WorldWideScience

Sample records for pengolahan limbah radioaktif

  1. Teknologi Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Prayitno - -

    2012-05-01

    Full Text Available Abstrak Air limbah rumah sakit mengandung polutan yang bersifat toksid, infeksius, bahkan radioaktif sehingga berpotensi menimbulkan dampak terhadap pencemaran lingkungan dan kesehatan masyarakat. Disamping itu dengan minimnya jumlah rumah sakit di Indonesia yang memiliki IPAL yaitu sebanyak 36%, dan yang memenuhi persyaratan IPAL sebesar 52% maka potensi dampak yang ditimbulkan akan semakin nyata. Pemilihan teknologi pengelolaan air limbah dengan demikian sangat penting. Makalah ini bertujuan untuk menganalisis aspek – aspek yang perlu dipertimbangkan dalam memilih jenis teknologi pengolalaan air limbah rumah sakit secara deskriptif. Dengan menggunakan pendekatan aspek teknis, aspek ekonomis dan aspek keberlanjutan terhadap beberapa teknologi pengolahan air limbah rumah sakit yang berkembangan saat ini, dapat direkomendasi bahwa kombinasi teknologi pengolahan biofilter anaerob – aerob dan ozonasi adalah  teknologi yang efektif dalam pengolahan air limbah rumah sakit.   Kata kunci: limbah rumah sakit, polutan, teknologi pengelolaan limbah Abstract Hospital wastewater contains pollutant which has been recognized toxic, infectious and radioactive that able to degrade environment and community health. In Indonesia, only 36% of hospital has wastewater treatment instrument (IPAL, and among them only 52% meet the national standard.  These situation potentially lead to pollution that threat environments. Promoting hospital water treatments therefore become significant. This reviews aims to analyze general aspect to choose proper technology for hospital water treatments. Using technical and  economical  aspects as well as sustainability perspective, it is recommended that combination of biofilter anaerob – aerob technology and ozonization is the effective strategy to manage and process hospital wastewater in Indonesia. Keywords: hospital wastewater, pollutant, wastewater threatment technology

  2. REDUKSI AKTIVITAS URANIUM DALAM LIMBAH RADIOAKTIF CAIR MENGGUNAKAN PROSES ELEKTROKOAGULASI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Prayitno Prayitno

    2017-01-01

    Full Text Available ABSTRAK REDUKSI AKTIVITAS URANIUM DALAM LIMBAH RADIOAKTIF CAIR MENGGUNAKAN PROSES ELEKTROKOAGULASI. Limbah yang dihasilkan dari proses pengembangan bahan industri bersifat radioaktif yang mengandung uranium yang dapat menimbulkan dampak negatif pada manusia dan lingkungan. Pengolahan limbah radioaktif pada saat ini masih banyak menggunakan bahan-bahan kimia.Penambahanbahan kimiauntuk mereduksi bahan pencemar dinilai kurang efisien karena kurang ramah lingkungan, memerlukan waktu yang lama, dan biaya yang mahal. Untuk itu akan diterapkan metode proses elektrokoagulasi untuk menurunkan aktivitas uranium dari larutan limbah cair. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efisiensi penurunan aktivitas uranium dalam limbah radioaktif cair yang dihasilkan pada proses elektrokoagulasi dengan variasi tegangan, waktu tinggal, jarak elektroda dan pH inlet limbah. Limbah simulasi yang digunakan memiliki kadar kontaminan uranium sebesar 500 mg/L. Percobaan ini dilakukan dengan metode batch dengan elektroda aluminium. Hasil penelitian diperoleh parameter optimal pada tegangan 12,50 V, jarak 1 cm, pH 7, dan waktu proses selama 60 menit diperoleh efisiensi penurunan limbah uranium sebesar 97,20 %. Kata Kunci:elektrokoagulasi, reduksi limbah uranium, tegangan, aluminium. ABSTRACT REDUCTION OF URANIUM ACTIVITIES IN LIQUID WASTE RADIOACTIVE BY USING OF ELCTROCOAGULATION PROCESS.  Waste generated from the process of the industrial material development one of which waste containing uranium radioactive, can have negative impact on humans and the environment. In  the present time, chemicals are still mostly use in radioactive waste treatment. To reduce pollutants with the use of chemicals is less efficient, because less environmentally friendly, take long time and costly. Therefore, a system of electrocoagulation process will be applied to decrease the activity of uranium from waste solution. The purpose of this study is to determine the efficiency of uranium

  3. Efektivitas Pengolahan Air Limbah Batik dengan Cara Kimia dan Biologi

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Istihanah Nurul Eskani

    2016-04-01

    Full Text Available Kebanyakan industri batik membuang air limbah ke lingkungan tanpa diolah terlebih dahulu dengan alasan keterbatasan tempat, dana dan penguasaan teknologi. Beberapa cara pengolahan air limbah telah dilakukan untuk mengatasi penurunan mutunlingkungan akibat pembuangan air limbah.Telah dilakukan penelitian proses pengolahan air limbah batik secara kimia, biologi aerob dan biologi anaerob. Proses kimia dilaksanakan dengan menambahkan koagulan tawas dan kapur ke dalam air limbah batik. Proses biologi aerob dijalankan dalam reaktor terbuka selama 5 hari, sedang proses biologi anaerob  dijalankan dalam reaktor tertutup selama 12 hari. Hasil proses kemudian diukur parameter warna, COD dan alkalinitasnya.Hasil penelitian pengolahan air limbah batik secara kimia dapat menurunkan parameter warna yang berasal dari zat warna Naphtol sebesar 83,15 %, COD sebesar 28,82% dan pH hasil proses 7. Proses biologi anaerob menurunkan parameter warna sebesar 94,95%, COD sebesar 59,89% dan pH hasil proses 5. Proses biologi aerob dapat menurunkan parameter warna yang berasal dari zat warna Naphtol sebesar 97,82%, COD sebesar 72, 88% dan pH hasil proses 6,5. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengolahan limbah cair batik secara biologi aerob lebih efektif daripada pengolahan secara biologi anaerob maupaun secara kimia. Kata kunci : pengolahan air limbah batik, proses kimia, proses biologi

  4. Pengolahan Limbah Rumah Makan dengan Proses Biofilter Aerobik

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Laily Zoraya Zahra

    2015-03-01

    Full Text Available Berkembangnya rumah makan/restoran yang semakin pesat dapat dipastikan akan turut menambah buangan air limbah domestik dengan kadar organik yang tinggi dalam jumlah yang tidak sedikit yang dibuang ke badan air.Tingginya kadar organik dalam limbah domestik rumah makan akan menyebabkan aroma yang tidak sedap jika tidak ada pengolahan terlebih dahulu, maka pengolahan yang dapat digunakan untuk mengolah air limbah rumah makan tersebut adalah proses biofilter aerobik. Penelitian dilakukan dengan proses biofilter aerobik dengan aliran downflow dan menggunakan sistem intermitten.Variabel dalam penelitian ini adalah media biofilter berupa kerikil dan batu alam serta Hydraulic Retention Time (HRT 8 jam. Parameter pencemar yang diukur efisiensinya adalah BOD, COD, dan TSS. Besarnya penyisihan parameter BOD, COD dan TSS dengan menggunakan biofilter aerob berturut-turut mencapai 94,83%, 92,95%, dan 95%. Reaktor paling baik dalam mengolah air limbah adalah reaktor biofilter dengan media kerikil pada HRT 8 jam.

  5. Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik di Kecamatan Simokerto Kota Surabaya

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ragil Tri Setiawati

    2017-01-01

    Full Text Available Pada Kecamatan Simokerto tercatat 1.186 kepala keluarga atau sekitar 26,6% masih membuang air limbah domestik (black water dan grey water langsung ke badan air atau saluran drainase tanpa ada pengolahan. Kondisi sanitasi di Kecamatan Simokerto dapat dikatakan belum sesuai dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN tahun 2015-2019, salah satunya yakni 100% sanitasi yang layak. Oleh sebab itu, perlu adanya upaya perbaikan sanitasi yakni merencanakan instalasi pengolahan air limbah domestik (black water dan grey water di Kecamatan Simokerto dan biaya yang dibutuhkan. Instalasi pengolahan air limbah domestik yang digunakan untuk Kecamatan Simokerto, yakni Anaerobic Baffled Reactor (ABR. Perencanaan ABR berdasarkan pada kebutuhan lahan, pembangunan, pengoperasian, perawatan, biaya investasi, dan efisiensi. Penentuan debit air limbah berdasarkan hasil survei yakni 146 liter/orang/hari dan kualitas air limbah domestik BOD, COD, TSS, dan pH yang digunakan dalam perencanaan yakni 494 mg/l, 799 mg/l, 473 mg/l, dan 6,8 dengan kapasitas pengolahan untuk 100 KK. Anaerobic Baffled Reactor (ABR yang direncanakan memiliki 6 kompartemen dengan diameter pipa inlet 110 mm. Dimensi panjang, lebar, dan kedalaman ABR yakni 13,2 meter, 2,6 meter, dan 2,6 meter. Biaya yang dibutuhkan dalam pembangunan ABR ini adalah sebesar Rp. 173.700.000,00.

  6. DESAIN KONTROL AERATOR PADA INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH SUWUNG DENGAN FUZZY LOGIC

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    I Made Mataram

    2010-12-01

    Full Text Available Limbah merupakan buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumahtangga dan harus dikelola agar tidak menimbulkan pencemaran dan penurunan kualitas lingkungan. InstalasiPengolahan Air Limbah (IPAL merupakan suatu tempat pengolahan limbah yang bertempat di daerah Suwung.Pengolahan limbah cair dilakukan dengan menggunakan sistem kolam aerasi dan kolam sedimentasi.Pada proses aerasi yaitu proses reduksi BOD (Biological Oxygen Demand dan COD (Chemical OxygenDemand secara aerob digunakan aerator sebagai penghasil oksigen yaitu dengan cara menempatkan aerator didalam kolam aerasi sehingga menghasilkan oksigen berupa buih udara yang tercampur dengan air. Untuk IPALSuwung pengoperasian aerator masih dengan cara manual yaitu dioperasikan pada jam tertentu sehingga inputjumlah oksigen terkadang tidak sesuai dengan karakteristik input limbah yang diolah, maka diperlukan suatu sistemkontrol pengoperasian aerator yang dapat menghasilkan oksigen guna mereduksi COD secara tepat sesuai bakumutu limbahDalam penelitian ini dilakukan perencanaan desain kontrol pengoperasian aerator dengan fuzzy logic. Desainpengontrolan dengan menggunakan logika fuzzy pada pengoperasian aerator sudah dapat dibuat dan dapat bekerjasesuai dengan karateristik input/ouput limbah, ini terlihat dari lama operasi aerator yang bekerja sudah sesuaidengan input limbah. Penggunaan energi listrik dengan pengontrolan fuzzy pada pengoperasian aerator lebih rendahdibandingkan dengan penggunaan energi listrik pengoperasian secara manual, ini terlihat dari penggunaan energipengoperasian aerator manual dan fuzzy pada bulan Oktober 2010 yang memiliki selisih sebesar 6.693 kWh, bulanNovember 2010

  7. Resin Poliester Tak Jenuh Untuk Imobilisasi Resin Bekas Pengolahan Simulasi Limbah Radioaktif Cair

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Herlan Martono

    2017-03-01

    Full Text Available Telah dilakukan penelitian tentang imobilisasi resin bekas pengolah limbah trans-uranium denganresin poliester tak jenuh untuk mengetahui kualitas blok polimer-limbah sebagai fungsi kandunganlimbah. Polimerisasi dilakukan dengan mencampurkan resin poliester tak jenuh dengan katalisdengan perbandingan katalis 1% dari jumlah resin poliester tak jenuh yang digunakan, kemudianditambahkan limbah cair transuranium simulasi. blok polimer-limbah yang terjadi diukur densitas,kuat tekan dengan alat Paul Weber, dan laju pelindihan dengan alat soxhlet pada 100 0C dan 1 atmselama 6 jam. Blok polimer dibuat dengan kandungan limbah 10, 20, 30, 40, dan 50 % berat. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa semakin besar kandungan limbah maka kuat tekan blok polimerlimbahsemakin kecil, sedangkan laju pelindihannya semakin besar. Berdasarkan kuat tekan dan lajupelindihan, maka hasil terbaik diperoleh untuk blok-polimer dengan kandungan limbah 20 % dan 30%.

  8. Pengolahan Limbah Cair Rumah Sakit secara Sonochemical

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Laila Kusuma

    2017-06-01

    Full Text Available Hospital as a service provider has an important role in human life, especially for people who are experiencing physical and mental disorders. Various types of diseases and therapies performed in hospitals has made it as one of the producers of hazardous and infectious waste that requires special handling and processing so as not to pollute the water, soil, and air environment. Hospital wastewater treatment was conducted to determine the ability of sonochemical method to reduce level of Chemical Oxygen Demand (COD and determine the optimum conditions of the parameters used by the design of Response Surface Methodology Box-Behnken. The parameters that affected this process was the concentration of hydrogen peroxide (H2O2, pH, and reaction time. The Waste used was taken from the waste water treatment plant in Zainoel Abidin General Hospital in Banda Aceh with COD value 260.65 ppm. The optimum conditions of this treatment process occured at pH 2, H2O2 concentration 500 ppm, and reaction time 119.98 minutes with reduction of COD was 81.88%.ABSTRAKRumah sakit sebagai penyedia layanan jasa memegang peranan cukup penting dalam kehidupan manusia, terutama bagi orang-orang yang sedang mengalami gangguan fisik dan mental. Berbagai jenis penyakit dan terapi yang dilakukan di rumah sakit telah menjadikannya sebagai salah satu penghasil limbah berbahaya dan infeksius yang memerlukan penanganan dan pengolahan khusus agar tidak mencemari lingkungan yaitu air, tanah dan udara. Pengolahan limbah cair rumah sakit dilakukan untuk mengetahui kemampuan metode sonochemical dalam menurunkan kadar Chemical Oxygen Demand (COD dan menentukan kondisi optimum dari parameter yang digunakan berdasarkan disain Response Surface Methodology Box-Behnken. Parameter yang mempengaruhi proses ini adalah konsentrasi hidrogen peroksida (H2O2, pH, dan waktu reaksi. Limbah yang digunakan diambil dari instalasi pengolahan air limbah di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin Kota Banda Aceh

  9. PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI SUSU (Liquid Waste Management in Milk Factory

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Wagini Wagini

    2002-03-01

    Full Text Available ABSTRAK Telah dilakukan suatu penelitian untuk mengetahui kondisi limbah cair industri susu. hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah cair industri susu mengandung zat-zat pencemar dalam tingkat yang membahayakan lingkungan, sehingga limbah cair tersebut perlu didaur ulang. Untuk itu diperlukan suatu instalasi peralatan yang mampu mengolah limbah tersebut. Pada penelitian ini proses pengolahan dilakukan dengan mengkombinasikan proses-proses pengolahan secara Fisika, Kimia dan Biologi. Dengan tahapan proses pengolahan yang dipilih meliputi; Proses equalisasi, proses anaerob, proses aerasi, lumpur aktif, proses sedimentasi, proses koagulasi-flokulasi, proses sedimentasi, proses flotasi, proses pengendapan partikel ringan, proses penyaringan dengan pasir dan arang aktif.    Kualitas air hasil pengolahan dianalisa secara Fisika, Kimia dan Biologi melalui parameter-parameter: suhu, kekeruhan, zat padat tersuspensi, zat padat terlarut, daya hantar listrik, PH, BOD, COD dan jumlah bakteri. Penelitian ini menunjukkan air hasil pengolahan aman untuk dibuang ke lingkungan.   ABSTRACT A research to identify the condition of milk industry liquid waste was conducted. The result showed that the waste contained pollutants at the level the endangered the environment. Therefore, the waste had to be recycled in which a liquid waste treatment installation is needed. In this research, the process of milk industry liquid waste was done by combining processing techniques of physics, chemistry and biology. The processing steps include the processes of equalization, anaerobe, aeration, sedimentation, coagulation-flocculation, sedimentation, flotation, sedimentation, filtering with sand and activated carbon. The water resulted from the processes was analyzed in terms of physical, chemical and biological characteristics e.g. temperature, turbidity, suspended solid, solutes solid, conductivity, pH, BOD, COD and amount of bacteria. This research, shows that the water

  10. Evaluasi Instalasi Pengolahan Air Limbah Hotel X di Surabaya

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Hutomo Dwi Prabowo

    2017-03-01

    Full Text Available Hotel X merupakan salah satu hotel bintang 4 di Surabaya yang memiliki sarana pengolahan limbah cair dengan kualitas effluent belum memenuhi baku mutu Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 72 tahun 2013. Berdasarkan hasil pelaporan pengujian kualitas effluent Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL Hotel X pada 11 Juni 2015 diketahui bahwa salah satu parameter kualitas effluent tidak memenuhi baku mutu. Parameter tersebut adalah COD dengan konsentrasi sebesar 71,684 mg/l. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi terhadap IPAL yang ada. Unit yang dievaluasi terdiri dari bak ekualisasi, tangki aerasi, dan bak pengendap 2 dengan sistem activated sludge. Unit-unit ini dievaluasi terhadap efisiensi dan efektivitas masing-masing bangunan. Sampel yang diuji diambil dari influent dan effluent tiap bangunan untuk mengetahui tingkat penyisihan dari tiap bangunan. Hasil evaluasi berupa perubahan fungsi unit, modifikasi unit, dan juga penambahan unit baru.yang direncanakan agar kualitas effluent IPAL Hotel X memenuhi baku mutu. Biaya yang dibutuhkan untuk perencanaan sesuai hasil evaluasi adalah Rp. 297.960.000,-

  11. PENGOLAHAN PRIMER LIMBAH TEKSTIL DENGAN ELEKTROKOAGULASI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Lieke Riadi

    2014-12-01

    Full Text Available Limbah industri tekstil di area pinggir kota Surabaya mempunyai karakteristik perbandingan COD dan BOD = 5.57. Limbah jenis ini sulit untuk dibiodegradasi. Studi ini mempelajari tekonologi elektrokoagulasi untuk mengolah limbah tekstil dengan menurunkan intensitas warna, Total Suspended Solid (TSS dan Chemical Oxygen Demand (COD. Percobaan batch pada suhu kamar dilakukan untuk mempelajari pengaruh pH, jarak elektroda terhadap penurunan warna,TSS dan COD dan membandingkan biaya operasinya jika menggunakan pengolahan kimia.Effisiensi penurunan tertinggi untuk warna (91.96%,  TSS (49.17%, dan COD (29.67% terjadi pada pH awal 4.0 dan jarak elektroda 2 cm dengan  elektroda Al/Al. Waktu optimum penurunan intensitas warna dalah 10 menit. Laju penurunan COD adalah : -dC/dt = 0.0053 C +0.056 , dengan C adalah konsentrasi COD. Jumlah sludge yang dihasilkan daripengolahan elektrokoagulasi  3.4 % lebih kecil dibandingkan menggunakan bahan kimia. Biaya yang digunakan untuk pengolahan dengan elektrokoagulasi 52.35 % lebih murah dibandingkan jika menggunakan koagulasi dengan bahan kimia ( tawas. Kata kunci : elektrokoagulasi, penurunan warna, penurunan TSS, laju degradasi COD, imbah tekstil Abstract Waste water from textile industry which is located in one suburb of Surabaya city as characteristic which the ratio of COD to BOD was 5.57. This type of waste water is difficult to be biodegraded. This study investigated elektrokoagulasi technology to treat textile waste water by removing color, total suspended solid, and Chemical Oxygen Demand. Batch experiment at room temperature was carried out to study the effect of pH, electrode distance for color, TSS and COD removal. This study also tried to compare the operation cost between elektrokoagulasi and chemical processes. The best removal efficiencies by Al electrodes was 91.96 % for color, 49.17 % for TSS and 29.67 % for COD which were under initial pH 4.0 and electrodes distance 2 cm. The optimum operation

  12. PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI FARMASI FORMULASI DENGAN METODE ANAEROB-AEROB DAN ANAEROB-KOAGULASI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Farida Crisnaningtyas

    2016-05-01

    Full Text Available Studi ini membahas mengenai pengolahan limbah cair industri farmasi dalam skala laboratorium dengan menggunakan konsep anaerob-kimia-fisika dan anaerob-aerob. Proses anaerob dilakukan dengan menggunakan reaktor Upflow Anaerobic Sludge Bed reactor (UASBr pada kisaran OLR (Organic Loading Rate 0,5 – 2 kg COD/m3hari, yang didahului dengan proses aklimatisasi menggunakan substrat gula. Proses anaerob mampu memberikan efisiensi penurunan COD hingga 74%. Keluaran dari proses anaerob diolah lebih lanjut dengan menggunakan dua opsi proses: (1 fisika-kimia, dan (2 aerob. Koagulan alumunium sulfat dan flokulan kationik memberikan efisiensi penurunan COD tertinggi (73% pada kecepatan putaran masing-masing 100 rpm dan 40 rpm. Uji coba aerob dilakukan pada kisaran MLSS antara 4000-5000 mg/L dan mampu memberikan efisiensi penurunan COD hingga 97%. Hasil uji coba menunjukkan bahwa efisiensi penurunan COD total yang dapat dicapai dengan menggunakan teknologi anaerob-aerob adalah 97%, sedangkan kombinasi anaerob-koagulasi-flokulasi hanya mampu menurunkan COD total sebesar 72,53%. Berdasarkan hasil tersebut, kombinasi proses anaerob-aerob merupakan teknologi yang potensial untuk diaplikasikan dalam sistem pengolahan limbah cair industri farmasi. 

  13. Pengaruh Penambahan Garam Natrium Dalam Proses Pengendapan Limbah Pengolahan Gambir Terhadap Rendemen Tanin

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Hendri Muchtar

    2013-06-01

    Full Text Available Wastewater from gambier industry which contains tannin has not been utilized optimally yet. The wastewater does not hold up in storage because is often overgrown with fungus, so that in the solid / powdery tannins will be more profitable. To get the tannins precipitate, it had been done research about the effect of settling material to the formation of gambier dye from waste gambier industry. This study aimed to obtain optimum yield of tannins through the precipitation process. Settling material which were used technically NaCl salt and table salt, while for pH regulator used sodium bicarbonate and saturated solution of lime. Phase of precipitation was done by adding NaHCO3  or lime water saturated in such a manner until pH 8. The addition of NaCl salt or table salt with concentration 50 g/L, 100 g/L, 150 g/L, 200 g/L, 250 g/L, 300 g/L, 350g/L, 400 g/L in 200 ml of gambier industry liquid waste. The research result was obtained that the optimum precipitate by the addition of NaCl with concentrations 300 g/L and the use of sodium bicarbonate as a pH regulator gave 30.05% yield. The addition of NaCl with concentrations above 300 g/L gave results which were not much different. Tannin dyes from wastewater of gambier treatment were in the form of brown colour flour.ABSTRAKAir limbah industri pengolahan gambir yang mengandung senyawa tanin saat ini belum dimanfaatkan secara optimum. Limbah cair ini dapat digunakan sebagai sumber warna alami atau tanin, namun tidak tahan dalam penyimpanan karena sering ditumbuhi jamur, sehingga dalam bentuk padatan/tepung tanin akan lebih menguntungkan. Untuk mendapatkan endapan tanin dilakukan penelitian pengaruh penambahan bahan pengendap terhadap pembentukan tanin dari limbah proses pengolahan gambir. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan rendemen tanin yang optimal melalui proses pengendapan. Bahan pengendap yang digunakan adalah   garam NaCl  teknis,  garam dapur, sedangkan untuk pengatur pH digunakan

  14. PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI FARMASI FORMULASI DENGAN METODE ANAEROB-AEROB DAN ANAEROB-KOAGULASI

    OpenAIRE

    Farida Crisnaningtyas; Hanny Vistanty

    2016-01-01

    Studi ini membahas mengenai pengolahan limbah cair industri farmasi dalam skala laboratorium dengan menggunakan konsep anaerob-kimia-fisika dan anaerob-aerob. Proses anaerob dilakukan dengan menggunakan reaktor Upflow Anaerobic Sludge Bed reactor (UASBr) pada kisaran OLR (Organic Loading Rate) 0,5 – 2 kg COD/m3hari, yang didahului dengan proses aklimatisasi menggunakan substrat gula. Proses anaerob mampu memberikan efisiensi penurunan COD hingga 74%. Keluaran dari proses anaerob diolah lebih ...

  15. UJI COBA TEKNOLOGI BIOFILM KONSORSIUM BAKTERI PADA REAKTOR SEMIANAEROB-AEROB UNTUK PENGOLAHAN AIR LIMBAH DI INDUSTRI PENCELUPAN TEKSTIL SKALA RUMAH TANGGA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dewa Ketut Sastrawidana

    2013-04-01

    Full Text Available Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektifitas teknologi biofilm konsorsium bakteri pada  reaktor semianaerob-aerob ntuk mengolah air limbah pencelupan tekstil. Bakteri pada reaktor semianaerob terdiri dari  Aeromonas sp. Pseudomonas sp, dan Flavobacterium sp. sedangkan pada reaktor aerob terdiri dari Vibrio sp. Plesiomonas sp. dan Enterobacter sp. Perombakan proses pertumbuhan terlekat diawali dengan menumbuhkan konsorsium bakteri pada masing-masing reaktor selama 10  hari menggunakan pada batu vulkanik merah sebagai media pelekatan bakteri. Setelah terbentuk biofilm,selanjutnya digunakan untuk merombak limbah denagn waktu tinggal limbah 2 hari. Hasil penelitian menunjukkan teknologi biofilm cukup efektif diaplikasikan pada skala lapang menghasilkan efisiensi perombakan TSS, BOD dan COD secara berturut-turut sebesar 84,7%; 80,56% dan 90,40%. Uji toksisitas air limbah tekstil menggunakan ikan nila dengan waktu paparan 3 hari menunjukkan bahwa air limbah tekstil sebelum diolah berkatagori toksik ringan dengan nilai EC50 adalah 88,80% sedangkan setelah diolah dalam reaktor biofilm konsorsium bakteri sistem anaerob-aerob selama 2 hari menjadi katagori tidak toksik dengan nilai EC50 sebesar 101,64%. Dengan demikian, pengolahan limbah tektil dengan sistem kombinasi anaerob-aerob menghasilkan kualitas limbah dengan kriteria sudah memenuhi baku mutu untuk dibuang ke lingkungan.

  16. Perancangan Model Simulasi Sistem Kontrol pH pada Pengolahan Limbah di Reject Treatment Plant PT Krakatau Steel

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Oktavia Dijah Pratiwi

    2015-06-01

    Full Text Available Reject Treatment Plant (RTP CRM PT. Krakatau Steel  adalah pengolahan limbah pabrik CRM yang  apabila tidak dikendalikan dengan baik akan berdampak langsung kepada masyarakat sekitar pabrik. Kadar pH dari limbah tersebut dikategorikan layak di dalam daerah pH 6 sampai 9. Pengendalian pH merupakan proses titrasi antara asam dan basa yang merupakan gabungan dari model statik dan model dinamik. Model statik dibentuk dari hukum kesetimbangan elektronitas berdasarkan reaksi invarian, sedangkan model dinamik dipengaruhi oleh tempat terjadinya reaksi antara asam dan basa yaitu pada Continues Injection Pipe Mixing (CIPM. Sistem kendali mengunakan Logika Fuzzy. Berdasarkan hasil pengujian dalam daerah  set point pH set point 5 sampai 10.5, keandalan sistem masih dikatakan baik sesuai batasan yang diberikan oleh pemilik plant.

  17. Isolasi dan Identifikasi Mikroba Lipolitik dari Limbah Cair Surimi dan Rajungan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Devi Ambarwati Oktavia

    2017-05-01

    Full Text Available Industri pengolahan hasil perikanan di sepanjang pantai Utara Jawa seperti pengalengan rajungan di Cirebon (Jawa Barat dan pengolahan surimi di Kendal (Jawa Tengah, menghasilkan air limbah yang mengandung banyak protein dan lemak. Bakteri yang hidup di limbah yang banyak mengandung protein dan lemak tersebut diperkirakan memiliki kemampuan untuk menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol sehingga berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bioremedian alami bagi penanganan air limbah hasil perikanan di tempat lain. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penapisan dan identifikasi bakteri lipolitik potensial sebagai bioremedian air limbah perikanan. Penapisan dilakukan terhadap 11 isolat bakteri lipolitik dari air limbah yang diambil dari industri pengalengan rajungan di Cirebon dan pengolahan surimi di Kendal dengan menggunakan media spesifik agar tributirin. Isolat bakteri lipolitik potensial ditentukan berdasarkan zona bening yang terbentuk di sekitar koloni, yaitu sekurang-kurangnya 6 mm. Isolat bakteri potensial ini selanjutnya diidentifikasi secara molekuler berdasarkan analisis sekuen 16S-rDNA. Dari penapisan diperoleh empat isolat bakteri potensial, yaitu isolat SPB, SHj, SOr dan SKn. Identifikasi molekuler menunjukkan bahwa isolat SPB dan SHj masing-masing adalah Serratia fonticola 10AdanBacillus cereus strain 103.2.2dengan kemiripan 97%, isolat SOr memiliki kemiripan 96% dengan Bacillus pumilus strain vit bac1 dan isolat SKn adalah Enterococcus pseudoavium strain L3C21K2dengan kemiripan 87%. Keempat isolat tersebut berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bioremedian pada air limbah dari industri pengolahan hasil perikanan di Indonesia.

  18. Studi Pemanfaatan Catu Daya Hibrida PLTS 3,7 kWp Dan PLN Pada Instalasi Pengolahan Air Limbah Desa Pemecutan Kaja Denpasar Bali

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Aries Arimbawa

    2016-11-01

    Full Text Available Abstract—Pemecutan Kaja waste treatment plant (WTP was a community treatment plant located in one of Denpasar city ward to process sewerage produced by community members. The WTP uses radial flow anaerobic system which mainly consists of rabic pro and up flow tanks. The water produced by the WTP was released to nearby river as it already met envinronmental quality standard. The WTP was driven by an electric pump to circulate sewer material within the process flow. The pump was fed by hybrid power supply combining 3.7 kW solar PV and power from utility grid. The WTP was operated by village council of Pemecutan Kaja. The study presented here was result of firstly, evaluation on the utilization and performance of solar PV plant, and secondly, to propose managerial model that can manage the plant effectively and sustainably. The study found that daily average energy produced bythe PVplant was 23.59 kWh yielding cost of energy at IDR 7,766/kWh. Experiment to clean filters of the plant reduced daily energy consumption from 8.84 kWh to 3.05 kWh or 65%. Household that connected to the plant pay monthly subscription currently at IDR 10,000.  However, for sustainable operation of the plant, the household need to pay IDR 51,654. Keywords: Renewable Energy, Solar PV, Hybrid Power Supply, Waste Treatment, Managerial Model Abstrak—Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL Desa Pemecutan Kaja adalah IPAL yang terletak di salah satu lingkungan kota Denpasar yang berfungi untuk mengolah air limbah yang dihasilkan oleh anggota masyarakat. IPAL ini meggunakan sistem radial flow anaerobic yang terdiri tangki rabic pro dan tangki up flow filter. Air hasil pengolahan limbah dapat langsung disalurkan ke sungai karena sudah memenuhi baku mutu limbah cair. IPAL ini menggunakan pompa listrik untuk mengalirkan limbah menuju tangki penyaringan. Pompa ini mengunakan catu daya hibrida PLTS 3,7 kW dan PLN. IPAL ini dikelola langsung oleh masyarakat desa Pemecutan Kaja. Hasil

  19. EFEKTIVITAS LIMBAH RAMBUT DALAM MENURUNKAN KADAR MINYAK OLI PADA AIR LIMBAH BENGKEL

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Zainal Akhmadi

    2017-01-01

    Full Text Available Abstract: Effectiveness Of Hair Waste In Reducing Waste Oil Level In Waste Water Of Service Station. Waste service stations classified as B3 waste because they contain hazardous materials that may damage or pollute the environment or endanger human health.  The purpose is to determine the efficient design of wastewater treatment with the combination of hair waste as media capture and coconut shell charcoal as filtration media in reducing total oil in wastewater. This study is quasi-experimental. The independent variables include combinations of hair waste as media capture and coconut shell charcoal as filtration media with a thickness of 40 cm and 80 cm, while the dependent variable is the oil content in the wastewater. The location of research is motor vehicle repair shop Tire MTL jl. Wahid Hasyim, office Surya Pratama numbers 4-5 Pontianak. The content of the oil content of wastewater motor vehicle repair shop before treatment by an average of 26.466 mg / l and 4.283 mg / l of after treatment. From the results of these measurements that effectively amounted to 83.6%. Waste Water Treatment with a combination of hair waste and coconut shell charcoal as an effective filtration media for reduced total oil in wastewater for the motor vehicle repair shop. Abstrak: Efektivitas Limbah Rambut Dalam Menurunkan Kadar Minyak Oli Pada Air Limbah Bengkel. Limbah bengkel digolongkan sebagai limbah B3 karena mengandung bahan berbahaya yang dapat merusak atau mencemari lingkungan atau membahayakan kesehatan manusia. Tujuan penelitian adalah menentukan desain efektivitas pengolahan air limbah dengan kombinasi limbah rambut capture media dan arang tempurung kelapa sebagai media filtrasi dalam mengurangi minyak total dalam air limbah. Penelitian ini merupakan kuasi-eksperimental. Variabel bebas mencakup kombinasi dari limbah rambut capture media dan arang tempurung kelapa sebagai media filtrasi dengan ketebalan 40 cm dan 80 cm, sedangkan variabel dependen adalah

  20. UNJUK KERJA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR TAHU SECARA BIOLOGI

    OpenAIRE

    Indriyati, Indriyati; Susanto, Joko Prayitno

    2016-01-01

    Sebagian besar industri makanan, termasuk industri tahu membuang limbah cairnya yang mengandung bahan organik dengan kadar tinggi (lebih dari 16,483 mg/L) langsung ke badan air. Dengan menggunakan teknologi yang tepat, limbah cair ini dapat diolah lebih lanjut untuk menghasilkan produk samping berupa biogas yang mengandunggas methan sebagai substitusi energi pada industri yang bersangkutan. Desa Kalisari merupakan salah satu sentra industri UKM tahu, untuk mengolah limbah cair yang dihasilkan...

  1. Pembuatan dan Karakterisasi Tinta Serbuk Printer Berbahan Baku Arang Aktif dari Limbah Padat Pengolahan Gambir

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yudo Purnomo

    2017-12-01

    Full Text Available Research on the utilization of tannins and catechins of gambier has been done a lot. There is no research report however that examines the utilization of gambier processing solid waste. The objective of the research was to utilize the solid waste of gambier processing as a raw material of printer toner. The research was done through pyrolysis process of solid waste with temperature variation 400, 500, 600oC and time variation 30, 60 minutes. The highest carbon content was obtained 42% with 400oC temperature and 60 minutes. The pyrolysis process of the gambier solid waste was further carried out at the optimum temperature and time. The charcoal was activated with H3PO4 at concentrations 0; 5; and 10% for 24 hours, cooled and washed to remove residual of H3PO4, then drying in the oven at temperature 115oC for 24 hours. Size reduction process used a ball milling for 2 hours with speed 500 rpm. Fixed carbon content was obtained between 43-51%. The results of morphological testing by scanning electron microscope showed that the produced carbon powder had not a uniform size yet. The average particle size was between 5-10 µm with polydispersity index 0.9. The most mineral elements of carbon powder analysis using XRF were Ca, Mg, K, Si, Fe, and P. Testing of print quality based on ISO/IEC 19752:2004 using laser jet printers had not provided optimal results yet.ABSTRAKPenelitian pemanfaatan tanin dan katekin gambir telah banyak dilakukan. Namun, belum dilaporkan penelitian yang mengkaji pemanfaatan limbah padat pengolahan gambir. Tujuan penelitian adalah memanfaatkan limbah padat pengolahan gambir sebagai bahan baku pembuatan tinta serbuk printer. Penelitian dilakukan melalui proses pirolisis limbah padat dengan variasi suhu 400, 500, 600oC dan variasi waktu 30, 60 menit. Kadar karbon terikat tertinggi diperoleh sebesar 42% dengan suhu pirolisis 400oC selama 60 menit. Proses pirolisis limbah padat gambir selanjutnya dilakukan pada suhu dan waktu optimal

  2. OPTIMASI PEMILIHAN LOKASI FASILITAS PENGOLAHAN LIMBAH ELEKTRONIK (E-WASTE DI INDONESIA DENGAN MODEL ELECTRE III

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Pertiwi Andarani

    2015-01-01

    Full Text Available Limbah elektronik adalah masalah yang muncul di Indonesia karena mengandung bahan yang berpotensi berbahaya. Dalam rangka menciptakan manajemen yang ramah lingkungan dari limbah elektronik, fasilitas yang memadai diperlukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memilih lokasi yang optimal untuk mengembangkan fasilitas pengolahan limbah elektronik (FLPE. Pemilihan lokasi yang optimal dilakukan dengan menggunakan metode model ELECTRE III. ELECTRE adalah keluarga metode analisis keputusan multi-kriteria yang berasal di Eropa. Kriteria yang dipilih untuk analisis ini adalah penduduk setempat, penduduk yang dilayani, persentase belanja bulanan, harga rata-rata rumah tangga per unit, populasi pengangguran, status finansial dari penduduk lokal, jarak dari fasilitas yang telah ada, dan jarak dari pelabuhan terdekat. ELECTRE III membutuhkan penentuan tiga ambang batas, yaitu ambang kelalaian (q, ambang batas preferensi (p, dan ambang veto (v dalam upaya untuk lebih beradaptasi dengan ketidakpastian. Bobot masing-masing kriteria yang ditentukan sesuai dengan kepentingan relatif terhadap kriteria lain. Lokasi optimal untuk FPLE adalah Provinsi Banten berdasarkan model ELECTRE III.   Kata Kunci: limbah elektronik, fasilitas, optimasi, ELECTRE Abstract E-waste is an emerging issue in Indonesia due to its potentially hazardous content and some precious metal. In order to create an environmentally sound management of e-waste, a facility is necessary. The objectives of this study are to to select the optimal location of e-waste dismantling and sorting facility (DSF/FLPE.  The optimal location selection was conducted using the method of ELECTRE III model. ELECTRE is a family of multi-criteria decision analysis methods that originated in Europe. The criteria chosen for this analysis are local population, population served, the percentage of monthly expenditure, average household price per unit, unemployed population, financial status of the local population

  3. PENGGUNAAN BIOCATALYS ELECTROLYSIS DALAM PENURUNAN KONSENTRASI TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS DAN CHEMICAL OXYGEN DEMAND (COD LIMBAH DOMESTIK

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Wiharyanto Oktiawan

    2016-09-01

    Full Text Available Secara umum air limbah kegiatan rumah tangga (domestik dibuang langsung menuju badan air seperti sungai dan danau. Pengolahan limbah cair secara biologis (aerob sering menghasilkan lumpur dalam jumlah besar. Jumlah lumpur dapat dikurangi dengan pengolahan anaerob. Sistem bioelektrokimia merupakan salah satu terobosan teknologi yang memungkinkan untuk mengolah limbah sekaligus menghasilkan energi berupa gas metana. Penggunaan biocatalys electrolysis dapat mengatasi kelemahan proses anaerob secara konvensional dalam penurunan konsentrasi TSS dan COD limbah domestik salah satunya mampu menghasilkan gas H2 dari proses elektrolisis. Penambahan daya ekternal sebesar 6 volt mampu menyisihkan TSS sampai kadar 82 mg/l dari kadar semula 157 mg/l. Tegangan 12 volt mampu menurunkan kadar COD sampai 47,46 mg/l dari kadar awal 223 mg/l. Penyisihan TSS paling rendah pada waktu elektrolisis 15 menit dengan kadar 87 mg/l. Penambahan waktu elektrolisis sebanding dengan penurunan konsentrasi COD limbah domestik. Pada penelitian ini kualitas maupun kuantitas gas metana tidak diketahui secara jelas. Selain gas metan, produk fermentasi juga belum diketahui.

  4. KARAKTERISTIK MINYAK IKAN DARI LIMBAH PENGOLAHAN FILET IKAN PATIN SIAM (Pangasius hypopthalmus DAN PATIN JAMBAL (Pangasius djambal

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ema Hastarini

    2013-03-01

    ABSTRAK Ikan Patin merupakan salah satu ikan air tawar ekonomis penting di Indonesia yang dikenal dengan sebutan catfish. Ikan patin memiliki kandungan lemak yang tinggi dan merupakan sumber asam lemak tidak jenuh termasuk asam lemak omega 3 yang memiliki fungsi positif bagi kesehatan manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan data karakteristik minyak ikan dari limbah pengolahan fillet ikan patin jenis Siam (Pangasius hypopthalmus dan Jambal (Pangasius djambal terutama mengenai profil asam lemaknya. Proses pengolahan filet menghasilkan filet sebagai produk utama dan sisanya berupa 6 komponen limbah yang terdiri dari kepala, tulang-ekor, kulit, daging trimm (sisa perapian fillet, daging belly flap (daging bagian perut dan isi perut. Ekstraksi minyak ikan dilakukan menggunakan metode wet rendering yang dimodifikasi. Bagian kepala, daging belly flap dan isi perut merupakan bagian yang potensial digunakan sebagai bahan baku pembuatan minyak ikan dengan rendemen minyak ikan kasar yang dihasilkan berturut – turut sebesar 9,84%, 28,52% dan 20,34% untuk ikan patin Siam dan 9,54%, 25,60% dan 30,05% untuk ikan patin Jambal. Profil asam lemak dari minyak ikan patin Siam maupun Jambal menunjukkan bahwa asam lemak palmitat dan oleat merupakan komponen utama. Persentase asam lemak tak jenuh memiliki jumlah yang lebih tinggi dibandingkan asam lemak jenuh dari total asam lemak secara keseluruhan yaitu sebesar 53,24%, 54,38%, 52,74% dan 62,70%, 62,92%, 61,97% berturut–turut untuk ikan patin jenis Siam dan Jambal bagian kepala, daging belly flap dan isi perut. Asam lemak omega 3 yaitu linolenat, EPA dan DHA terdeteksi pada kedua jenis minyak ikan patin dengan jumlah yang relatif kecil. Hasil analisis DSC minyak ikan patin Siam menunjukkan tiga kisaran zona pencairan minyak yang terdeteksi, yaitu pada kisaran suhu – 30 sampai – 16 oC, kisaran suhu – 16 sampai 25 oC, dan kisaran suhu 25 sampai 46 oC. Pada patin Jambal pencairan minyak terdeteksi lebih awal yaitu

  5. STRATEGI PRODUKSI PUPUK ORGANIK CAIR KOMERSIAL DARI LIMBAH RUMAH POTONG HEWAN (RPH SEMARANG

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Wiharyanto Oktiawan

    2015-09-01

    Full Text Available Limbah Rumah Pemotongan Hewan (RPH Kota Semarang yang didominasi oleh rumen sapi jika tidak diolah dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada manusia dan kerusakan lingkungan. Dampak negatif dari limbah adalah proses pembuangan dan pembersihannya memerlukan biaya serta efeknya dapat mencemari lingkungan. Hal ini mendorong adanya inovasi dan pengembangan teknologi pengolahan air limbah yang murah dan mudah operasional dan pemeliharaannya serta biaya yang sedikit. Upaya meningkatkan keuntungan akan keberadaan limbah dilakukan cara mengolah limbah menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai jual. Keuntungan yang bisa diperoleh dari proses pengolahan limbah tersebut menjadi biogas, bioenergi, dan pupuk. Pupuk yang mengandung magnesium yang tinggi yang beredar di pasaran biasanya berbentuk granul/ serbuk. Apabila tanaman mengalami kekurangan magnesium maka akan menyebabkan kuningnya daun dan menghambat proses fotosintesis yang terjadi di daun. Penambahan limbah garam pada penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kandungan unsur hara makro C,N,P,K, dan Mg, tidak mencemari lingkungan, tidak merusak struktur tanah, serta mudah dalam pengaplikasiannya. Variasi rasio serat kasar dengan cairan rumen bertujuan untuk mengetahui kandungan paling optimum,antara lain: 100:0 ,75:25 , 50:50 , 25:75 , 0:100 (serat kasar:cairan rumen. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan limbah garam tidak mempengaruhi terhadap kandungan unsur hara C-Organik dan Nitrogen, sedangkan pada kandungan Fospor, Kalium, dan Magnesium memiliki pengaruh dari penambahan limbah garam. Kandungan unsur hara makro paling optimum yaitu C-Organik pada fermentor B1 sebesar 1,44%, Ntotal pada fermentor B2 sebesar 0,73%, Fospor (P2O5 pada fermentor B3 sebesar 2,243%, Kalium pada fermentor B3 sebesar 13,05, dan Mg pada fermentor B3 sebesar 26,82%. meskipun demikian, pupuk organik cair ini belum memenuhi persyaratan teknis Permentan No.70/Permentan/SR.140/10/2011 tentang pupuk organik, pupuk

  6. PEMANFAATAN LIMBAH IKAN SIDAT INDONESIA (Anguilla bicolor SEBAGAI TEPUNG PADA INDUSTRI PENGOLAHAN IKAN DI PALABUHANRATU, KABUPATEN SUKABUMI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    RA Hangesti Emi Widyasari

    2014-05-01

    Full Text Available ABSTRACTThis research aims to analyze the nutritive value of flour head, liver powder and bone meal as by product of Indonesian eel (Anguilla bicolor processing. Eel waste flour was made by using a thermal process in the drum dryer fish flouring mill PT. Carmelitha Lestari in Bogor, whereas proximate analysis for chemical tests were performed in the laboratory of Integrated Chemical Laboratory, IPB and direct observation was conducted in PT Jawa Suisan Indah, Palabuhanratu Sukabumi district in October 2012—April 2013. The nutritive value based on proximate analysis showed that head flour, liver flour, and bone flour contained protein 61.78%, 53.92%, and 41.01%; fat 15.55%, 27.28%, 13.07%; carbohydrate 11.48%; 14.96%, 8.13%; water 5.44%, 8.48%, 3.01%; ash 12.95%, 3.62%, 37.49%, and crude fiber 1.33%, 0.04%, 1.11%, respectively.Keywords: Anguilla bicolor, bone flour, head flour, liver flour, nutritive valueABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan gizi tepung kepala, tepung tulang dan tepung hati ikan yang merupakan limbah pengolahan ikan sidat Indonesia (Anguilla bicolor. Tepung limbah ikan sidat dibuat berdasarkan proses termal menggunakan drum dryer di pabrik penepungan ikan PT. Carmelitha Lestari di Bogor dan analisis proksimat untuk uji kimiawi dilakukan di Laboratorium Kimia Terpadu, IPB serta observasi langsung di PT Jawa Suisan Indah, Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi pada bulan Oktober 2012—April 2013. Hasil analisis proksimat tepung kepala, tepung hati dan tepung tulang mengandung protein berturut-turut sebesar 61.78%, 53.92%, dan 41.01%; lemak sebesar 15.55%; 27.28%; 13.07%, karbohidrat sebesar 11.48%; 14.96%; 8.13%, kadar air sebesar 5.44%; 8.48%; 3.01%, kadar abu 12.95%; 3.62%; 37.49% dan serat kasar 1.33%; 0.04%; 1.11%.Kata kunci: Anguilla bicolor, nilai gizi, tepung hati, tepung kepala, tepung tulang

  7. Pengaruh Kandungan Uranium Dalam Umpan Terhadap Efisiensi Pengendapan Uranium

    OpenAIRE

    Torowati

    2010-01-01

    PENGARUH KANDUNGAN URANIUM DALAM UMPAN TERHADAP EFISIENSI PENGENDAPAN URANIUM. Setiap aktivitas analisis di Laboratorium Kendali Kualitas, Bidang Bahan Bakar Nuklir selalu dihasilkan limbah radioaktif cair. Limbah radioaktif cair di laboratorium masih mengandung uranium yang cukup besar ± 0,600 g U/l dengan keasamaan yang cukup besar pula. Karena uranium mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi maka perlu USAha untuk mengambil kembali uranium tersebut. Pada kegiatan ini telah dilak...

  8. Pengembangan Pelatihan Pengangkutan Zat Radioaktif untuk Pemangku Kepentingan yang Terkait

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nanang Triagung Edi Hermawan

    2017-12-01

    Full Text Available Abstract Ionizing radiation, that exposed by radioactive material as part of the nuclear energy, has been used in some activities, such as in research and development, medical, and industries fields. The radioactive material utilization needs transportation supporting activities. Transport of radioactive material is a transfer of radioactive material from one place to another place through a public area, use inland, sea, or air transportation mode. Radioactive material is existent in public area when transportation is executing needs compliance with established radiation safety and security standards. By the reasons, it is needed comprehension and competency standards for each related stake holder on transport activities. A literature study on the development of training on the transport of radioactive material for each related stakeholder has been conducted. The competency standards should include knowledge, skills, and attitudes aspect. An identified competency standards should be expressed in to training subjects, includes introduction, radiation safety technical aspects, handling of radioactive material packaged in custom area, security technical aspect, procedures for escorting of dangerous goods, management system, emergency preparedness and response, administrative procedural, and practical session for handling of radioactive material packaged. For each training, subjects should be created detail basic competencies and working success indicators as a basic for developing of curricula, syllabus, teaching material and planning. Keywords: training, radioactive material, ionizing radiation, transportation Abstrak Radiasi pengion yang dipancarkan zat radioaktif sebagai bagian dari tenaga nuklir telah dimanfaatkan di berbagai bidang kegiatan, meliputi penelitian dan pengembangan, kesehatan, serta industri. Kegiatan penggunaan zat radioaktif memerlukan dukungan pengangkutan zatradioaktif. Pengangkutan zat radioaktif merupakan pemindahan zat

  9. Ketertarikan Bactrocera carambolae (Diptera: Tephritidae pada Senyawa Volatil Olahan Limbah Kakao

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dyah Rini Indriyanti

    2013-03-01

    Full Text Available Tanaman kakao (Theobroma cacao menghasilkan biji. Biji ditutupi oleh pulp pada saat dipanen, kemudian difermentasi selama tiga hari untuk diambil biji kakao dan dihasilkan limbah cair. Penelitian ini bertujuan untuk menguji ketertarikan lalat buah pada olahan limbah kakao dan mengidentifikasi senyawa kimia volatil yang menarik lalat buah. Penelitian dilakukan di laboratorium, dimulai dari pengolahan limbah kakao, pengujian ketertarikan B. carambolae pada limbah dan mengidentifikasi senyawa volatil olahan limbah kakao. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jantan dan betina B. carambolae tertarik pada limbah. Olahan limbah kakao berisi berbagai senyawa volatil yakni: amonia; etil-2-hidroksi propanoat ; 7-dodesenil asetat; senyawa asetamida; 3,5-dihidroksi-2-metil-5,6-dihidropiran; hidroksi metilfurfurol; dan derivat-1-undekuna.The cocoa plants (Theobroma cacao produce seeds. The seeds are covered by pulp when it is harvested. Then these seeds were fermented for three days to transform them becoming cocoa seeds and the fermentation would produce liquid wastes. The study aims to test the attractiveness of fruit flies to the processed liquid cocoa wastes and to identify the chemical compounds which attract fruit flies. The study was conducted in the laboratory, beginning from the processing of cocoa wastes, the testing of the attractiveness of B. carambolae to wastes and to identify the chemical compounds of the processed cocoa wastes. The result showed that males and females B. carambolae were attracted to the wastes.The processed cocoa wastes contain various chemical compounds, i.e. ammonia; ethyl-2-hydroxy propanoate; 7-dodecenyl acetate; acetamide compounds; 3,5 dihydroxy-2-methyl-5,6-dihydropyrane; hydroxyl methylfurfurol; and 1-undecyne derivates.

  10. PENERAPAN ELEKTROOSMOSIS UNTUK PENGERINGAN SLUDGE DARI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Darmawan Darmawan

    2013-11-01

    Full Text Available APPLICATION OF ELECTROOSMOSIS FOR DEWATERING OF SLUDGE FROM WASTE WATER TREATMENT. Wastewater treatment produces semi-solid residue (sludge that must be handled carefully during dumping and discharge to avoid polluting the environment. A low cost and easy treatment of dewatering is needed. This research aimed to apply electroosmosis technique for dewatering sludge in order to seek for parameters that can efficiently reduce water content of sludge, including range of voltage, type of electrodes, and distance between electrodes; and to determine the effect of electroosmosis processes on changes of chemical characteristics of sludge. The results showed that: (1 electroosmosis dewatering occurred on the sludge taken from waste water treatment of landfill but not on sludge from water purification plant (PDAM, (2 direct current voltage of 30 volts was the optimum voltage, (3 copper rod cathode provided electroosmosis process as good as stainless steel cathode and both were better than the woven stainless steel cathode, (4 the dewatering time to reduce 1200% (w/w water content to about 400% was about 40 hours for sludge of 2500 cm3 in volume (laboratory bench scale, (5 the anode need to reinserted gradually approaching the cathode due to current lost when the water content at the anode point reached 400% and sludge at the point shrink, and (6 some chemical elements in the sludge decreased significantly after treatment. Pengolahan limbah cair menghasilkan residu berupa bahan semi padat yang dikenal sebagai sludge. Sludge tersebut juga perlu dikelola penyimpanan dan pembuangannya agar tidak mencemari lingkungan. Salah satu pengelolaan sludge yang perlu dilakukan adalah pengeringan (dewatering. Salahsatu teknik dewatering yang mungkin diterapkan ialah teknik elektroosmosis, yaitu teknik yang memanfaatkan adanya pergerakan air pada media poros di dalam medan istrik searah. Penelitian ini bertujuan untuk mencari parameter sistem dewatering secara

  11. Desain Produk Kerajinan dan Ornamen Bangunan Bergaya Etnik Dayak dari Hasil Pengolahan Injeksi Limbah Plastik

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Suwarto -

    2016-03-01

    ABSTRAK   Dengan meningkatnya penggunaan plastik di Indonesia umumnya dan Kalimantan pada khususnya maka akan meningkatkan juga jumlah limbah plastik yang akan dihasilkan. Dengan menggunakan alat pemanas limbah plastik yang digerakkan dengan hydraulic berkapasitas 3 (tiga ton mampu menghasilkan produk kerajinan dan orna- ment bangunan yang berkualitas baik, ini terlihat pada hasil uji alat sehingga proses re- cycle dapat berlangsung. Dengan pemanasan pada mesin pencetak menggunakan suhu 2700-2800  pada cetakan kayu bengkirai kombinasi plat besi, plastik kresek (HDPE limbah rumah tangga dapat dicetak menjadi modul bermotif Dayak yang selanjutnya dapat digunakan untuk ornamen bangunan. Dihasilkan modul plastik injeksi yang kemudian dapat dirangkai menjadi ornamen bangunan. Untuk dapat digunakan sebagai ornamen bangunan modul-modul hasil injeksi plastik tadi di rekatkan pada bingkai kayu dimaksudkan agar memudahkan pada saat di gabungkan sebagai ornamen bangunan.   Kata kunci : Plastik, Pemanas, Cetakan, modul, Dayak

  12. PEMANFAATAN SPUIT BEKAS SEBAGAI MEDIA BIOFILTRASI DALAM MENURUNKAN KADAR BOD DAN COD AIR LIMBAH LAUNDRY

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Susilawati Susilawati

    2016-07-01

    Full Text Available Abstract: Utilization Spuit Used As Media biofilters on Reducing levels of BOD and COD Wastewater Laundry. The aim of this study was to test the ability of the media syringe biofiltration method used in lowering levels of BOD and COD in waste water laundry Hospital Dr. Soedarso Pontianak. This research is a quasi-experimental research design with one group pretest-posttest. Laboratory results mean BOD levels before processing is 103.63 mg/L and the average after processing into 46.41 mg/ L, with a value of 55.21 % effectiveness. While the average COD level before processing is 413.70 mg / L and the average after processing into a 195.88 mg/L with a value of 45.92% effectiveness. Expected to other researchers to control the pH and blowers before treatment and during treatment, as it will affect the final result. Abstrak : Pemanfaatan Spuit Bekas Sebagai Media Biofiltrasi Dalam Menurunkan Kadar BOD dan COD Air Limbah Laundry. Tujuan dari penelitian ini untuk menguji kemampuan metode biofiltrasi dengan media spuit bekas pakai dalam menurunkan kadar BOD dan COD pada air limbah laundry RSUD Dr. Soedarso Pontianak. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan rancangan penelitian one group pre test post test. Hasil laboratorium rata-rata kadar BOD sebelum pengolahan yaitu 103.63 mg/L dan rata-rata setelah pengolahan menjadi 46.41 mg/L, dengan nilai efektivitas 55,21 %. Sedangkan rata-rata kadar COD sebelum pengolahan yaitu 413.70 mg/L dan rata-rata setelah pengolahan menjadi 195.88 mg/L dengan nilai efektivitas 45,92 %. Diharapkan kepada peneliti lain untuk mengontrol pH dan blower sebelum perlakuan dan pada saat perlakuan, jika melakukan penelitian sejenis karena akan mempengaruhi hasil akhir.

  13. PENGELOLAAN LIMBAH DOMESTIK BERBASIS KOMUNITAS DI KAWASAN DAERAH ALIRAN SUNGAI TAWING: Studi Kasus Di Kabupaten Trenggalek

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Windiani Windiani

    2011-06-01

    Full Text Available Penelitian tentang pengelolaan limbah domestik berbasis komunitas Di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS Tawing ini didasarkan pada fenomena bencana banjir yang terjadi hampir setiap tahun. Faktor penyebabnya tidak hanya karena faktor alam namun juga disebabkan adanya penurunan daya resap dan pendangkalan sungai di berbagai daerah. Hal ini terkait juga dengan kebiasaan, kesadaran, sikap dan perilaku masyarakat terhadap lingkungan yang masih rendah. Sebagian masyarakat di kawasan daerah aliran sungai Tawing masih membuang limbah domestiknya, baik kotoran maupun sampah rumah tangga ke sungai. Hal ini lebih disebabkan persepsi yang berkembang dalam masyarakat bahwa sungai berfungsi sebagai halaman belakang (backyard sehingga sungai digunakan sebagai tempat pembuangan limbah. Di sisi lain keberadaan komunitas pemuda pecinta lingkungan di daerah di Kabupaten Trenggalek berdampak positif jika peran dan kapasitas komunitas tersebut dikembangkan terutama terkait dengan upaya pemberdayaan masyarakat dalam mengelola limbah domestiknya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan limbah domestik yang dilakukan adalah aplikasi 3R (Reuse, Reduce dan Recycle dengan kelompok sasaran: komunitas Ibu rumah tangga, Komunitas Petani, komunitas Guru dan pendamping dan Komunitas pemuda karang taruna. Strategi yang dikembangkan dalam pengelolaan limbah domestik meliputi: Perencanaan dan Program Pengembangan, Penguatan kelembagaan dan Pengembangan jaringan dan kerjasama. Hingga saat ini pengolahan limbah domestik menjadi pupuk organik, larangan meracuni sungai Tawing dan pemberian sanksi kepada masyarakat yang membuang sampah merupakan program yang sudah berjalan, namun dipandang perlu untuk dikembangkan dengan sasaran wilayah yang lebih luas. Sosialisasi secara intens dan pendampingan kepada kelompok sasaran perlu terus dilakukan agar terjadi keberlanjutan program.

  14. 30 PENGGUNAAN KARBON AKTIF DARI SAMPAH PLASTIK UNTUK MENURUNKAN KANDUNGAN PHOSPHAT PADA LIMBAH CAI R (Studi Kasus: Limbah Cair Industri Laundry di Temb alang, Semarang

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Irawan Wisnu Wardhana

    2013-03-01

    Full Text Available Meningkatnya jumlah industri laundry akan mengakibatkan meningkatnya penggunaan deterjen. Zat yang dominan terkandung dalam deterjen adalah natrium tripolyphosphat yang berfungsi sebagai builder dan surfaktan, sehingga limbahnyapun mengandung phosphat. Hampir semua industri laundry membuang limbahnya tanpa melalui pengolahan terlebih dahulu, hal tersebut akan menyebabkan eutrofikasi dimana badan air menjadi kaya akan nutrien terlarut, menurunnya kandungan oksigen terlarut dan kemampuan daya dukung badan air terhad ap biota air. Menurut hasi uji pendahuluan, limbah cair industri tersebut mengandung kadar phos phat sebesar 10,21 mg/l. Kadar tersebut melebihi baku mutu Perda Prop. Jateng No 10 tahun 2004, dimana kadar maksimum untuk phosphat total adalah 2 mg/l. Salah satu cara pengolahan limbah adalah dengan proses adsorpsi menggunakan karbon aktif dari sampah plastik jenis polyethylene. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemamapuan karbon aktif dari sampah plas tik dalam menurunkan kandungan phosphat dengan percobaan batch dan kontinyu. Percobaan batch menggunakan variasi berat karbon aktif dari sampah plastik 1,2, dan 3 gram untuk masing-masimg variasi ukuran media 30-60 mesh dan 100-200 mesh. Percobaan batch mempunyai efisiensi penurunan phosphat tertinggi pada berat 3 gram (100-200mesh sebesar 45,45%. Sedangkan percobaan kontinyu dilakukan pada kolom berdiameter 1 inchi dengan variasi debit 50 ml/menit dan 100 ml/menit. Percobaan kontinyu mempunyai efisiensi penurunan phosphat terbesar pada debit 50 ml/menit sebesar 54,75%. Nilai konstanta kecepatan (k1 0,0108 ml/mg.dtk dengan kapasitas serap (qo 0,677 mg/g.

  15. MINIMASI RESIKO DALAM SISTEM PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS DI KOTA BANDUNG, INDONESIA DENGAN PENDEKATAN LINEAR PROGRAMMING (Risk Minimization for Medical Waste Management System in Bandung City, Indonesia: A Linear Programming Approach

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Mochammad Chaerul

    2013-07-01

    Full Text Available ABSTRAK Berbagai macam pelayanan perawatan kesehatan yang disediakan oleh rumah sakit akan berpotensi menghasilkan limbah medis. Walaupun sebagian besar limbah rumah sakit dapat dikelompokkan sebagai limbah yang tidak berbahaya yang memiliki sifat yang sama dengan sampah rumah tangga dan dapat dibuang ke tempat penimbunan sampah, sebagian kecil dari limbah medis harus dikelola dengan tepat untuk meminimasi resiko terhadap kesehatan masyarakat. Model pengelolaan limbah medis yang dikembangkan ditujukan untuk meminimasi resiko terhadap fasilitas umum dan komersial seperti fasilitas ibadah, bank, perkantoran, restoran, hotel, stasiun pengisian bahan bakar, fasilitas pendidikan, mall dan pusat perbelanjaan, taman dan pusat olahraga/kebugaran, akibat pengangkutan limbah medis dan abu hasil pengolahannya. Tingkat resiko dari setiap fasilitas di atas ditentukan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP. Permasalahan diselesaikan dengan mengaplikasikan linear programming menggunakan software optimimasi LINGO®. Output model berupa optimasi alokasi limbah medis dari setiap rumah sakit ke fasilitas pengolahan dan alokasi abu dari fasilitas pengolahan ke tempat penimbunan akhir. Hasil model memperlihatkan bahwa rute terpendek tidak menghasilkan total resiko terkecil karena dipengaruhi oleh jumlah dan tingkat resiko dari setiap fasilitas yang dilalui oleh kemdaraan pengangkut limbah medis dan abu. Perbedaan fasilitas yang berada di sekitar pengolahan limbah medis juga akan menghasilkan total resiko yang berbeda. ABSTRACT A broad range of healthcare services provided by hospital may generate medical waste. Although a large percentage of hospital waste is classified as general waste, which has similar nature as that of municipal solid waste and, therefore, could be disposed in municipal landfill, a small portion of medical waste has to be managed in a proper manner to minimize risk to public health. A medical waste management model is proposed in

  16. PENGOLAHAN LINDI DENGAN OZON DAN PROSES OKSIDASI LANJUT BERBASIS OZON

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Mohamad Rangga Sururi

    2014-05-01

    Full Text Available Limbah industri tekstil di area pinggir kota Surabaya mempunyai karakteristik perbandingan COD dan BOD = 5.57. Limbah jenis ini sulit untuk dibiodegradasi. Studi ini mempelajari tekonologi elektrokoagulasi untuk mengolah limbah tekstil dengan menurunkan intensitas warna, Total Suspended Solid (TSS dan Chemical Oxygen Demand (COD. Percobaan batch pada suhu kamar dilakukan untuk mempelajari pengaruh pH, jarak elektroda terhadap penurunan warna,TSS dan COD dan membandingkan biaya operasinya jika menggunakan pengolahan kimia.Effisiensi penurunan tertinggi untuk warna (91.96%,  TSS (49.17%, dan COD (29.67% terjadi pada pH awal 4.0 dan jarak elektroda 2 cm dengan  elektroda Al/Al. Waktu optimum penurunan intensitas warna dalah 10 menit. Laju penurunan COD adalah : -dC/dt = 0.0053 C +0.056 , dengan C adalah konsentrasi COD. Jumlah sludge yang dihasilkan daripengolahan elektrokoagulasi  3.4 % lebih kecil dibandingkan menggunakan bahan kimia. Biaya yang digunakan untuk pengolahan dengan elektrokoagulasi 52.35 % lebih murah dibandingkan jika menggunakan koagulasi dengan bahan kimia ( tawas. Kata kunci : elektrokoagulasi, penurunan warna, penurunan TSS, laju degradasi COD, imbah tekstil Abstract Waste water from textile industry which is located in one suburb of Surabaya city as characteristic which the ratio of COD to BOD was 5.57. This type of waste water is difficult to be biodegraded. This study investigated elektrokoagulasi technology to treat textile waste water by removing color, total suspended solid, and Chemical Oxygen Demand. Batch experiment at room temperature was carried out to study the effect of pH, electrode distance for color, TSS and COD removal. This study also tried to compare the operation cost between elektrokoagulasi and chemical processes. The best removal efficiencies by Al electrodes was 91.96 % for color, 49.17 % for TSS and 29.67 % for COD which were under initial pH 4.0 and electrodes distance 2 cm. The optimum operation

  17. Degradasi Zat Warna Pada Limbah Cair Industri Tekstil Dengan Metode Fotokatalitik Menggunakan Nanokomposit Tio2 – Zeolit

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Siti Naimah

    2014-10-01

    Full Text Available Telah dilakukan penelitian degradasi zat warna pada limbah cair industri tekstil menggunakan metode fotokatalitik dengan penambahan nanokomposit TiO2 - zeolit. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas kemampuan nanokomposit dalam mendegradasi zat warna serta parameter-parameter yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air. Zeolit alam diaktivasi terlebih dahulu sebelum dikompositkan dengan TiO2. Perbandingan TiO2 : zeolit yang digunakan pada pembuatan nanokomposit adalah 100:0, 20:80, 40:60, 50:50, 60:40, dan 0:100. Percobaan pendahuluan dilakukan dengan menggunakan limbah cair tekstil buatan yang dibuat dari pewarna Synolon yellow S- G6LS (untuk warna kuning dan B/Blue R 150% special (untuk warna biru, sedangkan limbah cair industri tekstil diambil dari salah satu industri di Bogor. Waktu degradasi zat warna dilakukan dalam reaktor fotokatalitik selama 180 menit. Pada perbandingan TiO2 : zeolit 40:60 didapatkan degradasi zat warna tekstil buatan berwarna kuning maksimal adalah 99,9 % dan zat warna tekstil buatan berwarna biru maksimal 99,8%. Analisis warna menggunakan spektrofotometer dan HPLC. Nanokomposit TiO2 : zeolit 40 : 60 merupakan perbandingan optimal sehingga digunakan pada uji coba limbah cair industri tekstil. Degradasi maksimal warna kuning dengan pengolahan fotokatalitik yang ditambahkan nanokomposit pada limbah cair industri tekstil sebesar 98,4%, sedangkan untuk parameter uji zat organik, TSS, TDS, BOD, COD, dan lemak/minyak diperoleh nilai di bawah baku mutu yang dipersyaratkan. 

  18. PERBANDINGAN DESAIN IPAL ANAEROBIC BIOFILTER DENGAN ROTATING BIOLOGICAL CONTACTOR UNTUK LIMBAH CAIR TEKSTIL DI SURABAYA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yogie Restu Firmansyah

    2017-01-01

    Full Text Available Effluen Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL di Pabrik Tekstil X belum memenuhi kriteria yang ada, terutama untuk masalah warna. Sistem pengolahan IPAL menggunakan Anaerobic Biofilter memiliki kelebihan menyisihkan bahan organik yang tinggi, kebutuhan lahan yang relatif tidak besar, dan biaya operasi yang murah dibandingkan dengan sistem lumpur aktif yang menggunakan proses aerasi. Rotating Biological Contactor (RBC juga memiliki kelebihan yang sama dengan anaerobic biofilter. Perbandingan antara kedua sistem tersebut diperlukan untuk mengetahui sistem yang paling efektif untuk mengolah air limbah di Pabrik Textil X. Pengolahan adsorbsi batok arang kelapa dipilih untuk menghilangkan warna. Perencanaan ini dilakukan dengan menggunakan metode yang sistematis dimulai pengumpulan data primer dan sekunder yang berupa data karakteristik dan debit air limbah, lalu dilakukan perhitungan dan penggambaran Detail Engineering Desan (DED, volume pekerjaan dan Rancangan Anggaran Biaya (RAB, setelah itu dilakukan pembahasan untuk membandingkan kelebihan dan kekurangan dari unit anaerobic Biofilter yang dilengkapi adsorbsi arang batok kelapa dan Rotating Biological Contactor yang dilengkapi adsorbsi arang batok kelapa, lalu diambil kesimpulan dan saran yang relevan dengan tujuan dari perancanaan ini. Dari perhitungan DED didapat dimensi untuk masing masing unit IPAL sebagai berikut Bak ekualisasi (2,6 m x 2,6 m x 2 m, Septic tank (1,75 m x 1,5m x 2,5m, Anaerobic Filter 4 kompartemen (4,5m x 2,5m x 2,5m, , RBC 2 shaft  (2,75m x 2,75 m x 1m, Adsorbsi (3,5 mx 6,75m x 0,55m. Biaya investasi alternative 1 sebesar Rp   700.193.694,29, biaya operasi sebesar Rp 50.222.462,40, biaya perawatan sebesar Rp 3.495.000,00. Alternatif 2 biaya investasi sebesar Rp 777.526.655,53, biaya operasi sebesar Rp Rp 53.012.599,20  , biaya perawatan sebesar Rp 3.495.000,00. Kelebihan anaerobic filter adalah biaya investasi yang lebih kecil, kebutuhan lahan yang lebih sedikit yaitu

  19. KAJIAN PENGELOLAAN KUALITAS LIMBAH RUMAH TANGGA DI KOTA MAKASSAR (Study of the Household Waste Quality Management in Makassar City

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Muhammad Siri Dangnga

    2002-03-01

    Full Text Available ABSTRAK Tujuan kajian ini adalah: (1. Untuk mengetahui kebijakan Pemerintah Daerah Kota Makassar mengnai sistm dan pengembangan prasarana serta langkah-langkah yang ditempuh dalam pembuangan limbah rumah tangga, dan (2. Untuk mengetahui konsentrasi sat pencemar pada limbah rumah tangga yang terdapat di saluran pembuangan yang akan dilepas ke lingkungan. Pengelolaan limbah rumah tangga yang diterapkan di Kota Makassar adalah: (1 meningkatkan sistem setempat dari lubang peresapan menjadi tangki septik yang dilengkapi lubang resapan, (2 mengembangkan organisasi pengelola sistem terpusat, (3 mengembangkan sistem jaringan pelayanan air limbah untuk bagian kota yang padat penduduknya, (4 membangun sebuah instalasi pengolahan air limbah (IPAL, (5 memotivasi partisipasi masyarakat dan swasta dalam sistem pengelolaan air limbah, dan (6 mengembangkan sistm interceptor di luar daerah yang dilayani oleh sistem pengelolaan air limbah.     Hasil pengukuran menunjukkan bahwa beberapa parameter kandungan limbah rumah tangga telah melampaui baku mutu atau nilai ambang batas untuk limbah Golongan I. Parameter tersebut adalah Oksigen terlarut (DO, fosfat, BOD, dan deterjen.   ABSTRACT The objectives of the study are: (1 to know the government policies in Makassar city about system and infrastructure developing and efforts condacted in household waste disposal. (2 to understand the concentration of pollutant on household waste content which exists in disposal system discharge to the environment. The household waste management applied in Makassar City were to: (1 increase the spot system from infiltrate hole to septic tank equipped with absorption level. (2 develop the central system management organization, (3 develop the waste network system in densely populated city; (4 build the waste management installation, (5 motivate the participation of the general public and private in the waste management system; (6 develop the interceptor system outside territory

  20. PERILAKU DAN PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM PENGELOLAAN LIMBAH CAIR DOMESTIK DENGAN SISTEM SANITASI TERPUSAT DI KECAMATAN GUBENG SURABAYA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sukriyah Kustanti

    2008-06-01

    Full Text Available Pertambahan jumlah penduduk berpengaruh pada peningkatan jumlah limbah domestik yang dihasilkan, sehingga membawa dampak terjadinya pencemaran lingkungan alam. Salah satu wadah penampung limbah domestik adalah saluran-saluran drainase. Seringkali pula berfungsi sebagai tempat buangan limbah dari kegiatan dapur dan kamar mandi beserta tinjanya. Saluran Kalidami adalah salah satu saluran hulu yang berasal dari 3 buah anak saluran yakni saluran Pucang Anom Timur, Saluran Pucang Adi, dan Saluran Kertajaya, yang semuanya itu bermuara di Saluran Kalidami. Kualitas Saluran Kalidami terkait dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor : 02 tahun 2004, tentang Pengolahan Kualitas air dan Pengendalian Pencemaran Air sebagai badan air dengan klasifikasi kelas III. Salah satu poko permasalahan dalam melihat pengelolaan saluran-saluran tersebut adalah peran serta masyarakat, yang dalam hal ini merupakan kajian dalam penelitian ini. Peran serta masyarakat terkait dengan bagaimana sikap dan perilaku masyarakat tersebut terhadap obyeknya. Studi kasus dalam penelitian ini adalah untuk melihat sejauh mana peran serta masyarakat di sepanjang anak Saluran Kalidami terhadap pengelolaan limbah cair domestik di sepanjang saluran drainase tersebut. Tujuan penelitian untuk melihat peran serta masyarakat di sepanjang saluran tersebut. Penelitian bersifat deskriptif, dengan teknik penarikan sampling random /acak terhadap sampel penelitian. Metode pengumpulan data adalah observasi dan survei lapangan, serta wawancara terbuka maupun wawancara dengan kuesioner. Hasil Penelitian menunjukkan tinkat pemahaman responden positif, demikian pula untuk sikap masyarakatnya. Namun tidak berhubungan dan berkontribusi terhadap perilaku dan peranserta masyarakat. Sehingga disimpulkan bahwa aspek ekonomi tidak berkaitan dengan faktor peranserta masyarakat, namun lebih pada aspek nilai budaya masyarakat

  1. Komposit Nano TiO2 Dengan PCC, Zeolit atau Karbon Aktif Untuk Menurunkan Total Krom dan Zat Organik Pada Air Limbah Industri Penyamakan Kulit

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Bumiarto Nugroho Jati

    2012-04-01

    Full Text Available Telah dilakukan penelitian untuk menurunkan total krom dan zat organik pada limbah industri penyamakan kulit dengan menggunakan nano TiO2 yang dikompositkan dengan adsorben karbon aktif, zeolit, dan precipitated calcium carbonate (PCC dalam suatu reaktor fotokatalitik yang disusun secara batch dan dilengkapi dengan 6 buah lampu UV dan magnetic stirrer. Penurunan kadar krom total diukur dengan menggunakan Atomic Absorption Spectro-photometer (AAS dan penurunan zat organik dianalisa dengan menggunakan titrasi permanganatometri. Hasil penelitian menunjukkan pengolahan terbaik untuk penurunan kadar krom total adalah dengan menggunakan komposit TiO2:PCC = 8:2 yang dapat menurunkan total krom hampir 100% pada menit ke-170 dengan konsentrasi awal 214,35 mg/L. Untuk penurunan kadar zat organik, pengolahan terbaik dengan menggunakan komposit TiO2:PCC = 9:1 yang dapat menurunkan kadar zat organik hingga 100% pada menit ke-180. 

  2. Penerapan Produksi Bersih Dalam Upaya Penurunan Timbulan Limbah Cair Di Pabrik Gula Tebu

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yudith Vega Paramitadevi

    2017-11-01

    Full Text Available Tebu (Saccharum officianarum L. adalah tanaman yang mempunyai banyak manfaat, salah satunya sukrosa yang terdapat pada batang tebu yang dimanfaatkan untuk menghasilkan kristal gula. Kristal gula yang terbentuk mengalami pemrosesan yang panjang, dimulai dari penggilingan tebu hingga pemasakan. Pada proses pengolahan tersebut akan menghasilkan gula produk sekaligus limbah cair yang memiliki beban pencemaran organik tinggi. Tindak produksi bersih dalam industri gula tebu diperlukan agar penghematan air baku dan pencemaran air dapat terlaksana. Kajian terhadap produksi bersih dilakukan melalui studi kasus yang sifatnya deskriptif pada salah satu industri gula tebu di Indonesia. Identifikasi terhadap peluang produksi bersih dilakukan agar diperoleh pengaruh keseluruhan terhadap kinerja lingkungan, terutama pengurangan terhadap beban influen yang masuk ke IPAL. Sebanyak 6 alternatif peluang produksi bersih untuk penghematan konsumsi air baku dan 4 alternatif peluang produksi bersih untuk reduksi timbulan limbah cair diberikan. Peluang produksi bersih yang akhirnya dapat diterapkan yakni recycle air kondensat larutan gula, air bekas scrubber dan penerapan good house keeping. Debit air yang masuk ke IPAL berkurang 51.72%, setara dengan 4500 m3 air baku per hari, atau penghematan sebesar Rp 17.235.310,00 per tahun. Perancangan desain IPAL ulang juga diusulkan untuk mengatasi permasalahan konvensional yang melekat pada sistem kolam anaerobik-aerobik.

  3. IDENTIFIKASI LIMBAH MERKURI DENGAN METODE GEOLISTRIK: STUDI KASUS DESA JENDI KECAMATAN SELOGIRI, WONOGIRI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    A Hendrawati

    2016-03-01

    Full Text Available Penggunaan merkuri yang tidak dikelola dengan baik pada pertambangan emas liar di Kecamatan Selogiri, Wonogiri berpotensi menimbulkan pencemaran di wilayah tersebut. Akumulasi pembuangan limbah merkuri dapat membahayakan lingkungan sekitar pertambangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebaran limbah merkuri di Desa Jendi Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri menggunakan metode geolistrik konfigurasi schlumberger. Pengolahan data menggunakan software Res3Dinv, RockWork, dan CorelDraw. Interpretasi difokuskan pada kedalaman, jumlah lapisan, serta resistivitas material bawah permukaan. Hasil penelitian menunjukkan adanya indikasi endapan merkuri pada kedalaman 7,45 meter pada lokasi 1 dan 6,74 meter pada lokasi 2.The use of mercury were not managed properly on illegal gold mining in the district Selogiri, Wonogiri potential to cause pollution in the region. Accumulation of waste disposal of mercury can harm the environment around the mine. The aim of this study was to determine the spread of mercury waste in the village Jendi Selogiri District of Wonogiri, using geoelectric method Schlumberger configuration. Data processing using software Res3Dinv, rockwork, and CorelDraw. Interpretation focused on depth, number of layers, and the resistivity of the subsurface material. Results showed indications of deposition of mercury at a depth of 7.45 meters at the first location and 6.74 meters at the second location.

  4. Pengolahan Limbah Cair Pabrik Pupuk Urea Menggunakan Advanced Oxidation Processes

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Darmadi Darmadi

    2014-06-01

    Full Text Available Limbah cair pabrik pupuk urea terdiri dari urea dan amonium yang masing-masing mempunyai konsentrasi berkisar antara 1500-10000 ppm dan 400-3000 ppm. Konsentrasi urea yang tinggi di dalam badan air dapat menyebabkan blooming algae dalam ekosistem tersebut yang dapat mengakibatkan kehidupan biota air lain terserang penyakit. Peristiwa ini terjadi karena kurangnya nutrisi bagi biota air dan sedikitnya sinar matahari yang dapat menembusi permukaan air. Disamping kedua hal tersebut di atas, algae juga dapat memproduksi senyawa beracun bagi biota air dan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengolah urea menggunakan oksidasi konvensional (H2O2 dan Advanced Oxidation Processes (kombinasi H2O2-Fe2+ pada pH 5 dengan parameter yang digunakan adalah variasi konsen-trasi awal H2O2  dan konsentrasi Fe2+. Hasil percobaan menunjukkan bahwa penurunan konsentrasi urea tertinggi diperoleh pada penggunaan reagen fenton (8000 ppm H2O2 dan 500 ppm Fe2+, yaitu dapat menurunkan urea dari konsentrasi awal urea 2566,145 ppm menjadi 0 ppm. Kinetika reaksi dekomposisi urea menjadi amonium dan amonium menjadi nitrit dan nitrat yang diuji mengikuti laju kinetika reaksi orde 1 (satu terhadap urea dan orde satu terhadap amonium dengan konstanta laju reaksi masing-masing k1 = 0,019 dan k2 = 0,022 min-1.

  5. Pemanfaatan Potensi Limbah Tongkol Jagung Sebagai Syngas Melalui Proses Gasifikasi Di Wilayah Provinsi Gorontalo

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Siradjuddin Haluti

    2016-12-01

    Full Text Available Abstrak: Jagung merupakan komoditi unggulan Propinsi Gorontal. Walaupun mengalami fluktuasi produksi jagung ditiap tahuntidak mempengaruhi produksi jagung di Provinsi Gorontalo. Dalam beberapa tahun terakhir kebutuhan jagung makinmeningkat, dengan meningkatnya kebutuhan jagung berdampak pada tingginya produksi limbah tongkol jagung yangdihasilkan provinsi Gorontalo, tentunya ini akan menimbulkan masalah bagi lingkungan. Limbah tongkol jagungmerupakan salah satu sektor yang belum dimanfaatkan di provinsi Gorontalo secara maksimal dalam meningkatkannilai ekonomis, lebih efisien dan efektif penggunaannya. Diantaranya pemanfaatan biomassa tongkol jagung sebagaienergi bahan bakar alternatif. Tujuan yang diangkat dalam peneliitian ini adalah (1 Mengetahui potensi produksi limbahtongkol jagung di wilayah Provinsi Gorontalo sebagai energi alternatif. (2Mengetahui potensi energi alternatif melaluiproses gasifikasi sebagai pemanfaatan dari bahan baku limbah tongkol jagung untuk jadi Gas Syntesis (Syngas.Metode pengumpulan data, pengolahan data dan analisis data. Hasil potensi bahan bakar yang dapat dihasilkan daripemanfaatan limbah tongkol jagung untuk wilayah Provinsi Gorontalo dapat mencapai total rata-rata sebesar 72.931 tonlimbah tongkol jagung. Untuk pemanfaatan limbah tongkol jagung sebagai bahan bakar alternatif melalui prosesgasifikasi menghasilkan syngas sebesar 92.852 ton.Kata kunci: potensi, limbah, tongkol jagung, gsifikasi, energi Abstract: Corn is a commodity Gorontal province. Despite the fluctuations in maize production in each year does not affect maizeproduction in Gorontalo Province. In recent years, corn demand is increasing, with the increasing demand of corncontributes to the high production of waste generated corncob Gorontalo province, this course will cause problems forthe environment. Corncob waste is one sector that is untapped in the province of Gorontalo to the maximum inimproving economic value, more efficient and effective

  6. Utilization Of Seeds Durian (Durio Zibethinus Murr) Powder AS Biopolymer Additional Materials Of Coagulant Alum To Improve The Total Solids Removal Suspended (Tss) And Cod Using Leachate Coagulation-flocculation (Studi Kasus: Tpa Jatibarang, Kota Semaran

    OpenAIRE

    Alfa Christianty, Dina; Zaman, Badrus; Purwono, Purwono

    2017-01-01

    TPA Jatibarang menjadi salah satu sumber limbah cair di Semarang di mana lokasinya dekat dengan pemukiman penduduk. Limbah cair yang dihasilkan dari Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah berupa air yang dihasilkan dari timbunan sampah yang disebut air lindi (leachate). Lindi TPA Jatibarang umumnya memiliki kandungan senyawa organik yang tinggi dan keberadaannya yang melebihi baku mutu dapat mencemari lingkungan sekitar apabila tidak dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Pengolahan lindi mengg...

  7. MENGGALI KEKUATAN INTERNAL MASYARAKAT MELALUI ENERGI BARU TERBARUKAN KHUSUSNYA LIMBAH TERNAK SAPI DI DESA WANAJAYA, KECAMATAN WANARAJA, KABUPATEN GARUT – PROVINSI JAWA BARAT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sriyanti Sriyanti

    2016-01-01

    Full Text Available Energi baru terbarukan merupakan suatu pengembangan teknologi dalam rangka pemanfaatan sumberdaya alam ataupun non-alami yang dimanfaatkan untuk menjadi suatu energy baru seperti biogas dan listrik. Tenaga listrik merupakan sumber energi yang sangat penting bagi kehidupan manusia baik untuk kegiatan industri,kegiatan komersial maupun kehidupan sehari-hari masyarakat. Termasuk untuk Desa Wanajaya, sebagai desa yang merupakan penghasil ternak khususnya sapi. Desa ini merupakan pilot project dalam pengembangan biomassa menjadi bio gas, namun karena adanya beberapa kendala maka pilot project tersebut tidak berkelanjutan. Pengolahan kotoran ternak menjadi biogas selain menghasilkan gas metan untuk memasak juga mengurangi pencemaran lingkungan, menghasilkan pupuk organik padat dan pupuk organik cair dan yang lebih penting lagi adalah mengurangi ketergantungan terhadap pemakaian bahan bakar minyak bumi yang tidak bisa diperbaharui. Tujuan kegiatan PKM ini yaitu melakukan tahapan awal di dalam rencana penerapan teknologi tepat guna pemanfaatan kotoran sapi sebagai sumber energi gas dan energi listrik alternatif di Desa Wanajaya, Kec. Wanaraja – Kabupaten Garut. Besarnya produksi kotoran sapi per hari atau per tahunnya menjadi daya tarik dan kekuatan untuk bisa memanfaatkan limbah ternak menjadi biogas dan energi alternatif bagi lingkungan masyarakat local. Selain ketersedian kotoran sapi sebagai modal utama untuk pemanfaatan limbah ternak (kotoran sapi ada factor-faktor lain yang harus diperhatikan, antara lain ; pakan ternak yang digunakan, pengelolaan limbah ternak, jumlah sapi, jarak lokasi timbunan kotoran dengan rumah dan lain-lain. Mengembangkan dan Meningkatkan kemampuan sumberdaya masyarakat didalam pemanfaatan limbah ternak menajdi berbagai alternatif baik sisi energi, biogas dan lainnya

  8. Efek Durasi Pencahayaan Pada Sistem HRAR Untuk Menurunkan Kandungan Minyak Solar Dalam Air Limbah

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dian Puspitasari

    2014-09-01

    Full Text Available Kandungan minyak di dalam air limbah industri perminyakan umumnya bersifat toksik terhadap mikroorganisme dan mengganggu proses pengolahan secara biologis. Sistem HRAR diperkirakan dapat mengatasi hambatan tersebut melalui proses fotosintesis untuk menghasilkan oksigen yang dibutuhkan mikroorganisme dalam mendegradasi senyawa hidrokarbon. Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh perpanjangan waktu pencahayaan pada kemampuan HRAR dalam menurunkan kandungan minyak di dalam limbah. Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah variasi durasi pencahayaan dan variasi penambahan volume minyak solar yang ditambahkan ke dalam reaktor. Variasi durasi pencahayaan yang digunakan adalah pencahayaan selama 12 jam dan pencahayaan selama 24 jam. Sedangkan penambahan volume minyak solar ke dalam masing-masing reaktor adalah sebesar 346 ppm, 519 ppm dan 692 ppm. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah durasi pencahayaan selama 12 jam memiliki efek yang lebih baik terhadap penurunan konsentrasi minyak dibandingkan pencahayaan selama 24 jam. Hal ini dapat terlihat dari baiknya pertumbuhan alga dan bakteri di dalam reaktor serta tingginya penurunan konsentrasi minyak solar di dalamnya. Penurunan konsentrasi minyak solar terbaik terdapat pada reaktor dengan penambahan minyak solar sebesar 346 ppm. Pada reaktor dengan durasi pencahayaan selama 12 jam terjadi penurunan konsentrasi minyak sebesar 78,4%. Sedangkan penurunan kandungan minyak solar pada reaktor dengan durasi pencahayaan selama 24 jam adalah sebesar 73,9%.

  9. Pemanfaatan Limbah Investment Menjadi Barang Kerajinan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Hastuti Kusreni

    2016-04-01

    Full Text Available Penelitian ini dimaksudkan untuk memanfaatkan kembali limbah investment padat yang dihasilkan dengan menggunakan teknologi proses pembuatan barang kerajinan yang bisa  diterapkan untuk usaha kecil kerajinan. Pada pembuatan perhiasan dengan metode wax lost casting digunakan bahan investment powder yang menghasilkan limbah padat investment. Limbah padat investment bisa dibuat barang kerajinan dengan cara menambah resin katalist, gips, alkasit, sabut kelapa, semen putih, yang bertujuan untuk memperbaiki sifat plastisitas, meningkatkan kekuatan dan mempercepat pengeringan. Untuk menentukan kualitas sampel dilakukan uji terhadap sifat plastisitas, kekuatan, kekerasan dan waktu pengeringan yang dilakukan secara visual. Hasil olahan limbah investment dengan penambahan gips, alkasit, sabut kelapa dengan komposisi 10:2:1:4, pengeringan selama 3 hari menghasilkan barang kerajinan yang kurang keras, plastis dan kuat. Hasil olahan limbah investment dengan penambahan gips, semen putih dengan komposisi 10:2:4, pengeringan selama 3 jam menghasilkan barang kerajinan yang keras dan plastis. Kata kunci : limbah investment padat

  10. Penyisihan Limbah Organik Air Lindi TPA Jatibarang Menggunakan Koagulasi-Flokulasi Kimia

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Arya Rezagama

    2016-12-01

    Full Text Available Air lindi yang meresap ke dalam tanah yang berpotensi bercampur dengan air tanah sehingga menimbulkan pencemaran tanah, air tanah dan air permukaan. Komposisi limbah lindi dari berbagai TPA berbeda-beda bergantung pada musim, jenis limbah, umur TPA. Proses dalam TPA menghasilkan molekul organik recalcitrant yang ditunjukkan dengan rendahnya rasio BOD/COD dan tingginya nilai NH3-N. Belum optimalnya pengolahan air lindi di Jatibarang membutuhkan pretreatment sebagai bentuk upaya alternatif dalam proses pengolahan air lindi sebelum masuk ke dalam proses aerated lagun. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh koagulan kimia pada penyisihan bahan organik air lindi TPA Jatibarang. Penelitian dilakukan pada bulan April- Agustus 2016. Karaktersitik air lindi TPA Jatibarang termasuk dalam kategori "moderately stable" dan lindi muda. Penyisihan bahan organik dengan menggunakan kuagulan kimia FeCl3 dan Al2SO4 menunjukkan nilai yang cukup signifikan untuk parameter COD, BOD, TSS. Penggunaan dosis optimal terjadi pada 16 g/L FeCl3 serta 16 g/L Al2SO4 dapat menurunkan nilai COD sebesar 51% dan 65%, BOD sebesar 50% dan 56%, dan TSS sebesar 24% dan 21%. Perubahan nilai pH akibat penambahan koagulan berpengaruh positif terhadap tingkat penyisihan, namun memberikan dampak negatif yaitu buih yang cukup banyak. Penurunan beban organik menguntungkan bagi sistem pengolahan lindi eksisting TPA Jatibarang.  [Title: Removal of Lindi Water Organic Waste of TPA Jatibarang using Chemical Coagulation- Floculation] Leachate grounding into the soil that potentially could mix with the groundwater caused contamination of soil, groundwater and surface water. The composition of waste landfill leachate from the various location is depending on the season, the type of waste, and landfill age. Process in the TPA produces recalcitrant organic molecules as indicated by the low ratio of BOD/COD and NH3-N high value. The ineffective treatment of leachate at Jatibarang

  11. Optimasi Waktu Proses Hidrolisis dan Fermentasi dalam Produksi Bioetanol dari Limbah Pengolahan Agar (Gracilaria sp. Industri

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rodiah Nurbaya Sari

    2013-12-01

    menggunakan kapang Trichoderma viride dan khamir Saccharomyces cerevisiae. Penelitian yang dilakukan terdiri dari beberapa tahap yaitu karakterisasi limbah agar industri, hidrolisis enzimatis menggunakan kapang Trichoderma viride penghasil selulase, dan fermentasi dengan khamir Saccharomyces cerevisiae. Hasilnya menunjukkan bahwa waktu optimal untuk hidrolisis enzimatis adalah 4 hari pada suhu 28 oC dan pH 3,91; aktivitas CMCase 210,48 IU/ml dan menghasilkan total gula pereduksi 6,74 mg/ml. Sedangkan untuk waktu fermentasi yang optimal adalah 2 hari pada suhu 32 oC dan pH 4,66 dengan nilai OD 600 nm 0,0181 menghasilkan etanol kasar dengan kadar 0,47% (b/b.

  12. Kajian Pengelolaan Limbah Uji Pada Laboratorium Uji Tekstil

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Kusreni Hastuti

    2016-04-01

    Full Text Available AbstrakDalam kajian ini akan dibahas mengenai jenis limbah yang dihasilkan oleh Laboratorium Uji Tekstil, pemanfaatan dan cara pengelolaan limbah. Pada pengujian tekstil digunakan contoh uji (tekstil dan bahan kimia. Pada kegiatan pengujian ini dihasilkan limbah contoh uji yang berupa limbah serat, benang, potongan kain dan limbah uji tekstil berupa air limbah. Alternatif pemanfaatan limbah dari sisa contoh uji dan bekas uji digunakan sebagai bahan untuk membuat berbagai macam dan jenis produk kerajinan yang berbahan baku tekstil. Limbah serat, benang digunakan untuk pengisi bantal, boneka sebagai pengganti dakron. Limbah potongan kain yang berukuran 50 cm x 50 cm dan 10 cm x 10 cm bisa digunakan untuk taplak meja, korden, tas, sarung bantal dan sebagainya, limbah kain yang berukuran kecil digunakan untuk pengisi bantal. Air limbah bekas pengujian tekstil mengandung zat kimia seperti larutan pencuci, larutan keringat asam & basa. Air limbah bekas pengujian tidak dapat digunakan kembali namun dilakukan pengelolaan sebelum dibuang ke lingkungan.Kata kunci: pengujian tekstil, pengelolaan limbah AbstractThis study will discuss the types of waste produced by the Textile Testing Laboratory, utilization and management of waste.  Textile testing use samples (textiles and chemicals. In this testing activity generated waste test sample in the form of waste fibers, yarns, fabrics and waste pieces of test textile wastewater. Waste from the rest of the test sample and the former test are  used as material for making various kinds and types of handicraft products. Waste of  fiber, yarn are used to fill pillows, dolls instead of dacron. Waste pieces of fabric measuring 50 cm x 50 cm and 10 cm x 10 cm can be used for tablecloths, curtains, bags, pillowcases and so on, small-sized waste fabric is used for stuffing. Former textile testing containe chemicals such as wash solution, a solution of acid & alkaline perspiration. Wastewater former test is not

  13. Pengaruh macam limbah organik dan pengenceran terhadap produksi biogas dari bahan biomassa limbah peternakan ayam

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    SUNARTO

    2012-05-01

    Full Text Available Pamungkas GS, Sutarno, Mahajoeno E. 2012. Pengaruh macam limbah organik dan pengenceran terhadap produksi biogas dari bahan biomassa limbah peternakan ayam. Bioteknologi 9: 18-25. Kelangkaan bahan bakar merupakan masalah penting saat ini, sehingga diperlukan berbagai alternative sumbernya. Dengan sistem biodigester anaerob, limbah peternakan ayam dengan penambahan limbah organik lain dapat menghasilkan biogas, sebagai sumber energi terbarukan (renewable energy. Tujuan penelitian ini adalah (i menguji produksi biogas dari pencerna anaerob limbah peternakan ayam dengan perlakuan pengenceran, dan penambahan berbagai substrat sampah organik skala laboratorium, (ii mengetahui produksi biogas dari pencerna anaerob sistem curah limbah peternakan ayam dengan frekuensi agitasi berbeda pada skala semi pilot. Penelitian dilakukan dua tahap yaitu penelitian skala laboratorium dan skala semi pilot. Rancangan percobaan menggunakan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL yang terdiri dari 2 faktor yaitu, rasio pengenceran, dan penambahan substrat. Hasil dari produksi biogas terbaik direkomendasikan pada penelitian skala semi pilot sistem curah. Perlakuan dalam tahapan semi pilot dengan interval waktu pengadukan, yaitu 4 jam/hari dan 8 jam/hari. Produksi biogas tertinggi diperoleh dari penyampuran kotoran ayam dengan eceng gondok pengenceran 1:1 sebesar 0,60 L dalam 6 minggu dan efisiensi perombakan COD, TSS, VS adalah 63,80%; 14,79%; 75,14%. Pada sekala semi pilot sistem curah dengan frekuensi pengadukan 8 jam/hari, diperoleh hasil biogas tertinggi sebesar 624,99 L dalam 6 minggu.

  14. Kultivasi Scenedesmus SP. Pada Medium Air Limbah

    OpenAIRE

    Kawaroe, Mujizat

    2011-01-01

    Proses fotosintesis pada mikroalga membutuhkan CO2 dan cahaya matahari serta nutrien untuk pertumbuhannya. Kultivasi Scenedesmus sp. pada medium air limbah bertujuan guna mencukupi kebutuhan mikroalga akan nutrien dan mengurangi masukan dari bahan kimia yang terkandung dalam air limbah tersebut ke lingkungan. Kultivasi Scenedesmus sp. dilakukan selama tujuh hari pada medium air limbah industri tanpa penambahan nutri...

  15. Kajian eksperimental head losses katup limbah pompa hydram

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Made Suarda

    2018-01-01

    Full Text Available Abstrak Disain katup limbah yang baik dan penyetelan panjang langkah (stroke yang tepat merupakan faktor penting untuk operasi pompa hydram yang halus dan efisien. Katup limbah harus mampu menutup dengan cepat untuk menghasilkan tekanan tinggi pada saat terjadi water hammer. Disain detail katup limbah meliputi luas lubang katup limbah, luas penampang piringan katup, dan panjang langkah katup. Penelitian sebelumnya menyarankan bahwa diameter lubang katup limbah harus sama atau lebih besar dengan diameter pipa penggerak untuk menghindari terhambatnya aliran air keluar katup limbah. Namun diameter optimal katup limbah belum diketahui. Katup limbah tertutup akibat gaya drag yang terjadi karena aliran air melewati katup tersebut. Jadi geometri katup limbah adalah sedemikian rupa sehingga gaya seret tersebut meningkat dengan cepat sesuai arah pergerakan katup tersebut menuju posisi tertutupnya. Friction drag mengakibatkan kehilangan energi atau head losses aliran air melewati katup limbah yang merupakan besarnya perubahan energi aliran sebelum dan sesudah katup limbah tersebut. Head losses tersebut dapat diinvestigasi dengan mengukur tekanan di bawah katup limbah dan debit aliran yang mengalir melewati katup limbah tersebut pada posisi kesetimbangannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio diameter lubang katup limbah terhadap diameter pipa penggerak yang mengakibatkan head losses terendah adalah sekitar 130 persen atau pada rasio luas penampangnya sekitar 172 persen. Kata kunci: Pompa hydram, katup limbah, head losses, rasio diameter Abstract Suitable design and appropriate stroke adjustment of a waste valve are important factors for smooth and efficient hydram pump operation. The waste valve must be able to close quickly to produce high pressure during a water hammer take placed. In addition, detailed design of the waste valve comprises of the hole-diameter of the valve, the cross-sectional area of valve disc, and the valve step stroke. Prior

  16. PENGEMBANGAN PROGRAM PENGOLAHAN CITRA UNTUK RADIOGRAFI DIGITAL

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    EC Nugroho

    2012-09-01

    Full Text Available Telah dikembangkan sebuah program pengolahan citra untuk radiografi digital yang disusun menggunakan perangkat lunak Borland C++ Builder 4 Professional. Untuk melakukan pengolahan terhadap citra radiografi digital,dengan pengolahan terhadap pixel-pixel dari citra. Teknik pengolahan citra, meliputi pengaturan kecerahan citra (image brightness, kontras citra (image contras, pelembutan citra (image smoothing, penajaman citra (image sharpening, deteksi tepi (edge detection, citra negatif (negative image, dan histogram. Hasil pengolahan citra dihasilkan citra radiografi digital yang mudah  diinterprestasi  lebih  teliti  oleh  pengamat.  Tujuan penelitian ini adalah mendesain perangkat lunak pengolahan citra radiografi digital. Perangkat yang telah disusun kemudian digunakan untuk melakukan pengolahan terhadap citra radiografi digital. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kualitas citra radiografi digital, sehingga dapat membantu seorang radiographer dalam mendiagnosa atau menginterprestasikan citra radiografi digital lebih teliti. Citra radiografi awal dan citra hasilnya dapat dilihat pada layar monitor sehingga  kualitas  pengolahan  dapat dibandingkan secara langsung. The image processing program has been developed for digital radiography that is designed by using software Borland C++ Builder 4 Professional to process the radiography digital image with image pixels processing. Image processing technique consists of image brightness, image contrast, image smoothing, image sharpening, edge detection, and negative image and histogram. From the result of image processing it produced radiography image that is easier to interpret by the observer. The purpose of this research is to design the software of image processing for digital radiography. Then the software is used as the image processor for digital radiography. The result shows that there is a quality improvement of digital radiography image, so it can help

  17. KAJIAN PROGRAM PENGELOLAAN AIR LIMBAH PERKOTAAN STUDI KASUS PENGELOLAAN IPAL MARGASARI BALIKPAPAN (Study on Urban Wastewater Management Program A Case Study at WWTP Margasari Management of Balikpapan City, Indonesia

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Freddy Nelwan

    2003-07-01

    Full Text Available ABSTRAK Penelitian ini ditujukan untuk mengkaji kinerja pengelolaarr limbah cair, dan untuk mengamati persepsi komunitas tentang fasilitas pengolahan limbah cair (WWTP. Analisis terhadap kinerja pengelolaan WWTP Margasari menunjukkan bahwa implenrentasi program rehabilitasi sanitasi berjalan dengan baik. WWTP nampu untuk mencakup 1500 pelanggan, yang sama dengan 1/5 dari pemukiman terapung di Kecamatan Balikpapan Barat. Kenaikan retribusi yang tekait dengan pengurangan subsidi untuk operasi dan pemeliharaan WWTP perlu dilakukan tahap demi tahap dan mempertimbangkan aspirasi masyarakat. Berdasarkan analisis persepsi masyarakat tentang tingkat pelayanan WWTP umumnya mereka peduli terhadap pelayanan pengolahan limbah tersebut. Di pihak lain terdapat hubungan yang signifikan antara kesiapan, daya tanggap, profesionalisme, dan kepuasan pelanggan terhadap pelayanan fasilitas WWTP dan petugasnya. Dapat disimpulkan bahwa projek percontohan ini memiliki kinerja yang baik yang terkait dengan tujuan dan target serta dapat diterima oleh masyarakat. Penelitian ini merekomendasikan agar program tersebut dilanjutkan mencakup perluasan area. Pengelolaan yang intensif untuk meningkatkan kinerja WWTP serta pelayanannya harus dilakukan terus-menerus yang mencakup fasilitas pendukung, kesejahteraan pegawai, dan peningkatan partisipasi masyarakat dan sektor swasta.   ABSTRACT This research was aimed to assess the performance of the wastewater management, and to observe the community perception about WWTP (wastewater treatment plant facility. The analysis towards WWTP Margasari management performance shows that the implementation of the sanitation rehabilitation program has been operating well. The WWTP is able to cover 1500 costumers, which equal one fifth part of floating settlement area in Kecamatan Balikpapan Barat. Increasing retribution charge in accordance with subsidies reduction for WWTP operation and maintenance, needs to be done step by step and considers

  18. LAHAN BASAH BUATAN SEBAGAI MEDIA PENGOLAHAN AIR LIMBAH BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamaei BERSALINITAS RENDAH (Constructed Wetland for Remediation of Brackish Wastewater from White Shrimp (Litopenaeus vannamaei Cultivation

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Syafrudin Raharjo

    2015-07-01

    Full Text Available ABSTRAK Air limbah budidaya udang berjumlah relatif banyak dan mengandung bahan pencemar yang berpotensi mencemari lingkungan. Di sisi lain, air limbah tersebut dapat diolah dan diresirkulasi dalam sistem budidaya udang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki kemampuan sistem lahan basah buatan-aliran air permukaan (LBB-AAP yang ditanami dengan rumput vetiver (Chrysopogon zizanioides, L dalam menghilangkan pencemar (NO2-, NO3-, NH3, NH4+ dan PO43- dari air limbah budidaya udang vaname (Litopenaeus vannamaei kondisi mesohaline dan mengevaluasi kinerja sistem tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem LBB-AAP mampu mengeliminasi parameter NO2-, NO3-, NH3, NH4+ dan PO43- secara signifikan. Rumput vetiver mampu tumbuh pada kondisi mesohaline dan dapat melakukan remediasi air limbah tersebut. Serapan rumput vetiver dalam sistem LBB-AAP untuk NO3-, NH4+ dan PO43-adalah 28, 63 dan 83 %. Desain konstruksi LBB-AAP tipe Hidroponik menunjukkan kinerja terbaik dalam pengendalian air limbah budidaya udang vaname dibandingkan dengan tipe emergent, kombinasi hidroponik dan emergent. ABSTRACT The amount of wastewater shrimp cultivation is relatively/too much, contains a variety of pollutants and potentially pollute the environment. In other side, The wastewater can be treated and also recirculated in shrimp cultivation systems. The purpose of research is to investigate the ability of flow water surface-constructed wetland system (FWS-CWs that planted vetiver grass (Chrysopogon zizanioides, L that removes of pollutants (NO2-, NO3-, NH3, NH4+ and PO43- from wastewater vaname shrimp cultivation (Litopenaeus vannamaei on conditions mesohaline and with the aim of evaluating the performance of the system. The results of the research indicate that FWS-CWs able to eliminate the parameters significantly of NO2-, NO3-, NH3, NH4+ and PO43-. Vetiver grass could grow on mesohaline conditions and it can perform remediation of the wastewater. Uptake of

  19. Fitoakumulasi Ion Logam Tembaga(II) Oleh Tanaman Lidah Mertua (Sansevieria trifasciata Prain)

    OpenAIRE

    Ayu Ika Pratiwi, Asmawati, Syarifuddin Liong

    2017-01-01

    Limbah Cu yang bersumber dari aktivitas industri memiliki sifat toksik bagi makhluk hidup. Pengolahan limbah Cu dapat dilakukan dengan teknik fitoremediasi yaitu teknik pembersihan lingkungan yang tercemar dengan memanfaatkan tanaman hiperakumulator dan telah dikembangkan menjadi metode yang murah dan ramah lingkungan. Pada penelitian ini digunakan tanaman lidah mertua (Sansevieria trifasciata Prain) untuk menarik ion logam berat Cu(II) dari tanah dengan variasi waktu sehingga dapat diketahui...

  20. Pengelolaan Limbah Medis Padat Puskesmas Se-Kota Pekanbaru

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Emy Leonita

    2014-05-01

    Full Text Available Jumlah limbah medis yang bersumber dari fasilitas kesehatan diperkirakan semakin lama semakin meningkat. Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia tahun 2008, jumlah puskesmas mencapai 8.548 unit. Pengelolaan limbah medis yang berasal dari rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan maupun laboratorium medis di Indonesia masih dibawah standar profesional. Di kota Pekanbaru tidak memiliki data yang akurat tentang pengelolaan limbah medis di puskesmas, maka dari itu dianggap perlu dilakukan penelitian terkait untuk melihat sejauh mana pengelolaan limbah medis padat puskesmas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan limbah medis padat di Puskesmas se-Kota Pekanbaru. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, penelitian ini dilakukan di 20 puskesmas yang ada di Pekanbaru. Jumlah  Informan dalam penelitian ini adalah 21 orang yang terdiri dari 20 pemegang program kesehatan lingkungan masing-masing puskesmas dan 1 orang pemegang program sanitasi lingkungan di Dinas Kesehatan Kota. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi dan wawancara mendalam. Hasil penelitian diketahui bahwa puskesmas se kota Pekanbaru telah melakukan pengelolaan sampah padat mulai dari pemilahan, pengumpulan, penampungan, pengangkutan, namun pada tahap pemusnahan masih kurang maksimal. Kendala yang dihadapi adalah dana operasional dan tenaga maintenance yang tidak ada serta mesin insinerator yang tidak berfungsi dengan baik. 

  1. Sistem Pakar Otomatisasi Baku Mutu Limbah Pertambangan Nikel Menggunakan Algoritma Supervised Mechine

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Komang Aryasa

    2016-09-01

    Full Text Available Metode buka tutup pintu pembuangan limbah secara manual  berdasarkan hasil uji laboratorium  membutuhkan waktu relatif lama. Ketika hasil uji laboratorium menyatakan proses pembuangan harus dihentikan, limbah yang tidak memenuhi standar kelayakan sudah ikut terbuang. Tujuan dari penelitian ini adalah  untuk merancang sistem pakar menggunakan algoritma Supervised Learning untuk otomatisasi standar baku limbah pertambangan nikel, algoritma ini digunakan untuk mengklasifikasikan besaran nilai kandungan unsur dalam limbah, dan digunakan untuk mengoptimalkan proses penentuan kelayakan buang limbah. Algoritma ini bekerja setelah menerima data dalam bentuk nilai-nilai kandungan unsur yang dibangkitkan oleh sebuah aplikasi simulator yang mendeteksi kadar kandungan unsur dalam air limbah. Hasil analisis tersebut digunakan untuk menentukan kelayakan pembuangan limbah. Dari 11 unsur yang dianalisis tujuh unsur memiliki bobot nilai tertinggi dalam setiap pengukuran yaitu pH, TSS, Cu, Zn, Cr(6+, Cr Total, dan Fe., sementara Support Vector Machine hanya empat unsur yang memiliki nilai bobot tertinggi dari setiap pengukuran, yaitu unsur Cd, Pb, Ni dan Co.

  2. Pembuatan Biobriket dari Limbah Cangkang Kakao

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Munas Martynis

    2012-06-01

    Full Text Available Biobriquette is an alternative energy as fuel substitute which is produced from organic materials or underutilized agricultural waste (biomass. Some types of biomass waste has considerable potential as wood waste, rice husks, straw, bagasse, palm shells, and municipal solid waste. Another untapped potential is the cocoa shell waste. These wastes are not used if it will cause a bad odor and may damage ecosystems. This study aims to see the effect of particle size variations and biobriquette shape to the biobriquette compressive strength produced, quality analysis, and combustion rate of biobriquette. The making of biobriquette used starch as adhesive as much as 50% of the biobriquette weight, variations of biobriquette particle size were 30 mesh and 60 mesh, the shape of biobriquette were hollow cylinder and solid cylinder. The results showed that biobriquette generated met the fuel standards for households. The best biobriquette was hollow cylinder biobriquette with the size of 30 mesh and the resulting calorific value was more than 4000 cal/g. Based on burning test, biobriquette obtained could be used as fuel.ABSTRAKBiobriket merupakan energi alternatif pengganti bahan bakar yang dihasilkan dari bahan-bahan organik atau limbah pertanian (biomassa yang kurang termanfaatkan. Beberapa jenis limbah biomassa memiliki potensi yang cukup besar seperti limbah kayu, sekam padi, jerami, ampas tebu, cangkang sawit, dan sampah kota. Potensi lain yang belum tergarap adalah limbah cangkang kakao. Limbah-limbah tersebut apabila tidak dimanfaatkan maka akan menimbulkan bau yang tidak sedap dan dapat merusak ekosistem lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh variasi ukuran partikel dan bentuk biobriket terhadap kuat tekan biobriket yang dihasilkan, menganalisa mutu dan laju pembakaran bioriket. Pembuatan biobriket ini menggunakan bahan perekat tepung kanji sebanyak 50 % dari berat biobriket, variasi ukuran partikel biobriket adalah 30 mesh

  3. Kajian Sebaran Radioaktif Gamma dalam Lingkungan Airtanah di Sisi Selatan Gunungapi Merapi, Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Andreas R. P. Lakafi

    2016-10-01

    Full Text Available ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di Desa Wukirsari Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman. Radioaktif alam adalah radioaktif yang berasal dari radiasi yang ada di bumi. Radionuklida alam penyumbang terbesar terhadap besarnya paparan gamma ke manusia adalah anak luruh Uranium-238 (U-238. Radionuklida tersebut akan sangat berbahaya bagi manusia jika mencemari airtanah yang akan digunakan manusia.  Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji persebaran radioaktivitas gamma dalam airtanah bebasdi daerah penelitianakibat erupsi Gunungapi Merapi 2010 dan merumuskan upaya strategik pengelolaan lingkungan untuk menangani permasalahan potensi terkontaminasinya airtanah oleh radioaktif. Penelitian ini menggunakan metode survey.Metode sistematik berdasarkan grid untuk menentukan titik sampel dan pola aliran airtanah. Untuk memperoleh data kualitas airtanah menggunakan metode purposif dengan mempertimbangkan titik sampel yang diambil harus berada pada satu jalur aliran airtanah yang ditunjukkan dalam pola aliran airtanah. Data yang diperoleh berupa data aktivitas radioaktif dan dosis efektif. Tujuan kedua dicapai dengan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan data sebaran dosis efektif sebagai acuan alternatif strategi pengelolaan lingkungan yang diberikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, aktivitas radioaktif gamma U-238 pada airtanah dilokasi penelitian masih aman karena masih di bawah baku mutu berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir nomor: 02/Ka-BAPETEN/V-99 tentang baku tingkat radioaktivitas lingkungan yaitu 1x103 Bq/liter untuk syarat aktivitas U-238 di air. Dari hasil pengujian didapati bahwa, aktivitas U-238 rentang  yaitu 0,123±0,04 Bq/liter sampai 0,283±0,011 Bq/liter. Untuk dosis efektif didapati bahwa sebaran dosis efektif di daerah penelitian juga masih sangat rendah dan aman yaitu berada pada 4,00 µSv/tahun hingga 8,14 µSv/tahun. Dosis efektif di daerah penelitian masih jauh di bawah batas ambang yang ditentukan

  4. Faktor Penentu Pengembangan Industri Pengolahan Perikanan Di Kabupaten Sidoarjo melalui Pengembangan Ekonomi Lokal

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sayyidatu Ulish Shofa

    2015-12-01

    Full Text Available Wilayah bagian timur Kabupaten Sidoarjo memiliki potensi pengembangan sub sektor perikanan, khususnya Kecamatan Candi, Sedati, Sidoarjo, Buduran, Jabon, dan Waru. Potensi tersebut belum didukung pengembangan industri pengolahan perikanan secara optimal sehingga belum dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Industri pengolahan perikanan masih bersifat sederhana, marketshare terbatas, dan belum ada kemitraan usaha. Pendekatan pengembangan ekonomi lokal menjadi bentuk pengembangan yang cocok dalam permasalahan industri pengolahan perikanan di Kabupaten Sidoarjo. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan arahan pengembangan industri pengolahan perikanan di Kabupaten Sidoarjo melalui pengembangan ekonomi lokal. Pada penelitian ini akan dibahas mengenai faktor penentu pengembangan industri melalui teknik analisis konten dan CFA (Confirmatory Factor Analysis. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 6 faktor penentu pengembangan industri pengolahan perikanan, yaitu sumberdaya, kelembagaan, ekonomi, pasar dan pemasaran, transportasi, serta sarana dan prasarana pendukung pengolahan perikanan.

  5. Evaluasi Fungsi Insinerator Dalam Memusnahkan Limbah B3 Di Rumah Sakit NI Dr.Ramelan Surabaya

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Jahn Leonard Saragih

    2013-09-01

    Full Text Available Pengelolaan limbah padat B3 di Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Ramelan sangat penting diperhatikan karena dapat berdampak buruk apabila tidak dikelola dengan baik. Oleh sebab itu diperlukan adanya penelitian untuk mengidentifikasi jumlah timbulan dan penanganan limbah padat B3, mengevaluasi manajemen, penyimpanan sementara serta mengevaluasi proses insinerasi. Evaluasi fungsi incinerator di Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Ramelan dilakukan dengan meneliti jumlah timbulan limbah B3, kapasitas pembakaran insinerator, suhu pembakaran insinerator, densitas limbah dan abu pembakaran, dan tes TCLP residu pembakaran incinerator Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Ramelan. Dalam penelitian ini, Rumkital Dr. Ramelan memusnahkan limbah dengan incinerator. Limbah B3 yang dihasilkan Rumkital Dr. Ramelan dimusnakan dengan satu incinerator dengan type KAMINE TYPE BDR-INC 10. Limbah yang dimusnahkan di Rumkital Dr. Ramelan berasal dari Rumkital Dr. Ramelan dan Lantamal Perak. Setelah dilakukan penelitian langsung selama 14 hari berturut-turut, didapatkan bahwa rata-rata timbulan limbah B3 di Rumkital Dr. Ramelan adalah 89.98 Kg/hari dan dengan densitas rata-rata limbah ialah 166,67 kg/m3. Tinggat removal dari pembakaran limbah dengan incinerator di Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Ramelan ialah 82,63%. Pengelolaan abu sisa incinerator Rumkital Dr. Ramelan belum sesuai dengan peraturan yang berlaku dan dari penelitian yang dilakukan yaitu pengujian kandungan abu incinerator, solidifikasi abu incinerator dengan perbandingan semen:abu adalah 1:3 dan uji TCLP, didapatkan bahwa limbah abu sisa insinerator Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Ramelan Surabaya, dapat ditimbun pada landfill kategori I sesuai dengan Keputusan Kepala Bapedal No.4 Tahun 1995.

  6. Perbandingan Kemampuan Embedded Computer dengan General Purpose Computer untuk Pengolahan Citra

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Herryawan Pujiharsono

    2017-08-01

    Full Text Available Perkembangan teknologi komputer membuat pengolahan citra saat ini banyak dikembangkan untuk dapat membantu manusia di berbagai bidang pekerjaan. Namun, tidak semua bidang pekerjaan dapat dikembangkan dengan pengolahan citra karena tidak mendukung penggunaan komputer sehingga mendorong pengembangan pengolahan citra dengan mikrokontroler atau mikroprosesor khusus. Perkembangan mikrokontroler dan mikroprosesor memungkinkan pengolahan citra saat ini dapat dikembangkan dengan embedded computer atau single board computer (SBC. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kemampuan embedded computer dalam mengolah citra dan membandingkan hasilnya dengan komputer pada umumnya (general purpose computer. Pengujian dilakukan dengan mengukur waktu eksekusi dari empat operasi pengolahan citra yang diberikan pada sepuluh ukuran citra. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini menunjukkan bahwa optimasi waktu eksekusi embedded computer lebih baik jika dibandingkan dengan general purpose computer dengan waktu eksekusi rata-rata embedded computer adalah 4-5 kali waktu eksekusi general purpose computer dan ukuran citra maksimal yang tidak membebani CPU terlalu besar untuk embedded computer adalah 256x256 piksel dan untuk general purpose computer adalah 400x300 piksel.

  7. ISOLASI MIKROBA YANG DAPAT MENGHILANGKAN BAU PADA PUPUK ORGANIK AIR LIMBAH CUCIAN BERAS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Elfarisna .

    2015-04-01

    Full Text Available Air limbah cucian beras jika difermentasi selama dua minggu menimbulkan bau. Penelitian yang dilakukan dengan menambah Efektif Microorganisme (EM 4 dapat memperpendek waktu fermentasi dan tidak menimbulkan bau. Efektif Microorganisme 4 adalah produk dari luar, sementara Indonesia mempunyai banyak mikroorganisme lokal yang potensial untuk dikembangkan. Pupuk organik ini telah diteliti pada tanaman anggrek, sayur-sayuran, dan kedelai. Tujuan penelitian untuk mendapatkan mikroorganisme lokal yang dapat menghilangkan bau pada air limbah cucian beras yang akan digunakan sebagai pupuk organik. Isolasi dengan menggunakan media Patato Dextrose Agar (PDA dan Mann Rogosa Sharpe Agar (MRSA, dengan sumber inokulan air limbah cucian beras, ragi tape, kombucha, dan yoghurt. Hasil isolasi diperoleh 2 jenis Lactobacillus dari air limbah cucian beras dan yogurt. Ada tujuh khamir yang diperoleh, yaitu dari air limbah cucian beras (4 jenis, ragi tape (2 jenis, dan kombucha (1 jenis. Dari hasil penelitian ini dipilih 1 jenis Lactobacillus, dan 4 jenis khamir yang dapat hidup dengan baik di dalam air limbah cucian beras dan tidak menimbulkan bau.

  8. PERENCANAAN SISTEM PENYALURAN AIR LIMBAH DOMESTIK KOTA BOGOR MENGGUNAKAN AIR HUJAN UNTUK DEBIT PENGGELONTORAN (Planning of Domestic Wastewater Sewerage in Bogor City Using Rainwater for Flushing Flowrate

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Allen Kurniawan

    2015-03-01

    Full Text Available ABSTRAK Sistem penyaluran air limbah merupakan bagian penting dalam sistem prasarana perkotaan. Tujuan penelitian ini merancang konfigurasi sistem penyaluran air limbah domestik dan memodifikasi sistem drainase skala mikro di Kota Bogor untuk memenuhi debit penggelontoran. Data penelitian berupa data sekunder dari instansi terkait, studi pustaka, dan hasil beberapa penelitian terdahulu. Perkiraan jumlah penduduk setiap kelurahan pada tahun perencanaan 2035 menggunakan metode geometrik. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL dibangun pada dua lokasi yaitu IPAL 1 di Kelurahan Bantarjati dan IPAL 2 di Kelurahan Mekarwangi. Perencanaan blok pelayanan sebanyak 254 buah dan jumlah manhole sebanyak 334 buah. Perhitungan kebutuhan air bersih menghasilkan nilai debit jam puncak air limbah (Qjp rata-rata sebesar 5,75 L/detik. Debit air bersih menghasilkan perkiraan sebesar 80% air limbah. Nilai Qp pada inlet IPAL 1 sebesar 0,59 m3/detik dengan diameter 900 mm, sedangkan nilai Qp pada inlet IPAL 2 sebesar 1,42 m3/detik dengan diameter 1000 mm. Pengaliran air limbah diusahakan secara gravitasi dengan kedalaman galian maksimum sebesar 6 m. Sistem drainase skala mikro dirancang untuk memenuhi debit penggelontoran. Perhitungan intensitas hujan terpilih menggunakan Metode Sherman. Titik penggelontoran sebanyak 53 titik dengan debit penggelontoran rata-rata sebesar 0,03 m3/detik. Debit saluran drainase rata-rata sebesar 0,25 m3/detik. ABSTRACT Sewerage system is an important part of the urban infrastructure. The research objectives were to design a system configuration domestic wastewater sewerage and modify drainage systems in Bogor City for flushing discharge. The research used secondary data from relevant institutions, literature, and the results of previous researches. Estimated of the population of each village in 2035 used geometric method. Wastewater Treatment Plant (WWTP would be constructed in two locations in Bantarjati and Mekarwangi Village. Planning

  9. PEMANFAATAN LIMBAH PEPAYA (Carica papaya L DAN TOMAT (Solanum lycopersicum L UNTUK MEMPERCEPAT PENGOMPOSAN SAMPAH ORGANIK

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Aji Baharudin

    2017-04-01

    Full Text Available Salah satu penanganan sampah organik adalah memaanfaatkannya menjadi bahan baku kom-pos. Dalam penelitian ini, untuk mempercepat waktu pengomposan,digunakan limbah pepaya dan limbah tomat sebagai inokulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis inokulan yang lebih efektif di antara dua jenis limbah buah tersebut, melalui eksperimen yang mengguna-kan rancangan post test only group. Obyek penelitian adalah sampah organik yang berasal dari halaman Asrama I Poltekkes Kemenkes Yogyakarta sebanyak 60 kg yang diperoleh dengan me-toda integrated sampling, sedangkan sampah limbah pepaya dan tomat sebanyak 2 kg yang di-peroleh dari Pasar Serangan, diambil dengan metoda purposive sampling. Berdasarkan indika-tor kompos matang, dari lima kali ulangan, rata-rata waktu terbentuknya kompos pada kelompok perlakuan dengan inokulan limbah pepaya adalah selama 32,3 hari dan inokulan limbah tomat selama 31,7 hari. Hasil uji statistik dengan t-test bebas memperoleh nilai p < 0,001 yang berarti bahwa perbedaan lama waktu pengomposan antara kedua inokulan tersebut memang bermak-na. Dapat disimpulkan bahwa limbah tomat lebih efektif dan cepat dibandingkan dengan limbah pepaya dalam mempercepat proses pengomposan.

  10. Limbah Serutan Kayu Matoa (Pometia Pinnata) Sebagai Zat Warna Alam Pada Kain Batik Serat Selulosa

    OpenAIRE

    Haerudin, Agus; Farida, Farida Farida

    2017-01-01

    Potensi limbah sumber daya alam di Indonesia hususnya limbah kayu-kayuan sangat melimpah yang selama ini belum dimanfaatkan dan belum miliki nilai jual yang sangat tinggi, salah satunya serutan kayu matoa. Pada penelitian ini mencoba melakukan ekperimen limbah serutan kayu matoa dimanfaatkan sebagai sumber bahan baku zat warna alam yang akan diaplikasikan pada kain batik serat selulosa.Tujuan dari penelitian ini ingin melihat arah warna yang dihasilkan dari ekstraksi limbah serutan kayu mato...

  11. KETERTARIKAN LALAT BUAH BACTROCERA PADA EKSTRAK OLAHAN LIMBAH KAKAO BERPENGAWET

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dyah Rini Indriyanti

    2012-09-01

    Full Text Available Lalat buah Bactrocera spp. (Diptera: Tephritidae merupakan salah satu hama pen ting menyerang tanaman buah-buahan dan sayuran. B. carambolae di laboratorium tertarik pada olahan limbah kakao. Hasil uji coba di lapangan belum memuaskan karena olahan limbah kakao mudah rusak. Tujuan penelitian ini mengkaji respon lalat buah Bactrocera yang diberi umpan ekstrak olahan limbah kakao berpenga wet. Pengawet yang digunakan yakni: Natrium klorida (NaCl, Natrium benzoat (C7H5NaO2 dan Potasium sorbat (C6H7KO2. Konsentrasi yang dipakai masing-masing pengawet 0,1%; 0,2% dan 0,3%. Pengamatan dilakukan selama satu ming gu. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa daya tahan limbah yang diberi penga wet dan yang tidak dilihat secara secara fisik (warna dan tekstur tidak berbeda nyata, namun ada perbedaan bau. Limbah yang tidak diberi pengawet ada kecen derungan baunya tidak sedap dibanding yang diberi pengawet. Hal ini yang mempengaruhi ketertarikan lalat terhadap olahan limbah kakao. Respon ketertarikan lalat Bactrocera terhadap olahan limbah kakao yang diberi pengawet berbeda antara satu dengan yang lain. Respon ketertarikan tertinggi Bactrocera cenderung pada olahan limbah kakao yang diberi pengawet Natrium klorida 0,3%, Potasium sorbat 0,2% dan Natrium benzoat 0,1%.The fruit fly Bactrocera spp. (Diptera: Tephritidae is one of the important pests attacking crops of fruits and vegetables. In the laboratory, B. carambolae was attracted by the processed cocoa waste. The results of field trials have not been satisfactory yet, because the processed cocoa waste was easily damaged. The purpose of the study wast to examine the response of Bactrocera to the bait made of processed cocoa extract waste containing preservatives. The preservatives used were: Sodium chloride (NaCl, sodium benzoate (C7H5NaO2 and potassium sorbate (C6H7KO2. The concentration of each preservative was 0.1%; 0.2% and 0.3%. A one-week observation was made. The result showed that there was no

  12. PRODUKSI ETANOL DARI SISA GULA LIMBAH PABRIK BREM

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    I Putu Oka Suartama

    2015-12-01

    Full Text Available Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi gula yang terkandung dalam limbah pabrik brem untuk produksi etanol. Kadungan gula pereduksi dan kadar etanol ditentukan berturut-turut dengan metode luff schoorl and hydrometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan rata-rata gula pereduksi pada limbah pabrik brem sekitar 4,55% (b/v dan jumlah ini cukup untuk difermentasi oleh Saccharomyces cerevisiae menjadi etanol. Pada akhir proses (hari ke 21 konsentrasi etanol yang terbentuk sebesar 2,9% (v/v atau 22,64 g/liter atau 0,49 mol/liter. Hasil ini menunjukkan bahwa efisiensi proses pengubahan gula menjadi etanol mencapai 96%. Selama proses fermentasi terjadi penurunan pH dari 4,25 ±0.00 (pada hari ke 0 menjadi 3.58±0.10 (pada hari ke 21. Hasil penelitian ini memberikan gambaran bahwa limbah pabrik brem sangat berpotensi sebagai sumber gula pereduksiuntuk produksi etanol.

  13. PENGELOLAAN LIMBAH PETERNAKAN SAPI UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI PADA KELOMPOK TERNAK PATRA SUTERA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Danang Dwi Saputro

    2014-02-01

    Full Text Available Kelompok ternak Patra Sutera di Desa Ledok Kecamatan Sambong Kabupaten Blora yang berdiri pada tahun 2013 telah mempunyai sapi 8 ekor yang berada di kandang komunal yang dikelola oleh 6 anggota kelompok. Dalam satu hari setiap ekor sapi dapat menghasilkan limbah padat sebanyak 20-30 kg dan limbah cair sebanyak 100-150 liter yang selama ini belum dikelola dengan baik. Limbah dari kegiatan ternak belum terolah dengan baik dan dibuang ke lingkungan sehingga menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan masyarakat sekitar kandang. Salah satu cara untuk mengatasi kondisi ini adalah dengan memberikan pelatihan keterampilan atau pendampingan bagaimanakah teknik pembuatan pupuk organic dan reaktor biogas sederhana, mengoperasikan, serta memanfaatkan gas yang dihasilkan. Dalam kegiatan ini akan diberikan pelatihan keterampilan bagaimana cara mengolah limbah ternah untuk dijadikan pupuk dan pestisida organik,serta pengelolaan biodigester. Dari kegiatan ini Anggota kelompok ternak Patra Sutera mendapat pengetahuan dan mengolah limbah kotoran ternak (padat dan cair yang keliar dari biodigester menjadi pupuk yang lebih bermanfaat.

  14. APLIKASI PENGOLAHAN DATA NASABAH KOPERASI JASA KEUANGAN BMT ARTHA MANDIRI AL MIFTAH KOTA METRO

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    M. Nur Salim

    2015-02-01

    Full Text Available Perancangan system yang baru untuk aplikasi pengolahan data nasabah pada koperasi jasa keuangan syari’ah (KJKS balai usaha mandiri terpadu (BMT artha mandiri Al Miftah Kota Metro yaitu menggunakan aliran informasi, diagram konteks, bagan alir dokumen, dan data flow diagram (DFD, entry relationship diagram (ERD, dan normalisasi. Bahasa pemograman yang digunakan yaitu Delphi 7.Berdasarkan perancangan aplikasi pengolahan data jaminan nasabah dibuat, maka proses pengolahan data jaminan nasabah dapat berjalan dengan cepat, yaitu entry data dilakukan menggunakan computer yang telah terprogram sehingga proses pengolahan data menjadi lebih cepat dari sebelumnya. Perancangan aplikasi pengolahan data jaminan nasabah terdiri dari login user, tampilan menu, entry data nasabah dan data jaminan, ubah data nasabah dan data jaminan, lihat data nasabah dan data jaminan, cetak laporan data nasabah dan cetak laporan data jaminan. Sehingga dalam aplikasi pengolahan data jaminan nasabah akan menghasilkan laporan data nasabah serta laporan data jaminan dan aplikasi ini dapat menghasilkan dokumen sebagai arsip fisik dalam bentuk cetakan laporan maupun arsip elektronik dalam bentuk data/file.

  15. POROSITAS DAN PERMEABILITAS KOMPOSIT BERPORI DENGAN BAHAN DASAR LIMBAH KACA (CULT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    MI Savitri

    2014-11-01

    Full Text Available Komposit berpori dengan bahan dasar limbah kaca dan Polyethylen Glycol  (PEG telah dihasilkan dengan metode pencampuran sederhana. Pori pada komposit terbentuk akibat PEG yang menguap ketika dipanaskan pada temperature 700oC selama 2,5 jam. Variasi pori dihasilkan dengan mengatur komposisi PEG yaitu 2%, 3%, 4%, 5%, 6%, 7%, 8%, dan 9%. Komposit berpori memiliki nilai porositas yang bertambah dengan kenaikan komposisi PEG. Komposit berpori memiliki porositas pada rentang 1% hingga 5% dan nilai permeabilitas komposit berpori yaitu (0.3-25x10-15 m2. Potensi komposit berpori sebagai filter air diujicobakan dengan mengalirkan limbah air sungai. Hasil pengujian diperoleh air dengan sifat fisis air bening dan tidak berbau, sehingga komposit berpori dari limbah kaca dapat menyaring air limbah.  {0>Komposit berpori dengan bahan dasar limbah kaca dan Polyethylen Glicol (PEG telah dihasilkan dengan metode pencampuran sederhana.<}0{>Porous composites from waste glass and Polyethylene Glycol (PEG have been synthesized by a simple mixing method.<0} {0>Pori pada komposit terbentuk akibat PEG yang menguap ketika dipanaskan pada temperature 700oC selama 2,5 jam.Variasi pori dihasilkan dengan mengatur komposisi PEG yaitu 2%, 3%, 4%, 5%, 6%, 7%, 8%, dan 9%.Komposit berpori memiliki nilai porositas yang bertambah dengan kenaikan komposisi PEG.<}0{>The pores of the composite were formed due to the evaporation of PEG when heated at temperature of 700oC for 2.5 hours. The pore variation may be obtained by adjusting the PEG composition, i.e. 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, 6%, 7%, 8%, and 9%. The porous composites have higher porosity because of the PEG composition.<0} {0>Komposit berpori memiliki porositas pada rentang 1% hingga 5% dan nilai permeabilitas komposit berpori yaitu (0.3-25x10-15m2.Potensi komposit berpori sebagai filter air diujicobakan dengan mengalirkan limbah air sungai.<}0{>Mesoporous composites have porosity ranging from 1% to 5% and the permeability has value

  16. Konsep ABG (Academic-Business-Government dalam Rencana Sistem Industri Berbasis Potensi Daerah Kabupaten Sleman dan Gunung Kidul

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Muhammad Prasanto Bimantio

    2018-01-01

    Full Text Available Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY mempunyai potensi industri yang cukup tinggi, baik industri kecil, menengah, maupun besar. Namun daya saing produk industri pengolahan di DIY rendah karena beberapa faktor, yakni masih lemahnya keterkaitan antar industri, keterbatasan produksi barang setengah jadi dan komponen di dalam negeri, keterbatasan industri berteknologi tinggi, kesenjangan kemampuan ekonomi antardaerah, serta ketergantungan ekspor pada beberapa komoditas tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk membuat rancangan konsep kawasan industri berbasis potensi daerah (Domestic Based Industry/ DBI menggunakan pendekatan sinergi Academic-Business-Government (ABG. Pendekatan ini dilakukan dengan fokus pada pemanfaatan bahan baku, sumber daya manusia, dan pemenuhan permintaan pasar lokal. Hasil kajian ini menghasilkan tiga konsep kawasan DBI yang diusulkan: (i pengolahan produk turunan salak pondoh di Turi Sleman, (ii pengolahan zeolit di Gedangsari Gunungkidul, dan (iii pengolahan limbah produk biogas di Cangkringan Sleman. Ketiga konsep kawasan industri pengolahan tersebut saling terkait dan akan membentuk jejaring yang terintegrasi mulai dari bahan baku hingga produk, baik dengan industri rancangan baru maupun dengan industri yang sudah ada.

  17. Pemanfaatan Limbah Ranting Kayu Manis (Cinnamomun Burmanii) untuk Penciptaan Seni Kerajinan dengan Teknik Laminasi

    OpenAIRE

    Edi Eskak

    2016-01-01

    ABSTRAKLimbah ranting kayu manis (Cinnamomum burmanii) merupakan sisa kayu yang tidak ikut dikupas untuk diambil kulitnya sebagai bahan rempah-rempah. Limbah ranting ini jumlahnya cukup banyak pada saat panen kulit kayu manis. Pada saat ini limbah tersebut hanya dibuang ataupun dibakar. Penciptaan seni ini bertujuan untuk memanfaatan limbah ranting kayu manis tersebut menjadi aneka produk seni kerajinan. Metode yang digunakan yaitu eksplorasi, perancangan, dan perwujudan karya. Hasilnya berup...

  18. PEMANFAATAN ZAT WARNA ALAM DARI LIMBAH PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DAN KAKAO SEBAGAI BAHAN PEWARNA KAIN BATIK

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Titiek Pujilestari

    2016-06-01

    Full Text Available ABSTRAKPenelitian pemanfaatan limbah perkebunan kelapa sawit dan kakao sebagai bahan pewarna pada batik bertujuan untuk menggali sumber daya alam limbah perkebunan yang belum dimanfaatkan dan mencoba bahan baku baru untuk pewarna batik. Limbah perkebunan cangkang kelapa sawit dan kulit buah kakao merupakan sisa hasil proses pengolahan yang tidak termasuk dalam produk utama yang dianggap berpotensi menjadi beban pencemaran lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Kegiatan ini dibatasi pada pengambilan zat warna dari cangkang kelapa sawit dan kulit buah kakao dengan memakai pelarut air dan pelarut organik. Zat warna alam yang diperoleh digunakan sebagai pewarna pembatikan pada kain katun dan sutera. Fiksasi dilakukan dengan tiga jenis fiksator yaitu tawas, kapur dan tunjung. Pewarnaan dilakukan pada kain katun dan sutera dengan sistem celupan dingin sebanyak enam kali. Pengujian dilakukan terhadap ketahanan luntur warna akibat pencucian dan gosokan, arah dan beda warna. Hasil pengujian ketahanan luntur warna terhadap pencucian dan gosokan rata-rata menunjukan hasil cukup sampai baik sekali (3-5. Nilai kelunturan warna terhadap pencucian pada kain katun dengan pewarna cangkang kelapa sawit lebih baik daripada kulit buah kakao. Arah warna cangkang kelapa sawit menunjukkan warna coklat muda sampai coklat tua, sedang kulit buah kakao memberikan arah warna abu-abu sampai coklat tua. Pembacaan uji beda warna diperoleh rata-rata warna berada pada daerah antara kuning ke merah. Kata Kunci: cangkang kelapa sawit, kulit buah kakao, warna alam, batik  ABSTRACTUtilization of plantation waste as batik dyes research aims to explore the plantation waste potential asraw materials for batik dyeing. Plantation waste of palmkernel shell and cocoa fruit peel are side products of the main process thatbecome environmental pollution if not managed properly. This activity is restricted to making dyes from palmkernel shells and cocoa fruit peel by using water

  19. KOMPUTERISASI PENGOLAHAN DATA PERPUSTAKAAN SMP 1 KALIWIRO BERBASIS MULTI USER

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Andi Dwi Riyanto

    2008-08-01

    Full Text Available Komputerisasi Pengolahan Data Perpustakaan SMP 1 Kaliwiro di angkat menjadi tema pada penelitian ini karena berdasar penelitian oleh penulis, sistem pengolahan data yang ada pada SMP tersebut masih bersifat manual, sehingga penulis berkeinginan mengganti sistem yang ada dengan sistem komputer. Ruang lingkup dari tugas akhir ini dibatasi pada peng-input-an data anggota, buku dan invent buku, kemudian transaksi peminjaman, pengembalian dan perpanjangan buku, serta output berupa laporan. Program pengolahan data perpustakaan ini mendukung konsep MULTIUSER, yaitu dapat diakses oleh beberapa komputer secara bersamaan. Namun dari program aplikasi yang dibuat, masih banyak kemungkinan pengembangan yang dapat dilakukan di kemudian hari. Misalnya seperti untuk tampilan interface bisa dibuat cantik sesuai selera atau permintaan instansi, kemudian bisa dikembangkan menjadi berbasis WEB agar dapat diakses melalui internet, atau bahkan WAP agar dapat diakses melalui handphone.

  20. EKOGENOTOKSISITAS LIMBAH CAIR BATIK DAN EFEK ANTIMUTAGENIK Lemna minor TERHADAP ERITROSIT IKAN NILA (Oreochromis niloticus

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Erma Musbita Tyastuti

    2016-09-01

    Full Text Available Limbah cair batik di Solo sebagian besar dibuang langsung ke perairan tanpa diolah terlebih dahulu dan menyebabkan pencemaran air. Kandungan logam berat di dalam limbah cair batik dapat memicu efek genotoksik seperti pembentukan mikronukleus. Lemna minor berpotensi sebagai antimutagen dan mencegah pembentukan mikronukleus karena mengandung senyawa aktif seperti karoten dan asam amino. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekogenotoksisitas limbah cair batik dan efek antimutagenik Lemna minor terhadap eritrosit ikan nila. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi UMS dengan pemaparan limbah cair batik 0ppm/L, 2500 ppm/L, 5000 ppm/L dan 7500 ppm/L terhadap 2 kelompok ikan nila dengan diet pelet dan Lemna minor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa paparan limbah cair batik memicu pembentukan mikronukleus dengan frekwensi tertinggi pada konsentrasi paparan 7500 ppm/L. Lemna minor juga terbukti memiliki potensi antimutagenik karena mampu menekan frekwensi mikronukleus lebih rendah dibandingkan diet pelet.

  1. PENGENDALIAN KROMIUM (CR YANG TERDAPAT DI LIMBAH BATIK DENGAN METODE FITOREMEDIASI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Andik Setiyono

    2017-07-01

    Full Text Available Motif dan warna batik dihasilkan dengan pewarna yang mengandung logam berat kromium (Cr. Industri batik secara umum tergolong usaha kecil dan menengah sehingga sebagian besar tidak mengolah limbah batik yang mengandung logam berat Cr. Tujuan penelitian ini adalah memberikan alternatif solusi dari dampak pencemaran Cr dengan memanfaatkan berbagai tumbuhan untuk menyerap Cr pada limbah batik. Penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan rancangan desain pre and post test. Tanaman air yang dipilih adalah enceng gondok (Eichornia crassipes, kayu apu (Pistia stratiotes, dan kayambang (Salvinia cucullata yang ditanam pada wadah yang berisi air limbah selama 5 hari. Konsentrasi Cr pada air limbah kelompok 1 menurun dari 0,0546 mg/l menjadi 0,0378 mg/l setelah diberi perlakuan dengan enceng gondok. Konsentrasi Cr pada air limbah kelompok 2 menurun dari 0,0488 mg/l menjadi 0,0315 mg/l setelah diberi perlakuan dengan kayambang. Konsentrasi Cr pada air limbah kelompok 1 menurun dari 0,0464 mg/l menjadi 0,0240 mg/l setelah diberi perlakuan dengan kayu apu. Hasil uji statistik dengan uji Kruskal Wallis menunjukkan nilai p= 0,280 sehingga disimpulkan tidak ada perbedaan penyerapan Cr yang terdapat pada limbah batik pada jenis tanaman enceng gondok, kayu apu, dan kayambang.   Kata Kunci : Cr, Limbah batik, Fitoremediasi   Abstract Batik motifs and colors are produced with dyes containing heavy metal chromium (Cr. Batik industries is generally classified as small and medium enterprises, so most of them do not process batik waste containing heavy metal Cr. The purpose of this research was to provide alternative solution from Cr pollution impact by utilizing various plants to absorb Cr in batik waste. This research was a quasi experiment with pre and post test design. The selected aquatic plants were water hyacinth or “enceng gondok” (Eichornia crassipes, “kayu apu” (Pistia stratiotes, and “kayambang” (Salvinia cucullata. They were grown in

  2. PENGENDALIAN LIMBAH AMONIA BUDIDAYA IKAN LELE DENGAN SISTEM HETEROTROFIK MENUJU SISTEM AKUAKULTUR NIR-LIMBAH

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Bambang Gunadi

    2008-12-01

    Full Text Available Limbah amonia dari budidaya ikan yang dibuang langsung ke perairan sekitarnya merupakan sumber pencemaran yang perlu mendapat perhatian. Potensi pasokan amonia ke dalam air budidaya ikan adalah sebesar 75% dari kadar nitrogen dalam pakan. Pengubahan nitrogen dalam sistem akuakultur yang berperan dalam pengurangan kandungan amonia terdiri atas tiga proses yakni proses fotoautotrofik oleh alga, proses bakterial autotrofik yang mengubah amonia menjadi nitrat, dan proses bakterial heterotrofik yang mengubah amonia langsung menjadi biomassa mikroba. Proses mikrobial seperti tersebut dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas air dan mengurangi beban cemaran limbah budidaya ikan ke perairan sekitarnya. Pada prinsipnya kandungan amonia di dalam air kolam dirangsang untuk berubah menjadi alga atau bakteri. Penelitian penerapan sistem heterotrofik untuk mengurangi beban limbah budidaya ikan lele (Clarias gariepinus telah dilaksanakan di Loka Riset Pemuliaan dan Teknologi Budidaya Perikanan Air Tawar, Sukamandi. Air pemeliharaan ikan lele dialirkan ke ruang pemeliharaan ikan nila. Pemberian pakan hanya diberikan kepada ikan lele. Kandungan amonia yang ada dipacu untuk diubah menjadi biomassa bakteri dengan memberikan pasokan karbon berupa molases yang merupakan hasil samping pabrik gula. Hasil yang diperoleh setelah pengamatan selama 7 minggu menunjukkan bahwa kadar amonia dapat dipertahankan di bawah 0,1 mg/L NH3/L, produksi biomassa bakteri dalam bentuk padatan volatil total (total volatile solids, TVS mencapai 85,5 mg/L dan pertumbuhan ikan nila mencapai 30,53%. Sistem heterotrofik mempunyai peluang untuk diterapkan dalam pemanfaatan limbah amonia pada pemeliharaan ikan lele. Namun demikian, masih diperlukan kajian lebih lanjut dalam rangka optimalisasi keragaan sistem heterotrofik dalam mendukung sistem akuakultur nir-limbah (zero-waste aquaculture. Waste from fish farm which is directly discharged to the sorounding water is a potential source of

  3. Pembangunan Aplikasi Pengolahan Data Unsur Cuaca Pada Stasiun Meteorologi Kota Tegal Berbasis Model Waterfall

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Mohammad Khambali

    2017-01-01

    Full Text Available Untuk mendapatkan suatu pengolahan data yang cepat dan akurat serta dikelola dengan baik tentunya harus mempunyai sebuah sistem pengelolaan yang baik. Aplikasi pengolahan data unsur cuaca disusulkan pada penelitian ini. Dengan menggunakan model waterfall menjadikan tahapan dalam pengembangan sistem yang dibuat menjadi terstruktur dengan baik tahapannya. Dengan dibangunnya aplikasi pengolahan data unsur cuaca, maka kendala yang dihadapi oleh stasiun meteorologi Tegal khususnya dibagian pengamatan yaitu dalam penghitungan unsur cuaca dapat ditanggulangi sehingga dapat mempermudah dalam memperoleh laporan tentang data unsur cuaca.

  4. PENGARUH VARIASI KONSENTRASI ADSORBEN BIJI TREMBESI TERHADAP PENURUNAN KADAR LOGAM KROMIUM (CR TOTAL PADA LIMBAH INDUSTRI SASIRANGAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Gusti Indah hayati

    2016-10-01

    Full Text Available Abstrak- Proses pembuatan kain sasirangan menghasilkan limbah cair yang berasal dari proses pewarnaan dan pencelupan kain. Salah satu polutan yang terkandung pada limbah cair industri sasirangan adalah logam Cr. Reduksi logam Cr total limbah cair industri sasirangan dilakukan dengan proses adsorpsi menggunakan adsorben dari biji Trembesi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh konsentrasi adsorben 1, 2, 3 dan 4% w/v terhadap proses reduksi logam Cr total industri sasirangan. Variasi konsentrasi adsorben yang digunakan sebesar 1 g/100 mL, 2 g/100 mL, 3 g/100 mL dan 4 g/100 mL limbah sasirangan dengan pengadukan selama 30 menit pada 100 rpm suhu 55oC dengan ukuran adsorben 250 mikron. Proses pirolisis berlangsung selama 5 jam dengan suhu operasi 450oC. Adsorben diaktifkan menggunakan HCl 0,1 N yang berlangsung selama 24 jam. Analisa yang dilakukan yaitu ICP (Inductively Coupled Plasma untuk mengetahui kadar logam yang masih tersisa didalam limbah setelah dilakukannya proses adsorpsi. Semakin banyak jumlah adsorben yang ditambahkan maka penurunan konsentrasi logam Cr dalam air limbah semakin besar. Hasil penelitian diperoleh penurunan konsentrasi logam Cr maksimum sebesar 82,65%. Konsentrasi logam Cr mula-mula pada limbah cair kain sasirangan sebesar 2 ppm dan penurunan konsentrasi logam Cr maksimum pada penambahan adsorben 2 g sebesar 0,347 ppm.

  5. IDENTIFIKASI DAN UJI POTENSI BAKTERI LIPOLITIK DARI LIMBAH SBE (SPENT BLEACHING EARTH SEBAGAI AGEN BIOREMEDIASI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Fitralia Elyza

    2016-03-01

    Full Text Available Limbah minyak kelapa sawit yang terbanyak adalah SBE (Spent Bleaching Earth, limbah ini mengandung residu minyak tinggi yang dapat mencemari lingkungan, 30% residu minyak pada limbah SBE dapat digunakan bakteri untuk pertumbuhannya, sehingga adanya bakteri mampu menjadi agen bioremediasi pencemaran SBE. Penelitian dilakukan untuk mendapatkan bakteri lipolitik sebagai agen potensial bioremediasi pada limbah SBE. Metode pengambilan sampel limbah SBE secara random sampling. Sampel tanah diambil secara acak dari beberapa titik area limbah SBE. Bakteri diisolasi dari sampel limbah SBE, kemudian dilakukan tahapan yaitu : pemurnian, seleksi, uji potensi, bakteri berpotensi mereduksi lipid dikarakterisasi dan diidentifikasi genusnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Aktivitas enzim lipase yang tinggi menandakan bahwa bakteri lipolitik bekerja optimal merombak zat pencemar. Bakteri yang memiliki potensi sebagai agen bioremediasi terdiri dari genus Citrobacter (B1, Enterobacter (B2 dan Acinetobacter (B3. The most palm oil waste is SBE (Spent Bleaching Earth, this waste had many reduced lipid that got pollution for inviroments, Bacteria can use lipid from SBE as much as 30% for growed. So that consist of bacteria in SBE as a potensial agent for remediation. This study aims to obtain lipolytic bacteria as a potential agent of bioremediation. The method of sampling soil were taken at random from SBE waste, Bacteria were isolated from the SBE waste, then they were selected into steps : performed purification, selection, potential test, then characterized and identified it’s genus of potential bacteria. The results showed that the higest activity enzyme of lipolytic indicated that the lipolytic bacteria worked optimal for reduce polution. Bacteria had potential as a bioremediation agent consisting of genus Citrobacter (B1, Enterobacter (B2 and Acinetobacter (B3.

  6. ADSORPSI LOGAM SENG (Zn DAN TIMBAL (Pb PADA LIMBAH CAIR INDUSTRI KERAMIK OLEH TANAH LIAT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Cindy Rianti Priadi

    2014-05-01

    Full Text Available ADSORPTION OF ZINC AND LEAD FROM CERAMIC WASTEWATER USING CLAY. Ceramic industry generates glaze wastewater and clay waste. Glaze wastewater contains heavy metal from ceramic painting process which can potentially cause severe pollution problem. Glaze wastewater from PT.X typically contains Cd (0.013 mg/L; Cu (0.033 mg/L; Pb (1.20 mg/L; and Zn (7.00 mg/L. Clay waste used as adsorbent to reduce heavy metal amount in glaze wastewater. The present study investigates in bench scale and uses batch adsorption method to determine effective  adsorbent amount and contact time in removing heavy metals in glaze wastewater in order to fulfill the discharge requirement based on regulation of Minister of Environment No.16/2008concerning effluent water standard for ceramic industries. The results showed that the effective adsorbent amount and contact time respectively are 5 g/L and 15 minutes with pH 8 and stirring speed of 150 rpm. Concentration of heavy metal adsorbed are 0,614 mg/L and 2,07 mg/L for lead (Pb and zinc (Zn with removal efficiency up to 61.0% for Pb and 9.8% for Zn.From this study clay waste could be potentially used as an adsorbent to reduce heavy metal amount in glaze wastewater. Keywords: adsorption, clay waste, heavy metals Abstrak Industri keramik menghasilkan limbah glasir dan limbah tanah liat. Limbah glasir mengandung logam berat yang berasal dari proses pewarnaan keramik dan berpotensi mencemari lingkungan. Kandungan logam berat pada limbah glasir PT.X yaitu Cd (0,013 mg/L; Cu (0,033 mg/L; Pb (1,20 mg/L; dan Zn (7,00 mg/L. Limbah tanah liat digunakan sebagai adsorben yang berguna mengurangi kadar logam berat pada limbah glasir.Penelitian ini dilakukan dalam skala laboratorium menggunakan metode batch adsorpsi untuk menentukan dosis adsorben dan waktu kontak yang efektif dalam mengolah limbah glasir agar memenuhi persyaratan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2008 tentang baku mutu air limbah bagi usaha dan

  7. Potensi Biogas dari Substrat Bio-Limbah Perhotelan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    I Nyoman Suprapta Winaya

    2015-07-01

    Full Text Available Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi produksi biogas yang dihasilkan daripemanfaatan bio-limbah perhotelan seperti limbah dapur (kitchen dan limbah lumpur (sewagedengan penambahan inokolum kotoran hewan. Jumlah material kering (total solid, TS darilimbah hotel akan dikaji untuk diketahui pengaruhnya terhadap produksi biogas yang dihasilkan.Penelitian dilakukan secara eksperimen dengan variasi TS sebesar 3, 4, 5 gram ke dalamsebuah biodigester skala laboratorium kapasitas 1000ml. Pengukuran kinerja dari biodigesterdiamati selama 40 hari dan dilakukan pengkondisian pH pada digester kontrol. Pengujiankandungan gas metana dilakukan secara langsung menggunakan metode absorpsi CO2 Brigongas tester. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan mengkondisikan pH pada rentang 6,8-7,5 merupakan kondisi ideal bagi bakteri metana sehingga mempengaruhi produksi biogas yangdihasilkan. Komposisi 5 gram TS sewage dengan pH dikondisikan menunjukkan volume spesifikbiogas paling tinggi. Sedangkan persentase gas metana yang dihasilkan tidak memiliki korelasilangsung terhadap komposisi material kering dan menunjukkan fenomena yang hampir seragamKata kunci : Limbah perhotelan, inokolum, biogas, total solid This study aims to determine biogas production using organic waste as raw material from hotelindustries such as kitchen waste and sewage sludge with the addition of inokolum. Total drymatter (total solid, TS of organic waste is studied to determine its effect on the biogas production.Experiments was conducted with a variation of TS of 3, 4, 5 grams into a biodigester laboratoryscale of 1000ml. Measurement of the performance of the biodigester was observed for 40 daysand the pH condition in the digester was controlled. Methane gas content was done directly usingBrigon CO2 gas tester. The results showed that the conditioned of pH 6.8 to 7.5 are found as theideal conditions for methane bacteria to produce of biogas. Composition of 5 grams TS sewagewith a

  8. FOTODEGRADASI ZAT WARNA TARTRAZIN LIMBAH CAIR INDUSTRI MIE MENGGUNAKAN FOTOKATALIS TiO2 - SINAR MATAHARI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dian Windy Dwiasi

    2014-05-01

    Full Text Available Salah satu dampak negatif perkembangan industri mie di Indonesia adalah timbulnya pencemaran lingkungan dari limbah cair industri mie yang masih mengandung zat organik seperti zat warna tartrazin. Penurunan kadar zat warna tartrazin dalam limbah cair mie dapat diupayakan dengan cara mendegradasi zat warna tartrazin melalui proses fotodegradasi dengan metode fotokatalis. Pada penelitian ini telah dilakukan fotodegradasi zat warna tartrazin dalam limbah cair mie menggunakan fotokatalis TiO2. Perlakuan meliputi pengaruh variasi waktu kontak dan pH terhadap aktivitas fotokatalis TiO2 menggunakan sinar UV dan sinar matahari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fotokatalitik yang terbaik untuk TiO2 adalah pada kondisi limbah cair mie dengan pH 2, dan waktu kontak 1 jam. Persentase penurunan kadar tartrazin dengan menggunakan lampu UV adalah sebesar 56,81%, sedangkan dengan penyinaran sinar matahari sebesar 61,64 %.

  9. Pengaruh Perlakuan Limbah dan Jenis Mordan Kapur, Tawas, dan Tunjung Terhadap Mutu Pewarnaan Kain Sutera dan Katun Menggunakan Limbah Cair Gambir (Uncaria gambir Roxb

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sofyan Sofyan

    2015-12-01

    Full Text Available Gambier is an extract obtained from heat extraction of leaves and twigs of gambier plant followed by compression, sedimentation, and the formed paste is moulded and then dried. According to West Sumatra in figures, total production of gambier in West Sumatera in 2012 reached 14,220 tons. From the amount would be produced approximately 5,688,000 liters of liquid waste per year. The gambier waste is a by product of gambier production process which is untapped. High tannin content in the liquid waste is a dye that can be used as a textiles dye. The purpose of the research was to utilize liquid waste from gambier production process to dye silk and cotton fabrics with liquid waste treatment which was not stabilized or stabilized with mordant lime (CaCO3, alum Al2(SO43, and tunjung (FeSO4. The results of the research showed that dyeing with liquid waste by using different mordant would generate different colors. Silk and cotton fabrics were dyed with waste, whether stabilized or not stabilized and mordanted with lime, alum, and tunjung generated a reddish brown color,  bright yellow, and moss green respectively. When compared between silk and cotton, color absorption on silk was better. It could be seen from the darker color for the same treatment. The analysis results of color fastness to washing 40°C, the bright day light, and heat pressing generally ranged between good to excellent (scale 4-5.ABSTRAKGambir adalah getah yang diperoleh dari ekstraksi panas daun dan ranting tanaman gambir yang diikuti pengempaan, sedimentasi, dan pasta yang terbentuk dicetak lalu dikeringkan. Menurut Sumatera Barat dalam angka, total produksi gambir Sumatera Barat selama tahun 2012 mencapai 14.220 ton. Dari jumlah tersebut akan dihasilkan lebih kurang 5.688.000 liter limbah cair per tahun. Limbah gambir merupakan hasil samping dari proses produksi gambir yang belum dimanfaatkan. Kandungan tanin yang tinggi dalam limbah cair ini merupakan bahan pewarna yang dapat

  10. APLIKASI PENGOLAHAN GAJI KARYAWAN PADA KARLITA INTERNATIONAL HOTEL

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Adi Siswanto

    2016-03-01

    Full Text Available Dewasa ini perkembangan dan kemajuan teknologi informasi berkembang pesat. Sistem aplikasidiberbagai bidang merupakan suatu keharusan bagi suatu instansi/perusahaan untuk memanfaatkaninformasi sebagai basis administrasi dan pengolahan data. Karlita International Hotel Kota Tegalmerupakan suatu perusahaan yang bertugasmenyediakan informasi reservasi sewa kamar hotel. KarlitaInternational Hotel memiliki sebuah sistem informasi data pegawai beserta penggajiannya yaitudengan menggunakan Microsoft Excel, akan tetapi sistem tersebut masih jauh dari efisien dan efektif.Menurut Jogiyanto (2001: 12 aplikasi merupakan penerapan, menyimpan sesuatu hal, data,permasalahan yang ada sehingga berubah menjadi sesuatu bentuk yang baru tanpa menghilangkannilai-nilai dasar dari hal data,permasalahan, pekerjaan itu sendiri. Aplikasi Pengolahan Gaji KaryawanPada Karlita International Hotel dapat dibuat sehingga dapat mempermudah dan mempercepat dalammengolah gaji karyawan.Kata kunci: Penggajian, Aplikasi, Borland Delphi

  11. Potensi Limbah Padat sebagai Benang Gintir Berbasis Sistem Interlacing

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nisa Fardani

    2015-09-01

    Full Text Available Sistem pengelolaan sampah di tempat pembuangan sampah menjadi masalah lingkungan yang besar seiring dengan pertumbuhan industri pulp dan kertas di Indonesia. Konversi limbah padat menjadi bahan bakar pelengkap untuk industri kertas juga tidak memberikan hasil yang signifikan untuk memecahkan masalah pencemaran udara pada saat karbon aktif dibebaskan dari proses pembakaran. Masalah ini secara khusus menuntut sistem pengelolaan sampah yang maju dan efektif secara terus-menerus. Baru-baru ini, optimasi pemanfaatan serat-limbah menjadi alternatif khusus untuk mengurangi tumpukan sampah di tempat pembuangan sampah. Namun, tidak semua dapat didaur ulang. Karakteristik limbah padat berserat dari industri kertas tisu cenderung menurun gramaturnya, sehingga sangat disayangkan pemanfaatannya akan berkurang bahkan setelah proses daur ulang. Di sisi lain, struktur kimianya yang telah rusak selama proses produksi tampaknya menjadi semangat baru bagi industri tekstil di masa depan dalam mengembangkan teknologi daur ulang limbah padat berserat, yang menghasilkan benang tekstil generasi baru. Fokus dalam penelitian ini ditekankan pada penemuan tas yang terbuat dari bahan serat-limbah menggunakan metode eksperimental. Identifikasi karakteristik serat-sampah berbasis padat dikembangkan melalui teknik eksplorasi multi-ply yarns berdasarkan sistem interlace. Hubungan antara penciptaan produk dan forecasting  tren pada tahun 2013 akan menjadi analisis berikutnya sebagai salah satu cara untuk memecahkan masalah sampah.Kata Kunci: limbah; multi-ply yarns; sistem interlacing.The Potential of Solid Waste as Multiply Yarn Based on Interlacing SystemsSolid-waste disposal in landfills is becoming a massive environmental problem as a result of the growth of the pulp and paper industry in Indonesia. The conversion of solid waste to complementary fuel for the paper industry is also not giving any significant results to solve air contamination, as active carbon is released

  12. Pemanfaatan Limbah Kulit Jagung untuk Produk Modular dengan Teknik Pilin

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Artarita Ginting

    2016-04-01

    Full Text Available ABSTRAKPengembangan industri kreatif tanpa limbah merupakan persyaratan penting bagi keseimbangan yang baik antara peningkatan usaha industri, daya dukung alam dan kesejahteraan manusia yang tinggal di lingkungan tersebut. Sangat sedikit usaha para pelaku industri untuk mengoptimalkan manfaat sebuah hasil alam hingga tidak menghasilkan limbah sama sekali. Kulit jagung merupakan salah satu limbah rumah tangga dan industri kecil yang jumlahnya berlimpah namun kurang optimal dalam pemanfaatannya. Produksi dan konsumsi jagung merupakan bagian dari satu sistem kehidupan yang utuh sehingga patut dipertimbangkan strategi pelaksanaannya agar daya dukung lingkungan tetap kuat. Penelitian eksperimental bahan kulit jagung ini bertujuan memanfaatkan limbah kulit jagung sebagai bahan alternatif produk kerajinan secara optimal tanpa menghasilkan limbah kembali. Dalam penelitian yang menggunakan metode penelitian eksperimen bahan posttest-only, diperoleh kesimpulan bahwa pengawetan dengan rendaman CH3COOH selama 24 jam dan proses penjemuran selama 3 jam pada jam 9 pagi hingga jam 12 siang menghasilkan serat kulit jagung yang memiliki kekuatan tarik paling tinggi dan warna yang cerah. Sedangkan teknik pemilinan membantu untuk menambah kekuatan tarik melalui kepadatan dari hasil pilinan kulit jagung. Hasil penelitian eksperimen bahan digunakan untuk membuat spesifikasi performa produk bagi konsep perancangan desain rak anyam modular yang diwujudkan dengan teknik sambung pasak yang praktis dalam penggunaannya. Kata kunci: tanpa limbah, pilinan kulit jagung, kaleng bekas, modular ABSTRACT  The development of zero waste creative industry is a vital prerequisite for a healthy balance between industrial development, nature support capacity and community welfare within the area. There are only a few number of industries that consider to optimalized their raw materials towards zero waste goal. Corn husk is one of the industrial and residential waste that is under

  13. Perancangan Permainan "Membuat Bioetanol dari Limbah Buah" Menggunakan Adobe Flash CS3

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nurul Arifa

    2014-01-01

    Permainan membuat bioetanol ini ditujukan untuk semua kalangan dan usia, namun lebih dikhususkan untuk kalangan pelajar SMP dikarenakan pada masa jenjang pendidikan ini sesuai dengan kurikulum mata pelajaran ilmu pengetahuan alam telah diajarkan tentang unsur, senyawa, larutan asam basa yang diperlukan sebagai dasar awal untuk memahami istilah-istilah dalam pembuatan bioetanol. Hasil pengujian permainan menunjukkan bahwa permainan ini dapat berjalan dengan baik pada sistem operasi Windows 7. Tombol-tombol dan fungsi-fungsi pada permainan juga dapat berfungsi dengan baik dan sesuai dengan fungsionalitasnya masing-masing pengujian ini dilakukan dengan menggunakan metode black-box. Berdasarkan pengujian yang dilakukan oleh pengguna yaitu 30 siswa SMP, permainan “Membuat Bioetanol Dari Limbah Buah” ini membantu dalam mengenalkan tahap-tahap membuat bioetanol dari limbah buah, serta tampilan permainannya bagus. Hal ini terlihat pada semua aspek penilaian yang telah dihitung menggunakan skala Likert. Permainan ini dapat digunakan sebagai media yang dapat memberikan pengetahuan tentang tahap-tahap dalam membuat bioetanol dari limbah buah.

  14. Pemanfaatan Limbah Ranting Kayu Manis (Cinnamomun Burmanii untuk Penciptaan Seni Kerajinan dengan Teknik Laminasi

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Edi Eskak

    2016-04-01

    Full Text Available ABSTRAKLimbah ranting kayu manis (Cinnamomum burmanii merupakan sisa kayu yang tidak ikut dikupas untuk diambil kulitnya sebagai bahan rempah-rempah. Limbah ranting ini jumlahnya cukup banyak pada saat panen kulit kayu manis. Pada saat ini limbah tersebut hanya dibuang ataupun dibakar. Penciptaan seni ini bertujuan untuk memanfaatan limbah ranting kayu manis tersebut menjadi aneka produk seni kerajinan. Metode yang digunakan yaitu eksplorasi, perancangan, dan perwujudan karya. Hasilnya berupa prototip produk kerajinan dengan teknik laminasi yaitu berupa: tatakan saji (tatakan gelas, mangkuk, dan piring, pigura foto, dan aneka wadah. Metode dan prototip produknya dapat dijadikan model untuk pemberdayaan industri kreatif masyarakat daerah penghasil kayu manis. Dari penciptaan seni ini dapat disimpulkan bahwa limbah ranting kayu manis bisa ditingkatkan kemanfaatan dan nilai ekonomisnya menjadi lebih tinggi dengan mengreasikannya menjadi aneka produk seni kerajinan dengan aplikasi teknik laminasi. Teknik laminasi dipilih untuk mengolah limbah ranting yang berukuran kecil agar dapat menjadi aneka produk dengan ukuran variatif yang lebih besar. Keunggulan kerajinan limbah ranting kayu manis ini adalah memiliki aroma harum alami kayu manis yang khas. Kata kunci: limbah ranting, kayu manis, seni kerajinan, teknik laminasiABSTRACTWaste of cinnamon twig (Cinnamomum burmanii is the rest of the wood unpeeled for its pelt as a spice. These twigswaste are quite a lot at the time of harvesting cinnamon bark. At this time the waste is simply dumped or burned as trash. The creation of art aims to utilize waste into cinnamon twig art craft products. The method used is the exploration, design, and realization of the work. The result is a prototype craft products with lamination techniques those are: food placemat (coasters, bowls, and plates, picture frames, and various containers. Method and prototype products can be used as a model for community empowerment

  15. PENATAAN KORIDOR PERMUKIMAN KAMPUNG KARANG ANYAR BERBASIS PENGOLAHAN SAMPAH DAUR ULANG DI MAKASSAR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nursahfika Arman

    2015-12-01

    Full Text Available Abstract- Kelurahan Karang Anyar yang berlokasi di jalan Baji dakka berpotensi menjadi pilot project untuk pengolahan sampah di wilayah permukiman. Disebut pilot karena menginspirasi, memberikan teladan dan memperlihatkan langkah dalam mengolah sampah berbasis swadaya masyarakat untuk itu menata koridor permukiman Karang Anyar kerena ketika suatu wilayah dijadikan pilot project maka tentu setiap koridor memberi daya tarik pada masyarakat serta aktivitas pengolahan di dalamnya harus diwadahi dengan fasilitas yang memadai, seperti yang terlihat saat ini di Kelurahan Karang Anyar, dimana aktivitas pengolahan sampah sudah mengakar dan semua orang berpartisipasi dalam aktivitas tersebut, dengan demikian lebih mudah untuk sekarang melihat sacara spacial, melihat secara desainnya/Urban Design dalam hal ini apakah sudah memenuhi atau mengakomodir semua kegiatan pengelolah tersebut atau tidak. Misalnya tidak estetika cukup masyarakat mendaur ulang sampahnya di tiap-tiap rumah, maka tentu harus ada satu aula di mana mereka berkumpul, menentukan target, tujuan, langkah ke depan, metode yang lebih baik lagi dalam pengolahan sampah, sehingga masyarakat bisa bersatu dan bersama menentukan metode yang lebih baik untuk di jadikan percontohan dalam pengolahan sampah. Selain itu juga aula tersebut dapat difungsikan sebagai ruang untuk mengadakan display dan pameran untuk menunjukkan kepada orang-orang luar yang diundang untuk melihat hasil-hasil pengolahan sampah maupun langkah-langkah penyaluhan persampahan. Selain itu dapat dilengkapi fasilitas sekolah untuk edukasi pengolahan sampah daur ulang di mana ruang-ruang di bagi menjadi 5 kelas yang khusus untuk mengelola beragam sampah yang ditemukan dalam masyarakat. Keywords: Permukiman , Karang Anyar, Koridor (lorong, Pengolahan sampah Abstract- Karang Anyar village located on the road Baji Dakka potential to become a pilot project for waste management in residential areas. Called pilot as inspiring, an example

  16. RESIKO PENULARAN INFEKSI DI RUANG AUTOPSI DAN PENERAPAN KEWASPADAAN UNIVERSAL

    OpenAIRE

    Citra Manela

    2015-01-01

    AbstrakPeningkatan resiko penularan infeksi di ruang autopsi semakin meningkat. Hal ini terjadi karena peningkatan jumlah kasus korban meninggal yang terinfeksi penyakit terutama di negara berkembang. Beberapa studi menyatakan terjadinya peningkatan prevalensi HIV, hepatitis B, C, D dan G, tuberkulosis, penyakit Prion, Hantavirus, campak, infeksi bakteri atau HTCV pada pekerja di ruang autopsi. Penerapan kewaspadaan universal, termasuk standar OSHA, pemilihan disinfektan dan pengolahan limbah...

  17. SISTEM INFORMASI DAN PENGOLAHAN DATA GAJI KARYAWAN PADA RITA PASARAYA KEBONDALEM PURWOKERTO

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nyoman Heddy Triyodanta

    2009-02-01

    Full Text Available Penelitian ini berjudul "Sistem Informasi dan Pengolahan Data GajiKaryawan pada Rita Pasaraya Kebondalem Purwokerto". Tujuan dari penelitian iniodalah untuk mengetahui prosedur sistem informasi pengolahan data gaji karynvanyang sedang berjalan atau sedang dipakai pada Rita Pasaraya KebondalemPurwoketo, yang masih dilakukan dengan proses manual dan pada akhirnyadirancang suatu sistem informasi yang lebih baik. Merancang sistem informasi yangberbasis komputer untuk membantu mengatasi kelemahan dalam pengolahan datamenjadi informasi sesuai dengan kebutuhan user. Hasil analisis menunjukkan bahwapengolahan data di Rita Pasaraya Kebondalem Purwokerto mosih menggunakansistem manual. Sistem yang baru yaitu komputerisasi akan lebih tepat biladipergunakan untuk kehandalan data gaji karyawan. Selain sistem yang baru secarakomputerisasi kedisiplinan pemakai juga perlu ditingkatkan, secara fasilitastambahan selain ruangan khusus yaitu adanya Air Condisioner (AC pada ruangkomputer untuk membuat awet secara perangkat keras komputer dan komputer dapatdihidupkan secara terus menerus. Sistem yang baru aknn menambah kepercayaanImryawan dan pihak lain yang membutuhkan karena akurat, tepat dan handal. Sertapengambilan keputusan tentang kondisi data gaji karyawan dapat lebih alatrat dancepat yang tidak lain dapat meningkatkan kinerja karyawan terhadap perusahaan.

  18. PERFORMANSI INSTALASI PENGOLAH AIR LIMBAH TAMBAK SUPERINTENSIF

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rachman Syah

    2017-12-01

    Full Text Available Pengolahan air buangan tambak superintensif (TSI adalah usaha untuk mengurangi beban bahan pencemar yang terkandung di dalam air buangan TSI sehingga aman dan tidak membahayakan saat dibuang ke lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi desain dan performansi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL dalam memperbaiki kualitas air buangan TSI sebelum dibuang ke badan air. IPAL terdiri atas kolam sedimentasi, dua kolam aerasi, dan satu kolam penampungan. Ke dalam kolam penampungan ditebari ikan mujair serta rumput laut Gracilaria sp. yang dibudidayakan dengan metode long line, berfungsi sebagai biokontrol. Sampel air diambil di bagian inlet IPAL, oulet kolam sedimentasi atau inlet kolam aerasi-1, outlet kolam aerasi-1 atau inlet kolam aerasi-2, outlet kolam aerasi-2 atau inlet kolam penampungan, serta outlet kolam penampungan, setiap dua minggu selama 105 hari pemeliharaan. Parameter yang diukur adalah total padatan tersuspensi (TSS, total amonia nitrogen (TAN, nitrit, nitrat, fosfat, bahan organik terlarut (BOT, dan biological oxygen demand (BOD-5. Spesifikasi teknis IPAL yang diamati meliputi ukuran dan volume IPAL, volume dan waktu tinggal air buangan tambak, dan efisiensi kinerja IPAL, serta rasio volume IPAL dan volume total air tambak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa IPAL dapat mengurangi beban bahan pencemar dengan tingkat efisiensi antara 53,1%-99,4%; namun masih diperlukan peningkatan kapasitas dalam mengurangi konsentrasi BOT. IPAL menghasilkan efisiensi yang tinggi terhadap TSS, TAN, nitrit, Total Nitrogen (TN, dan fosfat. Rasio volume IPAL dan volume air tambak 30:70 dengan waktu tinggal minimal lima hari, dapat dijadikan acuan dalam pembangunan IPAL tambak superintensif. A wastewater treatment plant (WTP in a super-intensive shrimp farm is used to reduce organic matters contained in super-intensive shrimp farm effluent. Through the WTP, the waste water from shrimp facilities can safely and harmlessly be released to the

  19. PRODUKSI NANOFIBER DAN APLIKASINYA DALAM PENGOLAHAN AIR

    OpenAIRE

    Krisnandika, Vania Elita

    2017-01-01

    Abstrak Kebutuhan air meningkat seiring meningkatnya jumlah penduduk dan taraf kehidupan masyarakat. Pembangunan yang dilakukan secara terus-menerus dan sangat cepat di Indonesia mengakibatkan penurunan kualitas air permukaan. Teknologi membran merupakan salah satu teknologi pengolahan air yang menghasilkan produk dengan kualitas tinggi. Membran berstruktur nano, khususnya nanofiber, saat ini menjadi perhatian karena menjawab kebutuhan teknologi filtrasi yang efektif dan hemat biaya. Pr...

  20. FASILITAS PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI INSENERASI DI MAMMINASATA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Muhammad Zaldi Suradin

    2015-12-01

    Full Text Available Abstrak—Persampahan di Indonesia merupakan permasalahan umum sebagai bagian dinamika kehidupan manusia. Berdasarkan data Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018, total volume dan produksi sampah yang dihasilkan Kota Makassar, Kabupaten Maros, Kabupaten Gowa, dan Kabupaten Takalar di perkirakan tingkat timbulan sampah sebanyak 9.076,949 m3/orang/hari. Tujuan Laporan perancangan ini adalah untuk memberikan sebuah Fasilitas pengolahan sampah untuk mewadahi aktivitas utama yaitu proses pengolahan sampah dan aktivitas penunjang seperti: tempat pendidikan dan penelitian mengenai sampah, serta aktivitas pengelolaan administrasi fasilitas pengolahan sampah. Hasilnya Laporan ini akan di Tata lansekap terinspirasi dari analisis pengamatan pola garis citra satelit kawasan perencanaan yang kemudian dijadikan sebagai pola site bangunan. Pertimbangan orientasi bangunan maka dilakukan analisa angin dan jalur matahari melalui software autodesk project Vasari. Tapak didesain dengan sistem sirkulasi terpisah antara kepentingan fasilitas pengolahan sampah dengan aktivitas kunjungan oleh masyarakat untuk meminimalkan croos sehingga memberikan kenyamanan kepada pengguna bangunan. Massa bangunan didesain dengan system rangkaian yang tidak terpisahkan, dimulai dari bangunan utama diletakkan di arah utara, kemudian dihubungkan oleh sebuah area visitor center yang memanjang menyusuri area pengolah sampah hingga ke area residu di selatan kawasan. Kata kunci: pengolahan, sampah, insenerasi, energi. Abstract- Waste in Indonesia is a common problem as part of the dynamics of human life. Based on data from the Medium Term Development Plan (RPJMD South Sulawesi province Years 2013-2018, the total volume of waste generated and the production of Makassar, Maros, Gowa, and Takalar estimated rate of waste generation as much as 9076.949 m3 / person / day. Reports purpose of this design is to provide a waste processing facility

  1. ANALISIS DAN PREDIKSI BEBAN PENCEMARAN LIMBAH CAIR PABRIK PENGALENGAN IKAN (Analysis and Prediction of Liquid Waste Pollutant Level in Fish Canning Plant

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Latif Sahubawa

    2011-03-01

    Full Text Available ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui kadar parameter pencemaran serta beban pencemaran limbah cair pabrik pengalengan ikan sardin. Manfaatnya adalah sebagai saran pertimbangan kepada industri untuk mengelola limbah cair secara profesional, menjamin kelestarian dan peruntukkan badan air penerima limbah cair, serta bahan informasi ilmiah kepada pengambil kebijakan (terutama pejabat daerah dalam pengelolaan kualitas lingkungan hidup secara berkelanjutan. Metode analisis yang digunakan adalah neraca masa, dengan parameter pengamatan yaitu: debit limbah cair maksimum (DM dan debit limbah cair sebenarnya (DA, serta beban pencemaran maksimum (BPM dan beban pencemaran sebenarnya (BPA dari parameter pH, TSS, BOD, COD, dan minyak/lemak sesuai Kepmen LH. No. 06 Tahun 2007. Berdasarkan hasil pengukuran, tercatat debit air limbah aktual (Dp = 10,0 liter/detik, debit air limbah sebenarnya (DA = 2.880 m 3, serta debit air limbah maksimum (DM = 720 m 3, (jadi DA > DM. Dari hasil analisis laboratorium, kadar parameter indikator pencemaran limbah cair pabrik ikan kaleng, masing-masing: pH = 6,5; TSS = 250 mg/l; BOD 5 = 95,0 mg/l; COD = 105 mg/l; dan minyak/lemak = 0,5 mg/l. Berdasarkan hasil perhitungan, ternyata beban pencemaran sebenarnya dari masing-masing parameter (BPA-TSS, BOD 5 , dan COD lebih besar dari beban pencemaran maksimum (BPM, kecuali lemak di mana BPA MWD. Based on the laboratory analytical result, wastewater pollution indicator parameters are, respectively, pH=6.5; TSS=250 mg/l; BOD­5=95.0 mg/l; COD=105 mg/l; and oil/fat = 0.5 mg/l. Based on the measuring result, the substantive pollution load, respectively, higher than maximum pollution load (SPL>MPL, except fat parameter, while SPL less than MPL.  We can conclude that wastewater pollution load produced by canning industries, exceeded the allowed limit of wastewater quality for fisheries industries (Kepmen LH No. 06 Year 2007, and also resulted pollution (changing the utilization in

  2. Produksi Gas hidrogen dari Limbah Alumunium dan Uji Daya Listrik dengan Fuel Cell

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yusraini DIS

    2017-03-01

    Full Text Available Teknologi Fuel Cell adalah teknologi masa depan yang ramah lingkungan. Bahan baku untuk fuel cell adalah hidrogen. Produksi hidrogen dari limbah alumunium dan storage telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah alumunium (alumunium foil dan kaleng minuman yang direaksikan dengan larutan beralkalin untuk menghasilkan hidrogen. Hidrogen yang dihasilkan sebanding dengan tekanan yang terukur yang diukur dengan CASSY LAB Version 1.41. Hasilnya adalah: a. Semakin tinggi konsentrasi NaOH (5 %, 10 % dan 15 % semakin cepat reaksi produksi hidrogen berlangsung. b. Jumlah limbah alumunium yang berbeda (0,01 g, 0,05 g dan 0,10 g kurang berpengaruh terhadap waktu reaksi jika konsentrasi NaOHnya sama. c. Temperatur yang dihasilkan berkisar antara 27 oC - 33,7 oC, semakin banyak jumlah alumunium yang direaksikan semakin tinggi temperatur yang dihasilkan. d. Daya listrik yang dihasilkan dari 0,10 gram alumunium foil adalah sebesar 45-51 watt dengan daya rata-rata 0,08 watt per detik. e. Daya listrik yang dihasilkan dengan kaleng Coca Cola adalah sebesar 12,13 watt dengan daya rata-rata 0,009 watt per detik.

  3. ELEKTRODEKOLORISASI LIMBAH CAIR PEWARNA BATIK DENGAN MEMANFAATKAN BATANG KARBON DARI LIMBAH BATERAI BEKAS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    MSK Amal

    2017-03-01

    Full Text Available Rhodamin B (RhB, indogosol dan naphtol merupakan zat warna pada industri batik. Metode elektrodekolorisasi merupakan suatu proses elektrokimia untuk menghilangkan zat warna dengan menggunakan arus listrik searah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menurunkan konsentrasi limbah cair pewarna batik secara optimum menggunakan metode elektrodekolorisasi dengan memanfaatkan batang karbon baterai bekas. Limbah cair batik yang diuji adalah rhodamin B (RhB, naphtol blue black dan indigosol sebagai sumber limbah pewarna. Katoda sel elektrokimia berupa batang karbon berasal dari baterai bekas dan anodanya berupa lempeng besi. Optimalisasi pada proses degradasi pewarna ini dilakukan pada variasi arus, pH dan jarak elektrode. Variasi arus diatur pada 3, 5 dan 7 A; variasi pH pada 3, 5, 7, 9, dan 11; serta variasi jarak elektrode pada jarak 1; 1,5 dan 2 cm. Penurunan konsentrasi pewarna rhodamin B (RhB menunjukkan keadaan jarak, pH dan arus optimum berturut turut 1 cm, pH 9 dan arus 7 A sebesar 78,68%. Penurunan konsentrasi pewarna indigosol pada keadaan jarak, pH dan arus optimum berturut turut 1 cm, pH 11 dan arus 7 A sebesar 95,90 %, sedangkan pewarna naphtol blue black menunjukkan keadaan jarak, pH dan arus optimum berturut turut 1 cm, pH 9 dan arus 7 A sebesar 74,15 %.Rhodamine B (RhB, indogosol and naphtol dyes are used in batik industries. Electrodecolorization method is an electrochemical process to remove the dye using direct current. The purpose of this study is to decrease the concentration of the liquid waste of batik dye optimally by electrodecolorization method by utilizing the carbon rods of used batteries. The batik liquid waste is rhodamine B (RhB, naphtol blue black and indigosol as a source of dye. Electrochemical cell cathode in the form of carbon rod derived from used batteries and anode in the form of iron plate. Optimization in dye degradation process is done on the variation of the current, pH and distance of two electrodes. Current

  4. Pemanfaatan Limbah Cair Pengempaan Gambir untuk Pewarnaan Kain Batik

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Failisnur Failisnur

    2017-06-01

    Full Text Available Gambier is a potential plant in West Sumatra with production about 17,160 tonnes in 2014. It will be released about 4,290,000 L of unutilized wastewater from that production which is dumped around production area. The wastewater odor is acidic with pH of 3-4 and contaminating the surrounding environment. Tannin content of the wastewater is high enough so it is good to be used as a dye. The research objective was to utilize wastewater of gambir as a dye in some types of batik fabrics. Variations of treatment in this study were 4 types of fabrics: cotton, silk, viscose and dobby, and addition of mordant metal Al2(SO43, CaO, and FeSO4. The result showed that the color direction of the fabrics varied from light brown, brown to blackish brown. Viscose fabric provided the highest color strength, followed by dobby fabrics. Silk and cotton fabrics produced non significant color strength. The test results of color fastness to washing in 40°C, light, and rubbing were generally good to excellent value (4-5. Test result of tear strength when compared with fabric blank showed that dyeing with gambir not reduce the fabric tear strength.ABSTRAKGambir merupakan tanaman perkebunan yang cukup banyak di Sumatera Barat dengan produksi tahun 2014 sekitar 17.160 ton. Dari produksi tersebut akan menghasilkan limbah cair sekitar 4.290.000 L yang dibuang di sekitar area produksi dan belum dimanfaatkan. Limbah cair tersebut berbau asam dengan pH 3-4 dan berpotensi mencemari lingkungan sekitarnya. Kandungan tanin dari limbah cair ini cukup tinggi sehingga sangat baik untuk dimanfaatkan sebagai pewarna. Tujuan penelitian adalah memanfaatkan limbah cair gambir sebagai pewarna pada beberapa jenis kain batik. Penelitian ini memvariasikan perlakuan penggunaan 4 jenis kain yaitu kain katun, kain sutera, kain viskos, dan kain dobi, dengan penambahan logam mordan Al2(SO43, CaO, dan FeSO4. Hasil penelitian didapatkan arah warna kain bervariasi dari coklat muda, coklat sampai

  5. Kajian Potensi Limbah Pertanian Sebagai Sumber Karbon Pada Produksi Avicelase dan CMCase dari Bacillus circulans

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Amrullah Hamdan Rahmadani

    2017-03-01

    Full Text Available AbstrakAvicelase dan CMCase mewakili aktivitas eksoselulase dan endoselulase, termasuk dua dari tiga jenis selulase dalam sistem selulase yang dihasilkan oleh Bacillus circulans. Ekspresi keduanya sangat dipengaruhi oleh jumlah dan jenis sumber karbon dalam media produksi. Penelitian ini bertujuan mengetahui jenis dan konsentrasi limbah pertanian terbaik untuk menghasilkan avicelase dan CMCase dari B. circulans serta kemampuan sistem selulase tersebut untuk mendegradasi substrat lignoselulosa. Limbah pertanian yang diteliti berupa ampas tebu, bonggol jagung dan sekam. Limbah pertanian tersebut digunakan sebagai satu-satunya sumber karbon pada media produksi. Avicel digunakan sebagai sumber karbon pembanding. Aktivitas avicelase dan CMCase ditentukan berdasar jumlah gula pereduksi yang dihasilkan dengan menggunakan metoda Somogy-Nelson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua limbah pertanian yang diteliti berpotensi sebagai sumber karbon yang lebih baik dibandingkan dengan avicel untuk produksi avicelase dan CMCase dari B. circulans. Limbah pertanian yang terbaik adalah ampas tebu. Penggunaan ampas tebu pada konsentrasi 0,5 % menghasilkan aviselase dan CMCase sebesar 309,39 dan 405,48 U/mL. Sistem selulase yang dihasilkan mampu mendegradasi ampas tebu, bonggol jagung dan sekam.Kata kunci : avicelase, CMCase, limbah pertanian, sumber kabon, Bacillus circulansAbstractAvicelase and CMCase activity represent exocellulase and endocellulase, including two of the three types of cellulase in the cellulase system produced by Bacillus circulans. Expression both of them strongly influenced by the amount and type of carbon source in the production medium. The aims of this research were to determine the type and concentration of the best agricultural waste to generate avicelase and CMCase from B. circulans and their ability to degrade lignocellulosic substrates. Studied agricultural wastes are bagasse, corn stalks and husks. Agricultural waste is used as

  6. LIMBAH SERUTAN KAYU MATOA (Pometia pinnata SEBAGAI ZAT WARNA ALAM PADA KAIN BATIK SERAT SELULOSA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Agus Haerudin

    2017-06-01

    Full Text Available Potensi limbah sumber daya alam di Indonesia hususnya limbah kayu-kayuan sangat melimpah yang selama ini belum dimanfaatkan dan belum miliki nilai jual yang sangat tinggi, salah satunya serutan kayu matoa. Pada penelitian ini mencoba melakukan ekperimen limbah serutan kayu matoa dimanfaatkan sebagai sumber bahan baku zat warna alam yang akan diaplikasikan pada kain batik serat selulosa.Tujuan dari  penelitian ini ingin melihat arah warna yang dihasilkan dari ekstraksi limbah serutan kayu matoa dengan melakukan beberapa perlakuan variasi suhu ekstrkasi 75°C dan 100°C dengan pelarut air, dalam suasana larutan celup pH asam 4 dan pH basa 10, serta perlakuan mordan akhir tawas 70 g/l dan tunjung 30 g/l, dari hasil ekperiment dilakukan uji beda warna (L, a, b dan uji ketahanan luntur warna pada pencucian.            Hasil uji beda warna (L,a,b pencelupan kayu matoa pada kain katun menghasilkan beda warna dengan kain standar uji dimana secara visualisasi dengan perlakuan suasana celup pH asam dengan mordan akhir tawas menghasilkan arah warna coklat sedang, dan dengan perlakuan mordan akhir tunjung menghasilkan arah warna coklat tua. Pada perlakuan suasana larutan celup pH basa dengan perlakuan mordan akhir tawas menghasilkan arah warna coklat muda serta dengan perlakuan mordan akhir tunjung mendapatkan arah warna coklat sedang. Dari hasil uji ketahanan luntur warna pada pencucian secara umum nilai yang diperoleh 4-5 dalam kategori baik.  

  7. VARIASI WAKTU ELEKTROLISIS MENGGUNAKAN ELEKTRODA ALUMUNIUM UNTUK MENURUNKAN COD LIMBAH “BATIK AYU” DI PIJENAN, WIJIREJO, PANDAK, BANTUL

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Mia Nandha Sari

    2017-04-01

    Full Text Available Perkembangan industri batik memberikan dampak positif dan juga negatif bagi kehidupan ma-syarakat. Salah satu dampak negatifnya adalah dihasilkannya limbah yang berpotensi menim-bulkan pencemaran lingkungan. Dari hasil survei pendahuluan, diketahui pemeriksaan COD limbah industri “Batik Ayu” di Pijenan, Wijirejo, Pandak, Bantul, pada outlet adalah sebesar 570 mg/L yang berarti masih melebihi baku mutu yang ditetapkan dalam Peraturan Gubernur DIY No. 7 tahun 2010. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh waktu elektrolisis menggu-nakan elektroda alumunium terhadap penurunan COD limbah di atas. Jenis penelitian yang di-lakukan adalah eksperimen dengan desain pre-test post-test with control group. Sampel lim-bah cair diperoleh dengan metoda sampling gabungan waktu dengan teknik pengambilan  quo-ta sampling. Ada tiga waktu kontak yang digunakan, yaitu: 1 jam, 2 jam, dan 3 jam, yang diukur dalam 10 kali ulangan. Hasil analisis data menggunakan uji one way anova dari SPSS for Win-dows pada taraf signifikan 0,05; menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dan kontrol tidak memberikan perbedaan penurunan kadar COD yang signifikan. Namun demikian, jika diban-dingkan antara masing-masing waktu kontak dengan kontrol, ditemukan adanya perbedaan.

  8. CISADANE RIVER WATER POLLUTION

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Kumoro Palupi

    2012-09-01

    Full Text Available Sungai Cisadane berfungsi sebagai sumber air baku untuk sistem penyediaan air bersih wilayah Serpong dan Tangerang, Kabupaten Tangerang. Meskipun demikian, sungai Cisadane berfungsi pula sebagai tempat pembuangan limbah bagi rumah tangga dan industri yang berlokasi di sepanjang sungai tersebut. Untuk memperoleh gambaran mengenai tingkat pencemaran airnya, pada bulan September 1992 telah dilakukan pengambilan sampel air sungai Cisadane. Sampel air diambil di sebelah hulu intake instalasi pengolahan air di Cikokol (Tangerang dan Serpong, masing-masing sebanyak lima dan tiga lokasi. Sebanyak 21 parameter dianalisis, kemudian dihitung Individual Index (II dan Pollution Index (PI - nya. Hasil yang diperoleh, yang menggambarkan kualitas pencemaran air sungai Cisadane pada saat itu, adalah sebagai berikut : Tangerang PI=1891. Pencemar utama adalah fenol, dengan II- 110 dan lemak & minyak, dengan II = 2670.Serpong, PI=574. Pencemar utama adalah fenol, dengan 11 = 810 Parameter lain yang mempunyai II > 1 adalah oksigen terlarut, fosfat, zat besi, fecal coli, nitrat, COD dan zat padat tersuspensi. Hasil tersebut menggambarkan baliwa sungai Cisadane telah tercemar oleh limbah industri dan rumah tangga, serta mungkin pula telah tercemar oleh limbah pertanian, peternakan dan perbengkelan.

  9. PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI KECIL PELAPISAN LOGAM

    OpenAIRE

    Yudo, Satmoko; Said, Nusa Idaman

    2017-01-01

    Water pollution in Jakarta area, especially river and shallow groundwater, had become a very serious problem. Pollution problem caused by small industrial activities had not been got attetion. Some activities, which often cause water pollution problem, were wastewater from electroplating small industry. This wastewater was one of the most potential pollutant sources, because it contains high concentration of heavy metal pollutant such as Fe, Ni, Zn, Cr, ect. To anticipate its negative effect ...

  10. PEMANFAATAN METODE AERASI DALAM PENGOLAHAN LIMBAH BERMINYAK

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Made Arsawan

    2012-11-01

    Full Text Available Oily waste can pollute environment. One of the method used to process the oily waste is aerationmethod. This researce is carried out by taking oily waste PT. Indonesia Power Business Unit Electric PowerStation Bali at Pasanggaran Denpasar, aimed at increase quality of the waste.The sampel used is waste of PT. Indonesia Power Electric Power Station Business Unit of Bali. Thesampel is intercepted and retained in a retaining box, and 11,12 litters are then taken to be put intotreatment tank. Aeration treatment duration given varies, such as 12 hours, 24 hours, 48 hours, and 72 hoursfor the sampel with air flow speed of 0,6m/s. The treatment is also done with adding sampel with mud of 1%of the whole sampel volume. The relation between Aerating duration with oil contents, oil layer, BOD value,COD value, TDS value and TSS value will be analyzed with simple correlation and descriptive analysis.Aeration treatment can reduce the contents of oil in waste and separate oil accumulated in the waterso that the oil can be depressed up. Aeration treatment can also lower BOD value, COD value, TDS valueand TSS value because giving oxygen in to waste will meet the needs of oxygen of disentanglingmicroorganism in the waste water and the needs of oxygen for oxidation of chemicals in the waste.Therefore, aeration treatment can increase quality of the waste.

  11. PEMANFAATAN METODE AERASI DALAM PENGOLAHAN LIMBAH BERMINYAK

    OpenAIRE

    Made Arsawan; I Wayan Budiarsa Suyasa; Wayan Suarna

    2012-01-01

    Oily waste can pollute environment. One of the method used to process the oily waste is aerationmethod. This researce is carried out by taking oily waste PT. Indonesia Power Business Unit Electric PowerStation Bali at Pasanggaran Denpasar, aimed at increase quality of the waste.The sampel used is waste of PT. Indonesia Power Electric Power Station Business Unit of Bali. Thesampel is intercepted and retained in a retaining box, and 11,12 litters are then taken to be put intotreatment tank. Aer...

  12. Jejak Karbon Pengolahan Sampah Di Tps Tlogomas Malang

    OpenAIRE

    Sunarto; P. Hadi, Sudharto; Purwanto

    2014-01-01

    JEJAK KARBON PENGOLAHAN SAMPAH DI tps tlogomas malang Carbon Footprint of Solid Waste Processing At TPS Tlogomas MalangSunarto1, Sudharto P. Hadi2, Purwanto31,2,3Program Doktor Ilmu Lingkungan Universitas DiponegoroAlamat korespondensi : Jl. Imam Bardjo, SH No. 3 Semarang 50241Email: 1) , 2) ste sector is one of human activities that cause global warming. Decomposition of organic waste in landfill produces greenhouse gas emissions in the form...

  13. Pemanfaatan Limbah Pecahan Genteng sebagai Katalis dalam Reaksi Pirolisis Plastik Polipropilena Menjadi Bahan Bakar Alternatif

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rahmat Jaya Eka Syahputra

    2015-06-01

    Full Text Available Artikel ini mendiskusikan karakterisasi pecahan genteng dan pemanfaatannya untuk memproduksi katalis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pecahan genteng dan kemudian melakukan modifikasi untuk pembuatan katalis. Katalis dibuat dengan pilarisasi nikel ke dalam pecahan genteng, dan dikarakterisasi menggunakan x-ray diffractometer (XRD. Pirolisis dilakukan terhadap limbah plastik polipropilena hingga diperoleh cairan minyak. Minyak direforming menggunakan katalis pecahan genteng terpilarisasi nikel. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa pecahan genteng mempunyai kandungan logam oksida berdasarkan standar Fe2O3, NiO2, Al2O3, SiO2. Refinement dilakukan menggunakan program Rietica metode Le-Bail dan diperoleh hasil nilai keberterimaan Rp/Rwp <10. Setiap 1,3 kg sampel limbah polipropilena diperoleh hasil minyak sebanyak 1,7 L. Hasil reforming menunjukkan bahwa densitas minyak sebesar 745,919 kg/m3 dan viskositas 0,720 cp. Berdasarkan analisis GC-MS diperoleh fraksi pembentukan terbesar dari katalis pecahan genteng terpilarisasi nikel adalah fraksi C10 - C12. Sehingga, pecahan genteng yang terpilarisasi nikel efektif dijadikan sebagai katalisator dalam proses pirolisis untuk mengubah limbah palstik polipropilena menjadi bahan bakar.

  14. APLIKASI THERMAL PRE-TREATMENT LIMBAH TANAMAN JAGUNG (Zea mays SEBAGAI CO·SUBSTRAT PADA PROSES ANAEROBIK DIGESTI UNTUK PRODUKSI BIOGAS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Darwin Darwin

    2016-04-01

    Full Text Available Thermal pre-treatment was given on corn stover in the purpose of breaking the lignin content; thus, it may help anaerobic microorganisms to convert polymer including cellulose and hemicelluloses into biogas. This study aimed to investigate the effects of thermal pre-treatment on corn stover in anaerobic digestion process related to the production of biogas as well as digestion process efficiency. This research was carried out by utilizing batch reactors where the temperature was maintained at mesophilic conditions above room temperature (33 ± 2 oC. Based on the result, it was known that thermal pre-treatment given on the corn stover may enhance anaerobic digestion process for biogas production at the first 10 days. This condition reduced the time of lag phase during anaerobic digestion. The biogas production of corn stover given thermal pre-treatment was slow at 26 days where their average total production were 12,412.5 mL,12,310 mL at 15 and 25 minutes thermal pre-treatment, respectively while biogas production of non pre-treated corn stover was 12,557 mL. The highest daily biogas production was accomplished by corn stover that was given thermal pre-treatment at 25 minutes (915 mL. Corn stover given with 15 minutes thermal pre-treatment also generated higher daily biogas production at day 9 (772.5 mL compared with corn stover that was not pre-treated (405 mL. This research also revealed that corn stover given thermal pre-treatment reached higher biogas yield compared with non pre-treated corn stover where their biogas yield were 670.39, 690.65 mL/g volatile solids added at 15 and 25 minutes thermal pre- treatment respectively, and 456.37 mL/g volatile solids added of non pre-treated corn stover. Keywords: Thermal pre-treatment, corn stover, anaerobic digestion, biogas   ABSTRAK Thermal pre-treatment diberikan pada limbah tanaman jagung dengan tujuan untuk memecahkan kandungan lignin yang terdapat pada limbah tanaman jagung sehingga memudahkan

  15. Penurunan Logam Timbal (Pb pada Limbah Cair TPA Piyungan Yogyakarta dengan Constructed Wetlands Menggunakan Tumbuhan Eceng Gondok (Eichornia Crassipes

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Eko Siswoyo

    2015-10-01

    Full Text Available Salah satu permasalahan lingkungan yang ditimbulkan dari adanya lindi di TPA Piyungan yaitu pencemaran pada badan air, sungai dan air tanah. Untuk mengatasi permasalahan ini salah satunya dengan sistem Constructed Wetlands dengan menggunakan tumbuhah eceng gondok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat penurunan konsentrasi Timbal (Pb yang terdapat dalam limbah cair TPA Piyungan dengan Constructed Wetlands menggunakan tumbuhan eceng gondok dan untuk mengetahui seberapa besar kapasitas serapan tumbuhan eceng gondok terhadap kandungan Timbal (Pb dalam limbah cair TPA Piyungan.Dalam penelitian ini digunakan reaktor yang terbuat dari kayu yang dilapisi plastik dengan ukuran 0,5 m x 1,0 m. Setiap reaktor diberi media tanah 5 cm, dan diberi tumbuhan sebanyak 14 buah. Reaktor tersebut diberi perlakuan dengan konsentrasi limbah yang bervariasi (100%, 75%, 50%, 25%, dan 0%, dan waktu pengambilan sampel (0, 3, 6, 9, 12 hari. Dengan menggunakan metode SSA (Spektrofotometri Serapan Atom.Berdasarkan pengujian diperoleh bahwa penurunan logam Pb pada limbah cair TPA Piyungan hari ke- 12, yaitu sebesar 0.0501mg/L pada konsentrasi 100%, 0.0295mg/L pada konsentrasi 75%, 0.0267mg/L pada konsentrasi 50% dan 0.0041 mg/L pada konsentrasi 25%.

  16. Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tahu sebagai Pupuk Cair Organik terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kangkung Darat (Ipomoea Reptans Poir)

    OpenAIRE

    Aliyenah, Aliyenah; A Napoleon, A Napoleon; Yudono, Bambang

    2015-01-01

    Penelitian tentang Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tahu Sebagai Pupuk Cair Organik Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kangkung Darat (Ipomoea reptans Poir) ini telah dilaksanakan pada Ja-nuari - Maret 2013. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pemanfaatan limbah cair industri tahu agar dapat digunakan sebagai pupuk cair organik untuk tanaman kangkung darat. Penelitian ini dilakukan dengan meng-gunakan Rancang Acak Kelompok (RAK), dengan perlakuan konsentrasi pupuk cair organik dari ...

  17. ANALISIS KAPASITAS KERJA DAN KEBUTUHAN BAHAN BAKAR TRAKTOR TANGAN BERDASARKAN VARIASI POLA PENGOLAHAN TANAH, KEDALAMAN PEMBAJAKAN DAN KECEPATAN KERJA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Zulias Mardinata

    2014-10-01

    ha, pada pola berkeliling adalah 4,651 jam/ha, dan interaksinya adalah 0,868 – 1,787 l/jam.  Kecepatan dan kedalaman pembajakan berbanding lurus dengan konsumsi bahan bakar dan kapasitas kerja. Pola pengolahan tanah terbaik agar konsumsi bahan bakar efi sien dan kapasitas  kerja maksimal adalah pola berkeliling. Kata kunci: Konsumsi bahan bakar, kapasitas kerja, kecepatan, kedalaman, pola pengolahan

  18. Disain Sistem SCADA jarak Jauh Menggunakan Layanan VPN 3G Untuk Penggerak Pompa pada Sistem Pengolahan Air

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Asep Insani

    2013-03-01

    Full Text Available Dalam pengolahan air gambut menjadi air bersih yang menggunakan metode AOP dan RO ini, pengaturan tekanan pompa merupakan sesuatu yang sangat vital pada saat dilakukan suplay air yang akan diolah ke sistem. Sistem pengolahan air yang menggunakan pompa tersebut harus selalu dipastikan beroperasi dengan normal disesuaikan dengan peruntukannya. Manajemen terbaru sistem pengolahan air memerlukan teknologi yang terbaru pada peralatan remote control system, dan yang paling fundamental untuk hal ini adalah penggunaan layanan public untuk akusisi dan pengawasan dari data yang diambil dari peralatan kontrol. Untuk mewujudkan remote control untuk pompa dengan tekanan tertentu dengan PLC, didisain dengan kombinasi antara internet, arsitektur dan implementasi dari sistem SCADA, yang menggabungkan jaringan komputer, PLC, WinCC, dan teknologi VPN. Dalam melakukan disain, perlu diperhatikan poin-poin penting baik dari sisi server maupun sisi controller. Disain sistem SCADA remote dapat mengefisienkan waktu bagi operator dan pemantauan lebih lanjut untuk suplay air.

  19. ANALISIS WAKTU PEMUPUKAN TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica rapa var. parachinensis DENGAN TEKNIK PERUNUT RADIOAKTIF

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Gusti Ngurah Sutapa

    2016-11-01

    Full Text Available Telah dilakukan penelitian analisis waktu pemupukan pada tanaman sawi hijau (Brassica rapa var. parachinensisdengan teknik perunut radioaktif. Untuk menuju sistem pertanian berkelanjutan perlu adanya perbaikan pertanian(intensifikasi selama beberapa tahun yang lalu masih signifikan, karena ketersediaan sumber daya alam danteknologi pertanian cukup memadai dan berimbang dengan ketersediaan lahan dan peningkatan jumlah penduduk.Keadaan ini sulit untuk dipertahankan dimasa yang akan datang, kecuali ada pendekatan baru yang menawarkan ide dan teknik untuk meningkatkan produktifitas pertanian. Efesiensi pemupukan tanaman dengan teknik perunut (tracer radioisotop adalah salah satu potensi menujusistem pertanian berkelanjutan. Teknik perunut dapat digunakan antara lain untuk mempelajari hubungan antaratanah dan tanaman, menentukan kondisi optimal dalam penggunaan pupuk (waktu pemupukan, pola perakaranaktif tanaman, jenis dan takaran pupuk, mempelajari proses dekomposisi dan mineralisasi bahan organik, sertamempelajari proses fotosintesis tanaman,baik dengan metoda langsung maupun tidak langsung.Waktu pemupukanyang lebih tepat dapat ditentukan dengan teknik perunut tersebut, sehingga optimalisasi pemupukan dapat dicapai,tanpa pemborosan yang tidak berguna.Dari penelitian dengan menggunakan radioisotop P, ternyata waktupemupukan pada tanaman sawi hijau (Brassica rapa var. parachinensis yang paling signifikan adalah padapukul 9.00 pagi. Waktu siang hari mulai pukul 11.00 sampai pukul 15.00 adalah waktu pemupukan yang sangatburuk. Sedangkan waktu sore hari yaitu pukul 15.00 sampai 17.00 menunjukkan waktu pemupukan yang semakinbaik namun tidak signifikan.32

  20. ANALISIS WAKTU PEMUPUKAN TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica rapa var. parachinensis DENGAN TEKNIK PERUNUT RADIOAKTIF

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Gusti Ngurah Sutapa

    2016-06-01

    Full Text Available Telah dilakukan penelitian analisis waktu pemupukan pada tanaman sawi hijau (Brassica rapa var. parachinensisdengan teknik perunut radioaktif. Untuk menuju sistem pertanian berkelanjutan perlu adanya perbaikan pertanian(intensifikasi selama beberapa tahun yang lalu masih signifikan, karena ketersediaan sumber daya alam danteknologi pertanian cukup memadai dan berimbang dengan ketersediaan lahan dan peningkatan jumlah penduduk.Keadaan ini sulit untuk dipertahankan dimasa yang akan datang, kecuali ada pendekatan baru yang menawarkan ide dan teknik untuk meningkatkan produktifitas pertanian. Efesiensi pemupukan tanaman dengan teknik perunut (tracer radioisotop adalah salah satu potensi menujusistem pertanian berkelanjutan. Teknik perunut dapat digunakan antara lain untuk mempelajari hubungan antaratanah dan tanaman, menentukan kondisi optimal dalam penggunaan pupuk (waktu pemupukan, pola perakaranaktif tanaman, jenis dan takaran pupuk, mempelajari proses dekomposisi dan mineralisasi bahan organik, sertamempelajari proses fotosintesis tanaman,baik dengan metoda langsung maupun tidak langsung.Waktu pemupukanyang lebih tepat dapat ditentukan dengan teknik perunut tersebut, sehingga optimalisasi pemupukan dapat dicapai,tanpa pemborosan yang tidak berguna.Dari penelitian dengan menggunakan radioisotop P, ternyata waktupemupukan pada tanaman sawi hijau (Brassica rapa var. parachinensis yang paling signifikan adalah padapukul 9.00 pagi. Waktu siang hari mulai pukul 11.00 sampai pukul 15.00 adalah waktu pemupukan yang sangatburuk. Sedangkan waktu sore hari yaitu pukul 15.00 sampai 17.00 menunjukkan waktu pemupukan yang semakinbaik namun tidak signifikan.32

  1. Kajian Dampak Proses Pengolahan Air di IPA Siwalanpanji Terhadap Lingkungan dengan Menggunakan Metode Life Cycle Assessment (LCA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Fara Pratiwi Eka Riyanty

    2015-12-01

    Full Text Available Proses pengolahan air minum secara konvensional dapat menyebabkan dampak lingkungan akibat konsumsi energi dan pemakaian bahan kimia. Penelitian ini mengidentifikasi dampak pencemaran yang dihasilkan dari proses pengolahan air di IPA Siwalanpanji menggunakan life cycle assessment. Life Cycle Assessment (LCA merupakan metode untuk menganalisis dampak suatu produk terhadap lingkungan sepanjang siklus hidupnya. Siklus hidup dari suatu produk terdiri dari ekstraksi bahan baku, proses produksi hingga proses pembuangan akhir. Dari hasil analisis LCA, menggunakan software Simapro 7.33 dampak pencemaran yang terjadi berupa pencemaran udara yang disebabkan oleh penggunaan klorin, polyaluminium chloride (PAC dan konsumsi listrik. Dampak pencemaran terbesar terjadi pada penggunaan listrik dalam pemakaian satu hari yaitu menyebabkan respiratory inorganics sebesar 0,748 kg PM2.5, ozone layer depletion sebesar 0,000295 kg CFC-11 dan global warming sebesar 1000 kg CO2. Solusi untuk mengurangi dampak lingkungan yang dapat dilakukan instalasi pengolahan air adalah dengan cara peningkatan efesiensi peralatan.

  2. Desain Mobile Unit Instalasi Pengolahan Air Minum Untuk Kondisi Darurat Bencana Banjir Menggunakan Membran Mikrofiltrasi

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Angie Prabhata Putra

    2015-03-01

    Full Text Available Banjir dan kekeringan merupakan sebuah fenomena yang rutin dihadapi di berbagai daerah dengan kerugian yang tidak kecil contohnya di wilayah Jabodetabek pada bulan februari tahun 2007, banjir yang terjadi selama 5 hari mencapai kerugian sekitar 8,6 triliyun rupiah. Saat terjadi banjir pengungsi sangat sulit untuk mendapat air bersih maupun air minum, di karenakan sumur penduduk yang dipenuhi lumpur dan kotoran. Kesulitan dalam memperoleh air bersih maupun air minum pada saat maupun paska bencana banjir, berdampak pada timbulnya berbagai penyakit terkait air bersih yaitu seperti muntaber, diare dan gatal-gatal. Oleh karena itu diperlukan solusi atau penanggulangan masalah air bersih dan air siap minum baik saat maupun paska bencana banjir. Menurut buku Introduction to International Disaster Management (2007, disebutkan bahwa ada beberapa alternatif dalam penyediaan air bersih dan air siap minum pada saat kondisi banjir yaitu  penyediaan air melalui tangki truk, atau dari tangki yang di datangkan  dari luar daerah banjir, melakukan proses pengolahan air banjir itu sendiri untuk menghasilkan air bersih sebagai contoh menggunakan filter. Solusi dalam hal masalah ini adalah pengolahan air minum yang berbasis mobile water treatment. Dalam kaitan tentang masalah ini perlu adanya perencanaan tentang desain instalasi pengolahan air minum secara mobile untuk kondisi darurat bencana banjir. Dalam hal ini rencana desain atau DED (Detail Engineering Design yang akan digunakan adalah mobile water treatment membran mikrofiltrasi, keuntungan dari menggunakan membran ini adalah dapat menyisihkan bakteri patogenik dan beberapa jenis virus. Pada perencanaan ini direncanakan unit-unit sebelum dan sesudah membran mikrofiltrasi agar kualitas air hasil pengolahan (effluent memenuhi baku mutu air siap minum yang sesuai dengan PERMENKES RI No.492/MEN.KES/PER/IV/2010.

  3. APLIKASI BERBAGAI JENIS ADSORBEN PADA PENGOLAHAN AIR ASAM TAMBANG SINTETIK SKALA MINI PLANT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Subriyer Nasir

    2016-09-01

    Full Text Available Pengolahan air asam tambang sintetis dengan memanfaatkan abu terbang batubara, tanah diatom dan abu sekam padi sebagai adsorben yang diikuti dengan pengolahan menggunakan metode sand filtrasi, ultrafiltrasi dan reverse osmosis. air asam tambang sintetik dibuat dengan variasi pH 3; .,5; dan 4. Persentase kenaikan pH karena pemakaian masing-masing adsorben dan penurunan kadar ion besi, mangan dan sulfat juga diteliti. Hasil yang diperoleh coal fly ash merupakan adsorben yang paling efektif dalam menaikkan pH dan menurunkan EC serta ion logam dari air asam tambang sintetik. Persentase kenaikan pH sebesar 97,40%, persentase penurunan EC 96,71%, dan persentase penurunan ion logam mangan, besi, sulfat tertinggi berturut-turut adalah 99,1%, 98,4%, dan 99,7% serta prosentase perolehan air (WRP sebesar 75%. .

  4. ANALISIS KADAR HARA PUPUK ORGANIK KASCING DARI LIMBAH KANGKUNG DAN BAYAM

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Elfayetti Elfayetti

    2017-04-01

    Full Text Available Pertanian organik merupakan sistem pertanian yang holistik yang mendukung dan mempercepat biodeversiti, siklus biologi dan aktivitas biologi tanah(International Federation of Organic Agriculture Movements,2014. Geografi Pertanian merupakan mata kuliah di Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unimed. Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi yang diterapkan di Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unimed merupakan matakuliah wajib pada semester genap, tepatnya pada semester IV (empat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pertumbuhan berat cacing tanah pada pupuk kascing dari limbah kangkung dan bayam dan untuk mengetahui kandungan hara N, P, K dan pH kascing dari limbah kangkung dan bayam pada tanah ultisol. Untuk mengatasi permasalahan pada pupuk organik, maka harus diupayakan bagaimana memperoleh pupuk yang memiliki unsur hara yang padat dan pengadaannya relatif murah dan mudah. Pemanfaatan limbah organik untuk budidaya cacing tanah merupakan salah satu tindakan yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut. Rendahnya bahan organik, N, P, K menunjukkan bahwa tanah pada percobaan ini membutuhkan bahan organik. Pemberian bahan organik seperti cacing diharapkan dapat meningkatkan Produktivitas Ultisol dimana Kascing mempunyai sifat-sifat kimia, fisika, dan biologi tanah yang baik, sehingga dapat meningkatkan serapan hara dan pertumbuhan tanaman. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Jenis makanan berpengaruh terhadap pertumbuhan cacing tanah dan kualitas kascing yang dihasilkan. 2.Terdapat perbedaaan pada bobot cacing tanah yang dihasilkan dengan adanya perbedaan jenis makanan. Jenis makanan bayam memberikan tingkat pertumbuhan cacing tanah terbaik dengan terjadinya pertambahan bobot sebesar 650 gram yang awalnya hanya 250 gram. 3. Dari beberapa parameter sifat kimia dan biologi kascing, maka jenis makanan bayam memberikan nilai N tertinggi yaitu 0,52 dan pada pakan kangkung terdapatnilai p tertinggi yaitu 0,35. Kata Kunci

  5. REAKTOR INNOVATIVE MOLTEN SALT (IMSR DENGAN SISTEM KESELAMATAN PASIF MENYELURUH

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Andang Widiharto

    2015-04-01

    Full Text Available Pengembangan Teknologi Reaktor Nuklir pada masa mendatang mengarah pada peningkatan aspek keselamatan, peningkatan pendayagunaan bahan bakar, reduksi limbah radioaktif, ketahanan terhadap proliferasi bahan-bakar nuklir dan peningkatan aspek ekonomi. reaktor Innovative Molten Salt (IMSR adalah reaktor nuklir yang menggunakan bahan bakar cair berupa garam lebur fluoride (7LiF-ThF4-UF4-MaFx. Reaktor IMSR didesain sebagai reaktor pembiak termal, yaitu membiakkan U-233 dari Th-232. Hal ini untuk menjawab permasalahan sustainabilitas ketersedian sumber daya bahan bakar nuklir dan reduksi limbah radioaktif. Dalam aspek keselamatan, desain reaktor IMSR memiliki sifat inherent safe, yaitu koefisien umpan balik daya yang negatif serta memiliki fitur-fitur keselamatan pasif. Fitur-fitur keselamatan pasif terdiri dari sistem shutdown pasif, sistem pendinginan pasif pasca shutdown serta sistem pendinginan pasif untuk produk fisi. Kecelakaan yang berpotensi terjadi pada IMSR, yaitu kecelakaan kehilangan aliran bahan bakar, kecelakaan kehilangan aliran pendingin, kecelakaan kehilangan kemampuan pengambilan kalor serta kecelakaan kerusakan integritas sistem reaktor, dapat ditangani sepenuhnya secara pasif hingga mencapai kondisi shutdown selamat. Kata kunci: keselamatan pasif, inherent safe, IMSR   The next Nuclear Reactor Technology developments are directed to the increasing of the aspects of safety, fuel utility, radioactive waste reduction, proliferation retention and economy. Innovative Molten Salt Reactor (IMSR is a nuclear reactor design that uses fluoride molten salt (7LiF-ThF4-UF4-MaFx. IMSR is designed as a thermal breeder reactor, i.e. to produce U-233 from Th-232. This is the answer of natural nuclear fuel sustainability and radioactive waste problems. In term of safety aspect, IMSR design has inherent safe characteristics, i.e. negative power feedback coefficient, and passive safety features. The passive safety features are passive shutdown

  6. IDENTIFIKASI PERTAMBAHAN PERSEBARAN LIMBAH TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA JATIBARANG TAHUN 2015 MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    R S Wulandari

    2016-04-01

    Full Text Available Pada tahun 2000 timbunan sampah pada TPA Jatibarang yang berlokasi di Kelurahan Kedungpane Kecamatan Mijen Kota Semarang, sudah melebihi daya tampung yaitu sekitar 1,6 juta m3. Kondisi tersebut sangat berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan terutama pencemaran leacheat (air lindi. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk mengetahui tingkat pencemaran limbah di daerah sekitar TPA Jatibarang pada tahun  2015 dengan menggunakan metode geolistrik konfigurasi schlumberger. Pengambilan data dilakukan pada tiga titik penelitian, dua berada didalam TPA dan satu berada di daerah perumahan sekitar TPA dengan panjang lintasan masing-masing 75 m. Pengolahan data hasil penelitian dilakukan dengan menggunakan softwareres2dinv. Hasil yang didapatkan berupa kondisi topografi serta nilai resistivitas lindi sebesar 0,044-0,70 Ωm. Persebaran lindi pada tahun 2015 menuju ke daerah dengan elevasi rendah yang mengarah ke Sungai Kreo. Sedangkan persebaran lindi pada lokasi penelitian di Perumahan Bambankerep Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang juga telah diidentifikasikan tercemar oleh air lindi yang diduga berasal TPA Jatibarang.In 2000, piles of garbage in the landfill is located in the Village Jatibarang Kedungpane Mijen District of Semarang, has exceeded the capacity of around 1.6 million m3. The condition is potentially causing environmental pollution, especially pollution leacheat (leachate. Therefore, to investigate the pollution level of waste in the area around the landfill Jatibarang 2015 using geoelectric method Schlumberger configuration. Data were collected at three points research, two are in the landfill and one is located in a residential area around the landfill with a path length of each- each 75 m. Data processing results of research conducted by using softwareres2dinv. Results obtained in the form of topography and leachate resistivity value of 0.044 Ωm- 0.70 Ωm. Distribution of leachate in 2015 heading to areas with low elevation that

  7. Pengolahan Lindi Menggunakan Moving Bed Biofilm Reactor dengan Proses Anaerobik-Aerobik-Anoksik

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nuriflalail Rio Jusepa

    2017-01-01

    Full Text Available Lindi mengandung konsentrasi organik, Total Kjeldahl Nitrogen, amonium, nitrit dan nitrat yang tinggi sehingga lindi yang tidak diolah dapat mencemari lingkungan. Pengolahan biologis dengan sistem fluidized attached growth seperti Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR dapat digunakan untuk menurunkan senyawa organik dan senyawa nitrogen. Konsentrasi organik dan nitrogen yang tinggi pada lindi dapat diolah dengan mengatur proses aerobik-anaerobik-anoksik di dalam MBBR. Kapasitas pengolahan MBBR yang digunakan sebesar 10 L dan media Kaldness (K1 sebanyak 2 L. MBBR dioperasikan dengan sistem batch, dengan kondisi aerobik yang berasal dari aerator dan pompa submersible, kondisi anaerobik berasal dari pompa submersible saja, dan kondisi anoksik yang berasal dari pompa submersible dan aerator. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa MBBR dapat digunakan untuk menurunkan senyawa nitrogen dan senyawa organik. Efisiensi penyisihan optimum senyawa organik sebesar 87% pada proses anaerobik baik pada sistem fluidized attached growth maupun suspended growth. Efisiensi penyisihan optimum senyawa nitrogen sebesar 72% pada proses anoksik baik pada sistem fluidized attached growth maupun suspended growth.

  8. Pengolahan Citra untuk Mengukur Diameter Terkecil Kayu Guna Mengatasi Rugi Akibat Kesalahan Pengukuran pada Industri Kayu

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rifyal Rachmat

    2015-12-01

    Full Text Available Kayu merupakan hasil hutan sebagai bahan dasar dari produk jadi seperti lemari, kursi, dan produk olahan lain. Pada industri pengolahan kayu, metode penentuan harga umumnya didasarkan terhadap perhitungan isi kayu (volume dimana nilai tersebut diawali dengan perhitungan diameter terkecil. Pekerja lapangan pada usaha kayu menggunakan nilai dari diameter terkecil untuk dijadikan acuan perhitungan dengan penggaris. Akan tetapi pengukuran ini kurang akurat karena kayu gelondong mempunyai bentuk yang tidak bulat sempurna. Padahal, selisih satu centimeter saja dapat menentukan grade kayu dan berpengaruh terhadap harga kayu gelondong tersebut. Penelitian menggunakan algorithma pengolahan citra telah dilakukan  maupun dengan spesifikasi tentang permukaan kayu. Teknologi yang dirancang memanfaatkan penginderaan mesin visual yang dilakukan oleh kamera  untuk melakukan penghitungan otomatis terhadap nilai kayu dengan program OpenCV. Pada tugas akhir ini, sebuah alat tepat guna dengan raspberry pi yang akan menjadi standarisasi pengukuran pada usaha kayu dengan menggunakan pengolahan citra digital. Devais yang dibuat sangat portabel dan berhasil mengukur diameter terkecil kayu dengan akurasi pengukuran 97% menggunakan metode kontur dan bounding box. Metode tersebut lebih baik dari metode lingkaran Hough dengan akurasi 89%. Perbaikan sistem dapat dilakukan pada deteksi obyek melalui pencahayaan dan segmentasi kontur.

  9. Tipologi Klaster Industri Pengolahan Jagung di Kecamatan Merakurak Kabupaten Tuban Berdasarkan Karakteristik Pengembangan Ekonomi Lokalnya

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rusyidi Huda Prasetyo

    2014-09-01

    Full Text Available Pengembangan wilayah Kabupaten Tuban khususnya Kecamatan Merakurakurak masih berorientasi pada growth oriented semata. Pontensi jagung yang menjadi komoditas basis pada wilayah tersebut masih belum terkelola dengan optimal, karena tidak adanya arahan yang lebih spesifik terkait diversifikasi dan pengolahan jagung lebih lanjut. Oleh karena itu diperlukan perumusan arahan yang tepat guna dalam mengembangkan industri pengolahan jagung di Kecamatan Merakurak Kabupaten Tuban. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi tipologi klaster industri pengolahan jagung di Kecmatan Merakurak Kabupaten Tuban dengan pendekatan Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL. Hal ini dikarenakan konsep PEL sejalan dengan fenomena yang terjadi di wilayah penelitian, yaitu trkait berkembanganya wirausahawan lokal (industri penglahan jagung dalam rangka mengembangkan ekonomi lokal yang mandiri. Terdapat tiga tahapan mencapai tujuan penelitian. Pertama, identifikasi faktor-faktor yang berpengaruh dengan menggunakan metode analisis faktor konfirmatori, selanjutnya mengelompokkan klaster industri berdasarkan faktor-faktor dengan analisis klaster ttersebut dan pada tahap terakhir menginterpretasi analisis klaster pada setiap tipologi yang muncul dengan analisis deskriptif. Adapun hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah tipologi klaster industri yaitu industri intijagung yang berada pada Desa Tuwiri Kulon, Tlogowaru, Tobo, Sugihan. Kemudian industri pemasok yang berada pada Desa Kapu, Tuwiri Wetan, Pongpongan, Temandang, Tegalrejo dan Tahulu. Serta, industri pendukung yang berada pada Desa Mandirejo, Bogorejo, Sumberejo, Sendang Haji, Sambonggede, Sumber, Boreh Bangle, Senori dan Sembungrejo.

  10. Studi Pengaruh Jenis Dan Konsentrasi Zat Fiksasi Terhadap Kualitas Warna Kain Batik Dengan Pewarna Alam Limbah Kulit Buah Rambutan (Nephelium Lappaceum)

    OpenAIRE

    Amalia, Rizka; Akhtamimi, Iqbal

    2016-01-01

    Pewarnaan kain batik dapat dilakukan dengan menggunakan zat warna alami dan zat warna sintetis. Keunggulan zat warna alam antara lain lebih murah, ramah lingkungan, dan menghasilkan warna yang khas. Salah satu zat warna alam yang berasal dari limbah yang dapat dimanfaatkan adalah limbah kulit buah rambutan. Kelemahan dari penggunaan pewarna alam yaitu ketahanan luntur warna dan intesitas (ketuaan) warna yang relatif kurang baik. Penggunaan zat fiksasi adalah salah alternatif untuk memecahkan ...

  11. INOVASI STARTER DAN MODIFIKASI DESTILATOR UNTUK PRODUKSI BIOETANOL DARI LIMBAH MAKANAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Agung Astuti

    2012-10-01

    Full Text Available Tujuan penelitian adalah menentukan konsentrasi asam sulfat optimum pada proses hidrolisa asam, mengisolasi jamur penghasil amylase dan memformulasi inovasi starter dari jamur dan yeast serta menguji prototipe alat destilator yang telah dimodifikasi untuk menghasilkan bioetanol dengan rendemen tinggi. Metode penelitian terdiri dari 4 tahap, yaitu : (1 Hidrolisis asam, (2 isolasi jamur penghasil amylase, (3 optimasi fermentasi menggunakan starter inovatif, (4 Produksi Bioetanol dengan modifikasi desain destilator bersirip tiga dan penambahan regulator untuk control temperature dari motor servo. Inovasi starter diuji daya hidrolisis pati. Hasil Hidrolisis asam dan fermentasi diuji jod, gula reduksi, pH, asam tertitrasi, rendemen alcohol dan kadar etanol. Hasil menunjukkan bahwa Proses hidrolisis asam limbah kantin memerlukan konsentrasi asam sulfat optimum 0,1N sebesar 10 %. Diperoleh jamur Aspergillus sp yang terbukti dapat menghidrolisis pati. Fermentasi limbah kantin menggunakan inovasi starter ragi tape dapat menghasilkan rendemen tertinggi (5 ml dengan kadar alcohol 3%. Inovasi pesangan sirip-sirip di evaporator pada proses destilasi bioetanol terbukti mempercepat pemanasan .Pemasangan regulator dengan kontrol temperature dan motor servo, sudah dapat mencapai suhu 70-80 derajat, namun belum stabil.

  12. Produksi Biogas dari Limbah Makanan melalui Peningkatan Suhu Biodigester Anearob

    OpenAIRE

    Purnomo, Agus; Mahajoeno, Edwi

    2010-01-01

    Isu lingkungan seperti pencemaran udara, pemanasan global, dan zero waste telah mendorong peningkatan perhatian pada sumber-sumber energi terbarukan. Harga bahan bakar minyak (fosil) yang semakin mahal menjadi salah satu alasan untuk memenuhi kebutuhan energi, salah satu diantaranya berupa biogas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produksi biogas dari limbah makanan dengan peningkatan suhu dalam biodigester anaerob.Penelitian dilaksanakan di Sub Laboratorium Biologi, UPT Lab. Pusat MI...

  13. Sistem Kontrak Pengolahan Limbah Padat Rumah Sakit Pemerintah

    OpenAIRE

    Maulana, Muchsin; Kusnanto, Hari; Suwarni, Agus

    2015-01-01

    AbstractBackground: Jogja Hospital is a Government-owned Hospital run by the Government of city of Jogyakarta. In its daily activities, the hospital produces waste which, if not properly discharged or burned, may cause adverse effect on workers as well as the surrounding area. Jogja hospital has Incinerator, thus simplifying the management such waste. The waste management including the rules, procedures and policymaking need to be explored to investigate the process of waste management of Jog...

  14. Beban Pencemaran Limbah Industri Dan Status Kualitas Air Sungai Citarum

    OpenAIRE

    terangna, nana; yusuf, iskandar a

    2002-01-01

    Sungai Citarum beserta tiga waduk besar yaitu Saguling Cirata dan Juanda (Jatiluhur) memiliki fungsi ekonomi ekologi dan sosial yang sangat penting bagi masyarakat Jawa Barat dan DKI Jakarta. Potensi yang demikian pentingnya tersebut terancam oleh penurunan kualitas air sungai karena beban pencemaran yang terus meningkat telah melampaui daya tampung sumber air tersebut. Beban pencemaran terbesar berasal dari limbah penduduk dan industri sehingga memerlukan prioritas penanganan utama dalam upa...

  15. BEBAN PENCEMARAN LIMBAH INDUSTRI DAN STATUS KUALITAS AIR SUNGAI CITARUM

    OpenAIRE

    terangna, nana; yusuf, iskandar a

    2011-01-01

    Sungai Citarum beserta tiga waduk besar yaitu Saguling Cirata dan Juanda (Jatiluhur) memiliki fungsi ekonomi ekologi dan sosial yang sangat penting bagi masyarakat Jawa Barat dan DKI Jakarta. Potensi yang demikian pentingnya tersebut terancam oleh penurunan kualitas air sungai karena beban pencemaran yang terus meningkat telah melampaui daya tampung sumber air tersebut. Beban pencemaran terbesar berasal dari limbah penduduk dan industri sehingga memerlukan prioritas penanganan utama dalam upa...

  16. PENGARUH PROSES PENGOLAHAN DAUN SINGKONG (Manihot esculenta Crantz DENGAN BERBAGAI PERLAKUAN TERHADAP KADAR β-KAROTEN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Meiliana Liem

    2014-07-01

    Full Text Available Abstrak Pada banyak negara berkembang, defisiensi vitamin A menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius. Pemanfaatan bahan pangan nabati yang dapat menjadi sumber utama vitamin A merupakan salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Daun singkong adalah salah satu bahan pangan nabati yang kaya β-karoten, dapat memberikan kontribusi terhadap kebutuhan vitamin A, dan mudah didapatkan oleh masyarakat Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh variasi pengolahan daun singkong terhadap kadar β-karoten. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental rancangan acak lengkap (RAL dengan unit eksperimental 100 gram daun singkong yang mirip dengan variasi Adira 4, segar, berwarna hijau cerah, tidak ada cacat atau noda pada permukaan kulit, dan bagian pucuk tanaman (3-5 susun daun. Daun singkong dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan pengolahan (segar, perebusan dengan air garam, perebusan dengan air garam dilanjutkan perebusan dengan santan, dan perebusan dengan air garam dilanjutkan dengan penumisan dengan minyak goreng dengan 5 kali replikasi. Kadar β-karoten olahan daun singkong diukur dengan metode spektrofotometri. Hasil menunjukkan kadar β-karoten berbeda secara signifikan pada semua kelompok perlakuan pengolahan (p=0,001. Perlakuan yang satu dengan perlakuan yang lain pada semua pasangan perlakuan juga memiliki perbedaan yang signifikan. Kadar β-karoten olahan daun singkong dari yang tertinggi berturut-turut didapatkan dari pengolahan perebusan dengan air garam (79,534 ± 5,784 µg/g, perebusan dengan air garam dilanjutkan penumisan dengan minyak goreng (65,926 ± 6,244 µg/g, daun singkong segar (43,530 ± 11,062 µg/g, dan perebusan dengan air garam dilanjutkan perebusan dengan santan (19,022 ± 3,509 µg/g. Variasi cara pengolahan mempengaruhi kadar β-karoten dalam daun singkong akibat faktor-faktor pengolahan, seperti suhu, pH, waktu, matriks pangan, dan pemakaian minyak kelapa sawit. Daun singkong

  17. Pengujian Kemampuan Daya Samak Cube Black dan Limbah Cair Gambir Terhadap Mutu Kulit Tersamak

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Gustri Yeni

    2016-06-01

    Cube black dan limbah cair pengolahan gambir. Konsentrasi bahan penyamak yang digunakan dalam perlakuan adalah 2%, 3% dan 4% dengan berat kulit yang akan disamak sebanyak 1 kg. Kulit tersamak diuji terhadap derajat penyamakan (DP dan uji fisik meliputi kekuatan tarik, kemuluran dan kekuatan sobek. Pada perlakuan yang sama dibandingkan dengan penyamak krom. Hasil uji kulit tersamak menunjukkan makin tinggi konsentrasi bahan penyamak makin tinggi nilai DP dan sifat fisik kulit makin baik. Kulit tersamak dari kambing menggunakan Cube black gambir pada konsentrasi 4% menghasilkan nilai DP mendekati sama dengan penyamak krom (38,45% dan 36,60%. Untuk kulit ikan tuna tersamak menghasilkan nilai DP 39,57% dan 31,35%. Bahan penyamak gambir menghasilkan nilai kekuatan tarik, kekuatan sobek dan kemuluran lebih tinggi dari penyamak krom. Nilai kekuatan tarik kulit kambing 730,37 kg/cm2, ikan tuna 353,33 kg/cm2 diperoleh dari penyamak limbah cair. Nilai kekuatan sobek kulit kambing adalah 353,33 kg/cm2, kulit ikan tuna 29,96 kg/ cm2 dan nilai kemuluran kulit ikan tuna 202,0% diperoleh dari Cube black gambir. Hasil penelitian menunjukkan bahan penyamak gambir memiliki sifat penyamak yang dapat menggantikan penyamak krom.

  18. ANALISIS MANFAAT DAN BIAYA SOSIAL LIMBAH INDUSTRI TAHU DAN LIMBAH PETERNAKAN DI DAERAH PEDESAAN (Benefit and Social Cost Analysis of Tofu Industry and Livestock Waste Product in Rural Area

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Tri Anggraeni Kusumastuti

    2005-03-01

    Full Text Available ABSTRAK Desa Sumber Mulyo, Kabupaten Gunung Kidul dikenal sebagai pusat industri tahu, dan berpotensi sebagai penyedia pakan ternak yang berasal dari limbah industri tahu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui biaya dan manfaat sosial pemanfaatan limbah terhadap total pendapatan rumah tangga. Data primer diperoleh dari produsen tahu dan non-produsen tahu, masing-masing 18 dan 22 responden dari produsen non-tahu. Analisis input-output digunakan untuk analisis penghasilan total rumah tangga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontribusi penggunaan limbah tahu dan pupuk terhadap penghasilan rumah tangga adalah kecil. Penghitungan depresiasi dengan pengukuran kualitas air menunjukkan penghasilan produsen tahu turun dari Rp.56.241.540,-/tahun menjadi 48.750.320,-/tahun. Hal tersebut mengindikasikan bahwa peternak sapi dan produsen tahu masih berada dalam usaha tradisional. Dampak negatif dari faktor eksternal dari usaha mereka tidak diperhitungkan.   ABSTRACT Sumber Mulyo Village, Gunung Kidul district is wellknown as the center of tofu industry and potential for feedlot raising. This is supported by the use of tofu waste as feedlot feed. The objective of the research was to find out the amount of social cost and benefit of the waste use towards total household income. Primary data were collected from 18 respondents of tofu producers and 22 respondents of non tofu producers. Input-Output analysis was used for total household income analysis. The results of the study showed that the contribution of the use of tofu waste and the manure of feedlot towards total household income were small. The counting of cost depreciation by water quality measurements causes the income of tofu producers decreases from 56.241.540 rupiah per year to 48.750.320 rupiah per year. This indicated that cattle farmers and tofu producers still on the traditional effort. The impact of negative externality from theur effort was not counted.

  19. INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN PANGAN DAN HUBUNGANNYA TERHADAP PEREKONOMIAN DESA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Soekadri Soekadri

    2016-10-01

    kebijakan sangat lemah. Temuan lain menunjukkan bahwa efek pelipatgandaan (multiplier effect tenaga kerja dari sektor basis di Desa Trimurti dan Sumurarum mampu mencapai 2 kali lipat, sedangkan di Banyuraden hanya 1 kali lipat. Aktivitas ekonomi basis yang dominan di Desa Trimurti adalah pengolahan bahan baku kedelai terutama tahu (LQ 1,76 dan di Sumurarum pengolahan bahan baki ketela menjadi slondok (LQ 1,69. Pengolahan bahan baku kedelai menjadi tahu di Desa Banyuraden, bukan merupakan sektor ekonomi basis karena nilai LQ 0,95 termasuk rendah. Faktor utama penyumbang dinamika IHP perdesaan di ketiga desa kasus DAS Progo adalah pendidikan, pengalaman usaha, dan permodalan usaha.

  20. Nilai Kalor Bakar Limbah Padat (HuWAC Sebagai Bahan Bakar Alternatif dalam Produksi Batu Bata

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Soeparjono Soeparjono

    2009-02-01

    Full Text Available Menipisnya persediaan minyak bumi dan sulitnya mendapatkan kayu bakar dengan harga murah sebagai bahan bakar untuk kalangan industri kecil produksi batu bata, diperlukan adanya pemikiran mencari bahan bakar alternatif dan murah. Penelitian ini bertujuan mengetahui nilai kalor bakar limbah HuWAC sebagai bahan bakar alternatif untuk produksi batu merah. Sasarannya limbah HuWAC pabrik monosodium glutamat AJINOMOTO Mojokerto dengan sampel acak yang dikeringkan panas matahari. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif rancangan deskriptif. Unsur-unsur yang terbakar dalam sampel dilakukan koreksi. Pengambilan data dilakukan secara langsung dengan alat Kalorimeter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kalor bakar yang dihitung dengan formula Dulong, LVH = 2614 kcal/kg dan HHV = 2745 kcal/kg, sedangkan dari alat Kalorimeter Hgr = 2728 kcal/kg. Hal ini menunjukkan bahwa HuWAC dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif di kalangan industri kecil produksi batu bata.

  1. HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEBERADAAN ESCHERICHIA COLI PADA MAKANAN DI TEMPAT PENGOLAHAN MAKANAN (TPM BUFFER AREA BANDARA ADI SOEMARMO SURAKARTA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Fitka Romanda

    2017-01-01

    Full Text Available Keberadaan Escherichia coli dalam sumber air atau makanan merupakan indikasi pasti terjadinya  kontaminasi tinja manusia. Kontaminasi ini dapat berdampak pada Kejadian Luar Biasa keracunan makanan di negara berkembang, termasuk di Indonesia. Adanya kontaminasi Escherichia coli pada makanan dapat disebabkan faktor personal hygiene penjamah makanan yang kurang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan personal hygiene penjamah makanan dengan Escherichia coli. Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan pendekatan cross sectional. Subyek penelitian adalah 65 penjamah makanan dan 65 sampel makanan di 22 tempat pengolahan makanan buffer area Bandara Adi Soemarmo Surakarta. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan personal hygiene dengan keberadaan Escherichia coli pada makanan di Tempat Pengolahan Makanan Buffer Area Bandara Adi Soemarmo Surakarta dengan uji statistik dengan Chi Square didapatkan p value (0,000 dan kekuatan hubungan sedang dengan nilai C (0,477. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan terdapat hubungan personal hygiene penjamah makanan dengan keberadaan Escherichia coli pada makanan di tempat pengolahan makanan (TPM buffer area Bandara Adi Soemarmo Surakarta.   Kata kunci. Personal Hygiene, Escherichia coli, Buffer Area

  2. PEMAHAMAN, SIKAP, DAN UNJUK KERJA HIGIENE-SANITASI SISWA DALAM PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN MAKANAN DI SMK BIDANG KEAHLIAN TATA BOGA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Luh Masdarini

    2012-08-01

    Full Text Available The gastronomy students’ hygiene-sanitation under standing, attitude and performance in SMK. This study aims at describing the gastronomy students’ hygiene-sanitation understanding, attitude and performance. This research is a des­crip­tive quantitative one with research subjects are the gastronomy students of SMKs in Bali with the total number of 198 students. The instruments used are skill test, questionnaire and observation sheet. Then, the data are analyzed descriptively by using percentage formula. The data analysis shows that: (1 the gastronomy students’ understanding over the hygiene-sanitation 82,89% is very good, (2 the gas­tronomy stu­dents’ attitude over the hygiene-sanitation 84,36% is very good, (3 the gastronomy students’ performance over the hygiene-sanitation 90,20% is very good. Pemahaman, Sikap, dan Unjuk Kerja Higiene-sanitasi Siswa dalam Peng­olahan dan Penyajian Makanan di SMK Bidang Keahlian Tata Boga. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pemahaman, sikap, dan unjuk kerja higiene-sani­tasi siswa dalam pengolahan dan penyajian makanan. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kuantitatif dengan subjek penelitian siswa di SMK Bidang Keahlian Tata Boga di Bali yang berjumlah 198 orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes pengetahuan, angket, dan lembar observasi. Selanjutnya data dianalisis dengan teknik deskriptif dengan menggunakan formula persentase. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1 pemahaman higiene-sanitasi siswa dalam pengolahan dan penyajian makanan 82,89% adalah sangat baik, (2 Sikap higiene-sanitasi siswa dalam pengolahan dan penyajian makanan 84,36% adalah sangat baik, (3 Unjuk kerja higiene-sanitasi siswa dalam pengolahan dan penyajian makanan 90,20% adalah sangat baik.

  3. Analisis Kadar Kofein Kopi Luwak Dengan Variasi Jenis Kopi, Spesies Luwak Dan Cara Pengolahan Dengan Metoda TlC Scanner

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rahma Yulia

    2016-07-01

    Full Text Available Telah dilakukan penelitian analisis kadar kofein kopi luwak dengan variasi jenis kopi, spesies luwak dan cara pengolahan dengan metoda TLC Scanner. Analisis dilakukan dengan menggunakan 8 sampel kopi luwak R.Ab.K ; R.Ab.B ; R.Ph.K ; R.Ph.B ; A.Ab.K ; A.Ab.B ; A.Ph.K ; A.Ph.B yang diekstraksi dengan pelarut diklorometana ( DCM . Pemisahan dengan KLT dilakukan dengan fasa diam plat silika gel GF254 dan fasa gerak campuran diklorometana : metanol ( 9,5 : 0,5 . Kadar kofein dihitung dengan menggunakan persamaan regresi y = 2715,112 + 4,389x dan memberikan persentase kadar berturut-turut 1,91 ; 2,04 ; 1,30 ; 1,89 ; 1,29 ; 1,45 ; 1,25 ; 1,42 %. Kadar kofein paling tinggi diberikan oleh kopi robusta yang diberikan pada luwak A. binturong dan diolah secara basah dengan persentase 2,04 %. Sedangkan kadar kofein paling rendah diberikan oleh kopi arabika yang diberikan pada luwak P. hermophroditus dengan persentase 1,25 %. Pengolahan data dengan statistik anova tiga jalan SPSS 21 menunjukkan hasil bahwa jenis kopi, variasi luwak dan cara pengolahan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kadar kofein dengan p < 0,05.

  4. ANALISA THERMOGRAVIMETRY PADA PIROLISIS LIMBAH PERTANIAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Bagus Setiawan

    2016-01-01

    Full Text Available Penelitian ini bertujuan untuk menemukan karakterisasi degradasi termal dari limbah pertanian untuk dijadikan suatu bahan bakar padat alternatif. Penelitian diawali dengan tahap pengumpulan bahan yang dilanjutkan penyeragaman ukuran sampel uji hingga berukuran 20 mesh. Setelah itu masing-masing sampel dikeringkan hingga kadar air maksimal 12 %. Sebelum Sampel seberat 20 gram diuji pirolisis dengan menempatkan sampel dalam reaktor yang telah dialiri nitrogen dengan laju 100 ml/menit. Sampel diuji dengan kondisi heating rate 15 oC/menit, temperatur akhir 600 oC dan holding time 10 menit. Data yang didapat berupa penurunan massa dan perubahan temperatur dicatat dalam laptop dengan menggunakan software RS-Key, Ms Excel dan Adam.NET Utility. Dari penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan campuran serbuk gergaji dan jerami memiliki temperatur pirolisis paling rendah, sementara campuran sekam padi dan kulit singkong memiliki massa arang paling banyak.

  5. KERTAS SENI BERBAHAN LIMBAH PEWARNA ALAM RUMPUT LAUT JENIS SARGASSUM, ULVA DAN PELEPAH PISANG ABAKA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Guring Briegel Mandegani

    2016-06-01

    Full Text Available ABSTRAKKertas seni merupakan kerajinan tangan dengan bahan dasar berbagai macam tanaman berserat. Serat pisang abaka, serat jerami dan serat padi telah mampu diolah menjadi kertas seni secara mandiri tanpa bahan perekat tambahan. Selama ini industri kertas seni yang ada sebagian besar menggunakan bahan baku pelepah pisang raja, pisang abaka, jerami, serat padi dan sebagainya. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan keanekaragaman bahan baku, di antaranya dengan memanfaatkan material dari rumput laut maupun limbah rumput laut limbah pewarna alam tekstil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakter kertas seni yang terbuat dari limbah pewarna alam dari rumput laut Sargassum sp. dan Ulva serta kombinasinya dengan material serat pisang abaka. Bahan baku pelepah pisang abaka dan limbah rumput laut diolah dengan cara pencacahan dengan ukuran 2-3 cm, direbus dengan soda api selama 2 jam, kemudian disaring dan didinginkan. Bahan kemudian saling dikombinasi dan dijadikan pulp menggunakan mesin blender. Pulp kemudian dicetak dan dianalisis secara fisik. Limbah rumput laut jenis Sargassum sp. dan Ulva dalam keadaan murni (100% tidak dapat digunakan sebagai bahan pembuatan produk kertas seni, dikarenakan kandungan selulosa yang masih di bawah 40% sehingga kertas yang dihasilkan dari proses pencetakan bersifat rapuh, mudah sobek dan tidak rekat antara satu dengan yang lain. Sedangkan kertas dengan campuran serat pisang abaka, menghasilkan kualitas kertas seni dengan kekuatan fisik yang lebih baik daripada kertas seni murni dari rumput laut Sargassum sp. dan Ulva. Kata Kunci: kertas seni, rumput laut, Sargassum sp., Ulva, pisang abaka  ABSTRACTPaper art is a craft that uses a wide variety of fibrous plants. Abaca, straw and rice fibers can be processed into paper art independently without additional adhesive material. During this time, the existing art paper industries use many raw materials such as banana, abaca, etc., Therefore, it is

  6. EVALUASI JENIS PENGOLAHAN TERHADAP DAYA TERIMA ORGANOLEPTIK PADA TELUR INFERTIL SISA HASIL PENETASAN

    OpenAIRE

    -, KHAERUNNISA

    2015-01-01

    2015 Telur yang tidak dapat menetas disebut telur infertil. Telur infertil telur hanya dapat digunakan sebagai konsumsi rumah tangga. Pengolahan telur infertil umumnya adalah dengan direbus, belum banyak penelitian yang menggunakan metode lain seperti didadar dan digoreng. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui daya terima organoleptik panelis terhadap telur yang diolah menjadi telur rebus, telur dadar dan telur goreng (ceplok). Penelitian ini menggunakan Rancangan A...

  7. PENGGUNAAN PROTEASE ASPERGILLUS sp. DAN RHIZOPUS sp. DENGAN KONSENTRASI YANG BERBEDA DALAM TAHAPAN UNHAIRING TERHADAP KUALITAS FISIK DAN LIMBAH CAIR PADA PENYAMAKAN KULIT DOMBA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yunus Syafie

    2013-10-01

    Full Text Available Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas proteolitik yang dihasilkan jamur Aspergillus sp. dan Rhizopus sp. dalam tahapan unhairing (buang rambut pada proses penyamakan kulit domba serta pengaruh penggunaan dengan konsentrasi berbeda, terhadap kuat tarik, kemuluran, suhu kerut, dan kualitas limbah (pH, BOD, dan COD. Materi yang digunakan yaitu 15 lembar kulit domba awetan garam dibagi 2 bagian sepanjang garis lurus punggung sehingga diperoleh 30 lembar kulit, kulit dibagi secara acak menjadi 10 kelompok. Perlakuan terdiri dari dua belas kombinasi yaitu protease dari Aspergillus sp., Rhizopus sp. serta gabungan antara Aspergillus sp. dan Rhizopus sp. dengan konsentrasi protease 2% (P1, 2,5% (P2, 3% (P3, dan sebagai kontrol P0. Proses unhairing secara konvensional menggunakan bahan kimia Na2S (3% dan kapur Ca(OH2 6% dengan 3 ulangan. Sampel air limbah setelah proses unhairing diambil dan dibawa ke laboratorium untuk uji kualitas. Kulit diproses lebih lanjut menjadi kulit samak glazed. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial 3 x 4, apabila berbeda nyata dilakukan uji banding dengan uji Duncan’s new Multiple Range Test (DMRT. Hasil uji aktivitas proteolitik paling tinggi adalah gabungan antara protease dari Aspergillus sp. dan Rhizopus sp. yaitu sebesar 1.079,17 μM/ml/menit, sedangkan protease Aspergillus sp. dan Rhizopus sp. masing-masing memiliki aktivitas proteolitik sebesar 542,96 μM/ml/menit dan 392,89 μM/ml/menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan protease dengan konsentrasi yang berbeda dapat memberikan efek yang positif terhadap kualitas fisik dan limbah cair proses unhairing kulit domba. Konsentrasi protease 2,5% dan 3% dapat meningkatkan nilai kuat tarik dan suhu kerut kulit domba serta menghasilkan kulit yang bersih tanpa ada rambut yang menempel dan struktur serabut kolagen terbuka. Perlakuan protease sangat potensial karena dapat menekan angka BOD dan COD limbah

  8. PENGOLAHAN CISTIK SUKUN DI DESA MERTASINGA KECAMATAN CILACAP UTARA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Tri Watiningsih

    2017-03-01

    Full Text Available ABSTRAK Tujuan dari kegiatan ini adalah: 1 Memberikan pengetahuan teoritis kepada Produsen Cistik Sukun di Desa Mertasinga dan Desa Tritih Wetan Kecamatan Cilacap Utara tentang bagaimana membuat dan mengemas hasil produksi yang baik 2 Meningkatan Mutu hasil olahan sukun di Desa Mertasingan dan Desa Tritih Wetan Kecamatan Cilacap Utara untuk mengolah sukun dengan sentuhan teknologi dan Sains 3 Memperkuat produsen cistik sukundi Desa Mertasingan dan Desa Tritih Wetan Kecamatan Cilacap Utaramenjadi masyarakat yang mandiri secara ekonomi.Kegiatan ini terdiri dari pemberian pengetahuan tentang pengolahan sukun agar lebih menarik dan mendapatkan nilai jual yang baik, pelatihan pembuatan cistik sukun dan pengemasan, pelatihan pembuatan anggaran dalam penjualan,evaluasi, pameran hasildan pendampingan. Sedangkan metode yang digunakan dalam kegiatan ini dalah ceramah, pemberian pelatihan, demonstrasi, simulasi pembuatan cistik sukun.Target luaran kegiatan ini berupa:1 Media pembelajaran pengetahuan bagi produsen cistik sukun, 2. Pengetahuan tentang pengemasan cistik sukun agar lebih menarik dan mendapatakan harga jual yang tinggi,3. Bermanfaat bagi masyarakat khususnya produsen cistik sukun menjadi masyarakat yang mandiri secara ekonomi. Keyward :Sukun, Pengolahan, Cistik, Pengemasan. Pemasaran Sukun ABSTRACT The purposeof this activity are: 1 To provide theoretical knowledge to the “Cistik” Breadfruit producer in Mertasinga and Tritih Wetan vistage, North Cilacap sub district in foodprocessing and packaging 2 To increase the quality ofbreadfruit in Mertasingan and Tritih Wetan village by using technology and Science approahe3 Cistik breacfruit producent stregtring in Mertasingan and Tritih Wetan vistage, Nort Cilacap Utara Sub distrik to be economically self sufficient communities .This activities are consistan of processing supervision, packaging, food production training,budgeting, produc tevaluation, exhibitions hasildan assistance. While the

  9. PENGOLAHAN LIMBAH TEKSTIL SISTEM KOMBINASI ANAEROBIK-AEROBIK MENGGUNAKAN BIOFILM BAKTERI KONSORSIUM DARI LUMPUR LIMBAH TEKSTIL

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    I Dewa K. Sastrawidana

    2012-11-01

    Full Text Available The objective of this research are to assess the eficiency of biodegradation of textile dyes by using bacteriaconsortium biofim on combined anaerobic-aerobic system and also to asses the possibility for applicating this technologyin textile dyeing industry. Textile wastewater that used in this research are azo dyes total concentration 200 mg/L which isconsist of remazol yellow, remazol red, remazol black and remazol blue For anaerobik condition step, by using bacteriaconsortium selected from sludge of textile wastewater plant of Mama & Leon consist of Aeromonas sp ML6., Aeromonassp. ML14, Aeromonas sp. ML24, Pseudomonas sp. ML8 and Flavobacterium Sp ML20 whereas aerobic condition step,using bacteria consortium selected from Badung river sludge consist of Vibrio sp. and Plesiomonas sp. Both bacteriaconsortium is immobilized separatively on volcanous stone for 3 days in each reactor before used to treatment of synteticdyeswater (SDW. Further more, immobilized bacteria consortiom on volcanous stone is determined by four plate countmethod.The result ot this research showed the eficiency process in decreasing color, TDS, TSS, COD and BOD was96,94%,75,73%, 68,03%, 97,68% dan 94,60% respectively. So, wastewater treatment by using combined anaerobicaerobicsystem is potential to applied on wastewater treatment in textile industry.

  10. KOMPETENSI GURU PAUD DALAM MEMBUAT ALAT BERMAIN SAINS DARI LIMBAH

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dwi Yulianti

    2013-02-01

    Full Text Available Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan kompetensi guru PAUD dalam alat bermain sains (ABS dari barang-barang habis pakai atau limbah. Metode yang diterapkan berupa pelatihan dan workshop yang meliputi kuliah, praktek membuat alat dan peer teaching. ABS yang berhasil dibuat diantaranya tikar warna, pengukuran, menimbang, menakar, magnet, bunyi, pncampuran warna, gravitasi, telepon dari gelas plastik. Setelah kegiatan berlangsung terjadi peningkatan jumlah alat pada masing-masing sekolah. Terjadi pula peningkatan kompetensi guru dalam membuat alat bermain sains. Dari hasil uji coba melalui kegiatan per teaching, hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotorik siswa meningkat secara signifikan.

  11. Faktor-faktor yang berhubungan dengan Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga menjadi Kompos di Jorong IX Pancahan Kecamatan Rao Kebupaten Pasaman Tahun 2013

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nurdin ,

    2015-07-01

    Full Text Available Dari 10 responden yang di wawancarai oleh peneliti 6 responden mengaku mengetahui cara pembuatan kompos dan 4 di antaranya tidak mengetahui bagaimana cala pembuatan kompos. Dari hasil observasi yang peneliti lakukan responden membuang sampah rumah tangganya ke belakang rumah. Penelitian ini berlujuan untuk mengetahui Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga Menjadi Kompos Di Jorong trX Pancahan Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman Tahun 2013.Penelitian ini bersifat Deskriptif Analitik dengan pendekatan Cross secsional. Dan analisis data dilakukan dengan analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji Chi Square. Populasi dalam penelitian ini adalah 330 kepala keluarga dengan jurnlah sampel 75 kepala keluarga yang ada di Jorong IX Pancahan Kecamatan Rao Kabupaten Pasatnan. Data diperoleh dengan cara wawancara dengan menggunakan kuesioner. Dimana variabel dependen adalah Pengolahan sampah organik rumah tangga menjadi kompos. sedangkan paria variabel independennya adalah pengetahuan, kebutuhan, dan kemampuan.Berdasarkan hasil penelitian terdapat 47 (6 I,8% responden mempunyai pengetahuan rendah dengan p=0,03 dan OR=0,308. Responden yang tidak membutuhkan kompos yaitu 44 (57,9% responden dengan p=0,05 dan OR=2,826. Responden yang mampu mengolah sarnpah organik rumah tangga 52 (68,4% responden dengan p=0,10 dan OR=2,623.Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat di Jorong IX Pancahan memiliki pengetahuan yang rendah" Pengetahuan dan kebutuhan berhubungan dengan pengolahan sampah organik rumah tangga menjadi kompos, sedangkan kemampuan tidak memiliki hubungan yang signifikan. Diperlukan upaya meningkatkan pengetahuan pengolahan sampah organik rumah tangga menjadi kompos dan memberikan pemahaman kepada mayarakat tentang kebutuhan dan manfaat kompos.Kata Kunci: Pengetahuan, kebutuhan, kemampuan, Sampah rumah tangga

  12. ADSORPSI Pb2+ DALAM LIMBAH CAIR ARTIFISIAL MENGGUNAKAN SISTEM ADSORPSI KOLOM DENGAN BAHAN ISIAN ABU LAYANG BATUBARA SERBUK DAN GRANULAR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Widi Astuti

    2015-07-01

    Full Text Available Batubara  merupakan  salah  satu  sumber energi  alternatif  yang murah. Oleh karena itu,  penggunaan  batubara  di  Indonesia meningkat pesat  setiap  tahunnya. Penggunaan batubara  ini  menghasilkan  limbah  yang  dapat mencemari lingkungan baik limbah gas  seperti   CO2, NOX,  CO,  SO2,  hidrokarbon  maupun  limbah  padat  yang berupa abu  layang dan  abu  dasar. Abu  layang  mengandung SiO2, Al2O3,  dan sisa karbon yang tidak terbakar sehingga potensial digunakan sebagai adsorben. Pada penelitian ini, kemampuan adsorpsi abu layang ditingkatkan melalui aktivasi termal dan diuji untuk menjerap ion Pb2+ dalam limbah cair artifisial. Adsorpsi dilakukan pada sistem kolom yang berlangsung kontinyu menggunakan bahan isian abu layang teraktivasi, dalam bentuk serbuk dan granular, pada laju alir influen yang bervariasi. Hasilnya, laju alir mempengaruhi nilai kapasitas (qo, konstanta thomas (KtH dan waktu breakthrough.Kata Kunci : Pb2+ , adsorpsi, abu layang, breakthrough Coal is one of the inexpensive alternative energy. Therefore, the usage of coal in indonesia has been increased every year. It produces waste that can pollute the environment including gases waste such as CO2, NOX, CO, SO2, hydrocarbons and solid waste including fly ash and bottom ash. Coal fly ash is composed of  SiO2, Al2O3 and unburned carbon that enables it to act as a potential adsorbent. In this research, the adsorption capasity has increased by thermal activation and used to adsorp Pb2+ ion in wastewater.  The adsorption was carried out in packed column contains powder and granular activated fly ash. In the system, flow rate was varied.  The results show that flow rate influences adsorption capacity, Thomas constant and breakthrough time.Keywords: Pb2+, adsorption, coal fly ash, breakthrough

  13. CARA MENGHILANGKAN RASA DAN BAU PADA PENGOLAHAN AIR MINUM

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sri Soewasti Soesanto

    2012-12-01

    Full Text Available Salah satu syarat kualitas air minum adalah tidak berwarna, tidak ada rasa, dan tidak berbau. Kebanyakan konsumen air minum menilai baik tidaknya kualitas air minum hanya secara visual, keruh atau jernih, berwarna atau tidak dan dengan indera pengecap apakah ada rasa atau tidak serta dengan indera pencium; berbau atau tidak. Tulisan ini hanya akan membahas dua aspek yaitu rasa dan bau yang sering dikeluhkan oleh konsumen.Sumber kontaminasi yang menimbulkan rasa dan bau dalam air dapat bersifat alami maupun anthropogenik.Untuk menghilangkan rasa dan bau karena sebab alami ada beberapa pilihan cara pengolahan yaitu sedimentasi konvensional secara gaya berat (Conventional Gravity Sedimentatin = CGS dan pengembangan udara terlarut (Dissolved Air Flotation = DAF, ozonisasi dan filtrasi dengan karbon aktif granular (Granular Activated Carbon = GAC. 

  14. Perbandingan DED IPAL Anaerobic Filter dengan Upflow Anaerobic Sludge Blanket untuk Tempat Pelelangan Ikan (TPI Sedati di Kabupaten Sidoarjo

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rachmat Ridho Permata Putra Siregar

    2017-01-01

    Full Text Available Pengoperasian  tempat  pelelangan  ikan  (TPI  di  Kabupaten Sidoarjo  memberikan  dampak  positif  dan  negatif.  Salah  satu  dampak negatif yang ditimbulkan berupa timbulan limbah cair yang apabila tidak ditangani dengan tepat, maka akan mencemari lingkungan di sekitar TPI. Limbah  yang  dibuang  harus  memenuhi  baku  mutu  yang  diatur  dalamPeraturan Gubernur Jawa Timur No.72 Tahun 2013 tentang Baku Mutu Air Limbah bagi Industri dan/atau Kegiatan Usaha Lainnya. Oleh karena itu,  diperlukan  suatu  detailed  engineering  design (DED  instalasi pengolahan  air  limbah  (IPAL  yang  memadai,  yang  merupakan  tujuan tugas akhir (TA ini. Dalam TA ini, IPAL jenis  Anaerobic Filter(AF dan Upflow Anaerobic Sludge Blanket(UASB, dibandingkan. Data  primer  pada  perencanaan  ini  adalah  data  pemakaian  air bersih dari TPI tiap bulan selama tahun 2015 serta data karakteristik air limbah, meliputi konsentrasi BOD, COD, TSS, dan Total N. Data sekunder meliputi  data  kualitas  dan  kuantitas  effluent  TPI  yang  diperoleh  dari analisis laboratorium. Perhitungan tiap sistem IPAL mengacu pada kriteria desain  sebagai  dasar  pembuatan  DED  dan  Rencana  Anggaran  Biaya (RAB  tiap  sistem  IPAL. Hasil  perhitungan  tiap  unit  IPAL  akan dibandingkan dari segi efisiensi penyisihan, luas lahan yang dibutuhkan, dan RAB.Hasil analisis kandungan air limbah adalah sebagai berikut, BOD = 894 mg/L, COD = 1443 mg/L, TSS = 280 mg/L, dan Total N = 423,9 mg/L. Hasil perhitungan desain AF adalah diperlukannya 2 kompartemen, demikian pula dengan sistem UASB. Efisiensi penyisihan BOD pada AF dan  UASB  bertutrut-turut  adalah  88,95%  dan  97,96%.  Sedangkan, efisiensi  COD  berturut-turut  adalah  89,68% dan  90,24%.  RAB  sistem IPAL  sebesar  Rp  59.609.889,-;  Sedangkan  sistem  UASB  sebesar  Rp 50.914.605,. Sehingga unit IPAL yang dipilih adalah sistem UASB.

  15. Pengolahan Batang Kudzu Menjadi Bahan Baku Serat untuk Produk Kerajinan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Retno Widiastuti

    2016-04-01

    Full Text Available ABSTRAKKudzu (Pueraria sp. adalah tanaman merambat yang telah dibudidaya untuk dimanfaatkan batangnya  untuk serat tenun/anyaman;  daun untuk pakan ternak; umbi untuk pangan alternatif maupun kosmetik. Potensi Kudzu di Indonesia cukup besar, daerah penghasil pengolahan kudzu adalah Sumatera Utara; Purwakarta dan Magelang. Penelitian ini bertujuan untuk mengolah serat kudzu menjadi bahan baku produk kerajinan. Penelitian yang dilakukan meliputi 2 tahap yaitu tahap  pemisahan batang kudzu menjadi serat dengan fermentasi EM4, tahap pengolahan serat kudzu meliputi pemasakan, pengelantangan, mordant  dan pencelupan dengan zat warna alam, pertenunan. Kemudian diuji ketahanan luntur warna terhadap sinar matahari. Hasil uji menunjukkan bahwa tenunan serat kudzu baik sekali dalam nilai penyerapan zat warna alam, ditunjukkan dengan hasil uji ketahanan luntur mencapai 5 skala abu-abu (grey scale. Nilai rendemen serat kudzu sebesar 1,4 - 1,67 % dari 1 kg batang basah kudzu menghasilkan 14 – 17 g serat kudzu. Kata kunci: produk kerajinan, serat kudzu ABSTRACTKudzu (Pueraria sp. is a vine that have been cultivated for the stem used for fiber woven / woven ; leaves for fodder ; bulbs for alternative food and cosmetics . Kudzu potential in Indonesia is quite large , kudzu processing producing areas are North Sumatra ; Purwakarta and Magelang . The research was conducted on the two phases: separation of kudzu stem into fibers with EM4 fermentation , fiber processing stage kudzu include cooking , bleaching , mordant , dyeing with natural dyes and weaving. Then tested color fastness to sunlight . The test results showed that kudzu woven fibers excellent in absorption value of natural dyes , indicated by test results fastness reach 5 gray scale . Kudzu fiber yield value of 1.4 to 1.67 % from 1 kg wet bar kudzu produces 14-17 g fiber kudzu .  Keywords: craft product, kudzu fiber

  16. PEMANFAATAN LIMBAH CAIR GARAM BAHAN BAKU 30˚ Be UNTUK PENGASINAN IKAN GABUS RENDAH NACl DAN MENGANDUNG Mg

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nilawati Nilawati

    2014-12-01

    Full Text Available Pengasinan merupakan metode pengawetan yang sudah lama dengan menggunakan garam krosok namun pengasinan dengan  limbah cair garam 30˚ Be belum banyak dilakukan. Keuntungan dengan metode ini akan menghasilkan produk ikan asin yang rendah NaCl dan tinggi kandungan Mg. Penelitian ini menggunakan 1 variabel yaitu konsentrasi limbah cair garam 30˚ Be  yaitu B0 (0 persen- kontrol, B10 (10 persen. B20 (20 persen, B30 (30 persen,  B40(40 persen, B50 (50 persen  dan kontrol  B100 (100 persen  serta kontrol pembanding penggaraman kering dengan garam bahan baku G100 (100 persen atau dikenal garam krosok. Hasil penelitian diperoleh kandungan NaCl murni pada pemakaian larutan 30˚ Be sebanyak 10 persen  sebesar 6,952 persen. Dan pada konsentrasi limbah cair garam 30˚ Be dengan konsentrasi   50 persen diperoleh kndungan NaCl murni sebesar 15,478 persen, namun untuk kontrol yang menggunakan garam krosok maka NaCl nya paling tinggi, sedangkan kontrol dengan 100 persen larutan 30˚ Be kandungan NaCl murninya sampai 25,134 persen, yang menggunakan garam bahan baku  kandungan NaCl sebesar 43,864 persen.  Perlakuan yang terbaik diperoleh pada pemakaian larutan garam 30˚ Be pada konsentrasi 40 persen. Kandungan Magnesium pada     penelitian ini berkisar antara 0,387 Sampai  3,444  persen.  Perlakuan mulai konsentrasi 30 persen keatas   penampakan ikan asin putih kecoklatan , empuk, bersih, namun kalau dibawah 30 persen penampakannya kecoklatan muda, daging liat agak keras namun NaCl nya rendah

  17. Penggunaan Zeolit Sebagai Media Penyaring Pada Pengolahan Air LimbahDomestik

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yanto Yanto

    2011-02-01

    Full Text Available Sand filter is frequentlyused to treat contaminated water. Channel filter system is a modification of sand filter where the channel is shaped thus the land requirement could be minimized, water is flowed horizontallyfrom intial tank to finaltank through sand filter. Employing the channel filter to treat domestic wastewateris capable of reducing E. Coli up to 98.14%, increasing DO up to 27% and decreasing BOD5 up to 27%. Unfortunately, the final content of E.Coli after treatment process completed is still unacceptable for drinking water. Several options are available to improve the performance of the channel filter system. One of the promising alternativesis modifying the filter medium. Zeolite is natural material that has been utilized to improvewater quality based on several parameters such as Fe, Mn, organic materials, CO and others. Application of zeolite to diminish E. Coli is a challenge. This paper will investigate the effectiveness of zeolite to lower E. Coli contained in domestic wastewater . Zeolite was added to sand filter where thefraction of zeolite is about 5%. Two kind of zeolite-sand combination was implemented that is arranged and mixed zeolite-sand. Wastewater containing E.Coli was then put in the initial tank. Through the hole createdin the tank, wastewater then flowed passing through the combined zeolite-sand filter and accumulated in the final tank. Both E. Coli from initial and final tank was measured to compute treatment efficiency. The result showsE. Coli decreases up to99.99%, BOD5and DO decrease more than 71% and 66% respectively. It can be concluded that 5% addition ofzeolite is able to improve treatment efficiency ofsand filter.

  18. IDENTIFIKASI KERAGAMAN JENIS BAKTERI PADA PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI MINUMAN DENGAN LUMPUR AKTIF LIMBAH TAHU

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ritni Megasari

    2016-10-01

    Full Text Available The method of activated sludge is a wastewater treatment method that utilizes microbial growth processes are suspended.  One of the microbes that play a role in wastewater treatment systems with activated sludge are bacteria. The purpose of this research was to determine the effect of sampling time and the combination of retention time on levels of pH, BOD, TSS, H2S and turbidity effluent of beverage industry with waste activated sludge of tofu and identify the bacterial isolates obtained from the beverage industry wastewater treatment with activated sludge waste of tofu and to know the diversity of types of bacteria that play a role in it.  The diversity of bacteria identified in the beverage industry wastewater treatment by activated sludge are five types of Bacillus sp, Acinetobacter sp, Staphylococcos sp, Cardiobacterium sp, and Mycoplasma sp.  These bacteria are most likely a bacterium that plays a role in the degradation of the beverage industry wastewater. Activated sludge method, it is also able to improve water quality, especially for TSS parameter (<200 mg/l and H2S (<0.05 mg/l.  Sampling time in the morning better than afternoon in the improvement of water quality parameters; for the retention time of 8 hours of sample treatment is better than 6 hours.  Thus, the retrieval time (morning, afternoon and the retention time of wastewater samples generate all test parameters better than the control.

  19. ANALISIS USAHA PENGOLAHAN AMPLANG IKAN PIPIH (Notopterus chilata SKALA RUMAH TANGGA DI KOTA PALANGKA RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Saptami Utami Evi

    2016-06-01

    Full Text Available Usaha pengolahan amplang ikan  pipih di Kota Palangka Raya untuk pengembangan usaha kedepan sangat baik.  Dengan adanya dukungan tersedianya terus menerus bahan baku ikan pipih, baik dari tangkapan perairan, tangkapan alam, maupun usaha budidaya ikan pipih dan modal yang dikucurkan oleh pemerintah baik berupa peralatan usaha maupun pelatihan-pelatihan bagi para pengusaha untuk dapat terus berkembang. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan Penelitian ini dilakukan di Kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Metode yang digunakan dalam pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini adalah purposive sampling Amplang datar ikan pengolahan rumah tangga bisnis keuntungan sebesar Rp. 12.169 juta, - per tahun. Dari lapangan menunjukkan fakta bahwa bisnis ini tetap menguntungkan dengan kelangsungan hidup dalam waktu yang lamaBerdasarkan nilai analisis keuangan dengan menggunakan kriteria investasi Net Benefit Cost Ratio ( Net BCR 5 % = 3,032073039 dan B / C ratio Bersih 13,5% = 1,526361382 lebih besar dari 1 berarti bahwa usaha ini layak untuk dilanjutkan .Khusus untuk datar usaha pengolahan ikan amplang ( Notopterus chilata rumah tangga di kota Palangka Raya Kalimantan Tengah Provinsi amplang permintaan produk ikan dengan menawarkan flat atau D = S yang sama , berarti ampalng produksi ikan untuk memenuhi pasar datar. Flat fish processing business amplang household in the city of Palangka Raya for future business development very well with the support of continuous availability of raw materials and capital flat fish are disbursed by the government in cash, business equipment and training for entrepreneurs to be able to continue developed.  The research was conducted in the City of Palangka Raya Central Kalimantan Province. The data used were primary and secondary data. The method used in processing and analyzing data in this study was purposive sampling. Amplang flat fish processing

  20. PEMANFAATAN KARBON AKTIF ARANG BATUBARA (KAAB UNTUK MENURUNKAN KADAR ION LOGAM BERAT Cu2+ DAN Ag+ PADA LIMBAH CAIR INDUSTRI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Kusmiyati Kusmiyati

    2012-05-01

    0.994 for Cu2+ metals ion and 0.984 for the Ag+ metals ion at acidic solution, whereas 0.986 for Cu2+ metals ion and 9.69 for the Ag+ metals ion at neutral pH. Kinetic model of second order rate describe the adsorption process well at acidic and neutral conditions. At the optimum conditions, the correlation coefficient (R2 of 0.998 for Cu2+ and 0.999 for the Ag+ at acidic solution, whereas 0.993 for Cu2+ and 9.998 for the Ag+ at neutral pH were obtained.  Limbah cair industri bisa mengandung ion logam berat seperti Cu2+ dan Ag+ yang berbahaya bagi lingkungan jika dibuang tanpa melalui pengolahan dahulu. Metode yang digunakan untuk mengurangi ion logam berat dalam limbah cair sudah banyak dilakukan, salah satu diantaranya adalah adsorpsi, yaitu memisahkan komponen tertentu dari fluida ke permukaan zat padat. Adsorpsi merupakan metode yang mudah, akan tetapi kebanyakan adsorben yang digunakan harganya mahal, sehingga perlu adanya alternatif adsorben yang murah. Penelitian ini memanfaatkan karbon aktif arang batubara (KAAB sebagai adsorbennya. Arang batubara merupakan limbah hasil pembakaran batubara pada industri, yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi adsorben, sehingga dapat mengurangi pencemaran lingkungan. Pengaktifan arang batubara dilakukan dengan merendamnya dalam peroxide kemudian dilakukan pemanasan pada suhu 500°C. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh parameter proses (konsentrasi, pH dan waktu proses terhadap persentase ion logam berat teradsorpsi dalam KAAB, mempelajari persamaan kesetimbangan adsorpsi dengan menggunakan model isoterm adsorpsi Langmuir dan Freundlich, dan menghitung konstanta kinetika adsorpsi dengan pendekatan model kinetika pseudo-first-order dan pseudo-second-order. Pelaksanaan penelitian dengan batch, yaitu mengkontakkan 10 gram KAAB dengan 400 ml limbah sintetis. Pengujian kadar ion logam berat menggunakan AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KAAB dapat digunakan untuk

  1. Pemanfaatan Limbah Batu Marmer Sebagai Pengganti Agregat Kasar Pada Campuran Aspal Beton Terhadap Karakteristik Marshall

    OpenAIRE

    Syaiful Amal, Andi; Saleh, Chairil

    2015-01-01

    PEMANFAATAN LIMBAH BATU MARMER SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN ASPAL BETON TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALLThe Implementation Of Stone Marble Waste For Changer The Aggregate Rough To Mix Aplhalt Concrete Characteristics Of MarshalAndi Syaiful Amal1 & Chairil Saleh21,2Jurusan Teknik Sipil – Fakultas Teknik Univ. Muhammadiyah MalangAlamat Korespondensi : Jl. Raya Tlogomas No. 246 Malang 65144Email : The waste of marble stone is waste produced when manu...

  2. Efek Pemordanan terhadap Pewarnaan Menggunakan Kombinasi Limbah Cair Gambir dan Ekstrak Kayu Secang pada Kain Rayon dan Katun

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    F Failisnur

    2017-12-01

    Full Text Available Combination of gambier liquid waste and secang wood (Caesalpinea sappan L. can add color variations of fabric dyed with natural dyes. This research explained the effect of dyeing combination of gambir liquid waste and secang wood with different mordant method and type on the color shade and other characteristics of rayon and cotton dyed fabric. The mordant process was performed as much as 1 and 2 times using CaO, Al(2SO43, FeSO4 mordant and then compared without mordant treatment. The result of the dyed fabrics was evaluated the color shade, color strength (K/S, and fastness properties. The results showed that the color shade of rayon and cotton fabrics were varied. Rayon fibers had a greater affinity and absorption to the liquids waste of gambier and secang wood than in cellulose fibers. The mordant process could increase color strength (K/S and color fastness to washing, acidic perspiration, rubbing, and light.ABSTRAKKombinasi limbah cair gambir dan kayu secang (Caesalpinea sappan L. dapat menambah variasi warna kain yang dicelup dengan pewarna alami. Penelitian ini menjelaskan tentang efek pewarnaan kombinasi limbah cair gambir dan kayu secang dengan metoda dan  jenis mordan yang berbeda terhadap arah warna dan karakteristik lainnnya dari kain rayon dan katun hasil celupan. Proses mordan yang digunakan adalah 1 kali dan 2 kali mordan menggunakan CaO, Al(2SO43, FeSO4 yang dibandingkan dengan tanpa mordan. Kain hasil pewarnaan dievaluasi arah warna, intensitas warna (K/S, dan ketahanan luntur warna. Hasil penelitian menunjukkan arah warna kain rayon dan katun yang lebih bervariasi. Serat rayon memiliki afinitas dan penyerapan yang lebih besar terhadap zat warna limbah cair gambir dan kayu secang dibandingkan dengan serat selulosa.  Proses mordan dapat meningkatkan intensitas warna (K/S dan ketahanan luntur warna terhadap pencucian, keringat asam, gosokan, dan sinar.

  3. Pemanfaatan Limbah Tanaman Rambutan Sebagai Pupuk dan Sirup Di Kelurahan Ngadirgo Mijen Semarang

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    M. Anas Dzakiy,

    2014-05-01

    Program IbM meliputi brainstorming enterpreneurship dan strategi mengoptimalisasi potensi daerah khususnya tanaman rambutan; pengenalan tentang rambutan dan alternatif pemanfaatannya; pengenalan tentang variasi pupuk dan dampak pupuk kimia terhadap lingkungan; pelatihan pembuatan sirup rambutan; serta pelatihan pembuatan pupuk organik cair berbahan dasar limbah tanaman rambutan dengan aktivator MOL (Mikro Organisme Lokal. Hasil yang dicapai adalah terbukanya wacana tentang strategi peningkatan taraf hidup masyarakat dengan mengoptimalkan potensi lokal tanaman rambutan sebagai produk sirup dan pupuk organik cair yang lebih murah dan ramah lingkungan Kata kunci : Rambutan, Enterpreneurship, Pupuk Organik Cair, Sirup

  4. PEMILIHAN DESAIN INSTALASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH BATIK YANG EFEKTIF DAN EFISIEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE LIFE CYCLE COST (Studi Kasus di Kampung Batik Semarang

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Miranti Marita Sari

    2015-01-01

    Full Text Available Kampung Batik Semarang belum memiliki Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL sehingga air limbah hasil produksi batik langsung di buang pada saluran pembuangan air. Limbah air yang berasal dari proses pewarnaan menyebabkan masalah terhadap lingkungan. Hal ini menyebabkan pencemaran pada saluran pembuangan air di lingkungan tersebut sehingga air di dalam saluran pembuangan bewarna hitam pekat. Uji terhadap BOD dan COD pada naftol sebesar 5 mg/l dan 83,9 mg/l, sedangkan pada garam sebesar 14mg/l dan 839 mg/l. Nilai COD tersebut melebihi baku mutu yang telah ditetapkan pemerintah sebesar 100 mg/l. Penelitian ini menggunakan rancangan IPAL proses fisika kimia dan elektrokoagulasi. Rancangan tersebut diharapkan dapat mengurangi COD yang terkandung dalam limbah batik. Penelitian ini adalah IPAL dengan menggunakan IPAL dengan proses fisika kimia mempunyai efisiensi sebesar 19,85% hingga 72,7%. Biaya IPAL dengan proses fisika kimia adalah sebesar Rp 5.409.909,00 per tahun dengan menggunakan metode Life Cycle Cost (LCC. Sedangkan IPAL dengan proses elektrokoagulasi mempunyai efisiensi sebesar 89% dengan biaya yang di butuhkan sebesar Rp 7.887.546,00 per tahun dengan menggunakan metode Life Cycle Cost (LCC. Maka rekomendasi IPAL terpilih untuk Kampung Batik Semarang adalah  IPAL dengan proses fisika kimia.   Kata Kunci: limbah cair batik, IPAL, fisika kimia, elektrokoagulasi, life cycle cost (LCC Abstract Kampung Batik Semarang has not had Installing a Wastewater Treatment Plant (WWTP so that the waste water from batik production directly flows to sewer. Waste water from the dyeing process is cause environmental problems . This leads to contamination of the water in the drain so that the water in the sewer colored black. BOD and COD test against the naphthol at 5 mg / l and 83.9 mg / l , while the salt of 14mg / l and 839 mg / l . The COD value exceeds the quality standards set by the government at 100 mg/l. This study uses the WWTP design

  5. KAJIAN IN VITRO PENGGUNAN LIMBAH PERKEBUNAN SINGKONG SEBAGAI PAKAN DOMBA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Iman Hernaman

    2015-06-01

    Full Text Available Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penggunaan limbah singkong sebagai pakan domba. Daun, batang, kulit singkong dan CDBK,masing-masing diulang 5 kali dan didesian dengan menggunakan rancangan acak lengkap. Data yang terkumpul dianalisis dengan uji Duncan. Hasil menunjukan bahwa CDBK menghasilkan produksi asam lemak terbang (ALT dan NH3 sebesar 129,9 dan 6,47 mM, serta nyata lebih tinggi (P<0,05 dibandingkan dengan daun, batangdan kulit singkong. Di pihak lain, kecernaan bahan kering (KcBK tertinggi (P<0,05 diperoleh padakulit singkong, yaitu 64,92. Potensial hidrogen (pH untuk semua perlakuan menghasilkan nilai yang sama (P>0,05 dengan kisaran 6,97-6,99. Kesimpulan, campuran daun, batang, dan kulit singkong paling baik digunakan sebagai pakan domba.

  6. Rancang Bangun Perangkat Lunak Unit Kontrol Alat Ukur Sudu Cross Flow Water Turbine Berbasis Pengolahan Citra

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Eka Marliana

    2014-09-01

    Full Text Available Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi, alat ukur mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Salah satu bentuk perkembangannya adalah dengan dibuatnya alat ukur sudu cross flow water turbine berbasis pengolahan citra oleh Rusweki dan Pradnyana pada tahun 2013. Namun, alat ukur ini masih dioperasikan secara manual. Tugas akhir ini bertujuan untuk melakukan pengembangan terhadap alat tersebut, khususnya dibidang rancang bangun perangkat lunak untuk unit kontrolnya. Metodologi yang diterapkan dalam tugas akhir ini yang pertama adalah mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan topik bahasan dari berbagai literatur. Langkah kedua adalah menetukan perumusan masalah dan menentukan metode pembuatan perangkat lunak. Ketiga, pembuatan perangkat lunak dan verifikasi. Pada penelitian ini telah berhasil dirancang perangkat lunak untuk unit kontrol alat ukur sudu CFWT berbasis pengolahan citra. Berdasarkan hasil kalibrasi sensor inframerah Sharp GP2Y0A21 didapatkan bahwa nilai jarak adalah sama dengan 178924.57 dibagi dengan nilai output ADC desimal pangkat 1.08. Selisih maksimal antara jarak input dan jarak tempuh motor adalah 0.5mm, dan jarak kontrol antara 130-400mm. Dengn demikian, metode pengukuran menggunakan alat ini akan lebih mudah dan cermat, karena selain dapat mengukur benda dengan bentuk yang kompleks mngurangi resiko keausan benda an lebih teliti, juga bisa diakukan dengan mudah serta cepat karena adanya sistem kontrol

  7. CURRENT STATUS AND FUTURE CHALLENGES OF HEALTHCARE WASTE MANAGEMENT IN INDONESIA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sri Irianti

    2013-07-01

    Full Text Available Abstrak Latar belakang: Dalam memberikan pelayanan kesehatan, rumah sakit maupun sarana pelayanan kesehatan lainnya menghasilkan limbah medik yang mempunyai risiko menularkan penyakit-penyakit  tular darah dan penyakit lainnya  apabila tidak dikelola secara aman. Tujuan:Diperolehnya gambaran tentang kondisi dan praktik Pengelolaan Limbah Layanan Kesehatan (PLLK di beberapa rumah sakit umum (RSU di Indonesia, agar dapat digunakan oleh RSU dan sarana pelayanan kesehatan lainnya untuk melaksanakan PLLK secara aman. Bahan dan Cara: Kajian berupa survei dilakukan oleh Direktorat Penyehatan Lingkungan dengan cara mengirimkan kuesioner terstruktur di100 RSU pada tahun 2004. Hanya 76 RSU yang mengisi kuesioner. Lingkup survei meliputi aspek sanitasi RSU, di antaranya PLLK yang meliputi variabel ketersedian unit organisasi yang bertanggungjawab dalam PLLK, rencana pengelolaan limbah medik , ketersediaan pedoman PLLK, praktik pemilahan dan teknologi pengolahan limbah medik. Hasil: Sebagian besar RSU telah mempunyai unit yang bertanggungjawab dalam PLLK, namun hanya sekitar 33% yang mempunyai rencana PLLK. Demikian pula hanya sekitar 30% RSU yang memilah limbahnya menjadi tiga kategori sesuai pedomanPLLK, walaupun lebih dari 60% RSU telah mempunyai buku pedoman PLLK sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan No. 1204/2004. Insinerasi merupakan cara pemusnahan limbah yang dipilih oleh mayoritas RSU. Kesimpulan: Masih banyak RSU yang disurvei belum mengelola limbahnya sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan No. 1204/2004 seperti diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun termasuk  limbah layanan kesehatan. Kata kunci: fasilitas kesehatan, pengelolaan limbah layanan kesehatan, kebijakan, risiko kesehatan Abstract Background: In providing healthcare services, hospitals and other healthcare facilities generate medical wastes which can spread blood-borne diseases and other waste diseases if they do not manage their

  8. Pengolahan data Ground Penetrating Radar (GPR dengan menggunakan software MATGPR R-3.5

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Elfarabi Amien

    2017-03-01

    Full Text Available Alat Ground Penetration Radar (GPR memancarkan sinyal gelombang elektromagnetik yang dipancarkan kedalam bumi kemudian gelombang elektromagnetik di tangkap saat sudah sampai permukaan bumi. Alat GPR ini dapat memetakan kondisi bawah permukaan yang dilewatinya, selain itu alat ini sangat sensitif terhadap benda-benda yang memiliki komponen atau muatan listrik dan magnet yang besar. Benda-benda tersebut dapat dikatakan sebagai sumber noise. Pengaruh noise ini akan mempengaruhi pada hasil yang keluarkan, oleh karena itu diperlukan pengolahan data untuk menfilter noise tersebut agar dapat menghasilkan hasil yang baik dan tidak menimbulkan kebingungan pada saat proses interpretasi data.

  9. PENGEMBANGAN METODE SINTESIS FURFURAL BERBAHAN DASAR CAMPURAN LIMBAH PERTANIAN DALAM RANGKA MEWUJUDKAN PRINSIP GREEN CHEMISTRY (Development Of Synthesis Method Of Furfural From Compost Heap Mixture To Reach Out Green Chemistry Principles

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Mitarlis Mitarlis

    2011-11-01

    Full Text Available ABSTRAK Penelitian pengembangan metode sintesis furfural dengan bahan dasar campuran limbah pertanian dilakukan dengan tujuan untuk menentukan waktu pemanasan dan konsentrasi asam optimum serta mewujudkan prinsip green chemistry. Dalam penelitian ini digunakan campuran limbah pertanian ampas tebu, limbah daun nanas dan limbah tanaman jagung dengan perbandingan 1:1:1. Proses sintesis melalui tahap hidrolisis pentosan, dehidrasi, dan siklodehidrasi untuk membentuk furfural dengan menggunakan alat refluks termodifkasi. Identifikasi furfural menggunakan uji warna dengan anilin asetat, uji indeks bias, spektrofotometer UV-Vis, dan IR, serta GC. Analisis pemenuhan prinsip green chemistry menggunakan daftar ceck 12 prinsip green chemstry. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Waktu pemanasan dan konsentrasi asam sulfat optimum pada pembuatan furfural dari campuran limbah pertanian adalah 5 jam dan konsentrasi asam sulfat 10% (1,876 M dengan rendemen sebesar 5,58%. Metode sintesis furfural yang dikembangkan dapat memenuhi 11 dari 12 prinsip green chemistry yang telah ditetapkan. ABSTRACT The study of developing furfural synthesis method  from  compost heap mixture had been done to determine  optimum condition for this process and  to reach out the green chemistry principles. In this research, the compost heap mixture is from three kinds of compost heap (bagasse, pineapple leaf, waste of corn plant with same amount (1:1:1. The steps of furfural production process are hydrolysis of pentose by sulfuric acid, dehydration, and cyclodehydration to form furfural. It was produced by using a modification reflux apparatus. Identify of furfural product by  using qualitative analysis color test with aniline acetate, refractive index test, UV-Vis,  IR spectrophotometer, and GC. Green chemistry principles are analyzed by using check list of 12 principles of green chemistry.  Based on this research was obtained that the optimum concentration of sulfuric acid is

  10. TINGKAT EFISIENSI PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADA USAHA PENGOLAHAN IKAN ASIN SKALA KECIL

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Himawan Arif Sutanto

    2015-08-01

    Full Text Available The aim of this research was to measure the level of production efficiency and calculate the return and cost salted fish processing small scale in Pekalongan municipality. There are 20 business owners of small scale processing of salted fish were sampled with snowball sampling. Stochastic Frontier Analysis is used to measure the level of efficiency and descriptive statistics are used to calculate the ratio of return and cost. The results indicate that the level of efficiency of production of salted fish processing small scale in Pekalongan yet efficient so it is still possible to be improved. Factors that influence the production of salted fish in Pekalongan is availability of fish, labor, equipment or facilities, auxiliary materials and extensive effort. Salted fish processing businesses in Pekalongan small scale is still quite favorable, as indicated by the R/C value of 1.37 which indicates that the amount of revenue entrepreneurs of small-scale fish processing is still greater than the costs to be incurred in running the business.Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat efisiensi produksi dan menghitung rasio biaya dan pendapatan usaha pengolahan ikan asin skala kecil di kota pekalongan. Sampel dalam penelitian ini adalaah 20 pemilik usaha ikan asin dengan metode snowball sampling. Analisis frontier stokastik digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan metode deskriptif statistik digunakan untuk menghitung rasio biaya dan pendapatan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa usaha ikan asin skala kecil di kota pekalongan telah cukup efisien sehingga masih memungkinkan untuk ditingkatkan.  Faktor yang mempengaruhi efisiensi usaha ikan asin di kota pekalongan adalah ketersediaan bahan baku ikan, tenaga kerja, peralatan usaha, bahan penolong, dan luas usaha. Usaha pengolahan ikan asin di pekalongan masih menguntungkan, hal ini dapat terlihat dari nilau R/C sebesar 1,37 yang mengindikasikan keuntungan usaha masih lebih tinggi dibandingkan

  11. Perilaku Krom Dalam Limbah Cair Penyamakan Kombinasi Krom-Gambir dan Krom-Mimosa Pada Penyamakan Kulit

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ardinal Ardinal

    2014-06-01

    Full Text Available Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE This study aims to determine the amount of chrome that come out together with tannery waste in a tanned combination process of chrome-gambier and chrome-mimosa. the process research performed by 2 stages. The 1st stage  using chrome with 5 concentration,    they were 2,4,6 and 8 %. Then it followed by the 2nd stage  tanning process by using vegetable tanning, gambier and mimosa, with each 7% and 9% concentration. The results showed that the combination of chrome-gambier tanned at the same concentration disposed chromium waste less than the combination of chrome-mimosa tanned. The lowest total chrome waste on the chrome-gambier tanning combination was 3.9 ppm at  2% chromium and 7% gambier concentration and the highest was 146.6 ppm at 8% chromium and 9% gambier concentrations.  The lowest total chrome waste on the combination of chrome-mimosa tanning was 2.2 ppm at  2% chromium and 7% mimosa concentration and the highest was 170.4 ppm at 8 % chromium and 9% mimosa concentration. The 2ndtanning, was combination tanning process, chrome-gambier able to reduce chromium levels more than the chrome-mimosa tanning.ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah krom yang ikut terbuang bersama limbah proses penyamakan kulit yang di samak kombinasi krom-gambir dan krom-mimosa. Pelaksanaan penelitian proses penyamakan kulit  dilakukan dengan 2 tahap. Tahap I menggunakan krom dengan 5 variasi  konsentrasi yaitu 2, 4, 6 dan 8%. Setelah penyamakan tahap I kemudian dilanjutkan penyamakan tahap II dengan menggunakan penyamakan nabati, gambir dan mimosa, dengan variasi konsentrasi masing-masing 7 dan 9%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penyamakan kombinasi krom-gambir pada konsentrasi yang sama menghasilkan limbah krom yang lebih sedikit dibandingkan dengan samak kombinasi krom-mimosa. Jumlah limbah krom pada penyamak kombinasi krom-gambir terendah adalah 3,9 ppm pada konsentrasi krom

  12. PENURUNAN KADAR PROTEIN LIMBAH CAIR TAHU DENGAN PEMANFAATAN KARBON BAGASSE TERAKTIVASI (Protein Reduction of Tofu Wastewater Using Activated Carbon Bagasse

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Candra Purnawan

    2014-10-01

    Full Text Available ABSTRAK Penurunan kadar protein limbah tahu telah dilakukan dengan pemanfaatan karbon Bagasse teraktivasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi optimum dari karbon teraktivasi NaOH dan H2SO4 dalam menurunkan kadar protein limbah cair tahu dan mengetahui jenis isoterm adsorpsi dari karbon aktif yang digunakan untuk menyerap protein limbah cair tahu. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi NaOH yang optimum untuk aktivasi karbon aktif 15%, massa optimum karbon bagasse teraktivasi NaOH adalah 2 g dan penurunan kadar proteinnya 71,95%, sedangkan massa optimum karbon bagasse teraktivasi H2SO4 adalah 1 g dengan penurunan kadar protein sebesar 38,19%. Waktu kontak optimum karbon bagasse teraktivasi  NaOH dan H2SO4 adalah 12 jam. Adsorpsi protein oleh karbon bagasse teraktivasi NaOH mengikuti isoterm adsorpsi Langmuir dan Freundlich sedangkan karbon bagasse teraktivasi H2SO4 dominan mengikuti isoterm Freundlich.   ABSTRACT The protein reduction of tofu wastewater using activated carbon from bagasse  had been conducted. The purposes of this research were to analysis optimum condition of activated carbon bagsse using NaOH and H2SO4 for reduction protein in tofu wastewater, and analysis adsorption isotherm of activated carbon with protein. The result showed that optimum mass of carbon bagasse activated NaOH was  2 g with 71.95% protein reduction, while carbon bagasse activated H2SO4 has 1 g with 38.19% protein reduction. The optimum contact time between protein and activated carbon (with NaOH and H2SO4 was happened in 12 hours. Adsorption protein with carbon bagasse activated NaOH had followed Langmuir and Freundlich adsorption isotherm, while adsorption with carbon bagasse activated H2SO4 dominantlyhad followed Freundlich adsorption isotherm

  13. PENGOLAHAN BUAH DAN BIJI RAMBUTAN SEBAGAI MAKANAN TRADISIONAL KOKTAIL, MANISAN, EMPING BIJI RAMBUTAN DAN OBAT HERBAL YANG BERKHASIAT

    OpenAIRE

    Nuni Widiarti; Sri Wahyuni; F Widhi Mahatmanti

    2013-01-01

    Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa penyuluhan Pengolahan Buah Dan Biji Rambutan Sebagai Makanan Tradisional Koktail, Manisan, Emping Biji Rambutan Dan Obat Herbal Yang Berkhasiat bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat khususnya ibu-ibu PKK dukuh kanggan Desa Wringinputih terhadap manfaat rambutan, dan biji rambutan terhadap kesehatan beserta bagaimana meningkatkan nilai jual rambutan dan biji rambutan pada saat panen raya. Khalayak sasaran dalam pengabdian masyarak...

  14. Potensi kapang pelapuk putih Phanerochaeta chrysosporium dalam pengolahan limbah industri tekstil

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yulinah Trihadiningrum

    2012-02-01

    Full Text Available Phanerochaete chrysosporium was known as white rot mold which could biodegrade persistent organic pollutants. In this researchthe ability of the mold in biodegrading textile dye direct orange S and rhemazol yellow, which contained naphtol functional group, wasstudied. This research included characterization of the waste water and determination of optimum concentration of the waste water forbiodegradation. The optimum concentration for biodegradation was determined by measuring the radial growth of the mold in agarmedium containing various concentrations of textile dye. The final stage was the application of the mold for biodegrading the textiledye in aerobic batch reactor using the selected concentration.This research showed that P. chrysosporium could grow satisfactorily in minimum medium containing synthetic textile wastewaterin various concentrations. The highest colour removal efficiency of 93% was achieved in 3 days in the waste water with highest colorintensity (absorbance value l520 = 4.00, and 48% in the waste water with absorbance value l520 = 1.22. COD removal efficiency of87% was achieved within 12 days in the wastewater of 30% concentration, and 83% in the waste water of 100% concentration. The pHvalues decreased to 3.23 in the waste water with lower dye concentration and to 3.42 in the higher color intensity, from the initialvalues of 5.0-6.0. This research concluded that P. chrysosporium was capable to biodegrade naphtol textile dye with reasonably highefficiency.

  15. PENGOLAHAN LIMBAH CAIR ORGANIK SECARA BIOLOGI MENGGUNAKAN REAKTOR ANAEROBIK LEKAT DIAM

    OpenAIRE

    Indriyati, Indriyati

    2018-01-01

       Organic waste water can be treated biolocally by using anaerobic fixed bed reactor. Fixed bed reactor is bioreactor which is compleeted with support material inside reactor for bacteria fixation in the surface area of support material. The benefit of using this kind of technology are it needs low energy, low nutrien, low sludge production and could treat high organic concentraion waste water.   The support material  has important role in the  Fixed Bed reactor performance, therefore it mus...

  16. Produksi Panel Dinding Bangunan Tahan Gempa dan Ramah Lingkungan dari Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Industri Minyak dan Gas

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Luqman Hakim

    2015-10-01

    Full Text Available Berdasarkan hasil uji karakteristik fisik terhadap panel dinding dari komposit limbah industry migas berupa activated alumina, sandblasting dan glasswall yang telah dilakukan pada tahun pertama diketahui bahwa kuat lentur tertinggi diperoleh dari sampel B4 yaitu sebesar 67,8 Kg/Cm2 dengan standar DIN 1101 17 Kg/cm2, kuat desak sampel B 2 68,31 N/mm2 dengan standar bata merah 25 N/mm2 dan batako 20 N/mm2 dan tingkat keausan terendah diperoleh dari sampel 37 streap. Dari hasil tersebut diketahui bahwa uji telah memiliki kemampuan lebih tinggi jika dibandingkan dengan standar yang berlaku. Maka pada penelitian lanjutan yang akan dilakukan bertujuan untuk mempelajari apakah produk panel dinding ini ramah lingkungan sehingga aman bagi kesehatan manusia dan lingkungan sekitarnya.Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode uji toxicity characteristic leaching procedure (TCLP dan LC50 terhadap produk panel dinding terbaik. Uji TCLP yang akan dilakukan yaitu dengan cara mendestruksi dan ekstraksi produk panel dinding dengan menggunakan rotating agitator selama 24 jam kemudian diuji dengan menggunakan AAS untuk mengetahui konsentrasi logam berat yang terdapat dalam produl panel dinding. Adapun untuk uji LC50 dilakukan dengan menggunakan hewan uji larva udang atau tikus.Berdasarkan hasil uji TCLP dan LC50 diketahui bahwa: a Kadar kandungan logam berat yang terdapat di dalam wall panel setelah dilakukan uji TCLP ternyata berada dibawah baku mutu seperti yang telah ditetapkan dalam PP No.85 Tahun 1999. Jadi ini artinya produk wall panel dalam penelitian ini ramah lingkungan, b pengujian terhadap bahan baku wall panel, Limbah Activated Alumina, Sandblasting dan Glasswoll sebelum di solidifikasi dapat mematikan sebesar 50% hewan uji pada konsentrasi 116.667 ppm dalam waktu 96 jam, dan c hasil uji LC50 terhadap produk wall panel selama 96 jam tidak menunjukkan adanya kematian hewan uji. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa produk wall panel dari

  17. PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus PADA MEDIA LIMBAH SEKAM PADI DAN DAUN PISANG KERING SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Suparti Suparti

    2015-08-01

    Full Text Available Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus merupakan jenis jamur pangan yang banyak dikonsumsi mengandung protein 27%. Kandungan protein pada jamur tiram putih dapat dipengaruhi oleh komposisi media tanam seperti selulosa, hemiselulosa, lignin dan nutrisi tambahan. Sekam padi dan daun pisang kering merupakan salah satu limbah organik yang dapat digunakan sebagai media alternatif untuk meningkatkan produktivitas jamur tiram putih.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui produktivitas jamur tiram putih yang ditumbuhkan pada media  limbah sekam padi dan daun pisang kering sebagai media alternatif. Jenis penelitian eksperimen dengan metode rancangan acak lengkap (RAL dua faktor yaitu faktor 1 penambahan sekam padi dan faktor 2 daun pisang kering (0%, 5%, 10%, 15%, masing-masing  dengan empat perlakuan dan dua kali ulangan.  Hasil analisis data menunjukkan bahwa penambahan sekam padi dan daun pisang kering  15% (S3T3 memberikan pengaruh nyata terhadap lama penyebaran miselium, jumlah badan buah dan berat segar jamur tiram putih.Perlakuan yang paling baik untuk pertumbuhan jamur pada perlakuan S3T3, dengan rata-rata lama penyebaran miselium 25,5 hari, jumlah badan buah 64,5 buah dan berat segar yang dihasilkan 402,5. Hasil data tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan yang lain.

  18. Pemanfaatan Limbah Daun Kelapa Sawit sebagai Bahan Baku Pupuk Kompos

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ramayanty Bulan

    2016-10-01

    Full Text Available Abstrak. Limbah padat pada perkebunan kelapa sawit telah diketahui potensial sebagai bahan baku pupuk organik padat melalui proses pengomposan. Penelitian ini bertujuan mengembangkan teknik dan mengkarakterisasi proses pengomposan limbah daun kelapa sawit sebagai bahan dasar pupuk organik potensial. Proses pengomposan dilakukan dengan dua faktor perlakuan, meliputi komposisi bahan katalisator kompos (Bokashi, Vermikompos dan Natural dan ukuran cacahan daun sawit (2 cm, 4 cm 6 cm. Parameter yang diamati meliputi persentase penyusutan massa dan fluktuasi perubahan suhu selama proses pengomposan, serta pengukuran zat hara Nitrogen, Phospor, Kalium (NPK dan rasio C/N yang terkandung pada hasil pengomposan yang diukur setelah 10 dan 14 minggu proses pengomposan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pengomposan dengan bokashi memberikan penyusutan massa terbesar jika dibandingkan dua metode lainnya pada semua ukuran cacahan yaitu sebesar 32%. Cacahan daun sawit yang berukuran kecil cenderung memberikan proses pengomposan yang lebih cepat dan memberikan produk kompos yang lebih baik. Hasil pengukuran setelah proses pengomposan menunjukkan bahwa interaksi dua faktor perlakuan yang diberikan hanya berpengaruh signifikan pada rasio C/N dan tidak signifikan pada zat hara NPK.   Utilization of Waste Palm Leaves as Raw Material Palm Compost Abstract. The use of oil palm plantation solid waste, particularly oil palm leaf as organic compost raw material are now receiving greater attention by researchers, but have not been fully utilized on large scale, either agriculturally or industrially. The aim of present study was to characterize composting process with oil palm leaf as raw material. The research of composting conducted with two combination of composting factor, namely: composting starter composition (i.e. Bokashi, vermi-compost and natural composting and piece of frond dimension (2 cm, 4 cm, 6 cm. The percentage of mass reduction and temperature

  19. Pengaruh Tingkat Upah, Stres Kerja, Dan Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Sopir Truk Pada PT Semesta Transportasi Limbah Indonesia

    OpenAIRE

    Begedina Depari, Anisa Sifi; Pradhanawati, Ari

    2016-01-01

    Productivity's driver is very important to be considered in order to achieve the goals of the company. Productivity can be influenced by several factors, including wage , job stress, and work motivation. Semesta Transportasi Limbah Indonesia,ltd is a company engaged in sector of land transport services which decreased productivity driver over in 2013-2015. The purpose of this research is to find influence wage, job stress, and work motivation on the productivity of a truck driver in the Semes...

  20. PENYULUHAN PENGOLAHAN LIMBAH TERNAK MENJADI PUPUK KANDANG (ORGANIK) DAN PEMBUATAN PESTISIDA ORGANIK

    OpenAIRE

    Taufiq, Agus

    2015-01-01

    Dusun Klumprit II is a dusun that located in Wukirharjo, Prambanan, District Sleman, Province of Yogyakarta. Dusun Klumprit II is a prosperous dusun with themajority of livelihoods are in agricultural and livestock. In this dusun there are alsoseveral home industries such as timber home industry. The residents of Dusun Klumprit II are dominated by old adult populations. The majority of the residents of DusunKlumprit II have a livestock, but unfortunately there were no further management forth...

  1. Pengaruh Jenis Tepung dan Pengolahan Ikan Terhadap Mutu Tepung Sala Lauk

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Kamsina Kamsina

    2011-12-01

    pengolahan ikan yaitu langsung dikeringkan, dipresto serta dikukus. Hasil penelitian menunjukkan, tepung sala lauk yang menggunakan komposisi tepung beras 95% dan tepung beras ketan 5% dengan variasi pengolahan ikan yang langsung dikeringkan memberikan hasil yang lebih disukai dari segi organoleptik (rasa, warna, aroma dan tekstur, dengan kadar air 8,97%, kadar abu 0,44%, derajat asam 0,35% dan kadar protein 71,20%. Kapang/khamir, Salmonella dan bakteri lainnya tidak ditemukan, dan memiliki ketahanan simpan selama 3 bulan.

  2. PENYISIHAN LIMBAH NITROGEN DARI SISTEM AKUAKULTUR MULTITROFIK TERPADU MENGGUNAKAN TANAMAN SAYUR SEBAGAI KONVERTER FOTOAUTOTROF

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sumoharjo Sumoharjo

    2016-04-01

    Full Text Available Tiga spesies tanaman sayur, kangkung darat (Ipomoea reptana, sawi (Brassica juncea, dan kemangi (Ocimum basilicum dibandingkan guna mengonversi ammonium dan nitrat nitrogen dari sistem akuakultur. Tanaman tersebut ditanam secara hidroponik menggunakan teknik rakit (rafting technique dengan tata letak rancangan acak kelompok lengkap (RAKL. Hasil percobaan menunjukkan bahwa tingkat konversi nitrogen oleh ketiga jenis tanaman berbeda secara nyata dengan tingkat retensi nitrogen tertinggi pada tanaman kangkung sebesar 0,73±0,28 g; diikuti oleh kemangi (0,30±0,17 g; dan terakhir oleh sawi (0,03±0,07 g. Secara keseluruhan ketiga tanaman mampu menyisihkan limbah nitrogen sebesar 6,70% dari total produksi TAN dari sisa metabolisme ikan yang dibudidayakan.

  3. MODEL PREDIKSI PENGARUH LIMBAH CAIR HOTEL TERHADAP KUALITAS AIR LAUT DI PESISIR TELUK KUPANG (A Prediction Model of Liquid Waste Hotel Impact on The Sea Water along The Coast of Kupang Bay

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Inty Megarini

    2015-11-01

    Full Text Available ABSTRAK Hotel-hotel di pesisir Teluk Kupang sebagian besar membuang efluen limbah cairnya ke laut. Kondisi ini akan berpengaruh terhadap kualitas air laut dan berdampak pada kelangsungan hidup biota dan mikroorganisme laut. Penelitian ini bertujuan untuk membuat prediksi pengaruh efluen limbah cair hotel yang dibuang terhadap kualitas air laut di hadapannya. Parameter yang diteliti adalah minyak dan lemak dan ortofosfat efluen limbah cair hotel. Parameter kualitas air laut yang diteliti adalah kekeruhan, minyak dan lemak dan klorofil. Metode pengambilan sampel dan pengujian menggunakan SNI dan USEPA. Analisis data menggunakan uji korelasi dan regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekeruhan air laut pada jarak 0 meter dan 25 meter dapat diprediksi dari kadar minyak dan lemak efluen limbah cair hotel melalui model regresi y = 0,0051 x + 4,8456 dan y = 0,0015 x + 4,5440. Kadar klorofil air laut pada jarak 25 meter dan 75 meter dapat diprediksi dari kadar ortofosfat efluen limbah cair hotel melalui persamaan regresi y = 0,0430 x + 0,0004 dan y = 0,0075 x + 0,0001. ABSTRACT Most of the hotels located along the coast of Kupang Bay dump their effluent liquid waste to the sea. This action will definitely affect the sea water quality and in turn, will unavoidably give deep impact on the life of both microorganism and all the living things in the sea. This research intends to make an impact prediction on the sea water quality over the dumping hotels’ affluent liquid waste to the sea. The parameters which are observed are oil and fat and orthophosphate of the hotels’ affluent liquid waste. While the observed parameters of the sea water quality are turbidity, oil and fat, and chlorophyll. The methods used to take and test the sample are SNI and USEPA. And to analyze the data, testing on both correlation and regression are applied. The result of the study reveals that the turbidity of the sea water within the range of 0 to 25 meters can be

  4. PENURUNAN COD, TSS DAN TOTAL FOSFAT PADA SEPTIC TANK LIMBAH MATARAM CITRA SEMBADA CATERING DENGAN MENGGUNAKAN WASTEWATER GARDEN (Degradation of COD, TSS and Total Phosphate in Septic Tank Wastewater of Mataram Citra Sembada Catering Using Wastewater

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dradjat Suhardjo

    2008-07-01

    Full Text Available ABSTRAK  Sumber limbah berasal dari septictank industri restauran (catering Citra Sembada Catering, termasuk dalam kategori limbah domestik. Limbah tersebut banyak mengandung komponen yang tidak diinginkan bila dibuang ke badan air. Konsentrasi limbah yang masih di atas baku mutu, di antaranya akan memunculkan masalah pencemaran. Reaktor Wastewater Garden yang menggunakan krikil (0,5Cm-1cm dan 6 jenis tanaman yaitu : melati air (Echinodoras paleafias, Cyperus (Cyperus, Futoi (Hippochaetes lymnenalis, Pisang air (Typhonodorum indleyanum, Pickerel rush (Pontedoria cordata, Cattail (Typha latifulia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas reaktor Wastewater Garden, apabila digunakan untuk menurunkan konsentrasi Chemical Oxygen Demand (COD, Total Suspended Solid (TSS dan Fosfat Total sebagai faktor pencemar pada limbah industri restauran (Citra Sembada Catering yang tertampung pada septictank. Penelitian dilakukan dengan menggunakan reaktor Wastewater Garden dengan sistem batch dan dimensi reaktor lm x 0.5m x lm. Zona air limbah 75 cm, dan zona substrat atau krikil 80 cm, akar tanaman ditanam sedalam l0-15 cm. Metode penelitian yang digunakan berdasarkan SNI, di mana COD mengacu pada SNI 06-6989.2-2004 metode refluks tertutup secara spektrofotometri, TSS mengacu pada SK SNI M-03-1990-F metode pengujian secara gravimetri dan Fosfat total mengacu pada SNI M-52-1990-03 metode asam askorbat dengan alat spektrofotometer. Penelitian ini dilakukan selama 12 hari di mana setiap 3 hari sampel diambil pada outlel kemudian dianalisis. Berdasarkan hasil penelitian ini, diperoleh bahwa penggunaan wastewater garden pada limbah cair Mataram Citra Sembada Catering dapat menurunkan COD dengan efektivitas optimum 40,81% pada hari ke-6, penurunan TSS 89,l2% pada efektifitas optirnum hari ke-12 dan penurunan fosfat total dengan efektivitas optimum pada hari ke-6 yaitu sebesar 99,73 %. Tanaman dapat hidup dengan subur.   ABSTRACT  Wastewater

  5. Pemanfaatan Limbah Biomassa Cangkang Kakao Dan Kemiri Sebagai Bahan Bakar Briket (Utilization of Biomass Wastes From Cocoa and Candlenut Shells as Fuel Briquette)

    OpenAIRE

    Saptoadi, Harwin; Syamsiro, Moch; Tambunan, Bisrul Hapis

    2007-01-01

    ABSTRAK  Biomassa adalah sumber energi utama jutaan manusia di dunia, akan tetapi penggunaannya menurun ketika batubara, minyak dan gas tersedia cukup melirnpah. Namun akhir-akhir ini perhatian muncul kembali karena terjadinya krisis energi dan isu-isu lingkungan. Pemanfaatan biomassa untuk menggantikan bahan bakar fosil dapat menurunkan persoalan emisi CO2 global. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji alternatif sumber energi terbarukan dengan pemanfaatan limbah biomassa cangkang kakao...

  6. PENGARUH PENGOLAHAN DAN PENAMBAHAN Na2EDTA PADA TERIGU FORTIFIKASI TERHADAP KETERSEDIAAN BIOLOGIS SENG

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Estu Nugroho

    2014-05-01

    Full Text Available ABSTRACTThe objective of this research was to analyze changes in bioavailability of zinc (Zn caused by addition of Na2EDTA and processing of fortified wheat flour. Bioavailability of zinc was tested by in vitro method as a simulation of human digestive track. The result showed that there was no significant difference in the bioavailability of zinc on wheat flour which is processed by frying (donuts, steaming (steamed bun, and baking (bread (p>0.05. However, there was a tendency to increase the bioavailability of wheat flour processed by frying (donuts and baking (bread when compared to the raw dough. Raw dough had bioavailability of zinc 13.29%, after frying (donut increase to 14.72%, and after baking (bread increase to 17.06%. The addition of Na2EDTA also did not increase bioavailability of zinc significantly for the three types of processing (p>0.05, despite increased bioavailability of zinc on the donuts by 4.67%.Keywords: bioavailability, in vitro, Na2EDTA, wheat flour, zincABSTRAKTujuan penelitian ini adalah menganalisis perubahan ketersediaan biologis seng (Zn yang terjadi akibat penambahan Na2EDTA dan pengolahan terigu yang difortifikasi. Uji ketersediaan biologis seng dilakukan secara in vitro dengan mensimulasikan pencernaan manusia. Hasil uji menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan ketersediaan biologis seng yang nyata pada terigu yang digoreng (donat, dikukus (bakpau, ataupun dipanggang (roti (p>0.05. Namun, terdapat kecenderungan peningkatan ketersediaan biologis pada terigu yang diolah dengan cara digoreng (donat dan dipanggang (roti dibandingkan dengan adonan mentah. Adonan mentah memiliki nilai ketersediaan biologis seng sebesar 13.29%, setelah digoreng (donat memiliki nilai ketersediaan biologis seng sebesar 14.72% dan setelah dipanggang (roti memiliki nilai ketersediaan biologis seng sebesar 17.06%. Penambahan Na2EDTA juga tidak memberikan peningkatan ketersediaan biologis seng yang nyata pada ketiga jenis pengolahan yang

  7. Studi Kelayakan Pengolahan Air Laut Menjadi Air Bersih di Kawasan Wisata dan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN Pantai Prigi, Trenggalek

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Agista Ayuningtyas Puspita Dwijayani

    2013-09-01

    Full Text Available Ketersediaan air bersih diperlukan pula dalam bidang kepariwisataan. Salah satunya ialah kawasan wisata alam Pantai Prigi, Trenggalek. Namun kondisi air saat ini masih memiliki kandungan TDS (Total Dissolved Solid dan salinitas yang cukup tinggi sehingga dibutuhkan suatu teknologi untuk mengolah air asin menjadi air tawar agar memenuhi standar baku mutu air bersih. Salah satu teknologi yang dapat diterapkan untuk mengolah air asin atau payau menjadi air tawar adalah dengan sistem Reverse Osmosis (RO. Penentuan kapasitas SWRO ditentukan dengan memproyeksikan jumlah pengunjung kawasan wisata Pantai Prigi dan kebutuhan air kolam apung hingga tahun 2023. Hasil proyeksi diperoleh kebutuhan air sebesar 729,40 m3/hari pada penggunaan maksimum. Dengan desain SWRO yaitu menggunakan pretreatment rapid sand filter dan filter karbon aktif untuk meremoval kandungan TDS, kesadahan total, khlorida, sulfat, dan bilangan KMnO4 (zat organik. Biaya yang dibutuhkan untuk membuat sistem pengolahan air laut dengan SWRO sebesar Rp 5.077.307.500,00.Perencanaan sistem pengolahan air laut menjadi layak jika air reject dari SWRO sebesar 1463,28 m3/hari dimanfaatkan menjadi wisata kolam apung, garam, dan air nigari dengan investasi total sebesar Rp 7.326.095.500,00. Dengan analisa kelayakan secara ekonomi  menggunakan prinsip ekonomi teknik, pada alternatif ini diperoleh nilai NPV sebesar Rp 25.024.360.250,24 ; IRR sebesar 23,7% ; dan Payback periode pada tahun ke-3 dengan keuntungan yang diperoleh Rp 3.915.665.044,80 per tahun.

  8. PENGEMBANGAN WANA WISATA WATU SUMONG SEBAGAI KAWASAN EKOWISATA BERBASIS POHON AREN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SECARA BERKELANJUTAN DI DESA PERON, LIMBANGAN, KENDAL

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Eram Tunggul Pawenang

    2015-12-01

    Full Text Available Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperdalam pengertian, penghayatan, dan pengalaman mahasiswa tentang cara berfikir dan bekerja interdisipliner pada lintas sektoral yaitu bidang ilmu Kesehatan Masyarakat, Hukum dan Akuntansi Manajemen, kegunaan hasil pendidikan dan penelitian bagi pembangunan pada umumnya dan pembangunan daerah pedesaan khususnya Desa Peron dalam membudidayakan pohon aren dalam fungsi konservasi dan pemberdayaan hasil pengolahan aren sebagai fungsi produksi, bagi perguruan tinggi dapat mengembangkan IPTEKS yang lebih bermanfaat dalam pengelolaan dan penyelesaian berbagai masalah pembangunan. Masalah utama yang ada di Desa Peron adalah petani aren dalam pemasaran hasil masih tergantung dengan tengkulak, kurangnya diversifikasi dari aren menjadi produk-produk yang lain, pengemasan hasil diversifikasi olahan aren kurang menarik konsumen, pemanfaatan ijuk, akar dan daun dari pohon aren yang tidak maksimal, potensi Wisata Watu Sumong yang belum dieksplorasi secara optimal serta kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pengolahan limbah aren. Hasil dari kegiatan KKN PPM meliputi Program pengemasan gula aren dilaksanakan dengan 3 variasi bentuk pengemasan yaitu Gula aren cetak, Gula Semut dan Sirup Aren dengan label “Arenku” dan sedang dalam proses permintaan no PIRT. Program pemasaran gula aren telah terlaksana yaitu dengan memasarkan produk gula aren berupa gula semut aren, gula cetak dan sirup aren di beberapa tempat yaitu di KPRI Handayani, UNSEC UNNES, dan Sekatul. Kegiatan Pengenalan Watu Sumong telah dilaksanakan dan mendapat apresiasi positif dari Bupati Kendal dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kendal dan akan dikembangkan menjadi Desa Wisata. Pengenalan juga dilaksanakan pada saat Peron Expo dengan menampilkan Video dan Pemasangan papan sejarah Watu Sumong dan Denah Lokasi Wisata di Desa Peron. Pengembangan desa Wisata akan dilanjutkan oleh Kelompok sadar wisata “Wikir Sari”. Program

  9. Ekstrak Air Daun Sirih (Piper betle Linn sebagai Antioksidan Alami pada Pengolahan Ikan Patin (Pangasius hypophthalmus Asin Kering

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Farida Ariyani

    2015-04-01

    Full Text Available Kajian peran ekstrak air daun sirih sebagai antioksidan alami pada proses pengolahan ikan patin asin kering telah dilakukan. Penambahan ekstrak air daun sirih pada berbagai konsentrasi (0, 4, 5, 6, 7% b/v dilakukan pada saat perendaman patin segar dalam larutan garam jenuh selama 48 jam. Selanjutnya patin asin hasil penggaraman dikeringkan di bawah sinar matahari selama 4–5 hari. Pengamatan aktivitas antioksidan ekstrak air daun sirih dilakukan dengan metode 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH yang dibandingkan dengan Buthylated Hydroxytoluene (BHT sebagai kontrol positif, sedangkan pengamatan efektivitas ekstrak air daun sirih sebagai antioksidan patin asin dilakukan melalui analisis parameter oksidasi yakni angka TBA, angka anisidin dan produk berfluoresen serta karakteristik  sensori (warna, bau, dan rasa. Hasil kajian menunjukkan bahwa ekstrak air daun sirih memiliki aktivitas antioksidan lebih tinggi dibandingkan BHT. Penambahan ekstrak air daun sirih dengan konsentrasi 4–7% (b/v selama penggaraman dalam proses pengolahan patin asin mampu menghambat proses oksidasi lemak patin asin dan patin asin kering yang tercermin dari rendahnya angka TBA, angka anisidin dan produk berfluoresen dibanding kontrol. Perlakuan terpilih dari penelitian ini adalah kelompok perlakuan penambahan ekstrak daun sirih 4% yang menghasilkan patin asin kering dengan angka TBA 6,42 mMol MDA/kg (kontrol 15,10 mMol MDA/kg, angka anisidin 3,41 mMol/g minyak (kontrol 6,87 mMol/g minyak, dan produk berfluoresen 0,091 mg/g ikan (kontrol 0,219 mg/g ikan. Karakteristik sensori patin asin dengan perlakuan terpilih berwarna coklat muda, berbau tidak tengik, dan berasa sedikit getir.

  10. STUDI PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI ZAT FIKSASI TERHADAP KUALITAS WARNA KAIN BATIK DENGAN PEWARNA ALAM LIMBAH KULIT BUAH RAMBUTAN (Nephelium Lappaceum

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rizka Amalia

    2016-12-01

    Full Text Available Pewarnaan kain batik dapat dilakukan dengan menggunakan zat warna alami dan zat warna sintetis. Keunggulan zat warna alam antara lain lebih murah, ramah lingkungan, dan menghasilkan warna yang khas. Salah satu zat warna alam yang berasal dari limbah yang dapat dimanfaatkan adalah limbah kulit buah rambutan. Kelemahan dari penggunaan pewarna alam yaitu ketahanan luntur warna dan intesitas (ketuaan warna yang relatif kurang baik. Penggunaan zat fiksasi adalah salah alternatif untuk memecahkan masalah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penggunaan konsentrasi dan jenis zat fiksasi kapur, tawas dan tunjung pada proses fiksasi terhadap daya tahan luntur dan penodaan warna kain batik katun yang dicelup dengan zwa ekstrak kulit buah rambutan. Bahan yang digunakan adalah kain batik katun yang dicelup dengan ekstrak zwa kulit buah rambutan, kemudian dilanjutkan pengerjaan fiksasi pada larutan kapur dengan variasi konsentrasi 5 g/l, 25 g/l dan 45 g/l pada setiap zat fiksasi sebagai variabel bebas dan variabel terikat yaitu ketahanan luntur dan penodaan warna terhadap pencucian. Hasil uji ketahanan luntur dan penodaan warna menunjukkan bahwa penggunaan zat fiksasi tawas didapatkan nilai ketahanan luntur yang lebih baik dibandingkan dengan zat fiksasi kapur dan tunjung sedangkan pada konsentrasi zat fiksasi yang berbeda menunjukkan bahwa pada penggunaan konsentrasi bahan fiksasi yang lebih tinggi (25% dan 45%, nilai greyscale dan stainingscale akan semakin baik.Kata kunci : rambutan, pewarna alam, kain, fiksasi

  11. STUDI KUALITAS HASIL PENGOLAHAN AIR LIMBAH - KASUS SALAH SATU HOTEL BERBINTANG DI BALI

    OpenAIRE

    N. Sudipa; M.S. Mahendra; I.B. Sudana

    2012-01-01

    Water is well thought-out as one of the basic need of human life. Beside its significant role in incomecontribution in the region, tourism industry is almost blamed as an environmental demolisher and polluter inBali. This matter writer interest for research something result quality waste water processing at one casehotel and specific as know bacteriology and chemistry quality, because the result of quality hotel waste waterprocessing very influential about water of river already polluted as p...

  12. ANALISIS KARAKTERISTIK KANDUNGAN PENCEMAR AIR LIMBAH DAN PROSES PENGOLAHAN AIR MINUM KABUPATEN BADUNG

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    AWANG ERRY SOFYAR IRAWAN

    2015-06-01

    Full Text Available Installation of water treatment is the required infrastructure in meeting the needs of clean water. During the process of water treatment it produces waste water as a byproduct that could potentially cause pollution if not properly treated. The research purposes of the study are to determine the effectiveness of compliance procedures for waste water treatment, the quality and quantity of waste water and its impact to the environment, as well as providing alternatives for waste water management strategies. Determination of samples were conducted by using purposive sampling method. Samples were taken at two sewer sedimentation and filtration points antl the other four points were taken in the water body and then compared with Governor of Bali Regulation No.8 year 2007. Samples were analywd both in situ and in the laboratory. To determine the effectiveness of the waste water treatment to the conformity assessment procedures, the field conditions were analyzed with a force-field analysis. The effectiveness of waste water management was categorized as moderate. The quality of waste water from the sedimentation basin shows the parameters of TSS (4957.50 mg/I and Mn (81.68 mg/I, of the tub filtration TSS (665 mg/I and Mn (12.60 mg/I. The quantity of waste sedimentation basin discharge (Q o.68 mg/sec, TSS pollutant load (3371.01 mg/sec, Mn (55.51 mg/sec, filtration basin discharge (Q o.68 mg/sec, load TSS pollutant (332.50 mg/sec, Mn (6.30 mg/sec. Based on the force-field analysis conducted, some alternative strategies were proposed such as building facilities for waste management, environmental m.inagement implementation based on the appropriate planning, implementation of waste water disposal permit including fulfill the technical conditions as required, technical capacity building of human resources, and land use.

  13. STUDI KUALITAS HASIL PENGOLAHAN AIR LIMBAH - KASUS SALAH SATU HOTEL BERBINTANG DI BALI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    N. Sudipa

    2012-11-01

    Full Text Available Water is well thought-out as one of the basic need of human life. Beside its significant role in incomecontribution in the region, tourism industry is almost blamed as an environmental demolisher and polluter inBali. This matter writer interest for research something result quality waste water processing at one casehotel and specific as know bacteriology and chemistry quality, because the result of quality hotel waste waterprocessing very influential about water of river already polluted as physical, chemistry and bacteriology.The study aimed to investigate water quality of Ayung River at the nearest outlet of a star hotel STP and atupper-site rive..The research of methodology is hotel waste water analysis be based on the Minister of EnvironmentLife Regulation number 52, 1995. Analysis result waste water process and water ofr river be based onGovernment Regulation number 82, 2001.The water analysis results evidently showed that water sample taken during the 1st - 3th weeks beforeprocessing at hotel’s STP were classified as heavily polluted based on water quality class I, II, III, and IV,with lowest pollution index (PI of 33.23 and highest at 42.56. Amazingly, samples taken after STPprocessing were categorized as heavily polluted as well, based on water quality class I II, III, and IV. Thelowest PI was 13.4 and the highest at 22,15. Water sample taken at the nearest STP outlet at river wascategorized as slightly polluted based on water quality class I and fill quality criteria based on water qualityclass II, III, and IV. Water sample taken at upper-site of Ayung River was categorized as slightly pollutedbased on water quality class I, and fill quality criteria polluted based on criteria of water quality class II, III,and IV.

  14. Pengembangan Potensi Energi Alternatif Dengan Pemanfaatan Limbah Cair Kelapa Sawit Sebagai Sumber Energi Baru Terbarukan Di Kabupaten Kotawaringin Timur

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yulian Mara Alkusma

    2016-10-01

      ABSTRACT Energy has an important role in the development process and ultimately to achieve the objectives of social, economic and environment for as well as an environmental support for national economic activity. Renewable energy source derived from wastewater biogas utilization of oil palm can produce electrical energy which is currently heavily dependent on diesel generators at a cost that mahal.Limbah liquid palm oil (Palm Oil Mill Effluent, or POME is the wastewater that is greasy and non-toxic, derived from the processing of palm oil, but the liquid waste could cause environmental disaster if not used and disposed of in open ponds because it will release large amounts of methane and other harmful gases into the air that cause greenhouse gas emissions. The high content of Chemical Oxygen Demand (COD of 50000-70000 mg / l in the liquid waste palm oil provides the potential to be converted into electricity by capturing the biogas (methane gas produced through a series of stages of the purification process. In East Kotawaringin there are 36 palm oil processing factory that total factory capacity is of 2,115 TBS / hour, producing 1,269 tons of liquid waste wastewater / h and is capable of producing 42,300 m3 of biogas. Keywords:  Renewable Energy, Plam Oil Mill Effluent, Chemical Oxygen Demand, Biogass, Methane Cara sitasi: Alkusma, Y.M., Hermawan, dan Hadiyanto. (2016. Pengembangan Potensi Energi Alternatif dengan Pemanfaatan Limbah Cair Kelapa Sawit sebagai Sumber Energi Baru Terbarukan di Kabupaten Kotawaringin Timur. Jurnal Ilmu Lingkungan,14(2,96-102, doi:10.14710/jil.14.2.96-102

  15. REVIEW ON WATER POLLUTION STUDIES IN INDONESIA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Bambang Hartono

    2012-09-01

    Full Text Available Tulisan ini merupakan tinjauan terhadap lebih dari 60 penelitian yang pernah dilakukan di Indonesia yang berkaitan dengan masalah pencemaran air. Dalam tinjauan ini terungkap bahwa hampir semua jenis sumber air, yaitu sungai, danau, tambak, laut maupun air tanah (misalnya sumur yang pernah diteliti, telah mengalami pencemaran. Pencemarnya terdiri dari semua jenis pencemar, baik bakteriologis, fisis maupun kimiawi. Pencemar bakteriologis terutama datang dari pembuangan tinja manusia. Bukan hanya karena letak sumber air yang berdekatan dengan pembuangan tinja yang menyebabkan pencemaian, melainkan juga karena perilaku masyarakat. Namun dicatat pula bahwa penelitian dalam bidang ini masih terlalu sedikit. Khususnya yang berkaitan dengan besarnya masalah. Pencemar fisis dan kimiawi terutama berasal dari pabrik-pabrik. Yang banyak mendapat perhatian tampaknya adalah logam-logam berat. Walaupun dijumpai kandungan beberapa logam berat dalam air ma­sih di bawah standar, tetapi beberapa yang lain cukup potensial atau telah melewati batas-batas standar dan bahkan telah menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat. Hal ini terutama dikarena­kan banyaknya pabrik-pabrik yang membuang limbah industrinya langsung ke sungai dan badan-badan air lain tanpa pengolahan terlebih dulu atau dengan pengolahan yang tidak sempurna. Selain deterjen, sampah rumah tangga, pestisida dan pupuk sebagai pencemar, yang masih kurang mendapat perhatian peneliti, akhir-akhir ini muncul masalah baru yang tampaknya lebih menarik minat para peneliti, yaitu intrusi air laut. Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan terungkap bahwa masalah ini pun sudah cukup serius, khususnya di daerah dekat pantai.

  16. Identifikasi Jumlah dan Tingkat Aktivitas Orang Berbasis Pengolahan Citra Menggunakan Raspberry Pi

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Daniel Krisrenanto

    2017-03-01

    Full Text Available Air conditioner (AC merupakan suatu perangkat yang paling banyak digunakan sebagai pendingin ruangan. Walaupun AC saat ini sudah menggunakan teknologi hemat energi, namun apabila tidak digunakan dengan baik maka penggunaan AC hanya menjadi suatu pemborosan listrik saja. Untuk mengurangi pemborosan listrik pada AC, maka pengaturan suhu harus disesuaikan dengan kondisi ruangan. Beberapa faktor yang mempengaruhi kondisi ruangan antara lain adalah jumlah orang serta tingkat aktivitas dalam ruangan. Sebagai upaya penghematan konsumsi listrik pada AC, maka dalam penelitian ini dilakukan rancang bangun suatu sistem identifikasi jumlah orang dan tingkat aktivitas. Pada sistem ini digunakan kamera USB sebagai perangkat pengambil citra. Pada pengolahan citra menggunakan metode Histogram of Oriented Gradient (HOG sebagai penghitung jumlah orang, sedangkan metode background subtraction digunakan sebagai penghitung tingkat aktivitas. Sistem ini diimplementasikan ke dalam Raspberry Pi 3 sebagai mikrokontroler. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem dapat mendeteksi orang dari jarak 3 m sampai 9 m dan membedakan 2 orang dengan jarak antara 30 cm sampai 150 cm. Sistem juga dapat membedakan tingkat aktivitas sedikit, sedang dan tinggi.

  17. PENGOLAHAN BROWNIES KUKUS KETAN HITAM DI HOTEL SAVOY HOMANN BIDAKARA BANDUNG

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rini Rahma Dini

    2016-03-01

      Abstrak - Dunia pariwisata erat kaitannya dengan hotel atau pastry and bakery menyediakan berbagai macam produk, diantaranya cake, pie, cookies, ice cream permen / nougat. Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung menyediakan produk pastry yaitu brownies kukus ketan hitam. Produk ini terdiri dari tepung ketan hitam yang dipadukan dengan dark chocolate serta blueberry jam dan disajikan dalam sebuah box mika adapun yang menggunakan cupcase. Yang dibentuk seperti cupcake dan di-garnish dengan irisan buah-buahan seperti strawberry, green cherry dan sunkist dan di tata dengan sangat menarik sehingga menggugah selera tamu untuk menikmatinya. Produk ini sangat unik dan menarik karena garnish brownies kukus ketan hitam tersebut disajikan dengan beberapa slice fruit. Produk ini ada di Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung. Dalam Pembuatan Brownies Kukus Ketan Hitam ini harus sesuai dengan standard recipe agar produk yang dihasilkan selalu stabil, namun produk Brownies Kukus Ketan Hitam ini mempunyai kekurangan yaitu minat konsumen yang lebih memilih produk brownies yang lain dibandingkan dengan brownies kukus ketan hitam. Maka dari itu sebaiknya Brownies Kukus Ketan Hitam ini dalam penyajiannya digarnish lebih indah dan lebih rapih agar tamu lebih tertarik dengan produk ini.   Kata Kunci : Brownies Kukus Ketan Hitam, Pengolahan Makanan

  18. SINTESIS BIODIESEL DARI MINYAK LIMBAH BIJI KARET SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF (Synthesis of Biodiesel From Waste of Rubber Seed Oil as Alternative Energy Sources

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Kasmadi Imam Supardi

    2011-03-01

    Full Text Available ABSTRAK Biji karet hanya ditemukan sebagai limbah padat dan belum termanfaatkan sepenuhnya. Minyak limbah biji karet yang digunakan dalam penelitian ini mengandung asam lemak bebas yang tinggi, yaitu 97,77% dan mempunyai bilangan asam yang tinggi pula yaitu setara dengan 6,2 mg KOH g minyak, sehingga perlu dilakukan esterifikasi untuk menurunkan kandungan asam lemak bebasnya menjadi ester. Metanol (20% volume minyak direaksikan dengan minyak limbah biji karet dengan katalis asam sulfat 98% (0,5% volume minyak menjadi ester. Dalam operasi reaksi transesterifikasi, digunakan variasi optimasi katalis yaitu pada 0,5% sampai 1,5% KOH dengan suhu operasi 60 o C dalam perbandingan metanol dengan minyak 1:3 (volume, dan dengan kecepatan pengadukan yang sama, didapatkan konsentrasi metil ester yang baik pada katalis 0,75%. Uji fisis minyak limbah biji karet hasil reaksi transesterifikasi adalah Specific Gravity 0,9000, Density 919,5, Korosi Lempeng Tembaga 1b, CCR 1,361% W, Kadar Air 0,22%, Viscosity 11,53mm 2 /s, dan Flash Point 182,5 o C. Hasil uji fisis menunjukkan belum semua parameter metil ester atau biodiesel memenuhi standar biodiesel. Hasil uji Performance unjuk kerja menunjukkan biodiesel yang dicampur solar dengan perbandingan volume 20:80 memberikan hasil emisi gas buang paling bersih dan waktu pembakaran yang paling lama. ABSTRACT Waste of rubber seeds is found only as a solid waste and has not fully exploited. Waste of rubber seed oil used in the research contains high free fatty acids, about 97.77% and higher acidity number, namely 6.2 mg KOH / g oil, so it needs esterification to reduce the free fatty acid content to be changed into ester. Methanol (20% volume of oil reacted with  waste of rubber seed oil to become methyl ester with sulfuric acid 98% (0,5% volume of oil as a catalyst. In the operations of transesterification variations of the optimization of catalyst 0.5% until 1.5% KOH was used with operating temperature of 60o C in

  19. PENGARUH JENIS ANODA PADA PROSES PEMULIHAN LOGAM NIKEL DARI TIRUAN AIR LIMBAH ELECTROPLATING MENGGUNAKAN SEL ELEKTRODEPOSISI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Djaenudin Dhaenudin

    2013-11-01

    Full Text Available EFFECT OF ANODES TYPES ON NICKEL RECOVERY FROM SYNTHETIC ELECTROPLATING WASTE ELECTRODEPOSITION CELLS. A study concerning the recovery of nickel from electroplating wastewater artificial solution. The study was conducted with a batch system using electrodeposition cell consisting of two spaces separated by water hyacinth leaf, copper cathode plate, H2SO4 solution anolyte, catholyte solution of NiSO4 plus NaCl supporting electrolyte and anode varied. Electrodeposition performed at the direct current of 5V power for 4 hours each run. The research objective was to obtain the best anode in nickel electrodeposition process of electroplating waste artificial solution. Graphite, stainless steel type AISI 316 and the lead were used as a variation of the anode. Concentration of nickel in the catholyte at baseline 2200 mg/L. The results showed that the anode was a graphite anode with best value decreased by 72.44% nickel concentration, deposition of nickel on the cathode of 0.188 grams and specific energy values ​​of 6.1625 kWh/kg.nickel.   Telah dilakukan penelitian tentang pemulihan logam nikel dari larutan tiruan air limbah electroplating. Penelitian dilakukan dengan sistem batch menggunakan sel elektrodeposisi yang terdiri dari dua ruang yang dipisahkan dengan daun eceng gondok, katoda pelat tembaga, anolit larutan H2SO4, katolit larutan NiSO4 ditambah elektrolit pendukung larutan NaCl dan anoda divariasikan. Elektrodeposisi dilakukan pada listrik searah sebesar 5V selama 4 jam setiap tempuhan. Tujuan penelitian adalah memperoleh anoda terbaik pada proses elektrodeposisi nikel dari larutan tiruan limbah electroplating. Grafit, Stainless Steel  tipe AISI 316 dan timbal digunakan sebagai variasi jenis anoda. Konsentrasi nikel dalam katolit pada awal penelitian 2200 mg/L. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anoda grafit merupakan anoda yang paling baik dengan nilai penurunan konsentrasi nikel sebesar 72,44%, deposisi nikel di katoda sebesar 0

  20. PERTANGGUNGJAWABAN NEGARA TERHADAP KERUGIAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN AKIBAT KEGIATAN EKSPOR IMPOR LIMBAH 83 (The State Responsibilities toward Environmental Damages due to Hazardous Wastes Export-Import Activities

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Damianus Bilo

    2005-11-01

    Full Text Available ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi dan menganalisis fenomena legal dan praktek hukum yang mengatur pergerakan lintas batas B3 dan limbah 83. Penelitian ini mengkombinasikan pendekatan legal dan normatif. Informasi diinterpretasi dengan menggunakan metode Juridical-analytical dan evaluative-explanatory. Penelitian menyimpulkan bahwa fihak-fihak yang terlibat dalam pengeluaran limbah B3 adalah bertanggung jawab baik secara individual maupun kolektif untuk memberikan kompensasi kerusakan lingkungan yang diderita oleh fihak ketiga. Prinsip ini didasarkan pada hukum publik internasional yang menyatakan bahwa setiap tindakan pelanggaran hukum oleh suatu negara adalah menyangkut pertanggung jawaban international dari negara tersebut.    ABSTRACT This research aims to investigate and analyze legal phenomena and the practices of law that regulate transboundry movement of hazardous wastes and their disposal. The research combines the normative and empirical legal approach. Information is interpreted by using juridical analytical and evaluative explanatory method. The research concludes that the parties involved in the transmission of hazardous wastes are either individually or collectively responsible for compensating detriments and environmental damaged sufferes by the third parties. This principle is based on the public international law, which insists that every internationally wrongful act of a State entails the international responsibility of that State.

  1. Kajian Penerapan Produksi Bersih di Industri Tahu di Desa Jimbaran, Bandungan, Jawa Tengah

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Silvy Djayanti

    2015-10-01

    Full Text Available Peran industri kecil di beberapa wilayah Kabupaten Semarang sangat penting dalam menunjang perekonomian, khususnya di sekitar lokasi industri tersebut. Salah satu industri kecil yang memiliki potensi berkembang adalah industri tahu. Di Jawa tengah ada sekitar 500 industri tahu, yang sampai saat ini masih terus mengembangkan kapasitas produksinya. Industri tahu adalah salah satu industri kecil yang berpotensi menyebabkan masalah lingkungan. Hampir seluruh industri kecil, terutama industri tahu, sebagian besar tidak memiliki instalasi pemanfaatan limbah dan pengolahan limbah, karena dibutuhkan investasi yang besar untuk membangun unit tersebut. Dengan melihat masalah tersebut, pendekatan yang dapat menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan cara menerapkan produksi bersih. Kajian penerapan teknologi bersih ini dilakukan dengan metode quick scanning pada setiap tahapan proses produksi. Proses  produksi  tahu terdiri  dari  pemilihan kedelai, penimbangan kedelai, perendaman, pencucian, penggilingan, ekstraksi, penyaringan, pemasakan, penggumpalan, pemisahan whey, pembungkusan, pengepresan, pemasakan, dan pengemasan. Pada proses pembuatan tahu di industri ini memiliki perbedaan dari pembuatan tahu di Industri tahu lain, yaitu terdapat penambahan garam dan bawang putih untuk menambah sedap produk tahu. Hasil kajian penerapan produksi bersih di industri tahu adalah good house keeping, recycle, reduce dan reuse. Berdasarkan beberapa kriteria kelayakan, alternatif penerapan produksi bersih untuk industri ini berupa modifikasi tungku yang dilengkapi dengan cerobong asap, modifikasi alat penyaringan dengan mesin, dan pembangunan instalasi digester untuk penghasil biogas. Kesimpulan kajian ini industri tahu ini belum mengenal produksi bersih. Manfaat yang diperoleh dari penerapan produksi bersih berupa penghematan bahan bakar, peningkatan rendemen filtrat tahu, dan kebersihan lingkungan.

  2. KEMAMPUAN GENTENG PLASTIK BERGELOMBANG (CORRUGATED PLASTIC SEBAGAI BIOFILTER PARTIKEL AMONIAK DAN BAHAN ORGANIK DI MEDIA BUDIDAYA DAN LIMBAH CAIR BUDIDAYA IKAN (Performance of Corrugated Plastic as Biofilter of Ammonia Particle and Organic Material

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Muslim Muslim

    2010-07-01

    Full Text Available ABSTRAK Pertumbuhan budidaya ikan dalam beberapa dekade ini berkembang sangat pesat, hal ini karena permintaan akan ikan meningkat. Meningkatnya kegiatan budidaya ikan selalu diiringi dengan meningkatnya limbah yang dihasilkan. Hal ini akan sangat cepat berpengaruh bila sistem budidaya yang dipakai adalah semi intesif atau intensif. Limbah tersebut harus segera dihilangkan atau dikurangi, karena akan berdampak pada ikan yang dibudidaya dan lingkungan seperti sungai dan laut. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui kemampuan genteng plastik bergelombang mengurangi limbah yang dihasilkan budidaya ikan yaitu Total Suspended Sediment (TSS, Suspended Sediment (SS, amoniak dan bahan organik (COD. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa air limbah budidaya ikan yang mengandung TSS, SS, amoniak dan bahan organik setelah dilewatkan dengan genteng plastik bergelombang konsentrasinya menurun dengan tingkat efisiensi pengurangan yang terjadi di dalam kolam ikan dan di luar kolam ikan adalah sebagai berikut: 74,51% dan 54,42% (TSS; 39,20% dan 49,12% (SS; 19,82% dan 14,2% (amoniak; dan 24,82% dan 22,47% (COD. Ternyata genteng plastik bergelombang mempunyai tingkat pengurangan (g/m3/hr dan tingkat pengurangan spesifik (mg/m2/hr terhadap kandungan amoniak lebih efektif bila dibandingkan dengan material lain seperti plastic rolls, scrub pads, pipa PVC dan lain sebagainya.   ABSTRACT Aquaculture has been developing rapidly during the last few decades; it is due to the increase of fish demand. Increasing aquaculture activities especially with semi-intensive and intensive system have significant effect on waste production, which has to be removed or to be reduced quickly because will effect on fish in rearing tank and environment when through away to environment such as river and sea. The objectives of this study were to know the capability of corrugated plastic to remove or to reduce wastes content produced by aquaculture activities, i.e, Total Suspended

  3. ADSORPSI-DESORPSI ZAT WARNA AZO JENIS REMAZOL BLACK B MENGGUNAKAN MEMBRAN POLIELEKTROLIT (PEC KITOSAN-PEKTIN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ni Putu Sri Ayuni

    2016-08-01

    Full Text Available Abstrak Sekitar 2-50% dari zat warna azo yang digunakan selama proses pencelupan ini tidak mengikat serat dan langsung dilepaskan ke lingkungan melalui instalasi pengolahan limbah. Hal ini perlu dilakukan pengolahan limbah cair yang mengandung zat warna azo jenis Remazol Black B sebelum dibuang ke lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi optimum membran PEC kitosan-pektin yang dapat digunakan untuk mengadsorpsi zat warna azo jenis Remazol Black B .Untuk memperoleh kondisi optimum akan dilakukan adsorpsi zat warna azo jenis Remazol Black B dengan variasi waktu kontak (5-150 menit, pH (5-9 dan konsentrasi larutan zat warna azo jenis Remazol Black B (5, 10, 15, 20, dan 25 mg/L. Untuk mengetahui karakteristik zat warna jenis Remazol Black B oleh membran PEC kitosan-pektin di analisis dengan persamaan isoterm adsorpsi Langmuir dan isoterm adsorpsi Freundlich sedangkan daya adsorpsi maksimum dari membran PEC kitosan pektin ditentukan dari kurva berdasarkan karakteristik membran yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adsorpsi zat warna azo jenis Remazol Black B terjadi pada kondisi optimum dengan pH 5, waktu 120 menit dan konsentrasi larutan zat warna azo jenis Remazol Black B 10 mg/L (62,75 %. Pola adsorpsi mengikuti pola adsorpsi isoterm Freundlich dengan daya adsorpsi maksimum 0,02 (mg/g. Untuk efisiensi desorpsi maksimal diperoleh pada larutan NaCl 1 M (11,17 % Kata Kunci: adsorpsi, membran polielektrolit kitosan pektin, Remazol Black B Abstract Azo dyes produced approximately 2-50% from dying process were thrown through effluent to the environment without any treatment. The objective of this research were to know the optimum condition of PEC chitosan pectin membrane using to adsorp Remazol Black B with various contact time (5-150 min, pH (5-9 and Remazol Black B concentration (5, 10, 15, 20, dan 25 mg/L. Adsorption charactheristic of Remazol Black B by PEC chitosan pectin membrane were determined by Langmuir and

  4. Ekstraksi Oleoresin dari Limbah Penyulingan Pala Menggunakan Ultrasonik

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Normalina Arpi

    2013-12-01

    Full Text Available Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh ukuran partikel limbah penyulingan pala (Myristica fragrans Houtt. dan suhu ekstraksi terhadap rendemen dan mutu oleoresin pala yang dihasilkan pada proses ekstraksi pelarut menggunakan bantuan ultrasonik. Etanol mutu teknis (technical grade digunakan sebagai pelarut. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK Faktorial dengan ulangan sebagai kelompok yang terdiri dari ukuran partikel bahan (P yaitu P1= 10 mesh, P2= 40 mesh dan P3= 60 mesh dan suhu ekstraksi (S yaitu S1= 40oC, S2= 50oC dan S3= 60oC. Analisis oleoresin pala yang dilakukan meliputi analisis awal (kadar air dan kadar abu dan analisis akhir (bobot jenis, indeks bias, dan sisa pelarut. Hasil penelitian menunjukkan ukuran partikel dan suhu ekstraksi berpengaruh terhadap rendemen dan mutu oleoresin yang dihasilkan. Rendemen tertinggi sebesar 7,16% diperoleh pada  ukuran partikel 10 mesh dan suhu 60oC. Hasil analisis bobot jenis oleoresin menunjukkan bahwa bobot jenis tertinggi yaitu 1,250 dihasilkan pada suhu ekstraksi 50oC. Sementara itu, hasil analisis indeks bias oleoresin menunjukkan bahwa ukuran partikel dan suhu ekstraksi memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap oleoresin pala dimana ukuran partikel 40 mesh pada suhu ekstraksi 40oC dan 60oC  serta ukuran partikel 60 mesh pada suhu 50oC memiliki nilai indeks bias yang lebih tinggi yaitu berkisar antara 1,476 hingga 1,480. Hasil analisis sisa pelarut juga menunjukkan bahwa ukuran partikel dan suhu ekstraksi berpengaruh terhadap tingginya sisa pelarut, dimana ukuran partikel 10 mesh mengandung sisa pelarut 0,229% dan suhu ekstraksi 40oC mengandung sisa pelarut 0,265%.

  5. Studi Pengembangan Pertanian Padi Sawah Organik Berdasarkan Kesesuaian Lahan dan Potensi Pupuk Organik dari Limbah Pertanian di Kecamatan Temon Kabupaten Kulon Progo

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rusiyah Rusiyah

    2016-10-01

    Full Text Available ABSTRAK Revolusi Hijau telah menimbulkan berbagai dampak negatif, baik pada lingkungan, keanekaragaman hayati pertanian, maupun sosial ekonomi masyarakat. Tujuan  penelitian ini mengkaji: 1 tingkat kesesuaian lahan untuk tanaman padi sawah, 2 potensi pupuk organik dari  limbah pertanian,3 karakteristik  sosial ekonomi petani, dan 4 merumuskan  strategi  pengembangan pertanian padi  sawah organik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Teknik pengambilan sampel  dengan  purposive area sampling untuk aspek fisik lahan dan purposive sampling untuk sampel petani. Teknik  pengolahan data  dengan Software LCLP, tabel frekuensi, dan analisis SWOT. Hasil penelitian dan pembahasan menggunakan analisis kuantitatif dan  kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas kesesuaian lahan untuk tanaman padi sawah di daerah penelitian adalah sesuai marginal (S3 dengan luas 1.165,77 ha atau  99,11% dan tidak sesuai saat ini (N1 dengan luas 10,51 ha atau 0,89%, potensi pupuk organik dari limbah pertanian  pada  musim tanam I adalah  5.070,05 ton dan  musim tanam II adalah 3.595,04 ton, karakteristik sosial ekonomi internal petani  memiliki  kekuatan lebih baik dibandingkan karakteristik sosial ekonomi eksternal  petani bagi  pengembangan pertanian padi sawah organik di daerah penelitian, strategi pengembangan pertanian padi sawah  organik di Kecamatan Temon dapat dilakukan  sebagai berikut: (a pemberian penghargaan/apresiasi kepada petani yang telah berhasil mengembangkan pertanian organik, (b pemerintah perlu membantu petani dalam mendapatkan  sertifikat produk pertanian organik, (c pembuatan lahan percontohan/demplot pertanian organik, (d pemberdayaan peran kelembagaan, (e kegiatan sosialisasi kepada petani, konsumen  pedagang, pemerintah daerah, penyuluh, dan institusi terkait lainnya, (f mengintegrasikan pembangunan bidang pertanian dan peternakan,(g pelatihan teknologi pembuatan pupuk organik dan

  6. PENGOLAHAN BUAH DAN BIJI RAMBUTAN SEBAGAI MAKANAN TRADISIONAL KOKTAIL, MANISAN, EMPING BIJI RAMBUTAN DAN OBAT HERBAL YANG BERKHASIAT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nuni Widiarti

    2013-02-01

    Full Text Available Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa penyuluhan Pengolahan Buah Dan Biji Rambutan Sebagai Makanan Tradisional Koktail, Manisan, Emping Biji Rambutan Dan Obat Herbal Yang Berkhasiat bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat khususnya ibu-ibu PKK dukuh kanggan Desa Wringinputih terhadap manfaat rambutan, dan biji rambutan terhadap kesehatan beserta bagaimana meningkatkan nilai jual rambutan dan biji rambutan pada saat panen raya. Khalayak sasaran dalam pengabdian masyarakat ini adalah ibu-ibu rumah tangga di dukuh Kanggan Desa Wringinputih khususnya warga RT 01 dan 02 RW XIII yang berjumlah 20 orang. Metode yang dilakukan dalam pngabdian ini adalah penyuluhan dan demonstrasi pembuatan emping serta manisan buah rambutan. Manfaat yang diperoleh dari hasil pengabdian ini adalah masyarakat menjadi tahu manfaat dari daun hingga akar dan buah rambutan terhadap berbagai penyakit dan kecantikan.

  7. KAJIAN KUAT BENDING DAN KADAR AIR PADA KOMPOSIT DARI SEKAM PADI DAN SERAT BAMBU MENGGUNAKAN STATISTIK TAGUCHI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Joko Yunianto Prihatin

    2017-11-01

    Full Text Available Kayu merupakan komoditi utama dalam pembuatan mebel yang berasal dari alam. Dewasa ini penyusutan  hutan  dunia  telah  mengkhawatirkan mencapai  80%.  Sehingga  kebutuhan  oksigen  akan menurun karena tidak sesuai dengan upaya reboisasi. Disisi lain bambu memiliki kelebihan dalam hal masa panen yang lebih cepat berkisar 2–3 tahun. Sedangkan sekam padi adalah limbah yang dihasilkan dari kegiatan pengolahan hasil pertanian yang pemanfaatannya selama ini hanya sebagai bahan pembantu dalam aktifitas produksi, maka nilai ekonomis sekam padi ini sangat rendah. Berdasarkan permasalahan diatas, maka penelitian ini dititik beratkan pada pembuatan komposit anyaman bambu dan sekam padi sebagai pengganti kayu dalam industri mebel. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen statistik taguchi, sehingga meghasilkan nilai kuat bending optimal 35,58N/mm2 dengan kadar air 0,334%. Kondisi optimal tersebut terdiri dari A3B2C2D1 Variasi anyaman Satin, Tekanan hidrolik 60N, Waktu pemanasan sebelum pengecoran pada suhu 105oC adalah 45 menit, dan Komposisi = Resin 100 : Katalis 0,75.

  8. Pengolahan Sampah Secara Pirolisis dengan Variasi Rasio Komposisi Sampah dan Jenis Plastik

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Qonita Rachmawati

    2015-03-01

    Full Text Available Pada tahun 2012, sampah yang dihasilkan sebesar 1200 ton/hari. Jika permasalahan sampah di Kota Surabaya tidak ditangani dengan baik maka akan menimbulkan beberapa masalah antara lain: masalah kesehatan dan masalah kebersihan. Oleh karena itu, diperlukan metode yang dapat mengolah sampah namun tidak menimbulkan masalah baru lainnya. Salah satu metode pengolahan sampah yang telah dikembangkan, yaitu metode pirolisis. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh jenis plastik dan komposisi terhadap produk hasil pirolisis. Pada penelitian ini digunakan reaktor dengan kapasitas 500 g yang berbahan stainless steel. Variabel yang digunakan yaitu jenis sampah plastik dan komposisi sampah. Jenis sampah yang digunakan yaitu sampah plastik HDPE (High Density Polyethylene, PET (Poly Ethylene Terephthalate, dan PS (Poly Styrene. Komposisi sampah yang digunakan antara lain: 100:0, 75:25, dan 50:50. Temperatur yang digunakan pada reaktor yaitu 500°C dengan waktu 30 menit. Penelitian dimulai dari persiapan bahan uji, persiapan reaktor, percobaan pendahuluan, dan penelitian dengan reaktor pirolisis. Selanjutnya dilakukan analisis untuk masing-masing hasil produk. Penelitian ini jenis sampah plastik yang menghasilkan gas tertinggi yaitu jenis plastik PET sebesar 45,40% dan jenis plastik yang menghasilkan wax tertinggi yaitu jenis plastik HDPE sebesar 69,91%. Sedangkan komposisi yang menghasilkan gas tertinggi yaitu komposisi dengan ranting 25% dan PET 75% sebesar 71,24% dan komposisi yang menghasilkan wax tertinggi yaitu komposisi dengan ranting 25% dan PS 75% sebesar 61,36%.

  9. Pemanfaatan Ekstrak Air Daun Jambu Biji Sebagai Antioksidan Alami Pada Pengolahan Patin Asin

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Farida Ariyani

    2012-06-01

    Full Text Available Penelitian pemanfaatan ekstrak air daun jambu biji (Psidium guajava sebagai antioksidan alami pada pengolahan patin asin telah dilakukan. Aplikasi ekstrak air daun jambu dilakukan dengan merendam ikan dalam campuran larutan garam dan ekstrak daun jambu. Konsentrasi larutan garam yang digunakan adalah 30%, sedangkan variasi konsentrasi ekstrak daun jambu yang digunakan adalah 0, 6, dan 12% (w/v. Perendaman dalam larutan garam dilakukan selama 48 jam dengan perbandingan antara ikan dan larutan yang digunakan untuk merendam 1:2 (b/v. Selesai penggaraman, ikan dibelah menjadi bentuk butterfly kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari sampai kering (4–5 hari. Pengamatan dilakukan terhadap sifat sensori, kadar air, angka Thio Barbituric Acid (TBA, produk berfluoresen dan proporsi asam lemak tidak jenuh patin asin. Hasil percobaan menunjukkan bahwa penambahan ekstrak air daun jambu pada larutan garam jenuh dengan konsentrasi 6 dan 12% selama penggaraman mampu menghambat oksidasi lemak patin asin yang tercermin dari penghambatan peningkatan kadar TBA, produk berfluoresen dan penghambatan kerusakan asam lemak tidak jenuh selama penyimpanan 2 bulan. Hasil uji sensori memperlihatkan bahwa patin asin yang diberi perlakuan memberikan bau yang tidak tengik, walaupun warna patin menjadi lebih coklat. Berdasarkan pertimbangan hasil secara kimiawi maupun sensori, perlakuan ekstrak daun jambu pada konsentrasi 6% merupakan perlakuan terpilih

  10. Efek Larvasida Bakteri Kitinolitik dari Limbah Kulit Udang terhadap Larva Aedes aegypti

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dyah Widiastuti

    2016-06-01

    Full Text Available Abstract. Aedes aegypti is a major vector for Dengue, a deadly disease causing death of millions of people in developing countries both in urban and rural populations. Ae. aegypti control using chemical insecticide was always carried out and lead to a widespread insecticide resistance. Therefore, mosquito biological control is needed to replace the usage of chemical insecticide. A chitinolytic bacteria, was isolated from shrimp’s waste (head and shell. The isolate showed chitinolytic activity as a transparent zone in colony inside the synthetic media, containing (w/v- 0,3 % colloidal chitin, 1% pepton, 0,5% yeast extract, 0,1% NaCl, 0,1% K2HPO4, 0,05% MgSO4.7H2O, 0,001% FeSO4.7H2O, 0,001% ZnSO4.7H2O, and each of 0,0001% CuSO4.5H2O, MnSO4.nH2O and CaCl2.2H2O at pH 7 and 300C after 72 h of incubation. The isolate was identified as gram positive group based on gram staining. In the experimental method, four concentrations of chitinolytic bacteria (4%, 8%, 16% and 32% was exposed to Ae. aegypti larvae. The result showed that chitinolytic bacterium degrades exoskeleton of third instar larvae of Ae. aegypti. Degradation of exoskeleton started on the 2nd days and occurred in thorax region. Probit analysis showed LC50 value was obtaninedat concentration of 2%. Keywords: chitinolytic bacteria, shrimp’s waste, Aedes aegypti Abstrak. Aedes aegypti merupakan vektor utama Dengue, penyakit yang menyebabkan kematian jutaan orang di negara-negara berkembang baik pada populasi perkotaan dan pedesaan. Pengendalian Ae. aegypti menggunakan insektisida kimia selalu dilakukan dan menyebabkan resistensi insektisida secara luas. Oleh karena itu, pengendalian nyamuk secara biologis diperlukan untuk menggantikan penggunaan insektisida kimia. Bakteri kitinolitik telah diisolasi dari limbah udang (kepala dan cangkang. Isolat menunjukkan aktivitas kitinolitik berupa zona bening di sekitar  koloni dalam media sintetik yang mengandung (w/v - 0,3% koloidal kitin, 1

  11. EFEKTIVITAS PERUPUK (Phragmites karka DAN MIKROORGANISME EFEKTIF (EM DALAM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DOMESTIK RUMAH TANGGA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Muhammad Ricky Saputra

    2016-10-01

    The results obtained from this study is that in water reservoir the combination of EM4 and Perupuk (Phragmites karka was the best treatment in this study that have been executed. The combination of two treatments that were able to repair four of the seven water quality parameters are DO (-31.48%, BOD5 (99.57%, COD (99.87%, and TSS (92.41% from standard of environment quality in Peraturan Pemerintah (PP No.82 tahun 2001 Kelas II

  12. OPTIMASI DAN PEMODELAN PROSES RECOVER FLAVOR DARI LIMBAH CAIR INDUSTRI PENGOLAHAN RAJUNGAN DENGAN REVERSE OSMOSIS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Uju

    2009-04-01

    Full Text Available The waste water of blue crab pasteurization has potential in environmental pollution. It contained TSS of 206.5mg.1-1, BOD 7,092.6mg.1-1 and COD of 51,000mg.1-1. on the other hand, it also contains an interesting flavor compound, which composed of 0.23% non protein nitrogen and 17 amino acids where the highest was glutamic acid one. In this study, pre-filtration step using filter size 0.3 µ followed by reverse osmosis has been used to reduce these pollutions load and flavor compound recovery. During pre-filtration steps, TSS was reduced to 74.8% so turbidity decrased reased until 31%. After reverse osmosis process, BOD, and COD decreased more than 99%, and there was no amino acids detected in permeate stream. Factors that affect performance of reverse osmosis were transmembrane pressure, temperature and pH. The higher transmembrane pressure, temperature and pH resulted the higher the flux permeate. The use of higher temperature make flux increasing, eventually increasing transmembrane pressure make the flux increased only at transmembrane pressure less than 716 kPa. The protein rejection was influenced unsignifanctly by transmembrane pressure, temperature and pH. During concentrating flux declined exponentially by time function. At concentration factor 2.75 resulted 79% and 12% of increasing protein and NPN, respectively. The amino acids content can be increased 2−23 times of the origin. Even arginin and sistin, the amino acids that were undetectable initially, but they can bedetected at concentration of 0.0360 and 0.0250 (w/v respectively at the end of the process. Hidrolysis and fermentation process can increase the amino acid content 31−45 times

  13. PENGOMPOSAN DENGAN MENGGUNAKAN LUMPUR DARI INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI KERTAS DAN SAMPAH DOMESTIK ORGANIK

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Badrus Zaman

    2012-02-01

    Full Text Available Waste water treatment of paper industry yield side product in the form of sludge which have generated problembecause there is no continuation processing. Composting sludge which come from waste water processing differfrom other composting organic solid waste, which generally in the form of dry substance. In this research usedadditional substance in the form of organic domestic solid waste, with variation sludge : domestic solid waste(kg/kg successively 1 : 1, 1 : 4, 1 7, 3 : 2, and 5 : 3. Composting method is done by open windrow, where thecompost heaped longly and let to be opened (aerob. Result of research indicate that to the overall of variationof compost really have fulfilled standard of good ripeness compost according to SNI 19-7030-2003 and alsoaccording to other ripe compost standard. Besides, all variation of compost have yielded ripe compost withcharacteristic fulfilling hara required by crop. Variation Compost 1 : 1 representing the best compost with COrganiccontent 41,507 %, N-Total content 3,008 %, ratio C/N 13,80, moisture rate 44,03 %, P-Total content1,085 %, K-Total content 4,183 %, final temperature 30,3° C and pH 7,98

  14. DESAIN DAN PEMBUATAN MESIN PENGERING LADA DENGAN MENGGUNAKAN PEMANAS UAP BERBAHAN BAKAR KAYU LIMBAH

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    A. Muhammad Idkhan

    2016-12-01

    Full Text Available Abstract. Design and Machine Dryer Lada Using Steam Heating Fuel Wood Waste. Pepper or pepper has the Latin name Piper nigrum and the family Piperaceae. Part pepper plant that is used is the fruit strung like wine. The drying process is carried pepper farmers today still take advantage of sunlight in a sense is still very dependent of weather and time. Pepper drying machine working system using hot steam from the kettle obtained from the fire / heat in the burning of waste wood, use was using the principle of heat transfer. Hot steam oven entered through the input pipe and then go into a hot radiator and circulates in the oven to dry pepper and lower water content. The research is a design research and experimentation in the form of theoretical study, the design of machines and dryers making machine pepper. Manufacture of machinery and laboratory trials conducted in the Laboratory of Mechanical Engineering Education FT UNM and field trials conducted in the village of the District Salassae Bulukumpa Enrekang. Drying is carried out for six hours to produce a water content of pepper eleven point nine, mustard seeds intact without shrunken shape with more or less uniform color. With the pepper drying machine is expected to benefit the preservation process yields so that people no longer rely on the weather for drying, speeding the drying process and improve the quality of dried pepper.Abstrak. Desain dan Pembuatan Mesin Pengering Lada dengan Menggunakan Pemanas Uap Berbahan Bakar Kayu Limbah Merica atau Lada memiliki nama latin Piper nigrum dan merupakan famili Piperaceae.. Bagian tanaman lada yang dimanfaatkan  adalah buahnya yang terangkai seperti anggur. Proses pengeringan yang dilakukan petani lada sekarang ini masih memanfaatkan sinar matahari dalam arti masih sangat bergantung cuaca dan waktu. Sistem kerja mesin pengering lada menggunakan panas uap dari ketel yang diperoleh dari api / panas pada pembakaran kayu limbah

  15. PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PELATIHAN PENGOLAHAN BAHAN PANGAN LOKAL

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Wildan Saugi

    2015-11-01

    Full Text Available Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelatihan pengolahan bahan pangan lokal yang dapat memberdayakan warga perempuan dusun Pagerjirak, Kejobong, Purbalingga. Penelitian ini merupakan participatory action research (PAR dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Subjek penelitian terdiri dari kepala dusun, tujuh anggota tim pengelola dusun, dan 15 warga perempuan dusun. Data penelitian diperoleh dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. (1 Perencanaan partisipatoris terdiri dari identifikasi kebutuhan dusun dan penyiapan tim pengelola program dusun. (2 Pelaksanaan proses pemberdayaan melalui pelatihan dimulai dengan  menyiapkan tim pengelola, membentuk  kelompok usaha, menjalin kemitraan dengan pihak pemerintah dan swasta, membangun rumah produksi, mengajukan izin produksi, produksi dan pemasaran produk,  melakukan studi banding ke industri rumah tangga, melakukan perbaikan dan diversifikasi produk, dilanjutkan dengan pelatihan massal, dan pendampingan. (3 Indikator keberhasilan pelatihan diantaranya adalah bertambahnya pengetahuan dan keterampilan warga, serta diperolehnya pendapatan hasil usaha penjualan produk. (4 Keberlanjutan program pemberdayaan perempuan ditunjukkan dengan telah adanya pengembangan produk atau variasi produk dan terbentuknya kemandirian tim. Kata Kunci: pemberdayaan perempuan, pelatihan, bahan pangan lokal   WOMAN EMPOWERMENT THROUGH LOCAL PRODUCE PROCESSING TRAININGS Abstract This research aims to reveal the local produce processing that can empower women in Pagerjirak, Kejobong, Purbalingga. This research was participatory action research with the qualitative and quantitative approach. The research subject consisted of the village chief, core team consisting of seven people, and 15 women in the village. The research data were obtained through observations, interviews, and documentation. The results of research are as follows. (1 The participatory planning

  16. PERBAIKAN SISTEM DIVISI PENGOLAHAN DAN PENGADAAN PERPUSTAKAAN UK. PETRA DENGAN FILOSOFI LEAN SIX SIGMA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Jani Rahardjo

    2007-01-01

    Full Text Available The responsibility of Acquisition and Processing Unit in Petra Christian University Library is to handle books purchasing, processing the books, then hand them over to the circulation unit. To improve the unit performance, a new system was proposed using Lean Six Sigma philosophy. We employ the common tools of Six Sigma i.e. DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, and Control. The results are a new procedure, a better software design, and a better workplace lay out. We believe that the results could reduce the book processing time, eliminate non value added activities, reduce defects, and decrease the total distance taken by books when being processed. Abstract in Bahasa Indonesia : Tanggung jawab divisi Pengadaan dan Pengolahan Perpustakaan U.K. Petra adalah menangani pembelian buku, memprosesnya lalu menyerahkan ke bagian sirkulasi. Untuk meningkatkan performa divisi ini, maka dilakukan perbaikan sistem dengan menggunakan metode Lean Six Sigma dengan salah satu tool yaitu DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve dan Control. Hasil akhir dari metode tersebut adalah prosedur baru, desain software baru, dan tata letak baru yang jika diimplementasikan dapat mengurangi waktu pemrosesan buku, non value added activity, jumlah kecacatan buku, dan jarak total yang ditempuh buku selama pemrosesan. Kata kunci: Lean Six Sigma, Perpustakaan U.K. Petra, Perbaikan Sistem

  17. Studi Pemanfaatan Limbah Padat dari Perkebunan Kelapa Sawit pada PLTU 6 MW di Bangka Belitung

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Harris Harris

    2013-03-01

    Full Text Available Limbah padat dari perkebunan kelapa sawit berupa cangkang dan fibre dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif pada PLTU. Cangkang memiliki kandungan energi sebesar 4115 kkal/kg dan fibre sebesar 3500 kkal/kg. Cangkang dan fibre dimanfaatkan sebagai bahan bakar pada PLTU 6 MW, yang digunakan untuk memanaskan air didalam boiler sehingga menghasilkan temperatur uap dan tekanan uap yang mampu memutar turbin uap. Turbin uap berfungsi sebagai prime mover untuk memutar generator sehingga menghasilkan output berupa daya listrik. Pada saat menggunakan bahan bakar cangkang PLTU 6 MW menghasilkan ouput rata – rata sebesar 4.8 MW/hr dan dalam 1 MW output membutuhkan 1.02 ton cangkang dan pada saat menggunakan bahan bakar fibre PLTU 6 MW menghasilkan output rata – rata 2.3 MW/hr dan dalam 1 MW output membutuhkan 1.83 ton fibre. Karena lebih optimal dalam pengoperasian serta maksimalnya output yang dihasilkan dari bahan bakar cangkang, maka efisiensinya pun lebih baik. Efisiensi PLTU 6 MW pada saat menggunakan bahan bakar cangkang sebesar 20.5 % dan efisiensi PLTU 6 MW dari bahan bakar fibre 13 %. Oleh karena itu bahan bakar cangkang merupakan bahan bakar utama yang digunakan pada PLTU 6 MW.

  18. Implementasi Estimator Kecepatan Pertumbuhan Mikroorganisme pada Bioreaktor Anaerob

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dewinta Ria Wardhani

    2013-03-01

    Full Text Available Mikroba memiliki peranan yang sangat penting dalam produktivitas biogas pada pengolahan limbah bahan organik khususnya kotoran ternak pada bioreaktor anaerob, dimana dalam pengolahanya bakteri dipengaruhi oleh nutrisi, pH dan temperatur. Sehingga akan mempengaruhi produk biogas yang dihasilkan. Agar mendapatkan hasil biogas yang diharapkan maka diperlukan sebuah monitoring kecepatan pertumbuhan mikroorganisme. Namun saat ini belum ada alat untuk memonitoring secara langsung sehingga diperlukan sebuah estimator untuk memprediksi pertumbuhan mikroorganisme, untuk memprediksi pertumbuhan mikroorganisme berdasarkan parameter pH dan volume yang diukur. Estimator bekerja berdasarkan model matematis dengan menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan arsitektur Backpropagation dengan metode Lavenberg Marquardt. Estimator yang telah dihasilkan secara offline memiliki input berupa pH dan volume yang dianalogikan melalui tegangan dari potensiometer. Pada penelitian ini akan di implementasikan estimator kecepatan pertumbuhan mikroorganisme (µ secara online pada bioreaktor anaerob yang digunakan untuk mengekstrak kotoran ternak. Dari pengukuran secara online dan offline didapatkan nilai µ terbaik pada pengukuran secara online yaitu 7,5 pada pH 7,45 dan volume 0,05 L sedangkan nilai µ terbaik pada simulasi 7,3092 pada pH 5,47 dan volume 0,0106 L

  19. Uji kesetimbangan kalor proses sterilisasi kumbung jamur merang kapasitas 1.2 ton media tanam menggunakan tungku gasifikasi

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ahmad Maulana K

    2016-12-01

    Full Text Available Pada setiap budidaya jamur merang memerlukan proses sterilisasi dengan menggunakan uap panas yang dihasilkan dari boiler sederhana dengan tungku tradisional berbahan bakar kayu bakar. Penggunaan tungku tradisional pada aplikasi proses sterilisasi tersebut dinilai kurang efisien karena efisiensi pembakaran yang masih sangat rendah dan emisi gas buang yang mengganggu. Tungku gasifikasi memiliki kinerja yang lebih baik dari pada tungku tradisional karena memiliki efisiensi yang relatif lebih tinggi dan bebas dari asap pembakaran yang mengganggu. Untuk menggantikan tungku tradisional tersebut dengan tunggku gasifikasi, harus dilakukan uji kesetimbangan kalor terlebih dahulu agar dapat diketahui kebutuhan energi yang diperlukan pada proses sterilisasi tersebut. Dengan uji kesetimbangan kalor dapat diketahui perbandingan energi input pada sisi bahan bakar dengan energi yang termanfaatkan (energi output dan energi yang terbuang (heat losses selama proses sterilisasi tersebut berlangsung. Pengujian dilakukan dengan menggunakan kumbung jamur ukuran sebenarnya yang ada di lapangan dengan jumlah media tanam jamur merang sekitar 1.2 ton limbah kapas menggunakan tungku gasifikasi yang dibuat dari drum bekas oli. Pengujian dilakukan dengan dua variasi bahan bakar pada reactor gasifikasinya yaitu bahan bakar limbah kapas dan bahan bakar limbah sekam padi. Dari hasil uji yang didapat, limbah kapas memiliki jumlah energi output yang lebih besar daripada limbah sekam padi (energi output pada limbah kapas sebesar 8.4% dari energi inputnya dan limbah sekam padi memiliki 7.9% energi output. Namun jika dilihat dari efisiensi pembakarannya, limbah sekam padi memiliki efisiensi yang lebih tinggi daripada limbah kapas (28.0% untuk limbah sekam padi dan 27.2% untuk limbah kapas.

  20. Karakteristik Fisiko-Kimiawi (Morfologi, Higroskopisitas, pH dan Toksisitas Panel Bangunan yang Dihasilkan dari Komposit Limbah Abu Terbang Batu Bara (Fly Ash, Daun-Ampas Tebu, Jerami-Sekam Padi dan Ijuk (Palm Fiber

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yulianto P. Prihatmaji

    2015-10-01

    Full Text Available Telah dilakukan penelitian tentang karakteristik fisiko-kimiawi (morfologi, higroskopisitas, ph dan toksisitas panel bangunan yang dihasilkan dari komposit limbah abu terbang batu bara (fly ash, daunampas tebu, jerami-sekam padi dan ijuk (palm fiber. Berdasarkah hasil uji dan analisis fisiko-kimiawi kaitannya dengan morfologi secara makroskopis menunjukkan bahwa komposit panel bangunan dari berbagai macam jenis bahan baku tersebut tampak menyatu secara solid dengan ikatan kimia antar bahan yang terlibat. Bahan organik yang berupa limbah ampas-daun tebu, jerami-sekam padi, dan ijuk tampak menyatu padu dengan komponen anorganiknya berupa fly ash dan semen. Kaitannya dengan higroskopisitasnya, produk panel bangunan yang dihasilkan tampaknya tidak terpengaruh oleh iklim dan kelembaban di dalam maupun di luar ruang karena kadar air panel bangunan yang diuji pada hari ke-30 dan hari ke-60 relatif stabil yakni 19,65% yang berarti normal. Kaitannya dengan tingkat keasaman (pH, panel bangunan yang dihasilkan menunjukkan kondisi yang aman/tidak menyebabkan iritasi karena pH: 7-8 yang berarti tidak mengiritasi/aman. Adapun hasil uji dan analisis toksisitas fly ash dilakukan menggunakan indikator biologis; mencit menunjukkan harga LD50: 32,915 mg/kg (bb yang berarti relatif tidak berbahaya. Kutu air menunjukkan harga LC50: 75,515 ppm (7,552% yang berarti hampir tidak toksik dan ikan mas menunjukkan harga LC50: 121,943 ppm (12,194% yang berarti tidak toksik. Oleh sebab itu produk panel bangunan yang dihasilkan dapat dipastikan aman dikonsumsi.

  1. PENGARUH PEMBERIAN TUMBUHAN AIR PADA AIR LIMBAH RUMAH TANGGA TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN GURAMI (Osphronemus gouramy SEBAGAI INFORMASI BAGI MASYARAKAT TENTANG PENCEMARAN LINGKUNGAN DAN DAUR ULANG LIMBAH

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Hafzon Exaputra

    2016-05-01

    Full Text Available Utilization fern (Azolla pinnata and water hyacinth (Eichhornia crassipes in addition to preserving the environment also produces elements that are needed for the growth of living things. Household wastewater by plants Azolla pinnata and hyacinth will return sustainability, and can be used as a maintenance gourami (Osphronemus gouramy.        The purpose of this research are: (1 to determine the effect of aquatic plants in domestic wastewater to the quality of the water quality standard household waste and growth of carp (Osphronemus gouramy. (2 to find out which one is better growth of carp (Osphronemus gouramy in household waste water between the new and old by fern (Azolla pinnata and by plants hyacinth (Eichhornia crassipes. (3 as a source of information for the public about environmental pollution and recycling of waste water by using plants in domestic wastewater.        This type of research experiments. Samples of each treatment 20 fish carp with 4 treatments. Treatment I (wastewater new households by ferns, treatment of II (wastewater new households by plants hyacinth, Treatment III (domestic wastewater long by ferns, treatment IV (household wastewater long by water hyacinth plants. The measured parameters ie width, length and weight of carp within a certain period. Data were analyzed using Analysis of Variance (ANOVA two lanes and qualitative analysis.        The results obtained by analysis of existing water plants on the effect of domestic wastewater on growth of carp (Osphronemus gouramy, as well as the provision of fern (Azolla pinnata provides the most good influence on the growth of carp. Kata Kunci: Tumbuhan air, air limbah rumah tangga, pertumbuhan ikan gurami.

  2. Pemanfaatan Vinasse -Limbah Industri Alkohol- untuk Perbaikan Sifat Fisik Tanah dalam Pengembangan Tebu (Saccharum officinarum L di Lahan Pasir Pantai

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    M. Zulfan Arrodli

    2016-05-01

    Full Text Available Lahan pasir pantai merupakan lahan bermasalah untuk pertanian karena sifat tanahnya tidak mendukung pertumbuhan tanaman dan vinasse merupakan limbah industri ethanol yang jumlahnya sangat besar yang apabila dibuang di lahan terbuka akan mencemari lingkungan. Penggunaan vinasse sebagai bahan perbaikan tanah tanpa memberikan pengaruh negatif kemungkinan dapat dikerjakan untuk tanah bertekstur kasar seperti tanah di lahan pasir pantai. Oleh karena itu dalam penelitian ini, vinasse akan dicoba digunakan untuk membudidayakan tebu pada media tanah yang diambil dari lahan pasir pantai. Penelitian menggunakan pendekatan percobaan pot faktorial 4x4 yang disusun dalam rancangan lingkungan acak lengkap dengan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian vinasse dengan dosis 60.000 l/ha hanya sekali pada awal penanaman tebu mampu memperbaiki kemampuan tanah menyimpan air. Vinasse terbukti tidak memberikan pengaruh kurang baik terhadap tanaman yang dibudidayakan, bahkan pemberian vinasse cenderung memperbaiki pertumbuhan tebu baik dilihat pada tinggi tanaman, diameter batang, berat kering akar dan tajuk, meskipun pengaruhnya tidak berbeda nyata.

  3. PENJERAPAN P-KHLOROFENOL DALAM AIR LIMBAH DENGAN ZEOLIT (Adsorption of p-Chlorophenol from Wastewater using Zeolite

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sarto Sarto

    2007-07-01

    Full Text Available ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kemampuan zeolit untuk menjerap p-khlorofenol dari limbah cair secara batch, pada suhu 30 °C dan tekanan 1 atmosfer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses penjerapan mengikuti persamaan Freundlich dan bersifat reversibel sebagian. Nisbah kinerja desorbsi dan penjerapan adalah antara 31,85 % dan 49,36 %. Kemampuan zeolit untuk menjerap p-khlorofenol meningkat dengan semakin rendahnya pH. pada nilai pH 3,92, berat zeolit 30 g, dan konsentrasi awal p-khlorofenol 97,302 mg/L. Adapun jumlah p-khlorofenol yang terjerap adalah sebesar 8,319 mg/L.   ABSTRACT The aim of this research is to study the characteristics of zeolit to adsorb p-chlorophenol from wastewater in a batch reactor at 30 oC and atmospheric conditions. The experimental results show that the adsorbtion process is partially reversible and fits with Freundlich Equation. The ratio of  desorption and adsortion performance is between 31.85 % and 49.36 %.  The performance of zeolit to adsorb p-chlorophenol increases with decreasing pH. At  pH about 3.92, using 30 g zeolit and 97.302 mg  p-chlorophenol/L. The concentration of adsorbed p-chlorophenol is about 8.319 mg/L.

  4. ANALISIS EFEKTIFITAS PROSES PENGOLAHAN LIMBAH PT. INDONESIA POWER UNIT BISNIS PEMBANGKITAN (UBP BALI BERBASIS MICROSOFT VISUAL FOXPRO

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    N. NGR. ADISANJAYA

    2015-06-01

    Full Text Available Indonesia Power Generating Business Unit Bali is a state-owned enterprises (SOE.5 engaged in the electrification of Java and Bali. This company manages 15 units of power plants, 11 diesel and 4 PLTG which total 201.29 MW of power generated. The amount of power it will produce a greater flow of waste so that waste processing technology needed a good and effective. This study aims to determine the quality of waste water pollutant levels and the effectiveness of waste processing, that data analysis and processing using Microsoft Visual FoxPro programming language. Sampling was conducted in February and March of 2011 with the parameters of temperature, pH, dissolved solids (TDS, oil and grease, BODs, COD, sulfide (H2S, cadmium (Cd, lead (Pb and dissolved iron (Fe. This study is descriptive with a primary method of data collection with laboratory tests. The study was conducted by comparing the quality of waste water in TS I, which on the inlet separator I, TS II; namely the outlet separator II and TS III, namely the outlet waste treatment process as a whole with the specified quality standards. The results are less optimal effectiveness of wastewater treatment poses on cadmium (Cd by the average value of 61.32% because it is below the prevailing standards of effectiveness by the average value of 97.17% so that its effluent quality with average of 0.14 ppm exceeds the standard set that is equal to 0.01 ppm. This is due to the absence of alternative waste treatment processes to reduce the content of heavy metals, especially cadmium (Cd and to improve the effectiveness of the previous

  5. Model Pengolahan Limbah Cair dengan Pendekatan Sistem Dinamik dalam Upaya Produksi Bersih pada Pabrik Kelapa Sawit Berkelanjutan

    OpenAIRE

    Rambe, Abdul Jabbar M

    2017-01-01

    The sustainability processing strategy of crude palm oil industry is a supply chain approach based on clean technology and housekeeping were the main factor to be considered are biophysical aspect(earth), economy(profit and welfare), and social (human and environment). The purpose of this research is to get an integrated production process model with clean technology by using crude palm oil liquid waste become a biomass, in other to get Environmental Sustainability of The Crude Palm Oil I...

  6. HYGIENE DAN SANITASI DI THE 18th KITCHEN THE TRANS LUXURY HOTEL BANDUNG

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dimas Setio Kresnadi

    2016-03-01

    Full Text Available Abstract - Kitchen is a food processing center at the hotel. Good and bad food products in hotel determined on Personal hygiene, sanitation food, sanitation equipment, and sanitary environment in the hotel kitchen is well organized. Hygiene and sanitation in the kitchen is essential to produce healthy food and clean, this study found that poor personal hygiene are employees who are less aware of hand hygiene, food storage facilities that do not match the standard, not the availability of ultraviolet sterilization box for kitchen Utensil, sewerage is inadequate and the use of non-sterile rubber carpet. The research method used in this research is descriptive method. Based on the data obtained, the management should improve the standard of hygiene and sanitation in the kitchen by providing training routine personal hygiene, and keep adding to the food storage bins, providing ultraviolet Utensil box for the kitchen, replacing the flooring with anti slip floor and improve drainage waste according to the standard.   Keywords: Hygiene, Sanitation in kitchen hotel     Abstrak - Kitchen merupakan pusat pengolahan makanan di hotel. Baik buruknya produk makanan di hotel  ditentukan  pada  Personal hygiene, sanitasi makanan, sanitasi peralatan, dan sanitasi lingkungan di kitchen hotel yang teratur dengan baik. Hygiene dan sanitasi di kitchen sangatlah penting untuk menghasilkan makanan yang sehat dan bersih, dalam penelitian ini ditemukan personal hygiene yang kurang baik yaitu karyawan yang kurang sadar akan kebersihan tangan, tempat penyimpanan makanan yang tidak sesuai standar, tidak tersedianya ultraviolet box untuk sterilisasi kitchen utensil,  saluran pembuangan air limbah yang kurang memadai dan penggunaan karpet karet yang tidak steril. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Berdasarkan data yang diperoleh maka management sebaiknya memperbaiki standar hygiene dan sanitasi di kitchen dengan cara

  7. Pengaruh Laju Alir Inlet Reaktor MSL terhadap Reduksi BOD, COD, TSS, dan Minyak/Lemak Limbah Cair Industri Minyak Goreng

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Salmariza Sy

    2017-06-01

    Full Text Available This research was conducted by treating edible oil industry wastewater used Multi Soil Layering (MSL method. The MSL reactor was built from a 200x120x200 cm concrete basin. Andisol soil was mixed with sawdust and fine charcoal at each ratio 5:1:1 based on dry weight as an impermeable layer. The flow rate variations were 250, 500, 1000, and 1500 L/m2.day. The observed pollutant parameters were BOD, COD, TSS, oil/fat, and pH. The results showed that MSL reactor was effective to decrease the pollutant content of edible oil industry wastewater. The reactor could reduce concentration of effluent parameters below standard except for oil/fat parameters at high flow rates. In the effluent was found BOD 0.66-14.22 mg/L, COD 5-69 mg/L, TSS 9-26 mg/L, and oil/fat 2-9 mg/L. The flow rate had an effect on reduction efficiency of BOD, COD, TSS, and oil/fat but did not effect pH as all flow rate could raise pH 6.37-6.95 became pH 6.99-7.24. The lower the flow rate the higher the reduction efficiency. The reduction efficiency at flow rates 250 and 1500 L/m2 days for BOD were 99% and 86%, COD were 96% and 71%, TSS were 88% and 77%, and oil/fat were 80% and 60%.ABSTRAK  Penelitian ini dilakukan dengan mengolah air limbah industri minyak goreng menggunakan metoda Multi Soil Layering (MSL. Reaktor MSL dibuat dari beton berbentuk bak ukuran 200x120x200 cm. Tanah andisol dicampur dengan serbuk gergaji dan arang halus pada rasio masing-masing 5:1:1 berdasarkan berat kering sebagai penyusun lapisan impermeable. Variasi laju alir yaitu 250, 500, 1000, dan 1500 L/m2.hari. Parameter pencemar yang dianalisis meliputi BOD, COD, TSS, minyak/lemak, dan pH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa reaktor MSL sangat efektif untuk menurunkan kandungan zat pencemar limbah cair industri minyak goreng. Reaktor dapat mereduksi konsentrasi parameter outlet sampai dibawah baku mutu yang distandarkan kecuali untuk parameter miyak/lemak pada perlakuan laju alir tinggi. Pada effluen

  8. KELAYAKAN INDUSTRI KECIL BIOETANOL BERBAHAN BAKU MOLASES DI JAWA TENGAH

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rita Nurmalina Suryana

    2014-04-01

    bioetanol berbahan dasar molases yang dilakukan di Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Pati secara finansial dinyatakan layak dilaksanakan serta dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi para investor untuk menjalankan usaha yang sama.  Namun, disisi lain pasokan bahan baku molasses di wilayah kajian sangat penting untuk menjaga keberlangsungan usaha bioetanol sehingga perlu dilakukan kerja sama dengan para pemasok molases.  Hasil  switching value yang digunakan untuk menghitung perubahan maksimum dari komponen pada biaya dan manfaat yang dibangun dalam cash flow, dapat diperoleh gambaran bahwa penurunan produksi dan harga output (bioetanol lebih sensitif dibandingkan dengan peningkatan harga bahan baku molasses. Tidak terdapat dampak negatif dari limbah yang dihasilkan pada pengolahan bioetanol berbahan dasar molasses yang mengakibatkan pencemaran terhadap lingkungan sekitar kegiatan usaha sehingga kegiatan dinyatakan layak jika dilihat dari aspek lingkungan.Kata kunci: bioetanol, molasses, analisis kelayakan, industri kecil

  9. Studi Pemanfaatan Limbah Padat Industri Pengolahan Minyak Kelapa Sawit Spent Bleaching Earth sebagai Pengganti Agregat pada Campuran Beton

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Denny Dermawan

    2018-03-01

    Full Text Available Palm oil refinery factory has solid waste by product  called Spent Bleaching Earth (SBE. SBE consists of some chemical compounds and one of them  is SiO2 up to 83,05%. SiO2 or silica fume can cause silicosis if it is exposed to the atmosphere and frequently inhaled by the workers.  On the other hand,  SiO2  is one of the material  composition of Portland cement. Thus, it is necessary to conduct a research about the utilization of SBE. as a concrete mixture. SBE is utilized as fine aggregate substitution by the composition of 0%, 10%, 20%, 30%, and 40% of the total amount of fine aggregate. The conducted tests are fineness modulus calculation, compressive strength, setting time, and TCLP. The method used for mix  design is SNI 03-2834-2000 with f’c 28,5 MPa and slump 12 ± 2 cm. This research  shows  that concretes with SBE substitution which achieve the planned compressive strength are 10% SBE with 34,16 MPa and 20% SBE with 29,06 MPa. Based on the TCLP test, the concentration of heavy metal substances in 10% SBE are below the standard. Thus, it is  scientifically proven to conclude that concrete with 10% SBE is technically proper and safe for the environment.

  10. Penerapan Aquaponic Sebagai Teknologi Tepat Guna Pengolahan Limbah Cair Kolam Ikan di Dusun Kergan, Tirtomulyo, Kretek, Bantul, Yogyakarta

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nur Annisa Maharani

    2016-04-01

    Full Text Available Kergan sub-village is located in the Tirtomulyo Village, Kretek District, Bantul Regency, on the process into a tourist village. Cultivation of carp and catfish become a favored activity in the village because most of the citizen has carp and catfish ponds for those will be used as priority to become a Tourism Village of Carp. However, the fish pond waste has become a problem. During this time the waste just being dumped into the environment, that cause a contamination on water wells. Therefore, solution to treat this fish pond waste in the village is necessary to be solved by community service activities. This community service activities concluded that making aquaponic is one of the solution. Public education, consultation and mentoring are the most effective 3 methods in solving the problems that exist in the village. The benefits of those activities that provide new knowledge about waste treatment pond fish and provide new skills in making aquaponics.

  11. BIOSORPSI DAN REDUKSI KROM LIMBAH PENYAMAKAN KULIT DENGAN BIOMASSA Fusarium sp DAN Aspergillus niger (Biosorpstion and Reduction of Chromium Bearing Tannery Wastewater Using The Biomass of Fusarium Sp. and Aspergillus niger

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Suharjono Triatmojo

    2001-08-01

    Full Text Available ABSTRAK Tujuan penelitian ini ialah untuk membuktikan bahwa biomassa Fusarium sp dapat mereduksi Cr(VI, dan biomassa Aspergillus niger dapat digunakan untuk mengambil ion krom dari larutan. Fusarium.sp ditumbuhkan pada media cair kentang dekftosa cair, ditambah K2Cr2O7 atau sludge limbah penyamakan kulit. Selanjutnya diamati perubahan warnanya, bila terjadi perubahan warna dan oranye ke ungu atau tak berwarna maka telah terjadi reduksi krom valensi VI menjadi krom valensi Ill. Aspergillus niger ditumbuhkan pada media Potato dectrose agar (PDA padat, dipindahkan ke media cair yang bensi bakto pepton, bakto dektrose dan srukronutrien. Produksi biomassa dilakukan pada labu erlenmeyer; setelah 5 hari dipanen dan dibuat bubuk. Bubuk ini digunakan untuk mengambil krom dari larutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biomassa Fusarium sp dapat digunakan untuk mengambil krom dan larutan yang.mengandung KrCrrO, atau sludge limbah penyamakan kulit. Waktu inkubasi yang lebih lama meningkatkan absorbsi krom oleh biomassa Fascrium sp. Fusarium sp mampu mereduksi Cr(VI menjadi Cr(Iii. Biomassa Aspergillus niger dapat digunakan untuk mengambil krom dari larutan. Hasil terbaik diperoleh pada konsentrasi awal 100 mg/I, pada pH 2,0, berat biomassa 0,1 g, dan waktu kontak 12 jam, yaitu 96,23% untuk Cr(II| dan96,3 % untuk Cr(VI. Fusarium sp. dan A. niger dapat digunakan sebagai bioremediator dalam penanganan limbah penyamakan kulit secara biologi.   ABSTRACT The objectives of this research was to study the biosorption and reduction of chromium bearing tannery wastewater using biomass of Fusarium sp and Aspergillus niger. Fusarium sp was used to investigate bioaccumulation and reduction of chromium in K2 Cr2O7 solution and solution containing sludge of leather tanning waste, and aspergillus niger was used to investigate biosorption of Cr(III and Cr(VI in solution. Fusarium sp was grown on sterilized potato extrose liquid medium, added with K2Cr2O7solution or sludge

  12. Effect of Different Medium on Survival Rate and Growth of Chironomus sp. Larvae

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    . Widanarni

    2007-07-01

    Full Text Available In the ornamental fish and fish for food culture, feeding by natural feed is very suitable since they are easy to digest and their size is suitable with  to larval mouth.  One of natural foods is blood worm Chironomus sp. larvae that has high protein content (till  65.2% of  protein. Until now, blood worm is obtained from nature and their stock depends on the weather.  That problem  may be overcome by culturing blood worm in appropriate culture medium.  Naturally, Chironomus sp. grows well in the water containing sago waste.  This study was carried out to examine the growth of Chironomus sp. reared in the medium containing mud, solid sago waste, solid tapioca wastes and water with no waste in depth of 0.5 cm. After 35-day rearing, survival rate of Chironomus sp was different among the treatments, while growth in length was similar. The best survival rate, 58.93% was obtained in the media containing solid sago waste.   Keywords: Chironomus, blood worm, sago waste, tapioca waste   ABSTRAK Dalam usaha budidaya ikan hias maupun ikan konsumsi, pemberian pakan alami sangat cocok karena mudah dicerna dan sesuai dengan bukaan mulut larva. Salah satu contoh pakan alami adalah Chironomus sp. (blood worm yang mempunyai kandungan protein mencapai 65,2%. Selama ini cacing darah diperoleh dari alam dan suplainya tergantung pada kondisi musim. Hal ini mungkin dapat diatasi dengan membudidayakan cacing darah dengan  media yang sesuai sebagai tempat hidupnya. Secara alami, Chironomus sp. dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada limbah sagu. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan Chironomus sp. yang dipelihara pada media berupa lumpur, limbah sagu padat, limbah tapioka padat dan air tanpa limbah dengan ketebalan media 0,5 cm. Setelah 35 hari masa pemeliharaan, diketahui bahwa penggunaan media limbah padat sagu, limbah padat tapioka, lumpur dan air tanpa limbah pada pemeliharaan Chironomus sp. masing-masing menghasilkan tingkat

  13. KINERJA INDUSTRI KAYU LAPIS DI KALIMANTAN SELATAN MENUJU EKOEFISIENSI Performance of Plywood Industry in South Kalimantan Towards Ecoefficiency

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Darni Subari

    2016-09-01

    Full Text Available Penelitian ini bertuiuan untuk mendapatkan gambaran umum kineria industri lapis di Kalimantan Selatan saat ini.  Penelitian dilaksanakan dengan mengamati data industri kayu lapis di Kalsel saat ini dan detail pengamatan pada 3 (tiga industri, yaitu PT. SST, PT. WTU dan PT. BIC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa industri kayu lapis umumnva memiliki kesamaan dalam proses dan mesin produksinya. Dari ke 3 industri kayu lapis yang diteliti vang membedakan adalah macam produk dan bahan baku kayunva. Efektifitas mesin dan proses masih cukup tinggi dengan rata-rata efisiensi mesin > 90% dan rendemen rata-rata ± 64%. Dalam penanganan aspek lingkungan, industri kavu lapis mempunyai kesamaan dalam hal penanganan limbahnva.  Penanganan limbah kayu dengan memanfaatkan kembali sebagian limbah kayu sebagai produk blockboard dan sisanva sebagai bahan bakar boiler. Untuk penanganan limbah cair. yaitu menggunakan kolam treatment dengan pencapaian mutu mengacu SK Gubernur Kalsel Nomor 036 tahun 2008 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Industri dan penanganan limbah debu dengan teknologi penyedot debu dan filter pada cerobong, sehingga emisi memenuhi baku mutu (SK Gubernur Kalsel Nomor 70 tahun 2008 tentang Baku Mutu Emisi. Kata kunci: industri plywood, proses produksi, hasil dan kualitas, limbah cair

  14. DAYA HAMBAT JUS KULIT APEL MANALAGI (Malus sylvestris Mill. TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli PENYEBAB MASTITIS PADA SAPI PERAH

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Puguh Surjowardojo

    2016-08-01

    Full Text Available Apel Manalagi (Malus sylvestris Mill. sering dikonsumsi baik secara segar maupun diolah menjadi keripik apel. Pengolahan ini menghasilkan limbah berupa kulit. Kandungan kulit apel Manalagi berupa saponin, flavonoid, tannin, polifenol dan katekin yang dapat berperan sebagai antibakteri, kandungan ini dapat dimanfaatkan sebagai pengganti larutan teat dipping iodip untuk menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli penyebab mastitis pada sapi perah. Tujuan penelitian ini untuk menentukan apakah jus kulit apel Manalagi dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Escherichia coli penyebab mastitis pada sapi perah serta untuk mengetahui konsentrasi yang lebih baik untuk menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcusaureus dan Escerichia coli. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium dengan cara diffusi sumurandengan analisis yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL kemudian dilanjutkan dengan menggunakan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan juskulit apel Manalagi dengan konsentrasi 10%, 20% dan 30% dapat menghambat pertumbuhan bakteristaphylococcus aureus dan Escherichia coli secara signifikan (P<0,01 dengan hasil terbaik terhadapbakteri Staphylococcus aureus dengan menggunakan konsentrasi 30% sedangkan untuk bakteriEscherichia coli menggunakan konsentrasi 10%. Namun, penggunaan jus kulit apel Manalagi belumdapat mengimbangi iodip dalam menghambat bakteri Escherichia coli. Kesimpulan dari penelitian iniadalah jus kulit apel Manalagi dapat digunakan untuk larutan antiseptik alami untuk teat dipping padasapi perah. Kata kunci: Staphylococcus aureus, Eschericia coli, zona hambat bakteri, mastitis.

  15. Model Pengambilan Keputusan Untuk Mengembalikan Fungsi Hutan Pasca Reklamasi Lahan Bekas Timah dengan Analytical Hierarchy Process

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Hilyah Magdalena

    2017-07-01

    Full Text Available Setelah masa kejayaan timah berlalu dari Pulau Bangka, maka saat ini Pulau Bangka harus berusaha membenahi peninggalan penambangan timah yang telah berlangsung lama. Masalah besarnya adalah rusaknya ekosistem baik itu di darat, sungai, maupun di pesisir pantai. Selain itu areal bekas tambang timah ternyata cukup luas dan seharusnya dapat dimanfaatkan kembali untuk kesejahteraan masyarakat Pulau Bangka. Direktorat Kehutanan mempunyai beberapa strategi untuk memanfaatkan kembali lahan bekas tambang timah tersebut. Penelitian ini menganalisa beberapa kriteria untuk meenentukan model pengambilan keputusan terbaik yang akan dilaksanakan di Pulau Bangka. Kriteria–kriteria yang dianalisa adalah lokasi tambang terdiri dari lokasi daratan, sungai, dan pesisir pantai. Kriteria lainnya adalah dampak lingkungan yang terdiri dari rusaknya ekosistem pesisir, cemarnya sumber air bersih, perubahan topografi garis pantai, limbah tailing, padang pasir, dan erosi. Kriteria terakhir yang dianalisa adalah teknologi perbaikan lahan yang terdiri dari, teknologi pertanian dengan amelioran pupuk organik dan menggunakan kompos untuk menurunkan kadar timbal dalam air kolong sebagai media budidaya ikan. Sedangkan alternatif – alternatif yang akan dipilih untuk mengembalikan fungsi hutan di Pulau Bangka adalah agroforestri, ekowisata, silvopastura, dan silvofishery. Penelitian ini menggunakan metodologi Analytical Hierarchy Process (AHP yang menyusun beberapa criteria untuk memilih beberapa alternatif dengan membandingkan tingkat kepentingannya. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa kriteria paling penting adalah teknologi perbaikan lahan dengan bobot mencapai 48,9% dan alternatif yang terpilih adalah agroforestri dengan bobot mencapai 33,1%.

  16. EFEKTIVITAS KAPORIT PADA PROSES KLORINASI TERHADAP PENURUNAN BAKTERI Coliform DARI LIMBAH CAIR RUMAH SAKIT X SAMARINDA (The Effectiveness of Calcium Hypochlorite to Chlorination Process in Decreasing the Amount of Coliform Bacteria in the Wastewater of X

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Muhammad Busyairi

    2016-07-01

    Full Text Available ABSTRAK Kaporit pada limbah cair rumah sakit digunakan sebagai desinfektan, tetapi, penggunaan kaporit dengan dosis yang tidak tepat akan menyebabkan pembentukan senyawa Trihalomethane (THMs yang beracun dan bersifat karsinogenik. Pada limbah cair rumah sakit X Samarinda, diperoleh nilai MPN Coliform sebesar >160.000 MPN / 100 mL dengan residu klor sebesar 0 ppm. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis optimum dari penggunaan kaporit menggunakan titik Breakpoint Chlorination (BPC dan pengaruhnya terhadap penurunan Coliform. Analisis dilakukan dengan titrasi iodometri dan menghitung jumlah bakteri Coliform memakai metode Most Probable Number (MPN. Penentuan dosis kaporit berdasarkan dosis optimum pada titik BPC dimaksudkan agar dapat menjaga residu klor dari penambahan dosis yang semakin meningkat. Hasil penelitian mempengarui rerata kadar bahan organik pada sampel limbah cair sebesar 137,26 ppm, sehingga dosis kaporit yang dibubuhkan dimulai dari 130-165 ppm. Titik BPC terjadi pada pembubuhan klor aktif 160 ppm untuk kedua waktu kontak yaitu 30 dan 40 menit. Pada titik BPC, waktu kontak 30 menit diperoleh rerata persentase penurunan nilai Coliform yaitu 98,21% sebesar 2.899 MPN / 100 mL dengan residu klor sebesar 88 ppm. Pada waktu kontak 40 menit diperoleh persentase penurunan bakteri Coliform hingga 98,83%, yaitu dari >160.000/100 mL menjadi 1.866/100 mL dengan residu klor 97,5 ppm. ABSTRACT Calcium hypochlorite of hospital wastewater serves as disinfectant, however, inappropriate dose of it will lead to the formation of Trihalomethane (THMs which is toxic and carcinogenic. The value of MPN Coliform of wastewater in X hospital Samarinda is >160.000 MPN / 100 mL with residual chlorine 0 ppm. This research aims at determining the optimum dose of calcium hypochlorite usage by using Breakpoint Chlorination curve and its effect to Coliform decrease. Further, the analysis is done by employing iodometric titration and the amount of Coliform

  17. PENGOLAHAN LIMBAH CAIR SASIRANGAN MELALUI KOMBINASI METODE FILTRASI DAN FITOREMIDIASI SISTEM LAHAN BASAH BUATAN MENGGUNAKAN TUMBUHAN AIR YANG BERBEDA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Untung Santoso

    2016-10-01

    Full Text Available This study aimed to analyze the effect of a combination of filtration methods and fitoremidiasi Constructed wetland systems using different water plants to test the parameters of wastewater treatment sasirangan, analyze the effectiveness and efficiency. The method used is an experimental method. The results showed that the combination of filtration methods and fitoremidiasi artificial wetland systems using different water plants able to improve the quality of effluent sasirangan, where the best result is to use water hyacinth plants (Eichornia crassipes (Mart Solms with effectiv level and the highest efficiency for each the parameters include the effective Cr concentration 0.147 mg/L and an efficiency of 29.41%, the concentration of Cd metal with the effectiveness of 0.0981 mg/L and an efficiency of 83.07%, with a BOD concentration of the effectiveness of 101.81 mg/L and an efficiency of 59.84%, the concentration of COD with the effectiveness of 4866.99 mg/L and an efficiency of 91.32%, the effectiveness of the TSS concentration 140.62 mg/L and an efficiency of 60.61%.

  18. Prototipe sistem peringatan dini berbasis SMS untuk mendeteksi kenaikan kadar gas amoniak di pengolahan air limbah industri penyamakan kulit

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Wahyu Pradana Arsitika

    2013-06-01

    Full Text Available The objective of this research was to produce prototype of an early warning system based on SMS for detection the rising level of ammonia gas in wastewater treatment of leather tanning industry. The systems consist of three parts, those were data input, data processing, and output. Ammonia gas sensor as a detector that produces an analog Direct Current (DC voltage. Analog to Digital Converter (ADC pin on the microcontroller received an analog DC voltage to be processed. ADC readings done through the Liquid Crystal Display (LCD while the Global System for Mobile Communications (GSM modem was used to send Short Massage Service (SMS. This early warning system worked by determining a threshold value. SMS would be sent to hand phone number of job holder, if the ADC value exceeded the specified threshold value. Result obtained was the ammonia gas sensor model are MQ137 based on SnO , Arduino Uno as 2 microcontroller module based on Atmega 328P microcontroller, and General Packet Radio Service (GPRS Shield as GSM modem that compatible with the Arduino Uno R3 pin.

  19. PENGOLAHAN GULA AREN (Arrenga Pinnata Merr DI DESA BANUA HANYAR KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rosidah R Radam

    2016-11-01

    Full Text Available Gula aren salah satu pemanis yang telah diproduksi oleh bangsa Indonesia sejak lama. Gula aren sebagai alternatif bahan pemanis makanan dan merupakan mata pencaharian sampingan bagi kebanyakan masyarakat di Desa Banua Hanyar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui produktivitas dan kontribusi terhadap pendapatan masyarakat. Objek penelitian ini adalah pembuat gula aren. Data yang dikumpulkan terdiri dari  karakteristik responden, proses pembuatan gula aren, perhitungan produktivitas dan kontribusinya terhadap pendapatan masyarakat. Produktivitas gula aren (Arenga pinnata Merr berkisar antara 0,465 Kg/hari hingga 1,137 kg/hari. Kontribusi dari pengolahan gula aren sebesar 60,48% dari pendapatan masyarakat. Tingkat kesejahteraan masyarakat termasuk dalam golongan termiskin dengan pendapatan tahunan per kapita Rp.962 919,- atau setara dengan 148 kg beras. Disarankan perlu pembentukan kelompok tani dengan tujuan keseragaman dalam harga pasar gula aren. Peningkatan kualitas dengan peningkatan bentuk cetakan, kemasan dan aneka  rasa. Sehingga produk gula aren dapat dijual di pasar modern. Palm sugar is a sweetener that has been produced by the nation of Indonesia since long ago.  Palm sugar as an alternative sweetener foodstuffs as well as an second job for most people in the Banua Hanyar village.  The purpose of this research to know the productivity and contribution to community income. The object of this research is the maker of palm sugar. Data collected as data characteristics, the process of making palm sugar, calculation of productivity and its contribution to household income. Productivity sugar palm (Arenga pinnata Merr ranged from 0.465 Kg / day up to 1,137 kg / day. Contributions from processing palm sugar by 60.48% of household income. The level of welfare including in the poorest of the poor with annual income  per capita of IDR 962 919, - or the equivalent of 148 kg of rice.  Need formation of farmer groups with the goal of

  20. PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SAMPAH ORGANIK ZERO WASTE DI KABUPATEN TEGAL (STUDI KASUS DI TPA PENUJAH KABUPATEN TEGAL

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Abdul Muiz Liddinillah Sanfiyan

    2017-12-01

    Full Text Available Permasalahan sistem pengolahan sampah yang ada di Kabupaten Tegal adalah masih menggunakan sistem Open Dumping. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS Kabupaten Tegal pada tahun 2016, komposisi sampah organik adalah yang terbesar kedua setelah sampah plastik dan sangat berpotensi mengalami penambahan setiap tahunnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat perancangan pembangkit listrik tenaga sampah organik zero waste di Kabupaten Tegal, dengan studi kasus di Tempat Pembuangan Akhir (TPA sampah Penujah. Objek dalam penelitian ini adalah sistem pengolahan sampah organik yang ada di Kabupaten Tegal dengan menggunakan sistem pengolahan sampah zero waste. Sistem pengolahan sampah organik zero waste adalah sistem pengolahan sampah yang tidak menghasilkan sampah kembali. Jadi, diharapkan jumlah sampah organik akan berkurang secara bertahap. Sampah organik dapat dirubah menjadi biogas melalui proses fermentasi yang dibantu oleh bakteri secara anaerob di dalam reaktor biodigester. Biogas tersebut ditampung di dalam tempat penampungan untuk kemudian didistribusikan ke dalam genset biogas sebagai bahan bakar pembangkit listrik. Sisa pengolahan biogas dapat dirubah menjadi pupuk cair dan pupuk kompos yang bernilai ekonomis.

  1. IMPLEMENTASI E-POSYANDU UNTUK MONITORING PERKEMBANGAN KESEHATAN DAN GIZI IBU DAN ANAK

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    - Sumardi

    2012-11-01

    Full Text Available Salah satu kegiatan Posyandu adalah untuk memonitoring gizi anak pada daerah sekitarnya. Memonitoring dilakukan oleh Kader Posyandu dengan mencatat dan melaporkan sesuai dengan format yang diberikan oleh puskesmas. Informasi yang dihasilkan berupa status gizi anak, daftar anak pengikut penimbangan, daftar anak yang melakukan imunisasi, dan data kematian anak. Selama ini penyampaian informasi belum menghasilkan lengkap, akurat, jelas, dan tepat waktu. Hal ini tentunya menjadi masalah dalam memonitoring gizi anak pada suatu Posyandu. Sistem dikembangkan dengan bahasa pemrograman PHP dan database dengan PHPMyAdmin. Desain sistem meliputi form login admin, form pengolahan daftar anak, form pengolahan layanan anak, form pengolahan catatan imunisasi, form data kematian, form daftar imunisasi. Untuk menghasilkan laporan pengolahan data dibuat dalam bentuk pdf agar tidak terjadi manipulasi informasi. Sistem ini diharapkan mampu mengatasi permasalahan yang berhubungan dengan kualitas informasi, berupa : ketersedian informasi saat dibutuhkan secara cepat, sudah dalam bentuk komputerisasi, tidak ada keterlambatan pelaporan hasil pengolahan data, dan hasil pengolahan data sesuai dengan keadaan yang ada. Pada tahap akhir pembuatan produk akan dilakukan evaluasi untuk memaksimalkan fungsinya. Kata kunci: E-Posyandu, monitoring, gizi anak, web report, Puskesmas

  2. Studi Keberadaan Mineralisasi Uranium Di Daerah Biak Numfor, Provinsi Papua Barat

    OpenAIRE

    Suharji, Suharji; Subiantoro, Lilik; Syaeful, Heri; Widana, Kurnia Setiawan; Prabowo, Hery

    2014-01-01

    Penelitian ini dilakukan berdasarkan adanya temuan indikasi mineral radioaktif berupa anomali laju dosis radiasi bernilai relatif tinggi. Hipotesis yang mendasari keberadaan laju dosis radiasi tinggi adalah pengendapan uranium yang berasal dari batuan basal Formasi Auwea, pengkayaan uranium yang berasal dari batugamping pada tanah permukaan, dan pengendapan uranium yang berasal dari penggunaan pupuk pertanian. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mendapatkan kesimpulan dari beber...

  3. REKAYASA NILAI DAN ANALISIS DAUR HIDUP PADA MODEL ALAT POTONG KUKU DENGAN LIMBAH KAYU DI CV. PIRANTI WORKS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Haryo Santoso

    2012-10-01

    Full Text Available Produk-produk yang menggunakan bahan polystyrene dengan jenis extruded polystyrene (PS merupakan salah satu sumber pencemaran bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Salah satu kandungan yang terdapat pada polystyrene adalah karsinogen yang dapat menyebabkan kanker. Kandungan karsinogen akan terurai selama 100 tahun pada tanah dan 7 tahun pada tubuh manusia Penelaahan kembali desain dan melakukan substitusi material menggunakan pendekatan rekayasa nilai (value engineering dan analisis daur hidup dapat menghasilkan produk dengan nilai atau value yang lebih baik. Rekayasa nilai merupakan suatu metoda yang didasarkan pada pemahaman bahwa fungsi yang disandang oleh sebuah produk merupakan kunci untuk mencapai nilai yang lebih baik, sedangkan analisis daur hidup bertujuan mengevaluasi dampak lingkungan dari suatu produk dan menurunkan pertanggungan terhadap lingkungan. Pemanfaatan limbah di CV. Piranti Works pada model alat potong kuku dengan mengintegrasikan rekayasa nilai dan analisis daur hidup bertujuan untuk memberikan nilai atau value yang lebih baik dari segi lingkungan, serta sebagai langkah awal mengurangi penggunaan polystyrene. Hasil dari penelitian ini akan menunjukkan bahwa limbah kayu pada CV. Piranti Works dapat dioptimalkan serta memberikan nilai tambah dan layak untuk menggantikan bahan polystyrene secara lingkungan, sekaligus visi perusahaan yang menuju arah sustainabilitas dapat tercapai. Kata Kunci : rekayasa nilai, analisa daur hidup, polystyrene, alat potong kuku. Abstract Products that use materials polystyrene with the type of extruded polystyrene (PS is one source of pollutan to the environment and human health. One of the content contained on polystyrene is a carsinogens that can cause cancer. The content of carsinogens will decompose over 100 years on land and 7 years in human body. Review of re-design and material substitution using value engineering aprroach and life cycle analysis can produce products with a value or a

  4. Radioactive materials transportation; Pengangkutan bahan radioaktif

    Energy Technology Data Exchange (ETDEWEB)

    NONE

    1988-12-31

    The chapter briefly discussed the following subjects: packaging and it`s procedures and requirements, extra requirement for large sources, rules and guides of packaging and transportation, classification of packages before delivery.

  5. Implementasi Framework Laravel Pada Aplikasi Pengolah Nilai Akademik Berbasis Web

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sari Susanti

    2017-04-01

    Abstrak  Nilai merupakan salah satu hal penting di sekolah. berdasarkan peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia nomor 66 tahun 2013 tentang standar penilaian pendidikan menyebutkan bahwa hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan dilaporkan dalam bentuk nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi kepada orang tua dan pemerintah. Nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi siswa masih diolah secara manual sehingga membutuhkan waktu lama dalam pengerjaannya. Untuk itu dibutuhkan sebuah aplikasi yang dapat mengolah nilai. Pembuatan aplikasi web pengolahan nilai siswa adalah salah satu solusi untuk mengatasi lambatnya pengolahan nilai. Aplikasi web pengolahan nilai ini dibuat menggunakan model waterfall yang mencakup : analisis, desain, pengkodean dan pengujian. pada website ini penilaian diproses berdasarkan standar kurikulum 2013 yang memiliki tiga kompetensi nilai yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap. Hasil akhir dari ketiga nilai tersebut diproses menjadi nilai rapor. Pembuatan web ini menggunakan bahasa pemrograman PHP dan penyimpanan basis data MySQL. Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa Aplikasi Web Pengolahan Nilai merupakan solusi yang membantu proses pengolahan nilai bagi wali kelas dan kemudahan bagi siswa untuk melihat nilainya.   Kata Kunci: Pengolahan Nilai, Aplikasi Web, Framework Laravel, Website, Kurikulum 2013.

  6. Analisis Nilai Tambah Produk Olahan Bolu dan Brownies Rambutan (Studi Kasus : Industri Royyan Bakery, Kota Binjai)

    OpenAIRE

    Syaputra, Eka; Lubis, Iskandarini, Satia Negara

    2015-01-01

    Rambutan Kota Binjai yang merupakan salah satu rambutan yang terbaik di Indonesia. Dengan melakukan pengolahan terhadap buah rambutan maka harga jual dapat meningkat, masa simpan menjadi lama dan jangkauan pemasaran lebih luas. Kegiatan pengolahan pasca panen atau agroidustri sangat diperlukan untuk meningkatkan nilai tambah. Peningkatan nilai tambah produk pertanian dapat dilakukan dari pengolahan secara terpadu yang memperhatikan pengoptimalan setiap tahapan proses dan pemanfaatan hasil sam...

  7. Ekstraksi Pektin dari Kulit dan Tandan Pisang dengan Variasi Suhu dan Metode (Pectin Extraction from Banana Peels and Bunch with Various Temperatures and Methods

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nurhayati Nurhayati

    2016-12-01

    ABSTRAK Seiring peningkatan produksi pisang tentu akan diikuti dengan peningkatan limbah pisang seperti kulit dan tandan buah pisang. Pemanfaatan limbah pisang tersebut masih belum optimal. Padahal di dalamnya terkandung substansi alami tanaman yang memiliki nilai guna tinggi yaitu pektin yang tersusun atas molekul asam galakturonat membentuk asam poligalakturonat. Pektin dimanfaatkan sebagai bahan penstabil pada sari buah, jelly, jam dan marmalade. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik tepung dari kulit dan tandan pisang, mengetahui pengaruh perlakuan suhu (60 °C dan 80 °C dan metode ekstraksi (satu, dua dan tiga tingkat terhadap rendemen pektin, serta karakteristik pektin yang terekstrak. Limbah pisang berasal dari pisang varietas agung dan embug. Ekstraksi pektin dilakukan dengan menggunakan pelarut air pada perbandingan tepung dan air sebesar 1:54 (ekstraksi satu tingkat, 1:27 (ekstraksi dua tingkat dan 1:18 (ekstraksi tiga tingkat. Hasil penelitian menunjukkan karakrestik tepung limbah pisang yaitu kadar air berkisar antara 8,14 sampai dengan 9,05 % dengan kadar pektin tertinggi terdapat pada kulit pisang embug 4,54 % dan derajat putih tepung limbah pisang berkisar antara 50,80 sampai dengan 55,21 %. Rendemen pektin dapat terekstrak optimal pada kondisi ekstraksi suhu ekstraksi 80 °C dengan dua tingkat ekstraksi. Kulit pisang mengandung pektin lebih banyak daripada tandan pisang. Pektin yang terekstrak memiliki derajat putih sekitar 31,31 sampai dengan 38,12 %. Gugus fungsi pektin limbah pisang tersusun atas gugus alkohol (primer, sekunder dan tersier, amina primer, amida (monosub dan dwisubtitusi serta karbonat kovalen. Kata kunci: Kulit dan tandan pisang; ekstraksi; gugus fungsi; pektin; suhu

  8. Sistem Informasi Hotel Modul Front Office Berbasis Web

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    James Kawilarang

    2015-04-01

    Full Text Available Hotel merupakan fasilitas yang sudah menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat meliputi kebutuhan traveling antar kota dalam urusan bisnis maupun wisata. Teknologi informasi dalam pengolahan informasi sangatlah diperlukan dalam pengolahan data instansi hotel agar data dapat dikelola dengan baik sehingga membantu pengelola dalam melakukan pengambilan keputusan. Berdasarkan kebutuhan yang mendasar dalam pengolahan data manajerial sebuah hotel yang merupakan pusat bisnis pariwisata Bali, maka terciptalah suatu ide untuk membuat sebuah sistem berbasis web dan terintegrasi dengan perangkat Android. Sistem yang berbasis web dan terintergrasi dengan perangkat Android merupakan sebuah solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan kebutuhan pengolahan data manajerial hotel yang berisfat dinamis dimana sistem informasi berbasis web mudah dikelola serta dapat dirancang dengan antarmuka yang fleksibel. Perkembangan teknologi mobile Android yang kini digunakan hampir oleh semua khalayak pengguna handphone juga merupakan sebuah nilai tambah tersendiri terhadap sistem pengolahan data tesebut, sehingga sistem mampu memberikan mobilitas yang lebih terhadap pengguna. Kata kunci : Teknologi, Sistem Informasi, Hotel, Front Office

  9. Anaerobe-Aerobe Submerged Biofilter Technology for Domestic Waste Water Treatment; Teknologi Biofilter Anaerob-Aerob Tercelup untuk Pengolahan Air Limbah Domestik

    Energy Technology Data Exchange (ETDEWEB)

    Nusa-Idaman-Said, [The Agency for the Assessment and Application of Technology, Jakarta (Indonesia)

    2000-02-15

    Water pollution in the big cities in Indonesia, especially in DKI Jakarta has shown serious problems. One of the potential sources of water pollution is domestic wastewater that is wastewater from kitchens, laundry, bathing and toilets. These problems have become more serious since the spreads of sewerage systems are still low, so that domestic, institutional and commercial wastewater cause severe water pollution in many rivers or shallow ground water. Bases on the fact that the progress of development of sewerage system is still low, it is important to develop low cost technology for individual house hold or semi communal wastewater treatment such as using anaerobic and aerobic submerged biofilter. This paper describes alternative technology for treatment of household wastewater or organic wastewater using anaerobic and aerobic submerged biofilter. Using this technology can decrease BOD, COD and Suspended Solids (SS) concentration more than 90 %. (author)

  10. FITOREMEDIASI TUMBUHAN AIR KIAMBANG (Salvinia molesta PURUN TIKUS (Eleocharis dulcis DAN PERUPUK (Phragmites karka SEBAGAI ALTERNATIF PENGOLAHAN LIMBAH CAIR KARET

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Norhidayah Norhidayah

    2016-10-01

    Full Text Available The purpose of this study 1 assess the ability of aquatic plants Salvinia molesta, Eleocharis dulcis and Phragmites karka in reducing pollutant effluent, Zinc, DO, temperature, pH, BOD, COD, TSS, Turbidity  and Ammonia (NH3 in the rubber industry wastewater, 2 compare the water potential of plants to absorb pollutants wastewater rubber; 3 assess the status of the marine environment of rubber wastewater ponds to three (3 water treatment plant, the heavy metals zinc (Zn in liquid waste rubber. The results of the study resulted in plant water Purun Rat able to reduce BOD by 64%, COD by 17% and Turbidity by 80%, water kiambang able to lower Zinc by 49% and TSS by 70%, water plant perupuk able to reduce ammonia (NH3 by 23%. Stable temperature and pH value in each pool plant installation, the results of research conducted in this value in the effluent water quality rubber has not met the quality standard of waste according to Government Regulation No. 8 of 2001 concerning Management of Water Quality and Water Pollution Control. The results of the study resulted in plant water Purun Rat able to reduce BOD5 by 64%, COD by 17% and Turbidity by 80%, water kiambang able to lower Zinc by 49% and TSS by 70%, water plant perupuk able to reduce ammonia (NH3 by 23%. Stable temperature and pH value in each pool plant installation, the results of research conducted in this value in the effluent water quality rubber has not met the quality standard of waste according to Government Regulation No. 8 of 2001 concerning Management of Water Quality and Water Pollution Control.

  11. FINANCIAL ANALYSIS OF CORN CHIPS PROCESSING IN DISTRICT GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA REGION

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Subagiyo

    2014-02-01

    Full Text Available Penelitian ini betujuan untuk megetahui kelayakan finansial pengolahan emping jagung, penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2014 di Kabapaten Gunungkidul dengan menggunakan metode survai dan wawancara langsung dengan sembilan pengrajin emping jagung. Untuk mengetahui kelayakan finansial digunakan analisis menggunakan R/C, B/C dan BEP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha pengolahan emping jagung di Kabupaten Gunungkidul telah lama dilakukan lebih dari 10 tahun. Kapasitas produksi ratarata dalam satu kali proses produksi 200 kg jagung dan dalam satu minggu lima kali pengolahan. Berdasarkan analisis finansial usaha pengolahan emping jagung secara ekonomis layak dan menguntungkan yaitu dengan R/C 2,01, B/C 1,01 dan TIP 50 kg serta TIH Rp 9.933/kg.

  12. Aplikasi Pendeteksi Kualitas Daging Menggunakan Segmentasi Region of Interest Berbasis Mobile

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rismawan Fajril Falah

    2016-04-01

    Full Text Available Peningkatan kebutuhan daging sapi di Indonesia saat ini dimanfaatkan pedagang-pedagang curang untuk mengambil banyak keuntungan. Penjualan daging sapi berkualitas buruk menimbulkan kecemasan bagi masyarakat karena kandungan yang sangat berbahaya. Kualitas daging sapi yang baik dapat ditentukan dari warna, bau, tekstur dan kenampakan. Masyarakat pada umumnya menggunakan penglihatan kasat mata untuk menentukan kualitas daging sapi. Namun cara tersebut masih kurang efektif karena mata memiliki kelemahan untuk melihat suatu objek secara detail. Penelitian ini bertujuan merancang dan membuat aplikasi untuk mendeteksi kualitas daging sapi dengan menggunakan proses pengolahan citra. Aplikasi dibuat menggunakan sistem operasi Android yang terintegrasi dengan SDK Android, library OpenCV dan Eclipse. Proses deteksi dilakukan dengan cara pengambilan gambar daging sapi dan diolah dengan beberapa tahap pengolahan citra digital. Tahap pengolahan terdiri dari pra pengolahan citra aras keabuan, segmentasi Region of Interest, ekualisasi histogram dan analisis nilai statistik ekstraksi ciri. Penentukan kualitas daging sapi yang lebih efektif dapat dilakukan dengan melihat hasil analisis pengolahan citra. Penelitian ini menunjukkan hasil analisis akurasi ketepatan baca aplikasi adalah 90%.

  13. PEMANFAATAN LIMBAH BULU AYAM MENJADI BAHAN PAKAN IKAN DENGAN FERMENTASI Bacillus subtilis (Utilization of Waste Chicken Feather to Fish Feed Ingredients Material with Fermentation of Bacillus subtilis

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dini Siswani Mulia

    2016-02-01

    Full Text Available ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah bulu ayam menjadi bahan pakan ikan dengan fermentasi Bacillus subtilis. Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL 4 perlakuan, 3 kali ulangan, yaitu P0 : tepung bulu ayam non fermentasi; P1 : fermentasi dengan inokulum B. subtilis 5 mL/2 g tepung bulu ayam; P2 : fermentasi dengan inokulum B. subtilis 10 mL/2 g tepung bulu ayam; P3 : fermentasi dengan inokulum B. subtilis 15 mL/2 g tepung bulu ayam. Parameter yang diamati adalah hasil uji proksimat meliputi kadar protein kasar, kadar air, kadar abu, kadar lemak kasar, kadar serat kasar, dan parameter pendukung yaitu uji organoleptik, berupa sifat fisik tepung bulu ayam, meliputi warna, tekstur, dan bau. Data berupa hasil uji proksimat dianalisis menggunakan ANAVA dan Duncan Multiple Range Test (DMRT dengan taraf uji 5%, sedangkan untuk data hasil organoleptik dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan limbah bulu ayam menjadi bahan pakan ikan dapat dilakukan dengan fermentasi B. subtilis. Fermentasi tepung bulu ayam menggunakan B. subtillis dapat meningkatkan kualitas bahan baku pakan ikan. Perlakuan P2 (inokulum 10 mL/2 g tepung bulu ayamadalah perlakuan yang paling efektif karena menghasilkan protein tertinggi yaitu 80,59%, dengan perubahan sifat fisik menjadi putih sampai putih kekuningan (warna, lembut (tekstur, dan khas kurang menyengat (bau.   ABSTRACT This study aims to utilize waste chicken feathers into fish feed ingredients by fermentation of Bacillus subtilis. The research has done by experimental methods with completely randomized design (CRD 4 treatments, 3 repetitions, ie P0: non-fermented chicken feather meal; P1: fermentation with B. subtilis 5 mL inoculum/2 g chicken feather meal; P2: 10 mL/2 g chicken feather meal; P3: 15 mL/2 g chicken feather meal. Parameters measured were the proximate test results include the levels of crude protein

  14. Kajian Aspek Teknis pada Peraturan Pengelolaan Kualitas Air (Study Kasus Sungai Cisadane Kota Tangerang)

    OpenAIRE

    Simanjuntak, Wilter Sariyanto; Namara, Idi; Chayati, Nurul; Muhammad, Fadhila

    2016-01-01

    Sungai Cisadane merupakan salah satu sungai prioritas dari 15 sungai di Indonesia. Disepanjang daerah aliran sungai ini terdapat berbagai kegiatan seperti kegiatan industri, kegiatanperkantoran, kegiatan pertokoan dan kegiatan Perumahan. Berbagai kegiatan ini menyebabkan SungaiCisadane tidak hanya menampung curah hujan tetapi juga menampung limbah dari berbagai kegiatantersebut. Masuknya beban limbah dari berbagai kegiatan tersebut tidak didukung oleh kemampuandaya tampung sungai yang memadai...

  15. Analisis Manfaat Biaya Biochar di Lahan Pertanian untuk Meningkatkan Pendapatan Petani di Kabupaten Merauke

    OpenAIRE

    Diana Widiastuti, Maria Magdalena

    2016-01-01

    Biochar terbukti dapat meningkatkan ketersediaan unsur hara dalam tanah, meningkatkan produktivitas dan menambah pendapatan petani. Biochar dapat dibuat dari limbah kehutanan/pertanian dan tidak membutuhkan teknologi tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis rasio manfaat biaya pembuatan biochar dari limbah sekam padi, (2) Membandingkan produktivitas tanaman padi dengan perlakuan biochar, dan (3) Menganalisis USAha tani padi sawah dengan perlakuan biochar. Metode penelitian m...

  16. METODE PELAKSANAAN DEWATERING YANG RAMAH LINGKUNGAN PADA PROYEK THE NEST CONDOTEL

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    I Wayan Intara

    2016-03-01

    Full Text Available Proyek Pembangunan The Nest Condotel merupakan salah satu upaya untuk memenuhi sarana dan prasarana pariwisata khusunya daerah Nusa Dua-Bali. Proyek ini dibangun di tengah-tengah pemukiman penduduk dan berdekatan dengan Pengolahan Limbah BTDC. Setelah dilaksanakan survei lapangan ada permasalahan yang dihadapi pada pembangunan proyek ini yaitu pada pengerjaan struktur basement. Kondisi muka air tanah lebih tinggi daripada rencana pemukaan galian lantai basement yang akan dibuat. Di samping itu, kondisi tanah yang kurang baik dengan kondisi tanah yang berpasir. Berdasarkan permasalahan di atas perlu adanya pemilihan perencanaan metode penanganan muka air tanah yang paling tepat dalam pekerjaan  galian basement. Dewatering adalah proses penurunan muka air tanah pada suatu area tertentu dengan cara pemompaan dari sebuah sumur ataupun saluran. Tujuannya adalah untuk menjaga area galian tetap kering dalam proses konstruksi dan menjaga kestabilan lereng galian. Pemompaan dilakukan melalui sumur-sumur dewatering (dewatering well atau well point atau saluran-saluran (sump dengan menggunakan pompa submersible (submersible pump. Dengan demikian penggalian basement bisa dikerjakan dengan baik. Penelitian ini adalah menentukan metode pelaksanaan pekerjaan dewatering yang paling tepat dari metode-metode pelaksanaan yang mungkin untuk dilaksankan berdasarkan biaya, waktu, dan dampak terhadap lingkungan. Metodelogi yang digunakan untuk analisis data adalah menganalisis metode-metode pelaksanaan yang ada dan dari hasil analisis akan ditetapkan metode pelaksanaan terbaik. Hasil analisis dari beberapa metode pelaksanaan yang ada untuk pekerjaan dewatering digunakan adalah predrainage dan open pumping, metode yang terpilih yaitu open pumping adalah metode terbaik untuk dilaksanakan pada proyek tersebut dengan biaya yang terendah, waktu pelaksanaan yang lebih cepat, dan dampak lingkungan yang dapat diminimalisir

  17. Profil Hematologi dan Status Metabolit Darah Domba Garut yang Diberi Pakan Limbah Tauge pada Pagi atau Sore Hari (BLOOD HAEMATOLOGICAL PROFILE AND METABOLITE STATUS OF GARUT LAMB FED DIETS MUNG BEAN SPROUT WASTE IN THE MORNING OR EVENING

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sri Rahayu

    2017-04-01

    Full Text Available The aim of this study was to evaluate the effect of diet containing mung bean sprout waste (MBSW and feeding times on the hematological profiles and metabolite status of garut lambs. Experimental design used in this study was a factorial randomized block design with two factors of diet and two feeding times. Two factors of diets were 60% concentrate 1+40% natural grass and 60% concentrate 2+40% MBSW. Feeding times were in the morning (6:00-7:00 am or the evening (5:00-6:00 pm. The animals were reared in individual cages and fed with 5% DM/kg body weight/day. The hematological profiles of the goat were examined and analyzed with Anova. The results showed the treatment of rations significant effect on blood glucose, whereas feeding time very significant to glucose, erythrocytes and hemoglobin, and the interaction of both treatments significantly affect hemoglobin, hematocrit, and glucose level. Meanwhile,leukocytes, neutrophils, lymphocytes, neutrophils/lymphocyte ratio (N/L, urea-N, and blood cholesterol were not affected by the treatments and their interactions. But overall the number of erythrocytes 8.72-12.78x106/mm3, hemoglobin 7.6-10.02 g/dL, leukocytes 8.94-12.27x103/mm3, neutrophils 33.00-52.20%, lymphocytes 38.80-52.40%, N/L 0.78-1.66, glucose 41.94-54.24 mg/dL, urea-N 29.91-35.87 mg/dL, and blood cholesterol 24.57-30.28 mg/dL. These results suggest that diets containing 40% MBSW together with a morning or an evening feeding time did not cause disturbances in haematological profile and blood metabolite status of garut lamb. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek ransum mengandung hijauan limbah tauge dan waktu pemberian yang berbeda terhadap profil hematologi dan status metabolit darah domba garut. Materi penelitian berupa 20 ekor domba garut berumur 6-7 bulan (bobot badan 15,42 ± 2,42 kg dipelihara selama tiga bulan dan dikandangkan secara individu serta diberi pakan sebanyak 5% bahan kering/kg berat badan

  18. Pengembangan Komoditas Unggulan Pertanian dengan Konsep Agribisnis di Kabupaten Pamekasan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ratiza Rizkian Azwartika

    2013-09-01

    Full Text Available Sektor unggulan di Kabupaten Pamekasan adalah sektor pertanian, namun potensi tersebut belum termanfaatkan secara maksimal. Agar dapat lebih meningkatkan perekonomian setempat, maka perlu diketahui komoditas unggulannya untuk menentukan kegiatan agribisnis pascapanen dan pengolahan yang tepat. Untuk mengetahui komoditas unggulannya, digunakan analisa Location Quotient dan Shift Share Analysis, serta dikuatkan dengan data komoditi unggulan di Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pamekasan dan hasil wawancara. Hasil penelitian diperoleh dua komoditas unggulan pertanian yang potensial untuk dikembangkan yaitu komoditas sapi dan jagung. Kedua komoditas tersebut merupakan komoditas yang berpotensi dan memiliki daya saing sehingga dapat dikembangkan lebih lanjut. Kegiatan agribisnis pascapanen komoditas sapi dan jagung dibutuhkan terutama dalam penyediaan bahan baku berkualitas untuk kegiatan pengolahan selanjutnya. Kegiatan pengolahan komoditas pertanian dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah dari komoditas tersebut. Hasil dari kegiatan pengolahan berupa produk turunan yang memiliki nilai jual lebih tinggi sehingga dapat meningkatkan perekonomian

  19. Sintesis Asam Etoksi Lignosulfonat sebagai Surfaktan dari Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    A Ardinal

    2017-12-01

    Full Text Available Synthesis of ethoxy lignosulfonic acid as a surfactant from a waste of palm oil empty fruit bunch was aimed to isolate lignin, studying the ethylation of the lignin and sulfonation of the alkyl lignin to produce ethoxy lignosulfonic acid moreover to investigate its activity as the surfactant. At first, lignin was isolated from the waste of palm oil empty fruit bunch by sulfate method, then lignin was alkylated with diethylsulfate (DES, and the resulted ethoxy lignin was sulfonated using sodium bisulfite. Each product was characterized by FT-IR and the success of the sulfonation was proven by SEM-EDX. Surfactant test properties included: determination of critical micelle concentration (CMC with turbidimetry method, foam stability, emulsions index and emulsion stability. Lignin isolation gave lignin as light brown solid in 27.8% yield. Alkylation reaction of lignin with diethyl sulfate produced ethoxy lignin in 83.0% yield. Sulfonation of ethoxy lignin using sodium bisulfite afforded ethoxy lignosulfonic acid in 88.5% yield. It was known that there was a significant increase in oxygen percentage at the sulfonation process. Ethoxy lignosulfonic acid as the surfactant has CMC of 1.6 g/L, the surfactant concentration of 1.5 g/L gave stable foam for 100 minutes, the surfactant has an emulsion index of 35% in a gasoline-water system and 56% in the cooking oil-water system. The emulsion on both systems was stable for four days of measurement.ABSTRAKSintesis asam etoksi lignosulfonat sebagai surfaktan dari limbah tandan kosong kelapa sawit (TKKS dilakukan dengan tujuan mengisolasi lignin dari TKKS, mempelajari etilasi terhadap lignin dan sulfonasi terhadap etoksi lignin untuk menghasilkan asam etoksi lignosulfonat serta uji aktifitasnya sebagai surfaktan. Lignin diisolasi dari TKKS dengan metode sulfat, lalu dialkilasi dengan dietil sulfat (DES dan disulfonasi dengan natrium bisulfit. Tiap produk dikarakterisasi dengan FT-IR dan untuk mengetahui

  20. KAJIAN STRATEGI PROMOSI KESEHATAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM DI KELURAHAN TIRTO KECAMATAN PEKALONGAN BARAT KOTA PEKALONGAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yulis Indriyani

    2016-07-01

    Full Text Available Latar Belakang: Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM merupakan pendekatan untuk mengubah perilaku higienis dan saniter melalui pemberdayaan masyarakat dengan cara pemicuan. Fenomena yang terjadi di Kelurahan Tirto masih terdapat perilaku BABS sebanyak 84 KK, perilaku buang sampah secara sembarangan (di lahan kosong dan sungai, dan mengalirkan limbah cair rumah tangga (limbah deterjen dan air bekas mandi ke sungai. Tujuan penelitian: Mengkaji secara mendalam strategi promosi kesehatan (advokasi, bina suasana, dan pemberdayaan masyarakat STBM di Kelurahan Tirto Kecamatan Pekalongan Barat Kota Pekalongan. Rancangan penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan desain eksploratoris kualitatif. Hasil penelitian: Pencapaian lima pilar  STBM di Kelurahan Tirto belum maksimal yaitu pada pilar stop BABS dan pilar pengelolaan limbah cair rumah tangga secara aman. Terdapat beberapa hambatan yang mempengaruhi hasil capaian tersebut diantaranya konsistensi komitmen yang tegas belum diterapkan bagi pelaku yang mengalirkan pembuangan feses ke sungai, belum adanya pelatihan teknis STBM bagi tokoh masyarakat, metode CLTS bersifat terbatas di satu RW, dan masyarakat Kelurahan Tirto belum mengoptimalkan swadaya atau iuran secara kolektif untuk menyediakan penambahan sarana sanitasi berupa septic tank dan bak penampungan. Saran: Pertama, penerapan punishment dari Kelurahan Tirto untuk mencapai Kelurahan ODF bagi pelaku yang mengalirkan pembuangan feses ke sungai. Kedua, pertemuan untuk menjalin koordinasi antara Pemerintah Kota Pekalongan dan Pemerintah Kabupaten Pekalongan untuk bersama mengelola limbah cair rumah tangga secara aman. Ketiga,  pelatihan teknis STBM bagi tokoh masyarakat untuk mencapai perilaku buang air besar secara sehat di Kelurahan Tirto. Keempat, penambahan bak penampungan limbah cair rumah tangga melalui swadaya masyarakat.

  1. Aplikasi Sistem Informasi Hotel Berbasis Android

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Putu Arismawan Jaya Kusuma

    2015-04-01

    Full Text Available Hotel merupakan fasilitas yang sudah menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat meliputi kebutuhan traveling antar kota dalam urusan bisnis maupun wisata. Teknologi informasi dalam pengolahan informasi sangatlah diperlukan dalam pengolahan data instansi hotel agar data dapat dikelola dengan baik sehingga membantu pengelola dalam melakukan pengambilan keputusan. Kecepatan dan efisiensi suatu sistem dalam pengolahan data manajerial hotel kini menjadi suatu hal mutlak yang diperlukan dalam kompetisi di dunia bisnis perhotelan. Sistem informasi berbasis Android merupakan solusi tepat untuk mengatasi permasalahan kebutuhan pengolahan data manajerial hotel yang bersifat dinamis dan dapat diakses secara mobile. Perangkat mobile yang terintegrasi dengan web merupakan salah satu pilihan yang tepat untuk mengolah sistem informasi perhotelan, dalam pelaksanaan administrator sistem informasi dapat mengelola data dari server database. Seorang user dapat memperoleh informasi dengan membuat permintaan dari aplikasi yang telah terpasang sebelumnya pada smartphone android, ke database. Segala proses pertukaran data disimpan pada server web. Kata kunci : Teknologi, Sistem Informasi, Hotel, Front Office

  2. Proceeding of the Scientific Meeting and Presentation on Basic Research of Nuclear Science and Technology: Book II. Nuclear Chemistry, Process Technology, and Radioactive Waste Processing and Environment; Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir. Buku II. Kimia Nuklir, Teknologi Proses, dan Pengolahan Limbah Radioaktif dan Lingkungan

    Energy Technology Data Exchange (ETDEWEB)

    NONE

    1996-06-01

    The proceeding contains papers presented on Scientific Meeting and Presentation on on Basic Research of Nuclear Science and Technology, held in Yogyakarta, 25-27 April 1995. This proceeding is second part of two books published for the meeting contains papers on nuclear chemistry, process technology, and radioactive waste management and environment. There are 62 papers indexed individually. (ID)

  3. Penyuluhan dan Pendampingan Pengolahan Limbah Peternakan Sapi Potong di Kelompok Tani Ternak Sido Mulyo Dusun Pulosari, Desa Jumoyo, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nanung Agus Fitriyanto

    2015-09-01

    Full Text Available Society services activity on cattle waste management system have been implemented in Sido Mulyo Livestock Farmers Group at Pulosari, Jumoyo, Salam, Magelang. Animal byproducts that consist of feces and urine of cattle wastewas processed into organic fertilizer compost and liquid fertilizer. Sido Mulyo Livestock Farmer Group has one unit of 20 m3 biodigester to accommodate the feces from approximately 30 cattle owned by the group member. Biogas has been used as a fuel source for family group members located around the cage. Slurry resulted from anaerobic digestion of biodigester disposed to pastures located on the right side of the cage. Ownership system in the groupis every group member hasa responsibility for taking care of their own cattle. The number of livestock owned by each member of the SidoMulyoLivestock Farmers Group ranged between 1 to 4 cattle. Society services methods that have been implemented was in the form of mentoring for a member of the Sido Mulyogroup.The other activities that have been implemented was the training and development of cattle industry, especially the handling of livestock waste in the form of feces, urine, and the feed residue. The activities was continued by the manufacture of compost packaging design, followed by the last series of activities such as monitoring and program development. The enthusiasm of the group members in joining to the extension activities is very good. The timing of the extension are determined in the afternoon after members of the group have finished searching feed for their cattle. The sustainability forwaste processing into organic fertilizer compost and liquid organic fertilizer becomes a major concern, because it is highly dependent on consumer demand.

  4. PENGEMBANGAN MODEL BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI TEKNIK PSIKODRAMA UNTUK MENGEMBANGKAN KONSEP DIRI POSITIF

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Affiyani Pramono

    2013-12-01

    Full Text Available Unit Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat merupakan salah satu unit di Universitas Respati Yogyakarta yang bertugas untuk mengelola kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen. Dalam proses pengolahan data kegiatan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat masih mengalami beberapa permasalahan yaitu belum adanya basis data yang digunakan untuk pengumpulan data rekam jejak kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh dosen dan sistem pengarsipan dokumen masih berbentuk kertas yang berdampak pada kerusakan dokumen, hilangnya dokumen, efisiensi ruang dan pencarian data. Penelitian yang dilakukan bertujuan menghasilkan luaran sistem informasi yang dapat melakukan proses pengolahan data penelitian dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dikelola oleh Unit Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat di Universitas Respati Yogyakarta. Pengolahan data mengacu pada komponen beban kerja dosen dibidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Metode pengembangan dilakukan dengan tahapan analisa sistem, perancangan sistem, coding dan implementasi sistem. Hasil pengembangan sistem informasi penelitian dan pengabdian masyarakat yaitu sebuah sistem yang dapat membantu Unit Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat dalam proses pengolahan data rekam jejak kegiatan penelitian dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan dosen.

  5. PENGEMBANGAN MODEL BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK GAME UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Chazanah Erawati

    2013-12-01

    Full Text Available Unit Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat merupakan salah satu unit di Universitas Respati Yogyakarta yang bertugas untuk mengelola kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen. Dalam proses pengolahan data kegiatan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat masih mengalami beberapa permasalahan yaitu belum adanya basis data yang digunakan untuk pengumpulan data rekam jejak kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh dosen dan sistem pengarsipan dokumen masih berbentuk kertas yang berdampak pada kerusakan dokumen, hilangnya dokumen, efisiensi ruang dan pencarian data. Penelitian yang dilakukan bertujuan menghasilkan luaran sistem informasi yang dapat melakukan proses pengolahan data penelitian dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dikelola oleh Unit Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat di Universitas Respati Yogyakarta. Pengolahan data mengacu pada komponen beban kerja dosen dibidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Metode pengembangan dilakukan dengan tahapan analisa sistem, perancangan sistem, coding dan implementasi sistem. Hasil pengembangan sistem informasi penelitian dan pengabdian masyarakat yaitu sebuah sistem yang dapat membantu Unit Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat dalam proses pengolahan data rekam jejak kegiatan penelitian dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan dosen.

  6. PENGEMBANGAN MODEL BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK ROLE PLAYING UNTUK MENGEMBANGKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dewi Fatimah

    2015-08-01

    Full Text Available Unit Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat merupakan salah satu unit di Universitas Respati Yogyakarta yang bertugas untuk mengelola kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen. Dalam proses pengolahan data kegiatan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat masih mengalami beberapa permasalahan yaitu belum adanya basis data yang digunakan untuk pengumpulan data rekam jejak kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh dosen dan sistem pengarsipan dokumen masih berbentuk kertas yang berdampak pada kerusakan dokumen, hilangnya dokumen, efisiensi ruang dan pencarian data. Penelitian yang dilakukan bertujuan menghasilkan luaran sistem informasi yang dapat melakukan proses pengolahan data penelitian dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dikelola oleh Unit Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat di Universitas Respati Yogyakarta. Pengolahan data mengacu pada komponen beban kerja dosen dibidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Metode pengembangan dilakukan dengan tahapan analisa sistem, perancangan sistem, coding dan implementasi sistem. Hasil pengembangan sistem informasi penelitian dan pengabdian masyarakat yaitu sebuah sistem yang dapat membantu Unit Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat dalam proses pengolahan data rekam jejak kegiatan penelitian dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan dosen.

  7. KEEFEKTIFAN KONSELING KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN BEHAVIORAL UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING, PERILAKU AGRESIF

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sean Marta Efastri

    2015-03-01

    Full Text Available Unit Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat merupakan salah satu unit di Universitas Respati Yogyakarta yang bertugas untuk mengelola kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen. Dalam proses pengolahan data kegiatan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat masih mengalami beberapa permasalahan yaitu belum adanya basis data yang digunakan untuk pengumpulan data rekam jejak kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh dosen dan sistem pengarsipan dokumen masih berbentuk kertas yang berdampak pada kerusakan dokumen, hilangnya dokumen, efisiensi ruang dan pencarian data. Penelitian yang dilakukan bertujuan menghasilkan luaran sistem informasi yang dapat melakukan proses pengolahan data penelitian dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dikelola oleh Unit Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat di Universitas Respati Yogyakarta. Pengolahan data mengacu pada komponen beban kerja dosen dibidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Metode pengembangan dilakukan dengan tahapan analisa sistem, perancangan sistem, coding dan implementasi sistem. Hasil pengembangan sistem informasi penelitian dan pengabdian masyarakat yaitu sebuah sistem yang dapat membantu Unit Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat dalam proses pengolahan data rekam jejak kegiatan penelitian dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan dosen.

  8. PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA SMA MELALUI DUKUNGAN ICT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ahmad Syaifudin

    2012-06-01

    Full Text Available Unit Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat merupakan salah satu unit di Universitas Respati Yogyakarta yang bertugas untuk mengelola kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen. Dalam proses pengolahan data kegiatan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat masih mengalami beberapa permasalahan yaitu belum adanya basis data yang digunakan untuk pengumpulan data rekam jejak kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh dosen dan sistem pengarsipan dokumen masih berbentuk kertas yang berdampak pada kerusakan dokumen, hilangnya dokumen, efisiensi ruang dan pencarian data. Penelitian yang dilakukan bertujuan menghasilkan luaran sistem informasi yang dapat melakukan proses pengolahan data penelitian dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dikelola oleh Unit Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat di Universitas Respati Yogyakarta. Pengolahan data mengacu pada komponen beban kerja dosen dibidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Metode pengembangan dilakukan dengan tahapan analisa sistem, perancangan sistem, coding dan implementasi sistem. Hasil pengembangan sistem informasi penelitian dan pengabdian masyarakat yaitu sebuah sistem yang dapat membantu Unit Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat dalam proses pengolahan data rekam jejak kegiatan penelitian dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan dosen.

  9. BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PERMAINAN SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI SISWA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Arina Fithriyana

    2014-02-01

    Full Text Available Unit Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat merupakan salah satu unit di Universitas Respati Yogyakarta yang bertugas untuk mengelola kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen. Dalam proses pengolahan data kegiatan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat masih mengalami beberapa permasalahan yaitu belum adanya basis data yang digunakan untuk pengumpulan data rekam jejak kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh dosen dan sistem pengarsipan dokumen masih berbentuk kertas yang berdampak pada kerusakan dokumen, hilangnya dokumen, efisiensi ruang dan pencarian data. Penelitian yang dilakukan bertujuan menghasilkan luaran sistem informasi yang dapat melakukan proses pengolahan data penelitian dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dikelola oleh Unit Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat di Universitas Respati Yogyakarta. Pengolahan data mengacu pada komponen beban kerja dosen dibidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Metode pengembangan dilakukan dengan tahapan analisa sistem, perancangan sistem, coding dan implementasi sistem. Hasil pengembangan sistem informasi penelitian dan pengabdian masyarakat yaitu sebuah sistem yang dapat membantu Unit Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat dalam proses pengolahan data rekam jejak kegiatan penelitian dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan dosen.

  10. PROGRAM BK PERKEMBANGAN UNTUK MEMBANTU MENINGKATKAN KEMATANGAN EMOSI SISWA SMP NEGERI 2 KERSANA KABUPATEN BREBES

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Daryono -

    2013-05-01

    Full Text Available Unit Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat merupakan salah satu unit di Universitas Respati Yogyakarta yang bertugas untuk mengelola kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen. Dalam proses pengolahan data kegiatan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat masih mengalami beberapa permasalahan yaitu belum adanya basis data yang digunakan untuk pengumpulan data rekam jejak kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh dosen dan sistem pengarsipan dokumen masih berbentuk kertas yang berdampak pada kerusakan dokumen, hilangnya dokumen, efisiensi ruang dan pencarian data. Penelitian yang dilakukan bertujuan menghasilkan luaran sistem informasi yang dapat melakukan proses pengolahan data penelitian dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dikelola oleh Unit Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat di Universitas Respati Yogyakarta. Pengolahan data mengacu pada komponen beban kerja dosen dibidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Metode pengembangan dilakukan dengan tahapan analisa sistem, perancangan sistem, coding dan implementasi sistem. Hasil pengembangan sistem informasi penelitian dan pengabdian masyarakat yaitu sebuah sistem yang dapat membantu Unit Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat dalam proses pengolahan data rekam jejak kegiatan penelitian dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan dosen.

  11. PENGEMBANGAN MODEL KONSELING KELOMPOK BEHAVIOUR DENGAN TEKNIK MODELING UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA SMA KABUPATEN LAMONGAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Angga Eka Yuda Wibawa

    2015-03-01

    Full Text Available Unit Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat merupakan salah satu unit di Universitas Respati Yogyakarta yang bertugas untuk mengelola kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen. Dalam proses pengolahan data kegiatan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat masih mengalami beberapa permasalahan yaitu belum adanya basis data yang digunakan untuk pengumpulan data rekam jejak kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh dosen dan sistem pengarsipan dokumen masih berbentuk kertas yang berdampak pada kerusakan dokumen, hilangnya dokumen, efisiensi ruang dan pencarian data. Penelitian yang dilakukan bertujuan menghasilkan luaran sistem informasi yang dapat melakukan proses pengolahan data penelitian dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dikelola oleh Unit Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat di Universitas Respati Yogyakarta. Pengolahan data mengacu pada komponen beban kerja dosen dibidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Metode pengembangan dilakukan dengan tahapan analisa sistem, perancangan sistem, coding dan implementasi sistem. Hasil pengembangan sistem informasi penelitian dan pengabdian masyarakat yaitu sebuah sistem yang dapat membantu Unit Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat dalam proses pengolahan data rekam jejak kegiatan penelitian dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan dosen.

  12. PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK BERMUATAN GENDER DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA SISWA SEKOLAH DASAR TINGKAT TINGGI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Adi Prasetyo

    2012-11-01

    Full Text Available Unit Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat merupakan salah satu unit di Universitas Respati Yogyakarta yang bertugas untuk mengelola kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen. Dalam proses pengolahan data kegiatan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat masih mengalami beberapa permasalahan yaitu belum adanya basis data yang digunakan untuk pengumpulan data rekam jejak kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh dosen dan sistem pengarsipan dokumen masih berbentuk kertas yang berdampak pada kerusakan dokumen, hilangnya dokumen, efisiensi ruang dan pencarian data. Penelitian yang dilakukan bertujuan menghasilkan luaran sistem informasi yang dapat melakukan proses pengolahan data penelitian dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dikelola oleh Unit Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat di Universitas Respati Yogyakarta. Pengolahan data mengacu pada komponen beban kerja dosen dibidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Metode pengembangan dilakukan dengan tahapan analisa sistem, perancangan sistem, coding dan implementasi sistem. Hasil pengembangan sistem informasi penelitian dan pengabdian masyarakat yaitu sebuah sistem yang dapat membantu Unit Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat dalam proses pengolahan data rekam jejak kegiatan penelitian dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan dosen.

  13. PENGEMBANGAN MEDIA BIMBINGAN DAN KONSELING MELALUI KOMIK EDUKASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Taufik Agung Pranowo

    2014-02-01

    Full Text Available Unit Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat merupakan salah satu unit di Universitas Respati Yogyakarta yang bertugas untuk mengelola kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen. Dalam proses pengolahan data kegiatan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat masih mengalami beberapa permasalahan yaitu belum adanya basis data yang digunakan untuk pengumpulan data rekam jejak kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh dosen dan sistem pengarsipan dokumen masih berbentuk kertas yang berdampak pada kerusakan dokumen, hilangnya dokumen, efisiensi ruang dan pencarian data. Penelitian yang dilakukan bertujuan menghasilkan luaran sistem informasi yang dapat melakukan proses pengolahan data penelitian dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dikelola oleh Unit Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat di Universitas Respati Yogyakarta. Pengolahan data mengacu pada komponen beban kerja dosen dibidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Metode pengembangan dilakukan dengan tahapan analisa sistem, perancangan sistem, coding dan implementasi sistem. Hasil pengembangan sistem informasi penelitian dan pengabdian masyarakat yaitu sebuah sistem yang dapat membantu Unit Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat dalam proses pengolahan data rekam jejak kegiatan penelitian dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan dosen.

  14. PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA MODEL KOOPERATIF TEKNIK MENCARI PASANGAN DAN TEKNIK KANCING GEMERINCING PADA SISWA INTROVER DAN EKSTROVER DI SMP

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sri Sunarsih

    2012-06-01

    Full Text Available Unit Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat merupakan salah satu unit di Universitas Respati Yogyakarta yang bertugas untuk mengelola kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen. Dalam proses pengolahan data kegiatan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat masih mengalami beberapa permasalahan yaitu belum adanya basis data yang digunakan untuk pengumpulan data rekam jejak kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh dosen dan sistem pengarsipan dokumen masih berbentuk kertas yang berdampak pada kerusakan dokumen, hilangnya dokumen, efisiensi ruang dan pencarian data. Penelitian yang dilakukan bertujuan menghasilkan luaran sistem informasi yang dapat melakukan proses pengolahan data penelitian dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dikelola oleh Unit Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat di Universitas Respati Yogyakarta. Pengolahan data mengacu pada komponen beban kerja dosen dibidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Metode pengembangan dilakukan dengan tahapan analisa sistem, perancangan sistem, coding dan implementasi sistem. Hasil pengembangan sistem informasi penelitian dan pengabdian masyarakat yaitu sebuah sistem yang dapat membantu Unit Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat dalam proses pengolahan data rekam jejak kegiatan penelitian dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan dosen.

  15. KEMAHIRAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MODE SUGESTI IMAJINASI MEDIA LAGU DAN VIDEO KLIP PESERTA DIDIK BERINTELEGENSI MUSIK TINGGI DAN BERINTELEGENSI MUSIK RENDAH SMA 1 MEJOBO

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ratri Kusumarini

    2013-05-01

    Full Text Available Unit Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat merupakan salah satu unit di Universitas Respati Yogyakarta yang bertugas untuk mengelola kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen. Dalam proses pengolahan data kegiatan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat masih mengalami beberapa permasalahan yaitu belum adanya basis data yang digunakan untuk pengumpulan data rekam jejak kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh dosen dan sistem pengarsipan dokumen masih berbentuk kertas yang berdampak pada kerusakan dokumen, hilangnya dokumen, efisiensi ruang dan pencarian data. Penelitian yang dilakukan bertujuan menghasilkan luaran sistem informasi yang dapat melakukan proses pengolahan data penelitian dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dikelola oleh Unit Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat di Universitas Respati Yogyakarta. Pengolahan data mengacu pada komponen beban kerja dosen dibidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Metode pengembangan dilakukan dengan tahapan analisa sistem, perancangan sistem, coding dan implementasi sistem. Hasil pengembangan sistem informasi penelitian dan pengabdian masyarakat yaitu sebuah sistem yang dapat membantu Unit Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat dalam proses pengolahan data rekam jejak kegiatan penelitian dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan dosen.

  16. Karakterisasi Adsorben dari Kulit Manggis dan Kinerjanya pada Adsorpsi Logam Pb(II dan Cr(VI - (Adsorbent Characterization from Mangosteen Peel and Its Adsorption Performance on Pb(II and Cr(VI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ulfa Haura

    2017-06-01

    Full Text Available The usage of biomass waste-based adsorbent for the adsorption of hazardous metal in wastewater is not only reducing waste but also lowering adsorbent price. This research aims to study the characteristics of adsorbent from mangosteen peel (Garcinia Mangostana L. and activated charcoal from mangosteen peel, also to compare the adsorption performance on metal ion Pb(II and Cr(VI. Synthetic wastewater used from a solution of Pb(NO32 and K2Cr2O7 with variations in initial concentration of 20, 40, 80, 100 and 200 mg/L. Adsorption performed at pH 5, ratio of adsorbent and waste solution 1/200 (w/v, 60 rpm, 0.5 gs nano-sized adsorbent. Characterization using SEM, FTIR and SEM-EDS showed that both adsorbents characteristics met the requirements of SNI 06-3730-1995. The highest adsorption capacity of activated carbon to adsorb Pb(II and Cr(VI were 38.543 mg/g and 36.838 mg/g while biosorbent adsorb Pb(II and Cr(VI respectively 3.98 mg/g and 36.12 mg/g.Keywords: adsorption, biosorbent, Cr(VI, mangosteen peel, Pb(IIABSTRAKPenggunaan adsorben berbasis limbah biomassa untuk adsorpsi kandungan logam berbahaya dari limbah cair industri selain dapat mengurangi limbah juga dapat menekan harga jual adsorben. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik adsorben yang terbuat dari limbah kulit manggis (Garcinia mangostana L. dan arang aktif dari limbah kulit manggis serta membandingkan kinerja kedua jenis adsorben tersebut pada proses adsorpsi ion logam Pb(II dan Cr(VI. Limbah sintetis yang digunakan berupa ion dari Pb(II dan Cr(VI dari larutan Pb(NO32 dan K2Cr2O7 dengan variasi konsentrasi awal 20, 40, 80, 100 dan 200 mg/L. Proses adsorpsi dilakukan pada pH 5, rasio perbandingan berat adsorben dan volume larutan limbah 1:200, kecepatan pengadukan 60 rpm, adsorben berukuran nano dengan berat adsorben 0,5 g. Masing-masing adsorben dikarakterisasi menggunakan SEM untuk mengetahui sturktur morfologi, FTIR untuk mengetahui gugus fungsi dan SEM-EDS untuk

  17. Pengaruh Waktu Dan Temperatur Hidrolisis Dalam Proses Sintesis Furfural Dari Sekam Padi Dengan Menggunakan Metode Hidrolisis Dan Dehidrasi

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Cindi Amborowati

    2017-01-01

    Full Text Available Lahan persawahan di Kalimantan Timur merupakan salah satu lahan yang masih produktif. Hal ini terlihat dari banyaknya tumpukan limbah sekam padi di tempat penggilingan padi. Limbah sekam padi tersebut belum banyak dimanfaatkan, sehingga pada penelitian ini menggunakan limbah sekam padi sebagai bahan baku pembuatan furfural. Penelitian dilakukan dengan tiga tahap, yaitu persiapan bahan baku, hidrolisa dan analisa. Pada tahap persiapan bahan baku, sekam padi dikecilkan ukurannya hingga 100 mesh, kemudian dikeringkan didalam oven. Proses hidrolisa menggunakan asam sulfat 1% sebagai katalis dengan memvariasikan waktu 10, 40, 70, 100, 130 (menit dan temperatur 30, 50, 70, 90, 105 (°C. Kemudian hasil hidrolisis disaring dan filtratnya dianalisa kuantitatif dengan metode volumetri, pada variasi waktu diperoleh hasil tertinggi yaitu pada 130 menit dengan konsentrasi furfural 8,182 mol/L, sedangkan pada variasi temperatur diperoleh hasil tertinggi pada suhu 105°C dengan konsentrasi furfural yaitu 10,741 mol/L.

  18. Identifikasi Struktur Bawah Permukaaan Pada Lapangan Panasbumi X Dengan Menggunakan Metode Audio Magnetotelurik Dan Magnetotelurik

    OpenAIRE

    Dewi, Cinantya Nirmala; Maryanto, Sukir; Gaffar, Eddy Z

    2014-01-01

    Penelitian geofisika dengan menggunakan metode audio magnetotelurik dan magnetotelurik telah dilaksanakan di lapangan panasbumi X. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi struktur bawah permukaan dan menentukan sistem panasbumi di daerah penelitian. Daerah penelitian terdiri dari 3 lintasan dengan jumlah titik pengukuran sebanyak 24 titik. Pengolahan data dilakukan hingga didapatkan peta kontur resistivitas. Hasil pengolahan data 2D menunjukkan bahwa nilai resistivitas lapisan bawah p...

  19. Pembuatan Aplikasi Web Manajemen Laundry dan Integrasi Data dengan Web Service

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Refika Khoirunnisa

    2016-01-01

    Full Text Available Selama ini banyak dari perusahaan di bidang jasa laundry masih menggunakan pencatatan secara manual seperti menggunakan buku, sehingga setiap data tidak terintegrasi secara waktu-nyata. Oleh sebab itu, perlu dibuat penelitian untuk merancang sebuah sistem terkomputerisasi yang dapat mempermudah pencatatan dan pengolahan data keuangan laundry. Pembuatan Aplikasi Web Manajemen Laundry menggunakan bahasa pemrograman PHP, HTML, CSS, JavaScript dan basisdata MySQL sebagai tempat penyimpanan data. Aplikasi ini merupakan aplikasi yang terintegrasi dengan aplikasi melalui sebuah teknologi yang disebut web service. Aplikasi Web Manajemen Laundry dikembangkan dengan menggunakan metode RAD (Rapid Application Development yang terdiri dari tahap perencanaan kebutuhan, proses perancangan, implementasi, dan tahap pengujian. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Aplikasi Web Manajemen Laundry memiliki fitur yang berfungsi untuk mempermudah pencatatan dan pengolahan data secara akurat dan waktu-nyata. Fitur-fitur utama dari aplikasi ini diantaranya adalah pengolahan data transaksi, pengeluaran, dan laporan laba/rugi. Dalam menunjang fitur-fitur utama agar dapat bekerja dengan baik maka terdapat fitur pendukung yaitu pengolahan data pelanggan dan data pengguna aplikasi. Berdasarkan pengujian dengan menggunakan metode black-box, seluruh fungsi menu yang ada dalam aplikasi web telah berhasil dan berjalan sesuai dengan kebutuhan.

  20. Deteksi Kematangan Buah Pisang Berdasarkan Fitur Warna Citra Kulit Pisang Menggunakan Metode Transformasi Ruang Warna HIS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Indarto

    2017-05-01

    Full Text Available Pengolahan citra mempunyai peranan penting di berbagai bidang. Aplikasi pengolahan citra berkaitan dengan pemrosesan citra berkaitan dengan transformasi warna. Dalam paper ini dijelaskan mengenai metode transformasi warna HSI untuk deteksi pisang dan mengklasifikasikan dalam fase kematangan. Data dalam penelitian ini menggunakan citra pisang ambon yang diambil dengan kamera yang nantinya akan diambil sebagian (cropping pada kulit, yang kemudian akan diekstrak ciri warnanya, dan dihitung tingkat kadar warna dari R (red, G (green, dan B (blue dan diubah ke HSI. Berdasarkan input pelatihan deteksi jenis warna kulit pisang ambon diperoleh dari pengolahan citra dengan metode transformasi warna HSI. Dari hasil penelitian 20 sampel buah dimana 10 buah pisang ambon mentah dan 10 buah pisang ambon matang dengan dihitung nilai rata-rata maksimal dan minimal H dan S diperoleh akurasi kesesuaian sebesar 85%.

  1. Studi Awal Desain Pabrik Bioetanol dari Corn stover

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Gumelar Ahmad Muhlis

    2015-12-01

    Full Text Available Jagung (Zea mays merupakan tanaman pangan yang penting di Indonesia. Pada tahun 2006, luas panen jagung adalah 3,5 juta hektar dengan produksi rata-rata 3,47ton/ha, produksi jagung secara nasional 11,7 juta ton. Limbah batang dan daun jagung kering adalah 3,46 ton/ha sehingga limbah pertanian yang dihasilkan sekitar 12.1juta ton. Potensi energi limbah pada komoditas jagung sangat besar dan diharapkan akan terus meningkat sejalan dengan program pemerintah dalam meningkatkan produksi jagung secara nasional yaitu program pengembangan peternakan secara terintegrasi (Crop Livestock System/CLS. Oleh karena itu, optimasi pemanfaatan limbah jagung sangat diperlukan untuk mendapatkan keuntungan yang optimal sehingga dalam studi ini diputuskan pemanfaatan sebanyak 50% limbah pertanian jagung yang ada di Kab. Tuban untuk selanjutnya diproses menjadi Bioetanol 95%. Ketersediaan bahan baku, letak strategis, transportasi yang mudah terletak di jalur pantura dan langsung terhubung dengan pelabuhan, serta potensi tenaga kerja yang cukup menjanjikan menjadikan alasan dalam pemilihan Kawasan Industri Kec. Jenu Kab. Tuban sebagai lokasi pabrik. Proses pembuatan bioetanol dari corn stover dengan proses fermentasi dibagi menjadi 4 tahap yaitu:  penyimpanan dan penanganan bahan baku, hidrolisis, fermentasi, dan pemurnian. Desain konseptual yang disajikan mengacu pada Technical Report Pilot Plan National Renewable Energy Laboratory tahun 2011. Pabrik Bioetanol direncanakan dapat mengolah 484.625 ton corn stover kering/hari pada yield etanol (303 L/dry ton dengan kapasitas produksi etanol 95% sebanyak 44.226 kL/tahun, harga jual adalah Rp13.500,00/L. Masa konstruksi pabrik yang didirikan 2 tahun dengan pembiayaan berupa modal tetap (FCI Rp. 515.854.121.170; modal kerja (WCI Rp. 91.033.080.207; investasi total (TCI Rp. 606.887.201.377 ; total production cost (TPC Rp. 345.715.009.709. Sehingga didapatkan IRR 23,37 % pertahun ;pay out time (POT 6,98 tahun dengan project

  2. ESTIMASI ALIRAN AIR LINDI TPA BANTAR GEBANG BEKASI MENGGUNAKAN METODA SP

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Syamsu Rosid

    2012-02-01

    Full Text Available Air lindi merupakan limbah sampah organik yang biasanya diproduksi dari sampah rumah tangga. Pencemaran air tanah (groundwater oleh air lindi menjadi ancaman yang serius bagi masyarakat. Penduduk Bantar Gebang, Bekasi merasa terancam kehidupannya dengan adanya tempat pembuangan akhir (TPA sampah yang dikirim dari DKI Jakarta. Beberapa penduduk di sekitar TPA mengeluhkan bahwa air sumurnya agak bau dan tidak lagi terasa segar. Untuk mengetahui seperti apa polusi air lindi yang terjadi, ke arah mana dan sudah sejauh mana sebarannya, dan memetakan daerah resiko tinggi terkena polusi maka telah dilakukan pengukuran geolistrik metoda self potential (SP di sebelah Tenggara dan Selatan daerah TPA Bantar Gebang, Bekasi. Dari data SP diketahui bahwa aliran air tanah bawah permukaan di daerah tersebut berarah Selatan ke Utara. Meskipun lokasi TPA berada di Utara daerah penelitian, limbah air lindi diduga telah mencemari air tanah bawah permukaan hingga radius ratusan meter dari lokasi TPA. Penyebaran air limbah ini  diperkirakan melalui proses osmosis, mekanisme kapilaritas dan proses elektrokinetik.   Kata kunci: air lindi, metoda SP, TPA Bantar Gebang.

  3. ANALISIS STRATEGI PENANGANAN RISIKO KEKURANGAN PASOKAN PADA INDUSTRI PENGOLAHAN RUMPUT LAUT: KASUS DI SULAWESI SELATAN (A Risk Handling Strategy for Supply Shortage in Seaweed Agro-Industry: A Case in South Celebes

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sarinah Sarinah

    2015-09-01

    Full Text Available production processes. It is critical in the sense that it can be employed to identify any potential risks before they be used to reduce the potential shortage of dried seaweed supply needed by PT XYZ using pemasok selection. This supply chain model. The best selected suppliers were determined through assessing different assigned weights to the criteria and sub-criteria constructed in a Analytic Hierarchy Process (AHP tree. PT XYZ is an alkali treated cottoni (ATC chips and SRC powder supplier network with low risk supply chain partnership. Keywords: Supplier selection, supply chain risk management, MFMEA, AHP   ABSTRAK   Strategi penanganan risiko kekurangan pasokan merupakan upaya untuk mengurangi terjadinya risiko kekurangan bahan baku rumput laut kering untuk kebutuhan industri rumput laut di PT XYZ dengan melakukan pemilih pemasok. Manajemen risiko rantai pasokan memainkan peran yang lebih penting daripada sebelumnya. Perusahaan harus fokus itu, naskah ini mengusulkan metode  risiko dari perspektif tiap risiko rantai pasokan dan memilih pemasok dengan menerapkan metode (AHP untuk menentukan bobot masing-masing kriteria dan sub-kriteria untuk pemilihan pemasok PT XYZ adalah industri pengolahan rumput laut dalam bentuk alkali treated cottonii (ATC-Chips dan SRC . Hasilnya menunjukkan bahwa perusahaan memdapatkan pemasok yang lebih efektif dan pada saat yang sama mendapatkan mitra rantai pasokan yang berisiko rendah. Kata kunci: Pemilihan pemasok, manajemen risiko rantai pasok, MFMEA, AHP

  4. The Creation Of Furniture Products Design From Stem Waste Of Sugar Palm Tree (Arenga Pinnata

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    I Wayan Seriyoga Parta

    2017-11-01

    Full Text Available Sugar Palm tree (Arenga Pinnata is one of potential natural resources that can be used as a based material of furniture products. But, this sugar palm tree potential hasn’t exploited maximally and only throws away as a waste that contaminates the environment. On the other side, woods that have been used as based material of furniture products are getting rare and expensive. Based on that problem, this research is aimed to design new furniture products models that exploite the stem waste as a prominent based material.  This research uses experiment method with steps: 1 finding and formulating concepts of furniture products design creation based on analysis towards the stem waste of sugar palm tree characteristics; 2 implementing of finding concepts to become furniture products models from stem waste of sugar palm tree. As a result of the research, it is found “tube” concept and tatah carved concept as a right concept to be applied in creation of furniture products from stem waste of sugar palm tree. Implementing of “tube” concept and tatah carved concept is made successfully in shape of some furniture products design such as:  table model, chair model and wardrobe model. Realization of these designs has concerned with the use of sugar palm tree as a prominent based material. According to the result of evaluation, all of these designs are deserved to be made. So, it is concluded that to anticipate the qualified wood as a based material of furniture products, we can use stem waste of sugar palm tree as alternative based material. Pohon aren (Arenga Pinnata merupakan salah satu sumber daya alam yang potensial digunakan sebagai bahan baku produk mebel. Akan tetapi, potensi batang pohon aren itu belum dimanfaatkan secara maksimal dan hanya terbuang menjadi limbah yang mengotori lingkungan. Di sisi lain, kayu yang selama ini dimanfaatkan sebagai bahan baku produk mebel keberadaannya makin langka dan mahal. Bertolak dari permasalahan itu

  5. PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA SERTA KINERJA KARYAWAN PADA SUB SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU SKALA MENENGAH DI JAWA TIMUR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    H. Teman Koesmono

    2005-01-01

    Full Text Available The purpose of this researched is to find out how big is the effect of organization culture to ward motivation, job satisfaction and employee's job performance, especially on the employee's in the production area. The analytical unit is the employee's in production area sub sector in wood industry in East Java. The more positive someone's behavior will definitely effect her/his performance, this is proven when the researcher tested the hypothesis that motivation effects the job satisfaction and job satisfaction effects the performance. The result of the direct effect on employee's motivation toward job satisfaction is 1.462,and toward performance is 0.387, the direct effet job satisfaction toward job performance is 0.003, the direct effect organization culture toward job performance is 0.506, the direct effect organization culture toward motivation is 0.680, the direct effect organization culture toward job satisfaction is 1.183. Beside, this research result is useful for the next researchers, as research material in organitional behavior science or the same kind of science. Abstract in Bahasa Indonesia : Tujuan dari penelitian ini untuk memenemukan bagaimana besarnya pengaruh Budaya Organisasi terhadap Motivasi, Kepuasan Kerja dan Kinerja karyawan khususnya karyawan dibagian produksi. Unit analisisnya adalah karyawan produksi pada subsektor industri pengolahan kayu di Jawa Timur. Secara positif perilaku seseorang akan berpengaruh terhadap kinerjanya, disamping itu peneliti menguji hipotesis bahwa motivasi berpengaruh kepada kepuasan kerja dan kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja. Hasilnya bahwa secara langsung motivasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja sebesar 1.462 dan motivasi berpengaruh terhadap kinerja sebesar 0.387, kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja sebesar 0,003 dan budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja sebesar 0.506, budaya organisasi berpengaruh terhadap motivasi sebesar 0.680 dan budaya organisasi

  6. STUDI BIODEGRADASI POLI HIDROKSI BUTIRAT DALAM MEDIA CAIR (Biodegradation of Poly Hydroxy Butyrate in Liquid Medium

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Eka Sari

    2007-11-01

    Full Text Available ABSTRAK  Poli hidroksi butirat (PHS termasuk dalam golongan bioplastik. Plastik jenis ini diharapkan dapat menjadi plastik altematif yang ramah lingkungan sebagai pengganti plastik sintetis yang bersifat sangat suI it terdegradasi. Penelitian ini bertujuan menguji potensi biodegradabilitas PHS komersial dalam media cair dengan menggunakan lumpur aktif dan unit pengolahan limbah pabrik plastik sintetik. Identifikasi proses degradasi dilakukan dengan cara mengamati perubahan karakteristik PHS yang meliputi perubahan visual, perubahan morfologi permukaan, penurunan berat, perubahan kristalinitas, dan perubahan berat molekul selama 15 pekan inkubasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerusakan PHS se1ama proses degradasi dapat dilihat secara visual. Disamping itu, morfologi permukaan mengalami perubahan signifikan. Adapun penurunan berat, kristalinitas, dan berat molekul berturut-turut mencapai 22,91 %,57.44 %, dan 29,52 %.   ABSTRACT  Poly hidroxy butyrate (PHB is a member of bioplastic group. This type of plastic is expected to be alternative plastic which is environmently friendly to replace synthetic plastic that is known to be very difficult to degrade. This research aims to test the biodegradability of commercial PHB in liquid mediums used activated sludge from waste water treatment plant in plastic synthetic factory. Identification of biodegradation process  was done by monitoring the changes of PHB characteristics including visual change, surface morphology change, reduction of weight, reduction of crystallinity, and reduction of molecular weight during 15 weeks incubation. The result shows that  the damage of PHB sample during biodegradation could be seen visually and liquid medium show the existence of change which can be seen visually and the surface morphology of PHB changed significantly. Weight reduction, crystallinity  reduction, and molecular  weight reduction  revealed of 22.91%, 57.44%, and 29.52% respectively.

  7. RESIKO PENULARAN INFEKSI DI RUANG AUTOPSI DAN PENERAPAN KEWASPADAAN UNIVERSAL

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Citra Manela

    2015-12-01

    Full Text Available AbstrakPeningkatan resiko penularan infeksi di ruang autopsi semakin meningkat. Hal ini terjadi karena peningkatan jumlah kasus korban meninggal yang terinfeksi penyakit terutama di negara berkembang. Beberapa studi menyatakan terjadinya peningkatan prevalensi HIV, hepatitis B, C, D dan G, tuberkulosis, penyakit Prion, Hantavirus, campak, infeksi bakteri atau HTCV pada pekerja di ruang autopsi. Penerapan kewaspadaan universal, termasuk standar OSHA, pemilihan disinfektan dan pengolahan limbah medis sangat penting diperhatikan untuk mencegah resiko terjadinya penularan infeksi. Tujuan penulisan tinjauan pustaka ini adalah mengetahui risiko penularan infeksi pada pekerja di ruang autopsi dan penerapan kewaspadaan universal. Penulisan ini berdasarkan studi kepustakaan yang terkait dengan dua topik ini. Penerapan kewaspadaan universal sangat diperlukan dalam pencegahan penularan penyakit infeksi pada pekerja di ruang autopsi yaitu meliputi penggunaan alat pelindung diri yang tepat, perilaku, tindakan mencegah infeksi, disinfeksi dan penanganan sampah medis yang sesuai aturan.AbstractThe risk of infection transmissions in autopsy room is increasing. This happens because the increase of the number of cases died affected by infectious disease, especially in developing countries. Several studies found an increase on the prevalence of HIV , Hepatitis B , C , D and G, Tuberculosis , Prion Disease , Hantavirus , Measles , Bacterial Infection or HTCV on workers in autopsy room .The application of universal precaution , including OSHA standards , the selection of disinfectant, medical waste management is very important to prevent the risk of the infection transmission. The aim of this review was to explain the risks of infection transmissions on workers in autopsy room and the application of universal precaution. Literatures on these two topics were evaluated. Application of universal precautions are very necessary in the prevention of transmission of

  8. SISTEM PENGOLAHAN AIR ASAM TAMBANG PADA WATER POND DAN APLIKASI MODEL ENCAPSULATION IN-PIT DISPOSAL PADA WASTE DUMP TAMBANG BATUBARA (Acid Mine Drainage Treatment System in Water Pond and Application of Encapsulation In-Pit Disposal Model in Waste Dump

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Andy R. Erwin Wijaya

    2010-03-01

    Full Text Available ABSTRAK Kegiatan pertambangan batubara umumnya dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan di lokasi penambangan. Salah satu dampak negatif yang signifikan adalah terjadinya pencemaran air asam tambang yang dapat merusak fungsi lingkungan seperti komponen air dan tanah. Umumnya lokasi tambang batubara yang berpotensi besar sebagai sumber terbentuknya air asam tambang adalah kolam penampungan air tambang (water pond dan tempat penimbunan material buangan sulfida (waste dump. Penelitian ini bertujuan untuk mengendalikan rembesan air asam tambang yang berasal dari kolam penampungan air (water pond dan mengurangi terbentuknya air asam tambang pada tempat penimbunan material buangan sulfida (waste dunp. Sistem pengendalian pencemaran air asam tambang meliputi pengolahan air asam tambang (water pond dan pengelolaan material sulfida (waste dump. Metode pengolahan air asam tambang adalah menetralisasi air asam dengan reagen alkali. Reagen alkali yang paling efektif dan ekonomis adalah batugamping (kalsium karbonat. Jumlah batugamping yang dibutuhkan untuk menetralkan air asam lambang pada water pond (5040 m3 sebesar 104,56 kg. Pengelolaan material buangan sulfida (waste dump adalah menerapkan model encapsulation in-pit disposal. Hal ini sangat efektif untuk mencegah terbentuknya air asam tambang. Material perlapisan yang digunakan adalah lempung (clay, karena mempunyai nilai permeabilitas yang sangat kecil yaitu sebesar 2,3148 x 10-9 m/det dan ketersediaannya mencukupi.   ABSTRACT Coal mining activity generally can generate negative impact to environment on mining location. One of the negative impact is contamination of acid mine drainage which able to destroy environment and ecosystem as water and soil. High potency source of acid mine drainage formed on coal mining location are water pond and waste dump. This aim of the research are control of acid mine drainage from water pond and prevention of acid mine drainage formed on the waste dump

  9. Bioremediasi sebagai Usaha Konservasi Lingkungan pada Pencemaran Limbah Pemboran Minyak di Job Pertamina – Petrochina East Java Tuban

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ai Siti Fatimah

    2016-10-01

    Full Text Available ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dalam skala ex-situ, data yang diperoleh dari setiap perlakuan berupa data deskriptif komparatif. Tujuan penelitian adalah : 1 Mengkaji efektifitas indigeneous sebagai pendegradasi penurunan TPH(Total Petroleum Hydrokarbon, pada sumur Sukowati#4, Sukowati #6, dan Sukowati #7. 2 Mengetahui penyebab penurunan laju degradasi TPH Sukowati#4, lebih cepat dibanding Sukowati #6 dan Sukowati #7. 3 Pemanfaatan hasil bioremediasi untuk masyarakat sekitar lokasi dan rekomendasi saran strategis pengelolaan limbah hasil olahan bioremediasi. Teknik remediasi yang dilakukan secara land farming, dengan menambahkan end-product pada treatment bioremediasi. Variable perlakuan tanah 3:1, pengamatan yang dilakukan selama 20 minggu Indigeneous dan end-product mampu mendegradasi mikroorganisme sumur pemboran Sukowati #4 dengan penurunan TPH yang signifikan sedangkan pada Sukowati #6 mengalami penurunan TPH 25% dan Sukowati #7 penurunan TPH mencapai 20%. Pada minggu ke-8 penurunan TPH mencapai 90 %. Tanah hasil olahan bioremediasi dengan teknik land farming banyak mengandung komponen kimia (N, P, K, memungkinkan untuk digunakan lahan tanaman jarah sebagai rekomendasi saran strategi pengelolaan lingkungan. Pada umumnya masyarakat sekitar lokasi memanfaatkan tanah hasil olahan bioremediasi sebagai tanah urug dan pembuatan batako.   ABSTRACT This research was conducted in the scale of ex-situ, the data obtained from each treatment in the form of comparative descriptive data. Research objectives are: 1 Assess the effectiveness of indigeneous as degrading reduction in TPH (Total Petroleum hydrocarbon, on wells Sukowati # 4, Sragen # 6, and # 7 Sragen. 2 Determine the cause of a decrease in the degradation rate of TPH Sragen # 4, faster than Sragen Sragen # 6 and # 7. 3 Using the findings of bioremediation for the community around the location and strategic advice on the management of waste processed bioremediation. Remediation techniques

  10. EKSTRAKSI ASAM SITRAT DAN ASAM OKSALAT : PENGARUH TRIOCTYLAMINE SEBAGAI EXTRACTING POWER DALAM BERBAGAI SOLVEN CAMPURAN TERHADAP KOEFISIEN DISTRIBUSI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Mega Kasmiyatun

    2012-01-01

    Full Text Available Generally, liquid waste of citric acid industry containing a highly citric acid, oxalic acid, due to precipitation process of calcium citrate less completely. Liquid-liquid extraction process is this one alternative that used to recover citric acid and oxalic acid, either in the product separation process from the fermentor or the treatment of its liquid waste. In order to understand, that the extraction process can be applied both technically and economically, it needs a more study the extraction parameters. The investigation has carried out about study of the extraction of citric acid and oxalic acid used trioctyl-amine as extracting power on various mix solvent and its ratio, related to the distribution coefficient. Extraction used a separating funnel that it was shaked with using an automatic shaker, which adjusted on specific velocity during 2.5 hours. The rafinate and extract were separated by separating funnel, then they were analyzed both concentration of citric acid and oxalic acid using a high performance liquid chromatography (HPLC. The results of the research show that the mixed solvent (consist of 15% trioctyl amine, 70% dodecane, and 15% hexanol, for the extraction of citric acid  produce both the highest distribution coefficient and percentage of separation were 1.15 and 74.22%, respectively; and this were achieved for the ratio between the solvent and diluent of 2.5:1. For the extraction of oxalic acid similar result were obtained, and the value were 3.78 and 88.31%, respectively, for the ratio between solvent and diluent of 2:1.Limbah cair pabrik asam sitrat pada umumnya mengandung asam sitrat, asam oksalat, cukup tinggi akibat proses pengendapan calsium sitrat yang kurang sempurna. Proses ekstraksi cair-cair adalah salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk pengambilan kembali asam sitrat dan asam oksalat, baik pada proses pemisahan produk yang keluar dari fermentor maupun pada proses pengolahan limbah cairnya. Untuk

  11. ANALISIS SISTEM PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI TERPADU BERWAWASAN LINGKUNGAN: STUDI KASUS DI PT. KAWASAN INDUSTRI MEDAN (Analysis System of Integrated Industrial Estate Ecodevelopment Case Study: At PT. Medan Industrial Estate

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Kimberly Febrina Kodrat

    2011-07-01

    Full Text Available ABSTRAK Tujuan utama penelitian adalah menganalisis kinerja pengembangan kawasan industri terpadu berwawasan lingkungan. Cakupan aspek penelitian disinkronkan dengan konsep pembangunan berkelanjutan sekaligus dijadikan sebagai batasan kajian, yakni mempersekutukan aspek ekonomi, ekologi dan sosial. Data diperoleh dengan menggunakan metode survei melalui observasi, wawancara mendalam, dan pendapat pakar. Metodologi penelitian menggunakan metode survei dengan menggunakan perpaduan antara hard system (analisis sistem dinamis dan soft system (analisis prospektif. Dari hasil uji statistik chi square (α = 0,01 diperoleh bahwa kelompok masyarakat yang bekerja di dalam PT. KIM mempunyai hubungan yang sangat signifikan dengan kelompok masyarakat yang bekerja di luat PT. KIM terhadap tingkat pendapatan, tingkat pendidikan dan faktor usia. Berdasarkan hasil analisis kualitas limbah cair unit IPAL PT. KIM terdapat 5 parameter yang masih berada diatas nilai baku mutu KepMenLHNo.51/1997, yaitu: BOD, COD, TSS, klorida dan amoniak. Tingkat efisiensi pengolahan limbah cair unit IPAL PT. KIM rata-rata 53,07%. Hasil analisis ketergantungan antar faktor dengan menggunakan Analisis Prospektif diperoleh sebanyak 5 faktor strategis masa depan yang mempengaruhi pengembangan kawasan industri terpadu berwawasan lingkungan, yaitu: jumlah industri, permintaan lahan, kebijakan pemerintah, model pengembangan, dan iklim investasi yang kondusif. Pengembangan kawasan industri terpadu berwawasan lingkungan dapat dilakukan dengan strategi moderat dengan kebijakan mencakup jumlah industri bertambah secara bertahap dengan meningkatnya permintaan lahan serta kebijakan pemerintah yang memfasilitasi peningkatan modal pengembangan dan didukung oleh iklim investasi yang kondusif. ABSTRACT The main purpose of the research is to study environmental aspect of industrial estate development. The scope of the research aspects is synchronized with sustainable development concepts, namely

  12. PENGELOLAAN LINGKUNGAN INDUSTRI BERBASIS EKO-EFISIENSI DI KAWASAN SIMONGAN KOTA SEMARANG (An Ecological–Efficiency-based for Industrial Management in Simongan Areas, Semarang City

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Zaenuri Zaenuri

    2011-03-01

    Full Text Available ABSTRAK Penelitian ini bertujuan nntuk menganalisis bentuk-bentuk eko-efisiensi, serta keterkaitannya dengan pengelolaan lingkungan. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif-komparatif. Hasil penelitian menunjukkan, bentuk eko-efisiensi yang dilakukan industri galvanis adalah recycle air limbah yang dihasilkan. Industri galvanis PMDN telah berhasil mendaur-ulang seluruh air limbah yang dihasilkan, sedangkan industri galvanis PMA berhasil mendaur-ulang sebanyak 1.742,2 m 3 atau 46,2 % air limbah yang dihasilkan pada tahun 2004 hingga mencapai 83,4% pada tahun 2008. Di samping itu, industri galvanis PMA telah berhasil mengelola limbah yang bernilai ekonomis, yakni zinc ash dan zinc dross selama kurun waktu 2006-2008, senilai Rp 3.488.910.000,00. Industri farmasi melakukan eko-efisiensi melalui program penghematan air, pemanfaatan kertas bekas untuk amplop gaji pegawai (reuse, penggunaan e-mail, dan pengelolaan barang bekas/limbah nonB3. Pemakaian air awal sebelum program penghematan rata-rata perbulan ± 10.000 m 3 (tahun 2000. Pemakaian air setelah program penghematan rata-rata perbulan ± 4.250 m 3 (tahun 2008 atau turun 57,5 %. Rata-rata penggunaan e-mail perbulan ± 2.500 email per bulan. Rata-rata penjualan barang bekas/ limbah nonB3 yang masih bernilai ekonomis (karton, plastik bekas, dll ± Rp 5.750.000,00 perbulan. Industri furniture menghasilkan limbah yang bernilai ekonomis, seperti serpihan kayu, serbuk gergaji, dan sisa potongan kayu. Setiap hari rata-rata dihasilkan 30 m 3 serpihan kayu, 12 m 3 serbuk gergaji, dan 7 m 3 sisa potongan kayu. Di samping itu, dihasilkan sisa karton dan gabus rata-rata 2 m 3 per hari. Industri tekstil pemintalan menghasilkan limbah kapas dan benang, serta limbah bekas packing kapas dan serat, masing-masing 40 ton dan 10 colt perbulan, dengan nilai Rp 220.000.000,00. Dengan melakukan eko-efisiensi perusahaan telah melakukan pengelolaan lingkungan (aspek ekologi untuk meraih efisiensi penggunaan

  13. PERSIAPAN DAN PENYUSUNAN BAHAN BAKU LOKAL UNTUK FORMULASI PAKAN IKAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Kamaruddin Kamaruddin

    2008-12-01

    Full Text Available Usaha budidaya ikan dalam keramba jaring apung masih mengandalkan pasok pakan alami berupa ikan rucah yang dapat mencapai 60%--70% dari total biaya produksi. Karena itu perlu pengadaan pakan buatan yang memenuhi persyaratan kebutuhan nutrisi bagi pembesaran ikan, baik makro maupun mikro nutrien diperlukan sebagai informasi dasar dalam upaya pengembangan pakan buatan. Terdapat banyak bahan baku lokal yang sangat potensial dijadikan bahan baku pakan, seperti: ikan rucah, rebon, kepala udang (limbah cold storage, tepung darah (limbah pemotongan hewan, dan tepung DOC (limbah penetasan ayam. Dari beberapa bahan baku tersebut telah dianalisis kandungan nutrisinya dan telah dilakukan uji kecernaan masing-masing bahan menunjukkan bahwa bahan tersebut dapat mensubstitusi bahan baku impor tepung ikan sebagai sumber protein hewani. Selain bahan hewani, juga telah dilakukan analisis kandungan nutrisi bahan nabati lokal, seperti pemanfaatan bungkil kelapa sawit, bungkil kopra, dan dedak halus. Untuk menghasilkan pakan yang berkualitas, maka semua bahan harus dalam bentuk tepung yang halus, serta mempunyai keseimbangan antara protein, lemak, dan energi serta suplemen vitamin dan mineral.

  14. KULIT PISANG KEPOK (Musa paradisiaca L. UNTUK MENURUNKAN KADAR MANGAN AIR SUMUR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Anny Thuraidah

    2015-06-01

    Full Text Available Abstract: Water is an essential requirement. Part of Indonesian people still using well as the source of water Resulting from the increased of human activity and industries, the well water maybe contaminated by manganese ( Mn. That is needed processing to make well water usefull for mankind. One of the type for processing water is the absorbtion methode .Banana shell was kitchen waste and the dried of Kepok Banana (Musa paradisiaca Shell was used as adsobent to reduce Manganese level in water. This study aimed to determine the reduce of Manganese level in water. This research was real experiment pretest and posttest study design with a control group. Persulfate research instruments colorimetric and spectrophotometric measurements. The addition of the dose banana shell were 0,06 ; 0,07; 0,08; 0,09; 0,1 gram . By those dose cumulatively decreased to 0; 21,84; 32,34; 44,56; and 52,92%. The Manganese maximum reduced by 0,1 gram dried banana shell in 100 cc well water in 30 minutes. Stastically , the significan value was 0,000 less than 0,05(α , it was meant that the variety dose of dried Kepok banana shell influence to decrease Manganese level in water. These decreased way can be used as an alternative to increase the water quality. Keywords: manganese, kepok banana shell Abstrak: Air merupakan kebutuhan utama bagi masyarakat Indonesia. Sumber air yang banyak digunakan adalah air tanah, yaitu air sumur. Diakibatkan dari meningkatnya aktivitas manusia dan industri, air sumur dapat tercemar mangan (Mn. Untuk dapat menjadikan air sumur sebagai sumber air bersih, perlu dilakukan pengolahan. Proses pengolahan ini dapat dilakukan dengan metode adsorpsi. Bahan yang dipakai dapat dimanfaatkan dari limbah dapur rumah tangga seperti kulit pisang kepok (Musa paradisiaca L. sebagai bahan adsorben. Penelitian bertujuan untuk mengetahui penurunan kadar mangan dalam air dengan menggunakan kulit pisang kepok (Musa paradisiaca L. yang dikeringkan. Penelitian ini

  15. Pengembangan Adsorben dari Limbah Lumpur Industri Crumb Rubber Yang Diaktivasi dengan H3PO4 Untuk Menyerap Ion Cr(VI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Salmariza Salmariza

    2014-12-01

    Full Text Available Developing an adsorbent from activated sludge waste of crumb rubber industry which was activated by H3PO4 for Adsorption of Cr(VI had been done. The research was carried out by characterization of activated carbon in accordance with Indonesia National Standard (SNI 06-3730-1995, involved determination of iodine absorption, water content, and bounded carbon content. The research was conducted in batch system for activated carbon and adsorbent without activation, by observed pH sollution, contact time, and initial concentration of the treatment solution. Determination of maximum absorption capacity of activated carbon on Cr(VI used the Langmuir isotherm equation. From the characterization study of activated carbon was obtained that adsorption of iodine 482.6 mg/g, water content 0.14%, and bonded carbon content 24.925%. The results revealed that H3PO4 activator affected the adsorption of Cr(VI. Research with batch systems were obtained the optimum pH 2, contact time 120 minutes, and the optimum concentration 50 mg/L for adsorbent without activation and optimum pH 3, contact time 60 minutes, and the optimum concentration 50 mg/L for activated carbon. The maximum adsorption capacity was obtained 1.16 mg/g for adsorbent without activation and 1.99 mg/g for activated carbon.ABSTRAK Pengembangan adsorben dari limbah lumpur aktif Industri Crumb Rubber yang diaktivasi dengan H3PO4 untuk menyerap ion Cr(VI telah dilakukan. Pada penelitian dilakukan karakterisasi karbon aktif sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI 06-3730-1995, meliputi penentuan daya serap terhadap iodin, kadar air, dan kadar karbon terikat. Penelitian dilakukan dengan sistem batch terhadap karbon aktif dan adsorben tanpa aktivasi, dengan mengamati pH larutan, waktu kontak, dan konsentrasi awal larutan. Penentuan kapasitas serapan maksimum karbon aktif terhadap Cr(VI menggunakan persamaan Isoterm Langmuir. Hasil penelitian karakterisasi karbon aktif didapatkan daya serap terhadap

  16. APPLICATION OF PHYTOREMEDIATION FOR HERBAL MEDICINE WASTE AND ITS UTILIZATION FOR PROTEIN PRODUCTION

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Danny Soetrisnanto

    2012-11-01

    Full Text Available Herbal industry in Indonesia is progressing very rapidly. Increasing number of herbal medicineindustries lead to an increase of the waste which are normally processed in anaerobic ponds by usingchemical and biological process. However this process are not economical feasible and therefore analternative method by using natural resource is required. Phytoremediation is an environmentalfriendly method to reduce contaminant using aquatic plant. This method uses water plant to reduceCOD and nutrients content in the waste. Since the waste still high content of nutrient, therefore it ispotential for medium growth of algae Spirulina. This study was aimed to evaluate the use of variousplant species (water hyacinth and lotus in decreasing contaminant and to determine optimal nutrientcomposition of the growth media. The phytoremediation was performed in 3-8 days and height ofliquid in the tank was maintained constant at 5 cm. The effluent of first phytoremediation wastransferred to second stage for cultivation of Spirulina with 15 days of cultivation time. The externalnutrients were added each 2 days and the concentration of biomass was measured for its opticaldensity. Spirulina grow well in herbal medicine waste that has been phytoremediation with lotus for 3days and had a CNP ratio amounted to 57.790 : 9.281 : 1 with a growth rate of 0.271/day. Industri obat di Indonesia tumbuh sangat cepat. Pertumbuhan inimengakibatkan meningkatnya limbah yang umumnya dilakukan dalam kolam anaerobik denganmenggunakan proses kimia dan biologi. Namun demikian, proses tersebut belum menunjukkan hasilekonomis sehingga diperlukan metode lain yang relatif aman dan ekonomis. Salah satu cara yangdapat digunakan adalah phytoremediasi mengguanakn tanaman air untuk mengurangi kandunganCOD dalam limbah dan nutrient. Dikarenakan limbah masih mengandung nutrient yang cukup banyak,maka limbah tersebut juga sangat potensial untuk digunakan sebagai medium mikroalga. Penelitianini

  17. Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Lilin (Musa paradisiaca Sebagai Pakan Alternatif Ayam Pedaging (Gallus galus domesticus

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ryan Hidayat

    2016-04-01

    utilization (Gallus gallus domesticus has been done. The research aims to find the utilization of candle banana skin as an alternative feed for broilers growth. This research was being used 1-day old broiler. And using competely randomized design (CRD with 5 treatments and 2 repititions this research was being used candles banana skin extract with 0% control 25%, 50%, 75%, and 100% concentration.the analized was being used variant analysis (ANOVA, it could continu with Least Significent Difference (LSD if there is a difference between the treatments with 95% confidence level. The result of this research show that the best gain of broiler, weight, is using 0% candles banana skin extract 289.04 grams. However, this result of mixing feed between candles banana skin and comercial put highhest in (25% candles banana skin consentration 259.20 grams, (50% 250.92 grams, (75% 251.65 grams whie the lowest result that cousing the death of broiler is in (100% candle banana extract consentration treatment because of high C/N contained. espescially on the high   N-Total cause the decrease of C/N ratio so that there is on mineralization procers on in creasing the feed contained. The conclution is the concentration of the feed given to broilers, it aaffects the low growth average of broilers the feed in 25%- 75% concentrations can consumed by the broilers to increase the weight. Keywords: Broilers, Candles banana skin, Growth and The rate of consumption Cara sitasi: Hidayat, R., Setiawan, A., Nofyan, E. (2016. Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Lilin (Musa paradisiaca Sebagai Pakan Alternatif Ayam Pedaging (Gallus galus domesticus. Jurnal Ilmu Lingkungan,14(1,11-17, doi:10.14710/jil.14.1.11-17

  18. Otomatisasi Pelayanan Binatu Berbasis Raspberry Pi Untuk Meningkatkan Efektivitas Dan Efisiensi Kegiatan Operasional Dan Pelayanan Binatu

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Al Habsyi Yesa

    2017-01-01

    Full Text Available Bisnis binatu (laundry atau bisnis jasa cuci pakaian merupakan bisnis yang menggiurkan saat sekarang ini. Proses layanan binatu umumnya terdiri dari pendaftaran, pengolahan, dan pengambilan pakaian. Proses ini memiliki banyak kekurangan yaitu pendaftaran manual tidak efektif dan efisien, pengolahan pakaian hanya diketahui oleh penyedia layanan binatu, dan pelanggan tidak mengetahui pakaian telah selesai. Ditengah persaingan bisnis yang begitu ketat, pelayanan konsumen merupakan suatu hal yang sangat penting. Penyedia jasa dituntut untuk berinovasi untuk menyediakan layanan jasa yang efektif dan efisien. Oleh karena itu pada penelitian ini merancang dan merealisasikan otomatisasi pelayanan binatu berbasis raspberry pi. Sistem ini menggunakan timbangan digital berbasis load cell, teknologi radio frequency identification (RFID sebagai masukan data otomatis, Raspberry Pi sebagai pusat dari pengolahan basis data (database, dan webserver sebagai pusat informasi bagi pelanggan. Hasil penelitian menghasilkan beberapa kesimpulan. Timbangan digital memiliki eror rata-rata 0,88 %, metode RFID dapat memasukan data pelanggan secara otomatis dengan metode pengambilan nomor identitas jenis hex 8 digit, Raspberry Pi dapat mengakomodasi aplikasi yang efektif dan efisien untuk menyimpan data pelanggan secara otomatis dengan pemakaian CPU rata-rata 5%, dan webserver yang digunakan dapat menyediakan informasi layanan binatu bagi pelanggan.

  19. PERBANDINGAN NILAI KALOR BIOBRIKET YANG TERBUAT DARI BOTTOM ASH LIMBAH PLTU DAN BIOMASSA CANGKANG KOPI DENGAN VARIASI KOMPOSISI DAN JENIS PENGIKAT YANG BERBEDA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Budi Gunawan

    2015-12-01

    Full Text Available Tujuan dari penelitian ini adalah membuat biobriket dari bahan bottom ash limbah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU dengan biomassa cangkang kopi dengan zat pengikat tetes tebu serta menguji nilai kalor yang dihasilkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah; pembuatan biobriket dengan memvariasi komposisi antara bottom ash dengan biomassanya serta zat pengikat yang berbeda. Variasi komposisi antara biomassa cangkang kopi dengan bootom ash yang digunakan adalah 60% : 40% dan 70% : 30%, sedangkan bahan perekatnya menggunakan tetes tebu dan tepung kanji. Pengujian yang dilakukan adalah menguji nilai kalor dari biobriket yang dihasilkan menggunakan alat uji calloriboom. Dari hasil pengujian didapatkan biobriket dengan komposisi 70% biomassa cangkang kopi dan 30% bottom ash dengan pengikat tetes tebu mempunyai nilai kalor yang paling tinggi dibandingkan dengan komposisi dan pengikat yang lain dengan nilai kalor yang dihasilkan yaitu 2496,18 kal/gr. Nilai kalor ini dipengaruhi oleh kandungan karbon aktif yang terdapat pada arang cangkang kopi dan besar kecilnya kandungan carbon, oxygen dan ash yang dimiliki, semakin tinggi kandungan carbon dan oxygen maka makin tinggi pula nilai kalor yang kandungan kalor yang terdapat pada jenis perekat tetes tebu lebih tinggi dari pada tepung kanji. [Title: Comparison of Calorific Value of Biobriket Made of Bottom Ash Waste and Biomass Plant Shell Coffee by Varying Composition and Types of Binder] This study is aimed to make biobriket of bottom ash material waste biomass power plant and different binder of coffee shell (molasses as well as measuring the calorific value. The method in this study are by manufacturing biobricket by varying the composition of bottom ash with biomass and different binder. Biomass composition variation of the shell coffee and bottom ash are 60%:40% and 70%:30%. The binder used are molasses and starch. This experiment was carry out by measuring the calorific value of produced

  20. HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN FISIK DENGAN KEJADIAN FILARIASIS DI INDONESIA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Santoso Santoso

    2016-07-01

    Full Text Available ABSTRACTFilariasis is still a public health problem in Indonesia. Over 10 years (2000-2009 the spread of filariasis inIndonesia are increasing in all over Indonesia. The numbers of clinical cases found were 6,233 cases in 2000 and increased in 2009 to 11,914 cases scattered throughout 33 provinces. Some factors that led to thehigher number of filariasis cases in Indonesia were poor sanitation and limited access to health carefacilities. The data for this analysis was derived from Basic Health Research 2007. The results showedthere were statistically significant relationship between the characteristics of respondents, the type andcondition of the waste water reservoirs, sewerage conditions, the presence of medium and large livestock, classification of areas and the incidence of filariasis.Keywords: Filariasis, characteristics, waste water disposal ABSTRAKFilariasis masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Selama 10 tahun (2000-2009 penyebaranfilariasis di Indonesia terus meningkat yang meliputi hampir seluruh wilayah Indonesia. Jumlah kasusklinis yang ditemukan tahun 2000 sebanyak 6.233 kasus dan meningkat pada tahun 2009 menjadi 11.914kasus yang tersebar di 33 provinsi. Beberapa faktor yang menyebabkan masih tingginya kasus filariasis diIndonesia diantaranya kondisi sanitasi lingkungan yang kurang baik dan sulitnya akses ke sarana pelayanankesehatan. Data yang digunakan dalam analisis ini adalah data hasil Riskesdas tahun 2007. Hasil analisismenunjukkan adanya hubungan yang bermakna secara statistik antara karekateristik responden, jenis dankondisi penampungan air limbah, kondisi saluran air limbah, keberadaan ternak sedang dan besar, dan klasifikasi daerah dengan kejadian filariasis.Kata kunci: Filariasis, karakteristik, pembuangan air limbah

  1. DESAIN TAS KANTOR WANITA BERBAHAN LEMBARAN SABUT KELAPA (LESKAP

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Hari Purnomo

    2014-04-01

    Full Text Available Indonesia sebagai Negara yang beriklim tropis memiliki areal perkebunan kelapa luas yang menghasilkan buah, daun dan kayu serta limbah. Limbah sabut kelapa seringkali diabaikan dan tidak dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Daging buah adalah komponen utama buah kelapa, sedangkan sabut, tempurung, dan air buah merupakan hasil samping. Sebagian besar petani hanya membuang sabut kelapa atau memanfaatkan untuk kerajinan seperti sapu, keset dan tali tambang. Sabut kelapa jarang dimanfaatkan menjadi produk dengan sentuhan teknologi yang bernilai jual tinggi. Penelitian ini merupakan pemanfaatan limbah serat sabut kelapa dijadikan produk tas kantor wanita dengan teknologi komposit. Lembaran sabut kelapa (leskap dengan teknologi komposit dilakukan dengan penggabungan serat sabut kelapa dengan karet alam yang di pres selama 30 menit dengan suhu 100oc. Desain tas dibuat beberapa alternatif yang selanjutnya dilakukan seleksi konsep dan dilakukan penilaian konsep dengan scoring. Hasil seleksi konsep didapat : (a Konsep desain 5 dijadikan sebagai desain A; (b Konsep desain 8 dijadikan sebagai desain B; (c Konsep desain 10 dijadikan sebagai desain C; (d Konsep desain 3, 6, 7 digabung yang dijadikan desain D. Sedangkan konsep desain 1,2,4 dan 9 tidak diikutkan dalam penilaian konsep. Berdasarkan scoring terpilih konsep desain D dengan nilai 3,0. Spesifikasi tas wanita yang terpilih adalah : (a Model tas jinjing dan selempang; (b Warna tas hitam dan coklat; (c lebar atas 40 cm; (d lebar bawah 35 cm; (d Tali tas jinjing dan selempang warna hitam; (f Tinggi 30 cm; (g Panjang tali selempang 120 cm; dan (h Panjang tali jinjing 23 cm.

  2. IMPLEMENTASI METODE RETINEX UNTUK PENCERAHAN CITRA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Murinto Murinto

    2009-07-01

    Full Text Available Data atau informasi tidak hanya disajikan dalam bentuk teks, tetapi juga dapat berupa gambar, audio, dan video. Citra/gambar mempunyai karakteristik yang tidak dimiliki oleh teks, yaitu citra kaya dengan informasi. Dewasa ini penggunaan citra digital semakin meningkat karena kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh citra digital tersebut, antara lain kemudahan dalam mendapatkan gambar, memperbanyak gambar dan pengolahan gambar. Situasi dan kondisi pada saat pengambilan citra digital sangat berpengaruh terhadap hasil citra digital yang diperoleh. Kurangnya intensitas cahaya pada saat pengambilan citra dapat menyebabkan kualitas citra menjadi tidak baik, seperti citra menjadi gelap atau perubahan warna dari gambar. Perlu suatu metode untuk memperbaiki kualitas citra dengan mempertahankan warna asli citra. Penelitian ini menggunakan metode Retinex untuk meningkatkan kecerahan citra. Jenis gambar yang digunakan berekstensi *.jpg berformat 24 bit dengan ukuran pixel yang tidak dibatasi. Citra tersebut kemudian dimasukan ke dalam program lalu diproses dengan menggunakan metode Retinex. Adapun parameter yang digunakan adalah citra hasil, histogram, dan signal-to-noise (SNR. Pengujian dilakukan dengan metode White Box Tes dan Alpha Test. Penelitian yang dilakukan menghasilkan suatu aplikasi pengolahan citra untuk meningkatkan kecerahan Citra Menggunakan Metode Retinex” yang dapat bekerja untuk mencerahkan citra. Peningkatan kecerahan citra dengan menggunakan metode retinex menghasilkan citra yang lebih cerah, nilai SNR yang lebih tinggi dan histogram dengan nilai intensitas pixel yang tinggi dan terdistribusi secara merata. Hasil uji coba menunjukan bahwa aplikasi ini dapat meningkatkan kecerahan dan kualitas citra menjadi lebih baik. Kata Kunci: Pengolahan Citra, Retinex, Histogram, SNR. 

  3. Evaluation of integrated sludge worm and catfish farming with biofloc system

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dedi Pardiansyah

    2015-05-01

    Full Text Available ABSTRACTCurrently, supply of sludge worm (Tubifex sp. merely came from wild, so that it could not meet demand for fish hatchery. Additionally, harvest from the wild did not have a quality assurance, due to the possibility of sludge worm becoming an agent of disease. This study was conducted to evaluate the production of sludge worm culture by utilizing catfish culture waste (Clarias sp. in bioflok system. In this system, water from catfish culture media flowed into sludge worm culture media using recirculation systems. This study used a completely randomized design with four treatments and two replications, in which treatment A (addition of catfish culture waste from intensive system, treatment B (addition of catfish culture waste from biofloc system, treatment C (the addition of fermented chicken manure at the beginning of experiment as negative control, and treatment D (addition of fermented chicken manure at the beginning of experiment and then every five days as positive control. The results showed that the highest production was obtained by treatment B at biomass growth of 0.97 kg/m2 and sludge worm density of 388.000 individu/m2. Keywords: sludge worm, biofloc, chicken manure, catfish, catfish culture waste  ABSTRAK Saat ini pasokan cacing sutra (Tubifex sp. hanya berasal dari alam, sehingga belum mencukupi permintaan untuk kegiatan pembenihan ikan. Selain itu, hasil tangkapan dari alam tidak memiliki jaminan kualitas, karena cacing sutra dapat menjadi agen penyakit. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi hasil produksi budidaya cacing sutra dengan memanfaatkan limbah budidaya ikan lele (Clarias sp. sistem bioflok. Pada sistem ini, air dari media budidaya ikan lele dialirkan ke media pemeliharaan cacing sutra menggunakan sistem resirkulasi. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan dan dua ulangan, yaitu perlakuan A (pemberian limbah ikan lele sistem intensif, perlakuan B (pemberian limbah ikan lele

  4. PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI APOTEK BERBASIS WEBSITE PADA APOTEK AR-ROZ FARMA 4 KEDONDONG

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rita Irviani

    2017-05-01

    Full Text Available Teknologi Informasi terus berkembang pesat seiring dengan kemampuan komputer memberi solusi bagi permasalahan diberbagi bidang tidak terkecuali bidang kesehatan. Salah satu contoh perkembangan teknologi informasi yaitu adanya sistem informasi yang membuat proses pengolahan data penjualan obat pada apotek menjadi lebih efektif dan efisien. Pada apotek Ar-roz Farma 4 Kedondong, penulis memperhatikan proses pengolahan data penjualan obat publikasi informasi masih dilakukan secara konvensional sehingga sering mengalami masalah pada ketepatan perhitungan, transaksi lambat dan terhambatnya akses informasi. Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut salah satunya dengan membangun sistem informasi apotek berbasis web. Hasil penelitian ini berupa sebuah sistem informasi penjualan berbasis web dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySql. Sistem tersebut diharapkan dapat mempermudah dan mempercepat proses pelayanan transaksi penjualan dan kemudahan akses informasi yang tentunya akan membuat konsumen merasa sangat puas dengan pelayanan yang diberikan.

  5. PEMANFAATAN LIMBAH BIOMASSA CANGKANG KAKAO DAN KEMIRI SEBAGAI BAHAN BAKAR BRIKET (Utilization of Biomass Wastes from Cocoa and Candlenut Shells as Fuel Briquette

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Harwin Saptoadi

    2007-11-01

    Full Text Available ABSTRAK  Biomassa adalah sumber energi utama jutaan manusia di dunia, akan tetapi penggunaannya menurun ketika batubara, minyak dan gas tersedia cukup melirnpah. Namun akhir-akhir ini perhatian muncul kembali karena terjadinya krisis energi dan isu-isu lingkungan. Pemanfaatan biomassa untuk menggantikan bahan bakar fosil dapat menurunkan persoalan emisi CO2 global. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji alternatif sumber energi terbarukan dengan pemanfaatan limbah biomassa cangkang kakao dan kemiri. Penelitian dilakukan dengan menghaluskan biomassa dengan ukuran partikel kurang dari I mm. Kemudian 5 gram campuran bahan baku dengan bahan pengikat gel tepung kanji dengan perbandingan 70:30 untuk kakao dan 80:20 untuk kemiri dibriket dalarn cetakan berdiarneter l6 mm. Setelah dibriket kemudian dikeringkan dengan oven pada suhu 50 oC selama 5 jam. Pembakaran dilakukan dalam ruang bakar pada temperatur dinding 350 oC dan laju aliran udara bervariasi antara 0,1 - 0,4 m/s. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cangkang kakao dan kemiri mempunyai nilai kalor masing-masing 16.998 dan 21.960 kJ/kg. Emisi CO cukup signifikan pada tahap devolatilisasi. Cangkang kakao memberikan total emisi CO lebih tinggi dibandingkan dengan cangkang kemiri. Laju aliran udara juga berpengaruh terhadap emisi CO yang dihasilkan. Penambahan laju aliran udara akan mengurangi emisi CO, hal ini karena adanya penambahan suplai oksigen sehingga pemnbakaran dapat berlangsung lebih sempurna.   ABSTRACT  Biomass was the  primary source of energy for millions of people in the world, but when coal, oil, and gas became widely available, its use was declined. However, in recent years interest in biomass utilization increases because of energy crisis and environmental issues. Utilization of biomass for substituting fossil fuel can reduce global CO2 emission problem. The objective of this research is to study alternative energy sources that utilize biomass waste from cocoa and candlenut

  6. DAMPAK PEMAKAIAN BATU BARA TERHADAP KESEHATAN DAN LINGKUNGAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sri Soewasti Soesanto

    2012-09-01

    Full Text Available Dewasa ini mulai dari cara penambangan sampai dengan proses pengolahan menjadi bahan bakar diupayakan untuk menghasilkan bahan bakar yang mengandung abu dan sulfur yang rendah. Caranya disebut "coal beneficiation" yaitu dengan memisahkan bahan yang tak diinginkan secara fisika dan kimia.

  7. Evaluasi Penerapan Standar Sanitasi dan Higien di Rumah Potong Hewan Kategori II (EVALUATION OF SANITATION AND HYGIENE STANDARD IMPLEMENTATION AT CATEGORY II ABATTOIR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Zikri Maulina Gaznur

    2017-04-01

    Full Text Available Meat is one of livestock industry products from abattoir. The existence of abattoir is necessary to ensure the meat product produced is safe, healthy and halal. This study was conducted to evaluate sanitation and hygiene standard implementation in category II abattoir. Total plate count (TPC, Salmonella sp, Coliform, and Escherichia coli were analized by using Bacteriological Analytical Manual (BAM method. Analisis of water quality and liquid waste was done according to American Public Health Association (APHA method. Based on laboratory test on TPC, Salmonella sp, Coliform, and Escherichia coli, the test results did not exceed the limit standard of SNI 3932:2008. The result of water quality and liquid waste analysis was around the threshold set by Indonesian Republic’s Regulation of Health Ministry No. 492/Menkes/Per/IV/2010 on the Quality Requirements of Water and Environment Regulation Ministry No. 5/2014 regarding Standard Liquid Waste. ABSTRAK Daging adalah salah satu produk industri peternakan dari usaha pemotongan hewan. Permintaan masyarakat terhadap daging sapi memengaruhi intensitas pemotongan, sehingga keberadaan rumah pemotongan hewan (RPH diharapkan dapat menjamin kualitas daging secara aman, sehat dan halal. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan standar sanitasi dan higien di RPH kategori II. Pengujian total plate count (TPC daging, Colliform, Escherichia coli, dan Salmonella sp berdasarkan metode Bacteriological Analytical Manual (BAM. Pengujian air bersih dan limbah cair menggunakan metode American Public Health Association (APHA. Hasil analisis mikrobiologi menunjukkan bahwa TPC, Salmonella sp, Coliform dan E. coli berada di bawah persyaratan SNI 3932:2008. Hasil analisis air bersih dan limbah cair sudah memenuhi baku mutu Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Bersih dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup 5/2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah.

  8. Activity of Liquid Smoke of Tobacco Stem Waste as An Insecticide on Spodoptera litura Fabricius Larvae

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Heri Prabowo

    2016-07-01

    Full Text Available The use of chemical insecticide in crop protection around the world has resulted in disturbances of the environment. Therefore, it is necessary to develop for environmentally friendly insect pest management techniques such as the activity of liquid smoke made from tobacco stem waste as an insecticide to Spodoptera litura. Activity of liquid smoke of tobacco stem waste was carried out at the laboratory condition. The results showed that the application of liquid smoke by using the spraying method (direct method showed better results compared to the results of feeding method (indirect method. Lethal concentration (LC at 5 days after treatment, LC50 and LC75 values the direct method of 2.9% and 8.87%, while the indirect method of 6,99% and 21.03%. The sub lethal concentration did not cause mortality of S. litura larvae, but inhibited the growth such as indicated by lower weight of larval and pupal in treated larvae than in control. Liquid smoke of tobacco stem waste has activity as an insecticide to S. litura.   INTISARI Penggunaan pestisida kimia dalam pengendalian hama di dunia telah menimbulkan gangguan terhadap lingkungan. Maka teknik pengendalian hama yang ramah lingkungan perlu dikembangkan, misalnya aktivitas asap cair limbah batang tembakau sebagai insektisida pada Spodoptera litura. Aktivitas asap cair limbah batang tembakau dilakukan pada kondisi laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi asap cair secara langsung (metode semprot lebih efektif daripada tidak langsung (metode celup pakan. Lethal concentration (LC pada 5 hari setelah perlakuan, LC50 dan LC75 pada aplikasi langsung sebesar 2,9% dan 8,87%, sedangkan pada aplikasi tidak langsung 6,99% dan 21,03%. Konsentrasi subletal tidak menyebabkan kematian S. litura tetapi mampu menghambat pertumbuhan yang diindikasikan dengan rendahnya bobot larva dan pupa S. litura. Asap cair limbah batang tembakau bersifat insektisida terhadap larva S. litura.

  9. PENGARUH KONSENTRASI GLISERIN TERHADAP VISKOSITAS DARI PEMBUATAN PASTA GIGI CANGKANG KERANG DARAH

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Heriawan Budiarto

    2013-04-01

    Full Text Available Telah dilakukan penelitian "Pengaruh Konsentrasi Gliserin Terhadap Viskositas Dari Pembuatan Pasta Gigi Cangkang Kerang Darah" yang dilakukan di PT Biotek Indonesia. Pasta gigi tersebut dibuat dari tepung cangkang kerang darah berukuran 800 mesh dengan campuran gliserin, MgC03, minyak peppermint, ekstrak daun sirih, dan pewarna appel green. Alasan penggunaan cangkang kerang darah adalah untuk memanfaatkan limbah cangkang kerang darah dan kandungan kalsium pada cangkang kerang darah itu tinggi.   Prosedur penelitian ini dilakukan dengan cara pembersihan dan pengeringan cangkang kerang darah, grinding dan screening, penambahan bahan-bahan sampai terbentuk gel pasta gigi berwarna hijau seulas, kemudian dilakukan pengukuran viskositas dari masing- masing konsentrasi gliserin dengan menggunakan viskometer Brookfield model LVDVI+, dengan spindle 4, kecepatan 0,3 rpm. Dari hasil penelitian didapatkan konsentrasi gliserin ideal pembuatan pasta gigi tersebut adalah sebesar 50%. Pasta gigi ini memenuhi standar SNI 12-3524-1994 dengan viskositas 120.000 cP. Peningkatan kadar gliserin (x terbukti menurunkan viskositas pasta gigi (y menurut persamaan linier : y = -25.900x + 14.200.   Kata kunci : gliserin, viskositas, cangkang, kerang darah, limbah

  10. PENGEMBANGAN BOOKLET PEMBUATAN YOGHURT KULIT BUAH NAGA UNTUK PARA PETANI BUAH BERBASIS PADA HASIL PENELITIAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    W.F Edi Hanzen

    2016-11-01

    Masyarakat belum memanfaatkan kulit buah naga dan hanya dibuang sebagai limbah. Pemanfaatan limbah kulit buah naga untuk produk olahan dalam rangka penganekaragaman pangan sampai saat ini masih belum dilakukan. Kulit buah naga memiliki kandungan nutrisi yang bermanfaat untuk pertumbuhan bakteri asam laktat. Salah satu bentuk makanan olahan dengan bahan dasar kulit buah naga dengan memanfaatkan bakteri asam laktat ialah yoghurt kulit buah naga. Booklet ini disusun berdasarkan hasil penelitian mengenai pembuatan yoghurt kulit buah naga. Booklet disusun untuk komunitas petani buah. Booklet berisi materi-materi tentang manfaat yoghurt dan petunjuk pembuatan yoghurt, alat dan bahan yang digunakan untuk membuat yoghurt, cara mengemas yoghurt dan strategi pemasaran yoghurt. Metode penelitian pengembangan ialah metode observasional dengan urutan langkah seperti yang dijelaskan oleh Hannafin dan Peck (1998. Hasil validasi dari para validator dan uji keterbacaan booklet oleh masyarakat petani buah  menunjukkan bahwa booklet yang disusun memiliki kualifikasi sangat menarik, sangat sesuai, dan sangat efektif untuk digunakan. Booklet yang dikembangkan layak digunakan dan dapat disebarluaskan sebagai media penyuluhan kepada masyarakat petani buah.

  11. Pemanfaatan Serbuk Gergaji Menjadi Biobutanol dengan Hidrolisis Selulase dan Fermentasi Bakteri Clostridium Acetobutylicum

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Hayuni Devina Fajariah

    2014-09-01

    Full Text Available Biobutanol adalah jenis alkohol ikatan C-4 (C4H9OH yang terbuat dari biomassa. Penelitian ini dilakukan dengan memanfaatkan limbah kayu yang dihasilkan dari proses penggergajian kayu yang mengandung selulosa (55%, hemiselulosa (14%, dan lignin (21%. Biobutanol diproduksi dengan cara hidrolisis enzim selulase dan fermentasi bakteri Clostridium acetobutylicum. Variabel pada penelitian ini adalah penambahan enzim selulase pada proses hidrolisis (penambahan enzim atau tanpa penambahan enzim, pH awal proses fermentasi (5 atau 7 dan jumlah penambahan starter bakteri Clostridium acetobutylicum (5 atau 10 ml dengan variasi lama proses fermentasi 2,4,6,8,10,12 hari. Parameter dalam penelitian ini adalah analisa kadar selulosa, gula tereduksi, dan kadar butanol. Berdasarkan hasil penetian, diketahui bahwa proses hidrolisis dengan penambahan enzim selulase, kondisi awal fermentasi pH 5 dan penambahan inokulum bakteri Clostridium acetobutylicum sebanyak 10 ml dengan lama waktu fermentasi 12 hari merupakan kondisi yang paling efektif menghasilkan kadar butanol tertinggi dari 50 gram limbah serbuk gergaji. Kadar butanol tertinggi sebesar 1,88 % dari 1 µL sampel hasil fermentasi yang diinjeksikan ke dalam kromatografi gas.

  12. PENAMBAHAN BAHAN PEMBENTUK GEL DALAM PEMBUATAN SURIMI DARI IKAN PATIN (Pangasius hypophthalmus

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Theresia Dwi Suryaningrum Dwi Suryaningrum

    2014-06-01

    Full Text Available Kajian tentang pengolahan surimi dari ikar patin (P. hypophthalmus dengan menggunakan karaginan atau kalsium laktat 0,05% sebagai bahan pembentuk gel telah dilakukan. Pengamatan dilakukan selama proses pengolahan dan mutu surimi yang dihasilkan. Mutu surimi yang diamati adalah uji daya lipat, kekuatan gel, viskositas, derajat putih, komposisi proksimat, kandungan bakteri, serta uji organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengolahan daging ikan patin menjadi surimi menghasilkan rendemen sebesar 23,03% dengan kadar lemak yang masih cukup tinggi yaitu sebesar 13,14% (bk, derajat putih 27,90 serta mengandung benda asing berupa serpihan kulit yang jumlahnya berkisar antara 11-16 serpihan/100 cm². Penambahan karaginan atau kalsium laktat sedikit meningkatkan rendemen surimi dibandingkan dengan kontrol. Penambahan karaginan atau kalsium laktat tidak berpengaruh terhadap daya lipat surimi, yaitu tidak retak ketika dilipat menjadi 4 (grade AA. Surimi yang diberi perlakuan penambahan kalsium laktat menghasilkan derajat putih dan kekentalan yang lebih tinggi dibandingkan dengan surimi yang diberi perlakuan karaginan dan kontrol. Kekuatan gel yang diperoloh dalam penelitian ini berkisar antara 978,93-1095,25 g/cm² dengan kekuatan gel terbaik diperoleh pada surimi yang ditambah karaginan. Penambahan bahan pembentuk gel tidak berpengaruh terhadap kadar air, abu, protein maupun lemak produk. Uji sensori menunjukkan bahwa perlakuan yang diberikan tidak berpengaruh terhadap warna dan bau surimi, tetapi penambahan karaginan menghasilkan surimi dengan nilai tekstur paling tinggi sedangkan penambahan kalsium laktat menghasilkan surimi dengan nilai penampakan paling tinggi. Berdasarkan uji kesukaan, surimi yang diberi penambahan kalsium laktat lebih disukai oleh panelis dibandingkan dengan surimi yang diberi perlakuan karaginan.

  13. PIROLISIS LIGNIN DARI LIMBAH INDUSTRI KELAPA SAWIT UNTUK PENGEMBANGAN SURFAKTAN DALAM PROSES ENHANCE OIL RECOVERY (EOR (Pyrolysis of Lignin From Waste of Palm Oil Industries for The Development of Surfactants for Enhance Oil Recovery (EOR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Suryo Purwono

    2001-12-01

    Full Text Available ABSTRAK Pirolisis dari lignin yang berasal dari limbah industri kelapa sawit dapat menghasilkan alkohol dan derivatif lainnyd yang dapat digunakan sehagai surfaktan. Prosedur penelitian proses pirolisis ini odalah sebagai berikut: I serabut atau tandan sisa pengolahon kelapa sawit yang sudah dikeringkan dimasukkan kedalam reaktor dengan berat tertentu dan dipanaskan sampai suhu yang diinginkan, 2 produk pirolisis yang keluar dari reoktor kemudian didinginkan sampoi mencapai suhu kamor, 3 hasil cair ditampung didalam gelas ukur dan hasil gasnya ditampung di suatu botol tertentu. Suhu paling baik yang dicapai adalah 4A0 "C untuk lignin yong berasal dari serabut dan 350'C untuk lignin yang berasal dari tandan kelapa sawit. Surfaktan yang dihasilkan sekitar j4 sampai 38% dari produk pirolisis. Pada penelitian ini kecepatan reaksi dianggap order satu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa surfakton yang dihasilkan dapat membentuk emulsi dengan minyak menta.h. Hal ini menunjukkon bahwa surfaktan yang dihasilkan dapat digunakan sebagai bahan untuk proses EOR.   ABSTRACT Pyrolysis of lignin from waste of palm oil industries produces alcohol and its derivatives which can be sulfonated to become surfactant. The experimental procedures for the pyrolysis process were as follows: 1 dried palm oil husks at a certain weight were put into the pyrolysis reactor and heated up to a certain temperafure; 2 the product leaving the reactor was cooled down to room temperature; and 3 the liquid product was collected in a flask while the gas product was put into a big bottle. The best temperature obtained for producing liquid product was 400 oC for lignin from palm oil fruit fibers and 350 oC for lignin from palm oil fruit stems. The surfactant developed was in the range between 34 and 38% from the pyrolysis product. In this experiment, the reaction rate was assumed to be in first order. The result showed that the surfactant obtained from the experiment could form emulsion

  14. SISTEM PENGENDALI KEMUDI TRAKTOR OTOMATIS EMPAT RODA PADA PENGUJIAN LINTASAN LURUS (Tracking Control System of Autonomous Four Wheel Tractor on Straight Path

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Setya Permana Sutisna

    2015-05-01

    dilapangan pada lintasan lurus sepanjang 30 m dengan kecepatan traktor 0.5 m/s. Hasil pengujian di lapangan diperoleh tingkat akurasi kinerja kontrol sebesar 97.13% dan besar simpangan rata-rata terhadap lintasan acuan sebesar 8.62 cm. Kata kunci: Traktor otomatis, sistem pengendali kemudi, pengolahan tanah

  15. Analisis Hasil Filtering Karous-Hjelt Berdasarkan Beda Spasi Dalam Penggambaran Struktur Bawah Permukaan Tanah

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Miftakhul Maulidina

    2017-04-01

    Full Text Available Struktur penyusun tanah di setiap wilayah dapat digambarkan melalui pemodelan berdasarkan nilai resistivitas material penyusunnya. Tujuan penelitian ini membuat penggambaran struktur bawah permukaan tanah melalui filtering Karous-Hjelt dengan variasi spasi. Adapun spasi dalam pengambilan data di lapangan adalah spasi 1 meter dan spasi 0,5 meter pada masing-masing line. Penelitian ini sekaligus melengkapi hasil penelitian sebelumnya tentang penentuan struktur bawah permukaan tanah di sekitar Candi Gambar Wetan (Maulidina, 2015. Data yang dimasukkan merupakan data hasil pengukuran Very Low Frequency Electromagnetic di area Candi Gambar Wetan. Metode yang digunakan yaitu pengolahan data menggunakan filtering Karous-Hjelt untuk penggambaran struktur bawah permukaan tanah pada kedalaman 0 – 6 meter untuk dua jenis data berdasarkan variasi spasi. Hasil pengolahan menunjukkan penggambaran struktur bawah permukaan tanah spasi 0,5 m memiliki rentang nilai resistivitas yang lebih mendetail dibandingkan spasi 1 m. Hasil ini dapat menambah informasi dan bisa digunakan sebagai acuan dalam penelitian berikutnya.

  16. EFEKTIVITAS PENGOPERASIAN INSTALASI PENGOLAH AIR LIMBAH (IPAL PERUSAHAAN PERAIH SERTIFIKASI ISO 14001 DI KAWASAN SIMONGAN KOTA SEMARANG (The Effectivity of Waste Water Treatment Plan Operated by Industrial Companies Holding ISO 14001 Certificate

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Zaenuri Zaenuri

    2012-07-01

    Full Text Available ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas pengoperasian instalasi pengolah air limbah (IPAL perusahaan peraih sel1ifikasi ISO 14001 di Kawasan Simongan Kota Semarang. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif-komparatif dan inferensial dengan menggunakan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan, pada perusahaan farmasi, rata-rata konsentrasi TSS, BOD, dan COD periode 1989-1998 (sebelum memperoleh ISO 14001 masing-masing sebesar 92,3229 mg/I, 45,5022 mg/I, dan 87,3691 mg/I, sedangkan rata-rata pH sebesar 7,2388. Parameter BOD dan COD memenuhi baku mutu, pH dalam interval baku mutu yang ditetapkan, sedangkan TSS berada di atas baku mutu. ABSTRACT This research was intended to analyze the effectivity of  waste water treatment plan operated by industrial companies holding ISO 14001 certificates in Simongan Area of SemarangCity. The data were analyzed descriptively, comparatively and inferentially using t-tests. The analyses showed that prior to obtaining ISO 14001 certificate (1989-1998, the pharmaeutical company had its average concentrations of TSS, BOD, and COD of 92.3229, 45.5022 and 87.3691 mg/l respectively, with an average pH of 7.2388. These parameters of BOD and COD had already met the prevailing standard qualities, the TSS parameter was above the standard quality, and the pH was within the prevailing standard quality interval. After obtaining the ISO 14001 certificate (2005-2008, this pharmaeutical company was able to maintain all of the key parameters to meet the prevailing stadard qualities. In case of the galvanizing company prior to obtaining ISO 14001 certificate (1989-1998, its average concentrations of TSS and CN were 256.3469 and 0.25575 mg/l respectively (above the prevailing standard qualities, those for total Cr, C+6, Cu, Zn, Ni, and Pb were 0.0510, 0.0036, 0.236060, 0.7242, 0.01790 and 0.0286 mg/l respectively (still under the prevailing standard qualities, while the an average pH was within the

  17. KONTRIBUSI HUMAN CAPITAL dan CUSTOMER CAPITAL DALAM MENGGAPAI KINERJA CAFÉ dan RESTO di SURABAYA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Gendut Sukarno

    2016-11-01

    Berdasarkan hasil pengolahan data diketemukan bahwa 1 human capital mampu memberikan kontribusi yang berarti terhadap customer capital. 2 Customer capital mampu memberikan kontribusi yang berarti terhadap kinerja café dan resto di Surabaya, 3 human capital mampu memberikan kontribusi yang berarti terhadap kinerja café dan resto di Surabaya.

  18. Identifikasi Kemiskinan Air Di Daerah Aliran Sungai Citarum Hulu: Kasus Daerah Bandung Raya

    OpenAIRE

    Maulani, Nova; Sunardi, S; Sumiarsa, Dadan; Djuwansah, D

    2013-01-01

    Sungai Citarum termasuk salah satu sungai besar danstrategis di Indonesia kondisinya dalam keadaan sangat kritis.Berbagai aktivitas dengan kurang terkendalinya limbah yang dibuang ke sungaimenyebabkan Sungai Citarum menghadapi berbagai permasalahan yang berdampak padasuplai air baku/bersih bagi penduduk sekitar DAS. Kritisnya tersebut sudah terjadi sejakdari bagian hulu. Sementara itu, pertumbuhan penduduk mendorong meningkatnyakebutuhan air baku untuk keperluan air domestik, pertanian, dan i...

  19. PENERAPAN HACCP BUBUR BAYI BERAS MERAH TERHADAP PENERIMAAN DAN LAMA WAKTU SIMPAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Riska Listyanti

    2017-04-01

    Full Text Available Penelitian ini secara umum bertujuan terlaksananya penerapan HACCP untuk bubur beras me-rah yang ditujukan untuk bayi usia 6-10 bulan, dan secara khusus menetapkan perbedaan lama waktu simpan bubur tersebut antara penerapan HACCP (variasi 1 dengan penerapan HACCP tanpa pengendalian CCP persiapan bahan (variasi 2; sanitasi alat (variasi 3; penjamah (variasi 4; cara pengolahan (variasi 5; penyimpanan (variasi 6 dan penyajian (variasi 7, serta mene-tapkan perbedaan penerimaan bubur beras merah variasi 1 dan bubur organik sebagai kontrol positif. Hal ini dilatar-belakangi karena dalam proses pembuatan bubur beras merah oleh ibu bayi, pada pemilihan bahan, sanitasi alat, penjamah dan cara pengolahan tidak memenuhi sya-rat. Begitu juga pada proses pengolahan bubur organik, pada sanitasi alat, penjamah, penyim-panan dan penyajian juga tidak memenuhi syarat. Metoda pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dengan bahan penelitian bubur hasil olahan sendiri. Hasil analisis menunjukan bahwa: bayi homogenisasi yang menerima bubur beras merah olahan sendiri adalah sebesar 73,25 %, dan yang menerima bubur organik pabrikan sebesar 46,5 %; penerimaan bubur beras merah dengan bubur organik berbeda secara bermakna (nilai p: 0,022. Selain itu diketahui pula bahwa lama waktu simpan bubur beras merah variasi 1 lebih dari 12 jam; variasi 2, 12 jam ( p: 1,00; variasi 3, 12 jam (p: 0,831; variasi 4, 11 jam (p: 0,862; variasi 5, 11 jam (p: 0,478; variasi 6, 8 jam (p: 0,155; dan variasi 7, 11 jam (p: 0,473. Dengan demiki-an dapat disimpulkan bahwa lama waktu simpan bubur beras merah variasi 2, 3, 4, 5 dan 6 tidak berbeda dengan variasi 1.

  20. PENTAHO SEBAGAI SOLUSI MASALAH PENGOLAHAN DATABASE

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nurtriana Hidayati

    2012-01-01

    Full Text Available Information is the result of data processing plays an important role in anorganization, especially in decision-making process. Pentaho application of Intelligent Business Products is one of the technologies for collecting, storing, analyzing, and providing access to data to help enterprise users make better business decisions. Pentaho has a function as reporting, analysis, dashboards, data integration (ETL and data mining. Pentaho is better to manage large and complex data and be able to complete the functional organization.

  1. Pelatihan Dan Pendampingan Pengolahan Komoditi Kelapa

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Metasari Kartika

    2018-03-01

    ABSTRACT                 The objective of Science and Technology activity for community  of Kalimas Village through Coconut Commodity Diversification in collaboration with both partners, which are Jaya Mas Farmer Group and Family Welfare Program Group of Kalimas village, is to increase the partners’ income by producing and marketing coconut commodity diversification product (nata de coco. The problems faced by the first partner, Jaya Mas Farmer Group, are the lack of knowledge about coconut commodity diversification, the low coconut farmer income, the lack of knowledge in marketing the products, and their surrender behavior of current condition. While the problems faced by the second partner, Family Welfare Program Group of Kalimas Village, are the lack of productive activities and uninformed about how to market the products. Based on these problems, both parties agreed to process a part of coconut that is wasted (the coconut water that is in fact, economically valuable if produced into its derivate product (nata de coco product. Thus, the executing methods used in this activity are: (1 give the information of study result related to the featured product in that area, (2 workshop and supervision of soft skill about work motivation and creative thinking, (3 workshop and supervision of nata de coconata de coco production, and (4 workshop and supervision related to marketing. The result of this activity is the improvement in knowledge and skill of these partners, the creation of nata Kalimas product, publication using mass media, as well as Instagram and e-mail account for marketing product online.  Keywords: Diversification, Coconut, Nata, Workshop, Supervision

  2. PROTOTIPE ALAT PENGEKSTRAK PATI SAGU TIPE MIXER ROTARY BLADE BERTENAGA MOTOR BAKAR Prototype of Mixer Rotary Blade of Sago Starch Extractor Powered by Internal Combustion Engine

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Darma Darma

    2012-05-01

    Full Text Available Papua and West Papua Province have a large potential of sago. Approximately 994,000 hectares, mostly natural sago forest was existed in this area. Sago starch has long been an important source of nutrition troughout Papua. Product of sago palm is not only starch as source of carbohydrate for food stuff, but also for basic material of industries such as paper, plywood, hardboard, and food indutries. Traditional methods are used for starch extraction in almost all part of Papu, which is not efficient and production capacity is very low. The effort to increase sago starch production could be carry out by introducing mechanical equipment (traditional to mechanized processing. The objective of this research was to design mixer rotary blade of sago starch extraction powered by internal combustion engine. The result was prototype of mechanical sago starch extractor. The prototype has high performance with extraction capacity 160 kg of disintegrated pith per hour or equal to 33 kg of wet starch per hour, extractable starch more than 99 % while starch losses in hampas less lhan 1 %. Hopefully, application of this machine to the sago farmer will transform agricultural system from subsistence to commercial. It means that increasing of economic income. In conclusion, technically and economically this prototype was feasible. ABSTRAK Provinsi Papua dan Papua Barat memiliki potensi sagu yang sangat besar. Sekitar 994.000 hektar yang sebagian besar merupakan hutan sagu alam terdapat di kedua provinsi ini. Pati sagu telah lama digunakan sebagai sumber nutrisi bagi penduduk asli papua. Pati sagu tidak hanya digunakan sebagai sumber karbohidrat, namun juga digunakan seba- gai bahan dasar industri kertas, plywood, hardbord, dan pangan. Pengolahan sagu secara tradisional yang dilakukan oleh masyarakat tidak efisien dan kapasitas produksinya sangat rendah. Peningkatan produksi dapat dilakukan dengan mengintroduksi peralatan pengolahan mekanis untuk merubah metode

  3. Analisis Statistika dengan SPSS

    OpenAIRE

    Mustari, Kahar

    2012-01-01

    Buku ini membahas tentang berbagai model analisis statistika yang dapat digunakan dalam berbagai bidang penelitian. Pembahasan buku ini dilengkapi pula dengan penerapan analisis statistika yang menggunakan program SPSS versi 20 sehingga memudahkan pembaca untuk menerapkannya. Oleh karena itu, buku ini penting dibaca oleh mahasiswa atau peneliti yang melakukan pengolahan data penelitian.

  4. Kajian Produksi Bersih Proses Elektroplating Emas pada Perhiasan Imitasi

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Surti Indriastuti

    2016-04-01

    Full Text Available Proses electroplating emas pada barang perhiasan imitasi adalah proses melpisi permukaan perhiasan imitasi yang berupa gelang tembaga dengan bahan pelapis emas, dengan bantuan arus litrik. Proses ini menggunakan media pelapisan larutan elaktrolit emas Kau(CN2. Tahapan proses electroplating meliputi: pencucian gelang tembaga, pembilasan awal, proses electroplating, pembilasan akhir, pengeringan.Kajian Produksi Bersih (PB yang dilakukan pada proses tersebut yaitu dengan mengganti  bahan masukan, memperpanjang umur larutan elektrolit emas dilakukan minimasi drag out, pengaturan proses dan peralatan. Mengganti bahan masukan meliputi: air alam diganti aquades, emas berkadar di bawah 24 karat diganti dengan emas berkadar 24 karat (murni, bahan pencuci HCl/H2SO4 diganti dengan asam jawa/lerak. Memperpanjang larutan elektrolit emas dengan jalan: penyaringan, penambahan unsur kimia, pengurangan drag in. Minimasi drag out dengan jalan: menampung drag out. Pengaturan proses dan peralatan meliputi penataan layout peralatan, pemisahan proses basah dan kering, pembuangan limbah langsung ke saluran pembuangan.Hasil kajian memberikan simpulan bahwa penerapan prouksi bersih pada proses electroplating barang perhiasan dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas produk, mengurangi kuantitas dan meningkatkan kualitas limbah, menurunkan produk rejek dari 10% menjdai 5%. Kata kunci: electroplating, produksi bersih

  5. Manajemen Pengelolaan Kualitas Air Sungai Cisadane dari Aspek Kelembagaan (Studi Kasus Kota Tangerang)

    OpenAIRE

    Haidir1, Moh. Didi; Namara, Idi; Chayati, Nurul; Muhammad, Fadhila

    2016-01-01

    Sungai Cisadane merupakan salah satu sungai yang sangat vital di Provinsi Banten Indonesia.Air sungai ini dimanfaatkan sebagai sumber baku air PDAM, pertanian perikanan, dan perindustriandalam skala kecil maupun besar. Yang menjadi persoalan pada air sungai ini adalah tingkatpencemaran yang masih tinggi, terutama limbah industri. Meskipun banyak instansi yang telahberperan dalam pengelolaan kualitas air Sungai Cisadane baik di Tingkat Pusat, Tingkat ProvinsiBanten, maupun Tingkat Kota Tangera...

  6. Tingkat Kesadaran dan Kepedulian Konsumen terhadap Environmental Values yang Menentukan Efektivitas Green Marketing

    OpenAIRE

    Saragih, Rintan

    2016-01-01

    Kesadaran dunia terhadap lingkungan mulai bergema dan menjadi pusat perhatian seiring adanya Perubahan iklim akibat pemanasan global yang membuat cuaca tidak menentu dan banyaknya bencana alam. Salah satu biang utama masalah lingkungan adalah household product yang menyebabkan penumpukan sampah, pembuangan limbah kimia, pemborosan energi listrik dan gas buangan alat elektronik seperti AC dan kulkas turut andil dalam menipiskan lapisan ozon. “Green Marketing” kemudian menjadi alternatif strate...

  7. Kualitas Air Tanah di Tiga Ibu Kota Kecamatan (Kutowinangun, Prembun dan Kutoarjo dan Kaitannya dengan Sanitasi Lingkungan Sekitar

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    S Sudarmadji

    2016-12-01

    Full Text Available Air tanah masih merupakan sumber air untuk keperluan sehari-hari bagi penduduk perkotaan, lebih-lebih kota kecil pada umumnya. Sumber daya air menunjukkan gejala penurunan kualitas yang disebabkan oleh dampak berbagai macam kegiatan yang menghasilkan limbah dan sistem sanitasi lingkungan yang kurang baik. Daerah-daerah perkotaan yang terletak di dataran alluvial pantai dapat merupakan daerah yang rawan terhadap pencemaran air tanah. Tiga ibu kota kecamatan, yaitu Kutowinangun dan Prembun, Kabupaten Kebumen dan Kutoarjo Kabupaten Purworejo yang terletak saling berdekatan diteliti untuk mengetahui kualitas air tanah yang merupakan sumber air domestik penduduknya dalam kaitannya dengan kondisi sanitasi lingkungan serta persepsi masyarakat terhadap pencemaran sumber air tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan mengadakan pengamatan di lapangan wawancara dengan penduduk serta analisis laboratorium terhadap sampel air tanah yang diambil. Hasil analisis laboratorium menunjukkan gejala kualitas air di tiga kota tersebut sudah memperlihatkan gejala penurunan, walaupun belum sampai melampaui ambang batas baku mutu air Golongan B. Penurunan tersebut terlibat dengan tingginya kadar NO2, SO4, Cl, COD dan bakteri coli. Diperkirakan bahwa tingginya kadar zat tersebut terkait dengan masalah limbah yang dibuang, yang didukung oleh sanitasi lingkungan yang masih belum baik. Kadar NO2 dan NO3 cenderung lebih tinggi di daerah pusat kota yang merupakan pusat aktivitas penduduk, dibandingkan dengan daerah pinggir kota. Limbah dari aktivitas kegiatan penduduk di pusat-pusat pelayanan umum, termasuk juga dari sarana transportasi di jalan raya dapat merupakan sumber pencemar air tanah. Bakteri coli pada umumnya tinggi di ketiga kota yang diteliti, melebihi 2400 MPN/100ml. Angka COD yang tinggi teramati didalam air tanah Kutowinangun dan Prembun, lebih dari 25% sampel di kedua kota ini memiliki COD diatas 10 mg/l, sedangkan di Kutoarjo relatif lebih rendah. Hal yang

  8. PEMBUATAN KARBON AKTIF DARI KULIT JERUK KEPROK (Citrus reticulata UNTUK ADSORBSI PEWARNA REMAZOL BRILLIANT BLUE

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Asriningtyas Ajeng Erprihana

    2014-12-01

    Full Text Available Limbah kulit jeruk keprok (Citrus reticulata sering dijumpai di industri pembuatan berbagai macam minuman seperti jus, sirup, dan sari buah. Limbah kulit jeruk ini hanya akan dibuang begitu saja dengan jumlah banyak, dan pada akhirnya limbah ini akan mencemari lingkungan. Salah satu upaya peningkatan nilai ekonomis limbah kulit jeruk dapat dilakukan dengan mengolahnya menjadi karbon aktif. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan karbon aktif dari kulit jeruk keprok dengan aktivasi kimia, luas permukaan, serta mengetahui kemampuannya dalam mengadsorpsi zat warna Remazol Brilliant Blue. Kulit jeruk yang telah dibersihkan dari kotoran, dikeringkan menggunakan oven pada suhu 120oC selama 3 jam. Aktivator yang digunakan dalam penelitian ini adalah H3PO4 dengan rasio massa aktivator : massa karbon 1:1. Aktivasi dilakukan pada temperatur 600oC selama 1 jam, kulit jeruk kemudian dicuci dengan aquades dan dikeringkan menggunakan oven pada suhu 150oC selama 6 jam. Setelah itu, dilakukan uji bilangan iodin terhadap sampel hasil penelitian. Adsorpsi zat warna Remazol Brilliant Blue oleh karbon aktif kulit jeruk dilakukan dengan variasi waktu kontak dan massa karbon aktif untuk mencari kondisi adsorpsi optimum. Kondisi optimum adsorpsi zat warna Remazol Brilliant Blue oleh karbon aktif pada kulit jeruk keprok pada waktu kontak 30 menit dengan massa karbon aktif 1 gram. Karbon aktif dari kulit jeruk keprok memiliki luas permukaan karbon aktif sebesar 529,17 mg/g berdasarkan daya serapnya terhadap larutan iodin. Orange peel (Citrus reticulate waste is often found in industrial manufacturing various kinds of beverages such as juice, syrup, fruit juice. Orange peel waste is just be thrown away with the lot number, and in the end of this waste will pollute the environment. One of the efforts to increase the economic value of orange peel waste by using the process which convert waste into activated carbon. This research aims are to produce activated carbon

  9. VIDEO EDUKASI ANIMASI 2 DIMENSI MENGENAI BAHAYA MERKURI TERHADAP MASYARAKAT KABUPATEN LOMBOK TENGAH SEBAGAI DAMPAK PENAMBANGAN EMAS ILEGAL

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    I Made Marthana Yusa

    2017-08-01

    Full Text Available Abstrak Merkuri adalah salah satu jenis logam berat yang banyak ditemukan di alam dan tersebar dalam batuan, tanah, air dan udara sebagai senyawa anorganik dan organik. Merkuri dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang industri, salah satunya industri emas. Pengelolaan limbah hasil industri pengolahan emas yang tidak sesuai dengan prosedur yang baik dan benar akan menyebabkan pencemaran lingkungan. Merkuri yang telah mengontaminasi lingkungan dalam jangka waktu panjang akan membawa dampak buruk bagi kesehatan manusia yang sering berinteraksi dengan bahan merkuri ini. Dalam penelitian ini, dilakukan perancangan video berbasis animasi 2 dimensi, sebagai salah satu rekomendasi solusi edukasi, untuk pencegahan dampak kesehatan, akibat pencemaran lingkungan oleh merkuri di Lombok Tengah. Dari hasil penelitian didapatkan fakta bahwa responden yang terdiri dari staf Konservasi dan Sumber Daya Alam serta staf Pengawasan dan Pengendalian Lingkungan Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Lombok Tengah menilai video edukasi berbasis animasi 2 dimensi yang dihasilkan sangat baik dari segi desain maupun penyampaian informasinya. Video ini juga bermanfaat untuk mengedukasi masyarakat penambang emas di Lombok Tengah agar lebih mewaspadai merkuri dan bahayanya, juga menghargai kesehatan diri dan keselamatan kerja. Kata Kunci: Animasi 2 Dimensi, Bahaya Merkuri, Merkuri, Metil Merkuri, Video Edukasi Abstract Mercury is one of the heavy metals found in nature and spread in rocks, soil, water and air as inorganic and organic compounds. Mercury can be utilized in various industrial fields, one of which is the gold industry. Waste management of gold processing industry that is not in accordance with good and correct procedures will cause environmental pollution. Mercury that has been contaminating the environment over the long term will have adverse effects on human health that often interact with these mercury ingredients. A 2-dimensional animation based video has been

  10. Pengaruh Simultan Parameter Suhu dan Konsentrasi Larutan NaOH Terhadap Kuantitas dan Kualitas Hasil Cellulose Powder pada Proses Delignifikasi Tongkol Jagung

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Suprianto Suprianto

    2015-08-01

    Full Text Available Jagung merupakan sumber karbohidrat ketiga di Indonesia setelah padi dan ketela. Produksi jagung Indonesia meningkat terus menerus selama 10 tahun terakhir, yang diikuti dengan konsekuensi meningkatnya tongkol jagung sebagai produk ikutan pertanian jagung. Jumlah tongkol jagung dapat mencapai 40% dari produksi jagung. Fakta ini menunjukkan semakin tinggi potensi tongkol jagung untuk dapat dimanfaatkan bagi penunjang kehidupan manusia. Pemanfaatan tongkol jagung secara langsung sebagai bahan bakar maupun tidak langsung, yaitu melalui tahapan proses fisika dan kimia, sebelum dimanfaatkan langsung, telah mulai banyak menarik perhatian. Penelitian ini dimaksudkan untuk menambah informasi pengolahan tongkol jagung menghasilkan selulosa powder yang dapat digunakan sebagai cellulose gel, selulose membrane filter penjernihan air maupun sebagai bahan baku turunan senyawa selulosa, seperti selulosa asetat, carboxy methyl cellulose dan nitro selulosa.Proses pengolahan tongkol jagung menjadi cellulose prowder dilakukan dalam tiga tahapan proses, masing-masing untuk menghilangkan komponen hemiseluola, lignin dan warna dalam tongkol jagung. Proses tahap pertama menggunakan larutan asam nitrat 7,5% pada suhu 80 o C selama 2 jam, dilanjutkan dengan proses tahap kedua menggunakan larutan NaOH selama 2 jam dengan variasi suhu 80 sampai 100 o C dan variasi konsentrasi NaOH dari 1 N sampai 3 N dan selanjutnya proses tahap ketiga menggunakan hydrogen peroksida dengan konsentrasi 4%, suhu 80 o C dan waktu 2 Jam. Keberhasilan proses diidentifikasi dengan kuantitas dan kualitas hasil cellulose powder.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi proses yang baik dalam tahap proses delignifikasi adalah suhu antara 85 sampai 95 o C dan konsentrasi NaOH antara 1,25 N sampai 2 N. Produk pengolahan dari tongkol jagung, dengan proses tiga tahap ini diperoleh hasil cellulose powder warna putih dengan kadar   selulosa sekitar 88 sampai 90%, dengan yield investor sekitar 30

  11. ALGORITMA K-MEDOIDS UNTUK PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Wiwit Agus Triyanto

    2015-04-01

    Full Text Available ABSTRAK Strategi pemasaran produk merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan pendekatan pokok yang digunakan oleh unit bisnis dalam mencapai sasaran yang di dalamnya tercantum keputusan-keputusan mengenai target pasar, penempatan produk, bauran pemasaran, serta tingkat biaya pemasaran yang diperlukan. Untuk dapat melakukan strategi pemasaran produk yang lebih efektif dan effisien, maka perlu dilakukan pengolahan data penjualan. Metode pengolahan data seperti ini sering disebut sebagai data mining. Pada penelitian ini akan menggunakan algoritma K-Medoids untuk pengelompokan data penjualan, sehingga akan ditemukan informasi yang dapat digunakan untuk penentuan strategi pemasaran produk yang tepat. Hasil dari penelitian ini menghasilkan 5 cluster dengan cluster pertama terdiri dari 909 record transaksi, cluster kedua terdiri dari 166 record transaksi, cluster ketiga terdiri dari 66 record transaksi, cluster keempat terdiri dari 132 record transaksi, cluster kelima terdiri dari 87 record transaksi. Strategi pemasaran produk dapat dilakukan dengan melakukan promosi pada cluster kelima yang memiliki kombinasi jumlah barang dibeli yang paling tinggi Kata kunci: strategi, pemasaran, produk, cluster, k-medoids.

  12. Penggunaan Unit Slow Sand Filter, Ozon Generator dan Rapid Sand Filter Skala Rumah Tangga Untuk Meningkatkan Kualitas Air Sumur Dangkal Menjadi Air Layak Minum (Parameter Zat Organik dan Deterjen

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Anindya Prawita Sari

    2014-09-01

    Full Text Available Air sumur merupakan air tanah yang sering kali digunakan masyarakat untuk aktivitas sehari-hari. Air sumur dengan kadar organik dan deterjen tinggi tidak layak dikonsumsi masyarakat karena dapat menyebabkan berbagai macam penyakit. Selain itu, adanya zat organik dan deterjen mempengaruhi warna dan bau air sumur sehingga tidak layak konsumsi. Slow sand filter merupakan unit pengolahan yang mampu meremoval zat organik pada air. Slow sand filter dan rapid sand filter tidak menggunakan bahan kimia dalam proses pengolahan sehingga lebih ekonomis dan efektif. Sedangkan ozon, efektif digunakan untuk meremoval zat organik yang ada dalam air dengan mengubah rantai zat organik menjadi lebih sederhana. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan penggunaan slow sand filter, ozon generator dan rapid sand filter dalam menyisihkan beban deterjen dan zat organik pada air sumur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi removal pada unit slow sand filter untuk beban organik dan deterjen sebesar 57,6% dan 60,5 %, pada unit ozonasi sebesar 47,4% dan 17,5%, dan pada unit rapid sand filter sebesar 50,0% dan 50,9 %.

  13. Seminar dan Wokshop Jurnalistik Anak SMA “Yournalism”

    OpenAIRE

    T.R, Amal Gamasi; Nugroho, Adi; Setyabudi, Djoko

    2013-01-01

    PENDAHULUANMasyarakat Indonesia saat ini merupakan masyarakat informasi yangmenghabiskan sebagian besar waktunya dengan media komunikasi dan menggunakanteknologi informasi seperti ponsel dan komputer maupun laptop. Mereka akan mudahmelakukan pertukaran data informasi karena saat ini,mengingat konvergensi mediatidak hanya mengubah basis data dan medium yang menyalurkannya, tetapi jugasecara keseluruhan mengubah proses produksi, pengolahan, dan distribusi informasisehingga media-media seperti k...

  14. Model Pembatasan Beban Pencemar Untuk Pengelolaan Kualitas Sungai Citarum

    OpenAIRE

    harsono, eko

    2002-01-01

    Daerah tangkapan (DAS) Citarum hulu mempunyai luas sekitar 177.100 ha, meli-puti kota Bandung dan kabupaten Bandung yang terletak di danau tua. Sungai Ci-tarum selain kegunaannya sebagai buangan limbah pabrik dan penduduk disekitar sungai, juga berfungsi sebagai penggerak listrik dan perikanan (jarring apung) di waduk Saguling dihilinya. Oleh karena kompleksnya pemanfaatan sungai ini, maka diperlukan suatu pendekatan pengelolaan di DAS Citarum tersebut. Penelitian ini tujuannya adalah untuk m...

  15. Inovasi Pupuk Organik Kotoran Ayam Dan Eceng Gondok Dikombinasi Dengan Bioteknologi Mikoriza Bentuk Granul

    OpenAIRE

    Asngad, A

    2013-01-01

    Tujuan penelitian ini adalah membuat formula pupuk organik limbah dari campuran kotoran ayam dan eceng gondok sebagai pupuk organik dasar dan memproduksi pupuk organik unggul kombinasi pupuk organik dasar dan pupuk hayati spora CMA dalam kemasan granul. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen dan analisis laboratorium dilakukan untuk mengetahui kuantitas dan kualitas hara pupuk yang dihasilkan, serta kandungan logam berat. Pupuk secara diskriptif dibandingkan dengan baku mutu pupuk orga...

  16. INOVASI PUPUK ORGANIK KOTORAN AYAM DAN ECENG GONDOK DIKOMBINASI DENGAN BIOTEKNOLOGI MIKORIZA BENTUK GRANUL

    OpenAIRE

    A Asngad

    2014-01-01

    Tujuan penelitian ini adalah membuat formula pupuk organik limbah dari campuran kotoran ayam dan eceng gondok sebagai pupuk organik dasar dan memproduksi pupuk organik unggul kombinasi pupuk organik dasar dan pupuk hayati spora CMA dalam kemasan granul. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen dan analisis laboratorium dilakukan untuk mengetahui kuantitas dan kualitas hara pupuk yang dihasilkan, serta kandungan logam berat. Pupuk secara diskriptif dibandingkan dengan baku mutu pupuk orga...

  17. Pengujian Alat Konversi Ban Bekas Menjadi Bahan Bakar

    OpenAIRE

    Saputra, Imron Aryadi; Arijanto, Arijanto

    2017-01-01

    Pirolisis dapat didefinisikan sebagai dekomposisi thermal material organik pada suasana inert (tanpa kehadiran oksigen) dan suhu tinggi sehingga terurai menjadi molekul yang lebih kecil. Pirolisis merupakan bentuk penghematan energi karena dapat menyuling bahan bakar atau bahan kimia yang berguna dari limbah padat. Produk pirolisis berupa gas, cair dan padat. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menguji alat konversi ban bekas menjadi bahan bakar, mengetahui jumlah minyak yang dihasilkan pada pr...

  18. BERBAGI BUKU, BERBAGI ILMU UNPAD 2013: KONTRIBUSI UNIVERSITAS PADJADJARAN DALAM PEMBINAAN MINAT BACA MASYARAKAT PROVINSI JAWA BARAT MELALUI PEMBERDAYAAN PERPUSTAKAAN DAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Wina Erwina

    2014-11-01

    ABSTRAK Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi yang memiliki angka buta aksara mencapai angka 10 %.  Indeks Pembangunan Manusia  (IPM di Jawa Barat terus ditingkatkan. Berbagai program dicanangkan untuk mendongkrak angka IPM tersebut agar menjadi lebih baik. Salah satu indikator yang diperhatikan adalah peningkatan minat baca masyarakat. Sumber inspirasi kegiatan ini adalah bahwa perpustakaan Desa dan TBM (Taman Bacaan Masyarakat di Jawa Barat belum memiliki solusi praktis mengatasi masalah dalam mengembangkan perpustakaan/TBM yang mereka kelola. Belum ada kesiapan dalam menyelenggarakan layanan perpustakaan/TBM berbasis sistem. perpustakaan/TBM  masih memerlukan tambahan bahan bacaan. Pihak pengelola belum memiliki Tenaga Teknis yang siap mengelola koleksi bahan bacaan. Metode yang dilakukan adalah Survey Kebutuhan Informasi, Pendidikan dan Pelatihan , Konsultasi dan Focus Group Discussion (FDG serta simulasi Ipteks, yakni diperkenalkan kepada para pengelola taman bacaan masyarakat dan perpustakaan desa adalah Sofware Pustaka Access Versi 0.1. Software ini dimanfaatkan untuk pengolahan koleksi bahan pustaka dengan mengunakan software Pustaka Acces Versi 0.1 yang digagas dan dikembangkan oleh staf pengajar pada Departemen Ilmu Informasi dan perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad. Karya Utama kegiatan ini adalah berupa Software Pustaka Acces Versi 0.1, Modul  Pengolahan Koleksi, Modul Perpustakaan Sekolah dan Modul Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat. Software “Pustaka Access versi 0.1” dikembangkan dengan menggunakan Database Microsoft Access 2007.Oleh karena itu, Software ini hanya bisa digunakan pada komputer yang sudah terinstal Microsoft Office 2007 (atau Microsoft Office versi yang lebih baru. Modul pengolahan koleksi merupakan pedoman yang dapat digunakan dalam mengoperasikan system pengolahan koleksi berbasis elektronik. Modul perpustakaan sekolah, dapat digunakan bagi sekolah dalam menjalankan pengelolaan perpustakaan sekolahnya secara ringkas

  19. Identifikasi Urat (Vein) Sulfida Menggunakan Metode Induksi Polarisasi di Daerah Kemawi

    OpenAIRE

    Wibowo, Alamsyah

    2014-01-01

    Metode induksi polarisasi merupakan pengembangan dari metode tahanan jenis yang didasarkan pada pengukuran efek polarisasi yang terjadi akibat induksi arus. Pada penelitian ini dilakukan pengolahan, analisis dan interpretasi data pengukuran induksi polarisasi untuk mengidentifikasi sebaran mineralisasi sulfida pada daerah Kemawi, Jawa Tengah. Data yang digunakan berjumlah 11 lintasan dengan spasi 200 meter antar lintasan dan spasi elektroda 50 meter. Pengukuran dilakukan dalam domain...

  20. Analisa Pengaruh Experiential Marketing Terhadap Customer Loyalty Dengan Customer Satisfaction Sebagai Variabel Mediasi Pada Restoran Jepang Dengan Konsep Shabu-Shabu Di Surabaya

    OpenAIRE

    Wahyudi, Steven; Lavinia, Jessica

    2016-01-01

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari experiential marketing terhadap customer loyalty menggunakan customer satisfaction sebagai variabel mediasi pada restoran Jepang dengan konsep shabu-shabu di Surabaya. Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Kuesioner dibagikan kepada responden yang mengunjungi restoran Jepang yang telah ditentukan sebanyak lebih dari satu kali. Data dalam penelitian ini diolah menggunakan metode pengolahan data PLS (Partial L...

  1. Pengaruh Customer Experience Dan Kepercayaan Terhadap Kepuasan Konsumen Di Tx Travel Klampis

    OpenAIRE

    Salim, Kenny Febrina; Catherine, Catherine; Andreani, Fransisca

    2015-01-01

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh customer experience dan kepercayaan terhadap kepuasan konsumen yang ada di TX Travel Klampis Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan regresi linear berganda. Berdasarkan hasil pengolahan data, dapat disimpulkan bahwa pengaruh customer experience dan kepercayaan terhadap kepuasan konsumen berpengaruh positif dan signifikan, akan tetapi customer experience memiliki pengaruh yang lebih dominan dan signifikan terhadap kepua...

  2. Penerapan Bahasa Alami Sederhana pada Online Public Access Catalog (Opac) Berbasis Web Semantik

    OpenAIRE

    Andri, Andri

    2012-01-01

    Online Public Access Catalog (OPAC) merupakan sistem katalog online yang memanfaatkan teknologi komputer dan internet sebagai media pengaksesan dan penyimpanan datanya. Sebuah katalog biasanya memberikan informasi mengenai koleksi yang disimpan dalam sebuah perpustakaan digital. Dalam penelitian ini akan dibuat sebuah prototipe aplikasi pencarian pada katalog online di perpustakaan Universitas Binadarma Palembang berbasis teknologi web semantik serta menerapkan pengolahan bahasa alami sederha...

  3. Pengaruh Penambahan Karagenan Terhadap Karakteristik Fisik, Kimia Dan Sensoris Fruit and Vegetable Leather Berbasis Albedo Semangka (Citrullus Vulgaris Schard.) Dan Labu Siam (Sechium Edule)

    OpenAIRE

    Haryu, Adinda Safira Puspa; Parnanto, Nur Her Riyadi; Nursiwi, Asri

    2016-01-01

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan karagenan terhadap karakteristik fisik, kimia dan sensorisdari fruit and vegetable leather berbasis albedo semangka dan labu siam. Pengolahan fruit leather yang ada di Indonesia saat inihanya berbahan dasar buah buahan, perlu adanya penganekaragaman olahan dari fruit leather ini dengan menambahkan sayuranuntuk meningkatkan kandungan serat dan gizi, yang selanjutnya dikenal sebagai fruit and vegetable leather. Penelitian inimengguna...

  4. Perceived Organizational Support, Job Satistaction Dan Organizational Citizenship Behavior Pada PT. Bank Maluku Cabang UTAMA Kota Ambon

    OpenAIRE

    Waileruny, Hulawa Theresia

    2014-01-01

    Penelitian ini dilakukan untuk menguji Perceived Organizational Support, Job Satisfaction dan Organizational Citizenship Behavior pada PT. Bank Maluku Cabang Utama Kota Ambon. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 103 orang karyawan PT. Bank Maluku Cabang Utama Kota Ambon. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, data penelitian diperoleh melalui kuesioner penelitian yang telah diisi oleh responden. Metode pengolahan data dilakukan dengan menggunakan validitas, relia...

  5. Pusaka Saujana Borobudur: Perubahan Dan Kontinuitasnya (Borobudur Cultural Landscape: Change and Continuity)

    OpenAIRE

    Rahmi, Dwita Hadi; Sudibyakto, H.A; Sutikno, H; Adishakti, Laretna T

    2012-01-01

    ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di kawasan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, untuk mengkaji potensi dan nilai keunggulan pusaka saujana Borobudur, serta mengetahui perubahan dan kontinuitasnya. Dengan interpretasi sejarah dan penjelasan secara naratif, wujud pusaka saujana Borobudur dapat diapresiasi dalam bentuk: a) pola pengolahan lahan; b) tata kehidupan; c) arsitektur tradisional kawasan; dan d) bentukan-bentukan alami. Potensi yang dimiliki pusaka saujana Borobudur meliput...

  6. STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI PENGOLAHAN SABUT KELAPA NASIONAL

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    A. H. Intan

    2011-08-01

    Full Text Available Normal 0 false false false MicrosoftInternetExplorer4 st1\\:*{behavior:url(#ieooui } /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} Empowerment of social economic resourceprograms must be able to conduct public economy dynamic which be based atvillage or country town. These programs must be able to achieve seven goals,such as rising public income and net export income; founding industrialstructure based on the strength of Small-Medium Enterprises; founding thefoundation of economic transition to industrial age by developing forces ofagribusiness and agroindustrial system; achieving global competitive advantageby increasing productivity, innovation, and effective technology dissemination;increasing quality product as well as the global quality standars; and creatingeconomic development to attain sustainability of high economics activity andperformance and keep sustainable quality environment.Coir processing industry is one of Indonesia isindustrial sub sector which was identified having the ability to achieve thesegoals. Several logical reasons are pointed out, such as that Indonesia has greatest coconut planted areas(about 3.76 Million hectares or 31.4 percent of coconut planted areas in theworld, so that Indonesiaget 24.4 percent of coconut production share in the world. Contrast with coirexport share, Indonesiahas only about 0.6 percent (595 MT of the world export market share. Untilyear 2000, Indonesiause only about 0.06 potential resources of coir production. So that, TheNational Coir Industry has strategic position ang high prospect will be developedat the next time.This article discuss and describeseveral topics to support the Indonesian Coir Industry Development Program,such as mapping Coir Industrial Development Areas based on the potency ofcoconut production and plated area; economic of Industrial scales analysis,structure of industrial development system, feasibility study (financial andeconomic analysis, Analysis of Domestic Resources Cost, Domestic ResourcesCost Ratio and Affective Rate Protection, Finally, this article describe statedprocess of coir industry development strategy and stated strategyrecommendation to stakeholders.                                            

  7. PENGARUH PERILAKU MASYARAKAT YANG BERMUKIM DI KAWASAN BANTARAN SUNGAI TERHADAP PENURUNAN KUALITAS AIR SUNGAI KARANG ANYAR KOTA TARAKAN (Influence of The Behavior of Citizens Residing in Riverbanks to The Decrease of Water Quality in The River of Karang

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ira Puspita

    2016-07-01

    Full Text Available ABSTRAK Data Status Lingkungan Hidup Daerah Kota Tarakan menyatakan bahwa kualitas air Sungai Karang Anyar Kota Tarakan yaitu parameter COD, amoniak dan TSS tahun 2010-2013 melebihi baku mutu. Penurunan kualitas air tersebut disebabkan oleh perilaku masyarakat yang bermukim di kawasan bantaran sungai. Pendekatan penelitian kualitatif dengan menggunakan gabungan metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kuantitatif antara lain digunakan untuk teknik pengumpulan data melalui kuesioner dan menghitung status mutu air Sungai Karang Anyar menggunakan metode Indeks Pencemaran. Metode kualitatif antara lain digunakan untuk observasi, wawancara mendalam kepada swasta dan tokoh masyarakat. Hasil penelitian yaitu perilaku masyarakat yang membuang air limbah domestik langsung ke sungai mempengaruhi parameter COD melebihi baku mutu karena air limbah yang dibuang terdapat busa sabun berasal dari buangan air cucian. Air limbah domestik yang dibuang langsung ke sungai berasal dari sisa memasak sehingga diduga menyebabkan amoniak juga melebihi baku mutu. Perilaku masyarakat yang tidak mengolah kotoran ayam dapat mempengaruhi parameter amoniak melebihi baku mutu karena kotoran ayam membusuk dan mengalir ke sungai. Perilaku masyarakat yang mengambil tanah dari bukit/gunung tidak mempengaruhi parameter TSS karena dipengaruhi mengambil tanah dari bukit/gunung dilakukan pada curah hujan menurun/kemarau. Perilaku masyarakat yang menambang pasir di sungai mempengaruhi parameter amoniak melebihi baku mutu karena air limbah domestik yang organik dan kotoran ayam membusuk yang telah tertimbun lama di dasar sungai akan terangkat. Perilaku masyarakat yang menambang pasir di sungai tidak mempengaruhi parameter TSS karena kegiatan menambang pasir tidak dilakukan setiap hari dan bergantung pada curah hujan. Sebagai kesimpulan adalah tidak semua perilaku masyarakat yang bermukim dan berkegiatan di kawasan bantaran sungai mengakibatkan penurunan kualitas air sungai.   ABSTRACT

  8. Identifikasi Unsur Radioaktif Pada Batako Ringan Aerasi Citicon Dengan Metode Laser Induced Breakdown Spectroscopy (LIBS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Wahyulianti Wahyulianti

    2016-02-01

    Full Text Available Research has been done to identify the radioactive elements in the Citicon aerated lightweight concrete block sample. In this research used a Citicon aerated lightweight concrete block as a sample with 1 cm x 3 cm in size and identification process used LIBS method. Radioactive elements identified in Citicon aerated lightweight concrete block the LIBS method were Th, Ra, and K. The number of photon emission intensity at the wavelength of each element is 396.710 nm, 620.033 nm, and 766.497 nm respectively by 62.33 a.u, 1.67 a.u, and 72.75 a.u.

  9. Kluster Bag of Word Menggunakan Weka

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Tari Mardiana

    2015-05-01

    Full Text Available Dalam bidang pengolahan bahasa alami dan sistem temu balik informasi, representasi sebuah data teks sangat penting untuk mendukung proses analisis data statistik di dalamnya. Data teks dengan bentuk tidak terstruktur dapat direpresentasikan secara sederhana menggunakan sekumpulan set kata yang disebut bag-of-words dan belum memiliki label atau kelas tertentu. Data unsupervised atau objek-objek yang belum memiliki label dapat dikelompokan menggunakan klustering berdasarkan kemiripan satu objek dengan objek lain. Artikel ini membahas perbandingan hasil pengelompokan unsupervised data menggunakan algoritma kluster yang tersedia pada tools Weka, yaitu SimpleKMeans, X-Means, dan Farthest First. SimpleKMeans dan XMeans digunakan untuk mengolah dataset dan mengelompokan berdasarkan jumlah kluster tetap yang digunakan, sedangkan Farthest First akan meletakan semua pusat kluster pada titik terjauh dari pusat kluster yang sudah ada untuk mengelompokan data. Dataset berasal dari UCI machine learning dengan menggunakan 3 koleksi data, yaitu Enron Email, NIPS Proceedings, dan Daily Kos Blog entries. Performa dataset diuji dengan berbagai masukan parameter yang berbeda meliputi jumlah kluster hingga evaluasi sum squared error (SSE, serta iterasi selama proses pengolahan data. Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan acuan untuk menentukan algoritma dan parameter yang sesuai untuk melakukan pengelompokan data yang tidak memiliki label.

  10. PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN ASAP CAIR TERHADAP MUTU BELUT ASAP YANG DIHASILKAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Bagus Sediadi Bandol Utomo

    2009-06-01

    Full Text Available Telah dilakukan riset tentang pengaruh konsentrasi larutan asap cair terhadap mutu belut asap yang dihasilkan. Belut yang digunakan adalah jenis Monopterus albus dan asap cair yang dipakai diperoleh dari CV Pusat Pengolahan Kelapa Terpadu,Yogyakarta. Riset pendahuluan dilakukan untuk mengetahui waktu pengeringan yang terbaik, dengan melakukan pengeringan dalam oven pada suhu 90ºC selama 2, 4, 6, dan 8 jam diikuti pengujian kadar air terhadap produk yang dihasilkan. Riset utama dilakukan unluk mengetahui pengaruh konsentrasi asap cair terhadap mutu belut asap yang dihasilkan dengan variasi konsentrasi larutan asap cair 0, 10, 20, dan 30%. Penilaian mutu dilakukan berdasarkan analisis komponen asap, komposisi proksimat, den mutu organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi larutan asap cair terbaik untuk pembuatan belut asap adalah 30% dengan waktu pengeringan 8 jam yang menghasilkan rendamen 28,04%. Secara umum produk ini disukai oleh panelis dengan nilai orgenoleptik 7,36 dengan karakteristik kadar air 10,38%, lemak 2,74%, protein 68,96%, dan abu 15,81%. Asap cair den belut asap hasil pengolahan menggunakan asap cair tidak mengandung senyawa Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAH, sebaliknya belut asap komersial mengandung senyawa PAH.

  11. Penentuan Pelabuhan Hub untuk Crude Palm Oil (CPO Ekspor di Indonesia

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Eko Andi Haranto

    2013-03-01

    Full Text Available CPO (Crude Palm Oil merupakan salah satu komoditi ekspor terbesar di Indonesia. Moda angkut darat dan sungai menjadi pilihan untuk didistribusikan menuju calon pelabuhan hub. Tugas Akhir ini bertujuan untuk merencanakan pola operasi armada pengangkut CPO, dan penentuan pelabuhan hub untuk ekspor CPO. Metode Transportasi digunakan untuk memilih pabrik pengolahan CPO sebagai pemasok utama. Dari hasil analisis didapatkan bahwa penggunaan moda darat menggunakan truk lebih optimal dibandingkan menggunakan tongkang hal ini dikarenakan kondisi sungai di Kalimantan Tengah yang dangkal. Dengan menggunakan metode transportasi didapatkan empat lokasi pabrik pengolahan minyak kelapa sawit. Pelabuhan hub yang terpilih berlokasi di Bagendang dan Bumi Harjo. Kedua titik tersebut dipilih karena sudah memiliki tangki timbun dan dermaga untuk ekspor CPO, selain itu pemilihan berdasarkan hasil analisa didapatkan biaya dari Pabrik PT. ATLANTIS ke Pelabuhan Bagendang dengan truk berukuran 10 ton memerlukan biaya sebesar Rp. 333.016,25/TRIP/TRUK. Pabrik PT. ATLANTIS II ke Pelabuhan Bagendang Rp. 237.868,75/TRIP/TRUK. Pabrik PT. TIGER ke Pelabuhan Bumi Harjo Rp. 475.737,50/TRIP/TRUK. PT. TIGER II merupakan pabrik yang dapat melakukan pengiriman langsung menggunakan tongkang berukuran 1800 DWT melewati sungai Barito, dengan biaya Rp.123.007.828,27,- /voyage.

  12. DETEKSI DIAMETER TUMOR PADA KULIT MENGGUNAKAN SEGMENTASI CITRA BERDASARKAN KARAKTERISTIK ABCDE

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Wuwanjie Septian

    2016-09-01

    ABSTRAK Kanker kulit merupakan pertumbuhan sel kulit abnormal yang tidak dapat dikendalikan dan pada stadium lanjut dapat mengakibatkan kematian. Menemukan penyakit ini sedini mungkin merupakan salah satu cara untuk menghindari kecacatan maupun kemungkinan terburuk. Karena letaknya dipermukaan kulit, akan mudah bagi siapa saja untuk mengenali sendiri kanker kulit. Deteksi dini kanker kulit dalam bidang dermatologi, dapat dideteksi berdasarkan karakteristik Asymmetrical Shape, Border, Color, Diameter, Evolution (ABCDE. Dalam penelitian ini, deteksi dini difokuskan pada identifikasi diameter pada 30 citra nevus. Metode penelitian berupa pengolahan citra nevus dengan melakukan konversi citra menjadi citra HSI lalu diubah menjadi citra biner, selanjutnya dilakukan tahap segmentasi menggunakan filter median, proses rekonstruksi morfologi dan pada tahap akhir dilakukan deteksi tepi dengan menggunakan operator sobel. Proses deteksi tepi akan mempermudah menghitung nilai luas diameter nevus. Hasil penelitian deteksi dini kanker kulit terhadap 30 citra nevus, diperoleh hasil bahwa metode pengolahan citra yang diusulkan dapat mendeteksi diameter nevus dan berhasil mengidentifikasi citra tersebut sebagai 26 citra memiliki luas diameter nevus yang diidentifikasi sebagai tumor jinak dan 4 citra nevus yang memiliki diameter > 6 mm dan dinyatakan sebagai tumor melanoma. Kata Kunci: Nevus, Melanoma, Segmentasi, Deteksi Diameter

  13. Sekuensing 16S DNA Bakteri Selulolitik Asal Limbah Cairan Rumen Sapi Peranakan Ongole (SEQUENCING OF 16S DNA OF CELLULOLYTIC BACTERIA FROM BOVINE RUMEN FLUID WASTE ONGOLE CROSSBREED

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Widya Paramita Lokapirnasari

    2017-04-01

    Full Text Available This study aimed to identified cellulolytic inoculant code WPL 214 isolated from bovine rumen fluid waste of Ongole Cross Breed of Surabaya Slaughter house. A single colony of isolates celulolytic grown on 5 mL of liquid media Luria Bertani (LB consist of 1 % NaCl , 1% tripton , 0.5 % yeast extract, containing1 % carboxymethyl cellulose (CMC at temperature 37°C, using a shaker of incubator during 16-18 hours. That isolate determined by 16S DNA gen analysis using High Fidelity Platinum Taq DNA Polymerase with primer forward PB36 5’-AGR GTT TGA TCM TGG CTC AG-3’ and primer reverse PB38 5’-GMT ACCTTG TTA CGA CTT-3’ for PCR. Nucleotide sequence of 16S DNA fragment was determined through the sequencing method. The result was then compared with GenBank database to recognize the type of the sample bacteria. DNA isolation and 16S DNA coding genes amplification were carried out using Kit High Fidelity Platinum Taq DNA Polymerase. Afterward, BLAST was applied to identify the phylogenetic tree. The bacteria was capable of indicating the existence of clear zone in a media CMC by congo red staining. The existence of the clear zone associated with the activity of microbes to degrade cellulose. The conclusión of this research based on the results was the sequencing nucleotides genome 16S DNA showed that cellulolytic inoculant was identified as Enterobacter cloacae WPL 214. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi lebih lanjut isolat selulolitik kode WPL 214 yang telah diisolasi dari cairan rumen sapi peranakan ongole dari limbah Rumah Potong Hewan Surabaya. Koloni tunggal dari isolat selulolitik ditumbuhkan pada 5 mL media cair Luria Bertani (LB dengan komposisisi 1% NaCl, 1% tripton, 0,5% yeast ekstrak, yang mengandung 1% substrat carboxymethyl cellulose (CMC pada suhu 37°C, dengan pengocokan menggunakan shaker incubator selama ±16-18 jam. Penelitian ini terdiri dari dua tahap, tahap pertama dilakukan isolasi DNA, tahap kedua

  14. Integrasi Arsitektur Dan Manajemen Layanan Ti Untuk Pencapaian Fleksibilitas Teknologi Informasi Pada Organisasi

    OpenAIRE

    Aradea, Aradea

    2011-01-01

    Peran teknologi Informasi (TI) dalam organisasi saat ini telah mengalami pergeseran paradigma, pada awalnyaTI hanya berfokus pada otomatisasi data, pengolahan data atau manipulasi data, saat ini sudah bergeser padafungsi strategi dan layanan. Kesesuaian dan performa layanan TI dapat menjadi faktor penentu dalampencapaian tujuan dan sasaran organisasi, apabila diposisikan dan difungsikan secara tepat dan selarasdengan visi bisnis organisasi. Hal ini tentu dilakukan dengan sudut pandang yang me...

  15. INTEGRASI ARSITEKTUR DAN MANAJEMEN LAYANAN TI UNTUK PENCAPAIAN FLEKSIBILITAS TEKNOLOGI INFORMASI PADA ORGANISASI

    OpenAIRE

    Aradea, Aradea

    2012-01-01

    Peran teknologi Informasi (TI) dalam organisasi saat ini telah mengalami pergeseran paradigma, pada awalnyaTI hanya berfokus pada otomatisasi data, pengolahan data atau manipulasi data, saat ini sudah bergeser padafungsi strategi dan layanan. Kesesuaian dan performa layanan TI dapat menjadi faktor penentu dalampencapaian tujuan dan sasaran organisasi, apabila diposisikan dan difungsikan secara tepat dan selarasdengan visi bisnis organisasi. Hal ini tentu dilakukan dengan sudut pandang yang me...

  16. Analisis Perbandingan Algoritma Fuzzy C-Means dan K-Means

    OpenAIRE

    Yohannes, Yohannes

    2016-01-01

    Klasterisasi merupakan teknik pengelompokkan data berdasarkan kemiripan data. Teknik klasterisasi ini banyak digunakan pada bidang ilmu komputer khususnya pengolahan citra, pengenalan pola, dan data mining. Banyak sekali algoritma yang digunakan untuk klasterisasi data. Algoritma yang sering digunakan untuk klasterisasi data pada umumnya adalah Fuzzy C-Means dan K-Means. Algoritma Fuzzy C-Means merupakan algoritma klasterisasi dimana data dikelompokkan ke dalam suatu pusat cluster data denga...

  17. Pembuatan Aplikasi Web Manajemen Laundry dan Integrasi Data dengan Web Service

    OpenAIRE

    Refika Khoirunnisa; R. Rizal Isnanto; Kurniawan Teguh Martono

    2016-01-01

    Selama ini banyak dari perusahaan di bidang jasa laundry masih menggunakan pencatatan secara manual seperti menggunakan buku, sehingga setiap data tidak terintegrasi secara waktu-nyata. Oleh sebab itu, perlu dibuat penelitian untuk merancang sebuah sistem terkomputerisasi yang dapat mempermudah pencatatan dan pengolahan data keuangan laundry. Pembuatan Aplikasi Web Manajemen Laundry menggunakan bahasa pemrograman PHP, HTML, CSS, JavaScript dan basisdata MySQL sebagai tempat penyimpanan data. ...

  18. Pengaruh Cara Kematian Dan Tahapan Penurunan Kesegaran Ikan Terhadap Kualitas Pasta Ikan Nila (Oreochromis Niloticus)

    OpenAIRE

    Wibowo, Imam Restu; Darmanto, YS; Anggo, Apri Dwi

    2014-01-01

    Kualitas produk hasil perikanan dipengaruhi oleh kesegaran ikan. Pengolahan merupakan salah satu cara untuk mempertahankan daya awet dan juga meningkatkan nilai ekonomis ikan. Pasta ikan merupakan salah satu alternatif penganekaragaman produk berbasis produk gel. Pasta ikan merupakan makanan yang berasal dari bahan baku lumatan daging ikan yang ditambahkan dengan tepung, garam dan berbagai jenis sayuran. Cara kematian ikan dan tahapan penurunan kesegaran ikan dapat mempengaruhi kualitas produ...

  19. Perancangan alat Pendeteksi Intensitas Cahaya Menggunakan LDR Berbasis Arduino uno

    OpenAIRE

    Karlina

    2017-01-01

    132411080 Telah dirancang dan dibuat alat ukur intensitas cahaya menggunakan LDR berbasis arduino uno. Alat ukur intensitas cahaya ini menggunakan LDR sebagai sensor intensitas cahaya,mikrokontroller,arduino uno berfungsi sebagai pengolah sinyal elektronik dari LDR dan sebagai pengolah data,sedangkan hasil pengolahan data akan ditampilkan pada LCD Dari hasil pengujian alat ini dihasilkan persentase kesalahan relatif rata-rata sekitar % Kata kunci :Arduino Uno,Lcd,LDR.

  20. Analisis Perbandingan Pendapatan Petani Salak (Salacca Edulis) Yang Menjual Hasil Panen Ke Pabrik Dan Luar Pabrik Di Kabupaten Tapanuli Selatan

    OpenAIRE

    Matovani, Lolisa Efa; Tarigan, Kelin; Kesuma, Sinar Indra

    2013-01-01

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pendapatan petani salak diberbagai tingkat sakala USAha, untuk menganalisis perbedaan pendapatan petani yang menjual hasil panen ke pabrik dan luar pabrik, dan untuk menganalisis tingkat kelayakan USAha tani salak didaerah penelitian. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive (sengaja), dengan pertimbangan bahwa Kabupaten Tapanuli Selatan merupakan sentra produksi salak di Sumatera Utara dan terdapat pabrik pengolahan salak. Me...

  1. Peningkatan Akurasi Pada Algoritma C4.5 Menggunakan Adaboost Untuk Meminimalkan Resiko Kredit

    OpenAIRE

    Nurzahputra, Aldi; Muslim, Much Aziz

    2017-01-01

    Tingkat akurasi dalam penilaian risiko pemohon kredit sangat penting bagi organisasi pemberi pinjaman. Data pemohon kredit yang besar dapat diolah menjadi informasi yang dapat digunakan sebagai pendukung keputusan dalam menentukan permohoanan kredit. Pengolahan data tersebut termasuk dalam bidang data mining.Salah satu metode yang dapat diterapkan dalam permohonan kredit, yaitu klasifikasi. Terdapat beberapa algoritma klasifikasi salah satunya yaitu pohon keputusan atau decision tree. Algorit...

  2. PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK SEBAGAI ENERGY ALTERNATIF

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Arif Setyo Nugroho

    2018-04-01

    Full Text Available Pyrolisis pada suhu rendah plastik PP akan menghasilkan minyak sedikit. Plastik PP memiliki struktur ikatan kristal teratur, lebih sulit terdekomposisi jika dibandingkan dengan plastik PE yang memiliki struktur rantai yang panjang dan bercabang. Hasil pengujian didapat bahwa pada suhu 4000C jumlah minyak, gas, dan padatan  yang dihasilkan berturut-turut sebesar 52%, , 15% dan 33 %. Minyak yang dihasilkan lebih banyak dibandingkan dengan temperature reactor 200 OC. Hasil pada suhu 2000C jumlah minyak, gas, dan padatan  yang dihasilkan berturut-turut sebesar 30%, 10%, dan 60 %. Rata- rata waktu penyalaan generator berbahan bakar gasolin adalah 9,25 menit dengan berbagai macam variasi pembebanan. Waktu terlama penyalaan generator adalah 11.09 menit dengan bahan bakar campuran gasolin + minyak pyrolisis ( temperatur 300oC dan paling boros adalah 9.02 menit berbahan bakar 100 % minyak hasil pyrolisis. Kata kunci:  Pyrolisis, Plastik PP, Waktu nyala, minyak, pembebanan, generator

  3. Pemanfaatan Limbah Virgin Coconut Oil (Blondo)

    OpenAIRE

    Haerani, Haerani

    2010-01-01

    Coconuts and coconut oil have been traditional, staple foods of Asia, Africa, Central America and the Pacific Islands for thousands of years. Pacific Islanders, those who still eat traditional diets, have a reputation for good health and strong beautiful bodies. Many of these traditional diets obtain 30% to 60% of their calories from coconuts and coconut oil. They tend to have normal cholesterol levels and no cardiovascular disease. Prior to the early 1900s, coconut oil was an important dieta...

  4. PEMANFAATAN TEPUNG KULIT UDANG SEBAGAI BAHAN PENGGANTI PAKAN JADI UNTUK PERTAMBAHAN BERAT ITIK PEDAGING

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Wahyu Trianto

    2017-04-01

    Full Text Available Itik sebagai penghasil daging di Indonesia, menurut data statistik tahun 2010 perannya masih rendah, yaitu hanya dapat memenuhi 44,75 % dari kebutuhan 14,3 ribu ton. Sementara itu, lim-bah kulit udang dapat dimanfaatkan sebagai bahan tambahan bagi pakan itik. Penelitian ini ber-tujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung kulit udang (dengan variasi 0 % sebagai kontrol, 10 %,12 % dan 14 % dalam pakan terhadap pertumbuhan berat itik pedaging. Pene-litian yang dilakukan di Dusun Jarakan, Desa Ceporan, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Kla-ten ini adalah eksperimen semu dengan rancangan pre-test post-test with control group. Obyek penelitian yang digunakan adalah 60 ekor itik pedaging yang berumur 0-5 hari, sementara lim-bah kulit udang diperoleh dari rumah makan di Rawa Jimbung. Masing-masing campuran pakan diberikan kepada 15 ekor itik yang ditaruh dalam kandang yang berbeda, sebanyak 150 gr/ming-gu/ekor dengan frekuensi dua kali per hari. Data dianalisis menggunakan uji One Way Anava dengan α = 0,05. Hasil analisis menghasilkan nilai p lebih kecil dari 0,001 yang berarti bahwa perbedaan peningkatan berat itik di antara variasi pakan memang bermakna, sehingga dapat di-interpretasikan bahwa variasi konsentrasi tepung kulit udang sebagai bahan tambahan mem-pengaruhi berat itik pedaging. Dengan uji lanjutan LSD dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan 14 % tepung kulit udang di dalam pakan merupakan konsentrasi yang paling efektif

  5. KARAKTERISASI ENZIM KITOSANASE DAR] ISOLAT BAKTERI KPU 2123 DAN APLIKASINYA UNTUK PRODUKS1 OLIGOMER KITOSAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yusro Nuri Fawzya

    2009-06-01

    Full Text Available Penelitian ini merupakan sebagian dari rangkaian penelitian mengenai eksplorasi enzim kitinolitik dari mikroba lingkungan laut, khususnya dari limbah udang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi isolat bakteri KPU 2123 dari limbah udang, mengkarakterisasi dan mengaplikasikan enzim kitosanase yang dihasilkan oleh bakteri tersebut untuk produksi oligomer kitosan dan menguji bioaktivitas oligomer kitosan tersebut sebagai antitumor dan antibakteri. Karakterisasi enzim dilakukan dengan menguji aktivitas enzim pada berbagai suhu dan pH. Selain itu juga ditentukan besarnya aktivitas yang tersisa setelah enzim diinkubasi pada suhu dan lama waktu tertentu. Pengaruh ion logam terhadap aktivitas enzim juga dilihat dengan mereaksikan enzim dengan 1 mM ion logam dalam bentuk larutan khlorida. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan analisis gen 16S-rRNA, isolat bakteri KPU 2123 memiliki kemiripan 95% dengan Stanotrophomonas maltophilia. Enzim kitosanase dari isolat ini bekerja optimal pada suhu 50 ºC dan pH 6. Enzim ini cukup stabil pada suhu 37 ºC selama 120 menit. Penambahan ion logam berpengaruh terhadap aktivitas enzim. Ion logam Zn²+ (sebagai garam klorida 1 mM menghambat 100% aktivitas enzim tersebut. Penggunaan enzim kitosanase dalam menghidrolisis substrat kitosan, menghasilkan oligomer kitosan yang mengandung tetramer, pentamer dan heksamer Oligor kitosan tersebut mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus sebesar 10,06% dan dapat menyebabkan kematian sel HeLa dengan LC50 pada dosis 120 ppm.

  6. PENUMBUHAN BIOFLOK DALAM MEDIA BUDIDAYA IKAN BANDENG

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Usman Usman

    2011-04-01

    Full Text Available Bioflok merupakan agregat campuran heterogen mikroba yang diinisiasi oleh bakteri heterotrof dan memiliki nutrisi yang cukup baik yang dapat dimanfaatkan sebagai makanan oleh beberapa jenis ikan. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan informasi metode menumbuhkan bioflok dalam media budidaya ikan bandeng intensif. Penumbuhan bakteri heterotrof dilakukan dengan mempertahankan keseimbangan rasio Karbon/Nitrogen (C/N sebesar 10 dalam media budidaya. Sumber nitrogen berasal dari limbah 40 ekor ikan bandeng (bobot rata-rata 75 g/ekor yang dipelihara dalam bak fibre glass berisi air bersalinitas 25 ppt sebanyak 625 L. Ikan uji diberi pakan komersial dengan kadar protein 26%. Molase digunakan sebagai sumber Corganik. Perlakuan yang dicobakan adalah: (A tanpa inokulasi bakteri heterotrof (0 cfu/mL, (B inokulasi bakteri heterotrof sebanyak 102 cfu/mL, (C inokulasi bakteri heterotrof sebanyak 104 cfu/mL, dan (D inokulasi bakteri heterotrof sebanyak 106 cfu/mL. Hasil percobaan selama masa 30 hari menunjukkan bahwa penambahan inokulasi bakteri heterotrof sebanyak 106 cfu/mL cenderung lebih meningkatkan laju konversi limbah N menjadi bioflok dibandingkan jumlah inokulasi bakteri yang lebih rendah dan kontrol. Indikator utamanya dapat dilihat dari pola penurunan konsentrasi TAN dan peningkatan VSS. Penambahan inokulasi bakteri heterotrof (Bacillus sp. cenderung meningkatkan kandungan asam amino bioflok

  7. PENGARUH GEOMETRI PIPA KONDENSOR TERHADAP PERPINDAHAN PANAS PADA DESTILASI MINYAK PLASTIK

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    mafruddin mafruddin

    2017-12-01

    Full Text Available Sampah plastik merupakan sebuah kendala terbesar di dunia pada saat ini, dan di Indonesia pada khususnya. Hal ini disebabkan oleh budaya konsumtif masyarakat Indonesia akan produk plastik semakin meningkat namun upaya untuk menangani limbah plastik tersebut sangatlah minim. Oleh karena masalah tersebut upaya yang harus dilakukan adalah menciptakan sumber energi alternatif dari limbah plastik dengan metode pirolisis yaitu mengggunakan alat destilasi. Kondensor merupakan salah satu komponen pada alat destilasi minyak plastik yang berfungsi sebagai alat untuk penukar panas. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh diameter dan geometri pada pipa kondensor terhadap perpindahan panas dan koefisien perpindahan panas menyeluruh serta perbandingan minyak plastik yang dihasilkan. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen nyata dengan memvariasikan diameter pipa yaitu 0,5 in dan 0,25 in dengan diameter geometri lilitan 20 cm dan 30 cm. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa laju perpindahan panas menyeluruh yang tertinggi pada pipa kondensor diameter 0,25 in dengan diameter geometri 20 cm yaitu 3067 Watt dan koefisien perpindahan panas menyeluruh yang tertinggi pada pipa diameter 0,25 in dengan geometri 20 cm yaitu 661,9 W/m2 ˚C. Pipa yang menghasilkan minyak plastik paling banyak yaitu 4,5 liter pada pipa diameter 0,25 in dengan geometri 20 cm. Kata Kunci: Diameter, Geometri, Kondensor, Destilasi Minyak Plastik.

  8. PENERAPAN HACCP BUBUR BAYI BERAS MERAH TERHADAP PENERIMAAN DAN LAMA WAKTU SIMPAN

    OpenAIRE

    Riska Listyanti; Lilik Hendrarini; narto narto

    2017-01-01

    Penelitian ini secara umum bertujuan terlaksananya penerapan HACCP untuk bubur beras me-rah yang ditujukan untuk bayi usia 6-10 bulan, dan secara khusus menetapkan perbedaan lama waktu simpan bubur tersebut antara penerapan HACCP (variasi 1) dengan penerapan HACCP tanpa pengendalian CCP persiapan bahan (variasi 2); sanitasi alat (variasi 3); penjamah (variasi 4); cara pengolahan (variasi 5); penyimpanan (variasi 6) dan penyajian (variasi 7), serta mene-tapkan perbedaan penerimaan bubur beras ...

  9. PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI PADA PT XYZ DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ghea Okta Audina

    2017-08-01

    Untuk memperoleh usulan sistem pengukuran kinerja, diawali dengan merancang strategi berdasarkan analisis SWOT, mengelompokkan Critical Success Factors dari sasaran strategi, menyusun Key Performance Indicator sebagai indikator pengukuran, melakukan pembobotan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process. Berdasarkan hasil pengolahan data, terdapat 7 sasaran strategi, 13 CSF, dan 17 KPI. Bobot tertinggi terdapat pada perspektif pelanggan sebesar 36,41%, keuangan 24,13%, pertumbuhan dan pembelajaran 23,61%, dan internal proses bisnis 15,85%.

  10. Kajian Pengembangan Mebel Rotan di Sumbawa Barat

    OpenAIRE

    Edi Eskak

    2016-01-01

    ABSTRAKRotan merupakan hasil hutan yang melimpah di Sumbawa Barat sehingga mempunyai potensi yang besar untuk pengembangan industri mebel rotan. Di Sumbawa Barat saat ini tidak terdapat industri pengolahan rotan asalan menjadi iratan dan pitrit, sebagai bahan anyaman untuk mebel. Tujuan kajian ini adalah untuk mencari solusi pengembangan mebel rotan di Sumbawa Barat yang bahan bakunya masih berupa rotan asalan yaitu berupa rotan batangan menjadi produk mebel. Metode yang digunakan yaitu deskr...

  11. Penelitian Nilai Beban Pencemaran Pada Beberapa Ekstrak Zat Warna Alam

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Kun Lestari

    2016-04-01

    Full Text Available Zat Pewarna Alam (ZWA akan direkomendasikan sebagai pewarna yang ramah baik bagi lingkungan maupun kesehatan, disebabkan karena kandungan komponen alaminya mempunyai nilai beban pencemaran yang rendah, mudah terdegradasi secara biologis dan tidak beracun. Pernyataan tersebut perlu diyakinkan kebenarannya. Telah dilakukan pengujian terhadap ekstrak pekat (0,75-1,00° Be dari 13 jenis sumber ZWA dari beberapa daerah di Indonesia yaitu: bakau, secang. sonokeling. bayam, markisa. bengkirai, nangka, pinus, kruing, kara benguk, tingi, tegeran dan mengkudu. Bahan pencemaran dinyatakan terhadap nilai BOD5, COD dan kandungan Fe (besi dalam ekstrak pekat yang telah tersimpan selama ±12 bulan. Dari hasil pengujian terlihat bahwa kadar BOD5 dan COD dari 13 jenis ekstrak ZWA mempunyai nilai 1700 mg/l. Tujuh jenis ekstrak ZWA yaitu ekstrak dari kayu nangka, kayu pinus. kayu kruing, kulit kara benguk, kulit kayu tingi, kayu tegeran dan akar mengkudu mempunyai nilai BOD5 dan COD 1000 mg/l, sedangkan ekstrak kulit batang bakau, kayu secang, kayu sonokeling, kayu buyam, kulit buah markisa dan kayu bengkirai mempunyai nilai BOD5 dan COD antara 1100 - 1700 mg/I. Dibandingkan dengan beban pencemaran yang diakibatkan oleh limbah cair pada pencelupan batik menggunakan zat warna sintetis (ZWS seperti Indigosol yang mempunyai nilai BOD5 = 3.053 mg/I, COD = 10.230 mg/I, dan Naphtol yang mempunyai nilai BOD5 = 5.411 mg/I, COD= 19.921 mg/I maka beban pencemaran ekstrak pekat ZWA masih jauh lebih kecil. Melihat perbandingan COD/BOD5 (=1,3-1,6, beban pencemaran ekstrak pekat ZWA dapat dikelompokkan ke dalam golongan air limbah rumah tangga (COD/BOD5 (2.Zat Pewarna Alam (ZWA akan direkomendasikan sebagai pewarna yang ramah baik bagi lingkungan maupun kesehatan, disebabkan karena kandungan komponen alaminya mempunyai nilai beban pencemaran yang rendah, mudah terdegradasi secara biologis dan tidak beracun. Pernyataan tersebut perlu diyakinkan kebenarannya. Telah dilakukan

  12. PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PROSES BUDIDAYA KARET ALAM DENGAN PENDEKATAN GREEN PRODUCTIVITY: STUDI KASUS DI PT. XYZ (The Increase of Natural Rubber Plantations Productivity with Green Productivity Approach: a Case Study at PT. XYZ

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Marimin Marimin

    2014-02-01

    Full Text Available Indonesia is the second largest natural rubber producer in the world with 28% of the total world production in 2010. In line with the growth of the world’s automotive industry, the needs of natural rubber as a complementary synthetic rubber products will also increase. The main objective of this research was to find the best alternative strategy to increase the productivity of the natural rubber plantations through the green productivity (GP approach. The case study was conducted at PT. XYZ, a private company which runs the plantation and processing of natural rubber businesses. The material flow analysis was performed to identify the seven green wastes. The best alternative strategy was determined by using the  analytical Hierarchy Process (AHP model developed into several improvement scenarios. The measurement of  the alternative strategy performance was rated as the future Green Productivity Index (GPI and compared with the value of current GPI, which had been calculated in the PT. XYZ, as the case study. The results of this research was  able to provide the best productivity improvement strategy, the level of company’s productivity which has been achieved, and the productivity levels of the implementation of the strategy chosen. Keywords: aHP, green productivity,  green wastes, natural rubber, green productivity index, latex   ABSTRAK Indonesia merupakan negara kedua penghasil karet alam terbesar di dunia dengan produksi sebesar 28% dari total produksi dunia di tahun 2010. Sejalan dengan bertumbuhnya industri otomotif dunia, kebutuhan karet alam sebagai produk komplementer karet sintetik akan turut mengalami peningkatan. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk merumuskan alternatif strategi terbaik pada peningkatan produktivitas proses budidaya karet alam melalui pendekatan konsep Green Productivity (GP. Studi kasus dilakukan di PT. XYZ, perusahaan swasta yang bergerak dibidang usaha perkebunan dan pengolahan karet alam. analisis

  13. ANALISIS KAWASAN POTENSIAL UNTUK TAMBAK SUPER-INTENSIF DI PESISIR KABUPATEN BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Hasnawi Hasnawi

    2016-12-01

    Full Text Available Tambak teknologi super-intensif tidak memerlukan lahan budidaya yang luas, produksi yang tinggi dimungkinkan dengan padat tebar tinggi dan input teknologi. Keberhasilan teknologi ini sangat ditentukan oleh lokasi budidaya yang tepat, infrastruktur yang memadai dan memenuhi standar, dilengkapi instalasi pengolahan air limbah (IPAL, serta dukungan faktor sosial yang menjadi penentu penerapan dan keberlanjutannya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan lokasi potensial pengembangan tambak super-intensif di kawasan pesisir Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan. Pada tahap awal, kawasan pesisir yang potensial diidentifikasi melalui analisis elevasi lahan dari citra satelit Aster GDEM dan penggunaan lahan dari data Google Earth. Selanjutnya faktor sosial berupa potensi konflik dengan penggunaan lahan saat ini menjadi data awal yang dikumpulkan sebelum dilakukan pengukuran variabel lain. Variabel yang diobservasi langsung antara lain; elevasi lahan, tekstur tanah, ketersediaan infrastruktur pendukung, pasang surut, penggunaan lahan saat ini, dan kualitas perairan dilakukan di sekitar lokasi potensial terpilih. Analisis data dilakukan dengan mengaplikasikan sistem informasi geografis (SIG. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi potensial dijumpai di Desa Pancana Kecamatan Tanete Rilau dengan luas kawasan sekitar 17,5 ha. Variabel yang diidentifikasi menjadi pembatas utama untuk pengembangan tambak super-intensif di kawasan tersebut adalah elevasi lahan dan keberadaan potensi konflik dengan penggunaan lahan saat ini. A super-intensive pond technology does not require extensive land cultivation, however the high production is expected from its ability to increase stocking density particularly for vannamei species. The success of this technology is highly depend upon proper site selection, availability of supporting infrastructure, the availability of wastewater treatment plant (WWTP, and supporting of social factor determining the implementation

  14. PENERAPAN GAMIFICATION CASHFLOW SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PENGELOLAAN KEUANGAN PRIBADI PADA ANAK USIA DASAR (STUDI KASUS: SDN PLUMPUNG 1 PLAOSAN MAGETAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Hery Maryanto

    2017-08-01

    Full Text Available Belajar mengelola keuangan pribadi bukan hanya dipahami oleh orang dewasa saja, namun sejak dini anak-anak perlu berlatih mengatur keuangan pribadi agar mencapai kesejahteraan mandiri dalam kehidupannya kelak. Pada Sekolah Dasar kelas 3 terdapat materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan Standart Kompetensi Cara Mengelola Uang. Dalam penyampaian materi pelajaran tersebut, guru masih menggunakan teknik konvensional dengan metode ceramah, sehingga siswa kurang fokus dalam menerima materi pelajaran. Penelitian ini merancang permainan cashflow dengan konsep gamifikasi dan menggunakan MDE Framework. Permainan cashflow ini berupa monopoli yang dimodifikasi sesuai dengan tema cara mengelola uang. Dalam monopoli ini terdapat kartu soal A dan kartu soal B dengan kode QR (Quick Response. Hasil penelitian bahwa (1 Analisis pengolahan data terhadap Ahli Materi diperoleh hasil : 94 persen Valid dan analisis pengolahan data terhadap Ahli Media diperoleh 91,3 persen Valid; (2 Uji penerapan di kelas tanpa game diperoleh nilai rata-rata sebesar 76,5 dan kelas menggunakan game diperoleh nilai rata-rata sebesar 91; (3 Uji penerapan game dengan konsep gamifikasi diperoleh 1 siswa berhasil memperoleh skor tertinggi (150-200 point, 9 siswa berhasil memperoleh skor (100-150 point, 4 siswa berhasil memperoleh skor (50-100 point, dan 6 siswa memperoleh skor (0-50 point.

  15. Sistem Pendeteksi Kualitas Daging Dengan Ekualisasi Histogram Dan Thresholding Berbasis Android

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Anggit Sri Herlambang

    2016-04-01

    Full Text Available Kebutuhan daging sapi yang meningkat sering dimanfaatkan oleh penjual daging sapi untuk melakukan kecurangan. Kecurangan yang sering dimanfaatkan biasanya dalam hal kualitas daging sapi. Kualitas daging ditentukan oleh beberapa parameter, termasuk parameter ukuran, tekstur, karakteristik warna, bau daging dan lain - lain. Parameter adalah salah satu faktor penting untuk menentukan kualitas daging. Umumnya dalam menentukan kualitas daging dilakukan dengan menggunakan indra penglihatan. Sehingga cara manual masih bersifat subjektif dalam menilai kualitas daging. Penelitian ini bertujuan untuk merancang aplikasi sistem pendeteksi kualitas daging dengan sampel 20 citra daging data uji. Sistem pendeteksi kualitas daging dengan ekualisasi histogram dan thresholding berbasis android ini dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman berbasis Android yang terintegrasi dengan SDK Android, Eclipse dan library OpenCV. Metode yang digunakan menggunakan metode pra-pengolahan ekualisasi histogram dan segmentasi thresholding pengolahan citra. Deteksi kualitas daging dilakukan dengan mencari nilai statistik ekstraksi ciri citra berdasarkan data citra daging dari penelitian. Hasil penelitian ini adalah dapat menentukan nilai statistik mean dan standar deviasi dari hasil citra olahan ekualisasi histogram dan thresholding disertai analisis kualitas citra daging sapi. Pengujian black box dari aplikasi sistem pendeteksi kualitas daging ini menunjukkan bahwa semua fungsi yang terdapat pada aplikasi ini telah berhasil berjalan sesuai fungsinya. Penelitian ini harapannya bisa digunakan untuk membantu penelitian tahap selanjutnya.

  16. STRATEGI PROMOSI BANYUWANGI SEBAGAI DESTINASI WISATA (STUDI KASUS PADA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Chintiya Betari Avinda

    2016-07-01

    Full Text Available Kegiatan promosi yang efektif merupakan hal yang sangat esensial dalam pengembangan pariwisata di suatu daerah. Bauran promosi merupakan salah satu alat pemasaran, dapat digunakan untuk menginformasikan, membujuk dan mengingatkan calon wisatawan. Dalam kurun waktu 2011- 2014 kunjungan wisatawan ke Banyuwangi mengalami peningkatan namun rata-rata lama tinggal wisatawan masih rendah. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi strategi promosi yang telah dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata serta hambatan-hambatan yang dialami. Metode deskriptif kualitatif dilakukan dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan observasi, wawancara dengan kepala dinas dan staf dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, serta studi kepustakaan. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa strategi promosi yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi melalui bauran promosi sudah memberikan dampak positif terhadap kunjungan wisatawan namun belum cukup efektif untuk memeratakan kunjungan wisatawan dan meningkatkan lama tinggal wisatawan. Program-program advertising dan direct marketing yang dilakukan sudah efektif sedangkan sales promotion dan public relation belum cukup efektif. Dalam pelaksanaan strategi promosi juga terdapat faktor pendukung dan penghambat. Dari hasil pengolahan data disarankan kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk mengkaji ulang program bauran promosi yang kurang efektif, mengadakan pelatihan kepramuwisataan dan Bahasa Inggris, memperbanyak Tourist Information Center, serta menjalin kerjasama dengan stakeholder lainnya.

  17. UPAYA MENINGKATKAN CAPASITY BUILDING KELOMPOK TANI DI KECAMATAN GUNUNGPATI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dyah Maya Nihayah

    2016-03-01

    Full Text Available Penduduk di Kecamatan Gunungpati sebagian besar bermata pencaharian petani. Hasil pertanian yang dihasilkan adalah buah rambutan. Hasil panen yang melimpah yang belum diimbangi dengan teknologi pasca panen dan rendahnya harga jual mengakibatkan buah rambutan tidak memiliki nilai ekonomis. Harga jual rambutan sangat rendah, hanya mencapai paling tinggi Rp 2.500,00 per ikat. Buah rambutan yang tidak habis terjual akan cepat layu, rusak dan busuk. Hal ini menunjukkan bahwa petani di Kecamatan Gunungpati yang menjadi khalayak sasaran belum produktif secara ekonomi. Penerapan teknologi pasca panen merupakan hal yang urgen untuk dilakukan untuk mempertahankan, meningkatkan dan menambah nilai jual produk olahan buah rambutan. Upaya yang dapat dilakukan agar buah rambutan memiliki nilai ekonomis yang tinggi dapat diupayakan melalui pengolahan buah rambutan menjadi beberapa produk olahan sehingga mampu meningkatkan nilai tambahnya agar dapat meningkatkan pendapatan petani di wilayah Kecamatan Gunungpati. Tujuan kegiatan ini, adalah membentuk kelompok usaha pengolahan buah pada kelompok tani dan penguatan kelembagaannya. Metode yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut adalah sosialisai dan pelatihan dari aspek kelembagaan. Seluruh proses tersebut dilakukan pada dua kelompok tani yaitu Kelompok Tani Teger dan kelompok Tani Sumber Rejeki yang ada di Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Pembentukan KUB serta pelatihan kelembagaan yang dilakukan merupakan usaha untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan di kelompok tani di Kecamatan Gunungpati.

  18. ANALISA PENYEBAB PENURUNAN DAYA SAING PRODUK SUSU SAPI DALAM NEGERI TERHADAP SUSU SAPI IMPOR PADA INDUSTRI PENGOLAHAN SUSU (IPS DENGAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA DAN BARRIER ANALYSIS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Susatyo Nugroho W.P

    2012-02-01

    Full Text Available Produk peternakan sapi perah Indonesia dituntut untuk dapat bersaing ketat dengan produk  negara lain, bukan untuk bersaing pada pasar internasional tapi justru pasar dalam negeri Indonesia. Namun kondisi yang ada pada saat ini, produk susu perah lokal kuantitasnya tidak mampu mencukupi permintaan  Industri Pengolahan Susu (IPS, kualitas tidak memenuhi standard milk codex, dan harga lebih tinggi dari susu impor, membuat peternak lokal kalah bersaing dengan negara-negara pengekspor susu dunia. IPS di Indonesia lebih memilih menggunakan susu impor dengan kualitas lebih baik dan harga lebih murah dari susu lokal. Mengingat kondisi geografi dan ekologis di Indonesia sebenarnya cocok untuk pengembangan peternakan sapi perah (agribisnis persusuan serta besarnya permintaan susu dalam negeri, sebenarnya peternakan sapi perah Indonesia dapat lebih kompetitif. Oleh karena itu penting untuk dilakukan analisa mengidentifikasi akar penyebab masalah dari rendahnya daya saing susu sapi Indonesia terhadap susu sapi impor pada IPS. Analisa yang digunakan adalah analisa dengan metode Fault Tree Analysis (FTA untuk mengetahui akar penyebab terjadinya suatu permasalahan. Sedangkan Barrier Analysis adalah proses sistematik yang digunakan untuk mengidentifikasi hambatan fisik, administrasi dan prosedur atau  mengontrol tindakan pencegahan masalah yang dapat mencegah masalah terjadi kembali. Hasil analisa menunjukkan permasalahan utama lebih dominan disebabkan oleh faktor intern peternakan sendiri. Dari penelusuran akar penyebab permasalahan, dibuat troubleshooting yang berisi petunjuk pemecahan masalah jika permasalahan tersebut terjadi kembali baik troubleshooting permasalahan produktifitas, kuantitas, harga susu segar lokal yang tidak kompetitif terhadap susu segar impor dan rekomendasi tindakan perbaikan yang meliputi aspek man, methode, material, machine, mother nature, dan maintenance. Kata-kunci : daya saing, analisa pohon keputusan,  barrier analysis

  19. Komputasi Data Isotermal Reaksi Pertukaran Ion

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sumarbagiono Sumarbagiono

    2017-03-01

    Full Text Available Sebagian besar data penelitian yang masih bersifat teknis perlu dievaluasi lebih lanjut denganmenggunakan metode komputasi Data Isotermal Reaksi Pertukaran Ion dalam proses penyerapanlogam berat dan radionukleotida oleh material sorben dari limbah cair. Melalui perhitungan KonstantaKesetimbangan (Ka dan Kuotisi Kielland diperoleh nilai entropi dan entalpi yang dapat digunakanuntuk mengetahui selektifitas unsur yang teradsorsi dalam zeolit. Program Kielland denganmenggunakan Delphi 5 dapat digunakan secara praktis oleh para peneliti untuk menganalisa dataisothermal pertukaran ion dari reaksi kesetimbangan dengan menghasilkan data yang lebih baik.

  20. KONVERSI ENERGI BIOMASSA KOTORAN SAPI MELALUI RANCANGAN BIODIGESTER UNTUK RUMAH TANGGA

    OpenAIRE

    I Gede Bawa Susana; I Made Suartika

    2017-01-01

    Biomassa kotoran sapi mengandung energi berupa gas metan yang dapat digunakan sebagai bahan bakar. Pengolahan biomassa kotoran sapi menjadi bahan bakar dilakukan melalui proses konversi energi dalam suatu biodigester. Biodigester dibuat untuk kebutuhan rumah tangga dengan kapasitas 0,5997 m3 untuk waktu penyimpanan 30 hari.  Masyarakat yang memelihara sapi 2-3 ekor dapat menggunakan biodigester tipe plastik dan fixed dome dengan kapasitas tong plastik 250 liter. Hasil pengujian menunjukkan ba...

  1. Kajian Spasial Suhu Permukaan Laut Akibat Air Bahang Pltu Paiton Menggunakan Saluran Termal Satelit Landsat 7/etm+ Di Pantai Bhinor Kabupaten Probolinggo Jawa Timur

    OpenAIRE

    Ismayati, Qorihah; Helmi, Muhammad; Rochaddi, Baskoro

    2013-01-01

    Penelitian bertujuan untuk memetakan secara horisontal suhu permukaan laut di perairan PLTU Paiton Probolinggo dan mengkaji sebaran spasial termal perairan akibat air bahang PLTU Paiton Probolinggo. Pengolahan data citra dilakukan menggunakan perangkat lunak ER Mapper 7.0 dan ArcGIS 9.3. Data yang digunakan dalam penelitian adalah citra Satelit Landsat 7ETM+ tahun 2009 hingga tahun 2012, data arus permukaan dan angin yang diperoleh dari BMKG Maritim Perak Surabaya dan data hasil pengukuran la...

  2. Beberapa Piranti Lunak Untuk Statistik

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Syarudji Naseh

    2012-09-01

    Full Text Available Dibandingkan dengan piranti lunak untuk pengolahan kata (word processor", "spreadsheets" ataupun "database", piranti lunak untuk statistik kelihatannya kurang populer. Ketidak populerannya antara lain disebabkan oleh karena dari sekian banyak lembaga pendidikan komputer yang tersebar di seluruh pelosok negeri, kebanyakan hanya menyelenggarakan kursus DOS, Workstar, Lotus 123 dan dBase.Tulisan ini mencoba memperkenalkan beberapa paket statistik yang sering digunakan. Piranti lunak tersebut antara lain Microstat, Minitab, SPSS/PC dan BMDP.

  3. Studi Awal Desain Pebble Bed Reactor Berbasis Htr-pm Dengan Skema Resirkulasi Bahan Bakar Once-through-then-out

    OpenAIRE

    Setiadipura, Topan; Pane, Jupiter Sitorus; Zuhair, Zuhair

    2016-01-01

    STUDI AWAL DESAIN PEBBLE BED REACTOR BERBASIS HTR-PM DENGAN RESIRKULASI BAHAN BAKAR ONCE-THROUGH-THEN-OUT. Reaktor nuklir tipe pebble bed reactor (PBR) adalah salah satu reaktor canggih dengan fitur keselamatan pasif yang kuat. Pada desain tipe ini berpotensi untuk dilakukan kogenerasi yang bermanfaat untuk pengolahan berbagai mineral di berbagai pulau di Indonesia. Operasi PBR dapat lebih disederhanakan dengan menerapkan skema pengisian bahan bakar once-through-then-out (OTTO) dimana bahan b...

  4. Pengolahan Bisnis Catering Ummi Nisa Medan Berbasis Web

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Khairunnisa Khairunnisa

    2018-04-01

    Full Text Available Catering Ummi Nisa is a business that runs its business in the field of food services in Medan. From a manual sales system by distributing flyers on the street, in community homes look less effective. With development of technology that is growing rapidly, internet technology has reliable every community, especially in sales and information. So much-needed changes to improve the ordering and sales system are communicative and informative. With this change researches have a goal to creat Ummi Nisa Catering website so that this business can grow more widely. With the customer website will be easier to find the information needed. Any product information and menu offered on Catering Ummi Nisa would be obtained on the website. In addition to customer information is also able to order Catering Online, so that sales Catering Ummi Nisa more effective and efficient in business. This is very beneficial to catering owner and customers.Keywords: Information System, Online, Sales, Food, Website

  5. SISTEM PENGOLAHAN AIR MINUM SEDERHANA (PORTABLE WATER TREATMENT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Isna Syauqiah

    2017-04-01

    Full Text Available Water is the most important thing for living. Lately it is difficult to get clean water and suitable for consumption. Many water sources are commonly used not as good as it used to be. It needs to research about making a simple water treatment system with variable time and suitable volume for Martapura river conditions by knowing the quality of drinking water that produced. The technology used includes water treatment conducted physically (filtration and aeration, chemical processing (adsorption and desinfection using UV. This research was conducted in several stages. First is the design of portable water treatment itself is by making the columns of aeration, filtration column, adsorption column, and columns where the desinfection equipment are separated. Second, the optimizing tools that aim to determine the optimum time and volume of each instrument. So it will be obtained the optimum time and volume for whole instrument. Third, the analysis results of Martapura river. Based on research results obtained that the design of this tool is less effective with the quality of Martapura river water conditions to be processed into drinking water that is usually consumed by people around because the quality of drinking water that produced has not reached the standard of specified drinking water quality standard. Optimum time for this tool is 135 s with a desinfection time for 2 minutes and the optimum volume of entering water amounts to 2 L

  6. Keterlibatan Masyarakat Urban dalam Pengolahan Sampah Rumah Tangga

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yosica Mariana

    2012-12-01

    Full Text Available Generally, activities conducted by people generate waste. The waste which increasingly rises causing a big problem. Therefore, the role of community in waste management will strongly support the process of solving the waste problem in the community. The purpose of this study was to determine the relationship of engagement and active participation of citizens, as reflected in the attitude of citizens in the activities related to the response to the waste problem in the community. A descriptive method was used in this study to describe the involvement and participation in the prevention of waste. The result showed that the paradigm of PSBM (community-based waste management appeared sporadically and has not yet received the maximum support from regional governments. A paradigm which is “people pay, the government manages“, has grown within the community for years. It would hardly change people’s behaviour patterns in solving the waste problem in the community since changing the city into a city that is clean, comfortable and healthy involved many parties, including the community.

  7. Pengolahan Tembakau Dan Pembangunan Ekonomi Di Kabupaten Pamekasan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Mohammad Rofiuddin

    2018-01-01

    Abstract   Tobacco processing and economic development become an interrelated integration. Increasing the contribution of tobacco processing has a multiplier effect on labor requirements, production quantity, productivity and land area. The analytical approach used in this research is with comparative description. The results showed that the overall production in Kabupaten Pamekasan in 2013 amounted to 3.642 ton and in 2014 amounted to 15.018 ton. Productivity in 2013 reached 431 kg/ha and in 2014 reached 446 kg/ha. Land area in 2013 and 2014 covered 8.448 ha and 26.905 ha. Tobacco production growth in 2014 in each of sub-district ranged between 150-478 percent, productivity ranged between 13-42 percent and land area ranged between 104-216 percent. Fluctuation occurred in every year to the contribution of tobacco processing. In 2010 distribution of land processing reached 1.97 percent, while in 2011 reached 1.92 percent. Lowest distribution occurred in 2013 reached 1.83 percent and in 2014 reached 1.97 percent. Tobacco processing growth in 2011 reached 3.29 percent. In 2012 has increased that reached 6.04 percent. In 2013 has decreased amounted to 1.54 percent and in 2014 tobacco processing growth has increased that reached 13.49 percent, showed that tobacco processing sector has increased. Economic growth of Kabupaten Pamekasan in 2011-2014 dominantly has decreased, however it still ranges between 5 percent. Keywords: Tobacco Processing, Production, Economic Development

  8. KATALIS HETEROGEN DARI ABU VULKANIK UNTUK PEMBUATAN BIODIESEL DARI MINYAK MIKROALGA 1,2 CHLORELLA Sp

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Catur Rini Widyastuti

    2015-02-01

    Full Text Available Proses produksi biodiesel secara konvensional menggunakan bahan baku yang terbatas jumlahnya, proses yang rumit, dan banyaknya limbah yang dihasilkan menyebabkan produksi biodiesel dalam skala besar tidak dapat direalisasikan dengan mudah. Mikroalga merupakan sumber bahan alam terbarukan yang sangat potensial untuk produksi biodiesel karena kandungan minyaknya yang tinggi, kecepatannya tumbuh pada lahan yang terbatas, serta merupakan produk non-pangan. Salah satu jenis mikroalga dengan kandungan minyak yang relatif besar (28-32% berat kering adalah mikroalga Chlorella sp. Selain bahan baku, pemilihan proses yang lebih sederhana dan ekonomis perlu dikembangkan. Selama ini, proses produksi biodiesel konvensioanal banyak menghasilkan air limbah pada tahap pemisahan produk dari katalis yang larut dan produk samping yang dihasilkan. Oleh karena itu, untuk mengurangi limbah yang dihasilkan selama proses pemisahan tersebut, jenis katalis heterogen dapat digunakan untuk menggantikan katalis homogen alkali yang biasa digunakan. Katalis padat tersebut dapat disintesis dari abu vulkanik yang mengandung unsur-unsur seperti SiO2, Al2O3, Fe2O3, TiO2, MnO, CaO, MgO, Na2O, K2O, P2O5, serta beberapa elemen minor seperti Zr, Sr, dan V. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji jenis katalis dan aktivitasnya dalam reaksi transesterifikasi minyak mikroalga Chlorella sp menjadi biodiesel. Tahap awal penelitian yang dilakukan adalah preparasi minyak mikroalga yang akan digunakan untuk uji aktivitas katalis. Minyak mikroalga diperoleh dengan ekstraksi menggunakan metode maserasi menggunakan pelarut n-heksana. Rendemen minyak yang diperoleh sebesar 12,26%. Dari hasil uji GC-MS diketahui dua kandungan asam lemak terbesar dalam minyak mikroalga, yaitu Dodecanoic acid sebesar 59.52% dan n-Decanoic acid sebesar 12.64%. Selanjutnya minyak mikroalga direaksikan dengan metanol dengan rasio molar 1:6 menggunakan jenis katalis yang disintesis dari abu vulkanik. Preparasi katalis

  9. Karakter Morfologi dan Pertumbuhan Tiga Jenis Cacing Tanah Lokal Pekanbaru pada Dua Macam Media Pertumbuhan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dewi Indriyani Roslim

    2013-03-01

    Full Text Available Limbah organik dari limbah rumah tangga, pertanian, perkebunan, dan peternakan sering menimbulkan masalah, karena mencemari lingkungan. Cacing tanah dapat menggunakan limbah organik tersebut sebagai media pertumbuhannya dan juga merombaknya menjadi pupuk kasting. Penelitian ini bertujuan menganalisis pertumbuhan tiga jenis cacing tanah yang ditemui di kota Pekanbaru pada dua media pertumbuhan. Tiga jenis cacing tanah yang diteliti adalah Amynthas aspergillum (Cacing Gila Bodoh, Perionyx sp1 (Cacing Merah, dan Perionyx sp2 (Cacing Susu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Faktorial Lengkap. Masing-masing cacing tanah ditumbuhkan pada dua media, yaitu serasah dan campuran kotoran sapi+tanah, di dalam pot plastik. Medium tanpa cacing tanah digunakan sebagai kontrol. Hasil penelitian menunjukkan cacing tanah Amynthas aspergillum (Cacing Gila Bodoh, Perionyx sp1 (Cacing Merah, dan Perionyx sp2 (Cacing Susu memiliki perbedaan karakter morfologi pada panjang tubuh, warna kulit, jumlah segmen, tipe prostomium, jumlah seta per segmen, warna dan posisi klitellum, posisi dan jumlah lubang jantan. Medium campuran kotoran sapi+tanah lebih cocok untuk pertumbuhan Perionyx sp2 (Cacing Susu, media serasah untuk pertumbuhan Amynthas aspergillum (Cacing Gila Bodoh, dan media kotoran sapi saja tanpa penambahan tanah untuk Perionyx sp1 (Cacing Merah.Organic waste produced from household, agriculture, plantation, and animal husbandry may cause environmental pollution. Earthworms can utilize this organic waste for their growth medium and decompose them to produce casting fertilizer. The objective of this study was to analyze the growth of three earthworm species from Pekanbaru using two types of media, i.e. Perionyx sp1 (Cacing Merah, Perionyx sp2 (Cacing Susu, and Amynthas aspergillum (Cacing Gila Bodoh. All these earthworms were grown in litter media and manure-soil mixture. Media without the earthworms were used as control. The experiment design used in this

  10. KATALIS HETEROGEN DARI ABU VULKANIK UNTUK PEMBUATAN BIODIESEL DARI MINYAK MIKROALGA CHLORELLA SP

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Catur Rini Widyastuti

    2014-02-01

    Full Text Available Selama ini, proses produksi biodiesel konvensioanal banyak menghasilkan air limbah pada tahap pemisahan produk dari katalis yang larut dan produk samping yang dihasilkan. Oleh karena itu, untuk mengurangi limbah yang dihasilkan selama proses pemisahan tersebut, jenis katalis heterogen dapat digunakan untuk menggantikan katalis homogen alkali yang biasa digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji jenis katalis dan aktivitasnya dalam reaksi transesterifikasi minyak mikroalga Chlorella sp menjadi biodiesel. Tahap awal penelitian yang dilakukan adalah preparasi minyak mikroalga yang akan digunakan untuk uji aktivitas katalis. Minyak mikroalga diperoleh dengan ekstraksi menggunakan metode maserasi menggunakan pelarut n-heksana. Rendemen minyak yang diperoleh sebesar 12,26%. Dari hasil uji GC-MS diketahui dua kandungan asam lemak terbesar dalam minyak mikroalga, yaitu Dodecanoic acid sebesar 59.52% dan n-Decanoic acid sebesar 12.64%. Selanjutnya minyak mikroalga direaksikan dengan metanol dengan rasio molar 1:6 menggunakan katalis yang disintesis dari abu vulkanik. Preparasi katalis dilakukan dengan dua metode yang berbeda, yaitu refluks dengan larutan H 2 SO 2 M dan secara alkali hidrotermal menggunakan larutan NaOH 2M. Reaksi transesterifikasi berlangsung pada suhu 60 o 4 C dengan penambahan katalis padat sebanyak 5% selama 60 menit. Yield biodiesel yang diperoleh dari reaksi menggunakan katalis yang dipreparasi dengan larutan H 2 SO adalah 28,27% dengan densitas 0,684 g/ mL. Sedangkan reaksi dengan katalis yang dipreparasi secara alkali hidrotermal menghasilkan biodiesel sebanyak 23% dengan densitas 0,69 g/mL.

  11. POTENSI JERAMI PADI SEBAGAI BAHAN BAKU PANEL AKUSTIK

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Christina E. Mediastika

    2007-01-01

    Full Text Available In the increase of environmental noise, building elements enriched with acoustical properties are significant to serve amenities and healtiness among inhabitants. However, this type of elements which usually consist of high quality materials is much too expensive for most people. The use of paddy straw as the main material to construct acoustical panels is considered in a very early stage of material research. Paddy straw has chareacteristics which is close to acoustical requirements of panels, besides abundance of availability. These benefits will significantly lowered cost production without significantly reduce the quality. Further research to seek the next step of application of paddy straw as acoustic panels is in conduct. Abstract in Bahasa Indonesia : Kebisingan di sekitar bangunan yang terus meningkat serta naiknya permintaan bahan bangunan yang bersifat akustik untuk keperluan studio pribadi telah menyebabkan kebutuhan bahan bangunan yang bersifat akustik juga meningkat. Namun, bahan semacam ini tidak secara merata terjangkau masyarakat. Penggunaan bahan limbah, salah satunya jerami padi sebagai bahan baku pembuatan panel akustik, diharapkan mampu memenuhi kebutuhan bahan bangunan bersifat akustik dengan kualitas tinggi namun tetap dalam harga bersaing. Jerami padi menjadi bahan yang realistis dipertimbangkan sebagai bahan utama karena ketersediaannya yang melimpah dan sifat-sifat fisik batangnya yang secara teoretis mampu menjadi bahan akustik yang baik. Penelitian lanjutan ke arah pemanfaatan limbah jerami padi sebagai bahan baku panel akustik sedang dilaksanakan. Kata kunci: panel akustik, jerami padi.

  12. MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH BERBASIS SISTEM INFORMASI GUNA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DAN OPTIMALISASI TATA KELOLA PERPUSTAKAAN SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN JATINANGOR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Tine Silvana

    2014-11-01

    ABSTRAK Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dilaksanakan di Kecamatan Jatinangor dengan mengambil tempat pelaksanaan di Aula Kantor UPTD TK, SD dan PNF Kecamatan Jatinangor dan di Ruang Pertemuan GERKOPIN Kecamatan Jatinangor. Sebagai Masyarakat Mitra dalam PKM ini yakni Unit Pengelola Teknis Dinas TK, SD dan PNF Kecamatan Jatinangor. Pencapaian Sasaran PKM ini adalah para Pengelola Perpustakaan Sekolah Dasar Se-Kecamatan Jatinangor. Kegiatan PKM yang telah dilaksanakan yakni dimulai dari kegiatan FGD untuk mengetahui kebutuhan pencapaian sasaran, kemudian Seminar dan Workshop yang diikuti oleh para Kepala Sekolah Dasar serta para Pengelola Perpustakaan dari 29 SD Negeri maupun Swasta. Berikutnya kegiatan Monitoring dan Evaluasi Akhir. Tujuan dari Program PKM ini adalah agar pencapaian sasaran dapat memiliki pengetahuan dan keterampilan teknis dalam mengelola dan mengolah koleksi bahan pustaka maupun layanan perpustakaan sekolah dengan menggunakan sistem informasi perpustakaan yang lebih mudah digunakan. Dalam kegiatan FGD diketahui bahwa hampir semua pengelola perpustakaan sekolah belum dapat menangani pengolahan koleksi secara sistematis. Meskipun sebagian diantara mereka sudah mengetahui adanya sistem informasi yang dapat digunakan untuk mengolah dan mengelola koleksi, mereka belum mengetahui dan belum dapat memanfaatkan dan menggunakannya. Dalam sesi Seminar, para Kepala Sekolah mendapatkan pemahaman lebih lanjut tentang pentingnya mengelola perpustakaan sekolah secara lebih profesional. Terlebih lagi bahwa mereka saat ini mulai dituntut untuk selalu siap menyediakan data dan informasi tentang tata kelola perpustakaan baik untuk pelaporan dan evaluasi maupun untuk kepentingan akreditasi sekolah. Dalam sesi Workshop, para peserta yang umumnya para pelaksana pengelola perpustakaan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan teknis tentang tata cara pengolahan koleksi yang terdiri dari inventarisasi, klasifikasi, katalogisasi, pelayanan serta administrasi perpustakaan

  13. Pengaruh Konsentrasi Maleat Anhidrat Terhadap Derajat Grafting Maleat Anhidrat Pada High Density Polyethylene ( HDPE ) Dengan Inisiator Benzoil Peroksida

    OpenAIRE

    Iwan Pranata Sitepu

    2009-01-01

    Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh konsentrasi maleat anhidrat terhadap derajat grafting maleat anhidrat pada High Density Polyethylene ( HDPE ) dengan inisiator Benzoil Peroksida, dilakukan dengan teknik pengolahan reaktif dalam Internal Mixer pada suhu 1450C dan waktu proses selama 60 menit dengan variasi komposisi HDPE:MA:BPO, 95:3:2, 92:6:2, 89:9:2, 86:12:2 dan 83:15:2. Selanjutnya dilakukan penentuan derajat grafting dengan metode titrasi dan analisis spektra FTIR untuk menen...

  14. POTENSI NANOKOLAGEN LIMBAH SISIK IKAN SEBAGAI COSMECEUTICAL

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Hanny Setyowati

    2015-05-01

    Full Text Available Abstract: Collagen is the most abundant protein of white connective tissue, comprising approximately 30% of total animal protein. This is a fibrous protein which give strength and flexibility in the tissue and bone, also playing an important role for skin and tendon. The utilization of collagen from fish scales waste become an alternative for medication (pharmaceutical, and daily care as cosmetic, which known by cosmeceutical. Nanotechnology application can be completing of cosmeceutical, not only for cure, but also for daily treatment using an wasted materials changed into beneficial product to be developed. Keywords : collagen, fish scales waste, cosmeceutical

  15. Penanganan Limbah Krom Dengan Metode Destruksi Kimia

    OpenAIRE

    Wiryodiningrat, Suliestiyah; Kismolo, Endro; Prayitno, Prayitno

    2007-01-01

    The treatment of chrome waste water was conducted by chemical destruction method. Chromium recovery process that at the same time lowering the chrome content is considered the best solution so far. The treatment of chrome The treatment of chrome waste water was done by chemical process using Magnesium Oxide and Lime to produce Sludge of Chromium performed. By the process of chemical destruction method using Sulphuric Acid, Chrome Sulphate or Chromosal powder that can be used as an alternative...

  16. Penanganan limbah krom dengan metode destruksi kimia

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Suliestiyah Wiryodiningrat

    2007-06-01

    Full Text Available The treatment of chrome waste water was conducted by chemical destruction method. Chromium recovery process that at the same time lowering the chrome content is considered the best solution so far. The treatment of chrome The treatment of chrome waste water was done by chemical process using Magnesium Oxide and Lime to produce Sludge of Chromium performed. By the process of chemical destruction method using Sulphuric Acid, Chrome Sulphate or Chromosal powder that can be used as an alternative tanning agent can be obtained. It can be concluded from the research that destruction process of Chrome Hydroxide Sludge of Lime Process requires speed of stirring 100 rpm. At this state, the content of soluble Solid Substance in Chromium Sulphate Liquor was 5.125 g/l, and the solubility of chromosal in water was 99.15%, whereas for Sludge of Chrome Hydoxide from Magnesium Oxide process, the best speed of stirring was 150 rpm, with soluble solid substance in the Chrome Sulphate was 4.085 g/l and solubility of Chromosal powder in water was 99.54%.

  17. Penanganan limbah krom dengan metode destruksi kimia

    OpenAIRE

    Suliestiyah Wiryodiningrat; Endro Kismolo; Prayitno Prayitno

    2007-01-01

    The treatment of chrome waste water was conducted by chemical destruction method. Chromium recovery process that at the same time lowering the chrome content is considered the best solution so far. The treatment of chrome The treatment of chrome waste water was done by chemical process using Magnesium Oxide and Lime to produce Sludge of Chromium performed. By the process of chemical destruction method using Sulphuric Acid, Chrome Sulphate or Chromosal powder that can be used as an alternative...

  18. Identifikasi Variabel Untuk Mendukung Kinerja Pusat-Pusat Kegiatan Dalam Pengembangan Komoditas Unggulan Tongkol Di Wilayah Pesisir Timur Provinsi Aceh

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Muthmainnah -

    2013-09-01

    Full Text Available Wilayah Pesisir Timur merupakan salah satu wilayah pengembangan (WP di Provinsi Aceh yang memiliki keunggulan pada sektor primer salah satunya sub sektor perikanan. Struktur hirarki pusat kegiatan WP terdiri dari pusat kegiatan nasional (PKN, pusat kegiatan wilayah (PKW dan pusat kegiatan lokal PKL yang memliki peran sebagai pusat pertumbuhan dan mendukung pengembangan wilayah termasuk pengembangan komoditi unggulan. Namun demikian keunggulan pada sub sektor perikanan belum mendapat dukungan dalam hal pengembanganya. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel apa saja yang mempengaruhi kinerja pusat kegiatan dalam mendukung pengembangan komoditas unggulan perikanan. Untuk menjawab tujuan ini dilakukan tiga tahapan penelitian yaitu penentuan komoditas unggulan perikanan dengan analisa location quotient (LQ dan shift share analysis (SSA. Tahapan kedua, melihat kondisi aliran nilai tambah komoditi unggulan di pusat kegiatan dengan analisa deskriptif, dan analisa variabel pengaruh kinerja dengan analisa pengkodean (coding. Hasil analisa awal dengan LQ dan SSA menunjukkan bahwa komoditi Tongkol merupakan komoditi unggulan WP Pesisir Timur. Sementara pada analisis deskriptif aliran nilai tambah menunjukkan tidak terjadinya pertambahan nilai bagi komoditi unggulan. Terakhir, analisa kualitatif coding ditemukan bahwa variabel yang mempengaruhi kinerja pusat kegiatan WP Pesisir Timur terhadap pengembangan komoditi unggulan Tongkol yaitu ketersedian jumlah pasar, ketersedian jumlah industri pengolahan, ketersedian jumlah jenis industri pengolahan, ketersediaan jaringan transportasi, ketersedian prasarana listrik dan ketersedian prasarana air bersih.

  19. THE STUDY OF ORGANIZATIONAL BEHAVIOR ON FISHERY MANUFACTURE INDUSTRIES EMPLOYEES PERFORMANCES

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Agung Wahyu Handaru

    2015-06-01

    Full Text Available The purpose of this study was to examine the employee performance of fish-based food processing industries in West Java, which driven by variables of organizational culture, job satisfaction and motivation. The fishing industry in Indonesia has resulted in huge foreign exchange. On the other hand, their products are still poor quality and do not meet export standard. This is likely due to low employee performance. The research object were employees of three fish-based food processing plants. The sample was selected by simple random sampling technique. This study revealed different results from previous studies, that only organizational culture has an effect on employee performance. While job satisfaction and motivation has no effect on performance. Tujuan penelitian ini adalah menguji kinerja karyawan industri pengolahan makanan berbasis ikan di wilayah Jawa Barat, yang dipengaruhi dari variabel budaya organisasi, kepuasan kerja dan motivasi. Industri perikanan di Indonesia telahmenghasilkan devisa negara besar. Disisi lain, hasil produknya masih banyak yang belum memenuhi standar ekspor dan bermutu rendah. Hal tersebut kemungkinan dikarenakan kinerja karyawan yang rendah. Objek penelitian ini adalah karyawan dari tiga pabrik pengolahan makanan berbasis ikan. Sampel dipilih dengan teknik simple random sampling. Penelitian ini mengungkapkan hasil yang berbeda dari penelitian sebelumnya. Dari ketiga variabel independen, hanya budaya organisasi yang berpengaruh pada kinerja karyawan. Sedangkan kepuasan kerja dan motivasi tidak berpengaruh.

  20. PENGAMATAN JENIS-JENIS JAMUR YANG DITEMUKAN PADA MINUMAN SUSU SEGAR DAN SUSU KEMASAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nunik Siti Aminah

    2012-10-01

    Full Text Available Minum susu dari wadah kemasan lebih praktis daripada minum susu segar yang harus dimasak lebih dahulu. Pengolahan susu biasanya dilakukan dengan dua cara yaitu dengan proses Ultra High Temperature (UHT yang menggunakan panas tinggi sekitar 140° C dalam waktu 14 detik dan cara Pasteurisasi yang menggunakan suhu 63° C dalam waktu 30 menit. Menurut label yang tertera dalam kemasan, susu dengan proses pengolahan di atas mempunyai daya simpan selama 10 bulan, terhindar dari cemaran bakteri serta efek luar seperti udara dan cahaya. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa susu dalam kemasan kardus, kaleng, botol kaca dan plastik tidak bebas dari cemaran jamur seperti Aspergillus sp. , Penicillium sp., Geotrichum sp. dan Khamir. Dari tempat pemerahan susu ditemukan cemaran jamur yang sama dengan jamur yang ditemukan pada susu kemasan. Jamur Geotrichum sp ditemukan pada tanah yang berada di sekitar tempat pemerahan susu. Aspergillus sp ditemukan pada pakan sapi perah yang berupa rumput - rumputan, Risophus sp ditemukan pada sumber air yang berada disekitar tempat pemerahan susu. Pada susu kemasan kaleng yang berasal dari luar negeri baik yang legal maupun yang ilegal hanya ditemukan Penicillium sp dan Khamir berarti cemaran jamur berasal dari udara. Sedangkan susu kemasan dalam negeri ditemukan jamur A.niger, Penicillium sp., Khamir, dan Geotrichum sp.yang menandakan dapat tercemar dari bahan/susu perah karena penanganannya kurang higienis. ' Keywords: Jamur, susu segar dan susu kemasan.

  1. Sistem Parkir Berbasis RFID dan Pengenalan Citra Pelat Nomor Kendaraan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Eko Didik Widianto

    2017-07-01

    Full Text Available The length of time in manually recording vehicle license plates in the parking system leads to long vehicle queues. This research developed automatic parking system based on RFID and vehicle plate number recognition. Authentication used a camera and Arduino Uno as the controller for RFID reading, feedback and gatekeeper control. The system will compare the characters image and RFID in the record of database to authorize a vehicle. Image processing was done by contour analysis method and had 91% in accuracy at 60 cm of distance and 131.89 milliseconds of reading speed. The system had been able to work to automatically open and close gates based on the match of RFID and vehicle plate number recognition. Waktu yang lama saat pencatatan pelat nomor kendaraan secara manual di sistem parkir menimbulkan antrean. Penelitian ini mengembangkan sistem parkir otomatis berbasis RFID dan pengolahan citra pelat nomor kendaraan. Autentikasi menggunakan kamera untuk pengambil gambar pelat nomor dan Arduino Uno sebagai kontroler untuk pembaca RFID, pemberi umpan balik dan pembuka gerbang. Sistem akan membandingkan karakter citra dan RFID pada database untuk menentukan izin penggunaan kendaraan. Pengolahan citra menggunakan metode analisis kontur dan memiliki akurasi sebesar 91 % di jarak 60 cm dan kecepatan baca 131,89 milidetik. Sistem telah dapat bekerja untuk secara otomatis membuka dan menutup gerbang berdasarkan kecocokan kartu RFID dan pelat kendaraan.

  2. JERAMI SEBAGAI BAHAN BAKU PANEL AKUSTIK PELAPIS DINDING

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Christina E. Mediastika

    2008-01-01

    Full Text Available The demand of walling panels with acoustic qualification has surprisingly increased, due to the needs for home theaters and mini recording studios in the increase of environmental noise. Therefore, good supply of acoustic panels, especially those with lower price are necessary. A series of study to explore possibility in using paddy-straw as main material to construct cheap and high quality panels has been developed. Prior to this study, an earlier small research showed there was a great potency in using paddy-straw as panels, especially ones drawn from paddy in type IR. The earlier study recommends further research to examine strength of compression and tensile of the constructed panels to go for building materials, which is presented in this paper. Acoustic qualification of the panels is subject for further reserach. Abstract in Bahasa Indonesia: Kebutuhan akan panel pelapis dinding yang bersifat akustik terus meningkat seiring meningkatnya kebisingan dan kebutuhan terhadap ruang studio pribadi. Ketersediaan panel pelapis dinding dengan harga yang lebih terjangkau seperti yang terbuat dari bahan limbah sangatlah dibutuhkan. Pada penelitian awal telah diselidiki kemungkinan penggunaan jerami yang merupakan limbah sebagai bahan baku pembuatan panel akustik. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa jerami sangat potensial digunakan sebagai bahan aku panel, terutama jerami padi berjenis IR. Selanjutnya panel jerami ini perlu mendapatkan perlakukan uji desak dan lentur untuk memastikan kemampuannya menahan berat sendiri dan kekuatannya saat proses penggunaan, sebelum akhirnya mengalami pengujian berkaitan dengan kualitas akustik. Kekuatan desak dan lentur panel dimaksud, tersaji dalam tulisan ini. Kata kunci: panel jerami, uji desak, uji lentur.

  3. Pembuatan Fuel dari Liquid Hasil Pirolisis Plastik Polipropilen Melalui Proses Reforming Dengan Katalis NiO/γ-Al2O3

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Mahendra Fajri Nugraha

    2013-09-01

    Full Text Available Estimasi jumlah timbulan sampah di Indonesia pada tahun 2008 mencapai 38,5 juta ton/tahun. Melihat dari sifat penyusun plastik yang tersusun dari komponen hidrokarbon minyak bumi, maka limbah plastik sangat berpotensi untuk dikonversi menjadi BBM. Tujuan penelitian ini Mempelajari proses konversi limbah plastik khususnya jenis polipropilen (PP menjadi fuel serta pengaruh berbagai macam komposisi katalis NiO/γ-Al2O3, temperatur, laju alir reaktan pada reactor reforming terhadap kualitas fuel (yield aromatis yang dihasilkan. Pada penelitian ini bahan baku yang digunakan merupakan plastik jenis Polipropilen (PP. Pada penelitian ini minyak yang telah dihasilkan pada proses pirolisis selanjutnya akan di reforming. Pada penelitian ini digunakan logam NiO dengan penyangga γ-Al2O3 (NiO/γ-Al2O3 sebagai katalis untuk proses reforming minyak hasil pirolisis plastik polipropilen. Variabel penelitian meliputi Loading Ni (% massa : 6; 10; 14, Laju alir (ml/jam : 2I7; 500; 690, Suhu reaksi (oC : 400; 450; 500. Berdasarkan hasil penelitian dan analisa diketahui bahwa % yield aromatis terbesar pada proses reforming minyak hasil pirolisis plastik polipropilen dihasilkan dengan kondisi operasi 14 % loading Ni pada katalis, temperatur reforming 500oC serta laju reaktan sebesar 217 mL/jam. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini, hasil terbaik didapat pada variabel flowlaju terendah dan variabel suhu tertinggi. Kondisi operasi efektif dalam pembuatan fuel pada proses reforming diperoleh saat loading Ni pada katalis NiO/γ-Al2O3 14 %, temperatur reforming 400oC serta laju reaktan 500 mL/jam.

  4. DELIGNIFIKASI BAMBU PETUNG (DENDROCALAMUS ASPER DENGAN EKSTRAK ABU JERAMI PADI DAN KAYU

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Endah Sulistiawati

    2012-10-01

    Full Text Available Kebutuhan tekstil di Indonesia terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Selama ini pemenuhan tekstil sebagian besar diimpor dari beberapa negara, antara lain: India, China, dan Jepang. Di sisi lain, Indonesia merupakan negara agraris, dengan limbah pertanian yang melimpah. Juga tanaman bambu tumbuh subur dan banyak terdapat di negeri ini. Keunggulan serat tekstil bambu adalah bersifat antiseptik, tahan terhadap mikroba. Penelitian ini merupakan salah satu langkah dalam pembuatan serat tekstil alami dari bambu petung (Dendrocalamus asper dan limbah pertanian yaitu abu jerami padi dan kayu, yaitu tahap delignifikasi. Tujuan penelitian ini mencari waktu perendaman bambu dalam ekstrak abu yang memberikan hasil terbaik. Bambu dipotong dan dibelah tipis, berukuran panjang 15 cm, setebal 0,5 mm. Mula-mula sampel bambu ditimbang (antara 12 sampai 57 gram, lalu direndam dalam ekstrak abu (jerami padi dan kayu sebanyak 500 ml dalam sebuah botol berkapasitas 600 ml dan ditutup. Perendaman dilakukan pada suhu kamar. Waktu perendaman bervariasi dari 4 jam hingga 80 jam. Setelah perendaman selesai, hasil disaring. Sampel filtrat dititrasi untuk diketahui konsentrasi alkali aktifnya. Bambu yang telah direndam lalu dikeringkan menggunakan oven pada suhu 110ºC sampai berat tetap. Selisih berat antara bambu awal dan akhir (kering dihitung, dan dianggap sebagai lignin yang terdegradasi. Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa perendaman menggunakan ekstrak abu jerami padi memberikan hasil yang lebih baik dari pada ekstrak abu kayu, karena pengurangan berat padatan lebih besar. Hasil yang tertinggi pada perendaman menggunakan ekstrak abu jerami padi selama 76 jam, dengan selisih berat (basis kering mencapai 44,5%.

  5. IMPLEMENTASI PENGELOLAAN AIR MINUM RUMAH TANGGA (PAM RT DI JAWA BARAT DAN (NUSA TENGGARA TIMUR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Athena Anwar

    2016-09-01

    treatmentand safety storage. Tulisan ini merupakan bagian dari studi tentang Development Of An Evindence-BasedGuideline For Promotion Of HWTS yang dilakukan di di 3 lokasi percontohan yaitu Kota Bandung,Kabupaten Bandung, (Jawa Barat dan Kabupaten Sikka (NTT. Studi dilakukan pada tahun tahun 2008,dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi program dan pendapat masyarakat tentangpengelolaan (pengolahan dan penyimpanan air minum. Data yang dikumpulkan meliputi data kualitatif(mitra dan petugas kesehatan dan kuantitatif (masyarakat. Pengumpulan data dilakukan dengan carawawancara menggunakan daftar pertanyaan (kualitatif dan kuesioner (kuantitatif. Pengolahan datakualitatif dilakukan dengan content dan domain, sedangkan data kuantitatif dilakukan denganmenggunakan software SPSS. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil menunjukkan bahwapemerintah mengembangkan PAM RT bersama dengan mitra Aman Tirta (Kota Bandung, Pelita Indonesia(Kabupaten Bandung, dan Dian Desa (Kabupaten Sikka. Implementasi PAM RT dilakukan melaluibeberapa tahap, yaitu persiapan/sosialisasi, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.Setiap mitra mempunyaicara tersendiri dalam melaksanakan tahapan kegiatan tersebut. Hanya petugas Dinas Kesehatan KabupatenSikka yang menyatakan telah terlibat secara penuh dalam implementasi PAM RT di wilayahnya. Hasilwawancara terhadap masyarakat menunjukkan bahwa lebih dari 80% responden menyatakan metode dalamPAM RT sesuai untuk pengolahan air minum di wilayahnya. Dalam hal menjadikan kualitas air menjadilebih baik, harga bahan/alat, dan kemudahan pengeolahan air, pendapat responden sangat bervariasi.Kata kunci: PAM RT, air minum, pengolahan ait minum

  6. PROFIL PERUBAHAN KONSEPTUAL SISWA PADA MATERI KEPENDUDUKAN DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Lusiana Dwi Hastuti Muchyar

    2015-02-01

    ABSTRAK           Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil konsepsi awal dan profil konsepsi akhir siswa serta untuk melihat proses dan pola perubahan konseptual siswa. Penelitian ini dilakukan karena banyak siswa yang memiliki konsepsi yang tidak sesuai dengan konsepsi ilmiah mengenai masalah lingkungan seperti pemanasan global, deplesi lapisan ozon, hujan asam dan polusi radioaktif yang diakibatkan oleh pencemaran lingkungan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII yang diajar oleh guru berpengalaman dan guru praktikan di salah satu SMP di Kota Bandung. Instrumen yang digunakan untuk melihat profil konsepsi awal, profil konsepsi akhir, serta pola perubahan konseptual siswa adalah tes tertulis berupa soal pilihan ganda disertai dengan penjelasan yang diberikan pada awal pembelajaran serta akhir pembelajaran. Jawaban dari tes tersebut kemudian dianalisis secara kualitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa terjadi perubahan konseptual pada siswa, baik yang diajar oleh guru berpengalaman, maupun yang diajar oleh guru praktikan. Proses perubahan konseptual ini terjadi pada beberapa konsep seperti konsep efek rumah kaca, daya dukung lingkungan, gas CFC, serta pemanasan global. Selain itu, hasil analisis juga menunjukkan adanya pola perubahan konseptual pada siswa yaitu berubah positif, berubah negatif, bertahan positif, dan bertahan negatif. Kata kunci: perubahan konseptual, pola perubahan konseptual, profil konsepsi awal, profil konsepsi akhir

  7. ELEMEN KLASTER INDUSTRI PENGOLAHAN SUSU DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nur Laili Marufah

    2015-02-01

    Full Text Available This research was conducted to study the elements and value chain of milk-processing cluster industry in Daerah Istimewa Yogyakarta. The respondent in this study consisted of cow and goats milk processing industry, dairy cooperative and related institution. The data consisted of primary data and secondary data. Primary data were collected through observation and interviews, while secondary data obtained from statistical data from Department of Industry, Trade and Cooperatives, Agricultural Service of Agriculture Department and LPPOM MUI DIY. Descriptive analysis were used in this study to analyzed the data. Respondent and locations were determined using purposive sampling methods lead to be analyse descriptively. The results showed that stakeholders involved as important elements of milkprocessing cluster industry were milk suppliers (farmer, dairy groups, and cooperative, core industry (small-medium scale processor of cow’s and goat milk, supporting industry (sugar, packaging and tools, supporting institution (bank, university, and government agencies, related industry (food chain, bakery, and coffee shop, and also buyers (retailer, distributor, end user or consumer. Their main products are pasteurized cow’s and goat milk, yoghurt of cow’s milk, and goat milk powder. The long chains to produce milk product since the raw milk have indicated some added values on economy and involvement of man powers leading to local economic development as well as of technology innovation or industry. It has been concluded that milk-processing cluster industry could be used as a locomotive for regional economics development. (Key words: Daerah Istimewa Yogyakarta, Elements, Milk-processing cluster industry, Regional economic development, Value chain

  8. Mini review : Pengolahan kerupuk “Rambak” kulit di Indonesia

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dedes Amertaningtyas

    2011-12-01

    Full Text Available ABSTRACT: Hide a waste product of animal slaughter house is still can be utilized as food in the form of cracker. Cattle, buffalo, rabbit, chicken shank and fish skin can be used of raw materials for cracker production. This process include hide selection, washing, immersing, liming, deliming, boiling, cutting, immersing in sauce, drying and frying. In Indonesia, the skin cracker industriesare consentralised in certain area of west, central and east java provinces where Sumatra skin cracker are popular knows as “ kerupuk jangek”. Although skin cracker have a high protein content, however its quality are low comparedto other meat processed products. The most dominant amino acid in this product is glycine. Some important issues such as it is not recommended for people suffering uric acid, addition of harmfull additives i.e. formalin and borax, containg chrome which originated from hide prosessing industry and unreligion system of slaughtering (is not halal. Key words: waste product, skin animal, rambak cracker.

  9. KONVERSI ENERGI BIOMASSA KOTORAN SAPI MELALUI RANCANGAN BIODIGESTER UNTUK RUMAH TANGGA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    I Gede Bawa Susana

    2017-11-01

    Full Text Available Biomassa kotoran sapi mengandung energi berupa gas metan yang dapat digunakan sebagai bahan bakar. Pengolahan biomassa kotoran sapi menjadi bahan bakar dilakukan melalui proses konversi energi dalam suatu biodigester. Biodigester dibuat untuk kebutuhan rumah tangga dengan kapasitas 0,5997 m3 untuk waktu penyimpanan 30 hari.  Masyarakat yang memelihara sapi 2-3 ekor dapat menggunakan biodigester tipe plastik dan fixed dome dengan kapasitas tong plastik 250 liter. Hasil pengujian menunjukkan bahwa konversi energi biomassa kotoran sapi dapat digunakan sebagai sumber energi pada kompor.

  10. PENGELOLAAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN DI THAILAND, MYANMAR, DAN INDIA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Anorital, SKM Anorital, SKM

    2012-09-01

    Full Text Available Dalam bulan Januari 1991 yang lalu, Sdr. Anorital, SKM (Ka. Subbag. Pengumpulan dan PengolahanData Badan Litbangkes dan H. Syafwani Mirin, SKM (Ka. Bag. Keuangan Badan Litbangkes memperoleh fellowship dari WHO untuk melakukan studi perbandingan ke institusi-institusi penelitian kesehatan di Thailand,Myanmar, dan India.Berikut di bawah ini tulisan bersangkutan yang menggambarkan secara garis besar pengelolaan penelitian dan pengembangan kesehatan pada masing-masing negara obyek studi. Semoga informasi yang terkandung pada tulisan ini dapat bermanfaat bagi pengembangan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

  11. PEMBUATAN SUMBER RADIASI GAMMA 137Cs DENGAN AKTIVITAS 20 mCi DARI PEB U3Si2-Al PASCA IRADIASI DALAM CONTAINER STAINLESS STEEL

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Aslina Br. Ginting

    2016-03-01

    Full Text Available ABSTRAK PEMBUATAN SUMBER RADIASI GAMMA ISOTOP 137Cs DENGAN AKTIVITAS 20 mCi DARI PEB U3Si2-Al PASCA IRADIASI DALAM CONTAINER STAINLESS STEEL. Kegiatan uji pasca iradiasi pelat elemen bakar (PEB U3Si2-Al banyak menghasilkan larutan dengan keaktifan yang sangat tinggi. Larutan tersebut mengandung isotop 137Cs, uranium serta transuranium yang mempunyai waktu paroh panjang dan berbahaya bagi lingkungan. Namun larutan tersebut memiliki nilai ekonomis tinggi karena dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk pembuatan sumber radiasi sinar gamma isotop 137Cs. Hal ini dapat membantu bidang industri dalam memenuhi kebutuhan sumber radioaktif dalam negeri karena selama ini kebutuhan isotop 137Cs di Indonesia masih tergantung dari industri luar negeri. Selain itu, pengadaan dan transportasi isotop 137Cs dari luar negeri serta dalam penggunaannya memerlukan persyaratan yang cukup ketat dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir Nasional (BAPETEN, sehingga menyebabkan harga isotop 137Cs menjadi mahal sampai di Indonesia. Dengan alasan tersebut, BATAN sebagai lembaga litbang nuklir di Indonesia perlu mempelajari pembuatan sumber radiasi gamma isotop 137Cs dari larutan hasil pengujian bahan bakar nuklir U3Si2-Al pasca iradiasi. Manfaat isotop 137Cs sangat luas antara lain digunakan dalam menganalisis sampel lingkungan, industri migas, konstruksi, radiografi, perikanan, rumah sakit dan pertambangan. Pembuatan sumber radiasi gamma isotop 137Cs dimulai dari pengumpulan larutan hasil pengujian PEB U3Si2-Al. Larutan larutan hasil pengujian mengandung isotop 137Cs dan isotop lainnya dikumpulkan menjadi satu dalam botol dengan volume 65 mL. Pemisahan isotop 137Cs dari hasil fisi lainnya dilakukan dengan metode penukar kation menggunakan zeolit Lampung dengan berat 45 gr. Hasil pemisahan diperoleh 137Cs-zeolit dalam fasa padat dan isotop lainnya berada dalam fasa cair. Padatan137Cs-zeolit kering kemudian kemudian ditimbang dan diukur aktivitasnya menggunakan spektrometer

  12. IMPLEMENTASI METODE RETINEX UNTUK PENCERAHAN CITRA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Murinto Kusno

    2012-05-01

    Full Text Available Data atau informasi tidak hanya disajikan dalam bentuk teks, tetapi juga dapat berupa gambar, audio, dan video. Citra/gambar mempunyai karakteristik yang tidak dimiliki oleh teks, yaitu citra kaya dengan informasi. Dewasa ini penggunaan citra digital semakin meningkat karena kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh citra digital tersebut, antara lain kemudahan dalam mendapatkan gambar, memperbanyak gambar dan pengolahan gambar. Situasi dan kondisi pada saat pengambilan citra digital sangat berpengaruh terhadap hasil citra digital yang diperoleh. Kurangnya intensitas cahaya pada saat pengambilan citra dapat menyebabkan kualitas citra menjadi tidak baik, seperti citra menjadi gelap atau perubahan warna dari gambar. Perlu suatu metode untuk memperbaiki kualitas citra dengan mempertahankan warna asli citra. Penelitian ini menggunakan metode Retinex untuk meningkatkan kecerahan citra. Jenis gambar yang digunakan berekstensi *.jpg berformat 24 bit dengan ukuran pixel yang tidak dibatasi. Citra tersebut kemudian dimasukan ke dalam program lalu diproses dengan menggunakan metode Retinex. Adapun parameter yang digunakan adalah citra hasil, histogram, dan signal-to-noise (SNR. Pengujian dilakukan dengan metode White Box Tes dan Alpha Test. Penelitian yang dilakukan menghasilkan suatu aplikasi pengolahan citra untuk meningkatkan kecerahan  Citra Menggunakan Metode Retinex” yang dapat bekerja untuk mencerahkan citra. Peningkatan kecerahan citra dengan menggunakan metode retinex menghasilkan citra yang lebih cerah, nilai SNR yang lebih tinggi dan histogram dengan nilai intensitas pixel yang tinggi dan terdistribusi secara merata. Hasil uji coba menunjukan bahwa aplikasi ini dapat meningkatkan kecerahan dan kualitas citra menjadi lebih baik

  13. Pemanfaatan Citra Multi-Functional Transport Satellite untuk Estimasi Petir di Wilayah Bandara Soekarno Hatta Cengkareng dan Juanda Surabaya

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Defri Mandoza

    2016-10-01

    Full Text Available Indonesia merupakan wilayah tropis yang memiliki jumlah kejadian petir yang cukup tinggi dan memiliki resiko yang tinggi terhadap bencana yang disebabkan oleh petir. Oleh karena itu informasi yang tepat dan akurat tentang terjadinya petir sangat dibutuhkan oleh masyarakat khususnya pengguna transportasi udara. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengolahan pada data citra satelit MTSAT dan memanfaatkannya sebagai parameter untuk mengestimasi petir. Dalam menentukan seberapa kuat hubungan SPA terhadap intensitas petir harian digunakan metode korelasi dan untuk menentukan nilai threshold SPA menggunakan data SPA minimum dan SPA rata-rata dari seluruh data SPA yang diolah pada saat terjadi petir. Metode statistik Critical Succes Index (CSI, False Alarm Rate (FAR, Probability of Detection (POD dan Percent Correct (PC, digunakan dalam mengevaluasi tingkat akurasi estimasi petir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan nilai SPA terhadap jumlah petir adalah cukup kuat, yaitu semakin rendah nilai SPA maka jumlah petir cenderung semakin meningkat. Pengolahan data SPA menghasilkan nilai threshold SPA untuk estimasi petir sebesar -41oC dan -67oC. Evaluasi estimasi petir menggunakan threshold SPA -41oC dan -67oC menghasilkan akurasi masing-masing sebesar 32% dan 65%. Tingkat akurasi estimasi petir menggunakan threshold SPA -67oC lebih tinggi dibandingkan menggunakan threshold SPA -41 oC. Berdasarkan hasil penelitian inidiketahui bahwa petir hanya terjadi pada nilai SPA yang lebih rendah dari -41oC, dan petir yang paling banyak terjadi adalah pada nilai SPA dalam rentang -65oC s/d -80oC

  14. PENGGUNAAN MIKORIZA DAN PUPUK NPK DALAM PEMBIBITAN NYAWAI (Ficus variegata Blume

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    NFN Danu

    2016-12-01

    Full Text Available Kebutuhan bahan baku  untuk industri pengolahan kayu dan serat dari tahun ke tahun semakin meningkat, sedangkan pasokan bahan baku dari hutan alam semakin menurun, akibatnya terjadi kelangkaan bahan baku industri pengolahan kayu dan pulp. Oleh karena itu perlu dilakukan pengembangan hutan tanaman yang memadai. Tanaman nyawai (Ficus variegata Blume  merupakan jenis alternatif prioritas dalam pembangunan hutan tanaman penghasil kayu. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan pengembangan hutan tanaman nyawai adalah penggunaan bibit bermutu, karena bibit yang berkualitas akan menghasilkan tegakan dengan tingkat produktivitas tinggi. Pengadaan bibit nyawai bermutu dapat melalui teknik perbanyakan generatif maupun vegetatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan kombinasi pemupukan dan mikoriza yang tepat untuk menghasilkan bibit nyawai yang berkualitas. Buah nyawai dikumpulkan dari Kebun Raya Cibodas (Cianjur. Lokasi Penelitian di persemaian Nagrak. Perkecambahan dilakukan dengan menabur benih pada bak kecambah yang berisi media yang telah disterilkan. Media penyapihan menggunakan tanah sub soil ditambah mikoriza: tanpa mikoriza (C0, Glomus sp. (C1, Acaulospora sp. (C2 dan dosis NPK sebanyak : 0,0 g (P0, 0,5 g/polybag (P1, 1,0 g/poybag (P2. Pengadaan bibit nyawai dapat menggunakan campuran media tanah subsoil + 30 % serbuk sabut kelapa (coco peat +10 % arang sekam padi (v/v, CMA Glomus sp dan Acaulospora sp mampu berkolonisasi dengan akar bibit nyawai. Pemberian pupuk NPK 0,5 – 1,0 gram per polybag dapat meningkatkan serapan hara P.

  15. Pembuatan gas methane dari limbah padat penyamakan kulit

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Prayitno Prayitno

    1996-12-01

    Full Text Available Leather tanning industry is one of the industry which potentially causes environmental problem. For processing, a lot of water and chemical are used, generates a lot of liquid waste, which are powerful pollution in water an in soil. There will also be animal residues from such operation as cleaning, fleshing, splitting and trimming. Each of these generates solid waste which must be disposed. It is a big problem for handling the solid waste because of their volume and highly odours when they decompose in their solid form. Untanned solid waste and liquid waste generated in the tanning process have a high organic content (protein and fats and their humidity …. are such that they are readily degradated by methane fermentation.

  16. Pemanfaatan limbah fleshing kulit kambing untuk pembuatan kompos

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sri Sutyasmi

    2008-12-01

    Full Text Available The aim of this research was to create method for managing the environmental pollution caused by fleshing from leather tanning industry. Compos production was carried out by using the cooked fleshing and uncooked fleshing with variation of fleshing 85,60,45, and 30 % respectively mixed with 13.8% of chaff, 0.2% of brand, and 1% of lime and the rest was soil to gain 100% of compound. Protein bio-city as much as 50 ml/kg was used as a starter and it was added after having diluted and fermented for 48 hours. The compound was filled in the 10 I of plastic bucket and cured by lid on it. Every two days they were agitated and sprayed with water regarding to keep the humidity to be constant. The C/N ratio of the compos was analyzed chemically. The compos had been nature for about one month, and they were characterized by the change of the natural color into dark brown with soil smell, and the volume decreased would be 30% of the initial volume. The mean C/N ratio of compos from cooked fleshing was 14 which varied between 12.46-15.50. That value has a smaller range compared with the compos from uncooked fleshing, the mean value of which was 11, with the variation of C/N ratio of that was bigger 7.07-16.24.

  17. Penanganan limbah industri dengan cara immobilisasi microbial cell

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Prayitno Prayitno

    1997-12-01

    Full Text Available An immobilized microbial cell is a physical confinement or localization of intact cell to a certain defined region of space with the preservation of some desired catalytic activity. The immobilization cell process has been increasingly used, one of those is for waste water treatment industry. Microbial entrapping process one of the method for the microbial cell immobilization by using some carrier such as collagen, gelatin, alginate, carragena and cellulose tri acetat at the time being is commonly used. Immobilization cell is effective enough for waste water treatment containing toxic substance such as phenol and by using immobilization cell, secondary sedimentation tanks is no longer used.

  18. Pemanfaatan kembali krom limbah shaving untuk penyamakan kulit

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sri Sutyasmi

    2014-12-01

    Full Text Available This study aims to determine the extent of chrome in shaving waste that can be recovered and reused for tanning the leather and to reduce environmental pollution. Three kg of chrome shaving waste was hydrolyzed with NaOH by variation of 1, 2 and 3 % respectively in 10 liters of water, at temperature of 100oC for 1 hour. The results solution was then filtered to separate the chrome from the collagen protein . The filtered solids chrome was recovery by concentrated using sulfuric acid. The resulting chrome has Cr2O3 about 11 g/kg of chromium with utiluzation of 2 % NaOH. The recovered chrome was used for tanning goat skin with variation of 0, 30, 40, 50, 60, 70, and 100% respectively from total chrome used for tanning leather. Test result showed that the variation of 60 % met the standard of SNI 0253-2009: Upper leather footwear-goat. The use of recovered chrome reduce environmental pollution.

  19. Pemanfaatan limbah kopolimer ethyene vinyl acetateuntuk komposit karet

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dwi Wahini Nurhajati

    2008-12-01

    Full Text Available A new composite of natural rubber blend with ethylene vinyl acetate (EVA waste obtained from footwear industry hase been made. EVA waste from footwear industry is crosslinked materials which is able to be used as a filler in composite rubber. Potency of EVA waste in the form of powder from the footwear industry in Indonesia is more than 50kg/day, while in the form of solid is about 75,000 ton/ year and is hasn’t yet utilized. The aim of this research is to study influence of EVA waste on the physical properties of natural rubber composite filled with EVA waste. Natural rubber, EVA waste, and addives were mixed by a two-roll mills machine. The amounts of EVA waste were varied from 0 to 100 phr with range of 20 phr. The results of physical properties test showed that the maximum addition of EVA waste, which performed highest tensile strength, and tear resistance was found for 60 phr, and which contributed to an increase in higher elongation at break, hardness, 50% permanent set, and density was found for 100 phr. The addition of EVA waste resulted in a reduction of the abrasion resistance. All of the resulted composites there were no crack detected on the flex cracking test at 150 kcs.

  20. PENGEMBANGAN ALAT PRODUKSI BIOETANOL LIMBAH KULIT UBI KAYU

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yuni Ernita

    2016-09-01

    Full Text Available The use of fossil fuels in Indonesia reached a high figure. On the other hand, the use of fossil fuels is not wise will result in global warming and climate change. Bioethanol is a source of renewable energy that can be (re-newable with exhaust emissions of environmental friendly (eco-friendly. The raw material for bioethanol production is material sugary, starchy and fibrous. The purpose of research is to develop bioethanol production tools are appropriate and focus on the development of distillation equipment and conduct a performance test tool with leather waste materials which contain fiber cassava. Development of distillation equipment starting from the structural design is a design that reveals how the bioethanol distillation apparatus is composed of components that are built, the next is the functional design is a design that provides information about the function of components - tool components. The next stage is the process of making the main components and supporting components, followed by the assembly, finishing and testing equipment. The results of this research have been developed bioethanol distillation apparatus with the following specifications: Tank diameter 40 cm, height 60 cm tank, made of stainless steel with a thickness of 2 mm. Tank capacity of 40 liter.Dari trial results on skin distillation process results showed that the yield of cassava peel cassava ethanol produced was 10.3% at the distillation temperature and time 71ᵒC distillation for 5 hours, the ethanol distilled purity level is 63.4%, and 2.36 tool work capacity liters / hour.

  1. Efektivitas Penambahan Getah Pelepah Pisang Kepok (Musa mcuminata balbisianacolla pada Pigmen Kunyit (Curcuma domestica valet untuk Mengatasi Kelunturan Kain

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Junaedi Harmiansyah

    2014-05-01

    Full Text Available Penambahan volume getah pisang kepok pada pigmen alami kunyit dalam mempertahankan warna dari kelunturan pada kain dilakukan dengan perbandingan pemberian volume getah pisang kepok : pigmen kunyit (80%:20%, 70%:30%, 60%:40%, 50%:50%, 40%:60%, 30%:70%. Efektifitas penambahan getah pelepah pisang Kepok diperoleh dari hasil karakterisasi material dengan mencari nilai trasmitansi yang dihasilkan cahaya laser yang dikenakan luxmeter melalui limbah pencucian sabun dengan detergen dan material kain, sehingga di dapatkan nilai transmitasi terbaik sebesar 0.68, di hasilkan dari penambahan getah pelepah pisang kepok sebesar 40%. Getah pisang kapok mampu sebagai pengikat pigmen alami kunyit, dalam mempertahankan kelunturan pada kain.

  2. REVITALISASI TPA PEH KABUPATEN JEMBRANA SEBAGAI TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Angelina Puspita Sandy

    2015-06-01

    Full Text Available Waste management in Jembrana District, had been handled by the Environmental Sanitation Department, which in 2012 the amount of garbage in Jembrana District it’s about 684.80 m3. The amount of garbage was large and continues to grow up every day, thus feared that TPA Peh will overload. This problem encourages the needed for Integrated Waste Sites Planning in TPA Peh, where it will accept the loads of Jembrana garbage. The Integrated Waste Site Planning in TPA Peh requires some studies, such as study of the technical aspects, financial aspects and environmental aspects. Based on technical analysis it was known that the garbage of Jembrana district in TPA Peh amounted to 150.56 m3/day. Recovery factor value was 80.33% with 19.87% residue. If this large amount of garbage is not processed, then TPA Peh predicted will be overloud in November 2015. By Integrated Waste Site Planning which is only the residue that wasted on landfill, then it could be extended the lifespan of the landfill until 9 (nine years and 3 (three month. Required area in the application of Integrated Waste Site Planning in TPA Peh is 13.701 m2. The total cost of investment in the implementation of the Integrated Waste Site in TPA Peh is Rp. 12.331.282.000.00. Total operational cost is Rp. 5.811.760.000, while the revenue potential of recycling such as composting and stalls selling stuff in 2022 is Rp. 18.390.154.291.56. Net Present Value (NPV obtained positive value of Rp. 13.933.193.788 with a value of IRR is 45,23% and B / C ratio is 1,159. Environmental analysis on TPA Peh Jembrana by analysis of well water quality around the landfill, is known that most of the physical and chemical parameters are still under the quality standard. Biological parameters are still above the water quality standards based on Permenkes No. 416.Menkes/Per/IX/1990. From the analysis of landfill leachate water quality parameters known for Total Suspended Solids (TSS, Ammonium-free, BOD, COD and biological parameters are still higher then the effluent quality standards compared to Bali Governor Regulation No. 8 of 2007 on Environmental Quality Standards and Criteria Standard Environmental Damage.

  3. Sistem Pengolahan Air Laut Menjadi Air Minum Menggunakan Tenaga Matahari

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Iswadi Iswadi

    2013-07-01

    Full Text Available Has done research about the system of purification of sea water into drinking water using solar energy. Utilization of solar energy as power naturally adopts the system of evaporation that occurs in a siklur water. Design and construction of tools created in the shape of a pyramid so that the absorption of thermal energy from the Sun can be maximum. Methods of work of the system is very simple, namely the souls imprisoned in the air that the pyramid would experience an increase in temperature significantly along with the searing Sun. The temperature of the hot air in the space pyramid is causing sea water which is at the bottom (floor pyramid will evaporate and stick on the wall side of the inside of the pyramid. With the help of gravity, the water vapour will fall in the form of green ears water down the wall of the pyramid. The water will flow through the channel leading into the shelter is. This water is not already contain salt and pure water is so that it can be consumed directly. The results showed that the pyramid with size 160 cm x 160 cm 3 mm fiberglass-wall capable of producing fresh water as much as 2,100 mL. These results have been tested in the laboratory with a result salinity = 0,0 at T = 29,4 °C; TDS = 11 mg/L, 22.2 ms/cm conductivity, at T = 29.3 °C, no taste and no smell.

  4. Evaluasi Sifat Morpologi dan Teknologi Pengolahan pada Gabah dan Beras

    OpenAIRE

    Santosa, Susilo

    2017-01-01

    Penelitian evaluasi dan beras terhadap mutu dan jumlah hasil ditekankan pada lr36 , lr38 dan Cisadane. Penelitian dilakukan di laboratorium Balai Penelitian Tanaman Pangan Karawang. Hasil studi menunjukkan diantara ketiga varitas, Cisadane mempunyai ukuran dimensi butiran yang lebih besar daripada Ir36 dan Ir38. Di antara ketiga varitas, persen kulit sekam yang tertinggi didapat 23,57 % pada lr38 diikuti 22,32% pada Ir36 dan 19,5% pada Cisadane. Persen beras pecah kulit tertinggi diperoleh pa...

  5. Evaluasi Sifat Morpologi Dan Teknologi Pengolahan Pada Gabah Dan Beras

    OpenAIRE

    Santosa, Susilo

    1982-01-01

    Penelitian evaluasi dan beras terhadap mutu dan jumlah hasil ditekankan pada lr36 , lr38 dan Cisadane. Penelitian dilakukan di laboratorium Balai Penelitian Tanaman Pangan Karawang. Hasil studi menunjukkan diantara ketiga varitas, Cisadane mempunyai ukuran dimensi butiran yang lebih besar daripada Ir36 dan Ir38. Di antara ketiga varitas, persen kulit sekam yang tertinggi didapat 23,57 % pada lr38 diikuti 22,32% pada Ir36 dan 19,5% pada Cisadane. Persen beras pecah kulit tertinggi diperoleh pa...

  6. Deteksi Ujung Biji Ginkgo menggunakan Pengolahan Citra Berbasis Analisis Morfologi

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Usman Ahmad

    2013-04-01

    Full Text Available Ginkgo nut has to be cracked to obtain its soft and usefull meat for utilization. To crack the hard shell, nut orientation is important to know because the nut is easier to crack at front side or tip or tip part, while the back side is usially remain uncracked. Wrong orientation will need more power to crack the nut and damage to soft meat might be occur due to exessive power. Image processing program was developed and used to detect tip part of the nut. The results of tip detection based on morphological analysis algorithm are 100% for Kinbei, 85% for Kyujyu, and 65% for Tokuro. To improve detection performance, Mhorpological Operation Were are 100% for Kyujyu and 85% for Tokuro, While for Tokuro is remain unffected, 100% detected.

  7. Evaluasi Mutu Bunga Potong Krisan Yellow Fiji Menggunakan Pengolahan Citra

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Usman Ahmad

    2006-12-01

    Full Text Available The domestic and export market of chrysanthemum cut-flower require a prime and consistent cuality. Meanwhile, manual grading system based on human vision resulting in quality inconsistentcy. The objective of this study was to develop computer program for quality evaluation of Yellow Fiji chysanthemum cut-flower using image processing. The cut-flowers were classified into different quality standards (AA,A.B.C based on the steam length and straightness, and flower diameter. Then results indicated a strong relationship between quality parameters extracted from the image and those obtained from direct meaurement for grade AA,A,B and C with R2=0.98, R2=0.97, R2=0.97, and R2=0.98 respectively for length of stem. Also with R2=0.90, R2=0.87, R2=88, and R2=88 respectively for diamter of flower. The validation of the computer program for the quality evaluation of Yellow Fiji chrysanthemum cut-flower performed a hight a ccuracy of 100% for AA grade, 90% for A grade, 85% for B grade, and 100% for C grade.

  8. Deteksi Dini Retinopati Diabetik dengan Pengolahan Citra Berbasis Morfologi Matematika

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Lukman Heryawan

    2017-07-01

    Full Text Available Diabetic retinopathy is a complication caused by diabetes mellitus. Diabetic retinopathy, if not handled properly can lead to blindness. A necessary step to prevent blindness is early detection. Early detection can be done by finding the initial symptoms that microaneurysm. In this research, a system made to detect diabetic retinopathy using algorithms detection microaneurysm with mathematical morphology. The algorithm is divided into three stages of preprocessing, detecting candidate microaneurysm and postprocessing.  In this research, the system will be made by using a raspberry pi as the media. To see how well the system detects diabetic retinopathy, the test will be done. in the tests performed, system obtained an accuracy of 90%, sensitivity 90, and specificity of 55% using data diaretdb1. While testing using data from e-ophtha obtained results with an accuracy of 70.5%, a sensitivity of 80% and a specificity of 60%.

  9. APLIKASI KOAGULAN ALAMI DARI TEPUNG JAGUNG DALAM PENGOLAHAN AIR BERSIH

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Eka Prihatinningtyas

    2013-06-01

    Full Text Available Maize can be used as natural coagulant in water treatment process.The aim of this research was find the optimum condition on water treatment using natural coagulant from maize. Maize extract made by dissolving 5 grams of maize into 100 ml NaCl. The solution separated by centrifugation. The supernatant named extract of maize. Extract of maize loaded onto column packed with Amberlite and produced ionic maize.The active components are carboxyl, hydroxyl and amides groups. Ionic maize yield better turbidity removal than extract of maize. Coagulation withh high initial turbidity gave high efficiency of turbidity removal than low turbidity. Coagulation process runs efficiently at pH 5 because at that point the isoelectric point was obtained. The flowrate less than 0.03 m/ min, the alum will provide the efficiency of suspended solids removal greater than extract of maize. While the over flowrate higher than 0.03 m / min, settling velocity of kaolin using alum and extract of maize are the same.

  10. Eksplorasi Kearifan Lokal Masyarakat dalam Mengonsumsi Pangan Sumber Zat Goitrogenik terhadap Gangguan Akibat Kekurangan Yodium

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Farida Wahyu Ningtyas

    2014-02-01

    Full Text Available Selain kekurangan yodium, penyebab lain gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY di Kabupaten Jember adalah faktor goitrogenik tiosianat. Tiosianat adalah hasil detoksifikasi sianida. Sianida banyak terkandung pada beberapa sayuran yang biasa dikonsumsi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi kebiasaan konsumsi dan cara pengolahan pangan sumber zat goitrogenik sebagai solusi mengatasi GAKY di Kabupaten Jember. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, pengumpulan data dilakukan melalui focus grup discussion dilengkapi dengan semi-kuantitatif formulir frekuensi makan. Data yang terkumpul diolah dengan content analysis. Ada empat kelompok FGD yang diikuti 6 – 9 ibu rumah tangga yang terpilih melalui metode maximum variation sampling. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2012 – April 2013. Daun singkong, daun pepaya, rebung, sawi pahit, kubis dan selada air adalah sayuran sumber zat goitrogenik yang dikonsumsi harian dengan porsi yang cukup besar disebabkan faktor kesukaan dan kebiasaan oleh masyarakat Jember. Kadar sianida yang terkandung pada sayuran di kabupaten Jember berkisar 0,010 – 0,4 ppm dalam keadaan segar, tertinggi pada singkong dan terendah pada gambas dan kubis. Kadar sianidanya menjadi 0,18 – 0,0001 ppm setelah beberapa cara pengolahan yang biasa dilakukan oleh masyarakat Jember. Blansing/kulup adalah cara mereduksi kadar sianida yang paling baik dibandingkan cara pengolahan lain yang biasa dilakukan masyarakat Jember seperti rebus, tumis, goreng dan kukus. Other caused of iodine deficiency disorder (IDD that was identified in Jember Regency is thiocyanate goitrogenic factor. Thiocyanate is the result of detoxification from cyanide content in some common vegetables consumed which consume daily. The purpose of this study was to explore goitrogenic food consumption habits and processing as a solution to overcome IDD in Jember Regency. Using a qualitative approach, data collection is done through focus

  11. PERBANDINGAN PEMBAKARAN PIROLISIS DAN KARBONISASI PADA BIOMASSA KULIT DURIAN TERHADAP NILAI KALORI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Kemas Ridhuan

    2016-08-01

    Full Text Available Kebutuhan energi yang terus meningkat dan ketersediaan bahan bakar yang menipis memaksa manusia untuk mencari sumber alternative bahan bakar. Oleh karena itu, perlu diadakan suatu penelitian untuk memperoleh bahan bakar alternative yang dapat diperbarui seperti kulit durian, limbah kulit durian yang selama ini tidak termanfaatkan dengan baik, karena karakternya yang sukar terurai sehingga berpotensi menjadi salah satu limbah hayati yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Oleh karenanya diperlukan usaha untuk memanfaatkan sampah kulit durian sebagai bahan bakar alternative menggunakan metode pirolisis dan karbonisasi pada waktu penelitian ini dilakukan perlakuan yang sama untuk mengetahui perbedaanya. Pirolisis adalah proses dekomposisi suatu bahan pada suhu tinggi tanpa adanya udara atau dengan udara terbatas, sedangkan karbonisasi ialah proses pembakaran yang dilakukan  tanpa titik temperatur tertentu udara yang masuk tidak terbatas, tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh proses pirolisis dan karbonisasi pada sampah kulit durian terhadap nilai kalori yang dihasilkan. Penelitian dilakukan di Kampus II Universitas Muhammadiyah Metro. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pirolisis dan karbonisasi, dalam proses pirolisis dengan menambahkan tabung pitot dan karbonisasi tanpa menggunakan tabung pitot. Hasil penelitian dengan metode pirolisis didapatkan temperatur tertinggi pada pitot sebesar 3980C pada menit ke 90 lamanya bahan bakar habis 90 menit dari 3 kg bahan baku menghasilkan arang 1 kg ( 33,33% dan dari 12 kg bahan bakar menyisakan arang 4 kg ( 33,33% dihasilkan nilai kalor sebesar 5609,453 Cal/gr, sedangkan pada penelitian dengan metode karbonisasi dihasilkan temperatur pada api sebesar 4430C pada menit ke 90 lamanya bahan bakar habis 90 menit dari 12 kg bahan baku menghasilkan arang 3,5 kg ( 29,16% pada proses karbonisasi menghasilkan nilai kalor sebesar 3418,9846 Cal/gr.

  12. MODIFIKASI KATALIS CaO DENGAN SrO PADA REAKSI TRANSESTERIFIKASI MINYAK JELANTAH MENJADI BIODIESEL MENGGUNAKAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    N Widiarti

    2016-03-01

    Full Text Available Minyak jelantah merupakan salah satu jenis minyak nabati yang dapat digunakan sebagai sumber produksi biodiesel yang murah. Biodiesel dapat diperoleh melalui proses esterifikasi dengan katalis asam maupun transesterifikasi dengan menggunakan katalis homogen basa kuat. Pengolahan minyak jelantah menjadi biodiesel merupakan langkah yang tepat dan efektif untuk menurunkan harga biodiesel karena bahan baku yang murah dan memanfaatkan limbah minyak goreng yang dapat mengatasi masalah pembuangan minyak dan kesehatan masyarakat. Pada penelitian ini dilakukan reaksi transesterifikasi dari minyak jelantah menjadi biodiesel menggunakan katalis CaO dan SrO. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik katalis dan aktivitas katalitiknya pada reaksi transesterifikasi minyak jelantah. Modifikasi katalis dilakukan dengan metode impregnasi SrNO3 pada katalis CaO. Katalis digunakan pada reaksi transesterifikasi minyak jelantah dengan variasi energi  (input daya 80 dan 100 watt, variasi waktu (30, 60, 90, 120 dan 150 detik dan variasi jumlah SrO/CaO (1%, 2%, 4%, 8% dan 16% b/b sebagai katalis. Karakterisasi katalis dilakukan dengan XRD dan FTIR. Hasil analisis XRD menunjukkan bahwa katalis SrO/CaO bersifat kristalin dan mempunyai karakteristik pola difraksi gabungan CaO dan SrO. Reaksi transesterifikasi optimal terjadi dengan aktivitas katalis terbaik pada energi  100 watt, waktu reaksi 120 detik dan jumlah katalis SrO/CaO sebesar 4% b/b dengan produk reaksi metil ester sebesar 92,86%. Wasted cooking oil is one type of vegetable oil that can be used as an inexpensive source of biodiesel production. Biodiesel can be obtained through esterification process with acid catalyst or transesterification using homogeneous catalyst of strong bases. Processing of wasted cooking oil into biodiesel is an appropriate and effective measures to reduce the high price of biodiesel because of cheap raw materials and it can overcome the problem of oil disposal and

  13. DAMPAK LIMBAH CAIR HASIL PENGOLAHAN EMAS TERHADAP KUALITAS AIR SUNGAI DAN CARA MENGURANGI DAMPAK DENGAN MENGGUNAKAN ZEOLIT (The Impact of Liquid Waste of Gold Processing in the River Water Quality and The Method for Minimizing the Impact by Using Zeolite

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Candra Agus

    2005-03-01

    Full Text Available ABSTRAK Kegiatan penambangan emas oleh masyarakat di desa Jendi telah dilakukan sejak 1993. Meskipun telah menyediakan lapangan kerja untuk masyarakat lokal, kegiatan tersebut menurunkan kualitas lingkungan, khususnya sungai, karena penggunaan merkuri. Dalam hal ini penggunaan merkuri dalam proses pengambilan emas murni dari batuan telah mempengaruhi air sungai sehingga memiliki kandungan 0,002-1 mg/l Hg;0,05 mg/l Pb; 0,4 mg/l Cu and 28,39 mg/l Fe. Berdasarkan peraturan -pemerintah No. 822001 tentang pengelolaan kualitas air dan air irigasi, konstituen metal tersebut telah melebihi baku mutu air. Penggunaan mineral zeolite sebagai adsorben pada proses penambangan emas tradisional menunjukkan bahwa zeolit dengan ukuran 80- 100 mesh dapat mengurangi kadar hg sehingga masuk ke dalam baku mutu air.   ABSTRACT The gold mine activity of people in jendi village has been conducted since 1993. Even though this activity provide job for the local people. It will degrade the environmental quality especially river, because of Mercury use. The use of Mercury in the process to extract natural gold from concentrate of rock mill affects river water because it contains 0.002-1 mg/l Hg; 0,05 mg/l Pb; 0,4 mg/l Cu and 28,39 mg/l Fe. Based on the Government Regulation No. 82/2001 Concerning the Management of Water Quality and Irrigation water, those metal constituents have already been above the water standard quality. Using mineral zeolite as adsorbent on the traditional gold processing showed that zeolite with size 80-100 mesh could reduce the content of Hg, Pb, Cu, and Fe, which fall within the water standard quality.

  14. EFISIENSI PEMBERIAN PERUPUK TERHADAP SERAPAN LIMBAH CAIR INDUSTRI KARET

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Deddy Dharmaji

    2016-06-01

    Full Text Available This research was aimed to analyze the ability of perupuk (Phragmites karka Trin in reducing the element of rubber industrial liquid waste polluters on the scale of the laboratory. The method used was the method of survey. The data from laboratory test were tabulated and analyzed descriptively and the level of efficiency was calculated. Referring to South Kalimantan Governor Regulation Number 36 in 2008, the results showed that, TSS parameters started to be effectively reduced on day 10 (T 1 with close to 84,33 mg/l (32.53%, BOD5 started to be effectively reduced on day 20  (T 2 with close to 24.00 mg/l (99,29%, and COD started to be effectively reduced on day 20 (T 2 with close to 44,65 mg/l (98,90% due to the levels were already below the value of the Quality Standard Liquid Waste (QSLW.  Generally, time retention was best accomplished on day 30 (T 3 in reducing liquid waste rubber industry.

  15. CIRI LIMBAH PEMANENAN KAYU DI HUTAN RAWA GAMBUT TROPIKA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ujang Suwarna

    2013-04-01

    Full Text Available Effectiveness of timber harvesting in peat swamp forest is low. It is indicated by highly logging waste caused by timber harvesting operation. Thus, logging waste should be studied to describe characteristic and volume of logging waste in locations of compartment, landing, skidding track, and hauling road. The waste can be in the form of stumps, stems, and branches with diameter above 30 cm. Data of the waste was collected from 6 sample plots consisted of 3 plots in mechanized plots and 3 plots in traditional plots. Most of the waste found in location of compartment that caused by felling activities. Average volume of waste in traditional plots was 7.81 m3/ha that was found in location of compartment. The average volume of waste in the mechanized plots was 19.75 m3/ha, consisted of 16.90 m3/ha (85.57% in location of compartment and 2.85 m3/ha (14.43% in landing point. Logging waste can be minimized by providing appropriate training regularly and increase techniques of timber harvesting in the field.

  16. Uji Kriteria Manajemen dalam Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Muji Siswati

    2017-07-01

    Full Text Available Sanitation infrastructure is one of the basic needs of society and has a strategic role in improving the health and welfare of the community. The Indonesian government has built centralized domestic waste water infrastructure in 13 cities until 2014. According to USAID (2006 and AusAID (2013, idle capacity and cost recovery in the centralized domestic waste water system is still a major problem. Therefore, it needs to be done assessment management criteria of centralized domestic waste water management. This research is done by three-stage, that is construction models of a relationship of interdependence between management criteria; assessment of model suitability that has been constructed using SEM method; and calculate the weight of each management criteria using ANP method. The management criteria used on this study consist of: performance management, technical, institutional, regulatory, financing, and public participation. The weight of each criteria using models that have been assessment for their suitability, are: performance management (75.37%, financing (8.83%, public participation (8.39%, technical (3.56%, regulatory (2.36% and institutional (1:49%. The global weight of sub criteria with most critical weight and should be a priority concern are sustainability (48.20%, public acceptance (14.90% 0, reliability (9.30%, willingness to pay (5.20%, and cost recovery (4.62%.

  17. PENERAPAN TEKNOLOGI TINGGI UNTUK PENGELOLAAN LIMBAH PADAT DI SINGAPURA

    OpenAIRE

    Wahyono, Sri

    2011-01-01

    The application of high technology (hitech) for solid waste management andtreatment in Singapore is one of examples of solving the municipal solid waste problem. Singapore with more than 4 million inhabitants produced 7676 ton wastes per day in 2001. Now, all the combustible solid wastes goes to the incinerator plant that can convert the heat into electricity. The ash from incinerator and the incombustible solid wastes are transported via waste harbour in Tuas to the Semakau off shore landfil...

  18. Analisis Pengelolaan Limbah Tahu Di Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal

    OpenAIRE

    Rahman Hakim, M.Rizki Arif; Harsasto, Priyatno; Widayati, Wiwik

    2015-01-01

    One of the issues that must be considered in the study population are enviromental problems. Increasing number of people will have implications for the more challenging enviromental problems. Of various problems concerning enviromental health in the society, along with the many cases of waste management are detrimental to society and the enviromental. Waste pollution cases occur in many large cities, one in Tegal regency.Tegal district is the center of industry, including industrial centers a...

  19. Kualitas Kompos dari Berbagai Kombinasi Bahan Baku Limbah Organik

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    TATI BUDI KUSMIYARTI

    2015-09-01

    Full Text Available The Quality of Compost on Various Combinations of Organic Waste Raw Materials Evaluation of compost stability prior to its use is essential for the recycling of organic waste in agricultural soils. During composting, most of the biodegradable organic compound are broken down and a portion of the remaining organic material is converted into humic-like substances, with production of a chemically stabilized composted material. This experiment aimed to monitor the changes in physicochemical characteristics during composting of three kinds compost heap and to define parameters suitable for evaluating the stability of compost. The experiment were conducted from Mei to October 2011 and consisted of three treatments with six replicates for each treatment. Compost pile temperature,the pH, that reflected the initiation and stabilization of the compost, were measured during the composting process. The carbon organic material content, carbon and nitrogen content, the carbon to nitrogen ratio, organoleptic characteristics, and K2O, P2O5, Mg, Ca content were measured to evaluate the quality of the physicochemical properties of the compost. Compost toxicity level had evaluated using Germination Index. The result showed that the quality of compost from all treatments that were evaluated in this experiment meet the standard quality of SNI 2004.

  20. Pemanfaatan limbah abu terbang (fly ash) , abu dasar (bottom ash) batubara dan limbah padat (sludge) industri karet sebagai bahan campuran pada pembuatan batako

    OpenAIRE

    Faisal, Hendri

    2012-01-01

    Brick-making research has been conducted from a mixture of fly ash as a cement mixed with aggregate materials based bottom ash and sludge, and sand, where fly ash and cement used as an adhesive matrix. The percentage addition of fly ash is 10%, 20%, 30%, 40% and 50% of initial weight of cement. The percentage addition of bottom ash and sludge as an aggregate is 5%, 10%, 15%, 20% and 25% of initial weight of sand with the time of hardening for 28 days. Parameter tests performed include: metals...

  1. PEMETAAN KUALITAS PENDIDIKAN DI PROPINSI BALI BERBASIS SPATIAL

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    I Made Sukarsa

    2009-06-01

    Full Text Available Bali merupakan sebuah propinsi dengan jumlah pelajar yang relatif besar sehingga membutuhkan suatu manajemen pengolahan data dan informasi  yang akurat dan cepat untuk mendukung pengambilan keputusan di lingkungan Departemen Pendidikan Propinsi Bali. Kenyataannya, pengelolaan data masih menggunakan teknologi spreadsheet yang berorientasi kepada data atribut. Model pengintegrasian antara mesin database MySql dengan database spatial diharapkan mampu memberikan model penyajian data  yang lebih informatif terutama yang berhubungan dengan aspek keruangan dan kepentingan pengambilan keputusan terkait dengan kualitas pendidikan. Dengan memanfaatkan data-data atribut yang ada, akan dapat dilakukan pemetaan kualitas pendidikan di wilayah Bali yang berorientasi kepada aspek-aspek spatial.

  2. IMPLEMENTASI METODE HISTOGRAM EQUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS CITRA DIGITAL

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Isa Akhlis

    2012-02-01

    Full Text Available Radiografi dapat digunakan untuk membantu mendiagnosis penyakit dalam bidang medis. Umumnya citra radiograf masih tampak kabur sehingga memerlukan pengolahan untuk menghilangkan atau mengurangi kekaburan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah mendesain perangkat lunak untuk meningkatkan kualitas citra digital foto Roentgen yaitu dengan meningkatkan kontras citra tersebut. Salah satu metode untuk meningkatkan kontras citra digital adalah dengan menggunakan metode histogram equalization. Metoda tersebut membuat tingkat keabuan citra tersebar merata pada semua tingkat keabuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metoda histogram equalization dapat digunakan untuk meningkatkan kontras citra.  Hal ini dapat langsung dilihat pada layar monitor.   Kata kunci: citra radiograf,  histogram equalization

  3. PENELITIAN/PENGEMBANGAN MODEL/SISTEM SURVEILANS DAMPAK KESEHATAN PERUBAHAN IKLIM

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Athena Athena

    2014-05-01

    variables in a particular period while GIS maps were displayed in the website. A surveillance model/system of the health impact of climate change has been developed. It is a system which process, analyze, and interpret data systematically and continuously, which also includes the distribution of information. The system is expected to provide information about how the condition of diseases in regard of climate change is.Keywords : climate change, surveillance, rainfall, temperature, DHF, malaria, diarrhea, penumonida, influenza like illness/ ILIAbstrakTelah dilakukan penelitian dan pengembangan Model/Sistem Surveilans Dampak Perubahan Iklim tahun 2011. Tujuan penelitian/pengembangan ini adalah diperolehnya sistem surveilans untuk dampak kesehatan dari perubahan iklim yang cocok untuk Indonesia. Disain penelitian adalah riset operasional. Tahapan kegiatan dimulai dengan analisis situasi, review program surveilans, dan penyusunan draft model sistem surveilans. Analisis situasi dan review program surveilans dilakukan untuk mendapatkan gambaran bagaimana sistem surveilans yang berjalan selama ini, dilakukan dengan cara melakukan rapid assessment di 6 dinas kabupaten/kota 6 provinsi. Penyusunan draft model sistem surveilans yang meliputi identifikasi data/variabel yang perlu dikumpulkan, sumber dan frekuensi pengumpulan data, petugas pengumpul data, pengolahan dan analisis data, cara pemetaan data penyakit dan distribusi informasinya dilakukan dengan diskusi bersama lintas sektor, lintas program dan para pakar. Hasil penelitian berupa model/sistem surveilans dampak kesehatan perubahan iklim yang dilengkapi dengan software pengolahan data dan situs web. Jenis data penyakit yang dikumpulkan adalah DBD, malaria, diare, pneumonia, dan ILI yang merupakan pengembangan dari sistem EWARS (sistem kewaspadaan dini yang dikembangkan oleh Direktorat Surveilans, Imunisasi, Karantina, dan Kesehatan Matra, Ditjen PP/PL, Kementerian Kesehatan. Data iklim adalah suhu, curah hujan, hari hujan, dan

  4. OPTIMASI LINI PRODUKSI DENGAN VALUE STREAM MAPPING DAN VALUE STREAM ANALYSIS TOOLS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yosua Caesar Fernando

    2014-12-01

    Full Text Available Meminimalkan pemborosan dalam proses produksi adalah salah satu tujuan dari suatu perusahaan. Lean adalah metode yang dapat meminimalkan pemborosan dalam proses produksi. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk meminimalkan limbah di PT. Bonindo Abadi adalah Value Stream Analysis Tools (VALSAT dan Value Stream Mapping (VSM. VSM digunakan untuk melihat kondisi peta keadaan pada perusahaan. Pengurangan pemborosan dilakukan dengan menggunakan salah satu alat dari VALSAT yaitu Process Activity Mapping (PAM. Jumlah non value added (NVA yang ditemukan dalam proses produksi PT. X adalah 90,17% diikuti oleh necessary but non value added (NNVA dengan jumlah 9,79% dan value added (VA sebesar 0,04%. Usulan perbaikan yang diberikan adalah dengan mengurangi jumlah waktu aktivitas NVA atau menghilangkannya.

  5. PENGOLAHAN BIJI MAHONI (Swietenia Macrophylla King SEBAGAI BAHAN BAKU ALTERNATIF BIODIESEL

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Astrilia Damayanti

    2013-05-01

    Full Text Available Peningkatan kebutuhan minyak bumi yang terus menerus akan mengakibatkan kelangkaan bahan bakar minyak. Sumber energi alternatif yang ramah lingkungan, salah satunya adalah biodiesel. Bahan baku potensial untuk memproduksi biodiesel yang tidak bersaing dengan bahan baku pangan contohnya adalah biji mahoni (swietenia macrophylla king. Tahapan yang diperlukan dalam percobaan biodiesel adalah proses pengambilan minyak biji mahoni dengan proses penyangraian, degumming, dan proses transesterifikasi. Alat yang diperlukan dalam pembuatan biodiesel yaitu: labu alas bulat dilengkapi kondensor, gelas ukur, pengaduk magnetik, alat-alat gelas lab, dan lain sebagainya. Proses pengambilan minyak dilakukan dengan penyangraian yang hasilnya di degumming dengan asam fosfat 5% b/b pada suhu 80ºC selama 15 menit. Degumming bertujuan untuk menghilangkan getah, lendir, protein, resin dan gum. Proses kedua yaitu transesterifikasi dengan metanol 1:6 (minyak dan mtanol dengan KOH 0,1 N pada suhu 60ºC selama 1 jam. Setelah diperoleh metil ester, dilakukan proses pencucian atau penetralan metil ester pada suhu pemanasan 104ºC untuk menghilangkan kadar airnya. Dari hasil percobaan diperoleh rendemen minyak sebesar 86,92%, uji densitas 874,08 kg/m³, viskositas 3,07 mm2/s, dan bilangan asam 0,5601 mg KOH/g. Metil ester yang dihasilkan telah sesuai dengan SNI-04-7182-2006. An increased demand of the fossil fuel would lead to scarcity of the fossil fuel in the future. An alternative of environmentally friendly energy sources is biodiesel. It is accounted that the resources for producing biodiesel should not compete with food raw materials, such as mahogany grain, (swietenia macrophylla king. The necessary steps in the experiment of producing biodiesel are process of taking the mahogany seed-oil by using roasting method, degumming, and transesterification process. The required equipments for producing biodiesel were round-bottom flask equipped with condenser, measuring cylinder, magnetic stirrer, other lab-glassware, etc. Firstly, the process of taking the oil from mahogany seed was carried by using roasting method; then the result was degummed by using 5wt% of Phosphate acid at 80 oC for 15 minutes. The degumming process was aimed to remove sap, mucus, proteins, resin and gum. The second step was transesterification process using methanol 1:6 (oil and methanol and 0.1N KOH solutions, which was carried out at 60 oC for 1 hour. Once the methyl ester was produced, the next steps were washing and neutralization of methyl ester at heating temperature of 104 oC to remove the water content in the methyl ester. The obtained yield from the experiments was 86.92%. The tested density, viscosity, and the acid value were 874.08 kg/m³, 3.07 mm2/s, and 0.5601 mg KOH/g, respectively. The produced Methyl ester is in accordance with SNI-04-7182-2006.

  6. Teknik Pengolahan Citra Digital Berdomain Spasial untuk Peningkatan Citra Sinar-X

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Diah Priyawati

    2017-01-01

    Full Text Available In line with the growing use of computers in medicine, the perceived needs of the image data in digital format. The digital format allows for storage of image data in the computer and processes for further image analysis. Available images today are analog images, the necessary process of digitization with digitizer equipment.The image obtained is not necessarily as expected. Supporting equipment, film, and the scanner has a part in creating the image.Quality of image enhancement is needed to create a quality image allows physicians in diagnosing and minimize the possibility of error analysis.  One of the digital image processing techniques is improving the quality of the image (image enhancement. This is done to obtain a good image after a loss of quality during the process of digitizing the image. Image enhancement techniques are divided into two parts. They are spatial domain and frequency domain. This study uses the spatial domain technique which consists of two stages, such as point operation and mask operation. Image experiments performed with several samples such as thorak, collar bone, bone, body tissue, and the image of the hand. Some sample images have different characteristics but the process of image enhancement have in common that will be improving the image brightness.  Combining the methods of image enhancement performed to get the final digital image that has good qualities, such as histogram function,sharpen function, and continued with the function of a negative image. The final result of the digital image after processing showed that the better image quality.

  7. Rancang Bangun Sistem Sortasi Cerdas Berbasis Pengolahan Citra untuk Kopi Beras

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dedy W. Soedibyo

    2010-10-01

    Full Text Available Coffee has good prospects as a motor of development in Indonesia agribusiness and agroindustry, therefore needs to be handled properly and professionally. Grading process in commercial green coffee asgrain commodity is still done manually. This process has the disadvantage of low efficiency, objectivity and the level of consistency. Therefore weneed a machine that can workautomatically to classify the quality of the green coffee by visual inspection. Theobjective of this study was to design the green coffee sorting machine controlled by a computer based on image processing program consisted of conveyor belt, the image capture station used twodigital cameras, and the parallelsimulator divider. The design of sorting machine was used for the development of the green coffee sorting system that will categorizeinto four quality classes based on the qualifications according to the standard of SCAA ( Specialty Coffee Association of America.

  8. PENGOLAHAN MACAROON DI BAGIAN PASTRY AND BAKERY ASTON TROPICANA HOTEL BANDUNG

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rian Andriani

    2016-12-01

    ABSTRACT World tourism can not be separated from the world of hospitality, because the hotel is an industry that plays an important role in the economic development of tourism, in the world of hospitality one of the departments that have an important role is the F & B Product, one Pastry And Bakery Section which serves a variety of desserts that are sweet , such as ice cream, pudding, cake, and the most attention is the Macaroon. Besides delicious macaroon, also has a soft texture, shape attractive, appetizing flavors, and resented by many people, but this macaroon using luxury materials or Exclusive therefore the writer take the title. In this study, conducted descriptive qualitative research method. And for the collection of data obtained through interviews, observation, literature study, and documentation. These results indicate that the processing macaroon section Pastry And Bakery Aston Tropicana Hotel Bandung is quite complicated because it is different from the processing of cake or cookies, such as using a basic material that is quite difficult to find because not all grocery store cake provide almond powder, in a way whisk meringue should steady pace, after resting in cetakpun must in order macaroon surface dried before being burned and the tools used must be used in order macaroon silpat not sticky when peeled.   Keywords: Hotel, Pastry, Bakery, Macaroon.

  9. Pembangunan Database Destinasi Pariwisata Indonesia Pengumpulan dan Pengolahan Data Tahap I

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yosafati Hulu

    2014-12-01

    Full Text Available Considering the increasing need for local (government and community in developing tourism destinations in the era of autonomy, considering the need to select the appropriate attraction according to the respective criteria, and considering the needs of businessmen travel / hotel to offer the appropriate attraction with the needs of potential tourists, it is necessary to develop a database of tourist destinations in Indonesia that is able to facilitate these needs. The database is built is a web-based database that is widely accessible and capable of storing complete information about Indonesian tourism destination as a whole, systematic and structured. Attractions in the database already classifiable based attributes: location (the name of the island, province, district, type/tourism products, how to achieve these attractions, the cost, and also a variety of informal information such as: the ins and outs of local attractions by local communities or tourists. This study is a continuation of previous studies or research phase two of three phases planned. Phase two will focus on the collection and processing of data as well as testing and refinement of the model design and database structure that has been created in Phase I. The study was conducted in stages: 1 Design Model and Structure Database,2 Making a Web-based program, 3 Installation and Hosting, 4 Data Collection, 5 Data Processing and Data entry, and 6 Evaluation and improvement/Completion.

  10. PENGOLAHAN AIR LINDI DENGAN PROSES KOMBINASI BIOFILTER ANAEROB-AEROB DAN WETLAND

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Mochtar Hadiwidodo

    2012-09-01

    Full Text Available In Indonesia leachate is still an issue yet to be addressed. With a high content of pollutant parameters and lack of government support resulting landfill must think about the appropriate treatment to be safe for treating waste when discarded into the environment. Biofilter methods and wetland is the one of alternatives leachate treatment that can be used. This method does not require a large operating costs and does not require skilled professionals to operate it. With a combination of wetland and biofilter, it is expected to reduce the content of pollutants in the leachate, so it can be meet the wastewater quality standards which set by the government. The levels of pollutants were tested in this study is the BOD5, COD, TSS, ammonia, nitrite and nitrate

  11. Penentuan Kematangan Buah Salak Pondoh Di Pohon Berbasis Pengolahan Citra Digital

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Pawit Rianto

    2017-07-01

    Full Text Available Because there is no a system based on Digital Image Processing to determine the degree of ripeness of Salak Pondoh (Salacca zalacca Gaertner Voss. on tree, then this study has attempted to implement such a system. System was built with consists of several sub-processes. First, the segmentation process, the system will perform a search of pixels alleged pixels salak pondoh, by utilizing the features of color components r, g, b, and gray of each pixel salak pondoh then calculated large the dissimilarity ( Euclidean Distance against values of data features  ,  ,  ,  and   comparison. If the value of dissimilarity less than the threshold value and is also supported by the neighboring pixels from different directions has a value of dissimilarity  is less than a threshold value, the pixel is set as an object pixel, for the other condition set as background pixels. For the next, improvements through an elimination noise stage and filling in the pixels to get a perfect binary image segmentation.  Second, classification, by knowning the mean value of R and V of the entire pixel object, then the level of ripeness salak pondoh can be determined by using the method of classification backpropagation or k -Nearest Neighbor. From the test results indicate that the success of the system by 92% when using a backpropagatioan classification algorithm and 93% with k-Nearest Neighbor algorithm.

  12. Standardisasi Waktu Kerja Pada Unit Pengolahan Kakao, Koperasi Rimbun, Pidie Jaya

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Juanda Juanda

    2012-10-01

    Full Text Available Standardization of Working Time at Cocoa Processing Unit, Rimbun Cooperative, Pidie Jaya ABSTRACT. Rimbun Cooperative is a business unit operating a chocolate factory producing several chocolate products such as cocoa fat, cocoa powder, 3 in 1 instant drinks (sachets, and chocolate bars. This research aims to measure standard times of operators in all working stations of the chocolate factory. These standards comprised the standards in roasting, peeling, pasting, pressing, powdering, powder sieving, powder mixing, dough mixing, refining, and chonching working stations. The data were directly collected using Time Study method with Stop Watch. The samples were randomly selected with five (5 repetitions; and the standard times were measured using Westinghouse Method to quantify performance and allowance factors. The result shows that standard times of operators in each working station are as follows: roasting (36 minutes, peeling (193 minutes, pasting (276 minutes, pressing (78 minutes, powdering (17 minutes, powder sieving (14 minutes, powder mixing (36 minutes, dough mixing (17 minutes, refining (30 minutes, and chonching (30 minutes. In peeling, pasting, powdering, powder sieving working stations, standard times of operators cannot be separated with working times of machines because the operators are required to run the machines (sequence. In general, standard times of operators, after calculation, are larger than direct records because during the working times, operators would not or could not use allowance factors for personal uses, such as for going to bathroom, drinking, and socializing with their colleagues as means to reduce stress or boredom.

  13. PENGOLAHAN LINDI SEBAGAI PUPUK CAIR UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN TPA SAMPAH LESTARI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nurhasanah Nurhasanah

    2010-07-01

    Full Text Available A laboratory scale research to obtain environmentally safe effluent and liquid fertilizer from leachate from Final Waste Disposal Site in Galuga owned by Regional Government of Bogor City was conducted from July 2006 through to April 2007. The experiment was initiated by aerating the leachate in 4 difference aeration rates (0, 10, 30 and 70 liters/minute followed by processing the sediment to product the liquid fertilizer. The experiment of production liquid fertilizer was carried out by adding lime with different dosage into sediment generated from processing by aerating at 70 liters/minute followed by centrifugation process or secher. Further, the liquid fertilizer generated from such experiment was applied to chilis planting (Capsicum annum. The research found that the processing conducted by aerating at the rate 70 liters/minute was the most effective in reducing pollutant from leachate. The addition of 1000 ppm CaO or Ca(OH2 limes in sediment from aeration is the most effective in depositing the dissolved material compared to the addition of limes in other dosage. Liquid fertilizer generated through the addition of 1000 ppm CaO have the content of N = 375,83 ppm, P = 121,44 ppm, K = 948,11 ppm, Ca = 827,20 ppm, Mg = 959,50 ppm, S = 48,53 ppm, Cu = 8,23 ppm, Zn = 30,02 ppm, Mn = 230,57 ppm, Fe = 320,95 ppm, Pb = 10,34 ppm, Cd = 7,46 ppm and Cr = 2,05 ppm. The use of liquid fertilizer generated by adding 1000 ppm CaO was the most effective in enhancing vegetation growth and production of chili. The non essential elements (Pb, Cd and Cr in fruits from vegetation given liquid fertilizer produced from such treatment did not exceed tolerable threshold.

  14. KAJIAN EFEK MULTIPLIER PRODUK UNGGULAN BERBASIS KLUSTER UKM PENGOLAHAN IKAN ASAP

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yusmar Ardhi Hidayat

    2015-05-01

    Full Text Available The purpose of this research are to analyze scale of production of leading commodities and multiplier effect of cultivation and smoked fish in Wonosari, Bonang Demak. This research applies census method in collecting data from all business unit which identified as leading commodities in Wirosari Village, Bonang, Demak Regency. Regarding survey conducted, there are 18 catfish breeders and 49 smoked fish small business used as respondent. Primary data used in this research are rate of production in basis goods, land area, capital, raw materials, manpower, and income multiplier. To support empirical discussion, tools of analysis used in this research are descriptive statistics and income multiplier. Results of this research are primary commodities in Wonosari Village are smoked fish and fresh cat fish. Total production of smoked fish reaches 6.4 Ton each day for with type of smoked fish such as river cat fish, tongkol, sting-ray, cat fish, and other river fish. Meanwhile total production of catfish breeding reaches 105 Ton in first harvest after 2-3 months. Based on that number, smoked fish business promise higher profit than profits catfish breeding. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis tingkat produksi dan efek multiplier produk unggulan budidaya dan pengasapan ikan di Desa Wonosari, Bonang Kabupaten Demak. Penelitian mengunakan metode sensus dengan mencari data dari semua unit usaha yang merupakan produk unggulan di Desa Wirosari, Bonang Kecamatan Demak. Responden yang diperoleh sejumlah 18 pembudidaya ikan dan 49 usaha pengasapan ikan. Data primer yang akan digunakan yaitu data jumlah produksi komoditas unggulan, luas lahan, jumlah modal, bahan baku, tenaga kerja, dan multiplier pendapatan. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif, dan indeks multiplier pendapatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komoditas unggulan Desa Wonosari Kecamatan Bonang Kabupaten Demak adalah Ikan Asap dan Budidaya Ikan Lele. Total produksi harian ikan asap rata-rata mencapai 6,4 Ton ikan dengan jenis ikan yaitu manyung, tongkol, pari, lele, dan ikan air tawar lainnya. Potensi produksi lele yang dihasilkan Pokdakan Sari Mino yang diperoleh mencapai total 105 ton ikan lele saat panen dalam jangka waktu 2-3 bulan. Berdasarkan multiplier pendapatan, usaha pengasapan ikan lebih memberikan keuntungan dibandingkan dengan budidaya lele.

  15. Kandungan Senyawa Polisiklik Aromatik Hidrokarbon (PAH di Teluk Jakarta (Polycyclic Aromatic Compounds Hydrocarbons (PAH Content in Jakarta Bay

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Fasmi Ahmad

    2013-07-01

    Full Text Available Perairan Teluk Jakarta menerima limbah yang berasal dari darat maupun perairan itu sendiri. Salah satu limbah tersebut adalah senyawa organik Polisiklik Aromatik Hidrokarbon (PAH yang merupakan senyawa organik bersifat toksik terhadap biota laut. Penelitian dilakukan untuk mengetahui kandungan PAH air laut dan sedimen dalam kaitannya dengan kehidupan biota laut serta mengetahui sumber senyawa tersebut. Pengukuran dilakukan bulan Maret 2011. Contoh air laut diambil dengan water sampler dan contoh sedimen dengan grab pada 15 stasiun. Kadar PAH dianalisa dengan Gas Chromatography-Flame Ionization Detector. Hasil penelitian menunjukkan kadar PAH air laut di Teluk Jakarta Bagian Barat > Bagian Tengah > Bagian Timur. Kandungan PAH di Teluk Jakarta Bagian Barat berkisar 201,57-474,68 ppb dengan total PAH 1404,68 ppb, di Bagian Tengah 104,61-337,07 ppb dengan total 825,63 ppb, dan di Bagian Timur 112,91-370,79 ppb dengan total 806,73 ppb. Data ini menunjukkan Teluk Jakarta Bagian Barat lebih banyak menerima masukan limbah yang mengandung PAH. Sedangkan Kadar PAH sedimen di Teluk Jakarta Bagian Timur > Bagian Tengah > Bagian Barat. Kadar PAH di Teluk Jakarta Bagian Barat berkisar 1,92-64,241 ppm dengan total 107,931 ppm, di Bagian Tengah 16,14-77,71 ppm dengan total 170,61 ppm, dan di Bagian Timur 8,72-115,39 ppm dengan total 252,25 ppm. Data ini menunjukkan sedimen di Teluk Jakarta Bagian Timur lebih banyak mengakumulasi limbah yang mengandung PAH. Sumber PAH dalam air laut dan sedimen ini berasal dari berbagai sumber yakni pembakaran bahan organik, pembakaran minyak bumi, dan tumpahan minyak. Kadar PAH dalam air laut di Teluk Jakarta ini telah melebihi Nilai Ambang Batas yang ditetapkan oleh KMNLH untuk biota laut, dan Nilai Ambang Batas untuk sedimen yang ditetapkan oleh Handbook for Sediment Quality Assessment. Kata kunci: Teluk Jakarta, Polisiklik Aromatik Hidrokarbon, PAH, polusi Jakarta Bay receives various kinds of waste both from land and waters

  16. PENGARUH NILAI BAKAR TERHADAP INTEGRITAS KELONGSONG ELEMEN BAKAR TRIGA 2000

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    K.A. Sudjatmi

    2015-04-01

    Full Text Available Bentuk elemen bakar reaktor TRIGA Bandung adalah silinder padat yang merupakan campuran homogen paduan uranium dan zirkonium hidrida. Pada saat reaktor beroperasi, suhu elemen bakar akan bertambah, akibatnya akan menaikan tekanan gas-gas yang ada di dalam kelongsong elemen bakar. Tekanan gas yang timbul dalam kelongsong elemen bakar merupakan penjumlahan tiga komponen tekanan yaitu tekanan akibat udara yang terperangkap antara kelongsong dengan bahan bakar, tekanan oleh gas hasil fisi yang terbentuk dari elemen bakar dan tekanan yang berasal dari pemisahan hidrogen dari paduan zirkonium hidrida. Gas hasil fisi yang terbentuk oleh bahan bakar sebanding dengan besarnya fraksi bakar oleh setiap elemen bakar dalam teras reaktor. Semakin besar fraksi bakar elemen bakar, semakin besar gas gas hasil fisi yang dihasilkannya, akibatnya semakin besar tekanan di dalam kelongsong yang disebabkan oleh gas gas hasil fisi tersebut. Perhitungan jumlah gas-gas hasil fisi dalam kelongsong yang merupakan fungsi dari nilai bakar dilakukan dengan menggunakan program ORIGEN-2. Program ORIGEN-2 adalah kode komputer yang banyak digunakan untuk menghitung hasil fisi, peluruhan dan pengolahan bahan radioaktif. Tampang lintang, presentase timbulnya hasil fisi, data peluruhan, dan data lainnya yang diperlukan disediakan dalam pustaka data selama eksekusi program. Dari hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa tekanan gas yang diakibatkan oleh gas hasil fisi adalah 4,13 10-3 psi dan tekanan gas yang diakibatkan udara yang terjebak di dalam kelongsong adalah 56,6 psi, yang mengakibatkan tegangan pada kelongsong sebesar 2080 psi dan nilai ini jauh lebih kecil dari setengah tegangan luluh bahan kelongsong sebesar 12.000 psi pada temperatur 750 oC atau sekitar 40.000 psi pada temperatur 138 oC. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa dilihat dari sisi nilai bakar, maka elemen bakar layak digunakan sampai mencapai nilai bakar maksimum. Kata kunci : TRIGA, nilai bakar, elemen bakar

  17. GAMBARAN UMUM SEKTOR UNGGULAN DAN KONTRIBUSI SEKTOR PERTANIAN DI PROVINSI JAWA TIMUR (OLAH DATA TABEL INPUT-OUTPUT PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2010

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Azizatun Nurhayati

    2015-10-01

    Full Text Available Pembangunan daerah dilakukan dengan memaksimalkan potensi sumber daya yang ada di suatu daerah. Karena sebagian besar penduduk Indonesia adalah petani, maka penting untuk mengetahui kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian suatu daerah. Makalah ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi sektor pertanian terhadap multiplier output, pengganda pendapatan, dan pengganda tenaga kerja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Input Output yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur Tahun 2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komoditas tebu berada pada kuadran II, Dari keseluruhan data di atas maka dapat disimpulkan bahwa (1 Komoditas tebu dapat mendorong berkembangnya industri gula di Jawa Timur, (2 di sektor peternakan, subsektor yang dapat dikembangkan adalah pakan ternak, pemotongan hewan, sapi, kambing dan domba, serta ayam (3 di sektor pengolahan subsektor pengolahan es krim, beras, dan penggilingan padi serta rokok. ABSTRACTLocal development is held by maximizing potential resources in a particular region. In addition, most of Indonesian people are farmers so it’s important to identify the agriculural contribution in local economic. The aim of this study are to study the contribution of agriculture  in ouput multiplier, income multiplier, and employment multiplier. The method which was used in this research was input-output analysis based on Badan Pusat Statistik East Java Province’s data in 2010. From the analysis, we can conclude that the sugarcane was formed in the second quadrant, in which (1sugarcane comodity promoted the sugar industry in East Java Province (2 in livestock subsector, the woof of livestock industry, animals truncation, sheeps, goats, and chicken husbandry (poultry were potentially to be developed (3 in processing subsector which was based on agriculture product, ice cream and processing, rice milling and cigarette were potentially to be developed. 

  18. UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI KAPUR PERTANIAN MASYARAKAT NAGARI SITANANG-HALABAN KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Zulnadi Zulnadi

    2015-12-01

    Full Text Available Penelitian ini   bertujuan  untuk meningkatkan   produksi dan kapur pertanian yang ada di Nagari Sitanang yang proses produksinya masih dikerjakan  secara manual atau tradisional.  Peningkatan  produksi dan  efisiensi dapat dicapai dengan menerapkan mesin-mesin pengolahan. Produksi kapur pertanian ini dapat ditingkatkan dengan mempergunakan  mesin hammer mill  dan  mesin sortasi. Untuk  meningkatkan kemampuan produksi kapur pertanian dengan mutu yang lebih baik, sangat perlu diadakan mesin-mesin pengolahan yang efisien dan murah sehingga dapat  menekan  biaya produksi  dan  selanjutnya akan meningkatkan pendapatan masyarakat pada Nagari Sitanang.  Mesin hammer mill  yang sediakan, mempunyai panjang  180 cm, lebar 60 cm dan tinggi 140 cm  menggunakan mesin penggerak  36 HP, dengan transmisi  satu tingkat perbandingan pulley 3:9  berkapasitas  1.250 kg/jam. Selain itu mesin sortasinya  mempunyai dimensi : panjang 570 cm, lebar  130 cm, dan tinggi  180 cm. Ukuran ayak  yang digunakan  adalah  ayak  I  ukuran 100 mesh  , ayak II  ukuran 80 mesh  dan ayak  III  ukuran 60 mesh.  Mesin penggerak ukuran  16 HP,  transmisi  3 tingkat  dan kapasitas  sebesar 882,4 kg /jam. Penerapan mesin-mesin ini, dapat meningkatkan kapasitas produksi, meringankan beban kerja dan biaya serta mengatasi masalah kekurangan tenaga kerja. Penelitian ini ditujukan kepada masyarakat di  Kenagarian Sitanang kecamatan  Halaban yang sehari-hari bekerja sebagai penghasil kapur pertanian atau   memproduksi  kapur pertanian. Penerapan  mesin-mesin ini dapat  meningkatkan produksi sampai dengan 3 kali dari kapasitas produksi semula. Kata kunci : Kapur pertanian, kapasitas  produksi, hammer mill dan  sortasi.

  19. Pengaruh Penambahan Jerami Nangka (Artocarpus heterophyllus Lam Terhadap Karakteristik Fruit Leather Mangga (Mangifera indica L

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Lisa Yusmita

    2018-04-01

    Full Text Available ABSTRAK Penganekaragaman pangan merupakan program kebijakan pemerintah dengan tujuan untuk terus mengembangkan pangan agar dapat memantapkan kemandirian dan penyediaan pangan dengan jenis yang beragam dan kualitas yang makin meningkat, jumlah yang memadai dan tersebar merata sehingga dapat memenuhi kebutuhan pangan dan gizi. Untuk mendukung penganekaragaman pangan tersebut maka diperlukan upaya untuk melakukan pengolahan produk-produk hasil pertanian. Buah-buahan merupakan salah satu produk hasil pertanian yang umumnya dibuat menjadi produk olahan seperti jam, jelly, puree, sari buah, buah kaleng, manisan kering atau basah. Salah satu jenis produk buah-buahan yang kering selain manisan adalah fruit leather. Fruit leather adalah jenis makanan yang berasal dari daging buah yang telah dihancurkan dan dikeringkan. Produk ini berbentuk lembaran tipis seperti halnya kulit buah dengan tekstur yang plastis dan kenyal, rasanya manis tetapi masih memiliki ciri rasa khas buah yang digunakan. Fruit leather juga termasuk produk makanan yang tidak mengandung zat pewarna sehingga cocok untuk dijadikan cemilan dan mempunyai aneka ragam bentuk dan warna. Pengolahan buah-buahan menjadi fruit leather merupakan salah satu upaya divesifikasi pangan. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL dengan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Data yang diperoleh dianalisa secara statistik dengan uji F, kemudian bila berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji DNMRT pada taraf nyata 5%. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Program Studi Teknologi Industri Pertanian Universitas Dharma Andalas dan Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas. Dari hasil penelitian didapatkan kesimpulan bahwa konsentrasi penambahan jerami nangka berpengaruh nyata terhadap kadar vitamin C dan kadar serat kasar. Sementara untuk pengujian kadar air, total asam dan kadar gula ternyata tidak dipengaruhi oleh konsentrasi penambahan

  20. SISTEM INVENTORI BARANG DENGAN TEKNOLOGI AJAX

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Anna Fitriya

    2015-11-01

    Full Text Available ABSTRAK Sistem inventori barang pada pertokoan telah banyak dikembangkan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi. Pada Toko Karya Indah, kegiatan yang berkaitan dengan inventori barang masih dilakukan secara manual sehingga pihak toko kesulitan untuk mengetahui data barang yang masih tersedia, habis, atau hampir habis. Selain itu, proses yang dilakukan membutuhkan waktu yang relatif lama. Oleh karena itu, diperlukan sistem inventori barang. Sistem dibangun dengan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL. Sistem disertai teknologi AJAX (Asynchronous JavaScript And XML, khususnya AJAX autocomplete dan AJAX validasi. Hasil yang diperoleh adalah pengolahan data pada sistem inventori barang dengan menggunakan AJAX dapat dilakukan dengan lebih cepat dari pada tanpa AJAX. Kata kunci: sistem inventori, AJAX.

  1. Vermikompos Sampah Kebun dengan Menggunakan Cacing Tanah Eudrilus eugeneae dan Eisenia fetida

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Etik Rahmawati

    2016-04-01

    Full Text Available Durasi yang panjang diperlukan dalam pengomposan konvensional sampah organik yang memerlukan waktu selama 2-3 bulan. Pengurangan waktu pengomposan dapat dilakukan dengan digunakannya cacing sebagai dekomposer. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat degradasi sampah kebun menggunakan proses vermikomposting dan menentukan pengaruh jenis cacing Eudrilus eugeneae dan Eisenia fetida. Empat reaktor berukuran 8 L digunakan dalam penelitian ini. Percobaan dilakukan secara duplo selama 60 hari. Parameter yang dianalisis pada penelitian ini adalah ammonia nitrogen (NH3-N, nitrat nitrogen (NO3-N, Total Kjeldahl Nitrogen (TKN, dan C/N. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat degradasi sampah kebun dengan pengolahan vermikomposting yang dapat dicapai adalah 64,94-72,52%. Produksi kompos yang lebih tinggi dengan penggunaan Eisenia fetida.

  2. EKSTRAKSI FITUR ALAT MUSIK TRADISIONAL MENGGUNAKAN TRANSFORMASI KOSINUS DISKRIT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ricky Aurelius N. D

    2014-12-01

    Full Text Available Music Information Retrieval (MIR merupakan bidang Data Mining dimana informasi-informasi akan digalidari sumber data yang berupa musik. Sama seperti bidang pengolahan citra, pada MIR digunakan berbagai metodeuntuk melakukan proses ekstraksi fitur musik seperti Mell Frequency Cepstral Coefficient (MFCC, Fast FourierTransform, Discrete Fourier Transform, Derived Cepstrum Coef ficients (LPCC, Zero Crossing Rates (ZCR dansebagainya. Penulis menggunakan metode Transformasi Kosinus Diskrit untuk proses ekstraksi fitur dimana akanmenghasilkan lima buah nilai spectral untuk setiap file musik yang digunakan. Dalam penelitian ini dilakukanproses ekstraksi fitur alat musik untuk 15 alat musik tradisional daerah khas Indonesia. Dari hasil percobaan yangdilakukan metode Transformasi Kosinus Diskrit dapat digunakan untuk melakukan proses ekstraksi fitur alat musikyang memiliki format audio.

  3. Surfaktan Sodium Ligno Sulfonat (SLS dari Debu Sabut Kelapa

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Mukti Mulyawan

    2015-03-01

    Full Text Available Indonesia merupakan negara agraris yang menghasilkan beragam hasil pertanian yang melimpah. Salah satu hasil pertanian yang menonjol di Indonesia adalah kelapa. Produksi buah kelapa di Indonesia rata-rata sebanyak 15,5 miliar butir/tahun atau setara dengan 3,02 juta ton kopra, 3,75 juta ton air, 0,75 juta ton arang tempurung, 1,8 juta ton serat sabut (coir fiber dan 3,3 juta ton debu sabut (coir dust/ cocopeat. Komposisi sabut kelapa terdiri dari 25% gabus dan 75% serat . Tetapi, debu sabut kelapa masih dikembangkan sebatas sebagai media tanam. sisanya akan menjadi limbah dengan kontribusi sangat besar dari pengisi pada volume total sampah domestiK. Banyaknya komoditas kelapa dan potensi limbah sabut yang dihasilkan, membuat pemanfaatan Debu Sabut menjadi bahan yang bernilai ekonomis patut untuk dilakukan. Salah satunya adalah sebagai bahan pembuatan Surfakatan Sodium Ligno Sulfonat (SLS yang selama ini komoditasnya diperoleh seluruhnya dari impor. Adapun tahapan proses pembuatan SLS dari Debu Sabut kelapa adalah mempersiapan Bahan Baku berupa Debu Sabut Kelapa. Dilanjutkan dengan pemasakan/pulping menggunakan metode organosolv dengan alat pemasak digester (R-120. Dari lindi hitam yang dihasilkan, akan diproses dengan Isolasi Lignin dengan metode presipitasi asam. Lindi hitam yang telah didapat diendapkan dengan menambahkan secara perlahan H2SO4dengan konsentrasi 20% sampai pH 2 pada tangki isolasi pertama (M-211.Proses isolasi dengan metode pengasaman banyak digunakan untuk mendapatkan lignin dengan kemurnian tinggi. Untuk Menghasilkan SLS, Lignin Isolat perlu direaksikan dengan bahan penyulfonasi natrium bisulfit (NaHSO3, sehingga menghasilkan natrium lignosulfonat (SLS pada reaktor sulfonasi (R-310. Berlokasi di Provinsi Riau, Pabrik ini akan dibangun dengan kapasistas 20.150 ton/tahun. Dari analisa ekonomi, diperlukan Modal tetap (FCI sebesar Rp 316.323.349.677; Modal kerja (WCI sebesar Rp 74.429.023.453; Investasi total (TCI sebesar Rp 390

  4. Analisis Sebaran Padatan Tersuspensi dan Transparansi Perairan Menggunakan Landsat 8 (Studi Kasus : Perairan Bintan, Kepulauan Riau

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Irma'atus Sholihah

    2017-01-01

    Full Text Available Perairan Bintan memiliki sumberdaya pesisir dan laut yang sangat potensial untuk wisata bahari dan kehidupan biota laut. Akan tetapi, adanya kegiatan manusia seperti penambangan, pembuangan limbah rumah tangga akan memberikan dampak negatif terhadap penurunan kualitas perairan dan sumber daya pesisir. Faktor utama yang mempengaruhi kualitas perairan pada badan air pada setiap bentang lahan adalah padatan tersuspensi dan transparansi. Analisis padatan tersuspensi dan transparansi menggunakan metode penginderaan jauh dengan didukung data in situ. Data in situ digunakan untuk melakukan validasi data estimasi citra menggunakan NMAE. Pada penelitian ini konsentrasi TSS yang dihasilkan memiliki rentang nilai antara 0-45 mg/l. Sedangkan sebaran nilai transparansinya memiliki rentang nilai antara 3-6 meter. Kondisi TSS dan transparansi tersebut masih berada pada batas yang ditentukan dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 51 Tahun 2004.

  5. KARAKTERISASI PEKTIN DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH KULIT PISANG MENGGUNAKAN METODE EKSTRAKSI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Abubakar Tuhuloula

    2013-04-01

    Full Text Available Banana is a fruit that is often consumed by humans, either directly after the fruit riped or processed into other foods. On the island of Borneo, banana plants are mostly found in South Kalimantan. Discarded banana peels usually only become a waste, but there is pectin content as much as 22.4% in the banana. In this research, the extraction of pectin with a banana peels ingredients that aims to determine the types of bananas that contain lots of pectin, the influence of variations time extraction in the amount of pectin produced and the type of solvent that produces maximum pectin. The experiments were conducted using two types of bananas, the banana peel of Ambons and Kepok dried and extracted using solvent extraction with a temperature of 80 ° C. Variation extraction time are 1; 1.5 and 2 hours, the solvent are HCl and H2SO4 0.05 N. Extracted product added with ethanol to precipitate formed, then its filtered and dried in the oven at a temperature of 40 ° C for 8 hours. In this research, the product being analysis of equivalent weight, grade metocsil, galacturonate levels and the degree of esterification. The results showed that the combination of time and the type of solvent to generate a lot of pectin levels, both for banana Ambon and banana Kepok, was extracted for 2 hours using HCl solvent which is content of 14.90% for bananas Ambon and 10.96% for bananas Kepok .The pectin that produced has an equivalent weight of 666.67 to 793.65; low metoksil grade of 3.53% -4.34%; with galacturonate levels about 45.06% -48.05%, including low ester pectin with a degree of esterification 43.61 % -49.23% and included a high ester pectin with a degree of esterification of 51.28% -52.09%

  6. KUALITAS AIR LIMBAH PABRIK KERTAS PT. BALI KERTAS MITRA JEMBRANA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    l KETUT SUNDRA

    2015-05-01

    Full Text Available PT. Bali Paper Mitra Jembrana is a business unit engaged in manufacturing or recycling (recycle waste paper (cardboard into a thin paper which is known as rice paper wrap. This business has been operational since 2004 the paper every day to process anaverage of 13 tonnes of waste paper and produces an average of 10 tons/ day. The production requires 90 m3/day of ground water: 50 m3 for the cleaning cloth (shower system and 40 m3 for cooling boiler. Heating using coal with a volume of one ton/ day. Steam heat from the boiler used for drying paper. From this process, the 90 m3 of ground water pruducted 60 m3/ day wastewater into lagoon. Waste treatment system of PT. Paper Jembr ana is still a semi-permanent using 5 lagoon with a capacit y of 651 m3. The purpose of this study was to determine the factual quality of water in physical and chemical wastewater produced PT. Bali Paper Mitra Jembrana which will be used as a data base for monitoring and management for stake holder and government. The results show, at the end of the treatment there are 5 parameters which exceeds Waste Water Quality St and ard Class II (LH Decree No. 5 of 1995 such as BODS, COD, phenols, sulfide (H2S and lead (Pb, so it is not feasible discarded to the outside environment.

  7. Komponen Kimia Asap Cair Hasil Pirolisis Limbah Padat Kelapa Sawit

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Abdul Gani Haji

    2013-06-01

    Full Text Available Chemical components of liquid smoke which is produced via pyrolisis of palm oil solid waste have been analyzed by using gas chromatography mass spectroscopy (GC-MS. Solid waste consists of shell, empty fruit bunch, and palm fiber. Solid waste was obtained from palm oil manufactory in Tanjung Semantok,  Aceh province. The objective of this research was to investigate the chemical components in liquid smoke obtained from various palm oil solid waste. Sample was pyrolyzed at 500°C for 5 hours by using tube furnace reactor type 21100 which is equipped by thermolyne as temperature adjustment. The yield of pyrolysis from shell, empty fruit bunch and palm fiber are 52,02; 29,59; and 34,88%, respectively. The results showed that 27; 13 and 11 compounds of chemical were observed in liquid smoke obtained by pyrolysis of shell, empty fruit bunch, and palm fiber, respectively. Overall, acetic acid and phenol are the highest concentration of chemical obtained in this research. Keywords: palm oil solid waste, pyrolysis, liquid smoke, chemical compound

  8. Daur ulang limbah shaving industri penyamakan kulit untuk kertas seni

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sri Sutyasmi

    2012-12-01

    Full Text Available ABSTRACT A research has been done on recycling of shavings waste for art paper. The aim of this research was to utilize shaving waste from tanning industry for making art paper in order not to pollute the environment, and to add raw materials to the manufacture of art paper. In this study the majority of shaving waste was used as a motif (20% and partly made ​of pulp (10% together with paper waste (newspaper. As the materials starch and resin adhesive (fox used was (1% that served as an adhesive. Dyes were used to the beauty of the appearance of art paper. There were two stages of the paper making, first made ​from waste paper pulp added with the waste shaving, then printing given motives shaving motive of waste too. Part of the sheet of paper were pressed (about half, and the other parts were not pressed. They were then tested on gramatur art paper, tear index, tensile index, and the fracture index. The test results showed that pressed art paper had -3 a tear index, tensile index and the fracture index (3.85; 0.59; 8.4 x 10 , and the impressed was -3 (3.57; 0.52; 6.9 x 10 respectively the art paper that used fox adhesive on the pressed (15,545; -1 -1 0,76; 3528 x 10 , and on impressed (16,366; 0,80; 3549 x 10 . The overall appearance of art paper results could still compete with the art of paper are the market.

  9. Isolasi, Karakterisasi dan Potensi Bakteri Aerob sebagai Pendegradasi Limbah Organik

    OpenAIRE

    Zahidah, Dinda; Shovitri, Maya

    2013-01-01

    Penelitian ini dilakukan untuk mengisolasi dan mengkarakterisasi bakteri aerob yang mampu mendegradasi amilum, protein dan selulosa. Penelitian ini berhasil memurnikan dan mengkarakterisasi isolat bakteri C5 yang cenderung masuk ke genus Bacillus. Berdasarkan uji kualitatif amilolitik, selulolitik dan proteolitik, diketahui bahwa isolat C5 memiliki indeks amilolitik (IA) sebesar 0.93, indeks selulolitik (IS) sebesar 1.95 dan indeks proteolitik (IP) sebesar 1.39

  10. STUDI PENDAHULUAN OZONASI (KATALITIK DAN NON KATALITIK LIMBAH CAIR KARBOFURAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Enjarlis Enjarlis

    2012-02-01

    Full Text Available Karbofuran adalah insektisida yang banyak digunakan oleh petani padi di Indonesia. Di perairan karbofuran berpotensi membentuk organoklorida dengan klor atau turunan klor. Oleh sebab itu,   karbofuran  digunakan sebagai objek  penelitian untuk disisihkan dalam air dengan proses ozonasi. Proses ozonasi  mampu menguraikan organik kompleks menjadi sederhana dan  meningkatkan sifat biodegradable. Tujuan penelitian yaitu membandingkan  penyisihan karbofuran  dalam air dengan proses ozonasi non-katalitik dan katalitik menggunakan katalis karbon aktif. Ragam percobaan yaitu pH (2, 7, dan 9 pada  suhu kamar  selama  60 menit.  Analisis konsentrasi karbofuran  menggunakan kromatografi gas dan konsentrasi zat organik  sebagai Chemical Oxigen Deman (COD secara titrasi pada satiap10 menit selama 60 menit. Hasil percobaan memperlihatkan proses ozonasi katalitik dan non-katalitik terbaik  pada kondisi basa (pH 9  dengan penyisihan karbofuran 100 % dan COD turun dari 134 ppm menjadi 38 ppm untuk ozonasi katalitik, sedangkan pada ozonasi non-katalitik penyisihan  karbofuran  46,4 % dan  COD turun menjadi  70 ppm. Perubahan suhu dan pH selama proses baik ozonasi katalitik maupun non-katalitik  tidak menunjukkan perubahan yang berarti.

  11. Pemanfaatan Limbah Plastik Simpul Sebagai Pengganti Agregat Kasar Pada Beton

    OpenAIRE

    Riyadi, Mohtarom; Rizkin, Mohammad Hadiyat; Ramadhan, Zakaria

    2015-01-01

    HDPE or High Density Polyethylene is a type of white plastic milk / white. Used for pocket tissue, detergent bottles, oil, anti-heat plastic, plastic pipes, plastic shopping bag and a regular bag for vegetable food as flexible with high strength. This plastic is non-degregdable, so it needs special attention to handle these types of plastic waste. Therefore, in this study used HDPE plastic waste created node types to be used as a substitute for gravel coarse aggregate in concrete. The stud...

  12. Pertumbuhan cacing tanah Eisenia fetida sp. Pada kompos limbah fleshing

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Prayitno Prayitno

    2015-12-01

    Full Text Available The use of earthworm as a source of income and a means for managing organic solid waste such as fleshing waste has been widely applied. The aim of this research was to find the optimum ratio between fleshing waste and cow dung in the growing medium of Eisenia fetida sp. This research was conducted by growing the E. fetida sp. earthworm in the medium containing fleshing waste mixed with cow dung. The ratio of fleshing waste and cow dung was varied at 0:100; 10:90; 20:80; 30:70; 40:60; and 50:50. In addition, 2 parts of chopped stubbles per part of every sample was added as a carbon source. The prepared media were fermented for three weeks with EM4 as a starter, followed by incubation of the earthworm for six weeks. The weight and the number of earthworm were evaluated every two weeks. The optimum growth of earthworm was achieved at the 2nd week of incubation with 185.48% and 121.10% increase of weight and number of earthworm, respectively, at 40:60 ratio of fleshing waste and cow dung in the growing medium.

  13. Pemanfaatan Limbah Tahu untuk Peningkatan Hasil Tanaman Petsai (Brassica chinensis

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    YULIADI ASMORO

    2008-11-01

    Full Text Available A tofu industry potentially produced solid or liquid waste products which are potentially causing pollution. A good treatment of the wastes, waste of solid-wet tofu can be use d to make tempeh gem bus, cattle food and fish food, and the rest is also used as fertilizer especially for pak choi or petsai or Chinese cabbage (Brasssica chinensis L.. The aims of this research were examine: (i The effect of tofu wastes for yield of petsai plant, and (ii the effect of concentration of tofu waste to the yield of petsai plant. There are two methods: independent variable and dependent variable. The method which used was experiment. 20 petsai plants were planted into 20 pots to be treated with solid and liquid tofu wastes with concentration 110%, 20%, and 30%, while as the control 20 pot each 1 plant was treated without wastes. The nutrient contents both for the solid and liquid wastes were analyzed. The data were analyzed by Anova and the difference between means tested using Duncan s Multiple Range Test (DMRT at 5%% level of significant. The result indicated that increasing of petsai yields u sing solid tofu waste for concentration 10% is 94.06%, for concentration 20% is 3325.76%, and for 30% is 176.11%. The additional of liquid waste for concentration 10% is 41.226%, for concentration 200% is 64.34%% and for concentration 30% is 1.75%%, compared t o the control. Nitrogen contents (N of solid tofu waste and its organic material is higher than liquid waste one, so it has good effect for the plant growth, than liquid waste solution.

  14. Karakterisasi Arang dan Gas-gas Hasil Pirolisis Limbah Kelapa Sawit

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Muhammad Raju

    2016-10-01

    Full Text Available Empty fruit bunch (EFB and shell of oil palm are potential sources of bioenergy because they contain lignocellulose (cellulose, hemycellulose and lignin which can be converted to bio-oil (liquid, char, or combustible gases by pyrolysis process. Operating temperature of the pyrolysis process will influence the composition of the liquid, char and gases, as well as its characteristics. The objective of this study is to characterize the pyrolysis product of both empty fruit bunch and shell as affected by the pyrolysis temperature. The experiment was conducted by using a lab scale pyrolysis reactor, specially designed with controlable temperature. The temperature of the pyrolysis process was controled at 300°C, 400°C, 500°C, and 600°C level, and the product was measured and analysed. The result showed that pyrolysis of shell produced char, liquid and gases at the range of 34.99 - 63.78%, 22.76 - 43.28% and 13.47 - 21.73%, in mass fraction respectively. While pyrolysis of empty fruit bunch produced char, liquid and gases at the range of 30.66 - 64.7%, 16.25 - 29.16% and 18.98 - 44.49%, in mass fraction respectively. Increasing temperature resulted in increasing calorific value of the pyrolysis char from shell and empty fruit bunch in range of 25.64 – 29.60 kJ/g and 24.50 – 27.86 kJ/g, respectively. However, the calorific value of pyrolysis gases was decreasing with the increasing temperature in range of 12.18 kJ/g – 20.05 kJ/g and 11.98 kJ/g – 15.94 kJ/g, respectively. The gas calorific value did not account H2 gas, which might be the cause of the phenomenon. Shell pyrolysis temperature increasing caused the increasing of CO concentration in range 2.86% - 18.42% while the CH4 concentration increased at 400°C level afterwards decreased at higher temperature level in range of 0.89% - 2.84%. The increasing of EFB pyrolysis temperature increased CO dan CH4 concentration in range 3.8% - 15.74% and 0.29% - 0.76%, respectively.

  15. DEGRADASI BAHAN ORGANIK LIMBAH CAIR NANAS OLEH BAKTERI INDIGENAgus Sutanto

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    2011-04-01

    Full Text Available Pineapple Liquid Waste has high organic material and still unfulfilled required quality standard. Processing occurred at the waste processing installation with pond system (Lagoon required a wide space and keep long time so that less efficient. Based on this problem, it needs an environmentally sound waste management by utilizing bioprocess technology using indigenous bacteria’s ability in degrading organic pollutant called Bioremediation. The objective of this research was to get isolated indigenous bacteria, enables to decrease organic material. It was divided into four stages. First, performed characteristic observation of isolated bacteria that potentially decrease organic material, secondly decomposition capability test in vitro, and thirdly scale bioremediation test pilot plan, fourthly bioremediation test in ex situ at the microbiology laboratory of Malang State University. Data were analyzed by Varian analysis to test the presence or absence of differences and regression test to analyze the link between variables. First phase result: 15 isolated indigenous bacteria.. Potential consortia bacteria consisting of more effective 4 species, indicated by 4 consortia bacteria decreased BOD in 6 days. Starter bacteria with a consortia K1’s combination (ABCD, Volume: 5% (v/v and 6 days were the most effective incubation time in decreasing BOD. Second phase result: 1 A significant link among the number of bacteria, a. Bacillus cereus, b. Acinetobacter baumanni, c.Bacillus subtilis, d. Pseudomonas pseudomallei and not abcd against organic material with contribution of 72,7% and negatively correlated, 2 Media treatment and incubation time gave distinctive outcome against organic material, 3 there was a link between organic material organic acid concentration decrease would decrease BOD at scale bioremediation test Pilot plan, and ex situ scale. Threshold BOD achievement limit value on 10th day (75 quality standard: 75. In accordance with ministry decree LH No. 05 year 2007 industrial wastewater quality standard, suggested to industry to use this study in processing its waste.

  16. ISOLASI DAN KARAKTERISASI JAMUR PENDEGRADASI ZAT PEWARNA TEKSTIL (Isolation and Characterization of dye-degrading Fungi

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Erni Martani

    2011-07-01

    Full Text Available ABSTRAK Industri tekstil tidak saja menghasilkan sandang yang merupakan kebutuhan primer manusia, tetapi juga mengeluarkan limbah yang berpotensi sebagai penyebab pencemaran lingkungan. Komponen utama limbah industri ini adalah berbagai jenis zat pewarna tekstil. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh isolat-isolat jamur yang mampu mendegradasi beberapa jenis zat pewarna tekstil. Isolasi dilakukan menggunakan metode surface plating di atas medium Potato Dextrose Agar, dan seleksi kemampuan degradasi pewarna berdasarkan atas toleransi terhadap konsentrasi zat pewarna, serta besar dan kecepatan dekolorisasi beberapa jenis zat pewarna. Sebagai parameter awal digunakan enam zat pewarna tekstil. Isolat-isolat unggul kemudian diidentifikasi awal berdasar atas morfologi mikroskopis terhadap miseliumnya. Dalam penelitian ini juga digunakan beberapa kultur murni jamur pembusuk putih sebagai pembanding. Dalam penelitian ini digunakan limbah cair dan padat beberapa industri tekstil dan industri pulp & paper, tanah gambut dari Kalimantan Tengah dan Riau, tanah sekitar Tempat Pembuangan Sampah Akhir, serta tanah seresah hutan. Dari berbagai sumber tersebut diperoleh 101 isolat jamur. Uji dekolorisasi kualitatif terhadap 6 zat pewarna menghasilkan 6 isolat unggul yang mampu mendekolorisasi lebih dari tiga jenis pewarna dengan kecepatan relatif tinggi. Masing-masing isolat unggul memiliki spesifikasi dalam daya dekolorisasi terhadap ke 6 jenis pewarna. Identifikasi awal terhadap isolat unggul menunjukkan bahwa mereka berasal dari genus Aspergillus, Cladosporium, Penicillium dan Stachybotrys. Sedangkan uji terhadap kultur jamur pembusuk putih sebagai pembanding menghasilkan 2 kultur unggul, yaitu: Phanerochaete chrysosporium dan Pleurotus ostreatus. Secara umum kemampuan dekolorisasi isolat-isolat jamur kebanyakan masih di bawah kemampuan kedua kultur murni tersebut, namun beberapa isolat justru memiliki kemampuan lebih tinggi dibandingkan kultur pembanding

  17. DISTRIBUSI NITROGEN DAN FOSFOR PADA BUDIDAYA IKAN GABUS (Channa striata DENGAN APLIKASI ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes DAN PROBIOTIK

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Adang Saputra

    2018-01-01

    Full Text Available Permasalahan yang dihadapi pembudidaya ikan dengan sistem intensif adalah meningkatnya limbah yang terakumulasi pada air dan sedimen. Limbah budidaya ikan pada umumnya berupa padatan dan nutrien terlarut pada air terutama nitrogen dan fosfor. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji distribusi nitrogen total dan fosfor total pada budidaya ikan gabus secara intensif yang diberi eceng gondok Eichhornia crassipes dan probiotik (Pseudomonas aeruginosa dan Achromobacter insuavis. Penelitian dirancang menggunakan rancangan acak lengkap dengan perlakuan pemberian kombinasi eceng gondok dan probiotik (A, pemberian eceng gondok (B, dan pemberian probiotik (C, masing-masing perlakuan diulang tiga kali. Benih ikan gabus yang digunakan berukuran panjang 14,74 ± 0,01 cm dan bobot 25,53 ± 0,09 g dengan padat tebar 175 ekor/kolam (50 ekor/m3. Selama 90 hari masa pemeliharaan, ikan gabus diberi pakan berupa pelet dengan kandungan protein sekitar 30%. Jumlah pemberian pakan 5% dari biomassa dengan frekuensi pemberian empat kali dalam sehari (pagi, siang, sore, dan malam. Hasil penelitian menunjukkan nitrogen dan fosfor pada budidaya ikan gabus terdistribusi pada eceng gondok, sedimen, air, dan ikan. Eceng gondok menyerap nitrogen dan fosfor paling tinggi (P<0,05 dibandingkan air, ikan, dan sedimen. Laju pertumbuhan spesifik bobot (4,37 ± 0,01%/hari dan biomassa (1,88 ± 0,01 g ikan gabus tertinggi dicapai pada pemberian kombinasi eceng gondok dan probiotik. Hasil ini dapat dijadikan landasan untuk pengelolaan limbah nitrogen dan fosfor pada budidaya ikan gabus secara intensif. One of the problems in intensive aquaculture system is the the accumulation of waste in the water and sediment. Aquaculture wastes are discharged into the water in form of solids and dissolved nutrients which mostly consisted of nitrogen and phosphorus. The purpose of this study was to study the dynamics of total nitrogen and phosphorus in an intensive aquaculture media supplied with water

  18. Perubahan Pola Konsumsi Pangan Sumber Zat Goitrogenik Sianida dan Cara Pengolahannya Melalui Penyuluhan Gizi

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Farida Wahyu Ningtyias

    2014-12-01

    Full Text Available Kabupaten Jember masih menghadapi masalah gizi gangguan akibat kekurangan iodium (GAKI, sebagian besar kecamatannya termasuk dalam kategori daerah endemik GAKI. Salah satu penyebabnya adalah faktor goitrogenik sianida yang mengganggu pembentukan hormon tiroid. Keberadaannya pada beberapa sayuran yang biasa dikonsumsi masyarakat menyebabkan diperlukannya pola konsumsi dan proses pengolahan yang baik agar aman dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan mengubah pola konsumsi goitrogenik sianida dan cara pengolahannya melalui penyuluhan gizi dan demonstrasi cara pengolahan pangan sumber goitrogenik sianida yang benar. Penelitian ini adalah sebuah penelitian kuasi eksperimental dengan rancangan pretest-posttest control design. Jumlah sampel sebanyak 196 ibu rumah tangga, terdiri dari 98 orang di setiap kelompok perlakuan dan kontrol. Penelitian dilakukan di Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember pada bulan Maret hingga Mei 2013. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan konsumsi bahan mentah sumber goitrogenik sebesar 25,98 gram. Namun, tidak terjadi peningkatan konsumsi sianida, justru menurun sebesar 9,09 miligram pada kelompok perlakuan. Hal ini terjadi karena pemilihan cara pengolahan yang tepat sesuai materi intervensi, yaitu beralih ke kulub dan rebus berkuah. Namun penurunan ini tidak signifikan (p = 0,56. Materi tentang GAKI dan cara mereduksi kadar sianida pada bahan pangan sumber goitrogenik sianida bisa dijadikan materi penyuluhan dalam program pencegahan GAKI di Kabupaten Jember. Changes in Food Pattern and Food Processing of Source Substance Goitrogenic Cyanide Through Nutrition Counseling Jember still encounter the problem of nutrition iodine deficiency disorders (IDD, most of the district are included in the category of endemic areas. One reason is the cyanide goitrogenic factors that can interfere with the function of the thyroid hormone. Its presence in some commonly consumed vegetables society, causes the need for patterns of

  19. STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI GULA SEMUT AREN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nur Afni Evalia

    2015-03-01

    Lareh sago halaban. Metode penelitian adalah studi kasus dalam bentuk deskriptif kuantitatif. Teknik pengolahan data menggunakan analisis deskriptif, IFE/EFE,SWOT dan AHP. Nilai yang diperoleh dari matriks IFE (2,646 dan  EFE (2,298. Hasil alternative strategi menggunakan SWOT yaitu Strategi SO:Memperkuat litbang untuk riset pengolahan aren menjadi gula semut yang berkualitas, diversifikasi produk dan kemasan untuk komersialisasi gula semut aren.Strategi WO: Perbaikan sarana dan prasarana produksi gula semut untuk memenuhi standar ekspor dan pendampingan kelembagaan dari dinas-dinas terkait. Strategi ST: pemberian bantuan dana untuk peningkatan produksi gula semut aren, Penetapan kawasan agroteknopark untuk industrialisasi aren, pemberian bantuan berupa teknologi tepat guna dan teknologi packing. Strategi WT: peningkatan komitmen dan kerja sama antara semua stakeholder aren dalam penguatan agroindustri aren, Peningkatan promosi untuk perluasan pemasaran dan kebijakan dan sanksi yang menjual dalam bentuk tuak. Hasil Pengolahan AHP diperoleh faktor penentu adalah Teknologi (0,439 dengan pelakunya adalah Pemerintah (0,577 serta strategi yang diprioritaskan adalah Pemberian bantuan berupa teknologi tepat guna dan teknologi packing untuk skala komersil (0,258Kata kunci: aren, agroteknopark, IFE-EFE, SWOT,  AHP

  20. Pengolahan Biodiesel dari Biji Nyamplung (Calophyllum Inophyllum L Dengan Cara Purifikasi Kering

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rizal Alamsyah

    2012-10-01

    Full Text Available Tanaman nyamplung atau hutaulo merupakan tanaman yang tumbuh di banyak tempat di Indonesia. Tanaman ini menghasilkan biji yang mempunyai kadar minyak yang tinggi dan dapat diubah menjadi biodiesel. Salah satu masalah dalam proses purifikasi (pencucian biodiesel kasar adalah kebutuhan air dan energi yang tinggi untuk pemanasan air tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan purifikasi/pencucian kering biodiesel dan menggantikan metode pencucian dengan air dan proses pengeringan. Percobaan dilakukan dengan mereaksikan minyak nyamplung dengan metanol (MeOH pada suhu 65oC menggunakan katalis NaOH 1% dari berat minyak. Rasio molar minyak nyamplung dan metanol adalah 1 : 11,5. Pencucian kering biodiesel kasar dilakukan dengan penambahan cleaning agent (CA, arang aktif (AA, dan campuran cleaning agent dan arang aktif (AACA. Pencucian kering dilakukan dengan mereaksikan biodiesel kasar dengan CA (1%, 3%, dan 5%, AA (1%, 3%, dan 5%, AACA (1%, 3%, dan 5% dilanjutkan dengan penyaringan vakum. Hasil percobaan menunjukkan bahwa penambahan campuran CA dan AA (5% ke dalam biodiesel menunjukkan hasil terbaik dalam memperoleh kandungan fatty acid methyl ester (FAME sesuai SNI sebesar 96,5%. 

  1. Analisa Interdependensi Antara Value Chain Dan Business Model Pada Industri Pengolahan Makanan

    OpenAIRE

    Kristiani, Paulina

    2015-01-01

    Latar belakang dari penelitian ini adalah dengan melihat kondisi lingkungan bisnis yang semakin ketat dan bersaing maka diperlukan model bisnis dan value chain untuk mampu bersaing dalam lingkungan industri. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan analisa dan mengevaluasi pada value chain saat ini kemudian merancang pengembangan value chain berdasarkan komponen model bisnis. Teknik pengumpulan data adalah dengan menggunakan teknik wawancara dan data value chain makanan saat ini yang diam...

  2. Evaluasi SDM Sistem Informasi Akademik Poltekkes Kemenkes Padang Menggunakan Framework COBIT 5

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Alsri Windra Doni

    2017-10-01

    Full Text Available Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kapabilitas dan usulan rekomendasi perbaikan sistem informasi akademik Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang khususnya pengelolaan sumber daya manusia (proses APO07 dengan menggunakan framework COBIT 5. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif menggunakan kerangka kerja COBIT 5. Prosedur penelitian ini dimulai dengan melakukan obervasi, wawancara, kajian pustaka, memberikan kuesioner kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pengelolaan sistem informasi akademik. Hasil penelitian diketahui bahwa tingkat kapabilitas untuk sistem informasi akademik Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang untuk domain APO pada proses APO07 gagal mencapai level 1 dengan kategori Partially Achieved (49,67%. Hasil pengolahan data ini menjadi dasar rekomendasi untuk perbaikan pengelolaan sistem informasi akademik Poltkekkes Kemenkes Padang untuk mencapai target level 3.

  3. Perancangan dan Implementasi Sistem Monitoring Beban dan Kecepatan Kendaraan Menggunakan Teknologi Weigh in Motion

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Trisya Septiana

    2018-03-01

    Full Text Available Weight in Motion (WIM merupakan salah satu solusi inovatif dalam manajemen lalu lintas yang memungkinkan kendaraan ditimbang pada saat dalam perjalanan. Pada penelitian ini dirancang sebuah sistem monitoring yang mampu mengolah dan menghitung data kendaraan berupa beban dan kecepatan kendaraan melalui sistem WIM. Untuk mendukung sistem ini digunakan perangkat keras berupa sensor WIM yang terdiri dari Load Cell, modul penguat HX711 dan Arduino serta untuk data sinyal beban yang telah dihasilkan sistem WIM menggunakan metode analisa pengolahan sinyal. Pengujian sistem ini dilakukan menggunakan sebuah mobil penumpang dengan kecepatan yang berbeda-beda. Dari hasil pengujian didapatkan sistem WIM mampu melakukan pengukuran kendaraan berjalan dengan nilai rata-rata error yang dihasilkan untuk kecepatan 8.94%, jarak sumbu kendaraan 14.64%, dan beban kendaraan 10.21%.

  4. STRATEGI PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN SEBAGAI UPAYA MENJAMIN KEPUASAN PELANGGAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Mila Faila Sufa

    2006-12-01

    Full Text Available Perusahaan roti X sebagai perusahaan yang memproduksi roti dituntut untuk dapat memberikan kualitas yang terbaik seperti yang diharapkan konsumen, agar konsumen mendapatkan kepuasan dan tidak beralih ke produk lain. Salah satu teknik yang digunakan untuk mengupayakan kualitas dari roti adalah dengan Quality Function Deployment (QFD. Dalam penelitian ini QFD digunakan untuk mengevaluasi kualitas dari produk roti di perusahaan roti X. Untuk dapat mengetahui keinginan konsumen maka digunakan kuisioner. Selanjutnya ditentukan derajat kepentingan, tingkat kepuasan konsumen, nilai target, rasio perbaikan, sales point, bobot, normalisasi bobot, serta penentuan parameter teknik dan interaksinya. Setelah melakukan pengolahan data maka diperoleh 14 atribut yang dianggap penting oleh konsumen, dan 7 langkah serta strategi yang harus dilaksanakan perusahaan. Atribut yang dianggap paling penting adalah adalah standarisasi mutu dari bahan baku.

  5. ZONASI POTENSI PENCEMARAN AIR TANAH PADA TERAS SUNGAI CODE YOGYAKARTA (Zoning The Potential Groundwater Pollution at Code River Terrace, Yogyakarta

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Frista Yorhanita

    2001-08-01

    Full Text Available ABSTRAK Tujuan penelitian ini ialah untuk membuktikan bahwa biomassa Fusarium sp dapat mereduksi Cr(VI, dan biomassa Aspergillus niger dapat digunakan untuk mengambil ion krom dari larutan. Fusarium.sp ditumbuhkan pada media cair kentang dekftosa cair, ditambah K2Cr2O7 atau sludge limbah penyamakan kulit. Selanjutnya diamati perubahan warnanya, bila terjadi perubahan warna dan oranye ke ungu atau tak berwarna maka telah terjadi reduksi krom valensi VI menjadi krom valensi Ill. Aspergillus niger ditumbuhkan pada media Potato dectrose agar (PDA padat, dipindahkan ke media cair yang bensi bakto pepton, bakto dektrose dan srukronutrien. Produksi biomassa dilakukan pada labu erlenmeyer; setelah 5 hari dipanen dan dibuat bubuk. Bubuk ini digunakan untuk mengambil krom dari larutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biomassa Fusarium sp dapat digunakan untuk mengambil krom dan larutan yang.mengandung KrCrrO, atau sludge limbah penyamakan kulit. Waktu inkubasi yang lebih lama meningkatkan absorbsi krom oleh biomassa Fascrium sp. Fusarium sp mampu mereduksi Cr(VI menjadi Cr(Iii. Biomassa Aspergillus niger dapat digunakan untuk mengambil krom dari larutan. Hasil terbaik diperoleh pada konsentrasi awal 100 mg/I, pada pH 2,0, berat biomassa 0,1 g, dan waktu kontak 12 jam, yaitu 96,23% untuk Cr(II| dan96,3 % untuk Cr(VI. Fusarium sp. dan A. niger dapat digunakan sebagai bioremediator dalam penanganan limbah penyamakan kulit secara biologi.   ABSTRACT The study area of this research was parts of the code river terraces, Yogyakarta. The aims of this research were as follows: (1 to determine the part of the code river terrace which has potential groundwater pollution; (2 to assess the natural physical factors (aquifer materials, depth of groundwater table, and the groundwater flow distance and the non-natural physical factors of environmental sanitation (houses density, population density, horizontal distance between pollution source and well, and the number

  6. Pemanfaatan Limbah Plastik sebagai Alternatif Bahan Pelapis (Upholstery pada Produk Interior

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yunida Sofiana

    2010-10-01

    Full Text Available Environment pollution which is caused by garbage, especially plastic products, is one undeniable thing nowadays. Environment pollution by non-degradable materials could be decreased in 3Rs that are recycling, reusing, reducing. Recycle method is one of creative methods; the plastic waste could be recycled into matting materials that substitute natural material (pandanus and also to be alternative upholstery in interior products. Plastic waste treatment process until disposable is easier than natural material which has to go through several stages like drying and staining. What could be gained from pandanus could also be gained from plastic waste, so there are many things probable products could be designed. The product image is assumed to be modern, one trend nowadays.    

  7. Performans produksi telur puyuh yang diberi ransum tepung limbah udang fermantasi

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    sukron latif

    2017-10-01

    Full Text Available This study was conducted to determine the effect the use of fermented shrimp flour waste (FSW with different concentrations on the ration of the productivity of Japanese quail egg (Coturnix-coturnix japanica. This study used 250 female quails 8 weeks old. Research ingredients consist of corn, bran, soybean meal, shrimp flour, meat bone meal (MBM, lysin, methionin, lime, premix and FSW Shrimp waste consists of head, body skin and shrimp tail which is the rest of the shrimp stripping industry. The study design was using Complete Random Design (CRD consisting of 5 treatments and 5 replications. The treatment unit consisted of T0 = Rations without TLUF, T1 = Ration using non fermented shrimp flour 7.5%, T2 = Ration using 5% TLUF, T3 = Ration using 7.5% TLUF and T4 = Ration using 10% TLUF. The data obtained were analyzed by using F test at 5% level, followed by Duncan test if any treatment effect. Parameters observed were feed consumption, hen day production (HDP, egg mass, feed conversion and income over feed cost (IOFC. The result of variance analysis showed that the treatment gave significant effect (P0.05. The conclusion of this research is the use of fermented shrimp flour waste in quail ration can increase consumption, egg mass and IOFC but can not affect the production and conversion of feed. The highest IOFC value is in T2 treatment.

  8. PENURUNAN KADAR RHODAMIN B DALAM AIR LIMBAH DENGAN BIOFILTRASI SISTEM TANAMAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    K. Yogi Purnamawati

    2016-01-01

    Full Text Available The textile industry is growing rapidly and as the result it’s producing waste that can harm the environment. One of which is rhodamine B. Rhodamine B is a synthetics dyes that have a form crystalline which an organic base containing amino groups, so it is difficult to degrade naturally by microorganism. Biofiltration system method is one of many ways in handling wastewater. Layered filtration unit of sand and rocks combine with the adsorption of plant and decomposition by microorganisms in rhizosphere so that wastewater can be reused. The aim of this study determined effectiveness and capacity of biofiltration system vegetation in reducing concentrate of rhodamine-B, total dissolved solid (TDS, total suspended solid (TSS and the pH in wastewater. The result showed that biofiltration effectiveness in reducing rhodamine B, TDS and TSS concetrate were 51,70%; 47,60%; 50,44% while decreasing and stabilization of pH obtained at 30 hours treatment time with pH value is 7,5. Capacity of biofiltration system vegetation with volume 0,06 m3 can reduced rhodamine B, TDS and TSS by 0,2256 ppm; 278,0237 ppm and 9,4978 ppm respectively, while the optimum detention time of wastewater in the biosystem for reducing rhodamine B was 30 hours and for TSS and TDS was 36 hours. It can be concluded that biofiltration system vegetation was able to reduce rhodamine B, TDS, TSS and pH of wastewater

  9. Karakteristik plastik biodegradabel dari limbah plastik polipropilena dan pati biji durian

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Tengku Rachmi Hidayani

    2015-07-01

    Full Text Available Manufacturing of biodegradable plastic has been conducted by blending polypropylene plastic waste and durian seed starch. Polypropylene plastic waste was refluxed by xylene solvent and durian seeds starch was prepared by precipitation method with hard water and aquadest. The composition of blends were 94:6, 92:8, and 90:10 (%w/w. The mechanical and thermal properties of the resulting plastics were characterized. Based on the test result, biodegradable plastics with the ratio of 94:6 met the expectation. The mechanical properties obtained were tensile strength of 25.722 N/m2 and elongation at break of 5.292%. Thermal properties analysis showed that the melting point temperature was 163.68°C and the decomposition temperature was 445.62oC.

  10. EVALUASI SISTEM PENGELOLAAN LIMBAH PADAT B3 PT. INDOFARMA, TBK BEKASI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Syafrudin Syafrudin

    2012-02-01

    Full Text Available Besides yielding product, production process also will yield discard product that we called as waste. Thetype of the waste are depended on the raw materials and other process that happened during theproduction process. As a pharmacy industry, PT. Indofarma Tbk also generate waste from their productionprocess which have potency to contaminate the environment because the most material that use for theproduction are chemicals that need to be handled seriously. The waste can be categorize as HazardousWaste and needed furthermore management to control, so it will be secure for the environment. Forpharmacy industry, the hazardous waste is in the form of the chemicals, Waste Water Treatment’s sludge,residu production process like dust from dust collector, incinerator’s fly ash, and other materials which iscame from hazardous materials.

  11. EFEKTIVITAS SISTEM BIOFILTER AEROB DALAM MENURUNKAN KADAR AMONIA PADA AIR LIMBAH

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ni Made Indra Wahyuni

    2015-06-01

    Full Text Available The increasingpopulationand activity of the Balinese people can increase the amount of waste as a byproduct of community activities. The presence of the metabolites in wastewater as ammonia is toxic to aquatic organisms. Application aerobic biofilter system can be used as an attempt to reduce levels of ammonia. In the aerobic biofilter, contact between the gravel media with microorganisms that form biofilmsare able to accelerate the degradation of organic matter and nitrification processes. The aims of this research are to determine the best consortium of activated sludge to reduce ammonia levels by aerobic biofilter system and to determine the effectivity of aerobic biofilter system. The first stage of this research were seeding of activated sludge from three sources are Wastewater Treatment Plan (WWTP of Suwung Denpasar, WWTP of Wangaya Hospital and WWTP of Bali Tourism Development Corporation (BTDC Nusa Dua Bali, for six days. This research was done by measuring Volatile Suspended Solid (VSS value that showed the growth rate of biomass in activated sludge. The second stage wereapplication of activated sludges and control in aerobic biofilter to reduce ammonia levels, for five days. This study used a Completely Randomized Design with four treatments and three repetitions. The results showed that the best activated sludge obtained from WWTP of Suwung Denpasar indicated by the highest biomass growth (VSS value of 2396.6 mg/L and was able to reduce ammonia up to 0.78 mg/ L. The effectivity of aerobic biofilter system with activated sludge from WWTP of Suwung Denpasar achieve effectivity of treatment process up to 92.20 % and have been able to pass the effectivity of quality standards (90% during five days of processing. The effectivity levels was the highest compared to control and activated sludgetreatments.

  12. Pengaruh Penambahan Cacahan Limbah Plastik Jenis High Density Polyethylene (Hdpe) Pada

    OpenAIRE

    Sina, Dantje A. T; Udiana, I Made; Da Costa, Bernad D

    2012-01-01

    Waste is a very complex problem in urban area. Plastic waste is increasing every year. Kupang with population of 291,794 people generate waste reaches 926 m3/day. Organic waste to 700 m3 and inorganic waste about 226 m3. Concrete is planned by strength quality 25 MPa. Based on the analysis in this study obtained that concrete flexural strength value increased due to the addition of HDPE plastic shredded into the concrete, with chopped levels are added to the concrete at 0%, 0.50% and 0.90...

  13. POTENSI BEBAN PENCEMAR (PBP AIR ASAL LIMBAH PETERNAKAN DI KOTA BANJARMASIN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Danang Biyatmoko

    2016-10-01

    Full Text Available The research aims to identify and inventory the potential pollutant sources and calculate the pollutant load from livestock waste water in the river that passes through the city of Banjarmasin.  The study was conducted based on a survey sampling and determination of the observation point in the five districts in the city of Banjarmasin.  Determination of pollutant sources is observed Coli total, N total, P total and BOD.  The results showed that lead to type activity peternakann Barito waste in the watershed and includes Martapura and slaughtering of livestock farming in both the RPH, RPU, and other cattle abattoir.  Estimates of potential pollutant load (PBP from livestock waste in the city of Banjarmasin include pollutant source in the form of Colli total reached 20.07 x 109/day, N Total 2.62 kg day, P Total 1.26 kg/day and BOD reaching 1018.93 kg/day. Key words: potential pollutant loads, livestock waste, river, Banjarmasin

  14. GAMBARAN PENGELOLAAN LIMBAH CAIR DI RUMAH SAKIT X JAKARTA FEBRUARI 2006

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dwi Maniksulistya

    2006-12-01

    Full Text Available Hospital Wastes Water Management in Jakarta February 2006. Hospital as a health facilities, serve ambulatory and hospitalized unhealthy community. Hospital operation and services could give negatif impact in to the environment such as environmental water pollution by un fullfil of hospital wastes water standard of disposal. Objective of this research is to identify the output of hospital wastes water treatment, whether it’s fulfill in the government standard. Data have been collected using observation and discusstion methode throught the personnel in charge for the hospital wastes water treatment prosess. Extended aeration process is used in orther to treat hospital wastes water. Most of the hospital effluent parameter standar have been fulfill in by the process applied (pH, BOD, COD, TSS, except for the amonia (NH4 parameter is still obove the standard. This is the lack in sludge management process. Sluged management process (digester should be improved in other to reduce amonia in the effluent up to the standard have been set up. Such as 10% of the sluged should be return in to the aeration process and the rest should be treated in sluged treatment process.

  15. Pemanfaatan limbah padat industri karet remah (crumb rubber untuk pembuatan kompos

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Supraptiningsih Supraptiningsih

    2014-06-01

    Full Text Available The objective of the research was to create a compost formula for plant fertilizer. Composts containing 100, 90, 80, 70, 60, and 50 parts of crumb rubber industry solid waste and 10, 20, 30, 40, and 50 parts of bran were prepared. The mixing was done by adding 20 ml of molasses and 20 ml of EM4. Moisture content was maintained at 40-60%. The compost was mature in 40 days. The resulting compost was compared to SNI 2803:2010 Solid NPK Fertilizer and Regulation of the Minister of Agriculture No. 70/Permentan/SR-140/10/2011 on Organic Fertilizer. The best compost that met the requirements (except kalium was the compost with 20 parts of bran, 80, 90, and 100 parts of solid waste. The physical properties of the compost were dark brown similar to the color of the soil, insoluble in water, C/N ratio of 20.74 to 25.44, temperature approximately equal to the ambient, and odorless.

  16. Implementasi Metode Profile Matching Untuk Evaluasi Potensi Akademik Penjurusan Siswa MAN 2 Kota Kediri

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Intan Nur Farida

    2016-11-01

    Full Text Available Pelaksanaan proses penjurusan siswa menggunakan cara manual menyebabkan pengolahan data belum dilaksanakan secara maksimal. Hal ini mendorong perlunya mengembangkan sistem berbasis komputer untuk memudahkan proses penjurusan. Tujuan penelitian ini adalah menerapkan metode profile matching untuk evaluasi potensi akademik penjurusan siswa. Metode profile matching digunakan dengan menganalisa kriteria penilaian akademik dan non akademik. Kriteria nilai akademik meliputi nilai rata-rata raport dan nilai Ujian Nasional sedangkan data nilai  non akademik siswa meliputi minat siswa, minat orang tua, tes IQ dan catatan prestasi siswa. Adapun rekomendasi jurusan meliputi jurusan IPA, IPS dan Bahasa. Selanjutnya kriteria penilaian disesuaikan dengan nilai gap kompetensi jurusan berdasarkan kategori core factor dan secondary factor. Perancangan aplikasi menggunakan bahasa pemrograman java dan database mySQL. Hasil penelitian berupa rancangan aplikasi yang dapat menunjukkan rekomendasi jurusan siswa Madrasah.

  17. TANGKI SEPTIK DAN MASALAHNYA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sri Soewasti Soesanto

    2012-10-01

    Full Text Available Manusia yang sehat tiap hari membuang tinja yang harus ditampung dan/atau diolah secara saniter. Meskipun Indonesia telah 55 tahun merdeka dan telah memiliki banyak ahli sanitasi/teknik penyehatan baik lulusan dalam maupun luar negeri, namun cara pengelolaan tinja yang ada kebanyakan masih belum memenuhi syarat kesehatan. Tangki septik dianggap sebagai cara penampungan tinja yang terbaik, padahal sebenarnya masih terjadi pencemaran tanah dan air melalui saluran perembesan.Tangki septik (septic tank merupakan salah satu macam sarana pengolahan tinja manusia yang pada garis besarnya terdiri dari sebuah tangki pembusukan lumpur (sludge digester dan saluran perembesan efluen. Tangki pembusukan harus memenuhi syarat mengenai perbandingan panjang dan lebar serta syarat kedalaman maksimum dan minimum, agar pembusukan lumpur dari tinja manusia dapat berjalan sempurna malahan tidak berbau busuk lagi.

  18. EKSTRAKSI PEKTIN DARI KULIT PISANG KEPOK (Musa paradisiaca MENGGUNAKAN PELARUT HCl SEBAGAI EDIBLE FILM

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Megawati Megawati

    2016-06-01

    Full Text Available Pisang merupakan buah yang sering dikonsumsi oleh manusia, baik secara langsung setelah buahnya matang ataupun diolah menjadi makanan lain. Kulit pisang biasanya hanya dibuang menjadi limbah, padahal didalam pisang terdapat kandungan pektin sebanyak 22,4%. Pada penelitian ini dilakukan ekstraksi pektin dengan bahan dasar kulit pisang yang bertujuan untuk mengetahui jenis pisang yang banyak mengandung pektin, pengaruh variasi bahan serta jenis pelarut yang menghasilkan pektin maksimum. Percobaan dilakukan memakai pisang kepok yang dikeringkan dan diekstraksi menggunakan pelarut dengan suhu ekstraksi 600 W, variasi berat bahan 10 dan 15 gram dengan waktu ekstraksi 20 menit. Dengan pelarut HCl. Hasil ekstraksi ditambahkan dengan etanol hingga terbentuk endapan, kemudian disaring dan di oven pada suhu 65 0C sampai berat konstan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menggunakan metode MAE kadar yield nya yaitu 16,53% lebih besar daripada menggunakan metode konvensional kadar yield nya yaitu 12,8%.

  19. Dinamika Budaya Material pada Desain Furnitur Kayu di Indonesia

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Arianti Ayu Puspita Ayu Puspita

    2016-09-01

    ABSTRAK   Perubahan kondisi ekonomi hingga abad ke-21, dan meningkatnya kebutuhan furnitur baik dari luar maupun dalam negeri, kemudian perkembangan ilmu desain di Indone sia, secara tidak langsung berhubungan de ngan permasalahan ekologi. Ketersediaan sumber daya alam seperti kayu, semakin berkurang sehingga mendorong industri furnitur di Indonesia untuk menggunakan alternatif berbagai macam kayu solid, kayu olahan hingga kayu limbah. Dari waktu ke waktu, perubahan kondisi sosial, ekonomi, dan gaya hidup, turut berperan pada kemunculan bentuk-bentuk furnitur baru di Indonesia. Pada penelitian ini, transformasi   kebutuhan material kayu pada furnitur akan dikaitkan dengan dinamika sosial budaya yang terjadi dari abad ke-18 hingga abad ke-21 di Indonesia. Tansformasi  akan dilihat berdasarkan perubahan teori Material Cultural Studies, yang kemudian akan menghasilkan kesimpulan bahwa konsep ekologi berperan penting dalam perkembangan desain furnitur kayu di Indonesia.   Kata kunci: transformasi budaya, furnitur, kayu, Indonesia, ekologi

  20. PELATIHAN PENGOLAHAN TEPUNG AMPAS KELAPA MENJADI BISKUIT DI DESA ADAT PENGLIPURAN, KABUPATEN BANGLI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    I W. R. Widarta

    2013-12-01

    Full Text Available Penglipuran village located on Bangli sub-district in Bangli regency. Coconut is one of agricultural commoditiesin this village. Rural community in Penglipuran village are inexperienced how to make cookies by coconut-byproduct. The aim of these activities was to introduce cookies production by coconut-by product to increase theadded.value The Community Service was carried out by 2 methods, namely: first, information and discussionwith rural community about cookies. Second, cookies production training. There are 20 partisipant in this activity,including delegation of female farmer groups. They have given positif response for these valuable activity.