WorldWideScience

Sample records for nanochastits dioksida tseriya

  1. Simulacija procesa in gospodarnosti izločanja ogljikovega dioksida iz dimnih plinov termoelektrarn

    OpenAIRE

    Kekec, Primož

    2012-01-01

    V diplomskem delu je bil obravnavan proces za izločanje ogljikovega dioksida (CO2) iz dimnih plinov termoelektrarn, angleško imenovan »Calcium Looping« [7,21]. Ta proces je ena od možnih rešitev v sklopu tehnologij za tako imenovani CCS. Kar je angleška kratica za »Carbon Capture and Storage« in v prevodu pomeni zajem in shramba ogljika. Pri teh tehnologijah je CO2 izločen iz dimnih plinov, očiščen, utekočinjen, transportiran in shranjen na geološko primerni lokaciji. Cilj teh tehnologij je z...

  2. PEMBUATAN KALSIUM KARBONAT DARI BITTERN DAN GAS KARBON DIOKSIDA SECARA KONTINYU

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Soemargono Soemargono

    2012-01-01

    Full Text Available Kalsium karbonat  yang  digunakan  dalam  industri- industri cat, karet, dan  kertas  harus  mempunyai  mutu yang  tinggi, terutama  kemurnian  dan kehalusannya.Untuk itu, Indonesia masih  mendatangkan  kalsium  karbonat murni dari luar negeri dalam jumlah yang cukup besar. Bittern merupakan bahan buangan industri garam yang disebut juga air tua, mengandung senyawa kalsium. Karbon dioksida biasanya berasal dari hasil pembakaran yang masuk ke udara. Kandungannya di udara kecil, tetapi berpotensi sebagai pencemar. Dengan mereaksikan kalsium yang terkandung dalam bittern dengan gas CO2 akan terbentuk CaCO3 dalam suasana basa. Pembentukan kalsium karbonat dilakukan dengan proses kontinyu dalam reaktor kolom bersekat miring. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa pengendapan magnesium dengan larutan ammonia menyebabkan kandungan kalsium ikut terdegradasi. Hasil terbaik yang diperoleh dicapai pada kondisi pH awal, kecepatan alir gas CO2, kecepatan alir cairan, dan suhu masing-masing pada 8,7; 2265 mL/menit; 10 mL/menit; dan 303 K, dengan konversi sebesar 38,40%. Produk berupa CaCO3, yang diperoleh mempunyai kemurnian sebesar 21,34%.

  3. UPORABA SUPERKRITIČNEGA OGLIKOVEGA DIOKSIDA (SC CO 2 ) ZA IZOLACIJO ENCIMOV IN PROTEINOV IZ CELIC ČRNE KVASOVKE TRIMMATOSTROMA SALINUM

    OpenAIRE

    Bosilj, Monika

    2012-01-01

    Namen diplomske naloge je določiti vpliv superkritičnega ogljikovega dioksida (SC CO2) na preživetje črnih kvasovk Trimmatostroma salinum in izločanje proteinov in nukleinskih kislin iz celične suspenzije T. salinum. Suspenzijo s kulturo T. salinum smo v visokotlačnem šaržnem reaktorju izpostavili SC CO2 pri tlaku 100 bar in 35 °C. Rezultati so pokazali, da se je s podaljševanjem časa inkubacije v SC CO2 preživelost celic T. salinum zmanjševala. Merili smo tudi aktivnost encimov celulaze, α-a...

  4. Pengaruh Aerasi dan Sumber Nutrien terhadap Kemampuan Alga Filum Chlorophyta dalam Menyerap Karbon (Carbon Sink untuk Mengurangi Emisi CO2 di Kawasan Perkotaan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Lancur Setoaji

    2013-09-01

    Full Text Available Penelitian terkait mitigasi pemanasan global, khususnya dalam penyerapan karbon dioksida (CO2, menjadi fokus utama di kalangan ilmuwan dunia. Secara alamiah, karbon dioksida dapat diserap oleh tumbuhan hijau, laut, karbonasi batuan kapur, dan alga. Pigmen hijau dalam alga atau klorofil dapat menyerap karbon dioksida dalam proses fotosintesis. Alga memiliki pertumbuhan yang sangat cepat sehingga cocok digunakan sebagai carbon sink. Penelitian terkait carbon sink ini bertujuan untuk menentukan kemampuan rata-rata serapan CO2 oleh alga di kawasan perkotaan dan menentukan pengaruh aerasi dan variasi sumber N terhadap pertumbuhan dan perkembangan alga. Penelitian ini dilakukan dalam skala laboratorium menggunakan reaktor dengan proses batch. Sampel alga yang digunakan didapatkan dari hasil pengembangbiakan yang bersumber dari perairan di kawasan perkotaan. Penelitian ini menggunakan dua variabel uji, yaitu aerasi dan sumber nutrien. Jumlah karbon dioksida yang diserap didapatkan dari perbandingan stoikiometri pada reaksi fotosintesis.  Berdasarkan perbandingan stoikiometri tersebut diketahui bahwa 1 gram sel alga yang terbentuk sebanding dengan 1,92 gram CO2 yang diserap. Dari hasil penelitian, alga dengan penambahan pupuk urea dapat menyerap 4,87 mg CO2/hari dalam kondisi tanpa aerasi atau 3,84 mg CO2/hari dengan aerasi. Sedangkan alga dengan penambahan pupuk NPK dapat menyerap 3,61 mg CO2/hari dalam kondisi tanpa aerasi atau 3,01 mg CO2/hari dengan aerasi.

  5. TENAGA SURYA DAN ARSITEKTUR: SUATU ANALISIS LINGKUNGAN DAN PERANCANGAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Tri Harso Karyono

    2003-01-01

    Full Text Available This paper discusses the potential use of solar energy in building as an alternative solution of energy resources to reduce the negative impact in burning fossil fuels to the environment. It higlights the positive aspects in environment by generating solar energy and also discusses the aesthetical values in employing solar panels on buildings. Abstract in Bahasa Indonesia : Isue mengenai pemanasan bumi yang diakibatkan oleh produksi gas karbon dioksida sebagai akibat pembakaran bahan bakar minyak (minyak bumi, batu bara, gas alam memaksa ilmuwan, pakar energi, akhli lingkungan, serta pihak-pihak lain yang terkait untuk ikut memikirkan penggunaan energi alternatif yang aman. Tenaga nuklir yang tidak menghasilkan gas buang semacam karbon dioksida, ternyata bukan merupakan solusi energi alternatif yang baik karena meninggalkan sampah radioaktif yang belum ada solusi pembuangan yang diangap aman untuk masa yang akan datang. Tenaga surya, yang umumnya sudah digunakan secara tradisional sejak ratusan abad yang silam, perlu mendapat perhatian. Pemanfaatan tenaga surya baik secara pasif maupun aktif bagi bangunan perlu mendapat perhatian dari para arsitek. Pemanfaatan tenaga surya secara aktif, dimana tenaga surya dikonversikan terlebih dahulu menjadi tenaga listrik dengan solar sel, seyogyanya tidak berdiri sendiri, perlu diintegrasikan dengan aplikasi perancangan secara pasif. Perancangan secara aktif bertujuan untuk mengurangi beban listrik yang berasal dari minyak bumi - secara langsung mengurangi jumlah gas karbon dioksida yang dibuang ke udara, sedangkan perancangan pasif bertujuan untuk mengurangi beban penggunaan energi listrik - yang berasal dari sumber listrik apapun - di dalam bangunan. Makalah ini membahas isue yang diutarakan diatas, dimana pada akhirnya memberikan contoh dari suatu karya arsitektur yang dianggap berhasil dalam mengaplikasikan strategi perancangan secara aktif (menggunakan solar sel serta tidak meninggalkan sterategi

  6. Analisa PerfomaMotor Diesel Berbahan Bakar Komposisi Campuran Antara Minyak Tuak Dengan Minyak Diesel

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yusuf Isnaini

    2013-09-01

    Full Text Available Solar merupakan salah satu jenis minyak bumi yang berasal dari fosil dan diperkirakan akan habis dalam jangka beberapa tahun kedepan. Selain itu, solar juga melepaskan gas-gas antara lain karbon dioksida(CO2, nitrogen oksida (NOx,dan sulfur dioksida (SO2 yang menyebabkan pencemaran udara. Untuk mengantisipasi semakin menipisnya cadangan minyak bumi dan semakin meningkatnya pencemaran udara, dilakukan upaya penelitian terhadap bahan bakar alternatif. Penelitian ini mendiskusikan secara detail tentang perbandingan antara bio solar dengan bahan bakar emulsi 10% minyak tuak melalui proses  pengujian peforma motor diesel yang meliputi torsi, daya dan kebutuhan bahan bakar spesifik serta kadar nilai NOx yang terkandung dalam kedua bahan bakar dan disesuaikan dengan standar nilai dari IMO (International Marine Organization yang tertera dalam MARPOL Annex IV Regulation 13 mengatakan untuk motor diesel dengan putaran diatas 2000 rpm, maka kadar NOx yang diperbolehkan tidak kurang dari 7,7 g/kWh. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terhadap peforma motor bahan bakar emulsi 10% minyak tuak lebih baik dibandingkan bio solar sedangkan terhadap pengujian emisi bio solar lebih baik dari pada emulsi 10% minyak tuak dan dari standart IMO kedua bahan bakar ini masih memenuhi toleransi berat Nox.

  7. VRIJEDNOST KARBOKSITERAPIJE PRI LIJEČENJU KRONIČNE RANE POTKOLJENICE

    OpenAIRE

    KOVAČEVIĆ, JADRANKA; SINOŽIĆ, TAMARA

    2015-01-01

    Karboksiterapija je potporna metoda liječenja kroničnih rana koja se provodi kutanim ili subkutanim ubrizgavanjem medicinskog ugljičnog dioksida (Co2). osnovni princip djelovanja ubrizganog plina Co2 je korekcija tkivne hipoksije temeljem Bohrovog efekta. Djelujući na endotelne faktore rasta potiče neoangiogenezu te stimuliraju ibroblaste na sintezu kolagena što sve zajedno dovodi do boljeg zacjeljivanja rana. Brojna su područja primjene karboksiterapije: od liječenja kroničnih rana, bolesti ...

  8. KARBOKSITERAPIJA – POTPORNA TERAPIJA U LIJEČENJU KRONIČNIH RANA

    OpenAIRE

    SINOŽIĆ, TAMARA; KOVAČEVIĆ, JADRANKA

    2014-01-01

    Karboksiterapija je potporna metoda liječenja kroničnih rana koja se provodi kutanim ili supkutanim ubrizgavanjem medicinskog ugljičnog dioksida (Co2). osnovni princip djelovanja ubrizganog plina Co2 je korekcija tkivne hipoksije temeljem bohrovog efekta. Djelujući na endotelne faktore rasta potiče neoangiogenezu te stimulirajući fibroblaste na sintezu kolagena što sve zajedno dovodi do boljeg zacjeljivanja rana. brojna su područja primjene karboksiterapije - od liječenja kroničnih rana, bole...

  9. Povijest proizvodnje kalcijeva karbida u Hrvatskoj (1897. – 1945.

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nenad Raos

    2018-06-01

    Full Text Available Danas je kalcijev karbid, CaC2, sporedni produkt, no u prošlom je stoljeću bio glavni proizvod bazne kemijske industrije. U radu je prikazano njegovo otkriće, početak proizvodnje na prijelazu 19. u 20. stoljeće te primjene. Poseban je naglasak dan na povijest dviju hrvatskih tvornica za proizvodnju kalcijeva karbida i cijanamida, prve u Dugom Ratu pokraj Splita od 1914. do 1979. i druge, u Skradinu i Šibeniku, od 1897. do 1945. Ukazano je i na svjetske ekološke probleme proizvodnje kalcijeva karbida i drugih proizvoda dobivenih iz kalcijeva karbida, emisiju ugljikova dioksida te onečišćenje okoliša živom (masovno trovanje u zaljevu Minamata, Japan.

  10. ANALISIS DAMPAK PELAKSANAAN CAR FREE DAY DI KOTA DENPASAR Studi kasus: Jalan Raya Puputan Niti Mandala Renon

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ni Putu Decy Arwini

    2015-02-01

    Full Text Available Abstract: Renon area is the center of the goverment system of Bali province. As one of the main street in Denpasar city, this street can represent the characteristics of Denpasar city which is the Car Free Day  was held in in every Sunday morning in this street, as a simple way to reduce the air pollution and noise. The calculation in this journal is road performance, air pollution and noise level for 2 condition that is in Car Free Day and in working day. From the calculation result of road performance, the capacity of the street is 4.110 pcu/hour with degree of saturation is 0,8. The level of street service is on D category where the flow is almost unstable with high volume of traffic. The traffic volume is mostly reached the capacity and delay is frequently occur in this street. The measurement process of the level of air pollution showed that from six parameter which tested were over all are still under the standard quality which is allowed as good and medium category. The Sulfur dioksida (SO2 which was measured in busy day showed the improvement about 6,78% from the measurement which is done in Car Free Day. The nitrogen dioksida showed the improvement for about 36,35% , the carbon monoksida also showed the improvement for about 366,25%, the total dust had the greatest improvement  for about  599,95% or six time greater rather than the level of total dust in Car Free Day. In the other hand, oxidantshowed the improvement for about 28,75%.The noises which occured in Car Free Day showed  the average level of dB(Ais 61,65 whereas in workdays showed 72,77 dB(A. At 07.30 until 07.45  in the morning , the maximum level of noises occurs in Car Free Day and in work day. The noises improvement which occured when the Car Free Day was held with workday is about 19,17%.

  11. PENCEMARAN UDARA DI RUANG PROSES PEMBATIKAN INDUSTRI RUMAH TANGGA BATIK: STUDI KASUS INDUSTRI RUMAH TANGGA BATIK DI KAMPUNG TAMAN KOTAMADYA YOGYAKARTA (Indoor Air Polution in batik-Making Workrooms of Batik Home Industry:Case Study of Batik Home

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Darmiyanti Darmiyanti

    2003-03-01

    Full Text Available ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi konsentrasi karbon monoksida, karbon dioksida, sulfur dioksida, suhu, kelembaban dan bau ruang kerja pembuatan batik sebagai akibat dari proses pembuatan batik dalam lingkungan kerja. Studi kasus dilakukan di industri rumahan (home indyustry di kampung Taman Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan dari bulan desember 1999 sampai januari 2000. Pengukuran parameter dilakukan dalam 2 rumah industri batik yang masing-masing menggunakan satu dan tiga kompor sebagai pemanas. Metode analisis data adalah analisis times series dan analisis grafis. Konsentrasi karbon monoksida berkisar antara 2,00-8,66 ppm, karbondioksida berkisar antara 372,498-472,885 ppm. Sulfurdioksida berkisara antara 0,00028-0,00268 ppm. Temperatur berkisar antara 29 oC-34 oC, sedangkan kelembaban berkisar antara 50,5 %-67%. Penelitian mengindikasikan bahwa ruang kerja batik telah terkontaminasi karbon monoksida yang beresiko terhadap kesehatan para pekerja. Ruang kerja pembuatan batik tidak nyaman.   ABSTRACT This research aims to investigate the concentrations of carbon monoxide, carbon dioxide, sulfur dioxide, temperature, humidity and smells batik-making workrooms as a result of the batik-making process on work environments. A case-study of home industries was conducted in Kampung Taman Yogyakarta Municipal City. The research was conducted from December 1999 to January 2000. Measurement of parameters under investigation was carried out in two batik home industries, each of which used stove and there stove as heaters. Methods of analyzing the data were time series analysis, and graphics analysis. The concentration of carbon monoxide in batik-making workrooms ranges between 2.00 ppm and 8.66 ppm carbon dioxide ranged between 372.498 ppm and 473.885 ppm. Sulfur dioxide ranged vetweeb0.00028 ppm and 0.00268 ppm. Temperature ranged between 29oC and 34oC. Humidity ranged from 50.5% to 67%.The research indicated that batik masking

  12. PALM KERNEL OIL SOLUBITY EXAMINATION AND ITS MODELING IN EXTRACTION PROCESS USING SUPERCRITICAL CARBON DIOXIDE

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Wahyu Bahari Setianto

    2013-11-01

    Full Text Available Application of  supercritical carbon dioxide (SC-CO2 to vegetable oil extraction became an attractive technique due to its high solubility, short extraction time and simple purification. The method is considered as earth friendly technology due to the absence of chemical usage. Solubility of solute-SC-CO2 is an important data for application of the SC-CO2 extraction. In this work, the equilibrium solubility of the palm kernel oil (PKO in SC-CO2 has been examined using extraction curve analysis. The examinations were performed at temperature and pressure ranges of  323.15 K to 353.15 K and 20.7 to 34.5 MPa respectively. It was obtained that the experimental solubility were from 0.0160 to 0.0503 g oil/g CO2 depend on the extraction condition. The experimental solubility data was well correlated with a solvent density based model with absolute percent deviation of 0.96. PENENTUAN KELARUTAN MINYAK INTI KELAPA SAWIT DAN PEMODELAN EKSTRAKSI DENGAN KARBON DIOKSIDA SUPERKRITIK. Sehubungan dengan kelarutan yang tinggi, waktu ekstraksi yang pendek dan pemurnian hasil yang mudah, aplikasi karbon dioksida superkritis (SC-CO2 pada ekstraksi minyak nabati menjadi sebuah teknik ekstraksi yang menarik. Karena tanpa penggunaan bahan kimia, metode ekstraksi ini dianggap sebagai teknologi yang ramah lingkungan. Kelarutan zat terlarut pada SC-CO2 merupakan data yang penting dalam aplikasi SC-CO2 pada proses ekstraksi.  Pada penelitian ini,  kelarutan kesetimbangan dari minyak biji sawit (PKO dalam SC-CO2 telah diuji dengan mengunakan analisa kurva proses ekstraksi. Pengujian kelarutan tersebut dilakukan pada rentang suhu 323,15 K sampai 353,15 K dan rentang tekanan 20,7 MPa sampai 34,5 MPa. Hasil analisa menunjukkan bahwa kelarutan kesetimbangan hasil percobaan  PKO pada SC-CO2 adalah 0.0160 g minyak/g CO2 sampai 0,0503 g minyak/g CO2 tergantung pada kondisi ekstraksi. Data kelarutan kesetimbangan hasil percobaan  telah dikorelasaikan dengan baik menggunakan

  13. PENGURANGAN KADAR CO2 MENGGUNAKAN SPIRULINA PLATENSIS DALAM TUBULAR BIOREACTOR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Zainal Syam Arifin

    2015-06-01

    Meningkatnya jumlah penduduk berdampak pada peningkatan kebutuhan energi. Di lain pihak, industri pembangkit energi dituding sebagai salah satu penyumbang karbon dioksida sekitar 25% dari total emisi CO2 di seluruh dunia. Disisi lain, produksi biogas yang bertujuan untuk mengatasi peningkatan kebutuhan energi justru menghasilkan karbon dioksida pada kisaran 25 – 50% volume. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan metode yang murah, optimum dan efisien serta ramah lingkungan dalam mengurangi kadar CO2 dengan menggunakan spirulina platensis.  Penelitian ini bertujuan membuat model matematik dan menemukan kecepatan aliran yang optimum untuk menurunkan kadar CO2 dengan menggunakan Spirulina Platensis. Penelitian ini menggunakan reaktor tubularterbuat dari kaca (D = 2,6 cm pada suhu 30°C dan disinari dengan lampu TL Philips fluoresen 36 Watt, temperatur warna: 6.200K cool daylight, light output: 2.600 lm, 72 lm/W. Reaktor tubular ditempatkan dalam kotak yang dilapisi dinding dengan kertas perak pada ketiga sisinya. Dengan model matematik reaktor tubular, dapat diprediksi konstanta kecepatan reaksinya. Berdasarkan grafik hasil perhitungan data, kecepatan volumetrik optimumnya juga dapat diprediksi. Variasi flowrate yaitu 0,25 mL/detik, 0,35 mL/detik, 0,5 mL/detik, 0,75 mL/detik, 1 mL/detik. Sumber karbon adalah CO2 99,99%. Pengamatan pertumbuhan Spirulina dilakukan pada flow rate 0,25 mL/detik dengan kadar berat kering mula – mula 2,1208 g/L. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aliran lambat (flowrate rendah merupakan cara yang lebih efektif dalam mengurangi karbon dioksida menggunakan spirulina platensis (= 2,82×10-4 detik-1. Nilai konversi tertinggi diperoleh pada kecepatan aliran volumetrik 0,25 mL/detik dan kecepatan optimumnya pada kisaran 0,3 – 0,4 mL/detik. Laju flux CO2 masuk sebaiknya kurang dari 0,047 mL/cm2.detik. Nilai Specific Growth Rate (µ Spirulina Platensis dalam penelitian ini yaitu 2,56×10-2 menit-1.   Kata Kunci: Spirulina platensis, reaktor tubular

  14. Variasi Temperatur dan Waktu Tahan Kalsinasi terhadap Unjuk Kerja Semikonduktor TiO2 sebagai Dye Sensitized Solar Cell (DSSC dengan Dye dari Ekstrak Buah Naga Merah

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sahat M. R. Nadaek

    2012-09-01

    Full Text Available Salah satu energi alternatif yang mempunyai potensi sumber energi yang sangat besar untuk mencegah terjadinya krisis energi namun sering kali terabaikan adalah sinar matahari. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk  menghasilkan prototype dalam mengkonversi energi cahaya matahari menjadi energi listrik. Dye Sensitized Solar Cell (DSSC telah difabrikasi dengan menggunakan serbuk Titanium Dioksida (TiO2 yang dilapisi ke kaca Indium Tin Oxide dan diberi variasi temperatur 350oC, 450oC, dan 550oC dengan waktu tahan kalsinasi 30 dan 60 menit yang kemudian disensitisasi ke dalam larutan dye ekstrak buah naga merah (Hylocereus polyrhizus. DSSC di-assembling dengan coating Pd/Au yang telah di-sputtering ke kaca Indium Tin Oxide yang selanjutnya ditetesi dengan larutan elektrolit. Kemudian lapisan TiO2 tersebut dikarakterisasi menggunakan uji (SEM dan (XRD. Luas permukaan aktif partikel diidentifikasi dengan menggunakan BET analyzer. Dari hasil XRD dapat diketahui struktur kristalnya tetragonal. Hasil SEM menunjukkan bahwa bentuk partikel TiO2 adalah spherical. Untuk luas permukaan aktif yang dihasilkan menunjukkan nilai yang berbanding lurus dengan kenaikan nilai kelistrikan DSSC buah naga. Dari uji kelistrikan didapatkan hasil optimum pada temperatur 550oC dan waktu tahan 60 menit dengan voltase 562 mV, kuat arus 0.307 mA, dan memiliki efisiensi sebesar 0.089%. Kata kunci: Dye ekstrak buah naga merah, dye sensitized solar cell, temperatur kalsinasi, TiO2, waktu tahan kalsinasi.

  15. Raman spectroscopy study of the crystal - melt phase transition of lanthanum, cerium and neodymium trichlorides; Issledovanie fazovogo perekhoda kristall-rasplav trikhloridov lantana, tseriya i neodima metodom spektroskopii KRS

    Energy Technology Data Exchange (ETDEWEB)

    Zakir' yanova, I D; Salyulev, A B [UrO RAN, Inst. Vysokotemperaturnoj Ehlektrokhimii, Ekaterinburg (Russian Federation)

    2007-09-15

    Systematic structural studies of crystalline (over a wide temperature range) and molten LaCl{sub 3}, CeCl{sub 3}, and NdCl{sub 3} salts (near the crystal-melt phase transition temperature) are conducted employing Raman spectroscopy. A change in the trend of temperature dependences of characteristic frequencies is revealed in the pre-melting region of the compounds. This is attributed to an increase in the number of crystal defects due to weakening of a part of Ln-Cl bonds and decreasing of coordination number of chloride anions in the vicinity of rare earth cation.

  16. PEMBANGUNAN PERMUKIMAN YANG BERKELANJUTAN UNTUK MENGURANGI POLUSI UDARA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Timoticin Kwanda

    2003-01-01

    Full Text Available The rapid increase of urban population will cause environment problems, such as clean water scarcity, bad condition of sanitation, garbage disposal, and air pollution. Main sources of air pollution in large cities are emissions of motor vehicles (CO which is 70% to 80% of the total air pollutant. Air pollution may create hazard for human health. Carbon monoxide (CO which changes into carbon dioxide (CO2 will cause global warming, and then climate change happened will cause flood and dry land, which then it effects on human health. In addition, the damage of Ozone layer caused by CFC chemical will cause more ultra violet going into the troposphere which causes skin cancer. To solve air pollution, first is to decrease energy consumption and search for a cleaner alternated energy. Second is to build sustainable buildings and settlements, and environment friendly public transportation system. Abstract in Bahasa Indonesia : Peningkatan jumlah penduduk perkotaan yang relatif tinggi menimbulkan masalah bagi lingkungan hidup, misalnya masalah kurangnya air bersih, buruknya kondisi sanitasi, pembuangan sampah, dan polusi udara. Sumber terbesar polusi udara di kota besar adalah asap kendaraan bermotor (CO yaitu sebesar 70% - 80% dari total polutan udara. Pencemaran udara berdampak pada kesehatan manusia. Karbon monooksida (CO yang berubah menjadi karbon dioksida (CO2 akan berakibat pada pemanasan global, sehingga terjadi perubahan iklim yang menyebabkan banjir dan kekeringan, yang kemudian berpengaruh pada kesehatan manusia. Selain itu, rusaknya lapisan Ozon yang diakibatkan oleh senyawa kimia CFC, berakibat pada banyaknya sinar ultra violet memasuki troposfer yang dapat mengakibatkan kanker kulit. Untuk mengatasi masalah polusi udara ini, pertama adalah mengurangi konsumsi energi dan mencari energi alternatif yang lebih bersih. Kedua, mengurangi polusi udara dengan cara pembangunan ruang terbuka hijau, pembangunan bangunan dan permukiman yang

  17. THIN FILM-BASED SENSOR FOR MOTOR VEHICLE EXHAUST GAS, NH3, AND CO DETECTION

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    S. Sujarwata

    2016-10-01

    Full Text Available A copper phthalocyanine (CuPc thin film based gas sensor with FET structure and channel length 100 μm has been prepared by VE method and lithography technique to detect NH3, motor cycle exhaust gases and CO. CuPc material layer was deposited on SiO2 by the vacuum evaporator (VE method at room temperature and pressure of 8 x10-4 Pa. The stages of manufacturing gas sensor were Si/SiO2 substrate blenching with ethanol in an ultrasonic cleaner, source, and drain electrodes deposition on the substrate by using a vacuum evaporator, thin film deposition between the source/drain and gate deposition. The sensor response times to NH3, motorcycle exhaust gases and CO were 75 s, 135 s, and 150, respectively. The recovery times were 90 s, 150 s and 225, respectively. It is concluded that the CuPc thin film-based gas sensor with FET structure is the best sensor to detect the NH3 gas.Sensor gas berbasis film tipis copper phthalocyanine (CuPc berstruktur FET dengan panjang channel 100 μm telah dibuatdengan metode VE dan teknik lithography untuk mendeteksi NH3 gas buang kendaraan bermotor dan CO. Lapisan bahan CuPc dideposisikan pada permukaan silikon dioksida (SiO2 dengan metode vacuum evaporator (VE pada temperatur ruang dengan tekanan 8 x10-4 Pa. Tahapan pembuatan sensor gas adalah pencucian substrat Si/SiO2 dengan etanol dalam ultrasonic cleaner, deposisi elektroda source dan drain di atas substrat dengan metode vacuum evaporator, deposisi film tipis diantara source/drain dan deposisi gate. Waktu tanggap sensor terhadap NH3, gas buang kendaraan bermotor dan CO berturut-turut adalah 75 s, 135 s,dan 150 s. Waktu pemulihan berturut-turut adalah 90 s, 150 s,dan 225 s. Disimpulkan bahwa sensor gas berstruktur FET berbasis film tipis CuPc merupakan sensor paling baik untuk mendeteksi adanya gas NH3.

  18. New processing techniques for radioisotopes at Oak Ridge National Laboratory; Production de radioisotopes: nouvelles techniques employees au Laboratoire national d'Oak Ridge; Novye tekhnologicheskie metody polucheniya radioizotopov v Okridzhskoj natsional'noj laboratorii; Nuevos metodos de preparacion de radioisotopos aplicados en el Oak Ridge National Laboratory

    Energy Technology Data Exchange (ETDEWEB)

    Butler, T A; Lamb, E; Rupp, A F [Oak Ridge National Laboratory, Oak Ridge, TN (United States)

    1962-01-15

    combinacion de procedimientos de precipitacion y de extraccion con disolventes, se han podido recuperar cantidades de tecnecio-99 del orden de algunos gramos, a partir de desechos de productos de fision. La pureza quimica del tecnecio obtenido es superior al 99,9%, en tanto que su pureza radioquimica sobrepasa el 99.99%. Trabajando tambien con vestigios, se ha demostrado la posibilidad de separar y purificar por extraccion continua pequenas cantidades de estroncio contenidas en otros materiales. Se obtuvo estroncio de 98% de pureza a partir de un material contaminado por un 95% de calcio inerte. El estroncio se transforma en titanato de estroncio, con el que se elaboran elementos ceramicos. (author) [Russian] Novejshaya progressivnaya programma proizvodstva radioizotopov v Okridzhskoj natsional'noj laboratorii vklyuchaet novye tekhnologicheskie protsessy i uluchsheniya ikh dlya proizvodstva tseriya-144, prometiya-147, tekhnetsiya-99 i strontsiya-90. TSerij-144 byl proizveden v kolichestve neskol'kikh kilokyuri pri probnoj postanovke proizvodstva. Produkt byl rekuperirovan bolee chem na 98 protsentov pri chistote produkta svyshe 99 protsentov. Posle ehtogo tserij byl obrabotan dlya polucheniya chistoj okisi tseriya-144 v vide poroshka s kontsentratsiej aktivnosti v 235 kyuri na gramm. Poroshok spressovyvalsya v tabletki, kotorye spekalis' v vide plotnogo keramicheskogo tela. Prometij-147 byl proizveden v kolichestve neskol'kikh kilokyuri po metodu osazhdeniya sovmestno s metodom ionnogo obmena. Dlya otdeleniya prometiya-147 ot drugikh redkikh zemel' byl isprobovan v masshtabe indikatorov metod izvlecheniya rastvoritelem. Iz produktov deleniya v stoke otkhodnykh materialov bylo rekuperirovano neskol'ko grammov tekhnetsiya-99 pri pomoshchi protsessa osazhdeniya sovmestno s protsessom izvlecheniya rastvoritelem. Tekhnetsij byl poluchen bolee chem s 99,9-protsentnoj khimicheskoj chistotoj i s radiokhimicheskoj chistotoj bolee chem 99,99%. V masshtabe indikatorov byla dokazana

  19. Pemurnian Biogas untuk meningkatkan Nilai Kalor melalui Adsorpsi Dua Tahap Susunan Seri dengan Media Karbon Aktif

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    YANTI SUPRIANTI

    2016-08-01

    Full Text Available ABSTRAK Pemerintah menargetkan peningkatan peran energi terbarukanhingga mencapai 24% pada tahun 2050. Biogas sebagai salah satu dari sumber energi terbarukan harus memiliki nilai kalor yang memadaiagar dapat bersaing dengan sumber energi fosil. Zat yang memiliki kontribusi terbesar dalam menentukan nilai kalor biogas adalah Metana (CH4. Namun, biogas juga memiliki kandungan Karbon dioksida (CO2 yang bersifat tidak terbakar. Upaya untuk meningkatkan nilai kalor biogas dapat ditempuh dengan menurunkan kandungan CO2, salah satunya melalui proses adsorpsi. Penelitian ini menggunakan kolom adsorpsi seri berukuran 2,43 L untuk meningkatkan waktu kontak antara adsorben karbon aktif dengan gas-gas kontaminan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan CO2 dapat ditekan hingga di bawah 14% pada waktu adsorpsi 10 menit,dan diperoleh kandungan CH4 hingga minimal 78,73%. Hasil optimum kinerja kolom adsorpsi seri yaitu pada laju alir 2,4 L/menit dan waktu adsorpsi 10 menit, mampu memurnikan biogas hingga mengandung CH4 91,60%. Pada kondisi optimum tersebut, efektifitas kolom adsorpsi adalah sebesar 98,31%. Kata kunci: biogas, pemurnian, karbon aktif, waktu adsorpsi, efektifitas kolom adsorpsi. ABSTRACT Indonesian government had targettedthe role of renewable energy, up to 24% in 2050. Biogas, as one of renewable energy, should have sufficient calorific valuein order to be efficiently used and competitive compared to fossil fuels. Methane (CH4 in biogas is the most important substance that determine biogas calorific value. On the other hand, another component of biogas, Carbon dioxide (CO2, the one that inhibit combustion process must be reduced. One of the methods to reduce CO2 content can be conducted through adsorption process. This research utilized serial adsorption column to increase contact between activated carbon as adsorbent and contaminant gases. The result showed that CO2 content can be suppressed below 14% in 10 minutes adsorption time, so

  20. STUDI AWAL ANALISIS INTERAKSI LAUT-ATMOSFER PADA TEKANAN PARSIAL CO2 DI TELUK BANTEN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Salvienty Makarim

    2014-07-01

    Full Text Available Teluk Banten yang terletak di Laut Jawa merupakan suatu daerah yang berpotensi untuk terjadi tekanan parsial karbon dioksida (pCO2 yang siginifikan akibat aktivitas sosial-ekonomi di daerah ini. Kajian awal ini merupakan analisis menggunakan data survei dari parameter-parameter oseanografik dan atmosferik. Hasil studi awal interaksi laut-atmosfer terhadap tekanan parsial CO2 di Teluk Banten memperlihatkan bahwa pCO2 yang tinggi berada di area open sea dan relatif berkurang mendekati arah muara. Kondisi ini disebabkan oleh kecepatan angin yang dapat mempengaruhi kondisi suhu dan elevasi permukaan laut, sedangkan profil salinitas di Teluk Banten memperlihatkan bahwa nilai salinitas tinggi ke arah open sea dan rendah ke arah teluk, sedangkan profil stratifikasi sampai kedalaman sekitar 12 meter tidak banyak berubah. Data pengukuran elevasi laut dengan mengindikasikan adanya pola asymmetric pasut diurnal (24 jam-an dan pola pasut 8 jam-an. Pola Curah Hujan terhadap konsentrasi CO2 atmosfer pada data per bulan-an (monthly menunjukkan bahwa pada musim penghujan 2007 (bulan Januari-Februari Curah Hujan (CH tinggi dan nilai CO2 juga tinggi khususnya di bulan Februari 2007, sedangkan di musim peralihan 2007 (Februari-Maret CO2 menurun.   Banten Bay located in the Java Sea is a potential place for occurrence of significant partial pressure of Carbon Dioxide (pCO2 values due to the social-economic activities on this area. This preliminary study used analysis of survey data of oceanographic and atmospheric parameters. It provided pCO2 values were high at the open sea and relatively decreased close to the bay. This condition was caused by wind speed affecting to the temperature and surface elevation. Meanwhile the salinity profile gave high values at the open sea and lower values at the area close to the bay, while the stratification profile up to 12 meter depth did not change much. The sea elevation data indicated asymmetric diurnal and 8 hours tide

  1. PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK MARMER PADA BETON SEBAGAI BAHAN PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN DENGAN VARIASI PENGGUNAAN SILICA FUME

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Agil Fitri Handayani

    2015-02-01

    Full Text Available The Utilization of Marble Powder Waste in Concrete Ma­­­­­­­­terials as a Partial Material Substitution of Cement  with the Variation Use of Silica Fume. The purpose of this study was to determine the effect of marble powder and silica fume on the mechanical pro­per­ties of concrete. This study used an experimental design using 16 group of testing materials with variety types of mixtures between marble powder and silica fume 0.00; 5.00; 10.00; and 15.00%. The wa­ter-cement ratio was 0.50 and a low dosage of superplasticizer, which was 0.50%. The behavior of fresh concrete were calculated and the mechanical properties of concrete were tested on con­crete age of 28 days. The results showed the marble powder main com­position was Silicon Dioxide (SiO2 17.63% and Calcium Carbonate (CaCO3 2.73%. Mar­ble powder was more appropriate to be used as fillers than to be used as a partial substitution of ce­ment. The optimum mechanical properties of concrete was produced by the mixtures of 5.00% mar­ble powder  and 6.22% silica fume which resulted in compressive strength of 29.04 MPa.   Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh peng­gunaan ser­buk marmer dan silica fume terhadap sifat mekanik beton. Penelitian ini meng­gu­na­kan desain eksperimen dengan 16 kelompok benda uji dengan variasi ser­buk marmer dan silica fume 0,00; 5,00; 10,00; dan 15,00%. Faktor air semen di­gu­nakan 0,50 dan superplasticizer dengan dosis rendah 0,50%. Perilaku beton segar di­perhitungkan dan sifat mekanik beton diuji pada umur beton 28 hari. Hasil analisis me­nunjukkan kom­posisi utama serbuk marmer adalah Silikon Dioksida (SiO2 17,63% dan Kalsium Kar­bonat (CaCO3 2,73%. Serbuk marmer lebih tepat digunakan se­bagai bahan pe­ng­isi atau filler dari pada sebagai pengganti semen. Sifat mekanik be­ton optimum di­ha­sil­kan pada campuran serbuk marmer 5,00% dan silica fume 6,22% dengan kuat tekan be­ton yang dihasilkan  mencapai 29

  2. Pra Desain Pabrik Substitute Natural Gas (SNG dari Low Rank Coal

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Asti Permatasari

    2014-09-01

    Full Text Available Substitute Natural Gas (SNG merupakan campuran gas hidrokarbon dengan sifat mirip seperti gas alam yang dapat diproduksi dari gasifikasi dengan bahan baku berupa batubara atau biomassa. Gasifikasi adalah proses perubahan bahan baku padat menjadi gas. Dengan mengubah bahan baku padat menjadi gas, maka material yang tidak diinginkan yang terkandung di dalam bahan baku tersebut seperti senyawa sulfur, karbon dioksida dan abu dapat dihilangkan dengan menggunakan metode tertentu sehingga dapat dihasilkan gas bersih yang disebut dengan syngas. Syngas yang memiliki kandungan utama CO dan H2 kemudian dikonfersi menjadi SNG yang berupa metana (CH4 melalui proses metanasi sehingga menghasilkan produk utama berupa CH4. SNG merupakan suatu bahan bakar baru yang dapat digunakan industri untuk menggantikan gas alam. Permintaan gas alam masa mendatang diperkirakan akan tumbuh cukup pesat terkait dengan upaya industri untuk beralih ke gas untuk mengurangi ketergantungan terhadap BBM. Gas alam dan minyak bumi sebagai salah satu sumber daya alam memiliki manfaat yang sangat banyak dalam menunjang berbagai sektor kehidupan manusia. Banyaknya manfaat dari sumber daya alam gas alam menyebabkan banyaknya kebutuhan akan gas alam di dunia, dimana kebutuhan tersebut terus bertambah setiap tahunnya. Padahal gas alam yang selama ini banyak dimanfaatkan berbagai sektor di Indonesia sifatnya tidak terbarukan (non renewable serta cadangannya diperkirakan akan menurun. Pemerintah harus menggalakkan pengembangan sumber energy alternative pengganti gas alam dan minyak bumi sesuai dengan Peraturan Presiden nomor 5 tahun 2006. Salah satu energi potensial yang dapat menggantikannya adalah SNG dari batubara. Indonesia memiliki cadangan batubara dalam jumlah yang sangat banyak. Wilayah Indonesia diketahui memiliki potensi endapan batubara yang sangat luas. Data dari Pusat Sumber Daya Geologi (2006 menyebutkan bahwa wilayah Sumatera Selatan memiliki jumlah cadangan batubara kualitas

  3. Biogas Digester with Simple Solar Heater

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Kh S Karimov

    2012-10-01

    persamaan tenaga seimbang untuk jisim statik cecair yang dipanaskan; parameter penebat haba tangki metana telah dikira. Pencerna biogas terdiri dari tangki metana yang dilengkapkan dengan penyerap pemanas beralik untuk menggunakan tenaga solar bagi memanaskan sluri yang disediakan dari bahan buangan organik yang berbeza (najis, sampah, sisa makanan,etc. Tangki metana telah diisi sehingga 70% isipadu buangan oraganik dari institut GIK, pertamanya adalah sampah dan keduanya adalah najis lembu. Pencerna telah dikaji bagi tempoh tiga bulan (Oktober-Disember, 2009 dan dua bulan (Februari-Mac, 2010. Kejadian radiasi solar terhadap penyerap, suhu sluri dan suhu ambien telah diukur. Didapati suhu penahanan adalah empat minggu dan dua minggu masing-masing dengan menggunakan sampah sahaja dan sampah dengan najis lembu, dan kuantiti biogas dihasilkan adalah masing-masing 0.4 m3 and 8.0 m3. Sebagai tambahan, skema peningkatan biogas untuk peranjakan karbon dioksida, hidrogen sulfida dan wap air dari biogas dan penukaran tenaga biogas kepada tenaga elektrik juga dibincangkan.KEYWORDS:  solar biogas; digester; methane tank; reverse absorber; built-in heater; solar energy

  4. Distribution and removal of transuranic elements and cerium deposited by the inhalation route; Distribution et elimination des transuraniens et du cerium deposes par l'intermediaire des voies respiratoires; Raspredelenie transuranovykh ehlementov i tseriya, otkladyvayushchikhsya v rezul'tate vdykhaniya i ikh udalenie; Distribucion y eliminacion de elementos transuranicos y de cerio depositados por inhalacion

    Energy Technology Data Exchange (ETDEWEB)

    Bair, W. J.; Tombropoulos, E. G.; Park, J. F. [Hanford Atomic Products Operation, General Electric Company, Richland, WA (United States)

    1963-02-15

    Tissue distribution and excretion of inhaled radioactive isotopes varied with the chemical form and the particle size of the aerosols. In dogs, 30 d after inhalation of plutonium nitrate, 70% of the body burden was in the lungs, 10% in liver, and 15% in the skeleton. After inhalation of P{sup 239} O{sub 2} aerosols with a Count Median Diameter (CMD) of 0.12{mu}m, 71% of the body burden was in the lungs, 3% in the bronchial lymph nodes, 4.4% in muscle, 1.3% in skeleton, and 20% was uniformly distributed throughout all remaining tissues. After inhalation of P{sup 239} O{sub 2} aerosols with CMD's of 0.3 to 0.6 {mu}m; the lungs contained 98%, the bronchial lymph nodes about 1% and all other tissues the remaining one per cent. These data and the analysis of urine and faeces defined the relative importance of the three routes by which inhaled radioactive isotopes were cleared from the lung, e.g. movement up the trachea by ciliary action followed by excretion in the faeces, transport across the alveolar membrane and redistribution in other tissue with gradual excretion in urine and transport to the bronchial lymph nodes which accumulate inhaled insoluble materials. Therapy agents were tested that would be expected to increase the clearance of radioactive isotopes from the lung by routes which would avoid accumulation in other, perhaps more radiosensitive tissues. These include chelating agents, wetting agents, irritants, sympathomimetic, parasympathomimetic, parasympatholytic and antihistamine drugs. Diethylenetriamine-pentaacetic acid (DTPA), a chelating agent, administered by aerosols or intraperitoneally caused rapid transport of Ce{sup 144} -Pr{sup 144} from the lung and from the body via urinary excretion. One month after exposure to Ce{sup 144} O{sub 2} treated rats and dogs retained less than 10% of the Ce{sup 144} -Pr{sup 144} levels of untreated animals. (author) [French] La distribution dans les tissus et l'excretion des radioisotopes inhales varient selon la forme chimique et les dimensions des particules des aerosols. Chez les chiens, 30 jours apres inhalation de nitrate de plutonium, 70% de la charge corporelle se trouvaient dans les poumons, 10% dans le foie et 15% dans le squelette. Apres inhalation d'aerosols de {sup 239}PuO{sub 2} ayant un diametre moyen de 0,12 {mu}, 71% de la charge corporelle se trouvaient dans les poumons, 3% dans les ganglions lymphatiques des bronches, 4,4% dans les muscles et 1,3% dans le squelette, tandis que 20% etaient distribues d'une maniere uniforme dans tous les autres tissus. Apres inhalation d'aerosols de {sup 239}PuO{sub 2} ayant un diametre moyen compris entre 0,3 et 0,6 {mu}, 98% etaient contenus dans les poumons, 1% environ dans les ganglions lymphatiques des bronches et 1% dans tous les autres tissus. Ces donnees ainsi que l'analyse de l'urine et des feces ont permis de definir l'importance relative des trois voies par lesquelles les radioisotopes inhales etaient evacues des poumons : mouvement ascendant dans la trachee par action ciliaire suivie d'excretion dans les feces, transporta travers la membrane alveolaire avec redistribution dans d'autres tissus et excretion graduelle dans l'urine, transfert aux ganglions lymphatiques des bronches ou sont accumulees les matieres insolubles inhalees. On a etudie divers agents therapeutiques qui pourraient favoriser l'evacuation des radioisotopes contenus dans les poumons par des voies qui eviteraient leur accumulation dans d'autres tissus, peut-etre plus radiosensibles. Parmi ces agents, il convient de citer les agents de chelation et d' humidification, les irritants, les sympathicomimetiques, les parasympathicomimetiques, les parasympathicolytiques et les antihistamines. L'acide diethylene-triamine penta-acetique (agent de chelation) administre en aerosols ou par voie intraperitoneale a rapidement elim ine, par excretion urinaire, le {sup 144}Ce-{sup 144}Pr des poumons et de l'organisme tout entier. Un mois apres avoir ete exposes a {sup 144}CeO{sub 2}, des rats et des chiens retenaient moins de 10% des doses de {sup 144}Ce-{sup 144}Pr relevees chez des animaux non exposes. (author) [Spanish] La distribucion tisular y la excrecion de los isotopos radiactivos inhalados varian segun el estado qufmico y el tamafio de las particulas de los aerosoles. En estudios efectuados con perros, 30 dfas despues de la inhalacion de nitrato de plutonio, el 70% de la cantidad de sustancia radiactiva contenida en el organismo se deposita en los pulmones, el 10% en el hfgado y el 15% en el esqueleto. Despues de la inhalacion de aerosoles de {sup 239}PuO{sub 2}, con un diametro medio de particulas (DMP) de 0,12 {mu}, el 71% de la sustancia radi- activa contenida en el organismo se deposita en los pulmones, el 3% en los ganglios linfaticos bronquiales, el 4,4% en los musculos, el 1,3% en el esqueleto, en tanto que el 20% se distribuye uniformemente en los tejidos restantes. Despues de la inhalacion de aerosoles de {sup 239}PuO{sub 2} con un DMP de 0,3 a 0,6 {mu}, los pulmones contienen el 98%, los ganglios linfaticos bronquiales el 1%, aproximadamente, y los demas tejidos el 1% restante. Estos datos y los resultados del analisis de la orina y de las heces indican la importancia relativa de las tres vias de eliminacion de los isotopos radiactivos que se depositan por inhalacion en los pulmones, esto es, ascension por la traquea como resultado de la accion ciliar, seguida de excrecion por las heces, paso a traves de la membrana alveolar y redistribucion en otros tejidos con excrecion gradual por la orina y deposito en los ganglios linfaticos bronquiales que acumulan las sustancias inhaladas insolubles. Se han ensayado agentes terapeuticos que se juzgo favorecerian la eliminacion de los radioisotopos depositados en los pulmones por vias que impidiesen la acumulacion en otros tejidos, tal vez mas radiosensibles. Se han utilizado en particular agentes de quelacion, agentes humectantes, irritantes y preparados simpatomimeticos, parasimpatominmeticos, parasiinpatoliticos y antihistamfnicos. El agente de quelacion, acido dietilentriaminopentaacetico.administ'rado en forma de aerosol o por via intraperitoneal elimina rapidamente el {sup 144}Ce-{sup 144}Pr de los pulmones y del organismo por excrecion urinaria. Un mes despues de ser expuestos a la accion del {sup 144}CeO{sub 2}, las ratas y perros tratados retienen una cantidad de {sup 144}Ce-{sup 144}Pr inferior al 10% de la retenida por los animales no tratados. (author) [Russian] Raspredelenie v tkanyakh i vydelenie vdykhaemykh radioaktivnykh izotopov menyaetsya vmeste s khimicheskoj formoj i razmerom chastits aehrozolej. U sobak cherez tridtsat' dnej posle vdykhaniya 70% nitrata plutoniya bylo obnaruzheno v legkikh, 10% - v, pecheni i 15% - v kostyakh skeleta. Posle vdykhaniya aehrozolya P{sup 239} O{sub 2} s vyschityvaemym srednim diametrom chastits (VSD), ravnym 0,12 mikron, 71% ehtogo veshchestva v organizme bylo skontsentrirovano v legkikh, 3% - v bronkhial'nykh limfaticheskikh uzlakh, 4,4% - v myshtsakh, 1,3% - v kostyakh skeleta i 20% bylo ravnomerno raspredeleno v ostal'nykh tkanyakh. Posle vdykhaniya aehrozolya P{sup 239} O{sub 2} s VSD chastits v intervale 0,3 - 0,6 mikron v legkikh soderzhalos' 98% veshchestva, v bronkhial'nykh limfaticheskikh uzlakh - okolo 1% i v ostal'nykh tkanyakh - 1%. Ehti dannye i issledovaniya mochi i isprazhnenij ukazyvayut na otnositel'nuyu vazhnost' trekh putej, po kotorym vdykhaemye radioaktivnye izotopy vyvodilis' iz legkikh, a imenno cherez trakheyu v rezul'tate dvizheniya resnichen s posledueshchem vydeleniem s isprazhneniyami, cherez al'veolyarnuyu membranu i pereraspredelenie v drugikh lgkanyakh s postepennym vydeleniem s mochoj i, nakonets, putem peremeshcheniya v bronkhial'nye limfaticheskie uzly, kotorye nakoplyayut vdykhaemye nerastvorimye veshchestva. Byli oprobovany terapevticheskie sredstva, kotorye, kak mozhno bylo ozhidat', povyshayut ochishchenie legkikh ot radioaktivnykh izotopov takimi putyami, pri kotorykh mozhno bylo by izbezhat'nakopleniya v drugikh, veroyatno, bolee radiochuvstvitel'nykh tkanyakh. Syuda vklyuchayutsya kompleksoobrazuyushchie reagenty, veshchestva, uvelichivayushchie sekretsiyu s,lizi, razdrazhayushchie, simpatomimeticheskie, parasimpatomimeticheskie, para-simpatoliticheskie i antigistaminnye preparaty. Diehtilentriaminopentauksusnaya kislota (DTPK), kompleksoobrazuyushchee veshchestvo, vvodimoe v vide aehrozolya ili vnutribryupshnno, vyzyvalo bystroe vyvedenie Ce{sup 144} -Pr{sup 144} iz legkikh i iz organizma s mochoj. U krys i sobak, poluchavshikh DTPK, cherez mesyats posle vvedeniya Ce{sup 144}O{sub 2} v organizme ostavalos' men'she 10% ot urovnya Ce{sup 144} -Pr{sup 144} u kontrol'nykh zhivotnykh, ne poduchavshikh DTPK. (author)

  5. Radioactive rare earths from fallout for study of particle movement in the sea; Etude du mouvement des particules dans la mer a l'aide de terres rares radioactives provenant de retombees; Ispol'zovanie osazhdayushchikhsya pri vypadenii radioaktivnykh redkikh zemel' dlya issledovaniya dvizheniya chastits v more; Estudio del movimiento de las particulas en el mar con ayuda de tierras raras radiactivas procedentes de las precipitaciones

    Energy Technology Data Exchange (ETDEWEB)

    Sugihara, Thomas T [Clark University, Worcester, MA (United States); Bowen, Vaughan T [Woods Hole Oceanographic Institution, Woods Hole, MA (United States)

    1962-01-15

    'interpreter les resultats de cette etude dans le cadre general de la geochimie marine des cations trivalente, et de mettre en evidence les aspects particuliers et l'utilite generale de cet essai d'utilisation des retombees comme indicateurs. (author) [Spanish] En el marco de un vasto estudio sobre la distribucion en el oceano Atlantico de los raclionuclidos de periodo largo procedentes de precipitaciones radiactivas, se han efectuado numerosas mediciones de la concentracion del cerio-144 y del promecio-147. Una comporacion de las variaciones horizontales y verticales de estas concentraciones con las concentraciones del estroncio-90, que fueron medidas al mismo tiempo, demuestra que las tierras rasas suelen abundar menos en las aguas superficiales que los nuclidos que se sabe son solubles. Esta observacion, unida al hecho de que se ha observado a menudo un enriquecimiento de las aguas profundas en tierras raras, permite afirmar que esos elementos experimentan un rapido transporte vertical al fijarse a particulas en vias de sedimentacion. Esta hipotesis es perfectamente compatible con el comportamiento ''radiocoloidal'' caracteristico de las tierras raras al pH del agua de mar. En la memoria se procura interpretar este estudio en el contexto de las propiedades generales de los cationes trivalentes en geoquimica marina; asimismo, se ponen de manifiesto los aspectos caracteristicos y la utilidad general de este ensayo de utilizacion de las precipitaciones como indicadores radiactivos. (author) [Russian] V kachestve chasti podrobnogo issledovaniya raspredeleniya dolgozhivushchikh radioizotopov, osevshikh pri vypadenii v Atlanticheskom okeane, bylo prodelano znachitel'noe chislo zamerov kontsentratsii tseriya-144 i prometiya-147. Sopostavlenie ehtikh kontsentratsij po mere ikh izmeneniya kak v gorizontal'nom, tak i v verti-kal'nom napravleniyakh s odnovremenno zamerennymi kontsentratsiyami strontsiya-90 pokazyvaet, chto redkie zemli nakhodyatsya obychno v men'shikh kolichestvakh na

  6. PERAN MIKROBA STARTER DALAM DEKOMPOSISI KOTORAN TERNAK DAN PERBAIKAN KUALITAS PUPUK KANDANG (The Role of Microbial Starter in Animal Dung Decomposition and Manure Quality Improvement

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Cahyono Agus

    2014-10-01

    Full Text Available ABSTRAK Pupuk organik perlu didekomposisi oleh mikroba dan memerlukan lingkungan yang sesuai agar cepat matang sempurna dan tidak memberikan dampak negatif pada aspek sosial, estetika maupun kesehatan pada makluk hidup dan lingkungan. Dekomposisi bahan pupuk organik dilakukan dengan menggunakan kotoran sapi, dengan 2 perlakuan mikroba (tanpa dan dengan mikroba starter dan 3 variasi waktu, yaitu 0, 6 dan 24 jam setelah diberi mikroba starter. Analisis meliputi  uji fisik bahan pupuk yang meliputi pH, warna, aroma, lengas, dan DHL,  uji mikroba patogen (Eschericia. coli dan Salmonella pada pupuk, pengujian kandungan hara pupuk total (C, N, P, K, Ca, Mg, Na, S, Cd, Cr, B, Fe, Cu, Zn  dan Ntersedia (NH4 dan NO3,  serta analisis emisi gas amonia (NH3, oksigen (O2, karbon monoksida (CO, karbon dioksida (CO2, metana (CH4, NOx, NO, dan SO2. Mikroba starter mengandung mikrobia dan unsur hara yang sangat diperlukan dalam proses dekomposisi bahan organik. Pupuk kandang sapi setelah aplikasi  mikroba starter masih mengandung E. coli dan Salmonella sp. yang cenderung menurun seiring dengan lama waktu inkubasi. Terjadi dinamika kandungan unsur-unsur hara seperti P, K, Mg, Fe dan Cu serta logam berat Cr selama proses inkubasi baik pada pupuk kandang ayam maupun sapi. Dengan perlakuan mikroba starter, bagian senyawa sulfur dari bahan organik banyak yang terombak menjadi gas SO2 yang relatif tidak berbau, dan sebaliknya H2S serta senyawa reduktif sulfida lainnya menjadi terhambat pembentukannya. Perombakan dengan  mikroba starter sebaiknya diupayakan dalam suasana aerobik atau dengan suasana lembab tetapi tidak sampai anaerobik sehingga kehadiran senyawa H2S dan senyawa sulfur reduktif lainnya dapat dikurangi atau tidak terbentuk. Hasil penelitian ini menunjukkkan pentingnya penggunaan mikroba starter optimal dan benar untuk memperbaiki kandungan nutrisi dan kualitas pupuk kandang.   ABSTRACT Process of decomposition of organic fertilizer relies on the