WorldWideScience

Sample records for rumput di daerah

  1. Keadaan Budidaya Rumput Laut di Pulau Panjang Provinsi Bangka Belitung

    OpenAIRE

    Melki, Melki; Agussalim, Andi

    2004-01-01

    Penelitian ini telah dilaksanakan dari tanggal 20 dan 21 Desember 2003 di Pulau Panjang Provinsi Bangka Belitung. Metode yang digunakan adalah metode survey dan wawancara serta data diperoleh dengan pengukuran langsung. Dari hasil pengamatan bahwa Pulau Panjang cocok dijadikan daerah budidaya, karena sudah tersedia bibit alami rumput laut Eucheuma cottonii, faktor lingkungan yang mendukung kegiatan budidaya serta adanya pangsa pasar. Namun kendala yang dihadapi adalah rendahnya nilai jual rum...

  2. Kualitas Karaginan dari Rumput Laut Kappaphycus alvarezii pada Lokasi Berbeda di Perairan Maluku Tenggara

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Bayu - kumayanjati

    2018-06-01

    Full Text Available Rumput laut jenis Kappaphycus alvarezii merupakan jenis rumput laut yang dibudidayakan di Maluku Tenggara. Rumput laut jenis ini merupakan rumput laut penghasil karaginan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas karaginan dari rumput laut K. alvarezii yang dibudidayakan di tiga lokasi di Maluku Tenggara, yaitu Letman, Letvuan dan Revav. Kualitas karaginan yang diamati antara lain rendemen, kadar air, kadar abu, viskositas, gel strength, dan derajat putih. Rumput laut diekstrak dengan metode perlakuan alkali dengan larutan NaOH 9%. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan program statistik IBM SPSS Statistics 24 untuk mengetahui perbedaan kualitas karaginan dari tiga lokasi tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas karaginan dari tiga lokasi berbeda nyata (<0,05 untuk semua parameter. Karaginan dari rumput laut Letvuan memiliki nilai rendemen dan gel strength terbaik dibandingkan rumput laut Letman dan Revav, yaitu 43,25% untuk rendemen dan 207,50 g/cm2 untuk gel strength. Karaginan dari rumput laut Revav memiliki nilai viskositas terbaik yaitu sebesar 54,39 cP. Karaginan dari rumput laut Letman memiliki kenampakan terbaik dibandingkan dengan Letvuan dan Revav dengan nilai derajat putih sebesar 68,22%. Berdasarkan hasil pengujian, maka hanya karaginan dari lokasi Revav yang memenuhi standar kualitas FAO.

  3. KONDISI RUMPUT LAUT ALAM DI PERAIRAN PANTAI UJUNG GENTENG, SUKABUMI DAN LABUHANBUA, SUMBAWA: POTENSI KARBON BIRU DAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Erlania Erlania

    2015-06-01

    Full Text Available Sumberdaya rumput laut alam yang berlimpah di perairan Indonesia merefleksikan besarnya potensi penyerapan karbon oleh rumput laut untuk mengurangi gas rumah kaca, CO2, yang merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya fenomena perubahan iklim. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi serapan karbon oleh rumput laut alam di kawasan pesisir Labuhanbua, Kabupaten Sumbawa, NTB dan Ujung Genteng, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pengumpulan data lapangan berdasarkan titik-titik pengamatan yang disebar pada transek garis yang tegak lurus terhadap garis pantai; meliputi data luas tutupan, jenis, dan kandungan karbon rumput laut alam yang dominan ditemukan pada kedua lokasi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis-jenis rumput laut yang ditemukan di kawasan pantai Ujung Genteng terdiri atas 36 spesies dan di Labuhanbua 28 spesies. Berdasarkan besarnya simpanan karbon dalam bentuk biomassa pada berbagai spesies rumput laut alam di kedua lokasi penelitian, maka Sargassum sp., Padina sp., Dictyota dichotoma, Hydroclathrus clatratus, Gracilaria sp., G. foliifera, G. salicornia, Gelidium sp., dan Turbinaria sp., merupakan spesies potensial yang berperan sebagai media penyimpanan karbon biru, dan semua jenis tersebut dapat dikembangkan melalui aktivitas budidaya.

  4. ANALISIS POLA MUSIM TANAM RUMPUT LAUT, Kappaphycus alvarezii MELALUI PENDEKATAN KESESUAIAN LAHAN DI NUSA PENIDA, BALI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    I Nyoman Radiarta

    2014-08-01

    Full Text Available Usaha budidaya rumput laut sangat dipengaruhi oleh lokasi dan iklim. Penyusunan pola musim tanam rumput laut yang benar dapat membantu dalam keberlanjutan usaha budidaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pola musim tanam rumput laut, Kappaphycus alvarezii, berdasarkan pendekatan kesesuaian lahan pengembangan budidaya rumput laut di Nusa Penida, Bali. Data dikumpulkan pada bulan Mei dan September 2013. Kesesuaian lahan dianalisis secara spasial berdasarkan sistem informasi geografis, dengan memadukan antara faktor kualitas perairan dan sosialinfrastruktur. Hasil analisis menunjukkan bahwa bulan Mei merupakan bulan yang sesuai untuk K. alvarezii dibandingkan dengan bulan September. Kawasan Pulau Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan merupakan kawasan yang lebih sensitif terhadap perubahan kondisi perairan. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam penyusunan strategi musim tanam di Nusa Penida.

  5. PEMANFAATAN RUMPUT LAUT NON-KOMERSIL SEBAGAI BIOKONTROL PENYAKIT ???ICE-ICE??? PADA BUDIDAYA RUMPUT LAUT Kappaphycus alvarezii SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI, SERTA KUANTITAS DAN KUALITAS KARAGINAN

    OpenAIRE

    Zainuddin, Elmi Nurhaidah; . A. Manggau, Marianti; Badraeni

    2014-01-01

    Penyakit ???ice-ice??? pada budidaya rumput laut Kappaphycus alvarezii berdampak signifikan terhadap penurunan produksi rumput laut di Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan. Untuk mengatasi permasalahan ini maka telah dilakukan penelitian untuk mencegah penyakit ???ice-ice??? pada rumput laut K. alvarezii dengan menggunakan rumput laut non-komersil. Sampel dari rumput laut K. alvarezii yang berpenyakit ???ice-ice??? telah diambil dari beberapa lokasi budidaya rumput laut, sepe...

  6. PERBEDAAN MUSIM TANAM TERHADAP PERFORMA BUDIDAYA EMPAT VARIAN RUMPUT LAUT EUCHEUMATOIDS DI TELUK GERUPUK, NUSA TENGGARA BARAT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Erlania Erlania

    2014-08-01

    Full Text Available Musim tanam rumput laut di perairan Teluk Gerupuk dikelompokkan menjadi musim produktif dan non-produktif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan performa budidaya dari empat varian rumput laut: Kappaphycus alvarezii varian Tambalang dan Maumere, Eucheuma denticulatum, dan K. striatum yang dibudidayakan di perairan Teluk Gerupuk dengan metode long line pada musim tanam yang berbeda. Pengamatan terhadap parameter performa budidaya meliputi laju pertumbuhan harian, pertambahan biomassa, dan produksi rumput laut, yang dilakukan setiap 15 hari sekali selama masa budidaya yaitu 45 hari per siklus. Pengamatan dilakukan selama tiga siklus tanam dari bulan Juli-Desember. Analisis ragam (ANOVA dengan rancangan acak lengkap faktorial dan uji lanjut Tukey Test dilakukan untuk mengetahui pengaruh perbedaan varian rumput laut dan periode musim tanam terhadap parameter yang diamati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa musim tanam (produktif dan non-produktif merupakan salah satu aspek penting yang berpengaruh nyata terhadap performa budidaya rumput laut (P<0,05. Dari keempat varian yang dibudidayakan, E. denticulatum merupakan varian yang memiliki performa terbaik yang berbeda nyata dengan ketiga varian lainnya (P<0,05, baik pada musim produktif maupun musim non-produktif. Pemilihan varian rumput laut yang tepat dengan tingkat pertumbuhan dan daya adaptasi yang lebih baik terhadap perbedaan kondisi lingkungan merupakan salah satu kunci keberhasilan dan keberlanjutan budidaya rumput laut.

  7. GAMBARAN STATUS KESEHATAN PENDUDUK DI DAERAH PERBATASAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Felly Philipus Senewe

    2016-09-01

    regions. The prevalence of underweight in adults is quite high compared to otherregions. While the prevalence of overweight and obesity is still low compared with other regions.Environmental health status is poor 1 low (household access to clean water: 48.6%, household accesslatrine: 29.9%, density of occupancy: 75.9%, and the ground floor: 83.1% when compared with otherregions . In the border areas, the ratio of doctors (17.4/100 000 population below average, and the ratio ofdentists (4.8/100 000 population, manteri ratio of health personnel (55.6/100 000 population aboveaverage, even midwife ratio (76.4/100 000 population is more than twice the national average, but stilldoes not reach the target INA 2010, 100/100, 000. May be required as follows: more specific policies areneeded to improve the health of people living in border areas (DTPK, need special attention to reduce theincidence of infectious diseases. Nevertheless, the construction of health institutions in each region/city orhospital or border health center. Policies should be specialized in health workers and even a doctor to theborder area.Keywords: Morbidity status, nutrition, access to clean water, health facilities and personnel in the borderareas AbstrakDaerah Perbatasan merupakan kabupaten/wilayah geografis yang berhadapan dengan negaratetangga, dengan penduduk yang bermukim di wilayah tersebut disatukan melalui hubungan sosioekonomi,dan sosio budaya dengan cakupan wilayah administratif tertentu setelah ada kesepakatan antarNegara yang berbatasan. Status kesehatan masyarakat dapat diketahui dari status morbiditas atau penyakit,status mortalitas atau tingkat kematian penduduk atau status gizi pada penduduk dalam masyarakat. Statuskesehatan masyarakat yang tinggal di daerah perbatasan diperkirakan masih sangat rendah biladibandingkan dengan daerah yang lain. Berdasarkan data Riskesdas 2007, data Susenas 2007, dan dataPodes 2008, dilakukan kajian untuk mengetahui gambaran status kesehatan penduduk di

  8. TINGKAT PENYERAPAN NITROGEN DAN FOSFOR PADA BUDIDAYA RUMPUT LAUT BERBASIS IMTA (INTEGRATED MULTI-TROPHIC AQUACULTURE DI TELUK GERUPUK, LOMBOK TENGAH, NUSA TENGGARA BARAT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Erna Yuniarsih

    2014-12-01

    Full Text Available Pengembangan budidaya laut berbasis IMTA (Integrated Multi-Trophic Aquaculture merupakan suatu metode yang dirancang untuk mengatasi masalah lingkungan yang terkait dengan penggunaan pakan pada kegiatan akuakultur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat penyerapan nitrogen dan fosfor pada budidaya rumput laut berbasis IMTA di Teluk Gerupuk Kabupaten Lombok Tengah. Rumput laut jenis Kappaphycus alvarezii dan Eucheuma spinosum dibudidayakan dengan metode rawai (long line. Pengamatan terhadap rumput laut dan kondisi perairan dilakukan setiap 15 hari; mulai hari ke-0 sampai hari ke-45. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perbedaan tingkat penyerapan nitrogen dan fosfor antara dua jenis rumput laut yang dibudidayakan. Total penyerapan nitrogen rumput laut K. alvarezii di lokasi IMTA mencapai 86,95 ton N/ha/tahun atau lebih tinggi 24,6% dibandingkan dengan E. spinosum yang mencapai 69,78 ton N/ha/tahun. Sedangkan untuk tingkat penyerapan fosfor, K. alvarezii mencapai 20,56 ton P/ha/tahun atau lebih tinggi 136,7% dibandingkan dengan E. spinosum yang hanya mencapai 8,69 ton P/ha/tahun. Berdasarkan luasan kawasan potensial budidaya rumput laut di Teluk Gerupuk, maka potensi penyerapan nitrogen dan fosfor untuk rumput laut K. alvarezii di kawasan ini masing-masing mencapai 27.996,93 ton N/tahun dan 6.619,16 ton P/tahun. Sedangkan untuk E. spinosum potensi penyerapan nitrogen dan fosfor masing-masing mencapai 22.470,02 ton N/tahun dan 2.796,82 ton P/tahun. Penerapan budidaya rumput laut berbasis IMTA secara jelas memberikan keuntungan ekonomi dan ekologi dengan adanya peningkatan biomassa dan perbaikan kondisi lingkungan budidaya.

  9. Karakteristik Fisika Kimia Karaginan Rumput Laut Jenis Kappaphycus Alvarezii Pada Umur Panen Yang Berbeda Di Perairan Desa Tihengo Kabupaten Gorontalo Utara

    OpenAIRE

    Harun, Maya; Montolalu, Roike Iwan; Suwetja, I Ketut

    2013-01-01

    Rumput laut merupakan salah satu komoditas unggulan di kabupaten Gorontalo Utara. Salah satu jenis rumput laut yang dibudidayakan di Kabupaten Gorontalo Utara adalah Kappaphycus alvarezii. K. Alvarezii memiliki nilai ekonomis penting karena menghasilkan karaginan. Karaginan banyak digunakan sebagai bahan tambahan industri farmasi, bahan tambahan kosmetik, pengatur keseimbangan, bahan pengental, pembentuk gel dan pengemulsi. Mutu karaginan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain jenis ru...

  10. Tata Kelola Publik Dan Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Di Indonesia

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Handoko A Hasthoro

    2016-08-01

      Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh penerapan tata kelola publik terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia. Pelaksanaan pemerintahan umum diukur dengan menggunakan transparansi pemerintah daerah, akuntabilitas pemerintah daerah, budaya hukum, dan partisipasi masyarakat. Sejumlah lima puluh pemerintah daerah yang disurvei oleh Tansparency International Indonesia pada tahun 2010 digunakan sebagai sampel. Hasil dari analisis regresi berganda menunjukkan bahwa budaya hukum yang ditunjukkan oleh indeks persepsi korupsi, dan partisipasi masyarakat yang diwakili oleh jumlah pemilih pemilu memiliki pengaruh signifikan positif pada kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penegakan hukum dan pemilu yang adil mendorong kepercayaan masyarakat untuk membayar pajak yang meningkatkan pendapatan asli.

  11. Pendugaan Kedalaman Paisan dan Resistivitas Batuan dengan Metode Geolistrik di Daerah Temon Kabupaten Kulonprogo Daerah Istimewa Yogyakarta

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rudi Hartono

    2009-02-01

    Full Text Available Intrusi air laut ke daratan (air tanah sering dijumpai di daerah-daerah pantai. Dengan terjadinya intrusi maka kualitas air tanah menjadi berubah dan mungkin tidak dapat lagi digunakan untuk memenuhi kebutuhan air rumah tanga. Penelitian ini dilakukan di daerah Temon Kabupaten Kulonprogo DIY, yang merupakan daerah pantai, dengan tujuan untuk mengetahui resistivitas (tahanan jenis dan kedalaman lapisan-lapisan batuannya. Metode yang digunakan adalah metode geolistrik Schlumberger dengan interprestasi datanya secara manual. Berdasarkan interprestasi data penelitian maka dapat diperkirakan bahwa lapisan batuan di daerah penelitian terdiri dari: (1 batuan lembab mengandung air tanah dangkal dengan kedalaman 1,5 meter dengan resistivitas 6,8 ohm/m; (2 lapisan batuan kedap air pada kedalaman 20 meter dengan resistivitas 22,0 ohm/m; (3 batuan/akifer mengandung air tanah dalam pada kedalaman 100 meter dengan resistivitas 6,8 ohm/m; dan (4 batuan/akifer mengandung air asin pada kedalaman 200 meter dengan resistivitas 2,5 ohm/m.

  12. SELEKSI RUMPUT LAUT Kappaphycus striatum DALAM UPAYA PENINGKATAN LAJU PERTUMBUHAN BIBIT UNTUK BUDIDAYA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Andi Parenrengi

    2017-01-01

    Full Text Available Budidaya rumput laut di Indonesia semakin berkembang seiring dengan peningkatan permintaan bahan baku industri untuk pasar domestik dan eksport. Rumput laut Kappaphycus striatum, salah satu spesies rumput laut komersil, telah intensif dibudidayakan di perairan pantai. Saat ini, masalah utama yang dihadapi pembudidaya adalah rendahnya kualitas bibit yang berasal dari hasil budidaya. Seleksi varietas merupakan salah satu metode yang diharapkan dapat meningkatkan laju pertumbuhan rumput laut. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh seleksi varietas terhadap pertumbuhan rumput laut sehingga dapat dilakukan produksi bibit unggul untuk keperluan budidaya. Budidaya rumput laut K. striatum telah dilakukan di Teluk Laikang, Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan dengan menggunakan metode long line. Seleksi varietas dilakukan berdasarkan parameter laju pertumbuhan harian (LPH dan metode seleksi mengacu pada protokol seleksi yang telah dikembangkan pada rumput laut K. alvarezii. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LPH bibit hasil seleksi lebih tinggi (P

  13. Hubungan Negara-Masyarakat dalam Proses Pembentukan Daerah Otonom di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Lukman Damopolii

    2014-12-01

    Full Text Available Tuntutan pembentukan daerah otonom di Indonesia dewasa ini semakin intensif dan masif. Seringkali diartikulasikan sebagai tuntutan politik tanpa melihat urgensi administratif sehingga cenderung mengesampingkan hakekat otonomi daerah dan tujuan desentralisasi. Otonomi daerah masih dipahami sebatas hak daerah memperoleh otonomi, tanpa memperhitungkan kapasitas daerah dalam berotonomi. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan dan menganalisis latar belakang tuntutan pembentukan, proses pembentukan, dan partisipasi masyarakat dalam proses pembentukan daerah otonom di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan teknik analisa model Mills dan Huberman melalui langkah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan; pertama, latar belakang tuntutan pembentukan sebagai upaya lokalisasi kekuasaan untuk menciptakan pusat kekuasaan baru di daerah dan faktor gerakan sosial yang dipicu konflik sosial berbasis etnik, gerakan reaksioner, pembandingan dengan pencapaian daerah lain, serta adanya peluang politik. Kedua, proses pembentukan terbagi dalam tiga tahap yakni sosialisasi dan konsolidasi elit, pemekaran desa dan kecamatan, serta pendekatan dan komunikasi politik di semua tingkatan. Pada aspek keterpenuhan syarat sebagaimana diatur UU 32/2004 dan PP 78/2007, daerah ini telah memenuhi syarat administratif dan fisik namun belum memenuhi syarat teknis. Ketiga, partisipasi masyarakat dilakukan dalam bentuk musyawarah, pengumpulan dana dan hibah tanah atau bangunan, serta pemasangan atribut pemekaran, sehingga secara keseluruhan telah ada pertanda partisipasi walaupun belum sampai pada derajat kendali warga. Kata kunci: Gerakan sosial, Lokalisasi kekuasaan, Partisipasi masyarakat, Pembentukan daerah otonom 

  14. ANALISIS RESPON PEMANGKU KEPENTINGAN DI DAERAH TERHADAP KEBIJAKAN HUTAN TANAMAN RAKYAT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Tuti Herawati

    2014-08-01

    Full Text Available Tujuan penelitian adalah menganalisis respon para pemangku kepentingan di daerah terhadap kebijakan Hutan Tanaman Rakyat. Penelitian menggunakan metode pendekatan kuantifikasi data kualitatif. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja dengan pertimbangan tingginya potensi pengembangan kegiatan HTR, yaitu di Provinsi Kalimantan Selatan dan Riau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat di Kalimantan Selatan, khususnya mereka yang telah terlibat dalam pengembangan tanaman kehutanan memiliki minat yang tinggi untuk menjadi peserta program HTR. Sedangkan masyarakat di Riau kurang berminat terhadap program penanaman tanaman kehutanan, disebabkan adanya pengalaman buruk di masa sebelumnya. Para pemangku kepentingan di tingkat kabupaten yang terdiri dari pihak pemerintah daerah dan swasta menyambut baik program tersebut, dan mendukung terselenggaranya program sebagai upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan. Berdasarkan hasil analisis stakeholder diketahui bahwa terdapat sejumlah pemangku kepentingan di daerah yang memiliki posisi dan pengaruh penting untuk keberhasilan program. Hal ini berimplikasi bahwa para pengambil kebijakan di tingkat pusat harus mempertimbangkan aspirasi mereka untuk mewujudkan keberhasilan program HTR.

  15. BUDIDAYA RUMPUT LAUT Sargassum sp. DENGAN METODE KANTONG PADA BEBERAPA TINGKAT KEDALAMAN DI DUA WILAYAH PERAIRAN BERBEDA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Muslimin Muslimin

    2018-01-01

    Full Text Available Optimalisasi produksi rumput laut memerlukan teknologi budidaya yang tepat. Rumput laut Sargassum sp. mudah mengalami kerontokan talus. Hal inilah yang melatarbelakangi perlunya kajian penerapan metode kantong untuk budidaya rumput laut Sargassum sp. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respons pertumbuhan rumput laut Sargassum sp. yang dibudidayakan dengan metode kantong pada beberapa tingkat kedalaman. Penelitian dilakukan di dua lokasi berbeda yakni perairan Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo dan perairan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Provinsi Sulawesi Utara pada bulan Maret-Mei 2016. Desain penelitian menggunakan RAL faktorial yang terdiri atas faktor wadah kantong (tanpa kantong, wadah kantong dengan ukuran mata jaring 1,5; 0,75; dan 0,25 inci dan kedalaman (permukaan 0; 50; 100; 150; dan 200 cm masing-masing diulang lima kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor wadah kantong dan kedalaman, serta interaksi keduanya berpengaruh terhadap pertumbuhan rumput laut Sargassum sp. pada taraf uji 5% (P<0,05 di kedua lokasi penelitian. Pertumbuhan terbaik diperoleh dari perlakuan K0D0 (tanpa kantong dan di permukaan air sedangkan pertumbuhan terendah terjadi pada perlakuan K3D4 (kantong meshsize 0,25 inci pada kedalaman 200 cm. Bobot tertinggi di lokasi-I mencapai 235,8 g dan terendah 19,2 g; sedangkan di lokasi-II tertinggi 208,4 g dan terendah 42,2 g. Penggunaan kantong rumput laut kurang efektif dalam memacu pertumbuhan rumput laut Sargassum sp. Pertumbuhan sangat dipengaruhi oleh intensitas cahaya, karenanya budidaya Sargassum sp. perlu memperhatikan faktor kedalaman perairan yang berkorelasi dengan intensitas cahaya matahari. Optimization of seaweed production requires an appropriate cultivation technology. The thallus of Sargassum sp. is easy to break. This was the underlying reason to study the application of bag method in cultivating Sargassum sp. The research aimed to find out the growth response of Sargassum sp

  16. STUDI HIDROLOGI BERDASARKAN CLIMATE CHANGES MENGGUNAKAN MODEL SWAT DI DAERAH TANGKAPAN AIR WADUK JATILUHUR

    OpenAIRE

    Supatmanto, Budi Darmawan; Yusuf, Sri Malahayati

    2015-01-01

    Daerah Tangkapan waduk Jatiluhur berada diantara 107011'36” - 107032'36" BT and 6029'50" - 6040'45" LS di Jawa Barat, Indonesia. Area dengan luas 380 km2 merupakan 8% dari seluruh total area Hulu Sungai Citarum seluas 4500 km2. Fungsi dari daerah ini untuk memenuhi kebutuhan air untuk pertanian di Karawang dan Bekasi dan memenuhi kebutuhan air di Jakarta. Tujuan dari penelitian ini untuk meneliti dampak dari perubahan ik (Climate Changes) terhadap hasil hidrologi di daerah tangkapan. Perubaha...

  17. Determinan penerimaan daerah dan pertumbuhan ekonomi terhadap pengembangan ekonomi kreatif di Provinsi Jambi

    OpenAIRE

    Zamzami, Zamzami; Hastuti, Dwi

    2018-01-01

    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) Kontribusi penerimaan daerah terhadap pertumbuhan ekonomi, serta menganalisis perkembangan penerimaan daerah yang diwakilkan dari perkembangan Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Bagi Hasil (DBH) dan juga menganalisis pengembangan laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi. (2) Penelitian ini di maksudkan untuk memperoleh jawaban atas seberapa besar pengaruh PAD, DAU, DAK, dan DB...

  18. Kajian Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Kegiatan Penambangan Pasir Di Desa Keningar Daerah Kawasan Gunung Merapi

    OpenAIRE

    Yudhistira, Y; Hidayat, Wahyu Krisna; Hadiyarto, Agus

    2011-01-01

    Pasir merupakan salah satu produk kegiatan Gunung Merapi yang, merupakan andalan pemerintah Kabupaten Magelang dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dan juga menyerap lapangan kerja. Selain mendatangkan manfaat penambangan pasir Merapi juga menimbulkan dampak lingkungan bagi daerah di lokasi penambangan dan juga bagi daerah di bawahnya Penelitian kajian dampak kerusakan lingkungan akibat kegiatan penambangan pasir bertujuan untuk mengkaji i) tingkat kerusakan lingkungan yang terjadi di...

  19. PENYERAPAN KARBON PADA BUDIDAYA RUMPUT LAUT Kappaphycus alvarezii dan Gracilaria gigas DI PERAIRAN TELUK GERUPUK, LOMBOK TENGAH, NUSA TENGGARA BARAT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Erlania Erlania

    2013-08-01

    Full Text Available Pengikatan karbon oleh algae fotoautotrofik berpotensi untuk mengurangi pelepasan CO2 ke atmosfer dan dapat membantu mencegah percepatan terjadinya pemanasan global. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat penyerapan karbon pada budidaya rumput laut Kappaphycus alvarezii dan Gracilaria gigas berdasarkan aktivitas fotosintesis serta variabel-variabel yang mempengaruhinya. Budidaya rumput laut dilakukan dengan metode long-line di perairan Teluk Gerupuk, Lombok Tengah pada satu unit long-line dengan luas area 1.250 m2. Selama penelitian, dilakukan pengujian terhadap sampel rumput laut dan sampel air laut dari lokasi budidaya yang diambil pada hari ke-0, 10, 20, 30, dan 45 pemeliharaan. Laju penyerapan karbon total berdasarkan biomassa panen pada G. gigas hampir 300% lebih tinggi dibandingkan K. alvarezii. Selain itu, laju pertumbuhan dan produksi karbohidrat pada G. gigas juga lebih tinggi, yang mengindikasikan laju fotosintesis yang lebih tinggi, dan didukung oleh indeks percabangan yang juga lebih tinggi. Potensi penyerapan karbon di perairan Teluk Gerupuk mencapai 6.656,51 ton C/tahun untuk budidaya K. Alvarezii dan 19.339,02 ton C/tahun untuk budidaya G. gigas. Penyerapan karbon berhubungan dengan kandungan pigmen dan laju pertumbuhan rumput laut, serta konsentrasi CO2 dan kecerahan perairan.

  20. PENGELOLAAN LIMBAH DOMESTIK BERBASIS KOMUNITAS DI KAWASAN DAERAH ALIRAN SUNGAI TAWING: Studi Kasus Di Kabupaten Trenggalek

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Windiani Windiani

    2011-06-01

    Full Text Available Penelitian tentang pengelolaan limbah domestik berbasis komunitas Di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS Tawing ini didasarkan pada fenomena bencana banjir yang terjadi hampir setiap tahun. Faktor penyebabnya tidak hanya karena faktor alam namun juga disebabkan adanya penurunan daya resap dan pendangkalan sungai di berbagai daerah. Hal ini terkait juga dengan kebiasaan, kesadaran, sikap dan perilaku masyarakat terhadap lingkungan yang masih rendah. Sebagian masyarakat di kawasan daerah aliran sungai Tawing masih membuang limbah domestiknya, baik kotoran maupun sampah rumah tangga ke sungai. Hal ini lebih disebabkan persepsi yang berkembang dalam masyarakat bahwa sungai berfungsi sebagai halaman belakang (backyard sehingga sungai digunakan sebagai tempat pembuangan limbah. Di sisi lain keberadaan komunitas pemuda pecinta lingkungan di daerah di Kabupaten Trenggalek berdampak positif jika peran dan kapasitas komunitas tersebut dikembangkan terutama terkait dengan upaya pemberdayaan masyarakat dalam mengelola limbah domestiknya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan limbah domestik yang dilakukan adalah aplikasi 3R (Reuse, Reduce dan Recycle dengan kelompok sasaran: komunitas Ibu rumah tangga, Komunitas Petani, komunitas Guru dan pendamping dan Komunitas pemuda karang taruna. Strategi yang dikembangkan dalam pengelolaan limbah domestik meliputi: Perencanaan dan Program Pengembangan, Penguatan kelembagaan dan Pengembangan jaringan dan kerjasama. Hingga saat ini pengolahan limbah domestik menjadi pupuk organik, larangan meracuni sungai Tawing dan pemberian sanksi kepada masyarakat yang membuang sampah merupakan program yang sudah berjalan, namun dipandang perlu untuk dikembangkan dengan sasaran wilayah yang lebih luas. Sosialisasi secara intens dan pendampingan kepada kelompok sasaran perlu terus dilakukan agar terjadi keberlanjutan program.

  1. EFEKTIVITAS BAPPEDA DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN KOTA PADANG DI ERA OTONOMI DAERAH

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Desril - Tafria

    2012-05-01

    Full Text Available ABSTRAK   BAPPEDA adalah salah satu unsur/lembaga yang ada di daerah yang mempunyai fungsi penting dalam kegiatan perencanaan pembangunan di daerah. Begitu pentingnya fungsi lembaga ini maka dapat dikatakan bahwa berhasil tidaknya pelaksanaan Koordinasi Perencanaan pembangunan di daerah terutama di era otonomi daerah ditentukan oleh effektivitas Bappeda dalam menjalankan fungsi-fungsinya. Oleh karenanya peningkatan kualitas kinerja Bappeda Kota Padang perlu untuk dibenahi atau ditingkatkan dalam pengkoordinasian pada instansi terkait. Berangkat dari fenomena sebagaimana tersebut diatas, penelitian ini bertujuan untuk : 1 mengetahui efektivitas Bappeda Kota Padang dalam menjalankan fungsi-fungsinya guna menyelenggarakan Koordinasi Perencanaan pembangunan di daerah : 2 mengetahui faktor-faktor penghambat efektivitas fungsi Bappeda  Kota Padang dalam menyelenggarakan koordinasi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di daerah dalam penyusunan program/proyek Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan mengambil setting atau lokasi penelitian di Kantor Bappeda Kota Padang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis dengan pola interaktif sebagaimana yang dikembangan oleh Miles dan Huberman (1992 yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan data atau verfikasi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa 1 Untuk mengoptimalkan fungsi Bappeda di era otonomi daerah dapat dilakukan dengan jalan mengefektivitaskan fungsi Bappeda dalam penyelenggaraan koordinasi perencanaan pembangunan di daerah, peningkatan penyusunan RAPBD serta pelaksanaan fungsi monitoring dan evalusi semua kegiatan; 2 Faktor-faktor penghambat efektivitas fungsi Bappeda dalam menyelenggarakan koordinasi pembangunan di daerah adalah kurangnya profesionalisme staf, kurangnya sarana dan prasarana, struktur dan prosedur kerja serta

  2. STUDI KOLEKSI REFERENSI RESERVOIR PENYAKIT DI DAERAH ENZOOTIK PES DI JAWA BARAT DAN JAWA TIMUR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ristiyanto -

    2011-12-01

    Full Text Available ENGLISHReservoir Reference Study Collection Disease, particularly rats have been conducted in several areas such as the enzootic plague area in the district of Nongkojajar, Pasuruan, East Java and Ciwidey district, Bandung regency, West Java. These were organized in May-October 2007. The method used for the collection and reference reservoir of disease is rodentia survey methods. Result of the reference collection reservoir of disease is the house rat Rattus tanezumi Nongkojajar found either in the of Pasuruan, East Java (3 rats and the District of Ciwidey (4 rats. Polynesian rat R. exulans, three rats were only found in the District Nongkojajar, whereas three rats R. tiomanicus, three rats were found in Ciwidey. In addition another types of mice were also found 1 Insectivora mice Suncus murinus in the District Ciwidey. Type of rats captured in habitat homes in the District Ciwidey Bandung regency, West Java and Pasuruan, East Java is the same type, namely house rat Rattus tanezumi. Types of mice caught in the habitat garden in the District Ciwidey Bandung regency, West Java (tiomanicus R. tree rats were different from mice found in Pasuruan, East Java (Polynesian rat R. exulans. Local environment in plague enzootic area in Pasuruan, East Java is mountainous and forest conservation area Bromo-Tengger, while District Ciwidey, Bandung is the highland tourism areas / mountainous and agricultural areas.INDONESIAKoleksi referensi reservoir penyakit khususnya tikus telah dilakukan di beberapa daerah enzootik pes seperti di Kecamatan Nongkojajar, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur dan Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada bulan Mei-Oktober 2007. Metode yang digunakan untuk koleksi dan referensi reservoir penyakit adalah metode survei rodensia. Hasil koleksi referensi reservoir penyakit adalah tikus rumah Rattus tanezumi ditemukan baik di Kecamatan Nongkojajar, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur (3 ekor maupun

  3. PEUBAH KUALITAS AIR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN RUMPUT LAUT (Gracilaria verrucosa DI TAMBAK TANAH SULFAT MASAM KECAMATAN ANGKONA KABUPATEN LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Akhmad Mustafa

    2009-04-01

    Full Text Available Rumput laut (Gracilaria verrucosa telah dibudidayakan di tambak tanah sulfat masam dengan kualitas dan kuantitas produksi yang relatif tinggi. Oleh karena itu, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui peubah kualitas air yang mempengaruhi laju pertumbuhan rumput laut di tambak tanah sulfat masam Kecamatan Angkona Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan. Pemeliharaan rumput laut dilakukan di 30 petak tambak  terpilih selama 6 minggu. Bibit rumput laut dengan bobot 100 g basah ditebar dalam hapa berukuran 1,0 m x 1,0 m x 1,2 m. Peubah tidak bebas yang diamati adalah laju pertumbuhan relatif, sedangkan peubah bebas adalah peubah kualitas air yang meliputi: intensitas cahaya, salinitas, suhu, pH, karbondioksida, nitrat, amonium, fosfat, dan besi. Analisis regresi berganda digunakan untuk menentukan peubah bebas yang dapat digunakan untuk memprediksi peubah tidak bebas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju pertumbuhan relatif rumput laut di tambak tanah sulfat masam berkisar antara 1,52% dan 3,63%/hari dengan rata-rata 2,88% ± 0,56%/hari. Di antara 9 peubah kualitas air yang diamati ternyata hanya 5 peubah kualitas air yaitu: nitrat, salinitas, amonium, besi, dan fosfat yang mempengaruhi pertumbuhan rumput laut secara nyata. Untuk meningkatkan pertumbuhan rumput laut di tambak tanah sulfat masam Kecamatan Angkona Kabupaten Luwu Timur dapat dilakukan dengan pemberian pupuk yang mengandung nitrogen untuk meningkatkan kandungan amonium dan nitrat serta pemberian pupuk yang mengandung fosfor untuk meningkatkan kandungan fosfat sampai pada nilai tertentu, melakukan remediasi untuk menurunkan kandungan besi serta memelihara rumput laut pada salinitas air yang lebih tinggi, tetapi tidak melebihi 30 ppt. Seaweed (Gracilaria verrucosa has been cultivated in acid sulfate soil-affected ponds with relatively high quality and quantity of seaweed production. A research has been conducted to study water quality variables that influence the

  4. ANALISIS FLYPAPER EFFECT PADA BELANJA DAERAH KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI BANTEN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Fitri Amalia

    2015-05-01

    Full Text Available This study aims to identify the flypaper effect on the country and city in Banten Province in 2010-2013. The main objective of this research is to provide empirical evidence for the occurrence of flypaper effect on General Allocation Fund (DAU and Local Revenue (PAD to Regional Expenditure (BD of country/city in Banten Province. In this case, the dependent variable used is the shopping area while the independent variable is PAD and DAU. Object of research include 8 counties and cities in Banten Province with data source Realisasi Budget Report 2010-2013. Design research using model hypothesis testing using secondary data in the form of panel data. The method of analysis of data used is multiple regression.This research result indicates that (1 PAD and DAU simultaneously influence significantly to regional expenditure, (2 PAD and DAU partially influential significantly against regional expenditure, (3 there is no flypaper effect on contry and city in Banten in the 2010-2013. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi terjadinya flypaper effect pada belanja daerah kabupaten dan kota di Provinsi Banten tahun 2010-2013.Tujuan utama dari penelitian ini adalah memberikan bukti empiris terjadinya flypaper effect pada Dana Alokasi Umum (DAU dan Pendapatan Asli Daerah (PAD terhadap Belanja Daerah kabupaten/kota di Provinsi Banten. Dalam hal ini, variabel dependen yang digunakan adalah belanja daerah sedangkan variabel independennya adalah Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum. Objek penelitian meliputi 8 kabupaten dan kota di Provinsi Banten dengan sumber data yang diperoleh dari Laporan Realisasi APBD 2010-2013. Desain penelitian menggunakan model pengujian hipotesis dengan menggunakan data sekunder dalam bentuk data panel. Adapun metode analisis data yang digunakan adalah regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1 PAD dan DAU secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Belanja Daerah, (2 PAD dan DAU secara parsial berpengaruh

  5. PENENTU JUMLAH INTERNAL CONTROL COMPLIANCE COMMENT DAN PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yoshia Christian

    2015-11-01

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah ICCC yang diterima pemerintah daerah dan pengaruhnya terhadap kualitas laporan keuangan di Indonesia. Penelitian mengembangkan suatu model statistik untuk melaporkan komentar dalam sistem pengendalian internal dan kepatuhan (ICCC yang dikeluarkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI berdasarkan audit pemerintah daerah di Indonesia dan menggunakan 454 sampel pemerintah daerah tahun 2011. Penelitian ini menggunakan data softcopy laporan keuangan pemerintah daerah yang diperoleh dari BPK dan media publikasi lainnya. Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah ICCC yang diterima pemerintah daerah dan binary logistic regression untuk menguji pengaruh antara jumlah ICCC dengan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah satu tahun setelahnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa opini wajar tanpa pengecualian, peringkat kinerja pemerintah daerah, dan latarbelakang pendidikan auditor berpengaruh terhadap jumlah ICCC yang diterima pemerintah daerah sementara ukuran pemerintah daerah, kapabilitas APIP dan sertifikasi profesi auditor tidak memiliki pengaruh. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa jumlah ICCC yang diterima pemerintah daerah berpengaruh negatif terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah satu tahun setelahnya. Hal ini mengindikasikan bahwa pemerintah daerah belum mampu melaksanakan rekomendasi auditor dengan baik.

  6. PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA (Kajian Paradigmatik

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yusmilarso Yusmilarso

    1997-10-01

    Full Text Available Banyak arti kata paradigma Thomas Khun mengartikannya dalam tidak kurang dari 21 makna yang berbeda, sehingga sering menimbulkan kesalahfahaman. Dalam tulisan ini paradigma diartikan sebagai cara pandang yang fundamental berisikan konsep, teori, metodologi atau cara pendekatan yang dapat dipergunakan para teoritisi dan praktisi dalam menangani suatu masalah baik dalam kaitan pengembangan ilmu maupun dalam upaya pemecahan bagi kemajuan hidup dan kehidupan manusiaan. Di sini digunakan paradigma yang lazim digunakan dalam ilmu hukum yaitu paradigma ideologi, paradigma nilai, dan paradigma institusi. Seperti peraturan perundangan yang lain, peraturan perundangan bidang pemerintahan daerah juga tidak lepas dari perkembangan sosial politik waktu itu. Sampai pertengahan tahun 1970-an, setelah 30 tahun merdeka, dalam bidang pemerintahan daerah Indonesia masih bergelut dalam paradigma ideologi dan baru setelah itu mulai dengan paradigma baru, paradigma institusi.

  7. PENGARUH DESENTRSLISASI FISKAL DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP KETIMPANGAN WILAYAH DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 1991 - 2012

    OpenAIRE

    Raditya, Theresia Dyah Okta

    2015-01-01

    Desentralisasi fiskal merupakan salah satu kebijakan yang dilaksanakan pemerintah daerah untuk mengurangi ketimpangan wilayah sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat di suatu wilayah. Salah satu indikator sederhana untuk kesejahteraan rakyat adalah pertumbuhan ekonomi. Namun, kecenderungan yang terjadi di negara berkembang adalah ketimpangan wilayah meningkat searah dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini dilakukan pada kabupaten/kota di Daerah Istimewa Yogyakarta ...

  8. ANALISIS KONVERGENSI ANTAR PROVINSI DI INDONESIA SETELAH PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH TAHUN 2001-2012

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Andrian Syah Malik

    2014-03-01

    Full Text Available Indonesia merupakan negara yang memiliki tingkat keanekaragaman yang tinggi seperti suku bangsa, budaya, sumber daya alam, pendidikan, sosial dan ekonomi di setiap daerah. Untuk mengatur tingkat keanekaragaman tersebut, pembangunan di tingkat daerah diatur oleh pemerintah pusat dengan menjadikan Pulau Jawa sebagai pusat perekonomian nasional. Hal tersebut membuat provinsi-provinsi yang kaya sumber daya alam menuntut pemberian transfer anggaran yang lebih dan pemberian hak dan wewenang kepada tiap-tiap daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan di tingkat daerah. Penelitian ini memiliki dua tujuan yaitu pertama, mengindentifikasi tingkat konvergensi di Indonesia setelah pelaksanaan otonomi daerah. Kedua, menganalisis pengaruh Penanaman Modal Asing (PMA, dana perimbangan dan  Indeks Pembangunan Manusia (IPM terhadap pertumbuhan PDRB per kapita di Indonesia setelah pelaksanaan otonomi daerah tahun 2001-2012. Data penelitian  adalah data sekunder dari Badan Pusat Statistik dan Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Penghitungan konvergensi sigma menggunakan standar deviasi log PDRB per kapita antar provinsi, sementara penghitungan konvergensi beta menggunakan analisis regresi data panel dengan pendekatan fixed effect model. Hasil penelitian  menunjukkan bahwa terjadi konvergensi sigma dan konvergensi beta setelah pelaksanaan otonomi daerah tahun 2001-2012. Variabel PMA, dana perimbangan dan IPM berpengaruh posittif terhadap pertumbuhan PDRB per kapita di Indonesia setelah pelaksanaan otonomi daerah. Indonesia is a country which has many kinds of ethnic groups, cultures, natural resources, educations, socials, and economics in every region. To manage the diversity, development at the local level is set by the central government by becoming the Island of Java as the center of the national economy. That problem makes the provinces which are rich in natural resources demand for more budget transfers and ask for grant rights and

  9. STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR DI KABUPATEN BANTAENG

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nasyiruddin Nasyiruddin

    2015-10-01

    Full Text Available This study reviewsthe strategyDisaster ManagementAgency(BPBD inresponse to floodsinBantaeng. The method usedin this research isqualitative descriptive approach. Data collection techniques inthis research is observation, interview, anddocumentationarecarried out directlyby the researchers. The results showed that:the construction of reservoirscarried out bythe Local GovernmentBantaengbeen implemented; greeningperformedas absorptionof waterfrom upstream areas(mountains toreducethe amount ofdischarge flowof watertodownstream areas; the construction ofthe walls ofthe coastasa breakwaterin coastal areashas not done well; the provision offacilities and infrastructureto support the establishmentof programs such asdam construction, reforestationandcoastalbuilding walls; raising community awarenessof flood preventionis still not good. Penelitian ini mengkaji tentang strategi Dinas Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD dalam menanggulangi bencana banjir di Kabupaten Bantaeng.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi yang dilakukan secara langsung oleh peneliti.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pembangunan waduk yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bantaeng sudah terlaksana; penghijauan yang dilakukan sebagai resapan air dari daerah hulu (pegunungan untuk mengurangi banyaknya aliran debit air kedaerah hilir;  pembangunan dinding pesisir pantai sebagai pemecah ombak di daerah pesisir belum terlaksana dengan baik; penyediaan sarana dan prasarana untuk mendukung tercapainya program-program seperti pembangunan waduk, penghijauan dan membangun dinding pesisir pantai; peningkatan kesadaran  masyarakat dalam penanggulangan banjir masih kurang baik.

  10. Studi Kinetika Pembentukan Karaginan dari Rumput Laut

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dini Fathmawati

    2014-03-01

    Full Text Available Karaginan merupakan senyawa polisakarida galaktosa.Senyawa-senyawa polisakarida mudah terhidrolisis dalam larutan yang bersifat asam dan stabil dalam suasana basa.Karaginan juga merupakan senyawa hidrokoloid yang terdiri atas ester kalium, natrium, magnesium dan kalium sulfat dengan galaktosa 3,6 anhidrogalaktosa kopolimer. Karaginan adalah suatu bentuk polisakarida linear dengan berat molekul di atas 100 kDa atau berkisar antara 100-800 ribu Da.Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh variabel konsentrasi NaOH dan konsentrasi rumput laut terhadap rendemen karaginan pada ekstraksi basa rumput laut, mempelajari pengaruh variabel suhu dan waktu terhadap rendemen karaginan pada ekstraksi basa rumput laut, mempelajari kinetika reaksi pembentukan karaginan dari rumput laut.Analisa identifikasi karaginan dengan menggunakan spektrofotometri FTIR menunjukkan bahwa jenisnya adalah kappa karaginan dan iota karaginan.Semakin besar konsentrasi NaOH, rate pembentukan karaginan semakin meningkat. Semakin besar suhu ekstraksi, rate pembentukan karaginan semakin meningkat. Dengan persamaan reaksi rate adalah rp = k’CAn , harga Ea (E.Spinosum NaOH 6% = 43989,37 J/mol, dan harga Ea (E.Cottoni NaOH 6%= 43066,52  J/mol. Untuk harga k masing-masing pada saat NaOH 6%, yaitu:E. Spinosum : k 80 oC  = 3,2949072;k 85 oC = 3,7439337; c. k 90 oC = 5,5655806. E. Cottoni :k 80 oC  = 0,04925;  k 85 oC = 0,0577; dan k 90 oC = 0,08249. Dari hasil penelitian yang di dapat, kecepatan reaksi pada E. Spinosum dan E. Cottoni ditetapkan orde reaksi 1,5.

  11. KARAKTERISASI GENETIKA RUMPUT LAUT Kappaphycus alvarezii YANG DIBUDIDAYAKAN DI SULAWESI SELATAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Andi Parenrengi

    2016-11-01

    Full Text Available Karakterisasi genetika rumput laut Kappaphycus alvarezii telah dilakukan dengan menggunakan teknik Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD dengan tujuan untuk mengetahui variasi genetika rumput laut K. alvarezii dari beberapa lokasi budi daya di Sulawesi Selatan yakni Polmas, Pinrang, Takalar, dan Bantaeng. Sampel dipreservasi dengan menggunakan larutan TNES-Urea sebelum ekstraksi DNA. Ekstraksi genom DNA dilakukan dengan menggunakan metode konvensional fenol-khloroform. Amplifikasi DNA dilakukan dengan teknik Polymerase Chain Reaction (PCR. Untuk dokumentasi riset, hasil PCR dielektroforesis pada agarosa gel dengan menggunakan buffer TBE. Data dianalisis menggunakan program Tools for Population Genetic Analyses (TFPGA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelima “primers” (P-40, P-50, DALRP, Ca01, dan Ca-02 yang digunakan dapat menghasilkan beberapa fragmen spesifik yang mengindikasikan fragmen spesifik spesies dan lokasi budi daya K. alvarezii. Keragaan genetika intra dan inter lokasi rumput laut menunjukkan variasi yang relatif kecil yang ditandai dengan rendahnya perbedaan jumlah/ukuran fragmen DNA, polimorfisme, indeks similaritas, dan jarak genetikanya. Total fragmen yang didapatkan dari lima primer adalah 47—55 pada ukuran fragmen 175—2.600 bp, sedangkan polimorfisme dan indeks similaritas masing-masing adalah 3,6%—31,0% dan 0,79%—0,99%. Jarak genetika antar beberapa lokasi K. alvarezii berkisar antara 0,1758—0,5689 di mana kekerabatan yang terdekat didapatkan antara Takalar dan Bantaeng. Genetic characterization of seaweed Kappaphycus alvarezii was observed using Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD technique to reveal the genetic variability of seaweed from different locations in South Sulawesi. The sample of farmed seaweed K. alvarezii was collected from Polmas, Pinrang, Takalar, and Bantaeng. Genomic DNA was extracted by using the conventional method of phenol-chloroform. Sample was preserved by TNES-Urea buffer prior to

  12. Tingkat Parasitasi Fopius arisanus (Hymenoptera : Braconidae pada Lalat Buah Belimbing di Daerah Istimewa Yogyakarta

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Suputa Suputa

    2007-12-01

    Full Text Available Bactrocera carambolae was founf on carambola fruit in Yogyakarta Special Province and there were three species of parasitoids, i.e. Fopius arisanus, Agasnaspis sp., and Asobara sp. The population of Agasnaspis sp. and Asobara sp. were very low and was only found in Samas coastal area. F. arisanus was dominant and always found in all observation sites. There was no significant result on their parasitism (for region, F(2,35 = 0.057; p>0.005; for elevation, F(2,35= 0.704, p>0.05; for habitat, F(2,35= 0.215, p>0.05. Parasitism of F. arisanus on fruit fly in Yogyakarta Special Province was generally low, i.e. it ranged from 0.5495 ± 0.3843 (in Sleman, to 1.2935 ± 0.8206%. Evaluation of the existence of F. arisanus and augmentation efforts might be needed to improve its ability to parasitize fruit fly in Yogyakarta Special Province.   Lalat buah yang menyerang buah belimbing lokal di Daerah Yogyakarta adalah Bactrocera carambolae dan tidak ditemukan lalat buat spesies lain pada penelitian ini, sedangkan parasitoid yang menyerang lalat buah B. carambolae ada tiga spesies yaitu Fopius arisanus, Agasnaspis sp., dan Asobora sp. Populasi Agasnaspis sp. dan Asobara sp. sangat rendah dan hanya ditemukan di Kabupaten Bantul di daerah pesisir pantai Samas, sementara di lokasi pengamatan yang lain tidak ditemukan, sedangkan F. arisanus merupakan parasitoid yang selalu ditemukan pada berbagai lokasi pengamatan. Uji beda nyata menunjukkan bahwa tingkat parasitasi F. arisanus di Yogyakarta tidak berbeda secara nyata berdasarkan kategori daerah administrasi (F(2,35 = 0.057; p>0.005; ketinggian tempat, F(2,35= 0.704, p>0.05; dan habitat, F(2,35= 0.215, p>0.05. Tingkat parasitasi F, arisanus pada lalat buah di Daerah Istimewa Yogyakarta sangat rendah yaitu sekitar  0.5495 ± 0.3843 (di Sleman sampaidengan 1.2935 ± 0.8206%. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa di setiap kanupaten yang diamati, populasi lalat buah B. carambolae

  13. PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PETANI JAGUNG DI KECAMATAN BIRINGBULU KABUPATEN GOWA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Muhammad Nurdin

    2014-04-01

    Full Text Available The purpose of this study to determine the role of local government in community empowerment Biringbulu corn farmers in the District of Gowa. This type of research used was descriptive research and data analysis is the analysis of qualitative data. Data collection techniques used are observation, interviews and documentation. The results showed that: The role of local government in empowering communities corn farmers are already well underway; FeAs already carry corn farmer training went well, but not maximized in because there are many farmer groups have not received training; and local governments to provide assistance for seeds, fertilizers as well as savings and loan assistance. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peran Pemerintah Daerah dalam pemberdayaan masyarakat petani jagung di Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa. Jenis penelitian yang di gunakan adalah penelitian deskriptif dan analisis data adalah analisis data kualitatif. Teknik pengumpulan data yang di gunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Peran pemerintah daerah dalam pemberdayaan masyarakat petani jagung sudah berjalan dengan baik; penyuluh lapangan sudah melaksanakan pelatihan petani jagung berjalan dengan baik, akan tetapi belum maksimal di karenakan masih banyak kelompok tani belum mendapatkan pelatihan; dan pemerintah daerah memberikan bantuan bibit, pupuk serta bantuan simpan pinjam.

  14. ANALISIS ANOMALI GRAVITASI SEBAGAI ACUAN DALAM PENENTUAN STRUKTUR GEOLOGI BAWAH PERMUKAAN DAN POTENSI GEOTHERMAL (Studi Kasus Di Daerah Songgoriti Kota Batu

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nurul Hidayat, Abdul Basid

    2012-03-01

    Full Text Available Telah dilakukan penelitian dengan metode gravitasi pada tanggal 26 - 27 April 2011 di daerah Songgoriti Kota Batu dengan tujuan untuk mengetahui pola anomali Bouguer dan struktur geologi bawah permukaan serta potensi panasbumi di daerah tersebut. Berdasarkan interpretasi kualitatif pada kontur anomali Bouguer  lengkap didapatkan variasi nilai anomali Bouguer antara  47,3 - 67,4 mGal dengan nilai anomali tinggi terdapat pada arah tenggara penelitian dan nilai anomali sedang pada arah tenggara-selatan dan timur laut daerah penelitian. Hampir 75% daerah penelitian didominasi oleh nilai anomali Bouguer rendah. Hasil interpretasi kuantitatif pada model penampang 2D lintasan AB dan CD, didapatkan tujuh lapisan batuan di bawah permukaan yaitu lapisan lapuk, tufa pasiran, anglomerat, lempung pasir, breksi tufaan terlempungkan, lava, dan breksi Vulkanik. Berdasarkan interpretasi kualitatif dan kuantitatif serta penelitian sebelumya dapat disimpulkan bahwa potensi geothermal di daerah penelitian sangat kecil.

  15. Teknik Penanaman Eboni (Diospyros Celebica Bakh.) Di Daerah Agak Kering

    OpenAIRE

    Hendromono, Hendromono

    2008-01-01

    Pohon eboni sebagai penghasil kayu mewah merupakan jenis yang hanya tumbuh alami di Sulawesi. Harga kayu eboni yang mahal mengakibatkan pohonnya dieksploitasi secara berlebihan dihabitat alarnnya. Untuk mencegah eboni dari kepunahan diperlukan konservasi eboni secara in-situ dan ex-situ. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui teknik penanaman eboni di daerah tropik yang beriklim agak kering. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap berkelompok dalam percobaan faktorial 2 x 3. Perlaku...

  16. KAJIAN GEOMORFOLOGI UNTUK PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI OYO, GUNUNGKIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Karmono Mangunsukardjo

    2016-10-01

    Full Text Available ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan geomorfologi dalam perencanaan penggunaan lahan di Daerah Aliran Sungai Oyo, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Arahan perencanaan penggunaan lahan didasarkan pada kelas kemampuan lahan dengan satuan medan sebagai satuan evaluasi dan acuan petanya. Satuan medan yang disusun atas satuan bentuklahan, lereng, dan tanah, sedangkan untuk penentuan kelas kemampuan lahannya ditambang dengan factor batu di permukaan, airtanah, dan genangan. Evaluasi kemampuan lahan dilakukan dengan cara matching antara karakteristik lahan dalam setiap satuan medan terhadap persyaratan kelas kemampuan lahan dengan menggunakan system informasi geografis (SIG. Hasil penelitian menunjukkan bahwa satuan medan yang disusun berdasarkan kerangka dasar geomorfologi mampu memberikan penilaian kemampuan lahan dan arahan penggunaan lahan. Satuan medan pegunungan structural-denudasional (SP, perbukitan structural-denudasional (SB, mempunyai kelas kemampuan lahan VI, sehingga tidak boleh dimanfaatkan dan seharusnya dijadikan lahan konservasi. Satuan medan lain yang mempunyai kelas kemampuan lahan IV seperti SBk, KD, KDt dapat dimanfaatkan untuk pertanian sangat terbatas. Satuan medan yang berkelas kemampuan lahan III adalah FT, SI, KDa, dan KLb yang memungkinkan untuk lahan pertanian terbatas. Erosi dan sifat tanah merupakan faktor kendala lahan pertanian pada satuan medan dengan kelas kemampuan lahan III.

  17. ANALISIS HUBUNGAN KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH DAN KETERGANTUNGAN DAERAH TERHADAP PENGANGGURAN DAN KEMISKINAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rosyafah Febiandani

    2017-06-01

    Full Text Available Adanya desentralisasi fiskal diharapkan dapat menciptakan kemandirian daerah dan dapat mengurangi ketergantungan pemerintah daerah terhadap pemerintah pusat. Kemandirian keuangan daerah dicerminkan dengan perbandingan besarnya PAD terhadap total pendapatan daerah. Sejak 10 tahun dilaksanakannya otonomi daerah sesuai UU No 32 Tahun 2004, kemandirian keuangan daerah di Provinsi Jawa Tengah masih berada di level yang kurang baik dibandingkan dengan provinsi lainnya di Pulau Jawa. Jumlah pengangguran dan jumlah penduduk miskin di Provinsi Jawa Tengah juga masih terhitung tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dari tingkat kemandirian keuangan daerah dan tingkat ketergantungan daerah terhadap tingkat pengangguran dan tingkat kemiskinan di kabupaten/kota Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Metode analisis yang digunakan adalah Analisis Korelasi Kanonikal menggunakan bantuan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan kemandirian keuangan daerah mempunyi hubungan yang signifikan, kuat, dan tidak searah dengan pengangguran dan kemiskinan. Sedangkan hubungan antara ketergantungan daerah terhadap kemiskinan dan pengangguran mempunyai hubungan yang signifikan, tidak kuat, dan tidak searah. Peningkatan kemandirian keuangan daerah guna mengurangi tingkat ketergantungan terhadap pemerintah pusat dapat dilakukan dengan cara menggali dan mengelola sumber daya atau potensi daerah yang dimilikinya secara efektif dan efisien sebagai sumber utama pendapatan keuangan daerahnya. Fiscal decentralization is expected to create independency regional financial and to reduce the dependence of local governments to the central government. Independency regional financial can be result by the ratio of PAD to total local revenue. Since 10 years the implementation of regional autonomy based on UU No. 32 of 2004, independency regional financial in Central Java is still unwell compared to the other

  18. PERAN E-PROCUREMENT TERHADAP PENCEGAHAN FRAUD PADA PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DAERAH DI PULAU LOMBOK

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Luh Putu Resti Mega Artantri

    2016-06-01

    Full Text Available Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran e-procurement terhadap pencegahan fraud pada pengadaan barang/jasa pemerintah daerah di pulau Lombok. Kelompok responden merupakan seluruh anggota kelompok kerja Unit Layanan Pengadaan (ULP dan anggota Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE yang berjumlah 108 orang. Penelitian ini dianalisis menggunakan model struktural dengan pendekatan Partial Least Squares (PLS. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa e-procurement memiliki peran untuk menekan fraud pada pengadaan barang/jasa pemerintah daerah di Pulau Lombok. E-procurement mampu meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pada pengadaan barang/jasa sehingga celah kecurangan dapat dikurangi. Implikasi penelitian ini dapat menegaskan peran penting e-procurement sebagai inovasi dalam pengadaan barang/jasa dalam upaya untuk mencegah fraud pada pengadaan barang/jasa. Koordinasi lintas sektoral antara pemerintah daerah dengan aparat penegak hukum diperlukan untuk mendukung peran e-procurement dalam upaya pencegahan fraud pada pengadaan barang/jasa.

  19. Pemetaan daerah perikanan lampu (light fishing menggunakan data viirs day-night band di perairan Pandeglang Provinsi Banten

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Adi Susanto

    2015-08-01

    Full Text Available Abstract. Light fishing in Pandeglang Banten has significantly developed in number of fishing fleet and using of lamp technology. The fishing ground of light fishing fleet dispersed from Labuan until Taman Nasional Ujung Kulon. The aim of this research is to map the fishing ground of light fishing using VIIRS-DNB data at August to November 2014. This research use descriptive analysis with case study on fishing ground of ligt fishing using VIIRS-DNB data in Pandeglang waters. The results show the fishing ground of light fishing at August to November spread from Lada Bay, Lesung Cape, Sumur District, selamat Datang Bay, until Panaitan Strait. In November, the numbers of fishing fleet have significantly decreased. The loft ofwind velocity in Sunda Strait caused big waves in Pandeglang waters. Moreover, light fishing fleet also move from coastal water to the sea to find the ideal depth.The fluctuation of fishing ground at August to November 2014 influenced by monsoon circulation that effectto current and water masses circulation there. It cause the changing of surface water fertility and influent to spreading of pelagic fish fishing ground as a main target of light fishing fleets in Pandeglang waters. Keyword: fishing ground; light fishing; Pandeglang; VIIRS-DNB Abstrak. Perikanan lampu di perairan Pandeglang Banten telah mengalami perkembangan yang signifikan baik dalam jumlah armada maupun teknologi lampu yang digunakan. Daerah penangkapan armada perikanan lampu tersebar mulai dari perairan Labuan hingga Taman Nasional Ujung Kulon. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan daerah perikanan lampu di perairan Pandeglang menggunakan data VIIRS-DNB yang mampu mendeteksi radiasi yang dihasilkan oleh lampu yang digunakan untuk menarik perhatian ikan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan studi kasus berupa sebaran daerah perikanan lampu di perairan Pandeglang menggunakan data VIIRS-DNB. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada Bulan

  20. STUDI KOMPARASI BUDAYA SEKOLAH SDSN DAN SD EKS RSBI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Taufik Muhtarom

    2013-07-01

    Full Text Available Penelitian ini bertujuan untuk: (1 mengetahui perbedaan budaya sekolah di SDSN dan SD Eks RSBI DIY, (2 memaparkan perbedaan masing-masing aspek budaya sekolah antara SDSN dengan SD Eks RSBI. Jenis penelitian ini adalah komparasi. Populasi penelitian ini adalah semua kepala sekolah, guru, dan staf SDSN dan SD RSBI di Daerah Istimewa Yogyakarta yang berjumlah 797 orang untuk SDSN dan 155 orang untuk SD Eks RSBI. Sampel dari SDSN berjumlah 256 orang dan sampel dari SD Eks RSBI sebanyak 116 orang ditentukan menggunakan teknik proportional sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis univariat, bivariat, dan uji-t. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1 tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara budaya sekolah SDSN dengan SD Eks RSBI di Daerah Istimewa Yogyakarta; (2 ditemukan perbedaan skor dari masing-masing aspek budaya sekolah di SDSN dan SD Eks RSBI DIY. Aspek budaya sekolah yang lebih baik di SDSN adalah kolaborasi profesional, hubungan kolegial, self determination, visi-misi, konsensus, dan disiplin. Sedangkan aspek budaya sekolah yang lebih unggul pada SD Eks RSBI adalah aspek komitmen, hormat, empati, bebas bullying dan artefak fisik. Kata kunci: budaya sekolah, SDSN, SD Eks RSBI

  1. ANALISIS KUALITAS JARINGAN GPON PADA LAYANAN IPTV PT. TELKOM DI DAERAH DENPASAR, BALI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ngakan Oka Pramundia

    2015-10-01

    Full Text Available GPON adalah sebuah teknologi berbasis fiber optik. PT.TELKOM menerapkan teknologi GPON sebagai jaringan access network untuk layanan IPTV Usee TV. Penelitian ini membahas kualitas jaringan GPON pada layanan IPTV di daerah Denpasar, Bali mengacu pada topologi dan standarisasi kualitas jaringan. Kualitas jaringan dikategorikan baik untuk 3 parameter yaitu Rx Power(Prx, Attenuatiion, dan Attainable Rate. Untuk Rx Power (Prx nilai berkisar antara -18 dBm sampai dengan -24 dBm. Pada Attenuation klasifikasi kualitas jaringannya termasuk pada kategori Excellent. Sedangkan untuk Attainable Rate-nya nilai downstream berkisar antara 2 Gbps sampai dengan 2.4 Gbps. Dengan nilai downstream tersebut dapat memenuhi kebutuhan layanan Usee TV. Hal ini menyatakan bahwa GPON PT.TELKOM sudah mampu melayani layanan IPTV UseeTV di daerah Denpasar, Bali dengan baik

  2. Karakter Pemukiman Lahan Basah Abad VI - XV Masehi di Daerah Aliran Sungai (DAS Barito

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    nfn Sunarningsih

    2017-07-01

    Full Text Available One of the great rivers that flow in Kalimantan region is Barito River, precisely in the southeast region. Barito drainage basin crosses two different provinces, namely South Kalimantan and Central Kalimantan. Archaeological researches of wetland ancient settlements on Barito Basin are mainly in the downstream area. The result of this research obtained a varied data, such as artifacts, settlement form, and environmental supports. There seemed to be such character differences in each site. Therefore, this article examine the factors that influence the character differences of each wetland site. The research use descriptive analytic, with inductive reasoning. The result shows that there are some characters of wetland residential sites in the Barito basin, which is influenced by the function of site, the mastery of technology, environmental carrying capacity, and the intensity interaction with outside community. Salah satu sungai besar yang mengalir di wilayah Kalimantan adalah Sungai Barito, tepatnya di wilayah Kalimantan bagian Tenggara. Daerah Aliran Sungai Barito melintasi dua wilayah propinsi yang berbeda, yaitu Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Penelitian arkeologi terhadap pemukiman lahan basah (abad ke 6-15 M di Daerah Aliran Sungai Barito berada terutama di daerah hilir. Dari hasil penelitian tersebut didapatkan data yang beragam, baik dari artefak, bentuk pemukimannya, dan lingkungan pendukungnya. Tampaknya ada karakter yang berbeda dari masing-masing situs. Oleh karena itu, tulisanini berusaha untuk mengkaji faktor yang mempengaruhi terjadinya perbedaan karakter dari masing-masing situs di lahan basah tersebut. Metode yang digunakan adalah deskriptif-analisis, dengan penalaran induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa macam karakter dari situs pemukiman lahan basah di DAS Barito, yang dipengaruhi oleh fungsi situs, penguasaan teknologi, daya dukung lingkungan, dan intensitas terjadinya interaksi dengan masyarakat

  3. KUALITAS KONSUMSI PANGAN DI DAERAH DEFISIT PANGAN PROVINSI RIAU

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Gevisioner Gevisioner

    2016-04-01

    Full Text Available ABSTRACTThis study was aimed to asses the quality of food consumption and analyze the associated factors to improve the quality of food consumption of Riau Province, the food deficit region. A descriptive analytical study method was applied; and the data used in this research was secondary data. Descriptive and multiple regression analysis were applied for this study. The results showed that the food consumption quality was low which was dominated by food derived from grains, oils and fats and sugar. Food availability quality, income percapita, and food prices were not significantly associated with the food consumption quality. The strategies to improve the quality of food consumption are through developing a better institutions for food processing and marketing in rural in order to improve the efficiency and effectiveness of food distribution, and the value-added; increasing people knowledge on food and nutrition.Keywords: deficit region, food quality, food security, nutrition educationABSTRAKPenelitian ini bertujuan menilai kualitas konsumsi pangan penduduk daerah defisit pangan Provinsi Riau dan menganalisis faktor yang memengaruhinya. Pendekatan penelitian adalah deskriptif analitis. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan uji yang digunakan adalah regresi berganda. Hasil kajian menunjukkan kualitas konsumsi pangan penduduk belum baik, karena masih didominasi oleh konsumsi pangan yang berasal dari kelompok padi-padian, minyak dan lemak serta gula. Ketersediaan pangan, pendapatan per kapita penduduk, harga pangan secara bersama-sama tidak memengaruhi secara signifikan terhadap kualitas konsumsi pangan penduduk. Peningkatan kualitas konsumsi pangan penduduk di daerah defisit pangan dapat dilakukan antara lain dengan mengembangkan kelembagaan pengolahan dan pemasaran di perdesaan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas distribusi pangan dan peningkatan pengetahuan pangan dan gizi masyarakat yang

  4. Efektivitas Website Sebagai Media E-Government dalam Meningkatkan Pelayanan Elektronik Pemerintah Daerah (Studi Pada Website Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Santy Nurina Aprilia

    2014-10-01

    Full Text Available Latar Belakang Penelitian ini adalah semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, pemerintah dituntut untuk lebih meningkatkan kinerja pelayanan public khususnya pelayanan publik berupa layanan elektronik atau e-service, khususnya dalam hal ini adalah website, dimana website pemerintah daerah diharapkan dapat menjadi media e-government sebagai sarana interaksi antara pemerintah dengan masyarakat maupun mempermudah layanan elektronik. Penulisan Tesis dengan judul “Efektivitas Website Sebagai Media E-government dalam Meningkatkan Pelayanan Elektronik Pemerintah Daerah (Studi Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang” merupakan sebuah studi dimana dalam penelitian ini diharapkan dapat mengetahui seberapa efektif website pemerintah daerah sebagai media e-government. Tujuan Penelitian ini adalah: Untuk menjelaskan dan menganalisis efektivitas website sebagai media e-government dalam meningkatkan pelayanan elektronik pemerintah daerah di Kabupaten Jombang; Untuk menjelaskan dan menganalisis faktor pendukung efektivitas website sebagai media e-government dalam meningkatkan pelayanan elektronik pemerintah daerah di Kabupaten Jombang; Untuk menjelaskan dan menganalisis faktor penghambat efektivitas website sebagai media e-government dalam meningkatkan pelayanan elektronik pemerintah daerah di Kabupaten Jombang. Hasil temuan di lapangan menunjukkan bahwa website Pemerintah Kabupaten Jombang telah efektif sebagai media pemberi informasi kepada masyarakat, namun belum efektif sebagai media dalam memberikan pelayanan publik secara elektronik (e-service seperti mendownload blangko, formulir, dll. Kata kunci: Efektivitas, E-government, E-service, Media, Teknologi Informasi, Website

  5. KAJIAN DAERAH RAWAN GELOMBANG TINGGI DI PERAIRAN INDONESIA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Roni Kurniawan

    2014-08-01

    Full Text Available Berkaitan dengan pentingnya informasi tentang gelombang laut, terutama bagi keselamatan beragam kegiatan di laut, berdasarkan data periode tahun 2000-2010, dilakukan studi tentang gelombang tinggi di perairan Indonesia. Hasil studi menunjukkan bahwa variasi spasial dan temporal tinggi gelombang dan frekuensi terjadinya gelombang tinggi mempunyai pola yang berasosiasi dengan siklus angin monsunal, periode monsun Australia (Desember, Januari, Februari dan monsoon Australia (Juni, Juli, Agustus. Daerah rawan gelombang tinggi pada periode monsun Asia umumnya lebih luas daripada pada periode monsun Australia. Pada periode peralihan antar monsun, sebagian besar wilayah perairan Indonesia tidak rawan gelombang tinggi. Daerah rawan gelombang tinggi pada periode peralihan antar monsun umumnya lebih sempit dan terdapat di perairan Indonesia yang menjadi bagian dari Laut Cina Selatan, Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, terutama selatan Jawa sampai Bengkulu. Meskipun korelasinya tidak signifikan, berlangsungnya El- Nino menyebabkan meningkatnya tinggi gelombang di wilayah perairan Indonesia bagian timur, terutama utara ekuator dan berlangsungnya La-Nina menyebabkan meningkatnya tinggi gelombang di perairan Indonesia yang berada di Samudera Hindia terutama di selatan Jawa. Sedangkan terjadinya IODM negatif menyebabkan meningkatnya tinggi gelombang di perairan barat Sumatera sebelah utara ekuator.   Related to the importance of information about ocean waves, especially for the safety of a variety activities at sea, based on data in the period 2000-2010 obtained by numerical wave model, conducted a study of high waves in the Indonesian waters.The study shows that the spatial and temporal variations in wave height and frequency of high waves have a pattern associated with monsunal wind cycle, Australia monsoon period (December, January, February and the Australian monsoon (June, July, August. High waves prone areas in the period of monsoon Asia are

  6. Analisis Vegetasi di Hutan Mbeji Daerah Wonosalam Jombang

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Anita Munawwaroh

    2016-03-01

    Full Text Available Analisis vegetasi terhadap hutan perlu dilakukan untuk mengetahui keanekaragaman hayati yang terdapat di hutan tersebut sehingga mempermudah didalam melakukan pemeliharaan dan pemberdayaan hutan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman hayati dan struktur vegetasi (frekuensi, kerapatan, dominansi, dan Indeks Nilai Penting di hutan mbeji, Wonossalam, Jombang. Pada penelitian ini digunakan metode point centered quarter. Pennelitian dilakukan pada bulan Mei 2015. Hasil penelitian menujukkan padaHutan Mbeji terdapat 11 jenis pohon yang teridentifikasi dan 15 spesies tumbuhan, dimana ada 10 spesies yang telah teridentifikasiNilai penting  tumbuh-tumbuhan di Hutan Mbeji di daerah Wonosalam Jombang  pada tingkat pohon paling tinggi adalah pohon randu (Ceiba petandra  sebesar 57,42 % sedangkan nilai INP paling rendah dari jenis pohon andong (Rhadamnia cinerea yaitu sebesar 6,06 %. Pada sapling nilai penting yang paling tinggi adalah talas (Colocasia esculenta yaitu sebesar 49,23 %. Sedangkan, nilai INP paling rendah dari jenis nanas (Ananas comosus, nangka (Artocarpus heterophyllus, tapak liman (Elephantopus scaber, semak A, semak B, semak C, semak E, dan semak F yaitu sebesar 6,35 %. Tingginya nilai INP menunjukkan bahwa jenis-jenis tersebut dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya yang lebih baik dibanding jenis lainnya.

  7. KAJIAN PEMETAAN DAN OPTIMALISASI POTENSI PAJAK DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD DI KABUPATEN JEMBER

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Adhitya Wardhono

    2013-02-01

    Full Text Available Dalam konsep otonomi daerah, pemerintah daerah memiliki peran penting dalam mengatur dan mengurus rumah tangga daerah termasuk pengelolaan keuangan daerah, seperti yang tertuang dalam UU No 32 dan 33 tahun 2004. Dengan lahirnya peraturan otonomi daerah tersebut pemerintah daerah diharapkan untuk lebih mampu menggali potensi sumber-sumber penerimaan daerah dalam membiayai segala aktivitas pembangunan daerah melalui peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD. Peningkatan sumber penerimaan PAD tersebut dapat dilakukan diantaranya melalui intensifikasi dan ekstensifikasi pajak dan retribusi daerah. Di Kabupaten Jember, potensi penerimaan pajak masih belum tergali secara optimal atau masih lebih rendah dibandingkan dengan penerimaan dari retribusi daerah. Realisasi penerimaan pajak daerah rata-rata tahun 2003-2006 sebesar 28,30% lebih rendah dibandingkan penerimaan retribusi yaitu 44,33% (APBD, 2003-2006. Dengan demikian perlu dilakukan identifikasi optimalisasi potensi pajak daerah dengan evaluasi permasalahan yang selama ini terjadi, sehingga pada gilirannya dapat dirumuskan kebijakan pemerintah yang lebih sesuai dan tepat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis pajak yang sangat tidak berpotensi di Kabupaten Jember dengan tolak ukur hasil (yield adalah pajak hotel dan restoran, pajak hiburan, pajak reklame dan pajak penerangan jalan. Sedangkan pajak yang sangat berpotensi adalah pajak galian golongan C. Penilaian persepsi masyarakat mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi optimalisasi penerimaan pajak daerah adalah faktor kelembagaan sebesar 55% dengan kriteria faktor adalah masih rendahnya law of enforcement terhadap tindakan penyalahgunaan penerimaan pajak dan masih lemahnya sistem administrasi dalam pengelolaan penerimaan pajak daerah. Rekomendasi kebijakan adalah pentingnya pengelolaan pajak daerah yaitu 62% melalui peningkatan inovasi dalam sistem pemungutan pajak dan peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan

  8. Tempat Penampungan Air dan Kepadatan Jentik Aedes sp. di Daerah Endemis dan Bebas Demam Berdarah Dengue

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Wanti Wanti

    2014-12-01

    Full Text Available Tingkat kepadatan jentik merupakan indikasi diketahuinya kepadatan nyamuk Aedes sp yang akan menularkan virus dengue sebagai penyebab penyakit demam berdarah dengue (DBD dan juga sebagai salah satu indikator keberhasilan kegiatan pengendalian vektor. Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik tempat penampungan air (TPA dan perbedaan kepadatan jentik House Index, Container Index, Breatau Index (HI, CI, BI di Kelurahan Alak sebagai daerah endemis dan Kelurahan Belo sebagai daerah bebas DBD di Kota Kupang Tahun 2011. Penelitian observasional analitik ini menggunakan rancangan studi potong lintang. Variabel penelitian adalah jenis, kondisi, letak, bahan TPA dan kepadatan jentik Aedes sp. Data dikumpulkan dengan observasi langsung pada TPA dan rumah terpilih. Data disajikan dalam bentuk tabel kemudian dianalisis dengan uji-t. Penelitian ini menemukan TPA positif jentik paling banyak adalah TPA untuk kebutuhan sehari-hari, kondisi TPA tidak tertutup rapat, letak TPA di luar rumah, bahan TPA adalah bahan keramik, dan warna TPA adalah warna putih. Hasil penelitian menunjukkan nilai dari HI 0,887, CI 0,146 dan BI 0,080, yang artinya tidak ada perbedaan kepadatan jentik antara Kelurahan Alak (daerah endemis dengan Kelurahan Belo (daerah bebas. Disimpulkan tidak ada perbedaan kepadatan jentik (HI, CI, dan BI antara daerah endemis dan daerah bebas DBD. Kedua daerah sama-sama memiliki tingkat kepadatan jentik yang tinggi, sehingga disarankan pemberantasan sarang nyamuk tidak hanya diprioritaskan pada daerah endemis DBD tetapi juga daerah daerah bebas DBD. Water Container and the Aedes sp. Larvae Density in Endemic and Free Dengue Haemorrhagic Fever The larva density is an indication of the density of Aedes sp known to be capable of transmitting the dengue virus as the cause of dengue haemorrhagic fever (DHF and also as one of the indicators of the success of vector control activities. This study aimed to determine the difference of the water

  9. SURVEI TITER ANTI BODI ANAK SEKOLAH USIA 6--17 TAHUN DI DAERAH KLB DIFTERI DAN NON KLB DI INDONESIA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Noer Endah Pracoyo

    2014-02-01

    dicegah dengan imunisasi. Imunisasi diberikan pada  saat bayi umur 0-11 bulan sebanyak tiga kali dan imunisasi lanjutan (booster, yakni imunisasi satu kali pada anak usia sekolah kelas 1 Sekolah Dasar yang dilaksanakan pada Bulan Imunisasi AnakSekolah. Untuk  mengetahui  adanya titer antibodi  difteri  maka dilakukan penelitian serosurvei titer antibodi terhadap difteri pada anak sekolah usia 6 tahun sampai 17 tahun.  Penelitian ini membandingkan titer antibodi anti difteri pada anak  di daerah yang melaporkan  adanya  kasus  difteri  dan  tidak  ada  kasus difteri.Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2010 sampai Desember 2010. Penelitian untuk mengukur titer antibodi anak sekolah di daerah kasus dan bukan daerah kasus. Penelitian  merupakan  kasus  kontrol yang dipadankan.  Sampel berupa  serum  responden yang diperiksa titer antibodi terhadap difteri. Pemeriksaan titer antibodi  dengan  cara  Elisa, (Enzyme Imunosorben assay Penelitian mendapatkan izin etik dari Komisi Etik Badan  Litbang Kesehatan. Jumlah sampel kasus  sebanyak 225 sampel dan kontrol 225 sampel. Analisis data dengan menggunakan soft ware (SPSS16.00. Responden yang tinggal di daerah kasus berisiko terinfeksi 2,3 kali lebih besar dibandingkan responden yang tinggal di daerah bukan kasus. Imunisasi penting dilakukan untuk pembentukan kekebalan dalam tubuh.Kata kunci : Titer antibodi difetri, Daerah Kasus Luar Biasa (KLB

  10. MENGENAL RUMPUT LAUT, Kappaphycus alvarezii

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Andi Parenrengi

    2007-06-01

    ditas ini semakin banyak diminati. Indonesia merupakan penghasil rumput laut karaginan terbesar kedua dunia setelah Filipina. Untuk mengenal lebih dekat rumput laut tersebut, makalah ini akan memberikan gambaran secara umum dari karakteristik K. alvarezii yang meliputi taksonomi, morfologi, reproduksi, eko-fisiologi, dan distribusi, serta dilengkapi dengan dukungan hasil riset mengenai pertumbuhan dan analisis genetik antara dua perbedaan warna dari spesies rumput laut tersebut.

  11. Di Bawah Bayang-Bayang Kota: Penataan Daerah di Provinsi Banten dari Zaman Kolonial sampai Zaman Reformasi

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Radjimo Sastro Wijono

    2017-11-01

    Full Text Available Artikel ini membahas reformasi wilayah yang berlangsung di provinsi termuda di Indonesia yaitu Banten sejak zaman penjajahan Belanda sampai masa reformasi. Reformasi wilayah yang terjadi di daerah ini sangat menarik untuk dipelajari. Situasi politik-ekonomi merupakan faktor utama terjadinya reformasi wilayah di Banten. Dengan menggunakan metode sejarah, perubahan pengaturan wilayah Banten diketahui telah terjadi beberapa kali sejak masa penguasa tradisional (kesultanan yang dilumpuhkan oleh pemerintah kolonial pada abad ke-19 hingga masa reformasi. Pada masa kolonial, Gubernur Jenderal Daendles mereformasi wilayah Banten menjadi tiga kabupaten yaitu Banten Hulu, Banten Hilir, dan Anyer. Sementara itu, pada masa kolonial Inggris wilayah Banten dibagi menjadi empat kabupaten yaitu Banten Lor, Banten Kulon, Banten Tengah, dan Banten Kidul. Perubahan kebijakan reformasi teritorial itu tentu saja membawa dampak dalam bidang politik, ekonomi, dan budaya. Regulasi penataan wilayah di Banten tidak hanya dipengaruhi oleh bayang-bayang situasi politik dan ekonomi dari Jakarta dan Bandung, tetapi juga berdasar pada aspek ekologis serta kepentingan umum masyarakat yang multikultur.

  12. FAKTOR STATUS PEMBUDIDAYA, KONDISI, DAN PENGELOLAAN TAMBAK YANG BERPENGARUH TERHADAP PRODUKSI RUMPUT LAUT (Gracilaria verrucosa DI TAMBAK TANAH SULFAT MASAM KABUPATEN LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Erna Ratnawati

    2016-11-01

    Full Text Available Tambak di Kabupaten Luwu Utara umumnya tergolong tanah sulfat masam dan banyak digunakan untuk budidaya rumput laut (Gracilaria verrucosa dengan produksi yang tinggi. Oleh karena itu, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui faktor status pembudidaya, kondisi, dan pengelolaan tambak yang mempengaruhi produksi rumput laut. Metode penelitian yang diaplikasikan adalah metode survai untuk mendapatkan data primer dari produksi, status pembudidaya, dan pengelolaan tambak yang dilakukan melalui pengajuan kuisioner kepada responden secara terstruktur, sedangkan kondisi tambak ditentukan melalui pengamatan dan pengukuran langsung di lapangan. Sebagai peubah tidak bebas adalah produksi dan peubah bebas adalah faktor status pembudidaya yang terdiri atas 10 peubah, kondisi tambak yang terdiri atas 12 peubah, dan pengelolaan tambak yang terdiri atas 26 peubah. Analisis regresi berganda dengan peubah boneka digunakan untuk memprediksi produksi rumput laut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi aktual rata-rata rumput laut di tambak tanah sulfat masam sebesar 7.821 kg/ha/tahun dengan prediksi produksi sebesar 23.563 kg kering/ha/tahun. Produksi rumput laut dapat ditingkatkan melalui: peningkatan pengalaman pembudidaya tambak, penambahan jumlah pintu air, tambak dibuat dengan bentuk bujur sangkar atau empat persegi panjang dengan luasan tambak tidak terlalu luas serta peningkatan lama pengeringan tanah dasar tambak, padat penebaran ikan bandeng, dosis kapur dan dosis pupuk Urea, SP-36, KCl, dan Za sebagai pupuk dasar. Brackishwater pond in North Luwu Regency, generally as classified as acid sulfate soils and most of them was used for culturing seaweed (Gracilaria verrucosa with high productivity. Hence, it was conduct research that aim to know the effect of farmer status, condition, and management of pond on the seaweed production. Survey method was applied to find primary data of seaweed production, farmer status and pond management, while

  13. KAWASAN PRODUKSI SENI PAHAT BATU SEBAGAI DAERAH TUJUAN WISATA DI KABUPATEN MAGELANG

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yuliana Pinaringsih Kristiutami

    2016-03-01

    Full Text Available Abstract - Development of tourism in Indonesia is currently more important, not only in order to increase the revenue of the country, is expected also to expanding business opportunities, while providing new job opportunities as well as to reduce unemployment. Potential Village Tamanagung as industrial areas and areas of stone carving art craft. Production area of stone carving art has the potential and attraction of attraction so that built and developed as a worthy tourist destination. In the development of tourism in the area of production of stone sculpture studio and the government in cooperation with surrounding communities. The existence of cooperation between organizations institutions with studio owner. Human Resources Training and empowerment of the overall performance of the Department of Tourism. Involving the private sector role in tourism development and promotion is encouraged with the development of technology and information. Designing a stone sculpture gallery as container sales, promotion, recreation and exhibition of handicrafts is a strategy in the development of stone sculpture production region as one tourism destination. Keywords: Development, Stone Sculpture Area, Potential, Attractions, Tourist Destination   Abstrak - Pengembangan kepariwisataan di Indonesia saat ini semakin penting, tidak saja dalam rangka meningkatkan penerimaan devisa negara, diharapkan juga dapat memperluas kesempatan berusaha, disamping memberikan lapangan pekerjaan baru juga untuk mengurangi pengangguran. Potensi Desa Tamanagung sebagai daerah industri dan kawasan kerajinan seni pahat batu. Kawasan produksi seni pahat batu mempunyai potensi dan daya tarik wisata berupa atraksi sehingga layak dibangun dan dikembangkan sebagai daerah tujuan wisata. Dalam pengembangan pariwisata di kawasan produksi seni pahat batu pemerintah bekerjasama dengan sanggar dan masyarakat sekitar. Adanya kerjasama antara organisasi lembaga dengan pemilik sanggar

  14. Perilaku Pengendalian Tikus di Daerah Berisiko Penularan Leptospirosis

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Tri Isnani

    2016-10-01

    Full Text Available Abstrak Tikus merupakan binatang yang mempunyai daya adaptasi dan daya kembang biak yang tinggi sehingga bisa hidup di semua tempat.  Dampak tikus bagi manusia antara lain tikus sebagai hama pertanian dan menularkan penyakit seperti pes dan leptospirosis.  Berbagai pengendalian tikus telah dilakukan baik secara tradisional yang telah ada sejak nenek moyang maupun cara-cara modern.  Tulisan ini mengeksplorasi perilaku masyarakat dalam usaha pengendalian serta faktor-faktor yang mempengaruhi dilakukannya cara-cara tersebut.  Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif desain deskriptif.  Pengumpulan data dengan wawancara mendalam dan diskusi kelompok terarah pada 5 informan dan 2 kelompok Diskusi Kelompok Terarah (DKT.  Lokasi penelitian di sebuah desa di Nanggulan, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.  Hasil penelitian menunjukkan terdapat beberapa cara dalam pengendalian tikus yaitu gropyokan, burung hantu, lem, racun tikus, pengemposan, menggunakan pewangi pakaian, dengan makanan umpan, kucing, dan dengan slametan.  Ada pengendalian tikus dengan mengusirnya saja atau tidak membunuhnya, dan ada pengendalian dengan membunuhnya.  Terdapat mitos dan kepercayaan terhadap tikus.  Kesimpulan penelitian bahwa perilaku dalam pengendalian tikus dipengaruhi oleh latar belakang pengetahuan dan kepercayaan.   kata kunci :  perilaku; pengendalian tikus; mitos dan kepercayaan

  15. STUDI PERTUMBUHAN LAMUN Enhalus sp DALAM UPAYA PENGELOLAAN PESISIR DI PULAU TANAKEKE

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Syarifuddin Kune

    2016-08-01

    Full Text Available Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang dilakukan dengan membandingkan pertumbuhan E. acoroides pada satu perlakukan dengan perlakuan lainnya.  Perlakuan A = lamun E. acoroides tanpa kegiatan budidaya rumput laut K. alvarezii,  B = lamun E. acoroides dengan kegiatan budidaya rumput laut K. alvarezii di atasnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa laju pertumbuhan E. acoroides pada semua hamparan baik dengan dan tanpa aktivitas budidaya rumput laut K. alvarezii tidak berbeda nyata. Secara kuantitatif pada hamparan tanpa aktivitas budidaya rumput laut K. alvarezii (A, rata-rata pertumbuhan E. acoroides 1,1695 cm/hari, dan pada kawasan dengan aktivitas budidaya rumput laut K. alvarezii dan hutan mangrove (B, rata-rata pertumbuhan 1,1365 cm/hari.  Hasil pengukuran kualitas air menunjukan  bahwa suhu air, salinitas, pH, kecepatan arus, DO dan kecerahan tidak berbeda nyata antara area lamun E. acoroides dengan maupun tanpa aktivitas budidaya rumput laut K. alvarezii.  Nitrat dan fosfat lebih banyak terdeteksi pada perlakuan lamun E. acoroides dengan budidaya rumput laut K. alvarezii di atasnya (B dibandingkan tanpa kegiatan budidaya rumput laut K. alvarezii (A

  16. Komposisi Nutrisi Rumput Laut Calcareous Halimeda opuntia pada Lingkungan Perairan Indonesia

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nurhayati Nurhayati

    2017-06-01

    Full Text Available Halimeda opuntia merupakan rumput laut Chlorophyta berkapur yang memiliki kandungan nutrisi untuk pangan fungsional. Namun, pergeseran komposisi nutrisi dapat terjadi akibat perubahan lingkungan akibat limpasan nutrien dan bahan organik lainnya yang umum terjadi di perairan pesisir Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi pergeseran kandungan nutrisi H. opuntia yang tumbuh di zona intertidal agar dapat digunakan sebagai dasar pemilihan lokasi pengambilan bahan baku H. opuntia untuk produk fungsional. Pengambilan sampel dilakukan di empat lokasi perairan di Indonesia, yaitu perairan Binuangeun (Banten, Lampung Selatan, Lombok Timur (Nusa Tenggara Barat dan Konawe Selatan (Sulawesi Tenggara. Karakteristik nutrisi dari rumput laut target meliputi kadar air, abu, protein, lemak, karbohidrat, dan serat kasar. Informasi lingkungan dari habitat sampel ditunjukkan melalui variabel kimia air yaitu DO, pH, salinitas, pCO2, kalsium aragonit, nitrogen anorganik terlarut, serta fosfat anorganik terlarut. Hasil analisis menunjukkan kondisi lingkungan eutrofik berpengaruh secara signifikan terhadap komposisi nutrisi H. opuntia. pH dan salinitas menjadi faktor determinan positif (R2 = 0,75 pada p<0,05 terhadap kadar karbohidrat, sementara nitrogen anorganik terlarut menjadi faktor determinan negatif terhadap kadar protein dan lemak (R2= 0,81 dan 0,61 pada p<0,05. Berdasarkan kandungan nutrisinya, maka H. opuntia yang diperoleh dari habitat alamiah merupakan bahan baku produk fungsional yang  lebih baik dibandingkan dengan biota selaras dari perairan eutrofik.

  17. IMPLEMENTASI PENGISIAN JABATAN KEPALA DAN WAKIL KEPALA DAERAH BERDASARKAN UUD 1945 DI TENGAH KEBERAGAMAN DAERAH

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ridwan Mukti

    2016-01-01

    Full Text Available The amandement of Article 18 UUD 1945, has brought significant changes in the regional administration. One of the changes associated with  the position of head region, which previously  for this position and for the vice of head region  elected by the Legislative Council, Now it is elected trough election.  Article 18 paragraph (4 UUD 1945 states as follows : " Governor, Regent, and Mayor respectively as head of the provincial government, district, and city elected democratically. " Term " democratically elected " under Article 18 paragraph (4 UUD 1945 is implemented through the provisions of Article 56 paragraph (1 of Law No. 32 of 2004 on Regional Government, which stipulates that all regional heads both governors, regents and mayors elected as a pair of candidates directly by the people. In fact, the provisions of the law apply to all areas without considering the fact different areas , so it has attracted a wide range of issues. Though the constitution does not definitively establish that such electoral procedures. Similarly uniformity to diversity in terms of uniformity of areas including recruitment system or filling the post of regional head felt at odds with the fact of diversity in Indonesia. Keywords : Regional Head; Regional Diversity ABSTRAK Adanya perubahan ketentuan Pasal 18 UUD 1945, telah membawa perubahan yang cukup besar pada penyelenggaraan pemerintahan daerah. Salah satu perubahan itu terkait dengan pengisian jabatan kepala daerah, yang sebelumnya kepala daerah dan wakil kepala daerah dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, saat ini telah diubah dengan cara pemilihan secara demokratis. Pasal 18 ayat (4 UUD 1945 menyatakan sebagai berikut : “Gubernur, Bupati, dan Walikota masing-masing sebagai kepala pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota dipilih secara demokratis.“ Istilah  “dipilih secara demokratis “ berdasarkan Pasal 18 ayat (4 UUD 1945 tersebut  diimplementasikan melalui ketentuan Pasal 56 ayat

  18. OPTIMASI TATA GUNA LAHAN DAN PENERAPAN REKAYASA TEKNIK DALAM ANALISA BANJIR DI DAERAH ALIRAN SUNGAI: STUDI KASUS DAERAH ALIRAN SUNGAI CILIWUNG HULU DI BENDUNG KATULAMPA (The Optimization of Land Use and the Application of Engineering Treatment in Flood

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yohana Lilis Handayani

    2005-07-01

    Full Text Available ABSTRAK Peningkatan aliran puncak dan volume runoff dari flood hydrograph dapat disebabkan oleh konversi penggunaan lahan. Fenomena ini terjadi di cekungan hulu sungai Ciliwung sebagai daerah konservasi. DAS ini memiliki peran penting dalam memelihara ketersediaan air di cekungan Ciliwung dan untuk pengendalian banjir di daerah hilir. Berdasarkan data yang dicatat dari 1993 sampai dengan 1996, 14,6% kejadian banjir di daerah hilir disebabkan oleh banjir kiriman. Evaluasi konversi penggunaan lahan di daerah hulu Ciliwung dilakukan dengan membandingkan penggunaan lahan tahun 1989 dan 1998. Optimasi tata guna lahan dilakukan dengan optimasi linier untuk meminimasi nilai koefisien composite runoff. Pendekatan teknis dan penerapan rekayasa teknik digunakan untuk simulasi penurunan aliran puncak dan volume runoff dari flood hydrograph. Perlakuan ini meliputi terracing dan normalisasi kolam detensi (detention pond. Simulasi dilakukan untuk periode banjir 10 tahunan. Hasil analisis menunjukkan bahwa dalam periode 10 tahun (1989-1998 penggunaan lahan dikonversi secara signifikan. Konversi ini menyebabkan peningkatan aliran puncak dan volume runoff masing-masing 18,97% dan 18,87%.   ABSTRACT The risk of peak flow and runoff volume of a flood hydrograph may be caused by land use conversion. This phenomenon had happened in upstream of Ciliwung basin. As a conversation area, this catchment has an important role in maintaining the water availability of Ciliwung basin and for flood control in downstream area. Based on the collected flood data recorded from 1993 to 1996, 14.6% of flood events in downstream of Ciliwung basin were caused by delivery flood from upstream area. Evaluation of land use conversion in upstream of Ciliwung basin was carried out by comparing land use in 1989 and in 1998. Land use optimization was done using linear optimization to minimize the value of composite runoff coefficient. Technical approach of engineering treatment was used to

  19. DINAMIKA SISTEM KOTA-KOTA DAN PEMILIHAN ALTERNATIF PUSAT PERTUMBUHAN BARU DI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Bambang Sriyanto Prakoso

    2016-10-01

    Full Text Available ABSTRAK Tujuan penelitian adalah menganalisa dinamika dan variasi perkembangan sistem kota-kota dan karakter kekotaan, guna memilih atau menentukan alternatif pengembangan pusat pusat baru di Propinsi sehingga pembangunan lebih merata. Penelitian menggunakan metode deskriptifianalitis dengan analisis data sekunder. Lingkup daerah penelitian meliputi seluruh desa di Propinsi DIY, sejumlah 438 desa yang tersebar di lima Kabupaten. Variabel yang digunakan meliputi variabel demografis untuk menganalisa sistem dan hirarki kota-kota dan variabel karakter kekotaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah Index primacy, Analisis Faktor, Crosstab dan Korelasi, Pembuatan Tipologi Wilayah. Sedangkan analisis spasial atau pemetaan dengan program Arc View. Hasil penelitian menunjukkan, dinamika sistem kota-kota di Propinsi DIY sepanjang tahun 1960-2002 memperlihatkan gejala primacy atau pemusatan perkembangan di Kota Yogyakarta dan sekitarnya (pinggiran. Hal tersebut mengindikasikan adanya kesenjangan perkembangan wilayah dan beban kota semakin meningkat. Semakin tinggi peringkat wilayah, semakin dinamis perubahan yang terjadi, sena semakin tinggi karakter kekotaan yang dimilikinya. Fenomena pemusatan perkembangan yang tedadi di kota Yogyakarta dan sekitarnya merupakan bukti empiris pemusatan sistem perkotaan. Berdasarkan analisis yang komprehensif, ditetapkan kluster pusat pertumbuhan baru di lima Kabupaten Kota, yaitu Kluster Sentolo (Kabupaten Kulonprogo, Kluster Srandakan-Galur (Kabupaten Bantul, Kluster Playen-Patuk (Kabupaten Gunung Kidul, Kluster Tempel-Sleman (Kabupaten Sleman, dan Kluster Giwangan (Kota Yogyakarta. Penelitian merekomendasikan redistribusi hasil-hasil pembangunan melalui pengembangan dan penguatan pusat pertumbuhan baru, pembentukan tata ruang perwilayahan dan sistem perkotaan yang fungsional. Pusat pertumbuhan baru harus `mandiri. dan diintegrasikan dengan wilayah belakangnya (hinterland, sehingga tercipta keterkaitan fisik

  20. ASPEK SOSIAL EKONOMI DAN PENYERTIFIKATAN TANAH (KASUS DAERAH KECAMATAN SALAM KABUPATEN SLEMAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Su Ritohardoyo

    2016-10-01

    Full Text Available ABSTRAK Pemilikan tanah sangat rawan terhadap terjadinya sengketa di masyarakat perkotaan maupun perdesaan. Konsekuensinya, pemilik tanah sangat mutlak memiliki sertifikat tanah. Namun demimian, banyak tanah di perdesaan belum atau tidak bersertifikat, akibat sebagian besar pemilik tanah menghadapi banyak kendala sosial ekonomi untuk mensertifikatkan tanah. Pemasalahan ini mendasari tujuan pene,itian untuk mengungkap keterkaitan dengan faktor-faktor sosial ekonomi pemegang hak tanah dengan minat penyertifikatan tanah yang dikuasai, antar daerah yang berbeda aksesbilitasnya terhadap kota. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Salam menggunakan metode survei. Responden penelitian adalah kepala keluarga (KK penguasa tanah baik yang sudah atau belum memiliki sertifikat tanah. Penentuan sampel secara quota sampling berdasar tingkat aksesbilitas desa terhadap kota. Jumlah sampel responden secara total 120 KK, yang diambil 60 KK di setiap sampel desa yang berbeda aksesbilitas. Data identitas sosial ekonomi rumah tangga, persepsi tentang sertifikat tanah, dan minat untuk mensertifikatkan tanah, dikumpulkan menggunakan teknik wawancara terstruktur. Analisis data menggunakan uji statistic analisi regresi ganda dan uji beda rata-rata yakni uji ‘t’. Hasil penelitian menunjukkah bahwa luas tanah hak rakyat yang bersertifikat baru sekitar 58 persen. Pelaksanaan program penyertifikatan tanah secara masal belum sepenuhnya berhasil, ditunjukkan dari tanah bersertifikat di daerah aksesbilitas rendah, lebih sedikit (29% daripada di daerah aksesbilitas tinggi (71%. Tingkat pengetahuan masyarakat tentang sertifikat tanah, sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan di setiap daerah yang berbeda aksesbilitas. Tingkat persepsi masyarakat terhadap biaya pengurusan dan waktu penyelesaian sertifikat tanah, secara keruangan bervariasi. Pengaruh tingkat pendidikan terhadap persepsi, hanya berlaku pada masyarakat di daerah aksesbilitas rendah; sedangkan pengaruh

  1. Ekonomi Politik Penyelesaian Konflik Batas Daerah Antara Kota Cirebon dan Kabupaten Cirebon

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Agung Firmansyah

    2014-05-01

    Full Text Available Batas daerah menjadi isu yang sangat penting sejak era otonomi daerah berlangsung di Indonesia. Pemerintah daerah menjadi terdorong untuk mengetahui secara pasti batas-batas wilayah kewenangannya terutama yang memiliki potensi sumber daya yang mendukung pendapatan asli daerah dalam menjalankan otonomi daerah. Konflik batas daerah mengacu pada konflik yang terjadi antara pemerintah daerah pada tingkatan yang sama dalam rangka perebutan batas daerah. Konflik batas daerah antara Kabupaten Cirebon dan Kota Cirebon sudah berlangsung sejak tahun 1988. Berlarut-larutnya penyelesaian konflik batas daerah ini berkaitan dengan ekonomi politik yang ada di tujuh titik batas yang masih disengketakan. Permasalahan yang diteliti adalah asal mula/titik pangkal terjadinya konflik batas daerah dan perkembangan penyelesaian konflik batas daerah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan analisis data yang yang digunakan adalah model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lamanya penyelesaian konflik antara Kota Cirebon dan Kabupaten Cirebon disebabkan oleh faktor sumber daya khususnya aspek ekonomi di tujuh titik batas daerah yang disengketakan. Pada dasarnya asal mula/titik pangkal terjadinya konflik batas daerah ini disebabkan oleh perbedaan penafsiran pembentukan kota/kabupaten, undang-undang pembentukan kota/kabupaten yang tidak mencantumkan batas-batas daerahnya, kebijakan pelurusan sungai, perbedaan peta dasar acuan, tidak ada koordinasi antardaerah, ketiadaan regenerasi kepemimpinan yang baik, dan pengaruh pembangunan DKI Jakarta. Konflik menjadi rumit karena dipengaruhi beberapa faktor yaitu kepentingan, kebijakan, dan kelembagaan.

  2. ANALISIS PENGEMBANGAN POTENSI EKONOMI DAERAH DI KAWASAN BANGLOR TAHUN 2007-2011

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Abdul Bakhirnudin

    2013-11-01

    Full Text Available Abstrak ___________________________________________________________________ Kawasan Banglor merupakan salah satu Kawasan di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki tingkat pertumbuhan yang paling rendah dan terletak jauh lebih rendah dibandingkan dengan kawasan lainnya. Diantara kawasan-kawasan lainnya hanya kawasan Banglor sajalah yang memiliki pertumbuhan di bawah 4 persen yaitu 3,5 dan hal tersebut terletak jauh dibawah rata-rata dengan nilai rata-rata sebesar 4,89 persen pada tahun 2011. Sedangkan untuk kawasan lainnya memiliki pertumbuhan diatas 4 persen pada tahun 2011. Populasi penelitian ini adalah PDRB Kabupaten Rembang dan Blora atas dasar harga konstan tahun 2000, sedangkan sampel penelitian ini adalah PDRB Kab. Rembang dan Blora serta Jawa Tengah tahun 2007-2011 atas dasar harga konstan tahun 2000. Variabel yang dikaji dalam penelitian ini yaitu PDRB, pertumbuhan ekonomi, sektor-sektor ekonomi, penduduk, komponen Shift Share, dan SWOT. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi dan kuesioner. Dalam penelitian ini digunakan analisis SLQ, DLQ dan Shift Share guna menentukan potensi ekonomi daerah yang dapat dijadikan sektor basis atau sektor unggulan. Selain itu penelitian ini juga bertujuan mengetahui tingkat ketimpangan antar daerah dalam kawasan Banglor. Berdasarkan analisis LQ dan Shift Share dapat diketahui potensi ekonomi daerah di kabupaten dalam kawasan Banglor, yaitu sektor industri pengolahan, sektor pertambangan dan penggalian, sektor Listrik,Gas, dan Air bersih, sektor perdagangan, hotel dan restoran di Kabupaten Rembang. Sedangkan di Kabupaten Blora Potensi Ekonomi Daerahnya adalah sektor Pertambangan dan Penggalian, sektor Industri Pengolahan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor Keuangan, Persewaan dan jasa perusahaan serta sektor Listrik,Gas, dan Air bersih. Selanjutnya digunakan analisis SWOT guna menganalisis strategi kebijakan pengembangan sektor Industri Pengolahan, sektor Perdagangan

  3. PENINGKATAN KUALITAS JARINGAN KOMUNIKASI SEKTOR INDUSTRI DENGAN INTELLIGENT NETWORK SEBAGAI UPAYA PERLUASAN DAERAH PEMASARAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Haryanto Haryanto

    2005-08-01

    Full Text Available Satu hal yang paling penting dalam upaya peningkatan profit adalah dengan penambahan dan perluasan daerah pemasaran, serta adanya sistem informasi yang terpadu dari pusat ke tiap unit yang dimiliki. Perluasan daerah pemasaran dapat diwujudkan dengan adanya sistem telekomunikasi yang lancar dan dapat menjangkau di tiap daerah yang akan dijadikan sebagai daerah pemasaran. Sehingga hal ini diharapkan tidak akan menghambat proses pendistribusian produk maupun informasi dari tiap daerah tujuan. Intelligent Network (Jaringan Cerdas adalah suatu arsitektur jaringan telekomunikasi yang memiliki tujuan untuk memberikan framework sehingga kerja dari jaringan untuk implementasi, kontrol, dan management menjadi lebih efektif serta lebih ekonomis, dan lebih cepat proses kerjanya dibandingkan arsitektur jaringan yang digunakan saat ini. Untuk meningkatkan kualitas jaringan komunikasi memerlukan infrastruktur yang memadai. Tidak luput dari standar mengenai spesifikasi yang menyangkut mobile system yang akan digunakan. Sehingga perkembangan suatu teknologi akan dapat berefek terjangkaunya komunikasi di daerah-daerah yang terisolasi, sehingga meningkatkan perkembangan daerah tersebut, bahkan tidak menutup kemungkinan dengan adanya peningkatan jaringan komunikasi di daerah maka akan memunculkan daerah-daerah sentra produksi di bidang industri. Peningkatan mobilitas komponen usaha yang tidak diperkirakan sebelumnya, semakin menuntut kemampuan sistem jaringan komunikasi dan data, serta pengembangan jenis-jenis pelanggan baru. Dengan adanya peranan Intelligent Network sebagai konsep arsitektur jaringan, maka akan mendapatkan solusi yang lebih baik untuk memenuhi segala kebutuhan.

  4. ISOLASI DAN KULTUR PROTOPLAS RUMPUT LAUT Kappaphycus alvarezii DI LABORATORIUM

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Emma Suryati

    2007-12-01

    Full Text Available Isolasi protoplas rumput laut K. alvarezii, telah dilakukan dalam rangka penyiapan protoplas untuk penyilangan melalui fusi protoplas. Metode yang digunakan antara lain melalui cara kimia dengan melisis tallus rumput laut dengan campuran enzim komersial, kemudian enzim yang berasal dari viscera keong mas baik yang segar maupun yang beku, dengan media kultur yang digunakan pada pemeliharaan makro algae antara lain Conwy, PES, dan air laut steril. Tallus rumput laut yang digunakan berasal dari bagian pangkal, tengah dan ujung. Protoplas yang hidup diuji menggunakan evans blue 0,1%, hormon perangsang tumbuh yang digunakan pada media pertumbuhan antara lain auxin, IAA, dan Kinetin. Pengamatan dilakukan terhadap jumlah protoplas hidup, pertumbuhan, dan sintasan.  Hasil percobaan memperlihatkan bahwa enzim yang paling baik digunakan adalah campuran enzim komersial dengan media kultur Conwy dengan jumlah protoplas mencapai 19,8 x 106 sel/mL, bagian tallus yang paling baik adalah bagian pangkal berkisar antara 8,1x106 hingga 18,8 x 106 sel/ mL.  Perangsang tumbuh yang paling baik adalah auxin. Filamen terbentuk setelah 5 hari dengan fotoperiod L:D=12:12. Isolation of seaweed’s protoplast Kappaphycus alvarezii had been done to provide protoplast for crossbreeding purpose by protoplast fusion. The method was chemically done by lyses of tallus used commercial enzyme mixture, enzyme from viscera of snail both fresh and frozen, culture media were Conwy (CW, PES, and sterile sea water (SSW which were used to maintain the macro algae. Part of used tallus were upper, middle and tip of tallus. The viable protoplast was examined by using 0.1% evans blue and the growth-stimulating hormone were auxin, IAA, and Kinetin. Observation was concerned to the amount of viable protoplast, the growth, and the long live. Result showed that the best enzyme was commercial enzyme mixture with Conwy as the best culture media, provided protoplast until 19.8 x 106 cell/mL. The

  5. POTENSI KELEMBAGAAN LOKALDALAM PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (Studi Kasus di Desa Cemplang

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Messalina L Salampessy

    2018-01-01

    Full Text Available Watershed Management becomes an important aspect in supporting the conservation of the surrounding area. Upstream area functions as a water catchment area must be kept by maintaining the utilization of the area to avoid the carrying capacity beyond the environment. The role of people in the surrounding area becomes an important effort to maintain the continuity of the function of the Watershed. This study aims to analyze the potency of local institutional support in watershed management. The research method is a case study in which data are collected through in-depth interviews, focus group discussions and participant observation. The data analysis is conducted by using situation framework approach - structure - behavior - performance. The results show that the utilization of watershednaturalresource is considered as a free open source access where everyone is free to exploit the natural resources in it. This is related to existing conditions which indicate the existence of interdependence between government, private sector and communities being involved in the utilization of shared resources. The behavior of the parties related to the utilization of the Watershed greatly affects the condition of the existing Watershed Areas; where the performance of sub management of Cisadane Upstream watershed has not provided maximum results because the management is still going on sectorally. Keywords: Local Institution; Watershed Managemen; sub management of Cisadane Upstream watershed Pengelolaan DAS menjadi aspek penting dalam menunjang pelestarian kawasan sekitarnya. Fungsi daerah hulu sebagai daerah tangkapan air harus dijaga dengan menjaga agar pemanfaatan kawasan agar terhindar dari daya dukung yang melebihi lingkungan. Peran masyarakat di daerah sekitarnya menjadi upaya penting untuk menjaga kelangsungan fungsi DAS. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi dukungan kelembagaan lokal dalam pengelolaan DAS. Metode penelitian adalah studi

  6. INTRODUKSI GEN Sitrat Sintase KE DALAM RUMPUT LAUT Kappaphycus alvarezii MENGGUNAKAN Agrobacterium tumefaciens

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ristanti Frinra Daud

    2013-08-01

    ekonomis penting. Ice-ice merupakan penyakit yang paling umum menyerang rumput laut dan menyebabkan menurunnya produksi rumput laut. Penyakit ini disebabkan oleh perubahan salinitas, suhu, dan pencemaran logam berat. Asam sitrat digunakan sebagai pengkelat logam berat. Introduksi gen sitrat sintase ke dalam genom tanaman diketahui dapat mengurangi cekaman oksidatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengintroduksi gen sitrat sintase ke dalam genom K. alvarezii menggunakan perantara Agrobacterium tumefaciens. Berdasarkan eksplan yang tahan pada media seleksi higromisin, efisiensi transformasi pada K. alvarezii sebesar 7,5%. Efisiensi regenerasi tunas transgenik putatif sebesar 100%, efisiensi tunas non transgenik sebesar 100%. Analisis molekular menggunakan teknik PCR, satu dari lima K. alvarezii transgenik putatif mengandung transgen PaCS di bawah kendali promoter 35S CaMV.

  7. ANALISIS FAKTOR INTEGRATIF NYAMA BALI-NYAMA SELAM, UNTUK MENYUSUN BUKU PANDUAN KERUKUNAN MASYARAKAT DI ERA OTONOMI DAERAH

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    I Made Pageh

    2014-02-01

    Full Text Available Penelitian ini bertujuan untuk (1 memahami latar belakang sejarah Enclave Nyama Bali–Nyama Selam di Bali; (2 menganalisis faktor integratif Enclave Nyama Bali-Nyama Selam, untuk mengembangkan kerukunan antarumat beragama di Bali; (3 mendapatkan materi penenulisan Model Buku Panduan integrasi sosial pada Enclave Nyama Selam-Nyama Bali di Era Otonomi Daerah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian ilmu sosial dengan pendekatan sejarah sosial. Dengan demikian prosedur penelitian ini mengikuti prosedur ilmu sosial (etnografi koneksitas antar situs, dari penentuan informan, pengumpulan data sampai analisis data,  dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan. latar belakang sejarah kearifan enclave Nyama Bali- Nyama Selam, terutama yang berkaitan dengan menumbuhkembangkan integrasi dan harmoni sosial di era otonomi daerah, tidak dapat dilepaskan dari sejarah masuknya agama Islam ke Bali terkait perdagangan di pinggir pantai, seperti Islam di pinggir pelabuhan Buleleng, Sangsit, Temukus kemudian menyebar ke pedalaman bertani seperti Islam di Pancasari, Tegalinggah, dan Batu Gambir, beberapa islam di pedalaman Karangasem. Enclave Islam  terkait dengan politik kerajaan, tinggal di sekitar kerajaan dan atau di pedalaman membentuk enclave tersendiri (Nyama Selam Pegarayaman, Karangasem, Kepaon, Serangan, Loloan Negara, hubungan nyama selam dengan kerajaan adalah hubungan “patro-klient, tautan kaula gusti. dan migrasi berantai dalam perdagangan sektor informal. Faktor Integratif Enclaves Nyama Bali- Nyama Islam dengan kerajaan, dapat dipahami dari latar belakang sejarah politik kerajaan, dengan menempatkan penduduk muslim mengelilingi puri, sebagai benteng, kasus ini dapat dijumpai pada masa kerajaan Karangasem, Klungkung, Badung, Buleleng dan Jemberana, diikuti dengan perkawinan politik (kasus badung dengan enclave Kepaon. Bentuknya di Bidang Sosial (Perkawinan lintas agama, meminjam identitas etnik magibung, ngejot

  8. ANALISIS PERHITUNGAN TOLERANSI EROSI DI DAERAH TANGKAPAN WADUK KEDUNG OMBO, BOYOLALI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Beny Harjadi

    2018-01-01

    Full Text Available The purpose of this research is to get the distribution of erosion tolerance value (T-value in KedungOmbo Dam Catchment Area. The KedungOmbo Dam Catchment Area is located in Boyolali area as a food granary with the main supply of vegetables and rice producers. This situation requires soil conditions to be maintained and no land degradation or erosion that exceeds the limits of erosion or erosion tolerance allowed. The method used to calculate the T-value is the survey and by the calculation of raster analysis with satellite imagery. The parameter collected in the field includes soil conditions (soil solum and crop conditions (effective root depth. Based on T-value calculation formula with 300 years life resource, this will get the amount of erosion allowed in KedungOmbo Dam Catchment Area. Areas with low T values should be maintained for land conditions because mild erosion will be a serious threat. The erosion tolerance in the KedungOmbo Dam Catchment Area is 59%, which is dominated by high T-values, with an area of 34,092 ha and a very high 24% or an area of 14,136 ha. Keywords: Land degradation; Sheet erosion; Value-T; Land productivity Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan sebarannilai toleransi erosi (nilai-T di Daerah Tangkapan Waduk (DTW Kedung Ombo. Mengingat DTW Kedung Ombo termasuk wilayah Boyolali sebagai lumbung pangan dengan pasokan utama sayuran dan juga produsen padi. Situasi ini membutuhkan kondisi tanah harus dipertahankan dan tidak ada degradasi lahan atau erosi yang melebihi batas toleransi erosi atau erosi diperbolehkan. Metode yang digunakan untuk menghitung nilai-T dengan cara survei dan dibantu dengan perhitungan analisis raster dengan citra satelit. Parameter yang dikumpulkan di lapangan meliputi kondisi tanah (solum tanah dan kondisi tanaman (kedalaman perakaran efektif. Dari rumus perhitungan nilai-T dengan resource life 300 tahun akan mendapatkan besarnya erosi yang diperbolehkan di seluruh DTW Kedung Ombo

  9. Analisis Pengaruh Akuntabilitas Publik, Transparansi Publik dan Pengawasan Terhadap Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kabupaten Bungo

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Harry Eka Setiawan

    2016-09-01

    Full Text Available Abstract. This research is intended to analyze the influence of public accountability, public transparency and control to the SKPD performance with the local financial management as a variable intervening. The population in this study is SKPD environment Bungo district government.  The simultaneous and partial test of the hypothesis is done with test “F” and test “t” using the path analysis method. Results shows that simultaneously public accountability, public transparency, control, and local financial management, affect the performance of SKPD in Bungo district government. Partially, public accountability, public transparency, control, and local financial management affect the performance of SKPD in Bungo district government. Results shows that simultaneously public accountability, public transparency, and control, affect to local financial management. Partially public accountability, pubic transparency and control affect on local financial management, so that local financial management is not an intervening variable in this study Keywords:  Public Accountability, Public Transparency, Local Financial Management,   Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis  pengaruh akuntabilitas publik, transparansi publik, dan pengawasan terhadap kinerja SKPD dengan pengelolaan keuangan daerah sebagai variabel intervening. Populasi pada penelitian ini adalah SKPD di dilingkungan  Pemerintah Kabupaten Bungo. Pengujian hipotesis secara simultan maupun parsial digunakan Uji F dan Uji t  dengan menggunakan metode analisis jalur. Hasil penilitan menunjukan bahwa secara simultan akuntabilitas publik, transparansi publik, pengawasan, dan pengelolaan keuangan daerah, berpengaruh terhadap kinerja SKPD pada Pemerintah Kabupaten Bungo. Secara parsial akuntabilitas publik, transparansi publik, pengawasan, dan pengelolaan keuangan daerah  berpengaruh terhadap kinerja SKPD pada Pemerintah Kabupaten Bungo. Secara simultan akuntabilitas publik

  10. POTENSI PERKEMBANGAN WILAYAH DAN KAITANNYA DENGAN TATA RUANG DI KAWASAN LERENG MERAPI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Luthfi Muta'ali

    2016-10-01

    Full Text Available ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi dan perkembangan wilayah kawasan lereng Merapi yang dikalikan dengan peruntukan fungsi tata ruang. Lingkup wilayah dan unit analisis adalah seluruh desa di kawasan pengembangan Lereng Merapi, yaitu sejumlah 206 desa yang tersebar di Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Banta Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif analitis, dengan menggunakan data sekunder. Potensi perkembangan wilayah diidentifikasi dengan indikator demografis, karakteristik social ekonomi, penggunaan lahan dan infrastruktur, dan aksesibilitas. Sedangkan data peruntukan ruang dikelompokkan dalam peruntukan fungsi kawasan lindung dan kawasan budidaya. Teknik analisis yang digunakan antara lain stalistik deskriptip, penentuan tipologi wilayah, analisis deskriminan, shift analysis, dan pemetaan. Hasil penelitian menunjukkan, pola perkembangan wilayah di kawasan lereng Merapi terkonsentrasi di bagian tengah (kota Yogyakarta dan pinggirannya dan menuju kearah lereng atas (Kabupaten Sleman. Pada fungsi budidaya, sebagian besar wilayah bertipe 1: (besar tumbuh berada di daerah perkotaan dan perluasannya, sedangkan wilayah ripe 1l (kecil tumbuh urnumnya berfungsi sebagai daerah pertanian lahan basah. Pada peruntukan fungsi lindung, khususnya lindung bawahan (resapan air, terdapat 36,7% (18 desa yang berpotensi berkembang pesat. Analisis basis ekonomi juga menunjukkan bahwa potensi perkembangan wilayah tinggi, akan diiringi oleh pergeseran menguatnya peran sektor non pertanian. Tipologi wilayah menurut fungsi kawasan dapat digunakan sebagai dasar dalam determinasi perkembangan wilayah, karena memiliki tingkat perbedaan yang signifikan antara fungsi lindung dan budidaya. Gejala potensi perkembangan wilayah yang tinggi di lereng bagian tengah dan atas yang berfungsi sebagai kawasan lindung dan resapan tidak menguntungkan dart sisi ekologis, dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan. Oleh karena itu penelitian ini

  11. IMPLEMENTASI REHABILITASI TERHADAP ANAK PENYALAH GUNA NARKOTIKA (Studi di Wilayah Kepolisian Daerah Lampung

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ibrahim Fikma Edrisy

    2017-03-01

    Full Text Available Abstract The implementation of rehabilitation on underage narcotics users based on state regulation of narcotics, an addicts narcotics users is obliged to take a rehabilitation process, but this policy has never been applied, most of the underage narcotics users were sentenced to be put in jail than taking rehabilitation. The formulation of the problem in this thesis is: why is the implementation of rehabilitation on underage narcotics users so low. What is the problem with implementing rehabilitation on underage narcotics users? What do the police at Polda Lampung do on underage narcotics users? The result of the research show that the implementation of rehabilitation on underage narcotics users is not in line with state regulations, they are government policy, policy of health minister on technical regulation on medical rehabilitation for the drugs addicts, drugs users, and victim of drugs users, which stated that the underage narcotics users is supposed to be put in rehabilitation but this rule has never been applied on, most of the underage narcotics users were put in jail than on rehabilitation. The problem on rehabilitation is affected by some factors like law structure of Direktorat Narkoba Polda Lampung on the implementation of rehabilitation is not optimal, law culture on the level of obedience of the society about the law is not optimal, and the effort of Kepolisian Daerah Lampung in solving the underage narcotics users is through preemptive, preventive, and repressive way. Keywords: Rehabilitation, Under Age, Narcotics Abstrak Pelaksanaan rehabilitasi pengguna narkotika di bawah umur berdasarkan peraturan negara narkotika, pengguna pecandu narkotika wajib mengambil proses rehabilitasi, tetapi kebijakan ini belum pernah diterapkan, sebagian besar narkotika di bawah umur pengguna dihukum untuk diletakkan di penjara daripada mengambil rehabilitasi. Rumusan masalah dalam skripsi ini adalah: mengapa pelaksanaan rehabilitasi pada narkotika

  12. STUDI PERTUMBUHAN LAMUN Enhalus sp DALAM UPAYA PENGELOLAAN PESISIR DI PULAU TANAKEKE

    OpenAIRE

    Syarifuddin Kune

    2016-01-01

    Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang dilakukan dengan membandingkan pertumbuhan E. acoroides pada satu perlakukan dengan perlakuan lainnya.  Perlakuan A = lamun E. acoroides tanpa kegiatan budidaya rumput laut K. alvarezii,  B = lamun E. acoroides dengan kegiatan budidaya rumput laut K. alvarezii di atasnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa laju pertumbuhan E. acoroides pada semua hamparan baik dengan dan tanpa aktivitas budidaya rumput laut K. alvarezii tidak berbeda nyata...

  13. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD Dalam Perundang-Undangan Pemerintahan Daerah dan Lembaga Legislatif Daerah

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Asmawi .

    2015-05-01

    Full Text Available Abstract: Local People's Representative Council (DPRD In Local Government Legislation and Regional Legislative Institutions. One of the most esential issues of democracy’s results in Indonesian constitutional platform is the local legislature, so popularly known as the Local People's Representative Council (DPRD. The key of the success in organizing local government is the capability of the Local People's Representative Council (DPRD in conducting the three basic functions and plus, namely legislating, budgeting, supervising, and plus representing, simultaneously, proportionally and continously. In the future times, it is urgent to strengthen the structure and institutional capacity of the Local People's Representative Council (DPRD by means of three agenda, that is (i to redefine and to consolidate the position of the Local People's Representative Council (DPRD as a legislature; (ii to reinforce the authority of the Local People's Representative Council (DPRD; and (iii to maximize the capacity of the Local People's Representative Council (DPRD in performing its all functions. To that end, it is urgent to take an effort in revising Law of 32/2004 and Law of 27/2009. Abstrak: Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD Dalam Perundangundangan Pemerintahan Daerah dan Lembaga Legislatif Daerah. Salah satu isu terpenting hasil demokrasi dalam pentas ketatanegaraan Indonesia ialah lembaga legislatif daerah, yang populer dikenal dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD. Kunci keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah kemampuan DPRD dalam menjalankan tiga plus fungsi utamanya-legislasi, anggaran dan pengawasan, dan plus representasi‐secara simultan, proporsional dan berkelanjutan. Di masa mendatang penting untuk memperkuat struktur dan kelembagaan DPRD melalui 3 (tiga agenda: (i memperjelas dan memperkuat kedudukan DPRD sebagai badan legislatif; (ii memperkuat kewenangan DPRD; dan (iii memperkuat kapasitas DPRD dalam menjalankan fungsi

  14. KERTAS SENI BERBAHAN LIMBAH PEWARNA ALAM RUMPUT LAUT JENIS SARGASSUM, ULVA DAN PELEPAH PISANG ABAKA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Guring Briegel Mandegani

    2016-06-01

    Full Text Available ABSTRAKKertas seni merupakan kerajinan tangan dengan bahan dasar berbagai macam tanaman berserat. Serat pisang abaka, serat jerami dan serat padi telah mampu diolah menjadi kertas seni secara mandiri tanpa bahan perekat tambahan. Selama ini industri kertas seni yang ada sebagian besar menggunakan bahan baku pelepah pisang raja, pisang abaka, jerami, serat padi dan sebagainya. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan keanekaragaman bahan baku, di antaranya dengan memanfaatkan material dari rumput laut maupun limbah rumput laut limbah pewarna alam tekstil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakter kertas seni yang terbuat dari limbah pewarna alam dari rumput laut Sargassum sp. dan Ulva serta kombinasinya dengan material serat pisang abaka. Bahan baku pelepah pisang abaka dan limbah rumput laut diolah dengan cara pencacahan dengan ukuran 2-3 cm, direbus dengan soda api selama 2 jam, kemudian disaring dan didinginkan. Bahan kemudian saling dikombinasi dan dijadikan pulp menggunakan mesin blender. Pulp kemudian dicetak dan dianalisis secara fisik. Limbah rumput laut jenis Sargassum sp. dan Ulva dalam keadaan murni (100% tidak dapat digunakan sebagai bahan pembuatan produk kertas seni, dikarenakan kandungan selulosa yang masih di bawah 40% sehingga kertas yang dihasilkan dari proses pencetakan bersifat rapuh, mudah sobek dan tidak rekat antara satu dengan yang lain. Sedangkan kertas dengan campuran serat pisang abaka, menghasilkan kualitas kertas seni dengan kekuatan fisik yang lebih baik daripada kertas seni murni dari rumput laut Sargassum sp. dan Ulva. Kata Kunci: kertas seni, rumput laut, Sargassum sp., Ulva, pisang abaka  ABSTRACTPaper art is a craft that uses a wide variety of fibrous plants. Abaca, straw and rice fibers can be processed into paper art independently without additional adhesive material. During this time, the existing art paper industries use many raw materials such as banana, abaca, etc., Therefore, it is

  15. ANALISIS PEREKONOMIAN DAERAH DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SUMATERA BARAT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    jolianis koto

    2012-10-01

    Full Text Available This study aims to identify and analyze: 1 the effect of household consumption, private investment, and development spending revenue to the regional economy, 2 the effect of private investment, construction spending, employment and regional economy on local income. This study is an exploration studies conducted throughout the Kabupaten/Kota is as much as 19 districts / cities in West Sumatra province. Years of the study period was 2005 to 2009 (5 years. The study found that: 1 household consumption, private investment, and development spending revenue simultaneously or partially significant effect on the regional economy regencies / cities in West Sumatra province. The higher the level of household consumption of a region, the allocation of development spending is high, the amount of private investment that invested in the area and the higher revenues will be able to improve the condition of the local economy. 2 Private investment, construction spending, employment and regional economy simultaneously and partially significant effect on revenue Kabupaten/Kota in West Sumatra province. A growing number of private parties to invest in the area, the size of the allocation of development funds for various public sector facilities, the more labor is absorbed by the sector of the economy will be able to increase local income. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis: 1 Pengaruh konsumsi rumah tangga, investasi swasta, belanja pembangunan dan pendapatan asli daerah terhadap perekonomian daerah, 2 Pengaruh investasi swasta, belanja pembangunan, tenaga kerja dan perekonomian daerah terhadap pendapatan asli daerah.

  16. ANALISIS STRATEGI PENANGANAN RISIKO KEKURANGAN PASOKAN PADA INDUSTRI PENGOLAHAN RUMPUT LAUT: KASUS DI SULAWESI SELATAN (A Risk Handling Strategy for Supply Shortage in Seaweed Agro-Industry: A Case in South Celebes

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sarinah Sarinah

    2015-09-01

    Full Text Available production processes. It is critical in the sense that it can be employed to identify any potential risks before they be used to reduce the potential shortage of dried seaweed supply needed by PT XYZ using pemasok selection. This supply chain model. The best selected suppliers were determined through assessing different assigned weights to the criteria and sub-criteria constructed in a Analytic Hierarchy Process (AHP tree. PT XYZ is an alkali treated cottoni (ATC chips and SRC powder supplier network with low risk supply chain partnership. Keywords: Supplier selection, supply chain risk management, MFMEA, AHP   ABSTRAK   Strategi penanganan risiko kekurangan pasokan merupakan upaya untuk mengurangi terjadinya risiko kekurangan bahan baku rumput laut kering untuk kebutuhan industri rumput laut di PT XYZ dengan melakukan pemilih pemasok. Manajemen risiko rantai pasokan memainkan peran yang lebih penting daripada sebelumnya. Perusahaan harus fokus itu, naskah ini mengusulkan metode  risiko dari perspektif tiap risiko rantai pasokan dan memilih pemasok dengan menerapkan metode (AHP untuk menentukan bobot masing-masing kriteria dan sub-kriteria untuk pemilihan pemasok PT XYZ adalah industri pengolahan rumput laut dalam bentuk alkali treated cottonii (ATC-Chips dan SRC . Hasilnya menunjukkan bahwa perusahaan memdapatkan pemasok yang lebih efektif dan pada saat yang sama mendapatkan mitra rantai pasokan yang berisiko rendah. Kata kunci: Pemilihan pemasok, manajemen risiko rantai pasok, MFMEA, AHP

  17. HUBUNGAN MODAL SOSIAL DENGAN KESEJAHTERAAN EKONOMI KELUARGA DI DAERAH PERDESAAN JAMBI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Suandi -

    2014-06-01

    Full Text Available Tujuan penelitian adalah menganalisis pengaruh modal sosial terhadap kesejahteraan ekonomi keluarga di daerah perdesaan Kabupaten Kerinci. Desain penelitian adalah cross sectional. Penelitian dilakukan di Kabupaten Kerinci dengan memilih dua kecamatan, yaitu: Kecamatan Keliling Danau, dan Kecamatan Batang Merangin. Waktu penelitian secara keseluruhan dilakukan dari bulan Juni sampai dengan bulan Nopember 2012. Sampel penelitian sebanyak 132 keluarga atau 10 persen dari populasi (1.316 keluarga yang diambil secara berturut-turut dengan cara cluster, purposive, dan simple random sampling. Variabel penelitian: (1 kesejahteraan ekonomi keluarga (kesejahteraan objektif, dan kesejahteraan subjektif, dan (2 Modal sosial (asosiasi lokal dan karakter masyarakat. Analisis data menggunakan model Structural Equation Modelling (SEM melalui program LISREL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal sosial (asosiasi lokal dan karakter masyarakat responden tergolong kuat. Mengacu kepada alokasi pengeluaran, tingkat ekonomi petani di daerah penelitian tergolong relatif kaya dengan distribusi keluarga yang tergolong pada kelompok sejahtera mencapai 78,8 persen, sedangkan kelompok miskin hanya 21,2 persen. Modal sosial (asosiasi lokal dan karakter masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh positif sangat nyata terhadap kesejahteraan ekonomi keluarga. The objectives of this study is to analyze the effect of social capital on family economic well-being in rural areas of Kerinci regency. The research design is cross sectional and was carried out  in Batang Merangin and Keliling Danau districts from June to Nopember 2012. Variables used are social capital (local associations and community character, and family economic well-being  both objective and subjective economic well-being. 132 household samples are chosen using cluster, purposive and random sampling methods. Data were collected using survay, indepth interview, and Focus Group Discussion

  18. PEMODELAN DAERAH TANGKAPAN AIR WADUK KELILING DENGAN MODEL SWAT (Keliling Reservoir Catchment Area Modeling Using SWAT Model

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Teuku Ferijal

    2015-05-01

    Full Text Available This study aimed to model watershed area of Keliling Reservoir using SWAT model. The reservoir is located in Aceh Besar District, Province of Aceh. The model was setup using 90m x 90m digital elevation model, land use data extracted from remote sensing data and soil characteristic obtained from laboratory analysis on soil samples. Model was calibrated using observed daily reservoir volume and the model performance was analyzed using RMSE-observations standard deviation ratio (RSR, Nash-Sutcliffe efficiency (NSE and percent bias (PBIAS. The model delineated the study area into 3,448 Ha having 13 subwatersheds and 76 land units (HRUs. The watershed is mostly covered by forest (53% and grassland (31%. The analysis revealed the 10 most sensitive parameters i.e. GW_DELAY, CN2, REVAPMN, ALPHA_BF, SOL_AWC, GW_REVAP, GWQMN, CH_K2 and ESCO. Model performances were categorized into very good for monthly reservoir volume with ENS 0.95, RSR 0.23, and PBIAS 2.97. The model performance decreased when it used to analyze daily reservoir inflow with ENS 0.55, RSR 0.67, and PBIAS 3.46. Keywords: Keliling Reservoir, SWAT, Watershed   ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk untuk memodelkan daerah tangkapan air Waduk Keliling dengan menggunakan Model SWAT. Waduk Keliling terletak di Kabupaten Aceh Besar, Propinsi Aceh. Dalam penelitian ini Model SWAT dikembangkan berdasarkan data digital elevasi model resolusi 90 m x90 m, tata guna lahan yang diperoleh dari intepretasi citra satelit dan data soil dari hasil analisa sampel tanah yang diperoleh di daerah penelitian. Model dikalibrasi dengan data volume waduk dan kinerja model dianalisa menggunakan parameter rasio akar rata-rata kuadrat error dan standard deviasi observasi (RSR, efesiensi Nash-Sutcliffe (NSE dan persentase bias (PBIAS. Hasil deleniasi untuk daerah penelitian menghasilkan suatu DAS dengan luas 3,448 Ha dan memiliki 13 Sub DAS yang dikelompokkan menjadi 76 unit lahan. Sebagian besar wilayah study

  19. Eksistensi Dewan Perwakilan Daerah Dalam Sistem Bikameral di Indonesia

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Miki Pirmansyah

    2015-05-01

    Full Text Available Abstract: The DPD existence of Bicameral System in Indonesia. Bicameral system of representation is a term consisting of two chambers, in Indonesia known as the House of Representatives and the DPD aims to achieve good governance as well as the achievement of checks and balances between state institutions, especially in the legislature, which is one of the most important elements in the implementation of the State. This institution has the main function in the setting and monitoring budgets. Thus, there are two rooms in the legislature is expected to achieve two controls in each policy issued, so it will tend to have a positive impact for the progress of the State and will ultimately achieved good governance as the ultimate goal of a state. Abstrak: Eksistensi Dewan Perwakilan Daerah Dalam Sistem Bikameral Di Indonesia. Bikameral merupakan istilah sistem perwakilan yang terdiri dari dua kamar (cembers,di Indonesia dikenal dengan istilah DPR RI dan DPD RI yang bertujuan untuk mencapai pemerintahan yang baik (good gavernment serta tercapainya check and balances antara lembaga negara khususnya di lembaga legislatif, yang merupakan salah satu unsur terpenting dalam penyelenggaraan Negara. Lembaga ini mempunyai fungsi utama dalam pengaturan, anggaran, dan pengawasaan. Dengan demikian, adanya dua kamar dalam lembaga legislatif diharapkan tercapainya dua kontrol dalam setiap kebijakan yang dikeluarkan, sehingga akan cenderung berdampak positif bagi kemajuan negara dan pada akhirnya akan tercapai pemerintahan yang baik sebagai tujuan akhir dari sebuah negara DOI: 10.15408/jch.v1i1.1461

  20. KECERNAAN NUTRIEN KAMBING PERANAKAN ETAWAH YANG DIBERI PAKAN DASAR RUMPUT LAPANGAN DISUPLEMENTASI DENGAN DEDAK PADI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    I W. WIRAWAN

    2012-09-01

    Full Text Available ABSTRAK Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kecernaan nutrien kambing Peranakan Etawah (PE yang diberi pakan dasar rumput lapangan disuplementasi dengan dedak padi, telah dilaksanakan di Tabanan dan Lab. Nutrisi Ternak Fakultas Peternakan Universitas Udayana, selama 4 bulan. Rancangan yang digunakan dalam penelitian adalah rancangan acak lengkap (RAL dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan, masing-masing ulangan menggunakan 1 ekor kambing PE dengan berat badan awal 15,92 ± 1,34 kg. Ke empat perlakuan tersebut adalah: perlakuan A rumput lapangan tanpa suplementasi dedak padi, perlakuan B : rumput lapangan + 75 g dedak padi, perlakuan C : rumput lapangan + 150 g dedak padi, dan perlakuan D : rumput lapangan + 225 g dedak padi. Pemberian dedak padi sekali dalam sehari yaitu pagi hari, sedangkan rumput lapangan dan air minum diberikan secara ad libitum. Variabel yang diamati adalah konsumsi bahan kering, kecernaan nutrien (bahan kering, bahan organik, protein kasar dan serat kasar, pH, VFA dan amonia cairan rumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi bahan kering ransum dan DMI pada perlakuan suplementasi dedak padi nyata (P0,05 lebih tinggi dari perlakuan A, tetapi konsumsi air minum pada perlakuan C dan D nyata (P0,05 lebih tinggi dari pada perlakuan A, namun koefisien cerna bahan kering dan serat kasar pada perlakuan C dan D nyata (P0,05. Konsentrasi asam asetat dan butirat pada ke-empat perlakuan secara statistik berbeda tidak nyata (P>0,05, tetapi konsentrasi asam propionat pada peralakuan suplementasi dedak padi nyata (P0.05 difference, but water consumption on the treatments C and D were significantly higher (P0.05 difference, but on the treatments C and D were significantly higher (P0.05 difference, but the propionate concentration on the treatments B, C and D were significantly higher (P<0.05 than treatment A. From the result in this experiment it can be concluded that the supplemented rice bran 75g-225g on the effect to increased

  1. Pola Penghidupan Masyarakat di Daerah Perdesaan pada Strata Rumahtangga yang Berbeda

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Kationo Udin

    2016-10-01

    Full Text Available ABSTRAK Penelitian pola penghidupan di daerah perdesaan perlu dilakukan mengingat daerah perdesaan merupakan bagian integral dari wilayah pembangunan yang perlu mendapat perhatian pemeritah melalui berbagai kebijakan pemberdayaan masyarakat perdesaan dalam konteks pembangunan daerah perdesaan. Untuk itu penelitian ini bertujuan mengkaji (1 strategi penghidupan rumahtangga dan (2 faktor penentu, serta (3 menyusun arahan pengembangan strategi penghidupan yang efektif pada tiap strata ekonomi rumahtangga dalam rangka peningkatan pendapatan di lokasi penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi di Desa Karang Jaya Kabupaten Buru dengan unit penelitian pada strata rumahtangga. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan menggunakan kuisioner dan wawancara dalam pengambilan data. Dengan adanya strata rumahtangga maka Teknik sampel menggunakan stratifield random sampling dengan penentuan besar sampel secara proportional. Jumlah sampel strata ekonomi lemah 65 rumahtangga, strata ekonomi menengah 34 rumahtangga dan strata ekonomi kuat 6 rumahtangga. Analisa data dilakukan secara kua ntitatif dengan menggunakan tabel frekuensi dan tabel silang serta dilengkapi dengan indepth interview. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strata rumahtangga ekonomi lemah sebagian besar menerapkan strategi pemanfaatan sumberdaya rumahtangga untuk meningkatkan hasil pertanian. Sementara strata rumahtangga ekonomi menengah menerapkan strategi pemanfaatan sumberdaya rumahtangga, diversifikasi pekerjaan dan optimalisasi hasil pertanian. Strata rumahtangga ekonomi kuat lebih fokus pada strategi investasi modal usaha. Adapun yang menjadi faktor penentu dalam penerapan strategi di atas adalah modal fisikal dan modal finansial yang berbeda dari segi dominasi kepemilikan pada tiap strata ekonomi. Untuk itu perlu adanya pengembangan strategi yang lebih efektif melalui peningkatan keahlian/ketrampilan anggota rumahtangga, membentuk kelompok tani/usaha kecil

  2. KINERJA HUBUNGAN MASYARAKAT PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN DAN KOTA DI JAWA BARAT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Agus Rahmat

    2016-12-01

    Full Text Available Kebutuhan pemerintah Indonesia atas Humas pemerintah tidak lagi dalam tataran wacana atau sekedar konsep secara keIlmuan, keberadaan Humas pemerintah didorong atas kebutuhan pemerintah untuk menjelaskan apa yang dilakukan oleh pemerintah kepada ,asyarakat guna memperoleh dukungan dan untuk menerangkan apa dan bagaimana yang dilakukan pemerintah sehingga lingkungan masyarakat dalam dan masyarakat luar percaya. sudah sejak lama pemerintah di Indonesia termasuk pemerintah daerah memiliki Humas pemerintah, bahkan khusus di lingkungan pemerintah, profesi ini tergabung dalam wadah BakoHumas. Fakta yang ada dan berkembang mengisyaratkan sekaligus mempertanyakan mengenai kinerja Humas Pemerintah selama ini. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsi kinerja Humas pemerintah khususnya Humas Pemerintah kabupaten dan kota di Jawa Barat. Untuk mencapai tujuan penelitian, metode yang digunakan adalah deskriptif dengan teknik pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran angket. Temuan dari penelitian ini memperlihatkan bahwa: pertama, kinerja Humas pemerintah lebih banyak menerimaan teguran dibanding pujian/penghargaan atas hasil kerja; kedua, pegawai di bagian Humas pemerintah sangat sedikit yang berlatar belakang pendidikan formal komunikasi, terlebih lulusan keHumasan selain itu pegawai juga jarang mendapat pendidikan non formal bidang keHumasan; ketiga, aktivitas Humas pemerintah lebih tertumpu pada kegiatan rutin berupa penyediaan informasi bagi media. Konsekuens dari temuan penelitian ini adalah perlunya pengembangan kompetensi pegawai Humas pemerintah melalui linieritas bidang kerja dan pendidikan bagi pegawai baru dan pelatihan bidang keHumasan bagi petugas yang sudah ada. DOI: 10.24198/jkk.vol4n2.2

  3. PEMBUATAN GAME EDUKASI PETUALANGAN SI GEMUL SEBAGAI PEMBELAJARAN PENGENALAN DAERAH SOLO RAYA PADA ANAK

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Fendi Aji Purnomo

    2016-11-01

    Full Text Available Perkembangan administrasi setelah Orde Baru pemerintah telah menghapus tingkat Karesidenan di Indonesia termasuk Karesidenan Surakarta. Akibatnya nama Karesidenan Surakarta berubah menjadi Eks-Karesidenan Surakarta atau Wilayah Solo Raya. Wilayah Solo Raya terdiri dari tujuh Kabupaten tiga di antaranya berbatasan langsung dengan kota Solo yaitu Boyolali, Sukoharjo dan Karanganyar. Tiga yang lain tidak berbatasan langsung yaitu Wonogiri, Sragen dan Klaten. Masing-masing daerah memiliki slogan, tempat wisata dan makanan khas yang berbeda, namun masih banyak masyarakat yang kurang mengenalnya. Hasil observasi menunjukkan bahwa kebanyakan anak-anak usia sekolah dasar belum mengetahui daerah-daerah mana saja yang masuk dalam daerah Solo Raya. Saat ini teknologi semakin berkembang secara pesat dan penggunaan gadget dapat difungsikan sebagai media edukasi. Dalam penelitian ini telah dikembangkan Game Edukasi berjudul Petualangan Gembul untuk mengenal daerah di Solo Raya Berbasis Android. Metode yang digunakan dalam pengembagan game ini adalah Software Development Life Cycle (SDLC Water Fall dimulai dari analisis, perancangan, pembuatan, pengujian dan pemeliharaan. Model permainan yang disajikan level pertama berupa adventure yang dilengkapi latar belakang daerah khas masing-masing, level kedua berupa kuis tanya jawab dan level ketiga berupa game puzzel yang berisi foto khas daerah untuk ditata ulang. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian perangkat terhadap 3 perangkat android yang berbeda spesifikasinya dan pengujian hasil pembuatan game melalui kuisioner dalam aspek penyampaian informasi dan desain visual game. Hasil penelitian menyebutkan bahwa 75% game tersebut memudahkan dalam mengenal daerah Solo Raya dan 79% menyebutkan bahwa tampilan game tersebut menarik. Kata kunci: game, android, anak, solo raya.

  4. PENGUKURAN TINGKAT DAYA SAING DAERAH BERDASARKAN VARIABEL PEREKONOMIAN DAERAH, VARIABEL INFRASTRUKTUR DAN SUMBER DAYA ALAM, SERTA VARIABEL SUMBER DAYA MANUSIA DI WILAYAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ira Irawati

    2012-10-01

    Full Text Available Daya saing wilayah menunjukkan kemampuan suatu wilayah menciptakan nilai tambah untuk mencapai kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan dengan tetap terbuka pada persaingan domestik dan  internasional. Pengembangan wilayah di kota-kota dan kabupaten-kabupaten di Provinsi Sulawesi  Tenggara merupakan upaya untuk meningkatkan daya saing tersebut, walaupun  dalam pengembangannya  menghadapi permasalahan-permasalahan yang antara lain disebabkan oleh kurang berkembangnya sumber  daya manusia yang diakibatkan oleh rendahnya tingkat pendidikan dan rendahnya kualitas hidup  masyarakat serta kurangnya prasarana dan sarana untuk menunjang kesejahteraan masyarakat.  Perbandingan relatif tingkat daya saing antar kota kabupaten tersebut; berdasarkan 3 (tiga variabel yaitu  tingkat  perekonomian daerah,  ketersediaan  infrastruktur  dan  sumber  daya  alam,  serta  ketersediaan  dan kualitas sumber daya manusia; dilakukan untuk melihat sejauh mana daerah-daerah tersebut memiliki  keunggulan  untuk  mengatasi  persamalahan-permasalahan  dalam pengembangan wilayahnya. Kata kunci: Pengembangan Wilayah, Daya Saing. Abstract The competitiveness of the region demonstrated the ability of an area to create added value to achieve a high and sustainable prosperity to remain open to domestic and international competition. Development areas in the cities and districts in Southeast Sulawesi is an effort to enhance the competitiveness, even in the face of development issues among others caused by the lack of development of human resources caused by low levels of education and poor quality of life and the lack of infrastructure and facilities to support the welfare of the community. Comparison of the relative level of competitiveness between the city districts; based on 3 (three variables, namely the level of the regional economy, the availability of infrastructure and natural resources, as well as the availability and quality of human resources

  5. ANALISIS KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Hery Susanto

    2015-04-01

    Full Text Available This research aims to analyze the regional finance capability in West Nusa Tenggara province. This research uses secondary data of primary source. The data are obtained from the government of West Nusa Tenggara Province in the form of data that has been processed and published and become a legitimate document such as calculation data of APBD in Budgetary Year of 2003-2007. The instruments are used in collecting the data is the analysis of the regional finance capability through Calculation and Work Analysis of PAD, which is the measurement of share and growth, thus classified the result with mapping the financial region capability based on quadrant method. This research draws some conclusions namely: (1 generally, contribution of PAD (share to the total region income of NTB Province TA 2003- 2007 was low, in spite of the growth of PAD was high; (2 based on the measurement of Index Financial Capability (IKK, NTB Province was in the scale index of 0,541. Furthermore, the classification based on the criteria level of regional finance capability, the regional finance capability in NTB Province in 2003 -2007 was a province with high financial capability. There are some suggestions that could be offered to the Government of NTB Province; first, improving PAD share in NTB Province through the excavation of PAD potential sources. Second, concerning with the region cost efficiency, considering that the proportion of PAD achievement was fairly small comparing to the allocation of Region Cost. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan keuangan daerah di Propinsi Nusa Tenggara Barat . Penelitian ini menggunakan data sekunder dari sumber utama. Data diperoleh dari pemerintah Propinsi Nusa Tenggara dalam bentuk data yang telah diolah dan dipublikasikan dan menjadi dokumen yang sah seperti data perhitungan APBD Tahun Anggaran 2003-2007. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah analisis kemampuan keuangan daerah melalui Perhitungan dan

  6. DAERAH OTONOM PADA MASA KERAJAAN MATARAM KUNA: TINJAUAN BERDASAR KEDUDUKAN DAN FUNGSINYA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Siti Maziyah

    2011-10-01

    Full Text Available The aim of this research was to know about the autonomy of Old Mataram’s Kingdom in the VIII-XI century, and to know the status and function of region autonomy at that time by the inscriptions. Furthermore, information about region autonomy can be used as comparison wit the current region autonomy. This research used historical method to find data and fact in the field. The first step was heuristic; second was critical sources; third was interpretation, and the last was historiography. Output of the research concludes that autonomy of the region in the Old Mataram’s Kingdom was similar with current era, that is there is tax free area, the region with right to manage itself and finance it self. This was especially for areas that can it self product tax.   Key words: autonomy; the Old Mataram’s Kingdom; tax. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang otonomi dari Kerajaannya Mataram lama pada XI abad VIII, untuk mengetahui status dan fungsi dari otonomi dari daerah di saat itu oleh catatan-catatan kuno. Lebih lanjut lagi, informasi tentang daerah otonom dapat digunakan sebagai perbandingan dengan masa otonomi di saat ini. Penelitian menggunakan metode sejarah untuk menemukan data dan fakta di lapangan. Langkah pertama adalah heuristik; kedua adalah kritik sumber; ketiga adalah penafsiran, dan terakhir adalah historiografi. Keluaran dari penelitian menyimpulkan bahwa otonomi dari daerah di Kerajaannya Mataram kuna adalah serupa dengan saat ini, yakni terdapat daerah bebas pajak, derah yang mengatur daerah tersebut secara mandiri dengan keuangan yang mandiri. Daerah ini terutama area yang menghasilkan pajak.   Kata kunci: otonomi; Kerajaannya Mataram kuna; pajak.  

  7. ANALISIS POTENSI PEMUNGUTAN PAJAK HOTEL DALAM RANGKA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA MAKASSAR

    OpenAIRE

    -, MUHAMMAD TRY DHARSANA AMBO ALA DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017

    2017-01-01

    Analisis Potensi Pemungutan Pajak Hotel dalam Rangka Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kota Makassar Analysis of Hotels Tax Collection Potency in Makkasar???s Own-Source Revenue Increase Muhammad Try Dharsana Ambo Ala Andi Kusumawati Yulianus Sampe Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besar potensi pajak hotel dan seberapa jauh bentuk usaha yang di lakukan oleh pemerintah daerah dalam menggali potensi pajak hotel di kota Makassar. Untuk menghitung potensi, efektivi...

  8. Suplementasi Besi Mampu Memperbaiki Kadar Hormon TSH Anak Sekolah di Daerah Endemik GAKI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yusi Dwi Nurcahyani

    2015-01-01

    Full Text Available ABSTRACT Multiple nutritional and environmental influences contribute to the prevalence and severity of IDDs in iodine deficient areas, including iron. In many developing countries, children are at high risk of both goiter and iron deficiency anemia. Iron deficiency adversely affects thyroid metabolism and may reduce the efficacy of iodized salt. The aim of this study was to investigate whether iron supplementation can improve thyrothrophin hormone in school children in iodine deficient areas. A trial of iron supplementation was carried out in an area of endemic goiter in Kertek Wonosobo (n = 35, another group given placebo (n = 35. At baseline, anthropometri, TSH, ferritin, urinary iodine excretion and level of iodized salt were measured. After 13 weeks supplementation, the same data collecting was conducted. Supplement’s compliance during the study reached 100%. Two subject were excluded from from the analysis because they have extreme bio chemical data than the overall average. Statistical test showed no differences in age and gender proportion between groups. There were no significant difference in nutritional status, level of EIU, and level of iodine in salt between groups after the intervention, but there was a significant increase in ferritin level in the iron group (31.0 vs 44.8 μg/l, p<0.05. There were a significant difference in protein and iron intake, but no significant different in energy intake.These two group did not differ in TSH level change. After taking into account the modification variable effect of adequate protein > 70% RDA, the effect of iron supplementation was proved to be effective in changing TSH level (p <0.05. Our result indicate that increase in iron status can improve TSH hormone after considering adequate protein intake (RDA. Keywords : IDD, iron supplementation, thyroid function.   ABSTRAK Di daerah yang kekurangan iodium, pengaruh gizi dan lingkungan berkontribusi pada prevalensi dan tingkat keparahan GAKI

  9. Pendekatan One Village One Product (OVOP untuk Mengembangkan Potensi Kerajinan Daerah. Studi Kasus: Kerajinan Gerabah di Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Meirina Triharini

    2014-01-01

    Full Text Available One Village One Product (OVOP adalah suatu pendekatan pembangunan daerah yang bertujuan untuk memajukan ekonomi daerah tersebut.  Konsep OVOP berasal dari Oita, Jepang dan diadopsi oleh berbagai negara di dunia. Indonesia melalui Kementerian Perindustrian sejak tahun 2008 melaksa-nakan program OVOP yang bertujuan untuk memajukan potensi industri kecil dan menengah kerajinan di sepuluh wilayah di Indonesia, termasuk Purwakarta dengan potensi kerajinan gerabah dan keramik hias. Penerapan OVOP dalam rangka memajukan industri kerajinan memerlukan strategi yang sesuai dengan prinsip mendasar OVOP dan dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh industri produk kerajinan di daerah sasaranPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan OVOP di Indonesia yang telah berlangsung sejak tahun 2008 dan menyusun sebuah rekomendasi bagi pengembangan potensi produk kerajinan dengan pendekatan OVOP dengan mengambil studi kasus di Plered, Purwakarta. Rekomendasi ditujukan bagi pemerintah sebagai pemangku kebijakan, masyarakat sebagai pelaksana, dan pihak swasta, khususnya akademisi desain atau desainer professional.Selain pentingnya konsistensi pemerintah dan partisipasi masyarakat dalam melaksanakan dan mengawasi berjalannya program yang telah disusun, pengembangan desain produk kerajinan memegang peranan yang sangat penting. Diperlukan peran desainer yang sangat kuat untuk dapat mengembangkan desain yang dapat memahami kebutuhan pasar sekaligus mempertahankan nilai-nilai tradisional kerajinan dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh industri.Kata kunci: gerabah; kerajinan; keramik; OVOP; Purwakarta.One Village One Product (OVOP is a regional development approach that aims to promote the economy of a region. The concept of OVOP was origined from Oita, Japan, and adopted by various countries in the world. Indonesia through the Ministry of Industry since 2008 implementing OVOP program that aims to promote the potential of small and medium

  10. Hubungan Kewenangan Pusat dan Daerah Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yusdianto Yusdianto

    2015-12-01

    Full Text Available Abstrak Hubungan antara kewenangan pusat dengan daerah di Indonesia mengalami pasang surut sesuai rezim penyelenggaraan negara. Sejak reformasi, telah terdapat beberapa kali perubahan format otonomi daerah. Dalam Pasal 18 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 sebagai landasan konstitusi dan dasar instrumen pemerintahan daerah dalam pelaksanaannya selalu tidak konsisten mengenai dekonsentrasi, desentralisasi, dan medebewind. Setelah dilakukan penelaahan terhadap Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dapat diketahui beberapa pokok dalam undang-undang tersebut. Pertama, perumus dan pelaksana undang-undang berusaha menyeimbangkan kontekstualitas dan eksistensi pemerintah daerah lebih prudent atau sebaliknya kembali dalam skema shadow sentralisasi. Hal ini didukung dalam Pasal 9 menyebutkan urusan pemerintahan dibagi menjadi 3 (tiga yang terdiri atas urusan pemerintahan absolut, konkuren, dan umum. Bentuk negara kesatuan (unitary state diartikan sebagai penyeragaman daripada perbedaan. Kedua, lebih digunakannya konsep otonomi daerah melalui sistem rumah tangga materiil daripada sistem rumah tanggal formal dan nyata (riil. Sehingga, dengan dekonsentrasi maka suatu sistem pemerintah memiliki kewenangan luas dalam melaksanakan isu strategis di daerah. Ketiga, pemerintah pusat dengan provinsi diberikan kewenangan besar untuk mengawasi kotamadya atau kabupaten. Provinsi yang sebelumnya memiliki daya tawar lemah dan terbatas, diperkuat dengan penambahan fungsi dan kewenangan kepada gubernur. Keempat, efisiensi dan efektifitas lebih diutamakan dengan menggerus otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggung jawab. Prinsip-prinsip demokrasi, peran-serta masyarakat, pemerataan dan keadilan, serta memperhatikan potensi dan keanekaragaman daerah terabaikan. Abstract The relationship of central and local authorities in Indonesia have ups and downs in accordance regime implementation of the State. Since the reform, has many

  11. APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK ANALISIS KESESUAIAN LAHAN PERTANIAN DI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Bowo Susilo

    2016-10-01

    Full Text Available ABSTRAK Sektor pertanian merupakan sektor perekonomian yang masih menjadi unggulan di berbagai wilayah di Indonesia, menempatkan sektor ini sebagai aktivitas utama ekonomi masyarakat dan juga sumber penguatan perekonomian rakyat. Penelitian ini mempunyai tujuan jangka panjang yaitu untuk mengembangkan model integrasi antar faktor fisik dan sosial ekonomi dalam menentukan prioritas arahan pengembangan di sektor pertanian, terutama untuk menentukan jenis komoditas yang paling sesuai pada suatu satuan lahan atau wilayah tertentu yang menjadi daerah basis pertanian. Selain itu juga mengukur keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif daerah basis pertanian DIY ditinjau dari sub sektor tanaman pangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lahan di Provinsi DIY yang sangat sesuai untuk tanaman padi sebesar 25,4%, sedangkan untuk tanaman kacang tanah lebih kecil lagi yaitu 16% dan untuk tanaman jagung hanya 2%. Faktor yang membatasi tingkat kesesuaian lahan pada 3 jenis tamanan pangan tersebut adalah kondisi perakaran tanaman, ketersediaan unsur hara, retensi hara dan medan atau lokasi. Lahan yang mampu diusahakan untuk aktivitas pertanian dan sesuai dengan kesesuaian lahan untuk tanaman pangan adalah di Ledok Wonosari, Lereng Tengah Merapi, Lereng Bawah Merapi dan Batur Agung.   ABSTRACT The agricultural sector is a sector of the economy is still seeded in various regions in Indonesia, putting this sector as the main economic activity of society and also the source of strengthening the economy of the people. This research has a long-term goal is to develop a model of integration between the physical and socio-economic factors in determining the priority direction of development in the agricultural sector, especially to determine the most appropriate types of commodities on a unit of land or a particular region of the local agricultural base. It also measures the comparative advantage and competitive advantage DIY agricultural base area in terms of

  12. REDESIGN CAMPAIGN STRATEGY MELALUI PERPADUAN POLITICAL MARKETING DAN NILAI LUHUR TAN MALAKA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS DEMOKRASI DALAM MENGHADAPI PEMILIHAN KEPALA DAERAH DI JAWA TIMUR (PILKADA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Bagus Ananda Kurniawan

    2016-08-01

    Full Text Available Abstrak Pemilihan kepala daerah (pilkada langsung Jawa Timur putaran kedua sebentar lagi akan dimulai. Calon kepala daerah telah mempersiapkan diri dalam usaha untuk memenangkan Pemilihan Kepala Daerah. Beberapa metode telah dilakukan oleh kedua pasangan pemenang Pemilihan Kepala Daerah di Wilayah Jawa Timur ini. Usaha yang dilakukan tentu saja memiliki tujuan akhir agar mendapatkan suara dari masyarakat. Pada proses political marketing, ada empat hal yang harus diperhatikan kontestan yaitu, product (platform, karakter personal, janji-janji kampanye, price (biaya kampanye, lobi-lobi politik, place (basis massa, tim sukses, dan promotion (advertising, publicity, kampanye. Selain itu, dalam berkampanye kontestan juga harus memperhatikan banyak faktor yang dapat memengaruhi jumlah perolehan suara, seperti bentuk kelompok gaya hidup masyarakat yang beranekaragam, hal-hal yang mempengaruhi pemilih dalam memilih para kontestan, tipologi pemilih, serta segmentasi dan positioning politik. Hal lain yang menjadi perhatian dan pokok kajian pemikiran politik Tan Malaka dalam keyakinan politik adalah strategi dan taktik. Kata Kunci: Political Marketing, Demokrasi yang Berkualitas, pemikiran Politik dan Sosial Tan Malaka

  13. PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG USAHA REKREASI DAN HIBURAN UMUM BERKAITAN DENGAN USAHA PERMAINAN KETANGKASAN JENIS PLAYSTATION DI KOTA DENPASAR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    I Made Arnawa

    2016-09-01

    Full Text Available In this modern era, the development of technology is growing so fast, as well as electronic games such as playstation especially in Denpasar wich not have a license from the government yet. As we know, this arcade games wich is called playstation have been set in “ Local Regulation No 11 2001” of Recreation and Public Entertainment. Legal research methods that used for this study is empirical laws, and the purpose is to find out what the requirements that must be owned by the businessman and how the government controls and enforce these regulation. There is many playstation businesses in Denpasar unlicensed is caused by less socialization, less awareness to the rule of law and lack of traction on law enforcement. Pada zaman modern seperti saat ini, perkembangan teknologi semakin berkembang dengan pesat, begitu pula dengan game elektronik seperti playstation yang berada di Kota Denpasar banyak belum memiliki surat izin dari pemerintah. Permainan ketangkasan jenis playstation ini telah diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2001 tentang Usaha Rekreasi Dan Hiburan Umum. Metode penelitian hukum dalam penulisan ini menggunakan metode penelitian hukum empiris, adapun tujuan dari penulisan ini untuk mengetahui persyaratan yang wajib dimiliki pengusaha playstation dan bagaimana bentuk pengawasan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Denpasar dalam penegakan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2001 tentang Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum di Kota Denpasar. Kurangnya sosialisasi, kesadaran masyarakat terhadap budaya tertib hukum dan kurang tegas nya aparat penegak  hukum Peraturan Daerah ini menyebabkan masih banyaknya usaha playstation di Kota Denpasar yang tidak memiliki izin.

  14. ANALISIS FAKTOR- FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP REALISASI PENDAPATAN ASLI DAERAH (STUDI KASUS DI KOTA MAGELANG PERIODE TAHUN 2001-2010)

    OpenAIRE

    Priyono, Nuwun

    2016-01-01

    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor- faktor yang berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Magelang Periode Tahun 2001-2010. Penelitian berlokasi di Kota Magelang Propinsi Jawa Tengah. Data yang dipakai adalah data sekunder, yang diperoleh melalui website Direktorat jenderal perimbangan keuangan dan Kantor Litbang Kota Magelang, serta datang langsung ke Kantor Badan Pusat Statistik Kota Magelang.Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kausalitas dibant...

  15. PENENTUAN LOKASI BUDI DAYA RUMPUT LAUT (Euchema spp. BERDASARKAN PARAMETER LINGKUNGAN DI PERAIRAN KECAMATAN MORO, PROVINSI KEPULAUAN RIAU

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    I Nyoman Radiarta

    2016-11-01

    Full Text Available Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi kelayakan perairan untuk budi daya rumput laut dengan menggunakan metode long line berdasarkan parameter lingkungan di perairan Kecamatan Moro Provinsi Kepulauan Riau. Sebanyak 87 stasiun telah dikumpulkan selama survai lapangan pada bulan Agustus dan Oktober 2004. Data parameter lingkungan dan data penginderaan jauh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan sistem informasi geografis dan multi kriteria analisis. Dari total potensial lokasi penelitian seluas 417 km2 (jarak 1 km dari garis pantai, kategori sangat layak di temukan di perairan sekitar Pulau Sugie dan Pulau Combol seluas 110 km2. Hasil verifikasi dari klasifikasi tingkat kelayakan menunjukkan bahwa sekitar 44% dari budi daya yang ada menempati kategori sangat layak. Terdapat sekitar 6% yang menempati perairan dengan kategori tidak layak. This study was conducted to identify suitability site for seaweed culture using long line method based on environmental parameters in adjacent water of Moro Sub District, Riau Island Province. Field observation was primary data sources used in this study that was conducted on August and October 2000. Total of 87 sampling stations were collected during the field survey. Environmental data together with remote sensing data were analyzed using geographic information system and multi criteria analysis. The final result showed that from the total potential site of about 417 km2 (1 km buffer from coastline, area around Sugie Island and Combol Island (about 110 km2 were classified as highly suitable. The result has been verified with the existing seaweed aquaculture. About 44% of existing seaweed culture matched with highly suitable site and about 6% was located in unsuitable site.

  16. Perencanaan Penerapan Konsep Zero run-off dan Agroforestri Berdasarkan Kajian Debit Sungai di Sub DAS Belik, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Arnellya Fitri

    2015-09-01

    Full Text Available Daerah Aliran Sungai (DAS Belik merupakan salah satu Daerah Tampungan Air (DTA yang berada di daerah perkotaan Kabupaten Sleman. Akibat alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan pemukiman yang padat menyebabkan semakin berkurangnya area resapan air hujan. Kurangnya area resapan air hujan menyebabkan kapasitas saluran drainase Sub Daerah Aliran Sungai (DAS Belik pada saat hujan  tidak mampu menampung air sehingga banjir di sekitar saluran drainase terjadi. Tujuan penelitian ini untuk memberikan solusi dengan menggunakan konsep zero run-off  dalam upaya  mencegah genangan banjir di perkotaan yang kurang memiliki ruang terbuka hijau dan area resapan air hujan. Kajian debit banjir yang dilakukan pada sungai Belik menggunakan metode rasional dan metode SCS CN yaitu metode yang digunakan dalam penentuan debit puncak pada satu kejadian hujan. Perhitungan debit diperlukan untuk mengetahui besar limpasan maksimum pada drainase saluran DAS Belik. Metode hidrograf  SCS CN  menggunakan parameter tekstur tanah, tebal hujan, CN wilayah, retensi potensial maksimum air oleh tanah, dan kedalaman hujan efektif. Sedangkan metode rasional menggunakan parameter koefesien aliran, intensitas hujan, dan luas daerah pengaliran dalam menghitung debit limpasan. Keseluruhan hasil perhitungan kedua metode melebihi besar debit pengukuran langsung menggunakan Metode Slope Area, artinya keseluruhan hasil menunjukkan banjir atau limpasan permukaan yang melebihi kapasitas drainase.Kata kunci. Limpasan permukaan, metode SCS CN, metode rasional, zero run-off Belik Watershed is one of the Water Catchment Areas  located in urban areas of Sleman District. Land conversion from agricultural to residential area cause the descending of rain water catchment area. Lack of rain water catchment area can cause drainage channel capacity of Belik sub zone cannot hold rain water, so that flooding occurred around the drainage channel. The aim of this research is to give a way out to

  17. ANALISIS SISTEM ANTRIAN TRANSPORTASI BUSWAY DI HALTE PULOGADUNG DAN DUKUH ATAS

    OpenAIRE

    Umi Marfuah

    2015-01-01

    Salah satu daerah Jakarta yang memiliki tingkat mobilitas yang cukup sibuk yaitu di daerah Pulogadung yang merupakan kawasan industri dan di daerah Dukuh Atas sekitar Sudirman, yang merupakan kawasan perkantoran di pusat kota. Minat masyarakat akan transportasi busway sebagai sarana transportasi umum dalam kegiatan hari – harinya sangat besar. Hal tersebut menyebabkan meningkatnya jumlah pengguna busway setiap tahunnya, namun Unit Pengelola Transjakarta Busway belum dapat memaksimalkan pelaya...

  18. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN SEBAGAI STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBERDAYA APARATUR UNTUK MENINGKATKAN KINERJA (Suatu Kajian di Pemerintahan Daerah Kabupaten Ketapang

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Erwin - Sudradjat

    2012-05-01

    Full Text Available ABSTRAK Otonomi daerah memberikan peluang yang lebih besar untuk kemajuan daerah tantangan kepada daerah disebabkan kinerja aparatur pemerintah daerah yang masih relatif rendah. Pengembangan sumberdaya aparatur, yang intinya adalah pendidikan dan pelatihan bagi aparatur, mutlak dilakukan dalam rangka meningkatkan kinerja. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisa pelaksanaan program pengembangan sumberdaya aparatur di Kabupaten Ketapang serta dampaknya terhadap kinerja aparatur di daerah. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif. Proses analisa data mengikuti model analisa yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman (1992 dengan model interaktif, meliputi tiga alur kegiatan yaitu reduksi data, penyajian data  dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Dari penelitian ini ditemukan hal-hal: (1 Pelaksanaan diklatpim tingkat IV di Kabupaten Ketapang ternyata masih dirasakan banyak kekurangan dan kendala. Kekurangan yang sangat dirasakan dari segi penyelenggaraan  diklat adalah mengenai materi diklat dirasakan terlalu luas, kurangnya kemampuan pelatih dalam menciptakan suasana kelas yang mampu membuat peserta tertarik untuk mengikuti kegiatan di kelas, serta sarana dan prasarana diklat yang kurang memadai; dan (2 Tujuan pelaksanaan diklatpim tingkat IV di Kabupaten Ketapang belum sepenuhnya tercapai. Alumni diklatpim tingkat IV di Kabupaten Ketapang tahun 2003 banyak yang menanggapi bahwa sebenarnya diklatpim tingkat IV tidak terlalu dirasakan dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam bekerja. Tidak begitu nyatanya dampak pelaksanaan diklat terhadap peningkatan kinerja juga dirasakan oleh atasan langsung yang dalam hal ini merupakan pengguna langsung alumni diklatpim tingkat IV tersebut. Saran yang dapat diberikan dari penelitian adalah : (1 perlu dipelajari tentang kemungkinan pembentukan lembaga tersendiri yang khusus menangani kegiatan pendidikan dan pelatihan dalam lembaga pemerintah Kabupaten Ketapang

  19. Peningkatan kualitas karagenan rumput laut Kappaphycus alvarezii dengan metode budidaya keranjang jaring

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ismail Failu

    2016-12-01

    Full Text Available ABSTRACT This study aimed to analyze the quality of Kappaphycus alvarezii seaweed carrageenan cultured using methods basket nets in waters of Baruta, Sangia, Wambulu, District of Buton, Southeast Sulawesi. The study consisted of three treatments in triplicates. Seaweed culture used different cultivation net-basket forms i.e. net-basket box, net-basket lantern, and longline without net-basket (control. Quality of K. alvarezii seaweed obtained in this study varied from each treatments. Daily growth rate in each treatment were not significantly different. Production of seaweed with a net-basket box (201.61 g/m2 was higher than the net-basket lanterns (183.22 g/m2, but not significantly different from control (196.98 g/m2. Carageenan yield value of control (46.74% was the highest of all treatments. The water content of carrageenan in each treatment was not significantly different and it ranged from 17.20–17.39%. The viscosity of carrageenan in net-basket lantern (179.40 cPs was the highest of all treatments. Carrageenan gel strength was the best treatment (702.53 g/cm². As conclusion, using the net-basket lantern  as cultivation method provided quality improvement of carrageenan in K. alvarezii seaweed. Keywords: Kappaphycus alvarezii, cultivation methods, carrageenan quality  ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas karagenan rumput laut Kappaphycus alvarezii yang dibudidaya menggunakan metode keranjang jaring di perairan Baruta, Kecamatan Sangia, Wambulu, Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara. Penelitian terdiri atas tiga pelakuan dan tiga ulangan. Pemeliharaan rumput laut dilakukan dengan metode keranjang jaring berbeda yaitu metode keranjang jaring kotak, keranjang jaring lampion, dan longline tanpa menggunakan keranjang jaring (kontrol. Hasil pengamatan kualitas rumput laut K. alvarezii dalam penelitian ini bervariasi dari setiap perlakuan yang diberikan. Laju pertumbuhan harian pada setiap perlakuan tidak berbeda nyata

  20. PENERAPAN SISTEM APLIKASI PELAYANANKEPEGAWAIAN (SAPK BERBASIS ONLINE PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA PEKANBARU

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Wasiah Sufi

    2017-03-01

    Full Text Available AbstractThis research was conducted at the office of  the Badan Kepegawaian Daerah of Pekanbaru. Based on their initial observations of problems in implementing Employment Service Application System (SAPK Online at the Badan Kepegawaian Daerah of Pekanbaru.in terms of human resources mampun Technology. This study focuses on the Implementation of E-Government through Employment Service Application System (SAPK Online: (1. To Knowing how the implementation of E-Government by using the Employment Service Application System (SAPK Online at the Badan Kepegawaian Daerah of Pekanbaru.. (2. For Knowing the factors inhibiting the implementation of E-Government by using the Employment Service Application System (SAPK Online at the Badan Kepegawaian Daerah of Pekanbaru.. This study is a qualitative study with the primary objective to describe and depict in detail and depth about how the implementation of E-Government in personnel administration through the Employment Service Application System (SAPK Online. Then the data analysis techniques used in this research was qualitative descriptive analysis, which is a technique that tries to describe things that are special to the data obtained through observation, interviews and documentation so that a qualitative data, to be analyzed further to become a conclusions according to the indicators that have been determined by the authors. Keywords: E-Government, SAPK Online, Personnel Administration. Abstrak Penelitian ini dilakukan di kantor Badan Kepegawaian Daerah Pekanbaru. Berdasarkan pengamatan awal mereka dari masalah dalam menerapkan Layanan Pekerjaan Application System (SAPK Online di Badan Kepegawaian Daerah dari Pekanbaru.in hal sumber daya manusia mampun Teknologi. Penelitian ini berfokus pada Implementasi E-Government melalui Layanan Pekerjaan Application System (SAPK Online: (1. Untuk Mengetahui bagaimana penerapan E-Government dengan menggunakan Layanan Ketenagakerjaan Aplikasi System (SAPK Online

  1. Budaya Hukum sebagai Faktor Pendorong Terwujudnya Reformasi Birokrasi Daerah di Indonesia

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Jamiat Akadol

    2018-05-01

    Full Text Available The purpose of this research is to know the legal culture as the driving factor of the realization of regional bureaucracy reform in Indonesia. The method used is the method of normative juridical research with conceptual approaches, legislation, and case approach. Various cases of corruption and very bad service in investment activities have hindered and even damaged the image of the Indonesian nation even in today's highly dynamic world. The bureaucratic legal culture is considered the main factor causing such bad bureaucratic behavior. The legal culture of the royal heritage that is only devoted to highways is difficult to remove from bureaucratic behavior. Cultural heritage, was fertile in the new order era, even in the current reform era. Through the optimization of local culture combined with the autonomy and decentralization policy implemented with the principle of autonomy as widely as possible, it can be attempted to overcome the negative culture of bureaucratic culture into a bureaucracy that eventually can be realized good governance. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui budaya hukum sebagai faktor pendorong terwujudnya reformasi birokrasi daerah di Indonesia. Adapun metode yang digunakan adalah metode penelitian yuridis normatif dengan pendekatan-pendekatan konseptual, perundang-undangan dan pendekatan kasus. Berbagai kasus korupsi dan pelayanan yang sangat buruk dalam kegiatan investasi telah menghambat dan bahkan merusak citra bangsa Indonesia bahkan di tingkat dunia yang sangat dinamis saat ini. Budaya hukum birokrasi dianggap sebagai faktor utama yang menyebabkan perilaku birokrasi yang buruk tersebut. Budaya hukum warisan kerajaan yang hanya mengabdi kepada raya ternyata sulit untuk dihilangkan dari perilaku birokrasi. Kultur warisan, ternyata subur di zaman orde baru, bahkan di zaman reformasi saat ini. Melalui optimalisasi kultur lokal yang dipadukan dengan kebijakan otonomi dan desentralisasi yang dilaksanakan dengan

  2. PENENTUAN POSISI SUMBER PROSPEK PANAS BUMI BERDASARKAN DATA ANOMALI MAGNETDI DAERAH AKESAHU, PULAU TIDORE, MALUKU UTARA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rohima Wahyu Ningrum

    2015-04-01

    Full Text Available Penelitian geofisika dengan menggunakan metode magnetik yaitu dengan alat Magnetometer Fluxgate. Luas daerah penyelidikan ± 1 km x 1 km, dibatasi oleh koordinat geografis antara 127° 27’ 42” s/d 127° 27’ 43” BT dan 0° 43’ 17” s/d 0° 43’ 19” LU . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui posisi sumber prospek panas bumi di daerah Akesahu, Pulau Tidore berdasarkan data anomali medan magnet. Data medan magnet total yang terukur adalah medan utama, medan luar dan medan anomali. Untuk menghilangkan efek-efek anomali dari medan magnet luar dan anomali medan magnet utama dilakukan perhitungan koreksi variasi harian, koreksi drift (kesalahan alat, koreksi penyesuaian, koreksi IGRF, dan pemisahan anomali residual dan regional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, daerah Akesahu, Pulau Tidore memiliki potensi panas bumi yang masih cukup besar yang ditandai dengan adanya manifestasi panas bumi berupa mata air panas. Anomali medan magnet daerah Akesahu ditunjukkan dengan adanya anomali yang rendah (0.90 sampai dengan -2163.09 nT yang memanjang arah utara-selatan di bagian Timur Pulau Tidore. Disamping itu di sekitar mata air panas Akesahu secara geologis didukung dengan adanya empat buah sesar normal. Ini sebagai sistem pengontrol panas bumi yang lainnya di Pulau Tidore.

  3. Implementasi Sistem Informasi Geografis Daerah Pariwisata Kabupaten Temanggung Berbasis Android dengan Global Positioning System (GPS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Kartika Imam Santoso

    2016-02-01

    Full Text Available Pariwisata merupakan aspek yang berharga bagi suatu daerah, dan semakin banyak pengunjung maka dapat memajukan kesejahteraan masyarakat di sekitar obyek pariwisata. Kabupaten Temanggung memiliki banyak obyek pariwisata, penggunaan teknologi informasi seperti menggunakan aplikasi smartphone berbasis Android dapat digunakan untuk membantu wisatawan untuk mengenal daerah pariwisata dan mengetahui rute menuju ke obyek pariwisata yang diinginkan. Implementasi Sistem Informasi Geografis (SIG di daerah wisata Temanggung bertujuan untuk membangun aplikasi Wisata Temanggung berbasis Android dan menerapkan layanan Google Maps Application Programming Interface (API untuk memudahkan wisatawan dalam memperoleh informasi pemetaan lokasi objek wisata, rute dan fasilitas pendukung wisata yang ada di Kabupaten Temanggung. Metode yang digunakan adalah model proses air terjun (waterfall. Implementasi Aplikasi Wisata Temanggung menggunakan pemrograman Javascript dengan Eclipse Luna, basis data SQLite, serta peta yang bersumber dari Google Maps API. Hasilnya berupa aplikasi Wisata Temanggung berbasis Android yang membantu memudahkan wisatawan dalam memperoleh informasi tentang obyek wisata alam, buatan, budaya, kuliner, hotel dan rute dari lokasi sekarang ke lokasi obyek wisata yang diinginkan di Kabupaten Temanggung dengan bantuan Global Positioning System (GPS.  

  4. Studi Efisiensi Penyisihan COD dalam Lindi dengan Sistem Evapotranspirasi Menggunakan Tumbuhan Sente (Alocasia macrorrhiza dan Rumput Belulang (Eleusine indica

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Badrus Zaman

    2017-11-01

    Full Text Available COD dalam lindi merupakan salah satu parameter yang secara umum berada pada konsentrasi yang tiggi sebagai salah satu hasil biodegradasi material organik dan anorganik dalam sampah di TPA. Sistem evapotranspirasi yang menggunakan tumbuhan lokal merupakan salah satu sistem yang menjanjikan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui efisiensi penyisihan COD dalam lindi dengan reaktor evapotranspirasi secara kontinyu yang menggunakan tumbuhan Tumbuhan Sente (Alocasia macrorrhiza dan Rumput Belulang (Eleusine indica. Hasil uji menunjukkan efisiensi pada semua reaktor mulai sekitar hari ke 3 hingga hari ke 25 mengalami fluktuasi yang cenderung menurun (dari ± 75% menjadi ± 50%, tetapi hari selanjutnya cenderung meningkat. Pola tersebut dipengaruhi oleh peran media tanam, bakteri dalam media tanam, bakteri pada akar tumbuhan dan aktivitas metabolisme tumbuhan uji. Secara keseluruhan reaktor yang menggunakan Tumbuhan Sente (Alocasia macrorrhiza lebih fluktuatif dibandingkan denga menggunakan Rumput Belulang (Eleusine indica yang dipengaruhi pola pertumbuhan dan perkembangannya.

  5. KONSEKUENSI ENERGI AKIBAT PEMAKAIAN BIDANG KACA PADA BANGUNAN TINGGI DI DAERAH TROPIS LEMBAB

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Anik Juniwati Santoso

    2005-01-01

    Full Text Available Glazing elemen of the high-rise building plays an importan role in determining energy performance of the building . Apart from aesthetic consideration, glazing provides view outside and allows internal spaces to be lit naturally. In tropical climate, however, this can be disadvantage as it brings heat inside. Using computer simulation, the present study invitigates these two conctradictory function in terms of energi consumption in four cases of high-rise building in Surabaya. It appears from the study that provision of thermally good glazing contributes more in energy saving than that of glazing for daylighting. Abstract in Bahasa Indonesia : Bidang kaca sebagai elemen fasad bangunan tinggi ikut menentukan karakter arsitektur dan kinerja energi sebuah bangunan. Bidang kaca disamping diperlukan untuk penyediaan pemandangan juga untuk untuk penerangan alami. Fungsi yang disebut terakhir sering kali disertai oleh peningkatan panas pada bangunan, khususnya di daerah beriklim tropis lembab. Penyelidikan konsekuensi energi akibat bidang kaca ini dilakukan dengan simulasi komputer pada empat bangunan bertingkat di Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penghematan energi dengan jalan peningkatan kemampuan termal kaca lebih besar dibanding dengan peningkatan kemampuan untuk pencahayaan almi. Kata kunci: bangunan tinggi, bidang kaca, energi, iklim tropis lembab.

  6. Kinerja Pembangunan Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Raina Damarsari

    2015-03-01

    Full Text Available Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: (1 menganalisis peringkat kinerja pembangunan antar kabupaten/kota di Provinsi Jambi, dan (2 mengkategorikan kabupaten/kota di Provinsi Jambi berdasarkan kinerja pembangunan ekonomi, sumber daya manusia, dan infrastruktur. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari 2009-2012 dari Badan Pusat Statistik, terdiri dari delapan indikator untuk menilai kinerja pembangunan ekonomi, lima indikator untuk menilai kinerja pembangunan sumber daya manusia, dan delapan indikator untuk menilai kinerja pembangunan infrastruktur. Metode analisis untuk mencapai tujuan pertama adalah analisis komponen utama (PCA dan analisis faktor serta untuk tujuan ketiga adalah analisis kluster. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1 Kota Jambi menempati peringkat pertama dalam kinerja pembangunan secara keseluruhan, diikuti oleh dari Tanjab Barat dan Kabupaten Batang Hari, (2 Empat kelompok kabupaten/kota di Provinsi Jambi terbentuk berdasarkan kinerja pembangunan, yaitu: cluster I (Kerinci, Merangin, dan Tebo memiliki kinerja yang pembangunan daerah paling rendah, klaster II (Tanjab Timur memiliki kinerja pembangunan di atas rata-rata, klaster III (Sarolangun, Batang Hari, Muaro Jambi, Tanjab Barat, Bungo Kabupaten, dan Kota Sungai Penuh memiliki kinerja pembangunan rata-rata (menengah, dan kelompok IV ( Kota Jambi memiliki kinerja pembangunan paling tinggi. Kata kunci : Analisis Faktor, Analisis Klaster, Pembangunan Ekonomi, Sumberdaya Manusia, Infrastruktur.   Abstract This study aims (1 to analyze the performances among regencies/ cities in Jambi Province, and (2 to categorize the regencies/ cities in Jambi Province based on economic, human resources, and infrastructure development performances. Datas used in this study are secondary data of 2009-2012 from Statistics Indonesia, consists of eight component indicators to assess the performance of economic development, the five component indicators to assess the

  7. Tingkat Ketergantungan, Kompleksitas Pemerintah, dan Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Tiara Pandansari

    2016-12-01

      Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat pengungkapan dalam laporan keuangan pemerintah daerah di Jawa Tengah, serta menguji dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhinya. Tingkat pengungkapan diukur dengan menggunakan Modified LGA Index, sedangkan sebagai variabel bebas yang digunakan adalah tingkat ketergantungan daerah, dan kompleksitas pemerintahan. Sampel penelitian ini dipilih menggunakan purposive sampling method, sehingga diperoleh ukuran sampel yaitu 32 laporan keuangan pemerintah daerah. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat pengungkapan pada masing-masing sampel. Rata-rata nilai pengungkapan sebesar 58,46  persen. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa tingkat ketergantungan terhadap Dana Alokasi Umum dan tingkat ketergantungan terhadap Dana Bagi Hasil berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan,  tingkat ketergantungan terhadap Dana Alokasi Khusus, dan kompleksitas pemerintah tidak berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan dalam laporan keuangan pemerintah daerah.

  8. PENGUSAHA WARUNG TEGAL DI JAKARTA (Pendekatan Modal Sosial

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rinda Asytuti

    2015-12-01

    Abstract: Warung Tegal (Warteg adalah salah satu bentuk usaha mikro yang memiliki keterkaitan kedaerahan, dimana pemilik usaha ini berasal dari sebuah daerah yang bernama Tegal. Sebagai sebuah daerah memiliki nilai, norma dan kebudayaan tertentu yang berbeda dengan daerah lain di Indoesia. Sebagai sebuah usaha, keberadaan warteg sangat erat dengan budaya migran di Jakarta. Warteg tidak hanya sebagai sarana memenuhi kebutuhan makan dan minum melainkan juga sebagai wadah mencari informasi dimana masyarakat bercerita mulai hal sepele hingga politik. Disisi lain bisnis ini tidak hanya dimiliki secara pribadi melainkan secara kongsi diantara keluarga secara bergantian. Inilah salah satu faktor yang menarik bagi peneliti menelaah lebih dalam tentang modal sosial di masyarakat warteg di daerah Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat modal sosial di kalangan pengusaha warung tegal di Jakarta dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dimana modal sosial diukur melalu variabel tingkat kohesitas, kepercayaan, norma dan jaringan dengan penguatan ekonomi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara variabel modal sosial yakni tingkat kohesitas, kepercayaan, norma dan jaringan terhadap penguatan ekonomi pengusaha Warung Tegal sebesar 54,8 %. Sedangkan sisanya dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar variabel yang dipilih. Hasil pengujian hipotesis untuk masing masing variabel, menyimpulkan bahwa faktor tingkat kohesitas dan networkinglah yang paling signifikan mempengaruhi penguatan ekonomi pengusaha Warung Tegal di Jakarta.

  9. Kajian Klasifikasi Berbasis Obyek untuk Pemetaan Bangunan yang Berisiko Gempabumi di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Lewi Ristiyono

    2016-10-01

    Full Text Available Bencana gempabumi mengakibatkan kerusakan bangunan dan infrastruktur. Oleh karena itu perlu adanya pemetaan bangunan dan infrastruktur yang menjadi elemen berisiko gempabumi. Dikarenakan daerah yang terdampak gempabumi di indonesia sangatlah luas maka pemetaan bangunan dan infrastruktur memerlukan teknologi penginderaan jauh. Teknologi penginderaan jauh dengan klasifikasi penggunaan lahan mampu memetakan bangunan dan infrastruktur lebih efisien. Klasifikasi penggunaan lahan dengan pendekatan berbasis piksel memiliki kelemahan yaitu mengabaikan aspek spasial, munculnya “salt and papper” dan kurang menunjukan otomatis ketika diintegrasikan dengan SIG. Kelemahan klasifikasi berbasis piksel tersebut dilengkapi pada klasifikasi berbasis objek. Penelitian ini bertujuan Penelitian ini bertujuan mengkaji kemampuan klasifikasi berbasis objek dengan menggunakan citra ALOS pansharpening dalam memetakan bangunan dan infrastruktur yang berisiko gempabumi. Metode yang digunakan dalam klasifikasi berbasis objek dengan klasifikasi hierarkis rule-based dengan segmentasi multiresolusi. Metode ini memanfaatkan algoritma hierarchical classification dan logika fuzzy yang disusun dalam rule-set ditiap kelas penggunaan lahan. Logika fuzzy digunakan untuk menentukan nilai keanggotaan fitur-fitur objek yang digunakan dalam identifikasi objek dalam citra. Fitur-fitur objek yang digunakan adalah gabungan dari aspek spektral dan tekstur atau GLCM. Nilai fitur-fitur objek diekstrak dari sempel area berdasarkan segmentasi multiresolusi dengan citra multispektral AVNIR-2 pansharpening. Selanjutnya hasil klasifikasi penggunaan lahan diseleksi subkelas area terbangunan dimanfaatkan untuk mengetahui distribusi spasial bangunan yang berisiko gempabumi. Hasil dari klasifikasi menunjukan tingkat akurasi yang rendah dimana akurasi keseluruhan yang dihasilkan adalah 65.4% dan akurasi klasifikasi untuk subkelas area terbangun juga rendah. Hal ini disebabkan oleh kurang efektiknya

  10. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEINGINAN BERPINDAH AUDITOR (STUDI EMPIRIS PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI JAWA TENGAH DAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Devi Permatasari

    2014-07-01

    Full Text Available Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi faktor-faktor yang mempengaruhi keinginan berpindah auditor dari Kantor Akuntan Publik, yaitu faktor-faktor gaya kepemimpinan, konflik peran, ambiguitas peran, kesempatan promosi, kepuasan gaji, kebutuhan untuk berkembang, komitmen organisasi, dan kepuasan kerja. Populasi dalam penelitian ini adalah semua auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 127 responden yang bekerja sebagai auditor di Kantor Akuntan Publik yang tersebar di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu kota Semarang, Surakarta, Purwokerto, dan Yogyakarta. Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis regresi menggunakan teknik multivariat Structural Equation Modeling (SEM. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh kesimpulan bahwa keinginan berpindah auditor dari Kantor Akuntan Publik banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor, seperti gaya kepemimpinan, konflik peran, ambiguitas peran, kesempatan promosi, kepuasan gaji, dan kebutuhan untuk berkembang yang dimediasi oleh variabel komitmen organisasi dan kepuasan kerja The objective of this research is to investigate the factors of auditor’s turnover intention at public accountant firms, there are leadership style, role conflict, role ambiguity, promotion opportunities, pay satisfaction, personal growth needs, organizational commitment, and job satisfaction. Population of the research is all of auditors who have been working at public accountant firms in Central Java and DIY. Whereas the sample is 127 respondents who have been working as an auditor at public accountant firms, spread in Central Java and DIY, there are Semarang, Surakarta, Purwokerto, and Yogyakarta. The hypothesis test was done by regression analysis using multivariate techniques Structural Equation Modeling (SEM. Based on the results of hypothesis test, then the conclusions are auditor’s turnover

  11. KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DASAR DI DAERAH TERPENCIL (STUDI MULTI KASUS DI SDN 2 BAKALAN DAN SDN 2 KEPYAR PURWANTORO KABUPATEN WONOGIRI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Muhani Muhani

    2016-08-01

    Full Text Available The study aims to describe the leadership of school principals in a remote area in SDN 2 Bakalan and SDN 2 Kepyar Purwantoro, Wonogiri. This study used descriptive qualitative approach with multiple case study design. Data collection techniques with interviews, non-participant observation, and study documentation. The data analysis consisted of analysis of individual cases and cross-case analysis. Checking the validity of the data using the test credibility, transferability, dependability, and testing confirmability The results are the first to use the leadership style is the style of participation and delegation. Second, application of force participation in the main tasks of teachers, being force delegation on additional duties of teachers. Third, support the leadership of school principals in remote areas obtained from external and internal. External support namely: special allowances for teachers, school support committee, and teacher competence and harmonious atmosphere. Internal support are: experience of organizing, provision of education, self-reliance and innovativeness principal. Fourth, barriers to leadership comes from the geographical conditions of schools, provision of science and the demands of society. Fifth, efforts to overcome the barriers that the special allowance equalization policy, strengthen personal relationships, and intensive communication with the committee and parents Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kepemimpinan kepala sekolah dasar di daerah terpencil di SDN 2 Bakalan dan SDN 2 Kepyar Purwantoro Wonogiri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan rancangan studi multi kasus. Teknik pengambilan data dengan wawancara, observasi non participant, dan study dokumentasi. Analisis data terdiri dari analisis kasus individu dan analisis lintas kasus. Pengecekan keabsahan data menggunakan uji credibility, transferability, dependability, dan pengujian confirmability Hasil penelitian, yaitu

  12. CLUSTERING PENENTUAN POTENSI KEJAHATAN DAERAH DI KOTA BANJARBARU DENGAN METODE K-MEANS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sri Rahayu

    2016-09-01

    menjadi dua, yaitu pengelompokan untuk pemahaman dan pengelompokan untuk penggunaan.Metode K-Means merupakan metode untuk teknik clustering yang paling sederhana dan umum.K-Means merupakan salah satu metode pengelompokan data nonhirarki (sekatan yang berusaha mempartisi data yang ada ke dalam bentuk dua atau lebih kelompok. Metode ini mempartisi data ke dalam kelompok sehingga data berkarakteristik sama dimasukkan ke dalam satu kelompok yang sama dan data yang berkarakteristik berbeda dikelompokkan ke dalam kelompok yang lain. Tujuan dari pengelompokan ini adalah untuk meminimalkan fungsi objektif yang diset dalam proses pengelompokan, yang pada umumnya berusaha meminimalkan variasi di dalam suatu kelompok dan memaksimalkan variasi antar kelompok.Data yang ditambang untuk clustering penentuan potensi kejahatan daerah di kota Banjarbaru yaitu data kejahatan yang dimiliki oleh kepolisian Polres di kota Banjarbaru.Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tahapan teknik clustering dan membangun clustering penentuan potensi kejahatan daerah di kota Banjarbaru. Kata kunci:Clustering, Data mining,K-Means, K-Means Clustering

  13. Pembuatan Bakto Agar dari Rumput Laut Gelidium rigidum untuk Media Tumbuh bagi Mikroorganisme

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Murdinah murdinah

    2008-06-01

    Full Text Available ABSTRAK Telah dilakukan penelitian tentang pembuatan bakto agar dari rumput laut Gelidium rigidum untuk media tumbuh bagi mikroorganisme. Pembuatan bakto agar dilakukan dengan variasi waktu ekstraksi yaitu 1, 2, dan 3 jam pada suhu 121°C dan tekanan 1,1 atm. Bakto agar dianalisis rendemen dan mutunya yang meliputi kadar air, kadar abu, kadar abu tak larut asam, kadar sulfat, kekuatan gel, pH, titik leleh, dan titik jendal. Uji mikrobiologi yang diamati meliputi angka lempeng total bakteri (ALT dan diameter koloni. Dari hasil pengamatan diketahui bahwa bakto agar hasil ekstraksi dari rumput laut jenis Gelidium rigidum selama 2 jam mutunya menyamai bakto agar komersial, khususnya dari nilai kadar air, pH, kadar abu, kadar abu tak larut asam, kekuatan gel, serta kemampuannya menumbuhkan bakteri yang terdapat pada ikan segar dan kultur murni yaitu E. coli dan L. lactis. Tetapi dalam hal kadar sulfat, titik leleh, dan titik jendal masih di bawah mutu bakto agar komersial. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa waktu ekstraksi selama 2 jam menghasilkan bakto agar yang memenuhi standar bakto agar komersial dengan karakteristik kadar air 10,41%, kadar abu 2,1%, kadar abu tak larut asam 0,18%, kekuatan gel 670,72 g/cm2, dan pH 7,1.

  14. MODEL INFORMASI PUBLIK DI ERA MEDIA SOSIAL: KAJIAN GROUNDED TEORI DI PEMDA SUKOHARJO

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dian Purworini

    2017-01-01

    Full Text Available Model komunikasi yang diterapkan di instansi pemerintah daerah menarik untuk diteliti dari kajian public relations. Model komunikasi yang tampak dilakukan satu arah diyakini oleh banyak kalangan akan bergeser ke komunikasi dua arah seiring dengan maraknya perkembangan media sosial. Penelitian di bidang ini tentu sangat relevan mengingat humas secara ideal memiliki peran signifikan dalam mengelola komunikasi di instansi. Penelitian ini dilakukan di pemerintah daerah Sukoharjo. Penelitian dilakukan dengan yang teknik kualitatif dengan analisis data menggunakan grounded theory. Dari analisis yang dilakukan, dapat dijelaskan bahwa humas pemda Sukoharjo menganut model komunikasi satu arah, dimana model ini bertumpu pada diseminasi informasi kepada publik. Ini menjelaskan nilai utama yang melekat dalam komunikasi di humas pemda. Nilai utama termasuk pola komunikasi, tipe informasi dan media yang digunakan. Komunikasi satu arah terbentuk karena pengaruh SDM yang ada dan peraturan yang berlaku di instansi tersebut.

  15. STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGEMBANGAN PASAR AGRIBISNIS DI DESA SUMILLAN KECAMATAN ALLA KABUPATEN ENREKANG

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Muhammad Syukur

    2012-04-01

    Full Text Available The purpose of this study is to determine the Local Government Strategy for the Development of Agribusiness Market in the Simillan Village District of Allla, Regency of Enrekang. The method used is qualitative. Data were collected using instruments such as: observation, documentation and developed with interviews with informants. Technical analysis of the data used in this study is a model of interactive analysis, namely: data collection, data reduction, data serving and withdrawal conclusions. The validity of the data in this study examined using triangulation techniques. These results indicate that counseling and assistance to agricultural and plantation actors government acting through the provision of guidance and direction that intensive and effective to the community as an effort to develop business systems in marketing promotion of agricultural products, the government plays as an agent that accelerates the development of regional potential strategies local governments in the development of the excellent potential in this case of vegetables and fruits by using SWOT analysis so far has been the maximum in the running srtategi maximum for use on the public especially in agriculture and plantations.   Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui Strategi Pemerintah Daerah dalam Pengembangan Pasar Agribisnis di Desa Sumillan Kecamatan Allla Kabupaten Enrekang. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Data yang dikumpulkan dengan menggunakan instrumen berupa observasi, dokumentasi dan dikembangkan dengan wawancara terhadap informan. Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisa interaktif, yaitu: Pengumpulan Data, Reduksi Data, Sajian Data, dan Penarikan Simpulan. Keabsahan data dalam penelitian ini diperiksa dengan menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Penyuluhan dan pendampingan kepada pelaku pertanian dan perkebunan pemerintah berperan melalui pemberian bimbingan

  16. Konversi Rumput Laut Menjadi Monosakarida Secara Hidrotermal

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Silvy Eka Andansari

    2014-09-01

    Full Text Available Rumput laut merupakan salah satu sumber devisa negara dan sumber pendapatan bagi masyarakat pesisir dan merupakan salah satu komoditi laut yang sangat populer dalam perdagangan dunia, karena pemanfaatannya yang demikian luas dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai sumber pangan, obat-obatan dan bahan baku industri. Pada proses hidrolisis biasanya menggunakan katalisator asam seperti HCl, asam sulfat. Bahan yang digunakan untuk proses hidrolisis adalah pati. Hidrolisis merupakan reaksi pengikatan gugus hidroksil / OH oleh suatu senyawa. Tujuan penelitian ini antara lain mempelajari proses, pengaruh waktu, suhu, dan konsentrasi katalis terhadap reaksi konversi, serta kinetika reaksi proses hidrolisis rumput laut menjadi monosakarida secara hidrotermal. Dari hasil analisa penelitian yang telah dilakukan, didapatkan analisa gula pereduksi menggunakan metode HPLC dan spektofotometer reagen Nelson-Somogyi. Hidrolisis termal rumput laut dengan katalis asam sulfat dapat menghasilkan gula reduksi. Dari hasil penelitian dan analisa yang telah dilakukan, semakin lama waktu hidrolisis, semakin tinggi suhu, dan semakin besar konsentrasi katalis yang diberikan dapat menghasilkan % gula reduksi yang besar yaitu pada kondisi 80 menit; 240°C; 1N katalis menghasilkan presentase gula reduksi sebesar 0,2848 %. Dengan reaksi yang didapatkan adalah reaksi orde 1, diperoleh energi aktivasi yang lebih kecil pada konsentrasi katalis 1N yaitu sebesar 12.675 J/mol.

  17. Status gizi dan motivasi belajar sebagai faktor risiko terhadap kemampuan kognitif anak sekolah dasar di daerah endemik GAKY

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dian Agnesia

    2016-08-01

    ability.Conclusion: Children with cognitive ability above average had nutritional status (height/ age, learning motivation, and academic achievement (Indonesia and mathematics better than those with cognitive ability below average.KEYWORDS: cognitive, nutritionl status, learning motivation, academic achievement, iodine deficiency disorderABSTRAKLatar belakang: Lebih dari 200 juta anak di bawah 5 tahun di negara berkembang tidak terpenuhi potensi perkembangannya. Potensi perkembangan anak dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor biologis, psikososial, fisik, sosial budaya serta, sosial ekonomi. Masyarakat yang tinggal di daerah defisiensi iodium memiliki intelligent quotient (IQ hingga 13,5 point lebih rendah dibandingkan masyarakat yang tinggal di daerah cukup yodium. Hasil pemantauan garam beryodium oleh Dinas Kesehatan Sleman menunjukkan total goitre rate (TGR anak sekolah di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman adalah 39,5%, yang tergolong dalam endemik berat.Tujuan: Mengetahui bahwa status gizi (antropometri, prestasi belajar, dan motivasi belajar sebagai faktor risiko terhadap kemampuan kognitif anak sekolah dasar di daerah endemik GAKY.Metode: Jenis penelitian adalah studi kasus kontrol. Jumlah subjek penelitian yaitu kelompok kasus 107 anak dengan kemampuan kognitif di bawah rata-rata (skor IQ<90 dan kontrol 198 anak dengan kemampuan kognitif di atas rata-rata (skor IQ>90. Pengumpulan data kemampuan kognitif dengan menggunakan culture fair intelligence test (CFIT, pengukuran antropometri untuk status gizi, nilai murni Bahasa Indonesia dan matematika untuk prestasi belajar dan kuesioner untuk motivasi belajar anak. Data diolah secara deskriptifanalitik menggunakan uji chi-square dan uji beda t-test.Hasil: Prevalensi status gizi pendek sebesar 25,9%. Terdapat hubungan signifi kan antara status gizi (TB/U (p=0,046, motivasi belajar (p=0,03, dan prestasi belajar (Bahasa Indonesia, p=0,00, matematika, p=0,00 dengan kemampuan kognitif. Tidak

  18. Jalan Terjal Kebijakan Desentralisasi di Indonesia di Era Reformasi

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Mudiyati Rahmatunnisa

    2015-12-01

    Full Text Available Abstrak Indonesia memasuki era baru sejak berakhirnya rezim Orde Baru pada pertengahan tahun 1998. Salah satu aspek yang mengalami perubahan adalah hubungan antara pemerintah pusat dan daerah. Momentum tersebut dimulai dengan diluncurkannya Paket Undang-Undang Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah yang berimplikasi pada perubahan signifikan hubungan pusat-daerah, sehingga kabupaten/kota memperoleh limpahan hampir semua urusan pemerintahan yang sebelumnya berada di tangan pusat atau provinsi. Secara normatif, perubahan ini dipandang radikal dan revolusioner sehingga pemberlakuan Paket Undang-Undang Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah ini dianggap sebagai awal perubahan sistem pemerintahan yang sentralisk ke desentralisk. Saat ini, proses reformasi yang telah bergulir lebih dari satu dekade ternyata menunjukkan kebijakan desentralisasi di Indonesia dibuat dan dilaksanakan dengan tidak terbebas dari pengaruh politik. Kontroversi dan proses revisi serta lahirnya berbagai peraturan yang berimplikasi pada pasang surut derajat otonomi yang dimiliki daerah, merupakan salah satu indikator kuatnya pengaruh politik terhadap keberadaan kebijakan desentralisasi di Indonesia. Tulisan ini berupaya untuk membahas secara kritis permasalahan yang muncul dari kelahiran Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah terkait perubahan normatif dalam undang-undang, dampak terhadap tatanan pemerintahan daerah, serta potensi untuk membuat proses-proses politik dan pemerintahan daerah menjadi lebih otonom. Abstract Indonesia has entered a new era since the collapse of the New Order in the mid-1998. Iniated by the implementaon of Legislaon Package of 1999, relationship between central and regional governments has significantly changed. Per the change, regional governments especially on district/municipality levels are given extensive authority that previously only belonged to either central or provincial governments. Normatively, such change is

  19. PENGARUH SUPLEMENTASI BEBERAPA SUMBER MINERAL DALAM KONSENTRAT TERHADAP SERAPAN, RETENSI, UTILISASI NITROGEN, DAN PROTEIN DARAH KAMBING PERANAKAN ETAWAH YANG DIBERI PAKAN DASAR RUMPUT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    S. PUTRA

    2012-09-01

    Full Text Available RINGKASAN Suatu penelitian tingkat stasiun telah dilaksanakan dengan tujuan untuk mempelajari pengaruh suplementasi beberapa sumber mineral dalam ransum terhadap serapan semu nitrogen (N, protein darah, retensi N, dan jumlah bersih N yang dimanfaatkan ternak kambing PE (NNU yang diberi pakan dasar rumput alami. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah bujur sangkar latin yang terdiri atas 4 perlakuan ransum, 4 ekor kambing PE, dan 4 periode (minggu. Keempat perlakuan ransum tersebut adalah ransum A rumput alami + konsentrat tanpa suplemen-tasi sumber mineral; ransum B rumput alami + konsentrat yang disuplementasi MINERAL 10; ransum C adalah ransum B disuplementasi amonium sulfat; dan ransum D adalah ransum C disuplementasi PIGNOX. Nisbah antara rumput alami dengan konsentrat adalah 68% : 32%. Keempat ekor kambing tersebut mempunyai berat badan (? SD rata-rata 18,2 ? 1,8 kg. Setiap periode dialokasikan waktu selama 3 minggu dengan 2 minggu pertama untuk periode pengamatan dan satu minggu terakhir untuk periode koleksi total. Namun, di antara periode diberikan waktu selama 7 hari sebagai waktu adaptasi atau istirahat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi sumber mineral berpengaruh tidak nyata (P>0,05 terhadap konsumsi N, serapan N, kadar protein darah, retensi N, nilai hayati protein ransum (BV, dan NNU, tetapi berpengaruh nyata (P0,05 setelah perlakuan C. Ini berarti bahwa sumber N tersebut dapat dimanfaatkan kambing D secara lebih efisien. Dapat disimpulkan bahwa secara kuantitatif suplementasi MINERAL 10, amonium sulfat, dan PIGNOX pada perlakuan D adalah kombinasi terbaik dalam upaya meningkatkan N terserap, teretensi dan terutilisasi serta kadar protein darah ternak.

  20. PENERAPAN METODE CONSPECTUS UNTUK MENGUKUR INTENSITAS KOLEKSI MONOGRAF DI BADAN PERPUSTAKAAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERIODE PENGADAAN TAHUN 2003

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nilam Badriyah

    2015-12-01

    Full Text Available "The Application of Conspectus Method to Measure The Intensity of Acquisition for Monograph Collection at Badan Perpustakaan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta period 2003" is the main purpose of this study. The writer formulates three main problems, that is how to apply conspectus method, how to know the intensity of monograph collection, and how to understand strength and weakness of the monograph collection at Badan Perpustakaan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. The type of this study is a quantitave description research. The main classification of monograph collection 000 — 900 period 2003 is as a subject and Badan Perpustakaan Daerah Propinsi DIY is as an object. The sampling was taken 50% from the total population. The variable researched is the distribution of classification, strength and weaknesses of the collection, the chronological and language analysis. The method of searching are field research, observation, interview guide and inside evaluator. Data analysis is the process to describe the collected data during this research. Then the result is applied toward conspectus method based on 1 — 5 and language code. Conspectus method is to value library collection based on subject area and to describe the srength and weaknesses of the collection, and to know collection level at library. The result of the study indicates that the Badan Perpustakaan Daerah Propinsi DIY has not applied yet the conspectus method to value strength and weakness of the monograph collection it only uses statistics of acquisition for monograph collection. The intensity of acquisition for the monograph collection is high, it is on classification 300 (social science and classification 000 (general literature the result of the inside evaluator is lb to 2a. la (Minimal Level means the library has a limited core literatur, however it has amount of literature written by main writers. 2a (basic Information Level means that core material is available

  1. ANALISIS SOUND GOVERNANCE: SIKAP PEMERINTAH DAERAH TERHADAP KETERLIBATAN NGO DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR

    OpenAIRE

    Safitri, Dian Prima; Edison, Edison; Kurniasih, Fitri

    2018-01-01

    Penelitian ini mengkaji persoalan respond pemerintah daerah khususnya terkait sikap pemerintah dalam dimensi Sound Governance terhadap Non Government Organization (NGO) yang sangat aktif melakukan pemberdayaan masyarakat pesisir. Kegiatan pemberdayan tersebut dilakukan di Kabupaten Bintan Kepulauan Riau (Kepri). Setting penelitian ini di lokasi Kampung Wisata Panglong di Desa Berakit Kabupaten Bintan. Penelitian ini menerapkan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data dip...

  2. PENGKAJIAN MODEL KESERASIAN SOSIAL DALAM HUBUNGAN ANTAR SUKUBANGSA DI SULAWESI SELATAN

    OpenAIRE

    Muhammad Basir; Yamin Sani; Pawennari Hijjang; Yahya

    2014-01-01

    Penelitian ini mengkaji dan menggabarkan bagaimana model keserasian sosial dalam kaitannya dengan hubungan antar sukubangsa di perkotaan dengan wilayah penelitian di Kota Makassar. Tujuan penelitian ini adalah membuat dan mendapatkan model keserasian sosial dalam kaitannya dengan hubungan antar sukubangsa, agar bisa dijadikan sebagai referensi bagi pengambil kebijakan, yakni terkait dengan regulasi yang mungkin bisa dibuat dan diterapkan di daerah-daerah yang multi etnik. Sehingga hubungan a...

  3. ANALISIS PENGELOLAAN SAMPAH PADAT DI KECAMATAN BANUHAMPU KABUPATEN AGAM

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Putri Nilam Sari

    2017-08-01

    Full Text Available Pencemaran lingkungan menyebabkan meningkatnya penyebaran penyakit, mengurangi estetika lingkungan, dan berdampak pada pemanasan global. Di Kecamatan Banuhampu sebagian besar sampah masih dibuang sembarangan yang berpotensi merusak lingkungan sekitar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan informan penelitian berjumlah 9 orang. Hasil penelitian menunjukkan belum adanya perencanaan khusus dalam pengelolaan sampah karena tidak adanya tempat pengelolaan sampah. Untuk pelaksanaan pengelolaan sampah, di daerah pinggir kota telah terdapat masyarakat yang bekerjasama dengan Kota Bukittinggi dan di daerah pedesaan telah ada masyarakat yang mengelola sampah dengan membuat kompos, tetapi sebagian besar sampah masih dibuang sembarangan. Diperlukan perwakilan BPLH untuk memanajemen pengelolaan sampah di Kecamatan Banuhampu, membuat Peraturan Daerah khusus sampah, pengembangan metode pengelolaan sampah dan sosialisasi kepada masyarakat untuk melaksanakan 3R (Reduce, Reuse, Recycle sehingga jumlah sampah dapat diminimalisir.   Kata Kunci: perilaku, pengelolaan sampah, sampah padat

  4. REGENERASI DAN PERBANYAKAN RUMPUT LAUT Kappaphycus alvarezii HASIL TRANSFORMASI GEN SUPEROKSIDA DISMUTASE (MaSOD

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Emma Suryati

    2017-01-01

    Full Text Available Transformasi gen superoxide dismutase (MaSOD pada rumput laut Kappaphycus alvarezii menggunakan Agrobacterium tumefacient telah dilakukan secara in vitro. Transformasi gen MaSOD ke dalam genom rumput laut diharapkan dapat mengurangi cekaman oksidatif terutama yang disebabkan oleh perubahan suhu, salinitas, dan cemaran logam di perairan. Penelitian ini bertujuan untuk regenerasi rumput laut hasil introduksi gen MaSOD dan non-transgenik pada labu kultur. Regenerasi dan perbanyakan rumput laut hasil transformasi gen MaSOD dilakukan di laboratorium pada labu kultur yang diletakkan dalam “culture chamber” yang dilengkapi dengan aerasi menggunakan media kultur yang diperkaya dengan pupuk PES, Grund, Conwy, dan SSW sebagai kontrol, salinitas 20, 25, 30, 35, dan 40 g/L, pH 4, 5, 6, 7, dan 8. Intensitas cahaya antara 500-2.000 lux dengan fotoperiode terang dan gelap 8:16; 12:12; dan 16:8. Untuk merangsang pertumbuhan eksplan dilakukan pemeliharaan dengan penambahan hormon tumbuh IAA dan BAP dengan perbandingan 1:1, 1:2, dan 2:1. Penelitian dilakukan secara bertahap. Evaluasi transgenik dilakukan menggunakan teknik PCR. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sintasan yang paling tinggi diperoleh menggunakan media PES (94%, salinitas 30 g/L (90%, pH 7 (96%, intensitas cahaya pada 1.500 lux (80%, fotoperiode 12:12 (84%, komposisi ZPT dengan campuran IAA dan BAP dengan perbandingan 2:1. Hasil analisis PCR memperlihatkan K. alvarezii transgenik putatif mengandung transgen MaSOD sebanyak 78% dari hasil transformasi. Superoxide dismutase transformation (MaSOD gene of seaweed Kappaphycus alvarezii mediated by Agrobacterium tumefacient has been successfully done in vitro. MaSOD genes introduced into the seaweed genome is expected to reduce oxidative stress caused by environmental conditions such as changes in temperature, salinity and metal contamination of the water. This study aimed to regenerate both the MaSOD transformed seaweed and non-transgenic in a

  5. SIMULASI KESEIMBANGAN ENERGI PERMUKAAN DI JAKARTA DAN SEKITARNYA MENGGUNAKAN MODEL NUMERIK MM5

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yopi Ilhamsyah

    2016-03-01

    Full Text Available Studi simulasi keseimbangan energi permukaan di Jakarta dan daerah sekitarnya menggunakan model numerik Fifth-Generation Penn State/NCAR Mesoscale Model (MM5 telah dilakukan. Empat domain dengan resolusi spasial 9 km yang menggambarkan daerah Jakarta dan sekitarnya disimulasikan selama 5 hari pada tanggal 04-08 Agustus 2004 untuk memperoleh hubungan radiasi dan keseimbangan energi di wilayah tersebut. Hasil menunjukkan bahwa keseimbangan energi lebih tinggi pada siang hari terjadi di perkotaan dibandingkan daerah lainnya. Sementara itu, komponen energi seperti fluks bahang terindera dan laten di permukaan masing-masing menunjukkan bahwa wilayah laut dan perkotaan lebih tinggi daripada daerah lainnya. Sebaliknya, fluks bahang tanah menunjukkan daerah rural di bagian timur Jakarta lebih tinggi dibandingkan daerah lainnya. Secara umum, keseimbangan radiasi dan energi pada siang hari lebih tinggi daripada malam hari di seluruh daerah. Rasio Bowen di wilayah kota yang mencerminkan kawasan bangunan dan perkotaan lebih tinggi daripada di daerah rural yang didominasi oleh lahan pertanian beririgasi. Hal ini sesuai dengan perubahan sifat fisik tutupan lahan seperti albedo, kelembaban tanah dan karakteristik bahang.    A study of surface energy balance simulation in Jakarta and surrounding areas by using Fifth-Generation Penn State/NCAR Mesoscale Model (MM5 numerical model was done. Four domains that presented the outermost and the innermost of Jakarta and surrounding areaswere utilized. All domains have spatial resolutions of 9 km. Model was simulated for 5 days on August 4-8, 2004. The relation of radiation and energy balance at the surface were derived from model output. The result showed that energy balance was higher in the city during daytime. Meanwhile, energy component, i.e., surface sensible and latent heat flux showed that sea and city were higher than others, respectively. Moreover, ground flux showed eastern rural areawas higher than others

  6. Dampak Sosial Ekonomi dan Peran Pemerintah Daerah dalam Perkembangan Teknologi Pitalebar di Indonesia [Social Economy Impact and Local Government Initiative relating to Broadband Technology Development in Indonesia

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Wirianto Pradono

    2016-12-01

    Full Text Available Indonesia memiliki aset yang berperan penting bagi pembangunan nasional termasuk sosial dan ekonomi antara lain sumber daya manusia dan industri dalam negeri. TIK khususnya internet pitalebar merupakan salah satu kunci dalam pembangunan sosial ekonomi di suatu negara. Studi ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana dampak pemanfaatan internet pitalebar di Indonesia terhadap aspek sosial ekonomi masyarakat serta mengidentifikasi apakah langkah yang telah dilakukan pemerintah daerah dalam mendorong pemanfaatan internet pitalebar telah dilakukan secara optimal. Data yang diperoleh melalui penelitian dianalisis menggunakan metode Matthew B Miles dan A Michael Huberman, (2007. Hasil studi menunjukkan bahwa penggunaan internet pitalebar di Indonesia meningkat dengan signifikan dan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan sosial ekonomi masyarakat. Namun demikian pemanfaatan internet pitalebar tersebut belum dilakukan secara optimal terutama untuk tujuan yang bersifat produktif. Pemerintah daerah telah melakukan sejumlah langkah strategis untuk mendorong pemanfaatan internet pitalebar di Indonesia seperti penggelaran ducting untuk kabel serat optik, pelatihan bidang TIK, penyediaan akses internet WiFi di fasilitas publik. Namun, langkah yang dilakukan pemerintah daerah perlu lebih diintensifkan guna memperluas penetrasi internet pitalebar untuk peningkatan dan pemerataan pertumbuhan sosial dan ekonomi masyarakat Indonesia.*****Indonesia has invaluable assets which are important to the national development. Those assets need to be managed properly in order to deliver significant contribution to the national development, especially in social and economy aspects. Nowadays, Information and Communication Technology (ICT, especially broadband internet, is one of some key points in social economy development in a country. Both qualitative and quantitative methods are used in this study to capture broadband internet utilization in Indonesia and identify

  7. Diversitas Genetik Anopheles balabacensis, Baisas di Berbagai Daerah Indonesia Berdasarkan Sekuen Gen ITS 2 DNA Ribosom

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Widiarti Widiarti

    2016-05-01

    dilaporkan sebagai spesies kompleks di berbagai negara, akan tetapi belum banyak dilaporkan di Indonesia. Penanggulangan malaria agar lebih efektif perlu adanya perbaikan dan pendekatan strategi dalam pengendalian vektor, termasuk sangat diperlukan adanya pemahaman terhadap spesies dan bioekologinya. Tujuan penelitian adalah untuk : a. Mengidentifikasi secara molekuler nyamuk An. balabacensis yang dicurigai sebagai spesies kompleks berdasarkan sekuen ITS2 DNA ribosom, b. Mengetahui diversitas genetik nyamuk An. balabacensis dari daerah endemis dan non endemis dengan jarak geografis yang berbeda, c. Mengetahui kekerabatan genetik (jarak taksonomi nyamuk An. balabacensis dari berbagai daerah di Indonesia dengan merekonstruksi pohon filogenetik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa An. balabacensis di Indonesia merupakan spesies kompleks simpatrik dan allopatrik. Ada perbedaan kekerabatan genetikyang cukup jauh diantara populasi An. balabacensis di Pusuk Lestari, wilayah Puskesmas Meninting, Lombok Barat, NTB yang merupakan simpatrik kompleks. Berdasarkan hubungankekerabatan An. leucosphyrus group, An. balabacensis dari Berjoko, Kabupaten Nunukan menunjukkan kecenderungan terpisah cukup jauh dibandingkan dengan An. balabacensiskompleks lainnya yang berasal dari Jawa Tengah dan Lombok, NTB.Kata kunci : An. balabacensis, variasi genetik, ITS2 DNA ribosom

  8. UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK RUMPUT LAUT Kappaphycus alvarezii DAN Eucheuma denticullatum TERHADAP BAKTERI Aeromonas hydrophila DAN Vibrio harveyii

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dwi Budi Wiyanto

    2010-04-01

    Full Text Available Penelitian tentang Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Rumput Laut Kappaphycus alvarezii dan Eucheuma denticullatum Terhadap Bakteri Aeromonas hydrophila dan Vibrio harveyii dilakukan, mengingat banyak dijumpai  penyakit pada usaha budidaya ikan dan udang, terutama bakteri Aeromonas hydrophila dan Vibrio harveyii. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas senyawa bioaktif rumput laut K. alvarezii dan E. denticullatum yang diekstrak menggunakan pelarut metanol dan etanol sebagai antibakteri terhadap A. hydrophila dan V. harveyii.  Penelitian dilakukan sebanyak dua tahap, yaitu: (1 Uji aktivitas antibakteri ekstrak rumput laut; dan (2 Analisa senyawa bioaktif yang terdapat pada ekstrak rumput laut, dimana masing-masing tahapan dianalisis menggunakan rancangan acak lengkap faktorial. Hasil penelitian menunjukkan, dua jenis ekstrak rumput laut dengan pelarut metanol dan etanol, mempunyai daya antibakteri terhadap A. hydrophila dan V. harveyii. Ekstrak E. denticullatum dengan pelarut metanol memiliki daya hambat lebih luas dibanding ekstrak K. alvarezii dengan pelarut metanol terhadap A. hydrophila (19.43±0,55 mm. Ekstrak E. denticullatum dengan pelarut metanol memiliki daya hambat lebih luas dibanding ekastrak K. alvarezii dengan pelarut metanol terhadap V. harveyii (19.85±0,23 mm. Asam heksadekanoat merupakan senyawa paling dominan dijumpai pada ekstrak rumput laut K. alvarezii, dan E. denticullatum yang diekstrak menggunakan pelarut metanol. Kata Kunci : Aktivitas Antibakteri, Rumput laut K. alvarezii dan E. denticullatum,  Bakteri A.  hydrophila dan V. harveyii. 

  9. Analisis Spasial Kejadian Filariasi di Kabupaten Demak Jawa Tengah

    OpenAIRE

    Nurjazuli Nurjazuli; Hanan Lanang Dangiran; Asty Awiyatul Bari'ah

    2018-01-01

    Latar Belakang: Filariasis merupakan salah satu penyakit tular vektor yang kurang mendapatkan perhatian, termasuk kelompok Neglected Tropical Diseases (NTDs). Kabupaten Demak merupakan salah satu wilayah di Propinsi Jawa Tengah  yang merupakan daerah endemis filarisis (mf rate>1%). Kejadian filarisis di daerah ini diduga berkaitan dengan kondisi lingkungan fisik dan biologis (nyamuk) yang mempunyai peran penting dalam penyebaran penyakit filarisis. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada...

  10. PENGARUH SUBSTITUSI SILASE ISI RUMEN SAPI PADA PAKAN BASAL RUMPUT DAN KONSENTRAT TERHADAP KINERJA SAPI POTONG

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Engkus Ainul Yakin

    2013-03-01

    Full Text Available Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian silase isi rumen sapi sebagai pakan pengganti rumput terhadap kinerja sapi potong. Sapi persilangan Simmental-Peranakan Ongole (SimPO jantan sebanyak 12 ekor, umur 1,5-2 tahun, digunakan dalam penelitian ini. Penelitian dilakukan selama 8 minggu (2 bulan dengan pemberian pakan sebesar 3% dari bobot badan berdasarkan bahan kering dan air minum diberikan secara ad libitum. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola searah dilanjutkan Duncan’s New Multiple Range Test (DMRT. Perlakuan yang diberikan yaitu mengganti sebagian rumput dengan silase isi rumen sapi, yaitu P0 = pemberian pakan 100% rumput , P1= pemberian pakan 25% silase isi rumen sapi dan 75% rumput, dan P2 = pemberian pakan 50% silase isi rumen sapi dan 50% rumput. Imbangan pakan antara rumput dan konsentrat adalah 20% : 80%. Variabel yang diamati adalah konsumsi pakan, pertambahan bobot badan harian (PBBH, dan konversi pakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap konsumsi bahan kering (BK (13,23±0,63 kg/ekor/hari, konsumsi bahan organik (BO (10,41±0,50 kg/ekor/hari, konsumsi total digestible nutrients (TDN (7,38±0,37 kg/ekor/hari, PBBH (0,95±0,04 kg/ekor/hari, dan konversi pakan (7,38±0,37. Perlakuan berpengaruh (P<0,05 terhadap konsumsi protein kasar (PK (P0 = 0,94±0,03, P1 = 1,00±0,06 dan P2 = 0,98±0,01, dan serat kasar (SK (P0 = 3,26±0,10, P1 = 3,44±0,22 dan P2 = 3,27±0,04. Disimpulkan bahwa penggantian sebagian rumput dengan silase isi rumen sampai 50% tidak mempengaruhi kinerja sapi potong. (Kata kunci: Isi rumen sapi, Sapi potong, Silase

  11. Konsep ABG (Academic-Business-Government dalam Rencana Sistem Industri Berbasis Potensi Daerah Kabupaten Sleman dan Gunung Kidul

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Muhammad Prasanto Bimantio

    2018-01-01

    Full Text Available Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY mempunyai potensi industri yang cukup tinggi, baik industri kecil, menengah, maupun besar. Namun daya saing produk industri pengolahan di DIY rendah karena beberapa faktor, yakni masih lemahnya keterkaitan antar industri, keterbatasan produksi barang setengah jadi dan komponen di dalam negeri, keterbatasan industri berteknologi tinggi, kesenjangan kemampuan ekonomi antardaerah, serta ketergantungan ekspor pada beberapa komoditas tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk membuat rancangan konsep kawasan industri berbasis potensi daerah (Domestic Based Industry/ DBI menggunakan pendekatan sinergi Academic-Business-Government (ABG. Pendekatan ini dilakukan dengan fokus pada pemanfaatan bahan baku, sumber daya manusia, dan pemenuhan permintaan pasar lokal. Hasil kajian ini menghasilkan tiga konsep kawasan DBI yang diusulkan: (i pengolahan produk turunan salak pondoh di Turi Sleman, (ii pengolahan zeolit di Gedangsari Gunungkidul, dan (iii pengolahan limbah produk biogas di Cangkringan Sleman. Ketiga konsep kawasan industri pengolahan tersebut saling terkait dan akan membentuk jejaring yang terintegrasi mulai dari bahan baku hingga produk, baik dengan industri rancangan baru maupun dengan industri yang sudah ada.

  12. ANALISIS SISTEM ANTRIAN TRANSPORTASI BUSWAY DI HALTE PULOGADUNG DAN DUKUH ATAS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Umi Marfuah

    2015-02-01

    Full Text Available Salah satu daerah Jakarta yang memiliki tingkat mobilitas yang cukup sibuk yaitu di daerah Pulogadung yang merupakan kawasan industri dan di daerah Dukuh Atas sekitar Sudirman, yang merupakan kawasan perkantoran di pusat kota. Minat masyarakat akan transportasi busway sebagai sarana transportasi umum dalam kegiatan hari – harinya sangat besar. Hal tersebut menyebabkan meningkatnya jumlah pengguna busway setiap tahunnya, namun Unit Pengelola Transjakarta Busway belum dapat memaksimalkan pelayanan yang dapat diberikan sehingga terjadi penumpukkan penumpang pada halte Pulogadung dan Dukuh Atas, terutama pada hari – hari  kerja di jam sibuk. Penelitian ini didasari pada perbaikan sistem antrian yang ada pada saat ini, sehingga didapatkan solusi untuk mengatasi masalah antrian pada kedua halte tersebut dengan efisien waktu pelayanan sebesar 13%. Model antrian yang digunakan yaitu Single Phase-Single Channel dengan analisis perbaikaanya disimulasikan dengan Promodel.   Kata kunci : Sistem, Antrian, Promodel.

  13. PENGKAJIAN BUDAYA SENSITIF DALAM HUBUNGAN ANTAR SUKUBANGSA DI SULAWESI SELATAN

    OpenAIRE

    Basir, Muhammad; Sani, Yamin; Pawennari; Yahya

    2015-01-01

    Penelitian ini mengkaji dan menggabarkan bagaimana pemahaman budaya sensitif dalam kaitannya dengan hubungan antar sukubangsa di Sulawesi Selatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan pemahaman dalam kaitannya dengan hubungan antar sukubangsa, agar bisa dijadikan sebagai referensi bagi pengambil kebijakan, yakni terkait dengan regulasi yang mungkin bisa dibuat dan diterapkan di daerah-daerah yang multi etnik. Sehingga hubungan antar sukubangsa bisa damai dan harmonis, dan sudah ten...

  14. PENDUGAAN RESERVOIR SISTEM PANAS BUMI DENGAN MENGGUNAKAN SURVEY GEOLISTRIK, RESISTIVITAS DAN SELF POTENSIAL (Studi Kasus: Daerah Manifestasi Panas Bumi di Desa Lombang, Kecamatan Batang-Batang, Sumenep

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Abdul Basid

    2014-10-01

    Full Text Available Meningkatnya kebutuhan energi listrik, berkurangnya produksi dan meningkatnya harga minyak, memacu banyak negara, termasuk Indonesia untuk mengurangi ketergantungan pada pada minyak dengan cara memanfaatkan energi panas bumi. Dari hasil survey dilaporkan bahwa di Indonesia terdapat 217 prospek panasbumi, yaitu di sepanjang jalur vulkanik mulai dari bagian Barat Sumatera, terus ke Pulau Jawa, Bali, Nusatenggara dan kemudian membelok ke arah utara melalui Maluku dan Sulawesi. Jika dihitung potensi daya yang dihasilkan mencapai ±27.000 MWe. Daya sebesar ini membuat Indonesia merupakan Negara yang memiliki 40% potensi panas bumi dunia, tetapi baru 3%. dari potensi panas bumi tersebut dimanfaatkan. Salah satu penelitian untuk mengetahui potensi sebaran panas bumi dilakukan di Desa Lombang Kecamatan Batang Batang Kabupaten Sumenep dengan menggunakan metode Geolistrik konfigurasi dipole-dipole dan Self Potensial (SP. Hasil penelitian dengan metode Geolistrik konfigurasi dipole-dipole menunjukkan bahwa letak air tanah berada pada kedalaman + 15 dan + 20 m di bawah permukaan tanah. Menurut teori gradient geothermal, semakin ke dalam pusat bumi, maka temperaturnya semakin tinggi pula. Demikian dengan prinsip hidrotermal yang seharusnya semakin ke bawah nilai resistivitas air semakin kecil karena konduktivitas air semakin besar. Dengan metode SP diperoleh sebaran data potensial daerah penelitian dengan nilai tertinggi mencapai 90 mV dan terendah -100 mV serta rata-ratanya 0,47 mV. Berdasarkan peta kontur isopotensial yang diperoleh dapat diinterpretasi bahwa daerah penelitian merupakan zona konduktif, yang diduga berasal dari mineral sulfida dalam fluida panas. Hal ini terindikasi dengan rendahnya nilai potensial yang terukur, yang secara numerik bernilai negatif dan aliran air panas dari reservoir cenderung mengalir dari barat ke timur. Dari kajian geologi, lokasi penelitian sama sekali tidak berhubungan dengan aktivitas geologi vulkanik. Panas bumi yang

  15. Pemanfaatan Augmented Reality Pada Sistem Informasi Geografis Kampus Di Bali

    OpenAIRE

    Atmojo, Yohanes Priyo; Darma Paramartha, I Gusti Ngurah

    2014-01-01

    Bali adalah daerah tujuan wisata yang mempunyai banyak tempat yang bisa dikunjungi oleh wisatawan. Selain sebagai daerah pariwisata, Bali juga memiliki banyak institusi pendidikan atau kampus dengan berbagai disiplin ilmu. Namun, tidak semua kampus-kampus di Bali diketahui oleh masyarakat Bali maupun luar Bali karena kurangnya informasi tentang kampus yang ada di Bali. Dengan perkembangan teknologi yang pesat, masyarakat menginginkan sebuah solusi yang praktis dalam segala permasalahan, seper...

  16. Kajian Tanah di Kawasan Penyangga (Buffer Zone) Taman Nasional Gunung Leuser Kecamatan Sei Bingei Kabupaten LangkatBerdasarkan Toposekuen

    OpenAIRE

    Anderson

    2012-01-01

    Penelitian dilaksanakan di daerah penyangga (buffer zone) Taman Nasional Gunung Leuser tepatnya di daerah Pamah Semilir Keeamatan Sei Bingei Kabupaten Langkat. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengklasifIkasikan tanah yang terdapat di kawasan penyangga (buffer zone) Taman Nasional Gunung Leuser pada toposekuen menurut Soil Taxonomy USDA 1998 sampai tingkat sub grup. 950303003

  17. Pengaruh Penambahan Molases Terhadap Komposisi Kimia Silase Beberapa Jenis Rumput Yang Ditanam Bercampur Dengan Stylos

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    M. Yunus

    2016-03-01

    Full Text Available ABSTRACT. This study was conducted in UPTD (Unit Pelaksana Tugas Dinas Saree Aceh Besar about 4 weeks. The matter of this study are 4 kinds of grass there are rumput benggala (panicum maximum rumput BD (Brachiaria decumbent. The grass that use in this study ditanam mixe with stylosanthes guyanesis legume, while the additive in silage is molasses. The study was designed into Completely Randomized Design (CDR Factorial 4x3. There were 3 replications. First factor was R1 (Rumput Benggala + Stylosanthes guyanesis, R2 (Rumput lampung+Stylosanthes guyanesis, R3 (Rumput BD + Stylosanthes guyanesis, R4 (Rumput Star grass + Stylosanthes guyanesis and the second factor were 3 level there were M1 (0%0,M2(3% dan M3 (5%. Invetigated variabes included pH, Dry matter, crude protein, crude fiber, ash and water containet..The data were analyzed by an analysis of variance and as a significant effect was detected, the analysis was contained by Uji Beda Nyata Terkecil (BNT, Steel and Torrie (1991. The result of this study showed that the different of several grass have hight significantly (P,0.010 of dry matter, crude protein, ash and water containing but have no significantly on pH and crude fiber silage. The diferent among molasses have significantly on pH, crude protein and crude fiber silage. From BNT test showed that molasses increased dry matter and crude protein of silage compared to no molasses added. However, th used of molasses decreased crude fiber and water contain compared to no molasses added. The quality of silage found at level of 5.5% molasses especially on star grass (R4M3. The study concluded that using different level molasses es on several grass producted better silage than without molasses.

  18. PERBEDAAN POLA PERTUMBUHAN TINGGI BADAN, TINGGI DUDUK, INDEKS SKELIK ANTARA ANAK-ANAK DAERAH RURAL DAN URBAN USIA 7-15 TAHUN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Bayu Wijanarko

    2014-09-01

    Full Text Available Status  gizi  merupakan  salah  satu tolok  ukur  yang  sering  digunakan  untuk  menilai  perkembangan  dan pertumbuhan individu. Salah satu indikator penilaian status gizi adalah pertumbuhan tinggi badan pada anak-anak.  Tinggi  badan  sering  digunakan  sebagai  indikator  karena  mudah  diukur  dan  diamati.  Tinggi badan  merupakan  hasil  penambahan  tinggi  duduk  dan  panjang  tungkai.  Pertumbuhan  indikator  ini dipengaruhi  oleh  beberapa  faktor  diantaranya  lingkungan  tempat  tinggal  dan  status  ekonomi.  Daerah rural,  umumnya  memiliki  tingkat  aktivitas  yang  tinggi  dan  mempunyai  penghasilan  rata-rata  yang  lebih rendah  dibandingkan  daerah  urban.  Penelitian  bertujuan  mengkaji  perbedaan  pola  pertumbuhan  tinggi badan, tinggi duduk, dan indeks skelik pada anak-anak rural dan urban di Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode penelitian deskriptif analitik dengan rancangan  crosssectional. Rata-rata tinggi badan, tinggi duduk, dan indeks  skelik pada anak rural dibandingkan dengan anak  urban  untuk  mengetahui  signifikansi  perbedaannya.  Analisis  data  yang  digunakan  adalah  ANOVA satu arah dengan menggunakan program olah data SPSS. Sebelum dilakukan tes ANOVA, terlebih dahulu dilakukan uji normalitasan distribusi data sampel penelitian. Hasil studi menunjukkan bahwa pada anak urban memiliki rata-rata tinggi badan dan tinggi duduk yang lebih tinggi dibandingkan anak rural (p<0,05. Rata-rata  indeks  skelik  pada  anak  urban  lebih  besar dibandingkan  anak  rural.  Lonjakan  pertumbuhan terjadi  paling  cepat  pada  saat  pubertas,  dan  anak  urban  memiliki  onset  terjadinya  pubertas  yang  lebih cepat  dibandingkan  rural.  Kesimpulan:  Pada  studi  ini  adalah  anak  urban  memiliki  onset  pubertas  yang lebih cepat dibandingkan anak rural. Hal ini

  19. PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KEBIJAKAN KETENAGAKERJAAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP DISIPLIN DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA PERUSAHAAN GARMEN DI KOTA DENPASAR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Wayan Gede Supartha

    2007-01-01

    tenaga kerja pada perusahaan garmen di Kota Denpasar, maka ada berbagai variabel yang dapat mempengaruhi produktivitas tenaga kerja, baik variabel internal maupun variabel eksternal. Berdasarkan analisis model persamaan struktural dengan menggunakan SPSS ver. 10. dan AMOS ver. 4.1, di dapat kesimpulan, yakni: (1 Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Disiplin Tenaga Kerja pada perusahaan garmen. (2 Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Produktivitas Tenaga Kerja pada perusahaan garmen. (3 Kebijakan Ketenagakerjan Pemerintah Daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap Disiplin Tenaga Kerja pada perusahaan garmen. (4 Kebijakan Ketenagakerjaan Pemerintah Daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap Produktivitas Tenaga Kerja pada perusahaan garmen. (5 Disiplin Tenaga Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Produktivitas Tenaga Kerja pada perusahaan garmen. (6 Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja perusahaan garmen, dapat dilakukan melalui peningkatan Disiplin Tenaga Kerja dan adanya Kebijakan Ketenagakerjaan Pemerintah Daerah yang kondusif serta pemantapan pelaksanaan Kepemimpinan Perusahaan Garmen. (7 Dari keenam kesimpulan tersebut dapat disusun kesimpulan umum bahwa: peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja, dapat dilakukan melalui peningkatan Disiplin Tenaga Kerja serta Peningkatan Disiplin Tenaga Kerja dapat dilakukan melalui pelaksanaan Kebijakan Ketenagakerjaan Pemerintah Daerah, dan memantapkan Kepemimpinan (transformational leadership. Untuk itu disarankan: (1 Disiplin Tenaga Kerja harus ditingkatkan melalui penciptaan kebijakan ketenagakerjaan yang kondusif serta adanya kepemimpinan transformasional. (2 Masing – masing perusahaan garmen harus menciptakan dan membangun disiplin kerja yang kuat. (3 Untuk setiap pimpinan perusahaan dan seluruh tenaga kerja hendaknya diberikan sosialisasi tentang Kebijakan Ketenagakerjaan Pemerintah Daerah, sehingga manajemen perusahaan dapat melaksanakan fungsi manajemen

  20. PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN (Studi Kasus Implementasi Proyek Pembinaan Peningkatan Pendapatan Petani Dan Nelayan Kecil (P4K di Kabupaten Jombang

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Affandi - -

    2012-05-01

    Full Text Available ABSTRAK   Pentingnya program pemberdayaan dalam rangka menanggulangi kemiskian, salah satunya Program P4K adalah agar lingkaran setan kemiskinan dapat diputus sehingga kemakmuran dan implementasi pembangunan menampakkan hasil yang nyata. Dalam pembangunan di Indonesia, penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan telah dijadikan titik sentral, dimana program tersebut dijalankan secara serentak dan terkoordinir di daerah-daerah yang dikenal dengan kegiatan Pembinaan Peningkatan Pendapatan Petani dan Nelayan Kecil (P4K. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana implementasi kebijakan pembangunan Pemerintah Daerah (Program P4K dilaksanakan dalam rangka penanggulangan kemiskinan dan bagaimana pembangunan dalam memberdayakan petani dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan petani serta upaya-upaya dan hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi Pemerintah dalam melaksanakan Program P4 dalam rangka penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Jombang. Tujuan penelitian ini adalah: (1 mendeskripsikan dan menganalisis implementasi kebijakan pembangunan (Program P4K dalam rangka penanggulangan kemiskinan; (2 mendeskripsikan dan menganalisis pembangunan dalam memberdayakan petani sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan petani, serta mengetahui upaya-upaya dan hambatan-hambatan pelaksanaan Program P4K dalam rangka penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Jombang. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, hasil penelitian ini disimpulkan bahwa, Program P4K sebagai upaya pemberdayaan kaum miskin pedesaan dengan pemberian bantuan modal, banyak dimanfaatkan oleh masyarakat desa untuk membuka usaha baru dan industri kecil lokal. Keberhasilan Program P4K di Kabupaten Jombang memiliki ciri khas tersendiri, yaitu Program P4K banyak diikuti kaum perempuan petani, sehingga kemampuan petani dalam memanfaatkan dan menyerap dana bantuan P4K sangat tinggi ditunjukkan banyak KPK yang antri untuk memperoleh bantuan atau peningkatan dana bantuan. Orientasi

  1. Identifiksi Sebaran Litologi berdasarkan Analisis Data Resistivitas di Gunung Wungkal

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nurul Dzakiya

    2017-05-01

    Full Text Available Analisis data untuk mengidentifikasi sebaran litologi yang memiliki potensi bahan galian industri di Daerah Gunung Wungkal Yogyakarta dengan menggunakan metode resistivitas dan survei geologi permukaan telah dilakukan. Hasil korelasi kedua data tersebut menunjukkan sebaran litologi merupakan pelapukan intrusi batuan beku yang kemudian menghasilkan material lempung (6,0-10 m, lempung pasiran (11-30 m dan lapukan batuan diorit (30-55 m yang berada di kedalaman berbeda. Ketebalan batuan di permukaan sekitar 225-231 meter berdasarkan penampang peta geologi dengan arah sebaran dari Barat Laut hingga Tenggara. Proses pelapukan dan alterasi di daerah ini intensif (alterasi argilik dengan jenis morfologi perbukitan intrusi terdenudasi dan dataran Alluvial.

  2. PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK HOTEL DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA BANDAR LAMPUNG

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    NURMAYANI NURMAYANI

    2014-03-01

    Full Text Available Perda Kota Bandar Lampung Nomor 07 Tahun 2002 tentang Pajak Hotel dalam pelaksanaannya masih ada hambatan. Oleh karena itu diteliti mengenai aturan dan pelaksanaannya.Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif (Dogmati Research. Pendekatan masalahnya menggunakan pendekatanperaturan perundang-undangan (Statue Approach. Hasil Penelitian menunjukkan terdapat ketidaksinkronan pengaturan mengenai pajak hotel dalam Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 07 Tahun 2002  dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah.

  3. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MIGRASI COMMUTER DI KABUPATEN DEMAK

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ahmad Shidiq

    2017-06-01

    Full Text Available Fenomena migrasi sangat mewarnai di beberapa negara berkembang, termasuk di berbagai daerah di Indonesia. Di Indonesia terutama banyak tenaga kerja yang berasal dari daerah pedesaan mengalir ke daerah perkotaan, Salah satunya dari Kabupaten Demak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan migrasi commuter di Kecamatan Karangtengah Kabupaten Demak antara lain adalah pendapatan pendidikan, pekerjaan daerah asal, jumlah tanggungan serta status perkawinan. Dalam penelitian ini menggunakan data primer melalui instrumen kuesioner terhadap sampel yaitu sebanyak 89 responden, dan menggunakan data sekunder yaitu data dari instansi-instansi terkait serta literatur buku. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Karangtengah Kabupaten Demak. Analisi yang digunakan dalam penelitian ini adalah binary logistic regression. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap keputusan migrasi commuter, pendidikan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan migrasi commuter, pekerjaan di daerah asal berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan migrasi commuter, jumlah tanggungan daerah asal berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap keputusan migrasi commuter, status perkawinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan migrasi commuter. The phenomenon of migration is very coloring in some developing countries , including in the various regions in Indonesia . In Indonesia especially many workers coming from rural regions flowed into the urban area, One of Demak District. This study aims to determine the factors that influence the decision of commuter migration in Sub Karangtengah Demak district include the earnings of education, employment areas of origin, number of dependents and marital status. In this research, using primary data through a questionnaire on the sample of 89 respondents, and using secondary data is data from relevant

  4. LINGKUNGAN "PECINAN" DALAM TATA RUANG KOTA DI JAWA PADA MASA KOLONIAL

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Handinoto Handinoto

    1999-01-01

    Full Text Available Pecinan (Chinese Camp area is never absent in the town of Java. Although the specific characteristics of this mileu is not so strong any more at the present as it was in the past, its presency in diverse smaller towns in Java is still felt as something different. The specific atmosphere of the area, centered on the klenteng as the place of workship, its social environment, included the specific style of house construction, are easy to be recognized. In some world cities like San Fransisco and Manila, the socalled China Towns are just stimulated for its existence. It is even so far, that theyare recomended as tourist destination objects. During the rule of the New Order (1965-1998, Pecinan in the towns in Indonesia are systimatically abolished, because of sicio political considerations. This paper tries to trace back the history of those Chinese Camps in the older towns of Java, to have a certain picture of its existence in the past. Abstract in Bahasa Indonesia : Lingkungan "Pecinan" selalu ada di hampir semua kota-kota di Jawa. Meskipun sekarang lingkungan ini sudah semakin kabur, tapi di beberapa kota kecil di Jawa bekas kehadirannya masih sangat terasa sekali. Atmosfir lingkungannya yang khas, diperkuat dengan kehadiran kelenteng sebagai pusat ibadah dan sosial, serta bentuk-bentuk bangunan yang khas pula sangat mudah untuk ditengarai. Di beberapa kota di dunia seperti San Fransisco, Manila dan sebagainya daerah Pecinan ini justru di perkuat kehadirannya. Bahkan daerah tersebut bisa dijadikan sebagai daerah tujuan wisata kota. Selama Orde baru, karena alasan sosial dan politik, kehadiran Pecinan di kota-kota Indonesia, mulai dihapuskan. Tulisan ini mencoba untuk menelusuri sejarah kehadiran daerah "Pecinan" pada kota-kota di Jawa pada masa lampau. Kata kunci : Kota di Jawa jaman kolonial, Pecinan.

  5. Perawatan Ortodontik Kaninus Kiri Maksil Impaksi di Daerah Palatal dengan Alat Cekat Teknik Begg

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    E. Emil

    2016-10-01

    Full Text Available Latar Belakang: ketidakharmonisan ukuran rahang dengan gigi merupakan salah satu bentuk etiologi maloklusi yang diturunkan dan akan mempengaruhi susunan dan posisi gigi di dalam rahang. Impaksi gigi seperti molar ketiga atau gigi kaninus sering kita temui akibat tidak adanya ruang untuk gigi tersebut erupsi dan menyusun diri di dalam lengkung yang baik. Gigi kaninus memiliki peran penting di dalam mulut, selain untuk mastikasi, gigi ini juga memiliki peran menentukan dalam estetika susunan gigi. Senyum yang menarik tidak akan didapatkan tanpa adanya gigi kaninus di dalam lengkung. Kasus impaksi kaninus dapat dirawat menggunakan teknik Begg dengan proses windowing yang dilakukan oleh ahli bedah mulut. Tujuan: membantu erupsi gigi kaninus dengan bantuan alat orto cekat teknik Begg. Kasus: laki-laki 19 tahun mengeluhkan gigi depan rahang atas protusif langit-langit tergigit oleh gigi depan rahang bawah. Diagnosis: maloklusi Angle kelas II dengan hubungan skeletal kelas I disertai kondisi berjejal di daerah anterior dan gigitan dalam. Perawatan: menggunakan alat cekat teknik Begg dan windowing dengan pencabutan dua premolar pertama rahang atas serta prosedur windo. Kesimpulan: hasil menunjukkan gigi kaninus kiri rahang atas dapat erupsi dengan baik dan bisa diposisikan ke dalam lengkung dalam 5 bulan.   Background: Discrepancy in size between jaw and teeth is one of the etiology factor of malocclusion that genetically inherited and will affect teeth allignment and position within the jaw. Third molar and canine impaction frequently found because there is not enough space for theme to erupt and align themselfes in a good alignment. Canine have an important role in mastication as it is in facial aesthetic. Canine impaction can be treated with Begg technique and windowing process performed by oral surgeon. Purpose: to help impacted canine to erupt using fixed Begg appliance technique and windowing process. Case: 19 years old man complained of crowded

  6. PENGELOLAAN SUMBER DAYA HUTAN DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT (Suatu Executive Summary Naskah Akademik

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Armen Yasir

    2014-03-01

    Full Text Available Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Kajian Tioritis dan Praktik Empiris, Landasan Filosofis, Sosiologis dan Yuridis, Peraturan Perundang-Undangan Yang Terkait, Jangkauan, Arah Pengaturan dan Ruang Lingkup Materi Muatan Peraturan Daerah Pengelolaan Sumberdaya Hutan Di Kabupaten Lampung Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara teoritis dan praktis pengelolaan sumber daya hutan adalah berbasis pada kewenangan daerah yang bersumber pada peraturan perundang-undangan. Landasan filosofis bersandar pada nilai-nilai kearifan pemanfaat sumber daya hutan, sedangkan landasan sosiologis bersumber pada perilaku publik dan landasan yuridis secara hirarkis struktural bersumber dari norma atau peraturan perundang-undangan dari tingkat terendah sampai pada derajat konstitusi. Adapun peraturan perundang-undangan terkait meliputi bidang konesrvasi alam, kehutanan dan pengelolaan lingkungan hidup. Adapun Jangkauan, Arah Pengaturan Dan Ruang Lingkup Materi Muatan Peraturan Daerah Pengelolaan Sumberdaya Hutuan Di Kabupaten Lampung Barat adalah mencakup materi muatan peraturan daerah yang diperintah oleh peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, atau yang sederajat maupun dalam rangka menjalankan urusan otonomi daerah. Kata kunci : Pengelolaan, Sumberdaya Hutan dan Otonomi Daerah.

  7. PENGARUH KARATERISTIK TUJUAN ANGGARAN DAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH DENGAN TINGKAT DESENTRALISASI SEBAGAI PEMODERASI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ingrid Panjaitan

    2017-06-01

    Full Text Available Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik tujuan anggaran dan penerapan sistem informasi akuntansi terhadap kinerja aparat pemerintah daerah serta tingkat desentralisasi sebagai pemoderasi. Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Kradenan dan Gabus, Kabupaten Grobogan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan Partial Least Square (PLS sebagai alat uji. Responden penelitian adalah aparat pemerintah di kecamatan dan kelurahan, dengan sampel sebanyak 60 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel karakteristik tujuan anggaran dan desentralisasi berpengaruh positif terhadap kinerja aparat pemda. Sedangkan variabel sistem informasi akuntansi tidak berpengaruh terhadap kinerja aparat pemda, dan desentralisasi tidak dapat memoderasi pengaruh karakteristik tujuan anggaran dan sistem informasi akuntansi terhadap kinerja aparat pemerintah daerah.

  8. PEMETAAN SARANA DAN PRASARANA OBJEK PARIWISATA DI KABUPATEN SEMARANG JAWA TENGAH MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Febrian Wahyu Christanto

    2013-01-01

    Full Text Available Salah satu manfaat dari Sistem Informasi Geografis adalah untuk memperkenalkan daerah yang berada di permukaan bumi dalam bentuk peta digital. Sistem ini bertujuan untuk mengubah peta tradisional ke dalam bentuk sistem bersama dengan informasi yang dibutuhkan oleh pemakainya. Mengacu pada kegunaan Sistem Informasi Geografis ini, penelitian bertujuan untuk membuat sistem informasi geografis untuk pariwisata di Kabupaten Semarang untuk lebih memperkenalkan objek wisata di daerah ini. Dengan dukungan teknologi, internet, dan aplikasi lainnya, diharapkan aplikasi ini dapat bekerja dengan baik sesuai dengan kegunaannya untuk memperkenalkan semua obyek wisata di Kabupaten Semarang.

  9. Implementasi Sistem Informasi Geografis Daerah Pariwisata Kota Semarang Berbasis Android dengan Global Positioning System (GPS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Richard RF Siahaan

    2014-01-01

    Full Text Available Pariwisata merupakan aspek yang berharga bagi suatu daerah, dengan adanya daerah wisata maka dapat memajukan kesejahteraan masyarakat sekitar. Kota Semarang memiliki daerah pariwisata yang sangat banyak, apabila sarana dan prasarana yang ada dikembangkan lebih lanjut maka dipastikan peningkatan parwisata di Kota Semarang akan semakin bertambah. Penggunaan Teknologi Informasi dapat memajukan daerah pariwisata, sehingga daerah pariwisata dapat dikenal oleh wisatawan yang ingin berkunjung ke Semarang. Sistem Informasi Geografis yang dibangun menggunakan platform android. Pada Tugas Akhir ini menggunakan Java sebagai bahasa pemorgraman dengan eclipse sebagai perangkat lunak pengembangan. Penggunaan Google Map API sebagai fungsi utama peta dalam menjalankan aplikasi serta PHP sebagai bahasa pemorgaraman sisi server dan MySQL dalam penggunaan basis data. Hasil dari perancangan Aplikasi Sistem Infomasi Geografis Kota Semarang berbasis Android ini nantinya akan memberikan informasi dalam bentuk peta yang dapat digunakan sebagai referensi bagi wisatawan yang berkunjung. Penggunaan Global Positioning System (GPS dalam aplikasi ini menjadi hal yang sangat penting dalam menentukan keberadaan wisatawan. Selain itu terdapat rute untuk menuju objek wisata yang dipilih, dalam aplikasi ini juga tersedia fasilitas-fasilitas umum seperti ATM dan Bank, Bandara, Mesjid, Gereja, Rumah Sakit dan lainnya.

  10. KAJIAN KEBIJAKAN PERIKLANAN KOSMETIKA DI INDONESIA: “KEWENANGAN PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH”

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Raharni Raharni

    2014-10-01

    govermentAbstrakPermasalahan periklanan kosmetika adalah adanya klaim yang berlebihan, tidak rasional, tidak punya ijin edar, tidak ada persetujuan iklan, pembagian kewenangan pusat dan daerah yang belum jelas. Dalam rangka otonomi daerah belum ada kejelasan tentang kewenangan di pusat dan di daerah terkait periklanan kosmetika.Untuk melindungi masyarakat konsumen terhadap sediaan kosmetika yang tidak memenuhi syarat dan periklanan yang tidak benar dan menyesatkan, telah dilakukan kajian kebijakan periklanan sediaan kosmetika. Pengumpulan datanya dengan diskusi kelompok terarah dan wawancara mendalam di institusi yang terkait dengan periklanan dan informasi kosmetika yaitu Ditjen Binfar dan Alkes Kemkes RI, Badan POM, Balai Besar POM, Dinas Kesehatan Provinsi, dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di Jakarta, Yogyakarta, Denpasar, Medan dan Banjarmasin. Disamping itu dilakukan identifikasi peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan periklanan kosmetika baik di pusat maupun di daerah serta kewenangan pemerintah pusat dan daerah. Analisis data dilakukan berdasarkan tema dan analisis isi. Hasil kajian menunjukkan bahwa peraturan perundang - undangan terkait periklanan kosmetika hanya ada ditingkat pusat, periklanan kosmetika masih mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 386/Menkes/SK/IV/1994 yang perlu segera direvisi terkait otonomi daerah. Sedangkan peraturan daerah terkait periklanan kosmetika baik di provinsi maupun kabupaten/kota belum ada, belum ada kejelasan pembagian kewenangan di pusat dan daerah terkait periklanan kosmetika. Kewenangan dan kegiatan pengawasan iklan kosmetika dilakukan oleh Badan POM, sedangkan perijinan produksi kosmetika oleh Dirjend Binfar Alkes, Kemkes RI. Penyimpangan iklan kosmetika masih banyak ditemukan di Jakarta, Bali, Medan dan Banjarmasin.Kata Kunci : Periklanan Kosmetika, Kewenangan, Pemerintah Pusat dan Daerah

  11. Kandungan Komponen Fenolat, Kadar Fenolat Total, dan Aktivitas Antioksidan Madu dari Beberapa Daerah di Jawa dan Sumatera

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ichda Chayati

    2015-03-01

    Full Text Available KANDUNGAN KOMPONEN FENOLAT, KADAR FENOLAT TOTAL, DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MADU DARI BEBERAPA DAERAH DI JAWA DAN SUMATERA Study of Phenolic Compounts, Total Phenolic, and Antioxidant Activities of Monofloral Honeys from Some Areas in Java and Sumatera ABSTRACT Background. Many diseases resulted from degenerative processess which can be inhibited by antioxidant systems. Honey is one of food with antioxidant activity. Objective. This study aims to investigate antioxidant activities of several types of monofloral honey from Java and Sumatera. Method. A laboratory experimental study, conducted on 4 types of floral honeys: coffee, palm trees, cottonwoods and rambutan. Determination of phenolic compounds was performed with High Performance Liquid Chromatography (HPLC and measurement of total phenolic contents performed with Folin-Ciocalteu’s reagent. Antioxidant activity was conducted in two ways, those were by 2.2-diphenyl-1-picrylhydrasyl (DPPH free radical scavenging method and linoleic acid peroxidation method using butylated hydroxytoluene(BHT as a standard. Data were analyzed using Analysis of varian (Anova and continued with Duncan’s multiple range test (DMRT. Result. Four types of Javanese and Sumateranese honeys contained some phenolic compounds. Those are chlorogenic acid, cafeic acid, ρ-coumaric acid, ferulic acid, pinobanksin, quercetin, luteolin, pinocembrin and chrysin while the dominant fenolic compound varies between honeys. Total phenolic contents from four types of honey were between 2.000 to 4.400 ppm. The highest phenolic content was in honey from cottonwoods, but the best antioxidant activity was found in honey from coffee. Antioxidant activities were found in honey which come from the following order: coffee, cottonwoods, palm trees, and rambutan honey. Antioxidant activities did not correlated with total phenolic content. Conclusion. Javanese and Sumateranese honey contained nine active substances that varies in total

  12. Prinsip Kehati-Hatian di Bidang Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Maluku

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    La Ode Angga

    2017-06-01

    Full Text Available Prinsip Kehati-Hatian di Bidang Pengelolaan Lingkungan Hidup dalamPeraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Maluku bertujuan untuk mengetahui hakekat prinsip kehati-hatian dalam Rencana Tata Ruang Wilayah di Provinsi Maluku.Penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif, yaitu penelitian yang dilakukan terhadap azas-azas hukum, kaedah-kaedah hukum dalam arti nilai (norma peraturan hukum konkrit dan sistem hukum.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekaan filosofis (philosophicalapproach, pendekatan konseptual (conseptual approach, pendekatan perundang-undangan (statute approach. Hasil yang diperoleh bahwa prinsip kehati-hatian dalam Perda RTRW Provinsi Maluku No. 16 Tahun 2013 dilakukan pencegahan secara dini, pencegahan antisipatif, kehati-hatian (Prudential Principles terhadap perlindungan dan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup serta penataan ruang. Filosofis pengaturan prinsip kehati-hatian dalam Perda RTRW Provinsi Maluku bahwa mengingat fungsi ruang sebagai tempat manusia dan makhluk hidup lain, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya, pada dasarnya ketersediaannya tidak tak terbatas. Berkaitan itu untuk mewujudkan rencana tata ruang wilayah Provinsi Maluku yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan perlu dilakukan rencana tata ruang wilayah yang dapat mengharmonisasi lingkungan alam dan lingkungan buatan  mampu mewujudkan keterpaduan penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan, serta dapat memberikan perlindungan terhadap fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan hidup akibat pemanfaatan ruang. 

  13. SELEKSI SPESIES ADAPTIF PADA DAERAH KERING UNTUK ANTISIPASI PERUBAHAN IKLIM GLOBAL

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rina Laksmi Hendrati

    2017-01-01

    Full Text Available Kementerian Kehutanan, melalui Badan Litbang Kehutanan yang dituangkan dalam Roadmap 2010-2025 telah mencanangkan kegiatan untuk mengantisipasi terjadinya perubahan iklim global. Berbagai Rencana Penelitian Integratif (RPI telah ditetapkan termasuk RPI Adaptasi Bioekologi dan Sosial Ekonomi Budaya terhadap Perubahan Iklim yang diinisiasi pada tahun 2010. Dalam RPI ini salah satu penelitian dilakukan untuk mengidentifikasi berbagai spesies pohon dari berbagai provenans yang potensial untuk mengantisipasi perubahan iklim dengan penekanan untuk tujuan pengujian pada daerah kering. Pada makalah ini, hasil identifikasi dan seleksi yang dilakukan tahun 2010 didiskusikan. Identifikasi dari daerah bercurah hujan rendah (<1000-1500mm/tahun di Indonesia (Sulawesi, Madura, JawaTimurdanNusaTenggaraTimursertaseleksidenganmempertimbangkantampilansebagaipohon, manfaat, kemungkinannya untuk koleksi materi genetik, rekomendasi dan beberapa kriteria lain akhirnyamendapatkan29spesies potensialyangadaptifpadadaerahkeringuntukdiujilebihlanjut.

  14. Transformasi Pengaturan Distribusi Urusan Pemerintahan dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintahan Daerah

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dian Agung Wicaksono

    2015-12-01

    Full Text Available Abstrak Pasca berlakunya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa terdapat beberapa hal yang harus dicermati, terlebih dalam hal pengaturan distribusi urusan pemerintahan yang menjadi alas pelaksanaan kewenangan pemerintahan daerah. Apabila dibandingkan dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, maka terdapat perubahan dalam distribusi urusan pemerintahan. Tulisan ini berusaha memberikan penjelasan terhadap pemahaman mengenai urusan pemerintahan dengan membandingkan dua undang-undang untuk membingkai kerangka pemikiran daerah dalam mengidentifikasi urusan pemerintahan. Pola distribusi urusan pemerintahan dalam politik hukum desentralisasi di Indonesia secara simultan melahirkan otonomi daerah, tidak sepatutnya hanya dimaknai sebagai strategi untuk mengelola hubungan kewenangan antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah. Desentralisasi yang sejatinya mendistribusikan urusan harus secara jernih dikaitkan dengan kewenangan sebagai alas pelaksanaan urusan karena konsep kewenangan dalam otonomi daerah tidak bisa ditukar pengertiannya dengan urusan yang kemudian hanya sekedar dimaknai dengan hubungan keuangan sebagaimana rezim Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Abstract After the enactment of Law Number 23 of 2014 Concerning Local Government and Law Number 6 of 2014 Concerning Village, there are several things to be observed, specifically regarding the regulations on the distribution of government affairs upon which the authority of local government is based. Concerning government affairs, there are several missing aspects in the Law Number 23 of 2014 Concerning Local Government and Law Number 32 of 2004 Concerning Local Government. This paper seeks to compare the two regulations to determine the distribution pattern of government affairs in Indonesia’s decentralized legal politics that simultaneously spawns local autonomy should not only be

  15. PENERAPAN KABA MINANGKABAU SEBAGAI MEDIA PELESTARIAN BAHASA AMAI (IBU DAN KESUSASTRAAN DALAM PENDIDIKAN LITERASI DI MINANGKABAU

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Wahyudi Rahmat

    2016-11-01

    Full Text Available Penelitian ini mencoba menerapkan Kaba Minangkabau sebagai media pemertahanan bahasa ibu, kesusastraan dan pengajaran dalam keluarga di Minangkabau. Pengajaran ini bermakna bahwa dengan terus mempertahankan eksistensi Kaba dalam masyarakat, maka secara otomatis pelestarian bahasa ibu juga akan terus bertahan dalam perkembangan zaman. Bahasa amai atau ibu yang ada dalam kaba Minangkabau jika terus dipertahankan sebagai sebuah inovasi akan menjadikannya sebuah bahasa yang lebih mulia. Sehingga dapat dikatakan bahwa bahasa daerah  atau bahasa Minangkabau adalah sebuah bentuk kekayaan budaya yang dapat dimanfaatkan, bukan hanya sebagai sebuah kepentingan pengembangan  melainkan sebagai sebuah eksistensi bahasa itu sendiri. Penerapan Kaba Minangkabau  sebagai media pelestarian bahasa ibu ini sudah lama diterapkan pada proses belajar dan mengajar di program studi Sastra Daerah Universitas Andalas Sumatera Barat. Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar mahasiswa Sastra Daerah menggunakan bahasa Minangkabau dalam berkomunikasi dan dalam situasi komunikasi ini mahasiswa Sastra Daerah mampu mengembangkan pengalaman empiris untuk pengembangan kearifan hidup dalam kaba baik secara individual maupun secara kolektif di kampus ataupun di masyarakat. Secara tidak langsung juga bahasa amai atau ibu yang ada dalam kaba Minangkabau dapat terus dipertahankan sebagai sebuah inovasi akan menjadikannya sebuah bahasa yang lebih mulia.

  16. ASPEK IKLIM DALAM DESAIN BANGUNAN DI KAWASAN KONSERVASI KOTA JAKARTA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Achsien Hidajat

    2008-01-01

    Full Text Available Colonialism periode in Indonesia left many old buildings especially in North Jakarta which they were put into a conservation buildings`s area by gouverment of Jakarta at present time. The arrival of the colonialism brought architectural styles to the buildings that they build. Also the buildings styles that were influenced at past time in Europe. More than 3 centuries of colonialism in Nusantara left many buildings with many buildings`s conceptional and design which represent the time. Architectural designing with 4 seasons of Europe brings differences to architectural design with 2 seasons of Nusantara. Tropical area such as Jakarta which has wet-hot season gives sun-shine and rains along the year. It means high temperature and humidity at the same time will really influence the buildings. Concerns to local`s wise in designing the buildings at colonialsm periode, we could read the architecs`s conceptional to gain the adaptive and compromized design with local climate. Abstract in Bahasa Indonesia: Periode kolonialisasi di daerah Jakarta khususnya banyak meninggalkan jejak yang dapat dilihat pada beberapa gedung di kawasan Jakarta Utara, yang mana pada saat ini oleh pemerintah setempat dijadikan kawasan konservasi kota. Kedatangan kaum kolonial tersebut membawa serta pengaruh-pengaruh langgam arsitektur yang saat itu sedang berkembang di benua Eropa. Masa kolonialisasi lebih dari 3 abad selain meninggalkan banyak gedung di seantero Nusantara, meninggalkan juga jejak aneka konsep dan disain Langgam arsitektur dari Eropa yang berhawa dingin dengan 4 musim akan sangat berbeda dengan keadaan daerah berhawa panas dan lembab (tropis-lembab seperti daerah Jakarta yang beriklim tropis-lembab. Daerah beriklim tropis-lembab- seperti pada umumnya di Nusantara- ditandai dengan melimpahnya cahaya matahari serta hujan sepanjang tahun. Hal ini berarti daerah tropis-lembab akan selalu mengalami suhu panas dibarengi kelembaban yang tinggi pula. Dikaitkan dengan

  17. Sebaran Potensi Budaya Prasejarah di Enrekang, Sulawesi Selatan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Bernadeta Kuswarini Wardaninggar

    2016-12-01

    Kabupaten Enrekang merupakan salah satu daerah yang terletak di bagian utara Sulawesi Selatan yang memiliki wilayah perbukitan dan pegunungan. Potensi temuan-temuan prasejarah di Enrekang diperoleh dari serangkaian kegiatan survei permukaan dengan teknik pencuplikan sampel yang menunjukkan ciri-ciri teknologi prasejarah. Temuan-temuan survei adalah lukisan cap tangan di dinding tebing karst, gua-gua dengan temuan artefak batu, tulang, tembikar dan wadah kubur dari kayu yang disebut mandu atau duni. Selain itu juga ditemukan situs megalitik di atas puncak gunung yang memiliki peninggalan seperti lumpang batu, fragmen tembikar dan susunan batu yang merupakan pembatas daerah permukiman. Secara makro, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran situs-situs prasejarah dalam rangka memahami karakter budaya Enrekang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Enrekang memiliki diversitas budaya prasejarah yang memiliki aksesibiltas dengan sumber daya alam yang sekaligus menunjang permukiman manusia masa praneolitik hingga persentuhan budaya Austronesia sekitar 3,500 tahun yang lalu dengan pemanfaatan sumber-sumber alamnya.

  18. Komposisi dan Kelimpahan Ikan di Ekosistem Mangrove di Kedungmalang, Jepara (Fish Community Structure in Mangrove Ecosystem at Kedung Malang, Jepara Regency

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sri Redjeki

    2014-06-01

    Full Text Available Ekosistem mangrove di Kedungmalang, Kabupaten Jepara dilaporkan telah mengalami kerusakan ekologis. Kondisi ini mempengaruhi biota termasuk ikan yang hidup di kawasan tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui komposisi dan kelimpahan ikan di ekosistem mangrove di Desa Kedungmalang, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara. Penelitian dilaksanakan bulan Mei sampai Agustus 2011. Pengambilan sampel ikan dilakukan di 3 lokasi perairan bervegetasi mangrove sejati (true mangrove Rhizophora sp. dan mangrove asosiasi (associate mangrove rumput Cyperus sp. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 10 famili ikan, yaitu Mugilidae, Ariidae, Eleotridae, Pristigasteridae, Gobiidae, Drepanidae, Belonidae, Adrianichtyidae, Aplocheilidae, dan Haemulidae. Ikan paling banyak ditemui adalah famili Mugilidae, sedangkan ikan yang jarang ditemui adalah Famili Belonidae. Ikan Mugilidae hidup pada kisaran salinitas luas, sering masuk estuari dan sungai serta bersifat katadromous, biasanya membentuk kelompok besar di daerah dengan dasar pasir atau lumpur. Ikan famili Mugilidae yang paling banyak tertangkap adalah fase anakan dan juvenil. Jenis ikan Belanak ini merupakan ikan  yang berasosiasi dengan hutan mangrove selama periode anakan, tetapi saat dewasa cenderung menggerombol di sepanjang pantai berdekatan dengan hutan mangrove. Secara umum kelimpahan ikan pada saat surut selalu lebih tinggi dibandingkan saat pasang. Kelimpahan ikan di Rhizophora sp. lebih tinggi dibandingkan Cyperus sp. baik pada saat surut maupun pasang. Kata kunci: ekosistem mangrove, ikan, komposisi, Mugillidae Mangrove ecosystem at Kedungmalang has been reported experiencing  an ecological damage. This condition directly or indirectly affect the organisms, including fish that live around the area ecosystem. The purpose of this study was to identify and determine the abundance the fish communities in mangrove ecosystem in the Kedungmalang Village, Kedung District, Jepara Regency. The research

  19. Kecernaan In Vitro Fraksi Serat (NDF, ADF dan Selulosa Lima Jenis Rumput Laut Coklat dari Pantai Sungai Nipah Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Y.L. Dewi

    2015-10-01

    Full Text Available Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecernaan fraksi serat (NDF, ADF dan Selulosa lima jenis rumput laut coklat dari Pantai Sungai Nipah Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat secara in vitro. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK terdiri dari lima perlakuan rumput laut coklat yang berbeda jenis ( A = Padina australis, B = Turbinaria decurrens, C = Turbinaria murayana, D = Sargassum crassifolium dan E = Sargassum binderi dan masing-masing perlakuan diulang 3 kali sebagai kelompok. Kelompok didasarkan atas tiga kali pengambilan cairan rumen kambing yang berbeda. Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah kecernaan NDF, kecernaan ADF dan kecernaan selulosa. Hasil penelitian menunjukkan 5 jenis rumput laut coklat berpengaruh sangat nyata (P<0,01 terhadap kecernaan NDF, kecernaan ADF dan kecernaan selulosa. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa rumput laut Sargassum crassifolium dan Sargassum binderi memiliki kecernaan NDF tertinggi (15,65% dan 20,56% dan ADF tertinggi (15,43% dan 17,80% dibandingkan dengan jenis rumput laut coklat lainnya.

  20. FORMULASI DAN APLIKASI PAKAN BUATAN BERBASIS RUMPUT LAUT UNTUK PENDEDERAN BENIH TERIPANG PASIR (Holothuria scabra

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    I Nyoman Adiasmara Giri

    2018-01-01

    Full Text Available Teripang merupakan salah satu komoditas perikanan penting dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi di Asia. Teknologi pembenihan teripang sudah mulai dikembangkan dan telah mampu memproduksi benih secara massal untuk budidaya. Pakan merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan keberhasilan budidaya teripang. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi beberapa formula pakan berbasis rumput laut untuk pendederan teripang pasir. Empat pakan percobaan diformulasi menggunakan kombinasi beberapa jenis bahan baku, khususnya rumput laut. Pakan dibuat dalam bentuk pelet dengan kandungan protein 14% dan lemak 4,5%. Kontrol adalah pakan berupa bentos segar. Benih teripang pasir yang digunakan berukuran bobot 2,0 ± 0,6 g dengan panjang 2,8 ± 0,5 cm. Benih teripang dipelihara dalam bak persegi berkapasitas 150 L dengan kepadatan 50 ekor per bak. Benih teripang diberi pakan percobaan sekali dalam sehari pada sore hari. Percobaan dirancang dengan Rancangan Acak Lengkap terdiri atas lima perlakuan pakan dan empat ulangan. Percobaan berlangsung selama 120 hari. Hasil percobaan menunjukkan bahwa benih teripang pasir yang diberi pakan buatan menghasilkan pertumbuhan (pertambahan bobot 341,3%-386,8% dan sintasan (92,5%-97,5% lebih tinggi dan berbeda nyata (P0,05. Kandungan protein teripang yang diberi pakan buatan (22,3%-24,4% lebih tinggi (P0.05. Protein content of sea cucumber fed the artificial feeds was significantly higher (22.3%-24.4% (P<0.05 than that of the control (18.4%. Results of this study indicated that juveniles of sea cucumber could utilize artificial feed properly and Sargassum sp. based diet could be applied for nursery of sea cucumber juveniles.

  1. ASESMEN KEBUTUHAN PENERAPAN MANAJEMEN BERBASIS PENGETAHUAN DALAM PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DAERAH

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sumarno .

    2013-06-01

    Full Text Available Abstrak: Penelitian ini bertujuan menemukan kebutuhan pengembangan model evaluasi untuk mengembangkan manajemen berbasis pengetahuan pada pembangunan pendidikan daerah kabupaten/ kota. Asesmen kebutuhan ini dilakukan di lima kabupaten/kota di Daerah Istimewa Yogyakarta, menggunakan teknik survei dan FGD. Sumber informasi adalah jajaran Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Kesimpulan penelitian ini: (1 umumnya jajaran dinas pendidikan melaporkan bahwa kinerja dinas dalam manajemen berbasis pengetahuan masih pada posisi kurang dan cukup; (2 pada kasus tertentu asesmen diri cenderung overestimate sehingga pada aspek yang lebih sederhana justru lebih rendah dibandingkan dengan aspek yang rumit. Untuk itu, disarankan perlunya peningkatan pemahaman wawasan mengenai manajemen berbasis pengetahuan dan peningkatan kinerja dinas pendidikan kabupaten/ kota yang dimulai dengan bantuan model asesmen diri kelembagaan yang objektif. Kata Kunci: manajemen berbasis pengetahuan, pembangunan pendidikan daerah NEEDS ASSESSMENT ON THE IMPLEMENTATION OF THE KNOWLEDGE-BASED MANAGEMENT IN THE DISTRICT EDUCATION DEVELOPMENT Abstract: This study aimed to assess the needs for establishing an evaluation model on knowledgebased management (KBM in the district education development. This needs assessment was carried out in five districts in the Special Region of Yogyakarta, using a survey method, and focused group discussion. This study concluded that: (1 District Education Office (DEO performances were at the poor and fair levels. (2 To a certain extent, the self-assessment tended to overestimate so that some simple aspects tended to be lower than the complicated ones. Therefore, it is strongly recommended: (1 to improve the DEO officials’ understanding on KBM; and (2 to strengthen the DEO performance in local education development, by providing a better and objective institutional assessment model. . Keywords: knowledge-based management, district education development

  2. INVENTARISASI JENIS ARTHROPODA DAN ECHINODERMATA DI ZONA PASANG SURUT TIPE SUBSTRAT BERBATU PANTAI GATRA KABUPATEN MALANG

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Arindra Trisna Widiansyah

    2016-07-01

    Pantai Gatra merupakan salah satu ekowisata pantai di Kabupaten Malang yang memiliki zona pasang surut dengan substrat dominan batu. Substrat berbatu merupakan daerah yang paling padat makroorganismenya. Arthropoda dan Echinodermata mempunyai peranan penting dari segi sumber makanan maupun ekologi. Mengingat belum adanya pelaporan jenis Arthropoda dan Echinodermata di zona pasang surut Pantai Gatra, maka dilakukan penelitian inventarisasi di daerah ini. Tujuan penelitian ini adalah invetarisasi jenis Arthropoda dan Echinodermata. Hasil penelitian tentang inventarisasi jenis Arthropoda dan Echinodermata di zona pasang surut pantai Gatra Kabupaten Malang, secara keseluruhan ditemukan 14 jenis, 13 genus, dan 11 famili dari filum Arthropoda dan Echinodermata.

  3. UTILISASI NITROGEN DAN KOMPOSISI TUBUH KAMBING PERANAKAN ETAWAH YANG DIBERI PAKAN HIJAUAN RUMPUT LAPANGAN DENGAN SUPLEMENTASI DEDAK PADI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    N. W. SITI

    2014-06-01

    Full Text Available Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui utilisasi nitrogen dan komposisi tubuh kambing peranakan etawah yang diberi pakan hijauan rumput lapangan dengan suplementasi dedak padi, telah dilaksanakan. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL yang terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan. Keempat perlakuan tersebut adalah Rumput lapangan ad libitum sebagai perlakuan (A; perlakuan B= perlakuan A + 75 g dedak padi; perlakuan C = perlakuan A + 150 g dedak padi dan perlakuan D= perlakuan A + 225 g dedak padi. Pemberian rumput lapangan 2 kali sehari yaitu pagi pukul 7.00 Wita dan sore pukul 16.00 Wita, sedangkan dedak padi diberikan sekali pada pukul 7.00 Wita. Air minum yang diberikan berasal dari PDAM secara ad libitum. Variabel yang diamati adalah komposisi tubuh, konsentrasi urea darah, konsumsi nitrogen, retensi nitrogen dan utilisasi nitrogen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi dedak padi dari 75-225 g/ekor/hari pada kambing PE yang diberi pakan hijauan rumput lapangan secara nyata (P0,05 menurunkan urea darah. Namun suplementasi dedak padi 75 g/e/h belum berpengaruh terhadap air tubuh dan lemak tubuh, tetapi suplementasi dedak padi pada level 150-225 g/e/h dapat menurunkan air tubuh dan meningkatkan lemak tubuh. Suplementasi dedak padi dari 75-225 g/ekor/hari belum berpengaruh nyata terhadap penurunan protein tubuh. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa suplementasi dedak padi dari 75-225 g/ekor/hari dapat meningkatkan utilisasi nitrogen pada kambing peranakan etawah yang diberi pakan hijauan rumput lapangan.

  4. Kualitas Air Tanah di Tiga Ibu Kota Kecamatan (Kutowinangun, Prembun dan Kutoarjo dan Kaitannya dengan Sanitasi Lingkungan Sekitar

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    S Sudarmadji

    2016-12-01

    Full Text Available Air tanah masih merupakan sumber air untuk keperluan sehari-hari bagi penduduk perkotaan, lebih-lebih kota kecil pada umumnya. Sumber daya air menunjukkan gejala penurunan kualitas yang disebabkan oleh dampak berbagai macam kegiatan yang menghasilkan limbah dan sistem sanitasi lingkungan yang kurang baik. Daerah-daerah perkotaan yang terletak di dataran alluvial pantai dapat merupakan daerah yang rawan terhadap pencemaran air tanah. Tiga ibu kota kecamatan, yaitu Kutowinangun dan Prembun, Kabupaten Kebumen dan Kutoarjo Kabupaten Purworejo yang terletak saling berdekatan diteliti untuk mengetahui kualitas air tanah yang merupakan sumber air domestik penduduknya dalam kaitannya dengan kondisi sanitasi lingkungan serta persepsi masyarakat terhadap pencemaran sumber air tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan mengadakan pengamatan di lapangan wawancara dengan penduduk serta analisis laboratorium terhadap sampel air tanah yang diambil. Hasil analisis laboratorium menunjukkan gejala kualitas air di tiga kota tersebut sudah memperlihatkan gejala penurunan, walaupun belum sampai melampaui ambang batas baku mutu air Golongan B. Penurunan tersebut terlibat dengan tingginya kadar NO2, SO4, Cl, COD dan bakteri coli. Diperkirakan bahwa tingginya kadar zat tersebut terkait dengan masalah limbah yang dibuang, yang didukung oleh sanitasi lingkungan yang masih belum baik. Kadar NO2 dan NO3 cenderung lebih tinggi di daerah pusat kota yang merupakan pusat aktivitas penduduk, dibandingkan dengan daerah pinggir kota. Limbah dari aktivitas kegiatan penduduk di pusat-pusat pelayanan umum, termasuk juga dari sarana transportasi di jalan raya dapat merupakan sumber pencemar air tanah. Bakteri coli pada umumnya tinggi di ketiga kota yang diteliti, melebihi 2400 MPN/100ml. Angka COD yang tinggi teramati didalam air tanah Kutowinangun dan Prembun, lebih dari 25% sampel di kedua kota ini memiliki COD diatas 10 mg/l, sedangkan di Kutoarjo relatif lebih rendah. Hal yang

  5. KAJIAN PENGUATAN KOMUNITAS INTELIJEN DAERAH

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Armaidy Armawi

    2013-04-01

    Full Text Available This study aims to disect Presidential Instruction No. 2 of 2002 and the Minister of Home Affairs Regulation No. 11 of 2006 by employing hermeneutic-juridical approach where we performed textual analysis of ‘legal aspirations’ and put it in the context of contemporary condition. We think fortification of the Local Intelligence Community must be attempted. Optimal coordination among Kominda members and coordination between security personnel and common society in responding to threats might affect the stability of local security. Synergic steps among several Kominda members are needed to improve their performance and strengthen the institution. Improvement of performance as well as reinforcement of Kominda members is needed to instill the sense of intelligence. Kajian ini bertujuan menelaah Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2002 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 11 Tahun 2006 dalam rangka penguatan Komunitas Intelijen Daerah. Dalam kajian ini digunakan metode hermeneutik yuridis. Menafsirkan ”kehendak hukum” terhadap makna teks dalam konteks suasana kekinian. Optimalisasi koordinasi di antara anggota Kominda dan adanya kerjasama yang baik antara masyarakat dan aparat keamanan dalam mengantisipasi ancaman, akan membawa dampak pada stabilitas keamanan daerah. Diperlukan langkah yang sinergis dari beberapa anggota Kominda untuk dapat memperbaiki kinerja dan penguatan institusi. Perbaikan kinerja dan penguatan anggota Kominda perlu dilakukan agar memiliki sense of intelligence.

  6. Penerbitan Obligasi Daerah Guna Menunjang Ketahanan Ekonomi Daerah (Simulasi atas Penerbitan Obligasi Daerah Untuk Pendanaan Proyek Bus Rapid Trans (BRT pada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dian Insani Ambarwati

    2016-12-01

    Full Text Available ABSTRACT  Due to fiscal constraints, South Sulawesi Province Government needed to issued the  municipal bonds to built BRT project.. Municipal bonds could provide additional funds so that local governments might not depend on APBN.  BRT infrastructure was  built may create revenue for betterment of local government's financial performance. The BRT projects funded by municipal bonds would create employment, reduce unemployment and poverty, increase purchasing power parity, community savings and investment, as well as reducing income inequality that could support regional economic resilience ABSTRAK Karena keterbatasan fiskal yang dimiliki, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan perlu menerbitkan obligasi daerah sebagai alternatif pembiayaan pembangunan khususnya untuk pembangunan BRT. Obligasi daerah dapat memberikan tambahan dana pembangunan sehingga pemerintah daerah tidak tergantung pada APBN.  Infrastruktur BRT yang dibangun dapat mendatangkan penerimaan daerah sehingga kinerja keuangan daerah semakin baik. Bagi masyarakat, adanya BRT  yang didanai dengan obligasi daerah dapat menciptakan lapangan kerja, mengurangi pengangguran dan kemiskinan, meningkatkan purchasing power parity, tabungan, dan investasi masyarakat, serta mengurangi ketimpangan pendapatan sehingga dapat mendukung terciptanya ketahanan ekonomi daerah.

  7. Penyakit-Penyakit Penting Buah Naga di Tiga Sentra Pertanaman di Jawa Tengah

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Arif Wibowo

    2011-12-01

    Full Text Available The objective of this study was to identify the causal agent of some dragon fruit disease emerging in Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY and Central Java. Samples were taken from the dragon fruit plantation from the district of Sleman and Kulonprogo, Province of Daerah Istimewa Yogyakarta as well as Magelang, Province of Central Java. Isolation of pathogen from symptomatic plant tissue was performed on Potato Dextrose Agar (PDA for fungi and Nutrient Agar (NA for bacteria and continued with Koch's postulates testing. The results of field observation showed that the disease commonly occured in all 3 plantations of dragon fruit were stem rot caused by Erwinia sp. and scab caused by Pestalotiopsis sp. Other miscellaneous diseases found among the plantations were brown spot (Fusarium sp., anthracnose (Colletotrichum sp., mosaic that might be caused by Cactus Virus X, root knotnematode (Meloidogyne sp., black rot and red spot which were still unidentified. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyakit-penyait penting pada tanaman buah naga yang ditanam pada sentra pertanaman buah naga di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY dan Jawa Tengah, serta untuk mengidentifikasi penyebab penyakit penting tersebut. Sampel tanaman buah naga diambil dari pertanaman buah naga di Kabupaten Sleman dan Kulon Progo untuk Provinsi DIY serta Magelang untuk Propinsi Jawa Tengah. Isolasi patogen dari jaringan tanaman bergejala dilakukan pada medium Potato Dextrose Agar (PDA untuk jamur dan Nutrient Agar (NA untuk bakteri serta dilanjutkan dengan uji Postulat Koch. Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa penyakit yang umum terdapat di 3 lokasi pertanaman buah naga tersebut adalah busuk batang yang disebabkan oleh Erwinia sp. dan kudis yang disebabkan oleh Pestalotiopsis sp. Adapun penyakit-penyakit lain yang dijumpai antara lain bercak coklat (Fusarium sp., antraknosa (Colletotrichum sp., mosaik yang kemungkinan disebabkan oleh Cactus Virus X, puru akar

  8. PENGARUH RASIO RIMPANG RUMPUT TEKI (Cyperus rotundus L. DENGAN JAHE (Zingiber officinale TERHADAP KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN MUTU WEDANG TEKI INSTAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nurwikan Sutralestari

    2018-02-01

    Full Text Available Tujuan penelitian adalah memperoleh proses pengolahan wedang teki ins­tan, mengetahui kapasitas antioksidan serta mutu (rendemen, waktu rehidrasi, sifat fi­sik warna, dan uji hedonik wedang teki instan dengan rasio rimpang rumput teki dan jahe berbeda. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen meng­­­­gunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL dengan dua kali pengulangan. Data ha­sil analisis diuji menggunakan ANOVA (Analysis of Variances. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan wedang teki instan dengan rasio rimpang rumput teki dan jahe yang berbeda berpengaruh terhadap kapasitas antioksidan, waktu rehidrasi, si­­fat fisik warna, serta uji hedonik rasa dan warna. Kapasitas antioksidan dan ke­su­ka­an rasa terbaik  pada wedang teki instan dengan rasio rimpang rumput teki dan jahe 1 : 2½. Waktu rehidrasi tercepat, sifat fisik warna paling cerah dan kesukaan war­­­­na pada wedang teki instan dengan rasio rimpang rumput teki dan jahe 1 : 1½.

  9. Implementasi Kebijakan Pembiayaan Pendidikan pada Era Otonomi Daerah (Studi Kasus Implementasi Dana BOS dan BKM Pada Sekolah yang Terpilih di Kabupaten Kebumen

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Panuntun Nur Karomah

    2017-08-01

    Full Text Available Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui implementasi kebijakan pembiayaan pendidikan pada era otonomi daerah studi di Kabupaten Kebumen dilihat dari aspek pelaksanaan, sumber-sumber dan alokasi anggaran pendidikan. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Uji keabsahan data adalah triangulasi. Hasil penelitian ini adalah pelaksanaan BOS diimplementasikan berdasarkan RAKS dan RAPBS, dan BKM berdasarkan penjaringan dari pihak sekolah. Dana BOS bersumber dari APBN (pemerintah pusat, BKM bersumber dari APBD Kabupaten (pemerintah daerah dan sumbangan sukarela bersumber dari masyarakat. Alokasi dana BOS setiap sekolah berbeda-beda, yang mempengaruhi hal itu adalah perbedaan jenjang sekolah, banyaknya jumlah siswa yang ada di sekolah, perbedaan letak sekolah. Hal ini, karena setiap sekolah mempunyai perbedaan kebutuhan operasional sekolah dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan sekolah. Sumbangan sukarela untuk memenuhi kekurangan biaya yang diperlukan sekolah. Alokasi dana BKM tepat sasaran, namun waktu alokasi pencairannya kurang efektif .  This research aims to determine the education funding policy implementation at the regional autonomy in Kebumen, seen from the aspect implementation, resources and the education budget allocation for education. Data collection techniques are observation, interviews, and documentation. Test the validity of the data is triangulation. The results of this study are the implementation of BOS based RAKS and RAPBS, and BKM based networking from the school. BOS funds from the state budget (central government, BKM sourced from district budget (local government and voluntary contributions provided by the community. BOS funding is in each school different, the casue of difference in levels of schooling, the amount of students in the school, the school location. This is because each school has different operational needs and the activities. Voluntary donations for meet defiency from BOS. Allocation of

  10. Identifikasi Urat (Vein) Sulfida Menggunakan Metode Induksi Polarisasi di Daerah Kemawi

    OpenAIRE

    Wibowo, Alamsyah

    2014-01-01

    Metode induksi polarisasi merupakan pengembangan dari metode tahanan jenis yang didasarkan pada pengukuran efek polarisasi yang terjadi akibat induksi arus. Pada penelitian ini dilakukan pengolahan, analisis dan interpretasi data pengukuran induksi polarisasi untuk mengidentifikasi sebaran mineralisasi sulfida pada daerah Kemawi, Jawa Tengah. Data yang digunakan berjumlah 11 lintasan dengan spasi 200 meter antar lintasan dan spasi elektroda 50 meter. Pengukuran dilakukan dalam domain...

  11. Analisis SWOT Implementasi Tekonologi Finansial terhadap Kualitas Layanan Perbankan di Indonesia

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Imanuel Adhitya Wulanata Chrismastianto

    2017-04-01

    Menyikapi realisasi era digital saat ini, kualitas layanan perbankan di Indonesia diharapkan semakin meningkat secara signifikan, agar mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Terpencil. Namun, pada kenyataannya kualitas layanan perbankan di Indonesia saat ini masih minim dalam mengakses masyarakat yang tinggal di daerah 3T tersebut. Mencermati berbagai realita yang telah diuraikan di atas, maka melalui analisis SWOT implementasi kebijakan teknologi finansial ini, diharapkan kualitas layanan perbankan semakin dapat ditingkatkan dan dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia secara riil dan para pelaku perbankan dapat memahami pengelolaan fungsi manajemen perbankan dengan tepat didasarkan pada sikap takut akan Tuhan dan menghargai sesama, dalam konteks pengelolaan aset internal maupun eksternal yang mencakup aktivitas perbankan secara holistik. Dengan demikian, tulisan ini bertujuan untuk menganalisis secara lebih mendalam mengenai kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (SWOT implementasi teknologi finansial terhadap kualitas layanan perbankan Indonesia di era digital melalui studi literatur perbankan.

  12. Strategi pencapaian pelanggan pitalebar bergerak di daerah perdesaan tahun 2019 [The strategy of mobile broadband subscriber achievement in rural areas in 2019

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sri Wahyuningsih

    2015-12-01

    Full Text Available Pemerintah Indonesia memiliki target untuk memberikan akses internet kepada seluruh rakyat Indonesia, termasuk di daerah perdesaan. Daerah perdesaan bagi penyelenggara telekomunikasi kurang memberikan keuntungan karena jumlah pelanggan tidak sebanding dengan biaya investasi yang dikeluarkan. Survei dalam penelitian ini dilakukan di empat desa yaitu Cangkringan, Hambalang, Purwosari dan Kondasatu untuk mengetahui hubungan kondisi masyarakat dengan internet. Hasil survei menunjukkan penggunaan handphone adalah 18,14% untuk telepon, 16,88% untuk SMS dan hanya 3,80% untuk internet. Analisis deskriptif dari data tersebut adalah masyarakat di desa masih belum menggunakan layanan internet secara optimal. Alasannya adalah keterbatasan infrastruktur dan belum ada kesadaran masyarakat. Sudut pandang operator telekomunikasi, mastel Indonesia dan BRTI diperoleh melalui Focus Group Discussion (FGD. Triangulasi data survei dan hasil FGD menghasilkan strategi yang dilakukan oleh pemerintah dan swasta melalui pengembangan ekosistem untuk masyarakat perdesaan. Selain itu, pemerintah dapat memberikan intervensi melalui optimasi penggunaan Biaya Hak Penggunaan Frekuensi untuk pengembangan mobile broadband dan melalui skema dana Universal Service Obligation (USO.*****Indonesian government has a target to provide internet access to all Indonesian people, including in rural areas. For telecommunication provider, rural areas is less profitable because of the number of customers are not comparable with the investment cost incurred. This study was conducted by doing survey in four villages namely Cangkringan, Hambalang, Purwasari, and Kondasatu to determine the condition of the people associated with the development of the internet. The results of the survey showed that 18.14% people use the mobile phone for voice communication, 16.88% for SMS, and only 3.80% for using internet. Villagers have not used the internet service optimally yet. The reason is lack of

  13. KAJIAN PENGEMBANGAN PERIKANAN BERBASIS KOMODITAS UNGGULAN DI KABUPATEN MUNA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Marlenny Sirait

    2015-10-01

    Full Text Available Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji komoditas unggulan perikanan dalam upaya pengembangan perikanan dan menyusun strategi kebijakan produksi perikanan yang didasarkan pada komoditas unggulan di Kabupaten Muna.  Hasil analisis LQ diperoleh  bahwa perikanan darat merupakan komoditi unggulan di Kabupaten Muna, dengan arah pengembangan komiditi rumput laut dan budidaya kerapu. Dalam menjamin keberlanjutan dari usaha perikanan di kabupaten Muna maka diarahkan diantaranya (1 Pengembangan sumber daya manusia mulai dari proses produksi, penanganan pasca panen dan pengolahan sampai kepada pemasaran (2 Pengembangan kelembagaan KUB pembudidaya rumput laut perlu segera difasilitasi di seluruh kawasan perikanan. (3 Pengembangan teknologi budidaya perlu dilakukan khususnya dalam rangka menghadapi perubahan iklim global (4 Pengembangan sarana dan prasarana pengembangan komoditas unggulan.Kata Kunci: perikanan, komoditas unggulan, Kabupaten Muna STUDY ON THE DEVELOPMENT OF FISHERIES MAIN COMMODITIES OF MUNA DISTRICT This study was conducted to assess the main commodity fishery in the development of fisheries and fishery production policy strategy that is based on the main commodity in the Muna District. LQ analysis results showed that inland fisheries were the main commodity in the Muna, especially supported by the development of seaweeds commodity and grouper aquaculture. In order to ensure the sustainability of fisheries in Muna then directed polices includes (1 development of human resources from production, post harvest handling and processing to fulfill market demand (2 institutional development KUB of seaweed farmers needs to be facilitated throughout the area of fisheries. (3 development of cultivation technology needs to be done, especially in order to face global climate change (4 development of infrastructure development of main commodities.Key Words : fisheries, main commodity, Muna district

  14. Tipologi Permukiman Kumuh di Pinggiran Selatan Kota Surabaya

    OpenAIRE

    Leny Agustin Maharani; Ema Umilia

    2014-01-01

    Permukiman kumuh di Pinggiran Selatan Kota Surabaya merupakan salah satu permasalahan kota. Permukiman di daerah ini menjadi rentan karena banyak masuknya penduduk desa ke kota dan memilih bertempat tinggal. Perkembangan kota Surabaya yang begitu pesat tidak diimbangi dengan pemeliharaan dan peningkatan prasarana, sehingga menjadi padat dan kumuh. Maka perlunya suatu tipologi permukiman kumuh di Pinggiran Selatan Kota Surabaya. Untuk mencapai tujuan penelitian yaitu merumuskan tipologi permu...

  15. ELEMEN KLASTER INDUSTRI PENGOLAHAN SUSU DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nur Laili Marufah

    2015-02-01

    Full Text Available This research was conducted to study the elements and value chain of milk-processing cluster industry in Daerah Istimewa Yogyakarta. The respondent in this study consisted of cow and goats milk processing industry, dairy cooperative and related institution. The data consisted of primary data and secondary data. Primary data were collected through observation and interviews, while secondary data obtained from statistical data from Department of Industry, Trade and Cooperatives, Agricultural Service of Agriculture Department and LPPOM MUI DIY. Descriptive analysis were used in this study to analyzed the data. Respondent and locations were determined using purposive sampling methods lead to be analyse descriptively. The results showed that stakeholders involved as important elements of milkprocessing cluster industry were milk suppliers (farmer, dairy groups, and cooperative, core industry (small-medium scale processor of cow’s and goat milk, supporting industry (sugar, packaging and tools, supporting institution (bank, university, and government agencies, related industry (food chain, bakery, and coffee shop, and also buyers (retailer, distributor, end user or consumer. Their main products are pasteurized cow’s and goat milk, yoghurt of cow’s milk, and goat milk powder. The long chains to produce milk product since the raw milk have indicated some added values on economy and involvement of man powers leading to local economic development as well as of technology innovation or industry. It has been concluded that milk-processing cluster industry could be used as a locomotive for regional economics development. (Key words: Daerah Istimewa Yogyakarta, Elements, Milk-processing cluster industry, Regional economic development, Value chain

  16. Kinerja Sistem Komunikasi FSO (Free Space Optics Menggunakan Cell-site Diversity di Daerah Tropis

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Octiana Widyarena

    2012-09-01

    Full Text Available Kebutuhan masyarakat akan adanya layanan komunikasi multimedia seperti video conference, high speed internet, video streaming, dan lain sebagainya, saat ini terus meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, perlu adanya suatu sistem komunikasi nirkabel dengan kecepatan tinggi. Salah satunya yaitu dengan menggunakan FSO (Free Space Optics. FSO merupakan sistem komunikasi yang memungkinkan memiliki koneksi layaknya serat optik, namun media transmisi yang digunakan yaitu melalui atmosfer. Penggunaan FSO di daerah tropis memiliki kendala yang cukup serius yaitu tingginya intensitas curah hujan yang dapat mempengaruhi kinerja dari FSO. Semakin tinggi intensitas curah hujan, maka nilai redaman hujan juga semakin besar. Untuk mengatasi dampak redaman hujan tersebut, maka digunakan teknik cell-site diversity dengan selection combining. Penerapan teknik cell-site diversity pada sistem komunikasi FSO menggunakan variasi panjang lintasan 0,5 km, 1 km, 1,5 km, dan 2 km serta variasi sudut antar link sebesar 45°, 90°, 135°, dan 180°. Hasil dari penerapan teknik cell-site diversity menunjukkan bahwa adanya peningkatan kualitas sinyal FSO, dalam hal ini yaitu nilai SNR. Peningkatan nilai SNR terbesar didapatkan pada panjang lintasan 2 km dengan sudut antar link 180° serta pada link availability 99,9 %. Untuk konfigurasi cell-site diversity terbaik didapatkan pada sudut antar link sebesar 90° dan 180°.

  17. Motivasi Dan Perilaku Penggemar K-pop Di Daerah Istimewa YOGYAKARTA

    OpenAIRE

    Irmanto, Vania Rosalin; Tjiptono, Fandy

    2013-01-01

    Korean Pop (K-Pop) has been a huge sensation all around the world. Te current study investigated motivation and behavior of K-Pop fans in Daerah Istimewa Yog yakarta (DIY ). Specifcally, it addressed four main issues: (1) why do youths in DIY love K-Pop? (2) how did the K-Pop communities emerge in DIY? (3) what have the members done in their K-Pop communities? and (4) how strong is the emotional bond among the K-Pop community members?Te present study employed exploratory qualitative research ...

  18. POLITIK HUKUM PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG INVESTASI INFRASTRUKTUR JALAN DAN LANDING SITE EKS JALAN PERTAMINA OLEH PEMERINTAH KABUPATEN BARITO TIMUR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ruslan Abdul Rasyid

    2015-06-01

    Full Text Available Abstract Establishment of Regional Regulation No. 5 of 2006 on Road Infrastructure Investment And Landing Site Ex Pertamina Way East Barito Regency Government, influenced by the politics of law by forming the law (executive and legislative. Political implications of the law Regulation No. 5 of 2006 on Road Infrastructure Investment And Landing Site Ex Pertamina Way East Barito District Government towards wealth management area in East Barito Regency causing uncertainty about the asset management area in the district. East Barito. This local regulation, only juridical validity alone, but compliance enforced by the use of apparatus of state power is not the law anymore, but just a mere statement of power, so that the validity of the factual and moral force which can not result in the area of wealth management is not optimal and lead to investment climate minimal impact on local revenue Alone (PADS East Barito regency became maximal. Key words: local regulations, legal policy, legal implications   Abstrak Pembentukan Peraturan Daerah nomor 5 tahun 2006 tentang Investasi  Infrastruktur Jalan Dan Landing Site Eks Jalan Pertamina oleh Pemerintah Kabupaten Barito Timur, dipengaruhi oleh adanya politik hukum oleh  para pembentuk Perda tersebut (eksekutif dan legislatif. Implikasi politik hukum Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2006 Tentang Investasi Infrastruktur Jalan Dan Landing Site Eks Jalan Pertamina oleh Pemerintah Kabupaten Barito Timur terhadap  pengelolaan kekayaan daerah di Kabupaten Barito Timur menyebabkan ketidakjelasan tentang pengelolaan asset daerah yang ada di Kab. Barito Timur. Peraturan daerah ini, hanya memiliki keberlakuan yuridikal saja, namun kepatuhannya dipaksakan dengan penggunaan aparat kekuasaan negara adalah bukan hukum lagi, melainkan hanya pernyataan kekuasaan belaka, sehingga secara keberlakuan faktual dan moral tidak bisa berlaku yang mengakibatkan pengelolaan kekayaan daerah tidak maksimal dan menyebabkan iklim

  19. Artikel Kehormatan: Konstitusionalitas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Indra Perwira

    2015-12-01

    Full Text Available Abstrak Undang-Undang Pemerintahan Daerah yang baru merupakan salah satu Undang-Undang prioritas dalam Program Legislasi Nasional bersama dengan Rancangan Undang-Undang Desa dan Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah, menggantikan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004. Kedudukannya sebagai undang-undang pelaksana perintah Pasal 18 Undang-Undang Dasar 1945, tampak inkonsisten dengan paradigma desentralisasi. Tulisan ini menilai konstitusionalitas landasan pengaturan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dengan susdut pandang konstitusionalitas dan desentralisasi dalam arti sempit. Hasilnya, dapat ditunjukkan bahwa gagasan atau konsep yang mendasari kebijakan otonomi daerah dalam undang-undang tidak konstitusional atau tidak selaras dengan Undang-Undang Dasar 1945. Letak inkonstitusionalitas ada pada pertentangannya dengan Pasal 18, yang berjiwa desentralisasi dengan asas otonomi seluas-luasnya. Alih-alih melaksanakan Pasal 18, paradigma yang digunakan dalam Undang-Undang Pemerintahan Daerah yang baru ini berbasis sentralistis dari Pasal 4. Jika hendak disepakati pilihan kebijakan yang demikian, maka Undang-Undang Dasar 1945 perlu diubah dengan susbtansi bahwa perintah untuk membentuk Undang-Undang Pemerintahan Daerah (atau diubah menjadi Pemerintahan di Daerah ada pada Pasal 4, bukan Pasal 18. Abstract The new Law on Local Government is among the prioritized legislations within the National Legislation Program along with the Village Bill and Regional Election Bill, designed to replace/amend Law Number 32 of 2014. As an implemental legislation of Article 18 of the 1945 Constitution, this law seems inconsistent with the paradigm of decentralization. This article aims to review the constitutionality of the foundation of Law Number 23 of 2014 on Local Government by utilizing the perspective of constitutionality and decentralization in their narrow scope. The result shows that the principal concept of regional

  20. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN HARAPAN PASEN TERHADAP PELAYANAN PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT DAERAH PROVINSI DIY

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sunarto Sunarto

    2010-10-01

    Full Text Available Kepuasan merupakan perasaan seseorang mengenai kesenangan atau kekecewaan sebagai hasil membandingkan antara kinerja dan harapan. Jumlah kunjungan Puskesmas tahun 2007 sebesar 3.094.027 pasien yang terdiri dari 3.076442 rawat jalan dan 17.585 rawat inap. Penelitian untuk mengentahui gambaran tingkat kepuasan dan untuk mengetahui perbedaan tingkat kepuasan dan harapan pasien yang mendapatkan pelayanan Puskemas dan rumah sakit menurut wilayah Kabupatet / Kota di Propinsi DIY Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan rancangan cros sectional. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuisioner dengan 35 item pernyataan yang diambil dari atribut-atribut SERVQUAL dalam 5 dimensi. Total sampel untuk lima Kabupaten Kota sebanyak 1000, masing-masing Kabupaten Kota 200. Penelitian ini dilakukan terhadap pasien yang menerima pelayanan kesehatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Daerah di Kabupaten-Kota Daerah Istimewa Yogyakarta. Penilaian tingkat kepuasan pasien ketika mereka berobat ke Puskesmas dan Rumah Sakit di Propinsi DIY, dengan menggunakan skala O sampai 4. Hasilnya adalah dimensi tangibles, rata-rata kepuasan pasien (2,96 cukup dan harapan pasien (3,38 pada dimensi reliability, rata-rata kepuasan pasien (3,01 bagus dan harapan pasien (3,40. Pada dimensi responsiveness, rata-rata kepuasan pa-sien (3,07 bagus dan harapan pasien (3,42. Dimensi assurance, rata-rata kepuasan pasien (3, 1 0 bagus dan harapan pasien (3 ,42. pada dimensi emphaty, rata-rata kepuasan pasien (3,02 bagus dan harapan pasien (3,35. Hasil uji statistik didapatkan nilai p > 0.05, berarti pada alpha 5%, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan tingkat kepuasan diantara kelima wilayah kabupaten/kota di DIY. Penilaian tingkat kepuasan pasien, ketika mereka berkunjung ke Puskesmas dan Rumah Sakit di DIY secara rata-rata bagus dan tidak ada perbedaan tingkat kepuasan menurut wilayah Kabupaten-Kota di Propinsi DIY. Kata Kunci : Kepuasan, harapan

  1. Dinamika Gerakan Pembentukan Daerah Otonom Baru Kabupaten Mandau-Riau

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Muhammad Ashsubli

    2016-04-01

    Full Text Available The purpose of this study was to identify and analyze the dynamics of the movement forming a new autonomous region in the district of Mandau. The method used in this research is qualitative descriptive analysis. Sources of data in this study are primary data the authors obtained from interviews with informants and secondary data obtained from the nature of the documents, archives, and other results are available. The results found that the dynamics of the social movements of tangible movement collectivity of people in it to carry or resist change. All that could happen due to the nature of the people themselves who want change it is marked on the organizing societies Mandau and Pinggir were struggling collectively to realize combustion Mandau regency or Duri City. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa dinamika gerakan pembentukan daerah otonomi baru di Kabupaten Mandau. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Analisis Deskriptif Kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer yang penulis peroleh dari hasil wawancara dengan informan serta data sekunder yang didapat dari dokumen-dokemen, arsip-arsip, dan hasil lain yang tersedia. Hasil penelitian menemukan adanya dinamika gerakan sosial yang berwujud gerakan kolektifitas orang-orang di dalamnya untuk membawa atau menentang perubahan. Semua itu bisa terjadi disebabkan sifat masyarakat itu sendiri yang menginginkan perubahan hal ini ditandai dari pengorganisasian masyarakat-masyarakat Mandau dan Pinggir yang berjuang secara kolektif untuk mewujudkan pemekaran daerah Kabupaten Mandau atau Kota Duri.

  2. PENGENDALIAN PERKAWINAN DINI (CHILD MARRIAGE MELALUI PENGEMBANGAN MODUL PENDIDIKAN PENYADARAN HUKUM : STUDI KASUS PADA MASYARAKAT SUBKULTUR MADURA DI DAERAH TAPAL KUDA, JAWA TIMUR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yusuf Hanafi

    2016-03-01

    Full Text Available Penelitian ini mencoba untuk mengembangkan modul pendidikan berorientasi pengakuan hukum untuk menghindari praktik pernikahan anak di bawah umur, terutama di Madura Sub-Budaya Masyarakat di daerah tapal kuda. Hasilnya adalah modul pendidikan yang terdiri atas tiga paket. Paket I berisi istilah perkawinan dan anak-anak di bawah usia sahnya dalam perspektif hukum Islam, hukum nasional dan hak asasi manusia internasional. Paket II resiko dan bahaya pernikahan anak di bawah umur, baik fisik, psikologis, medis dan seksual. Paket III berisi rencana kebijakan dan rencana aksi untuk pencegahan praktik pernikahan anak di bawah umur yang dirancang secara sinergis di segala bidang, baik hukum, politik, pendidikan, agama dan sosial-ekonomi. Bahan Modul dikembangkan berdasarkan pendekatan kompetensi. Seperti biasa bahan berbasis kompetensi, maka modul adalah hasil dari perkembangan ini akan terdiri dari: standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tema, strategi, media, penilaian, dan alokasi waktu ABSTRACT This research tried to develop educational module orientated in law recognition to avoid the practice of child marriage under age, especially in Madura Sub-Culture Community in Horseshoe Area. The result is an educational module which consist three packages. Package I contains the terms marriage and children under the age of legality in the perspective of Islamic jurisprudence, national laws and international human rights. Package II risks and dangers of the marriage of child marriage under age, whether physical, psychological, medical and sexual. Package III contains policy plan and action plan for the prevention of child marriage practices designed underage synergistically in all fields, whether legal, political, educational, religious and socio-economic. The materials module was developed based on the competency approach. As usual competency-based material, then the module is the result of this development will consist of: competency standards

  3. Karakteristik dan Model Matematika Kurva Pengeringan Rumput Laut Eucheuma cottonii

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Diini Fithriani

    2017-05-01

    Full Text Available Studi ini dimaksudkan untuk menginvestigasi karakteristik dan model matematika kurvapengeringan rumput laut  Eucheuma cottonii. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakanuntuk perancangan alat pengering rumput laut yang efisien. Pengeringan E.cottonii dilakukandengan menggunakan alat pengering laboratorium terkendali yang dilengkapi dengan sistemakuisisi data dengan kecepatan udara 0,5 m/detik. Empat variasi RH yang dilakukan pada suhu50 °C adalah 30%, 40%, 50% dan 60% serta empat variasi suhu yang dilakukan pada RH 40%adalah 40 °C, 50 °C, 60 °C dan 70 °C. Tiga model pengeringan yang diuji adalah model Newton, Henderson & Pabis dan Page. Simulasi model yang paling tepat ditentukan berdasarkan nilai R2 yang paling tinggi, serta nilai  sum square error  (SSE dan  root mean square error  RMSE yang paling rendah. Laju pengeringan lapis tipis rumput laut  E.cottonii umumnya berada pada periodelaju menurun. Hal ini sesuai dengan karakteristik pengeringan bahan-bahan biopolimer yang umumnya berlangsung dengan laju menurun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan RH cukup efektif dalam menurunkan kadar air dibandingkan peningkatan suhu. Pada RH rendah yaitu 30% suhu 50 °C, penurunan kadar air 50% dicapai dalam waktu 80-85 menit jauh lebih cepat dari RH 60% suhu 50 °C yaitu 165-170 menit. Pada suhu tertinggi yaitu 70 °C RH 40%penurunan kadar air 50% dicapai dalam waktu 90 menit selisih 15 menit lebih cepat dibandingkan suhu terendah yaitu 40 °C RH 40%. Kajian ini mendapati model pengeringan  E.Cotonii yang paling sesuai adalah model pengeringan Page dengan nilai R2, R2 terkoreksi, SSE and RMSE berturut - turut sebesar 0,98-0,99 ; 0,96-0,98 ; 0,0002-0,0126 dan 0,0002- 0,0206.

  4. Penentuan Musim Reproduksi Generatif dan Preferensi Perekatan Spora Rumput Laut (Eucheuma cottonii (Determining of Seasonal Generative Reproduction and Attaching Preferences of Seaweed Spores (Eucheuma cottonii

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ma'ruf Kasim

    2013-07-01

    Full Text Available Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas bibit rumput laut Eucheuma cottonii adalah mengupayakan regenerasi secara generatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui musim pelepasan spora rumput laut E. cottonii secara alami dan preferensi perekatan spora pada substrat. Penelitian dilaksanakan di pantai Lakeba, Kota Bau-Bau, Provinsi Sulawesi Tenggara. Metode kurungan rumput laut induk pada dasar perairan digunakan untuk memudahkan pengamatan musim reproduksi. Untuk mengetahui preferensi pelekatan spora digunakan substrat dari berbagai bahan yang digantung disekitar kurungan dasar. Selama penelitian, bentuk morfologi rumput laut terlihat sehat berwarna cokelat tua dan diameter thallus utama berukuran besar. Pada pangkal thallus utama tersebut, terlihat membentuk tonjolan kecil menumpul yang cukup banyak. Tonjolan tersebut diduga sebagai tempat pengeluaran gametosit jantan dan betina. Pada akhir bulan September sampai tengah Oktober terlihat penempelan bibit rumput laut pada substrat karang dan batuan. Bibit yang ditemukan terlihat (kasat mata setelah berukuran 0,3–0,6 cm dengan bobot 0,018 - 0,038 g. Untuk bobot basah, ukuran 0,4 g pada minggu pertama pemeliharaan dan hanya terjadi perubahan bobot sebesar 2,7 g pada minggu kedelapan pemeliharaan. Penelitian ini memberikan informasi mengenai musim reproduksi generatif pada bulan September-Oktober. Informasi lainnya adalah spora E. cottonii banyak ditemukan melekat pada karang mati bercabang. Sehingga untuk mendapatkan bibit generatif E. cottonii di perairan Sulawesi Tenggara, dapat dilakukan pada bulan tersebut. Bibit yang dikoleksi dialam terbukti mempunyai pertumbuhan yang cukup baik dibandingkan dengan bibit vegetatif yang dipelihara pada areal budidaya masyarakat. Kata kunci: Eucheuma cottonii, bibit, musim perekatan, spora, generatif One of the few ways to improve the quality of seed types Eucheuma cottonii is to seek methods of regenerating seeds by generative ways. This study aims

  5. FORMULASI RUMPUT LAUT Gracilaria sp. DALAM PEMBUATAN BAKSO DAGING SAPI TINGGI SERAT DAN IODIUM

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Lovi Dwi Princestasari

    2016-04-01

    Full Text Available ABSTRACTThe objective of this study was to formulate seaweed Gracilaria sp. in producing meatballs with high fiber and iodine content. The formulation was made by seaweed porridge addition as much as 30%, 40%, and 50% of total weight of raw material. Meatball product with the addition of 40% of seaweed porridge was the most accepted in organoleptic tests. The proximate analysis of the selected meatballs showed that the content of water, ash, fat, protein, and carbohydrate was 76.93%, 2.31%, 0.5%, and 8.11% respectively. The total dietary fiber and iodine content was 5.98% and 1.14 ppm. The acceptance test done by 31 elementary school students showed that 90% of them stated “like” and could accept the product properly. The contribution of selected product to nutrient adequacy level of 6-12 years old’s children was 2.12-2.67% for energy, 7.03-12.05% for protein, 0.36-0.42% for fat, 2.19-2.87% for carbohydrate, 10.37-14.13% for fiber, and 49.4% for iodine. Hence, the meatball product with addition of Gracilaria sp. 40% is a high fiber and iodine product.Keywords: fiber, Gracilaria sp. seaweed, iodine, meatballsABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk memformulasikan rumput laut Gracilaria sp. dalam pembuatan bakso daging sapi agar diperoleh produk dengan kadar serat dan iodium yang tinggi. Formulasi dibuat dengan penambahan bubur rumput laut Gracilaria sp. sebesar 30%, 40%, dan 50% terhadap berat adonan total. Produk bakso dengan penambahan rumput laut sebanyak 40% menunjukkan nilai penerimaan tertinggi secara organoleptik dan dipilih sebagai produk terpilih. Hasil uji proksimat kadar air, abu, lemak, protein, dan karbohidrat secara berturut-turut adalah 76,93%; 2,31%; 0,5%; 8,11%, dan 12,16%. Kadar serat pangan total dan iodium produk terpilih masing-masing adalah 5,98% dan 1,14 ppm. Hasil uji daya terima terhadap 31 anak SD menunjukkan 90,3% subjek menyatakan suka dan dapat menerima produk bakso terpilih dengan baik. Produk bakso terpilih

  6. Penerapan ICT dalam Pelayanan Publik di Kabupaten Bantul

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Supardal Supardal

    2016-10-01

    Full Text Available The transformation of the bureaucracy into a necessity. One way transformation of the bureaucracy in the public service is the application of information and communications technology (ICT in the public service. Information Communication Technology innitiative and application in local govern-ment should transform local government bureaucracy in public service. In Bantul, however, ICT in-nitiative and application has not successfully transformed local government bureaucracy in public service. This study will assessed on the impact of ICT innitiative and application on the bureaucracy transformation in public service. The mix research method is choosen in order to answer and analy-sis the phenomena in depht. The research found that the influence of the ICT’s innitiative on the bureaucracy transformation in the Bantul District is only 18 %. The low effect of the implementa-tion of the system of ICT in those cities is affected by strong patronage culture, the hierarchical organizational structure and centralized regulation on local government structure, low capacity e-leadership of middle range leader, and no delegation from top leader to middle management. Transformasi birokrasi menjadi keharusan. Salah satu cara transformasi birokrasi dalam pelayanan publik adalah penerapan teknologi informasi dan komunikasi (ICT dalam pelayanan publik. Praksarsa dan implementasi Teknologi Informasi Komunikasi di pemerintah daerah harus mengu-bah birokrasi pemerintah daerah dalam pelayanan publik. Di Bantul, bagaimanapun, Praksarsa dan Implementasi ICT belum berhasil mengubah birokrasi pemerintah daerah dalam pelayanan publik. Penelitian ini akan dinilai pada dampak Prakarsa dan Implementasi ICT pada transformasi birokrasi dalam pelayanan publik. Metode penelitian campuran yang terpilih untuk menjawab dan analisis fenomena. Penelitian ini menemukan bahwa pengaruh Prakarsa ICT pada transformasi birokrasi di Kabupaten Bantul hanya 18%. Pengaruh rendah dari

  7. JENIS, UKURAN DAN DAERAH PENANGKAPAN HIU THRESHER (FAMILI ALOPIIDAE YANG TERTANGKAP RAWAI TUNA DI SAMUDERA HINDIA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Agustinus Anung Widodo

    2016-03-01

    Full Text Available Sebagai anggota Indian Ocean Tuna Commision (IOTC Indonesia wajib mengadopsi isi Resolusi IOTC 10/12 yang mengatur pengelolaan sumberdaya ikan hiu thresher (famili Alopiidae. Secara spesifik Indonesia belum melaksanakan pengelolaan sumberdaya hiu thresher karena spesies tersebut belum mendapatkan perhatian serius. Tulisan ini bermaksud menyampaikan hasil penelitian tentang ikan hiu thresher (Famili Alopiidae yang tertangkap rawai tuna di Samudera Hindia berbasis di Cilacap. Data diperoleh dari kegiatan pengambilan contoh di pelabuhan tahun 2010, kegiatan observasi di atas kapal rawai tuna bulan Januari 2010 dan laporan statistik PPS Cilacap tahun 2006-2010. Hasil kajian menunjukkan bahwa: (a di perairan Indonesia ada dua spesies dari tiga spesies hiu thresher yang ada di dunia, yaitu hiu monyet atau pelagic thresher (Alopias pelagicus Nakamura 1935 dan hiu paitan atau bigeye thresher (A. superciliosus Lowe 1840. Satu spesies lainnya yang belum pernah ditemukan adalah thinfin thresher (A.vulpinus Bonnaterre1788.  Dilihat dari teknologi rawai tuna yang digunakan, daerah sebaran hiu thresher sama dengan tuna di Samudera Hindia, sehingga sulit untuk menghindari tidak tertangkapnya hiu thresher oleh rawai tuna. Jumlah dari jenis hiu monyet yang tertangkap rawai tuna di Samudera Hindia berkisar 0,1-0,6 % dan hiu paitan berkisar 0,1-1,3 % dari total tangkapan. Ukuran hiu thresher yang tertangkap rawai tuna umumnya ikan yang telah dewasa (berkisar 54-74% dan diduga telah mengalami pemijahan. Hampir semua bagian hiu thresher dimanfaatkan sebagai bahan pangan dan farmasi. Selain dipasarkan di dalam negeri, ikan hiu thresher juga diekspor terutama siripnya ke manca negara dan terbanyak ke China.   As a member of IOTC, Indonesia is obliged to implement all IOTC’s resolutions including resolution 10/12 on the conservation of thresher sharks (Family Alopiidae caught in association with fisheries in the IOTC area of competence. Indonsia has not

  8. Hubungan Kadar Ft4 Dengan Kejadian Tirotoksikosis berdasarkan Penilaian Indeks New Castle Padawanita Dewasa di Daerah Ekses Yodium

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Harsa Rusda

    2013-05-01

    Full Text Available AbstrakTirotoksikosis merupakan manifestasi klinis yang terjadi akibat peningkatan kadar hormon tiroid dalam darah. Kelebihan yodium merupakan salah satu penyebab terjadinya tirotoksikosis. Ini ditandai dengan hasil pemeriksaan kadar Ekskresi Yodium Urin (EYU > 199 μg/L. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar FT4 dengan kejadian tirotoksikosis berdasarkan penilaian indeks New Castle pada wanita dewasa di daerah ekses yodium. Metode: Penelitian dilakukan dengan menganalisis data yang dikumpulkan secara Cross Sectional Study terhadap 37 wanita dewasa menggunakan metoda total sampling di Nagari Koto Salak, Kecamatan Koto Salak Kabupaten Dharmasraya yang merupakan daerah ekses yodium (median EYU 323,5 μg/L. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan penilaian Indeks New Castle dan pengambilan darah untuk dilakukan pemeriksaan kadar FT4 dalam serum. Hasil: Analisis univariat didapatkan jumlah penduduk wanita dewasa dengan kadar FT4 meningkat sebanyak 14 persen dan nilai rata-rata 1,71 ng/dl. Penilaian indeks New Castle dalam kategori doubtful 16 persen dan tidak ditemukan penduduk yang termasuk dalam kategori toxic. Berdasarkan hasil uji statistik Chi-square, didapatkan p value=1. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kadar FT4 dalam serum dengan kejadian tirotoksikosis pada wanita dewasa di derah ekses yodium. Saran: Perlu dilakukan penyuluhan mengenai asupan yodium kepada masyarakat dan diharapkan penelitian ini dapat menjadi masukan kepada pemerintah dalam mengambil kebijakan terhadap pemberian kapsul yodium serta melakukan kontrol kadar EYU secara teratur dan berkala.Kata kunci: FT4, tirotoksikosis, indeks New Castle, wanita, ekses yodium, tiroidAbstractThyrotoxicosis is a clinical manifestation that occurs due to elevated levels of thyroid hormones in the blood. Iodine excess is one of the causes of thyrotoxicosis. This is indicated by the results of urine iodine excretion levels (EYU

  9. Identifiksi Sebaran Litologi berdasarkan Analisis Data Resistivitas di Gunung Wungkal

    OpenAIRE

    Nurul Dzakiya; MGS. Dwiki Nugraha; Nenden L. Sidik; Trias Galena

    2017-01-01

    Analisis data untuk mengidentifikasi sebaran litologi yang memiliki potensi bahan galian industri di Daerah Gunung Wungkal Yogyakarta dengan menggunakan metode resistivitas dan survei geologi permukaan telah dilakukan. Hasil korelasi kedua data tersebut menunjukkan sebaran litologi merupakan pelapukan intrusi batuan beku yang kemudian menghasilkan material lempung (6,0-10 m), lempung pasiran (11-30 m) dan lapukan batuan diorit (30-55 m) yang berada di kedalaman berbeda. Ketebalan batuan di pe...

  10. ANALISIS KESENJANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI ANTAR KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Panji Irawan Yogyadipratama

    2017-06-01

    Full Text Available Tujuan dari penelitian ini adalah (1 mengetahui bagaimana perkembangan tingkat ketimpangan pembangunan ekonomi Provinsi Jawa Tengah menurut Indeks Williamson; (2 mengetahui sejauh mana pengaruh angkatan kerja terhadap tingkat pembangunan ekonomi Provinsi Jawa Tengah; dan (3 mengetahui bagaimana pengaruh alokasi dana bantuan pembangunan kabupaten/kota terhadap pembangunan ekonomi Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan digunakan data panel, data time series (tahun 2002-2011 dan cross section (35 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis regresi linier berganda data panel dengan metode FEM digunakan alat bantu software Eviews 7. Hasil penelitian adalah menunjukan(1 ketimpangan pembangunan ekonomi antar daerah di Provinsi Jawa Tengah yang dihitung dengan menggunakan indeks Williamson selama periode 2008-2011 menunjukkan ketimpangan semakin melebar; (2 alokasi dana bantuan pembangunan dari pemerintah pusat yang tidak merata dan daerah yang mendapat bantuan terlalu besar dapat meningkatkan tingkat ketimpangan antar daerah. Hal ini akibat pembangunan yang terkonsentrasi dengan daerah-daerah yang sudah maju dibandingkan daerah yang masih tertinggal, karena daerah yang maju memiliki fasilitas lebih baik dari daerah yang belum maju; dan (3 nilai R2 sebesar 0,9949 artinya variasi variabel ketimpangan pembangunan ekonomi di Provinsi Jawa Tengah dapat dijelaskan oleh variabel-variabel angkatan kerja dan alokasi dana pembangunan daerah sebesar 95,5% sedangkan sisanya sebesar 0,05% dijelaskan faktor-faktor lainnya di luar model. The purpose of this study were (1 to know how the development level of inequality of economic development in Central Java Province according to Williamson Index; (2 determine the extent of the influence of the labor force to the

  11. Analisis Potensi Habitat dan Koridor Harimau Sumatera di Kawasan Hutan Lindung Bukit Batabuh, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Oki Hadian Hadadi

    2016-09-01

    Full Text Available ABSTRAK Pulau Sumatera adalah surga bagi keanekaragaman hayati, tapi surga ini sedang terancam oleh berbagai tekanan dari aktivitas manusia dari konversi hutan, pembukaan lahan yang tidak terkendali untuk perkebunan, perambahan dan perburuan liar. Saat ini, hutan alam di Sumatera berada di bawah tekanan kuat yang mempengaruhi pada kondisi ekosistem dan keanekaragaman hayati di dalamnya. Situasi yang sama juga terjadi di pulau besar lainnya di Indonesia, yaitu Papua, Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, dan Jawa. Penelitian ini dilakukan dengan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis. Teknologi Penginderaan Jauh digunakan untuk mengidentifikasi tutupan lahan dan bentang alam berdasarkan genesis. Sementara teknologi GIS digunakan untuk menilai kesesuaian habitat harimau sumatera dan untuk menentukan potensi daerah untuk pengembangan koridor habitat untuk mempertahankan konektivitas antara dua blok hutan dipisahkan oleh jalan di daerah. Lokasi penelitian adalah Bukit Batabuh Hutan Lindung. Hasil penelitian menegaskan bahwa daerah penelitian ini cocok untuk mempertimbangkan sebagai habitat Harimau Sumatera, tetapi berfungsi sebagai habitat koridor saja dan tidak dianggap sebagai habitat inti, karena wilayahnya yang hanya mampu menampung kurang dari dua harimau. Namun demikian, mengingat lokasi strategis daerah ini sebagai hubungan antara dua kawasan lindung yaitu Rimbang Baling dan Taman Nasional Bukit Tigapuluh, wilayah ini sangat penting untuk dilindungi. Degradasi kesesuaian habitat terjadi pada kisaran 2002 - 2013 dengan indikasi pengurangan kawasan hutan alam yang berdampak langsung pada kondisi ekosistem di daerah. Keberadaan jalan memisahkan blok hutan Bukit Batabuh di daerah memberikan kontribusi yang terhadap tekanan tinggi kerusakan lingkungan. Lokasi potensial untuk membangun koridor habitat adalah lokasi di mana masih ada tutupan vegetasi yang relatif padat. Hutan alam di sepanjang jalan yang memisahkan hutan Bukit Batabuh telah

  12. BUDIDAYA LOBSTER (Panulirus sp. DI VIETNAM DAN APLIKASINYA DI INDONESIA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Akhmad Mustafa

    2013-12-01

    Full Text Available Desa Xuan Tun di Kecamatan Van Ninh Kota Nha Trang Provinsi Khanh Hoa merupakan lokasi pertama kegiatan budidaya lobster di Vietnam yang dilakuan pada tahun 1992. Secara umum di Kota Nha Trang, ada tiga jenis lobster yang dibudidayakan yaitu lobster mutiara (Panulirus ornatus, lobster pasir (Panulirus homarus, dan lobster batik (Panulirus longipes, karena benih lobster tersebut mudah didapat pada awalnya, cepat tumbuh, berukuran besar, warna cerah, dan memiliki harga yang tinggi. Kegiatan budidaya lobster pada dasarnya terdiri atas: penangkapan benih lobster, produksi tokolan lobster, dan pembesaran lobster yang masing-masing merupakan segmen usaha tersendiri. Pakan yang digunakan dalam produksi tokolan dan pembesaran lobster adalah berupa udang, kerang, tiram, cumi-cumi, dan ikan rucah, di mana sebagian besar dari pakan tersebut digunakan ikan rucah terutama pada pembesaran lobster. Sebagai akibat penggunaan pakan tersebut dan peningkatan jumlah keramba jaring apung yang cukup signifikan berdampak pada penurunan kualitas perairan yang memicu berkembangya penyakit susu (milky haemolymph disease sehingga terjadi penurunan produksi. Terkait dengan hasil yang didapatkan tersebut, ke depan diperlukan berbagai kegiatan termasuk untuk dapat diaplikasikan di Indonesia. Kegiatan tersebut meliputi: produksi benih lobster secara buatan di hatcheri dan penggunaan pakan buatan berupa moist pellet. Upaya pencegahan penyakit susu dan perlakuan-perlakuan praktis untuk mencegah perkembangan serangan penyakit susu juga perlu mendapat perhatian. Perkembangan budidaya lobster yang begitu cepat memicu terjadinya penurunan daya dukung lahan. Oleh karena itu, kegiatan untuk menentukan daya dukung lahan dan kesesuaian lahan menjadi penting untuk dilakukan untuk menentukan lokasi dan jumlah keramba jaring apung yang dapat dioperasikan. Penentuan daya dukung lahan dan evaluasi kesesuaian lahan tidak hanya dilakukan pada daerah yang

  13. KOMPOSISI UKURAN, NISBAH KELAMIN DAN DAERAH PENYEBARAN HIU BUAYA (Pseudocarcharias kamoharai YANG TERTANGKAP DI SAMUDERA HINDIA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dian Novianto

    2016-05-01

    Full Text Available Ikan hiu buaya (Pseudocarcharias kamoharai merupakan salah satu jenis hiu yang tertangkap secara tidak sengaja pada perikanan rawai tuna (tuna longline. Ikan hiu buaya dalam penanganannya selalu dibuang di laut karena ukuran tubuhnya yang kecil dan tidak memiliki pasar diantara ikan non target (by-catch lainnya. Penelitian tentang komposisi ukuran, nisbah kelamin dan daerah penyebaran hiu buaya dilakukan pada tahun 2010 – 2011 di perairan WPP 573 – 572 Samudera Hindia dengan mengikuti kapal longline yang berbasis di Benoa dan Bungus. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan data dan informasi dalam rangka pengelolaan dan konservasi hiu buaya. Hiu buaya memiliki kisaran panjang tubuh 37 – 96 cm FL dengan panjang maksimal 96 cm FL untuk jenis betina dan 94 cm FL untuk jenis jantan dan modus pada kisaran 85 – 89 cm FL untuk jenis betina dan 75 – 79 cm FL untuk jenis jantan. Perbandingan jenis kelamin ikan jantan dan betina adalah 1 : 1,33, menunjukkan bahwa rasio ikan jantan dan betina tidak seimbang. Ikan hiu buaya terdistribusi tidak merata, hanya terdapat di 77 posisi setting pada 1120 – 1220 Bujur Timur dan 090 – 150 Lintang Selatan dari 256 jumlah setting selama periode penelitian ini.   Crocodile shark (Pseudocarcharias kamoharai is one of sharks species caught accidentally in tuna longline fisheries. Crocodile shark handling is always discarded at sea because of it is small size and is not economics value among others non-target fish (by-catch. Research on the biology of crocodile shark was conducted in 2010 – 2011 at Fisheries management Areas (FMA 572 (Indian Ocean – west Sumatera and 573 (South of Java – East Nusa Tenggara following longline vessels based in Benoa and Bungus. The purpose of research was to investigate data and information on the crocodile shark for management and conservation purposes. Crocodile shark has a range of body length of 37-96 cm FL with a maximum length of 96 cm FL for females and 94 cm

  14. KEBIJAKAN PENEMPATAN APOTEKER DI PUSKESMAS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sudibyo Supardi

    2013-03-01

    pharmacist assignment: (a District Health Office was aware of the need of pharmacist, but in panning pharmacist was not regarded as a priority compared to other health workers, (b the request for pharmacist was not based on the real organization needs resulted from the analysis of work burden such as regulated, (c limited formation given by BKN, and such that the assignment of health workers was not based on their competencies, ang (d Training of health personnel has not been done because of budget limitations. Key words: pharmacist, community health center, assignment policy ABSTRAK Dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 51 tahun 2009 disebutkan pelayanan resep dokter di pelayanan kefarmasian (salah satunya puskesmas harus dilakukan oleh apoteker. Saat ini hanya 10% puskesmas yang memiliki apoteker. Belum diketahui bagaimana kebijakan penempatan apoteker di puskesmas dan permasalahan yang terkait penempatan apoteker di puskesmas. Tujuan penelitian adalah mendapatkan informasi tentang peran institusi daerah terkait dengan kebijakan penempatan apoteker di puskesmas dan hambatannya. Hasil penelitian diharapkan sebagai masukan bagi pihak yang terkait untuk meningkatkan jumlah dan peran apoteker di puskesmas. Penelitian potong lintang (cross sectional dengan pendekatan kualitatif dilakukan terhadap instansi daerah yang terkait dengan peran apoteker di puskesmas pada tahun 2011. Lokasi penelitian dipilih berdasarkan keberadaan perguruan tinggi farmasi yang terakreditasi A atau B di Pulau Jawa, dengan asumsi ketersediaan apoteker memadai untuk bekerja di puskesmas, yaitu Provinsi Banten, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur. Dari masing-masing provinsi diambil satu kota, yaitu Kota Tangerang, Kota Bandung, Kabupaten Bantul dan Kota Surabaya. Informan untuk wawancara mendalam adalah pejabat dari Dinkes Provinsi, Dinkes Kabupaten/Kota, Badan Kepegawaian daerah, dan Kepala Puskesmas. Sedangkan informan diskusi kelompok terarah adalah para apoteker yang mewakili Dinkes

  15. Asupan Yodium, Ekskresi Yodium Urine, dan Goiter pada Wanita Usia Subur di Daerah Endemis Defisiensi Yodium

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Mutalazimah Mutalazimah

    2013-10-01

    Full Text Available Rendahnya asupan yodium berhubungan dengan ekskresi yodium urine (EYU yang tidak normal. Asupan yodium yang terlalu rendah juga menyebabkan kelenjar tiroid tidak mampu mempertahankan sekresi hormon yang adekuat sehingga timbul hipertrofi tiroid yang menimbulkan goiter. Penelitian ini bertujuan menguji hubungan asupan yodium, EYU, dan goiter pada wanita usia subur (WUS di daerah endemis defisiensi yodium. Penelitian observasional potong lintang ini dilakukan pada 115 WUS di Kecamatan Prambanan Sleman yang dipilih secara random. Asupan yodium diukur menggunakan metode food recall 24 jam, EYU diukur dengan metode acid digestion, dan goiter diukur dengan cara palpasi. Hubungan antarvariabel dianalisis dengan uji kai kuadrat. Hasil penelitian menunjukkan subjek dengan asupan yodium kurang sebanyak 83,5% dan asupan yodium cukup sebanyak 16,5%. Subjek dengan goiter sebanyak 13% dan tanpa goiter sebanyak 87%. Subjek defisiensi yodium sebanyak 15,7% (tingkat berat 2,6%; tingkat sedang 3,5%; tingkat ringan 9,6%, yang normal sebanyak 31,3%, sedangkan yang lebih sebanyak 20,8% dan ekses sebanyak 32,2%. Asupan yodium berhubungan dengan EYU, tetapi goiter tidak berhubungan dengan asupan yodium dan EYU. The low iodine intake, associated with insufficiency of urinary iodine concentration (UIC. Iodine intake is too low, also causes the thyroid gland is unable to maintain adequate hormone secretion, influence the thyroid hypertrophy that causes goitre. This study aimed to examine the relationship of iodine intake, UIC, and goiter on women of childbearing age in endemic areas of iodine deficiency. This cross-sectional observational study was performed 115 randomly selected women of childbearing age at sub-district of Prambanan, Sleman Regency. Iodine intake was measured using 24-hour food recall method, UIC measured by acid digestion method, and goiter measured by palpation method.The association between variables

  16. Perancangan Buku Food Photography Kuliner Khas Bali Di Kota Denpasar

    OpenAIRE

    Harries, Wilson Philips; Negara, I Nengah Sudika; Aryanto, Hendro

    2016-01-01

    Kota Denpasar adalah Ibu Kota dari Provinsi Bali. Kota yang berada ditengah-tengah daerah wisata seperti Kuta, Nusa dua, Seminyak, dan masih banyak lagi. Kota ini jarang disinggahi oleh wisatawan, namun di Kota ini memiliki berbagai macam kuliner khas. Namun kuliner khas Bali di Kota Denpasar tidak banyak yang mengetahuinya, seperti Mak Beng, Sate Plecing Arjuna, ataupun Nasi Bali Men Weti. Padahal kuliner di Kota Denpasar sendiri sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai salah satu objek wis...

  17. Optimalisasi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD Guna Meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM di Jawa Barat

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ihsana Sabriani Borualogo

    2006-09-01

    Untuk itu, pemerintah daerah dapat menjalin kerjasama kemitraan dengan perguruan tinggi untuk dapat melakukan upaya optimalisasi PAUD guna meningkatkan IPM di Jawa Barat. Dengan kerjasama kemitraan ini diharapkan dapat membantu meningkatkan indeks rata-rata lama sekolah dan indeks melek huruf, sehingga IPM di Jawa Barat akan meningkat.

  18. Analisis Spasial Kejadian Filariasi di Kabupaten Demak Jawa Tengah

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nurjazuli Nurjazuli

    2018-04-01

    Full Text Available Latar Belakang: Filariasis merupakan salah satu penyakit tular vektor yang kurang mendapatkan perhatian, termasuk kelompok Neglected Tropical Diseases (NTDs. Kabupaten Demak merupakan salah satu wilayah di Propinsi Jawa Tengah  yang merupakan daerah endemis filarisis (mf rate>1%. Kejadian filarisis di daerah ini diduga berkaitan dengan kondisi lingkungan fisik dan biologis (nyamuk yang mempunyai peran penting dalam penyebaran penyakit filarisis. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan adanya penderita baru,  mengidentifikasi kondisi lingkungan fisik dan biologi yang berkaitan dengan sebaran filarisis di Kabupaten Demak. Matede: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross-sectional. Sebanyak 30 kasus filariasis dijadikan indek kasus yang selanjutnya dipilih secara purposif sebanyak 140 yang tinggal di sekitar 30 kasus tersebut untuk dilakukan pengamblan darah jari. Observasi lingkungan dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi lingkungan (breeding places dan resting places dari yang diduga sebagai nyamuk vektor filariasis. Penangkapan nyamuk dilakukan di sekitar rumah penderita filariasis. Pengukuran koordinat kasus filariais dilakukan dengan pesawat Geographic Positioning System (GPS. Pemeriksaan darah jadi jari dilakukan di Laboratorium Kesehatan Daerah (LABKESDA Propinsi Jawa Tengah. Sedang bedah nyamuk dilakukan di Balai Penelitian Vektor Penyakit Banjarnegara. Analisis data dlakukan secara deskriptif, analisis spasial dilakukan dengan software ArcGis 9.3. Hasil: Penelitian ini tidak menemukan penderita baru filarisis (mf rate=0%. Sebanyak 129 ekor nyamuk telah dilakukan pembedahan dengan hasil semuanya negatip cacing filaria. Hasil identifikasi nyamuk menemukan spesies nyamuk Culex quinquefasciatus merupakan nyamuk yang dominan (72,86% di lokasi penelitian.Terdapat breeding places (40% berupa genangan air terbuka (SPAL dan resting places (83,3% berupa semak-semak di sekitar rumah penderita. Analisis spasial

  19. EKTOPARASIT (FLEAS PADA RESERVOIR DI DAERAH FOKUS PEST DI KABUPATEN BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Tri Ramadhani

    2016-09-01

    Full Text Available ABSTRACTRat is a rodent (rodensia which cannot be separated from parasitic organism attacks the ectoparasites(fleas. In the presence of fleas plague focus areas need to watch out, for no increase in cases of plague(outbreak. Pest is a zoonosis in rat that can be transmitted to humans through the bite of fleas Xenopsyllacheopsis containing Yersinia pestis. Boyolali District is one of the plague focus areas in Central Java. Thisstudy aims to identify the species of rats and fleas, trap succes, flea infestation in rats and flea index as anindicator of vulnerability to transmission of plague. The study is a descriptive survey with cross sectionaldesign. The population is all the rats and fleas in Boyolali district. Samples are rats and fleas that werecaught using live trap with coconut roasted and salted fish is placed inside and outside the home (each 2trap. Rat combed for fleas. The results showed the number of mouses caught were 245. There are 4 speciesrats and small mammals found in R. tanezumi, R. tiomanicus, R. exulans, N. fulvescens and S.murinus withsucces trap at 5.71%. Only 3 species and S.murinus of infected fleas. Species of flea is X. cheopis and S.cognatus. Specific flea index: Xenopsylla cheopis by 1.67; flea index cognatus Stavilus common flea indexof 0.88 and 2.55. Based on the warning system indicator about the bubonic plague spreading,which isspecific flea index of X.cheopis >1 and fleas index >2, Selo sub distric should be aware to the spreading ofbubonic plague in its area, so that it is important to carry out the controlling of rat and flea population.Keyword: ectoparasite, reservoir, fleas, plague. ABSTRAK Tikus adalah hewan mengerat (rodensiayang tidak lepas dari serangan organisme parasit yaitu ektoparasit (pinjal.Pada daerah fokus pestt keberadaan pinjal perlu diwaspadai,agar tidak terjadi peningkatan kasus pestt (KLB. Pest merupakan zoonosispada tikusyang dapat ditularkan kepada manusia melalui gigitan pinjal Xenopsylla

  20. DEPOPULASI DAN TEKANAN PENDUDUK TERHADAP LAHAN DI DAERAH PERDESAAN : STUDI DETERMINAN REGIONAL DEPOPULASI PERDESAAN DAN KONSEKUENSINYA PADA TEKANAN PENDUDUK ATAS LAHAN DI PERDESAAN KABUPATEN BANTUL

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    R. Rijanta

    2016-10-01

    Full Text Available ABSTRAK Depopulasi perdesaan atau menurunnya jumlah absolut penduduk perdesaan merupakan fenomena baru dalam sejarah kependudukan Indonesia. Fenomena ini mulai terlihat nyata di DIY sejak tahun 1990an. Sejauh ini belum ada penelitian yang menelaah hubungan antara depopulasi perdesaan sebagai wujud perubahan perilaku reproduksi dan migrasi penduduk di satu pihak dengan arah dan intensitas penggunaan lahan perdesaan di lain pihak sebagai wujud perubahan lingkungan binaan. Selanjutnya pertanyaan tentang konsekuensi depopulasi terhadap perbaikan kesejahteraan penduduk perdesaan juga penting dicari jawabannya, sebab selama ini berbagai kebijakan kependudukan umumnya berasumsi jumlah penduduk yang kecil merupakan prakondisi untuk meningkatkan kesejahteraan. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1menyusun tipologi daerah perdesaan menurut tingkat depopulasinya, (2mengenal determinan-determinan depopulasi perdesaan pada tingkat regional. Selanjutnya berdasarkan tipologi yang tersusun akan dilakukan penelitian pada tingkat rumahtangga untuk mengetahui (1faktor-faktor internal pada tingkat rumahtangga yang mendorong terjadinya depopulasi, (2konsekuensi depopulasi perdesaan pada intensitas dan orientasi penggunaan lahan perdesaan pada tingkat rumahtangga, dan (3 konsekuensi depopulasi perdesaan pada tingkat kesejahtraan rumahtangga. Studi penyusunan tipologi perdesaan menurut tingkat depopulasinya akan memanfaatkan data sekunder BPS dan data primer disertai observasi lapangan dengan teknik rapid rural appraisal (RRA. Dalam penyusunan tipologi perdesaan dan pengenalan determinan depopulasi perdesaan pada tingkat regional digunakan metode pemetaan dan tumpang-susun peta dalam rangka mengenali hbungan relasional secara spasial dengan bantuan teknologi Sistem Informasi Geografi (GIS. Survai rumahtangga dilakukan pada desa-desa yang dipilih berdasarkan hasil tipologi di atas. Survai rumahtangga ini diperlukan untuk menjelaskan berbagai faktor internal yang

  1. Laju Pertumbuhan SomatikKappaphycus alvarezii Di Perairan Desa Sathean Kecamatan Kei Kecil Kabupaten Maluku Tenggara

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nally Y.G.F. Erbabley

    2014-05-01

    Full Text Available Rumput laut Kappaphycus alvareziidijadikan unggulan bagi pengembangan dan peningkatan komoditi sumber daya laut di Maluku Tenggara dan merupakan komoditas unggulan yang ditetapkan oleh PEMDA Maluku Tenggara. Aspek penting dan karakteristik menguntungkan yang berkaitan dengan pengembangan budidaya rumput laut ini antara lain meliputi aspek ekonomi, Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui laju pertumbuhan harian (pertumbuhan somatik Kappaphycus alvarezii varieatas hijau dan coklatdi perairan desa Sathean Kecamatan Kei Kecil Kabupaten Maluku Tenggara.Penelitian dilakukan di perairan desa Sathean pada bulan Januari-September 2013 dengan 2 (dua perlakuan bibit yang dipelihara selama 6 kali musim tanam.Pemeliharaan Kappaphycus alvarezii menggunakan metode longline. Hasil penelitian menunjukanparameter kualitas air diamati secara in-situ selama pemeliharaan berlangsung.Oksigen terlarut (DO pada stasiun I - III berkisar antara 3.4-4.58  ppm,  suhu  300C,  salinitas  antara  27-32  ppt,  pH  berkisara  antara  8.15-8.26. Sedangkan nilai nitrit (NO2 0.009 mg/L, nitrat (NO3 < 5 mg/L,  ammonia (NH3 berkisar antara 0.0010– 0.126mg/L dan phosphat (PO4 berkisar antara <0.25 mg/L.Laju pertumbuhan harian dan laju pertumbuhan rata-rata harian Kappaphycus alvarezii selama pemeliharaan (42 hari adalah nilai rata-rata pengukuran rumpur laut pada long line 1- long line 5, dengan periode penanaman I - IV di desa Sathean diperoleh untuk bibit varietas hijau (BHT berat rata-rata tertinggi ditemukan pada periode penanaman IV pada long line 4 dengan berat yaitu 407 gr sedangkan nilai rata-rata terendah ditemukan pada periode penanaman I pada long line 5 dengan berat 24 gr. Sebaliknya berat  rata-rata rumput laut dengan bibit varietas coklat (BCT ditemukan bahwa berat tertinggi masih pada periode ke IV long line ke 2, dengan berat 427 gr sedangkan berat terendah ditemukan pada periode penanaman I long line 5 dengan berat 52 gr. Waktu tanam pada bulan

  2. PEMILU DAN DEMOKRATISASI DI INDONESIA (Catatan Kecil di Seputar Pelaksanaan Pemilu 1997

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    indro sugijanto

    1997-07-01

    Full Text Available Secara konstitusional, pemilihan umum dikonsepsikan sebagai salah satu wujud penegakan hak kedaulatan rakyat di bidang politik. Namun yang terjadi dalam praktak ketatanegaraan Indonesia, dari 6 (enam pelaksanaan Pemilihan Umum di masa Orde Baru menunjukkan adanya indikasi “Proses penguatan peran negara” (korporatisme. Gejala korporatisasi Pemilihan Umum dapat dicermati dari 3 (tiga hal. Pertama, besarnya dominasi birokrasi dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum. Kedua, masalah perimbangan anggota perwakilan yang dipilih dan yang diangkat. Dan ketiga, sistem representasi proporsional yang masih dipertahankan. Korporatisasi penyelenggaraan Pemilihan Umum yang ditempuh melalui norma hukum (legalisasi menyebabkan penegakan hukum terhadap segala bentuk penyelewengan pelaksanaan Pemilihan Umum menjadi tidak objektif atau bahkan tidak bisa dijalankan sama sekali. Tersumbatnya saluran formal inilah yang secara kriminogen memicu meletusnya berbagai gejolak di daerah atas pelaksanaan Pemilihan Umum 1997.

  3. Strategi Pengembangan Daerah Growth Pole melalui Pemanfaatan Potensi Lokal

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rusdarti Rusdarti

    2016-12-01

    Full Text Available This research aims to determine the leading sectors that could be developed in each district in Cilacap Regency as a growth pole area. We use location quotient, shift share, and klassen typology as analysis methods. The research results show that not all of the district at Cilacap regency have a leading sector. Further, districts that have leading sectors are as follows. Wanareja only has a leading sector, i.e. agriculture. Secondly, Kawunganten has two leading sectors, agriculture and finance, rent, and company services. Thirdly, Agriculture becomes the only leading sector of Kampung Laut District. Fourthly, Mining and extraction are the leading sectors of Kesugihan District. Fifthly, Sampang District has buildings and finance sectors as the leading sectors. Sixthly, Kroya District leads in trade, hotel, and restaurant sectors. Seventhly, South Cilacap District leads in mining and extraction sectors. Eighthly, Central Cilacap District has manufacturing, electricity, gas and clean water, building and services as leading sectors. Lastly, North Cilacap District has electricity, gas and clean water, manufacturing, building and services as leading sectors. Abstrak   Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan sektor unggulan yang dapat dikembangkan di tiap kecamatan di Kabupaten Cilacap sebagai salah satu daerah growth pole. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu location quotient, shift share dan klassen typologi. Hasil penelitian menunjukkan tidak semua kecamatan di kabupaten Cilacap memiliki sektor unggulan. Beberapa daerah yang memiliki sektor unggulan diantaranya adalah  Kecamatan Wanareja hanya memiliki satu sektor unggulan yaitu pertanian. Kedua adalah Kecamatan Kawunganten memiliki dua sektor unggulan yaitu sektor pertanian dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Kecamatan Kampung Laut, dimana sektor pertanian pada kecamatan ini sangatlah unggul. Kecamatan kesugihan juga memiliki satu sektor unggulan yaitu

  4. Perencanaan Anggaran Berbasis Kinerja di Kabupaten Pasuruan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Anita Wahyu Wijayanti

    2013-08-01

    Full Text Available Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses perencanaan anggaran berbasis kinerja di Kabupaten Pasuruan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Adapun fokus penelitian dalam penelitian ini adalah proses penyusunan anggaran berbasis kinerja di Kabupaten Pasuruan tahun anggaran 2012. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, studi dokumentasi dan triangulasi. Data dalam penelitian ini dianlisis menggunakan teknik analisis data kualitatif model interaktif dari Miles dan Huberman. Adapun keabsahan data diperoleh melalui uji credibility, transferability, dependability, dan confirmability. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usulan program dan kegiatan melalui proses musrenbang berpotensi menciptakan rencana program dan kegiatan pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Akan tetapi usulan program dan kegiatan pembangunan dari masyarakat tidak bisa terakomodir semuanya dikarenakan masyarakat kurang mendapatkan informasi program pembangunan yang menjadi prioritas pemerintah daerah tahun bersangkutan. Penyusunan anggaran berbasis kinerja di Kabupaten Pasuruan masih menunjukkan dua hal yaitu: (a kurangnya komitmen pemerintah daerah yang ditunjukkan dengan belum disusunnya ASB serta terlambatnya penyusunan Standar Satuan Harga, (b kurangnya pemahaman petugas perencana terhadap indikator kinerja yang ditunjukan dengan adanya perbedaan indikator outcome untuk kegiatan-kegiatan dalam satu program dan adanya perbedaan target kinerja sasaran renstra SKPD dengan RPJMD. Kata kunci: Anggaran Berbasis Kinerja, Musrenbang, Perencanaan

  5. PERGESERAN PERAN PARTAI POLITIK DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    H. M. Erham Amin

    2017-03-01

    hanya mengatur segala sesuatu secara garis besar. Untuk itu harus ada penjabaran lebih lanjut dengan UU sebagai aturan organiknya. Seperti dinyatakan dalam UUD 1945 bahwa ketentuan pasal-pasal dalam UUD itu dilaksanakan dengan Undang Undang sebagai landasan operasionalnya. Dengan demikian kewenangan UU itulah yang menjabarkan ketentuan pasal tersebut. Mencermati peran dari partai politik pada Pilkada, perlu dicermati bahwa siapapun yang akan menang di Pilkada secara langsung tentu akan mempunyai hutang politik kepada partai pendukungnya sehingga partai-partai pendukungnya akan �mengeksplorasi dan mengeksploitasi� kedudukan Kepala Daerah terpilih sebagai lumbung padi dan dikhawatirkan, kepala daerah yang terpilih tidak dapat bertindak adil, bijaksana dan memperhatikan kepentingan rakyat dan daerahnya tetapi malah menjadi �alat� dari partai politik pendukungnya dengan alasan �hutang budi� karena berkat partai politik yang bersangkutanlah maka dapat duduk menjadi Kepala Daerah.

  6. Beberapa Catatan Tentang Bahasa Melayu Dili: Studi Awal Mengenai Bahasa Melayu Di Timor Timur

    OpenAIRE

    Fernandez, Inyo Yos

    1994-01-01

    Menurul Suparlan (1978:44), ada beragam ras di antara berbagai kelompok etnik yang mendiami Propinsi Timor Timur. Dapat disebutkan antara lain Papua Melenesoid, Veda Austrotoid, Kaukasoid, Mongoloid, dan Melayu. Keberadaan ras Melayu di antara berbagai ras tersebut adalah wajar mengingat penyebaran suku Melayu hampir meliputi seluruh pelosok tanah air, dan telah menjadi Kenyataan sejarah. Di berbagai daerah puak Melayu dan kebudayaannya berbaur dengan kehidupan budaya setempat, salah satu per...

  7. ANALISIS PERIKANAN HUHATE DI PERAIRAN LARANTUKA, FLORES

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Mohamad Adha Akbar

    2016-11-01

    Full Text Available Informasi mengenai beberapa aspek perikanan huhate sangat diperlukan sebagai bahan untuk perencanaan pengelolaan perikanan yang berkelanjutan. Penelitian ini dilakukan di Larantuka, Flores Timur pada tahun 2014 dengan tujuan untuk menganalisis perikanan huhate sebagai salah satu tulang punggung perikanan TCT. Kegiatan penelitian diprioritaskan pada analisis unit alat tangkap, daerah penangkapan, komposisi hasil tangkapan dan estimasi Total Faktor Produktivitas (TFP perikanan huhate. Basis data pengukuran adalah himpunan  data pendaratan dan observasi lapang. Hasil penelitian menunjukan bahwa karakteristik armada terdiri dari kapal yang terbuat dari fibreglass dengan kisaran bobot kapal 6 - 30 GT. Daerah penangkapan di sekitar perairan Laut Sawu dan Laut Flores. Hasil tangkapan utama didominansi oleh cakalang (Katsuwonus pelamis sebanyak 82%, juwana tuna (Thunnus spp. 17% dan tongkol (Auxis spp. 1% serta hasil tangkapan ikutan lemadang (Coryphaena hippurus dan marlin (Makaira spp. < 1%. Hasil analisis tangkapan per unit upaya (CPUE memberikan nilai rata-rata sebesar 1,1 ton/trip (0,4-1,7 ton/trip dengan nilai tertinggi terjadi pada Februari, sedangkan terendah terjadi pada Januari. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara tren bulanan CPUE dan nilai TFP.

  8. Tingkat pendapatan dan pola makan berhubungan dengan status gizi balita di Daerah Nelayan Distrik Jayapura Utara Kota Jayapura

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Vonny Persulessy

    2016-08-01

    status of underfives, fisherman areaABSTRAKLatar belakang: Secara nasional, prevalensi balita gizi buruk dan kurang menurun sebanyak 0,5% menjadi 17,9%. Prevalensi gizi buruk dan kurang Provinsi Papua menurut Riskesdas tahun 2010 sebanyak 16,3%. Data neraca bahan makanan (NBM Provinsi Papua secara kuantitas menunjukkan rata-rata peningkatan produksi bahan makanan di antaranya beras, jagung, umbi-umbian. Secara kualitas, energi dan protein melebihi angka kecukupan gizi (AKG, tetapi status gizi buruk dan kurang di Kota Jayapura mencapai 21,2% yang dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu tingkat pendapatan, pola makan, pengetahuan ibu, jumlah anggota dalam keluarga.Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendapatan dan pola makan dengan status gizi balita di daerah nelayan Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 162 balita (usia 12-59 bulan dan ibu balita sebagai responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner tingkat pendapatan, pola makan anak dalam keluarga menggunakan food frequency questionnaire (FFQ, status gizi diukur menggunakan antropometri berdasarkan BB/U standar baku WHO 2005. Analisis data bivariat menggunakan chi-square, sedangkan analisis multivariat menggunakan multiple logistic regression.Hasil: Tingkat pendapatan dengan status gizi menunjukkan hubungan yang bermakna dengan nilai (p=0,000. Pola makan dengan status gizi menunjukkan hubungan yang bemakna yaitu (p= 0,010. Variabel luar pengetahuan ibu dengan status gizi, jumlah anggota keluarga dengan status gizi tidak menunjukkan hubungan yang bermakna, yaitu p>0,05.Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendapatan dengan status gizi, pola makan dengan status gizi.Tetapi tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu dengan status gizi, dan jumlah anggota keluarga dengan status gizi.KATA KUNCI: tingkat pendapatan, pola makan, status gizi

  9. PENGARUH JABATAN, PENGEMBANGAN KARIER DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP PROFESIONALISME APARATUR PEMERINTAH DAERAH

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Andhy Hendro Wijaya

    2012-05-01

    analysis provides contribution of 19.46% towards professionalism while the career development variable 26.39%, and leadership variable 31.79%. The professionalism of job implementation was deeply demanded towards all of the Local Government apparatus. The implementation of the local autonomy need some talented and skillful workforces to overcome some emerging problems and meet some new ways to create the organization of the Local Government as a public organization with the main purpose to provide some services to society. The management process of apparatus resources will be expected to be conducted optimally and will be improved continually so that it will create the professional apparatus of the Local Government to implement their jobs.   Keywords: leadership, professionalism, apparature     ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1 Apakah ada hubungan antara analisis jabatan terhadap profesionalisme pejabat Pemerintah Daerah; (2 Apakah ada hubungan antara pengembangan karier terhadap profesionalisme pejabat Pemerintah Daerah; (3 Apakah ada hubungan antara kepemimpinan terhadap profesionalisme pejabat Pemerintah Daerah; (4 Apakah ada hubungan antara analisis jabatan, pengembangan karier dan kepemimpinan secara bersama-sama terhadap profesionalisme pejabat Pemerintah Daerah sebagai tuntutan pelaksanaan otonomi daerah. Secara umum penelitian ini bertujuan memberikan gambaran secara utuh dan lengkap mengenai keberadaan kemampuan personil yang diukur berdasarkan keprofesionalannya di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Gresik dalam menyikapi tuntutan pelaksanaan otonomi daerah. Untuk memahami secara utuh Pengaruh Analisis Jabatan, Pengembangan Karier dan Kepemimpinan terhadap Profesionalisme Pejabat Pemerintah Daerah Kabupaten Gresik didekati secara (explanatory research dengan menggunakan metode kuantitatif dan secara operasional konsep penelitian ini  dinyatakan sebagai berikut: (1  Proses manajemen sumber daya aparatur identik dengan konsep manajemen

  10. PENCEMARAN PESTISIDA PADA PERAIRAN PERIKANAN DI SUKABUMI- JAWA BARAT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Imam Taufik

    2011-12-01

    Full Text Available Penggunaan pestisida merupakan salah satu sumber pencemar yang potensial bagi sumberdaya dan lingkungan perairan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat pencemaran pestisida pada lahan perikanan budidaya di Sukabumi, Jawa Barat. Penelitian diawali dengan penentuan lokasi, dilanjutkan dengan pengambilan contoh (air, sedimen, biota air, preparasi, identifikasi, dan analisis data, serta pelaporan. Analisis contoh menggunakan alat Gas Chromatograph (GC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada lahan perikanan air tawar di daerah Sukabumi terdapat residu pestisida dari golongan organoklorin, organofosfat, piretroid, dan karbamat dengan konsentrasi di bawah Batas Maksimal Residu (BMR. Jenis dan konsentrasi residu pestisida tersebut yang terbesar terdapat pada ikan, kemudian di dalam tanah dan yang terakhir adalah dalam air.

  11. Penyebaran Batuan Situs Purbakala Candi Palgading di Dusun Palgading, Desa Sinduharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Menggunakan Metode Resistivitas Dipole Dipole

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Usmardin Usmardin

    2015-10-01

    Full Text Available Candi Palgading yang terletak di Desa Sinduharjo, Ngaglik, Sleman, D.I.Yogyakarta tanggal 1 Juli 2009 sampai 4 Juli 2009 dengan menggunakan alat Resistivitymeter. Pemetaan ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran dan kedalaman batuan penyusun candi pada Situs Candi Palgading serta sebagai sumber informasi bagi usaha penemuan benda-benda purbakala yang terpendam dalam tanah. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan 8 lintasan ukur, dan mencakup luas daerah pengukuran ±1000 m2. Lintasan 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 8 mengambil jarak rentang elektroda (a = 3 m sedangkan lintasan 7 jarak rentang elektrodanya (a = 2 m. Keseluruhan lintasan menggunakan n = 1 sampai dengan n = 7. Pengolahan data menggunakan software Res2dinv dan surfer. Nilai resistivitas yang digunakan untuk menentukan batuan penyusun candi adalah nilai resistivitas batu andesit. Hasilnya menunjukkan profil nilai resistivitas batuan penyusun candi 750 Ohm-m sampai 5000 Ohm-m yang berada hingga kedalaman rata-rata 4,5 m sebagai batu andesit. Terdapat 7 lokasi yang diduga merupakan batu andesit penyusun Candi Palgading sedangkan salah satu lokasi yang lain merupakan batuan andesit bukan penyusun candi. Batuan candi pada ketujuh lokasi tersebut salah satunya telah tersingkap yakni di lokasi 4 sedangkan lokasi yang lain batuan candinya masih terpendam.

  12. ANALISIS PERTUMBUHAN DAN KONTRIBUSI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN RETRIBUSI DAERAH KABUPATEN KUDUS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Elly Rosalina

    2017-06-01

    Full Text Available Kontribusi yang diberikan oleh retribusi daerah terhadap PAD di Kabupaten Kudus sudah cukup besar, namun masih belum optimal dan bahkan kecenderungan menurun, sehingga perlu ditemukan permasalahannya dan dipecahkan agar tidak memberikan gangguan bagi penerimaan asli daerah dan kinerja pemerintahan Kabupaten Kudus. Variabel-variabel penelitian yaitu jumlah rumah sakit dan puskesmas, penerbitan KTP dan akta catatan sipil, jumlah kendaraan bermotor bersama-sama merupakan penyumbang bagi penerimaan retribusi daerah dalam bentuk pos pungutan retribusi daerah. Berdasarkan analisis dapat diperoleh hasil bahwa jumlah rumah sakit dan puskesmas memberikan kontribusi bagi pos retribusi pelayanan kesehatan dengan rata-rata sebesar 66,3% per tahun yang tumbuh cenderung meningkat dari tahun 2001 hingga tahun 2011 dan menurun pada tahun 2012 dan 2013, jumlah penerbitan KTP dan akta catatan sipil memberikan kontribusi bagi pos retribusi ganti cetak KTP, KK dan akta catatan sipil dengan rata-rata sebesar 1,73% per tahun dengan pertumbuhan cenderung meningkat dari tahun 2001 hingga 2008 dan mengalami penurunan pada tahun 2009 hingga 2013, jumlah kendaraan diproyeksikan oleh pos penerimaan retribusi parkir di tepi jalan umum, retribusi pengujian kendaraan bermotor, retribusi terminal, retribusi tempat parkir dan retribusi ijin trayek dengan rata-rata sebesar 7,62% per tahun dengan pertumbuhan rata-rata 20% pertahun.  Retribution income in Kudus gives a big contribution into government self-income, but in the last years the retribution income of Kudus region is not significant and it tends to attenuate. Considering to this current background, it is necessary to ascertain and solve the issues, particularly in order to bear the governmental self-income and disrupt to the work of the regional government of Kudus. The research variables are the number of hospital and puskesmas, the number of civilian registration and the number of vehicle. These variables in the

  13. PENGARUH LAMA DAN CARA PENYIMPANAN TERHADAP PERKEMBANGAN KANDUNGAN AFLATOKSIN PADA GAPLEK DI RUMAH TANGGA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sukati Saidin

    2012-11-01

    Full Text Available Aflatoksin yang mencemari makanan dapat menyebabkan timbulnya kanker hati. Gaplek merupakan salah satu komoditi yang dapat tercemar aflatoksin. Ada beberapa daerah di Indonesia yang menggunakan gaplek sebagai makanan pokok. Karena gaplek pada umumnya disimpan sampai panen berikutnya maka ada peluang untuk tercemar aflatoksin. Karena itu perlu diteliti sampai berapa jauh pencemaran aflatoksin pada gaplek. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh lama dan cara penyimpanan terhadap cemaran aflatoksin pada gaplek.Gaplek yang sudah dikeringkan dengan cara yang lazim dilakukan di daerah dengan makanan pokok gaplek dibagi menjadi 3 bagian. Bagian pertama disimpan di lantai semen terbuka, bagian kedua disimpan dalam bakul terbuka dan bagian ketiga di simpan dalam karung goni yangdiikat. Analisa kandungan aflatoksin dan kadar air gaplek dilakukan pada permulaan dan 4, 8, 12, 16 dan 20 minggu dalam penyimpanan.Perkembangan cemaran aflatoksin gaplek dalam penyimpanan ini mengungkapkan makin lama gaplek disimpan makin tinggi kadar aflatoksinnya. Rata-rata kadar air gaplek selama penyimpanan berkisar antara 13,1% sampai 14,0%. Gaplek yang disimpan di lantai menunjukkan kandungan aflatoksin tertinggi, diikuti oleh gaplek yang disimpan dalam bakul dan dalam karung.Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa sampai waktu panen berikutnya sekitar 10 bulan, kandungan aflatoksin gaplek yang disimpan di dalam karung diikat belum mencapai taraf yang menbahayakan kesehatan.

  14. Studi Komparatif Fragmentatif Program IDT dengan Program Pemberdayaan Perempuan melalui Mikro Kredit Grameen Bank di Bangladesh

    OpenAIRE

    Khotimah, Ema

    2007-01-01

    Pembangunan, idealnya mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Namun yang terjadi, setelah bertahun-tahun pembangunan dijalankan, rakyat yang menderita kemiskinan masih saja dalam bilangan yang sangat besar. Di Indonesia sendiri, pasca krisis moneter tahun 1997 akibat bertambahnya pengangguran, kemiskinan yang semula terdapat di daerah pedesaan, terjadi pula menimpa orang-orang perkotaan kondisi ini di perburuk dengan kenaikan BBM tahun 2005 lalu, yang menyebabkan penduduk yang terjadi...

  15. Perancangan Simulasi Operasi Angkutan Batubara Berbasis Web Programming (Studi Kasus: Pendangkalan di Sungai Barito)

    OpenAIRE

    Jauhari Alafi; Firmanto Hadi; Setyo Nugroho

    2012-01-01

    Batubara di PT. ZXC diangkut dari dermaga tambang melalui Sungai Barito menggunakan tongkang untuk kemudian di transitkan ke mother vessel. Kendala yang dialami oleh tongkang adalah ketika musim kemarau level air sungai Barito turun drastis, apalagi di daerah dekat hulu sungai. Pada saat hal itu terjadi, sungai yang biasanya bisa dilewati oleh tongkang hingga kapasitas 5.000 ton, hanya bisa dilewati tongkang tersebut apabila mengurangi muatannya hingga 2.000 ton saja. Bahkan ketika pada kondi...

  16. Perancangan Simulasi Operasi Angkutan Batubara Berbasis Web Programming (Studi Kasus: Pendangkalan Di Sungai Barito)

    OpenAIRE

    Alafi, Jauhari; Hadi, Firmanto; Nugroho, Setyo

    2012-01-01

    Batubara di PT. ZXC diangkut dari dermaga tambang melalui Sungai Barito menggunakan tongkang untuk kemudian di transitkan ke mother vessel. Kendala yang dialami oleh tongkang adalah ketika musim kemarau level air sungai Barito turun drastis, apalagi di daerah dekat hulu sungai. Pada saat hal itu terjadi, sungai yang biasanya bisa dilewati oleh tongkang hingga kapasitas 5.000 ton, hanya bisa dilewati tongkang tersebut apabila mengurangi muatannya hingga 2.000 ton saja. Bahkan ketika pada kondi...

  17. STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING DAERAH WILAYAH PENGEMBANGAN SATU KABUPATEN MALANG

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Chris Wijayanti Puspita

    2017-03-01

    Full Text Available Regional economic development is basically a multisectoral involving many development actors, so it needs cooperation and coordination among all interested parties. The purpose of this study is (1 to determine the appropriate criteria in measuring competitiveness, (2 finding the leading sectors, (3 make appropriate recommendations in order to increase regional competitiveness Region Development of Malang. Data analysis techniques using Multi Sector Analysis (MSA. The results showed (1 there are eleven criteria for measuring competitiveness, (2 Regional Development One Malang superior in the industrial sector, (3 Recommendation prepared is to strengthen the public private partnership, infrastructure improvements, ensure the availability of electricity and water. Pembangunan ekonomi daerah pada dasarnya bersifat multisektoral dengan melibatkan banyak pelaku pembangunan sehingga diperlukan kerja sama dan koordinasi di antara semua pihak yang berkepentingan. Tujuan penelitian ini adalah (1 menentukan kriteria yang tepat dalam mengukur daya saing, (2 menemukan sektor unggulan, (3 menyusun rekomendasi yang tepat dalam rangka  peningkatan daya saing daerah Wilayah Pengembangan satu Kabupaten Malang. Teknik analisis data menggunakan Multi Sector Analysis (MSA. Hasil penelitian menunjukkan (1 terdapat sebelas kriteria untuk mengukur daya saing, (2 Wilayah Pengembangan Satu Kabupaten Malang unggul dalam sektor industri, (3 rekomndasi yang disusun adalah memperkuat kerjasama pemerintah dengn swasta, perbaikan infrastruktur, menjamin ketersediaan listrik dan air.

  18. KECERNAAN PAKAN KELINCI LOKAL (Lepus nigricollis YANG DIBERI PAKAN MULTI NUTRIENT BLOCK BERBASIS RUMPUT LAPANGAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    A. W. Puger

    2016-10-01

    Full Text Available Peningkatan produktivitas ternak kelinci dapat diukur dari kecernaan pakan yang diberikan dan dapat dilakukandengan memberikan suplementasi Mineral Nutrient Block (MNB. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakanRangcangan Acak Kelompok (RAK dengan lima kali ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah R0: pakan kontrol(rumput lapangan dengan kandungan energi termetabolis 1830 kkal/kg dan CP:9,1%, R1: ransum kontrol yangdisuplementasi MNB 5 g/ekor/hari, R2: ransum kontrol yang disuplementasi MNB 10 g/ekor/hari, R3: ransumkontrol yang disuplementasi MNB 15 g/ekor/hari. Rumput lapangan diberikan secara ad libitum dalam bentuksegar dan dipotong-potong dengan panjang 5 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai cerna bahan kering,nilai cerna energi dan nilai cerna protein tertinggi pada R3 yaitu masing-masing 59,22%, 68,88% dan 43,72%.Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian Multi Nutrient Block sebanyak 15% memberikankecernaan tertinggi pada kecernaan bahan kering, energi dan protein pakan.

  19. Analisis Pengaruh Service Quality Terhadap Behavioral Intentions Dengan Customer Satisfaction Sebagai Variabel Intervening Di Amaris Hotel Surabaya

    OpenAIRE

    Loanata, Isabella Agustina; Dasmasela, Kristin Natasha; Soelistyo, Edwin Ervanto

    2015-01-01

    Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah Service Quality berpengaruh pada Customer Satisfaction dan Behavioral Intentions di Amaris Hotel Surabaya. Amaris Hotel Surabaya merupakan salah satu budget hotel di Surabaya yang terletak di daerah tengah kota. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Teknik Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah partial least square (PLS). Hasil menunjukkan bahwa service quality berpengaruh terhadap behavioral intentions dengan customer sa...

  20. Penyaluran kredit usaha rakyat bagi kinerja bank pembangunan daerah

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Naasyiatul Lailaa

    2018-04-01

    Full Text Available Pemerintah melakukan pemutusan izin penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR bagi 26 Bank Pembangunan Daerah (BPD pada tahun 2015. Tetapi pada tahun yang sama, pemerintah mengizinkan BPD mengajukan diri untuk menjadi penyalur KUR dengan syarat memiliki Non Performing Loan (NPL di bawah lima persen dan membangun sistem online dengan perusahaan penjaminan. Penelitian ini bertujuan memberikan analisis yang dapat diimplementasikan BPD sebagai pertimbangan untuk mengajukan lagi sebagai penyalur KUR. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif komparasi, dengan pengujian independent t test dan paired sample t test atas perubahan profitabilitas dan NPL pada lima BPD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BPD tidak mengalami  perbedaan NPL dan profitabilitas yang signifikan  antara sebelum dan menjadi penyalur KUR.

  1. Perumusan Kebijakan dan Peraturan Daerah Dengan Mekanisme Konsultasi Publik

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Armen Yasir

    2014-03-01

    Full Text Available Tujuan penulisan ini adalah untuk mendeskripsikan pentingnya ketersediaan mekanisme konsultasi publik dalam perumusan kebijakan dan peraturan ditingkat daerah. Berdasarkan tinjauan normatif, disimpulkan bahwa tersedianya mekanisme konsultasi publik sangat penting guna membangun keterlibatan masyarakat sekaligus membentuk keterbukaan lembaga publik. Kondisi yang demikian selaras dengan prinsip negara hukum. Guna menjamin efektifitas mekanisme tersebut, maka daerah perlu mengundangkan peraturan daerah yang mengatur akan hal itu.

  2. Kejadian Leptospirosis pada Anjing di Daerah Istimewa Yogyakarta (CASE OF CANINE LEPTOSPIROSIS IN THE CITY OF YOGYAKARTA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Guntari Titik Mulyani

    2017-09-01

    Full Text Available Leptospirosis is a zoonotic disease, which is caused by Leptospira interrogans. The incidence of leptospirosis in dogs varies according to region and season, and is considered as emerging infectious diseases in humans. Clinical symptoms of leptospirosis in dogs vary greatly, some dogs are asymptomatic, with mild symptoms, and others progress to severe illness until death. The study aims to determine cases of canine leptospirosis in Yogyakarta, and identify the serovar that infect them. A total of 20 dogs without symptoms, with mild symptoms, to severe symptoms of leptospirosis were collected their serum and further tested using Microscopic Agglutination Test (MAT conducted at the Center for Veterinary Research (BBLitvet Bogor. History of vaccination is recorded as a consideration in interpreting the MAT results. The results showed that three out of the 20 samples were positive leptospirosis. Of the three positive samples, one was identified as serovar bataviae, another one as serovar bataviae and tarrasovi, and the last as serovar bataviae, tarrasovi, ichterohaemorrhagiae, canicola, celledoni, pyrogenes, cynopteri, and rachmati, respectively. The three dogs with leptospirosis showed similar clinical symptoms i.e. Anorexia, lethargy, and fever. It can be concluded that there are cases of canine leptospirosis in Yogyakarta which is predominantly caused by Leptospira interrogans serovar bataviae. ABSTRAK Leptospirosis adalah penyakit zoonosis, yang disebabkan oleh Leptospira interrogans. Kejadian leptospirosis pada anjing bervariasi menurut wilayah dan musim, dan dianggap sebagai penyakit menular yang muncul pada manusia. Gejala klinis leptospirosis pada anjing sangat bervariasi, beberapa anjing tanpa menunjukkan gejala, dengan gejala ringan, dan yang lain melanjut menjadi penyakit yang parah sampai kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kasus leptospirosis pada anjing di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dan mengidentifikasi

  3. ANALISA INVESTASI RASIONALISASI GALANGAN KAPAL REPARASI DI PROVINSI RIAU

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Muhammad Ikhsan

    2016-10-01

    Full Text Available Galangan Reparasi PT.WIrastuti adalah sebuah perusahaan galangan kapal nasional yang bergerak dalam bidang reparasi dan perawatan kapal yang ada di Provinsi Riau. PT.Wirastuti saat ini tidak mampu melayani banyaknya permintaan reparasi. Dengan kondisi dan kapasitas galangan kapal PT. Wirastuti saat ini, menyebabkan banyak kapal-kapal yang beroperasi di Riau dan sekitarnya melakukan reparasi atau pengedokan berpindah ke galangan-galangan di luar Propinsi Riau seperti: Batam, Palembang, Jakarta dan daerah-daerah lainnya.  Rasionalisasi dalam industri galangan kapal dapat dilakukan dengan cara re-layout galangan, renovasi fasilitas galangan, penambahan fasilitas galangan dan peningkatan sistem material handling. Dengan merasionalisasikan galangan PT.Wirastuti tersebut, didapatkan dua alternatif layout galangan, alternatif pertama tata letak galangan masih mengacu pada tata letak galangan saat ini, alternatif tata letak galangan kedua dilakukan perubahan secara keseluruhan. Alternatif pertama dan kedua dilakukan penambahan gudang plat, bengkel plat, bengkel mesin dan listrik, bengkel pipa, dan juga dilakukan beberapa renovasi bagunan kantor, dan mess karyawan serta penambahan dua peralatan material handling, forklift dan crane, dari alternatif yang dapat maka didapatkan investasi dari masing-masing alternatif. Evaluasi ekonomis tata letak petama dan kedua dengan metode Discount Cash Flow (DFC dan Net Present Value (NPV dan perhitungan Payback Period dinyatakan bahwa investasi  rasionalisasi galangan reparasi PT.Wirastuti layak secara ekonomis.

  4. PEMBANGUNAN PERANGKAT LUNAK BUSINESS INTELLIGENCE DI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANDUNG BARAT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Raden Harry Martiadi

    2017-11-01

    Full Text Available PKB (Pengujian Kendaraan Bermotor merupakan UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah yang menguji kendaraan bermotor yang berdasarkan kepada peraturan mentri 133 tahun 2015. Bila dilihat dari Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi jabatannya, para penguji kendaraan bermotor adalah penegak kelancaran dan kesesuaian kendaraan yang harus disesuaikan dengan keperuntukannya. Dengan menguji seluruh kendaraan angkutan barang dan angkutan orang UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor selalu mengayomi masyarakat untuk menjaga dan merawat kendaraan bermotor supaya tetap berfungsi maksimal untuk digunakan sehari-hari, UPTD PKB juga merupakan salah satu komponen penting dalam upaya peningkatan perekonomian dan keselamatan masyarakat, juga sebagai indikator kemajuan yang telah dicapai oleh suatu daerah. Penelitian ini bertujuan membangun sistem informasi pengujian kendaraan bermotor menggunakan Business Intllegence untuk memudahkan pegawai dan KA UPTD di Dishub Kabupaten Bandung Barat khususnya pada data analisis kendaraan data analisis pemohon dengan menggunakan kategori-kategori untuk membuat laporan dengan mengimplementasikan Dashboard Business Intellegence. Hasil penelitian ini adalah memberikan solusi alternatif bagi KA UPTD untuk lebih cepat tanggap terhadap kegiatan yang ada di Pengujian kendaraan serta mampu memberikan informasi, pengolahan data pengujian dan mengurangi timbulnya human error dalam pengujian kendaraan bermotor di Dishub Kabupaten Bandung Barat.

  5. STUDI MINERAL GEOKIMIA DAN MIKROTERMOMETRI MINERALISASI EMAS PADA BATUAN METAMORFIK DI PULAU BURU, PROVINSI MALUKU

    OpenAIRE

    Irzal nur

    2014-01-01

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tipe mineralisasi dan merekonstruksi model genetik primer dari endapan emas pada batuan metamorfik di daerah Gogorea dan Gunung Botak, Pulau Buru, Provinsi Maluku, berdasarkan studi mineralogi, geokimia, dan mikrotermometri inklusi fluida. Penelitian ini direncanakan dilaksanakan selama dua tahun, di mana pada tahun pertama dilakukan studi mineralogi dan geokimia untuk mendeterminasi karakteristik host rock metamorfik dan fasies metamorfismenya, alte...

  6. DISTRIBUSI HASIL BUMI DI SEMARANG DENGAN WILAYAH SEKITARNYA The Distribution Of Crops In Semarang And Surrounding Area

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Libra Hari Inagurasi

    2016-07-01

      Tulisan ini berada pada lingkup arkeologi kolonial Hindia Belanda pertengahan abad ke-19 hingga awal abad ke-20. Perhatian utama tulisan ini adalah menggambarkan kembali distribusi komoditas hasil-hasil bumi dari daerah luar kota Semarang (Ambarawa, Salatiga, Kendal menuju daerah tujuan utama distribusi yakni Semarang. Sasarannya adalah bangunan-bangunan kolonial bermakna ekonomi sebagai sarana distribusi komoditas hasil bumi di  Semarang dan wilayah-wilayah di sekitarnya. Melalui survei, penelusuran peta-peta lama, dan penelusuran literatur, diketahui bahwa peninggalan-peninggalan terkait dengan distribusi gula, kapuk, teh, dan kopi yang masih dapat dilacak keberadaannya adalah stasiun-stasiun kereta api, gudang, pabrik gula, pabrik kapuk/tekstil, dan kantor perdagangan ekspor-impor. Jaringan ekonomi antara Semarang dengan wilayah sekitarnya adalah jaringan produksi dan distribusi. Posisi Kota Semarang merupakan pusat aktivitas perdagangan, tempat untuk pemasaran, mengekspor komoditi perdagangan melalui pelabuhan Semarang. Jaringan kereta api menjadi penghubung antara Kota Semarang dengan wilayah-wilayah di sekelilingnya. Komoditi perkebunan menjadi penggerak perekonomian di Semarang dan sekitarnya.   Kata kunci: Semarang, luar kota Semarang, Hindia Belanda, komoditi  perkebunan,  kereta api

  7. DETERMINAN KUALITAS PEMBANGUNAN MANUSIA DI KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TENGAH

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Agung Yudhi Pramono

    2017-06-01

    Full Text Available Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh pengeluaran pemerintah daerah sektor pendidikan, pengeluaran pemerintah daerah sektor kesehatan, rasio ketergantungan penduduk dan pendapatan perkapita terhadap pembangunan manusia yang diukur dengan IPM. Populasi penelitian terdiri dari 35 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah, menggunakan data sekunder dari Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah dan Biro Keuangan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah dalam periode 2009 sampai 2013. Variabel penelitian ini indeks pembangunan manusia, pengeluran pemerintah daerah sektor pendidikan, pengeluaran pemerintah daerah sektor kesehatan, rasio ketergantungan penduduk, dan pendapatan perkapita. Dalam penelitian ini, digunakan metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi data panel model efek tetap (FEM dengan metode Generalized Least Square (GLS. Hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa pengeluaran pemerintah daerah sektor pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap IPM, pengeluaran pemerintah daerah sektor kesehatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap IPM, rasio ketergantungan penduduk berpengaruh negatif dan signifikan terhadap IPM, sementara pendapatan perkapita tidak berpengaruh secara signifikan terhadap IPM. This research has purpose to analyze how much influence of the local government expenditure in educational sector, local government expenditure in health sector, dependency ratio, and per capita income of a human development measured by HDI. the population of this research consists of 35 regionals in Central Java and region bureau money secretary of Central Java province among 2009 and 2013 period. the variables used in this research are HDI, local government expenditure in educational sector, local government expenditure in health sector, dependency ratio, and per capita income. in this research, quantitative and regression analysis of Fixed Effect Model is used as well as

  8. DINAMIKA MASYARAKAT LOKAL DI PERBATASAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Zaenuddin Hudi Prasojo

    2012-12-01

    Masyarakat perbatasan yang ada di Indonesia cenderung masuk dalam kelompok masyarakat yang tertinggal dari berbagai aspek pembangunan. Kajian mengenai masyarakat lokal di wilayah-wilayah perbatasan di Indonesia belum terlalu meng­gembirakan baik dari segi jumlah maupun dari segi dampak hasil kajian yang berupa aksi kebijakan pasca kajian. Nanga Badau yang terletak di daerah per­batasan Kalimantan Barat (Indonesia dan Serawak (Malaysia merupakan salah satu wilayah perbatasan yang tertinggal. Tulisan ini memoret isu-isu dinamika dan eksistensi tradisi lokal dalam kerangka globalisasi. Tampak bahwa sikap ramah dan menghormati pendatang merupakan salah satu bentuk nyata bahwa mereka sangat terbuka dengan adanya arus global dan lokal. Mereka juga me­miliki kesadaran diri akan posisi mereka sebagai bagian dari penduduk dunia. Adanya ruang interaksi bagi dunia luar, seperti mudahnya akses keluar masuk ke negara lain mengakibatkan pola interaksi, informasi dan komunikasi etnis Iban menjadi berkembang. Hal tersebut dapat dilihat pada aktivitas masyarakat Iban sehari-hari yang telah memanfaatkan dan menggunakan perangkat handphone, televisi dan teknologi modern lainnya.

  9. HUBUNGAN PANJANG-BOBOT SIPUT LOLA (Trochus niloticus DI PERAIRAN KECAMATAN SAPARUA, MALUKU TENGAH

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Andrias Steward Samu Samu

    2016-03-01

    Full Text Available Siput lola (Trochus niloticus adalah jenis siput laut yang berukuran besar, hidup di daerah terumbu karang pada daerah pasang surut. Populasi siput lola terus mengalami penurunan sebagai akibat dari eksploitasi yang terus meningkat. Penelitian ini dilakukan di dua desa, Desa Siri Sori Amapatty yang menerapkan sistim sasi dan Desa Porto yang tidak menerapkan sistim sasi, Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah. Sampel siput lola yang dianalisis, dikoleksi secara bebas dengan cara penyelaman dan pengumpulan siput pada daerah intertidal. Distribus frekuensi panjang dan analisis kohort siput lola menunjukan bahwa siput lola berukuran besar dan berusia dewasa ditemukan di Desa Siri Sori Amapatty sedangkan Desa Porto sebaliknya. Hubungan panjang bobot menunjukan pola pertumbuhan siput lola jantan di Desa Siri Sori Amapatty adalah isometrik dan betinanya alometrik positif. Pola pertumbuhan alometrik negatif ditemukan pada siput lola jantan dan betina di Desa Porto. Analisis rasio kelamin siput lola jantan terhadap betina di kedua desa masing-masing 1:3 dan 1:2. Perbedaan frekuensi panjang, hubungan panjang bobot dan kohort dari siput lola yang hidup di kedua desa tersebut memperlihatkan keefektifan sasi dalam pengelolaan sumberdaya tersebut.   Lola snail (Trochus niloticusis a type of large sea snail, inhabits the tidal area of coral reef. Snail population decline steadily as a result of increasing exploitation. This research was conducted in two villages, the Siri Sori Amapatty which apply sasi system and the Porto which do not apply the system, Saparua, central of Moluccas. The lola snail sample collected randomly by divers within intertidal areas. Length frequency distribution and cohort analysis of lola snails show that large sea snail that mature can be found in the Siri Sori Amapatty vilage where as in the Porto vilage the lola snails were smaller and inmature. Length-weight relationship shows that growth characteristic of male lola snail at

  10. KAJIAN INDUKSI KALUS RUMPUT LAUT Kappaphycus alvarezii UNTUK PRODUKSI EMBRIO SOMATIK

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Muh. Alias L. Rajamuddin

    2016-11-01

    Full Text Available Untuk mendukung program transgenesis pada rumput laut, embrio somatik dapat digunakan sebagai material untuk transfer gen baik secara individu sel ataupun kluster sel embriogenik, sehingga mempercepat keberhasilan dengan peluang transformasi yang lebih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji induksi kalus rumput laut K. alvarezii untuk produksi sel embrio somatik (e.s. dengan beberapa rasio zat pengatur tumbuh (ZPT dan konsentrasi agar media induksi, sampai sel menjadi filamen. Penelitian terdiri atas dua tahap: Tahap (1 induksi kalus, dengan rasio ZPT asam indol asetat (IAA:kinetin = 0,5:0,0 mg/L; 1,0:1,0 mg/L; dan 2,0:0,2 mg/L dengan konsentrasi agar media induksi = 0,6%; 0,8%; 1,0%; dan 1,5%. Tahap (2 regenerasi massa sel e.s., dengan rasio IAA:kinetin = 0,1:1,0 mg/L; 0,0:0,1 mg/L dan tanpa ZPT dengan konsentrasi agar media = 0,4%; 0,6%; dan 0,8%. Untuk perkembangan sel-sel e.s. lebih lanjut dipelihara pada kultur cair. Hasil penelitian menunjukkan pada tahap induksi kalus, rasio IAA: kinetin = 1:1 mg/L dengan konsentrasi agar media 0,8% dan 1,0% menghasilkan persentase induksi kalus tertinggi (90%. Pada tahap regenerasi massa sel e.s., ZPT tidak berpengaruh terhadap perkembangan massa sel e.s., di mana tanpa ZPT dengan konsentrasi agar 0,6% memperlihatkan perkembangan tertinggi (rata-rata diameter massa sel 5 mm. Pada media cair, perkembangan sel e.s. dari single cell ukuran 3-4 mm menjadi filamen-filamen ukuran rata-rata 0,5 mm dapat dicapai dalam satu bulan kultur. Keberhasilan produksi sel e.s. K. alvarezii, selain sebagai material untuk transfer gen juga dapat dijadikan acuan dalam produksi benih rumput laut kultur jaringan. To support the program of seaweed transgenesis, somatic embryo can be used as a materials for gene transfer purpose either by individual or cluster of cells in accelerating the higher rate of transformation. This research aims to study the callus induction of seaweed K. alvarezii for production of somatic

  11. PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENYULUHAN PEMELIHARAAN AYAM BROILER DI DESA TANRARA KECAMATAN BONTONOMPO SELATAN KABUPATEN GOWA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rini Pebrianti

    2012-04-01

    menunjukkan bahwa peran Dinas dalam penyuluhan pemeliharaan ayam broiler adalah memberikan pendidikan kepada peternak , memberikan pendampingan teknis kepada peternak, sebagai fasilitator bagi para peternak, serta membantu meningkatkan sumber daya dan produktivitas peternak. Penyuluhan pemeliharaan ayam broiler dapat meningkatkan hasil peternakan ayam broiler disebabkan oleh penyuluhan mampu mendorong meningkatnya produksi dan produktivitas peternakan ayam broiler, mendorong ketersedian ayam broiler selalu stabil di pasar. Pemerintah daerah mendorong meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan peternak ayam broiler serta membantu pemasaran ayam broiler yang semakin meluas.

  12. KETERLIBATAN PEREMPUAN DALAM PENYUSUNAN PRODUK HUKUM DAERAH DI KABUPATEN BANYUMAS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Riris Ardhanariswari

    2008-01-01

    Full Text Available Solution of Raperda in regional parliament has entangled governmental element, parliament and society. Involvement of society assessed before existence of formal solution of Raperda is at hearing public process and empirical facts analysis by SKPD. When solution of Raperda, society can follow to involve actively at level I, II and of IV in plenary meeting. Besides that, after perda have done, society still enabled to involve in public test. In this case, legal status between woman and men is same.  The women's involvement in making of regional law, especially in Banyumas, still experience of various constraint. In this case, role of woman (generally still assumed lower or not yet maximal. Opportunity have been given by government but woman still not yet earned the rights maximally. There are role of woman in attendance  but role in input form is not yet maximal. In general, arising out constraint to women involvement in making regional law is come from society mindset concerning woman, cultural and quality of the Human Resources.   Kata Kunci : Keterlibatan Perempuan, Produk Hukum Daerah

  13. Determinan Kebahagiaan Di Indonesia

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Theresia Puji Rahayu

    2016-08-01

      Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor penentu kebahagiaan di Indonesia. Dengan menggunakan data antar ruang/silang tempat dari Indonesia Family Life Survey (IFLS wave 4, 2007, studi ini mengambil 17,650 pengamatan yang diestimasi menggunakan model Oprobit. Model Oprobit dipilih karena adanya variabel respon ordinal dan asumsi normal dalam distribusi kesalahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebahagiaan di Indonesia secara positif dipengaruhi oleh pendapatan, tingkat pendidikan, status kesehatan yang dirasakan dan modal sosial. Namun demikian, modal sosial yang berkaitan dengan agama dan etnis tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebahagiaan. Semua prediktor bersifat robust. Karakteristik demografi menginformasikan bahwa orang yang menikah, bukan kepala rumah tangga, tinggal di daerah perkotaan, berada di luar pulau Jawa-Bali dan dari suku Jawa lebih bahagia daripada yang lain. Riset ini juga menemukan bahwa tidak terdapat perbedaan dalam tingkat kebahagiaan antara pria dan wanita. Kemudian, hubungan antara kebahagiaan dan usia menunjukkan kurva yang berbentuk U. Terakhir, efek marjinal menunjukkan efek yang berbeda untuk setiap tingkat kebahagiaan karena perubahan unit variabel independen.

  14. Identifikasi Kemiskinan Air Di Daerah Aliran Sungai Citarum Hulu: Kasus Daerah Bandung Raya

    OpenAIRE

    Maulani, Nova; Sunardi, S; Sumiarsa, Dadan; Djuwansah, D

    2013-01-01

    Sungai Citarum termasuk salah satu sungai besar danstrategis di Indonesia kondisinya dalam keadaan sangat kritis.Berbagai aktivitas dengan kurang terkendalinya limbah yang dibuang ke sungaimenyebabkan Sungai Citarum menghadapi berbagai permasalahan yang berdampak padasuplai air baku/bersih bagi penduduk sekitar DAS. Kritisnya tersebut sudah terjadi sejakdari bagian hulu. Sementara itu, pertumbuhan penduduk mendorong meningkatnyakebutuhan air baku untuk keperluan air domestik, pertanian, dan i...

  15. Jember Fashion Carnaval (JFC Dalam Industri Pariwisata Di Kabupaten Jember

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Chandra Ayu Proborini

    2017-09-01

    Full Text Available Fenomena Jember Fashion Carnaval (JFC yang terjadi di Kabupaten Jember menjadi salah satu latar belakang dilakukannya penelitian ini. Jember yang mempunyai latar belakang masyarakat pandalungan, diantara masyarakatnya terbentuk sebuah karnaval fashion yang saat ini dikenal hingga dunia. Fenomena ini menjadi hal yang menarik, karena Jember tidak mempunyai riwayat sejarah fashion dan dikenal dengan kota santri. JFC yang diprakarsai oleh Dynand Fariz telah menunjukkan eksistensinya selama 14 tahun dan telah berhasil merubah Jember menjadi kota karnaval tingkat dunia. Selain itu JFC menjadi barometer karnaval fashion di Indonesia karena menginspirasi daerah lain untuk membuat karnaval yang serupa. JFC memamer- kan busana hasil kreativitas dari peserta yang mengikutinya. Peserta diberikan pelatihan untuk membuat dan memperagakan busana. Adanya proses pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kreativitas peserta sehingga dapat membuat busana yang memiliki standart keindahan tersendiri. Proses tersebut secara tidak langsung membuat JFC mengalami proses komodifikasi, yaitu JFC bertransformasi menjadi event yang layak jual. Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tumbuh dan berkembangnya JFC diantara masyarakat Jember. Adapun secara spesifik mengkaji tentang latar belakang sosial budaya terbentuknya JFC sebagai industri pariwisata di Kabupaten Jember. Hasil pene- litian ini menunjukkan bahwa Jember memiliki ciri khas kultural serta modal yang mendukung tumbuh dan berkembangnya JFC di Jember, sehingga Jember dapat bersaing dengan daerah lain dalam ranah sektor pariwisata.Abstrak memuat uraian singkat mengenai masalah dan tujuan penelitian, metode yang diguna- kan, dan hasil penelitian. Tekanan penulisan abstrak terutama pada hasil penelitian.

  16. Carbon Stocks in Mangrove Ecosystems of Musi and Banyuasin Estuarine, South Sumatra Province (Stok Karbon Ekosistem Mangrove di Estuarin Musi dan Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan)

    OpenAIRE

    Melki Melki; Isnaini Isnaini

    2014-01-01

    Hutan mangrove di daerah estuari mampu menghasilkan stok karbon yang sangat besar sebagai daerah perlindungan dan pemulihan yang efektif sebagai strategi mitigasi perubahan iklim yang efektif. Pemilihan ekosistem pesisir dalam strategi mitigasi memerlukan kuantifikasi stok karbon untuk menghitung emisi atau penyerapan berdasarkan waktu. Penelitian ini menghitung stok karbon pada ekosistem Musi Estuari Waters (MEW) dan Banyuasin Estuari Water (BEW), Provinsi Sumatera Selatan pada tipe vegetasi...

  17. Analisis Kelayakan Finansial Usaha Sarang Burung Walet (Colacallia Fuciphaga) di Kecamatan Matan Hilir Selatan Kabupaten Ketapang

    OpenAIRE

    Yuniarti, Vina; Yurisinthae, Erlinda; Maswadi, Maswadi

    2014-01-01

    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan finansial USAha sarang burung walet di Kecamatan Matan Hilir Selatan Kabupaten Ketapang. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survei. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja yaitu di Kecamatan Matan Hilir Selatan dengan pertimbangan bahwa daerah ini merupakan salah satu Kecamatan yang memiliki letak geografis yang sesuai dengan kehidupan burung walet. Jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 43 penangkar burung walet. ...

  18. Kinerja Keuangan Daerah dan Pembiayaan Belanja Modal Kabupaten Merangin

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Elliya Agus

    2016-09-01

    Full Text Available Abstract. This research aimed to test and obtain empirical evidence of a direct effect of the components of financial performance of local governments to capital expenditure Merangin Regency in 2001-2015. The results showed that the degree of decentralization is still very low as the average over 15 years amounted to only 5.16% were categorized as very reendah. It is claimed that PAD Merangin Regency is still a major effect on revenues, seen from efectifivity PAD and PAD Merangin Regency efficiency has been very effective and efficient. The results of multiple linear regression with the variables DOF, effectiveness and efficiency of significant positive effect on capital spending. This suggests that any increase in the financial performance Capital expenditure will also rise. Keywords: Financial Performance, Capital Expenditures, Decentralization Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja anggaran keungan daerah Kabupaten Merangin menggunakan pendekatan rasio keuangan untuk mengukur derajat desentralisasi, tingkat efisiensi dan efektifitas keuagan daerah, serta mengetahui, menguji dan memperoleh bukti empiris pengaruh langsung komponen kinerja keuangan pemerintah daerah terhadap alokasi belanja modal Kabupaten Merangin tahun 2001-2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa derajat desentralisasi masih sangat rendah dimana rata-rata selama 15 tahun hanya sebesar 5,16 % yang termasuk dalam kategori sangat rendah.  Hal ini menyatakan bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD Kabupaten Merangin masih belum berpengaruh besar terhadap pendapatan daerah, dilihat dari efektifivitas  dan efisiensi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Merangin sudah sangat efektif dan efisien. Hasil dari regresi linear berganda dengan variabel derajat otonomi fiskal, efektifitas dan efisiensi  keuangan daerah berpengaruh positif signifikan terhadap belanja modal.  Hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan Kinerja keuangan maka Belanja Modal juga akan ikut naik. Kata

  19. Tinjauan Konstitusional Terhadap Pemilihan Umum Kepala Daerah

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    - Widayati

    2013-04-01

    Full Text Available Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berbagai ketentuan peraturan perundangan yang mengatur tentang pemilukada; menganalisis kesesuaian peraturan perundangan tentang pemilukada ditinjau dengan Konstitusi Indonesia (UUD tahun 1945 serta mendapatkan alternatif model pemilukada yang sesuai dengan Konstitusi Indonesia. Penelitian ini termasuk penelitian yuridis normatif dengan teknik pengumpulan data melalui kepustakaan dan dokumentasi menggunakan bahan hukum primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemilihan kepala daerah langsung berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilu dan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah dimasukkan ke dalam kategori pemilu. Apabila dikaji, maka hal tersebut tidak sesuai  dengan ketentuan Pasal 22E ayat (2 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa pemilihan umum diselenggarakan untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Dalam rumusan Pasal 22E tersebut tidak terdapat rumusan pemilihan umum untuk memilih Kepala Daerah. Pemilihan kepala daerah  langsung bukanlah satu-satunya model demokrasi. Pengaturan mengenai penyelenggaraan pemilihan kepala daerah seharusnya dituangkan dalam undang-undang tersendiri sebagaimana undang-undang tentang pemilu Presiden dan Wakil Presiden This study aims to determine the various statutory provisions governing the election; analyze the suitability of the election laws are reviewed by the Indonesian Constitution (Constitution of 1945 as well as get an alternative model of elections in accordance with the Constitution of Indonesia. This research includes the study juridical normative data collection techniques through literature and documentation using primary and secondary legal materials. The results shows that the direct

  20. Studi Potensi Sumberdaya Andesit Menggunakan Metode Geolistrik Di Daerah Kokap, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Eko Bayu Purwasatriya

    2013-06-01

    Full Text Available The study of andesite resources was carried out in Hargowilis village, Kokap sub-district, Kulonprogo regency, Daerah Istimewa Yogyakarta province using geoelectrical data with Schlumberger configuration, as much as 14 point which is spreading on 8 hectares area. Based on regional geological map of Yogyakarta area, study area include on intrusive rock lithology’s unit compose of hipersten andesite to augite-hornblende andesite and trachiandesite. Geoelectrical method is one of geophysical method that used to observed geological condition in subsurface based on rock’s electrical properties. Andesite is one type of igneous rock which have contrast electrical properties with its surrounding rock, generally sedimentary rocks, makes it suitable for geoelectrical method to identify the presence of andesite in subsurface and also estimate its thickness to calculate the resources. Geoelectrical configuration used is 1D Schlumberger configuration where this method have advantage more accurate to calculate the thickness of rock layer especially in shallow area. The result of geoelectrical survey showing that it consist 2 layer of andesite, there are shallow layer and deep layer. This result indicate that the igneous rock in study area not only intrusion type, but also lava flow type. Resources potential of andesite both shallow and deep layer are 5,072,354 tons and resources potential of shallow andesite only is 3,162,566 tons.

  1. KONSENTRASI PARTAI POLITIK DAN OPINI LAPORAN KEUANGAN DAERAH: KEGAGALAN RESEP ATAU SUBSTANSI?

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Salamah Wahyuni

    2015-11-01

    Full Text Available AbstractThe paper investigates the relationship between voting power of political party in local parliament and auditor opinion of local government financial statement. Using a 2009 dataset consisting of 383 local government financial statements, the paper borrows agency framework to advancing a testable hypotheses predicting that voting power affects the auditor opinion. The analysis fails to gain empirical confirmation to support hypotheses. All voting variables are insignificantly related auditor opinion. Yet some findings are worth of future research. First, the incident of learning factor seems to exist on political party. Secondly, the local government in Java is less likely to have fair opinion that contradicts the monitoring argument from geographical point of view. However, the analysis might suffer from linearity and endogeneity issues so that a due care is required to interpret the finding of the results.Keyword: voting right, blockholder, political party, local government, agency theory, auditor opinion.AbstraksiPenelitian ini membahas hubungan antara kekuatan suara partai politik di dewan perwakilan rakyat daerah dan opini auditor atas laporan keuangan pemerintah daerah. Dengan menggunakan data set tahun 2009 yang berisi 383 laporan keuangan pemda, penelitian ini merujuk pada agensi teori sebagai dasar pembentukan hipotesis yang memprediksi bahwa kekuatan suara partai politik akan mempengaruhi laporan keuangan. Hasil analisa gagal dalam mendukung hipotesis karena semua variabel voting secara insignifikan mempengaruhi opini. Namun demikian terdapat beberapa petunjuk yang berharga untuk dijadikan dasar dalam penelitian selanjutnya. Pertama, terdapat faktor pembelajaran dalam partai politik. Ke dua, pemda yang berada di jawa lebih mungkin mendapatkan opini selain wajar. Hal in tentu saja berlawanan dengan perkiraan yang bersumber dari hipotesis monitoring. Selanjutnya, penelitian ini meninggalkan masalah linearitas dan endogenitas dan

  2. Kendala dalam Implementasi Kurikulum 2013 di Jawa Tengah dan Strategi Penanganannya

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nurkolis Siri Kastawi

    2018-01-01

    Full Text Available Artikel ini menggambarkan implementasi Kurikulum 2013 di wilayah Jawa Tengah, terutama di Kota Semarang, Kabupaten Pati, Batang, Sragen, Banjarnegara, dan Kebumen dilihat dari sisi kesiapan guru, dukungan sekolah dan Pemerintah Daerah, faktor-faktor pendukung dan penghambat, dan langkah-langkah untuk mengatasi kendala. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode campuran (mixed method. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi Kurikulum 2013 pada beberapa daerah tersebut belum berjalan secara efektif. Di sekolah-sekolah yang telah mengimplementasikan Kurikulum 2013 guru yang melaksanakan pembelajaran tematik, saintifik, dan penilaian otentik tak lebih dari 50%. Hal tersebut diidentifikasi karena (1 guru belum siap mengimplementasikannya, (2 dukungan sekolah masih rendah, (3 walau Pemerintah Daerah sudah mengalokasikan anggaran, namun belum optimal penggunaannya, (4 ditemukan beberapa faktor pendukung dan penghambat pada diri guru, pimpinan sekolah, dan Dinas Pendidikan, termasuk koordinasi yang masih lemah antarpihak terkait. This article describes the implementation of Curriculum 2013 in Central Java, focusing on Semarang City, Pati, Batang, Sragen, Banjarnegara, and Kebumen districts in terms of teacher readiness, the school and local district support, its supportive and barrier factors, and the strategies to handle those problems. This research using mixed method and the result indicated that the implementation of Curriculum 2013 in several districts in Central Java is not effective yet. Half of teachers in schools that implemented Curriculum 2013 cannot implement thematic and scientific learning approach and authentic assessment. This problem happens because (1 most of teacher are not ready to implement the new curriculum, (2 low school support, (3 even the local district allocate the financial support, but still not optimal in use, and (4 there are several supportive and barrier factors from the teacher itself, school managerial

  3. Simulating Wind Driven Waves in the Strait of Hormuz using MIKE21 (Simulasi Gelombang Angin di Selat Hormuz Menggunakan MIKE21

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Faeghe Eslami Mehdiabadi

    2015-03-01

    Full Text Available Daerah pesisir di bumi adalah salah satu zona paling dinamis yang dipengaruhi oleh berbagai parameter seperti gelombang, arus, dan badai. Untuk mengelola serta mengkontrol zona tersebut adalah penting untuk mempelajari hidrodinamika daerah. Penelitian ini menggunakan MIKE 21/3 coupled Model FM untuk melihat gelombang (wind driven waves di sekitar Pulau Larak di Selat Hormuz. Untuk mensimulasikan pola gelombang di wilayah tersebut digunakan irregular triangular grid.  Pola arus di sekitar pulau dipelajari untuk jangka waktu satu tahun. Ditemukan bahwa gelombang yang ditimbulkan karena arus di sekitar pantai utara pulau relatif lemah. Terlihat pula bahwa gelombang yang ada di daerah tersebut terutama ke arah timur laut. Tinggi gelombang rata-rata di surfzone adalah sekitar 0,5 m., Dengan kecepatan arus sekitar 0,2 m.s-1. Mengingat angin menang dan arah gelombang, disimpulkan bahwa pantai utara Pulau Larak tempat yang cocok untuk konstruksi pelabuhan dan kegiatan memancing. Kata kunci: gelombang, arus, MIKE, Pulau Larak Coastal areas on earth are among the most dynamic zones which affected by different parameters such as waves, currents, and storms. To manage and control such a zone it is essential to study the hydrodynamic of the area. MIKE 21/3 Coupled Model FM was used to investigate the wind driven waves around Larak Island located in the Strait of Hormuz. To simulate the pattern of the wave in the area irregular triangular grid was applied. The pattern of current around the Island was studied for a one year period of simulation. It was found that the current induced wave break around the Northern coast of the Island is relatively weak. It was also observed that the prevailed wave in the area is mainly toward the Northeast. The averaged wave height in the surfzone is about 0.5 m., with the current velocity of about 0.2 m.s-1. Considering the prevailed wind and wave direction, it was concluded that the northern coasts of the Larak Island are

  4. PENYULUHAN TEPAT GUNA YANG BERKAITAN DENGAN PENYAKIT MALARIA BAGI PENDUDUK HARGOTIRTO KECAMATAN KOKAP, KABUPATEN KULONPROGO, DI YOGYAKARTA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Siti Sapardiyah Santoso

    2012-10-01

    Full Text Available Penelitian "Penyuluhan yang Tepat Guna bagi Masyarakat Daerah Endemis Malaria di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta" dilakukan untuk mendapatkan gambaran karakteristik kelompok sasaran, tentang pengetahuan, sikap, dan perilaku kelompok sasaran sebelum dan sesudah intervensi. dan mendapatkan penyuluhan yang tepat guna untuk masyarakat kelompok sasaran. Metode pengumpulan data dilakukan pada awal sebelum dilakukan intervensi dan pada akhir setelah dilakukan intervensi. lntervensi dilakukan dengan cara tatap muka, diskusi, dan alat bantu media penyuluhan sebanyak tiga kali. Subyek penelitian adalah ibu, bapak, tokoh masyarakat (Toma, dan remaja yang dipilih berdasarkan cara sampling acak sederhana. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menggunakan kuesioner. Hal ini dilakukan untuk menggali informasi pengetahuan, sikap, dan perilaku secara kuantitatif. Dan, diskusi kelompok terarah (DKT menggali informasi pengetahuan, sikap dan perilaku, termasuk keyakinan, dan harapan masyarakat secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku secara bermakna pada kelompok intervensi. Peningkatan persentase pada kelompok sasaran berkisar, antara 10% sampai 80%. Sedang pada daerah kontrol hanya sekitar 5% sampai 40%, terutama pengetahuan tentang nyamuk malaria. Peningkatan yang terjadi pada kelompok kontrol kemungkinan karena adanya difusi dari daerah intervensi atau program rutin yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan. Penyuluhan yang dilakukan dengan tatap muka, diskusi dengan alat bantu media tentang malaria dapat dilakukan secara mudah dan praktis, dibandingkan dengan menggunakan film atau video, serta dapat dilakukan secara interpersonal maupun kelompok. Guna penerapan di daerah lain diperlukan tenaga yang secara teratur melakukan tatap muka dan diskusi dengan kelompok masyarakat. Penyuluhan tersebut harus terintegrasi dengan strategi advokasi, bina suasana dan gerakan (ABG

  5. GEJALA INTRUSI AIR LAUT DI DAERAH PESISIR PADELEGAN, PADEMAWU DAN SEKITARNYA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Wisnu Arya Gemilang

    2016-11-01

    Full Text Available Sebagian wilayah pesisir Pademawu dan sekitarnya, Pamekasan, dijumpai adanya air tanah payau hingga asin dengan pelamparan yang cukup luas. Tujuan penelitian ini adalah untuk memetakan sebaran air tanah asin hingga payau tersebut, baik pada akuifer dangkal maupun akuifer dalam dan juga untuk mengetahui penyebab keasinan air tanah tersebut. Sebaran air tanah asin dipetakan berdasarkan nilai daya hantar listrik (DHL dengan kriteria tingkat keasinan sebagaimana ditetapkan oleh Panitia Ad Hoc Intrusi Air Asin Jakarta. Sedangkan penyebab keasinan air tanah dianalisa berdasarkan fasies hidrokimia dengan diagram Trilinier Piper. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada akuifer dangkal air tanah agak payau hingga asin dengan nilai DHL > 15.000 µS/cm – 50.000 µS/cm dijumpai pada bagian Selatan Pademawu sepanjang pesisir pantai meliputi Padelegan, Jumiang, Tanjung, Manjungan dan Pademawu Timur. Sedangkan untuk air tanah dalam seluruhnya dalam kondisi tawar dengan nilai DHL < 1500 µS/cm, berada pada bagian Utara dari daerah penelitian meliputi kecamatan Tlanakan, Galis, Pamekasan dan  Larangan. Berdasarkan nilai DHL bahwa daerah bagian Utara penelitian tidak terdeteksi adanya proses penyusupan air laut pada air tanah.INDICATION OF SEA WATER INTRUSION IN COASTAL PADELEGAN, PADEMAWU AREAIn the part of Pademawu coastal areas, Pamekasan, was found brackish groundwater that spreading progressively. The purpose of this study was to map the distribution of salt to brackish groundwater, both in the shallow aquifer and the deep aquifer and also to find out the cause of the salinity of the ground water. Salt groundwater distribution was mapped based on the electrical conductivity (EC with a salinity level criteria as established by Panitia Ad Hoc Intrusi Air Asin Jakarta. While the causes of groundwater salinity were analyzed based on hydrochemical facies with Trilinier Piper diagram. The results showed that the shallow groundwater aquifers slightly brackish to

  6. Lubang Tambang Batu Bara Bayah: Jejak Romusha di Banten Selatan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Iwan Hermawan

    2017-11-01

    Full Text Available Romusha was a form of labor force mobilization during the Japanese occupation. They are employed to build military infrastructure and explore mining or digging foxholes. One of the center of romusha was Bayah in South Banten. Romusha were came from different parts of Java Island and employed in the Bayah Kozan coal mine. The coal mining system carried out in Bayah, is a closed mine. Mining is done by making a hole to reach ader (ore tree. The mining pits and coal mining activities were conducted with simple equipment under the pressure and torture of the Japanese soldiers who supervised romusha. This paper aims to uncover traces romusha in South Banten through the remains of Japan in the form of Coal Mine Hole. The writing method used is descriptive analysis. Data collection through the activities of literature studies, field surveys, and interviews. The suffering experienced by the romusha in Bayah reflected from the pits where coal mines are numerous in the region Gunungmadur Bayah. Romusha merupakan bentuk mobilisasi tenaga kerja pada masa Pendudukan Jepang. Mereka dipekerjakan untuk membangun sarana prasarana militer dan menggali bahan tambang atau lubang perlindungan. Salah satu daerah yang menjadi tempat pemusatan romusha adalah Bayah di Banten Selatan. Mereka berasal dari berbagai daerah di Pulau Jawa dan dipekerjakan di tambang batu bara Bayah Kozan. Sistem penambangan batu bara yang dilakukan di Bayah adalah tambang tertutup. Penambangan dilakukan dengan cara membuat lubang untuk mencapai ader, yaitu pohon bijih. Kegiatan penggalian lubang tambang dan penambangan batu bara dilakukan dengan peralatan sederhana di bawah tekanan dan siksaan tentara Jepang yang menjadi pengawas romusha. Tulisan ini bertujuan untuk mengungkap jejak romusha di Banten Selatan melalui tinggalan masa Jepang berupa lubang tambang batu bara. Metode penulisan yang digunakan adalah deskriptif analisis. Pengumpulan data melalui kegiatan studi pustaka, survei lapangan

  7. EVALUASI PROGRAM PENGENDALIAN DAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD DI SUMATERA UTARA TAHUN 2010-2012

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Frans Yosep Sitepu

    2013-09-01

    Full Text Available ABSTRAK. Demam Berdarah Dengue (DBD masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di SumateraUtara yang merupakan daerah endemis. Program pengendalian DBD diharapkan dapat memberikan informasitentang endemisitas dari suatu daerah, musim penularan dan perkembangan penyakit yang dapat digunakanuntuk menjadikan sistem lebih efektif dan efisien. Penelitian ini adalah sebuah studi deskriptif yang dilakukandengan mengumpulkan dan menganalisis data DBD dari tahun 2010-2012. Evaluasi mengenai cara pencegahandan program pengendalian DBD telah dilakukan. Cara pencegahan dan program pengendalian DBD diSumatera Utara antara lain: pengamatan epidemiologi yang dilakukan pada semua kasus DBD; penemuan danmanajemen kasus di Rumah Sakit, dokter pribadi dan perawatan kesehatan primer; perluasan dan peningkatanpartisipasi masyarakat, pengendalian vektor di daerah DBD, sistem peringatan dini dan pengendalianperjangkitan, kerjasama dari berbagi sektor, monitoring dan evaluasi. Program pengandalian DBD di SumateraUtara perlu ditingkatkan dengan menambah kerjasama lintas sektor dan program untuk mengoptimalkanprogram tersebut, merotasi insektisida untuk menghindari resistensi vektor.Kata kunci: evaluasi, program pengendalian DBD, Sumatera UtaraABSTRACT. Dengue Hemorrhagic Fever (DHF is still a public health problem in North Sumatera which is anendemic area. DHF control program is expected to result information about endemicity of an area, season oftransmission and disease progression that can be use to make the system more effective and efficient. It was adescriptive study by collecting and analyzing DHF data from 2010-2012. Evaluated had been done to the processof the DHF prevention and control program. The process of DHF prevention and control program in NorthSumatera such as: epidemiological surveillance conducted to all the DHF cases; discovery and management ofcases at hospitals, private physicians, and primary health care; extension and improvement of

  8. KEBERLANJUTAN PERIKANAN PELAGIS KECIL DI TELUK PALU

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Umar Alatas

    2016-03-01

    Full Text Available Kegiatan perikanan tangkap di wilayah teluk umumnya memiliki tantangan dari berbagai kegiatan ekonomi lain yang berintensitas tinggi. Tantangan ini juga dialami oleh perikanan pelagis kecil di Teluk Palu, yaitu semakin terdesaknya kegiatan penangkapan ikan sehingga daerah penangkapan ikan produktif semakin sempit. Penelitian ini bertujuan menentukan status keberlanjutan perikanan pelagis kecil dan faktor yang paling berpengaruh terhadap keberlanjutan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode Rapfish yang diterapkan pada informasi terkait perikanan pancing, bagan, jaring insang dan sero di Teluk Palu. Berdasarkan dimensi ekologi sumber daya ikan, unit penangkapan ikan, sosial dan ekonomi nelayan, perikanan pelagis kecil di Teluk Palu “kurang berkelanjutan”. Faktor-faktor terpenting dari setiap dimensi yang diteliti adalah perubahan daerah penangkapan, penggunaan jenis alat tangkap, hubungan antar nelayan/frekuensi konflik, dan pendapatan nelayan dari penangkapan ikan. Faktor-faktor ini perlu ditangani oleh pengelola perikanan setempat.    Capture fisheries in the coastal waters generally conduct with some other economic activities that concentrated in the bay and its catchment area. Such condition is also experienced by the capture fisheries in Palu Bay with the result in reduction of productive fishing ground. This study is aimed to determine sustainability status of the small pelagic fisheries in Palu Bay and the important factors affecting its sustainability.The study applied Rapfish analyze some information on the local fisheries represented by handline, liftnet, gillnet, and guding barrier traps fisheries operated in the bay. Based on the pre-defined dimenssions of ecological aspect of fish resources, technical aspect of fishing units, social and economic aspects of the fisheries, the small pelagic fisheries in the bay is in “less sustainable” status. The most important factors for each studied dimension are reduction in

  9. UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENCEMARAN AIR AKIBAT PENAMBANGAN EMAS DI SUNGAI KAHAYAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Mrs. Heriamariaty

    2012-02-01

    Full Text Available The absence of Public Mining Area and continued use of mercury is responsible for the illegal gold mining and water pollution in Kahayan river. Efforts must be made to avoid and overcome environmental impact by strengthening coordination in central and regional level; empowering local community; and imposing sanction as law enforcement method. Belum adanya Wilayah Pertambangan Rakyat serta penggunaan merkuri mendorong terjadinya penambangan emas tanpa izin dan pencemaran air di Sungai Kahayan. Untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran ini diperlukan koordinasi di tingkat pusat dan daerah; penyuluhan dan pendekatan di bidang sosial, ekonomi, budaya, hukum, dan teknologi; serta penegakan hukum secara tegas melalui penerapan sanksi.

  10. Peran Kecamatan dalam Pembangunan Infrastruktur Jalan di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Kepastian Haluana'a

    2017-03-01

    Full Text Available Pada penulisan ini, penelitian dilakukan di Kecamatan Beringin Kabupaten Deliserdang, tentang bagaimana peran kecamatan dalam pembangunan infrastruktur jalan. Dari hasil penelitian ini menjelaskan bahwa peran kecamatan dalam pembangunan infrakstrukur jalan di kecamatan beringin, di mulai dari penyusunan program kegiatan pembangunan yang diadakan ditingkat desa, dimana masing-masing desa melaksanakan Musrenbangdes. Hasil Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (MusrenbangDes tersebut diajukan kepada pemerintah kecamatan sebagai acuan kegiatan musyawarah rencana pembangunan (musrenbang tingkat kecamatan. Peran kecamatan sangat menentukan dalam perencanaan kegiatan prioritas utama yang sangat dibutuhkan masyarakat, sebab hasil musrenbang tersebut diajukan kepada Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD untuk dapat dianggarkan dan direalisasikannya pembangunan tersebut.

  11. Pengaruh Kompetensi Sumberdaya Manusia, Perangkat Pendukung dan Peran Auditor Internal terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Kerinci

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Freddie Lasmara

    2016-06-01

    Full Text Available Abstract. This study aimed to analyze the effect of the competence of human resources, support tools and the role of the internal auditor of the quality of local government financial statements Kerinci. The method used is quantitative, criteria respondents in this study those concerned and involved technically in financial management, evaluating financial, and preparation of financial reporting in local government agencies Kerinci of 27 SKPD each SKPD researchers took four respondents consist of Subsection Head of Finance, Kasubbag Program, Evaluation and Reporting, Spending Treasurer and Treasurer Storage of Goods. Data processed by using multiple regression analysis. The results of this study demonstrate that the competence of human resources, support tools and the role of internal auditors jointly positive effect on the quality of financial reports of local government Kerinci district, the dominant factor is the competence of human resources this caused that for the preparation of financial statements required human resources who understand the financial management procedures. Keywords: Human Resources, Financial Management, Role of Internal Auditor   Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kompetensi sumber daya manusia, perangkat pendukung dan peran auditor internal terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah Kabupaten Kerinci. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, Kriteria responden dalam penelitian ini mereka yang berkaitan dan terlibat langsung secara teknis dengan pengelolaan keuangan, pengevaluasian keuangan, dan penyusunan pelaporan keuangan di instansi pemerintah daerah Kabupaten Kerinci dari 27 SKPD masing-masing SKPD peneliti mengambil 4 orang responden terdiri dari Kasubbag Keuangan, Kasubbag Program, Evaluasi dan Pelaporan, Bendahara Pengeluaran, dan Bendahara Penyimpan Barang. Data diolah dengan menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa

  12. PENGGUNAAN RUMPUT LAUT SEBAGAI STABILIZER ES KRIM SUSU SARI KEDELAI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Aviani Violisa

    2013-07-01

    Full Text Available The used of seaweed as stabilizing agent on the soymilk-based ice cream. The purpose of this study is to investigate the chemical, physical and organoleptic characteristics of soymilk-based ice cream, in which seaweed is used as a stabilizing agent. The results of this study showed that soymilk-based ice cream with seaweed at the concen­tration of 0.5% have the highest fat and protein contents, viscosity, and the longest melt-down rate. Ice cream with the concentration of 0.4% had the highest solid level, while the concentration of 0.3% produced the highest overrun of ice cream. For the hedonic-quality parameter, ice cream with the concentration of 0.5% had the highest of aroma score and soft texture, while at the concentra­tion of 0.3% had the highest sweet flavor. For the hedonic parameter, ice cream with the con­cen­tra­tion of 0.4% had the highest aroma and sweet flavor preference. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sifat kimia, fisik, dan organoleptik es krim susu sari kedelai dengan rumput laut sebagai stabilizer. Hasil penelitian me­nunjukkan bahwa es krim susu sari kedelai dengan stabilizer rumput laut konsentrasi 0,5% memiliki kadar lemak tertinggi, kadar protein tertinggi, viskositas tertinggi, dan waktu meleleh paling lama. Es krim padatan tertinggi diperoleh dari stabilizer kon­sentrasi 0,4%. Overrun tertinggi terdapat pada es krim dengan stabilizer konsentrasi 0,3%. Hasil uji mutu hedonik, es krim dengan stabilizer konsentrasi 0,5% menghasil­kan aroma tertinggi dan tekstur paling lembut, sedangkan es krim dengan stabilizer 0,3% menghasilkan rasa termanis. Hasil uji hedonik, es krim dengan stabilizer kon­sen­trasi 0,4% memiliki nilai kesukaan aroma tertinggi dan kesukaan rasa tertinggi.

  13. KERUSAKAN EKOSISTEM MANGROVE AKIBAT KONVERSI LAHAN DI KAMPUNG TOBATI DAN KAMPUNG NAFRI, JAYAPURA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Meivy Arizona

    2016-10-01

    Full Text Available ABSTRAK Daerah penelitian adalah desa Tobati dan Nafri di Jayapura-Papua. Tujuan dari penelitian ini adalah 1 mengetahui jenis-jenis mangrove yang telah diubah oleh aktivitas manusia, 2 untuk mengetahui kondisi air dan tanah di daerah yang telah diubah oleh konversi lahan, 3 untuk mengetahui tanggapan masyarakat tentang ekosistem mangrove rusak dan mereka memberikan kontribusi dalam pengelolaan ekosistem mangrove. Metode yang digunakan adalah garis transek plot kuadrat di zona mangrove dan daerah distribusi dengan tiga kali pengulangan. Ukuran plot kuadrat adalah 10m x 20m untuk pohon, 1m x 1m untuk tumbuh-tumbuhan, bibit dan rerumputan. Parameter adalah ukuran kerapatan, frekuensi, daerah basal dan nilai-nilai penting mangrove. Langkah-langkah parameter fisika adalah air yang meliputi pH suhu, salinitas, dan kualitas tanah seperti bahan organik, Savailable Pavailable, Caavailable, Mgavailable, Naavailable, Ntotal, pH, suhu dan tekstur tanah. Analisis parameter fisika menggunakan analisis varian. Sosial parameter yang diukur adalah jumlah populasi, pekerjaan, pendidikan, dan pengetahuan tentang ekosistem mangrove. Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi budaya masyarakat desa Tobati adalah survied dan diwawancarai dengan 50 responden. Para responden telah dipisahkan dalam 2 kelompok dari 40 repondents yang diambil dari desa Tobati dan sisanya diambil dari desa Nafri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya tujuh jenis mangrove (Rhizophora mucronata, Rhizophora apiculata, Rhizophora sfylosa, tagal Csriops, Snnneratia alba, Xylocarpus dan hydrophyllacea mollucensis Scyphiphora di desa Tobati. Spesies mangrove yang menunjukkan di desa Nafri yang sembilan jenis, tujuh spesies yang mirip dengan Tobati kecuali Bruguiera gymnorrhiza dan Aegiceras comiculatum tidak menunjukkan di desa Tobati. Keberadaan vegetasi mangrove yang telah diubah oleh konversi lahan di desa Tobati didominasi oleh Rhizophora spp. Di desa Nafri sebagai daerah kontrol

  14. THE IMPACT OF DDT SPRAYING AND MALARIA TREATMENT ON THE MALARIA TRANSMISSION IN A HYPO-ENDEMIC AREA OF SOUTH KALIMANTAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    S. Gandahusada

    2012-09-01

    Full Text Available Dari tahun 1979 sampai dengan 1981 dilaksanakan penelitian epidemiologi malaria disuatu daerah hypo-endemis di Kalimantan Selatan. Sebagian dari penelitian yang dilaporkan di sini, menilai hasil pe­nyemprotan rumah dengan DDT yang dilaksanakan secara rutin oleh Dinas Kesehatan Propinsi serta menilai intervensi yang diadakan atas dasar epidemiologi setempat. Daerah transmigrasi Batutungku di­semprot  secara rutin dan hasilnya dibandingkan dengan Panyipatan, suatu desa yang tidak disemprot. Hasil surveillance menunjukkan bahwa incidence rate tiap tahun selama tiga tahun penelitian di kedua daerah turunnya sama : di Batutungku dari 10,20/00 menjadi 8,70/00 pada tahun 1980 dan 5,30/00 pada tahun 1981, dan di Panyipatan dari 16,60/00 menjadi 14,60/00 pada tahun 1980 dan 7,70/00 pada tahun 1981. Fluktuasi kepadatan An. nigerrimus dan An. peditaeniatus, dua species anopheles yang paling banyak tertangkap di daerah penelitian, juga tidak menunjukkan adanya perbedaan di kedua dae­rah. Dengan incidence rate dan data entomologis ini, dibuktikan bahwa penyemprotan rumah-rumah di Batutungku tidak efektif. Bahwa di kedua daerah incidence rate tiap tahun menurun, disebabkan oleh ''radical treatment' yang dimulai di kedua daerah sejak Oktober 1979. ''Mass treatment "di dua R W di Batutungku di mana incidence malaria per bulan lebih tinggi daripada lain-lain R W, dapat menekan malaria transmisi.

  15. ’KARSTEN’ DALAM PERENCANAAN KOTA DAN PEMUKIMAN DI KOTA MALANG

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ana Christalina Siuriwati Suryorini

    2010-07-01

    Full Text Available ABSTRACT. The industrial revolution in Europe make an impact on the development of big cities in Indonesia especially producing region for industrial raw materials in Europe. Political ethics reciprocation by the Netherlands to the Indonesian nation manifested in urban planning, among others, improvement of quality and environmental management due to the increase of the Dutch people who go to big cities and towns in the Netherlands Indies plantation. Malang City as the region surrounded by plantations developed quite rapidly in 1917 as a residential area planned by Ir. Herman Thomas Karsten Dutch city planners.   This study uses data exploration methods using observational study of literature and documentation. In the first stage described the concept of town owned by Ir. Thomas Karsten. In the second phase, analysis of case planning by the city of Malang, Ir. Herman Thomas Karsten. This research has produced: the concept of "Indiese Stedebouw" that can be drawn into the three red lines as follows: the macro-scale planning (satellite town, messo (neighboorhod and micro (house lots. In principle, the concept is a concept Indiese Stedebouw to plan the town follow the town master plan that is comprehensive as controller. Malang City as one of the city planned by Karsten planned to live in unity together with great harmony.   Keywords: Indiese Stedebouw, Karsten, kota Malang   ABSTRAK. Revolusi industri di Eropa memberikan dampak pada perkembangan kota-kota besar di Indonesia khususnya daerah penghasil bahan baku mentah industri di Eropa. Pengaruh politik dari bangsa Belanda terhadap bangsa Indonesia juga mempengaruhi perencanaan kota satu dengan lainnya, peningkatan kualitas dan juga manajemen lingkungan terhadap meningkatnya orang-orang Belanda yang tinggal di kota-kota besar di perkebunan Hindia Belanda. Kota Malang sebagai daerah yang dikelilingi oleh perkebunan, berkembang secara pesat pada tahun 1917 sebagai daerah permukiman yang

  16. PENGEMBANGAN TANAMAN TALAS BENTUL KOMODITAS UNGGULAN PADA LAHAN RAKYAT DI KECAMATAN PEGANTENAN KABUPATEN PAMEKASAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Zainol Arifin

    2015-12-01

    antara lain tidak tahan terhadap penyakit, tidak tahan terhadap kekeringan dan tidak tahan terhadap genangan air.Periode kritis terhadap air didefinisikan sebagai periode tanaman membutuhan air dalam jumlah yang cukup. Periode ini berbeda antara tanaman, akan tetapi umumnya hal tersebut terjadi pada masa awal pertumbuhan, fase perkembangan bunga dan fase pengisian umbi. Gangguan pada fase krisis air tersebut akan berpengaruh nyata pada produktivitas tanaman. Mempertimbangkan hal tersebut, terutama pada daerah yang ketersediaan air tidak mencukupi perlu dilakukan upaya konservasi air seperti pemberian mulsa untuk mengurangi evaporasi tanah disertai dengan upaya pemanenan air seperti embung dan daerah resapan.Berdasarkan hasil survey di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Pegantenan, Kecamatan Palengaan dan Kecamatan Proppo menunjukkan 100% mereka terkendala dalam menyediaan air untuk budidaya tanaman talas, di daerah penelitian termasuk lahan kering yang hanya mengandalkan tadah hujan. Masyarakat di daerah penelitian untuk manajemen pemberian air bagi tanaman talas mereka melakukan pengaturan tanam agar tanaman talas mereka dapat tumbuh dan menghasilkan yang maksimal, penanaman tanaman talas dilakukan pada akhir musim kemarau, disamping itu masyarakat melakukan efesiensi atau mengurangi proses evaporasi tanah dengan cara pemberian seresah daun di sekitar tanaman talas pada waktu fase awal pertumbuhan. Pada fase generative masyarakat tidak perlu lagi dalam penyediaan air bagi tanaman talas karena pada fase generative bertepatan pada musim hujan. Ketersediaan air bagi tanaman talas akan mempengaruhi kelangsungan budidaya talas secara berkelanjutan.Pemberian pupuk baik unsur hara makro maupun mikro didasarkan pada pertimbangan bahwa high yielding variety umumnya sangatresponsive terhadap pemupukan. Selain itu, pemanenan yang berulang-ulang akan menguras unsur-unsur hara yang berada dalam tanah terbawa oleh hasil panen.Manajemen pemupukan yang dilakukan masyarakat di daerah

  17. EFEK HETEROSIS DARI HIBRIDA IKAN LELE UNGGUL DI NUSA TENGGARA BARAT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Estu Nugroho

    2015-03-01

    Full Text Available Evaluasi keragaan ikan lele hibrida dari hasil persilangan antara Masamo (M, Sangkuriang (S, dan Paiton (P telah dilakukan untuk mendapatkan benih unggul ikan lele untuk budidaya di daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Persilangan secara resiprokal telah dilakukan dengan menggunakan tiga strain ikan lele yaitu Masamo, Sangkuriang, dan Paiton masing-masing dengan empat ulangan. Pemijahan dilakukan secara alami dengan bantuan suntikan ovaprim. Nilai heterosis tertinggi pada tingkat pembenihan dan pembesaran ada pada pasangan hibrida S-M. Heterosis hibrida S-M di tingkat pembenihan adalah 6,68% (sintasan dan 2,79% (pertambahan panjang benih, sedangkan di tingkat pembesaran 6,90% (sintasan, 24,03% (pertumbuhan bobot harian dan -3,79% (konversi pakan. Perkawinan betina Sangkuriang - jantan Masamo mempunyai nilai “heterosis” tertinggi pada semua parameter di tingkat pembenihan dan pembesaran

  18. STUDI POTENSI ENERGIANGIN DAERAH PANTAI PURWOREJO UNTUK MENDORONG PENYEDIAAN LISTRIK MENGGUNAKAN SUMBER ENERGI TERBARUKAN YANG RAMAH LINGKUNGAN ((The Study of Wind Energy Potential at The Cost Area of Purworejo District To Stimulate The Electricity

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Samsul Kamal

    2007-03-01

    Full Text Available ABSTRAK Pemanfaatan energi angin di Indonesia, khususnya untuk pembangkit listrik masih berskala sangat kecil. Penggunaan energi angin saat ini masih terbatas terutama untuk tujuan penelitian yang sifatnya sporadis. Pemanfaatan energi angin untuk pembangkit listrik guna keperluan masyarakat, masih terkendala oleh tidak cukupnya pengetahuan tentang sejauh mana teknologi turbin angin telah berkembang hingga sekarang, serta masih sangat terbatasnya pengetahuan dan informasi akan tempat-tempat yang mempunyai potensi energi angin yang tinggi. Pemerintah Propinsi Jawa Tengah melalui Pemerintah Daerah Kabupaten Purworejo merencanakan untuk mendorong penggunaan energi yang bersih atau bersahabat dengan lingkungan untuk penyediaan energi listrik yaitu menggunakan sumber energi angin. Studi ini bertujuan untuk mencari daerah dengan potensi energi angin yang tinggi. Berdasar pada pengukuran kecepatan, arah dan pola angin di Kertojayan yang berlokasi di 67"49'49,5" LS dan 109'49'45,6" BT, menunjukkan bahwa angin di daerah tersebut mempunyai prospek yang baik untuk sumber energi listrik. Data yang terkumpul menunujukkan bahwa energi angin yang tersedia di daerah tersebut mempunyai potensi yang baik untuk menjadikannya sebagai daerah pembangkit energi listrik tenaga angin. Kecepatan angin rerata tahunan tercatat 6,06 m/dtk. yang memberikan rerata rapat daya sebesar 300,045 W/m2. Berdasar pada data yang ada dianjurkan untuk menggunakan mesin turbin angin berskala medium 100 kW setiap mesinnya dengan konstruksi arah tetap, guna memanfaatkan energi angin yang tersedia secara ekonomis.    ABSTRACT  The use of wind energy in Indonesia, especially for electricity generation, is of a very small scale.  Current application today is limited mainly in sporadic experimental purposes. The use of wind energy in electricity generation for public uses is hindered by lack of awareness in the current level of wind turbine technology as well as inadequate knowledge and

  19. ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP HASIL AIR DI DAS CISADANE HULU

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nilda Nilda

    2015-08-01

    Full Text Available Air merupakan salah satu kebutuhan dasar yang sangat penting bagi manusia. Terdapat beberapa faktor utama penyebab perubahan sumber daya air, diantaranya adalah perubahan penutupandan pengelolaan lahan yang meningkatkan kekedapan lahan.Salah satu tujuan pengelolaan DAS adalah mencapai kondisi tata air optimal yang dapat dikenali dari sifat aliran sungai. Penelitian ini bertujuan untuk: (1 mengetahui distribusi perubahan penggunaan lahan yang terjadi di wilayah DAS Cisadane Hulu dari tahun 2003 sampai 2010; (2 mengetahui perubahan hasil air akibat distribusi perubahan penggunaan lahan. Daerah kajian penelitian adalah DAS Cisadane Hulu dengan luasan sekitar 22.288,01 ha. Penelitian dilakukan melalui dua tahap yaitu analisis perubahan penggnaan lahan dan prediksi aliran dengan model HEC-HMS. Dalam penelitian ini digunakan peta pengunaan lahan dari BIG (Badan Informasi Geospasial tahun 2003 dan Peta Penggunaan Lahan tahun 2010 hasil interpretasi Citra ALOS. Selanjutnya kedua peta tersebut dianalisis dengan metoda tabel silang (cross tabel untuk memperoleh data perubahan penggunaan lahan dari setiap kelas penggunaannya. Kedua data series penggunaan lahan ini digunakan sebagai input pada model prediksi debit aliran HEC-HMS. Selanjutnya dibangun juga skenario-skenario untuk melihat dampak perubahan lahan terhadap debit aliran di DAS Cisadane Hulu. Metode bilangan kurva (SCS-CN dipilih untuk menghitung besar curah hujan efektif, yaitu dari pengurangan curah hujan bruto dengan berbagai bentuk kehilangan air (loss. Transformasi dari curah hujan efektif menjadi hidrograf aliran langsung (direct runoff diperoleh dengan menggunakan metode hidrograf satuan SCS Curve Number. Selama kurun waktu 2003 – 2010 terjadi perubahan penggunaan lahan di DAS Cisadane Hulu. Luas Hutan bertambah 223,78 ha, pemukiman 214,78 ha, rumput/tanah kosong 85, 73 ha, dan gedung 12, 64 ha. Terjadi penguarangan luas semak belukar 225,64 ha, tegalan/ladang 145,92 ha, sawah irigasi 124

  20. INTERAKSI AKTOR DALAM PERUMUSAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN PERTAMBANGAN DI KABUPATEN KOLAKA UTARA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Fahrul Rijal

    2013-10-01

     Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana interaksi aktor dalam perumusan kebijakan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif yang didukung dengan data kualitatif dalam bentuk tabel frekuensi. Populasi dalam penelitian sekaligus merupakan sampel sebanyak 20 orang. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik berupa observasi, kuesioner serta dikembangkan dengan wawancara kepada responden. Data tersebut dianalisis secara Deskriptip kuantitatif yaitu menganalisis semua data yang berhasil dikumpulkan penulis, dan selanjutnya disajikan dalam bentuk tabulasi frekuensi dilengkapi dengan tanggapan responden yang diperoleh dari hasil Informan, wawancara, dan kuesioner. Dari hasil penelitian menunjukkan bagaimana interaksi aktor dalam perumusan kebijakan pengelolaan pertambangan dengan indikator: 1. Pola kerja sama (bar- gaining, Hubungan yang terjalin antara DPRD dan Pemerintah Daerah terjalin baik dan berhasil dilakukan, 2. Model persuasif (persuasion, a. ketepatan negosiasi tepat, b. persetujuan pemerintah daerah dan DPRD dalam mengkompromikan permasalahan yang terjadi banyak yang setuju. Faktor- faktor yang mempengaruhi seperti faktor pendukung dan faktor penghambat. Adapun faktor pendukung interaksi aktor dam perumusan kebijakan pengelolaan pertambangan di Kabupaten Kolaka Utara ialah: a. komunikasi. b. sumber daya pelaksana. Faktor penghambat interaksi aktor dalam perumusan kebijakan pengelolaan pertambangan di kabupaten kolaka utara. a. Komitmen. b. Struktur birokrasi.

  1. GAMBARAN UMUM SEKTOR UNGGULAN DAN KONTRIBUSI SEKTOR PERTANIAN DI PROVINSI JAWA TIMUR (OLAH DATA TABEL INPUT-OUTPUT PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2010

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Azizatun Nurhayati

    2015-10-01

    Full Text Available Pembangunan daerah dilakukan dengan memaksimalkan potensi sumber daya yang ada di suatu daerah. Karena sebagian besar penduduk Indonesia adalah petani, maka penting untuk mengetahui kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian suatu daerah. Makalah ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi sektor pertanian terhadap multiplier output, pengganda pendapatan, dan pengganda tenaga kerja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Input Output yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur Tahun 2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komoditas tebu berada pada kuadran II, Dari keseluruhan data di atas maka dapat disimpulkan bahwa (1 Komoditas tebu dapat mendorong berkembangnya industri gula di Jawa Timur, (2 di sektor peternakan, subsektor yang dapat dikembangkan adalah pakan ternak, pemotongan hewan, sapi, kambing dan domba, serta ayam (3 di sektor pengolahan subsektor pengolahan es krim, beras, dan penggilingan padi serta rokok. ABSTRACTLocal development is held by maximizing potential resources in a particular region. In addition, most of Indonesian people are farmers so it’s important to identify the agriculural contribution in local economic. The aim of this study are to study the contribution of agriculture  in ouput multiplier, income multiplier, and employment multiplier. The method which was used in this research was input-output analysis based on Badan Pusat Statistik East Java Province’s data in 2010. From the analysis, we can conclude that the sugarcane was formed in the second quadrant, in which (1sugarcane comodity promoted the sugar industry in East Java Province (2 in livestock subsector, the woof of livestock industry, animals truncation, sheeps, goats, and chicken husbandry (poultry were potentially to be developed (3 in processing subsector which was based on agriculture product, ice cream and processing, rice milling and cigarette were potentially to be developed. 

  2. Sistem Honorifik Bahasa Lapung Dialek Pesisi di Kabupaten Tanggamus (suatu kajian sosiolinguistik

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dessy Saputry

    2005-06-01

    Full Text Available Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menemukan bentuk, jenis, faktor sosial, dan kaidah pemakaian honorifik bahasa Lampung dialek Pesisir di Kabupaten Tanggamus. Penelitian ini berupa penelitian deskriptif-naturalistik. Sumber data adalah para informan yang dijaring dengan teknik simak libat cakap (SLQ. Para informan berasal dari daerah-daerah di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Subjek penelitian ini adalah penutur asli (informan bahasa Lampung dialek Pesisir yang bertempat tinggal di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Subjek penelitian ini berjumlah 14 penutur yang diambil secara acak 2 orang dari tiap lokasi penelitian. Sumber data lisan diambil melalui wawancara. Keabsahan data dilakukan dengan cara: (1 perpanjangan kesertaan; (2 ketekunan pengamatan; (3 triangulasi; (4 pemeriksaan sejawat melalui diskusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ternyata bentuk hononfik bahasa Lampung dialek Pesisir di Kabupaten Tanggamus meliputi: (1 kata; (2 kelompok kata; (3 singkatan kata; (4 kelompok singkatan kata; dan (5 gabungan singkatan dan kata. Jenis honorifik meliputi hononfik: (1 kekerabatan; (2 kata ganti per­sona; (3 pangkat, jabatan, dan profesi; (4 gelar; (5 religius; (6 tokoh gaib; dan (7 umum. Faktor-faktor sosial penentu pemilihan honorifik meliputi faktor: (1 hubungan kekerabatan; (2 usia; (3 jenis kelamin; (4 status sosial; {5 latar belakang etnik; (6 situasi dan forum; (7 hubungan antarinterlokutor, (8 lokasi. tempat tinggal; dan (9 status perkawinan. Adapun kaidah pemakaian honorifik bahasa Lampung dialek Pesisir di Kabupaten Tanggamus meliputi kaidah: (1 alternasi; (2 kookurensi; dan (3 sekuensi. Honorifik dapat menambah kekayaan bahasa Lampung. Pemilihan honorifik yang tepat merupakan salah satu cara atau strategi untuk menunjukkan sopan santun dan sikap hormat terhadap or­ang lain. Katakunci: sistem honorifik, bentukjenisfaktor sosial, kaidabpemakaian honorifik, kajian sosiolinguistik

  3. Komposisi dan Kemelimpahan Fitoplankton di Laguna Glagah Kabupaten Kulonprogo Provinsi Daerah Istimewa YOGYAKARTA

    OpenAIRE

    Ramadani, Aisyah Hadi; Wijayanti, Arini; Hadisusanto, Suwarno

    2013-01-01

    Penelitian bertujuan untuk: 1) mengidentifikasi jenis fitoplankton di laguna Glagah; 2) meng-identifikasi kemelimpahan fitoplankton di laguna Glagah; 3) mempelajari hubungan faktor fisiko-kimia lingkungan dengan kemelimpahan fitoplankton di laguna Glagah. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2012 di laguna Glagah desa Glagah kecamatan Temon Kabupaten Kulonprogo DIY. Pengambilan sampel dilakukan pada 3 stasiun pengamatan untuk mengidentifikasi faktor fisiko-kimia (pH, DO, dan al...

  4. Kinerja Reproduksi Ternak Kuda Kerja di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (Reproductive Performances of Working Mare at Bantul Regency, Yogyakarta Special Province

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Arif Setyobudi

    2012-02-01

    experiment were that the reproductive performances of working horse at Bantul Regency in Daerah Istimewa Yogyakarta is generally less than the normal performances reproductive of horse. (Key words: Reproduction performance, Working horse, Bantul Regency

  5. PENENTUAN GARIS BATAS LAUT ANTARA INDONESIA DAN MALAYSIA DI PULAU SENTUT BERDASARKAN UNCLOS 1982

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ma’arif

    2012-11-01

    Full Text Available Indonesia sebagai Negara kepulauan ( Archipelagic State terbesar di dunia dengan luas wilayah 5.193.252 km² dimana dua pertiga dari keseluruhan wilayah Indonesia merupakan lautan yang diperkirakan seluas 3.288.683 km² . Jumlah 17.504 pulau-pulau yang tersebar di seluruh perairan Indonesia, ditambah dengan panjang garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah kanada yaitu lebih kurang 81.791 km. ¹Selain Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI yang menduduki urutan pertama di kawasan Asia seluas 1.577.300 mil. Dengan luas wilayah perairan yang dimiliki Indonesia tentunya ini tidak terlepas dari permasalahan dengan Negara tetangga. Permasalahan yang sangat krusial dan hingga sekarang belum mendapatkan penyelesaian yang tegas berkaitan dengan batas laut dengan beberapa Negara diantaranya adalah penyelesaian sengketa batas wilayah antara Indonesia dengan Malaysia di Pulau Sentut. Penelitian hukum yang dilakukan merupakan penelitian yuridis normatif. penelitian ini dilakukan dengan menganalisis teori-teori hukum internasional yang berkaitan dengan pengaturan subjek hukum internasional dan kedaulatan suatu negara. Data yang telah terkumpul dikategorisasi sesuai dengan tujuan penulisan hukum ini kemudian dianalisa dengan metode deduktif dan disajikan dalam uraian yang bersifat deskriptif analitis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan teori, dan pendekatan perundangundangan. Kesimpulan yang dapat diberikan untuk saat ini adalah tidak adanya perhatian dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terhadap kondisi keberadaan Pulau sentut yang dinyatakan sebagai garis pangkal pengukuran batas laut antara Indonesia dan Malaysia berupa langkah nyata yaitu rekonstruksi dan pemeliharaan Titik Referensi dan Titik Dasar, pengawasan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, serta rekonstruksi pelindung pantai.

  6. KAJIAN SANITASI TERMINAL DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2016

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dani Febriyanto

    2017-04-01

    Full Text Available Sanitasi adalah suatu usaha untuk mengawasi beberapa faktor lingkungan fisik yang berpenga-ruh pada manusia terutama terhadap hal-hal yang mempunyai efek merusak perkembangan fi-sik, kesehatan, dan kelangsungan hidup. Berdasarkan uji pendahuluan yang dilakukan pada 2-4 April 2016, diketahui bahwa terdapat beberapa sarana atau fasilitas terminal bus yang tidak se-suai dengan persyaratan. Hal tersebut memiliki dampak yang buruk bagi lingkungan dan kese-hatan manusia di tempat umum tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambar-an kondisi sanitasi terminal bus di Provinsi D. I. Yogyakarta, dengan melakukan penelitian survei dengan analisis deskriptif. Dari 16 populasi terminal yang ada, yang dijadikan sampel penelitian adalah Terminal Wates, Terminal Jombor, Terminal Giwangan, dan Terminal Dhaksinarga yang diambil dengan metoda area probability sampling. Ada lima variabel yang diamati dengan mela-kukan inspeksi sanitasi, yaitu: penyehatan lingkungan luar, penyehatan ruang dan bangunan, fa-silitas sanitasi, kenyamanan dan keselamatan, serta higiene makanan dan minuman. Hasil dan kesimpulan penelitian ini adalah kondisi sanitasi terminal bus di Provinsi D. I. Yogyakarta masih kurang baik, karena hanya Terminal Giwangan yang berkategori laik sehat dengan prosentase 89 %.

  7. EFEKTIFITAS PENGELOLAAN DAERAH PERLINDUNGAN LAUT (STUDI KASUS DESA MATTIRO LABANGENG KABUPATEN PANGKEP

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dafiuddin Salim

    2014-10-01

    Full Text Available Makalah ini menilai efektivitas manajemen di Marine Sanctuary (Daerah Perlindungan Laut atau DPL dari Mattiro Labangeng Kabupaten Village-Pangkep. Hal ini menunjukkan bahwa dampak dan efektivitas proses manajemen dinilai menggunakan indikator, termasuk indikator biofisik, sosial ekonomi dan institusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada dampak positif dalam beberapa indikator ekologi (karang, ikan dan benthos, sosio-ekonomi dan institusi. The increasion total persen tutupan karang diikuti oleh kelompok meningkatkan ikan karang (indikator, target dan jurusan dan benthos organisme di DPL. Dari sudut ekonomi ini pandangan, nilai-nilai ekonomi terumbu karang sumber daya dari kegiatan perikanan sebelum dan sesudah DPL adalah Rp 42,635,910.51/ha/tahun dan Rp 52,084,390.18/ha/tahun, masing-masing. Efektivitas DPL ini ditunjukkan oleh grafik teknik Amoeba dan hasil yang disajikan nilai-nilai positif. Ringkasan adalah nilai indikator saat ini lebih besar dari nilai ambang batas kritis / CTV.Kata Kunci: CTV, efektivitas, indikator, perlindungan laut, teknik amubaTHE EFFECTIVITY OF MARINE SANCTUARY MANAGEMENT (CASE STUDY OF MATTIRO VILLAGE OF LABANGENG PANGKEP DISTRICTABSTRAKThis paper is assessing management effectiveness in Marine Sanctuary (Daerah Perlindungan Laut or DPL of Mattiro Labangeng Village-Pangkep Regency. It is showed that impacts and effectiveness of the management process was assessed using indicators, includes biophysical, socio-economic and institution indicators. The results showed that there are positive impacts in some indicators of ecology (corals, fish and benthos, socio-economic and institution. The increasion in percent total of coral cover was followed by the increasing groups of reef fish (indicators, targets, and majors and benthos organisms in DPL. From economic’s point of views, the economic values of coral reefs resource from fisheries activities before and after DPL were Rp 42,635,910.51/ha/year and Rp 52,084,390.18/ha

  8. QUANTIFICATION OF THE EFFICIENCY OF RUMEN MICROBIAL PROTEIN SYNTHESIS IN STEERS FED GREEN TROPICAL GRASS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    MARTHEN L. MULLIK

    2012-09-01

    Full Text Available ABSTRACT The rate of rumen microbial crude protein (MCP supply to the intestines is a crucial element in the current rumen models to predict respond of ruminants to a certain diet. Data from tropical pastures always below predicted results from the existing rumen models. Thus, quantification of the rumen MCP supply from tropical grass will improve predictive rate under tropical feeding conditions. Four Brahman crossbred steers (457±20.1 kg were used in a metabolism study. Pangola grass (Digitaria erianthe cv. Steudal was harvested every morning and fed to the animals soon after. Parameters measured were EMPS, intake, fractional passage rates, and rumen ammonia concentration. The EMPS was estimated using purine derivative excretion in urine. Crude protein and water soluble carbohydrates content were 6.3 and 7.4% of dry matter (DM respectively. DM intake was 1.6% live weight. Average rumen ammonia concentration was 69 mg/L whilst rumen passage rates were 7.84 and 6.92 %/h for fluid and solids respectively. EMPS was only 72 g MCP/kg digestible organic matter. It might be concluded that EMPS in steers consuming green pangola grass was below the minimum level for forage diets adopted in the current feeding standards. ABSTRAK Tingkat pasokan protein mikroba rumen (MCP ke usus halus merupakan salah satu unsur kunci dalam meramal respon pertumbuhan ruminan terhadap ransum tertentu. Data MCP hijauan tropis selalu berada di bawah nilai prediksi model rumen yang dipakai saat ini. Dengan demikian, kuantifikasi pasokan MCP rumput tropis diharapkan menjadi masukan untuk meningkatkan kemampuan prediksi model rumen untuk pakan daerah tropis. Empat sapi jantan muda Brahman persilangan (457±20,1 kg digunakan dalam sebuah penelitian metabolisme. Rumput pangola (Digitaria erianthe cv. Steudal dipanen setiap pagi dan langsung diberikan kepada ternak dalam kandang metabolis. Parameter yang diukur adalah produksi MCP dan efisiensi sintesis MCP (Emps, konsumsi, laju

  9. FORMULASI AUKSIN (INDOLE ACETIC ACID DAN SITOKININ (KINETIN, ZEATIN UNTUK MORFOGENESIS SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN, SINTASAN DAN LAJU REGENERASI KALUS RUMPUT LAUT, Kappaphycus alvarezii

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sri Redjeki Hesti Mulyaningrum

    2013-03-01

    Full Text Available Interaksi auksin dan sitokinin dianggap penting untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangan dalam kultur jaringan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komposisi auksin dan sitokinin yang optimum untuk morfogenesis kalus rumput laut K. alvarezii, dan mengevaluasi pengaruhnya terhadap pertumbuhan, sintasan, dan laju regenerasi kalus. Kultur kalus dilakukan pada media cair dengan formulasi zat pengatur tumbuh (ZPT indole acetic acid (IAA : kinetin : zeatin, dengan komposisi konsentrasi sebagai berikut: A 0,4:0:1 mg/L; B 0,4:0,25:0,75 mg/L; C 0,4:0,5:0,5 mg/L; D 0,4:0,75: 0,25 mg/L; E 0,4:1:0 mg/L; kontrol (tanpa ZPT. Desain penelitian adalah rancangan acak lengkap dengan pengulangan tiga kali untuk masing-masing perlakuan. Parameter yang diamati adalah laju pertumbuhan harian, sintasan, laju regenerasi, panjang tunas, dan morfologi tunas. Analisis data dilakukan dengan uji keragaman (ANOVA dan hasil yang diperoleh disajikan dalam bentuk grafik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula optimum untuk morfogenesis rumput laut K. alvarezii adalah formula A dengan komposisi IAA : zeatin = 0,4:1 mg/L. Penggunaan formula zat pengatur tumbuh yang berbeda berpengaruh nyata (P0,05 terhadap sintasan kalus. Tunas rumput laut K. alvarezii mulai terbentuk pada hari ke-15 masa kultur.

  10. PERMASALAHAN DAN POTENSI PESISIR DI KABUPATEN SAMPANG

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Aries Dwi Siswanto

    2016-03-01

    Full Text Available SAMPANG’S COASTAL PROBLEMS AND POTENTIALS One area that has progressive economic value and environmental degradation possibility is a dynamic areas of coastal areas. These characteristics is interesting in the perspective of management and utilization of marine resources and fisheries. The rapid development of the Sampang regency required the government to focus and provide greater attention to minimize the ecological pressures that affect the carrying capacity of the environment, particularly in coastal areas. This study aims to gather information about the problem and the potential that exists in coastal areas of Sampang. Data taken by interviewing respondents lived in coastal communities during April 2015 and the results of the questionnaire were analyzed descriptively. The problems identified include land requirement, the overlapping use, the threat of pollution and environmental degradation, and zoning; whereas the potential that exists include salt, marine tourism, mariculture, and the development of industrial areas and ports. The potential problems identified in coastal areas and beaches in Sampang relatively identical to the Bangkalan. It needs a comprehensive solution to minimize the existing impact as well as efforts to optimize utilization to achieve integrated coastal zone management.Keywords: coastal, CZM, problem, potential, Sampang ABSTRAKSalah satu wilayah yang memiliki nilai ekonomi progresif sekaligus peluang degradasi lingkungan sehingga disebut daerah dinamis adalah wilayah pantai dan pesisir. Karakteristik ini menjadi sesuatu yang menarik dalam perspektif pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan. Pesatnya perkembangan tersebut menuntut pemerintah kabupaten Sampang untuk focus dan memberikan perhatian lebih besar sebagai upaya untuk meminimalkan tekanan ekologis yang berpengaruh terhadap daya dukung lingkungan, khususnya di wilayah pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi

  11. MANAJEMEN GIZI ATLET CABANG OLAHRAGA UNGGULAN DI KABUPATEN BULELENG

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ni Luh Kadek Alit Arsani

    2014-05-01

    Full Text Available Pembinaan prestasi olahraga merupakan salah satu agenda tahunan yang menggunakan dana pemerintah cukup besar baik di tingkat nasional maupun di daerah. Salah satu aspek penting yang sering terlupakan dalam pembinaan atlet adalah faktor gizi atlet. Penelitian ini bertujuan untuk 1 mengetahui keberadaan cabang olahraga unggulan di Kabupaten Buleleng; 2 mengetahui manajemen gizi atlet cabang olahraga unggulan di Kabupaten Buleleng; 3 mengetahui kesesuaian manajemen gizi atlet cabang olahraga unggulan di Kabupaten Buleleng. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan dipilih secara purposive sampling. Data dianalisis dengan menggunakan Analisis Interaktive model dari Miles. Hasil penelitian diperoleh bahwa 1 Cabang olahraga yang menjadi unggulan Kabupaten Buleleng adalah tenis lapangan, tenis meja, bulutangkis, atletik, kempo, dan cabang olahraga woodball; 2 Manajemen gizi atlet di Kabupaten Buleleng selama ini dilakukan oleh atlet sendiri dan orang tua atlet; 3 Kesesuaian manajemen gizi atlet di Kabupaten Buleleng tidak dilakukan perhitungan kebutuhan kalori terhadap atlet. Dapat disimpulkan bahwa pola asupan gizi sebagai salah satu prioritas dalam pembinaan atlet dalam pelaksanaannya belum sepenuhnya tertangani dengan baik dan manajemen gizi di Kabupaten Buleleng belum sesuai dengan perhitungan kebutuhan energi atlet bersangkutan. Dapat disarankan untuk meningkatkan prestasi olahraga di Kabupaten Buleleng sebaiknya mengaplikasikan IPTEKS Keolahragaan dan menerapkan manajemen gizi atlet yang baik.

  12. ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK HOTEL TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN NUNUKAN

    OpenAIRE

    -, MULIATI

    2014-01-01

    2014 Analisis Kontribusi Pajak Hotel terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Nunukan Analysis of The Contributions Tax on Hotel Againts Regional Renenue Nunukan District Muliati Haerial M. Christian Mangiwa Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi pajak hotel terhadap pendapatan asli daerah, mengetahui sistem pengawasan, dan potensi yang ada untuk meningkatkan pajak hotel, mengetahui sistem dan prosedur...

  13. PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PASCA PENGEMBANGAN WISATA BAHARI DI KEPULAUAN SIKAKAP, KABUPATEN MENTAWAI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ismi Andriyani

    2012-12-01

    Full Text Available The potential area to be a tourist destination is should attention to the elements of tourism development. Sikakap is one of the villages in the Mentawai islands which beautiful beach and sea. Since 2003, the development of marine tourism in the islands Sikakap has been run and driven by government. The marine tourism development in Sikakap village has impacted to coastal communities in Sikakap village. The development of marine tourism can boost the economy of coastal communities. Research conducted through qualitative and historical approach. The results is showed the marine tourism in the islands impacted to the socio-economic society in positive. The indicators is development of transportation facilities, hotels, markets and other public facilities and reduced unemployment. Daerah yang potensial menjadi daerah tujuan wisata dalam pengembangannya harus memperhatikan unsur-unsur pengembangan pariwisata. Sikakap merupakan salah satu desa di kepulauan Mentawai yang memilki pantai dan laut yang sangat indah. Sejak tahun 2003, pembangunan wisata bahari di kepulauan Sikakap telah dijalankan dan digerakkan oleh pemerintah. Pembangunan wisata bahari di desa Sikakap ini memberikan dampak positif bagi masyarakat pesisir pantai desa Sikakap. Pengembangan wisata bahari mampu menaikkan perekonomian masyakat pesisir pantai desa Sikakap. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan dampak pembanguan wisata bahari terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat. Penelitian dilakukan secara kualitatif dengan pendekatan historis. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa wisata bahari yang dikembangkan di kepulauan Sikakap memberikan dampak positif terhadap perkembangan sosial-ekonomi masyarakat Sikakap. Hal ini ditunjukkan oleh perkembangan sarana transportasi, perhotelan, pasar dan fasilitas umum yang lainnya dan berkurangnya angka pengangguran.

  14. Strategi Komunikasi Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (Kpid) Riau dalam Mengoptimalkan Program Literasi Media terhadap Pemirsa Televisi di Riau

    OpenAIRE

    Lubis, Evawani Elysa; Sari, Yesi Ratna

    2014-01-01

    The television show is not only have a positive impact, but also the negative impact if not filtered properly, the impact would affect the behavior of television viewers. The majority of television shows are currently only prioritize entertainment, and the exclusion of education inside them. KPID has been have some strategys to bring the desired goals. This research aims to determine how the communication strategy communication of Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Riau in optimizing me...

  15. PERAN MEDIA MASSA DALAM PENINGKATAN PARTISIPASI PEMILIH PEMULA PADA PILKADA 2013 DI KECAMATAN TEMPE KABUPATEN WAJO

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Hardini Hasanuddin

    2015-04-01

    Full Text Available Mass media is one of the factors that may affect the level of participation of voters in a local election. Based on this, the researchers were motivated to prove that the mass media have an important role in increasing the participation of voters in the local elections in 2013 in District Tempe Wajo. This research is a qualitative descriptive to decipher and interpret the data obtained from the process of organizing and sorting the data obtained from the field and from informants who were 18 people into patterns, categories, and a basic outline that can be found themes and formulated the working hypothesis the results of the study show the influence of the mass media of increasing participation of voters in the 2013 election in District Tempe Wajo. Such increase is influenced by factors; information.   Media Massa merupakan salah satu faktor yang dapat memepengaruhi tingkat partisipasi pemilih pada suatu pemilihan kepala daerah. Berdasarkan hal tersebut, peneliti termotivasi untuk membuktikan bahwa media massa mempunyai peran penting dalam peningkatan partisipasi pemilih pemula pada pemilihan kepala daerah 2013 di Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo. Jenis penelitian ini adalah Deskriptif Kualitatif dengan menguraikan serta menginterprestasikan data yang diperoleh dari proses mengorganisasikan dan mengurutkan data yang di peroleh dari lapangan dan dari para informan yang berjumlah 18 orang kedalam pola, kategori, dan suatu uraian dasar sehingga dapat di temukan tema dan dirumuskan hipotesis kerja.Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh media massa terhadap peningkatan partisipasi pemilih pemula pada pilkada 2013 di Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo. Peningkatan tersebut sangat di pengaruhi oleh faktor; informasi.

  16. KERANGKA PENGATURAN PENGELOLAAN CSR TERPADU (Studi Kasus di Kota Jakarta

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Bani Pamungkas

    2018-03-01

    Full Text Available Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki tanggung jawab meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat serta menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup di daerah. Namun tanggung jawab tersebut tidak dapat dilakukan sendiri. Dibutuhkan dukungan Dunia Usaha dan Masyarakat. Untuk memfasilitasi dukungan tersebut ditetapkan Pergub No. 112 tahun 2013 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Dunia Usaha. Penelitian ini mengulas tentang evaluasi ketentuan Pergub tersebut beserta usulan perubahannya. Menggunakan metode penelitian kombinasi yang menggabungkan metode penelitian hukum normatif dan empiris, penelitian ini melakukan kajian empiris dengan menggunakan metode Modified Participatory Action Research. Kombinasi analisis yuridis dengan model perancangan peraturan digunakan pada tahapan analisa. Perbaikan tata kelola  TSLDU/CSR, dilakukan melalui 4 (empat aspek yaitu (1 penyediaan Informasi dan Tata Kelola Administrasi TSLDU/CSR menggunakan Sistem Informasi berbasis web; (2 mengintegrasikan Dukungan TSLDU dengan Sistem Perencanaan Pembangunan dan Anggaran Daerah; (3 Perluasan Ruang Lingkup TSLDU/CSR; dan (4 Mengembangkan Skema TSLDU/CSR Kolaboratif.

  17. INDEKS AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK RUMPUT LAUT COKLAT (Sargassum aquifolium

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Muhamad Firdaus

    2015-07-01

    Full Text Available AbstrakIndeks aktivitas antioksidan dikembangkan guna standarisasi kekuatan aktivitas antioksidan baik dariekstrak maupun senyawa murni. Metode ini dikembangkan berdasar pereduksian radikal difenilpikrilhidrasil.Rumput laut cokelat diketahui mempunyai komponen aktif yang bersifat antioksidan. Tujuan penelitian iniadalah untuk menentukan indeks aktivitas antioksidan ekstrak Sargassum aquifolium. S. aquifolium didapatkandari perairan pantai pulau Talango, Kabupaten Sumenep. S. aquifolium dibersihkan, dicuci, dikeringkan,ditepungkan dan dimaserasi etanol, aseton 70%, metanol, etanol 80%, metanol 80%, dan air (1:3 b/v tigakali pada suhu 4oC selama 24 jam. Fitrat digabungkan, dipekatkan, dan dikeringkan untuk mendapatkanekstrak. Ekstrak selanjutnya diuji kemampuannya dalam mereduksiradikal difenilpikrilhidrasil. Penurunanserapan radikaldifenil pikrilhidrasil diamati dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 517 nm. Hasilmenunjukkan bahwa konsentrasi hambatan 50% ekstrak metanol S. aquifolium lebih kecil dibanding ekstraklainnya. Indeks aktivitas antioksidan ekstrak metanol S. aquifolium sebesar 0,54. Berdasar indeks aktivitasantioksidan maka ekstrak metanol S. aquifolium tergolong antioksidan sedang dan berpotensi dikembangkansebagai nutraseutikal beraktivitas antioksidan.

  18. Model Polikultur Udang Windu (Penaeus monodon Fab, Ikan Bandeng (Chanos-chanos Forskal dan Rumput Laut (Gracillaria Sp. Secara Tradisional

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Murachman - -

    2012-05-01

    Full Text Available Abstrak Polikultur merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan air yang mengakibatkan penurunan produksi ikan di kolam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui menyusun pola manajemen polikultur udang windu (Penaeus monodon Fab., ikan bandeng (Chanos-chanos Forskal dan rumput laut (Gracillaria sp.. Penelitian dilakukan dengan metode studi kasus di Dusun Tanjung Sari, Desa Kupang, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo. Sampel penelitian diambil pada 18 lokasi polikultur dari tiga komoditas tersebut (udang windu, ikan bandeng dan rumput laut dan 20 lokasi polikultur dari dua komunitas (udang windu dan ikan bandeng. Variabel yang dipergunakan pada penelitian ini adalah Variabel penelitian meliputi lingkungan makro tambak, karakteristik pembudidaya, cara pengelolaan tambak dan perlakuan–perlakuan yang diberikan, padat tebar, kualitas air, kesuburan air, produksi tambak, keuntungan pembudidaya polikultur dan model budidaya polikultur tiga komoditas. Model budidaya polikultur terdiri dari enam komponen yaitu penentuan lokasi tambak, persiapan tambak, pemeliharaan, panen, kelembagaan sosial dan kelembagaan ekonomi. Masing-masing komponne tersebut saling berhubungan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat tiga faktor yang mendukung penentuan lokasi kolam, yaitu jenis tanah di atas kolam, sumber air tawar, sumber air laut, dan keberadaan hutan mangrove. Kualitas dan kesuburan air cukup baik dan berada pada kisaran standard kualitas air untuk tambak. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara padat tebar untuk udang windu dan ikan bandeng pada tipe polikultur tiga komoditas dan polikultur dua komoditas. Padat tebar rumput laut pada polikultur tiga komoditas adalah 975 kgha-1. Keberadaan rumput laut pada polikultur tiga komoditas dapat meningkatkan kualitas air menjadi lebih baik dibandingkan pada polikultur dua komoditas. Kandungan oksigen terlarut pada tambak adalah 165 mgl-1, tingkat kejernihan air 50.875 cm, NH3 0

  19. PENGELOLAAN SUNGAI BERBASIS MASYARAKAT LOKAL DI DAERAH LERENG SELATAN GUNUNGAPI MERAPI (River Management Based on Local Community in the Southern Slope of Marapi Volcano

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Darmakusuma Darmanto

    2013-07-01

    Full Text Available ABSTRAK Dalam kehidupan manusia, ternyata ada hubungan yang saling terkait antara manusia dengan sungai. Manusia memerlukan sungai untuk mendukung keperluan dan aktivitasnya, sebaliknya keberadaan sungai juga dapat dipengaruhi oleh aktivitas manusia. Dalam memanfaatkan dan memelihara sungai tidak terlepas dari pemanfaatan air di dalam sungai dan alur sungainya. Dalam memgelola sungai tidak terpisahkan antara pengelolaan air sungai dan alur sungainya. Hal tersebut juga tergantung dari karakteristik sungai dan kondisi sosial budaya masyarakat. Penelitian yang dilakukan di lereng selatan Gunungapi Merapi dengan cara survei di lapangan. Data dikumpulkan dengan observasi lapangan dan wawancara dengan masyarakat. Selanjutnya dikuti dengan analisis data secara deskriptif kualitatif. Sungai sungai besar di daerah penelitian telah dikelola oleh pemerintah, sedangkan masyarakat lebih berperan kepada pemanfaatan dan pemeliharaan sungai kecil. Berbagai penggunaan dilakukan terhadap sungai-sungai kecil, untuk keperluan rumah tangga, irigasi dan perikanan. Teknik pengambilan dan pemanfaatan air dilakukan dengan cara sederhana dengan beaya yang relatif murah, tetapi tetap mengedepankan azas kebersamaan dan keadilan. Pemeliharaan terhadap alur sungai terhadap kerusakkan lingkungan dilakukan berdasarkan atas kesadaran untuk keberlangsungan lingkungan dengan yang dilakukan secara perorangan dan berkelompok. Dalam pemeliharaan dikedepankan asas kegotongroyongan tanpa mengabaikan budaya masyarakat setempat. ABSTRACT In human life, there was a relationship between human activities with rivers. Humans need rivers to support their need and their activities; otherwise the existence of rivers can also be affected by human activities. The management of river cannot be separated from managing water in the river and its channels. It also depends on rivers characteristics as well as social and culture of the community. This research was conducted in the southern slopes of

  20. STATUS OF SCRUB TYPHUS RESEARCH IN INDONESIA (Based on published reports

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Lim Boo Liat

    2012-09-01

    Full Text Available Scrub typhus merupakan penyakit yang endemis di Indonesia. Akan tetapi laporan mengenai hal tersebut sangat sedikit. Penelusuran hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum tahun 1945 pernah dilaporkan hasil isolasi Rickettsia tsutsugamushi dari penderita demam di beberapa tempat di Indonesia. Setelah tahun 1970 beberapa penelitian seroepidemiologi dilakukan di beberapa daerah di Indonesia terutama daerah transmigrasi dengan hasil prevalensi antibodi terhadap scrub typhus tertinggi di daerah Biak dan Owi, Irian Jaya dan yang terendah di Flores dan Jakarta. Selain itu dilakukan pula penelitian mengenai vektor scrub typhus dan hospesnya dengan hasil di­temukannya 7 species tungau Leptotrombidium termasuk 2 jenis yang merupakan vektor. Saran untuk penelitian di masa yang akan datang diberikan dalam laporan ini.

  1. PERENCANAAN PEREKONOMIAN DAERAH MELALUI PENGEMBANGAN SEKTOR PERTANIAN SUBSEKTOR TANAMAN BAHAN MAKANAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yoti Komara Murti

    2017-06-01

    Full Text Available Produk Domestik Regional Bruto (PDRB di Kabupaten Sragen relatif rendah diantara Karesidenan Surakarta.  Sektor pertanian merupakan sektor penyumbang PDRB terbesar diantara sektor-sektor yang lain di Kabupaten Sragen, melalui sektor pertanian ini diharapkan dapat menaikkan angka PDRB dengan dilakukan perencaaan pengembangan komoditas tanaman bahan makanan. Data yang digunakan yaitu data sekunder dan merupakan jenis penelitian kuantitaif. Metode analisis data menggunakan analisis Loqation Quotient, Shift Share, Klassen Typologi, Skalogram, Overlay serta Proyeksi Kecenderungan atau Time Trend. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode Loqation Quotient (LQ Shift Share (SSdan metode analisis Typologi Klassen, hanya daerah komoditas pada komoditas ubi jalar yang tidak terdapat kecamatan yang unggul. Atas dasar analisis overlay, area pengembangan pada komoditas padi terdapat di 2 kecamatan, komoditas jagung terdapat di 2 kecamatan, komoditas kedelai terdapat di 1 kecamatan, komoditas kacang tanah terdapat di 2 kecamatan, komoditas kacang hijau terdapat di 1 kecamatan, komoditas ubi kayu terdapat di 1 kecamatan, dan komoditas ubi jalar terdapat di 1 kecamatan. Berdasarkan analisis dengan menggunakan Proyeksi Kecenderungan atau Time Trend, selama 5 tahun ke depan subsektor tanaman bahan makanan dalam hasil produksi mengalami peningkatan, kecuali pada komoditas kedelai mengalami penurunan.  Gross Regional Domestic Product (GDP in Sragen relatively low among Surakarta. The agricultural sector is the sector's largest contributor to GDP among other sectors in Sragen, through the agricultural sector is expected to raise GDP figures to do planning is the development of food crops. The data used is secondary data and the type of quantitative research. Methods of data analysis using analysis Loqation Quotient, Shift Share, Klassen Typologi, schallogram, Overlay and trend projections or Time Trend. Based on the results of studies using methods

  2. PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM PEKALONGAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Mokhamad Taufan Zulmi

    2015-06-01

    Full Text Available Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengelolaan arsip dinamis, kendala apa saja yang dihadapi dalam pelaksanaan pengelolaan arsip dinamis, dan bagaimana usaha dalam mengatasi kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pengelolaan arsip dinamis pada Perusahaan Daerah Air Minum Pekalongan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisisi data meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian meliputi, penciptaan arsip berupa penerimaan dan pembuatan arsip. Penggunaan arsip meliputi kegiatan pelayanan peminjaman dan temu kembali. Peminjaman arsip belum menggunakan kartu pinjam arsip. Pemeliharaan meliputi pemberkasan, penataan, penyimpanan, dan alih media. Penyusutan meliputi kegiatan pemindahan dan pemusnahan arsip. Penyusutan arsip belum melakukan jadwal retensi arsip. The purpose of this study was to determine how the management of records , any obstacles encountered in the implementation of records management , and how the effort to overcome the obstacles encountered in the implementation of records management Ni the local water company of Pekalongan. It was a qualitative research. The data sources – as the informant – were the Archive Manager, the Head of Administration, the Archivists of the Regional Archives section. The data were collected by observation, interview, and documentation. The data analysis were performed by means of data collection, data reduction, data presentation and conclusion. Based on this research, it can be concluded that the creation of the archive consists of two forms; they are acceptance and archiving. The use of the archive includes lending and retrieval services, the archives lending did not use the archive card yet, the maintenance of the archieves includes filing, organization, storage, and transfer of media, the depreciation

  3. Hubungan Status Gizi dengan Status Sosial Ekonomi Keluarga Murid Sekolah Dasar di Daerah Pusat dan Pinggiran Kota Padang Lisbet Rimelfhi Sebataraja,

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Lisbet Rimelfhi Sebataraja

    2014-05-01

    Full Text Available AbstrakStatus gizi anak secara tidak langsung berkaitan dengan faktor sosial ekonomi keluarga. Jika status sosial ekonomi rendah maka kebutuhan makanan keluarga akan kurang terpenuhi sehingga anak akan memiliki status gizi kurang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status gizi dan status sosial ekonomi keluarga murid SD di pusat dan pinggiran kota Padang. Suatu penelitian analitik secara cross sectional telah dilakukan terhadap 220 orang murid di SDN 08 Alang Lawas sebagai perwakilan SD di pusat kota Padang dan SDN 36 Koto Panjang sebagai perwakilan SD di pinggiran kota Padang. Pengumpulan data dilakukan melalui kuisioner, pengukuran tinggi, dan berat badan anak. Analisa data dilakukan dengan menggunakan uji statistik Chi-Square. Hasil penelitian didapatkan status gizi murid SD di pusat kota dengan tingkat sosial ekonomi baik sebesar 84,2% status gizi baik dan 6% status gizi kurang, sedangkan keluarga dengan tingkat sosial ekonomi rendah didapatkan 15,7% status gizi baik dan 0% status gizi kurang. Pada daerah pinggiran kota dengan status ekonomi baik didapatkan 15,8% status gizi baik dan 64,7% status gizi kurang, sedangkan pada keluarga dengan status ekonomi rendah didapatkan 84,3% status gizi baik dan 100% status gizi kurang. Dari uji Chi-Square didapatkan nilai pearson Chi-Square (x2 = 71.004 lebih besar dari nilai x2 tabel = 7,815 dan nilai probabilitas (p = 0,000 lebih kecil dari nilai probabilitas yang bermakna yaitu p < 0,05 berarti terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dengan status sosial ekonomi keluarga murid SD di pusat dan pinggiran kota Padang. Status gizi anak juga berhubungan dengan tingkat ekonomi keluarga, tingkat pendidikan ayah dan ibu serta jumlah anak dalam keluarga.Kata kunci: Status Gizi, Status Sosial Ekonomi, Pusat Kota, Pinggiran KotaAbstractNutritional status of children is indirectly related to socioeconomic factors. If the low socioeconomic status family meals needs will not

  4. Koreografi Lingkungan’ Masyarakat Plempoh, Prambanan, Daerah Istimewa Yogyakarta

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Hendro Martono

    2014-11-01

    Full Text Available Desa Plempoh, yang berada di wilayah Prambanan Daerah Istimewa Yogyakarta,diharapkan sebagai penyangga pariwisata situs purbakala candi Boko. Akan tetapi,kenyataannya desa yang terletak di lereng bukit Boko menjelang masuk area candi,tidak menampilkan wujud sebagaimana yang diharapkan. Untuk itu, penulisdan sekaligus koreografer menawarkan alternatif solusi yang dapat memenuhikepentingan masyarakat. Masyarakat diberdayakan dalam pelatihan seni tari,nyanyi, dan teater. Metode yang digunakan adalah ‘Koreografi Lingkungan’,yaitu sebuah proses kreatif bekerja bersama antara tim perancangan seni denganmasyarakat untuk mewujudkan sebuah tari rakyat yang mengangkat legendasetempat, yaitu Jonggrang. Koreografinya mengungkapkan kearifan lokal denganpendekatan masa kini dan menggunakan versi rakyat yang membedakannya dengansendratari Rara Jonggrang yang sudah seringkali ditampilkan selama ini. Environmental Choreography of Plempoh society, Prambanan, Yogyakarta.Plempoh village, located in the region of Prambanan Yogyakarta, is expected as a bufferof Boko temple archaeological tourism sites. However, the fact that the village is locatedon the hillside of the entrance of the temple area, does not display the form as it isexpected. Therefore, the writer, also a choreographer, offers an alternative solution to meetthe interests of the community. The people of this society were empowered by the trainingsof dancing, singing, and theater. The method used in the research was ‘EnvironmentalChoreography’ which was a creative process of group working between the design teamand the society to create a public art with a folk dance which raised the local legend,Jonggrang. The choreography revealed the local wisdom with the present approach, andused the version distinguishing people with Rara Jonggrang ballet that has often beenshown lately.

  5. Aplikasi Sistem Informasi Geografis Produksi Padi dan Cabe di Kabupaten Lima Puluh Berbasis Android

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Harison Harison

    2017-04-01

    Full Text Available Kabupaten Lima Puluh Kota merupakan salah satu daerah produksi padi dan cabe. Saat ini pemasaran hasil produksi hanya di antarkan ke pasar terdekat, pada hal dengan sentuhan sistem informasi geografis maka hasil  panen petani akan dicari oleh marketing ke kebun langsung, karna kebutuhan akan padi dan cabe ini sangat di cari pasar.  Aplikasi Sistem informasi geografis produksi padi dan cabe berbasis android  dirancang dengan menggunakan bahasa pemograman java dan database MySqLite dan untuk GIS memanfaatkan google maps dan langsung mengambil titik koordinat pada setiap Nagari atau Desa yang ada pada Kabupaten Limapuluh Kota.

  6. Pendekatan Grounded Theory untuk Memahami Strategi Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Menghadapi Era Otonomi Daerah dan Globalisasi

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Fathul Himam

    2009-08-01

    Full Text Available This grounded theory research approach was directed to understand how Pemerintah Daerah developed its strategic process in dealing with local autonomy and globalization, both on the organizational level and individual level. In-depth interview was applied to 14 high level Pemerintah Daerah Officials. It was directed to understand their experiences in managing changing situations. The results showed that there were six major themes: (1 empowering the society; (2 restructuring the organization; (3 improving management system; (4 economic development; (5 developing the human resources; and (6 shifting the mindset. Reanalyzing these themes by using selective and axial coding, it was found that there were two emerging major functions of the strategy, i.e.(1 Maintaining the system; (2 adapting to environmental demands.Keywords: grounded theory, open coding, selective coding, axial coding, themes, strategy.

  7. ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI LINGKUNGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DAYA MAKASSAR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Mitra Sari

    2017-06-01

    Full Text Available Mitra Sari.2016.Thesis. Environmental Accounting Application Analysis On Rumah Sakit Umum Daerah Daya Makassar. (Guided by Faridah, SE., M.Si., AK, CA as a consultant I and Setiawan S.Si., Psi, SE., MM consultant II. This research was conducted in June to July 2016 in the city of Makassar, Rumah Sakit Umum Daerah Daya Makassar. Based on the state of the environment is getting worse, it is possible for service companies to disclose environmental activities closely related to medical waste and non-medical as additional report complements the financial statements are required, but the trend is happening in Indonesia is very rare to enter activism into additional reports were presented. The research methodology used was the comparative method as well as interviews with the parties involved, observation, searches of documents related to the placement of environmental costs, and literature study. Based on an evaluation of the implementation of environmental accounting in Rumah Sakit Umum Daerah Daya Makassar, it can be concluded that Rumah Sakit Umum Daerah Daya Makassar have done the identification, recognition, measurement, Recording, presentation, and disclosure are as described SAP 1 Year 2010 and has also implemented environmental controls on wastes, operating results are good enough, but there are still some weaknesses, among others: Rumah Sakit Umum Daerah Daya Makassar has not revealed specifics about the presentation of accounting environment, in terms of recording the cost is still combined with other items that cognate.

  8. TAENIASIS AND CYSTICERCOSIS IN THE PANIAI LAKES AREA OF IRIAN JAYA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    S. Gunawan

    2012-09-01

    Full Text Available Penyakit taeniasis dan cysticercosis diperkirakan baru masuk ke daerah Paniai dalam tahun 1970. Kasus-kasus pertama telah ditemukan dalam tahun 1971 diantara penderita yang dirawat di RSU F.narotali. Insidensnya terus meningkat sejak waktu itu dan dalam tahun 1975 sejumlah 60-100 penderita dilaporkan setiap bulan dari poliklinik RSU Knarotali. Survey yang diadakan dalam tahun 1973 di kampung-kampung sekitar F.narotali menemukan prevalensi 8 persen taeniasis dan 4,25 persen untuk cysticercosis. Survey ulangan dalam tahun 1975 menemukan suatu prevalensi sebesar 8,2 persen untuk cysticerosis, dan 3,5 persen epilepsi. Meningkatnya jumlah penderita epilepsi di daerah ini kemungkinan besar disebabkan cysticercosis cerebral. Meningkatnya jumlah penderita luka bakar juga berhubungan dengan epilepsi akibat cysticercosis ini. Usaha-usaha untuk memberantas penyakit ini melalui penyuluhan kesehatan, pembangunan jamban keluarga dan pengawasan pemotongan babi sangat sukar dijalankan karena hambatan-hambatan di bidang sosial budaya. Penyakit ini pada babi telah menjalar ke daerah-daerah lain di pegunungan dan kenimbulkan ketegangan-ketegangan sosial. Penelitian lebih lanjut amat dibutuhkan, supaya suatu program pemberantasan yang lebih efektif dapat segera dilaksanakan untuk melindungi penduduk daerah Paniai dan daerah lainnya terhadap penyakit yang cukup berbahaya ini.

  9. Imlek sebagai Pesta Rakyat Cina di Yogyakarta

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dina Dwikurniarini

    2010-05-01

    Full Text Available Semenjak dibangun hubungan kembali Indonesia – Cina maka nampak bahwa segala sesuatu tentang Cina marak diseluruh Indonesia.  Di Yogyakarta juga tidak beda dengan kota-kota besar lain dalam perayaan pergantian tahun dan jika terdapat  perbedaan terutama hubungan Cina dan pribumi yang tanpa konflik. Tujuan tulisan ini  mengkaji kebijakan Negara terhadap Cina dalam bidang budaya serta  hubungan Cina dan pribumi yang harmanis dapat diciptakan di Yogyakarta. Kajian ini adalah kajian historis yang menggunakan metode sejarah dengan empat langkah yaitu heuristik, yaitu mencari dan mengumpulkan sumber sejarah, kritik sumber, inteprettasi dan historigrafi. Hubungan Cina dan pribumi sudah terjadii semenjak kedatangan awal Cina sebelum terbentuknya Negara Indonesia hingga sesudah Indonesia menjadi sebuah negara merdeka. Kenyataan menunjukkan bahwa arang-orang pribumi dan Cina dapat saling menerima sebagai warga negara yang sama, merupakan proses panjang. Dalam sejarah menunjukkan bahwa peran pemerintah dengan kebijakan-kebijakannya turut mempengaruhi hubungan antar pribumi dan Cina. Diskriminasi juga memperlambat terjalinnya perkembangan hubungan tersebut.  Di Yogyakarta, misalnya perayaan imlek atau pergantian tahun dirayakan semua orang dan Pemerintah Daerah melalui Dinas Pariwisata  memasukkannya dalam agenda wisata Yogyakarta dan kelompok muslim mengizinkan merayakannya di masjid untuk Cina yang beraga Islam. Kata Kunci : Imlek di Yogyakarta, Pesta Rakyat Cina

  10. MONITORING KADAR NITRIT DAN NITRAT PADA AIR SUMUR DI DAERAH CATUR TUNGGAL YOGYAKARTA DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS (Monitoring of Nitrite and Nitrate Content in Ground Water of Catur Tunggal Region of Yogyakarta by UV-VIS Spectrophotometry

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Setiowati Setiowati

    2016-07-01

    Full Text Available ABSTRAK Metode analisis nitrit dan nitrat perlu dikembangkan untuk memonitor kualitas air minum. Kualitas air sumur untuk parameter nitrit dan nitrat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan kedalaman air sumur.Penelitian ini bertujuan menganalisis nitrit dan nitrat menggunakan asam p-aminobenzoat (PABA pada air sumur di daerah perkotaan Yogyakarta. Analisis nitrit didasarkan pada reaksi antara ion nitrit dengan PABA yang membentuk senyawa azo dengan panjang gelombang maksimum 546 nm. Kedalaman air sumur di daerah Catur Tunggal rata-rata > 10 m. Kadar nitrit dan nitrat pada air sumur adalah 0,05-0,09 dan 8,22-36,58 mg/L. Kadar nitrit dan nitrat tersebut memenuhi baku mutu dan aman untuk dikonsumsi. Konsentrasi nitrit dan nitrat pada air RO adalah 0,05 dan 2,72-59,57 mg/L. Kadar nitrit pada air RO tidak memenuhi baku mutu sedangkan kadar nitrat memenuhi baku mutu kecuali RO 5. ABSTRACT The method for analysis nitrite and nitrate had to developed to monitor the drinking water quality. The well water quality, especially for nitrite and nitrate were influenced by environmental conditions and depth of well. This study aims to analyze nitrite and nitrate using p-aminobenzoic acid (PABA in ground water at urban areas of Yogyakarta. The analysis was based on the reaction between nitrite ions with PABA which form azo compounds with a maximum wavelength of 546 nm. The depth of wells at Catur Tunggal were more than 10 m. Concentration of nitrite and nitrate in well water were 0.05 to 0.09 and 8.22 to 36.58 mg / L. The concentrations met the standard for drinking water quality and was safe for consumption. The concentration of nitrite and nitrate in reverse osmosis (RO water were 0.05 and 2.72 to 59.57 mg / L. The concentration of nitrite did not meet the standard for drinking water quality while the concentration of nitrate met the standard for drinking water quality except RO 5.

  11. Kualitas Air Hujan dan Faktor Lingkungan yang Mempengaruhinya

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    S Sudarmadji

    2016-07-01

    Full Text Available Hujan merupakan masukan dalam sistem hidrologi. Ditinjau dari kualitasnya dibandingkan dengan air aami lainnya, air hujan merupakan air paling murni dalam arti komposisinya hampir mendekati H2O. Namun demikian, pada hakekatnya tidak pernah dijumpai air hujan yang betul-betul hanya tersusun atas H2O saja, berbagai faktor lingkungan telah mempengaruhi kualitas air hujan tersebut. Pencemaran udara yang terjadi di kota-kota besar, baik yang berupa buangan gas maupun emisi dari kendaraan bermotor. Serta buangan gas dari pabrik telah mempengaruhi kualitas air hujan yang jatuh di daerah kota. Air hujan di daerah pantai juga terpengaruh oleh laut dengan segala aktifitas dan komposisi airnya. Di daerah gunung api yang masih aktif air hujan juga dipengaruhi oleh aktifitas tersebut. Masing-masing lingkungan tersebut di atas mempengaruhi komposisi air hujan. Kajian kualitas air hujan dilakukan dengan mengambil hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya di daerah pulau Jawa, namun demikian hasil penelitian yang dilakukan di luar negeri juga digunakan sebagai pembanding.

  12. Variasi Temporal dan Stabilitas Fisik dan Kimia Senyawa Bioaktif Karotenoid Rumput Laut Coklat Turbinaria decurrens

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rini Susilowati

    2014-06-01

    Full Text Available Pada pengembangan senyawa bioaktif karotenoid dari rumput laut coklat Turbinaria decurrens sebagai produk nutrasetikal atau pangan fungsional, pengetahuan mengenai variasi temporal dan stabilitas fisik dan kimia senyawa tersebut merupakan hal yang penting. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan variasi temporal dan stabilitas fisik dan kimia senyawa karotenoid dari T. decurrens. Bahan baku T. decurrens diambil dari Pantai Binuangeun, Banten. Kuantifikasi kadar karotenoid pada sampel dilakukan terhadap ekstrak kasar etanol dari sampel dengan menggunakan teknik spektrofotometri UV-Vis. Variasi temporal kadar karotenoid dilakukan dengan pengambilan sampel pada musim penghujan (Februari, musim peralihan (April dan Oktober, serta musim kemarau (Juni dan Agustus, pada tahun 2012. Analisis variabel air (DO, pH, suhu, temperatur, salinitas, fosfat, dan nitrogen anorganik terlarut dari titik pengambilan sampel juga dilakukan, untuk mengetahui faktor utama yang mempengaruhi produksi senyawa ini di alam. Analisis stabilitas senyawa dilakukan dengan perlakuan penambahan asam, basa, oksidator, dan suhu. Hasil pengujian menunjukan bahwa kadar karotenoid temporal dari alga ini berkisar 0,002–0,063 mg/g (bobot segar. Analisis korelasi terhadap variabel air menunjukkan bahwa kadar karotenoid dipengaruhi faktor musim, tidak tergantung pada variabel air lokal. Terkait dengan probabilitas fungsinya dalam fotosintesis, kadar tertinggi senyawa ini terdapat pada musim penghujan. Karotenoid dapat meluruh sebesar 84% pada perlakuan asam, 15% pada perlakukan basa, 28% pada perlakukan oksidasi, dan 15% pada suhu tinggi (70 oC. Dengan demikian, pada pengembangannya sebagai produk pangan fungsional atau nutrasetikal, diperlukan teknik mikroenkapsulasi untuk menjaga stabilitas fisik dan kimia senyawa karotenoid T. decurrens.

  13. Penerapan INLISlite (Integrated Library System di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Abdul Hamid

    2015-12-01

    Full Text Available Information and communication technology (ICT has been undoubtly applied in all fields of life. It provides variety of services in which it is dependent on user needs. The Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah (the District Library and Archieve of Pangkep has been implementing ICT to enhance its services to the citizens of Pangkep. INSLISLite was choosen as its automted library system. The current study investigates how INLIS lite has been implemented in the library, what were the challanges the library faced, and the floating library services of KPAD. The data were collected throughout the representative informans. The study found that INLIS lite needed to be more optimized, the challenges were human resources and budgetary, and the floating library has played important roles to educate the Pangkep island citizens.

  14. PENGEMBANGAN SISTEM TERINTEGRASI UNTUK PANDUAN PARIWISATA BERBASIS MOBILE SEBAGAI DAYA DUKUNG PENINGKATAN PARIWISATA DI KABUPATEN BULELENG

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    I Nengah Suparta

    2014-05-01

    Full Text Available Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah sistem yang terintegrasi untuk panduan pariwisata berbasis mobile sebagai daya dukung peningkatan pariwisata di Kabupaten Buleleng. Hasil lebih luas terhadap produk yang dihasilkan dapat dimanfaatkan secara lebih luas oleh para wisatawan maupun para pelaku pariwisata lainnya dalam rangka mendukung percepatan pembangunan dan perluasan ekonomi khususnya di Kabupaten Buleleng. Metode penelitian menggunakan Riset&Development yang dilengkapi metode khusus pengembangan perangkat lunak System Development Life Cycle dengan model waterfall. Hasil pengembangan dan pengujian fungsional sistem terintegrasi panduan pariwisata berbasis mobile yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa Aplikasi sistem terintegrasi panduan pariwisata berbasis mobile dapat menjalankan fungsionalitas yang dibutuhkan dalam mencari info-info daerah pariwisata di Kabupaten Buleleng secara detail, beserta fasilitas umum terdekatnya.

  15. CITRA PERUSAHAAN DALAM BERITA KRISIS PERUSAHAAN: Konstruksi Citra Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS Kebun Binatang Surabaya dalam Teks Berita Kematian Michael di Harian Jawa Pos dan Sindo

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Theresia Intan Putri Hartiana

    2014-12-01

    Full Text Available Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana Harian Jawa Pos dan Sindo membentuk citra Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS Kebun Binatang Surabaya (KBS dikonstruksikan dalam berita krisis kematian Michael. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah framing Entman dengan merujuk pada pemberian definisi, penelasan, evaluasi, dan rekomendasi acana untuk melihat penekanan pada kerangka berpikir terhadap peristiwa yang dicanangkan. Citra PDTS KBS dalam Harian Jawa Pos memperlihatkan adanya kondisi Kebun Binatang Surabaya sudah tidak layak bagi satwanya dan kesengajaan keterlibatan orang dalam menjadi penyebab kematian Singa KBS mati tergantung. Citra PDTS KBS oleh Koran Sindo ditampilkan sebagai pihak yang harus bertanggungjawab atas kelalaian dan kecerobohannya dalam memelihara satwa sehingga mengakibatkan terjadi kematian satwa yang tidak wajar. Hal tersebut terlihat dari analisis makrostruktur teks yang memaparkan bahwa kepolisian dilibatkan untuk menyelidiki singa yang mati tergantung akibat kelalaian PDTS KBS dalam pengelolaan satwa. Pemberitaan yang dimunculkan oleh media massa patut menjadi perhatian oleh praktisi Public Relations. Berita yang dikonstruksi negatif secara terus menerus dapat memberikan pengaruh negatif pula di dalam benak pembaca. Beberapa pernyataan negatif yang muncul dalam teks pemberitaan dapat dijadikan sebagai dasar perencanaan bagi humas PDTS KBS dalam penanganan krisis dan perbaikan citra setelah krisis.

  16. GEO-ARKEOLOGI TERAS PURBA BENGAWAN SOLO DI SEKITAR KABUPATEN BOJONEGORO, JAWA TIMUR The Geo-archaeology of Ancient Terrace of Bengawan Solo in Bojonegoro Surrounding Regency, East Java

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Johan Arif

    2016-07-01

    Abstrak Pemetaan teras purba Bengawan Solo merupakan kajian geo-arkeologi tahap awal yang dilakukan di beberapa lokasi di wilayah kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Permasalahannya adalah ditemukannya indikasi keberadaan peralatan batu paleolitik dan fosil-fosil vertebrata di beberapa teras purba di wilayah ini. Oleh karena itu, tujuan dari kegiatan ini adalah mendapatkan gambaran sebaran teras purba Bengawan Solo berumur Kuarter serta memberikan usulan kepada para ahli arkeologi dalam merancang kegiatan pencarian sisa-sisa budaya manusia antara lain peralatan batu paleolitik maupun sisa-sisa fosil rangka manusia dan hewan pada suatu teras purba. Metode yang dipakai di dalam penelitian ini adalah metode pemetaan geologi, deskripsi profil sedimen, pengambilan contoh-contoh sedimen (termasuk fosil hewan untuk keperluan analisa sedimentologi dan analisa kimia. Di daerah penelitian yang terletak di kabupaten Bojonegoro dijumpai tiga teras yaitu Teras Menden (berumur sub-Resen, Jipangulu (berumur Holosen Awal dan Ngandong (berumur Plestosen Atas. Teras Menden dijumpai di Payaman, Teras Jipangulu di Prangi dan Wotangare dan Teras Ngandong dijumpai di Prangi dan di desa Kedung. Berdasarkan bukti stratigrafinya ketiga teras tersebut disusun oleh lapisan pasir ukuran kasar hingga kerikilan di bagian bawah dan berubah menjadi pasir lempungan dan lempung pasiran di bagian atas. Fenomena ini menunjukkan bahwa ketiga teras tersebut dibentuk oleh sungai yang berkelok-kelok yaitu Bengawan Solo purba. Kedudukan masing-masing teras purba di daerah penelitian yang diukur dari Bengawan Solo adalah 2-3 m (Teras Menden, 5-7 m (Teras Jipangulu dan >8 m (Teras Ngandong. Berdasarkan hasil kajian teras purba ini diusulkan agar para ahli arkeologi lebih memfokuskan kepada perlapisan sedimen yang berukuran kasar dalam sistem endapan sungai purba berumur Kuarter untuk mencari sisa-sisa budaya manusia paleolitikum seperti peralatan batu maupun sisa-sisa fosil rangka manusia dan hewan.   Kata

  17. POLA PEMANFAATAN RUANG PADA SELAMATAN DESA DI PERMUKIMAN PERKOTAAN, STUDI KASUS: SELAMATAN DESA RW IV KELURAHAN JAJAR TUNGGAL SURABAYA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dahlia Astari

    2015-01-01

    Full Text Available Selamatan desa adalah ritual yang bertujuan untuk mengucapkan rasa syukur atas panen yang melimpah dan menghindarkan diri dari mara bahaya. Di beberapa daerah di Kota Surabaya masih melaksanakan tradisi tersebut terutama di daerah pertanian. Meskipun demikian, RW IV Kelurahan Jajar Tunggal masih mempertahankan tradisi tersebut meskipun kondisi permukiman berada di wilayah padat perkotaan dengan penduduk yang mayoritas beragama Islam dan bekerja di sektor swasta dan bekerja sebagai tukang. Oleh karena itu, penelitian ini ingin mengetahui pola pemanfaatan ruang yang terjadi pada pelaksanaan selamatan desa dengan memanfaatkan jalan utama untuk melaksanakan tradisi tersebut. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan behavior mapping dengan pemetaan perilaku yaitu place centered maps. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa pola pemanfaatan ruang di jalan utama kampung berbentuk menyebar dan mengelompok di daerah yang rindang dan dekat dengan warung/toko. Sedangkan pada saat selamatan desa, pusat aktivitas terjadi hampir di sepanjang jalan utama kampung   Selamatan desa is a ritual that aims to create a sense of gratitude for a bountiful harvest and refrain from danger. In some areas in the city of Surabaya still  performs  this tradition, especially in the areas that still have agricultural land. However, RW IV Kelurahan Jajar Tunggal still performs this tradition even though the conditions in the settlements located in the dense urban area with a  Muslim  majority society and livelihood as private sector employees and craftmans. Therefore, this study wants to know the pattern of utilization of space that occurs in Selamatan desa that using the main street for the tradition. The Method used is descriptive qualitative with environment behavior study approach with behavior mapping by place centered maps. The results of this study indicate that the pattern of use of the street in everyday activities shaped with

  18. KUALITAS LAYANAN E-GOVERNMENT (SEBUAH ANALISA DI PEMKOT X DENGAN PENDEKATAN E-GOVQUAL DAN IPA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Darmawan Baginda Napitupulu

    2016-12-01

    tanpa disertai kualitas. Namun jika ditilik kondisi pemanfaatan e-Government di tingkat nasional, memang sudah banyak daerah yang memiliki inisiatif mengembangkan sistem e-government. Oleh karena itu hal yang menjadi tantangan adalah bagaimana menilai keberhasilan atau efektivitas e-Government. Dalam penelitian ini penulis bertujuan ingin melakukan evaluasi kualitas layanan e-Government melalui website yang diakses oleh publik.  Metode penelitian yang digunakan adalah survei untuk menilai kualitas layanan e-Government dengan pendekatan e-Govqual.  E-Govqual merupakan kerangka dimensi yang mencakup berbagai faktor yang mempengaruhi penilaian kualitas layanan dari e-Government. Penilaian atau evaluasi kualitas layanan menggunakan analisa IPA (Importance Performance Analysis untuk menlihat gap antara harapan dan kinerja layanan yang diberikan. Hasil dari penelitian diharapkan dapat membantu pemerintah daerah dalam mengetahui kualitas layanan e-Government yang telah diimplementasikan. Selain itu juga dapat diberikan rekomendasi terkait kualitas layanan apa yang harus ditingkatkan dan dipertahankan oleh pemerintah daerah.    Kata Kunci :   Evaluasi, Kualitas, Layanan, e-Government, E-GovQual, IPA

  19. ANALISIS PERILAKU PENYUSUN ANGGARAN DALAM PERSPEKTIF KEAGENAN PADA KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI SULAWESI SELATAN

    OpenAIRE

    ILMI, A. NURUL

    2016-01-01

    2016 Analisis Perilaku Penyusun Anggaran dalam Perspektif Keagenan pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Sulawesi Selatan Analysis of Budget Compiler???s Behavior within the Agency Perspective in Regency and City of South Sulawesi Province A. Nurul Ilmi Mediaty Aini Indrijawati Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perubahan Pendapatan Asli Daerah dan perubahan Dana Perimbangan terhadap perilaku oportunistik penyusun anggaran yang menjelaskan mengenai hubungan k...

  20. BIODIVERSITAS DAN POTENSI JAMUR BASIDOMYCOTA DI KAWASAN KASEPUHAN CISUNGSANG, KABUPATEN LEBAK, BANTEN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ahmad Ni’matullah Al Ulya

    2017-04-01

    Full Text Available Abstrak Biodiversitas jamur Basidiomycota di kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS yang terletak di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, belum pernah diteliti sebelumnya. Kawasan konservasi tersebut dihuni oleh masyarakat adat dari Kasepuhan Cisungsang, yang selama ini memanfaatkan jamur dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, penelitian ini mengeks-plorasi keanekaragaman jamur Basidiomycota dan pemanfaatannya oleh masyarakat adat Kasepuhan Cisungsang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-Mei 2016. Sebanyak 34 spesies dari 21 marga, 16 keluarga, dan 5 bangsa dari jamur Basidiomycota berhasil ditemukan di daerah sawah, pekarangan, kebun, talun atau dudukan, dan hutan. Tujuh marga yang ditemukan diketahui dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan, yaitu supa ceuli (Auricularia sp.; supa amis (Marasmiellus sp.; supa beas (Coprinus sp.; supa tiram (Pleurotus sp.; supa jerami (Volvariella sp.; suung tunggal (Termitomyce sp.; dan supa kebo (Boletus sp.. Data ini menunjukkan tingginya biodiversitas jamur Basidiomycota di daerah masyarakat adat wilayah ini dan potensinya sebagai sumber makanan. Abstract Biodiversity of fungi Basidiomycota in the conservation area of Taman Nasional Gunung Halimun (TNNGHS Salak in Lebak, Province Banten, has never been studied. This area is resided by indigenous people from Kasepuhan Cisungsang, which uses the fungi in their life. Therefore, this study was aimed at exploring the biodiversity of mushrooms (Basidiomycota in Kasepuhan Cisungsang. The exploration was conducted from March to May 2016. A total number of 34 species which belong to 21 genera, 16 families, 5 orders were found in the rice field, yard, garden, and forest. About 7 genera are commonly consumed by the community. These include supa ceuli (Auricularia sp.; supa amis (Marasmiellus sp.; supa beas (Coprinus sp.; supa tiram (Pleurotus sp.; supa jerami (Volvariella sp.; suung tunggal (Termitomyce sp.; and supa kebo (Boletus sp

  1. Pertumbuhan rumput laut Kappaphycus alvarezii hasil kultur jaringan pada jarak tanam yang berbeda

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ayuningsih Ria Sapitri

    2016-04-01

    Full Text Available Abstract. The purpose of this study is to determine the best planting space on the growth of regenerated tissue culture Kappaphycusalvarezii. The completely randomized design (CRD was utilized in this study, thre treatment was four different planting spaces; P1: 15cm, P2: 20 cm, P3: 25 cm, and P4: 30 cm with initial weight of 100g/hill. Every treatment has four replicates (four rafts. The data were subjected to one way of analysis of variance (ANOVA at 5% of error levels and followed by Least Significant Difference (LSD test. The Anova test showed that planting space gave a significant affect on weight gain and growth rate where the best planting space was 25 cm with weight gain and growth rate of 331.4 g and 4.87% perday, respectively. Keywords: K.alvarezii;space; tissue culture regenerated;growth;photosynthesis   Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan jarak tanam optimum untuk pertumbuhan rumput laut Kappaphycus alvarezii hasil kultur jaringan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL dengan 4 perlakuan menggunakan bibit hasil kultur jaringan dengan jarak tanam yang berbeda yakni P1: jarak tanam 15cm , P2: jarak tanam 20 cm, P3: jarak tanam 25 cm, dan P4: jarak tanam 30 cm dengan berat awal 100 g/rumpun, masing-masing perlakuan dengan empat kali ulangan pada 4 rakit. Data penelitian yang diperoleh, ditabulasi menggunakan Microsoft excel dan dianalisis menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA pada taraf kesalahan 5%, kemudian dilakukan uji lanjut dengan uji Least Significant Difference (LSD. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jarak tanam berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan rumput laut (P<0,05, dimana jarak tanam terbaik adalah 25 cm dengan pertambahan bobot 331,4 g dan laju pertumbuhan 4,87% per hari. Kata Kunci: K. alvarezii; Jarak tanam; kultur jaringan; pertumbuhan; fotosintesis

  2. Metode Tracer Test untuk Mencari Hubungan Antar Sistem Sungai Bawah Tanah Di Akuifer Karst

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Harjito Harjito

    2015-08-01

    Full Text Available Problem yang umum dijumpai di kawasan karst adalah mengenai ketersediaan air, mengingat kondisi hidrologi kawasan karst yang berbeda dengan kawasan lain. Ditinjau dari sisi lain, masyarakat di sekitar kawasan rencana perluasan eksploitasi masih memanfaatkan mata air yang daerah tangkapannya berasal dari perbukitan batu gamping untuk memenuhi kebutuhan air domestik dan irigasi pertanian. Dengan demikian, perlu adanya penelitian hidrologi karst lebih lanjut terutama mengenai keberadaan sistem jaringan yang saling terhubung di dalam kawasan rencana perluasan eksploitasi dan sekitarnya. Studi ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan terhadap kebijakan yang akan diambil sebagai upaya untuk dapat melakukan pengelolaan potensi tersebut sebaik-baiknya. Tracer test dilakukan sebagai bentuk follow-up dari survei gua dan sinkhole yang ada di sekitar area tambang. Tracer test dilakukan untuk mengetahui konektivitas aliran pada sistem gua berair dan mata air Cipintu. Berdasarkan hasil penelitian potensi debit air di Mata air Cipintu sebesar 18,55 liter/s dan mengindikasikan adanya konektivitas antara gua berair dengan Mata air Cipintu. Kata kunci : karst, hidrologi, tracer test, eksploitasi

  3. Analisis Faktor Relationship Satisfaction Pada Kerjasama Antar UMKM Berbasis Logam di Waru, Sidoarjo

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ary Tri Wibowo

    2012-09-01

    Full Text Available Industri berskala mikro, kecil, dan menengah memiliki peranan yang penting di dalam perekonomian Indonesia. Jawa Timur sebagai penyumbang Produk Regional Domestik Bruto terbesar kedua pada tahun 2010 memiliki andil di dalam perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM di Indonesia. Salah satu industri berskala UMKM di Jawa Timur yang sedang berkembang adalah industri berbasis logam di Waru, Sidoarjo. Seiring dengan berjalannya waktu agar dapat bersaing dengan UMKM sejenis dari daerah lain dan produk impor, maka industri berbasis logam harus menguatkan kerjasama di dalam kegiatan industrinya. Untuk menguatkan kerjasama antar UMKM, maka tiap UMKM harus memperhatikan kepuasan di dalam hubungan kerjasamanya (relationship satisfaction. Hasil studi literatur dan observasi awal menunjukkan bahwa faktor benevolence, credibility, opportunism, relationship commitment, dan mutual cooperation berpengaruh terhadap relationship satisfaction. Sehingga pada penelitian ini akan dianalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap relationship satisfaction pada kerjasama antar UMKM di Waru, Sidoarjo dengan menggunakan metode Structural Equation Modelling. Faktor relationship satisfaction sebagai konstruk endogen dan faktor benevolence, credibility, opportunism, relationship commitment, dan mutual cooperation sebagai konstruk endogen. Masing-masing konstruk tersebut kemudian dilakukan uji confirmatory factor analysis (CFA untuk mengetahui bahwa faktor tersebut berada pada kondisi unidimensionalitas.

  4. IDENTIFIKASI KOMODITI UNGGULAN PADA SEKTOR PERTANIAN DI KABUPATEN INDRAGIRI HILIR PROVINSI RIAU

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sisca Vaulina

    2016-12-01

    Full Text Available Setelah otonomi masing-masing daerah memiliki lebih dari kebebasan dalam menentukan komoditas yang diprioritaskan dalam pembangunannya. Salah satu potensi di Kabupaten Indragiri Hilir adalah pertanian. Untuk pertanian diperlukan identifikasi komoditas pertanian utama yang akan dikembangkan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi komoditas pertanian utama terlihat dari dasar komoditas pertanian, spesialisasi dan lokalisasi komoditas pertanian yang diprioritaskan untuk dikembangkan di Kabupaten Indragiri Hilir. Penelitian menggunakan metode studi kasus, data yang digunakan adalah data dari tahun 2014-2015, menggunakan analisis ekonomi LQ regional, spesialisasi quotient dan lokalisasi quotient. Hasil penelitian menunjukkan komoditas di Kabupaten Indragiri Hilir kering padi, kacang tanah, ubi kayu, pepaya, durian, mangga, kelapa, pinang, kelapa, sagu, domba, sapi dan perikanan umum. KS dan KL nilai kegiatan pertanian terspesialisasi di setiap kabupaten. Pengembangan prioritas komoditas padi kering, kedelai, kacang tanah, ubi kayu, pepaya, mangga, durian, jeruk, pinang, kakao, domba dan perikanan umum. Kata kunci : Komoditas Unggulan, Komoditas Pertanian

  5. ANALISIS KECEPATAN GELOMBANG GESER (Vs DI CILACAP, JAWA TENGAH SEBAGAI UPAYA MITIGASI BENCANA GEMPABUMI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Pupung Susilanto

    2015-09-01

    Full Text Available Cilacap merupakan daerah yang sering merasakan dampak guncangan gempabumi. Populasi penduduk yang besar dan keberadaan obyek penting pemerintah menjadi suatu pertimbangan diperlukannya kajian efek guncangan gempabumi. Tujuan penelitian ini adalah untuk memetakan daerah yang memiliki potensi mengalami kerusakan akibat guncangan gempabumi berdasarkan jenis tanah hasil analisis kecepatan gelombang geser (Vs sebagai salah satu upaya mitigasi bencana gempabumi. Nilai Vs didapatkan dari pengukuran Multichannel Analysis of Surface Wave (MASW pada 14 lokasi dan pengolahan menggunakan perangkat lunak WinMASW untuk mendapatkan profil Vs 1D. Selanjutnya dibuat sayatan selatan – utara dan barat daya–timur laut untuk mendapatkan gambaran Vs secara 2D. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah penelitian memiliki nilai Vs rata-rata (0-30 m antara 153 m/s – 355 m/s. Berdasarkan sayatan 2D tersusun oleh jenis tanah lunak (Vs ≤ 175 m/s, jenis tanah sedang (175 < Vs ≤ 350m/s, dan jenis tanah keras (Vs ≥ 350 m/s, dengan dominasi utama adalah tanah sedang dengan endapan sedimen yang cukup tebal. Hal ini menyebabkan daerah penelitian terutama di bagian selatan, tengah, dan barat berpeluang besar mengalami guncangan yang lebih besar ketika terjadi gempabumi, sehingga berpotensi mengalami kerusakan yang lebih besar. Sedangkan daerah yang relatif aman untuk pengembangan wilayah berada di sisi utara dan timur daerah penelitian karena tersusun atas endapan sedimen tipis dan tanah yang keras.   Cilacap is an area that often suffers earthquake shocks impact. Large population and existence of important government object becomes a consideration for a study related to earthquake shocks effect. This study aims to map areas that have potential damages due to earthquake, based on soil type from shear wave velocity (Vs analysis, as an effort to earthquake disaster mitigation. Vs obtained from Multichannel Analysis of Surface Wave(MASW at 14 locations and processed

  6. Analisis Beberapa Faktor Pengemudi yang Mempengaruhi Tingkat Kecelakaan Lalu Lintas di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013

    OpenAIRE

    Taufiq, Muhammad

    2014-01-01

    Dalam waktu yang relatif singkat jumlah kendaraan bermotor terus bertambah, sedangkan prasarana jalan bagi kendaraan dan pembangunannya masih agak sedikit melambat. Karena jalan raya adalah salah satu sarana transortasi darat, disamping sarana transportasi lainnya. Jalan raya juga merupakan salah satu bagian terpenting dalam mendukung dan memperlancar laju pertumbuhan ekonomi di suatu daerah. Data Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Mabes Polri menyatakan setiap hari, puluhan nyawa nyawa ...

  7. PERANAN SEKTOR PERIKANAN DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH DAN STRATEGI PENGEMBANGANYA DALAM RANGKA OTONOMI DAERAH KABUPATEN BALANGAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Syahrida Ariani

    2016-06-01

    Full Text Available Kabupaten Balangan mempunyai sumber daya perairan yang cukup besar dan berpotensi meningkatkan pendapatan asli daerah, diharapkan peran pemerintah Kabupaten Balangan yang mempunyai wewenang sebagai pelaksana eksplorasi dan pengelolaan kekayaan perairan harus bisa menggali potensi dari sektor perikanan agar lebih optimal dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah.  Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menerapkan teknik perencanaan pembangunan wilayah Kabupaten Balangan.  Sedangkan secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan sektor perikanan terhadap perekonomian Kabupaten Balangan dan menetapkan alternatif strategi pengembangan sektor perikanan dalam rangka otonomi daerah di Kabupaten Balangan Metode penelitian yang digunakan bersifat deskriptif kualitatif, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah studi kasus dan analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis keuntungan dan analisis SWOT (Isu Strategis & Identifikasi Masalah Berdasarkan hasil analisis SWOT dan perhitungan pembobotan dengan matriks QSP didapatkan alternatif strategi urutan prioritas untuk pengembangan sektor perikanan sebagai berikut : 1 Pemerintah daerah komitmen terhadap pengembangan sektor perikanan melalui alokasi anggaran, 2 Pemerintah daerah melalui Dinas PTPHPP meningkatkan peran BBI dan UPR untuk mengasilkan induk dan benih yang berkualitas dan memiliki sertifikasi, 3 Meningkatkan peran dan fungsi penyuluh perikanan, 4 Meningkatkan pemanfaatan potensi lahan budidaya dengan komoditas unggulan yang bernilai ekonomis tinggi, 5 Pemerintah daerah melalui dinas Pertanian TPHPP melakukan pembinaan dan pendampingan kepada masyarakat sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam penguasaan teknologi, 6 Memfasilitasi masyarakat untuk mengakses permodalan ke perbankan, 7 Perlu adanya regulasi kebijakan dan langkah nyata untuk mengatasi meningkatnya harga pakan, 8 Pemerintah Daerah melalui Dinas Perindustrian

  8. PENAMPILAN REPRODUKSI SAPI PERAH FRIESIAN HOLSTEIN (FH PADA BERBAGAI PARITAS DAN BULAN LAKTASI DI KETINGGIAN TEMPAT YANG BERBEDA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Aju Tjatur N. K

    2012-04-01

    Full Text Available ABSTRAK Suatu penelitian dengan tujuan untuk mengetahui penampilan reproduksi sapi perah FH pada berbagai paritas dan bulan laktasi di ketinggian tempat yang berbeda telah dilakukan. Penelitian dilaksanakan di Koperasi Usaha Sapi Perah Nongkojajar (daerah dataran tinggi dan Koperasi Usaha Sapi Perah Grati (daerah dataran rendah Kabupaten Pasuruan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa  sapi FH yang dipelihara di dataran tinggi lebih baik penampilan reproduksinya dibandingkan yang dipelihara di dataran rendah.. Rata-rata nilai DO, CI dan S/C di dataran tinggi masing-masing 110,84±46,45 hari, 382,58±45,76 hari dan 1,58±0,78 sedangkan di dataran rendah  129,91±32,05 hari, 40,47±32,84 hari dan 2,82±0,77. Efisiensi reproduksi ternak di dataran tinggi menunjukkan penampilan  yang lebih baik daripada di dataran rendah. Paritas dan bulan laktasi tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap penampilan  reproduksi sapi perah FH.   Kata kunci: penampilan reproduksi, paritas, bulan laktasi dan  ketinggian tempat   The Performances of Reproductive Friesian Holstein (FH  Dairy Cows at Various Parity and Month of Lactation in Different Altitude   ABSTRACT The aim of the research was to know  the reproductive performance of dairy cows Friesian Holstein (FH at various parity and month of lactation in different altitude. The research was conducted at KPSP Setia Kawan Nongkojajar (highlands and KUTT Suka Makmur  Grati (lowlands Pasuruan regency. The results concluded that reproductive performance dairy cows at high altitude better than low altitude. The average value of DO, CI and S / C at highlands 110.84 ± 46.45 days, 382.58 ± 45.76 days and 1.58 ± 0.78 while at lowlands 129.91 ± 32.05 days, 401.47 ± 32.84 days and 2.82 ± 0.77. The parity and month of lactation not significant affected on the reproductive performance dairy cows..   Keywords: reproductive performance,  parity, month of lactation and altitude

  9. Teknologi Hijau Warisan Nenek Moyang di Tanah Parahyangan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Handajani Asriningpuri

    2015-08-01

    Full Text Available Masyarakat tradisional umumnya tidak berkebutuhan majemuk; sederhana; bersahaja; dan menerima keberadaan alam sebagai sahabat, bahkan merupakan bagian kehidupannya. Keadaan ini terjadi di Kampung Naga, Garut, Tanah Parahyangan sebagai suatu kearifan lokal. Dari sudut pandang arsitektur, hal tersebut menginspirasi konsep perancangan. Penelitian ini, membuktikan dari sudut pandang ilmu lingkungan dan arsitektur tentang adanya kaitan kearifan lokal dengan teknologi hijau yang menerapkan “green concept”(ZEB – Zero Energy Building dan 3R – Reuse, Reduce, Recycle. Metoda yang dilakukan adalah metoda diskriptif kualitatif berdasarkan data primer dan sekunder hasil observasi lapangan dan literatur. Kemudian dikaji melalui teori Aarsitektur dan pendekatan Teknologi Hijau, dan dibuktikan melalui Greenship Home Assestment (ketentuan GBCI – Green Building Council Indonesia Hasil kajian dan temuan pemahaman kearifan lokal, akan menginspirasi, membangkitkan semangat hijau, dan menambah wawasan bagiperancang bangunan. Bagi para regulator (pemerintah daerah kearifan lokal harus di pertahankan dan dapat menyadarkan penduduk kampung Naga untuk tetap berkehidupan sesuai ketentuan yang di yakini. Kata Kunci : Green Concept, Kampung Naga, Kearifan lokal, Teknologi Arsitektur

  10. PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL DAN KEKUATAN KOERSIF TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Budi S Purnomo

    2014-04-01

    Full Text Available This research aims to empirically examine the effect of the internal control system and the coercive force of the quality of local government financial reports. The method used is descriptive method of verification. While the technique of data analysis using correlation coefficient analysis and coefficient of determination. Quantitative data is secondary and primary data. Secondary data in the form of examination reports on the financial statements of local government district / city in the first Bogor region of West Java province in 2012 were obtained from Badan Pemeriksa Keuangan (BPK. Sementara data primer dikumpulkan dari kepala seksi akuntansi pada pemerintah daerah kabupaten/ kota di wilayah I Bogor provinsi Jawa Barat. The results showed that the internal control system is not a positive influence on the quality of financial reports of local governments while the coercive power of positive influence on the quality of local government financial reports.

  11. Analisa Highest and Best Use Pada Lahan Kosong Di Jemur Gayungan II Surabaya

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Finda Virgitta Faradiany

    2014-09-01

    Full Text Available Perkembangan bisnis properti di Surabaya yang semakin pesat, mengakibatkan permintaan terhadap lahan semakin tinggi. Namun fakta di lapangan menampakkan hal yang sebaliknya karena ternyata masih terdapat lahan-lahan yang dibiarkan kosong tidak dimanfaatkan oleh pemiliknya. Kondisi yang demikian memerlukan efisiensi dan optimalisasi penggunaan lahan dengan mendirikan sebuah properti komersial yang memberikan keuntungan bagi pemilik serta lingkungan sekitarnya.Lahan “X” seluas 1786 m2 berlokasi di Jl. Jemur Gayungan II merupakan lahan kosong yang terletak di dekat daerah perkantoran dan berpotensi dikembangkan menjadi properti komersial. Penentuan nilai lahan “X” bergantung pada penggunaan lahan. Metode penilaian yang digunakan adalah analisa penggunaan tertinggi dan terbaik atau Highest and Best Use (HBU yang secara legal diijinkan, secara fisik memungkinkan, layak secara finansial dan memiliki produktifitas maksimum. Dari hasil penelitian didapatkan alternatif yang menghasilkan nilai lahan tertinggi dan produktivitas maksimum adalah hotel. Nilai lahan yang didapatkan sebesar Rp 9.722.718/m2 dengan produktivitas meningkat sebesar 486%.

  12. SURVEILLANCE OF SEAPORT RODENTS AND ITS FLEA-INDICES IN CILACAP, CENTRAL JAVA AND PANJANG, SUMATERA, INDONESIA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    K. C. Megawe

    2012-09-01

    Full Text Available Suatu survai terhadap tikus dan pinjal telah diselenggarakan di daerah pelabuhan Cilacap dan Panjang, pada November 1985 sampai Maret 1986. Dalam survai itu diidentifikasi empat spesies tikus, yaitu Rattus r. diardii, R. norregicus, Bandicota indica, dan Mus musculus, serta seekor insektivora, Suncus murinus. Kepadatan polusi binatang-binatang ini rendah di dalam pelabuhan dan sedang di perkampungan sekitarnya. R.r. diardii terbukti merupakan tikus yang terbanyak dijumpai baik di pelabuhan maupun di perkampungan sekitar. Kepadatan Xenopsylla cheopis ternyata rendah baik pada tikus-tikus maupun insektivora di kedua daerah pelabuhan. Indeks pinjal spesifik tertinggi didapatkan pada R.r. diardii. Tes kerentanan X. cheopis terhadap insektisida dengan menggunakan DDT 4%, melathion 0,5% dan fenit rothion 1% menunjukkan bahwa pinjal itu lebih sensitif terhadap melathion dan fenitrothion dibanding terhadap DDT, di kedua daerah pelabuhan.

  13. Analisis Perkembangan Internet Broadband di Daerah Perbatasan Sulawesi Utara

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Riva'atul Adaniah Wahab

    2016-12-01

    Full Text Available Adopsi teknologi internet broadband dapat memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat perbatasan. Karenanya pemerataan pembangunan internet broadband di wilayah  ini harus segera diwujudkan. Penelitian deskriptif kuantitatif ini dilaksanakan di wilayah perbatasan Provinsi Sulawesi Utara untuk mengetahui kondisi aspek supply dan demand perkembangan internet broadband di wilayah tersebut. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa dari aspek supply, kondisi infrastruktur masih sangat kurang, ketersediaan layanan internet broadband berkualitas tinggi dengan tarif rendah juga masih sulit diwujudkan. Dari aspek demand, stigma atau persepsi masyarakat bahwa internet tidak penting menjadi salah satu faktor penyebab tidak memiliki akses internet. Adapun hambatan yang paling dominan adalah ketidakpahaman dalam penggunaan internet. Faktor ini juga menjadi mendasari literasi internet broadband masyarakat pada level 0 yaitu  tidak peduli akan pentinya internet. Menanggapai kondisi ini, penyusunan dan penetapan kebijakan serta regulasi seperti QoS layanan, tarif interkoneksi, infrastructure sharing dibuat untuk menyediakan internet broadband berkualitas tinggi dengan harga murah. Selain itu distribusi perangkat mobile berharga murah (smartphone juga perlu didorong dengan penerapan TKDN untuk produksi perangkat. Tidak kalah pentingnya adalah peningkatan literasi internet broadband masyarakat melalui sosialisasi atau pelatihan baik formal maupun nonformal. Abstract   Adoption of internet broadband internet can provide the economic impact for border communities. Hence equitable development of internet broadband in the region should be immediately implemented. This quantitative descriptive study was conducted in the border region of North Sulawesi to determine the condition of supply and demand aspects of the development of internet broadband. Based on the results, it can be concluded that from the aspect of supply, the condition of the

  14. Perancangan Model Simulasi Sistem Kontrol pH pada Pengolahan Limbah di Reject Treatment Plant PT Krakatau Steel

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Oktavia Dijah Pratiwi

    2015-06-01

    Full Text Available Reject Treatment Plant (RTP CRM PT. Krakatau Steel  adalah pengolahan limbah pabrik CRM yang  apabila tidak dikendalikan dengan baik akan berdampak langsung kepada masyarakat sekitar pabrik. Kadar pH dari limbah tersebut dikategorikan layak di dalam daerah pH 6 sampai 9. Pengendalian pH merupakan proses titrasi antara asam dan basa yang merupakan gabungan dari model statik dan model dinamik. Model statik dibentuk dari hukum kesetimbangan elektronitas berdasarkan reaksi invarian, sedangkan model dinamik dipengaruhi oleh tempat terjadinya reaksi antara asam dan basa yaitu pada Continues Injection Pipe Mixing (CIPM. Sistem kendali mengunakan Logika Fuzzy. Berdasarkan hasil pengujian dalam daerah  set point pH set point 5 sampai 10.5, keandalan sistem masih dikatakan baik sesuai batasan yang diberikan oleh pemilik plant.

  15. STOK DAN KONDISI HABITAT DAERAH ASUHAN BEBERAPA JENIS KRUSTASEA DI SEGARAANAKAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Karsono Wagiyo

    2015-06-01

    Full Text Available Produksi krustasea di Cilacap menurun seiring dengan penurunan kualitas habitat. Fenomena ini dapat diungkap dengan penelitian stok krutasea dan kondisi habitatnya, untuk mengetahui; kelimpahan, laju tangkap, komposisi dan hubungannya dengan kondisi habitat. Penelitian dilakukan pada tahun 2013 dengan sampling pada area dan musim yang berbeda. Hasil penelitian mendapatkan kelimpahan krustasea di Area Timur (6.865 ekor/104m3 lebih tinggi dari Area Tengah (1.023 ekor/104m3 dan Area Barat (441 ekor/104m3, Musim Timur (4.378 ekor/104m3 lebih tinggi dari Musim Peralihan II (1.174 ekor/104m3. Laju tangkap krustasea di Area Timur (1.910 gr/jam lebih tinggi dari Area Tengah (1.104 gr/jam dan Area Barat (389 gr/jam, Musim Timur (1.222 gr/ jam lebih tinggi dari Musim Peralihan II (1.046 gr/jam. Komposisi krustasea di Area Barat (71,50 % lebih tinggi dari Area Tengah (67,66 % dan Area Timur (50,68 %, Musim Timur (56,84 % lebih rendah dari Musim Peralihan II (69,72 %. Kelimpahan larva udang di Area Tengah (70.313 ekor/ 103m3 lebih tinggi dari Area Barat (13.357 ekor/103m3 dan Area Timur (18.400 ekor/103m3, Musim Peralihan I (56.861 ekor/103m3 lebih tinggi dari Musim Timur (11.186 ekor/103m3. Kondisi perairan antar wilayah dan musim menunjukan kualitas yang berbeda. Oksigen dan karbondioksida terlarut lebih baik di Area Timur dibandingkan Area Barat dan Area Tengah. Kecerahan, salinitas dan kecepatan arus di Area Timur lebih tinggi dibandingkan area lainnya. Musim Peralihan I memiliki kandungan oksigen dan pH lebih baik dari Musim Timur, salinitas dan kecepatan arus lebih rendah dari Musim Timur. Larva udang lebih menyukai tutupan mangrove tinggi sedangkan juvenil lebih menyukai jenis mangrove Rhizopora spp. Crustaceans production in Cilacap decreases with habitat degradation. This phenomenon can be revealed by crutaceans stock krutasea and its habitat conditions, to know; abundance, catch rate, composition, and its relationship with

  16. Flypaper Effect pada Kinerja Keuangan Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Amril Amril

    2015-03-01

    Full Text Available Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fenomena flypaper effect pada kinerja keuangan kabupaten/kota di Provinsi Jambi. Untuk tujuan tersebut dikembangkan dua model regresi data panel yang memperlihatkan keterkaitan antara perilaku belanja pemerintah daerah dengan penerimaan daerah. Hasil penelitian menemukan bahwa: 1 Dana bagi hasil (DBH, dana alokasi (DA, lag belanja operasional (Boit_1 dan dummy otonomi (DO berpengaruh secara signifikan terhadap belanja operasional kabupaten/kota di Provinsi Jambi. Dimana hasil menunjukkan pengaruh DA terhadap belanja operasional lebih besar dibandingkan dari DBH terhadap belanja operasional, yang artinya terjadi flypaper effect pada kabupaten/kota di Provinsi Jambi; 2 Dana bagi hasil (DBH, dana alokasi (DA, pendapatan perkapita (Y dan dummy otonomi (DO berpengaruh secara signifikan terhadap belanja modal kabupaten/kota di Provinsi Jambi. Dimana hasil menunjukkan pengaruh DA terhadap belanja modal lebih kecil dibandingkan dari DBH terhadap belanja modal, yang artinya terjadi flypaper effect pada kabupaten/kota di Provinsi Jambi dimana DA cenderung digunakan untuk membiayai belanja operasional. Kata kunci : Dana Perimbangan, Belanja Modal, Belanja Operasional.     Abstract This study aims to analyze the phenomenon of flypaper on the financial performance of the district / city in the province of Jambi. For this purpose developed two panel data regression model showing the relationship between the behavior of local government expenditure by the regional income. The research found that: 1 Revenue-sharing (DBH, allocation funds (DA, lag operational expenditure (Boit_1 and dummy autonomy (DO significantly affect the operational expenditure district / city in the province of Jambi. The effect of DA on operating expenditure is greater than from DBH to operational expenditure, which means there flypaper in the district / city in the province of Jambi; 2 Revenue-sharing (DBH, funds allocation (DA, per

  17. STRATEGI PENGELOLAAN SUMBER DAYA UDANG LAUT DALAM SECARA BERKELANJUTAN DI INDONESIA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ali Suman

    2013-05-01

    Full Text Available Pemanfaatan sumber daya udang di Indonesia dilakukan pada wilayah perairan laut dangkal dan status pengusahaannya sudah dalam tahapan jenuh (over-fishing. Apabila kondisi ini dibiarkan dalam jangka panjang tanpa adanya usaha pengelolaan yang berkelanjutan, maka akan menyebabkan kelestarian sumber daya udang akan terancam dan bahkan bisa punah. Salah satu hal yang harus dilakukan dalam mengantisipasinya adalah mencari daerah penangkapan baru di perairan laut dalam, berupa sumber daya udang yang potensial dan belum pernah dimanfaatkan (untapped resources. Komposisi jenis udang laut dalam di perairan Indonesia lebih dari sekitar 38 jenis dengan jenis udang yang mendominasi adalah Plesiopenaeus edwardsianus dan Aristeus virilis serta alat tangkap yang disarankan untuk pemanfaatannya adalah bubu laut dalam tipe silinder. Potensi penangkapan udang laut dalam di Kawasan Barat Indonesia (KBI sebagai 640 ton per tahun dan di Kawasan Timur Indonesia (KTI sebagai 2.840 ton per tahun. Agar pengelolaan sumber daya udang laut dalam dapat dilakukan berkelanjutan, maka harus dikelola dari awal pemanfaatannya. Strategi pengelolaan yang harus dilakukan adalah membatasi upaya penangkapan pada tingkat upaya sekitar 285 armada bubu laut dalam di KBI dan sekitar 1.250 armada bubu laut dalam di KTI. Selain itu harus dilakukan penutupan musim dan daerah penangkapan serta dilakukan penetapan kuota penangkapan. The utilization of Indonesia’s shrimps resources are commonly taking from shallow marine water while its status is currently on overfishing stage. In the long run without appropriate management will threat its sutainability and may be worsen to become extinct. A possible anticipition is finding a new fishing ground at deep sea area for potential deep sea shrimps as untapped resource. Deep sea shrimps species composition have been identified for more than 38 species with mainly dominated by Plesiopenaeus edwardsianus and Aristeus virili. Recommended fihing gear

  18. Kajian Kondisi dan Nilai Ekonomi Manfaat Ekosistem Terumbu Karang di Pantai Wediombo, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Heriawan Maulana

    2016-10-01

      ABSTRACT Bodies Wediombo Gunung Kidul regency which has been designated as a Local Backup Water Conservation Area in 2013. Utilization Wediombo Turkish territory by the public as a fish landing site and tourism resulted in increased pressure on aquatic ecosystems, especially coral reefs. As common property, damage to coral reefs is not perceived as economic losses so that the exploitation of the benefits of coral reef ecosystems had become unmanageable. Wediombo Coastal management is a challenge for stakeholders to be able to optimize the use of environmental services for the welfare of society. One component management efforts is by monitoring the condition of coral reefs in Wediombo Beach. Economic valuation of coral ecosystems termbu is an instrument to assess the products and services produced by a coral reef ecosystems. The purpose of this study was to determine the condition of coral reef ecosystems are represented by percent cover of coral reefs and coral reef ecosystems benefit value represented by the fishery products produced from coral reef ecosystems Wediombo Beach. The method used is a survey method. Methods of data collection coral reef condition refers to a method Line Intercept Transect (LIT. while the economic value of coral reef ecosystem benefits are calculated using methods Effect on Productivity. In the research results the percentage of coral reef cover in Turkish Wediombo of 25.29% with a damaged condition status. the true economic value of coral reef ecosystems Wediombo Coast of Rp. 634 553 504, -, while the value of current benefits of coral reef ecosystems Wediombo Coast of Rp. 20,304,872, -. Keywords:  Coral Reef Ecosystems, Economic Valuation, Turkish Wediombo Cara sitasi: Maulana, H., Anggoro, S., Yulianto, B. (2016. Kajian Kondisi dan Nilai Ekonomi Manfaat Ekosistem Terumbu Karang di Pantai Wediombo, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Ilmu Lingkungan,14(2,82-87, doi:10.14710/jil.14.2.82-87

  19. STUDI AWAL ANALISIS INTERAKSI LAUT-ATMOSFER PADA TEKANAN PARSIAL CO2 DI TELUK BANTEN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Salvienty Makarim

    2014-07-01

    Full Text Available Teluk Banten yang terletak di Laut Jawa merupakan suatu daerah yang berpotensi untuk terjadi tekanan parsial karbon dioksida (pCO2 yang siginifikan akibat aktivitas sosial-ekonomi di daerah ini. Kajian awal ini merupakan analisis menggunakan data survei dari parameter-parameter oseanografik dan atmosferik. Hasil studi awal interaksi laut-atmosfer terhadap tekanan parsial CO2 di Teluk Banten memperlihatkan bahwa pCO2 yang tinggi berada di area open sea dan relatif berkurang mendekati arah muara. Kondisi ini disebabkan oleh kecepatan angin yang dapat mempengaruhi kondisi suhu dan elevasi permukaan laut, sedangkan profil salinitas di Teluk Banten memperlihatkan bahwa nilai salinitas tinggi ke arah open sea dan rendah ke arah teluk, sedangkan profil stratifikasi sampai kedalaman sekitar 12 meter tidak banyak berubah. Data pengukuran elevasi laut dengan mengindikasikan adanya pola asymmetric pasut diurnal (24 jam-an dan pola pasut 8 jam-an. Pola Curah Hujan terhadap konsentrasi CO2 atmosfer pada data per bulan-an (monthly menunjukkan bahwa pada musim penghujan 2007 (bulan Januari-Februari Curah Hujan (CH tinggi dan nilai CO2 juga tinggi khususnya di bulan Februari 2007, sedangkan di musim peralihan 2007 (Februari-Maret CO2 menurun.   Banten Bay located in the Java Sea is a potential place for occurrence of significant partial pressure of Carbon Dioxide (pCO2 values due to the social-economic activities on this area. This preliminary study used analysis of survey data of oceanographic and atmospheric parameters. It provided pCO2 values were high at the open sea and relatively decreased close to the bay. This condition was caused by wind speed affecting to the temperature and surface elevation. Meanwhile the salinity profile gave high values at the open sea and lower values at the area close to the bay, while the stratification profile up to 12 meter depth did not change much. The sea elevation data indicated asymmetric diurnal and 8 hours tide

  20. PERFORMA KOMODITAS BUDIDAYA LAUT PADA SISTEM INTEGRATED MULTI-TROPHIC AQUACULTURE (IMTA DI TELUK GERUPUK, LOMBOK TENGAH, NUSA TENGGARA BARAT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nyoman Radiarta

    2016-11-01

    ikan bawal bintang sebesar 161,27 ± 30,05 g/ekor. Pertumbuhan rumput laut selama tiga siklus menunjukkan bahwa siklus pertama (Juni-Juli dan siklus kedua (Agustus-September menghasilkan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan siklus ketiga (Oktober–November. Laju pertumbuhan harian rumput laut di sekitar keramba jarring apung (KJA ikan sebesar 4,22%-6,09%/hari lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol (jarak 2-3 km dari KJA ikan yaitu 3,90%-5,53%/hari. Hasil dari penelitian ini menunjukkan efektivitas sistem IMTA dalam hal peningkatan produktivitas budidaya rumput laut. Model IMTA dapat diterapkan sebagai model pengembangan budidaya laut yang berwawasan lingkungan melalui peningkatan produksi, sistem produksi bersih, dan berkelanjutan. Mariculture activity with Integrated Multi-Trophic Aquaculture (IMTA is an aquaculture development technique which in line with environment conservation concept. This study was aimed to analyze perfomance of mariculture commodities that cultured under integrated multi-trophic aquaculture (IMTA system. The study was conducted in Gerupuk Bay, Central Lombok, West Nusa Tenggara during June-November 2015. The IMTA model was combined between tiger grouper fish (Epinephelus fuscoguttatus, silver pompano fish (Trachinotus blochii, Lacepede, and seaweed (Kappaphycus alvarezii. The result showed that during 150 days of cultured periods, both of grouper and pompano indicated a good growth performance, with mean body weight at the end of culture period about 173.45 ± 36.61 g/ind. and 161.27 ± 30.05 g/ind., respectively. Seaweed growth performance from three cultivation cycles showed that cycle-1 (June- July and cycle-2 (August-September had better growth performance than cycle-3 (October November. Daily growth rate of seaweed that cultured near fish cages was higher (4.22%-6.09% than control, 2-3 km distance to fish cages (3.90%-5.53%. This study indicated the effectiveness of IMTA system to increase seaweed culture production. IMTA

  1. KAYU ULIN DI KALIMANTAN : POTENSI, MANFAAT, PERMASALAHAN DAN KEBIJAKAN YANG DIPERLUKAN UNTUK KELESTARIANNYA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Riskan Effendi

    2016-11-01

    Full Text Available Eusideroxylon zwageri T et B yang dikenal dengan ulin termasuk salah satu jenis pohon asli pulau Kalimantan. Kayu besi Borneo ini telah digunakan oleh suku asli Kalimantan sejak ratusan tahun yang lalu terutama pada rumah tradisional seperti Betang di Kalimantan Tengah dan Lamin di Kalimantan Timur. Sampai sekarang pemanfaatan ulin mencakup atap, lantai, kerangka jendela, jembatan, patung, ornament di depan bangunan tradisional dan kantor, turus tanaman merica dan lain-lain. Sayangnya penyebaran dan potensi di hutan alam menurun secara signifikan terutama pada tiga dekade belakangan ini dikarenakan pembalakan yang berlebihan dan kurang efektifnya penegakan hukum. Kepedulian dunia terkait dengan kelestarian jenis ini ditunjukkan melalui masuknya jenis ini dalam CITES. Berbagai pertauran juga diterapan oleh pemerintah pusat dan daerah untuk menjaga kelestariannya. Makalah ini mencoba menyajikan beberapa aspek terkait dengan Eusideroxylon zwageri I yaitu penyebaran di alam, potensi, pemanfaatan kayu ulin, pengadaan bibit dan penanaman, masalah dan kebijakan yang diperlukan. Kebijakan tersebut meliputi penanaman ulin di hutan adat, hutan lindung, taman nasional dan areal bekas tempat tumbuh aslinya.  Kewajiban menanam jenis pohon asli termasuk Eusideroxylon zwageri pada sebagian areal hutan tanaman industri (HTI dan hutan tanaman lainnya untuk meningkatkan biodiversitas perlu didorong oleh pemerintah.

  2. Tipologi Permukiman Kumuh di Pinggiran Selatan Kota Surabaya

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Leny Agustin Maharani

    2014-09-01

    Full Text Available Permukiman kumuh di Pinggiran Selatan Kota Surabaya merupakan salah satu permasalahan kota. Permukiman di daerah ini menjadi rentan karena banyak masuknya penduduk desa ke kota dan memilih bertempat tinggal. Perkembangan kota Surabaya yang begitu pesat tidak diimbangi dengan pemeliharaan dan peningkatan prasarana, sehingga menjadi padat dan kumuh. Maka perlunya suatu tipologi permukiman kumuh di Pinggiran Selatan Kota Surabaya. Untuk mencapai tujuan penelitian yaitu merumuskan tipologi permukiman kumuh di Pinggiran Selatan Kota Surabaya, dilakukan tiga tahapan analisis yaitu pertama mengidentifikasi kondisi eksisting permukiman kumuh menggunakan metode statistik deskripsi, kedua untuk menentukan kriteria tipologi permukiman kumuh menggunakan analisa triangulasi dan delphi serta terakhir merumuskan tipologi permukiman kumuh dengan skoring, analisis cluster dan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian terbentuk 4 tipologi, yaitu tipologi 1 terdiri dari area Karangpilang dan Waru Gunung dengan kategori di semua aspek buruk. Tipologi 2 terdiri dari area Kebraon, Gayungan, Rungkut Menaggal dan Gunung Anyar dengan ciri yaitu aspek fisik kategori sedang, aspek sosial dan hukum kategori baik, serta aspek ekonomi kategori buruk. Tipologi 3 terdiri dari area Pagesangan, Kebonsari, Dukuh Menanggal, Panjang Jiwo dan Gunung Anyar Tambak dengan ciri semua aspek baik, kecuali aspek ekonomi kategori buruk. Sedangkan tipologi 4 terdiri dari area Kutisari dan Kendangsari, yang memiliki ciri yaitu aspek fisik kategori sedang, aspek sosial dan aspek ekonomi kategori buruk dan aspek hukum kategori baik.

  3. A PRELIMINARY STUDY OF MALAYAN FILARIASIS IN PUDING VILLAGE, JAMBI PROVINCE (SUMATERA, INDONESIA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sudomo M.

    2012-09-01

    Full Text Available Beberapa daerah di Propinsi Jambi akan dikembangkan menjadi daerah transmigrasi, satu di antara­nya adalah daerah Kumpeh yang terletak berdekatan dengan daerah endemik filariasis malayi. Desa yang paling dekat dengan lokasi transmigrasi tersebut adalah desa Puding. Penelitian pendahuluan tentang penyakit filariasis telah dikerjakan di desa Puding untuk mengetahui tingkat endemisitas, periodisitas B. malayi, fauna nyamuk, jenis nyamuk yang potensial menjadi vektor filariasis, hospes reservoir dan keadaan sosial-ekonomi-budaya penduduk setempat. Mf rate pada penduduk desa Puding adalah 18,7% dan dari B. malayi jenis subperiodiknokturna. Nyamuk yang tertangkap terdiri dari enam genera yaitu genus Anopheles, Aedes, Culex, Coquilletidia, Mansonia dan Tripteroides. Dari enam genera tersebut yang potensial untuk menjadi vektor filariasis adalah genus Mansonia dan ini didukung dengan diketemukannyd larva stadium L3 (infektif Brugia sp di tubuh nyamuk tersebut. Keadaan sosial-ekonomi-budaya, khususnya menyangkut adat istiadat dan kebiasaan penduduk setempat, telah dipelajari.

  4. KEANEKARAGAMAN VEGETASI DAN PROFIL HABITAT DI TAMAN KEHATI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Bambang Priyono

    2014-02-01

    Full Text Available Taman Kehati Unnes merupakan salah satu kawasan yang dirancang sebagai kawasan konservasi tanaman lokal Jawa Tengah.Penelitian tahun sebelumnya telah dilakukan analisis keanekaragaman jenis fauna di Taman Kehati Unnes. Penelitian sebelumnya (2013 menunjukan di Taman Kehati Unnes tercatat sebanyak 24 jenisburung, 63 jenis kupu-kupu, dan 26 jenis herpetofauna (amfibi dan reptil berhasil diidentifikasi. Keanekaragaman fauna juga ditentukan oleh kondisi habitatnya, oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis profil habitat. Pengambilan data vegetasi dilakukan menggunakan metode garis berpetak berukuran 20 x 20 m untuk tingkat pohon, 10 x 10 m untuk tingkat tiang, 5 x 5 m untuk pancang, 2 x 2 untuk semai, dan 1 x 1 untuk. Profil vegetasi dibuat dari struktur vertikal penutupan tajukdengan membuat petak ukuran pemanfaatan 40 x20 m. Pengukuran dilakukan terhadap kedudukan vegetasi, penutupan tajuk, arah tajuk, tinggi tajuk, tinggi bekas cabang vegetasi, dan diameter batang. Hasil penelitian dari 52 petak sampel vegetasi di Taman Kehati Unnes menunjukkan sebanyak 32 jenis tumbuhan herba atau perdu, 13 jenis Pancang, 12 jenis tiang dan 7 jenis pohon dapat diidentifikasi. Jenis rumput yang paling mendominasi adalah Imperata cylindrica (Alang-alang dengan nilai INP 37.85 tanaman tersebut adalah jenis gulma yang biasa terdapat ditempat terbuka dan terganggu.Jenis tanaman yang paling mendominasi dari kelas pohon, pancangdan tiang adalahLeucaena leucocephala(Mlandingan. Hasil analisis menunjukan Taman Kehati Unnes memiliki tumbuhan yang sangat seragam, hal ini dapat dilihat dari dominasi Mlandingan (Leucaena leucocephala.

  5. KEANEKARAGAMAN VEGETASI DAN PROFIL HABITAT DI TAMAN KEHATI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Bambang P

    2015-02-01

    Full Text Available Taman Kehati Unnes merupakan salah satu kawasan yang dirancang sebagai kawasan konservasi tanaman lokal Jawa Tengah.Penelitian tahun sebelumnya telah dilakukan analisis keanekaragaman jenis fauna di Taman Kehati Unnes. Penelitian sebelumnya (2013 menunjukan di Taman Kehati Unnes tercatat sebanyak 24 jenisburung, 63 jenis kupu-kupu, dan 26 jenis herpetofauna (amfibi dan reptil berhasil diidentifikasi. Keanekaragaman fauna juga ditentukan oleh kondisi habitatnya, oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis profil habitat. Pengambilan data vegetasi dilakukan menggunakan metode garis berpetak berukuran 20 x 20 m untuk tingkat pohon, 10 x 10 m untuk tingkat tiang, 5 x 5 m untuk pancang, 2 x 2 untuk semai, dan 1 x 1 untuk.Profil vegetasi dibuat dari struktur vertikal penutupan tajukdengan membuat petak ukuran pemanfaatan 40 x 20 m. Pengukuran dilakukan terhadap kedudukan vegetasi, penutupan tajuk, arah tajuk, tinggi tajuk, tinggi bekas cabang vegetasi, dan diameter batang. Hasil penelitian dari 52 petak sampel vegetasi di Taman Kehati Unnes menunjukkan sebanyak 32 jenis tumbuhan herba atau perdu, 13 jenis Pancang, 12 jenis tiang dan 7 jenis pohon dapat diidentifikasi. Jenis rumput yang paling mendominasi adalah Imperata cylindrica (Alang-alang dengan nilai INP 37.85 tanaman tersebut adalah jenis gulma yang biasa terdapat ditempat terbuka dan terganggu.Jenis tanaman yang paling mendominasi dari kelas pohon, pancangdan tiang adalahLeucaena leucocephala(Mlandingan. Hasil analisis menunjukan Taman Kehati Unnes memiliki tumbuhan yang sangat seragam, hal ini dapat dilihat dari dominasi Mlandingan (Leucaena leucocephala

  6. SISTEM PEMANTAU PERTUMBUHAN POHON DI AREA HUTAN PENAMPUNG AIR TANAH MENGGUNAKAN METODE PENGINDERAAN JAUH (INDERAJA DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG DI WILAYAH PROVINSI JAWA TENGAH

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Cahaya Jatmoko

    2015-05-01

    Full Text Available Salah satu penyebab terjadinya tanah longsor dan banjir adalah rusaknya kawasan hutan, namun karena illegal logging , pembukaan ilegal taman , dan perambahan hutan memicu pencabutan hak pengusahaan hutan ( HPH , yang diserahkan kepada kendali lokal , tapi tidak berjalan dengan baik . Dari area data akses terbuka pada tahun 2010 ada sekitar 20 juta hektar dan tidak ditindaklanjuti pengelolaannya.Hutan yang telah mengalami kerusakan akibat penebangan liar perlu direhabilitasi.Dengan menggunakan data spasial ini , kegiatan rehabilitasi dapat diidentifikasi dan dimonitor dengan lebih baik. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dibutuhkan sebuah sistem yang dapat memantau kegiatan rehabilitasi yang dalam penelitian ini menggunakan data Landsat TM, Data penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis ( GIS merupakan suatu metode yang dapat diterapkan bersama-sama , untuk memantau dan menganalisa data dengan cepat dan akurat . Penelitian ini menggunakan data penginderaan jauh dengan mengumpulkan fitur tutupan lahan di daerah tertentu yang terjangkau ke seluruh pelosok area hutan penampung air tanah di Provinsi Jawa Tengah . Sistem Informasi Geografis digunakan untuk menangkap dan menganalisa data pertumbuhan pohon . Hasil yang diharapkan adalah terwujudnya sistem informasi geografis yang dapat memantau pertumbuhan pohon di area hutan penampung air tanah di wilayah Provinsi Jawa Tengah. Kata Kunci : data spasial, Landsat TM, Remote Sensing

  7. PENGARUH UMUR PANEN RUMPUT LAUT Eucheuma cottonii TERHADAP SIFAT FISIK, KIMIA DAN FUNGSIONAL KARAGENAN Effect of Harvest Time of Seaweed Eucheuma cottonii on Physical, Chemical and Fungsional Properties of Carra- geenan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Djagal W. Marseno

    2012-05-01

    Full Text Available The aim of this study was to evaluate the effect of different harvesting times of Eucheuma cottonii on both physical, chemical and functional properties of carrageenan. Seaweed Eucheuma cottonii was obtained from water territorial of Tablolong Kupang. The study was carried out into two steps. The first step was to investigate the effect of harvesting time of 30, 45, and 60 days after planting on physical and chemical properties of obtained carrageenan. The second step was to study the effect of functional properties of obtained carrageenan on viscocity and the stability of tomato sauce. The results showed that seaweed which was harvested in 45 days after planting has good physical and chemical properties of carrageenan in term of moisture 12.45 %; protein 5.03 %; extract ether 1.40 %; ash 21.29 %; carbohy- drate 72.28 %; sulphate 19.69 %; and crude extract 48.20 %. The obtained carrageenan at concentration of 1,5%, also give highest viscocity of 11.50-45 cps and gel strength of 0.8961-4.0709 kg/cm2. Further identification show that the obtained carrageenan produced was classified as kappa carrageenan and at 0,2 % (w/v was able to stabilize tomato sauce up to 86 % and viscosity of 60 cps after 2 weeks of storage at room temperature. ABSTRAK Tujuan penelitian adalah mengkaji sifat fisik dan kimia karagenan yang diperoleh dari rumput laut Eucheuma cot- tonii pada umur panen yang berbeda dari perairan Tablolong Kupang dan mengetahui sifat fungsionalnya sebagai stabilizer dan thickener dalam saos tomat. Penelitian diawali dengan menanam rumput laut pada interval tanam yang berbeda, sehingga pada saat panen yang bersamaan diperoleh rumput laut dengan umur yang berbeda yaitu 30, 45,60 hari. Tahap berikutnya adalah ekstraksi dan karakterisasi karaginan yang dihasilkan, kemudian aplikasi karaginan yang diperoleh untuk menjaga stabilitas viskositas saos tomat pada konsentrasi karagenan (0,1 %, 0,15 %, 0,2 % b/v. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

  8. SIM Kemiskinan Sebagai Dasar Informasi Geografis Untuk Pemetaan Prioritas Pengentasan Kemiskinan di Kabupaten Banjarnegara

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Aji Supriyanto

    2011-11-01

    Full Text Available Program pengentasan  kemiskinan merupakan prioritas bagi pemerintah daerah Kabupaten Banjarnegara yang harus ditangani. Penelitan ini bermaksud merancang bangun sebuah sistem informasi yang mengolah data penduduk yang dapat diolah menjadi sebuah informasi  kemiskinan yang dapat diakses  melalui web dengan menggunakan standar indikator kemiskinan menurut BPS. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara action research dan model pengembangan sistem informasi adalah secara terstruktur menggunakan waterfall. Hasil dari penelitian ini adalah dapat menyajikan  informasi yang dapat menetukan kriteria kemiskinan dengan model singgle-criteria maupun multiple-criteria sesuai kebutuhan indikator kemiskinan yang ditentukan hingga pada tingkat desa, serta memberikan informasi tentang jenis-jenis bantuan yang telah diberikan pada setiap penduduk berdasarkan nama dan alamat (by name by address. Hasil selanjutnya adalah dapat dijadikan sebagai dasar pemetaan digital (Sistem Informasi Geografis/SIG untuk menentukan kantong kemiskinan di suatu daerah, dengan memberikan pewarnaan yang menjadi indikator tingkat kemiskinan.   Kata Kunci : kemiskinan, sistem informasi, penduduk, indikator BPS, GIS.

  9. Pendayagunaan Folklor Sebagai Sumber Ekonomi Kreatif Di Daerah Tujuan Wisata Bali

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    I Nyoman Suarka

    2014-06-01

    analysis of a folklore structure, it also consider its folk aspect through the analysis of its function and significance. Furthermore, this research focuses on the opportunity for the utilization of folklores as a source of creative economy in addition to strengthening the local wisdom and preventing cultural pollution resulting from the negative aspects of tourism and globalization. Key Words: folklore; high culture; creative economy Abstrak: Pelaku kepariwisataan di Bali kurang memiliki pemahaman budaya secara baik dan benar sehingga pelayanan yang diberikan kepada wisatawan kurang maksimal. Untuk itu, diperlukan upaya penggalian budaya unggul melalui penelitian ilmiah sebagai bahan informasi dan apresiasi dalam pengembangan wawasan budaya para pelaku kepariwisataan di Bali. Penelitian ini bertujuan menggali, melestarikan, dan mengembangkan folklor dengan potensi budaya unggul sebagai sumber ekonomi kreatif. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan morfologi-­etnografi yang berupaya mendeskripsikan unsur naratif folklor sebagai kesatuan yang utuh dengan mempertimbangkan penceritaannya di masyarakat dan kebudayaan pendukungnya. Artinya, di samping melihat aspek lore melalui analisis bentuk folklor juga mempertimbangkan aspek folk melalui analisis fungsi dan makna folklor. Lebih jauh, penelitian ini mencermati peluang pendayagunaan folklor sebagai sumber ekonomi kreatif di samping sebagai penguatan kearifan lokal dan mencegah polusi budaya akibat dampak negatif pariwisata dan globalisasi

  10. Analisis Zona Permeabel Fluida Sistem Panas Bumi Gunungapi Slamet Berdasarkan Analisis Kerapatan Kelurusan Citra SRTM Dan Struktur Geologi

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sachrul Iswahyudi

    2016-03-01

    Full Text Available Keberadaan manifestasi panasbumi di sekitar Gunungapi Slamet tidak dapat dipisahkan dari zona-zona permeabilitas yang berkembang. Lokasi-lokasi lulus air tersebut (zona permeabel yang memungkinkan terbentuknya sirkulasi fluida tempat air masuk untuk mengisi reservoir panas bumi dan air keluar ke permukaan bumi sebagai manifesatasi mata air panasbumi di sekitar Gunungapi Slamet. Publikasi yang berupa hasil penelitian ini mencoba mengidentifikasi zona-zona permeabel tersebut berdasarkan anaslisis kerapatan kelurusan yang terekam dalam citra SRTM. Identifikasi kelurusan-kelurusan pada citra berdasarkan komponen-komponen interpretasi citra, yaitu tona, tekstur, pola, bentuk dan relief. Hasil analisis tersebut dikompilasi dengan data struktur geologi regional yang sebelumnya telah diidentifikasi dan data lapangan berupa manifestasi mata air panas. Lokasi-lokasi dengan kerapatan kelurusan yang tinggi pada citra SRTM umumnya bersesuaian dengan zona struktur geologi regional keberadaan manifestasi mata air panas. Daerah tersebut memanjang relatif utara-selatan di bagian barat dan timur-barat di bagian selatan peta. Daerah-daerah inilah yang merupakan daerah lulus air tempat fluida bersirkulasi membentuk sistem panasbumi Gunungapi Slamet.

  11. Analisis Perbandingan Pendapatan Petani Salak (Salacca Edulis) Yang Menjual Hasil Panen Ke Pabrik Dan Luar Pabrik Di Kabupaten Tapanuli Selatan

    OpenAIRE

    Matovani, Lolisa Efa; Tarigan, Kelin; Kesuma, Sinar Indra

    2013-01-01

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pendapatan petani salak diberbagai tingkat sakala USAha, untuk menganalisis perbedaan pendapatan petani yang menjual hasil panen ke pabrik dan luar pabrik, dan untuk menganalisis tingkat kelayakan USAha tani salak didaerah penelitian. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive (sengaja), dengan pertimbangan bahwa Kabupaten Tapanuli Selatan merupakan sentra produksi salak di Sumatera Utara dan terdapat pabrik pengolahan salak. Me...

  12. Studi Perbandingan Proses Pengelasan Smaw Pada Lingkungan Darat dan Bawah Air Terhadap Ketahanan Uji Bending Weld Joint Material A36

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Safira Dwi Anggraeni

    2017-01-01

    Full Text Available Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan nilai kekuatan uji bending,  dan kekerasan pada sambungan weld joint plat baja A36 pada proses pengelasan SMAW di lingkungan darat dan bawah air. Penelitian ini menggunakan Baja A36 dengan variasi lingkungan pengelasan yakni di darat dan di bawah air dengan menggunakan las SMAW dan memakai elektroda E7018 diameter 3,2 mm. Spesimen dilakukan pengujian bending berupa face bend dan root bend, pengujian kekerasan dan foto mikro. Pada pengujian bending pengelasan di darat tidak menghasilkan cacat yang berarti, sedangkan untuk hasil pengujian bending face dan root pada pengelasan bawah air terdapat cacat sepanjang daerah lasan sebesar 38 mm, hal ini tidak dapat diterima karena ukuran cacat lebih besar dari persyaratan yang ada pada ASME Section IX edisi 2015. Pada pengujian kekerasan, nilai kekerasan tertinggi pada pengelasan di darat adalah 200,5 HVN sedangkan nilai kekerasan teritinggi pada pengelasan bawah air adalah 290,2 HVN. Hasil pengujian kekerasan tertinggi pada pengelasan bawah air lebih rendah dari persyaratan AWS D3.6M – Underwater Welding Code, sehinga nilai kekerasan memenuhi persyaratan standar. Hasil foto mikro pada pengelasan di darat pada daerah base metal, persentase struktur mikro untuk ferit adalah 75,44% dan perlit adalah 24,56%. Pada daerah HAZ, persentase struktur mikro untuk ferit adalah 70,11% dan perlit adalah 28,89%. Pada daerah weld metal, persentase struktur mikro untuk ferit adalah 61,11% dan perlit adalah 38,89%. Sedangkan untuk hasil foto mikro pada pengelasan di bawah air pada daerah base metal, persentase struktur mikro untuk ferit adalah 74,89% dan perlit adalah 25,11%. Pada daerah HAZ, persentase struktur mikro untuk martensit adalah 46,11%,   struktur mikro ferit adalah 18,22% dan struktur mikro perlit adalah 35,67%. Pada daerah weld metal, persentase struktur mikro untuk ferit adalah 48,9% dan struktur mikro perlit adalah 51,1%. 

  13. Analisa Highest and Best Use Pada Lahan Gedung Serbaguna Purnama di Jl R.A Kartini Bangkalan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Chairun Nisya Aziz

    2015-03-01

    Full Text Available Era pembangunan pasca jembatan Suramadu diharapkan menjadi tonggak kebangkitan daerah, sehingga kesejahteraan masyarakat yang merupakan cita-cita pembangunan akan terwujud. Akan tetapi fakta yang terjadi di lapangan, beberapa pembangunan mengalami kondisi yang kurang layak secara finansial. Dalam penelitian ini menggunakan analisa HBU pada sebuah lahan gedung serbaguna Purnama Bangkalan. Analisis legal, fisik, keuangan, dan produktivitas maksimum adalah proses dan metodologi yang digunakan pada penelitian ini. Objek studi sebuah lahan gedung yang dianggap kosong seluas 600 m2 terletak di kawasan komersial alun-alun kota Bangkalan. Hasil yang diperoleh yaitu hotel merupakan alternatif penggunaan yang memberikan nilai tertinggi dengan nilai lahan menjadi sebesar Rp 4,086,635/m2 dan memiliki produktifitas maksimum sebesar 253%

  14. Kalimat Majemuk Bahasa Melayu Dialek Deli Medan : Suatu Kajian Transformasi Generatif

    OpenAIRE

    Rozanna Mulyani

    2006-01-01

    Bahasa Melayu Dialek Deli Medan (BMDDM) adalah salah satu bahasa daerah di Indonesia. Penutur BMDDM adalah suku Melayu yang tinggal di daerah Deli Serdang dan Medan, Sumatera Utara. Kawasan kawasan penutur BMDDM Deli Serdang meliputi kawasan Tanjung Morawa, Percut Sungai Tuan dan Lubuk pakam, oleh Rozanna Mulyani D0300043

  15. Keragaman dan Peran Biologi Arthrophoda pada Sawah Irigasi dan Tegalan

    OpenAIRE

    Suwarno, Suwarno

    2016-01-01

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman arthropoda dan peran biologinya pada tanah sawah irigasi dan tegalan. Penelitian ini dilaksanakan di daerah persawahan di daerah Sragen pada bulan Maret – Mei 2016. Metode Penelitian dengan menggunakan pitfall trap atau perangkap jebakan yang diletakkan area persawahan dan tegalan. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan purposive sampling. Sampel arthropoda yang diperoleh diidentifikasi dan dianalisis di Laboratorium pendidikan Biologi. ...

  16. PERANSERTA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN DI KELURAHAN 5 ULU PALEMBANG (The Community Participation in Settlement Environment Management at Kelurahan 5 Ulu Palembang, Indonesia

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Korlena Korlena

    2003-07-01

    Full Text Available ABSTRAK Kebutuhan untuk permukiman yang baik dan memaciai merupakan salah satu masalah perkotaan yang harus diatasi oleh pemerintah. Kampung lrnprovement Progran (KIP yang berisikan pengembangan infrastruktur pemukiman merupakan jawaban untuk masalah tersebut. Kegunaan KIP adalah untuk memotivasi masyarakat agar dapat menolong dirinya sendiri dalam bentuk partisipasi dalam mengelola lingkungan sekitarnya. Penelitian ini berfokus pada partisipasi masyarakat di Kelurahan 5 Ulu Palembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tingkat partisipasi masyarakat dalam KIP di sepanjang sungai, dan mengidentifikasi faktor determinan yang mempengaruhi partisipasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan eksplanasi, dengan menggunakan proporsional random sampling dengan unit analisis rumah tangga di 2 wilayah yaitu daerah KIP dan sepanjang sungai. Data dikurnpulkan rnenggunakan kuesioner, interview pengamatan lapangan dan data sekunder. Metode statistik multiple regression digunakan untuk mengetahui pengaruh faktor sosial-demografi dan sosio-ekonomik terhadap tingkat partisipasi, Uji T-test independent sample dan Mann-Withey-test digunakan untuk membedakan partisipasi di 2 wilayah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1 partisipasi di daerah KIP untuk jalan dan drainase cenderung berupa kontribusi tenaga dan uang, sedangkan pengelolaan sampah padat cenderung dalam bentuk uang, sementara di daerah sepanjang sungai hal tersebut cenderung tenaga saja; (2 tingkat partisipasi masyarakat yang tinggal di daerah KIP lebih tinggi dari pada yang ada di sepanjang sungai; (3 faktor sosial-demografi dan sosio-ekonomi menentukan tingkat partisipasi dalam pengelolaan jalan dan drainase, sedangkan faktor kepemilikan rumah dan faktor pendapatan menentukan tingkat partisipasi dalam pengelolaan limbah padat; (4 faktor determinan yang mempengaruhi tingkat partisipasi adalah kepemimpinan formal dan informal, kondisi geografis, infrastruktur KIP, rasa keterasingan, kebutuhan

  17. PERPUSTAKAAN KELILING SEBAGAI MANIFESTASI PERAN PERPUSTAKAAN UMUM MELAWAN BENTUK EKSKLUSI SOSIAL : STUDI KASUS PERPUSTAKAAN UMUM DAERAH JAWA TENGAH

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yanuar Yoga Prasetyawan

    2017-04-01

    Full Text Available AbstractInformation is major requirement for individuals in the information age. Individuals need information to improve their quality of life. For individuals who have limited access to information, it can be considered has the potential bad quality of life. Therefore, it behooves the government to provide the institutions that collect and disseminate information for free of charge regardless of social status, economic, and education, it is  public library. The purpose of this study was to describe the role of Perpustakaan Umum Daerah Jawa Tengah (Central Java Province Public Librariy through the bookmobile service, against forms of social exclusion. This research used a qualitative method with case study approach. The results showed that the public library have should be a social inclusion institution. With such an inclusive label then anyone can go into the library and enjoy a free library service. But there are still some of the community groups who judge the library is an unfriendly place to visit. Seeing the reality, Perpustakaan Umum Daerah Jawa Tengah provides pro-active service by visiting the patron who are far away from the information centre and have limited access to information due to social , economic or education status. The Places were visited include the penitentiary, the brothel, and even the base of the refugee community banned organization. Through bookmobile service  tried to attend as a remover form of social exclusion by providing access to information to the public.Keyword: Public Library; Social Exclussion; Bookmobile LibraryAbstrakKomoditas atau kebutuhan  utama bagi individu di era informasi seperti saat ini adalah informasi. Individu tersebut membutuhkan informasi untuk meningkatkan kualitas hidup. Bagi individu yang memiliki keterbatasan untuk mengakses informasi, maka dapat ditengarai individu tersebut berpotensi memiliki kualitas hidup yang tidak baik. Oleh karena itu sudah sepatutnya pemerintah menyediakan

  18. KECENDERUNGAN MASALAH GIZI BURUK DI INDONESIA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Abas Basuni Jahari

    2014-09-01

    Indonesia. Data yang digunakan adalah hasil Pemantauan Status Gizi (PSG Jawa Barat tahun 2004, Hasil Survei Gizi di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD pasca-Tsunami, 2005, dan survei masalah gizi mikro  di  7  provinsi  tahun  2006.  Hasil  menunjukkan  bahwa  dari  21,3  persen  anak  balita  yang  termasuk kategori rawan, 10 persen di antaranya sangat rawanuntuk menjadi status BB/U Rendah (Gizi Kurang. Kemudian, secara umum dari 32,9 persen anak balita berstatus BB/U Rendah yang ada pada posisi rawan, 13,2 persen di antaranya ada pada posisi sangat rawan untuk menjadi status BB/U Sangat Rendah (Gizi Buruk.  Berdasarkan  TB/U,  proporsi  anak  balita  dengan TB/U  Normal  yang  rawan  untuk  menjadi  status TB/U Pendek meningkat seiring dengan bertambahnya umur. Secara umum 39,9 persen anak balita yang berstatus  TB/U  pendek  ada  pada  posisi  rawan,  di  antaranya 17,8  persen  ada  pada  posisi  sangat  rawan untuk  menjadi  status  TB/U  Sangat  Pendek.  Namun,  berdasarkan  BB/TB,  hanya  9  persen  anak  balita berstatus BB/TB Normal yang ada dalam posisi rawan,3,9  persen di antaranya ada pada posisi sangat rawan untuk menjadi status BB/TB Kurus. Karena jumlah anak balita berstatus gizi baik (normal yang ada pada posisi rawan terus meningkat mengikuti pertambahan usia, maka upaya perbaikan gizi yang bersifat preventif sudah harus dilaksanakan sejak usia dini,tidak hanya untuk anak balita kurang gizi tetapi juga bagi  anak  balita  yang  dikategorikan  berstatus  gizi  baik.  Arah  kebijakan  pemerintah  hendaknya  melalui kegiatan  yang  bersifat  PREVENTIF  dan  PROMOTIF  yang  PROAKTIF,  harus  diimplementasikan  secara benar, baik di pusat maupun di daerah. Kata kunci: SKPG, Posyandu, status gizi

  19. PRELIMINARY SURVEY OF RODENTS IN TWO TRANSMIGRATION SCHEMES IN SOUTH SUMATRA, INDONESIA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Lim Boo Liat

    2012-09-01

    Full Text Available Penelitian ini merupakan sebagian dari survey biomedis yang dilakukan di daerah transmigrasi Baturaja-Martapura (Sumatera Selatan dan Mulyorejo, Way Abung III Lampung pada bulan September dan Oktober 1977. Tikus2 liar ditangkap dan dipelajari untuk mengetahui peranannya sebagai penyebar penyakit. R.r. diardii merupakan spesies yang lebih banyak ditemukan didaerah perumahan dikedua daerah transmigrasi tersebut. Hasil pemeriksaan parasitologis menunjukkan bahwa pengerahan spesies ini tidak terbatas didaerah perumahan saja. Diladang sekitar perumahan dikedua daerah tersebut R. tiomanicus lebih banyak ditemukan dari pada R. exulans dan R. argentiventer. Kertas kerja ini menyimpulkan bahwa dengan adanya hoepes dan vektor yang tepat di daerah-daerah tersebut ada kemungkinan akan timbulnya penyakit demam semak (scrub typhus dan mungkin juga eosinophilic meningo encephalitis dikalangan para transmigrasi, selain penyakit arbovirus yang lain.

  20. Analisis Potensi Daerah Melalui Metode Document Clustering Laporan Pelaksanaan Kegiatan Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dyah Mustika

    2015-05-01

    Full Text Available Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM adalah salah satu bentuk pengabdian UGM yang dilakukan oleh mahasiswanya kepada masyarakat secara langsung. Selama melaksanakan KKN, mahasiswa menyusun dan melaksanakan program kegiatan yang berguna bagi pemberdayaan masyarakat. Setelah selesai, mahasiswa diwajibkan membuat laporan tentang pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan. Dokumen laporan pelaksanaan kegiatan KKN yang terkumpul sudah sangat banyak tetapi belum dimanfaatkan secara maksimal. Laporan ini sebenarnya dapat menjadi sebuah sumber infromasi. Salah satu informasi yang bisa digali dari dokumen laporan tersebut adalah informasi tentang potensi daerah lokasi KKN. Penambangan informasi dari dokumen dapat dilakukan dengan text mining. Penelitian ini bertujuan untuk menambang informasi tentang potensi daerah dari dokumen laporan pelaksanaan kegiatan KKN-PPM menggunakan salah satu metode pada text mining, yaitu document clustering. Clustering dilakukan dengan dua pendekatan yaitu, STC dan LINGO, menggunakan Carrot2 Workbench. Penggunaan dua algoritma ini dimaksudkan untuk memperoleh perbandingan algoritma yang memberikan hasil lebih baik dalam penggambaran potensi daerah lokasi KKN-PPM UGM. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa algoritma LINGO lebih baik dalam memberikan gambaran tentang potensi daerah dibandingkan algoritma STC. LINGO memunculkan label klaster yang bertema potensi daerah lebih banyak dibanding STC. Dari evaluasi pada penelitian ini, LINGO menghasilkan nilai F-Measure 70%, dua kali lebih tinggi daripada STC yang hanya 33%. Kata Kunci— KKN-PPM UGM, document clustering, STC, LINGO, Carrot2

  1. Perancangan Simulasi Operasi Angkutan Batubara Berbasis Web Programming (Studi Kasus: Pendangkalan di Sungai Barito

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Jauhari Alafi

    2012-09-01

    Full Text Available Batubara di PT. ZXC diangkut dari dermaga tambang melalui Sungai Barito menggunakan tongkang untuk kemudian di transitkan ke mother vessel. Kendala yang dialami oleh tongkang adalah ketika musim kemarau level air sungai Barito turun drastis, apalagi di daerah dekat hulu sungai. Pada saat hal itu terjadi, sungai yang biasanya bisa dilewati oleh tongkang hingga kapasitas 5.000 ton, hanya bisa dilewati tongkang tersebut apabila mengurangi muatannya hingga 2.000 ton saja. Bahkan ketika pada kondisi level air terrendah, tongkang-tongkang tidak bisa melaluinya sama sekali. Berdasarkan hasil simulasi, skenario terbaik bagi PT. ZXC dalam mencapai target penjualan sebesar 2,5 juta ton adalah dengan tetap mengoperasikan seluruh tongkang yang ada pada saat terjadi pendangkalan, meskipun tongkang tidak dapat berlayar dengan muatan penuh. Karena total biaya untuk opsi 1 (tidak ada pengangkutan pada saat sungai dangkal adalah sebesar Rp 81.046.464.410, sedangkan total biaya untuk opsi 2 (ada pengangkutan pada saat terjadi pendangkalan adalah Rp 55.091.040.758.

  2. Analisis Penerapan E-Government di Kabupaten Sragen

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yan Andriariza AS

    2013-09-01

    Full Text Available ABSTRAK Kabupaten Sragen merupakan salah satu pemerintah kabupaten yang menerapkan e-government dengan baik, dan merupakan kabupaten yang menjadi percontohan dalam suksesnya penerapan e-government. Karenanya perlu untuk dilakukan analisis penerapan e-government di Kabupaten Sragen, sebagai contoh bagi daerah lain dalam membangun e-government di daerah tersebut. Analisa yang dilakukan antara lain melihat seberapa jauh penerapan G2C, G2B dan G2G di Pemerintah Kabupaten Sragen. Selain itu juga dilakukan analisa menggunakan The UN Web Measure Index, dan analisa terakhir melakukan analisa deskriptif untuk 5 faktor kesuksesan penerapan e-government, yaitu Hukum dan Peraturan, Struktur Organisasi, Proses Bisnis, Teknologi Informasi dan Visi, Objektif dan Strategi. Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa Kabupaten Sragen telah menerapkan G2B dan G2G, serta berada pada tahap awal penerapan G2C, selain itu Kabupaten Sragen juga telah mencapai pemerintahan yang online, tanpa kertas dan transparan. Implementasi e-government di kabupaten Sragen tersebut dapat dikatakan sukses karena telah memenuhi beberapa faktor dalam mencapai kesuksesan implementasi e-government, yaitu hukum dan peraturan, struktur organisasi, teknologi informasi dan visi, objektif dan strategi. Bila dilihat berdasarkan UN Web Measured Index, Kabupaten Sragen telah mencapai tahap 4. Saran yang dapat diberikan melalui penelitian ini adalah untuk unit kerja yang menangani TIK di Kabupaten Sragen akan lebih baik bila dipegang oleh unit kerja setingkat eselon 2 dan perlunya SOP dan peraturan tambahan terkait TIK di Kabupaten Sragen. ABSTRACT Sragen is one of the districts that implement well e-government, and being a model for the successful implementation of e-government. It is necessary to do the analysis of the application of e-government in Sragen, as an example for other regions in developing e-government in the area. Analysis was carried out to see how far the application of G2C

  3. SIFAT MEKANIS BAMBU BETUNG (Dendrocalamus asper

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Fengky S. Yoresta

    2016-08-01

    Full Text Available Penelitian ini bertujuan mendapatkan nilai kekakuan dan kekuatan lentur maksimum bambu betung (Dendrocalamus asper dengan posisi kulit bambu yang berbeda, serta untuk menentukan nilai kekuatan tarik sejajar serat bambu betung. Kekakuan, kekuatan lentur maksimum, dan kekuatan tarik sejajar serat berturut-turut dinyatakan dalam MOE (modulus of elastcity, MOR (modulus of rupture, dan σtr// (maximum tensile strength. Bambu betung yang berumur +­ 4 tahun digunakan dalam penelitian ini. Sepuluh spesimen uji masing-masing digunakan untuk pengujian lentur dengan posisi kulit bambu di serat atas/daerah tekan, di serat bawah/daerah tarik, dan pengujian tarik sejajar serat. Pengujian dilaboratorium dilakukan berdasarkan ASTM D143-05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa posisi kulit bambu mempengaruhi nilai MOE dan MOR. Bambu dengan posisi kulit di serat atas/daerah tekan cenderung memiliki nilai MOE dan MOR lebih tinggi dibandingkan bambu dengan posisi kulit di serat bawah/daerah tarik. Bambu dengan posisi kulit di serat atas memiliki nilai MOE = 62118,90 kg/cm2dan MOR = 826,36 kg/cm2, sedangkan bambu dengan posisi kulit di serat bawah memiliki nilai MOE = 51563,20 kg/cm2dan MOR = 633,38 kg/cm2. Kekuatan tarik sejajar serat bambu diperoleh sebesar 2309,00 kg/cm2. Kata Kunci: Kekakuan, Kekuatan Lentur, MOE, MOR, Kekuatan Tarik

  4. ANALISIS PERCEPATAN GETARAN TANAH MAKSIMUM WILAYAH YOGYAKARTA DENGAN METODE ATENUASI PATWARDHAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Adam Haris

    2013-05-01

    Full Text Available Gempabumi merupakan peristiwa alam yang sangat merusak dalam hitunggan waktu yang sangat singkat. Sebagai contoh gempabumi Yogyakarta yang terjadi pada tanggal 27 Mei 2006 dengan kekuatan  6,4 SR. Gempa tersebut banyak sekali memakan harta dan korban jiwa. Penelitian ini  bertujuan  untuk  menganalisa dan  mengetahui sebaran  nilai  percepatan  getaran  tanah  daerah Yogyakarta  dan  untuk  mengetahui  tingkat  risiko  kerusakan  yang  diakibatkan  gempa  di  daerah tersebut periode 1980-2010. Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumbert dari USGS dengan skala magnitudo ≥ 4 SR, pada batasan 110°04 BT - 110°08 BT dan 7°5 LS - 8°2 LS. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode  atenuasi Patwardhan. Metode  ini dipilih karena lebih sesuai dengan   hasil verifikasi   riil di lapangan   sebagaimana telah dilaporkan oleh Sucipto, 2010 bahwa  gempa    merusak yang    terjadi    di  Yogyakarta tercatat rata -rata  memiliki intensitas antara V-VII   MMI. Metode ini digunakan untuk menganalisis nilai percepatan getaran tanah dan nilai intensitas gempabumi sebagai acuan untuk mengetahui daerah yang rawan mengalami kerusakan akibat gempa. Berdasarkan hasil penelusuran data USGS diketahui bahwa   sebagian besar wilayah Yogyakarta didominasi gempa berskala  5  SR  dengan tingkat seismisitas yang tinggi, dimana  gempa-gempa berskala menengah ke atas sering terjadi di wilayah ini. Selanjutnya, setelah dilakukan analisa data dengan menghitung  nilai percepatan getaran tanah  diketahui bahwa  nilai percepatan getaran tanah maksimum di daerah ini berkisar antara  50-60 gal. Sebaran daerah yang rawan mengalami kerusakan akibat gempa berkonsentrasi di kabupaten Bantul serta beberapa daerah Kulon Progo dan Gunung Kidul.

  5. Pemilihan Lokasi Kawasan Konservasi Mangrove dengan Pendekatan SIG Partisipatif di Wilayah Pantai Kabupaten Demak

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Elida Nurrohmah

    2016-10-01

    Full Text Available Penentuan lokasi kawasan konservasi berkaitan dengan keputusan penggunaan lahan, yang melibatkan banyak aktor dan faktor. Analisis yang bersifat multifaktor dapat diselesaikan dengan memanfaatkan Sistem Informasi Geografis (SIG, namun penilaiannya hanya berdasarkan pada penilaian tunggal dari seseorang ataupun suatu institusi. Penelitian ini berusaha untuk mengintegrasikan analisis yang bersifat multiaktor dan multifaktor melalui analisis multikriteria dengan SIG berbasis partisipasi masyarakat untuk memilih lokasi kawasan konservasi mangrove. Kriteria yang dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi ini meliputi aspek (i fisik, (ii sosial, (iii pembiayaan, dan (iv ancaman. Kriteria aspek fisik disusun berdasarkan hasil analisis kesesuaian lahan untuk mangrove. Kriteria aspek sosial, pembiayaan, dan ancaman disusun berdasarkan data sosial kependudukan yang diperoleh melalui studi literatur. Partisipasi masyarakat dalam proses pemilihan lokasi ini terletak pada penentuan bobot kriteria melalui perbandingan kriteria berpasangan dan dianalisis dengan teknik Analytical Hierarchial Process (AHP, serta penggalian informasi lokal melalui pemetaan partisipatif. Bobot kriteria setiap pemangku kepentingan diintegrasikan dengan data spasial melalui operasi perkalian raster untuk menghasilkan lokasi kawasan konservasi mangrove terpilih kombinasi seluruh pemangku kepentingan. Hasil analisis kesesuaian lahan menunjukkan bahwa lahan dengan kelas sesuai untuk mangrove seluas 11.564 ha (94,8% dari luas daerah penelitian dan sesuai marginal seluas 629 ha. Pemangku kepentingan pada tingkat lokal (kelompok mangrove, petani tambak, dan tokoh masyarakat lebih memprioritaskan aspek sosial dibandingkan aspek fisik, pembiayaan, dan ancaman; sedangkan pemerintah daerah lebih memprioritaskan aspek pembiayaan. Dengan prioritas tersebut, lokasi kawasan konservasi mangrove  paling memenuhi prioritas pemangku kepentingan (prioritas I didapati seluas 51,7 ha; terletak di wilayah

  6. Pengaruh Desentralisasi Fiskal dan Kinerja Terhadap Akuntabilitas Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah di Indonesia: Efek Moderasi dari Kinerja

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Kurniatul Mudhofar

    2016-06-01

    Full Text Available The purpose of this study is to examine the effect of fiscal decentralization which is proxied by independence of local government, dependence on the central government, effectiveness of regional revenue realization, and performance toward local government financial reporting accountability. The sample using 698 district/city are listed in the Dirjen Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah Kementrian Dalam Negeri. The analysis technique used for Hypotheses testing is ordinal logistic regression. The results reveal independence of local government and performance influence degree of local government financial reporting accountability. Two variables i.e. dependence on the central government and effectiveness do not influence local government financial reporting accountability. While the performance as the moderating variable only influence on the relationship between dependence on the central government and local government financial reporting accountability and has no influence on the relation between region's autonomy relation and local government financial reporting accountability. 

  7. Prospek Pengembangan Komoditi Rambutan Di Kabupaten Langkat (Studi Kasus: Desa Tanjung Putus dan Tanjung Selamat Kec. Padang Tualang Kab. Langkat Propinsi Sumatera Utara)

    OpenAIRE

    Hastuti, Tri

    2012-01-01

    Adapun latar Belakang penelitian ini adalah maraknya konsumsi terhadap buah rambutan baik yang diolah maupun dalam bentuk segar dan memiliki potensi besar untuk diekspor, sehingga diperlukan suatu analisis ekonomi untuk meiiganalisa sejauh mana kelayakan usahatani rambutan. Permasalahan yang diteliti dalam penelitian adalah apakah input usahatani rambutan tersedia di daerah penelitian, apakah lahan dan agroklimat sesuai bagi tanaman rambutan, apakah produktivitas dan mutu hasil rambutan su...

  8. ESTIMASI ALIRAN AIR LINDI TPA BANTAR GEBANG BEKASI MENGGUNAKAN METODA SP

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Syamsu Rosid

    2012-02-01

    Full Text Available Air lindi merupakan limbah sampah organik yang biasanya diproduksi dari sampah rumah tangga. Pencemaran air tanah (groundwater oleh air lindi menjadi ancaman yang serius bagi masyarakat. Penduduk Bantar Gebang, Bekasi merasa terancam kehidupannya dengan adanya tempat pembuangan akhir (TPA sampah yang dikirim dari DKI Jakarta. Beberapa penduduk di sekitar TPA mengeluhkan bahwa air sumurnya agak bau dan tidak lagi terasa segar. Untuk mengetahui seperti apa polusi air lindi yang terjadi, ke arah mana dan sudah sejauh mana sebarannya, dan memetakan daerah resiko tinggi terkena polusi maka telah dilakukan pengukuran geolistrik metoda self potential (SP di sebelah Tenggara dan Selatan daerah TPA Bantar Gebang, Bekasi. Dari data SP diketahui bahwa aliran air tanah bawah permukaan di daerah tersebut berarah Selatan ke Utara. Meskipun lokasi TPA berada di Utara daerah penelitian, limbah air lindi diduga telah mencemari air tanah bawah permukaan hingga radius ratusan meter dari lokasi TPA. Penyebaran air limbah ini  diperkirakan melalui proses osmosis, mekanisme kapilaritas dan proses elektrokinetik.   Kata kunci: air lindi, metoda SP, TPA Bantar Gebang.

  9. Sebaran Nyamuk Anopheles pada Topografi Wilayah yang Berbeda di Provinsi Jambi

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yulian Taviv

    2015-09-01

    Full Text Available Penularan penyakit tular vektor seperti malaria dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu faktor yangtelah diketahui memiliki asosiasi dengan malaria adalah topograf wilayah yang erat hubungannya denganpola penularan. Berdasarkan tempat atau lokasi terhadap penyakit yang ditularkan oleh vektor makaperlu diperhatikan pembagian zoogeografi dimana jenis-jenis nyamuk di setiap lokasi akan dipengaruhifaktor-faktor lingkungan di setiap daerah yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenisAnopheles serta habitat perkembangbiakannya pada dua wilayah dengan topograf yang berbeda diProvinsi Jambi. Kegiatan yang dilakukan adalah penangkapan nyamuk dewasa dengan metode humanlanding collection dan survei habitat perkembangbiakan Anopheles. Penangkapan nyamuk dilakukanselama 12 jam dimulai dari jam 18.00 WIB hingga jam 06.00 WIB. Larva Anopheles yang berhasilditangkap selanjutnya dibawa ke laboratorium dan dipelihara hingga dewasa dan selanjutnya diidentifiasijenisnya. Hasil penangkapan nyamuk Anopheles di Desa Nipah Panjang Kabupaten Tanjung JabungTimur (dataran rendah adalah An. separatus, An. sinensis, An. tesselatus dan An. letifer. Anophelesletifer memiliki angka tertinggi untuk nilai kekerapan 3,33, kelimpahan nisbi 40, dominansi 133,33 danMan Bitting Rate (MBR 0,07. Penangkapan nyamuk Anopheles di Desa Teluk Rendak KabupatenSarolangun (dataran tinggi meliputi An. nigerrimus, An. annularis, An. letifer, An. maculatus dan An.barbumbrosus. Anopheles nigerrimus memiliki angka tertinggi untuk nilai kekerapan 21,67, kelimpahannisbi 60,98, dominansi 1321,14 dan MBR 0,63.

  10. Proses Penanganan Tata Kearsipan Daerah pada Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Deli Serdang

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Lisnawati Lisnawati

    2014-06-01

    Full Text Available Kebutuhan manusia akan informasi begitu penting, beragamnya jenis media saluran informasi turut menambah kemudahan bagi siapa saja untuk mencari informasi tidak terkecuali bagi pemerintahan daerah sebagai penyelenggara pemerintahan memiliki peran penting untuk menyediakan sistem pengarsipan dalam mendukung kinerja. Tujuan penelitian ini untuk melihat bagaimanakah proses penanganan tata kearsipan daerah pada kantor perpustakaan arsip dan dokumentasi Kabupaten Deli Serdang. Metode penelitian yang digunakan adalah berjenis kualitatif dengan pendekatan deskriptif dimana pencarian data menggunakan data primer dan data skunder. Hasil penelitian memperlihatkan peralatan penyimpanan arsip masih mengunakan peralatan sederhana dan belum berbasis teknologi.

  11. PENGARUH MODAL DAN VOLUME PENJUALAN TERHADAP KEMAMPULABAAN USAHA BAKUL IKAN WANITA DI PASAR TULEHU KECAMATAN SALAHUTU KABUPATEN MALUKU TENGAH

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dwi Hariyanti

    2008-06-01

    Full Text Available Usaha yang sangat digeluti oleh kaum perempuan sebagai upaya membantu peningkatan perekonomian keluarga di Provinsi Maluku salah satunya adalah kegiataan usaha bakul ikan di kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Usaha ini  sangat berpotensi, disebabkan oleh lokasi yang sangat strategis  sebagai daerah transit kecatan pulau Haruku dan pulau Saparua serta satu-satunya pasar terbesar di Kecamatan Salahutu sebagai tempat berbelanja masyarakat ketiga kecamatan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh modal dan volume penjualan terhadap kemampulabaan serta untuk mengetahui dari dua variabel tersebut mana yang sangat berpengaruh signifikan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi liner berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap kemampulabaan, sedangkan variabel volume penjulan berpengaruh signifikan positif terhadap kemampulabaan yang berarti kedua variabel tersebut secara simultan berpangaru signifikan terhadap kemampulabaan. Secara parsial variabel modal yang sangat berpengaruh signifikan terhadap kemampulabaan

  12. Popularitas Tari Piring sebagai Identitas Budaya Minangkabau

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Indrayuda -

    2013-09-01

    ABSTRAK   Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan keberadaan Tari Piring sebagai identitas bu- daya masyarakat Minangkabau, baik yang berada di daerah asal maupun di daerah peran- tauan. Tari Piring merupakan warisan budaya tradisional masyarakat Minangkabau yang digunakan dan dilestarikan oleh masyarakat Minangkabau dalam kehidupannya sehingga menjadi identitas budaya Minangkabau. Sebagai jati diri masyarakat Minangkabau, Tari Piring mampu mengungkapkan sikap dan prilaku serta karakteristik orang Minangkabau. Tari Piring dapat berperan sebagai cerminan dari corak kehidupan sosial budaya masyara- kat Minangkabau. Melalui pertunjukan Tari Piring, masyarakat luar dapat memahami orang Minangkabau dan budayanya. Oleh karena itu, sampai saat ini Tari Piring semakin melekat dengan kehidupan sosial masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat maupun di daerah perantauan. Dengan semangat kebersamaan, masyarakat Minangkabau mampu mempertahankan keberadaan Tari Piring sebagai identitas dan warisan budayanya hingga masa kini.   Kata kunci : Tari Piring, budaya Minangkabau

  13. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi terhadap Kepuasan Kerja pada pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan

    OpenAIRE

    Nasution, Muhammad Rizal

    2016-01-01

    This research aims to identify and analyze the influence of leadership style and communication on job satisfaction on employee in Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan. The population in this research are 68 people and all of them used as sample. Analitycal techniques used is multiple linier regression method with significance level of 5%. The result showed that simultaneously leadership style and communication has significant on job satisfaction on employee in Badan Kepegawaian Daerah Kota Med...

  14. Identifikasi Struktur Bawah Permukaaan Pada Lapangan Panasbumi X Dengan Menggunakan Metode Audio Magnetotelurik Dan Magnetotelurik

    OpenAIRE

    Dewi, Cinantya Nirmala; Maryanto, Sukir; Gaffar, Eddy Z

    2014-01-01

    Penelitian geofisika dengan menggunakan metode audio magnetotelurik dan magnetotelurik telah dilaksanakan di lapangan panasbumi X. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi struktur bawah permukaan dan menentukan sistem panasbumi di daerah penelitian. Daerah penelitian terdiri dari 3 lintasan dengan jumlah titik pengukuran sebanyak 24 titik. Pengolahan data dilakukan hingga didapatkan peta kontur resistivitas. Hasil pengolahan data 2D menunjukkan bahwa nilai resistivitas lapisan bawah p...

  15. SITUASI VEKTOR DEMAM BERDARAH SAAT KEJADIAN LUAR BIASA (KLB DI KECAMATAN PASARREBO, JAKARTA TIMUR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    M. Hasyimi

    2012-10-01

    Full Text Available Kejadian luar biasa (KLB penyakit Demam berdarah dengue (DBD sering terjadi sejak dilaporkan tahun 1968. Pemberantasannya dengan penemuan penderita, pengobatan dan pengendalian vektor. Karena obat dan vaksin belum ditemukan maka sampai saat ini pemberantasan dan pencegahannya masih mengandalkan pada pengendalian vektor. Tujuan dari penelitian vektor ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang habitat perkembangbiakan, kepadatan larva dan nyamuk penular DBD pada waktu terjadi KLB serta tipe virus yang dikandung vektornya. Penelitian dilakukan di Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur selama tiga bulan yaitu Juni sampai dengan Agustus 2003. Penelitian entomologi dilakukan merujuk kepada alamat penderita rawat inap yang bertempat tinggal di Kecamatan Pasar Rebo. Diagnosa penderita dilakukan dengan uji Hemagglutination inhibition (HI terhadap 24 akut konvalesen sera penderita yang diambil dari Rumah Sakit Pasar Rebo. Basil penelitian menunjukkan bahwa index larva sebagai berikut House index (HI 22,6%; Container index (Cl 11,4% dan Breuteau index (Bl 30,3. Kontainer yang positif larva yang berada di dalam rumah 12, 7% dari 387 kontainer. Sementara yang berada di luar rumah 3,1% dari 65 kontainer. Angka bebas jentik (ABJ di daerah KLB kurang dari 95%. Hasil uji HI sera penderita menunjukkan 70,8% dari pasangan sera yang diperiksa, terinfeksi oleh virus dengue.

  16. TANAH LONGSOR : MEMPERKECIL RESIKO BENCANA MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS ( Studi Kasus : Kecamatan Kokap, Kulon Progo, DIY

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Agus Aan Jiwa Permana

    2012-03-01

    Full Text Available Setiap saat Indonesia mengalami ancaman bencana alam. Hal ini sudah dibuktikan dengan adanya bencana alam yang beruntun menimpa negara ini. Mulai dari tsunami, gunung meletus, banjir, tanah longsor, dan gempa. Dengan adanya hal-hal semacam ini, terpikirkan bagaimana caranya untuk melakukan pencegahan awal agar dampak kerugian material dan korban yang ditimbulkan dapat lebih diminimalisir. Misalnya saja bencana tanah longsor sering terjadi di Kabupaten Kulon Progo. Hal ini terjadi karena penambangan dan minimnya daerah tangkapan air sehingga menjadi penyebab maraknya kasus-kasus longsor di Kulon Progo baik karena aktivitas penambangan yang dilakukan legal atau ilegal. Khusus daerah yang menjadi sasaran penambangan emas di Yogya adalah Kecamatan Kokap. Sehingga menyebabkan banyak kejadian tanah longsor di daerah tersebut. Dengan kondisi daerah yang sering mengalami bahaya longsor, nampaknya perlu dikembangkan sebuah sistem informasi geografis yang dapat membantu dalam manajemen resiko bencana tanah tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo. Sehingga nantinya jika sistem ini dapat dikembangkan, dapat membantu melakukan analisis resiko dari dampak bencana tanah longsor di era cyber seperti saat ini. Lokasi yang menjadi titik rawan bencana, diharapkan dapat dideteksi dan hasilnya dapat dianalisis untuk kepentingan lebih lanjut. Hasil dari penelitian ini adalah sudah dapat menghasilkan peta bahaya longsor dalam tiga kategori yaitu tinggi, sedang, dan rendah.   Kata-kata kunci: Tanah Longsor,  Bencana Alam,  Sistem Informasi Geografis.

  17. PEMBAHASAN MENGENAI EFEK URBAN HEAT ISLAND DAN SOLUSI ALTERNATIF BAGI KOTA JAKARTA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Andrew V Limas

    2014-01-01

    Full Text Available Hadirnya Jakarta sebagai salah satu kota metropolitan yang berkembang di dunia, menjadikan Jakarta sebagai salah satu kota yang harus diperhitungkan konsistensinya. Letaknya yang berada di daerah tropis serta memiliki angka kepadatan penduduk yang tinggi menciptakan sebuah masalah serius bagi bangunan perkantoran dan perumahan di dalamnya, polemik yang dimaksud adalah adanya “efek pemanasan di daerah perkotaan”. Artikel ini akan membahas definisi dan aplikasi dari sistem “atap hijau” bersamaan dengan keuntungan dan keunikannya dalam menjawab kebutuhan dalam mengurangi tingginya temperatur pada pusat perkantoran dan daerah perumahan di kota Jakarta. Kata Kunci : efek pemanasan daerah perkotaan, kepadatan penduduk, sistem atap hijau Abstract Considering Jakarta as one of the developing metropolitan cities in the world creates, the need to reckon it’s consistency has emerged. Located in a tropical area with  high population density creates a serious problem to its city planning, in other words an urban heat island effect. This paper will discuss the definition and application of a green roof system along with its advantages or uniqueness to answer the need to reduce high temperature in central business district and residental areas for city of Jakarta in particular. Keywords : urban heat island effect, population density, green roof system

  18. GROUND WATER ASSESSMENT IN AGRICULTURAL AREA, CASE STUDY FROM MACHANG-MALAYSIA (Penilaian Air Tanah di Daerah Pertanian, Studi Kasus di Machang Malaysia

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nur Islami

    2010-11-01

    Full Text Available ABSTRACT The study area is located in Machang, North Kelantan - Malaysia. The North Kelantan plain is covered with Quaternary sediments overlying granite bedrock. The drainage system is dendritic with the main river flowing into the South China Sea. Hydrogeochemical method was used to study groundwater of shallow aquifer characters within the area. Based on water samples analysis collected from the study area, it can be deduced that the cations and anions concentration are good for domestic use except in the southern region which the nitrate concentration is higher (more than 20 mg/l compared to the northern region (relatively zero. The areas that possibly possess nitrate-contaminated groundwater have been mapped along with groundwater flow patterns. The southern and middle part of the study area has an east to west groundwater flow pattern, making it impossible for contaminated water from the southern region to enter the northern area, despite in the northern area has lower elevation. ABSTRAK Lokasi area studi adalah berada di Machang, Kelantan Utara – Malaysia. Dataran tanah wilayah Kelantan Utara dilapisi oleh batuan Sedimen Kuarter yang mana batuan granit sebagai batuan dasar. Sistem pengairan adalah berbentuk jaringan dendritik dengan sungai utama mengalir ke Laut Cina Selatan. Metoda hydrogeochemical digunakan untuk mempelajari karakter air tanah dari akuifer dangkal untuk keseluruhan area studi. Berdasarkan pada analisa air yang diperoleh dari area studi, dapat disimpulkan bahwa konsentrasi kation dan anion baik digunakan untuk kehidupan sehari hari kecuali air tanah di area sebelah selatan yang mana kandungan nitratnya tinggi (lebih dari 20 mg/l dibandingkan di area sebelah utara (hampir tidak ada kandungan nitrat. Area yang memungkinkan memiliki konsentrasi nitrat pada air tanah dipetakan dengan kombinasi pola aliran air tanah. Pola aliran air tanah di area belahan selatan dan bagian tengah adalah dari timur ke barat yang mana tidak

  19. Kajian Pemanfaatan Stand Alone Photovoltaic System Untuk Penerangan Jalan Umum Di Pulau Nusa Penida

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    I.W. Yudi Martha Wiguna

    2012-12-01

    Full Text Available   Nusa Penida merupakan sebuah pulau di tenggara pulau Bali dengan jumlah penduduk 47.448 jiwa. Ketersediaan daya pembangkit PLN di pulau Nusa Penida adalah sebesar 3200 kW. Dengan beban puncak sebesar 2530 kW maka cadangan listrik saat ini hanya sebesar 670 kW. Hal itu menyebabkan krisis listrik sangat terasa bagi masyarakat di daerah terpencil seperti di Pulau Nusa Penida. Saat ini salah satu solusi yang memungkinkan adalah mengembangkan sumber energi terbarukan. Di Pulau Nusa Penida sudah dikembangkan PLTS. Bahkan PLTS di Pulau Nusa Penida dikembangkan juga pada sistem penerangan jalan umum. Pada penelitian ini dilakukan analisa teknis dan biaya untuk mengetahui kelayakan Sistem PJU-TS tersebut. Pada analisa teknis dilakukan pengukuran output tegangan dan arus dari PV Panel ke Charger Controller, dari Charger Controller ke baterai dan ke beban. Analisa teknis menghasilkan bahwa penyebab kerusakan baterai karena kapasitas pembangkitan tidak sebanding dengan kebutuhan kapasitas beban PJU-TS. Dengan kapasitas baterai yang terus kecil akan menyebabkan kerusakan pada baterai. Selain itu karena usia baterai yang sudah lama. Analisa biaya dilakukan dengan 3 skenario dengan tingkat IRR yang ingin dicapai sebesar 10, 11, dan 12 %. Dihasilkan harga jual yang pantas untuk energi listrik PJU-TS Nusa Penida berkisar antara Rp.29.194,00 s/d Rp.31.585,00 per kWh.

  20. MODEL PEMBERDAYAAN WILAYAH PESISIR DALAM MENGHADAPI PASAR BEBAS MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Hezron Sabar Rotua Tinambunan

    2016-06-01

    Peran masyarakat sangat dibutuhkan untuk tercapainya pembangunan, karena keberhasilan pembangunan di suatu negara adalah bagaimana pemerintah menentukan model pemberdayaan kepada masyarakatnya. Kebijakan Pemerintah Daerah dalam pembangunan memiliki andil dengan melakukan upaya-upaya serius. Lebih lagi Indonesia menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA pada tahun 2016, yang bertujuan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan stabilitas perekonomian di kawasan ASEAN. Kesinambungan antara pemerintah daerah dan masyarakat guna menghadapi tantangan MEA sangat diperlukan. Pemerintah daerah harus membuat regulasi terkait sistem resi gudang guna memangkas jalur tengkulak yang sangat mematikan hasil usaha nelayan dalam menjamin ketersediaan modal usaha untuk produksi yang berkelanjutan dan menstabilkan harga komoditi.

  1. PERSEPSI MASYARAKAT DESA PENYANGGA TERHADAP KAWASAN TAMAN NASIONAL KERINCI SEBLAT PASCA PELAKSANAAN KEGIATAN KONSERVASI TERPADU : Studi Kasus di Desa Napal Licin dan Desa Pulau Kidak, Kecamatan Ulu Rawas, Kabupaten Musi Rawas, Propinsi Sumatera Selatan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Mamat Rahmat

    2017-01-01

    Full Text Available Selama tahun 1998-2002, Bank Dunia melalui Global Environment Facility (GEF bekerja sama dengan Departemen Kehutanan dan Departemen Dalam Negeri dan Otonomi Daerah melakukan kegiatan  Program Konservasi dan Pembangunan Terpadu (Integrated Conservation and Development Program/ICDP di Taman Nasional Kerinci Seblat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dampak pelaksanaan program tersebut terhadap persepsi masyarakat di 2 desa mengenai keberadaan TNKS. Penelitian dilakukan di desa Napal Licin dan Desa Pulau Kidak, Kecamatan Ulu Rawas, Kabupaten Rawas Ulu, Provinsi Sumatera Selatan. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode survey rumah tangga dengan menggunakan kuisioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program ICDP belum mampu merubah persepsi masyarakat terhadap keberadaan kawasan TNKS.

  2. Analisis Finansial dan Strategi Pengembangan USAha Pengolahan Sabut Kelapa Menjadi Serat Kelapa (Coco Fiber) (Studi Kasus : Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang)

    OpenAIRE

    Sitohang, Adolf Paskaris; Ayu, Salmiah, Sri Fajar

    2014-01-01

    Penelitian ini bertujuan untuk untuk menjelaskan bagaimana proses produksi USAha serat kelapa (coco fiber), menganalisis USAha serat kelapa (coco fiber) sudah layak atau tidak, dan menjelaskan strategi pengembangan yang cocok untuk USAha serat kelapa (coco fiber) di daerah penelitian. Daerah penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) berdasarkan pertimbangan tertentu, yaitu di Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang. Penarikan sampel dilakukan dengan metode teknik purposive sampli...

  3. DISTRIBUSI DAN KARAKTERISTIK SIKATRIK KORNEA DI INDONESIA, RISKESDAS 2007

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Erry Erry

    2012-11-01

    Full Text Available Sikatrik kornea dapat menimbulkan gangguan penglihatan mulai dari kabur sampai dengan kebutaan. Sikatrik kornea dapat bentuk ringan (nebula, sedang (makula dan berat (leukoma. Gangguan kornea merupakan penyebab kebutaan kedua didunia setelah katarak. Sikatrik kornea lebih sering disebabkan oleh infeksi, xeropthalmia dan trauma. Belum ada data yang akurat mengenai prevalensi sikatrik kornea di Indonesia. Yang diteliti adalah semua responden berusia  ≥ 5 tahun dari Riset Kesehatan Dasar 2007 yang merupakan penelitian potong lintang non intervensi. Pemeriksaan dengan senter dan dicocokkan gambar kartu peraga. Prevalensi sikatrik kornea pada kedua mata tertinggi di Provinsi Sumbar (2,5%, terendah di Provinsi di Sumut, Kepulauan Riau, Provinsi DKI Jakarta, Papua Barat dan Papua (0,3%. Prevalensi sikatrik kornea pada salah salah satu mata tertinggi di Provinsi DI Yogyakarta dan Provinsi Sulawesi Tengah (0,9%, terendah di Provinsi DKI Jakarta dan Kepulauan Riau (0,1%. Prevalensi sikatrik kornea pada dua mata maupun satu mata terendah dijumpai pada kelompok umur 20-29 tahun (0,1% sedangkan prevalensi tertinggi ditemui pada kelompok umur ≥ 75 tahun (8.7%. Sikatrik kornea dua mata dan sikatrik kornea satu mata berdasar gender hampir sama prevalensinya, sedangkan menurut pekerjaan tertinggi pada petani (1,8% dan terendah pada pekerja di sektor swasta (0,4%; lebih tinggi pada kelompok yang tidak bersekolah (4,1% dan terendah pada kelompok pendidikan tamat SLTA (0,4%; lebih tinggi di pedesaan baik dua mata (1,2% maupun satu mata(0,6% dibanding perkotaan. Prevalensi sikatrik kornea dua mata (1,1% lebih tinggi ditemui pada  tingkat pengeluran rumah tangga yang rendah sedangkan sikatrik kornea pada satu mata (0,4% persentasenya lebih rendah pada tingkat pengeluran rumah tangga yang tinggi. Gangguan penglihatan berat  (10,4% kebutaan (9,8%. Kesimpulan: Prevalensi sikatrik kornea lebih tinggi pada masyarakat yang berpendidikan rendah yang tinggaldi daerah

  4. Management Stategik Badan Usaha Milik Daerah (BUMD

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Tavip Agus Rayanto

    2015-12-01

    Full Text Available As one of the potential source of local government revenue, it seems that the Local Government Owned Enterprise (Badan Usaha Milik Daerah BUMD have contributed very little to the whole Local Government Revenue (Pendapatan Asli Daerah. It is also ironic that insofar the existence of BUMD has been much rely on the government regulation and given monopoly in its business. The ambiguous mission of BUMD — between an agent of development and a profit center — proved to be the main obstacle for its management system. From the strategic management perspective and SWOT analysis, it is found out that BUMD should adopt a turn-around approach, to minimize its weaknesses and try to get maximum benefit of the wide-opened opportunities. The strategic issues to be tackled by the BUMD management are quite complex. But among the most important issues are: the lack of professional human resources, the inflexible organisational structure and the low product or service quality. To address these issues, it is recommended that BUMD would come up with strategic human resource development programs, to apply more adaptive and flat organisational structure, and to adopt Total Quality Management (TQM system in order to be more responsive to its customers.

  5. Meningkatkan Daya Saing Daerah Melalui Peningkatan Kinerja Bisnis Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Provinsi Jambi

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ade Octavia

    2017-05-01

    Full Text Available The purpose of this study was to test the model orientation influence entrepreneurship, entrepreneurial training, market orientation with business performance and management skill of SME’s. The approach used is the sample survey with quantitative methods. Based on the survey against 200 SME’s  found that there were no significant effects of market orientation on performance of the business. However there are significant effects between entrepreneurial orientation and business performance against management capabilities. To improve the competitiveness of the area required the role of Government and the private sector to be able to improve the SME’s business performance Key words: entrepreneurial orientations, market orientation, business performance Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah menguji model pengaruh orientasi kewirausahaan, pelatihan kewirausahaan, orientasi pasar dengan kemampuan manajemen dan kinerja bisnis UMKM. Pendekatan yang digunakan adalah survey sampel dengan metode kuantitatif. Berdasarkan survey terhadap 200 UMKM ditemukan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan orientasi pasar terhadap kinerja bisnis. Namun terdapat pengaruh yang signifikan antara orientasi kewirausahaan dan kemampuan manajemen terhadap kinerja bisnis. Untuk menigkatkan daya saing daerah maka diperlukan peran pemerintah dan swasta untuk dapat meningkatkan kinerja bisnis UMKM  Kata Kunci: orientasi kewirausahaan, orientasi pasar, kinerja bisnis.

  6. STUDI KUALITATIF PELAYANAN KESEHATAN UNTUK KELOMPOK ADAT TERPENCIL (KAT DI KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ratih Ariningrum

    2013-03-01

    kesehatan, menentukan mekanisme kerjasama dengan instansi lain yang terkait, dan menentukan pola pelayanan kesehatan KAT Metode: Penelitian dilaksanakan pada Bulan April-November 2009 secara cross sectional. Lokasi penelitian di Kabupaten Kepulauan Mentawai Provinsi Sumatera Barat, di 2 (dua Kecamatan yang dipilih secara purpasif dan 8 (delapan desa, 4 desa di kecamatan Siberut Utara dan 4 desa di kecamatan Siberut Selatan dengan lokasi dan kriteria inklusi habitat pinggiran pantai. Informasi didapatkan dengan wawancara mendalam (indepth interview terhadap Direktur Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (Kementerian Sosial, Kasubdit Pengembangan DTPK (Daerah Terpencil, Perbatasan, dan Kepulauan, Kadinkes Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kadinsas Kabupaten Kepulauan Mentawai, Camat Siberut Utara dan Siberut Selatan, Kepala Puskesmas Siberut Utara dan Muara Siberut (Siberut Selatan, Bidan Puskesmas Siberut Utara dan Muara Siberut (Siberut Selatan, Kepala desa di desa-desa yang terpilih sebagai sampel, dan penanggung jawab pustu atau polindes yang terpilih sebagai lokasi sampel. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut: pertama, kebijakan operasional secara umum sama untuk daerah terpencil maupun daerah tidak terpencil, tapi yang diutamakan daerah terpencil; kedua, prioritas program kesehatan adalah pemberantasan malaria, pengobatan pasien, imunisasi, penimbangan bulanan (di posyandu, kesehatan dan sanitasi, diare, pelayanan kesehatan dan pemeriksaan bagi ibu hamil, ibu bersalin, pengobatan bayi dan balita, kebersihan air minum; ketiga, penyakit yang banyak diderita komunitas adat terpencil adalah demam, malaria, gastritis, diare, sakit kepala, ngilu tulang, dan infeksi saluran pernafasan akut (ISPA. Kesimpulan: Pelayanan kesehatan komunitas adat terpencil mempunyai kekhususan di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Pertama, pemetaan masalah dilakukan oleh puskesmas. Kemudian, kendala yang dihadapi adalah seringnya kejadian gempa, cuaca buruk, kendala transportasi, sulit

  7. Kewenangan Legislasi Dewan Perwakilan Daerah dalam Reformasi Kelembagaan Perwakilan Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Khamami Zada

    2016-04-01

    Full Text Available Abstract: The authority of the Regional Representatives Council Legislation In Institutional Reform Legislative Following the Ruling of the Constitutional Court. The Constitutional Court's decision reflects the theoretical conception DPDformation which is intended to reform the structure of the Indonesian parliament into two chambers (bicameral consisting of DPR and DPD. With the bicameral structure of the legislative process is expected to be held by a double-check system that allows the representation of the interests of all the people in relative terms can be dispensed with broader social base. Parliament is a reflection of political representation, while the Council reflects the principle of territorial or regional representation. DPD legislative authority is still limited. DPD does not have the authority to establish laws, although it can propose draft laws relating to regional autonomy.  Abstrak: Putusan Mahkamah Konstitusi mencerminkan konsepsi teoritis pembentukan DPD yang dimaksudkan dalam rangka mereformasi struktur parlemen Indonesia menjadi dua kamar (bikameral yang terdiri atas DPR dan DPD. Dengan struktur bikameral ini diharapkan proses legislasi dapat diselenggarakan berdasarkan sistem double-check yang memungkinkan representasi kepentingan seluruh rakyat secara relatif dapat disalurkan dengan basis sosial yang lebih luas. DPR merupakan cermin representasi politik (political representation, sedangkan DPD mencerminkan prinsip representasi teritorial atau regional (regional representation. Kewenangan legislasi DPD masih dibatasi DPD tidak memiliki kewenangan membentuk undang-undang dalam bentuk penetapan/pengesahan rancangan undang-undang, meskipun rancangan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah.   DOI: 10

  8. Karakteristik Gejala Dysmenorrhea dan Hubungannya dengan Aktivitas Kerja Perawat Wanita di Rumah Sakit Umum Daerah Langsa

    OpenAIRE

    Aldani, Noor Azizah

    2011-01-01

    Dysmenorrhea adalah nyeri haid yang disebabkan oleh kejangnya otot uterus, dari penyebab nyerinya dysmenorrhea di bagi menjadi dua yaitu dysmenorrhea primer dan sekunder dan pada waktu tertentu dysmenorrhea sangat mengganggu aktivitas seorang wanita. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sejauh mana pengaruh karakteristik gejala dysmenorrhea terhadap aktivitas kerja perawat wanita di RSUD Langsa. Penelitian ini dilakukan pada bulan juli sampai Desember 2010 dengan menggunakan desa...

  9. PERENCANAAN PONDASI TIANG PANCANG DENGAN MEMPERHITUNGKAN PENGARUH LIKUIFAKSI PADA PROYEK PEMBANGUNGAN HOTEL DI LOMBOK

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    MUHAMMAD ILHAM GUMILANG SYAFEI

    2017-01-01

    Full Text Available Indonesia merupakan kawasan rawan gempa. Hal tersebut dapat dilihat dari kondisi letak geografis Indonesia, bahwa Indonesia merupakan tempat bertemunya 4 lempeng dunia yaitu, lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, lempeng Filipina dan lempeng Pasific. Bukti lainnya adalah banyaknya jumlah gunung berapi yang aktif di Indonesia. Jika mendesain sebuah bangunan pada lokasi tanah yang dominan pasir, maka salah satu bahaya yang dihadapi adalah likuifaksi. Likuifaksi adalah suatu kondisi berubahnya perilaku tanah dari padat menjadi cair akibat adanya getaran atau beban sklik. Salah satu penyebab dapat terjadinya likuifaksi adalah gempa. Maka jika mendesain bangunan yang berada pada kondisi tanah pasir serta daerah gempa tinggi, harus dilakukan analisa zona likuifaksi. Saat ini terdapat sebuah proyek pembangunan hotel di Pantai Malimbu, Lombok. Proyek tersebut berada di tanah dominan pasir dan juga termasuk daerah dengan resiko gempa tinggi. Pada perencanaan yang telah dilakukan, pihak perencana tidak melakukan analisa terhadap zona likuifaksi dan pengurangan daya dukung pondasi tiang pancang akibat dari likuifaksi. Untuk menangggulangi adanya bahaya akibat likuifaksi, hanya dilakukan dengan menggunakan angka keamanan (safety factor = 5. Pada tugas akhir ini akan dilakukan perencanaan pondasi tiang pancang dengan membandingkan kondisi likuifaksi dan kondisi tidak likuifaksi. Perencanaan pondasi dilakukan terhadap 4 kondisi. Kondisi 1 adalah kondisi eksisting proyek, dimana tidak meninjau terhadap kemungkinan likuifaksi, meninjau beban gempa, dan safety factor = 5. Kondisi 2 adalah kondisi dimana meninjau kemungkinan likufaksi dan penggunaan safety factor = 1.5. Kondisi 3 adalah kondisi tidak meninjau adanya kemungkinan likuifaksi, meninjau beban gempa dan safety factor = 2. Kondisi 4 adalah kondisi tidak meninjau kemungkinan likuifaksi, tidak meninjau beban gempa dan safety factor = 3. Struktur bangunan atas akan di modelkan dengan program bantu SAP

  10. PEMAKNAAN PSAK NO. 59 “MUDHARABAH” DALAM PERSPEKTIF KEADILAN (Studi Pada Baitul Maal Wat Tamwil Sidogiri Daerah Bangkalan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Fauzan Adhim

    2008-12-01

    Full Text Available Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang bagaimana penerapan dari sistem pembiayaan mudharabah pada Baitul Maal wat Tamwil Sidogiri Daerah Bangkalan ditinjau dari Pernyataan Standar Akutansi Keuangan (PSAK No.59. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Interpretive-Phenomenologik. Pendekatan ini dimaksudkan untuk mengetahui dan mengkaji secara langsung melalui ungkapan-ungkapan mengenai fenomena yang sesungguhnya terjadi dalam lingkungan operasionalisasi Baitul Maal wat Tamwil Sidogiri Daerah Bangkalan, khususnya pada pembiayaan mudharabah dalam konteks pengakuaan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan.Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa pembiayaan mudharabah Baitul Maal wat Tamwil Sidogiri Daerah Bangkalan mencapai 80% dari seluruh total pembiayaan. Hal ini sangat berbeda dengan hasil penelitian yang telah dilakukan pada beberapa perbankan syari’ah ditanah air pada umumnya dominan pada pembiayaan murabaha/jual-beli (non-profit sharing yang berkisar rata-rata antara 65,66%. Dalam konteks pengakuan, pembiayaan muradhabah  diakui pada saat pembayaran kas atau penyerahan aktiva non-kas kepada pengelola dana, dan pembiayaan muradhabah yang diberikan secara bertahap diakui pada setiap tahap pembayaran atau penyerahan. Dalam hal pengukuran, pihak bank (mudharib tidak melakukan pencadangan pendapatan. Dalam konteks penyajian, pembiayaan mudharabah Baitul Maal wat Tamwil Sidogiri Daerah Bangkalan menekankan ketentuan dalam Al Quran surat Luqman ayat 34 yang artinya, “Dan tidak seorangpun yang dapat yang dapat mengetahui (dengan pasti apa yang diusahakan besok”. Sedangkan dalam konteks pengungkapan dalam pembiayaan mudharabah, Baitul Maal wat Tamwil Sidogiri Daerah Bangkalan  menekankan pada factor kejujuran dan transparasi terhadap seluruh elemen laporan keuangan yang tertuang dalam PSAK No.59.

  11. SURVEILLANCE OF SEAPORT RODENTS AND ITS PARASITES AT SEMARANG, CENTRAL JAVA, AND UJUNG PANDANG, SOUTH SULAWESI, INDONESIA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    K. C. Megawe

    2012-09-01

    Full Text Available Survai rodent dan pinjal dilakukan di pelabuhan Semarang dan Ujung Pandang pada bulan Desember 1984 — Mei 1985. Pada survai tersebut ditemukan 3 jenis tikus yaitu Rattus norvegicus, R. r. diardii dan R. exulans dan satu jenis cecurut Suncus murinus. Jenis tikus yang banyak di­temukan di pelabuhan Semarang adalah R. r. diardii sedang di pelabuhan Ujung Pandang adalah R. norvegicus. Pinjal Xenopsylla cheopis ditemukan di kedua daerah yang disurvai, infestasi lebih tinggi pada R. norvegicus dan R. r. diardii daripada R. exulans dan S. murinus. Indeks pinjal di pelabuhan Ujung Pandang dan sekitarnya 4 kali lebih besar daripada di Semarang. Hasil uji kerentanan pinjal menunjukkan bahwa pinjal di kedua daerah pelabuhan tersebut masih peka terhadap DDT 4%, malathion 0,5% dan fenitrothion 1%.

  12. MENGENAL ARSITEKTUR LOKAL: KONSTRUKSI RUMAH KAYU DI TEPIAN SUNGAI KAPUAS, PONTIANAK

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Lestari .

    2016-12-01

    Full Text Available Keberadaan sungai Kapuas sebagai sumber kehidupan dan jalur transportasi air, memunculkan permukiman-permukiman di tepian sungai Kapuas.Rumah-rumah yang berada di pemukiman tepian sungai Kapuas umumnya didirikan langsung di tepian sungai Kapuas.Rumah tersebut sebagian besar berupa rumah kayu yang terhubung dengan gertak-gertak sebagai jalur penghubung antar rumah.Konstruksi rumah kayu ini menarik untuk diamati mengingat keadaan tepian sungai perlu diselesaikan oleh bangunan agar tetap bertahan.Tulisan ini memaparkan kontruksi rumah kayu pada salah satu kasus daerah tepian sungai kapuas. Daerah kasus yang diambil adalah Kelurahan Bansir Laut, Kecamatan Pontianak Tenggara, Kota Pontianak.Dalam tulisan ini dipaparkan konstruksi kayu berdasarkan bagian-bagian rumah mulai dari pondasi, rangka, dinding, sampai atap.Terdapat beberapa tipe konstruksi pada kasus yang diteliti.Pertimbangan umum terletak pada kemudahan konstruksi, tampilan atau fasad dan lokasi keberadaan rumah   The existence of the Kapuas river as a source of life and water transportation, led to settlements growth on side the Kapuas river. The houses are located on side Kapuas river are generally directly constructed at the river. The houses  mostly made of wood which connected by wooden bridge as connecting lines between houses. Construction of wooden houseis interesting to be identifiedbecause the building must bedurable with the condition around the river. This paper describes the wooden houses construction in one case area of the Kapuas riverside. Case study is taken at Kelurahan Bansir Laut, South East Pontianak District. In this paper described the wooden construction : the foundation, frame, wall, and the roof. There are several types of construction in the cases studied. General considerations is the ease of construction, appearance or facade and location of the house. REFERENCES Abdurachman., Nurwati Hadjib. (2006. Pemanfaatan Kayu Hutan Rakyat Untuk Komponen Bangunan

  13. ENVIRONMENTAL MANAGEMENT AT KUNING RIVER COURSE IN MERAPI VOLCANO YOGYAKARTA SPECIAL REGION (Pengelolaan Lingkungan Alur Kali Kuning di Gunungapi Merapi Daerah Istimewa Yogyakarta

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Darmakusuma Darmanto

    2013-03-01

    alur sungai akibat pemanfaatan sedimen, air dan lahan dan (c evaluasi terhadap pengelolaan lingkungan alur sungai dan mencari arahan untuk meminimalisasi dampak yang terjadi. Selain Gunungapi Merapi merupakan yang teraktif di dunia, juga telah dipilih menjadi Taman Nasional karena mempunyai spesies yang cukup banyak.Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: 1 pengukuran geometri dari Kali Kuning meliputi kedalaman dan lebar lembah sungai dikaitkan dengan material sedimen yang meliputi: diameter, berat jenis dan persentase bongkah, (2 deterrninasi terhadap aspek lingkungan fisik (vegetasi dan persentase tutupan lahan dan (3 survei sosial-ekonomi untuk melihat ,peningkatan kesejahteraan masyarakat dan penghasilan serta sosiolisasi terhadap bahaya sedimen termasuk penambangannya. Ketiga analisis ini dirangkum melalui pendekatan ekologi dan spasial.Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini: 1 material erupsi Merapi yang terusmenerus mengakibatkan perkembangan geometri alur sungai menjadi tidak normal secara ekologis, sehingga fungsinya sebagai: penyimpan, penimbun dan pengaliran air dan sedimen kurang optimal: 2 pemanfaatan alur sungai untuk air bersih, pertanian dan khususnya penambangan pasir, batu dan bongkah dapat dibuat tata ruangnya, sehingga mempermudah untuk mendapatknnnya dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daerah: dan 3 arahan pengelolaan pada daerah aliran sungai maupun pada alur sungai belum terlihat, sehingga diperlukan pengelolaan berdasarkan peraturan yang telah ada dan perlu memperhatikan karakteritik Gunungapi Merapi seperti lahar dingin, awan panas dan penduduk yang Padat.

  14. PERSEPSI JAJARAN KESEHATAN TENTANG DAMPAK KEGIATAN PENAMBANGAN EMAS DI KABUPATEN BURU PROVINSI MALUKU, TAHUN 2012

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Muhammad Hasyimi

    2015-04-01

    Full Text Available Sejak bulan Oktober tahun 2011, di Kabupaten Buru, Maluku ada kegiatan penambangan emas di beberapa tempat yang mengakibatkan peningkatan mobilitas & migrasi penduduk yang bermakna. Sehingga berdampak pada perubahan tatanan sosial, ekonomi dan kesehatan lingkungan di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kekhawatiran jajaran kesehatan tentang dampak penambangan emas terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan. Penelitian dilakukan dengan observasi, wawancara terbuka dan diskusi kelompok (FGD untuk menggali pendapat informan berkenaan dengan dampaknya pada kesehatan masyarakat dan lingkungan. Informan terdiri dari unsur Dinas Kesehatan, Kepala Puskesmas, Kader Posyandu dan unsur pemerintah daerah (Pemda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambangan emas yang berjalan, berdampak negatif terhadap kesehatan masyarakat. Dampak negatif tersebut ditandai dengan munculnya penyakit yang tadinya belum pernah dilaporkan seperti demam berdarah dengue (DBD, kulit dan HIV /AIDS. Meningkatnya jumlah kasus penyakit tertentu, antara lain penderita malaria, diare dan infeksi saluran pernafasan akut (ISPA. Sebagian besar informan mengkhawatirkan menurunnya status kesehatan masyarakat kini dan mendatang karena merajalelanya penyakit menular dan pencemaran dari mercury (Hg dan cyanida, jika tidak ada intervensi pemerintah yang baik.   Kata kunci: Penambangan emas, jajaran kesehatan dan kekhawatiran

  15. LARVAE DENSITY OF DENGUE HEMORRHAGIC FEVER (DHF VECTOR Aedes sp. IN ENDEMIC, SPORADIC AND POTENTIAL AREA IN SEMARANG CITY, CENTRAL JAVA PROVINCE

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Eva Lestari

    2015-01-01

    Full Text Available Demam Berdarah Dengue (DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh nyamukAedes aegypti. Kota Semarang merupakan daerah endemis DBD dengan jumlah kasus sebanyak 5.538 kasus,IR 36,75/10.000 penduduk dan CFR 0,8% (tahun 2010. Data kepadatan vektor dapat digunakan untuk menentukan tindakanpengendalian vektor yang tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung HI, CI, BI, DF, dan Angka Bebas Jentik(ABJ Aedes sp. di daerah endemis, sporadis dan potensial DBD. Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan crosssectional. Metode pelaksanaan survei jentik dengan single larva. Populasi adalah seluruh rumah di KelurahanSendangmulyo, Terboyo Wetan, dan Pesantren. Pengambilan sampel penelitian menggunakan metode purposif. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa angka HI (53,75%, CI (30,77%, BI (75%, dan DF (7 tertinggi di Kelurahan TerboyoWetan (sporadis. Angka ABJ di semua lokasi penelitian < 95%. Kepadatan jentik daerah sporadis lebih tinggi dibandingdaerah endemis DBD. Kepadatan jentik tidak berkorelasi dengan stratifikasi endemisitas wilayah DBD.Kata kunci: kepadatan jentik, endemis, sporadis, potensial, DBD

  16. Disease Incidence of Melon Leaf Curl in East Java and Special Province of Yogyakarta

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ignatius Julijantono

    2010-12-01

    Infeksi penyebab penyakit yang disebabkan oleh geminivirus telah menyebabkan kerugian secara ekonomi berbagai jenis tanaman penting yang dibudidayakan. Kejadian penyakit pada tanaman melon telah diamati sejak tahun 2004, dan tersebar secara luas di pusat penanaman melon di Jawa Timur maupun Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY. Di Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY, pada tahun 2008 kejadian penyakit daun keriting melon mencapai 100% dan 14,3%. Penyebab penyakit telah dideteksi menggunakan teknik polymerase chain reaction. Amplifikasi Fragmen DNA virus dari tanaman yang terinfeksi dihasilkan dengan ukuran 770 bp menggunakan sepasang primer CPA5 dan CPA2.

  17. STUDIES OF FILARIASIS IN KEBAN AGUNG AND GUNUNG AGUNG VILLAGES IN SOUTH BENGKULU, SUMATERA, INDONESIA IV: Ecological and seasonal aspect of four Mansonia species

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sudomo M.

    2012-09-01

    Full Text Available Dalam penelitian mengenai nyamuk Mansonia spp. di desa Gunung Agung dan Keban Agung, Beng­kulu Selatan ternyata nyamuk Ma. bonneae dan Ma. annulata lebih banyak ditangkap daripada Ma. dives dan Ma. uniformis. Habitat nyamuk ini adalah rawa-rawa buatan atau daerah-daerah pinggiran hutan. Secara umum tidak ada hubungan antara curah hujan dan kepadatan nyamuk jenis Mansonia spp. Dari penelitian distribusi vertikal ternyata Ma. bonneae dan Ma. dives lebih banyak tertangkap di tempat yang tinggi sedangkan Ma. uniformis dan Ma. annulata di tempat yang rendah.

  18. Dukungan Target Group Terhadap Zoning Regulation

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Susi Ridhawati

    2014-05-01

    Full Text Available Kegiatan pembangunan yang diwarnai oleh market driven akan menyebabkan kerusakan lingkungan. Apabila terjadi secara terus-menerus, bisa mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan hidup. Oleh karena itu penataan ruang (spatial planning menjadi aspek yang amat penting agar ruang yang terbatas dapat digunakan secara efisien dengan tetap memelihara kelestarian dan daya dukung lingkungan hidup. Proses invasi dan urban sprawl sebagai akibat dari keterbatasan ruang perkotaan telah merembet ke sebagian daerah di Kabupaten Sleman, terutama di wilayah Kecamatan Mlati. Perkembangan wilayah di daerah ini perlu mendapatkan perhatian khusus agar di kemudian hari tidak menjadi unmanaged growth. Untuk menjaga kelestarian alam dan mengurangi dampak kerusakan lingkungan yang bisa berakibat terhadap terganggunya sistem ekologi wilayah sekitar Kabupaten Sleman, Badan Pengendalian Pertanahan Daerah (BPPD Kabupaten Sleman melakukan pengendalian atas perubahan penggunaan tanah melalui sosialisasi atas kebijakan pertanahan yang telah ditetapkan Pemerintah Kabupaten Sleman. BPPD memasang/membuat papan informasi/baliho pada tempat strategis, sehingga dapat dibaca dengan mudah oleh masyarakat. Salah satu baliho dipasang di kawasan pertanian di Jalan Sendari-Gombang, Tirtoadi, Kecamatan Mlati. Berkenaan dengan hal di atas, penelitian ini bertujuan untuk menilai sikap target grup terhadap zoning regulations dengan studi kasus di Jalan Sendari Gombang Tirtoadi, Kecamatan Mlati. Penelitian juga ingin mengungkap faktor-faktor yang memengaruhi dukungan target grup terhadap implementasi zoning regulations di Kecamatan Mlati, terutama di Jalan Sendari-Gombang, Tirtoadi. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif naturalistik dengan metode studi kasus.

  19. PERSEPSI IBU HAMIL DAN NIFAS TENTANG ANEMIA DAN KONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH SELAMA KEHAMILAN : STUDI KUALITATIF DI KABUPATEN PURWAKARTA DAN LEBAK

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Titaley CR

    2015-04-01

    Full Text Available Latar belakang: Salah satu intervensi yang dilakukan untuk mencegah terjadinya anemia defisiensi besi pada ibu hamil adalah melalui pemberian tablet tambah darah (tablet besi-folat selama kehamilan; Tujuan: Memberikan gambaran persepsi ibu hamil dan nifas (42 hari setelah melahirkan tentang anemia dan pemberian tablet tambah darah selama kehamilan di Kabupaten Lebak  dan Purwakarta. Metode: Data dalam penulisan ini berasal dari studi kualitatif di Kabupaten Lebak dan Purwakarta pada bulan Maret 2012. Informasi yang dianalisis bersumber dari 24 wawancara mendalam (WM dan enam diskusi kelompok terarah  (DKT, melibatkan 46 ibu hamil dan 17 ibu nifas. Analisis konten dan tematik dilakukan melalui identifikasi tema yang muncul dari hasil WM dan DKT; Hasil: Walaupun pengetahuan ibu tentang penyebab dan cara mengatasi anemia di kedua daerah studi cukup baik, persepsi yang keliru dengan menyamakan anemia dengan tekanan darah rendah masih kerap ditemukan. Penjelasan tentang tablet tambah darah telah diberikan bidan, namun informasi terkait efek samping tablet tambah darah masih dianggap kurang. Beberapa faktor pendorong minum tablet tambah darah termasuk pengetahuan ibu tentang tablet tambah darah, manfaat yang dirasakan setelah minum tablet tambah darah, anjuran tenaga kesehatan, serta dorongan anggota keluarga. Beberapa faktor penghambat yang disebutkan termasuk efek samping minum tablet tambah darah, adanya pemahaman yang keliru tentang manfaat minum tablet tambah darah, larangan paraji, dan akses yang sulit untuk mendapatkan tablet tambah darah; Kesimpulan: Diperlukan upaya komprehensif untuk meningkatkan kepatuhan ibu minum tablet tambah darah, termasuk program edukasi dan penguatan keterampilan konseling bidan dan kader, peningkatkan pengetahuan masyarakat tentang tablet tambah darah, serta peningkatan keterlibatan suami dan paraji terutama bagi masyarakat daerah terpencil.   Kata kunci: Persepsi, pengetahuan, anemia, suplementasi besi

  20. PENGEMBANGAN SDM KESEHATAN DI ERA DESENTRALISASI DAN MEKANISME PASAR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Widodo J Pudjirahardjo

    2013-03-01

    Full Text Available ABSTRACT Political changes in health policy, pertaining to the regional autonomy in lndonesia, have caused changes in the structural and funetional components in the health field at Provincial and District level. The role of District Health Office becomes very essential in manage the health program and resources, including health human resources. Since the variability of resources between inter-regional health system is veryenormous, and same problems are existed, thus government should develop the system atie scenario of human resources management system. The scenario needs support from a leader that has visionary and transformationalleadership as well as entrepreneur and professionalism mindset to tackling the health problems in the regional area. In conclusion, despite the important role of District Health Office in managing the health human resources as the anticipation of the impact ofdecentralization, the health workers should also take the opportunities and challenge to provide program and health services that suffice the needs and demands of society Key words: health human resource, policy, leadership, decentralization ABSTRAK Perubahan politik dalam kebijakan kesehatan, khususnya terkait dengan otonomi daerah di lndonesia, menyebabkan perubahan pada komponen struktural dan fungsional pada level Provinsi dan Kabupaten/Kota. Peran Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota menjadi sangat vital dalam mengelola program sekaligus dalam pengelolaan sumber daya, termasuk SDM kesehatan. Karena variabilitas sistem kesehatan antardaerah yang sangat besar serta adanya berbagai kendala yang harus dihadapi dalam penyelenggaraan desentralisasi, maka pemerintah daerah harus mengembangkan sistem pengelolaan SDM yang secara sistematis. Selain itu, diperlukan kepemimpinan yang visioner dan transformasional sekaligus ber-mindset profesional dan berjiwa enterprenuer yang dapat mendorong implementasi desentralisasi kesehatan. Dapat disimpulkan bahwa peran Dinas

  1. EVALUASI MANAJEMEN PEMBERIAN MINYAK BERIODIUM: STUDI KASUS DI KABUPATEN MALANG, JAWA TIMUR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Syarifudin Latinulu

    2012-11-01

    Full Text Available Program Nasional penanggulangan masalah gondok endemik (sekarang GAKI berupa pemberian suntikan lipiodol sejak 1974-1992 dan iodisasi/distribusi garam konsumsi bagi desa-desa gondok endemik (1976-sekarang. Sejak Oktober 1992 program pemberian Lipiodol diganti dengan pemberian kapsul minyak beriodium sementara pemasaran garam beriodium tetap dilaksanakan. Keterbatasan Lipiodol, sarana dan dana operasional merupakan kendala serius dalam upaya pencapaian cakupan desa dan penduduk secara luas. Penelitian manajemen distribusi minyak beriodium ini dilakukan agar kendala dan hal-hal negatif yang terjadi pada pemberian Lipiodol tidak terulang pada distribusi Kapsul Iodium. Penelitian dilakukan di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Di Kabupaten Malang terdapat 241 desa endemik berat (61.5%, 64 desa (16.3% endemik ringan, 59 desa (15.1% endemik sedang dan 28 desa (7.1% non endemik dari 392 desa yang disurvei sejak tahun 1980-1993. Di daerah ini baru sekitar 20% sasaran yang sudah pernah disuntik Lipiodol yang mendapat suntikan ulang. Pelaksanaan penyuntukan Lipiodol didasarkan atas prinsip atau azas pemerataan. Demikian juga distribusi kapsul minyak beriodium masih menganut "azas pemerataan" karena keterbatasan kapsul, dan masih ada 21% penduduk sasaran di Kabupaten Malang yang belum terjangkau kapsul. Kapsul diperoleh melalui dana APBN dan APBD mengikuti mekanisme perencanaan dari bawah. Terdapat penajaman ibu hamil dan bayi guna mencapai bebas kretin baru dan prevalensi TGR<18% pada tahun 2000.

  2. FAUNA DAN TEMPAT PERKEMBANGBIAKAN POTENSIAL NYAMUK Anopheles spp DI KECAMATAN MAYONG, KABUPATEN JEPARA, JAWA TENGAH

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Mardiana Mardiana

    2012-10-01

    Full Text Available Malaria masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di beberapa daerah pedesaan di Jawa Tengah. Usaha pemberantasan malaria telah dilakukan oleh program baik secara kimiawi maupun hayati, guna memutuskan rantai penularan. Penelitian fauna dan tempat perindukan potensial nyamuk Anopheles telah dilakukan di Desa Buaran, Kecamatan Mayong I, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Penangkapan nyamuk dengan umpan orang dilakukan di dalam dan di luar rumah pada malam hari dari pukul 18.00-24.00 yang masing-masing dilakukan oleh dua orang kolektor. Penangkapan nyamuk yang istirahat di dalam dan luar rumah (vegetasi pada pagi hari dilakukan pukul 06.00-08.00, yang dilakukan satu bulan 4 kali penangkapan selama 6 bulan. Pengambilan larva dan pupa dilakukan dari pukul 06.00-08.00 pagi di tempat genangan air dan sawah serta tempat yang potensial diduga sebagai perindukan Anopheles. Hasil penangkapan selama 6 bulan, diperoleh 1248 ekor nyamuk Anopheles yang terdiri dari 6 spesies yaitu: An. aconitus 442 ekor (35,42%, An. annularis 69 ekor (5,53% , An. barbirostris 30 ekor (2,4%, An. maculatus 2 ekor (0,16%, An. tesselatus 5 ekor (0,40% dan An. vagus 700 ekor (56,09%. Populasi aconitus ditemukan dari penangkapan di luar rumah, pada bulan Juli (56,40%, Agustus (42,80% dan Oktober (39,50% sedangkan pada bulan Mei (52,9%, Juni (44% dan September (50,40% dari penangkapan di kandang sapi. Pengambilan larva dan pupa Anopheles dilakukan di tempat habitat seperti sawah yang pada bulan Aguslus terbanyak ditemukan sebesar 85 (1.70, di sungai ditemukan hanya 4 (0.08 serta di genangan air bekas telapak kaki/kobokan ditemukan sebesar 6 (0.12. Ternyata tempat perindukan yang potensial larva Anopheles pada musim kemarau, ditemukan pada sungai yang ditanami kangkung oleh masyarakat selempat. Kata kunci: Fauna, tempat perindukan, Anopheles, vector

  3. HUBUNGAN KEKERABATAN BEBERAPA POPULASI KERANG HIJAU (Perna viridis DI INDONESIA BERDASARKAN SEKUEN CYTROCROME B mtDNA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Achmad Sudradjat

    2016-11-01

    Full Text Available Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan kekerabatan stok kerang hijau (Perna viridis di beberapa perairan Indonesia sebagai informasi dasar bagi program pemuliaan. Sampel kerang hijau yang berasal dari populasi alam perairan Tanjung Kait, Kamal, Panimbang, Cirebon, Pasuruan, Kenjeran, dan Pangkep diambil secara acak. Amplifikasi PCR dan sekuensing mitokondria daerah cytochrome B adalah HCO (F: 5’-TAA ACT TCA GGG TGA CCA AAA AAT CA-3’ (26 bp dan LCO (R: 5’-GGT CAA CAA ATC ATA AAG ATA TTG G-3’ (25 bp. Sekuen DNA yang diperoleh digunakan untuk analisis homologi, analisis genetic distance dan analisis kekerabatan. Hasil analisis homologi susunan nukleotida berdasarkan BLAST-N terhadap sekuen mtDNA Perna viridis yang tersimpan di Genebank menunjukkan similaritas 97%. Hasil analisis didapatkan jarak genetik yang terdekat adalah populasi Tanjung Kait dengan Kenjeran sedangkan jarak genetik terjauh adalah populasi Cirebon dengan Kamal. Hubungan kekerabatan yang ditunjukkan dengan dendrogram diperoleh 2 kelompok yaitu 6 populasi membentuk satu kelompok dan populasi Cirebon membentuk kluster tersendiri. Sekuens tersebut mungkin dapat digunakan sebagai penanda dalam program breeding kerang hijau di Indonesia

  4. Meningkatkan Daya Saing Daerah Melalui Peningkatan Kinerja Bisnis Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Provinsi Jambi

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ade Octavia

    2017-05-01

    Full Text Available The purpose of this study was to test the model orientation influence entrepreneurship, entrepreneurial training, market orientation with business performance and management skill of SME’s. The approach used is the sample survey with quantitative methods. Based on the survey against 200 SME’s  found that there were no significant effects of market orientation on performance of the business. However there are significant effects between entrepreneurial orientation and business performance against management capabilities. To improve the competitiveness of the area required the role of Government and the private sector to be able to improve the SME’s business performance  Key words: entrepreneurial orientations, market orientation, business performance    Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah menguji model pengaruh orientasi kewirausahaan, pelatihan kewirausahaan, orientasi pasar dengan kemampuan manajemen dan kinerja bisnis UMKM. Pendekatan yang digunakan adalah survey sampel dengan metode kuantitatif. Berdasarkan survey terhadap 200 UMKM ditemukan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan orientasi pasar terhadap kinerja bisnis. Namun terdapat pengaruh yang signifikan antara orientasi kewirausahaan dan kemampuan manajemen terhadap kinerja bisnis. Untuk menigkatkan daya saing daerah maka diperlukan peran pemerintah dan swasta untuk dapat meningkatkan kinerja bisnis UMKM  Kata Kunci: orientasi kewirausahaan, orientasi pasar, kinerja bisnis.

  5. PROFIL DARAH DAN TINGKAT KERUSAKAN HATI PADA SAPI BALI YANG DIGEMBALAKAN DI TEMPAT PEMEROSESAN AKHIR SUWUNG DENPASAR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ardani T I A S

    2016-06-01

    Full Text Available Daging dapat terkontaminasi oleh parasit melalui pencemaran primer dan pencemaran sekunder. Salah satukontaminasi yang sering dijumpai pada sapi bali adalah penyakit cacing hati atau Fascioliasis. TPA Suwung yangberfungsi sebagai tempat pemerosesan akhir sampah dari seluruh daerah di kota Denpasar kini dialihfungsikanoleh masyarakat sebagai tempat memelihara ternak. Makanan pokoknya hanya dari sampah-sampah di areal TPAyang secara fisik hampir tidak dapat dibedakan lagi jenisnya, semua bercampur dan membusuk. Sering kali sesuaipermintaan, ternak dari TPA dijual Pasar Hewan atau langsung ke tukang potong yang akhirnya dikonsumsi olehmasyarakat. Hasil penelitian menunjukkan, semakin kecil rasio albumin:globulin maka semakin besar jumlah telurcacing yang terdapat dalam feses sapi bali yang dipelihara di TPA dan dan sapi kontrol dalam satuan telur per gram(tpg. Sebaliknya semakin sedikit jumlah telur semakin tinggi rasio albumin:globulin. Dapat disimpulkan bahwatidak terdapat hubungan antara rasio albumin:globulin dalam serum darah, namun terdapat hubungan yang nyataantara jumlah telur cacing dalam feses dengan persentase kerusakan hati sebagai pendugaan kerusakan hati akibatFascioliasis. Densitas telur cacing parasit usus pada hewan ternak sapi yang dipelihara di TPA bernilai <500 tpg,menunjukkan bahwa hewan ternak sapi tersebut tergolong mengalami infeksi ringan cacing parasit sehingga dagingmasih aman untuk dikonsumsi.

  6. PENYUSUNAN SKENARIO MASA TANAM BERDASARKAN PRAKIRAAN CURAH HUJAN DI SENTRA PRODUKSI PANGAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Woro Estiningtyas

    2008-11-01

    Penggunaan model deterministik untuk prediksi curah hujan di daerah tropik yang faktor determinannya sangat komplek, dinamis dan acak sangat rumit. Oleh karena itu diperlukan model statistik yang dapat diperbarui secara real time. Filter Kalman menggabungkan pendekatan model fisik dan statistik menjadi model stokastik yang dapat diperbarui setiap saat untuk tujuan peramalan segera (on line forecasting. Validasi model yang menghubungkan curah hujan dan suhu permukaan laut Nio 3.4 menghasilkan nilai koefisien korelasi lebih dari 75%. Artinya model prediksi dengan Filter Kalman ini dapat digunakan untuk memprakirakan curah hujan bulanan dan diaplikasikan untuk penyusunan masa tanam. Selama ini neraca air tanaman dihitung berdasarkan pola curah hujan setempat, namun dengan meningkatnya intensitas dan frekuensi anomali iklim akan menyebabkan hasil komputasi neraca air harus diperbarui setiap saat melalui penyusunan masa tanam yang memperhitungkan aspek prediksi. Prakiraan curah hujan dengan metode Filter Kalman menghasilkan nilai koefisien korelasi validasi 48-92%. Hasil skenario pola tanam berdasarkan data prediksi curah hujan memperlihatkan bahwa ditemukan periode-periode dengan persentase kehilangan hasil lebih dari 20%, terutama pada lokasi dengan distribusi curah hujan yang tidak merata sepanjang tahun. Dengan demikian tidak disarankan untuk melakukan penanaman pada periode tersebut. Lokasi Sukamandi memperlihatkan karakteristik model yang lebih bagus dibandingkan Tamanbogo, Batang, Wonosari. Tanggal tanam yang diperkirakan beresiko menurunkan hasil adalah 1 dan 11 November (di Tamanbogo, 1 November-1 Januari, dan 21 Februari (di Sukamandi, 1 November-1 Desember (di Batang dan  1 November, 11 dan 21 Februari (di Wonosari. Untuk aplikasi skenario masa tanam, model prakiraan hujan perlu di perbarui di setiap saat dan tempat berdasarkan data prakiraan curah hujan terbaru di dukung dengan data tanah dan tanaman. Selain itu perlu diperhatikan cakupan wilayah yang bisa

  7. PERDA SYARI’AH DAN KONFLIK SOSIAL (Implikasi penerapan Perda No. 4 tahun 2005 tentang Larangan Kegiatan pada Bulan Ramadlan terhadap Hubungan antar Agama di Kota Banjarmasin

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Siti Tarawiyah Siti Tarawiyah

    2013-08-01

    Full Text Available Abstrak: Tulisan ini sebagai refleksi kreatif penulis dalam memotret dinamika sosial di Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan terkait lahirnya Perda No. 4 tahun 2005 tentang Perubahan atas  Peraturan Daerah No. 13 tahun 2003 tentang Larangan Kegiatan pada Bulan Ramadlan terhadap Hubungan antar Agama. Sebagai implikasi politik diberlakukannya otonomi daerah, maka pemerintah daerah mempunyai ‘kewenangan’ untuk membuat peraturan daerah (perda termasuk Perda Syari’ah. Penelitian lapangan ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan menggunakan kerangka teori konflik Karl Marx dan Ralf Dahrendorf. Temuan menarik dari tulisan ini adalah munculnya perda syar’iah (Perda Ramadlan tersebut menimbulkan pro-kontra, karena cenderung dijadikan alat memperkuat kekuasaan, politisasi agama, dan diskriminasi etnis minoritas, sehingga sangat berpotensi mengundang konflik, yakni konflik vertikal (antara masyarakat versus aparat dan konflik horizontal (masyarakat mayoritas versus minoritas dan yang lebih tragis lagi berdampak negatif pada hubungan antar agama. Secara prinsip Perda Ramadlan secara substantif tidak memberikan dampak yang signifikan dalam hubungan antar agama di Banjarmasin, terbatasnya akses ekonomi kalangan pedagang. Meski demikian, masyarakat Banjarmasin dalam mensikapi Perda Ramadlan tersebut tidak anarkhis artinya masih mensikapi secara arif dan damai.   Abstract: This article is creative reflection of social dynamic in Banjarmasin city, South Kalimantan relating the release of Perda (local official regulation No. 4. Tahun 2005 of alteration on the previous Perda No. 13 Tahun 2003 of activities prohibition during Ramadlan (fasting month toward inter-religion relations. As the political implication of local-government autonomy, local government has “authority” to establish Perda including syari’ah Perda. This is a field study that apply a qualitative approach using theoretical framework of Karl Marx and Ralf Dahrendorf. The

  8. STUDI BIO-EPIDEMIOLOGI DAN ANALISIS SPASIAL KASUS MALARIA DAERAH LINTAS BATAS INDONESIA – MALAYSIA (PULAU SEBATIK KABUPATEN NUNUKAN, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Damar Tri Boewono

    2013-02-01

    Dinas Kesehatan. Walaupun demikian, kasus malaria masih banyak ditemukan beberapa tahun lalu. Penelitian komprehensif telah dilakukan untuk mengetahui distribusi spasial kasus malaria dengan pemetaan menggunakaan geographical information system (GIS sehubungan dengan distribusi breeding habitat positip jentik nyamuk vektor. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan strategi pengendalian vektor malaria spesifik, berdasarkan beberapa faktor bionomik, distribusi spasial kasus malaria dan breeding habitat positip jentik nyamuk vektor  dengan pemetaan GIS dan analisis indek jarak (distance index analyses dan status kerentanan vektor malaria terhadap insektisida.  Hasil penelitian ditemukan bahwa tiga spesies nyamuk dicurigai sebagai vektor malaria seperti: Anopheles balabacensis dan Anopheles maculatus (daerah pegunungan di pedalaman, seperti Desa Sungai Limau and Lapio, sebagai breeding habitat adalah air sumur/perigi, kolam dan parit. Daerah pantai, Desa Sungai Nyamuk dan Liang Bunyu, kolam dan lagoon/goba air payau ditemukan sebagai breeding habitat nyamuk Anopheles sundaicus (dicurigai sebagai vektor malaria. Vektor malaria (An. balabacensis and An. maculatus, ditemukan sudah resisten terhadap insektisida Permetrin dan Lambdacyhalotrin tetapi masih toleran terhadap Malation. Insektisida alternatif perlu dipertimbangkan dalam pengendalian vektor malaria.  Analisis spasial diketahui bahwa kasus malaria tersebar mengelompok clumped/cluster, buffer zones terhadap breeding habitat (< 400 meter sebagai indikasi penularan lokal/setempat (indigenous sehubungan dengan perilaku vektor  dan kurang disebabkan  mobititas manusia.  Pengendalian vektor malaria di Desa Sungai Limau (daerah endemis perlu diperhatikan secara khusus,  Manajemen vektor secara terpadu baik aplikasi dalam rumah  (indoors treatment seperti indoor residual spraying/IRS (penyemprotan insektisida pada dinding rumah, atau distribusi kelambu berinsektisida (LLIN dan aplikasi breeding habitat jentik nyamuk

  9. HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN FISIK DENGAN KEJADIAN FILARIASIS DI INDONESIA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Santoso Santoso

    2016-07-01

    Full Text Available ABSTRACTFilariasis is still a public health problem in Indonesia. Over 10 years (2000-2009 the spread of filariasis inIndonesia are increasing in all over Indonesia. The numbers of clinical cases found were 6,233 cases in 2000 and increased in 2009 to 11,914 cases scattered throughout 33 provinces. Some factors that led to thehigher number of filariasis cases in Indonesia were poor sanitation and limited access to health carefacilities. The data for this analysis was derived from Basic Health Research 2007. The results showedthere were statistically significant relationship between the characteristics of respondents, the type andcondition of the waste water reservoirs, sewerage conditions, the presence of medium and large livestock, classification of areas and the incidence of filariasis.Keywords: Filariasis, characteristics, waste water disposal ABSTRAKFilariasis masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Selama 10 tahun (2000-2009 penyebaranfilariasis di Indonesia terus meningkat yang meliputi hampir seluruh wilayah Indonesia. Jumlah kasusklinis yang ditemukan tahun 2000 sebanyak 6.233 kasus dan meningkat pada tahun 2009 menjadi 11.914kasus yang tersebar di 33 provinsi. Beberapa faktor yang menyebabkan masih tingginya kasus filariasis diIndonesia diantaranya kondisi sanitasi lingkungan yang kurang baik dan sulitnya akses ke sarana pelayanankesehatan. Data yang digunakan dalam analisis ini adalah data hasil Riskesdas tahun 2007. Hasil analisismenunjukkan adanya hubungan yang bermakna secara statistik antara karekateristik responden, jenis dankondisi penampungan air limbah, kondisi saluran air limbah, keberadaan ternak sedang dan besar, dan klasifikasi daerah dengan kejadian filariasis.Kata kunci: Filariasis, karakteristik, pembuangan air limbah

  10. BIONOMIK NYAMUK Anopheles DAN KEBIASAAN PENDUDUK YANG MENUNJANG KEJADIAN MALARIA DI KECAMATAN PAGEDONGAN KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2005

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Jarohman Raharjo

    2013-03-01

    Full Text Available Malaria masih merupakan masalah kesehatan global termasuk di Indonesia. Kabupaten Banjarnegara merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang mempunyai masalah malaria cukup serius. Sampai dengan tahun 2002 telah tercatat 86 desa endemis dari 276 desa yang ada, sedangkan 175 desa terancam menjadi daerah HCI (High Case lncidens, jumlah penderita malaria pada tahun 2001 sebanyak 6.793 orang (API: 7,47%o meningkat menjadi 13.401 orang (API: 15,33%o pada tahun 2002 dan 90,2% dari kasus penderita indigenous.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bionomik nyamuk anopheles dan kebiasaan penduduk yang menunjang kejadian malaria di lokasi penelitian.Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif, karena menggambarkan bionomik nyamuk vektor dan kebiasaan penduduk. Penelitian ini bertempat di Kecamatan Pagedongan, KabupatenBanjarnegara, Provinsi Jawa Tengah dilaksanakan pada bulan Februari Nopember 2005.Tempat berkembangbiak Anopheles spp positif adalah kobakan air (belik dan bekas galian pasir disungai dan mata air. Kebiasaan nyamuk Anopheles spp menggigit orang di dalam dan di luar rumah hampir sama banyaknya. Terjadi peningkatan jumlah nyamuk yang tajam pada bulan September. Aktivitas menggigit di dalam rumah dimulai pada pukul 18.00-19.00. Sedangkan aktivitas menggigit di luar rumah meningkat pada pukul 21. 00-22.00 dan mencapai puncaknya pada pukul 22. 00-23.00 dan 03.00-04.00.Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya nyamuk tersangka vektor, kondisi lingkungan dan pengetahuan masyarakat menjadi faktor yang menunjang kejadian malaria di desa wilayah Kecamatan Pagedongan. Saran yang diberikan adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang malaria dan mengurangi keberadaan tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk. Kata Kunci : Malaria, Biomonik

  11. GUDANG-GUDANG DI KARAWANG: KELETAKAN DAN FUNGSINYA DALAM SEJARAH PERNIAGAAN MASA HINDIA BELANDA The Storehouses In Karawang: Location and Functions On Commerce History in The Netherlands Indie Period

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Libra Hari Inagurasi

    2014-06-01

    Abstrak Tulisan ini mencoba membahas keberadaan gudang-gudang kuna kolonial di Karawang, yang selama ini belum banyak ditulis. Topik gudang dalam tulisan ini dikaitkan dengan konteks perniagaan lokal, yang berlangsung di wilayah Karawang dengan daerah sekitarnya pada periode akhir Hindia Belanda. Melalui tulisan ini berhasil diungkapkan dua buah gudang kuna dari masa Hindia Belanda pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20, yakni gudang di Tanjungbungin dan gudang di Cilamaya. Letak dua buah gudang berada di tepi Ci Tarum, jalur perniagaan antara Tanjungbungin dengan Batavia, dan berada stasiun kereta Cilamaya jalur perniagaan antara Cilamaya dengan Cikampek. Jenis-jenis komoditas penting yang didistribusikan, misalnya, garam,  padi, ikan, kayu, dan kapur. Gudang berfungsi sebagai tempat penyimpanan garam, padi, yang  didistribusikan dari Laut Jawa menuju ke Tanjungbungin, dan dari Cilamaya ke Cikampek. Garam dan padi merupakan jenis-jenis komoditas penting untuk kebutuhan konsumsi sehari-hari. Tulisan bertema gudang di Karawang ini berhasil diselesaikan setelah melalui tahap-tahap penelusuran literatur, deskripsi data gudang kuna, dan sintesa antara data arkeologi dengan sumber tertulis.   Kata kunci: gudang, komoditas perniagaan lokal, Karawang, Hindia  Belanda.

  12. Efisiensi Pendayagunaan Tempat Tidur dengan Metode Grafik BarberJohnson di Rs Lancang Kuning

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Edi Susilo

    2012-05-01

    Full Text Available Pendayagunaan tempat tidur di rumah sakit seharusnya efisien dari aspek ekonomi maupun aspek medis. Untuk menyatukan dua aspek tersebut maka diperlukan suatu parameter yang tepat, yaitu; BOR, AvLOS, TOI, dan BTO. Menyajikan keempat parameter tersebut dapat digunakan suatu metode yaitu grafik barber-johnson, dimana kita dapat melihat tingkat efisiensi pendayagunaan tempat tidur di rumah sakit dengan jelas dan keempat parameter dipertemukan dalam satu titik. Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat efisiensi pendayagunaan tempat tidur di RS Lancang Kuning Pekanbaru tahun 2011. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Populasi penelitian ini adalah formulir (RP 1 dan RL 1 periode tahun 2011, pengambilan sampel dengan menggunakan teknik total sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan dokumentasi, analisis data dilakukan secara univariat. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa pendayagunaan tempat tidur di RS Lancang Kuning Pekanbaru tahun 2011 dengan metode grafik BJ titik keempat parameter tidak bertemu pada satu titik melainkan terpisah 2 bagian, angka (AvLOS 8 hari dan TOI 11 hari sedangkan (BOR 50% dan BTO 15 kali. Hal ini kemungkinan disebabkan adanya kasalahan dalam sensus harian pasien rawat inap yang menjadi sumber data primer. Temuan ini diperkuat dengan tidak berjalannya sensus harian pasien rawat inap di RS Lancang Kuning Pekanbaru dengan baik. Selain itu, bila dilihat dari masing-masing titik parameter dalam grafik BJ berada di luar daerah efisien yang berarti menunjukan sistem yang berjalan kurang baik. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa pendayagunaan tempat tidur di RS Lancang Kuning Pekanbaru pada tahun 2011 masih kurang efisien. Disarankan agar pihak manajemen mengevaluasi akan kurangnya permintaan tempat tidur dan unit rekam medis agar menjalankan kegiatan sensus harian pasien rawat inap sesuai dengan ketentuan

  13. Optimalisasi Network Gain Jaringan Digital Melalui Pemanfaatan Kombinasi SFN Dan MFN Di Pulau Jawa Dengan Metode Monte Carlo

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Novita Purwaningsih

    2015-03-01

    Full Text Available Abstrak - Teknologi penyiaran analog saat ini mulai ditinggalkan. Indonesia saat ini sedang melakukan proses transisi untuk berpindah ke tv digital dengan standart DVB-T2 dan merencanakan analog switch off pada tahun 2018. Banyaknya jumlah pemancar, coverage kurang besar, dan persen coverage yang rendah merupakan indikator dari network gain yang kurang optimal. Pada tugas akhir ini dilakukan optimalisasi network gain tujuannya adalah agar coverage pemancar lebih optimal, persen coverage meningkat, dan bisa mengurangi jumlah pemancar sehingga menghemat biaya implementasi. Untuk optimalisasi network gain digunakan metode monte carlo dengan cara melakukan proses selection atau combine pada daerah yang menerima sinyal lebih dari satu. Dari simulasi yang telah dilakukan, optimasi dengan metode monte carlo menunjukkan hasil persentase coverage yang paling bagus yaitu 71.96% dan yang paling buruk zona 7 yaitu 58,81% untuk skala nasional zona 4. Jumlah pemancar dapat dikurangi sebanyak 3 pemancar dari total 33 pemancar yang ada, pemancar yang dapat dihilangkan adalah pemancar di kota Magelang di zona 6 dan Sumedang dan Majalengka di zona 5. Nilai rata-rata persen coverage di seluruh zona adalah 52.7% dan hasil optimalisasi telah melampaui nilai rata-rata yaitu 64.35%.

  14. IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAN DATA CENTER UNTUK PEMETAAN PENYEBARAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DI KABUPATEN PONOROGO

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Angga Prasetyo

    2016-05-01

    Full Text Available Perkembangan informasi penyebaran penyakit menular diperlukan oleh beberapa pihak, seperti Dinas kesehatan. Salah satu informasinya adalah mengenai penyebaran penderita demam berdarah dengue (DBD secara spasial di kabupaten Ponorogo. Keterbatasan pergerakan informasi penyebaran dan pemetaan data penderita demam berdarah yang tidak real time, menyebabkan penanganan serta proses antisipasi penyebaran di suatu daerah tertentu menjadi sangat lamban. Sistem Informasi Geografis (SIG merupakan salah satu teknologi pemetaan secara geografis yang memadukan sentuhan sistem informasi. SIG memiliki kemampuan yang sangat baik dalam memvisualisasikan data spasial berikut atribut-atributnya, memodifikasi bentuk, warna, dan simbol. Proses penyimpanan dalam suatu basis data dan berhubungan dengan persoalan serta keadaan dunia nyata (real world. Manfaat SIG secara umum memberikan informasi yang mendekati kondisi dunia nyata, memprediksi suatu hasil dan perencanaan strategis. Proses surveilan epidemologi pengamatan penyakit demam berdarah asih berdasar pada riwayat dan data pelaporan yang tidak real time, sehingga penanggulangan penyakit masih terkesan lambat.

  15. ANALISIS RUANG TERBUKA HIJAU PERUMAHAN NASIONAL DI KOTA MEDAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Wahyu Fahreza

    2016-08-01

    Full Text Available Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui untuk mengetahui : (1 Kondisi ruang terbuka hijau publik pada perumahan nasional (perumnas Kota Medan ditinjau dari luasan, vegetasi, jenis dan perawatan. (2 Aktifitas yang dimanfaatkan pada ruang terbuka hijau publik perumahan nasional (perumnas. Penelitian ini dilakukan di Kota Medan tahun 2015. Populasi dalam penelitian ini yaitu Perumahan Nasional Martubung, dan Perumahan Nasional Helvetia karna kedua Perumahan nasional ini berada di Kota Medan. Sampel dalam penelitian ini adalah semua populasi (Total sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, studi dokumenter dan wawancara. Data dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian, menunjukan bahwa (1 kondisi RTH publik pada kedua perumahan nasional ini ditinjau dari luasan, jenis, vegetasi dan perawatan. Untuk luasan RTH, kedua perumahan nasional ini belum optimal dan belum memenuhi syarat yang ditentukan Kementrian PU yang mensyratkan 20% dari luas kawasan. Jenis RTH pada perumahan nasional ini yaitu taman, lapangan sepak bola, lapangan olahraga, bantaran danau, dan lahan kosong terbengkalai. Untuk vegetasi pada RTH, masih terlalu sedikit sehingga mengurangi nilai keindahan dan keteduhan pada RTH kedua perumahan nasional ini, hal itu terlihat dari tanaman-tanaman yang layu, kering dan gersang. Perawatan RTH yang dilakukan kurang maksimal hal itu terlihat dari rumput yang tidak teratur dan lebat, ranting pohon yang berjatuhan serta fasilitas didalam RTH yang rusak. (2 Aktifitas yang dimanfaatkan pada ruang terbuka hijau publik perumahan nasional (perumnas. Ada beberapa RTH yang tidak dilakukan pemanfaatan aktifitas didalamnya. Jenis aktifitas yang ada pada kedua perumahan nasional ini hampir sama, yaitu bermain bola, bermain bulu tangkis, bermain futsal, bermain voli, berolahraga seperti jogging dan senam, bermain anak-anak, bersosialisasi, berjualan dan acara-acara tahunan. Kata Kunci: RTH, perumnas

  16. Analisa Penerapan Aplikasi Pelaporan Kepegawaian Berbasis Web Pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Cilacap

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rina Mediaswati

    2013-05-01

    Full Text Available Tulisan ini mendiskusikan tentang penerapan Aplikasi Pelaporan Kepegawaian (APK berbasis Web pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD di Kabupaten Cilacap. Penilaian sistem pelaporan kepegawaian melalui Web ini penting untuk dikaji karena dari sistem SIMPEG yang digunakan sebelumnya dinilai masih kurang optimal. Mixed method research digunakan sebagai studi pendekatan kualitatif dengan indepth interviewdan pendekatan kuantitatif dengan survei digunakan untuk mengambarkan secara rinci hasil penerapan aplikasi pelaporan kepegawaian berbasis Web tersebut dari sisi pengguna (SDM. Berdasarkan hasil penelitian, dalam penerapan Aplikasi Pelaporan Kepegawaian (APK berbasis Web menunjukkan bahwa yang menjadi faktor pendukung keberhasilan SIMPEG adalah adanya pemikiran serta komitmen pemimpin dan anggaran yang cukup memadai. Belum adanya ketersediaan infrastruktur berupa sarana dan prasarana teknologi yang memadai menjadi faktor kendalanya. Sementara itu, pengukuran dari sisi pengguna (SDM dengan pendekatan Technology Acceptance Model (TAM menunjukkan bahwa penerimaan pengguna APK berbasis Web memiliki perilaku, minat, dan persepsi yang baik. Hal ini dapat ditunjukkan hasil pengukuran rerata variabel tertinggi yaitu Performance Expectancy sebesar 4,29 dan terendah yaitu variabel Image sebesar 3,32. Namun, masih banyaknya pengguna yang mempunyai tugas rangkap dengan beban kerja yang tinggi (work load pada SKPD-SKPD menyebabkan kesulitan untuk mengupdate data secara tepat menjadi kendala dalam pemutakhiran data kepegawaian pada sistem Web tersebut.

  17. KELAYAKAN PEMANFAATAN LAHAN BEKAS TAMBANG BATUBARA UNTUK RELOKASI PERMUKIMAN PENDUDUK: STUDI KASUS AREAL TAMBANG PT. KITADIN (Feasibility of Former Coal-Mined Land for Resettlement A Case Study at PT. Kitadin

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Retno Wuryandari

    2005-03-01

    Full Text Available ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kelayakan tanah dan air di lahan penambangan batubara untuk area pemukiman. Penelitian di lakukan di daerah pertambangan batubara PT. Kitadin di kabupaten Kutai Kertanegara, provinsi Kalimantan Timur. Data untuk penelitian ini diperoleh dari survei lapangan dan sumber sekunder. Parameter yang dianalisis meliputi Soil Index Test, Grain Size Distribution, Density and Permeability. Parameter sample air meliputi pH, turbiditas, Total Dissolved Solid (TDS, Mangaan (Mn dan Besi (Fe. Data tersebut dibandingkan dengan kriteria penggunaan lahan untuk mengevaluasi kadar kelayakan/kesesuaian lahan. Hasil menunjukkan bahwa daerah penelitian tertutup lempung dengan plastisitas kurang dari 50%. Akumulasi air dalam lubang daerah penambangan batubara tidak masam dan memadai untuk konsumsi publik pada masa yang akan datang. Secara umum, daerah penelitian di pertambangan memadai untuk daerah permukiman.   ABSTRACT Conducted in PT. Kitadin coal-mined area which is located in Kutai Kartanegara Regency, East Kalimantan Timur Province, the research aimed to evaluate the feasibility conditions of soils and water at the coal-mined lands for settlement area. Data for the research were obtained from both field survey and secondary sources. The soil parameters analysed were Soil Index Test. Grain Size distribution, Density and Permeability. Water sample parameters analysed covered: pH, Turbidity, Total Dissolved Solid (TDS, Manganese (mn and Iron (Fe. The data were compared with land use criteria to evaluate land feasibility class. The results showed that the study area is covered by clay with its plasticity less than 50%. Meanwhile, the accumulated water in the hole of coal-mined area is not acid and adequate for future public consumption the future. Therefore, in general, the study area is considered appropriate and feasible for settlement.

  18. Inventarisasi Cerita Rakyat Dari Kabupaten Demak Melalui Aplikasi Buku Digital (E-Book Interaktif

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Noor Hasyim

    2015-08-01

    Full Text Available Cerita rakyat merupakan salah satu keunikan budaya yang dimiliki oleh setiap daerah, termasuk daerah Kabupaten Demak. Cerita rakyat mampu menjadi sarana pendidikan nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh pendahulu kepada generasi mendatang. Inventarisasi cerita rakyat ini penting dilakukan seiring modernisasi yang terjadi di segala bidang menjadikan masyarakat setempat khususnya generasi muda banyak yang tidak mengetahui cerita tersebut. Di zaman modern inventarisasi harus juga dilakukan denga cara modern pula. Salah satu caara untuk mengemas cerita rakyat di zaman modern adalah menggunakan aplikasi buku digital yang dibuat interaktif. Perkembangan komputer tablet berbasis touchscreen semakin menambah interaktif gambar bergerak yang disajikan di dalam aplikasi buku digital. Kata Kunci: Buku digital, Cerita Rakyat, E-book, Folklor

  19. INTRODUKSI GEN METALLOTHIONEIN TIPE II KE DALAM RUMPUT LAUT Kappaphycus alvarezii MENGGUNAKAN Agrobacterium tumefaciens

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ulia Fajriah

    2014-12-01

    Full Text Available Kappaphycus alvarezii adalah jenis alga merah yang memproduksi kappa karagenan yang sangat penting untuk industri makanan, farmasi, dan kosmetik. Untuk meningkatkan produksi, diperlukan ketersediaan bahan baku yang baik. Salah satu yang memengaruhi ketersediaan bahan baku adalah kondisi ingkungan perairan untuk budidaya. Metallothionein (MT adalah protein yang memiliki kemampuan untuk mengikat ion logam seperti Cd, Zn, dan Cu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengintroduksi gen Metallothionein Tipe II (MaMt2 ke dalam genom K. alvarezii menggunakan Agrobacterium tumefaciens. Talus rumput laut diinokulasi dengan A. tumefaciens mengandung plasmid pIG6-SMt2 yang membawa gen MaMt2, selanjutnya dilakukan seleksi bertingkat menggunakan higromisin 10 mg/L dan 20 mg/L. Hasil efisiensi transformasi yang diperoleh adalah 27,4%, efisiensi regenerasi tunas transgenik adalah 27,6%. Analisis molekuler dengan PCR menunjukkan bahwa 13 tunas transgenik mengandung gen MaMt2. Tunas transgenik putatif ditumbuhkan hingga menjadi talus baru dan dapat dilakukan uji tantang pada penelitian selanjutnya.

  20. Sistem Perdagangan Risiko Bencana dalam Pengelolaan Banjir Antar-Wilayah

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sakinah Fathrunnadi Shalihati

    2016-10-01

    Full Text Available ABSTRAK Tujuan diteliti ini adalah: 1 Untuk mengidentifikasi dan menganalisis perbedaan mutlak antara daerah menurut kabupaten / kota di Bengawan Solo DAS tahun 2007, (2 Untuk mengidentifikasi dan menganalisis risiko banjir pada tahun 2007 di wilayah dalam administratif di Bengawan Solo Daerah Aliran Sungai , 3 Untuk mengidentifikasi dan menganalisis keseimbangan risiko perdagangan bencana spasial dalam pengelolaan banjir antar-wilayah di Bengawan Solo DAS. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif. Data dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Aspek perbedaan mutlak antar-daerah dan ketinggian wilayah diambil sebagai data. Data berdasarkan perbedaan mutlak aspek antar-daerah (nilai positif adalah pertumbuhan ekonomi dan produk domestik regional bruto per kapita. Data yang didasarkan pada daerah ketinggian (nilai negatif yang Images SRTM, frekuensi banjir dan hasil dari kerugian banjir. Untuk menganalisis neraca perdagangan dari risiko banjir dengan menganalisis hasil nilai-nilai positif dan negatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan mutlak di antar-wilayah administratif dalam Bengawan Solo Daerah Aliran Sungai tahun 2007 menjadi yang parameter dilakukan dengan menganalisis hasil penilaian kemampuan daerah berdasarkan pertumbuhan ekonomi dan produk daerah gros domestik nilai kapita per dalam manajemen sumber daya, sedangkan analisis risiko banjir Tahun 2007 menjadi adalah parameter dilakukan dengan menganalisis hasil dari kemampuan daerah yang memiliki potensi banjir berisiko tinggi atau tidak memiliki potensi banjir berisiko tinggi. Perbedaan mutlak di daerah antar analisis risiko banjir administrasi dan wilayah menghasilkan risiko wilayah banjir shceme dari perdagangan memisahkan menjadi dua shemes; subsidi penerima dan pemasok hulu / hilir, di mana hulu dan hilir dapat complet tanpa batas topografi pertimbangkan.   ABTRACT The objectives of this researched are: 1 To identify and to analyze absolute difference

  1. Implementasi Data Mining Dalam Data Bencana Tanah Longsor Di Jawa Barat Menggunakan Algoritma Fp-Growth

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Castaka Agus Sugianto

    2017-11-01

    Full Text Available Jawa Barat merupakan salah satu zona rawan longsor di Indonesia. Pengurangan resiko bencana diantaranya adalah peringatan dini dengan langkah awal menganalisis data yang ada. Salah satu cara menganalisis data ini yaitu dengan teknik data mining. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola hubungan aturan assosiatif antara suatu kombinasi data dan membentuk pola kombinasi datasets dengan menggunakan algoritma Fp-growth dalam data bencana tanah longsor yang di dapat dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat periode data dari 2011 sampai dengan 2016. Hasil penelitian ini mendapatkan nilai confidence tertinggi sebesar 1 dengan premises malam, jalan rusak dan conclusion hujan deras dan premises tanah labil, korban jiwa, sore dengan conclusion hujan deras yang berarti keterkaitan satu kondisi dengan kondisi lain sebesar 100%. Untuk nilai support tertinggi dalam pola asosiatif didapatkan sebesar 0,629 dengan confidence 0,901 dengan premises rumah rusak dan conclusion hujan deras yang berarti 90% keterkaitan dengan kejadian 63% kemunculan.

  2. Potensi Bencana Geologi Pada Penambangan Emas dan Lempung di Desa Cihonje Kecamatan Gumelar Kabupaten Banyumas

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Asmoro Widagdo

    2015-04-01

    Full Text Available Desa Cihonje di Kecamatan Gumelar, Kabupaten Banyumas, memiliki sumber daya mineral seperti emas dan tanah liat kaolin. Kedua mineral ini telah dilakukaneksploitasi oleh masyarakat setempat. Pemanfaatan sumber daya ini telah memberikan kemakmuran bagi warga setempat. Namun, upaya pertambangan tidak dalam kondisi baik dan masih belum berlisensi. Penggalian emas dan tanah liat di sekitar area perumahan telah membawa dampak yang sangat mengkhawatirkan terhadap keselamatan para penambang dan lingkungan sekitarnya. Penelitian ini pada potensi bencana yang mungkin menjadi ancaman bagi masyarakat setempat dilakukan dengan pengamatan langsung. observasi lapangan ini dilakukan dengan memetakan lokasi operasi pertambangan, perubahan lingkungan dilakukan deskripsi, mengambil gambar dan wawancara dengan penduduk dan para penambang. pertambangan emas primer mengambil urat mineral dengan membuat sumur vertikal dan horizontal. sumur ini sangat dalam dan mencapai puluhan meter. Hal ini telah mengancam keselamatan para penambang, mengganggu penggunaan lahan sebagai daerah pertanian, yang mempengaruhi ketersediaan sumber air tanah, menyebabkan tanah longsor dan mencemari sumber air sungai. pertambangan emas sekunder pada deposito aluvial di tepi sungai telah menyebabkan kerusakan lahan pertanian, erosi sungai dan pencemaran air. Pertambangan tanah liat telah menyebabkan perubahan dalam pengaturan lingkungan dan potensi longsor.

  3. Perkembangan hasil tangkapan per upaya dan pola musim penangkapan ikan cakalang (Katsuwonus pelamis di Perairan Prigi, Provinsi JawaTimur

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Agus Setiyawan

    2013-08-01

    Full Text Available Kegiatan penangkapan ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis di Perairan Prigi Jawa Timur, daerah penangkapan WPP 573,sebagian besar menggunakan alat tangkap pukat cincin dan pancing tonda.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan hasil tangkapan per upaya penangkapan dan pola musim yang terjadi di Perairan Prigi khususnya pada perikanan cakalang yang menjadi komoditi utama hasil pelagis besar. Nilai Catch per Unit Effort (CPUEdan Indeks Musim Penangkapan didapatkan dari data primer dari data trip kapal di syahbandar dan data sekunder berupa data statistik Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN Prigi dari tahun 2000 – 2011 yang dilakukan analisis dengan menggunakan regresi sederhana dan menggunakan microsoft excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai CPUE tertinggi terjadi pada tahun 2002 sebesar 27,9 ton/tahun serta terendah pada tahun 2001 sebesar 0,5 ton/tahun dengan pola musim yaitu hasil tangkapan tinggi/musim tangkapterjadi pada bulan Juni – Juli dan September – Nopember, musim puncak penangkapan terjadi pada bulan September sedangkan musim paceklik terjadi pada bulan Januari – Mei , Agustus dan Desember.

  4. Tingkat Pencahayaan Perpustakaan di Lingkungan Universitas Indonesia

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Hendra Hendra

    2013-01-01

    Full Text Available Pencahayaan di perpustakaan merupakan aspek penting dalam menunjang aktivitas mahasiswa dan pegawai. Kondisi pencahayaan yang tidak memenuhi standar dapat mengganggu aktivitas dan menyebabkan keluhan kesehatan khususnya kelelahan mata. Penelitian ini bertujuan mengetahui kesesuaian tingkat pencahayaan di ruang perpustakaan yang ada di lingkungan UI. Penelitian ini menggunakan desain evaluasi dengan membandingkan hasil pengukuran dengan standar serta melakukan analisis terhadap kondisi lingkungan, respons subjektif pengguna, dan keluhan kelelahan mata. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kesesuaian pencahayaan di perpustakaan berkisar antara 0% sampai 100%. Sebagian besar pencahayaan mempunyai tingkat kesesuaian antara 30% sampai 60%. Kondisi ini disebabkan oleh distribusi pencahayaan yang kurang baik karena banyak lampu yang mati, intensitas yang rendah, tata letak peralatan yang kurang baik, serta warna ruangan yang agak gelap. Di samping itu, terdapat perpustakaan yang mempunyai pencahayaan yang sangat tinggi sehingga menyebabkan silau, mengganggu aktivitas, dan menyebabkan keluhan kelelahan mata. Kelelahan mata yang umum dirasakan oleh mahasiswa dan pegawai adalah mata selalu terasa mengantuk dan tegang pada daerah leher dan bahu. Umumnya keluhan yang dirasakan selama melakukan aktivitas tersebut mengindikasikan tingkat pencahayaan di perpustakaan harus segera dibenahi agar sesuai dengan standar dan memperkecil risiko kelelahan mata. Lighting the library is an important aspect in supporting both students and employees activity. Lighting conditions that do not meet the standard can disrupt activity and cause eye fatigue. This study aimed to determine the suitability level of lighting in library of UI. This study performed evaluation design by comparing results with standard and an analysis of environmental conditions, subjective response, and eye fatigue. Results showed the level of suitability of lighting in the library ranged from 0% to 100

  5. DISTRIBUSI SPASIAL LEPTOSPIROSIS DI KABUPATEN GRESIK, JAWA TIMUR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sunaryo Sunaryo

    2015-01-01

    persebaran leptospirosis secara spasial dengan  aplikasi  Sistem  Informasi  Geografis  di  Kabupaten  Gresik  Jawa  Timur,  dan secara khusus bertujuan untuk analisis spasial leptospirosis berdasarkan karakteristik epidemiologi dan faktor risiko lingkungan. Penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai November 2012, menggunakan metode spasial dengan pendekatan potong lintang. Hasil menunjukkan kasus leptospirosis selama tahun 2009 sampai dengan 2011 mengalami fluktuasi, pada tahun 2012 leptospirosis mencapai 26 kasus dan 3 kasus hasil penjaringan. Kasus leptospirosis didominasi oleh kelompok laki-laki dewasa, pekerja petani ikan/nelayan. Di Kabupaten Gresik terdapat tiga kecamatan endemis dengan kasus terbanyak di Kecamatan Duduk Sampeyan, Bungah dan Gresik. Pola fluktuasi kasus meningkat pada bulan Januari sampai April sesuai pola curah hujan. Pemanfaatan lahan empang dan pertanian, curah hujan sedang, dataran rendah, vegetasi sedang, jenis tanah aluvial, keberadaan tikus merupakan varibel lingkungan yang mempengaruhi kejadian leptospirosis. Daerah rawan leptospirosis berada di area tengah wilayah Kabupaten Gresik. Disimpulkan bahwa Sistem Informasi Geografis dapat dimanfaatkan sebagai bagian dalam sistem surveilans leptospirosis dan sebaiknya dilakukan pemantauan spasial temporal dari waktu ke waktu.Kata kunci: Spasial, leptospirosis, Gresik

  6. Persepsi Masyarakat terhadap Pengelolaan Sampah Padat Perkotaan di Kecamatan Dom Aleixo Kabupaten Dili-Timor Leste

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    João Carlos Soares

    2016-10-01

    Full Text Available ABSTRAK Penelitiaan mengenai persepsi masyarakat terhadap pengelolaan sampah padat perkotaan dilaksanakan di Kecamatan Dom Aleixo, Kabupaten Dili Timor Leste dengan sampel penelitiannya adalah rumah tangga yang ada di Desa Comoro dan Bairopite. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk: (1 mengkaji persepsi masyarakat terhadap usaha pemerintah dalam memberdayakan, menguatkan serta bagaimana menfasilitasi peranserta masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangganya; (2 mengkaji kelemahan-kelemahan maupun permasalahan yang dihadapi Pemerintah Kota Dili dalam hal:  (a merumuskan kebijakan dan peraturan daerah tentang pengelolaan sampah padat perkotaan di Kecamatan Dom Aleixo; (b bagaimana usaha pemerintah daerah menggerakkan masyarakat agar berperan serta secara aktif dalam kegiatan pengelolaan sampah rumah tangganya; (3 mengkaji struktur kelembagaan Pemerintah Kota Dili guna mempertegas pendelegasian wewenang institusi pengelolaan sampah perkotaan; (4  membantu menfasilitasi keterlibatan stakeholder dalam mendukung program pemerintah mengenai pengelolaan sampah perkotaan di Kabupaten Dili. Penelitian ini merupakan penelitian yang merujuk pada kegiatan lapangan atau survei. Dari populasi yang ada dipilih sejumlah sampel mengunakan teknik sampling yaitu secara random sampling. Teknik ini dipilih karena populasi sudah diketahui memiliki karakteristik yang homogen sehingga setiap individu yang terpilih sebagai sampel diyakini mampu menggambarkan karakteristik dari populasi tersebut. Data yang diperoleh dianalisis secara mix method yaitu gabungan antara analisis kuantitatif dan kualitatif. Teknik analisis ini dipilih dengan pertimbangan bahwa data yang telah diolah secara kuantitatif yaitu dengan teknik scoring diharapkan dapat di interpretasi secara lebih luas dan mendalam dengan teknik kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2010 sampai dengan Agustus 2010.  Hasil dari penelitian ini : (a untuk kepentingan pemerintah daerah

  7. Analisis Risiko Pajanan PM2,5 di Udara Ambien Siang Hari terhadap Masyarakat di Kawasan Industri Semen

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Randy Novirsa

    2012-11-01

    Full Text Available Salah satu dampak negatif industri pabrik semen terhadap kesehatan masyarakat adalah peningkatan risiko penyakit saluran pernapasan. Risiko tersebut banyak disebabkan oleh pajanan partikulat di udara, khususnya partikulat berukuran di bawah 2,5 mikron (PM2,5. Penelitian ini bertujuan menganalisis risiko pajanan PM2,5 di udara ambien siang hari pada masyarakat di kawasan industri semen. Risiko dihitung dengan metode Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan berdasarkan metode Louvar yang menghasilkan nilai Intake pajanan yang diterima individu per hari berdasarkan nilai konsentrasi pajanan, pola aktivitas individu, dan nilai antropometri. Konsentrasi PM2,5 di lingkungan diukur pada 10 titik dengan radius 500 meter antartitik dari pusat pabrik, sedangkan pola aktivitas dan nilai antropometri diukur dengan menggunakan kuesioner pada 92 responden dewasa di kawasan pabrik. Hasil perhitungan risiko yang diterima seumur hidup (lifetime menunjukkan terdapat tiga area berisiko dengan nilai RQ > 1, yaitu Ring 2 (500 – 1.000 m, Ring 4 (1.500 – 2.000 m, dan Ring 5 (2.000 – 2.500 m. Daerah paling aman yang dapat dihuni oleh masyarakat di kawasan industri semen adalah di atas 2,5 km dari pusat industri dengan konsentrasi paling aman 0,028 mg/m3. Kata kunci: Industri semen, infeksi saluran pernapasan, partikulat PM2,5 Abstract One of the negative impacts of cement industry to public health is an increased risk of respiratory disease. These risks are caused by exposure to particulate matter in air, especially fine particulate matter which is smaller than 2,5 microns (PM2,5. This study aimed to analyze the risks of PM2,5 exposure in ambien air at noon on people around cement industry. Risk was calculated using Environmental Health Risk Analysis Method that generates value of individual exposure intake received per day. This value was generated based on the concentration of exposure, individual activity patterns, and anthropometric values. PM2,5 concentrations

  8. Kebijakan Pengendalian HIV/AIDS di Denpasar

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Tri Rini Puji Lestari

    2013-08-01

    Full Text Available Secara nasional, Indonesia telah mengantisipasi epidemi HIV/AIDS, tetapi jumlah kasus HIV/AIDS di Provinsi Bali dari tahun ke tahun memperlihatkan peningkatan yang semakin mengkhawatirkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan jumlah kasus dan kebijakan penanggulangan HIV/AIDS di Denpasar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang dilakukan di Denpasar pada tanggal 11-17 September 2011. Sampel penelitian ini menggunakan informan terpilih yaitu kepala bappeda, pejabat Dinas Kesehatan Kabupaten Denpasar, direktur rumah sakit, puskesmas, ketua komisi penanggulangan AIDS di kabupaten/kota dan pemerhati HIV/AIDS termasuk ODHA. Penelitian menemukan jumlah kasus HIV/AIDS di Kota Denpasar yang tertinggi dan penularan terbesarnya melalui hubungan seks. Namun, dukungan pemerintah daerah dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS terlihat belum maksimal. Padahal kebijakan penanggulangan HIV/AIDS sangat ditentukan oleh cara pandang pemerintah terhadap penyakit HIV/AIDS. Untuk itu, perlu peningkatan pemahaman tentang HIV/AIDS serta pencegahan dan penanganan semua pihak terkait sehingga penanggulangan HIV/AIDS dapat lebih efektif, efisien, dan tepat sasaran. Nationally, Indonesia anticipated HIV/AIDS epidemic, but the number of cases of HIV/AIDS in Bali province from year to year showed an increase in the increasingly alarming. This study aimed to determine the number of cases and the development of policies on HIV / AIDS in Denpasar. This research was conducted using qualitative methods in Denpasar on 11-17 September 2011. The study sample was selected using the informant is head of planning, Denpasar District health officers, the director of the hospital, health center, chairman of the commission on AIDS in the district/city and observer of HIV / AIDS, including people living with HIV. The study found the number of cases of HIV / AIDS in the city of Denpasar is the highest and greatest transmission through sexual intercourse

  9. Kajian Sebaran Radioaktif Gamma dalam Lingkungan Airtanah di Sisi Selatan Gunungapi Merapi, Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Andreas R. P. Lakafi

    2016-10-01

    Full Text Available ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di Desa Wukirsari Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman. Radioaktif alam adalah radioaktif yang berasal dari radiasi yang ada di bumi. Radionuklida alam penyumbang terbesar terhadap besarnya paparan gamma ke manusia adalah anak luruh Uranium-238 (U-238. Radionuklida tersebut akan sangat berbahaya bagi manusia jika mencemari airtanah yang akan digunakan manusia.  Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji persebaran radioaktivitas gamma dalam airtanah bebasdi daerah penelitianakibat erupsi Gunungapi Merapi 2010 dan merumuskan upaya strategik pengelolaan lingkungan untuk menangani permasalahan potensi terkontaminasinya airtanah oleh radioaktif. Penelitian ini menggunakan metode survey.Metode sistematik berdasarkan grid untuk menentukan titik sampel dan pola aliran airtanah. Untuk memperoleh data kualitas airtanah menggunakan metode purposif dengan mempertimbangkan titik sampel yang diambil harus berada pada satu jalur aliran airtanah yang ditunjukkan dalam pola aliran airtanah. Data yang diperoleh berupa data aktivitas radioaktif dan dosis efektif. Tujuan kedua dicapai dengan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan data sebaran dosis efektif sebagai acuan alternatif strategi pengelolaan lingkungan yang diberikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, aktivitas radioaktif gamma U-238 pada airtanah dilokasi penelitian masih aman karena masih di bawah baku mutu berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir nomor: 02/Ka-BAPETEN/V-99 tentang baku tingkat radioaktivitas lingkungan yaitu 1x103 Bq/liter untuk syarat aktivitas U-238 di air. Dari hasil pengujian didapati bahwa, aktivitas U-238 rentang  yaitu 0,123±0,04 Bq/liter sampai 0,283±0,011 Bq/liter. Untuk dosis efektif didapati bahwa sebaran dosis efektif di daerah penelitian juga masih sangat rendah dan aman yaitu berada pada 4,00 µSv/tahun hingga 8,14 µSv/tahun. Dosis efektif di daerah penelitian masih jauh di bawah batas ambang yang ditentukan

  10. JENIS HERPETOFAUNA DI CAGAR ALAM DAN TAMAN WISATA ALAM PENGANDARAN JAWA BARAT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Syafa'at Ariful Huda

    2017-06-01

    Full Text Available This study aims to determine the type of Herpetofauna that often appear in the area Cikamal and Cirengganis. This research was conducted in West Java precisely in Nature Tourism and Pangandaran Nature Reserve. The method used in this research is descriptive qualitative with field research approach (VES. Visual Encounter Survey (VES along the river and river body. The data obtained is analyzed first with the calculation of the number and calculation of the percentage of research results. From the results of this study get 2 types of herpetofauna consisting of amphibians and reptiles. Amphibians consist of a type of frog and type of bangkong. While only the type of lizard reptile found in the two locations. Amphibians and reptiles are found: Type of frog (Fajervarya limnocharis, Rana chalconata, Microdiscus sp, Hylidae, type of bangkong (Microhyla achatina, Bufonidae and Lizard Type (Spenomorphus sp.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis Herpetofauna yang sering muncul di daerah Cikamal dan Cirengganis. Penelitian ini dilakukan di Jawa Barat tepatnya di Wisata Alam dan Cagar Alam Pangandaran. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan riset lapangan (VES. Visual Encounter Survey (VES dengan menyusuri Sungai dan badan Sungai. Data yang diperoleh dianalisis terlebih dahulu dengan perhitungan jumlah dan perhitungan persentase hasil penelitian. Dari hasil penelitian kali ini mendapatkan 2 jenis herpetofauna yang terdiri dari amfibi dan reptil. Amfibi terdiri dari jenis katak dan jenis bangkong. Sedangkan reptil hanya jenis kadal yang di temukan di dua lokasi tersebut. Amfibi dan reptil yang ditemukan yaitu: Jenis katak (Fajervarya limnocharis, Rana chalconata, Microdiscus sp, Hylidae, jenis bangkong (Microhyla achatina, Bufonidae dan Jenis Kadal (Spenomorphus sp.

  11. ANALISA ANOMALI GAYABERAT TERHADAP KONDISI TATANAN TEKTONIK ZONA SUBDUKSI SUNDA MEGATHRUST DI SEBELAH BARAT PULAU SUMATERA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Anita Thea Saraswati

    2015-02-01

    Full Text Available Aktivitas tektonik yang terjadi di bumi merupakan hal yang masih terus diteliti sampai sekarang. Sumatera yang terletak pada area Sunda Megathrust, yang merupakan zona subduksi Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia, mengakibatkan daerah ini rentan dengan aktivitas seismogenic. Salah satu akibat dari adanya pergerakan kedua lempeng ini adalah terbentuknya tatanan tektonik di wilayah Sumatera. GOCE (Gravity field and steady-state Ocean Circulation Explorer menawarkan metode yang cepat dengan cakupan global untuk mendapatkan data gayaberat bumi. Dengan memanfaatkan hitungan dari spherical harmonic coeffisien (SHC serta dilengkapi dengan data Digital Elevation Model (DEM, dapat diketahui nilai anomali gayaberat pada suatu wilayah. Distribusi anomali gayaberat mampu mencerminkan kondisi tektonik di suatu area. Variasi spasial dari anomali gayaberat menunjukkan bahwa pada palung yang terbentuk akibat subduksi kedua lempeng memiliki nilai anomali gayaberat negatif dengan nilai rata-rata sebesar -42.8729 mgal. Forearc ridge yang terbentuk akibat konvergensi lempeng memiliki nilai anomali gayaberat positif, sedangkan forearc basin yang merupakan cekungan diantara backarc dan forearc ridge, memiliki nilai anomali gayaberat negatif yang lebih kuat daripada yang terdapat pada Sunda Megathrust. Variasi temporal yang teramati menunjukkan bahwa distribusi anomali gayaberat positif yang terdapat pada prisma akresi di kedua tepian palung bergerak semakin mendekati Sunda Megathrust pada tiap seri pengamatannya, sedangkan distribusi anomali gayaberat negatif pada palung laut dan forearc basin membentuk suatu  pola distribusi yang semakin menyempit sehingga menyebabkan semakin curamnya gradient anomali gayaberat pada area di sekitarnya.

  12. PERENCANAAN RUTE PERJALANAN DI JAWA TIMUR DENGAN DUKUNGAN GIS MENGGUNAKAN METODE DIJKSTRA S

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Kartika Gunadi

    2002-01-01

    Full Text Available Many people need geographical information nowadays, such as: the distance between areas, information about some areas, information about nature resources in that area, to search for accident area, and others geographical information. Geographical Information System (GIS is only one from many others solution to seek for geographical information. This research aim is to make software that can give some geographical information for shortest path between towns in East Java. Others information that can be gain is information about governmental, population, tourism places, mountains, special food, handicraft, and traditional art. This software is designed with database not using satellite, so much cheaper compare with using satellite. This software use Dijkstra's method to seek the shortest path from one node to another node in the picture, so this program can't give alternative path. GIS can give answer for anything that related with geographical situation. Peoples can use GIS power to reach for a better life. Abstract in Bahasa Indonesia : Informasi mengenai geografi semakin dibutuhkan oleh banyak pihak, misalnya informasi untuk mengetahui jarak antara satu daerah dengan daerah lain, informasi seputar daerah yang diinginkan, informasi tentang sumber daya alam yang dicari, informasi untuk menemukan lokasi kecelakaan dengan cepat, dan banyak informasi mengenai geografi lainnya. Geographical Information Systems (GIS merupakan salah satu solusi untuk mendapatkan informasi geografi tersebut. Tujuan perancangan adalah membuat suatu perangkat lunak yang dapat memberikan informasi geografi mengenai rute jalan terpendek antara kota yang satu dengan kota yang lainnya di Jawa Timur. Sedangkan informasi lainnya yang dapat diperoleh antara lain informasi mengenai pemerintahan, jumlah penduduk, tempat wisata, nama gunung, makanan khas, kerajinan, dan `kesenian tradisional yang berasal dari suatu daerah. Program ini dirancang tanpa menggunakan satelit namun hanya

  13. TINGKAT KONSISTENSI PEMUDA TANI TERHADAP TRANSFORMASI SEKTOR PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Eri Yusnita Arvianti

    2016-04-01

    Full Text Available ABSTRAK Sebagai salah satu daerah di propinsi Jawa Timur yang menyumbang devisa terbesar di Indonesia melalui pengiriman TKI di luar negeri adalah kabupaten Ponorogo. Fenomena tersebut menyebabkan adanya permasalahan tata keruangan wilayah maupun sosiologi pedesaan .Hal ini memberikan dampak pada pergeseran mata pencaharian dari petani menjadi bukan petani. Salah satu wilayah yang mengalami perubahan menjadi perkotaan adalah di lima desa Kabupaten Ponorogo yaitu Mojorejo, Kemuning, Siwalan, Babadan, Demangan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat konsistensi pemuda tani terhadap mata pencahariannya di Kabupaten Ponorogo. Penelitian ini menggunakan metode survey. Data yang dikumpulkan diperoleh melalui teknik wawancara dengan para pemuda tani yang tersebar di lima desa di Kecamatan kota Ponorogo.Teknik analisis datanya menggunakan purposive sample dengan mengambil 60 sampel. Kemudian mendeskripsikan konsistensi pemuda tani dengan cara skoring. Selanjutnya diklasifikasikan dalam tiga kelas, yaitu kelas tidak konsisten, kurang konsisten, dan konsisten. Di Kabupaten Ponorogo terdapat 38.3% pemuda tani tidak konsisten (23pemudatani.Pemuda yang tidak konsisten di dominasi oleh para pemuda tani yang penguasaan lahannya sempit (2.000m2, pendapatan tinggi (> Rp. 15.000.000,00 per tahun dan merupakan penduduk asli. ABSTRACT As one of the areas in the province of East Java, which accounts for the largest foreign exchange in Indonesia through sending workers in a foreign country is Ponorogo. The phenomenon led to problems of spatial planning regions and rural sociology. It is an impact on the livelihoods of farmers shifting to non-farmers. One area that has been changed into an urban village is in five Ponorogo is Mojorejo, Myrtle, Siwalan, Babadan, Demangan This study aims to determine the consistency of farm youth to livelihood in Ponorogo. This study used survey method. The data collected was obtained through interviews with youths techniques

  14. Carbon Stocks in Mangrove Ecosystems of Musi and Banyuasin Estuarine, South Sumatra Province (Stok Karbon Ekosistem Mangrove di Estuarin Musi dan Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Melki Melki

    2014-09-01

    Full Text Available Hutan mangrove di daerah estuari mampu menghasilkan stok karbon yang sangat besar sebagai daerah perlindungan dan pemulihan yang efektif sebagai strategi mitigasi perubahan iklim yang efektif. Pemilihan ekosistem pesisir dalam strategi mitigasi memerlukan kuantifikasi stok karbon untuk menghitung emisi atau penyerapan berdasarkan waktu. Penelitian ini menghitung stok karbon pada ekosistem Musi Estuari Waters (MEW dan Banyuasin Estuari Water (BEW, Provinsi Sumatera Selatan pada tipe vegetasi yang berbeda dan hubungan variabel lingkungan dengan stok karbon. Di tujuh lokasi dalam MEW dan BEW sampel vegetasi dan tanah. Hasil yang didapatkan adalah nilai yang lebih tinggi dari stok karbon di vegetasi dari lokasi III/MEW (7.600,92 mg.ha-1, stok karbon dalam tanah dari lokasi II/MEW (61.081,87 mg.ha-1 dan stok karbon di ekosistem dari lokasi II (64.548,54 mg.ha-1. Mangrove A. marina merupakan yang paling baik menyimpan stok carbon termasuk antara vegetasi dan tanah karena toleransi salinitas yang rendah. Kata kunci: mangrove, karbon, estuari, Musi, Banyuasin Mangrove forests in estuarines can have exceptionally large carbon stocks and their protection and restoration would constitute an effective mitigation strategy to climate change. Inclusion of coastal ecosystems in mitigation strategies require quantification of carbon stocks in order to calculate emissions or sequestration through time. This study quantified the ecosystem carbon stocks of the Musi Estuarine Waters (MEW and Banyuasin Estuarine Water (BEW, Province of South Sumatra into different vegetation types and examined relationships of environmental variables with carbon stocks. At seven sites within MEW and BEW of vegetation and soil samples. The results that the higher value of carbon stock in vegetation from Site III/MEW (7.600,92 mg.ha-1, the carbon stock in soil from Site II/MEW (61.081,87 mg.ha-1 and carbon stock in ecosystem from Site II (64.548,54 mg.ha-1. Mangrove of A. marina the

  15. KAJIAN PENGELOLAAN KUALITAS LIMBAH RUMAH TANGGA DI KOTA MAKASSAR (Study of the Household Waste Quality Management in Makassar City

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Muhammad Siri Dangnga

    2002-03-01

    Full Text Available ABSTRAK Tujuan kajian ini adalah: (1. Untuk mengetahui kebijakan Pemerintah Daerah Kota Makassar mengnai sistm dan pengembangan prasarana serta langkah-langkah yang ditempuh dalam pembuangan limbah rumah tangga, dan (2. Untuk mengetahui konsentrasi sat pencemar pada limbah rumah tangga yang terdapat di saluran pembuangan yang akan dilepas ke lingkungan. Pengelolaan limbah rumah tangga yang diterapkan di Kota Makassar adalah: (1 meningkatkan sistem setempat dari lubang peresapan menjadi tangki septik yang dilengkapi lubang resapan, (2 mengembangkan organisasi pengelola sistem terpusat, (3 mengembangkan sistem jaringan pelayanan air limbah untuk bagian kota yang padat penduduknya, (4 membangun sebuah instalasi pengolahan air limbah (IPAL, (5 memotivasi partisipasi masyarakat dan swasta dalam sistem pengelolaan air limbah, dan (6 mengembangkan sistm interceptor di luar daerah yang dilayani oleh sistem pengelolaan air limbah.     Hasil pengukuran menunjukkan bahwa beberapa parameter kandungan limbah rumah tangga telah melampaui baku mutu atau nilai ambang batas untuk limbah Golongan I. Parameter tersebut adalah Oksigen terlarut (DO, fosfat, BOD, dan deterjen.   ABSTRACT The objectives of the study are: (1 to know the government policies in Makassar city about system and infrastructure developing and efforts condacted in household waste disposal. (2 to understand the concentration of pollutant on household waste content which exists in disposal system discharge to the environment. The household waste management applied in Makassar City were to: (1 increase the spot system from infiltrate hole to septic tank equipped with absorption level. (2 develop the central system management organization, (3 develop the waste network system in densely populated city; (4 build the waste management installation, (5 motivate the participation of the general public and private in the waste management system; (6 develop the interceptor system outside territory

  16. Identifikasi Sistim Peternakan di Manokwari, Papua Barat-Indonesia

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    D. A. Iyai

    2015-06-01

    Full Text Available Pembangunan peternakan yang moderen membutuhkan kejelasan dan ketegasan batasan, corak dan dinamika produksinya. Penelitian eksploratif dengan metode survei melalui pendekatan Participative Rural Appraisal selama satu bulan dilakukan untuk mencatat sumberdaya yang dimiliki oleh para peternak berdasarkan kawasan agro-ekologi di Manokwari, yang meliputi Manokwari Utara, Manokwari Selatan, Warmare, Prafi, Masni, Oransbari, Ransiki, Anggi dan Minyambouw. Karakteristik agroekologi dibuat dengan software Microsoft Office VISIO. Matriks sederhana digunakan untuk pengelompokan kriteria komoditi ternak, komoditi pertanian, dan komoditi perikanan dan indikator BioFisik. Sistim peternakan terpadu yang dapat diidentifikasi pada wilayah agroekologi pesisir adalah sistim peternakan sapi berbasis tanaman kelapa (cocobeef dan tanaman pertanian (crops livestock farming system serta backyard poultry farming system. Pada daerah dataran rendah sistim yang dikembangkan adalah cattle-palm farming system, pig palm farming system, goat faming system, poultry farming system dan Crops livestock farming system. Pada kawasan Agroekologi Dataran Tinggi, Crop Pig Farming System, Poultry Farming System dan Backyard Cattle farming system sudah dikembangkan.

  17. CAMPUR KODE DAN INTERFERENSI DI LINGKUNGAN KOS AVITO.

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Cerianing Putri Pratiwi

    2015-10-01

    Full Text Available Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk campur kode pada percakapan pengguni kos Avito dan mendeskripsikan bentuk Interferensi pada percakapan pengguni kos Avito. Dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa percakapan pengguni kos Avito cukup banyak menggunakan campur kode. Penggunaan campur kode tersebut dipengaruhi oleh  identitas peranan, identifikasi ragam, dan keinginan untuk menafsirkan atau menjelaskan. Pencampuran bahasa dilakukan karena dilatarbelakangi oleh situasi dan penutur yang sama-sama berasal dari daerah (Jawa, penutur A yang mencampurkan bahasa Indonesia ke bahasa Jawa di latar belakangi oleh keterbiasaan dalam menuturkan tuturan dengan orang. Sama halnya dengan penutur B yang mencampurkan bahasa Jawa ke bahasa Indonesia dilatar belakangi oleh adanya kutipan-kutipan orang yang dibicarakan, sehingga penutur B mencampurkan bahasa Indonesia ketika mengutip pembicaraan seseorang. Interferensi yang terjadi dikarenakan kesalahan bahasa yang berupa unsur bahasa sendiri yang dibawa ke dalam bahasa atau dialek lain yang dipelajari. Interferensi ini terjadi dalam pembentukan kata dengan menyerap afiks-afiks bahasa lain.

  18. Pola Penyebaran Harian Dan Karakteristik Tumbuhan Pakan Monyet Ekor Panjang (Macaca Fascicularis R. Di Hutan Rakyat Ambender, Pamekasan, Madura

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Anisa Zairina

    2015-04-01

    Full Text Available Abstrak Primata merupakan salah satu fauna arboreal di hutan yang memiliki arti penting dalam kehidupan alam. Keberadan primata sangat penting artinya dalam regenerasi hutan tropik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penyebaran harian, populasi, serta identifikasi jenis tumbuhan pendukung terutama sebagai pakan M. fascicularis. Pengamatan penyebaran dan populasi  monyet dilakukan di kawasan hutan rakyat yang terletak di desa Ambender Kecamatan Pegantenan, Kabupaten Pamekasan. Pemetaan penyebaran harian dan daerah edar dilakukan dengan menggunakan peta dengan plotting area aktivitas harian M. fascicularis. Estimasi populasi monyet dilakukan dengan metode terkonsentrasi di lima titik pengamatan. Parameter yang diamati dalam estimasi populasi adalah jumlah, struktur umur, jenis kelamin, dan arah pergerakannya. Penentuan jenis makanan monyet dilakukan dengan metode focal animal sampling yaitu mengamati satu individu dalam jangka waktu tertentu. Proporsi tumbuhan pendukung dilakukan dengan metode kuadrat dan dihitung proporsinya terhadap seluruh tumbuhan yang ada. Identifikasi jenis tumbuhan dilakukan secara langsung di lapangan dan jika tidak memungkinkan dibuat herbarium dan diidentifikasi di laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan monyet melakukan penyebaran harian dengan pola tertentu. Terdapat beberapa jenis tumbuhan yang menjadi pilihan M. fascicularis sebagai pakannya. Diantaranya terdapat sekitar 22 tumbuhan hutan yang teridentifikasi dan diketahui dipilih oleh M. fascicularis sebagai pakannya, jenis tumbuhan tersebut antara lain duwek (Syzygium cumini, nyato (Palaquium eriocalyx, kalak (Uvaria purpurea, polai (Alstonia scholaris, kendal (Cordia gantamensis, dan sanek (Capparis acuminata.   Kata Kunci: M. fascicularis, Pola penyebaran, Karakteristik tumbuhan pakan

  19. Fertilitas Remaja di Indonesia

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Mugia Bayu Raharja

    2014-08-01

    Full Text Available Fertilitas remaja merupakan isu penting dari segi kesehatan dan sosial karena berhubungan dengan tingkat morbiditas serta mortalitas ibu dan anak. Tujuan penelitian adalah mempelajari faktor-faktor yang memengaruhi fertilitas remaja di Indonesia. Data yang digunakan adalah hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2012 dengan unit analisis wanita usia subur yang termasuk dalam kategori usia remaja (15 - 19 tahun. Jumlah sampel sebanyak 6.927 responden. Analisis dilakukan dengan metode deskriptif dan inferensial menggunakan model regresi logistik biner. Hasil analisis menunjukkan bahwa satu dari sepuluh remaja wanita tersebut pernah melahirkan dan atau sedang hamil saat survei dilakukan; sebesar 95,2% dari remaja yang sudah pernah melahirkan, memiliki satu anak sisanya sebesar 4,8% memiliki dua atau tiga anak; sebesar 11,1% dari remaja wanita yang pernah kawin, pertama kali kawin pada usia 10 - 14 tahun. Secara statistik, terdapat hubungan yang signifikan antara kejadian fertilitas remaja dengan daerah tempat tinggal, pendidikan, status bekerja, serta tingkat kesejahteraan keluarga. Wanita berisiko tinggi mengalami fertilitas pada usia remaja adalah mereka yang tinggal di perdesaan, berpendidikan rendah, tidak bekerja dan berstatus ekonomi rendah. Rekomendasi berdasarkan hasil penelitian adalah akses ke tingkat pendidikan formal yang lebih tinggi bagi remaja wanita, penyediaan pelatihan usaha ekonomi kreatif terutama pada daerah perdesaan, peningkatan pengetahuan kesehatan reproduksi bagi remaja melalui pendidikan. Adolescent fertility is an important issue in terms of health and social care as it relates to the morbidity and mortality of mothers and children. This study aimed to know the factors that influence adolescent fertility in Indonesia. The data used was the result of Indonesian Demography and Health Survey in 2012 with units of analysis included women of childbearing age in the adolescent age group (15 - 19 years. Total

  20. PEMETAAN POTENSI PENGEMBANGAN LAHAN TAMBAK GARAM DI PESISIR UTARA KABUPATEN PAMEKASAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Mahfud Efendy

    2014-04-01

    Full Text Available Pamekasan sebagai salah satu sentra produksi garam nasional masih memungkinkan untuk meningkatkan produksi garamnya melalui program ekstensifikasi di wilayah pesisir utara. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan potensi pengembangan lahan tambak garam baru di pesisir utara Kabupaten Pamekasan sebagai dasar program ekstensifikasitersebut. Penelitian ini memanfaatkan teknologi penginderaan jauh dan system informasi geografis dengan tahapan analisis: pemrosesan citra satelit, interpolasi peta rupa bumi Indonesia, digitasi peta tanah, interpolasi data curah hujan, dan interpretasi deskriptif. Kegiatan pemetaan ini menghasilkan informasi potensi ketersediaan lahan tambak garam baru di pesisir utara seluas 15.822,91 Ha. Potensi ketersediaan lahan baru ini secara topografi dengan klasifikasi lereng datar untuk produksi garam (0-8% tersedia seluas 10.084,55 Ha. Lahan baru ini didominasi mediteran rodik 12018 Ha dan kompleks mediteran, grumosol, regosol dan litosol 5662,4Ha. Potensi teknis lainnya yang mendukung kegiatan ekstensifikasi wilayah pesisir utara adalah curah hujan yang lebih rendah dibandingkan dengan daerah pedalaman dan daerah pesisir selatan yakni seluas 15.281,5 Ha. Dasar kesesuaian lainnya adalah jumlah sungai yang bermuara ke laut pesisir utara lebih sedikit dan lebih pendek dibandingkan dengan pesisir selatan yakni sepanjang 102,97 Km. Seperti halnya pesisir selatan, di pesisir utara juga tersedia jalur transportasi baik darat maupun laut berupa jalan kolektor sepanjang 17,6 Km yang melintasi Kecamatan Pasean dan Kecamatan Batumarmar.Kata Kunci: pemetaan, potensi pengembangan, tambak garam MAPPING THE POTENTIAL FOR LAND DEVELOPMENT IN COASTAL NORTH SALT POND PAMEKASANABSTRACTPamekasan as one of national salt producers still enables to improve its production through extension program in the north coastal area.  This study aim to mapping the potention of salt embankment development in Nort costal area of Pamekasan Regency as the

  1. GAMBARAN PENGGUNAAN RAPID DIAGNOSTIC TEST PARASIT MALARIA DI DESA PASIRMUKTI KECAMATAN CINEAM KABUPATEN TASIKMALAYA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Hubullah Fuadzy

    2013-12-01

    dilakukan kajian yang sistematis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan RDT sebagai upaya diagnosa dini  pada keluarga yang memiliki anggota keluarga yang bekerja sebagai pekerja tambang di daerah endemis malaria. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah keluarga yang memiliki dan tidak memiliki anggota keluarga yang pernah atau sedang bekerja sebagai pekerja di daerah endemis malaria di tahun 2011 dan atau tahun 2012. Responden yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini diambil darahnya untuk pemeriksaan RDT. Responden yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini berjumlah 256 orang dan 5 orang diantaranya positif Plasmodium melalui pemeriksaan RDT  malaria. Responden yang dinyatakan positif malaria hasil pemeriksaan RDT adalah empat orang wanita dengan latar belakang pendidikan sekolah dasar dan berprofesi sebagai ibu rumah tangga, kemudian satu orang laki-laki dengan latar belakang pendidikan sekolah menengah pertama dan saat ini masih sekolah. RDT merupakan  salah satu alat pemeriksaan dini parasit malaria yang digunakan di Desa Pasirmukti Kec. Cineam Kab. Tasikmalaya. Namun perlu diperhatikan cara penyimpanan dan penggunaannya agar tidak terjadi kesalahan hasil pemeriksaan baik positif palsu maupun negatif palsu. Kata Kunci: rapid diagnostic tests, malaria, Tasikmalaya

  2. Identifikasi dan Tingkat Penerapan Inovasi Teknologi Padi Sawah di Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Syafruddin Syafruddin

    2016-07-01

    Full Text Available Pencapaian tingkat swasembada dan ketahanan pangan khususnya beras tidak terlepas dari beberapa dukungan seperti sumberdaya alam dan penerapan inovasi teknologi. Kabupaten Parigi Moutong merupakan salah satu wilayah penghasil beras yang cukup besar di Sulawesi Tengah yang diharapkan dapat menjadi sumber pertumbuhan baru produksi beras Nasional di Indonesia. Pemerintah Daerah menetapkan wilayah ini, sebagai daerah penyangga beras terbesar di Sulawesi Tengah. Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk : 1. Mengidentifikasi berbagai permasalahan dan tingkat penerapan inovasi teknologi pertanian di Kabupaten Parigi Moutong dan 2. Menetapkan arahan dan alternatif teknologi yang potensial untuk pengembangan lahan di Kabupaten Parigi Moutong. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua tahap yaitu tahap 1 Desk study dan 2. Penelitian Lapangan. Desk study dilakukan dengan cara penelusuran pustaka dan diskusi dengan stake holders lainnya. Untuk Penelitian lapangan dilaksanakan dengan menggunakan metode survey dengan melakukan pengamatan kondisi sosial ekonomi dan budaya serta pengamatan tingkat penerapan inovasi teknologi melalui pendekatan Partisifatif Rural Aprasial atau Pengenalan Desa Secara Partisifatif (PRA. Pelaksanaan penelitian dilakukan selama 2 bulan yaitu dari bulan Juni hingga bulan Juli 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat potensi perluasan areal persawahan dan peningkatan luas tanam karena didukung oleh iklim dan irigasi yang cukup baik. Tingkat penerapan teknologi masih cukup rendah terutama penggunaan varietas unggul, benih unggul dan bermutu serta pemupukan. The achievement level of self-sufficiency and food security, particularly in rice production should be supported by natural resources and the application of technology innovation.  Parigi Moutong Regency is one of the largest rice producer areas in Central Sulawesi, which is expected to be a new growth source area of national rice production in Indonesia. Local government

  3. PENGARUH IMPLEMENTASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (STUDI KASUS PADA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA BANDUNG

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nono Supriatna

    2016-04-01

    Full Text Available Abstract. This research is intended to know the influence. This research is conducted because it is still related to the fraud and inefficiency of government apparatus performance in Bandung. This study uses a sample of Organization of Local Government of Bandung City Government in the form of agency and agency. This research uses descriptive verification method with hypothesis test using simple linear regression analysis. The results showed that in Bandung City has done very well. In addition, the performance performance of Bandung City Government apparatus has also been in accordance with the principle of good governance. The results also show a positive influence. H0 rejected and Ha accepted.   Keywords: Internal Control System, Performance, Good Governance.   Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh implementasi sistem pengendalian internal terhadap kinerja instansi pemerintah. Penelitian ini dilakukan karena masih adanya indikasi terkait dengan kecurangan dan inefisiensi kinerja aparatur pemerintah di Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan sample Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kota Bandung yang berbentuk dinas dan badan sejumlah 23 sample. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif verifikatif dengan uji hipotesis menggunakan analisis regresi linier sederhana.  Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan sistem pengendalian internal di pemerintah Kota Bandung telah terlaksana dengan sangat baik. Selain itu, pelaksanaan kinerja aparatur Pemerintah Kota Bandung juga telah sesuai dengan prinsip good governance. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif antara implementasi sistem pengendalian internal terhadap kinerja instansi pemerintah. Sehingga H0 ditolak dan Ha diterima   Kata Kunci: Sistem Pengendalian Internal, Kinerja, Good Governance

  4. PERILAKU PENCARIAN PELAYANAN KESEHATAN IBU, PADA KASUS KEMATIAN IBU DI INDONESIA : STUDI TINDAK LANJUT DATA SENSUS PENDUDUK 2010 UNTUK MENDAPAT PENYEBAB KEMATIAN IBU

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ika Saptarini

    2015-04-01

    Full Text Available Pendahuluan: Angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi jika dibandingkan dengan Negara ASEAN lainnya. Salah satu faktor yang mempengaruhi angka kematian ibu adalah faktor perilaku pencarian pelayanan kesehatan ibu. Tujuan: Mendeskripsikan pelayanan kesehatan ibu yang diterima pada kasus kematian ibu. Metode: Populasi adalah kasus pregnancy related death (Kematian seorang wanita selama kehamilan atau 60 hari setelah terminasi kehamilan, tanpa mempedulikan penyebab kematiannya dari hasil Sensus Penduduk 2010 (SP 2010. Sampel yang digunakan sebanyak 4167 dari 8484 kasus. Studi tindak lanjut ini menggunakan instrument verbal autopsi oleh petugas Badan Pusat Statistik (BPS. Hasil analisis lebih dari 60 persen kematian ibu yang dilaporkan mendapatkan K4. Terdapat 27 persen kematian ibu ditolong oleh tenaga non nakes dan 40 persen masih melahirkan di rumah. Hasil: Hasil pemeriksaan Postnatal care di Indonesia sebanyak 79,9 persen dan tertinggi terdapat di Daerah Jawa Bali sebanyak 85,2 persen . Kesimpulan: Pada kasus kematian maternal di Indonesia pada tiap region lebih banyak kasus yang mendapatkan pelayanan kesehatan ibu daripada yang tidak mendapat. Penelitian ini merekomendasikan bahwa untuk menurunkan angka kematian ibu diperlukan pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas disamping cakupan pelayanan yang tinggi.     Kata kunci: Kematian ibu, Pelayanan kesehatan ibu, Pregnancy related death, Sensus Penduduk.

  5. SISTEM MANAJEMEN DAN PERSEDIAAN VAKSIN DI DUA PROVINSI INDONESIA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Andi Leny Susyanty

    2014-10-01

    biologi yang dapat meningkatkan kekebalan pada beberapa penyakit. Imunisasi dapat mencegah terjadinya penyakit jika vaksin terdistribusi secara merata dan mutu vaksin terjaga dengan baik.Beberapa pertanyaan perlu dijawab dengan ketersediaan data yang akurat, diantaranya adalah bagaimana sistem manajemen dan persediaan vaksin di daerah? Hal ini mengingat masa edar  vaksin  yang  terbatas  dan  vaksin  membutuhkan  perlakuan  khusus. Apakah  kualitas  vaksin cukup baik dan apakah Cold chain memadai? Serta bagaimana peran instansi pemerintah pusat dan  daerah  terkait  dengan  pengelolaan  vaksin? Penelitian  ini  dilakukan  secara  potong  lintang di  2  Provinsi  yang  bertujuan  untuk  mengidentifikasi  faktor-faktor  yang  mempengaruhi  akses dan kualitas vaksin di Puskesmas. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, penelusuran data sekunder dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan vaksin yang sesuai pedoman penyelenggaraan imunisasi hanya ditemukan di Dinkes Provinsi, sementara di Dinkes Kab/Kota dan Puskesmas masih banyak kekurangan. Tiga dari enam Dinkes Kab/Kota dan 8 dari 18 Puskesmas yang di observasi tidak memiliki freeze tag.Sepuluh dari delapan belas Puskesmas tidak memiliki genset, padahal empat Puskesmas diantaranya tidak memiliki pasokan listrik 24 jam dari PLN. Distribusi vaksin juga masih bermasalah, hal ini terlihat dari persediaan yang tidak merata dalam satu Provinsi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diperlukan sistem informasi yang mengakomodasi sistem pengadaan, penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian dan memperbaiki rantai vaksin terutama di Dinkes Kab/Kota dan puskesmas dengan melakukan pengawasan terhadap laporan persediaan vaksin secara intensif, sehingga stok vaksin dapat terjaga dengan baik dan mencegah resiko terjadinya kadaluwarsa.Kata Kunci: vaksin, manajemen, distribusi, persediaan, rantai vaksin

  6. SURVEI DINAMIKA PENULARAN MALARIA DI DESA BANJARETNO, KECAMATAN KAJORAN, KABUPATEN MAGELANG, JAWA TENGAH

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ristiyanto Ristiyanto

    2012-09-01

    Full Text Available Dalam rangka menurunkan angka endemisilas malaria di Kabupaten Magelang telah dilakukan studi dinamika penularan. Tujuan survei dinamika penularan ini adalah mengetahui proses terjadinya penularan malaria dan faktor-faktor risiko kejadian malaria. Lokasi survei di Desa Banjaretno, Kecamatan Kajorun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Juni 2004. Metode survei adalah metode survei dinamika penularan yang telah distandardkan dalam pelatihan ICDC. Hasil survei parasit malaria menunjukkan bahwa 5 orang (5,10% dari 98 orang mengandung parasit Plasmodium falciparum. Hasil survei entomologi di liga rumah kasus malaria diperoleh angka man baiting rate (MBR nyamuk Anopheles aconitus di dalam rumah 0,5/jam/orang dan di luar rumah 1,08/jam/orang. Parity rate nyamuk tersebut 0%. Tempat perindukan di sekitar rumah kasus malaria adalah sawah, kolam, dan saluran irigasi. Penanaman padi tidak serempak, sehingga, tempat perindukan An. aconitus tersedia sepanjang tahun. Kepadatan larva nyamuk An. aconitus berkisar antara 0,3-2,1 perciduk. Hasil survei perilaku pada 31 responden (5 kasus malaria dan 26 orang tetangga kasus malaria diketahui bahwa pengetahuan, dan sikap responden mendukung untuk melakukan pencegahan penularan malaria (80% dari 31 responden, tetapi tidak diikuti dengan tindakan mencegah malaria (39,76% dari 31 responden. Semua rumah kasus malaria berdinding kayu atau bambu, belum menggunakan langit-langit, jendela dan ventilasi belum rapat nyamuk (100% rumah kasus malaria. Kebiasaan pada malam hari (5 kasus malaria yang mendukung penularan malaria adalah kebiasaan menonton TV bersama-sama pada malam hari dengan keadaan pintu dan jendela terbuka. Pelayanan kesehatan oleh Puskesmas tidak melakukan kunjungan rutin ke daerah endemis malaria karena tidak ada JMD. Hasil survei dinamika penularan ini memperlihatkan bahwa penularan malaria di Desa Banjaretno. Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah terjadi pada musim kemarau, di dalam rumah pada

  7. Peran Pembangkit Listrik Tenaga Biogas Dalam Mewujudkan Ketahanan Energi Wilayah (Studi di Kecamatan Dendang, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Bahar Buasan

    2016-12-01

    Penelitian ini memiliki tiga tujuan. Pertama,   untuk mengetahui kondisi pembangkit listrik tenaga biogas (PLTBg di Kecamatan Dendang. Kedua, untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam operasional PLTBg. Ketiga, untuk mengetahui strategi optimalisasi dalam melakukan optimalisasi PLTBg.Keberadaan PLTBg di Kecamatan Dendang memiliki tiga manfaat. Pertama, dapat mengaliri listrik hingga 2500-3000 rumah tangga. Kedua, membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan limbah, Ketiga, alih teknologi. Berdasarkan ketiga keuntungan tersebut, maka optimalisasi PLTBg perlu dilakukan dalam rangka mewujudkan ketahanan energy wilayah. Metode yang digunakan adalah deskripsi kualitatif, melalui obervasi langsung ke Kecamatan Dendang dan wawancara pihak-pihak terkait pada bulan November 2015 hingga Mei 2016.Berdasarkan hasil penelitian, terdapat tiga kendala yang dihadapi oleh PLTBg di Kecamatan Dendang. Pertama, sulitnya bahan baku karena sebagian besar impor, Kedua, adanya perbedaan harga karena power purchase agreement PLTBg - PT AANE dihitung berdiri sebelum undang-undang baru keluar. Ketiga, kurangnya dukungan pemerintah. Berdasarkan ketiga kendala tersebut, maka strategi optimaliasi yang dilakukan adalah; Pertama, memudahkan regulasi untuk kemudahan bahan baku. Kedua, pemerintah mengatur dan meluruskan regulasi terkait perbedaan harga. Ketiga, pemerintah pusat dan daerah harus aktif memberikan dukungan terhadap pembangunan PLTBg dengan memperbesar pelatihan, pendidikan serta pengembangan kemampuan untuk pembuatan kebijakan dan analisis di bidang energi baru dan terbarukan.

  8. SURVEI GPS UNTUK PEMETAAN TOPOGRAFI DAN PEMODELAN RELIEF RUPABUMI TIGA DIMENSI (3D DAERAH GONDANGGENTONG KECAMATAN KARANGPANDAN KABUPATEN KARANGANYAR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nurul Nurul Khakim

    2016-10-01

    Penelitian ini tidak dimaksudkan sebagai penelitian yang bersifat detil, mengingat bahwa alat/receiver GPS yang dipakai adalah tipe navigasi yang mempunyai tingkat kesalahan posisi atau EPE (Estimated Position Error dalam orde meter. Meskipun demikian dari hasil penelitian ini dapat dipakai suatu pijakan atau awal pengembangan survei pemetaan suatu daerah dan bahan pemikiran bahwa pelaksanaan survei pemetaan suatu daerah pada masa-masa mendatang akan dapat dilakukan secara lebih efisien, efektif, dan fleksibel dengan hasil yang cukup teliti dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada. Hasil dari penelitian ini adalah peta kontur (2D dan peta relief rupabumi (3D dengan berbagai variasi pemodelannya.

  9. FLUKTUASI DAN KOMPOSISI HASIL TANGKAPAN TUNA NERITIK TERTANGKAP JARING INSANG DI PERAIRAN LAUT CINA SELATAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Arief Wujdi

    2016-03-01

    Full Text Available Saat ini tuna neritik merupakan komoditas penting perikanan di Indonesia, namun ketersediaan data dan informasi hasil tangkapan jenis tuna ini masih tergolong kurang. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai sebaran daerah penangkapan, fluktuasi hasil tangkapan tuna neritik yang tertangkap jaring insang yang beroperasi di Laut Cina Selatan. Pengumpulan data dilakukan melalui program enumerasi monitoring hasil tangkapan harian di Pemangkat pada tahun 2011-2012. Hasil menunjukkan daerah penangkapan tersebar di perairan Laut Cina Selatan pada koordinat 01°03’ LS-04°57’ LU; dan 104°65’-110°00’ BT. Hasil tangkapan jenis tuna neritik menunjukan variasi yang cenderung sama dimana puncak hasil tangkapan terjadi pada bulan Oktober dan November. Pola CPUE berfluktuasi dan cenderung mengalami peningkatan dan puncaknya terjadi pada bulan November 2011 dan 2012, yaitu 402,85 dan 444,57 kg/hari/trip. Secara statistik hasil tangkapan pada periode 2011-2012 tidak berbeda nyata (p<0,05. Komposisi hasil tangkapan bulanan jenis tuna neritik bervariasi berdasarkan atas spesies yang didominasi oleh Euthynnus affinis (49,7% diikuti dengan Thunnus tonggol (33,4%; Scomberomorus commerson (15,9%; dan Scomberomorus guttatus (1%. Kelimpahan Euthynnus affinis terjadi pada musim timur hingga musim peralihan 2 (Juni- November, sedangkan kelimpahan Thunnus tonggol terjadi pada musim barat (Januari-Februari. Nowadays, neritic tuna just become an important commodity Indonesia. However, the information about catch of tuna neritic species in Indonesia still quite lacks. This This study aims to obtain information about catch fluctuation, monthly catch per unit of effort, and catch composition of neritic tuna species caught by gill net operated in the South China Sea. Data was collected by daily catch monitoring program by enumerator in Pemangkat during period 2011-2012. The result showed that gillnetter fishing ground is scattered between 01°03

  10. SERO SURVEI DAN ANALISA PENGETAHUAN SIKAP PENJAMAH UNGGAS TERHADAP PENYAKIT FLU BURUNG DI INDONESIA TAHUN 2008

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Noer Endah Pracoyo

    2013-02-01

    , karkas dan hasil produk unggas yang terinfeksi. Belum adanya data apakah penjamah unggas di daerah kasus sudah terpapar virus flu burung maka dilakukan penelitian sero survei titer antibodi flu burung dan pengetahuan sikap pada pejamah unggas terhadap kejadian flu burung. Tujuan penelitian mengukur tirer anti bodi responden terhadap virus AI H5N1, menilai pengetahuan dan sikap penjamah terhadap penyakit flu burung melalui wawancara. Desain penelitian adalah cross sectional. Populasi adalah penjamah unggas di daerah yang pernah terjadi Kasus Luar Biasa flu burung. Sampel adalah responden/penjamah unggas yang diambil darah vena untuk mendapatkan titer antibodi H5N1 dengan cara Ellisa, 5N1H5 juga dilakukan wawancara dengan menggunakan kuesioner. Penelitian menggunakan persetujuan inform consent pada responden. Waktu penelitian pada bulan Febuari sampai Nopember 2007 di daerah Pulau Jawa. Jumlah sampel sebanyak 80 sampel responden. Hasil yang diperoleh tidak ditemukan titer antibodi Avian Influenza H5N1 pada responden. Hasil wawancara sebagian besar penjamah melakukan cuci tangan setelah melakukan pekerjaannya (82,1%. Sebanyak 52,9 % tempat tinggal penjamah berjarak lebih dari satu km dari tempat pengelolaan unggas, (69% penjamah tinggal diluar pasar/tempat pemotongan unggas.Hampir semua penjamah melakukan tindakan dengan benar (53,3% dan hampir semua penjamah (97% akan membawa pasien/penderita sakit dengan tanda terinfeksi flu burung ke sarana kesehatan.   Kata kunci : penjamah unggas, virus flu burung, Pengetahuan dan sikap penjamah unggas.

  11. Distribusi Frekuensi Soil Transmitted Helminth pada Sayuran Selada (Lactuca sativa yang Dijual di Pasar Tradisional dan Pasar Modern di Kota Padang

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Verdira Asihka

    2014-09-01

    Full Text Available AbstrakPenyakit kecacingan sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan di daerah tropis, termasuk Indonesia. Banyak faktor yang menyebabkan tingginya angka kejadian penyakit ini, salah satunya yaitu memakan sayuran mentah yang tidak dicuci bersih seperti selada atau kol yang sering dijadikan lalapan. Daun selada berposisi duduk sehingga dapat kontak langsung dengan tanah. Keadaan ini memungkinkan STH (Soil Transmitted Helminth yang berada ditanah akan mudah menempel pada daun selada. Tujuan peneliti melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya STH pada selada yang dijual di pasar tradisional dan modern di Kota Padang. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sejak Bulan September-Desember 2013. Penelitian ini berjenis deskriptif menggunakan metode sedimentasi. Hasil yang peneliti dapatkan dari penelitian ini adalah ditemukan STH positif pada 32 dari 44 sayuran selada dari pasar tradisional di Kota Padang dengan persentase 73%. Tiga dari 5 sayuran selada dari pasar modern di Kota Padang dinyatakan positif dengan persentase 40%. Jenis STH terbanyak yang peneliti temukan pada penelitian ini adalah telur Ascaris sp (79%, larva Trichostrongylus orientalis (16% dan telur cacing tambang (5%. Jadi, Terdapat kontaminasi STH pada selada yang dijual di pasar tradisional maupun pasar modern di Kota Padang.Kata kunci: Soil Transmitted Helminth, sayuran selada, pasar tradisional, pasar modernAbstractWorm disease is still a health problem in the tropics, including Indonesia. Many factors contribute to the high incidence of this disease, one of which is eating unwashed raw vegetables such as lettuce or cabbage cleaner is often used as vegetables. Lettuce sitting position so that it can direct contact with the ground. This situation allows STH ( Soil Transmitted Helminths that are ground will easily stick to the leaves selada. Purposes of researchers conducted this study was to

  12. PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU TOKOH MASYARAKAT TENTANG MALARIA DI KABUPATEN PURWOREJO, JAWA TENGAH

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Shinta Shinta

    2012-10-01

    Full Text Available Malaria merupakan masalah kesehatan masyarakat di Kabupaten Purworejo. Pemberantasan malaria tidak mungkin dapat berhasil dengan baik tanpa adanya peran serta masyarakat dan keterlibatan mitra terkait. Untuk meningkatkan peran serta masyarakat dan menggalang kemitraan dalam pemberantasan malaria diperlukan informasi tentang pengetahuan, sikap dan perilaku (PSP dari masyarakat maupun tokoh masyarakat di daerah sasaran. Metode penelitian dilakukan dengan wawancara mendalam menggunakan pertanyaan terbuka terhadap tokoh masyarakat formal dan informal. lnforman tokoh formal adalah Camat, Kepala Desa dan Kepala Dukuh. Informan tokoh informal adalah guru sekolah, ulama, kader PKK dan karang taruna. Tujuan penelitian untuk menemukan metode pemberantasan malaria secara tepat guna. Hasil penelitian: Pengetahuan informan tentang cukup baik, sudah mengenal tanda tanda, penyebab dan cara pengobatan. Malaria ditularkan oleh nyamuk Anopheles, ada juga yang mengatakan Aedes ataupun tidak tahu. Posisi nyamuk ketika menggigit menungging; menggigit pada malam hari, hila ada orang yang melahirkan atau ada hajatan, masih ada yang mengatakan siang hari; tempat perkembangbiakan di kubangan, kolam, tempurung kelapa, saluran air, masih ada yang mengatakan di air kotor dan bak mandi. Pengobatan dapat dilakukan dengan dua cara; pengobatan modern dengan klorokuin, pengobatan tradisional dengan daun pepaya, buah mahoni, kulit pohon kina, akar alang-alang, brotowali dan pace. Mengenai sikap informan sudah baik, dalam upaya mencari pengobatan warga akan mendatangi Puskesmas, bidan desa,  juru malaria desa, dokter, membeli obat di warung atau ke dukun. Malaria mengakibatkan tidak dapat bekerja/sekolah beberapa hari, dapat menyebabkan kematian, dapat sembuh setelah makan obat dan istirahat sebentar. Perilaku informan mengenai cara menghindari gigitan, cara mengurangi resiko gigitan nyamuk sudah baik namun dalam pencegahan malaria umumnya masih rancu dengan cara pencegahan

  13. Audit Media Relations Humas Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah untuk Peningkatan Publisitas

    OpenAIRE

    Farhatiningsih, Lizzatul; Pradekso, Tandiyo; Naryoso, Agus

    2013-01-01

    Nama : Lizzatul FarhatiningsihNIM : D2C009011Judul : Audit Media Relations Humas Sekretariat Daerah ProvinsiJawa Tengah untuk Peningkatan PublisitasABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi karena kurang berperannya Biro HumasSetda Jawa Tengah dalam melakukan fungsi kehumasan terhadap PemerintahProvinsi Jawa Tengah. Humas telah melakukan banyak kegiatan namun efeknyapada pemberitaan tentang Pemerintah Provinsi yang muncul belum terasa. Namunkesesuaian melakukan banyak kegiatan tersebut belum dii...

  14. Brugia timori INFECTION IN LEKEBAI, FLORES: clinical aspects

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Arbain Joesoef

    2012-09-01

    Full Text Available Pengamatan filariasis pada penduduk Nualolo-Lekebai, Pulau Flores telah dilakukan pada bulan Februari 1975. Kampung Nualolo-Lekebai berpenduduk 680 jiwa, pekerjaan bertani dan menganut agama Nasrani. Kebiasaan hidup di antara penduduk di daerah ini adalah menyerahkan pelaksanaan pekerjaan berat pada kaum wanita, baik di rumah ataupun di kebun. Dalam perjalanan jauh baik ke kebun atau ke pasar, kaum wanitanya selalu berjalan kaki sedangkan kaum prianya menunggang kuda. Sejumlah 80% dari penduduk kampung ini telah diperiksa terhadap infeksi parasit filaria dan terhadap gejala filariasis. Dari hasil yang ditemukan ternyata penduduk kampung ini menderita infeksi Brugia timori dengan angka derajat infeksi sebesar 7.0% dan angka derajat elephantiasis sebesar 10.3%. Hal yang menarik yang ditemukan dalam pengamatan ini adalah tingginya angka derajat elephantiasis pada kaum wanita dibandingkan dengan pada kaum pria. Fenomena ini mungkin disebabkan oleh kebiasaan hidup kaum wanita di daerah ini sehari-hari yang bekerja lebih berat dan berjalan kaki lebih sering dan lebih jauh dibandingkan kaum prianya.

  15. Penyajian Data Komoditi Batik Kabupaten Sukoharjo Dengan Google Earth

    OpenAIRE

    Ukhti Ikhsani Larasati; Much Aziz Muslim

    2016-01-01

    Kabupaten Sukoharjo memiliki banyak potensi daerah yang merupakan komoditi unggulan kabupaten yaitu komoditi mebel kayu, mebel rotan, batik, tekstil dan produk tekstil, kaca grafir, kerajinan kulit/tatah sungging (wayang), kerajinan gitar, kerajinan gamelan, shuttlecock, jamu tradisional, emping mlinjo, sarung goyor, beras, dan alkohol. Dinas Perindustrian dan Perdagangan kabupaten Sukoharjo adalah salah satu pelaksana urusan Pemerintah Daerah kabupaten Sukoharjo di bidang perindustrian dan p...

  16. Inovasi Desain, Teknologi, dan Pemasaran Lewat Website Usaha Kecil Menengah Batik dan Lutik (Lurik Batik di Kecamatan Laweyan Surakarta

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Anastasia Riani Suprapti

    2016-12-01

      Tujuan penelitian terapan ini adalah untuk meningkatkan produktivitas dan mengembangkan produk batik dan lutik yang ada di wilayah Kecamatan Laweyan Surakarta dengan inovasi desain dan teknologi baru. Program ini bekerja sama dengan mitra UKM Batik Dewi (UKM 1 dan Batik Sinung Rejeki (UKM2 yang terletak di Kecamatan Laweyan. Pengusaha batik Laweyan dengan produknya berupa batik dan tekstil bermotif batik (printing dan cap dalam era globalisasi sekarang ini ternyata memiliki daya tahan yang baik, ditengah persaingan dengan produk sejenis dari daerah lain maupun dari luar negeri. Secara garis besar pola yang digunakan dalam implementasi penelitian ini meliputi: diskusi (FGD, kerja bengkel, operasional pabrik, pelatihan dan pendampingan (kelompok dan individu. Seperti halnya Usaha Kecil Menengah pada umumnya, pengusaha batik di Laweyan juga menghadapi masalah Internal meliputi  permodalan, inovasi desain, pemasaran, dan manajemen keuangan, yang meliputi administrasi keuangan/pembukuan. Beberapa solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi diantaranya adalah melakukan Inovasi desain dan teknologi, pengaturan layout pabrik, dan pemasaran lewat web. Selain itu mengembangkan desain motif batik yang lebih diminati pasar diberikan juga untuk pengembangan teknik kombinasi batik-lurik ikat dengan cara lukis dan pengelantangan. Penggunaan media teknologi informasi dan komunikasi untuk promosi lewat website. Adapun untuk usaha pengembangan manajemen pemasaran,  diusahakan media promosi dan menjalin kerjasama pemasaran  dengan instansi terkait, misalnya dengan mengikuti pameran-pameran di Solo dan Jakarta.

  17. KAJIAN PEMANFAATAN DAN KELAYAKAN KUALITAS AIRTANAH UNTUK KEBUTUHAN DOMESTIK DAN INDUSTRI KECIL-MENENGAH DI KECAMATAN LAWEYAN KOTA SURAKARTA JAWA TENGAH

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Taufik Indrawan

    2016-10-01

    Full Text Available ABSTRAK Kecamatan Laweyan merupakan salah satu daerah di Kota Surakarta yang merupakan daerah perkotaan dengan kepadatan penduduk 11.271 jiwa/km2. Di Kecamatan Laweyan banyak terdapat industri kecil-menengah khususnya industri batik yang notabene membutuhkan airtanah dalam jumlah besat dalam proses produksinya disamping juga banyak industri lain yang beragam jenisnya. Berdasarkan kenyataan tersebut peneliti tertarik melakukan penelitian tentang pemanfaatan airtanah untuk kebutuhan domestik dan industri kecil-menengah dan kualitas airtanah yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan domestik di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta. Tujuan penelitian ini adalah 1 Mengkaji pemanfaatan airtanah untuk kebutuhan domestik dan industri kecil-menengah di wilayah Kecamatan Laweyan Kota Surakarta. 2 Menganalisis kualitas airtanah untuk kebutuhan domestik di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kebutuhan airtanah untuk keperluan domestik di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta adalah 183 lt/kapita/hari dan pemanfaatan airtanah  untuk keperluan domestik di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta dalam satu tahun adalah sebesar 7.353.795,53 m3. Sedangkan pemanfaatan airtanah untuk keperluan industri kecil-menengah di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta pada tahun 2010 adalah sebesar 910.173,50 m3. Berdasarkan hasil uji laboratorium diketahui bahwa dari parameter fisika yang diuji menunjukkan kadar TDS sebesar 213-368 mg/l. Dari parameter kimia yang diuji menunjukkan pH sebesar 8,2-8,6, kadar Fe 1600 MPN / 100 ml. Berdasarkan penelitian ini disimpulkan bahwa airtanah di Kecamatan Laweyen tidak memenuhi standar baku mutu yang telah ditetapkan.    ABSTRACT Sub Laweyan is one area in the city of Surakarta, which is urban areas with a population density of 11,271 people/km2. In Sub Laweyan there are many small-medium scale industries, especially the batik industry which incidentally require groundwater in the number besat in their production

  18. Sistem Informasi Manajemen Terpadu Tanggap Darurat Bencana Berbasis Web

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Isnardi ,

    2015-07-01

    tersebut dapat tersedia secara up to date sehingga tercapai sebuah sistem pendistribusian bantuan yang efisien dan efektif terutama sesaat setelah terjadinya bencana.Dengan judul penelitian Sistem Informasi Manajemen Terpadu Tanggap Darurat Bencana Berbasis Web, maka telah dapat disajikan beberapa informasi seperti (a. Dampak bencana di daerah tertentu melalui web secara visual yang ditampilkan dalam bentuk gambar atau foto, video dan peta (b. Daftar kebutuhan pokok mendesak bagi korban bencana di setiap terkena bencana (c. Jumlah bantuan yang tersedia di posko bantuan bencana dan (d. Jumlah bantuan yang telah didistribusikan ke daerah terkena bencana serta (d. Data dan Jumlah korban pasca bencana di setiap daerah.Dengan adanya kegiatan penelitian ini, dihasilkan sebuah web site yang berperan sebagai pusat informasi tanggap darurat bencana yang mampu mengakomodir seluruh informasi masyarakat akan jenis bantuan yang dibutuhkan serta jumiah bantuan yang telah berhasil disalurkan agar tidak terjadi penumpukan bantuan di daerah tertentu dehingga distribusi bantuan akan merata untuk seluruh daerah-daerah yang terkena dampak  bencana.Keyword : Bencana, Web, Sistem, Distribusi, Bantuan

  19. Studi Pemanfaatan Digital Dividend Untuk Layanan Long Term Evolution (LTE

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sri Ariyanti

    2013-09-01

    Full Text Available Sesuai dengan Permen kominfo No. 22/PER/M/KOMINFO/11/2011 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Televisi Digital Terestrial Penerimaan Tetap Tidak Berbayar (Free To Air, pada tahun 2018 semua TV analog migrasi secara penuh ke TV digital. Dengan demikian ada alokasi tersisa sebesar 2 x 45 Mhz FDD yang disebut sebagai digital dividend. Frekuensi tersebut rencananya akan digunakan untuk teknologi LTE. Namun sebelum digelar teknologi LTE pada frekuensi digital dividend tersebut maka perlu dikaji bagaimana penggunaan digital dividend untuk layanan LTE. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil perhitungan link budget frekuensi 700 MHz untuk LTE, mengetahui perbandingan kapasitas user pada daerah tipe dense-urban, urban, sub-urban dan rural, mengetahui estimasi jumlah pelanggan LTE, mengetahui jumlah operator LTE optimum dan pembagian bandwidthnya.  Metode penelitian dengan menggunakan studi literatur. Kajian ini menggunakan teknik analisis kuantitatif deskriptif.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa jangkauan paling besar yaitu daerah rural kemudian disusul berturut-turut daerah sub urban, dense urban dan urban. Kapasitas user per site dalam 1 Km2 dari urutan terbesar ke kecil berturut-turut yaitu daerah rural, sub urban, urban dan dense urban. Estimasi jumlah pelanggan LTE di Indonesia paling besar yaitu di daerah dense-urban yaitu mencapai 500 user/Km2 pada tahun ke 8. Jumlah operator LTE-700 MHz paling optimum sebanyak 3 operator dengan pembagian bandwidth masing-masing 15 MHz.

  20. Estimasi Kedalaman Dengan Spektral 1Dimensin Terhadap Data Anomali Bouguer Lengkap

    OpenAIRE

    Maria, Maria

    2003-01-01

    Telah dilakukan interpretasi terhadap data anomali gravitasi Bouguer lengkap dari data pengukuran di daerah gunng Merapi dan gunung Merbabu, untuk mengatahui kedalaman struktur lokal dan regional. Data anomali Bouguer lengkap di proyeksikan ke bidang datar pada ketinggian 4 km di atas sferoida referensi. perhitungan kedalaman struktur lokal dan regional diperolah berdasarkan analisis spektral 1-Dimensi.

  1. KAJIAN JENIS POHON POTENSIAL UNTUK HUTAN KOTA DI BANDUNG, JAWA BARAT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Soleh Mulyana

    2016-06-01

    Full Text Available Pembangunan dan perkembangan ekonomi di suatu perkotaan cenderung dapat meminimalkan ruang terbuka hijau (RTH yang berdampak terganggunya keseimbangan ekosistem seperti: perubahan suhu, polusi udara, pencemaran air, permukaan tanah menurun dan bahaya banjir. Upaya dalam mengurangi dampak negatif tersebut dapat dilakukan dengan cara pembangunan atau pengembangan hutan kota dengan memilih jenis pohon potensial yang sesuai dengan tipe kawasan dan peruntukannya. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji sejauhmana PP No. 63 Tahun 2002 tentang hutan kota dilaksanakan oleh pemerintah daerah. Lokasi penelitian kajian jenis pohon Potensial untuk Pengembangan Hutan Kota ditetapkan adalah kota Bandung yang telah memiliki Perda No. 25 tahun 2009 tentang hutan kota. Berdasarkan Perda tersebut Kota Bandung telah menetapkan 9 lokasi kawasan hutan kota, yaitu Taman Tegalega, Taman Pramuka, Taman Lantas, Taman Cilaki, Taman Maluku, EksTPA Cicabe, Eks-TPA Pasir Impun, Kebun Binatang Tamansari dan kawasan hutan PT Pindad. Metode yang digunakan adalah sensus melalui pengukuran luas kawasan, pengamatan struktur, pencacahan populasi, pengukuran dimensi pohon (diameter, tinggi total, tinggi bebas cabang, lebar dan tinggi tajuk dan mengidentifikasi ( jenis, genera dan suku setiap pohon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hutan kota terdiri dari 8 lokasi hutan kota digunakan sebagai sarana olah raga dan rekreasi/wisata untuk umum dan 1 lokasi merupakan tempat industri persenjataan sehingga tertutup bagi umum. Keanekaragaman jenis tertinggi terdapat di Kebun Binatang Tamansari dan terendah di kawasan Eks-TPA Pasir Impun, sedangkan untuk populasi terbanyak terdapat di PT Pindad, dan yang paling sedikit di kawasan Eks-TPA Pasir Impun. Jenis pohon yang ada sebagai vegetasi hutan kota umumnya merupakan jenis eksotik, dari hasil kegiatan penelitian ini disusun suatu matriks kesesuaian jenis pohon berdasarkan deskripsi (karakteristik dan fungsi dari setiap jenis pohon yang

  2. Pasca Gempa Kerinci Tahun 1995 dan Rencana Kontigensi (Contingency Planning)

    OpenAIRE

    Naryanto, Heru Sri; Santoso, Eko Widi

    1997-01-01

    Gempa Kerinci tahun 1995 menimbulkan banyak korban baik jiwa maupun harta. Gempa ini juga telah melumpuhkan gerak nadi perekonomian di Kabupaten Dati Il Kerinci. Pembangunan kembali (recovery) telah dilakukan bersama-sama balk oleh pemerintah daerah, pemerintah pusat dari semua instansi terkait maupun swadaya masyarakat setempat. Berdasarkan asumsi bahwa daerah yang pernah terjadi gempa, dimungkinkan terjadi lagi gempa ditempat tersebut. Sehingga Pasca Gempa Kerinci tahun 1995 perlu ditindakl...

  3. PENGARUH PENDAPATAN PARIWISATA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN GARUT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dasep Bambang Sugara

    2016-03-01

    Full Text Available Abstract - Local revenue sources of revenue coming from the local economy that aims to build the city or county and revenue receipts from local tourism sector is one of the contributors in the reception area in Garut district revenue impact of tourism on local revenues that occurred in Garut di strict that does not have a role significant but very important for the economic progress of Garut itself, therefore the tourism sector can be useful for the study discussed in a research in because of the many benefits on offer from the tourism sector, such as employment income even for relatively small revenue but sector tourism is one of the economic drivers of Garut district tax revenue is a key priority for the State to carry out the construction as compared to revenues received from other sectors of the tourism sector merupaka sector employment enough so that it can minimize unemployment in the district Garut purpose of this study to test the effect of tourism revenues to local revenues which is managed by the local government. This research uses the data in the form of tourism revenue figures from 2008 to 2012 and revenue from 2008 to 2012 were sourced from the finance office financial and asset management income, and the Department of tourism and culture Garut regency.The method used is descriptive analysis of the tourism revenue source revenue Garut regency, tool used remedy is a simple linear regression research, results of this study showed that the influence that caused to revenue from tourism revenue is there but not significant when viewed over a reliance on tourism for revenue source revenue. Keywords: tourism revenue, local revenue

  4. DAMPAK TRANSFER FISKAL (CONDITIONAL GRANT TERHADAP PEMBANGUNAN PERTANIAN, KEMISKINAN DAN KETIMPANGAN DI INDONESIA: ANALISIS DATA PANEL

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nor Qomariyah

    2017-11-01

    Full Text Available Kemiskinan menjadi permasalahan utama bangsa Indonesia, jumlah penduduk miskin sebesar 28.55 juta orang (11. 47%, sementara ketimpangan pendapatan meningkat hingga mencapai 0.41 (BPS, 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak Dana Alokasi Khusus (DAK yang berupa conditional grant terhadap pembangunan pertanian, kemiskinan, dan ketimpangan pendapatan. Penelitian ini menggunakan model persamaan simultan dengan data time series tahun 2009-2013 dan data cross section pada 11 provinsi di Indonesia. Metode untuk estimasi parameter menggunakan 2SLS. Hasil simulasi menunjukkan bahwa peningkatan alokasi DAK jalan dan irigasi dapat meningkatkan kinerja fiskal, sektor PDRB pertanian, total PDRB, dan total penyerapan tenaga kerja, tetapi penyerapan tenaga kerja sektor pertanian menurun disebabkan adanya kenaikan upah, menurunkan ketimpangan pendapatan dan mengurangi kemiskinan baik di daerah pedesaan maupun perkotaan. Penelitian ini merekomendasikan bahwa pemerintah pusat hendaknya meningkatkan injeksi dana langsung ke daerah lewat dana alokasi khusus (DAK bidang infrastruktur karena dampaknya efektif menurunkan kemiskinan.THE IMPACT OF FISCAL TRANSFER (CONDITIONAL GRANT ON AGRICULTURAL DEVELOPMENT, POVERTY AND INEQUALITY : PANEL ANALYSIS DATAABSTRACTPoverty is the main problem in Indonesia, the number of the poor is 28.55 million people (11.47%, while income inequality increased until 0.41 (BPS, 2013. The main objective of this study was to evaluate the impact of Special Allocation Fund on agricultural development, poverty, and income inequality. This study uses simultaneous equation models with time series data of 2009-2013 and cross section data of 11 provinces in Indonesia. Method for parameter estimation is 2SLS. The simulation results show that the increased allocation of DAK road and irrigation can increase fiscal performance, the agricultural sector GRDP, total GRDP, but the labour force absorbtion of agricultural decreases because of

  5. Optimasi Kandungan Gizi Susu Kambing Peranakan Etawa (PE Menggunakan ELM-PSO Di UPT Pembibitan Ternak Dan Hijauan Makanan Ternak Singosari-Malang

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Imam Cholissodin

    2017-02-01

    Full Text Available Abstrak Susu merupakan salah satu sumber protein hewani yang mengandung semua zat yang dibutuhkan tubuh. Ternak penghasil susu utama di Indonesia yaitu sapi perah, namun produksi susunya belum dapat mencukupi kebutuhan masyarakat. Alternatifnya adalah kambing peranakan etawa (PE. Tingginya kualitas kandungan gizi susu sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya, yaitu faktor pakan. Bagian peternakan kambing PE di UPT Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak Singosari-Malang masih menghadapi permasalahan, yaitu rendahnya kemampuan dalam memberikan komposisi pakan terhadap kambing PE. Kekurangan tersebut berpengaruh terhadap kualitas susu yang dihasilkan. Diperlukan pengetahuan rekayasa kandungan gizi susu untuk menentukan komposisi pakan dalam menghasilkan susu premium dengan kandungan gizi optimal. Penulis menggunakan metode Extreme Learning Machine (ELMdan Particle Swarm Optimization (PSO  untuk membuat pemodelan pakan kambing dalam mengoptimasi kandungan gizi susu kambing. Dalam analisa pengujian konvergensi menggunakan metode ELM-PSO yang dilakukan dengan kasus untuk berat badan kambing 32 kg, serta jenis pakan yang digunakan yaitu rumput Odot 70% dan rumput Raja 30% menghasilkan sistem mencapai kestabilan dalam konvergensi pada iterasi ke-20 dengan fitness terbaik yaitu 16.2712. Kata Kunci: Susu Kambing, Optimasi, Artificial Neural Network (ANN, Particle Swarm Optimization (PSO, Genetic Algorithm (GA, Kandungan Nutrisi Pakan. Abstract Milk is one of the animal protein sources which it contains all of the substances needed by human body. The main milk producer cattle in Indonesia is dairy cow, however its milk production has not fulfilled the society needs. The alternative is the goat, the Etawa crossbreed (PE. The high quality of milk nutrients content is greatly influenced by some factors one of them, is the food factor. The PE goat livestock division of the UPT Cattle Breeding and the Cattle Food Greenery in Singosari

  6. Motivasi, Persepsi dan Konflik Peran Pekerjaan-keluarga Entrepreneur Perempuan Daerah Istimewa YOGYAKARTA

    OpenAIRE

    Harmain, Ummu; Hartono, Slamet; Rahayu W, Lestari; Dwidjono H.D, Dwidjono H.D

    2014-01-01

    This research is conducted to determine the motivations, perceptions and work-family role conflict of women entrepreneurs. Respondents are about 159 women entrepreneur of processed food in Daerah Istimewa Yogyakarta. This research uses descriptive qualitative analysis. The results show that most of their motivations to be entrepreneur are because of external factors in which financial pressure as the main reason. All the business environments observed, namely access to capital and credit, ...

  7. EVALUASI PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA MELALUI KINERJA KEUANGAN YANG BERBASIS VALUE FOR MONEY DI KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Taufik Kurrohman

    2013-05-01

    Full Text Available Dalam organisasi sector public termasuk pemerintahan, anggaran merupakan salah satu isu yang sangat penting untuk dikaji. Sejak diterapkannya penganggaran berbasis kinerja, semua pemerintah daerah dituntut untuk mampu menghasilkan kinerja keuangan pemerintah daerahnya secara baik. Dalam penelitian ini penulis ingin menguji kinerja keuangan pemerintah daerah setelah menggunakan anggaran berbasis kinerja dengan pendekatan value for money. Dengan melakukan uji beda sebelum menggunakan anggaran berbasis kinerja dengan sesudah menggunakan anggaran berbasis kinerja. Hasil dari penelitian ini adalah pemerintah daerah lebih ekonomis dan efisien dalam pengelolaan keuangannya setelah menggunakan anggaran berbasis kinerja In public sector organizations which include the government, a budget is one of the very important issues to be studied. Since the performance-based budgeting has been implemented, every local government is required to produce its financial performance. This study has an objective that is to test the performance of local government finance after implementing the performance-based budgeting which uses the approach of value for money. By conducting a prior T- test before and after implementing the performance-based budgeting, this study finds that the local governments are more economical and efficient in managing their finances after having the performance-based budgeting.

  8. EVALUASI PERAN APOTEKER BERDASARKAN PEDOMAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sudibyo Supardi

    2013-02-01

    was done, either with the patient's own doctor or maternity hospitalization, (d home care have not been going well. 4. Issues related to pharmacists in community health centers is the availability and the number does not match to the workload, so that pharmaceutical care have not been going well due to limitations of time and effort. Also there are pharmacists feel less capable in providing drug information to other health professionals, especially medical specialist several health centers, so it is still necessary coaching and training. Keywords: pharmacist, Guideline of pharmaceutical care, community health center, drug management Abstrak Dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 51 tahun 2009 disebutkan pelayanan resep dokter di pelayanan kefarmasian (salah satunya puskesmas harus dilakukan oleh apoteker. Data tahun 2010 menunjukkan hanya 10% puskesmas yang memiliki apoteker. Tujuan penelitian adalah mendapatkan informasi tentang peran apoteker di puskesmas dan permasalahan dalam pelayanan kefarmasian di puskesmas. Hasil penelitian diharapkan sebagai masukan bagi pihak yang terkait untuk meningkatkan ketersediaan apoteker dalam pelayanan kefarmasian di puskesmas. Penelitian potong lintang (cross sectional dengan pendekatan kualitatif dilakukan terhadap instansi yang terkait dengan peran apoteker di puskesmas pada tahun 2011. Lokasi penelitian yang dipilih adalah Provinsi Banten, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur. Dari masing-masing provinsi diambil satu kota, yaitu Kota Tangerang, Kota Bandung, Kabupaten Bantul dan Kota Surabaya. Informan penelitian untuk wawancara mendalam adalah Dinkes Kabupaten/Kota dan Kepala Puskesmas, sedangkan peserta diskusi kelompok terarah adalah 12 apoteker yang mewakili Dinkes Kabupaten/Kota, puskesmas perawatan, Perguruan Tinggi Farmasi (PTF dan Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (PD IAI. Analisis data secara deskriptif kualitatif dengan metoda triangulasi sumber data dan triangulasi metoda pengumpulan data. Hasil

  9. FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PDRB KABUPATEN / KOTA JAWA TENGAH TAHUN 2008-2012

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yozi Aulia Rahman

    2015-03-01

    Full Text Available Pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan kondisi utama bagi kelangsungan pembangunan ekonomi daerah. Untuk mengukur kemajuan perekonomian daerah dengan mengamati seberapa besar laju pertumbuhan ekonomi yang dicapai daerah tersebut yang tercermin dari kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB. PDRBKabupaten/Kota di Jawa Tengah selama tahun 2008- 2012 mengalami pertumbuhan karena banyak yang mempengaruhinya, seperti: Tabungan, Kredit, PAD dan Belanja Daerah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa besar faktor-faktor tersebut mempengaruhi tingkat PDRB kabupaten/Kota di Jawa Tengah selama tahun 2008-2012. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah PDRB, sedangkan variabel-variabel independen yaitu Tabungan, Kredit, Pendapatan Asli Daerah (PAD dan Belanja Daerah. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda melalui metode OLS dengan menggunakan data    time series 2008  –2012 dan data crosssection 35 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah atau yang dimaksud dengan data panel. Pengujian model dalam penelitian ini menggunakan metode FixedEffect. Hasil estimasi menunjukkan bahwa hasil analisis regresi pada α=5%menunjukkan bahwa secara parsial  variabel tabungan   dan kredit berpengaruh signifikan, sedangkan variabel PAD, dan Belanja Daerah tidak signifikan terhadap PDRB kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah tahun 2008–2012. High economic growth is the main condition for the continuation of regional economic development. To measure the progress of the regional economy, observation on the economyc growth rate in each area can be conducted. It is reflected in the increase of Gross Regional Domestic Product (GDP. The increase of GDP of regency/city in Central Java during the year of 2008- 2012 was influenced by several factors such as savings, credit, local generated revenue (PAD, and Expenditure. This study intends to analyze the affect of these factors to the level of GDP on districts

  10. Dampak Stimulasi Kognitif Disertai Pemberian Garam Beriodium Tiga Bulan terhadap Kecukupan Iodium, Kualitas Lingkungan Pengasuhan dan Perkembangan Kognitif Balita di Daerah Endemik GAKI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Leny Latifah

    2015-01-01

    lebih baik daripada kelompok kontrol pada kemampuan kognitif non verbal (p<0.05, dan umum (p<0.05. Tidak signifikan pada kemampuan kognitif verbal (p>0.05. Intervensi garam beriodium 30 ± 5 ppm tiga bulan belum mengubah status kecukupan iodium balita. Stimulasi kognitif pengasuhan meningkatkan aspek-aspek kualitas pengasuhan ibu yang relevan dengan peningkatan kemampuan kognitif anak. Disarankan untuk mengoptimalkan program peningkatan kualitas pengasuhan sebagai daya ungkit kemampuan kognitif anak di daerah endemik GAKI, memperpanjang waktu intervensi untuk mengevaluasi pengaruh intervensi pada kemampuan kognitif verbal dan status iodium anak dengan mengukur indikator kadar hormon tiroid. Kata kunci: stimulasi kognitif, HOME, garam beriodium, balita, kemampuan kognitif.

  11. Pemetaan Kelembagaan dalam Kajian Lingkungan Hidup Strategis DAS Bengawan Solo Hulu

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sri Rum Giyarsih

    2015-10-01

    Full Text Available Fakta empiris memberikan pembuktian terhadap pentingnya pengembangan kelembagaan dalam rangka mencapai keberhasilan suatu program pembangunan, bahkan seringkali program pembangunan yang mengabaikan pengembangan kelembagaan berakhir dengan kegagalan. Pengembangan kelembagaan telah menjadi bagian dari strategi pembangunan tak terkecuali dalam Kajian Lingkungan Hidup Strategis di DAS Bengawan Solo Hulu. Sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan pengembangan kelembagaan adalah tumbuhnya kelembagaan yang tangguh, dinamis, dan berdaya saing serta mandiri dalam melakukan pengelolaan lingkungan. Untuk mencapai hal ini maka perlu dilakukan pemetaan kelembagaan di DAS tersebut. Dari pemetaan kelembagaan yang ada di wilayah ini terdapat tiga lembaga yang dapat melakukan kegiatan Koordinasi, Intergrasi, Sinergitas, Sinkronisasi (KISS yaitu BKPRD (Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah, BP DAS (Badan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai/Forum DAS, dan TKPSDA WS Bengawan Solo (Tim Koordinasi Pengelolaan Sumberdaya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo. Di antara ketiga lembaga tersebut maka TKPSDA adalah lembaga yang dipercaya untuk melakukan Koordinasi, Intergrasi, Sinergitas, Sinkronisasi (KISS dalam pengelolaan lingkungan DAS Bengawan Solo Hulu.

  12. KASUS KECACINGAN PADA MURID SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN MENTEWE, KABUPATEN TANAH BUMBU KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2010

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dina Bisara

    2016-07-01

    kesehatan masyarakat diIndonesia yang berhubungan erat dengan kondisi lingkungan. Prevalensi kecacingan di suatu daerah sangatbervariasi tergantung dari beberapa faktor antara lain kelembaban, kondisi tanah, higiene sanitasi,kelompok umur yang diperiksa. Usia sekolah dasar merupakan golongan yang sering terkena infeksikecacingan karena sering berhubungan dengan tanah yang tercemar telur cacing. Tujuan penelitian iniadalah untuk mengetahui kasus kecacingan pada anak sekolah dasar serta mengetahui Pengetahuan Sikapdan Perilaku (PSP masyarakat di sekitar pemukiman bekas penambangan batubara di Kecamatan Mentewe, Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan tahun 2010. Penelitian ini merupakan penelitiandeskriptif dengan rancangancrossectional.Pemeriksaan sampel tinja di lokasi penelitian dilakukan denganpemeriksaan secara langsung pada kaca benda dengan menggunakan cairan logol 2 %. Dari hasil penelitian didapatkan pada 106 anak sekolah dasar yang diperiksa, sebanyak 18 anak (17 % positif kecacingan,dengan parasite rate 7 anak (38,9 %Ascaris lumbricoides,2 anak (11,1%Trichuris trichiura,3 anak(16,7% cacing tambang, 5 anak mix (27,8 % yaitu ; 3 anak detemukan dengan dua jenis cacing Asc.lumbricoidesdan T. trichiuraserta 2 anak detemukan dengan dua species cacingAsc. lumbricoides dancacing tambang. Selain ketiga jenis cacing di atas juga ditemukan sate jenis cacing pada 1 anak yaitu Hvmenolepis nana.Pengetahuan respoden tentang kecacingan di Kecamatan Mentewe sebesar 98,5%menyatakan pernah mendengar tentang kecacingan. Daerah penelitian banyak anak-anak mereka yang masih usia sekolah dasar mengalami kecacingan tetapi tidak dianggap berbahaya oleh orang tua mereka.Kesimpulan dari penelitian ini, kecacingan pada murid SD yang ditemukan yaitu cacing Ascaris lumbricoides, T trichiuria, Hymenotepis nanodan cacing tambang . Pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat terhadap cars pengobatan, pencegahan kecacingan, menunjukkan bahwa masih sangat kurang.Kata kunci: Kecacingan, PSP

  13. ZONASI PERIKANAN PASI UNTUK KEPENTINGAN PEMANFAATAN SECARA BERKELANJUTAN SUMBERDAYA IKAN KAKAP MERAH DI KEPULAUAN LEASE (Pasi Zone for Interest Sustainable Utilization of Red Snapper Resources in Lease Islands

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Delly Dominggas Paulina Matrutty

    2015-01-01

    Full Text Available ABSTRAK Pasi adalah daerah penangkapan spesifik ikan kakap merah di Kepulauan Lease. Eksploitasi terhadap sumberdaya ikan kakap merah cenderung tinggi akhir-akhir ini karena sangat disukai di pasar lokal, regional maupun internasional, selain dijadikan sebagai objek wisata pancing. Kondisi ini akan mengancam kelestarian sumberdaya jika tidak dikelola dengan baik. Penetapan zonasi merupakan salah satu alternatif pengelolaan sumberdaya perikanan yang baik, dan jika dilakukan dengan benar akan memberikan nilai tambah bagi masyarakat, tanpa mengganggu kelestariannya. Tujuan penelitian ini adalah menentukan zonasi perikanan pasi untuk kepentingan pemanfaatan berkelanjutan sumberdaya ikan kakap merah di Kepulauan Lease. Data yang digunakan meliputi hasil kajian potensi sumberdaya ikan kakap merah, kondisi oseanografi  daerah penangkapan (pasi, dan sistem nilai perikanan pasi yang meliputi komponen nilai dasar ekologi, sosial dan teknologi, serta metode Participatory Rural Appraisal (PRA.  Berdasarkan kriteria yang dibangun dari seluruh aspek tersebut  maka dibuat zonasi khusus untuk kawasan pasi di Kepulauan Lease.  Berdasarkan hasil  analisis  diperoleh 4 (empat dari  25  pasi  ditetapkan sebagai zona lindung, 21 pasi ditetapkan sebagai zona perikanan berkelanjutan sub-zona perikanan tangkap, sedangkan 13 di antaranya ditetapkan sebagai zona pemanfaatan sub-zona wisata pancing. ABSTRACT Pasi is a specific fishing ground for Red Snapper in Lease Islands.  Recently, the exploitation of the red snapper population is tend to increase due to high demand of local, regional and international market as well as object for fishing tourism. This condition will threat the sustainability of the resources as if it is unmanaged in good way.  Zone determination is one of the alternatives of good fisheries resources management. If it is done in a right way, it will add value to community without disturbing the sustainability. The objectives of the present

  14. Kajian Panjang Jalan di Kabupaten Mandailing Natal dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Wilayah

    OpenAIRE

    Lubis, Indra Husein

    2010-01-01

    Dengan terbitnya Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 1998 dan disahkan pada tanggal 23 Nopember 1998 tentang pembentukan Kabupaten Mandailing Natal maka Kabupaten Tapanuli Selatan dimekarkan menjadi 2 Kabupaten, yaitu Kabupaten Mandailing Natal (Ibukota Panyabungan) dengan jumlah daerah Administrasi 8 Kecamatan dan Kabupaten Tapanuli Selatan (Ibukotanya Padangsidimpuan) dengan jumlah daerah administrasi 16 Kecamatan. Perkembangan pembangunan kabupaten Mandailing Natal selama ± 11 ...

  15. Studi Geokimia Mineral Serisit pada Endapan Tembaga Sangkaropi dan Rumanga Sulawesi Selatan

    OpenAIRE

    Irvan Ria, Ulva

    2012-01-01

    Penelitian bertujuan untuk (1) mengetahui proses alterasi terhadap pembentukan mineral serisit pada endapan tembaga, (2) mengetahui penyebab perbedaan konsentrasi tembaga di Sangkaropi dan Rumanga. Penelitian lapangan dan pengambilan sampel dilakukan pada endapan tembaga yang tersingkap di daerah Sangkaropi dan Rumanga, Sulawesi Selatan. Metode penelitian yang di gunakan adalah kuantitatif ex post facto. Data mineralogi dan geokimia diperoleh dari analisis sampel batuan menggunakan mikroskop ...

  16. PREVALENSI DAN KEBERADAAN VEKTOR MALARIA DI DESA TELUK LIMAU, KECAMATAN JEBUS, KABUPATEN BANGKA BARAT, PROVINSI BANGKA BELITUNG

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Roy Nusa R.E.S.

    2013-03-01

    Full Text Available Abstract. Malaria elimination in Indonesia need necessary data as a foundation for planning and implementation activities. The purpose of this study was to estimate the malaria prevalence and the presence of potential mosquito vectors. To find out malaria endemicity, blood of sampling group was examined in the study area on 24-30 November 2010. Suspected vector mosquitoes collection was carried out by human landing method on the inside and outside of the house for 12 hours from 18:00 until 06:00. Positive SD percentage from inspection reached 4.21% (18 of 428 SD. Gametocytes SD percentage reached 18.75%, where 3 of 18 positives SD has a gametocytes. Two mosquitoes Anopheles spp. found were an An. sundaicus and An. letifer. The number of An. sundaicus trapped outdoors were five, An. letifer trapped in the house were three and An. letifer trapped outdoors were eight. This result showed malaria transmission potential in the study site and malaria surveillance should be done. It is recommended to distribute insecticide-treated nets and suggest the residents not to stayed outside the house at night to often. Key Words: malaria, prevalence, vector, West Bangka District Abstrak. Eliminasi malaria di Indonesia perlu dukungan data sebagai dasar perencanaan dan pelaksanaan kegiatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperkirakan prevalensi malaria dan keberadaan nyamuk vektor potensialnya. Untuk mengetahui endemisitas malaria dilakukan pemeriksaan sediaan darah (SD pada kelompok masyarakat di daerah penelitian pada tanggal 24-30 November 2010. Pengumpulan nyamuk tersangka vektor dilakukan dengan metode human landing di dalam dan di luar rumah selama 12 jam mulai pukul 18.00 sampai 06.00. Persentase SD positif dibanding SD diperiksa mencapai 4,21% (18 dari 428 SD. Persentase gametosit dibanding SD positif mencapai 18,75 % dan dari 18 SD positif, 3 di antaranya terdapat gametosit. Dua spesies nyamuk Anopheles spp. yang ditemukan adalah An. sundaicus

  17. Aplikasi Proses Pengkelatan untuk Peningkatan Mutu Minyak Nilam Aceh

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Pocut Nurul Alam

    2007-12-01

    Full Text Available Industri kecil minyak nilam di Nanggroe Aceh Darussalam tersebar di beberapa kabupaten yaitu Aceh Barat, Aceh Selatan, Aceh Jaya, dan beberapa daerah lainnya. Namun perolehan dan mutu minyak nilam yang dihasilkan masih tergolong rendah karena warna minyak coklat kehitaman. Untuk meningkatkan kualitas dan nilai jualnya, bisa dilakukan dengan beberapa proses pemurnian baik secara fisika maupun secara kimia. Untuk peningkatan kualitas tersebut dapat dilakukan antara lain dengan menurunkan kandungan Fe yang membuat warna minyak menjadi gelap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pemurnian dengan menggunakan senyawa pengkelat Na-EDTA sebagai senyawa pengkelat dalam pemurnian minyak nilam dapat menurunkan kandungan Fe (besi secara signifikan sebesar 60% untuk minyak nilam yang diperoleh dari hasil penyulingan petani di daerah Aceh Barat dan Aceh Selatan. Selain itu, minyak yang dihasilkan berwarna lebih cerah dan karakteristiknya memenuhi persyaratan mutu standar. Kata kunci: minyak nilam, pemurnian, pengkelat

  18. Urgensi Penerapan Celestial Management Bagi Sumber Daya Manusia Di Bank Syariah

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Trimulato Trimulato

    2016-05-01

    Full Text Available Abstract: Islamic banking currently has a strong legal law with the presence of the law number 21 of 2008 on banking syari'ah.Hal This adversely affects the existence of the banking Shari'ah are increasingly in demand by many. Islamic bank continues to grow and continue to open office services in various areas. Thus iru development of Islamic banks must be matched with adequate resources and qualified. Noted labor in Islamic banks continued to grow, from November 2014 to November 2015 grew to 23.51%. Not only the quantity but the quality should also be considered, it takes a celestial concept should be applied for the Management of human resources in Islamic banks. This paper uses a descriptive qualitative limitations in this paper is focused on the human resources that exist in the Islamic bank. The need for the application of celestial management for human resources in the bank syariahi. The results of this paper that the human resources in Islamic banks is growing, then the need for the application of celestial management for human resources in Islamic banks to create good quality. Because the Islamic bank is an institution whose business is inseparable from the rule of religion or spiritual aspect. Abstrak: Perbankan syari’ah saat ini telah memiliki payung hukum yang kuat dengan hadirnya undang-undang nomor 21 tahun 2008 tentang perbankan syari’ah.Hal ini sangat berpengaruh terhadap eksistensi dari perbankan syari’ah yang semakin diminati oleh banyak kalangan. Bank syari’ah terus berkembang dan terus membuka layanan kantor di berbagai daerah. Maka dari iru perkembangan bank syariah harus diimbangi dengan sumber daya yang mencukupi dan berkualitas. Tercatat tenaga kerja di bank syariah terus bertambah, dari November 2014 sampai November 2015 mengalami pertumbuhan hingga 23,51%. Tidak hanya dari kuantitas tapi kualitas juga harus diperhatikan, dibutuhkan sebuah konsep celestial manajement yang harus diterapkan bagi sumber daya manusia

  19. INFECTIOUS DISEASE RISKS IN THE TRANSMIGRATION AREA, WAY ABUNG III, LAMPUNG PROVINCE

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    S. Gandahusada

    2012-09-01

    Full Text Available Telah dilakukan pemeriksaan secara laboratoris terhadap kesehatan transmigran yang berasal dari Jawa sebelum (1976 dan kurang lebih 2 tahun (1978 sesudah mereka menempati daerah transmigrasi Way Abung III, Lampung. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui penyakit-penyakit yang mengancam mereka di daerah barunya. Pemeriksaan telah dilakukan terhadap sediaan darah yaitu untuk mengetahui adanya parasit malaria dan mikrofilaria, sedangkan pemeriksaan serologis untuk mengetahui adanya infeksi arbovirus, scrub dan murine typhus. Pemeriksaan tinja dilakukan hanya pada tahun 1976 untuk mengetahui adanya parasit usus. Dari hasil pemeriksaan tadi ditemukan bahwa prevalensi malaria meningkat dari 0,2% (1976 menjadi 10% (1978, sedangkan mikrofilaria rate sebelum dan sesudah pemindahan tetap 0. Hasil pemeriksaan tinja terhadap transmigran sebelum tiba di Lampung menunjukkan prevalensi Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura dan cacing tambang berturut-turut sebesar 46%,, 28%, dan 80%. Serologis hemagglutination inhibition (HI antibody positive terhadap Japanese encephalitis (JE virus naik dari 43,3%, menjadi 74,2%, sedangkan prevalensi HI antibody positive terhadap chikungunya (CHIK virus tetap sama yaitu 3,5% sebelum dan 2,9% sesudah pemindahan. Prevalensi positif fluores-cent antibody test(FAT terhadap scrub dan murine typhus juga tidak ada perubahan yaitu 4,0% sebelum dan 3,4% sesudah pemindahan untuk scrub typhus dan 13,7%, sebelum dan 13,8% sesudah pemindahan untuk murine typhus. Dari hewan-hewan yang terdapat di Way Abung IH, serologis positif HI antibody kambing mempunyai prevalensi tertinggi (3% terhadap arbovirus Group A (alpha virus dan sapi ter­tinggi (35% terhadap arbovirus Group B (flavivirus. Vektor-vektor potensial malaria, filariasis, scrub dan murine typhus, dan arbovirus infeksi dapat dijumpai di daerah transmigrasi Way Abung III, Lam­pung. Kecuali malaria ditarik kesimpulan bahwa diperlukan paired data untuk prevalensi cacing

  20. INOVASI DAERAH (Refleksi dan Pengaturan Inovasi Daerah di Indonesia

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Made Gde Subha Karma Resen

    2015-12-01

    Full Text Available Regional Innovation is an important factor to encourage competitiveness and prosperity in the region. Innovation is a collaborative process to improve effectiveness and efficiency in the Region. Innovation cannot run sporadically and partially, particularly at the level of regulation and governance. Reflection on experience shows, government apprehensive to innovate in the Region. Criminalization of policy, euphoria of corruption eradication causing poor innovation in the Region, so it should be given the rule that provides the flexibility to innovate without diminishing accountability or in formulating innovation policy, should be based on the principles in the running of innovation. Through the juridical analysis of substance of the Law 23/2014, have been set related to regional innovation. There is the possibility of expanding the activities of government, with narrowing of the risk of criminal prosecution.

  1. Risiko Kerugian Akibat Longsor di Desa Cibanteng, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Fathiyya Ulfa

    2016-09-01

    Full Text Available ABSTRAK Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi yang memiliki riwayat kejadian longsor tertinggi di Indonesia. Salah satu wilayah di Provinsi Jawa Barat yang sering terjadi longsor adalah Desa Cibanteng, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur. Pada dua tahun terakhir telah terjadi dua kali pergerakan tanah di daerah yang berbeda di Desa Cibanteng. Penelitian ini bertujuan memprediksi besar risiko kerugian bencana longsor pada masa akan datang sehingga bantuan saat terjadi longsor dapat dioptimalkan. Untuk memprediksi besar risiko kerugian digunakan variabel bahaya, kerentanan dan kapasitas kebencanaan longsor. Masing-masing variabel memiliki beberapa indikator tertentu yakni penggunaan tanah, lereng, dan kepadatan penduduk. Penghitungan risiko kerugian dilakukan menggunakan metode overlay masing-masing variabel. Hasil penelitian adalah berupa prediksi risiko kerugian sebesar Rp. 10,1 milyar. Besar risiko kerugian tersebut didapat dari nilai bangunan, jaringan jalan, jaringan listrik dan produktivitas pertanian. Penelitian ini menunjukkan bahwa wilayah risiko bencana longsor mendominasi dibagian selatan Desa Cibanteng.   ABSTRACT West Java Province is a province have a high landslide history in Indonesia. One of the area in West Java Province which often occuring a landslide is Cibanteng Village, Sukaresmi District, Cianjur Regency. In the last two years has been soil movement twice in different areas in the village Cibanteng. This study aims to predict big losses from landslides in future so that assistance can be optimized during a landslide. To predict the risk of loss used hazards variable, vulnerabilities and capacities of landslide disasters. Each variables have some specific indicators namely landuse, slope, and population density. The calculation of losses risk using overlay method in each variable. The results are prediction of losses risk of Rp. 10.1 billion. Great of losses risk can be assessed from value of building , road networks

  2. Efektivitas Pemanfaatan Biogas Untuk Menunjang Ketahanan Energi (Studi Di Desa Pendoworejo Kecamatan Girimulyo Kabupaten Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dyah Sri Palupi

    2015-08-01

    Full Text Available Pengembangan energi terbaharukan merupakan salah satu solusi krisis energi. Penelitian bertujuan untuk menganalisis tingkat efektivitas pemanfaatan biogas dan mengkaji hubungan efektivitas pemanfaatan biogas di Desa Pendoworejo dengan ketahanan energi Metode penelitian yaitu kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif. Jumlah biodigester 183 unit. Penentuan sampel dengan teknik purposive sampling. Jumlah informan 55 orang. Teknik pengumpulan data meliputi studi kepustakaan, observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian yaitu 30,26% biodigester berfungsi dan 69,77% dalam kondisi rusak. Efektivitas kontinuitas pemanfaatan dan ketersediaan biogas yakni pemanfaatan harian dalam kategori rendah (25,58%, pemanfaatan kadang-kadang dalam kategori sangat rendah (4,65% dan kondisi rusak dalam kategori cukup (69,77%. Efektivitas pemanfaatan atau fungsi yakni untuk memasak dalam kategori tinggi (86,82%, genset (3,1% dan lainnya (10,08% dalam kategori sangat rendah. Efektivitas pemenuhan kebutuhan energi berbahan biogas yaitu memenuhi kebutuhan dalam kategori sangat rendah (9,3%, sebagian memenuhi kebutuhan dalam kategori rendah (20,93%, dan tidak memenuhi kebutuhan dalam kategori cukup (69,77%. Efektivitas pemanfaatan biogas di Desa Pendoworejo termasuk rendah. Desa Pendoworejo diharapkan menjadi Desa Mandiri Energi, namun sumber energi dari biogas belum mencapai lebih dari 60%. Efektivitas pemanfaatan biogas di Desa Pendoworejo belum mampu menunjang ketahanan energi.

  3. Studi Komparatif Fragmentatif Program IDT dengan Program Pemberdayaan Perempuan Melalui Mikro Kredit Grameen Bank di Bangladesh

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ema Khotimah

    2007-06-01

    Full Text Available Pembangunan, idealnya mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Namun yang terjadi, setelah bertahun-tahun pembangunan dijalankan, rakyat yang menderita kemiskinan masih saja dalam bilangan yang sangat besar. Di Indonesia sendiri, pasca krisis moneter tahun 1997 akibat bertambahnya pengangguran, kemiskinan yang semula terdapat di daerah pedesaan, terjadi pula menimpa orang-orang perkotaan kondisi ini di perburuk dengan kenaikan BBM tahun 2005 lalu, yang menyebabkan penduduk yang terjadinya tidak miskin menjadi miskin, dan yang sudah miskin semakin miskin akibat semakin meningkatnya harga-harga dan kebutuhan hidup. Hasil penelitian berbagai kalangan, terutama kaum ekofiminesme menunjukan bahwa, beban terberat akibat kemiskinan diderita kaum perempuan. Bila dalam pratik pembangunan kaum perempuan hanya ditempatkan sebagai obyek, maka saat oreantasi pembangunan diperbaharui pun, perempuan tetap saja termarjinalkan. DI indonesia misalnya perempuan miskin telah menjadi alat devisa negara melalui keberadaannya sebagai tenaga kerja wanita di luar negri meski tampa skill yang memadai, juga tampa ada jaminan hukum yang memadai. Terhadap pratik dan paradigma pembangunan yang dilakukan negara-negara  Duinia Ketiga, banyak ahli yang mengkritisi dengan kesimpulan bahwa telah terjadi kemiskinan struktural akibat kekeliruan keragka paradigmatik konsep pembngunan Inilah yang menyebabkan program penanggulan kemiskinan tidak juga menampakan hasil sesuai yang dihapkan. proggram IDT, raskin, P2KP, JPS, semuanya hanya pemecahan masalah kemiskinan bersipat sementara. sementara selain itu, program-program  yang diterapkan lebih banyak memihak kepada kepetingan pemegang kepentingan pemeggang kebijakan. Perguruan tinggi sebagai “Agent  Of Chang” mengemban tugas dalam ikut serta  menyelesaikan permasalahan kemiskinan. Pemenang Nobel  Perdamaian Dr. Muhammad  Yunus dari Bangladesh melalui Grameen Bank yang didirikannya terbukti telah menjadi contoh kongrit

  4. ANALISIS POTENSI DAN PROYEKSI PENERIMAAN RETRIBUSI PELAYANAN PASAR DI KABUPATEN SEMARANG

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Evi Fatmawati

    2017-06-01

    Full Text Available Retribusi pelayanan pasar merupakan jenis retribusi jasa umum yang cukup potensial, dikarenakan Kabupaten Semarang menarik retribusi dari 33 pasar tradisional setiap harinya. Tujuan penelitian ini, untuk menganalisis potensi penerimaan retribusi pasar di Kabupaten Semarang tahun 2011 – 2015, serta memproyeksi pendapatan retribusi pelayanan pasar tahun 2016 – 2020. Penelitian ini menggunakan analisis kontribusi, analisis pertumbuhan, analisis potensi, dan analisis ARIMA (2,1,2 (Auto Regressive Integrated Moving Average. Hasil penelitian menunjukan: (1 kontribusi retribusi pelayanan pasar terhadap retribusi daerah dan PAD dalam kategori kurang dan sangat kurang, (2 pertumbuhan retribusi pelayanan pasar berfluktuasi, (3 penerimaan retribusi pelayanan pasar belum berdasarkan potensi, (4 target retribusi pelayanan pasar berada dibawah potensi, (5 proyeksi pendapatan retribusi pasar meningkat dalam lima tahun kedepan. Adanya selisih antara potensi dengan realisasi dapat dijadikan peluang oleh Pemerintah Daerah dalam memaksimalkan penerimaan retribusi pelayanan pasar. Saran peneliti yaitu penetapan target sesuai dengan potensi, serta peningkatan kualitas pelayanan pasar, hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan sumbangan retribusi pelayanan pasar terhadap PAD di Kabupaten Semarang. Retribution as a source of local income had a great opportunity to be improve and be develop so. Market retribution service was a kind of public service retribution that potential enough, due to Semarang Regency managed and attracted the retribution of 33 traditional markets every day. The objective of this research was to analyze the potential and contribution of market retribution at Semarang Regency in 2011-2015, also approximate local market retribution service in 2016-2010. This research used contribution analysis, the growth analysis, potential analysis, and analyzed ARIMA (2,1,2 (Auto Regressive Integrated Moving Average. The results of this research that : (1

  5. Analisis Pengaruh Faktor Lingkungan dan Motivasi terhadap Kepuasan Kerja di Pelayanan Kesehatan RSUD Banjarbaru

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Husaini Husaini

    2016-12-01

    Full Text Available Abstract Healthcare providers have the function of organizing medical services, development of administration and financial implemented by medical record and service unit. Therefore, hospital should give a positive direction to achieve organization goals and employees’ job satisfaction. The expectation is influenced by the work environment and motivation. This study aimed to analyze the influence of physical work environment (temperature and humidity, non-physical work environment (relationship among employees, relationship between employees and leaders and motivation for job satisfaction in the medical record and service unit at Banjarbaru Hospital in 2015. The research design was crosssectional through observational approach. The sample was 32 people. The research applied devices for measuring temperature and humidity, and questionnaires for motivation and job satisfaction assessment. The results revealed that humidity and temperature factors influence job satisfaction significantly. The influence of non-physical work environment on satisfaction was at p-value of 0.017, and the influence of motivation on job satisfaction was at p-value of 0.035. The study concluded that temperature, humidity, motivation and non-physical work environment were the factors of job satisfaction. Key words : Environment factors, job satisfaction, motivationAbstrakPelayanan kesehatan mempunyai fungsi menyelenggarakan pelayanan medis, pengembangan administrasi dan keuangan yang dilaksanakan unit kesehatan, terutama di rumah sakit, tetapi juga harus memperhatikan kepuasan kerja pegawai. Harapan tersebut dipengaruhi oleh lingkungan kerja dan motivasi. Tujuan penelitian untuk menganalisis faktor lingkungan kerja fisik (suhu dan kelembaban, lingkungan kerja non fisik (hubungan sesama karyawan, hubungan karyawan-atasan dan motivasi terhadap kepuasan kerja. Tempat penelitian di ruang rekam medik dan bidang pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD Daerah Banjarbaru. Metode

  6. FIELD TRIALS OF FENITROTHION, MALATHION, AND DDT DUSTS AGAINST FLEAS ON RATTUS RATTUS DIARDII IN CILOTO, WEST JAVA, INDONESIA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Lim Boo Liat

    2012-09-01

    Full Text Available Sebuah percobaan penanggulangan pinjal Xenopsyll cheopis dari tikus Rattus rattus diardii dilaku­kan di Ciloto dari bulan Februari sampai Nopember 1978. Racun serangga yang digunakan 50 % mala-thion wdp, 40 % fenitrothion wdp dan 75 % DDT wdp. dicampur dengan serbuk bedak sehingga ter­dapat 5 % zat racun aktif (active ingredient. Percobaan dilakukan pada 3 dusun. Pengamatan dilakukan dari bulan Februari sampai Nopember 1978 di daerah percobaan dan daerah kontrol DDT 5 % tidak effektif untuk pemberantasan pinjal, malathion 5 % effektif sampai 15 minggu dan Fenitrothion 5 % sampai 19 minggu sesudah perlakuan pertama. Ketiga racun serangga juga effektif untuk tungau dan kutu, tapi tidak demikian untuk tungau dewasa mesostigmatik (mesostigmatic mites.

  7. Analisa Performa Kolektor Surya Pelat Datar Bersirip dengan Aliran di Atas Pelat Penyerap

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    I Gst.Ketut Sukadana

    2012-11-01

    Full Text Available Energi matahari merupakan salah satu sumber energi alternatif yang sangat mudah di peroleh di Indonesia bahkandianggap gratis, karena Indonesia merupakan Negara yang terletak di daerah khatulistiwa. Pemanfaatan energi surya sudahlama di lakukan oleh masyarakat Indonesia baik untuk pengering pakaian, kayu, dan hasil pertanian. Namun pemanfaatan darienergi matahari ini tidak dilakukan secara optimal. Oleh karena itu perlu dilakukan sebuah penelitian agar energi matahari yangada ini dapat dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin. Kolektor surya adalah sebuah alat yang berfungsi untukmengumpulkan radiasi matahari dan mengubahnya menjadi energi kalor yang berguna. Penulis telah melakukan modifikasi yangdiharapkan dapat meningkatkan performa dari kolektor surya ini yaitu dengan merubah bentuk pelat penyerapnya. Modifikasiyang dimaksudkan adalah pada bagian siripnya, dimana pada pelat penyerapnya ditambahkan sirip yang diletakan diantarapelat penyerap dan penutup transparan atau mengarah ke atas.Penelitian ini telah dimulai dengan pembuatan dua buah kolektor yaitu kolektor surya pelat datar dengan pelatpenyerap berbentuk sirip yang mengarah keatas dan kolektor surya pelat datar tanpa sirip, yang kemudian selanjutnya dipasangalat pengukur di titik-titik tertentu pada kolektor. Luas kolektor yang dipilih adalah 1 m2, yaitu lebar kolektor, W = 0,5 m danpanjang kolektor, Lc = 2 m. Pelat penyerap, sirip, dan pelat bawah menggunakan pelat besi dengan ketebalan 1,2 mm ( =0,98 = 0,98 yang dicat hitam kusam (doff. Untuk penutup transparannya menggunakan kaca bening dengan ketebalansebesar 5 mm ( = 0,88 = 0,9. Bagian bawah dan samping kolektor diberi isolasi yang terdiri dari gabus (styrofoamdengan ketebalan 10 mm ( = 0,045?. dan triplek dengan ketebalan 4 mm ( = 0,012?.. Saluran udara dengankedalaman 8 cm. Jumlah sirip yang digunakan adalah 4 buah, dengan jarak peletakan sirip sama, baik antar sirip maupundengan isolasi samping.Energi berguna pada kolektor

  8. Diversity and Abundance of Insects as Bioindicators of the Environmental Impacts of Tin Mining in Bangka Island, Indonesia

    OpenAIRE

    Sulaiman, Norela; Sary, Nila; Abdullah, Maimon

    2012-01-01

    Satu kajian telah dijalankan untuk menentukan efek aktivitas pertambangan timah pada kelimpahan dan keragaman serangga dan memilih/menyaring kelompok taksonomi potensial sebagai kandidat potensial bagi bioindikator lingkungan yang baik. Pengambilan contoh dilakukan pada 28 Meiâˆ'12 Juni 2008 pada empat stasiun. Dua stasiun ditempatkan dalam daerah pertambangan (stasiun B1 dan B2) sementara dua stasiun control ditempatkan di sekitar daerah hutan lindung (stasiun B3 dan B4). Pengambilan contoh ...

  9. PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI LAYANAN PELANGGAN DI PDAM TIRTAMARTA BERBASIS SMS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Tedy Setiadi

    2008-01-01

    Full Text Available Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM Tirtamarta Yogyakarta merupakan perusahaan air minum yang memiliki lebih 35.000 pelanggan. Dengan banyaknya pelanggan tersebut, PDAM dituntut untuk terus meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Salah satunya layanan informasi tentang informasi tagihan serta permohonan reparasi dari pelanggan. Selama ini masalah yang dihadapi adalah pelanggan harus menunggu datangnya surat tentang tagihan yang harus dibayar dan kalau ada kerusakan untuk mengajukan reparasi harus datang untuk mengisi formulir terlebih dahulu.. Untuk itu dalam penelitian ini telah dibangun Sistem Informasi Layanan Pelanggan di PDAM Berbasis SMS. Metode penelitian yang dilakukan melalui pendekatan waterfall yaitu menganalisis kebutuhan pengguna, mencermati model bisnis yang ada, pengembangan algoritma tagihan rekening air,pembuatan basis data, koding dengan Visual Basic 6.0, Protocol Data Unit (PDU sebagai bahasa SMS, serta AT Command sebagai perintah untuk komunikasi ponsel dengan PC. Setelah program jadi, dilakukan uji program dengan metode black box test dan alpha test. Penelitian yang dibuat menghasilkan sebuah sistem Layanan Informasi Pelanggan yang membantu memudahkan dan mempercepat layanan permohonan reparasi dan informasi tagihan pelanggan yang akan jatuh tempo. Kata Kunci: Layanan, Pelanggan, Reparasi, Tagihan, SMS

  10. PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI LAYANAN PELANGGAN DI PDAM TIRTAMARTA BERBASIS SMS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Tedy Setiadi

    2013-04-01

    Full Text Available Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM Tirtamarta Yogyakarta merupakan perusahaan air minum yang memiliki lebih 35.000 pelanggan. Dengan banyaknya pelanggan tersebut, PDAM dituntut untuk terus meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Salah satunya layanan informasi tentang informasi tagihan serta permohonan reparasi dari  pelanggan. Selama ini masalah yang dihadapi adalah pelanggan harus menunggu datangnya surat tentang tagihan yang harus dibayar dan kalau ada kerusakan untuk mengajukan reparasi harus datang untuk mengisi formulir terlebih dahulu.. Untuk itu dalam penelitian ini telah dibangun Sistem Informasi Layanan Pelanggan di PDAM Berbasis SMS. Metode penelitian yang dilakukan melalui pendekatan waterfall yaitu menganalisis kebutuhan pengguna, mencermati model bisnis yang ada, pengembangan algoritma tagihan rekening air,pembuatan basis data, koding dengan Visual Basic 6.0, Protocol Data Unit (PDU sebagai bahasa SMS, serta  AT Command sebagai perintah untuk komunikasi ponsel dengan PC. Setelah program jadi, dilakukan uji program dengan metode black box test dan alpha test.  Penelitian yang dibuat menghasilkan sebuah sistem Layanan Informasi Pelanggan yang membantu memudahkan dan mempercepat layanan permohonan reparasi dan informasi tagihan pelanggan yang akan jatuh tempo.

  11. PERILAKU DAN PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM PENGELOLAAN LIMBAH CAIR DOMESTIK DENGAN SISTEM SANITASI TERPUSAT DI KECAMATAN GUBENG SURABAYA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sukriyah Kustanti

    2008-06-01

    Full Text Available Pertambahan jumlah penduduk berpengaruh pada peningkatan jumlah limbah domestik yang dihasilkan, sehingga membawa dampak terjadinya pencemaran lingkungan alam. Salah satu wadah penampung limbah domestik adalah saluran-saluran drainase. Seringkali pula berfungsi sebagai tempat buangan limbah dari kegiatan dapur dan kamar mandi beserta tinjanya. Saluran Kalidami adalah salah satu saluran hulu yang berasal dari 3 buah anak saluran yakni saluran Pucang Anom Timur, Saluran Pucang Adi, dan Saluran Kertajaya, yang semuanya itu bermuara di Saluran Kalidami. Kualitas Saluran Kalidami terkait dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor : 02 tahun 2004, tentang Pengolahan Kualitas air dan Pengendalian Pencemaran Air sebagai badan air dengan klasifikasi kelas III. Salah satu poko permasalahan dalam melihat pengelolaan saluran-saluran tersebut adalah peran serta masyarakat, yang dalam hal ini merupakan kajian dalam penelitian ini. Peran serta masyarakat terkait dengan bagaimana sikap dan perilaku masyarakat tersebut terhadap obyeknya. Studi kasus dalam penelitian ini adalah untuk melihat sejauh mana peran serta masyarakat di sepanjang anak Saluran Kalidami terhadap pengelolaan limbah cair domestik di sepanjang saluran drainase tersebut. Tujuan penelitian untuk melihat peran serta masyarakat di sepanjang saluran tersebut. Penelitian bersifat deskriptif, dengan teknik penarikan sampling random /acak terhadap sampel penelitian. Metode pengumpulan data adalah observasi dan survei lapangan, serta wawancara terbuka maupun wawancara dengan kuesioner. Hasil Penelitian menunjukkan tinkat pemahaman responden positif, demikian pula untuk sikap masyarakatnya. Namun tidak berhubungan dan berkontribusi terhadap perilaku dan peranserta masyarakat. Sehingga disimpulkan bahwa aspek ekonomi tidak berkaitan dengan faktor peranserta masyarakat, namun lebih pada aspek nilai budaya masyarakat

  12. Keterkaitan Dinamika Penduduk dan Kinerja Pembangunan Ekonomi Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Hardiani Hardiani

    2017-03-01

    Hasil penelitian menemukan: 1 Jumlah penduduk Provinsi Jambi relatif sedikit dengan tingkat kepadatan yang rendah tetapi dengan ketimpangan tinggi dari distribusi penduduk antar kabupaten/kota; 2 Provinsi Jambi merupakan salah satu daerah di Indonesia dengan pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi; 3 Struktur umur penduduk di Provinsi Jambi sudah tidak tergolong lagi pada struktur umur muda, tetapi belum memenuhi kategori struktur umur tua; 4 Membandingkan dengan provinsi-provinsi lainnya di Indonesia, kondisi pendidikan dan kesehatan penduduk Provinsi Jambi sudah relatif memadai; 5 Tingkat kemiskinan di Provinsi Jambi ini relatif rendah dibandingkan secara nasional, dengan penurunan yang juga relatif lebih cepat; 7 Terdapat korelasi positif kuantitas penduduk dan tidak adanya korelasi kualitas penduduk dengan pertumbuhan ekonomi pada kabupaten/kota di Provinsi Jambi. Kata Kunci: Pendidikan, Kesehatan, Kemiskinan

  13. ANALISIS SPASIAL PADA KEJADIAN LUAR BIASA (KLB MALARIA DI DESA PANUSUPAN KECAMATAN REMBANG DAN DESA SIDAREJA KECAMATAN KALIGONDANG KABUPATEN PURBALINGGA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Widiarti Widiarti

    2015-01-01

    Full Text Available AbstrakMalaria seringkali muncul pada kejadian luar biasa (KLB maupun peningkatan kasus baik di Jawa maupun di luar Jawa. Dilaporkannya peningkatan kasus atau KLB malaria di Kabupaten Purbalingga menimbulkan pemikiran faktor-faktor apa yang mempengaruhi terjadinya KLB malaria. Tujuan penelitian adalah analisis spasial kasus malaria, konfirmasi vektor yang berperan dalam penularan malaria dan bioekologi nyamuk tersangka vektor. Lokasi penelitian di Desa Panusupan Kecamatan Rembang dan Desa Sidareja Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah. Konfirmasi vektor dilakukan dengan elisa sporozoit dari semua nyamuk Anopheles sp yang diperoleh. Analisis kasus malaria digunakan metoda GIS dan dilanjutkan uji spatially weighted regression (spatial error model dengan GeoDa. Survei entomologi dilakukan sesuai standart penangkapan nyamuk oleh WHO. Hasil penelitian diperoleh informasi bahwa berdasarkan  elisa  sporozoit,  vektor  yang  berperan  di  Desa  Panusupan  Kecamatan  Rembang  adalah Anopheles maculatus hasil penangkapan hinggap pada manusia diluar rumah pada jam 18.00. Kejadian luar biasa malaria di Kabupaten Purbalingga, semula kasus import namun karena keberadaan vektor (daerah reseptif, sehingga terjadi penularan lokal. Analisis spasial kasus malaria di kedua desa mengelompok dan berdekatan dengan habitat perkembangbiakan An. maculatus yaitu ditepi aliran sungai. Mencermati vektor yang berperan di daerah KLB adalah An. maculatus dengan aktivitas sore sampai malam hari, maka perlu diinformasikan kepada masyarakat agar menjaga tidak kontak dengan nyamuk dan melindungi masyarakat dengan kelambu berinsektisida yang mempunyai daya lindung lama (LLIN sehingga dapat mengurangi terjadinya penularan.Kata Kunci : analisis spasial, KLB, Anopheles maculatus dan malariaAbstractMalaria outbreak or increase cases has came up very often inside or outside of Java Island. The increase malaria cases from Purbalingga Regency is reported

  14. KEBIJAKAN POLITIK DAN EKONOMI PEMERINTAH KOLONIAL BELANDA YANG BERPENGARUH PADA MORPOLOGI BENTUK DAN STRUKTUR BEBERAPA KOTA DI JAWA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Handinoto Handinoto

    2004-01-01

    Full Text Available Political, economic and security situation after the end of War of Java (1825 - 1830 greatly influenced the morphology (shape and structure of towns in Java. The overruling power, which grew stronger and stronger on the remote towns after the war, had caused the colonial government to appoint Bandung with a garrison in Cimahi as the 'garrison town' for the hinterland of West Java, Magelang for Central Java, and Malang for East Java. Economically, the political decision to run 'Cultuurstelsel' (Enforced Cultivation, 1830 - 1870, and the published 'Law of Land Ownership' (1870 had caused the occurrence of 'central cities of production, distribution and trade' in several regions in Java. Besides this, the increase of prosperity level due to economic development especially at the beginning of the 20th century has created resort towns in the mountainous areas in West Java, Central Java and East Java. Traces of the formation process of these towns are still visible up to now. Abstract in Bahasa Indonesia : Situasi politik, ekonomi dan keamanan sesudah selesainya Perang Jawa (1825-1830 , berpengaruh sangat besar terhadap morpologi (bentuk dan struktur kota-kota di P. Jawa. Cengkeraman kekuasaan yang makin kuat terhadap kota-kota pedalaman sesudah Perang Jawa mengakibatkan pemerintah kolonial menentukan kota Bandung dengan garnizun di Cimahi sebagai 'kota garnizun' untuk pedalaman Jawa Barat, Magelang untuk pedalaman Jawa Tengah dan Malang untuk pedalaman Jawa Timur. Sedangkan dalam bidang ekonomi keputusan politik untuk menjalankan sistim Tanam Paksa (Cultuurstelsel, th. 1830-1870, serta dikeluarkannya 'undang-undang agraria' (th.1870 mengakibatkan timbulnya 'kota sentra produksi, distribusi dan perdagangan' di berbagai tempat di Jawa. Sedangkan naiknya tingkat kemakmuran akibat kemajuan ekonomi terutama pada awal abad ke 20, mengakibatkan timbulnya 'kota peristirahatan' di daerah pegunungan di Jawa Barat, Jawa Tengah maupun Jawa Timur. Jejak

  15. ORANG KALANG DAN BUDAYANYA: TINJAUAN HISTORIS MASYARAKAT KALANG DI KABUPATEN KENDAL

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Muslichin Muslichin

    2011-10-01

    Full Text Available This paper aims to explore and explain the history of Kalangse community in Kendal Regency. In the past, Kalang people occupied a minority position in the history. As time passes, they can show the real social position. History of the Kalang contained in the Village District Poncorejo Gemuh Kendal District at least give a concrete picture of how the development of cultural existence of these groups to influence the changing times. What happens in Poncorejo provide a portrait of community life, especially community that occupy other coastal areas in Kendal regency. Kalang people who in the Hindu-Buddhist kingdom do not get social status equal with other ethnic groups because of different cultural backgrounds or are considered untouchable, are recognized bt the Dutch colonial as more special because of the ethos and work performance in accordance with the spirit of colonial development. The dark and boring history of communist life, finally becomes normal due to the effort of the policy of Dutch Colonial which recognized the equality of basic right for them, spreading of Islam, and the influence of modernization and globalization in this periode.   Key words: Kalangese, Culture, and Religion   Makalah ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menjelaskan sejarah masyarakat Kalang di Kabupaten Kendal. Di masa lalu, orang Kalang menempati posisi minoritas dalam sejarah. Dengan berjalannya waktu, mereka dapat menunjukkan posisi sosial yang nyata. Sejarah Kalang terutama di Desa Gemuh Kendal Poncorejo setidaknya memberikan gambaran konkret bagaimana perkembangan keberadaan budaya dari kelompok-kelompok itu untuk mempengaruhi perubahan zaman. Apa yang terjadi di Poncorejo memberi potret kehidupan masyarakat, terutama yang menempati daerah pesisir lainnya di Kabupaten Kendal sendiri. Orang Kalang pada masa Hindu-Buddha tidak mendapatkan status sosial yang sepadan dengan kelompok etnis lain karena latar belakang budaya yang berbeda atau

  16. Dampak Intervensi Sumber Iodium Alami Spirulina sp terhadap Kadar T4 Bebas (FT4 dan Tiroglobulin (TG pada Wanita Usia Subur di Daerah Kalibawang Kulon Progo

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    R. Agus Wibowo

    2015-01-01

    penanggulangan GAKI dengan menemukan alternatif sumber iodium baru. Salah satu sumber Iodium banyak terdapat pada produk sumber daya laut, antara lain adalah Spirulina. Spirulina mempunyai bioavailabilitas yang tinggi karena struktur sel yang sederhana memudahkan nutrient berisi iodine diabsorbsi oleh tubuh. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui dampak intervensi Spirulina sp terhadap tiroglobulin dan T4 bebas. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan metode double blind randomized control trial (RCT. Subyek adalah wanita usia subur (WUS usia 18-40 tahun di Kabupaten Kulon Progo, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY yang beresiko hipotiroid. Kelompok dibagi menjadi dua yaitu kelompok intervensi   dan kontrol. Kelompok kontrol diberi plasebo dan kelompok perlakuan diberi spirulina, masing-masing 1 gr/hr selama 3 bulan. T4 bebas dan tiroglobulin dianalisa dengan metode ELISA. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan bermakna antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi terhadap perubahan kadar T4 bebas (P<0.05, namun tidak bermakna pada kadar tiroglobulin (P>0.05. Spirulina berpotensi meningkatkan kadar T4 bebas, namun tidak berpengaruh terhadap kadar tiroglobulin. Kata Kunci: Spirulina sp, tiroglobulin, T4 bebas, RCT

  17. LIFE CYCLE STUDY OF MALARIA VECTOR ANOPHELES ACONITUS DONITZ IN THE LABORATORY

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Barodji Barodji

    2012-09-01

    Full Text Available Anopheles aconitus Donitz, merupakan vector utama penyakit malaria di daerah-daerah sekitar persawahan di pulau Jawa, sejak tahun 1983 telah berhasil dikembangbiakkan di labo­ratorium. Siklus hidupnya dari telur sampai dewasa paling singkat selama 11 hari, sedang umum­nya antara 13 sampai 16 hari. Perkawinan terjadi sebelum nyamuk mengisap darah. Nyamuk mulai menghisap darah pada dua hari setelah muncul dari pupa dan bertelur dua sampai lima hari ke­mudian. Setelah bertelur nyamuk akan menghisap darah lagi. Dari munculnya nyamuk dewasa sampai bertelur yang pertama diperlukan waktu antara empat sampai tujuh hari, sedang peletakan telur berikutnya terjadi paling cepat dua hari dan paling lama lima hari setelah menghisap darah. Nyamuk generasi baru akan muncul setiap 15 hari sekali. Nyamuk jantan maupun betina dapat ber­tahan hidup sekitar 25 hari, sekitar 50% nyamuk jantan hidup lebih dari 13 hari dan nyamuk betina lebih dari 12 hari.

  18. DAMPAK SOSIAL EKONOMI OBJEK WISATA THE UNIQUE PARK WATERBOOM DI KOTA SAWAHLUNTO

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Lisa Destaria

    2017-01-01

    Full Text Available Tourism development could improve people's lives, because of growth in employment, due to the opportunities new ventures. Government Sawahlunto is one area that also develop tourism for the economic growth of tourism is one of the locations Unique Park Waterboom. The purpose of this study was to describe how social and economic impacts once established waterboom Village Muaro Kalaban Silungkang District of Sawahlunto. This study used a qualitative approach and descriptive type. Data collected by observation, interview and document  analysis. In-depth interviews were conducted at several informants community representatives and community leaders such as village chief Muaro Kalaban, Head of Dusun Sawah tabang, traders around. The results showed that after the establishment of The Unique Park Waterboom Muaro Kalaban social and economic impacts. Its social effects are positive impacts and negative impacts. The negative impact is imitate how to dress, way of thinking and swim behavior, religious values of society. While the positive impact that increased education and relations of good interaction. The economic impact that arises is to create jobs for the people, rising incomes, the community initiative to build shophouses, increasing public facilities and infrastructure such as roads. Pembangunan pariwisata daerah bisa meningkatkan taraf kehidupan masyarakat, karena pertumbuhan lapangan pekerjaan akibat adanya peluang usaha baru. Pemerintah Kota Sawahlunto merupakan salah satu daerah yang juga mengembangkan pariwisata untuk pertumbuhan ekonomi salah satu lokasi wisatanya adalah The Unique Park Waterboom.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana dampak sosial ekonomi setelah adanya objek wisata waterboom di Desa Muaro Kalaban Kecamatan Silungkang Kota Sawahlunto. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. Data dikumpulkan dengan observasi, wawancara mendalam dan studi dokumen.  Wawancara mendalam

  19. DISTRIBUTION AND PREVALENCE OF MALAYAN FILARIASIS IN SOUTH SULAWESI, INDONESIA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Gandahusada S.

    2012-09-01

    Full Text Available Untuk mendapatkan gambaran distribusi dan prevalensi penyakit filariasis di daerah transmigrasi Sulawesi Selatan, telah dikumpulkan data survey yang diadakan oleh Dinas Kesehatan Propinsi dan Ka­bupaten pada tahun 1972, 1973, 1976 dan 1979. Data diperoleh dari 82 desa dari 3 kecamatan, Mangkutana, Nuha, dan Wotu. Infeksi filariasis pada penduduk asli di Mangkutana (9.7% lebih tinggi dari pada para transmigran (7.6%. Sedangkan pada penduduk asli di Nuha 3.6%, dan di Wotu 3.5%.

  20. Pembagian Kewenangan Dalam Penegakan Hukum Terhadap Pelanggaran Peraturan Perundang-Undangan Di Perairan Indonesia

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Abdul Muthalib Tahar

    2012-10-01

    Full Text Available Sesuai dengan UU No. 6 Tahun 2006 Indonesia merupakan Negara Kepulauan. Berdasarkan Undang-undang tersebut, perairan Indonesia meliputi laut teritorial Indonesia, perairan kepulauan Indonesia, dan perairan pedalaman Indonesia. Perairan ini tunduk dan berada di bawah kedaulatan negara Indonesia. Di samping itu Negara Indonesia juga memiliki hak berdaulat atas Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI yang diatur dalam UU No. 5 Tahun 1983, dan memiliki hak berdaulat atas zona tambahan, dan landas kontinen. Perairan Indonesia merupakan sumber daya hayati (perikanan, dan daerah dasar laut dan tanah di bawahnya merupakan sumber daya non-hayati bagi bangsa Indonesia. Perairan Indonesia juga dimanfaatkan oleh kapal-kapal Indonesia dan asing untuk navigasi antar pulau maupun antar Negara. Begitu besar manfaat dan pentingnya perairan Indonesia, di perairan Indonesia seringkali terjadi pelanggaran perundang-undangan yang berkaitan dengan perairan Indonesia, seperti pencurian ikan yang dilakukan oleh kapal-kapal penangkap ikan asing (illegal fishing, usaha penyelundupan barang-barang, keimigrasian, pembuangan limbah minyak dari kapal-kapal, dan lalu-lintas kapal yang tidak damai. Terhadap pelanggaran perundang-undangan ini perlu dilakukan penindakan; akan tetapi dalam upaya penindakan ini sering kali terjadi tumpang tindih kewenangan di antara berbagai instansi yang memiliki kewenangan penegakan hukum di perairan Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan ketentuan UU No. 5 Tahun 1983 tentang ZEEI, bahwa satu-satunya aparatur penegak hukum di bidang penyidikan di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia adalah Perwira Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut yang ditunjuk oleh Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. Wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia untuk penangkapan ikan dan/atau pembudidayaan meliputi laut teritorial Indonesia, perairan kepulauan, dan perairan pedalaman Indonesia, serta ZEEI. Berdasarkan ketentuan UU No. 31

  1. A REVIEW OF THE MALARIA SITUATION IN IRIAN JAYA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Suriadi Gunawan

    2012-09-01

    Full Text Available Karangan ini merupakan tinjauan mengenai situasi malaria di Irian Jaya hingga tahun 1980. Malaria merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting karena menyebabkan 14% dari kematian di rumah sakit dan 20% dari kunjungan ke fasilitas kesehatan. Malaria adalah hiper sampai mesoendemik di daerah pantai dan dataran rendah, sedangkan di dae­rah pegunungan sampai ketinggian 1700 m malaria tidak stabil dan potensial epidemik. Yang menjadi vektor ialah kelompok Anopheles punctulatus yang exo atau endophagik secara fakultatif serta bersifat exofilik. Program pemberantasan malaria yang didasarkan pada penyemprotan rumah dengan DDT melin­dungi sekitar 300.000 penduduk di 15 lokasi. Di semua lokasi penyemprotan angka parasit memang turun, kecuali di daerah Genyem (Nimboran di mana dicurigai adanya resistensi nyamuk terhadap DDT, tetapi transmisi malaria masih berjalan terus. Pembagian obat secara massal (chloroquin dan pyrimethamin juga tidak menghasilkan penurunan penu­laran yang diharapkan. Pemberantasan malaria di Irian Jaya menghadapi berbagai hambatan yang sangat besar. Selain ma­salah operasional, keuangan dan perilaku manusia, terdapat pula masalah teknis seperti berkembangnya resistensi P. falciparum terhadap pyrimethamin dan proguanil (1959, chloroquin (1973 dan sulfadoxin/ fansidar (1979 serta kemungkinan berkembangnya resistensi vektor terhadap DDT. Pemberantasan malaria di Irian Jaya perlu dievaluasi secara menyeluruh dan penelitian yang ber­sifat operasional perlu dilaksanakan untuk menyusun suatu program yang lebih rasional dan sesuai de­ngan kondisi setempat. Meningkatnya malaria akan menghambat pembangunan, maka penanggulangannya mutlak dilak­sanakan untuk menjamin berhasilnya proyek-proyek pembangunan sosial-ekonomi di propinsi tersebut.

  2. PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM KOTA PADANG

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Meri Oposma

    2013-04-01

    Full Text Available Human resources is a factor that determines the success of an organization in achieving a goal. Efforts should be made to improve the performance of employees, among others, with good leadership and motivation in the workplace is high. Attainable goal of this study was to determine, influence or leadership and motivation on employee performance in Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM Kota Padang. Object of study the research is employee to Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM Kota Padang with population a mean 113 people employee. This study used a sample of 85 people selected by random cluster sampling technique. Analysis technique used is path analysis. Obtained in a partial amount of leadership influence on job motivation employee amount 0,231 with significant meaning hypotheses 0,034 positive and significant effect between leadership variables to job motivation, obtained in a number of partial influence of leadership on employee performance is equal to 0.291 with a mean of 0.007 significant positive and significant effect hypothesis between the variables of leadership on employee performance, obtained in a number of partial influence of work motivation on the performance of employees is equal to 0.212 with a mean of 0.045 significant positive and significant effect hypothesis between the variables of job motivation on employee performance and obtained in a number of partial influence of leadership and job motivation on employee performance with a value of 7.692 with a significant F value of 0.001 means that a positive and significant effect hypothesis between the variables of leadership and job motivation on employee performance. To achieve high employee performance and motivation of the employees' leadership at the Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM Kota Padang must be improved.

  3. PENGEMBANGAN KONSEP AGROINDUSTRI BERBASIS SISTEM USAHATANI TERPADU DI WILAYAH PASANG SURUT BAGIAN I: (KONSEP PEMIKIRAN The Concept Development of Agroindustry Based on Integrated Farming System at Tidal Swamp Land Areas Chapter I: Conceptual Thinkin

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rustan Massinai

    2013-06-01

    village. Keywords:  Integrated farming system concept , tidal swamp land, agroindustry   ABSTRAK Sistem pertanian terpadu diarahkan pada upaya memperpanjang siklus biologis dengan mengoptimalkan pemanfaatan hasil samping pertanian dan peternakan. Setiap mata rantai siklus menghasilkan produk baru yang memiliki nilai ekonomis tinggi, sehingga dengan sistem ini diharapkan pemberdayaan dan pemanfaatan lahan marginal di seluruh daerah dapat lebih dioptimalkan. Permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam sistem pertanian di daerah pasang surut secara umum, yaitu; (a keterbatasan yang berupa lahan, sumberdaya manusia, teknologi, serta modal yang dimiliki petani, maka potensi sumberdaya lokal perlu kelola secara optimal, terarah, terpadu dan berkelanjutan dengan maksud untuk meningkatkan produktifitas lahan serta taraf hidup petani dengan cara penerapan sistem usahatani terpadu (integrated farming system dengan mengintegrasikan tanaman dan ternak berdasarkan potensi wilayah setempat, dan (b masalah dan kendala sosial ekonomi pengembangan tanaman pangan di daerah rawa. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan konsep pengembangan sistem usahatani terpadu untuk mendukung agroindustri di lahan pasang surut di Kabupaten Pulang Pisau Provinsi Kalimantan Tengah. Penelitian ini dilakukan dengan metode studi pustaka, yaitu mengidentifikasi sistem yang terdiri dari sistem usahatani terpadu dan sistem agroindustri.  Dalam identifikasi kedua sistem tersebut dilakukan meliputi empat aspek yaitu, aspek ekonomi, aspek teknis, aspek sosial budaya dan aspek lingkungan. Konsep sistem usahatani terpadu di lahan pasang surut yang dilakukan yaitu hasil produksi yang dihasilkan dari sistem usahatani terpadu hendaknya terlebih dahulu diolah melalui sistem pengolahan (agroindustri baik berupa industri rumah tangga (home industry maupun menggunakan alat mekanis, setelah itu dilakukan pemasaran produk, konsep sistem tersebut diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah produksi pertanian (padi

  4. Model Pembatasan Beban Pencemar Untuk Pengelolaan Kualitas Sungai Citarum

    OpenAIRE

    harsono, eko

    2002-01-01

    Daerah tangkapan (DAS) Citarum hulu mempunyai luas sekitar 177.100 ha, meli-puti kota Bandung dan kabupaten Bandung yang terletak di danau tua. Sungai Ci-tarum selain kegunaannya sebagai buangan limbah pabrik dan penduduk disekitar sungai, juga berfungsi sebagai penggerak listrik dan perikanan (jarring apung) di waduk Saguling dihilinya. Oleh karena kompleksnya pemanfaatan sungai ini, maka diperlukan suatu pendekatan pengelolaan di DAS Citarum tersebut. Penelitian ini tujuannya adalah untuk m...

  5. INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN PANGAN DAN HUBUNGANNYA TERHADAP PEREKONOMIAN DESA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Soekadri Soekadri

    2016-10-01

    Full Text Available ABSTRAK Aktivitas industri yang berkembang dan terkait dengan perekonomian perdesaan di DAS Progo sampai dewasa ini masih merupakan suatu harapan. Hal ini karena sektor industri manufaktur dianggap memiliki kemampuan besar dalam memecahkan masalah berkaitan dengan aspek pendapatan, kesempatan kerja maupun penyerapan tenaga kerja, tetapi kenyataannya di berbagai tempat kemampuannya masih disangsikan karena berbagai sebab. Kesenjangan ini mendasari penelitian yang bertujuan untuk (1 memahami karakteristik faktor-faktor produksi dan faktor lokasi industri, serta pengaruhnya terhadap perkembangan Industri Hasil Pertanian Pangan (IHP; (2 mengkaji efek pelipatgandaan aktifitas IHP terhadap penyerapan tenaga kerja, dan peluang usaha; (3 dan mengkaji hubungan antara kebijaksanaan pembangunan industri oleh pemerintah, khususnya pembinaan usaha terhadap perkembangan IHP di daerah penelitian. Metode yang digunakan adalah survei terhadap pengusaha IHP. Lokasi desa yang dipilih sebagai sampel kasus desa penelitian ditentukan secara purposive sampling, yaitu Desa Trimurti Kabupaten Bantul Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Desa Banyuraden Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Desa Sumurarum Kabupaten Magelang Propinsi Jawa Tengah. Responden adalah petani sekaligus pengusaha IHP, dengan jumlah sampel masing-masing desa 40 KK petani pengusaha IHP ditentukan dengan cara kuota. Analisis data menggunakan uji koefisien korelasi parsial dan ganda serta uji Kendall’s tau-b. Hasil penelitian menunjukkan pada dasarnya ekonomi IHP di ketiga desa kasus penelitian dapat berkembang, ditunjukkan oleh adanya perkembangan kesempatan usaha, dan kesempatan kerja, dan juga berpengaruhnya terhadap perkembangan perekonomian desa-desa tersebut. Hal ini disebabkan oleh faktor kebijakan pemerintah yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan proses produksi IHP. Perkecualian terjadi di Desa Banyuraden karena lokasinya dekat Kota Yogyakarta, dimana pengaruh faktor

  6. A SURVEY OF THE SPECIES AND DISTRIBUTION OF AEDES AT SEAPORTS AND AIRPORTS OF IRIAN JAYA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sumengen Sumengen

    2012-09-01

    Full Text Available Walaupun penyakit demam berdarah terdapat dimana-mana didaerah Asia Tenggara termasuk Indonesia, namun demikian belum pernah dilaporkan adanya di propinsi Irian Jaya. Vector utama penyakit tersebut adalah A. (Stegomya aegypti meskipun A. (S albopictus juga dapat menjadi vectornya. Penyakit lain yang terpenting dapat ditularkan oleh A. aegypti ialah yellow fever, dimana virusnya hanya terdapat di Afrika dan Amerika. Mengingat letak geografis yang sangat dekat dan kommunikasi yang regular baik melalui laut dan udara dengan negara-negara seperti Philipana, Thailand, Singapura, Vietnam, India, Ceylon dan Indonesia, maka setiap saat kedua penyakit tersebut kemungkinan dapat menginfeksi penduduk Irian Jaya. Untuk membantu mempelajari apakah infeksi dapat terjadi maka dari bulan September sampai dengan Desember 1968 telah dilakukan survey pendahuluan untuk mengetahui species Aedes yang ada dan distribusinya di pelabuhan-pelabuhan laut maupun udara terpenting di Irian Jaya. Survey ini dilakukan dengan cara mengadakan penangkapan serta pemeriksaan nyamuk dan larva yang terdapat pada setiap bangunan didaerah pelabuhan laut maupun udara. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan ternyata ditemukan adanya 7 species Aedes yaitu, A. aegypti, A. albopictus, A. (S scutellaris, A. (Finlaya koehi, A. (Ochlerotatus vigilax, A. (S alboleneatus, dan A. (F novalbitarsis. Walaupun Van Den Assem & Bonne Wepster (1964 menyatakan bahwa sebagian besar di wilayah Irian Jaya masih belum ditemukan adanya A. aegypti tetapi pada penelitian ini ternyata dari 11 pelabuhan laut dan udara, 9 diantaranya ditemukan A. aegypti. Timbulnya A. aegypti pada beberapa kota diwilayah Irian Jaya pada tahun 1968 mungkin disebabkan karena pemindahan vector tersebut dari daerah-daerah lain melalui kapal laut maupun udara yang merupakan alat pengangkut dari satu daerah kedaerah lain.

  7. PENGGUNAAN ISTILAH OLEH MASYARAKAT KERINCI DALAM BUDAYA AGRARIS BIDANG PERSAWAHAN: UPAYA PELESTARIAN BAHASA DAERAH MELAYU KERINCI

    OpenAIRE

    Hadiyanto, Hadiyanto; Wulandari, Sovia

    2017-01-01

    Hal yang melatarbelakangi penelitian ini adalah pentingnya untuk mendokumentasikan penggunaan istilah oleh masyarakat kerinci dalam budaya agraris bidang persawahan sebagai bentuk pelestarian bahasa daerah. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk menginventarisasi, mengklasifikasi, dan mendeskripsikan bentuk penggunaan istilah oleh masyarakat kerinci dalam budaya agraris bidang persawahan sesuai dengan kelas kata. Metode atau pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitat...

  8. ANALISIS BUTIR SOAPENGELOLAAN ARSIP INAKTIF DALAM UPAYA MENDUKUNG LAYANAN INFORMASI DI KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJOL MATA PELAJARAN PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nita Rahmawati

    2016-02-01

    Full Text Available Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah Kepala Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Purworejo, Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala Seksi Akuisisi, Pengelolaan Arsip dan Dokumentasi,Staff Sub Tata Usaha,dan Arsiparis. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Prosedur penelitian ini meliputi tahap pra-lapangan, tahap pekerjaan lapangan, dan tahap analisis data. Teknik analisis data meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan arsip meliputi pencatatan arsip, pengendalian dan pendistribusian arsip, penyimpanan arsip, pemeliharaan arsip, pengawasan arsip, pemindahan dan pemusnahan arsip. Kendala yang ada antara lain masih adanya arsip yang menumpuk di ruang depo penyimpanan arsip, tidak adanya sanksi bagi peminjam arsip yang terlambat mengembalikan. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pencatatan arsip melalui kelengkapan arsip, pengendalian dan pendistribusian dengan tanggal terima, tanggal surat, paraf penerima. Sistem penyimpanan arsip yang digunakan adalah sistem penyimpanan kronologis (tanggal, pemeliharaan dengan membersihkan setiap sudut ruang arsip baik dengan kemoceng atau sapu dan memberikan kapur barus disela rak arsip juga melapisi arsip dengan kertas payung, pemindahan dan pemusnahan arsip dilakukan setiap periodik atau setahun sekali. Dengan demikian menyarankan : 1 mengoptimalkan ruang depo penyimpanan yang arsipnya masih ditumpuk dan belum diolah, 2 memberikan sanksi kepada peminjam arsip yang mengembalikan tidak tepat waktu. It was a qualitative research. The data source of the were the Head Office of Regional Library and Archive Office in Purworejo Regency, the Head of Administration, the Head Section of Procurement, Archives and Documentation Management,the Sub Staff of Administration, and the Archivist. The data were

  9. Proposta di utilizzo di metodologie termografiche per il controllo di qualità di componenti meccanici

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Roberto D’Andrea

    2010-04-01

    Full Text Available In base all’esperienza maturata in anni di sperimentazione sull’analisi delle caratteristiche meccaniche dei materiali mediante indagine termografica, nel presente lavoro è proposta una procedura per il controllo di qualità di componenti meccanici in linea di produzione, che è già stata argomento di brevetto. Lo sviluppo di questo lavoro si colloca nell’ambito del progetto FIRB Smart Reflex “Sistemi di produzione intelligenti, flessibili e riconfigurabili”. L’attività svolta dal DIIM riguarda il controllo avanzato dell’affidabilità di componenti meccanici per l’industria automobilistica. Viene proposta, quindi, la realizzazione di una cella di controllo in linea di produzione capace di valutare la presenza di eventuali componenti difettosi attraverso l’analisi termica degli stessi, sollecitati secondo un modello predefinito. L’attività, svolta in questa prima fase in laboratorio, è facilmente trasferibile in linea di produzione, considerando la possibilità di realizzare celle di prova in ambiente controllato, con condizioni praticamente identiche a quelle di laboratorio, eliminando gli effetti di disturbo che possono influenzare la risposta dell’indagine termografica in ambiente non strutturato.

  10. Pembinaan Guru di Daerah Terpencil

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Eddy Subandrijo

    2016-02-01

    Full Text Available The role of teachers in isolated remote areas is very important in empowering local human resources. Human character building was partly related to teacher's performance. The teacher's performance in conducting their responsibility depends on the quality of their social-economic conditions. To improve their spirit on daily educational activities, they should be treated by a special management. It means that there must be an equilibrium between career and economic-life and between their right and their responsibility. To implement this concept, all of related institutions should be involved in planning, implementing, and evaluating phases. These institutions are local community, universities, schools, and other institutions belonging to local governments

  11. Kajian Potensi Air Rawa dan Kearifan Lokal sebagai Dasar Pengelolaan Air Rawa Yomoth sebagai Sumber Air Bersih di Distrik Agats Kabupaten Asmat Provinsi Papua

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yoseph Kamun

    2016-10-01

    Tujuanpenelitianiniadalah (1 mengkajikebutuhanairbersihpenduduk dansumber- sumber air bersih di daerah penelitian, (2 mengkaji  karasteristik  potensi  air  rawa Yomoth sebagaisumberairbersihdan(3menyusun  kerangkadasarpengelolaan airrawaYomoth sebagaisumberair bersihyangberbasiskearifanlokal. Metode penelian adalah survey, dengan data diperoleh dan wawancara terhadap koresponden  yangditentukan  secarapurposive  sampling.  Datadianalisis  secara  deskriptip kuantitatif untuk mendapatkan gambaran tentang jumlah angka dan   pembahasan  objek kesimpulansecarakeruangan(spasial.Hasilpenelitianmenunjukkanbahwa:(1KebutuhanairbersihdiKotaAgatsKabupaten Asmatberdasarkansampel30KKyangdiperolehadalahsebesarrata-rata60ltr/harimakatotal kebutuhanair92.46ltr3/haridenganjumlah pendudukKotaAgats1541orang.Makakebutuhan airbersihpada5tahunmendatangadalah14736ltr3dengantingkatpenduduk1615orang,pada 10tahunmendatang  adalah31171ltr3  dengantingkatpenduduk1708orang,pada15tahun mendatangadalah49411ltr3  dengantingkatpenduduk1805orang,pada20tahunmendatang adalah69058ltr3dengantinkatpenduduk1892orangdanpada25tahunmedatangadalah88147 ltr3   dengan  tingkat  penduduk  1932  orang.  (2  Air  rawa  Yomoth  sebagai  sumber  air  bersih mempunyaikapasitasdayadukung2.302.140m3 dengankualitasbaikuntukdikelolasebagai sumbercadanganairbersih,walaupunterdapatpembatasberupasifatfisikairrawa,kandungan unsurkimiadanbiologisnya.(3UpayapengelolaanairrawaYomothdilakukandengancara perlindungan,penyelamatandanpelestarianterhadaphutandansumberdayaairrawa,dengan melakukan  tindakan  perlindungan  kearifan  lokal  dan  peraturan  daerah  sebagai  suatu  dasar hukum dalam pengambilan kebijakan dan keputusan.Mengingat secara ariftelah  melalui

  12. REDESAIN MONUMEN MANDALA DI MAKASSAR DENGAN PENDEKATAN BANGUNAN PINTAR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Wasilah Wasilah

    2016-06-01

    Full Text Available Monumen Mandala merupakan salah satu bukti perlawanan rakyat daerah Sulawesi Selatan dalam Menentang keinginan nederlandsche Indesche Civil Administrate (NICA yang membonceng tentara sekutu untuk mengukuhkan kembali kekuasaannya di Indonesia pada umumnya, dan Sulawessi Selatan khususnya. Namun, kondisi Monumen Mandala secara naturalis atau perlahan-lahan mulai hilang keberadaannya sehingga tidak lagi menjadi sebuah icon/land mark Kota Makassar. Redesain Monumen Mandala di Makassar dengan penekanan bangunan pintar merupakan upaya memvitalkan kembali Monumen Mandala di Makassar yang memiliki nilai historis atau peringatan peristiwa bersejarah dengan melakukan perubahan pada bangunan maupun sistem melalui pendekatan bangunan pintar untuk menghasilkan bangunan dan fungsi yang lebih baik dari desain semula. Penerepan sistem bangunan pintar dengan pertimbangan kemudahan, kenyamanan, efisiensi waktu serta efisien dalam penggunaan energi. Dimana segala sumber energi dalam pengoperasiannya diperoleh dari berbagai sumber (listrik, genset, serta panel surya. Sistem kerja bangunan pintar ini juga beroperasi dengan mekanisme kerja sensor gerak, panas, dan timing. Mandala Monument is one of the people's resistance proof in South Sulawesi against the wishes of the Nederlandsche Indesche Civil Administrate (NICA which is collaborated with its allies for reinforcement their powers in Indonesia generally, and and South Sulawessi particular. However, the conditions of Mandala Monument naturally or slowly begin to disappear so that its existence is no longer to become whether Makassar icon nor Makassar Landmark. Redesign Mandala Monument in Makassar with emphasis smart building is an effort in empowering Mandala Monument in Makassar that have historical value or historical event alerts by making changes to buildings and systems through smart building approach to produce buildings and function better than the original design. The application of smart smart building

  13. PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK UNTUK MEMVISUALISASIKAN BENDA TEMBUS PANDANG DENGAN METODE RAY TRACING

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Liliana Liliana

    2004-01-01

    Full Text Available Today computer graphics is used in many aspects, especially to make animation, advertisement and game. We hope this technology can produce realistic pictures which same quality with photo. Metode to get the realistic 3D image is ray tracing. In this journal, make a software which can produce realistic 3D image, especially for reflective and transparent object. Reflective object will modeled can reflect another object surrounding it. And transparent object will modeled can produce caustic effect, that's rays which refract in one area. So that area will appear brighter than area surround it. Abstract in Bahasa Indonesia : Dewasa ini grafika komputer semakin banyak digunakan di berbagai bidang terutama untuk pembuatan film animasi, iklan dan pembuatan game. Diharapkan teknologi grafika komputer mampu menghasilkan gambar-gambar realistik yang kualitasnya sama dengan kualitas foto. Salah satu metode yang digunakan untuk menghasilkan gambar 3D yang realistik tersebut adalah metode ray tracing. Dalam penelitian ini dibuat perangkat lunak yang mampu menghasilkan gambar-gambar 3D yang realistik terutama untuk benda-benda yang mengkilap dan benda-benda transparan. Benda mengkilap yang dimodelkan bisa memantulkan bayangan benda lain yang berada di sekitarnya. Benda transparan yang dimodelkan adalah benda transparan yang menghasilkan efek kaustik, yaitu pembiasan sinar dari sumber cahaya yang mengumpul di suatu daerah sehingga pada daerah tersebut akan tampak lebih terang daripada daerah sekitarnya. Kata kunci: efek kaustik, ray tracing.

  14. Keanekaragaman Jenis Kupu-Kupu Superfamili Papilionoidae di Banyuwindu, Limbangan Kendal

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ratna Oqtafiana

    2013-03-01

    Full Text Available Kupu-kupu turut memberi andil dalam mempertahankan keseimbangan ekosistem dan memperkaya keanekaragaman hayati. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman jenis kupu-kupu superfamili Papilionoidae di Dukuh Banyuwindu Desa Limbangan Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal khususnya di habitat hutan sekunder, permukiman, Daerah Aliran Sungai (DAS dan persawahan.Populasi dalam penelitian ini adalah semua jenis kupu-kupu superfamili Papilionoidae yang ada di Banyuwindu, Limbangan Kendal. Sampel penelitian ini adalah jenis kupu-kupu superfamili Papilionoidae yang teramati di Banyuwindu Limbangan Kendal khususnya di habitat hutan sekunder, permukiman, DAS dan persawahan. Penelitian dilakukan dengan metode Indeks Point Abudance (IPA atau metode titik hitung.Hasil penelitian ditemukan sebanyak 62 jenis kupu-kupu superfamili Papilionoidae yang terdiri dari 737 individu yang tergolong kedalam empat famili yaitu Papilionidae, Pieridae, Lycaenidae dan Nymphalidae. Hasil analisis indeks keanekaragaman jenis berkisar antara 2,74-3,09, indeks kemerataan jenis berkisar antara 0,86-0,87 dan memiliki dominansi berkisar antara 0,07-0,09. Indeks keanekaragaman jenis dan indeks kemerataan jenis tertinggi tercatat pada habitat permukiman yaitu 3,09 dan 0,87 dan memiliki dominansi 0,07 sedangkan terendah tercatat pada habitat persawahan yaitu 2,74 dan 0,86 dan memiliki dominansi 0,07.Butterfly also contribute in maintaining the ecological balance and enrich biodiversity. The aim of this research was to determine the diversity of butterflies’ superfamily Papilionoidae in Banyuwindu Hamlet Limbangan Sub district Kendal Regency, especially in the secondary forest habitat, settlements, river flow area (RFA and rice field. The population in this research were all kinds of butterflies’ Papilionoidae superfamily in Banyuwindu, Limbangan Kendal. The sample was kind of butterfly superfamily Papilionoidae that observed in Banyuwindu Limbangan Kendal

  15. RELOKASI SUMBER GEMPA DI DAERAH SUMATERA BAGIAN UTARA MENGGUNAKAN HASIL INVERSI SIMULTAN RELOKASI DAN KECEPATAN GELOMBANG P TIGA DIMENSI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Jajat Jatnika

    2016-03-01

    Full Text Available Penujaman miring antara lempeng Indo-Australia dan Eurasia memberikan pengaruh yang besar terhadap kondisi tektonik dan vulkanik di Sumatera bagian utara. Subduksi tersebut mengakibatkan terbentuknya deretan gunung api dan zona sesar yang terbentang di pulau Sumatera. Seismisitas yang tinggi di wilayah Sumatera bagian utara tidak hanya diakibatkan oleh pengaruh dari subduksi saja, namun dapat juga diakibatkan karena keberadaan sesar aktif dan aktivitas gunung api yang berada di darat pulau Sumatera. Oleh karena itu perlu dilakukan penentuan sumber gempa yang akurat dan presisi. Salah satu faktor yang mempengaruhi penentuan sumber gempa adalah model kecepatan yang digunakan. Dengan menggunakan program Simulps12 yang secara simultan menghitung kecepatan 3-D gelombang P dengan hasil relokasi gempanya, diharapkan dapat menentukan sumber gempa sesuai dengan kondisi tektonik sebenarnya. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah waktu tiba gelombang P dan parameter gempa dari katalog BMKG 2009-2012 dan katalog PASSCAL Februari-Mei 1995. Penjejakan sinar gelombang menggunakan metode pseudo-bending sedangkan metode LSQR teredam digunakan dalam teknik inversinya. Hasil penelitian menunjukan bahwa gempa hasil relokasi mengalami perubahan posisi baik secara horisontal maupun secara vertikal. Beberapa gempa menunjukan perubahan jarak horisontal yang besar yaitu sekitar 40-70 km. Sedangkan secara vertikal hampir setengah data mengalami perubahan kedalaman hingga 60 km. Setelah relokasi terlihat distribusi gempa dangkal di darat lebih berimpit dengan zona sesar Sumatera. Hal ini juga mengindikasikan bahwa zona sesar Sumatera sangat aktif dimana kedalaman gempa yang terjadi tidak lebih dari 50 km.   The oblique subduction between the Indo-Australian plate and Eurasian plate in northern Sumatra gives a great influence on volcanic and tectonic conditions. The subduction resulted in the formation of a row of volcanoes and fault zones that lie on the island

  16. Pengetahuan Pasien Diabetes Melitus Tentang Komplikasi Diabetes Melitus di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Pirngadi Medan Tahun 2015

    OpenAIRE

    Siregar, Henrianto Karolus

    2016-01-01

    Diabetes melitus merupakan suatu gangguan kronis yang ditandai dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Jumlah penderita Diabetes Melitus di dunia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, hal ini berkaitan dengan jumlah populasi yang meningkat, harapan hidup bertambah, urbanisasi yang merubah pola hidup tradisional ke pola hidup modern, obesitas meningkat dan kegiatan fisik berkurang. Pengetahuan pasien diabetes melitus da...

  17. BIOAKUMULASI KADMIUM PADA IKAN BANDENG DI TAMBAK DUKUH TAPAK SEMARANG

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    NKT Martuti

    2017-03-01

    Full Text Available Dukuh Tapak merupakan muara dari Sungai Tapak yang sebagian besar wilayahnya berupa pertambakan ikan bandeng. Berkembangnya industri di daerah aliran sungai (DAS Tapak, mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas perairan Tapak akibat adanya pencemaran limbah yang mengandung logam berat. Penurunan kualitas perairan tersebut akan mempengaruhi kualitas ikan bandeng yang dipelihara pada tambak-tambak di Dukuh Tapak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan Cd dalam air dan ikan bandeng di tambak Dukuh Tapak Semarang. Penelitian bersifat observasional analitik menggunakan analisis komparatif. Analisis kadar Cd menggunakan AAS. Kandungan Cd pada air Sungai Tapak 0,004mg/l, nilai tersebut masih berada di bawah ambang batas yang ditetapkan PPRI No.82 Tahun 2001 yaitu sebesar 0,01mg/l. Rerata kandungan Cd pada air tambak Tapak 0,0045mg/l, melebihi ambang batas yang ditetapkan KepMen LH No.51 Tahun 2004 yaitu sebesar 0,001mg/l. Rerata kandungan Cd pada daging ikan bandeng di ketiga stasiun adalah 0,01mg/l, masih berada di bawah ambang batas yang ditetapkan SNI 7287:2009 yakni sebesar 0,1 mg/kg. Simpulan dari penelitian ini adalah kandungan Cd pada air tambak Tapak melebihi ambang batas yang sudah ditentukan, namun kandungan Cd pada ikan bandeng masih berada di bawah ambang batas. Meskipun demikian, perlu diwaspadai keberadaan logam berat Cd karena logam berat bersifat toksik dan akumulatif.District Tapak is an estuary of Tapak river which most of the area is formed of milk fish aqua farming region. Tapak watershed industry growth has affected in Tapak water degradation quality. Due to waste contamination containing heavy metals. It affects the quality of breeding milk fish. This research aims to discover Cadmium (Cd content both in watershed and milk fish in district Tapak, Semarang. This observational analytic research using comparative analysis, purposive random sampling method. Data analysis method using AAS. Cadmium (Cd content in Tapak

  18. KARAKTERISTIK LANSEKAP BUDAYA DI DUSUN KAJUARA, KABUPATEN BONE SULAWESI SELATAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Hamka .

    2017-06-01

    Full Text Available Lansekap merupakan kondisi bentang alam dengan karakteristik unsur dan elemen tertentu pada suatu wilayah. Lansekap pada suatu permukiman merupakan hasil interaksi antara manusia dengan alam dan budaya yang menjadi latar belakang ciri identitas suatu lansekap.   Khususnya pada lansekap budaya dengan latar belakang sosial masyarakat yang berbeda-beda di tiap daerah di Indonesia. Peranan kondisi geografis dan budaya pada suatu kelompok masyarakat atau suku menarik dikaji kaitannya dalam hal lansekap budaya pada lingkungan permukiman. Kajian ini akan membahas karakteristik lansekap budaya permukiman Dusun Kajuara Kabupaten Bone dengan pendekatan metode kualitatif analsis deskriptif berdasarkan 13 komponen lansekap budaya. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa, letak geografis wilayah dan sosial budaya masyarakat di Dusun Kajuara yang sebagian besar sebagai petani berpengaruh terhadap karakter lansekap budaya permukiman yang masih didominasi oleh unsur dan elemen alami pada softscape dan hardscape lingkungan. Kata-kata kunci: komponenen lansekap, lansekap budaya, lansekap tradisional   THE CHARACTERISTICS OF CULTURAL LANDSCAPE IN KAJUARA VILLAGE, BONE REGENCY SOUTH SULAWESI Landscape is a condition with its landscape elements characteristic and specific elements of the region. Landscape on a settlement is the result of interaction between human and nature and culture which blends into the background characteristics of the identity of a landscape. Particularly in the cultural landscape with socially different backgrounds of each region in Indonesia. The role of geography and culture of a community or ethnic group is interesting to study in terms of the cultural landscape in the neighborhoods. This review will discuss the characteristics of the cultural landscape settlements of Dusun Kajuara Bone district with qualitative method approach which is based on 13 components of the cultural landscape. The results of the discussion showed that the

  19. KARAKTERISTIK GENETIK POPULASI TIRAM MUTIARA (Pinctada margaritifera TERKAIT DENGAN DISTRIBUSI GEOGRAFISNYA DI PERAIRAN INDONESIA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rini Susilowati

    2009-04-01

    Full Text Available Tujuan penelitian ini untuk memetakan keragaman genetik lima populasi tiram mutiara di Indonesia (Sumbawa, Bali Utara, Selat Sunda, Belitung, Sulawesi Selatan dengan teknik mtDNA RFLP daerah amplifikasi Cytochrome Oxydase I (COI dan hubungan kekerabatannya. Lima puluh tiram mutiara (Pinctada margaritifera yang dianalisis menghasilkan DNA teramplifikasi sebesar 750 pb pada daerah COI mtDNA dengan teknik RFLP. Delapan belas komposit haplotipe terdeteksi dengan menggunakan tiga enzim restriksi: FokI, HaeIII, dan NlaIV. Diversitas haplotip rata-rata sebesar 0,255±0,093. Lima populasi tiram mutiara menghasilkan tiga kelompok dengan jarak genetik terendah adalah populasi Sumbawa dan Bali Utara (0,017 dan terjauh adalah populasi Sulawesi Selatan (0,142. Populasi Sulawesi Selatan merupakan populasi unik berdasarkan distribusi haplotipe BBCAA (60% dengan nilai keragaman genetik terendah (0,105 dibandingkan dengan populasi lainnya (0,177-0,328. The objectives of this study were to map the genetic diversity of five populations of pearl oyster in Indonesian waters using restriction fragment length polymorphism analysis of DNA COI gene and their genetic relationships. A total of 50 individual of pearl oysters (Pinctada margaritifera were analyzed for genetic variations within a 750-base pair region of the mitochondrial DNA COI gene using restriction fragment length polymorphism analysis. 18 composite haplotypes were detected following three digestions of endonuclease: FokI, HaeIII, and NlaIV. Five populations of pearl oysters formed three groups where the lowest values of Nei’s genetic distance were among Sumbawa and North Bali populations (0.017 and highest were among the South Sulawesi populations (0.142. The South Sulawesi populations possess uniqueness based on the haplotipe distribution of BBCAA (60% with the lowest values of genetic diversities (0.105 compared to other populations (0.177--0.328.

  20. PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI RENGGINANG LORJUK DI KECAMATAN KAMAL BANGKALAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ummi Kalsum

    2013-11-01

    Full Text Available Atribut sebuah produk dapat menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli sebuah produk. Preferensi konsumen dalam membeli rengginang lorjuk dipengaruhi oleh beberapa atribut. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan karakteristik konsumen dan menganalisis atribut-atribut yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli rengginang lorjuk. Penelitian ini dilakukan di daerah Kamal. Sampel diambil dengan menggunakan metode accidental sampling sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah metode deskripitif kualitatif dan konjoin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa atribut yang paling dipertimbangkan konsumen dalam membeli rengginang lorjuk adalah bentuk, harga, berat isi kemasan, jenis dan kemasan. Abstract Attribute of product can be used as consideration of consumer in buying product. Consumer preference in buying rengginang lorjuk is affected by several attributes. Objective of this research is to describe characteristic of consumer and to analyze attributes being considered by consumer in buying rengginang lorjuk. This research was conducted in Kamal. Sample was taken by using method of accidental sampling meanwhile method of data analysis used descriptive qualitative and conjoint. Result of research showed that attributes that most considered by consumer in buying rengginang lorjuk is weight, price, volume, type and packaging.