WorldWideScience

Sample records for vysokoskorostnogo udara kumulyativnoj

  1. Efektifitas dan Efisiensi Biaya Logistik Angkutan Udara di Bandar Udara Soekarno- Hatta

    OpenAIRE

    Endang Dwi Agustini; Lita Yarlina; Ali Murtadho

    2015-01-01

    Biaya pengiriman kargo dan pos udara di Indonesia paling mahal diantara negara-negara ASEAN lainnya. Hal ini dipengaruhi oleh rendahnya efektifitas dan efisiensi dalam pengiriman logistik/kargo yang berdampak membengkaknya biaya dengan proses yang lebih lama dibandingkan di luar negeri. Dari hal tersebut diatas maka perlu dilakukan penelitian efektifitas dan efisiensi logistik angkutan udara di Bandar udara Internasional Soekarno-Hatta. Untuk melihat efisiensi penanganan kargo udara maka dala...

  2. KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGARUH TABUNG UDARA PADA HEAD TEKANAN POMPA HIDRAM

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Made Suarda

    2012-11-01

    Full Text Available Pompa hidram bekerja berdasarkan prinsip palu-air. Ketika aliran fluida dihentikan secara tiba-tiba, maka perubahan momentum massa fluida tersebut akan meningkatkan tekanan secara tiba-tiba pula. Peningkatan tekanan ini digunakan untuk mengangkat sebagian fluida tersebut ke tempat yang lebih tinggi. Untuk itu, penelitian ini berusaha untuk mengetahui besarnya head tekanan akibat palu-air pada instalasi pompa hidram dengan dan tanpa tabung udara. Parameter yang diamati adalah besarnya peningkatan tekanan pada pipa penghantar, badan pompa, leher pompa, pipa penyalur serta debit yang dihasilkan pada bak limbah dan bak penampung. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa head tekanan balik di dalam pipa penghantar menurun dari 103,87 m tanpa menggunakan tabung udara menjadi 37,85 m dengan tabung udara. Selanjutnya, dalam pipa penyalur head tekanan akibat water hammer meningkat dari 0,29 m tanpa menggunakan tabung udara menjadi 2,9 m dengan menggunakan tabung udara. Sehingga pemasangan tabung udara dapat meningkatkan efisiensi pompa hidram secara signifikan dari 0.72 % tanpa tabung menjadi 19,45 % dengan tabung udara.

  3. PEMBANGUNAN PERMUKIMAN YANG BERKELANJUTAN UNTUK MENGURANGI POLUSI UDARA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Timoticin Kwanda

    2003-01-01

    Full Text Available The rapid increase of urban population will cause environment problems, such as clean water scarcity, bad condition of sanitation, garbage disposal, and air pollution. Main sources of air pollution in large cities are emissions of motor vehicles (CO which is 70% to 80% of the total air pollutant. Air pollution may create hazard for human health. Carbon monoxide (CO which changes into carbon dioxide (CO2 will cause global warming, and then climate change happened will cause flood and dry land, which then it effects on human health. In addition, the damage of Ozone layer caused by CFC chemical will cause more ultra violet going into the troposphere which causes skin cancer. To solve air pollution, first is to decrease energy consumption and search for a cleaner alternated energy. Second is to build sustainable buildings and settlements, and environment friendly public transportation system. Abstract in Bahasa Indonesia : Peningkatan jumlah penduduk perkotaan yang relatif tinggi menimbulkan masalah bagi lingkungan hidup, misalnya masalah kurangnya air bersih, buruknya kondisi sanitasi, pembuangan sampah, dan polusi udara. Sumber terbesar polusi udara di kota besar adalah asap kendaraan bermotor (CO yaitu sebesar 70% - 80% dari total polutan udara. Pencemaran udara berdampak pada kesehatan manusia. Karbon monooksida (CO yang berubah menjadi karbon dioksida (CO2 akan berakibat pada pemanasan global, sehingga terjadi perubahan iklim yang menyebabkan banjir dan kekeringan, yang kemudian berpengaruh pada kesehatan manusia. Selain itu, rusaknya lapisan Ozon yang diakibatkan oleh senyawa kimia CFC, berakibat pada banyaknya sinar ultra violet memasuki troposfer yang dapat mengakibatkan kanker kulit. Untuk mengatasi masalah polusi udara ini, pertama adalah mengurangi konsumsi energi dan mencari energi alternatif yang lebih bersih. Kedua, mengurangi polusi udara dengan cara pembangunan ruang terbuka hijau, pembangunan bangunan dan permukiman yang

  4. Perencanaan Ulang Sistem Pengkondisian Udara Pada lantai 1 dan 2 Gedung Surabaya Suite Hotel Di Surabaya

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Wahyu Priatna

    2017-01-01

    Full Text Available Sistem pengkondisian udara menggunakan Air conditioner tidak hanya berfungsi sebagai pendingin, melainkan dituntut untuk dapat menghasilkan suatu kondisi udara nyaman. Perencanaan ulang yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui kondisi peralatan yang digunakan apakah telah sesuai dengan kebutuhan atau tidak. Perencanaan ulang ini dilakukan dengan perhitungan beban pendinginan dari setiap ruangan dan penurunan tekanan pada saluran ducting dengan menggunakan metode CLTD (Cooling Load Temperature Difference dengan memperhatikan letak geografis, dimensi, konstruksi dan kondisi luar bangunan. Desain temperatur ruangan didasarkan pada ASHRAE (American Society of Heating, Refrigerating and Air-Conditioning Engineers standard comfort zone sedangkan desain di luar gedung didasarkan pada data dari BMKG Juanda. Dari hasil perhitungan beban pendinginan dan kapasitas udara, didapatkan peralatan pengkondisian udara yakni AHU dan FCU yang mengalami kelebihan kapasitas pendinginan dan kapasitas udara suplai menyebabkan ruangan yang dikondisikan nantinya tidak berada pada kondisi nyaman dikarenakan temperatur yang dihasilkan lebih rendah dari temperature ruangan pada kondisi nyaman. Dari hasil perhitungan, juga didapatkan peralatan pengkondisian udara dengan kapasitas yang lebih rendah dari kapasitas perencanaan ulang pada kondisi nyaman menyebabkan kondisi ruangan tidak lagi pada kondisi nyaman. Dari hasil perhitungan perencanaan ulang juga didapatkan besar fan static pressure yang dibutuhkan oleh tiap peralatan pengkondisian udara untuk mensirkulasikan udara didalam system termasuk menyalurkan udara suplai keruangan yang dikondisikan dimana kebutuhan fan static pressure terbesar ialah pada FCU 1-6 sebesar 318,33 Pa dan terkecil pada FCU 206 sebesar 1,08 Pa.

  5. DAMPAK PENGOPERASIAN INDUSTRI TERHADAP KUALITAS UDARA DAN KEBISINGAN DI KAWASAN SIMONGAN KOTA SEMARANG

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Zaenuri Zaenuri

    2011-02-01

    Full Text Available Pengoperasian industri berpotensi menimbulkan dampak terhadap penurunan kualitas udara dan peningkatan kebisingan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak pengoperasian industri terhadap kualitas udara dan kebisingan. Penelitian dilakukan di Kawasan Industri Simongan Kota Semarang. Data penelitian merupakan data sekunder, berupa hasil pengujian emisi dan udara ambien, serta kebisingan yang diperoleh yang dilakukan perusahaan, kemudian dilakukan cross check dengan Badan Lingkungan Hidup (BLH Kota Semarang dan Provinsi Jawa Tengah. Data dianalisis secara deskriptif-komparatif dan inferensial dengan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan, pengoperasian industri relatif tidak berdampak pada penurunan kualitas udara di Kawasan Simongan Kota Semarang. Hasil pengujian semua parameter kunci pada periode 20042009 menunjukkan, konsentrasi semua parameter kunci berada di bawah baku mutu yang ditetapkan, sehingga udara ambien di Kawasan Simongan relatif tidak tercemar. Hasil pengujian tingkat kebisingan permukiman di Kawasan Simongan berada di atas baku mutu, khususnya untuk tahun 2005-2008, tetapi hasil uji-t menunjukkan tidak ada perbedaan yang signfikan antara tingkat kebisingan hasil pengukuran dengan baku mutu permukiman. Dengan demikian pengoperasian industri relatif tidak berdampak pada peningkatan kebisingan di Kawasan Simongan Kota Semarang.

  6. Sistem Penjejak Pipa pada Balon Udara dengan Menggunakan Kamera dan Kontrol Logika Fuzzy

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dion Hayu Fandiantoro

    2017-01-01

    Full Text Available Balon udara merupakan salah satu jenis Unmaned Aerial Vehicle (UAV yang mampu bergerak secara otomatis, salah satu aplikasinya adalah sebagai penjejak pipa. Pada dasarnya digunakan sistem navigasi dengan bantuan global positioning system (GPS dan kontrol PID untuk mengatur arah tujuan. Tetapi penggunaan GPS pada daerah yang tidak memiliki ruang terbuka bebas tidaklah memungkinkan dikarenakan pada daerah tersebut sinyal GPS menjadi lemah ataupun hilang. Sehingga dibutuhkan sebuah sistem yang dapat bekerja secara independen tanpa menggunakan GPS dalam proses penjejakan pipa. Digunakan proses pengolahan citra dengan contour finding dan region of interest yang terpadu dalam sebuah sistem yang terdiri dari Raspberry Pi dan Arduino Mega dalam memandu balon udara untuk menyusuri pipa, sehingga balon udara dapat berjalan secara otomatis menyusuri pipa. Serta digunakan kontrol logika fuzzy untuk menentukan kecepatan motor untuk mempertahankan keseimbangan dan untuk menyusuri pipa. Hasil dari pengujian yang dilakukan dengan simulasi menggunakan pipa fleksibel berwarna biru pada tugas akhir ini menunjukan bahwa balon udara dapat menyusuri pipa dengan panduan pipa fleksibel. Selain menyusuri pipa fleksibel, balon udara juga dipertahankan kondisi roll-nya untuk selalu setimbang. Didapatkan kesalahan ukur dalam proses penjejakan pipa sebesar 4,7%, sedangkan untuk kondisi roll didapatkan kesalahan sebesar 0,76%.

  7. Peranan Tanaman terhadap Pencemaran Udara di Jalan Protokol Kota Semarang

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nana Kariada Tri Martuti

    2013-03-01

    Full Text Available Peningkatan jumlah kendaraan bermotor berpotensi meningkatkan pencemaran udara terutama di jalan-jalan protokol. Untuk mengurangi semakin tingginya bahan pencemar yang dihasilkan kendaraan bermotor, perlu adanya pohon-pohon yang berfungsi sebagai penyerap dan penjerap bahan pencemar dan debu di udara yang dihasilkan kendaraan bermotor. Tujuan penelitain ini adalah mengetahui peranan tanaman di jalan-jalan protokol Kota Semarang dilihat dari kualitas dan kuantitasnya. Data mengenai jenis tanaman peneduh yang ada di jalan protokol Kota Semarang dihitung dengan metode line intercept. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas udara di Kota Semarang sudah cukup mengkhawatirkan, hal ini dipandang dari kadar CO yang relatif tinggi. Hasil penelitian terhadap jenis tanaman yang ada di jalan protokol Kota Semarang, dapat diketahui jenis tanaman yang ditanam di 5 jalan protokol Kota Semarang berjumlah 29 jenis. Jenis maupun jumlah tanaman yang ada pada masing-masing stasiun penelitian tidak berpengaruh positif terhadap kadar bahan pencemar udara yang ada. Simpulan dari penelitian ini ialah kualitas maupun kuantitas tanaman yang ada pada jalan-jalan protokol lokasi penelitian tidak berpengaruh positif terhadap kadar bahan pencemar udara yang ada. Hal ini dikarenakan jenis dan jumlah tanaman pada masing-masing jalan protokol tidak sesuai dengan tanaman peneduh yang mempunyai fungsi sebagai penjerap dan penyerap polutan udara.The increasing number of motor vehicles might potentially increase the air pollution in main roads. To reduce the increasing concentration of pollutants generated by motor vehicles, the trees are planted to absorb the pollutants and the dust in the air. The objective of the research was to understand the role of the plants along the main roads in Semarang City, from point of view of quality and quantity. Data on the kind and density of shedding plants along the main roads of Semarang City was collected using line intercept method

  8. Evaluasi Kebutuhan Luasan Apron Pada Rencana Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Muhammad Nursalim

    2017-03-01

    Full Text Available Bandar Udara Ahmad Yani akan memiliki terminal yang lebih luas di sebelah Utara runway, lahan parkir yang luas, apron seluas 61.344 m2 serta dua buah taxiway. Pengembangan tahap II akan menjadikan Bandar Udara Ahmad Yani memiliki apron seluas 72.522 m2 dan 10 buah taxiway serta 1 buah parallel taxiway. Studi ini akan mengevaluasi kebutuhan apron Bandar Udara internasional Ahmad Yani Semarang saat ini dan 20 tahun kedepan. Pada evaluasi ini akan diprediksi jumlah pergerakan pesawat pada tahun rencana yang kemudian akan dikonversi menjadi jumlah pesawat pada jam sibuk. Hasil prediksi jumlah pesawat ini akan dianalisis terhadap kebutuhan apron Bandar Udara Ahmad Yani di tahun rencana. Dengan adanya pengembangan apron diharapkan dapat memenuhi kebutuhan lalu lintas udara. Untuk perencanaan perkerasan apron menggunakan rigid pavement dengan metode FAA dengan software FAARFIELD. Dari hasil perhitungan didapatkan, kebutuhan total jumlah gerbang landas parkir untuk tahun rencana (2035 adalah 51 pesawat, yang terdiri dari 35 kelas C dan 16 kelas D. Selanjutnya didapatkan dimensi gerbang landas parkir pada tahun rencana (2035 adalah untuk kelas C dengan panjang 2096,50 m dan lebar 98,37 m sedangkan untuk kelas D dengan panjang 1547,20 m dan 104,78 m. Tebal perkerasan landas parkir ini adalah 670 mm. Dalam penulangan perkerasan landas parkir tahun rencana (2035 dibutuhkan wiremesh dengan D14-100 dan Dowel dengan diameter 50 mm, panjang 610 mm, dan jarak 460 mm.

  9. Evaluasi Kekuatan Perkerasan Sisi Udara (Runway,Taxiway,Apron Bandara Juanda Dengan Metode Perbandingan ACN-PCN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    R. Haryo Triharso Seno

    2015-03-01

    Full Text Available Fasilitas sisi udara merupakan fasilitas pergerakan pesawat. Fasilitas ini harus memenuhi kekuatan struktur untuk melayani pergerakan pesawat-pesawat yang beroperasi sesuai dengan perencanaan. Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk menganalisis apakah perkerasan fasilitas sisi udara di Bandar Udara Juanda saat ini sudah memenuhi batas PCN yang dipersyaratkan atau belum. Analisis dilakukan dengan cara mengevaluasi kekuatan perkerasan runway, taxiway, dan apron eksisting menggunakan metode perbandingan PCN–ACN yang didapat dari pabrik pembuat pesawat, perhitungan dengan software COMFAA dan perhitungan dari Canadian Department of Transportation. Data yang digunakan adalah data pergerakan pesawat termasuk jumlah pergerakan tahunan dan tipe pesawat. Data kekuatan perkerasan sisi udara diperlukan untuk proses analisis. Hasil dari evaluasi menunjukkan B773 memiliki nilai ACN yang melebihi nilai PCN sebesar 50% untuk apron dan 25% untuk runway/taxiway. Besar kelebihan nilai ACN ini tidak mempengaruhi kekuatan struktural karena frekuensi pergerakan yang hanya 45 pergerakan per tahun. Dampak lain adalah pada fungsional perkerasan yang menunjukkan berkurangnya kekesatan runway dari hasil sand patch test.

  10. APLIKASI PENGONTROLAN ROBOT PEMANTAU DARI UDARA BERBASIS ANDROID

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Jacquline M.S. Waworundeng

    2016-09-01

    Full Text Available Penelitian ini bertujuan untuk membuat Aplikasi pengontrolan robot pemantau dari udara berbasis Android untuk memantau daerah yang berbahaya atau daerah dengan ketinggian tertentu yang sulit dijangkau oleh manusia. Hardware yang digunakan berupa Helicopter R/C yang dimodifikasi dengan menambahkan kamera IP serta remote control yang terhubung dengan Arduino Uno dan Arduino Ethernet Shield.  Sistem ini dilengkapi dengan aplikasi pengontrolan robot dan kamera untuk melakukan pemantauan dan proses pengambilan gambar dengan menggunakan jaringan wireless. Jaringan wireless berfungsi sebagai media transmisi data berupa gambar dan dapat menampilkan hasil pemantauan object kepada user, melalui layar tablet-PC yang menggunakan sistem operasi mobile berbasis Android. Metode pengembangan yang digunakan dalam pembuatan aplikasi pengontrolan ini adalah metode prototype, dengan bahasa pemrograman untuk pengembangan aplikasi yaitu Java Android dan bahasa pemrograman C yang digunakan untuk pengembangan perangkat pengontrol. Hardware dan software dalam penelitian ini dapat berfungsi sesuai dengan rancangan. Dengan aplikasi pengontrolan robot pemantau dari udara berbasis android ini dapat membantu user untuk melakukan observasi di suatu daerah.

  11. Studi Eksperimen Pengaruh Variasi Kecepatan Udara Terhadap Performa Heat Exchanger Jenis Compact Heat Exchanger (Radiator Dengan Susunan Tube Inline Sebagai Pemanas Pada Sistem Pengeringan Batubara

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Irvan Paramananda

    2014-03-01

    Full Text Available Pengeringan yang dilakukan pada batu bara dengan memanfaatkan udara panas menggunakan konsep heat exchanger. Salah satu heat exchanger yang sering digunakan adalah heat exchanger dengan tipe single row-fin tube yaitu radiator. Radiator ini akan dimanfaatkan sebagai penghasil udara panas dari air panas yang mengalir dan dihembuskan oleh kipas radiator. Penelitian ini difokuskan pada effectiveness dari komponen radiator fungsi dari kecepatan udara mulai dari kecepatan 1 m/s, 2 m/s, 3 m/s, 4 m/s dan 5 m/s dan fungsi jumlah radiator yang digunakan. Prinsip dari radiator yang digunakan adalah mengalirkan fluida panas berupa air ke dalam tube-tube radiator kemudian didinginkan oleh udara yang dihembuskan oleh fan yang melewati fin sehingga air yang keluar dari tube menjadi dingin dan udara yang melewati fin menjadi panas. Hasil yang didapatkan dari eksperimen ini diantaranya kecepatan udara yang optimal terhadap proses pengeringan batu bara yang dipakai pada alat pengering batu bara adalah sebesar 5 m/s dengan menggunakan 2 radiator. qhot untuk penggunaan 2 radiator dengan kecepatan udara sebesar 5 m/s adalah 30121.17 Watt. Effectiveness pada penggunaan 2 radiator dengan kecepatan udara sebesar 5 m/s adalah 0.65. Efisiensi fin yang terjadi pada kecepatan udara 5 m/s dengan menggunakan 2 radiator sebesar 0.93

  12. Prototype Sistem Multi-Telemetri Wireless untuk Mengukur Suhu Udara Berbasis Mikrokontroler ESP8266 pada Greenhouse

    OpenAIRE

    Hanum Shirotu Nida

    2017-01-01

    Telemetri wireless adalah proses pengukuran parameter suatu obyek yang hasil pengukurannya dikirimkan ke tempat lain melalui proses pengiriman data tanpa menggunakan kabel (wireless), sedangkan multi telemetri adalah gabungan dari beberapa telemeteri itu sendiri. Penelitian ini merancang prototype sistem multi-telemetri wireless untuk mengukur suhu udara dan kelembaban udara pada greenhouse dengan menggunakan sensor DHT11 dan data hasil dari pembacaan sensor dikirim dengan menggunakan modul W...

  13. STUDI EVALUASI SISTEM PENGKONDISIAN UDARA DI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO KAMPUS BUKIT JIMBARAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Muhammad Nur Hanifan

    2015-10-01

    Full Text Available ABSTRAK Pada gedung Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Udayana, banyak menggunakan energi listrik untuk berbagai sarana dalam memberi kenyamanan bagi mahasiswa maupun staff. Salah satu usaha dalam memberi kenyamanan tersebut adalah dengan memasang sistem pengkondisian udara. Karena banyaknya ruangan yang menggunakan sistem pengkondisian udara, maka diperlukan evaluasi pada kapasitas sistem pengkondisian udara tersebut sehingga dapat diketahui kondisi besar kapasitas AC terpasang. Pemakaian software dalam penghitungan akan sangat membantu kecepatan dalam penghitungan kapasitas sistem pengkondisian udara yang dibuat dengan menggunakan Microsoft Visual Studio. Selain itu evaluasi dilakukan pada penggunaan timer pada gedung DH karena timer pada gedung DH sudah tidak bekerja dengan baik dan waktu operasi AC belum efektif. Pada hasil perhitungan terdapat 18 ruangan dimana kapasitas AC terpasang kurang dari hasil perhitungan dan 3 ruangan kapasitas AC terpasang melebihi hasil perhitungan. Hal ini disebabkan penghitungan kapasitas AC terpasang belum menambahkan faktor penambahan kalor dari luar dan dari dalam ruangan. Evaluasi kinerja timer yang dilakukan pada gedung DH yaitu dengan mengevaluasi waktu operasi AC dimana kerja AC sebelumnya 8 jam waktu operasi selama 7 hari dikurangi menjadi 8 jam selama 5 hari karena pada hari sabtu dan minggu merupakan hari libur kuliah sehingga konsumsi energi listrik berkurang sebesar 580,34 kWh/minggu Kata kunci : Evaluasi, Air Conditioner (AC, Kapasitas AC.

  14. Studi Eksperimen Pengaruh Variasi Kecepatan Putaran Kompresor Pada Sistem Pengkondisian Udara Dengan Pre-Cooling

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Fariz Ibrohim

    2017-01-01

    Full Text Available Indonesia adalah negara beriklim tropis dimana temperatur udaranya cukup tinggi sehingga penggunaan akan sistem pendingin dan pengkondisian udara (Air Condtioning sangatlah di butuhkan. Eksperimen kali ini adalah memodifikasi sistem pengkondisian udara biasa menjadi sistem yang baru dengan 2 (dua unit evapotaror dan 1 (satu unit outdoor ditambah pre-cooling yang bertujuan untuk menaikkan performa dari sistem pengkondisian udara. Salah satu cara menaikkan perfroma sistem pengkondisian yang sudah dimodifikasi adalah dengan cara menvariasikan kecepatan putaran kompresor sehingga didapatkan performa yang maksimum. Oleh karena itu, dilakukan variasi pada sistem modifikasi yang sama dengan 5 (lima kecepatan putaran kompresor yang berbeda, yaitu: 1800 rpm, 2100 rpm, 2400 rpm, 2700 rpm dan 3000 rpm. Ekpermen dilakukan pada masin-masing kecepatan fan evaporator dengan pengambilan data 20 kali pada 13 titik pengukuran untuk sekali variasi. Hasil yang didapat dari studi eksperimen pengaruh variasi kecepatan putaran kompresor pada sistem pengkondisian udara dengan precooling memiliki performa untuk kecepatan fan low COP sebesar 5,097 dan HRR sebesar 1,175, untuk kecepatan fan medium COP sebesar 5,103 dan HRR sebesar 1,176, dan untuk kecepatan fan low COP sebesar 5,201 dan HRR sebesar 1,175. Performa maksimum baik untuk kecepatan fan low, medium, dan high dari sistem yang telah dimodifikasi tersebut dicapai pada kecepatan putaran 3000 rpm dengan performa efisiensi kompresor adalah 73%, COP thermal adalah 5,09, COP elektrik adalah 4,39, dan HRR adalah 1,17.

  15. Studi Kasus; “Koreksi terhadap Pengukuran Polutan di Udara Unit Perajin Logam dan Dampaknya terhadap Kesehatan”

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Husaini Husaini

    2016-09-01

    Full Text Available AbstractUnderstanding on the reaction of various air pollutants until today continues to grow, even it is hard to find information about the results of the reaction of various air pollutants standard. The aim of the research was to analyze and to correct of the the various air pollutants as well as to determine the health impact of blacksmith in 2014. The samples consisted of 38 blacksmith from 38 working units in Hulu Sungai Selatan of South Kalimantan. Analytical approach of the examination of air pollutants, blood samples and pulmonary functions of selected workers was applied in this study. The results showed a decrease in lung function and abnormalization workers immune response, as a result of exposure to various air pollutants. It is very difficult to determine and predict the causality of air pollution and health impact since there must be various factors contributing to the the health impact. because it is caused by pollutants singly or may be caused from the various reactions of these pollutants, for that, the correction need on the measurement and analysis of air pollutants that made so far, including its impact on the human body. The benefit of this research as a form of correction to use the Threshold Limit Value (TLV and measurement of air pollutants, including the impact of the target organ in the human body.Keywords : Measurements correction, pollutants, lung function, immune response.AbstrakPemahaman reaksi berbagai polutan di udara sampai saat ini terus berkembang, bahkan hampir tidak ditemukan informasi tentang standar hasil reaksi berbagai polutan di udara. Tujuan penelitian untuk menganalisis dan koreksi pengukuran berbagai polutan di udara serta dampaknya terhadap kesehatan perajin logam. Studi kasus dilakukan pada 38 perajin logam serta 38 unit kerjanya di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Kalimantan Selatan tahun 2013 dengan pendekatan observational analitik beserta pengambilan contoh polutan di udara dan pengambilan sampel

  16. Studi Eksperimen Pengaruh Variasi Kecepatan Udara Terhadap Performa Heat Exchanger Jenis Compact Heat Exchanger (Radiator) Dengan Susunan Tube Inline Sebagai Pemanas Pada Sistem Pengeringan Batubara

    OpenAIRE

    Irvan Paramananda; Prabowo Prabowo

    2014-01-01

    Pengeringan yang dilakukan pada batu bara dengan memanfaatkan udara panas menggunakan konsep heat exchanger. Salah satu heat exchanger yang sering digunakan adalah heat exchanger dengan tipe single row-fin tube yaitu radiator. Radiator ini akan dimanfaatkan sebagai penghasil udara panas dari air panas yang mengalir dan dihembuskan oleh kipas radiator. Penelitian ini difokuskan pada effectiveness dari komponen radiator fungsi dari kecepatan udara mulai dari kecepatan 1 m/s, 2 m/s, 3 m/s, 4 m/s...

  17. OPTIMASI PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK PENGKONDISI UDARA MELALUI SISTEM KENDALI ON-OFF BERBASIS MIKROKONTROLER

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Triyanto Pangaribowo

    2015-10-01

    Full Text Available Penghematan energi listrik merupakan langkah yang strategis, mengingat sebagian besar energi listrik yang dikonsumsi oleh objek-objek tersebut dihasilkan dari pembangkit listrik yang masih menggunakan bahan bakar fosil. Salah satu komponen yang mengkonsumsi energi listrik terbesar pada objek-objek tersebut di atas adalah mesin-mesin pengkondisi udara ruangan. Pengaturan pengoperasian mesin pengkondisi udara ruangan kebanyakan dilakukan secara manual menggunakan alat remote control. Namun sistem tersebut tidaklah efektif dan efisien  karena kendali bergantung kepada seorang atau beberapa operator untuk menghidupkan atau mematikannya. Penelitian ini bermaksud melakukan analisa penghematan energi listrik melalui sistem kendali on - off Air Conditioner (AC menggunakan microcontroller pada ruang dosen Universitas Mercu Buana yang berukuran 9 meter x 14 meter. Sistem pengendali yang dirancang menggunakan interaksi antara sinyal informasi yang diperoleh dari sensor suhu. Diperoleh hasil setingan program yang optimum untuk menghemat energi listrik yaitu pada suhu 220 C - 240 C. AC nomor 1 dan AC nomor 2 bekerja secara On – Off bergantian selama 3 jam dengan konsumsi daya sebesar 27,8 KWH perhari.

  18. PENGGUNAAN SECONDARY SURVEILLANCE RADAR UNTUK PENENTUAN POSISI PESAWAT UDARA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Akhmad Hafidz Irfandi

    2015-02-01

    Full Text Available Republik Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki lebih dari 17.000 pulau dengan pertumbuhan demografi yang sangat pesat, hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara berpenduduk terbesar ke-empat di dunia. Pesawat udara merupakan alat transportasi yang paling efektif dalam mendukung mobilitas penduduk.Navigasi atau pandu arah adalah penentuan kedudukan (position dan arah perjalanan baik di medan sebenarnya atau di peta. Navigasi ini dilakukan pada pesawat udara yang dipandu dari darat melalui sinyal yang dipancarkan oleh instrumen terpasang pada menara (ground base maupun sinyal dari satelit (satellite base.Dalam navigasi ada beberapa macam radar yang umum digunakan yaitu Primary Surveillance Radar (PSR dan Secondary Surveillance Radar (SSR.Kedua jenis radar baik PSR maupun SSR mempunyai cara kerja berbeda. Pada PSR sifatnya aktif dan pesawat yang ditargetkan sifatnya pasif.Karena PSR hanya menerima pantulan gelombang radio dari refleksi pesawat tersebut (echo.Sedangkan pesawat itu sendiri tidak ikut aktif dengan pancaran sinyal radar di bawah. Pada SSR, baik radar maupun pesawat kedua-duanya aktif. Hal ini dapat dilakukan karena pesawat terbang telah dilengkapi dengan transponder. Pesawat-pesawat yang tidak dilengkapi transponder tidak akan dapat dilihat pada radar scope seperti identifikasi pesawat, ketinggiannya, dan lain-lain.SSR merupakan peralatan untuk mendeteksi dan mengetahui posisi dan data target yang ada di sekelilingnya secara aktif, dimana pesawat ikut aktif jika menerima pancaran sinyal Radio Frequency (RF radar sekunder. Pancaran radar ini berupa pulsa-pulsa mode, pesawat yang dipasangi transponder, akan menerima pulsa-pulsa tersebut dan akan menjawab berupa pulsa-pulsa code ke sistem penerima radar.

  19. AKUMULASI LISTRIK STATIS PADA GELAS PLASTIK PRODUKSI MESIN INJECTION MOLDING: PENGARUH KELEMBABAN UDARA, TEMPERATUR, DAN BAHAN ADITIF

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ratnawati Ratnawati

    2014-12-01

    Full Text Available Akumulasi listrik statis pada gelas polipropilena hasil produksi mesin injection molding dapat menyebabkan gelas memiliki gaya elektrostatik dan tidak dapat turun secara gravitasi. Masalah ini menghambat aplikasi gelas pada mesin pengisian air minum dalam kemasan (AMDK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kelembaban udara, temperatur, dan penambahan bahan aditif TiO2 terhadap potensial listrik permukaan gelas polipropilena. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensial listrik permukaan dipengaruhi oleh kelembaban udara ruang produksi, temperatur, dan penambahan TiO2. Potensial listrik permukaan semakin kecil dengan naiknya kelembaban udara. Setelah kelembaban mencapai 68% potensial listrik permukaan cenderung konstan. Ditinjau dari beda potensial (DV antara permukaan dua gelas, kelembaban optimum adalah 67-68%, yang ditandai dengan beda potensial yang paling rendah. Beda potensial ≤ 5,2 kV menyebabkan gelas cepat turun, beda potensial 5,2 kV < DV ≤ 6,7 kV menyebabkan gelas turun dengan lambat, dan DV ≥ 6,7 kV menyebabkan gelas sangat lambat turun atau menempel. Potensial listrik turun dengan naiknya temperatur. Potensial listrik statis permukaan hanya sedikit turun akibat penambahan 0,75% berat TiO2. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa penggunaan gelas dengan potensial listrik permukaan rendah dapat menaikkan kecepatan mesin pengisian AMDK menjadi 220-250 rpm dan 140-160 rpm, masing-masing untuk mesin pengisian gelas 180 ml dan 225 ml.

  20. Potensi Tinggalan Arkeologis di Kawasan Bandar Udara Sam Ratulangi Manado: Upaya Pelestarian, Pemanfaatan, dan Pengembangan bagi Masyarakat

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Irfanuddin W. Marzuki

    2016-08-01

    Full Text Available The area of Sam Ratulangi airport’s Manado has archaeological heritage which has been know as it is closed for public. This research used descriptive method, using inductive reasoning. Meanwhile, the analysis method used morphologyl, technology, and contextual analysis. This research aimed to find out the potential of archaeological heritage in Sam Ratulangi airport area of Manado. In addition to its strategy of preservation the haritage included veilbox, bungker, and waruga. The preservation can be conducted by doing protection, development, and utilization. The preservation both physical and non physical protection. The effort for its development and utilization was conducted for the purpose of science, education, culture, and tourism. Kawasan Bandar Udara Sam Ratulangi Manado mempunyai potensi tinggalan arkeologis yang selama ini tidak diketahui masyarakat luas, dikarenakan letak tinggalan yang berada dalam kawasan tertutup untuk umum. Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan penalaran induktif. Metode analisis menggunakan analisis morfologi, teknologi dan kontekstual. Tujuan penelitian untuk mengetahui potensi tinggalan arkeologis yang terdapat di kawasan Bandar Udara Sam Ratulangi dan strategi pelestariannya. Tinggalan arkeologis yang terdapat di kawasan Bandar Udara Sam Ratulangi meliputi veilbox, bungker, dan waruga. Upaya pelestarian dapat dilakukan dengan cara perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan. Upaya perlindungan meliputi perlindungan secara fisik dan non fisik. Upaya pengembangan dan pemanfaatan dilakukan untuk kepentingan ilmu pengetahuan, pendidikan, kebudayaan dan pariwisata.

  1. Perancangan Dan Implementasi Quadcopter Untuk Foto Udara Objek-objek Wisata Di Kota Palembang

    OpenAIRE

    Puspasari, Shinta; Rahman, Abdul; Hermanto, Dedy

    2014-01-01

    Tulis ini menjelaskan rancang bangun sistem kendali quadcopter dengan muatan kamera foto yang digunakan untuk pengambilan objek wisata di kota Palembang. Quadcopter dapat digunakan untuk pengambilan foto di udara disebabkan bentuk quadcopter yang sederhana, kecil, dan mempunyai kemampuan terbang tinggi mencapai 200 meter. Selain itu biaya operasional quadcopter ini cukup murah, karena sumber penggeraknya menggunakan baterai yang bisa bertahan hingga ...

  2. Analisis Karaterisasi Konsentrasi dan Komposisi Partikulat Udara (Studi Case : Surabaya

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Eka Fithriani Ahmad

    2016-12-01

    Full Text Available Abstrak Pencemaran udara merupakan dampak yang sangat merugikan, tidak hanya bagi manusia tetapi juga akan berdampak buruk bagi ekosistem hewan dan tumbuhan. Pada penelitian ini akan mengkaji pencemaran udara dari Oktober 2012 hingga Februari 2014 melalui penelitian konsentrasi dan komposisi dari partikulat udara dengan ukuran PM 2.5. Penelitian ini bertujuan untuk menentuan sumber asal pencemaran di Surabaya sehingga dapat dijadikan referensi berbasis ilmiah sebagai langkah untuk membuat keputusan dan kebijakan yang tepat dalam menanggulangi dampak pencemaran. Metode pengolahan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis reseptor modeling yaitu Positif Matrix Factorization (PMF untuk mengetahui sumber asal pencemaran. Hasil pengukuran yang diperoleh pada konsentrasi PM 2,5 adalah 15.05 μg/m3 sehingga telah melebihi baku mutu tahunan yang telah ditetapkan PP 41 tahun 1999, USEPA, maupun WHO. Dalam partikulat terdapat konsentrasi black carbon (BC sebesar 3.20 μg/m3 dan unsur Pb dengan konsentrasi 0.28 μg/m3 yang telah melebihi nilai baku mutu USEPA. Sedangkan hasil analisis reseptor modeling di dapatkan sumber asal polutan berasal dari biomass, vehicle, soil, industri Pb, industri Zn dan indutri Fe. Kata kunci: Partikulat mater 2.5, black carbon, Pb, positive matrix factorization, Surabaya   Abstract Air pollution is a very adverse impact, not only for humans but also the ecosystem of plants and animals. This research examine air pollution from October 2012 until February 2014 through the research of concentration and composition of airborne particulates with a size of PM 2.5 μm. This study aims to determine the origin and location of pollution sources in Surabaya so that it can be used as scientific reference as a step to make the right decisions and policies in tackling the impact of pollution. Data processing method in this research used analysis of receptor modeling that is Positive Matrix Factorization (PMF to determine

  3. APLIKASI MOBILE ZAPPELINE SEBAGAI MEDIA TEKNOLOGI MODIFIKASI CUACA (TMC) DAN PENIPISAN POLUTAN UDARA (ASAP)

    OpenAIRE

    Purwadi, Purwadi; Sunarto, Faisal; Muttaqin, Alfan; Seto, Tri Handoko

    2018-01-01

    IntisariTelah dilakukan kajian aplikasi mobile zappeline sebagai media teknologi modifikasi cuaca (tmc) dan media penipisan polutan udara (asap) pada sebuah truk Mitsubishi Colt Diesel berukuran 5,960 x 1,970 meter. Dengan kendaraan tersebut, direkomendasikan dimensi zappeline berbentuk bangun ruang eliptical dengan jari-jari diagonal a dan b masing-masing 3,25 dan 0,65 meter. Selanjutnya, karakteristik aerodinamik dan fisika dihitung dengan memecahkan beberapa persamaan fisika secara numerik...

  4. Prototype Sistem Multi-Telemetri Wireless untuk Mengukur Suhu Udara Berbasis Mikrokontroler ESP8266 pada Greenhouse

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Hanum Shirotu Nida

    2017-07-01

    Full Text Available Telemetri wireless adalah proses pengukuran parameter suatu obyek yang hasil pengukurannya dikirimkan ke tempat lain melalui proses pengiriman data tanpa menggunakan kabel (wireless, sedangkan multi telemetri adalah gabungan dari beberapa telemeteri itu sendiri. Penelitian ini merancang prototype sistem multi-telemetri wireless untuk mengukur suhu udara dan kelembaban udara pada greenhouse dengan menggunakan sensor DHT11 dan data hasil dari pembacaan sensor dikirim dengan menggunakan modul WiFi ESP8266 ke server dengan menggunakan protokol HTTP. Dalam penelitian ini diuji nilai sensor DHT11, heap memory ESP8266, jarak atau jangkauan ESP8266, uji coba data missing handling dan kestabilan jaringan. Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa sensor DHT11 memiliki rata-rata kesalahan ukur suhu 0.92 oC dan kelembaban 3.1%. Modul WiFi ESP8266 mampu menyimpan dan mengirim buffer hingga 100 data dan dapat melakukan pengiriman dalam jangkauan 50 meter. Data missing handling memanfaatkan buffer untuk menyimpan data selama server sedang tidak dapat diakses oleh sensor node agar data tidak hillang. Kestabilan pengiriman data atau koneksi sensor node dengan server dipengaruhi oleh jumlah access point yang sedang berkomunikasi disekitar access point server dengan menggunakan channel yang sama.

  5. PENENTUAN KOEFISIEN UNTUK PERHITUNGAN SUHU UDARA RATA-RATA HARIAN DATA STASIUN KLIMATOLOGI PALEMBANG

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Arsali Arsali

    2015-09-01

    Full Text Available Stasiun pengamatan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG menggunakan data pengukuran suhu udara pada pukul 07.00 (T07, 13.00 (T13, dan 18.00 (T18 waktu setempat setiap hari untuk keperluan data sinoptik meteorologi/klimatologinya. Data tersebut ditetapkan sebagai Kelompok Data Utama (KDU guna menentukan suhu udara rata-rata harian (operasional, berdasarkan formula Top = ½ T07 + ¼ T13 + ¼ T18, di mana bilangan  ½, ¼, dan ¼ adalah Kumpulan Nilai Koefisien (KNK dengan urutan dan nilai masing-masing komponennya menyatakan bobot yang bersesuaian dengan urutan dari komponen data pada KDU terkait. Perumusan ulang formula di atas menggunakan metoda Least Square ternyata memunculkan lebih banyak pilihan KNK yang mungkin. Sementara itu, dari data suhu udara tiap jam yang terukur pada Automatic Weather Station (AWS di Stasiun Klimatologi BMKG Kota Palembang selama tahun 2007 dan dari Desember 2010 sampai dengan Nopember 2011 formula Least square mengusulkan KNK = {0.46, 0.23, 0.31} yang, bila dibandingkan dengan nilai rata-rata sebenarnya, menghasilkan nilai suhu udara rata-rata harian lebih baik daripada hasil perhitungan dengan formula di atas, dengan koefisien korelasi = 0.87±0.05 terhadap 0.85±0.06, simpangan rata-rata = (0.01±0.090C terhadap (0.03±0.090C, simpangan mutlak rata-rata = (0.35±0.050C terhadap (0.37±0.060C, dan simpangan akar kuadrat rata-rata = (0.44±0.070C terhadap (0.47±0.080C.   Agency for Meteorology, Climatology and Geophysics (BMKG weather stations use three times daily air temperature measurements at 07.00 (T07, 13.00 (T13, and 18.00 (T18 local times for their synoptic meteorological or climatological data. These measured data are assigned as a Primary Data Set (KDU and used to determine (operational daily mean air temperature (Top, based on a formula (mentioned as BMKG formula Top = ½ T07 + ¼ T13 + ¼ T18, where ½, ¼, and ¼ are a Collection of Coefficient Values (KNK. The orders and values

  6. HUBUNGAN ANTARA KONSENTRASI KARBON MONOKSIDA (CO DAN SUHU UDARA TERHADAP INTERVENSI ANTHROPOGENIK (STUDI KASUS NYEPI TAHUN 2015 DI PROVINSI BALI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Kharisma Aprilina

    2016-10-01

    Full Text Available Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan hubungan antara konsentrasi karbon monoksida (CO dan suhu udara pada saat Perayaan Hari Raya Nyepi tahun 2015 di Provinsi Bali (tanpa intervensi anthropogenik dan pada hari-hari biasa di luar Hari Raya Nyepi (dengan intervensi anthropogenik. Penelitian dilakukan dengan melakukan pengukuran konsentrasi CO dan suhu udara di tiga titik pengukuran yaitu Denpasar, Singaraja, dan Bedugul antara tanggal 17-25 Maret 2015, dimana hari Raya Nyepi dirayakan pada tanggal 21 Maret 2015. Pengukuran gas CO dilakukan dengan menggunakan alat pengukur konsentrasi polutan yang dinamakan Multi Gas Sensync dan pengukuran suhu udara dilakukan dengan menggunakan alat Portable Weather Station (PWS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara konsentrasi CO dan suhu diDenpasar, Bedugul dan Singaraja pada saat hari Raya Nyepi menunjukkan adanya hubungan linier yang positifyang berarti antara konsentrasi CO dan suhu udara terjadi pengaruh yang saling menguatkan yaitu apabila terjadi peningkatansuhu udaramaka konsentrasi CO juga akan meningkat dan sebaliknya, sedangkan pada hari-hari di luar hari raya Nyepi hubungan antara keduanya terlihat tidak konsisten yang diduga karena adanya pengaruh dari faktor lain terutama yang disebabkan oleh aktivitas manusia (faktor anthropogenik. This study was conducted to determine the differences of carbon monoxide (CO concentration and air temperature relation during the celebration of Nyepi Day 2015 (without anthropogenic intervention in Bali Province and the days outside Nyepi Day (with anthropogenic intervention. The study was conducted by measuring the CO concentration and air temperature at the three measuring points those were Denpasar, Singaraja, and Bedugul, from 17 to 25 March 2015 which Nyepi Day was celebrated on March 21, 2015.CO measurement was performed using pollutant concentration measuring tool called Multi Gas Sensync and air temperature measurement was performed

  7. ANALISIS PENGUASAAN MATERI DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN KIMIA LINGKUNGAN BERBASIS MASALAH UNTUK MATERI PENCEMARAN UDARA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    M. Nuswowati

    2016-07-01

    Full Text Available Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penguasaan materi dan keterampilan berpikir kreatif mahasiswa setelah mengikuti perkuliahan Kimia Lingkungan berbasis masalah untuk materi pencemaran udara. Penelitian dilakukan terhadap mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia di salah satu universitas di Semarang untuk mata kuliah Kimia Lingkungan pada semester genap tahun 2010-2011. Mahasiswa rombel 1 (20 orang untuk kelas eksperimen diberi perkuliahan dengan pendekatan berbasis masalah. Rombel 2 (23 orang untuk kelas kontrol diberi perkuliahan seperti yang biasa dilakukan selama ini. Data yang terkumpul selanjutnya dilakukan analisis secara deskriptif. Has ii penelitian menunjukkan N-gain penguasaan materi pencemaran udara mahasiswa kelompok eksperimen adalah sedang, demikian pula untuk kelompok kontrol. N-gain keterampilan berpikir kreatif untuk kelas eksperimen adalah tinggi, sedangkan untuk kelompok kontrol adalah sedang. Lebih dari 50% pendapat mahasiswa menyebutkan bahwa komponen materi, model, pedoman mahasiswa, LKM, suasana belajar dan strategi dosen dalam perkuliahan sangat menarik, sangat baru, dan sangat mudah. Agar N­ gain rerata kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada indikator 3 tidak mengalami peningkatan paling sedikit, maka mahasiswa lebih dimotivasi dalam mencari sumber mutakhir tentang penyelesaian masalah pencemaran udara.The purpose of this study was to analyze students' material mastery and creative thinking skills after attending Environmental Chemistry-based lectures for a material issue of air pollution. This study was conducted on students of Chemistry Education at a university in Semarang for Environmental Chemistry courses in the second semester 2010-2011. Students of class 1 (20 people as the experimental group were treated with a problem­ based approach. Class 2 (23 people as the control group were treated with lectures as was done during this time. The collected data were then analyzed descriptively. The

  8. EVALUASI PERUBAHAN KUALITAS LINGKUNGAN PERMUKIMAN KOTA BERDASARKAN FOTO UDARA MULTITEMPORAL KASUS KECAMATAN UMBULHARJO DENGAN BANTUAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (Evaluation on The Changes of The Environmental Quality of Urban Settlement

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Bambang Syaeful Hadi

    2003-07-01

    Full Text Available ABSTRAK Daerah urban berubah dengan cepat. Hal tersebut juga rnenyangkut kualitas lingkungan permukiman urban, perubahan yang terjadi disebabkan oleh peningkatan jumlah penduduk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1 akurasi variable kualitas lingkungan daerah urban sepeni yang diinferensi dari foto udara skala besar tahun l986 dan 1995, (2 perubahan kualitas lingkungan permukiman urban, serta jenis perubahannya, dan (3 perbedaan secara spasial dan temporal antara kualitas lingkungan pemukiman. Akuisisi data dilaksanakan dengan menginterpretasi foto udara pankromatik hitam putih dengan menggunakan pendekatan fotomorpik. Akurasi variabel hasil interpretasi di uji dengan matriks konfusi. Perubahan kualitas lingkungan permukirnan urban dari tahun 1986 dan 1996 diperoleh melalui metode overlay dengan menggunakan sistim informasi geografis. Untuk mengetahui adanya perbedaan yang signifikan secara spasial digunakan uji t. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1 akurasi menyeluruh dari variabel yang diinterpretasi dari foto udara multitemporal dapat diterima, tetapi akurasi variable yang diekstrak dari foto udara 1986 berada sedikit dibawah akurasi yang dapat diterima, (2 Perubahan kualitas lingkungan pemukiman urban rnencakup daerah seluas 238,95 ha, 159,30 ha dari luasan tersebut menuju ke perbaikan sedangkan sisanya 79,65 ha terjadi kerusakan, dan (3 perubahan kualitas lingkungan permukiman urban berbeda secara signifikan untuk tiap kalurahan, dengan koefisien t -2,06 dan koefisien F 11,840 pada tingkat signifikansi kurang dari 0,05.   ABSTRACT Urban areas are changing quickly. It is also the case with environmental quality of urban settlement, the change of which occurs due to the increasing urban population. This research is aimed to find out: (1 the accuracy of the environmental quality variables of urban settlement as inferred from large scale airphotos of 1986 and 1995, (2 the changes of the environmental quality or urban settlement

  9. Analisis Risiko Pajanan PM2,5 di Udara Ambien Siang Hari terhadap Masyarakat di Kawasan Industri Semen

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Randy Novirsa

    2012-11-01

    Full Text Available Salah satu dampak negatif industri pabrik semen terhadap kesehatan masyarakat adalah peningkatan risiko penyakit saluran pernapasan. Risiko tersebut banyak disebabkan oleh pajanan partikulat di udara, khususnya partikulat berukuran di bawah 2,5 mikron (PM2,5. Penelitian ini bertujuan menganalisis risiko pajanan PM2,5 di udara ambien siang hari pada masyarakat di kawasan industri semen. Risiko dihitung dengan metode Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan berdasarkan metode Louvar yang menghasilkan nilai Intake pajanan yang diterima individu per hari berdasarkan nilai konsentrasi pajanan, pola aktivitas individu, dan nilai antropometri. Konsentrasi PM2,5 di lingkungan diukur pada 10 titik dengan radius 500 meter antartitik dari pusat pabrik, sedangkan pola aktivitas dan nilai antropometri diukur dengan menggunakan kuesioner pada 92 responden dewasa di kawasan pabrik. Hasil perhitungan risiko yang diterima seumur hidup (lifetime menunjukkan terdapat tiga area berisiko dengan nilai RQ > 1, yaitu Ring 2 (500 – 1.000 m, Ring 4 (1.500 – 2.000 m, dan Ring 5 (2.000 – 2.500 m. Daerah paling aman yang dapat dihuni oleh masyarakat di kawasan industri semen adalah di atas 2,5 km dari pusat industri dengan konsentrasi paling aman 0,028 mg/m3. Kata kunci: Industri semen, infeksi saluran pernapasan, partikulat PM2,5 Abstract One of the negative impacts of cement industry to public health is an increased risk of respiratory disease. These risks are caused by exposure to particulate matter in air, especially fine particulate matter which is smaller than 2,5 microns (PM2,5. This study aimed to analyze the risks of PM2,5 exposure in ambien air at noon on people around cement industry. Risk was calculated using Environmental Health Risk Analysis Method that generates value of individual exposure intake received per day. This value was generated based on the concentration of exposure, individual activity patterns, and anthropometric values. PM2,5 concentrations

  10. APLIKASI METODE-METODE AGGLOMERATIVE DALAM ANALISIS KLASTER PADA DATA TINGKAT POLUSI UDARA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dewi Rachmatin

    2014-09-01

    Full Text Available ABSTRAK   Analisis Klaster merupakan analisis pengelompokkan data yang mengelompokkan data berdasarkan informasi yang ditemukan pada data. Tujuan dari analisis klaster adalah agar objek-objek di dalam satu kelompok memiliki kesamaan satu sama lain sedangkan dengan objek-objek yang berbeda kelompok memiliki perbedaan. Analisis klaster dibagi menjadi dua metode yaitu metode hirarki dan metode non-hirarki. Metode hirarki dibagi menjadi dua, yaitu metode agglomerative (pemusatan dan metode divisive (penyebaran. Metode-metode yang termasuk dalam metode agglomerative adalah Single Linkage Method, Complete Linkage Method, Average Linkage Method, Ward’s Method, Centroid Method dan Median Method. Pada artikel ini dibahas metode-metode agglomerative tersebut yang diterapkan pada data tingkat polusi udara. Masing-masing metode tersebut memberikan jumlah klaster yang berbeda.   Kata Kunci : Analisis Klaster, Single Linkage Method, Complete Linkage Method, Average Linkage Method, Ward’s Method, Centroid Method dan Median Method.     ABSTRACT Cluster analysis is an analysis of the data classification based on information found in the data.The objective of cluster analysis is that the objects in the group have in common with each other, while the different objects have different groups. Cluster analysis is divided into two methods : the method of non-hierarchical and hierarchical methods.Hierarchical method is divided into two methods, namely agglomerative methods (concentration and divisive methods (deployment. The methods included in the agglomerative method is Single Linkage Method, Complete Linkage Method, Average Linkage Method, Ward 's Method, Method and Median Centroid Method. In this article discussed the agglomerative methods were applied to the data rate of air pollution. Each of these methods provides a different number of clusters.   Keywords: Cluster Analysis , Single Linkage Method, Complete Linkage Method, Average Linkage Method, Ward

  11. Perwujudan/Implementasi Konsep Interaksi Aerotropolis Berbasis Tata Ruang di Indonesia

    OpenAIRE

    Jermanto Setia Kurniawan

    2016-01-01

    Banyak kegiatan USAha atau jasa komersial di sekitar kawasan bandar udara menjadi dasar terbentuknya konsep/model kota bandara (airport city) yang merupakan embrio terbentuknya konsep aerotropolis. Konsep ini berkembang secara organik dan dimulai dari bandar udara itu sendiri, dimana bandar udara tak hanya sebatas sebagai pendukung kegiatan penerbangan. Lebih dari itu, ada berbagai jenis kegiatan bisnis lainnya, sehingga bandar udara dan wilayah sekitarnya merupakan kawasan komersial yang ter...

  12. PENGARUH INTENSITAS RADIASI SAAT GERHANA MATAHARI CINCIN TERHADAP BEBERAPA PARAMETER CUACA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Wido Hanggoro

    2014-06-01

    Full Text Available Pengamatan pengaruh kejadian gerhana matahari terhadap perubahan parameter-parameter cuaca seperti temperatur udara, kelembaban udara, kecepatan angin serta tekanan udara dilakukan di Gunung Sugih, Lampung pada tanggal 26 Januari 2009. Pengamatan dilakukan sebelum, selama dan sesudah kejadian gerhana matahari menggunakan stasiun pengamatan cuaca otomatis (AWS secara periodik dengan interval pengamatan satu jam dan 10 detik-an. Dari data yang diperoleh, tekanan udara dan kelembaban udara meningkat selama kejadian gerhana. Namun dari beberapa faktor cuaca yang diamati, hanya suhu udara dan tekanan udara yang mempunyai hubungan yang cukup besar dengan gerhana matahari. Penurunan suhu sebesar 4-5°C terjadi selama kejadian gerhana dan mencapai titik minimum 5 menit setelah kejadian gerhana.   The changes of meteorological parameters such as temperature, relative humidity, wind speed and barometric pressure observed during annular eclipse January 26, 2009 at Gunung Sugih, Lampung. Meteorological observation were made before, during and after the annular eclipse using Automatic Weather Station and periodically measured with hourly and ten seconds interval. From the data, both barometric pressure and relative humidity respectively increased during the annular eclipse but only air temperature and relative humidity have a strong relationship with annular eclipse. The air temperature decreased 4-5°C and reaches the minimum value just 5 minutes after annular eclipse.

  13. Intervensi Terpadu Pengurangan Dampak Buruk Asap Rokok pada Ruangan Berpengatur Udara di Lingkungan Universitas Sriwijaya

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Najmah Najmah

    2016-12-01

    Full Text Available Abstract Sriwijaya University is a workplace and learning places which requires to be smoking-free areas. Most of the rooms were designed as closed-air conditioned so it can be harmful if there were smoking activity there. This study aimed to test the effectiveness of the integrated intervention of smoke harm reduction in closed space/air-conditioned rooms in the Sriwijaya University environment. Eighty one University employees were selected as respondents based on a cluster random sampling method. The intervention included interactive counselling, candy cigarette substitutes, and short messages text (SMS of health promotion. Data analysis used was paired t test. The results indicated that the integrated interventions provided significant changes to knowledge and attitudes towards smoking in the closed spaces/air-conditioned rooms after the intervention (p-value = 0.002 and 0.016. Statistically, however, the behaviour has no difference in average scores of 12.89 and 12.78 respectively before and after intervention. To sum up, there is a need of a comprehensive and longterm interventions related to smoking behaviour changes in Sriwijaya University. In addition, a regulation related to smoke-free area in Sriwijaya University is urgently needed to protect passive smokers from the negative impacts of smoking activities. Keywords: air-conditioned room, harm reduction, smoke-free areaAbstrakUniversitas Sriwijaya merupakan kawasan tempat kerja sekaligus tempat proses pembelajaran yang seharusnya membuat kawasan bebas asap rokok. Sebagian besar ruangan didesain tertutup dan berpengatur udara Air Conditioning (AC sehingga dapat menyebabkan dampak buruk jika ada aktivitas merokok di dalamnya. Penelitian bertujuan untuk menguji efektivitas intervensi terintegrasi pengurangan dampak buruk asap rokok pada ruangan tertutup /ber-AC di lingkungan Universitas Sriwijaya. Sebanyak delapan puluh satu pegawai Universitas Sriwijaya diambil sebagai responden

  14. The potential use of white star apple seeds ( Chrysophyllum albidum ...

    African Journals Online (AJOL)

    Forty-two (42) young male and female albino rats (Rattus norwegicus) were used in a preliminary study to assess the potential of non-conventional local materials, white star apple (Chrysophyllum albidum) 'udara' seeds and physic nut (Jatropha curcas) as feed ingredients for livestock. 'Udara' seed or physic nut meal were ...

  15. Pemetaan Distribusi Gas Polutan Menggunakan Quadcopter Berbasis Autonomous Waypoint Navigation

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Irfan Fachrudin Priyanta

    2017-01-01

    Full Text Available Pencemaran udara adalah suatu kondisi dimana kualitas udara menjadi rusak dan terkontaminasi oleh zat-zat, baik yang tidak berbahaya maupun berbahaya bagi makhlup hidup. Seiring dengan perkembangan dan pembangunan industri di Indonesia, akan berdampak pada meningkatnya tingkat pencemaran udara. Sistem monitoring emisi gas polutan industri secara umum dilakukan dengan cara manual menggunakan sensor gas pada titik-titik tertentu. Hal ini memakan waktu dan biaya cukup banyak. Quadcopter merupakan salah satu jenis Unmanned Aerial Vehicle (UAV yang mampu bergerak secara otomatis sesuai dengan sistem tracking waypoint. Sistem tracking waypoint merupakan sistem navigasi berdasarkan posisi Global Positioning System (GPS dan kompas, sehingga quadcopter dapat berjalan secara otomatis. Implementasi sensor gas semikonduktor dapat menunjang quadcopter untuk mengukur kadar gas di udara, sehingga dapat diaplikasikan sebagai alat monitoring secara otomatis. Data posisi GPS quadcopter dapat diakses secara langsung pada google maps di software mission planner. Kadar gas polutan disimpan pada web server raspberry pi 2 dan mampu diakses secara online. Hasil pemetaan kadar gas ditampilkan dalam 3D analyzer google earth.

  16. RANCANG BANGUN SISTEM PENDETEKSI KEBAKARAN LAHAN GAMBUT JENIS KAYUAN DENGAN MEMANFAATKAN KARAKTERISTIK PANAS YANG DITIMBULKANNYA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Gilang Bagaskara

    2017-11-01

    Full Text Available Kebakaran lahan gambut yang sudah meluas menimbulkan bencana asap dan penyakit pada masyarakat. Pemantauan kebakaran lahan gambut yang memiliki tingkat akurasi tertinggi adalah ASEAN Specialized Meteorological Center (ASMC dengan tingkat akurasi sebesar 60%. Dibutuhkan perancangan pendeteksi kebakaran lahan gambut, guna untuk mitigasi bencana kebakaran lahan gambut. Karena gambut yang ada di provinsi Riau umumnya adalah gambut jenis kayuan, jadi penelitian dilakukan pada gambut kayuan. Beberapa metode pengambilan data pada penelitian ini yaitu: uji laboratorium, pengambilan data di lahan gambut kondisi normal, pengambilan data di lahan gambut saat kejadian kebakaran dan pemetaan simpul. Berdasarkan hasil penelitian ini, sensor suhu LM35 memiliki tingkat akurasi dengan persen error rata-rata sebesar 0,22%. Suhu lahan gambut kayuan saat kondisi normal memiliki besar suhu yang selalu berada di bawah suhu udara sekitar. Saat kondisi terbakar besar, suhu lahan gambut kayuan terus meningkat dan melebihi besar suhu udara sekitar. Suhu udara sekitar saat kondisi normal atau saat terjadi kebakaran tidak ada perbedaan yang mencolok, karena kebakaran lahan gambut kayuan tidak begitu bergemuruh perubahan suhu udara sekitar. Radius sensor suhu LM35 pada alat pendeteksi kebakaran lahan gambut mencapai 4 m dengan lama waktu pembacaan 45 menit.

  17. PENGEMBANGAN PENGENDALIAN KELEMBABAN, TEMPERATUR PADA RUMAH KACA DENGAN PENCATATAN DATA OTOMATIS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Faisal Faisal

    2016-02-01

    Full Text Available Penelitian pengembangan pengendalian kelembaban pada rumah kaca telah selesai dilakukan. Pengembangan alat ini terdiri atas pengukuran kelembaban, temperatur dan intensitas cahaya dan pengendalian kelembaban udara. Sistem alat ukur terdiri dari power supply DC, sensor SHT11, sensor LDR, relay, mikrokontroler ATMega8535, pengkodisi sinyal, LCD karakter 20x2 dan humidifier. Sensor SHT11 terkalibrasi secara digital melalui port B. Sensor LDR dikarakterisasi menggunakan lampu pijar di dalam chamber tidak tembus cahaya, sehingga menghasilkan persamaan karakteristik sensor v = 0,7595ln(I – 2,2484 volt. Persamaan karakterisasi tersebut diproses melalui program BASCOM AVR untuk mengisi perintah pada mikrokontroler ATMega8535 dalam proses pengukuran secara terus menerus dan menampilkannya pada LCD karakter 20x2 dalam satuan lux dan data disimpan dalam file dengan format *xlsx. Humidifier dihidupkan oleh relay yang dikendalikan oleh mikrokontroler ATMega8535 dengan set poin pengukuran kelembaban udara kurang dari 60%. Rumah kaca yang digunakan berukuran panjang 240 cm, lebar 150 cm, tinggi dinding 200 cm dan tinggi atap 50 cm. Uji pengendalian kelembaban udara berhasil dipertahankan pada kelembaban udara kisaran 60% dengan error rata-rata sebesar 1,9% dari pukul 11.00 WITA sampai dengan 16.00 WITA.

  18. Pelayanan Tiket Domestik Dan Fasilitas Kemudahan Pada PT.Indonesia Air Asia Station Medan

    OpenAIRE

    Ridha Hafny S.

    2011-01-01

    Dengan di dukukung potensi sumber daya alam di Sumatera Utara banyak kita temukan objek – objek wisata. Wisatawan dari dalam maupun luar negeri dapat menikmati indahnya corak kebudayaan. Wisatawan dari dalam maupun luar negeri umumnya mengambil jarur singkat dengan menggunakan alat angkutan udara. Sebagai pelopor Low Cost Carrier, Indonesia AirAsia menjadi pilihan semua kalangan yang akan bepergian menggunakan transportasi udara. Walaupun beberapa pelayanan dikurangi akan tetapi tergant...

  19. A SURVEY OF THE SPECIES AND DISTRIBUTION OF AEDES AT SEAPORTS AND AIRPORTS OF IRIAN JAYA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sumengen Sumengen

    2012-09-01

    Full Text Available Walaupun penyakit demam berdarah terdapat dimana-mana didaerah Asia Tenggara termasuk Indonesia, namun demikian belum pernah dilaporkan adanya di propinsi Irian Jaya. Vector utama penyakit tersebut adalah A. (Stegomya aegypti meskipun A. (S albopictus juga dapat menjadi vectornya. Penyakit lain yang terpenting dapat ditularkan oleh A. aegypti ialah yellow fever, dimana virusnya hanya terdapat di Afrika dan Amerika. Mengingat letak geografis yang sangat dekat dan kommunikasi yang regular baik melalui laut dan udara dengan negara-negara seperti Philipana, Thailand, Singapura, Vietnam, India, Ceylon dan Indonesia, maka setiap saat kedua penyakit tersebut kemungkinan dapat menginfeksi penduduk Irian Jaya. Untuk membantu mempelajari apakah infeksi dapat terjadi maka dari bulan September sampai dengan Desember 1968 telah dilakukan survey pendahuluan untuk mengetahui species Aedes yang ada dan distribusinya di pelabuhan-pelabuhan laut maupun udara terpenting di Irian Jaya. Survey ini dilakukan dengan cara mengadakan penangkapan serta pemeriksaan nyamuk dan larva yang terdapat pada setiap bangunan didaerah pelabuhan laut maupun udara. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan ternyata ditemukan adanya 7 species Aedes yaitu, A. aegypti, A. albopictus, A. (S scutellaris, A. (Finlaya koehi, A. (Ochlerotatus vigilax, A. (S alboleneatus, dan A. (F novalbitarsis. Walaupun Van Den Assem & Bonne Wepster (1964 menyatakan bahwa sebagian besar di wilayah Irian Jaya masih belum ditemukan adanya A. aegypti tetapi pada penelitian ini ternyata dari 11 pelabuhan laut dan udara, 9 diantaranya ditemukan A. aegypti. Timbulnya A. aegypti pada beberapa kota diwilayah Irian Jaya pada tahun 1968 mungkin disebabkan karena pemindahan vector tersebut dari daerah-daerah lain melalui kapal laut maupun udara yang merupakan alat pengangkut dari satu daerah kedaerah lain.

  20. KAJIAN DAN TERAPAN KONSEP FISIKA DALAM DESAIN TUNGKU SEKAM

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    A. Suhandi

    2013-07-01

    Full Text Available ABSTRAKTelah dilakukan kajian dan penerapan konsep Fisika dalam menyempurnakan desain tungku sekam. Konsep-konsep Fisika yang dikaji meliputi konsep pembakaran dan transfer panas. Hasil kajian mengindikasikan bahwa konsentrasi udara dalam badan tungku sekam mengendalikan pembakaran sekam, proses transfer panas dan pelepasan gas buang yang dihasilkan. Pengaturan konsentrasi udara dalam ruang bakar tungku direalisasikan dengan cara memasang sirip saluran udara. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki pengaruh jumlah sirip saluran udara terhadap efisiensi tungku. Proses penelitian dilakukan dengan cara menguji penggunaan tungku sekam dalam proses memasak 20 liter air. Berdasarkan data-data massa sekam yang digunakan, massa air, energi spesifik air, kalor yang dibutuhkan untuk memasak tiap satuan waktu, dan kandungan energi dalam bahan bakar sekam, efisiensi tungku sekam dapat dihitung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai efisiensi tungku sekam bergantung pada jumlah sirip lubang udara yang dipasang. Untuk ukuran tungku sekam yang digunakan dalam penelitian, efisiensi optimum  terjadi ketika jumlah sirip lubang udara berjumlah empat buah, dengan capaian efisiensi sebesar 20,25 %. ABSTRACTA study and an application of physics concepts in refining husk stove design have been done. The examined physicsconcepts include the concept of combustion and heat transfer. Results of the study indicated that the concentration of air in the stove combustion chamber could control husk burning processes, heat transfer and release of exhaust gasses produced.The management of air concentration in the stovecombustion chamber was realized by installing the fin air inlets.This research was conducted to investigate the effect of the number of fins air inlets to stove efficiency.The research process was done by testing the use of rice husk stove in the cooking of 20 liters of water. Based on the data of husk mass, water mass, the specific energy of water, the

  1. PRINCIPLE OF CABOTAGE WITHIN AVIATION ACTIVITIES IN INDONESIA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Harry Purwanto

    2016-05-01

    Full Text Available Liberalization their logging services makes the concept of cabotage which was known in the field of shipping, has now become part of the field of aviation. Such a situation when associated with the concept of state sovereignty in the air space, juridically has caused a serious intersection. In countries that do not accept the concept of air cabotage, often found smuggling air cabotage laws. Thus requiring the state government concerned to judicial action in order to protect its national airline company, including the Government of Indonesia. Adanya Liberalisasi jasa penebangan menjadikan konsep cabotage yang tadinya dikenal dalam bidang pelayaran, kini menjadi bagian dalam bidang penerbangan. Situasi demikian bila dikaitkan dengan konsep kedaulatan negara di ruang udara, secara yuridis telah menimbulkan persinggungan yang cukup serius. Pada negara yang belum menerima konsep cabotage udara, sering ditemukan penyelundupan hukum cabotage udara. Sehingga mengharuskan pemerintah negara yang bersangkutan melakukan tindakan yuridis dalam rangka melindungi perusahaan penerbangan nasionalnya, termasuk Pemerintah Indonesia.

  2. PENGEMBANGAN ALAT EKSPERIMEN BUNYI DENGAN SISTEM AKUISISI DATA BERBASIS SMARTPHONE ANDROID

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ervian Arif Muhafid

    2014-11-01

    Full Text Available Proses pembelajaran di dalam fisika memerlukan eksperimen untuk memperoleh pemahaman yang baik tentang konsep-konsep yang terkandung di dalamnya. Metode eksperimen dimaksudkan juga untuk mempelajari serta mengamati langsung fenomena-fenomena yang terjadi di dalam fisika. Akan tetapi, fakta yang terjadi dalam pembelajaran fisika di kelas khususnya pada sub bab pipa organa belum banyak dilakukan eksperimen dalam pembelajarannya dikarenakan belum tersedianya alat penunjang untuk eksperimen bagi siswa. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengembangkan alat eksperimen bunyi pada pipa organa untuk menghitung cepat rambat bunyi di udara dengan sistem akuisisi data dari hasil analisis frekuensi menggunakan smartphone berbasis android dan menentukan akurasi dan presisi hasil pengukuran cepat rambat bunyi di udara pada pipa organa terbuka dan tertutup. Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model ADDIE. Pada tahap analisis dilakukan analisis terhadap tujuan matapelajaran fisika dan permasalahan yang ada pada pembelajaran fisika tingkat SMA, pada tahap design dilakukan perancangan alat eksperimen, pada tahap pengembangan dilakukan penyediaan bahan yang akan digunakan dan perakitan, pada tahap implementasi alat eksperimen yang dibuat diuji coba untuk eksperimen, dan pada tahap evaluasi dilakukan pengecekan ulang terhadap kelayakan alat yang sudah dirancang. Hasil data dalam penelitian ini adalah analisis frekuensi dengan software MicTester berbasis android. Teknik analisis data yang digunakan adalah rata-rata berbobot dan regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat eksperimen dalam penelitian ini mampu digunakan untuk pembelajaran pipa organa terbuka dan tertutup. Dari eksperimen diperoleh nilai cepat rambat gelombang bunyi di udara untuk pipa organa terbuka adalah v = (340.9 ± 0.3 m/s dengan tingkat akurasinya sebesar 98.1% dan presisinya

  3. ANALISA KEHILANGAN ENERGI PADA FIRE TUBE BOILER KAPASITAS 10 TON

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Aditio Primayudi Aji Nugroho

    2015-06-01

    Full Text Available Tujuan dari penulisan ini adalah menghitung kinerja boiler dengan mengetahui kerugian energi pada saat produksi steam. Analisa teknis pada boiler sangat diperlukan, sebagai upaya peningkatan efisiensi dan mengetahui banyaknya energi yang terbuang sebagai kerugian. Faktorfaktor penyebab kehilangan panas/heat loss terbesar pada boiler antara lain : “kehilangan panas akibat gas buang kering, kandungan steam dalam gas buang, kandungan air dalam bahan bakar, kandungan air dalam suplai udara dan lain-lain”.Kehilangan panas/heat loss atau juga bisa disebut kehilangan energi merupakan salah satu faktor penting yang sangat berpengaruh dalam mengidentifikasi efisiensi pada boiler.Untuk itu dilakukan studi analisa dengan perhitungan kehilangan panas dengan tujuan untuk mengetahui besarnya penurunan performance dan penyebab dari penurunan performance. Berdasarkan data dan analisa metode direct diketahui penurunan sebesar 21% pada kondisi normal (operasi 79% dan dari hasil perhitungan kehilangan panas indirect sebesar 16.68% efisiensi boiler sebesar 83.32% maka dari itu adanya kehilangan panas, perlu adanya perbaikan dalam control pengaturan bahan bakar dan udara yang masuk secara optimum dengan cara menggunakan Oxygen Trim Control yang berfungsi untuk mengukur konsentrasi oksigen pada cerobong dan secara otomatis mengatur oksigen pada udara yang masuk burner sehingga dihasilkan pembakaran dengan efisiensi yang optimal.dan dengan menggunakan economizer pada pemanasan awal suhu air umpan dapat menaikan efisiensi boiler.

  4. Studi Eksperimen Aliran Melalui Square Duct dan Square Elbow 90º dengan Double Guide Vane pada Variasi Sudut Bukaan Damper

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Andrew Jaya Nazar

    2017-01-01

    Full Text Available Instalasi saluran udara tidak hanya berupa pipa lurus, tetapi juga terdapat fitting/aksesoris perpipaan misalnya elbow 90o dan damper. Aksesoris perpipaan ini berfungsi agar saluran udara dapat terpasang sesuai dengan kebutuhan. Namun, penggunaan aksesoris perpipaan ini menyebabkan bertambahnya pressure drop akibat adanya friction loss dan separation loss. Pemasangan guide vane pada elbow 90o diharapkan dapat mengurangi pressure drop karena dapat mengurangi terjadinya secondary flow, namun hal ini dapat menambah kerugian akibat gaya gesek. Saat ini penghematan energi menjadi sorotan terutama dalam dunia industri. Penurunan pressure drop pada belokan perpipaan sangat diharapkan, agar dapat menghemat energi lebih. Untuk itu perlu dilakukan usaha agar dapat menurunkan pressure drop yang terjadi. Penelitian ini dilakukan secara eksperimen dengan benda uji saluran udara yang terdiri dari: upstream duct (straight duct, square elbow 90o dengan r/Dh=1,5 dan dilengkapi double guide vane, damper, downstream duct (straight duct, dan induced fan. Pengukuran parameter yang dibutuhkan dilakukan dengan menggunakan: pitot tube, inclined manometer, pressure tranducer. Dari eksperimen ini diperoleh bahwa profil kecepatan pada masing-masing variasi sudut bukaan damper sudah mendekati keadaan recovery aliran pada akhir section baik dari bidang vertikal maupun horizontal. Pressure drop yang terjadi semakin naik seiring dengan bertambahnya nilai bilangan Reynolds dan sudut bukaan damper. Nilai konstanta damper semakin naik dari bukaan sudut 0o hingga 30o.

  5. THE DEVELOPMENT OF AIR-THEME INTEGRATED SCIENCE TEACHING MATERIAL USING FOUR STEPS TEACHING MATERIAL DEVELOPMENT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    A. Arifin

    2016-01-01

    Full Text Available The purposes of this study are to develop, to test the feasibility, to describe the characteristic, and to test the students understanding about integrated science teaching material about air using Four Steps Teaching Material Development (4S TMD. The Research and Development method was use to develop integrated science teaching materials which is involving  all science perspectives that are not presented in junior high school science book. The air theme was chosen in this study since it can be explained using biology, chemistry, physics, and earth and space science  perspectives. Development the teaching materials was consists of selection, structuring, characterization, and reduction didactic steps. Based on the of feasibility test results, the teaching material is qualified in content, presentation, language, and graphic feasibility aspects. The characteristic of this teaching material expose the closeness theme with student daily lifes and its compatibility with National Books Standard. Based on the understanding test results, the teaching material is qualified in understanding aspect with high category. It can be concluded that the teaching material qualified to be used as supplement teaching material of science learning.Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan, menguji kelayakan, memaparkan karakteristik, dan menguji keterpahaman bahan ajar IPA terpadu pada tema udara untuk siswa SMP kelas VII melalui Four Steps Teaching Material Development (4S TMD. Penelitian dengan metode Research and Development (R&D ini dilatar belakangi oleh tidak tersedianya bahan ajar IPA SMP yang disajikan secara terpadu melalui tema udara. Pengembangan bahan ajar IPA terpadu tema udara terdiri dari tahap seleksi, strukturisasi, karakterisasi dan reduksi didaktik. Berdasarkan uji kelayakan, bahan ajar telah memenuhi aspek kelayakan isi, kelayakan penyajian, kelayakan bahasa dan kelayakan kegrafikan. Karakteristik bahan ajar meliputi kedekatan tema bahan ajar

  6. Performance of a Forced-Convection Greenhouse Dryer for Fish Drying

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Martunis Martunis

    2013-04-01

    Full Text Available ABSTRACT. This research present experimental performance of a forced convection greenhouse dryer for drying of fish. The greenhouse dryer was installed at Aceh province, Indonesia. It has a concrete floor with the area of 6×4 m2. The roof of dryer is built in semi-cylindrical shape and covered with transparent polycarbonate sheets. Two axial flow fans powered by a 50-watt solar cell module was used to generate forced convection for ventilating the dryer.To investigate its performance, the dryer was used to dry two batches of fish. The Results showed that to dry 50 kg fish with initial moisture 68 % required 11 hours. Incontrast, to dry the same amount of fish using sun drying take a time about 2 days. The air temperature inside greenhouse dryer at noon in the clear day was 45-55°C. Kinerja Pengering Rumah Kaca Dengan Metode Konveksi Paksa Untuk Pengeringan Ikan ABSTRAK. Penelitian ini memperlihatkan hasil percobaan terhadap kinerja pengering rumah kaca dengan metode konveksi udara secara paksa pada pengeringan ikan. Penelitian pengering rumah kaca ini dilakukan di Propinsi Aceh, Indonesia. Pengering ini berlantaikan beton dengan luas sebesar 6x4 m2. .Atapnya dibuat berbentuk semi-selinder dan ditutup dengan lembaran plastik transparan berbahan polikarbonat. Dua buah kipas dengan aliran udara secara aksial dipasang dengan sumber daya berasal dari panel surya sebesar 50 Watt dan dipakai untuk menghasilkan konveksi udara paksa pada ventilasi pengering. Untuk menginvestigasi kinerja rumah kaca ini, pengering ini digunakan untuk mengeringkan dua tumpukan ikan. Hasilnya menunjukkan bahwa untuk mengeringkan sebanyak 50 kg ikan dengan kadar air awalnya sebesar 68% membutuhkan waktu selama 11 jam. Sebaliknya, dengan menggunakan sinar matahari secara langsung, untuk mengeringkan ikan dengan jumlah yang sama, maka waktu yang dibutuhkan lebih lama yaitu sekitar 2 hari. Suhu udara di dalam rumah pengering tepat pada siang hari yang cerah berkisar antara 45

  7. A HEURISTIC CASCADING FUZZY LOGIC APPROACH TO REACTIVE NAVIGATION FOR UAV

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yew-Chung Chak

    2014-12-01

    Full Text Available ABSTRACT: The capability of navigating Unmanned Aerial Vehicles (UAVs safely in unknown terrain offers huge potential for wider applications in non-segregated airspace. Flying in non-segregated airspace present a risk of collision with static obstacles (e.g., towers, power lines and moving obstacles (e.g., aircraft, balloons. In this work, we propose a heuristic cascading fuzzy logic control strategy to solve for the Conflict Detection and Resolution (CD&R problem, in which the control strategy is comprised of two cascading modules. The first one is Obstacle Avoidance control and the latter is Path Tracking control. Simulation results show that the proposed architecture effectively resolves the conflicts and achieve rapid movement towards the target waypoint.ABSTRAK: Keupayaan mengemudi Kenderaan Udara Tanpa Pemandu (UAV dengan selamat di kawasan yang tidak diketahui menawarkan potensi yang besar untuk aplikasi yang lebih luas dalam ruang udara yang tidak terasing. Terbang di ruang udara yang tidak terasing menimbulkan risiko perlanggaran dengan halangan statik (contohnya, menara, talian kuasa dan halangan bergerak (contohnya, pesawat udara, belon. Dalam kajian ini, kami mencadangkan satu strategi heuristik kawalan logik kabur yang melata untuk menyelesaikan masalah Pengesanan Konflik dan Penyelesaian (CD&R, di mana strategi kawalan yang terdiri daripada dua modul melata. Hasil simulasi menunjukkan bahawa seni bina yang dicadangkan berjaya menyelesaikan konflik dan mencapai penerbangan pesat ke arah titik laluan sasaran.KEYWORDS: fuzzy logic; motion planning; obstacle avoidance; path tracking; reactive navigation; UAV Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4 /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso

  8. Deteksi Non-RTH(Ruang Terbuka Hijau Kota Malang Berbasis Citra Google Earth Dengan Menggunakan Naïve Bayes Classifier

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Irwan Budi Santoso

    2016-01-01

    Full Text Available Banjir, polusi udara dan naiknya temperatur udara di perkotaan, dewasa ini semakin marak persoalan tersebut tidak lain bersumber dari aktifitas manusia yang tidak terkendali sehingga mengakibatkan kerusakan. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk membantu menyelesaikan persoalan tersebut adalah adanya fasilitas yang dapat memantau kondisi lingkungan secara riil berupa non-Ruang Terbuka Hijau (non-RTH, melalui komputer. Penyediaan fasilitas tersebut sangatlah mungkin dilakukan dengan memanfaatkan foto satelit seperti yang disediakan oleh Google Earth. Studi kasus dalam penelitian ini adalah kota Malang, dengan metode yang digunakan untuk mendeteksi objek non-RTH dipermukaan bumi kota Malang berdasarkan image atau citra satelit adalah Naïve Bayes Classifier (NBC.Hasil uji coba dengan menggunakan sampel pengujian, menunjukkan tingkat akurasi metode tersebut dalam mendeteksi objek non-RTH kota Malang adalah 81%.

  9. Indoor Air Pollution in Non Ac Passenger Bus

    Science.gov (United States)

    El Husna, Iksiroh; Unzilatirrizqi, Rizal D. Yan El; Karyanto, Yudi; Sunoko, Henna R.

    2018-02-01

    Passenger buses have been one of favorite means of transportation in Indonesia due to its affordability and flexibility. Intensity of human activities during the trip in the buses have a potential of causing indoor air pollution (polusi udara dalam ruang; PUDR). The indoor air pollution has an impact of 1000-time bigger than outdoor air pollution (polusi udara luar ruang; PULR) on lung. This study aimed to find out indoor air pollution rate of non air conditioned buses using an approach to biological agent pollutant source. The study applied an analysis restricted to microorganisms persistence as one of the sources of the indoor air pollution. The media were placed in different parts of the non AC buses. This study revealed that fungs were found in the non AC buses. They became contaminants and developed pathogenic bacteria that caused air pollution.

  10. Indoor Air Pollution in Non Ac Passenger Bus

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    El Husna Iksiroh

    2018-01-01

    Full Text Available Passenger buses have been one of favorite means of transportation in Indonesia due to its affordability and flexibility. Intensity of human activities during the trip in the buses have a potential of causing indoor air pollution (polusi udara dalam ruang; PUDR. The indoor air pollution has an impact of 1000-time bigger than outdoor air pollution (polusi udara luar ruang; PULR on lung. This study aimed to find out indoor air pollution rate of non air conditioned buses using an approach to biological agent pollutant source. The study applied an analysis restricted to microorganisms persistence as one of the sources of the indoor air pollution. The media were placed in different parts of the non AC buses. This study revealed that fungs were found in the non AC buses. They became contaminants and developed pathogenic bacteria that caused air pollution.

  11. Penggunaan Air Conditioner sebagai Aspek Pencegahan terhadap Kerusakan Bahan Pustaka

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Irvan Muliyadi

    2013-12-01

    Full Text Available Penggunaan AC di perpustakaan dapat mengurangi kerusakan buku dan manuskrip yang disebabkan oleh panas. Secara praktis AC dapat mengontrol temperatur dan kelembaban serta membersihkan udara. Ada 4 fungsi dari AC yaitu fentilasi, filterasi, pengontrolan temperatur, dan pengontrolan kelembaban.

  12. PROTOTIPE SISTEM JARINGAN SENSOR UNTUK MONITORING TEMPERATUR-KELEMBABAN PERMUKAAN DAN BAWAH LAHAN GAMBUT BERBASIS DATABASE

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Hendra Rosada Nasution

    2016-02-01

    Full Text Available ABSTRAK. Lahan gambut adalah jenis tanah yang terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan yang terpendam dalam jangka  waktu yang sangat lama. Lahan gambut memiliki  karakteristik mudah terbakar  pada kondisi panas tertentu yang membentuk bara api di bawah permukaan dan menjalar ke atas permukaan hingga menyebabkan terbakarnya semak belukar atau hutan yang berada di atasnya, sehingga perlu dilakukan monitoring temperatur dan kelembaban permukaan dan bawah lahan gambut. Prototipe yang dibuat terdiri dari dua perangkat transmitter yang dilengkapi dengan sensor sebagai pengukur parameter dan satu perangkat receiver sebagai penerima data kedua transmitter. Pengukuran temperatur tanah di bawah permukaan digunakan sensor LM35 berbentuk probe, kemudian pengukuran temperatur dan kelembaban udara di permukaan digunakan sensor SHT11. pengiriman data dilakukan secara nirkabel menggunakan nRF24L01 dengan jarak maksimal 450 meter dengan jarak yang baik 200 meter. Perangkat receiver dilengkapi sistem interface PC berbasis database pada server  localhost/phpmyadmin. Hasil karakterisasi sensor LM35 dalam bentuk probe menunjukan linieritasnya adalah 0,9994 dan 0,9996; deviasi error 0,380C dan 0,400C; sensitivitas 0,960C dan 0,810C. Hasil lima kali pengukuran pada dua titik pengujian setiap transmitter menunjukkan temperatur tanah memiliki nilai 30,200C - 38,100C dan 24,800C - 38,600C, temperatur udara 25,000C - 38,860C dan 24,850C - 40,150C, kelembaban udara 51,65% - 96,51% dan 43,03% - 96,17%.   Kata kunci : Prototipe, Database, Lahan Gambut, LM35, nRF24L01, SHT11

  13. Audit Secara Prospektif terhadap Antimicrobial Stewardship Program pada Pasien Kanker Payudara di RSUP Dr. M. Djamil Padang

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yelly Oktavia Sari

    2017-12-01

    Full Text Available Pembedahan yang digunakan sebagai bagian dari pengobatan kanker payudara memiliki potensi risiko infeksi karena pengaruh flora normal pada tubuh dan udara di lingkungan rawat inap. Keefektifan suatu antibiotik dipengaruhi oleh resistensi bakteri terhadap antibiotik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola bakteri, pola sensitifitas antibiotik dan pola penggunaan antibiotik pada pasien kanker payudara di bangsal bedah RSUP Dr. M. Djamil Padang pada bulan April - September 2017. Penelitian ini dilakukan secara prospektif menggunakan metode observasi yang bersifat deskriptif. Pola bakteri pada pasien ditemukan Staphylococcus aureus dan Klebsiella sp. sedangkan pada udara ditemukan bakteri Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis dan Klebsiella sp. Berdasarkan pola sensitifitas bakteri terhadap antibiotik  selama bulan April-Mei 2017 maka yang tergolong baik (>80% adalah amoksisilin/asam klavulanat dan meropenem sementara pada bulan Agustus-September 2017 adalah meropenem. Pola sensitifitas bakteri udara selama bulan April-Mei 2017 tidak ditemukan yang tergolong baik sedangkan pada bulan Agustus-September 2017 adalah gentamisin, siprofloksasin dan meropenem. Dari total pasien sebanyak 32 orang, yang memenuhi kriteria inklusi hanya 7 orang pasien. Pola penggunaan antibiotik terbanyak pada pasien adalah seftriakson dengan jumlah 7(77,8% dan terjadi perubahan pola sensitifitas antibiotik seftriakson pada bulan April - Mei 2017 yaitu sensitif (66,7% menjadi (33,3% pada bulan Agustus-September 2017. Evaluasi kerasionalan penggunaan antibiotik, diperoleh 6(66,7% tepat obat, 9(100% tepat dosis, 7(77,8% tepat lama pemberian 9(100% tepat rute,7(100% tepat pasien dan 4(45,1% tepat indikasi serta potensi interaksi obat sebanyak 1(14,3% yaitu potensi minor.

  14. HEDONIC VALUATION OF MARGINAL WILLINGNESS TO PAY FOR AIR QUALITY IMPROVEMENT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Endah Saptutyningsih

    2014-10-01

    Full Text Available AbstractThis study aims to identify the highest air pollution areas and to estimate household marginal willingness to pay for air quality improvement. The result of Kriging technique indicates that six sub districts in Yogyakarta City and one sub district in Gunungkidul have highest concentration of particle pollution (PM10. The result of hedonic price method conclude that by adopting a two-stage estimation procedure an 1% increase in the level of PM10 reduced property prices in the study area by 0.32%. Marginal implicit price for reducing PM10 is Rp 957,900.00. The households are willing to pay an additional amount of 1.34 percent for a reduction in PM10 by 1%.Keywords: Air pollution, marginal willingness to pay, hedonic price, implicit priceJEL classification numbers: D12, Q53AbstrakPenelitian ini bertujuan mengidentifikasi daerah polusi udara tertinggi dan untuk memperkirakan kesediaan marginal rumah tangga untuk membayar untuk perbaikan kualitas udara. Dengan menggunakan teknik Kriging, hasil penelitian menunjukkan bahwa enam kecamatan di Kota Yogyakarta dan satu kecamatan di Gunungkidul memiliki konsentrasi tertinggi partikel polusi (PM10. Sementara itu, dengan metode harga hedonik yang mengadopsi prosedur dua tahap, paper ini menyimpulkan bahwa setiap peningkatan PM10 sebesar 1% akan menurunkan harga properti di daerah penelitian sebesar 0.32 persen. Harga implisit marjinal untuk mengurangi PM10 adalah Rp 957,900. Rumah tangga bersedia membayar tambahan 1,34 persen untuk pengurangan PM10 sebesar 1%.Kata kunci: Polusi udara, keinginan membayar marjinal, harga hedonik, SIG, harga implisitJEL classification numbers: D12, Q53

  15. Kualitas udara disektor industri karung plastik

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Arum Yuniari

    1998-06-01

    Full Text Available Air pollution is generated by air pollutant in production. Raw materials used in the production of plastic corrugated sack are Polyethylene and Polypropylene. Polyethylene and Polypropylene yars are knitted to be various plastic knits such as plastic corrugated sacks. The result of this study shows that concentration of dust particles in processing area is 30 – 34 ugr/m3, and in finishing area is 38,6- 972 ugr/m3. The other gases such as Ox, SO2, H2S and NH3 are still low. The overage concentration of dust particle in ambient air is about 38,6 – 380 ugr/m3. However for parameter of Ox, SO2, H2S and NH3 seems stile low

  16. THE FUNCTION AND PURPOSE OF AIRCRAFT ACCIDENT INVESTIGATION ACCORDING TO THE INTERNATIONAL AIR LAW

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Atip Latipulhayat

    2015-10-01

    Full Text Available The main objective of an aircraft accident investigation is to find out the most probable causes of such accident. This represents a technical investigation in nature. At the practical level, however, this report is often used as legal evidence before the court. This paper argues that the main purpose of an aircraft acccident investigation is technical in nature and judicial investigation is carried out when the technical investigation found elements of crime that has been alleged as the most probable cause of the accident.   Menurut Konvensi Chicago 1944, tujuan utama suatu investigasi kecelakaan pesawat udara adalah untuk menemukan penyebab terjadinya kecelakaan tersebut. Jadi, investigasi ini bersifat teknis. Namun, laporan investigasi ini seringkali dijadikan alat bukti di pengadilan khususnya apabila faktor kesalahan manusia dianggap sebagai penyebab utama terjadinya kecelakaan tersebut. Investigasi teknis berubah menjadi investigasi yuridis. Tulisan ini berpendapat bahwa hakikat investigasi kecelakaan pesawat udara adalah bersifat teknis dan investigasi yuridis hanya akan dilakukan apabila laporan investigasi teknis menunjukkan adanya elemen kriminal.

  17. THERMAL COMFORT STUDY OF TEACHERS' ROOM AT SEKOLAH BINA MULIA PONTIANAK

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Albert Suryajaya

    2014-01-01

    Full Text Available Thermal comfort is one of the important aspects to ensure the comfort of a building. School building, e.g. Sekolah Bina Mulia, Pontianak is used for education activities for about eight hours a day. The teachersfourth floor and still applies the natural air ventilation system while other rooms use mechanical ventilation system. It is interesting to see thermal comfort condition in the ort of the room depends on the environment. Because of its position on the fourth floor, the wind circulation can flow freely and the application of air ventilation is possible. The average temperature is 29.599ºC, 71.216% for relative humidity and 0.143 m/s for wind speed, and 29.482ºC for MRT. The average value of PMV is 1.615. The thermal comfort value, based on the average of PPS*(PMV calculation for three days observation is 0.130 and it is the neutral condition. This means the room is comfort for the users and it is mainly because  of the windows, sun shading, and the building materials which support the natural air ventilation of the school   Kenyamanan termal merupakan salah satu aspek penting untuk memastikan suatu bangunan dapat memberikan kenyamanan bagi penggunanya. Bangunan sekolah, seperti Sekolah Bina Mulia Pontianak merupakan bangunan pendidikan yang digunakan kurang lebih delapan jam dalam satu hari. Ruang guru pada sekolah Bina Mulia, yang terletak pada lantai empat masih menggunakan sistem ventilasi udara alami sementara ruangan lain menggunakan sistem penghawaan mekanikal. Kenyamanan termal pada ruangan tentu sangat tergantung pada Keadaan lingkungan. Karena posisinya yang cukup tinggi, pergerakan udara pada ruangan juga lebih bebas. Artinya, aplikasi ventilasi udara alami sangat memungkinkan. Nilai temperatur udara rata-rata pada ruangan adalah 29,599 ºC, kelembaban 71,216%, kecepatan udara 0,143 m/det dan nilai temperatur radiasi 29,482ºC. Nilai PMV rata-rata pada ruangan adalah 1,615. Nilai PPS*(PMV rata-rata pada ruangan

  18. Rancang Bangun Alat Ukur Kelajuan Udara Tipe Thermal Terintegrasi Termometer Udara Berbasis Sensor LM35 dan PT100

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Laila Katriani

    2017-11-01

    INTEGRATED WITH AIR THERMOMETER USING  LM35 SENSOR AND PT100 SENSOR This research aimed to design a thermal type anemometer integrated with air thermometer using Lm35 sensor and PT100 sensor. The study began in Mei until Oktober 2016. The study was conducted at the Laboratory of Electronics and Instrumentation, Department of Physics Education, State University of Yogyakarta. The design of the thermal type anemometer consists of two stages, namely, the design of the hardware and software design. Hardware design consists of a sensor system design (LM35 and PT100,  LM317 design, system design for data processing and display. Software design using C language. Based on the results of tests that had been done, shows that the sensor output LM35, whic is voltage is proportional to temperature changes, which had a sensitivity of 0.009 volts / ºC and initial output voltage of the sensor when the temperature reach 0 °C is 0,041 volts. PT100 sensor output, which is resistance is proportional to temperature changes, which had sensitivity of 0.391 Ω/oC and initial output resistance of the sensor when temperature reach 28 °C is 100,8 Ω. Error percent of thermal-type air speed measuring instrument testing is 4%.

  19. Studi Eksperimen Pengaruh Ukuran Partikel Batubara Pada Swirling Fluidized Bed Dryer Terhadap Karakteristik Pengeringan Batubara

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Zainal Fanani

    2014-03-01

    Full Text Available Desain suatu PLTU salah satunya dibuat berdasarkan kualitas batubara yang akan digunakan sebagai bahan bakar. Pada PLTU batubara dibakar didalam boiler, didalam boiler terdapat pulverizer yang berfungsi untuk menghaluskan batubara dan menambah pasokan batubara kedalam boiler jika batubara didalam boiler memiliki nilai heating value rendah. Dengan menggunakan batubara dengan kualitas rendah maka suplai batubara yang dibutuhkan untuk memanaskan boiler  akan semakin banyak, hal ini bisa mengakibatkan kerja dari pulverizer akan semakin berat. Indonesia sendiri merupakan salah satu negara penghasil batubara terbersa didunia. Namun hampir 80% batubara yang dihasilkan tergolong batubara rendah dan sedang [1] . Untuk meningkatkan nilai kalor batubara perlu dilakukan pengeringan untuk mengurangi kadar air dalam batubara. Eksperimen dilakukan dengan mengeringkan batubara didalam chamber dengan temperature udara 550C, sudut blade 200 dan massa pengeringan sebanyak 600gram, variasi ukuran partikel batubara 5mm, 10mm, 15mm. Pengambilan data dilakukan dengan menimbang berat batubara setiap satu menit sebanyak 5 kali  , dua menit sebanyak 3 kali, dan lima menit sebanyak 4 kali. Data yang diperoleh berupa relative humidity udara, temperature udara, berat sampel basah dan berat sampel kering. Pengambilan data berat sampel kering dilakukan berdasarkan standart ASTM D5142 dengan pengeringan pada temperatur 1050C selama 3 jam. Dari hasil eksperimen didapat bahwa proses pelepasan massa uap air paling banyak terjadi pada lima menit pertama yang ditandai dengan penurunan moisture content paling besar. Pada partikel batubara ukuran 5mm,10mm,15mm didapat moisture content terendah berturut-turut sebesar  6,48 %, 7,66 %, 7,47 %. Untuk laju pengeringan didapat nilai terendah berturut-turut sebesar 0,062 gram/menit, 0,104 gram/menit, 0,023 gram/menit,  sedangkan selisih humidity ratio ( ɷ2-ɷ1 didapat nilai terendah berturut turut sebesar 0,0072gram/kg dry air, 0

  20. PERBANDINGAN PEMBAKARAN PIROLISIS DAN KARBONISASI PADA BIOMASSA KULIT DURIAN TERHADAP NILAI KALORI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Kemas Ridhuan

    2016-08-01

    Full Text Available Kebutuhan energi yang terus meningkat dan ketersediaan bahan bakar yang menipis memaksa manusia untuk mencari sumber alternative bahan bakar. Oleh karena itu, perlu diadakan suatu penelitian untuk memperoleh bahan bakar alternative yang dapat diperbarui seperti kulit durian, limbah kulit durian yang selama ini tidak termanfaatkan dengan baik, karena karakternya yang sukar terurai sehingga berpotensi menjadi salah satu limbah hayati yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Oleh karenanya diperlukan usaha untuk memanfaatkan sampah kulit durian sebagai bahan bakar alternative menggunakan metode pirolisis dan karbonisasi pada waktu penelitian ini dilakukan perlakuan yang sama untuk mengetahui perbedaanya. Pirolisis adalah proses dekomposisi suatu bahan pada suhu tinggi tanpa adanya udara atau dengan udara terbatas, sedangkan karbonisasi ialah proses pembakaran yang dilakukan  tanpa titik temperatur tertentu udara yang masuk tidak terbatas, tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh proses pirolisis dan karbonisasi pada sampah kulit durian terhadap nilai kalori yang dihasilkan. Penelitian dilakukan di Kampus II Universitas Muhammadiyah Metro. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pirolisis dan karbonisasi, dalam proses pirolisis dengan menambahkan tabung pitot dan karbonisasi tanpa menggunakan tabung pitot. Hasil penelitian dengan metode pirolisis didapatkan temperatur tertinggi pada pitot sebesar 3980C pada menit ke 90 lamanya bahan bakar habis 90 menit dari 3 kg bahan baku menghasilkan arang 1 kg ( 33,33% dan dari 12 kg bahan bakar menyisakan arang 4 kg ( 33,33% dihasilkan nilai kalor sebesar 5609,453 Cal/gr, sedangkan pada penelitian dengan metode karbonisasi dihasilkan temperatur pada api sebesar 4430C pada menit ke 90 lamanya bahan bakar habis 90 menit dari 12 kg bahan baku menghasilkan arang 3,5 kg ( 29,16% pada proses karbonisasi menghasilkan nilai kalor sebesar 3418,9846 Cal/gr.

  1. Perancangan Prediktor Cuaca Maritim Berbasis Logika Fuzzy Menggunakan User Interface Android

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Muhammad Kahfi Anshari

    2013-09-01

    Full Text Available Pola iklim dan cuaca di Indonesia yang tidak ber¬aturan dan eskstrim akan mengganggu transportasi laut. Pada penelitian ini telah dilakukan perancangan prediktor cuaca maritim berbasis logika fuzzy takagi sugeno menggunakan user interface smartphone android.  User interface smar¬t¬phone an¬droid dipilih karena android banyak digunakan masy¬arakat indonesia. Data yang digunakan untuk membangun basis atu¬ran dan fungsi keanggotaan berasal dari data BMKG II Perak yang direkam perjam selama 6 tahun yaitu dari januari 2007 hingga desember 2012. Digunakan data cuaca maritim dari tahun 2007 hingga 2012 untuk membangun basis aturan dan fungsi keanggotaan logika fuzzy.  Validasi prediksi cuaca maritim di¬lakukan dengan menggunakan data BMKG bulan februari 2013. Selain menggunakan data BMKG juga  dilakukan validasi real¬time menggunakan data maritim buoyweather. Hasil pene¬litian didapatkan akurasi prediksi cuaca maritim tertinggi, yaitu: suhu udara, kelembaban udara, kecepatan arus laut, tinggi gelombang dan curah hujan adalah 83%, 84.5%, 87 %, 85.7% dan 95%.

  2. Pengaruh Pemakaian Bahan Bakar, Putaran, dan Penyetelan Sudut Pengapian terhadap Produk Emisi Gas Buang pada Mesin Type 5K

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Paryono Paryono

    2009-02-01

    Full Text Available Semakin gencarnya program pemerintah mensosialisasikan program langit biru, diharapkan pemilik kendaraan bermotor mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap faktor-faktor penyebab terjadinya pengotoran udara yang ada di lingkungannya. Salah satu faktor penyebab terjadinya pencemaran udara di sekitar kita adalah gas buang yang dihasilkan oleh banyaknya populasi kendaraan bermotor. Tujuan penelitian ini untuk menguji perbedaan pemakaian bahan bakar premium dan bensin biru dalam hal produk emisi gas buang pada kendaraan bermotor pada saat putaran rendah. menengah, dan tinggi pada motor Toyota 5K. Pengambilan data dilakukan dengan mengetes emisi gas buang HC dalam ppm dan Co dalam % volume pada motor yang menggunakan bahan bakar premium dan bensin biru. Hasil pengujian menunjukkan bahwa putaran motor dan penggunaan jenis bahan bakar serta besar penyetelan saat pengapian ada perbedaan yang signifikan dengan F rasio = 144,42 dan P < 0,05 terhadap produk emisi gas buang pada Toyota 5K. Hal ini berarti dengan menggunakan bahan bakar bensin biru akan diperoleh emisi gas buang yang minimum jika penyetelan saat pengapian diperlambat.

  3. PERANCANGAN SISTEM TRANSFER DAYA NIRKABEL UNTUK UNMANNED AERIAL VEHICLE (UAV MICRO JENIS QUADCOPTER

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Setyawan Wahyu Pratomo

    2016-11-01

    Full Text Available Dalam Unmanned Aerial Vehicle ( UAV jenis Quadcopter, sumber catu daya berupa baterai yang hanya mampu bekerja 10-15 menit di udara merupakan permasalahan tersendiri bagi performa Quadcopter. Sedangkan perfomansi dari Quadcopter pada ketinggian yang susah dijangkau, diharapkan peran operator yang selama ini harus mengkoneksikan secara manual kabel charging ke baterai bisa digantikan oleh sistem secara otomatis ketika baterai akan habis. Untuk itu dalam paper ini membahas suatu perancangan sistem transfer daya nirkabel untuk Quadcopter mengisi ulang baterai tanpa bantuan operator dan tidak harus dilakukan pendaratan di atas tanah. Proses isi ulang ( charging baterai bisa dilakukan di atas gedung maupun di landasan yang telah terpasang transfer daya nirkabel. Tujuannya adalah meningkatkan performansi kerja Quadcopter di udara sesuai dengan kegunaanya. Dari perancangan sistem transfer daya nirkabel untuk Unmanned Aerial Vehicle ( UAV jenis Quadcopter mengisi ulang ( charging baterai, diperoleh hasil efisiensi transfer daya terbaik sebesar 62,24% dengan jarak efektif 10 cm. Frekuensi sistem transfer daya nirkabel diperoleh dari rangkaian Colpitss Oscillator sebesar 333,1 KHz dengan menerapkan prinsip induksi elektromagnetik.

  4. Pengaruh Sistem Pengapian Terhadap Produk Gas Buang yang Dihasilkan oleh Motor Toyota Type 5K

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Paryono Paryono

    2009-02-01

    Full Text Available Salah platina dan elektronik pada satu faktor yang menyebabkan polusi udara di sekitar kita adalah gas buang hasil pembakaran bahan bakar dan udara yang ditimbulkan oleh banyaknya kendaraan di jalan raya. Selain itu dalam rangka era globalisasi semua produsen kendaraan bermotor dituntut untuk bersaing lebih ketat dalam memproduksi kendaraan yang praktis, ekonomis, dan selalu memperhatikan aspek lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan produk emisi gas buang yang teridiri dari carbon hidrogen, carbon monoksida, dan oksigen yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor Toyota 5K yang menggunakan sistem pengapian saat putaran rendah, menengah, dan tinggi. Sebagai objek penelitian digunakan motor Toyota 5K. Hasil yang diperoleh dari pengujian menunjukkan bahwa putaran motor dan sistem pengapian ada iteraksi yang signifikan dengan F rasio = 96,966 pada p < 0,05 terhadap emisi gas buang HC dan F rasio = 12, 801 pada p < 0,05 terhadap emisi gas buang CO. Hal ini berarti bahwa pada berbagai putaran motor, produk emisi gas buang paa sistem pengapian elektronik lebih rendah daripada sistem pengapian konvensional.

  5. Tinjauan Terhadap Penanganan Bagasi Penumpang Pada Maskapai Malaysia Airlines Di Bandara Internasional Kualanamu

    OpenAIRE

    Atmaja, Wahyu Darma

    2016-01-01

    132204042 Transportasi memiliki posisi yang penting dan strategis dalam pembangunan bangsa untuk mencapai pembangunan nasional. Malaysia Airlines adalah salah satu perusahaan penerbangan yang bergerak dibidang usaha transportasi udara, berupaya untuk meningkatkan jumlah penumpang dengan meningkatkan mutu penanganan bagasi kepada penumpang baik penerbangan domestik maupun penerbangan internasional. Malaysia Airlines memiliki fasilitas bagasi yang disediakan kepada penumpang agar penumpang l...

  6. Faktor Risiko Lingkungan dengan Kejadian ISPA pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sofia Sofia

    2017-06-01

    dengan menggunakan rumus lameshow yaitu 100 responden, sampel diambil secara acak sederhana. Analisa data dengan menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kelembaban udara dalam rumah (p=0,039, kebiasaan merokok anggota keluarga dalam rumah (p=0,001, dan kebiasaan menggunakan obat nyamuk bakar di dalam rumah (p=0,003 sebagai faktor risiko kejadian ISPA pada Balita di wilayah kerja Puskesmas Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar. Kesimpulan, faktor risiko ISPA pada balita yaitu kebiasaan merokok, kebiasaan penggunaan obat nyamuk bakar dan kelembaban udara. Saran, masyarakat agar dapat menjaga kualitas udara dilingkungan rumah agar terhindar dari berbagai penularan penyakit infeksi. Kata kunci: Kelembaban udara, kebiasaan, lingkungan, ISPA

  7. Prosedur Check In Pada Perusahaan Penerbangan Internasional PT. Malaysia Airlines

    OpenAIRE

    Siregar, Siti Kholilah

    2015-01-01

    Pariwisata adalah kegiatan dinamis yang melibatkan banyak manusia serta menghidupkan berbagai bidang usaha. Transportasi memiliki posisi yang penting dan strategis dalam pembangunan bangsa untuk mencapai tujuan pembangunan nasional. Transportasi udara merupakan moda transportasi yang paling inovatif dibandingkan dengan moda transportasi lain. Jenis transportasi ini membuat waktu tempuh menjadi singkat dan permintaan perjalanan dengan menggunakan transportasi melonjak secara tajam. PT. Malaysi...

  8. Rekayasa Biopolimer Jerami Padi dengan Teknik Kopolimerisasi Cangkok dan Taut Silang

    OpenAIRE

    Henny Purwaningsih; Tun Tedja Irawadi; Zainal Alim Mas’ud; Anas Miftah Fauzi

    2017-01-01

    Kopolimerisasi cangkok dan taut silang akrilamida (AAm) terhadap jerami padi dilakukan dalamsuasana hampa udara menggunakan aliran gas N2 dengan amonium persulfat (APS) sebagai inisiatordan N,N’-metilena-bis-akrilamida (MBAAm). Pencirian dilakukan dengan teknik mikroskopipemayaran elektron (SEM) untuk melihat morfologi permukaan, teknik spektroskopi FTIR untukmelihat gugus fungsi, dan teknik DTA untuk menganalisis ketahanan produk terhadap suhu. Kajiandilakukan terhadap swelling capacity prod...

  9. Rekayasa Biopolimer Jerami Padi Dengan Teknik Kopolimerisasi Cangkok Dan Taut Silang

    OpenAIRE

    Purwaningsih, Henny; Irawadi, Tun Tedja; Mas’ud, Zainal Alim; Fauzi, Anas Miftah

    2012-01-01

    Kopolimerisasi cangkok dan taut silang akrilamida (AAm) terhadap jerami padi dilakukan dalamsuasana hampa udara menggunakan aliran gas N2 dengan amonium persulfat (APS) sebagai inisiatordan N,N'-metilena-bis-akrilamida (MBAAm). Pencirian dilakukan dengan teknik mikroskopipemayaran elektron (SEM) untuk melihat morfologi permukaan, teknik spektroskopi FTIR untukmelihat gugus fungsi, dan teknik DTA untuk menganalisis ketahanan produk terhadap suhu. Kajiandilakukan terhadap swelling capacity prod...

  10. ENERGI DAN DAMPAKNYA TERHADAP LINGKUNGAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    I Made Astra

    2010-11-01

    Full Text Available Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk yang  lainnya, perubahannya sering mempengaruhi lingkungan dan udara yang kita hirup dengan berbagai cara. Energy kimia dalam bahan bakar fosil diubah menjadi energy panas, mekanik, atau listrik melalui pembakaran dan  ini sebagai penghasil polutan terbesar. Dan dengan demikian pembangkit listrik, kendaraan bermotor, dan kompor adalah penyebab utama terjadinya polusi udara.  Polutan yang dikeluarkan biasanya dikelompokan menjadi  hidrokarbon (HC, nitrogen oksida (NOx, dan  karbon monoksida (CO. Polutan yang dihasilkan pada pembakaran fosil merupakan faktor terbesar terjadinya asap, hujan asam,  pemanasan global dan perubahan iklim.   The conversion of energy from one form to another often affects the environment and the air we breath in many ways. Pollutants are emitted as the chemical energy in fossil fuels is converten to thermal, mechanical, or electrical energy via combustion, and thus power plants, motor vehicles, and even stoves take the blame for air pollution, and  the pollutants released by the vehicles are usually grouped as hydrocarbons (HC, nitrogen oxides (NOx, and carbon monoxide (CO. Pollutans emitted during the combustion of fossil fuels are responsible for smog, acid rain, and global warming and climate change.

  11. Analisa Kinerja Pneumatic Wave Energy Converter (WEC Dengan Menggunakan Oscillating Water Column(OWC

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rico Ary Sona

    2014-03-01

    Full Text Available Sistem konversi energi gelombang laut merupakan sistem yang menangkap energi gelombang laut untuk dikonversi menjadi energi lain seperti energi listrik. Salah satu jenis wave energy converter (WEC yang banyak digunakan diantaranya yaitu Oscillating Water Columnatau OWC. Prinsip kerja sistem WEC ini ialah mengubah pergerakan naik turunnya gelombang pada silinder kolom udara untuk menghasilkan udara bertekanan yang selanjutnya digunakan untuk menggerakkan turbin dan generator listrik. Penelitian ini ditujukan untuk dapat mengetahui kinerja dari Oscillating Water Column (OWC dalam menangkap energi gelombang laut. Untuk dapat melakukan penelitian ini diperlukan beberapa perlatan yaitu pembuatan konfigurasi peralatan pembuat dan penangkapan gelombang yang terdiri dari pelampung dan silinder Oscillating Water Column (OWC. Percobaan ini dilakukan dengan cara memvariasikan panjang dan tinggi gelombang pada flow water channel dengan mengatur bukaan pada pneumatic speed control. Dari hasil percobaan diperoleh bahwa kinerja paling efektif diperoleh pada panjang gelombang 0.9 m dan tinggi gelombang 0.23m. Pada karakteristik gelombang tersebut diperoleh tekanan, kecepatan dan volume pada silinder Oscillating Water Column (OWC sebesar  1.11 bar, 39.39 m/s dan 0.0057 m3. Dari hasil percobaan juga diperoleh waktu pengisian Pressure Vessel selama 100 menit dengan tekanan 3 Psi.

  12. PEMBUATAN KALSIUM KARBONAT DARI BITTERN DAN GAS KARBON DIOKSIDA SECARA KONTINYU

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Soemargono Soemargono

    2012-01-01

    Full Text Available Kalsium karbonat  yang  digunakan  dalam  industri- industri cat, karet, dan  kertas  harus  mempunyai  mutu yang  tinggi, terutama  kemurnian  dan kehalusannya.Untuk itu, Indonesia masih  mendatangkan  kalsium  karbonat murni dari luar negeri dalam jumlah yang cukup besar. Bittern merupakan bahan buangan industri garam yang disebut juga air tua, mengandung senyawa kalsium. Karbon dioksida biasanya berasal dari hasil pembakaran yang masuk ke udara. Kandungannya di udara kecil, tetapi berpotensi sebagai pencemar. Dengan mereaksikan kalsium yang terkandung dalam bittern dengan gas CO2 akan terbentuk CaCO3 dalam suasana basa. Pembentukan kalsium karbonat dilakukan dengan proses kontinyu dalam reaktor kolom bersekat miring. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa pengendapan magnesium dengan larutan ammonia menyebabkan kandungan kalsium ikut terdegradasi. Hasil terbaik yang diperoleh dicapai pada kondisi pH awal, kecepatan alir gas CO2, kecepatan alir cairan, dan suhu masing-masing pada 8,7; 2265 mL/menit; 10 mL/menit; dan 303 K, dengan konversi sebesar 38,40%. Produk berupa CaCO3, yang diperoleh mempunyai kemurnian sebesar 21,34%.

  13. Analisa PerfomaMotor Diesel Berbahan Bakar Komposisi Campuran Antara Minyak Tuak Dengan Minyak Diesel

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yusuf Isnaini

    2013-09-01

    Full Text Available Solar merupakan salah satu jenis minyak bumi yang berasal dari fosil dan diperkirakan akan habis dalam jangka beberapa tahun kedepan. Selain itu, solar juga melepaskan gas-gas antara lain karbon dioksida(CO2, nitrogen oksida (NOx,dan sulfur dioksida (SO2 yang menyebabkan pencemaran udara. Untuk mengantisipasi semakin menipisnya cadangan minyak bumi dan semakin meningkatnya pencemaran udara, dilakukan upaya penelitian terhadap bahan bakar alternatif. Penelitian ini mendiskusikan secara detail tentang perbandingan antara bio solar dengan bahan bakar emulsi 10% minyak tuak melalui proses  pengujian peforma motor diesel yang meliputi torsi, daya dan kebutuhan bahan bakar spesifik serta kadar nilai NOx yang terkandung dalam kedua bahan bakar dan disesuaikan dengan standar nilai dari IMO (International Marine Organization yang tertera dalam MARPOL Annex IV Regulation 13 mengatakan untuk motor diesel dengan putaran diatas 2000 rpm, maka kadar NOx yang diperbolehkan tidak kurang dari 7,7 g/kWh. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terhadap peforma motor bahan bakar emulsi 10% minyak tuak lebih baik dibandingkan bio solar sedangkan terhadap pengujian emisi bio solar lebih baik dari pada emulsi 10% minyak tuak dan dari standart IMO kedua bahan bakar ini masih memenuhi toleransi berat Nox.

  14. Studi Variasi Laju Pengeluaran Kalor Kondensor High Stage Sistem Refrigerasi Cascade Menggunakan Refrigeran MC22 dan R404A dengan Heat Exchanger Tipe Concentric Tube

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Faberto Subrida

    2013-03-01

    Full Text Available Masih adanya kekurangan pada alat penukar panas tipe compact yang digunakan pada sistem refrigerasi cascade sebelumnya, pada studi eksperimental ini dibuat kembali suatu sistem refrigerasi cascade dengan alat penukar panas tipe concentric. Data didapatkan dengan melakukan pengujian pada peralatan sistem Pendingin dan Pengkondisian Udara di laboratorium pendingin, dengan menguji sistem cascade menggunakan refrigeran MC22 di high stage dan R404A di low stage. Memvariasikan laju pengeluaran kalor pada kondensor dengan mengatur kecepatan aliran udara yang melalui kondensor yaitu 0,7 m/s, 1,7 m/s, 2 m/s, 2,4 m/s, dan 2,8 m/s.Hasil yang didapatkan dari studi eksperimen ini adalah dengan bertambahnya laju pengeluaran kalor pada kondensor HS,temperatur dan tekanan kondensor HS semakin kecil yang mengakibatkan efek  refrigerasi, kapasitas refrigerasi, dan koefisien prestasi akan semakin naik. Pada saat variasi kecepatan fan tertinggi 2,8 m/s,nilai evectiveness alat penukar kalor tipe concentric sebesar 94,35%, COP sistem sebesar 1,14, kapasitas refrigerasi sebesar 1,819 kW, HRR sistem sebesar 1,303, temperatur evaporator LS sebesar -35,40C, dan temperatur kabin terendah sebesar   -35,10C.

  15. UJI KUALITATIF DAN KUANTITATIF EKSTRAK Sargassum sp. DAN Gracilaria sp. SEBAGAI INHIBITOR BIO-KOROSI PADA BAJA KARBON

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Isriyanti Affifah

    2016-07-01

    Full Text Available Korosi atau perkaratan logam merupakan proses oksidasi suatu logam dengan udara atau elektrolit. Udara atau elektrolit tersebut akan mengalami reduksi, sehingga proses korosi merupakan proses elektrokimia. Pada penelitian sebelumnya diketahui bahwa korosi yang disebabkan mikroorganisme pengoksidasi besi (Thiobacillus ferooxidans memiliki peranan yang cukup signifikan terhadap kerugian ekonomi bagi industri. Lapisan biofilm yang dihasilkan mikroorganisme pada permukaan logam dapat mengubah karakteristik elektrokimia permukaan logam tersebut dan dapat menginduksi terjadinya korosi. Untuk mengatasi masalah tersebut, pada penelitian ini dilakukan ekstraksi Sargassum sp. dan Gracilaria sp. yang diduga efektif menginhibisi pertumbuhan mikroba pengoksidasi besi (Thibacillus ferooxidans yang biasanya terdapat di bangunan bawah laut. Hasil ekstraksi Sargassum sp. dan Gracilaria sp. menggunakan pelarut metanol-kloroform (1:1 memberikan yield terhadap berat basah sebesar 44,5% dan 36,5%. Ekstrak tersebut diuji bioaktivitasnya terhadap pertumbuhan T. ferooxidans secara kualitatif (kasat mata dan kuantitatif (metode weight-loss. Melalui kurva pertumbuhan diketahui bahwa T. ferooxidans mampu tumbuh sampai hari ke-7 dan mengalami fasa stasioner pada hari ke-8. Analisis metode weight-loss dilakukan menggunakan coupon dengan luas permukaan 3,6 cm2. Hasil analisis menunjukkan bahwa ekstrak Gracilaria sp mampu menginhibisi 29,3% lebih efektif daripada biocide komersial.

  16. Strategi Pengembangan Kota Surakarta Menjadi Kota Mice (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition)

    OpenAIRE

    Mahadi, Khairul; Hidayat, Teguh

    2013-01-01

    Seiring dengan berkembangnnya sistem transportasi yang ada di dunia baik transportasi laut, darat, dan udara dimana dapat memudahkan seseorang atau sebuah kelompok berpergian dari satu wilayah ke wilayah lain, dari sinilah MICE (meeting, incentive, convention, exhibition) dilihat sebagai peluang bisnis dimana seseorang atau kelompok melakukan sebuah pertemuan atau konferensi conference). Indonesia sudah berkembang menjadi salah satu negara tujuan bisnis dan wisata. Hal itu dibuktikan dengan p...

  17. Penerapan Standarisasi Penjualan Tiket International Pada PT. Indonesia Airasia Bandara Polonia Medan

    OpenAIRE

    Yunita Emilia

    2009-01-01

    Angkutan udara merupakan salah satu faktor yang mendorong berkembangnya sarana transportasi di indonesia. PT.INDONESIA AIRASIA yang dulunya dikenal sebagai perusahaan penerbangan AWAIR dengan penataan penuh dengan beragam kelas dan pelayanan cabin yang lengkap. Pada tangggal 1 Desember 2005, PT.AWAIR INTERNASIONAL mengganti nama perusahaan menjadi PT.INDONESIA AIRASIA, dengan konsep Low Cost Carrier yaitu berbiaya rendah. Indonesia AirAsia adalah sebuah perusahaan penerbangan Swasta berupa...

  18. Produksi Biogas dari Limbah Makanan melalui Peningkatan Suhu Biodigester Anearob

    OpenAIRE

    Purnomo, Agus; Mahajoeno, Edwi

    2010-01-01

    Isu lingkungan seperti pencemaran udara, pemanasan global, dan zero waste telah mendorong peningkatan perhatian pada sumber-sumber energi terbarukan. Harga bahan bakar minyak (fosil) yang semakin mahal menjadi salah satu alasan untuk memenuhi kebutuhan energi, salah satu diantaranya berupa biogas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produksi biogas dari limbah makanan dengan peningkatan suhu dalam biodigester anaerob.Penelitian dilaksanakan di Sub Laboratorium Biologi, UPT Lab. Pusat MI...

  19. Standar Operasional Prosedur Penanganan Penumpang Yang Memerlukan Pelayanan Khusus Di PT. Indonesia Air Asia Medan

    OpenAIRE

    Mulia Wanti

    2009-01-01

    PT. Indonesia Air Asia adalah salah satu perusahaan penerbangan di Indonesia yang menyediakan jasa pengangkutan dengan biaya rendah (low cost carrier). Walaupun tercatat sebagai perusahaan penerbangan yang low cost carrier, pelayanan yang diberikan tetap baik dan mengutamakan kenyamanan dan keselamatan penumpang. Adanya tenaga profesional juga mendukung kegiatan penerbangan. Penumpang yang menggunakan jasa transportasi udara ini berasal dari berbagai kalangan dan dalam keadaan tertentu, b...

  20. Diapers Bagi Kesehatan Bayi dan Lingkungan

    OpenAIRE

    Noriko, Nita

    2013-01-01

    Bayi yang berusia 0 sampai hingga 1 tahun termasuk golongan rentan, karena memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum sempurna. Kekebalan tubuh yang dimiliki bayi adalah kekebalan pasif . Terpaparnya bayi terhadap antigen dapat terjadi melalui udara, air, makanan maupun perlengkapan yang digunakan seperti alas perlindungan (diapers) terhadap enupresis dan enkopresis. Diapers dikenal di Indonesia sejak tahun 1980 karena penggunaannya yang praktis dan mudah Penggunaan diapers menimbulkan ...

  1. TINJAUAN YURIDIS SERTIFIKAT KESEHATAN SEBAGAI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PENERBANG SIPIL DI INDONESIA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Benny Hosiana Tumbelaka

    2018-01-01

    Full Text Available Penelitian ini meninjau secara yuridis akan keabsahan Sertifikat Kesehatan Penerbangan Sipil di Indonesia dalam kurun waktu, sejak diterbitkan sampai habis masa berlakunya. Metode pendekatan yang dipergunakan adalah metode pendekatan yuridis normatif berdasarkan Undang Undang RI nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan, dan Peraturan Pemerintah RI nomor 3 tahun 2001 tentang keamanan dan keselamatan Penerbangan beserta beserta Peraturan Pelaksanaan dari perundang undangan tersebut. Hasil penelitian ini, bahwa regulasi bidang Keselamatan penerbangan yang berlaku di Indonesia tentang fungsi pengawasan memperoleh Sertifikat Kesehatan, khususnya pada Penerbang Sipil Airline Transport Pilot (Sertifikat Kesehatan kelas satu, telah sesuai dengan standar ICAO, yaitu Keputusan Direktur Jendral Perhubungan Udara Nomor: SKEP/62/V/2004 tentang Sertifikat Kesehatan Personil Penerbangan. Didapatkan juga bahwa langkah yang diambil agar Sertifikat Kesehatan Penerbang Sipil di Indonesia yang berlaku 6 bulan ke depan, belum ada, baik aturannya, mekanismenya bahkan SDM belum memadai secara kualitas dan kuantitas. Sehingga sertifikat tersebut belum dapat terjaga keabsahannya. Sedangkan Penerbang yang mendapatkan medical flexibility perlu dilindungi statusnya dengan Surat keputusan Menteri bagi Tim penilai kesehatan (Medical Asessor dan Tim Pakar kesehatan Penerbangan (Aeromedical Consultation Service yang merekomendasi kasus ini. Penerbang tersebut selain mengisi checklist, ia dijadwalkan secara tetap untuk memeriksakan kekurangannya dan melaporkan pada dokter penerbangan. Sebagai saran dalam penelitian ini agar diusulkan kepada Menteri Perhubungan melalui Dirjen Perhubungan Udara beberapa hal, yaitu untuk mengeluarkan keputusan tentang tata kerja menjamin keabsahan Sertifikat Kesehatan Penerbang Sipil di Indonesia. Mengusulkan penambahan personil fungsional pada Pusat Kesehatan Penerbangan Sipil sehingga dapat melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai Keputusan Menhub

  2. Studi Eksperimen Unjuk Kerja Mesin Diesel Menggunakan Sistem Dual Fuel Solar Gas CNG Dengan Variasi Tekanan Injeksi Gas Dan Derajat Waktu Injeksi

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dicky Yoko Exoryanto

    2017-01-01

    Full Text Available Bahan bakar gas ini jika ditinjau dari ekonomis tergolong sangat murah dan ramah lingkungan. Namun, pengaplikasian bahan bakar gas CNG pada generator diesel dengan sistem dual fuel berdampak pada penurunan performansinya. Hal ini terjadi karena rasio campuran udara dan bahan bakar pada sistem dual fuel belum sesuai, sehingga perlunya penelitian lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan performa pada mesin diesel dengan memodifikasi saluran masuk udara dengan memasang injector gas CNG untuk memasukkan bahan bakar tersebut kedalam ruang bakar sehingga mesin diesel berubah menjadi sitem dual fuel. Tidak hanya saluran masuk udara saja yang di modifikasi tetapi, variasi start of injection dan tekanan gas yang masuk juga di variasikan. Penelitian ini di lakukan secara eksperimental dengan menginjeksikan gas CNG ke dalam ruang bakar melalui saluran hisap yang sudah terpasang injector. Proses pengaturan injeksi gas CNG diatur oleh ECU programamble melalui software VEMSTUNE. Sistem pengaturan yang dilakukan adalah mengatur derajat waktu injection (SOI dengan nilai 5o, 30o, 55o, dan 80o CA BTDC dan variasi tekanan masuk gas CNG dengan nilai 1, 1,5, 2, dan 2,5 N/m2. Penelitian ini dilakukan dengan putaran mesin konstan sebesar 2000 rpm dengan beban 0 sampai 100 %. Hasil yang didapatkan dari eksperimen yang dilakukan kali ini, antara lain : performa dual fuel lebih optimal dibandingkan saat pengoperasian single fuel. Pengaturan paling optimal terjadi pada start of injection 80° CA BTDC dengan tekanan 1,5 gas CNG. Gas CNG dapat menggantikan porsi bahan bakar minyak solar sebesar 45,30 %. Nilai subtitusi minyak solar yang optimal sebesar 61,39 % dan SFC minyak solar rata-rata mengalami penurunan sebesar 47,10 %, tetapi SFC dual fuel rata-rata meningkat sebesar 47,67 % dibandingkan SFC single fuel. Nilai rata-rata efisiensi thermal turun sebesar 40,89 %, nilai AFR rata-rata turun dari 25,60 menjadi 12,90 dan Temperatur gas buang meningkat dari

  3. DESAIN KONSEP TANGKI PENAMPUNG BAHAN BAKAR PASSIVE COMPACT MOLTEN SALT REACTOR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    A. Hadiwinata

    2015-04-01

    Full Text Available Passive Compact Molten Salt Reactor (PCMSR merupakan pengembangan dari reaktor MSR. Desain reaktor PCMSR membutuhkan tempat khusus penampung sementara bahan bakar pada saat terjadi insiden, misalnya kecelakaan yang menyebabkan peningkatan suhu bahan bakar. Tangki penampung bahan bakar tersusun dari 3 bagian yang saling terhubung yaitu bagian penampung cairan bahan bakar, cerobong (chimney, dan penukar kalor. Dalam penelitian ini, tangki dimodelkan secara lump dan dilakukan variasi daya awal reaktor dan ketinggian cerobong. Syarat batas model ditetapkan suhu bahan bakar maksimum 1400 °C, yang didasarkan pada titik didih larutan garam LiF-BeF2-ThF4-UF4. Analisis dilakukan dengan cara menghitung rugi tekanan total dan transfer kalor untuk variasi daya awal antara 1800-3000 MWth dan ketinggian cerobong antara 1-10 m. Hasil penelitian menunjukan semakin besar daya reaktor, maka tinggi tangki penampung bahan bakar dan tinggi alat penukar kalor yang dibutuhkan akan semakin besar, tejadi kenaikan suhu fluida pendingin dan suhu udara pendingin, dan menyebabkan kenaikan laju aliran masa fluida pendingin, sedangkan laju aliran masa udara menurun. Peningkatan ketinggian cerobong menyebabkan ketinggian tangki penampung bahan bakar dan ketinggian alat penukar kalor semakin menurun, penurunan suhu fluida pendingin, tetapi suhu udara meningkat, dan menyebabkan peningkatan laju aliran masa fluida pendingin, tetapi laju aliran masa udara akan semakin menurun. Kata kunci: PCMSR, cerobong, alat penukar kalor, variasi daya.   The Passsive Compact Molten Salat Reactor (PCMSR reactor is developed from MSR reactor. The PCMSR reactor design requires special place to temporarily storage for reactor fuel when incident occurs, such as when there is an accident which caused the temperature of the fuel increases. The tank consist of three interconnected parts, the reservoir liquid fuel, chimney, and the heat exchanger. In this research, the tank system is modeled based on

  4. PENURUNAN KADAR MANGAN (Mn) DALAM AIR MENGGUNAKAN MEDIA MANGANESE GREENSAND DAN ZEOLIT TERPADUKAN RESIN

    OpenAIRE

    QASWAINI, ARNIA

    2017-01-01

    Kadar logam yang terlarut dalam air sumur salah satunya adalah logam Mangan (Mn). Terlarutnya kadar mangan dalam air menyebabkan warna air tersebut berubah menjadi kuning coklat setelah terjadi kontak dengan udara. Diperlukan teknologi untuk menurunkan kandungan mangan pada air sumur agar layak dikonsumsi oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan (1) untuk menganalisis efektivitas media filtrasi manganese greensand dan zeolit terpadukan resin terhadap penurunan kadar Mangan (Mn) dalam air. (2...

  5. AKUMULASI TIMBAL (PB DAN STRUKTUR STOMATA DAUN PURING (CODIAEUM VARIEGATUM LAM. BLUME

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Susi Sulistiana

    2016-12-01

    Full Text Available Tanaman mempunyai kemampuan untuk mengatasi atau mengeliminir pencemaran udara yang terjadi di kota, salah satunya adalah tanaman puring. Stomata adalah salah satu organ tumbuhan yang digunakan untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Fungsi utama stomata adalah sebagai tempat pertukaran gas, seperti CO2 yang diperlukan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis. Namun, stomata juga bertindak sebagai salah satu jalur masuknya polutan khususnya polutan yang berasal dari udara. Untuk mempertegas pengaruh akumulasi timbal terhadap daun tanaman puring secara morfologi yang telah dilakukan oleh Sulistiana dan Setijorini tahun 2014, perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan melakukan pengamatan anatomi daun terutama struktur stomata daun tanaman puring. Penelitian bertujuan membandingkan struktur stomata antar kultivar puring dan membuktikan adanya hubungan antara akumulasi timbal (Pb dengan struktur stomata daun dari beberapa kultivar puring. Bahan penelitian yang digunakan adalah daun segar dari 13 kultivar tanaman puring yang ditanam di Perumahan Batan Indah, Kecamatan Kademangan, Tangerang Selatan. Pengamatan struktur stomata daun dilakukan dengan cara pembuatan preparat paradermal Parameter yang diamati dalam penelitian meliputi jumlah stomata, jumlah sel epidermis, panjang stomata, lebar stomata, indeks stomata, dan kerapatan stomata. Hasil yang diperoleh adanya korelasi positif antara kadar Pb dan struktur stomata daun kultivar puring melalui parameter-paramater yang diamati terutama jumlah stomata, lebar stomata, indeks stomata, dan kerapatan stomata.

  6. PEMANFAATAN LM35 SEBAGAI SENSOR SUHU OTOMATIS PADA SISEM PENGONTROLAN SUHU RUANGAN PENGERING (STUDI KASUS : PENGERING TIPE RAK

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ari Rahayuningtyas

    2016-01-01

    Full Text Available Aliran udara dan suhu pada ruang pengering memegang peranan penting dalam proses pengeringan suatu produk. Laju penguapan air bahan dalam pengeringan sangat ditentukan oleh kenaikan suhu. Pada penelitian ini pengontrolan suhu ruang pengering dilakukan dengan merancang bangun sensor suhu dengan menggunakan LM35 dan berbasis mikrokontroler ATMEGA 8535. Input berupa suhu disensor oleh LM35 yang kemudian diolah dan dikontrol oleh mikrokontroler. Keluaran dari mikrokontroler berupa nilai bacaan suhu yang akan ditampilan pada LCD display 16 x 2. Pengamatan ini bertujuan untuk menguji parameter teknis yang terkait dengan unjuk kerja mesin pengering tipe rak meliputi sebaran suhu dengan konveksi paksa menggunakan kipas mekanik. Pengamatan dilakukan pada suhu 50ºC dan 60ºC, dengan 2 buah kipas dengan kecepatan masing-masing 3,9 m/dt dan 4,7 m/dt. Setiap 30 menit data suhu pada 6 titik diambil dalam ruang pengering. Dengan membandingkan hasil pengukuran dengan menggunakan sensor suhu LM35 dan termometer raksa dapat terlihat bahwa tidak terjadi perbedaan suhu yang jauh. Jika terdapat perbedaan hasil pembacaan, hal tersebut masih diijinkan karena nilainya berada dalam jangkauan toleransi. Perbedaan ini juga dipengaruhi oleh tata letak kipas yang mengakibatkan perbedaan hembusan udara dan berpengaruh pada rataan suhu dalam ruang pengering.

  7. ANALISIS VARIABILITAS CURAH HUJAN DAN SUHU DI BALI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ogi Setiawan

    2017-01-01

    Full Text Available Indonesia sebagai negara kepulauan yang terdiri dari pulau-pulau besar dan kecil menjadi sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim. Salah satu pulau yang juga rentan terhadap perubahan iklim adalah pulau Bali. Dampak potensial adanya perubahan iklim adalah perubahan pola hujan, peningkatan suhuudaradankenaikanpermukaanlaut. Sektoryangakanmenerimadampakperubahaniklimdengan serius adalah sektor kehutanan dan pertanian. Untuk mendukung upaya mitigasi dan adaptasi maka diperlukan informasi perubahan iklim yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabilitas iklim di Bali. Metode yang digunakan adalah analisis kecenderungan curah hujan, analisis perubahan suhu udara, analisis perubahan tipe iklim dan analisis pergeseran bulan basah, lembab dan kering. Data hujan yang digunakan adalah data hujan dari GPCC (1961-1998 dan BMKG Bali (19992008, sedangkan data suhu berasal dari BMKG Bali (2004-2008. Hasil analisis menunjukkan bahwa di pulau Bali secara umum sudah mengalami perubahan iklim. Tipe iklim berdasarkan Schmidt-Ferguson mengalami perubahan dari relatif basah menjadi agak kering. Suhu udara rata-rata bulanan serta curah hujan bulanan dan tahunan memiliki kecenderungan yang semakin meningkat. Bulan basah dan bulan kering telah mengalami pergeseran dan perubahan jumlahnya. Dampak perubahan iklim terhadap ekosistem hutan di Bali belum diketahui dengan pasti, namun terdapat beberapa implikasi perubahan iklim terhadap sektor kehutanan diantaranya kebakaran hutan dan perubahan jadwal penanaman.

  8. Pengantar Redaksi

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Redaksi Jurnal Udayana Mengabdi

    2014-08-01

    penyusutan. Salah satu cara adalah dengan menerapkan teknologi. I Made Mudita, dkk. dari Fakultas Peternakan Unud memproleh hibah IbW dari Dikti untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang menerapkan teknologi aplikatif. Sebenarnya kegiatan ini merupakan penerapan hasil penelitian yang dilakukan oleh yang bersangkutan sebelumnya. Desiminasi teknologi produksi bioinokulan berbasis cairan rumen “Bali-bio”, teknologi produksi silase pakan berbasis limbah dan pakan suplemen Urea Molases Blok/UMB, teknologi produksi pupuk organik dan biourine serta pemberian motivasi dan kiat-kiat pengembangan usaha peternakan yang menguntungkan adalah langkah yang telah dilakukannya. Melalui kegiatan sosialisasi/penyuluhan, pelatihan singkat dan pembentukan demplot di kedua mitra yang dipilih diharapkan tercipta peternakan yang kompotitif dan berkelanjutan.Peleburan bahan gamelan merupakan proses pencairan unsur logam Cu (tembaga dan unsur logam Sn (timah putih sehingga menjadi logam paduan perunggu (bronze yang terbentuk pada temperatur peleburan mencapai ± 10830 C. Proses ini dilakukan di tungku peleburan (prapen melalui pembakaran bahan bakar berupa arang kayu serta tambahan udara pembakaran sehingga menghasilkan energi panas. Untuk kebutuhan udara pembakaran perajin gamelan yang ada di Dusun Tihingan memanfaatkan tenaga mekanik yang disebut blower sebagai penghembus udara melalui pipa distribusi (injektor sehingga kapasitas dan laju aliran udara kontinu. Bentuk laluan injektor dan penampungan udara dari blower ke ruang bakar bahan bakar sangat berperan dalam menentukan kecepatan proses peleburan, hal ini dipengaruhi oleh tekanan, volume udara serta pengarah udara. IGN.Priambadi, dkk. dari Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Udayana melakukan modifikasi untuk mendapatkan laju alir udara yang lebih stabil dan menerapkannya di Desa Tihingan Klungkung yang merupakan sentra kerajinan gamelan sangat terkenal.Usaha mengurangi pemakaian insektisida dalam pengendalian hama

  9. PENGAMATAN JENIS-JENIS JAMUR YANG DITEMUKAN PADA MINUMAN SUSU SEGAR DAN SUSU KEMASAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nunik Siti Aminah

    2012-10-01

    Full Text Available Minum susu dari wadah kemasan lebih praktis daripada minum susu segar yang harus dimasak lebih dahulu. Pengolahan susu biasanya dilakukan dengan dua cara yaitu dengan proses Ultra High Temperature (UHT yang menggunakan panas tinggi sekitar 140° C dalam waktu 14 detik dan cara Pasteurisasi yang menggunakan suhu 63° C dalam waktu 30 menit. Menurut label yang tertera dalam kemasan, susu dengan proses pengolahan di atas mempunyai daya simpan selama 10 bulan, terhindar dari cemaran bakteri serta efek luar seperti udara dan cahaya. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa susu dalam kemasan kardus, kaleng, botol kaca dan plastik tidak bebas dari cemaran jamur seperti Aspergillus sp. , Penicillium sp., Geotrichum sp. dan Khamir. Dari tempat pemerahan susu ditemukan cemaran jamur yang sama dengan jamur yang ditemukan pada susu kemasan. Jamur Geotrichum sp ditemukan pada tanah yang berada di sekitar tempat pemerahan susu. Aspergillus sp ditemukan pada pakan sapi perah yang berupa rumput - rumputan, Risophus sp ditemukan pada sumber air yang berada disekitar tempat pemerahan susu. Pada susu kemasan kaleng yang berasal dari luar negeri baik yang legal maupun yang ilegal hanya ditemukan Penicillium sp dan Khamir berarti cemaran jamur berasal dari udara. Sedangkan susu kemasan dalam negeri ditemukan jamur A.niger, Penicillium sp., Khamir, dan Geotrichum sp.yang menandakan dapat tercemar dari bahan/susu perah karena penanganannya kurang higienis. ' Keywords: Jamur, susu segar dan susu kemasan.

  10. Robotika u neurorehabilitaciji: jučer, danas, sutra

    OpenAIRE

    SCHNURRER-LUKE-VRBANIĆ, Tea

    2016-01-01

    Robotika u neurorehabilitaciji osoba nakon moždanog udara ima svoje mjesto u rehabilitacijskom protokolu. Iako postoje različiti dizajni i vrste robota, dvije su osnovne grupe: egzoskeletni roboti, te roboti koji aktiviraju distalni, krajnji dio uda (od engl. end-effector robot). Obje vrste robota koriste se za rehabilitaciju hemiparetične ruke, te za rehabilitaciju hoda kod hemiparetične noge i oštećenja ravnoteže. Glavni cilj je robotom usmjerena vježba dostizanja zadataka...

  11. A proposal for RDM and data archiving at university and national level -- presented at IGDORE

    OpenAIRE

    Irawan, Dasapta Erwin

    2018-01-01

    Objective of this project is to compose: 1. Research Data Management and Data Archiving Policy for Institut Teknologi Bandung, especially to fit into the needs of RCUK-Newton Fund-DIPI funded research. Our prototype is for UDARA research project. 2. Generic RDM and Data Archiving Policy, the results from activity no 1, will be generalized and shared under CC-0 license for other parties to be able to use it and develop it to cater their specific needs and environment. The target for generic do...

  12. IMPLEMENTASI METODE KOHONEN UNTUK PREDIKSI CURAH HUJAN (STUDI KASUS : KOTA PONTIANAK

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Fatma Agus Setyanngsih

    2017-09-01

    Full Text Available The prediction to determine the rainfall in Pontianak is much needed. One of them is using a neural network algorithm using SOM (Self Organizing Maping with the data used in January 2010-2013. The purpose of this study was to determine the rainfall prediction in the city of Pontianak with parameters of air temperature, relative humidity, air pressure and wind speed. The results showed that the value of MSE is obtained when studying the data network prediction in January of 2010 until 2013 using the Neural Network-SOM learning process with the amount of 1 neuron and using 124 datas, with MSE value 0,0148. Keywords: Rainfall, Neural Network, Time Series, Self Organizing Map Prediksi untuk mengetahui curah hujan yang terjadi di Pontianak sangat dibutuhkan salah satunya yaitu menggunakan algoritma jaringan syaraf tiruan dengan pengelompokkannya menggunakan SOM (Self Organizing Map dengan data yang digunakan adalah data di bulan januari tahun 2010-2013. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prediksi curah hujan di kota Pontianak dengan parameter suhu udara, kelembababn relative, tekanan udara dan kecepatan angin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai MSE ini didapatkan saat jaringan mempelajari data prediksi pada bulan januari di tahun 2010 sampai tahun 2013 dengan menggunakan proses pembelajaran JST SOM dengan jumlah neuron 1 dan menggunakan 124 data, dengan nilai MSE 0,0148. Kata kunci: Curah Hujan, Jaringan Syaraf Tiruan, Time Series, Self Organizing Map

  13. Pemadam Api Otomatis dengan Kendali Suhu dan Kelembaban Ruangan Menggunakan Logika Fuzzy

    OpenAIRE

    Aprilianto, Luthfi; Priyambodo, Tri Kuntoro

    2014-01-01

    Abstrak                Pada penelitian ini dilakukan pengembangan inovasi rumah cerdas (smart home) sistem instrumentasi dan kendali kondisi ruangan dengan kendali logika fuzzy. Sistem ini mengendalikan suhu serta kelembaban ruangan dan mengatur kadar polusi udara dalam ruangan. Sistem ini digabungkan dengan sistem keamanan pemadam kebakaran otomatis yang dapat mendeteksi adanya sumber api dan melakukan pemadaman secara otomatis.            Sistem ini akan menggunakan nilai temperatur, polusi...

  14. THE RELATIONSHIP OF THE GENERAL REACTION SCORE WITH THE NATURAL KILLER CELLS ACTIVITY AMONG WOMEN WITH AIRCRAFT NOISE EXPOSURE IN THE AREA OF ADI SOEMARMO AIRPORT SOLO (Hubungan antara general reaction score dengan aktivitas sel NK pada wanita

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Hartono Hartono

    2011-07-01

    Full Text Available ABSTRAK Paparan bising pesawat udara dapat berisiko terhadap kesehatan. Terdapat banyak bukti yang menunjukkan bahwa paparan bising pesawat udara dapat menyebabkan gangguan pendengaran, hipertensi, penyakit jantung iskemik, ketergangguan (annoyance, gangguan tidur dan penurunan prestasi sekolah. Sedangkan efek terhadap perubahan pada sistem imun dan lahir cacat, bukti-bukti masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara general reaction score dengan aktivitas sel NK pada wanita yang terpapar bising pesawat udara di sekitar bandara Adi Sumarmo Solo. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan bagi masyarakat serta pemerintah daerah khususnya dalam upaya pencegahan terhadap dampak paparan bising pesawat udara. Rancangan penelitian adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional, dengan mengambil lokasi di Desa Dibal dan Gagak Sipat, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli 2008 sampai dengan bulan Juni 2009. Jumlah keseluruhan sampel 39, terbagi dalam 3 kelompok; kelompok 1 terpapar bising intensitas 92,29 dB (13 responden; kelompok 2 terpapar bising intensitas 71,79 dB (13 responden; kelompok 3 terpapar bising intensitas 52,17dB (13 responden. Pengambilan sampel dengan cara simple random sampling. Data dianalisis menggunakan uji Anova diikuti dengan Post Hoc Test metode LSD dilengkapi dengan Homogenous Subsets. Uji Anova menujukkan ada perbedaan yang signifikan antar kelompok terhadap general reaction score yang ditunjukkan dari nilai p=0,000. Uji Pearson Correlation menunjukkan ada hubungan yang negatif antara general reaction score dengan aktivitas sel NK (r = – 0,631; p < 0,05. ABSTRACT Exposure to noise constitutes a health risk. There is sufficient scientific evidence that aircraft noise exposure can induce hearing impairment, hypertension and ischemic heart disease, annoyance, sleep disturbance, and decreased school

  15. KANDUNGAN TSP DAN PM-10 DI UDARA JAKARTA DAN SEKITARNYA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Hendro Martono

    2016-09-01

    Full Text Available Abstract. A survey was performed to assess the quality of ambient air in Jakarta, Bogor,Depok,  Tangerang  and Bekasi.  Ambient air samples were collected from 33 sampling points at a distance of 0meter and 120 meters from each main roads respectively. The highest average content of TSP in ambientair at 0 meter was found in West Jakarta (652.02 p.g/cu.m and that of 120 meters from the main road was in Bekasi (445.46µg/cu.m . The highest difference of the TSP content between the two sampling pointswas in Kebon  Jeruk, West Jakarta (96.62 %,  and the lowest one was inCikarang, Bekasi (1.63 %.  Furthermore, the highest difference of the PM-10 content between the two sampling points was inJalan  Raya Bogor, Depok  (96.86 %,  and the lowest one was in Cikarang,  Bekasi (17.26%. In the whole areasof study, the average content of TSP  was 522.44.tg/cu.m  (0 meter, and178.09µg/cu.m (120 meters,  so the difference of the pollutant content between the two sampling points was 65.91%. Meanwhile, theaverage content of PM-10 was 326.25µg/cu.m  (0 meter, and97.09µg/cu.m (120 meters, so the difference of the pollutant content between the two sampling points was 70.24 %. The difference of the means ofboth TSP  and PM-10 content levels between the two sampling sites were significant. The percentages ofsampling points complying withTSP level standard were 9.52 %  (0 meter and 75.76% (120 meters from the road sides. While that of PM-10 were 18.18%  (road side sampling and 78.79% (120 meters from theroad sides.Crusial  measure for controlling theTSP  and PM-10 pollution should also be addressed tomobile sources, such as reducing diesel motorized-vehicles and providing proper mass transportation.

  16. EFEKTIFITAS JALUR HIJAU DALAM MENGURANGI POLUSI UDARA OLEH KENDARAAN BERMOTOR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Lukmanul Hakim

    2017-01-01

    Green belt is a greening design having main function to reduce pollution dust. This research tested the effectiveness of green belt on side roads in catching or absorbing pollution dust or particles emitted by vehicles. Facts from this research showed that the shape of canopy structure and leaves’ cross sectional area highly determine the effectiveness of pollution dust absorpsion. Leaves with wider surface area and rough texture have high effectiveness. Trees having dense canopy and bushy are very effective in absorpsion of pollution dust. In this case, to design a green belt will required a few considerations that are affecting effectiveness in reducing air polution. Namely, selection of vegetation that has wide and rough leaves and type selection of tree canopy structure that is dense and bushy and suitable to green belt location. Keywords : climate amelioration, vegetation, absorpsion and pollution

  17. MODEL BIAYA PEMELIHARAAN FASILITAS PADA BANDAR UDARA NGURAH RAI BALI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Reni Dewita

    2013-07-01

    Full Text Available Facilities in an airport requires maintenance activity in order to achieve excellent quality level and able to support activities at the airport to avoid negative impacts, which is the declining quality of the facility that can lead to lower levels of the productivity carried out in an airport. Maintenance facilities at Bali's Ngurah Rai airport need the maintenance costs planning. To get proper maintenance actions,  the maintenance costs early stages of planning phase needs to develop a model of facility maintenance costs that can provide the maintenance costs estimates quickly and accurately. To produce a maintenance costs model we should identify the maintenance activities that exist at Ngurah Rai airport. Maintenance costs data used is within the last 5 years (2007-2011. Using the Cost Significant Model methode and the linear regression equation it showed that several of the facility maintenace significantly affect the facility maintenance costs in the Ngurah Rai Airport which is the cost of passenger terminal building maintenance (X6, the cost of runway maintenance (X1, the cost of taxiway maintenance (X2, the cost of air conditioning installation maintenance (X14, the cost of road maintenance (X4, the cost of vehicle parking maintenance (X5, and the cost of navigation and communication equipment maintenance (X10. There is 3  linear regression equation model which is 1 Y = 11873745878,77 + 0,993 X1 + 0,826 X2 + 0,334 X4 + 1,181 X6, 2 Y = -698840481,94 + 1,327 X1 + 1,716 X2 + 5,516 X5+ 3,060 X14, and 3 Y = 82110363478,07 + 1,013 X1 - 17,223X5 + 22,406 X10 - 12,035 X14. After doing the Cost Model Factor (CMF test to the three linear regression equation, the most accurate equation is linear regression equation Y = 82110363478,07 + 1,013 X1 - 17,223X5 + 22,406 X10 - 12,035 X14 that has the average ratio 0.006% of the actual cost, so it is the best facility maintenance cost model at Bali's Ngurah Rai Airport.

  18. Kualitas Mikrobiologis Udara di Salah Satu Pusat Perbelanjaan di Jakarta Selatan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Eko Pudjadi

    2016-03-01

    Full Text Available The airborne bacteria and fungi in parking building, playground and food court in Blok M Square, South Jakarta, were assessed in order to investigate air quality in one of the shopping center in Jakarta. The air sample was passed through plate count agar and potato dextrose agar using a single-stage multi-orifice Sampler SKC Biostage Standard. Results showed that average microbial concen-trations were 200.17, 101.17, 55, 33 CFU bacteria per m3, and 109.54, 37.69, 27.09 CFU fungi per m3 of air volume in the parking building, the children playground and the food court, respectively. The most dominating bacteria had characteristicsresembleairborne Bacillus subtilis, while the most dominating fungi wereidentified as Cryptococcus sp., Aspergillus spp., Penicillium sp. and Candida sp. The microbial concentrations were different significantly (α=0,05 inall the three areas. In addition, there were strong relationship and significant influence between the concentrations of bacteria and fungi to temperature, humidity and light intensity in in all the three areas based on Pearson correlation analysis. For today, there is no air quality standard specifically for shopping center, so the data were compared tocommon standards for indoor air quality. The concentration of bacteria and fungi met the standard regulated by TheMinistry of Health Republic of IndonesiaNo.1405/MENKES/SK/ XI/2002 about Environmental Requirements for Office and Industrial., i.e <700 CFU/m3, and acceptable according to World Health Organization (WHO with 500 CFU/m3 as a normal condition. In any case, it is advisable to be aware ofthe spread of airborne bacteria and fungi in shopping centersthat are potentially pathogenic.

  19. One-dimensional adiabatic model of waterhammer; Endodimenzionalni adiabatni model vodnega udara

    Energy Technology Data Exchange (ETDEWEB)

    Bizjak, S [Institut Jozef Stefan, Ljubljana (Yugoslavia)

    1984-07-01

    Program WH was developed to calculate transient pressure and velocities in hydraulic networks. It is based on one-dimensional approximation of conservation laws of mass and momentum. the energy equation is ignored which means that heat transfer effects are no included. When calculating the velocity of pressure wave, compressibility of liquid, elasticity of pipe and possible minimal presence of gas in bubble or dissolved form are included. (author)

  20. ANALISA KINERJA REFRIGERASI WATER CHILLER PADA PT GMF AEROASIA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ali Nugroho

    2015-02-01

    Full Text Available Pengkondisian udara merupakan salah satu hal yang paling penting dalam suatu industri atau gedung, khusunya pada suatu gedung perkantoran. Karena dengan sistem pengkondisian udara yang baik akan menghasilkan uadara segar yang akan memperoleh kenyamanan bagi manusia, mesin, maupun lingkungan yang berada disekitar. Karena dengan tingkat kenyamanan yang baik akan meningkatkan kinerja dari mesin yang digunakan. Ketidak sesuaian pola pengoperasian sistem refrigerai pada saat perancangan dengan keadaan aktual merupakan salah satu penyebab tingginya konsumsi energi listrik, oleh karena itu perlu dilakukan analisa performansi pada sistem refrigerasi di sana agar dapat diketahui apakah energi yang digunakan sudah efisien. Untuk menganalisia kinerja mesin water chiller ini dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap panel control water chiller selama empat jam sekali secara continue selama lima hari. Dan dilakukan perhitungan dari data tersebut untuk mengetahui nilai effisiensinya yaitu: COP, laju aliran refrigerant, kalor yang diserap evaporator dan kondensor, kerja yang dilakukan kompresor, daya yang dibutuhkan kompresor, dan laju aliran volume air cooling water. Kinerja chiller yang baik mempunyai efisiensi yang dapat dipengaruhi antara lain oleh: temperatur air keluar evaporator, dan temperaturr air masuk kondensor. Hasil penelitian hari sabtu diperoleh nilai COP = 8,04, Pref = 0,44 kW/TR, TR = 112,961 TR, dan laju massa refrigerant evaporator = 2,415 kg/s, kerja yang dilakukan kompresor = 49,395kW, laju aliran volume cooling tower = 94,613 m3/jam, dan laju aliran volume make-up water = 0,567 m3/jam. Maka di simpulkan semakin rendah temperatur refrigerant di kondensor maka akan semakin bagus juga nilai COP yang dihasilkan(KW/TR semakin rendah, karena kerja kompresor yang dibutuhkan akan lebih rendah.

  1. PEMANAS FLUIDA MENGGUNAKAN ENERGI MATAHARI DENGAN KOLEKTOR SEPERTIGA SILINDER PADA SISTEM KOMPOR DUAL SYSTEM

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Tri Tjahjono

    2016-08-01

    Full Text Available Sebagian besar masyarakat Indonesia yang sehari-harinya menggunakan energi fosil, seperi minyak tanah, gas dan batubara, serta bahan bakar kayu. Dengan pertumbuhan penduduk yang sangat cepat, hal ini dikhawatirkan cadangan ketersediaan energi akan menipis dan bahkan habis sama sekali. Untuk mengantisipasi hal tersebut dicari energi alternatif yaitu energi matahari yang dianggap tidak pernah habis.               Pemanas ini menggunakan energi matahari, dengan kolektor sepertiga silinder yang merupakan bagian dari sistem kompor dual system. Hal ini adalah upaya pemanfaatan energi yang tersedia banyak dan murah serta pengembangan teknologi penangkapan energi matahari. Cahaya matahari yang dipancarkan akan dipantulkan oleh kolektor sepertiga silinder untuk memanaskan fluida yang ada dalam pipa pada kolektor. Fluida tersebut akan menyerap kalor yang akan diberikan pada kompor dual system. Pemberian energi pada kompor masih perlu proses peningkatan energi lebih lanjut sebelum masuk kompor. Untuk air dapat memberikan energi dengan melepaskan kalor dari uap air panas lanjut, sedangkan pada udara-panas dengan memberikan kalor dengan melepas kalor yang dikandungnya atau secara bersama-sama dalam proses pembakaran biogas atau gas alam (LPG. Untuk minyak solar dapat memberikan kalornya dengan proseas pembakaran dari uap panas minyak solar tersebut.               Hasilnya menunjukkan bahwa penangkapan energi matahari yang tinggi pada saat kisaran jam 11.00 sampai jam 14.30 WIB. Pada pemanasan fluida air, udara dan minyak solar ternyata penyerapan energi yang paling tinggi dihasilkan oleh pemanas air sebesar 381,345 kJ. Hali ini menunjukkan bahwa air merupakan media penyerap kalor yang baik demikian pula pelepasannya.

  2. Analysis of Virechana karma with Danti avaleha: A retrospective study

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sreelakshmi Chaganti

    2015-01-01

    Full Text Available Virechana (therapeutic purgation is a common procedure that is widely practiced among the panchakarma treatments (pentad treatments. Various Virechaka dravyas (purgative drugs have been described for Virechana. Even after critical analysis of Virechaka dravyas in the literature, still there is difficulty in the fixation of dose. Hence, the retrospective analysis of varied outcomes of Virechana with Danti (Baliospermum montanum avaleha (linctus is discussed in this paper. The study included twenty-seven case reports of patients who were administered Virechana with Danti avaleha. These case reports are of patients suffering from various ailments such as irregular menstrual cycles, polycystic ovarian syndrome, primary and secondary infertility, and psoriasis. Danti avaleha was administered at dose of 10 g and 5 g in the Krura (~strong and Madhyama (~moderate/normal Koshta (~GI tract patients, respectively. Among seven Krura koshta patients, three of them resulted with Pravara (excellent Shuddhi and other four resulted with Madhyama (medium Shuddhi. In twenty Madhyama koshta patients, sixteen of them resulted with avara (minimum Shuddhi and remaining four patients resulted with Madhyama shuddhi. Complications like Udara shoola (spasmodic pain of abdomen and Vamana (emesis were observed during Virechana. Majority of the patients suffered with Udara shoola were of Madhyama koshta. Vamana was seen in both Krura and Madhyama koshta patients. Irrespective of the type of Shuddhi and complications, all the patients resulted with Samyak Kaphaantiki Virikta lakshana (signs of perfect purgation with end expulsion of Kapha. The study concluded that the Krura koshta patients were tolerable for dose of 10 g and are expected to attain Pravara Shuddhi. Whereas Madhyama koshta patients were intolerable even to mild dose of 5 g, producing Avara shuddhi.

  3. Tensile bond strength of hydroxyethyl methacrylate dentin bonding agent on dentin surface at various drying techniques

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Kun Ismiyatin

    2010-06-01

    halus sebanyak dua kali menggunakan bulatan kapas, yang disebut blot dry technique, dengan semprotan udara selama 1 detik atau dengan semprotan udara selama 1 detik yang dilanjutkan dengan pengusapan secara halus menggunakan bulatan kapas basah yang diperas dan kelebihan air pada kapas diserap dengan kertas hisap. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tehnik pengeringan permukaan dentin yang terbaik setelah etsa dengan asam phosphat 37% untuk mendapatkan kekuatan perlekatan tarik yang optimum antara HEMA dentine bonding agent dan permukaan dentin dengan menggunakan alat ukur Autograph. Metode: Permukaan dentin gigi sapi diasah rata, kemudian di etsa dengan asam phosphat 37% selama 15 detik. Permukaan dentin dicuci dengan 20 cc air dan kemudian dikeringkan dengan cara blot dry technique (kel. I, dengan semprotan udara selama 1 detik (kel. II atau semprotan udara selama 1 detik dan dilanjutkan dengan pengusapan secara halus menggunakan bulatan kapas basah yang diperas dan kelebihan air pada kapas diserap dengan kertas hisap (kel. III dan tanpa pengeringan permukaan dentin sebagai kontrol (kel. IV. Selanjutnya permukaan dentin diulasi dengan resin bonding dan diletakkan kedalam plunger dengan permukaan menghadap permukaan komposit. Setelah 24 jam dilakukan pengukuran kekuatan tarik dengan menggunakan alat ukur Autograph. Hasil: Analisis data menggunakan uji Anova satu arah dengan derajat kepercayaan 95% dan dilanjutkan dengan test LSD pada p≤0,05. Dari hasil penelitian didapatkan kekuatan perlekatan tarik yang paling tinggi pada kelompok I, sedangkan yang paling rendah pada kelompok IV. Didapatkan perbedaan bermakna pada kelompok I, II, III, dan IV. Pada kelompok II dan IV, III, dan IV, II, dan III tidak didapatkan perbedaan bermakna (p>0,05. Kesimpulan: Tehnik pengeringan permukaan dentin dengan cara pengusapan secara halus menggunakan bulatan kapas sebanyak 2 kali menghasilkan kekuatan perlekatan tarik terbesar.

  4. Pengaruh variasi jarak antar ring berbentuk segi empat pada permukaan silinder terhadap koefisien drag

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Si Putu Gede Gunawan Tista

    2016-12-01

    Full Text Available Abstrak: Dalam aplikasi engineering banyak ditemukan peralatan yang menggunakan silinder seperti tiang penyangga jembatan,cerobong asap, tiang pancang pengeboran minyak lepas pantai dan sebagainya. Peralatan-peralatan tersebutmengalami hembusan udara setiap saat, yang menyebabkan kekuatan konstruksinya berkurang, akibat adanya drag.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi jarak antar ring berbentuk segi empat padapermukaan silinder terhadap koefisien drag. Penelitian ini dilakukan pada wind tunnel (lorong udara yang terdiri dariblower (untuk menghembuskan udara, pipa pitot, U tube manometer, inclined manometer, neraca digital, silinderdengan ring segi empat. Pada penelitian ini, dilakukan dengan memvariasikan Jarak antar ring yaitu 30 mm, 40 mm, 50mm, 60 mm dan 70 mm. Silinder diletakkan vertikal dalam wind tunnel dengan diameter D = 60 mm. Gaya dragdiperoleh dengan menggunakan neraca digital yang mencatat besarnya massa, kemudian dikalikan dengan percepatangravitasi. Distribusi tekanan diperoleh dengan mengukur tekanan pada permukaan silinder menggunakan inclinedmanometer pada 36 titik dengan interval 10o. Hasil penelitian menunjukkan semakin besar jarak antar ring koefisiendrag semakin besar. Koefisien Drag terendah terjadi pada jarak antar ring L = 30 mm atau L/D = 0.50, besarnya CD =0,606352. Besarnya penurunan drag dibandingkan tanpa ring adalah 29,3 %.Kata kunci: Silinder, ring segi empat, jarak antar ring, koefisien drag Abstract: In many engineering applications there are many types of equipment that use cylinders, such as smoke chimney, bridgesupport column, etc. The equipment is undergoing drag due to the airflow that flows through it. The existence of the dragwill reduce its lifetime. One of the efforts to reduce drag is to create a rectangular ring on the surface of the cylinder. Thepurpose of this study was to determine the effect of variations in the distance between the ring of a rectangular ring onthe

  5. PEMANFAATAN LIMBAH BIOMASSA CANGKANG KAKAO DAN KEMIRI SEBAGAI BAHAN BAKAR BRIKET (Utilization of Biomass Wastes from Cocoa and Candlenut Shells as Fuel Briquette

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Harwin Saptoadi

    2007-11-01

    Full Text Available ABSTRAK  Biomassa adalah sumber energi utama jutaan manusia di dunia, akan tetapi penggunaannya menurun ketika batubara, minyak dan gas tersedia cukup melirnpah. Namun akhir-akhir ini perhatian muncul kembali karena terjadinya krisis energi dan isu-isu lingkungan. Pemanfaatan biomassa untuk menggantikan bahan bakar fosil dapat menurunkan persoalan emisi CO2 global. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji alternatif sumber energi terbarukan dengan pemanfaatan limbah biomassa cangkang kakao dan kemiri. Penelitian dilakukan dengan menghaluskan biomassa dengan ukuran partikel kurang dari I mm. Kemudian 5 gram campuran bahan baku dengan bahan pengikat gel tepung kanji dengan perbandingan 70:30 untuk kakao dan 80:20 untuk kemiri dibriket dalarn cetakan berdiarneter l6 mm. Setelah dibriket kemudian dikeringkan dengan oven pada suhu 50 oC selama 5 jam. Pembakaran dilakukan dalam ruang bakar pada temperatur dinding 350 oC dan laju aliran udara bervariasi antara 0,1 - 0,4 m/s. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cangkang kakao dan kemiri mempunyai nilai kalor masing-masing 16.998 dan 21.960 kJ/kg. Emisi CO cukup signifikan pada tahap devolatilisasi. Cangkang kakao memberikan total emisi CO lebih tinggi dibandingkan dengan cangkang kemiri. Laju aliran udara juga berpengaruh terhadap emisi CO yang dihasilkan. Penambahan laju aliran udara akan mengurangi emisi CO, hal ini karena adanya penambahan suplai oksigen sehingga pemnbakaran dapat berlangsung lebih sempurna.   ABSTRACT  Biomass was the  primary source of energy for millions of people in the world, but when coal, oil, and gas became widely available, its use was declined. However, in recent years interest in biomass utilization increases because of energy crisis and environmental issues. Utilization of biomass for substituting fossil fuel can reduce global CO2 emission problem. The objective of this research is to study alternative energy sources that utilize biomass waste from cocoa and candlenut

  6. Pengembangan Sistem Navigasi Otomatis Pada UAV (Unmanned Aerial Vehicle dengan GPS(Global Positioning System Waypoint

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rahmad Hidayat

    2017-01-01

    Full Text Available UAV adalah salah satu wahana tanpa awak di udara yang mana dapat terbang tanpa pilot, menggunakan gaya aerodinamik untuk menghasilkan gaya angkat (lift, dapat terbang secara autonomous atau dioperasikan dengan radio kontrol. UAV digunakan untuk berbagai keperluan baik di lingkup militer maupun sipil. Pada tugas akhir ini dirancang dan direalisasikan pengembangan sistem navigasi otomatis pada UAV dengan GPS waypoint. Sistem ini menggunakan kontrol manual dan autopilot. Pada mode manual, pengguna secara manual mengendalikan pergerakan pesawat melalui radio kontroler sedangkan pada mode autopilot pesawat dikendalikan oleh mikrokontroler Arduino Mega 2560 yang mengolah data-data sensor IMU (Inertial Measurement Unit yang didalamnya terdapat gyroscope dan accelerometer, GPS dan barometric altimeter sehingga dapat terbang secara otomatis dengan sesuai waypoint GPS yang dimasukkan. Mikrokontroler menerima dan menolah data dari sensor dan menghasilkan keluaran untuk menggerakkan servo aktuator. Pengolahan data dari sensor menggunakan kontrol PID (Proportional Integral Derivative. Pesawat akan terkoneksi dengan ground station melalui perangkat telemetri untuk mengirimkan data penerbangan ke darat. Sistem navigasi ini diharapkan dapat secara tepat mengarahkan pesawat menuju satu titik atau lebih dengan toleransi kesalahan ≤ 30 meter pada ketinggian 30-100 meter. Selain itu pesawat diharapkan dapat terbang dengan radius ± 2 km dari ground station. Hasil dari pengujian dapat dilaksanakan kontrol manual dan otomatis pada UAV melalui 5 channel (aileron, elevator, throttle, rudder dan saklar. Distorsi pada kontrol manual diminimalisir dengan memperbesar faktor pembagi sinyal PWM sebesar 50μs-100μs. Kontrol otomatis dapat menstabilkan sikap pesawat di udara (sudut roll 45° dan sudut pitch 30° Setting Kp 1,2 dan Ki 0,01, setting Kp navigasi GPS 0,2 Ki 0,01 dan Kd 4 dengan sudut roll maksimal 15°.

  7. KAJIAN TEKNIS PROPELLER -ENGINE MATCHING PADA KAPAL IKAN TRADISIONAL DENGAN MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK HYBRID DARI SOLAR CELL DAN GENSET SEBAGAI MESIN PENGGERAK UTAMA KAPAL DI KABUPATEN PASURUAN JAWA TIMUR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Eko Sasmito Hadi

    2012-03-01

    Full Text Available Ketersediaan energi tak terbarukan yang kian menipis akan menjadi permasalahan besar bagi kehidupan manusia, banyak pemikiran sudah dicurahkan oleh para ilmuan guna mengantisipasi adanya kemungkinan krisis energi di masa yang akan datang. Selain dari permasalahan keterbatasan energi yang ada juga timbul masalah baru dari penggunaan energi tak terbarukan tersebut yaitu berupa polusi dan pencemaran lingkungan yang berdampak pada perubahan iklim di dunia. Para pemimpin dari berbagai negara menggelar konferensi tentang perubahan iklim di Bali (UNFCCC, sebagai tindak lanjut dari Protokol Kyoto yang diselenggarakan di Jepang sebelumnya, sehubungan dengan perubahan iklim dunia, beberapa negara sepakat untuk mengurangi emisi gas buang pada mesin berbahan bakar mineral, yang dianggap sebagai penyumbang polusi udara terbanyak, dengan membuat kebijakan yang diharapkan dapat menjadi suatu solusi untuk mengurangi polusi udara, salah satu solusi yang dibahas penulis adalah penggunaan motor listrik sebagai pengganti mesin berbahan bakar mineral, tujuan dari penelitian ini adalah menghitung parameter pendukung propeller engine matching (putaran mesin, BHP mesin, dan hambatan kapal , pada kapal ikan tradisional KM Brandal, dan penentuan ukuran propeller yang sesuai dengan kapal ikan KM Brandal dengan menggunakan sistem hybrid. Dalam penelitian ini penulis melakukan pengukuran dan perhitungan pada sistem penggerak kapal baik di lapangan maupun simulasi hybrid, rangkaian hybrid ini terdiri dari beberapa komponen antara lain 2 buah solar cell 100 WP, genset 800 VA, 2 buah baterai 70 Ah, dan motor listrik 12 volt 80 ampere, sedangkan untuk mendapatkan tegangan listrik yang sama pada rangkaian hybrid beberapa komponen seperti baterai, genset, dan solar cell disusun secara paralel. Penelitian tentang Propeller-Engine Matching pada rangkaian hybrid kapal ikan KM Brandal menghasilkan beberapa parameter optimasi propeller antara lain hambatan kapal 1,04 kN, daya efektif

  8. TEKNIK PENGENDALIAN PENYAKIT BENIH PILANG (Acacia leucophloea Wild.

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Tati Suharti

    2016-09-01

    Full Text Available Salah satu faktor yang mempengaruhi daya berkecambah benih adalah serangan penyakit benih. Penyakit yang umumnya berupa cendawan terbawa benih dapat menimbulkan kerusakan pada benih diantaranya mutu dan daya simpan benih menjadi menurun. Teknik pengendalian secara fisik dapat dilakukan dengan penggunaan kemasan plastik yang hampa udara (vacum, sedangkan secara kimia dengan penggunaan fungisida benomil. Teknik pengendalian penyakit benih pilang selama penyimpanan yaitu dengan perlakuan pengepresan vacum. Perlakuan ini dapat menjaga viabilitas benih dan menekan infeksi cendawan Aspergillus sp. Pada umur simpan 1 tahun, perlakuan ini menghasilkan daya berkecambah sebesar 47 % dan persentase infeksi Aspergillus sp. sebesar 18% sedangkan perlakuan plastik menghasilkan daya berkecambah sebesar 34,67 % dan persentase infeksi Aspergillus sp. sebesar 50 %.

  9. Penyajian Data Pelanggan pada Lima Area PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Kandatel Pekalongan Menggunakan Google Earth

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Much Aziz Muslim

    2015-10-01

    Full Text Available Prosedur sistem penyajian data pelanggan di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Kandatel Pekalongan khususnya bidang Divisi Business Services masih menggunakan cara manual, hanya menggunakan media Micorsoft Excel. Dalam hal ini peneliti ingin menerapkannya dalam bentuk aplikasi Google Earth untuk membuat penyajian data pelanggan, karena Google Earth dapat memetakan bumi dari superimposisi gambar yang dikumpulkan dari pemetaan satelit, fotografi udara dan globe GIS tiga dimensi sehingga akan menghasilkan data yang akurat. Penyajian data dengan menggunakan Google Earth dilakukan dengan memanfaatkan bahasa markup HTML. Dengan cara ini, Divisi Business Service akan menjadi lebih mudah ketika menyajikan data-data para pelanggan Telkom yang mencakup lima area yaitu Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal dan Brebes. 

  10. Desain Protokol Jaringan untuk Komunikasi Multimedia melalui WiMAX

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Suherman Suherman

    2016-03-01

    Full Text Available Tulisan ini membahas protokol jaringan pada lapisan transport serta perubahan desain yang ada untuk meningkatkan kualitas transmisi multimedia melalui perangkat orthogonal frequency division multiplexing (OFDM. Kualitas transmisi video melalui udara sangat rentan terhadap error transmisi, yang menyebabkan terjadinya packet loss. Penggunaan protokol reliable seperti transmission control protocol (TCP mampu mengurangi loss, tetapi meningkatkan delay yang signifikan. Oleh karenanya dibutuhkan protokol yang dapat mengurangi loss tanpa menambah delay. Artikel ini mengajukan perubahan desain pada protokol jaringan unreliable UDP melalui mekanisme retransmisi dan cross-layer. Melalui simulasi, metode yang diajukan terbukti mampu mengurangi packet loss UDP sebesar rata-rata 6,5 %, menekan delay UDP hingga 18-37% serta meningkatkan kualitas video yang diterima berkisar 21,3-184,3%.

  11. LITERASI KIMIA MAHASISWA PGSD DAN GURU IPA SEKOLAH DASAR PADA TEMA UDARA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Atep Sujana

    2014-08-01

    changing the score values, grouping study subjects based on the values obtained, and the analysis and conclusions. From the research data showed that only 26 people (63.41 % students who have achieved literacy PGSD chemistry, whereas only 10 elementary school teachers (50 % who had reached chemical literacy. Literacy chemical that has not reached most of the research subject primarily determine the chemical formula of constituent gases of air and to write the equation. Keywords: PGSD students, elementary science teachers, science literacy, literacy chemistry, descriptive method.

  12. Kajian Kapasitas, Kebutuhan, Dan Efektivitas Parkir Di Bandar Udara El Tari Kupang

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Amy Wadu

    2017-07-01

    Full Text Available Undisciplined and difficulty to find parking space are problems at El Tari Airport Kupang. The purpose of research to determine the capacity and demand of parking space and the effectiveness of parking services. The methods used include analysis of parking characteristics, linear regression, method of Importance Performance Analysis (IPA. The results showed that the demand parking space for car at El Tari Airport in existing condition is already exceeding capacity, while for motorcycle still sufficient. For the next 5 years the demand of parking space is 573 parking spaces (SRP for cars and 599 SRP for motorcycles. The relationship between parking space demand and the number of passengers are y = 1.463x - 6203.6 for car and y = 3.3449x - 14565 for motorcycles. For parking service performance with IPA method, there are 7 variables as the main priority improvement, that is the ability of the parking operator to direct the vehicle to the parking lot, arrange the traffic in the parking area, direct the driver in and out of the parking lot, supervision of parking offenders, parking attendant behavior on the driver, circulation arrangement and vehicle parking position expressed by parking signs and markings, and parking patterns in order. Keywords: airport, IPA, parking service, parking space

  13. ANALISIS PENGGUNAAN WATER COOLED CONDENSER PADA MESIN PENGKONDISIAN UDARA PAKET (AC WINDOW

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    IKG Wirawan

    2012-11-01

    Full Text Available One of the important aspects in thermal design is refrigeration and air conditioning. Working principle of air conditioning is absorption and thermal dissipation process. Condenser is main component to release the heat from refrigerant to the cooling medium. In the present research, water cooled condenser was used to replace the commonly air condenser. Pressure and temperature at some section of the components were observed in order to examine the performance of the air conditioning system. The results showed that the COP varied from 9.66 to 12.4; refrigerationg effect varied from 1.31 kW to 1.86 kW; cooling capacity varied from 0.38 TR to 0.53 TR; and heat transfer varied from 2.2 kW to 2.98 kW.

  14. PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENUMPANG DAN BARANG MILIK PENUMPANG DALAM JASA PENGANGKUTAN UDARA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Mangara Pasaribu

    2017-04-01

    Full Text Available The arrangements regarding the legal protection of passengers and goods on the transport of air, is set out in legislation, agreements, and habits. The air transport law is keperdataan, the provision of air transport to be found in the laws of positive air in Indonesia are: Air Transportation Ordinance Stbl. 1939 No. 100, law No. 1 of 2009, and the Statute No. 8 1999. The responsibility of carrying on the safety of passengers and goods in the implementation of air transportation The principle of presumption of liability /presumtion of/ presumtion fault of negligence. The carrier is responsible for loss suffered by passengers or goods because the sender of a passenger wounded or killed, his baggage or damaged or lost, or damage to goods transfers and the delay in coming, while the principle of limitation of liability. The responsibility of the carrier is limited to a certain amount, this principle which encourages the carrier to resolve the problem by peaceful means. And the principle of absolute liability or strict liability. The carrier is considered to be always responsible without any possibility of freeing themselves unless the aggrieved innocent or were responsible for the losses on him. Compensation given by air carriers is a number of nominal value of money as a form of responsibility for accidents that caused deaths or injuries, lost baggage and flight delays. Legal efforts for passenger who feel or losses can file a lawsuit or claim to the airline, lawsuit or dispute settlement can be reached through two channels, namely the courts and lanes outside the court.

  15. STUDI KUALITAS UDARA DI SEKITAR SUNGAI TELAGAWAJA, DESA MUNCAN, KABUPATEN KARANGASEM BALI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    I WAYAN ARTHANA

    2012-11-01

    Full Text Available The research was done in surrounding Telagawaja River at Muncan Village, Karangasem Regency, Bali at October2008. The aim of the research was to know the air quality condition in that area. There were six air quality parametersmeasured at three different sites. The content of NO2 at the air varied 24,29-31,87 ?g/m3 was higher than that in GunaksaBeach where there are no activities at all but it was lower than that in Sawangan Nusa Dua where full of tourismactivities. The level of SO2 at the range of 34,44-44,97 ?g/m3 was lower than that in Padangbai Harbour where full ofhuman activities and transportations. The content of dust at the range of 105,82 ?g/m3, CO at the range of 497,78-568,89?g/m3, Pb at the range of 0,250-0,792 ?g/m3. The level of noise at the range of 40,33-53,79 dB(A was lower than that invillage community at Kubu, Karangasem Regency and also lower than that in Sawangan Beach of Nusa Dua. All the airquality parameters are not yet over than standard of safe air quality level.

  16. UJI UNJUK KERJA PENDINGIN RUANGAN BERBASIS THERMOELECTRIC COOLING

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Lukman Nulhakim

    2017-04-01

    Full Text Available Thermoelectric cooling (TEC teknologi dimana ketika arus DC dialirkan ke elemen peltier yang terdiri dari beberapa pasang sel semikonduktor tipe p dan tipe n dimana akan mengakibatkan salah satu sisi elemen peltier menjadi dingin dan sisi lainnya menjadi panas. Proses perakitan pendingin menggunakan 2 buah thermoelectric cooling tipe TEC1-12706, heatsink, fan dan rongga berbentuk persegi panjang dengan ukuran 80 x 80 x 150 mm dengan menggunakan isolator styrofoam. Pengujian dilakukan selama 30 menit dengan variasi tegangan 3, 6, 9 dan 12 V, variasi selain tegangan juga menggunakan variasi kecepatan udara pada sisi dingin 1, 2 dan 3 m/s. Hasil terbaik pada variasi dengan tegangan 12 V dan kecepatan 1 m/s yaitu 20 oC.

  17. CARA MENGHILANGKAN RASA DAN BAU PADA PENGOLAHAN AIR MINUM

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sri Soewasti Soesanto

    2012-12-01

    Full Text Available Salah satu syarat kualitas air minum adalah tidak berwarna, tidak ada rasa, dan tidak berbau. Kebanyakan konsumen air minum menilai baik tidaknya kualitas air minum hanya secara visual, keruh atau jernih, berwarna atau tidak dan dengan indera pengecap apakah ada rasa atau tidak serta dengan indera pencium; berbau atau tidak. Tulisan ini hanya akan membahas dua aspek yaitu rasa dan bau yang sering dikeluhkan oleh konsumen.Sumber kontaminasi yang menimbulkan rasa dan bau dalam air dapat bersifat alami maupun anthropogenik.Untuk menghilangkan rasa dan bau karena sebab alami ada beberapa pilihan cara pengolahan yaitu sedimentasi konvensional secara gaya berat (Conventional Gravity Sedimentatin = CGS dan pengembangan udara terlarut (Dissolved Air Flotation = DAF, ozonisasi dan filtrasi dengan karbon aktif granular (Granular Activated Carbon = GAC. 

  18. MODEL SISTEM DINAMIS UNTUK ESTIMASI PENCEMARAN UDARA DARI EMISI KENDARAAN BERMOTOR DI JAKARTA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nuraini Soleiman

    2015-10-01

    Full Text Available Air pollution from vehicle emission becomes a major problem in urban areas, including Jakarta, Indonesia. This vehicle emission worsening ambient air concentration because of increasingly use of diesel engine for urban transportation, which exhaust particulate matter. This pollutan pose adverse health effect especially resparatory problems and premature mortality. This paper presents a model for estimating the level of pollution and the impact of that pollution on human health. An air quality model is developed using Gaussian model for urban area and the social-economic impact are estimated using Dose Response function. Simulation of the model shows a dynamic model is a powerfull tool for estimating the pollution level and the impact of the pollution. The result of the simulation can be used as basic information for decision makers to design some environmental policies for reducing the pollution level from vehicles emission.

  19. Budaya Keselamatan di Bengkel Perawatan Pesawat Udara pada Garuda Maintenance Facility (GMF AEROASIA)

    OpenAIRE

    Minda Mora

    2011-01-01

    Safety is the most important thing in aviation. Safety level has to improved in highest performance. One way to improve safety is to implement safety culture in organization. In case of aviation safety, safety is affected by many factors. Aircraft maintenance is of the factor. The goal of his research is to asess the aviation safety culture in maintenance facilities, case study: Garuda Maintenance Facilities (GMF) using Safety Culture Indicator Scale Measurement System (SCISMS). The Safety Cu...

  20. PERFORMANS DAN INDEKS KELEMBABAN SUHU KELINCI JANTAN (Lepus nigricollis YANG DIPELIHARA DENGAN LUAS LANTAI KANDANG DAN DIBERI RANSUM DENGAN IMBANGAN ENERGI DAN PROTEIN BERBEDA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Eny Puspani

    2016-01-01

    Full Text Available Penelitian yang bertujuan mempelajari indeks kelembaban suhu atau temperature humidity index dan performans kelinci jantan lokal pada kepadatan ternak berbeda dan diberi ransum dengan imbangan energi protein berbeda telah dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK pola Faktorial 2 x 3 dengan empat kali ulangan (blok. Sebagai perlakuan pertama adalah imbangan energi dan protein pada ransum (R yang terdiri dari ransum dengan kandungan energi termetabolis 2500 kkal/kg dan protein kasar 17% dengan imbangan energi dan protein 147 (R1, ransum dengan kandungan energi termetabolis 2800 kkal/kg dengan kandungan protein kasar 18,5% dengan imbangan energy dan protein 151 (R2. Sebagai perlakuan kedua adalah luas lantai kandang (L yang terdiri dari 3500 cm2 (L1, 1750 cm2 (L2 dan 1166 cm2 (L3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklim mikro pada perlakuan tingkat kepadatan ternak dan ransum dengan imbangan energi dan protein yang berbeda memberikan pengaruh tidak berbeda nyata (P>0,05 terhadap kelembapan udara, temperatur udara, “temperature humidity index” dan radiasi matahari. Performans pada perlakuan ransum dengan imbangan energy dan protein R1 menyebabkan konsumsi air, ransum, berat badan akhir dan pertambahan berat badan lebih tinggi (P0,05. Performans pada perlakuan tingkat kepadatan ternak L2 dan L3 menyebabkan konsumsi air dan ransum lebih tinggi sehingga berat badan akhir pada kandang L2 dan L3 juga lebih tinggi dibandingkan L1 kecuali pertambahan berat badan dan FCR memberikan pengaruh tidak berbeda nyata (P>0,05. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi perbedaan iklim mikro pada kandang dengan perlakuan ransum dengan imbangan energi dan protein berbeda serta perlakuan dengan tingkat kepadatan ternak berbeda. Kelinci yang diberi ransum dengan imbangan energi dan protein 147 (R1 menghasilkan performans lebih tinggi daripada imbangan energi dan protein 151 (R2. Kelinci yang dipelihara pada tingkat

  1. KARAKTER FISIK DAN SOSIAL REALESTAT DALAM TINJAUAN GERAKAN NEW URBANISM

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Timoticin Kwanda

    2001-01-01

    Full Text Available Rapid urbanization will be critical to urban environments. The immediate and most critical urban environment problems facing several big cities, such as Jakarta and Surabaya, what are referred to as the "brown" problems, among them: lack of safe water, pollution from vehicles and industrial facilities, and congestion. To cope with these urban environmental problems, New Urbanism through the Traditional Neighborhood Development (TND believes that it will cure the problems by pedestrian oriented planning, encouraging people to drive less, mixed land uses, higher density, then traffice congestion is reduced,and mitigate air pollution. Moreover, the other physical and social characters are mixed housing types, front porches, more park that will encourage more interaction, then restore a sense of community. Based on this concept, this paper discusses the physical and social characters of real estates in Jakarta and Surabaya. The results show that real estate developments in these suburban areas is one of the causes of urban environment problems. Abstract in Bahasa Indonesia : Cepatnya urbanisasi akan menyebabkan lingkungan perkotaan yang kritis. Masalah lingkungan kritis yang dihadapi oleh kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya adalah apa yang disebut dengan masalah "warna coklat" yaitu kurangnya air yang sehat, polusi udara yang berasal dari kendaraan bermotor dan industri, serta kemacetan lalu lintas. Untuk menyelesaikan masalah lingkungan ini, gerakan New Urbanism melalui konsep Traditional Neighborhood Development (TND percaya bahwa masalah lingkungan ini dapat diatasi dengan perencanaan permukiman yang berorientasi pada pejalan kaki, multi fungsi, kepadatan tinggi, sehingga mengurangi kendaraan bermotor dan berakibat pada berkurangnya kemacetan lalu lintas dan polusi udara. Karakter fisik dan sosial lainnya adalah multi tipe rumah, taman publik yang lebih banyak dan rumah berteras depan yang akan mendorong interaksi sosial dalam lingkungan

  2. PEMODELAN MATEMATIKA PROSES PRODUKSI POLYHYDROXYBUTYRATE (PHB DARI TAPIOKA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Margono Margono

    2012-05-01

    Full Text Available MATHEMATICS MODELLING OF POLYHYDROXYBUTYRATE (PHB PRODUCTION FROM TAPIOCA. One of the technical approaches to get improvement of PHB productivity was a process simulation by using mathematical modeling. The objective of this research was to develop mathematical model which could be used to simulate fermentation of polyhydroxybutyrate production by Bacillus cereus IFO 13690 using tapioca substrates. Three different experiments with initial ammonium of 0.286, 0.566, and 1.203 g/L were carried out in 5 L fermentor and 500 rpm of agitation speed. The pH medium was controlled at 5.6 after it came down from the initial pH of 6.8. Meanwhile, the initial doT was 70% air saturation and also came down to and maintained at doT of 5% air saturation. PHB accumulation was growth associated product. Model of bacteria mechanism on utilizing tapioca and the mathematical model were proposed. The proposed model was suitable with the experimental phenomena. However, the rate of fermentation process was the controlling rate for overall PHB synthesis.   Abstrak   Salah satu pendekatan teknis untuk melakukan optimasi proses fermentasi adalah melakukan simulasi menggunakan model matematika.  Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan model matematika yang dapat digunakan untuk melakukan simulasi proses pada fermentasi produksi polyhydroxybutyrate (PHB dari tapioka oleh Bacillus cereus IFO 13690. Tiga buah percobaan dengan konsentrasi amonium awal 0,286, 0,566, dan 1,203 g/L dilakukan pada fermentor dengan volume 5 L dan kecepatan pengadukan 500 rpm. Percobaan dilakukan dengan kondisi awal  pH 6,8 dan konsentrasi oksigen terlarut (doT 70% udara jenuh. Kondisi awal tidak dikontrol sehingga pH medium turun dan dijaga pada 5,6 menggunakan pengontrol pH. Sedangkan doT turun dan dikontrol pada 5% udara jenuh. Data percobaan dan model matematika menunjukkan bahwa produksi PHB mengikuti pola pertumbuhan berasosiasi dengan produk (growth associated product. Model mekanisme

  3. ANALYSIS OF ENVIRONMENTAL FACTORS FOR LEPTOSPIROSIS CASES IN TULUNGAGUNG DISTRICT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Arief Nugroho

    2016-01-01

    Full Text Available Leptospirosis merupakan penyakit zoonosis. Pada tahun 2012 ditetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB dengan ditemukannya dua kasus leptospirosis di dua kecamatan dengan satu kasus meninggal. Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan faktor lingkungan terhadap kejadian leptospirosis di Kabupaten Tulungagung. Rancangan penelitian yaitu cross sectional dilakukan melalui observasi lokasi, pengukuran lingkungan abiotik dan observasi kondisi rumah penduduk. Lokasi penelitian di Dusun Banjar, Desa Picisan RT 3 RW 1 Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung. Besar sampel sebanyak 50 rumah. Analisis data berupa analisis deskriptif dan statistik dengan uji Chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya sampah terbuka di depan atau belakang rumah berhubungan dengan kejadian leptospirosis dan mempunyai resiko 16,3 kali lebih besar dalam penyebaran leptospirosis. pH, salinitas dan kelembaban udara menunjang pertumbuhan bakteri Leptospira sp. pada badan air alami. Kata kunci: leptospirosis, Tulungagung, lingkungan

  4. Studi Eksperimental Pengaruh Penambahan Disturbance Body Terhadap Karakteristik Aliran Yang Melintasi Sebuah Silinder Sirkular Yang Tersusun Secara Tandem Dalam Saluran Sempit ”Studi Kasus Untuk Disturbance Body Berulir Dan Polos Dengan Rasio Diameter D

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Pratista Hariyanto

    2012-09-01

    Full Text Available Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari aliran yang melintasi silinder sirkular yang tersusun tandem yang ditempatkan pada saluran sempit. Adapun penelitian ini juga berusaha untuk mereduksi gaya hambat yang terjadi dengan menggunakan sebuah disturbance body yang memiliki rasio yang d/D=0.1dengan kondisi permukaan polos dan berulir dengan rasio jarap gap L/D = 2.0. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan cara meletakkan silinder sirkular (D= 37.5mm dalam sebuah terowongan udara saluran sempit berpenampang bujur sangkar (h=125mm dengan bilangan Reynolds sebesar 1.16x102 (berdasarkan diameter hidrolis saluran dan kecepatan freestream. Tekanan diukur dengan pressure tap yang terpasang pada permukaan silinder sirkular dan pada test section terowongan angin (inlet dan outlet. Sedangkan profil kecepatan aliran didapatkan dengan menggunakan pitot static tube yang dipasang dibelakang silinder sirkular.

  5. Teologi AhmAdiyAh dulu, SekArAng, dAn AkAn dATAng di indoneSiA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ridwan A. malik

    2013-03-01

    Abstrak Di Indonesia, eksistensi Ahmadiyah mendapat kecaman anarkis dari sebagian kalangan, walaupun masih ada sebagian kecil golongan melakukan pembelaan. Kalangan yang kontra terhadap Ahmadiyah, yang dikedepankan adalah alasan bahwa Ahmadiyah termasuk aliran sesat karena telah melanggar prinsip ajaran Islam. Adapun kalangan yang pro terhadap Ahmadiyah lebih cenderung melihat pada sisi kemanusiaan, yaitu “manusia” Ahmadiyah berhak menghirup udara kebebasan di Indonesia. Dalam catatan sejarah, Ahmadiyah memiliki dua kubu, yaitu kubu Lahore yang masih berada dalam jalur prinsip Islam dan kubu Qadyan yang berada di luar prinsip ajaran Islam. Di Indonesia, belum jelas teridentifikasi atau terinventaris mana yang termasuk kubu Lahore dan mana yang termasuk kubu Qadyan. Sikap dan penelitian inilah yang mesti digalakkan dalam rangka menuju proses penilaian yang lebih objektif terhadap aliran Ahmadiyah. kata kunci: Ahmadiyah, Lahore, Qodyan, Indonesia.

  6. Implementasi Metode Fuzzy Time Series Cheng untuk prediksi Kosentrasi Gas NO2 Di Udara

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    M Yoka Fathoni

    2017-05-01

    Full Text Available The forecasting process is essential for determining air quality to monitor NO2 gas in the air. The research aims to develop prediction information system of NO2 gas in air. The method used is Fuzzy Time Series Cheng method. The process of acquiring NO2 gas data is integrated with Multichannel-Multistasion. The data acquisition process uses Wireless Sensor Network technology via broadband internet that is sent and stored in an online database form on the web server. Recorded data is used as material for prediction. Acquisition result of  NO2 gas data is obtained from the sensor which is sent to the web server in the data base in the network by on line, then for futher it is predicted using fuzzy time series Cheng applying re-divide to the results of intervals the first partition of the value of the universe of discourse by historical data fuzzification to determine Fuzzy Logical Relationship dan Fuzzy Logical Relationship Group, so that is obtained result value prediction of NO2 gas concentration. By using 36 sample data of NO2 gas, it is obtained that the value of root of mean squared error of 2.08%. This result indicates that the method of Fuzzy Time Series Cheng is good enough to be used in predicting the NO2 gas.

  7. Analisa Pengaruh Variasi Tabung Udara Dan Variasi Beban Katup Limbah Terhadap Performa Pompa Hidram

    OpenAIRE

    Ginting, Andrea Sebastian

    2015-01-01

    For many people that staying away from electric energy resourch there is some obstacle to move the water from down area to high area. One of the method that can be used is hydram pump that the energy or the power is from water hammer that move into pump through the pipe. This minithesis have purpose to know the influence of air vessel factor, waste valve load and head supply toward hydram pump efficiency. 09421043

  8. Kualitas Udara Beberapa Ruang Perpustakaan Di Universitas Sam Ratulangi Manado Berdasarkan Uji Kualitas Fisika

    OpenAIRE

    Sahilatua, Josefine D

    2014-01-01

    : Air pollution not only comes from the outdoors but also indoors. Library is indoors that could potentially by polluted. Level of air quality that not complies the standard will cause symptoms such as sneezing, coughing, skin irritation, shortness of breathing, eye irritation and headache on library users. This research conducted on the five libraries at the Sam Ratulangi University using observational methods. Data collected was content of physical air quality. The variables were air temper...

  9. Pengaruh Pelatihan Kerja terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Bandar Udara Radin Inten II Lampung

    OpenAIRE

    SUWANDI, Suwandi

    2011-01-01

    At the level of national and International, the development of air transportation business at present shows encouraging prospective. It is characterized by the increasing number of scheduled airlines and the increasing frequency of flights at airports in Indonesia. In line with the natural conditions of Indonesia in which consist of thousands of islands, the air transportation has become the primary choice compared with other modes of transportation (sea and land) as the air transportotation ...

  10. Sistim Tampilan Jadwal Pesawat Udara Dengan Mode Dual Display Di Bandara Ahmad Yani Semarang

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Hari Suseno

    2014-02-01

    Full Text Available Schedule for airline passengers is important information that is provided by the airport manager. Airport flight information on the display screen using a media schedule called flight information display system (FIDS. FIDS system comes from two processes that display arrival and departure information. The device comes from the appearance of two separate computer with information for each. The use of two computers that are used to the old system at the airport FIDS devices. This research aims to create an integrated FIDS system device to combine the information into one unified display in dual display mode pattern display (dual view. Design systems using software programming VB6 and hardware modifications applied to design a system FIDS new on view flight schedules. With a centralized system obtained an interactive display schedules for flight schedule. Keywords : FIDS system; Flight schedule; Display  information

  11. Pengaruh Penempatan Sirip Berbentuk Segitiga Yang Dipasang Secara Aligned Dan Staggered Terhadap Performansi Kolektor Surya Pelat Datar

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ketut Astawa

    2016-07-01

    Full Text Available Abstrak: Energi surya adalah jenis energi terbarukan yang umum digunakan karena ketersediaannya yang sangat besar. Teknologi pengolah energi surya, salah satunya adalah kolektor surya. Kolektor surya pada umumnya, menggunakan laju aliran massa udara yang secara parallel melewati pelat penyerap. Udara yang masuk inlet akan melewati pelat penyerap dan langsung keluar melalui outlet. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan pengaruh penempatan sirip berbentuk segitiga yang dipasang secara alignedyang mengarah ke atas pada bagian atas pelat penyerap dan staggeredyang mengarah ke bawah pada bagian bawah dari pelat penyerap sehingga akan terjadi aliran udara secara turbulen di dalam kolektor dan dengan penambahan sirip segitiga ini juga dapat memperluas daerah penyerapan panas pada pelat penyerap kolektor surya yang secara langsung memperluas permukaan perpindahan panas dari pelat penyerap ke fluida kerja yang nantinya diharapkan mampu menghasilkan temperatur keluar kolektor yang lebih tinggi dan meningkatkan performansi kolektor surya pelat datar.Penelitian ini dilakukan secara eksperimen, sebagai variable bebas dalam penelitian ini adalah intensitas radiasi matahari dan variabel terikatnya adalah energi berguna dan efisiensi kolektor surya pelat datar.Dari hasil pembahasan penempatan sirip berbentuk segitiga pada kolektor surya pelat datar yang dipasang secara staggered menghasilkan energi berguna dan efisiensi yang lebih besar dibandingkan dengan kolektor surya yang dipasang secara aligned. Dilihat dari rata-rata hariannya energi berguna untuk kolektor bersirip aligned adalah 153.01 Watt dan untuk kolektor bersirip staggered sebesar 157.42 Watt, sedangkan untuk efesiensinya pada kolektor surya bersirip aligned adalah 37.94% dan untuk kolektor bersirip staggered42.12 %.Kata kunci : Performansi kolektor surya pelat datar, sirip segitiga aligned, sirip segitiga staggered Abstract: Solar energy is a type of renewable energy that is commonly used

  12. High Discharge Rate Electrodeposited Zinc Electrode for Use in Alkaline Microbattery

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    A. L. Nor Hairin

    2012-01-01

    saduran zink. Saduran zink kemudiannya dijadikan elektrod bagi bateri mikro zink-udara beralkali dengan saiz 1 cm2 luas x ca. 305 µm tebal. Penggunaan membran tak organik MCM-41 membolehkan pembuatan sel dengan rekabentuk padat. Kualiti elektrod saduran zink telah dinilai secara lansung daraipada prestasi elektrokimia sel zink-udara. Saduran zink yang disediakan daripada takungan elektrolit 2 M NH4Cl menghasilkan kapasiti discas tertinggi.KEY WORDS (keyword:  Zinc electrodeposition, High discharge rate electrode, MCM-41 separator, Zinc-air cell and Alkaline microbattery.

  13. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Community Development Program Posdaya (Pos Pemberdayaan Keluarga Pt. Holcim Indonesia Tbk Pabrik Cilacap

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Agus Triyono

    2017-01-01

    bergerak dalam produksi semen yang mempunyai kecenderungan memberikan polusi udara dan suara yang dapat merugikan masyarakat sekitar perusahaan. Dengan metode kualitatif penelitian ini bermaksud untuk mencari bagaimanakah implementasi strategi pengelolaan CSR dengan program Posdaya yang telah dilakukan oleh PT. Holcim Indonesia Tbk Cilacap Plant dalam rangka memberdayakan masyarakat yang berada disekitar perusahaan tersebut. Metode pengumpulan data berupa FGD dan dokumentasi yang selanjutnya akan diolah dengan analisis interaktif Miles dan Huberman. Sedangkan untuk validitas penelitian, peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukan bahwa PT Holcim berkonsentrasi pada pemberdayaan masyarakat berbasis 4 pilar, yaitu kesehatan, pendidikan, ekonomi dan lingkungan. Untuk tahapan dalam pelaksanaan Posdaya dilakukan dengan 2 tahapan, yakni analisa kebutuhan dan dilanjutkan sosialisasi kepada masyarakat yang akan menjadi subjek pelaksana Posdaya. Dalam melaksanakan kegiatan Posdaya tersebut dijalankan dengan kegiatan CSR, serta menjalin hubungan dengan komunitas, pemerintah dan LSM, berpusat pada community relation department. PT Holcim.

  14. DISAIN SISTEM KENDALI MESIN AIR LEAK TEST MENGGUNAKAN SISTEM KENDALI PLC OMRON CJ2M DI HVAC (HEATING, VENTILATING, AND AIR CONDITIONING LINE 6

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Syahril Ardi

    2015-03-01

    Full Text Available Pada proses produksi pembuatan komponen HVAC (Heating, Ventilating, and Air Conditioning dari perusahaan manufaktur di Indonesia, memerlukan proses pengecekan kebocoran pada bagian HVAC. Proses pengecekan ini dilakukan untuk memastikan tidak ada komponen HVAC yang bocor sebelum dikirim ke pihak pelanggan. Penelitian ini dilakukan untuk membuat system dan alat air leak test. Mesin air leak test ini menggunakan prinsip kerja differential pressure air leak test, yaitu metode yang membandingkan antara tekanan udara yang diberikan ke produk dan master produk. Pada penelitian ini, kami membuat disain mesin air leak test menggunakan sistem kendali berupa air leak tester, PLC, dan HMI. Berdasarkan kondisi dengan kapasitas produksi yang meningkat karena bertambahnya permintaan dari customer, dapat ditanggulangi dengan adanya share loading produksi dari HVAC line 4 ke line baru, yaitu HVAC line 6. Hasil yang didapat dari pengujian deteksi kebocoran produk,didapat nilai parameter kebocoran produk sebesar 2.23 ml/min.

  15. Rekayasa Biopolimer Jerami Padi dengan Teknik Kopolimerisasi Cangkok dan Taut Silang

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Henny Purwaningsih

    2017-03-01

    Full Text Available Kopolimerisasi cangkok dan taut silang akrilamida (AAm terhadap jerami padi dilakukan dalamsuasana hampa udara menggunakan aliran gas N2 dengan amonium persulfat (APS sebagai inisiatordan N,N’-metilena-bis-akrilamida (MBAAm. Pencirian dilakukan dengan teknik mikroskopipemayaran elektron (SEM untuk melihat morfologi permukaan, teknik spektroskopi FTIR untukmelihat gugus fungsi, dan teknik DTA untuk menganalisis ketahanan produk terhadap suhu. Kajiandilakukan terhadap swelling capacity produk hasil rekayasa. Spektra FTIR dan mikrografmenunjukkan bahwa kopolimerisasi cangkok dan taut silang telah terjadi pada biopolimer selulosajerami padi. Produk hasil rekayasa memiliki ketahanan termal yang lebih baik dan indeks kristalinitasyang lebih tinggi dari isolat selulosanya. Nisbah dan efisiensi pencangkokan berturut-turut adalah66,14-78.15% dan 13,23-16.63%. Swelling capacity sebelum proses hidrolisis berkisar antara 8,16-12,20 g g-1. Proses hidrolisis terhadap produk hasil rekayasa mampu meningkatkan swelling capacityhingga 12,5 kali kapasitas awal.

  16. Rugi Daya Dan Energi Akibat Korona Pada Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET 500 Kv

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Muhamad Haddin

    2018-01-01

    Full Text Available The use of extra high voltage in electrical power transmission system causing corona. A visual corona phenomenon shown by the appearance of visible light radiation, hissing noise, ozone formation and power losses. The impact of corona affect the environment surrounding the overhead line transmission and power losses in the line. This research discusses power and energy losses due to corona by using quantitative method. Calculations performed by calculating relative air density values, disruptive critical voltages, power losses and corona energy. The research object was taken by extra high voltage  overhead line transmission 500kV Tanjung Jati B Power Plant to Ungaran Substation.The result show that corona power losses are 0.41-0.44 kW/mil (0.25-0.27kw/km per phase, with total 1.25-1.30kW/mil (0.78-0.81k/w/km. corona power losses 107.57-112.08 kW along of line. Average of corona energy losses obtained 2642.67 kWh. The percentage of corona power losses to electrical power supplied is between 0.005% to 0.011%.

  17. Penegakan Hukum terhadap Pencemaran Udara yang Diakibatkan oleh Angkutan Umum Bus Kota di Kota Yogyakarta

    OpenAIRE

    Harahap, Zairin

    2009-01-01

    Contamination resulted from Air is town bus publik transport have griped many by society. In fact to prevent and overcome the happening of contamination of the air, Government Town Yogyakarta have a set law and regulation at the same time form institution which is duty to guard execution from the law and regulation. But, in in reality, execution and straightening of law from the law and regulation show various its weakness. Leave from the phenomenon of research about Straightening of La...

  18. Mekanisme Penambatan Nitrogen Udara oleh Bakteri Rhizobium Menginspirasi Perkembangan Teknologi Pemupukan Organik yang Ramah Lingkungan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    GEDE MENAKA ADNYANA

    2014-01-01

    Full Text Available Interaction of microbes with human living in the nature are able to seen from their capabilitiesimproving the environmental by composting waste of agriculture to become organic fertilizer. In thecontrary, the epidemic and infectious phatogens are also its contribution. In agriculture sector, the livingof microbes has been explored to keep the soil fertile, and to improve growth and plant production.The symbiosis of Rhizobium bacteria with the specific host plant from legumes is able to run because ofboth side giving a signal, where host plant give an organic molecoles called inducer. From the bacteriaside, also give an organic materials called nod factor. The step of nitrogen fixation mechanism can bedescribed from infection of root legume as the first step, followed by the nitrogen fixation by thebacteroid and synthesis of the nitrogen organic by host plant as the last step. These natural processesinspire finding and development of the ecologically organic fertilizer technology.

  19. Analisis dan Simulasi Distribusi Suhu Udara pada Kandang Sapi Perah Menggunakan Computational Fluid Dynamics (CFD

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    A.Yani

    2007-12-01

    Full Text Available This experiment was conducted to analyze the temperature and relative humidity distribution in dairy barn of Friesian Holstein (FH using computational fluid dynamics (CFD as a basic consideration for dairy barn design. The capacity of the dairy barn was 20 heads of FH with tail to tail model. The dimensions of the dairy barn were: 13 m in length, 6.3 m in width, and 5.75 m in height. The floor was made from concrete with 2o slope. Asbestos was used as roof of the dairy barn, whereas frame of the dairy barn was made from steel. The results of the analysis showed that during the daytime, air temperature inside the dairy barn increased by the height from floor level. The CFD simulation showed clearly the temperature distribution in the dairy barn. Air temperature obtained from CFD simulation was in line with that of the measured values. Therefore, it can be used as basic consideration for the dairy barn design with respect to low air temperature and uniform air temperature distribution. It was recommended that one of the best design configurations is 6.25 m high, 8.3 m wide, 0.4 m high of wall. The best design could decrease 0.474 oC of air temperature and increased dry matter intake of dairy cattle 0.403 kg per day per head. The amount of heat production of FH was considered to determine the best design of dairy barn.

  20. Kajian Dampak Proses Pengolahan Air di IPA Siwalanpanji Terhadap Lingkungan dengan Menggunakan Metode Life Cycle Assessment (LCA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Fara Pratiwi Eka Riyanty

    2015-12-01

    Full Text Available Proses pengolahan air minum secara konvensional dapat menyebabkan dampak lingkungan akibat konsumsi energi dan pemakaian bahan kimia. Penelitian ini mengidentifikasi dampak pencemaran yang dihasilkan dari proses pengolahan air di IPA Siwalanpanji menggunakan life cycle assessment. Life Cycle Assessment (LCA merupakan metode untuk menganalisis dampak suatu produk terhadap lingkungan sepanjang siklus hidupnya. Siklus hidup dari suatu produk terdiri dari ekstraksi bahan baku, proses produksi hingga proses pembuangan akhir. Dari hasil analisis LCA, menggunakan software Simapro 7.33 dampak pencemaran yang terjadi berupa pencemaran udara yang disebabkan oleh penggunaan klorin, polyaluminium chloride (PAC dan konsumsi listrik. Dampak pencemaran terbesar terjadi pada penggunaan listrik dalam pemakaian satu hari yaitu menyebabkan respiratory inorganics sebesar 0,748 kg PM2.5, ozone layer depletion sebesar 0,000295 kg CFC-11 dan global warming sebesar 1000 kg CO2. Solusi untuk mengurangi dampak lingkungan yang dapat dilakukan instalasi pengolahan air adalah dengan cara peningkatan efesiensi peralatan.

  1. KARAKTERISASI STRUKTUR MIKRO DAN STRUKTUR KRISTAL FILM TEBAL FETIO3 DARI BAHAN MINERAL INDONESIA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yus Rama Denny

    2016-07-01

    Full Text Available Telah dilakukan studi awal pembuatan dan pengolahan bahan mineral Indonesia sebagai bahan dasar pembuatan termistor NTC. Bahan mineral yarosit dari alam dimurnikan dengan larutan HCl, diendapkan dengan menggunakan NH4OH dan dipanaskan pada suhu kalsinasi 700oC selama 2 jam. Pembuatan termistor NTC dilakukan dengan mecampurkan serbuk yarosit hasil pemurnian dan pengendapan dengan TiO2. Pasta termistor FeTiO3 dicetak dipermukaan alumina substrat dengan metode screen printing, kemudian dilakukan pemanasan pada suhu 500oC selama 1 jam diruangan udara dilanjutkan disinter pada suhu 1100oC selama 1 jam diruangan hidrogen. Sifat listrik keramik film tebal hasil sinter diukur pada berbagai suhu. Struktur kristal dievaluasi dengan difraksi sinar x (XRD, dan struktur mikro dievaluasi dengan menggunakan SEM (Scanning Electron Microscope. Data analisis XRD memperlihatkan bahwa seluruh keramik film tebal berstruktur heksagonal (Illiminite. Data struktur mikro dan sifat listrik memperlihatkan bahwa termistor dari yarosit memenuhi kebutuhan pasar.

  2. Kualitas Air Hujan dan Faktor Lingkungan yang Mempengaruhinya

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    S Sudarmadji

    2016-07-01

    Full Text Available Hujan merupakan masukan dalam sistem hidrologi. Ditinjau dari kualitasnya dibandingkan dengan air aami lainnya, air hujan merupakan air paling murni dalam arti komposisinya hampir mendekati H2O. Namun demikian, pada hakekatnya tidak pernah dijumpai air hujan yang betul-betul hanya tersusun atas H2O saja, berbagai faktor lingkungan telah mempengaruhi kualitas air hujan tersebut. Pencemaran udara yang terjadi di kota-kota besar, baik yang berupa buangan gas maupun emisi dari kendaraan bermotor. Serta buangan gas dari pabrik telah mempengaruhi kualitas air hujan yang jatuh di daerah kota. Air hujan di daerah pantai juga terpengaruh oleh laut dengan segala aktifitas dan komposisi airnya. Di daerah gunung api yang masih aktif air hujan juga dipengaruhi oleh aktifitas tersebut. Masing-masing lingkungan tersebut di atas mempengaruhi komposisi air hujan. Kajian kualitas air hujan dilakukan dengan mengambil hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya di daerah pulau Jawa, namun demikian hasil penelitian yang dilakukan di luar negeri juga digunakan sebagai pembanding.

  3. Perancangan dan Implementasi Kontroler PID untuk Pengaturan Heading dan Pengaturan Arah pada Fixed-Wing Unmanned Aerial Vehicle (UAV

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Hery setyo widodo

    2012-09-01

    Full Text Available UAV (Unmanned Aerial Vehicle merupakan kendaraan udara tanpa awak yang dikendalikan dari jarak jauh oleh atau tanpa seorang pilot (Autopilot. Kontrol pesawat UAV ada dua variasi utama, variasi pertama yaitu dikontrol melalui pengendali jarak jauh dan variasi kedua adalah pesawat yang terbang secara mandiri berdasarkan program yang dimasukan. Sebuah fixed-winng UAV harus mampu mempertahankan posisinya pada lintasan yang sudah ditentukan selama melakukan tracking lintasan. Keakuratan dalam tracking arah dan heading pesawat sangat berpengaruh terhadap keberhasilan misi penerbangan pesawat UAV dalam memperthankan lintasannya untuk mencapai target. Oleh karena itu pada Tugas Akhir ini dirancang sistem pengaturan dengan menggunakan metode kontrol PID untuk mengatasi kesalahan dalam menjaga lintasan pesawat. Pengaturan arah dan heading pesawat UAV dilakukan dengan memanfaatkan dinamika gerak lateral yang meliputi gerak roll dan yaw dan input dari GPS (Global Positioning System. Dari simulasi diperoleh proses tracking dapat mengikuti rancangan gerak yang diinginkan Pergeseran lintasan pesawat pada saat implementasi kontroler PID disebabkan akurasi GPS yang masih rendah yaitu 3 meter.

  4. FAKTOR — FAKTOR PENCEMARAN UDARA DALAM RUMAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI INDONESIA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Supraptini Supraptini

    2016-09-01

    Full Text Available Basic Health Research (Riskesdas 2007 is a research base on communitas, using Susenas KorSample. The data were collected all of health indicators as regards : health status, environment health,health behavior, many aspects of health service and Biomedic. The data would represent for district,province and national. The resultas as follow: prevalence of ISPA in Indonesia in the last month was 25,5%which the higher was Balita, more than 35%. This analysis used Riskesdas 2007 data. The total of Balita88.579 children, who is we get ISPA 42,18 at Balita in Indonesia. From Bivariat analysis we found theconnected Balita factors with ISPA which significants are : age, gender, and gizi status. If we look frommother factors there are three : education, work / occupation and economic status. The significantsconnected environment factors with ISPA on Balita are : materials for cooking, smoker in the house, kindof roof, kind of wall, kind of floor, outdoor pollution, and domisili. From the model, 15 factors tosuspect significants with ISPA on Balita, we found 8 factors which significants there are: age, gizi status,mother education, mother occupation, materials for cooking, smoker in the house, kind of floor, andoutdoor pollution. The best factors which significant with ISPA BALITA there are three factors : age,materials for cooking, and mother education. From the last model we found Indoor Air Pollution WhichSignificant connected with ISPA BALITA there are : kind of materials for cooking, smoker in the houseand kind of floor.Keywords: Indoor pollution, outdoor pollution, ISPA, Balita

  5. KUALITAS UDARA DALAM RUANG DI DAERAH PARKIR BASEMENT DAN PARKIR UPPERGROUND (STUDI KASUS DI SUPERMARKET SEMARANG

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Haryono S Huboyo

    2016-03-01

    Full Text Available Ever increasing building growth in urban areas is limited by land availability. Lack of space in this area lead to build high rise building rather landed building. In this type of building, parking area is built in the basement and or upperground inside the building. Within this enclosed space, indoor air quality might a problem. This study focus to compare emerged pollutants between basement parking area and upperground parking area in supermarket building. The dust sampler, the impinger and the CO monitor were used to measure TSP, NO2 and CO concentrations respectively in these areas during supermarket operations. In the basement area, in particular, the TSP concentrations tend to exceeds 300 µg/m3 mainly at weekend period. While for NO2 and CO concentrations still meet the air quality standard. Based on these findings it seems the main source of pollutants was derived from dust resuspension. Thus, the mitigation measures to reduce this dust resuspension should be emphasized in order to prevent air quality deterioration in the basement parking area.

  6. Preprosto aktivno varovanje elektronskih naprav pred prenapetostjo zaradi udara strele z uporabo detektorja strele AS3935

    OpenAIRE

    Golob, Uroš

    2016-01-01

    V diplomskem delu predstavljamo življenjski cikel prototipa od ideje do delujoče naprave, ki poskuša z uporabo senzorja za zaznavo strele proizvajalca AMS AS3935 Franklin Lightning Sensor preprečiti nepotrebno škodo na elektronskih napravah. V teoretičnem delu opišemo pojav strele in obstoječe rešitve na področju varovanja pred prenapetostmi. Razvoja prototipa smo se lotili po temeljitem pregledu razvojnih platform ter izbrali najprimernejšo za razvoj naprave s senzorjem za zaznavanje strel. ...

  7. INVESTIGATION OF THERMAL PERFORMANCE OF AIR TO WATER HEAT EXCHANGER USING NANO-FLUIDS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nawaf Hazim Saeid

    2011-12-01

    Full Text Available 0 0 1 291 1661 International Islamic University 13 3 1949 14.0 Normal 0 false false false EN-US JA X-NONE /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Times New Roman";} In the present study the three-dimensional numerical simulation is selected as a tool to investigate the effectiveness of a cross flow heat exchanger. Water is selected to be mixed with nano-particles and flow inside a circular pipe while a pure air is flowing across it. Numerical simulations is carried out under laminar flow for both water and air sides. The thickness of the pipe is neglected in the present preliminary study. From the physics of the problem, the governing parameters can be determined as: the Reynolds, the type and the volume fraction of the nono-fluid. The effect of these governing parameters is studied and the results are presented. The results show significant enhancement of heat transfer with introduction of nano-particles, such as titanium-oxide (TiO2 nano-powder, compared to the pure base fluid. The accuracy of the results presented in the present study depends on the accuracy of the effective properties of the nano-fluids, which are taken from the open literature. ABSTRAK: Dalam kajian ini, simulasi tiga dimensi berangka digunakan untuk mengkaji keberkesanan penukar haba aliran silang.  Air dipilih untuk dicampurkan dengan zarah bersaiz nano dan dialirkan di dalam paip berbentuk bulat, sementara udara tulen mengalir melaluinya.  Simulasi berangka dijalankan di bawah aliran lamina untuk kedua-dua belah air dan udara. Ketebalan paip diabaikan di dalam kajian permulaan ini.  Dari sudut permasalahan fizik, parameter pengawal imbang boleh ditentukan sebagai

  8. PERINGATAN DINI DAN DIAGNOSIS MUNCULNYA TURBULENSI CUACA CERAH DAN DAMPAKNYA PADA PESAWAT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Achmad Sasmito

    2014-06-01

    Full Text Available Salah satu informasi meteorologi yang sulit diprakirakan diantaranya yaitu terjadinya turbulensi pada saat cuaca cerah (TCC, sedangkan metoda yang lazim digunakan untuk mengetahui daerah TCC yaitu dengan menghitung bilangan Richardson (Ri.Untuk menduga lokasi terjadinya TCC yang  dialami oleh pesawat China Air Line, pada tanggal 20 September 2008 sekitar pukul 12.50 WIB yang terbang dari Taipe menuju Bali digunakan analisis data udara atas, satelit cuaca, dan prakiraan cuaca numerik model JMA (Numerical Weather Prediction/NWP. Hasil analisis data meteorologi tanggal 20 September 2008, pukul 11.00-13.00 WIB bahwa pesawat China Air Line diduga mengalami TCC lokasinya di sekitar Pulau Lulbu (Philipina/ posisi 7 - 15° LU, 115° - 120° BT, pada paras 300 - 400 mb, nilai bilangan Ri yaitu sekitar 200-290, ditengarai berada di daerah pertemuan dua (2 masa udara yaitu bagian bawah berasal dari barat kecepatan angin 10-15 knot, sedang bagian atas berasal dari timur kecepatan angin 15-25 knot, suhu puncak awan -70° C, sedang disebelahnya suhu + 10° C. Keadaan cuaca tersebut berkaitan dengan munculnya siklon tropis Hagupit di Philipina.   One of the difficult forecasted meteorological information such as the occurrence of Clear air turbulence (TCC. The methods commonly used to determine the TCC region that is by calculating the Richardson number (Ri. To infer the location of the TCC aircraft experienced by China Air Line, on 20 September 2008 at around 04:00 to 06:00 UTC flying from Taipei to Bali used the analysis of upper air data, weather satellites and numerical weather Prediction JMA model (Numerical Weather Prediction/NWP. The results of the analysis of meteorological data on September 20, 2008, at 04:00 to 06:00 UTC show that China Air Line occurred TCC loTCCion around the Lulbu island (Philipine, positions 7°-15° N, 115°-120° E, at 300-400 mb, the Ri number is about 200-290, which are loTCCed in areas suspected to be the confluence of two

  9. PERAN SERTA ONDOFOLO DALAM GANTI RUGI TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM YANG BERKEADILAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Retno Mumpuni

    2017-06-01

    Full Text Available Abstract: This paper aims to describe the process of compensation in the procurement of land for the public interest in the expansion of Sentani Airport, the legal implication that Ondofolo is not involved in the process of providing compensation for the procurement of land for public purposes, and the correct way of putting the role or position of Ondofolo in procurement of land for the just public interest. The study used a sociological juridical approach. The process of providing compensation in the procurement of land for public purposes in the expansion of a sentani airport involves ondofolo. The legal implications if Ondofolo not involved in the process of compensation for land acquisition for public purposes is a violation of the provisions of Article 43 of Law No. 21 of 2001 on Special Autonomy for Papua which has resulted in the validity of the decision of the government in acquiring the land. The role of Ondofolo in the procurement of land for the public interest is limited to affect the behavior of people in order to work together in realizing mutually agreed objectives for the creation of justice and the guaranteed rights of indigenous peoples both customary and constitutional of the Republic of Indonesia as long as it does not violate the rules applicable   Abstrak:Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pemberian ganti rugi dalam pengadaan tanah untuk kepentingan umum dalam perluasan Bandar Udara Sentani, implikasi hukum jika Ondofolo tidak dilibatkan dalam proses pemberian ganti rugi atas pengadaan tanah untuk kepentingan umum,  dan cara yang benar dalam meletakkan peran atau posisi Ondofolo dalam pengadaan tanah bagi kepentingan umum yang berkeadilan. Kajian menggunakan pendekatan  yuridis sosiologis. Pproses pemberian ganti rugi dalam pengadaan tanah untuk kepentingan umum dalam perluasan bandar udara sentani melibatkan ondofolo. Implikasi hukum jika Ondofolo tidak dilibatkan dalam proses pemberian ganti rugi atas

  10. Pajanan NO2 Bulan Pertama dan Kedua Kehamilan terhadap Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Bunga Oktora

    2014-01-01

    Full Text Available Pajanan pencemar udara selama kehamilan berhubungan dengan bayi berat badan lahir rendah (BBLR. Untuk menghubungkan konsentrasi NO2 dalam udara ambien, telah dilakukan studi ekologi di Jakarta. Konsentrasi NO2 didapat dari data monitoring BPLHD DKI Jakarta 2009 – 2011, sedangkan kasus-kasus bayi BBLR diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. Data dianalisis dengan Anova, uji korelasi, dan regresi linier dan berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa konsentrasi NO2 dalam bulan pertama dan kedua kehamilan berhubungan bermakna dengan BBLR (masing-masing dengan R = 0,464, nilai p = 0,0001 dan R = 0,243, nilai p = 0,013. Regresi linier berganda menunjukkan bahwa konsentrasi NO2 dapat meramalkan 25% kasus BBLR (R = 0,5; R2 = 0,25; nilai p = 0,0001. Variabel yang paling memengaruhi BBLR adalah pajanan terhadap NO2 pada bulan pertama gestasi (B = 259. Disimpulkan, pajanan NO2 pada bulan pertama dan kedua kehamilan dan tempat wilayah tinggal berhubungan dengan BBLR, dengan pajanan NO2 pada bulan pertama kehamilan merupakan faktor utama BBLR. It has been known that exposure to air pollutant during pregnancy was associated with low birth weight. To correlate NO2 concentration in ambient air with baby with low birth weight (LBW, an ecological study has been carried in Jakarta. NO2 concentration was obtained from 2009 – 2011 monitoring data (Jakarta BPLHD, while low birth weight data were obtained from Jakarta Provincial Health Office. Anova, correlation, linear and multiple linear regressions were employed to analyze NO2 concentration with LBW. It showed that NO2 concentrations during first and second month of pregnancy were significantly correlated with the LBW (R = 0.464, p value = 0.0001 and R = 0.243, p value = 0.013. Multiple linear regression showed that the concentration of NO2 in the first and second month of pregnancy can predict 25% of LBW cases (R = 0.5, R2 = 0.25; p value = 0.0001. The most influence variable on LBW is exposure

  11. “Arsitektur Panggung” Di Kawasan Tugu Nasional

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yuke Ardhiati

    2014-12-01

    ABSTRAK   Beberapa karya arsitektur Soekarno seputar tahun 1960-an merupakan ekspresi Nation Pride melalui eksplorasi budaya Indonesia sebagai basis perancangan bangunan Arsitektur Modern. Tulisan merupakan narasi pengalaman spasial pada karya masterpiece Soekarno, di kawasan Tugu Nasional berdasar penelitian kualitatif yang menerapkan strategi Grounded Theory meru- juk Glaser dan Strauss. Melalui pengamatan keruangan secara fenomenologi di kawasan Tugu Nasional telah ditemukan arsitektur drama analogy melalui cara mengadopsi sekuen ruang yang menyerupai pertunjukan drama, terutama melalui pandangan udara di kabin pesawat yang mengudara di atas kawasan Tugu Nasional, bagaikan  pertunjukan drama yang disak- sikan dari sebuah balkon. Teori baru yang dinamai “Arsitektur Panggung” disertai  pengung- kapan khora, sebagai konsep bentuk/’form’ arsitektur Tugu Nasional yang ditelusur sebagai ide Soekarno. Ia telah menggubah arsitektur drama sebagai pengetahuan tacit semasa menggelar drama tonil di pembuangan Ende dan Bengkulu. Soekarno mengekspresikan budaya Jawa Kuno sebagai basis perancangan Arsitektur Modern, yang kini dinamai ‘Arsitektur-Peristiwa’.   Kata kunci: “Arsitektur Panggung”, fenomenologi, drama tonil, pengalaman keruangan, Tugu Nasional

  12. Prototipe Sistem Telemetri Berbasis Sensor Suhu dan Sensor Asap untuk Pemantau Kebakaran Lahan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Boni Pahlanop Lapanporo

    2011-12-01

    Full Text Available Telah dilakukan perancangan suatu sistem telemetri berbasis  sensor suhu dan sensor asap (smoke detector untuk pemantau kebakaran lahan. Jenis sensor suhu yang digunakan adalah sensor LM35 dan Sensor asap yang digunakan tipe FG200. Untuk perangkat pengubah data analog keluaran sensor suhu dan sensor asap menjadi sinyal digital digunakan mikrokontroler ATMega8535. Pengiriman data menggunakan modul RF TXM02 pada bagian pemancar (transmitter dan modul FR RXM01 pada bagian penerima (receiver yang mampu melakukan transmisi data pada jarak 200 m di udara terbuka. Tampilan data keluaran hasil pembacaan sensor pada bagian pengirim dan bagian penerima selain dapat ditampilkan pada komputer dengan menggunakan GUI (Graphic User Interface dengan pemograman Borland Delphi 7.0, juga ditampilkan menggunakan LCD 16 x 2 character. Indikator terjadinya kebakaran (munculnya asap dan suhu lebih dari 37 °C tampak pada menyalanya alarm (buzzer yang terhubung dengan mikrokontroler. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem dapat bekerja dengan baik di dalam melakukan pengiriman data informasi suhu dan keberadaan asap di titik pengamatan.

  13. Konduktifitas Listrik Komposit Polimer Polipropilena/Karbon Untuk Aplikasi Pelat Bipolar Fuel Cell

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Agus Pramono

    2016-02-01

    Full Text Available Proton exchange membrane fuel cell (PEMFC merupakan salah satu sumber energi alternatif yang saat ini sedang dikembangkan untuk mengatasi permasahan krisis energi dan lingkungan. Salah satu komponen yang mempunyai peran  signifikan dalam efisiensi biaya dan proses PEMFC adalah pelat bipolar. Untuk itu diperlukan pelat bipolar yang ringan, murah, dan mudah diproduksi secara masal. Dalam penelitian ini dikembangkan komposit pelat bipolar menggunakan matriks polipropilena (PP, penguat karbon hitam dan grafit elektroda dengan variasi komposisi wt% PP/grafit/CB sebesar 85:10:5; 75:20:5; 65:30:5;dan 55:40:5, sehingga mendapatkan sifat daya hantar listrik yang baik. Sifat-sifat dari komposit yang dihasilkan diuji dengan pengujian konduktivitas, Dari keempat formula, didapatkan bahwa sifat listrik yang paling baik terdapat pada formula empat dengan penambahan grafit sebesar 40 wt%. Formulasi empat memiliki konduktivitas listrik sebesar 2,523E-03 S/cm. sifat listrik juga belum optimal dikarenakan masih terdapatnya banyak rongga atau pori dalam komposit PP/grafit/CB yang disebabkan oleh udara yang terjebak selama proses penekanan.

  14. Pengaruh Frit Gelas Terhadap Karakteristik Keramik Film Tebal FeTiO3 dari Mineral Yarosit untuk Aplikasi Termistor NTC

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yus Rama Denny

    2016-03-01

    Full Text Available Pembuatan Dan Karakterisasi Keramik Film Tebal Berbasis FeTiO3 Dari Mineral Yarosit Untuk Aplikasi Termistor NTC. Telah dilakukan studi pembuatan dan karakterisasi termistor NTC dari bahan mineral yarosit. Bahan mineral yarosit dari alam dimurnikan dengan larutan HCl, diendapkan dengan menggunakan NH4OH dan dipanaskan pada suhu kalsinasi 700oC selama 2 jam. Pembuatan termistor NTC dilakukan dengan mecampurkan serbuk yarosit hasil pemurnian dan pengendapan dengan TiO2. Pasta termistor FeTiO3 dicetak dipermukaan alumina substrat dengan metode screen printing, kemudian dilakukan pemanasan pada suhu 500oC selama 1 jam diruangan udara dilanjutkan disinter pada suhu 1100oC selama 1 jam diruangan hidrogen. Sifat listrik keramik film tebal hasil sinter diukur pada berbagai suhu. Struktur kristal dievaluasi dengan difraksi sinar x (XRD, dan struktur mikro dievaluasi dengan menggunakan SEM (Scanning Electron Microscope. Data analisis XRD memperlihatkan bahwa seluruh keramik film tebal berstruktur heksagonal (Illiminite. Data struktur mikro dan sifat listrik memperlihatkan bahwa termistor dari yarosit memenuhi kebutuhan pasar.

  15. Studi Eksperimen Pengaruh Variasi Perubahan Refrigeran-22 Dengan Musicool-22 Pada Sistem Pengkondisian Udara Dengan Pre-cooling

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Arnovia Christine Sabatiana

    2017-01-01

    Full Text Available Air conditioning system merupakan mesin sistem refrigerasi kompresi uap sederhana. Kemudian dimodifikasi menjadi dua indoor unit dan satu outdoor unit. Dimana outdoor unit memiliki dua jenis kondenser yaitu, water cooled condenser dan air cooled condenser. Pembuangan kalor pada bagian water cooled condenser dimanfaatkan untuk memanaskan air yang nantinya dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari kedepannya. Penggunaan refrigeran CFC atau HCFC mengakibatkan beberapa dampak negatif terhadap lingkungan dan penggunaan mesin refrigerasi ini, diantaranya dapat merusak lapisan ozone, pemanasan global dan tidak hemat energi listrik. Penelitian pada ini adalah untuk menganalisis dan membandingkan performansi suatu sistem refrigerasi sederhana yang mampu menghemat konsumsi energi dan ramah lingkungan. Metoda penelitian ini dilakukan pertama menggunakan R-22 sebagai refrigeran primernya dan selanjutnya dilakukan proses retrofitting (penggantian refrigeran dengan menggunakan MC-22. Selanjutnya analisis dilakukan berdasarkan data dari setiap titik-titik pengukuran dengan begitu akan diperoleh suatu sistem refrigerasi dengan performansi yang paling baik dengan konsumsi energi listrik yang sedikit, serta sistem refrigerasi yang ramah lingkungan. Sistem tersebut aladah yang menggunakan MC-22 baik menggunakan atau tanpa pre-cooling dengan nilai COPelektrik 3,786; dan 3,933, COPthermal 4,501; dan 4,670, dan nilai penghematan energi listrik sekitar 20% lebih hemat dibanding sistem yang menggunakan R-22.

  16. Pengaruh Aerasi Injeksi Udara terhadap Beberapa Parameter Kualitas Air di Lokasi Budidaya Ikan Waduk Ir. H. Djuanda

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Lismining Pujiyani Astuti

    2017-04-01

    Full Text Available Waste of fish farming in floating net are fish feces, urine and undigested feed which is one source of organic matter inputs in Ir. H. Djuanda. Waste organic materials can cause eutrophication of waters. Air injection is one way aeration to increase oxygen to help the process of organic matter decomposition. The purpose of this study was to assess the effect of air injection on some parameters of water quality in fish farming side. This research was conducted at the location of fish farming Ir. H. Djuanda in June-September 2013. Injection of air using a compressor with a pressure of 3 atm as a source of air and perforated pipe at a depth of 3.6 m. Air injection carried out for 8 hours. Observation point vertically at a depth of 3.6 m and horizontally at a distance of -1.5 m (behind the diffuser pipe; 0 (the diffuser pipe; 1.5 m (right and left pipe; +1.5; +3 And +6 m (in front of the pipe diffuser and a distance of 17 m of pipe which is control. After eight hours of aeration showed that the concentration of organic matter, free carbondioxide, N-NO2 tend to belower in cages aerated but N-NO3 concentration was higher in locations aeration cage than controls cage Keywords: air injection aeration, water quality, fish cage culture, Ir. H. Djuanda Reservoir

  17. SOUND TRANSMISSION LOSS OF A DOUBLE-LEAF SOLID-MICROPERFORATED PARTITION UNDER NORMAL INCIDENCE OF ACOUSTIC LOADING

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ahmad Yusuf Ismail

    2011-12-01

    (sound transmission loss (TL oleh satu panel padu yang digandingkan dengan satu panel bertebuk mikro. Kaedah ini menghasilkan satu sekatan lembar kembar yang sememangnya dikenali sebagai struktur ringan penebat bunyi di dalam kenderaan dan bangunan. Model matematik diterbitkan untuk TL tersebut dengan menjalankan pengujaan akustik yang tuju normal. Keputusan menunjukkan bahawa prestasi meningkat dengan ketara pada frekuensi yang susah semasa resonans jisim-udara-jisim berlaku di dalam sekatan padu lembar kembar  lazim. Ini penting terutamanya untuk sumber bunyi yang pradominan pada frekuensi rendah. Ia juga boleh dikawal dengan menalakan saiz dan jumlah lubang serta luang udara di antara panel-panel  tersebut.

  18. HUBUNGAN KEPADATAN KENDARAAN DENGAN GAS KARBON MONOKSIDA UDARA AMBIEN DAN KARBOKSIHEMOGLOBIN JURU PARKIR DI JALAN GAJAH MADA DENPASAR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    I M BULDA MAHAYANA

    2012-11-01

    Full Text Available Gajah Mada street is the main road in Denpasar to access traditional market in Badung and Kumbasari Market. It iscrowded street with many vehicles pass through it. As a result, this could increase the level of emission gas such asambient monoxide carbon gas which could affect the concentration of carboxyhemoglobin, exposure time and subjectivecomplaints of sample.his was a cross sectional study of 12 parking man. Data was mainly collected from measurements including thedensity of vehicles, vehicles type, oil fuel type, vehicle age, ambient monoxide carbon gas, carboxyhaemoglobin,exposure time and subjective complaints of sample.The study found that the average of vehicle density mean per day was 91.338 unit or 3.805,8 unit per hour (veryhigh. The biggest type of vehicle percentage was motorbike 81%, followed by vehicles using premium fuel 93,7%. Theage of vehicles below 10 years was 55%. The mean of monoxide carbon gases concentration was 585,96 ?g/m³ per day(mean. The mean of weather situation including humidity was 82,7%, temperature 27,6ºC, eastward wind direction, faircloudy an wind speed about 1,76 m/second. The average of carboxyhaemoglobin concentration in 12 parking man was3.8% (very low. The mean of exposure time was 125 minutes. It was noted that there were 9 samples (75% withcomplaints and 3 samples (25% without any complaints.The study concluded that the highest numbers or vehicle density it is very high categories. Monoxide carbon gasconcentration it is mean categories and was under threshold limit value. The highest numbers or vehicle density and Monoxide carbon gas concentration between 14.00-16.00 pm and. There was a significant correlation between vehicledensity and ambient monoxide carbon gas. The measurement of carboxyhaemoglobin concentration it is very lowcategories. It also found that the exposure time correlated with the level carboxyhaemoglobin of parking mansignificantly.It is suggested that the Government of Denpasar City should implement free parking area particularly in crowdedtraffic time, develop city garden and propose the community to use low fuel emission for vehicles.

  19. Implementasi Data Mining Estimasi Ketersediaan Lahan Pembuangan Sampah menggunakan Algoritma Simple Linear Regression

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Robi Yanto

    2018-04-01

    Full Text Available Tingginya aktivitas konsumsi yang dilakukan masyarakat berbanding lurus dengan meningkatnnya produksi sampah. Salah satu permasalahan tingginya produksi sampah yaitu rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah. Hal ini merupakan masalah yang dihadapi di kota-kota besar. Sampah memberikan dampak negatif terhadap perubahan kondisi alam yang ada yaitu terjadinya polusi udara, air dan tanah yang mengakibatkan lingkungan menjadi tidak sehat. Kegiatan pengelolaan sampah melalui sosialisasi program 3R (Reduce, Reuse, Recycle tentang sampah, telah memberikan dampak yang maksimal terhadap kesadaran masyarakat tentang pentingnya lingkungan yang sehat. seiring dengan peningkatan jumlah penduduk memberikan dampak pada peningkatan produksi sampah. Sehingga membutuhkan lahan pembuangan sampah yang mencukupi dalam jangka panjang. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka dilakukan analisa data terhadap estimasi ketersediaan lahan pembuangan sampah dalam jangka panjang dengan menggunakan teknik data mining. dari hasil analisa data mining menggunakan algoritma regresi linear sederhana dengan memperhatikan pertumbuhan penduduk tahun 2018 sampai dengan 2025 sebesar 201484 jiwa, maka diketahui bahwa peningkatan sampah dari tahun 2018 sampai dengan tahun 2025 adalah 36.052,326 ton. Sehingga dari luas lahan 30000 M2 hanya tersediaan lahan pembuangan sampah sampai tahun 2025 sebesar 5.965,1 M2.

  20. Perancangan Sistem Pemantauan Gas dan Peringatan pada Ruangan melalui Jaringan Nirkabel

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Gunawan Kunto Bhasworo

    2018-01-01

    Full Text Available Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada  lapisan yang mengelilingi bumi. Gas CO merupakan salah satu gas yang mengandung  zat yang tidak baik yang tidak dapat ditangkap oleh panca indera, gas tersebut bersifat membunuh makhluk hidup termasuk manusia. Hidrogen sulfida  (H2S adalah gas yang tidak berwarna, beracun, mudah terbakar dan berbau seperti telur busuk. . Konsentrasi H2S dalam jumlah yang rendah, dapat membahayakan keselamatan manusia. Dalam konsentrasi 100 PPM dapat menyebabkan kematian dalam waktu 2-5 menit. Tidak kalah berbahayanya adalah hydrocarbon gas exploison atau ledakan yang diakibatkan kebocoran LPG (metana pada ruang tertutup. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengimplementasikan sebuah sistem pemantau gas dan peringatan pada ruangan melalui jaringan nirkabel. Dengan menggabungkan PC (Personal Computer, Arduino, Arduino Wifi shield, Router, LCD (Liquid Crystal Display, Buzzer serta sensor gas TGS 2620 dan 2602 serta 2442 yang merupakan sensor-sensor dengan sensitivitas yang tinggi terhadap gas LPG (metana dan H2S serta CO dengan konsumsi daya rendah. Di peroleh sistem pemantau gas dan peringatan pada ruangan melalui jaringan nirkabel yang dapat mendeteksi dan memberikan peringatan apabila ada gas-gas berbahaya CO, H2S dan LPG (metana

  1. PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGENDALI ASAP ROKOK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S8252

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Riza Mega Umami

    2012-03-01

    Full Text Available Telah dibuat alat pengendali asap okok dengan sistem otomatis yang dapat mengembalikan kesegaran udara pada ruangan yang terpolusi asap rokok. Masukan dari sistem ini adalah sensor suhu LM35 yang dikuatkan dengan op-amp  untuk mendapatkan perubahan tiap skala derajad celcius dan sensor asap TGS 2600. Masukan analog akan masuk ke ADC PCF8591 untuk mengubah sinyal analog dari sensor suhu dan sensor asap ke dalam bentuk digital. Keluaran dari ADC akan masuk dan diolah oleh Mikrokontroler AT89S8252.  Selanjutnya  mikrokontroler  memerintahkan  driver  untuk  mengaktifkan jendela,  fan,  alarm  dan  pengharum.  Alat  ini  diharapkan  dapat  digunakan  untuk mengendalikan   zat   beracun   yang  dikeluarkan   melalui   asap   rokok   dengan   jalan mengendalikan asap rokok pada temperatur 32 oC dan konsentrasi asap 100 ppm, dimana kondisi  ini  sebagai  keadaan  kritis  dalam  suatu  ruangan  akibat  asap  rokok  yang dikeluarkan. Kata Kunci: Pengendali, Asap rokok, Otomatis

  2. PENERAPAN GOOGLE EARTH UNTUK PENYAJIAN DATA KOMODITI KERAJINAN GAMELAN PADA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN SUKOHARJO

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Eka Listiana

    2016-12-01

    Full Text Available Kerajinan gamelan merupakan salah satu produk komoditi unggulan di kabupaten Sukoharjo. Di mana komoditi unggulan kabupaten Sukoharjo berada di bawah naungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag.  Dengan adanya komoditi kerajinan gamelan dapat meningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM dan kualitas produk akan meningkat. Komoditi kerajinan gamelan di kabupaten Sukoharjo terletak dibeberapa daerah. Bagi pendatang, untuk mencari tempat yang mempunyai produk kerajinan gamelan akan susah mencari informasi dan tempatnya. Setelah mengetahui masalah di atas maka akan diterapkan google earth untuk menyajikan data komoditi kerajinan gamelan kabupaten Sukoharjo, dengan tujuan google earth dapat memetakan bumi dari superimposisi gambar yang dikumpulkan dari pemetaan satelit, fotografi udara, dan globe GIS tiga dimensi sehingga akan menghasilkan 16 data yang lengkap dari produk komodti kerajinan gamelan. Metode yang digunakan untuk memecahkan masalah tersebut yaitu mengumpulkan data dengan cara metode observasi dan studi pustaka. Dalam melakukan observasi yang diamati secara langsung, yaitu bagaimana proses penyajian data komoditi kerajinan gamelan pada dinas perindustrian dan perdaganan kabupaten Sukoharjo. Kesimpulan yang diperoleh, yaitu data komoditi unggulan kerajinan gamelan kabupaten Sukoharjo yang disajikan dalam google earth 100% sudah lengkap dengan 16 data.

  3. PENURUNAN WAKTU SET-UP UNTUK PENINGKATAN EFEKTIFITAS PADA PT. X

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Hendri Hendri

    2015-06-01

    Full Text Available PT. X bergerak dalam industri manufuktur yang memproduksi komponen otomotif yang  salah satu prosesnya adalah pembuatan bearing. Saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat. Situasi ini membuat organisasi untuk memperbaiki diri dengan penurunan waktu set-up supaya dapat menghilangkan pemborosan sehingga peningkatan efektifitas dapat dicapai. Untuk melakukan penurunan waktu set-up dalam penelitian ini menggunakan metode Single Minute Exchange of Dies (SMED. SMED adalah salah satu metoda improvement dari Lean Manufacturing yang digunakan untuk mempercepat waktu yang dibutuhkan untuk melakukan setup pergantian dari memproduksi satu jenis produk ke model produk lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu Set up, serta mengetahui cara memperbaiki dan menurunkan waktu set up. Setelah dilakukan penelitian diketahui total waktu set up atau change over serta dilakukan perbaikan pada tiga titik yakni memindakan enam aktivitas internal menjadi aktivitas eksernal yang aktivitasnya dipersingkat, mengganti cara kerja setting/pengencangan baut dari cara manual ke alat bantu pengencangan dengan bantuan tekanan udara (pneumatic, dan mengganti cara kerja setting/penyetelan manual menjadi penyetelan dengan mengunakan block gauge. Secara keseluruhan terjadi penurunan waktu set up yang signifikan. Dengan demikian terjadi peningkatan efektifitas dengan menghilangkan pemborosan waktu set up sehinga terjadi peningkatan jumlah produksi per jam.

  4. Rancang Bangun Prototype Unmanned Aerial Vehicle (UAV dengan Tiga Rotor

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Darmawan Rasyid Hadi Saputra

    2013-03-01

    Full Text Available Unmanned Aerial Vehicle atau yang biasa dikenal dengan istilah UAV  merupakan sebuah sistem penerbangan/ pesawat tanpa pilot yang berada di dalam pesawat tersebut. UAV dapat dikendalikan dengan menggunakan remote dari jarak jauh, diprogram dengan perintah tertentu, atau bahkan dengan sistem pengendalian otomatis yang lebih kompleks. Aplikasi dari teknologi UAV pun beragam mulai dari tugas militer hingga pengamatan udara. Dalam penelitian ini, sebuah UAV akan dikembangkan dengan tiga buah rotor dan satu buah motor servo di bagian belakang UAV. Perancangan model menggunakan software CATIA dengan batasan dimensi (panjang × lebar maksimum 75 × 75 cm dan massa < 2 kg. Analisis struktur rangka dilakukan untuk menguji kekuatan rangka ketika terbang dan membawa beban, dengan menggunakan metode elemen hingga dan kriteria kegagalan Von-Misses. Dalam proses pengerjaan, rancangan dari CATIA dan analisis yang telah dilakukan dalam perancangan tersebut akan digunakan. Hasil yang didapat berupa UAV yang memiliki struktur rangka dengan defleksi maksimum 3,67 mm pada rangka tengah yang berbahan acrylic. Dalam pengujian di lapangan, UAV dapat melakukan gerak roll, pitch, dan yaw yang dikendalikan melalui remote control. Waktu operasi maksimum yang dapat dilakukan adalah selama 7 menit 43 detik.

  5. KARAKTERISTIK SIFAT FISIK KAYU JABON(Anthocephalus cadamba Miq PADA ARAH LONGITUDINAL DAN RADIAL

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ary Widiyanto

    2017-06-01

    , Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat.Parameter-parameter sifat fisika kayu yang diukur adalah kadar air segar (KAS, kadar air kering udara (KAKU,  berat jenis pada volume segar (BJS dan berat jenis pada volume kering udara (BJKU. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kayu jabon memiliki KAS rata-rata  118,43%, KAKU  15,36%, BJS 0,33 dan BJKU  0,37.Berat jenis kayu jabon berbeda sangat nyata pada arah longitudinal maupun radial, sedangkan KAS dan KAS berbeda nyata untuk arah arah radial tetapi relatif seragam pada arah longitudinal.  KAS kayu jabon pada arah radial memiliki pola sebaran menurun dari arah dekat empulur ke bagian tengah, kemudian meningkat ke arah sisi; sementara KAKU menurun secara konsisten dari bagian dekat empulur ke bagian dekat kulit. Berat jenis kayu jabon pada arah longitudinal memiliki pola sebaran meningkat secara konsisten dari bagian pangkal ke bagian ujung. Pola sebaran berat jenis pada arah radial meningkat secara konsisten dari bagian dekat empulur ke arah kulit kayu.

  6. KONDISI CURAH HUJAN PADA KEJADIAN BANJIR JAKARTA DAN ANALISIS KONDISI UDARA ATAS WILAYAH JAKARTA BULAN JANUARI – FEBRUARI 2013

    OpenAIRE

    Syaifullah, M. Djazim

    2018-01-01

    IntisariKondisi curah hujan di wilayah Jakarta pada kejadian banjir besar tanggal 17 Januari 2013 telah dianalisis yang dihubungkan dengan kondisi atmosfer pada selang waktu tersebut. Data curah hujan menggunakan data TRMM sedangkan analisis kondisi atmosfer menggunakan data rawinsonde. Hasil analisis menunjukkan bahwa puncak kejadian banjir Jakarta musim hujan tahun 2013 terjadi pada tanggal 17 Januari 2013 disebabkan oleh faktor lokal yang sangat kuat ditambah dengan faktor global yang mend...

  7. Analisis Faktor Risiko kadar debu Organik di udara terhadap Gangguan fungsi Paru pada Pekerja Industri Penggilingan Padi di Demak

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    F. S. Nugraheni S.

    2015-12-01

    Full Text Available ABSTRACT Background: Industry will not only increase the prosperity of society, but also could bring on an effect of pollution, included rice mill industry at Demak Regency. The effect is air pollution, in which it would take along a disturbance on lung’s function of, especially, workers of the industry. The aim of this research is to find out risk factor of dust’s amount on air at working area to lung’s function of the workers inside, and also to measure the prevalence ratio of dust exposure’s effect to the disturbance of lung’s function on workers. Disturbance of lung’s function, on this research, is limited on lung function parameter, which are FVC, FEV1 and FEV1/FVC ratio and all are classified as dichotomy. Methods: This research is classified as survey analitic research with cross sectional approach. The population is workers on industry at Demak Regency. Research is carried on by measuring lung’s function parameter using Spirometer. The samples are 45 peoples of 3 (three rice mill industry. They are taken by Simple Random Sampling method of 85 existing workers. Results: The result shows that 34 of 45 respondents are working indoor with the amount of dust is bigger than Limiting Value. From the Statistical Test, we get that the incidence of disturbance of lung’s function on workers is influenced by the amount of dust on air at working area (p value = 0,002, and also strengthened by working duration (p value = 0,000, smoking habit (p value = 0,001, and the existence of history of lung disease (p value = 0,001. The prevalence ratios of each independent variables to the incidence of disturbance of lung’s function are : the amoung of organic dust on air (PR = 3,018, p value = 0.039, and also strengthened by the existence of history of lung disease (PR = 3.535, p value = 0.021, working duration (PR = 4.130, p value = 0.024. Meanwhile, the utilization of masker is proven not influencing in decreasing the incidence of disturbance of lung’s function. It is caused by the utilization on observation is not the real one during the working duration of respondents. Conclusions: Based on the results explained above, we need to implement some exact steps in order to decrease work diseases, which are caused by organic dust of the grain’s grinding, in form of monitoring and controlling held by the industrialists and related institutions to the amount of dust, safety aid (masker and the workers’ healthy by doing a continue examination of lung’s function Keyword : Organic dust, Forced Vital Capacity (FVC, Forced Expiratory Volume in 1 second (FEV1, FEV1/FVC, Rice mill industry.

  8. DISAIN SIMULATOR AUTOMOTIVE AIR CONDITIONING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Kamin Sumardi

    2015-08-01

    Full Text Available Perkembangan teknologi automotive air conditioning dan aplikasinya sangat cepat, salah satunya dengan menerapkan green technology. Penerapan green technology pada teknologi air conditioning, karena masih menggunakan refrigeran yang mengandung unsur kimia yang merusak lapisan ozon dan pemanasan global. Alih teknologi bidang air conditioning yang ramah lingkungan, belum dibarengi dengan ketersediaan tenaga kerja pada tingkat SMK dan perguruan tinggi yang memadai, baik kuantitas maupun kompetensinya. Pada level SMK dan perguruan tinggi, kompetensi akademik dan vokasional bidang automotive air conditioning harus terus ditingkatkan dan diperbaharui sesuai dengan perkembangan teknologinya. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan simulator automotive air conditioner dan model pembelajaran tata udara pada otomotif berwawasan teknologi ramah lingkungan. Penelitian menggunakan metode research and development dengan langkah-langkah: studi pendahuluan, perencanaan, pengembangan melalui uji coba simulator, validasi, dan produk akhir. Simulator dibuat sesuai dengan kondisi di dunia kerja agar tidak terjadi miskonsepsi dan mala-praktek automotive air conditioning. Simulator ini dibuat secara kompak dan mobile atau dapat dipindah dan dibawa. Model pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan kompetensi yang dipersyaratkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan bantuan simulator automotive air conditioner dan model pembelajaran yang tepat mahasiswa mampu menyerap konsep dan praktek lebih cepat 85%. Hasil belajar pada ranah afektif, kognitif, psikomotor dan kompetensi meningkat secara signifikan.

  9. GAMBARAN CEMARAN JAMUR PADA KOSMETIK BEDAK BAYI DAN BAYANGAN MATA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Mariana Raini

    2012-10-01

    Full Text Available Kosmetik merupakan komoditi yang digunakan oleh hampir seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. Salah satu penyebab kerusakan kosmetik adalah pencemaran mikroba baik jamur maupun bakteri. Pencemaran dapat berasal dari air, bahan baku yang digunakan, serta ruangan tempat pembuatan. Di pasaran kemungkinan terkait terhadap kondisi tempat penyimpanan dan kemasan yang tidak memadai dari kosmetik itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah dan jenis jamur yang sering terdapat di udara yang dapat mencemari kosmetik bedak bayi dan bayangan mata.Hasil penghitungan jumlah jamur pada bedak bayi yang diambil dari pabrik didapat 2 sampel (20% tidak memenuhi syarat jumlah jamur dan keduanya adalah Penicillium sp. sedangkan pada bedak bayi yang diambil dari pasar didapat 3 (30% sampel tidak memenuhi syarat jumlah jamur, 1 sampel (10% mengandung Aspergillus sp., 2 sampel (20%mengandung jenis jamur di luar 6 jamur yang diuji. Hasil penghitungan jumlah jamur pada bayangan mata yang diambil dari pabrik didapat 5 sampel (26,3% tidak memenuhi syarat jumlah jamur, 4 sampel (21,1% mengandung jenis jamur Penicillium sp. dan 1 sampel (5,26% mengandung Aspergillus sp.. Hasil penghitungan jumlah jamur pada bayangan mata yang didapat dari pasar didapat 1 sampel (5,26% mengandung jamur di luar 6 jamur yang diidentifikasi. 

  10. ANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS DAN FUZZY FAILURE MODE AND EFFECTS ANALYSIS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Supriyadi Supriyadi

    2017-11-01

    Full Text Available Ash Handling System merupakan suatu bagian dari pembangkit listrik tenaga uap dengan bahan bakar batu bara yang berfungsi untuk menyalurkan limbah pembuangan sisa hasil proses pembakaran batu bara pada boiler. Sisa pembakaran terbagi menjadi fly ash dan bottom ash. Untuk sisa pembakaran fly ash akan disalurkan menuju ke Electrostatic Precipitator untuk ditangkap  dengan metode corona dan ditransfer menuju penampungan fly ash dengan cara dimampatkan bersama udara dari kompresor yang melalui pipa-pipa dan tabung transporter. Sedangkan untuk sisa pembakaran bottom ash akan disalurkan dengan alat yang disebut SSC (Submerged Scraper Conveyor. Gangguan pada SSC dapat terjadi mulai dari belt putus, masalah pada penggerak, hingga masalah pada kelistrikan dan instrumennya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai OEE, mengetahui dampak gangguan belt sobek, mengetahui penyebab terjadinya belt conveyor sobek dan melakukan estimasi hasil perbaikan dari sisi biaya. Penelitian ini menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE dan Fuzzy Failure Mode and Effects Analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai OEE pada tahun 2015 sekitar 52,05%, masih di bawah standar nilai OEE sebesar 85%. Penyebab utamanya adalah adanya gangguan belt sobek karena gesekan belt dengan support return ketika belt conveyor mengalami jogging yang berdampak pada terganggunya penyaluran abu. Modifikasi dapat menghindari kerugian perusahaan sebesar Rp. 582.548.800,00.

  11. NUMERICAL SIMULATION OF FLOW OVER TWO-DIMENSIONAL MOUNTAIN RIDGE USING SIMPLE ISENTROPIC MODEL

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Siswanto Siswanto

    2009-07-01

    Full Text Available Model sederhana isentropis telah diaplikasikan untuk mengidentifikasi perilaku aliran masa udara melewati topografi sebuah gunung. Dalam model isentropis, temperature potensial θ digunakan sebagai koordinat vertikal dalam rezim aliran adiabatis. Medan angin dalam arah vertikal dihilangkan dalam koordinat isentropis sehingga mereduksi sistim tiga dimensi menjadi sistim dua dimensi lapisan θ. Skema komputasi beda hingga tengah telah digunakan untuk memformulasikan model adveksi. Paper ini membahas aplikasi sederhana dari model isentropis untuk mempelajari gelombang gravitasi dan fenomena angin gunung  dengan desain komputasi periodik dan kondisi batas lateral serta simulasi dengan topografi yang berbeda.   The aim of this work is to study turbulent flow over two-dimensional hill using a simple isentropic model. The isentropic model is represented by applying the potential temperature θ, as the vertical coordinate and is conversed in adiabatic flow regimes. This implies a vanishing vertical wind in isentropic coordinates which reduces the three dimensional system to a stack of two dimensional θ–layers. The equations for each isentropic layer are formally identical with the shallow water equation. A computational scheme of centered finite differences is used to formulate an advective model. This work reviews a simple isentropic model application to investigate gravity wave and mountain wave phenomena regard to different experimental design of computation and topographic height.

  12. PEMBUATAN AYAKAN MOLEKULER BERBASIS KARBON UNTUK PEMISAHAN N2/O2 DARI PIROLISIS RESIN PHENOL FORMALDEHYDE

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Imam Prasetyo

    2012-02-01

    Full Text Available Proses pemisahan campuran gas dengan menggunakan carbon molecular sieve (CMS atau ayakan molekuler berbasis karbon merupakan teknologi proses pemisahan yang mulai banyak diterapkan di dalam industri kimia. Dalam penelitian ini, CMS untuk pemisahan N2 dari udara dibuat dari pirolisis bahan polimer sintetis yaitu resin phenol formaldehyde (PF. Prekursor yang berupa resin tersebut dipanaskan dalam retort pada suhu 400-950oC selama 0,5-3 jam yang disertai dengan pengaliran gas N2 ke dalam retort dengan laju 100 mL/jam. Dengan proses pirolisis, atom-atom non-karbon penyusun bahan polimer akan terurai dan menguap sehingga hanya menyisakan arang karbon dengan struktur kerangka atom karbon yang sesuai dengan struktur kerangka dasar rantai polimer. Kemudian karbon hasil prolisis tersebut dipanaskan lebih lanjut pada suhu 750-950oC sambil dialiri gas CO2 selama 1 jam. Pada kondisi ini karbon akan mengalami proses gasifikasi parsial sehingga terbentuk karbon dengan porositas tinggi. Melalui rekayasa proses polimerisasi dan karbonisasi dihasilkan material karbon berpori yang mayoritas porinya adalah mikropori dengan ukuran pori efektif < 2 nm yang dapat dikategorikan sebagai CMS yang dapat dipergunakan untuk memisahkan campuran gas N2-O2.  Pada penelitian ini dihasilkan CMS dengan selektifitas kinetis DN2/DO2 sekitar 3.

  13. Studi Karakteristik Aliran Tiga Dimensi Dan Perpindahan Panas Pada Cascade Airfoil Dengan Pengaruh Clearance

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yusuf Wibisono

    2013-03-01

    Full Text Available Dalam dunia teknik khususunya mekanika fluida, aliran tiga dimensi merupakan hal yang sangat penting guna untuk mengetahui fenomena aliran dan perpindahan panas yang terjadi pada bluffbody cascade airfoil. Error atau loses yang terjadi pada cascade airfoil disebabkan oleh adanya aliran sekunder. Error atau loses tersebut menurut penilitian yang terlah dilakukan dapat dikurang dengan aspek clearance. Tujuan dari penilitian ini adalah untuk menganalisa karaktersistik aliran tiga dimensi serta perpindahan panas akibat adanya perubahan jarak antara leading edge antara cascade dan sudut serang serta bentuk geometri. hasil dari simulasi divisualisasikan dalam bentuk velocity dan pressure coefficient. Pada cascade airfoil dengan sudut serang 20° terjadi fenomena pada dinding clearance yaitu tip clearance flow di mana ketika aliran udara melewati dinding akan mengalami up stream yang mengakibatkan arah aliran menuju ke atas, sedangkan pada dinding airfoil ditemukan aliran sekunder berupa curl flow yang akhirnya membentuk spiral point pada trailing edge. Perubahan sudut serang menjadi -20° membuat perbedaan tekanan antara lower side dan upper side semakin lemah, begitu juga tip clearance flow yang terjadi pada wall clearance mengalami perubahan arah menjadi down stream yang mengakibatkan arah aliran menjuu kebawah. Perubahan sudut juga berpengaruh terhadap pressure coeficient pada boundary layer airfoil dan mengakibatkan blockage effect serta terjadinya vortex yang berbeda.

  14. Potential Analysis of Thunderstorm Occurrence Using SWEAT Method at Meteorology Station Sultan Iskandar Muda

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ulfah Kurnia

    2018-01-01

    radiosonde data has been done on two monsoon, they are summer and winter to forecast potential occurrence of thunderstorm since period April-December 2016 and January-March 2017. The radiosonde data was got from Meteorological Station of Sultan Iskandar Muda that had been measured every two times a day. The measuring time is 00Z and 12Z. Radiosonde data is processed by Software Rawinsonde Observation (RAOB versi 5.7 until get information about the atmosphere parameters such as temperature, dew point, and wind speed. The atmosphere parameters can be used to forecast the potential occurrence of thunderstorm for the next twelve hours, using SWEAT (Severe Weather Threat method until get SWEAT Index for every radiosonde measurement. Based on the research that has been done, the range of SWEAT Index for Meteorological Station of Sultan Iskandar Muda area is about 39,8 - 355,4. The result of analysis SWEAT method verified with the actual data (synop data that is observed at Meteorological Station of Sultan Iskandar Muda and get the suitability of persentase between forecast data with actual condition is 58,62% - 66, 67%. Keyword: Thunderstorm, SWEAT Method, SWEAT Index, Synop Data, Meteorological REFERENCE Budiarti, M., Muslim, M., dan Ilhamsyah, Y. 2012. Studi Indeks Stabilitas Udara Terhadap Prediksi Kejadian Badai Guntur (Thunderstorm di Wilayah Stasiun Meteorologi Cengkareng Banten. Jurnal Meteorologi dan Geofisika Vol. 13 No. 2 tahun 2012 : 111-117. Duhah, S., Andrius, dan Tauladani, R. 2010. Penggunaan Metode SWEAT Untuk Perkiraan Kejadian Badai Guntur di Atas Kota Pekanbaru Pada Bulan Oktober Hingga November 2009. Jurnal Photon Vol. 1 No. 1. Fadholi, A. 2012. Analisa Kondisi Atmosfer pada Kejadian Cuaca Ekstrem Hujan Es (Hail. Jurnal Ilmu Fisika Indonesia Volume 1 Nomor 2 (D. Fitrianti, N., Fauziyah, A. R., dan Fadila, R. 2015. Analisa Pola Hidup dan Spasial Awan Cumulonimbus Menggunakan Citra Radar (Studi Kasus Wilayah Bima Bulan Januari 2015. Jurnal Meteorologi Klimatologi

  15. Pengurangan Subsidi BBM dan Polusi Udara Melalui Kebijakan Program Konversi dari BBM ke BBG Untuk Kendaraan di Propinsi Jawa Barat

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Vita Susanti

    2012-03-01

    Full Text Available The  number  of  vehicle  that  use  oil  (BBM  is  increasing  every  year  in  Indonesia  while  national  oil  reserve become smaller, so that the oil should be imported. The impact of using oil are increasing subsidy and air pollution.  Thus, it is now becoming important to replace oil with another environmentally friendly energy, one of them is gas (BBG. Based on the number of vehicle and infrastructure in gas pipeline, part of northern West Java potentially can  be  chosen  for  the  implementation  of  conversion  program  to  gas  (BBG.  The number  of  vehicle  in  potential regions  such  as  Depok,  Cibinong,  Bogor,  Bekasi,  Cikarang,  Karawang,  Purwakarta,  Cirebon,  and  Bandung  are around 875,505 units. From these data, we simulated the potential profit to be gained each year by converting 10% for the first year and increasing it to 5% for every year. By investing 3.16 trillion for conversion, 14.9 trillion can be achieved in  the  form  of  fuel  subsidy  savings.  In  addition,  emission  reduction  converted  to  a  CDM  (clean development  mechanism  can  become  local  revenues.  Total CDM generated during 5 years predicted is of U.S $ 772,385. From this study, it can be concluded that converting oil (BBM to gas (BBG is highly beneficial. 

  16. DAMPAK PUBLIC RELATIONS DALAM MANAJEMEN KRISIS KEAMANAN DAN KESELAMATAN ANCAMAN TERORISME DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL I GUSTI NGURAH RAI DENPASAR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ghannez Novaldi Loreza

    2018-01-01

    Full Text Available The aim of this research is to find out how does the public relations may involved in the security and safety crisis management of terrorism threat in  I Gusti Ngurah Rai International Airport of Denpasar, and how it may affect the image of the airport itself. Several informants were being interviewed and as much as 116 repondents gave their answers related to I Gusti Ngurah Rai International Airport of Denpasar’s image. This research use descriptive qualitative data analysis technique by collected the data, reductions, presented the results, and draw a conclusion. This research also use the triangulation data technique to ensure the informations given by the informants were valid. The results shown that security and safety crisis management in I Gusti Ngurah Rai International Airport of Denpasar has twice security check point, using the recent technology, corporate with the authorities, and do the silent investigation. The roles of public relations itself are planning the terrorism encounters training programme, make a positive image of the airport, and build communications during and after the crisis. I Gusti Ngurah Rai International Airport of Denpasar has a good image of security based on the result of the questioners. There was several issues in the applications of terrorism encounters in the airport such as, some of the check in counter agents didn’t ask the security questions to the passenger and the x-ray officer didn’t check the luggage thoroughly that caused Qatar Airways flight had to return to base in 2015.

  17. Simulasi Numeris Karakteristik Pembakaran CH4/CO2/Udara dan CH4/CO2/O2 pada Counterflow Premixed Burner

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Hangga Wicaksono

    2017-08-01

    Full Text Available The high amount of CO2 produced in a conventional biogas reactor needs to be considered. A further analysis is needed in order to investigate the effect of CO2 addition especially in thermal and chemical kinetics aspect. This numerical study has been held to analyze the effect of CO2 in CH4/CO2/O­2 and CH4/CO2/Air premixed combustion. In this study one dimensional analisys in a counterflow burner has been performed. The volume fraction of CO2 used in this study was 0%-40% from CH4’s volume fraction, according to the amount of CO2 in general phenomenon. Based on the flammability limits data, the volume fraction of CH4 used was 5-61% in O2 environment and 5-15% in air environment. The results showed a decreasing temperature along with the increasing percentage of CO2 in each mixtures, but the effect was quite smaller especially in stoichiometric and lean mixture. CO2 could affects thermally (by absorbing heat due to its high Cp and also made the production of unburnt fuel species such as CO relatively higher.

  18. Hubungan Kadar Pb Udara, Kandungan Pb dalam Urine dengan Keluaran Maternal dan Neonatus Pada Pedagang Diterminal Tirtonadi Surakarta Tahun 2002.

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sri Ratna Astuti

    2015-12-01

    Full Text Available ABSTRACT Background : The increasing number of motor vehicle in Central Java  has seriously brought the health effects to community because of the increasing pollution of the Lead (Pb in the air. The objectives  of this research is to find the relationship between the content of the Lead (Pb in the air, the content of the Lead (Pb in urine with the outcome of maternal and neonatus of the sellers in the bus terminal Tirtonadi Surakarta, 2002. Method : This was an explanatory research using  cross sectional approach. The population of this research was all women who worked as sellers at the age of 20 - 40 years old. Thirty-one samples (total population were taken. The measuring of the Lead (Pb content in the air and urine were analyzed using AAS method. The interviewing of the respondents collected the outcome data of maternal and neonatus. The result analysis used the multiple-correlation test with significance level on 0,05 and used prevalence ratio. Result : Based on statistical analysis, it is known that the content of the Lead (Pb in the air has significant relationship with the outcome of neonatus (p value 1 and the Lead (Pb in urine is predicted as the risk factor for neonatus outcome (RP > 1. Conclusion : There is a  significant relationship between the content of the Lead (Pb in the air with the outcome of neonatus of the sellers in the bus terminal Tirtonadi in Surakarta, 2002. Key words   : Lead in the air, urine, maternal and neonatus outcome, sellers, bus  station.

  19. EXPLORASI DESAIN SIRKUIT BALAP MOBIL FORMULA SATU DI MAKASSAR DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR MODERN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Mutmainnah Mutmainnah

    2017-06-01

    Full Text Available Abstrak_ Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki banyak atlet balap berprestasi dalam taraf internasional. Keberadaan sirkuit balap sangat dibutuhkan para atlet untuk menunjang kegiatan dan mengasah kemampuan balap yang dimiliki. Namun, ketersediaan sirkuit yang sesuai dengan standar internasional di Indonesia masih sangat minim. Oleh karena itu, penelitian ini memberikan ide desain sirkuit balap mobil formula satu di Makassar dengan pendekatan arsitektur modern. Melalui metode eksplorasi desain yaitu metode penjabaran ide dan gagasan yang dirumuskan dalam bentuk gambar. Hasil yang diperoleh berupa tata massa bangunan dipilih sistem terpusat, dimana lintasan yang menjadi pusatnya. Sehingga bangunan disekitarnya berorientasi ke lintasan. Sistem  sirkulasi dari dan menuju tapak dibagi menjadi dua dimana sirkulasi untuk pengunjung dipisah dengan sirkulasi untuk team balap. Jalur masuk dan keluar untuk pengunjung juga dipisah, dengan lebar masingmasing jalan 15 m. Sedangkan bentuk bangunan mengambil analogi bentuk dari mobil formula satu dan bentuk aerodinamika dari mobil formula satu. Aerodinamika adalah pergerakan udara ketika berinteraksi dengan benda padat. Dalam hal kendaraan, aerodinamika adalah kecepatan kendaraan dan hambatan udara ketika kendaraan itu melaju. Penerapan tema arsitektur modern pada bangunan dapat dilihat dari bidang-bidang kaca yang lebar, jenis material yang digunakan diekspos secara polos, dan dari bahan material yang digunakan. Kata kunci : Aerodinamika, Arsitektur Modern, Eksplorasi Desain, Sirkuit. Abstract­_ Indonesia is one of the countries that have many athletes of racing achievement in international level. The existence of a racing circuit is needed athletes to support activities and hone the ability of racing owned. However, the availability of circuits that comply with international standards in Indonesia is still very minimal. Therefore, this study provides the idea of the design of the formula one

  20. Analisis Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Untuk Menyerap Emisi CO2 Kendaraan Bermotor Di Surabaya (Studi Kasus: Koridor Jalan Tandes Hingga Benowo

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Afrizal Ma'arif

    2017-01-01

    Full Text Available Ruang Terbuka Hijau (RTH memiliki fungsi krusial dalam kehidupan di perkotaan, yaitu sebagai pembersih udara yang sangat efektif, terutama untuk menyerap emisi CO2 dari kendaraan bermotor. Surabaya sebagai kota niaga memiliki arus pergerakan orang barang dan jasa yang tinggi, salah satunya di koridor Jalan Tandes – Benowo. Jalan ini seringkali ramai dipadati oleh berbagai jenis kendaraan bermotor pada jam sibuk. Padatnya kendaraan bermotor ini menimbulkan akumulasi emisi CO2 yang besar di lokasi studi. Emisi CO2 dalam jumlah besar ini menimbulkan banyak kerugian bagi manusia dan lingkungan. Sebuah solusi diperlukan agar permasalahan yang ditimbulkan oleh emisi CO2 kendaraan bermotor ini dapat diatasi dengan baik. Studi ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan penyediaan RTH guna menyerap emisi CO2 kendaraan bermotor di kawasan studi Untuk mencapai tujuan tersebut, terdapat beberapa sasaran yang perlu dicapai yaitu; menghitung jumlah Lalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR di koridor studi. Selanjutnya setelah diketahui jumlah LHR, dilakukan perhitugan emisi CO2 yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor dengan bantuan perangkat lunak Mobilev. Setelah diketahui timbulan emisi CO2 kendaraan bermotor yang dihasilkan, selanjutnya dihitung kebutuhan penyediaan RTH untuk menyerap emisi CO2 kendaraan bermotor di kawasan studi. Berdasarkan hasil perhitungan, terdapat 248,00 kg CO2 dihasilkan oleh kendaraan bermotor per jam-nya pada jam puncak. Dengan timbulan emisi CO2 sedemikian rupa, RTH publik eksisting di kawasan studi dapat menyerap sebesar 39,87 kg CO2. Untuk menyerap sisa emisi CO2 yang ada, diperlukan penyediaan 1,60 hektare lahan untuk RTH baru.Abstrak— Ruang Terbuka Hijau (RTH memiliki fungsi krusial dalam kehidupan di perkotaan, yaitu sebagai pembersih udara yang sangat efektif, terutama untuk menyerap emisi CO2 dari kendaraan bermotor. Surabaya sebagai kota niaga memiliki arus pergerakan orang barang dan jasa yang tinggi, salah satunya di

  1. Pengaruh kualitas Udara ( Debu,COx, NOx, SOx Terminal Terhadap Gangguan Fungsi Paru Pada Pedagang Tetap Terminal Bus Induk Jawa Tengah, 2002

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Soedjono Soedjono

    2015-12-01

    Full Text Available ABSTRACT Background : The high growth of motor vehicle in Central Java in 2000 reached 11,8% a year and from these number the city bus, 4,5%. This condition has seriously brought negative effect to environment. Many researchers found that the equipment of transportation and the industry are sources of air pollution, which very large and very dominant. The bus terminal is one location that is the highest air pollution than other locations because the bus terminal is a central of activities that need a transportation service. Beside that the bus terminal is a influence of sir quality dust, COx, NOx, SOx, in the bus terminal to the lung dysfunction of the permanent seller in the 15 prime bus terminals in Central Java, 2002 and to find the exposed duration, the work duration, the habit of smoking and age which can influence  the lung disfunction. Method : This was an analytic research using cross sectional approach. The samples of this research were 309 respondents (total population. The concentration of dust, COx, NOx, SOx, was directly  measured in the 15 prime bus terminals. The other data was measured by  interviewing with the sellers in the bus terminal who had been limited their ages (40 years old to down. The logistic regression analysis was used to test the influence of dust, COx, NOx, SOx, the exposed duration, the work duration, the habit of smoking and age. Result : The result of descriptive analysis shows that all variables have influence to the instance of the lung disfunction. It can be seen from the number of percentage of respondent who experienced the lung disfunction in  each variable. From analitical statistic, only the variable of anamnesis / the other diseases has influence which very significant to the instance of the lung disfunction. Other variables are risk factors to the instance of the lung disfunction. Key word : Dust, COx, NOx, SOx, concentration, interference lung – function, Seller, Bus Terminal.

  2. Penelitian korelasi pengaruh cuaca dengan alat weather 0 meter dan dengan cuata langsung udara terbuka terhadap kekuatan bengkuk sol karet cetak

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Emiliana Kasmudjiastuti

    1994-08-01

    Full Text Available The aim of this research was to obtain the correlation weathering exposure by Weathering 0 Meter Apparatus (in door weathering test and directly exposure to the out door weather (out door weather test on the flexing of moulding rubber sole. Sample used in this research were 216 by weather 0 Meter Apparatus and 147 by directly exposure to the out door weather. Testing for the flexing on rubber and Plastic Physical And Chemist Laboratory, IRDLAI, Yogyakarta, by reference SNI.0778-1989-A. The results of physical tests were analysed using T test. The Correlation for testing of moulding rubber sole specimen exposes by Weather 0 Meter (in door for one hour giving similar change in the out door weather as long as 12,8 hours.

  3. Studi Eksperimen Pengaruh Dimensi Pipa Kapiler Pada Sistem Air Conditioning Dengan Pre-Cooling

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Awan Satya Darmawan

    2017-01-01

    Full Text Available Penggunaan air conditioner semakin banyak digunakan pada kehidupan sehari-hari diiringi dengan harga jual energi yang semakin mahal. Pada studi eksperimen kali ini mencoba mengoptimalisasi dan menigkatkan efisiensi energi pada sistem air conditioner dengan cara menambahkan satu buah evaporator dan satu buah pre-cooling, dimana pre-cooling dimanfaatkan untuk memanaskan air yang nantinya akan digunakan untuk keperluan rumah tangga. Pada sistem pengkondisian udara yang telah dimodifikasi tersebut maka dilakukan studi eksperimen dengan variasi panjang pipa kapiler, diameter pipa kapiler d=0,054 in, dengan panjang kapiler 1 = 35 cm, kapiler 2 = 65 cm, kapiler 3 = 95 cm. Hasil yang didapat dari studi eksperimen kali ini adalah semakin bertambahnya panjang pipa kapiler, kapasitas pendinginan evaporator, kerja kompresor dan COP dari sistem juga akan semakin kecil dan juga mengakibatkan temperatur masuk evaporator akan semakin kecil, yang akan mengakibatkan efek pendinginan akan semakin besar. Pada variasi pipa kapiler terpendek 35 cm menghasilkan data kapasitas pendinginan total sebesar 2,25 kW, kerja kompresor 0,433 kW, temperatur masuk evaporator 7,26°C, COP sebesar 5,21 dan HRR sebesar 1,16. Sedangkan pada variasi pipa kapiler terpanjang 95 cm kapasitas pendinginan total sebesar 0,72 kW, kerja kompresor 0,332 kW, temperatur masuk evaporator 1,64°C, COP sebesar 4,35 dan HRR sebesar 1,26.

  4. JENIS JAMUR DAN LALAT YANG DITEMUKAN PADA MAKANAN JAJANAN DARI PASAR DAN WARUNG DI JAKARTA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nunik St. Aminah

    2012-10-01

    Full Text Available Hasil penelitian terhadap makanan jajanan yang dijual di pasar dan warung, banyak yang tidak memenuhai syarat kesehatan, dan tercemar oleh bakteri serta jamur tertentu. Penelitian tentang bakteri yang mencemari makanan  jajanan seperti Entamoeba coli, Staphylococcus dan Salmonella telah banyak diketahui, tetapi mengenai data jenis jamur yang mencemari makanan jajanan belum banyak diketahui. Kontaminasi tersebut disebabkan cara penanganan, sanitasi yang kurang bersih, pembungkus makanan jajanan, tempat menjajakan makanan jajanan dan lokasi menjual makanan jajanan tersebut sebaiknya jauh dari tempat pembuangan sampah. Tempat pembuangan sampah sering ditemukan lalat seperti lalat rumah (Musca domestica, Chysomia megacephala, C. safferanea dan Sarcophaga sp. Hampir semua kue basah maupun kue kering yang dijual di pasar tradisional maupun di warung umumnya tercemar oleh khamir. Kue-kue tersebut yang dijual di pasar lebih banyak tercemar khamir dibandingkan yang dijual di warung. Hal ini kemungkinan kue yang dijual di warung penanganannya lebih baik dari pada yang dijual di pasar. Begitu juga mutu kue yang dijual di pasar biasanya lebih cepat rusak. Kerusakan kue tersebut disebabkan antara lain karena tercemar spora jamur yang terbawa oleh debu maupun oleh lalat yang terkontaminasi jamur/bakteri pada kaki-kaki lalat tersebut,  yang hinggap pada makanan jajanan. Sehingga jenis-jenis jamur yang terdapat di tempat sampah, udara dan tanah dapat mencemari makanan jajanan yang dijual di pasar maupun di warung.

  5. Studi Numerik Karakterisasi Aliran 3 Dimensi Multifase (Gas-Solid Pada Gravity Settling Chamber Dengan Variasi Kecepatan Inlet Dan Diameter Partikel Pada Aliran Dilute Phase

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Adi Mochammad Isa’i

    2013-09-01

    Full Text Available Kegiatan  pemilahan pada aktivitas produksi merupakan salah satu kegiatan yang banyak dilakukan pada dunia industri. Penggunaan gravity settling chamber merupakan teknologi pemilahan partikel yang paling sedehana dan murah. Maka dalam perancangan suatu gravity settling chamber perlu diketahui parameter yang mempengaruhi kinerja dari alat tersebut. Analisa karakteristik aliran pada gravity settling chamber dilakukan dengan metode simulasi numerik menggunakan persamaan Eularian-Lagrangian. Sebuah aliran multifase udara  dan partikel abu terbang batu bara (fly ashberdiameter 100 μm mengalir melalui sebuah  gravity settling chamber dengan variasi diameter hidrolis saluran inlet sebesar 1/3 1/5 dan 1/7  kali dari diameter hidrolis  ruang pengendap dengan laju kapasitas aliran yang sama . Selain divariasikan kecepatan inlet aliran, juga dilakukan variasi distribusi diameter dengan ukuran partikel kurang dari 50 μm, ukuran 50 -100 μm dan ukuran 100-200 μm.  Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah semakin kecil ukuran diameter partikel maka akan efisiensi partikel yang ditangkap oleh gravity settling chamber semakin rendah. Ukuran partikel tidak berpengaruh terhadap posisi jatuh dari partikel tersebut. Semakin besar kecepatan inlet tidak memiliki hubungan dengan efisiensi penangkapan partikel. Pressure drop yang terjadi akan semakin besar sebanding dengan rasio perbandingan diameter hidrolis inlet dan ruang pengendapan, serta jumlah dan posisi secondary flow berperan signifikan pada efisiensi penangkapan partikel.

  6. DESAIN KONTROL AERATOR PADA INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH SUWUNG DENGAN FUZZY LOGIC

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    I Made Mataram

    2010-12-01

    Full Text Available Limbah merupakan buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumahtangga dan harus dikelola agar tidak menimbulkan pencemaran dan penurunan kualitas lingkungan. InstalasiPengolahan Air Limbah (IPAL merupakan suatu tempat pengolahan limbah yang bertempat di daerah Suwung.Pengolahan limbah cair dilakukan dengan menggunakan sistem kolam aerasi dan kolam sedimentasi.Pada proses aerasi yaitu proses reduksi BOD (Biological Oxygen Demand dan COD (Chemical OxygenDemand secara aerob digunakan aerator sebagai penghasil oksigen yaitu dengan cara menempatkan aerator didalam kolam aerasi sehingga menghasilkan oksigen berupa buih udara yang tercampur dengan air. Untuk IPALSuwung pengoperasian aerator masih dengan cara manual yaitu dioperasikan pada jam tertentu sehingga inputjumlah oksigen terkadang tidak sesuai dengan karakteristik input limbah yang diolah, maka diperlukan suatu sistemkontrol pengoperasian aerator yang dapat menghasilkan oksigen guna mereduksi COD secara tepat sesuai bakumutu limbahDalam penelitian ini dilakukan perencanaan desain kontrol pengoperasian aerator dengan fuzzy logic. Desainpengontrolan dengan menggunakan logika fuzzy pada pengoperasian aerator sudah dapat dibuat dan dapat bekerjasesuai dengan karateristik input/ouput limbah, ini terlihat dari lama operasi aerator yang bekerja sudah sesuaidengan input limbah. Penggunaan energi listrik dengan pengontrolan fuzzy pada pengoperasian aerator lebih rendahdibandingkan dengan penggunaan energi listrik pengoperasian secara manual, ini terlihat dari penggunaan energipengoperasian aerator manual dan fuzzy pada bulan Oktober 2010 yang memiliki selisih sebesar 6.693 kWh, bulanNovember 2010

  7. EFEKTIVITAS PEMANFAATAN PUPUK BOKASI, CASTING DAN PUPUK GENDONING (LARVA KUMBANG KELAPA/Orcyctes rhinoceros

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    lianah l

    2016-03-01

    Full Text Available Kotoran hewan dan sampah organik dapat mencemari di lingkungan air, udara dan  tanah. Penelitian ini bertu- juan untuk membandingkn keefektifan antara pupuk gen- doning dan pupuk bokashi. Proses pengomposan dapat dipercepat dengan bantuan aktifator EM4 (Efektif Mik- roorganisme. Proses pengomposan tersebut juga dapat melibatkan hewan lain yaitu Cacing tanah dan larva kum- bang kelapa (Orcyctes rhinoceros yang disebut dengan nama gendon (bahasa Jawa yang bekerja sama dengan mikroba dalam proses dekomposer. Gendon dalam hal ini memakan bahan organik yang tidak terurai, mencampur bahan organik dan membuat lubang-lubang aerasi. Keha- diran gendon dapat mempercepat penghancuran bahan or- ganik karena mempunyai mulut yang tajam sebagai mesin pencacah sampah organik. Metode penelitian eksperimen sampah organik ditreatmen yaitu dengan menggunakan EM4, dan dengan menggunakan gendon. Peruraian oleh EM4 disebut pupuk Bokashi. Sedang keterlibatan gendon dalam proses pengomposan menghasilkan butir-butir kecil berwarna hitam dinamakan pupuk Gendoning (penemuan pribadi. Dari kedua pupuk tersebut dipraktekan untuk menanam labu air (Lagenaria leucantha. Dari experimen tersebut dapat diketahui bahwa pupuk gendoning ini ter- bukti lebih efektif dan efisien dari pupuk bokashi, karena gendon mampu melakukan dekomposisi lebih sempurna dari EM4. Dekomposisi tersebut dilakukan baik secara me- kanik maupun secara enzimatis. Pupuk gendoning adalah hasil bioteknologi sederhana yang dapat menjadi alternatif dalam mengatasi kelangkaan pupuk, sebagai pupuk organ- ik yang efektif dan efisien serta bernilai ekonomis sebagai.

  8. STUDI BANDING PELAPISAN MATERIAL SKD11 DENGAN METODE PHYSICAL VAPOUR DEPOSITION DAN THERMAL DIFUSION PADA KOMPONEN INSERT DIES MESIN STAMPING PRESS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Robertus Suryo Bisono

    2017-02-01

    Full Text Available Telah dilakukan pelapisan menggunakan Titanium Alumunium Nitrid (TIAlN dengan metode PVD Coating (Physical Vapour Diposition dan TD (Thermal Difusion  untuk perlakuan permukaan baja perkakas SKD11 sebagai material Insert Die komponen mesin Stamping Press setelah perlakuan hardening. Perlakuan permukaan dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas permukaan khususnya kekerasan dan perubahan struktur mikro yang terjadi. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari perlakuan permukaan tersebut dilakukan dengan memvariasi waktu proses, masing masing 2 sample diproses pada 4 jam, 5 jam dan 6 jam dengan temperatur  proses masing-masing  400ᴼ C. Kemudian satu dari tiap variable sample tersebut di panaskan pada suhu 1000ᴼ C selama 1 jam, pendinginan dilalukan dengan udara bebas tanpa proses quenching Untuk mengetahui hasilnya dilakukan uji kekerasan mikro Vickers, pengamatan struktur mikro Scanning Eectron Microscope (SEM, dan pengujian komposisi dengan Energy Defersif Sepectroscopy (EDS untuk mengetahui tingkat penyerapan material terdifusi. Hasil menunjukan bahwa SKD11 yang dilapisi TiAlN dengan metode PVD selama 6 jam menghasilkan lapisan yang paling keras yaitu 1363 HV dengan ketebalan lapisan 5,3µm. Proses pemanasan 1000⁰C selama 1 jam pada sample mengakibatkan penurunan kekerasan sample dan lapisan permukaan sample menjadi lebih tebal hingga 50µm. Penambahan lapisan diakibatkan oleh terdifusinya atom atom yang menyusun lapisan TiAlN ke dalam substrat serta keluarnya atom atom penyusun lapisan hingga membentuk lapisan kompleks.

  9. PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN KOMPENSASI NON- FINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. ANGKASA PURA I (PERSERO BANDAR UDARA INTERNASIONAL NGURAH RAI BALI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Gusti Agung Wulan Permata Sari

    2017-01-01

    Full Text Available Compensation is everything that constitutes the benefits earned by employees in cash of money or something given directly (financially or indirect (non-financial which aimed for reciprocation that given from company on the results of employee performance at work. Compensation can be provided in financial and non-financial. Which including in the financial compensation are salary, bonuses, holiday allowances, superannuation. While that including in non-financial compensation are promotion opportunities, good colleagues, work environment, as well as a special achievement. The sample of this study is specified using purposive sampling technique using the theory of J Supranto with a total of 150 respondents focused on the permanent employees that worked at PT. Angkasa Pura I (Persero. Analysis of the data was used descriptive qualitative and quantitative including instruments data test, the classic assumption test, multiple regression analysis, correlation and coefficient of determination and hypothesis test partial and simultaneous. The results of this study that showed the partial test results and simultaneous between the independent variables are financial compensation (X1 and nonfinancial compensation (X2 to the dependent variable is the employee performance (Y which has a positive and significant impact to overall the formulating of research hypothesis was resolved. Through the test results of coefficient determination is known that variable financial compensation and non-financial compensation can explain by employee performance at 60%. Multiple Linear Regressions showed that the independent variable has positive coefficient values respectively is 0306 and 0608 with financial compensation as independent variables were the most dominating in affecting the employees’ performance at PT. Angkasa Pura I (Persero Ngurah Rai International Airport in Bali.

  10. ANALISIS PERFORMA SISTEM PENDINGIN RAMAH LINGKUNGAN UNTUK KABIN MOBIL CITY CAR MENGGUNAKAN MODUL TERMO ELECTRIC COOLER TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Mirza Yusuf

    2017-12-01

    Full Text Available Ramah lingkungan menjadi isu yang gencar dalam penelitian. Cloro Fluoro Carbon (CFC yang digunakan dalam AC konvensional akan menguap ke udara bebas  berdampak kerusakan lapisan ozon. Ditinjau secara micro dalam penggunaan sitem pendingin dapat diterapkan pada pendingin kabin mobil. System pendingin mobil konfensional menimbulkan 2 kerugian yaitu lebih boros bahan bakar karena couple pulley compressor AC membebani putaran mesin dan penggunaan CFC yang tidak ramah lingkungan.   System pendingin ramah lingkunagan dan mampu menghemat bahan bakar mesin tersebut dapat kita temukan pada modul thermoelectric.  terobosan baru sistem pendingin tersebut menggunakan modul pendingin Thermo Electric Cooler (TEC yang memanfaatkan sisi dingin pada Thermo Electric Cooler (TEC dengan memanfaatkan seaback effect .  Thermo Electric Cooler (TEC ketika dialiri tegangan DC (arus searah pada kedua jalur kabel penghubungnya maka salah satu sisi akan menjadi panas, sementara sisi satunya akan menjadi dingin. Salahsatu cara yang dapat ditempuh untuk memaksimalkan proses pendinginan, maka sisi panas Thermo Electric Cooler (TEC harus diturunkan temperaturenya serendah mungkin mungkin dengan menggunakan alat penukar kalor heat sink serta dibantu kipas(fan. semakin lama proses pendinginan, maka semakin optimal suhu ruangan yang didinginkan. Dari data Hasil pengujian dapat diketahui perangkat pendingin tersebut mampu bekerja dengan rate penurunan temperature memadai. Selanjutnya dapat dapat diaplikasikan sebagai alat pendingin ruangan yang efektif, efisien dan ramah lingkungan.    Kata kunci:  Kabin mobil, Air Conditioner (AC konvensional, Cloro Fluoro Carbon (CFC, Thermo Electric Cooler (TEC, komponen sistem pendingin.

  11. imulasi Numerik Aliran Tiga Dimensi Melalui Rectangular Duct dengan Variasi Bukaan Damper

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Edo Edgar Santosa

    2016-04-01

    Full Text Available Dalam  sistem saluran  terdapat banyak penggunaan elbow dan assesoris lain yang akan menyebabkan terjadinya kerugian tekanan pada aliran. Hal tersebut  disebabkan karena adanya perubahan arah aliran fluida yang melalui saluran tersebut. Nilai penurunan tekanan (pressure drop pada aliran yang melalui suattu saluran dipengaruhi oleh besarnya laju aliran pada inlet, serta radius kelengkungan dari elbow yang akan menyebabkan aliran sekunder kemudian timbul aliran vortex. Hal ini berakibat kerugian energi (headloss yang lebih besar. Peletakan bodi pengganggu dan pemasangan elbow dimaksudkan untuk melihat fenomena aliran di sekitar bodi pengganggu Model uji yang akan digunakan di dalam studi ini berupa rectangular duct yang pada bagian inlet terpasang elbow 90o dengan damper yang diletakkan pada jarak x/Dh=2. Fluida kerjanya adalah udara yang mengalir secara incompressible, viscous, steady dan mempunyai profil kecepatan uniform pada sisi inlet dengan dua variasi bilangan Reynolds yaitu 2.05 x 105 dan 8.2 x 105serta empat pengaturan sudut bodi pengganggu 0o, 10o, 20o, dan 30o Penelitian dilakukan secara  numerik 3D  menggunakan piranti lunak Computation Fluid Dynamics (CFD komersial dengan model turbulensi k-ε Realizable. Hasil studi ini diperoleh bahwa proses recovery aliran dipengaruhi oleh sudut bukaan damper, untuk variasi sudut bukaan damper 30°. Dengan sudut bukaan 30° terjadi percepatan aliran pada daerah dekat dinding yang berakibat bertambahnya momentum aliran sehingga mempercepat proses recovery aliran dan aliran sekunder pada daerah dekat dinding dapat teratasi.

  12. Pemanfaatan Citra Multi-Functional Transport Satellite untuk Estimasi Petir di Wilayah Bandara Soekarno Hatta Cengkareng dan Juanda Surabaya

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Defri Mandoza

    2016-10-01

    Full Text Available Indonesia merupakan wilayah tropis yang memiliki jumlah kejadian petir yang cukup tinggi dan memiliki resiko yang tinggi terhadap bencana yang disebabkan oleh petir. Oleh karena itu informasi yang tepat dan akurat tentang terjadinya petir sangat dibutuhkan oleh masyarakat khususnya pengguna transportasi udara. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengolahan pada data citra satelit MTSAT dan memanfaatkannya sebagai parameter untuk mengestimasi petir. Dalam menentukan seberapa kuat hubungan SPA terhadap intensitas petir harian digunakan metode korelasi dan untuk menentukan nilai threshold SPA menggunakan data SPA minimum dan SPA rata-rata dari seluruh data SPA yang diolah pada saat terjadi petir. Metode statistik Critical Succes Index (CSI, False Alarm Rate (FAR, Probability of Detection (POD dan Percent Correct (PC, digunakan dalam mengevaluasi tingkat akurasi estimasi petir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan nilai SPA terhadap jumlah petir adalah cukup kuat, yaitu semakin rendah nilai SPA maka jumlah petir cenderung semakin meningkat. Pengolahan data SPA menghasilkan nilai threshold SPA untuk estimasi petir sebesar -41oC dan -67oC. Evaluasi estimasi petir menggunakan threshold SPA -41oC dan -67oC menghasilkan akurasi masing-masing sebesar 32% dan 65%. Tingkat akurasi estimasi petir menggunakan threshold SPA -67oC lebih tinggi dibandingkan menggunakan threshold SPA -41 oC. Berdasarkan hasil penelitian inidiketahui bahwa petir hanya terjadi pada nilai SPA yang lebih rendah dari -41oC, dan petir yang paling banyak terjadi adalah pada nilai SPA dalam rentang -65oC s/d -80oC

  13. Internalisasi Biaya Eksternal pada Angkutan Laut BBM Domestik

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ni Putu Intan Pratiwi

    2013-03-01

    Full Text Available Aktivitas pengangkutan BBM domestik lewat laut, seperti halnya aktivitas transportasi yang lain memiliki biaya transportasi yang harus ditanggung oleh penyedia jasa angkutan. Biaya ini adalah biaya internal transportasi yang timbul oleh angkutan (moda untuk mengangkut BBM dari pelabuhan muat (loading ke pelabuhan bongkar (discharge. Biaya ini adalah biaya yang terlihat langsung dan merupakan biaya yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan transportasi. Namun selain menimbulkan biaya internal, aktivitas pengangkutan BBM domestik juga menimbulkan biaya eksternal.Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis seberapa besar biaya eksternal yang timbul akibat proses pengangkutan BBM domestik lewat laut dan dampaknya pada unit biaya transportasi. Biaya eksternal adalah eksternalitas yang dikuantifikasi ke dalam satuan biaya. Biaya eksternal ini merupakan biaya yang biasanya tidak diperhitungkan, padahal biaya ini berdampak besar bagi pengangkutan BBM domestik. Biaya eksternal yang dijabarkan dalam penelitian ini antara lain biaya atas utilitas armada, biaya atas kongesti dan biaya atas polusi udara.Internalisasi biaya eksternal merupakan digunakan untuk mengetahui signifikansi biaya eksternal tersebut terhadap unit biaya angkutan laut BBM domestik, mengingat beberapa jenis BBM masih disubsidi. Analisis sensitivitas juga dilakukan untuk masing-masing komponen biaya eksternal untuk mengetahui efek dari biaya tersebut terhadap unit biaya transportasi. Internalisasi ini akan menyebabkan rata-rata kenaikan unit biaya angkutan laut BBM domestik dari 363 Rp/Liter menjadi 586 Rp/Liter. Namun, proses internalisasi ini akan membuat penyedia jasa angkutan terhindar dari pengeluaran yang tidak terencana akibat eskternalitas.

  14. Analisis Kualitas Udara dan Keluhan Kesehatan yang Berkaitan dengan Saluran Pernafasan Pada Pekerja Batubara di PLTU Labuhan Angin Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2017

    OpenAIRE

    Hutagaol, Sari Puspita

    2017-01-01

    131000721 Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) merupakan suatu kegiatan yang memproduksi tenaga listrik dengan menggunakan bahan bakar padat, cair, dan/atau gas untuk memanaskan air dalam ketel uap (boiler) yang memproduksi uap untuk menggerakkan turbin yang seporos dengan generator sehingga membangkitkan tenaga listrik. Salah satu pembangkit listrik tenaga uap yang terdapat di sumatera utara adalah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Labuhan Angin di Kabupaten Tapanuli Tengah. Pembangkit...

  15. Analisis Kekuatan Struktur Pallet Menggunakan Metode Elemen Hingga

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Tria Mariz Arief

    2015-07-01

    Full Text Available Pallet sebagai suatu alat bantu untuk mempermudah proses bongkar-muat logistik. Palletdigunakan hampir dalam berbagai lingkungan transportasi logistik. Pada bahasan berikutdikhususkan dalam lingkup transportasi di dalam pesawat udara khususnya pada pesawatangkut militer. Di lingkungan militer pallet digunakan untuk transport logistik baik secara normalmuat (loading dan bongkar (unloading maupun kondisi bongkar dengan diterjunkan daripesawat udara. Untuk pemenuhan penggunaan tersebut dilakukan perancangan ulang (reverseengineering struktur pallet yang dapat dimanufaktur secara lokal. Hipotesis awal menunjukkanbahwa berdasarkan kondisi pembebanan pada pallet dapat diperkirakan bahwa kondisitegangan dan regangan maksimum akan terjadi pada posisi sudut struktur pallet yang ditransferbebannya ke komponen plat besi penahan siku-siku dan baut. Material yang digunakan padastruktur pallet adalah Allumunium Alloy 7075-T6 dengan kekuatan tarik sebesar 503 MPa.Analisis dilakukan dengan menggunakan simulasi numerik dengan metoda elemen hingga(FEM. Proses simulasi numerik kekuatan struktur pallet difokuskan pada pembebanan statis(termasuk pengaruh factor G dalam interval beban statis 4 ton sampai 7 ton. Analisis dilakukanpada perubahan variabel tegangan dan regangan terhadap variasi beban yang diberikan untukmendapatkan tingkat keamanan struktur (margin safety. Pemodelan dilakukan denganidealisasi model ¼ bagian menggunakan elemen terstruktur dengan jenis elemen hexahedral(brick dengan jumlah 73803 elemen dan 360323 node. Hasil analisis menunjukkan teganganekuivalen maksimum struktur Pallet adalah 94 MPa yang terjadi di penguat sudut (anglebracket. Sedangkan pada struktur penguat lapis (sandwich structure berbahan thick blockyang mempunyai kekuatan sebesar 20 MPa adalah sebesar 0.84 MPa. Tingkat keamanansecara keseluruhan struktur dengan mempertimbangkan factor G hingga 2 adalah 5.3.Kata kunci: Analisis struktur, pallet, logistik, reverse engineering, FEM

  16. MEMPREDIKSI POLA PERUBAHAN TEMPERATUR DALAM RUMAH TROPIS LEMBAB DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ANALOGI ELEKTRIK SATU DIMENSI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sangkertadi Sangkertadi

    2002-01-01

    Full Text Available This study concern in the application of a simplified heat transfer model for simulation of thermal behaviour of tropical buildings. The model is to be integrated to a transient simulation program TRNSYS. The objective of this study is to predict the variable of indoor air temperature due to outdoors environmental climatic. The first case is about the comparison of the model with other model from ASHRAE (i.e. Transfer Function Method. The second case is the application of the model for a thermal simulation of a 7-zones typical tropical house. The simulation results (indoor air temperature and surfaces temperature are to be then compared to the results from field measurement. The comparison shows that there is similarity between those two approaches. Abstract in Bahasa Indonesia : Studi ini diarahkan pada validasi dan penggunaan suatu model perhitungan perpindahan panas sederhana satu dimensi untuk memprediksi perubahan suhu udara dalam ruang rumah beriklim tropis lembab. Model tersebut adalah model analogi elektrik yang dapat dipakai untuk membuat simulasi perpindahan panas pada kondisi tak-stedi.Pada penerapan di kasus pertama, hasil perhitungan dengan model sederhana tersebut dibandingkan terhadap perhitungan dengan model lainnya yaitu model TFM (Transfer Function Method dari ASHRAE (American Society of Heating, Referigerating and Air conditioning Engineers. Pada penerapan di kasus kedua, dilakukan pembandingan terhadap hasil pengukuran pada kasus rumah tinggal 7 zona. Hasilnya menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil perhitungan dengan model sederhana tersebut dibandingkan terhadap hasil perhitungan dengan model TFM maupun terhadap hasil pengukuran di lapangan.

  17. Kajian Teknologi High Altitude Platform (HAP [Study of High Altitude Platform (HAP Technology

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Amry Daulat Gultom

    2016-07-01

    Full Text Available High Altitude Platform (HAP merupakan solusi alternatif untuk mengatasi keterbatasan infrastruktur terestrial maupun satelit. HAP merupakan pesawat ataupun balon udara yang ditempatkan pada ketinggian 20-50 km di atas permukaan bumi. Kelebihan yang utama dari HAP adalah kemudahan dalam penempatan, fleksibilitas, biaya operasionalnya rendah, delay  propagasi rendah, sudut elevasi lebar, cakupan yang luas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi HAP untuk komunikasi pita lebar dan perkembangannya di Indonesia. Analisis dilakukan secara deskriptif dengan mengolah data literatur yang didapat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Indonesia terdapat potensi teknologi HAP untuk komunikasi pita lebar dengan lebar pita 2x300 MHz di band 27,9-28,2 GHz dan 31-31,3 GHz. Namun, belum ada peraturan yang mengatur alokasi frekuensi untuk HAP secara khusus di Indonesia.*****High Altitude Platform (HAP has been developed as an alternative solution in order to overcome limitation of terrestrial and satellite communication system. HAP is an aircraft or balloon situated on 20-50 km above the earth. Main advantages of HAP are flexibility in deployment, low propagation delay, wide elevation angle and broad coverage. The research is conducted to gather HAP potential for broadband communication and its development in Indonesia. Analysis is conducted by descriptive analysis from literature study gather. The research result shows that in Indonesia, there is potential of HAP technology for broadband communication with 2x300 MHz bandwidth within 27,9-28,2 GHz and 31-31,3 GHz. Yet, there are no specific regulations managing frequency allocation for HAP in Indonesia.

  18. UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PADA PEMBUATAN RODA CASTOR 5” MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DAN PENGENDALIAN PROSES STATISTIK (Studi Kasus Di Unit Komponen Plastik PT. Mega Andalan Kalasan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Naniek Utami Handayani

    2012-02-01

    Full Text Available PT. Mega Andalan Kalasan (MAK merupakan industri manufaktur yang menghasilkan peralatan rumah sakit dari logam. Dalam penelitian ini, studi kasus dilakukan pada Unit Komponen Plastik yang salah satu hasil produknya adalah roda castor 5”. Keluhan yang sering terjadi adalah adanya kerusakan pada bagian roda, terutama bagian wheel out roda. Hal ini disebabkan adanya rongga udara antara komponen wheel out dengan wheel in yang dapat menyebabkan pecah/terpisahnya bagian wheel out dengan wheel in. Untuk mengetahui ada tidaknya rongga, cara yang dapat dilakukan selama ini adalah membelah roda sehingga dapat terlihat bagian dalamnya (uji merusak. Cara ini tentu saja sulit dan tidak ekonomis. Pihak perusahaan pun memutuskan untuk mengganti material yang selama ini digunakan (Haibam dengan material lain (TPU yang memiliki sifat bahan lebih baik. Hal ini mampu mengurangi keluhan yang terjadi akibat cacat yang terjadi ketika masih menggunakan material haibam. Akan tetapi, penggantian bahan tidak serta merta menyelesaikan permasalahan, hal ini dapat dilihat dengan muncunya permasalahan baru berkaitan dengan proses produksinya. Penelitian ini dilakukan untuk meminimalkan cacat yang terjadi pada proses pembuatan roda castor 5” dan difokuskan pada cacat wheel out Castor 5”. Hasil identifikasi terhadap bahan haibam dan TPU menunjukkan bahwa sink mark merupakan cacat dominan. Pengolahan data dengan menggunakan metode DPMO menghasilkan tingkat sigma yang berbeda. Dari kedua tingkat sigma yang dihasilkan tersebut terlihat bahwa Tingkat Sigma Haibam > TPU (3,0 Sigma > 2,8 Sigma. Hal ini menunjukkan terjadinya penurunan kemampuan proses ketika proses produksi castor diganti bahan bakunya dari Haibam menjadi TPU. Kata kunci : Wheel in, Wheel out, Haibam, TPU, DPMO, SPC, Ttngkat Sigma

  19. Pengaruh Penggunaan Frekuensi Listrik Terhadap Performa Generator HHO Dan Unjuk Kerja Engine Honda Kharisma 125CC

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rizky Akbar Pratama

    2013-09-01

    Full Text Available Energi yang dihasilkan oleh engine merupakan hasil dari proses pembakaran campuran bahan bakar dengan udara (oksigen. Secara praktis  pembakaran  menghasilkan gas yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Salah satu perkembangan teknologi adalah dengan brown gas, atau sering disebut Generator HHO, dimana alat ini akan  menghasilkan gas HHO (2 unsur gas hydrogen dan 1 unsur gas oksigen dari proses elektrolisa air murni yang di hubungkan dengan arus listrik. Pengujian dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan Generator HHO pada engine Honda Kharisma  berkapasitas 125cc. Generator HHO tersebut menggunakan Elektroda jenis pipa Stainless steel AISI 316L dengan ukuran Ø21mm x 101mm, Ø34mm x 101mm, Ø48mm x 101mm dan Ø61mm x 101mm dengan tebal 3mm, larutan elektrolit 2liter aquades dan 1,4 KOH. Variasi yang diberikan pada generator HHO adalah besar frekuensi listriknya. Untuk pengujian, perubahan kecepatan dilakukan dengan full open throttle menggunakan chasis water brake dynamometer. Pengujian dilakukan pada putaran engine dengan kelipatan 500 rpm, dimulai dari 3500 rpm sampai dengan 8500 rpm. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah frekuensi untuk generator dengan effisiensi thermal terbaik adalah pada 10Hz sebesar 20,06%. Dengan daya generator 118,74 Watt, debit 13,13 L/jam, kenaikan temperature 0.7°C/menit, torsi maksimal pada engine 27.09 Nm, daya efektif  6114,651 Watt, bmep 860,627 Pa, SFC 9.608E-08 kg/watt.s, effisiensi thermal engine 23,22% serta pengurangan emisi CO 1,17% dan HC 83ppm.

  20. ESTIMASI KETINGGIAN PLANETARY BOUNDARY LAYER INDONESIA MENGGUNAKAN DATA ECMWF REANALYSIS ERA-INTERM

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Vivi Fitriani

    2018-03-01

    Full Text Available Planetary Boundary Layer (PBL merupakan bagian dari troposfer yang mendapat pengaruh secara langsung dari permukaan bumi, yang memiliki peranan penting dalam iklim, cuaca dan kualitas udara. PBL dikenal sangat sulit untuk diobservasi dari luar angkasa dikarenakan strukturnya yang sangat kompleks dan berubah-ubah. Salah satu properties yang paling relevan dan fundamental untuk diselidiki adalah ketinggian PBL. Ketinggian PBL dihitung menggunakan tujuh metode berbasis gradien dari kelembaban relatif (RH, temperatur virtual (Tv, temperatur potensial ( , temperatur potensial virtual ( , kelembaban spesifik (q, refraktiviti atmosfer (N, dan Kecepatan angin (V yang diperoleh dari data ECMWF Reanalisis Era Interm selama enam bulan di wilayah 100LU–100LS, 900BT –1500BT dengan resolusi spasial 2.50 x 2.50. Beberapa metode menunjukkan hasil yang indentik untuk ketinggian PBL pada waktu dan tempat tertentu. Metode gradien  dan V konsisten memberikan ketinggian PBL yang tinggi, sementara metode q dan N menghasilkan ketinggian PBL terendah signifikan. Tingginya variasi bulanan dan harian umumnya ditemukan diseluruh wilayah daratan, sedangkan wilayah lautan relatif konstan. Beberapa sumber dari kedua parametrik dan struktur ketidakpastian dari nilai ketinggian PBL diestimasi secara statistik menggunakan lima uji statistik, yaitu uji Student’s t, Uji F, Uji Kormogoorv Sminorv, Uji Korelasi Pearson, dan Uji Korelasi NonParametrik Spearman. Ditemukan adanya perbedaan yang signifikan secara statistik antara ketujuh metode. Rata-rata median ketinggian PBL berbeda ratusan hingga ribuan meter untuk kebanyakan metode yang dibandingkan. Estimasi ketinggian PBL di Indonesia menggunakan metode RH berada di ketinggian 2000 m-4000m pada siang hari dan pada malam hari berada di bawah 2500  m.

  1. PRODUKSI BIODIESEL MELALUI REAKSI TRANSESTERIFIKASI MINYAK JELANTAH DENGAN KATALIS CANGKANG KERANG DARAH (Anadara granosa HASIL DEKOMPOSISI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Aldes Lesbani

    2013-11-01

    Full Text Available Biodisel telah diproduksi dari minyak jelantah melalui reaksi transesterifikasi menggunakan katalis hasil dekomposisi kerang darah. Kerang darah didekomposisi pada berbagai temperatur dimulai dari 600-1100oC pada kondisi udara terbuka menggunakan furnace.Produk dekomposisi dianalisa menggunakan difraktometer X-Ray.Hasil penelitian menunjukkan temperatur optimum dekomposisi kerang darah terjadi pada temperatur 900oC.Pola XRD produk dekomposisi pada 900 oC mirip dengan pola XRD kalsium oksida standar. Penggunaan katalis hasil dekomposisi untuk produksi biodiesel menghasilkan viskositas dan densitas biodiesel sebesar 5,81 mm2/s dan 0,87 g/cm3. Hasil ini sesuai dengan standar biodiesel dari SNI yakni viskositas dan densitas yang disyaratkan SNI sebesar 2,3-6,0 mm2/s dan 0,85-0,89 g/cm3.   Biodiesel was produced from waste cooking oil by transestrification reaction using decomposed cockle shell as catalyst. Cockle shell was decomposed at various temperatures ranging from 600-1100oC in open air condition using furnace. The decomposed product was analyzed using X-Ray diffractometer. The results showed that the optimum temperature for decomposition of cockle shell was at 900 oC. The XRD pattern of decomposed product at 900oC was similar with XRD pattern of calcium oxide standard. The use of decomposed shell to produce biodiesel resulted viscosity and density of biodiesel 5.81 mm2/s and 0.87 g/cm3, respectively. These results are appropriate with biodiesel standard form SNI where the viscosity and density of biodiesel from SNI value were 0.85-0.89 g/cm3 and 2.3-6.0 mm2/s.

  2. Kajian awal analisis kalor buang kondensor pendingin ruangan sebagai sumber energi listrik alternatif

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sri Poernomo Sari

    2017-03-01

    Full Text Available Abstrak: Cadangan minyak bumi semakin menipis seiring dengan peningkatan konsumsi sumber energi fosil. Sumber energi listrikalternatif yang baru sangat dibutuhkan untuk mengatasi hal tersebut. Penggunaan peralatan pendingin ruangan (AirConditioning yang semakin meningkat akan menimbulkan dampak pemanasan global. Panas yang dikeluarkan oleh kondensorpendingin ruangan akan terbuang dan bersatu dengan udara lepas tetapi belum dimanfaatkan. Tujuan penelitian ini adalahmenganalisis daya yang dihasilkan oleh kalor buang kondensor pendingin ruangan untuk dikonversikan menjadi energi listrikdengan bantuan generator termoelektrik (TEG. Energi kalor dikonversikan menjadi energi listrik dengan bantuan generatortermoelektrik. Pendingin ruangan kapasitas 1 HP (0.747KW. Ducting dari bahan plat aluminium dibentuk silinder dengandiameter 355 mm, panjang 100 mm, ketebalan 1.2 mm digunakan untuk menyalurkan udara panas dari kondensor. Penampungkalor buang kondensor dari bahan plat aluminium dengan konduktivitas termal 205 J/s.m.°C dan tembaga 385 J/s.m. °C.dihubungkan dengan menempelkan sisi panas generator termoelektrik sedangkan heatsink dan fan dipasang untuk bagian sisidingin termoelektrik. Pengujian pertama dilakukan dengan ducting tanpa insulasi, kedua menggunakan insulasi dari bahanglasswool dengan ketebalan 2 mm dan 12 mm. Pengujian pada ducting tanpa insulasi dan dengan insulasi untuk penampungplat aluminium dihasilkan temperatur kalor buang 35°C. Plat tembaga dihasilkan temperatur 35°C tanpa insulasi, 38°C insulasi 2mm dan 38.9°C untuk insulasi 12 mm. Daya maksimal untuk bahan aluminium dan tembaga adalah 0.0192 dan 0.0216 Watt.Kemudian pada ducting dengan insulasi glasswool 2 mm dihasilkan daya maksimal 0.0248 dan 0.0242 Watt. Pada ductingdengan insulasi glasswool 12 mm dihasilkan daya maksimal 0.0390 dan 0.0330 Watt. Temperatur kalor buang dari bahanalumunium lebih rendah daripada tembaga. Semakin tebal bahan insulasi peredam panas semakin besar

  3. PENGARUH NILAI BAKAR TERHADAP INTEGRITAS KELONGSONG ELEMEN BAKAR TRIGA 2000

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    K.A. Sudjatmi

    2015-04-01

    Full Text Available Bentuk elemen bakar reaktor TRIGA Bandung adalah silinder padat yang merupakan campuran homogen paduan uranium dan zirkonium hidrida. Pada saat reaktor beroperasi, suhu elemen bakar akan bertambah, akibatnya akan menaikan tekanan gas-gas yang ada di dalam kelongsong elemen bakar. Tekanan gas yang timbul dalam kelongsong elemen bakar merupakan penjumlahan tiga komponen tekanan yaitu tekanan akibat udara yang terperangkap antara kelongsong dengan bahan bakar, tekanan oleh gas hasil fisi yang terbentuk dari elemen bakar dan tekanan yang berasal dari pemisahan hidrogen dari paduan zirkonium hidrida. Gas hasil fisi yang terbentuk oleh bahan bakar sebanding dengan besarnya fraksi bakar oleh setiap elemen bakar dalam teras reaktor. Semakin besar fraksi bakar elemen bakar, semakin besar gas gas hasil fisi yang dihasilkannya, akibatnya semakin besar tekanan di dalam kelongsong yang disebabkan oleh gas gas hasil fisi tersebut. Perhitungan jumlah gas-gas hasil fisi dalam kelongsong yang merupakan fungsi dari nilai bakar dilakukan dengan menggunakan program ORIGEN-2. Program ORIGEN-2 adalah kode komputer yang banyak digunakan untuk menghitung hasil fisi, peluruhan dan pengolahan bahan radioaktif. Tampang lintang, presentase timbulnya hasil fisi, data peluruhan, dan data lainnya yang diperlukan disediakan dalam pustaka data selama eksekusi program. Dari hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa tekanan gas yang diakibatkan oleh gas hasil fisi adalah 4,13 10-3 psi dan tekanan gas yang diakibatkan udara yang terjebak di dalam kelongsong adalah 56,6 psi, yang mengakibatkan tegangan pada kelongsong sebesar 2080 psi dan nilai ini jauh lebih kecil dari setengah tegangan luluh bahan kelongsong sebesar 12.000 psi pada temperatur 750 oC atau sekitar 40.000 psi pada temperatur 138 oC. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa dilihat dari sisi nilai bakar, maka elemen bakar layak digunakan sampai mencapai nilai bakar maksimum. Kata kunci : TRIGA, nilai bakar, elemen bakar

  4. Cold working room temperature increased moderate/severe qualitative work stressor risk in Air Traffic Controllers

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dewi Astuti

    2012-07-01

    Full Text Available Latar belakang: Pemandu lalu lintas udara (PLLU kemungkinan lebih besar terkena stresor kerja kualitatif. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi beberapa faktor yang berkaitan dengan stresor kerja kualitatif moderat (SBKL sedang di antara PLLU di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.Metode:  Studi  potong  lintang  dilakukan  pada  bulan  November 2008  dengan  subjek  PLLU  aktif  bekerja minimal  6  bulan. Penelitian  menggunakan  kuesioner  standar  survei  diagnostik stres  dan  kuesioner  stresor rumah tangga. Kuesioner diisi oleh subjek.Hasil: Subjek berumur 27-55 tahun terdiri dari 122 PLLU dengan SBKL sedang/berat dan serta 13 (9,6% PLLU dengan SBKL rendah. Model menunjukkan bahwa mereka yang merasa dibandingkan dengan yang tidak merasa suhu ruangan terlalu dingin mempunyai 11-lipat risiko SBKL sedang/berat [rasio odds suaian (ORa = 10,63: 95% interval kepercayaan (CI = 1,79-65,59]. Dibandingkan dengan subjek tanpa stresor ketaksaan peran, mereka yang mempunyai stresor ketaksaan peran sedang/berat berisiko 8,2-lipat SBKL sedang/berat (ORa = 8,23: 95% CI = 1,13-59,90. Di samping itu, mereka yang mempunyai stresor tanggung jawab sedang/berat mendapatkan dibandingkan dengan tanpa stesor ini 6,6-kali berisiko SBKL sedang/berat (ORa = 6,64: 95% CI = 1.13-38.85, Selanjutntya mereka yang mempunyai dibandingkan dengan yang tanpa stresor pengembangan karir sedang/berat mempunyai 3,7-kali risiko SBKL sedang/berat  (ORa = 3,67: 95% CI = 0.88-15.35; P = 0,075.Kesimpulan: Subjek LLU yang merasa suhu ruangan terlalu dingin, stresor ketaksaan peran, tanggung jawab personal dan pengembangan karir sedang/berat mengalami peningkatan risiko SBKL sedang/berat. (Health Science Indones 2011;2:58-65.AbstractBack ground: Air traffic controllers (ATCs have a high level of responsibility which may lead to qualitative work load stressor (QLWS. This study identified several risk factors related to moderate qualitative

  5. MOBILITAS PEMBAWA MUATAN PADA OFET (ORGANIC FIELD EFFECT TRANSISTOR BERBASIS FILM TIPIS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sujarwata -

    2014-06-01

    Full Text Available Abstrak __________________________________________________________________________________________ Tujuan penelitian ini adalah pembuatan dan karakterisasi pada OFET (Organic Field Effect Transistor berbasis film tipis dengan struktur bottom-contact. Pembuatan OFET dilakukan dengan cara pencucian substrat dengan etanol dalam ultrasonic cleaner, kemudian dilakukan deposisi elektroda source dan drain di atas substrat SiO2 dengan metode  penguapan hampa udara pada suhu ruang dan teknik lithography. Selanjutnya dilakukan deposisi film tipis CuPc diantara source (S dan drain (D sebagai panjang saluran (channel dan diakhiri dengan deposisi elektrode gate (G. Karakterisai OFET berbasis film tipis dilakukan dengan El-Kahfi 100, untuk menentukan karakteristik keluaran V-I. Hasil karakterisasi OFET dengan panjang channel (L 100 μm dan lebar (W 1 mm, mempunyai daerah aktif, yaitu: 2,80 V sampai dengan 3,42. Mobilitas pembawa muatan OFET untuk daerah saturasi, µ = 0,00182278 cm2 /Vs dan untuk daerah linier, µ = 0,000343818  cm2 /Vs   Abstract __________________________________________________________________________________________ The purpose of this research is to produce and characterize the OFET (Organic Field Effect Transistor based on thin film with bottom-contact structure. The OFET production consists of the substract wash by using ethanol in the ultrasonic cleaner, then electrode deposition of source and drain on the SiO2 substract by using vacuum evaporation in the room temperature and lithography technique.  Then, the deposition of thin film of CuPc between source (S and drain (D was done as the channel length and ended with electrode gate (G deposition. The OFET characterization  with channel length (L  100 μm and wide (W 1 mm  obtained the active area of 2,80 - 3,42 v. While the mobility of OFET charge carrier  obtained µ =  0,00182278 cm2 /Vs for the saturation area and µ = 0,000343818  cm2 /Vs for linier area.

  6. KAJIAN KOMUNITAS RAYAP AKIBAT ALIH GUNA HUTAN MENJADI AGROFORESTRI DI TAMAN NASIONAL LORE LINDU, SULAWESI TENGAH (Termites Community Impact of Forest Conversion to Agroforestry in Lore Lindu National Park, Central Sulawesi

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Zulkaidhah Zulkaidhah

    2014-10-01

    Full Text Available ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji komunitas rayap akibat alih guna hutan dan hubungannya dengan faktor lingkungan. Penelitian dilaksanakan dari bulan Desember 2011 sampai Juni 2013. Dilaksanakan di wilayah Taman Nasional Lore Lindu di sekitar Desa Rahmat, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi. Pengamatan rayap dilakukan dengan menggunakan metode transek. Parameter yang diamati adalah parameter lingkungan, iklim mikro, sifat fisik dan kimia tanah. Total diversitas rayap yang ditemukan adalah 20 spesies, yang terdiri dari 15 spesies pada hutan primer, 15 spesies pada hutan sekunder dan 8 spesies pada agroforestri. Biomassa pohon tertinggi pada hutan primer (620,91 Mg/ha, nekromas dan jumlah seresah tertinggi pada hutan sekunder yaitu masing-masing 8,22 Mg/ha dan 19 Mg/ha. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa alih guna hutan menjadi agroforestri diikuti oleh perubahan komunitas rayap. Suhu tanah dan suhu udara meningkat setelah alih guna hutan.   ABSTRACT This study was conducted to evaluate the termines community impact forest conversion  and its relation with the environmental factors.  It was conducted from December 2011 to June 2013 and implemented in Lore Lindu National Park located in around of Rahmat village, subdistrict of Palolo, district of Sigi.  The observation of termites community was performed using method of transect.  The measured parameters were environmental parameters, microclimate, and physic and chemical characteristics of the soil.  There were 20 species found totally, consisted of 15 species in primary forest, 15 species in secondary forest, and 8 species in agroforestry.  The highest biomass of tree in primary forest was 620.90 Mg/ha, whereas the necromass and highest amount of litter in secondary forest were respectively 8.22 Mg/ha and 19 Mg/ha.  Land use change in TN.Lore Lindu was alearly followed by the change of termites diversity. The soil and water temperatures were increased.

  7. TENAGA SURYA DAN ARSITEKTUR: SUATU ANALISIS LINGKUNGAN DAN PERANCANGAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Tri Harso Karyono

    2003-01-01

    Full Text Available This paper discusses the potential use of solar energy in building as an alternative solution of energy resources to reduce the negative impact in burning fossil fuels to the environment. It higlights the positive aspects in environment by generating solar energy and also discusses the aesthetical values in employing solar panels on buildings. Abstract in Bahasa Indonesia : Isue mengenai pemanasan bumi yang diakibatkan oleh produksi gas karbon dioksida sebagai akibat pembakaran bahan bakar minyak (minyak bumi, batu bara, gas alam memaksa ilmuwan, pakar energi, akhli lingkungan, serta pihak-pihak lain yang terkait untuk ikut memikirkan penggunaan energi alternatif yang aman. Tenaga nuklir yang tidak menghasilkan gas buang semacam karbon dioksida, ternyata bukan merupakan solusi energi alternatif yang baik karena meninggalkan sampah radioaktif yang belum ada solusi pembuangan yang diangap aman untuk masa yang akan datang. Tenaga surya, yang umumnya sudah digunakan secara tradisional sejak ratusan abad yang silam, perlu mendapat perhatian. Pemanfaatan tenaga surya baik secara pasif maupun aktif bagi bangunan perlu mendapat perhatian dari para arsitek. Pemanfaatan tenaga surya secara aktif, dimana tenaga surya dikonversikan terlebih dahulu menjadi tenaga listrik dengan solar sel, seyogyanya tidak berdiri sendiri, perlu diintegrasikan dengan aplikasi perancangan secara pasif. Perancangan secara aktif bertujuan untuk mengurangi beban listrik yang berasal dari minyak bumi - secara langsung mengurangi jumlah gas karbon dioksida yang dibuang ke udara, sedangkan perancangan pasif bertujuan untuk mengurangi beban penggunaan energi listrik - yang berasal dari sumber listrik apapun - di dalam bangunan. Makalah ini membahas isue yang diutarakan diatas, dimana pada akhirnya memberikan contoh dari suatu karya arsitektur yang dianggap berhasil dalam mengaplikasikan strategi perancangan secara aktif (menggunakan solar sel serta tidak meninggalkan sterategi

  8. Zinc-Laccase Biofuel Cell

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Abdul Aziz Ahmad

    2011-12-01

    Full Text Available A zinc-laccase biofuel cell adapting the zinc-air cell design features is investigated. A simple cell design configuration is employed: a membraneless single chamber and a freely suspended laccase in a quasi-neutral buffer electrolyte. The cell is characterised according to its open-circuit voltage, polarization profile, power density plot and discharge capacity at constant current. The biocatalytic role of laccase is evident from the polarization profile and power output plot. Performance comparison between a single chamber and dual chamber cell design is also presented. The biofuel cell possessed an open-circuit voltage of 1.2 V and delivered a maximum power density of 0.9 mW/cm2 at current density of 2.5 mA/cm2. These characteristics are comparable to biofuel cell utilising a much more complex system design.KEY WORDS (keyword:  Biofuel cell, Bioelectrochemical cell, Zinc anode, Laccase and Oxidoreductase.ABSTRAK: Sel bio-bahan api zink-laccase dengan adaptasi daripada ciri-ciri rekabentuk sel zink-udara telah dikaji. Sel dengan konfigurasi rekabentuk yang mudah digunapakai: ruangan tunggal tanpa membran dan laccase diampaikan secara bebas di dalam elektrolit pemampan quasi-neutral. Sel dicirikan berdasarkan voltan litar terbuka, profil polarisasi, plot ketumpatan kuasa dan kapasiti discas pada arus malar. Peranan laccase sebagai bio-pemangkin adalah amat ketara daripada profil polarisasi dan plot ketumpatan kuasa. Perbandingan prestasi di antara sel dengan rekabentuk ruangan tunggal and dwi-ruangan turut diketengahkan. Seperti dijangkakan, sel dengan rekabentuk ruangan tunggal menunjukkan kuasa keluaran yang lebih rendah jika dibandingkan dengan rekabentuk dwi-ruangan kemungkinan disebabkan fenomena cas bocor. Sel bio-bahan api ini mempunyai voltan litar terbuka 1.2 V dan memberikan ketumpatan kuasa maksima 0.9 mW/cm2 pada ketumpatan arus 2.5 mA/cm2. Ciri-ciri ini adalah sebanding dengan sel bio-bahan api yang menggunapakai rekabentuk sel

  9. Studi Numerik Pengaruh Posisi Sudut Obstacle Berbentuk Rectangular Terhadap Perpindahan Panas pada Tube Banks Staggered

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rizki Anggiansyah

    2014-09-01

    Full Text Available Compact heat exchanger merupakan salah satu tipe dari alat penukar kalo (heat exchanger yang memiliki luasan perpindahan panas per unit volume yang paling besar (≥ 400 m2/m3 for liquids dan ≥ 700 m2/m3 for gases yang tersusun dari fin and tube. Dalam hal performa, compact heat exchanger bergantung pada pola permukaan fin, yakni continuous plate fins, wavy fins dan circular fins. Continuous plate fins memiliki pola permukaan fin yang datar dan hal tersebut mengakibatkan perpindahan panas yang terjadi relatif lebih lama dibandingkan tipe wavy fins dengan pola permukaan yang bergelombang. Selain merubah pola permukaan fin, upaya lain untuk bisa memaksimalkan proses perpindahan panas pada continuous plate fins juga dapat dibentuk dengan penambahan obstacle pada permukaannya. Penelitian ini dilakukan dengan metode simulasi numerik dengan menggunakan bantuan software Fluent 6.3.26. Simulasi ini dikondisikan dengan menggunakan model turbulensi k-epsilon RNG dan metode second-order upwind scheme. Pada penelitian ini yang divariasikan adalah posisi sudut dari obstacle berbentuk rectangular pada kemiringan 120o, 135o dan 150o berdasarkan titik pusat tube yang diukur dari stagnation point, dengan ukuran panjang obstacle tetap sebesar 2,5 mm dan lebar sebesar 0,5 mm pada tube banks yang tersusun secara staggered. Fluida kerja yang digunakan adalah udara yang dimodelkan sebagai gas ideal yang mengalir melintas celah antara tube dengan temperatur inlet 310 K dan temperatur tube konstan sebesar 347 K. Dari hasil simulasi ini didapatkan visualisasi kontur kecepatan, temperatur dan visualisasi pola aliran yang terbentuk serta pembuktian hipotesa bahwa dengan adanya penambahan obstacle akan meningkatkan perpindahan panas. yakni nilai Nusselt number 8,9–40,6%  sebesar terhadap model baseline (tanpa penambahan obstacle.

  10. Karakteristik dan Model Matematika Kurva Pengeringan Rumput Laut Eucheuma cottonii

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Diini Fithriani

    2017-05-01

    Full Text Available Studi ini dimaksudkan untuk menginvestigasi karakteristik dan model matematika kurvapengeringan rumput laut  Eucheuma cottonii. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakanuntuk perancangan alat pengering rumput laut yang efisien. Pengeringan E.cottonii dilakukandengan menggunakan alat pengering laboratorium terkendali yang dilengkapi dengan sistemakuisisi data dengan kecepatan udara 0,5 m/detik. Empat variasi RH yang dilakukan pada suhu50 °C adalah 30%, 40%, 50% dan 60% serta empat variasi suhu yang dilakukan pada RH 40%adalah 40 °C, 50 °C, 60 °C dan 70 °C. Tiga model pengeringan yang diuji adalah model Newton, Henderson & Pabis dan Page. Simulasi model yang paling tepat ditentukan berdasarkan nilai R2 yang paling tinggi, serta nilai  sum square error  (SSE dan  root mean square error  RMSE yang paling rendah. Laju pengeringan lapis tipis rumput laut  E.cottonii umumnya berada pada periodelaju menurun. Hal ini sesuai dengan karakteristik pengeringan bahan-bahan biopolimer yang umumnya berlangsung dengan laju menurun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan RH cukup efektif dalam menurunkan kadar air dibandingkan peningkatan suhu. Pada RH rendah yaitu 30% suhu 50 °C, penurunan kadar air 50% dicapai dalam waktu 80-85 menit jauh lebih cepat dari RH 60% suhu 50 °C yaitu 165-170 menit. Pada suhu tertinggi yaitu 70 °C RH 40%penurunan kadar air 50% dicapai dalam waktu 90 menit selisih 15 menit lebih cepat dibandingkan suhu terendah yaitu 40 °C RH 40%. Kajian ini mendapati model pengeringan  E.Cotonii yang paling sesuai adalah model pengeringan Page dengan nilai R2, R2 terkoreksi, SSE and RMSE berturut - turut sebesar 0,98-0,99 ; 0,96-0,98 ; 0,0002-0,0126 dan 0,0002- 0,0206.

  11. Evaluation of Sustainable Development Indicators With Fuzzy TOPSIS Based on Subjective and Objective Weights

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nang Idayu Nik Zahari

    2012-04-01

    Full Text Available ABSTRACT: Sustainable development aims at improving and maintaining the well-being of people and the ecology. However, this paper focuses only on the ecological aspects. The selection of the proper ecological protection determinant plays a very important role in improving the environment of Malaysia. This paper will propose a method from Wang and Lee (2009, and Yong (2006 which applies a fuzzy TOPSIS method -- based on subjective and objective weights – to make the required selection. Four alternatives will be tested which are: prevent pollution (A1, conservation (A2, well-manage (A3, and public awareness (A4. Along with these, four criteria need to be considered: water quality factor (C1, land integrity factor (C2, air quality factor (C3, and biodiversity factor (C4. Finally, a numerical example of ecological protection determinant selection is used to illustrate the proposed method. ABSTRAK: Pembangunan lestari bermatlamat memperbaiki dan mengekalkan kesejahteraan rakyat serta ekologi. Walau bagaimanapun, kertas kajian ini hanya memberi tumpuan kepada aspek-aspek ekologi. Pemilihan penentu perlindungan serta keselamatan bagi aspek ekologi memainkan peranan yang amat penting dalam meningkatkan kualiti alam sekitar di Malaysia. Kertas kajian ini telah menggunakan kaedah Wang dan Lee (2009 dan Yong (2006 yang mengaplikasikan kaedah TOPSIS kabur berdasarkan pemberat subjektif dan objektif. Terdapat empat alternatif yang akan diuji iaitu: pencegahan pencemaran (A1, pemuliharaan (A2, pengurusan yang baik (A3, kesedaran orang awam (A4. Selain itu, terdapat empat kriteria yang perlu dipertimbangkan: faktor kualiti air (C1, faktor kualiti tanah (C2, faktor kualiti udara (C3, faktor kepelbagaian biologi (C4. Kesimpulannya, contoh pengiraan untuk memperoleh penentu pemilihan perlindungan ekologi telah digunakan bagi menunjukkan kaedah yang dicadangkan.KEYWORDS: sustainable development; ecological factors; subjective and objective weight; fuzzy TOPSIS

  12. Karakterisasi Unjuk Kerja Diesel Engine Generator Set Sistem Dual Fuel Solar-Syngas Hasil Gasifikasi Briket Municipal Solid Waste (MSW Secara Langsung

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Achmad Rizkal

    2017-01-01

    Full Text Available Sejalan dengan semakin banyaknya kebutuhan energi untuk dapat digunakan sebagai bahan bakar maka perlu adanya pengembangan gas biomassa sebagai bahan bakar alternatif pada motor pembakaran dalam maka akan dilakukan penelitian mengenai aplikasi sistem dual fuel gas hasil gasifikasi biomassa municipal solid waste (msw pada sistem downdraft dengan minyak solar pada motor diesel stasioner. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar solar yang tersibtitusi dengan adanya penambahan syngas yang disalurkan secara langsung. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan proses pemasukan aliran syngas yang dihasilkan downdraft municipal solid waste (MSW kedalam saluran udara mesin diesel generator set secara langsung menggunakan sistem mixer. Pengujian dilakukan dengan putaran konstan 2000 rpm dengan pembebanan bervariasi dari 200 watt sampai dengan 2000 watt dengan interval 200 watt. Bahwa produksi syngas dari reaktor gasifikasi ditambahkan sistem bypass untuk mengetahui kesesuaian antara reaktor gasifikasi dan mesin generatorset data ṁ syngas yang dibutuhkan mesin diesel, ṁ syngas yang di bypass untuk mendapatkan kesesuaian antara produksi syngas dan yang di bypass.  Data-data yang diukur dari penelitian ini menunjukkan bahwa besar nilai mass flowrate gas syngas yang dibutuhkan mesin diesel pada AFR reaktor gasifier 1,39 sebesar 0,0003748 kg/s. Mass flowrate gas syngas yang di bypass menunjukkan nilai 0 pada saat sistem dijalankan karena seluruh gas syngas masuk kedalam ruang bakar. AFR rata-rata sebesar 14,54 ,Nilai Spesifik fuel consumption (sfc mengalami peningkatan 68% dari kondisi standar single fuel , Nilai efesiensi thermal mengalami kenaikan sebesar 7% dari kondisi single fuel, Nilai daya rata-rata sebesar 2,28kW, Nilai torsi rata-rata sebesar 10,94 N.m. Solar yang tersibtitusi sebesar 48%. Nilai temperatur (coolant, mesin, oil, dan gas buang pada setiap pembebanan mengalami kenaikan.

  13. Effects of Mineral Oils on Host Selection Behavior of Diaphorina citri

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Mofit Eko Poerwanto

    2008-07-01

    Full Text Available Response of Diaphorina citri Kuwayama (Hemiptera: Psyllidae on citrus leaves treated with horticultural and agricultural mineral oil (HMO & AMO was evaluated under laboratory condition in choice and non-choice trials. Combination of HMO and AMO at concentration of 0 up to 2% was applied to citrus leaves. Mineral oil applications significantly reduced the proportion of D. citri stayed on citrus leaves for feeding with the proposed mechanisms: 1 oils covered leaves thus hampered it for releasing volatile compounds, 2 oil film preventing the direct contact of tarsus or palpus to leaf surfaces, and 3 the volatile compounds produced by mineral oils also blended with plant volatiles in the atmosphere and reduced the probability of olfactory receptors capturing the olfactory cues for locating the feeding site. Mineral oils also increased the mortality of D. citri due to the refusion for feeding on the treated citrus leaves. The effect of AMO was more prominent than HMO.   Tanggapan Diaphorina citri Kuwayama (Hemiptera: Psyllidae pada daun jeruk yang diperlakukan dengan minyak mineral (HMO dan AMO dievaluasi dengan metode pilihan maupun tanpa pilihan di laboratorium. Kombinasi antara HMO dan AMO pada konsentrasi 0% sampai dengan 2% diaplikasikan pada daun jeruk. Minyak mineral secara nyata menurunkan proporsi D. citri hinggap untuk makan pada daun jeruk, yang mungkin disebabkan oleh mekanisme: 1 minyak melapisi daun sehingga tidak mampu melepaskan senyawa volatil, 2 lapisan minyak menghalangi kontak langsung antara tarsus atau palpus pada permukaan daun, dan 3 senyawa volatil dari minyak bercampur dengan volatil tanaman di udara sehingga menurunkan probabilitas reseptor olfaktori menangkap sinyal penanda lokasi inang. Minyak mineral juga meningkatkan mortalitas, akibat dari penolakan makan pada daun jeruk yang diperlakukan. Pengaruh AMO lebih besar dari pada HMO.

  14. Implementasi Prototype Alat Uji Flight Control Actuator Pesawat Berbasis Mikrokontroller Arduino Uno

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    NANDANG TARYANA

    2017-07-01

    Full Text Available ABSTRAKFlight control system merupakan suatu sistem di pesawat udara yang digunakan untuk manuver dari satu kondisi terbang ke kondisi terbang lainnya. Alat uji flight control actuator pesawat ini dirancang berupa prototype yang dikendalikan dengan menggunakan mikrokontroller arduino uno, yang terdiri dari input dan output. Input tersebut adalah sensor load cell yang berfungsi untuk mengetahui beban yang diterima dari aktuator pesawat, serta input sensor ping berfungsi untuk mengetahui jarak ataupun sudut dari pergerakan aktuator pesawat. Sedangkan output yang dihasilkan berupa data dari hasil pembacaan sensor load cell dan sensor ping. Alat uji flight control sistem aktuator pesawat yang telah direalisasikan mampu menggerakkan 2 buah double acting cylinder untuk bekerja naik dan turun secara bergantian serta mampu menggerakkan motor servo dengan jarak pergerakkan 3 cm – 4 cm.Kata kunci: Flight control system, Arduino Uno, double acting cylinder, Sensor Ping, Load Cell, Motor ServoABSTRACTFlight control system is a system in which aircraft are used to maneuver from one condition to fly to other flight conditions. Testing instruments aircraft flight control actuator designed a prototype of which is controlled by using microcontroller arduino uno, which consists of input and output. The input is a load cell sensor that serves to determine the load received from aircraft actuators, as well as ping sensor input is used to determine the distance or angle of the aircraft actuator movement . While the output of the data from the load cell sensor readings and sensor ping . Test equipment aircraft flight control actuator system that has been realized is able to move two pieces of double acting cylinder to work up and down alternately and able to drive the servo motor with the movement distance of 3 cm – 4 cm . Keywords: Flight control system , Arduino Uno , double acting cylinder , Ping Sensor, Load Cell, Servo Motor 

  15. Implementasi Prototype Alat Uji Flight Control Actuator Pesawat Berbasis Mikrokontroller Arduino Uno

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    NANDANG TARYANA

    2018-02-01

    Full Text Available ABSTRAK Flight control system merupakan suatu sistem di pesawat udara yang digunakan untuk manuver dari satu kondisi terbang ke kondisi terbang lainnya. Alat uji flight control actuator pesawat ini dirancang berupa prototype yang dikendalikan dengan menggunakan mikrokontroller arduino uno, yang terdiri dari input dan output. Input tersebut adalah sensor load cell yang berfungsi untuk mengetahui beban yang diterima dari aktuator pesawat, serta input sensor ping berfungsi untuk mengetahui jarak ataupun sudut dari pergerakan aktuator pesawat. Sedangkan output yang dihasilkan berupa data dari hasil pembacaan sensor load cell dan sensor ping. Alat uji flight control sistem aktuator pesawat yang telah direalisasikan mampu menggerakkan 2 buah double acting cylinder untuk bekerja naik dan turun secara bergantian serta mampu menggerakkan motor servo dengan jarak pergerakkan 3 cm – 4 cm. Kata kunci: Flight control system, Arduino Uno, double acting cylinder, Sensor Ping, Load Cell, Motor Servo ABSTRACT Flight control system is a system in which aircraft are used to maneuver from one condition to fly to other flight conditions. Testing instruments aircraft flight control actuator designed a prototype of which is controlled by using microcontroller arduino uno, which consists of input and output. The input is a load cell sensor that serves to determine the load received from aircraft actuators, as well as ping sensor input is used to determine the distance or angle of the aircraft actuator movement . While the output of the data from the load cell sensor readings and sensor ping . Test equipment aircraft flight control actuator system that has been realized is able to move two pieces of double acting cylinder to work up and down alternately and able to drive the servo motor with the movement distance of 3 cm – 4 cm . Keywords: Flight control system , Arduino Uno , double acting cylinder , Ping Sensor, Load Cell, Servo Motor

  16. PERAN INTERNATIONAL CIVIL AVIATION ORGANIZATION ATAS PENERBANGAN SIPIL KOMERSIAL INTERNASIONAL DIATAS WILAYAH KONFLIK (STUDI KASUS ATAS PENEMBAKAN PESAWAT MALAYSIA AIRLANES MH17 DI RUANG UDARA UKRAINA 2014)

    OpenAIRE

    Nopansyah, Jaka

    2015-01-01

    This research entitled"The role of the international civil aviation organization on international commercial civil aviation over the area of conflict" (A case study on Malaysia Airlines MH17 flight shooting in the air space of Eastern Ukraine in 2014) The research method used is Normative Research, Library Research at Atmajaya University Yogyakarta, And Internet Media. MH17 Malaysian plane crash in Ukraine 2014, All 298 people on board a Malaysia Airlines plane died after th...

  17. Evaluasi Pemenuhan Permenaker No.04/MEN/1980 dan SKEP/100/xi/1985 terhadap Alat Pemadam Api Ringan di PT. Angkasa Pura I Bandar Udara Ahmad Yani Semarang

    OpenAIRE

    Kristianto, Dhito Hadi; Ekawati, Ekawati; Kurniawan, Bina

    2015-01-01

    Catastrophic fires as an undesirable events are always good material losses, the human soul as well as the environment. Planning countermeasures of fire (Fire Safety) is to save souls and then avoid damage intensity as minimum as possible. Based on the results of the initial survey on the Check-In area, Light of fire Extinguishers as one of the fire extinguishers at PT. Angkasa Pura I Ahmad Yani Airport does not comply with the provisions of PERMENAKER No. 04/MEN/1980. This study aims to eval...

  18. Vegetasi Habitat Komodo dalam Bentang Alam Riung dan Pulau Ontoloe di Nusa Tenggara Timur

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Willem Amu Blegur

    2017-04-01

    Full Text Available Penelitian ini mengkaji vegetasi habitat komodo dalam bentang alam Riung dan Ontoloe. Ekosistem karst mendominasi di Riung dan Ontoloe. Lokasi kajian merupakan taman nasional yaitu CA Wolo Tado, CA Riung dan TWAL 17 Pulau. Taman nasional ditetapkan pada tahun 1992 dan 1996. Pembakaran sabana di hutan sabana atau savanna woodland dengan skala kecil menjaga ketersediaan sabana di Pulau Besar, Flores. Sabana tersebut merupakan sumber makanan bagi pakan komodo yaitu rusa (Cervus timorensis. Sebaliknya, di Pulau Kecil atau Ontoloe tidak ada pembakaran sabana berskala kecil. Secara khusus, penelitian ini, mempelajari: a tipe ekosistem penyusun bentang alam Pulau Besar dan Pulau Kecil; b cacah jenis, densitas dan growth form vegetasi habitat; c kualitas ἀsiko kimia tanah yaitu temperatur, tekstur, pH, NO3, NH4,  PO4, K tersedia; udara yaitu temperatur dan salinitas air ekosistem hutan bakau. Data dikoleksi dengan  kuadrat plot dengan bantuan transek. Ukuran plot pada ekosistem hutan bakau, hutan ekoton dan hutan legong 20mx20m dengan ulangan 4x. Sedangkan  padang rumput yang jarang pohon, ukuran plot 100mx100m dengan ulangan 4x. Data dicuplik berupa: cacah jenis, densitas dan growth form penyusun vegetasi.  Data ἀsikokimia  tanah, udara dan air dicuplik di bawah kanopi dan gap kanopi. Hasil yang diperoleh tipe ekosistem habitat di Pulau Besar lebih banyak daripada di Pulau Kecil yaitu ekosistem hutan bakau, hutan ekoton, hutan sabana, dan hutan legong. Cacah jenis, densitas dan growth form di Pulau Besar juga lebih tinggi daripada di Pulau Kecil. Hal ini merespon tekstur tanah, kadar NO3, kadar NH4 dan temperatur. Pada Pulau Kecil, ditemukan ancaman dengan densitas yang cukup tinggi per 4 ha yaitu sapling L. glauca 179 individu, A. lebbeck 353 individu dan semak L. camara 169 individu. Hal ini membuktikan bahwa pembakaran hutan sabana dengan skala kecil menjaga ketersediaan sabana di Pulau Besar, sehingga komodo akan terlindungi.   This study

  19. PENGENDALIAN DALAM PENERBITAN IZIN GANGGUAN (HO

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Pebriana Marlinda

    2017-04-01

    Full Text Available Abstrak :            Penelitian tentang pengendalian dalam penerbitan izin gangguan (HO di Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung menjelaskan tentang tahap-tahap pengendalian yang dilakukan oleh aparat Kecamatan Margahayu. Pengendalian dilakukan untuk memastikan agar penerbitan izin gangguan (HO berjalan dengan efektif. Namun, masih ada pelaku usaha yang belum memiliki surat izin gangguan (HO ataupun pelaku usaha yang sudah memiliki surat izin gangguan (HO akan tetapi kegiatan usahanya merugkan orang lain seperti sampah yang berserakan, polusi udara, polusi suara, dan lain-lain.                            Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deduktif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan dan studi lapangan yang meliputi observasi dan wawancara mendalam. Adapun penentuan informan dalam penelitian ini dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan dengan pihak-pihak yang terkait dalam pengendalian. Kemudian data yang diperoleh dari hasil wawancara dipaparkan dengan langkah-langkah yang meliputi: reduksi data, penyajian data, menarik kesimpulan/verifikasi. Teori yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah teori dari Stephen P. Robbins tentang tahap-tahap pengendalian yaitu: mengukur kinerja aktual, membandingkan kinerja aktual dengan standar, dan mengambil tindakan manajerial.                            Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah pengendalian yang dilakukan olehaparat Kecamatan Margahayu telah melalui tahap-tahap pengendalian yaitu: mengukur kinerja aktual, membandingkan kinerja aktual dengan standar, dan mengambil tindakan manajerial. Namun perlu dilakukan penguatan di setiap tahap pengendalian terutama pada tahap mengukur kinerja aktual dan pada tahap mengambil tindakan manajerial                            Penelitian tentang pengendalian dalam penerbitan izin gangguan (HO di Kecamatan

  20. Radon Concentration in Outdoors and Indoors Around the Flare in Oil Mine Sites; Konsentrasi Gas Radon di Udara di Luar dan Dalam Rumah Sekitar Nyala-api Kawasan Tambang Minyak

    Energy Technology Data Exchange (ETDEWEB)

    Sutarman,; Wahyudi, [Centre for Research and Development of Radiation Safety and Nuclear Biomedicine, National Nuclear Energy Agency, Jakarta (Indonesia); Luhantara, [University of Indonesia, Jakarta (Indonesia)

    2003-03-15

    The flares are much found at the oil exploration areas which appear the combustion gases emission to the environment that pass through a pipe at about 8 m high from the ground level. The flare is released into the environment together with the hydrocarbon and radon gases. This study has been carried out the measurement of the radon gas concentration only. Radon is a radioactive gas which comes from the natural radioactive decay of uranium ({sup 238}U). The outdoor radon concentrations were measured in 23 locations with the two-filter method. The locations were determined by a circle which the flare as the point center. The outdoor radon concentrations were measured in 74 houses (more than distance of 600 m from the flare) with the alpha track detector (CR-39) placed in the living rooms for about three months. The measurements of the radon concentrations were carried out in Cepu, Cirebon, and Prabumulih oil mine sites. The results showed that the outdoor radon concentrations a range of 108 Bq/m{sup 3} to 256 Bq/m{sup 3} in Cepu, 248 Bq/m{sup 3} to 3525 Bq/m{sup 3} in Cirebon, and 51 Bq/m{sup 3} to 114 Bq/m{sup 3} in Prabumulih. The results showed that the indoor radon concentrations a range of 11 Bq/m{sup 3} to 38 Bq/m{sup 3} in Cepu, 28 Bq/m{sup 3} to 184 Bq/m{sup 3} in Cirebon, and 12 Bq/m{sup 3} to 38 Bq/m{sup 3} in Prabumulih. The data of the maximum radon concentration in outdoor air was higher than an actual level which recommended by International Atomic Energy Agency (IAEA) for workplaces. The maximum radon concentration in indoor air was lower than an actual level which recommended by IAEA for dwellings. IAEA recommends the actual level of 1000 Bq/m{sup 3} for workplaces and 200 Bq/m{sup 3} for dwellings. These data will be used for the baseline data of the environmental radioactivity in Indonesia. (author)

  1. Analisa Performa Kolektor Surya Pelat Datar Bersirip dengan Aliran di Atas Pelat Penyerap

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    I Gst.Ketut Sukadana

    2012-11-01

    Full Text Available Energi matahari merupakan salah satu sumber energi alternatif yang sangat mudah di peroleh di Indonesia bahkandianggap gratis, karena Indonesia merupakan Negara yang terletak di daerah khatulistiwa. Pemanfaatan energi surya sudahlama di lakukan oleh masyarakat Indonesia baik untuk pengering pakaian, kayu, dan hasil pertanian. Namun pemanfaatan darienergi matahari ini tidak dilakukan secara optimal. Oleh karena itu perlu dilakukan sebuah penelitian agar energi matahari yangada ini dapat dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin. Kolektor surya adalah sebuah alat yang berfungsi untukmengumpulkan radiasi matahari dan mengubahnya menjadi energi kalor yang berguna. Penulis telah melakukan modifikasi yangdiharapkan dapat meningkatkan performa dari kolektor surya ini yaitu dengan merubah bentuk pelat penyerapnya. Modifikasiyang dimaksudkan adalah pada bagian siripnya, dimana pada pelat penyerapnya ditambahkan sirip yang diletakan diantarapelat penyerap dan penutup transparan atau mengarah ke atas.Penelitian ini telah dimulai dengan pembuatan dua buah kolektor yaitu kolektor surya pelat datar dengan pelatpenyerap berbentuk sirip yang mengarah keatas dan kolektor surya pelat datar tanpa sirip, yang kemudian selanjutnya dipasangalat pengukur di titik-titik tertentu pada kolektor. Luas kolektor yang dipilih adalah 1 m2, yaitu lebar kolektor, W = 0,5 m danpanjang kolektor, Lc = 2 m. Pelat penyerap, sirip, dan pelat bawah menggunakan pelat besi dengan ketebalan 1,2 mm ( =0,98 = 0,98 yang dicat hitam kusam (doff. Untuk penutup transparannya menggunakan kaca bening dengan ketebalansebesar 5 mm ( = 0,88 = 0,9. Bagian bawah dan samping kolektor diberi isolasi yang terdiri dari gabus (styrofoamdengan ketebalan 10 mm ( = 0,045?. dan triplek dengan ketebalan 4 mm ( = 0,012?.. Saluran udara dengankedalaman 8 cm. Jumlah sirip yang digunakan adalah 4 buah, dengan jarak peletakan sirip sama, baik antar sirip maupundengan isolasi samping.Energi berguna pada kolektor

  2. Perencanaan dan analisis kehandalan sistem komunikasi radio microwave tampak pandang pada pita frekuensi 12750-13250 MHz [Planning and analysis of the reliability of line of sight microwave radio communication system on 12750-13250 MHz band

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ahmad Hasyim

    2016-12-01

    Full Text Available Propagasi gelombang radio dapat diartikan sebagai proses perambatan gelombang radio dari pemancar ke penerima. Gelombang ini akan merambat melalui udara bebas menuju antena penerima dan mengalami redaman di sepanjang lintansannya,  redaman perangkat dan saluran transmisi, sehingga ketika sampai di antena penerima, energi sinyal sudah sangat lemah. Line of sight    (LOS merupakan salah satu jenis propagasi di mana diantara stasiun pengirim dan stasiun penerima  tidak terdapat penghalang. Kendala geografis dan kelengkungan bumi menyebabkan adanya keterbatasan untuk transmisi line of sight, namun masalah ini secara umum dapat dikurangi melalui perencanaan, perhitungan dan penggunaan teknologi tambahan. Dalam perencanaan sistem komunikasi radio, kinerja LOS perlu direncanakan cadangan daya akibat fluktuasi sinyal serta analisis kehandalannya. Sistem radio gelombang mikro digital antar titik yang menggunakan  frekuensi 13 GHz dengan modulasi 16 QAM, bit rate 140 MBps,dan  noise figure 0,7 dB memerlukan daya pancar -4,488 dBm, fading margin sebesar 85,51 dB dan kehandalannya sebesar 99,9999999%.*****Radio wave propagation can be defined as the process of propagation of radio waves from the transmitter to the receiver. These waves will propagate through free air towards the receiver antena with experienced curbs along the tracks, so when it arrive at the receiver antena, the signal energy is very slow. Line of sight (LOS is one kind of propagation where no obstacles found between the transmitter and the receiver station. Geographical constraints and the curvature of the earth bring limitations to the line of sight transmission, but this problem can generally be reduced through planning, calculation and use of additional technologies. In a radio communication system planning, LOS performance needs to be planned caused by signal fluctuations and reliability. Digital microwave point to point radio systems using 13 GHz of spectrum, 16 QAM of

  3. Studi Sosial Budaya Masyarakat Suku Anak Dalam Tentang Malaria dan Cara Pemberantasannya

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Aprioza Yenni

    2017-02-01

    Full Text Available AbstractThe settlement of Suku Anak Dalam in remote areas was malaria endemic and related with geographic condition, temperature, economics and social culture. This study carried out for 7 months in Pagar Desa Village of Musi Banyuasin District of South Sumatera Province as Suku Anak Dalam settlement. The aims of this study was to find out social cultural aspect regarding malaria and preventive behaviour, and the result could give benefits for malaria’s elimination program. Data collected by indepth interview towards 16 informan and focus group discussion towards 3 groups of participant. The data collecting was documented by tape recorder and handycam. Results showed that peoples of Suku Anak Dalam was poor about knowledge, attitude and practices regarding malaria and protection behaviour. The attitude of respondents was good related with taking the information of malaria and expect promotion about malaria and other diseases, and they also hope to involve society and health officer actively.Keywords : Social cultural, Suku anak dalam, malariaAbstrakPemukiman Suku Anak Dalam yang berada di pedalaman menjadi salah satu daerah endemis malaria karena didukung oleh kondisi geografis, suhu udara, social ekonomi dan budaya masyarakat setempat..Penelitian dilakukanselama 7 bulan pada Masyarakat Suku Anak Dalam yang berada di Desa Pagar Desa, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Muba, Provinsi Sumatera Selatan. Penelitian ini melihat aspek sosial budaya masyarakat setempat tentang malaria dan cara pemberantasannnya. Manfaat penelitian diharapkan dapat menjadi masukan dalam program pemberantasan malaria. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap 16 informan, 3 kelompok diskusi terarah dan pengamatan dibantu alat perekam (tape recorder dan handycam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan , sikap dan perilaku masyarakat tentang malaria dan cara pemberantasannya pada umumnya masih kurang/ tidak tahu. Sikap masyarakat cukup baik

  4. KAJIAN JENIS POHON POTENSIAL UNTUK HUTAN KOTA DI BANDUNG, JAWA BARAT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Soleh Mulyana

    2016-06-01

    Full Text Available Pembangunan dan perkembangan ekonomi di suatu perkotaan cenderung dapat meminimalkan ruang terbuka hijau (RTH yang berdampak terganggunya keseimbangan ekosistem seperti: perubahan suhu, polusi udara, pencemaran air, permukaan tanah menurun dan bahaya banjir. Upaya dalam mengurangi dampak negatif tersebut dapat dilakukan dengan cara pembangunan atau pengembangan hutan kota dengan memilih jenis pohon potensial yang sesuai dengan tipe kawasan dan peruntukannya. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji sejauhmana PP No. 63 Tahun 2002 tentang hutan kota dilaksanakan oleh pemerintah daerah. Lokasi penelitian kajian jenis pohon Potensial untuk Pengembangan Hutan Kota ditetapkan adalah kota Bandung yang telah memiliki Perda No. 25 tahun 2009 tentang hutan kota. Berdasarkan Perda tersebut Kota Bandung telah menetapkan 9 lokasi kawasan hutan kota, yaitu Taman Tegalega, Taman Pramuka, Taman Lantas, Taman Cilaki, Taman Maluku, EksTPA Cicabe, Eks-TPA Pasir Impun, Kebun Binatang Tamansari dan kawasan hutan PT Pindad. Metode yang digunakan adalah sensus melalui pengukuran luas kawasan, pengamatan struktur, pencacahan populasi, pengukuran dimensi pohon (diameter, tinggi total, tinggi bebas cabang, lebar dan tinggi tajuk dan mengidentifikasi ( jenis, genera dan suku setiap pohon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hutan kota terdiri dari 8 lokasi hutan kota digunakan sebagai sarana olah raga dan rekreasi/wisata untuk umum dan 1 lokasi merupakan tempat industri persenjataan sehingga tertutup bagi umum. Keanekaragaman jenis tertinggi terdapat di Kebun Binatang Tamansari dan terendah di kawasan Eks-TPA Pasir Impun, sedangkan untuk populasi terbanyak terdapat di PT Pindad, dan yang paling sedikit di kawasan Eks-TPA Pasir Impun. Jenis pohon yang ada sebagai vegetasi hutan kota umumnya merupakan jenis eksotik, dari hasil kegiatan penelitian ini disusun suatu matriks kesesuaian jenis pohon berdasarkan deskripsi (karakteristik dan fungsi dari setiap jenis pohon yang

  5. STRATEGY WATER-BASED CONDENSER : An Experimental Scale Model for Hybrid Passive Cooling Systems to Improve Indoor Temperature and Hot Water Utilities in Surabaya-Indonesia

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Danny Santoso Mintorogo

    2003-01-01

    Full Text Available This paper makes a case of energy saving research, to system water-based condenser for the use of energy efficient with involvement of forced fluid hybrid passive cooling and water heating in building systems. Our argument is based on the fact that series of water copper pipes are to be cooled enough by nocturnal radiant cooling of the night cool air to lower the indoor air temperature at the daytime. We describe the model of working to which we use and to which we believe that series of cool water copper pipes as evaporator allows effectively reducing the energy used for indoor cooling and for water heating utilization. We then measure the model indoor temperature, and water temperature inside the series of copper pipes. Kinds of water coolant used for cooling are an essential factor. Finally, we will discuss some of the achieving of the effective cooled water, setting up the pipes water-based condenser hybrid system on the top of the outside roof as well as setting up the evaporator coils at ceiling. Abstract in Bahasa Indonesia : Penulisan ini merupakan suatu penelitian pada golongan sistem penghematan energi yang berupakan kondensor dengan bahan media air dengan bantuan tenaga gerak pompa atau tanpa tenaga pompa air. Pipa-pipa yang berisi air yang diletakkan diatas atap terbuka untuk mendapatkan air yang dingin melalui proses konduksi, konveksi, dan radiasi dari udara alami sepanjang malam, dimana media air yang telah dingin tersebut untuk dimanfaatkan sebagai media pendingin ruangan dengan melalukan ke pipa-pipa dalam ruangan--diatas plafon, sebagai evapurator. Selain media air akan diteliti air pendingin radiator (water coolent apakah akan mendapatkan efek pendinginan yang melebihi media air. Juga akan diteliti cara proses mendapatkan media air dingin, yaitu proses dengan air tenang (still water dan air bergerak (forced fluid, sistim mana yang lebih efektif dalam mendapatkan media air dingin dan percepatan mendapatkan air dingin. Kata

  6. Perancangan dan Realisasi Kontrol Prototype Landing Gear System Menggunakan PLCmikro berbasis Mikrokontroller PIC16F877A

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    RATNA SUSANA

    2016-02-01

    Full Text Available Abstrak Landing gear system merupakan suatu sistem penggerak pada roda pesawat yang menggunakan electromechanic system dengan sejumlah relay tanpa control terpusat. Melalui penelitian ini, electromechanic system tersebut diubah menjadi landing gear system yang dikendalikan secara terpusat menggunakan mikrokontroller dan diprogram oleh ldmikro berbahasa ladder diagram yang kemudian lebih dikenal dengan nama “PLCmikro”. Input discreate digunakan untuk menggerakkan aktuator solenoid valve agar piston double acting cylinder dapat bekerja sesuai sistem yang diinginkan. Input analog digunakan sebagai informasi ketinggian pesawat minimum agar pesawat tetap aman terbang di udara. Control Landing gear system yang direalisasikan berhasil menggerakkan piston masuk maupun keluar dari tabung, memberikan informasi proses pergerakkan piston yang bermasalah dan posisi roda yang telah masuk atau keluar dari pesawat berupa lampu LED. Sistem ini juga berhasil membaca informasi ketinggian minimum pesawat dari potensiometer serta mengubahnya menjadi informasi suara dan lampu LED.   Kata kunci: Landing gear system, PLCmikro, Ldmikro, ladder diagram, double acting cylinder. Abstract The landing gear system an aircraft wheel drive system that uses electromechanic system with a relay without any centralized control. Through this study, the electromechanic system was changed to landing gear system with a centrally controlled by using microcontroller and programmed with ldmikro ladder diagram language which came to be known by the name of "PLCmikro". Discreate input used to drive the actuator solenoid valve double acting cylinder so that the piston can work as desired system. The analog input is used as the minimum flight altitude information to keep the plane safe to fly in the air. Landing gear control system is realized successfully drive the piston in and out of the tube, providing information processes are problematic piston movement and wheel position that has

  7. PENGARUH SUHU DAN KELEMBABAN UDARA TERHADAP PERUBAHAN MUTU TABLET EFFERVESCEN SARI BUAH SELAMA PENYIMPANAN [Influence of Temperature and Relative Humidity on the Quality of Fruit Juice Effervescent Tablet During Storage

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ansar

    2011-06-01

    Full Text Available The aim of this research was to study the influence of temperature and relative humidity on the quality of the fruit juice effervescent tablet. Sample of the passion fruit effervescent tablet was prepared from passion fruit granular, aspartame, polyetilene glycol, citric acid, and sodium bicarbonate. Variable analyzed was dissolution rate of the tablet during storage. The results indicated that temperature and humidity significantly affect dissolution rate of the fruit juice effervescent tablet. The reason for the decrease in dissolution rate was because at high storage temperature (35oC, sodium bicarbonate was not stable. The bicarbonate amount gradually decreased because it reacted with citric acid. Consequently, when the tablet was dissolved, the reaction between sodium bicarbonate and citric acid was slow. At high relative humidity (85.5% of storage, the reaction occurred prior to the dissolution due to moisture intake.

  8. Spirometer Non-Invasive dengan Sensor Piezoelektrik untuk Deteksi Kesehatan Paru-Paru

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    KEMALASARI KEMALASARI

    2017-07-01

    Full Text Available ABSTRAKPolusi udara dapat mempengaruhi kesehatan paru-paru. Umumnya pengukuran fungsi paru menggunakan spirometer, dilakukan di rumah sakit dan membutuhkan waktu yang lama untuk mengetahui hasilnya. Untuk mengatasi masalah ini, dirancang Spirometer non-invasive yang portable dengan menggunakan sensor piezoelektrik yang diletakkan di dada. Perubahan tekanan yang diukur oleh sensor piezoelektrik adalah 10 – 80 mV, sehingga diperlukan rangkaian amplifier, filter, clamper, mikrokontroler AVR ATMega 32 sebagai pengolah data I/O dan LCD grafik untuk menampilkan hasil ukur serta SD card untuk menyimpan data. Alat ini mengukur  kapasitas vital paru-paru, respirasi rate, dan jika hasil ukur kapasitas vital paru-paru kurang  dari 80 % dari nilai prediksi kapasitas paru-paru maka kondisi paru-paru dideteksi tidak sehat.  Hasil dari pengujian menunjukkan bahwa persentase nilai keberhasilan alat adalah 95,70 %, hasil pengukuran dan deteksi kondisi paru-paru dapat langsung diketahui dari tampilan di LCD grafik, data hasil pengukuran bisa disimpan dan alat berukuran kecil sehingga portable, mudah digunakan oleh siapapun dan dimanapun dengan nyaman.Kata kunci: Spirometer, Piezoelektrik, Mikrokontroler, Kapasitas Paru-Paru, LCD Grafik.ABSTRACTAir pollution can be affected the health of the lungs. Generally the measurement of lungs function use a spirometry, performed  in the hospital and takes a long time to know the results. To overcome this problem, a portable non-invasive Spirometry is designed using a piezoelectric sensors placed on the chest. The changes of pressure is measured by the piezoelectric sensor are 10 - 80 mV, so it needs a amplifier circuit, filter, clamper, ATMega 32 AVR microcontroller as I/O data processor and LCD graph to display result of measurement and SD card for save the data. This instrument measure lungs vital capacity, respiration rate, and if the measured of lungs vital capacity is less than 80 % of the predicted of lung

  9. Karakteristik Es Krim Bengkuang Dengan Menggunakan Beberapa Jenis Susu

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Failisnur Failisnur

    2013-06-01

    Full Text Available Ice cream is a frozen dairy solid product with the addition of other materials that are made through the process of freezing and agitation. The principle of its making to form a cavity of air in the mixture of ice cream ingredients to produce a volume that made the development of the ice cream into a lighter, less dense and has a soft texture. The purposed of the research to see influence the use of a variety of milk to the physical properties, chemical properties and organoleptic to the bengkoang ice cream produced. Research carried out by treatment type of milk used that were fullcream milk, sweetened condensed milk, soy milk powder, green bean powder, and soy milk liquid. The ice cream produced was tested the physics of overrun and melting speed, chemical analysis of protein content, fat and organoleptic of taste and texture. Research results showed that the best treatment was the use of soy milk powder where the value of overrun 37.2%, melting speed 10.1 minutes, protein content 6.9%, fat 13.08%, and organoleptic of  taste and texture was preferred.ABSTRAKEs krim merupakan produk olahan susu beku berbentuk padat dengan penambahan  bahan lain yang dibuat melalui proses pembekuan dan agitasi.  Prinsip pembuatan es krim adalah membentuk suatu rongga udara pada campuran bahan-bahan es krim sehingga dihasilkan pengembangan volume yang membuat es krim menjadi lebih ringan, tidak terlalu padat dan mempunyai tekstur yang lembut. Tujuan penelitian adalah untuk melihat pengaruh dari penggunaan beberapa jenis susu terhadap sifat fisik, kimia dan organoleptik es krim bengkuang yang dihasilkan.  Penelitian dilakukan dengan perlakuan  penggunaan susu fullcream, susu kental manis, susu kedelai bubuk, kacang hijau bubuk, dan susu kedelai cair.  Es krim yang dihasilkan dilakukan uji fisika overrun dan kecepatan meleleh, analisis kimia kadar protein, lemak dan uji organoleptik rasa dan tekstur. Hasil penelitan menunjukkan bahwa penggunaan susu kedelai

  10. Studi Eksperimen Pengaruh Sudut Plat Pengganggu Di Depan Returning Blade Turbin Angin Tipe Savonius Terhadap Performa Turbin “ Studi Kasus Untuk Rasio Lebar Plat Pengganggu Terhadap Diameter Turbin (L/D = 1,4144”

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yoga Erry Priandika

    2017-01-01

    Full Text Available Energi Angin merupakan salah satu energi alternatif yang sangat menjanjikan jika dapat dimanfaatkan dengan baik. Pemanfaatan energi angin untuk diubah menjadi energi listrik dapat menggunakan turbin angin dan generator. Turbin angin tipe Savonius merupakan rotor angin dengan sumbu tegak (vertical yang dikembangkan oleh Singuard J. Savonius pada tahun 1920. Salah satu kelemahan yang dimiliki turbin Savonius yaitu efisiensi yang rendah. Torsi dan putaran yang dihasilkan oleh turbin Savonius disebabkan oleh adanya perbedaan gaya drag pada advancing blade dan returning blade. Salah satu cara untuk meningkatkan performa turbin Savonius  dapat dilakukan dengan pemberian plat pengganggu didepan returning blade. Untuk meningkatkan performa turbin Savonius dengan diameter D sebesar 60 mm dan tinggi h sebesar 80 mm, sebuah plat dengan tebal 3 mm dan lebar 84,9 mm digunakan sebagai pengganggu yang diletakkan didepan returning blade turbin. Pengganggu tersebut diletakkan dengan pada sudut 0o< ɑ < 90o. Penelitian ini dilakukan pada subsonic open circuit wind tunnel. Alat ini memiliki panjang 2980 mm, dengan test section 304 mm x 304 mm. Kecepatan free stream pada wind tunnel diatur sebesar 8,752 m/s, 10,94 m/s, 13,128 m/s, sesuai dengan Reynolds number Re = 6.0 x 104, 7.5 x 104, 9.0 x 104 (berdasarkan panjang karakteristik d = 2D-b, dimana b adalah lebar diameter overlap dari kedua sudu turbin, dan kecepatan free stream. Kecepatan aliran udara diukur menggunakan static pitot tube yang dihubungkan dengan inclined manometer. Putaran turbin Savonius diukur menggunakan tachometer. Torsi statis diukur menggunakan torsi meter digital dan daya output dihasilkan dari pengukuran tegangan dan arus listrik yang dihasilkan generator yang dihubungkan dengan poros turbin. Untuk Re = 60.000, penggunaan plat dengan lebar L/D = 1,4144 pada posisi ɑ = 40o sebagai pengganggu didepan turbin Savonius, terbukti paling efektif untuk meningkatkan performa turbin Savonius. Pada

  11. Pengolahan Limbah Cair Rumah Sakit secara Sonochemical

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Laila Kusuma

    2017-06-01

    Full Text Available Hospital as a service provider has an important role in human life, especially for people who are experiencing physical and mental disorders. Various types of diseases and therapies performed in hospitals has made it as one of the producers of hazardous and infectious waste that requires special handling and processing so as not to pollute the water, soil, and air environment. Hospital wastewater treatment was conducted to determine the ability of sonochemical method to reduce level of Chemical Oxygen Demand (COD and determine the optimum conditions of the parameters used by the design of Response Surface Methodology Box-Behnken. The parameters that affected this process was the concentration of hydrogen peroxide (H2O2, pH, and reaction time. The Waste used was taken from the waste water treatment plant in Zainoel Abidin General Hospital in Banda Aceh with COD value 260.65 ppm. The optimum conditions of this treatment process occured at pH 2, H2O2 concentration 500 ppm, and reaction time 119.98 minutes with reduction of COD was 81.88%.ABSTRAKRumah sakit sebagai penyedia layanan jasa memegang peranan cukup penting dalam kehidupan manusia, terutama bagi orang-orang yang sedang mengalami gangguan fisik dan mental. Berbagai jenis penyakit dan terapi yang dilakukan di rumah sakit telah menjadikannya sebagai salah satu penghasil limbah berbahaya dan infeksius yang memerlukan penanganan dan pengolahan khusus agar tidak mencemari lingkungan yaitu air, tanah dan udara. Pengolahan limbah cair rumah sakit dilakukan untuk mengetahui kemampuan metode sonochemical dalam menurunkan kadar Chemical Oxygen Demand (COD dan menentukan kondisi optimum dari parameter yang digunakan berdasarkan disain Response Surface Methodology Box-Behnken. Parameter yang mempengaruhi proses ini adalah konsentrasi hidrogen peroksida (H2O2, pH, dan waktu reaksi. Limbah yang digunakan diambil dari instalasi pengolahan air limbah di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin Kota Banda Aceh

  12. Sistem Monitoring Pendeteksi Kebocoran LPG berbasis Mikrokontroller ATmega16 menggunakan RF APC220

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    RATNA SUSANA

    2016-02-01

    Full Text Available Abstrak Penggunaan LPG sebagai bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar minyak dirasakan lebih efektif dan praktis. Namun kandungan senyawa di dalamnya memiliki efek yang negatif jika menguap di udara bebas. Sistem detektor gas LPG dapat menjadi salah satu solusi untuk mengetahui lebih dini terjadinya kebocoran gas. Implementasi sistem detektor gas LPG pada penelitian ini berupa sistem monitoring nirkabel yang dilengkapi alarm sebagai indikasi jika terjadi kebocoran gas. Sistem terdiri dari bagian Remote Controller dan Master Controller. Remote Controller menggunakan mikrokontroler ATMega16 yang terintegrasi dengan sensor MQ5, LCD dan transceiver RF APC220. Sedangkan Master Controller berupa komputer (PC yang dapat menampilkan kondisi ruangan yang dideteksi oleh bagian Remote Controller. Sistem berhasil mendeteksi gas LPG dan menampilkan kadar konsentrasinya dalam rentang 200 sampai dengan 1000 ppm. Ketika kadar konsentrasi gas mencapai 5000 ppm, alarm aktif secara otomatis dan memberikan status waspada. Pengiriman data secara nirkabel dengan adanya sejumlah penghalang berhasil dilakukan sampai jarak 200 m. Kata kunci: Sistem Monitoring, Remote Controller, Master Controller, LPG, RF APC220   Abstract The use of LPG as a fuel alternative to fossil fuels may be more effective and practical. Neverfluless its compound has a negative effect if it evaporates to the air. LPG gas detector system may be one solution to determine the early occurrence of gas leak. The detector system implementation in this study was a wireless monitoring system that had alarm to indicate if there was the gas leak. The system consisted of the Remote Controller and the Master Controller. Remote Controller used ATmega16 microcontroller integrated with MQ5 sensor, LCD and RF transceiver APC220. While the Master Controller in the form of a computer (PC that could display a room condition was detected by the Remote Controller section. LPG gas system successfully detected

  13. Hubungan antara Perubahan Suhu Udara Harian, Perilaku Petani dan Keankeragaman Serangga Penyerbuk di Desa Serang Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah (The relationship between the Air Temperature Change Daily, Farmer Behavior, and Diver

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dwi YULIANI

    2015-10-01

    Full Text Available Global warming has threatened Indonesian’s agricultural sector and put the sectorvulnerable to climate change. The changes affect the daily air temperature changes, farmerbehavior, and the diversity of insect pollinators. The study aims to determine the daily changes inair temperature, farmer behavior, and diversity of pollinating insects in the village of Serang,Karangreja, Purbalingga, Central Java; and to analyze the relationship between daily airtemperature changes, farmer behavior, and insect pollinators diversity. The research employedsurvey methods. Samples for the daily air temperature measurement were taken purposeviley. Thediversity of insect pollinators on the three farming type and respondens were selected radmonlywith total respondent 99. The results showed that the average daily air temperature in chili farms ishigher than that in tomato and strawberry farm; farmers have a good knowledge about theenvironmental degradation of agriculture land, good attitude and awareness in maintaining andimproving the quality of agriculture, but they have negative behaviour in the use of excessiveinsecticides. Species richness of insect pollinators in tomato farm is higher than that in chili andstrawberry farm. A good knowledge, good attitude, and bad behaviour are closely related to thedaily air temperature and insect pollinators.

  14. Analisa kinerja sistempendingin peltier yang menggunakan sel PVdengan sumber energi radiasi matahari

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Terang UHSG

    2017-03-01

    Full Text Available Abstrak: Pemanfaatan energi surya secara umum digunakan untuk energi termal dan energi listrik. Salah satu aplikasi dari sistempemanfaatan untuk energi listrik adalah penggunaan fotovoltaik (PV. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerjasistem kerja kotak pendingin dengan bantuan sel PV yang menyerap sumber energi matahari. Kelebihan dari dari sistempendinginan ini adalah beroperasi tanpa menggunakan energi listrik serta ramah lingkungan. Penelitian ini menggunakankomponen elektronik peltier untuk pendingin. Komponen peltier dirangkai dengan heat sink dan kipas kecil diletakkan di bagianluar dan kipas yang lain diletakkan di bagian dalam kotak pendingin. Kotak pendingin terbuat dari styrofoam. Data perubahantemperatur sistem kotak pendingin yang diperoleh kemudian dianalisa sehingga dapat diperoleh kinerja sistem kotak pendingintersebut. Pengujian dilakukan di ruangan terbuka yang mengalami paparan radiasi matahari. Proses pengukuran parametercuaca dilakukan dengan menggunakan alat ukur cuaca HOBO dan untuk merekam perubahan temperatur pada setiapkomponen sistem pendingin peltier digunakan data akuisisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai COP maksimum sistempendingin peltier yang dapat dicapai adalah 0,317. Pada penelitian ini, juga diteliti pengaruh kondisi cuaca yang meliputi radiasimatahari, temperatur dan kelembaban udara terhadap kinerja sistem pendingin peltier.Kata kunci: sistem pendingin peltier, kinerja Abstract: The utilization of solar energy consist of thermal energy and electrical energy. One application of the system for the utilization ofelectrical energy was photovoltaic (PV. The purpose of this study is to determine the performance of cooler box with PV cellsthat absorb the solar energy. The advantages of this cooling system was operated without using the electrical energy andenvironmentally friendly. This study uses electronic components Peltier for cooling. The peltier component assembled with a heatsink. The

  15. Spirometer Non-Invasive dengan Sensor Piezoelektrik untuk Deteksi Kesehatan Paru-Paru

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    KEMALASARI KEMALASARI

    2018-02-01

    Full Text Available ABSTRAK Polusi udara dapat mempengaruhi kesehatan paru-paru. Umumnya pengukuran fungsi paru menggunakan spirometer, dilakukan di rumah sakit dan membutuhkan waktu yang lama untuk mengetahui hasilnya. Untuk mengatasi masalah ini, dirancang Spirometer non-invasive yang portable dengan menggunakan sensor piezoelektrik yang diletakkan di dada. Perubahan tekanan yang diukur oleh sensor piezoelektrik adalah 10 – 80 mV, sehingga diperlukan rangkaian amplifier, filter, clamper, mikrokontroler AVR ATMega 32 sebagai pengolah data I/O dan LCD grafik untuk menampilkan hasil ukur serta SD card untuk menyimpan data. Alat ini mengukur  kapasitas vital paru-paru, respirasi rate, dan jika hasil ukur kapasitas vital paru-paru kurang  dari 80 % dari nilai prediksi kapasitas paru-paru maka kondisi paru-paru dideteksi tidak sehat.  Hasil dari pengujian menunjukkan bahwa persentase nilai keberhasilan alat adalah 95,70 %, hasil pengukuran dan deteksi kondisi paru-paru dapat langsung diketahui dari tampilan di LCD grafik, data hasil pengukuran bisa disimpan dan alat berukuran kecil sehingga portable, mudah digunakan oleh siapapun dan dimanapun dengan nyaman. Kata kunci: Spirometer, Piezoelektrik, Mikrokontroler, Kapasitas Paru-Paru, LCD Grafik. ABSTRACT Air pollution can be affected the health of the lungs. Generally the measurement of lungs function use a spirometry, performed  in the hospital and takes a long time to know the results. To overcome this problem, a portable non-invasive Spirometry is designed using a piezoelectric sensors placed on the chest. The changes of pressure is measured by the piezoelectric sensor are 10 - 80 mV, so it needs a amplifier circuit, filter, clamper, ATMega 32 AVR microcontroller as I/O data processor and LCD graph to display result of measurement and SD card for save the data. This instrument measure lungs vital capacity, respiration rate, and if the measured of lungs vital capacity is less than 80 % of the predicted of lung

  16. PERUBAHAN FISIK KERUANGAN DAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KAWASAN SEKITAR TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH BANTARGEBANG KOTA BEKASI (Physical Environmental and Social Economic Changing in Bantargebang Solid Waste Dumping Site Area Surrounding Bekasi City

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nila Kesuma

    2003-07-01

    Full Text Available ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menjelaskan perubahan fisik keruangan dan sosial ekonomi masyarakat di kawasan sekitar TPA Sampah Bantargebang. Metode penelitian yang digunakan adalah gabungan metode kualitatif dengan metode kuantitatif dengan pendekatan rasionalitas, yaitu data dan informasi dilapangan dikomparasikan dengan teori dan konsep yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa: (1 terdapat perubahan fisik keruangan di walayah penelitian yang ditandai dengan bertambahnya area terbangun, yaitu tumbuhnya tempat-tempat permukiman pemulung warung-warung, rumah-rumah penduduk, bertambah panjang dan lebarnya jalan, serta menurunnya kualitas air tanah, udara dan kesuburan lahan; (2 terdapat perubahan pada kondis; sosial masyarakat yang ditandai dengan bertambahnya jumlah penduduk, kegiatan ekonomi atau lapangan kerja, rendahnya angka partisipasi kasar pada setiap tingkat pendidikan, menurunnya derajat kesehatan masyarakat, serta terganggunya kenyamanan lingkungan yang akhirnya mengurangi kesejahteraan masyarakat; (3 terdapat perubahan pada ekonomi penduduk ke arah yang lebih baik, yang ditandai dengan meningkatnya jumlah pendapatan dan terbukanya peluang mengembangkan usaha sampingan. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa bagi lingkungan sekitar dan masyarakat di wilayah penelitian sebara umum keberadaan TPA Sampah Bantargebang lebih memberikan pengaruh negatif daripada positif.   ABSTRACT This research aims to identify and to explain physical spatial and social economic community changing in the Bantargebang Solid Waste Dumping site area  and it surroundings. The research used deductive rational approach, with a combination of quantitative and qualitative methods, i.e. comparison between data and information collected in the field, and the concept and theory related to the subject. The research identified physical, social, and economic changes. The

  17. MODEL PREDIKSI KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD BERDASARKAN FAKTOR IKLIM DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Jusniar Ariati

    2015-01-01

    Full Text Available AbstractDengue Hemorrhagic Fever (DHF presents a serious health problem in Indonesia. Dengue viruses are transmitted to human through the biting of infected mosquitoes, especially Aedes aegypti and Ae. albopictus.The occurrence of variation and climate change will Affect the growth areas of mosquitoes. This situation can influence on the emergence of dengue fever cases. In this paper will discuss the predictions of the mathematical model of considering the incidence of DHF with climatic factors. The research design was a retrospective study with the data collected is dengue incidence and climate include temperature, rainfall, humidity and rainy days since 2002-2010. Data analysis was performed using Minitab 16.0 software statistical time series. The results showed that R2 varied between 0.65 to 0.99. The highest R2 value of the regression equation obtained in August, September and October is 0.99 and the lowest in April with a R2 value of 0.65. The results of predictions based on 4 predictors (precipitation, rainy days, temperature and humidity with the incidence of DHF is actually not much different, except in April. It can be concluded that according to linear predictive models of dengue is influenced by climatic factors (precipitation, rainy days, temperature and humidity 2 months before and 1 month prior dengue incidence.Keywords : Dhf, Climate, Prediction ModelAbstrakDemam Berdarah Dengue (DBD merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Aedes aegyptisebagai vektor utama penyakit DD/DBD kehidupannya dipengaruhi oleh faktor iklim, diantaranya suhu, kelembaban udara, curah hujan dan hari hujan. Berbagai upaya pengendalian  telah   dilakukan  namun  belum   menurunkan  jumlah  kasus  secara  signifikan, sehingga diperlukan model untuk memprediksi kejadian DBD di suatu wilayah sehingga kejadiannya dapat diantisipasi. Dalam tulisan ini akan membahas model matematika prediksi kejadian DBD dengan mempertimbangkan faktor iklim

  18. PENGARUH PARAMETER CUACA TERHADAP PROSES EVAPORASI PADA INTERVAL WAKTU YANG BERBEDA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Trinah Wati

    2016-03-01

    Full Text Available Evaluasi perbandingan, analisis korelasi dan regresi antara evaporasi panci dengan parameter cuaca dilakukan pada interval waktu harian, dasarian dan bulanan untuk mempelajari ketergantungan evaporasi panci terhadap parameter cuaca dan untuk menduga evaporasi panci menggunakan parameter cuaca di stasiun Darmaga Bogor, Semarang dan Karangploso. Variasi lima faktor utama yang mengendalikan proses evaporasi antara lain radiasi matahari (lama penyinaran, defisit tekanan uap air, kelembaban relative, kecepatan angin dan suhu udara telah dibandingkan dengan variasi evaporasi panci pada interval waktu harian, dasarian dan bulanan. Defisit tekanan uap air memiliki pengaruh dominan dengan evaporasi panci pada semua interval waktu di Darmaga dan Semarang, sedangkan di Karangploso pada interval waktu harian dan dasarian. Kecepatan angin juga memiliki pengaruh dominan dengan evaporasi panci di Karangploso pada interval waktu dasarian dan bulanan. Pemodelan evaporasi panci menggunakan parameter cuaca yang dominan berpengaruh terhadap proses evaporasi menghasilkan persamaan model yang cukup baik dengan nilai R2 > 0,50, berdasarkan validasi data model dengan observasi memiliki. secara keseluruhan kesalahan hasil validasi antara data model dengan data pengamatan kurang dari 12%.. Tren evaporasi panci di Darmaga menunjukkan peningkatan dengan koefisien determinansi > 0.5, sedangkan di Semarang dan Karangploso secara statistik belum mengalami kecenderungan perubahan evaporasi.   Comparative evaluation, correlation and regression analysis of pan evaporation with other meteorological variables at daily, 10-daily and monthly time-scales were conducted to learn the dependence of pan evaporation to other meteorological variables and to estimate pan evaporation using other meteorological variables at Darmaga Bogor station, Semarang and Karangploso. Five major factors that control evaporation were solar radiation (sunshine duration, vapour pressure deficit, relative

  19. RICKETTSIAL DISEASES: RISK FOR INDONESIA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Allen L. Richards

    2012-09-01

    Full Text Available Penyakit Rickettsia bersifat endemik hampir di seluruh bagian dunia, dan begitu juga di Indonesia. Termasuk dalam penyakit-penyakit rickettsia adalah tifus epidemik, tifus murine, "scrub typhus," dan "spotted fever." Tifus epidemik, yang ditularkan kepada manusia melalui tuma pada tubuh manusia, dan dapat menyebabkan sakit berat dan kematian.   Tifus murine (tifus endemik, bersumber pada pinjal hewan, merupakan penyakit yang mirip tifus epidemik, tetapi dengan gejala-gejala yang lebih ringan dan jarang menyebabkan kematian. "Scrub typhus", merupakan penyakit yang dapat ringan sampai berat dan dapat membahayakan hidup, ditularkan kepada manusia melalui gigitan tungau yang belum dewasa yang dikenal sebagai "chigger". "Spotted fever: (demam yang disertai dengan bintik-bentik pada kulit, disebabkan karena terinfeksi oleh salah satu dari berbagai spesies rickettsia dari kelompok "spotted fever", dan ditularkan kepada manusia oleh pejamu (hospes vertebrata melalui gigitan caplak (tick yang terinfeksi. Penyakit yang disebabkan oleh organisma yang menyerupai rickettsia (rickettsia-like organism adalah: "Q fever", yaitu penyakit yang akut atau kronis yang diduga ditularkan secara alamiah akibat terhirup oleh partikel udara yang terinfeksi Coxiella burnetti sejenis bakteri yang sangat resisten terhadap upaya menonaktifkannya secara kimiawi dan fisik. Bartonellosis atau penyakit Carrion, ditemukan pada daerah dengan ketinggian sedang di Andes, Amerika Selatan. Penyakit ini ditularkan oleh lalat pasir (sand flies. "Trench fever", mirip dengan tifus epidemik, ditularkan kepada manusia oleh tuma; penyakit ini sembuh sendiri. Penyakit garutan kucing (Cat-scratch disease, disebabkan oleh infeksi Bartonella henselae di tempat gigitan atau garutan kucing rumah yang merupakan hospes. Demam sennetsu, merupakan penyakit yang dapat sembuh sendiri dan hanya ditemukan di Jepang dan Malaysia. Pengobatan dengan tetrasiklin atau kloramfenikol untuk penyakit Rickettsia

  20. Spray cone angle and air core diameter of hollow cone swirl rocket injector

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ahmad Hussein Abdul Hamid

    2011-12-01

    simulasi. Kajian ini mendedahkan bahawa suntikan bertekanan tinggi menghasilkan sudut semburan kon yang besar. Kesan tekanan suntikan ke atas sudut semburan kon lebih ketara pada injektor yang mempunyai lubang tangen yang kurang Tambahan pula, injektor yang mempunyai jumlah lubang tangen yang paling banyak dan lubang tangen berdiameter paling kecil menghasilkan semburan yang paling lebar. Data eksperimental juga menunjukkan bahawa diameter teras udara terbesar terhasil di dalam kebuk pusar injektor yang mempunyai diameter lubang tangen terkecil dan jumlah lubang tangen yang paling kurang.

  1. MANAJEMEN KUALITAS MEDIA PENDEDERAN LELE PADA LAHAN TERBATAS DENGAN TEKNIK BIOFLOK

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    MN Abulias

    2014-11-01

    Full Text Available Akuakultur intensif bisa menyebabkan menurunnya kandungan oksigen dan meningkatnya kandungan limbah pada ekosistem perairan, khususnya nitrogen organik. Transfer teknologi sudah dilakukan dengan tujuan untuk mengelola kegiatan budidaya lele pada daerah terbatas menggunakan bioflok. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan pertumbuhan ikan lele yang dipelihara menggunakan sistem bioflok dan non bioflok. Sampel penelitian yang digunakan adalah 500 bibit ikan berumur 10 hari, yang dipelihara selama 30 hari. Pengamatan dilakukan pada hari ke-0, 15, dan 30. Parameter pertumbuhan yang diamati adalah panjang dan berat ikan. Parameter lingkungan yang diamati adalah suhu air dan udara, karbondioksida terlarut, oksigen terlarut, dan pH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan peningkatan panjang dan berat tubuh benih lele pada kedua media budidaya. Meskipun peningkatan pertumbuhan tidak terlalu tinggi, namun cukup memberikan gambaran bahwa benih lele yang dipelihara dengan aplikasi bioflok mengalami pertumbuhan yang lebih baik. Hal ini mengindikasikan bahwa pakan yang diberikan dan media pemeliharaannya mampu mendukung pertumbuhan benih lele. Media pemeliharaan yang mengaplikasikan teknik bioflok menunjukkan kondisi yang lebih baik dan relatif ideal untuk pendederan lele. Hal ini juga diperkuat dengan relatif rendahnya tingkat kematian benih selama pemeliharaan, yaitu  10%. Intensive aquaculture might decrease of the dissolved oxygen and increase the wastes, particularly organic nitrogen, in the aquatic ecosystem. Technology transfer has long been made to improve the catfish rearing management in confined tanks using biofloc. The objective of the research was to compare the growth of catfish reared in non-biofloc and biofloc systems. Samples were 500 catfish seedlings aged 10 days and reared for 30 days. Observations were made on day 0, 15, and 30. Growth parameters observed were length and weight of the fish. The environmental parameters

  2. VIDEO EDUKASI ANIMASI 2 DIMENSI MENGENAI BAHAYA MERKURI TERHADAP MASYARAKAT KABUPATEN LOMBOK TENGAH SEBAGAI DAMPAK PENAMBANGAN EMAS ILEGAL

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    I Made Marthana Yusa

    2017-08-01

    Full Text Available Abstrak Merkuri adalah salah satu jenis logam berat yang banyak ditemukan di alam dan tersebar dalam batuan, tanah, air dan udara sebagai senyawa anorganik dan organik. Merkuri dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang industri, salah satunya industri emas. Pengelolaan limbah hasil industri pengolahan emas yang tidak sesuai dengan prosedur yang baik dan benar akan menyebabkan pencemaran lingkungan. Merkuri yang telah mengontaminasi lingkungan dalam jangka waktu panjang akan membawa dampak buruk bagi kesehatan manusia yang sering berinteraksi dengan bahan merkuri ini. Dalam penelitian ini, dilakukan perancangan video berbasis animasi 2 dimensi, sebagai salah satu rekomendasi solusi edukasi, untuk pencegahan dampak kesehatan, akibat pencemaran lingkungan oleh merkuri di Lombok Tengah. Dari hasil penelitian didapatkan fakta bahwa responden yang terdiri dari staf Konservasi dan Sumber Daya Alam serta staf Pengawasan dan Pengendalian Lingkungan Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Lombok Tengah menilai video edukasi berbasis animasi 2 dimensi yang dihasilkan sangat baik dari segi desain maupun penyampaian informasinya. Video ini juga bermanfaat untuk mengedukasi masyarakat penambang emas di Lombok Tengah agar lebih mewaspadai merkuri dan bahayanya, juga menghargai kesehatan diri dan keselamatan kerja. Kata Kunci: Animasi 2 Dimensi, Bahaya Merkuri, Merkuri, Metil Merkuri, Video Edukasi Abstract Mercury is one of the heavy metals found in nature and spread in rocks, soil, water and air as inorganic and organic compounds. Mercury can be utilized in various industrial fields, one of which is the gold industry. Waste management of gold processing industry that is not in accordance with good and correct procedures will cause environmental pollution. Mercury that has been contaminating the environment over the long term will have adverse effects on human health that often interact with these mercury ingredients. A 2-dimensional animation based video has been

  3. PENCEMARAN UDARA DI RUANG PROSES PEMBATIKAN INDUSTRI RUMAH TANGGA BATIK: STUDI KASUS INDUSTRI RUMAH TANGGA BATIK DI KAMPUNG TAMAN KOTAMADYA YOGYAKARTA (Indoor Air Polution in batik-Making Workrooms of Batik Home Industry:Case Study of Batik Home

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Darmiyanti Darmiyanti

    2003-03-01

    Full Text Available ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi konsentrasi karbon monoksida, karbon dioksida, sulfur dioksida, suhu, kelembaban dan bau ruang kerja pembuatan batik sebagai akibat dari proses pembuatan batik dalam lingkungan kerja. Studi kasus dilakukan di industri rumahan (home indyustry di kampung Taman Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan dari bulan desember 1999 sampai januari 2000. Pengukuran parameter dilakukan dalam 2 rumah industri batik yang masing-masing menggunakan satu dan tiga kompor sebagai pemanas. Metode analisis data adalah analisis times series dan analisis grafis. Konsentrasi karbon monoksida berkisar antara 2,00-8,66 ppm, karbondioksida berkisar antara 372,498-472,885 ppm. Sulfurdioksida berkisara antara 0,00028-0,00268 ppm. Temperatur berkisar antara 29 oC-34 oC, sedangkan kelembaban berkisar antara 50,5 %-67%. Penelitian mengindikasikan bahwa ruang kerja batik telah terkontaminasi karbon monoksida yang beresiko terhadap kesehatan para pekerja. Ruang kerja pembuatan batik tidak nyaman.   ABSTRACT This research aims to investigate the concentrations of carbon monoxide, carbon dioxide, sulfur dioxide, temperature, humidity and smells batik-making workrooms as a result of the batik-making process on work environments. A case-study of home industries was conducted in Kampung Taman Yogyakarta Municipal City. The research was conducted from December 1999 to January 2000. Measurement of parameters under investigation was carried out in two batik home industries, each of which used stove and there stove as heaters. Methods of analyzing the data were time series analysis, and graphics analysis. The concentration of carbon monoxide in batik-making workrooms ranges between 2.00 ppm and 8.66 ppm carbon dioxide ranged between 372.498 ppm and 473.885 ppm. Sulfur dioxide ranged vetweeb0.00028 ppm and 0.00268 ppm. Temperature ranged between 29oC and 34oC. Humidity ranged from 50.5% to 67%.The research indicated that batik masking workrooms have been contaminated by carbon monoxide which is rather risk for batik worker’s health. Batik making workroom were uncomfortable.

  4. Sensitifitas dan Spesifisitas Pertanyaan Gejala Saluran Pernapasan dan Faktor risiko untuk Kejadian Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    lusianawaty Tana

    2016-12-01

    Full Text Available Abstract Chronic obstructive pulmonary disease (COPD is a chronic lung disease characterized by progressive non-reversible or partially reversible airflow obstruction in the airway. The aim of this study was to assess the sensitivity and specificity of questions on respiratory symptoms and risky behavior for diagnosing COPD. Method. This study was a further analysis of Bogor Cohort Study on Non-Communicable Risk Factors 2011-2012 data. COPD was diagnosed by spirometry examination with bronchodilator. Twelve questions on COPD respiratory symptoms and two questions on rizky behavior were analyzed using crossed tabulation with 5 % significance level. Results. The sensitivity and specificity of several aggregate questions on respiratory symptom and COPD risk factors ranged from 12.5% to 94.3% and 2.2% to 94.4%. Aggregate of 7 questions on 6 respiratory symptoms and 1 smoking behavior with either one was answered “Yes” had the optimal sensitivity (68.1 % and specificity (59.7 %. Those questions were coughing more than 1 month, excreting sputum almost every day, easily feeling fatigue or dyspnea while doing activity, dyspnea > 3 months that restricted daily activities, worsened fatigue/dyspnea, whizzing, and smoking behavior. Conclusion. Questions on respiratory symptoms were neither sensitive nor specific for diagnosing COPD. Keywords: chronic obstructive pulmonary disease, sensitivity, specificity. AbstrakPenyakit paru obstruktif kronis (PPOK adalah penyakit paru kronik, ditandai dengan adanya hambatan aliran udara di saluran pernapasan, dan bersifat progressif nonreversibel atau reversibel parsial. Tujuan penelitian untuk mendapatkan sensitifitas dan spesifisitas pertanyaan gejala saluran pernapasan dan faktor risiko terhadap PPOK. Metode. Penelitian ini merupakan analisis lanjut sampel Studi Kohor Faktor Risiko PTM di Bogor tahun 2011-2012. Variabel yang dianalisis terdiri dari 12 pertanyaan gejala saluran pernapasan dan dua pertanyaan faktor

  5. PENGARUH TIMBAL ASETAT TERHADAP AKTIVITAS ENZIM KATALASE HATI TIKUS PUTIH JANTAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Asterina Asterina

    2012-09-01

    Full Text Available AbstrakTimbal (Pb dapat ditemukan di berbagai media lingkungan seperti udara, air, debu dan tanah. Logam Pb atau bentuk persenyawaannya berasal dari pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor, emisi industri dan dari penggunaan cat bangunan yang mengandung Pb. Toksisitas Pb menghambat sebahagian besar enzim yang terlibat dalam biosintesis heme dan merusak sel hatiTujuan studi ini adalah untuk melihat pengaruh timbal (Pb terhadap aktivitas enzim katalase hati tikus putih jantan. Desain penelitian ini adalah eksperimental menggunakan 25 ekor tikus putih jantan yang dibagi menjadi lima kelompok, yaitu kelompok kontrol, dan kelompok perlakuan dengan pemberian Pb asetat dengan dosis konsentrasi 5 mg, 10 mg , 20 mg, dan 40 mg/kg BB selama 26 hari.Hasil penelitian menunjukkan terjadinya penurunan rerata aktivitas katalase hati dan serum secara bermakna (p < 0,05, setelah pemberian Pb asetat selama 26 hari. Penurunan aktivitas katalase hati dan serum tikus secara bermakna (p < 0,05 terjadi antara kelompok kontrol dibandingkan dengan kelompok tikus yang diberi dosis 40 mg/kg BB.Kesimpulan yang dapat diambil dari studi ini ialah bahwa pemberian Pb asetat dapat menurunkan aktivitas katalase hati dan juga mempengaruhi aktivitas katalase serum tikus.Kata kunci : Pb asetat, katalaseAbstractLead (Pb can be found in various environmental media such as air, water, dust and dirt. Pb in the form of compounds derived from burning motor vehicle fuel, industrial emissions and from the use of paints containing Pb buildings. Pb toxicity partly inhibit the enzymes involved in the biosynthesis of heme and damage the liver cells.The purpose of this study was to observe the effect of lead (Pb on the enzyme activity of rat liver catalase white male. Experimental research design was used 25 white male rats were divided into five groups, namely the control group and theARTIKEL PENELITIAN180group treated with the administration of Pb acetate at a dose concentration of 5 mg, 10

  6. Pengembangan Pelatihan Pengangkutan Zat Radioaktif untuk Pemangku Kepentingan yang Terkait

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nanang Triagung Edi Hermawan

    2017-12-01

    radioaktif dari suatu tempat ketempat lain melalui jaringan lalu lintas umum, baik menggunakan angkutan darat, laut, maupun udara. Keberadaan zat radioaktif di area public pada saat berlangsungnya pengangkutan memerlukan pemenuhan persyaratan keselamatan radiasi dan keamanan sesuai standar yang berlaku. Dengan demikian dibutuhkan pemahaman dan standar kompetensi untuk setiap pemangku kepentingan terkait. Telah dilakukan kajian pustaka dalam rangka pengembangan silabus pelatihan pengangkutan zat radioaktif untuk pemangku kepentingan yang terkait. Standar kompetensi dimaksud harus mencakup aspek pengetahuan (knowledges, ketrampilan (skills, dan sikap (attitudes. Standar kompetensi yang teridentifikasi selanjutnya diwujudkan ke dalam mata pelatihan, meliputi pengantar materi, aspek teknis keselamatan radiasi, penanganan bungkusan zatradioaktif di kawasan kepabeanan, aspek teknis keamanan, prosedur pengawalan pengangkutan bahan berbahaya dan beracun, sistem menajemen, kesiapsiagaan dan penanggulangan kedaruratan, tata laksana administratif, dan praktikum penanganan bungkusan zat radioaktif. Untuk setiap mata pelatihan harus dirumuskan rincian kompetensi dasar dan indikator keberhasilan kerja yang menjadi acuan dalam penyusunan kurikulum, silabus, hingga bahan ajar dan rencana pelaksanaan pembelajaran. Kata-kata Kunci: pelatihan, zat radioaktif, radiasi pengion, pengangkutan

  7. TIMBULAN SAMPAH B3 RUMAHTANGGA DAN POTENSI DAMPAK KESEHATAN LINGKUNGAN DI KABUPATEN SLEMAN, YOGYAKARTA (Generation of Household Hazardous Solid Waste and Potential Impacts on Environmental Health in Sleman Regency, Yogyakarta

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Iswanto Iswanto

    2016-07-01

    Full Text Available ABSTRAK Sampah rumahtangga yang mengandung Bahan Berbahaya dan Beracun (B3 seperti baterai, lampu listrik, elektronik, kemasan pestisida, pemutih pakaian, pembersih lantai, cat, kaleng bertekanan (aerosol, sisa obat-obatan, termometer dan jarum suntik berpotensi mengancam kesehatan manusia dan lingkungan. Meskipun kuantitas sampah B3 rumahtangga (SB3-RT di Kabupaten Sleman hanya 2,44 g/orang/hari atau sekitar 0,488% dari sampah domestik, tetapi karena memiliki karakteristik mudah meledak, mudah terbakar, reaktif, beracun, infeksius dan/atau korosif maka sangat membahayakan bagi kesehatan dan lingkungan (air, tanah, udara. Sampai saat ini, SB3-RT di Kabupaten Sleman masih ditangani seperti layaknya sampah domestik, yaitu dibakar, dibuang ke sungai, ditimbun di pekarangan, dibuang ke tempat pembuangan sampah ilegal atau dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA Piyungan. Jenis SB3-RT yang banyak ditemukan adalah sampah elektronik (24,91%, lampu listrik bekas (18,08% dan baterai bekas (16,71%. Ketiga jenis sampah tersebut mengandung berbagai unsur logam berat seperti Cd, Pb, Hg, Cr, As, Ni, Co, Zn, Cu, Al, Mn, Li, Sb dan Fe yang umumnya bersifat toksik, karsinogenik dan akumulatif yang dapat masuk ke dalam tubuh manusia secara langsung atau melalui rantai makanan. Pemaparan bahan berbahaya beracun (B3 dapat menyebabkan kerusakan pada berbagai jaringan/organ tubuh pada masyarakat sekitar tempat pembuangan, petugas sampah, pemulung, pengepul, pemanfaat dan pelaku daur ulang SB3-RT. Oleh karena itu SB3-RT perlu dikelola sebagaimana mestinya sesuai dengan sifat dan karakteristiknya.   ABSTRACT Household solid waste containing hazardous and toxic materials such as batteries, electric light, electronics, pesticides, bleach, cleaner, paint, pressurized cans (aerosol, unused medicines, thermometers and syringes can threaten human and environment. Although the quantity of Household Hazardous Solid Waste (HHSW in Sleman Regency only 2.44 g/person/day or

  8. PENGARUH SUPLEMENTASI MADU KELENGKENG TERHADAP KADAR TSA DAN MDA TIKUS PUTIH YANG DIINDUKSI TIMBAL (Pb

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Kamilatussaniah Kamilatussaniah

    2016-04-01

    Full Text Available Timbal (Pb merupakan salah satu logam berat yang berasal dari emisi pembakaran bahan bakar. Peningkatan penggunaan bahan bakar pada mesin industri dan kendaraan bermotor menyebabkan peningkatan kadar Pb di udara. Masuknya Pb ke dalam tubuh akan mengganggu keseimbangan molekul lain sehingga menjadi radikal bebas. Ketidakseimbangan antara radikal bebas dengan antioksidan menyebabkan stres oksidatif yang ditandai dengan menurunnya total satus antioksidan (TSA dan meningkatnya malondialdehid (MDA. Madu kelengkeng adalah suplemen kesehatan yang mengandung flavonoid, vitamin C, vitamin E dan beta karoten yang berperan sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh madu kelengkeng terhadap kadar TSA dan MDA darah tikus putih yang diinduksi Pb. Desain penelitian ini adalah eksperimental dengan 25 ekor tikus putih jantan galur Wistar yang dibagi dalam 5 kelompok, yaitu kelompok A (tikus normal, B (tikus dengan induksi Pb 10 mg/kgBB dan C, D, E merupakan kelompok perlakuan suplementasi madu secara berturut-turut 0,45, 0,9, 1,8 ml/200 gramBB dan induksi Pb 10 mg/kgBB selama 14 hari. Data TSA dan MDA dianalisis menggunakan one way anova dan uji LSD untuk mengetahui perbedaan setiap kelompok. Hasil penelitian menunjukkan madu dengan dosis 1,8 ml/200 gramBB dapat meningkatkan kadar TSA dan menurunkan kadar MDA secara signifikan. Simpulan dari penelitian ini adalah madu dapat meningkatkan kadar TSA dan menurunkan kadar MDA pada tikus putih yang diinduksi Pb. Lead (Pb is heavy metal which comes from waste fuel emissions. Increased use of fuel in industrial machinery and vehicles causes increased levels of lead in the air. The entry of Pb into the body will disturb the ballance other molecules and became a free radicals. The imbalance between free radicals and antioxidants cause oxidative stress which characterized by decreased total antioxidant statue (TAS and increased malondialdehid (MDA. Longan honey is health suplement which

  9. Efektivitas Penurunan Konsentrasi Karbon Monoksida (CO dengan Sistem Kontak Media Karbon Aktif Menggunakan Variasi Ukuran Partikel Pada Proses Pembakaran Sampah Polistirena Foam

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Elanda Fikri

    2018-04-01

    Full Text Available Latar belakang: PT Beton Elemenindo Perkasa merupakan industri yang bergerak di bidang konstruksi. Salah satu sampah yang dihasilkan PT Beton Elemenindo Perkasa adalah  sampah  polistirena foam yang pengolahannya masih dilakukan dengan pembakaran terbuka sehingga berdampak pada kesehatan dan penurunan kualitas lingkungan. Pembakaran sampah polistera foam menghasilkan gas berbahaya seperti styrene, hydrochloroflourocarbon (HCFC, polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs, carbon black serta karbon monoksida. Salah satu teknologi pengolahan sampah polisterana foam adalah dengan membuat tungku pembakaran yang dilengkapi media filter karbon. Karbon aktif merupakan salah satu media filter udara yang dapat menyerap gas berbahaya dari proses pembakaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penurunan konsentrasi karbon monoksida (CO dengan sistem kontak media karbon aktif menggunakan variasi ukuran partikel. Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen dengan desain post test with control. Jumlah sampel dihitung berdasarkan banyaknya perlakuan dan jumlah pengulangan dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan 2 macam perlakuan 20 mesh dan 30 mesh didapatkan 9 kali pengulangan. Hasil: Analisis statistik Independent T-Test menunjukkan ada perbedaan yang bermakna (p-value=0,001 pada variasi ukuran partikel karbon aktif terhadap paramater karbon monoksida (CO. Simpulan: Rata-rata persentase penurunan paling efektif pada ukuran partikel karbon aktif 30 mesh sebesar 77,95%.   ABSTRACT Title: Effectiveness of Carbon Monoxide (CO Concentration Reduction on Active Carbon Contact System Using Particle Size Variation in Burning Process of Polystyrene Foam Background:PT Beton Elemenindo Perkasa is an industry engaged in construction. One of the wastesgenerated by PT Beton Elemenindo Perkasa is polystyrene foam waste, its processing of which is still done with open burning so it has impact on health and environmental quality

  10. Potensi Limbah Padat sebagai Benang Gintir Berbasis Sistem Interlacing

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nisa Fardani

    2015-09-01

    Full Text Available Sistem pengelolaan sampah di tempat pembuangan sampah menjadi masalah lingkungan yang besar seiring dengan pertumbuhan industri pulp dan kertas di Indonesia. Konversi limbah padat menjadi bahan bakar pelengkap untuk industri kertas juga tidak memberikan hasil yang signifikan untuk memecahkan masalah pencemaran udara pada saat karbon aktif dibebaskan dari proses pembakaran. Masalah ini secara khusus menuntut sistem pengelolaan sampah yang maju dan efektif secara terus-menerus. Baru-baru ini, optimasi pemanfaatan serat-limbah menjadi alternatif khusus untuk mengurangi tumpukan sampah di tempat pembuangan sampah. Namun, tidak semua dapat didaur ulang. Karakteristik limbah padat berserat dari industri kertas tisu cenderung menurun gramaturnya, sehingga sangat disayangkan pemanfaatannya akan berkurang bahkan setelah proses daur ulang. Di sisi lain, struktur kimianya yang telah rusak selama proses produksi tampaknya menjadi semangat baru bagi industri tekstil di masa depan dalam mengembangkan teknologi daur ulang limbah padat berserat, yang menghasilkan benang tekstil generasi baru. Fokus dalam penelitian ini ditekankan pada penemuan tas yang terbuat dari bahan serat-limbah menggunakan metode eksperimental. Identifikasi karakteristik serat-sampah berbasis padat dikembangkan melalui teknik eksplorasi multi-ply yarns berdasarkan sistem interlace. Hubungan antara penciptaan produk dan forecasting  tren pada tahun 2013 akan menjadi analisis berikutnya sebagai salah satu cara untuk memecahkan masalah sampah.Kata Kunci: limbah; multi-ply yarns; sistem interlacing.The Potential of Solid Waste as Multiply Yarn Based on Interlacing SystemsSolid-waste disposal in landfills is becoming a massive environmental problem as a result of the growth of the pulp and paper industry in Indonesia. The conversion of solid waste to complementary fuel for the paper industry is also not giving any significant results to solve air contamination, as active carbon is released

  11. Effect of Ambient Particulate Matter 2.5 Micrometer (PM2.5 to Prevalence of Impaired Lung Function and Asthma in Tangerang and Makassar

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Budi Haryanto

    2016-06-01

    2010. Pendekatan cluster sampling diterapkan. Pengukuran ambien PM2.5 di masing-masing kota berdasarkan koordinat 40 lokasi Global Positioning System (GPS. Kadar PM2.5 ditemukan lebih tinggi pada pagi hari dibandingkan siang hari di kedua kota tersebut dengan rata-rata enam kali lipat dari pedoman World Health Organization (WHO 35 mg/m3. Prevalensi asma ditemukan sama pada kedua kota (1,3% dan prevalensi gangguan fungsi paru di Makassar lebih tinggi (24% dibandingkan di Tangerang (21%. Data menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara kadar PM2.5 terhadap prevalensi asma dan gangguan fungsi paru di kedua kota. Penelitian ini menguatkan bahwa pajanan PM2.5 berkaitan dengan prevalensi asma dan gangguan fungsi paru serta bukti yang diberikan menunjukkan bahwa efek polusi udara diubah oleh karakteristik lingkungan tertentu. Temuan ini menyarankan adanya perbaikan ventilasi rumah dan ruang tamu yang lebih luas untuk sirkulasi oksigen yang lebih baik.

  12. Karakteristik Traksi dengan Kontrol Rasio CVT Pada Kendaraan Mikro Hibrida

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    I Ketut Adi Atmika

    2016-07-01

    Full Text Available Abstrak : Teknologi otomotif belakangan ini berkembang dengan pesat. Desain body, kinerja engine/traksi, kinerja kestabilan, effisiensi bahan bakar, dan effek polusi udara adalah bagian-bagian yang dikembangkan untuk mendapatkan produk yang unggul. Dalam beberapa hal-hal bagian-bagian yang dikembangkan tersebut berjalan secara terpisah. Perbaikan kinerja stabilitas arah dan mampu kendali kendaraan sudah dilakukan dengan menambahkan sistem kontrol pengereman. Sistem kontrol traksi/torsi roda penggerak dengan Continously Variable Transmission (CVT pada kendaraan mikro hibrida akan dibahas disini. Pada prinsipnya sistem kontrol pengereman dan sistem kontrol traksi ini berpegangan pada setting point ratio slip pada kondisi pengereman/percepatan optimum. Makalah ini akan menjelaskan analisa stabilitas dari sistem kontrol torsi roda penggerak dengan CVT menggunakan simulasi komputer. Untuk proses simulasi dibuat model kendaraan hibrida secara lengkap dengan input kondisi dan parameter operasi dimana sistem itu bekerja, dengan setting point ratio slip (? pada koefisien gesek yang optimum. Analisa stabilitas difokuskan pada perilaku gerakan belok kendaraan. Yaw respon akan dibandingkan dengan yaw ackermannya, untuk mendapatkan gambaran kinerja perilaku arah kendaraan. Respon kontrol traksi akan dibandingkan dengan respon kontrol pengereman. Hasil simulasi menunjukkan pada kecepatan yang cukup tinggi yaitu 100 km/jam sistem kontrol traksi dengan CVT masih bekerja dengan baik, sedangkan kontrol pengereman pada kecepatan diatas 60 km/jam kondisi kendaraan cenderung susah dikendalikan (oversteer. Kata kunci: Kinerja kestabilan, sistem kontrol traksi, CVT, ratio slip (?, koefisien gesek longitudinal, yaw respon, yaw ackerman Abstract : Automotive technology is growing rapidly. Body design, engine or traction performance, stability performance, fuel efficiency, and the effects of air pollution are the parts that are developed to obtain a superior product. In

  13. PEMANTAUAN KESEHATAN HUTAN KOTA PEKANBARU

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sri Rahayu Prastyaningsih

    2014-11-01

    Full Text Available Kota   merupakan   pusat   terkonsentrasinya   penduduk   maupun   pusat aktivitas perekonomian. Perkembangan Provinsi Riau yang semakin pesat seperti pertambahan penduduk dan pembangunan mall atau gedung-gedung bertingkat sebagai kawasan perkantoran dan kawasan bisnis menyebabkan terjadinya penurunan kualitas lingkungan di ibukota Provinsi Riau. Kondisi lingkungan bertambah parah apabila terjadi gangguan kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan saat musim kemarau tiba. Kualitas udara yang buruk memberikan dampak terhadap kesehatan manusia bahkan mengganggu aktivitas rutin masyarakat dan negara tetangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesehatan hutan kota di Pekanbaru sehingga dapat dilakukan tindakan pemeliharaan. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat menjadi informasi mengenai kondisi tegakan di hutan kota Pekanbaru serta memberikan rekomendasi tindakan perlakuan terhadap kerusakan tegakan. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan ( Mei - Juli 2014 di salah satu Ruang Terbuka Hijau Kota Pekanbaru yaitu di Hutan Kota Jl. Diponegoro. Metode yang digunakan adalah Grey dan Deneke (1978 dengan mengamati kerusakan fisik, kerusakan mekanik dan kerusakan akibat hama penyakit. Pengamatan  dilakukan dengan membuat 4 jalur  ukuran 20 x 80 meter dengan jarak antar jalur 10 meter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerusakan tegakan di hutan kota Pekanbaru sebesar 46,42%. Tingkat kerusakan tegakan dengan peringkat 1 (sangat baik sebesar 96 % sedangkan peringkat 2 (baik sebesar 4%. City is the center of the central concentration of population and economic activity. The development of Riau Province in Indonesia State is rapidly increasing population growth and development such as a mall or high-rise buildings as an office area and business district led to environmental degradation in the capital of Riau Province. Environmental conditions worsen smog in the event of disruption caused by land and forest fires during the dry

  14. ANALISIS SPASIAL DAN TEMPORAL DATA LIGHTNING DETECTOR TAHUN 2009-2015 DI STASIUN GEOFISIKA SANGLAH DENPASAR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    I Putu Dedy Pratama

    2017-10-01

    Full Text Available Tahun 2016 dicanangkan sebagai Tahun Data BMKG. Pengamatan kelistrikan udara dengan Lightning Detector di Stasiun Geofisika Sanglah Denpasar sejak bulan Agustus 2008 telah memiliki data yang banyak. Untuk jangka panjang, data tersebut dapat digunakan untuk mengetahui pola sambaran petir wilayah Bali baik secara spasial maupun temporal. Jumlah data yang cukup banyak perlu dilakukan analisis lebih lanjut untuk mengetahui pola sambaran petir yang terekam oleh sensor dan membuat perbandingan dengan citra satelit. Data yang digunakan adalah hasil rekaman petir Cloud to Groud (CG. Data petir CG digunakan karena sambaran petir CG merupakan sambaran petir yang berdampak langsung pada kehidupan manusia. Pemetaan spasial baik dalam penentuan lokasi sambaran CG pada klaim asuransi dan kejadian Mesoscale Convective System (MCS pada daerah stratiform dari data citra satelit Multifunctional Transport Satellites (MTSAT dan National Oceanic and Atmospheric Administrastion (NOAA. Dari hasil pemetaan spasial menunjukan bahwa sebagian besar sambaran petir terkonsentrasi pada radius sekitar 50 km dari sensor. Untuk grafik temporal menunjukan bahwa pada musim penghujan grafik petir menunjukan pola semidiurnal dengan dua puncak pada sore hari dan dinihari. Ketika musim peralihan grafik puncak sambaran petir pada dinihari melemah sehingga tampak pola satu puncak diurnal. Sedangkan pada musim kemarau grafik sambaran petir menunjukan pola acak. Fenomena cuaca skala menengah seperti siklon tropis dan perubahan Indeks Nino 3.4 sangat berpengaruh terhadap aktivitas sambaran petir di wilayah Bali. The year 2016 was declared as the Year of Data BMKG. Since August 2008, observations the air electricity using Lightning Detector Sanglah Denpasar Geophysics Station have had a lot of data. For the long term, these data can be used to determine the pattern of lightning strikes on Bali region both spatially and temporally. The amount of data is pretty much needs to be done further

  15. Peningkatan unjuk kerja destilasi air energi surya jenis vertikal menggunakan pelacak matahari

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Doddy Purwadianto

    2017-03-01

    Full Text Available Abstrak: Mencari air bersih merupakan salah satu pekerjaan utama masyarakat di daerah terpencil. Di beberapa daerah, sumberair yang ada sudah terkontaminasi garam atau zat lain yang dapat membahayakan kesehatan. Cara penjernihan air palingmurah dan sederhana adalah dengan destilasi air menggunakan energi surya. Permasalahan umum destilasi air energi suryasaat ini adalah masih rendahnya efisiensi yang dihasilkan. Masalah ini dapat diatasi dengan menggunakan sistem pelacakmatahari agar posisi alat destilasi dapat mengikuti arah gerakan matahari. Penelitian penggunaan sistem pelacak matahari padaalat destilasi air energi surya yang ada umumnya adalah untuk destilasi air energi surya jenis horisontal, pada penelitian inidigunakan destilasi air energi surya jenis vertikal. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi destilasi air energi suryajenis vertikal serta mengembangkan model sistem pelacak matahari yang ada yakni dengan menambahkan RTC(Real TimeClock. Penambahan RTC dapat mengatasi kelemahan sistem pelacak matahari yang ada yakni ketidak akuratan penentuanposisi matahari saat cuaca berawan. Parameter yang diukur adalah temperatur air, temperatur kaca penutup, temperatur udarasekitar (TA, kelembaban udara sekitar, kecepatan angin, jumlah massa air destilasi yang dihasilkan, energi surya yang datangdan lama waktu pencatatan data.Penelitian ini merupakan penelitian multi tahun dengan dana Dikti yang saat ini memasukitahun kedua dari rencana penelitian selama tiga tahun. Hasil tahun pertama menunjukkan, air destilasi yang diperoleh destilasidengan pelacak matahari 30% lebih banyak dibandingkan destilasi tanpa pelacak matahari. Hasil tersebut diperoleh pada lajumassa air yang akan didestilasi sebesar 0,7-1 kg/jam. Pada tahun kedua akan diupayakan peningkatan efisiensi yang lebih baikdengan penyempurnaan sistem pelacak matahari, sistem pendistribusian air, posisi alat destilasi dan penggunaan absorberyang mempunyai sifat kapilaritas yang

  16. KARAKTERISTIK KIMIA AIR HUJAN SAAT KEBAKARAN HUTAN DI PROPINSI KALIMANTAN BARAT DAN SUMATERA SELATAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sheila Dewi Ayu Kusumaningtyas

    2014-08-01

    Full Text Available Permasalahan kebakaran hutan di berbagai propinsi di Indonesia terutama di Kalimantan Barat dan Sumatera Selatan mulai marak seiring dengan meningkatnya laju penebangan hutan serta tingginya tekanan penduduk akan pemenuhan kebutuhan hidup melalui sumber daya kawasan hutan. Kebakaran hutan berpengaruh terhadap lingkungan berupa penurunan kualitas udara. Untuk mengetahui dampak kebakaran hutan terhadap karakterisitik kimia air hujan dan kondisi partikulat di Pontianak dan Palembang dilakukan analisa parameter anion, kation, dan pH air hujan serta Suspended Particulate Matter (SPM selama periode 2002 hingga 2008. Data kimia air hujan dan SPM diperoleh dari pengamatan Stasiun Meteorologi Supadio Pontianak dan Stasiun Klimatologi Kenten, Palembang, sedangkan analisanya dilakukan di BMKG Pusat menggunakan Kromatografi Ion. Untuk mengetahui jumlah kebakaran hutan digunakan parameter titik api dari Satelit Terra dan Aqua MODIS yang dikumpulkan dan dikelola oleh Stasiun Bumi Satelit NOAA, Kementerian Kehutanan. Dari hasil kajian diketahui bahwa kenaikan jumlah titik api baik di daerah Kalimantan Barat dan Sumatera Selatan diiringi oleh kenaikan konsentrasi deposisi asam dan SPM beberapa saat kemudian. Baik di Pontianak dan Palembang telah terjadi hujan asam dengan presentasi kejadian berturut-turut adalah 61,1 % dan 71,8 %. Komposisi kimia penyusun air hujan di Pontianak dan Palembang baik pada saat titik api tinggi ataupun rendah didominasi oleh unsur Cl-, NH4+, Ca2+, dan Na+. Tingginya konsentrasi NH4+, Ca2+, dan Na+ selama kurun waktu 2002 hingga 2008 berperan sebagai faktor penetral keasaman air hujan sehingga kecenderungan pH mengalami kenaikan. Baik di Pontianak dan Palembang, kenaikan titik api diiringi dengan kenaikan konsentrasi SPM dengan koefisien korelasi masing-masing 0,836 dan 0,678.   Forest fire which occurs in many provinces in Indonesia especially in West Kalimantan and South Sumatera increases along with the high and rapid

  17. Aircraft vibration and other factors related to high systolic blood pressure in Indonesian Air Force pilots

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Minarma Siagian

    2013-05-01

    Full Text Available AbstrakLatar belakang: Penerbangan dapat berdampak pada sistem kardiovaskular manusia. Penerbang terpajan antara lain pada bising dan vibrasi pesawat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh beberapa faktor penerbangan pada tekanan darah sistolik.Metode: Penelitian nested case-control dilakukan pada penerbang Angkatan Udara Republik Indonesia yang melakukan pemeriksaan fisik tahunan di Lembaga Kesehatan Penerbangan dan Ruang Angkasa (LAKESPRA Saryanto tahun 2003–2008. Data yang diperoleh dari rekam medik berupa umur, jumlah jam terbang, jenis pesawat, kadar glukosa puasa dan kadar kholesterol darah, lingkaran pinggang, tinggi dan berat badan, tinggi badan, serta tekanan darah.Hasil: Dari 336 penerbang, terdapat 16 penerbanga dengan tekanan sistolik ³ 140 mmHg. Penerbang dengan rata-rata jam penerbangan 300-622 jam per tahun dibandingkan dengan 29-299 jam per tahun mempunyai risiko peningkatan tekanan darah sistolik tinggi sebesarf 5 kali [rasio odds suaian (ORa = 5,05, 95% interval kepercayaan (CI = 0,88 -23,30, P = 0,070]. Menurut jam terbang total, mereka yang memiliki 1.401-1,1125 jam dibandingkan 147-1.400 jam berisiko 3,6 kali mengalami tekanan darah sistolik tinggi (ORa = 3,58, 95% CI = 1,24-10,38. Selain itu, mereka dengan denyut nadi istirahat tinggi dibandingkan dengan denyut nadi normal istirahat memiliki 2,4 kali mengalami tekanan darah sistolik tinggi (ORa = 2,37, CI = 0,74-7,50 95, P = 0,147].Kesimpulan: Vibrasi pesawat terbang tinggi, rata-rata jam terbang per tahun tinggi, dan frekuensi nadi istirahat yang tinggi meningkatkan risiko tekanan sistolik tinggi.Kata kunci:tekanan darah sistolik, vibrasi pesawat terbang, frekuensi nadi istirahat, pilotAbstractBackground:Flight may affect the human cardiovascular system. Pilots are exposed among others to aircraft noise and vibration. This study aimed to investigate the effects of aircraft flight on systolic blood pressure.Methods:A nested case-control study was conducted on

  18. PERKEMBANGAN AWAL LARVA KERAPU KERTANG (Epinephelus lanceolatus

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Philip Teguh Imanto

    2016-11-01

    Full Text Available Observasi pada larva kerapu kertang (E. lanceolatus dilaksanakan di Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut (BBRPBL, Gondol-Bali, untuk mengumpulkan informasi dasar tentang perkembangan awal morfologi larva yang penting untuk menunjang keberhasilan pembenihannya. Larva berasal dari telur hasil pemijahan yang dirangsang dengan hormon (di Taiwan dan ditransportasikan segera setelah menetas (D-0 melalui transportasi udara ke laboratotium pembenihan BBRPBL, Gondol. Pengamatan dilakukan dengan memanfaatkan fasilitas tangki 500 L dengan sistem air resirkulasi. Dari data yang dihimpun diketahui bahwa rata-rata panjang total larva (D-1 2,48 mm; D-8 3,17 mm; dan tumbuh dengan cepat mencapai 10,79 mm pada D-19. Kuning telur larva yang berumur sehari (D-1 rata-rata bervolume 150,3 x 10-4 mm3 dan pada hari ketiga terserap 42,61% dan habis pada hari keempat (D-4. Butir minyak larva D-1 sebesar 41,9 x 10-4 mm3 dan masih tersisa sebesar 0,34 x 10-4 mm3 sampai dengan D-6. Mulut larva diperhitungkan sudah mencapai lebar sebesar 200 μm pada D-2. dan mampu untuk memangsa rotifer sejalan dengan pigmentasi mata yang mulai terjadi pada D-2 dan sempurna pada D-3. Dari analisis pertumbuhan terjadi titik belok (flexion point pada D-8 dan setelah itu terjadi kurva pertumbuhan yang cepat y= 0,6747x-2,5508. Berdasarkan hasil observasi tersebut maka pemberian pakan awal untuk larva kerapu kertang sudah bisa diberikan pada D-2 akhir (sore, pada D-8 komposisi pakan alami sudah harus diubah dengan memberikan pakan yang lebih besar dan bernutrisi tinggi. Observation on early development of E. lanceolatus larvae have been conducted in laboratory condition at Gondol Research Institute for Mariculture (GRIM Bali; the purpose was to gain basic data mainly on the larval development stage to support both larval rearing and aquaculture technique of this species. The larvae from egg were produced by induced spawning technique and transported on D-0 to GRIM. Observation have been

  19. NILAI EKONOMI TOTAL KONVERSI LAHAN PERTANIAN DI KABUPATEN SLEMAN (Total Economic Value of the Land Agricultural Conversion in Sleman Regency

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rika Harini

    2013-03-01

    Full Text Available ABSTRAK Konversi lahan pertanian untuk  penggunaan non pertanian  merupakan suatu  fenomena yang tidak dapat dihindarkan. Penilaian secara ekonomi maupun lingkungan perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat keuntungan secara finansial maupun kelingkungan dari kegiatan  pertanian. Penelitian dilakukan di Kabupaten Sleman  melalui metode survai dengan 90  responden  sebagai sampel penelitian. Wilayah kajian didasarkan pada tingkat konversi lahan pertanian selama  kurun waktu 17 tahun. Melalui Citra Landsat TM 1992, 2000 dan Citra Alos 2009  dapat diketahui luas konversi lahan pertanian  di semua wilayah di Kabupaten Sleman. Analisis data  dilakukan secara  deskriptif  kualitatif maupun kuantitatif dengan  uji statistik melalui model uji Seemingly Unrelated Regression (SUR dan juga model Total Economic Value (TEV. Hasil kajian menunjukkan bahwa terjadi variasi tingkat konversi lahan pertanian  di wilayah Kabupaten Sleman. Hasil perhitungan  dengan metode TEV menunjukkan bahwa pada wilayah zone 1 nilai ekonomi usahatani lahan  sawah lebih rendah dibandingkan dengan wilayah zone 2, sedangkan pada zone 3 nilai ekonomi dari usahatani lahan sawah paling tinggi. Tingkat pencemaran akibat adanya konversi lahan pertanian berdampak pada hasil kegiatan usahatani lahan sawah. Pencemaran yang dianggap paling tinggi oleh petani untuk saat ini adalah pencemaran air, sedangkan untuk pencemaran tanah dan udara belum dirasakan. Konversi lahan juga berdampak terhadap  produksi hasil komoditi lahan sawah. Meskipun hasil produksi komoditas pertanian juga dipengaruhi oleh luas lahan sawah, konversi, teknologi dan produktivitas pada setiap zone wilayah kajian.   ABSTRACT The conversion of agricultural land for non agricultural purposes is a phenomenon that inevitable. Economic and environmental assessment needs to be done to determine the level of profit financially and environmentally of farming activities on the agricultural sector. The study was

  20. Pengaruh variasi lebar alur berbentuk segi empat pada permukaan silinder terhadap koefisien drag

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Si Putu Gede Gunawan Tista

    2018-01-01

    Full Text Available Abstrak Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya tentang ilmu mekanika fluida telah berkembang pesat.Ilmu mekanika fluida telah banyak memberikan kontribusi terhadap aspek kehidupan manusia, sebagai contoh adalah aliran fluida melintasi suatu silinder. Dalam aplikasi engineering banyak ditemukan peralatan menggunakan silinder seperti cerobong asap, tiang penyangga jembatan dan sebagainya. Peralatan-peralatan ini mengalami hembusan udara setiap saat sehingga kekuatan konstruksinya mengalami penurunan, hal ini disebabkan adanya drag yang arahnya searah aliran. Upaya yang dilakukan untuk mengurangi drag adalah dengan memanipulasi medan aliran. Manipulasi medan aliran dilakukan dengan membuat alur berbentuk segi empat pada permukaan silinder. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa pengaruh variasi lebar alur berbentuk segi empat pada permukaan silinder terhadap koefisien drag. Penelitian ini dilakukan pada wind tunnel yang terdiri dari blower, pipa pitot, inclined manometer, U manometer, timbangan digital, dan silinder. Benda uji berupa silinder berdiameter 60 mm dan panjang 420 mm diletakkan vertikal di dalam wind tunnel. Lebar alur pada permukaan silinder divariasikan yaitu 3 mm, 4 mm, dan 5 mm. Pengujian distribusi tekanan diperoleh dengan mengukur tekanan permukaan silinder pada 36 titik dengan interval 10o. Pengujian gaya drag dilakukan dengan menggunakan timbangan digital yang mencatat besarnya massa, untuk mendapatkan gaya drag dikalikan dengan gravitasi. Hasil penelitian menunjukkan terjadi penurunan koefisien drag pada silinder beralur dibandingkan tanpa alur. Nilai koefisien terendah terjadi pada lebar alur 4 mm besarnya CD = 0,3734. Besarnya penurunan drag adalah 22,3 % dibandingkan tanpa alur. Kata kunci: pengurangan drag, lebar alur, alur segi empat, silinder Abstract Advances in science and technology, especially on the science of fluid mechanics has been growing. Science of fluid mechanics has contributed a lot of

  1. Sifat Fisika Mekanika dan Ketahanan Papan Partikel Bambu dengan Perekat Asam Sitrat terhadap Serangan Rayap Kayu Kering

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ragil Widyorini

    2016-03-01

    Full Text Available Penelitian mengenai penggunaan asam sitrat sebagai agen pengikat alami masih relatif sedikit. Oleh karena itu penelitian ini difokuskan pada pengaruh jumlah asam sitrat dan suhu pengempaan terhadap sifat papan partikel bambu, termasuk ketahanannya terhadap serangan rayap kayu kering. Bahan penelitian adalah partikel bambu petung. Komposisi kimia bahan baku bambu diuji untuk kadar ekstraktif, holoselulosa, lignin, dan alfa selulosa. Faktor pada penelitian ini adalah jumlah asam sitrat (0 - 40% berdasarkan berat kering udara partikel dan suhu pengempaan (200 oC dan 220 oC. Sifat fisika dan mekanika papan partikel diuji berdasarkan standar pengujian JIS A 5908. Analisis menggunakan Fourier transform infrared spectroscopy (FTIR juga dilakukan untuk mengetahui perubahan gugus ester pada berbagai jumlah asam sitrat dan suhu pengempaan. Pengujian ketahanan terhadap serangan rayap kayu kering juga dilakukan dengan menghitung nilai pengurangan berat dan mortalitas rayap setelah 6 minggu. Hasil pengujian menunjukkan bahwa interaksi kedua faktor berpengaruh nyata terhadap nilai pengembangan tebal, penyerapan air, modulus elastisitas dan modulus patah. Intensitas gugus C=O yang ditunjukkan pada puncak 1720 cm-1 semakin bertambah besar seiiring dengan semakin banyaknya jumlah asam sitrat, yang menyebabkan kekuatan perekatan dan stabilitas dimensi papan partikel menjadi semakin kuat. Kondisi optimum pada penelitian ini adalah papan partikel dengan penambahan jumlah asam sitrat 20 % pada suhu pengempaan 200 oC dengan kualitas yang dapat memenuhi standar JIS A 5908 tipe 8. Penambahan asam sitrat dapat meningkatkan mortalitas rayap kayu kering secara nyata. Penambahan 20 % asam sitrat pada suhu pengempaan 200 oC menghasilkan nilai pengurangan berat 0,9 % dan mortalitas rayap 57 %. Kata kunci: bambu petung, asam sitrat, suhu pengempaan, jumlah asam sitrat.   Mechanical properties and durability against the dry termite attacks of particleboard made from bamboo

  2. POTENSI PENGEMBANGAN TEKNOLOGI ROOF GARDEN DI KAWASAN MAMPANG PRAPATAN DAN SEKITARNYA, JAKARTA SELATAN (Development Potential of Roof Garden Technology in Mampang Prapatan Area and Surroundings, South Jakarta

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sitti Sarifa Kartika Kinasih

    2013-11-01

    Full Text Available ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi kotaJakartayang memiliki beragam masalah lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan fakta rinci manfaat ekologis, ekonomis, estetika, dan sosial yang dapat diraih oleh kawasan Jalan Mampang Prapatan dengan penerapan roof garden secara meluas; mengkaji persepsi stakeholder mengenai roof garden di kawasan Mampang Prapatan dan sekitarnya; serta memperoleh fakta peluang dan tantangan dalam penerapannya di Mampang Prapatan dan sekitarnya. Metode penelitian yang digunakan yakni analisis proyeksi manfaat dari citra Quick Bird kawasan Mampang Prapatan tahun 2010, analisis deskriptif induktif kondisi saat ini dan persepsi stakeholder terhadap penerapan roof garden, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis proyeksi manfaat dari blok terdelineasi daerah penelitian dengan luasan lahan 416.380 m2 dapat diperoleh manfaat secara ekologis (menghemat 25% energi yang biasa terpakai, dapat mereduksi 8.956 kg hingga 89.563 kg kotoran udara, dapat menjadi habitat untuk 597.088 tumbuhan, dan dapat meresapkan air hujan sebanyak 5.105.102 liter per tahun; secara ekonomis akan dapat menghasilkan 1.378 kg nasi mochi; secara estetis mengurangi kebisingan sekitar 10 dB hingga 40 dB serta dapat menyediakan 203 area estetis kota; secara sosial dapat memberikan tambahan 203 area komunitas pada blok kawasan terdelineasi Jalan Mampang Prapatan. Zona paling berpotensi memberikan manfaat adalah zona B yaitu zona perdagangan dan jasa (mengubah RTH existing 10,84% menjadi 28,15% dan terdapat 8 struktur di zona B yang telah menggunakan teknologi roof garden. Persepsi stakeholder dianalisis dari 5 konsep  telah terbukti sangat positif dan mendukung. Peluang penerapan roof garden di Mampang Prapatan dan sekitarnya jauh lebih besar daripada tantangan yang ada, bahkan solusi untuk tantangan tersebut diberikan oleh informan.   ABSTRACT This research is stimulated by the condition of Jakarta city

  3. ANALISIS DESAIN PROSES SISTEM PENDINGIN PADA REAKTOR RISET INOVATIF 50 MW

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sukmanto Dibyo

    2015-03-01

    Full Text Available Reaktor Riset Inovatif (RRI merupakan jenis MTR (Material Testing Reactor yang dipersiapkan ke depan sebagai desain reaktor baru. Daya RRI telah ditetapkan dari perhitungan neutronik dan termohidrolika teras yaitu 50 MW termal. Reaktor bertekanan 8 kgf/cm2 dan laju aliran massa pendingin primer 900 kg/s. Tantangan yang penting dalam menindak lanjuti desain reaktor ini adalah analisis desain pada sistem pendingin. Makalah ini bertujuan untuk menganalisis desain proses sistem pendingin utama reaktor RRI daya 50 MW (RRI-50 dengan menggunakan program Chemcad 6.1.4. Dalam analisis ini dilakukan perhitungan neraca massa dan energi (mass/energy balances pada sistem pendingin primer dan sekunder sebagai pendingin utama. Masing-masing sistem pendingin tersebut terdiri dari 2 jalur beroperasi secara paralel dan 1 jalur redundansi. Disamping itu untuk desain termal unit komponen telah dianalisis dengan program RELAP5, frenchcreek dan Metoda Analitik. Hasil analisis yang diperoleh adalah desain diagram sistem pendingin yang mencakup data parameter entalpi, temperatur, tekanan dan laju aliran massa pendingin untuk masing-masing jalur. Adapun hasil desain unit komponen utama pada RRI-50 adalah tangki tunda dengan volume 51,5 m3, 2 unit pompa sentrifugal dan 1 unit pompa cadangan pada pendingin primer daya 141 kW/pompa dan pendingin sekunder daya 206 kW/pompa, 2 unit penukar panas tipe shell-tube dengan koefisien termal overall 1377 W/m2.oC dan 4 unit menara pendingin yang mampu melepaskan panas ke udara dengan desain temperatur approach 5,0 oC dan temperatur range 9,0 oC. Desain sistem pendingin reaktor RRI-50 ini telah menetapkan parameter operasi sistem pendingin yaitu temperatur, tekanan dan laju aliran massa pendingin dengan mempertimbangkan tuntutan aspek keselamatan teras reaktor sehingga desain temperatur maksimum pendingin masuk ke teras 44,5 oC. Kata kunci : RRI 50 MW, desain sistem pendingin, program Chemcad 6.1.4   Innovative Research Reactor RRI

  4. SIRKULASI TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Etsa Purnama Sari

    2014-01-01

    Bandar Udara. Erlangga. Jakarta Morlok, Edward K. 1991. Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi. Erlangga. Jakarta Triatmodjo, Bambang. 2008. Pelabuhan. Beta Offset. Yogyakarta www.kobe-meriken.or.jp. Akses: 2013 www.osanbashi.com. Akses: 2013 www.investor.co.id. Akses: 2013

  5. PENGARUH WAKTU KONTAK TERHADAP DAYA ADSORPSI KARBON AKTIF PADA PROSES PURIFIKASI CH4 DARI BIOGAS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nani Harihastuti

    2016-11-01

    udara , maka dapat memicu efek gas rumah kaca dan pemanasan global karena biogas mengandung gas  CH4 dan CO2 yang sangat signifikan jumlahnya. Kata Kunci : waktu kontak, adsorpsi, karbon aktif, purifikasi,biogas ABSTRACT The use of biogas as a fuel directly use often problem occur that is awful odor, equipment fast burner and rusted metal, kitchen walls eroded and fire often turns off its self. This is due in a biogas other than methane (CH4 contained other gases, H2S, NH3, CO2, H2, CO and water vapor (H2O. Some gases which are impurities (H2S, NH3, CO2 and water vapor/H2O will lower the value of calories from biogas and detrimental to the environment and health. The purpose of this research is to eliminate impurities from gases biogas through a process of purification until obtained biogas which has higher heat value and enviromental friendly. The Methods undertaken by adsorption process using adsorbent activated carbon with variable time contacts, to obtain the optimum adsorption power of activated carbon toward gas impurities that are present in wastewater. The results of this research were obtained data removal/reduction of H2S gas impuritis achieve 99.99%, from 4200 ppm to be 0.22 ppm NH3 gas removal, reach the 12.7%, from 94,96 ppm be 0.65 ppm, removal of CO2 gas reached 77.48%, from levels 30, 77% to 6.93%, removal of water vapour (H2O reached 97,95%, from 0.584 mg/l be 0.012 mg/l.The increase in the concentration of methane (CH4 from 38.2% to 84.12%. Results of methane (CH4 as a result of this biogas is renewable energy sources that are safe and environmentally friendly and can be developed  in other Tofu IKM. The Time saturated activated carbon adsorbents obtained after 48 hours, the process of purification occur. Optimum active Carbon adsorption power towards each component gas impuritis is as follows against the H2S is 10.98 mg H2S/gram of activated carbon/minute, against the NH3 is 0.016 mg NH3/gram of activated carbon/minute, against CO2 is 0.090mg

  6. Thermal Shock Tests on UO{sub 2} Small Spheres; Essais de choc thermique sur des elements spheriques de UO{sub 2}; Ispytaniya nebol'shikh sharikov iz UO{sub 2} teplovykh udarom; Ensayo de pequenas esferas de UO{sub 2} por choque.termico

    Energy Technology Data Exchange (ETDEWEB)

    Perona, G.; Brutto, E.; Galbusera, U.; Palladino, G.; Sesini, R. [Centro Informazioni Studi Esperienze, Milan (Italy)

    1963-11-15

    exponen los resultados obtenidos. La aplicacion de este metodo presenta, al parecer, considerable interes, sobre todo en lo que concierne a las investigaciones encaminadas a mejorar las caracteristicas de las esferas de UO{sub 2} por medio de aditivos. En e fecto, permite verificar el efecto global con una sola medicion. (author) [Russian] Ispol'zuya malye pariki iz UO{sub 2} v kachestve yadernogo topliva v reaktore, gde oni nakhodyatsya v soprikosnovenii s teplonositelem, neobkhodimo znat' maksimal'nuyu pri rabochem rezhime reaktora velichinu termicheskikh napryazhenij, kotorye mogut vyderzhivat' bez povrezhdeniya ehti shariki. Esli izvestny fizicheskie svojstva materiala, to mozhno rasschitat' ehti napryazheniya pri rabochem rezhime. Odnako vvidu mnogochislennosti podlezhashchikh uchetu faktorov i neizbezhnoj doli neopredelennosti kazhdogo iz nikh predstavlyaetsya predpochtitel'nym provesti neposredstvennye ispytaniya ehtikh sharikov, podvergnuv ikh tem zhe napryazheniyam, kakie oni ispytyvayut v reaktore. V nastoyashchej rabote byl izuchen metod teplovogo udara v primenenii k malym sharikam i ukazyvayutsya usloviya, pri kotorykh ehtot metod pozvolyaet proizvesti napryazheniya, neposredstvenno sravnimye s temi, kotorye sushchestvuyut v reaktore. V sluchae malykh sharikov zatrudnenie zaklyuchaetsya v osushchestvlenii okhlazhdeniya, pozvolyayushchego dostigat' ochen' bol'shikh znachenij koehffitsienta poverkhnostnoj teploperedachi. Opisyvayutsya ehksperimental'nye metody i soobshchayutsya poluchennye rezul'taty. Primenenie ehtogo' metoda, po-vidimomu., predstavlyaet bol'shoj interes, v osobennosti v oblasti tekhnologicheskikh izyskanij s tsel'yu uluchsheniya svojstv malykh sharikov iz UO{sub 2} putem vklyucheniya dobavochnykh komponentov. Fakticheski,ehtot metod daet vozmozhnost' pri pomoshchi odnogo tol'ko izmereniya kontrolirovat' izuchaemoe vozdejstvie. (author)

  7. Reactions of Hot Tritium Atoms with Amino Acids; Reactions entre Atomes Chauds de Tritium et Acides Amines; Reaktsii goryachikh atomov tritiya s aminokislotami; Reacciones de Atomos de Tritio Calientes con Aminoacidos

    Energy Technology Data Exchange (ETDEWEB)

    Simonov, E. F.; Nesmejanov, An. N. [Moskovskij Gosudarstvennyj Universitet, Moskva, SSSR (Russian Federation)

    1965-04-15

    smesi karbonata litija s issleduemymi kislotami byli oblucheny potokom medlennyh nejtronov 0,87 * 10{sup 13} cm{sup 2}/sek v techenie 15 minut. Analiz provodilsja na gazovom hromatografe so smennymi kolonkami (molekuljarnye sita, vazelinovoe maslo na diatomite) i s pomoshh'ju bumazhnoj hromatografii. Poluchennye dannye dlja radiacionnoj vyzhivaemosti aminokislot v zavisimosti ot dliny uglerodnoj cepi, hotja i protivorechat osnovnomu polozheniju radiacionnoj himii, soglasno kotoromu sohranenie molekul vozrastaet s udlineniem ih cepi, mogut byt' ob'jasneny vnutrimolekuljarnoj peredachej jenergii po uglerodnoj cepi ot mesta udara gorjachego atoma k gidroksil'noj gruppe i posledujushhim ee {sup v}ysvechivaniem{sup ,} s drugoj storony, hotja jenergija atomov otdachi tritija prevoshodit jenergiju himicheskoj svjazi, poslednjaja vse-taki okazyvaet svoe vlijanie na radiacionnoe sohranenie molekul odnoj dliny uglerodnoj cepi, no s raznymi zamestiteljami. (author)