saat terjadi longsor dapat dioptimalkan. Untuk memprediksi besar risiko kerugian digunakan variabel bahaya, kerentanan dan kapasitas kebencanaan longsor. Masing-masing variabel memiliki beberapa indikator tertentu yakni penggunaan tanah, lereng, dan kepadatan penduduk. Penghitungan risiko kerugian dilakukan menggunakan metode overlay masing-masing variabel. Hasil penelitian adalah berupa prediksi risiko kerugian sebesar Rp. 10,1 milyar. Besar risiko kerugian tersebut didapat dari nilai bangunan, jaringan jalan, jaringan listrik dan produktivitas pertanian. Penelitian ini menunjukkan bahwa wilayah risiko bencana longsor mendominasi dibagian selatan Desa Cibanteng.   ABSTRACT West Java Province is a province have a high landslide history in Indonesia. One of the area in West Java Province which often occuring a landslide is Cibanteng Village, Sukaresmi District, Cianjur Regency. In the last two years has been soil movement twice in different areas in the village Cibanteng. This study aims to predict big losses from landslides in future so that assistance can be optimized during a landslide. To predict the risk of loss used hazards variable, vulnerabilities and capacities of landslide disasters. Each variables have some specific indicators namely landuse, slope, and population density. The calculation of losses risk using overlay method in each variable. The results are prediction of losses risk of Rp. 10.1 billion. Great of losses risk can be assessed from value of building , road networks

  8. Metode Tracer Test untuk Mencari Hubungan Antar Sistem Sungai Bawah Tanah Di Akuifer Karst

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Harjito Harjito

    2015-08-01

    Full Text Available Problem yang umum dijumpai di kawasan karst adalah mengenai ketersediaan air, mengingat kondisi hidrologi kawasan karst yang berbeda dengan kawasan lain. Ditinjau dari sisi lain, masyarakat di sekitar kawasan rencana perluasan eksploitasi masih memanfaatkan mata air yang daerah tangkapannya berasal dari perbukitan batu gamping untuk memenuhi kebutuhan air domestik dan irigasi pertanian. Dengan demikian, perlu adanya penelitian hidrologi karst lebih lanjut terutama mengenai keberadaan sistem jaringan yang saling terhubung di dalam kawasan rencana perluasan eksploitasi dan sekitarnya. Studi ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan terhadap kebijakan yang akan diambil sebagai upaya untuk dapat melakukan pengelolaan potensi tersebut sebaik-baiknya. Tracer test dilakukan sebagai bentuk follow-up dari survei gua dan sinkhole yang ada di sekitar area tambang. Tracer test dilakukan untuk mengetahui konektivitas aliran pada sistem gua berair dan mata air Cipintu. Berdasarkan hasil penelitian potensi debit air di Mata air Cipintu sebesar 18,55 liter/s dan mengindikasikan adanya konektivitas antara gua berair dengan Mata air Cipintu. Kata kunci : karst, hidrologi, tracer test, eksploitasi

  9. PENGARUH TINDAKAN KONSERVASI TANAH TERHADAP ALIRAN PERMUKAAN, EROSI, KEHILANGAN HARA DAN PENGHASILAN PADA USAHA TANI KENTANG DAN KUBIS (Effect of Coil and Water Conservation Practices on Runoff, Erosion, Nutrient Loss and Farmer Income of Potato

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Umi Baroroh Lili Utami

    2001-08-01

    Full Text Available ABSTRAK Laju erosi yang terjadi di dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah sangat tinggi karena pertanian yang dominan adalah sayuran, dan umumnya petani tidak melaksanakan teknik konservasi tanah dan air secara benar. Karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mencari tindakan konservasi tanah yang memadai agar dapat menekan erosi dan aliran permukaan, kehilangan hara dan meningkatkan penghasilan pada usaha tani kentang (Solanum toberosum L dan kubis (Brassica oleracea l. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh tindakan konservasi tanah terhadap aliran permukaan, erosi, kehilangan hara, dan penghasilan sehingga diharapkan teknik konservasi yang sesuai pada usaha tani kentang dan kubis dapat ditemukan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengukur aliran permukaan dan erosi tiap kejadian hujan mulai bulan Februari hingga Mei 2000 selama satu musim tanam pada plot erosi berukuran 2 x 10 meter dengan kemiringan 34 %. Kehilangan hara tanah ditentukan dengan mengukur kandungan hara sedimen tanah. Penghasilan usaha tani dihitung setelah panen. Penelitian dirancang secara faktorial dalam Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT dengan dua faktor. Faktor pertama adalah usaha tani, yaitu kentang (C1 dan kubis (C2. Faktor kedua adalah teknik konservasi tanah, yaitu guludan memotong kontur (P1 sebagai kontrol, guludan sejajar kontur dan teras-gulud yang di tanami serai (P2, guludan sejajar kontur dengm penutupan mulsa alang-alang (P3, dan guludan sejajar kontur dengan mulsa plastik perak hitam (P4. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada usaha tani kentang, tindakan konservasi P2, P3 dan P4 mampu menekan erosi. Tindakan konservasi P2 dan P4 mampu meningkatkan penghasilan, namun P3 menurunkan penghasilan. Pada usaha tani kubis, tindakan konservasi tanah yang mampu menekan erosi hanya P3. Tindakan konservasi P2, P3, dan P4 mampu meningkatkan penghasilan. Tindakan konservasi kentang yang bagus, baik secara lingkungan maupun

  10. Carbon Stocks in Mangrove Ecosystems of Musi and Banyuasin Estuarine, South Sumatra Province (Stok Karbon Ekosistem Mangrove di Estuarin Musi dan Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Melki Melki

    2014-09-01

    Full Text Available Hutan mangrove di daerah estuari mampu menghasilkan stok karbon yang sangat besar sebagai daerah perlindungan dan pemulihan yang efektif sebagai strategi mitigasi perubahan iklim yang efektif. Pemilihan ekosistem pesisir dalam strategi mitigasi memerlukan kuantifikasi stok karbon untuk menghitung emisi atau penyerapan berdasarkan waktu. Penelitian ini menghitung stok karbon pada ekosistem Musi Estuari Waters (MEW dan Banyuasin Estuari Water (BEW, Provinsi Sumatera Selatan pada tipe vegetasi yang berbeda dan hubungan variabel lingkungan dengan stok karbon. Di tujuh lokasi dalam MEW dan BEW sampel vegetasi dan tanah. Hasil yang didapatkan adalah nilai yang lebih tinggi dari stok karbon di vegetasi dari lokasi III/MEW (7.600,92 mg.ha-1, stok karbon dalam tanah dari lokasi II/MEW (61.081,87 mg.ha-1 dan stok karbon di ekosistem dari lokasi II (64.548,54 mg.ha-1. Mangrove A. marina merupakan yang paling baik menyimpan stok carbon termasuk antara vegetasi dan tanah karena toleransi salinitas yang rendah. Kata kunci: mangrove, karbon, estuari, Musi, Banyuasin Mangrove forests in estuarines can have exceptionally large carbon stocks and their protection and restoration would constitute an effective mitigation strategy to climate change. Inclusion of coastal ecosystems in mitigation strategies require quantification of carbon stocks in order to calculate emissions or sequestration through time. This study quantified the ecosystem carbon stocks of the Musi Estuarine Waters (MEW and Banyuasin Estuarine Water (BEW, Province of South Sumatra into different vegetation types and examined relationships of environmental variables with carbon stocks. At seven sites within MEW and BEW of vegetation and soil samples. The results that the higher value of carbon stock in vegetation from Site III/MEW (7.600,92 mg.ha-1, the carbon stock in soil from Site II/MEW (61.081,87 mg.ha-1 and carbon stock in ecosystem from Site II (64.548,54 mg.ha-1. Mangrove of A. marina the

  11. Ketersediaan Nitrogen Tanah dan Pertumbuhan Tanaman Bayam (Amaranthus tricolor L. yang Diperlakukan dengan Pemberian Pupuk Kompos Azolla

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Lukman Amir

    2014-01-01

    Full Text Available DOWNLOAD PDFPenelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui kadar  nitogen  tanah  dan  pertumbuhantanaman bayam yang diberi pupuk kompos Azolla. Penelitian ini menggunakan rancanganacak kelompok (RAK yang terdiri atas 2 kelompok, dimana tiap kelompok terdiri atas 4perlakuan dan  1  kontrol  dengan  3  ulangan.  Parameter  pengamatan adalah  pertumbuhantanaman bayam yang meliputi tinggi tanaman (cm, berat kering tanaman bayam (gram,kadar amonium (NH4+ dan nitrat (NO3- pada tanah serta kadar nitrat (NO3- air lindihan.Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  pupuk  kompos  Azolla  mulai  berpengaruh  nyataterhadap  tinggi  tanaman  sejak  pengamatan  minggu  ke-tiga  dan  berpengaruh  nyata  pulaterhadap berat kering tanaman bayam. Pemberian pupuk kompos Azolla berpengaruh nyataterhadap kadar amonium dan nitrat tanah masing-masing pada minggu ke dua dan mingguke  dua  dan  ke  empat.  Disamping  itu  pemberian  pupuk  tersebut  juga  berpengaruh  nyataterhadap kadar nitrat pada air lindihan.Kata kunci : Pupuk kompos Azolla, pertumbuhan tanaman bayam, nitrogen tanah

  12. PENGKLASTERAN EROSI DI SUB DAS NGRANCAH KULONROGO (Soil Erosion Rates Clustering of Ngrancah Sub Watershed, Kulon Progo

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ambar Kusumandari

    2012-03-01

    Full Text Available ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di Sub DAS Ngrancah yang merupakan daerah tangkapan air Waduk Sermo. Luas wilayah penelitian ini sekitar 2.200 ha. Mayoritas lahan di Sub DAS Ngrancah tergolong kritis yang ditunjukkan oleh tingginya tingkat erosi. Dengan demikian, wilayah ini sangat mendesak untuk dapat dikelola dengan benar agar degradasi lahan dapat dihambat. Untuk memprediksi erosi, diterapkan Model USLE, dengan rumus: A = RKLSCP. Wilayah studi dapat dipilahkan menjadi 77 unit lahan. Sampel tanah diambil dari seluruh unit lahan, demikian pula pengamatan lereng, vegetasi, dan penerapan konservasi tanah. Untuk menganalisis data digunakan analisis kluster. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat erosi bervariasi dari yang paling rendah sebesar 2,54 ton/ha/th sampai dengan yang tertinggi sebesar 489,30 ton/ha/th. Sekitar 68% wilayah studi termasuk dalam kelas erosi sedang dan sekitar 15% wilayah studi termasuk dalam kelas erosi tinggi. Pengklasteran unit lahan secara statistik menunjukkan bahwa pada jarak klaster terpendek terbentuk 8 klaster tingkat erosi. Uji diskriminan menunjukkan bahwa faktor K (erodibilitas dan P (praktek konservasi tanah dan air merupakan faktor yang paling dominan untuk terbentuknya klaster-klaster tersebut. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam merancang teknik konservasi tanah dan air untuk menangani erosi di Sub DAS Ngrancah. ABSTRACT The research was carried out at Ngrancah Sub Watershed which is located at the upper area of Sermo Dam and covers an area of almost 2.200 hectares.  The area is mostly critical showed by the high rates of erosion, so, it is  urgently required to manage properly in order to combat  land degradation. In this research, to study the erosion rates of the area, the USLE method was used, i.e. A = RxKxLSxCxP. The area was devided into 77 land units and the soil samples were taken from each land units as well as the observation of slopes, vegetation and soil conservation practices

  13. Kajian Status Trofik Sebagai Dasar Strategi Penataan Lingkungan di Telaga Merdada

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Anindya Kusumawati

    2016-10-01

    Full Text Available ABSTRAK Telaga Merdada adalah sebuah danau kaldera di dataran tinggi Dieng. Jumlah besar vegetasi antara tanah dan air dihilangkan untuk ekspansi pertanian, terutama untuk pertanian kentang. Aplikasi pupuk di pertanian kentang di telah intensif digunakan. Kegiatan yang berlebihan ini mengekspos ekosistem air tawar di Danau Merdada, yang mengakibatkan eutrofikasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari kondisi lingkungan dari Merdada Lake, menentukan negara tropik, dan mengusulkan strategi pengelolaan lingkungan di wilayah Merdada Lake untuk mengontrol negara tropik. Sampel dikumpulkan pada tanggal 1 Agustus 2009. -3rd Lima titik sampling dalam Merdada Lake dikumpulkan di berbagai kedalaman. Pada setiap titik pengambilan sampel, transparansi air, Clorophyll-a, DO, pH, suhu, diukur. Lebih lebih, dinamika hara air dan sedimen yang diamati. Negara tropik ditentukan dengan menggunakan indeks Carlson dan OECD. Parameter kualitas tanah sekitarnya Merdada Lake diamati, termasuk topografi, permeabilitas, tekstur, struktur, dan kedalaman kolom tanah. Negara trofik dari Merdada Lake menurut konsentrasi nutrisi dan air transparansi menunjukkan bahwa Merdada Lake telah di tingkat hipertrofi, namun sehubungan dengan konsentrasi Clorophyll-dalam badan air, Merdada Lake masih dalam tingkat oligotrophic. Hasil ini menunjukkan bahwa Merdada Lake berada dalam kondisi tidak sehat. Konsentrasi tinggi nutrisi di Merdada Lake dapat menyebabkan ganggang mekar sehubungan dengan peningkatan transparansi air. Strategi yang diusulkan untuk mengurangi nutrisi di Merdada Lake adalah dengan aerasi dan penghapusan sedimen harus dipertimbangkan. Strategi yang diusulkan pengelolaan lingkungan untuk mengontrol eutrofikasi di jangka panjang adalah untuk mengelola wilayah cekungan luar dan danau riparian dengan pendekatan abiotik, biotik dan budaya. Lebih lebih, perencanaan penggunaan lahan, seperti penggunaan lahan zonasi, sehubungan dengan danau daya dukung dan

  14. PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS (Studi Pada Kantor Pertanahan Kabupaten Tanah Laut

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Mahrita .

    2016-08-01

    Full Text Available This study aimed to analyze the effects of job satisfaction (X1 and Transformational Leadership Style (X2 as independent variables simultaneously and partially on Organizational Citizenship Behavior (Y as the dependent variable in the Civil Service, Tanah Laut District Land Office. This research method uses a questionnaire to 32 employees in Tanah Laut District Land Office as a sample. Sampling technique used is the Census. Using variable measurement technique Likert scale with a weight scale from 1 to 5. To analyze the influence of variables Job Satisfaction and Transformational Leadership Style on Organizational Citizenship Behavior (Y using a statistical technique of linear regression. The results showed that the variables job satisfaction and Transformational Leadership Style jointly significant effect on Organizational Citizenship Behavior PNS Tanah Laut District Land Office. Variables Job Satisfaction partially not significant effect on Organizational Citizenship Behavior PNS Tanah Laut District Land Office. Variable Transformational Leadership Style partially not significant effect on Organizational Citizenship Behavior PNS Tanah Laut District Land Office. Keywords: Job Satisfaction, and Transformational Leadership Style Organizational Citizenship Behavior

  15. Geology and Uranium Mineralization of Tanah Merah and Dendang Arai Sectors, West Kalimantan

    International Nuclear Information System (INIS)

    Bambang-Soetopo

    2004-01-01

    Tanah Merah and Dendang Arai sectors are one of the mineralized sectors at Kalan. Goal of this study is to understand the relationship between geology and uranium mineralization character of Tanah Merah and Dendang Arai sectors. In general geology of Tanah Merah is similar with Dendang Arai which consist of biotite quartzite, leopard quartzite, muscovite quartzite, biotite muscovite quartzite, metasilt, metapelite, and granite. The folding is anticline with axel N45F in direction. The prominent fault is NE-SW sinistral fault, NW-SE dextral fault and N-S normal faults. U mineralization fills in the area space between minerals and also as the vein that fill in the fracture system W-E to WNW-ESE in direction. The thickness of mineralization is milimetric to centrimetric. Uranium minerals are uraninite, monazite, autunite and gummite associated with feldspar, tourmaline, zircon, biotite, quartz, pyrite, pyrhotite, hematite, rutile, chalcopyrite, magnenite ilmenite and molybdenite. Radiometric value is in the range of 1.000 to 15.000 c/s and the total grade of U are 12.6 to 2661.25 ppm. U mineralization process connected with intrusion of granite and in the secondary phase. (author)

  16. STATUS PENGUASAAN TANAH TEPI PANTAI (STUDI DI KABUPATEN PAMEKASAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sudahnan

    2006-07-01

    Full Text Available Having a piece of land representing a desire all person, but owning a piece of land by people require to it know. Let property so that clear. Having a piece of lands di edge coast which conducted agglomeration by resident of countryside. Kramat district Talanakan Sub—Province Pamekasan need in knowing its status so that its enterpasing becoming clear and as according to legislation going into effect. To clarify status punish domination of land grounds ashore, hence the importance of request permiting to relevant institution last in registering to. Badan Pertanahan Nasional (BPN, so that its status become clear become property.

  17. IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SMP NEGERI 8 DAN SMP NEGERI 9 PURWOKERTO

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Tutuk Ningsih

    2016-10-01

    Full Text Available Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan mendeskripsikan; (1 implementasi pendidikan karakter (IPK di SMP Negeri 8 dan SMP Negeri 9 Purwokerto; (2 peran kepala sekolah, guru, dan siswa dalam IPK; dan (3 aktualisasi nilai-nilai karakter dalam IPK. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode kualitatif dengan pendekatan kualitatif-naturalistik.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengamatan partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Berdasarkan hasil penelitian ditarik kesimpulan berikut ini. (1 Implementasi pendidikan karakter yang lakukan melalui pola kegiatan terpadu antara kegiatan intrakurikuler dan ektrakurikuler. (2 Implementasi pendidikan karakter yang dilakukan oleh kepala sekolah, guru, dan siswa mempunyai peranan yang positif dalam pembentukan kultur sekolah yang berkarakter. Peran kepala sekolah, guru, dan siswa dalam IPK diwujudkan dalam: (a peran kepala sekolah sebagai motivator, pemberi contoh keteladanan, pelindung, penggerak kegiatan, perancang kegiatan, pendorong, dan pembimbing; (b peran guru sebagai pendidik, pengasih, dan pengasuh; dan (c peran siswa sebagai subjek didik dan pelaksana kegiatan di sekolah. (3 Aktualisasi nilai-nilai karakter dalam IPK cenderung mengacu pada prinsip ABITA (Aku Bangga Indonesia Tanah Airku berbasis kebangsaan dan religius yang meliputi 18 nilai karakter, yaitu: (a nilai religius, (b kejujuran, (c demokratis, (d tanggungjawab, (e disiplin, (f peduli lingkungan, (g peduli sosial, (h kerja keras, (i mandiri, (j cinta tanah air, (k semangat kebangsaan, (l rasa ingin tahu, (m gemar membaca, (n menghargai prestasi, (o cinta damai, (p bersahabat/komunikatif, (q toleran, dan (r kreatif. (4 Terdapat persamaan dan perbedaan dalam IPK di kedua SMP tersebut, persamaannya adalah mengacu pada nilai-nilai yang ada pada prinsip ABITA, perbedaannya kalau di SMP Negeri 8 melaksanakan 12 nilai karakter dan kegiatan

  18. STABILISASI TANAH LIAT SANGAT LUNAK DENGAN GARAM DAN PC (PORTLAND CEMENT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Tirta Djusman Arief

    2006-01-01

    Full Text Available Adding sodium chloride, as admixture, and Portland Cement, as stabilizer, to a very soft clay increase its plasticity index (PI, Californian Bearing Ratio (CBR, and Unconfined Compression Strength (UCS. This paper presents the results of testings done to very soft clay from Margomulyo, Surabaya. The results show a promising tendency. Anyhow a wider and comprehensive research is still needed to ensure the long-term effect of the soil stabilization. Abstract in Bahasa Indonesia : Penambahan garam (sodium chloride dan PC (Portland Cement meningkatkan PI (Plasticity Index, CBR (Californian Bearing Ratio, dan UCS (Unconfined Compression Strength dari tanah lempung sangat lunak. Dalam makalah ini disajikan hasil pengujian yang dilakukan terhadap lempung sangat lunak dari daerah Margomulyo, Surabaya. Hasilnya menunjukkan kecenderungan yang menggembirakan, namun penelitian yang luas dan komprehensif masih diperlukan untuk peningkatan stabilitas tanah dalam jangka panjang.

  19. Plants diversity of farm forestry in Tanah Laut District, South Kalimantan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    MOCHAMAD ARIEF SOENDJOTO

    2008-04-01

    Full Text Available Both monoculture and polyculture farm forestry were in Tanah Laut District. The plants forming the monoculture farm forestry were rubber, teak, coconut, and acacias. The areas of rubber farm forestry were scattered all over the district. Based on Surat Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Tanah Laut No. 522/202/PPHH/Dishut, there were 43 plant species in the polyculture one; 16 species were categorized as the farm wood and 27 as the other wood. Based on Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. SK 272/Menhut-V/2004, there were 44 plant species and 16 of those were the multi purpose tree species. The density and the potential of plants indicated the preference of the community to plant the non-wood producing species of the farm-wood group as well as durian and rambutan of the other wood one.

  20. TATA KELOLA PENANGGULANGAN BENCANA ALAM Suatu Deskripsi Inter-Relasi dan Kesiapan Para Pihak dalam rangka Rehabilitasi-Rekonstruksi Rumah Warga Terdampak Pascagempa di Kabupaten Tanah Datar

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Erwin -

    2015-03-01

    Full Text Available At the time of the earthquake affecting substantial losses due to the damage they cause, usually very high expectations of the people to the government for rehabilitation and reconstruction (rehabilitation and reconstruction of homes affected. Therefore readiness to undertake the rehabilitation of earthquake remains an important concern by the parties in the response to natural disasters, both government and society.  This study is a qualitative study to describe the experience of the parties in order to direct the rehabilitation of houses affected by the earthquake of 2007 in Tanah Datar, West Sumatra province. The results of this study found the application of the principles of transparency, participation and accountability in the interrelation between the government and society in the process of preparation and implementation of the rehabilitation of earthquake-affected neighborhoods. Open governance practices have proven quite successful even minimize complaints and public protests or other social conflict that impacts are not uncommon in post-disaster management in the region. Experiences of good practice organizing the rehabilitation of houses affected by the earthquake in Tanah Datar this would even be used as a pilot, and learning resources of many parties in implementing the governance of disaster management in the various regions

  1. Studi Laju Transpirasi Peltophorum dassyrachis dan Gliricidia sepium Pada Sistem Budidaya Tanaman Pagar Serta Pengaruhnya Terhadap Konduktivitas Hidrolik Tidak Jenuh

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sugeng Prijono

    2016-01-01

    Full Text Available Laju transpirasi tanaman bervariasi dengan karakter vegetasi, karakter tanah, lingkungan dan budidaya tanaman. Studi ini bertujuan untuk mempelajari perbedaan kadar lengas tanah dan laju transpirasi tanaman pagar, dan pengaruh laju transpirasi tanaman terhadap konduktivitas hidrolik tidak jenuh. Studi ini dilakukan di Daerah Karta, Lampung Utara, Indonesia selama tiga bulan. Studi ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi, dengan dua perlakuan petak utama (jenis tanaman pagar yaitu Peltophorum dassyrachis (P dan Gliricidia sepium (G. Dua perlakuan (anak petak adalah jarak tanaman 40 cm (A dan 120 cm (B. Masing-masing perlakuan ini diulang empat kali.  Pengamatan kadar lengas tanah dilakukan dengan mengkalibrasikan hasil pengukuran Neutron Probe dengan kadar air gravimetrik. Laju transpirasi tanaman dihitung berdasarkan selisih antara kadar lengas tanah pada perlakuan tanaman pagar tanpa perakaran (T dengan kadar lengas tanah pada perlakuan tanaman pagar dengan perakaran (R. Konduktivitas hidrolik tidak jenuh diukur dengan menggunakan metode Pedo Transfer Functions. Data hasil pengamatan selanjutnya dianalisis menggunakan metode analisis ragam (ANOVA, uji korelasi dan regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar lengas tanah di bawah G. sepium lebih tinggi dibandingkan dengan P. dassyrachis, kecuali pengamatan hari ke-0 di kedalaman 40-70 cm. Kadar lengas tanah cenderung menurun seiring dengan waktu pengamatan pada semua jenis tanaman pagar dan jarak tanamnya. Laju transpirasi G. sepium lebih tinggi dibandingkan dengan P. dassyrachis pada kedalaman tanah 0-40 cm, sedangkan pada kedalaman 40-60 cm laju transpirasi kedua jenis tanaman pagar tersebut adalah sama. Pada kedalaman tanah 0-20 cm, laju transpirasi tanaman pagar dengan jarak tanam 40 cm lebih tinggi dibandingkan dengan jarak 120 cm. Sedangkan pada kedalaman tanah 20-60 cm, laju transpirasi tanaman pagar dengan jarak 120 cm lebih tinggi dibandingkan dengan jarak tanam 40 cm. Hasil uji

  2. JENIS JAMUR DAN LALAT YANG DITEMUKAN PADA MAKANAN JAJANAN DARI PASAR DAN WARUNG DI JAKARTA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nunik St. Aminah

    2012-10-01

    Full Text Available Hasil penelitian terhadap makanan jajanan yang dijual di pasar dan warung, banyak yang tidak memenuhai syarat kesehatan, dan tercemar oleh bakteri serta jamur tertentu. Penelitian tentang bakteri yang mencemari makanan  jajanan seperti Entamoeba coli, Staphylococcus dan Salmonella telah banyak diketahui, tetapi mengenai data jenis jamur yang mencemari makanan jajanan belum banyak diketahui. Kontaminasi tersebut disebabkan cara penanganan, sanitasi yang kurang bersih, pembungkus makanan jajanan, tempat menjajakan makanan jajanan dan lokasi menjual makanan jajanan tersebut sebaiknya jauh dari tempat pembuangan sampah. Tempat pembuangan sampah sering ditemukan lalat seperti lalat rumah (Musca domestica, Chysomia megacephala, C. safferanea dan Sarcophaga sp. Hampir semua kue basah maupun kue kering yang dijual di pasar tradisional maupun di warung umumnya tercemar oleh khamir. Kue-kue tersebut yang dijual di pasar lebih banyak tercemar khamir dibandingkan yang dijual di warung. Hal ini kemungkinan kue yang dijual di warung penanganannya lebih baik dari pada yang dijual di pasar. Begitu juga mutu kue yang dijual di pasar biasanya lebih cepat rusak. Kerusakan kue tersebut disebabkan antara lain karena tercemar spora jamur yang terbawa oleh debu maupun oleh lalat yang terkontaminasi jamur/bakteri pada kaki-kaki lalat tersebut,  yang hinggap pada makanan jajanan. Sehingga jenis-jenis jamur yang terdapat di tempat sampah, udara dan tanah dapat mencemari makanan jajanan yang dijual di pasar maupun di warung.

  3. KARAKTERISTIK RUMAH TANGGA RAWAN PANGAN UNTUK PEMANTAUAN KONSUMSI DALAM PWSPG DI DUA DESA IDT DI KABUPATEN BOYOLALI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sri Prihatini

    2012-11-01

    Full Text Available Telah dilakukan analisis terhadap karakteristik rumah tangga dari data penelitian tentang metode kualitatif untuk menggambarkan perubahan konsumsi secara kuantitatif di dua desa tertinggal di Kabupaten Boyolali. Analisis ini bertujuan untuk mencari karakteristik rumah tangga rawan pangan untuk pemantauan konsumsi dalam PWS-PG (Pemantauan Wilayah Setempat Pangan dan Gizi. Sampel adalah rumah tangga (RMT dengan keadaan sosial ekonomi rendah atau miskin. Sampel dipilih oleh pamong desa dan kepala dusun secara purposive sebanyak 50 rumah tangga di masing-masing desa. Jumlah sampel seluruhnya adalah 100 rumah tangga. Daya yang dikumpulkan yaitu data konsumsi pangan dan sosial ekonomi keluarga meliputi jumlah anggota rumah tangga, mata pencaharian, tingkat pendidikan kepala keluarga, keadaan perumahan dan pemilikan barang berharga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 100 RMT yang diamati, 64 RMT diantaranya mengalami penurunan konsumsi pada musim paceklik, dengan karakteristik yaitu 79 RMT (79% mempunyai anggota rumah tangga lebih dari 4 orang, 48 RMT (48% dengan pendidikan KK kurang dari 6 tahun, 78 RMT (78% dengan keadaan perumahan sedang (dinding papan dan lantai tanah dan 52 RMT (52% tidak memiliki barang berharga. Hasil Analisis T-test Proporsi menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan nyata antara perubahan konsumsi energi dengan jumlah anggota rumah tangga, tingkat pendidikan kepala keluarga, keadaan perumahan dan pemilikan barang berharga. Pemilihan 10 KK sampel untuk pemantauan konsumsi pangan dalam PWS-PG di tingkat dusun, tetap dapat dilakukan dengan kriteria yang sudah ada yaitu pemilikan lahan sempit dan pekerjaan tidak tetap.

  4. Analisis Laju Sedimen DAS Serayu Hulu dengan Menggunakan Model SWAT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nugroho Christanto

    2018-03-01

    Full Text Available Wilayah DAS Serayu Hulu merupakan DAS prioritas yang memerlukan langkah pengelolaan yang komprehensif. Aplikasi model Soil and Water Assessment Tool (SWAT dapat digunakan sebagai media untuk  perencanaan konservasi ataupun evaluasi respon DAS (debit aliran permukaan, sedimen dan pencemaran sungai. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menjalankan model SWAT di DAS Serayu Hulu untuk mengetahui laju sedimen di wilayah ini. Pemodelan SWAT membutuhkan sejumlah input parameter berupa relief, tanah, tutupan lahan dan pengelolaan lahan. Pedogeomorfologi digunakan sebagai batas satuan tanah karena tidak tersedianya peta tanah di wilayah penelitian. Hasil Penerapan model SWAT di DAS Serayu Hulu menghasilkan nilai yang cukup memuaskan, hal ini ditunjukkan nilai R2 mencapai 0,94. Hasil pemodelan SWAT dengan menggunakan data selama 10 tahun (2004-2013 menunjukkan bahwa DAS Serayu Hulu memiliki rerata hasil sedimen sebesar 1.926.900 ton/tahun. Sub DAS 8,9 11, 17, 18, dan 19 merupakan penghasil sedimen tertinggi di DAS Serayu Hulu dengan hasil sedimen 43.931– 121.434 ton/ha/tahun.

  5. EFFECT OF NUTMEG (MYRISTICA FRANGRANS HOUTT LEAVES AND CLOVE (SYZYGIUM AROMATICUM L. LEAVES TREATMENT TO PHYSICAL AND CHEMICAL CHARACTERISTICS OF KACANG GOAT (CAPRA HIRCUS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sapsuha Y.

    2017-10-01

    Full Text Available Nutmeg (Myristica frangrans Houtt and clove (Syzygium aromaticum L is an herb plants that contain essential oils. The research objective was to determine the physical quality (pH, shrinkage cooking, and water holding capacity and chemical quality (moisture content, protein content and fat content of Kacang goat (Capra hircus by rationing of nutmeg and clove leaves treatment. There are four treatments that consisted of the percentage of R0 = ration basal (without the addition of nutmeg and clove leaves, R1 = basal diet + 5% of nutmeg leaves, R2 = basal diet + 5% of clove leaves, R3 = basal diet + 5% of nutmeg leaves +5 % of clove leaves, while each treatment was replicated four times. The results showed that the use of nutmeg and cloves leaves in a ration of 5% does not affect the physical and chemical quality of the Kacang goat in terms of pH, cooking shrinkage, water holding capacity, moisture content, protein content and fat content.

  6. Perbaikan Teknologi Beternak Kambing di Desa Dhampulo Kabupaten Aceh Besar

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Mawardi Mohd. Ali

    2001-10-01

    Full Text Available ABSTRACT A study on the correction of breeding goat technology in Dhampulo village was conducted from July 1996 to Desember 1997. Twenty Kacang goats divided into to groups. Each groub cossed with one FE male anf another groub crossed with Kacang Male. Reproduction and production performance of kid at both group was compared. The resilt of this study showed that group of PE male was better. Kid crop was 160 vs 120%, birth type was 60 vs 30%, birth weigt was 1.61 vs 1.33 kg and weight at one month age was 3.44 vs 2.72 kg.

  7. Peran Sistem Informasi Dalam Meningkatkan Investasi Asing Pada Sektor Properti Di Indonesia Di Era Pasar Bebas

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yosi Agustiawan

    2015-01-01

    Full Text Available Abstrak Pasar bebas adalah hasil dari proses globalisasi yang telah menciptakan integrasi ekonomi antar negara. Artikel ini mengkaji dampak globalisasi di pasar properti global dan peran sistem informasi untuk meningkatkan investasi asing di Indonesia. Meningkatnya investasi asing langsung (Foreign Direct Investmen/FDI yang mengalir ke negara berkembang termasuk Indonesia di berbagai sektor termasuk properti telah memberikan banyak manfaat untuk meningkatkan ekonomi. Buruknya peraturan kepemilikan tanah dan infrastruktur adalah masalah utama yang harus diatasi untuk menjaga agar investor asing masih berniat untuk menanamkan modalnya dalam pasar properti global. Sistem informasi dapat digunakan sebagai alat yang efektif untuk mengatasi masalah-masalah tersebut melalui penggunaan e-government dan perencanaan strategis implementasi sistem informasi dalam proyek infrastruktur. Abstract Cross-border relationships do not only affect many aspects but it also creates economic integration among countries. This essay examines the impact of globalization on the property market and the role of information system to promote foreign direct investment (FDI in Indonesia. Allowing foreign direct investment (FDI flows to those developing in various industries including property has clearly provided positive opportunities to improve their economic. Poor land regulations and infrastructure are the main issues that must be overcome to maintain foreign investor still intend to capitalize on the global property market. Information system can be used as effective tool to resolve those issues through e-government and strategic implementation in projects infrastructure.

  8. STUDI KUALITATIF PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN BAYI SETELAH PENERAPAN KW-SPM DI KABUPATEN BADUNG, TANAH DATAR, DAN KOTA KUPANG

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ratih Ariningrum

    2012-11-01

    Full Text Available The Ministry of Health had set targets and obligatoried for minimum health standards that have to be Implemented in each district/municipality. The maternal and neonatal health (MNH services is one of services in the district health system that has to be delivered by puskesmas to enhance the maternal and neonatal health towards reducing the maternal and neonatal mortality. It was a cross sectional study health policy. The study was conducted in three districts/municipality, namely district of Badung, Bali; District of Tanah Datar, West Sumatera and Kupang Municipality in East Nusa Tenggara. February to November 2006. Every area had to make special strategy and specified activity priority to execute the policy on mother and baby healthy program. The roles of other and private sectors need continuality. Attainment of mother and baby healthy program activity year 2005 in general were still under the goals. Constraints to execute the policy on mother and baby healthy program had limitation on the quality and quantity of human resources, availibility of equipments, knowledgeof community concerning health was still lower, attention of local government was very limited on budget allocation; and also the expectation of community to soothsayer was high, especially in Municipality of Kupang and District of Tanah Datar. The other limitation was of training on mother and baby healthy program. The access of community to public health services is good enough. Network with the other sectors in general worked well. There were some areas faced coverage goals so high, that difficult to achieve pregnant mother visit coverage (4 and high referral. Target of coverage that were achieved better were the coverage diving birth by midwifes or healthy staffed midwifery compentency. There were some coverage needs re-socializing as definition, because of the difference perception between the right definition and the perception of health staffs on the coverage of neonatus

  9. Land Exploration Study and Water Quality Changes in Tanah Tinggi Lojing, Kelantan, Malaysia

    International Nuclear Information System (INIS)

    Wan Adi Yusoff; Mokhtar Jaafar; Mohd Khairul Amri Kamarudin; Mohd Khairul Amri Kamarudin; Mohd Ekhwan Toriman; Mohd Ekhwan Toriman

    2015-01-01

    Land exploration activities in the highlands areas without mitigation can give more impact on the environment health in the river basin. Tanah Tinggi Lojing Gua Musang is one of the commercial areas developed for agricultural activities. Sungai Belatop is one of the affected river at Tanah Tinggi Lojing. This article was conducted to investigate the relationship of land development and water quality changes in the Belatop river basin.The study was conducted by analyzing data from the Department of Environment starts from February to October 2012. The results indicated the development of land exploration activities in the Tanah Tinggi Lojing area has affected on water quality parameters in the area. Where, the suspended sediment (SS) is high with 1161 mg/L, turbidity value is 991 (NTU) and this parameters is increasing on the rainy season impacted from surface erosion and surface runoff at land is not covered. Magnisium content also has increased from 0.66 mg/L to 1.38 mg/L. The high content magnesium result is from fertilizers used in agricultural activities in the study area. Chemical fertilizers content excessive causes the contents of calcium (Ca) high (3.18 mg/L). Ferum content in the water has also exceeded (0.3 mg/L), in Class IIA/B and Class III by WQI. Therefore, some recommendations is proposed to reduce and solving this problem. (author)

  10. DISTRIBUSI HUTAN BAKAU DI LAGUNA PANTAI SELATAN YOGYAKARTA (Mangrove Distribution at the Lagoons in the Southern Coast of Yogyakarta

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Tjut Sugandawaty Djohan

    2007-03-01

    Full Text Available ABSTRAK  Kehadiran sisa hutan bakau di laguna Bogowonto, pantai selatan Yogyakarta menunjukkan bahwa pada masa lalu laguna tersebut didominasi oleh hutan bakau, sehingga penelitian ini bertujuan mempelajari kehadiran vegetasi bakau di laguna-laguna dan muara sungai di pantai selatan tersebut. Ada empat laguna di pantai Selatan Yogyakarta, laguna Bogowonto, Serang, Progo, Opak, dan satu muara sungai, Kali Baron. Laguna tersebut merupakan laguna internitten, artinya pada musim kemarau, mulut sungainya tertutup gumuk pasir dan laguna didominasi oleh perairan tawar dan merupakan ekosistem tergenang. Sebaliknya di musim hujan mulut sungai terbuka, laguna bersifat sebagai ekosistem pasang surut. Data vegetasi dicuplik dengan menggunakan kuadrat plot berukuran 10m x 20m dengan ulangan dua kali. Kuadrat plot ditempatkan pada pusat distribusi mangrovenya, yang dipilih mulai dari rawa burit ke arah muara sungai. Tekstur tanah, hara tanah, salinitas air dan hara air juga dikaji. Kehadiran hutan bakau di laguna dibatasi oleh tekstur tanah. Tekstur pasir, 60-99 %, mendominasi laguna Serang, Progo, Opak dan muara kali Baron. Komunitas bakau hanya ditemukan di laguna Bogowonto, yang tersusun atas 5 jenis bakau, Sonneratia alba, Nypa fruticans, Acanthus ilicifolius, Acrosticum sp., dan Derris heterophylla, dan dua jenis spesies peralihan, Pandanus sp. dan Cynodon dactylon. Pola distribusi komunitasnya mengelompok (clump, mempunyai tipe riverine mangrove,dan tidak membentuk zonasi. Sonneratia hadir mulai dari muara sungai sampai di rawa burit. Ketika air surut salinitas berkisar antara 0-6,5 %. Nypa hanya ditemukan satu kelompok di kaki gumuk. Distribusi Sonneratia tidak ditentukan oleh tinggi genangan, akan tetapi tinggi pneumatophor mengikuti pola tinggi genangan air. Di laguna Bogowonto, spesies bakau tidak mempunyai zonasi dan beradaptasi pada sistem ekologinya.   ABSTRACT  The presence of mangrove remnant at the lagoon of Bogowonto River in the southern

  11. PERIODE KRITIS KACANG HIJAU (Phaseolus aureus L. AKIBAT PERSAINGAN DENGAN GULMA DAN MACAM PENGOLAHAN TANAH PADA TANAH MEDITERAN MERAH DI DESA SOCAH KECAMATAN SOCAH BANGKALAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ainur Rafiq Amrullah

    2008-09-01

    Full Text Available Mung bean is one of leguminose plants planted in the third  order after soy bean and ground nut.  The presence of weeds on certain growth periode (critical periode and at certain population can cause to reduce the yield of this plant.  This research aimed to study the critical periode of mung bean as the affected by the presence of weeds on different soil tillage.  The study was carried out on horticulture station research, Socah District, Bangkalan Regency with red mediteran (Alfisol soil type. The research was arranged in a randomized block design with two factors. The first factor was the clear away weed consisted of  8 levels and the second factor was soil tillage method consisted two levels.  Result showed that there were significant interaction between the way in clearing away weeds and soil tillage treatment on the plant height, leaf area, leaf number, fresh and dry weight of plant, pod number, and dry weight of seed of plant.  Moreover,  the longer weeds present in assosiation with mung bean plant was the higher the effect of the weeds to reduce the yield. The higher yield was resulted from plant growing on the tilled soil. The critical periode of mung bean plant growing in the competition with weeds on untilled and tilled soil respectivelly was between 2 and 4 weeks after planting and between 6 and 8 weeks after planting.

  12. Pengaruh Aerasi Bertingkat dengan Kombinasi Saringan Pasir, Karbon Aktif dan Zeolit dalam Meningkatkan Kualitas Air Tanah Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah

    OpenAIRE

    Nainggolan, Abdul Hafidz

    2016-01-01

    12 0407 022 Air merupakan kebutuhan vital makhluk hidup. Kualitas, kuantitas, dan kontinuitas air sangat diperlukan untuk aktivitas manusia sehari-hari. Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah merupakan salah satu sarana pendidikan yang menggunakan air tanah sebagai sumber air untuk segala kebutuhan. Air tanah yang jika dibiarkan membentuk endapan kuning menunjukkan bahwa masih mengandung kadar Fe dan Mn yang tinggi, sehingga diperlukan suatu metode yang baik dalam kualitas dan ekono...

  13. PEREBUTAN MODALITAS SOSIAL DAN MODEL INTEGRASI DESA BERLEGITIMASI RELIGIUS PADA MASYARAKAT PANTAI UTARA DI PROVINSI BALI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    I Wayan Artanayasa

    2014-05-01

    Full Text Available Target utama dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan memetakan dinamika konflik yang terjadi dalam masyarakat tradisional kawasan pantai utara Bali, sebagai potret salah satu masyarakat Bali Kuno berkaitan dengan adanya upaya terprogram untuk memodernisasi agama demi kepentingan industri kepariwisataan berdasarkan tingkat dan jenis konflik yang terjadi di tengah-tengah masyarakat desa adat, serta mengembangkan model penanganan konflik berbasis kearifan nilai-nilai lokal masyarakat desa adat. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan (Research & Development. Model pengembangan yang digunakan mengacu pada model pengembangan dari Plomp (1997. Prosedur  pengembangan model, meliputi fase-fase: (1 analisis kebutuhan, (2 pengembangan model, (3 integrasi model, (4 validasi preliminary model, (5 penerapan model. Pada penelitian ini, analisis data dilakukan secara deskriptip-kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1 masyarakat desa adat Bali Utara memandang bahwa konflik adat yang terjadi merupakan imbas dari “ketidaknyamanan” sekelompok orang dalam mengelola diri dan lingkungannya. (2 konflik adat yang terjadi pada desa adat Bali Utarasebagai dampak dari pengembangan industri pariwisata dan diperkuat lagi oleh sengketa masalah konservasi dan kepemilikan tanah adat terpola menjadi dua, yaitu konflik yang bersifat horizontal dan konflik yang bersifat vertikal. (3 pengembangan industri pariwisata di desa adat Bali Utara telah membawa dampak yang sangat tajam pada aspek sosial-ekonomi masyarakat. (4 sistim dan bentuk tata pemerintahan desa adat diantara desa adat Bali Utaramemiliki persamaan yang sangat banyak, karena kedua desa tersebut tergolong ke dalam desa adat kuno yang merupakan desa yang dibangun oleh para pelarian Majapahit gelombang pertama. (5 faktor dominan yang memicu timbulnya konflik adat di kalangan masyarakat desa Bali Utara, yaitu: pengembangan desa adat sebagai kawasan wisata budaya

  14. PEMANFAATAN TEKNIK GEOLISTRIK UNTUK MENDETEKSI PERSEBARAN AIRTANAH ASIN PADA AKUIFER BEBAS DI KOTA SURABAYA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Setyawan Purnama

    2016-10-01

    Full Text Available ujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persebaran airtanah asin di Kota Surabaya, menganalisis faktor penyebabnya dan mencari kemungkinan ditemukannya airtanah tawar pada akuifer tertekan. Untuk rnencapai tujuan tersebut dilakukan pendugaan geolistrik pada tujuh penampang dengan masingmasing penampang terdiri atas dua hingga tiga titik pendugaan. Untuk menganalisis hash pendugaan, data tahanan jenis hash pendugaan lapangan diinterpretasi dengan Program Schlumberger 0 Weil. Hasil interpretasi dapat ditentukan kedalaman dan ketebalan lapisan airtanah beserta sifat-sifatnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Kota Surabaya telah terdeteksi adanya airtanah asin dan airtanah payau, dengan jarak dari garis pantai dan ketebalan lapisan yang beniariasi. Faktor penyebab adanya airtanah asin dan airtanah payau tersebut adalah air fosil (connate water Hasil lain dari penelitian ini adalah bahwa hingga kedalaman 150 meter dari permukaan tanah, tidak ditemukan akuifer tertekan yang mengandung airtanah tawar.

  15. PENDUGAAN RESERVOIR SISTEM PANAS BUMI DENGAN MENGGUNAKAN SURVEY GEOLISTRIK, RESISTIVITAS DAN SELF POTENSIAL (Studi Kasus: Daerah Manifestasi Panas Bumi di Desa Lombang, Kecamatan Batang-Batang, Sumenep

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Abdul Basid

    2014-10-01

    Full Text Available Meningkatnya kebutuhan energi listrik, berkurangnya produksi dan meningkatnya harga minyak, memacu banyak negara, termasuk Indonesia untuk mengurangi ketergantungan pada pada minyak dengan cara memanfaatkan energi panas bumi. Dari hasil survey dilaporkan bahwa di Indonesia terdapat 217 prospek panasbumi, yaitu di sepanjang jalur vulkanik mulai dari bagian Barat Sumatera, terus ke Pulau Jawa, Bali, Nusatenggara dan kemudian membelok ke arah utara melalui Maluku dan Sulawesi. Jika dihitung potensi daya yang dihasilkan mencapai ±27.000 MWe. Daya sebesar ini membuat Indonesia merupakan Negara yang memiliki 40% potensi panas bumi dunia, tetapi baru 3%. dari potensi panas bumi tersebut dimanfaatkan. Salah satu penelitian untuk mengetahui potensi sebaran panas bumi dilakukan di Desa Lombang Kecamatan Batang Batang Kabupaten Sumenep dengan menggunakan metode Geolistrik konfigurasi dipole-dipole dan Self Potensial (SP. Hasil penelitian dengan metode Geolistrik konfigurasi dipole-dipole menunjukkan bahwa letak air tanah berada pada kedalaman + 15 dan + 20 m di bawah permukaan tanah. Menurut teori gradient geothermal, semakin ke dalam pusat bumi, maka temperaturnya semakin tinggi pula. Demikian dengan prinsip hidrotermal yang seharusnya semakin ke bawah nilai resistivitas air semakin kecil karena konduktivitas air semakin besar. Dengan metode SP diperoleh sebaran data potensial daerah penelitian dengan nilai tertinggi mencapai 90 mV dan terendah -100 mV serta rata-ratanya 0,47 mV. Berdasarkan peta kontur isopotensial yang diperoleh dapat diinterpretasi bahwa daerah penelitian merupakan zona konduktif, yang diduga berasal dari mineral sulfida dalam fluida panas. Hal ini terindikasi dengan rendahnya nilai potensial yang terukur, yang secara numerik bernilai negatif dan aliran air panas dari reservoir cenderung mengalir dari barat ke timur. Dari kajian geologi, lokasi penelitian sama sekali tidak berhubungan dengan aktivitas geologi vulkanik. Panas bumi yang

  16. KERUSAKAN EKOSISTEM MANGROVE AKIBAT KONVERSI LAHAN DI KAMPUNG TOBATI DAN KAMPUNG NAFRI, JAYAPURA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Meivy Arizona

    2016-10-01

    Full Text Available ABSTRAK Daerah penelitian adalah desa Tobati dan Nafri di Jayapura-Papua. Tujuan dari penelitian ini adalah 1 mengetahui jenis-jenis mangrove yang telah diubah oleh aktivitas manusia, 2 untuk mengetahui kondisi air dan tanah di daerah yang telah diubah oleh konversi lahan, 3 untuk mengetahui tanggapan masyarakat tentang ekosistem mangrove rusak dan mereka memberikan kontribusi dalam pengelolaan ekosistem mangrove. Metode yang digunakan adalah garis transek plot kuadrat di zona mangrove dan daerah distribusi dengan tiga kali pengulangan. Ukuran plot kuadrat adalah 10m x 20m untuk pohon, 1m x 1m untuk tumbuh-tumbuhan, bibit dan rerumputan. Parameter adalah ukuran kerapatan, frekuensi, daerah basal dan nilai-nilai penting mangrove. Langkah-langkah parameter fisika adalah air yang meliputi pH suhu, salinitas, dan kualitas tanah seperti bahan organik, Savailable Pavailable, Caavailable, Mgavailable, Naavailable, Ntotal, pH, suhu dan tekstur tanah. Analisis parameter fisika menggunakan analisis varian. Sosial parameter yang diukur adalah jumlah populasi, pekerjaan, pendidikan, dan pengetahuan tentang ekosistem mangrove. Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi budaya masyarakat desa Tobati adalah survied dan diwawancarai dengan 50 responden. Para responden telah dipisahkan dalam 2 kelompok dari 40 repondents yang diambil dari desa Tobati dan sisanya diambil dari desa Nafri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya tujuh jenis mangrove (Rhizophora mucronata, Rhizophora apiculata, Rhizophora sfylosa, tagal Csriops, Snnneratia alba, Xylocarpus dan hydrophyllacea mollucensis Scyphiphora di desa Tobati. Spesies mangrove yang menunjukkan di desa Nafri yang sembilan jenis, tujuh spesies yang mirip dengan Tobati kecuali Bruguiera gymnorrhiza dan Aegiceras comiculatum tidak menunjukkan di desa Tobati. Keberadaan vegetasi mangrove yang telah diubah oleh konversi lahan di desa Tobati didominasi oleh Rhizophora spp. Di desa Nafri sebagai daerah kontrol

  17. EVALUASI RINCI KARAKTERISTIK DAN TINGKAT KESESUAIAN LAHAN TAMBAK DI KECAMATAN BALUSU KABUPATEN BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Tarunamulia Tarunamulia

    2016-11-01

    Full Text Available Upaya peningkatan produksi tambak yang optimal dan berkelanjutan mutlak didukung oleh informasi karakteristik lahan yang rinci dan mudah diinterpretasi oleh berbagai stakeholder. Ketersediaan informasi spasial tambak di berbagai daerah di Indonesia utamanya masih diperuntukkan bagi kebutuhan umum perencanaan tata ruang wilayah pesisir dan pantai tingkat provinsi dan kabupaten. Dengan demikian data tersebut tentunya belum memuat informasi yang berhubungan langsung dengan upaya pengelolaan dan peningkatan produktivitas lahan tambak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan menilai tingkat kesesuaian secara rinci lahan tambak pada salah satu kawasan tambak di Kecamatan Balusu Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan melalui analisis spasial. Informasi spasial secara rinci yang meliputi tata letak tambak dan saluran tambak termasuk penggunaan lahan di sekitar tambak diekstrak dari citra satelit resolusi tinggi Quickbird akuisisi tahun 2007. Pengambilan sampel tanah tambak mengikuti metode acak bertingkat (Stratified random sampling pada wilayah pertambakan. Hasil analisis spasial peubah kimia tanah yang secara rinci dikelompokkan menurut peubah yang mewakili tingkat kemasaman dan kesuburan tanah menunjukkan bahwa hamparan tambak eksisting umumnya memiliki karakteristik tanah yang masam dengan tingkat kesuburan yang rendah. Lebih lanjut diketahui bahwa dari total lahan tambak 548,33 ha yang disurvai; 260,6 ha lahan tersebut berkategori kurang layak; 283,3 ha layak; dan hanya sekitar 4,43 ha yang berkategori sangat layak. Namun demikian 52,47% lahan yang berstatus layak hingga sangat layak tersebut juga masih dapat berubah status menjadi kurang layak dengan adanya batasan aspek hidrologis, utamanya tingkat ketersediaan air yang mengandalkan jaringan saluran tambak. The current national plan to increase shrimp production to the optimum and sustainable level must be supported by adequate and accurate information on detailed spatial

  18. Pengaruh Fungi Indigenous Toleran Zn terhadap Pertumbuhan Bibit Jagung di Media Tailing Steril

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ratna Santi

    2015-07-01

    Full Text Available Keberadaan logam Zn dalam jumlah tertentu di tailing pasca tambang akan berdampak pada rendahnya populasi mikroba tanah dan menghambat pertumbuhan tanaman. Aplikasi pemanfaatan fungi indigenus dari lahan tercemar merupakan salah satu usaha dalam memperbaiki sifat tanah untuk pertumbuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inokulasi fungi dan toksisitas Zn terhadap pertumbuhan jagung pada fase VE-V9 di media tailing steril.  Fungi diisolasi dari tailing lahan pasca penambangan timah di Sungailiat  Bangka. Tiga isolat dari 15 isolat dipilih untuk pengujian pengaruh inokulasi fungi terhadap pertumbuhan jagung. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok(RAK dua faktor dengan perlakuan jenis fungi dan konsentrasi Zn. Isolat yang digunakan toleran terhadap Zn pada konsentrasi 0-25 ppm dan mampu menghasilkan fitohormon. Hasil percobaan di rumah kaca menunjukkan bahwa inokulasi fungi nyata memperbaiki pertumbuhan jagung, dibandingkan tanpa inokulan. Serapan tertinggi ditunjukkan oleh isolat R 7J1, namun pertumbuhan jagung terbaik didapatkan dari inokulasi isolat B 2J1. The existence of Zn metal in a certain amount in the post tin mine tailings will result in low soil microbial populations and inhibit plant growth. Application of indigenous fungi utilization on contaminated land is one effort to improve soil properties for plant growth.This study aimed to determine the effect of inoculation of fungi and toxicity of zinc on the growth of corn in the phase of VE-V9 in sterile tailings medium. Fungi were isolated from post tin mining tailings tin lands in Bangka Sungailiat. Three isolates from 15 isolates were selected to test the effect of fungal inoculation on the growth of corn. Experiment used a Randomized Complete Block Design (RCBD two factors with fungi and Zn concentration treatments.Tolerant isolates used were at a concentration of 0-25 ppm Zn and capable to produce phytohormones. Result of experiment in greenhouse

  19. PROSPEK USAHA PENGOLAHAN UDANG REBON SKALA RUMAH TANGGA DI DESA MUARA KINTAP KECAMATAN KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Alfi Syahrin

    2016-12-01

    Full Text Available The problems in rebon shrimp processing business at household scale in Desa Muara Kintap  are in processing, utilization, and improvement in processing business which have not been maximized, and rebon shrimp quality of the business community at household scale because of inappropriate processing and handling, lack of interest, and cheap selling price. To overcome these problems, one possible way is to provide proper handling to the products of rebon shrimp either in producing or packaging as well as diversifying the processing of rebon shrimp. Therefore, this study aims to (1 determine benefits, eligibility, fluctuation and variation in price and (2 analyze marketing channels of rebon shrimp in Desa Muara Kintap. The significance of this research is that it can be used as an input or a reference in order to increase profits and development of business prospect of rebon shrimp processing at household scale in Desa Muara Kintap,Kecamatan Kintap,Kabupaten Tanah Laut, South Kalimantan Province; and it is also useful for those who want to learn more about the development of business prospect of rebon shrimp processing at household scale in Desa Muara Kintap,Kecamatan Kintap,Kabupaten Tanah Laut, or for those who are interested in the issues in this study. The results showed that the processing business of dried rebon shrimp in Muara Kintap was profitable to do because the total revenue was greater than the total cost, and based on the analysis of the eligibility on the season of NPV, Net BCR, and IRR were on top of the value of 13%, making it eligible to do business processing, and there was also a price fluctuation with an average selling price fluctuation of rebon shrimp in Desa Muara Kintap  between ‘season’ and ‘not season' the prices was 41.05%, and the variation of the fishing season prices ranged from Rp 19,000 to Rp 20,000, while during ‘not season’ the prices were between Rp 26,000 and Rp 30,000. This happened because of the

  20. Pengaruh Beberapa Dosis Kompos Dan Azolla ( Azolla Pinnata R. B ) Segar Pada Pertumbuhan Dan Hasil 2 Varietas Tanaman Wortel ( Daucus Carotta L. )

    OpenAIRE

    Huda, M. Syahrial; Widaryanto, Eko; Nugroho, Agung

    2016-01-01

    Wortel termasuk jenis sayuran umbi yang bernilai ekonomis penting di dunia. Salah satu factor budidaya wortel adalah tanah yang tidak hanya sebagai media akar tanaman namun sebagai media tanaman dapat menyerap nutrisi, air dan oksigen. Salah satu peranan bahan organik adalah memperbaiki sifat fisik tanah. Azolla (Azolla pinnata) ialah tumbuhan paku air yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan organik untuk memperbaiki agregat tanah. Tujuan penelitian ini untuk dapat mengetahui pengaruh dosis kom...

  1. Utilization of Passion fruit hulls (Passiflora edulis Sims f. edulis Deg as component of complete feed for growing Kacang goats

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Kiston Simanihuruk

    2009-03-01

    Full Text Available Processing of passion fruit (Passiflora edulis Sims f. edulis Deg to produce passion fruit juice produce passion fruit hulls that is potential for feedstuff. Twenty male kacang goats (average initial body weight 17±1.24 kg were used in an experiment to study the effect of utilization of passion fruit hulls as feed component in the complete pellet ration on their growth. The experiment was arranged in completely randomized design consisting of 4 diets and 5 replications. Animal were randomly allocated into 4 diets (0, 15, 30, 45% level of passion fruit hulls. Each diet contained 14% crude protein and 2550 Kcal kg-1 metabolism energy. The ration was offered at 3.8% of body weight based on dry matter. The result of the experiment showed that all variables observed were not affected by level of passion fruit hulls (P>0.05. Average daily gain and feed efficiency tended to decrease with the increase level of passion fruit hulls. The highest dry matter, organic matter and N intake (768,78 g h-1 d-1; 687,37 g h-1 d-1 and 17,22 g h-1 d-1 respectively were found from R1 treatment (15% level of passion fruit hulls. It was concluded that passion fruit hulls can be used till 45% level in the diet of Kacang goat.

  2. PENAMPILAN KETAHANAN ENAM VARIETAS KACANG TANAH TERHADAP PENGGEREK POLONG (ETIELLA ZINCKENELLA TRIETSCHKE DI DATARAN TINGGI DAN DATARAN RENDAH BENGKULU

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dwinardi Apriyanto, Burhannudin Toha riyatiningsih & D. Suryati .

    2011-11-01

    Full Text Available Resistance performance of six groundnut varieties to Soybean Pod Borer (Etiella zinckenella Treitschke at high and low elevation in Bengkulu.  Soybean pod borer (SPB, Etiella zinckenella Treitschke, often caused serious pod damage and reduced pod yield in several groundnut central in Bengkulu.  Field trials were conducted in two locations, Air Dingin (Rejang Lebong, 900 m asl. and Kuro Tidur (Bengkulu Utara, 200 m asl. to evaluate resistance performance of groundnut varieties to SPB. Six varieties,  Jerapah, Kacil, Bison, Pather, Singa dan Singa, were grown in Air Dingin.  Five varieties ( as above but minus Sima were grown in Kuro Tidur. Susceptible local variety was used as control. Varieties were arranged in plots in randomized complete block design (RCBD replicated three times,  in 3 m x 5 m plots and 20 cm x 30 cm planting space. Dolomite was applied at doses of 0.333 ton ha-1 in Air Dingin and 3 ton ha-1 in Kuro Tidur.  Plants were fertilized with N (Urea - P (TSP - K (KCl at the nationally recommended doses (70 - 125 - 70 kg ha-1.  Damaged pods and larval density were observed three times at 63, 77 and 93 day after sowing (SAW.  Undamaged pods was weighted at harvest.  Data were analyzed with analysis of variance and LSD to separate varietal means.  The results revealed that the numbers and percetages of damaged pods incresed with plant age.  Four groundnut varieties (Kancil, Panther, Singa and Sima suffered significantly less pod damage than local variety and the other two (Jerapah and Bison, and therefore they are more resistance than the last three. Regardless of varieties, pod damage was significantly higher in Kuro Tidur than that in Air Dingin.  The weight of undamage pods of  resistance varieties was significantly higher than that of local, but was not significantly difference from that of Bison and Jerapah, in Air Dingin. In contrast, there was no significant different undamage pod weight between all varieties in Kuro Tidur.

  3. ANALISIS KADAR HARA PUPUK ORGANIK KASCING DARI LIMBAH KANGKUNG DAN BAYAM

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Elfayetti Elfayetti

    2017-04-01

    Full Text Available Pertanian organik merupakan sistem pertanian yang holistik yang mendukung dan mempercepat biodeversiti, siklus biologi dan aktivitas biologi tanah(International Federation of Organic Agriculture Movements,2014. Geografi Pertanian merupakan mata kuliah di Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unimed. Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi yang diterapkan di Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unimed merupakan matakuliah wajib pada semester genap, tepatnya pada semester IV (empat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pertumbuhan berat cacing tanah pada pupuk kascing dari limbah kangkung dan bayam dan untuk mengetahui kandungan hara N, P, K dan pH kascing dari limbah kangkung dan bayam pada tanah ultisol. Untuk mengatasi permasalahan pada pupuk organik, maka harus diupayakan bagaimana memperoleh pupuk yang memiliki unsur hara yang padat dan pengadaannya relatif murah dan mudah. Pemanfaatan limbah organik untuk budidaya cacing tanah merupakan salah satu tindakan yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut. Rendahnya bahan organik, N, P, K menunjukkan bahwa tanah pada percobaan ini membutuhkan bahan organik. Pemberian bahan organik seperti cacing diharapkan dapat meningkatkan Produktivitas Ultisol dimana Kascing mempunyai sifat-sifat kimia, fisika, dan biologi tanah yang baik, sehingga dapat meningkatkan serapan hara dan pertumbuhan tanaman. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Jenis makanan berpengaruh terhadap pertumbuhan cacing tanah dan kualitas kascing yang dihasilkan. 2.Terdapat perbedaaan pada bobot cacing tanah yang dihasilkan dengan adanya perbedaan jenis makanan. Jenis makanan bayam memberikan tingkat pertumbuhan cacing tanah terbaik dengan terjadinya pertambahan bobot sebesar 650 gram yang awalnya hanya 250 gram. 3. Dari beberapa parameter sifat kimia dan biologi kascing, maka jenis makanan bayam memberikan nilai N tertinggi yaitu 0,52 dan pada pakan kangkung terdapatnilai p tertinggi yaitu 0,35. Kata Kunci

  4. Efektivitas Pupuk Organik Dan Pupuk N Pada Pertumbuhan Bibit Eboni (Diospyros Celebica Bakh.)

    OpenAIRE

    Siregar, Hartutiningsih M; Utami, Ning Wikan

    2002-01-01

    Eboni (Diospyros celebica Bakh.) merupakan tanaman keras dan termasuk jenis kayu mewah yang tumbuh alami di Sulawesi.Masalah yang dihadapi adalah pertumbuhan bibit yang lamban sehingga diperlukan percobaan tentang media pertumbuhan bibit yang sesuai. Bahan yang digunakan adalah bibit eboni berumur 6 bulan dengan pertumbuhan seragam.Percobaan I: Bibit ditanam pada polybag berkapasitas 5 kg yang masing-masing berisi campuran media tanam yakni A (tanah); B (tanah:kompos = 1:1); C (tanah:pupuk ka...

  5. PENILAIAN POTENSI PENGEMBANGAN PARIWISATA YANG BERKELANJUTAN PADA KAWASAN PARIWISATA PANTAI BATAKAN DI KABUPATEN TANAH LAUT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sukarti Sukarti

    2016-05-01

    Full Text Available The tourism potential of Batakan Beach Resort, which is the slope coast with the bed of brownish white sand along ±12 km, is the special attraction for the visitors. Batakan beach is the area of Animal Conservation in Pelaihari Tanah Laut. Its function is converted to Natural Tourism Park on the basis of Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 695/Kpts-II/1991. The assessment is required to find out the potentials of the development as the sustainable tourism resort. The objective of the research was to study the development potentials of the tourism resort of Batakan beach. The assessments were on the land suitability, the supporting factors of the beach tourism resort, and the plan for increasing the potential of the sustainable development of the resort. The land suitability assessment included: the suitability with Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW, the area width and the level of the physical suitability of the beach. The assessment of the supporting factors included: the recreation, health, shopping, entertainment, accommodation, and infrastructure facilities, the public acceptance and the government policy. The research was descriptive and applied the analysis survey method. The result of the research indicated that the assessment of the land suitability received total score 471,1. It indicated that the tourism resort of Batakan beach was at the first rank with the total score 742,46. The Batakan beach was very reliable to develop as the sustainable tourism resort although there were some supporting factors receiving lower score namely the health, shopping, entertainment, and infrastructure facilities.

  6. Directives for Mangrove Forest and Coastal Forest Rehabilitation in Earthquake and Tsunami Disaster Area in the Provinces of Manggroe Aceh Darussalam and Sumatera Utara (Nias Island, Indonesia

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Cecep Kusmara

    2011-01-01

    Full Text Available Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4 Peristiwa gempa bumi dan tsunami yang melanda Nanggroe Aceh Darussalam (NAD dan Pulau Nias Sumatera Utara pada bulan Desember 2004 telah mengakibatkan rusaknya sebagian besar hutan mangrove dan hutan pantai di kedua wilayah tersebut. Berhubung kedua tipe hutan tersebut sangat penting untuk menopang kelangsungan hidup penduduk pantai, maka penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan arahan rehabilitasi hutan mangrove dan pantai yang rusak akibat tsunami di NAD dan Pulau Nias. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah pantai yang tanahnya berupa tanah mineral yang bukan lumpur dengan salinitas yang tinggi (di atas 10 0/00 seyogyanya ditanami oleh jenis mangrove eklusif (Rhizophora stylosa, R. apiculata, Sonneratia alba, Ceriops tagal dan Aegeciros floridum dan mangrove asosiat (Osbornea octodonta dan Scyphiphora sp., tanah bukan lumpur dengan salinitas rendah oleh berbagai jenis pohon hutan pantai (Casuarina equisetifolia, dan lain-lain, tanah lumpur bersalinitas tinggi oleh Avicenia spp. dan R. Mucronata; dan tanah gambut seyogyanya ditanami oleh Bruguiera gymnorrizha. Adapun lebar  jalur hijau vegetasi yang disarankan adalah minimal 225 m untuk wilayah NAD dan 211 m untuk wilayah pulau Nias. Untuk merealisasikan kegiatan rehabilitasi vegetasi pantai yang bersifat multitahun di NAD dan Nias maka kegiatan rehabilitasi tersebut harus ditempatkan dalam rangka pembangunan daerah Kata kunci: hutan mangrove, hutan pantai, jalur hijau, mangrove asosiat, mangrove eksklusif

  7. ESTIMASI ALIRAN AIR LINDI TPA BANTAR GEBANG BEKASI MENGGUNAKAN METODA SP

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Syamsu Rosid

    2012-02-01

    Full Text Available Air lindi merupakan limbah sampah organik yang biasanya diproduksi dari sampah rumah tangga. Pencemaran air tanah (groundwater oleh air lindi menjadi ancaman yang serius bagi masyarakat. Penduduk Bantar Gebang, Bekasi merasa terancam kehidupannya dengan adanya tempat pembuangan akhir (TPA sampah yang dikirim dari DKI Jakarta. Beberapa penduduk di sekitar TPA mengeluhkan bahwa air sumurnya agak bau dan tidak lagi terasa segar. Untuk mengetahui seperti apa polusi air lindi yang terjadi, ke arah mana dan sudah sejauh mana sebarannya, dan memetakan daerah resiko tinggi terkena polusi maka telah dilakukan pengukuran geolistrik metoda self potential (SP di sebelah Tenggara dan Selatan daerah TPA Bantar Gebang, Bekasi. Dari data SP diketahui bahwa aliran air tanah bawah permukaan di daerah tersebut berarah Selatan ke Utara. Meskipun lokasi TPA berada di Utara daerah penelitian, limbah air lindi diduga telah mencemari air tanah bawah permukaan hingga radius ratusan meter dari lokasi TPA. Penyebaran air limbah ini  diperkirakan melalui proses osmosis, mekanisme kapilaritas dan proses elektrokinetik.   Kata kunci: air lindi, metoda SP, TPA Bantar Gebang.

  8. Vegetasi Habitat Komodo dalam Bentang Alam Riung dan Pulau Ontoloe di Nusa Tenggara Timur

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Willem Amu Blegur

    2017-04-01

    Full Text Available Penelitian ini mengkaji vegetasi habitat komodo dalam bentang alam Riung dan Ontoloe. Ekosistem karst mendominasi di Riung dan Ontoloe. Lokasi kajian merupakan taman nasional yaitu CA Wolo Tado, CA Riung dan TWAL 17 Pulau. Taman nasional ditetapkan pada tahun 1992 dan 1996. Pembakaran sabana di hutan sabana atau savanna woodland dengan skala kecil menjaga ketersediaan sabana di Pulau Besar, Flores. Sabana tersebut merupakan sumber makanan bagi pakan komodo yaitu rusa (Cervus timorensis. Sebaliknya, di Pulau Kecil atau Ontoloe tidak ada pembakaran sabana berskala kecil. Secara khusus, penelitian ini, mempelajari: a tipe ekosistem penyusun bentang alam Pulau Besar dan Pulau Kecil; b cacah jenis, densitas dan growth form vegetasi habitat; c kualitas ἀsiko kimia tanah yaitu temperatur, tekstur, pH, NO3, NH4,  PO4, K tersedia; udara yaitu temperatur dan salinitas air ekosistem hutan bakau. Data dikoleksi dengan  kuadrat plot dengan bantuan transek. Ukuran plot pada ekosistem hutan bakau, hutan ekoton dan hutan legong 20mx20m dengan ulangan 4x. Sedangkan  padang rumput yang jarang pohon, ukuran plot 100mx100m dengan ulangan 4x. Data dicuplik berupa: cacah jenis, densitas dan growth form penyusun vegetasi.  Data ἀsikokimia  tanah, udara dan air dicuplik di bawah kanopi dan gap kanopi. Hasil yang diperoleh tipe ekosistem habitat di Pulau Besar lebih banyak daripada di Pulau Kecil yaitu ekosistem hutan bakau, hutan ekoton, hutan sabana, dan hutan legong. Cacah jenis, densitas dan growth form di Pulau Besar juga lebih tinggi daripada di Pulau Kecil. Hal ini merespon tekstur tanah, kadar NO3, kadar NH4 dan temperatur. Pada Pulau Kecil, ditemukan ancaman dengan densitas yang cukup tinggi per 4 ha yaitu sapling L. glauca 179 individu, A. lebbeck 353 individu dan semak L. camara 169 individu. Hal ini membuktikan bahwa pembakaran hutan sabana dengan skala kecil menjaga ketersediaan sabana di Pulau Besar, sehingga komodo akan terlindungi.   This study

  9. ANALISIS KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR PERTANAHAN KOTA PEKANBARU (PADA SEKSI HAK TANAH DAN PENDAFTARAN TANAH

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Masirun Masirun

    2016-03-01

    Full Text Available Abstrak : Penelitian ini dilakukan di Kantor pertanahan kota pekanbaru riau, yang terletak dijalan, Pepaya NO 47 Kantor pertanahan merupakan kantor pelayanan masyarakat bertujuan membuat sertifikat-sertifikat tanah dan Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja karyawan pada kantor pertanahan kota pekanbaru. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pada kantor pertanahan Pekanbaru. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh (sensus dimana seluruh anggota populasi dijadikan sampel penelitian, diperoleh jumlah sampel sebanyak 62 karyawan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif.Dalam penelitian ini, jenis dan sumber data yang digunakan berupa data primer yang diperoleh dari kantor pertanahan kota pekanbaru.diolah lebih lanjut, serta data sekunder yang berupa data yang telah jadi tanpa mengalami perubahan seperti sejarah singkat perusahaan, job description masing-masing bagian perusahaan, serta struktur organisasi perusahaan.Adapun pendidikan dan pelatihan pada kantor pertanahan kota pekanbaru riau jugak di katagorikan cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari kualitas, produktivitas yang meningkat dengan adanya pendidikan dan pelatihan serta pengembangan idividu dan jugak dengan adanya pendidikan dan pelatihan tersebut sangat membantu dalam hal meningkatkan kualitas dan produktivitas kerja serta merupakan perencanaan dalam menciptakan sumber daya manusia yang lebih baik lagi.Dari hasil analisis penelitian tersebut diketahui bahwa rata-rata karyawan yang bekerja pada kantor pertanahan kota pekanbaru cukup baik, Kinerja karyawan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : Sifat, Perilaku, Kompetensi. Abstract : This study was conducted in the Office of Riau pekanbaru city land, which is located in the street, Papaya NO 47. The land office is aimed at making the civil service of the certificates of land and the purpose of this study is to analyze the performance of employees at the land office

  10. PEMODELAN PENYEBARAN BATUAN POTENSIAL PEMBENTUK ASAM PADA KAWASAN PENAMBANGAN BATUBARA TAMBANG TERBUKA DI MUARA LAWA, KABUPATEN KUTAI BARAT, KALIMANTAN TIMUR (Modeling Distribution of Rock Potential Acid Forming in Open Pit Coal Mining Areas)

    OpenAIRE

    Devy, Shalaho Dina; Hendrayana, Heru; Putra, Dony Prakasa Eka; Sugiharto, Eko

    2016-01-01

    ABSTRAK Dampak penambangan batubara tambang terbuka adalah munculnya Air Asam Tambang (AAT) di sekitar lingkungan penambangan yang mempengaruhi kualitas air tambang, biota air, kualitas air dan tanah. Oleh karena itu, informasi awal untuk mengantisipasi dampak tersebut, yaitu identifikasi batuan yang berpotensi asam dan memodelkan penyebarannya. Kajian geologi dan mineralogi batuan berperan dalam mengetahui penyebaran batuan Potential Acid Forming (PAF) dan Non Acid Forming (NAF). Kawasan...

  11. PERANAN PROGRAM COMMUNITY DEVELOPMENT PERUSAHAAN BATUBARA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (STUDI KASUS KABUPATEN TANAH BUMBU, KALIMANTAN SELATAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Wulan Metafurry

    2016-05-01

    Full Text Available Community development (comdev is a form of corporate social responsibility program to increase community welfare. On the other side, comdev also aims to minimize the impact arising from mining activities. The present study aims to analyze the benefit of comdev and to calculate comdev contribution to increase community welfare. The method used to answer the research are Second Order Confirmatory Factor Analysis (2nd CFA and Multiple Linier Regression with Principal Component Analysis (PCA. The result show that benefit of comdev was perceived by community in Tanah Bumbu, South Kalimantan. Comdev also contributes positively to increase human resource development in Tanah Bumbu, but comdev not enough to compensate for the negative impact of mining especially enviromental issues.

  12. Peran Sistem Informasi Dalam Meningkatkan Investasi Asing Pada Sektor Properti Di Indonesia di Era Pasar Bebas

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yosi Agustiawan

    2016-02-01

    Full Text Available Abstrak Pasar bebas adalah hasil dari proses globalisasi yang telah menciptakan integrasi ekonomi antar negara. Artikel ini mengkaji dampak globalisasi di pasar properti global dan peran sistem informasi untuk meningkatkan investasi asing di Indonesia. Meningkatnya investasi asing langsung (Foreign Direct Investmen/FDI yang mengalir ke negara berkembang termasuk Indonesia di berbagai sektor termasuk properti telah memberikan banyak manfaat untuk meningkatkan ekonomi. Buruknya peraturan kepemilikan tanah dan infrastruktur adalah masalah utama yang harus diatasi untuk menjaga agar investor asing masih berniat untuk menanamkan modalnya dalam pasar properti global. Sistem informasi dapat digunakan sebagai alat yang efektif untuk mengatasi masalah-masalah tersebut melalui penggunaan e-government dan perencanaan strategis implementasi sistem informasi dalam proyek infrastruktur. Kata kunci: globalisasi, investasi asing, pasar properti global, e-government, sistem informasi. Abstract Cross-border relationships do not only affect many aspects but it also creates economic integration among countries. This essay examines the impact of globalization on the property market and the role of information system to promote foreign direct investment (FDI in Indonesia. Allowing foreign direct investment (FDI flows to those developing in various industries including property has clearly provided positive opportunities to improve their economic. Poor land regulations and infrastructure are the main issues that must be overcome to maintain foreign investor still intend to capitalize on the global property market. Information system can be used as effective tool to resolve those issues through e-government and trategic implementation in projects infrastructure. Key word: globalization, foreign direct investment, global property market, e-government, system information

  13. PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK PADA MEDIA TANAH YANG MENGANDUNG TIMBAL (Pb TERHADAP PERTUMBUHAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans Poir.

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Listiatie Budi Utami

    2016-06-01

    pupuk organik dengan dosis 0 gram, 50 gram, 100 gram, 150 gram, 200 gram, dan 250 gram dalam 2 kg tanah dari TPA Piyungan, Bantul. Setiap perlakuan diulang 4 kali dan dilakukan selama 4 minggu. Pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, panjang akar, dan berat basah tanaman. Pada minggu ke-4, dilakukan pengukuran kadar timbal (Pb dalam daun. Dilakukan uji ANOVA dan BNT 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman kangkung darat. Dosis yang paling efektif untuk pertumbuhan tanaman kangkung darat adalah 200 gram dalam 2 kg tanah. Pemberian pupuk organik tidak dapat menurunkan kandungan Pb dalam tanaman kangkung darat.

  14. KAWASAN ASRAMA HAJI DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ISLAM DI MAKASSAR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Irma Rahayu

    2017-12-01

    Full Text Available Abstrak_ Kawasan  Asrama  Haji  Makassar  merupakan  kompleks  kegiatan  keagamaan  di  mana  di  tempat  ini adalah tempat embarkasi dan debarkasi bagi para calon haji sebelum di berangkatkan ke tanah suci, selain itu kawasan asrama haji ini terbuka untuk masyarakat umum baik untuk kegiatan pelatihan maupun kegiatan wisata religi. Dimana didalamnya terdapat kegiatan pendidikan berbasis agama islam. Sedangkan konsep perancangan bentuk bangunan pada kawasan asrama haji Makassar.akan dibuat nantinya berdasarkan dari transformasi sebuah bentuk dasar persegi yang akan diolah sesederhana mungkin. Hal ini dimaksud untuk menguatkan aspek kesederhanaan yang ada pada tema. Kata Kunci: Kawasan Asrama Haji, Makassar Abstract_ Asrama Haji Makassar is a complex of religious activities where in this place is a place of embarkation and debarkation for the prospective hajj before departing to the holy land, on other hand, this area is opened to the general public both for training activities and religious tourism activities. Where in it there are activities based on Islamic religious education. While the concept of designing the form of buildings on the Asrama Haji of Makassar,Itself will be made later based on the transformation of a square base shape that  be processed as simply as possible. This is intended to strengthen the simplicity aspects of the theme. Keywords: Asrama Haji Area ; Makassar

  15. PENYUSUNAN SKENARIO MASA TANAM BERDASARKAN PRAKIRAAN CURAH HUJAN DI SENTRA PRODUKSI PANGAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Woro Estiningtyas

    2008-11-01

    Penggunaan model deterministik untuk prediksi curah hujan di daerah tropik yang faktor determinannya sangat komplek, dinamis dan acak sangat rumit. Oleh karena itu diperlukan model statistik yang dapat diperbarui secara real time. Filter Kalman menggabungkan pendekatan model fisik dan statistik menjadi model stokastik yang dapat diperbarui setiap saat untuk tujuan peramalan segera (on line forecasting. Validasi model yang menghubungkan curah hujan dan suhu permukaan laut Nio 3.4 menghasilkan nilai koefisien korelasi lebih dari 75%. Artinya model prediksi dengan Filter Kalman ini dapat digunakan untuk memprakirakan curah hujan bulanan dan diaplikasikan untuk penyusunan masa tanam. Selama ini neraca air tanaman dihitung berdasarkan pola curah hujan setempat, namun dengan meningkatnya intensitas dan frekuensi anomali iklim akan menyebabkan hasil komputasi neraca air harus diperbarui setiap saat melalui penyusunan masa tanam yang memperhitungkan aspek prediksi. Prakiraan curah hujan dengan metode Filter Kalman menghasilkan nilai koefisien korelasi validasi 48-92%. Hasil skenario pola tanam berdasarkan data prediksi curah hujan memperlihatkan bahwa ditemukan periode-periode dengan persentase kehilangan hasil lebih dari 20%, terutama pada lokasi dengan distribusi curah hujan yang tidak merata sepanjang tahun. Dengan demikian tidak disarankan untuk melakukan penanaman pada periode tersebut. Lokasi Sukamandi memperlihatkan karakteristik model yang lebih bagus dibandingkan Tamanbogo, Batang, Wonosari. Tanggal tanam yang diperkirakan beresiko menurunkan hasil adalah 1 dan 11 November (di Tamanbogo, 1 November-1 Januari, dan 21 Februari (di Sukamandi, 1 November-1 Desember (di Batang dan  1 November, 11 dan 21 Februari (di Wonosari. Untuk aplikasi skenario masa tanam, model prakiraan hujan perlu di perbarui di setiap saat dan tempat berdasarkan data prakiraan curah hujan terbaru di dukung dengan data tanah dan tanaman. Selain itu perlu diperhatikan cakupan wilayah yang bisa

  16. Hubungan Negara-Masyarakat dalam Proses Pembentukan Daerah Otonom di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Lukman Damopolii

    2014-12-01

    Full Text Available Tuntutan pembentukan daerah otonom di Indonesia dewasa ini semakin intensif dan masif. Seringkali diartikulasikan sebagai tuntutan politik tanpa melihat urgensi administratif sehingga cenderung mengesampingkan hakekat otonomi daerah dan tujuan desentralisasi. Otonomi daerah masih dipahami sebatas hak daerah memperoleh otonomi, tanpa memperhitungkan kapasitas daerah dalam berotonomi. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan dan menganalisis latar belakang tuntutan pembentukan, proses pembentukan, dan partisipasi masyarakat dalam proses pembentukan daerah otonom di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan teknik analisa model Mills dan Huberman melalui langkah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan; pertama, latar belakang tuntutan pembentukan sebagai upaya lokalisasi kekuasaan untuk menciptakan pusat kekuasaan baru di daerah dan faktor gerakan sosial yang dipicu konflik sosial berbasis etnik, gerakan reaksioner, pembandingan dengan pencapaian daerah lain, serta adanya peluang politik. Kedua, proses pembentukan terbagi dalam tiga tahap yakni sosialisasi dan konsolidasi elit, pemekaran desa dan kecamatan, serta pendekatan dan komunikasi politik di semua tingkatan. Pada aspek keterpenuhan syarat sebagaimana diatur UU 32/2004 dan PP 78/2007, daerah ini telah memenuhi syarat administratif dan fisik namun belum memenuhi syarat teknis. Ketiga, partisipasi masyarakat dilakukan dalam bentuk musyawarah, pengumpulan dana dan hibah tanah atau bangunan, serta pemasangan atribut pemekaran, sehingga secara keseluruhan telah ada pertanda partisipasi walaupun belum sampai pada derajat kendali warga. Kata kunci: Gerakan sosial, Lokalisasi kekuasaan, Partisipasi masyarakat, Pembentukan daerah otonom 

  17. Lactobacillus bulgaricus Sebagai Probiotik Guna Peningkatan Kualitas Ampas Tahu Untuk Pakan Cacing Tanah

    OpenAIRE

    Purkan, Purkan

    2017-01-01

    AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas protease dari probiotik Lactobacillus bulgaricus dan pengaruh probiotik Lactobacillus bulgaricus dalam fermentasi pakan ampas tahu untuk meningkatkan produktivitas cacing tanah. Metode yang digunakan untuk penentuan aktivitas protease dalam hidrolisis substrat kasein adalah metode Bradford. Dari hasil penelitian, probiotik Lactobacillus bulgaricus mengeluarkan protease selama 18 jam pertumbuhan, dengan aktivitas protease sebesar 131,0...

  18. METODE PELAKSANAAN DEWATERING YANG RAMAH LINGKUNGAN PADA PROYEK THE NEST CONDOTEL

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    I Wayan Intara

    2016-03-01

    Full Text Available Proyek Pembangunan The Nest Condotel merupakan salah satu upaya untuk memenuhi sarana dan prasarana pariwisata khusunya daerah Nusa Dua-Bali. Proyek ini dibangun di tengah-tengah pemukiman penduduk dan berdekatan dengan Pengolahan Limbah BTDC. Setelah dilaksanakan survei lapangan ada permasalahan yang dihadapi pada pembangunan proyek ini yaitu pada pengerjaan struktur basement. Kondisi muka air tanah lebih tinggi daripada rencana pemukaan galian lantai basement yang akan dibuat. Di samping itu, kondisi tanah yang kurang baik dengan kondisi tanah yang berpasir. Berdasarkan permasalahan di atas perlu adanya pemilihan perencanaan metode penanganan muka air tanah yang paling tepat dalam pekerjaan  galian basement. Dewatering adalah proses penurunan muka air tanah pada suatu area tertentu dengan cara pemompaan dari sebuah sumur ataupun saluran. Tujuannya adalah untuk menjaga area galian tetap kering dalam proses konstruksi dan menjaga kestabilan lereng galian. Pemompaan dilakukan melalui sumur-sumur dewatering (dewatering well atau well point atau saluran-saluran (sump dengan menggunakan pompa submersible (submersible pump. Dengan demikian penggalian basement bisa dikerjakan dengan baik. Penelitian ini adalah menentukan metode pelaksanaan pekerjaan dewatering yang paling tepat dari metode-metode pelaksanaan yang mungkin untuk dilaksankan berdasarkan biaya, waktu, dan dampak terhadap lingkungan. Metodelogi yang digunakan untuk analisis data adalah menganalisis metode-metode pelaksanaan yang ada dan dari hasil analisis akan ditetapkan metode pelaksanaan terbaik. Hasil analisis dari beberapa metode pelaksanaan yang ada untuk pekerjaan dewatering digunakan adalah predrainage dan open pumping, metode yang terpilih yaitu open pumping adalah metode terbaik untuk dilaksanakan pada proyek tersebut dengan biaya yang terendah, waktu pelaksanaan yang lebih cepat, dan dampak lingkungan yang dapat diminimalisir

  19. ANALISIS PRODUKTIVITAS USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DI KABUPATEN SUMENEP

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ainun Nikmah

    2013-11-01

    Full Text Available Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi teknis, efisiensi alokatif, efisiensi ekonomis usahatani jagung hibrida dan sumber inefisiensinya. Penelitian ini dilakukan di Desa Tanah Merah Kecamatan Saronggih Kabupaten Sumenep. Sampel penelitian menggunakan teknik insidential sampling. Data selanjutnya dianalisis dengan menggunakan fungsi produksi stochastic frontier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata petani belum efisien secara teknis, alokatif dan ekonomi. Sementara penyebab inefisiensi teknis disebabkan pendidikan dan pengalaman. Abstract The purpose of this study were to analyze the technical efficiency, allocative, economic hybrid corn farm and sources of inefficiency. The study was conducted in Tana Merah Village, Saronggih Subdistrict, in Sumenep Regency. The incidental sampling technique was used to determined sample. Data were analyzed using the stochastic frontier production function. The results showed that the average farmer is not efficient yet on technically, allocative and economic. while the cause of technical inefficiency were education and experience.

  20. Intake, Rumen Degradation and Utilisation of Urea-Ammoniated Grass Hay by Kacang Goats as Affected by Supplementation of Sun-dried Fish or Fishmeal

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    MR Weibsjerg

    2012-05-01

    Full Text Available Six mature male Kacang goats were involved in an experiment arranged following a duplicate 3 x 3 Latin Square Design. The objectives of this experiment was to study the effect of supplementation of dried fish as compared to fishmeal on intake, digestion, rumen environment and nitrogen used by the local meat type Kacang goats maintained on urea-treated low quality grass hay. The treatments were G: goats were fed with ad libitum access of urea treated grass hay and 100 g/d putak, SDF: G plus 18.4 g sun dried fish, and FM: G plus 19.7 g/d fishmeal. The supplement in SDF and FM were at equal CP level. Intake of urea treated grass hay tended to increase (P=0.08 with supplementation. Dry matter digestibility particularly that of CP was improved by supplementation. Rumen environment was slightly modified by supplementation. Rumen pH was reduced while ammonia concentration was increased. Rumen degradation of the treated grass hay did not differ when incubated in the rumen of goats with different diets. Nitrogen balance was significantly improved (P<0.05 by fishmeal supplementation. In all parameters measured in this experiment, the incremental effects did not differ between fishmeal type. This indicate that there is no further advantage of preparing fishmeal other than sun-drying in improving the utilisation of low quality urea-treated grass hay.

  1. Pola Penguasaan Tanah Sawah secara Sistem Gilir Ganti pada Masyarakat Hukum Adat Kerinci

    OpenAIRE

    Idris, Isran

    2011-01-01

    Sistem gilir ganti sawah adalah pola penguasaan tanah sawah menurut Hukum Adat Kerinci. Sistem ini memberikan bagi ahli waris perempuan untuk secara bergilir ganti dalam menggunakan atau pemakaiannya guna mendapatkan hasilnya. Adanya sistem ini adalah pengaruh sistem kewarisan yang membedakan antara harta berat dan ringan. Banyaknya peserta dan persilangan gilir ganti sawah mempengaruhi pergerakan sistem dan masa tunggu setiap peserta untuk mendapatkan gilirannya.

  2. EFEKTIVITAS DAN KONSTRIBUSI PENERIMAAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Afita Lianawati

    2017-06-01

    Full Text Available Tujuan penelitian ini untuk menganalisis bagaimana tingkat efektivitas dan konstribusi penerimaan pajak BPHTB terhadap PAD di Kabupaten Semarang setelah pengalihan 2011-2014. Metode analisis data menggunakan analisis pertumbuhan pajak BPHTB selama dipungut oleh Pemerintah Daerah, analisis efektivitas digunakan untuk mengetahui seberapa besar pencapaian target pajak BPHTB, analisis konstribusi digunakan untuk melihat seberapa besar sumbangan pajak BPHTB dan analisis forcasting untuk mengetahui bagaimana proyeksi penerimaan pajak BPHTB di Kabupaten Semarang. Hasil penelitian diperoleh kondisi penerimaan pajak BPHTB selama periode setelah pengalihan tahun 2011-2014 mengalami pertumbuhan yang baik di tahun 2012  namun pada tahun 2014 pajak PBHTB menurun. Kesimpulan yang dapat diambil adalah pertumbuhan pajak BPHTB berfluktuatif, pemungutan pajak BPHTB di Kabupaten Semarang selama empat tahun setelah pengalihan tergolong sangat efektif dengan rata-rata efektivitas 109%, konstribusi pajak BPHTB terhadap PAD sangat kurang dengan rata-rata 8,87%,  dan proyeksi pajak pada tahun 2015-2017 mengalami kenaikan, ada 2 kendala yang dihadapi Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD yaitu kendala yang bersifat internal dan eksternal. Saran yang berkaitan dengan hasil penelitian ini yaitu Pemerintah Daerah bergerak cepat dalam menilai dan mendata langsung kelapangan sehingga potensi pajak BPHTB dapat dipungut secara maksimal, Kementerian dan Agraria segera memformulasikan NJOP dengan menerapkan Zona Nilai Tanah (ZNT.  Purpose of this study was to analyze how the effectiveness and contribution of tax revenue to the Local Revenue BPHTB in Semarang district during the period after the transfer of 2011-2014. The data used is four years from 2011-2014. Data were collected by interview, observation, documentation. In the method of data analysis using growth analysis is used to determine how the growth trend BPHTB tax Effectiveness Analysis is used

  3. Blood Haematology, Serum Thyroid Hormones and Glutathione Peroxidase Status in Kacang Goats Fed Inorganic Iodine and Selenium Supplemented Diets

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Z. A. Aghwan

    2013-11-01

    Full Text Available The effects of dietary supplementation of selenium (Se, iodine (I, and a combination of both on the blood haematology, serum free thyroxine (FT4 and free triiodothyronine (FT3 hormones and glutathione peroxidase enzyme (GSH-Px activity were examined on twenty four (7 to 8 months old, 22±1.17 kg live weight Kacang crossbred male goats. Animals were randomly assigned to four dietary treatments (6 animals in each group. Throughout 100 d of feeding trial, the animals of control group (CON received a basal diet, while the other three groups were offered basal diet supplemented with 0.6 mg/kg diet DM Se (SS, or 0.6 mg/kg diet DM I (PI, or a combination of both Se and I, each at 0.6 mg/kg diet DM (SSPI. The haematological attributes which are haemoglobin (Hb, red blood cell (RBC, packed cell volume (PCV, mean cell volume (MCV, white blood cells (WBC, band neutrophils (B Neut, segmented neutrophils (S Neut, lymphocytes (Lymph, monocytes (Mono, eosinophils (Eosin and basophils (Baso were similar among the four treatment groups, while serum levels of Se and I increased significantly (p<0.05 in the supplemented groups. The combined dietary supplementation of Se and I (SSPI significantly increased serum FT3 in the supplemented animals. Serum GSH-Px activity increased significantly in the animals of SS and SSPI groups. It is concluded that the dietary supplementation of inorganic Se and I at a level of 0.6 mg/kg DM increased serum Se and I concentration, FT3 hormone and GSH-Px activity of Kacang crossbred male goats.

  4. PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KEBUTUHAN PANGAN DI INDONESIA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    S. Rusdiana

    2017-04-01

    Full Text Available ABSTRAKPertumbuhan ekonomi berpengaruh terhadap kebutuhan pangan, sesuai dengan pertambahan jumah penduduk. Kebutuhan pangan di Indonesia hampir dapat dipenuhi semua, dari potensi domestik, kecuali untuk komoditas pangan asal daging impor dan kedelai yang masih mengalami defisit, sedangkan untuk beras, jagung, kacang maupun ubi, telor, daging ayam, dan susu mengalami surplus yang tinggi. Tujuan tulisan ini untuk mengetahui petumbuhan ekonomi dan kebutuhan pangan di Indonesia. Pemerintah dapat mempertahankan dan berupaya terus memacu pembangunan ketahanan pangan, melalui program yang  benar-benar mampu memperkokoh untuk ketahanan pangan, sekaligus dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tingkat pendapatan rumah tangga dapat mencerminkan menjadi salah satu ukuran kemampuan dalam mengakses konsumsi pangan yang dibutuhkan beserta keragamannya. Pertumbuhan komoditi pangan yang paling tinggi setiap tahun adalah komoditi beras, sedangkan kontribusi daging sapi dalam memenuhi kebutuhan protein hewani menduduki urutan yang kedua setelah daging unggas.ECONOMIC GROWTH AND IN INDONESIA NEEDS FOODABSTRACTGrowth effect economic on food requirements, accordance with increasing the sheer the number residents. Food needs can be met in Indonesia, almost all, of the domestic potential, except for the origin of food commodities imported meat and soybeans are still in deficit, while for rice, corn, beans and potatoes, eggs, chicken, and milk have a surplus high. The purpose of this article to find out of economic and food needs in Indonesia. Household income levels can be one measure reflects the ability to access food consumption is required along with diversity. The growth of most food commodities are higher every year is rice, while the contribution of beef in meeting the needs of animal protein ranks second after the poultry.

  5. Carcass Characteristics of Kacang Goats Fed Ration Containing MH-1 Variety of Kapok Seed Meal (Ceiba pentandra, GAERTN.

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    T. Hidjaz

    2014-04-01

    Full Text Available This research aimed to study the carcass characteristics of Kacang goats fed ration containing kapok seed meal (KSM as a component of the concentrate. The experiment was conducted in two stages. The first stage was to find out the best variety of kapok that will be used in the second experiment; the second stage was to determine the benefits of KSM on carcass characteristics. Twenty-five, 8 months old Kacang goats with initial body weight of 11.71±1.08 kg, were used in this experiment. The animals were housed individually based on completely randomized design (CRD with 5 treatments and 5 replications. The rations were based on forage:concentrate ratio of 50:50 dry matter basis. The ration contained concentrates, with increasing levels of KSM, i.e.: R0 (napier grass + concentrate: rice bran, coconut cake, corn, urea + 0% KSM; R5 (R0 + KSM 5%; R10 (R0 + KSM 10%; R15 (R0 + KSM 15%; and R20 (R0 + KSM 20%. Drinking water was provided ad libitum. The result of first stage showed that KSM variety of MH-1 would be used as a component of the concentrate on the second experiment. The increasing level of KSM in the rations had significant effect (P<0.05 on physical characteristics of the carcass, such as dressing percentage (44.35%, carcass length (54.006 cm, fleshing index (130.59 g/cm, plumpness of leg (87.48%, loin eye area (5.06 cm2, and percentage of carcass meat (64.69%. It is concluded that MH-1 variety of KSM can be used as a feed component up to 20 % in the goat ration.

  6. Perception and Motivation Study as a Determinants of Ecotourism Development in Tanah Datar Region

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Adam Rachmatullah

    2018-03-01

    Full Text Available During the last decade, many countries are paying special concern to develop of tourism and ecotourism industry cause able to accelerate development in a region. This research aims to analyze stakeholder perceptions and motivation determinants, a long with to formulate ecotourism development strategy. The research method used in closed ended questionnaire instrument and then data were analyzed by using one score one criteria scoring system. The result of the study showed that a local community and government perceptions have as a conclusion is a good or stil the positive sphere so that it is feasible to be develop as all forms of ecotourism. Afterwards, the result of motivations data showed that stakeholders have a high interest (score 6-7 to be actively involved in any form of ecotourism development. In order to realize the integrated ecotourism development in Tanah Datar Region, then some important things that need to be optimized, among others: 1 regional development perspective; 2 social-culture perspective; 3 capacity building perspective; 4 marketing perspective.  Keywords: ecotourism, motivation, perception, Tanah Datar Region 

  7. GEJALA INTRUSI AIR LAUT DI DAERAH PESISIR PADELEGAN, PADEMAWU DAN SEKITARNYA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Wisnu Arya Gemilang

    2016-11-01

    Full Text Available Sebagian wilayah pesisir Pademawu dan sekitarnya, Pamekasan, dijumpai adanya air tanah payau hingga asin dengan pelamparan yang cukup luas. Tujuan penelitian ini adalah untuk memetakan sebaran air tanah asin hingga payau tersebut, baik pada akuifer dangkal maupun akuifer dalam dan juga untuk mengetahui penyebab keasinan air tanah tersebut. Sebaran air tanah asin dipetakan berdasarkan nilai daya hantar listrik (DHL dengan kriteria tingkat keasinan sebagaimana ditetapkan oleh Panitia Ad Hoc Intrusi Air Asin Jakarta. Sedangkan penyebab keasinan air tanah dianalisa berdasarkan fasies hidrokimia dengan diagram Trilinier Piper. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada akuifer dangkal air tanah agak payau hingga asin dengan nilai DHL > 15.000 µS/cm – 50.000 µS/cm dijumpai pada bagian Selatan Pademawu sepanjang pesisir pantai meliputi Padelegan, Jumiang, Tanjung, Manjungan dan Pademawu Timur. Sedangkan untuk air tanah dalam seluruhnya dalam kondisi tawar dengan nilai DHL < 1500 µS/cm, berada pada bagian Utara dari daerah penelitian meliputi kecamatan Tlanakan, Galis, Pamekasan dan  Larangan. Berdasarkan nilai DHL bahwa daerah bagian Utara penelitian tidak terdeteksi adanya proses penyusupan air laut pada air tanah.INDICATION OF SEA WATER INTRUSION IN COASTAL PADELEGAN, PADEMAWU AREAIn the part of Pademawu coastal areas, Pamekasan, was found brackish groundwater that spreading progressively. The purpose of this study was to map the distribution of salt to brackish groundwater, both in the shallow aquifer and the deep aquifer and also to find out the cause of the salinity of the ground water. Salt groundwater distribution was mapped based on the electrical conductivity (EC with a salinity level criteria as established by Panitia Ad Hoc Intrusi Air Asin Jakarta. While the causes of groundwater salinity were analyzed based on hydrochemical facies with Trilinier Piper diagram. The results showed that the shallow groundwater aquifers slightly brackish to

  8. DISTRIBUSI SPASIAL LEPTOSPIROSIS DI KABUPATEN GRESIK, JAWA TIMUR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sunaryo Sunaryo

    2015-01-01

    persebaran leptospirosis secara spasial dengan  aplikasi  Sistem  Informasi  Geografis  di  Kabupaten  Gresik  Jawa  Timur,  dan secara khusus bertujuan untuk analisis spasial leptospirosis berdasarkan karakteristik epidemiologi dan faktor risiko lingkungan. Penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai November 2012, menggunakan metode spasial dengan pendekatan potong lintang. Hasil menunjukkan kasus leptospirosis selama tahun 2009 sampai dengan 2011 mengalami fluktuasi, pada tahun 2012 leptospirosis mencapai 26 kasus dan 3 kasus hasil penjaringan. Kasus leptospirosis didominasi oleh kelompok laki-laki dewasa, pekerja petani ikan/nelayan. Di Kabupaten Gresik terdapat tiga kecamatan endemis dengan kasus terbanyak di Kecamatan Duduk Sampeyan, Bungah dan Gresik. Pola fluktuasi kasus meningkat pada bulan Januari sampai April sesuai pola curah hujan. Pemanfaatan lahan empang dan pertanian, curah hujan sedang, dataran rendah, vegetasi sedang, jenis tanah aluvial, keberadaan tikus merupakan varibel lingkungan yang mempengaruhi kejadian leptospirosis. Daerah rawan leptospirosis berada di area tengah wilayah Kabupaten Gresik. Disimpulkan bahwa Sistem Informasi Geografis dapat dimanfaatkan sebagai bagian dalam sistem surveilans leptospirosis dan sebaiknya dilakukan pemantauan spasial temporal dari waktu ke waktu.Kata kunci: Spasial, leptospirosis, Gresik

  9. Evaluasi Ekstensifikasi dan Intensifikasi Pajak Serta Kontribusinya dalam Meningkatkan Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi pada KPP Pratama Jakarta Tanah Abang Dua

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Maya Safira Dewi

    2012-05-01

    Full Text Available In 2010, a number of efforts such as the safeguard mechanism has been implemented by the KPP Pratama Jakarta Tanah Abang Dua, one of the safeguard mechanism is an intensification of activity or potential tax starting from the unified tax mapping activities, benchmarking and profiling, with an analysis of the sectors found on the contribution of a region (eg county or city or the sectors contained in the contribution of tax revenue a tax services office or regional office of the Directorate General of Taxes. Given the working area of KPP Pratama Jakarta Tanah Abang Dua are in the economic and strategic business centers and many residents which don’t have tax ID, provide more opportunity for KPP in capturing the public to serve the taxpayer by providing tax ID. But in actual KPP Pratama Jakarta Tanah Abang Dua should be able to read situations and anticipate the various circumstances that might be a problem in the smooth operation of extending the taxpayer, such as mutations in the population without changing the domicile of the candidate statements taxpayers of local authorities and social conditions change.

  10. Determination of Quality, Quantity, and Geometry of Uranium Deposit at North Tanah Merah, Kalan, West Kalimantan

    International Nuclear Information System (INIS)

    Lilik-Subiantoro; Widiyanta; Widito, P.

    2004-01-01

    The research based on 1997/1998 the systematic prospect ion result which was discovered a uranium mineralization zones indication with in the area of 11,733 m 2 at Tanah Merah. That mineralization were found with in favourable, rock of quartzite that intruded by granitic rock. Uranium minerals are uraninite and brannerite, fill in spots and incontinously WNW-ESE fractures. The aim of this research was to find information about sub surfaces uranium geology characteristic, geometric, and U resources available at North Tanah Merah using shallow geological exploration drilling. The result of drilling at 3 locations arising 60 m depth each, have found some uranium mineralization indications that was identified as in uranium ore lensis. The geometri of the lensis is 5 cm-3 m lenght, 15 cm maximum wide and 5-150 thick. The result of U reserve estimation around 3 drill holes with in 5.064 m 2 area and at 66 m depth, is contain 31.348 tons U with in inferred category. (author)

  11. Pola Penguasaan Tanah Sawah Secara Sistem Gilir Ganti pada Masyarakat Hukum Adat Kerinci

    OpenAIRE

    Idris, Isran

    2011-01-01

    Sistem gilir ganti sawah adalah pola penguasaan tanah sawah menurut Hukum Adat Kerinci. Sistem ini memberikan  bagi ahli waris perempuan untuk secara bergilir ganti dalam menggunakan atau pemakaiannya guna  mendapatkan hasilnya. Adanya sistem ini adalah pengaruh sistem kewarisan yang membedakan antara harta berat dan ringan. Banyaknya peserta dan persilangan gilir ganti sawah mempengaruhi pergerakan sistem dan masa tunggu setiap peserta untuk mendapatkan gilirannya.   Kata kunci: sistem gilir...

  12. Genetic distance estimates and variable factors distinguishing between goat Kacang, Muara and Samosir

    Science.gov (United States)

    Hamdan; Saputra, H.; Mirwandhono, E.; Hasnudi; Sembiring, I.; Umar, S.; Ginting, N.; Alwiyah

    2018-02-01

    The purpose of this research was to look the genetic distance and factors distinguishing variable betwen types of goats in North Sumatera. This research have been conducted in PayaBakung, Hamparan Perak and Klambir Lima village, Deli Serdang district, Batu Binumbun, Aritonang, HutaGinjang village, Muarasubdistrict, North Tapanuli district and ParbabaDolok, Siopat Sosor, Sinabulan village, Ronggur Nihuta Pangururan village, Sitonggi-tonggi village in the subdistrict RonggurNihuta, Samosir district of the month of July 2016. The data was analyzed using descriptive, discriminants, canonical, Principal Component Analysis, Distance genetic and Tree Phylogenetic. The result showed that the nearest genetic distance goat found in Kacang and Samosir (1.973), and the farthest genetic distnace find in Samosir and Muara (8.671). The variables made it difference was goat race Base Rim Horn (0.856) and Long Horn (0.878). Genetic distance values most far between Muaragoat with Samosir goat was (8.671). The conclude that the crossing superior result, must be cross between two goat types with value genetics most distance. It will have a better chance heterosis in cross result.

  13. Kajian Degradasi Lahan Sebagai Dasar Pengendalian Banjir di DAS Juwana

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Arina Miardini

    2016-10-01

    Full Text Available Adanya pemanfaatan lahan yang intensif dan ekspolitatif dapat menurunkan daya dukung dan fungsi lingkungan DAS yang menyebabkan lahan menjadi terdegradasi. Tingginya luasan lahan kritis menjadi ancaman terhadap daya dukung DAS yang akan berdampak pada ketidakseimbangan hidrologi dalam DAS. Salah satu akibat ketidakseimbangan hidrologi dalam DAS adalah terjadinya banjir. DAS Juwana merupakan DAS Prioritas I berdasarkan penetapan 108 DAS prioritas. Salah satu indikator untuk menentukan degradasi dalam DAS dapat diketahui berdasarkan nilai koefisien aliran. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik fisik DAS yang berpengaruh dalam penentuan koefisien aliran, menghitung koefisien aliran dengan mempertimbangkan parameter karakteristik fisik DAS dan memberikan rekomendasi pengelolaan banjir di DAS Juwana yang potensial banjir dalam mendukung upaya pengelolaan DAS dari hulu sampai hilir. Koefisien aliran dihitung denggan menggunakan metode cook yang memperhitungkan parameter kemiringan lereng, infiltrasi tanah, tutupan vegetasi dan simpanan permukaan. Perumusan pengendalian banjir dilakukan dengan melakukan penatagunaan lahan yang disesuaikan dengan arahan fungsi penggunaan lahan sehingga diharapkan menurunkan nilai koefisien aliran dan debit banjir. Karakteristik fisik DAS Juwana yang mempengaruhi penentuan koefisien aliran berdasarkan metode Cook yaitu Kemiringan lereng dengan rata-rata skor C sebesar 0,178, kerapatan aliran dengan rata-rata skor 0,084, infiltrasi dengan rata-rata skor 0,115 dan tutupan vegetasi dengan rata-rata skor 0,127. Kontribusi masing masing parameter dalam penilaian koefisien aliran yang memiliki pengaruh paling terbesar sampai paling terkecil dalam besarnya koefisien aliran yaitu kemiringan lereng yang memiliki pengaruh sebesar 35,39%, kemudian tutupan vegetasi sebesar 25,25%, infiltrasi sebesar 22,86% dan terakhir adalah kerapatan aliran yang berkontribusi sebesar 16,70%. Nilai koefisien aliran di DAS

  14. Perubahan Entitas Palestina Oleh Pbb Dan Eksistensinya Sebagai Negara Pemantau Non Anggota

    OpenAIRE

    Utami, Windy Widya

    2015-01-01

    Konflik Israel-Palestina bermula ketika dikeluarkannya resolusi PBB yang membagi tanah Palestina menjadi dua bagian. Israel mendapatkan tanah lebih luas sementara Palestina mendapat bagian yang lebih kecil. Konflik semakin memuncak ketika Israel mendirikan Negara Israel pada tahun 1948 di Palestina berdasarkan resolusi tersebut. Konflik terus berlangsung, tak sedikit masyarakat sipil baik dari Palestina maupun Israel yang menjadi korban. Palestina adalah sebuah Negara yang sedang memperjuangk...

  15. Peran Perguruan Tinggi, Pemerintah dan Investor dalam Membangun Wisata Pedesaan Di Jawa Barat Sebagai Upaya Mengurangi Kemiskinan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dede R Oktini

    2007-06-01

    Full Text Available Jumlah penduduk miskin di Jawa Barat semakin lama semakin bertambah, sumber  mengatakan bahwa pada bulan Februari  2005 tingkat kemiskinan di Jawa Barat hanya 16 %, sedangkan per Juli 2005 naik menjadi 18,7% dan estimasi sementara untuk maret 2006 mencapai 22 %. (www.bps.co.id. Jumlah penduduk miskin di pedesaan lebih tinggi dibandingkan dengan di perkotaan, misalnya saja pada tahun 2005 persentase kemiskinan di perkotaan hanya 11,37 % sedangkan di pedesaan mencapai 19,51 %. Demikian pula pada tahun-tahun sebelumnya jumlah penduduk miskin yang ada di pedesaan selalu lebih tinggi dibandingkan dengan di perkotaan. Fenomena kemiskinan ini juga tampak dari aktivitas sehari-hari yang mana di pedesaan lebih terlihat bahwa banyak orang yang hanya menghabiskan waktu dengan duduk-duduk, sementara gadis dan pemudanya berkumpul di pos-pos ronda mengobrol hal-hal yang kurang bermanfaat. Kondisi buruk seperti ini tentunya tidak bisa dibiarkan dan masyarakat pedesaan khususnya di Jawa Barat tidak bisa tinggal diam hanya mengharapkan belas kasihan dari pemerintah, namun harus segera bergerak untuk berupaya terlepas dari  kemiskinan yang membelenggu. Di setiap daearah di Jawa Barat memiliki potensi yakni lahan pertanian seperti sawah, kebun dan ladang yang hingga saat ini hanya dimanfaatkan sesuai dengan fungsi dasarnya saja yaitu menanam padi dan tanaman lain, padahal sebenarnya lahan-lahan tersebut dapat lebih dimanfaatkan misalnya dijadikan lokasi pariwisata pedesaan tradisional. Namun demikian untuk mewujudkannya tentu diperlukan dukungan dari berbagai pihak yakni Perguruan Tinggi sebagai lembaga ilmiah berperan dalam mengembangkan sumber daya manusia / masyarakat setempat sebagai calon pramuwisata atau calon wirausaha, penghubung antara calon pramuwisata/ wirausahawan dengan pihak investor, sedangkan pemerintah berperan dalam menyediakan infrastruktur seperti jalan raya, listrik serta mendidik masyarakat agar lebih mencintai alam pedesaan. Sedangkan

  16. Sebaran Populasi dan Potensi Tanaman Ganitri ( Elaeocarpus ganitrus Roxb di Jawa Tengah

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Asep Rohandi

    2015-12-01

    Full Text Available Ganitri (Elaeocarpus ganitrus Roxb merupakan jenis tanaman multiguna yang cukup potensial untuk dikembangkan. Jenis ini sudah mulai dikenal dan dibudidayakan oleh masyarakat khususnya diwilayah Jawa Tengah. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi sebaran populasi dan mengetahui potensi tanaman ganitri meliputi informasi geografi dan kondisi ekologisnya. Metode yang dilakukan meliputi : (1 studi literatur dan komunikasi langsung dengan pihak terkait dan masyarakat, (2 survei lapangan untuk pengumpulan data penampilan dan produktifitas tegakan ganitri meliputi : lokasi, luas, tahun tanam, kerapatan tegakan, tinggi, diameter, bentuk batang, sistem penanaman, (3 pengumpulan data primer dan sekunder kondisi tempat tumbuh tanaman ganitri meliputi : letak geografis, ketinggian, curah hujan dan jenis tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman ganitri di wilayah Jawa Tengah tersebar di hutan tanaman pada ketinggian 0-1.300 m dpl pada jenis tanah regosol, andosol, podsolik coklat, atosol dengan curah hujan 3.500-4.500 mm/tahun. Sebaran hutan tanaman ganitri tidak ditemukan di semua kabupaten, tetapi hanya terdapat di beberapa wilayah/kabupaten yang secara umum ditanam dengan beberapa tujuan yaitu terutama untuk dimanfaatkan bijinya sebagai hasil hutan bukan kayu (HHBK, selain untuk kayu pertukangan serta fungsi lindung. Sebaran hutan tanaman ganitri di Jawa Tengah ditemukan di Kabupaten Cilacap, Kebumen, Kendal, Brebes, Purworejo, Banjarnegara, Wonosobo, Banyumas, Temanggung, Semarang dan Karanganyar. Secara umum, ganitri memiliki kisaran wilayah yang cukup luas mulai dari dataran tinggi sampai dataran rendah, khususnya berada diwilayah Jawa Tengah bagian tengah dan selatan. Pengembangan tanaman ganitri untuk produksi biji dapat ditemukan di Kabupaten Cilacap,Kebumen,Purworejo, dan Banjarnegara. Katakunci: Elaeocarpus ganitrus Roxb, hutan rakyat, Jawa Tengah, sebaran populasi, potensi   Distribution and the potential growth of ganitri

  17. DAMPAK KEBERADAAN KAPAL PENYAMBANG TERHADAP PERTUMBUHAN KAWASAN EKONOMI PERIKANAN DI PELABUHAN PERIKANAN MUARA KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Martiah Akhdianti

    2016-06-01

    Full Text Available Kintap coastal area is one of the areas that developed as a coastal fishery production.    Area-based coastal fisheries as Kintap Muara district is consisting of the main activities of fishing activity in the form of Fish Landing Base (PPI with a variety of amenities. Coastal areas in the village of Muara Kintap pattern fisheries are people who are known to pattern  middlemen (Indonesian : penyambang and developed since 2003. Study was conducted to see how the existence determines penyambang ships for fishing communities and the fishing estuary fishing port Kintap with : identifying the impact of fishing communities penyambang vessel catch and fishing port Muara Kintap; analyze business profits as penyambang ship; formulate strategy development as a fishing port economic zone fisheries. Technique uses qualitative and quantitative methods with a descriptive approach. The existence of the ship penyambang was a positive impact on fishermen catch. Fishermen catch will work more effectively and provide capital as a form of business development, while for the Port of Muara Kintap, penyambang ship has negatif impact on the port becauses penyambang ship can not be loading and unloading in the port. So that data from the catches of fishermen willnot be sould to penyambang as data the basis for determining the policy is difficult to know and retribution for PAD port no.  Average profit businesses penyambang vessel during fishing season is Rp. 2.773.611,00 per month while the crew (ABK get Rp.1.386.806, 00 per month and crew still above the local minimum wage (UMR South Kalimantan Province of  Rp. 1.337.500.00. Fishing harbor in the village of Muara Kintap, Tanah Laut District as district fisheries economy still needs a better development strategy so that the presence of the ship penyambang can contribute to Improved Income (PAD Kintap Estuary Fishery Port.

  18. ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP HASIL AIR DI DAS CISADANE HULU

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nilda Nilda

    2015-08-01

    Full Text Available Air merupakan salah satu kebutuhan dasar yang sangat penting bagi manusia. Terdapat beberapa faktor utama penyebab perubahan sumber daya air, diantaranya adalah perubahan penutupandan pengelolaan lahan yang meningkatkan kekedapan lahan.Salah satu tujuan pengelolaan DAS adalah mencapai kondisi tata air optimal yang dapat dikenali dari sifat aliran sungai. Penelitian ini bertujuan untuk: (1 mengetahui distribusi perubahan penggunaan lahan yang terjadi di wilayah DAS Cisadane Hulu dari tahun 2003 sampai 2010; (2 mengetahui perubahan hasil air akibat distribusi perubahan penggunaan lahan. Daerah kajian penelitian adalah DAS Cisadane Hulu dengan luasan sekitar 22.288,01 ha. Penelitian dilakukan melalui dua tahap yaitu analisis perubahan penggnaan lahan dan prediksi aliran dengan model HEC-HMS. Dalam penelitian ini digunakan peta pengunaan lahan dari BIG (Badan Informasi Geospasial tahun 2003 dan Peta Penggunaan Lahan tahun 2010 hasil interpretasi Citra ALOS. Selanjutnya kedua peta tersebut dianalisis dengan metoda tabel silang (cross tabel untuk memperoleh data perubahan penggunaan lahan dari setiap kelas penggunaannya. Kedua data series penggunaan lahan ini digunakan sebagai input pada model prediksi debit aliran HEC-HMS. Selanjutnya dibangun juga skenario-skenario untuk melihat dampak perubahan lahan terhadap debit aliran di DAS Cisadane Hulu. Metode bilangan kurva (SCS-CN dipilih untuk menghitung besar curah hujan efektif, yaitu dari pengurangan curah hujan bruto dengan berbagai bentuk kehilangan air (loss. Transformasi dari curah hujan efektif menjadi hidrograf aliran langsung (direct runoff diperoleh dengan menggunakan metode hidrograf satuan SCS Curve Number. Selama kurun waktu 2003 – 2010 terjadi perubahan penggunaan lahan di DAS Cisadane Hulu. Luas Hutan bertambah 223,78 ha, pemukiman 214,78 ha, rumput/tanah kosong 85, 73 ha, dan gedung 12, 64 ha. Terjadi penguarangan luas semak belukar 225,64 ha, tegalan/ladang 145,92 ha, sawah irigasi 124

  19. Rancang Bangun Alat Pengupas Kulit Ari Kacang Tanah (Arachis hypogaea Tipe Engkol

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Agus Sutejo

    2012-10-01

    Full Text Available One cause of reduced productivity of peanut husk is peeled peeling process is still done manually, using the power of man. To overcome this, a system designed to cuticle peeling peanuts which facilitates mechanical stripping process peanut husk. Peeling epidermis is mechanically done by using two rubber-covered rollers are designed to be able to peel the peanut husk easily. Having conducted research, produced peeler bean husk, which consists of, Hopper, stringer system, the framework, dirt thrower fan / epidermis, and hoppers expenses. From the test results from test 10 times, each repetition is about 100 grams paring the results obtained about 70% whole shelled peanuts. Or can be calculated with engine capacity of about 35 kg / hr with a percentage split of about 35%, it is because the rubber on the roll is less balanced / less flashlight, so the workmanship is required with appropriate accuracy by using a lathe.

  20. Fatty Acid Profiles of , and Muscles and Serum in Kacang Goats Supplemented with Inorganic Selenium and Iodine

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Z. A. Aghwan

    2014-04-01

    Full Text Available Fat and fatty acids in muscle and adipose tissues are among the major factors influencing meat quality particularly nutritional value and palatability. The present study was carried out to examine the effects of supplementing inorganic selenium (Se, iodine (I and a combination of both on fatty acid compositions in serum, and supraspinatus (SS, longissimus lumborum (LL, and semitendinosus (ST muscles in goats. Twenty-four, 7 to 8 months old, Kacang male goats with a mean live weight of 22.00±1.17 kg were individually and randomly assigned into four groups of six animals each for 100 d of feeding prior to slaughter. The animals were offered the same concentrate (basal diet as 1% of body weight with ad libitum amount of fresh guinea grass. The four groups were as follows: T1 (control - basal diet without supplementation; T2 - basal diet with 0.6 mg Se/kg DM; T3 - basal diet with 0.6 mg I/kg DM; T4 - basal diet with combination of 0.6 mg Se/kg DM and 0.6 mg I/kg DM. The major fatty acids (FAs detected in the serum were palmitic (C16:0, stearic (C18:0, oleic (C18:1n9 and linoleic (C18:2n-6, while the major FAs in the selected muscles were C16:0, C18:0 and C18:1n9 acids. The main polyunsaturated fatty acids (PUFA detected in muscles and serum were (CI8:2n-6, linolenic acid (C18:3n-3, and arachidonic acid (C20:4n-6. No significant differences (p>0.05 were observed in the concentration of total saturated fatty acids (SFA among the four groups. PUFA concentrations in the goats supplemented with Se (T2 were significantly higher (p<0.05 than the goats of the control group (T1. The PUFA: SFA ratio was significantly higher in the animals supplemented with dietary Se (T2 than those of control ones (T1. It is concluded that dietary supplementation of inorganic Se increased the unsaturated fatty acids in muscle. The supplementation of iodine with or without Se had negligible effects on muscle fatty acid content of Kacang crossbred male goats.

  1. UJI FITOKIMIA SENYAWA KIMIA AKTIF AKAR NIPAH (Nyfa Fruticans WURMB SEBAGAI TUMBUHAN OBAT DI KALIMANTAN SELATAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rosidah R Radam

    2017-02-01

    Full Text Available Nipa (Nypa fruticans WURMB classified in Palma family and grow in riptide area. This Research aims to know active Chemical compounds in Nipa root. We Hope that this Research will provide new information about active Chemical compounds in Nipa root, so that we can improve the benefit value of Nipa as One of the medicinal herb. Nipa root samples is taken in Tanah Bumbu District, samples examined in Laboratory of F-MIPA UNLAM. The observed parameters in thus Chemical Test are the active Chemical compounds: alkaloid, steroid, triterpenoid, flavonoid, and tannin. The Content of active Chemical compound is presented in Table and concluded descriptively. The Result of active Chemical compound consist in Nipa’s root shows that Alkaloid, Steroid, Triterpenoid, Flavonoid , and tannin compound is do contains in Nipa root. This active Chemical compound in Nipa root can be Led as the basic Chemical informative to utilize Nipa root as analgesics Medical for such disease. Nipah (nypa fruticans WURMB merupakan tumbuhan yang termasuk famili Palmae dan   tumbuh di daerah  pasang   surut.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  kandungan senyawa-senyawa kimia aktif pada akar nipah. Manfaat dari penelitian ini untuk memberikan informasi baru tentang senyawa aktif yang terdapat pada akar nipah, sehingga dapat meningkatkan nilai guna dan manfaat tumbuhan nipah sebagai salah satu tanaman obat. Pengambilan sample akar nipah dilakukan Kabupaten Tanah Bumbu  sedangkan pengujian sample akar nipah dilakukan di Laboratorium F-MIFA UNLAM. Parameter-parameter yang diamati pada pengujian kimia tersebut adalah senyawa-senyawa kimia aktif yaitu alkaloid, steroid, triterpenoid flavonoid, dan tanin. Data hasil uji kandungan senyawa kimia aktif  ditabulasi dan disimpulkan secara diskriptif. Hasil pengujian terhadap senyawa kimia aktif yang terkandung dalam akar Nifah ini menunjukan bahwa senyawa Alkaloid, Steroid, Triterpenoid, Flavonoid , dan tanin memang dikandung

  2. PARTISIPASI MASYARAKAT PESISIR TERHADAP KELESTARIAN HUTAN MANGROVE (Studi Kasus Di Desa Kuala Tambangan Kecamatan Takisung Kabupaten Tanah Laut

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nurul Huda Safitri

    2016-10-01

    Full Text Available The research was implemented in the village of Kuala Tambangan Takisung District Tanah Laut Regency. Specifically this study aims: 1. Analyze the level of community participation in conservation of coastal mangrove forests, 2. Analyze the factors related to personal participation in the preservation of mangrove forests. The variables observed were: age, education level, income, occupation, activity and participation level in the organization with the indicator; participation in the planning phase, implementation phase and monitoring phase. To see the factors that influence personal participation rates used in analysis of serial correlation (r ser, to know the correlation of community participation with the age, education and  income. Using analysis of contingency coefficient (KK, for measurements with the nominal scale is occupation and the ordinal scale is community participation and Spearman correlation analysis (rs, to measure whether or not the relationship between the two ordinal variables that activity within the organization means that rs is a measure of the level/degree of relationship between two ordinal data. The participation rate with 84 respondents coastal village of Kuala Tambang communities in the preservation of mangrove forests by 42 %, as the stage level of participation at this stage of planning, implementation, and monitoring is low amounting to between 20-50%. There is a significant relationship between personal factors that work with a very significant level of participation by the contingency coefficient (KK = 0.63%. Activity in the organization with the level of participation by the coefficient spearman = 0.60. Education with a significant level of participation by the serial correlation = 0.42. Revenue by a significant level of the participation by the serial correlation = 0.26.

  3. Distribusi Frekuensi Soil Transmitted Helminth pada Sayuran Selada (Lactuca sativa yang Dijual di Pasar Tradisional dan Pasar Modern di Kota Padang

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Verdira Asihka

    2014-09-01

    Full Text Available AbstrakPenyakit kecacingan sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan di daerah tropis, termasuk Indonesia. Banyak faktor yang menyebabkan tingginya angka kejadian penyakit ini, salah satunya yaitu memakan sayuran mentah yang tidak dicuci bersih seperti selada atau kol yang sering dijadikan lalapan. Daun selada berposisi duduk sehingga dapat kontak langsung dengan tanah. Keadaan ini memungkinkan STH (Soil Transmitted Helminth yang berada ditanah akan mudah menempel pada daun selada. Tujuan peneliti melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya STH pada selada yang dijual di pasar tradisional dan modern di Kota Padang. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sejak Bulan September-Desember 2013. Penelitian ini berjenis deskriptif menggunakan metode sedimentasi. Hasil yang peneliti dapatkan dari penelitian ini adalah ditemukan STH positif pada 32 dari 44 sayuran selada dari pasar tradisional di Kota Padang dengan persentase 73%. Tiga dari 5 sayuran selada dari pasar modern di Kota Padang dinyatakan positif dengan persentase 40%. Jenis STH terbanyak yang peneliti temukan pada penelitian ini adalah telur Ascaris sp (79%, larva Trichostrongylus orientalis (16% dan telur cacing tambang (5%. Jadi, Terdapat kontaminasi STH pada selada yang dijual di pasar tradisional maupun pasar modern di Kota Padang.Kata kunci: Soil Transmitted Helminth, sayuran selada, pasar tradisional, pasar modernAbstractWorm disease is still a health problem in the tropics, including Indonesia. Many factors contribute to the high incidence of this disease, one of which is eating unwashed raw vegetables such as lettuce or cabbage cleaner is often used as vegetables. Lettuce sitting position so that it can direct contact with the ground. This situation allows STH ( Soil Transmitted Helminths that are ground will easily stick to the leaves selada. Purposes of researchers conducted this study was to

  4. KONDISI SIFAT FISIK DAN KIMIA TANAH PADA BEKAS TAMBANG NIKKEL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN TRENGGULI DAN MAHONI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Merryana Kiding Allo

    2017-06-01

    Full Text Available Mining activities through land clearing, dredging and backfilling will lead to changes in the ecosystem. Land conditions badly damaged among other unproductive, high erosion and loss of top soil layer of soil. The physical properties of the soil pH is acid soil, the texture increased dust causes soil compacted is difficult to be processed and chemical properties of the soil decreased to lower and lower, that it can not support the root system of plants and would affect the plant growth is not normally. The need for nutrients origin of organic fertilizers and inorganic fertilizers combined with the planting hole and alcosorb can spur the growth of trengguli and mahoni that is expected to speed up the recovery process mined lands of nickel. Planting  trengguli and mahogany produced by percentage grew to 95% by using a experiments using completely randomized design (CRD with a combination of the size of the hole, the dosage of fertilizer and alcosorb on trengguli and mahoni plants produce the best height and diameter growth on the kind trengguli obtained from treatment of the planting hole size 0.30 mx 0.40 mx 0.30 m ( A2 15 kg of organic fertilizer (B3 with alcosorb 3 gr and the best diameter growth in mahoni generated by the use of manure dosage of 7.5 kg and 7.5 gr NPK (B2. Kegiatan penambangan secara land clearing, pengerukan dan penimbunan  akan menyebabkan perubahan ekosistem. Kondisi lahan rusak berat antara lain tidak produktif, terjadi erosi berat dan hilangnya lapisan top soil tanah. Sifat fisik fisik pH tanah menjadi masam, tekstur debu meningkat menyebabkan pemadatan tanah sukar diolah dan sifat kimia tanah menurun menjadi makin rendah, sehingga tidak dapat mendukung sistem perakaran tanaman dan akan berdampak pertumbuhan tanaman tidak normal. Kebutuhan akan unsur hara asal pupuk organik maupun pupuk anorganik yang dikombinasikan dengan lubang tanam dan alcosorb dapat memacu pertumbuhan tanaman jenis trengguli dan mahoni yang

  5. KAJIAN JENIS POHON POTENSIAL UNTUK HUTAN KOTA DI BANDUNG, JAWA BARAT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Soleh Mulyana

    2016-06-01

    Full Text Available Pembangunan dan perkembangan ekonomi di suatu perkotaan cenderung dapat meminimalkan ruang terbuka hijau (RTH yang berdampak terganggunya keseimbangan ekosistem seperti: perubahan suhu, polusi udara, pencemaran air, permukaan tanah menurun dan bahaya banjir. Upaya dalam mengurangi dampak negatif tersebut dapat dilakukan dengan cara pembangunan atau pengembangan hutan kota dengan memilih jenis pohon potensial yang sesuai dengan tipe kawasan dan peruntukannya. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji sejauhmana PP No. 63 Tahun 2002 tentang hutan kota dilaksanakan oleh pemerintah daerah. Lokasi penelitian kajian jenis pohon Potensial untuk Pengembangan Hutan Kota ditetapkan adalah kota Bandung yang telah memiliki Perda No. 25 tahun 2009 tentang hutan kota. Berdasarkan Perda tersebut Kota Bandung telah menetapkan 9 lokasi kawasan hutan kota, yaitu Taman Tegalega, Taman Pramuka, Taman Lantas, Taman Cilaki, Taman Maluku, EksTPA Cicabe, Eks-TPA Pasir Impun, Kebun Binatang Tamansari dan kawasan hutan PT Pindad. Metode yang digunakan adalah sensus melalui pengukuran luas kawasan, pengamatan struktur, pencacahan populasi, pengukuran dimensi pohon (diameter, tinggi total, tinggi bebas cabang, lebar dan tinggi tajuk dan mengidentifikasi ( jenis, genera dan suku setiap pohon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hutan kota terdiri dari 8 lokasi hutan kota digunakan sebagai sarana olah raga dan rekreasi/wisata untuk umum dan 1 lokasi merupakan tempat industri persenjataan sehingga tertutup bagi umum. Keanekaragaman jenis tertinggi terdapat di Kebun Binatang Tamansari dan terendah di kawasan Eks-TPA Pasir Impun, sedangkan untuk populasi terbanyak terdapat di PT Pindad, dan yang paling sedikit di kawasan Eks-TPA Pasir Impun. Jenis pohon yang ada sebagai vegetasi hutan kota umumnya merupakan jenis eksotik, dari hasil kegiatan penelitian ini disusun suatu matriks kesesuaian jenis pohon berdasarkan deskripsi (karakteristik dan fungsi dari setiap jenis pohon yang

  6. Keragaman dan Peran Biologi Arthrophoda pada Sawah Irigasi dan Tegalan

    OpenAIRE

    Suwarno, Suwarno

    2016-01-01

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman arthropoda dan peran biologinya pada tanah sawah irigasi dan tegalan. Penelitian ini dilaksanakan di daerah persawahan di daerah Sragen pada bulan Maret – Mei 2016. Metode Penelitian dengan menggunakan pitfall trap atau perangkap jebakan yang diletakkan area persawahan dan tegalan. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan purposive sampling. Sampel arthropoda yang diperoleh diidentifikasi dan dianalisis di Laboratorium pendidikan Biologi. ...

  7. PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK PADA MEDIA TANAH YANG MENGANDUNG TIMBAL (Pb TERHADAP PERTUMBUHAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans Poir.

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Listiatie Budi Utami

    2016-11-01

    Full Text Available Kangkung darat (Ipomoea reptans Poir. merupakan tanaman hiperakumulator  logam timbal (Pb, padahal kangkung darat banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan kandungan timbal (Pb kangkung darat pada berbagai dosis pupuk organik; serta untuk mengetahui dosis pupuk organik yang paling efektif untuk meningkatkan pertumbuhan dan menurunkan kandungan timbal (Pb dalam kangkung darat. Penelitian dilakukan secara Rancangan Acak Lengkap (RAL dengan perlakuan pemberianpupuk organik dengan dosis 0 gram, 50 gram, 100 gram, 150 gram, 200 gram, dan 250 gram dalam 2 kg tanah dari TPA Piyungan, Bantul. Setiap perlakuan diulang 4 kali dan dilakukan selama 4 minggu. Pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, panjang akar, dan berat basah tanaman. Pada minggu ke-4, dilakukan pengukuran kadar timbal (Pb dalam daun. Dilakukan uji ANOVA dan BNT 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman kangkung darat. Dosis yang paling efektif untuk pertumbuhan tanaman kangkung darat adalah 200 gram dalam 2 kg tanah. Pemberian pupuk organik tidak dapat menurunkan kandungan Pb dalam tanaman kangkung darat.

  8. Kromium, Timbal, dan Merkuri dalam Air Sumur Masyarakat di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Taufik Ashar

    2013-04-01

    Full Text Available Tempat pembuangan akhir (TPA sampah domestik dengan sistem penampungan terbuka sangat berisiko mencemari air tanah milik warga yang bermukim di sekitarnya melalui proses perlindian. Untuk mengetahui kandungan logam berat dalam air tanah di sekitar TPA, sebanyak 68 sampel air sumur gali (45 sumur Dusun I dan 23 sumur Dusun IV dari Desa Namobintang Kecamatan Pancurbatu Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, telah dianalisis dengan inductively couple plasma atomic emission spectroscopy. Hubungan jarak sumur dengan konsentrasi kromium, merkuri, dan timbal diuji dengan Mann-Whitney, Spearman’s Correlation dan analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi kromium, timbal, dan merkuri (rerata ± deviasi standar, mg/L masing-masing 0,036 ± 0,0096; 0,0003 ± 0,00018; dan 0,005 ± 0,0041 (Dusun I; 0,0370 ± 0,0115; 0,00026 ± 0,00013; dan 0,0070 ± 0,0069 (Dusun IV. Dari 68 sumur yang dianalisis, hanya ada 8 sumur yang konsentrasi timbalnya melebihi batas menurut Peraturan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/Per/IV/2010. Sementara itu, tidak ada korelasi jarak sumur gali ke TPA dengan konsentrasi kromium, merkuri, dan timbal dalam air sumur gali tersebut. Disimpulkan bahwa perlindian sampah di Namobintang tidak mencemari air sumur-sumur gali yang berjarak 84 meter atau lebih dari TPA. Dumping site of domestic wastes has potential risk to contaminate groundwater of the surrounding population through leaching process. To determine heavy metals (chromium, lead, and mercury in groundwater at surrounding dumping site, a total of 68 dig well water samples (45 from Hamlet I and 23 from Hamlet IV of Namobintang Village, Pancurbatu Sub-District of Deli Serdang Regency, North Sumatra, were analyzed using Inductively Couple Plasma Atomic Emission Spectroscopy. The relationship between the dig well distance and chromium, mercury, and lead content was tested by Mann-Whitney, Spearman’s Correlation and Simple Linier

  9. SELEKSI IN VITRO EKSPLAN SETENGAH BIJI KEDELAI VARIETAS TAHAN TANAH KERING MASAM MENGGUNAKAN KANAMISIN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Aisyah Aisyah

    2016-03-01

    Full Text Available Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi yang optimal untuk seleksi in vitro kedelai varietas tahan tanah kering masam dan mengetahui respon pertumbuhan kedelai varietas tahan tanah kering masam terhadap berbagai konsentrasi antibiotik kanamisin. Jenis eksplan yang digunakan adalah setengah biji. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap dengan dua faktor yaitu konsentrasi kanamisin (0 mg/L, 50 mg/L, 100 mg/L, 150 mg/L, dan 200 mg/L, dan varietas kedelai yang tahan tanah kering masam (Gepak kuning, Tanggamus, Gema, Grobogan, dan Burangrang. Parameter yang diukur adalah hari muncul tunas, jumlah eksplan yang tumbuh tunas, jumlah tunas yang tumbuh dan jumlah eksplan yang hidup. Data dianalisis menggunakan Anava dua jalur dan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi kanamisin optimal berdasarkan LD50 (Lethal Dosis 50% untuk setiap varietas memiliki sensitivitas yang berbeda. Varietas Gema, Gepak Kuning dan Tanggamus pada 150 mg/L, varietas Grobogan pada 100 mg/L, sedangkan varietas Burangrang sensitif pada konsentrasi 200 mg/L. Semakin meningkatnya konsentrasi kanamisin menyebabkan penurunan jumlah eksplan hidup, jumlah tunas dan eksplan yang membentuk tunas, serta penundaan munculnya tunas.This research aimed to determine the optimal concentration for in vitro selection of dry acid soil resistance soybean variety and evaluate the growth response of dry acid soil resistance soybean variety to various concentrations of the kanamycin antibiotic. The half-seed explants were used. The research used completely randomized design with two factors: the concentration of kanamycin (0 mg/L, 50 mg/L, 100 mg/L, 150 mg/L, and 200 mg/L, and soybean varieties which are resistant to dry acid soil (Gepak kuning, Tanggamus, Gema, Grobogan, and Burangrang. Parameters measured were: the emerging shoot day, number of explants emerging shoots, number of shoots, and the number of survive explants. Data were analyzed used two

  10. FITOAKUMULASI LOGAM BERAT TIMBAL,KROM, DAN KADMIUM DARI TANAH MENGGUNAKAN TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomea reptans poir)

    OpenAIRE

    Asmawati A; Taba, Paulina; Lion, Syarifuddin

    2008-01-01

    ABSTRAK TEKNOSAINS 2009 Telah dilakukan penelitian fioakumulasi spesies logam berat Cd,cr,dan Pb pada tanah tercemar dengan menggunakan tanaman kangkung darat (Ipomoae reptans Poir) pada variasi waktu panen dan konsentrasi masing-masing logam pada media tanaman kangkung tersebut. Hasil analisis ketiga logam dengan spektrofotometer serapan atom menunjukkan bahwa konsentrasi maksimum ketiga logam ini masing-masing adalah ; 1342,01; 1067,55; dan 1627,90 mg/kg berat dengan waktu tanam 21 hari....

  11. PENGEMBANGAN ENERGI TERBARUKAN MELALUI EVALUASI PROGRAM KONVERSI MINYAK TANAH KE LPG DI PULAU GILI RAJA-SUMENEP (Developing Renewable Energy Through An Evaluation for A Program of Kerosene Conversion to LPG in Gili Raja Island - Sumenep

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nian Riawati

    2014-10-01

    Full Text Available ABSTRAK Penelitian ini mengevaluasi program konversi minyak tanah ke Liquefied Petroleum Gas (LPG pada kelompok sasaran di pulau Gili Raja kabupaten Sumenep Jawa Timur. Kajian sebelumnya terhadap program ini masih bersifat formatif dengan fokus efisiensi dan efektivitas implementasi. Dengan menggunakan metode Minimum Evaluation Procedure (MEP penelitian ini mempertanyakan implementasi program secara runtut, mulai output, outcome sampai impact. Melalui pendekatan kualitatif penelitian ini dapat mendeskripsikan konteks dan setting secara alamiah. Hasil penelitian menunjukkan adanya pungutan dalam proses distribusi paket program, rendahnya akses atau penggunaan paket program serta tidak adanya dampak program. Selain itu, ditemukan adanya potensi lokal berupa kotoran ternak yang dapat dikembangkan menjadi sumber daya energi terbarukan. Berdasarkan hal itu, disarankan sebuah program dapat dikembangkan secara asimetris sesuai dengan kondisi lokasi dan kelompok sasaran, terjadinya komunikasi intensif antara pelaksana program dengan kelompok sasaran serta stakeholders lainnya. Berdasarkan potensi kelompok sasaran di pulau Gili Raja, hendaknya dikembangkan kebijakan energi alternatif biogas untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat serta mendukung pencapaian tujuan kebijakan energi nasional.   ABSTRACT The purpose of this research is to evaluate the conversion programfrom kerosene to Liquefied Petroleum Gas (LPG on a target group in Gili Raja island of SumenepMunicipal, East Java. Previous study on this program was quite formative one and focusing on the efficiency and the effectiveness of the program implementation. In addition, by applying Minimum Evaluation Procedure’s (MEP method, this research questioned the implementation of the program consecutively from the output, the outcome as well as the impact. Furthermore, through a qualitative approach, this research will be able to describe context and setting naturally. Result of the research shows

  12. PROTOTIPE SISTEM JARINGAN SENSOR UNTUK MONITORING TEMPERATUR-KELEMBABAN PERMUKAAN DAN BAWAH LAHAN GAMBUT BERBASIS DATABASE

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Hendra Rosada Nasution

    2016-02-01

    Full Text Available ABSTRAK. Lahan gambut adalah jenis tanah yang terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan yang terpendam dalam jangka  waktu yang sangat lama. Lahan gambut memiliki  karakteristik mudah terbakar  pada kondisi panas tertentu yang membentuk bara api di bawah permukaan dan menjalar ke atas permukaan hingga menyebabkan terbakarnya semak belukar atau hutan yang berada di atasnya, sehingga perlu dilakukan monitoring temperatur dan kelembaban permukaan dan bawah lahan gambut. Prototipe yang dibuat terdiri dari dua perangkat transmitter yang dilengkapi dengan sensor sebagai pengukur parameter dan satu perangkat receiver sebagai penerima data kedua transmitter. Pengukuran temperatur tanah di bawah permukaan digunakan sensor LM35 berbentuk probe, kemudian pengukuran temperatur dan kelembaban udara di permukaan digunakan sensor SHT11. pengiriman data dilakukan secara nirkabel menggunakan nRF24L01 dengan jarak maksimal 450 meter dengan jarak yang baik 200 meter. Perangkat receiver dilengkapi sistem interface PC berbasis database pada server  localhost/phpmyadmin. Hasil karakterisasi sensor LM35 dalam bentuk probe menunjukan linieritasnya adalah 0,9994 dan 0,9996; deviasi error 0,380C dan 0,400C; sensitivitas 0,960C dan 0,810C. Hasil lima kali pengukuran pada dua titik pengujian setiap transmitter menunjukkan temperatur tanah memiliki nilai 30,200C - 38,100C dan 24,800C - 38,600C, temperatur udara 25,000C - 38,860C dan 24,850C - 40,150C, kelembaban udara 51,65% - 96,51% dan 43,03% - 96,17%.   Kata kunci : Prototipe, Database, Lahan Gambut, LM35, nRF24L01, SHT11

  13. ANALISIS WILAYAH KONSERVASI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS KURANJI DENGAN APLIKASI SWAT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Fadli Irsyad

    2015-12-01

    Full Text Available Degradasi lahan merupakan penyebab utama tingginya runoff dibandingkan dengan faktor lainnya. Perubahan tata guna lahan yang terjadi pada suatu kawasan menyebabkan terjadinya perubahan kondisi catchment area dan dapat menyebabkan perubahan aliran permukaan (runoff.  Jika limpasan yang terjadi saat hujan kecil dan infiltrasi air ke dalam tanah besar, maka air terlebih dahulu disimpan di dalam tanah sehingga akan meningkatkan ketersediaan air tanah. DAS Kuanji merupakan salah satu DAS di Kota Padang yang memiliki luas 202,7 km2 dan terdiri dari 5 sub-DAS. Penelitian ini dilakukan pada kawasan DAS Kuranji yang secara geografis terletak pada 100o20’31,20” – 100o33’50.40” BT dan 00o55’59.88” - 00o47’24” LS. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret – Juni 2013. Penelitian ini menggunakan aplikasi open sources software MapWindows GIS 4.8 RC1 (4.8.1 dari www.mapwindow.org.  Tahapan awal dalam penelitian ini yakni pengumpuan data, analisis SWAT di DAS Kuranji, dan penentuan wilayah konservasi DAS Kuranji. Hasil peneltian yang menggunakan MWSWAT untuk DAS Kuranji didapatkan HRU DAS sebanyak 2.034 HRU. Limpasan terbesar yang terjadi yakni 84 mm dengan luasan 75,195 ha, dan tersebar di empat kecamatan (Pauh, Padang Utara, Nanggalo, dan Kototengah. Wilayah konservasi yang direkomendasikan yakni  Limau Manih (81,56 ha, Lambung Bukit (42,27 ha, Gunung Sarik (86,32 ha, Kuranji (60,20 ha, dan Lubuk Minturun (64,45 ha. Kata kunci: Alih Fungsi Lahan,  DAS Kuranji, Konservasi, Limpasan, MWSWAT.

  14. THE STATUS OF MATRIMONIAL PROPERTY OWNERSHIP IN MIXED MARRIAGES

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sonny Dewi Judiasih

    2015-02-01

    Full Text Available Many Indonesians have committed themselves into a mixed marriage, both in Indonesia and outside the country. Mixed marriage would mean that there are differing nationalities who abide under two different state laws and as consequence of this, issues of private international law in joint property would emerge. On the status of ownership on immovable assets such as land, the nationality principle must be paid attention to, because according to Indonesian law, only Indonesian citizens may have access to Land Ownership Rights. Thus, in mixed marriages, foreign spouses (husband or wife may not have land ownership rights.   Masyarakat Indonesia banyak yang melakukan perkawinan campuran, baik yang dilakukan di Indonesia maupun di luar negeri. Pelaksanaan perkawinan campuran menyebabkan adanya perbedaan kewarganegaraan dimana mereka tunduk pada sistem hukum yang berlainan sehingga melahirkan masalah hukum perdata internasional dalam pengaturan harta bersama. Mengenai status kepemilikan atas benda tidak bergerak seperti tanah, terdapat asas nasionalitas yang harus diperhatikan, yaitu hanya WNI saja yang boleh mempunyai Hak Milik Atas Tanah. Oleh karena itu, dalam perkawinan campuran, suami atau istri yang berkewarganegaraan asing tidak boleh mempunyai hak milik atas tanah.

  15. REAKSI TRANSESTERIFIKASI MINYAK KACANG TANAH (Arahis hypogea. L DAN METANOL DENGAN KATALIS KOH

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Purwati

    2007-05-01

    Full Text Available Oil and fat as part of lipid are taking an important role in food industry. There are soluble vitamins, like A, D, E and K, in oil and fat. Oil, that is a source of essential acid, is a high energy source. Oil and fat take a role to improve the shape and to give a taste. This experiment have been conducted to investigate the quantity of methyl ester that is produced from transesterification reactions of peanut seed oil with methanol using KOH as a catalyst and to analyze a kind of methyl ester that is produced using GCMS. We got 68% v/v product of transesterification and we knew for kinds of methyl ester those were produced from GCMS. They are methyl palmitic, methyl linoleic, methyl stearic, dan methyl 12-hydroxil-9-octadecaenoic.

  16. Tanggap Genotipe Kacang Tanah Terhadap Penyakit Bercak Daun Cercospora dan Karat Daun Puccinia

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Alfi Inayati

    2016-03-01

    Full Text Available Leaf spot and rust are two important diseases on groundnut. Both diseases are frequently found at the same time that influence the growth and reduce the yield of groundnut. This study was conducted to evaluate thirteen groundnut genotypes resistance to leaf spot and rust disease.  The experiment was conducted using a split plot design and three replications, with inoculated and uninoculated treatment as main plot, and  groundnut genotypes as the sub plot.  Disease assessment was conducted by counting number of pustules per leaf, the number of spots per leaf, rust disease intensity, the intensity of leaf spot disease, and leaf area index. Yield components including stover weight, number of pods per plant, number of empty pods, number of chipo pods, and weight of pods per plant were recorded for both inoculated and uninoculated plants. The result showed that leaf spot disease developed earlier than rust disease. Only one genotype was susceptible to rust and the other 12 genotypes were very susceptible, whereas all genotypes tested were very susceptible to leaf spot. The intensity of rust and leaf spot diseases was negatively correlated with yield (r = - 0.1 – (0.4. Rust and leaf spot diseases reduced the yield components including stover weight (73.2%, number of pods (68%, and weight of pods (72.5%. The number of empty pods and chipo pods were increase to 81% and 56.4% respectively. 

  17. ANALISIS KAPASITAS KERJA DAN KEBUTUHAN BAHAN BAKAR TRAKTOR TANGAN BERDASARKAN VARIASI POLA PENGOLAHAN TANAH, KEDALAMAN PEMBAJAKAN DAN KECEPATAN KERJA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Zulias Mardinata

    2014-10-01

    ha, pada pola berkeliling adalah 4,651 jam/ha, dan interaksinya adalah 0,868 – 1,787 l/jam.  Kecepatan dan kedalaman pembajakan berbanding lurus dengan konsumsi bahan bakar dan kapasitas kerja. Pola pengolahan tanah terbaik agar konsumsi bahan bakar efi sien dan kapasitas  kerja maksimal adalah pola berkeliling. Kata kunci: Konsumsi bahan bakar, kapasitas kerja, kecepatan, kedalaman, pola pengolahan

  18. PENGELOLAAN MATA AIR UNTUK PENYEDIAAN AIR RUMAHTANGGA BERKELANJUTAN DI LERENG SELATAN GUNUNGAPI MERAPI (Springs Management for Sustainability Domestic Water Supply in the South West of Merapi Volcano Slope

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sudarmadji Sudarmadji

    2016-02-01

    Full Text Available ABSTRAK Mata air merupakan pemunculan air tanah ke permukaan tanah. Pemanfaatan mata air sangat beragam, antara lain penggunaan untuk keperluan air minum, irigasi, perikanan, untuk obyek wisata. Mata air mempunyai debit terbatas, namun kualitasnya baik, penggunaannya beragam, hal tersebut sering terjadi konflik pemanfaatan. Di saat musim kemarau, beberapa mata air merupakan sumber air satu-satunya di suatu tempat, sehingga pengelolaannya harus dilakukan secara baik. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengelolaan mata air berbasis teknologi tepat guna dalam penyediaan air rumahtangga di lereng selatan Gunungapi Merapi. Penelitian dilakukan dengan survei dan observasi di lapangan terhadap mata air yang digunakan untuk penyediaan air rumahtangga. Sejumlah responden pengguna mata air dan tokoh masyarakat setempat diwawancarai secara bebas dan terstruktur untuk memperoleh data pengelolaan mata air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi lingkungan dan karakteristik mata air, pengetahuan masyarakat dan budaya lokal yang beragam akan berpengaruh terhadap pengelolaanmata air. Perkembangan teknologi tidak dapat diabaikan dalam pengelolaan sumberdaya air. Hal ini dapat dipadukan dengan budaya masyarakat setempat dalam pengelolaan mata air, sehingga dapat diperoleh manfaat yang optimal dan kesinambungan fungsi dan manfaat mata air tersebut.   ABSTRACT Spring is the groundwater which comes out on ground surface. The use of water from springs is very diverse, varying from water for drinking, irrigation, fisheries, even for tourism. The springs usually have a limited discharge but the water quality from springs is good, therefore they are often facing some conflicts in utilization. In the dry season, in fact the springs are the only source of water supply; therefore the management of the spring should be done properly. This research aims to study the spring management based on appropriate technology in relation to household water supply in the

  19. Analisis Manfaat Biaya Biochar di Lahan Pertanian untuk Meningkatkan Pendapatan Petani di Kabupaten Merauke

    OpenAIRE

    Diana Widiastuti, Maria Magdalena

    2016-01-01

    Biochar terbukti dapat meningkatkan ketersediaan unsur hara dalam tanah, meningkatkan produktivitas dan menambah pendapatan petani. Biochar dapat dibuat dari limbah kehutanan/pertanian dan tidak membutuhkan teknologi tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis rasio manfaat biaya pembuatan biochar dari limbah sekam padi, (2) Membandingkan produktivitas tanaman padi dengan perlakuan biochar, dan (3) Menganalisis USAha tani padi sawah dengan perlakuan biochar. Metode penelitian m...

  20. Komunikasi Simbolik Dalam Upacara Pernikahan Manjapuik Marapulai di Nagari Paninjauan Sumatera Barat

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Lusiana Andriani Lubis

    2017-02-01

    Full Text Available The goal is this research to see the symbols of figurative language and to analyze the meaning and significance of symbols figurative language in the wedding ceremony manjapuik marapulai in Paninjauan village, Tanah Datar district, West Sumatera. The research employs qualitative study using content analysis (symbolic and analysis of Roland Barthes semiology be the significance of the two stages (two orders of signification denotation and connotation, as well as mythical as the development of connotation. The study found that symbols contained in panitahan at a ceremony manjapuik marapulai conform with values and philosophy of Minang adopted by local community. Symbols are included in the 15 sentences that comes from nature, conform with the philosophy of alam takambang manjadi guru as the sentence Tantangan kato ayam lai barinduak, which is a lesson from nature that chickens need of parent in guiding his life as well as humans who need parents in shows about customs. One sentence that comes to the religious teachings of Islam: Adat badiri di nan patuik, syarak mamakai pado dalil, limbago duduak bajauahan, tarapak sambah ka tangah, taunjuak ka muko rapek, the doctrine greeting to people who attend an event. Then 11 sentences that comes to tradition, philosophy, ideology and ethics of society as a sentence Pusako duduak di nan rapek, kato surang dibulati, kato basamo dipaiyo, direnjeang kato jo mupakat which is the ideology of the people in Paninjauan village that is discussion.

  1. OMEGA 6

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Fivi Melva Diana

    2012-09-01

    Full Text Available Kejadian gizi kurang di Indonesia dari tahun ke tahun masihtinggi Penyebab tingginya angka kejadian gizi kurang di Indonesia salah satunya diduga karena kurangnya konsumsi makanan sumber omega 6, secara alami terdapat pada minyak biji-bijian, minyakjagung dan kacang kedelai. Omega 6 merupakan asam lemak tak jenuh ganda yang mempunyai banyak manfaat terutama untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan balita. Tulisan ini membahas tentang defenisi omega 6, sumber, klasifikasi, manfaat dan kerugian bila mengkonsumsi omega 6. Disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan konsumsi omega 6 dengan tumbuh-kembang anak, selain itu bagi ibu-ibu disarankan untuk memperhatikan konsumsi makanan dari sumber omega 6 guna pengoptimalan tumbuh-kembang anak. Hal ini jika terlaksana dapat memberikan dukungan terhadap program pemerintah di bidang promosi kesehatan.

  2. KAJIAN KOMUNITAS RAYAP AKIBAT ALIH GUNA HUTAN MENJADI AGROFORESTRI DI TAMAN NASIONAL LORE LINDU, SULAWESI TENGAH (Termites Community Impact of Forest Conversion to Agroforestry in Lore Lindu National Park, Central Sulawesi

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Zulkaidhah Zulkaidhah

    2014-10-01

    Full Text Available ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji komunitas rayap akibat alih guna hutan dan hubungannya dengan faktor lingkungan. Penelitian dilaksanakan dari bulan Desember 2011 sampai Juni 2013. Dilaksanakan di wilayah Taman Nasional Lore Lindu di sekitar Desa Rahmat, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi. Pengamatan rayap dilakukan dengan menggunakan metode transek. Parameter yang diamati adalah parameter lingkungan, iklim mikro, sifat fisik dan kimia tanah. Total diversitas rayap yang ditemukan adalah 20 spesies, yang terdiri dari 15 spesies pada hutan primer, 15 spesies pada hutan sekunder dan 8 spesies pada agroforestri. Biomassa pohon tertinggi pada hutan primer (620,91 Mg/ha, nekromas dan jumlah seresah tertinggi pada hutan sekunder yaitu masing-masing 8,22 Mg/ha dan 19 Mg/ha. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa alih guna hutan menjadi agroforestri diikuti oleh perubahan komunitas rayap. Suhu tanah dan suhu udara meningkat setelah alih guna hutan.   ABSTRACT This study was conducted to evaluate the termines community impact forest conversion  and its relation with the environmental factors.  It was conducted from December 2011 to June 2013 and implemented in Lore Lindu National Park located in around of Rahmat village, subdistrict of Palolo, district of Sigi.  The observation of termites community was performed using method of transect.  The measured parameters were environmental parameters, microclimate, and physic and chemical characteristics of the soil.  There were 20 species found totally, consisted of 15 species in primary forest, 15 species in secondary forest, and 8 species in agroforestry.  The highest biomass of tree in primary forest was 620.90 Mg/ha, whereas the necromass and highest amount of litter in secondary forest were respectively 8.22 Mg/ha and 19 Mg/ha.  Land use change in TN.Lore Lindu was alearly followed by the change of termites diversity. The soil and water temperatures were increased.

  3. Pembagian Kewenangan Dalam Penegakan Hukum Terhadap Pelanggaran Peraturan Perundang-Undangan Di Perairan Indonesia

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Abdul Muthalib Tahar

    2012-10-01

    Full Text Available Sesuai dengan UU No. 6 Tahun 2006 Indonesia merupakan Negara Kepulauan. Berdasarkan Undang-undang tersebut, perairan Indonesia meliputi laut teritorial Indonesia, perairan kepulauan Indonesia, dan perairan pedalaman Indonesia. Perairan ini tunduk dan berada di bawah kedaulatan negara Indonesia. Di samping itu Negara Indonesia juga memiliki hak berdaulat atas Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI yang diatur dalam UU No. 5 Tahun 1983, dan memiliki hak berdaulat atas zona tambahan, dan landas kontinen. Perairan Indonesia merupakan sumber daya hayati (perikanan, dan daerah dasar laut dan tanah di bawahnya merupakan sumber daya non-hayati bagi bangsa Indonesia. Perairan Indonesia juga dimanfaatkan oleh kapal-kapal Indonesia dan asing untuk navigasi antar pulau maupun antar Negara. Begitu besar manfaat dan pentingnya perairan Indonesia, di perairan Indonesia seringkali terjadi pelanggaran perundang-undangan yang berkaitan dengan perairan Indonesia, seperti pencurian ikan yang dilakukan oleh kapal-kapal penangkap ikan asing (illegal fishing, usaha penyelundupan barang-barang, keimigrasian, pembuangan limbah minyak dari kapal-kapal, dan lalu-lintas kapal yang tidak damai. Terhadap pelanggaran perundang-undangan ini perlu dilakukan penindakan; akan tetapi dalam upaya penindakan ini sering kali terjadi tumpang tindih kewenangan di antara berbagai instansi yang memiliki kewenangan penegakan hukum di perairan Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan ketentuan UU No. 5 Tahun 1983 tentang ZEEI, bahwa satu-satunya aparatur penegak hukum di bidang penyidikan di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia adalah Perwira Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut yang ditunjuk oleh Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. Wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia untuk penangkapan ikan dan/atau pembudidayaan meliputi laut teritorial Indonesia, perairan kepulauan, dan perairan pedalaman Indonesia, serta ZEEI. Berdasarkan ketentuan UU No. 31

  4. Keragaman Semut pada Ekosistem Tanaman Kakao di Desa Banjaroya Kecamatan Kalibawang Yogyakarta

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Moh. Ikbal

    2014-12-01

    Full Text Available This study aims to determine the diversity of ants in cocoa (Theobroma cacao L. ecosystems in six hamlets in the village of Banjaroya, District Kalibawang Yogyakarta. The sampling was carried out by the method of feeding ants using tuna and sugar solution, which is placed on the cacao tree and the ground surface; pit-fall traps; and direct picking by hand. Six sub-family of ants, namely Cerapachynae, Dolichoderinae, Myrmicinae, Ponerinae, and Pseudomyrmicinae were found. Six of the most abundant genera found in each catchment were Dolichoderus sp., Anoplolepis sp., Paratrechina sp., Crematogaster sp., Pheidole sp., and Pheidologeton sp., which is known to be aggressive and invasive. The analysis showed that the diversity of ant communities in the Village Banjaroya categorized as medium (H ‘> 1-3, meaning that the overall state of the ecosystem of the cocoa crop was classified as stable or steady. Meanwhile, the results of the analysis of the dominance index (C shows that the community of ants in each village tends was tended to be dominated by a single species (C close to 0. The relationship between habitat condition and the diversity of ant was discussed in this article.   Penelitian bertujuan untuk mengetahui keragaman semut pada ekosistem kakao (Theobroma cacao L. di 6 dusun di Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang Yogyakarta. Pengambilan sampel semut dilakukan dengan metode pengumpanan menggunakan ikan tuna dan larutan gula yang diletakkan pada pohon kakao dan permukaan tanah; lubang perangkap; dan pemungutan dengan tangan. Enam subfamili semut, yaitu Cerapachynae, Dolichoderinae, Myrmicinae, Ponerinae, dan Pseudomyrmicinae telah ditemukan di lokasi pengambilan sampel. Enam genus yaitu Dolichoderus sp., Anoplolepis sp., Paratrechina sp., Crematogaster sp., Pheidole sp. dan Pheidologeton sp. yang dikenal agresif dan invasif, ditemukan paling melimpah di setiap dusun. Hasil analisis keragaman komunitas semut di Desa

  5. Relationship of Respondent’s Characteristic with The Risk of Diabetes Mellitus and Dislipidemia at Tanah Kalikedinding

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nina Widyasari

    2017-04-01

    Full Text Available Non-communicable diseases is one of the health problems of the world and Indonesia, which until now is still a concern in the world of health because of one cause of death. Several types of PTM encountered are dyslipidemia and diabetes mellitus (DM. The purpose of this study is to describe the relationship of age, sex, and education with DM and dyslipidemia in Tanah Kecamatan kecamatan kecamatan This study is a cross sectional study. The population in this study is all residents who live in RT 05 RW 02 Kelurahan Tanah kali Kedinding Kenjeran District with a population of 125 KK consisting of 402 people. The sample was taken by simple random sampling with Slovin formula of 125 KK. The sample in this research is 50 people. The results of this study indicate that there is a relationship of age of respondents (p value = 0.005; Respondent’s gender (p value = 0,000; Education last respondent (p value = 0,001 with risk of Diabetes Mellitus disease. And there is a significant relation between age of respondent (p value = 0,007; Gender (p value = 0,000; Education (p value = 0,000 with the risk of dyslipidemia. It is suggested to residents of Kalikedinding lands that implementing improved lifestyle by undergoing regular control of eating habits, exercise, and blood glucose and dyslipidemia checkups is necessary. Keywords: non-communicable diseases, diabetes mellitus, dislipidemia

  6. Analisis Highest and Best Use (HBU pada Lahan Jl. Gubeng Raya No. 54 Surabaya

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Akmaluddin Akmaluddin

    2013-03-01

    Full Text Available Laju pertumbuhan penduduk dan tingkat perekonomian yang semakin meningkat di  kota-kota besar seperti Surabaya, bertolak belakang dengan  ketersediaan lahan yang terbatas. Selayaknya properti yang akan dibangun di atas suatu lahan dapat memberikan manfaat yang maksimal serta efisien agar hasilnya dapat dirasakan demi pembangunan wilayah tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan perhitungan  penggunaan yang paling memungkinkan dan diizinkan dari suatu tanah kosong atau tanah yang  sudah dibangun, dimana secara fisik dimungkinkan, didukung atau dibenarkan oleh peraturan, layak secara keuangan dan menghasilkan nilai tertinggi. Dalam penelitian ini dilakukan analisis Highest and Best Use (HBU pada lahan di Jl. Gubeng Raya No. 54 Surabaya seluas 1.150 m2 yang direncanakan akan dibangun hotel. Lahan tersebut berpotensi untuk dikembangkan menjadi properti komersial seperti hotel, apartemen, perkantoran dan pertokoan. Analisis tersebut menggunakan tinjauan terhadap aspek fisik, legal, finansial dan produktivitas maksimumnya. Dari hasil penelitian ini didapatkan alternatif properti komersial hotel yang memiliki penggunaan tertinggi dan terbaik pada pemanfaatan lahan dengan nilai lahan Rp. 67.069.980,31/ m2.

  7. ADSORPSI LOGAM SENG (Zn DAN TIMBAL (Pb PADA LIMBAH CAIR INDUSTRI KERAMIK OLEH TANAH LIAT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Cindy Rianti Priadi

    2014-05-01

    Full Text Available ADSORPTION OF ZINC AND LEAD FROM CERAMIC WASTEWATER USING CLAY. Ceramic industry generates glaze wastewater and clay waste. Glaze wastewater contains heavy metal from ceramic painting process which can potentially cause severe pollution problem. Glaze wastewater from PT.X typically contains Cd (0.013 mg/L; Cu (0.033 mg/L; Pb (1.20 mg/L; and Zn (7.00 mg/L. Clay waste used as adsorbent to reduce heavy metal amount in glaze wastewater. The present study investigates in bench scale and uses batch adsorption method to determine effective  adsorbent amount and contact time in removing heavy metals in glaze wastewater in order to fulfill the discharge requirement based on regulation of Minister of Environment No.16/2008concerning effluent water standard for ceramic industries. The results showed that the effective adsorbent amount and contact time respectively are 5 g/L and 15 minutes with pH 8 and stirring speed of 150 rpm. Concentration of heavy metal adsorbed are 0,614 mg/L and 2,07 mg/L for lead (Pb and zinc (Zn with removal efficiency up to 61.0% for Pb and 9.8% for Zn.From this study clay waste could be potentially used as an adsorbent to reduce heavy metal amount in glaze wastewater. Keywords: adsorption, clay waste, heavy metals Abstrak Industri keramik menghasilkan limbah glasir dan limbah tanah liat. Limbah glasir mengandung logam berat yang berasal dari proses pewarnaan keramik dan berpotensi mencemari lingkungan. Kandungan logam berat pada limbah glasir PT.X yaitu Cd (0,013 mg/L; Cu (0,033 mg/L; Pb (1,20 mg/L; dan Zn (7,00 mg/L. Limbah tanah liat digunakan sebagai adsorben yang berguna mengurangi kadar logam berat pada limbah glasir.Penelitian ini dilakukan dalam skala laboratorium menggunakan metode batch adsorpsi untuk menentukan dosis adsorben dan waktu kontak yang efektif dalam mengolah limbah glasir agar memenuhi persyaratan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2008 tentang baku mutu air limbah bagi usaha dan

  8. PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERMAIN PERAN UNTUK PENINGKATKAN RASA CINTA TANAH AIR SISWA KELAS V PADA MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rosnawati -

    2015-06-01

    Full Text Available Penelitian berfokus pada pengembangan model pembelajaran berbasis masalah-bermain peran untuk meningkatkan rasa cinta tanah air siswa. Tujuan  penelitian ini untuk mendapatkan model pembelajaran yang valid, efektif dan praktis. Metode penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Sistem pendukung model pembelajaran yang dikembangkan antara lain silabus pembelajaran, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP, Bahan Ajar dilengkapi dengan Lembar Kerja Siswa (LKS, serta instrumen pembelajaran yang terdiri dari Lembar observasi, lembar angket pengukuran rasa cinta tanah air, dan lembar soal. Penelitian dilakukan pada siswa kelas V SDN Muktiharjo Lor Genuk kota Semarang. Model pembelajaran yang dikembangkan tergolong valid. Respon positif siswa terhadap pembelajaran 80% dan guru memberi komentar yang baik, sehingga model pembelajaran yang dikembangkan praktis digunakan. Rasa cinta tanah air siswa pada kelas eksperimen berada pada kategori sangat tinggi, sedangkan pada kelas pembanding hanya mencapai kategori tinggi. Hasil belajar meningkat dengan kualitas peningkatan tinggi pada kelas eksperimen sedangkan pada kelas pembanding meningkat dengan kualitas peningkatan pada kategori sedang. The research focuses on the development of problembased learning-role playing model to enhance the students' patriotism. The purpose of this study was to obtain a valid learning model, effective and practical. The method is research and development. Support system of learning model developed include syllabus (planning for learning, Learning Implementation Plan (RPP, equipped with Instructional Materials Student Worksheet (LKS, as well as learning an instrument consisting of a sheet of observation, measurement questionnaire sheet of the students' patriotism, and the booklet. The study was conducted in fifth grade in SDN Muktiharjo Lor Genuk Semarang. Learning model developed relatively valid. The positive response of 80% of students towards learning and teachers gave

  9. The effect of protein-energy levels dietary on Kacang goats performances

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    MuchJi Martawidjaja

    1999-10-01

    Full Text Available An experiment was done to evaluate the protein-energy requirement for growing Kacang goats. Twelve males and 18 female goats, seven to eight months old were used in this study and randomized into three treatment groups, with four and six animals each, and were kept in individual pens. The treatments used were: R1= Elephant grass (E.G. + concentrate C1 (21% CP; 3.9 Mcal GE/kg, R2 = E.G. + concentrate C2 (17% CP; 3.7 Mcal GE/kg, and R3 = E.G. + concentrate C3 (12% CP; 3.5 Mcal GE/kg, respectively. Fresh Elephant grass was offered in restricted, and concentrate was offered at 3% of body weight. The experiment was carried out for 12 weeks. Data were analysed by using factorial completely randomized design 2x3 (3 rations and 2 sexes. Parameters measured were: feed intake; average daily gain and feed conversion. The results indicated that among treatments there was no significant difference on dry matter (DM and gross energy (GE intake (P>0.05, but crude protein (CP intake of R1 was 23,6% higher than treatment R2; treatment R2 was 38.1% higher than R3 (P0.05, but treatment R1 was 36.9% and significantly higher than R3 (P0.05, but ration R1 was more efficient than R3 (P0.05. It was concluded that protein intake and average daily gain were increased, and feed conversion was more efficient as the crude protein-energy levels increased in the ration. Feed intake and average daily gain of male goats were higher and feed conversion was more efficient than the female goats.

  10. Profile in various organic soil depth shrimp pond, Tambak Inti Rakyat, Karawang

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yuni Puji Hastuti

    2015-04-01

    Full Text Available ABSTRACTOrganic material in the bottom of the pond is part of the land is a complex and dynamic system, which is sourced from the rest of the feed, plants, and or animals found in the soil that continuously change shape, because it is influenced by biology, physics, and chemistry. This study was aimed to see the profile of organic material consisting of C, N, and C/N ratio and phosphate in different depths of pond with different culture systems. Observation were conducted at Tambak Inti Rakyat, Karawang in traditional, semi-intensive and intensive culture systems. Observation at mangrove area was also observed as control. Sediment samples at the inlet and outlet at three different depths (0‒5 cm, 5‒10 cm, and 10‒15 cm was taken every 30 days to measure the content of C, N, C/N ratio, and total phosphate. During the 120 day maintenance period could be known that in all pond systems were used (traditional, semi-intensive, and intensive the concentration of C-organic and organic-N on average was located in the bottom layer which is a layer of 10‒15 cm. The lack of human intervention from ground pond system, the more diverse the type and amount of organic material contained therein.Keywords: organic materials, subgrade, depth, aquaculture systems, long maintenanceABSTRAKBahan organik di dasar tambak merupakan bagian dari tanah yang merupakan suatu sistem kompleks dan dinamis, yang bersumber dari sisa pakan, tanaman, dan atau binatang yang terdapat di dalam tanah yang terus menerus mengalami perubahan bentuk, karena dipengaruhi oleh faktor biologi, fisika, dan kimia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat profil bahan organik yang terdiri dari C, N, dan C/N rasio serta fosfat pada kedalaman tambak yang berbeda dengan sistem budidaya yang berbeda pula. Pengamatan dilakukan di Tambak Inti Rakyat Karawang pada sistem budidaya tradisional, semi intensif, dan intensif. Pengamatan di daerah mangrove diamati pula sebagai kontrol. Sampel sedimen di

  11. Retorika Visual Plesetan Media Promosi Spanduk Usaha Kuliner “Es Kelapa Muda” Di Jalan Godean, Sleman-Yogyakarta

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sudjadi Tjipto R

    2015-08-01

    Full Text Available Sebagai kota pelajar keberadaan ribuan pendatang (pelajar/mahasiswa memunculkan peluang wirausaha kuliner bagi masyarakat Yogyakarta. Keberadaan usaha kuliner ditemukan dalam bentuk warung makan, angkringan, warung burjo (bubur kacang ijo, warung penyetan, sampai outlet minuman ringan. Spanduk (geber adalah media iklan sederhana yang lazim digunakan sebagai media promosi usaha kuliner. Semenjak teknologi cetak digital (digital printing masuk ke Yogyakarta (2001, mencetak spanduk menjadi kebiasaan pemilik usaha kuliner. Fenomena menarik terjadi ketika spanduk promosi usaha kuliner dikreasikan dengan konsep plesetan untuk memikat calon konsumen. Penelitian difokuskan pada kajian konsep spanduk usaha kuliner Es Kelapa Muda di jalan Godean Yogyakarta. Tiga usaha kuliner tersebut memiliki keterkaitan konsep plesetan antar usahanya. Tujuan penelitian ini untuk menemukan ragam retorika visual plesetan lokal serta menggali konsep plesetan menurut konseptornya. Metode penelitian etnografi digunakan untuk mendeskripsikan konsep plesetan sebagaimana adanya dari sudut pandang atau perspektif konseptornya sendiri. Dilakukan interaksi yang intens melalui observasi lapangan, kajian kepustakaan serta wawancara mendalam (indepth interview untuk mendapatkan data penelitian. Simpulan wawancara dianalisis dengan teori pembentukan bahasa plesetan, dan teori retorika visual untuk mengungkap ragam retorika visual plesetan beserta motif kemunculannya. Dari hasil penelitian ditemukan ragam/bentuk retorika visual plesetan lokal media promosi spanduk usaha kuliner Es Kelapa Muda, beserta motif kemunculan nama plesetannya. Kata Kunci: Plesetan, Retorika Visual, Kuliner

  12. ACCESSIBILITY TO CENTER BUSINESS DISTRICT AND LAND PRICE

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Suparmono Suparmono

    2014-10-01

    Full Text Available AbstractThis paper models land price for housing in Sleman district. It uses a multiple regression model to estimate the land price based on various variables. It finds six variables that influence the land price, namely the land width, width of the nearest road, width of the nearest main road, distance to the nearest main road, distance to Yogyakarta ring road, and the travel time to Gadjah Mada University campus. It also finds four insignificant variables, namely distance to Malioboro road, distance to Gadjah Mada University campus, travel time to Yogyakarta ring road, and travel time to Malioboro. Keyword: Land price, center of business district, accessibilityJEL classification numbers: D46, D49AbstrakPaper ini memodelkan harga tanah untuk perumahan di Kabupaten Sleman menggunakan model regresi berganda untuk memperkirakan harga tanah berdasarkan berbagai variabel. Paper ini menemukan enam variabel yang mempengaruhi harga tanah, yaitu lebar tanah, lebar jalan terdekat, lebar jalan utama terdekat, jarak ke jalan utama terdekat, jarak ke jalan lingkar Yogyakarta, dan waktu perjalanan ke Universitas Gadjah Mada. Paper ini juga menemukan empat variabel yang tidak signifikan, yaitu jarak ke jalan Malioboro, jarak ke kampus Universitas Gadjah Mada, waktu tempuh ke jalan lingkar Yogyakarta, dan waktu tempuh ke Malioboro.Keyword: Harga tanah, center of business district, aksesibilitasJEL classification numbers: D46, D49

  13. NILAI EKONOMI KARBON HUTAN RAWA GAMBUT MERANG KEPAYANG, PROVINSI SUMATERA SELATAN (Economic Value of Carbon of Merang Kepayang Peat Swamp Forest, South Sumatera Province

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nur Arifatul Ulya

    2015-03-01

    Full Text Available ABSTRAK Hutan rawa gambut menyimpan cadangan karbon baik di tanah maupun di atas tanah. Hutan Rawa Gambut Merang Kepayang (HRGMK merupakan kawasan hutan yang berada di kubah gambut terbesar di Sumatera Selatan, yaitu Kubah Gambut Merang (KGM, yang didalamnya terdapat gambut dengan ketebalan lebih dari 3 meter. Meskipun menurut aturan KGM seharusnya dikonservasi, pada kenyataannya kawasan HRGMK dihadapkan pada konversi. Konversi HRGMK diduga akan mengakibatkan terganggunya fungsi hutan rawa gambut sebagai cadangan karbon dunia sehingga akan menyebabkan terjadinya emisi karbon ke atmosfer dalam jumlah besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai ekonomi kawasan HRGMK sebagai penyimpan cadangan karbon. Hasil penelitian diharapkan menjadi acuan pelestarian HRGMK sebagai stabilisator iklim dunia. Nilai ekonomi karbon HRGMK ditaksir dengan menggunakan harga bayangan. Harga karbon yang digunakan untuk menaksir nilai ekonomi karbon diperoleh dengan metode benefit transfer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai total karbon HRGMK adalah US$ 1.591.878.378,00 atau Rp. 14.002.162.211.645,00. Nilai tersebut sebagian besar berasal dari cadangan karbon di bawah tanah. ABSTRACT Peat swamp forests store aboveground and belowground carbon. Merang Kepayang Peat Swamp Forest (MKPSF is a forest area which is located in Merang Peat Dome (MPD, the largest peat dome in South Sumatra, with peat thickness more than 3 meters. Although the order should be conserved MPD, in fact MKPSF area exposed to the conversion. MKPSF conversion would presumably result in impaired function of peat swamp forest as world's carbon storage that will be caused carbon emissions into the atmosphere in large quantities. This study aimed to determine the economic value of the HRGMK as carbon storage. The results are expected to be justifications for conservation of MKPSF as climate stabilizers. The economic value of carbon HRGMK assessed using shadow pricing method. The carbon price

  14. PERAN PERANTAU TERHADAP PEMBANGUNAN DI JORONG GALOGANDANG, NAGARI III KOTO KEC. RAMBATAN KAB. TANAH DATAR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Vivi Emita

    2013-06-01

    Full Text Available Marantau is a tradition of Minangkabau society. Likewise with Galogandang society, apart from wander into a tradition of economic factors and natural conditions as well as a stimulus for people to wander Galogandang. Factors livelihood homogeneous and inadequate fulfillment of everyday life so that people Galogandang 70% Barada was overseas. Analysis in this study using the theory of rational choice. The approach used is qualitative approach with descriptive method. Informants in this study is masayarkat and strangers Galogandang. Data collection techniques, observation, interviews, and documents. Analysis of the data used in this research is the analysis of qualitative data that is interactive analysis proposed by Miles and Huberman. From the results of this study concluded that the role of migrants to the development of Nagari in Jorong Galogandang can be divided into two parts, namely, the development of physically seen an increase in development such as the construction of the Grand Mosque, mosque, TPA, bakl sources of clean water, and non-physical looks Scholarships the education of children of school achievement. Viewed wander impact on socio-economic, such as construction of houses is getting better, and people's incomes Galogandang that no longer depend on pertaniann only. Merantau merupakan suatu tradisi masyarakat Minangkabau. Demikian halnya dengan masyarakat Galogandang, selain dari merantau menjadi suatu tradisi faktor ekonomi dan keadaan alam juga sebagai pendorong bagi masyarakat Galogandang untuk merantau. Faktor mata pencaharian hidup yang bersifat homogen dan kurang mencukupi pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari sehingga masyarakat Galogandang 70% barada di rantau. Analisa pada penelitian ini menggunakan teori pilihan rasional. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Informan pada penelitian ini adalah masyarakat dan perantau Galogandang. Teknik pengumpulan data, observasi

  15. Pengaruh Bokhasi Eceng Gondok pada Tanaman Selada (Lactuca sativa L.

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Seprita Lidar

    2016-03-01

    Full Text Available Isu pertanian organik akhir-akhir ini memang mulai berkembang kembali dengan semakin banyaknya masyarakat yang menyadari pentingnya kesehatan dan mutu bahan pangan yang dikonsumsi. Selain alasan kesehatan, pertanian organik juga diyakini ramah lingkungan karena dapat meminimalkan penggunaan bahan kimia dalam proses produksinya, karena penggunaan pupuk kimia secara terus-menerus dengan dosis yang meningkat justru dapat menyebabkan tanah menjadi keras dan keseimbangan unsur hara tanah terganggu.  Permintaan pasar terhadap tanaman sayuran khususnya selada yang biasanya dikonsumsi mentah terus meningkat, apalagi tanaman selada yang dipupuk dengan pupuk organik. Tanah di Kota Pekanbaru tergolong tanah Podsolid Merah Kuning (PMK yang kandungan bahan organik dan unsur haranya relatif rendah, maka salah satu usaha untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan cara pemupukan yang aman bagi tanaman dan tanah yaitu pupuk bokhasi eceng gondok yang mengandung unsur hara N, P dan K, juga memanfaatkan yang ada di lingkungan yang kalau tidak dimanfaatkan akan menyebabkan pencemaran di perairan.  Dari penelitian yang dilakukan pemberian bokhasi eceng gondok berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman selada dengan dosis terbaik adalah 2000 g/m2. Kata Kunci : Selada, Bokhasi, Eceng Gondok.The issue of organic farming lately indeed began to grow back more and more people will realize the importance of health and quality of food consumed. In addition to health reasons, organic farming is also believed to be environmentally friendly because it can minimize the use of chemicals in the production process, due to the use of chemical fertilizers continuously with increasing doses it can cause the soil to be loud and disturbed soil nutrient balance. Market demand for vegetable crops, especially lettuce is usually consumed raw continue to rise, especially lettuce plants are fertilized with organic fertilizer. Land in the city of Pekanbaru classified as

  16. SISTEM PENGENDALI KEMUDI TRAKTOR OTOMATIS EMPAT RODA PADA PENGUJIAN LINTASAN LURUS (Tracking Control System of Autonomous Four Wheel Tractor on Straight Path

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Setya Permana Sutisna

    2015-05-01

    dilapangan pada lintasan lurus sepanjang 30 m dengan kecepatan traktor 0.5 m/s. Hasil pengujian di lapangan diperoleh tingkat akurasi kinerja kontrol sebesar 97.13% dan besar simpangan rata-rata terhadap lintasan acuan sebesar 8.62 cm. Kata kunci: Traktor otomatis, sistem pengendali kemudi, pengolahan tanah

  17. Proposta di utilizzo di metodologie termografiche per il controllo di qualità di componenti meccanici

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Roberto D’Andrea

    2010-04-01

    Full Text Available In base all’esperienza maturata in anni di sperimentazione sull’analisi delle caratteristiche meccaniche dei materiali mediante indagine termografica, nel presente lavoro è proposta una procedura per il controllo di qualità di componenti meccanici in linea di produzione, che è già stata argomento di brevetto. Lo sviluppo di questo lavoro si colloca nell’ambito del progetto FIRB Smart Reflex “Sistemi di produzione intelligenti, flessibili e riconfigurabili”. L’attività svolta dal DIIM riguarda il controllo avanzato dell’affidabilità di componenti meccanici per l’industria automobilistica. Viene proposta, quindi, la realizzazione di una cella di controllo in linea di produzione capace di valutare la presenza di eventuali componenti difettosi attraverso l’analisi termica degli stessi, sollecitati secondo un modello predefinito. L’attività, svolta in questa prima fase in laboratorio, è facilmente trasferibile in linea di produzione, considerando la possibilità di realizzare celle di prova in ambiente controllato, con condizioni praticamente identiche a quelle di laboratorio, eliminando gli effetti di disturbo che possono influenzare la risposta dell’indagine termografica in ambiente non strutturato.

  18. Analisis Efisiensi Pemanfaatan Makanan Oleh Larva Spodoptera Litura F dan Crocidolamia Pavonama (Lepidoptera : Noctuidae

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Muhammad Sayuthi

    2016-03-01

    Full Text Available ABSTRACT. Nutrisi diperlukan oleh serangga untuk pertumbuhan dan perkembangannya, sebagai sumber energi, perbaikan jaringan dan reproduksi. Kebutuhan nutrisi serangga pada umumnya berupa :asam amino, protein, air dan  : mineral, vitamin-vitamin, asam nukleat dan nukleotida, sterol, asam lemak dan factor lipogenik. Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui efisiensi pemanfaatan pakan daun brokoli, daunt alas, daun bawang, daun kangkung dan daun kacang panjang oleh larva S. litura dan C. pavonama. Bahan-bahannya adalah daun brokoli, daun bawang, daun kangkung, daun kacang panjang, dan daun bawang, Larva Spodoptera litura dan Larva C. pavonama. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL terdiri dari 6 perlakuan (jenis pakan dan 10 ulangan. Hasil percobaan di Analisis Ragam, dan dilanjutkan dengan Uji BNT 5%. Hasil penelitian, nilai LK, dan LKR dan DC tertinggi terdapat pada daun singkong, dan terendah pada daun brokoli. Nilai LP, LPR, ECI dan ECD tertinggi pada daun brokoli, sedangkan nilai LP dan LPR terendah pada daun bawang, dan nilai ECI dan ECD terendah pada daun singkong.

  19. KORELASI PENURUNAN MUKA TANAH DENGAN PENURUNAN MUKA AIR TANAH DI KOTA SEMARANG

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Bambang Darmo Yuwono

    2013-12-01

    Full Text Available The characteristics of the pattern of land subsidence need to be mapped for the purposes of planning and structuring the city as well as taking appropriate actions in anticipating and mitigating the impact. These characteristics can be determined by combining the land subsidence measurements done with various methods such as levelling, GPS, direct measurement and InSAR. Land subsidence that occurred in Semarang had a rate that varied between 0 - 13 cm / year with an increasing trend towards the north east (northeast of Semarang. The areas which had a high rate of land subsidence between 9 -13 cm / year included PRPP, Tanjungmas, Terboyo and Kaligawe. In this paper will show spatial distribution of landsubsidence which have identical pattern  with the change of ground water level .Observations GPS method has a high correlation with changes in ground water level reaches 0.956 compared with InSAR observations, GPS, direct observation

  20. KETERKAITAN SPASIAL KUALITAS LINGKUNGAN DAN KEBERADAAN FITOPLANKTON BERPOTENSI HABs PADA TAMBAK EKSTENSIF DI KECAMATAN LOSARI KABUPATEN CIREBON, JAWA BARAT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Tarunamulia Tarunamulia

    2016-12-01

    Full Text Available Harmful Algal Blooms (HABs dapat memberikan dampak negatif secara ekologis, ekonomis dan kesehatan.  Kejadian dapat bervariasi menurut faktor lingkungan lokal pemicu serta kemampuan adaptasi spesies.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan antara karakteristik kualitas lingkungan dengan keberadaan fitoplankton berpotensi HABs pada tambak ekstensif di Kecamatan Losari Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.  Sebanyak masing-masing 45 contoh air dan tanah diambil pada total luas petakan tambak ±2300 ha dengan metode transek yang dimodifikasi. Peubah kualitas air yang diukur meliputi; Total Amonia Nitrogen (TAN, Nitrit (NO2-N, Nitrat (NO3-N, Fosfat (PO4-P, Bahan Organik Total (BOT dan Plankton.  Sedangkan peubah kualitas tanah tambak meliputi pH, total nitrogen (NTOT, fosfat (PO4-P dan BOT. Analisis keterkaitan kualitas lingkungan dengan keberadaan fitoplankton berpotensi HABs dilakukan dengan BIO-ENV analysis, Cluster analysis, dan analisis spasial dengan software PRIMER 5.0 dan ArcGIS 10.0.  Dari  23 spesies yang diidentifikasi terdapat 5 spesies (21% yang potensial sebagai HABs meliputi Prorocentrum sp, Ceratium sp, Gymnodinium sp, Thalassiosira sp dan Nitzchia sp.   Prorocentrum sp ditemukan pada 21 stasiun  dari total 45 stasiun dengan kepadatan tertinggi (508 ind/L. Hasil analisis selanjutnya menunjukkan bahwa distribusi spasial spesies berkaitan erat dengan distribusi nilai TAN dan BOT air serta nilai N-Total tanah. Jika tidak ada upaya pengelolaan dan mitigasi sehubungan keberadaan HABs tersebut maka dikhawatirkan dapat mempengaruhi produktivitas dan keberlanjutan kegiatan budidaya di lokasi penelitian. Harmful Algal Blooms (HABs can cause serious negative ecological, economical and human health impacts. The occurrence of HABs may vary according to local environmental factors and the adaptability level of the causative species. This study aims to determine the relationship between environmental quality and the presence of

  1. Persepsi Masyarakat Terhadap Ular sebagai Upaya Konservasi Satwa Liar Pada Masyarakat Dusun Kopendukuh, Desa Grogol, Kecamatan Giri, Kabupaten Banyuwangi

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ajeng Sabrina Kemala Asri

    2015-04-01

    Full Text Available Ular sering dianggap sebagai hal yang membahayakan oleh masyarakat sehingga keberadaannya tidak disukai. Hal itu menyebabkan beberapa spesies ular menjadi terancam punah. Untuk itu, tujuan penelitian ini adalah mengetahui spesies ular yang hidup di Dusun Kopendukuh dan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap ular secara umum. Sampel ular diperoleh melalui sampling langsung dan tak langsung. Sampling langsung dengan melakukan jelajah di area kebun dan pekarangan rumah penduduk, sedangkan sampling tak langsung dengan melakukan wawancara dengan penduduk. Kemudian sampel didokumentasi dan diidentifikasi. Kajian persepsi diperoleh melalui wawancara semi terstruktur dan kuisioner kepada responden yang diambil secara acak dengan usia minimum 10 tahun sebanyak 30 orang. Hasil wawancara dan kuisioner dianalisis menggunakan skala Likert dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan dua spesies dengan metode langsung yaitu ular piton (Phyton reticulatus Schneider dan ular kacang (Dendrelaphis pictus Gmelin, sedangkan dengan metode tak langsung didapatkan sepuluh spesies ular, yaitu ular piton (Phyton reticulatus Schneider, ular sanca (Python molurus L.innaeus, ular kacang (Dendrelaphis pictus Gmelin, ular kayu (Ptyas korros Schlegel, ular irus (Naja sputatrix F. Boie, ular siloro (Boiga dendrophylla Boie, ular lajing (Chrysopelea paradise Boie, ular jali (Bungarus candidus Linnaeus, ular hijau (Gonyosoma oxycephallum F. Boie, dan ular gadung (Ahaetulla prasina Boie. Masyarakat memperoleh pengetahuan tentang peran ular dalam ekosistem dari pengalaman kehidupan sehari-hari sehingga masyarakat dapat bersikap arif terhadap keberadaan ular dalam ekosistem. Masyarakat bersedia untuk menerima dan menyampaikan informasi yang diterima dari kalangan yang dianggap memiliki kredibilitas tinggi. Oleh karena itu tindakan konservasi ular dapat dilakukan dengan baik melalui pendekatan kearifan tradisional yang ada di wilayah tersebut. Kata

  2. Penyebaran Batuan Situs Purbakala Candi Palgading di Dusun Palgading, Desa Sinduharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Menggunakan Metode Resistivitas Dipole Dipole

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Usmardin Usmardin

    2015-10-01

    Full Text Available Candi Palgading yang terletak di Desa Sinduharjo, Ngaglik, Sleman, D.I.Yogyakarta tanggal 1 Juli 2009 sampai 4 Juli 2009 dengan menggunakan alat Resistivitymeter. Pemetaan ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran dan kedalaman batuan penyusun candi pada Situs Candi Palgading serta sebagai sumber informasi bagi usaha penemuan benda-benda purbakala yang terpendam dalam tanah. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan 8 lintasan ukur, dan mencakup luas daerah pengukuran ±1000 m2. Lintasan 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 8 mengambil jarak rentang elektroda (a = 3 m sedangkan lintasan 7 jarak rentang elektrodanya (a = 2 m. Keseluruhan lintasan menggunakan n = 1 sampai dengan n = 7. Pengolahan data menggunakan software Res2dinv dan surfer. Nilai resistivitas yang digunakan untuk menentukan batuan penyusun candi adalah nilai resistivitas batu andesit. Hasilnya menunjukkan profil nilai resistivitas batuan penyusun candi 750 Ohm-m sampai 5000 Ohm-m yang berada hingga kedalaman rata-rata 4,5 m sebagai batu andesit. Terdapat 7 lokasi yang diduga merupakan batu andesit penyusun Candi Palgading sedangkan salah satu lokasi yang lain merupakan batuan andesit bukan penyusun candi. Batuan candi pada ketujuh lokasi tersebut salah satunya telah tersingkap yakni di lokasi 4 sedangkan lokasi yang lain batuan candinya masih terpendam.

  3. Perencanaan Penerapan Konsep Zero run-off dan Agroforestri Berdasarkan Kajian Debit Sungai di Sub DAS Belik, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Arnellya Fitri

    2015-09-01

    Full Text Available Daerah Aliran Sungai (DAS Belik merupakan salah satu Daerah Tampungan Air (DTA yang berada di daerah perkotaan Kabupaten Sleman. Akibat alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan pemukiman yang padat menyebabkan semakin berkurangnya area resapan air hujan. Kurangnya area resapan air hujan menyebabkan kapasitas saluran drainase Sub Daerah Aliran Sungai (DAS Belik pada saat hujan  tidak mampu menampung air sehingga banjir di sekitar saluran drainase terjadi. Tujuan penelitian ini untuk memberikan solusi dengan menggunakan konsep zero run-off  dalam upaya  mencegah genangan banjir di perkotaan yang kurang memiliki ruang terbuka hijau dan area resapan air hujan. Kajian debit banjir yang dilakukan pada sungai Belik menggunakan metode rasional dan metode SCS CN yaitu metode yang digunakan dalam penentuan debit puncak pada satu kejadian hujan. Perhitungan debit diperlukan untuk mengetahui besar limpasan maksimum pada drainase saluran DAS Belik. Metode hidrograf  SCS CN  menggunakan parameter tekstur tanah, tebal hujan, CN wilayah, retensi potensial maksimum air oleh tanah, dan kedalaman hujan efektif. Sedangkan metode rasional menggunakan parameter koefesien aliran, intensitas hujan, dan luas daerah pengaliran dalam menghitung debit limpasan. Keseluruhan hasil perhitungan kedua metode melebihi besar debit pengukuran langsung menggunakan Metode Slope Area, artinya keseluruhan hasil menunjukkan banjir atau limpasan permukaan yang melebihi kapasitas drainase.Kata kunci. Limpasan permukaan, metode SCS CN, metode rasional, zero run-off Belik Watershed is one of the Water Catchment Areas  located in urban areas of Sleman District. Land conversion from agricultural to residential area cause the descending of rain water catchment area. Lack of rain water catchment area can cause drainage channel capacity of Belik sub zone cannot hold rain water, so that flooding occurred around the drainage channel. The aim of this research is to give a way out to

  4. Taratura di un 'apparecchiatura per misura di piccole percentuali di uranio in soluzione acida di acqua distillata

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    d. Diana

    1965-06-01

    Full Text Available Si descrive una tecnica elio permette di misurare ilnumero di atomi di Uranio di una soluzione, con un errore non superioreal 10%.Il sistema consiste in un tubo di Geiger (Philips 18503 sistemato inun contenitore di vetro nel quale viene diluita una certa quantità di peso dinitrato di Uranile, misurato con una precisione migliore dell'1%. Al variaredella diluizione si registra il numero di particelle che il Geiger conta, e quindisi riporta in grafico. Da questi per diverse quantità di sale sciolto si determinala retta di taratura.

  5. Storie di genere, storie di partito

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Elisa Bellè

    2012-04-01

    Full Text Available Lo studio delle narrazioni di genere all'interno di questo tipo di organizzazione desta inoltre un particolare interesse anche in ragione della sottorappresentazione delle donne nella sfera della politica. Si tratta di un deficit democratico che coinvolge i sistemi politici moderni nel loro complesso, ma che interessa l'Italia con una particolare gravità ed evidenza. La questione della sottorappresentazione politica delle donne è stata sinora affrontata prevalentemente in termini tecnico-legali (politiche di pari opportunità ed azione positiva, o di teoria politica (la dicotomia pubblico-maschile e privato-femminile come fondamento del contratto sessuale della politica. Mancano invece contributi che guardino ai partiti come organizzazioni largamente responsabili dei processi di selezione e promozione delle carriere politiche, dunque come luoghi di quotidiana produzione di pratiche e culture di genere, più o meno egualitarie o, viceversa, discriminatorie. Sulla base di tale vuoto di ricerca e riflessione, il presente articolo si propone di mettere in luce le pratiche e le culture di genere che emergono dai racconti di uomini e donne all'interno di due organizzazioni partitiche, una di destra e una di sinistra, situate nel contesto territoriale della provincia di Trento. La ricerca è stata condotta attraverso lo strumento dell'intervista semi-strutturata, coinvolgendo quattro donne e quattro uomini, divisi per coppie di età (un uomo ed una donna giovani ed un uomo ed una donna da lungo presenti nel partito, accostabili per quanto concerne ruolo e posizione nelle organizzazioni partitiche considerate. L'attenzione analitica si è concentrata sulla costruzione del genere di uomini e donne intervistati/e, intesa sia come dimensione ed esperienza individuale (le storie di genere dei/lle singoli/e, sia come dimensione organizzativa più ampia (le storie di genere delle organizzazioni, narrate dalle diverse voci. Un'ulteriore dimensione analitica

  6. Respons Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah Terhadap Pemberian Kompos Jerami Padi Dan Fungi Mikoriza Arbuskula

    OpenAIRE

    Bangun, Tua Bastari Prima; Rahmawati, Nini; Meiriani, Meiriani

    2013-01-01

    Growth Response and Yield of Peanut with Straw Compost and Mycorhiza Vesicular ArbuscularApplication. This research aims to study response in growth and yield of peanut for giving strawcompost and mycorhiza vesicular arbuscular. This research conducted on community land locatedat Pasar 1 Street, Tanjung Sari with altitude ± 25 meters above sea level in June until September2012 using Randomized Block Design (RBD) factorial with two factors , which are straw compostdoses (0, 750, 1500, 2250 g p...

  7. Cara Preservasi Fitoplasma dari Jaringan Kacang Tanah Bergejala Sapu untuk Deteksi DNA dengan Teknik PCR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Siska Irhamnawati Pulogu

    2017-07-01

    Full Text Available Witches‘ broom of peanut caused by phytoplasma is a common disease found in Indonesia. Phytoplasma is able to be detected using polymerase chain reaction (PCR technique. One of important factor which determine the successful of phytoplasma amplification is the DNA availability from fresh tissues. The research was aimed to evaluate some preservation methods of phytoplasma from infected plant samples. The aspects to be evaluated consisted of time (1, 2, 3, and 4 weeks, temperature (-20 °C, 4 °C, and 25 °C, and preservation medium (1X PGB buffer, 3 M NaCl, CTAB buffer, 70% ethanol, non medium, and FTA-card for storing the fresh phytoplasma infected samples. Good preservation method will optimize the phytoplasma DNA amplification using PCR standard technique followed by nested-PCR. The results showed that preservation of samples at -20 °C, 4 °C, and 25 °C in CTAB buffer was able to maintain the tissue freshness for 4 weeks and was able to provide the DNA of either quality or quantity sufficiently for PCR detection. PCR standard using a primer pair P1/P7 showed that not all of the preserved DNA of phytoplasma were amplified positively. However, standard PCR followed by nested-PCR using primer pair fU5/rU3 was able to increase the DNA detectability. Preserved samples derived from various medium and stored for 4 weeks gave positive results.  This results were in contrary with previous same samples which were detected negatively by standard PCR technique.

  8. ANALISA PERBANDINGAN ANOMALI GRAVITASI DENGAN PERSEBARAN INTRUSI AIR ASIN (STUDI KASUS JAKARTA 2006-2007

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Litanya Octonovrilna

    2009-07-01

    Full Text Available Aplikasi pada bidang geofisika, berupa pengukuran gravitasi dilakukan di lapangan dalam jangka waktu tertentu, dengan tujuan untuk mendeteksi perubahan kondisi bawah permukaan bumi. Dalam hal ini dilakukan pengukuran gravitasi di wilayah Jakarta untuk mendeteksi perubahan kondisi hidrologi Jakarta dalam kaitannya dengan fenomena intrusi air asin. Secara geografis daerah penelitian berada pada -6.35158 s.d -6.08655 LS dan 106.689 s.d. 106.955 BT. Pengolahan data gravitasi wilayah Jakarta dilakukan dalam 2 periode, yaitu periode I (September 2006 dan periode II (November–Desember 2007. Anomali gravitasi  tertinggi terdapat pada bagian pusat dan barat Jakarta ini mengindikasikan terjadinya fenomena subsidensi dan kekosongan massa akibat eksploitasi air tanah serta tekanan dari sejumlah gedung tinggi yang berpusat pada daerah tersebut. Anomali gravitasi terendah terdapat di bagian barat laut Jakarta yang bersesuaian konsentrasi nilai kepayauan tertinggi, mengindikasikan adanya intrusi air asin yang diakibatkan oleh adanya fenomena Conate Water yang menyusup  pada aquifer air tanah akibat eksplotasi air tanah berlebih. Hubungan pola aliran sungai dengan nilai kepayauan air, membuktikan adanya pengaruh sungai aquifer air tanah, namun dampaknya tidak terlalu berpengaruh terlebih pada aquifer dalam.   Gravity measurements are conducted in the field within a certain period in order to detect changes in the earth's surface conditions. We conducted gravity measurements in Jakarta to detect changes in hydrologic conditions in connection to salt water intrusion phenomena. The data processing performed in the two periods, the first period is September 2006 and the second one is November-December 2007. The highest gravity anomalies are in central and western parts of Jakarta. This implies the occurrence of mass subsidence and void due to the exploitation of ground water and the pressure from a number of high buildings based on the area. The lowest gravity

  9. PEMODELAN FAKTOR K BERBASIS RASTER SEBAGAI MASUKAN PEMODELAN EROSI DI DAS MERAWU, BANJARNEGARA, PROVINSI JAWA TENGAH (Modeling of Raster-Based of K Factor as Input for Erosion Modeling at Merawu Catchment, Banjarnegara, Central Java Province

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Bambang Sulistyo

    2015-07-01

    Full Text Available ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji ketelitian absolut pemodelan faktor K berbasis raster sebagai masukan dalam pemodelan erosi Universal Soil Loss Equation (USLE di Daerah Aliran Sungai (DAS Merawu, Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah.Metode yang digunakan adalah dengan mengambil 30 sampel tanah secara stratified random sampling berdasarkan bentuklahan DAS Merawu. Sampel tanah tersebut kemudian dianalisis di laboratorium sehingga diperoleh tekstur, permeabilitas, bahan organik, dan struktur yang diperlukan untuk menghitung faktor K menggunakan rumus yang sudah ada. Dari 30 sampel yang diambil, 24 sampel digunakan untuk menghitung faktor K dalam pemodelan, sedangkan 6 sampel lainnya digunakan sebagai uji model. Pengeplotan nilai K pada sampel di atas peta dilakukan sesuai dengan lokasi sampel, kemudian dilakukan digitasi dan rasterisasi dan dilakukan interpolasi spasial untuk memperoleh Peta K untuk setiap piksel dengan metode Kriging. Hasil pemodelan K tersebut (Kmodel kemudian diuji pada 6 lokasi (Kaktual untuk mengetahui ketelitian pemodelan. Kmodel dikatakan teliti jika memiliki nilai ≥ 80% terhadap Kaktual.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemodelan faktor K berbasis raster di DAS Merawu mempunyai ketelitian melebihi nilai ambang yang ditetapkan, yaitu sebesar 89,068%, yang menunjukkan bahwa peta hasil pemodelan menggunakan analisis Kriging dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut dalam menghitung erosi. ABSTRACT The research was aimed at knowing the absolute accuracy of modeling of raster-based K factor as input for Universal Soil Loss Equation (USLE erosion modeling at Merawu Catchment, Banjarnegara, Central Java Province. Methodology applied was by taking 30 soil samples of stratified random sampling based on landform of Merawu Catchment. Those 30 soil samples then were analised in a laboratory to get their texture, permeability, organic matter, and structure for K factor computation using the existing formula. From 30

  10. ANALISIS PEMBIAYAAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN BAYI DI KABUPATEN/KOTA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ni Ketut Aryastami

    2012-11-01

    Full Text Available The Ministry of Health had set target it and obligatory for minimum health standard (KW-SPM that has to be implemented in each district/municipality. Maternal and neonatal health (MNH services is one of the services in district health system that has to be delivered by puskesmas to improve the maternal and neonatal health towards reducing the maternal and neonatal mortality. It was a cross sectional study on health policy and financing. The study was conducted in three districts/municipality, namely Badung District, Bali; Tanah Datar District, West Sumatera and Kupang Municipality in East NusaTenggara. Time of the study was February to November 2006. Results showed that the highest allocation of budgetting according to the district health competency was for basic health services, the preventions of communicable diseases, and nutrition program. Budget allocation for investation in maternal and neonatal health was relatively low, only 2-7%. except for Badung District that was 47.2%. The allocated budget for the basic health services has a similar pattern among theareas under study, except for Tanah Datar District, the proportion of operational costs for immunization seem lower than two other districts. There gap between budget allocation and budget necessity. The budget was hardly used to serve the community. Indirect budget, most of provided for staff trainings, building capacity, as well as facility improvements. Per capita allocation for MNH varied among the districts/municapality. Badung District got the lowest (Rp. 20,000 per capita allocation, albeit it had the highest fiscal capacity; meanwhile Tanah Datar District, the middle fiscal capacity had the highest (Rp. 47,000. Kupang Municipality. the lowest fiscal capacity had the middle per capita allocation, which was Rp. 40,000. According to the health services function, the proportion allocating for training was the highest, more than 70% (Kupang and Tanah Datar Districts, and basic health

  11. PENGARUH BAHAN KEMASAN DAN LAMA INKUBASI TERHADAP KUALITAS TEMPE KACANG GUDE SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sayuti Sayuti

    2015-11-01

    Full Text Available Pigeon pea can be used as an alternative of soybeans that contain protein, fats, and carbohydrates. Objective: (1 determine the effect of various packaging on the quality of pigeon pea tempe, (2 the effect of long incubation on the quality of pigeon pea tempe, (3 the interaction of various packaging and long incubation on the quality of pigeon pea tempeh. (4 design the research results as a science learning resource for 9th grade junior high school on the topic of biotechnology. The research design used completely randomized design. Research conducted at the Laboratory of Food Products Technology in Polinela in May 11th until 25th, 2015. Data were analyzed using SPSS 16.0, the data proximate using Univariate and Tukey, the data organoleptic using Friedman test. From the results of the proximate analysis turns out there is influence between the packaging materials and the long incubation of the tempe quality. Protein content increased, while fat and carbohydrates decreases with increasing time of incubation. Organoleptic analysis of the soybean leaves are packed with incubation time 36 and 42 hours is preferred by the panelists than plastic packaging with an incubation time of 48 hours. The results of the research can be used to design learning resources of scince for junior high School, based LKPD Form based scientific approach. Kata Kunci: Bahan kemasan, lama inkubasi, kacang gude, kualitas tempe,  sumber                         belajar

  12. RESPON EKSPLAN SETENGAH BIJI KEDELAI VARIETAS TAHAN TANAH KERING MASAM TERHADAP HIGROMISIN SECARA IN VITRO

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    D Rizania

    2016-04-01

    Full Text Available Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon dan konsentrasi optimal higromisin terhadap pertumbuhan eksplan kedelai varietas tahan tanah kering masam. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah varietas kedelai (var. Ijen, var. Sinabung, var. Argomulyo, var. Anjasmoro, var. Burangrang, faktor kedua adalah konsentrasi higromisin (0 mg/l, 10 mg/l, 15 mg/l, 20 mg/l, 25 mg/l. Data dianalisis dengan Anava dua jalan, bila signifikan dilanjutkan dengan uji lanjut menggunakan DMRT (Duncan’s Multiple Range Test. Hasil penelitian menunjukkan varietas kedelai dan konsentrasi higromisin berpengaruh sangat signifikan pada jumlah eksplan yang hidup, jumlah tunas, dan hari muncul tunas. Interaksi dari varietas kedelai dan konsentrasi higromisin tersebut juga berpengaruh signifikan pada semua parameter. Konsentrasi optimal higromisin yang diperlukan untuk menyeleksi eksplan kedelai varietas tahan tanah kering masam pada parameter jumlah eksplan yang hidup, jumlah tunas, dan hari muncul tunas yaitu pada konsentrasi 15 mg/l.This research aims to determine the response and optimal concentration of hygromycin on the growth of dry acid soil resintant soybean variety explant. This research was used a completely randomized design factorial consisting of two factors. The first factor was soybean variety (var. Ijen, var. Sinabung, var. Argomulyo, var. Anjasmoro, var. Burangrang, the second factor is the concentration of hygromycin (0 mg/l, 10 mg/l, 15 mg/l, 20 mg/l, 25 mg/l. Data were analyzed by using two-way ANOVA, followed by significant when using DMRT further test (Duncan's Multiple Range Test. The results showed soybean variety and concentration of hygromycin significantly effect on the number of live explants, number of shoots, and the emerging shoots. The interaction of soybean varieties and the hygromycin concentration was also a significant effect on all

  13. Peran LSM Dalam Resolusi Konflik Tapal Batas Antara Nagari Sumpur Dengan Nagari Bungo Tanjuang, Kabupaten Tanah Datar

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sri Rahmadani

    2015-12-01

    Full Text Available The Third parties in the resolution of conflictwas expected to change the behavior of the parties in conflict, even pushed the parties toward an agreement to end the conflict. NGO as the third party is seen independent and can be fair in the resolution of conflict, can do some attempts to encourage the parties in conflict toward an agreement.One example of conflict involving NGO in an effort to resolve the boundary conflicts between Nagari Sumpur and Nagari Bungo Tanjuang, regency of Tanah Datar. Assignment NGO as mediator in resolution of conflict after several attempts taken by the government. This article explained the various efforts and achievement has done by NGO as mediator resolution of conflict both nagari until the formation of representative group become key success in mediation. In addition in this article is also explained the reason NGO that has not been able to achieve an aggrement in resolution of conflict both nagari. Pihak ketiga dalam resolusi konflik diharapkan dapat merubah perilaku para pihak yang berkonflik, bahkan mendorong para pihak menuju kesepakatan untuk mengakhiri konflik. LSM sebagai pihak ketiga dipandang independen dan dapat bersikap adil dalam resolusi konflik, dapat melakukan beberapa upaya untuk mendorong pihak yang berkonflik menuju kesepakatan. Salah satu contoh konflik yang melibatkan LSM dalam penyelesaiannya adalah konflik tapal batas antara Nagari Sumpur dengan Nagari Bungo Tanjuang, Kabupaten Tanah Datar. Penunjukan LSM sebagai mediator dalam penyelesaian konflik setelah beberapa upaya yang ditempuh oleh beberapa pihak dari pemerintahan. Tulisan ini memaparkan berbagai upaya dan pencapaian yang telah dilakukan LSM sebagai mediator penyelesaian konflik kedua nagari hingga terbentuknya perwakilan kelompok yang menjadi kunci keberhasilan dalam mediasi. Selain itu dalam tulisan ini juga memaparkan alasan LSM yang belum mampu mencapai kesepakatan dalam penyelesaian konflik kedua nagari.

  14. Site suitability for riverbed filtration system in Tanah Merah, Kelantan-A physical model study for turbidity removal

    Science.gov (United States)

    Ghani, Mastura; Adlan, Mohd Nordin; Kamal, Nurul Hana Mokhtar; Aziz, Hamidi Abdul

    2017-10-01

    A laboratory physical model study on riverbed filtration (RBeF) was conducted to investigate site suitability of soil from Tanah Merah, Kelantan for RBeF. Soil samples were collected and transported to the Geotechnical Engineering Laboratory, Universiti Sains Malaysia for sieve analysis and hydraulic conductivity tests. A physical model was fabricated with gravel packs laid at the bottom of it to cover the screen and then soil sample were placed above gravel pack for 30 cm depth. River water samples from Lubok Buntar, Kedah were used to simulate the effectiveness of RBeF for turbidity removal. Turbidity readings were tested at the inlet and outlet of the filter with specified flow rate. Results from soil characterization show that the soil samples were classified as poorly graded sand with hydraulic conductivity ranged from 7.95 x 10-3 to 6.61 x 10-2 cm/s. Turbidity removal ranged from 44.91% - 92.75% based on the turbidity of water samples before filtration in the range of 33.1-161 NTU. The turbidity of water samples after RBeF could be enhanced up to 2.53 NTU. River water samples with higher turbidity of more than 160 NTU could only reach 50% or less removal by the physical model. Flow rates of the RBeF were in the range of 0.11-1.61 L/min while flow rates at the inlet were set up between 2-4 L/min. Based on the result of soil classification, Tanah Merah site is suitable for RBeF whereas result from physical model study suggested that 30 cm depth of filter media is not sufficient to be used if river water turbidity is higher.

  15. Dai bisogni di salute al consumo di risorse sanitarie in provincia di Bergamo: profilo degli indicatori di bisogno, domanda, offerta

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    A. Zucchi

    2003-05-01

    Full Text Available

    Introduzione: la complessità interpretativa dei dati relativi ad alcuni fenomeni sanitari a livello territoriale impone la necessità di uno strumento semplice di lettura “epidemiologica”; tale lettura si fonda sull’utilizzo di una serie di “indicatori”, fondamenta di un processo dinamico di monitoraggio temporale e spaziale in grado di descrivere sinteticamente fenomeni di per sé complessi, al fine di fornire al decisore un supporto sintetico ma scientificamente solido.

    Obiettivi: istituzione di un sistema di monitoraggio sanitario community-based; definizione di indicatori sanitari comparabili tramite un esame critico dei dati esistenti; sviluppo di metodologie per la raccolta e la validazione dei dati; supporto alla creazione di un sistema efficace e affidabile di trasferimento e scambio dei dati e degli indicatori stessi con uso spinto della tecnologia telematica; elaborazione di metodi e di strumenti necessari alla produzione di analisi e relazioni.

    Materiali e metodi: gli indicatori analizzati fanno riferimento
    all’elenco definito dal decreto ministeriale n. 27 del 12 dicembre 2001 “sistema di garanzie per il monitoraggio dell’assistenza sanitaria”. A questo elenco ne sono stati aggiunti altri, per un totale di 127, divisi in grandi capitoli tematici: assistenza sanitaria, assistenza distrettuale, assistenza ospedaliera, indicatori stato di salute, consumo di risorse sanitarie (cui è stato dato particolare enfasi, indicatori di domanda/accessibilità. Per definire infine un
    profilo di sintesi di questi grandi capitoli e delle relative
    eterogeneità territoriali si è successivamente applicata la tecnica statistica dello “z-score”.
    Risultati: le differenze emerse a livello distrettuale hanno permesso di disegnare una ‘mappa’ degli indicatori sanitari in provincia di Bergamo.

    Conclusioni:i risultati di

  16. SUKSESI VEGETASI ALAMI DI BEKAS TAMBANG TIMBAH PULAU BANGKA (Succession of Natural Vegetation in Post Tin-Mining Bangka Island

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Guat Tjhiaw

    2009-03-01

    Full Text Available ABSTRAK  Penelitian ini mempelajari suksesi vegetasi alami berbagai umur sere di bekas tambang timah Pulau Bangka. Komunitas sere tersebut terdiri dari overburdern 2 bulan, overburden 1 tahun, subsoil 1 tahun, tailing 3 tahun, overburden 20 tahun dan tailing > 20 tahun. Hasil tersebut dibandingkan dengan hutan alam yang belum ditambang. Metode yang digunakan adalah kuadrat plot yang disesuaikan dengan persebaran vegetasi di lokasi dengan ukuran 2m x 4 m, 5m x 5m dan 10m x 20 m serta ulangan berkisar 30-15 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa growthform komunitas sere overburden lebih banyak dibandingan dengan tailing. Vegetasi yang dominan pada sere awal adalah rumput Ischaemum muticum dan Imperata cylindrica. Pada sere selanjutnya didominasi oleh semak Melastoma malbathricum, juga ditemukan familia Leguminosae dan Nepenthes sp sebagai indikator miskinnya hara tanah. Sedangkan seedling pohon terbesar jarang terdiri dari Macaranga sp, Malleuca leucadendron, Schima wallichii, Viotex pubescens, Anacardium occidentale, dan Alstonia schoolaris. Ternyata kehadiran vegetasi merespon pada kandungan hara, terutama bahan organik dan nitrat. Pada komunitas sere overburden 20 tahun, serta tailing > 20 tahun ditemukan introduce species, yaitu Acacia spp. Adanya pohon Dyera costulata (jelutung di hutan alam sebagai indikasi hutan tersebut adalah hutan rawa gambut. Sebaliknya pada hutan alam dengan tekstur tanahnya mirip dengan tekstur tanah pada semua komunitas sere didominasi oleh pohon dan sapling Eugenia palembanica serta seedling Eugenia longiflora.   ABSTRACT Succession of natural vegetation at various seral-stages were studied in post tin-mining Bangka Island. These seral stages were 2 months of overburden, 1 year of tailing, 1 year of subsoil, 3 years of tailing, 10 years of overburden, 10 years of tailing, 20 years of overburden, and 20 years of tailing and were compared to the natural forest. Data were collected based on various growthforms

  17. RUMINAL FERMENTATION AND BLOOD GLUCOSE AT LOW AND HIGH LEVEL INTAKE OF GROWING AND MATURE KACANG GOAT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    N. Luthfi

    2015-09-01

    Full Text Available This study was conducted to compare ruminal Volatile Fatty Acids (VFA concentration andblood glucose in young and mature Kacang goats at different feeding levels. Eigth male young Kacanggoats weights at 12.75±2.68 kg (6-7 months and male mature goat weights at ± 17.34±3.32 kg (8-12months were used in this study. The pelleted complete feed was formulated to give 18,8% of CrudeProtein (CP and 78.82% of total digestible nutrients (TDN. The experiment design was nested designexperimental 2x2 with 4 replications. The main factors (based on nested were young and mature goatsand the second factor was low feeding (near maintenance level and high feeding (2X maintenance.Data measured were daily feed intake, feed digestibilities, ruminal VFA concentration and bloodglucose. The data obtained were analyzed by using analysis of variance. The results showed that drymatter intake (DMI, digestible carbohydrates, digestible crude fiber, and digestible organic matter wasaffected by age (P<0.05, as well as level of feeding (P<0.001, but age and feeding level has no effecton digestibility (P>0.05. Ruminal VFA and blood glucose concentrations were found similar (P>0.05 neither in young and mature goats. However, VFA and concentration on the 3 and 6 h on high feeding aswell as blood glucose on 3 h in high feeding were higher than those on low feeding.

  18. Rancang Bangun Deteksi Jalur Pipa Terpendam Menggunakan Mobile Robot dengan Metal Detector

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dwi Indah Pratiwi

    2017-03-01

    Full Text Available Ketika melaksanakan pembangunan atau perbaikan sesuatu di dalam tanah diperlukan secara akurat mengetahui lokasi utilitas bawah tanah, seperti instalasi pipa logam dan kabel listrik. Sedangkan selama ini masih cenderung kurang adanya pemetaan jaringan utilitas bawah tanah yang jelas. Telah banyak kasus dan pihak yang dirugikan karena masalah ini, seperti kebocoran atau bahkan ledakan. Utilitas bawah tanah yang mengandung logam seperti pipa logam, dapat dideteksi dengan metal detector. Dalam penelitian ini, metal detector yang dibuat menggunakan prinsip beat frequency oscillator (BFO dimana prinsipnya memanfaatkan perubahan frekuensi untuk mendeteksi keberadaan logam. Mikrokontroller Arduino Uno digunakan dalam rangkaian metal detector sebagai frequency counter. Metal detector ini kemudian diaplikasikan sebagai sensor ke sebuah mobile robot. Dengan membaca data metal detector dari Arduino Uno, robot kemudian dapat bergerak mengikuti jalur pipa logam. Robot juga dilengkapi dengan sistem navigasi berdasarkan posisi GPS, sehingga posisi dan gerakan robot dapat diketahui. Pengujian dilakukan pada 3 jenis bahan logam, yaitu besi (ferromagnetik, alumunium (paramagnetik, dan seng (diamagnetik. Hasil pendeteksian paling kuat didapatkan pada bahan besi. Jarak deteksi sensor bervariasi tergantung konstruksi kumparan dan jenis benda logam yang diuji. Pada pengujian dengan pipa besi berdiameter 3 cm, sensor dapat mendeteksi maksimal pada jarak 10 cm tanpa halangan. Dalam aplikasi mobile robot, digunakan 3 sensor untuk mempermudah pendeteksian ketika ada jalur yang berkelok tajam.  

  19. Il crowdfunding finalizzato al co-finanziamento di progetti di valorizzazione di complessi di elevato valore storico architettonico: il caso di “Torino Esposizioni”

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Paola Marinò

    2015-12-01

    Full Text Available L’articolo affronta il tema del finanziamento degli interventi di restauro e riuso delle grandi architetture del ‘900, in un momento storico in cui le risorse finanziarie pubbliche sono sempre più scarse e difficili da reperire. La ricerca affronta la possibilità di ricorrere al crowdfunding attraverso il caso studio del progetto di “Torino Esposizioni”, un’architettura del ‘900, parzialmente utilizzata, in stato di degrado, nonostante sia riconosciuta dalla critica internazionale come un’opera di eccezionale valore. A partire dal Master Plan, messo a punto dal Politecnico di Torino in collaborazione con la Città di Torino, è stata simulata l’applicabilità del crowdfunding attraverso un’indagine che valuta la disponibilità a contribuire da parte dei potenziali fruitori del complesso di “Torino Esposizioni” e, quindi, a comprendere l’interesse dei cittadini nei confronti del valore storico del complesso di “Torino Esposizioni” e del progetto di riuso che dovrebbe valorizzarlo. Gli esiti della ricerca, nell’evidenziare un’inattesa scarsa disponibilità a contribuire al finanziamento collettivo del progetto, hanno messo in evidenza, non solo la scarsa conoscenza del crowdfunding come strumento di finanziamento, ma anche la scarsa consapevolezza del valore storico architettonico del patrimonio moderno della città di Torino, di cui “Torino Esposizioni” rappresenta un esempio eccezionale, seppur non l’unico.

  20. Definition of dose intensity (DI), average relative DI and effective DI

    International Nuclear Information System (INIS)

    Alberto, P.

    1995-01-01

    The cytotoxic activity of cancer chemotherapy is related to the dose and to the amount of drug delivered per time unit. the significance of time in the effectiveness of a treatment program is frequently overlooked. The term of dose intensity (DI) is used to define the drug dose delivered per time unit and is expressed as mg/m 2 per week. A delay in the sequence of treatment cycles decreases the DI in the DI in the same proportion as a reduction of dose. Average relative DI corresponds to the mean DI of combined agents and is expressed as a fraction of a similar combination selected as a standard. Di is useful to compare the dose actually received with the prescribed dose. The relation of DI with tumor response or survival has not been fully demonstrated. A threshold DI level for therapeutic activity is evident. Above this threshold, a linear relationship of DI and effectiveness is not obvious, particularly regarding high-dose chemotherapy. The term of DI is more useful in its principle than in the significance of its calculated value. (authors). 19 refs., 3 tabs., 3 figs

  1. Reti di città, mobilità e ambiente: il Preliminare di PTCP di Avellino

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Carmela Gargiulo

    2010-02-01

    Full Text Available  L’articolo propone la lettura dei contenuti del Preliminare del PTCP di Avellino, un piano per molti aspetti innovativo, soprattutto per aver coniugato pianificazione di area vasta di tipo tradizionale e logica “strategica”. In particolare, l’articolo descrive idee guida, contenuti e strategie del piano orientate, prevalentemente, a stimolare lo sviluppo sostenibile di un’area in ritardo di sviluppo come la provincia irpina, attraverso la salvaguardia e valorizzazione delle risorse naturali e storico-culturali, la costruzione di reti di medie e piccole città e reti di mobilità alle diverse scale, da quella urbana a quella internazionale, e interventi sul sistema della mobilità. Nel 2004, ormai più di cinque anni fa, è stato adottato, a maggioranza assoluta (solo due gli astenuti, il Preliminare di Piano Territoriale di Coordinamento della Provincia di Avellino, dopo un lavoro di oltre due anni che ha visto impegnati gli uffici provinciali con due dipartimenti universitari. Il lavoro, che va ben oltre il significato e la valenza di un preliminare e che coniuga due pratiche di piano diverse (quella tradizionale e quella strategica ruota attorno a tre idee di fondo, tra loro strettamente interrelate, che costituiscono i criteri guida che finora ha inteso seguire la provincia di Avellino nell’attività di governo delle trasformazioni. Tali idee, quindi, costituiscono le fondamenta su cui è stato costruito il Preliminare e sono la griglia di specificazione delle strategie e degli obiettivi di piano. Esse sono alla base delle scelte elaborate per lo sviluppo compatibile del territorio, e sono riferibili alle azioni operative di trasformazione del territorio che gli Enti locali, cui è demandato tale compito, nel prossimo futuro dovranno affrontare. Le tre idee forza del Preliminare, descritte nel seguito, sono riferibili ai sistemi di risorse principali della provincia di Avellino, oggetto di una indagine analitico

  2. KONDISI SOSIAL-MASYARAKAT PADA KARAKTERISTIK FISIK LINGKUNGAN DALAM MEMPENGARUHI RISIKO LONGSOR DI KARANGSAMBUNG-KEBUMEN (Social-Population Condition on The Physical Environment Characteristics in Influence The Risk of Landslide in Karangsambung

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Puguh Dwi Raharjo

    2016-02-01

    Full Text Available ABSTRAK Faktor fisik, sosial, ekonomi dan lingkungan memainkan peran kunci kerentanan longsor dalam menentukan risikonya. Kecamatan Karangsambung Kabupaten Kebumen merupakan daerah dengan ragam topografi dan litologi yang memiliki intensitas tanah longsor tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan sosial-masyarakat pada setiap desa di Kecamatan Karangsambung dalam mempengaruhi risiko tanah longsor. Pada penelitian ini dilakukan analisis mengenai faktor fisik lingkungan berupa pembuatan peta ancaman longsor. Analytical Hierarchy Process (AHP digunakan sebagai metode dalam pembuatan peta ancaman yang diolah dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG. Ancaman longsor dihubungkan dengan kondisi sosial-masyarakat dan lingkungan, sehingga terlihat peranannya dalam mengurangi risiko longsor. Hasil yang diperoleh bahwa Desa Totogan, Pujotirto, Wadasmalang, Kaligending, Plumbon, Banioro dan Tlepok memiliki tingkat ancaman longsor yang tinggi. Namun kondisi sosial-masyarakat sangat baik dalam mengatasi dampak dan mitigasi bencana longsor, kecuali pada Banioro. Desa Totogan juga memiliki ancaman longsor akan tetapi kerugian lingkungan apabila terjadi longsor tidak tinggi. Kondisi sosial-masyarakat di setiap desa sangat berpengaruh terhadap risiko longsor pada Kecamatan Karangsambung yang sering terjadi longsor. ABSTRACT Physical, social, economic and environment factors play a role in susceptibility the landslides risk. Subdistricts of Karangsambung - Kebumen is a region with diverse topography and lithology which has a high-intensity landslides. The purpose of this study was to determine the role of socio-community in Karangsambung which influencing the landslides risk. In this study, we analytedevery environmental physical factors to give the landslide hazard map. Analytical Hierarchy Process (AHP is used as a method to processing landslides maps using Geographic Information System (GIS. The landslides hazard associated

  3. Le collezioni di Mammiferi del Museo Civico di Zoologia di Roma: una sintesi storica

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Gloria Svampa

    2003-10-01

    Full Text Available Il Museo Civico di Zoologia di Roma è sorto nel 1932 all?interno del Giardino Zoologico dell?allora Governatorato di Roma, di cui ha condiviso la direzione tecnica ed amministrativa sino al 1998. Il nucleo centrale delle collezioni è costituito dal materiale di proprietà universitaria, di quello che fu il Museo di Zoologia della Regia Università, a sua volta diretto discendente delle collezioni del Museo di Zoologia ed Anatomia Comparata del Pontificio Archiginnasio Romano. La quasi totalità degli esemplari tassidermizzati risale al periodo in cui l?Istituto di Zoologia fu diretto da Antonio Carruccio (1883-1914. Dal 1932, la collezione teriologica si è andata arricchendo, in particolare di materiale osteologico, soprattutto con acquisizioni provenienti dal Giardino Zoologico e da rare spedizioni scientifiche, come quella organizzata dal CNR nell?Alto Rio Negro del 1962-3, guidata da Ettore Biocca. Anche a causa del fatto che per molti anni il Museo è stato privo di curatori, mancano importanti collezioni teriologiche da studio, fatta eccezione per quella cetologica. In molti casi, singoli esemplari potenzialmente di grande valore scientifico, mancano di dati esatti sulla località di cattura. Nell?ambito di un programma di ricatalogazione della collezione recentemente intrapreso, particolare attenzione è stata posta all?acquisizione di tutti i dati legati alla storia dei singoli esemplari, rintracciabili attraverso i resoconti di viaggio dei singoli esploratori. Nel periodo universitario, infatti, il Museo della nuova capitale d?Italia fu oggetto di grande attenzione da parte di privati ed enti, a partire dai Savoia, che donarono le loro collezioni o il materiale raccolto durante le spedizioni effettuate. Il lavoro di revisione in corso sta mettendo in luce una serie di esemplari meritevoli di ulteriori, dettagliate ricerche. È probabile che molto del materiale del Museo, pervenuto a Roma attraverso donazioni della famiglia reale

  4. COMPARATIVE STUDY ON ANGIOTENSIN CONVERTING ENZYME INHIBITORY ACTIVITY OF HYDROLYSATE OF MEAT PROTEIN OF INDONESIAN LOCAL LIVESTOCKS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    J. Jamhari

    2014-10-01

    Full Text Available The experiment was conducted to investigate the angiotensin converting enzyme (ACE inhibitoryactivity of hydrolysate in meat protein of Bali cattle, Kacang goat, native chicken, and local duck. Themeats of Bali cattle, Kacang goat, native chicken, and local duck were used in this study. The meatswere ground using food processor added with aquadest to obtain meat extract. The meat extracts werethen hydrolyzed using protease enzymes to obtain hydrolysate of meat protein. Protein concentration ofmeat extract and hydrolysate of meat protein were determined, and were confirmed by sodium dodecylsulfate - poly acrylamide gel electrophoresis (SDS-PAGE. ACE inhibitory activity of hydrolysate ofmeat protein derived from Bali cattle, Kacang goat, native chicken, and local duck was also determined.The results showed that protein concentration of hydrolysate of meat protein of Bali cattle, Kacang goat,native chicken, and local duck meat was significantly higher than their meat extracts. SDS-PAGEanalysis indicated that hydrolysate of meat protein of Bali cattle, Kacang goat, native chicken, and localduck had more peptides with lower molecular weight, compared to their meat extracts. Hydrolysate ofmeat protein of Bali cattle, Kacang goat, native chicken, and local duck had potencies in inhibiting ACEactivity, so it will potentially reduce blood pressure.

  5. BISA ULAR MENINGKATKAN DAYA FAGOSITOSIS MAKROFAG PERITONEUM MENCIT TERHADAP KUMAN STREPTOKOKUS GRUP B SNAKE VENOM ENHANCES THE PHAGOCYTIC CAPABILITY OF PERITONEAL MACROPHAGES OF MICE AGAINST THE GROUP B STREPTOCOCCUS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Chandramaya Siska Damayanti

    2007-06-01

    Full Text Available Penelitian ini bertujuan mengetahui efek pemberian bisa ular tanah (Calloselasma rhodostoma, ular kobra (Naja naja sputatrix, dan ular welang Bungarus fasciatus pada daya fagositosis makrofag peritoneal mencit terhadap kuman streptokokus grup B. Mencit diberi berbagai dosis bisa ular secara peroral selama 7 hari atau secara intravena sebanyak 3 kali dengan selang waktu penyuntikan 3 hari sekali. Di akhir percobaan

  6. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MELAKUKAN MIGRASI ULANG-ALIK

    OpenAIRE

    Budi Susetyo Hutomo

    2017-01-01

    Tujuan dari penelitian untuk menganalisis pengaruh variabel pendapatan, pendidikan, status pernikahan, kepemilikan tanah, jenis kelamin, dan umursecara parsialterhadap keputusan tenaga kerja asal KabupatenSemarang dalam melakukan migrasi ulang-alik. Dalam penelitian ini mengunakan data primer melalui instrumen kuesioner terhadap sampel yaitu sebanyak 100 responden, dan menggunakan data sekunder yaitu data dari instansi terkait serta literatur buku. Penelitian ini dilakukan di terminal Ungaran...

  7. Aplikasi Cendawan Mikoriza Arbuskular (Cma) Dan Bokashi Dalam Meminimalisir Pemberian Pupuk Anorganik Pada Produksi Benih Tanaman Jagung Ketan (Zea Mays Ceratina)

    OpenAIRE

    Ningrum, Dhona Puspita; Muhibuddin, Anton; Sumarni, Titin

    2013-01-01

    Peningkatan produksi jagung di Indonesia kebanyakan dilakukan dengan meningkatkan dosis pupuk anorganik, akan tetapi hasil yang didapat masih rendah, sehingga perlu diupayakan suatu teknologi ramah lingkungan untuk dapat mengefektifkan pemupukan serta memperbaiki kesuburan tanah melalui pemberian bokashi dan penggunaan mikroba potensial seperti cendawan mikoriza arbuskular (CMA). Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi CMA dan bokashi dalam meminimalisir pupuk anorganik pada ...

  8. Kajian Penggunaan Pupuk Hayati untuk Mengendalikan Penyakit Akar Gada (Plasmodiophora brassicae pada Tanaman Sawi Daging

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Diding Rachmawati

    2016-03-01

    Full Text Available Pada budidaya tanaman sawi daging (pakcoi  dijumpai berbagai masalah  serius  yang menghambat upaya peningkatan produksi dan kualitas hasil. Salah satu kendala utama adalah penyakit tular tanah yang disebabkan oleh cendawan Plasmopara brassicae Wor . Serangan patogen tular tanah dapat menekan produksi tanaman hortikultura secara significan. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengendalikan patogen tular tanah antara lain dengan menggunakan bekterisida sistemik . Salah satu alternatif pengendalian yang paling prospektif adalah dengan menggunakan pupuk hayati yang telah diperkaya dengan mikroorganisme. antara lain bakteri selulotik, Azotobacter sp., Azospirillium sp., Rhizobium sp., Pseudomonas sp., Lactobacillus sp., dan  bakteri pelarut fosfat yang bertujuan untuk memperbaiki struktur tanah dan mengendalikan penyakit tular tanah. Penelitian dilakukan di kebun percobaan Karangploso BPTP Jatim,  pada bulan Januari sampai dengan April 2014, menggunakan rancangan acak kelompok, 4 perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuan  terdiri dari  : A = Pupuk hayati dosis 15 kg/ha,   B = Pupuk hayati dosis 30 kg/ha,  C = Pupuk hayati dosis 45 kg/ha, D = Cara petani. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efektifitas pupuk hayati dalam mengendalikan penyakit akar gada  P.brassicae  pada tanaman sawi daging. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk hayati dosis 45 kg/ha dapat memberikan pertumbuhan yang baik terhadap tinggi tanaman ( 26,50 cm, jumlah daun (21 helai, lebar tajuk (33,25 cm, panjang akar (14,38 cm dan bobot/tanaman (380 g/tanaman. Persentase serangan penyakit akar gada terendah juga ditunjukkan oleh pemberian pupuk hayati dosis 45 kg/ha, yaitu sebesar 1,75 % dan penekanan penyakit sebesar 70,83 %.Kata Kunci : Brassica juncea, pupuk hayati, penyakit bengkak akar

  9. Kandungan auksin asam (3-indol asetat pada tahap perkembangan buah kacang tanah (Arachis hypogea (L. Merr

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sulistiono Sulistiono

    2012-05-01

    Full Text Available Auxin has an important role to control both of the growth and tropism of gynophore and the development of fruit and embryo ofpeanut (Arachis hypogaea (L. Merr.. The experiment was carried out to examine the contents of auxin during peanut development,i.e. at the time of anthesis (day 0, at day 4, 7, 10, 15, 18, 23, and 31 after anthesis, using High Performance Liquid Chromatography(HPLC with fluorescence detector method.Between the day of anthesis to the day 31 after anthesis, the auxin contents changed according to fruit development stage. Thefree auxin contents in the developed fruit (entering the soil were higher than undeveloped fruit (not entering the soil, while the boundauxin content in the developed fruit were lower than undeveloped fruit. The lowest free auxin contents was found at the time of anthesis,then increased drastically when the gynophore grew fast and in the beginning of embryo development stage (day 7. Between the day7 to the day 15 after anthesis, the free auxin contents were decreased. In the development fruit, the free auxin contents increased whenthe fruit begin to grow (day 15-18, then decreased until the seed reached its full size (day 31. In the undeveloped fruit, the free auxincontents decreased at day 7 to day 31. The bound auxin contents in the developed fruit decreased until the day 18, and increasedgradually until day 31. In the undeveloped fruit, the bound auxin contents decreased at day 15 and afterward.

  10. The Conflict Of Interest About Gender Paradigm In West Sumatera

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Reza Fahmi

    2015-06-01

    Full Text Available The Minangs are the world's largest matrilineal society; properties such as land and houses are inherited through female lineage. Some scholars argue that this might have caused the diaspora(Minangkabau, "merantau" of Minangkabau males throughout the Maritime Southeast Asia to become scholars or to seek fortune as merchants. However, the native Minangkabaus agreed that this matrilineal culture is indeed the result of (not the reason for diaspora. With their men travelling out of the country for unspecified time (with possibility of some of them not returning home, it is only logical to hand the land and property to those who do not have to leave it: The women. This also ensures the women's (meaning: mothers of the future generations' welfare and hence ensuring their offsprings welfare. Besides, native MinangKabaus argue that "Men can live anywhere and hence they do not need a house like women do". Abstrak: Masyarakat Minangkabau merupakan masyarakat matrilineal terbesar di dunia; di mana kepemilikan seperti tanah dan rumah diwariskan melalui garis keturunan ibu. Beberapa ilmuan masih berdebat dikarenakan diaspora (Minangkabau,  “merantau” dari lelaki Minang ke berbagai daerah di wilayah Asia tenggara sebagai usaha untuk mencari keuntungan melalui kegiatan perdagangan. Walau bagaimanapun, masyarakat asli Minangkabau sependapat bahwa, budaya matrilinial menjadi penyebab utama diaspora tersebut. Dengan bepergiannya para kaum pria untuk merantau dalam jangka waktu yang tidak dapat dipastikan (bahkan terkadang mereka tidak pulang kampung, itu lebih disebakan oleh ketiadaan kepemilikan tanah dan rumah yang telah dijelaskan di atas. Inu juga dapandang sebagai masa depan sebuah generasi. Selanjutnya ada pandangan bahwa, lelaki. dapat hidup atau tinggal di mana saja dan mereka tidak membutuhkan rumah seperti kaum perempuan yang membutuhkannya.

  11. PENGARUH PERILAKU MASYARAKAT YANG BERMUKIM DI KAWASAN BANTARAN SUNGAI TERHADAP PENURUNAN KUALITAS AIR SUNGAI KARANG ANYAR KOTA TARAKAN (Influence of The Behavior of Citizens Residing in Riverbanks to The Decrease of Water Quality in The River of Karang

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ira Puspita

    2016-07-01

    Full Text Available ABSTRAK Data Status Lingkungan Hidup Daerah Kota Tarakan menyatakan bahwa kualitas air Sungai Karang Anyar Kota Tarakan yaitu parameter COD, amoniak dan TSS tahun 2010-2013 melebihi baku mutu. Penurunan kualitas air tersebut disebabkan oleh perilaku masyarakat yang bermukim di kawasan bantaran sungai. Pendekatan penelitian kualitatif dengan menggunakan gabungan metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kuantitatif antara lain digunakan untuk teknik pengumpulan data melalui kuesioner dan menghitung status mutu air Sungai Karang Anyar menggunakan metode Indeks Pencemaran. Metode kualitatif antara lain digunakan untuk observasi, wawancara mendalam kepada swasta dan tokoh masyarakat. Hasil penelitian yaitu perilaku masyarakat yang membuang air limbah domestik langsung ke sungai mempengaruhi parameter COD melebihi baku mutu karena air limbah yang dibuang terdapat busa sabun berasal dari buangan air cucian. Air limbah domestik yang dibuang langsung ke sungai berasal dari sisa memasak sehingga diduga menyebabkan amoniak juga melebihi baku mutu. Perilaku masyarakat yang tidak mengolah kotoran ayam dapat mempengaruhi parameter amoniak melebihi baku mutu karena kotoran ayam membusuk dan mengalir ke sungai. Perilaku masyarakat yang mengambil tanah dari bukit/gunung tidak mempengaruhi parameter TSS karena dipengaruhi mengambil tanah dari bukit/gunung dilakukan pada curah hujan menurun/kemarau. Perilaku masyarakat yang menambang pasir di sungai mempengaruhi parameter amoniak melebihi baku mutu karena air limbah domestik yang organik dan kotoran ayam membusuk yang telah tertimbun lama di dasar sungai akan terangkat. Perilaku masyarakat yang menambang pasir di sungai tidak mempengaruhi parameter TSS karena kegiatan menambang pasir tidak dilakukan setiap hari dan bergantung pada curah hujan. Sebagai kesimpulan adalah tidak semua perilaku masyarakat yang bermukim dan berkegiatan di kawasan bantaran sungai mengakibatkan penurunan kualitas air sungai.   ABSTRACT

  12. Kajian Pemilihan Sumber Mikroorganisme Solid Phase Microbial Fuel Cell (SMFC Berdasarkan Jenis dan Volume Sampah, Power Density dan Efisiensi Penurunan COD

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ganjar Samudro

    2017-06-01

    Full Text Available Mikroorganisme merupakan salah satu komponen penting dalam proses Solid Phase Microbial Fuel Cell (SMFC untuk degradasi bahan organik dan transfer elektron. Pemilihan sumber mikroorganisme menjadi metode yang paling sederhana untuk dikaji sebagai informasi awal ketersediaan dan identifikasi jenis mikroorganisme yang mendukung proses SMFC. Tujuan kajian ini adalah untuk memilih sumber mikroorganisme tanah, septic tank dan sedimen sungai yang tepat digunakan dalam proses SMFC berdasarkan jenis dan volume sampah, power density, dan efisiensi penurunan COD. Kajian ini didasarkan pada hasil penelitian menggunakan reaktor SMFC tipe single chamber microbial fuel cell dengan variabel jenis dan volume sampah , serta sumber mikroorganisme. Metode perbandingan secara kuantitatif dilakukan berdasarkan kecenderungan nilai power density dan efisiensi penurunan COD tertinggi di antara jenis dan volume sampah kantin, dedaunan dan komposit kantin-dedaunan. Hasil yang didapatkan adalah sumber mikroorganisme tanah dan sedimen sungai tepat digunakan untuk volume sampah 1/3 dan 2/3 dari volume reaktor, sedangkan sumber mikroorganisme septic tank tepat digunakan untuk volume sampah 1/3 dan 1/2 dari volume reaktor. Sumber mikroorganisme dari septic tank menunjukkan kinerja power density dan efisiensi penurunan COD yang lebih rendah dibandingkan sumber mikroorganisme tanah dan sedimen sungai.

  13. Applicazione delle linee guida nazionali nell'attivitá di notifica di casi di legionellosi

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    E. Corsano

    2003-05-01

    Full Text Available

    Obiettivi: é noto che effettuare diagnosi di Legionellosi risulta difficile a causa della sovrapposizione della sintomatologia con altre forme di polmonite. Questo spiega, in parte, perché i casi di Legionellosi siano sottostimati. I metodi diagnostici disponibili, sebbene richiedano tempi relativamente lunghi, sono necessari per l’esatta stima di prevalenza della Legionellosi e per gli eventuali interventi preventivi.

    Metodi: nell’Azienda Ospedaliera “G. Panico” di Tricase, seguendo i criteri delle Linee Guida della Legionellosi (G.U. 5 maggio 2000 n. 103 durante la degenza dei pazienti che presentavano segni clinici ed obiettivi di polmonite sono state eseguite indagini radiologiche (Rx Torace, TAC, esami di laboratorio (espettorato, sangue, urina ed avviata terapia antibiotica (macrolidi e cefalosporine di III generazione. L’antigene urinario e le IgG anti-Legionella (metodo IFA, sono stati determinati in collaborazione con il Laboratorio di riferimento Regionale.

    Risultati: nel periodo ottobre 2001 gennaio 2003 sono stati notificati nel nostro ospedale 11 casi di Legionellosi accertati da indagini clinico-strumentali e di laboratorio: tutti i casi avevano titoli anticorpali abbastanza elevati, confermati poi da un secondo controllo a distanza di tempo. Solo due hanno presentato una positività per l’antigene urinario. All’atto della dimissione, per il 63.6% dei casi è stato documentato un miglioramento delle condizioni clinico-laboratoristico-strumentali, nel 18.2% si è avuta una effettiva guarigione. La letalità è stata pari al 18.2%. In tutti casi si è provveduto alla sorveglianza ambientale.

    Considerazioni: i nostri dati evidenziano che i casi di Legionellosi registrati sono stati tutti di tipo comunitario. Una corretta applicazione delle Linee Guida nel sistema di notifica permette l’avvio dell’attività di prevenzione oltre

  14. Studi Keberadaan Mineralisasi Uranium Di Daerah Biak Numfor, Provinsi Papua Barat

    OpenAIRE

    Suharji, Suharji; Subiantoro, Lilik; Syaeful, Heri; Widana, Kurnia Setiawan; Prabowo, Hery

    2014-01-01

    Penelitian ini dilakukan berdasarkan adanya temuan indikasi mineral radioaktif berupa anomali laju dosis radiasi bernilai relatif tinggi. Hipotesis yang mendasari keberadaan laju dosis radiasi tinggi adalah pengendapan uranium yang berasal dari batuan basal Formasi Auwea, pengkayaan uranium yang berasal dari batugamping pada tanah permukaan, dan pengendapan uranium yang berasal dari penggunaan pupuk pertanian. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mendapatkan kesimpulan dari beber...

  15. “PENGARUH INTENSITAS TERPAAN INFORMASI MELALUI TWITTER TERHADAP TINGKAT KEPUTUSAN PEMBELIAN” (Studi Eksplanatif tentang Pengaruh Intensitas Terpaan Informasi Melalui Twitter @cinema21 terhadap Tingkat Keputusan Pembelian yang Dikontrol oleh Sikap dan Tingkat Motif Pembelian Tiket Bioskop Pada Followers @cinema21)

    OpenAIRE

    SOWOLINO, GLORIA ANASTASIA

    2014-01-01

    Twitter merupakan salah satu tool masa kini yang marak digunakan oleh perusahaan-perusahaan dalam memasarkan produknya. Hal ini merupakan langkah yang ditempuh dalam melakukan kegiatan advertising atau periklanan bagi perusahaan. Twitter menjadi salah satu social media yang paling diminati oleh manusia saat ini karena sangat gampang diakses, simpel, dan aktual. 21 Cineplex Group merupakan perusahaan bioskop terbesar di tanah air, yang memiliki brand Cinema 21, Cinema XXI,...

  16. JEJAK BAHASA MELAYU (INDONESAI) DALAM BAHASA BUGIS,MAKASSAR,MANDAR DAN TORAJA TINJAUAN LEKSIKOSTATISTIK

    OpenAIRE

    Syairuddin Muhidin; Munirah Hasyim; Nurhayati

    2008-01-01

    ABSTRAK EKOSOSBUDKUM 2010 Penelitian bertujuan untuk menganalisis (1) jumlah kosakata bahasa Melayu dalam bahasa Bugis, bahasa Makassar, bahasa Mandar, dan bahasa Toraja dan (2) menganalisis tahun pisah keempat bahasa tersebut dengan bahasa Melayu dari bahasa induknya. Lokasi penelitian di Kabupaten Barru, Kota Makassar, Kabupaten Majene, dan Kabupaten Tanah Toraja. Metode penelitian yang digunakan adalah metode simak dengan teknik rekam dan penyebaran daftar 200 kata Morris Swadess. Data ...

  17. Elementi di interfaccia per l’analisi di strutture murarie

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Jessica Toti

    2009-04-01

    Full Text Available Il presente articolo riguarda la modellazione del comportamento meccanico di elementi in muratura intesi come sistemi eterogenei composti da malta, blocchi ed interfacce di connessione. La strategiacomputazionale che viene adottata consiste nel modellare separatamente i blocchi, i letti di malta ed le interfacce responsabili di fenomeni di decoesione malta-blocco; a tale scopo, si propone uno speciale modello di interfaccia che combina il danneggiamento con l’attrito. Si sviluppa una procedura numerica, basata sull’algoritmo backward di Eulero, per risolvere il problema evolutivo; per il passo temporale si utilizza invece la tecnica predictor-corrector a controllo di spostamenti. Si effettuano alcune applicazioni numeriche con lo scopodi verificare la capacità del modello e dell’algoritmo proposto nel riprodurre la risposta non lineare della muratura dovuta a fenomeni di degrado localizzati. Infine, si conduce lo studio della modellazione di un arco murario, confrontando i risultati numerici con quelli sperimentali; si dimostra la abilità del modello proposto nel simulare il comportamento globale della struttura ad arco in termini di carico ultimo e di meccanismo di collasso.

  18. Karakteristik Habitat dan Keberadaan Larva Aedes spp. pada Wilayah Kasus Demam Berdarah Dengue Tertinggi dan Terendah di Kota Tasikmalaya

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Muhammad Umar Riandi

    2017-06-01

    masih merupakan cara untuk mencegah terjadinya kejadian luar biasa kasus Demam Berdarah Dengue (DBD. Kasus DBD di Kota Tasikmalaya hingga Juli 2015 terendah berada di Kelurahan Cikalang dan tertinggi di Kelurahan Cibunigeulis. Penelitian ini merupakan observasi deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kepadatan vektor dan faktor karakteristik habitat paling berisiko terhadap keberadaan larva Aedes sp. di wilyah kasus DBD tertinggi dan terendah di Kota Tasikmalaya. Pemeriksaan karakteristik habitat larva dilakukan terhadap 100 rumah di masing‐masing Kelurahan Cikalang dan Kelurahan Cibunigeulis. Hasilnya didapatkan habitat larva terbanyak di Cikalang berada pada jenis kontainer non‐TPA (18,4%, letak di dalam rumah (6,5%, berbahansemen/tanah/karet (11,1%, penutup kontainer terbuka (7,5%, volume <1 liter (14,6%, tanpa pengurasan (22,2%, tidak memelihara ikan (6,5%, ditaburi temefos (20,3%, dan sumber air PAM (7,7%. Adapun di Cibunigeulis habitat larva terbanyak ditemukan pada jenis kontainer non‐TPA (8,7%, letak di dalam rumah (0,9%, berbahan plastik/keramik/logam/kaca (0,9%, penutup kontainer terbuka (1,1%, volume <1 liter (4%, tanpa pengurasan (2,2%, tidak memelihara ikan (0,9%, tidak ditaburi temefos (0,9%, dan sumber air non‐PAM (0,9%. Uji regresi logistik biner memperlihatkan bahwa sumber air rumah tangga (p=0,021; OR=13,78 dan pengurasan kontainer (p=0,001; OR=0,101 sebagai faktor yang paling berpengaruh terhadap keberadaan larva di Cikalang. Akan tetapi, di Cibunigeulis tidak ada satupun faktor yang berpengaruh terhadap keberadaan larva Aedes. Hasil ini memperlihatkan besarnya pengaruh faktor pengurasan kontainer terhadap keberadaan larva Aedes spp. di wilayah kasus DBD tertinggi.Kata Kunci: Aedes spp., habitat larva, kepadatan larva, karakteristik habitat, Tasikmalaya

  19. Lezioni di meccanica razionale con elementi di statica grafica

    CERN Document Server

    Sbrana, Francesco

    1950-01-01

    Elementi di calcolo vettoriale ; riduzione di un sistema qualunque di vettori applicati ; trattazione analitica dei sistemi di vettori applicati ; uso dei poligni funicolari per la composizione di più vettori applicati complanari ; vettori variabili ; cinematica del punto ; studio del moto di un punto in un piano in coordinate polari ; cinematica de sistemi rigidi ; moto di un sistema rigido con un punto fisso (moto rigido sferico) ; moto relativo ; sistemi di punti in general, vincoli ; concetti e postulati fondamentali della meccanica ; unità mecchaniche, omogeneità, modelli ; equilibrio di un punto e di un sistema di punti materiali ; statica dei solidi indeformabili (sistemi rigidi) ; sistemi deformabili, travature reticolari ; equilibrio dei poligoni funicolari e delle curve funicolari ; nozioni sull'attrito ; integrazione grafica ; baricentri ; momenti d'inerzia ; calcolo grafico dei momenti statici e dei momenti d'inerzia dei sistemi piani ; dinamica del punto libero ; dinamica del punto vincolato ;...

  20. Dampak Perubahan Penggunaan Lahan terhadap Tingkat Kekritisan Air Sub-DAS Citarum Hulu

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Tito Latif Indra

    2016-10-01

    Full Text Available ABSTRAK Sehubungan dengan pertumbuhan penduduk yang membutuhkan ruang untuk hidup telah mengubah pola penggunaan tanah khususnya di DAS Citarum Hulu yang juga merupakan salah satu DAS kritis di Indonesia. Perubahan penggunaan tanah tersebut akan berakibat pada berkurangnya sumberdaya air sehingga menjadikan tingkat kekritisan air semakin tinggi. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi peta jaringan sungai, peta penggunaan lahan yang diperoleh dari Badan Pertanahan Nasional (BPN, data curah hujandan suhu Tahun 1975-2005, peta tanah, peta kemiringan lereng, tutupan vegetasi dan data kebutuhan air primer. Melalui metode GIS yang dipadukan pendekatan hidrologis telah menghasilkan wilayah-wilayah sub DAS yang mengalami kekurangan air dalam hal ini kekritisan air. ABSTRACT The population growth and the need for living space have changeq the patterns of land use especially in Upper Sub Citarum Watershed as one of the critical watersheds in Indonesia. The changes in land use will result in the reduction of water resources and make the higher level of water criticality. Data used in this research including river network map, landuse map obtained from Indonesian National Land Agency (BPN, precipitation and temperature data of 1975-2005, soil map, slope map, vegetation cover and primary water demand data. The critical level of watershed is deterimined based on the comparison of primary water demand and water availability in Upper Citarum Sub Watershed. Through GIS method combined with hydrological approach, the areas of sub watershed experiencing water shortage, in this case is water critical level can be determined. The combination of GIS method and a hydrological approach has resulted in sub-catchment areas experiencing water shortages in this case the critical water level.

  1. Studio del comportamento di agenti di contrasto in campi ultracustici per tecniche di ecografia diagnostica

    OpenAIRE

    BIAGIONI, ANGELO

    2011-01-01

    Il presente lavoro di ricerca è stato articolato intorno a temi attinenti l’ingegneria biomedica, riguardando, in particolare, lo studio del comportamento di agenti di contrasto in campi ultracustici per tecniche di ecografia diagnostica. Nell’ambito di tale settore scientifico, un ruolo di fondamentale importanza è svolto dalla diagnostica medica per immagini e in particolare dalle tecniche ecografiche. Queste ultime rappresentano un ottimo compromesso tra la pericolosità per l’organismo e l...

  2. REKLAMASI LAHAN BEKAS TAMBANG DENGAN PENANAMAN LCC DAN AGEN HAYATI TRICHODERMA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nur Hidayat

    2017-10-01

    Trichoderma sebagai media untuk memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah di lahan bekas tambang batubara. penelitian ini akan dilakukan reklamasi lahan bekas tambang yang rusak dan miskin unsur hara pada tahun 2015. Pembuatan demplot penelitian dengan ukuran 10 m x 5 m = 50 m2  sebanyak 3 demplot yang akan diberi perlakuan  (P1 tanaman LCC, (P2 agen hayati Trichoderma, dan (P3 Tanaman LCC + agen hayati Trichoderma yang dibandingkan dengan analisa awal (P0. Penanaman LCC  dan pemberian agen hayati trichoderma dengan lama waktu 6 bulan pengamatan (mematikan tanaman LCC setelah terjadi pengomposan dilakukan analisa sifat fisik dan kimia tanah setelah perlakuan guna melihat perubahannya kemudian dibandingkan dengan data hasil laboratorium sebelum diberi perlakuan di lahan tersebut hasil yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan Anova rancangan acak lengkap dan bila berpengaruh nyata atau sangat nyata maka dilakukan uji lanjut BNT pada taraf 5%. Berdasarkan hasil penelitian yang  terbaik pada perlakuan P1 diperoleh dari hasil analisa N Total, C/N Rasio namun berbeda tidak nyata dengan P2 dan P3, perlakuan P2 yang terbaik dari hasil analisa Ca namun tidak berbeda nyata dengan P1 dan P3, C organik,  KTK tanah.  Perlakuan P3 yang terbaik pada hasil analisa Mg dan K2O sedangkan P0 yang terbaik diperoleh hasil analisa K dan P2O5. Sementara pH tanah dan hasil analisa sifat fisik tanah meliputi variabel seperti Berat jenis (Bulk Density, Porositas, Kadar air, tekstur, konsistensi dan bermeabiltas tanah berpengaruh tidak nyata.

  3. Programmazione del Network di 'Virologia Ambientale': Stato di avanzamento

    OpenAIRE

    Carlesi, Carlo

    2004-01-01

    Presentazione 'Power Point' dell'intervento all'incontro di lavoro 'VIRAMB II incontro del Network di Virologia Ambientale', presso l'Istituto Zooprofilattico Sperimentale delle Regioni Lazio e Toscana. Nell'intervento si presenta lo stato di avanzamento dei lavori riguardo la realizzazione dell'infrastruttura telematica del 'Network di Virologia Ambientale' promosso dal 'Dipartimento di Patologia Sperimentale, Biotecnologie Mediche, Infettivologia ed Epidemiologia' dell'Universit? di Pisa.

  4. Identificazione, caratterizzazione ed industrializzazione di ceppi di Streptococcus thermophilus per la produzione di yogurt

    OpenAIRE

    D'Alonges, Sara

    2013-01-01

    Il contesto globale del comparto agro-alimentare richiede ad oggi una ricerca continua per assicurare qualità e sicurezza degli alimenti. La produzione moderna di alimenti richiede elevato grado di standardizzazione, particolarmente la produzione gli alimenti fermentati che include un processo biotecnologico in cui la componente biotica gioca un ruolo fondamentale Di qui la necessità disporre di un’ampia gamma di microrganismi atti alla conduzione del processo fermentativo in modo da im...

  5. Stress indotto dalla guida di autoveicoli: studio di parametri psicofisiologici

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    R. Vivoli

    2003-05-01

    Full Text Available

    La guida di un autoveicolo, specie in condizioni di intenso traffico o di cattive condizioni meteoclimatiche, è considerata uno dei principali fattori stressanti della vita odierna. Durante la guida si possono infatti osservare significative risposte simpatoadrenergiche e cardiovascolari con la comparsa anche di episodi coronarici. Tali risposte presentano un’ampia variabilità interindividuale in quanto sono influenzate da vari fattori (stile di vita, personalità etc..

    In questa rassegna, vengono presentati i principali risultati degli studi da noi condotti sulle risposte psicofisiologiche indotte dalla guida di diversi tipi di autoveicoli. In conducenti di autobus urbani è stato registrato un sensibile aumento del tasso urinario di adrenalina durante il turno lavorativo rispetto alla stessa fascia oraria di un giorno di riposo. Tale risposta adrenergica era esaltata dall’abitudine tabagica e dall’assunzione di caffè e bevande alcoliche. In soggetti che alla guida di camion coprono lunghe distanze, i più elevati tassi urinari di catecolamine e i più alti livelli di frequenza cardiaca sono stati registrati quando la guida era particolarmente stressante per la presenza di nebbia o di intenso traffico. In soggetti che partecipano, a livello amatoriale, a manifestazioni agonistiche di velocità su pista, abbiamo osservato che durante la gara, rispetto al periodo pre-gara, l’escrezione urinaria di catecolamine aumenta in misura molto rilevante. Analogamente a quanto osservato in autisti di camion, l’attivazione del sistema adrenergico è risultata direttamente associata ai livelli di ansietà. Dall’elettrocardiogramma dinamico è emerso che durante la gara la frequenza cardiaca raggiunge un valore medio di 163.5±7.4 battiti/min. (range: 146,180 battiti/min..

    Un significativo peggioramento della percezione visiva stereoscopica, con potenziale ricaduta negativa sulla performance dei guidatori, è stato osservato in

  6. Synthesis of cristobalite from silica sands of Tuban and Tanah Laut

    Science.gov (United States)

    Nurbaiti, U.; Pratapa, S.

    2018-03-01

    Synthesis of SiO2 cristobalite powders has been successfully carried out by a coprecipitation method by making use of local silica sands from districts of Tuban and Tanah Laut, Indonesia. Cristobalite is a phase of SiO2 polymorphs which can be used as a composite filler, a coating material, a surface finishing media, and structural ceramics. In the first stage of the synthesis, the as-received sands were processed by a magnetic separation, grinding, and soaking with HCl to increase the purity of silica content. X-ray fluorescence (XRF) spectroscopy showed that the atomic content of Si (excluding oxygen) in both powders reached 95.3 and 97.4%. A coprecipitation process was then performed by dissolving the silica powders in a 7M NaOH solution followed by a titration with 2M HCl to achieve a normal pH and to form a gel. Furthermore, the silica gel is washed, dried and then calcined at a temperature of between 950-1200 °C with a variation of holding time for 1, 4 dan 10 hrs to produce white powders. X-ray diffraction (XRD) data analyses showed that the powder with calcination temperature of 1150 °C for 4 hrs exhibited the highest cristobalite content of up to 95wt%. Its scanning electron microscopy (SEM) image showed that its grain morphology was relatively homogeneous.

  7. PEMETAAN POTENSI PENGEMBANGAN LAHAN TAMBAK GARAM DI PESISIR UTARA KABUPATEN PAMEKASAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Mahfud Efendy

    2014-04-01

    Full Text Available Pamekasan sebagai salah satu sentra produksi garam nasional masih memungkinkan untuk meningkatkan produksi garamnya melalui program ekstensifikasi di wilayah pesisir utara. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan potensi pengembangan lahan tambak garam baru di pesisir utara Kabupaten Pamekasan sebagai dasar program ekstensifikasitersebut. Penelitian ini memanfaatkan teknologi penginderaan jauh dan system informasi geografis dengan tahapan analisis: pemrosesan citra satelit, interpolasi peta rupa bumi Indonesia, digitasi peta tanah, interpolasi data curah hujan, dan interpretasi deskriptif. Kegiatan pemetaan ini menghasilkan informasi potensi ketersediaan lahan tambak garam baru di pesisir utara seluas 15.822,91 Ha. Potensi ketersediaan lahan baru ini secara topografi dengan klasifikasi lereng datar untuk produksi garam (0-8% tersedia seluas 10.084,55 Ha. Lahan baru ini didominasi mediteran rodik 12018 Ha dan kompleks mediteran, grumosol, regosol dan litosol 5662,4Ha. Potensi teknis lainnya yang mendukung kegiatan ekstensifikasi wilayah pesisir utara adalah curah hujan yang lebih rendah dibandingkan dengan daerah pedalaman dan daerah pesisir selatan yakni seluas 15.281,5 Ha. Dasar kesesuaian lainnya adalah jumlah sungai yang bermuara ke laut pesisir utara lebih sedikit dan lebih pendek dibandingkan dengan pesisir selatan yakni sepanjang 102,97 Km. Seperti halnya pesisir selatan, di pesisir utara juga tersedia jalur transportasi baik darat maupun laut berupa jalan kolektor sepanjang 17,6 Km yang melintasi Kecamatan Pasean dan Kecamatan Batumarmar.Kata Kunci: pemetaan, potensi pengembangan, tambak garam MAPPING THE POTENTIAL FOR LAND DEVELOPMENT IN COASTAL NORTH SALT POND PAMEKASANABSTRACTPamekasan as one of national salt producers still enables to improve its production through extension program in the north coastal area.  This study aim to mapping the potention of salt embankment development in Nort costal area of Pamekasan Regency as the

  8. Il controllo di gestione e operativo delle commesse per una impresa di costruzioni: nuovo impianto di trattamento e recupero di rifiuti urbani.

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Matteo Camprini

    2013-10-01

    Full Text Available Il mercato delle costruzioni in Italia soffre problemi di maturità da molto tempo. Dagli anni ’90, infatti, per superare i fatti di tangentopoli venne riformata la legislazione dei lavori pubblici per giungere a livelli di competizione maggiori e più simili a quelli esistenti in Europa.  In questo contesto le imprese che per la loro struttura culturale, organizzativa e produttiva mostravano maggiore sensibilità a tali aspetti avviarono processi di formazione e riorganizzazione introducendo specifiche procedure mirate alla gestione completa dei progetti trasformandosi così da imprese di sola produzione a imprese operanti per progetti.La presente memoria vuole descrivere il sistema di gestione attuato, le modifiche ed i miglioramenti che si sono susseguiti nel tempo,  la sua struttura organizzativa e gli strumenti di lavoro messi a disposizione.A conclusione verrà illustrata l’applicazione al caso concreto della costruzione del nuovo impianto di trattamento e recupero di rifiuti urbani.

  9. Design e valutazione di una esperienza di mobile learning

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Marco Arrigo

    2008-01-01

    Full Text Available Analisi dello sviluppo scientifico e tecnologico nel campo di mobile learning, con particolare riferimento ai problemi di progettazione e valutazione nelle esperienze. Vengono analizzate le caratteristiche di metodologia didattica innovativa insieme a delle proposte per strumenti operativi concreti che consentano di progettare interventi didattici di mobile learning.

  10. PEMODELAN PENYEBARAN BATUAN POTENSIAL PEMBENTUK ASAM PADA KAWASAN PENAMBANGAN BATUBARA TAMBANG TERBUKA DI MUARA LAWA, KABUPATEN KUTAI BARAT, KALIMANTAN TIMUR (Modeling Distribution of Rock Potential Acid Forming in Open Pit Coal Mining Areas

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Shalaho Dina Devy

    2016-02-01

    Full Text Available ABSTRAK Dampak penambangan batubara tambang terbuka adalah munculnya Air Asam Tambang (AAT di sekitar lingkungan penambangan yang mempengaruhi kualitas air tambang, biota air, kualitas air dan tanah. Oleh karena itu, informasi awal untuk mengantisipasi dampak tersebut, yaitu identifikasi batuan yang berpotensi asam dan memodelkan penyebarannya. Kajian geologi dan mineralogi batuan berperan dalam mengetahui penyebaran batuan Potential Acid Forming (PAF dan Non Acid Forming (NAF. Kawasan tambang yang digunakan sebagai model penelitian berada di Kecamatan Muara Lawa, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur. Hasil dari penelitian mengindikasikan, bahwa dominasi PAF berada di lapisan batu lempung kemudian diikuti batu lanau dan batu pasir dengan penyebaran mengikuti struktur sinklin yang terbatas di lapisan bawah (floor dan lapisan antara (inter burden pada batubara. Sementara itu, batuan NAF menyebar menempati daerah selain batuan PAF. ABSTRACT The impact of open pit coal mining is the emergence of Acid Mine Water (AMD around the mining environment that affect the quality of the mine water, aquatic biota, water and soil quality. Therefore, early information to anticipate these impacts is the identification potential acid rock and distribution model as a guide for the mining plan. Geological and geochemical study of rocks is important in knowing the distribution of rock Potential Acid Formning (PAF and Non Acid Forming (NAF. Mining area which is used as a research model was in Muara Lawa, West Kutai regency, East Kalimantan province. The results of the study indicate, that the dominance of PAF are in layers followed by siltstone, claystone and sandstone with the distribution of rock following the syncline structure in the bottom (floor layer and in the inter-burden layer on coal. Meanwhile, rock NAF spread in areas other than rock PAF.

  11. Aspetti di continuità di lungo periodo dell’architettura di Venezia e osservazione sulla tipicità di alcuni processi di stratificazione

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Trovò, Francesco

    2010-12-01

    Full Text Available In order to interpret the links between Venice and Byzantium, it is firstly described how earliest houses in Venice were decorated by using sculptures coming from trading places. It is described the use of disassembled elements and the replacement of others, such as cornices, windows’ elements, coats of arms, among others. These were used firstly as a revival (Neo-Byzantine, 15th century, and later as reflection of the Venetian society «prudence», related to its behaviours and traditions. This prudence is mainly shown in the Renaissance. Besides this, other aspects such as the type of building and the façades, which are the main transformed surface, are analysed with the aim of researching periodical and characteristic dynamics, mainly in those façades showing stylistic renewal and new elements. Some external façades have maintained specific and easy observable characteristics, so they can be associated to a determined stylistic and morphological period. Other façades are stratified, as it is shown by the presence of elements (windows, cornices, … of different building phases. After tracing the main stratifying processes in about 40 study-cases, thanks to a macroscopic analysis, some ways of new composition elements and different stratified units are described. According to this, it is clear that the main principle is the searching for symmetry. Finally, some ways of intervention on the façades are described, highlighting some significant cases.[it] Nella prima parte dell’articolo viene descritto il modo di adornare le prime case veneziane con sculture importate dai luoghi del commercio, come ricostruzione del legame fra Venezia e Bisanzio. Si descrive l’uso di disaggregare e riposizionare vari elementi, come cornici, elementi di finestre, stemmi, prima come un iniziale revival, sia esso neobizantino o riferito al XV secolo, poi come manifestazione di «prudenza» della società veneziana, legata ai costumi, alle tradizioni. La

  12. I ministri di culto delle confessioni religiose di minoranza: problematiche attuali

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Matteo Carnì

    2015-06-01

    SOMMARIO: 1. I ministri di culto nell’ordinamento giuridico italiano - 2. I ministri di culto delle confessioni religiose dotate di intesa - 2.1. (segue L’individuazione dei ministri di culto - 2.2. (segue L’assistenza spirituale nelle strutture segreganti - 2.3.(segue Il matrimonio celebrato dai ministri di culto - 2.4 (segue Problematiche attinenti ai ministri di culto buddhisti – 3. I ministri di culto delle confessioni prive di intesa - 3.1. (segue In attesa della legge di approvazione: i ministri di culto della Congregazione cristiana dei Testimoni di Geova - 3.2. (segue Islam e ministri di culto - 4. Osservazioni conclusive.

  13. Evaluasi Lingkungan Air Tanah Di DAS Citarum Hulu

    OpenAIRE

    Indriatmoko, Robertus Haryoto

    2004-01-01

    The catchment area “Citarum” has been being in a very critical condition relating to extremely environmental problems. River water pollution in this catchment is obviously caused by industrial and domestic waste water. Nowadays the pollution load is already too high and the BOD, COD contents exceed the WHO standard. The activity evaluating groundwater environment in the up steam of the catchment area has the objective wich is to monitor the effect of groundwater pollution brought about by dec...

  14. Il Servizio Intercultura dell’Istituto di Terapia Familiare di Firenze

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Giancarlo Francini

    2013-12-01

    Full Text Available Nel corso del presente articolo vengono descritte le premesse epistemologiche e le metodologie adottate dagli operatori del Servizio Intercultura dell’Istituto di Terapia Familiare di Firenze (ITFF nel lavoro con la popolazione migrante ed elencati gli interventi fatti nel territorio. Il Servizio Intercultura dell’ITFF si è interrogato in questi anni sul valore della cultura come porta d’ingresso nel rapporto con il migrante; nel chiedere loro di narrare aspetti della loro cultura condividiamo aspetti della nostra cultura. L’incontro con il malinteso, che come dice Jankelevitch «(… è un quasi niente» (Jankelevitch, 1987, p. 233, perché se fosse stato qualcosa di più ce ne saremmo accorti e se fosse qualcosa di meno non sarebbe significativo, ci permette di aprirci a un rapporto che cambia entrambi, operatore e migrante, nella relazione. È nella relazione e attraverso il racconto dell’evento migrazione e del ciclo di vita che si costruisce e si cerca un linguaggio comune per la descrizione e l’espressione del disagio. Il lavoro con i migranti deve fare i conti con le difficoltà legate all’impiego, alla casa, al permesso di soggiorno e non ultimo alla brevità di alcuni incontri, perché per alcuni la nostra città è solo una tappa di un percorso che continua alla ricerca di una sistemazione migliore. Nel territorio di Firenze sono stati messi a punto una serie di servizi: oltre alla clinica e a uno sportello di consulenza, ci si dedica alla formazione degli operatori che lavorano con i migranti. Esempi di queste attività sono: un progetto di peer tutoring in alcune scuole superiori, uno di formazione per le assistenti sociali al fine di proporre un protocollo più efficace di presa in carico dei migranti, una serie di focus group con dipendenti Asl all’interno del progetto “Mamma segreta” della regione Toscana; inoltre, la collaborazione con le associazioni presenti sul territorio ha permesso un contatto

  15. Studio di prevalenza delle polmoniti in un'Azienda opsedaliera di Bologna

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    E. Leoni

    2003-05-01

    Full Text Available

    Obiettivi: nell’ambito di un progetto di sorveglianza attiva dei casi di polmonite da legionella, è stata studiata la prevalenza di tutti i casi di polmonite ricoverati in un ospedale di Bologna, allo scopo di definirne la distribuzione per origine (comunitaria o nosocomiale, eziologia, caratteristiche individuali e di confrontarle con le polmoniti da legionella.

    Metodi: per ogni caso con diagnosi clinica e/o radiologica di polmonite è stato compilato un questionario, raccogliendo le informazioni dalle cartelle cliniche. Tutti i casi di polmonite non specificata sono stati inoltre sottoposti al test per la ricerca dell’antigene di legionella nelle urine.

  16. Proposal of development of an advanced IORT system; Proposta di sviluppo di un sistema IORT di avanguardia

    Energy Technology Data Exchange (ETDEWEB)

    Ronsivalle, C [ENEA, Centro Ricerche Frascati, Rome (Italy). Unita tecnico scientifica Tecnologie Fisiche Avanzate; Casali, F [Bologna Univ., Bologna (Italy), Dipartimento di fisica; Colavita, E [Calabria Univ., Arcavacata (Italy). Diparimento di fisica; Lamanna, E [Magna Graecia Univ., Germaneto (Italy). Dipartimento di medicina sperimentale e clinica

    2005-07-15

    In the last years there has been an increasing interest on IORT (Intraoperative Radiation Therapy), also because of the development of dedicated accelerators. This technique represents a very effective oncological treatment consisting in delivering a single high dose on a tumour bed soon after surgery resection. In the following we present the proposal of development of a last generation IORT system based on the use of a linear accelerator with variable energy in the range 3-15 MeV, operating in C band (5712 MHz). Respect to the accelerator used in the commercial IORT systems operating at a typical frequency of 2998 MHz (S band) limited to a maximum energy of 12 MeV, the use of a higher RF frequency allows an increase of the maximum energy. This extends the use of the IORT technique to a wider field of tumors and an improvement of the system in terms of compactness and weight reduction. In addition the machine will be provided with a devoted absolute dosimetry system that will strongly simplify the procedures of dosimetric characterization. We intend to develop the system by a collaboration between ENEA, some Universities (Bologna, Catanzaro and Cosenza) and the national industry. [Italian] Negli ultimi anni si e sviluppato un sempre maggior interesse intorno alla Radioterapia IntraOperatoria (IORT), una particolare tecnica radioterapica che permette di irradiare la zona interessata da un tumore durante un intervento chirurgico utilizzando un fascio di elettroni prodotto da un acceleratore. La diffusione di questa metodica e stata favorita dalla presenza sul mercato di acceleratori installabili direttamente in sala operatoria. Come conseguenza di questa disponibilita sono emerse sia nuove esigenze legate alle particolari applicazioni cliniche, sia richieste di facilita di utilizzo e perfomances sempre piu sofisticate. Viene qui presentata una proposta di sviluppo di un sistema IORT di ultima generazione basato sull'utilizzo di un acceleratore lineare con energia

  17. Proposal of development of an advanced IORT system; Proposta di sviluppo di un sistema IORT di avanguardia

    Energy Technology Data Exchange (ETDEWEB)

    Ronsivalle, C. [ENEA, Centro Ricerche Frascati, Rome (Italy). Unita tecnico scientifica Tecnologie Fisiche Avanzate; Casali, F. [Bologna Univ., Bologna (Italy), Dipartimento di fisica; Colavita, E. [Calabria Univ., Arcavacata (Italy). Diparimento di fisica; Lamanna, E. [Magna Graecia Univ., Germaneto (Italy). Dipartimento di medicina sperimentale e clinica

    2005-07-15

    In the last years there has been an increasing interest on IORT (Intraoperative Radiation Therapy), also because of the development of dedicated accelerators. This technique represents a very effective oncological treatment consisting in delivering a single high dose on a tumour bed soon after surgery resection. In the following we present the proposal of development of a last generation IORT system based on the use of a linear accelerator with variable energy in the range 3-15 MeV, operating in C band (5712 MHz). Respect to the accelerator used in the commercial IORT systems operating at a typical frequency of 2998 MHz (S band) limited to a maximum energy of 12 MeV, the use of a higher RF frequency allows an increase of the maximum energy. This extends the use of the IORT technique to a wider field of tumors and an improvement of the system in terms of compactness and weight reduction. In addition the machine will be provided with a devoted absolute dosimetry system that will strongly simplify the procedures of dosimetric characterization. We intend to develop the system by a collaboration between ENEA, some Universities (Bologna, Catanzaro and Cosenza) and the national industry. [Italian] Negli ultimi anni si e sviluppato un sempre maggior interesse intorno alla Radioterapia IntraOperatoria (IORT), una particolare tecnica radioterapica che permette di irradiare la zona interessata da un tumore durante un intervento chirurgico utilizzando un fascio di elettroni prodotto da un acceleratore. La diffusione di questa metodica e stata favorita dalla presenza sul mercato di acceleratori installabili direttamente in sala operatoria. Come conseguenza di questa disponibilita sono emerse sia nuove esigenze legate alle particolari applicazioni cliniche, sia richieste di facilita di utilizzo e perfomances sempre piu sofisticate. Viene qui presentata una proposta di sviluppo di un sistema IORT di ultima generazione basato sull'utilizzo di un acceleratore lineare con

  18. Eksplorasi dan Karakterisasi Tanaman Genjer (Limnocharis flava (L. Buch di Kabupaten Pangandaran Berdasarkan Karakter Morfologi dan Agronomi

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Liberty Chaidir

    2016-12-01

    Full Text Available Genjer merupakan tanaman yang tumbuh liar di area persawahan, rawa, atau sungai yang keberadaannya sering dianggap sebagai gulma. Tanaman genjer memiliki banyak manfaat, diantaranya sebagai bahan penyerap logam berat dalam tanah dan sebagai obat yang memiliki banyak kandungan gizi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi karakter morfologi dan karakter agronomi untuk mengetahui hubungan kekerabatan tanaman genjer antar daerah di Kabupaten Pangandaran. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Pangandaran pada Mei sampai Oktober 2015. Metode yang digunakan adalah metode eksplorasi purposive sampling pada 77 aksesi genjer yang diambil dari Kabupaten Pangandaran. Hasil penelitian menunjukkan terdapat keragaman fenotipik yang luas pada karakter morfologi ujung daun, warna batang, tekstur daun, warna daun, panjang lekukan bawah daun, warna kelopak bunga dan warna bunga. Karakter agronomi yang mempunyai keragaman yang luas ialah tinggi tanaman, jumlah batang per rumpun, panjang daun, lebar daun, jumlah daun, jumlah bunga dan diameter batang. Tanaman genjer di Kabupaten Pangandaran memiliki kekerabatan yang jauh dengan rentang jarak Euclidian 0,48 sampai 10,17. Aksesi yang memiliki hubungan kekerabatan paling jauh yaitu Ciakar (001 dengan jarak Euclidian 10,17, sedangkan yang memiliki hubungan kekerabatan paling dekat yaitu Cikalong (003 dan Cikalong (004 dengan jarak Euclidian 0,48. Genjer or Yellow velvetleaf is a plant that grows wild in lowland area, swamp or river which existence is considered as a weed. Genjer has a lot of benefits, such as material absorbent for heavy metals in the soil and medicine that has a lot of nutrition. This study aimed to determine the variety of morphological and agronomic characters of Genjer in Pangandaran Regency and to determine the genetic relationship of genjer between regions in Pangandaran. The research was conducted in the Pangandaran Regency on May to October 2015. The method used purposive sampling

  19. ANALISIS KAWASAN POTENSIAL UNTUK TAMBAK SUPER-INTENSIF DI PESISIR KABUPATEN BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Hasnawi Hasnawi

    2016-12-01

    Full Text Available Tambak teknologi super-intensif tidak memerlukan lahan budidaya yang luas, produksi yang tinggi dimungkinkan dengan padat tebar tinggi dan input teknologi. Keberhasilan teknologi ini sangat ditentukan oleh lokasi budidaya yang tepat, infrastruktur yang memadai dan memenuhi standar, dilengkapi instalasi pengolahan air limbah (IPAL, serta dukungan faktor sosial yang menjadi penentu penerapan dan keberlanjutannya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan lokasi potensial pengembangan tambak super-intensif di kawasan pesisir Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan. Pada tahap awal, kawasan pesisir yang potensial diidentifikasi melalui analisis elevasi lahan dari citra satelit Aster GDEM dan penggunaan lahan dari data Google Earth. Selanjutnya faktor sosial berupa potensi konflik dengan penggunaan lahan saat ini menjadi data awal yang dikumpulkan sebelum dilakukan pengukuran variabel lain. Variabel yang diobservasi langsung antara lain; elevasi lahan, tekstur tanah, ketersediaan infrastruktur pendukung, pasang surut, penggunaan lahan saat ini, dan kualitas perairan dilakukan di sekitar lokasi potensial terpilih. Analisis data dilakukan dengan mengaplikasikan sistem informasi geografis (SIG. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi potensial dijumpai di Desa Pancana Kecamatan Tanete Rilau dengan luas kawasan sekitar 17,5 ha. Variabel yang diidentifikasi menjadi pembatas utama untuk pengembangan tambak super-intensif di kawasan tersebut adalah elevasi lahan dan keberadaan potensi konflik dengan penggunaan lahan saat ini. A super-intensive pond technology does not require extensive land cultivation, however the high production is expected from its ability to increase stocking density particularly for vannamei species. The success of this technology is highly depend upon proper site selection, availability of supporting infrastructure, the availability of wastewater treatment plant (WWTP, and supporting of social factor determining the implementation

  20. Il concetto di Natura nella filosofia di Denis Diderot

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Francesco Consiglio

    2014-03-01

    Full Text Available L’immagine della Natura che emerge dalla lettura delle opere di Diderot, è quella di una sorta di organismo in cui tutto risulta legato da una rete di forze inquadrate in un ordine omogeneo e dinamico. Le leggi di quest’ordine sono riscontrabili in tutti gli eventi naturali ed ogni fenomeno non è mai frutto del caso, ma ordinato deterministicamente. Allo spinozismo di quest’ordine geometrico si coniuga un atomismo di matrice epicurea, speci camente nella versione lucreziana del De Rerum Natura: gli atomi che costituiscono la materia si combinano da sempre e all’in nito in un continuo divenire di forme normate da leggi intrinseche, e gli individui nascono dal cozzare e dall’ammassarsi di questi atomi. Non esiste uno stadio culmine di questa “evoluzione”, piuttosto esistono in nite varianti, nel tempo e nello spazio, di un unico modello prototipico che, secondo Diderot, evolve in una specie o in un'altra in maniera totalmente a- nalistica, sebbene assolutamente determinis- tica. La regolarità dell’ordine (per no nell’apparente caos di un turbine di pol- vere e il continuo farsi e rifarsi delle forme si connettono al principio di conti- nuità della natura: la natura non fa salti, tutto è connesso come in una ragnatela e la materia continua muta la sua disposizione in grumi di atomi che, secondo il principio dell’epigenesi, giungono a formare gli individui. Le opere in cui Diderot elabora in maniera più organica e precisa la sua concezione della natura sono particolarmente due: L’interpretazione della natura (1753 e Il sogno di d’Alembert (1769. In mezzo a queste stanno gli scritti sui Sa- lons, tra i quali è particolarmente saliente, per il discorso sulla natura, quello del 1767, in cui, con la Promenade Vernet, molti di questi temi vengono a rontati o ripresi nel pittoricismo della narrazione, attraverso limpide metafore. Natura e arte, in Diderot, sono strettamente connesse. La seconda imita la prima, ma non tenta

  1. Glycaemic control of diabetic patients in an urban primary health care setting in Sarawak: the Tanah Puteh Health Centre experience.

    Science.gov (United States)

    Wong, J S; Rahimah, N

    2004-08-01

    Achieving glycaemic goals in diabetics has always been a problem, especially in a developing country with inadequate facilities such as in Sarawak in Malaysia. There are no reported studies on the control of diabetes mellitus in a diabetic clinic in the primary health care setting in Sarawak. This paper describes the profile of 1031 patients treated in Klinik Kesihatan Tanah Puteh Health Centre. The mean age was 59 years, the mean BMI 27 kg/m2. There was a female preponderance and mainly type-2 diabetes. Mean HbA1c was 7.4%. Glycaemic control was optimal in 28% (HbA1c 7.5%). Reasonable glycaemic control can be achieved in the primary health care setting in Sarawak.

  2. PERSEPSI PENGEMBANGAN PETA RAWAN GEMPA KOTA SEMARANG MELALUI PENELITIAN HAZARD GEMPA DETERMINISTIK

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Windu Partono

    2015-07-01

    Full Text Available Pengembangan peta resiko gempa berdasarkan analisa hazard gempa deterministik (DSHA merupakan salah satu tahapan yang sangat penting untuk mitigasi kegempaan Kota Semarang. Penelitian peta resiko gempa mencakup perhitungan hazard gempa, analisa kondisi tanah lokal (SSA dan analisa tingkat resiko kegempaan. Analisa hazard gempa diimplementasikan dengan pendekatan deterministic akibat gempa untuk sumber gempa sesar aktif disekitar Kota Semarang. Parameter geoteknik diperoleh dari hasil pengamatan atau pengujian geoteknik. Hasil dari penelitian ini mencakup pengembangan peta spektra percepatan gerakan tanah di permukaan dan faktor amplifikasi percepatan tanah yang sangat diperlukan pada pengembangan peta rawan gempa Kota Semarang.[Perception Development of Seismic Risk Map Semarang City Through Deterministic Hazard Analysis Research] Development of seismic risk map based on Deterministic Hazard Analysis (DSHA is an important step for seismic disaster mitigation for Semarang City. The study includes estimation of seismic hazard (DSHA, site specific response analysis (SSA and risk assessment. Seismic hazard is performed based on deterministic approach considering shallow crustal fault sources influencing Semarang City. Geotechnical parameters are interpreted from previous geotechnical measurements. The result of the hazard analysis includes the distribution of site response spectral acceleration and amplification ratios are performed corresponding to seismic risk assessment for Semarang City. 

  3. La figura di Maria Maddalena nella tradizione agostiniana del XII secolo e l'allegoria nuziale in Bernardo di ClairvauxUn'ipotesi di interpretazione alla luce di categorie di ordine psicoanalitico

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Elena Cartotto

    2008-07-01

    La lettura viene condotta sulla base di categorie concettuali di carattere psicoanalitico, in quanto tali categorie trovano la propria origine, prima ancora che nel pensiero, nella più concreta e profonda esperienza umana. Ed è proprio il collocarsi all'interno di questa viva esperienza umana che consente di cogliere in modo più diretto la dimensione antropologica che pare emergere dagli scrittori monastici di questo periodo.

  4. KOMPOSISI ARTHROPODA PERMUKAAN TANAH DI KAWASAN PENAMBANGAN BATUBARA DI KECAMATAN TALAWI SAWAHLUNTO

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nurhadi Nurhadi

    2010-06-01

    Full Text Available The research has been done to test the arthropod composition of surface soil at coal mining territory in Talawi district. The arthropod samples were taken by pitfall traps (totally 30 pitfall traps in three different areas. At the first stage, the soil temperature was measured in the field. At the next stage, the soil chemists such as pH, humidity and soil organic, were analyzed in the laboratory. At the area I, the surface soil arthropods collected were from 9 ordo, 26 families, 31 species, and 3609 individuals. Meanwhile at the area II, the arthropods were 12 ordo, 26 families, 31 species, and 2502 individuals. At the last area, the arthropods collected were 12 ordo, 25 families, 28 species and 1272 individuals. Finally, it can be summarized that the arthropod composition on the three surface soils was similar with the similarity index 55.7%. It means the chemical and physical factors of the three areas still optimally supported the surface soil arthropods life cycle. Key words: surface soil, arthropods, composition, coal mining

  5. La logistica nei processi di trasformazione dell’area orientale di Napoli

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Adriana Galderisi

    2010-07-01

    Full Text Available Stoccaggio e trasporto merci hanno assunto, già da alcuni anni, un ruolo rilevante nell’area orientale di Napoli, con impatti significativi sulla qualità urbana ed ambientale dell’area. In quest’area, anche grazie alla sua vicinanza ai principali nodi della mobilità (porto, aeroporto, stazione ferroviaria e alla significativa presenza di aree produttive dismesse o in dismissione, trovano oggi spazio numerose attività di stoccaggio e spedizione merci, in molti casi localizzate all’interno di ex aree industriali, in assenza di una reale ottica “sistemica”. Pertanto, a partire da una breve disamina dell’evoluzione dell’area orientale e di quanto previsto dagli strumenti urbanistici vigenti per la sua trasformazione, il contributo focalizza l’attenzione sul ruolo attuale dslle attività di stoccaggio e trasporto merci nell’area. Quindi, sulla base di alcune recenti esperienze di italiane e in riferimento ad ipotesi già avanzate per l’organizzazione di una piattaforma logistica nell’area orientale di Napoli -quale strumento per ottimizzare le necessità di stoccaggio e trasporto merci riducendone le esternalità negative- valuta la compatibilità di tali scelte con le prospettive di evoluzione/trasformazione dell’area e il potenziale ruolo che l’area potrebbe svolgere in una prospettiva di ri-organizzazione del trasporto merci in ambito urbano.

  6. Studio del comportamento di Acanthamoeba. polyphaga in presenza di Legionella pneumophila e di altri batteri ad habitat acquatico

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    M. Bondi

    2003-05-01

    Full Text Available Le amebe a vita libera sono state oggetto di diversi studi negli ultimi anni, non solo per le loro potenzialità patogene nei confronti dell’uomo, ma anche per l’importante ruolo che svolgono in natura, dove agiscono come predatori in grado di controllare le popolazioni batteriche. Alcuni degli organismi fagocitati però possono evitare la lisi fagosomiale e mantenere la loro condizione vitale a livello intracellulare, divenendo endosimbionti. Le amebe fungono così da riserva per questi batteri, proteggendoli da difficili condizioni extracellulari e provvedendo ad un ambiente consono alla loro replicazione. Tale tipo di interazione è particolarmente studiata in Legionella pneumophila, dal momento che l’ampia diffusione di questo germe, nonché la sua virulenza, pare siano fortemente influenzate dalla capacità di parassitare protozoi appartenenti ai generi Acanthamoeba, Naegleria e Balamuthia. Al fine di ottenere maggiori informazioni sui fattori favorenti o inibenti lo sviluppo di questi protozoi, è stato studiato il comportamento di un ceppo di Acanthamoeba polyphaga coltivato, in solido e in liquido, in associazione con L. pneumophila ed altri batteri ad habitat acquatico (Pseudomonas, Aeromonas, Achromobacter, Burkholderia. Su tappeti di cellule batteriche allestiti in Non Nutrient Agar (NNA, A.polyphaga si è mostrata in grado di moltiplicarsi utilizzando come nutrimento tutti i ceppi testati, nonostante alcuni, come Burkholderia cepacia SSV6 e Achromobacter xylox SS28, risultino più idonei al suo sviluppo. In piastre a pozzetti addizionate di acqua condottata autoclavata, il protozoo ha mostrato una buona capacità di sopravvivenza, non risultando inoltre influenzato dalla presenza di legionella o dei batteri acquatici testati. Dal momento che, fra i batteri descritti come capaci di vita intra-amebica, sono inclusi patogeni quali Chlamydia, Legionella, Listeria e Rickettsiae, risulta necessario riconsiderare la rilevanza clinica

  7. Problemi di Fisica

    CERN Document Server

    Fazio, Michelangelo

    2008-01-01

    L’introduzione delle lauree triennali ha in molti casi costretto i docenti a ridurre drasticamente il numero di ore di insegnamento e quindi l’estensione dei programmi dei corsi di Fisica. In questo volumetto l'autore si è proposto di esporre sinteticamente ma con il massimo rigore possibile il corso di Fisica Generale I evitando le dimostrazioni delle leggi fisiche, ma dando la priorità alle applicazioni di tali leggi e allo svolgimento di esercizi che in genere viene trascurato in molti corsi. Ha cercato pertanto di presentare i fenomeni fisici sottolineando, dove possibile, la loro presenza nella vita quotidiana e le loro più semplici e immediate applicazioni, consentendo in tal modo agli studenti di vedere la Fisica non più come una interminabile serie di formule ma come un nuovo modo di interpretare e di capire i fenomeni naturali inanimati (del resto non dobbiamo dimenticare che il termine greco da cui deriva il suo nome è fisis, fisis, ovvero natura). Il contenuto è completo, comprendendo anc...

  8. La necropoli neolitica a domus de janas di S. Pietro di Sorres in Comune di Borutta - Sassari

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Pier Paolo Soro

    2009-05-01

    Full Text Available La necropoli di Sorres si trova nel territorio del Comune di Borutta in provincia di Sassari. E’ ubicata lungo il versante SE del colle di Sorres, sul quale sorge imponente la chiesa in stile romanico di San Pietro di Sorres (XI-XII sec. sede dell’antica diocesi medievale. La necropoli è composta attualmente da cinque tombe a grotticella artificiale del tipo a domus de janas, scavate nella roccia calcara durante il neolitico recente ed in uso per tutto l’eneolitico. Si presume che fosse l’area sepolcrale dell’insediamento in grotta di Ulàri, una cavità carsica di notevoli dimensioni il cui ingresso si apre lungo il versante Nord del colle; la grotta ha restituito testimonianze archeologiche che vanno dal neolitico media fino al medioevo. La necropoli di Sorres, sebbene sia stata rimaneggiata nella forma degli ambienti ipogei e nella destinazione d’uso, costituisce una delle principali testimonianze del capillare tessuto insediativo del territorio del nord Sardegna.

  9. Studio di prototipo di calorimetro per neutroni per l'esperimento ALICE

    CERN Document Server

    Arnaldi, R; Cicalò, C; Cortese, P; De Falco, A; Dellacasa, G; De Marco, N; Gallio, M; Macciotta, P; Masoni, A; Musso, A; Oppedisano, C; Piccotti, A; Puddu, G; Scomparin, E; Siddi, S; Serci, E; Soave, C; Usai, G L; Vercellin, Ermanno

    1999-01-01

    ALICE e uno dei quattro esperimenti previsti ad LHC, al CERN, il cui scopo e lo studio delle osservabili che danno informazioni rilevanti sulla formazione del quark gluon plasma, che potrebbe essere prodotto in collisioni centrali Pb-Pb, di energia nel centro di massa di 5.5 A TeV.Il parametro di impatto di tali collisioni verra determinato grazie ad un insieme di calorimetri per protoni e neutroni che misureranno l'energia portata in avanti dai nucleoni non interagenti(spettatori).E' stato costruito un prototipo di calometro per neutroni, formato da piani di fibre di quarzo, posti a 45 gradi rispetto all'asse del fascio e inframmezzati da piani di materiale passivo denso(tungsteno). La luce Cerenkov prodotta nelle fibre dallo sciame sviluppato nel materiale passivo,viene raccolta da guide ottiche in aria.Verranno presentati i rilustati di un test previsto al CERN SPS per il luglio 1999.

  10. Rimozione Urbana: La Necessità di una Nuova Direzione di Attività di Pubblica Amministrazione

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Eneida Criscuolo Gabriel Bueno Silva

    2015-12-01

    Full Text Available Questo lavoro si propone di discutere la legitimità delle decisioni amministrative nel democratico Stato di diritto; il discorso e la democrazia sono correlati nel mondo contemporaneo, mostrando la necessità di discussione pubblica in attività amministrativa, in tale contesto, con il passare dell'atto amministrativo, la razionalità degli decisioni amministrativa dovrebbe essere dimostrata attraverso del processo amministrativo come mezzo di discussione in una prospettiva democratica. Pacifico che il discorso è un mezzo attraverso il quale la democrazia può avvenire, ma devono osservare qui: senza partecipazione sociale, senza coscienza politica, il discorso porta a una democrazia apparente. Questo articolo discute la relazione tra democrazia, discorso e attività amministrativa in processi di rimozione urbana, indagando gli aspette che riguardano, a fini de equilibrio nel rapporto tra stato e cittadino. Questo lavoro ha origine de una ricerca de 2232 documenti, utilizzando la tecnica di analisi di contenuto.

  11. Peste equina: descrizione di focolai di malattia in Namibia

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Massimo Scacchia

    2009-06-01

    Full Text Available La peste equina è una malattia virale degli equidi trasmessa da vettori. Scopo di questo lavoro è di riferire su casi di malattia verificatisi in Namibia nel corso degli anni 2006-2008, osservati dal personale dell'Istituto Zooprofilattico Sperimentale dell'Abruzzo e del Molise “G. Caporale” e del Central Veterinary Laboratory di Windhoek, Namibia e confermati dagli esami di laboratorio. Il lavoro è stato possibile anche grazie alla fattiva collaborazione stabilitasi con i veterinari pubblici, privati e allevatori Namibiani.

  12. L'ISOLA DI ARTURO DI ELSA MORANTE

    African Journals Online (AJOL)

    User

    Vi è una curiosa atmosfera di attesa negli anni '50, ed è questa temperie morale che Elsa Morante rappresenta e interpreta nell'Isola di Arturo. Nel romanzo la Morante ci dà veramente un ritratto intero di quegli anni, nel senso che dal testo sorge una attitudine complessa, contenente in sè la percezione del tempo in corso, ...

  13. Inventare l’altro. Forme di pseudo-traduzione nella scrittura di Salvatore Di Giacomo e Luigi Capuana.

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Valentina Fulginiti

    2014-05-01

    Full Text Available Being an extreme case of fictitious representation of linguistic otherness, pseudo-translation challenges the idea of a fatal and exclusive link between language and national ethos, a fundamental notion in the Nineteenth-century linguistic and literary culture. The present article compares two emblematic cases of pseudo-translation in post-Unification Italian culture: Luigi Capuana’s hoax Un poeta danese (published in 1882 and the earliest short stories published by Salvatore di Giacomo in 1878, mistakenly considered a plagiarizing translation from an uncredited German original. Their use of pseudo-translation is marked by opposite goals of parody and stylistic imitation; however, both authors challenge the fundamental assumption underlying the notion of «ethnicity of language». Pseudo-translation thus becomes a space of linguistic elaboration, complementary to the author’s direct involvement in translating major European works into Italian (such as Ibsen’s masterpiece A House of Dolls, which Capuana translated in 1891, and Edmond de Goncourt’s novel Sœur Philomèle, which Di Giacomo translated in 1892. Translation thus provides a free space for authors to experiment with new expressive solutions and challenge commonplaces about language and identity: such reflection on the limits of language and nations represent a direct contribution to the linguistic unification of Italy. Caso estremo di rappresentazione fittizia del- l’alterità linguistica, la pseudo-traduzione chiama in causa l’idea del legame unico e “fatale” fra lingua e nazione – concetto fondamentale nella cultura linguistica del XIX secolo. L’articolo mette a confronto due casi emblematici di pseudo-traduzione nella cultura meridionale post-unitaria: la beffa letteraria di Luigi Capuana Un poeta danese (1882 e le ‘tedescherie’ di Salvatore di Giacomo, gruppo di novelle pubblicate nel 1878 che molti considerarono (a torto un plagio da ignoto autore tedesco

  14. BAHASA MADURA SEBAGAI BAHASA RESMI REGIONAL (Sebuah Ikhtiar Alternatif Pemeliharaan Bahasa

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Mulyadi Mulyadi

    2012-03-01

    Full Text Available Abstrak:Tulisan ini bertitik tolak dari realitas bahwa sebuah bahasa harus mengalami proses kenaikan status (elitisasi sebagai salah satu usaha alternatif agar bahasa itu tetap bertahan dan terpelihara. Saat ini, kondisi tersebut sedang menggelayuti bahasa Madura yang terancam terasing di tanah kelahiran sendiri. Dengan antisipasi historis, yakni pengalihan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang selanjutnya menjadi bahasa nasional dan bahasa resmi, serta kalkulasi modalitas serta potensi yang dimiliki oleh bahasa Madura, bahasa ini berpotensi untuk menjadi bahasa resmi regional (skala wilayah penutur bahasa Madura. Tentu saja usaha ini tidak untuk merusak tatanan yang sudah dianggap mapan terhadap kenyamanan status bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi satu-satunya di negeri ini, tetapi lebih kepada usaha penguatan wawasan kebangsaan di ranah linguistika belaka.Kata kunci:bahasa nasional, bahasa resmi, perencanaan/rekayasa bahasa

  15. Mycorrhizal Inoculum Production Technique for Land Rehabilitation

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yadi Setiadi

    2011-01-01

    Full Text Available Spora cendawan mikoriza arbuskula (CMA telah dikoleksi dan diisolasi dari berbagai jenis tanah masam berfikasi P-tinggi di Indonesia. Lima isolate CMA lokal telah berhasil diperoleh dari spora tunggal dengan teknik “test tube culture” dan dikembangkan-biakan dengan sistem “open pot culture”. Kelima isolate tersebut adalah Acaulospora delicata (EJ-01. Acaulospora tuberculata (INDO-2, Glomus manihotis (INDO-1, Glomus mosseae (PAL-03 dan Entrophospora colombiana (LAM-36. Kelima biakan isolate CMA tersebut, dipelihara dengan tanaman inang Kudzu pada media zeolit yang diperkaya nutrisi. Dengan mempelajari berbagai tipe media, ukuran partikel, pH dan komposisi nutrisi, isolate CMA terpilih telah berhasil dapat diperbanyak dalam skala industri dengan menggunakan inang sorghum. Dengan tehnik pra-inokulasi di persemaiaan maka penggunaan mikoriza dalam skala besar di bidang kehutanan dapat direalisasikan.

  16. STRATEGI PENGEMBANGAN PERTANIAN DAN KONSERVASI LAHAN DI KAWASAN SEGARA ANAKAN, JAWA TENGAH (Agriculture and Land Conservation Development Strategy in Segara Anakan Region, Central Java, Indonesia

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Suratman Suratman

    2015-01-01

    Full Text Available ABSTRAK Segara Anakan merupakan suatu kesatuan kawasan laguna yang mempunyai keunikan, tidak sebagaimana umumnya lahan pantai pasang surut di Indonesia. Beberapa keadaan dan proses yang khas terjadi di kawasan ini, antara lain adanya pasang surut yang bergantian secara musiman antara air asin dan tawar, sedimentasi sungai sangat cepat sehingga terbentuk “tanah timbul”, penyempitan kawasan perairan, pembentukan dan perubahan alur sungai, serta penciutan hutan mangrove. Keadaan ini menyebabkan perubahan yang drastis terhadap mata pencaharian penduduk yang tadinya nelayan menjadi petambak dan petani. Untuk itu diperlukan masukan strategi pengembangan pertanian yang sesuai dengan karakteristik lahan yang khas tersebut. Sesuai dengan karakteristik lahannya, daerah ini dapat dikelompokkan menjadi zona pengembangan tambak, pengembangan lahan basah, lahan kering, tanaman tahunan, dan areal konservasi. Dari segi konservasi diperlukan tindakan pengendalian sedimen dan mempertahankan keberadaan areal sempadan pantai dan hutan mangrove.   ABSTRACT Segara Anakan is a lagoon which has unique characteristics different from other swamp lands in Indonesia. Its characteristics include seasonal fluctuation of fresh water river and sea water, rapid river sedimentation, narrowing water area, forming and changing river channels, and decreasing forest area. These phenomena have drastically changed people occupation. They, who were previously fishermen, have changed to be farmers. These conditions require an agriculture development strategy suitable for that area. Based on its characteristics, the area can be categorized into development zones for fishpond, wetland, dry land, annual crop, and conservation. This area requires actions to control the sedimentation process for maintaining its coastal belt and mangrove forest.

  17. Il loricato acefalo di Rusellae (Roselle, GR: una proposta di identificazione

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Eleonora Romanò

    2013-07-01

    Full Text Available Lo studio è incentrato sul tentativo di comprendere la scena presente sulla lorica di una statua acefala di probabile fine età claudia rinvenuta nell'area archeologica di Rusellae (Roselle, GR all'interno di un edificio connesso al culto imperiale. La decorazione analizzata è composta da diversi elementi: un trofeo di armi ed un'aquila in posizione pressocchè centrale, ai loro lati si dispongono figure umane interpretabili come barbari e per le quali si propone l'identificazione con il britanno Caratacus accompagnato dai suoi familiari mentre rivolge una supplica di liberazione al Senato ed all'imperatore Claudio, secondo l'episodio riportato negli Annales di Tacito (12.33-40.

  18. Psicoanalisi ed educazione: il lavoro di Vera Schmidt e di Sabina Spielrein nell’asilo sperimentale di Mosca (1921-1925

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Merete Amann Gainotti

    2012-12-01

    Full Text Available Negli anni 1921-1923 a Mosca, sulla scia delle profonde trasformazioni politiche e sociali innescate dalla Rivoluzione di ottobre si colloca un esperimento educativo originale, promosso da Vera Schmidt, una pedagogista formata alle idee psicoanalitiche, che si proponeva di cercare nuove vie educative per la prima infanzia sulla base delle recenti conquiste e conoscenze fornite dalla teoria psicoanalitica di S. Freud. Obiettivo di questo contributo è di fornire un breve excursus storico relativo alla diffusione della psicoanalisi in Unione sovietica e alla fondazione dell'asilo sperimentale di Mosca, di ricordare le figure delle due studiose Vera Schmidt e Sabina Spielrein che hanno animato l'iniziativa, il cui lavoro scientifico è rimasto in ombra rispetto a quello dei loro più famosi colleghi S. Freud e di C.G. Jung; infine si intende rendere conto dei principi educativi che esse cercarono di mettere in pratica nell'asilo sperimentale di Mosca.

  19. Integrazione rigorosa di dati provenienti da fonti di acquisizione differenti

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Leandro Bornaz

    2011-04-01

    Full Text Available La geomatica mette oggi a disposizione di esperti di diverse discipline un’ampia gamma di strumenti e tecniche che vengono utilizzate estensivamente come sostegno per l’acquisizione, la contestualizzazione e la georeferenziazione di informazioni molto diversificate come ad esempio dati georadar, geosismici, interferometrici, provenienti da strumenti di misura spesso utilizzati in diversi ambiti e con sistemi di riferimento differenti, talvolta non direttamente compatibili tra loro. Questa problematica, spesso trascurata utilizzando un approccio di tipo classico, è stata affrontata e risolta in modo rigoroso dagli autori permettendo così l’integrazione corretta di dati di differente natura e provenienza.Integration of data acquired from different sourcesGeomatics today offers to experts from different disciplines a wide range of tools and techniques, which are used extensively as technical support for the acquisition, context and geo-refer-encing data coming from different investigations: geo radar, interpherometry, geophysics analysis. Each technology gener-ally provide data with different reference systems, often not di-rectly compatible each other. This problem, often overlooked by using a classical approach, has been resolved in a rigorous way by the authors thus allowing proper integration of data of different nature.

  20. Valutazione della sostenibilità ambientale tramite metodologia LCA di sistemi per lo sfruttamento di fonti alternative di energia e materiali

    OpenAIRE

    Chiavetta, Cristian

    2013-01-01

    La dissertazione ha riguardato l’analisi di sostenibilità di un sistema agronomico per la produzione di olio vegetale a fini energetici in terreni resi marginali dall’infestazione di nematodi. Il processo indagato ha previsto il sovescio di una coltura con proprietà biofumiganti (brassicacea) coltivata in precessione alla specie oleosa (soia e tabacco) al fine di contrastare il proliferare dell’infestazione nel terreno. Tale sistema agronomico è stato confrontato attraverso una analisi di cic...

  1. MODEL TANAMAN HORTIKULTURA ORGANIK PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS PERTANIAN TERPADU UNIVERSITAS LANCANG KUNING

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Latifa Siswati

    2016-03-01

    Full Text Available ABSTRAKPenelitian ini mengetahui model pertanian tanaman hortikultura organic  .Pertanian organik merupakan suatu usahatani untuk melakukan pemberian pupuk berasal dari urin sapi dan tidak mengandung zat kimia . ini berarti limbah yang dihasilkan akan dimanfaatkan kembali menjadi sumberdaya yang dapat menghasilkan.  Pada penelitian ini tujuan yang ingin dicapai adalah menemukan tanaman hortikultura organik. Mengetahui pendapatan jenis hortikultura.menerapkan pengembangan agribisnis tanaman unggulan dengan   pupuk urin sapi di lahan  dengan pertanian terpadu memiliki manfaat ekonomis dan ekologis.Metode penelitian adalah ekperimen , dilakukan penanaman tanaman hortikultura kangkung,timun, pare, gambas Unit Pelaksana Teknis Univ.Lancang Kuning kota Pekanbaru. Penelitian ini  dapat memberikan model tanaman hortikultura organic serta  mengurangi biaya pupuk tanaman.Hasil penelitian Model tanaman kacang panjang diberikan pupuk urin sapi  yang terbaik. penaman sayur di Unit Pelaksana Teknis  Pertanian terpadu diperoleh hasil tanaman dengan pemakaian pupuk urin cair terjadi peningkatan berat tanaman .Pendapatan pertanian terpadu Rp 514.000- per periode.Key word: pupuk cair, hortikultura,pendapatan 

  2. PERANCANGAN TATA LETAK DAN FASILITAS HUNIAN RUKOST BERDASARKAN KEBUTUHAN KONSUMEN UNTUK MENINGKATKAN PANGSA PASAR DENGAN MENGGUNAKAN ASPEK ERGONOMI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Leola Dewiyani

    2018-04-01

    Full Text Available Saat ini Karawang dikenal sebagai daerah industri yang paling berpotensi di wilayah Jawa Barat. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya pabrik yang didirikan di tanah Pasundan ini. Dengan banyaknya usaha baik berupa pabrik maupun yang lainnya, Karawang menjanjikan aneka macam peluang di berbagai bidang usaha yang bisa mendatangkan keuntungan. Perusahaan ini tentu membutuhkan tenaga kerja yang cukup banyak, tidak hanya buruh lebih dari itu tenaga kerja yang dibutuhkan juga berasal dari level menengah ke atas hingga staf profesional, hal ini yang menjadi daya tarik bagi pengembang untuk membangun bisnis properti di Karawang yaitu RuKost (rumah kos. Akan tetapi Tata Letak interior kamar yang ada di RuKost saat ini berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan peneliti belum memenuhi standar dan juga belum memperhatikan kenyamanan, kepuasan, keselamatan dan kesehatan karena desain layout interior yang ada pada kamar RuKost saat ini kurang memperhatikan prinsip-prinsip ergonomik. Berdasarkan kondisi di atas maka akan dilakukan suatu redesign terhadap tata letak interior kamar RuKost. Metode perancangan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah antropometri dan physiological performance.

  3. PesantRen Rakyat: Perhelatan tradisi kolaboratif kaum abangan dengan kaum santri Pinggiran di desa sumberpucung kabupaten Malang Jawa timur

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Mufidah Ch

    2012-12-01

    cukup efektif dalam menyantrikan kaum abangan dan santri pinggiran-miskin ala kerakyatan, berbasis kearifan lokal dengan pendekatan pemberdayaan  multi strategic, sebagaimana model dakwah Sunan Kalijaga ketika menyebarkan Islam di Tanah Jawa.

  4. Sviluppo e valutazione di test diagnostici per la sierodiagnosi di brucellosi suina

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Tiziana Di Febo

    2012-06-01

    Full Text Available Sono stati sviluppati una ELISA competitiva (c-ELISA, una ELISA indiretta (i-ELISA e un test immunologico DELFIA (Dissociation-Enhanced Lanthanide Fluorescence Immunoassay per la ricerca di anticorpi verso Brucella suis in sieri di maiale e cinghiale. I tre test prevedono l’utilizzo di un anticorpo monoclonale (MAb 4B5A verso l’LPS di Brucella (c-ELISA e DELFIA e di un anticorpo monoclonale (MAb 10C2G5 verso le IgG suine (i-ELISA. La specificità (Sp e la sensibilità (Se dei tre test sono le seguenti: per la c-ELISA Se e Sp = 100% con un valore di cut-off pari al 61.0% (B/B0%; per la i-ELISA Sp = 99.1% e Se = 100% con un valore di cut-off di 21.7% (PP%; per il DELFIA Sp = 91.0% e Se = 75% ponendo il valore di cut-off al 37.0% (B/B0%. Inoltre sono state valutate le performance, nei confronti di sieri suini, di un test FPA (Fluorescence Polarization Assay commerciale sviluppato per la ricerca di anticorpi anti-Brucella in sieri bovini; la specificità e la sensibilità ottenute sono entrambe del 100% al valore di cut-off di 99.5 (mP. Questi risultati suggeriscono che la combinazione di c-ELISA, i-ELISA e FPA può essere utilizzata per migliorare la diagnosi di brucellosi suina.

  5. Analisi dell'efficacia di un programma di prevenzione secondaria del carcinoma orale

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    S. Iannazzo

    2003-05-01

    Full Text Available

    In Italia i carcinomi del cavo orale (KCO sono diagnosticati
    prevalentemente al II-IV stadio TNM con conseguenti basse sopravvivenza a 5 anni e qualità della vita. Una maggior frequenza di diagnosi allo stadio I porterebbe a migliorare ampiamente i valori medi dei suddetti parametri.
    Scopo del presente lavoro è stato valutare l’efficacia di un programma di prevenzione secondaria del KCO in termini di aumento di diagnosi allo stadio I e di vite salvate.

    Abbiamo stimato la prevalenza di casi istopatologicamente
    accertati (livello C3 di leucoplachia, principale lesione precancerosa del KCO, nella ASL/RMA come prodotto tra la prevalenza stimata di leucoplachia diagnosticata clinicamente (livello C2 (2989,2Ĩ13077,7 e la proporzione, scelta arbitrariamente, di C3 tra i C2 (0,50.

    Tenendo presente che nel campione studiato nella ASL/RMA la proporzione di KCO allo stadio I tra i C3 era 0,03, abbiamo stimato il numero di KCO.

    Abbiamo stimato quanti KCO verrebbero diagnosticati allo stadio I se venisse attuato un programma di prevenzione secondaria, considerando diversi livelli di compliance, e sulla base di una sopravvivenza media a 5 anni, in Italia, del 53% per tutti gli stadi e del 79% per i KCO allo stadio I, abbiamo calcolato il numero di vite salvate. I valori sono stati espressi come IC95.

    Le prevalenze di leucoplachia C3 e KCO sono risultate,
    rispettivamente, 1494,6Ĩ6538,8 e 44,8Ĩ196,2. Con compliance del 10%, 40% e 75% verrebbero diagnosticati, rispettivamente, 4,5Ĩ19,6, 17,9Ĩ78,5 e 33,6Ĩ147,2 casi di KCO e le vite salvate sarebbero 1,1Ĩ5,1, 4,6Ĩ20,4 e 8,7Ĩ38,3 rispettivamente.
    In termini di vite salvate i dati evidenziano la necessita di attuare programmi di screening del KCO, anche nell' eventualità di uno scarso coinvolgimento della popolazione a rischio.

  6. Pianificazione urbana e comportamenti di viaggio: più di una relazione

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Elisabetta Vitale Brovarone

    2010-04-01

    Full Text Available L’influenza dei caratteri urbani sulla domanda di mobilità è un tema ampiamente dibattuto e studiato. Al di là delle assunzioni teoriche a riguardo, molti studiosi hanno tentato di individuare empiricamente nessi attestanti questo fenomeno. Gran parte della letteratura scientifica sul tema può essere ricondotta al dibattito sulla città compatta e sullo sprawl. Due principali obiettivi contraddistinguono questo dibattito: la comprensione delle complesse dinamiche che legano la domanda di mobilità ai caratteri urbani e l’individuazione di configurazioni sostenibili degli usi del suolo. Il fenomeno è dunque studiato al fine dello sviluppo di strategie fondate sull’integrazione tra i trasporti e gli usi del suolo, finalizzate a limitare l’uso dell’auto e ad ottenere una distribuzione modale degli spostamenti più equilibrata. Buona parte della ricerca scientifica, specialmente nell’ultimo decennio, è dunque focalizzata sull’identificazione di nessi causali tra gli usi del suolo e i trasporti, per supportare, o in alcuni casi mettere in discussione, esperienze e politiche integrate. Nonostante la quantità e varietà di studi dedicati al tema, il fenomeno è ancora lungi dall’essere compreso e dimostrato empiricamente. Il dibattito in proposito è ampio e l’impressione è che con l’aumentare degli studi in proposito e del livello di approfondimento delle analisi diminuisca la sensazione di chiarezza. Attraverso un’analisi della letteratura, l’articolo mette in evidenza i principali problemi emergenti dal dibattito. Senza negare l’importanza del riconoscimento di nessi causali tra i caratteri degli insediamenti e la domanda di mobilità, opinione di chi scrive è che l’individuazione di questi nessi non debba necessariamente costituire una condizione imprescindibile per la definizione e l’adozione di un approccio integrato.

  7. Ipotesi progettuale di rigenerazione urbana: il caso di studio dell’ex Caserma Monti già Convento di S. Maria della Ripa nella città di Forlì

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Alessandro Castagnoli

    2011-12-01

    Full Text Available Un’ampia area dismessa nel centro della città storica, è stata considerata l’opportunità strategica per valorizzare e rigenerare anche interi brani di tessuto urbano circostante con l’obiettivo di riammagliare gli sfrangiamenti materiali e immateriali nel complesso rapporto fra passato, presente e futuro.Questo caso di studio ha consentito di approfondire un approccio meta progettuale più generale, puntando sulla ricerca di una metodologia appropriata rispetto alla progettazione dello spazio architettonico in quanto tale, con l’obiettivo di sviluppare ragionamenti di compatibilità nell’ambito della vasta tematica del riuso urbano ed edilizio.

  8. Lezioni di fisica teorica

    CERN Document Server

    Caldirola, Piero

    Richiami di meccanica analitica ; richiami di termodinamica ; richiami di elettromagnetismo ; appunti sulla teoria della relatività ; la non validità delle teorie classiche nel mondo microscopico ; la meccanica atomica di Bohr e Sommerfeld ; I fondamenti della meccanica quantistica ; applicazioni nell'equazione di Schroedinger ; meccanica quantistica dei sistemi l'atomo di idrogeno ; particella in un campo elettrico e magnetico ; il calcolo delle perturbazioni nella teoria quantistica ; teoria dell'emissione e dell'assorbimento della luce ; sistemi di particelle identiche ; il legame chimico omopolare nella molecola di idrogeno ; la teoria di Dirac.

  9. Le tentazioni di un genere : sul fantastico nella narrativa di Tabucchi

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Patrizia Farinelli

    2007-12-01

    Full Text Available Nella rielaborazione di Tabucchi del genere fantastico, l'evento strano e inspiegabile non crea una sovrapposizione di due realtà inconciliabili, semmai richiama l'attenzione su una realtà già in partenza permeata di illogico e quindi inafferrabile. Anche l'esitazione del protagonista di fronte a tale evento appare ridotta e di conseguenza limitata la sua ricerca di spiegazioni razionali. La quete del personaggio tabucchiano non si indirizza ali' evento strano e inspiegabile, ma piuttosto al passato ìrrisolto che questo fa riaffiorare. In questo senso i criteri indicati da Todorov come basilari per i riconoscimento del genere non tengono più pienamente. Indubbio è tuttavia che, pur in presenza delle trasformazioni indicate, diverse strategie narrative del fantastico continuano ad essere utilizzate da Tabucchi per costruire una dimensione multipla, sia a livello di storia che di discorso. Proprio perché la scrittura postmodema fa delll' ambiguità momento centrale di riflessione, non può non essere tentata (e sedotta dal fantastico.

  10. Riconoscimento in Italia di sentenza straniera di adozione da parte di un single con effetti legittimanti: il Tribunale per i minorenni di Bologna supera la Cassazione

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Maria Astone

    2015-01-01

    Full Text Available L’adozione del minore da parte di una persona singola torna all’attenzione della giurisprudenza che, ancora una volta, viene investita della questione relativa al riconoscimento ed efficacia di una sentenza straniera di adozione con effetti legittimanti. Tribunale per i minorenni Bologna 17 aprile 2013 si è trovato ad affrontare il caso di un genitore single, non coniugato, cittadino italiano, che, avendo ottenuto negli Stati Uniti d’America, una sentenza di adozione di minore, ne ha chiesto il riconoscimento. Due i problemi sottoposti al Tribunale: il primo, relativo alla competenza territoriale del giudice adito, positivamente risolto ai sensi degli articoli 40 e 41 della legge n. 218 del 1995 ; il secondo, invece, più complesso, legato agli effetti che il riconoscimento della sentenza avrebbe avuto in Italia. In particolare, per il giudice di merito si è trattato di stabilire se il provvedimento straniero di adozione potesse produrre anche in Italia gli effetti legittimanti dell’adozione ordinaria dei minori, già prodottisi negli Stati Uniti d’America.

  11. Lezioni di analisi matematica

    CERN Document Server

    Sbrana, Francesco

    1951-01-01

    Calcolo integrale delle funzioni di una variabile ; serie di funzioni di una variabile reale o complessa ; proprietà notevoli delle curve piane e sghembe ; ancora sulla intregazione delle funzioni di una variabile ; derivate e differenziali delle funzioni di più variabili ; integrali curvilinei, e di campo ; equazioni differenziali ordinarie ; cenni sulle equazioni alle derivate parziali ; cenni sulle serie di funzioni ortogonali.

  12. Prospettive della reazione di idroformilazione nella sintesi di composti biologicamente attivi

    OpenAIRE

    Marchetti, Mauro

    2000-01-01

    Il nostro gruppo sta conducendo uno studio su complessi di rodio con una nuova classe di leganti idrosolubili di origine proteica, tali complessi impiegati nell’idroformilazione bifasica in solvente acquoso di diversi substrati hanno fornito buoni risultati.

  13. Life cycle assessment applied to two different municipal solid waste processes; Analisi del ciclo di vita di due diverse possibilita' di smaltimento di rifiuti solidi urbani

    Energy Technology Data Exchange (ETDEWEB)

    Corti, A. [Florence Univ., Florence (Italy). Dipt. di Energetica Sergio Stecco; Sirini, P. [Florence Univ., Florence (Italy). Dipt. di Ingegneria Civile

    2001-12-01

    The application of Life Cycle Assessment (LCA) methodology as environmental balance tool is particularly suitable for the study of complex system such as municipal solid waste (MSW) collection, treatment and disposal systems. In this case a detailed analysis is carried out referring to an overall environmental balance based on two different waste treatments: land filling and incineration. The comparison carried out based on the LCA methodology and referring to specific process assumptions allowed to foreground that waste to energy treatments get a net overall balance lower than all the different land filling options, referring also to energy recovery from collected biogas. [Italian] La applicazione di metodologie di bilancio ambientale LCA (Life Cycle Assessment) si adatta particolarmente allo studio disistemi complessi quali quelli di raccolta, trattamento e smaltimento di rifiuti. In questo caso viene affrontata nel dettaglio la valutazione in termini di bilancio complessivo di diverse opzioni di trattamento basate su posa a discarica e trattamento termico. Il confronto effettuato mediante il percorso metodologico seguito, ha permesso di valutare, sulla base delle ipotesi di processi fatte, come il trattamento termico con recupero energetico abbia un bilancio netto ambientale inferiore rispetto a qualsiasi opzione di posa a discarica, anche dotata di recupero energetico dal biogas.

  14. I problemi di matematica della Scuola Normale Superiore di Pisa

    CERN Document Server

    Profeti, Alessandro

    1998-01-01

    Nasce come aggiornamento del volume precedente ("I problemi di Matematica della Scuola Normale", 1984) e raccoglie gli esercizi di matematica assegnati all'esame di ammissione alla Scuola Normale Superiore di Pisa dal 1985 al 1997, con la loro risoluzione. Per rendere più efficace lo scopo didattico viene anche presentata una scelta di problemi relativi al periodo precedente (1905-1984). Il libro si rivolge a studenti e docenti della Scuola Secondaria, e si chiude con un Glossario in cui vengono richiamati i termini usati.

  15. Analisi dell’utilizzo di Twitter nella costruzione di un seminario sperimentale

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Wolfgang Reinhardt

    2013-03-01

    Full Text Available Nonostante i massicci cambiamenti sociali e tecnologici che si sono verificati a causa del Web negli ultimi anni, i corsi universitari spesso enfatizzano metodi di insegnamento da tempo consolidati e basati su strumenti di apprendimento e risorse tradizionali. Durante tali corsi gli studenti spesso acquisiscono una conoscenza che non è aggiornata e che è lontana da un apprendimento realistico, basato su problemi. L'uso di strumenti e metodi più recenti spesso rimane fuori dalla padronanza degli studenti. In questo contributo si descrive brevemente l’impostazione sperimentale di un seminario in due università tedesche dove l’uso di Social Media per la comunicazione e la collaborazione è stato saldamente integrato alla progettazione di un percorso di apprendimento formale. Si illustra, inoltre, l'utilizzo di Twitter durante il seminario, usando metodologie riprese dalla Social Network Analysis.

  16. Fleeing War. Due strategie di diserzione letteraria:I parenti del Sud di Carlo Montella e Going After Cacciato di Tim O’Brien

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Giulio Segato

    2014-10-01

    Full Text Available Il saggio indaga due diverse strategie di diserzione rappresentate in due romanzi di guerra: I parenti del sud di Carlo Montella e Going After Cacciato di Tim O’Brien. Nelle due opere analizzate la diserzione sembra essere collegata al conflitto che fa da sfondo al romanzo. Nel libro di Montella,il protagonista, ancora obnubilato dalle dottrine tautologiche fasciste, qualche settimana dopo l’armistizio di Cassibile decide di disertare e di fuggire nella villa di un’anziana parente, con lo scopo di rinsavire dall’ideologia del regime. Nel romanzo di O’Brien, invece, la fuga messa in scena dall’autore sembra avere gli stessi tratti grotteschi e assurdi del conflitto in cui è stato catapultato il protagonista,la Guerra del Vietnam.

  17. Bioremediasi sebagai Usaha Konservasi Lingkungan pada Pencemaran Limbah Pemboran Minyak di Job Pertamina – Petrochina East Java Tuban

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ai Siti Fatimah

    2016-10-01

    Full Text Available ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dalam skala ex-situ, data yang diperoleh dari setiap perlakuan berupa data deskriptif komparatif. Tujuan penelitian adalah : 1 Mengkaji efektifitas indigeneous sebagai pendegradasi penurunan TPH(Total Petroleum Hydrokarbon, pada sumur Sukowati#4, Sukowati #6, dan Sukowati #7. 2 Mengetahui penyebab penurunan laju degradasi TPH Sukowati#4, lebih cepat dibanding Sukowati #6 dan Sukowati #7. 3 Pemanfaatan hasil bioremediasi untuk masyarakat sekitar lokasi dan rekomendasi saran strategis pengelolaan limbah hasil olahan bioremediasi. Teknik remediasi yang dilakukan secara land farming, dengan menambahkan end-product pada treatment bioremediasi. Variable perlakuan tanah 3:1, pengamatan yang dilakukan selama 20 minggu Indigeneous dan end-product mampu mendegradasi mikroorganisme sumur pemboran Sukowati #4 dengan penurunan TPH yang signifikan sedangkan pada Sukowati #6 mengalami penurunan TPH 25% dan Sukowati #7 penurunan TPH mencapai 20%. Pada minggu ke-8 penurunan TPH mencapai 90 %. Tanah hasil olahan bioremediasi dengan teknik land farming banyak mengandung komponen kimia (N, P, K, memungkinkan untuk digunakan lahan tanaman jarah sebagai rekomendasi saran strategi pengelolaan lingkungan. Pada umumnya masyarakat sekitar lokasi memanfaatkan tanah hasil olahan bioremediasi sebagai tanah urug dan pembuatan batako.   ABSTRACT This research was conducted in the scale of ex-situ, the data obtained from each treatment in the form of comparative descriptive data. Research objectives are: 1 Assess the effectiveness of indigeneous as degrading reduction in TPH (Total Petroleum hydrocarbon, on wells Sukowati # 4, Sragen # 6, and # 7 Sragen. 2 Determine the cause of a decrease in the degradation rate of TPH Sragen # 4, faster than Sragen Sragen # 6 and # 7. 3 Using the findings of bioremediation for the community around the location and strategic advice on the management of waste processed bioremediation. Remediation techniques

  18. Evaluation of the exploration drilling result of TML-3, TML-4, TML-5, TML-6 at Tanah Merah sector West Kalimantan

    International Nuclear Information System (INIS)

    Manto-Widodo; Sartapa; Widito, P

    2000-01-01

    Previous researcher obvioused that the uranium favourable zone at Tanah Merah has been existed, it is oriented NW-SE. In those zones have been discovered uranium mineralizations of NW-SE orientation and sub vertical dipping. This research intend to get knowledge about the uranium geology, character and geometry of the sub surface mineralization using exploration drilling. The result shows that lithologically the area dominated by biotite quartzite which is intruded by granitic rocks and lamprophyres. The mineralization consist of uraninite/ pitchblende associated by pyrite, chalcopyrite, pyrhotite, ilmenite, molybdenite, quartz, feldsphart and biotite. It seems to be granitic related mineralization as a vein type. Surface mineralization could be correlable to those of sub surface with in the lensoid or tabular shape favourable zones. Geological reserve of those mineralization is about 157 ton U 3 O 8

  19. Allacciare i fili spezzati: analisi di tre autobiografie di persone divenute disabili

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rosalba Perrotta

    2011-04-01

    Full Text Available Leggere autobiografie consente di conoscere esperienze e momenti della vita che restano ignoti a chi non li ha vissuti. Le autobiografie ci svelano un mondo e, nello stesso tempo, ci introducono in esso. Illustrano e spiegano senza illustrare e senza spiegare. Catturano il lettore nella narrazione e, rendendolo protagonista di quello che accade, gli fanno provare le emozioni di chi racconta e gli mostrano la realtà attraverso i suoi occhi. La corrente sociologica dell’Interazionismo simbolico, un approccio che dà particolare rilievo ai significati attribuiti dagli uomini agli oggetti di cui hanno esperienza, considera le storie di vita uno strumento di indagine prezioso. Il racconto di un tratto della vita, o della vita in genere, consente di raggiungere una conoscenza della realtà soggettiva di chi narra molto superiore rispetto a quella ottenuta attraverso questionari o interviste strutturate.

  20. Penanganan Cyber Crime di Sektor Perbankan di Indonesia

    OpenAIRE

    Putra, Prima Agusdani

    2011-01-01

    Di dalam dunia perbankan perkembangan cyber crime cukup mengejutkan dengan terjadi beberapa kasus yang merugikan pihak perbankan seperti; kasus pembobolan BNI New York oleh mantan karyawannya sendiri, mutasi kredit fiktif melalui komputer di BDN Cabang Bintaro Jaya, pencurian dana di Bank Danamon Pusat. Sementara itu sejumlah nasabah pemegang credit card juga mengeluh, karena nomor kartu kreditnya telah dipakai pihak lain untuk melakukan transaksi e-commerce sehingga menimbu...

  1. Buchi neri nel mio bagno di schiuma l’enigma di Einstein

    CERN Document Server

    Vishveshwara, C V

    2008-01-01

    "Le bolle stavano turbinando tutto intorno a me e massaggiavano il mio corpo ... Mentre me la godevo in questo fantastico bagno di bolle, i miei occhi si fecero pesanti e mi lasciaii trasportare in un dormiveglia sublimamente estatico". Così inizia l’incontro di Alfie con una vasca da bagno eccezionale e rivelatrice, acquistata da un vicino misterioso di nome Al. L’Enigma di Einstein, ovvero buchi neri nel mio bagno di schiuma, racconta la storia della teoria della gravitazione, dai suoi primordi fino agli ultimi sviluppi in astrofisica, focalizzandosi sulla teoria della relatività generale di Albert Einstein e sulla fisica dei buchi neri. Tramite conversazioni avvincenti e diagrammi scarabocchiati su tovaglioli di carta, si susseguono a ruota i rudimenti della relatività, dello spazio-tempo e di molti aspetti della fisica moderna. In scenette narrate con abilità pedagogica e notevole talento letterario, il lettore s’imbatterà nelle lezioni informali che un astrofisico cosmopolita tiene al suo amic...

  2. Incidenza di meningiti nell'ASL di Brescia nei primi mesi del 2003

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    M. Magoni

    2003-05-01

    Full Text Available

    Obiettivi: nell’ASLdi Brescia durante i mesi di gennaiomaggio 2003 si è verificato un consistente aumento di casi di meningite che ha allarmato oltre agli operatori sanitari anche l’opinione pubblica locale.

    Metodi: i dati riguardanti i casi di meningite verificatisi dal gennaio 1999 al maggio 2003 sono stati raccolti dal Servizio Igiene Pubblica dell’ASLdi Brescia.

    Tenuto conto della omogeneità dei dati nel quadriennio 1999- 2002 e della stagionalità che le meningiti possono avere, sono stati calcolati i tassi di incidenza per i primi cinque mesi dell’anno per tutte le meningiti in generale e per agente eziologico, durante il quadriennio 1999-2002. Tali tassi sono stati confrontati con i tassi corrispondenti nei primi mesi del 2003.

    Risultati: nel primi 5 mesi del 2003 si sono registrati in tutto 48 casi, di cui 9 da meningocco, 13 da pneumococco, 14 virali, 3 da altri agenti batterici e 8 senza agente microbico identificato. Nei 4 anni precedenti erano stati notificati 66 casi di meningite nei primi 5 mesi dell’anno, con una media annua di 16.5. Il tasso di incidenza di meningite in gennaio-maggio è stato quindi il triplo nel 2003 (rischio relativo = 2.9 rispetto ai 4 anni precedenti (p=0.0001. L’eccesso di incidenza si è riscontrato per tutti i tipi di meningite considerati in base all’agente eziologico.

    L’analisi per diverse età ha mostrato un aumento di incidenza sia nei bambini che nei giovani adulti e negli anziani. Non si è riscontrata alcuna differenza statisticamente significativa tra l’incidenza nel comune di Brescia (area urbana rispetto all’intera ASL nel periodo in studio.

    Conclusioni: l’aumento di incidenza per meningiti
    osservato nel 2003 non sembra spiegabile in termini di variabilità casuale del fenomeno da un anno all’altro e riguarda tutti i tipi di meningite e tutte le categorie d

  3. PEMANFAATAN LIMBAH KOTORAN SAPI DAN JERAMI KACANG TANAH SEBAGAI BOKASHI CAIR BAGI PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.)

    OpenAIRE

    Artiana Artiana; Lilis Hartati; Abrani Sulaiman; Jamzuri Hadie

    2016-01-01

    Has conducted a study entitled " Cow Manure Waste Utilization and Straw Peanut For Liquid Bokashi For Plant Growth mustard (Brassica juncea L.)". This study aimed to analyze the nutrient content in the liquid Bokashi is derived from cow dung and straw peanuts, and study the effect of dosing Bokashi different liquid to the growth of the mustard plant (Brassica juncea L.). Methods using a completely randomized design with one factor at a dose of 125 ml, 250 ml, 375 ml and 500 ml, and as control...

  4. PEMANFAATAN LIMBAH KOTORAN SAPI DAN JERAMI KACANG TANAH SEBAGAI BOKASHI CAIR BAGI PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Artiana Artiana

    2016-12-01

    Full Text Available Has conducted a study entitled " Cow Manure Waste Utilization and Straw Peanut For Liquid Bokashi For Plant Growth mustard (Brassica juncea L.". This study aimed to analyze the nutrient content in the liquid Bokashi is derived from cow dung and straw peanuts, and study the effect of dosing Bokashi different liquid to the growth of the mustard plant (Brassica juncea L.. Methods using a completely randomized design with one factor at a dose of 125 ml, 250 ml, 375 ml and 500 ml, and as control using Bokashi solid. This research was conducted with four replications. Bokashi liquid nutrient content of C of 0,1045%, 0,0461% of N, P and K amounted to 0.0172% at 0.2500%. The content of nutrient dense Bokashi C of 6,0874%, 2,0169% of N, P and K amounted to 0,0218% at 5,7802%. Bokashi dosing different liquid to the growth of mustard (Brassica juncea L. significant effect on the growth of mustard, but still lower than the solid Bokashi. Dose liquid Bokashi most optimal for growing mustard (Brassica juncea L. is at 375 ml.

  5. Pemanfaatan Limbah Kotoran Sapi Dan Jerami Kacang Tanah Sebagai Bokashi Cair Bagi Pertumbuhan Tanaman Sawi (Brassica Juncea L.)

    OpenAIRE

    Artiana Artiana; Lilis Hartati; Abrani Sulaiman; Jamzuri Hadie

    2016-01-01

    Has conducted a study entitled " Cow Manure Waste Utilization and Straw Peanut For Liquid Bokashi For Plant Growth mustard (Brassica juncea L.)". This study aimed to analyze the nutrient content in the liquid Bokashi is derived from cow dung and straw peanuts, and study the effect of dosing Bokashi different liquid to the growth of the mustard plant (Brassica juncea L.). Methods using a completely randomized design with one factor at a dose of 125 ml, 250 ml, 375 ml and 500 ml, and as control...

  6. Penularan Fitoplasma Sapu pada Tanaman Kacang Tanah oleh Serangga Vektor Orosius argentatus dan Deteksi Molekuler dengan Teknik PCR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Tatit Sastrini

    2014-02-01

    Full Text Available Witches’ broom disease caused by phytoplasma is a very serious disease on peanut (Arachis hypogaea which may potentially lead to high yield loss. Insects are the most important agents of phytoplasma transmission in the field. The objective of this research was to examine the potential role of leafhoppers species as insect vector of phytoplasma and to determine their transmission characteristic. Two species of leafhopper i.e. O. argentatus and Empoasca sp. (both belong to Hemiptera: Cicadellidae were chosen for this study. The methodology involved were transmission study of phytoplasma by O. argentatus and Empoasca sp., and molecular detection of phytoplasma by PCR technique to confirm the association of pathogen, insect vector and symptomatic plants. The result showed that specific symptom was observed when using O. argentatus in the transmission study with number of insect as low as 1 insect per plant, whereas Empoasca sp. was not able to transmit the disease. Incubation period of phytoplasma in the host plant was affected by the number of insect, i.e. the more insect vector the shortest incubation period. The phytoplasma was successfully detected using P1/P7 primer in symptomatic plants as well as in the insect vector.Key words: Empoasca sp., leafhoppers, polymerase chain reaction

  7. PERTUMBUHAN KACANG HIAS (Arachis pintoi PADA MEDIA TANAH PASCA PENAMBANGAN BATUBARA YANG DIPERKAYA MIKORIZA, KAPUR DAN PUPUK NPK

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Willie Samodra Laya

    2016-09-01

    Full Text Available This study aimed to determine the effects of the provision of arbuscular mycorrhizal fungi (AMF, the provision of lime, and the provision of NPK fertilizer, and the interaction effect of the provision of Arbuscular mycorrhizal fungi (AMF, lime and NPK fertilizers in promoting the growth of pinto peanut in the soil media of post-mining land. The research method used was a completely randomized design (CRD three-factor factorial with the first factor is the type of inoculant FMA (M = 3 levels, the second factor is the provision of lime (K = 3 levels, and the third factor is the NPK fertilizer (P = 3 levels. These results indicated that the interaction between AMF Glomus sp. and NPK fertilizer dose of 1 gram/polybag can increase height increase pinto peanut plants for 34.16 % of the controls. The interaction between AMF Gigaspora sp. The lime dose of 50 % Al-dd and Fertilizers NPK dose of 1 gram/polybag can increase the growth of leaves pinto peanut plants at 108.33 % of the controls. The interaction between AMF Glomus sp. and NPK fertilizer dose of 2 grams/polybag can increase canopy and root biomass pinto peanut plants at 245.21 % of the controls. The interaction between AMF Glomus sp. and NPK fertilizer dose of 2 grams/polybag can increase canopy and root biomass pinto peanut plants at 245.21 % of the controls. Level relative mycorrhizal dependency (RMD was influenced by the type of AMF plant inoculated host. Highest RMD shown in pinto peanut using AMF Glomus sp. is 31.99% at moderately dependent.

  8. Principi di Marketing

    OpenAIRE

    P. Kotler; G. Armstrong; F. Ancarani; M. Costabile

    2015-01-01

    Principi di marketing propone un quadro dei processi di gestione del marketing relativamente innovativo, ispirato a un modello rigoroso e semplice al tempo stesso: il valore, dei clienti, per i clienti e delle relazioni con i clienti. È su questo modello che vengono declinati i princìpi del marketing e che se ne progettano le strategie – segmentazione, targeting e posizionamento – da cui hanno origine le scelte di differenziazione di prodotti, marche, modalità di distribuzione e comunicazione...

  9. Castelli di carta. La piega per la costruzione di superfici articolate

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Andrea Casale

    2012-06-01

    Full Text Available L’antica arte del piegare la carta, l’Origami, sta vivendo un rinnovato interesse che coinvolge molti aspetti della ricerca.  Con il termine origami, si intende lo studio del modo di piegare il foglio di carta per imporgli una specifica forma.  La superficie tassellata per mezzo di specifiche pieghe, si propone come un nuovo soggetto di studio: la superficie piegata articolata. La forma congiunta al movimento, assume un particolare interesse nella contemporanea ricerca geometrica e architettonica. Il panorama contemporaneo, propone opere di architettura “responsiva”, capaci di modificare le proprie caratteristiche per adeguarsi a nuove condizioni. La superficie piegata articolata sembra particolarmente adatta a descrivere questo modo d’intendere l’architettura, reagendo a diverse volontà e di conseguenza modificando la propria conformazione attraverso un attento controllo progettuale della forma.

  10. Book review. Storie e geografie di un veterinario di campagna. Raffaele Mastrocola

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Manuel Graziani

    2013-12-01

    Full Text Available Una raccolta di racconti, o meglio di "storie" ma anche di "geografie" riprendendo l'azzeccato titolo scelto dal dott. Raffaele Mastrocola per la sua prima opera di narrativa autobiografica. Racconti di vita professionale e squarci di vita rurale nel solco del veterinario-scrittore britannico James Herriot. Qui, però, non siamo nell'elegante campagna inglese bensì in quella abruzzese, forte, gentile e certamente più genuina. Tra aneddoti comici, un'ironia delicata e a tratti debordante, l'autore ci racconta la sua vita professionale circondata da clienti pittoreschi, per lo più anziani, di un'umanità rurale oramai quasi dimenticata, con un'attenzione nostalgica per il periodo dell'infanzia e la formazione universitaria a Bologna (compresi i "rapporti" telefonici con Vasco Rossi e le cene "Da Vito". Una lettura gradevole e, perché no, utile ai giovani veterinari che troveranno tra le pagine consigli su diagnosi e terapie convalidate attraverso una lunga esperienza condotta sul campo, anche a beneficio umano, come nel caso del sedano selvatico che l'autore definisce un "antibiotico naturale, un toccasana per le vie urinarie". Un altro racconto di particolare interesse è quello intitolato "Quel benedetto femore" con Mastrocola che narra con trasporto come è riuscito a trovare la soluzione ad un caso complesso non attingendo ad un manuale di scienza veterinaria, bensì ad un libro di narrativa di James Herriot, suo vero e proprio faro personale: "Ho sempre avuto simpatie per i racconti di vita professionale. Il mio grande ispiratore è stato James Herriott! Oggi a distanza di oltre trenta anni dall'inizio della mia attività, sento la necessità di condividere le mie esperienze, le mie emozioni ed i miei ricordi con altri. La miscellanea dei miei racconti è una raccolta di 'ricordi giovanili', vita professionale ed il diario di un mio viaggio in moto d'epoca fatto in Australia." Sì perché l'autore, tra i suoi mille interessi, ha anche

  11. Mekanisme Proses Pemanasan Air Di Dalam Boiler Dengan Mempergunakan Heater Tambahan Untuk Efisiensi Pembakaran

    OpenAIRE

    Helmon Sihombing

    2010-01-01

    Pada proses pemanasan air, air yang berasal dari raw water (air tanah) tidak langsung dibakar didalam boiler. dalam hal ini digunakan peralatan instrumen Deaerator dan economizer yang berfungsi untuk pemanasan awal sebelum dibakar didalam boiler. Fungsi deaerator dan economizer ini adalah sebagai komponen pembantu untuk memanaskan air sebelum dibakar didalam boiler. Apabila pemanasan air langsung dilakukan didalam boiler maka akan membutuhkan waktu yang cukup lama dan menggunakan bahan b...

  12. Domotica e disabilità negli ambienti di apprendimento. Esiti di un progetto

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Tamara Zappaterra

    2013-11-01

    Full Text Available In un lavoro sinergico ed interdisciplinare tra ricercatori dell’area pedagogica, dell’area ingegneristica e di quella medica, si è testata la possibilità di adattamento di dispositivi domotici all’ambiente scolastico, ambito non ancora esplorato dalla domotica, ed è stato progettato e realizzato un prototipo di dispositivo innovativo ed originale modellato sulle peculiarità dell’utente nel contesto scolastico. Per quanto riguarda i risultati raggiunti,sono state realizzate tre stazioni domotiche composte da un banco touch-screen collegato ad una LIM. Lo strumento si sta rivelando in grado di facilitare e motivare ad imparare, di trasmettere apprendimenti, di migliorare la qualità della vita del gruppo classe.

  13. «Più saggia di Edipo». Su alcune fonti di «Ödipus und die Sphinx» di Hofmannsthal

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Elena Raponi

    2016-12-01

    Full Text Available Il saggio analizza la tragedia Ödipus und die Sphinx (Edipo e la Sfinge, 1906 di Hugo von Hofmannsthal in relazione con le sue fonti, mostrando come la figura di Eleonora Duse, tanto venerata dal poeta austriaco da indurlo a plasmare su di lei il ruolo di Giocasta, abbia provocato sia l’allontanamento dell’opera dalla primitiva fonte francese OEdipe et le Sphinx di Joséphin Péladan (1903, sia il suo avvicinamento al mondo poetico dannunziano, di cui l’attrice italiana era stata ispiratrice e interprete. Allo stesso tempo il saggio mostra come Hofmannsthal affidi alla dialettica interna ai personaggi della sua tragedia e in particolare a Giocasta il compito di ridimensionare e correggere il superomismo dannunziano, lasciando emergere, qui appena accennato, il mondo di delicate relazioni che caratterizzerà le commedie della maturità.

  14. La gestione dei flussi turistici tramite sistemi di trasporto innovativi: l’esempio di Perugia

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Leonardo Naldini

    2010-10-01

    Full Text Available La città di Perugia ha, fin dagli anni ’70, unito alla sua capacità di attrazione turistica, dovuta al patrimonio storico ambientale plurimillenario, una volontà di affrontare il tema della mobilità urbana in maniera profondamente innovativa ed ambientalmente sostenibile. Il concetto della creazione di parcheggi di attestazione, serviti da percorsi meccanizzati di risalita verso l’acropoli, è stato recentemente ampliato dalla creazione del Minimetro, mezzo di trasporto innovativo, dal ridottissimo impatto ambientale, che unisce in soli 12 minuti, con un servizio semicontinuo, l’area di valle di Pian di Massiano, dotata di un capace parcheggio da circa 2800 posti auto, al centro cittadino, servendo diversi quartieri urbani. Tale sistema di trasporto, corridoio forte del trasporto pubblico urbano, ha fornito lo spunto per attuare una nuova modalità di gestione dei flussi turistici, che individua nel Minimetro la modalità principale di accesso al centro storico sia per i gruppi a numero ridotto, sia per i gruppi organizzati in arrivo con i bus turistici. L’organizzazione della mobilità turistica che ne è derivata costituisce un ulteriore passo in avanti lungo quell’itinerario di gestione della città che cerca di coniugare l’attrattiva turistica, con le sue ricadute in termini di crescita economica, e la salvaguardia del patrimonio storico artistico e della qualità della vita dei cittadini. Gli scenari futuri vedono un’iniezione di tecnologia in questo contesto, con l’introduzione nella gestione dei flussi turistici dei concetti di accreditamento, dell’infomobilità come supporto alle politiche urbane, del controllo unito alla fornitura di servizi georeferenziati.

  15. Il Realismo Socialista come forma di “non arte”. Alcune ipotesi di lettura a partire dalla XXXII Biennale di Venezia e dalla documenta 3 di Kassel del 1964

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Anna Zinelli

    2016-11-01

    Full Text Available Il 20 luglio del 1964 la Pravda pubblica un duro attacco alla Biennale di Venezia - che sancisce, con il premio assegnato a Rauschenberg, la consacrazione del New Dada e della Pop Art - accusandola di “ciarlataneria”. Analogamente da parte della critica italiana emerge una diffusa tendenza a non ammettere la stessa liceità estetica del Realismo Socialista, recuperando i termini di una contrapposizione tra “arte” e “kitsch” il cui antecedente fondamentale può essere identificato nel celebre testo di Greenberg del 1939. Sempre nel 1964 la terza edizione di documenta a Kassel propone una lettura del contemporaneo che esclude programmaticamente il realismo, assumendo una visione idealista che rifiuta ogni possibile tangenza tra ricerche estetiche e dimensione politica. L’articolo si propone di indagare l’affermazione di un modello di lettura del Realismo Socialista che risente profondamente delle politiche culturali in atto negli anni della guerra fredda, i cui retaggi continueranno a perpetuarsi nel dibattito successivo sul realismo, trovando solo in anni recenti, con autori come Boris Groys, una forma di problematizzazione.

  16. MITIGASI PELINDIAN NITRAT PADA TANAH INCEPTISOL MELALUI PEMANFAATAN BAHAN NITRAT INHIBITOR ALAMI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Joko Pramono

    2012-05-01

    Full Text Available Mitigation of Nitrate Leaching in Inceptisol Soil Through the Use of Natural Nitrate Inhibitor ABSTRAK Pelindian NO3- merupakan salah satu mekanisme kehilangan N dalam aktivitas pertanian, yang dapat berdampak terhadap pencemaran lingkungan. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui penggunaan bahan alami sebagai nitrat inhibitor terhadap pelindian nitrat pada tanah Inceptisol. Pada penelitian ini diuji tiga jenis bahan nitrat inhibitor (NI alami yang berasal dari; serbuk biji Mimba (SBM, serbuk kulit kayu bakau (SKKB, dan serbuk daun kopi (SDK,yang dikombinasikan dengan tiga taraf dosis NI, yaitu: 20 %, 30 % dan 40 % dari urea yang diberikan, dan ditambah satu perlakuan kontrol tanpa NI. Bahan nitrat inhibitor diberikan bersama urea pada permukaan tanah dalam pot percobaan yang telah dibasahi dengan air suling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan NI yang berbeda memberikan respon terhadap penghambatan nitrifi kasi yang berbeda. Bahan NI yang berasal dari serbuk biji mimba memberikan tingkat penghambatan tertinggi sebesar (25,6 %, serbuk kulit kayu bakau sebesar (19,1 %, dan serbuk daun kopi sebesar 11,8 %. Bahan NI alami mampu menghambat nitrifi kasi melalui penghambatan pertumbuhan bakteri nitrifi kasi (pengoksida ammonium yang bersifat sementara pada kisaran 7-14 hari setelah aplikasi. Perlakuan berbagai bahan dan dosis NI mampu menekan pelindian nitrat rata-rata pada kisaran antara 56,6 sampai 62,8 % dan berbeda sangat nyata terhadap perlakuan kontrol tanpa NI. Bahan NI yang mampu menurunkan rata-rata pelindian nitrat pada pengamatan 14 hari setelah aplikasi tertinggi adalah SBM sebesar 74,15 %. Dosis optimal dua bahan NI terpilih yang menunjukkan kinerja penghambatan nitrifi kasi terbaik (SBM dan SKKB pada 7 hsa, masing-masing 18,30 % (R2 = 0,694 dan 21,67 % (R2=0.691 dari dosis urea yang diberikan. Kata kunci: Nitrifi kasi, nitrat inhibitor, pelindian nitrat ABSTRACT NO3 - leaching is one mechanism of N reduction in agricultural

  17. Esercizi scelti di algebra

    CERN Document Server

    Chirivì, Rocco; Dvornicich, Roberto

    2017-01-01

    Questo libro – primo di due volumi -  presenta oltre 250 esercizi scelti di algebra ricavati dai compiti d'esame dei corsi di Aritmetica tenuti dagli autori all'Università di Pisa. Ogni esercizio viene presentato con una o più soluzioni accuratamente redatte con linguaggio e notazioni uniformi. Caratteristica distintiva del libro è che gli esercizi proposti sono tutti diversi uno dall'altro e le soluzioni richiedono sempre una piccola idea originale; ciò rende il libro unico nel genere. Gli argomenti di questo primo volume sono: principio d'induzione, combinatoria, congruenze, gruppi abeliani, anelli commutativi, polinomi, estensioni di campi, campi finiti. Il libro contiene inoltre una dettagliata sezione di richiami teorici e può essere usato come libro di riferimento per lo studio. Una serie di esercizi preliminari introduce le tecniche principali da usare per confrontarsi con i testi d'esame proposti. Il volume è rivolto a tutti gli studenti del primo anno dei corsi di laur ea in Matematica e Inf...

  18. Lezioni di Cosmologia Teorica

    CERN Document Server

    Gasperini, Maurizio

    2012-01-01

    Il libro è basato sulle lezioni attualmente tenute dall'autore presso l’Università di Bari, ed è progettato in modo da rappresentare un testo di riferimento il più possibile moderno, completo e autosufficiente per i corsi semestrale di Cosmologia, Astrofisica o Fisica Astroparticellare che compaiono nel piano di studi della Laurea Magistrale in Fisica e in Astronomia. Contiene gli elementi di base della cosmologia relativistica, del modello cosmologico standard e del suo completamento inflazionario. E' organizzato per servire da traccia ad un corso di cosmologia di stampo teorico, ma cerca di non perdere mai di vista il confronto con i principali risultati osservativi: molta attenzione viene infatti dedicata alla fenomenologia dei fondi cosmici, e in particolare alla  radiazione gravitazionale fossile perché la sua rivelazione, diretta o indiretta, potrebbe dare indicazioni  cruciali sulla scelta del corretto modello per l'Universo primordiale. Non mancano infine alcuni accenni ad argomenti di inter...

  19. Toluidine blue-O is a Nissl bright-field counterstain for lipophilic fluorescent tracers Di-ASP, DiI and DiO.

    Science.gov (United States)

    Chelvanayagam, D K; Beazley, L D

    1997-03-01

    The stain toluidine blue-O (tol blue), applied to sections of neural tissue, is shown to be compatible with the vivid fluorescent lipophilic neural tracers 4-(4-dihexadecylaminostyryl)-N-methylpyridinium iodide (Di-ASP), 3,3'-dioctadecyloxacarbocyanine perchlorate (DiO) and 1,1'-dioctadecyl-3,3,3',3'-tetramethylindocarbocyanine perchlorate (DiI). As with other Nissl stains, toluidine blue-O fluoresces in the red end of the spectrum but such fluorescence quenches upon binding with tissue. Moreover, progressive staining occurs at concentrations low enough to minimise any background fluorescence attributable to non-specific residence of the stain. The bright yellow Di-ASP and vivid green DiO signals are spectrally removed from the red fluorescence of toluidine blue-O. With toluidine blue-O counterstaining, Di-ASP generally offers contrast superior to that with DiI, however, the latter is improved by viewing in a polarised green bright field. Visible Di-ASP emission, although broad, peaks at a more film-sensitive region of the spectrum than that for DiI, thus reducing the photographic exposure required.

  20. L’identificazione di virus citopatogeni isolati dall’ambiente:ricerca ed applicazione di protocolli analitici

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    A. Carducci

    2003-05-01

    Full Text Available

    Obiettivi: la ricerca dei virus enterici in matrici ambientali, soprattutto nei reflui urbani, risulta di grande interesse sia per la valutazione del rischio di natura virale sia per compiere studi epidemiologici.

    Lo scopo di questo lavoro è stato l’applicazione parallela di diverse tecniche attualmente in uso in virologia clinica a isolati citopatogeni ambientali al fine di ottenere una precisa identificazione degli agenti rilevati.

    Metodi: sono stati analizzati 21 campioni di aerosol, provenienti da impianti di depurazione di reflui civili a fanghi attivi, e risultati citopatogeni in colture di cellule BGM.

    Dopo una nuova semina in “shell vials”, su tre linee cellulari continue per mettere in evidenza eventuali differenze nello spettro di citopatogenicità. Per l’identificazione degli isolati virali, sono state adottate in parallelo: microscopia elettronica, tecniche biomolecolari di amplificazione genica, elettroforesi su gel di poliacrilamide (PAGE, test immunoenzimatici, sieroneutralizzazione.

    Risultati: la semina in “shell vials” ha confermato la
    presenza di particelle virali infettive in tutti i campioni
    tranne uno; inoltre ha permesso di ridurre il
    tempo di comparsa dell’effetto citopatico a 3-4 giorni
    contro i 6-8 giorni necessari seminando in fiasche.
    La microscopia elettronica ha individuato la presenza
    di particelle enterovirus-simili in 18 dei 21
    campioni e di virioni della famiglia Reoviridae in 8.
    La positività dei campioni è stata ottenuta, inoltre,
    con la RT-PCR, per 2 campioni di enterovirus e 2 di
    reovirus e con la PAGE in 6 campioni. Il presente
    studio ha portato ad un’identificazione sufficientemente
    certa di reovirus in 2 campioni e di enterovirus
    in 1 campione.

    Conclusioni: l’identificazione di isolati ambientali si

  1. PERANCANGAN SISTEM TRANSFER DAYA NIRKABEL UNTUK UNMANNED AERIAL VEHICLE (UAV MICRO JENIS QUADCOPTER

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Setyawan Wahyu Pratomo

    2016-11-01

    Full Text Available Dalam Unmanned Aerial Vehicle ( UAV jenis Quadcopter, sumber catu daya berupa baterai yang hanya mampu bekerja 10-15 menit di udara merupakan permasalahan tersendiri bagi performa Quadcopter. Sedangkan perfomansi dari Quadcopter pada ketinggian yang susah dijangkau, diharapkan peran operator yang selama ini harus mengkoneksikan secara manual kabel charging ke baterai bisa digantikan oleh sistem secara otomatis ketika baterai akan habis. Untuk itu dalam paper ini membahas suatu perancangan sistem transfer daya nirkabel untuk Quadcopter mengisi ulang baterai tanpa bantuan operator dan tidak harus dilakukan pendaratan di atas tanah. Proses isi ulang ( charging baterai bisa dilakukan di atas gedung maupun di landasan yang telah terpasang transfer daya nirkabel. Tujuannya adalah meningkatkan performansi kerja Quadcopter di udara sesuai dengan kegunaanya. Dari perancangan sistem transfer daya nirkabel untuk Unmanned Aerial Vehicle ( UAV jenis Quadcopter mengisi ulang ( charging baterai, diperoleh hasil efisiensi transfer daya terbaik sebesar 62,24% dengan jarak efektif 10 cm. Frekuensi sistem transfer daya nirkabel diperoleh dari rangkaian Colpitss Oscillator sebesar 333,1 KHz dengan menerapkan prinsip induksi elektromagnetik.

  2. La ricerca di un senso di sé: la narrazione nei social network come possibilità di ricostruzione del tessuto sociale

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Antonio Notarbartolo

    2011-04-01

    Full Text Available Diventa difficile, in questa situazione sfuggire alla logica della precarietà, così come riuscire a stabilire un discorso continuativo con una o più persone, se non ricorrendo a qualche trucco “tecnico” migliorativo. Rimane il grosso vantaggio rappresentato dalla comunicazione diretta, quasi in tempo reale, se le persone sono in quel momento collegate al programma, quindi sono in grado di replicare. Diventa quindi il possibile veicolo e motore di movimenti di opinione, di gruppi spontanei di persone, di emozioni che possono diventare “oceaniche”, come quando, in uno stadio gremito, tutti si muovono all’unisono sotto il segno della ola. Vengono così soddisfatte la partecipazione e la reciprocità nel bisogno di relazione, e viene soddisfatto il bisogno delle persone di narrazione, ovvero il bisogno di raccontare con leggerezza ad un possibile interlocutore, o ad una platea, la propria storia in frammenti, attraverso commenti puntuali, espressioni di intento, canzoni e immagini. La narrazione, oggi, è fenomeno sempre più raro, grazie al crollo del valore aggiunto rappresentato dall’esperienza, e si è trasformata in storytelling.

  3. MODEL JARINGAN UTILITAS TERPADU BAWAH TANAH DI KOTA BANJARBARU

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ahmad Banin

    2017-05-01

    Full Text Available Banjarbaru has prepared as the capital of South Kalimantan which has a barometer was grown as the center of government, economic, education and services, so it can be a magnet for people who wants to get their opportunity. This situation should become to increase facilities and infrastructure to support the activities and movements of populations. It can make governments gets many tasks. The research aims to know the effectiveness of existence and give a solution or the alternative model to handle the utility of underground network in Banjarbaru, for the future from management and institution mainly. This problem is interesting to study as material for making an integrating model for the utility of underground network continuously. The experiment was conducted by using Qualitative methods. Data was collected by direct observation, interview and questioner to strengthen the data. Then, the data was analyzed by using SWOT analysis. The result showed that the utility of underground network ( existing is perceived by society is not effective because it is usually digging holes in the same place for different installation. So, the management of handling in the utility of underground network should be performed or handle as integrating and professional, not detrimental and stakeholders are leaded by the government in Banjarbaru. The result also provides the solution or alternative model to gain all underground networks such as Telkom, PDAM, drainage, PLN, sanitation and gas. This model can applicate in Banjarbaru area, particularly for the government of South Kalimantan especially at offices because it was designed with environmental sustainable management.

  4. KERAGAMAN MIKOFLORA TANAH PADA HABITAT TANAMAN PISANG DI BALI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    l MADE SUDARMA

    2015-05-01

    Full Text Available Fungi in the soil plays an important role in maintaining the health and quality ofland, one of several indicators of soil health that is the diversity of soil fungi. This study was done in order to know the soil fungi diversity in the soil of banana plants habitat. The soil samples were collected from three regencies in Bali, i.e. Karangasem, Klungkung and Jembrana which are the main banana growing areas in Bali. Soil sampling was done in two sites in each regency, by collecting 100 grams of soil surrounding the banana plant at the depth of 20 cm, with three replication. Soil microbes population density particularly for bacteria, fungi and actinomycetes were determined based on plate account technique, while the microbes diversity was determined based on Diversity Index of Shannon-Wiener. Diversity index of soil fungi of all soil samples ranged from 0.8785 to 2.1458 (criteria oflow to moderate, with population densities ranging from 1.1 x 104 to 2.8 x 104 cfu / g soil. Evenness index at all sites soil samples obtained ranged from 0.6688 to 0.9766, this means the fungus species found there are no outstanding domination. Similarity index on all soil samples showed less than 0.5, which means one does not have a kinship with each other. Physicochemical factors that affect population density of soil fungi on the banana plant habitats: organic C, total N, available P, available K, soil moisture content (air dry capacity and field capacity, sand and clay. W hile soil physicochemical factors that influence the number of species (diversity of soil fungi namely: C-organic content, total N and the dust has positive influence on the number of species in banana plants habitat, whereas soil sand content negatively affected the number of types of soil fungi.

  5. Hadirnya Kemasan Syariah dalam Bisnis Perhotelan di Tanah Air

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Anwar Basalamah

    2011-11-01

    Full Text Available Lately, the business development based on religion background, Islam, is growing and expanding. Besides banking, insurance, education, and others, the sharia concept also in hotel. Sharia hotel is an interesting phenomenon. On the other side, the appearance of sharia hotels in the nation is having two thumbs up. Sharia hotel brand, as in other sharia products, eventhough the target market is more specific and segmented, but it is possible that the product will have high demand not from Islamic community only. The article uses research method regarding trend analysis and literature review. The result showed that there is challenge towards sharia hotels to present concept, human resources and implementation that represents business figure based on sharia: eastern specialty, barokah, classy, and interesting. 

  6. Potensi Ekowisata Danau di Kawasan Kamipang Kalimantan Tengah

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Decenly -

    2014-09-01

    Full Text Available Penelitian ini bertujuan mengakaji potensi ekowisata di Kawasan Kamipang. Penelitian dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu pra survei, survei dan analisis laboratorium. Pra survei dilakukan untuk menentukan 3 (tiga stasiun pengukuran kualitas air dan 3 (tiga posisi transek untuk analisis vegetasi. Survei meliputi pengukuran kualitas air danau, inventarisasi keanekaragaman ikan, analisis vegetasi, serta presepsi masyarakat lokal, pengunjung dan stakeholder. Analisis laboratorium yang meliputi identifikasi ikan dan tumbuhan. Potensi aspek abiotik dan sosial akan diuraikan secara deskriptif dan potensi aspek biologi dianalisis dengan pendekatan Indeks keanekaragaman ikan dan Indeks Nilai Penting (INP untuk vegetasi. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa potensi abiotik yaitu berupa danau-danau alami dengan kondisi hidrologi yang cukup baik (nilai BOD berkisar antara 2-4 mg/L dengan kekeruhan kurang dari 25 NTU dan iklim tropis dengan tanah yang subur, sedangkan potensi biologi yaitu berupa keanekaragaman ikan dan tumbuh-tumbuhan di sekitar danau ditambah dengan keberadaan ikan dan tumbuhan yang termasuk dalam The IUCN Red List of Threatened Species 2013 dengan kategori Least Concern yaitu Ikan Peang (Channa maurilius, Balida (Notopterus chitala dan Tumbuhan Kantong Semar (Nepenthes gracilis. Adapun potensi sosial berupa keunikan budaya dan kesenian tradisional. The study was aimed to evaluate the potential of ecotourism in Kamipang Region. The study was conducted through several stages of pre-survey, survey, and laboratory analysis. The pre-survey was conducted to determine three (3 water quality monitoring stations and three (3 transect positions for vegetation analysis. The survey included the measurement of lake water quality, the inventory of fish biodiversity, the vegetation analysis, and the perception of the local community, visitors and stakeholders. Laboratory analysis included the identification of fishes and plants. The

  7. Note di fotonica

    CERN Document Server

    Degiorgio, Vittorio

    2012-01-01

    L’invenzione del laser ha generato una vera rivoluzione nella scienza e nella tecnologia e ha dato luogo alla nascita di una nuova disciplina chiamata Fotonica. Le più importanti applicazioni della Fotonica che hanno un impatto cruciale in molti ambiti della nostra vita sono le comunicazioni in fibra ottica su cui si basa il funzionamento di Internet e del traffico telefonico su grandi distanze, i dischi ottici (CD, DVD, Blue-ray), la sensoristica ottica di tipo industriale e ambientale, la lavorazione dei materiali, l’illuminazione con i LED e la chirurgia. Questo volume ha come obiettivo quello di colmare un vuoto nel panorama italiano di testi universitari riguardanti la Fotonica. Lo scopo principale è quello di esporre in modo sintetico ma rigoroso i concetti che stanno alla base del funzionamento del laser e della propagazione della luce nella materia, e di descrivere i principali componenti e dispositivi ottici e optoelettronici, quali le fibre ottiche, gli amplificatori, i modulatori e i rivelato...

  8. Cacciatori di particelle

    CERN Document Server

    Ne'eman, Yuval

    1988-01-01

    Capostipite dei "cacciatori di particelle" fu J.J. Thomson, il quale nel 1897 scoprì la prima particella subatomica, l'elettrone. Poco dopo, negli anni tra il 1910 e il 1932, veniva rivelata la natura del nucleo atomico, grazie al lavoro di Rutherford. Partendo da queste prime storiche conquiste della fisica, gli autori introducono gradualmente il lettore nel micromondo delle particelle: dall'elettroscopio a foglie d'oro al dualismo onda-particella, all'enigma di una asimmetria destra-sinistra in natura, all'invenzione dei grandi acceleratori. Poi tra la fine degli anni cinquanta e i primi anni sessanta, l'esplosione di nuove specie particellari sembra vanificare ogni speranza di spiegazione. Lo schema di classificazione introdotto nel 1964 da Ne'eman (e, indipendentemente, da Gell-Mann), pone fine a tale confusione, consentendo una sistemazione coerente: quella che porta al concetto di quark e alle ultime conquiste, teoriche e sperimentali. Oggi, che i fisici sono divenuti più "coltivatori" che "cacciatori...

  9. Fondamenti di fisica dei plasmi

    CERN Document Server

    Golant, V E; Sacharov, I E

    1983-01-01

    Introduzione ; collisioni del plasma ; equazioni cinetiche per particelle cariche ; plasmi in equilibrio termodinamico ; funzione di distribuzione di particelle cariche in un campo elettrico ; equazioni dei momenti della funzione di distribuzione ; processi di trasporto nel plasma in assenza di campi magnetici ; moto di particelle cariche nel plasma in presenza di campi magnetici ; processi di trasporto in campo magnetico ; confinamento del plasma mediante campi magnetici.

  10. Pineapple waste-silages as basal feed for growing Boer X Kacang cross goats

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Simon P Ginting

    2007-10-01

    Full Text Available The study was aimed: 1 to evaluate the effects of using different additives on the quality of pineapple waste-silage (SLN, and 2 to investigate the responses of goats fed with PAS as a basal feed. Pineapple processing wastes include skins and the pulp left after cannery wastes are pressed to extract the juice. Six additive treatments were used in the processing of pressed pineapple wastes, namely 1 urea (5% DM, 2 Urea (2% DM and cassava meal (3% DM, 3 molasses (5% DM, 4 urea (2.5% DM and molasses (2.5% DM, 5 fermented-juice lactic acid bacteria (5% DM, and 6 without additives. Fermentation periode were set at 9, 12, 15, 18 and 21 days. The best SLN obtained from those treatments was then used in feeding trials. Twenty male Boer x Kacang crosses with an initial body weight averaging 13.2 ± 1.9 kg were used in this experiment. The animals were allocated to one of the following feed treatments, in DM: A Grasses (75% + SLN (25%, B SLN (75% + Concentrates (25%, C SLN (50% +Concentrate (50%, and D SLN (25% + Concentrates (75%. Using molasses as additive material at 5% and 15 days of fermentation period gave the best chemical and physical characteristics of the SLN. Its crude fiber content decreased and it showed the lowest pH (4.7 The silage showed temperature at 280C, and its taste was sour, and no fungi contamination. The DM and OM intakes and DM, OM and N digestibility were not different (P>0.05 between the animals fed 75% Grass/25% CON and 75% SLN/25% CON. When the proportion of concentrates in the rations was increased, the feed intake and digestibility were increase significantly (P<0.05. ADG (71.3 vs 68.8 g and feed efficiency (11.2 vs 13.4 was similar between the 75% Grass/25% CON and 75% SLN 25% CON groups. ADG increased significantly (P<0.05 when the proportion of concentrates in ration was increased to 50% (82.6 g or to 75% (89.1 g. N retention was positive in all treatments, and it was increased significantly (P<0.05 as the proportion of

  11. Equazione di Dirac

    CERN Document Server

    Monti, Dalida

    1996-01-01

    Relativamente poco noto al gran pubblico, il premio Nobel Paul Adrien Maurice Dirac appartiene a quel gruppo di uomini di ingegno che nei primi decenni del secolo contribuirono a dare alla nostra concezione del mondo fisico la sua impronta attuale. Assolutamente cruciali, per una valutazione dell'opera di Dirac, sono gli anni compresi tra il 1925 e il 1931: un periodo in cui il fisico fornisce la prima spiegazione chiara e coerente delle proprietà di spin dell'elettrone (equazione di Dirac) e perviene, in forza della pura deduzione matematica, alla scoperta dell'esistenza dell'elettrone positivo o positrone.

  12. Autobiografia di un fisico

    CERN Document Server

    Born, Max

    1980-01-01

    Questa non è solo un'autobiografia scientifica. Il ritratto che Max Born ci offre di se stesso va oltre il profilo dell'uomo di scienza, che pure è stato tra i maggiori del nostro secolo. Di lui veniamo a sapere tutto ciò che occorre per accostarsi alle teorie che gli valsero il premio Nobel, ma anche i tratti di una normale vita borghese nella quale si intrecciavano le influenze dell'ambiente intellettuale e commerciale. Il tono è quello di una rievocazione piana e distesa che ci accompagna per le varie fasi della carriera dello studente, del docente, dello scienziato, nelle università tedesche e inglesi, negli anni delle persecuzioni naziste, alle quali l'ebreo Max Born ebbe la fortuna di sopravvivere, e nel dopoguerra, quando egli tornò in Germania e seppe dare un contributo di idee e di iniziative ai movimenti pacifisti. E' la lunga e operosa vita di un uomo di genio, del quale si ricorda la profonda umanità, la vastità degli interessi culturali, l'acutezza dei giudizi sulle persone, sulle vicend...

  13. Introduzione alle teorie di gauge

    CERN Document Server

    Cabibbo, Nicola; Benhar, Omar

    2016-01-01

    "Introduzione alle Teorie di Gauge" completa la serie di tre volumi basati sulle lezioni dei corsi di Meccanica Quantistica Relativistica, Interazioni Elettrodeboli e Teorie di Gauge, impartite dagli autori agli studenti delle Lauree Magistrali in Fisica e Astronomia & Astrofisica dell'Universita "La Sapienza" di Roma, nell'arco di qualche decennio. L'obiettivo principale del volume è di introdurre i concetti di base della rinormalizzazione nella teoria quantistica dei campi e i fondamenti delle moderne teorie di Gauge. Anche se collegato ai volumi precedenti, il libro si presta ad una lettura indipendente, che presume solo conoscenze generali di relativita speciale, della seconda quantizzazione e della fenomenologia delle interazioni elettrodeboli. Lo strumento di base è l'integrale sui cammini di Feynman, introdotto nei capitoli iniziali e sistematicamente impiegato nel seguito. L'esposizione segue un percorso pedagogico, che parte dal caso semplice dell'ampiezza di transizione in meccanica quantistic...

  14. Un sistema di supporto alla decisione per facilitare nuove azioni di finanziamento in ambito pubblico

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Maria Franca Norese

    2014-12-01

    Full Text Available Un approfondimento analitico sulle modalità di finanziamento che hanno interessato la Regione Piemonte, sviluppato con il contributo di chi vi ha operato direttamente, ha permesso di acquisire, codificare e organizzare importanti elementi di conoscenza e di proporne l’uso per accrescere la cultura valutativa in Regione. Un accresciuto interesse a rendere più efficienti le azioni di finanziamento pubblico ha spinto ad utilizzare i risultati dell’analisi effettuata in un modello multicriteri di valutazione e in un sistema di supporto alla decisione rivolto a facilitare i nuovi processi di finanziamento e rendere operative attività di monitoraggio in un contesto di apprendimento organizzativo.

  15. GAMBARAN STATUS KESEHATAN PENDUDUK DI DAERAH PERBATASAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Felly Philipus Senewe

    2016-09-01

    daerah perbatasan.Kajian ini diharapkan dapat dipergunakan oleh pengambil kebijakan dan sebagai data dasar perbaikan yangberdampak ke status kesehatan masyarakat yang berada di daerah perbatasan. Sampel 19 kabupaten daerahperbatasan. Sampel penduduk yang tinggal di 19 Kab daerah Perbatasan yaitu Kabupaten Natuna, KabKupang, TTU, Belu, Sambas, Sanggau, Sintang, Kapuas Hulu, Bengkayang, Kutai Barat, Malinau,Nunukan, Kep. Talaud, Halmahera Utara, Kota Jayapura, Merauke, Pegunungan Bintang, Boven Digoeldan Keerom. Hasilnya status gizi balita BB/U (27,1%, TB/U (43,5% dan BB/TB (16,2% dan kondisi inimasih tinggi dibandingkan daerah yang lain. Cakupan imunisasi lengkap (44,2% dan kunjungan neonatalke petugas kesehatan (KN1: 40% dan KN2: 23,5% masih rendah bila dibandingkan daerah lain. Cakupanpenolong persalinan oleh tenaga kesehatan (48% masih sangat rendah bila dibandingkan dengan daerah lain. Sebaliknya ASI Eksklusif (45,1% lebih baik bila dibandingkan daerah lain. Sedangkan cakupan AnteNatal Care (K1: 76,1% cukup tinggi dibandingkan daerah lain. Prevalensi penyakit Infeksi/menular masihtinggi di daerah Perbatasan dibandingkan daerah lain. Prevalensi penyakit tidak menular termasukgangguan mental paling banyak di daerah Tertinggal dibandingkan daerah lain. Prevalensi kurus padaorang dewasa cukup tinggi dibandingkan daerah lain. Sedangkan prevalensi berat badan lebih dan obesemasih rendah dibandingkan daerah lain. Status kesehatan lingkungan masih jelek/rendah (akses RT airbersih: 48,6%, akses RT jamban: 29,9%, kepadatan hunian: 75,9%, dan lantai tanah: 83,1% biladibandingkan daerah lain. Di daerah perbatasan, ratio tenaga dokter (17,4/100.000 penduduk masih beradadibawah rata-rata nasional, sedangkan ratio dokter gigi (4,8/100.000 penduduk, ratio tenaga menterikesehatan (55,6/100.000 penduduk berada diatas rata-rata nasional, bahkan ratio bidan (76,4/100.000penduduk dua kali lebih banyak dari rata-rata nasional tetapi masih belum mencapai target INA 2010 yaitu100

  16. PEMBANGUNAN KAPAL PERIKANAN DI GALANGAN KAPAL TRADISIONAL KALIMANTAN SELATAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rusmilyansari Rusmilyansari

    2016-06-01

    Full Text Available Kapal perikanan merupakan salah satu unsur dalam menentukan keberhasilan operasi penangkapan ikan.  Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui ; (1 tingkat teknologi; (2 jenis kayu yang digunakan dan (3 tahapan pembangunan kapal kayu di galangan kapal tradisional. Penelitian dilakukan dengan metode Survey.  Penelitian dilakukan galangan kapal rakyat Sewangi Kabupaten Barito Kuala dan desa Pagaruyung Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan.  Penelitian dilakukan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2013.  Hasil Penelitian menunjukan bahwa: (1 Tingkat teknologi yang digunakan pada pembangunan kapal masih relatif rendah, peralatan yang digunakan masih menggunakan peralatan non elektronik yaitu kapak, gergaji, pahat, pasak, palu, golok, bacci, alat ukur dan ketam. Hanya pengerjaan bor yang menggunakan listrik.  Tingkat keknologi dalam pembangunan kapal kayu belum dilengkapi oleh perhitungan arsitektur perkapalan serta gambar desain dan konstruksi kapal; (2 Jenis kayu yang digunakan adalah kayu ulin, kayu Alaban, Bengkirai, Bungur dan Meranti yang memiliki tingkat kekuatan yang tinggi dan tahan terhadap serangan organisme laut; (3 Tahapan pembangunan kapal tradisional untuk kapal besar dimulai dengan pembuatan lunas, perakitan lunas dengan balok dek dan transom.  Sedangkan untuk kapal kecil dimulai dengan pembuatan bibit kapal dari sebatang pohon.  Tahap selanjutnya baik untuk kapal besar maupun kapal kecil adalah pemasangan linggi haluan dan buritan, pemasangan kulit kapal hingga setengah tinggi kapal, Pemasangan gading-gading kiri dan kanan, pemasangan galar, pemasangan kulit kapal seluruhnya sampai sheer, pemasangan sheer, pemasangan lantai dek, pemakalan, pembuatan anjungan untuk kapal besar dan terakhir adalah pengecatan. Fishing vessel is one element in determining the success of fishing operations. This study aims to determine; (1 the level of technology; (2 the type of wood used, and (3 the stage of development of timber ships

  17. Spazi d’autore. Riscrittura e passaggi di testo ne La strada di Levi

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Matteo Martelli

    2016-07-01

    Full Text Available L’articolo propone un percorso d’analisi sulle strategie di riscrittura e di ripresa di alcuni testi di Primo Levi nel film documentario La strada di Levi e nell’opera parallela La prova. Focalizzandosi sul secondo romanzo di Levi, La tregua, questi lavori evadono dalle consuete pratiche di adattamento, sviluppando forme di riscrittura nelle quali la manipolazione critica delle testualità pregresse è posta in tensione con nuovi testi messi in scena, immagini, video, riorientando la percezione dell’ipotesto entro ulteriori linguaggi. È attraverso tale spazio di circolazione di linguaggi artistici e di pratiche intermediali, che gli autori Davide Ferrario e Marco Belpoliti sembrano poter condurre una riflessione sulle forme culturali dello sguardo e delle odierne pratiche di lettura della realtà (nella sua temporalità e memoria come nella sua spazialità e della sua traduzione attraverso codici semiotici molteplici. In tale spostamento costante del proprio oggetto di riscrittura, La strada di Levi e La prova si mostrano così quali nodi o reti di un processo di lettura dialettico del presente e del passato, in un tentativo di tracciare alcune mappe del mondo contemporaneo.   The essay suggests an analysis of the documentary film La strada di Levi and the correlated work La prova. Focusing on Primo Levi’s book La tregua, these works show a different attitude about adaptation through a constant reorientation of the source text and its juxtaposition with new texts and images, and through a projection of these elements within additional languages. In this way, the authors, Davide Ferrario and Marco Belpoliti, offer an experience of an intermedial artistic practice that involves a reflection on the cultural forms through which the texts interpret the reality (and its temporality or memory and its translation through multiple semiotic codes. The effect of this kind of work is the perception of the documentary film as a network that

  18. Utilisation of chlorine-dioxide and peracetic acid as disinfectants of effluents from Bologna waste water treatment plant; Sperimentazione di tecniche di disinfezione mediante biossido di cloro e acido peracetico applicate alle acque reflue dell'impianto di trattamento della citta' di Bologna

    Energy Technology Data Exchange (ETDEWEB)

    Mancini, M.L. [Bologna Univ., Bologna (Italy). Dipt. di Ingegneria delle Strutture, dei Trasporti, delle Acque, del Rilevamento e del Territorio; Sorrentino, M.

    2000-01-01

    The necessity to optimize the disinfection phase in the treatment plant of waste water of Bologna made possible an experimental survey about the efficacy of two disinfectant agents utilized: chlorine-dioxide and peracetic acid. Object of the survey is to verify the possibility of utilize, full scale, also peracetic acid as disinfection agent. The experimentation regarded the reals flows adduced and discharged from the plant and it may be an useful reference to verify performance of post-treatment constructed wetlands. Particularly it has been possible to assay the efficacy of the different treatment in waste water with residual concentrations of suspended solids. [Italian] La necessita' di ottimizzare la fase di disinfezione nell'impianto di trattamento acque reflue della citta' di Bologna, sia per il miglioramento delle rese di inattivazione, sia per la riduzione dei costi di esercizio, ha reso necessaria un'indagine sperimentale sull'efficacia di due agenti disinfettanti utilizzati: il biossido di cloro e l'acido peracetico. Scopo dell'indagine e' quello di verificare la possibilita' di impiegare, a scala reale, per il refluo tipico dell'impianto di Bologna, anche l'acido peracetico quale agente di disinfezione. La sperimentazione, condotta ha interessato le portate reali addotte e scaricate dall'impianto e puo' costituire un riferimento utile verificare la fattibilita' igienico-sanitaria di post-trattamenti di lagunaggio o fertirrigazione. In particolare si e' potuta saggiare l'efficacia dei diversi sistemi di trattamento sui reflui aventi concentrazioni residue non trascurabili di solidi sospesi.

  19. Testimonianze di vittime degli anni di piombo

    DEFF Research Database (Denmark)

    Cecchini, Leonardo

    Testimonianze di vittime degli anni di piombo In un articolo pubblicato nel 2008 sulla webzine Nazione indiana Christian Raimo criticava quello che poi Giovanni De Luna qualche anno dopo nel suo libro La Repubblica del dolore (2011) ha chiamato “paradigma vittimario”; cioè la presenza predominante...

  20. Le soluzioni di logistica urbana sono sostenibili? L'esempio di Cityporto

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Jesus Gonzalez-Feliu

    2010-07-01

    Full Text Available La logistica urbana è un campo di riflessione volto ad approfondire le soluzioni ottimali per la distribuzione delle merci in ambito urbano e i relativi obiettivi ambientali. Ad oggi, molte azioni sono state intraprese dalle pubbliche autorità senza tenere conto, tuttavia, degli impatti che i nuovi schemi organizzativi possono avere sull’ attuale organizzazione delle imprese. Il contributo incentra la riflessione sul caso studio relativo alla città di Padova, in Italia: il sistema di logistica urbana CityPorto. In particolare, se ne analizzano le caratteristiche dal punto di vista della sostenibilità del sistema proposto, sia in riferimento alla dimensione imprenditoriale che a quella collettiva, mettendo in relazione le peculiarità della logistica urbana e le più estese catene distributive, di scala globale, di cui le prime sono parte integrante.

  1. Obbligo di sicurezza del prestatore di lavoro ed effettività della tutela antinfortunistica

    OpenAIRE

    Alessia Gabriele

    2012-01-01

    Il saggio affronta il tema della sicurezza e della salute dei lavoratori quale diritto fondamentale. Dopo l'analisi del panoram­a normativo internazionale e comunitario, l'A. si sofferma sulla posi­zione di garanzia assegnata al prestatore di lavoro subordinato nell'ordinamento interno, con particolare attenzione ai diritti di for­mazione e di informazione intimamente connessi al correlati­vo obbli­go di sicurezza del prestatore di lavoro. Le conclusioni cui giunge una parte della giurisprude...

  2. Pigments analysis on skin tomato fruits during ripening by mean fluorescence techniques; Analisi mediante utilizzo di tecniche di fluorescenza dei pigmenti presenti sulla superficie di bacche di pomodoro durante la maturazione

    Energy Technology Data Exchange (ETDEWEB)

    Lai, A; Fantoni, R [ENEA, Divisione Fisica Applicata, Centro Ricerche Frascati, Rome (Italy)

    2000-07-01

    Different spectroscopic techniques, based on visible fluorescence emission upon excitation in the same spectral region or in the ultraviolet, have been utilized to characterize tomato fruit ripening stages in order to analyze surface pigments which correspond to optimal conditions for fruit harvesting. The main fluorescence spectral features belonging to antochyanin, flavonoids, carotenoids and chlorophyll a after excitation of skin tomato pigments at different laser wavelength have been identified. For tomato ripening stage LIF detection, the {lambda}{sub e}xc266nm was established as the optimal laser wavelength. [Italian] Mediante diverse tecniche spettroscopiche, basate sulla emissione di fluorescenza visibile a seguito di eccitazione nella stessa regione o nell'ultravioletto, e' stato condotto uno studio su bacche di pomodoro a diversi stadi di maturazione Lo scopo del lavoro e' quello di potere attribuire, attraverso l'analisi degli spettri di fluorescenza dei pigmenti superficiali presenti nel frutto, lo stadio ottimale di maturazione al momento della raccolta. I risultati ottenuti hanno permesso di distinguere spettri di fluorescenza attribuiti ai principali gruppi di pigmenti fluorescenti presenti nella superficie esterna del pomodoro: antociani, flavonoidi, carotenoidi e clorofilla a.

  3. PhD Dissertations Tesi di dottorato

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Redazione Reti Medievali (a cura di

    2005-12-01

    Full Text Available Report of PhD Dissertations.Anna Airò La scrittura delle regole. Politica e istituzioni a Taranto nel Quattrocento, Tesi di dottorato di ricerca in Storia medievale, Università degli studi di Firenze, 2005 Pasquale Arfé La Clavis Physicae II (316-529 di Honorius Augustodunensis. Studio ed edizione critica, Tesi di dottorato in Storia della filosofia medievale, Università degli Studi di Napoli "L'Orientale", 2005 Alessandro Azzimonti Scrittura agiografica e strutture di potere nell'Italia centro-settentrionale (X-XII secolo, Tesi di dottorato di ricerca in Forme del sapere storico dal medioevo alla contemporaneità, Università degli Studi di Trieste, 2004 Domenico Cerami Il "Confine conteso". Uomini, istituzioni, culture a Monteveglio tra VIII-XII secolo, Tesi di dottorato di ricerca in Storia Medievale, Università degli studi di Bologna, 2005 Federica Chilà Ostaggi. Uno strumento di pacificazione e governo tra i secoli VIII e XII, Tesi di dottorato di ricerca in Istituzioni, società, religioni dal Tardo Antico alla fine del Medioevo, Università degli Studi di Torino, 2004 Enrico Faini Firenze nei secoli X-XIII: economia e società, Tesi di dottorato di ricerca in Storia medievale, Università degli studi di Firenze, 2005Alessio FioreStrutture e pratiche del potere signorile in area umbro-marchigiana (secoli XI-XIII, Tesi di dottorato ricerca in Storia, Università degli studi di Pisa, 2004Giampaolo FrancesconiTra Riforma, vescovo e clientes. Camaldoli e le società locali (secoli XI-XIII, Tesi di dottorato di ricerca in Storia medievale, Università degli studi di Firenze, 2005 [09/05] Giuseppe Gardoni "Episcopus et potestas". Vescovi e società a Mantova nella prima metà del Duecento, Tesi di dottorato di ricerca in Storia del Cristianesimo e delle Chiese (antichità, medioevo, età moderna, Università degli Studi di Padova, 2005 Nicola Mancassola La gestione delle campagne tra Langobardia e Romània in età carolingia e post

  4. Narrazioni di narrazioni: orientamento narrativo e progetto di vita (Federico Batini, Gabriel Del Sarto

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Manuela Ladogana

    2007-03-01

    Full Text Available Il volume, denso di contenuti e ricco di riferimenti teorici, traccia con chiarezza le sue linee di sviluppo ed apre alla riflessione, anche pedagogica, sull’esigenza di recuperare la dimensione narrativa e autobiografica per la realizzazione di una pratica orientativa che guidi e sostenga il soggetto in orientamento verso la riscoperta e ricostruzione del proprio progetto di vita.

  5. Sintesi stereoselettiva di piridilammine

    OpenAIRE

    Chelucci, Giorgio Adolfo; Baldino, Salvatore; Pinna, Gérard Aimé; Soccolini, Francesco

    2006-01-01

    Ammino piridine chirali hanno dimostrato la loro validità come leganti per la formazione di complessi metallici utilizzati nella catalisi asimmetrica. Tra i possibili approcci alla sintesi di questi composti noi abbiamo investigato la riduzione diastereoselettiva di N-sostituite (p-totil e tert-butil) piridil chetimmine con una serie di agenti riducenti (NaBH4, L-Selectride, DIBAL, 9-BBN) in diverse condizioni di reazione.

  6. PENGARUH APLIKASI SUMBER C- KARBOHIDRAT (TEPUNG TAPIOKA DAN FERMENTASI PROBIOTIK PADA BUDIDAYA UDANG WINDU, Penaeus monodon POLA INTENSIF DI TAMBAK

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Gunarto Gunarto

    2016-11-01

    Full Text Available Penelitian bertujuan untuk membandingkan pengaruh penambahan sumber C- karbohidrat (tepung tapioka dan fermentasi probiotik pada budidaya udang windu dengan pola intensif di tambak terutama melihat efeknya terhadap perbaikan kualitas air, pertumbuhan, sintasan, dan produksi udang windu. Enam petak tambak masing-masing ukuran sekitar 4.000 m2, setelah selesai tahap persiapan tambak (pengeringan, pembalikan tanah dasar, pengapuran, pengisian air, dan pemupukan, kemudian tambak ditebari tokolan udang windu PL-25 dengan padat tebar 20 ekor/m2. Tiga perlakuan diuji yaitu A. Penambahan tepung tapioka  ke air tambak dengan dosis 62% dari total pakan yang diberikan per hari dan diberikan dalam selang waktu lima hari sekali selama masa pemeliharaan pada bulan pertama dan kemudian dengan selang waktu tiga hari sekali selama masa pemeliharaan bulan kedua hingga menjelang panen; B. Pemberian fermentasi probiotik ke air tambak sebanyak 5 mg/L/minggu; dan C. Pemberian fermentasi probiotik ke air tambak sebanyak 10 mg/L/minggu. Masing-masing perlakuan dengan dua ulangan. Sampling pertumbuhan, kualitas air, dan bakteri dilakukan setiap dua minggu sekali. Sintasan, produksi, dan nilai konversi pakan dihitung setelah udang dipanen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tepung tapioka menyebabkan konsentrasi amoniak relatif lebih rendah di perlakuan A daripada di perlakuan B dan C, namun menunjukkan perbedaan yang tidak nyata (P>0,05 di antara ketiga perlakuan tersebut. Bahan Organik Total (BOT pada hari ke-112 di perlakuan C paling rendah dan menunjukkan perbedaan yang nyata (P0,05 di antara ketiga perlakuan yang diuji. The objective of the research was to compare the effect of addition of carbohydrate source (starch flour and probiotics fermentation to the water quality and the growth, survival, and production of tiger shrimp in intensive brackishwater pond system. Six pond compartments each sized approximately of 4,000 m2, went through preparation

  7. Valutazioni sul consumo di suolo mediante dati di copertura e telerilevati

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Michele Munafò

    2013-04-01

    Full Text Available La contrazione progressiva ed irreversibile delle superfici naturali ed agricole a favore delle aree urbanizzate è un fenomeno continuo con conseguenze di varia natura in termini ambientali, economici e sociali. Il fenomeno, conosciuto come “consumo di suolo” sta finalmente cominciando ad essereanalizzato e considerato. Oggi, la disponibilità di informazioni sull’uso/copertura del suolo multitemporali e di dati di monitoraggio satellitare permettono di quantificare il fenomeno a livello spaziale e temporale con diversi livelli di risoluzione.Agricultural and natural areas conversion into urban areas is a progressive and irreversible process that has various negative impacts on the environmental, economic and social sphere. Nowadays, the process named "land take" is becoming relevant and it is receiving finally adequate consideration from decision makers and therefore it is starting to be deeply analyzed. The availability of multi-temporal land use/cover and satellite imaging enables the spatiotemporal evaluation and measurement of the phenomenon with different degrees of resolution.

  8. Il progetto “iVincoli” del Politecnico di Torino. Aspetti di innovazione tecnologica e digitale a supporto del processo di riforma della Pubblica Amministrazione

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Cristina Coscia

    2011-12-01

    Full Text Available Nello scritto si illustra l’esperienza condotta dal Politecnico di Torino nel 2007 - su istanza della Direzione Regionale per i Beni Culturali e Paesaggistici del Piemonte - denominata “Progetto iVincoli” (2007-2008: l’esito, nella sua versione prototipale, è la configurazione e realizzazione di una piattaforma tecnologica predisposta per la definizione di linee-guida destinate al monitoraggio e alla pubblicazione on line delle attività vincolistiche. Tale SIT ad accesso multiprofilo consente, tra le funzionalità previste: la consultazione pubblica delle informazioni relative agli edifici monitorati anche sottoposti a vincolo di tutela; il monitoraggio dell’iter delle pratiche di vincolo da parte della Direzione Regionale, degli Enti Locali e dei soggetti privati coinvolti, denominato “work flow delle pratiche amministrative”; la creazione di specifici percorsi tematici di tipo turistico. Tale esperienza parte da una precisa premessa: ogni architettura informativa a servizio di atti e processi della Pubblica Amministrazione viene a configurarsi quale strumento prototipale di supporto alla riforma della stessa PA e alla governance. A fronte di tali ragionamenti, le Pubbliche Amministrazioni al momento attuale si stanno confrontando, da una parte, con i processi e i dibattiti in corso sul trasferimento delle funzioni centrali; dall’altra, per l’aspetto di innovazione tecnologica con le direttive introdotte a partire dal Codice Unico della Pubblica Amministrazione Digitale. Di fatto, uno dei tasselli per la messa a punto di atti che innestino sinergie tra innovazione, efficienza amministrativa e gestione del territorio per una sua valorizzazione è costituito da processi d’implementazione di architetture informative configurate in SIT. In tale logica, il progetto “iVincoli” si incardina tra le attività dell’Osservatorio Immobiliare della Città di Torino (OICT, che rappresenta uno strumento attraverso cui innescare

  9. Peranan Perfini Dalam Mengembangkan Perfilman Nasional Indonesia 1950-1970

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Neneng Ridayanti

    2017-06-01

    Full Text Available Artikel ini menganalisis mengenai peranan Perfini dalam membangun dan mengembangkan identitias perfilman Indonesia pada 1950-1970. Seperti yang telah diketahui, identitas film yang dibuat di tanah air pada masa kolonial hingga pendudukan Jepang, memiliki cerita yang tidak jelas karena dianggap tiruan dari film Cina, Amerika, ataupun India. Pada awal  1950-an rasa nasionalisme rakyat Indonesia bangkit kembali.  Penduduk kota yang mengungsi ke desa-desa akibat perang, mulai kembali dan membutuhkan hiburan.  Hal ini, mendorong maraknya produksi film Indonesia.  Perusahaan film milik Tionghoa mulai bangkit kembali, begitupun dengan kaum pribumi.  Inilah merupakan awal dari pertumbuhan perfilman nasional di Indonesia. Dengan menggunakan metode sejarah diharapkan mampu mengurai dan mengidentifikasi posisi dan peranan organisasi ini dalam dunia perfilman Indonesia.

  10. MEMBANGUN MEREK DENGAN MENGAKUISISI PERUSAHAAN : REALITAS MEREK-MEREK YANG BERHASIL (STUDI KASUS – COCA COLA, STARBUCKS & HM SAMPOERNA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    S Pantja Djati

    2006-01-01

    Full Text Available Membangun sebuah merek sebagai investasi yang cukup panjang dan akan menghasilkan suatu keuntungan besar bagi perusahaan. Pada kenyataannya banyak merek-merek internasional yang sudah berhasil untuk jangka waktu yang panjang sampai saat ini, sebab ia sudah berhasil dalam merencanakan suatu merek. Pada beberapa waktu ternyata nilai suatu merek melebihi dari total asset perusahaan, tanah dan mesin yang dimiliki perusahaan, karena citra merek yang tinggi bisa mendatangkan keuntungan yang besar. Pada beberapa kasus di perusahaan pada dasarnya investasi dengan membeli perusahaan memiliki kecenderungan untuk mempertahankan merek mula-mula, yaitu merek yang sejak awal dibeli yang sudah cukup kuat di benak konsumen. Membuat merek baru lebih beresiko dan perlu biaya mahal. Justru dengan mengakuisisi perusahaan untuk menambah portofolio merek perusahaan.

  11. Elaborazione didattica di Learning Objects.

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Luigi Guerra

    2006-01-01

    Full Text Available L’idea di un modello didattico problematico per la realizzazione di Learning Objects riprende i temi del problematicismo pedagogico e si impegna a definire un’ipotesi formativa complessa capace di valorizzare la possibile positiva compresenza integrata di strategie didattiche diverse (finanche antitetiche ma componibili in una logica appunto di matrice problematicista. Il punto di partenza del modello proposto è rappresentato dalla opportunità di definire tre tipologie fondamentali di Learning Objects, rispettivamente centrati sull’oggetto, sul processo e sul soggetto dell’apprendimento.

  12. Effect of white kabesak (Acacia leucophloea Roxb leaves level in the diet on feed intake and body weight gain of Kacang goat

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    E. D. W. Lawa

    2017-12-01

    Full Text Available This study was conducted to analysis the effect of levels of white kabesak (Acacia leucophloea Roxb. Willd. leaves in the diet on feed intake, digestibility and body weight gain of Kacang goats. The completely randomized block design using 5 treatments and 5 replications was used in this experiment. The treatments were 5 concentrate feeds containing different levels of white kabesak leaves i.e. 0, 10, 20, 30 and 40% in the dry matter (DM basis (representing T0, T1, T2, T3 and T4 treatments, respectively. The feeds were set up to contain 11.5-12.5% of crude protein (CP. Concentrate feed and native grass was fed at ratio of 60 : 40 was fed to 5 local male goats (age 1-1.5 years old and initial weight of 16.7±5.0 kg. The results showed that DM, organic matter (OM, and CP intake of T0 was not significantly different from those of T1 goats, but it was significantly higher (P<0.05 than those of T2, T3 and T4. The DM, OM, CP, and crude fiber (CF digestibility as well as body weight gain in T2 goats were significantly higher (P<0.05 and had feed conversion ratio that was significantly better (P<0.05 compared to those of the other feed treatments. In conclusion, the most optimum level of white kabesak (Acacia leucophloea Roxb. Willd. leaves used in concentrate feed for goat was 20 %.

  13. Inventory of uranium potential sector at Tanah Merah (continuation), West Kalimantan, systematic prospection stage

    International Nuclear Information System (INIS)

    Subiantoro, L.; Sudarmadi; Sularto, P.; Widito, P.; Marzuki, A.; Paimin

    2000-01-01

    The investigation based on the previous study by CEA-BATAN (1977) and PPBGN-BATAN (1992-1994/1996), which was found radiometric anomalies on several outcrops (> 15.000 c/s) and soil (> 200 c/s). In again to find information of distribution, geometry and characteristically of mineralization zones, the systematic prospection was done by radiometric and topographic mapping and uranium geology aspect identification. Zones of mineralization were identified in Tanah Merah had total area 5468.4 m 2 . The outcrops of quarzitic rocks in this zone are characterized by vein distribution which contain uraninite, brannerite, autunite, gummite and gutite. The dominantly associated of their minerals are monazite, tourmaline, molybdenite, pirhotite, pyrite, ilmenite, sphalerite, chalcopyrite and hematite. By chips sampling in quarsite rock to appear of a lowest value is 8.45 ppm, highest 15259.73 ppm and average value is 319.9 to 489.5 ppm. Elements group correlation matrices from each rocks sample shows that the uranium had relatively good correlation with Cu, Pb, Zn, Co and Ni. The mineralized zone are consist of localized mineralization in lateral and vertically distribution. Structurally the mineralization exist in intersection WNW - ESE, NNE - SSw and WNW - ESE (sub horizontal) fracture. The mineralization are identified as vein type, granite related sub type, perigranitic class and polymetallic veins type, type deposits in metamorphic rocks sub class. (author)

  14. Book review, Igiene e Tecnologie degli Alimenti di Origine Animale Giampaolo Colavita (a cura di

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Manuel Graziani

    2008-09-01

    Full Text Available Igiene e Tecnologie degli Alimenti di Origine Animale si avvale del contributo di 33 autori, tutti soci dell’Associazione Italiana Veterinari Igienisti (AIVI, che garantiscono l’appropriata trattazione di una materia estremamente vasta e dinamica. Il manuale nasce da un’iniziativa finalizzata alla realizzazione di un testo che rifletta e possa soddisfare le esigenze didattiche degli insegnamenti di un’ampia serie di materie universitarie: Igiene e Tecnologie degli Alimenti di Origine Animale della Facoltà di Medicina Veterinaria, di Agraria, nei corsi di Scienze e Tecnologie Alimentari, di Scienze e Tecnologie delle Produzioni Animali, nel corso di laurea in Tecniche della Prevenzione nell’ambiente e nei Luoghi di Lavoro, nonché in altri corsi di studio dove si insegnano le discipline relative all’igiene e alla sicurezza degli alimenti.Sono stati trattati gran parte degli alimenti di origine animale, i prodotti a base di carne, il latte e i prodotti derivati, i prodotti della pesca freschi e trasformati, i prodotti dell’alveare, le uova e gli ovoprodotti. Di particolare interesse appare il capitolo riguardante la diagnostica analitica degli alimenti, considerato che le moderne metodologie analitiche risultano fondamentali per affrontare le tematiche legate all’igiene e alla sicurezza alimentare.Il volume ha una finalità prevalentemente didattica ma è comunque rivolto a tutti coloro che operano nel campo dell’Igiene e delle Tecnologie Alimentari. Infatti, visti gli argomenti trattati come le tossinfezioni e le intossicazioni alimentari, la conservazione, il confezionamento e l’etichettatura dei prodotti alimentari, anche i professionisti del settore possono trarre dal testo elementi utili per la loro attività. Per esempio argomenti quali l’analisi del rischio, le attività di audit ed i sistemi di accreditamento e di certificazione sono particolarmente utili per chi opera nelle Aziende Sanitarie Locali e negli Istituti

  15. Pigments analysis on skin tomato fruits during ripening by mean fluorescence techniques; Analisi mediante utilizzo di tecniche di fluorescenza dei pigmenti presenti sulla superficie di bacche di pomodoro durante la maturazione

    Energy Technology Data Exchange (ETDEWEB)

    Lai, A.; Fantoni, R. [ENEA, Divisione Fisica Applicata, Centro Ricerche Frascati, Rome (Italy)

    2000-07-01

    Different spectroscopic techniques, based on visible fluorescence emission upon excitation in the same spectral region or in the ultraviolet, have been utilized to characterize tomato fruit ripening stages in order to analyze surface pigments which correspond to optimal conditions for fruit harvesting. The main fluorescence spectral features belonging to antochyanin, flavonoids, carotenoids and chlorophyll a after excitation of skin tomato pigments at different laser wavelength have been identified. For tomato ripening stage LIF detection, the {lambda}{sub e}xc266nm was established as the optimal laser wavelength. [Italian] Mediante diverse tecniche spettroscopiche, basate sulla emissione di fluorescenza visibile a seguito di eccitazione nella stessa regione o nell'ultravioletto, e' stato condotto uno studio su bacche di pomodoro a diversi stadi di maturazione Lo scopo del lavoro e' quello di potere attribuire, attraverso l'analisi degli spettri di fluorescenza dei pigmenti superficiali presenti nel frutto, lo stadio ottimale di maturazione al momento della raccolta. I risultati ottenuti hanno permesso di distinguere spettri di fluorescenza attribuiti ai principali gruppi di pigmenti fluorescenti presenti nella superficie esterna del pomodoro: antociani, flavonoidi, carotenoidi e clorofilla a.

  16. Il concetto di storia della lingua nell'opera grammaticale di Benedetto Buommattei

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Gunver Skytte

    1991-12-01

    Full Text Available Che la storia della lingua sia una disciplina linguistica di data recente, fondata nell'800, soprattutto grazie alle ricerche pionieristiche di insigni filologi tedeschi, è un'opinione comunemente accettata, ed essa è probabilmente anche giustificata attraverso la classificazione datane di disciplina. A questo dato di fatto si deve senz'altro l'opinione altrettanto estesa che prima dell'800 non esistesse il concetto di linguistica diacronica o cambiamento linguistico in senso scientifico, come pure quella non meno erronea che la linguistica, come scienza, sia stata fondata solo nell'800.

  17. Elementi di fisica teorica

    CERN Document Server

    Cini, Michele

    2006-01-01

    Le idee e le tecniche della Fisica Teorica del XX secolo (meccanica analitica, meccanica statistica, relatività e meccanica quantistica non relativistica) non sono più appannaggio esclusivo dei fisici. Ormai, specialmente con la recente introduzione di nuovi corsi di laurea, le conoscenze di base rientrano nel bagaglio culturale comune ai laureati in materie scientifiche e tecnologiche affini alla Fisica e alle sue applicazioni. Un laureato in queste materie non può non conoscere l’equazione E=mc2 e la media di Gibbs; inoltre deve avere i concetti e i metodi fondamentali della meccanica quantistica che ha cambiato la concezione del mondo ed è alla base della rivoluzione tecnologica in corso. Eppure quelle idee rimangono distanti dal comune modo di pensare e richiedono molto studio e un insegnamento ben mirato. La trattazione in questo libro, è meno formale rispetto ai tradizionali corsi di Istituzioni di Fisica Teorica. Lo scopo è comunque quello di raggiungere una reale comprensione dei concetti fisi...

  18. Boro e Vanadio: requisiti di potabilitá e valori di parametro

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    M. Ferrante

    2003-05-01

    Full Text Available

    Obiettivi: i minerali, che costituiscono circa il 4% del peso corporeo e svolgono numerose ed importanti funzioni biodinamiche, si possono suddividere in due gruppi: elementi principali ed elementi essenziali. Gli elementi essenziali necessitano in quantità minime, dal millesimo di milligrammo fino a qualche decina di milligrammi e per la bassissima concentrazione nei tessuti del corpo umano vengono chiamati anche oligoelementi o minerali in traccia. I minerali in traccia sono stati molto attenzionati dalle normative per le acque potabili essendo per i suddetti motivi importanti requisiti di potabilità. Con l’evoluzione della normativa alcuni oligoelementi che prima erano citati solo per memoria adesso devono rientrare in precisi valori di parametro. Tra questi il boro e il vanadio. In questa nota riportiamo la problematica relativa alla presenza di boro e vanadio nelle acque utilizzate per il consumo umano nella zona etnea.

    Metodi: le acque utilizzate nella zona etnea, in particolare quelle della provincia di Catania, sono state analizzate con spettrofometria in emissione (Inductively Coupled Plasma e con spettrofotometria per Assorbimento Atomico (A.A.con effetto Zeeman per il dosaggio del boro e del vanadio in esse contenuti.

    Risultati: il boro e il vanadio essendo elementi naturalmente presenti nei vari comparti ambientali sono stati ritrovati nelle acque potabili della zona etnea in concentrazioni estremamente variabili che talvolta superano i valori di parametro.

    Conclusioni: alla luce dei risultati ottenuti, non essendo ancora dimostrata la reale tossicità per assunzione di tali elementi attraverso il canale alimentare ed essendo molto difficile la loro eliminazione dalle acque, si propone un riesame delle concentrazioni massime ammissibili sulla base della percentuale di assorbimento gastro-enterico e dei relativi “tollerable intake” con

  19. Caratterizzazione genetica di alcune popolazioni di cinghiale (Sus scrofa dell'Italia meridionale

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    M.F. Caliendo

    2003-10-01

    Full Text Available In Italia il Cinghiale ha subito varie oscillazioni numeriche per immissioni d?esemplari provenienti soprattutto dall'est europeo o da paesi vicini (Massei & Toso, 1993 e incrocio con esemplari di maiale domestico, allevato allo stato brado o semi brado in molte zone d'Italia (Apollonio et al., 1988. Questi fattori sono stati responsabili anche di un impoverimento genetico della forma autoctona italiana Sus scrofa meridionalis e majori che sembrano persistere solo in Sardegna e Maremma (Apollonio et al., 1988. Tra le riserve in cui si ritiene possano trovarsi popolazioni ancora integre, figura la tenuta presidenziale di Castelporziano (Roma. Prendendo spunto da questo lavoro, con il nostro contributo riportiamo i risultati, a livello genetico, della ibridazione con il maiale da parte di cinghiali della Campania, basato sul DNA microsatellite di 4 loci polimorfi. Sono state studiate 9 popolazioni (allevate e libere, usando per riferimenti maiali allo stato brado e cinghiali di Castelporziano. Dall?analisi delle frequenze alleliche è stato eseguito il test di assignment (implementato in una sub routine del software Arlequin 2.0 che individua la possibile origine di un individuo, rispetto ad una rosa di probabili popolazioni di riferimento (Paetkau et al., 1998. Con i risultati del test di assignment si è costruito il grafico log-log genotype, rappresentato da un piano individuato dalle due variabili di riferimento (cinghiale e maiale brado. Le popolazioni esaminate evidenziano una generalizzata distribuzione a cavallo tra i due riferimenti con individui geneticamente simili al cinghiale ed altri al maiale. Questa ripartizione simmetrica è molto evidente nel caso dei cinghiali catturati a Punta Licosa e in quelli dell?allevamento di Polla. La distribuzione dei genotipi sul piano è spesso dispersa, ad eccezione dei cinghiali della Valle del Vento e quelli di Monteverde (individui

  20. Matrimonio omosessuale e pubblico ufficiale: una nuova forma di obiezione di coscienza?

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ludovica Decimo

    2015-10-01

    SOMMARIO: 1. La difesa dei valori culturali e religiosi attraverso il diritto all’obiezione di coscienza - 2. I casi di obiezione di coscienza sulle unioni omosessuali: uno sguardo d’insieme oltre i confini nazionali - 3. Il matrimonio omosessuale e il pubblico ufficiale nell’ordinamento giuridico italiano - 4. Lo scudo dell’obiezione di coscienza: un’opzione possibile per il pubblico ufficiale?

  1. Inchiesta sulle condizioni di vita e sanitarie degli immigrati presenti nella cittá di Messina

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    D. Alfino

    2003-05-01

    Full Text Available A Messina e nella sua provincia vivono circa 7328 stranieri con regolare permesso di soggiorno (dati aggiornati al 31/12/02 Questura di Messina Ufficio Immigrati ai quali si deve aggiungere una quota di soggetti, irregolari e clandestini, stimata intorno al 25% dei regolari (fonte dati Caritas, Kirone. Le Comunità maggiormente presenti sono quelle provenienti dalle Filippine, Marocco, Sri Lanka. Al fine di valutare il livello di assistenza sanitaria fornita agli immigrati, nel periodo compreso tra Dicembre 2002 e Maggio 2003, abbiamo intervistato un campione di immigrati relativamente alle loro abitudini di vita, sul tipo di lavoro svolto, sullo stato di salute attuale e pregresso, sull’eventuale ricorso alle strutture del Servizio Sanitario Locale e sulle vaccinazioni praticate nel Paese di origine e in Italia. Sono stati intervistati 1204 soggetti (42,19% Sri Lanka, 24,75% Marocco, 25,91% Filippine, 3,15% Tunisia, 1,82% Senegal, 0,16% Algeria. La comunità cinese, anch’essa significativamente presente nella città, si è dimostrata diffidente e non interessata alla nostra indagine. Sono state evidenziate notevoli carenze del Servizio Sanitario locale, per mancanza di un sistema di monitoraggio e prevenzione rivolto agli immigrati. Il 99% degli intervistati pur essendo iscritto al S.S.N.ed avendo nell’84% il medico di famiglia, non possiede il libretto sanitario, è stato sottoposto alle vaccinazioni obbligatorie del Paese di origine, ma non le ha integrate con quelle Italiane, ad eccezione del 2,3% di soggetti che ha praticato quella antiinfluenzale e dell’ 1,2% che si è sottoposto a quella antitifica ed antiepatite A per motivi occupazionali. Malgrado l’intervista mirasse a sondare il livello di assistenza sanitaria, ha svelato altri dettagli: il 79,2% dei soggetti cerca di mantenere le abitudini alimentari originarie; solo lo 0,5% ha dichiarato di aver subito un infortunio, mentre riguardo al tipo di attività svolta si rilevano

  2. Detection system qualification for direct measurement of thyroid internal contamination by radioiodine; Qualificazione di un sistema di rilevazione trasportabile per misure dirette di contaminazione interna di radioiodio

    Energy Technology Data Exchange (ETDEWEB)

    Tiberi, V.; Battisti, P.; Gualdrini, G. [ENEA, Centro Ricerche Ezio Clementel, Bologna (Italy). Dipt. Ambiente

    1999-07-01

    The work deals with a detection system qualification for direct measurements of thyroid internal contamination by radioiodine. The isotopes {sup 131}I and {sup 125}I are the most frequently used in nuclear medicine. Because of their volatility they are very dangerous for thyroid contamination by inhalation. The system has been projected to be easily and fast used and above all transportable where the control is necessary. These characteristic make it able to realise supervision programs of internal contamination by radioiodine. In fact due the very high control frequencies (each 15 days for {sup 131}I), these programs are usually very expensive and demanding when they are executed in external measurement laboratories. The following steps are described: devices presentation, calculation of energy and efficiency parameters, minimum detectable activity, time system reliability, best operative conditions in the measurements. At the end an application example of the system is reported. [Italian] Il presente lavoro consiste nella qualificazione di un sistema di rivelazione per misure dirette di contaminazione interna da radioiodio in tiroide, progettato per essere maneggevole, di semplice e rapido impiego e trasportabile sul luogo dove e' richiesta la misura. Il sistema e' stato studiato per la realizzazione di programmi di sorveglianza della contaminazione interna da radioiodio che, richiedendo frequenze di controllo elevate (quindicinali per lo {sup 131}I), sono estremamente impegnativi ed onerosi, soprattutto se i controlli vengono effettuati in centri di misura esterni. Dopo la determinazione dei parametri della calibrazione in energia ed efficienza, la minima attivita' rivelabile, l'affidabilita' del sistema nel tempo e le condizioni operative ottimali da adottare in sede di misura, viene verificata la piena affidabilita' del sistema in un programma di sorveglianza della contaminazione interna da radioiodio.

  3. Metodologie di rilievo tra ricerca e innovazione tecnologica per un caso di archeologia medievale: Torre Melissa in provincia di Crotone

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Francesca Fatta

    2017-12-01

    Full Text Available   Il complesso di Torre Melissa è uno dei manufatti storici di pregio che si affacciano sulle coste calabresi del mare Jonio. Una torre-castello d’epoca aragonese sottoposta ad un restauro conservativo agli inizi degli anni duemila. In quella occasione, la torre fu rilevata con procedure manuali e l’ausilio di una stazione totale. Nel 2014 si è proceduto con un rilievo eseguito con strumenti digitali d’alta definizione (laser scanner, fotografia digitale e telecamera applicata a drone. La comparazione tra i due rilievi, effettuati con metodologie differenti, mostrano delle disuguaglianze semantiche evidenti che mettono in risalto i progressi delle odierne strumentazioni per la definizione di modelli 3D d’altissima precisione, fondamentali per le pratiche di tutela e valorizzazione di un patrimonio architettonico complesso e stratificato

  4. Dukungan Target Group Terhadap Zoning Regulation

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Susi Ridhawati

    2014-05-01

    Full Text Available Kegiatan pembangunan yang diwarnai oleh market driven akan menyebabkan kerusakan lingkungan. Apabila terjadi secara terus-menerus, bisa mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan hidup. Oleh karena itu penataan ruang (spatial planning menjadi aspek yang amat penting agar ruang yang terbatas dapat digunakan secara efisien dengan tetap memelihara kelestarian dan daya dukung lingkungan hidup. Proses invasi dan urban sprawl sebagai akibat dari keterbatasan ruang perkotaan telah merembet ke sebagian daerah di Kabupaten Sleman, terutama di wilayah Kecamatan Mlati. Perkembangan wilayah di daerah ini perlu mendapatkan perhatian khusus agar di kemudian hari tidak menjadi unmanaged growth. Untuk menjaga kelestarian alam dan mengurangi dampak kerusakan lingkungan yang bisa berakibat terhadap terganggunya sistem ekologi wilayah sekitar Kabupaten Sleman, Badan Pengendalian Pertanahan Daerah (BPPD Kabupaten Sleman melakukan pengendalian atas perubahan penggunaan tanah melalui sosialisasi atas kebijakan pertanahan yang telah ditetapkan Pemerintah Kabupaten Sleman. BPPD memasang/membuat papan informasi/baliho pada tempat strategis, sehingga dapat dibaca dengan mudah oleh masyarakat. Salah satu baliho dipasang di kawasan pertanian di Jalan Sendari-Gombang, Tirtoadi, Kecamatan Mlati. Berkenaan dengan hal di atas, penelitian ini bertujuan untuk menilai sikap target grup terhadap zoning regulations dengan studi kasus di Jalan Sendari Gombang Tirtoadi, Kecamatan Mlati. Penelitian juga ingin mengungkap faktor-faktor yang memengaruhi dukungan target grup terhadap implementasi zoning regulations di Kecamatan Mlati, terutama di Jalan Sendari-Gombang, Tirtoadi. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif naturalistik dengan metode studi kasus.

  5. Storia di un Vulcano I GPS di Trimble per monitorare Mount St. Helen

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Edoardo Carlucci

    2005-10-01

    Full Text Available Venticinque anni fa il peggior disastro vulcanico nella storia degli Stati Uniti attirò l’attenzione di tutto il mondo. L’esplosione, preceduta da un paio di mesi di piccole scosse di terremoto, squarciò il fianco Nord del vulcano St. Helens il 18 maggio 1980, provocando allo stesso tempo il più grande smottamento della storia. L’eruzione seguente all’esplosione cancellò tutta l’area circostante, facendo 57 vittime tra la popolazione e formando un profondo cratere a forma di ferro di cavallo; per sei anni si susseguirono altre piccole eruzioni che portarono alla formazione di un’altra cupola lavica dopodiché Loo-wit (il Guardiano del Fuoco, come i nativi americani usavano chiamare il vulcano St. Helens, si addormentò di nuovo. Prima del fatidico giorno Mount St. Helens era la nona cima per altezza negli Stati Uniti; dopo il 18 maggio essa diventava la trentesima.

  6. Sviluppo di un nuovo trigger con identificazione di quark-b per il canale Z($\

    CERN Document Server

    Donato, Silvio

    La ricerca del decadimento del bosone di Higgs H -> b b è uno dei canali più importanti per verificare se la particella di massa 125 GeV circa, recentemente scoperto da ATLAS e CMS, corrisponde effettivamente al bosone di Higgs previsto dal Modello Standard. Questo decadimento, insieme a H -> tau tau, è fondamentale per misurare l'accoppiamento del bosone con i fermioni. Il fondo di QCD rende poco sensibile l'osservazione di questo decadimento nella produzione diretta del bosone di Higgs. Per questo motivo il decadimento H -> b b viene ricercato quando l'Higgs è prodotto in associazione con i bosoni vettore W/Z, attraverso il cosiddetto processo di ``Higgs-strahlung''. Il decadimento leptonico dei bosoni vettore ad alto pT permette di ridurre il fondo di QCD e di realizzare trigger per osservare il canale. In questa tesi è stato realizzato un trigger per osservare il canale H + Z -> b b + nu nu nella regione a bassa EtMiss (fino a 80 GeV) con l'esperimento CMS. Per avere il trigger con un rate accettabi...

  7. Diasporici metropolitani: nuovi scenari quotidiani di lotta di classe

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sergio Straface

    2009-04-01

    Full Text Available Uno dei concetti su cui mi piace riflettere è quello della velocità. Più precisamente se sia possibile connettere l’intelligenza alla velocità. Oggi è necessario essere veloci e il vivere velocemente ha conquistato la quotidianità confondendosi strategicamente con la nozione di intelligenza. Le coordinate della surmodernità: l’accelerazione della storia, il restringimento dello spazio e l’individualizzazione dei destini pare abbiano imposto la velocità come conditio sine qua non sia improbabile conquistare un dignitoso ruolo sociale. Velocità come chiave di accesso, password obbligatoria, condizione connettiva con cui l’io finalmente accede all’attuale e soprattutto intelligente modo di vivere. La mia riflessione si concentrerà sull’esempio di lentezza proposto dai barboni, da ora in poi definiti diasporici metropolitani. Velocità vs lentezza, dunque, per una riflessione sulle contemporanee dinamiche del vivere metropolitano. Mi soffermerò su sensazioni, emozioni, ricordi e principalmente dubbi, per articolare una prima critica dell’equazione normativa “velocità uguale intelligenza” nonché per mostrare un esempio di resistenza, un modello altro in opposizione da quello dominate.

  8. Profil Merokok pada Pelajar di Tiga SMP di Kota Padang

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yessy Susanti Sabti

    2015-09-01

    Full Text Available Abstrak   Merokok merupakan kontributor utama kematian.  Jumlah perokok semakin meningkat di seluruh dunia dan sebagian besar berada dinegara berkembang, termasuk Indonesia. Sebagai negara dengan perokok terbanyak ketiga di dunia, prevalensi perokok remaja di Indonesia semakin meningkat setiap tahun. Dengan menggunakan kuesionerGlobal Youth Tobacco Survey, kami meneliti profil merokok pada pelajar di tida SMP di kota Padang. Desain peneitian adalah crossectional. Data diperoleh dari kuesioner Global Youth Tobacco Survey, berbahasa Indonesia. Didapatkan sampel 240  murid dari 3 SMP dipilih secara acak di Kota Padang. Hasil : 27,7% murid pernah merokok, dan semuanya adalah laki-laki. 29%  mencoba rokok pada usia kurang dari 10 tahun. 37%  murid masih merokok sampai sekarang, 46% diantaranya sudah ketagihan rokok. Sebanyak 77,1% murid yang pernah merokok mempunyai orang tua perokok. Sebagian besar dari total sampel terpapar asap rokok lingkungan baik di rumah dan di tempat-tempat umum. Kesimpulan: Lebih dari seperempat pelajar di tiga SMP di kota Padang pernah merokok dan semuanya laki laki, dan mencoba merokok padausia kurang dari 10 tahun. Hampir seperlima sudah ketagihan merokok.Kata kunci: Pelajar, Merokok, Global Youth Tobacco SurveyAbstract Smoking is the mayor contibutor of death, and the number of smoker is growing overworld. More of them live in the developing country, including Indonesia. As the third of most smoker number, the teenager smoker prevalence in Indonesia is increase over year. By using Indonesian language adapted of Global Youth Tobacco Survey quessionaires, we researched smoking teenager behaviour and realted factors at Junior High School of Padang. Design of study is crossectional, datas collected from 240 students of three randomized selected Junior High School, by  Global Youth Tobacco Survey quessionaires that has adapted to Indonesian language. Results : 27,7% of students reported that they ever smoked cigarettes

  9. Utilizzo di laser scanner e camera digitale aviotrasportati nella progettazione di impianti fotovoltaici

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nicola Santomauro

    2012-04-01

    Full Text Available La normativa nazionale nel perseguire le direttive impartite dalla CEE in materia di energia, hai ncentivato fin dal 2007 lo sviluppo delle energie rinnovabili e di conseguenza il sorgere della cosiddetta green-economy ove la Geocart ha deciso di investire nella progettazione di impianti fotovoltaici di microgenerazione, con potenza installata inferiore ad 1 MW. Di particolare rilevanza nella fase di progettazione è risultato un laser scanner ed una camera digitaleintegrati nella piattaforma aviotrasportata MAPPING nel processo di rilievo dei siti individuati come idonei alla installazione di impianti fotovoltaici.Using airborne laser scanner and digital camera in the design of photovoltaic power plantsThe design of ground-mounted photovoltaic power plants re-quires a deep knowledge of the territory where people work, mainly if the area of interest has a wide coverage and the survey is not smooth. In this article, it is described the experience gained by Geo-cart in the design of 4-MW photovoltaic solar power plants of micro-generation, developed also by means of airborne laser scanner and digital camera for aerial survey of large scale areas within the Matera and Oppido Lucano’s municipalities in Basilicata.

  10. Cagliari, Santa Lucia. Progetto di indagini archeologiche e di recupero di una delle più antiche chiese della città

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rossana Martorelli (ed.

    2017-11-01

    Full Text Available Il contributo ripercorre alcune delle vicende che hanno caratterizzato la preparazione del progetto di ricerca storica e dell’indagine archeologica sulla chiesa di S. Lucia nel quartiere della Marina a Cagliari, avviato nel 2011 e proseguito sino al 2014. L’area d’interesse è racchiusa entro una moderna cancellata, che ricalca grosso modo il perimetro dell’ultimo impianto della chiesa, di cui si conserva in elevato la porzione nord-orientale. I dati scaturiti dalle indagini consentono di ricostruire le vicende storiche e architettoniche della chiesa. Lo scavo ha finora restituito alcune sepolture pressoché intatte, con corredo funerario povero e disarticolato (oggetti in metallo in uso sia nella cassa lignea, sia come accessori del vestiario del defunto o in accompagnamento di età postmedievale; brevi tratti delle pavimentazioni e dei rivestimenti messi in opera nel XVII e XVIII secolo (azulejos e mattonelle maiolicate e in cotto, lastre di ardesia. La scelta di un cantiere aperto, trasparente e in continuo dialogo con tutti, mediante la diffusione di notizie ed eventi, è legata al sito web. Infine, si propongono alcune considerazioni sul ruolo della chiesa rispetto alla città e qualche ipotesi in merito all’identificazione con l’antica chiesa omonima citata dai documenti dall'inizio del XII secolo.

  11. Valutazioni sul consumo di suolo mediante dati di copertura e telerilevati

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Michele Munafò

    2013-04-01

    analizzato e considerato. Oggi, la disponibilità di informazioni sull’uso/copertura del suolo multitemporali e di dati di monitoraggio satellitare permettono di quantificare il fenomeno a livello spaziale e temporale con diversi livelli di risoluzione. Agricultural and natural areas conversion into urban areas is a progressive and irreversible process that has various negative impacts on the environmental, economic and social sphere. Nowadays, the process named "land take" is becoming relevant and it is receiving finally adequate consideration from decision makers and therefore it is starting to be deeply analyzed. The availability of multi-temporal land use/cover and satellite imaging enables the spatiotemporal evaluation and measurement of the phenomenon with different degrees of resolution.

  12. A proposal to define when combined cycle can be classified as a cogeneration plants; Proposta di definizione di impianto di cogenerazione a ciclo combinato

    Energy Technology Data Exchange (ETDEWEB)

    Macchi, E. [Milan Politecnico, Milan (Italy)

    1999-09-01

    The recent decree on liberalization of the Italian electric market assigns to the authority for electric energy and natural gas the task of defining under which conditions a combined heat and power plant (CHP) obtains a significant primary energy saving when compared to separate productions. The present paper outlines and discusses the proposal made by a working group of CTI (Italian thermo-technical committee). The most significant features of the proposal are the following: i the use of IRE (Energy saving index), based upon net, annual energy production, certified by independent institutions; ii the adoption of an automatic procedure of yearly updating the reference performance related to conventional power generation, accounting for technology evolution; iii the assumption of a lower limit for the thermal/fuel energy ratio and iv correction procedures in case of usage of non-conventional fuels (municipal wastes, process gases, etc.) [Italian] Il recente decreto sulla liberalizzazione del mercato elettrico prevede che l'autorita per l'energie elettrica e il gas definisca le condizioni per cui un impianto di produzione combinata di energia elettrica e calore garantisce un significativo risparmio di energia rispetto alle produzioni separate. Nella presente nota viene descritta e commentata una proposta operativa avanzata da un gruppo di lavoro del Comitato Termotecnico Italiano (CTI). Elementi caratterizzanti la proposta sono: i) il riferimento all'indice IRE (indice di Risparmio di Energia primaria), valutato su prestazioni annue nette, a consuntivo e certificate da Enti indipendenti, ii) l'introduzione di un meccanismo automatico di revisione annuale di parametri di confronto relativi alla generazione separata che tenga conto dell'evoluzione tecnologica, iii) l'introduzione di un limite inferiore al rapporto fra la generazione di energia termica utile e l'energia introdotta con il combustibile e iv l'inserimento di

  13. Problemi di traduzione della Politica di AristoteleIl caso della traduzione in francese di Nicole Oresme

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Claudio Fiocchi

    2008-07-01

    Full Text Available Necessità pratiche e riflessioni teoriche accompagnano il lavoro di Oresme, nella consapevolezza che la traduzione delle grandi opere è uno strumento fondamentale per la grandezza di un popolo.

  14. Targets of industrial development and environmental indicators; Obiettivi di sviluppo industriale e indicatori di prestazioni ambientali. Relazioni di sintesi

    Energy Technology Data Exchange (ETDEWEB)

    Forni, A; Olivetti, I; Scipioni, F [ENEA, Div. Caratterizzazione dell' Ambiente e del Territorio, Centro Ricerche Frascati, Frascati, RM (Italy); Orasi, A [Rome Univ. La Sapienza, Rome (Italy). Facolta' di Statistica

    2001-07-01

    representations. Conclusive lines regard not only the attitude of enterprises and their approach to environmental themes; the point of view is open to programming choices of regions and other local authorities regarding economic development and environmental protection, both their correlation with a very important national law referring to the funds for industrial development (which gives to regions remarkable role) and the answers of enterprises. [Italian] La ricerca ha inteso monitorare l'uso da parte delle imprese degli indicatori di performance ambientale, in relazione all'accesso a programmi di finanziamento nazionali e/o comunitari, e analizzare il rapporto tra programmazione dello sviluppo industriale e politiche territoriali degli enti locali e dello stato centrale. La ricerca ha focalizzato l'attenzione sulla Legge 488/92 che, tra gli strumenti di incentivazione diretta alle imprese, costituisce la legge di finanziamento piu' rilevante per diversi motivi. Anzitutto per l'impegno finanziario pubblico in quanto e perche' rappresenta la principale legge di finanziamento allo sviluppo dell'imprenditoria e di sostegno all'innovazione nelle aree depresse del Paese (ex aree ob. 1, 2 e 5 b.) Soprattutto, pero', la legge ricorre a degli indicatori ambientali per la valutazione del finanziamento ed ha un rinnovato e piu' ampio ruolo di strumento di attuazione della strategia ambientale del PON sviluppo imprenditoria locale nell'attuale periodo di programmazione dei fondi comunitari, 2000-2006. La delicatezza dell'argomento di studio che coinvolge piu' amministrazioni centrali dello stato e le istituzioni locali con ampie responsabilita', aggiunta alla sua complessita' (economica, sociologica ed ambientale) hanno indotto il gruppo di ricerca ad adottare un metodo di confronto il piu' ampio possibile con elementi scientifici e giuridici/programmatici gia' accettati ed in essere. Questi confronti sono stati inseriti in uno schema interpretativo tipico dei sistemi complessi

  15. Targets of industrial development and environmental indicators; Obiettivi di sviluppo industriale e indicatori di prestazioni ambientali. Relazioni di sintesi

    Energy Technology Data Exchange (ETDEWEB)

    Forni, A.; Olivetti, I.; Scipioni, F. [ENEA, Div. Caratterizzazione dell' Ambiente e del Territorio, Centro Ricerche Frascati, Frascati, RM (Italy); Orasi, A. [Rome Univ. La Sapienza, Rome (Italy). Facolta' di Statistica

    2001-07-01

    georeferenced representations. Conclusive lines regard not only the attitude of enterprises and their approach to environmental themes; the point of view is open to programming choices of regions and other local authorities regarding economic development and environmental protection, both their correlation with a very important national law referring to the funds for industrial development (which gives to regions remarkable role) and the answers of enterprises. [Italian] La ricerca ha inteso monitorare l'uso da parte delle imprese degli indicatori di performance ambientale, in relazione all'accesso a programmi di finanziamento nazionali e/o comunitari, e analizzare il rapporto tra programmazione dello sviluppo industriale e politiche territoriali degli enti locali e dello stato centrale. La ricerca ha focalizzato l'attenzione sulla Legge 488/92 che, tra gli strumenti di incentivazione diretta alle imprese, costituisce la legge di finanziamento piu' rilevante per diversi motivi. Anzitutto per l'impegno finanziario pubblico in quanto e perche' rappresenta la principale legge di finanziamento allo sviluppo dell'imprenditoria e di sostegno all'innovazione nelle aree depresse del Paese (ex aree ob. 1, 2 e 5 b.) Soprattutto, pero', la legge ricorre a degli indicatori ambientali per la valutazione del finanziamento ed ha un rinnovato e piu' ampio ruolo di strumento di attuazione della strategia ambientale del PON sviluppo imprenditoria locale nell'attuale periodo di programmazione dei fondi comunitari, 2000-2006. La delicatezza dell'argomento di studio che coinvolge piu' amministrazioni centrali dello stato e le istituzioni locali con ampie responsabilita', aggiunta alla sua complessita' (economica, sociologica ed ambientale) hanno indotto il gruppo di ricerca ad adottare un metodo di confronto il piu' ampio possibile con elementi scientifici e giuridici/programmatici gia' accettati ed in essere

  16. Momenti di occupazione e ristrutturazione del nuraghe Orgono di Ghilarza (OR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Alessandro Usai

    2017-01-01

    Full Text Available Riassunto: Recenti lavori di consolidamento del nuraghe Orgono di Ghilarza (OR sono stati affiancati dallo scavo delle due camere della singolare struttura. I risultati più importanti si sono avuti nell’indagine dei due focolari sovrapposti della camera superiore, pertinenti a due distinti momenti di frequentazione: età del ferro ed età romana (fine repubblica-inizio impero. Il primo era sigillato dalla sistemazione pavimentale di epoca storica, il secondo dal sopravvenuto crollo della volta. Entrambi propongono lo studio di alcuni manufatti ceramici di scarsa qualità, solo in parte ispirati ai repertori tipologici dei rispettivi periodi e pertanto difficilmente collocabili tra le produzioni ceramiche conosciute, che sembrano attestare la lunga sopravvivenza di tecniche di lavorazione domestica. Abstract: Besides recent consolidation works of nuraghe Orgono (Ghilarza - OR, both rooms of the uncommon structure have been excavated. The most important results come from the research of the two superimposed hearths of the upper room, which belong to two distinct occupation moments: Iron Age and Roman Age (Late Republic - Early Empire. The former was covered by the floor of historical period, the latter by the collapse of the vault. Both hearths propose the study of some pottery products of low quality, which are only partly inspired to the typologies of their respective periods and therefore can hardly be placed among the known pottery productions, which suggest a long survival of home working techniques.

  17. Uno strumento per la creazione di valore nella realizzazione di edifici sostenibili: la certificazione LEED

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    S. Rick Fedrizzi

    2014-06-01

    Full Text Available Il presente lavoro ha l’obiettivo di delineare gli aspetti chiave della sostenibilità in ambito edilizio focalizzando l’attenzione sul sistema di certificazione LEED® quale strumento “universale” di supporto per la realizzazione, gestione e valutazione di edifici sostenibili. Nella prima parte del lavoro si descrive la rapida diffusione della certificazione LEED nel recente passato quale diretta conseguenza della capacità di questo strumento di rating di adattarsi sia alle specifiche tipologie di edifici, sia alle diversità climatiche e morfologiche dei siti. Nella seconda parte si procede invece a presentare ed analizzare gli aspetti economico-finanziari degli edifici sostenibili con riferimento sia alle metodologie valutative applicabili, sia ai dati della letteratura. Partendo dalle esperienze internazionali in tema di sostenibilità, si procede successivamente a descrivere la situazione italiana, evidenziando la percezione del mercato e le opportunità di sviluppo future.

  18. Teknologi Pengendalian Gulma Alang-alang dengan Tanaman Legum untuk Pertanian Tanaman Pangan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ishak Juarsah

    2015-07-01

    Full Text Available Di Indonesia, Alang-alang (Imperata cylindrica L. Beauv merupakan salah satu gulma terpenting dan termasuk sepuluh gulma bermasalah di dunia.  Melalui biji dan rimpang, alang-alang dapat tumbuh dan menyebar luas pada hampir semua kondisi lahan. Teknologi pengendalian alang-alang telah banyak dikenal namun belum dapat menjamin eradikasi populasi alang-alang secara berkelanjutan tanpa diikuti oleh kultur teknis dan pola budidaya tanaman pangan sepanjang tahun. Hasil penelitian menunjukan bahwa lahan alang-alang dapat dikendalikan/dikelola menjadi lahan produktif setelah direhabilitasi dengan tanaman legume (Mucuna sp. untuk usaha tani tanaman pangan lahan kering berorientasi konservasi tanah. Bahan hijauan tanaman Mucuna dapat meningkatkan kadar C-organik, memperbaiki sifat fisika, kimia tanah dan meningkatkan  produksi tanaman pangan. In Indonesia, Alang-alang (Imperata cylindrica L. Beauv is one of important weeds and included to ten most problematic weeds around the world. Through its seeds and roots, alang-alang can grow and expand in nearly all soil conditions. Many technologies for controlling have been known but can not ensure the eradication of weeds population, however the controlling via food crops cropping systems for the whole years is the best method so far to have sustainability of the agriculture land. Research showed that alang-alang area could be controlled/managed became more productive land after rehabilitation with legume (ie Mucuna sp. especially for dry land conservation oriented. Mucuna green materials might increase C-organic content, both soil chemical and physical improvement, furthermore increased foodcrops production.

  19. Elemen Kebangsawanan dalam Pemilihan Pemimpin: Analisis Kontekstual Pemilihan Saidina Abu Bakr, Muawiyyah serta Kesultanan Melayu

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Mohd Haidhar Kamarzaman

    2013-12-01

    Full Text Available Pemilihan pemimpin negara dalam Islam merupakan tugas yang berat ini selaras dengan kepentingannya dilihat sebagai pengganti Rasulullah (s.a.w iaitu menyebarkan Islam dan mentadbir kelangsungan Islam. Namun yang menjadi fokus kepada penulisan ini adalah faktor kebangsawanan dalam pelantikan pemimpin dalam Islam. Kajian ini memfokuskan kepada sejarah bagaimana elemen kebangsawanan kaum Quraisy bagi Saidina Abu Bakar r.a menjadi faktor yang berpengaruh dalam pelantikan beliau sebagai khalifah Islam yang pertama, Muawiyyah sebagai pemimpin Bani Umayyah yang pertama dan kebangsawanan dalam pemilihan pemimpin di Tanah Melayu seterusnya merentasi perbahasannya ke Malaysia dari sudut pelantikan kesultanan dan pembesar melayu serta pelantikan Perdana Menteri yang mewakili era moden. Metodologi yang digunakan adalah kajian kepustakaan dengan merujuk segala karya-karya berkaitan perkara yang dibincangkan dalam kajian ini. Hasil kajian dalam penulisan ini adalah kebangsawanan merupakan satu faktor yang melengkapkan pemilihan pemimpin walaupun bukan satu syarat yang muktamad dalam Islam. Bahkan istilah kebangsawanan itu juga digunakan mengikut kesesuaian budaya setempat sebagaimana yang ditunjuki dalam dua konteks pemilhan khalifah Islam yang pertama, Muawiyyah dan Tanah Melayu seterusnya Malaysia.

  20. Fitotossine di Inula viscosa per il controllo di piante parassite

    OpenAIRE

    Avolio, Fabiana

    2013-01-01

    Le piante parassite sono incapaci di sintetizzare dagli elementi minerali e nutritivi materiali sufficienti per la loro crescita e sopperiscono a questa deficienza fisiologica utilizzando le sostanze elaborate dalle piante ospiti, che di conseguenza manifestano generalmente una crescita ridotta. Le Orobanche, la Striga e la Cuscuta sono le piante parassite più diffuse nelle regioni del Mediterraneo e del continente africano interessando colture di rilevanza strategica. Diverse strategie...

  1. Un taccuino a forma di strada. Su "Einbahnstrasse" di Walter Benjamin

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Pier Giovanni Adamo

    2016-05-01

    Full Text Available La poetica di F. Schlegel ha realizzato una storicizzazione della teoria dei generi letterari sostituendo alla dicotomia del classicismo tra forma e contenuto una distinzione tra forma e spirito, secondo cui i materiali linguistico-tematici rappresentano i precipitati di quest’ultimo. Riprendendo questa intuizione di P. Szondi, potremmo affermare che, nella modernità letteraria, l’ibridazione è il processo di transizione dei materiali attraverso le forme. Un’opera tanto esemplare quanto strutturalmente rilevante, nell’orizzonte dell’ibridazione, è Einbahnstraße di Walter Benjamin, dove i materiali più disparati sono combinati a modellare una forma innovativa. Vi si mescolano stilemi della poesia in prosa, narrazione diaristica, (antimetodo surrealista, satira e intuizioni filosofiche. L’unicità, d’altra parte, risiede innanzitutto nell’essenza metacritica del procedimento organizzativo del libro: il frammentismo sistematico è un’applicazione pratica della teoria allegorica del montaggio, descritta nell’Ursprung des deutschen Trauerspiels. Il saggio si propone di leggere il testo come «un taccuino a forma di strada», anche per indagarne il valore di prologo al Passagenwerk, nato dall’avida lettura del Paysan de Paris di Aragon: istituisce un confronto per rilevare, nell’affinità di fondo, la  diversità di approccio tra il pensatore tedesco e il surrealismo, distinguendo tecniche di assemblaggio e ruolo dell’immaginario nell’uso di pubblicità e altri oggetti metropolitani. L’intenzione di una simile analisi di Einbahnstraße è dimostrare che Benjamin combina modelli letterari (Baudelaire, Proust, Kraus su tutti con i nuovi linguaggi artistici e le strategie discorsive della stampa per creare un’«immagine dialettica» dell’esistenza nel XX secolo.Friedrich Schlegel’s poetics realized a historicisation of literary genres theory by replacing classicist dichotomy between form and content with a

  2. PhD Dissertations Tesi di dottorato

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Redazione Reti Medievali (a cura di

    2003-12-01

    Full Text Available Report of PhD Dissertations.Guido Antonioli Conservator pacis et iustitie. La signoria di Taddeo Pepoli a Bologna (1337-1347, Tesi di dottorato di ricerca in Filologia romanza e cultura medievale (XIII ciclo, Università degli Studi di Bologna, 2001   Elisabetta Filippini «In vassallatico episcopi permanere debent». Rapporti vassallatici e concessioni beneficiali dei vescovi di Cremona fra X e XIII secolo, Tesi di dottorato di Ricerca in Storia Medievale (XV ciclo, Università Cattolica del Sacro Cuore di Milano, 2003   Marco Meschini, Innocenzo III e il "negotium pacis et fidei" in Linguadoca tra il 1198 e il 1215, Tesi di dottorato di ricerca in Storia medievale, Università Cattolica del Sacro Cuore, 2003   Fabrizio Ricciardelli The Politics of Exclusion in Florence (1215-1434, thesis submitted in partial fulfilment of the requirements for the degree of Doctor of Philosophy in History, University of Warwick, Department of History, April 2003 Renata Salvarani Baptizare pueros et decimas dare. Cura delle anime, strutturazione ecclesiastica e organizzazione delle campagne in area gardesana fra VIII e XIII secolo (diocesi di Brescia, Verona, Mantova e Trento, Tesi di dottorato in Storia medievale (XV ciclo, Università Cattolica del Sacro Cuore di Milano, 2002-2003   Vito Sibilio Le parole della prima crociata, Tesi di dottorato di ricerca in Storia dei centri delle vie e della cultura dei pellegrinaggi nel medioevo euromediterraneo, Università degli studi di Lecce, 2003Segnalazione di tesi di dottorato. Guido Antonioli Conservator pacis et iustitie. La signoria di Taddeo Pepoli a Bologna (1337-1347, Tesi di dottorato di ricerca in Filologia romanza e cultura medievale (XIII ciclo, Università degli Studi di Bologna, 2001   Elisabetta Filippini «In vassallatico episcopi permanere debent». Rapporti vassallatici e concessioni beneficiali dei vescovi di Cremona fra X e XIII secolo, Tesi di dottorato di Ricerca in Storia Medievale (XV

  3. PhD Dissertations Tesi di dottorato

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Redazione Reti Medievali (a cura di

    2004-06-01

    Full Text Available

    Report of PhD Dissertations.

    Francesco Barone

    Istituzioni, società ed economia a Catania nel tardo medioevo (XIV-XV secolo, Tesi di dottorato in Storia medievale (XVI ciclo, Università degli Studi di Firenze, 2004

     

    Laura Berti Ceroni

    Il territorio e le strutture di Cesarea e Classe tra tarda antichità e alto medioevo in rapporto con Ravenna, Tesi di dottorato di ricerca in Storia e Informatica, Università degli studi di Bologna, 2002-2003.

     

    Marco Bicchierai

    Poppi dalla signoria dei conti Guidi al vicariato del Casentino (1360-1480, Tesi di dottorato in Storia medievale (XIV ciclo, Università degli Studi di Firenze, 2004

     

    Emanuela Garimberti

    Spatiosa ad habitandum loca. Luoghi e identità nella Historia Langobardorum di Paolo Diacono, Tesi di dottorato in Storia medievale (XV ciclo, Università degli Studi di Bologna, 2004

     

    Lorenzo Tanzini

    Sistemi normativi e pratiche istituzionali a Firenze dalla fine del XIII all’inizio del XV secolo, Tesi di dottorato di ricerca in Storia medievale (XVI ciclo, Università degli Studi di Firenze, 2004

     

    Stefania Tarquini

    Pellegrinaggio e asseto urbano di Roma, Tesi di dottorato di ricerca in Storia dei centri, delle vie e della cultura dei pellegrinaggi nel Medioevo euro mediterraneo (XV ciclo, Università degli studi di Lecce, 2003

    Segnalazione di tesi di dottorato.

    Francesco Barone

    Istituzioni, società ed economia a Catania nel tardo medioevo (XIV-XV secolo, Tesi di dottorato in Storia medievale (XVI ciclo, Università degli Studi di Firenze, 2004

     

    Laura Berti Ceroni

  4. Orientasi Pasar pada Ud. Bintang Lima Produk Kacang Telur di Kota Tomohon

    OpenAIRE

    Tulenan, Steriany Maria; Rengkung, Leonardus R; Dumais, Joachim N.K

    2016-01-01

    The objective of this research is to determine the orientation of the market (customer orientation, competitor orientation and coordination between functions). This research conducted for three months, since February to April 2016. The data used in this research is the primary data taken using a survey method using a questionnaire that by distributing questionnaires to employees and manager. A questionnaire was used to determine the customer orientation, competitor orientation and coordinatio...

  5. ANALISIS PERGERAKAN POLUTAN TRIKLOROETILEN DALAM MEDIA BERPORI MENGGUNAKAN SENTRIFUG GEOTEKNIK (Analysis of Trichloroethylene Pollutant Migration in Porous Media Using Geotechnical Centrifuge

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Muchlis Muchlis

    2016-02-01

    Full Text Available ABSTRAK Trikloroetilen (TCE adalah pelarut organik yang sering digunakan dalam proses industri. TCE adalah salah satu contoh dari Non Aqueous Phase Liquid (NAPL yang sudah banyak mencemari tanah dan air tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat-sifat pergerakan TCE dalam berbagai jenis tanah yang berbeda, mengkaji sifat-sifat pergerakan TCE dalam tanah dengan menggunakan kecepatan 1 dan 25 Gravitasi, dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan TCE dalam tanah. Sifat pergerakan TCE dalam tanah riolit dan granit adalah TCE akan masuk langsung secara vertikal dan horizontal dalam tanah hingga ke dasar tanah. Pergerakan TCE akan terhambat pada tanah yang banyak mengandung partikel berukuran kecil. Pergerakan TCE secara vertikal pada gaya 1G dan 25G dalam tanah granit adalah paling cepat berbanding dalam tanah riolit. Pergerakan TCE dalam tanah kering dipengaruhi oleh sifat tanah terutama ukuran butir dan Kapasitas Pertukaran Kation (KPK. ABSTRACT Tricholoroethylene (TCE is an organic solvent used in many industrial processes. TCE is one of Non-Aqueous Phase Liquid (NAPL which has already contaminated soil and groundwater. The objectives of this study are to determine the migration of TCE in rhyolite and granite soil, to determine the migration of TCE in soil using 1 and 25 Gravity (G force, and to determine the migration of TCE influencing factors in the soil. The characteristics of TCE migration in rhyolite and granite soil will migrate vertically and laterally to the bottom of the ground. The migration will be retarded in small particle size of soil. The fastest migration of TCE at 1G and 25G was found in the granite soil. The migration of TCE in dry soil is affected by properties of soil particularly particle size and cation exchange capacity.

  6. Indagine su un primo cittadino al di sopra di ogni sospetto. Renato Accorinti performer

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Katia Trifiro'

    2014-05-01

    Lo studio, condotto all’insegna dei Performance Studies di impostazione schechneriana, si propone di interpretare, attraverso l’analisi dei comportamenti di Accorinti performer, alcuni dispositivi tipici delle forze antagoniste nel momento in cui, in tempi recenti, hanno assunto o assumono posizioni di potere.

  7. D. Felini (a cura di, Video game education. Studi e percorsi di formazione

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Alex Tribelli

    2013-03-01

    Full Text Available Nei confronti di una trattazione scientifica dei videogame c’è tuttora qualche scetticismo. I pregiudizi, più volte denunciati, ancora hanno qualche sussistenza: persiste qualche analisi sociale che considera i videogame oggetti diabolici che provocano isolamento e comportamenti violenti nei teenager. Pur constatando una progressiva inversione di tendenza, Video game education. Studi e percorsi di formazione, curato da Damiano Felini, si propone di sgretolare la concezione che la società contemporanea ha dei videogame, dimostrando come questi oggetti mediali possono addirittura divenire uno strumento di formazione e crescita delle persone.

  8. KONDISI FISIK RUMAH DAN PERILAKU DENGAN PREVALENSI TB PARU DI PROPINSI DKI JAKARTA, BANTEN DAN SULAWESI UTARA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Khadijah Azhar

    2014-02-01

    Full Text Available AbstrakSampai saat ini tuberkulosis (Tb paru masih merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Upaya-upaya  dalam mengeliminasi kasus  Tb paru  di  Indonesia  masih mengalami banyak kendala. Faktor lingkungan dan  perilaku  sangat  mempengaruhi  tingginya  prevalensi  Tb  paru.  Dari  33  propinsi  di  Indonesia, prevalensi  Tb  paru tertinggi berasal 3 propinsi, yaitu DKI Jakarta, Banten dan Sulawesi Utara. Analisis bivariat menggunakan desain potong lintang dengan menggunakan data Riskesdas 2010, bertujuan untuk melihat hubungan antara lingkungan (kondisi fisik rumah dan perilaku dengan prevalensi Tb paru di ketiga propinsi tersebut. Hasil analisis menyatakan bahwa prevalensi Tb paru lebih banyak diderita oleh kaum pria sebanyak 52,0%-63,1%. DKI Jakarta dan Banten memiliki jumlah penderita terbanyak berusia 25-34 tahun (29,0% dan 23,5%, sedangkan di Sulawesi Utara penderita Tb paru didominasi usia 55 tahun ke  atas  (29,2%.  Sosial  ekonomi  tidak  mempengaruhi  tingginya  prevalensi  Tb  paru  di  ketiga  propinsi.  Perilaku yang  mempermudah  terjadinya  penularan  Tb  paru,  seperti  tidak  membuka  kamar  tidur  setiap  hari  berisiko  terinfeksi sebesar 1,36 kali, sedangkan perilaku tidak menjemur kasur berisiko terinfeksi sebesar 1,423 kali. Kondisi fisik rumah yang berpengaruh adalah lantai rumah berupa semen plesteran rusak/papan/tanah yaitu berisiko 1,731 kali lebih besar dibanding  rumah  berlantai  keramik,  marmer  atau  ubin.  Diperlukan  analisis  lebih  lanjut  untuk  melihat  faktor  lain  yang dapat mempengaruhi tingginya prevalensi Tb paru di Indonesia. Kata kunci: Tb Paru, Perilaku, Lingkungan, Kondisi Fisik RumahAbstractTuberculosis  (pulmonary  Tb  is  still  a  health  problem  around  the  world,  inclunding  in  Indonesia  until  now. Efforts to eliminate cases of pulmonary Tb in Indonesia still have many obstacles

  9. ANTROPOLOGIA DI UN INTELLETTUALE, GIUSEPPE CASSIERI

    African Journals Online (AJOL)

    Di conseguenza la mancata possibilità di esprimersi, di esistere, di vivere si ripercuote nell'assenza di sogni, a discapito di una attività e creatività mentale che viene inibita nei livelli più profondi. “Il trio canonico di memoria, tradizione ed identità”. (106) viene ad essere messo in discussione dallo stesso Cassieri perché.

  10. Parlare di olio. Terminologia della degustazione e tipi di testi

    OpenAIRE

    Silvia Gilardoni

    2013-01-01

    In questo contributo analizziamo la terminologia italiana del settore olivicolo con attenzione ai termini impiegati nella descrizione delle proprietà degustative dell’olio di oliva. Sulla base di un corpus costituito da una documentazione di carattere lessicografico e testuale in lingua italiana presentiamo un’analisi concettuale e terminologica del dominio dell’analisi sensoriale dell’olio. Una parte del lavoro è poi dedicata ad esaminare le modalità espressive e le variazioni terminologiche...

  11. Sludge combustion in fluidized bed reactors at laboratory scale; Esperienze di combustione di fanghi in reattori a letto fluido in scala di laboratorio

    Energy Technology Data Exchange (ETDEWEB)

    Chirone, R.; Cammarota, A. [Consiglio Nazionale delle Ricerche, Istituto di Ricerche sulla Combustione, Naples (Italy)

    2001-03-01

    The combustion of a dried sewage sludge in laboratory scale fluidized bed has been studied in Naples by the Istituto di ricerche sulla combustione (Irc) in the framework of a National project named Thermal Process with Energy Recovery to be used in laboratory and pre-pilot scale apparatus. The attention has been focused on emissions of unreacted carbon as elutriated fines, on the emissions of pollutant gases and on the assessment of the inventory of fly- and bottom ashes. The combustion behaviour of sewage sludge has been compared with those of a market available Tyre Derived Fuel (TDF) and a biomass from Mediterranean area (Robinia Pseudoacacia) and with that of a South African bituminous coal. Stationary combustion tests were carried out at 850{sup 0} C by feeding particles in the size range 0-1 mm into a bed of silica sand without any sorbent addition. The fluidized bed combustor has been operated, at a superficial gas velocity of 0.4 m/s and different excesses of air ranging between 14 and 98%. Relatively high combustion efficiency, larger than 98.9% has been obtained in experiments carried out with sewage sludge and excess of air larger than 20%. These values, are comparable with those obtained in previously experimental activity carried out under similar operative conditions with a South Africa Bituminous coal (97-98%). It is larger than those obtained by using a Tyre Derived Fuel (89-90%) and the Robinia Pseudoacacia Biomass (93-93%). The relative importance of carbon fines elutriation, CO emissions and volatile bypassing the bed in determining the loss of combustion efficiency has been evaluated for the different fuels tested. [Italian] Il lavoro riporta l'attivita' di ricerca condotta presso l'Istituto di ricerche sulla combustione (Irc-Cnr) nell'ambito del Progetto Processi termici con recupero di energia per lo smaltimento di fanghi e rifiuti speciali, sottoprogetto Combustione in letti fluidi in scala di laboratorio e pre-pilota di

  12. Esercizi di relatività generale

    CERN Document Server

    De Felice, Fernando

    2007-01-01

    La teoria della Relatività Generale ha la duplice funzione di descrivere la gravitazione come fenomeno fisico in sé e di fornire al contempo un algoritmo adeguato a descrivere tutte le altre leggi della fisica in presenza di gravitazione, sia essa reale o semplicemente indotta da uno stato di accelerazione. A tale scopo la teoria si presenta con una struttura matematica molto elaborata che richiede come requisito indispensabile conoscenze di geometria differenziale e di calcolo differenziale assoluto. La maggiore difficoltà nell'uso della teoria è riconoscere il legame fra la sua struttura formale e i fenomeni fisici che essa descrive, potendo in tal modo procedere alla loro verificabilità sperimentale. Gli esercizi sono essenziali al raggiungimento di tale obiettivo; lo scopo del libro pertanto è quello di fornire a studenti e cultori della materia una guida all'applicazione dei concetti teorici della Relatività Generale a una vasta gamma di situazioni fisiche.

  13. La dematerializzazione contemporanea delle superfici: da elementi di delimitazione a membrane di commutazione.

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Cristina Mattiucci

    2008-06-01

    Full Text Available Quattro anni fa Paul Virilio scriveva "Città panico" definendo la città contemporanea come “la più grande catastrofe del ventesimo secolo”. La sua analisi fa riferimento alle conseguenze sia politiche che spaziali di una velocità del progresso tecnologico e scientifico che aveva raggiunto ritmi così elevati da vanificare il senso stesso di quella sovranità territoriale che dava consistenza e materia allo stato di diritto. Lo stato sarebbe ora sospeso in una sorta di alla massa e all’energia – della materia. In un processo di continua dematerializzazione della “assenza di gravità”cinematica dominata dall’informazione, quale terza dimensione – oltre sostanza urbana sotto l’effetto dei nuovi media, sostiene Virilio, la prevalenza della natura effimera dell’informazione sconvolge i nostri stessi parametri di percezione del mondo, presentato, piuttosto che rappresentato, attraverso le interfacce che accessoriano le nostre vite, secondo riferimenti alterati da una vera e propria guerra al reale ad opera della comunicazione audiovisiva.

  14. Ragam Vegetasi dalam Puisi‐Puisi Palestina

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Hindun Hindun

    2016-12-01

    Full Text Available Vegetasi Palestina adalah sekelompok tanaman yang tumbuh di bumi Palestina. Para penyair Palestina, melalui puisinya, mengemukakan beragam vegetasi yang tumbuh di Palestina sehingga menimbulkan permasalahan ragam vegetasi apa saja yang disebut dalam puisi dan apa fungsi penyebutannya? Tujuan penelitian ini adalah mengungkap ragam vegetasi asli Palestina dalam puisi karya penyair Palestina. Teori yang dimanfaatkan adalah teori adab al-muqawamah, yang mengatakan bahwa karya sastra merupakan piranti perlawanan terhadap segala penjajah dalam bentuk kata sehingga karya sastra tersebut dapat menggugah semangat pembacanya untuk berjuang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ragam vegetasi Palestina adalah penanda keberadaan wilayah dan bangsa Palestina yang berarti bahwa ada tanah tempat tanaman itu tumbuh dan ada bangsa yang memanfaatkan tanaman itu dalam kehidupan mereka. Penyebutan ragam vegetasi Palestina itu menjadi simbol perlawanan bangsa Palestina terhadap penjajahan Israel yang menduduki tanah Palestina melalui aneksasi dan kolonialisasi. Puisi perlawanan ini merupakan sebuah upaya untuk membangkitkan kesadaran umat manusia di dunia, khususnya bangsa Palestina, untuk melawan segala bentuk penjajahan di muka bumi. Palestine’s vegetation is a group of plants growing in the Palestine’s soil. The Palestinian poets, through their poetries, explained the variety of plants growing in Palestine. Therefore, the research questions are what kinds of native plant growing in Palestine and why the Palestinian poets explain those plants in their poetries? The analysis theory is adab al-muqawamah meaning that literary work is an instrument to fight all forms of occupation and colonialism by using words to inspire the readers to fight. The result is that Palestine’s plant variety is a symbol of the presence of the region and the Palestinians, which means that there is a land where the plants grow and there is a nation that use the plants in their lives

  15. Obbligo di sicurezza del prestatore di lavoro ed effettività della tutela antinfortunistica

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Alessia Gabriele

    2012-01-01

    Full Text Available Il saggio affronta il tema della sicurezza e della salute dei lavoratori quale diritto fondamentale. Dopo l'analisi del panoram­a normativo internazionale e comunitario, l'A. si sofferma sulla posi­zione di garanzia assegnata al prestatore di lavoro subordinato nell'ordinamento interno, con particolare attenzione ai diritti di for­mazione e di informazione intimamente connessi al correlati­vo obbli­go di sicurezza del prestatore di lavoro. Le conclusioni cui giunge una parte della giurisprudenza in merito all'irrilevanza del concorso di colpa del lavoratore sono condivise dall'A., la quale però puntualizza come l'esercizio del potere disciplinare diventi la chiave di volta del sistema per garantire l'effettività della sicurezza nei luoghi di lavoro.The essay addresses safety and health of workers as funda­mental social rigths. The foreword analyses of international and EU regulatory scene, the A. focuses on the worker's guarantee posi­tion in the internal law, especially on training and in­formation rights, which are connected with the worker's safety duty strictly. The A. agree with lot of cases law ac­cording to negligence of employee no matter on it. However, the paper points out that exercise of disciplinary power be­comes the key to ensure the safety effectiveness in the workplace.

  16. KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN OBAT PADA PLOT CUPLIKAN DI HUTAN TAMAN NASIONAL GUNUNG GEDE PANGRANGO, INDONESIA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Irpan Fahrurozi

    2016-03-01

    Full Text Available Abstrak Hutan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP merupakan kawasan yang kaya akan keanekaragaman jenis tumbuhan obat. Hal tersebut disebabkan tanah yang subur dan iklim mikro hutan tropis yang lembab di kawasan ini. Jenis-jenis tumbuhan obat yang beragam ini perlu dikaji potensi dan penyebarannya untuk menjaga kelestarian dan keberlanjutannya. Pengambilan sampel tumbuhan menggunakan metode kuadrat berukuran 2x2 m2, 5x5 m2, 10x10 m2, dan 20x20 m2 pada ketinggian 1400, 1500, dan 1600 meter di atas permukaan laut (m dpl. Tumbuhan diidentifikasi secara langsung menggunakan buku identifikasi tumbuhan obat dan jasa parataksonom. Metode wawancara dilakukan terhadap masyarakat lokal di sekitar hutan TNGGP yang memiliki pengetahuan tentang pemanfaatan tumbuhan obat. Data dianalisis secara kuantitatif dengan Excel 2007 dan dideskripsikan bagian tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai bahan baku obat. Tumbuhan obat yang berhasil diidentifikasi sejumlah 45 jenis yang termasuk ke dalam 40 marga dan 29 suku. Suku dengan anggota terbanyak yaitu 4 jenis ditemukan pada Urticaceae, sedangkan suku lainnya beranggotakan satu hingga tiga jenis. Anggota suku Urticaceae diyakini dapat digunakan dalam pengobatan demam, batuk, mata, organ vital wanita, dan anti kanker. Bagian tumbuhan yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku obat adalah daun (42% dibandingkan akar, batang, bunga, dan buah. Tingkat keanekaragaman tumbuhan obat tergolong sedang (1≤H’≤3. Kekayaan jenis tumbuhan berperawakan herba tergolong tinggi (R’>5, pancang dan pohon tergolong sedang (R’=3,5─5, dan tiang berkategori rendah (R’<3,5. Informasi tentang potensi tumbuhan obat di hutan TNGGP diharapkan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar kawasan pada khususnya dan mendukung upaya konservasi agar tetap terjaga kelestariannya.  Abstract Mount Gede Pangrango National Park stores tremendous of medicinal plants due to soil fertility and humid microclimate of tropical forest. This

  17. BUDIDAYA LOBSTER (Panulirus sp. DI VIETNAM DAN APLIKASINYA DI INDONESIA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Akhmad Mustafa

    2013-12-01

    Full Text Available Desa Xuan Tun di Kecamatan Van Ninh Kota Nha Trang Provinsi Khanh Hoa merupakan lokasi pertama kegiatan budidaya lobster di Vietnam yang dilakuan pada tahun 1992. Secara umum di Kota Nha Trang, ada tiga jenis lobster yang dibudidayakan yaitu lobster mutiara (Panulirus ornatus, lobster pasir (Panulirus homarus, dan lobster batik (Panulirus longipes, karena benih lobster tersebut mudah didapat pada awalnya, cepat tumbuh, berukuran besar, warna cerah, dan memiliki harga yang tinggi. Kegiatan budidaya lobster pada dasarnya terdiri atas: penangkapan benih lobster, produksi tokolan lobster, dan pembesaran lobster yang masing-masing merupakan segmen usaha tersendiri. Pakan yang digunakan dalam produksi tokolan dan pembesaran lobster adalah berupa udang, kerang, tiram, cumi-cumi, dan ikan rucah, di mana sebagian besar dari pakan tersebut digunakan ikan rucah terutama pada pembesaran lobster. Sebagai akibat penggunaan pakan tersebut dan peningkatan jumlah keramba jaring apung yang cukup signifikan berdampak pada penurunan kualitas perairan yang memicu berkembangya penyakit susu (milky haemolymph disease sehingga terjadi penurunan produksi. Terkait dengan hasil yang didapatkan tersebut, ke depan diperlukan berbagai kegiatan termasuk untuk dapat diaplikasikan di Indonesia. Kegiatan tersebut meliputi: produksi benih lobster secara buatan di hatcheri dan penggunaan pakan buatan berupa moist pellet. Upaya pencegahan penyakit susu dan perlakuan-perlakuan praktis untuk mencegah perkembangan serangan penyakit susu juga perlu mendapat perhatian. Perkembangan budidaya lobster yang begitu cepat memicu terjadinya penurunan daya dukung lahan. Oleh karena itu, kegiatan untuk menentukan daya dukung lahan dan kesesuaian lahan menjadi penting untuk dilakukan untuk menentukan lokasi dan jumlah keramba jaring apung yang dapat dioperasikan. Penentuan daya dukung lahan dan evaluasi kesesuaian lahan tidak hanya dilakukan pada daerah yang

  18. Item Analysis di una prova di lettura a scelta multipla della certificazione di italiano per stranieri CILS (livello B1; sessione estiva 2012

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Paolo Torresan

    2014-10-01

    Full Text Available Nell’articolo presentiamo un’analisi degli item di una prova di lettura a scelta multipla di livello B1 della certificazione CILS (Università per Stranieri di Siena. L’indagine si muove da una prima ricognizione del testo su cui si basa la prova, con uno studio delle modifiche cui è andata soggetta per mano dell’item writer, per poi ragionare sull’analisi di ogni singolo item, grazie ai dati emersi dalla somministrazione della prova a 161 studenti di italiano di livello corrispondente sparsi per il pianeta. Dalla nostra ricerca si evince che si danno un item ambiguo (# 1, per via della presenza di due chiavi, e un item di difficile risoluzione, per via della mancanza di informazioni utili per desumere il significato del vocabolo cui si riferisce (# 4.In this article we present an analysis of items in a reading multiple-choice test, B1 level, of the CILS certification (Università per Stranieri di Siena. The research starts with a preliminary recognition of the text on which the test is based, with a study of the modifications it has undergone by the item writer’s hand, and proceeds to reason about the analysis of every single item, using data from the ministration of the test to 161 students of Italian in the corresponding level, from all over the planet. From our research it emerges that the test presents an ambiguous item (# 1, with two keys, and a difficult item, without enough information to make clear the meaning of the word it refers to (# 4.

  19. KONDISI HABITAT DAN EKOSISTEM MANGROVE KECAMATAN SIMPANG PESAK, BELITUNG TIMUR UNTUK PENGEMBANGAN TAMBAK UDANG (Habitat Conditions and Mangrove Ecosystem in Simpang Pesak District, East Belitung for Development of Shrimp Pond

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Endang Juwita

    2015-03-01

    Full Text Available ABSTRAK Kondisi habitat dan eksosistem mangrove menjadi aspek penting dalam pengembangan usaha perikanan budidaya di wilayah pesisir. Penelitian bertujuan untuk mengkaji kondisi habitat dan ekosistem mangrove berdasarkan kualitas perairan, tanah, dan vegetasi mangrove serta kondisi sosial ekonomi masyarakat. Penelitian dilakukan di empat desa Kecamatan Simpang Pesak Kabupaten Belitung Timur pada bulan April – November 2013. Hasil penelitian menunjukkan kualitas air seperti salinitas 28–30, suhu 27–36 oC, pH 7–7,5, kecerahan 50–70, TSS 11–85 mg/L dan kekeruhan 0,91–46,00 NTU, yang rata-rata tidak melebihi ambang batas baku mutu untuk tambak udang dan biota laut, sedangkan kualitas tanah yaitu tekstur tanah (liat berpasir, pH tanah 4,8–6,8 dan bahan organik tanah 9–13% juga menunjukkan nilai yang tidak lebih dari ambang batas yang ditentukan. Kajian lainnya yaitu kondisi mangrove dengan kisaran indeks nilai penting 0–300 menunjukkan mangrove yang berperan dalam ekosistem tersebut dan dalam status mutu baik yang didukung dengan kerapatan 460 pohon/hektar. Oleh karena itu, nilai kerapatan yang tinggi dapat mendukung kegiatan pengembangan tambak udang yaitu dengan konsep ramah lingkungan (silvofisheries. Selain secara ekologi, secara sosial masyarakat juga mendukung pengembangan budidaya tambak udang (wawancara dengan menyediakan (sewa lahan dan tidak mengabaikan kerusakan lingkungan yaitu tetap mempertahankan mangrove. ABSTRACT This research discusses about conditions of habitats and mangrove ecosystems which become an important aspect to develop a good aquaculture in coastal areas. This study aims to analyze the condition of the habitat and mangrove ecosystem based on the quality of water, soil, vegetation of mangroves, and socio-economic conditions of the social community. The study was conducted in four villages in Simpang Pesak, East Belitung Regency from April to November 2013. The results showed the indicator for water

  20. Identità di genere in adolescenza: Lo sguardo di Tiresia sul maschio e la femmina

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Arturo Casoni

    2015-12-01

    Full Text Available Nell’articolo la riflessione sul genere parte da Tiresia, l’indovino del ciclo mitologico di Edipo che ha attraversato sia la condizione di maschio sia di femmina, e che viene identificato come supposto sapiente al riguardo. Quindi si propone un panorama di ciò che è stato detto di innovativo sul tema negli ultimi cento anni, da Freud alla Queer Theory, passando per Simone de Beauvoir, il ‘femminismo psicoanalitico’, Lacan. Ciò che emerge è che, se molto è cambiato nella percezione del gender, ancora molto rimane insoluto riguardo agli stereotipi maschio/femmina, alle “gabbie” del genere e ai drammi da esse prodotti. Un cardine per riattivare la riflessione innovativa è - a proposito di ‘complesso di Edipo, momento di costruzione dell’identità di genere specialmente in età adolescenziale - trovare uno spazio teorico a ciò che possiamo definire l’originaria bisessualità dei ruoli genitoriali.

  1. RICERCHE DI STATISTICA METEOROLOGICA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    EZIO ROSINI

    1956-06-01

    Full Text Available statistica
    non ha goduto di buona stampa nel passato anche recente; particolarmente
    poco apprezzata è stata la statistica meteorologica e climatologica.
    Occorre riconoscere che tale atteggiamento era almeno in
    parte frutto di un preconcetto errato sul significato della statistica, ma
    che d'altra parte la natura dei lavori di tal genere che venivano alla
    luce sembrava a volte confermare la giustezza del preconcetto. Il fatto
    è che una parte degli studiosi di meteorologia avvertiva più di altri,
    probabilmente per la propria stessa costituzione mentale, l'astrattezza
    dei metodi fisico-matematici applicati alla grandiosa e al tempo stesso
    minuta complessità dei fenomeni meteorologici, sentendo dunque maggiormente
    la necessità di far costante ricorso alla realtà delle osservazioni
    effettivamente eseguite.

  2. Sospensione di potestà

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Maria Fausta Maternini

    2011-03-01

    Full Text Available La voce è destinata alla pubblicazione, in lingua spagnola, nel Diccionario general de Derecho canónico edito dall’Instituto Martìn de Azpilcueta, Universidad de Navarra. SOMMARIO: 1. Il concetto di potestà nella Chiesa – 2. La sospensione di potestà quale atto amministrativo - 3. … in relazione al munus santificandi - 4. … in relazione alla potestà di magistero - 5 … in relazione alla potestà di governo.

  3. Coming to terms with our colonial past: Regina di fiori e di perle by ...

    African Journals Online (AJOL)

    Il romanzo Regina di fiori e di perle (2007) di Gabriella Ghermandi presenta due filoni narrativi: quello nel quale vengono raccolti oralmente i racconti dei testimoni degli anni coloniali sotto il fascismo, e quello del bildungsroman, nel quale il personaggio principale, Mahlet, cresce e si rende conto del proprio destino di ...

  4. Il nuovo ortofotopiano del Comune di Venezia nell’Infrastruttura dei dati Territoriali di Base (ITB

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Paolo Barbieri

    2006-06-01

    Full Text Available Il Comune di Venezia, nell’ambito delle attività per lo sviluppo del proprio Sistema Informativo Territoriale, ha messo a punto e avviato a realizzazione uno specifico progetto per la costruzione di un’Infrastruttura di dati Territoriali di Base (ITB. Il progetto, che ha visto il coinvolgimento dei vari Uffici comunali interessati, dellaRegione del Veneto e dell’Agenzia del Territorio, si è sviluppato a partire dal 2002 con gli studi di fattibilità, cui è seguita nel 2003 la fase della progettazione esecutiva e quindi, a partire dal 2004, dell’attuazione. Attualmente le componenti dell’infrastruttura sono state realizzate e si sta procedendo alla definizione di una piattaforma tecnologica per la gestione e l’utilizzo della ITB, basata su di un Geo-DBMS e meccanismi di interoperabilità, con l’obiettivo di interfacciare le diverse applicazioni gestionali presenti in Comune. Nel presente articolo si intende presentare il modello concettuale di riferimento ed evidenziare, in particolare, il ruolo in esso svolto dalle immagini ortofotografiche.

  5. Esercizi di fisica meccanica e termodinamica

    CERN Document Server

    Dalba, G

    2006-01-01

    La risoluzione di esercizi rappresenta uno strumento indispensabile per raggiungere una comprensione sicura e approfondita dei concetti di Fisica appresi dai corsi e dai testi di teoria. Frutto di una lunga esperienza didattica dei due autori nell'insegnamento universitario della meccanica e della termodinamica, questa raccolta contiene 188 esercizi, di cui 91 completamente risolti ed accompagnati da un ampio corredo di figure. Il peimo capitolo presenta un'introduzione ai sistemi di unità di misura, al calcolo dimensionale, all'uso corretto delle cifre significative e degli arrotondamenti, ai grafici. Gli altri capitoli contengono gli esercizi, suddivisi per argomento e preceduti da una serie di paragrafi riassuntivi dei concetti fondamentali. Criterio ispiratore di questo lavoro è l'adozione di una metodologia per la soluzione degli esercizi basata sempre sull'analisi accurata dei dati a disposizione e sul riferimento ai principi e alle leggi della Fisica, mai alla sola intuizione.

  6. Ripensare la Grande Guerra: ancora a proposito di Viva Caporetto! La rivolta dei santi maledetti di Curzio Malaparte.

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Federico Montanari

    2016-05-01

    Full Text Available La prima guerra mondiale, anche nell’occasione del suo centenario, è stata da sempre oggetto di riflessioni per quanto riguarda la memorialistica, i diari, la letteratura e il cinema. In quanto evento, come più volte sottolineato, di inizio (del “secolo breve” di cesura del tempo della modernità, di disillusione (rinarrata e raccontata per una generazione, e al contempo oggetto di mitizzazione (i fascismi e il mito delle trincee sanguinanti o di rimozione e di opposizione (per un’altra generazione, quella dell’antifascismo e della resistenza. Laboratorio sociale, scientifico e culturale ("L’officina della guerra", per dirla con Gibelli, per il rapporto fra innovazione letteraria, diaristica e percezione (da Céline a Cendrars, a Musil. Lo scopo di questa comunicazione è, tenendo conto di tale vasto orizzonte di esperienze, di riprendere un caso specifico: l’ipotesi del legame guerra/”rivoluzione possibile”, per come presentato da Curzio Malaparte nel suo Viva Caporetto! La rivolta dei santi maledetti. E’ noto il percorso complesso e contraddittori di Malaparte (dall’adesione al fascismo, fino alla sua critica e rifiuto, attraverso la visione anarchica che gli era propria, e all’avvicinarsi al partito comunista e alle idee di sinistra dopo la seconda guerra mondiale. In ogni caso, cercheremo di mostrare quali dispositivi valoriali e discorsivi vengono a costituirsi nel testo di Malaparte. Testo interessante anche per un lavoro di comparazione con altri testi e autori: sia dal punto di vista tematico che di organizzazioni dei punti di vista, nelle forme dell’enunciazione; così come delle organizzazioni narrative, che espongono la vicenda non solo della disfatta di Caporetto, ma, più in generale, del “momento in cui gli uomini decidono di smettere di combattere” e, forse, di trasformare questo momento in qualcos’altro.

  7. Sviluppi di Ricevitori E di Componentistica Per Banda 3 mm Ad INAF-OA Cagliari

    Science.gov (United States)

    Navarrini, Alessandro

    2017-11-01

    L'INAF-OA Cagliari (OACa) sta sviluppando un ricevitore criogenico a basso rumore basato su un mixer SSB (Single Side Band) a superconduttore SIS (Superconductor-Insulator-Superconductor) per la banda 3 mm. Il ricevitore, acquistato da IRAM, è stato fortemente modificato per essere adattato al fuoco Gregoriano di SRT (Sardinia Radio Telescope). Lo strumento è caratterizzato da una nuova criogenia a ciclo chiuso 4 K (per evitare l'uso di elio liquido in antenna), da un nuovo oscillatore locale (di tipo ALMA Banda 3) e da un nuovo sistema di controllo e di monitoraggio basato su schede Raspberry ed Arduino sviluppato ad OACa. Verranno presentati i recenti sviluppi sul ricevitore, inclusi i risultati preliminari della misura della temperatura di rumore, che raggiunge un valore pari a Trec=66 K alla frequenza di 86 GHz, nonostante la criogenia non sia ancora ottimizzata. L'INAF-OACa è coinvolto nel progetto AETHRA (Advanced European Technologies for Heterodyne Receivers for Astronomy) nel quadro del programma Radionet/Horizon2020 per il quale sta contribuendo al WP1 (Work Package 1). Lo scopo del WP1 è di sviluppare e costruire un dimostratore di un array di ricevitori a doppia polarizzazione per la banda 3 mm basato su amplificatori criogenici a basso rumore (LNA) in tecnologia a semiconduttore MMIC. Nell'ambito del WP1 l'OACa ha in carico il progetto di un OrthomodeTransducer (OMT) in guida d'onda o in tecnologia planare per la banda 72-116 GHz che sia integrabile con amplificatori MMICs ed adatto all'integrazione in un array da installare nel piano focale di un radiotelescopio. Verranno presentati i design preliminari degli OMT per AETHRA, che sono basati su prototipi sviluppati in passato da OACa.

  8. L’uso di piattaforme digitali collaborative nella prospettiva di un’amministrazione condivisa. Il progetto Miramap a Torino

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Cristina Coscia

    2016-06-01

    Full Text Available Lo scritto intende illustrare un approccio innovativo alla pianificazione urbana e all’Amministrazione condivisa basato sull’uso di piattaforme digitali collaborative PA/cittadino. Tale prospettiva è declinata nel progetto pilota MiraMap, a Torino, nella Circoscrizione Mirafiori Sud, di cui è responsabile un gruppo di ricerca del Politecnico di Torino. Il progetto implementa e sviluppa una precedente esperienza effettuata nel 2013 (Crowdmapping MirafioriSud, il cui scopo principale era quello di verificare se l'uso delle ICT potesse generare e supportare processi di inclusione sociale. Attraverso la lettura del processo MiraMap, degli obiettivi, della metodologia adottata, delle fasi e delle linee di azione vengono evidenziati ragionamenti di natura interdisciplinare e tecnica relativi a: la strutturazione dei rapporti con le Istituzioni, in particolare la Pubblica Amministrazione, nei processi di pianificazione e gestione dello spazio pubblico; l’innesco di processi di inclusione, partecipazione e di civic engagement; l’identificazione degli apporti che tali sperimentazioni possono generare nella costruzione di una rinnovata governance urbana. Il presente contributo delinea infine una possibile metodologia per il monitoraggio e la valutazione di impatto ex post, basata sulla Community Impact Analysis/Evaluation (CIA/CIE, che valuta in modo descrittivo gli impatti – pecuniari e non – originati dal progetto, in rapporto ai diversi soggetti coinvolti. L’impiego delle ICT può favorire processi di trasparenza e rafforzare l’accountability della PA, a condizione che la tecnologia sia fattore abilitante e non di esclusione. L’analisi puntuale del caso fornisce spunti di riflessione in merito a tale approccio innovativo: la relazione cittadino/PA può contribuire nel medio-lungo termine a veicolare impatti socio-economici positivi sul territorio, rendere il cittadino più informato e coinvolto e l’Amministrazione pi

  9. Studio e conservazione di una colonia riproduttiva di Myotis emarginatus in Toscana

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Paolo Agnelli

    2003-10-01

    Full Text Available Myotis emarginatus (Chiroptera, Vespertilionidae utilizza frequentemente gli edifici come rifugio estivo, sia per il riposo diurno che per la riproduzione. Negli anni 1996-2003, nel corso di indagini faunistiche sul territorio toscano, questa specie è stata rilevata nel 26% dei casi su 76 edifici rurali risultati occupati da pipistrelli e rappresenta ben il 50% degli esemplari rilevati. Il numero di esemplari di M. emarginatus in tali rifugi varia da 1 a 150 animali. Un edificio però può rendersi facilmente indisponibile per modificazioni nell?utilizzo da parte dell?uomo: ma cosa succede agli animali che si trovano improvvisamente senza casa? E quanto si può accrescere annualmente una colonia quando non viene disturbata? Nel 1997 nella Riserva Naturale Provinciale di Ponte a Buriano e Penna (AR, rilevammo una colonia riproduttiva di Myotis emarginatus stimata in circa 60 esemplari. Il rifugio estivo utilizzato fino al 2002 è costituito da una casa disabitata. Confrontando le stime effettuate dal 1997 al 2001 possiamo valutare l?accrescimento numerico della colonia: a partire dai circa 60 animali si è raggiunta la consistenza di 75 esemplari nel 2001, ossia circa il 25% in 5 anni (5% annuo di media. I conteggi sono stati effettuati a vista da almeno 3 persone, da breve distanza e in buona luce, ma poiché in questa specie gli esemplari si appendono alle travi addossandosi uno sopra l?altro, è impossibile effettuare un vero conteggio. Nell?estate 2001 abbiamo condotto una ricerca più accurata sull?utilizzo del rifugio: dai rilievi di un rilevatore di passaggio all?infrarosso e soprattutto dalle riprese di una videocamera, risulta che il numero degli esemplari era stato fortemente sottostimato: gli esemplari erano, infatti, ben 150 (femmine, ossia il doppio di quanto stimato sia pure in condizioni favorevoli. A Giugno (2001 abbiamo registrato la nascita di 101 piccoli, il cui tasso di mortalità prima dell

  10. MODEL INFORMASI PUBLIK DI ERA MEDIA SOSIAL: KAJIAN GROUNDED TEORI DI PEMDA SUKOHARJO

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dian Purworini

    2017-01-01

    Full Text Available Model komunikasi yang diterapkan di instansi pemerintah daerah menarik untuk diteliti dari kajian public relations. Model komunikasi yang tampak dilakukan satu arah diyakini oleh banyak kalangan akan bergeser ke komunikasi dua arah seiring dengan maraknya perkembangan media sosial. Penelitian di bidang ini tentu sangat relevan mengingat humas secara ideal memiliki peran signifikan dalam mengelola komunikasi di instansi. Penelitian ini dilakukan di pemerintah daerah Sukoharjo. Penelitian dilakukan dengan yang teknik kualitatif dengan analisis data menggunakan grounded theory. Dari analisis yang dilakukan, dapat dijelaskan bahwa humas pemda Sukoharjo menganut model komunikasi satu arah, dimana model ini bertumpu pada diseminasi informasi kepada publik. Ini menjelaskan nilai utama yang melekat dalam komunikasi di humas pemda. Nilai utama termasuk pola komunikasi, tipe informasi dan media yang digunakan. Komunikasi satu arah terbentuk karena pengaruh SDM yang ada dan peraturan yang berlaku di instansi tersebut.

  11. La teoria dell’embodiment e il processo di apprendimento e insegnamento di una lingua

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Giovanni Buccino

    2013-06-01

    Full Text Available Questo articolo si compone di tre parti principali: nella prima parte vengono riportati in modo sintetico i risultati empirici di studi che sostengono la teoria del linguaggio incarnato, termine con il quale viene tradotto in lingua italiana il termine inglese embodied. Nella seconda parte vengono descritti alcuni aspetti di recenti approcci proposti per l’insegnamento e l’apprendimento di una lingua per sottolineare come, soprattutto a partire dalla seconda metà del secolo scorso, questi approcci hanno tentato di implementare nella didattica delle lingue dati empirici provenienti dalle neuroscienze di base. Infine, nella terza parte vengono suggerite alcune implicazioni per l’insegnamento delle lingue che trovano il loro fondamento nella prospettiva del linguaggio incarnato.

  12. Utilization of industrial solid wastes able to generate calcium trisulphoaluminate and silicate hydrates in stabilization processes and for the manufacture of building materials; Utilizzazione di residui solidi industriali in grado di generare trisolfoalluminato e silicato di calcio idrati nei processi di stabilizzazione e nella produzione di materiali da costruzione

    Energy Technology Data Exchange (ETDEWEB)

    Santoro, L. [Naples, Univ. `Federico II` (Italy). Dipt. di Chimica; Cioffi, R. [Naples, Univ. `Federico II` (Italy). Ditp. di Ingegneria dei Materiali e della Produzione

    1998-01-01

    In this work the stabilization of hazardous solid wastes containing heavy metals has been studied by means of novel matrices able to generate calcium trisulphoaluminate and silicate hydrates. The process is based on the hydration of two different mixtures containing blast furnace slag, coal ashes, chemical gypsum and Portland cement. The stabilization capacity of the two mixtures has been checked with regard to both a residue from an incinerator of municipal solid wastes and model systems obtained by adding 5 and 10% of soluble nitrates of Cd, Cr, Cu, Ni, Pb and Zn. The stabilized products have been validated from the point of view of mechanical properties by determining the unconfined compressive strength, and from the environmental point of view by means of static and dynamic leaching tests. Both matrices have proved to have great potentiality for the stabilization of hazardous solid wastes, the one based on blast furnace slag being better. Finally, evidence is given that different leaching tests are necessary to fully understand the immobilization mechanism responsible for stabilization. [Italiano] In questo lavoro e` stata studiata la atbilizzazione di residui tossici e nocivi contenenti metalli pesanti per mezzo di matrici leganti innovative capaci di generare trisolfoalluminato e silicato di calcio idrati. Il processo e` basato sull`idratazione di due diverse miscele contenenti scoria d`alto forno, ceneri di carbone, gessi chimici e cemento Portland. Le capacita` stabilizzanti delle due miscele sono state verificate sia nei confronti di un residuo solido generato a seguito dell`incenerimento di RSU, che nei confronti di sistemi modello ottenuti aggiungendo singolarmente il 5 e 10% dei nitrati solubili di Cd, Cr, Cu, Ni, Pb e Zn. I prodotti solidi stabilizzati sono stati validati dal punto di vista delle prestazioni meccaniche mediante prove di resistenza a compressione, e dal punto di vista ambientale mediante test di rilascio sia statici che dinamici

  13. KONTRIBUSI “PEMMALI” TANAH BUGIS BAGI PEMBENTUKAN AKHLAK

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Muhammah Rusli

    2015-01-01

    mudah mempengaruhi cara berpikir mereka sehingga mau menerima nasehat orang tuanya. Konsekuensi pemmali sangat efektif mempengaruhi cara berpikir dan perilaku anak Bugis sampai dewasa. Sebagai budaya, pemmali syarat akan nilai-nilai luhur yang diwariskan secara turun temurun. Di dalamnya terkandung nilai kehati-hatian bagi anak dalam bertindak, adat sopan santun dalam menjalani kehidupan sehari-hari; penghargaan kepada orang tua, guru, dan sesama manusia; manajemen waktu, membangun kesehatan mental, fisik dan kreatifitas anak, dan lainnya. Kini konsep pemmali menjadi pilihan utama orang tua Bugis dalam mengantisipasi derasnya pengaruh negatif era globalisasi pada anaknya. Ini merupakan ekspresi kearifan lokal sebagai bagian budaya nasional.

  14. Sistemi tecnologici innovativi di involucro per il recupero del patrimonio edilizio recente. L'edilizia scolastica nel Comune di Bologna

    OpenAIRE

    Mazzoli, Cecilia

    2015-01-01

    La ricerca è volta a presentare un nuovo approccio integrato, a supporto di operatori e progettisti, per la gestione dell’intero processo progettuale di interventi di riqualificazione energetica e architettonica del patrimonio edilizio recente, mediante l’impiego di soluzioni tecnologiche innovative di involucro edilizio. Lo studio richiede necessariamente l’acquisizione di un repertorio selezionato di sistemi costruttivi di involucro, come base di partenza per l’elaborazione di soluzioni ...

  15. PENINGKATAN EFISIENSI PRODUKSI AYAM PETELUR MELALUI PENINGKATAN KENYAMANAN KANDANG DI DESA BOLANGAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    I M. Nuriyasa. Eny Puspani

    2012-10-01

    Full Text Available The short course of improving broiler performances with more comfortable cage was conducted on September 25th. 2009 in Bolangan village, Tabanan regency. There were 15 local farmers and 18 SMK No1. Katiku Tanah, Sumbawa students as participants of this activity. The teams presented about (1 animal comfort zone, (2 cage modifications, (3 heat transfer between animal and environment and (4 energy protein ration. Based on the limited discussion, it could be seen that participants were very enthusiastic in joining this activity. They used this occasion for making discussion with the concerned team from Udayana University.

  16. Reddito minimo e piena occupazione. Note sull'idea dei "piani di lavoro garantito" e di "occupazione di ultima istanza"

    OpenAIRE

    Foggi, Jacopo

    2016-01-01

    L'articolo costituisce una rapida disamina di una proposta politica per la piena occupazione e la lotta alla povertà, poco nota nel dibattito politico, filosofico ed economico italiano. L'interesse della proposta, sviluppata inizialmente da Hyman Minsky e ripresa indipendentemente da diversi economisti in particolare di indirizzo post-keynesiano, sta essenzialmente nell'affrontare congiuntamente lotta alla povertà e perseguimento della piena occupazione, all'interno di un quadro macroeconomic...

  17. PENGGUNAAN DISFEMIA PADA JUDUL BERITA NASIONAL DI TV ONE DENGAN PAWARTOS NGAYOGYAKARTA DI JOGJA TV

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    R. Yusuf Sidiq Budiawan

    2016-11-01

    Full Text Available Penelitian mengenai penggunaan disfemia ini bertujuan untuk 1 mendeskripsikan bentuk-bentuk disfemia yang digunakan pada judul berita berbahasa Indonesia di TV One dan berbahasa Jawa di Jogja TV, 2 mendeskripsikan nilai rasa dalam disfemia, 3 mendeskripsikan topik-topik berita yang memunculkan disfemia, dan 4 karakteristik kebahasaannya. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik catat (Mastoyo, 2007:44-46 dan teknik sampling berdasarkan tujuan (purposive sampling. Teknik ini akan mencatat hasil penyimakan semua data, yaitu juduljudul berita yang memiliki potensi disfemia pada berita nasional di TV One dan berita Pawartos Ngayogyakarta di Jogja TV. Analisis data dilakukan dengan teknik triangulasi (Elliott, 1991:82 melalui tiga perspektif. Data penelitian ini disajikan dengan metode formal dan informal. Hasil analisis data menunjukkan bahwa 1 Penggunaan disfemia hanya berada pada tataran kata saja, 2 nilai rasa pada judul berita di TV One dapat diklasifkasikan menjadi 5 jenis, sedangkan nilai rasa pada judul berita di Jogja TV dapat diklasifkasikan menjadi 2 jenis saja, 3 disfemia di TV One muncul dalam 5 topik berita, sedangkan dalam berita di Jogja TV ditemukan pada 3 macam topik, 4 penggunaan disfemia pada berita di TV One lebih banyak, lebih ditonjolkan, dan “menyerang” langsung obyek yang diberitakannya, sedangkan bentuk disfemia pada berita di Jogja TV tidak.

  18. Commissione parlamentare di inchiesta sul fenomeno della mafia in Sicilia 1976: la relazione di minoranza di Pio La Torre e Cesare Terranova

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    a cura di Sarah Mazzenzana

    2017-04-01

    Full Text Available In occasione del novantesimo anniversario dalla nascita di Pio La Torre, e in sintonia con numerose celebrazioni istituzionali, la Rivista propone, all’interno di questa sezione, un documento il cui valore storico, politico e giudiziario è stato riconosciuto solo a distanza di anni. Si tratta della Relazione di minoranza datata 4 febbraio 1976, redatta dall’onorevole Pio La Torre, insieme al giudice Cesare Terranova e sottoscritta dai deputati Benedetti, Malagugini, e dai senatori Adamoli, Chiaromonte, Lugnano e Maffioletti alla fine della VI Legislatura. La Relazione, qui integralmente ripubblicata - fatta esclusione per gli allegati -, si pone in netto contrasto con l’impianto della Relazione di maggioranza della Commissione parlamentare di inchiesta sul fenomeno della mafia in Sicilia, presieduta dal senatore Luigi Carraro. La valutazione fortemente critica proposta dai firmatari muove dall’accusa di aver omesso nella Relazione generale, il tema centrale per la comprensione del fenomeno mafioso ovvero il rapporto di compenetrazione tra il sistema di potere mafioso e l’apparato statuale-politico. La Relazione, come può intuire il lettore, contiene già le premesse della proposta di legge di Pio La Torre sul reato di associazione mafiosa, che sarà approvata il 13 settembre 1982 e diventerà come Legge “Rognoni- La Torre” una pietra miliare della normativa antimafia italiana.    For the ninetieth anniversary of the birth of Pio La Torre, the Review proposes in this section the minority report dated 4 February 1976. The report was drawn up by the deputy La Torre, together with the judge Terranova and it was endorsed by deputies Benedetti, Malagugini and by senators Adamoli, Chiaromonte, Lugnano e Maffioletti by the end of the legislature. The Review publishes the report fully, excluding the annexes. The document highlights limits, inconsistencies and reticence present within the majority report of the parliamentary Antimafia

  19. Campagna di social marketing per sensibilizzare all'uso delle cinture di sicurezza e dispositivi per bambini

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    S. Cinquetti

    2003-05-01

    Full Text Available

    Obiettivi: aumento del 10% dell’uso delle cinture di sicurezza anteriori e posteriori e del 20% dei seggiolini per bambini nella Regione del Veneto.

    Metodi: il Programma Regionale di Prevenzione dei Traumi da Traffico è stato varato nel 1998 e rifinanziato nel 2002 per un secondo triennio. Fa capo alla Direzione per la Prevenzione dell’Assessorato alle Politiche Sanitarie del Veneto, coinvolge i Dipartimenti di Prevenzione di tutte le Aziende ULSS del Veneto e ha come capofila l’azienda ULSS 7 di Pieve di Soligo (TV. Nell’ambito del programma, il 16 maggio 2003 è stata avviata una campagna di marketing sociale finanziata dalla fondazione CARIVERONA e commissionata ad un’ agenzia pubblicitaria leader del settore. La campagna è stata preceduta da ricerca formativa con 19 focus group e 12 interviste, volta ad analizzare il punto di vista dei diversi target, nonché degli attori principali coinvolti (Forze dell’Ordine, autoscuole, etc. Dopo un test di gradimento, la campagna è partita con spot televisivi e radiofonici, inserzioni nei giornali e manifesti informativi destinati alle scuole medie superiori, alle scuole guida nonché agli ambulatori dei medici di famiglia. Attraverso i media si sostiene una serie di azioni nel territorio che coinvolgeranno le amministrazioni comunali, le forze di polizia e le associazioni di volontariato.

    Risultati: l’efficacia della campagna viene valutata attraverso due distinte rilevazioni dell’uso delle cinture di sicurezza/seggiolini, confrontando i dati raccolti prima della campagna e dopo.

    Conclusioni: i traumi da traffico rappresentano nel Veneto un’importante causa di mortalità e morbosità. Il programma regionale ha utilizzato la tecnica innovativa del marketing sociale come strumento essenziale per sostenere i cambiamenti comportamentali necessari a prevenire l’incidentalità da traffico nel

  20. Sieropositivitá per HIV, HBV e HCV negli utenti del Servizio di Tossicodipendenza di Formia (ASL di Latina

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    G. La Torre

    2003-05-01

    Full Text Available

    Obiettivi: valutare la prevalenza sieropositività per HIV, HBV e HCV nei tossicodipendenti afferenti al Ser.T di Formia (LT.

    Materiali e metodi: sono state consultate le cartelle cliniche degli afferenti al Ser.T. nel 2002, estraendo dati relativi ai parametri socio-demografici ed alle sieropositività. L’analisi statistica ha previsto l’impiego del test del χ2 e della regressione logistica multipla.

    Risultati: sono stati presi in considerazione 135 tossicodipendenti, di cui 103 (76.3% maschi e 32 (23.7% femmine. L’età mediana dell’inizio della tossicodipendenza e della presa in carico presso il servizio erano, rispettivamente, di 18 e di 23 anni. Il 94.1% dei tossicodipendenti risulta dipendente primariamente da eroina, il 5.2% da cocaina e lo 0.7% da alcol. Relativamente alle positività per i virus considerati, 7 soggetti (5.2% sono risultati positivi all’HIV, 23 (17% sieropositivi per HBV e 50 (37% sieropositivi per HCV. L’analisi multivariata mostra che sono associate alla sieropositività per HCV la sieropositività per HBV (OR = 3.87 e l’età della presa in carico presso il servizio superiore a 25 anni (OR = 1.88; alla sieropositività per HBV l’occupazione saltuaria (OR = 4.58, la HCV positività (OR = 4.41 e la HIV positività (OR = 5.39; alla sieropositività per HIV l’età della presa in carico presso il servizio superiore a 25 anni (OR = 4.94.

    Discussione: l’indagine ha messo in evidenza prevalenze di sieropositività per HCV, HBV e HIV decisamente inferiori a quelle registrate in altre realtà italiane ed internazionali. Una possibile spiegazione potrebbe essere ricercata nei bassi livelli di sieropositività per questi virus nella popolazione generale del Basso Lazio, o nella scarsa abitudine di scambiarsi le siringhe fra tossicodipendenti di questa area geografica.

  1. Classi quasi additive di eventi e coerenza di probabilità condizionate

    OpenAIRE

    Gilio, Angelo

    1989-01-01

    Basandosi sul concetto di C$_{0}$-coerenza, si dimostra che, fissata una probabilità condizionata finitamente additiva P su $\\varepsilon\\times\\mathcal{X}$, con $\\varepsilon$ algebra di eventi, se la classe $\\mathcal{X}$ degli eventi condizionanti è P-quasi additiva, P è una probabilità condizionata coerente. Si esamina, inoltre, il prolungamento di P su $\\varepsilon\\times\\mathcal{X}${*}, con X $\\subset$ X{*}, tale che la classe $\\mathcal{X}${*} degli eventi condizionanti si...

  2. Pemetaan Indeks Stabilitas Tanah Menggunakan SINMAP di Sub-DAS Rawatamtu

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Aulia Nafiza Andalina

    2014-04-01

    Full Text Available The research shows the application of Soil Stability Index Mapping (SINMAP to predict the potential of landslide hazard. The study was conducted at Rawatamtu sub-Watershed, located at Jember Regency. Input data for this study are: (1 digital elevation model (DEM, (2 physical preperties of soil, (3 rainfall data, and (4 other GIS layers collected from the study area. The DEM was obtained from ASTER GDEM2. SINMAP calculate the soil stability index based on combination effect of: slope stability, soil properties, land use and rainfall intensity. Then, interaction of those four factors are integrated on SINMAP and are classified as soil stability index. About 50 locations were surveyed by GPS and optical camera to interpret the map qualitatively. Result show the stable zone (index value > 1.5 occupied about 64.7 % of the watershed area. Area that classified in the upper and bottom limit of landslide (i.e. potentially subject to landslide hazard are located at both mountain areas (Mount Argopuro and Raung of the sub-watershed.

  3. KARAKTERISASI DAN KLASIFIKASI TANAH ULTISOL DI KECAMATAN INDRAJAYA KABUPATEN PIDIE

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sri Handayani

    2018-02-01

    Full Text Available  This study aims to examine the characteristics of Ultisol soil and produce a system of naming Ultisol soil according to the USDA Land Taxonomy system in Indrajaya District, Pidie District. This research will be carried out in the villages of Gle Gapui, Tuha Suwiek and Masjid Suwiek Indrajaya sub-districts from June to November 2015. This study uses descriptive-quantitative method, which consists of the following stages: (1 Preparation, ie collecting secondary data such as climate data, maps etc. Then prepare the tools and materials for the field survey and establish the ground pedon (2 Field activities, including observation of soil profile, soil sampling, laboratory analysis. Subsequently classified the land based on the USDA Land Taxonomy SystemProfile Gle Gapui climber determinant (horate Bt textured clay where there is increasing clay so it is included into the horizontal horizon. Content weight value is inversely proportional to permeability and porosity. The soil reaction is directly proportional to the saturation of base which is equally low. The content of C- organic, P is available and N total is low. Moderate Cation Exchange Capacity, exchangeable acids (H and Al are high.The classification of Ultisol soil in the location of the Glealing Glean profile is Typic Hapludult, berliat, blend, isohipertermik.Keywords: characteristic, classification, ultisol soil,

  4. Verifica di costruibilità in sicurezza con l’ausilio di strumenti grafici

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Pietro Capone

    2013-10-01

    Full Text Available Il tema del presente contributo si inserisce a cavallo di due filoni di studi propri del Construction Management: la Sicurezza Cantieri e la Costruibilità. Per affrontare la questione si fa riferimento ad  un approccio che riconosce un ruolo chiave all’attività progettuale in generale ed, in particolare, alla evoluzione del Progetto Esecutivo in Costruttivo. Il metodo proposto consente, intervenendo sulla rappresentazione grafica degli elaborati progettuali, da una parte la valutazione specifica e dettagliata delle condizioni di sicurezza per la realizzazione dell’elemento in oggetto, e contestualmente di verificarne le condizioni di cantierabilità, in una fase precedente il cantiere e quindi in un momento in cui è ancora possibile intervenire, se del caso, con modifiche, più o meno significative sul progetto senza che esso ne risulti snaturato nella sua primitiva impostazione.

  5. Un approccio innovativo per l’analisi quantitativa delle superfici di frattura a fatica nelle ghise sferoidali mediante elaborazione di immagini

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    O. Di Bartolomeo

    2008-07-01

    Full Text Available Le osservazioni al microscopio elettronico a scansione (SEM delle superfici di frattura ottenute a seguito di rotture per fatica consentono di evidenziare alcuni meccanismi di avanzamento che dipendono dal materiale e dalla modalità di applicazione delle sollecitazioni. L’introduzione di moderne tecniche di analisi di immagine assistite al calcolatore permette di elaborare un numero di informazioni elevato che consente di porre in relazione le caratteristiche morfologiche locali con il comportamento meccanico macroscopico del materiale.In questo lavoro è stata implementata una tecnica innovativa di analisi di immagine basata sull’analisi della tessitura, valutando l’influenza delle condizioni di applicazione della sollecitazione (ΔK applicato sulla evoluzione del clivaggio rilevato sulle superfici di frattura a fatica di una ghisa sferoidale ferrito-perlitica.

  6. Struttura e dinamica di popolazione del Capriolo (Capreolus capreolus nella Riserva Naturale Bosco di Vanzago

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    F. Sotti

    2003-10-01

    Full Text Available La ricerca effettuata sulla popolazione di Capriolo (Capreolus capreolus nella Riserva Naturale Bosco di Vanzago aveva lo scopo di approfondire le conoscenze sulla struttura e sulla dinamica di una popolazione d'ambiente planiziale che vive in condizioni del tutto peculiari: origine da un numero limitato di fondatori, isolamento, assenza di predatori naturali, elevata densità. Dal 1984 la popolazione è stata monitorata mediante censimenti in battuta e da punti di vantaggio, dai quali è stata ricavata una stima della dimensione della stessa pari a 54 individui nel 2003. La struttura di popolazione ed i parametri demografici sono stati rilevati dal 1994 anche mediante osservazioni dirette, effettuate percorrendo settimanalmente un tracciato standard finalizzato a coprire l'intera area di studio. La popolazione è risultata significativamente sbilanciata a favore delle femmine con una sex-ratio, nell'ultimo biennio, pari a 1,4 (Χ² = 49,36; g.l. = 1; P < 0,0001. La classe d'età degli adulti (maggiori di 2 anni è stata la più rappresentata (50,2%, mentre quella dei giovani la meno numerosa (23,6%. Per stimare l'andamento della popolazione nel tempo, sono stati elaborati i parametri demografici per effettuare delle simulazioni di vitalità (PVA utilizzando il software Vortex 8.21. Nonostante l'elevata densità di caprioli all'interno dell'area di studio, sia in assenza sia in presenza di depressione da inbreeding e considerando la riproduzione indipendente dalla densità, la popolazione nei successivi 30 anni non andrebbe incontro ad una diminuzione significativa del numero né della probabilità di sopravvivenza che, in entrambi i casi, si manterrebbe attorno al 99%. Nel caso in cui esistesse, invece, una correlazione tra successo riproduttivo e densità, si assisterebbe ad un sensibile decremento sia nei livelli di popolazione (inferiore alle cinque unità dopo trent'anni sia nella probabilità di sopravvivenza (ridotta al 20% dopo

  7. Ethanol from lignocellulosic biomasses; Etanolo da biomasse lignocellulosiche. Produzione di etanolo da paglia di grano mediante pretrattamento di steam explosion, idrolisi enzimatica e fermentazione

    Energy Technology Data Exchange (ETDEWEB)

    Ricci, E.; Viola, E.; Zimbardi, F.; Braccio, G. [ENEA, Divisione Fonti Rinnovabili di Energia, Centro Ricerche Trisaia, Policoro, Matera (Italy); Cuna, D. [Faucitano Srl, Milan (Italy)

    2001-07-01

    In this report are presented results achieved on the process optimisation of bioethanol production from wheat straw, carried out within the ENEA's project of biomass exploitation for renewable energy. The process consists of three main steps: 1) biomass pretreatment by means of steam explosion; 2) enzymatic hydrolysis of the cellulose fraction; 3) fermentation of glucose. To perform the hydrolysis step, two commercial enzymatic mixtures have been employed, mainly composed by {beta}-glucosidase (cellobiase), endo-glucanase and exo-glucanase. The ethanologenic yeast Saccharomyces cerevisiae has been used to ferment the glucose in he hydrolyzates. Hydrolysis yield of 97% has been obtained with steam exploded wheat straw treated at 220{sup 0}C for 3 minutes and an enzyme to substrate ratio of 4%. It has been pointed out the necessity of washing with water the pretreated what straw, in order to remove the biomass degradation products, which have shown an inhibition effect on the yeast. At the best process conditions, a fermentation yield of 95% has been achieved. In the Simultaneous Saccharification and Fermentation process, a global conversion of 92% has been obtained, which corresponds to the production of about 170 grams of ethanol per kilogram of exploded straw. [Italian] Si riportano i risultati di un'attivita' di ricerca finalizzata all'ottimizzazione del processo di produzione di etanolo da paglia di grano. Il processo esaminato consta di un pretrattamento mediante steam explosion della paglia, seguito da idrolisi enzimatica della cellulosa e fermentazione del glucosio ottenuto. Per effettuare l'idrolisi sono stati utilizzati due preparati enzimatici disponibili commercialmente, costituiti da {beta}-glucosidasi, endo-glucanasi ed eso-glucanasi. Per la fermentazione del glucosio negli idrolizzati e' stato impiegato il lievito Saccharomyces cerevisae. E' stata raggiunta un'efficienza massima di idrolisi del 97% utilizzando

  8. Bertilla e Berta: il ruolo di Santa Giulia di Brescia e di San Sisto di Piacenza nel regno di Berengario I Bertilla and Berta: the role of St. Giulia of Brescia and St. Sisto of Piacenza in the reign of Berengar I

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Cristina Sereno

    2012-10-01

    Full Text Available Di nessuna delle due mogli di Berengario I – Bertilla, la prima, un’aristocratica di origine supponide e Anna, la seconda, una principessa bizantina – si sono conservate le carte dei dotari. Di entrambe, inoltre, nessuna carta ricorda attività economiche o patrimoniali. Nel contesto familiare di Berengario I emerge però una delle due figlie, Berta, che fu badessa del monastero di San Salvatore di Brescia e poi anche, per nomina paterna, del monastero di San Sisto di Piacenza, fondato pochi decenni prima da Angelberga. Entrambi i monasteri avevano raccolto nei loro patrimoni larghe quote del fisco regio, spesso in prima istanza transitati nei dotari delle regine: le curtes e i monasteri dipendenti erano sparsi in tutta la parte settentrionale della penisola e, in taluni casi, oltrepassavano la linea degli Appennini. Berta appare così assumere presso la corte di Berengario una funzione di grande rilievo nella gestione e nella salvaguardia dei patrimoni di tali monasteri.Of none of the two wives of Berengar I - Bertilla, the first, an aristocratic woman from the Supponids and Anna, the second, a Byzantine princess - have been preserved dower charters; moreover no charter reminds businesses or assets. In the family context of Berengar I emerges, however, one of his two daughters, Berta, who was abbess of the monastery of St. Salvatore in Brescia and later, by his father's appointment, of the monastery of St. Sisto in Piacenza, founded a few decades earlier by Angelberga. Both monasteries were collected in their assets large shares of royal treasury, often in the first instance passed through in doweries of the queens: the curtes and the dependent monasteries were spread across the northern part of the peninsula and, in some cases, they passed the line of the Apennines. It looks like as at the court of Berengar Berta  assumes a role of great importance in the management and safeguarding of the assets of these monasteries.

  9. Contributo di dati di gravità nella valutazione del vulcanismo CAMP in Africa Nord-Occidentale

    OpenAIRE

    Fabbri, Julius

    2015-01-01

    2013/2014 La domanda alla base di questa ricerca è stata se il metodo della gravimetria satellitare possa essere utilizzato per seguire le unità geologiche anche in luoghi difficilmente accessibili. L’obiettivo di questa ricerca è di verificare se le missioni satellitari di nuova generazione permettano di identificare la più grande delle province ignee della Terra (Bertrand et al., 2013), nota come CAMP (Central Atlantic Magmatic Province) in Africa nord-occidentale. Oltre alle motivazioni...

  10. Il viaggio gastronomico di Paolo Monelli

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Alberto Salarelli

    2013-01-01

    Full Text Available Il ghiottone errante di Paolo Monelli, pubblicato nel 1935, rappresenta uno dei primi esempi di narrativa di viaggio in tema di enogastronomia, un genere destinato a grande successo nel secondo dopoguerra. In questo articolo, oltre a ripercorrere la vicenda biografica di Monelli, si sottolineano le relazioni tra Il ghiottone e la cultura gastronomica del regime fascista, e si evidenziano alcuni tratti caratteristici del suo stile di scrittura.

  11. Il bosone di Higgs l'invenzione e la scoperta della "particella di Dio"

    CERN Document Server

    Baggott, Jim

    2013-01-01

    Tra i tanti oggetti pervasivi ed elusivi che affollano la dimensione invisibile del mondo subatomico, il "bosone di Higgs" è stato il più pervasivo ed elusivo: quella particella era l'elemento cruciale che mancava a completare il puzzle del Modello Standard, perché conferiva massa a tutte le altre particelle elementari, un enigma rimasto altrimenti insoluto. Quando finalmente il 4 luglio 2012 il CERN ne ha annunciato la verifica sperimentale, la "particella di Dio" (come un fisico l'ha temerariamente denominata) ha attirato su di sé i riflettori dell'attenzione mediatica mondiale. Affrontando l'intera questione con un rigore che ne acuisce la densità intellettuale e la vertigine tecnologica, Jim Baggott segue due percorsi paralleli. Non solo, infatti, ne ricostruisce la genesi teorica, ma ripercorre tutte le stazioni di avvicinamento all'eclatante risultato di Ginevra: il legame tra i primi acceleratori degli anni Venti e le collisioni di particelle nei raggi cosmici; la messa a punto del ciclotrone da p...

  12. Retrodatazioni di viaggio

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Mario Piotti

    2013-07-01

    Full Text Available La letteratura di viaggio, in specie quella sette-ottocentesca, presenta, tra molteplici motivi di interesse, ricchi spunti di indagine anche per la storia della lingua e certamente non è il minore quello relativo agli aspetti lessicali. Nell’articolo non si intende dare una descrizione lessicale completa dei testi odeporici esaminati, ma più limitatamente si presenta una serie cospicua di retrodatazioni e datazioni di parole raccolte in quei testi e quindi ricercate, così allargando lo spettro testuale oltre i limiti della letteratura periegetica, attraverso Google libri. Ma nonostante questo parziale spostamento di sguardo, le schede seguenti continuano a documentare la ricchezza del lessico dell’odeporica: termini scientifici, storici, stranierismi e regionalismi ben testimoniano la varia curiosità dei viaggiatori.  Backdating through travelsSeventeenth and eighteenth century travel literature features, among many points of interest, ideas for researching the history of the language, especially lexical aspects. The article does not intend to give a complete lexical description of the odeporic texts examined, but is limited to a substantial number of backdatings and datings of words collected in those texts, thusgoing beyond the limits of textual periegetic literature, through Google books. Despite this partial shift of attention, we continue to document the richness of odeporic vocabulary: scientifically, historically, through foreign terms and regionalisms, bearing witness to the varied curiosity of travelers.

  13. Il Cratilo di Platone

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Maria Chiara Pievatolo

    2015-06-01

    Full Text Available La guida ipertestuale alla lettura del Cratilo di Platone composta per gli studenti della facoltà di Scienze politiche dell’università di Pisa è ora visibile a tutti qui. L’ipertesto ha tratto vantaggio dall’Introduzione alla linguistica generale del professor Manuel Barbera dell’università...

  14. Fisica del nucleo stelle di neutroni

    CERN Document Server

    Bernardini, Carlo

    1982-01-01

    Studio sistematico delle masse nucleari ; energia di legame ; raggi nucleari dai nuclei speculari ; il nucleo in approssimazione di Thomas-Fermi ; introduzione allo scattering : caratterizzazione cinematica degli urti ; la sezione d'urto ; il fattore di forma dei nuclei ; gli atomi u-mesici ; proprieta elettromagnetiche statiche dei nuclei (momenti di multipolo) ; momento di quadrupolo elettrico dei nuclei ; momento d dipolo magnetico dei nuclei ; metodo delle risonanze magnetiche nucleari (NMR) ; misura del fattore giromagnetico e del momento di quadrupolo ; modelli nucleari a particelle indipendenti, il modello a shell ; l'interazione spin-orbita ; il modello a shell e le linee di Schmidt per il momento magnetico dei nuclei con "A" dispari ; nuclei non sferici (deformati) ; stelle di neutroni.

  15. Teoria dell'elettromagnetismo fenomeni e leggi fondamentali : energia dei campi e delle distribuzioni di carica, applicazioni di meccanica analitica e statistica, teoria della relatività, emissione e propagazione di onde elettromagnetiche

    CERN Document Server

    Tenaglia, Livio

    1956-01-01

    Leggi fondamentali dell'elettromagnetismo ; le equazioni di Lagrange, di Hamilton e di Jacobi, il principio di Fermat ; applicazioni di meccanica analitica all'elettromagnetismo ; teoria statica dell'irraggiamento ; fondamenti di teoria della relatività ; propagazione delle onde elettromagnetiche proprietà elementari dei conduttori ; emissione di onde elettromagnetiche ; richiami analitici ; unità di misura per le grandezze del campo elettromagnetico.

  16. Enrico Fermi a Firenze le "Lezioni di meccanica razionale" al biennio propedeutico agli studi di ingegneria : 1924-1926

    CERN Document Server

    Frosali, Giovanni; Pelosi, Giuseppe

    2014-01-01

    Enrico Fermi, Premio Nobel per la Fisica nel 1938, ha insegnato alla Regia Università degli Studi di Firenze. La permanenza di Fermi a Firenze fu breve, solo due anni accademici (1924-25 e 1925-26); in questi anni tenne i corsi di fisica matematica e di meccanica razionale. Il presente volume è un contributo alla ricostruzione di questo periodo non molto noto della vita di Fermi, ma segnato scientificamente dalla pubblicazione della statistica che prende il suo nome, base tra l'altro della fisica dei semiconduttori e quindi dell'elettronica moderna. Vengono anche riprodotte nel testo le "Lezioni di meccanica razionale" tenute da Enrico Fermi nel periodo predetto agli studenti di scienze e del biennio propedeutico agli studi di ingegneria. I temi affrontati da Enrico Fermi nelle sue lezioni includono la cinematica e la dinamica del punto, la cinematica e la statica dei sistemi rigidi, inclusa la statica di sistemi più in generale. Infine le lezioni contengono le equazioni di "Lagrangia" e alcuni elementi di...

  17. Scegliere la musica nell’era di Internet

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Marco Russo

    2014-01-01

    Full Text Available La diffusione della musica su Internet è sorta solo dopo l’avvento di due specifiche tecnologie. La prima è relativa ai sistemi di compressione (soprattutto MP3 che ha permesso di ridurre le dimensioni di ciascun file, la seconda al progressivo ampliamento della banda disponibile agli utenti casalinghi (ADSL che ha drasticamente velocizzato i tempi di trasferimento dei dati. La nascita di Napster e dei successive sistemi peer to peer [Merriden 2001] ha reso infine la pratica di ricerca di brani musicali su Internet una prassi diffusa e stabilizzata [Mari 1999], tanto da soppiantare gran parte dei tradizionali media musicali ed ingenerare nuove forme di commercializzazione e gestione dei dati sonori [Prato 1995; Silva-Ramello 1999]. Senza entrare nel dettaglio legale dell’irruzione di Internet nella diffusione di materiali [Darias de las Heras 2003], aspetto che è tutt’altro dall’apparire chiaramente definito anche a causa di rapide trasformazioni normative locali rispetto ad un evento di dimensione assolutamente internazionale, certo è che le iniziali, e primitive, modalità di raccolta di brani su Internet si sono progressivamente evolute sino ad assumere rilevanti connotati tecnologici e commerciali [Di Carlo 2000] che rendono possibile individuare e effettuare il download di pressoché qualsiasi brano si desideri. Il rilievo principale che sorge da queste considerazioni impone dunque una nuova modalità di fruizione della musica rispetto a quella diffusa dai tradizionali media, poiché questi ultimi, al contrario di Internet, non permettono alcuna interazione ed è quindi essenzialmente passiva. Con l’avvento di Internet e tutti i suoi corollari il problema del fruitore di musica cambia profondamente, spostando l’attenzione principalmente verso quello della “scelta” della musica, indipendentemente, spesso, dall’uso che se ne potrà fare o delle modalità di ascolto che saranno messe in atto. Con questo intervento

  18. H-Star di Trimble Un sistema GPS in doppia frequenza per rilievi di alta precisione

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Redazione Redazione

    2005-10-01

    Full Text Available L’acquisizione dati con H-Star è gestita con un software specificatamente ideato per i dati di elevata accuratezza. Esso, dotato di indicatore Predicted PostprocessedAccuracy (PPA, mostra chiaramente la precisione che si otterrà una volta che i dati H-Star verranno postprocessati. L’elaborazione di questi dati è studiata appositamente per raggiungere una precisione superiore ai 30 cm con non più di due minuti di dati continui.

  19. Il viaggio gastronomico di Paolo Monelli.

    OpenAIRE

    Salarelli, Alberto

    2013-01-01

    Il ghiottone errante di Paolo Monelli, pubblicato nel 1935, rappresenta uno dei primi esempi di narrativa di viaggio in tema di enogastronomia, un genere destinato a grande successo nel secondo dopoguerra. In questo articolo, oltre a ripercorrere la vicenda biografica di Monelli, si sottolineano le relazioni tra Il ghiottone e la cultura gastronomica del regime fascista, e si evidenziano alcuni tratti caratteristici del suo stile di scrittura. Paolo Monelli‟s Il ghiottone errante (The Wand...

  20. KEBERADAAN FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA DI KAWASAN TAILING TAMBANG EMAS TIMIKA SEBAGAI UPAYA REHABILITASI LAHAN RAMAH LINGKUNGAN (The Presence of Arbuscular Mycorrhizal Fungi in the Tailings of Mining Gold Timika as An Attempt of Environmentally Friendly

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Suharno Suharno

    2015-01-01

    Full Text Available ABSTRAK Fungi mikoriza arbuskula (FMA berperan penting dalam menunjang rehabilitasi lahan terdegradasi, termasuk lahan tailing. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keberadaan FMA lokal di lahan tailing tambang emas Timika – Papua, Indonesia. Metode yang digunakan adalah survei dengan mengisolasi FMA dari rhizosfer beberapa jenis tumbuhan dominan di kawasan daerah pengendapan pasir sisa tambang. Pengecatan akar untuk melihat infeksi oleh FMA dilakukan dengan trypane blue, sedangkan perhitungan persen infeksinya dilakukan dengan metode slide. Keberadaan spora FMA dilakukan dengan metode wet sieving. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat FMA di lahan tailing di kawasan pengendapan Modified Ajkwa Deposition Area (ModADA. Persentase infeksi tertinggi (>50% diketahui pada jenis tumbuhan Ficus adenosperma (86,7%, Brachiaria sp (73,3%, Amomum sp (66,7%, Bidens pilosa (63,3%, dan Musaenda frondosa (56,7%, sedangkan beberapa jenis lain mempunyai persen infeksi yang lebih rendah. Jumlah spora pada rhizosfer tumbuhan Brachiaria sp., F. adenosperma, dan Amomum sp., merupakan yang tertinggi dibanding dengan tumbuhan lain yakni 17, 13, dan 11 spora per 10 g tanah.  ABSTRACT Arbuscular Mycorrhizal Fungi (AMF has an important role in supporting the rehabilitation of degraded land such as tailings. The purpose of this research was to reveal the existence of indigenous AMF in tailing area of gold mine in Timika – Papua, Indonesia. The method was a survey by isolating some types of AMF from rhizosphere of dominant plant in the deposit area of mine sand residue. To define the AMF infected roots was conducted painting roots using trypane blue, where as the calculation of percent infection was carried out using slide methods. The presence of spores of AMF was done by wet sieving method. The results showed that AMF was found in tailings deposition on the Modified Ajkwa Deposition Area (ModADA. The highest percentage infections (>50% was found under