WorldWideScience

Sample records for ekstrak buah mengkudu

  1. Penelitian Nilai Beban Pencemaran Pada Beberapa Ekstrak Zat Warna Alam

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Kun Lestari

    2016-04-01

    Full Text Available Zat Pewarna Alam (ZWA akan direkomendasikan sebagai pewarna yang ramah baik bagi lingkungan maupun kesehatan, disebabkan karena kandungan komponen alaminya mempunyai nilai beban pencemaran yang rendah, mudah terdegradasi secara biologis dan tidak beracun. Pernyataan tersebut perlu diyakinkan kebenarannya. Telah dilakukan pengujian terhadap ekstrak pekat (0,75-1,00° Be dari 13 jenis sumber ZWA dari beberapa daerah di Indonesia yaitu: bakau, secang. sonokeling. bayam, markisa. bengkirai, nangka, pinus, kruing, kara benguk, tingi, tegeran dan mengkudu. Bahan pencemaran dinyatakan terhadap nilai BOD5, COD dan kandungan Fe (besi dalam ekstrak pekat yang telah tersimpan selama ±12 bulan. Dari hasil pengujian terlihat bahwa kadar BOD5 dan COD dari 13 jenis ekstrak ZWA mempunyai nilai 1700 mg/l. Tujuh jenis ekstrak ZWA yaitu ekstrak dari kayu nangka, kayu pinus. kayu kruing, kulit kara benguk, kulit kayu tingi, kayu tegeran dan akar mengkudu mempunyai nilai BOD5 dan COD 1000 mg/l, sedangkan ekstrak kulit batang bakau, kayu secang, kayu sonokeling, kayu buyam, kulit buah markisa dan kayu bengkirai mempunyai nilai BOD5 dan COD antara 1100 - 1700 mg/I. Dibandingkan dengan beban pencemaran yang diakibatkan oleh limbah cair pada pencelupan batik menggunakan zat warna sintetis (ZWS seperti Indigosol yang mempunyai nilai BOD5 = 3.053 mg/I, COD = 10.230 mg/I, dan Naphtol yang mempunyai nilai BOD5 = 5.411 mg/I, COD= 19.921 mg/I maka beban pencemaran ekstrak pekat ZWA masih jauh lebih kecil. Melihat perbandingan COD/BOD5 (=1,3-1,6, beban pencemaran ekstrak pekat ZWA dapat dikelompokkan ke dalam golongan air limbah rumah tangga (COD/BOD5 (2.Zat Pewarna Alam (ZWA akan direkomendasikan sebagai pewarna yang ramah baik bagi lingkungan maupun kesehatan, disebabkan karena kandungan komponen alaminya mempunyai nilai beban pencemaran yang rendah, mudah terdegradasi secara biologis dan tidak beracun. Pernyataan tersebut perlu diyakinkan kebenarannya. Telah dilakukan

  2. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Fenolik Dari Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L.)

    OpenAIRE

    Dungir, Stevi G; Katja, Dewa G; Kamu, Vanda S

    2012-01-01

    Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kandungan total senyawa fenolik dan aktivitas antioksidan dari ekstrak kulit buah manggis. Sampel yang digunakan adalah kulit buah manggis segar dan kering, diekstraksi dengan pelarut air panas dan metanol selama 24 jam. Metode penelitian ini dilakukan dengan menentukan kandungan total senyawa fenolik dan aktivitas antioksidan menggunakan metode penangkal radikal bebas DPPH. Kandungan total senyawa fenolik tertinggi pada ekstrak metanol sampel kering ...

  3. UJI POTENSI ANTIPLASMODIUM EKSTRAK BUAH PARE (Momordica charantia L. TERHADAP Plasmodium falcifarum

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Susilawati

    2014-05-01

    Full Text Available Malaria masih menjadi salah satu penyakit endemis dan masalah kesehatan utama di Indonesia. Buah pare (Momordica charantia L. secara tradisional sering digunakan sebagai obat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji potensi antiplasmodium in vitro ekstrak buah pare terhadap Palsmodium falciparum sehingga dapat digunakan sebagai obat anti malaria. Buah pare diekstrak dengan metode maserasi menggunakan pelarut metanol. Uji aktivitas antiplasmodium dilakukan secara pengamatan mikroskopik pada kultur strain P. falcifarum 3D7. Berdasarkan hasil pengujian, sampel ekstrak metanol buah pare memiliki aktivitas penghambatan terhadap pertumbuhan parasit P. falciparum 3D7. Kekuatan aktivitas antimalaria dengan nilai IC50 = 0,39 µg/mL.

  4. UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH RAMBUTAN (Nephelium lappaceum, L.) DENGAN METODE LINOLEAT-TIOSIANAT

    OpenAIRE

    Suparmi, Suparmi; Anshory, Hady; Dirmawati, Niche

    2016-01-01

    ABSTRAKRambutan adalah buah yang banyak dikonsumsi masyarakat dan digunakan untuk pengobatan. Kulit buah rambutan diketahui mengandung senyawa aktif flavonoid. Beberapa flavonoid dari tanaman diketahui mempunyai aktivitas antioksidan. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian aktivitas antioksidan ekstrak etanol kulit buah rambutan (Nephelium lappaceum, L.) dengan menggunakan metode linoleat-tiosianat ditinjau dari daya penghambatan pembentukan radikal bebas asam linoleat. Ekstrak et...

  5. Identifikasi dan Pengendalian Jamur Busuk Putih Buah Salak dengan Ekstrak Bunga Kecombrang (Nicolaia speciosa

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Aries Pratomo

    2009-12-01

    Full Text Available One of the important disease on snakefruit (Salacca edulis is fruit rot disease with white symptom. Control of snake fruit diseases is better when natural compounds rather than chemicals pesticide were used which might cause consumer hazard. Several of plant extract i.e. from Zingiberaceae which have antimicrobial activity had been studied. The purpose of this study were to identify the pathogen of white rot and to know the effect of torch ginger’s flower (Nicolaia speciosa extract on disease development. The spores was identified under microscopic condition from diseased fruits and isolates. Torch ginger’s flowers was extracted in ethanol. After removal of the ethanol the crude extract was dissolved with distilled water. Food Poisoned Technique was done to evaluate its influence in vitro. Both detached and clustered fruits were sprayed with the extract then inoculated with the pathogen. The result showed that the pathogen was Chalaropsis sp. Detached snakefruit was more susceptible to Chalaropsis sp. infection than those in cluster. In vitro test showed 48–50 % of torch ginger’s flower extract in water inhibit 90% of colony growth. The extract inhibited the development of Chalaropsis sp. in detached snakefruit or in cluster ones. Concentrated extract protected snakefruit up to 100% from Chalaropsis sp. infection.   Salah satu penyakit penting yang menurunkan tingkat pemasaran buah salak adalah penyakit busuk buah dengan gejala jamur putih. Pengendalian penyakit ini dengan bahan nabati lebih baik dibandingkan dengan pestisida kimia yang berbahaya bagi konsumen. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa tanaman dari keluarga Zingeberaceae antara lain bunga kecombrang mengandung senyawa antimikroba. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab penyakit jamur putih pada buah salak dan pengaruh ekstrak bunga kecombrang untuk pengendalian penyakit tersebut. Identifikasi patogen secara mikroskopi dilakukan secara korekan langsung dan

  6. Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid Ekstrak Etanol Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus (F.A.C.Weber Briton & Rose

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Siti Nuari

    2017-12-01

    Full Text Available Telah dilakukan penelitian mengenai isolasi dan identifikasi senyawa flavonoid dari ekstrak etanol buah naga merah (Hylocereus polyrhizus (F.A.C.Weber Briton & Rose.  Ekstrak buah naga merah diperoleh melalui maserasi serbuk buah naga merah dengan pelarut etanol 96%. Ekstrak etanol yang diperoleh di partisi dengan metode partisi cair-cair menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat dan air. Hasil partisi ekstrak etil asetat  kemudian dilakukan pemisahan dengan Kromatografi vakum cair, sedangkan ekstrak air dihidrolisis terlebih dahulu dengan HCl lalu dipartisi dengan etil asetat (fraksi etil asetat. Berdasarkan  hasi pemurnian ekstrak etil asetat dan fraksi etil asetat dengan KLT Preparatif diperoleh 5 isolat tetapi hanya isolat 3 yang positif senyawa flavonoid. Hasil spektroskopi UV-Vis isolat 3 menghasilkan puncak pada 330 nm (pita I dan 280 nm (pita II, sedangkan pada penambahan pereaksi geser tidak mengalami pergeseran batokromik dan hipsokromik. Berdasarkan data-data yang diperoleh isolat 3 diduga merupakan golongan senyawa flavanon.

  7. Uji Daya Hambat Ekstrak Buah Belimbing Manis (Averrhoa carambola terhadap Pertumbuhan Bakteri Streptococcus pneumoniae secara In Vitro

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rita Risandi

    2016-09-01

    Full Text Available AbstrakBuah belimbing manis (Averrhoa carambola merupakan salah satu tanaman Indonesia yang diyakini memiliki khasiat obat. Salah satu manfaat yang dapat diambil dari sari buah belimbing manis (Averrhoa carambola adalah dapat mengobati radang tenggorokan. Radang tenggorokan merupakan salah satu infeksi yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae. Tujuan penelitian ini adalah menentukan daya hambat ekstrak buah belimbing manis (Averrhoa carambola terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus pneumoniae  secara in vitro. Metode studi ini ialah eksperimental dengan desain postest only control group design yang dilakukan di Laboratorium Biota Sumatera Universitas Andalas dan Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dari Agustus sampai Oktober 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak buah belimbing manis (Averrhoa carambola dengan konsentrasi yaitu 5%, 10%, 15% dan 20% tidak memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus pneumoniae.  Hal ini terbukti karena tidak terbentuk zona hambat pada agar darah dan tidak terdapat pengaruh lama kontak ekstrak buah belimbing manis (Averrhoa carambola  terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus pneumoniae secara in vitro. Ekstrak buah belimbing manis tidak memiliki efek antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus pneumoniae.Kata kunci: ekstrak buah belimbing manis, Streptococcus pneumoniae, daya hambat Abstract             Star fruit (Averrhoa carambola is a Indonesian plant that is believed to have medicinal properties. One of the benefits that can be drawn from the juice of star fruit (Averrhoa carambola is the ability to treat strep throat. Strep throat is a bacterial infection caused by Streptococcus pneumoniae. The objective of this study was to determine the inhibitory extract of star fruit (Averrhoa carambola on the growth of the bacterium Streptococcus pneumoniae in vitro. This was an experimental  research  with design

  8. Uji teratogenik ekstrak Pandanus conoideus varietas buah kuning terhadap perkembangan embrio tikus putih (Rattus norvegicus

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    LINTAL MUNA

    2011-11-01

    Full Text Available Muna L, Astirin OP, Sugiyarto. 2011. Uji teratogenik ekstrak Pandanus conoideus varietas buah kuning terhadap perkembangan embrio tikus putih (Rattus norvegicus. Bioteknologi 8: 65-77. Penelitiian ini betujuan untuk mengkaji pengaruh pemberian ekstrak Pandanus conoideus Lam. var. buah kuning terhadap persentase fetus hidup, kematian intrauterus, berat dan panjang fetus, keadaan morfologi fetus, serta struktur skeleton fetus tikus putih. Dalam penelitian ini diggunakan 25 tikus bunting yang dibagi menjadi lima kelompok secara acak, sehingga masing-masing kelompok terdiri dari lima ekor tikus. Setiap kelompok diberi dosis yang berbeda. P1 (kontrol diberi 1 mL minyak wijen, P2 , P3, P4 dan P5 diberi ekstrak masing-masing: 0,02 mL, 0,04 mL, 0,08 mL dan 0,16 mL. Ekstrak tersebut diberikan secara oral pada kebuntingan hari ke 5 sampai hari ke 17 (fase organogenesis. Pengamatan dilakukan pada hari ke 18 dengan cara bedah sesar untuk menggambil fetus dari uterus. Morfologi fetu s diamati setelah fetus dikeluarkan dari uterus, sedangkan untuk pengamatan struktur skeleton dibuat preparat wholemount dengan pewarnaan ganda Alcian blue dan Allizarrin Red-S. Hasil percobaan diianalisis dengan ANAVA satu jalur. Hasil penelitiann menunjukkan bahwa pemberian ekstrak tidak berpengaruh terhadap persentase fetus hidup, kematian intrauterus, serta berat dan panjang fetus (P≥0,05. Pemberian ekstrak pada induk mengakibatkan kecacatan skeleton (lordosis fetus pada dosis 0,16 mL dan menghambat osifikasi fetus.

  9. PENGARUH EKSTRAK BUAH NAGA MERAH TERHADAP PROFIL LIPID DARAH TIKUS PUTIH HIPERLIPIDEMIA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Reni Heryani

    2016-05-01

    Full Text Available ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak buah naga merah dengan dosis bertingkat terhadap kadar Kolesterol Total, Trigliserida, LDL dan HDL darah pada tikus hiperlipidemia. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan Post Test Only Control Group Design terhadap tikus putih galur wistar jantan yang di buat hiperlipidemia. Sampel terdiri dari 25 ekor tikus yang berumur 4 bulan yang dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu 1 kelompok kontrol negatif yang hanya diberi pakan standar, 1 kelompok kontrol positif yang diberi pakan makanan lemak tinggi (MLT, 3 kelompok perlakuan yang diberikan pakan MLT dan pemberian ekstrak buah naga merah dengan dosis 9 mg/200 gr BB, 11 mg/200 gr BB, dan 13 mg/200 gr BB selama 15 hari. Parameter yang diukur adalah kadar kolesterol total, LDL dan HDL (metode CHOD-PAP dan trigliserida (metode GPO-PAPA darah tikus putih pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dengan alat Microlab 300. Hasil penelitian diolah dengan uji ANOVA dengan α 5% dengan multiple Comparisons (Post Hoc Test  jenis Bonferroni. Hasil penelitian menunjukkan rerata kadar kolesterol total 111.19±5.06 mg/dl, trigliserida 165.73±10.21 mg/dl, LDL 72.83±7.65 mg/dl dan HDL 38.36±6.06 mg/dl setelah pemberian pakan MLT. Hasil ini lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif yang hanya diberikan pakan standar. Pemberian ekstrak buah naga merah menunjukkan perbedaan yang signifikan terhadap kadar kolesterol total, trigliserida. Sedangkan untuk kadar LDL dan HDL tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara masing-masing kelompok perlakuan setelah diberikan ekstrak buah naga merah. Kata Kunci : Ekstrak Buah Naga Merah, Hiperlipidemia, Profil Lipid ABSTRACTThis study was an experimental study with Post Test Only Control Group Design on male Wistar rat strain that created hyperlipidemia. The sample consisted of 25 rats aged 4 months were divided into 5 groups, namely 1 negative control group fed only

  10. EFFISIENSI INHIBISI KOROSI BAJA LUNAK DALAM MEDIA ASAM DENGAN INHIBITOR EKSTRAK KULIT BUAH KAKAO (Theobroma cacao

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yuli Yetri

    2016-11-01

    Full Text Available Efek inhibisi korosi dan sifat-sifat adsorpsi oleh ekstrak kulit buah kakao (Theobroma cacao  pada baja lunak (mild steel dalam larutan asam 1,5M HCl telah dipelajari menggunakan teknik konvensional metode berat hilang pada variasi waktu, konsentrasi dan suhu. Parameter-parameter termodinamika seperti energi aktivasi, entalpi, entropi dan perubahan energi bebas dihitung. Polarisasi elektrokimia telah dievaluasi untuk memastikan jenis inhibitor. Spektra infrared dan GCMS dilakukan untuk mengetahui senyawa ekstrak yang berperan  dalam proses inhibisi. Morfologi permukaan sampel diamati dengan menggunakan scanning electro microscopy dengan  energy dispersive X-ray spectroscopy (SEM-EDX . Keseluruhan hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak polar kulit buah coklat  dapat digunakan sebagai inhibitor korosi yang efektif pada baja karbon di lingkungan 1,5M HCl dengan pencapaian efisiensi  inhibisi   terkorosi sebesar 96.26% (weight loss dan 92.08% (Tafel pada konsentrasi ekstrak 2,5% selama768 jam. Mekanisme inhibisi adalah  adsorpsi chemiadsorpsi berdasar tingginya nilai entalpi dan energi bebas.Effisiensi Inhibisi diketahui meningkat dengan peningkatan konsentrasi dari ekstrak serta menurun dengan peningkatan suhu. Kurva polarisasi menunjukkan inhibitor ini berperilaku sebagai inhibitor campuran dengan dominan pada inhibisi katodik. Ekstrak diadsorpsi oleh permukaan mild steel  mengikuti model adsorpsi isotherm Langmuir. Kondisi permukaan mild steel menunjukan terjadinya adsorpsi di permukaan membentuk lapisan tipis di permukaan logam. Penambahan ekstrak kulit buah kakao ke dalam larutan HCl sangat efektif untuk mengurangi serangan korosi di permukaan mild steel.  Kata kunci: Korosi, Inhibitor, Theobroma cacao, Mild steel, Potensiodinamik Corrosion Inhibition Efficiency Mild Steel in Acid Media with Inhibitor Peels Extract of Cacao (Theobroma cacaoABSTRACT Inhibition and adsorption properties of Theobroma cacao peel polar extract

  11. Identifikasi Golongan Senyawa Kimia Estrak Etanol Buah Pare (Momordica charantia dan Pengaruhnya Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Jantan (Rattus novergicus yang Diinduksi Aloksan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    I Ketut Angga Yuda

    2013-08-01

    Full Text Available Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui golongan senyawa kimia ekstrak etanol buah pare (M. charantia sebagai penurun kadar glukosa darah tikus putih jantan (R. novergicus yang diinduksi aloksan. Sampel penelitian ini adalah 25 ekor tikus putih jantan (R. novergicus berumur 3 bulan dengan berat rata-rata 150-300 g. Rancangan yang digunakan berupa Rancangan Acak Lengkap (RAL dengan lima perlakuan sebagai berikut, perlakuan I sebagai kontrol yaitu tikus normal tanpa perlakuan, Perlakuan II kontrol diabetes, perlakuan III tikus diabetes dan ekstrak buah pare 100 mg/kg bb, perlakuan IV tikus diabetes dan ekstrak buah pare 50 mg/kg bb, dan perlakuan V tikus diabetes dan glibenklamid 1 mg/kg bb. Hasil penelitan menunjukan buah pare mengandung zat flavonoid, polifenol, dan saponin. Pemberian ekstrak etanol buah pare (M. charantia dapat menurunkan kadar glukosa darah tikus putih (R. novergicus penderita diabetes dengan diinduksi aloksan secara signifikan P<0,05 yang sebanding dengan pemberian glibenklamid. Dengan demikian, ekstrak etanol buah pare dapat digunakan sebagai penurun kadar glukosa darah.

  12. Variasi Temperatur dan Waktu Tahan Kalsinasi terhadap Unjuk Kerja Semikonduktor TiO2 sebagai Dye Sensitized Solar Cell (DSSC dengan Dye dari Ekstrak Buah Naga Merah

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sahat M. R. Nadaek

    2012-09-01

    Full Text Available Salah satu energi alternatif yang mempunyai potensi sumber energi yang sangat besar untuk mencegah terjadinya krisis energi namun sering kali terabaikan adalah sinar matahari. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk  menghasilkan prototype dalam mengkonversi energi cahaya matahari menjadi energi listrik. Dye Sensitized Solar Cell (DSSC telah difabrikasi dengan menggunakan serbuk Titanium Dioksida (TiO2 yang dilapisi ke kaca Indium Tin Oxide dan diberi variasi temperatur 350oC, 450oC, dan 550oC dengan waktu tahan kalsinasi 30 dan 60 menit yang kemudian disensitisasi ke dalam larutan dye ekstrak buah naga merah (Hylocereus polyrhizus. DSSC di-assembling dengan coating Pd/Au yang telah di-sputtering ke kaca Indium Tin Oxide yang selanjutnya ditetesi dengan larutan elektrolit. Kemudian lapisan TiO2 tersebut dikarakterisasi menggunakan uji (SEM dan (XRD. Luas permukaan aktif partikel diidentifikasi dengan menggunakan BET analyzer. Dari hasil XRD dapat diketahui struktur kristalnya tetragonal. Hasil SEM menunjukkan bahwa bentuk partikel TiO2 adalah spherical. Untuk luas permukaan aktif yang dihasilkan menunjukkan nilai yang berbanding lurus dengan kenaikan nilai kelistrikan DSSC buah naga. Dari uji kelistrikan didapatkan hasil optimum pada temperatur 550oC dan waktu tahan 60 menit dengan voltase 562 mV, kuat arus 0.307 mA, dan memiliki efisiensi sebesar 0.089%. Kata kunci: Dye ekstrak buah naga merah, dye sensitized solar cell, temperatur kalsinasi, TiO2, waktu tahan kalsinasi.

  13. KETERTARIKAN LALAT BUAH BACTROCERA PADA EKSTRAK OLAHAN LIMBAH KAKAO BERPENGAWET

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dyah Rini Indriyanti

    2012-09-01

    Full Text Available Lalat buah Bactrocera spp. (Diptera: Tephritidae merupakan salah satu hama pen ting menyerang tanaman buah-buahan dan sayuran. B. carambolae di laboratorium tertarik pada olahan limbah kakao. Hasil uji coba di lapangan belum memuaskan karena olahan limbah kakao mudah rusak. Tujuan penelitian ini mengkaji respon lalat buah Bactrocera yang diberi umpan ekstrak olahan limbah kakao berpenga wet. Pengawet yang digunakan yakni: Natrium klorida (NaCl, Natrium benzoat (C7H5NaO2 dan Potasium sorbat (C6H7KO2. Konsentrasi yang dipakai masing-masing pengawet 0,1%; 0,2% dan 0,3%. Pengamatan dilakukan selama satu ming gu. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa daya tahan limbah yang diberi penga wet dan yang tidak dilihat secara secara fisik (warna dan tekstur tidak berbeda nyata, namun ada perbedaan bau. Limbah yang tidak diberi pengawet ada kecen derungan baunya tidak sedap dibanding yang diberi pengawet. Hal ini yang mempengaruhi ketertarikan lalat terhadap olahan limbah kakao. Respon ketertarikan lalat Bactrocera terhadap olahan limbah kakao yang diberi pengawet berbeda antara satu dengan yang lain. Respon ketertarikan tertinggi Bactrocera cenderung pada olahan limbah kakao yang diberi pengawet Natrium klorida 0,3%, Potasium sorbat 0,2% dan Natrium benzoat 0,1%.The fruit fly Bactrocera spp. (Diptera: Tephritidae is one of the important pests attacking crops of fruits and vegetables. In the laboratory, B. carambolae was attracted by the processed cocoa waste. The results of field trials have not been satisfactory yet, because the processed cocoa waste was easily damaged. The purpose of the study wast to examine the response of Bactrocera to the bait made of processed cocoa extract waste containing preservatives. The preservatives used were: Sodium chloride (NaCl, sodium benzoate (C7H5NaO2 and potassium sorbate (C6H7KO2. The concentration of each preservative was 0.1%; 0.2% and 0.3%. A one-week observation was made. The result showed that there was no

  14. Studi Eksperimental Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Performa DSSC (Dye Sensitized Solar Cell dengan Ekstrak Buah dan Sayur Sebagai Dye Sensitizer

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Khoiruz Zadit Taqwa

    2015-03-01

    Full Text Available Sel surya adalah peralatan yang dapat mengubah energi matahari menjadi energi listrik dengan menggunakan efek photovoltaic. Desain dan konstruksi dari solar cell mengalami perkembangan seiring dengan berkembangnya teknologi saat ini, hingga pada tahun 1991 ditemukan DSSC (Dye Sensitized Solar Cell. Sampai saat ini bahan yang umum digunakan sebagai dye pada pembuatan DSSC adalah ruthenium complex yang berharga mahal dan sulit untuk disintesa. Karena itu perlu dilakukannya penelitian tentang penggunaan bahan lain yang murah dan mudah untuk disintesa sebagai bahan dye, karena itu perlu diadakan pengujian terhadap performa yang dihasilkan dari DSSC dengan bahan dye tersebut dan apa saja variabel yang mempengaruhinya. Metode penelitian yang digunakan adalah studi eksperimental terhadap prototype DSSC dengan variasi bahan dye sensitizer dari ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana, ekstrak daun bayam (Amaranthus hybridus l. ekstrak buah naga merah (Hylocereus polyrhizus. Pengujian prototype DSSC dilakukan dengan cara menyinarinya menggunakan cahaya lampu halogen yang diatur tegangannya menggunakan sebuah dimmer untuk mengendalikan temperatur dari lampu, sehingga lampu tersebut menghasilkan variasi tintensitas cahaya sebesar 29 W/m2, 36 W/m2 dan 49 W/m2. Selanjutnya pengujian dilakukian dengan cara yang sama, tetapi dengan ditambahkan pendingin berupa air yang mengalir dibawah permukaan prototype DSSC. Penilitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa semakin tinggi intensitas cahaya, maka semakin tinggi Pmax yang dihasilkan oleh prototype. Semakin bertambah temperatur pencahayaan maka semakin berkurang performa dari prototype DSSC. Efisiensi yang paling besar dihasilkan oleh prototype dengan bahan dye dari ekstrak kulit manggis pada intensitas 29 W/m2 sebesar 0,73%,Pendinginan yang diberikan kepada prototype mampu memperbaiki efisiensi dari prototype DSSC yang dibuat akan tetapi tidak signifikan.

  15. PENGARUH PEMBERIAN EKTRAK DAUN KERSEN (Muntingia calabura TERHADAP LALAT BUAH Bactrocera carambolae;THE INFLUENCE TO GIVING LEAF EXTRACT KERSEN (Muntingia calabura AGAINST FRUIT FLIES Bactrocera carambolae

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Diah Asta Putri

    2016-12-01

    Full Text Available AbstrakLalat buah telah diketahui secara luas sebagai hama utama pada komoditas buah di Indonesia sehingga menyebabkan kerugian ekonomi yang besar. Daun kersen (Muntingia calabura telah diteliti mengandung beberapa senyawa yang berpotensi untuk mengendalikan serangan lalat buah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun kersen terhadap Bactrocera carambolae, salah satu jenis lalat buah yang menyerang berbagai buah-buahan sebagai inangnya. Ekstrak etanol daun kersen dengan konsentrasi yang berbeda yaitu 0%, 2,5%, 5% dan 7,5% disemprotkan ke permukaan buah jambu biji (Psidium guajava dan diamati pengaruhnya terhadap lalat buah tersebut. Parameter dalam penelitian ini yaitu jumlah pupa dan jumlah lalat dewasa. Data dianalisis menggunakan uji analisis varians (uji F α = 0,05 dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT. Hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi konsentrasi ekstrak yang diuji maka semakin kuat pengaruhnya pada penurunan jumlah pupa dan lalat dewasa. Berdasarkan hasil penelitian ini maka ekstrak etanol daun kersen diharapkan dapat menjadi alternatif untuk pestisida sintetis.Abstract Fruit flies are known as major fruit pest in Indonesia that cause economic losses. Muntingia calabura leaves has been observed to contain compounds that can potentially control the fruit fly. This research aimed to investigate the effect of ethanolic extract of M. calabura leaves againts Bactrocera carambolae, one of fruit flies which has wide range host. Ethanolic extract of M. calabura leaves with different concentrations of 0%, 2.5%, 5% and 7.5% that sprayed onto the surface of guava (Psidium guajava and observed their effect on the fruit fly. Parameters observed are the number of pupae and the number of adult flies. Data were analyzed by analysis of variance (F test α = 0.05 followed by Least Significant Difference (LSD. Results showed that the higher the concentration of extract tested, the stronger its effect on

  16. Aktivitas Zymomonas mobilis pada produk etanol dari buah semu jambu mete (Anacardium occidentale dengan variasi sumber nitrogen

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    AKHMAD MUSTOFA

    2010-05-01

    Full Text Available Mustofa A, Suranto. 2010. Aktivitas Zymomonas mobilis pada produk etanol daribuah semu jambu mete (Anacardium occidentale dengan variasi sumber nitrogen. Bioteknologi 7: 1-9. Penelitian ini bertujuan mengetahui kemampuan Zymomonas mobilis dalam memproduksi etanol melalui proses fermentasi batch (selama 24, 48 dan 72 jam, menggunakan sumber karbon sari buah jambu mete (varietas merah, hijau dan kuning dan sumber nitrogen berupa urea, ammonium sulfat, ekstrak kecambah kacang hijau dan ekstrak kacang koro (Mucuna pruriens. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas buah jambu mete hijau dengan sumber nitrogen ammonium sulfat dan lama fermentasi 24 jam memberikan hasil etanol yang paling optimal. Pada perlakuan tersebut diperoleh nilai pH 5,87, kadar gula reduksi 7,64 g/100 mL (tingkat konsumsi 48,44%, jumlah bakteri 8,0x107 (µ = 0,154 dan etanol sebesar 33,02 g/L (Ye = 90,19%.

  17. AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK BUAH ADAS (Foeniculum vulgare, Mill PADA Vibrio harveyi DAN Vibrio alginolyticus Antibacterial Activity of Fennel (Foeniculum vulgare Mill Extract on Vibrio alginolyticus and Vibrio harveyi

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Budianto Budianto

    2015-10-01

    Pada penelitian ini menggunakan ekstrak air dari buah adas untuk mengetahui aktivitas antibakteri terhadap Vibrio harveyi dan Vibrio alginolyticus dengan menggunakan metode uji Minimum Inhibitory Concentration (MIC dan difusi cakram kertas. Hasil yang diperoleh pada uji MIC, konsentrasi terkecil untuk menghambat pertumbuhan adalah 0,060 g/ml, untuk kedua spesies bakteri. Variasi perlakuan pada uji cakram kertas yaitu konsentrasi A (0,065 g/ml, B (0,070 g/ml, C (0,075 g/ml, D (0,080 g/ml, E (0,085 g/ml, F (0,090 g/ml dan kontrol (0,000 g/ml, hasil yang diperoleh adalah konsentrasi 0,090 g/ml memiliki diameter zona hambat tertinggi sebesar 11,17 ± 0,5 mm (V. harveyi dan 12,53 ± 1,14 mm (V. alginolyticus, sehingga dapat disimpulkan bahwa buah adas (F. vulgare Mill memiliki peranan ekologi yang sangat penting sebagai bahan pengobatan alternatif dalam pengendalian penyebaran penyakit Vibriosis yang disebabkan oleh V. harveyi dan V. alginolyticus. Kata kunci: Foeniculum vulgare Mill, Vibrio harveyi, Vibrio alginolyticus, uji MIC dan difusi cakram kertas

  18. PENGARUH INFUS BUAH PARE (Momordica charantia L TERHADAP KELENJAR PROSTAT TIKUS PUTIH

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    M. Wien Winarno

    2012-10-01

    Full Text Available Buah pare (Momordica charantia L.. selain dikenal sebagai sayuran juga digunakan sebagai obat tradisional. Beberapa hasil penelitian menyimpulkan bahwa perasan buah pare dapat menurunkan kadar glukosa darah. Sebagai kontrasepsi pria, buah pare terbukti menyebabkan abnormalitas struktur morfologi sperma dan menurunkan kadar testosteron darah. Ekstrak buah pare secara invitro menghambat pertumbuhan sel-sel kanker prostat. Buah pare mengandung momordisin, momordin, asam resinal dan sterol. Berdasarkan efeknya yaitu dapat menurunkan hormon testosteron, dan secara invitro menghambat sel-sel kanker prostat dan adanya kandungan sterol, maka dilakukan penelitian Pengaruh infus buah pare (M. charantia L. terhadap kelenjar prostat tikus putih. Penelitian menggunakan hewan coba tikus putih, galur Wistar dengan bobot badan 180-200 gram. Rancangan penelitian yang digunakan "Rancangan Acak Lengkap". Bahan yang diteliti berupa infus buah pare dengan dosis pemberian 625 mg, 1250 mg, 2500 mg dan 5000 mg/kg bb. Sebagai pembanding digunakan akuades. Bahan diberikan secara oral, satu kali sehari selama 30 hari. Hari ke-31 hewan dibunuh, diambil kelenjar prostatnya untuk dibuat preparat histopatologi. Pengamatan meliputi berat dan ketebalan sel epitel kelenjar prostat. Hasilnya, pemberian infus buah pare pada semua dasis dibandingkan dengan akuades (kontrol berpengaruh sangat nyata (P<0,01 terhadap berat kelenjar prostat. Sementara infus buah pare dosis 2500 mg/kg bb. berpengaruh sangat nyata (P<0,01 terhadap tebal set epitel kelenjar prostat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa infus buah pare dapat menurunkan berat kelenjar prostat normal dan menipiskan sel epitel dari kelenjar prostat.   Kata kunci : pare, Momordica charantia L., kelenjar prostat

  19. KADAR DAN IDENTIFIKASI SENYAWA POLIFENOL PADA WINE TERBUAT DARI CAMPURAN BUAH EKSTRAK DELIMA DAN PISANG (THE IDENTIFICATION OF POLYPHENOL COMPOUNDS AND ITS CONTENT OF WINE DERIVED FROM MIXED FRUITS OF POMEGRANATE AND BANANA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sonya Titin Nge

    2017-01-01

    Full Text Available ABSTRACTThis research aimed at describing quality and identifies polyphenols of wine made from a mixture of banana and pomegranate fruits. The wines with four different ratios of pomegranate-banana fruits were made (pomegranate: banana: 75:25; 62,5:37,5; 50:50; and 0:100 (control. Ethanol concentrations and taste were used as quality criteria. The ethanol was measured using gas chromatography and the tastes were determined with organoleptic test. HPLC methods were used to measure the total polyphenols and identify their chemical identity. The results of this research was that the ethanol concentration (% varied between treatments (pomegranate: banana extract, %: 10,33 (75:25; 8,62 (62,5:37,5; 4,88 (50:50; and 9,44 (100: 0 and the organoleptic test by 30 panelist resulted in that the mixture of pomegranate:banana of 50:50 (% was prefered most. The result also showed that the total polyphenol varied from 3,902 to 4,897 mg/ml, in which the more the pomegranate extract added the more the total polyphenol present in the wine. Further, HPLC analysis of polyphenol for wine with different combined fruit extracts (75:25; 62,5:37,5; 50:50; and 0:100 resulted in the identification of 41, 42, and 42, and 22 peak respectively. Predominant types of polyphenols in pomegranate extract added wine are galloyl-hexoxide, ferulic acid, chlorogenic acid, gallic acid, caffeic acid, catechin, epicatechin, punicalagin α, β punicalagin, and elagic acid. On the otherhand few polyphenols were present dominantly or exclusively in banana extract added wine: naringenin, quercetin-deoxyhexose, and rutin.ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kualitas dan mengidentifikasi polifenol yang terkandung di dalam wine yang dibuat dari campuran buah pisang dan delima. Wine dimaksudkan dibuat dalam 4 perlakuan berbeda berdasarkan % ekstrak buah delima: pisang, yakni berturut-turut dalam rasio: 75:25; 62,5:37,5; 50:50; dan 0:100 (kontrol. Konsentrasi etanol dan citarasa

  20. Pengaruh Ekstrak Alang-alang, Babadotan dan Teki terhadap Penyakit Antraknosa pada Buah Pisang Kultivar Cavendish

    OpenAIRE

    Intan Zahara Arie; Joko Prasetyo; Efri Efri

    2015-01-01

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak alang-alang (Imperata cylindrica), teki (Cyperus rotundus), dan babadotan (Ageratum conyzoides) terhadap pertumbuhan dan sporulasi Colletotrichum musae. Penelitian juga bertujuan mengetahui pengaruh ekstrak alang-alang, teki dan babadotan terhadap keparahan penyakit antraknosa secara in vivo.Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, dari bulan Juni sampai dengan September 2014....

  1. STUDI PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI ZAT FIKSASI TERHADAP KUALITAS WARNA KAIN BATIK DENGAN PEWARNA ALAM LIMBAH KULIT BUAH RAMBUTAN (Nephelium Lappaceum

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rizka Amalia

    2016-12-01

    Full Text Available Pewarnaan kain batik dapat dilakukan dengan menggunakan zat warna alami dan zat warna sintetis. Keunggulan zat warna alam antara lain lebih murah, ramah lingkungan, dan menghasilkan warna yang khas. Salah satu zat warna alam yang berasal dari limbah yang dapat dimanfaatkan adalah limbah kulit buah rambutan. Kelemahan dari penggunaan pewarna alam yaitu ketahanan luntur warna dan intesitas (ketuaan warna yang relatif kurang baik. Penggunaan zat fiksasi adalah salah alternatif untuk memecahkan masalah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penggunaan konsentrasi dan jenis zat fiksasi kapur, tawas dan tunjung pada proses fiksasi terhadap daya tahan luntur dan penodaan warna kain batik katun yang dicelup dengan zwa ekstrak kulit buah rambutan. Bahan yang digunakan adalah kain batik katun yang dicelup dengan ekstrak zwa kulit buah rambutan, kemudian dilanjutkan pengerjaan fiksasi pada larutan kapur dengan variasi konsentrasi 5 g/l, 25 g/l dan 45 g/l pada setiap zat fiksasi sebagai variabel bebas dan variabel terikat yaitu ketahanan luntur dan penodaan warna terhadap pencucian. Hasil uji ketahanan luntur dan penodaan warna menunjukkan bahwa penggunaan zat fiksasi tawas didapatkan nilai ketahanan luntur yang lebih baik dibandingkan dengan zat fiksasi kapur dan tunjung sedangkan pada konsentrasi zat fiksasi yang berbeda menunjukkan bahwa pada penggunaan konsentrasi bahan fiksasi yang lebih tinggi (25% dan 45%, nilai greyscale dan stainingscale akan semakin baik.Kata kunci : rambutan, pewarna alam, kain, fiksasi

  2. Aplikasi Semikonduktor TiO2 dengan Variasi Temperatur dan Waktu Tahan Kalsinasi sebagai Dye Sensitized Solar Cell (DSSC dengan Dye dari Ekstrak Buah Terung Belanda (Solanum betaceum

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Maula Nafi

    2013-03-01

    Full Text Available Penelitian mengenai dye sensitized solar cell dilakukan dengan dye dari ekstrak buah terung belanda sebagai sumber energi alternatif dari tenaga surya. Dye sensitized solar cell (DSSC dibuat dengan menggunakan semikonduktor TiO2 yang dilapiskan pada kaca konduktif Fluorine Doped Tin Oxide (FTO dan dikalsinasi  dengan variasi temperatur 5500C, 6500C, dan 7500C, dengan waktu tahan 60 dan 120 menit pada tiap temperaturnya. Lapisan TiO2 pada substrat dikarakterisasi dengan menggunakan SEM dan XRD. Luas permukaan aktif diukur dengan pengujian BET. Hasil SEM menunjukkan ukuran bentuk partikel TiO2 berupa sphere. Hasil XRD menunjukkan struktur kristal TiO2 adalah body centered tetragonal. Luas permukaan aktif dibandingkan dengan hasil kelistrikan DSSC, yang selaras meningkat dari temperatur 5500C ke 6500C, namun menurun pada 7500C. Densitas arus dan voltase maksimum diperoleh pada variasi temperatur 650oC dengan waktu tahan 60 menit yaitu sebesar 0,356 mA/cm2 dan 593,1 mV. Efisiensi maksimum yang diperoleh sebesar 0,469208%. DSSC dimodifikasi dengan menambahkan pembungkus plastik, sehingga dapat memperlambat penurunan daya yang terjadi saat DSSC bekerja.

  3. UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 96% ANGGUR MERAH (Vitis vinifera TERHADAP PENURUNAN KADAR TRIGLISERIDA PADA TIKUS PUTIH (Rattus Novergicus YANG DIINDUKSI TRITON X-100

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Frans Saputra

    2017-01-01

    Full Text Available Buah anggur merah diduga memiliki kandungan pterostilbene, resveratrol, proantosianidin dan likopen yang memiliki efek terhadap penurunan kadar trigliserida. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium dengan metode pre and post test with control group design. Objek penelitian 25 ekor tikus putih jantan, Rattus Novergicus, berat badan 150-200 gram, berumur 3-4 bulan yang dibagi menjadi 5 kelompok dengan teknik simple random sampling, kontrol negatif (aquadest, kontrol positif (Simvastatin 0,2mg/200gramBB/hari, kelompok perlakuan dosis I (100mg/200gramBB/hari, dosis II (250mg/200gramBB/hari, dosis III (500mg/200gramBB/ hari. Ekstrak etanol anggur merah dosis I, dosis II, dosis IIIdapat menurunkan kadar trigliserida darah dengan rerata penurunan secara berturut-turut adalah 147,4mg/dL, 135,2mg/dL, 97,2mg/dL. Pada uji statistic menggunakan one-way ANOVA didapatkan nilai p=0,000 (p<0,05, sehingga terdapat perbedaan signifikan kadar trigliserida darah tikus putih antar kelompok. Ekstrak etanol 96% anggur merah dosis 100mg; 250 dan 500 /200 gramBB/hari dapat menurunkan kadar trigliserida darah tikus putih.   Kata kunci :Ekstrak Anggur Merah, Trigliserida, Rattus Novergicus

  4. Pemanfaatan Biji Buah Nyamplung (Callophylum Inophylum Sebagai Bahan Baku Pembuatan Biodisel

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Bayu Biru Chandra

    2013-03-01

    Full Text Available Indonesia merupakan negara kepulauan dengan garis pantai terpanjang keempat di dunia. Sepanjang sekitar 95000 Km merupakan habitat penting bagi vegetasi mangrove dan biota nya. Sebuah survei tahun 2007 menunjukkan bahwa 20% dari garis pantai rusak, dan tanah aktif terancam oleh erosi. Reboisasi penanaman vegetasi pantai dilakukan oleh pemerintah daerah. Salah satunya adalah Calophyllum Inophyllum. Potensi penggunaan benih C.Inophyllum tidak jelas sampai sekarang. Oleh karena itu, komposisi dan analisia C. Inophyllum dan minyak akan diselidiki. Dari hasil, ditemukan bahwa biji buah C. inophyllum mengandung lemak kasar (63,1%, serat kasar (16,64%, abu (3,22%, protein (3,42%, kelembaban (4,15%, dan ekstrak nitrogen bebas (13.62%. Itu juga memiliki nilai kalori 6092 kal / g. Its lipid asam lemak bebas yang terkandung (8,23%, monogliserida (3,93%, digliserida (3,37%, trigliserida (81.06% dan bioactive (3,4%.

  5. Efek Ekstrak Pomegranat terhadap Kadar Malondialdehida dan Pembuluh Darah Jantung Tikus

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Feri Fadillah

    2016-06-01

    Full Text Available Pomegranat (Punica granatum adalah buah yang mengandung antioksidan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak pomegranat terhadap kadar malondialdehyde (MDA dan gambaran mikroskopik pembuluh darah jantung tikus. Penelitian eksperimental menggunaan tikus strain sprague dawley yang dipajankan asap rokok 2-3 jam perhari selama 2 minggu. Tikus dibagi menjadi tiga kelompok: kelompok pertama sebagai kontrol positif, kelompok kedua mendapatkan ekstrak pomegranat 5% dan kelompok ketiga mendapatkan ekstrak pomegranat k 10%. Pengambilan sampel dilakukan pada awal penelitian, hari ke-8 dan hari ke-15. Hasil analisis menunjukkan kadar MDA lebih tinggi pada kelompok tikus kontrol dibandingkan dengan kelompok tikus intervensi (p<0,05. Gambaran mikroskopik menunjukkan kerusakan sel endotel dan perdarahan mikro di pembuluh darah tikus sebagai dampak hipoksia jaringan.Kata kunci: Punica granatum, malondialdehida, pembuluh darahEffect of Pomegranate’s Extract to Malondialdehyde Level andRat’s Heart VesselAbstractPomegranate (Punica granatum contains high level of antioxidant. The aim of this study is to evaluate the effect of pomegranate extract on MDA level and histopatological findings in rat’s heart vessel that is exposed to cigarette smoking. Experimental study included sprague dawley rats that were exposed to cigarette smoke 2-3 hours a day for 2 weeks. The rats were divided into 3 groups: the first group was a control group, the second group received 5% pomegranate extract, and the third group was given 10% pomegranate extract. Measurement of MDA levels was done before and after the intervention (at the 8th day and 15th day. The MDA levels were significantly higher in control group than those among intervention group (p<0,05. Histopathological finding showed damage of endothelial cell and microhemorrhagic in rat’s heart vessel due to tissue hypoxia.Keywords: Punica granatum, malondialdehyde, heart vessel

  6. Perbandingan Aktivitas Antioksidan Campuran Ekstrak-Etanol A.indica dan C.asiatica terhadap Ekstrak-Etanol A.indica

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Kemas R Notariza

    2017-09-01

    Full Text Available Radikal bebas, dalam kadar rendah atau menengah, mempunyai peran fisiologis bagi kehidupan sel tubuh. Pada konsentrasi tinggi, radikal-bebas dapat memicu stres oksidatif yang menjadi dasar patogenesis berbagai penyakit. Suplai antioksidan eksogen dibutuhkan untuk membantu kinerja antioksidan endogen dalam menangkal stres oksidatif. Ekstrak-etanol Acalypha indica dan Centella asiatica masing-masing diketahui memiliki aktivitas antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan aktivitas antioksidan campuran ekstrak-etanol Acalypha indica dan Centella asiatica terhadap ekstrak-etanol Acalypha indica. Kombinasi ekstrak diharapkan mampu meningkatkan aktivitas antioksidan yang dihasilkan dan menurunkan dosis yang digunakan. Aktivitas antioksidan ekstrak diukur dengan metode spektrofotometri melalui uji DPPH. Kandungan fitokimia ekstrak juga diuji secara kualitatif. Hasil uji kualitatif menunjukkan bahwa ekstrak-etanol Acalypha indica maupun campuran ekstrak-etanol Acalypha indica dan Centella asiatica positif mengandung fitokimia berupa flavonoid dan steroid. Hasil pengukuran aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa Vitamin C yang menjadi kontrol positif menunjukkan nilai EC50 sebesar 0,012 mg/mL. Nilai EC50 ekstrak-etanol Acalypha indica adalah 13,68 mg/mL, sedangkan nilai EC50 campuran ekstrak-etanol Acalypha indica dan Centella asiatica adalah 39,65 mg/mL. Nilai EC50 yang lebih kecil mengindikasikan aktivitas antioksidan yang lebih tinggi. Dengan demikian, aktivitas antioksidan campuran ekstrak-etanol Acalypha indica dan Centella asiatica lebih rendah dibandingkan dengan ekstrak-etanol Acalypha indica.   Kata kunci: Acalypha indica; aktivitas antioksidan; Centella asiatica Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE

  7. PENGEMBANGAN BOOKLET PEMBUATAN YOGHURT KULIT BUAH NAGA UNTUK PARA PETANI BUAH BERBASIS PADA HASIL PENELITIAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    W.F Edi Hanzen

    2016-11-01

    Masyarakat belum memanfaatkan kulit buah naga dan hanya dibuang sebagai limbah. Pemanfaatan limbah kulit buah naga untuk produk olahan dalam rangka penganekaragaman pangan sampai saat ini masih belum dilakukan. Kulit buah naga memiliki kandungan nutrisi yang bermanfaat untuk pertumbuhan bakteri asam laktat. Salah satu bentuk makanan olahan dengan bahan dasar kulit buah naga dengan memanfaatkan bakteri asam laktat ialah yoghurt kulit buah naga. Booklet ini disusun berdasarkan hasil penelitian mengenai pembuatan yoghurt kulit buah naga. Booklet disusun untuk komunitas petani buah. Booklet berisi materi-materi tentang manfaat yoghurt dan petunjuk pembuatan yoghurt, alat dan bahan yang digunakan untuk membuat yoghurt, cara mengemas yoghurt dan strategi pemasaran yoghurt. Metode penelitian pengembangan ialah metode observasional dengan urutan langkah seperti yang dijelaskan oleh Hannafin dan Peck (1998. Hasil validasi dari para validator dan uji keterbacaan booklet oleh masyarakat petani buah  menunjukkan bahwa booklet yang disusun memiliki kualifikasi sangat menarik, sangat sesuai, dan sangat efektif untuk digunakan. Booklet yang dikembangkan layak digunakan dan dapat disebarluaskan sebagai media penyuluhan kepada masyarakat petani buah.

  8. Daya Hambat Ekstrak Aloe Vera terhadap pertumbuhan Staphylococcus Aureus

    OpenAIRE

    Rahmat, drg.Sp,Pros

    2011-01-01

    Dari hasil penelitian , maka dapat disimpulkan bahwa ekstrak Aloe Vera dapat menghambat pertumbuhan bakteri Stafhylococcus aureus, dan kadar hambat minimal ekstrak Aloe Vera adalah pada konsentrasi 25%. Tujuan Penelitan Ini adalah untuk mengetahui efektifitas ekstrak Aloe vera dalam menghambat pertumbuhan bakteri Stafhylococcus aureus dan daya hambat menimal, (DHM) terhadap pertumbuhan bakteri tersebut. Metode yang digunakan adalah pertumbuhan ekstrak Aloe vera, penegnceran ekstrak , pemur...

  9. PENGARUH KONSENTRASI PERASAN MENGKUDU (Morinda citrofilia Linn TERHADAP PERTUMBUHAN Shygella disenteriae

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Diah Ariana

    2017-09-01

    Abstract Mengkudu (Morinda citrofilia Linn Indonesia is known as a medicinal plant that can treat a variety of diseases. This study  to determine the effect of noni juice concentration on the growth of Shigella dysenteriae, the bacteria that causes the disease shigellosis (bacillary dysentery. The design of this study used an experimental design to test laboratory, noni juice obtained by weighing 100g were still ripe noni fruit (puti yellowish color and texture is still hard and washed, blender 100gr noni plus 100ml of sterile distilled water, filtered with sterile gauze and then Stril put in a test tube, back in autoclav sterilized for 15 minutes at a temperature of 1210C that noni juice is really sterile. Inhibition test with freshly made juice dilution method at concentrations of 100%, 50%, 25%, 12.5%, 6.25%, 3.13%, 1.57% and 0.78%, followed planted in the media Muller Hinton Shigella to know whether it is growing or not growing, Statistical data analysis using Chisquer test on α = 0.05. The test results showed λ2 Chisquer count> λ2 table, then Ho is rejected. The results showed 12.5% of concentration - 100% can inhibit the growth of Shigella dysenteriae while the concentration of 0.78% - 6.25% solid not inhibit the growth of Shigella dysenteriae, so it can be concluded that the noni (Morinda citrofilia Linn can inhibit the growth of Shigella dysenteriae and noni efficiently used for dysentery patients because of the concentration of 12.5% was able to inhibit the growth of Shygella dysenteriae. Keywords: Mengkudu (Morinda citrofilia Linn , Shigella dysenteriae

  10. PENGARUH ATRAKTAN TERHADAP LALAT BUAH PADA TANAMAN BELIMBING DI KABUPATEN BLITAR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Moch. Sodiq

    2016-09-01

    Full Text Available Lalat buah telah menjadi salah satu hama penting pada tanaman belimbing (Averrhoa carambola L..  Guna mengatasi serangan lalat buah, petani selalu membungkus buah dan memasang atraktan metil eugenol pada tanaman belimbing pada saat tanaman berbunga sampai dengan buah belimbing dipanen, namun hasilnya belum optimal dalam mengendalikan lalat buah, sehingga perlu dicari cara lain untuk mengendalikan lalat buah belimbing yang lebih efektif.  Penelitian dilakukan pada lahan belimbing petani Kabupaten Blitar.  Sedangkan untuk mengetahui jenis lalat buah yang menyerang buah belimbing, dilakukan identifikasi di Laboratorium HamaTanaman.  Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dan setiap perlakuan diulang 4 kali.  Parameter yang diamati adalah spesies, intensitas serangan, jumlah, dan kelamin lalat buah yang terperangkap.            Hasil penelitian menunjukkan bahwa atraktan tidak berpengaruh terhadap intensitas serangan lalat buah.  Lalat buah yang terperangkap hanya satu spesies yaitu Bactrocera carambolae dan kombinasi jenis atraktan, perangsang bau pakan, warna dan volume tempat atraktan tidak berpengaruh terhadap ketertarikan lalat buah jantan dan betina. Kata kunci : pengaruh, atraktan, lalat buah

  11. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Pandan (Pandanus amaryllifolius dan Fraksi-Fraksinya

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Chatarina Lilis Suryani

    2018-01-01

    ABSTRAK Proses fraksinasi ekstrak daun pandan (Pandanus amaryllifolius dapat meningkatkan aktivitas antioksidannya karena dengan proses fraksinasi akan diperoleh komponen bioaktif yang lebih murni. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari fraksi-fraksi ekstrak etanol daun pandan dan menentukan fraksi yang mempunyai aktivitas antioksidan yang tinggi. Penelitian dibagi dalam 3 tahap yaitu ekstraksi dan fraksinasi ekstrak daun pandan, analisis fitokimia fraksi-fraksi daun pandan, dan uji aktivitas antioksidannya. Uji aktivitas antioksidan meliputi analisis daya mereduksi dengan metode feritiosianat (FTC dan daya tangkap radikal DPPH serta perhitungan EC50. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi etil asetat dari ekstrak etanol daun pandan mempunyai kemampuan mereduksi lebih tinggi dibanding ekstrak etanolnya, namun daya tangkap radikal DPPH-nya lebih rendah. Komponen fenol dan flavonoid yang terkandung dalam fraksi etil asetat > esktrak etanol > heksan. Ekstrak etanol daun pandan dan fraksi etil asetat secara kualitatif mengandung alkaloid, flavonoid, fenol, dan saponin. Senyawa terpenoid terdapat pada ekstrak etanol sedangkan steroid terdapat pada fraksi etil asetat. Fraksi heksan hanya mengandung senyawa steroid dan fenolik. Daya mereduksi yang dimiliki fraksi etil asetat > ekstrak etanol > heksan > vitamin E komersial. Aktivitas antioksidan yang dimiliki BHT > vitamin E > fraksi etil asetat > ekstrak etanol > fraksi heksan. Daya tangkap radikal DPPH dari BHT > ekstrak etanol > fraksi heksan atau fraksi etil asetat>. Fraksi etil asetat, fraksi heksan, ekstrak etanol, dan vitamin E komersial  mempunyai nilai EC50 berturut-turut sebesar: 0,90; 8,66; 4,51; dan 11,76 mg/mL. Fraksi etil asetat ekstrak etanol daun pandan berpotensi sebagai sumber antioksidan alami. Kata kunci: Ekstrak etanol daun pandan; fraksinasi; antioksidan; daya mereduksi; DPPH

  12. Kajian Pembuatan Permen Jelly dari Buah Tanjung (Mimusops elengi L

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nida El Husna

    2018-04-01

    Full Text Available Tanaman tanjung (Mimusops elengi L. merupakan tanaman pelindung yang banyak ditanam diperkarangan kantor, sekolah maupun dipingir-pinggir jalan dan hutan kota. Bagian tanaman tanjung yang biasa dimanfaatkan yaitu bunga, daun, akar dan kulit batang sedangkan buahnya tidak termanfaatkan sama sekali. Buah tanjung memiliki rasa sepat sehingga masyarakat tidak menyukainya. Rasa sepat pada buah bisa dikurangi dengan merendam buah dengan larutan kapur sirih. Salah satu cara yang dilakukan agar buah tanjung tidak terbuang yaitu dengan mengolahnya menjadi permen jelly. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama perendaman buah tanjung dengan larutan kapur dan konsentrasi gula terhadap karakteristik permen jelly yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK Faktorial dengan 2 faktor. Faktor pertama yaitu lama perendaman buah tanjung dengan larutan kapur (J dengan 3 taraf yaitu 12 jam (J1, 24 jam (J2 dan 36 jam (J3. Faktor kedua yaitu konsentrasi gula (G dengan 3 taraf yaitu 70% (G1,  90% (G2 dan 110% (G3. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali ulangan sehingga diperoleh 27 satuan percobaan. Hasil penelitian lama perendaman buah tanjung berpengaruh sangat nyata terhadap rasa dan berpengaruh nyata terhadap tekstur permen jelly yang dihasilkan. Semakin lama perendaman buah tanjung maka rasa kelat pada buah tanjung akan semakin berkurang. Konsentrasi gula yang berpengaruh sangat nyata terhadap kadar air permen jelly buah tanjung. Semakin besar konsentrasi gula yang ditambahkan maka kadar air permen jelly yang dihasilkan semakin rendah. Interaksi lama perendaman buah tanjung dan konsentrasi gula berpengaruh nyata terhadap rasa permen jelly yang dihasilkan. Berdasarkan nilai organoleptik, buah tanjung yang direndam dengan larutan kapur sirih selama 24 jam dan konsentrasi gula 90% merupakan kombinasi perlakuan terbaik dalam pembuatan permen jelly buah tanjung, yang menghasilkan permen jelly dengan kadar air 10,58%, p

  13. KAPASITAS ANTIOKSIDAN BUAH SALAK (Salacca edulis REINW KULTIVAR PONDOH,NGLUMUT & BALI SERTA KORELASINYA DGN KADAR FENOLIK TOTAL & VITAMIN C

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Setyaningrum Arivianti

    2013-11-01

    ekstraksi terhadap kapasitas antioksidan (aktivitas penangkapan radikal DPPH dan reducing power dan kadar komponen bioaktif (fenolik total dan vitamin C buah salak. Penelitian ini juga mengkaji korelasi antara kapasitas antioksidan buah salak terhadap kadar fenolik total dan vitamin C. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL yang terdiri dari dua faktor yaitu jenis kultivar (Pondoh, Nglumut dan Bali dan jenis pelarut (etanol dan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa salak kultivar Nglumut dan Bali memiliki kadar fenolik total, kadar vitamin C dan aktivitas penangkapan radikal DPPH yang tidak berbeda nyata namun secara signifikan lebih tinggi dibanding kultivar Pondoh. Reducing power salak kultivar Nglumut secara signifikan lebih tinggi dibanding kultivar Bali maupun Pondoh. Ekstrak etanol salak memiliki kadar fenolik total, vitamin C dan kapasitas antioksidan yang secara signifikan lebih tinggi daripada ekstrak air. Setiap kultivar salak memiliki korelasi yang nyata antara kapasitas antioksidan dengan  kadar fenolik total (r = 0.83 – 0.97, p<0.01 maupun kadar vitamin C ( r = 0.77 – 0.95, p<0.01

  14. INDEKS AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK RUMPUT LAUT COKLAT (Sargassum aquifolium

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Muhamad Firdaus

    2015-07-01

    Full Text Available AbstrakIndeks aktivitas antioksidan dikembangkan guna standarisasi kekuatan aktivitas antioksidan baik dariekstrak maupun senyawa murni. Metode ini dikembangkan berdasar pereduksian radikal difenilpikrilhidrasil.Rumput laut cokelat diketahui mempunyai komponen aktif yang bersifat antioksidan. Tujuan penelitian iniadalah untuk menentukan indeks aktivitas antioksidan ekstrak Sargassum aquifolium. S. aquifolium didapatkandari perairan pantai pulau Talango, Kabupaten Sumenep. S. aquifolium dibersihkan, dicuci, dikeringkan,ditepungkan dan dimaserasi etanol, aseton 70%, metanol, etanol 80%, metanol 80%, dan air (1:3 b/v tigakali pada suhu 4oC selama 24 jam. Fitrat digabungkan, dipekatkan, dan dikeringkan untuk mendapatkanekstrak. Ekstrak selanjutnya diuji kemampuannya dalam mereduksiradikal difenilpikrilhidrasil. Penurunanserapan radikaldifenil pikrilhidrasil diamati dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 517 nm. Hasilmenunjukkan bahwa konsentrasi hambatan 50% ekstrak metanol S. aquifolium lebih kecil dibanding ekstraklainnya. Indeks aktivitas antioksidan ekstrak metanol S. aquifolium sebesar 0,54. Berdasar indeks aktivitasantioksidan maka ekstrak metanol S. aquifolium tergolong antioksidan sedang dan berpotensi dikembangkansebagai nutraseutikal beraktivitas antioksidan.

  15. Penggunaan Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava sebagai Pengawet Pindang Tongkol

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Farida Ariyani

    2010-06-01

    Full Text Available Penelitian aplikasi ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava untuk menghambat kemunduran mutu pindang tongkol (Scomber australasicus CV telah dilakukan. Pada penelitian ini digunakan 4 konsentrasi ekstrak daun jambu (0, 3, 6, dan 9% sebagai larutan perebus pada pengolahan pindang tongkol. Perubahan mutu ikan pindang diamati setiap 24 jam secara organoleptik, kimia (TVB, TBA dan mikrobiologi (TPC, kapang, sedangkan pengamatan terhadap perubahan asam lemak dilakukan pada ikan pindang dengan perlakuan terbaik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan ekstrak daun jambu sebagai larutan perebus pada pemindangan ikan tongkol mampu menghambat peningkatan kadar TBA dan menekan oksidasi asam lemak tidak jenuh, tetapi tidak mampu menghambat peningkatan kadar TVB dan pertumbuhan mikroorganisme selama penyimpanan pada suhu ruang. Meskipun penggunaan ekstrak daun jambu menyebabkan warna pindang cenderung menjadi lebih gelap (kecoklatan, pindang tongkol yang direbus dengan ekstrak daun jambu mempunyai intensitas bau dan rasa tengik yang sangat rendah dan tekstur yang lebih baik bila disbanding kontrol. Perlakuan ekstrak daun jambu yang paling efektif sebagai pengawet pindang tongkol dengan nilai sensori terbaik adalah perlakuan ekstrak daun jambu pada konsentrasi 9%.

  16. KANDUNGAN BUAH-BUAHAN DALAM ALQUR’AN: BUAH TIN (Ficus carica L, ZAITUN (Olea europea L, DELIMA (Punica granatum L, ANGGUR (Vitis vinivera L, DAN KURMA (Phoenix dactylifera L UNTUK KESEHATAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    nur khasanah

    2016-03-01

    Full Text Available Aneka ragam buah-buahan segar diciptakan Sang Khalik untuk umat manusia. Di antara sekian banyak buah-buahan itu, salah satu yang disebutkan Allah SWT dalam Alquran. Adalah buah tin, zaitun, delima, anggur, dan kurma. Untuk itulah kita sebagai muslim perlu men- getahui zat-zat  yang terkandung dalam buah tersebut, se- hingga dapat memanfaatkan buah tersebut dengan sebaik- baiknya. Tidak ada sekecil apa pun Allah ciptaan jika tidak membawa kemanfaatan bagi manusia.

  17. BIOPHOTOVOLTAIC TIPE-N DAN TIPE-P DENGAN MENGGUNAKAN EKSTRAK KULIT JERUK DARI ACEH

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Luthviyah Choirotul Muhimah

    2017-11-01

    Full Text Available Sel surya berpewarna tersensitisasi atau dikenal dengan dye-sensitized solar cell (DSSC dengan menggunakan semikonduktor tipe-n dan tipe-p serta ekstrak jeruk Mentui (khas Aceh sebagai biomolekul pewarna sensitisasi (dye telah difabrikasi dan dikarakterisasi. Sebagai pembanding, ekstrak jeruk nipis dan jeruk purut juga digunakan. Ekstrak jeruk mentui berdasarkan spektrum inframerah mengandung berbagai macam karotenoid dan flavonoid seperti beta karoten, hesperidin, lutein, naringin, quersetin, tangeretin, dan zeaxanthin. Karakteristik optik ekstrak jeruk Mentui juga menunjukkan nilai absorptivitas molar yang cukup tinggi sehingga dapat digunakan untuk pembuatan DSSC. Hasil pengujian arus-tegangan menunjukkan hasil bahwa penggunaan ekstrak jeruk Mentui pada semikonduktor tipe-n mampu menghasilkan efisiensi yang lebih besar daripada semikonduktor tipe-p. Adapun tegangan rangkaian terbuka (VOC dan faktor pengisian (fill factor, FF relatif sama untuk semua jenis ekstrak jeruk yaitu VOC ~ 0.340 V dan FF ~ 0.4. Rapat arus pada rangkaian singkat terbesar (Jsc = 1.21 mA·cm-2 dihasilkan DSSC dengan molekul pewarna ekstrak jeruk mentui.

  18. PENGARUH PERBEDAAN SUMBER POLEN DAN VARIETAS SALAK (Salacca zalacca Gaertner Voss. TERHADAP KUALITAS BUAH

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Achmad Zaed

    2015-09-01

    Full Text Available Salak (Salacca zalacca  Gaertner Voss.  merupakantanaman yang cukup potensial dikembangkan di Bangkalan. Namun budidaya dan pengembangan tanaman salak ini belum optimal.Kualitas serbuk sari pada bunga jantan yang baik sangat menentukan kualitas buah yang dihasilkan. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui  PengaruhPerbedaan Sumber Polen dan Varietas Salak  (Salacca zalacca  Gaertner Voss.  Terhadap Kualitas Buah. Penelitian ini dilakukan di kebun kelompok tani Ambudi Makmur di desa Kramat, Kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan. Penelitian ini dimulai pada bulan Februari  -  Juli 2014. Rancangan percobaan  yang digunakan  dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK. Parameter yang diamati adalah waktu terbentuknya buah, jumlah biji yang terbentuk,  ukuran biji,  bobot biji, ukuran buah  (Diameter dan Panjang, jumlah buah yang terbentuk dalam satu  tandan, bobot buah, , bobot daging buah, bobot total buah/rtandan,  tebal daging buah, ukuran biji dan kadar gula dalam daging buah.  Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada perbandingan sumber polen dengan varietas pada tanaman salak berpengaruh pada beberapa parameter dan umur pengamatan saja. Kata kunci : Salacca zalacca Gaertner Voss., sumber polen, varietas

  19. MUTU FISIK, FISIOLOGIS, DAN KANDUNGAN BIOKIMIA BENIH TREMA (Trema orientalis Linn. Blume BERDASARAN TINGKAT KEMASAKAN BUAH

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Naning Yuniarti

    2016-12-01

    Full Text Available Trema (Trema orientalis Linn. Blume merupakan tanaman serba guna karena semua bagian pohon dapat digunakan. Dalam pengembangan tanaman ini, diperlukan benih bermutu, dimana salah satu syarat untuk menentukan benih bermutu adalah benih harus berasal dari buah yang sudah masak fisiologis. Tujuan penelitian adalah mengetahui mutu fisik, mutu fisiologis, dan kandungan biokimia (lemak, karbohidrat dan protein benih trema berdasarkan tingkat kemasakan buah. Benih trema yang digunakan berasal dari Badung, Bali. Buah trema dikelompokkan menjadi 3 warna (hijau, coklat, hitam. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan parameter yang diamati : ukuran buah dan benih, berat buah dan benih, kadar air buah dan benih, kandungan biokimia (protein, lemak, karbohidrat, daya berkecambah, dan kecepatan berkecambah. Hasil penelitian menunjukkan : (1 Tingkat kemasakan buah berpengaruh nyata terhadap mutu fisik (ukuran buah dan benih, berat buah dan benih, kadar air buah dan benih, fisiologis (daya berkecambah, kecepatan berkecambah, dan kandungan biokimia (lemak, karbohidrat, protein benih trema, (2 Mutu fisik dan fisiologis benih yang berasal dari buah yang berwarna hitam lebih baik dibandingkan dengan buah berwarna hijau dan coklat, (3 Kandungan lemak, karbohidrat dan protein benih trema berbeda dari masing-masing tingkat kemasakan (hijau, coklat, hitam, (4 Buah trema yang sudah mencapai masak fisiologis adalah buah berwarna hitam, dengan kriteria yaitu : panjang buah 3,87 ± 0,05 mm dan lebar 3,41 ± 0,02 mm; panjang benih 2,10 ± 0,05 mm dan lebar 1,81 ± 0,06 mm; berat 1000 butir buah 25,6883 gr; berat 1000 butir benih 3,8288 gr; kadar air buah 54,74%; kadar air benih 12,03%; daya berkecambah 78%; kecepatan berkecambah 3,05%/Etmal; kandungan karbohidrat 20,10%; kandungan protein 2,84%; kandungan lemak 0,65%.

  20. EKUITAS MEREK JASA GERAI BUAH-BUAHAN BERDASARKAN PERSEPSI KONSUMEN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Erdiasa Nursaman

    2015-02-01

    Full Text Available The need of fruits and the number of fruit outlets in Jakarta has been increasing, therefore the study on brand equity of fruit outlet services according to consumer’s perception is now required. In detail the purpose of this study is to analyze the demographic characteristics of  fruits outlets consumer in Jakarta, analyzing the factors that affect brand equity of fruits outlets services, analyze the level of contribution of brand equity variables fruits outlets service in Jakarta and analyze the managerial implications to  fruits outlets brand. Structured questionnaires instrument was used for data collection, while Structural Equation Modeling (SEM method was used in data analysis. The study results have shown that demographic profile of respondents who visited fruit outlet were female, aged 31-40 years, have an undergraduate educational background, private employment and married. Some factors which may influence brand equity are brand loyalty and brand awareness. The brand equity of fruit outlets services is influenced by brand loyalty with contribution of 0.71 and brand awareness with contribution of 0.58. Managerial implication that should be done is to increase promotional activities through advertising. Keywords: brand equity, brand awareness, brand association, brand perceived quality, brand loyaltyABSTRAKLatar belakang dilaksanakannya penelitian ini adalah kebutuhan akan buah-buahan yang semakin meningkat dan makin bertambahnya gerai buah-buahan di Jakarta. Oleh karena itu, diperlukan penelitian ekuitas merek gerai buah-buahan berdasarkan persepsi konsumen. Secara terperinci tujuan penelitian ini menganalisis karakteristik demografi konsumen jasa gerai buah-buahan di Jakarta, menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi ekuitas merek jasa layanan gerai buah-buahan, menganalisis tingkat kontribusi peubah-peubah ekuitas merek jasa gerai buah-buahan di Jakarta serta menganalisis implikasi manajerial untuk merek gerai buah-buahan yang

  1. KONSUMSI BUAH DAN SAYUR ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI BOGOR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Andika Mohammad

    2015-05-01

    Full Text Available ABSTRACTThe aim of this study was to analyze factors related to fruits and vegetables consumption of elementary school children in Bogor. The design of this study was cross-sectional with purposive sampling. A total of 108 children in SDN Cibanteng 01 in rural area and SDN Papandayan in urban area. Children consumption of fruits and vegetables in SDN Papandayan was higher than SDN Cibanteng. There were significant differences between children consumption of fruits based on ethnic and mother`s job (p<0.05. Children knowledge of nutrition and education of father and mother significantly positive associated with children consumption of fruits and vegetables, as well as pocket money, availability of fruits in house, and family income positive significantly associated with children consumption of fruits (p<0.05.Keywords: children, consumption, fruits and vegetables, socio-economicABSTRAKTujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur pada anak usia sekolah dasar di Bogor. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan teknik penarikan subjek secara purposive sebanyak 108 subjek di dua sekolah dasar di Bogor yaitu SDN Cibanteng 01 Kabupaten Bogor dan SDN Papandayan Kota Bogor. Konsumsi buah dan sayur di SDN Papandayan lebih besar dibandingkan dengan SDN Cibanteng. Terdapat perbedaan yang nyata konsumsi buah anak berdasarkan suku dan pekerjaan ibu (p<0,05. Pengetahuan gizi anak dan pendidikan ayah dan ibu berhubungan signifikan positif dengan konsumsi buah dan sayur anak, demikian pula uang saku, ketersediaan buah, dan pendapatan keluarga berhubungan signifikan positif dengan konsumsi buah anak (p<0,05.Kata kunci: anak, buah dan sayur, konsumsi, sosial-ekonomi

  2. Aplikasi Ekstrak Daun Sirih (Piper Betle Linn dalam Menghambat Oksidasi Lemak Jambal Patin (Pangasius hypophthalmus

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Farida Ariyani

    2008-12-01

    Full Text Available ABSTRAK Penelitian aplikasi ekstrak daun sirih (Piper betle Linn untuk menghambat proses oksidasi jambal patin telah dilakukan. Percobaan dilakukan dengan penambahan ekstrak daun sirih (Piper betle Linn dalam larutan garam yang digunakan untuk penggaraman ikan. Perbandingan ekstrak daun sirih dan larutan garam yang digunakan adalah 1:2, 1:3, 1:4, 1:5 (v/v, sedangkan larutan garam tanpa penambahan ekstrak daun sirih digunakan sebagai kontrol. Selesai perendaman dalam campuran larutan garam dan ekstrak sirih (48 jam, patin asin dikeringkan di bawah sinar matahari selama 4–5 hari, selanjutnya disimpan pada suhu ruang (25-32oC selama 8 minggu. Perubahan mutu jambal patin dimonitor secara organoleptik dan kimiawi (angka Thiobarbituric Acid Reactive Substances/TBARS, angka anisidin, dan produk berfluoresen, sebelum jambal patin kering disimpan dan setiap 2 minggu selama penyimpanan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa penambahan ekstrak daun sirih pada larutan garam selama penggaraman mampu menghambat oksidasi lemak jambal patin selama penyimpanan 8 minggu tercermin dari rendahnya angka TBARS, anisidin, dan produk berfluoresen jambal patin yang diperlakukan dengan daun sirih dibanding dengan kontrol. Berdasarkan hasil uji sensori, jambal patin yang diberi ekstrak air daun sirih tidak berbau tengik, walaupun warna dan rasa jambal patin sedikit berubah. Perlakuan ekstrak sirih yang mampu menghambat oksidasi lemak jambal patin dengan nilai sensori terbaik adalah kelompok perlakuan ekstrak daun sirih dengan perbandingan 1:5 (v/v.

  3. KERAGAAN USAHATANI DAN PEMASARAN BUAH NAGA ORGANIK

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Kustiawati Ningsih

    2015-10-01

    Full Text Available Salah satu faktor penting dalam agribisnis hortikultura adalah kelembagaan pemasaran dan salah satu komoditi yang menjanjikan adalah buah naga organik. Penelitian ini bertujuan mengetahui penerimaan petani dan marjin pemasaran buah naga organik di Kabupaten Pamekasan. Hasil analisis usahatani menunjukkan adanya keuntungan dalam usahatani buah naga organik, hal ini ditunjukkan oleh nilai R/C=2,34. Bila dibandingkan dengan nilai R/C rasio usahatai tembakau Madura yaitu sebesar 1,38 maka dapat disimpulkan bahwa usahatani buah naga organik lebih efisien sehingga dapat dikatakan usahatani buah naga organik dapat dijadikan sebagai alternatif usahatani tembakau Madura. Kisaran (Acquirement marjin pemasaran antara lembaga-lembaga pemasaran cenderung bervariasi dan timpang. Besarnya marjin pemasaran pada tengkulak dan pedagang pengumpul masing-masing Rp 5.000/kg dan Rp 4.000/kg. Besarnya bagian petani (farmer share buah naga organik pada tengkulak dan pedagang pengumpul masing-masing 10%dan 10,67%. Secara ekonomi, buah naga organik masih menguntungkan. Keuntungan ini masih dapat ditingkatkan dengan memperbaiki sistem produksi, sehingga produktivitas dapat ditingkatkan. Diperkirakan dengan proses produksi ini dapat memperbaiki kualitas dan kuantitas, terutama pada tingkat lebih tinggi lagi, sehingga memiliki peluang mengakses pasar lebih luas, khususnya pasar luar negeri (ekspor.  ABSTRACTOne important factor in the agribusiness of horticulture is institutional marketing and one of the commodities that prospecive is organic dragon fruit. This study aims to determine the revenue of farmers and marketing margin of organic dragon fruit in Pamekasan. Results of the analysis showed profit in organic dragon fruit farming, this is indicated by the value of R / C = 2,34. When compared with the value of R / C ratio of Madura tobacco farming in the amount of 1.38 it can be concluded that organic dragon fruit farming more efficient so that it can be said dragon

  4. RENDEMEN TEPUNG BUAH NIPAH (Nyfa fruticans WURMB BERDASARKAN JARAK TEMPAT TUMBUH

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Fatriani Fatriani

    2016-09-01

    Full Text Available Abstract.  This study aims to determine the magnitude of the yield of wheat grown fruit Nipah by site. Nipah fruit yield of flour was 27.69% submerged in water, slightly submerged in water is 25.00% and grown on land which is 24.73%, Based on the analysis of the growing diversity was no significant effect on the yield of the resulting flour. Factors that influence the magnitude of the yield of fruit flour Nipah is the raw material used, Nipah fruit size, equipment used in the production process, and rigor in the process of flour production Nipah fruit. Based on the results obtained it is necessary to study Nipah fruit yield of flour from various regions, with special techniques and tools in the fruit paring Nipah. Keywords: Nipah, starch, sucrose content ABSTRAK.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya rendemen  tepung buah Nipah berdasarkan tempat tumbuh. Rendemen tepung buah Nipah yang terendam air adalah 27,69% ,yang agak terendam air adalah 25,00% dan yang tumbuh di daratan  adalah 24,73%, Berdasarkan analisis keragaman ternyata tempat tumbuh tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap rendemen tepung yang dihasilkan. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya rendemen tepung buah Nipah adalah bahan baku yang digunakan, ukuran buah Nipah, peralatan yang digunakan dalam proses produksi, dan ketelitian dalam proses produksi tepung buah Nipah. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka perlu penelitian rendemen tepung buah Nipah dari berbagai daerah,  dengan teknik dan alat khusus dalam pengupasan buah Nipah. Katakunci : Nipah, tepung, rendemen

  5. Potensi Pemberian Ekstrak Daun Sirih (Piper Betle L) sebagai Pengawet Alami Ikan Selar (Selaroides Leptolepis)

    OpenAIRE

    Mentari, Nona Lia

    2016-01-01

    Telah dilakukan penelitian “Potensi Ekstrak Daun Sirih (Piper betle) sebagai Pengawet Alami Ikan Selar (Selaroides leptolepis)” di Kecamatan Syiah Kuala sejak bulan September 2015 sampai Mei 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh daun sirih terhadap pengawetan ikan selar, rasa, warna, tekstur dan bau. Desain penelitian ini adalah eksperimental dengan 7 perlakuan dan 3 kali ulangan. Konsentrasi ekstrak daun sirih divariasi mulai dari 10% ekstrak daun sirih (S10), 20% ekstrak ...

  6. Pemetaan Sebaran Dan Karakter Populasi Tanaman Buah Di Sepanjang Koridor Jalur Wisatadesa Kemiren, Tamansuruh, Dan Kampunganyar, Kabupaten Banyuwangi

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Zakiyah Zakiyah

    2013-09-01

    Full Text Available Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peta persebaran tanaman buah, karakter populasi tanaman buah, serta persepsi masyarakat pemilik tanaman buah di sepanjang jalur wisata Desa Kemiren, Tamansuruh, dan Kampunganyar, Kabupaten Banyuwangi. Metode yang dilakukan meliputi survei pemetaan tanaman buah (mangga, rambutan, manggis, durian, jambu air dan jambu biji dengan merekam titik koordinat dari GPS untuk setiap tanaman buah. Penentuan karakter populasi tanaman buah dilakukan dengan mengamati morfologi tanaman terkait vitalitas dan periodisitas. Persepsi masyarakat dilakukan dengan wawancara dan kuisioner. Analisis data dilakukan dengan mengolah data koordinat dan data pengamatan karakter populasi tanaman buah ke dalam peta dasar melalui aplikasi GIS. Pemetaan persepsi masyarakat diperoleh dengan wawancara dan kuisioner yang dihitung dengan skala Likert kemudian dipetakan sebaran spasialnya dengan aplikasi GIS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persebaran tanaman buah yang ada di pekarangan rumah banyak tersebar di sepanjang jalur desa wisata dengan perbandingan jumlah buah yang ditemukan di Desa Kemiren 76 pohon, Tamansuruh 53 pohon, dan Kampunganyar 40 pohon. Kondisi tanaman buah dalam keadaan tumbuh dengan baik, bertunas, berbunga dan berbuah, hal ini dikarenakan pada saat penelitian waktunya tanaman buah memasuki masa berbuah dan masa panen. Antusiasme masyarakat tinggi untuk menjadikan tanaman buah yang ada di sepanjang jalur desa wisata sebagai daya tarik wisatawan. Kata Kunci: jalur wisata, karakter populasi, pemetaan, persepsi, tanaman buah

  7. Zona Hambat Ekstrak Daun Sirih Merah Terhadap Staphylococcus Aureus Dan Candida Albicans Diisolasi Dari Denture Stomatitis

    OpenAIRE

    Veronika, lara

    2017-01-01

    Zona Hambat Ekstrak Daun Sirih Merah terhadap Staphylococcus aureus dan Candida albicans diisolasi dari denture stomatitis xi + 43 halaman Ekstrak daun sirih merah merupakan salah satu obat tradisional yang saat ini banyak digunakan masyarakat Indonesia. Ekstrak daun sirih merah ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur disebabkan karena adanya senyawa alkaloid, flavonoid, polifenol, tanin dan minyak atsiri. Salah satu bakteri dan jamur yang dapat dihambat oleh ekstrak daun sir...

  8. Pemanfaatan Ekstrak Air Daun Jambu Biji Sebagai Antioksidan Alami Pada Pengolahan Patin Asin

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Farida Ariyani

    2012-06-01

    Full Text Available Penelitian pemanfaatan ekstrak air daun jambu biji (Psidium guajava sebagai antioksidan alami pada pengolahan patin asin telah dilakukan. Aplikasi ekstrak air daun jambu dilakukan dengan merendam ikan dalam campuran larutan garam dan ekstrak daun jambu. Konsentrasi larutan garam yang digunakan adalah 30%, sedangkan variasi konsentrasi ekstrak daun jambu yang digunakan adalah 0, 6, dan 12% (w/v. Perendaman dalam larutan garam dilakukan selama 48 jam dengan perbandingan antara ikan dan larutan yang digunakan untuk merendam 1:2 (b/v. Selesai penggaraman, ikan dibelah menjadi bentuk butterfly kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari sampai kering (4–5 hari. Pengamatan dilakukan terhadap sifat sensori, kadar air, angka Thio Barbituric Acid (TBA, produk berfluoresen dan proporsi asam lemak tidak jenuh patin asin. Hasil percobaan menunjukkan bahwa penambahan ekstrak air daun jambu pada larutan garam jenuh dengan konsentrasi 6 dan 12% selama penggaraman mampu menghambat oksidasi lemak patin asin yang tercermin dari penghambatan peningkatan kadar TBA, produk berfluoresen dan penghambatan kerusakan asam lemak tidak jenuh selama penyimpanan 2 bulan. Hasil uji sensori memperlihatkan bahwa patin asin yang diberi perlakuan memberikan bau yang tidak tengik, walaupun warna patin menjadi lebih coklat. Berdasarkan pertimbangan hasil secara kimiawi maupun sensori, perlakuan ekstrak daun jambu pada konsentrasi 6% merupakan perlakuan terpilih

  9. PERFORMAN BROILER YANG DIBERI RANSUM MENGANDUNG TEPUNG KULIT BUAH NAGA TANPA DAN DENGAN Aspergillus niger TERFERMENTASI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Astuti I

    2016-06-01

    Full Text Available Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pemberian tepung kulit buah naga tanpa atau terfermentasidalam ransum terhadap performans ayam broiler. Rancangan acak lengkap (RAL dengan 7 perlakuan dan 3ulangan digunakan dalam penelitian ini. Penelitian menggunakan ayam broiler jantan umur dua minggu sebanyak84 ekor. Perlakuan adalah ransum tanpa menggunakan tepung kulit buah naga (kontrol atau P0, ransum denganmenggunakan tepung kulit buah naga 2% (P1, ransum dengan menggunakan tepung kulit buah naga terfermentasi2% (P2, ransum dengan menggunakan tepung kulit buah naga 4% (P3, ransum dengan menggunakan tepungkulit buah naga terfermentasi 4% (P4, ransum dengan menggunakan tepung kulit buah naga 6% (P5, ransumdengan menggunakan tepung kulit buah naga terfermentasi 6% (P6. Peubah yang diamati konsumsi pakan,pertambahan bobot badan, konversi pakan, mortalitas dan persentase bagian-bagian karkas. Hasil penelitianmenunjukkan ransum mendapat tepung kulit buah naga tanpa dan dengan terfermentasi berbeda tidak nyata(P>0,05 terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan dan mortalitas. Sama halnyadengan persentase bagian-bagian karkas ayam broiler yang meliputi persentase dada, persentase sayap, persentasepaha, dan persentase punggung menunjukkan hasil yang berbeda tidak nyata (P>0,05. Pemberian tepung kulitbuah naga tanpa dan dengan terfermentasi sampai level 6% dapat diberikan pada ternak ayam broiler.

  10. Penggunaan Ekstrak Bahan Alami Untuk Menghambat Infestasi Lalat Selama Penjemuran Ikan Jambal Asin

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Farida Ariyani

    2007-11-01

    Full Text Available lkan jambal asin adalah ikan asin kering yang dibuat dengan cara memfermentasikan ikan dalam garam sebelum penjemuran. Untuk mengurangi infestasi lalat selama penjemuran pada pengolahan ikan jambal asin, penelitian penggunaan ekstrak bahan alami sebagai insektisida telah dilakukan. Penelitian ini dilakukan 2 tahap, yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Pada penelitian pendahuluan, bahan baku yang digunakan adalah ikan manyung (Arius thalassinus dan bahan alami yang diuji adalah ekstrak daun mimba (Azadirachta indica A. Juss dan daun picung (Pangium edule Reinw masing‑masing dengan konsentrasi 2,5; 7,5; 10,0; 12,5 % (b/v, serta ekstrak bawang putih (Allium sativum dengan konsentrasi 1,5; 3,0; 4,5; 6,0; 7,5 % (b/v. lkan yang telah difermentasi dalam garam direndam dalarn ekstrak bahan alami selama 30 detik, kemudian dilakukan penjemuran sehingga menjadi ikan jambal asin. Selama penjemuran dan penyimpanan dilakukan pengamatan tingkat infestasi lalat, larva dan pupa. Hasil penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa ekstrak bawang putih merupakan bahan yang paling efektif untuk menghambat infestasi lalat sehingga dipilih untuk digunakan pada penelitian utama. Pada penelitian utama, bahan baku yang digunakan adalah ikan patin (Pangasius hypophthalmus. lkan patin yang telah difermentasi direndam dalam ekstrak bawang putih dengan konsentrasi 3, 6 dan 9% (b/v dengan waktu perendaman 0, 5, 10, dan 15 menit. Pengamatan dilakukan terhadap tingkat infestasi lalat dan karakteristik organoleptik produk ikan jambal asin. Hasil penelitian utama menunjukkan bahwa perlakuan terbaik yang memberikan tingkat infestasi lalat terkecil dan dapat diterima panelis adalah perendaman dalarn ekstrak bawang putih 9% selama 10 menit.

  11. PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI NANOPARTIKEL EKSTRAK ETANOL TEMU KUNCI (Boesenbergia pandurata PADA BERBAGAI VARIASI KOMPOSISI KITOSAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dessy Kurniasari

    2017-05-01

    Full Text Available Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat dan mengetahui karakteristik nanopartikel dari ekstrak etanol temu kunci (Boesenbergia pandurata dan rasio optimal variasi konsentrasi kitosan dan NaTPP dalam pembuatan nanopartikel temu kunci.             Pembuatan ekstrak temu kunci (Boesenbergia pandurata menggunakan metode maserasi menggunakan etanol teknis 96% dilanjutkan evaporasi hingga terbentuk ekstrak kental temu kunci. Koloid nanopartikel dibuat dengan mencampurkan ekstrak temu kunci dalam etanol p.a, akuades, larutan kitosan dalam asam asetat glasial, dan larutan NaTPP. Ada 9 variasi komposisi antara larutan kitosan dan  NaTPP yakni rasio (5:1; (10:1; (15:1; (20:1; (3,33:1; (8:1; (9:1; (11:1; dan (12:1. Padatan dalam koloid nanopartikel dipisahkan dengan cara sentrifugasi. Endapan yang didapatkan disimpan dalam freezer. Koloid nanopartikel yang terbentuk dikarakterisasi menggunakan Particle Size Analyzer (PSA dan Zeta Sizeruntuk mengetahui ukuran partikel dan nilai zeta potensial. Padatan yang didapatkan dari proses sentrifugasi selanjutnya dikarakterisasi menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM untuk mengetahui kondisi morfologi padatan tersebut. Karakterisasi dengan KLT pada padatan yang didapatkan bertujuan untuk mengetahui kesamaan kandungan senyawa antara ekstrak etanol temu kunci dan ekstrak etanol temu kunci dalam sediaan berukuran nano.             Koloid nanopartikel yang telah dibuat berwarna kuning dan setelah di sentrifugasi terbentuk padatan berwarna kuning kecokelatan. Karakterisasi menggunakan PSA menunjukkan ukuran partikel pada rentang 389-877 nm sebanyak 98,1% pada rasio konsentrasi kitosan dan NaTPP = (8:1. Nilai rerata zeta potensial adalah 41,87 mV. Hasil foto SEM menunjukkan morfologi partikel yang memiliki permukaan yang tidak rata. Rf keenam sampel menunjukkan hasil bahwa senyawa yang terkandung dalam ekstrak etanol temu kunci maupun ekstrak etanol temu kunci dalam sediaan nanopartikel

  12. Street furniture concept in Pasar Buah and Bukit Gundaling Based on place identity

    Science.gov (United States)

    Ginting, Nurlisa; Vinky Rahman, N.; Delianur Nasution, Achmad; Nawawiy Loebis, M.; Sinaga, Fitri A.

    2018-03-01

    Tourism is one of the largest sources of the foreign exchange for a country, that encourage many developers to develop it. Karo District located in the province of North Sumatera, Indonesia, which has many tourist destinations with natural and cultural resources, including Pasar Buah and Bukit Gundaling. To develop Tourism, one of way is with increasing place identity in tourist destinations. Unfortunately, place identity in Pasar Buah and Bukit Gundaling are still lacking, so it needs improvement, one of that is the Street furniture in Pasar Buah and Bukit Gundaling. This study aims to design the concept of the Street furniture planning in Pasar Buah and Bukit Gundaling. The method used is a qualitative method, that is design street furniture using five groups elements of street furniture: decorative element, service furniture, trade furniture, signaling furniture, and advertisement furniture. The result of this study is the concept of the design street furniture of Pasar Buah and Bukit Gundaling, which can use to improve place identity in tourism of Karo District.

  13. PENGGUNAAN EKSTRAK TEH HIJAU (Camellia sinensis SEBAGAI PENGHAMBAT PEMBENTUKAN HISTAMIN PADA IKAN SEBELUM DIOLAH

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Endang Sri Heruwati

    2009-12-01

    Full Text Available Penelitian penggunaan ekstrak teh hijau (Camellia sinensis sebagai penghambat pembentukan histamin pada ikan telah dilakukan. Ikan, terutama dari jenis skombroid, sangat rentan mengalami kerusakan karena terjadinya perubahan asam amino histidin yang terkandung dalam ikan menjadi senyawa histamin yang bersifat alergen, yang dikatalisasi oleh enzim histamin dekarboksilase (HDC. Teh hijau diketahui mengandung polifenol berupa senyawa epigalokatekingalat (EGCG yang merupakan penghambat enzim HDC, sehingga dekarboksilasi histidin menjadi histamin dapat dicegah. Perendaman ikan tongkol dalarn ekstrak teh hijau pada konsentrasi 0, 2, dan 4% dilakukan selama 30 menit, diikuti dengan pernindangan dalam larutan gararn 15% selama 30 menit diteruskan dengan penyimpanan ikan pindang pada suhu kamar. Pengambilan sampel dilakukan setiap hari selarna 4 hari penyimpanan untuk diamati perubahan mutu kimiawi (TVB dan kadar histarnin, mikrobiologi JPC dan bakteri pembentuk histamin, serta organoleptik (kenampakan, bau, tekstur, lendir, rasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan yang direndam dalam ekstrak teh 4% mempunyai kadar histamin 21,3 ppm, jauh lebih rendah dibandingkan dengan ikan yang direndam dalam ekstrak teh 2% dan 0% yang masing-masing mencapai 64,4 pprn dan 101,4 ppm. Penghambatan pembentukan histamin oleh ekstrak teh hijau masih terjadi selama penyimpanan, yang terlihat dari rendahnya jumlah bakteri pembentuk histarnin dan kadar histamin dibandingkan dengan kontrol. Pada penyimpanan hari ke-3, penghambatan pembentukan histamin oleh ekstrak teh hijau tidak efektif, kemungkinan karena terlalu tingginya jurnlah bakteri pembentuk histamin, yaitu mencapai 108 cfu/g.

  14. Fabrikasi Sistem Alat Ukur Temperatur Lapisan Buah Mangga dengan Menggunakan Sensor Waterproof LM35

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Muhammad Sarif

    2017-03-01

    Full Text Available Telah dibuat sistem alat ukur untuk memonitoring secara real time pada temperatur lapisan buah mangga dan temperatur lingkungan lemari pendingin. Ada tiga lapisan buah mangga yang dimonitoring dengan menggunakan sensor waterproof LM35. ketiga lapisan buah mangga yang dimaksud adalah lapisan 1 lapisan dekat dengan biji buah, lapisan 2 merupakan lapisan daging buah, dan lapisan 3 adalah lapisan di sekitar kulit buah mangga. Sinyal tegangan keluaran probe sensor LM35 dikondisikan dengan penguat tak mebalik yang mengaplikasikan IC OP07. Keluaran dari penguat tak membalik yang berupa data analog selanjutnya diolah menjadi data digital dengan modul mikrokontroler ATMega8535. Data digital hasil pengolahan mikrokontroler ATMega8535 di tampilkan ke unit penampil berupa liquid crystal display (LCD 20x4 karakter. Persamaan karakteristik yang diperoleh dari kalibrasi probe sensor LM35 menunjukkan performa yang sangat baik terlihat dari hasil karakterisasi yang memiliki linieritas tinggi. Persamaan karakteristik yang diperoleh dari masing masing probe sensor LM35 adalah probe sensor 1 dengan V = (9,663T – 6,054 milivolt, probe sensor 2 dengan V = (9,656 T – 2,517 milivolt, probe sensor 3 dengan V = (9,771T – 9,826 milivolt, dan probe sensor 4 dengan V = (9,782T – 8,092 milivolt.

  15. UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK RUMPUT LAUT Kappaphycus alvarezii DAN Eucheuma denticullatum TERHADAP BAKTERI Aeromonas hydrophila DAN Vibrio harveyii

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dwi Budi Wiyanto

    2010-04-01

    Full Text Available Penelitian tentang Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Rumput Laut Kappaphycus alvarezii dan Eucheuma denticullatum Terhadap Bakteri Aeromonas hydrophila dan Vibrio harveyii dilakukan, mengingat banyak dijumpai  penyakit pada usaha budidaya ikan dan udang, terutama bakteri Aeromonas hydrophila dan Vibrio harveyii. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas senyawa bioaktif rumput laut K. alvarezii dan E. denticullatum yang diekstrak menggunakan pelarut metanol dan etanol sebagai antibakteri terhadap A. hydrophila dan V. harveyii.  Penelitian dilakukan sebanyak dua tahap, yaitu: (1 Uji aktivitas antibakteri ekstrak rumput laut; dan (2 Analisa senyawa bioaktif yang terdapat pada ekstrak rumput laut, dimana masing-masing tahapan dianalisis menggunakan rancangan acak lengkap faktorial. Hasil penelitian menunjukkan, dua jenis ekstrak rumput laut dengan pelarut metanol dan etanol, mempunyai daya antibakteri terhadap A. hydrophila dan V. harveyii. Ekstrak E. denticullatum dengan pelarut metanol memiliki daya hambat lebih luas dibanding ekstrak K. alvarezii dengan pelarut metanol terhadap A. hydrophila (19.43±0,55 mm. Ekstrak E. denticullatum dengan pelarut metanol memiliki daya hambat lebih luas dibanding ekastrak K. alvarezii dengan pelarut metanol terhadap V. harveyii (19.85±0,23 mm. Asam heksadekanoat merupakan senyawa paling dominan dijumpai pada ekstrak rumput laut K. alvarezii, dan E. denticullatum yang diekstrak menggunakan pelarut metanol. Kata Kunci : Aktivitas Antibakteri, Rumput laut K. alvarezii dan E. denticullatum,  Bakteri A.  hydrophila dan V. harveyii. 

  16. Pengaruh Temperatur Kalsinasi pada Kaca FTO yang di-coating ZnO terhadap Efisiensi DSSC (Dye Sensitized Solar Cell yang Menggunakan Dye dari Buah Terung Belanda (Solanum betaceum

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Akbar Nur Prasetya

    2013-09-01

    Full Text Available Penelitian mengenai dye sensitized solar cell dilakukan dengan dye dari ekstrak buah terung belanda sebagai sumber energi alternatif dari tenaga surya. Dye sensitized solar cell (DSSC dibuat dengan menggunakan semikonduktor ZnO yang dilapiskan pada kaca konduktif Fluorine Doped Tin Oxide (FTO dan dikalsinasi  dengan variasi temperatur 5000C, 5500C, dan 6000C, dengan waktu tahan 30 menit pada tiap temperaturnya. Lapisan ZnO pada substrat dikarakterisasi dengan menggunakan SEM dan XRD. Luas permukaan aktif diukur dengan pengujian BET. Hasil SEM menunjukkan ukuran bentuk partikel ZnO berupa hexagonal. Hasil XRD menunjukkan struktur kristal ZnO adalah Wurthzite. Luas permukaan aktif dibandingkan dengan hasil kelistrikan DSSC, yang selaras meningkat dari temperatur 5000C ke 5500C, namun menurun pada 6000C. Densitas arus dan voltase maksimum diperoleh pada variasi temperatur 550oC yaitu sebesar 0,591 mA/cm2 dan 1140 mV. Efisiensi maksimum yang diperoleh sebesar 0,150%. Karena sampel 550oC memiliki luas permukaan aktif paling besar 146,185 m2/gr.

  17. Vermisidal dan Ovisidal Ekstrak Daun Pepaya Terhadap Cacing Ascaris suum Secara In Vitro

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Agung Mourizd Adventus Bili Bora

    2014-05-01

    Full Text Available Tujuan penelitian ini untuk mengetahui vermisidal dan ovisidal dari ekstrak daun pepaya terhadap cacing Ascaris suum. Menggunakan  Rancangan  Acak  Lengkap (RAL, dengan perlakuan beberapa konsentrasi ekstrak daun pepaya 1,5%, 3%, 4,5% dan 6%; kontrol negatif menggunakan NaCl fisiologis dan kontrol positif menggunakan Albendazole 0,12%. Dilakukan uji vermisidal dan uji  ovisidal, uji ovisidal dibagi  menjadi  dua  uji,  yaitu kontak langsung dan kontak tidak  langsung. Untuk uji vermisidal data dianalisis dengan Analisis Probit untuk mengetahui LC100 (Lethal concentration dan LT100 (Lethal  time, sedangkan  untuk  uji  ovisidal  data dianalisis dengan Sidik Ragam dan  jika terdapat perbedaan, dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan. Hasil  penelitian  vermisidal  didapatkan  LC100 ekstrak  daun  pepaya adalah  3,362%  dan  LT100 39,822  jam.  Untuk  uji  ovisidal  kontak  langsung  dan kontak tidak langsung didapatkan ekstrak daun pepaya berpengaruh sangat nyata (P<0,01 terhadap daya berembrio telur A. suum. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa ekstrak daun pepaya efektif sebagai vermisidal dan ovisidal terhadap cacing A. suum secara in-vitro.

  18. AISOLASI DAN UJI DAYA ANTIMIKROBA EKSTRAK KULIT NANAS (Ananas comosus L. Merr

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    M H Setiawan

    2017-03-01

    Full Text Available Kandungan senyawa flavonoid dalam limbah kulit nanas memiliki prospek positif sebagai antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas antimikroba ekstrak kulit nanas basah (KNB dan ekstrak kulit nanas kering (KNK dan mengetahui jenis senyawa flavonoid yang berperan sebagai antimikroba terhadap S. aureus dan E. coli. Flavonoid diisolasi menggunakan metode Domestic Microwave Maceration Extraction (DMME dan partisi. Aktivitas antimikroba diuji menggunakan metode difusi sumuran. Berdasarkan hasil penelitian, ekstrak etil asetat KNB maupun ekstrak etil asetat KNK berpotensi sebagai antimikroba, namun ekstrak etil asetat KNB lebih efektif menghambat bakteri S. aureus dan E. coli dengan diameter daerah hambat (DDH berturut-turut 13 mm dan 15 mm dibanding ekstrak etil asetat KNK dengan nilai DDH berturut-turut 12 dan 14,25 mm. Senyawa flavonoid dalam kulit nanas yang berperan sebagai antimikroba diduga merupakan golongan flavanon (KNB dan dihidroflavonol (KNK.Flavonoid compound in pineapple peel waste have positive prospects for antimicrobial. This study aims at understanding effectiveness of wet pineapple peel extract and dried pineapple peel extract antimicrobial and to know the type of flavonoid compound which act as antimicrobial against S.aureus and E.coli. Flavonoid was isolated using Domestic Microwave Maceration Extraction (DMME and partitions. Antimicrobial activity was tested using pitting diffusion method. Based on the research result, wet pineapple peel extract and dried pineapple peel extract are potential to be antimicrobial. However wet pineapple peel extract is more effective to inhibit bacteria S.aureus and E.coli with Inhibitory Regional Diameter respectively 13 mm and 15 mm compared to dried pineapple peel extract with Inhibitory Regional Diameter respectively 12 and 14,25 mm. Flavonoid compound in pineapple peel that acts as an antimicrobial is thought to be flavanones (wet pineapple peel and dihydroflavonol (dried

  19. Efek Antibakteri Ekstrak Daun Mimba (Azadirachta indica A. Juss) terhadap Bakteri Vibrio algynoliticus Secara In Vitro

    OpenAIRE

    Uli Ayini; Siti Harnina B.; Titis Candra Dewi

    2014-01-01

    Budidaya udang windu di Indonesia telah berkembang pesat. Salah satu kendala budidaya udang adalah penyakit Vibriosis yang disebabkan oleh bakteri Vibrio algynoliticus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek antibakeri ekstrak daun mimba terhadap bakteri Vibrio algynoliticus. Penelitian ini menggunakan metode dilusi untuk mengetahui efek antibakteri ekstrak daun mimba terhadap bakteri Vibrio algynoliticus secara in vitro. Konsentrasi ekstrak yang digunakan (%) yaitu: 0; 2,5; 5; 7,...

  20. POSISI DAYA SAING DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI EKSPOR BUAH-BUAHAN INDONESIA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Amalia Pradipta

    2015-02-01

    Full Text Available The success of competitiveness of Indonesian fruits export in the destination countries is determined by comparative and competitive advantage and other factors. Revealed Comparative Advantage (RCA and Export Product Dynamic (EPD are used in this research to analyze the position of competitiveness of Indonesian fruits export. This research also uses panel gravity model to analyze the factors which affect the export volume of Indonesia fruits (mango, mangosteen, rambutan, banana, and melon. The results from EPD and RCA method show that fruits which have the highest comparative and competitive advantage in destination countries and the world are mangoesteen, mango, and guava. Indonesian fruit which lost its opportunity to compete in the destination countries is strawberry. The results of this research shows that the factors which influence the export of Indonesian fruits to the destination countries are export price, population, economic distance, real GDP and GDP per capita, real exchange rate, Indonesian consumer price index, and dummy variable of crisis which happened in Europe.Keywords: competitiveness, EPD, gravity model, RCAABSTRAKKeberhasilan daya saing ekspor buah Indonesia di negara tujuan ditentukan oleh keunggulan komparatif dan kompetitif serta faktor lainnya. Revealed Comparative Advantage (RCA dan Export Product Dynamic (EPD digunakan untuk menganalisis posisi daya saing ekspor buah-buahan Indonesia. Pada penelitian ini digunakan analisis data panel gravity model untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi aliran volume ekspor buah-buahan Indonesia (mangga, manggis, rambutan, pisang, dan melon. Pada metode Export Product Dynamic (EPD dan Revealed Comparative Advantage (RCA menunjukkan bahwa buah yang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif tertinggi di negara tujuan dan dunia adalah buah manggis, mangga, dan jambu. Ekspor buah Indonesia yang kehilangan kesempatan dalam bersaing di negara tujuan adalah stroberi. Hasil

  1. PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI ANTIMICROBIAL FILM DARI PATI SINGKONG DAN EKSTRAK KEDELAI SEBAGAI BAHAN PENGEMAS MAKANAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Shobirotu Salamah

    2015-02-01

    Full Text Available Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi pencemaran lingkungan oleh bahan pengemas plastik adalah dengan pengembangan biodegradable plastic ramah lingkungan. Oleh karena itu dibutuhkan produk kemasan makanan yang dapat diuraikan. Salah satunya adalah memberi antimikroba pada edible film. Antimicrobial film tersebut diuji karakterisasinya secara fisik dan mekanik menggunakan alat FS/SPAG 01/2650 dan diuji efektifitas antimikrobanya. Didapat kadar air tertinggi pada edible film kontrol yaitu 15,83 %. Densitas dengan penambahan ekstrak kayu manis 1,5% memiliki nilai yang lebih tertinggi yaitu 1,1 gr/ml. Nilai Modulus young atau tingkat elastisitas film tertinggi yaitu pada edible film penambahan ekstrak bawang putih 1% sebesar 2,872 Mpa. Nilai Tensile strength atau nilai kuat tarik suatu film tertinggi yaitu 3,808 N/mm diperoleh pada penambahan ekstrak kayu manis 1,5% dan Nilai Extention at Maximum atau nilai pemanjangan film tertinggi yaitu 6,880 mm pada penambahan ekstrak kayu manis 1,5%. Sedangkan pengujian daya hambat terhadap Escherichia coli dilakukan menggunakan metode sumuran. Diameter zona bening terbesar yaitu pada penambahan ekstrak bawang putih 1,5%.

  2. PERFORMA DOMBA YANG DIBERI COMPLETE FEED KULIT BUAH KAKAO TERFERMENTASI

    OpenAIRE

    Kamalidin (Kamalidin); Ali Agus; I Gede Suparta Budisatria

    2013-01-01

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa domba yang diberi complete feed kulit buah kakao (KBK) terfermentasi. Domba ekor tipis umur 1-1,5 tahun sebanyak 15 ekor digunakan dalam penelitian ini dengan pemberian pakan dan air minum secara ad libitum. Perlakuan yang dicobakan adalah K yang merupakan pakan kontrol terdiri dari hijauan (sumber serat) + konsentrat, NF merupakan complete feed dari kulit buah kakao (sumber serat) + konsentrat tanpa fermentasi dan F merupakan complete feed d...

  3. DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN RAMBUTAN RAPIAH (Nephelium lappaceum L. TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN TEMULAWAK

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    A. A. Istri Mirah Dharmadewi

    2015-12-01

    Full Text Available Rambutan rapiah (Nephelium lappaceum L. merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai obat yang termasuk kedalam family Sapindaceae. Rambutan mengandung senyawa alelopati yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman yang tumbuh disekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat ekstrak daun rambutan rapiah terhadap pertumbuhan temulawak serta mengetahui kemampuan tanaman temulawak untuk bertahan terhadap pemberian ekstrak daun rambutan. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, panjang daun, lebar daun, jumlah daun, jumlah tunas dan berat rimpang yang diamati pada akhir pengamatan. Pemberian ekstrak daun rambutan dengan konsentrasi 5%,10%,15%, 20% mengakibatkan tinggi tanaman, panjang daun, lebardaun, jumlah daun dan berat rimpang lebih rendah jika dibandingkan dengan kontrol.

  4. SARI BUAH MARKISA UNGU MENCEGAH PENINGKATAN MDA SERUM TIKUS DENGAN DIET ATEROGENIK

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Inggita Kusumastuty

    2014-07-01

    Full Text Available Abstrak Markisa ungu merupakan buah tropis yang mengandung antioksidan antara lain vitamin A, vitamin C, β-karoten, komponen flavonoid dan fiber. Dalam 100 ml sari buah markisa ungu terdapat 1070 µg β-karoten. Pemberian sari buah markisa diduga dapat mencegah peningkatan MDA. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian sari buah markisa ungu per oral terhadap pencegahan peningkatan kadar MDA serum. Desain penelitian ini adalah Post-test Control Group yang dilakukan pada 30 ekor tikus jantan. Kelompok I adalah tikus yang diberi pakan normal (P0, kelompok II diberi diet aterogenik (P1, kelompok III diberi diet aterogenik dan sari buah markisa ungu 2,3 ml (P2, kelompok IV diberi diet aterogenik dan sari buah markisa ungu 3,3 ml (P3 dan kelompok V diberi diet aterogenik dan sari buah markisa ungu 4,2 ml (P4. Pemberian sari buah markisa ungu dilakukan secara oral melalui sonde setiap hari selama 60 hari. Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah kadar MDA serum dengan spektrofotometer. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh pemberian sari buah markisa ungu terhadap penghambatan  peningkatan kadar MDA serum (ANOVA, p=0.000. Uji Post Hoc Tukey menunjukkan ketiga dosis sari markisa ungu yang diberikan dapat mencegah peningkatan kadar MDA serum tikus wistar. Dosis ketiga yaitu 4,2 ml/ hari yang diberikan selama 60 hari bersamaan dengan diet aterogenik secara statistik dapat mengembalikan tikus pada kondisi normal (post hoc tuckey, p=0,115. Kata kunci : sari buah markisa ungu, kadar MDA serum, diet aterogenik   Abstract Purple passion fruit is the one of tropical fruits which is contain of antioxidans such as vitamin A, vitamin C, β-karoten, flavonoid and fiber. One hundred mililitres of purple passion fruit’s juice contain 1070 µg of β-karoten. Purple passion fruit’s juice has been predicted to  inhibit the increase of MDA. The aim of this study was to find the effects of purple passion fruit

  5. Pengujian Fitokimia dan Toksisitas Ekstrak Etanol Jantung Pisang Kepok (Musa paradisiaca LINN. dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Meytij Jeanne Rampe

    2016-05-01

    Full Text Available Telah dilakukan pengujian fitokimia dan toksisitas ekstrak etanol jantung pisang kepok (Musa Paradisiaca Linn. dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT.  Pengujian dilakukan untuk mencari beberapa senyawa kimia dari ekstrak jantung pisang Musa Paradisaca. Linn serta mengetahui efek toksik terhadap larva udang Artemia salina. Leach.  Maserasi jantung pisang kepok dilakukan dengan menggunakan etanol. Ekstrak etanol yang diperoleh dilakukan pengujian fitokimia dan toksisitas. Hasil pengujian fitokimia menunjukkan ekstrak etanol jantung pisang Musa paradisiaca. Linn memiliki komposisi senyawa flavonoid, kumarin dan senyawa fenolik lainnya. Ekstrak etanol jantung pisang kepok memberikan efek toksik terhadap larva udang Artemia salina. Leach dengan nilai LC50 sebesar 806,8 μg/mL.Kata kunci: jantung pisang kepok, fitokimia, toksisitas, BSLT.

  6. PENGARUH INFUS BUAH Foeniculum vulgare Mill PADA SIKLUS ESTRUS DAN BOBOT UTERUS TIKUS PUTIH

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sa'roni Sa'roni

    2012-10-01

    Full Text Available Buah Foeniculum vulgare Mill (adas secara tradisional untuk obat dan campuran jamu pengatur haid. Diduga buah Foeniculum vulgare Mill mempunyai pengaruh pada sistem reproduksi. Oleh karena itu, kami melakukan penelitian pengaruh infus buah Foeniculum vulgare Mill pada siklus estrus dan bobot uterus tikus putih.Infus diberikan secara oral sekali sehari selama 12 hari dengan dosis setara dengan 7,3 mg, 73 mg dan 219 mg/100 g bobot badan. Selama pemberian bahan, siklus estrus diperiksa setiap hari dan pada hari ke-13 diotopsi dan ditimbang bobot uterusnya.Hasil penelitian menunjukkan bahwa infus buah Foeniculum vulgare Mill setara dengan serbuk 7,3 mg, 73 mg dan 219 mg/100 g bobot badan dapat menghambat fase estrus (masa subur. Infus setara dengan serbuk 7 mg dan 219 mg/100 g bobot badan kelihatan dapat menghambat fase estrus yang sangat nyata dibandingkan dengan akuades. Infus buah Foeniculum vulgare Mill setara dengan serbuk 219 mg/100 g bobot badan dapat menurunkan bobot uterus, tetapi secara statistik tidak berbeda nyata dengan akuades. Kata kunci: Obat tradisional; Foeniculum vulgare Mill; Sistem Reproduksi

  7. DELIGNIFIKASI BAMBU PETUNG (DENDROCALAMUS ASPER DENGAN EKSTRAK ABU JERAMI PADI DAN KAYU

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Endah Sulistiawati

    2012-10-01

    Full Text Available Kebutuhan tekstil di Indonesia terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Selama ini pemenuhan tekstil sebagian besar diimpor dari beberapa negara, antara lain: India, China, dan Jepang. Di sisi lain, Indonesia merupakan negara agraris, dengan limbah pertanian yang melimpah. Juga tanaman bambu tumbuh subur dan banyak terdapat di negeri ini. Keunggulan serat tekstil bambu adalah bersifat antiseptik, tahan terhadap mikroba. Penelitian ini merupakan salah satu langkah dalam pembuatan serat tekstil alami dari bambu petung (Dendrocalamus asper dan limbah pertanian yaitu abu jerami padi dan kayu, yaitu tahap delignifikasi. Tujuan penelitian ini mencari waktu perendaman bambu dalam ekstrak abu yang memberikan hasil terbaik. Bambu dipotong dan dibelah tipis, berukuran panjang 15 cm, setebal 0,5 mm. Mula-mula sampel bambu ditimbang (antara 12 sampai 57 gram, lalu direndam dalam ekstrak abu (jerami padi dan kayu sebanyak 500 ml dalam sebuah botol berkapasitas 600 ml dan ditutup. Perendaman dilakukan pada suhu kamar. Waktu perendaman bervariasi dari 4 jam hingga 80 jam. Setelah perendaman selesai, hasil disaring. Sampel filtrat dititrasi untuk diketahui konsentrasi alkali aktifnya. Bambu yang telah direndam lalu dikeringkan menggunakan oven pada suhu 110ºC sampai berat tetap. Selisih berat antara bambu awal dan akhir (kering dihitung, dan dianggap sebagai lignin yang terdegradasi. Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa perendaman menggunakan ekstrak abu jerami padi memberikan hasil yang lebih baik dari pada ekstrak abu kayu, karena pengurangan berat padatan lebih besar. Hasil yang tertinggi pada perendaman menggunakan ekstrak abu jerami padi selama 76 jam, dengan selisih berat (basis kering mencapai 44,5%.

  8. AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SUSU PASTEURISASI HTST DAN LTLT YANG DITAMBAHKAN BERBAGAI LEVEL BUAH SIRSAK (Annona muricata L.)

    OpenAIRE

    ANITA, IRMAYANA AYU

    2015-01-01

    2015 IRMAYANA AYU ANITA (I 111 11 305). Aktivitas Antioksidan Susu Pasteurisasi HTST dan LTLT yang Ditambahkan Berbagai Level Buah Sirsak (Annona muricata L). Dibawah bimbingan WAHNIYATHI HATTA sebagai pembimbing utama dan EFFENDI ABUSTAM sebagai pembimbing anggota. Buah sirsak mengandung vitamin, dan senyawa antioksidan yang dapat berfungsi sebagai senyawa yang dapat menunda, memperlambat dan mencegah proses oksidasi lipid. Penambahan buah sirsak diharapkan dapat mening...

  9. ISOLASI DAN UJI DAYA ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN KERSEN (Muntingia calabura

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    YP Arum

    2013-07-01

    Full Text Available Daun kersen mengandung senyawa flavonoid. Flavonoid yang merupakan senyawa obat dapat digunakan sebagai antioksidan, antibakteri, dan antiinflamasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui daya antimikroba ekstrak daun kersen terhadap Eschericia coli, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, dan Staphylococcus aureus. Metode penelitian yang digunakan adalah mengisolasi senyawa flavonoid dari daun kersen dengan menggunakan larutan etanol dan metanol. Identifikasi flavonoid dilakukan dengan menggunakan IR dan UV-Vis. Selanjutnya sifat antibakteri flavonoid diujikan pada bakteri Eschericia coli, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis dan Staphylococcus aureus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak hasil isolasi daun kersen merupakan senyawa flavonoid berupa auron, flavonol, dan flavon. Hal ini ditunjukkan dengan munculnya puncak pada spketrum UV-Vis di daerah panjang gelombang 382 nm, 350 nm dan 323 nm serta diperkuat dengan munculnya serapan khas C=O dan –OH pada spektrum IR. Ekstrak hasil isolasi daun kersen dengan pelarut etanol dan metanol memiliki daya hambat terhadap bakteri yakni terbukti mempunyai sifat antibakteri terhadap bakteri Eschericia coli, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, dan Staphylococcus aureus. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun kersen semakin tinggi pula daya hambatnya terhadap bakteri. Ekstrak yang paling efektif menghambat bakteri adalah pada ekstrak dengan konsentrasi 96% dengan pelarut metanol. Cherry leaves can be used as a drug because it contains of flavonoid compounds, which contain antioxidant, antibacterial, and anti-inflammatory. The study was aimed to determine the antimicrobial strength of cherry leaf extract against Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, and Staphylococcus aureus. This research used flavonoid compound from cherry leaves isolation method by using ethanol and methanol solvent. IR and UV-Vis was used to identify flavonoid, then

  10. Keamanan Pemberian Berulang Ekstrak Kangkung Darat (Ipomoea Reptans,poir) Terstandar Terhadap Fungsi Ginjal Dan Hepar Mencit Betina

    OpenAIRE

    Hayati, Farida; Murwanti, Retno; Zabrina, Ginna

    2013-01-01

    Kangkung darat terbukti memiliki aktifitas antihiperglikemia pada mencit betina galur Swiss yang diinduksi streptozotosin. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan kajian keamanan pemberian berulang ekstrak kangkung darat terstandar terhadap fungsi ginjal dan hepar pada mencit betina. Dua puluh hewan uji dibagi ke dalam 4 kelompok, yaitu kelompok kontrol (akuades 10 ml/ kg), dosis I (ekstrak etanolik kangkung darat 480 mg/ kg), dosis II (ekstrak etanolik kangkung darat 759 mg/ kg), dan dos...

  11. Dye-sensitized solar cells using natural dyes as sensitizers from Malaysia local fruit `Buah Mertajam'

    Science.gov (United States)

    Hambali, N. A. M. Ahmad; Roshidah, N.; Hashim, M. Norhafiz; Mohamad, I. S.; Saad, N. Hidayah; Norizan, M. N.

    2015-05-01

    We experimentally demonstrate the high conversion efficiency, low cost, green technology and easy to fabricate dye-sensitized solar cells (DSSCs) using natural anthocyanin dyes as sensitizers. The DSSCs was fabricated by using natural anthocyanin dyes which were extracted from different parts of the plants inclusive `Buah Mertajam', `Buah Keriang Dot', `Bunga Geti', Hibiscus, Red Spinach and Henna. The natural anthocyanin dyes that found in flower, leaves and fruits were extracted by the simple procedures. This anthocyanin dye is used to replace the expensive chemical synthetic dyes due to its ability to effectively attach into the surface of Titanium dioxide (TiO2). A natural anthocyanin dyes molecule adsorbs to each particle of the TiO2 and acts as the absorber of the visible light. A natural anthocyanin dye from Buah Mertajam shows the best performance with the conversion efficiency of 5.948% and fill factor of 0.708 followed by natural anthocyanin dyes from `Buah Keriang Dot', `Bunga Geti', Hibiscus, Red Spinach and Henna. Buah Mertajam or scientifically known as eriglossum rubiginosum is a local Malaysia fruit.

  12. KOMPOSISI KIMIA MINYAK ATSIRI BUAH SIRIH HIJAU (PIPER BETLE L, KEMUKUS (PIPER CUBEBA L DAN CABE JAWA (PIPER RETROFRACTUM VAHL

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    M. Widyo Wartono

    2014-05-01

    Full Text Available Tumbuhan genus Piper mempunyai kandungan minyak atsiri hampir disemua bagiannya, namun komposisi kimianya belum semua dilaporkan. Pada laporan ini kami melakukan isolasi dan identifikasi senyawa kimia minyak atsiri pada bagian buah tumbuhan Piper. Isolasi minyak atsiri buah Piper dilakukan dengan destilasi air menggunakan destilasi Stahl dan analisis komposisi kimia dengan kromatografi gas-spektroskopi masa (GC-MS. Kandungan minyak atsiri buah sirih hijau (Piper betle 1,4% (v/b, cabe jawa (Piper retrofractum 1% (v/b, dan buah kemukus (Piper cubeba 1,7% (v/b. Hasil analisis GC-MS menunjukan kandungan utama minyak atsiri adalah senyawa golongan monoterpen, seskuiterpen dan fenil propanoid. Kandungan utama minyak atsiri buah sirih hijau (P. betle adalah eugenol (12,36%, isokaryofillena (9,55% dan β-selinena (8,09%, sedangkan komponen utama buah cabe jawa (Piper retrofractum adalah isokaryofilen (8,88%, β-bisabolen (7,01% dan zingiberen (6,32%, dan minyak atsiri buah kemukus (Piper cubeba adalah spathulanol (27,05%, sativen (8,73% dan germakren D (7,50%.

  13. PENGARUH KONSENTRASI BUAH CABAI MERAH (Capsicum annum L. DAN BUAH CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L. DALAM PRODUKSI BIOGAS DARI SAMPAH ORGANIK

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Khamdan Cahyari

    2014-10-01

    Full Text Available Meningkatnya kesejahteraan masyarakat Indonesia berdampak positif bagi peningkatan jumlah pasar tradisional dan komoditas perdagangannya. Namun, permasalahan sampah yang ditimbulkan oleh kegiatan perdagangan tersebut masih belum dapat ditangani dengan baik. Tidak hanya itu, sampah pasar tradisional yang hanya ditimbun di area tempat pembuangan akhir (TPA telah menyebabkan pencemaran lingkungan berupa kontaminasi air tanah, emisi gas rumah kaca dan masalah kesehatan. Sampah pasar tradisional memiliki potensi yang besar untuk diolah menjadi biogas melalui metode anaerobic digestion. Dengan adanya mikroorganisme, proses ini mampu mendegradasi sampah organik menjadi bahan organik yang stabil dan biogas (metana dan karbondioksida. Salah satu faktor yang mempengaruhi proses tersebut adalah adanya senyawa-senyawa antibiotik yang terkandung dalam sampah. Senyawa capsaicinoid dalam sampah buah cabai merupakan senyawa yang berperan dalam rasa pedas cabai memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja mikroorganisme dalam mendegradasi sampah menjadi biogas. Pengaruh konsentrasi buah cabai terhadap produksi biogas ini belum banyak diteliti dan diketahui sehingga perlu dilakukan penelitian untuk menentukan konsentrasi minimal yang menyebabkan proses inhibisi (penghambatan.Hasil penelitian membuktikan adanya pengaruh konsentrasi buah cabai (capsaicinoid terhadap produksi biogas. Sampah pasar tradisional dengan konsentrasi 8 g VS/liter yang diumpankan terhadap konsorsium mikroorganisme tanpa adanya buah cabai menghasilkan yield biogas yang lebih tinggi dibandingkan dengan sampah yang tercampur buah cabai. Semakin tinggi konsentrasi buah cabai semakin besar pengaruh penghambatannya (inhibition. Hal ini ditunjukkan dengan menurunnya yield biogas yang dihasilkan. Konsentrasi buah cabai yang menghasilkan yield optimal diperoleh pada nilai konsentrasi 5 dan 8 g VS/liter untuk cabai merah dan cabai rawit secara berturut-turut. Yield tertinggi biogas dan gas metana ialah

  14. Karakteristik dan Aktivitas Antioksidan Sabun Padat Transparan yang Diperkaya dengan Ekstrak Kasar Karotenoid Chlorella pyrenoidosa

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Wayan Agustini

    2017-06-01

    Full Text Available Sabun berfungsi membersihkan kulit, tidak merusak kulit serta mampu melindungi kulit dari efek radikal bebas. Senyawa yang mampu menangkal radikal bebas adalah antioksidan yang antara lain bersumber dari Chlorella pyrenoidosa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari ekstrak kasar karotenoid C. pyrenoidosa yang diformulasikan pada sabun padat transparan dan karakteristik sabun yang dihasilkan. Konsentrasi ekstrak kasar karotenoid yang digunakan adalah 5%, 10% dan 15%. Sabun padat transparan dibuat dengan metode setengah panas (semi-boiled. Evaluasi sediaan meliputi warna, kekerasan sabun, pH, kadar air, asam lemak bebas, lemak tidak tersabunkan, aktivitas antioksidan dan daya stabilitas sabun pada penyimpanan suhu 25-30 °C dan 60 °C selama 3 minggu. Hasil studi menunjukkan bahwa sabun padat transparan yang mengandung ekstrak kasar karotenoid sebanyak 5%, 10%, dan 15% memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 berturut-turut sebesar 66,42 µg/ml,              59,18 µg/ml, dan 10,21 µg/ml. Sabun padat transparan dengan kandungan ekstrak kasar karotenoid sebanyak 5% berwarna kuning neon carrot, ekstrak 10% berwarna kuning pizzaz dan ekstrak 15% berwarna kuning pumpkin. Seluruh sabun beraroma lemongrass. Sabun padat transparan memiliki nilai pH sebesar 9,31-10,47, kadar air 14,45-16,28%, kekerasan sabun 1,40-1,81 mm/detik, jumlah asam lemak bebas 0,42-0,68% dan lemak tidak tersabunkan 1,79-1,84%. Berdasarkan hasil uji stabilitas, sabun tahan disimpan dalam suhu kamar selama 2 tahun, karena sabun relatif stabil pada penyimpanan suhu 60 °C selama 3 minggu.

  15. KARAKTERISASI SIFAT-SIFAT BIOKIMIA EKSTRAK KASAR LIPASE EKSTRASELULER BAKTERI Azospirillum sp.PRD1

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Santi Nur Handayani

    2011-11-01

    Full Text Available Enzim lipase mempunyai peranan penting dalam katalis berbagai reaksi industri satu diantaranya pembuatan flavor melalui reaksi esterifikasi. Lipase adalah biokatalis yang berperan besar dalam aplikasi bioteknologi, seperti dalam sintesis biopolimer, biodiesel, produksi obat, dan produksi flavor. Peningkatan penggunaan lipase untuk industri mendorong dilakukan penelitian untuk mendapatkan sumber-sumber lipase baru. Sumber lipase yang potensial salah satunya adalah bakteri Azospirillum sp.PRD1 dari isolat lokal Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan ekstrak kasar lipase dan menentukan karakteristik sifat-sifat biokimiawinya. Metode yang digunakan antara lain peremajaan bakteri Azospirillum sp.PRD1, dan produksi inokulum, penentuan waktu produksi optimum dan fase pertumbuhan bakteri, ekstraksi dan produksi ekstrak kasar lipase dan penentuan karakteristik sifat-sifat biokimiawinya. Hasil penelitian diperoleh ekstrak kasar lipase dari inokulum berumur 7 jam dan medium produksi dengan induser minyak zaitun yang diinkubasi selama 3 jam memiliki aktivitas spesifik 7,0547 Unit/mg. Lipase ekstrak kasar optimum pada pH 7, suhu 40 oC dan waktu inkubasi selama 25 menit. Lipase merupakan metaloenzim dengan kofaktor Zn2+ , Mn2+, Hg2+, Ca2+, Co2+ and Mg2+.

  16. POTENSI ANTIMIKROBA EKSTRAK SAMBILOTO (ANDROGRAPHIS PANICULATA NESS. DAN KUNYIT (CURCUMA LONGA LINN. SERTA KOMBINASINYA TERHADAP BAKTERI ESCHERICHIA COLI IN VITRO

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Luh Putu Happy Sandha

    2015-01-01

    Full Text Available Penggunaan tanaman tradisional sebagai obat telah banyak dikembangkan sebagai solusi pada kasus resistensi antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antimikroba dari ekstrak sambiloto, kunyit serta kombinasinya terhadap pertumbuhan bakteri gram negatif Esherichia coli. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental murni yang dilakukan secara in-vitro. Ekstrak sampel kunyit dan sambiloto diperoleh dari proses ekstraksi menggunakan methanol 95%. Aktivitas antimikroba dinilai dari diameter zona hambat yang terbentuk pada bakteri E. coli dengan metode difusi cakram. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa kombinasi ekstrak sambiloto dan kunyit memiliki potensi antimikroba yang bermakna terhadap bakteri E. coli dengan zona hambat sebesar 27,33 mm (p=0,002 pada konsentrasi 15 µg/ml. Ekstrak kunyit tunggal memiliki potensi antimikroba terhadap E. coli pada konsentrasi 15 µg/ml dengan zona hambat 28,67 mm (p=0,004. Ekstrak sambiloto tunggal tidak memiliki potensi antimikroba untuk E. coli. Simpulan penelitian ini yaitu penggunaan kunyit sebagai antimikroba tunggal memiliki potensi yang lebih baik dibandingkan kombinasi ekstrak, sehingga tidak perlu dikombinasi dengan sambiloto.    

  17. Ekstrak Air Daun Sirih (Piper betle Linn sebagai Antioksidan Alami pada Pengolahan Ikan Patin (Pangasius hypophthalmus Asin Kering

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Farida Ariyani

    2015-04-01

    Full Text Available Kajian peran ekstrak air daun sirih sebagai antioksidan alami pada proses pengolahan ikan patin asin kering telah dilakukan. Penambahan ekstrak air daun sirih pada berbagai konsentrasi (0, 4, 5, 6, 7% b/v dilakukan pada saat perendaman patin segar dalam larutan garam jenuh selama 48 jam. Selanjutnya patin asin hasil penggaraman dikeringkan di bawah sinar matahari selama 4–5 hari. Pengamatan aktivitas antioksidan ekstrak air daun sirih dilakukan dengan metode 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH yang dibandingkan dengan Buthylated Hydroxytoluene (BHT sebagai kontrol positif, sedangkan pengamatan efektivitas ekstrak air daun sirih sebagai antioksidan patin asin dilakukan melalui analisis parameter oksidasi yakni angka TBA, angka anisidin dan produk berfluoresen serta karakteristik  sensori (warna, bau, dan rasa. Hasil kajian menunjukkan bahwa ekstrak air daun sirih memiliki aktivitas antioksidan lebih tinggi dibandingkan BHT. Penambahan ekstrak air daun sirih dengan konsentrasi 4–7% (b/v selama penggaraman dalam proses pengolahan patin asin mampu menghambat proses oksidasi lemak patin asin dan patin asin kering yang tercermin dari rendahnya angka TBA, angka anisidin dan produk berfluoresen dibanding kontrol. Perlakuan terpilih dari penelitian ini adalah kelompok perlakuan penambahan ekstrak daun sirih 4% yang menghasilkan patin asin kering dengan angka TBA 6,42 mMol MDA/kg (kontrol 15,10 mMol MDA/kg, angka anisidin 3,41 mMol/g minyak (kontrol 6,87 mMol/g minyak, dan produk berfluoresen 0,091 mg/g ikan (kontrol 0,219 mg/g ikan. Karakteristik sensori patin asin dengan perlakuan terpilih berwarna coklat muda, berbau tidak tengik, dan berasa sedikit getir.

  18. Aktivitas Antioksidan Danangiotensin-I Converting Enzyme Inhibitor oleh Yogurt dengan Ekstrak Daun Ficus glomerata Roxb

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Baiq Rani Dewi Wulandani

    2018-01-01

    ABSTRAK  Ficus glomerata Roxb. telah diketahui memiliki senyawa flavonoid. Senyawa flavonoid yang terdapat didalam tanaman diketahui memiliki kemampuan sebagai antioksidan dan mampu sebagai Angiotensin Converting Enzyme I- inhibitor. Penelitian ini diawali dengan melakukan ekstraksi dengan menggunakan air pada daun Ficus glomerata Roxb untuk mendapatkan profil senyawa phenolik pada ekstrak daun Ficus glomerata Roxb [gallic acid, flavonol (quercetin dan rutin, flavanol (catechin, dan flavanone]. Tahap berikutnya adalah inokulasi dan perbanyakan starter yogurt untuk selanjutnya melakukan proses pembuatan yogurt dengan penambahan ekstrak daun Ficus glomerata Roxb. Pengujian aktivitas antioksidan, pengujian terhadap nilai o-phthalaldehyde (OPA dan pengujan terhadap angiotensin converting enzyme I- inhibitor dilakukan terhadap yogurt dengan ekstrak daun Ficus glomerata Roxb selama proses penyimpanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari kemampuan aktivitas antioksidan dan Angiotensin Converting Enzyme I- inhibitor pada yogurt dengan penambahan ekstrak daun Ficus glomerata Roxb selama penyimpanan (1, 7, 14, 21, dan 28 hari pada suhu 4 °C. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan, nilai o-phthalaldehyde (OPA dan Angiotensin Converting Enzyme I- inhibitor pada yogurt dengan ekstrak daun Ficus glomerata Roxb selama proses penyimpanan di dalam refrigerator (4 °C adalah lebih tinggi dan menunjukkan perbedaan yang nyata (p < 0,05 dibandingkan dengan plain yogurt yang mencapai optimalnya pada hari ke-7 penyimpanan. Kata kunci: Angiotensin converting enzyme; Ficus glomerata Roxb; yogurt

  19. Efek Toksisitas Ekstrak Daun Sirih Merah Terhadap Gambaran Mikroskopis Ginjal Tikus Putih Diabetik yang Diinduksi Aloksan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ni Made Rina Yulinta

    2013-08-01

    Full Text Available Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek toksik dari ekstrak daun sirih merah terhadap gambaran mikroskopis ginjal tikus putih diabetes mellitus yang diinduksi aloksan. Sebanyak 20 ekor tikus putih jantan galur Sprague-dawley umur ± 3 bulan digunakan dalam penelitian ini. Seluruh sampel tersebut dibagi secara acak menjadi lima kelompok perlakuan yaitu: (P0 tikus sehat yang hanya diberikan aquades; (P1 tikus yang diberikan aloksan 120 mg/kg bb/intraperitoneal; (P2 tikus yang diberikan aloksan 120 mg/kg bb/intraperitoneal dan ekstrak daun sirih merah 50 mg/kg bb/peroral; (P3 tikus yang diberikan aloksan 120 mg/kg bb/intraperitoneal dan ekstrak daun sirih merah 100mg/kg bb/peroral; (P4 tikus yang diberikan aloksan 120mg/kg bb/intraperitoneal dan suspensi glibenklamid 1 mg/kgbb/peroral. Perlakuan diberikan selama 30 hari. Pada hari ke-31 semua tikus dieuthanasi dan dinekropsi untuk melihat gambaran mikroskopis ginjal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum dosis 50 mg/kg bb dan 100 mg/kg bb tidak menunjukkan perubahan patologi terhadap gambaran mikroskopis ginjal. Hal ini menunjukkan ekstrak daun sirih merah dosis 50 mg/kgbb dan dosis 100 mg/kgbb tidak toksik terhadap jaringan ginjal tikus putih diabetes mellitus.

  20. KAJIAN PENGGUNAAN EKSTRAK SUSU KEDELAI TERHADAP KUALITAS KEFIR SUSU KAMBING

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    M. E Sawitri

    2012-04-01

    Full Text Available ABSTRAK Tujuan penelitian untuk mengkaji kualitas kefir susu kambing yang telah diberi perlakuan penggunaan ekstrak susu kedelai ditinjau dari nilai pH, viskositas, kadar protein,kadar lemak dan kadar isoflavon. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi bagi praktisi dan industri tentang kualitas kefir susu kambing sebagai bahan pangan yang dapat menunjang kesehatan. Materi penelitian adalah kefir susu kambing  yang diberi perlakuan penambahan ekstrak susu kedelai sebesar 10% (K1,20%(K2 dan 30%(K3 dari volume kefir susu kambing. Metode penelitian menggunakan metode percobaan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK. Parameter yang dikaji adalah nilai pH, viskositas, kadar protein,kadar lemak dan kadar isoflavon kefir susu kambing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  penambahan ekstrak susu kedelai tidak memberikan perbedaan pengaruh yang nyata (P>0,05  terhadap nilai pH, memberikan perbedaan pengaruh yang sangat nyata (P0,05 on pH and that each treatments were given highly significant effect (P<0,01 on protein,fat and isoflavon content of goat milk kefir. The conclusion of this research was addition of soymilk extract had increase quality of goat milk kefir.   Keywords : goat milk kefir, soymilk extract

  1. UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN SAMBILOTO (Andrographis paniculata Nees TERHADAP BAKTERI Staphylococus aureus

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yuska Novi Yanti

    2017-03-01

    Full Text Available Tumbuhan memiliki zat kimia aktif yang memiliki potensi besar salah satunya adalah membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri. Salah satu tanaman yang digunakan sebagai obat tradisional adalah tanaman sambiloto (Andrographis paniculata Nees yang mempunyai berbagai macam manfaat bagi kesehatan manusia,berbagai aktivitas farmakologi dari sambiloto adalah antiinflamasi,antibakteri,antipiretik dan antioksidan.Sampel dalam penelitan ini adalah koloni Staphylococcus aureus dan ekstrak kental tanaman sambiloto (Andrographis paniculata Nees . Ekstraksi dengan metode maserasi Salanjutnya di rotary dengan menggunakan Rotary evaporator dan dilakukan uji susut pengeringan. Kemudian ekstrak dibagi menjadi lima perlakuan yaitu 10 µg/ml, 50 µg/ml, 100 µg/ml, 500 µg/ml, 1000 µg/ml dibuat kontrol posistif dan negatif lalu dilakukan pembuatan media NA dan NB. Selanjutnya dibuat peremajaan bakteri dan pembuatan larutan uji lalu dilalukan pengujian daya hambat dengan metode cakram lalu diikubasi dan diukur diameter zona hambat.Dari hasil pengujian menunjukan bahwa semua konsentrasi ekstrak sambiloto memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Daya hambat ekstrak sambiloto ditunjukkan dengan adanya zona bening disekitar cakram. Diketahui bahwa pada dosis 100 µg/mL, 1000 µg/mL memiliki daya hambat lemah dan dilanjutkan dengan analisa SPSS diperoleh hasil yang tidak berbeda secara signifikan.

  2. Biosintesis Partikel-nano Perak Menggunakan Ekstrak Metanol Daun Manggis (Garcinia mangostana L.

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yalkhin Masakke

    2015-08-01

    Full Text Available Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan ekstrak daun manggis dalam menyintesis partikel-nano perak serta menentukan karakteristik partikel-nano perak yang dihasilkan. Larutan AgNO3 4 mM  direduksi menggunakan ekstrak daun manggis selama 90 menit pada suhu 70°C. Keberhasilan reaksi reduksi dilihat dari munculnya serapan pada panjang gelombang 395 – 515 nm pada pengukuran serapan menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Penentuan waktu reduksi optimum dilakukan dengan analisis spektrum UV-Vis larutan setiap 30 menit dengan larutan ekstrak daun manggis sebagai kontrol. Karakteristik partikel-nano perak yang dihasilkan, dianalisis dengan menggunakan instrumen SEM-EDS, dan PSA. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan waktu reaksi optimum adalah 60 menit, partikel-nano yang dihasilkan berbentuk acak serta cenderung untuk beragregasi dengan distribusi ukuran partikel-nano antara 204,23 nm – 562,49 nm dan diameter rata-rata 339,44 nm.Kata Kunci: Biosintesis Partikel-nano, Daun Manggis, Partikel-nano Perak

  3. Penyakit-Penyakit Penting Buah Naga di Tiga Sentra Pertanaman di Jawa Tengah

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Arif Wibowo

    2011-12-01

    Full Text Available The objective of this study was to identify the causal agent of some dragon fruit disease emerging in Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY and Central Java. Samples were taken from the dragon fruit plantation from the district of Sleman and Kulonprogo, Province of Daerah Istimewa Yogyakarta as well as Magelang, Province of Central Java. Isolation of pathogen from symptomatic plant tissue was performed on Potato Dextrose Agar (PDA for fungi and Nutrient Agar (NA for bacteria and continued with Koch's postulates testing. The results of field observation showed that the disease commonly occured in all 3 plantations of dragon fruit were stem rot caused by Erwinia sp. and scab caused by Pestalotiopsis sp. Other miscellaneous diseases found among the plantations were brown spot (Fusarium sp., anthracnose (Colletotrichum sp., mosaic that might be caused by Cactus Virus X, root knotnematode (Meloidogyne sp., black rot and red spot which were still unidentified. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyakit-penyait penting pada tanaman buah naga yang ditanam pada sentra pertanaman buah naga di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY dan Jawa Tengah, serta untuk mengidentifikasi penyebab penyakit penting tersebut. Sampel tanaman buah naga diambil dari pertanaman buah naga di Kabupaten Sleman dan Kulon Progo untuk Provinsi DIY serta Magelang untuk Propinsi Jawa Tengah. Isolasi patogen dari jaringan tanaman bergejala dilakukan pada medium Potato Dextrose Agar (PDA untuk jamur dan Nutrient Agar (NA untuk bakteri serta dilanjutkan dengan uji Postulat Koch. Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa penyakit yang umum terdapat di 3 lokasi pertanaman buah naga tersebut adalah busuk batang yang disebabkan oleh Erwinia sp. dan kudis yang disebabkan oleh Pestalotiopsis sp. Adapun penyakit-penyakit lain yang dijumpai antara lain bercak coklat (Fusarium sp., antraknosa (Colletotrichum sp., mosaik yang kemungkinan disebabkan oleh Cactus Virus X, puru akar

  4. UJI REPELEN (DAYA TOLAK BEBERAPA EKSTRAK TUMBUHAN TERHADAP GIGITAN NYAMUK Aedes aegypti VEKTOR DEMAM BERDARAH DENGUE

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Hasan Boesri Boesri

    2015-10-01

    Full Text Available AbstrakPenyakit­ Demam ­Berdarah ­Dengue,­Malaria,­filaria­sejauh­ini­masih­menjadi­masalah­kesehatan­masyarakat.Penggunaan insektisida nabati banyak memberikan keuntungan diantaranya ramah lingkungan, tidak memberikan dampak buruk pada kesehatan dan bahan dasar ada di sekitar pemukiman. Berdasarkan banyaknya keuntungan yang didapatkan, maka dipandang perlu untuk mencari insektisida nabati sebagai repelen untuk  menolak gigitan nyamuk  penular penyakit. Penelitian ini merupakan eksperimen murni, tentang pembuatan ekstrak dari berbagai­bahan­tanaman­serta­uji­efektifitas­daya­tolak­nyamuknya­dan­dilakukan­di­laboratorium.­Pembuatanekstrak dilakukan di Laboratorium Farmasi Universitas Gajah Mada Yogyakarta, sedangkan  untuk pengujian ekstrak terhadap nyamuk Aedes aegypti dilakukan di laboratorium uji insektisida Balai Besar Litbang Vektor dan Reservoir Penyakit. Hasil penelitian uji  repelen beberapa ekstrak tumbuhan adalah pada dosis 100%  yang mampu menolak gigitan nyamuk di atas 80% per jam  antara lain ekstrak daun Zodia mampu menolak sampai 2 jam sebanyak 88,2%. Ekstrak daun tembakau  mampu menolak  selama 3 jam sebanyak  84,9%, ekstrak daun gondopuro mampu menolak selama 1 jam sebanyak  83,3%,  ekstrak daun Serai Wangi mampu menolak selama 2 jam sebanyak 85,1%. Ekstrak daun cengkeh mampu menolak selama 4 jam sebanyak, 81,7%. Ekstrak bunga krisan mampu menolak selama 1 jam sebanyak 89,6%, Sedangkan ekstrak daun suren, akar tuba dan lavender hanya mampu menolak gigitan nyamuk Aedes aegypti di bawah 80%.Kata kunci : ekstrak, repelen, Aedes aegyptiAbstractDengue­Haemorrhagic­Fever,­malaria,­filaria­so­far­are­public­health­problem.­The­use­of­plant-based­­insecticidesare­many­eco-friendly­benefits,­do­not­give­bad­impact­on­­health­and­basic­materials­are­all­around­settlements.­Itis necessary to look for botanical insecticides as repellent to resist bites mosquito

  5. Efikasi Ekstrak Daun dan Bunga Kecombrang (Etlingera elatior terhadap Larva Aedes aegypti

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Meiske Elisabeth Koraag

    2016-12-01

    Full Text Available Abstract. Three widely known dengue vector control programs in Indonesia are chemical, biological, and environmental modification control where chemical control with organophosphate insecticide (malathion and temephos is the most common. The long term use of chemical insecticide will result in the vector beingtolerant and eventually resistant to insecticide. One of the alternative solutions is to use biological larvacide from the plant. The objective of this study was to determine the lethal concentration of the extract of Kecombrang (Etlingera elatior leaves and flowers against Aedes aegypti larvae. This was an experimentalstudy where the sample size was determined by using the Federer formula. The study used six different concentrations and four repetitions. Two controls group, Bacillus thuringiensis and water used as positive and negative control. The results showed that the LC50 and LC90 of Kecombrang leave extract were 1.20% and 2.05% respectively whereas for Kecombrang flowers extract were 0,05% and 0.09% respectively. Extract of Kecombrang leaves and flowers is effective to kill Ae. aegypti larvae where the flowers extract is more effective than the leaves extract in killing Ae. aegypti larvae.Keywords: dengue, Ae. aegypti, larvae, Etlingera elatiorAbstrak. Pengendalian vektor penular demam berdarah dengue (DBD yang selama ini dikenal yaitu pengendalian secara kimia, biologi dan modifikasi lingkungan. Pengendalian vektor DBD di Indonesia masih banyak dilakukan dengan menggunakan insektisida dari golongan organofosfat (malation dan temefos. Penggunaan insektisida kimia dalam jangka waktu lama akan memberi efek menekan dan menyeleksi serangga vektor sasaran untuk menjadi toleran sampai resisten. Salah satu solusi alternatif yaitu menggunakan larvasida yang berasal dari tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan daya bunuh ekstrak daun dan bunga kecombrang (Etlingera elatior terhadap larva nyamuk Ae. aegypti. Jenis penelitian yang

  6. Efek antikaries ekstrak gambir pada tikus jantan galur wistar

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Siti Rusdiana Puspa Dewi

    2017-12-01

    Full Text Available Anti-caries effect of gambier extract on male wistar rats. Several previous studies have mentioned that gambir extract can inhibit the growth of Streptococcus mutans (S. mutans because it contains active substances of catechins and tannins. The objective of this study was to explore the anti-caries effect of gambir extract on male Wistar rats. Thirty-six Wistar rats were inoculated with S. mutans, given cariogenic foods and divided into 4 groups according to the doses of gambir extract, namely 6 mg, 12 mg, 24 mg and placebo. After 60 days, the rats were euthanized, then the number of caries on the mesial or distal and occlusal surfaces was counted by using the Keyes’ method. The data were analyzed using Kruskal Wallis test. The results revealed that caries was found only in occlusal surfaces with an enamel depth. There is no significant difference among all the groups, so it can be concluded that gambir extract at 6 mg, 12 mg and 24 mg doses do not have anti-caries effect on the teeth of male Wistar rats.   ABSTRAK Beberapa penelitian terdahulu mengatakan bahwa ekstrak gambir dapat menghambat pertumbuhan Steptococcus mutans (S. mutans karena mengandung zat aktif katekin dan tanin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat efek antikaries ekstrak gambir pada tikus jantan galur Wistar. Tiga puluh enam ekor tikus galur Wistar diinokulasi dengan S.  mutans, diberikan makanan kariogenik dan dibagi menjadi 4 kelompok, yakni, kelompok yang diberi dosis ekstrak gambir 6 mg, 12 mg, 24 mg dan plasebo. Setelah 60 hari, tikus di eutanasia, kemudian dihitung jumlah karies pada permukaan halus dan oklusal dengan menggunakan metode Keyes. Data dianalisa dengan menggunakan tes Kruskal Wallis. Hasil penelitian diketahui bahwa karies ditemukan hanya pada pemukaan oklusal dengan kedalaman email. Tidak ada perbedaan signifikan antar semua kelompok, sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak gambir dengan dosis 6 mg, 12 mg dan 24 mg tidak memiliki efek

  7. PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium sativum L. DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP DAYA AWET TAHU PUTIH

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Hendra Hendra

    2017-08-01

    Full Text Available Tahu termasuk bahan pangan yang cepat mengalami kerusakan sehingga dapat digolongkan ke dalam golongan high perishable food. Komposisi tahu yang banyak mengandung protein dan air menyebabkan tahu merupakan media yang cocok untuk tumbuhnya mikroba sehingga tahu menjadi cepat mengalami kerusakan. Bawang putih (Allium sativum L juga bersifat antimikroba E.coli, Shigella sonnei, Staphylococcus sureus dan Aerobacter aerogenes. Manfaat lainya adalah dapat mengurangi jumlah bakteri aerob, kaliform dan mikroorganisme lainnya sehingga bahan makanan yang ditambahkan bawang putih akan lebih awet. Rumusan masalah apakah ekstrak bawang putih berpengaruh terhadap lamanya penyimpanan tahu putih? Tujuan Penelitian untuk mengetahui pengaruh ekstrak bawang putih (Allium sativum L. terhadap daya awet Tahu putih. Hipotesis Penelitian ini adalah, diduga ada pengaruh pemberian konsentrasi ekstrak bawang putih (Allium sativum L. terhadap daya awet tahu putih. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL yang terdiri dari 6 perlakuan dan 4 ulangan. Berdasarkan analisis Varian menunjukkan bahwa signifikansi taraf signifikan pada Tabel 1 F hitung perlakuan lebih besar dari F tabel 0,05 dan F tabel 0,01 yaitu 2,93 4,58 artinya pemberian ekstrak kulit bawang putih (Allium sativum L. memberikan pengaruh sangat nyata terhadap daya awet tahu putih. Berdasarkan rata-rata jumlah mikroorganisme yang ada pada tahu putih, maka di ketahui bahwa konsentrasi Perlakuan P1 (80 gr ekstrak bawang putih (Allium sativum L. dengan masa simpan 1 x 24 jam berpengaruh sangat nyata terhadap daya awet  tahu putih.

  8. IDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN SUNGKAI (Peronema canescens JACK. TERHADAP BEBERAPA BAKTERI PATOGEN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Arsyik Ibrahim

    2012-12-01

    Full Text Available A research which identification of secondary metabolites and antibacterial activity test from methanol exstract of leaf Sungkai (Peronema canencens Jack to several pathogens bacterial, which aims to identification of secondary methabolites and determine the antibacterial activity from crude methanol extract of leaf Sungkai (P. canencens Jack. against Streptococcus mutans, Salmonella thyposa, Bacillus subtilis and Staphylococcus aureus bacteria. Material test obtained by maceration with methanol, then tested for activity. Minimum Inhibition Concentration (MIC value extract was determined by liquid dilution and the followed by scratches on solid media method.  Minimum Kill Concentration (KBM value extracts was determined by agar diffusion method with using paper disks.The results secondary metabolite identify form extracts of leaves P. canencens obtainable derived alkaloid, terpenoids - steroids, flavonoids, and tannin compounds. Methanol extract have the antibacterial activity. Minimum Inhibition Concentration (MIC value of extract is concentration of 20% for bacteria S. mutans, S.thiposa and S.aureus, while for the B. subtilis is konsentration of 15%. Minimum Kill Concentration (KBM values exstract at a concentration of 5% effective at killing S. mutans and S. thyposa bacteria, while the concentration of 1% effective to bacteria B.subtilis and S.aureus. Key words: P. canencens Jack,  antibacteria activity, S. mutans, S. thiposa, B. subtillis, S. aureus   ABSTRAK   Telah dilakukan penelitian identifikasi metabolit sekunder dan aktivitas antibakteri ekstrak metanol daun Sungkai (P.canencens Jack terhadap beberapa bakteri patogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi metabolit sekunder dan mengetahui aktifitas antibakteri dan Kadar Hambat Minimum (KHM dan Nilai Kadar Bunuh Minimum (KBM ekstrak kasar metanol daun Sungkai (P.canencens Jack. terhadap bakteri  Streptococcus mutans, Salmonella thyposa, Bacillus subtilis dan

  9. POMPA AIR BERTENAGA HIBRID UNTUK IRIGASI TANAMAN BUAH NAGA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Danar Susilo Wijayanto

    2016-12-01

    Full Text Available Pemanfaatan angin dan radiasi matahari sebagai sumber energi bisa mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan bahan bakar fosil, mengurangi biaya operasional dalam jangka panjang, dan mendukung konservasi sumber daya alam. Pengabdian ini menerapkan penggunaan sumber energi terbarukan untuk pompa air yang digunakan sebagai sumber irigasi tanaman buah dan sayuran pada pertanian organik di Balai Percontohan Pertanian (BPP Ngasinan, Kelurahan Beji, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri. Teknologi hibrid menggabungkan turbin tenaga angin dan sel surya untuk memberikan pasokan listrik kepada pompa yang mengangkat air dengan Total Dynamic Head (TDH 12 meter. Sistem hibrid turbin angin dan solar sel mampu menghidupkan pompa air, sehingga pompa bisa mengalirkan air dari sumur ke tandon air. Sistem irigasi tetes dari tandon ke tanaman buah naga menyebabkan tanaman selalu lembab, sehingga mengurangi resiko kekeringan dan penyakit tanaman.

  10. Perbandingan Daya Hambat Larutan Antiseptik Povidone iodine dengan Ekstrak Daun Sirih terhadap Candida albicans secara In Vitro

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Septriana Putri

    2015-09-01

    Full Text Available Abstrak Candida albicansb (C. albicans adalah salah satu mikroorganisme penyebab masalah kesehatan reproduksi wanita, yaitu keputihan (fluor albus. Penggunaan larutan povidone iodine dan bahan alam seperti ekstrak daun sirih menjadi pilihan masyarakat sebagai pembersih alat kewanitaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkandaya hambat larutan antiseptik povidone iodine dan ekstrak daun sirih terhadap jamur C. albicans secara in vitro. Penelitian dilakukan terhadap lima isolat jamur C. albicans dengan larutan kontrol akuades.Perlakuan terdiri dari povidone iodine, ekstrak daun sirih dengan konsentrasi 5%, 10%, dan 20%.Hasil penelitian menunjukkan bahwa povidone iodine memiliki daya hambat terhadap C. albicans. Ekstrak daun sirih dengan konsentrasi 5% dan 10% tidak memiliki daya hambat terhadap C. albicans, namun ekstrak daun sirih konsentrasi 20% memiliki daya hambat terhadap C. albicans. Analisis statistik dengan uji ANOVA yang dilanjutkan dengan uji Post-hoc menunjukkan perbedaan bermakna antara daya hambat larutan povidone iodine dan ekstrak daun sirih 20% terhadap kontrol(p < 0.05.Larutan povidone iodine memiliki daya hambat dua kali lebih besar terhadap pertumbuhan C. albicans dibandingkan ekstrak daun sirih 20%. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa larutan povidone iodine dan ekstrak daun sirih 20% dapat menghambat pertumbuhan jamur C. albicans secara in vitro. Kata kunci: povidone iodine, ekstrak daun sirih, Candida albicansAbstract Candida albicans (C. albicans is one of the frequent causes of  reproductive health problems in women, namely vaginal discharge (fluor albus. The antiseptic solution, povidone iodine, is still an option to overcome vaginal discharge. The use of natural materials such as betel (Piper betle L. leaves extract also become a popular choice as adouche for women. The objective of this study was to compare the inhibitory activity of povidone iodine solution and betel leaf extract against the growth of

  11. PENGARUH PERBEDAAN SUMBER POLEN DAN VARIETAS SALAK (Salacca zalacca Gaertner Voss.) TERHADAP KUALITAS BUAH

    OpenAIRE

    Achmad Zaed

    2015-01-01

    Salak (Salacca zalacca  Gaertner Voss.)  merupakantanaman yang cukup potensial dikembangkan di Bangkalan. Namun budidaya dan pengembangan tanaman salak ini belum optimal.Kualitas serbuk sari pada bunga jantan yang baik sangat menentukan kualitas buah yang dihasilkan. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui  PengaruhPerbedaan Sumber Polen dan Varietas Salak  (Salacca zalacca  Gaertner Voss.)  Terhadap Kualitas Buah. Penelitian ini dilakukan di kebun kelompok tani Ambudi Makm...

  12. PENGARUH ETHNOSENTRISME TERHADAP SIKAP, PREFERENSI DAN PERILAKU PEMBELIAN BUAH LOKAL DAN IMPOR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Popy Anggasari

    2014-09-01

    Full Text Available ABSTRACTThe purpose of this research were to 1 analyze the effect of ethnocentrism towards income and educational level; 2 analyze the effect of ethnocentrism on consumers' attitudes; 3 analyze the effect of ethnocentrism on purchasing behavior; 4 analyze the effect of ethnocentrism on consumers’ preferences; and 5 formulate marketing strategies of local fruits. The study used a survey approach with descriptive study design and cross sectional study. Data were collected through questionnaires with non probability sampling technique using convenience sampling technique. Consumer ethnocentrism was measured by the consumer ethnocentrism scale. Data were analyzed using structural equation modeling. The results of this study showed that 49,33% of respondents had medium ethnocentrism level. Ethnocentrism has a positive and significant relationship to preferences and buying behavior. Strategy recommendations were made based on the research findings. The fruits need to be segmented by the grade; higher price should be given to the fruit with good quality and attractive appearance, while fruits with lower quality should be given appropriate price.Keywords:  ethnocentrism, attitude, preference, purchasing behavior, fruits, structural equation modeling (SEMABSTRAKTujuan daripenelitian ini adalah 1 menganalisis pengaruh hubungan ethnosentrisme terhadap pendapatan dan tingkat pendidikan, 2 menganalisis pengaruh etnosentrisme untuk sikap konsumen, 3 menganalisis pengaruh etnosentrisme untuk perilaku pembelian, 4 menganalisis pengaruh etnosentrisme untuk konsumen preferensi, dan 5 merumuskan strategi pemasaran buah-buahan lokal. Penelitian menggunakan pendekatan survei dengan desain penelitian deskriptif dan cross sectional study. Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuesioner dengan teknik nonprobability sampling technique menggunakan metode convenience sampling. Etnosentrisme konsumen diukur dengan consumer ethnocentrism scale. Data dianalisis

  13. KOMPOSISI KIMIA MINYAK ATSIRI BUAH SIRIH HIJAU (PIPER BETLE L), KEMUKUS (PIPER CUBEBA L) DAN CABE JAWA (PIPER RETROFRACTUM VAHL)

    OpenAIRE

    M. Widyo Wartono; Ahmad Ainurofiq; Maya Ismaniar

    2014-01-01

    Tumbuhan genus Piper mempunyai kandungan minyak atsiri hampir disemua bagiannya, namun komposisi kimianya belum semua dilaporkan. Pada laporan ini kami melakukan isolasi dan identifikasi senyawa kimia minyak atsiri pada bagian buah tumbuhan Piper. Isolasi minyak atsiri buah Piper dilakukan dengan destilasi air menggunakan destilasi Stahl dan analisis komposisi kimia dengan kromatografi gas-spektroskopi masa (GC-MS). Kandungan minyak atsiri buah sirih hijau (Piper betle) 1,4% (v/b), cabe jawa ...

  14. Gambaran Konsumsi Sayur dan Buah Penduduk Indonesia dalam Konteks Gizi Seimbang: Analisis Lanjut Survei Konsumsi Makanan Individu (SKMI 2014

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Hermina Hermina

    2016-12-01

    Full Text Available Abstract Fruits and vegetables consumption was required by human body as sources of vitamins, minerals and fibers in achieving a healthy and nutritious balanced diet. The objective of the analysis is to obtain proportion and the average of fruits and vegetables consumed by Indonesian population at the age group, both in urban and rural areas from the 2014 Individual Food Consumption Survey The analysis showed that almost all Indonesion population consume vegetables (94.8% but only a few of them that consume fruits (33.2%. Average vegetables consumption was 70.0g/person/day and fruit consumption was 38.8 grams/grams/person/day. Total consumption of vegetables and fruits were 108.8g/person/day. When they were compared to the recommended adequacy under the guidelines of balanced nutrition, fruits and vegetables consumption were still low. A total of 97.1% of the population did not consume enough vegetables and fruits. When it was compared to the age group, teenagers were the highest age groups who consumed less fruit and vegetables (98.4%. The study concludes that the average consumption of vegetables and fruits of the Indonesian population was still low, in the context of balanced nutrition by age group, both in urban and rural areas, and the lowest was teenagers. Key words : fruits and vegetables, consumption, balanced nutrition, Indonesian population AbstrakKonsumsi sayur dan buah diperlukan tubuh sebagai sumber vitamin, mineral dan serat dalam mencapai pola makan sehat dengan gizi seimbang untuk kesehatan yang optimal. Tujuan analisis lanjut untuk mendapatkan informasi proporsi dan rerata jumlah sayur dan buah yang dikonsumsi penduduk menurut kelompok umur, baik di perkotaan maupun di perdesaan dalam konteks gizi seimbang. Data yang dianalisis merupakan hasil Survei Konsumsi Makanan Individu (SKMI 2014. Pengumpulan data dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Data konsumsi dikumpulkan dengan metode recall 1x24 jam, dilakukan

  15. PERTUMBUHAN Kappaphycus alvarezii DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK Sargassum aquifolium

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Bambang Ali Akbar

    2016-03-01

    Full Text Available Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh penggunaan Sargassum aquifolium dengan konsentrasi dan lama waktu perendaman yang berbeda terhadap pertumbuhan Kappaphycus alvarezii, serta mengetahui pengaruh penggunaan S. aquifolium terhadap persentase kadar karaginan K. alvarezii. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL dengan perlakuan faktorial yang terdiri dari dua faktor yaitu faktor 1 berupa konsentrasi ekstrak Sargassum aquifolium dan faktor 2 berupa perlakuan lama perendaman. Faktor 1 terdiri atas 4 perlakuan konsentrasi perendaman yaitu kontrol (K0, konsentrasi 5% (K1, 10% (K2, 15% (K3. Faktor 2 terdiri atas 3 taraf yaitu lama perendaman 30 menit (T1, 60 menit (T2 dan 90 menit (T3.  Data variabel penelitian dianalisis menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA pada taraf kesalahan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak Sargassum aquifolium tidak memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan rumput laut Kappaphycus alvarezii. Perlakuan K1T3 (perendaman dengan konsentrasi 5% selama 90 menit menunjukkan hasil tertinggi dari perlakuan lainnya, nilai laju pertumbuhan spesifik 6.11%, pertumbuhan mutlak 663.89 gram, berat kering 197.80 gr dan nilai kadar karaginan yaitu 53.33%. Berat kering terendah diperoleh pada perlakuan K3T3 (perendaman dengan konsentrasi 15% selama 90 menit. Kesimpulan penelitian ini adalah pemberian ekstrak Sargassum aquifolium tidak memiliki pengaruh nyata terhadap pertumbuhan Kappaphycus alvarezii dan kadar karaginan tertinggi adalah 53.33% terdapat pada perlakuan  konsentrasi ekstrak Sargassum aquifolium 5% dengan perendaman selama 90 menit.Kata Kunci: berat kering, ekstrak, karaginan, perendaman, pertumbuhan.GROWTH PERFORMANCE OF Kappaphycus alvarezii WITH ADDING Sargassum aquifolium EXTRACTABSTRACTThis research purpose is to study the effect of adding Sargassum aquifolium extract dan time of submersion for growth performance and carrageenan content of Kappaphycus alvarezii. This research

  16. Efektifitas Ekstrak Daun Sirih Merah (Piper crocatum Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Jantan (Rattus novergicus Yang Di Induksi Aloksan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yesy Febnica Dewi

    2014-02-01

    Full Text Available Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum terhadap penurunan kadar glukosa darah tikus putih jantan (Rattus novergicus yang diinduksi aloksan. Penelitian ini menggunakan 20 ekor tikus putih jantan  (Rattus novergicus yang diadaptasi selama tiga minggu dan dibagi secara acak menjadi lima kelompok dan masing-masing kelompok berjumlah empat ekor. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL. Ada lima perlakuan yang diberikan sebagai berikut: perlakuan I sebagai kontrol diabetes tanpa diberikan perlakuan, perlakuan II sebagai kontrol negatif (aloksan 120 mg/kg bb, perlakuan III aloksan + suspensi ekstrak daun sirih merah 2% (dosis 50 mg/kg bb, perlakuan IV aloksan + suspensi ekstrak daun sirih merah 2% (dosis 100 mg/kg bb, perlakuan V sebagai kontrol positif (Aloksan + Glibenklamid 1 ml/kg bb. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum 2% pada dosis 50 mg/kg bb, maupun dosis 100 mg/kg bb dapat menurunkan kadar glukosa darah tikus putih jantan (Rattus novergicus dan ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum 2% memiliki efek yang sebanding dengan glibenklamid sebagai penurun glukosa darah.

  17. Aplikasi Antioksidan dari Ekstrak Lamun (Cymodocea rotundata pada Minyak Ikan Tongkol (Euthynnus affinis

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Amalia Rahmi Puspasari

    2017-09-01

    Cymodocea rotundata adalah spesies lamun yang mengandung senyawa flavonoid dan fenolik sehingga diharapkan mampu mencegah terjadinya oksidasi lemak melalui penghambatan pembentukan radikal bebas. Penelitian ini bertujuan mengetahui efek konsentrasi ekstrak lamun yang berbeda terhadap nilai free fatty acid (FFA, peroxide value (PV, dan thiobarbituric acid (TBA selama penyimpanan suhu ruang. Materi yang dipergunakan adalah ikan tongkol dengan kisaran panjang 40 ± 1 cm dan berat sekitar 1 kg/ekor yang diolah menjadi minyak ikan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL pola faktorial untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak lamun (0%; 0,1%; 0,2%; dan 0,3% dan lama penyimpanan (hari ke-0 dan hari ke-5 pada suhu ruang terhadap kualitas minyak ikan. Hasil penelitian menunjukkan nilai FFA berkisar antara 0-27,477%, nilai PV berkisar antara 0-46,737 mEq/kg, dan nilai TBA berkisar antara 3,310-8,731 malonaldehid. Studi ini menunjukkan interaksi antara konsentrasi ekstrak lamun dan waktu penyimpanan sangat berpengaruh (p < 0,05 terhadap nilai FFA, PV, dan TBA.

  18. KUALITAS PEWARNAAN EKSTRAK GAMBIR PADA BATIK SUTERA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Vivin Atika

    2016-06-01

    Full Text Available ABSTRAKGambir merupakan salah satu sumber zat warna alam yang dapat diaplikasikan pada pewarnaan batik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas ekstrak gambir (arah warna dan ketahanan luntur sebagai pewarna batik sutera. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan variasi jenis pelarut (air, etanol teknis serta jenis fiksator (tawas, tunjung, kapur. Batik sutera yang telah diwarnai dengan ekstrak gambir kemudian diuji arah dan beda warna, ketuaan dan ketahanan luntur warnanya. Dari pengujian didapatkan hasil arah warna batik sutera cokelat sampai cokelat tua, nilai beda warna L* pada kisaran 44,3-66,2; a* 7,2-13,1; b* 15,1-32,1, dan nilai ketuaan warna %R pada kisaran 10,48-21,12 dan K/S 1,47-3,827. Sedangkan nilai rata-rata ketahanan luntur terhadap pencucian adalah 4 (baik, gosokan basah 4 (baik dan sinar 4-5 (baik. Dari kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak gambir dapat digunakan sebagai pewarna batik sutera dengan kualitas yang baik. Kata Kunci: gambir, pewarna, batik sutera ABSTRACTGambier is one of the vegetable colorant source that can be applied for batik dyeing. This research aims to determine the color shades and fastness properties of silk batik dyed with gambier. The method used in this research is experimental with variation include kinds of solvent (water and 70% ethanol and fixator (alum, ferrosulphate and lime. Dyed silk batik with gambier extract then evaluated by its color shades and difference of intensity also fastness properties. From the evaluation it is obtained that the color shades are brown to dark brown color, color differences score L* is 44.3-66.2; a* 7.2-13.1; b* 15.1-32.1, and color intensity %R score is 10.48-21.12 and K/S score is 1.47-3.827. While the average value of fastness to washing is 4 (good, wet rub 4 (good and light 4-5 (good. It has been concluded that the gambier extract can be used as batik dye on silk fabrics with good qualities. Keywords: gambier, dye, silk

  19. Deteksi Kematangan Buah Pisang Berdasarkan Fitur Warna Citra Kulit Pisang Menggunakan Metode Transformasi Ruang Warna HIS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Indarto

    2017-05-01

    Full Text Available Pengolahan citra mempunyai peranan penting di berbagai bidang. Aplikasi pengolahan citra berkaitan dengan pemrosesan citra berkaitan dengan transformasi warna. Dalam paper ini dijelaskan mengenai metode transformasi warna HSI untuk deteksi pisang dan mengklasifikasikan dalam fase kematangan. Data dalam penelitian ini menggunakan citra pisang ambon yang diambil dengan kamera yang nantinya akan diambil sebagian (cropping pada kulit, yang kemudian akan diekstrak ciri warnanya, dan dihitung tingkat kadar warna dari R (red, G (green, dan B (blue dan diubah ke HSI. Berdasarkan input pelatihan deteksi jenis warna kulit pisang ambon diperoleh dari pengolahan citra dengan metode transformasi warna HSI. Dari hasil penelitian 20 sampel buah dimana 10 buah pisang ambon mentah dan 10 buah pisang ambon matang dengan dihitung nilai rata-rata maksimal dan minimal H dan S diperoleh akurasi kesesuaian sebesar 85%.

  20. UJI ZONA HAMBAT EKSTRAK DAUN PUTRI MALU (Mimosa pudica TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus DAN Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA SECARA IN VITRO

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nyoman Ririn Chandrika Sari

    2015-04-01

    Full Text Available Resistensi Staphylococcus aureus dan MRSA terhadap antibiotika spektrum luas mendorong berbagai penelitian untuk menemukan senyawa aktif yang sensitif dan efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek penghambatan ekstrak daun putri malu (Mimosa pudica terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan MRSA.Penelitian terhadap aktivitas antimikrobial ekstrak daun putri malu dilakukan dengan metode agar difusi cakram dengan menggunakan metode Kirby-Bauer.Suspensi bakteri disesuaikan dengan standar kekeruhan Mc Farland 0.5. Biakan bakteri dalam cawan petri masing-masing diberikan 6 perlakuan, yaitu kontrol positif (amoxicillin atau vancomycin, kontrol negatif (alkohol, serta ekstrak daun putri malu dengan konsentrasi 25 mcg/ml, 50 mcg/ml, 75 mcg/ml dan 100 mcg/ml. Pertumbuhan Staphylococcus aureus dihambat secara signifikan oleh ekstrak daun putri malu, dengan efek inhibisi pada semua konsentrasi secara signifikan lebih baik dibandingkan dengan kontrol positif (p<0.05. Zona inhibisi Staphylococcus aureus pada konsentrasi 25 mcg/ml adalah 28.86 mm dan telah memenuhi kriteria sebagai antimikrobial sensitif berdasarkan Clinical and Laboratory Standard Institute (CLSI. Inhibisi pertumbuhan MRSA secara signifikan terjadi pada semua konsentrasi ekstrak daun putri malu dibandingkan dengan kontrol negatif (p=0.00. Zona inhibisi terbesar ditemukan pada konsentrasi 100 mcg/ml dengan diameter sebesar 14.16 mm dan memiliki efek antimikrobial sebanding dengan vancomycin dalam menghambat pertumbuhan MRSA (p=0.186. Hasil uji agar difusi cakram menunjukkan bahwa senyawa aktif dalam ekstrak daun putri malu memiliki aktivitas antimikrobial yang tinggi terhadap Staphylococcus aureus dan MRSA secara in vitro.

  1. UJI TOKSISITAS BEBERAPA EKSTRAK TANAMAN TERHADAP LARVA AEDES AEgYPTI VEKTOR DEMAM BERDARAH DENGUE

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Hasan Boesri

    2015-09-01

    Full Text Available Mosquito vector control are still using insecticide  from pyrethroid, carbamates and organophosphates groups because they are effective, having fast result but having less concern for the negative impact to the environment. In order to solve the side effects the side effect, it was necessary to find bio-insecticides which are sustainable, accessible and effective to kill mosquitoes and larvae. In this study the extract of Nicotiana tabacum / tobacco with minimum concentration of 1,56 % was effective to kill larvae with of 100% mortality, with of LC90  0,628 %, LC50 0,194 %. The extract contain chemical dominant alkaloids, Euvodia gravolens / zodiac with minimum concentration 1,56 % the mortality effects 100%, is with LC90 0,628 %, and LC50 0,194 %, the extract concentration 1,56 %, the mortality effect is 100 %, is with LC90a of 0,628% and dominant chemical contains Evodiamine, Alpinia galanga/ of  / galanga with minimum concentration of 1,56 %, the mortality effects is 29,3% and LC90 8,216 %, LC50 2,980 % and dominant chemical contain flavonoids, Andropogon nardus/ lemongrass with minimum concentration of 1,56% the mortality effect is 68% and LC90 4,898 %, LC50 1,068 % and dominant chemical contain of vetivetate acid, rosemary ( Rosmarinus officinalis L with minimum concentration of 1,56% gives mortality effect 78,7% and LC90 3,175 %, LC50 0,659 %. The dominant contain of the chemical is alkaloid = Pengendalian  nyamuk vektor masih menggunakan bahan insektisida dari golongan piretroid, karbamat, dan organofosfat karena  efektif, cepat diketahui hasilnya, namun kurang memperhitungkan dampak negatif terhadap lingkungan. Oleh sebab itu perlu dicari insektisida alernatif, yaitu insektisida nabati yang ramah lingkungan, mudah diperoleh, efektif membunuh nyamuk dewasa dan pradewasa. Pada penelitian diperoleh hasil Nicotiana tabacum/tembakau konsentrasi ekstrak minimal 1,56%, mampu membunuh larva nyamuk sebesar 100 % dan LC90 0,628 %, LC50 0

  2. Efek Perbedaan Jenis Alpukat dan Gula Terhadap Mutu Selai Buah

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Inda Three Anova

    2013-12-01

    Full Text Available Avocado is a very popular fruit because it contains a lot of vitamins and minerals. It is more consumed in the form of fresh or juice at this time and is rarely treated into processed products. Avocado is easily decay in storage so that is necessary to be processed in order to keep the availability, for example by processing into jam. The making of jam generally use granulated sugar, however it can also use palm sugar. Palm sugar has a specific taste and flavor that can reduce the bitter taste of avocado. The study was conducted with a variety of treatments that used round green avocado (Porsea americana Mill and long green avocado (Porsea gratissima Gaertn with type of sugar, the granulated sugar and brown palm sugar. The resulted of jam then analyzed the moisture content, sugar content, soluble solids, ash content, fat content and level of panelists preference for color, aroma, flavor and microbiological testing. The results showed that the jam products that was made of round green avocado (Porsea americana Mill with the use of palm sugar was preferably for organoleptic of color, flavor, and aroma, with 31,18% water content, 50.19% sugar content, 68,82% dissolved solids, 0.63% ash content, 8.48% fat content, microbe contamination of total plate count < 10 col/g, coliform bacteria < 3 MPN /g, mold yeast < 10 col/g, and meet the Indonesian National Standard for fruit jam, SNI 3746:2008.ABSTRAKBuah alpukat merupakan buah yang sangat digemari karena banyak mengandung vitamin dan mineral. Selama ini buah alpukat lebih banyak dikonsumsi dalam bentuk segar atau jus dan jarang diolah menjadi produk olahan. Buah alpukat mudah sekali mengalami kerusakan dalam penyimpanannya sehingga perlu dilakukan pengolahan agar ketersediaanya tetap terjaga, misalnya dengan mengolah menjadi selai. Pembuatan selai umumnya menggunakan gula pasir, namun dapat juga mengunakan gula aren. Gula aren memiliki rasa aroma yang khas sehingga dapat mengurangi rasa pahit dari

  3. AKSEPTABILITAS DAN SIFAT DAGING ITIK AFKIR YANG DILAKUKAN CURING MENGGUNAKAN EKSTRAK KURKUMIN KUNYIT UNTUK MENGHAMBAT OKSIDASI LEMAK SELAMA PENYIMPANAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sri Hartati Candra Dewi

    2015-02-01

    asam lemak dan angka peroksida penyimpanan beku selama 8 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daging itik afkir yang paling akseptabel adalah daging itik dengan curing menggunakan 0,3% ekstrak kunyit dengan lama curing selama 10 menit. Penambahan ekstrak kurkumin kunyit pada daging itik afkir mampu menghambat peroksidasi asam lemak sekitar 39,55% pada penyimpanan beku selama lima minggu. Kadar air dan lemak menunjukkan perbedaan yang tidak nyata. Namun asam lemak bebas mengalami kenaikan yang signifikan sampai minggu ke 5. Angka peroksida meningkat sampai minggu kelima sebesar 39,55 m.eq, kemudian menurun. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa akseptabilitas terbaik menggunakan ekstrak kurkumin 0,3% dengan lama curing 10 menit, pada penyimpanan beku selama 8 minggu. Kata kunci:Daging itik afkir, antioksidan kurkumin, akseptabilitas dan kualitas daging

  4. Isolasi dan Aktivitas Antioksidan Fraksi dari Ekstrak Tongkol Jagung

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Edi Suryanto

    2017-09-01

    Full Text Available The corn cob is one of the food waste-material having phytochemical component that of health benefit. The objectives of the research were to isolate phenolic fractions of the corn cob extract and to determine antioxidant and antiphotooxidant activities. The corn cob was extracted with reflux method using ethanol 80% for 2 hours. After that the extracts were filtered and the filtrates were combined and concentrated on rotary evaporator. This crude ethanolic extract was suspended in water and extracted with petroleum ether, ethyl acetate, n-butanol and water, respectively. The best fractions of partition fractionated with colomn chromatography using silica gel 60 and n-hexane: ethyl acetate (4:6. Corncob extract and fraction were evaluated for total phenolic content free radical scavenging activity (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl radical assay and total antioxidant capacity (ferric reducing ability of plasma assay. The results of total phenolic content showed that ethyl acetate fraction (163.57 μg/mL has higher phenolic content than butanol fraction (83.30 μg/mL, ethanol extract (81.53 μg/mL, water fraction (23.71 μg/mL and petroleum ether fraction (23.57 μg/mL. The results also showed that ethyl acetate fraction has highest free radical scavenging activity and total antioxidant capacity than butanol fraction, ethanol extract, water fraction and petroleum ether fraction. The free radical scavenging activity of fractions II and III exhibited strongest activity than fraction V, I, IV and VI. The results also showed that fraction II has highest total antioxidant capacity than I, III, IV, VI, and V. The results suggest that the ethyl acetate fraction and fraction II contains phenolic compounds which possess antioxidant activities.   ABSTRAK Tongkol jagung merupakan salah satu limbah tanaman pangan yang mempunyai kandungan fitokimia yang bermanfaat untuk kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi fraksi fenolik dari ekstrak tongkol

  5. POTENSI BIJI DAN EKSTRAK BIJI TERATAI (Nymphaea pubescens Willd SEBAGAI PENCEGAH DIARE PADA TIKUS PERCOBAAN YANG DIINTERVENSI E.coli ENTEROPATOGENIK

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yuspihana Fitrial

    2013-03-01

    Full Text Available The Potency of Waterlily’s Seed (Nymphaea pubescens Willd and Its Extract as DiarrheaPreventative in Rats that Intervented with Enterophatogenic Escherichia coli Yuspihana Fitrial, Made Astawan, Soewarno T.Soekarto,Komang G.Wiryawan, Tutik Wresdiyati ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komponen Þ tokimia yang terdapat pada biji teratai dan ekstrak etil asetat bijiteratai dan mengetahui aktivitas antibakterinya terhadap E.coli penyebab diare (E.coli Enteropatogenik K1.1, EPECK1.1 pada tikus percobaan. Perlakuan diberikan pada tikus jantan jenis Sprague Dawley (berat 140 ±5 g selama28 hari. Tikus percobaan dibagi menjadi 4 grup yaitu, grup 1, kontrol (mendapatkan ransum standar, grup 2 yangmendapat ransum yang disubstitusi tepung biji teratai (18,7 g/100 g, grup 3 yang mendapat ransum yang disubstitusiFOS (fruktooligosakarida, 6 g/100 g, dan grup 4 yang mendapat ransum standar dan ekstrak etil asetat biji teratai(17,8 mg/ml. Setelah 2 minggu perlakuan ransum, tikus percobaan diintervensi secara oral dengan 0,3 ml dari 106CFU/ml EPEC K1.1 selama 1 minggu sehingga diare. Aktivitas biologis ransum perlakuan diamati dengan mengamatibobot badan, konsumsi ransum per hari, eÞ siensi ransum, total mikroba, total E.coli dan total bakteri asam laktatdari isi sekum tikus percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biji teratai mengandung alkaloid, ß avonoid,steroid, glikosida, tanin, saponin, dan triterpenoid, sedangkan ekstrak etil asetat biji teratai mengandung alkaloid,ß avonoid, tanin, glikosida, saponin dan triterpenoid. Substitusi biji teratai pada ransum mampu menurunkan totalE.coli isi sekum, baik setelah intervensi maupun setelah intervensi EPEC dihentikan. Sementara pemberian ekstrakbiji teratai mampu menurunkan total E.coli isi sekum setelah intervensi dihentikan. EÞ siensi ransum pada grup yangdisubstitusi biji teratai lebih tinggi dibandingkan kontrol dan ekstrak biji teratai (P<0.05. Perlakuan substitusi bijiteratai, dan

  6. Perbedaan Daya Hambat Ekstrak Daun Sirih Hijau ( Piper betle L. dan Daun Sirih Merah ( Piper crocatum Ruiz & Pav terhadap Pertumbuhan Escherichia coli

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Tristika Aulia Syahrinastiti

    2015-05-01

    Full Text Available AbstrakSirih hijau (Piper betle L. dan sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav dipercaya memiliki khasiat mencegah penyakit infeksi saluran kemih yang disebabkan oleh Escherichia coli. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan perbedaan daya hambat ekstrak daun sirih hijaudan daun sirih merah terhadap pertumbuhan Escherichia coli. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan desain post test only control group. Penelitian dilakukan di laboratorium mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Hasil penelitian adalah: 1. Efek daya hambat ekstrak daun sirih merah pada konsentrasi 2,5%, 5%, 7,5%, dan 10%, yaitu 0,6cm, 1,1cm, 1,2cm, dan 1,2cm; 2. Ekstrak daun sirih hijau tidak memiliki efek daya hambat pada konsentrasi 2,5%, 5%, 7,5%, dan 10%. Kesimpulan eksperimen ini adalah ekstrak daun sirih merah memiliki efek daya hambat lebih baik daripada ekstrak daun sirih hijau.Kata kunci: ekstrak daun sirih hijau, ekstrak daun sirih merah, escherichia coli, daerah bebas hambat AbstractGreen betel (Piper betle L. and red betel (Piper crocatum Ruiz & Pav are trusted of possessing an efficacy of preventing urinary tract infection caused by Eschericia coli. The objective of this study was to explain the difference of inhibition zones between the green betel and the red betel towards the growth of Eschericia coli. The type of this research was experimental study with post test only control group design. This research was carried out in Microbiology Laboratory, Faculty of Medicine Andalas University.The results of this research were: 1.The inhibition zones of red betel extract in concentration of 2.5%, 5%, 7.5%, and 10% were 0.6 cm, 1.1 cm, 1.2 cm, and 1.2 cm; 2. The extract of green betel had none of inhibition zones in concentration of of 2.5%, 5%, 7.5%, and 10%. In conclusion, the red betel extract has better inhibition zones than the green betel extrac.Keywords: green betel extract, red betel extract, eschericia coli, inhibition zone

  7. UJI AKTIVITAS EKSTRAK TERIPANG PASIR YANG TELAH DIFORMULASIKAN TERHADAP KEMAMPUAN SEX REVERSAL DAN KELANGSUNGAN HIDUP UDANG GALAH (Macrobrachium rosembergii

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Haryo Triajie

    2010-04-01

    Full Text Available Teripang atau Timun laut (Echinodermata adalah salah satu jenis komoditi laut yang bernilai domestik maupun internasional sub sektor perikanan yang cukup potensial. Salah satu zat bioaktif yang terkandung dalam teripang adalah senyawa steroid. Penelitian ini bertujuan menentukan tingkat efektivitas ekstrak kasar daging teripang yang telah diformulasikan dalam air media pemeliharaan juvenile udang galah terhadap keberhasilan mendapatkan jantan fenotif. Hipotesa yang dipakai pada penelitian ini adalah bahwa masa aktif pemberian ekstrak kasar daging teripang hasil formulasi yang diberikan dalam air media, efektif dapat berpengaruh dalam perkembangan juvenil menjadi jantan fenotif. Metode perendaman dengan dosis ekstrak teripang 10 mg/L, 15 mg/L dan 25 mg/L, dapat menghasilkan populasi jantan lebih tinggi dari kontrol (kontrol negatif/tanpa perlakuan hormon. Kata Kunci : teripang, steroid, jantan fenotif

  8. PENGOLAHAN BUAH DAN BIJI RAMBUTAN SEBAGAI MAKANAN TRADISIONAL KOKTAIL, MANISAN, EMPING BIJI RAMBUTAN DAN OBAT HERBAL YANG BERKHASIAT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nuni Widiarti

    2013-02-01

    Full Text Available Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa penyuluhan Pengolahan Buah Dan Biji Rambutan Sebagai Makanan Tradisional Koktail, Manisan, Emping Biji Rambutan Dan Obat Herbal Yang Berkhasiat bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat khususnya ibu-ibu PKK dukuh kanggan Desa Wringinputih terhadap manfaat rambutan, dan biji rambutan terhadap kesehatan beserta bagaimana meningkatkan nilai jual rambutan dan biji rambutan pada saat panen raya. Khalayak sasaran dalam pengabdian masyarakat ini adalah ibu-ibu rumah tangga di dukuh Kanggan Desa Wringinputih khususnya warga RT 01 dan 02 RW XIII yang berjumlah 20 orang. Metode yang dilakukan dalam pngabdian ini adalah penyuluhan dan demonstrasi pembuatan emping serta manisan buah rambutan. Manfaat yang diperoleh dari hasil pengabdian ini adalah masyarakat menjadi tahu manfaat dari daun hingga akar dan buah rambutan terhadap berbagai penyakit dan kecantikan.

  9. MODEL PERUBAHAN WARNA KERIPIK BUAH SELAMA PENGGORENGAN VAKUM Model of Fruit Flaky Color Change during Vacuum Frying

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Jamaluddin Jamaluddin

    2012-05-01

    Full Text Available The natural colour of fruit flaky product is one of specific property prefered by consumer. To maintain the natural colourof the fruit flaky during frying, it is necessary to pay attention the characteristic changes of raw material and control the process in order not to have much changes to get the intended colour. The objective of this research is to develop empirically mathematical model of fruit flaky colour changes during vacuum frying process by considering the change of water and sucrose contents in the product. Sample of the research were jack fruits fried in the temperature of 70–100OC, frying duration of 15–60 minutes, and vacuum pressure of 13-23 kPa. The observed parameters are colour (L, colour (a, colour (b, water and sukrose contents before and after frying. The result showed that colour changes (L, a and b were influenced by free water vaporization and sukrose decreasing in product, so empirically, the developed mathematical model of colour changes (L, a and b can be used to predict fruit flaky colour changes during vacuum frying. ABSTRAK Warna alami pada produk keripik buah adalah merupakan salah satu sifat khas yang disukai oleh konsumen, untukmempertahankan warna alami keripik buah agar tidak banyak mengalami perubahan selama dalam penggorengan, perlu diperhatikan perubahan karakteristik bahan baku dan pengendalian proses, agar warna keripik buah yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan secara empirik model matematik perubahan warna keripik buah selama dalam proses penggorengan vakum dengan mempertimbangkan ke dalam model perubahan kadar air dan kadar sukrosa di dalam padatan. Sampel penelitian adalah buah nangka digoreng pada suhu70-100 OC, lama penggorengan 15-60 menit dan tekanan vakum 13-23 kPa. Parameter yang diamati adalah warna (L, warna (a, warna (b, kadar air dan kadar sukrosa sebelum dan setelah sampel digoreng. Hasil penelitian menunjukkan perubahan warna L, a

  10. PERFORMA DOMBA YANG DIBERI COMPLETE FEED KULIT BUAH KAKAO TERFERMENTASI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Kamalidin (Kamalidin

    2013-03-01

    Full Text Available Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa domba yang diberi complete feed kulit buah kakao (KBK terfermentasi. Domba ekor tipis umur 1-1,5 tahun sebanyak 15 ekor digunakan dalam penelitian ini dengan pemberian pakan dan air minum secara ad libitum. Perlakuan yang dicobakan adalah K yang merupakan pakan kontrol terdiri dari hijauan (sumber serat + konsentrat, NF merupakan complete feed dari kulit buah kakao (sumber serat + konsentrat tanpa fermentasi dan F merupakan complete feed dari kulit buah kakao (sumber serat + konsentrat yang melalui proses fermentasi (CFF dengan perbandingan antara sumber serat dan konsentrat adalah 40% : 60%. Variabel yang diamati adalah konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan, feed cost per gain dan income over feed cost. Hasil penelitian menunjukkan bahwa complete feed berpengaruh nyata terhadap konsumsi bahan kering (BK, bahan organik (BO, protein kasar (PK, serat kasar (SK, lemak kasar (LK dan total digestible nutrients (TDN, sedangkan pertambahan bobot badan harian dan konversi pakan tidak berbeda nyata terhadap formulasi complete feed. Rerata konsumsi BK, BO, PK, SK, LK, dan TDN berturut-turut adalah 87,72; 78,21; 10,12; 12,21; 1,77, dan 59,52 g/kg BW0,75. Rerata pertambahan bobot badan harian adalah 128,67 g/hari atau 0,88 g/kg BW0,75, sedangkan rerata konversi pakan adalah 6,27. Disimpulkan bahwa pemberian ransum complete feed menghasilkan konsumsi nutrien yang tinggi tetapi tidak memberikan efek pertambahan bobot badan harian dan nilai konversi pakan yang lebih tinggi. Pemanfaatan fermentasi KBK menggunakan biofit menghasilkan PBBH 128,57 g/ekor/hari atau 0,88% g/kg BB0,75 efektif untuk digunakan dalam ransum penggemukan ternak domba. (Kata kunci: Domba, Complete feed, Kinerja

  11. Pengaruh pemberian ekstrak meniran merah (Phyllanthus urinaria terhadap penekanan jumlah limfosit pada organ timus mencit balb/C yang diinfeksi bakteri Salmonella thypi

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    IFANDARI

    2012-05-01

    Full Text Available Ifandari, Suranto, Wuryaningsih YNS. 2012. Pengaruh pemberian ekstrak meniran merah (Phyllanthus urinaria terhadap penekanan jumlah limfosit pada organ timus mencit balb/C yang diinfeksi bakteri Salmonella thypi. Bioteknologi 9: 1-6. Meniran merah merupakan salah satu anggota dalam genus Phyllanthus. Anggota dalam genus ini memiliki variasi karakter morfologi dimana beberapa diantaranya telah digunakan sebagai tanaman obat tradisional. Meniran merah digunakan dalam pene- litian sebagai diuretik, hipoglikemik, antihepatitis-B dan anti kanker. Kemanfaatan tanaman ini sebagaii immunomodulator belum digali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian meniran merah terhadap jumlah limfosit pada organ timus mencit Balb/C yang diinfeksi bakteri Salmonella thypi dan mengetahui pengaruh variasi dosis ekstrak meniran merah terhadap jumlah limfositnya. Penelitian ini menggunakan rancangan the post test-only control group terhadap 48 ekor mencit Balb/C yang terbagi dalam 8 kelompok dan dilakukan selama 10 hari. Kelompok kontrol negatif, kontrol positif, kelompok perlakuan dengan variasi dosis masing-masing 3x 0,065 mg/hr, 3x0,130 mg/hr dan 3x0,260 mg/hr untuk tiap jenis ekstrak meniran merah dan hijau. Mencit diinfeksi pada hari ke-4 S. typhi dan hari ke-11 dikorbankan. Limfosit diisolasi dari organ timus, kemudian dihitung jumlahnya. Data dianalisis dengan T test untuk melihat perbedaanya dan data dalam kelompok meniran merah dilakukan uji anava. Pemberian ekstrak meniran merah menekan jumlah limfosit mendekati keadaan normal. Variasi penambahan dosis ekstrak meniran merah tidak mepengaruhi penurunan jumlah limfosit.

  12. Pemanfaatan Teknik Ko-Kristalisasi Untuk Produksi Serbuk Ekstrak Sirsak

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Lukman Junaidi

    2013-12-01

    Full Text Available Research on application of co-crystallization technique on production of soursop extract powder conducted to diversify soursop product that could be used as industrial commodity. Treatment on this research was influence of: (1 anti-caking magnesium oxide (MO, magnesium carbonate (MC, and magnesium silicate (MS, and (2 storage period (0, 1, 2, and 3 months, on the characteristics of soursop powder quality. The results showed co-crystallization could be applied to produce soursop powder that met the requirements of SNI 01-4320-1996. Based on its quality characteristics, soursop powder oursop powder MC resulted a better quality compared to s MO and s MS. MC had a quality characteristics: oursop powder Soursop powder water content 1.89%, pH 4.17, sugar content 83.75%, vitamin C 42.7  total soluble solids 98.1%, TPC mg/100g, 55 colonies/g, soursop powder until coliform < 3 MPN, and contain no mold and yeast. Storage of 3 months increased water content, pH, and TPC, and contrarily decreased sugar content, vitamin C  total soluble solids.  Based on the quality characteristics, soursop powder that , and was stored for 3 months still met the SNI 01-4320-1996 requirements.ABSTRAK Penelitian pemanfaatan teknik ko-kristalisasi untuk produksi serbuk ekstrak sirsak dilakukan untuk diversifikasi produk olahan buah sirsak yang dapat dijadikan komoditas industri. Perlakuan yang diamati meliputi pengaruh: (1 penggunaan jenis anti-kempal magnesium oksida (MO, magnesium karbonat (MC, dan magnesium silikat (MS dan (2 masa simpan (0, 1, 2, dan 3 bulan terhadap karakteristik mutu serbuk sirsak. Hasil penelitian menunjuk-kan bahwa teknik ko-kristalisasi dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan serbuk sirsak yang memenuhi persyaratan mutu SNI 01-4320-1996. Berdasarkan karakteristik mutunya, serbuk sirsak MC memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan serbuk sirsak MS dan serbuk sirsak MO.  Serbuk sirsak MC memiliki karakteristik mutu: kadar air 1,89%, pH 4

  13. Tingkat Parasitasi Fopius arisanus (Hymenoptera : Braconidae pada Lalat Buah Belimbing di Daerah Istimewa Yogyakarta

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Suputa Suputa

    2007-12-01

    Full Text Available Bactrocera carambolae was founf on carambola fruit in Yogyakarta Special Province and there were three species of parasitoids, i.e. Fopius arisanus, Agasnaspis sp., and Asobara sp. The population of Agasnaspis sp. and Asobara sp. were very low and was only found in Samas coastal area. F. arisanus was dominant and always found in all observation sites. There was no significant result on their parasitism (for region, F(2,35 = 0.057; p>0.005; for elevation, F(2,35= 0.704, p>0.05; for habitat, F(2,35= 0.215, p>0.05. Parasitism of F. arisanus on fruit fly in Yogyakarta Special Province was generally low, i.e. it ranged from 0.5495 ± 0.3843 (in Sleman, to 1.2935 ± 0.8206%. Evaluation of the existence of F. arisanus and augmentation efforts might be needed to improve its ability to parasitize fruit fly in Yogyakarta Special Province.   Lalat buah yang menyerang buah belimbing lokal di Daerah Yogyakarta adalah Bactrocera carambolae dan tidak ditemukan lalat buat spesies lain pada penelitian ini, sedangkan parasitoid yang menyerang lalat buah B. carambolae ada tiga spesies yaitu Fopius arisanus, Agasnaspis sp., dan Asobora sp. Populasi Agasnaspis sp. dan Asobara sp. sangat rendah dan hanya ditemukan di Kabupaten Bantul di daerah pesisir pantai Samas, sementara di lokasi pengamatan yang lain tidak ditemukan, sedangkan F. arisanus merupakan parasitoid yang selalu ditemukan pada berbagai lokasi pengamatan. Uji beda nyata menunjukkan bahwa tingkat parasitasi F. arisanus di Yogyakarta tidak berbeda secara nyata berdasarkan kategori daerah administrasi (F(2,35 = 0.057; p>0.005; ketinggian tempat, F(2,35= 0.704, p>0.05; dan habitat, F(2,35= 0.215, p>0.05. Tingkat parasitasi F, arisanus pada lalat buah di Daerah Istimewa Yogyakarta sangat rendah yaitu sekitar  0.5495 ± 0.3843 (di Sleman sampaidengan 1.2935 ± 0.8206%. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa di setiap kanupaten yang diamati, populasi lalat buah B. carambolae

  14. PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK PAKIS SEBAGAI MOULTING STIMULAN PADA INDUK UDANG WINDU (Penaeus monodon. Fab DI HATCHERY

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Emma Suryati

    2013-08-01

    kandungan senyawa steroid yaitu fitoekdisteroid dalam bentuk 20-Hydroxyecdyson atau Ecdysteron berfungsi sebagai moulting stimulan pada krustase. Pada umumnya ecdysteron ditemukan pada krustase baik yang ada di darat maupun yang berada di dalam air seperti kepiting, udang, dan krustase lainnya yang ditemukan secara alami dan berfungsi sebagai pengatur proses penggantian kulit dan mengontrol pembentukan exoskeleton baru untuk menggantikan exoskeleton yang lama. Selain ablasi proses moulting pada udang dapat diinduksi melalui penambahan 20-hydroksi ecdysteron (20 E pada hemolim sehingga fase premoulting dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. 20-hydroksiecdysteron dapat diperoleh dari ekstrak tumbuhan di antaranya bayam, asparagus, pakis, dan lain-lain melalui pemisahan dengan ekstraksi, fraksinasi, dan pemurnian dengan HPLC dilanjutkan dengan elusidasi struktur. Pemberian ekstrak pakis pada induk udang windu untuk memacu terjadinya pergantian kulit dilakukan melalui dengan beberapa konsentrasi menggunakan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL. Hasil analisis memperlihatkan bahwa kandungan phytoecdysteron pada pakis perkisar 230-730 mg/L dari larutan ekstrak yang setara dengan 20 g bahan segar. Konsentrasi ECD 25 mg/L, memperlihatkan respon yang paling baik sebagai moulting stimulan.

  15. PEMANFAATAN KULIT BUAH NAGA (Dragon Fruit SEBAGAI PEWARNA ALAMI MAKANAN PENGGANTI PEWARNA SINTETIS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Prima Astuti Handayani

    2013-05-01

    Full Text Available Kulit buah naga merupakan limbah hasil pertanian yang mengandung zat warna alami antosianin cukup tinggi. Antosianin merupakan zat warna yang berperan memberikan warna merah yang berpotensi menjadi pewarna alami untuk pangan dan dapat dijadikan alternatif pengganti pewarna sintetis yang lebih aman bagi kesehatan. Pengambilan zat warna antosianin dilakukan dengan metode ekstraksi. Pelarut yang digunakan adalah aquades. Variabel penelitian antara lain varietas buah naga, konsentrasi asam sitrat dalam pelarut, suhu ekstraksi, dan waktu ekstraksi. Potongan kulit buah naga diekstraksi dengan pelarut aquades dan asam sitrat dengan perbandingan tertentu, pada suhu ekstraksi 25-800C dan waktu ekstraksi 0,5-3 jam. Analisis kadar antosianin dilakukan dengan analisa antosianin metode Glusti dan Wrolstad. Hasil percobaan diperoleh bahwa varietas buah naga daging merah menghasilkan kadar antosianin terbesar 22,59335 ppm. Selain itu kadar antosianin terbesar diperoleh pada variasi pelarut aquades:asam sitrat (5:1 26,4587 ppm, variasi pada suhu kamar menghasilkan 21,5028 ppm dan waktu pengadukan  3 jam menghasilkan 23,3027 ppm. Pewarna alami ini telah diaplikasikan pada makanan dan diujikan pada tikus putih, hasil uji coba menunjukkan pewarna buah naga dapat dipakai sebagai pewarna alami makanan. Dragon fruit peel is agricultural waste which contains quite high natural pigments of anthocyanins. Anthocyanin is a dye that potentially provides a red natural colorant for food and alternatively used as synthetic dye which is safe for health. In this study, the process of taking anthocyanin was conducted using extraction method. The solvent used was distilled water. The variables observed in the research include dragon fruit varieties, the concentration of citric acid in the solvent, extraction temperature, and extraction time. The dragon fruit peel was extracted using solvents of distilled water and citric acid at a certain ratio, at extraction temperature

  16. Uji Aktivitas Senyawa Antioksidan dari Ekstrak Metanol Kulit Pisang Raja (Musa paradisiaca Sapientum

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Elfira Rosa Pane

    2017-03-01

    Full Text Available AbstrakTelah dilakukan penelitian uji aktivitas senyawa antioksidan dari ekstrak metanol kulit pisang raja (Musa paradisiaca Sapientum. Ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut metanol. Ekstraksi bertingkat dilakukan terhadap ekstrak metanol dengan n-heksan dan etil asetat. Dari uji fitokimia terhadap fraksi metanol menunjukkan positif flavonoid. Pengujian aktifitas antioksidan dilakukan dengan reaksi oksidasi asam linoleat dengan metoda feritiosianat (FTC 0,05%. Sebagai standar antioksidan digunakan Butil hidroksianisol (BHA. Hasil penelitian ini menunjukkan ekstrak metanol, fraksi n-heksan dan etil asetat memiliki aktifitas antioksidan yang tidak jauh berbeda dengan BHA. Sedangkan fraksi etil asetat memiliki aktifitas antioksidan yang lebih tinggi daripada BHA.Kata kunci : antioksidan, feritiosianat, Musa paradisiaca SapientumAbstractA research has been done to evaluate the antioxidant activity of metanol extract Musa paradisiaca Sapientum peel’s. Maseration technique was used to get the extract using metanol as solvent. The metanol extract of the peel was re-extracted by solvents into n-hexan and ethyl acetate fractions. Phytochemical screening of metanol extract showed positive flavonoid. The antioxidant activities were tested by using ferric thiocyanate method 0,05% (FTC on linoleic acid and buthyl hydroxyanisole (BHA as antioxidant standard. Metanol extract, n-hexan and ethyl acetate fraction exhibited antioxidative activity that was not significantly different from BHA, on the other hand, the ethyl acetate fraction exhibited significant antioxidative activity, which is better than BHA.Keywords : antioxidant, ferric thiocyanate, Musa paradisiaca Sapientum

  17. AKTIFITAS ANTIINFLAMASI TOPIKAL MINYAK ATSIRI DAN EKSTRAK ETER TUMBUHAN TENGGULUN, PROTIUM JAVANICUM, BURM TERHADAP MODEL INFLAMASI KULIT PADA TIKUS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    I Wayan Suirta

    2016-06-01

    Full Text Available ABSTRAK: Tenggulun (Protium javanicum, Burm secara tradisional telah dimanfaatkan masyarakat Bali sebagai tanaman obat untuk mengobati bengkak. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antiinflamasi ekstrak eter kulit batang dan minyak atsiri daun tengulun pada udem (inflamasi telinga tikus yang diinduksi TPA (12-O-tetradecanoylphorbol-13-acetate secara topikal. Ekstraksi dilakukan dengan maserasi dan isolasi minyak atsiri dengan distilasi uap. Pada penelitian ini digunakan rancangan acak lengkap dengan sembilan kelompok perlakuan dengan masing-masing perlakuan terdiri dari lima ekor tikus. Inflamasi diukur 6 jam setelah perlakuan. Hasil triturasi 180g ekstrak etanol kulit batang tenggulun diperoleh 6,30 g ekstrak dietil eter dan hasil distilasi uap 4,5 kg daun segar diperoleh 2,5 g minyak atsiri. Hasil uji fitokimia ekstrak kulit batang tenggulun mengandung senyawa golongan terpenoid dan minyak atsiri mengandung senyawa flavonoid, terpenoid, dan steroid. Hasil uji aktifitas antiinflamasi menunjukkan bahwa persentase hambatan peradangan dari ekstrak tenggulun didapatkan : KEI (58,34% , KEII (54,17% , KEIII (45,85% dan KAI (50,02% yang menunjukkan hambatan yang tidak berbeda secara bermakna dengan hambatan yang diberikan oleh kontrol positip  KP (62,50%. Ekstrak eter 12 mg dan 20 mg masih memberikan hambatan peradangan yang lebih besar dari minyak atsiri 20 mg. Hasil uji histologi menunjukkan ekstrak eter dan minyak atsiri dapat menghambat migrasi sel radang lebih dari 50%.  Jumlah sel radang yang bermigrasi ke daerah peradangan sebanyak 17 sel untuk ekstrak eter dosis 20 mg/telinga  dan 20 sel radang untuk minyak atsiri dosis 20 mg/ telinga. Dengan induksi TPA jumlah sel radang yang bermigrasi ke daerah peradangan sebanyak 64 sel ABSTRACT: Protium javanicum, Burm (Tenggulun has been used traditionally in Bali as medicines to treat inflamation. This research aimed to evaluate topical anti-inflammatory activity of stem bark ether

  18. UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI EKSTRAK CAMPURAN TUMBUHAN ALANG-ALANG (Imperata cylindrica) DAN LIDAH ULAR (Hedyotis corymbosa) SEBAGAI PEREDAM RADIKAL BEBAS ASAM LINOLEAT

    OpenAIRE

    Syana Asri Nurmuhaimina; Resna Maulia; Isnani Yuniarti; Dewi Umaningrum

    2009-01-01

    Telah dilakukan penelitian tentang uji aktivitas antioksidan campuran ekstrak alang-alang (Imperata cylindrica) dan lidah ular (Hedyotis corymbrosa) sebagai peredam radikal bebas asam linoleat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan dari ekstrak campuran alang-alang dan lidah ular dalam meredam radikal bebas asam linoleat. Penelitian ini meliputi uji kualitatif identifikasi metabolit sekunder yang terdapat pada tumbuhan alang-alang dan lidah ular serta uji aktivita...

  19. Perancangan Permainan "Membuat Bioetanol dari Limbah Buah" Menggunakan Adobe Flash CS3

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nurul Arifa

    2014-01-01

    Permainan membuat bioetanol ini ditujukan untuk semua kalangan dan usia, namun lebih dikhususkan untuk kalangan pelajar SMP dikarenakan pada masa jenjang pendidikan ini sesuai dengan kurikulum mata pelajaran ilmu pengetahuan alam telah diajarkan tentang unsur, senyawa, larutan asam basa yang diperlukan sebagai dasar awal untuk memahami istilah-istilah dalam pembuatan bioetanol. Hasil pengujian permainan menunjukkan bahwa permainan ini dapat berjalan dengan baik pada sistem operasi Windows 7. Tombol-tombol dan fungsi-fungsi pada permainan juga dapat berfungsi dengan baik dan sesuai dengan fungsionalitasnya masing-masing pengujian ini dilakukan dengan menggunakan metode black-box. Berdasarkan pengujian yang dilakukan oleh pengguna yaitu 30 siswa SMP, permainan “Membuat Bioetanol Dari Limbah Buah” ini membantu dalam mengenalkan tahap-tahap membuat bioetanol dari limbah buah, serta tampilan permainannya bagus. Hal ini terlihat pada semua aspek penilaian yang telah dihitung menggunakan skala Likert. Permainan ini dapat digunakan sebagai media yang dapat memberikan pengetahuan tentang tahap-tahap dalam membuat bioetanol dari limbah buah.

  20. PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KUNYIT PADA ANAK BABI YANG MENDERITA COLIBACILLOSIS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    I NENGAH KERTA BESUNG

    2012-09-01

    Full Text Available ABSTRAK Kolibasilosis adalah salah satu penyakit pada anak babi yang disebabkan oleh Escherichia coli (E.coli dan umumnya penyakit tersebut diobati dengan antibiotika. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi pengaruh kunyit sebagai obat alternatif untuk mengobati kejadian kolibasilosis pada anak babi. Dua belas ekor anak babi yang menderita kolibasilosis dikelompokkan ke dalam tiga kelompok yakni kelompok pertama adalah anak babi sebagai kontrol yakni tidak diberikan ekstrak kunyit maupun sulfonamida. Kelompok kedua anak babi diberikan ekstrak kunyit, sedangkan kelompok ketiga anak babi diobati dengan sulfonamida. Data berupa kejadian diare dan total bakteri E. coli dianalisis dengan analisis varian. Pengaruh pemberian kunyit dan pengobatan dengan sulfonamida nampak pada hari kelima setelah perlakuan, yakni berupa penurunan kejadian diare dan pengurangan total bakteri E.coli. Hasil penelitian menunjukkkan bahwa ekstrak kunyit sangat potensial dapat dipakai sebagai obat alternatif dalam pengobatan penyakit kolibasilosis pada anak babi. THE EFFECT OF TURMERIC (Curcuma longa ON PIGLETS WITH COLIBACILLOSIS ABSTRACT Colibacillosis is one of diseases in piglets coused by Eschericia coli (E.coli, and commonly antibiotica therapy to used preventively that diseases. The present study was conducted to observe that effect of turmeric (Curcuma longa, as a alternative drugs on therapy of collibacillosis. Twelve of piglets with colibacillosis diseases were devided in to three groups, each group consisted of four piglets. First group was the negative control group without treatment of sulphonamides and turmeric too, the second group was the turmeric extract treatment and the last group was the colibacillosis piglets treated with sulphonamides. Analisis of variance was to analysed of data from diarrhea occurrence and a total of E. coli bacteria. Effect of turmeric and sulphonamides on colibacillosis of all piglets was detected at fifth days, with

  1. KUALITAS PEWARNAAN EKSTRAK KAYU TEGERAN (Cudrania javanensis PADA BATIK

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Vivin Atika

    2017-05-01

    Full Text Available ABSTRAKEkstrak kayu Tegeran digunakan sebagai sumber warna kuning untuk soga batik. Penggunaanya sebagai pewarna tunggal batik sangat jarang karena menurut perajin batik mudah luntur dan warna kurang cerah.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa ekstrak kayu Tegeran sebagai zat warna tunggal pada batik. Kayu Tegeran diekstraksi pada suhu kamar, 50ºC, 75ºC dan 100ºC menggunakan pelarut air selama 1 jam. Pewarnaan batik dilakukan dengan ekstrak kayu Tegeran sebanyak 8 kali pada suhu kamar. Proses pelepasan malam (lilin batik dilakukan dengan pelarut air pada suhu 100ºC selama 1 jam. Batik dianalisa dengan menggunakan parameter uji arah, ketuaan warna, ketahanan luntur warna terhadap gosokan basah, pencucian dan sinar matahari. pH larutan ekstrak kayu Tegeran hasil ekstraksi pada suhu kamar, 50ºC, 75ºC dan 100ºC berturut-turut sebesar 5, 4, 4-5, 3-4. Arah warna batik hasil pewarnaan dengan kayu Tegeran yaitu kuning hingga cokelat tua. Nilai ketuaan warna batik katun hasil pewarnaan dengan kayu Tegeran antara 22,24 – 40,33 dan batik sutera bernilai antara 38,39 – 46,75. Nilai pengujian ketahanan luntur warna batik hasil pewarnaan dengan kayu Tegeran terhadap gosokan basah rata-rata memberikan nilai (4 – 5, sedangkan nilai ketahanan luntur warna terhadap pencucian dan sinar matahari langsung rata-rata memberikan nilai 4. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak kayu Tegeran dapat digunakan sebagai pewarna batik dengan warna cerah dan ketahanan luntur baik. ABSTRACTThe Tegeran wood extract has been used as the yellow color source for batik soga. As a single color for batik, it is rarely used because tend to have poor color fastness and less bright color. This research aim is to analyze Tegeran wood extract as a single dye for batik. Tegeran wood extracted on various temperature (room temperature, 50ºC, 75ºC, 100ºC using water as the solvent for an hour. Then it is used for batik dyeing with 8 times soaking at room

  2. Selected Heavy Metal Content in Ultra basic Soil and Mengkudu (Morinda citrifolia) from Kuala Pilah, Negeri Sembilan, Malaysia

    International Nuclear Information System (INIS)

    Sahibin Abdul Rahim; Wan Mohd Razi Idris; Zulfahmi Ali Rahman; Kadderi Mohd Desa; Tukimat Lihan; Azman Hashim; Sharilnizam Yusof; Kuan, L.H.

    2009-01-01

    This study was carried out at an ultra basic area, Selaru (S1 and S2) dan Felda Rokan Barat (S3), Kuala Pilah, Negeri Sembilan. Eighteen samples of plant and their substrates were collected from study area. The purpose of this study was to determine heavy metal such as Ni, Cr, Mn, Co, Fe and Zn contents in soils and different parts of the plant, such as leaf, stem, root and fruit. Biologal Absorption Coefficient (BAC) of the plant was obtained by calculation. Heavy metals content in the plant were extracted by digestion method whereas in soil the heavy metals were extracted by sequential extraction. Heavy metals content in soil and plant extract was determined using Flame Atomic Absorption Spectrophotometer. It was found that heavy metal concentrations in soil substrate for mengkudu (Morinda citrifolia) were high for Fe followed by Cr, Ni, Mn, Zn and Co with average concentration of 1208.5, 583.4, 352.4, 352.4, 70.7 and 53.6 mg.kg -1 , respectively. Available Mn and Zn concentrations were higher than the other heavy metals in term of percentage. Fe and Mn were dominant in all parts of plants however in terms of BAC average, Co showed the highest enrichment value in all parts of the plants. (author)

  3. Pengaruh Pemberian Ekstrak Rosella (Hibiscus sabdariffa Linn Terhadap Kadar Malondialdehid dan Aktivitas Katalase Tikus yang Terpapar Karbon Tetraklorida

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Zuraida ,

    2015-09-01

    Full Text Available Abstrak Pemberian rosella (Hibiscus sabdariffa Linn diharapkan melindung hepar tikus dari kerusakkan akibat stres oksidatif pada keracunan karbon tetraklorida (CCl 4. Senyawa yang sering dijadikan petunjuk adanya kerusakan tersebut adalah malondialdehid (MDA. Rosella mengandung vitamin C, flavonoid, polifenol dan beta karoten. Tujuanpenelitian ini adalah menentukan pengaruh pemberian ekstrak rosella (Hibiscus sabdariffa Linn terhadap MDA dan aktivitas katalase tikus yang terpapar CCl 4. Ini adalah penelitian eksperimental dengan desain Post test Only Control Group Design. Sampel 24 ekor tikus Strain Wistar berumur 2-3 bulan, berat 150-200 gr. Sampel diambil secara acakdan dibagi 4 kelompok terdiri dari kelompok kontrol negatif, kontrol positif (CCl 4, perlakuan 1 (CCl 4 dan ekstrak rosella 250 mg/kg bb dan perlakuan 2 (CCl4  dan ekstrak rosella 500 mg/kg bb. Pemberian CCl 4secara oral dosis tunggal, setelah 24 jam kemudian diberi ekstrak rosella secara oral selama 14 hari. Data dianalisis dengan uji Anova, tingkatkepercayaan 95%.Pemberian ekstrak rosella secara statistik didapatkan perbedaan yang signifikan rerata kadar MDA dan katalase antar kelompok (p < 0,05. Disimpulkan bahwa ekstrak rosella dapat menurunkan kadar MDA dan meningkatkan aktivitas katalase tikus yang terpapar CCl 4. Kata kunci: karbon tetraklorida, MDA, katalase, rosella Abstract Administering roselle (Hibiscus sabdariffa Linn is expected to protect rat liver from damage caused by oxidative stress in CCl4 poisoning. Rosella contains vitamin C, flavonoids, polyphenol and beta carotene. Compounds which was often used as marker of the damage caused by free radicals wa MDA. The objective of this study was to determine the effect of extracts of roselle (Hibiscus sabdariffa Linn on MDA and catalase activity of rats exposed to CCl4. Experimental research design with Post test Only Control Group Design. Samples of 24 male Wistar Strain rats were 2-3 months old. weighing 150-200 gr

  4. Perbedaan konsumsi buah dan sayur pada anak sekolah dasar yang obes dan tidak obes di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Irma Nuraeni

    2016-03-01

    gender and energy intake, showed that obese  children who rarely consuming fruits (<7 times/week (OR=2,24, 95%CI: 1.53-3.28, rarely consuming vegetables (<7 times/week (OR=2,52, 95%CI: 1,70-3,73, and consuming fruits and vegetables less than 5 servings/day (equivalent to 400 g/day (OR= 4,59, 95%CI:2,11-10,00 were greater risk for being obesity.Conclusion:Obese children had rarely and less consume of fruits and vegetables than that did in non-obese children at Yogyakarta Municipality and District of Bantul. The children rarely and less consuming fruits and vegetables increased the risk of obesity.KEYWORDS: children obesity, vegetable, fruitABSTRAKLatar Belakang: Indonesia saat ini mengalami masalah gizi ganda, yaitu masalah gizi kurang dan gizi lebih. Kelebihan  gizi atau obesitas pada anak dan remaja apabila tidak diatasi maka berdampak menjadi obesitas pada masa dewasa yang berpotensi mengalami penyakit tidak menular, seperti jantung, hipertensi dan diabetes mellitus. Prevalensi obesitas pada anak di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami peningkatan dari tahun ke tahun (1; 2. Obesitas disebabkan ketidakseimbangan antara masukan dengan keluaran energi. Anak cenderung mengkonsumsi padat energi yang berasa manis dan berlemak tinggi serta makanan kurang serat dari buah dan sayur. Beberapa penelitian menunjukkan peningkatan risiko obesitas pada orang yang kurang konsumsi buah dan sayur.Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan frekuensi dan jumlah konsumsi buah dan sayur pada anak SD obes dan tidak obes di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul serta peran konsumsi buah dan sayur terhadap kejadian obesitas. Metode: Rancangan penelitian ini adalah case-control, 244 kasus (anak obes dan 244 kontrol (anak tidak obes. Subjek penelitian adalah anak usia 6-12 tahun yang duduk di kelas 1 hingga kelas 5 sekolah dasar di Kota Yogyakarta dan di Kabupaten Bantul. Data identitas diperoleh dari kuesioner terstruktur, sedangkan data frekuensi dan jumlah konsumsi buah dan sayur diperoleh

  5. UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK KASAR LIPID Ulva fasciata TERHADAP Bacillus cereus

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Riong Seulina Panjaitan

    2017-01-01

    Full Text Available Abstract: The increasing of antimicrobial resistance in medical field has become a serious problem which is have to be solved by exploring raw material on natural product. Seaweed or macroalgae is one of marine natural wealth of Indonesia’s sea. In this research, lipid extraction of seaweed (macroalgae Ulva fasciata has been done according to Folch method by using sochlet and mixure of solvent namely chloroform:methanol (2:1/ (v/v. The result gave two phase namely chloroform phase (0,6% (v/b and methanol phase (7,79% (v/b. Furthermore, both of phase of crude extract lipid Ulva fasciata were tested their antibacterial activities against Bacillus cereus bacterial which is three times. Tetracyclin is used as positive control and the solvent (methanol-chloroform is used as negative control. The results were both of phase gave antibacterial activity namely 0,02 mm/ μg extract for chloroform phase and 0,02 mm/ μg extract for methanol phase.Abstrak: Peningkatan kasus resistensi antimikroba pada dunia medis telah menjadi masalah yang serius sehingga perlu dilakukan pengeksplorasian bahan baku untuk antibiotik khususnya dari bahan alam. Rumput laut (makroalga merupakan salah satu kekayaan alam hayati laut Indonesia yang memiliki kandungan lipid. Pada penelitian ini dilakukan ekstraksi lipid rumput laut (makroalga Ulva fasciata berdasarkan metode Folch dengan menggunakan sokhlet dan campuran pelarut yang digunakan yaitu kloroform:metanol (2:1/ (v/v. Hasil ekstraksi lipid Ulva fasciata menghasilkan dua fasa yaitu fasa kloroform sebanyak 0,6 % (v/b dan fasa metanol sebanyak 7,79 % (v/b. Selanjutnya kedua fasa ekstrak kasar lipid Ulva fasciata tersebut diuji aktivitas antibakterinya terhadap bakteri Bacillus cereus sebanyak tiga kali pengulangan. Kontrol positif yang digunakan adalah tetrasiklin dan kontrol negatifnya adalah pelarut yaitu kloroform dan metanol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua fasa tersebut memberikan aktivitas antibakteri

  6. Efek Antibakteri Ekstrak Daun Mimba (Azadirachta indica A. Juss terhadap Bakteri Vibrio algynoliticus Secara In Vitro

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Uli Ayini

    2014-03-01

    Full Text Available Budidaya udang windu di Indonesia telah berkembang pesat. Salah satu kendala budidaya udang adalah penyakit Vibriosis yang disebabkan oleh bakteri Vibrio algynoliticus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek antibakeri ekstrak daun mimba terhadap bakteri Vibrio algynoliticus. Penelitian ini menggunakan metode dilusi untuk mengetahui efek antibakteri ekstrak daun mimba terhadap bakteri Vibrio algynoliticus secara in vitro. Konsentrasi ekstrak yang digunakan (% yaitu: 0; 2,5; 5; 7,5; 10; 12,5 dan sebagai kontrol terdiri dari kontrol positif, dan kontrol negatif. Pengumpulan data untuk menentukan MIC (Minimum Inhibitory Concentration dilakukan dengan membandingkan kejernihan kultur di medium TSB 2% pada berbagai konsentrasi yang berbeda, dengan kontrol positif dan kontrol negatif. Penentuan MBC (Minimum Bacterisidal Concentration dilakukan dengan melihat ada tidaknya dan jumlah koloni bakteri Vibrio alginolyticus yang muncul pada medium subkultur TSA 2% setelah inkubasi 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan nilai MIC yaitu konsentrasi 5%, hal ini ditunjukkan dengan tabung yang mulai jernih. Nilai MBC ekstrak daun mimba terhadap bakteri Vibrio alginolyticus adalah konsentrasi 12,5% ditandai dengan sudah tidak munculnya  koloni bakteri Vibrio alginolyticus. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun mimba dapat memberikan efek antibakteri terhadap bakteri Vibrio alginolyticus secara in vitro.Tiger shrimp cultivation in Indonesia has been growing rapidly. The main obstacle is the shrimp farming vibriosis disease caused by the bacterium Vibrio algynoliticus. The aim of this research was to determine the effects of neem leaf extract antibakeri against Vibrio algynoliticus. This study used a dilution method to determine the antibacterial effect of neem leaf extract against Vibrio algynoliticus bacteria in vitro. The concentration of the extract used (%: 0; 2.5; 5; 7.5; 10; 12.5 and as a control consisting of a positive

  7. AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAN FRAKSI AKAR SINGAWALANG (Petiveria alliacea L. TERHADAP JAMUR PENYEBAB KETOMBE DENGAN METODE BROTH MICRODILUTION

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Niken Indriyanti

    2013-06-01

    Full Text Available Dandruff was an anomaly of scalp caused by abnormal growth of Pityrosporum ovale. Ketoconazole and sulfuric compounds known as antifungal, include antifungal against Pityrosporum ovale. One of medicinal plant that has polysulfide compounds was Singawalang (Petiveria alliacea L.. Activity of ethanol extract and fraction of singawalang roots tested using microdilution broth method appropriate to Clinical and Laboratory Standard Institute (CLSI standard, then growth profiles determined by colony count. Microdilution test results showed that Singawalang roots extract has antifungal activity against Pityrosporum ovale with Minimum Inhibition Concentration (MIC 16 μg/mL and Minimum Fungicidal Concentration (MFC 64 μg/mL. Fraction that has highest activity against Pityrosporum ovale was n-hexane fraction of Singawalang roots with MIC 16 µg/ml dan MFC 128 μg/mL. The higher activity of the extract predicted that there were some polysulfide compounds have synergic activity.  Key words : singalawang roots, polysulfide, Pityrosporum ovale   ABSTRAK Ketombe adalah suatu keadaan anomali pada kulit kepala disebabkan jamur Pityrosporum ovale dalam jumlah diatas normal. Selama ini antijamur yang digunakan adalah ketokonazol. Selain itu, senyawa sulfur juga diketahui aktif terhadap jamur. Salah satu tanaman yang telah diteliti mengandung senyawa polisulfida adalah tanaman singawalang (Petiveria alliacea L.. Penelitian aktivitasnya terhadap Pityrosporum ovale dilakukan dengan Broth Microdilution sesuai standar Clinical and Laboratory Standard Institute (CLSI. Konsentrasi Hambat Minumum (KHM terkecil ada pada ekstrak dan fraksi n-heksan, yaitu 16 μg/mL, seperempat dari aktivitas ketokonazol. Konsentrasi Fungisidal Minimum (KFM terkecil ekstrak adalah 64 μg/mL, dan pada fraksi n-heksan ekstrak etanol akar singawalang dengan konsentrasi 128 μg/mL. Diduga aktivitas antijamur lebih kuat pada ekstrak karena adanya kombinasi aktivitas beberapa senyawa

  8. Pengaruh Perbedaan Konsentrasi Ekstrak Sargassum sp. dan Lama Penyimpanan terhadap Oksidasi Lemak pada Fillet Ikan Patin (Pangasius sp.

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Fatin Hidayati

    2017-05-01

    Full Text Available ABSTRAK Ikan patin merupakan ikan air tawar yang mengandung lemak dan protein tinggi sehingga apabila dilakukan penyimpanan rentan terjadi oksidasi yang mengakibatkan ketengikan. Sargassum sp. dengan kandungan fenol dan flavonoid mampu menghambat terjadinya oksidasi pada fillet ikan patin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan ekstrak Sargassum sp. dan lama penyimpanan dalam menghambat terjadinya oksidasi pada fillet ikan patin. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstrak Sargassum sp. dan fillet ikan patin. Metode penelitian yang digunakan adalah experimental laboratories dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL faktorial dengan 2 faktor yaitu konsentrasi ekstrak Sargassum sp. (0%, 1%, 1,5% dan 2% dan lama penyimpanan (hari ke-0, hari ke-2, hari ke-4, dan hari ke-6. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan penambahan konsentrasi ekstrak Sargassum sp. dan lama penyimpanan memberikan pengaruh nyata terhadap nilai PV, nilai TBA, kadar lemak, kadar protein, kadar air serta organoleptik (P < 0,05. Hasil penelitian tahap I didapatkan rendemen Sargassum sp. dengan pelarut etanol 96% sebesar 1,39%, kandungan fenol 1,813%, flavonoid 0,278% dan aktivitas antioksidan 99,1659 ppm (kuat. Hasil penelitian tahap II didapatkan nilai PV berkisar antara 2,03 - 19,82 meq/kg, nilai TBA 0,63 - 6,72 mg.mal/kg. Konsentrasi 1,5% merupakan konsentrasi terbaik ekstrak Sargassum sp. dalam menghambat oksidasi lemak pada fillet ikan patin selama penyimpanan. Kata kunci: Antioksidan, Ekstrak Sargassum sp., Lama Penyimpanan, Oksidasi lemak, Fillet Ikan patin ABSTRACT Catfish is a freshwater fish that contain high fat and protein so that if its stored it will susceptible to oxidation process which leads to rancidity. Sargassum sp. with its phenolic and flavonoid content are able to inhibit the oxidation process in catfish fillet. This research was aimed to know the effects of different concentrations of Sargassum sp. extracts and

  9. EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (Kalanchoe pinnata UNTUK TERAPI PREVENTIF LUPUS PADA MENCIT YANG DIINDUKSI DENGAN 2,6,10,14 TETRAMETHYLPENTADECANE

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Niken Indriyanti

    2011-12-01

    Full Text Available Cocor bebek Plants (Kalanchoe pinnata has been observed to have a potent immunosuppressant compounds in BALB/c mice with Delayed Type Hypersensitivity test (DTH. Compounds are efficacious immunosuppression can be used for treatment of autoimmune diseases such as lupus. The purpose of this study was knowing the class of compounds in leaf extracts cocor bebek and test whether the extract can prevent the occurrence of lupus in test animals. Methods: In this study the identification of classes of compounds present in Cocor bebek leaf extracts and testing imunnosupression activities from test animals BALB/c mice induced lupus using 2,6,10,14 tetramethylpentadecane (TMPD. Parameters measured lupus glomerulonephritis which was known by the presence of proteinuria using a test strip supported by data on changes in weight. Results: Extracts of cocor bebek leaves positive contain tannins, flavonoids, saponins and steroid / triterpene. Mice given the extract of Cocor bebek leaves every day until the 3rd month after not having induced proteinuria, while untreated mice had proteinuria up to +2 (proteinuria levels> 30 mg / dL. Key words : Cocor bebek, BALB/c mice, lupus, TMPD, glomerulonefritis   ABSTRAK Tanaman cocor bebek (Kalanchoe pinnata telah diteliti memiliki senyawa yang berkhasiat immunosupresan pada mencit BALB/c dengan uji Delayed Type Hypersensitivity (DTH. Senyawa yang berkhasiat imunosupresan dapat digunakan untuk penanganan penyakit autoimun, misalnya lupus. Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui golongan senyawa dalam ekstrak daun cocor bebek dan menguji apakah ekstrak tersebut dapat mencegah terjadinya lupus pada hewan uji. Metode : Pada penelitian ini dilakukan identifikasi golongan senyawa yang ada dalam ekstrak daun cocor bebek dan pengujian aktivitas imunosupresannya terhadap hewan uji mencit BALB/c yang diinduksi lupus menggunakan 2,6,10,14 tetramethylpentadecane (TMPD. Parameter lupus yang diukur adalah glomerulonefritis yang

  10. BIOLARVASIDA EKSTRAK ETANOL KULIT NANAS (Ananas comosus L. Merr TERHADAP LARVA NYAMUK Culex Sp.

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Siti Juariah

    2017-10-01

    Full Text Available ABSTRAK   Nanas merupakan salah satu komoditi asal Provinsi Riau. Setiap tahun nanas mengalami peningkatan dengan semakin meningkatnya produksi nanas maka limbah yang dihasilkan akan semakin meningkat. Pada limbah kulit nanas diduga terdapat senyawa alkaloid yang dapat membunuh larva nyamuk Culex Sp. Nyamuk yang termasuk dalam genus Culex dikenal sebagai vektor penular arbovirus, demam kaki gajah, dan malaria pada unggas. Pengendalian serangga umumnya dilakukan menggunakan pestisida sintetik. Penggunaan senyawa kimia yang bersifat sintetik sangat berbahaya bagi pengguna yang terpajan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan efektifitas ekstrak etanol kulit nanas dan mengetahui jumlah larva yang mati dengan menentukan konsentrasi terbaik dari ekstrak etanol kulit nanas (AnanascomosusL. terhadap larva nyamuk culex Sp. Penelitian ini bersifat Eksperimen Laboratory, yaitu meneliti tentang uji mortalitas larva nyamuk Culex Sp setelah pemberian ekstrak etanol kulit nanas (AnanascomosusL.. Hasil penelitian yang didapatkan bahwa ekstrak etanol kulit nanas dapat dibuktikan pada tingkat konsentrasi 1% angka kematian larva nyamuk telah mencapai 72,5%. Sedangkan pada konsentrasi 4% telah mampu membunuh larva sebesar 97,5%. Kata Kunci        : Ekstraketanol, Kulit nanas, Culex Sp.   ABSTRACT                Pineapple is one of the commodities origin of Riau Province. Each year the pineapple increases with the increasing production of pineapple so the waste generated will increase. In pineapple leaf waste is suspected of alkaloid compounds that can kill the mosquito larvae Culex Sp. The mosquitoes belonging to the genus Culex are known as arbovirus-transmitting vectors, elephant leg fever, and malaria in poultry. Insect control is generally done using synthetic pesticides. The use of synthetic chemicals is very dangerous for exposed users. The purpose of this study was to determine the effectiveness of pineapple ethanol

  11. Kajian Ekosistem Mangrove Hasil Rehabilitasi pada Berbagai Tahun Tanam untuk Estimasi Kandungan Ekstrak Tanin di Pantai Utara Jawa Tengah

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Erny Poedjirahajoe

    2013-05-01

    Full Text Available Penelitian ini dilakukan di kawasan rehabilitasi mangrove Pantai Utara Pemalang dan Rembang, Dari dua lokasi tersebut masing-masing di pilih tanam mangrove yang sama. Setiap tahun tanam dibagi dalam tiga zona dari arah laut ke darat. Kondisi ekosistem mangrove dikaji melalui pendekatan terhadap pengukuran kerapatan, rata-rata tinggi dan diameter, ketebalan lumpur, salinitas dan kandungan bahan organik pada setiap zonasi dan setiap tahun tanam. Untuk memperkirakan kandungan ekstrak tanin, pada setiap tahun tanam diambil 3 sampel vegetasi (dalam satu zona diambil satu sampel, kemudian dikelupas kulitnya, ditimbang dan dilakukan analisis laboratorium. Kandungan ekstrak tanin dalam satu tahun tanam dapat diestimasi dengan cara menghubungkan dengan nilai kerapatannya. Uji varian untuk dua sifat yang berbeda, dilakukan untuk melihat signifikasi kerapatan tanaman pada setiap tahun tanam pada dua lokasi rehabillitasi mangrove. Hasil penelitian menunjukkan bahwa estimasi kandungan ekstrak tanin di Pemalang dan Rembang pada tahun tanam 2002 rata-rata menunjukkan angka yang lebih tinggi daripada tahun tanam 2003 dan 2006. Pada tahun 2002 di Pemalang, estimasi ekstrak tanin sebesar 105,93 kg/ha sedangkan di Rembang mencapai 159,23 kg/ha. Pada tahun tanam 2006 mangrove di Pemalang mempunyai kandungan ekstrak tanin sekitar 80,90 kg/ha, sedangkan di Rembang sekitar 143,36 kg/ha. Kata kunci: Mangrove, ekosistem, ekstrak tanin.    A Study of Rehabillitated Mangrove Ecosystem in Different Planting Year to Estimate Tannin Extract Content in Northern Coast of Central Java Anstract The research was conducted in the mangrove plantation areas of Pemalang and Rembang North coasts. From those two areas, mangrove vegetations with the same three plantation ages were chosen which were then divided into three zones from the sea. Tree density, height and diameter, the depth of sediment, water salinity and the content of organic matter were measured and assessed for each

  12. UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI FRAKSI AIR EKSTRAK DAUN SELEDRI (Apium graveolens L. PADA MENCIT JANTAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sapri

    2017-03-01

    Full Text Available Tanaman seledri (Apium graveolens L. memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi obat antiinflamasi karena kandungan senyawa glikosida flavonoid yaitu apiin sehingga digunakan fraksi air karena lebih mudah tertarik pada fraksi air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas fraksi air ekstrak daun seledri sebagai antiinflamasi pada mencit putih dengan menggunakan metode induksi karagenan pada telapak kaki serta mengetahui nilai ED50. Pengukuran aktivitas antiinflamasi digunakan 5 kelompok perlakuan hewan uji, kontrol (+ digunakan kalium diklofenak 50 mg, kontrol (- suspensi Na. CMC 0,5%, dosis I adalah 125mg/kgBB, dosis II adalah 250mg/kgBB dan dosis III adalah 500mg/kgBB. Dengan pengukuran setiap 30 menit selama 5 jam dengan alat pletismometer. Analisis data digunakan metode statistik One way ANOVAdengan tingkat kepercayaan 95% yang dilanjutkan dengan uji LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga dosis fraksi air ekstrak daun seledri memiliki aktivitas antiinflamasi. Pada menit ke-300 tidak terjadi perbedaan bermakna antara kontrol positif dengan dosis 500 mg/kgBB dengan persen inhibisi 86,04%. Dari perhitungan ED50 didapatkan hasil sebesar 100 mg/kgBB.

  13. POLA ASUH MAKAN IBU SERTA PREFERENSI DAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH ANAK USIA SEKOLAH DI BOGOR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Annisa Sophia

    2015-02-01

    Full Text Available ABSTRACTThe aim of this study was to learn mother’s food parenting practices and school-age children’s preference and consumption of vegetables and fruits. Design of this study was a cross-sectional with purposive sampling of 108 school-age children in SDN Cibanteng 1 in rural and SDN Papandayan in urban, Bogor District. Hedonic scale and semi-quantitative food frequency questionnaire were used for measure preference and consumption of vegetables and fruits. Mothers in rural had higher score in three components of food parenting practices (mother’s role in feeding, mother’s control in child’s eating, and family eating habits than mothers in urban. Mothers in urban had higher score in one component of food parenting practices (family eating habits of vegetables and fruits than mothers in rural. Vegetables consumption in urban (68.5±31.6 g/day was higher than rural (45.4±18.7 g/day. Children’s fruits consumption in urban (166.5±67.7 g/day was higher than rural (106.9±43.0 g/day.Keywords: food consumption, food preference, parenting practices, vegetables and fruitsABSTRAKTujuan penelitian ini adalah mempelajari pola asuh makan ibu serta preferensi dan konsumsi sayur dan buah anak usia sekolah. Desain penelitian adalah cross-sectional dengan purposive sampling sebanyak 108 subjek anak usia sekolah di SDN Cibanteng 1 Kabupaten Bogor dan SDN Papandayan Kota Bogor. Pengukuran preferensi dan konsumsi menggunakan skala hedonik dan semi-quantitative food frequency questionnaire. Ibu di kabupaten memiliki skor yang lebih tinggi daripada ibu di kota pada tiga komponen pola asuh makan (peran ibu dalam pemberian makan, pengawasan makan oleh ibu, dan kebiasaan makan keluarga. Ibu di kota memiliki skor yang lebih tinggi dibandingkan ibu di kabupaten pada satu komponen pola asuh makan (kebiasaan makan sayur dan buah keluarga. Konsumsi sayur anak di kota (68,5±31,6 g/hari lebih tinggi dari kabupaten (45,4±18,7 g/hari. Konsumsi buah anak di kota

  14. EFEK ZAT AKTIF EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI MERAH (PSIDIUM GUAJAVA.L TERHADAP SPERMATOGENESIS PADA TIKUS PUTIH JANTAN (RATTUS NORVEGICUS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ervi Husni

    2016-11-01

    Full Text Available Pendahuluan: Jumlah penduduk Indonesia sensus tahun 2010 sebanyak 237,6 juta jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk 1,49 % per tahun. Target RPJPMN 2010-2014 sebesar1,14 %, laju pertumbuhan penduduk saat ini  0,53 % masih lebih tinggi. Pengendalian penduduk diperlukan antara lain dengan pemakaian kontrasepsi pada wanita maupun pria. Keterlibatan pria dalam KB masih rendah hanya 6,26 %. Tujuan penelitian untuk membuktikan zat aktif daun jambu biji merah dapat menurunkan kadar FSH dan spermatogenesis pada tikus putih jantan (Rattus norvegikus. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan Post test only control group design. Besar sampel menggunakan rumus Federer dengan jumlah sampel 30 ekor tikus putih, terbagi tiga kelompok yaitu Kelompok 1 (K1 kelompok kontrol diberikan larutan CMC 0,5 % 1 ml/ hari, Kelompok Perlakuan 1 (P1 diberikan ekstrak daun jambu biji merah dosis 40 mg/ml/hari dan kelompok Perlakuan 2 (P2 diberikan ekstrak daun jambu biji merah dosis 80 mg/ml/hari dan diberikan selama 30 hari. Variabel penelitian  jumlah sel spermatogenik ( Spermatogonium, Spermatosit primer dan Spermatid. Data dianalisis menggunakan uji  ANOVA. Hasil: Hasil analisis data dengan uji ANOVA jumlah sel spermatogonium nilai p 0,801 (p < 0,05: tidak ada perbedaan signifikan diantara ketiga kelompok, uji LSD tidak dilakukan. Hasil uji ANOVA untuk jumlah sel spermatosit primer didapatkan nilai p 0,102 ( p < 0,05 , berarti  tidak ada perbedaan signifikan diantara ketiga kelompok, uji LSD tidak dilakukan. Hasil uji ANOVA untuk jumlah sel spermatid nilai p 0,001  (p < 0,05 berarti terdapat perbedaan signifikan diantara ketiga kelompok. Hasil uji LSD kontrol dengan P1 (p 0,036 : berbeda, Kontrol dengan P2 (p <0,000: berbeda, P1 dengan P2 (p <0,033 : berbeda. Diskusi: Kesimpulan penelitian ini adalah pemberian ekstrak daun jambu biji merah tidak menurunkan jumlah sel spermatogonium dan sel spermatosit primer tetapi menurunkan jumlah

  15. EFEK PEMBERIAN KOMBINASI BUAH SIRIH (Piper betle L FRUIT, DAUN MIYANA (Plectranthus scutellarioides (L. R. BR. LEAF, MADU DAN KUNING TELUR TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KAPASITAS FAGOSITOSIS SEL MAKROFAG

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yun Astuti Nugroho

    2012-11-01

    Full Text Available Latar belakang, kombinasi buah sirih (Piper betle L, daun miyana (Plectranthus scutellarioides (L. R. BR, madu dan kuning telur dimanfaatkan oleh masyarakat Sulawesi Utara untuk mengobati malaria.  Diharapkan kombinasi buah sirih (Piper betle L, daun miyana (Plectranthus scutellarioides (L. R. BR, madu dan kuning telur juga memiliki potensi untuk merangsang respon imun. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian kombinasi buah sirih (Piper betle L, daun miyana (Plectranthus scutellarioides (L. R. BR, madu dan kuning telur terhadap aktivitas dan kapasitas sel makrofag. Metode, tiga puluh ekor mencit Swiss dibagi ke dalam 5 grup. Grup I mendapatkan air suling, grup II mendapatkan 0,55 mg/20g BB Stimuno. Sementara kelompok perlakuan: grup III sampai V masing-masing mendapatkan  0,07 mL; 0,21 mL; 0,6 mL/20 g BB. Bahan uji diberikan secara oral pada hari pertama sampai dengan ketujuh. Pada hari kedelapan, kepada masing-masing mencit disuntik secara intraperitoneal bakteri Staphylococcus aureus (SA. Aktivitas dan kapasitas sel  makrofag dihitung dari sediaan apus cairan peritoneum dengan menghitung persentase fagosit yang melakukan fagositosis dari 100 fagosit. Kapasitas fagositosis ditetapkan berdasarkan jumlah SA yang difagositosis oleh 50 fagosit aktif. Hasil, aktivitas dan kapasitas sel makrofag meningkat seiring dengan peningkatan dosis kombinasi buah sirih (Piper betle L, daun miyana (Plectranthus scutellarioides (L. R. BR, madu dan kuning telur dibandingkan dengan kontrol negatif. Kata  kunci: Buah sirih, Piper betle L, Makrofag, Fagositosis 

  16. PENGGUNAAN EKSTRAK TEH HIJAU (Camellia sinensis) SEBAGAI PENGHAMBAT PEMBENTUKAN HISTAMIN PADA IKAN SEBELUM DIOLAH

    OpenAIRE

    Endang Sri Heruwati; Farida Ariyani; Radestya Triwibowo; Novalia Rachmawati; Irma Hermana

    2009-01-01

    Penelitian penggunaan ekstrak teh hijau (Camellia sinensis) sebagai penghambat pembentukan histamin pada ikan telah dilakukan. Ikan, terutama dari jenis skombroid, sangat rentan mengalami kerusakan karena terjadinya perubahan asam amino histidin yang terkandung dalam ikan menjadi senyawa histamin yang bersifat alergen, yang dikatalisasi oleh enzim histamin dekarboksilase (HDC). Teh hijau diketahui mengandung polifenol berupa senyawa epigalokatekingalat (EGCG) yang merupakan penghambat enzim H...

  17. Pemanfaatan Ekstrak Andrographis Paniculata Nees Dan Aloe Vera L Sebagai Anti Inflamas

    OpenAIRE

    Evacuasiany W., Endang; Soebiantoro, Freddy

    2002-01-01

    Telah dilakukan pengujian terhadap tanaman Andrographis paniculata Nees dan Aloe Vera L dengan metoda artritis eksperimental pada tikus putih galur Wistar. Hasil percobaan menunjukkan adanya efek inhibisi radang yang diinduksi oleh karagenin lambda. Ekstrak etanol Andrographis paniculata Nees bermakna (p=0.05) pada dosis 0.9 g/kg BB dan Aloe vera L memberikan efek inhibisi radang pada dosis 1.5 g/kg BB (p=0.05). Pengujian dilakukan pada dosis yang bervariasi. Ternyata efek yang ditimbulkan te...

  18. POTENSI PROBIOTIK INDIGENUS Lactobacillus plantarum Dad 13 PADA YOGURT DENGAN SUPLEMENTASI EKSTRAK UBI JALAR UNGU UNTUK PENURUN DIARE DAN RADIKAL BEBAS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Agustina Intan Niken Tari

    2016-04-01

    Full Text Available The purpose of this study was studying the effectiveness of selected indigenous probiotic strains (Lactobacillus plantarum Dad 13 in yoghurt with purple sweet potato extract suplementation as reducing diarrhea and free radicals on white rats albino Norway rats (Rattus novergicus Sprague dawley strain. The study was designed using factorial completely randomized design, with treatment of purple sweet potato extract yogurt without probiotics (P0, purple sweet potato extract yogurt with probiotic (P1 to 2 groups of male Sprague dawley rats were treated without Enteropathogenik Escherichia coli (EPEC ATCC 35218 (E0 and with Enteropathogenik Escherichia coli (EPEC ATCC 35218 (E1. Probiotic treatment was conducted using the sonde at day 1st to 21st at a dose of 1 ml / 120 g weight or average 109 CFU/ ml. While the treatment of EPEC ATCC 35218 was conducted using the sonde at dose of 106 CFU/ml on day 7th to 14th. The observed parameters include fecal water content, water content of cecum, malonaldehide levels (MDA blood and liver. The results showed that (1 There was interaction between the treatment of indigenous probiotic yogurt purple sweet potato extract and EPEC ATCC 35218 on water content of faecal, water content of cecum, MDA levels blood and liver (2.Culture of Lactobacillus plantarum Dad 13 was able to provide health effects as reducing of diarrhea and free radicals. Keywords: Reducing of diarrhea, free radicals, purple sweet potato extract yogurt, probiotic bacteria   ABSTRAK Penelitian bertujuan mempelajari efektivitas strain probiotik indigenus terpilih (Lactobacillus plantarum Dad 13 pada yogurt dengan suplementasi ekstrak ubi jalar ungu sebagai penurun diare dan radikal bebas pada tikus putih albino Norway rats (Rattus novergicus galur Sprague dawley. Penelitian dirancang menggunakan rancangan acak lengkap faktorial, dengan perlakuan yogurt ekstrak ubi jalar ungu tanpa probiotik (P0, yogurt ekstrak ubi jalar ungu dengan probiotik (P1

  19. AKTIVITAS SPERMATOPROTECTIVE EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava PADA JUMLAH SPERMATOZOA TIKUS PUTIH TERINDUKSI KADMIUM

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    W Christijanti

    2014-06-01

    Full Text Available Kadmium dapat bersifat meningkatkan aktivitas oksigen reaktif yang memicu munculnya radikal bebas. Zat aktif dalam daun jambu biji bersifat antioksidan yaitu suatu senyawa yang dapat berikatan atau menghambat terbentuknya radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji adanya hubungan  antara ekstrak daun jambu biji dengan jumlah spermatozoa tikus terinduksi kadmium. Penelitian eksperimental ini menggunakan 20 ekor tikus yang terinduksi kadmium melalui air minum dengan dosis 100ppm/ekor/hari. Kelompok kontrol mendapatkan ekstrak daun jambu biji 0 mg/ekor sedangkan kelompok I, II dan III berturut turut adalah 50 mg/ekor, 100 mg/ekor dan 150 mg/ekor. Pemberian ekstrak daun jambu biji selama 30 hari. Data jumlah spermatozoa dan kadar kadmium dianalisis dengan uji korelasi pada taraf uji 5%. Pada hari ke 31, testis diambil untuk diukur kadar kadmium dan jumlah spermatozoanya. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi antara jumlah spermatozoa dan kadar kadmium dengan nilai sig 0,009 <0,05 dan berbanding terbalik sebesar  -0,567. Hal ini berarti semakin besar kadar kadium dalam testis maka semakin sedikit jumlah spermatozoa tikus dan semakin kecil kadar kadium dalam testis maka semakin banyak jumlah spermatozoa tikus. Simpulan dari penelitian ini adalah ekstrak daun jambu biji dapat berperan sebagai spermatoprotective tikus yang terpapar Cadmium. Cadmium can be used to increase the activity of reactive oxygen that triggers the emergence of free radicals. The active substances in guava leaves is an antioxidant compound that can bind or inhibit the formation of free radicals . This study aims to examine the relationship between guava leaf extract with the amount of rat spermatozoa induced by cadmium. This experimental study used 20 mice induced by cadmium through drinking water at  dose of 100ppm/mice/day. The control group received guava leaf extract of 0 mg/mice , while group I , II and III received 50 mg , 100 mg and 150 mg in 30 days

  20. EFEK EKSTRAK METANOL DAUN ENGKUDUK TALUN (FAGRAEA RACEMOSA PADA PEROKSIDASI LIPID SECARA IN VIVO

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ika Fikriah

    2011-06-01

    Full Text Available ABSTRACT   Engkuduk talun plant (Fagraea racemosa grows in East Kalimantan forest. Stages Extraction research of petroleum eter-cloroform-metanol from leaves, root skin, root, stem skin and Fagraea racemosa’s stem toward radical 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazil (DPPH is proven that the extract of methanol leaves have the strongest scavenger effect, this can be interpreted that the leaves have the strongest antioxidant potency from all plant parts that have been examined.  The given single dose 1 gram/kg b.w of the methanol extract from Fagraea racemosa leaves do not caused the death at the female Wistar rats. On the inhibitor test of forming MDA of rat’s liver the very high of absorbance value has accurred on control by CCl4 ( 0.508 ± 0.039 , significant if compared to CCl4 added with the vitamin E ( 0.224 ± 0.006 and CCl4 added with three doses of methanol extract from the Fagraea racemosa’s leaves ( p=0.000   Keywords: Fagreae racemosa, lipid peroxidation, CCl4,  vitamin E   ABSTRAK Tumbuhan engkuduk talun (Fagraea racemosa banyak terdapat di hutan Kalimantan Timur. Penelitian ekstraksi bertingkat petroleum eter-kloroform-metanol dari daun, kulit akar, akar, kulit batang dan batang Fagraea racemosa terhadap pereaksi radikal 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazil (DPPH terbukti pada ekstrak metanol daun mempunyai efek peredaman paling kuat, ini dapat diartikan daun mempunyai potensi antioksidan yang paling kuat dari semua bagian tumbuhan yang diamati. Pemberian dosis tunggal 1 gram/kgBB ekstrak metanol daun Fagraea racemosa tidak menunjukkan kematian pada hewan coba tikus Wistar betina. Pada uji hambatan  pembentukan MDA hepar tikus terjadi peningkatan nilai absorbansi yang sangat tinggi pada kontrol dengan CCl4 (0.508 ± 0,039, berbeda bermakna jika dibandingkan CCl4 yang ditambah dengan vitamin E (0.224 ± 0,006 dan CCl4  yang ditambah dengan tiga dosis ekstrak metanol daun Fagraea racemosa (p=0.000.   Kata Kunci: Fagraea racemosa

  1. EKSTRAK RUMPUT LAUT (Kappaphycus alvarezii SEBAGAI CROSS LINKING AGENT PADA PEMBENTUKAN EDIBLE FILM GELATIN KULIT IKAN NILA HITAM (Oreochromis mossambicus

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Doddy Sutono

    2016-02-01

    . Ekstrak rumput laut Kappaphycus alvarezii mengandung senyawa fenol yang ketika dioksidasi akan berubah menjadi quinone sehingga diharapkan dapat berperan sebagai cross linking agent. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik edible film gelatin kulit O.mossambicus dengan perlakuan penambahan ekstrak K.alvarezii teroksidasi. Pembuatan larutan film dilakukan dengan menambahkan ekstrak K. alvarezii (E dengan konsentrasi; 0%(E0; 2%(E1; 4%(E2; 6%(E3; 8%(E4 (v/w dari masing-masing perlakuan berat gelatin (G yaitu 3g(G1; 6g(G2; 9g(G3; 12g(G4 dalam 150 ml aquades yang mengandung 10% gliserol (w/w dari gelatin. Larutan dilakukan pengadukan pada suhu 50oC selama 30 menit, dan dikeringkan dalam kabinet dryer suhu 50oC. Penambahan ekstrak K. alvarezii teroksidasi memberikan pengaruh pada tensile strenght (TS, elongation at break yang lebih tinggi. Nilai TS tertinggi ditunjukkan oleh perlakuan G4E1(8% gelatin w/v, dan 2% ekstrak K.alvarezii v/w yaitu sebesar 3,08 MMa, dengan nilai water vapor permeability (WVP terkecil ditunjukkan pada film G4E1 yaitu sebesar 0,01 x 10-10 g.H2O/m.s.Pa. Pengamatan spektra FTIR dan mikrostruktur (SEM menunjukkan indikasi terjadinya peningkatan ikatan cross linking pada G4E1 dibandingkan G4E0. Hasil pengamatan SEM pada film G4E1 menunjukkan struktur yang lebih kompak dibanding G4E0. Nilai TS yang tinggi dan WVP yang rendah pada sampel G4E1 kemungkinan disebabkan adanya optimasi konsentrasi penambahan ekstrak K alvarezii teroksidasi untuk dapat membentuk ikatan cross linking secara optimal dengan gelatin. Kata kunci: Edible film, cross linking agent, ekstrak K. alvarezii teroksidasi, quinone, gelatin, O.mossambicus

  2. AKTIVITAS PROTEOLITIK PAPAIN KASAR GETAH BUAH PEPAYA DENGAN BERBAGAI METODE PENGERINGAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Deivy Andhika Permata

    2016-09-01

    Full Text Available Papain merupakan enzim golongan protease yang banyak digunakan di industri. Salah satu proses penting dalam menghasilkan produk papain kasar adalah pengeringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar air, kadar abu, kadar protein, dan aktivitas proteolitik papain kasar getah buah pepaya dengan berbagai metode pegeringan. Metode pengeringan yang digunakan pada penelitian ini, yaitu pengeringan matahari (solar drying, pengeringan kabinet (cabinet drying, pengeringan vakum (vacuum drying dan pengeringan beku (freeze drying. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa metode vakum menghasilkan aktivitas proteolitik tertinggi dibanding metode lainnya.

  3. PEMANFAATAN SENYAWA BIOAKTIF DARI EKSTRAK KULIT BATANG Artocarpus sp SEBAGAI INHIBITOR TIROSINASE PADA PIGMENTASI KULIT

    OpenAIRE

    Florentina Maria Titin Supriyanti

    2009-01-01

    Telah dilakukan penelitian tentang pemanfaatan senyawa bioaktif dari ekstrak kulit batang Artocarpus sp sebagai inhibitor tirosinase pada pigmentasi kulit. Pada penelitian ini digunakan tiga jenis Artocarpus, yaitu A. heterophyllus (nangka), A. altilis (sukun) dan A. communis (kluwih). Kajian difokuskan pada penentuan jenis Artocarpus apakah yang potensial dalam menginhibisi reaksi tirosinase, serta pelarut organik apakah yang mampu mengekstrak senyawa bioaktif tersebut secara optimum. Metode...

  4. Pemberian Ekstrak Benalu Mangga terhadap Perubahan Histologis Hepar Tikus yang Diinduksi Kodein

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sekar Maya Wijaya M

    2014-09-01

    Full Text Available Benalu mangga mengandung senyawa kuersetin yang bertindak sebagai hepatoprotektor. Kodein merupakan jenis alkaloid dan banyak digunakan sebagai obat. Oversdosis kodein dapat menyebabkan kerusakan hepar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak benalu mangga terhadap perubahan histologis hepar tikus yang diinduksi kodein. Sebanyak 20 ekor tikus wistar jantan dibagi menjadi 5 kelompok (K0, K, KB1, KB2, dan KB3. Kelompok K0 hanya diberi minum dan pakan standar, kelompok K diberi kodein 12mg/ekor selama 7 hari, selanjutnya hanya diberi pakan dan minum standar. Kelompok KB1 diberi kodein 12mg/ekor selama 7 hari dilanjutkan ekstrak benalu mangga 22mg/ekor sampai hari ke 21, kelompok KB2 diberi kodein 12mg/ekor selama 7 hari dilanjutkan ekstrak benalu mangga 44mg/ekor sampai hari ke 21, dan kelompok KB3 diberi kodein 12mg/ekor selama 7 hari dilanjutkan ekstrak benalu mangga 88mg/ekor sampai hari ke 21.Hari ke-27 semua tikus dibedah, diambil heparnya dan dibuat preparat histologi dengan pengecatan HE.Hasil penelitian kelompok K0 menunjukkan perubahan histologis hepar bermakna (p<0,05 antara K,KB1, KB2, dan KB3, sedangkan kelompok K tetapi tidak menunjukan perubahan bermakna (p>0,05 antara K,KB1, KB2, dan KB3. Pada kelompok K kerusakan struktur hepar meliputi inflamasi perportal dan degenerasi sedangkan pada kelompok KB1, KB2, dan KB3 kerusakan meliputi inflamasi periportal,degenerasi, dan nekrosis.Mango’s mistletoes contain quercetin, a hepatoprotector. Codein is a type of alkaloids widely used as drug. Codein overdose can damage the liver. The objective of the study was know the effect of the administration of extract of mango’s mistletoes on the changes of liver histology of codein-induced rats. As many as 20 male wistar rats were divided into 5 groups (K0, K, KB1, KB2, and KB3. K0 group were given only standard diet and water daily. K group were given codeine at 12mg/rats for 7 days, and afterwards they were given only

  5. EFEK EKSTRAK MAHKOTA DEWA (Phaleria Macrocarpa TERHADAP KADAR MALONDIALDEHID SERUM PADA MENCIT DIABETES MELITUS AKIBAT INDUKSI ALOKSAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Zulkarnain Edward

    2009-05-01

    Full Text Available AbstrakStress oksidatif yang terjadi pada diabetes melitus (DM yang tidak terkontrol dapat menyebabkan peningkatan peroksidasi lipid yang menghasilkan malondialdehid (MDA. Untuk menekan stress oksidatif diperlukan antioksidan tambahan dari ekstrak mahkota dewa. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efek ekstrak mahkota dewa terhadap kadar malondealdehide serum pada mencit DM akibat induksi aloksan.Penelitian ini dilakukan di laboratorium Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dengan menggunakan binatang percobaan 12 ekor mencit yang berumur 3 bulan. Binatang percobaan dibagi dalam 3 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif (175 mg aloksan/kg BB dan kelompok perlakuan (175 mg aloksan/kg BB dan 500 mg ekstrak mahkota dewa extract/kg BB. Data yang didapat dianalisa secara statistik dengan uji One Way Anova.Hasil penelitian menunjukan kadar MDA serum kelompok kontrol negatif 4,43 + 0,02 nmol/ml, kelompok kontrol positif 5,32 + 0,74 nmol/ml dan kelompok perlakuan 3,98 + 0,38 nmol/ml. Terdapat perbedaan yang bermakna (p˂0,05 antara kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif dan kelompok perlakuan. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak mahkota dewa bisa menurunkan kadar MDA serum pada mencit DM akibat induksi aloksan.Kata kunci : mahkota dewa, aloksan, diabetes melitus, MDAAbstractMalondialdehide (MDA is the important marker of lipid peroxidation and showed that progression of diabetic evidence is corelated with oxidative stress and can be folowed up by MDA measurement. This research was conducted to study the effect of mahkota dewa extract on the MDA serum level on diabetes mellitus aloxan-induced rats.This research was held at Biochemistry Laboratory Medical Faculty of Andalas University Padang. Twelve Wistar rats of 3 months age were used. The rats wereARTIKEL PENELITIAN66grouped into 3 treatment i.e. 1 negative control, 2 positive control (175 mg aloxan/kg BW and 3 treated group (175 mg aloxan/kg BW and

  6. EKSTRAK BUAH DELIMA (Punica granatum L SEBAGAI FORMULASI LIPSTIK

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yuska Noviyanty

    2018-03-01

    Full Text Available Pomegranate (Punica granatum l belongs to the family Punicaceae which has anthocyanin. The colour of pomegranate is caused by flavanoid which is anthocyanin. Anthocyanin is a pigments that can be used as natural dyes and replace synthetic dyes. This study was done to make the preparation of lipstick from pomegranate extract and determine the effect of different concentrations of pomegranate extract. The extract was made by maceration method using 96% ethanol as a solvent, then the solvent concentrated by rotary evaporator to get the pomegranate extract. The Components of lipstick were cera alba, alba vaseline, cetyl alcohol, carnauba wax, lanolin, propylene glycol, nipagin, ricini oleum, oleum rosae, as used the pomegranate extract with a concentration of 15%, 18% and 21%. The tests of lipstick’s quality that’s organoleptic test, homogeneity test, pH test, melting point test, stability test, and irritation test. The Preparations of lipstick so easily to apply and homogeneous, not irritating, stable, typical smell, a cylindrical shape, and the pink color. The average pH measurement from lipstick which containing pomegranate extract with a concentration of 15%: 4, 06%: 3.68 and 21%: 3.53. Melting point at a concentration of 15%: 59.2 ° C, 18%: 58.5 ° C and 21%: 57.6 ° C

  7. PENGARUH EKSTRAK KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana L. TERHADAP TESTIS TIKUS PUTIH YANG DIBERI PAPARAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK HANDPHONE

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Muhartono Muhartono

    2017-04-01

    Full Text Available Gelombang elektromagnetik handphone dapat menyebabkan peningkatan reactive oxygen species (ROS sehingga merubah struktur histopatologi testis. Untuk mengatasinya dibutuhkan senyawa antioksidan yang terkandung dalam kulit manggis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol kulit manggis (Garcinia mangostana L. dalam memperbaiki gambaran histopatologi testis terhadap sel spermatozoa dan spermatogenik tikus putih (Rattus norvegicus galur Sprague dawley yang diberi paparan gelombang elektromagnetik handphone. Penelitian ini menggunakan 25 ekor tikus putih galur Sprague dawley dengan berat badan 200-300 gram yang dibagi ke dalam 5 kelompok, yaitu kontrol 1 (K1 tikus yang tidak diberikan perlakuan, kontrol 2 (K2 diberikan NaCl 0,9% dan paparan gelombang elektromagnetik handphone, pada kelompok perlakuan (P1, (P2 dan (P3 diberikan ekstrak etanol kulit manggis dengan dosis bertingkat 50, 100, 200 mg/kgBB dan dilakukan paparan gelombang elektromagnetik handphone selama 3 jam/28 hari. Hasil penelitian ini didapatkan rerata jumlah sel spermatozoa pada K1=173,75±16,978 SD, K2=101,75±7,455 SD, P1=148,50±10,149 SD, P2=162,50±10,247 SD, P3=180,75±7,365 SD dan rerata jumlah sel spermatogenik pada K1=306,75±11,955 SD, K2=157,00±7,303 SD, P1=243,50±21,672 SD P2=266,75±10,340 SD P3=294,75±13,150 SD. Pada uji One Way Anova (p<0,005 didapatkan masing-masing sel spermatozoa dan sel spermatogenik menunjukkan hasil yang bermakna p=0,000. Ekstrak etanol kulit manggis (Garcinia mangostana L. dapat memperbaiki gambaran histopatologi testis dengan meningkatkan jumlah sel spermatozoa dan sel spermatogenik tikus putih (Rattus norvegicus galur Sprague dawley yang diberi paparan gelombang elektromagnetik handphone.

  8. Aktivitas antibakteri ekstrak etanolik kulit batang jambu mete (Anacardium occidentale Linn. terhadap Staphylococcus aureus

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    H. Harsini

    2018-04-01

    antibakteri merupakan tanda terganggunya pertumbuhan bakteri. Kulit batang tanaman jambu mete (Anacardium occidentale Linn. mengandung senyawa fenolik seperti flavonoid dan tanin serta asam anakardat yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Salah satu bakteri gram positif dalam mulut yang patogen adalah Staphylococcus aureus (S.aureus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri kulit batang jambu mete (anacardium occidentale Linn. terhadap S.aureus yang ditandai dengan kebocoran ion logam. Penelitian menggunakan sebanyak 1 ose dengan kepadatan 106  CFL/mL disentrifuse dengan kecepatan 3500 rpm selama 20 menit. Filtrat dibuang, pellet dalam tabung dicuci menggunakan buffer fosfat pH 7,0. Ekstrak etanolik kulit batang jambu mete konsentrasi 3; 5 dan 7% serta tanpa ekstrak sebagai kontrol, masing-masing dalam 5 tabung, diinkubasi dalam inkubator goyang selama 24 jam. Suspensi kemudian disentrifuse dengan kecepatan 3500 rpm selama 20 menit lalu disaring. Cairan supernatan diambil diukur absorbansinya menggunakan AAS (Atomic absorption Spectroscopy. Data dianalisis menggunakan Anava satu jalur. Hasil menunjukkan kebocoran Ca2+ pada konsentrasi 0, 3, 5 dan 7% berturut-turut adalah 2,42 ± 0,82; 32,87 ± 1,97; 49,10 ± 3,3; 66,73 ± 3,29, sedangkan logam K+ adalah 15,28 ± 0,46; 606,36 ± 14,14; 895 ± 9,5; 1251 ± 11,54. Hasil analisis statistik Anava menunjukkan terdapat aktivitas antibakteri ekstrak etanolik kulit batang jambu mete. Hasil LSD menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna antar seluruh kelompok perlakuan. Kesimpulan terdapat aktivitas antibakteri ekstrak etanolik kulit batang jambu mete terhadap S.aureus dilihat dari kebocoran ion logam Ca2+ and K+. Kebocoran tertinggi pada konsentrasi ekstrak 7%.

  9. EFEKTIVITAS Bacillus thuringiensis H-14 STRAIN LOKAL DALAM BUAH KELAPA TERHADAP LARVA Anopheles sp dan Culex sp di KAMPUNG LAUT KABUPATEN CILACAP

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Blondine Ch. P

    2013-07-01

    Full Text Available Abstrak Bacillus thuringiensis serotipe H-14 strain lokal adalah bakteri patogen bersifat target spesifiknya larva nyamuk, aman bagi mamalia dan lingkungan. Penelitian bertujuan menentukan efektivitas B. thuringiensis H-14 strain lokal yang dikembangbiakkan dalam buah kelapa untuk pengendalian larva Anopheles sp dan Culex sp. Rancangan eksperimental semu, terdiri dari kelompok perlakuan dan kontrol. Bacillus thuringiensis H-14 strain lokal dikembangbiakan dalam10 buah kelapa umur 6–8 bulan, dengan berat kira-kira 1 kg, telah berisi air kelapa sekitar 400-500 ml/buah kelapa yang diperoleh dari Desa Klaces, Kampung Laut, Kabupaten Cilacap. Diinkubasi selama 14 hari pada temperatur kamar dan ditebarkan di 6 kolam yang menjadi habitat perkembangbiakan larva nyamuk dengan luas berkisar 3–100 m2.Hasil yang diperoleh menunjukkan efektivitas B. thuringiensis H-14 strain lokal terhadap larva Anopheles sp dan Culex sp selama 1 hari sesudah penebaran kematian larva berturut-turut sebesar 80–100% dan 79,31–100%. Sedangkan pada hari ke-14 sebesar 69,30–76,71% dan 67,69–86,04%. Buah kelapa dapat digunakan sebagai media lokal alternatif untuk pengembangbiakan B. thuringiensis H-14 strain lokal Kata kunci: B. thuringiensis H-14,  strain  lokal, buah kelapa, pengendalian larva Abstract Bacillus thuringiensis serotype H-14 local strain is pathogenic bacteria which specific  target to mosquito larvae. It is safe for mammals and enviroment. The aims of this study was to determine the effectivity of B. thuringiensis H-14 local strain which culturing in thecoconut wates against Anopheles sp and Culex sp mosquito larvae. This research is quasi experiment which consist of treated  and control groups. Bacillus thuringiensis H-14 local strain was cultured in 10 coconuts with 6–8 months age with weight around 1 kg that contained were approximately 400-500 ml/coconut were taken from Klaces village, Kampung Laut. After that the coconuts incubated for 14

  10. UJI KUALITATIF DAN KUANTITATIF EKSTRAK Sargassum sp. DAN Gracilaria sp. SEBAGAI INHIBITOR BIO-KOROSI PADA BAJA KARBON

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Isriyanti Affifah

    2016-07-01

    Full Text Available Korosi atau perkaratan logam merupakan proses oksidasi suatu logam dengan udara atau elektrolit. Udara atau elektrolit tersebut akan mengalami reduksi, sehingga proses korosi merupakan proses elektrokimia. Pada penelitian sebelumnya diketahui bahwa korosi yang disebabkan mikroorganisme pengoksidasi besi (Thiobacillus ferooxidans memiliki peranan yang cukup signifikan terhadap kerugian ekonomi bagi industri. Lapisan biofilm yang dihasilkan mikroorganisme pada permukaan logam dapat mengubah karakteristik elektrokimia permukaan logam tersebut dan dapat menginduksi terjadinya korosi. Untuk mengatasi masalah tersebut, pada penelitian ini dilakukan ekstraksi Sargassum sp. dan Gracilaria sp. yang diduga efektif menginhibisi pertumbuhan mikroba pengoksidasi besi (Thibacillus ferooxidans yang biasanya terdapat di bangunan bawah laut. Hasil ekstraksi Sargassum sp. dan Gracilaria sp. menggunakan pelarut metanol-kloroform (1:1 memberikan yield terhadap berat basah sebesar 44,5% dan 36,5%. Ekstrak tersebut diuji bioaktivitasnya terhadap pertumbuhan T. ferooxidans secara kualitatif (kasat mata dan kuantitatif (metode weight-loss. Melalui kurva pertumbuhan diketahui bahwa T. ferooxidans mampu tumbuh sampai hari ke-7 dan mengalami fasa stasioner pada hari ke-8. Analisis metode weight-loss dilakukan menggunakan coupon dengan luas permukaan 3,6 cm2. Hasil analisis menunjukkan bahwa ekstrak Gracilaria sp mampu menginhibisi 29,3% lebih efektif daripada biocide komersial.

  11. KAJIAN PROSES PEMBUATAN TEPUNG BUAH MANGGA (Mangivera Indica L VARIETAS ARUMANIS DENGAN SUHU PERENDAMAN YANG BERBEDA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Octavianti Paramita

    2013-05-01

    Full Text Available Salah satu diversifikasi produk olahan yang menarik untuk dikembangkan adalah tepung da-ging buah mangga (mango powder yang telah dikembangkan di negara India, Tepung buah mangga dapat digunakan sebagai bahan alternatif untuk membuat DF (dietary fibre, karena daging buah mangga mengandung pati yang banyak, tinggi selulosa, hemiselulosa, lignin dan carotin. Buah mangga  arumanis yang dibuat menjadi tepung mangga digunakan mangga arumanis yang belum matang / yang masih mentah. Proses perendaman sebelum dilakukan pengeringan sangat berpengaruh terhadap hasil dari tepung mangga yang dihasilkan baik berupa kandungan gizi dan warna. Penelitian ini bertujuan mendapatkan proses pembuatan tepung mangga varietas arumanis yang paling optimal hasilnya berdasarkan karakteristik fisik dan komposisi zat gizi. Proses pembuatan tepung mangga varietas arumanis yang paling optimal hasilnya dengan proses perendaman pada air dingin dan proses tersebut bisa dijadikan bahan dasar pembuatan olahan-olahan pangan yang tinggi serat. Karakteristik Fisik Tepung Mangga Arumanis dan Komposisi Zat Gizi Tepung Mangga Arumanis dengan proses Perendaman Air Dingin yaitu : Tepung berwarna putih kecoklatan, Tekstur : Halus, dan tidak tercium aroma mangga, Rendemen : 12,4 %., Kadar Serat : 3,7370 %, Kadar Vitamin C : 154,9944 mg/100 g, Kandungan Amilum/ Pati : 49,0419 % dan Kandungan Protein: 9,2856 %. One of the interesting diversification of the processed products to be developed is a mango pulp powder which has been developed in India. The mango flour can be used as an alternative material for making the dietary fiber (DF because mango contains a lot of starch, high cellulose, hemicellulose, lignin, and carotin. The “arumanis” mango flour can be made from the immature “arumanis” mango fruits. The immersing process before drying greatly affect the quality of produced mangoes flour in terms of the nutrient composition and the colour. The study aimed to

  12. FORMULASI PASTA GIGI BERBAHAN AKTIF EKSTRAK DAUN SIRIH HITAM SEBAGAI ANTIMIKROBA PENYEBAB RADANG GUSI (GINGIVITIS DAN GIGI BERLUBANG (CARIES

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Fajar Prasetya

    2012-12-01

    Full Text Available This study aims to obtain a formula toothpaste preparations with active ingredient is extracts of black betel leaf which effectively kills microbes cause inflammation of the gums (gingivitis and tooth perforated (caries. The active ingredient is obtained by performing maceration followed by fractionation of the extract. Test of antimicrobial activity against microorganisms Streptococcus mutans & Candida albicans using the diffusion method, which will get an effective concentration to be used for toothpaste formulations with active ingredient is black betel leaf. Then continued with the test and evaluation of the effectiveness of the final dosage form of toothpaste preparations. Obtained from the test concentration of 20% n-hexane extract fraction of black betel leaf have the greatest antimicrobial power against Streptococcus mutans and Candida albicans. And after optimization of the base, obtained the good mass forming of toothpaste with base PGA (Pulvis Gummi Arabica at concentration of 30%. Key words: antimicrobial activity, tooth paste, black betel leaf, formulations   ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh formula sediaan pasta gigi berbahan aktif ekstrak sirih hitam yang efektif membunuh mikroba penyebab radang gusi (gingivitis dan gigi berlubang (caries. Bahan aktif diperoleh dengan cara melakukan maserasi yang dilanjutkan dengan fraksinasi dari ekstrak tersebut. Uji aktivitas antimikroba terhadap mikroorganisme Streptococcus mutans & Candida albican menggunakan metode difusi, yang mana akan didapatkan konsentrasi efektif yang akan digunakan untuk formulasi pasta gigi berbahan aktif sirih hitam. Dilanjutkan dengan uji efektivitas dan evaluasi sediaan akhir berupa sediaan pasta gigi. Dari pengujian tersebut diperoleh konsentrasi 20% ekstrak fraksi n-heksana daun sirih hitam mempunyai daya antimikroba paling besar terhadap Streptococcus mutans dan Candida albican. Dan setelah dilakukan optimasi basis, didapatkan penggunaan basis

  13. UJI STABILITAS FORMULA KRIM TABIR SURYA EKSTRAK UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine americana L. Merr.

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Islamudin Ahmad

    2013-12-01

    Full Text Available Has conducted research on formulation and stability of sunscreen cream onion bulb extract dayak ( Eleutherine Americana L. Merr . . From the empirical data for the onions dayak has been used as an anti- cancer prevention and treatment by people of Borneo so it needs to be further investigated to obtain the data laboratory to support the empirical data . Several classes of secondary metabolites found in the bulbs of onions dayak alkaloids , glycosides , flavonoids , phenolics , steroids and tannins . The study was conducted as the basis for the formulation of sunscreen preparations aimed at the prevention of skin cancer . The study was conducted with bulb onions dayak extraction using Soxhlet method with solvent n - hexane , ethyl acetate , n - butanol , and ethanol as the active ingredient of the formula of making preparations . Tests conducted on formulations A and B with the concentration of garlic bulb extract dayak by 0.1% , consisting of physical stability test ( organoleptic , homogeneity and chemical ( pH and dosage in order to obtain a stable dosage formula . The test results obtained on the organoleptic test was no change in the observations made on each preparation before and after storage at room temperature on day - 7 , -14 , and -21 . Then the homogeneity test of the hedonic test results at 95% confidence level ( SNI 01-2346-2006 , concluded that the homogeneity of the preparation in all formulas produced in the category of smooth . Further testing on the pH stability and pH 5.5 to 8.0 to be produced that Formula A and Formula B to pH 7.0 to 7.7 with various concentrations of the extract , after 21 days of storage , inferred pH remains stable and safe dosage for used ( SNI 16-4399-1996 as formula sunscreen preparations made from onion bulb extract dayak . Key words : bulb onions dayak, sunscreen, formulas, test stability, skin cancer   ABSTRAK Telah dilakukan penelitian mengenai formulasi dan stabilitas krim tabir surya ekstrak

  14. Pengaruh Word Of Mouth Terhadap Minat Beli Konsumen Baraya Travel Pool Buah Batu (Studi Pada Mahasiswa Administrasi Bisnis Universitas Telkom Angkatan 2013

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Revina Anisa Agnelia

    2016-10-01

    Full Text Available This study aimed to analyze the effect of Word of Mouth towards Buah Batu Baraya Travel Consumer Purchase Intention. The method that being used is descriptive - causal. The sampling technique that being used is nonprobability sampling with the sampling method incidental sampling. The data collection is done by distributing questionnaires to 100 Students of Business Administration Student 2013 of Telkom University that know Baraya Travel pool Buah Batu. Data analysis technique that being used is simple linear regression analysis. Based on the results, it can be concluded that the Word of Mouth has positive effect on Baraya Travel consumer purchase intention. Based on the coefficient of determination (R2 calculation can be known the magnitude of the effect of word of mouth (X variable on purchase intention (Y was 32.9%. While the remaining 67.1% is influenced by other factors that not be examined in this study.

  15. UJI EFEK ANALGETIK EKSTRAK METANOL DAUN MANGGA ARUM MANIS (Mangifera indica L. Var. Arum manis TERHADAP MENCIT PUTIH BETINA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Mhd Riza Marjoni

    2018-03-01

    Full Text Available Penggunaan tanaman sebagai salah satu bahan pengobatan di Indonesia sudah dikenal sejak lama dan sampai sekarang masih banyak dilakukan oleh masyarakat secara luas. Mangga varietas arumanis yang merupakan produk asli Indonesia merupakan salah satudari tanaman tersebut yang telah digunakan secara tradisional oleh masyarakat untuk meredakan rasa nyeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek analgetik dari ekstrak methanol daun mangga arumanis menggunakan 3 variasi dosis.Penelitian ini menggunakan 15 ekor mencit putih betina sebagai hewan uji yang dikelompokan menjadi 5 kelompok. Kelompok pertama diberi obat analgetik tramadol sebagai kontrol positif, kelompok kedua diberi aquades sebagai kontrol negatif, dan kelompok ketiga sampai kelima diberi ekstrak methanol daun mangga arumanis dengan 3 variasi dosis 25 mg, 50 mg, 100 mg setiap 0,5 ml secara oral.  Pengamatan yang dilakukan terhadap hewan uji adalah respon berupa melompat dan atau menjilat kaki sebelum perlakuan, dan pada menit ke-30, 60, 90, 120 setelah diberi rangsangan nyeri berupa suhu panas 55 0 C menggunakan metoda hot plate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga dosis ektrak metanol daun mangga arum manis memiliki efek analgesik pada mencit putih betina

  16. UJI AKTIVITAS EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle L.) SECARA IN VIVO TERHADAP SCABIES PADA KAMBING KACANG (Capra hircus)

    OpenAIRE

    -, NUR SRIANI REZKI

    2017-01-01

    ABSTRAK Nur Sriani Rezki. O111 12 110, Uji Aktivitas Ekstrak Daun Sirih (Piper betle L.) Secara In Vivo terhadap Scabies pada Kambing Kacang (Capra hircus). Di bawah bimbingan ABDUL WAHID JAMALUDDIN dan MUHAMMAD FADHLULLAH MURSALIM. Kehidupan ternak kambing sering diganggu oleh beberapa penyakit. Salah satu yang disebabkan oleh parasit terutama ektoparasit yang sering dijumpai adalah scabies. Penyakit ini umumnya disebabkan oleh Sarcoptes scabiei. Tujuan penelitian ini untuk menguji akt...

  17. PENGOLAHAN BUAH DAN BIJI RAMBUTAN SEBAGAI MAKANAN TRADISIONAL KOKTAIL, MANISAN, EMPING BIJI RAMBUTAN DAN OBAT HERBAL YANG BERKHASIAT

    OpenAIRE

    Nuni Widiarti; Sri Wahyuni; F Widhi Mahatmanti

    2013-01-01

    Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa penyuluhan Pengolahan Buah Dan Biji Rambutan Sebagai Makanan Tradisional Koktail, Manisan, Emping Biji Rambutan Dan Obat Herbal Yang Berkhasiat bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat khususnya ibu-ibu PKK dukuh kanggan Desa Wringinputih terhadap manfaat rambutan, dan biji rambutan terhadap kesehatan beserta bagaimana meningkatkan nilai jual rambutan dan biji rambutan pada saat panen raya. Khalayak sasaran dalam pengabdian masyarak...

  18. UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI EKSTRAK JANTUNG PISANG KEPOK (MUSA PARADISIACA L. PONTIANAK

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ade Ferdinan

    2018-03-01

    Full Text Available Antioxidant Activity of Ethanol Extract of Banana Kepok Flower (Musa paradisiaca L. with UV-Vis Spectrophotometric Method. This research is intended to know the antioxidant activity of ethanol ekstrak of banana kepok by qualitative and quantitative method of DPPH, with UV-Vis spectrophotometry at 517 nm wavelength. Extract of banana kepok flower is made in concentrations of 4 ppm, 8 ppm, 12 ppm, 16 ppm, and 20 ppm. As a comparison used vitamin C. The results of IC50 ethanol extract of banana kepok flower (Musa paradisiaca L. is 13.11 ppm and vitamin C is 1.11 ppm. If IC50 is smaller than 200 ppm, it can be used as an antioxidant.

  19. AKTIVITAS ANTIMALARIA (IN VIVO KOMBINASI BUAH SIRIH (Piper betle L, DAUN MIYANA (Plectranthus scutellarioides (L. R. BR. MADU DAN KUNING TELUR PADA MEN CIT YANG DIINFEKSI Plasmodium berghei

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yun Astuti Nugroho

    2012-07-01

    Full Text Available Malaria is a major public health problem in the world and developing countries in particular, causing an estimated 1-2 million deaths per year, an annual incidence of 300-500 million clinical cases and more than 2 billion people were at risk of infection from it. But it is also becoming more difficult to treat malaria due to the increasing drug resistance. Therefore, the need for alternative drugs is acute. This study aims at investigating the in vivo antiplasmodial activity of Piper betle L., fruit (buah sirih, Plectranthus scutellarioides (L. R. BR., (daun miyana, honey and egg yolk combination. Methods: A rodent malaria parasite, Plasmodium berghei, was inoculated into Swiss albino mice. The mice were infected with Ixl05 parasites intraperitoneally. The Piper betle L., fruit (buah sirih, Plectranthus scutellarioides (L. R. BR., (daun miyana, honey and egg yolk combination were combined and administered by an intra gastric tube daily for seven days starting from the day of parasite inoculation. The control groups received the same amount of solvent (vehicle used to suspend each dose of the herbal drug. Chloroquine was used as a standard drug, administered through the same route. Results: Combination of Piper betle L., fruit (buah sirih, Plectranthus scutellarioides (L. R. BR., (daun miyana, honey and egg yolk were observed to inhibit Plasomodium berghei parasitaemia in the Swiss albino mice 100 % on the sixth day. Conclusion: The study could partly confirm the claim in East Sulawesi traditional medicine that the Piper betle L., fruit (buah sirih, Plectranthus scutellarioides (L. R. BR., (daun miyana, honey and egg yolk combination has therapeutic values in human malaria. There was, thus, the need to initiate further in-depth investigation by using different experimental models.

  20. Pemanfaatan Buah Mengkudu (Morinda Citrifolia) Dan Kelopak Bunga Rosela (Hibiscus Sabdariffa LINN) Untuk Pembuatan Fruit Leather

    OpenAIRE

    Winarti, Sri

    2008-01-01

    The research about production of fruit leather from morinda-roselle with variation the proportion and added bind- ing agent was carried out. Fruit leather is a food product like the skin, having consistency and special taste from the special fruits. In Indonesia, fruit leather is a new product, because it has not been found at the market, but in overseas this product is very famous as the snack food. The purpose of this research were to find the best proportion between morinda and roselle, wh...

  1. Pemanfaatan Buah Mengkudu (Morinda citrifolia) dan Kelopak Bunga Rosela (Hibiscus sabdariffa LINN) untuk Pembuatan Fruit Leather

    OpenAIRE

    Winarti, Sri

    2012-01-01

    The research about production of fruit leather from morinda-roselle with variation the proportion and added bind- ing agent was carried out. Fruit leather is a food product like the skin, having consistency and special taste from the special fruits. In Indonesia, fruit leather is a new product, because it has not been found at the market, but in overseas this product is very famous as the snack food. The purpose of this research were to find the best proportion between morinda and roselle, wh...

  2. OPTIMASI PROSES EKSTRAKSI PEKTIN DAMI BUAH NANGKA (Artocarpus heterophyllus Lamk Optimizing of Pectin Extraction Process from Jackfruit Rags (Artocarpus heterophyllus Lamk

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    I Nengah Kencana Putra

    2012-05-01

    Full Text Available The objective of this research was to determine the optimum  condition  on extraction process of jackfruit rags pectin. The experiment was designed by Randomized Block Design (RBD within 3 x 3 factorial experiment. The first factorwas pH of solvent consisted of 3 levels: 1.5, 2.5, and 3,5. The second factor was ratio of jackfruit rags to solvent, con-sisted of 3 levels: 1:5, 1:6 and 1:7. Results repealed that the solvent pH effected significantly yield, total ash, equivalentweigh and anhydrogalacturonic acid content of pectin produced. The optimum conditions for jackfruit rags pectin extraction were: the pH of extracting solvent was 1.5, and the ratio of jackfruit rags to solvent was 1:5. Those condi- tions gave the yield of 4.45 %, produced pectin having total ash (2.82 %, equivalent  weigh (3,022.24 g/eqi, methoxylcontent (8.16 %, and anhydrogalacturonic acid content (88.01 %. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kondisi optimal pada proses ekstraksi pektin dami buah nangka. Rancanganpenelitian  yang digunakan adalah Rancangan Acak �elompok (RA� dengan pola percobaan faktorial  3 x 3. Faktorpertama adalah pH cairan pengekstrak yang terdiri dari 3 taraf: pH 1,5; 2,5 dan 3,5. Faktor kedua adalah perbandingandami buah nangka dengan cairan pengekstrak yang terdiri dari 3 taraf: 1:5, 1:6 dan 1:7. Hasil penelitian menunjukkan pH cairan pengekstrak berpengaruh nyata terhadap rendemen, kadar abu, berat ekivalen dan kadar asam anhidrogalak- turonat. Kondisi optimal untuk ekstraksi pektin dami buah nangka adalah: cairan pengekstrak pH 1,5, dengan perband- ingan dami nangka dan cairan pengekstrak 1:5. Kondisi ini menghasilkan rendemen 4,54 %, serta pektin dengan kara- kteristik: kadar abu 2,82 %, berat ekivalen 3.022,24 g/eki, kadar metoksil 8,16 % dan kadar asam anhidrogalakturonat88,01 %.

  3. PENGELOLAAN ADAPTIF PEMANFAATAN BUAH HITAM (Haplolobus monticola Blumea ETNIS WANDAMEN-PAPUA (Adaptive Management Utilization of Black Fruit (Haplolobus monticola Blumea Ethnic Wandamen-Papua

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Antoni Ungirwalu

    2016-07-01

    Full Text Available ABSTRAK Kajian ekologi budaya bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik lingkungan ekologi dan sosial-budaya masyarakat adat etnis Wandamen-Papua dalam mengkonstruksi pengelolaan sumberdaya alam adaptif untuk pemanfaatan buah hitam (Haplolobus monticola Blumea sebagai salah satu dasar pertimbangan penting bagi penyusunan kebijakan pengelolaan hutan berkelanjutan di Papua. Pengelolaan sumberdaya alam adaptif buah hitam dipengaruhi oleh karakteristik sosial budaya etnis Wandamen yang memiliki pola kepemilikan dan penguasaan sumber daya alam (SDA meliputi: tanah, perairan, dan hutan. Masing-masing dalam lingkungan wilayah adatnya yang bersifat komunal, dibentuk dari pola kekerabatan dengan tipe Iroquois dan diwariskan melalui sistem patrilineal. Struktur sosial etnis Wandamen-Papua bersifat askriptif dalam kemajemukan sosial-budaya (banyak sub-etnis, namun dalam perkembangnnya hanya sub-etnis Wamesa yang memiliki kearifan lokal tentang pemanfaatan tumbuhan buah hitam yang dijumpai pada tipologi habitat ekologi, meliputi: hutan alam, hutan sekunder, dan kebun-pekarangan. Konstruksi etnoekologi pemanfaatan SDA buah hitam bagi etnis Wandamen memiliki enam wujud, yaitu sebagai sumberdaya lokal, pengetahuan lokal, nilai lokal, teknologi lokal, mekanisme pengembilan keputusan lokal, serta solidaritas kelompok lokal.   ABSTRACT Study of cultural ecology aimed to describe the characteristics of the ecological factors and socio-culture of indigenous ethnic of Wandamen-Papua in constructing the adaptive management of natural resources for the use of black fruit (Haplolobus monticola Blumea that is necessary for policy-making of the sustainable forest management in Papua. Adaptive management of natural resource of black fruits depend mainly on the characteristics of social culture of Wandamen ethnic. The management have a pattern of ownership and control of Natural Resources (NR i.e.: soil, water, and forests. They are the customary territory on the

  4. Perbedaan Teknik Mordanting terhadap Hasil Pencelupan Zat Warna Alam Ekstrak Daun Sambang Darah (Excoecaria Cochinchinensis) dengan Mordan Tawas pada Bahan Sutera

    OpenAIRE

    Sulityowati, Dwi Oktarina; Adriani, Adriani; Novrita, Sri Zulfia

    2015-01-01

    Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan warna (hue), gelap terang warna (value) dan kerataan warna pada hasil pencelupan bahan sutera menggunakan ekstrak daun sambang darah (Excoecaria cochinchinensis) dengan mordan tawas. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Data yang digunakan adalah data primer yang bersumber dari 15 orang panelis, kemudian data yang terkumpul diolah dan dianalisis menggunakan ANOVA dan Persentase. Warna yang dihasilkan pada pencelupan bahan sutera me...

  5. KARAKTERISTIK DAN STABILITAS SEDIAAN GEL MULUT BERBAHAN AKTIF EKSTRAK DAUN SIRIH HITAM BERBASIS HYDROXY ETHYL CELLULOSE (HEC

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Fajar Prasetya

    2013-06-01

    Full Text Available This study aimed to obtain mouth gel formula ​​from extract of black betel leaves which effectively kill microbes that cause inflammation of the gums (gingivitis and tooth decay (caries. The mouth gel formulation ​​from black betel leaves extract has been made by various concentrate of Hydroxy Ethyl Cellulose (HEC as a mucoadhesive polymer. The optimized mouth gel base determine by evaluation the physical which includes organoleptic, viscosity, pH, the spreadability, and consistency after 16 days storage. The evaluation test was done with pH 7.21 (which lowest - 7.78 (the highest. The spreadability after 16 days storage of 50 grams for formula 1, formula 2, formula 3 each is 11.33 cm, 5.60 cm, and 4.70 cm. The consistency of the mouth gel formulation ​​from black betel leaves extract on formula 1, formula 2, and formula 3 are no changes occurred up to 16 days of storage. The viscosity obtained after 16 days of storage for formula 1, formula 2, and formula 3 respectively are 4.30 dpas, 37 dpas, and 80 dpas. The result showed that formula 2 has better formulation. Keywords: antimicrobials ,mouth gel, black betel, gingivitis, cavities ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula gel mulut dari ekstrak daun sirih hitam yang secara efektif membunuh mikroba yang menyebabkan peradangan pada gusi (gingivitis dan kerusakan gigi (karies. Formulasi gel mulut dari hitam sirih ekstrak daun telah dibuat oleh berbagai konsentrasi Hidroksi Etil Selulosa (HEC sebagai polimer mukoadhesif. Dioptimalkan basis gel mulut menentukan dengan evaluasi fisik yang meliputi organoleptik, viskositas, pH, spreadability, dan konsistensi setelah 16 hari penyimpanan. Tes evaluasi dilakukan dengan pH 7.21 (yang terendah - 7.78 (tertinggi. The spreadability setelah 16 hari penyimpanan 50 gram untuk formula 1, rumus 2, rumus 3 masing-masing adalah 11,33 cm, 5,60 cm, dan 4,70 cm. Konsistensi formulasi gel mulut dari daun sirih hitam ekstrak formula 1, rumus

  6. EFEK EKSTRAK SAMBILOTO (ANDROGRAPHIS PANICULATA NEES PADA EKSPRESI TELOMERASE DARI KANKER PAYUDARA TIKUS YANG DIINDUKSI DENGAN DMBA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yurika Sastyarina

    2010-12-01

    penelitian efek ekstrak sambiloto (Andrographis paniculata Nees pada ekspresi telomerase terhadap kanker payudara tikus betina (Sprague dawley yang diinduksi dengan 7,12 dimethylbenz(aanthracene (DMBA menggunakan metode imunohistokimia. Diketahui model kanker payudara dengan induksi DMBA untuk menginvestigasi perubahan dari sel epitel yang terjadi selama prorses karsinogenesis kanker payudara. Pemberian ekstrak sambiloto pada tikus yang mengalami kanker payudara menyebabkan penurunan volume tumor dan ditinjau dari aspek hispatologi dan imunohistokimia adanya ekstrak sambiloto menyebabkan penghambatan proliferasi sel, penurunan ekspresi telomerase dan meningkatkan apoptosis.   Kata Kunci : Andrographis paniculata,DMBA, kanker payudara, proliferasi sel

  7. Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Kulit Buah Apel ( Pyrus malus, L Terhadap

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Suparmia, Khusnul Khotimah Amal Fadho

    2013-08-01

    Full Text Available Apple (Pyrus malus, L is a fruit having much uses for health containing phytochemical and flavonoid substances. One of the substances contained in apple rind is quercetin. Quercetin capable to reduce vascular permeability (Mochizuki et al., 2004. The recent study has an aim to know activity of ethanol extract on apple rind to the reducing of vascular permeability thus it can used as therapies for plasma leakage in curing Dengue Blood Fever. The vascular permeability test it was done an induction method using acetate acid. Testing done on white male mice of the BALB/c strain where the mice were divided into 5 groups. The first and second groups were control groups that are a positive control were given 0.2 mg/20 g standard quersetin suspension and the negative one was given 0.5% Na CMC suspension. The third, fourth and fifth groups were treatment groups where each testing animals were given ethanol extract suspension of apple rind by dosages 0.2, 0.4, and 0.8 mg/20 g of Body Weight mice per oral. Taking data was done by measuring pigment intensities from abdominal cavity liquid had been washed with acetate saline. From percentages of vascular permeability reducing each group then analyzed using statistic analyses those were the one-way anova. If there was found any significant difference then it was continued a Tukey test and bivariate-correlation. From results in the study it was known that percentages of vascular permeability reduces of ethanol extract that were made from apple rind having dosages 0.2, 0.4, and 0.8 mg in sequences as big as 42.15%, 63.28% and 84.19%.Keywords: Pyrus malus, L, kuersetin, vascular permeability

  8. POTENSI HIDROLISAT TEMPE SEBAGAI PENYEDAP RASA MELALUI PEMANFAATAN EKSTRAK BUAH NANAS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Achmad Machin

    2012-09-01

    Full Text Available Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan perlunya pengembangan penyedap rasa alternatif berbahan hidrolisat tempe dan proses pembuatannya, menguji jenis asam amino, kadar protein dan uji organoleptik. Metode eksperimen digunakan pada penelitian ini. Pengujian jenis asam amino melalui teknik kromatografi, kadar protein terlarut melalui metode Biuret dan uji organoleptik produk dibandingkan penyedap rasa sintetis. Hasil yang didapatkan adalah pengembangan penyedap rasa hidrolisat tempe perlu dilakukan karena alasan dampak mengkonsumsi penyedap rasa sintetis, pengembangan teknologi, sumber penghasilan dan potensi penelitian. Proses pembuatannya melalui penambahan sari nanas pada tempe yang telah dikukus dan diblender dengan perbandingan tempe:air:sari nanas 1: 0,5:0,5. Pengovenan selama 2 jam pada suhu 55ºC, penambahan dektrin + NaCl (masing-masing sebanyak 0,5 gr/100 gr tempe, pengovenan kembali selama 2 jam pada suhu 55ºC. Perlakuan B2 (pengovenan pada suhu 55ºC selama 2 jam menghasilkan asam glutamat. Produk ini berpotensi membentuk monosodium glutamat dengan penambahan NaCl. Jumlah protein terlarut dipengaruhi oleh lama pengovenan dan suhu. Produk hidrolisat tempe sebagai penyedap rasa menghasilkan rerata kesukaan warna (3,3 = menarik, aroma (3,9 = sangat suka dan menghasilkan cita rasa sama jika ditambahakan sebanyak 2 kali dibandingkan penyedap rasa sintetis.This research was aimed to describe the need for the development of alternative flavor made from hydrolyzated tempe and its manufacturing process, to test the types of amino acid, to measure the protein levels and to test the favor organoleptically. This was an experimental study. The types of amino acid was tested using chromatographic technique, the level of soluble protein was tested using Biuret method and the products were compared organoleptically. The study showed that the development of hydrolyzated tempe flavoring needs to be performed by the reason of the impact of consuming synthetic flavors, the technology development and the research potential. The manufacturing process was done by adding pineapple juice in steamed and blended tempe (the ratio of tempe:water:pineapple juice was 1:0.5:0.5, and then baked for 2 hours at the temperature of 55ºC, added with NaCl + dextrine (each as much as 0.5 g/100 g tempe, baked again for another 2 hours at 55ºC. The treatment B2 (baked at temperature of 55ºC for 2 hours produced glutamic acid. This product has potentially forms monosodium glutamate with the addition of NaCl. The total soluble protein was affected by the length of the baking time and the temperature. The products i.e. the hydrolyzated tempe as the flavor enhancer yielded an average color preference of 3.3 (i.e. interesting, aroma of 3.9 (i.e. like much, and produced the same taste when using as much as twice volume of the product compared to the synthetic flavors.

  9. ANALISIS CITRA PEWARNA ALAMI DARI EKSTRAK KULIT BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus)

    OpenAIRE

    Hidayah, Noor; Aji, Mahardika Prasetya; Sulhadi, Sulhadi

    2017-01-01

    The dragon fruits are a similar plant in Indonesia. It has thick peel. The peel of dragon fruit has less benefit. The peel of dragon fruit contains anthocyanin pigment which gives red color. The super red dragon fruit ((Hylocereus polyrhizus) are used in this research. The extraction of anthocyanin are taken by boiling dragon fruit with water; it will continue until the change to the red fluid. The next experiment, the fabric is immersed in it. The quality of fabric is showed from Intensity B...

  10. OBSERVASI KLINIS EKSTRAK KAPSUL BUAH MAHKOTA DEWA UNTUK PENGOBATAN DIABETES MELLITUS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Lestari Handayani

    2012-11-01

    Full Text Available Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff. Boerl. have used by traditional healers to treat diabetes patients, but there is no clinical evident to prove its safety and efficacy. This was a clinical observation study 17 diabetes patients who treated using raw extract of Mahkota Dewa fruit in capsule preparation have been observed for 4 (four week in the year of 2005 The diabetes treatment of as the study aimed to determine the safety and the efficacy of Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff. Boerf. to decrease the blood glucose titers in Diabetes Mellitus (OM patients. It was a clinical observation study. The clinical observation were conducted to 17 OM patients treated with extract of the Mahkota Dewa fruit in capsule preparation the same as therapy procedures by the traditional healers at traditional clinics in Surabaya year 2005. The OM patients were given the therapy as follows: at the 1st week: 1 time x 1 capsule, at the 2nd week: 2 times x1 capsule, at the 3rd and 4th week: 3 times x 1 capsule per day. Anamnesis, the physical and laboratory evaluations were conducted at visit in every week. Results showed that the therapy with Mahkota Dewa extract for 4 (four weeks is not effective to decrease the blood glucose. Only 1,5.9%, patient with Diabetes Mellitus become normal blood glucose at the end of the therapy. The laboratory results of liver (SGOT, SGPT and kidney (BUN, creatinin serum functions showed that the Mahkota Dewa capsules were safe for 4 (four weeks consumption, no toxicity effects for the liver and kidney. Furthermore the SGOT and SGPT tended to decrease. It recommended not to use the Mahkota Dewa extract as a single therapy to treat OM patients because of the unproven efficacy. Key words: Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff. Boerf., extract, clinical observation, Diabetes Mellitus

  11. Efek antigenotoksik ekstrak etanolik daun sirsak (Annona muricata Linn terhadap frekuensi mikronukleus mukosa bukal tikus Sprague Dawley

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Tyas Prihatiningsih

    2017-10-01

    ,12-Dimetillbez(αantransena merupakan senyawa golongan PAH yang bersifat karsinogen genotoksik. Salah satu uji genotoksisitas yang paling sering dilakukan adalah uji mikronukleus. Sirsak merupakan tanaman yang tumbuh baik di Indonesia. Daun sirsak mengandung avonoid dan acetogenin yang diduga mempunyai potensi kemopreventif dan aktivitas antikanker. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji efek antigenotoksik ekstrak etanolik daun sirsak terhadap frekuensi mikronukleus mukosa bukal tikus galur Sprague Dawley yang diinduksi dengan DMBA. Penelitian ini dilakukan pada 24 tikus Sprague Dawley jantan berumur 5 minggu yang dibagi secara acak dalam 6 kelompok. Karsinogenesis dorsum lidah tikus kelompok I – III diinduksi dengan DMBA secara topikal 3 kali dalam seminggu selama 16 minggu, kelompok II dan III selain diinduksi karsinogenesis, juga diberi ekstrak etanolik daun sirsak 100 dan 200 mg/kg BB setiap hari selama 18 minggu dan kelompok IV diberi ekstrak etanolik daun sirsak 200 mg/kg BB, kelompok V diberi DMSO 1% dan kelompok VI tidak diberi perlakuan. Setelah minggu ke-18, swab mukosa bukal dilakukan untuk uji mikronukleus kemudian sampel dicat dengan metode Feulgen-Rossenbeck. Jumlah mikronukleus dihitung di bawah mikroskop cahaya per 500 sel epitel mukosa bukal, lalu data dianalisis menggunakan one way ANOVA diikuti Tukey HSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata frekuensi mikronukleus kelompok II (13 ± 0,82 dan kelompok III (12 ± 0,96 mengalami penurunan secara signikan (p<0,05 dibanding kelompok I (24 ± 1,71. Disimpulkan bahwa ekstrak etanolik daun sirsak mempunyai efek antigenotoksik yang ditunjukkan dengan penurunan frekuensi mikronukleus sel epitel mukosa bukal tikus.

  12. Pengaruh Suhu dan Lama Pencelupan Benang Katun pada Pewarnaan Alami dengan Ekstrak Gambir (Uncaria gambir Roxb

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Failisnur Failisnur

    2016-06-01

    Full Text Available Natural dyes re-extraction of raw gambier was used as a dye on cotton yarn. Al2 (SO43, FeSO4 and CaO was used as a mordant with post-mordanting method. Dyeing process was done through a few stages; re-extracting of raw gambier, bleaching of cotton yarn, dyeing with gambier solution extract, mordanting with post-mordanting method, and finishing. Dyeing process was carried out at temperature of 30, 50, and 70⁰C with dyeing time 5, 15, and 25 minutes. Analysis of tannin content and particle size was conducted on raw gambier, gambier solution extract and remaining of dyeing solution. Cotton yarn which had been dyed with extracts of gambier evaluated its tensile strength, elongation, shrink yarn, intensity, color direction, and color fastness. The result showed that the hidhest color streght was obtained at 70⁰C dyeing and 25 minutes dyeing time using CaO mordant. Color fastness to 40⁰C washing with the use of CaO modant was good (4. The value of rubbing and light fastness was good until very good (4-5 for all treatments. All treatments with the same mordant shown to have similar of color direction visually, however quantitatively each of sample had a different significant on intensity and direction of colors.ABSTRAKPewarna alam gambir digunakan sebagai pewarna pada benang katun melalui  ekstraksi ulang dari gambir asalan.  Al2(SO43, FeSO4 dan CaO digunakan sebagai mordan dengan metoda pasca mordanting. Proses pencelupan dilakukan melalui tahapan; ekstraksi ulang gambir asalan, pengelantangan benang katun, pencelupan dengan larutan ekstrak gambir, pemordanan dengan metoda pasca mordanting, dan finishing. Proses pencelupan dilakukan pada suhu 30, 50 dan 70⁰C dengan lama pencelupan 5, 15 dan 25 menit.  Analisis kadar tanin dan ukuran partikel dilakukan terhadap gambir asalan, larutan ekstrak gambir dan larutan sisa pencelupan. Benang katun yang telah diwarnai dengan ekstrak gambir dievaluasi kekuatan tarik, mulur, mengkeret benang

  13. Daya Repelan dan Uji Iritasi Formula Lotion Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper Betle Linn) dengan Variasi Basis Lanolin terhadap Nyamuk Aedes Aegypti

    OpenAIRE

    Fitriana, Apri Yudis; Wahyuningrum, Retno; Sudarso, Sudarso

    2012-01-01

    Demam berdarah dengue (DBD) yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus betina masih menjadi masalah kesehatan khususnya di Indonesia. Sediaan repelan biasa digunakan untuk menghindari gangguan atau gigitan nyamuk Aedes aegypti. Namun sediaan repelan mengandung Diethyl toluamide (DEET) yang dalam penggunaannya dapat menyebabkan eritema (kemerahan pada kulit) dan iritasi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas daya repelan lotion ekstrak daun sirih de...

  14. PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle Linn UNTUK MENGHAMBAT BAKTERI Aeromonas hydrophila DAN TOKSISITASNYA PADA IKAN PATIN (Pangasius hypophthalmus (THE USE OF PIPER BETLE LINN EXTRACT ON AEROMONAS HYDROPHILA TO OBSTRUCT AND THE TOKSISITY TO PANGASIUS HYPOPHTHALMUS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Siti Aisiah

    2016-06-01

    Full Text Available Tujuan penelitian ini untuk mengetahui   daya  hambat  daun  sirih   yang  paling  besar  terhadap  bakteri Aeromonas Hydrophila, mengetahui konsentrasi minimal ekstrak daun sirih yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri  A. hydrophila  dan mengetahui toksisitas konsentrasi efektif dari  ekstrak daun sirih terhadap ikan patin. Rancangan percobaan yang digunakan untuk  uji toksisitas  adalah rancangan acak lengkap, terdiri dari 4 perlakuan yaitu A  = Ikan disuntik dengan ekstrak daun sirih konsentrasi 75%, B  = Ikan disuntik dengan ekstrak daun sirih konsentrasi 25%, C  = Kontrol positif (ikan disuntik dengan akuades steril dan D  = Kontrol negatif (ikan tidak disuntik, diulang 3 kali. Hasil uji sensitivitas antibakteri daun sirih yang mempunyai daya hambat dan daya bunuh paling besar terhadap bakteri A. hydrophila adalah ekstrak daun sirih-metanol. Pengujian MIC menunjukkan bahwa ekstrak daun sirih-metanol memiliki daya hambat minimal 25 % terhadap aktivitas bakteri A. hydrophila. Hasil uji toksisitas yang dilakukan terhadap ikan patin dengan konsentrasi 75% dan 25% menunjukkan bahwa mortalitas yang terjadi tidak mencapai 50%. Pengamatan hematologis pada masing-masing perlakuan menunjukkan hasil yang berpengaruh tidak nyata terhadap kesehatan ikan patin. Parameter kualitas air pada penelitian ini yaitu, , kadar oksigen terlarut,  pH, amoniak, CO2 dan suhu masih dapat mendukung kehidupan ikan patin. This research was aimed a finding the part of Piper betle Linn  which had the biggest resistance to Aeromonas hydrophila bacteria and to know the minimal concentrate which could obstruct the growth of A. hydrophila  bacteria and to know effective concentrate toxicity of P. betle Linn  to Pangasius hypophthalmus.  The random sampling used proportionate stratified random sampling. In toxicity test, it had be done 4 treatment, which was given to fish, those were : A = fish was injected with 25 % concentrate of extract  P

  15. Interaksi Ekstrak Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.F.Ness dengan Glibenklamid terhadap Ekspresi Gen CYP3A4 pada Kultur Sel HepG2

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Andzar Fikranus Shofa

    2017-12-01

    Full Text Available Diabetes melitus (DM merupakan salah satu penyakit metabolik kronis yang ditandai dengan hiperglikemia. Berbagai terapi dilakukan untuk mengatasi hiperglikemia, baik dengan menggunakan obat antidiabetes oral maupun tanaman herbal berkhasiat antidiabetes. Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.F.Nees merupakan salah satu herbal antidiabetes yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Andrografolida merupakan zat aktif yang terdapat dalam sambiloto yang berperan sebagai agen antidiabetes. Namun, dalam banyak kasus kombinasi antara herbal dan obat sintesis menyebabkan interaksi jika digunakan pada waktu bersamaan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data interaksi ekstrak etanol herba sambiloto dengan glibenklamid terhadap ekspresi gen CYP3A4 pada kultur sel HepG2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan ekspresi gen CYP3A4 pada pengujian sampel tunggal maupun kombinasi antara ekstrak etanol herba sambiloto dan glibenklamid dengan bertambahnya konsentrasi. Pada konsentrasi 50 dan 100 μg/mL sambiloto, glibenklamid, dan kombinasinya menyebabkan penurunan ekspresi gen CYP3A4 sekitar 0,82, 0,70; 0,89, 0,53; 0,84, 0,72. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan terjadi penurunan ekspresi gen CYP3A4 dengan bertambahnya konsentrasi sampel.

  16. Stabilitas Ekstrak Kurkumin Kunyit dan Klorofil Daun Pandan Menggunakan  Tocoferol dan Dekstrin

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Elizarni Elizarni

    2014-12-01

    Full Text Available Stability level of natural dyes is lower than synthetic dyes in treatment process, heating, and storage because natural dyes are easy to degrade or fade. The research was conducted to study the natural dyestuff manufacturing in the form of raw turmeric powder, pandan leaves which have a good stability in use as a food additive. The purpose of research was to get the optimum curcumin extract from turmeric and pandan leaves’s chlorophyll with variations of hot water used and pH. In the obtaining extract was used optimum a tocopherol and dextrins to get a dry powder of turmeric and pandan leaves. The result of research showed that the best pH solution for the extraction of turmeric was pH 4 at a heating temperature 600C with absorbance value 0.8539, while the optimum pH for chlorophyll extraction from Pandan leaves was pH 10 with absorbance value 0.9208. The use of 1-3% dextrin could increase the stability of the dyes.ABSTRAK Zat warna alam mempunyai tingkat kestabilan yang rendah dibandingkan pewarna sintetis dalam proses pengolahan, pemanasan, dan penyimpanan, karena pewarna alami mudah mengalami degradasi atau pemudaran. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari pembuatan zat warna alam dalam bentuk bubuk dari bahan baku kunyit, daun pandan yang memiliki tingkat kestabilan yang baik dalam penggunaannya sebagai bahan tambahan makanan. Tujuan penelitian untuk mendapatkan ekstrak kurkumin dari kunyit dan klorofil dari daun pandan yang optimum dengan variasi pemakaian air panas dan pH. Terhadap ekstrak dilakukan pemakaian a tocoferol dan dekstrin yang optimum untuk mendapatkan bubuk kering dari kunyit dan daun pandan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pH larutan ekstraksi yang terbaik untuk kunyit adalah pH 4 pada suhu pemanasan 600C dengan nilai absorban 0,8539, sedangkan untuk pH optimum ekstraksi klorofil dari daun pandan adalah pH 10 dengan absorban 0,9208. Pemakaian dekstrin 1-3% dapat meningkatkan kestabilan zat warna.

  17. Studi Pengaruh Jenis Dan Konsentrasi Zat Fiksasi Terhadap Kualitas Warna Kain Batik Dengan Pewarna Alam Limbah Kulit Buah Rambutan (Nephelium Lappaceum)

    OpenAIRE

    Amalia, Rizka; Akhtamimi, Iqbal

    2016-01-01

    Pewarnaan kain batik dapat dilakukan dengan menggunakan zat warna alami dan zat warna sintetis. Keunggulan zat warna alam antara lain lebih murah, ramah lingkungan, dan menghasilkan warna yang khas. Salah satu zat warna alam yang berasal dari limbah yang dapat dimanfaatkan adalah limbah kulit buah rambutan. Kelemahan dari penggunaan pewarna alam yaitu ketahanan luntur warna dan intesitas (ketuaan) warna yang relatif kurang baik. Penggunaan zat fiksasi adalah salah alternatif untuk memecahkan ...

  18. DAYA LARVASIDA EKSTRAK BIJI SRIKAYA (ANNONA SQUAMOSA DENGAN RENTANG WAKTU PENYIMPANAN YANG BERBEDA TERHADAP LARVA CULEX QUINQUEFASCIATUS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Wisnu Satria A.K.

    2013-03-01

    Full Text Available Abstract. Synthetic insecticide have been used to control Culex quinquefasciatus, but the prolonged usage of synthetic insecticide has a bad impact on the environment and may caused resistance. Sugar apple’s (Annona squamosa seeds which contain alkaloid can be used as an alternative insecticide that was safe for environment. This research aims is to know the effect of sugar apple’s seeds with different length of storage as C. quinquefasciatus larvacide. This research was an experimental study with a randomized controlled trial group design approach. The test material was an extract of sugar apple’s seeds which have been kept for 0, 1, 2, and 3 week with LC50 (0,47 ppm was used. Each treatment used 25 C. quinquefasciatus larvae from third instar larvae stage and replicated five times. After exposed for 24 hours, dead larvae counted. The result confirmed that the extract of sugar apple’s seeds which has been stored in 0, 1, 2, and 3 week did not showed any significant different on larvae mortality. Extract of sugar apple’s seeds which have been stored in 0, 1, 2, and 3 week have an equal activity as Culex quinquefasciatus larvicide. Key Word: Sugar apple (Annona squamosa, seeds, larvicide, Culex quinquefasciatus, length of storage Abstrak. Insektisida sintetik telah banyak digunakan untuk mengontrol Culex quinquefasciatus, tetapi penggunaan insektisida sintetik terus-menerus berdampak buruk terhadap lingkungan dan mengakibatkan resistensi. Fakta ini menjadi alasan biji srikaya (Annona squamosa yang mengandung alkaloid digunakan sebagai insektisida alternatif yang aman bagi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh biji srikaya dengan perbedaan lama penyimpanan terhadap larva C. quinquefasciatus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain rancangan acak kelompok. Bahan uji adalah ekstrak biji srikaya yang telah disimpan selama 0, 1, 2, dan 3 minggu. Sampel penelitian ini adalah larva instar ketiga

  19. Efek ekstrak daun singkong (Manihot utilissima terhadap ekspresi COX-2 pada monosit yang dipapar LPS E.coli (The effect of Manihot utilissima extracts on COX-2 expression of monocytes induced by LPS E. coli

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Zahara Meilawaty

    2013-12-01

    pertahanan tubuh akan diekspresikan enzim siklooksigenase (COX yang berfungsi mengubah asam arakidonat menjadiprostaglandin. Daun singkong diketahui berperan dalam menurunkan sel radang, tetapi mekanisme dalam menghambat COX-2, belumdiketahui. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk meneliti ekstrak daun singkong terhadap ekspresi enzim COX-2 pada monosit yangdipapar LPS E. coli. Metode: Penelitian ini merupakan studi eksperimental in vitro dengan rancangan The posttest only control groupdesign. Sampel adalah ekstrak daun singkong (Manihot utilissima dengan dosis 12,5% dan 25%. Ekspresi COX-2 diteliti denganmetode imunositokimia. Isolat monosit diinkubasi ekstrak daun singkong, kemudian dipapar LPS, setelah pencucian kemudian dilakukanprosedur imunostaning menggunakan antibodi monoklonal (Mab anti human COX-2. Data penelitian adalah jumlah monosit yang mengekspresikan COX-2.Hasil: Ekspresi COX-2 pada kelompok ekstrak daun singkong lebih tinggi dibandingkan kelompok yang hanyadiinduksi LPS E.coli. Simpulan: Ekstrak daun singkong tidak menghambat ekspresi COX-2 pada monosit yang dipapar LPS E. coli.

  20. Kajian Pengaruh Radiasi Sinar Gamma Terhadap Susut Bobot Pada Buah Jambu Biji Merah Selama Masa Penyimpanan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    M. Akrom

    2014-01-01

    Full Text Available Telah dilakukan radiasi pada sampel jambu biji merah (psidium guajava linn pada variasi dosis 0.2, 0.4, 0.6, 0.8, dan 1 kGy menggunakan sinar gamma dengan sumber isotop Co-60 serta sampel yang tidak diradiasi sebagai sampel kontrol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh radiasi sinar gamma terhadap susut bobot sebagai indikasi dari terjadinya perlambatan proses fisiologis pada buah jambu biji merah selama masa penyimpanan. Sampel jambu biji merah diradiasi sesuai dosis yang ditentukan kemudian disimpan dalam wadah plastik selama 8 hari masa penyimpanan. Hari ke 4 dan ke 8 dilakukan evaluasi terhadap massa sampel untuk mengetahui penyusutan bobot yang terjadi. Hasilnya menunjukkan bahwa sampel yang tidak diradiasi mengalami penyusutan bobot rata-rata 20.27% dan sampel yang diradiasi mengalami penyusutan bobot rata-rata sebesar 1.23 – 5.98%. Perlakuan radiasi gamma mampu memperlambat proses fisiologis dimana terjadi perlambatan penyusutan bobot pada buah jambu biji merah selama masa penyimpanan. The samples of red guava (psidium guajava linn have been irradiated at variation doses of 0.2, 0.4, 0.6, 0.8, and 1 kGy using gamma rays with Co-60 isotope source and un-irradiated samples as control. The purpose of this research was to determine the effect of gamma irradiation on shrinkage weights as indication of slowing in physiological processes on red guava fruit during storage. Red guava fruit samples were irradiated in certain doses then saved in plastic pan during 8 days storage time. The fourth and eighth day sample mass was measured to determine the shrinkage of the weight. The result showed that un-irradiated sample was shrinkage weighted average 20.27% and the samples were irradiated shrinkage weight by an average of 1.23 to 5.98%. Gamma irradiation is able to slow the physiological processes which cause shrinkage weight on red guava fruit during storage.

  1. Pengaruh Perlakukan Alkali terhadap Sifat Fisik, dan Mekanik Serat Kulit Buah Pinang

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Cokorda Putri Kusuma Kencanawati

    2018-04-01

    Full Text Available Makalah ini menganalisis pengaruh perlakukan alkali dan tanpa perlakukan alkali terhadap karakateristik fisik, morfologi dan sifat mekanik serat kulit buah pinang (areca Catechu L.. Selama ini pemanfaatan limbah pertanian belum dilakukan secara maksimal, sehingga dapat menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan. Serat kulit buah pinang (Areca Husk Fiber/AHF selama ini hanya dipergunakan sebagai bahan bakar biomassa dan media tanam sedangkan untuk pemanfaatan lain belum ada sama sekali. AHF diberi perlakukan NaOH 2,5%, 5%, 7,5% dan 10% dengan waktu perendaman 2 jam pada temperatur kamar, untuk mengetahui karakteristik fisik AHF maka dilakukan pengukuran panjang dan diameter serat, pengujian densitas, pengujian kadar air dan moisture sedangkan untuk mengetahui karakteristik mekanik dilakukan pengujian tarik serat tunggal sesuai dengan ASTM D 3379. Dari penelitian ini diketahui bahwa diameter AHF mengalami pengurangan diameter akibat perlakukan alkali, hal ini terkait dengan hilangnya kandungan lignin, pektin dan wax. Densitas AHF menurun dengan meningkatan prosentase NaOH bila dibandingkan dengan AHF tanpa perlakukan NaOH. Kekuatan tarik bervariasi dengan adanya perlakuan alkali.  Kekuatan tarik AHF tertinggi pada serat yang mengalami perlakukan NaOH 5% yaitu sebesar 165 Mpa dan kekuatan tarik terendah pada AHF dengan perlakuan Alkali 10% yaitu sebesar 137 MPa . This paper analyzes the effect of alkali and non-alkali treatments on the physical characteristics, morphology and mechanical properties of betel nut huks fiber (areca Catechu L.. the used of agricultural waste has not been done optimally, causing environmental pollution. Areca Husk Fiber (AHF only used as biomass fuel and planting medium, while for the other uses it has not existed. AHF was given 2.5%, 5%, 7.5% and 10% NaOH treatment with 2 hours immersion at room temperature, to known the physical characteristics of AHF then measured the length and diameter of fiber, density test, water

  2. FORMULASI NANOPARTIKEL EKSTRAK BAWANG DAYAK (Eleutherine americana (Aubl Merr DENGAN VARIASI KONSENTRASI KITOSAN-TRIPOLIFOSFAT (TPP

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ermina Pakki

    2016-12-01

    Full Text Available Ekstrak etanol Bawang dayak (Eleutherine americana (Aubl Merr. diketahui memiliki aktivitas antioksidan yang kuat sehingga berpotensi untuk dikembangkan menjadi sistem penghantaran nanopartikel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi kitosan – tripolifosfat (TPP terhadap karakteristik fisik dari nanopartikel. Ekstrak bawang dayak diformulasi dalam bentuk nanopartikel dengan metode gelasi ionik dengan variasi konsentrasi polimer kitosan : tripolifosfat yaitu 0,5% : 0,5% (F1, 0,75% : 0,5% (F2, dan 1% : 0,5% (F3. Parameter pengujian meliputi penentuan ukuran dan indeks polidispersitas nanopartikel menggunakan particle size analyzer, pengamatan morfologi menggunakan scanning electron microscopy, pengukuran efisiensi penjerapan, dan disolusi in vitro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nanopartikel F1, F2, dan F3 memiliki ukuran masing-masing sebesar 256,30 nm, 376,28 nm dan 419,18 nm dengan distribusi ukuran yang relatif homogen dan efisiensi penjerapan masing-masing sebesar 69,54%, 77,51% dan 79,79%. Pengamatan morfologi dari nanopartikel menunjukkan bentuk partikel yang mendekati spheris (bulat dengan permukaan yang kasar. Profil pelepasan obat dari nanopartikel F1, F2, dan F3 pada jam ke-8 masing-masing sebesar 71,19 % (F1, 74,97% (F2 dan 80,55% (F3. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ekstrak bawang dayak dapat diformulasi dalam ukuran nanopartikel dengan karakteristik fisik yang bervariasi tergantung pada konsentrasi kitosan dan tripolifosfat yang digunakan. Kata Kunci:   Bawang dayak (Eleutherine americana (Aubl Merr., antioksidan, nanopartikel, kitosan, tripolifosfat, gelasi ionik. ABSTRACT Bawang dayak (Eleutherine americana (Aubl Merr. ethanol extract had been known to have excellent antioxidant activity that has the potential to be developed into a nanoparticle delivery systems. This study aims to determine the effect of varying concentrations of chitosan

  3. AKTIVITAS GEL MULUT BERBAHAN AKTIF EKSTRAK DAUN SIRIH HITAM KALIMANTAN SEBAGAI ANTIMIKROBA PENYEBAB RADANG GUSI (Gingivitis DAN GIGI BERLUBANG (Caries

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Fajar Prasetya

    2013-12-01

    Full Text Available This study aimed to test the activity of active ingredient mouth gel preparation of kalimantan black piper betle leaf extract with the main base of Hydroxy Ethyl Cellulose namely (HEC as a mucoadhesive polymer that is able to increase the attractive forces between the active material with a layer of mucus that will extend the contact time with the active ingredient tissue targets, moreover would be increase the effectiveness of antimicrobial activity causes inflammation of the gums (gingivitis and tooth decay (caries. Activities that have been implemented are mouth gel activity assays with Kalimantan black piper betle leaf extract as in- vitro using the agar diffusion method pitting. In testing with active oral gel preparation of black piper betle leaf extract with the main base of Hydroxy Ethyl Cellulose namely (HEC as in vitro, it can be seen that the sample may provide the inhibitory effect of the fungus Candida albicans and the bacterium Streptococcus mutans in the presence of a clear zone indicated on the medium. Furthermore, at this stage of the dilution of the gel in twice causing decline in the effectiveness of the inhibition of both the fungus Candida albicans and the bacterium Streptococcus mutans. The results of in- vitro testing without dilution is 19.8 mm in bacteria Streptococcus mutans and 34.4 mm in the fungus Candida albicans. Keywords: antimicrobial, oral gel, black piper betle, gingivitis , cavities   ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas sediaan gel mulut berbahan aktif ekstrak daun sirih hitam Kalimantan dengan basis utama yakni Hydroxy Ethyl Cellulose (HEC sebagai mucoadhesive polymer yang mampu meningkatkan gaya tarik menarik antara bahan aktif dengan lapisan mukus sehingga akan memperpanjang waktu kontak bahan aktif dengan jaringan target, selanjutnya akan meningkatkan efektivitas aktivitas antimikroba penyebab radang gusi (gingivitis dan gigi berlubang (caries. Kegiatan yang telah dilaksanakan adalah

  4. Pengaruh Penggunaan Senyawa Pengomplek dan Bahan Tambahan Terhadap Mutu Tinta Pemilu dari Ekstrak Gambir (Uncaria gambir Roxb

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Hendri Muchtar

    2014-12-01

    Full Text Available Election ink is applied to the forefinger of voters during election in order to prevent electoral frauds such as double voting. The current election inks contain silver nitrate solutions to make it more durable which stains the skin on exposure to ultraviolet light, leaving a mark that is impossible to wash off and is only removed as external skin cells are replaced. But the silver nitrate solution may damage the human skins and is poisonous to the environment. This research was carried out to investigate the use of gambir extracts for election inks as environment-friendly raw materials. The aim of this study was to obtain the optimal ink from gambir extrac which technically could meet quality requirements of the election ink. In this study, gambir was extracted through the following refinement process; heating in boiling water, stirring, cooling, filtering, molding, and drying. The cube black then was dissolved in technical ethanol, added one of the complexing compounds FeSO4 and FeNO3 depending on the formula used. The best ink composition was 70% gambier extract in ethanol, 22% of FeSO4 saturated solution in ethanol, 5% of turmeric extract, and 3% of crystal violet solution 4%. This ink was more homogenous with violet color at pH 3.86 which gave rub resistant to water and soap. The ink stains could stay on finger skin for 3 days. Analytical results showed that the ink did not contain Pb, Cd, and Hg while Cu 65.04 ppm and fulfill the requirement of general election commitee number 16/2013.ABSTRAK Tinta pemilu  digunakan untuk identifikasi pada jari tangan pada waktu pemilihan umum atau kegiatan sejenis lainnya guna mencegah terjadinya kecurangan. Pada tinta pemilu saat ini digunakan bahan perak nitrat agar lebih tahan lama, namun penggunaan perak nitrat dapat merusak kulit dan bersifat racun. Untuk itu telah dilakukan penelitian pengaruh jenis bahan senyawa pengomplek dan bahan tambahan terhadap mutu tinta pemilu dari ekstrak gambir

  5. Tingkat Keamanan Konsumsi Residu Karbamat dalam Buah dan Sayur Menurut Analisis Pascakolom Kromatografi Cair Kinerja Tinggi

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Bambang Wispriyono

    2013-02-01

    Full Text Available Karbamat merupakan salah satu jenis pestisida yang banyak digunakan untuk membasmi hama buah dan sayur. Untuk menentukan bahwa residu karbamat dalam sayuran masih aman dikonsumsi manusia, telah dilakukan analisis beberapa residu karbamat seperti metomil, karbaril, karbofuran, dan propoksur. Sampel-sampel tomat, apel, selada air, kubis, dan sawi hijau dikumpulkan dari tiga supermarket dan satu pasar tradisional di Depok, Jawa Barat. Analisis dilakukan serempak untuk ke empat residu karbamat menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi denganpereaksi o-ftalaldehida dan 2-merkaptoetanol dalam reaktor pascakolom dengan detektor fluoresensi. Dari sampel-sampel buah dan sayur yang dianalisis, hanya sawi hijau asal pasar tradisional yang positif mengandung propoksur dengan kadar 1,2 mg/25 gram berat basah (0,048 mg/g berat basah. Dengan Acceptable Daily Intake(ADI propoksur 0,005 mg/kg berat badan/hari, konsumsi sawi hijau harian seberat 20 g/hari masih cukup aman dari gangguan kesehatan akibat pajanan kronik propoksur dengan margin of safety 298,7 (> 100 sebagai batas aman. Carbamat is a group of pesticides which is commonly used to control fruits and vegetables pests. To determine that carbamat residues in fruits and vegetables are safe for human consumption, carbamate residues such as methomyl, carbaryl, carbofuran, and propoxur in vegetables and fruits have been analyzed. Samples of tomato, apple, water lettuces, cabbage, and mustard greens were collected from three supermarkets and one traditional market in Depok, West Java. The analysis was carried out simultaneously for all four carbamate residues by high performance liquid chromatography using o-phtaladehyde and 2 mercaptoethanol reagents in post-column reactor with a fluorescence detector. Of fruits and vegetable samples analyzed, only mustard greens from traditional market positively containe propoxur at 1.2 mg/ 25 gram wet weight (0,048 mg/gram wet weight. With Acceptable Daily Intake (ADI

  6. KANDUNGAN ZAT GIZI MAKRO DAN VITAMIN PRODUK BUAH PEDADA (SONNERATIA CASEOLARIS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ruth Dwi Elsa Manalu

    2015-04-01

    Full Text Available ABSTRACT Mangrove (Sonneratia caseolaris grows in brackish waters.Its fruits, pedada, contains beneficial vitamin and has not been processed to jam and syrup. This study was aimed to determine the composition of macro nutrient and vitamin A, B1, B2, C of pedada and its products. Design of the study was complete randomized design of two replications. The results showed that proximate composition based on dried basis was 9.2 percent protein, 4.8 percent fat, and 77.6 percent carbohydrate. Macronutrient content of jam and syrup was lower than that of fresh fruit, except for carbohydrate. Vitamin A content in 100 g of pedada was 11.21 (RE and in jam and syrup was 1.27 (RE and 0.64 (RE respectively. Vitamin B1 content in 100 g of fresh pedada was 5.04 mg, while in jam and syrup were 4.2 mg and 6.72 mg, respectively. Vitamin B2 content in 100 g of fresh pedada was 7.65 mg, while in jam and syrup were 1.94 mg and 1.12 mg, respectively. Vitamin C content in 100 g of fresh pedada was 56.74 mg and decreased to 12.20 mg and 17.08 mg in jam and syrup, respectively. Pedada and its products could contribute as source of macro and micro nutrient in the diet of community. Keywords: pedada (sonneratia caseolaris, pedada’s jam, pedada’s syrup, vitamin ABSTRAK Mangrove (Sonneratia caseolaris tumbuh di perairan payau. Buahnya, pedada, mengandung vitamin, dan belum pernah diolah menjadi selai dan sirup. Penelitian ini bertujuan menentukan komposisi zat gizi makro dan potensi vitamin A, B1, B2, C dalam buah pedada dan produk olahannya. Desain penelitian adalah rancangan acak lengkap dengan dua ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi proksimat buah pedada segar berdasarkan bobot kering adalah 9,2 persen protein, 4,8 persen lemak, dan 77,6 persen karbohidrat. Kandungan zat gizi makro pada produk selai dan sirup lebih rendah, sedangkan kandungan karbohidratnya lebih tinggi. Kandungan vitamin A dalam 100 g pedada segar sebesar 11,21 (RE dan setelah

  7. Potensi Ekstrak Kangkung sebagai Biofungisida untuk Mengendalikan Penyakit Busuk Buah Fusarium pada Tomat

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Bonny Poernomo Wahyu Soekarno

    2013-05-01

    Full Text Available One of the important pathogens on tomato is Fusarium sp. causing wilt and fruit rot. This study aims to investigate the potency of water spinach (Ipomea aquatica as a biofungicide for inhibiting growth and development of tomato fruit rot caused by Fusarium sp. This study showed inhibiting ability of  I. aquatica stem extract to Fusarium sp. growth ranges from 3.40% to 8.67%, while inhibiting ability of leaves extract can reach 3.40% to 45.55%. Resistance induction test showed that in vitro treatment of I. aquatica leaves extract 20% can lengthen incubation time of Fusarium fruit rot compared to positive and negative control. Leaves extract of I. aquatica 20% is potential as biofungicide.Key words: biofungicide, Fusarium sp., Ipomea aquatica

  8. PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH PISANG (Musa acuminate L DAN BUAH ALPUKAT (Persea americana Mill TERHADAP BERAT HATI MENCIT (Mus musculus BETINA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Heny Utami Ningsih

    2018-02-01

    Full Text Available Male reproductive ability ability has a linear correlation with libido and testosterone. Both are associated with various things main food consumption such as protein, vitamins and minerals. Aphrodisiac  is an ingredient or drug that arouses sexual arousal or libido. Pumpkin is an example of food from plants with the highest content of zinc. This study was to determine whether there is a difference between the content of zinc on the peel, flesh and pumpkin seeds against sexual activity of mice. The experimental animals used were 24 male, group I mice as control group, Group II was grouped with pumpkin peel extract, Group III was grouped with extract of pumpkin flesh, Group IV was grouped with extract of pumpkin seeds. The dose used is 2gr / kg BB and volume of 0.2 ml is given for 35 days. Sexual Activity is observed every day  by the position of male mice riding females. Based on Anova One Way test results showed there are differences in sexual activity  mice males in each group (ρ 0.000. The difference of the result of the number of mounts indicated that the giving of yellow pumpkin extract had an effect on the increase of mating behavior of male mice. The group treated with the extract of pumpkin flesh showed the highest number of mice mounts (mean = 24,1667.Further research is needed to get a clearer picture of the composition of the pumpkin nutrients that indirectly affect fertility in men.

  9. Pomegranate juice (Punica granatum as an ideal mouthrinse for fixed orthodontic patients

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Haryono Utomo

    2012-12-01

    pada pasien ortodonti, yaitu sebagai antioksidan dan anti radang. Selain itu juga mengandung fluor dan fosfor yang bersifat kariostatik. Penelitian terdahulu pada pasien ortodonti cekat menunjukkan penurunan plak gigi yang lebih banyak dibanding dengan klorheksidin. Akan tetapi, apakah juga menyebabkan dampak merugikan yaitu mengurangi reaksi keradangan yang juga penting bagi pergerakan ortodonti masih belum jelas. Tujuan: Membahas dampak menguntungkan maupun merugikan jus buah delima pada perawatan ortodonti. Tinjauan pustaka: Buah delima merupakan antimikroba, ekstrak dari kulit yang mengandung metanol adalah paling kuat diikuti jus biji delima. Akan tetapi, jus biji lebih enak rasanya, mudah dibuat dan merupakan antimikroba ringan sehingga menguntungkan untuk pemakaian jangka panjang. Jaringan periodontal yang sehat diperlukan untuk pergerakan ortodonti karena dapat mengurangi resorpsi tulang. Kesimpulan: Berdasarkan dampak menguntungkan dan keamanan jus buah delima bila digunakan tiap hari, bahan ini dapat diusulkan sebagai obat kumur jangka panjang yang ideal untuk pasien ortodonti cekat. Walaupun begitu, penelitian lebih lanjut harus dilakukan untuk verifikasi konsep ini.

  10. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Buah Adas (Foeniculum vulgare, Mill) pada Vibrio harveyi dan Vibrio alginolyticus

    OpenAIRE

    Budianto, Budianto; Prajitno, Arief; Yuniarti, Ating

    2017-01-01

    Evaluation of natural products as a safe and effective antimicrobial agent is a scientific strategy to treat the drugresistant pathogens.Fennel(FoeniculumvulgareMill) is an herbal plant that has an active in gredient which is one of its benefit sasan antibacterial material. In thisstudy,water extract of fennel fruit determined the antibacterial activity against Vibrio harveyi and Vibrio alginolyticus using the minimum Inhibitory  Concentration Test (MIC) and paper disk diffusion method....

  11. KARAKTERISTIK JELLY DRINK SINBIOTIK DARI SUSU KEDELAI DAN EKSTRAK BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sri Winarti

    2018-03-01

    Full Text Available Jelly drink is a gel-based beverage product, which can be made from hydrocolloid compounds by addition of sugars, acids, and or without other food additives, sinbiotics are a combination of probiotics and prebiotics. The purpose of this study was to determine the effect concentration of carrageenan and fermentation timt on the quality of jelly drink sinbiotik soy milk and red dragon fruit extract. The method used in this research is Completely Randomized Design with two factors. The first factor was the concentration of carrageenan (0.4%, 0.6%, 0.8% and the second factor of fermentation time (18 hours, 20 hours, 22 hours and 24 hours. To know the difference between treatments used Duncan Multiple Range Test (DMRT 5%. The results showed that the best treatment was the addition of carrageenan 0,8% and the  fermentation time of 24 hours which resulted jelly drink sinbiotik with pH value 3,7, total acid 1,02%, total lactic acid bacteria (BAL 11,13 log cfu/ml, total sugar 7.92%, 1.89% dissolved protein, total anthocyanin 0.645% and gel strength 3.27 N.

  12. Fraksi Kloroform Ekstrak Buah Mentimun (Cucumis sativus L.) Sebagai Anti Bakteri terhadap Staphylococcus epidermidis

    OpenAIRE

    Pratika Viogenta; Samsuar Samsuar; Ahmad Ferry Yeriza Utama

    2017-01-01

    The use of antibiotics in the community massively trigger resistance to bacteria, to that need for research on other alternatives, especially herbal medicine as an antibacterial. One of the medicinal plants are cucumbers that are widely available in Indonesia. The purpose of this study was to scientifically prove the antibacterial activity of chloroform fraction cucumber extract against Staphylococcus epidermidis. Extraction cucumber done by maceration, then extract fractionated with chlorofo...

  13. Fraksi Kloroform Ekstrak Buah Mentimun (Cucumis sativus L. Sebagai Anti Bakteri terhadap Staphylococcus epidermidis

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Pratika Viogenta

    2017-08-01

    Full Text Available The use of antibiotics in the community massively trigger resistance to bacteria, to that need for research on other alternatives, especially herbal medicine as an antibacterial. One of the medicinal plants are cucumbers that are widely available in Indonesia. The purpose of this study was to scientifically prove the antibacterial activity of chloroform fraction cucumber extract against Staphylococcus epidermidis. Extraction cucumber done by maceration, then extract fractionated with chloroform. The fraction was used the concentration of 5%, 10%, 15%, 20% and 25%. Then tested the antibacterial power and determination of the MIC. Results of test antibacterial of the extract chloroform of cucumber against S. epidermidis showed a zone of inhibition at concentrations of 5%, 10%, 15%, 20%, 25% diameter respectively 5.86 mm, 6.5 mm, 7.05 mm, 7.43 mm, and 9.92 mm, in addition to it tested the determination of minimum inhibitory concentration, minimum inhibitory concentrations of chloroform fraction extract cucumber fruit against S. epidermidis is at a concentration of 3%. The results obtained from the culture media growth on NA which means the fraction of the chloroform extract of cucumber in 3% is bacteriostatic.

  14. PENGARUH EKSTRAK ETHANOL PROPOLIS TERHADAP EKSPRESI PROTEIN Bcl2, CYCLIN D1 DAN INDUKSI APOPTOSIS PADA KULTUR SEL KANKER KOLON

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Haryono Yuniarto

    2017-06-01

    Full Text Available Kanker kolorektal menempati urutan kejadian kanker ketiga di seluruh dunia, dengan lebih dari 1 juta angka kejadian tiap tahunnya. Berbagai strategi terapi pengobatan kanker kolorektal tetapi relatif belum optimal. Oleh karena itu, terdapat kebutuhan mengembangkan terapi alternatif sebagai pendamping. Propolis menunjukkan aktivitas proapoptosis pada berbagai jenis sel kanker. Mengetahui pengaruh pemberian propolis yang berasal dari Kerjo, Karanganyar, Indonesia terhadap induksi proses apoptosis dan aktivitas antiproliferasi, terutama terkait dengan penekanan ekspresi protein Bcl 2 dan cyclin D1 pada kultur sel WiDr (cell line kanker kolon. Penelitian eksperimental laboratorik menggunakan post test with control group design. Penelitian dilakukan pada kultur sel WiDr (sel kanker kolon dengan pemberian propolis. Pengamatan ekspresi protein Cyclin D1 dan Bcl2 dilakukan dengan metode imunositokimia, sedangkan pengamatan induksi apoptosis dilakukan dengan flowcytometry. Analisis statistik dengan uji Kruskal-Wallis, signifikan bila p <0,05. Rata-rata ekspresi Bcl2 pada kelima kelompok yaitu kontrol 83.40 ± 0.69 μg/ml, EEP 1/2 IC50 60.63 ± 0.40, EEP IC50 33.77 ± 1.08 μg/ml, EEP 2 IC50 24.28 ± 1.91 μg/ml, 5fluorouracil 12.74 ± 2.19 μg/ml. Terdapat perbedaan bermakna ekspresi Bcl2 antara kelompok uji dibandingkan kelompok kontrol (p < 0,001. Rata-rata ekspresi cyclin D1 pada kelima kelompok yaitu kontrol 83.77 ± 0.39 μg/ml, EEP 1/2 IC50 61.44 ± 0.41, EEP IC50 36.67 ± 1.18 μg/ml, EEP 2 IC50 24.50 ± 0.38 μg/ml, 5fluorouracil 13.42 ± 1.04μg/ml. Terdapat perbedaan bermakna ekspresi cyclin D1 antara kelompok uji dibandingkan kelompok kontrol (p < 0,001. Pemberian ekstrak etanol propolis mempunyai pengaruh menekan ekspresi Bcl2, cyclin D1, dan menginduksi apoptosis pada kultur sel kanker kolon (WiDr Cell Line.   Kata Kunci: Ekstrak Ethanol Propolis, Bcl2, cyclin D1, Sel WiDr

  15. Peningkatan Ketebalan Epitel Mukosa Bukal setelah Aplikasi Ekstrak Daun Sirih

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Winny Yohana

    2015-06-01

    epitel diuji menggunakan uji parametric uji T independen. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan ketebalan epitel yang bermakna dicapai oleh kelompok ketiga (±15,61 μm, p=0,002, sedangkan pada kelompok pertama dan kedua tidak terdapat peningkatan ketebalan epitel (p=0,261. Aplikasi ekstrak daun sirih dapat meningkatkan ketebalan epitel mukosa bukal tikus wistar.   Increase in Buccal Mucous Epithelium Thickness after Application of Betel Leaf Extract. Betel leaf (Piper Betle Linn is a herbal ingredient. It is widely used because of its antibacterial power, anti-inflamatory and antioxidant properties. It is readily available in affordable price. The aim of this study is to determine of buccal mucous epithelium thickness of Wistar rats after the application of betel leaf extract. This was an experimental laboratory research which was performed in three groups of Wistar rats. The first group was the control group. The second and third group were those given betel leaf extract for 15 and 35 days. Each group contained nine rats. The rats were sacrificed at the time determined and made histological slide with HE staining for observation of epithelial thickness. The data of the size of epithelium were tested using independent parametric T test. The result shows a significant increase in buccal mucous epithelium thickness on the third group (15,61μm, p=0,002. Conversely, there is no increase in buccal mucous epithelium thickness on another group (p=0,261. In conclusion, the increase in buccal mucous epithelium thickness of Wistar rats occurred after the application of betel leaf extract.

  16. Eksplorasi dan Potensi Cendawan Entomopatogen Penicillium sp. Sebagai Agens Pengendali Hayati Hama Penggerek Buah Kakao, Conopomorpha cramerella (Snellen) (Nurariaty Agus, Annie P. Saranga dan Ade Rosmana; Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian Unhas)

    OpenAIRE

    Agus, Nurariaty

    2014-01-01

    Penggerek buah kakao (PBK), Conopomorpha cramerella (Snellen) merupakan hama utama tanaman kakao. Potensi kerugian hasil yang disebabkan oleh hama tersebut dapat mencapai 60-80 % dengan kerugian sekitar Rp 810 milyar per tahun. Salah satu musuh alami yang dapat dimanfaatkan dan berpotensi untuk dikembangkan sebagai agens pengendali hayati hama PBK adalah cendawan entomopatogen Penicillium sp. Penelitian tahun kedua ini bertujuan untuk mengetahui untuk mengetahui potensi cendawan ento...

  17. Uji Efektivitas Pestisida terhadap Beberapa Patogen Penyebab Penyakit Penting pada Buah Naga (Hylocereus sp. secara In Vitro

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ani Widiastuti

    2011-12-01

    Full Text Available Problem caused by pathogen in Dragon Fruit (Hylocereus sp. cultivation became very important because it decreased significantly the quantity and quality of the fruit production. This study aims to determine the effectiveness of some pesticides against pathogens that cause diseases of dragon fruit in several plantations in the DIY (Sleman and Kulon Progo and Central Java (Magelang and Batang. Test of fungicide effectiveness was done in vitro on PDA medium (potato dextrose agar by poisoned food technique. The fungicides were mancozeb 80 %, methyl tiofanat 70 %, copper hydroxide 80 %, chlorotalonil 75 %, mancozeb 64 % + metalaxyl 4 %, mancozeb karbendazim 73.8 % + 6.8 %,benomyl 50 % at a concentration of 1g/L. The bactericides used were streptomycin sulfate 20 % and oxytetracycline 150 AL with each concentration of 1 g/L and 1 mL /L. The results showed that benomyl 50 % was the most effective fungicide to suppress the growth of Fusarium sp. (brown spot, Colletotrichum sp. (anthracnose and Pestalotiopsis sp. (scab, followed by mancozeb 73.8 % +karbendazim 6.8 % and 73.8 % mancozeb. Bactericide which was able to suppress the growth of Erwinia sp. (stem rot was streptomycin sulfate 20 %.   Gangguan patogen pada buah naga (Hylocereus sp. saat ini menjadi masalah penting karena secara signifikan menurunkan kuantitas dan kualitas hasil panen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektivan beberapa pestisida terhadap patogen penyebab penyakit-penyakit penting pada tanaman buah naga yang ditanaman pada beberapa sentra pertanaman di Propinsi DIY (Sleman dan Kulon Progo dan Jawa Tengah (Magelang dan Batang. Uji keefektivan pestisida dilakukan secara in vitro pada medium PDA (potato dextrose agar dengan metode teknik makanan beracun (poisoned food technique. Fungisida yang dipergunakan adalah mankozeb 80%, tiofanat metil 70%, tembaga hidroksida 80%, klorotalonil 75%, mankozeb 64% + metalaksil 4%, mankozeb 73,8% + karbendazim 6,8%, benomil 50% dengan

  18. Ekspresi COX-2 dan Jumlah Neutrofil Fase Inflamasi pada Proses Penyembuhan Luka Setelah Pemberian Sistemik Ekstrak Etanolik Rosela (Hibiscus sabdariffa (studi in vivo pada Tikus Wistar

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Endah Kusumastuti

    2014-06-01

    Full Text Available Inflamasi merupakan respon alami tubuh terhadap adanya kerusakan jaringan. Salah satu medikamen untuk mengatasi inflamasi adalah antiinflamasi non steroid (AINS. Penggunaan AINS mempunyai beberapa efek samping dan dalam beberapa hal penggunaan tanaman obat dinilai lebih aman. Rosela merupakan salah satu tanaman obat yang mempunyai potensi sebagai antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian sistemik ekstrak etanolik rosela terhadap ekspresi COX-2 dan jumlah neutrofil fase inflamasi pada proses penyembuhan luka. Bunga rosela didapatkan dari perkebunan di Dusun Bulusari Desa Pojok Kecamatan Tarokan Kabupaten Kediri Jawa Timur. Pembuatan ekstrak rosela dilakukan di LPPT unit I UGM Yogjakarta dengan cara perkolasi. Tikus putih galur Wistar sebanyak 36 ekor diberi perlukaan dengan punch biopsi ɵ 3 mm pada mukosa bukal. Subjek dibagi menjadi 3 kelompok, masing-masing kelompok 12 ekor tikus. Pembagian kelompok terdiri dari kontrol negatif (saline, kontrol positif (ibuprofen 20 mg/kg BB dan perlakuan (ekstrak rosela 500 mg/kg BB. Pemberian minum sesuai kelompoknya sehari sekali selama 4 hari. Pada hari ke-1, ke-2, ke-3 dan ke-4 tikus dikorbankan lalu jaringan mukosa yang mengalami perlukaan dibuat preparat histologis. Pewarnaan Hematoksilin Eosin (HE dilakukan untuk mengamati jumlah neutrofil. Ekspresi COX-2 diamati pada preparat dengan pewarnaan imunohistokimia menggunakan rabbit polyclonal antibody COX-2 (Lab Vision, USA. Jumlah neutrofil dan ekspresi COX-2 dihitung di bawah mikroskop cahaya lalu data dianalisi menggunakan ANAVA dan LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekspresi COX-2 dan jumlah neutrofil lebih rendah pada kelompok perlakuan dibanding kontrol. Pengamatan klinis pada hari ke-4 juga tampak luka seluruh subjek telah menutup sempurna setelah pemberian minum rosela. Disimpulkan bahwa ekstrak etanolik rosela mempunyai kemampuan menghambat ekspresi COX-2 dan menurunkan jumlah neutrofil sehingga dapat digunakan

  19. PEWARNAAN TUMBUHAN ALAMI KAIN SUTERA DENGAN MENGGUNAKAN FIKSATOR TAWAS, TUNJUNG DAN KAPUR TOHOR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Asiani Abu

    2016-12-01

    didnginkan larutan ekstrak ini siap digunakan sebelum dicelup, dilakukan proses Mordanting yaitu bertujuan agar penyerapan zat warna alam terhadap bahan sutera meningkat, serta menghasilkan kerataan dan ketajaman warna yang baik Pencelupan dengan zat warna alam biasanya dilakukan dengan berulang-ulang dan difikzer untuk mendapatkan warna yang diinginkan.Melakukan fiksasi (fikser adalah untuk mengunci warna alam pada kain sutera.  Proses pengunci warna (fiksasi dilakukan agar zat warna alam yang terserap pada bahan sutera  memiliki ketahanan luntur yang baik. Ada 3 jenis larutan fixer yang  digunakan yaitu tunjung (FeSO4, tawas, atau kapur tohor (CaCO3.Warna yang dihasilkan pada kelima jenis tumbuhan tersebut adalah Rambutan Nephelium Playantha Coklat Muda Ketepang Terminalis Catappa Coklat Krem Mangga Roystonea regia Kuning Alpukat Persia americanadah Merah Mudah Mengkudu Morinda citrifolia Merah.Kata Kunci: pewarna alam tumbuhan, sutera,  ektrak,  mordanting,  fiksasi

  20. AKTIVITAS ENZIM KOMERSIAL, EKSTRAK KASAR ENZIM DARI VISCERA KEONG MAS (Pila polita, ABALON (Haliotis asinina, DAN BEKICOT (Achatina fulica UNTUK LISIS JARINGAN RUMPUT LAUT Kappaphycus alvarezii PADA KULTUR PROTOPLAS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sri Redjeki Hesti Mulyaningrum

    2008-12-01

    Full Text Available Dalam usaha perbaikan kualitas bibit rumput laut Kappaphycus alvarezii dilakukan kultur protoplas dengan isolasi protoplas menggunakan enzim. Untuk mendapatkan sumber enzim yang ekonomis sebagai alternatif pengganti enzim komersial dan untuk mengetahui perbandingan konsentrasi enzim komersial yang optimum agar menghasilkan jumlah protoplas yang maksimum, dilakukan karakterisasi terhadap enzim dari berbagai sumber. Aktivitas ekstrak kasar enzim dari viscera bekicot (Achatina fulica tidak berbeda nyata dengan enzim komersial (P>0,05 dengan aktivitas sebesar 0,729 unit/mL; enzim komersial 0,354 unit/mL; ekstrak kasar enzim dari viscera keong mas (Pila polita 0,048 unit/mL; dan ekstrak kasar enzim dari viscera abalon (Haliotis asinina 0,014 unit/mL. Perbandingan enzim komersial yang optimum adalah 2:1 menghasilkan protoplas sebanyak 1,26 x 108 sel/mL; kemudian 1:2 dengan jumlah protoplas 1,22 x 108 sel/mL; perbandingan 1:1 menghasilkan protoplas sebanyak 8,36 x 107 sel/mL; perbandingan 0:1 menghasilkan protoplas sebanyak 6,33 x 107 sel/mL; dan perbandingan 1:0 menghasilkan protoplas sebanyak 9,55 x 106 sel/mL. Rumput laut asal Takalar memiliki protoplas dengan kepadatan tertinggi sebesar 3,7 x 108 sel/mL. Effort to improve the quality of seaweed seed Kappaphycus alvarezii has been done by protoplast culture with protoplast isolation using enzyme. To find out economical enzyme sources as alternatives to substitute the expensive commercial enzyme and to determine the optimum concentration ratio of commercial enzyme to produce maximum amount of protoplast, characterization was executed to several potential sources. Activity of crude extract enzyme from viscera of garden snail (Achatina fulica was not significantly different with commercial enzyme (P>0.05 it was 0.729 unit/mL, commercial enzyme 0.354 unit/mL activity; crude extract enzyme from viscera of golden snail (Pila polita 0.048 unit/mL activity and crude extract enzyme from viscera of abalone

  1. PENAMBAHAN GULA DAPAT MENINGKATKAN STABILITAS WARNA EKSTRAK ANTOSIANIN BUAH MURBEI HITAM YANG TERPAPAR CAHAYA FLUORESENS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Erlien Giovani Soeroso

    2017-06-01

    Full Text Available Anthocyanins are red to purple pigments and one of potent safe and natural food colorants which possess superior antioxidant activity. However, the stability of anthocyanins depends on various factors, including structure and concentrations, pH, temperatures, light, co-pigment, ascorbic acid, enzymes, metal ions, sugars, protein, sulfur dioxide. The aims of this research were to evaluate the effects of sugar addition on the stability of anthocyanin of black mulberry under different fluorescent light intensities and to determine the appropriate concentration of sugar that could increase black mulberry (Morus nigra L. anthocyanin stability. Fluorescent lamp at 3370, 4210, and 8820 lux (18, 23, and 32 watt, respectively were used to illuminate black mulberry fruit extract (10.09 g/L following 20, 40, 60% (w/v of sugar addition. Determination of anthocyanin color stability in extract of black mulberry fruit was perfomed using degradation kinetics modeling to obtain the appropriate order. The concentration rate (k and half life (t1/2 were then calculated based on subsequent order. The results showed that 20% sugar addition enhance the stability of black mulberry anthocyanin extract as compared to that of control (without sugar addition as indicated by half life increment from 170.826 to 183.733 h. On the other hand, anthocyanin stability decreased to 166.618 and 146.235 h half life with further sugar addition to 40 and 60%, respectively. Therefore, 20% sugar addition to black mulberry extract could improve its anthocyanin stability.

  2. UJI EFEKTIFITAS INSEKTISIDA NABATI EKSTRAK AKAR TUBA (Derris elliptica B. DAN UMBI GADUNG (Dioscorea hispida D. TERHADAP MORTALITAS DAN PERKEMBANGAN HAMA Plutella xylostella L. DI LABORATORIUM

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    irfan sugiono utomo

    2017-06-01

    Full Text Available Plutella xylostella L. merupakan hama penting tanaman kubis. Hama ini menyerang bagian daun dengan gejala daun menjadi berlubang sehingga turunnya produksi mencapai 80-100% penyebaran hama Plutella xylostella tersebar di daerah tropis dan subtropis.. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Hama Tumbuhan Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Jember. Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL dan di uji menggunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT dengan taraf 5%. Perlakuan aplikasi yang digunakan dengan 2 metode, yaitu metode tetes (ulat dan metode celup (pakan. Perlakuan yang digunakan yaitu: K1 (Konsentrasi akar tuba 20ml/l air, K2 (Konsentrasi akar tuba 25ml/l air, K3 (Konsentrasi akar tuba 30ml/l air, K4 (Konsentrasi umbi gadung 20ml/l air, K5 (Konsentrasi umbi gadung 25ml/l air, K6 (Konsentrasi umbi gadung 30ml/l air, K7 (Konsentrasi akar tuba 20 ml/l air +umbi gadung 30ml/l air, K8 (Konsentrasi akar tuba 30 ml/l air +umbi gadung 20ml/l air. Pengamatan meliputi persentase mortalitas larva P. xlostella , persentase larva yang menjadi pupa, persentase larva yang menjadi imago Hasil penelitian menunjukkan bahwa Insektisida nabati akar tuba dan umbi gadung berpengaruh sangat nyata terhadap mortalitas larva Plutella xylostella yakni dapat menyebabkan tingkat mortalitas sebesar 86,67 % dengan konsentrasi paling efektif pada perlakuan K8 yaitu ektrak akar tuba 30ml/l air + umbi gadung 20ml/l air. Perlakuan ekstrak nabati akar tuba lebih efektif dengan metode celup sedangkan ekstrak umbi gadung lebih efektif dengan metode tetes. Penggunaan perlakuan kombinasi insektisida nabati lebih efektif dibandingkan dengan pemberian insektisida nabati tunggal.Kata kunci: Plutella xylostella, Akar tuba, Umbi gadung 

  3. AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN BUAS-BUAS (Premna cordifolia Linn. TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI PARU TIKUS (Rattus norvegicus WISTAR JANTAN PASCA PAPARAN ASAP ROKOK

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Kristina Lusty Tohomi

    2017-03-01

    derajat kerusakan paru tikus akibat asap rokok. Simplisia daun buas-buas dimaserasi dengan etanol 70%. Tikus dibagi menjadi 5 perlakuan, yaitu kelompok  yang hanya diberi suspensi CMC (kontrol CMC, kelompok yang hanya diberi paparan asap rokok  (kontrol negatif, kelompok perlakuan P1, P2, P3 masing-masing diberi paparan asap rokok dan ekstrak etanol daun buas-buas dengan dosis 200, 400, serta dosis 600 mg/kgBB dan kelompok perlakuan kontrol Positif diberi paparan asap rokok dan suspensi vitamin E dosis 18 mg/kgBB. Semua kelompok diperlakukan setiap hari dengan menggunakan 3 batang rokok tanpa filter selama 14 hari . Kemudian pada hari ke 15 semua tikus diterminasi dan diambil paru sebelah kanan untuk selanjutnya dibuat preparat histopatologi menggunakan pewarnaan Hematoksilin-Eosin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun buas-buas dapat menurunkan tingkat kerusakan paru-paru pada pelebaran lumen alveolus, penebalan dinding alveolus dan infiltrasi sel radang pada tikus yang terpapar asap rokok. Dosis ekstrak etanol daun buas-buas dosis 600 mg/kgBB merupakan dosis efektif untuk menurunkan tingkat kerusakan paru-paru hingga tidak berbeda signifikan (p>0,05 dibandingkan dengan kontrol positif. Kata kunci: Premna cordifolia, Antioksidan, Histopatologi paru, Asap rokok

  4. OVIPOSITION PREFERENCE OF Aedes aegypti AGAINST VARIOUS LEAF EXTRACT AS AN ATRACTANT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sara Gustia Wibowo

    2015-07-01

    Full Text Available Aedes aegypti merupakan vektor pembawa virus Dengue yang menyebabkan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD.Pengendalian secara alami menggunakan bahan nabati merupakan alternatif pengendalian yang ramah lingkungan. Salahsatu pengendalian secara alami adalah memodifikasi ovitrap dengan penambahan zat aktif nabati sebagai atraktan untukmenarik nyamuk bertelur dan dapat menjadi ovisida dan larvasida. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui preferensibertelurnya nyamuk Ae. aegypti pada ovitrap dengan ekstrak daun mimba (Azadirachta indica, kecubung (Datura metel,zodia (Evodia suavolens dan jenu (Derris elliptica. Jenis penelitian eksperimen dengan rancangan acak lengkap. Keempatjenis ekstrak daun tersebut diisiikan pada ovitrap, dimasukan ke dalam kandang yang berisi 30 ekor Ae. aegypti dengankondisi kenyang darah. Pengamatan dilakukan setiap hari sampai hari ke-3. Hasil uji preferensi berbagai jenis ekstrak inimenunjukkan ovitrap yang berisi ekstrak daun jenu (D. elliptica lebih banyak ditemukan telur Ae. aegypti dibandingkandengan kontrol maupun ovitrap dengan ekstrak daun lainnya. Persentase telur pada kontainer dengan ekstrak jenu adalah44,2%, sedangkan yang terkecil ekstrak zodia (E. suaveolans 9,2%. Hasil uji Anova menunjukkan bahwa perlakuan antarkelompok berbeda nyata (p=0,000. Tanaman jenu (D. elliptica mempunyai potensi sebagai atraktan terhadap nyamuk Ae.aegypti dalam proses oviposisi.Kata kunci: atraktan, oviposisi, jenu (Derris elliptica, Aedes aegypti

  5. PRODUKSI BIOGAS DARI SAMPAH BUAH DAN SAYUR : PENGARUH VOLATILE SOLID DAN LIMONEN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Piyantina Rukmini

    2016-10-01

    Full Text Available Abstrak- Biogas merupakan salah satu sumber energi alternatif yang sedang dikembangkan dan sumber energi yang terbarukan. Bahan baku yang digunakan adalah kulit jeruk busuk (Citrus sinensia osbeck dan kobis (Brassica oleracea. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh volatile solid dan limonen terhadap produksi biogas. Penelitian menggunakan erlenmeyer 500 mL sebanyak 6 buah, waterbath, manometer air, dan thermometer. Volume total digester 350 mL. Penelitian dilakukan dengan cara menghancurkan bahan baku supaya lebih mudah didegradasi oleh bakteri. Oksigen yang bersifat toxic bagi bakteri anaerobik, dapat dihilangkan dengan penambahan N2 dalam digester pada awal operasi. Penelitian dilakukan pada kondisi mesofilik (30 – 400C selama 50 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada digester yang memiliki VS sama (T1 dan T3 dengan 15% VS, dan T2 dan T4 dengan 20% VS, dengan konsentrasi kulit jeruk/limonen berbeda (T1= 114ppm< T3= 170ppm, dan T2= 152ppm

  6. Pengujian secara In Vitro Oligosakarida dari Ekstrak Tepung Buah Rumbia (Metroxylon sago Rottb. sebagai Sumber Prebiotik

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Muhammad Daud

    2009-10-01

    Full Text Available In vitro analysis of oligosaccharide from extract rumbia fruit (Metroxylon sago Rottb. as prebiotic ABSTRACT. Despite a range of commercially available oligosaccharides there is plenty of room to develop new, functionally enhanced prebiotics. current generation of oligosaccharides was not rationally developed. better understanding of factors determining the prebiotic activity of a particular oligosaccharide. Despite the range of commercially available oligosaccharides mixtures (mainly fructo and galacto-oligosaccharides, very few studies are focused on the mechanisms behind the prebiotic activity of particular oligosaccharides. Probably this lack is due to the unavailability of well characterized oligosaccharide fractions for prebiotic function assessment. The objectives of this research were to asses the ability of lactic acid bacteria in fermentation of oligosaccharide and as prebiotic (in vitro. Material used was oligosaccharide of purified rumbia fruit extract. Analysis of oligosaccharide as prebiotic was conducted in vitro using lactic acid bacteria. The lactic acid bacteria consisted Bifidobacterium bifidum, Bifidobacterium animalis, Lactobacillus bulgaricus and Lactobacillus casei Rhamnosus. The growth media for bacteria was a liquid MRS basic medium where glucose was substituted by oligosaccharide of purified rumbia fruit extract. Incubation was in aerob for Lactobacillus and anaerob for Bifidobacterium in incubator 37oC. The lactic acid bacteria was calculated 24-48 hours during incubation periode. The variables observed were: oligosaccharide component, ability of lactic acid bacteria in fermentation of oligosaccharide, and growth of lactic acid bacteria (Lactobacillus and Bifidobacterium. The result showed that the oligosaccharide component from extract rumbia fruit consisted of: sucrose, stacchiose, and raffinose. The result showed that the oligosaccharide extract rumbia fruit was significantly (P<0.05 the growth of lactic acid bacteria (Lactobacillus and Bifidobacterium and fermentation of oligosaccharide. It is concluded that oligosaccharide of rumbia fruit extract could be used as prebiotic.

  7. RANTAI NILAI PRODUK OLAHAN BUAH MANGGIS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Mochamad Aji Narakusuma

    2014-09-01

    petani; 4 menentukan prioritas produk olaha manggis yang dapat dikembangkan di tingkat petani. Data dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif  dengan cara interview mendalam, nilai tambah metode Hayami, metode perbandingan eksponensial, dan analisis kesenjangan. Hasil penelitian menunjukan permasalahan utama dalam rantai nilai produk olahan manggis yaitu (A.1 Kesulitan dari PT Inti Kiat Alam (PT IKA untuk mendapatkan manggis (grade A sebagai bahan baku produksi karena adanya kompetisi dengan eksportir;  (A.2 permasalahan utama di tingkat petani ialah keterbatasan mesin yang dimiliki oleh BBP Mektan dan belum meratanya informasi nilai tambah. (B Hasil analisis nilai tambah produk olahan manggis di BBP Mektan, kapsul herbal ekstrak manggis (Rp153.723/kg, tepung kulit manggis (IDR 56.144/kg, dodol biji manggis (Rp72.500/kg, dan koktail manggis(Rp18.043/kg. (C Kriteria utama yang menjadi kesenjangan terhadap nilai tambah di tingkat petani ialah kepastian pasar (67,87%.  (D Tepung kulit manggis menjadi prioritas utama sebagai nilai tambah yang dapat dikembangkan di tingkat petani disebabkan kondisi bahan baku yang melimpah, nilai tambah yang tinggi, potensi pasar yang luas, dan kesederhanaan adopsi teknologi yang digunakan. Oleh karena itu, Peran pemerintah daerah sebagai pemangku kebijakan dan hukum perlu membuat peraturan yang jelas mengenai perdagangan manggis di tingkat daerah. Kata kunci: analisis kesenjangan, nilai tambah Hayami, metode perbandingan eksponensial, produk olahan manggis, rantai nilai

  8. Ekstraksi dan Uji Stabilitas Zat Warna Alami dari Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L dan Bunga Rosela (Hibiscus sabdariffa L

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yusraini Dian Inayati Siregar

    2017-03-01

    Full Text Available Ekstraksi dan Uji Stabilitas Zat Warna Alami dari Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L dan Bunga Rosela (Hibiscus sabdariffa L telah dilakukan. Penelitian bertujuan untuk mengekstraksi bunga kembang sepatu dan bunga rosella dengan mencari temperatur dan konsentrasi yang optimum untuk mendapatkan pigmen dari bunga kembang sepatu dan bunga rosella dengan pelarut air dan etanol, selain itu dilakukan juga uji stabilitas zat warna. Analisa kadar zat warna dilakukan dengan metode spektrofotometri. Hasil ekstrasi optimum menggunakan metode maserasi dengan pelarut air  adalah pada temperatur 90°C dan dengan pelarut etanol pada konsentrasi 96 %.Uji stabilitas warna memberikan hasil sebagai berikut: a Kondisi penyimpanan, sinar matahari dan sinar lampu dapat mempengaruhi stabilitas zat warna ekstrak Hibiscus rosa-sinensis L dan Hibiscus sabdariffa L dengan meningkatnya nilai absorbansi pada kedua ekstrak. b Penambahan oksidator, H2O2 dapat mempengaruhi stabilitas zat warna ekstrak Hibiscus rosa-sinensis L dan Hibiscus sabdariffa L dengan perubahan dari ekstrak berwarna menjadi ekstrak tidak berwarna karena menghasilkan turunan asam benzoat. c Nilai pH yang semakin meningkat, dari pH 4 ke pH 5, mempengaruhi stabilitas zat warna ekstrak Hibiscus rosa-sinensis L dan Hibiscus sabdariffa L dengan perubahan ekstrak berwarna menjadi tidak berwarna karena terbentuknya basa kuinodal.   Kata Kunci: Ekstraksi, Hibiscus rosa-sinensis L, Hibiscus sabdariffa L, Spektrofotometri UV-Vis

  9. Studi Keragaman Rambutan Di Sumatera Utara, Sebagai Salah Satu Faktor Pendukung Pembangunan Pertanian Yang Berkelanjutan

    OpenAIRE

    Sorta Simatupang

    2008-01-01

    Buah rambutan buah asli Sumatera Utara yang mempunyai prospek ekonomi cerah. Hal ini ditandai dengan meningkatnya volume pasar ekspor 160 % dati pada tahun sembilan puluhan. Dari beberapa keragaman jenis buah rambutan yang ada di Sumatera Utara, yang laku di pasaran hanyalah buah rambutan tertentu saja yang sesuai dengan selera konsumen (Kotler, 1991). Untuk memenuhi selera konsumen petani rambutan menanam varietas yang disukai konsumen saja, dan menebang/membunuh yang tidak disukai atau yang...

  10. BALINESE FRUIT SHOOTER GAME WAS CATEGORIZED AS A VIRTUAL REALITY-BASED WHICH WAS APPROPRIATE AS INSTRUCTIONAL MEDIA IN KINDERGARTEN (GAME BALINESE FRUIT SHOOTER BERBASIS VIRTUAL REALITY SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DI TAMAN KANAK-KANAK

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Made Aditya Pranata

    2018-02-01

    Full Text Available Ab stract. Local Balinese fruits competed between imported fruit which existence was not uncommon and some local Balinese fruits that were once very popular in the community, and now that was rarely founded. The present generation is more familiar with various imported fruits than local fruits, especially in Bali (Rai, 2016. Based on these problems required a media used to introduce local Balinese fruit, one of which is imstructional media. The Activities are grouping local Balinese fruit by color by shooting. That activities are conducting to motivate the interest of learning, to increase insights related to local Balinese fruit, to introduce local Balinese fruit to kindergarten children, and to give an overview of the form of local Balinese fruit. Development of Balinese Fruit Shooter game based on Virtual Reality as instructional media in Ceria Asih of Kindergarten Singaraja using ADDIE model. The final result is a Virtual Reality based Balinese Fruit Shooter game about shooting local Balinese fruits by color as an introduction to local Balinese fruit for early childhood that can be played through a computer with HTC VIVE headsets. Results for field trials involving 10 children of Ceria Asih Kindergarten Singaraja reached 92.2% with very appropriate criteria. This application can be used as a media to introduce the local fruit of Bali in learning in kindergarten with sub themes of fruits. Abstrak. Buah lokal Bali bersaing antara buah impor yang keberadaannya tidak jarang ditemukan dan beberapa buah lokal Bali yang dulu sangat populer di masyarakat, saat ini sudah mulai jarang ditemukan. Generasi sekarang lebih mengenal berbagai buah impor daripada buah lokal khususnya di Bali (Rai, 2016. Berdasarkan permasalahan tersebut diperlukan suatu media yang digunakan untuk memperkenalkan buah lokal Bali, salah satunya adalah media pemebelajaran. Kegiatan yang dilakukan adalah mengelompokan buah lokal Bali berdasarkan warna dengan cara menembak

  11. Peran Ekstrak Etanol Topikal Daun Mengkudu (Morinda citrifolia L. pada Penyembuhan Luka Ditinjau dari Imunoekspresi CD34 dan Kolagen pada Tikus Galur Wistar

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Indah Puti Rahmayani S

    2013-12-01

    Full Text Available Problems in wound healing occurred if proper care is not given and the wound develops into a chronic wound. Noni (Morinda citrifolia L. is one of the most common plants in tropical areas, including Indonesia, which fruit, leaves dan root are used in traditional treatment, for example wound healing. This experimental research with post test-only control group design identified the effect of topical application of noni leaves ethanol extract on wound healing by examining the histopathological appearance of fibroblas count, inflammatory cell infiltration, cluster of differentiation 34 (CD34 immunoexpression, and collagen deposition. The research was performed between November 2010 until September 2011 at the Pharmacology and Pathology Anatomy laboratories of Dr. Hasan Sadikin General Hospital Bandung. Excisions were made on each back of the rat of the 36 rats that were divided into control and test groups where the test group received topical application of noni leaves ethanol extract. The wound was examined on day 3, 7, and 14 using a light microscope. The result showed a tendency of better wound healing in the test group for all parameters based on the data on day 3, 7, and 14. Mann-Whitney Test with 95% confidence interval (p<0.05 showed that the p value for fibroblast count, inflammation cell infiltration, CD34 immunoexpression and collagen subsequently were p=0.319, p=0.290, p=0.251, and p=0.245, respectively. In conclusion, topical application of noni leaves ethanol extract has a benefit on wound healing although the results are not statistically significant.

  12. Amino Acids Content in Mangosteen Fruit as Affected by Tree Ages

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Eko Setiawan

    2018-01-01

    Full Text Available Kita meneliti perbedaan kandungan dan komposisi asam amino pada buah manggis yang dipanen dari pohon yang berbeda umur dari kebun Manggis di Bogor pada tahun 2012. Pohon manggis dengan umur yang berbeda (muda, sekitar 20 tahun; sedang, sekitar umur 35 tahun; dan tua, sekitar 50 tahundipilih untuk diambil buahnya. Buah dari tiap pohon dipanen pada kondisi masak hijau spot kuning-merah. Pada buah dari semua umur pohon, asam amino yang dominan adalah γ-aminobutyric acid dan alanine. Total kandungan asam amino tertinggi terdapat pada buah yang dipetik dari pohon umur muda dari pada  buah yang dipetik dari pohon umur sedang dan tuaKata kunci: asam amino, GABA, kandungan, manggis

  13. EFEK ANTIDIABETES EKSTRAK AIR KULIT BUAH PISANG AMBON (Musa paradisiaca L. TERHADAP MENCIT (Mus musculus MODEL HIPERGLIKEMIA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sri Indrawati

    2015-10-01

    Full Text Available Pisang Ambon (Musa paradisiaca L. is one type of bananas usually consumed by Indonesian people. Besides its flesh which has high nutrition, its peels also has antioxidant activity. Antioxidants has the ability to reduce oxidative damage in people’s body with diabetes mellitus. Therefore, this study aimed to determine the antioxidant activity of the aqueous  extract of Pisang Ambon peels and to determine it’s effective dose as an antidiabetic agent in hyperglycemic mice. This study used male mice which all have been intravenously induced with alloxan at a dose of 50 mg/kgBW. They were then divided into five groups. The first two groups got Na CMC 0.5% (negative control and glibenclamide 0.65 mg/kgBW (positive control, while the other three got  the aqueous  extract of Pisang Ambon peels successively at doses of 400, 800, and 1200 mg/kgBW. The data were statistically analyzed using ANOVA (Analysis of Variance at 95% confidence interval with parameter of blood glucose levels difference between before and after treatment. The results showed that the aqueous extract of Pisang Ambon peels had antidiabetic activity at an effective dose of 400 mg/kgBW in hyperglycemic mice which was comparable to glibenclamide

  14. Kapasitas Antioksidan Ekstrak Buah Salak (Salacca Zalacca (Gaertn.) Voss) Varian Gula Pasir Menggunakan Metode Penangkapan Radikal Dpph

    OpenAIRE

    Puspitasari, Endah; Ningsih, Indah Yulia

    2016-01-01

    The aim of this study was to evaluate antioxidant capacity of gula pasir variant of snake fruit (Salacca zalacca (Gaertn.) Voss) water extract using free radical scavenging activity of the 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl radical (DPPH). The inhibition concentration (IC50) sufficient to elicit 50% of a maximum effect estimated in 100% was 40.89±6.35 μg/mL for the DPPH radical scavenging activity. While the positive control, quercetin, had IC50 value of 8.79±0.90 μg/mL. Based on the IC50 value, w...

  15. UJI EFEK ANALGETIKA EKSTRAK BUAH KAKTUS (Opuntia elatior Mill. PADA MENCIT (Mus musculus YANG DIINDUKSI ASAM ASETAT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Gissa Amellia

    2015-10-01

    Full Text Available Pain is a mechanism of body defense. One way to allay or decreasing the pain is using medicines that have analgetic effect. The aim of this study is determine the analgetic effect of cactus fruits (Opuntia elatior Mill. extract and the most effective dose to giving analgetic effect. This study used writhing method by the injection acetic acid 1% as induced. Group I as a negative control used natrium carboxy methylcellulose 1%, group II as a positive control used aspirin suspension which dosage was 1,3 mg/20g BB, group III as a extract of cactus fruits give to dose 50 mg/kg BB, group IV dose 100 mg/kg BB, and group V dose 150 mg/kg BB. The result shows that cactus fruits extract to giving analgetic effect judging from the reduction strength writhing reflex to protection percentage at dose 50 mg/kg BB (11,26%, 100 mg/kg BB (42,10%, 150 mg/kg BB(60,14% and the positif control (75,34%, at the positif control shows that higher protection percentage. Effectiveness percentage analgetic extract of cactus fruits at dose of 50 mg/kg BB (14,4%, 100 mg/kg BB (55,36%, 150 mg/kg BB (79,95% and positif control (100%. The data which is got from the calculation later is analyzed by Kruskal Wallis. The result showed that at dose of 150 mg/kg BB is p: 0,016 (p<0,05 when compared with the positive control. So that is different significantly between dose 150 mg/kg BB and the positive control. The extract showed a optimal analgetic effect characterized by a significant reduction in the number of writhes or abdominal stretches in mice with dose 150 mg/kg BB body weight used when compared to the cactus fruits extract dose 50 and 100 mg/kg BB

  16. MEMPELAJARI KARAKTERISTIK SARI BUAH DARI MENGKUDU (Morinda citrifolia Linn. YANG DIHASILKAN MELALUI FERMENTASI [Characteristic of Noni (Morinda citrifolia Linn Fruit Juice Produced by Fermentation

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ivonne P Kusuma3

    2003-08-01

    Full Text Available Fermentation is one of the methods to get noni juice. In this research, noni is fermented in hanged system and submerged system for 1, 2, 3, and 4 weeks. The result showed the longer fermentation increased pH, alcohol content, turbidity, viscosity, microbial content, and decrease ascorbic acid and acid content, soluble solid content, color and flavor acceptance. Differennt system fermentation affected percent yield, soluble solid content, turbidity of juice, panels opinion to color significantly. Noni juice of submerged system has higher percent yield, higher soluble solid content, turbidity, but provided lighter color than noni juice of hanged system. Juice of submerged system is better than hanged system. Juice from three weeks fermentation indicated changes of metabolism activity which is shown by some characteristic changes. Fruit juice made by submerged fermentation system had more diverse compounds than fruit juice without fermentation.

  17. Menyikat Gigi, Konsumsi Buah Dan Sayur, Aktivitas Fisik, Diabetes Mellitus Dengan Jaringan Periodontal Gigi di Indonesia, Tahun 2013

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Indirawati Tjahja Notohartojo

    2017-06-01

    aktivitas fisik dan Diabetes Mellitus dengan jaringan Periodontal di Indonesia. Penelitian ini merupakan analisis lanjut dari Riskesdas. Riskesdas merupakan riset dengan jenis observasional dan disain potong lintang. Pelaksanaan Riskesdas 2013 di 33 propinsi dan 497 kabupaten/kota di Indonesia pada tahun 2013. Populasi adalah seluruh masyarakat Indonesia. Sampel adalah anggota rumah tangga yang berusia 15 tahun keatas dan berjumlah 722.329 orang. Variabel dependen adalah kesehatan jaringan periodontal sedangkan variable independen adalah menyikat gigi, makan buah dan sayur, aktivitas fisik, dan diabetes mellitus. Analisis data secara bivariat dengan x2 test. Menyikat gigi secara benar berpengaruh signifikan terhadap jaringan periodontal yang sehat, demikian dengan aktivitas fisik yang cukup. Sedangkan konsumsi buah dan sayur yang cukup (p = 0,117 dan menderita diabetes mellitus (p = 0,647 tidak berhubungan signifikan dengan kesehatan jaringan periodontal. Diabetes Mellitus tidak berpengaruh terhadap kesehatan jaringan periodontal kemungkinan karena hanya berdasarkan wawancara dan tidak diikuti dengan pemeriksaan darah. Disarankan untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan menyikat gigi dengan cara yang benar yaitu 2 kali sehari setelah sarapan pagi dan sebelum tidur malam. Selain itu, perlu dipromosikan aktivitas fisik yang cukup.  

  18. Pengaruh Perbandingan Sari Buah dan Gula Terhadap Mutu Minuman Fungsional Labu Kuning

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Kamsina Kamsina

    2015-12-01

    Full Text Available Functional beverage is a kind of beverage obtained from the edible part of fruit through process of washing, crushing, and purifying (if required, pasteurizing, fermenting, and packaging to be consumed immediately. Functional drinks of pumpkin can be used as a satisfying taste and have special function to increase the certain vitamins and minerals intake, inceasing stamina, and reducing the risk of certain diseases (such as antioxidants to reduce the risk of cancer. The purpose of this study was to determine the optimum concentration of pumpkin juice and sugar concentration in making functional drinks of pumpkin. The results showed that the treatment variation of pumpkin juice and water ratio 1:1 and the addition of sugar 20% (A1B3 provided the best results for pH, sugar content, total acid, total dissolved solid, metal contamination, and the amount of lactic acid bacteria. For all treatments, the results of microbial contamination were good, both coliforms <2 APM/100 ml (negative and salmonella (negative, and had storage resistance at a temperature of 4oC (refrigerator for three (3 weeks.ABSTRAKMinuman fungsional dihasilkan dari pengolahan buah untuk dikonsumsi secara langsung. Minuman ini diperoleh melalui  proses pencucian, penghancuran, penjernihan (jika dibutuhkan, pasteurisasi, fermentasi, dan pengemasan. Minuman fungsional labu kuning bisa digunakan sebagai pemuas rasa dan berfungsi khusus untuk menambah asupan vitamin dan mineral tertentu, meningkatkan stamina tubuh, dan mengurangi resiko penyakit tertentu (seperti antioksidan untuk mengurangi resiko kanker. Tujuan penelitian ini adalah menentukan konsentrasi juice labu kuning dan konsentrasi gula yang optimal dalam pembuatan minuman fungsional labu kuning. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan rasio sari labu kuning dengan air 1:1 dan penambahan gula pasir 20%  (A1B3  memberikan hasil terbaik terhadap nilai pH, kadar gula, total asam,   total padatan terlarut, cemaran logam

  19. PENERAPAN PULSED ELECTRIC FIELD PADA PASTEURISASI SARI BUAH APEL VARIETAS ANA: KAJIAN KARAKTERISTIK NILAI GIZI, SIFAT FISIK, SIFAT KIMIAWI DAN MIKROBIA TOTAL Application of Pulsed Electric Field in Pasteurization of Apple Juice of Ana Cultivar : Study on

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    La Choviya Hawa

    2012-05-01

    Full Text Available Apple juice, extracted from apple of ana cultivar , was pasteurized using a pulsed electric field (PEF method. The aimof this research was to analyze the changes on nutritional, physical and chemical properties and total microbes from apple juice after pasteurization. The research was conducted from July until Oktober 2009 located in Malang. The PEF treatment was carried out using treatment time variation for 10, 20, 30, 40, 50 and 60 seconds. Several parameters of vitamin A and C, water content, density, pH, total soluable solid and total microbes were observed. The results showed that PEF treatment did not significantly change nutritional, physical and chemical properties and total microbes after pasteurization with PEF in compared with no treatment pasteurization. The highest degradation was found in treatment time for 60 seconds, i.e. 93.53 %. ABSTRAK Sari buah apel, yang diekstrak dari apel varietas ana, dipasteurisasi dengan metode pulsed electric field (PEF. Tujuanpenelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan karakteristik nilai gizi, sifat fisik, kimiawi dan total mikrobia sari buah apel sesudah dipasteurisasi. Penelitian dilaksanakan bulan Juli sampai dengan Oktober 2009 di Malang. Penelitian ini menggunakan variasi waktu pengolahan 10, 20, 30, 40, 50 dan 60 detik. Parameter pengamatan yaitu vitamin A dan C, kadar air, berat jenis, pH, total padatan terlarut dan total mikrobia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai gizi, sifat fisik dan kimiawi dari sari apel  tidak mengalami perubahan signifikan dibandingkan sari apel tanpa perlakuan PEF. Penurunan total mikrobia terbesar pada waktu perlakuan 60 detik dengan efektivitas pembunuhan sebesar 93,53%.

  20. Formulasi Sediaan Nano Herbal Tempuyung (Sonchus arvensis L. dalam Bentuk Self Nano-Emulsifying Drug Delivery System (SNEDDS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Budy Wijiyanto

    2016-12-01

    Full Text Available Tempuyung (Sonchus arvensis L. merupakan tanaman asli Indonesia yang berhkasiat sebagai diuretik dan antioksidan. Untuk mendapatkan efek terapi yang optimal perlu inovasi untuk membuatnya menjadi sediaan nano herbal. Penelitian ini bertujuan  membuat sediaan nano herbal tempuyung dalam bentuk Self Nano-Emulsifying Drug Delivery System (SNEDDS.  Kandungan zat aktif tempuyung diekstraksi dengan etanol dan berikut diuapkan pelarutnya untuk mendapatkan ekstrak kental. Ekstrak yang diperoleh distandarisasi menurut Farmakope Herbal Indonesia. Berikutnya dibuat SNEDDS tempuyung dengan menggunakan minyak Capryol-90, surfaktan tween 20 dan ko-surfaktan PEG 400. SNEDDS yang diperoleh dikarakterisasi meliputi ukuran partikel dan zeta potensial. Dari ekstraksi diperoleh ekstrak kental sebanyak 77,52 g. Hasil ini telah memenuhi syarat jika dibandingkan dengan Farmakope Herbal yang menyebutkan perolehan rendemen ekstrak kental daun tempuyung adalah tidak kurang dari 7,5%.  Formulasi tempuyung dalam bentuk sediaan SNEDDS diperoleh suatu nanoemulsi yang jernih dengan ukuran partikel 16,2 ± 1,06 nm dan nilai zeta potensial -37,48±0,74 mV. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak tempuyung menghasilkan suatu nano herbal dalam bentuk sediaan SNEDDS.

  1. UPAYA MENINGKATKAN CAPASITY BUILDING KELOMPOK TANI DI KECAMATAN GUNUNGPATI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dyah Maya Nihayah

    2016-03-01

    Full Text Available Penduduk di Kecamatan Gunungpati sebagian besar bermata pencaharian petani. Hasil pertanian yang dihasilkan adalah buah rambutan. Hasil panen yang melimpah yang belum diimbangi dengan teknologi pasca panen dan rendahnya harga jual mengakibatkan buah rambutan tidak memiliki nilai ekonomis. Harga jual rambutan sangat rendah, hanya mencapai paling tinggi Rp 2.500,00 per ikat. Buah rambutan yang tidak habis terjual akan cepat layu, rusak dan busuk. Hal ini menunjukkan bahwa petani di Kecamatan Gunungpati yang menjadi khalayak sasaran belum produktif secara ekonomi. Penerapan teknologi pasca panen merupakan hal yang urgen untuk dilakukan untuk mempertahankan, meningkatkan dan menambah nilai jual produk olahan buah rambutan. Upaya yang dapat dilakukan agar buah rambutan memiliki nilai ekonomis yang tinggi dapat diupayakan melalui pengolahan buah rambutan menjadi beberapa produk olahan sehingga mampu meningkatkan nilai tambahnya agar dapat meningkatkan pendapatan petani di wilayah Kecamatan Gunungpati. Tujuan kegiatan ini, adalah membentuk kelompok usaha pengolahan buah pada kelompok tani dan penguatan kelembagaannya. Metode yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut adalah sosialisai dan pelatihan dari aspek kelembagaan. Seluruh proses tersebut dilakukan pada dua kelompok tani yaitu Kelompok Tani Teger dan kelompok Tani Sumber Rejeki yang ada di Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Pembentukan KUB serta pelatihan kelembagaan yang dilakukan merupakan usaha untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan di kelompok tani di Kecamatan Gunungpati.

  2. Effect of Vapor Heat Treatment on the Mortality of Bactrocera dorsalis (Diptera: Tephritidae and the Quality of Mango cv. Arumanis

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Tri Wulan Widya Lestari

    2017-07-01

    Full Text Available Arumanis is a superior export variety mango from Indonesia. One inhibiting factor on the production of this fruit variety is the infestation of Bactrocera dorsalis (Diptera: Tephritidae fruit fly. Vapor heat treatment was recommended by ISPM No. 28 of 2007 as an effective treatment in eradicating fruit flies. This research was aimed to find out the optimum temperature and the duration of vapor heat treatment on the mortality of egg and larvae of B. dorsalis. The experiment was conducted in the Laboratory of Vapor Heat Treatment, BBPOPT, Jatisari, from October 2016 to January 2017. The observed parameters were temperature, duration of treatment, mortality of egg and larvae of fruit fly, and fruit quality. The results showed that vapor heat treatment at 47°C for 40 minutes (min was effective to reduce the number of eggs and larvae of B. dorsalis and had no negative impact on the fruit quality.   Intisari Buah mangga varietas Arumanis merupakan varietas mangga ekspor unggulan Indonesia. Salah satu faktor pembatas produksi buah mangga varietas Arumanis adalah lalat buah B. dorsalis (Diptera: Tephritidae. Perlakuan uap panas direkomendasikan oleh ISPM Nomor 28 tahun 2007 sebagai tindakan perlakuan yang efektif dalam mengeradikasi lalat buah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui suhu dan waktu optimum perlakuan uap panas terhadap mortalitas telur dan larva B. dorsalis pada buah mangga varietas Arumanis tanpa merusak kualitas buah. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Vapor Heat Treatment, BBPOPT, Jatisari, pada Oktober 2016 sampai dengan Januari 2017. Parameter yang diamati adalah suhu, lamanya waktu perlakuan, mortalitas telur dan larva lalat buah, dan kualitas buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan uap panas pada suhu 47°C selama 40 menit terbukti efektif membunuh telur dan larva B. dorsalis dan tidak berdampak negatif terhadap kualitas buah.

  3. Efektifitas Jahe Merah (Zingiber officinale Var. Rubrum sebagai Additif Pakan dan Antimikrobia terhadap Pertumbuhan Bakteri Anaerob dan Coliform Secara In Vivo pada Ayam Pedaging

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    J.R. Manullang

    2015-10-01

    Full Text Available Jahe merah (Zingiber officinale Var. Rubrum dikenal sebagai bakteriasida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakterial bubuk jahe terhadap pertumbuhan bakteri anaerob dan coliform (Escherichia coli dan Salmonella sp. secara in vivo pada Broiler. Penelitian ini menggunakan dua puluh empat DOC dengan berat badan 40,7 g. Pemberian bubuk jahe diberikan pada Broiler selama 5 hari dengan konsentrasi ekstrak jahe merah yaitu, 0,5, 1, dan 1,5% per kg pakan. Peubah yang diamati adalah berat badan, asupan pakan dan koloni bakteri. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh ekstrak jahe merah pada total koloni bakteri yang cenderung menurun dengan semakin tinggi konsentrasi ekstrak jahe merah, semakin tinggi efek hambatan pertumbuhan bakteri. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak jahe merah memiliki sejumlah aktivitas antibakteri untuk pertumbuhan bakteri anaerob dan coliform (E. coli dan Salmonella sp..

  4. SKRINING FITOKIMIA TANAMAN OBAT DI KABUPATEN BIMA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sry Agustina

    2016-06-01

    Full Text Available ABSTRAK : Telah dilakukan penelitian tentang skrining fitokimia tanaman obat yang sering digunakan oleh masyarakat Bima sebagai obat tradisional. Beberapa jenis tanaman yang digunakan oleh masyarakat Bima sebagai obat-obatan tradisional diantaranya kunyit, temulawak, jahe, kulit buah delima dan sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa aktif yang terdapat dalam tanaman obat lokal yang berperan aktif dalam penyembuhan penyakit. Tanaman obat yang dianalisis pada penelitian ini adalah rimpang kunyit (Curcumma longa Linn, rimpang jahe (Zingiber officinale, rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza, rimpang lengkuas (Alpinia galanga, daun jambu biji (Psidium guajava, daun sirsak (Annona muricata L., daun sirih (Piper betle L., daun salam (Syzygium polyanthum, kulit buah delima (Punica granatum dan daun kecubung (Datura metel L. Metode yang digunakan pada penelitian ini merupakan metode penapisan/skrining fitokimia untuk mendeteksi kandungan senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, steroid/terpenoid, saponin dan tanin. Dari hasil skrining fitokimia ekstrak etanol tanaman obat yang telah dianalisis menunjukkan bahwa 10 sampel mengandung flavonoid, 9 sampel mengandung alkaloid, 9 sampel mengandung steroid, 4 sampel mengandung terpenoid, 5 sampel mengandung saponin dan 7 sampel mengandung tanin.   ABSTRACT : A research on the phytochemical screening of medicinal plants are often used by Bima community as a traditional medicine was been done. Some types of plants used by Bima community as traditional medicines such as turmeric, ginger, pomegranate skin and so on. This study aims to determine the content of active compound contained in local medicinal plants an active compound in the healing of disease. Medicinal plants are analyzed in this study are turmeric, ginger rhizome, rhizome of ginger, galangal rhizome, the leaves of guava, soursop leaves, betel leaves, bay leaves, bark and leaves of pomegranate. The

  5. KARAKTERISTIK MORFOLOGI SERTA PERKEMBANGAN FIG NYAWAI (Ficus variegata Blume DI KEBUN RAYA CIBODAS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Agus Astho Pramono

    2015-12-01

    Full Text Available Nyawai (Ficus variegata Blume merupakan salah satu jenis pohon yang memiliki prospek yang baik untuk hutan tanaman. Informasi tentang aspek biologi reproduksinya masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik morfologi bunga dan buah nyawai, serta tahapan perkembangan fig. Penelitian dilakukan di Kebun Raya Cibodas, Jawa Barat. Kegiatan penelitian meliputi: 1 pengamatan morfologi bunga dan buah, dan 2 pengamatan perkembangan fig. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik morfologi fig nyawai yang dijumpai di Kebun Raya Cibodas, memiliki variasi yang tinggi dalam hal ukuran dan warna. Berdasarkan karakteristik morfologi bunga, secara individual ditemui dua tipe pohon yang mencirikan sebagai pohon menghasilkan bunga jantan dan penghasil bunga betina. Perbedaan antara tahap bunga, buah muda, dan buah matang tidak dapat dibakukan berdasarkan karakteristik morfologi eksternal dari fig. Tingkat kematangan buah nyawai dapat dilakukan dengan membelah fig. Nyawai tahap kuncup bunga berakhir sekitar 6-11 hari setelah munculya tunas fig, dan tahap bunga berakhir 11-26 hari. Perkembangan kuncup bunga menjadi buah yang matang memakan waktu sekitar 2-3 bulan. Hasil penelitian menyarankan untuk tidak mengumpulkan benih dari fig yang berukuran kecil, meskipun mereka memiliki karakteristik fisik fig yang matang.

  6. IDENTIFIKASI RISIKO RANTAI PASOK BERBASIS SISTEM TRACEABILITY PADA MINUMAN SARI APEL

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dwi Iryaning Handayani

    2013-10-01

    Full Text Available Risiko merupakan faktor-faktor yang menghambat operasional pada rantai pasok makanan yang tidak dapat dihindari akan tetapi dapat diminimalisir atau dihilangkan dengan melakukan penanganan risiko yang tepat. Penanganan risiko dalam rantai pasok sangat diperlukan agar dapat meminimalkan biaya, waktu dan kinerja dalam aktifitas rantai pasok. Traceability merupakan suatu sistem yang dapat meningkatkan transparansi dalam rantai supplai dalam mengurangi risiko klaim serta menemukan potensi risiko proses rantai pasok makanan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses yang terkait dengan traceability dan mengidentifikasi risiko yang terjadi pada rantai pasok makanan berdasarkan informasi sistem traceability. Aktivitas yang terkait dalam membangun sistem traceability antara lain pemeriksaan level stock dan produk minuman sari buah, penerimaan material dari pemasok, pembongkaran inspeksi bahan baku, penyimpanan bahan baku, penyimpanan sari buah di gudang, mengeluarkan sari buah dalam gudang untuk memulai aktivitas proses, inspeksi kualitas produk minuman sari buah, labeling produk jadi, persiapan pengiriman produk jadi, penyimpanan produk minuman sari apel di gudang, pengiriman produk ke distributor. Adapun risiko terjadi yang dapat di tangani dengan traceability yaitu, ketidak sesuaian data dengan produk dan bahan baku di gudang, kekurangan barang dan bahan baku digudang, keterlambatan penerimaan material, ketidak sesuaian barang yang dipesan, material busuk,sari buah rusak di gudang, sari buah tercampur dengan benda lain kesalahan pengangkutan produk, kesalahan dalam pengambilan galon sari buah yang tidak bersifat FIFO, kualitas produk tidak sesuai, kesalahan memberikan identitas, produk rusak digudang, produk cacat dalam perjalanan.

  7. BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BSLT DARI BERBAGAI FRAKSI EKSTRAK DAGING BUAH DAN KULIT BIJI MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Vivi Lisdawati

    2012-10-01

    Full Text Available Biological activity of a natural product involved in several certain characteristics will influence its pharmaceutical application. Secondary metabolites, considered as chemical compounds, are now thought to mediate plant defense mechanism by providing chemical barriers against animal and microbial predators. Brine Shrimp Lethality Test (BSLT method has been used as preliminary test for screening the activity of chemical compounds in n­ hexane, ethyl acetate, and methanol extracts from mesocarp and seeds of Phaleria macrocarpa, fam. Thymelaeaceae. BSLT method used shrimp larvas of Artemia salina L. to study the mortality effect that was caused by the sample extracts. All of crude extracts showed bioactivity with LC50 values from 0.16 to 11.83 µg/ml (baseline 1000 µg/ml. It means, at the concentration the crude extracts can cause 50% mortality of A. salina L. shrimp larvas, after 24 hours incubation. These results clearly indicate that crude extracts of P. macrocarpa showed high potential biological activity.

  8. Pengaruh Penambahan Jerami Nangka (Artocarpus heterophyllus Lam Terhadap Karakteristik Fruit Leather Mangga (Mangifera indica L

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Lisa Yusmita

    2018-04-01

    Full Text Available ABSTRAK Penganekaragaman pangan merupakan program kebijakan pemerintah dengan tujuan untuk terus mengembangkan pangan agar dapat memantapkan kemandirian dan penyediaan pangan dengan jenis yang beragam dan kualitas yang makin meningkat, jumlah yang memadai dan tersebar merata sehingga dapat memenuhi kebutuhan pangan dan gizi. Untuk mendukung penganekaragaman pangan tersebut maka diperlukan upaya untuk melakukan pengolahan produk-produk hasil pertanian. Buah-buahan merupakan salah satu produk hasil pertanian yang umumnya dibuat menjadi produk olahan seperti jam, jelly, puree, sari buah, buah kaleng, manisan kering atau basah. Salah satu jenis produk buah-buahan yang kering selain manisan adalah fruit leather. Fruit leather adalah jenis makanan yang berasal dari daging buah yang telah dihancurkan dan dikeringkan. Produk ini berbentuk lembaran tipis seperti halnya kulit buah dengan tekstur yang plastis dan kenyal, rasanya manis tetapi masih memiliki ciri rasa khas buah yang digunakan. Fruit leather juga termasuk produk makanan yang tidak mengandung zat pewarna sehingga cocok untuk dijadikan cemilan dan mempunyai aneka ragam bentuk dan warna. Pengolahan buah-buahan menjadi fruit leather merupakan salah satu upaya divesifikasi pangan. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL dengan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Data yang diperoleh dianalisa secara statistik dengan uji F, kemudian bila berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji DNMRT pada taraf nyata 5%. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Program Studi Teknologi Industri Pertanian Universitas Dharma Andalas dan Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas. Dari hasil penelitian didapatkan kesimpulan bahwa konsentrasi penambahan jerami nangka berpengaruh nyata terhadap kadar vitamin C dan kadar serat kasar. Sementara untuk pengujian kadar air, total asam dan kadar gula ternyata tidak dipengaruhi oleh konsentrasi penambahan

  9. Alternative fruit and vegetables consumption for 1-3 year old Indonesian children

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nurhayati Nurhayati

    2014-02-01

    Full Text Available AbstrakLatar belakang:World Health Organization merekomendasikan konsumsi sayur dan buah paling sedikit 400 gr atau 5 (lima porsi sayur dan buah sehari. Penelitian ini untuk menentukan alternatif jumlah dan jenis anjuran konsumsi sayur dan buah dan kecukupan vitamin A, vitamin C, potasium, asam folat dan serat yang dapat dipenuhi untuk kelompok umur 1-3 tahun anak Indonesia. Metode:Penelitian menggunakan data konsumsi sayur dan buah dari data Riskesdas tahun 2010. Analisis data menggunakan analisis linier programming untuk memperoleh lima alternatif jumlah dan jenis sayur dan buah untuk anak usia 1-3 tahun.Hasil:Hasil penelitian menunjukkan bahwa lima jenis buah yang paling banyak dikonsumsi anak usia 1-3 tahun adalah pisang, jeruk, pepaya, apel dan semangka. Lima jenis sayur yang paling banyak dikonsumsi anak usia 1-3 tahun adalah sayur bayam, sayur sop, sayur kangkung, sayur daun singkong, dan sayur asam. Jumlah anjuran konsumsi sayur dan buah untuk anak usia 1-3 tahun adalah 100-200 gram sayuran dan 150-200 gram buah Kesimpulan: Alternatif anjuran konsumsi sayur dan buah untuk anak usia 1-3 tahun adalah 100-200 gram (1-2 mangkok sayuran dan 150-200 gram (3-4 potong buah. (Health Science Indones 2013;2:74-7Kata kunci: anjuran, konsumsi, sayur, buah, anak usia 1-3 tahunAbstractBackground: WHO recommends the daily consumption of fruit and vegetables at least 400 grams or 5 servings. Based on national health survey Indonesia in 2007, means of daily portion of fruit and vegetable for Indonesian was less than 5 portion. This study was conducted to assess consumption of fruit and vegetables in 1-3 year old Indonesian children, and adequacy of daily requirement of vitamin A, vitamin C, potasium, folic acid and fiber. Methods: The study used consumption data from 2010 National Health Survey Indonesia. Using linier programming, we then could present 5 alternatives of combination of fruits and vegetables. Result:  The  study  found  five  kind  of

  10. Recommended alternative daily intake of fruits and vegetables for Indonesian elderly

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nurhayati Nurhayati

    2014-08-01

    Full Text Available AbstrakLatar belakang:Organisasi Kesehatan se Dunia (WHO merekomendasin konsumsi sayur dan buah paling sedikit 400 gr atau 5 (lima porsi sayur dan buah sehari. Penelitian ini untuk menentukan alternatif jumlah dan jenis anjuran konsumsi sayur dan buah untuk usia 65 tahun atau lebih untuk kecukupan zat gizi vitamin A, vitamin C, potassium, asam folat, dan serat. Metode:Penelitian menggunakan data konsumsi sayur dan buah dari data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas tahun 2010. Analisis data menggunakan program analisis linier untuk memperoleh lima alternatif jumlah dan jenis sayur dan buah untuk usia lebih dari 65 tahun.Hasil:Subjek yang dapat dianalisis sebanyak 7087 orang. Lima jenis buah yang paling banyak dikonsumsi adalah pisang, jeruk, pepaya, apel dan semangka. Lima jenis sayur yang paling banyak dikonsumsi adalah sayur bayam, sayur kangkung, sayur daun singkong, sayur asam, dan sayur sop. Berdasarkan hasil analisis progam linier dan ngka Kecukupan Gizi tahun 2004 untuk vitamin A, vitamin C, asam folat, serat, dan potasium bagi usia lebih dari 65 tahun, maka jumlah anjuran konsumsi sayur dan buah adalah 300 gram sayuran dan 200-400 gram buah.Kesimpulan: Anjuran alternatif konsumsi sayur dan buah untuk usia lebih dari 65 tahun adalah 300 gram (3 mangkok sayuran dan 200-400 gram (2-4 potong buah. (Health Science Indones 2014;1:30-4Kata kunci:anjuran konsumsi harian, sayur, buah, usia lajut AbstractBackground: The WHO recommends the daily consumption of fruits and vegetables of at least 400 grams or 5 servings. This study was conducted to assess consumption of fruits and vegetables in 65 year-old and above Indonesians, and the adequacy of daily requirements of vitamin A, vitamin C, potassium, folic acid, and fiber. Methods: The study used data from 2010 National Health Survey Indonesia. Using linier programming, 5 alternatives of combination of fruits and vegetables were presented for 65 year-old and above.Result: The number of subjects that

  11. PENGARUH KEPERCAYAAN, KOMITMEN, DAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA RANTAI PASOKAN (STUDI KASUS IKM PENGOLAH BUAH MARKISA DI KOTA MAKASSAR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Musran Munizu

    2017-03-01

    informasi merupakan elemen-elemen penting untuk meningkatkan kinerja rantai pasokan dalam suatu perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah menguji dan menganalisis pengaruh variabel kepercayaan terhadap kinerja rantai pasokan, pengaruh kepercayaan terhadap komitmen, pengaruh komitmen terhadap kinerja rantai pasokan, pengaruh teknologi informasi terhadap kinerja rantai pasokan, dan pengaruh variabel kepercayaan terhadap kinerja rantai pasokan melalui komitmen pada Industri Kecil dan Menengah (IKM pengolah buah markisa di Makassar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana kuesioner menjadi alat pengumpul data utama. Data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif, dan partial least square-path modeling (PLS-PM. Komputasi data menggunakan bantuan software SmartPLS 2.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja rantai pasokan. Kepercayaan juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen. Komitmen mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja rantai pasokan. Teknologi informasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja rantai pasokan. Variabel kepercayaan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja rantai pasokan melalui komitmen. Kepercayaan memberikan efek langsung yang lebih kecil pada kinerja rantai pasokan dibadingkan dengan efek tidak langsung, yang dimediasi oleh komitmen. Kinerja rantai pasokan lebih dipengaruhi oleh teknologi informasi daripada kepercayaan dan komitmen. Hasil studi ini dapat berimplikasi pada pentingnya peranan manajemen untuk konsisten menjaga kepercayaan, komitmen dan pemanfaatan teknologi informasi dalam sistem rantai pasokan.Kata kunci:   kepercayaan, komitmen, teknologi informasi, kinerja rantai pasokan, IKM pengolah buah markisa

  12. Komposisi Kimia, Kadar Albumin Dan Bioaktivitas Ekstrak Protein Ikan Gabus (Channa Striata Alam Dan Hasil Budidaya

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ekowati Chasanah

    2015-12-01

    Full Text Available Khasiat kesehatan ikan gabus (C. striata telah dikenal secara luas dan saat ini C. striata telah digunakan sebagai bahan baku industri produk suplemen. Tingginya permintaan akan produk suplemen tersebut menimbulkan masalah pada ketersediaan C. striata yang sebagian besar ditangkap dari sungai dan danau sebagai tempat hidupnya. Ikan gabus budidaya dipercaya memiliki kualitas tidak sebaik ikan gabus alam.Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai komposisi kimia, termasuk albumin dan potensi ekstrak protein kasar ikan gabus alam dan hasil budidaya sebagai antioksidan dan anti hipertensi. Hasil analisis menunjukkan bahwa ikan gabus alam dan hasil budidaya memiliki kadar protein yang tidak berbeda secara nyata, tetapi berbeda pada kadar air, abu, dan lemak. Ikan gabus alam memiliki kadar lemak dan abu lebih rendah tetapi kadar air lebih tinggi dibanding ikan gabus budidaya. Ikan dari kedua sumber memiliki bagian yang dapat dimakan atau edible portion (EP sebesar 36%,dengan kadar mineral makro (Na, K, Ca dan mikro (Zn, Fe pada ikan hasil budidaya lebih tinggi dibanding kedua kelompok mineral pada ikan gabus alam. Kadar albumin ikan gabus alam lebih tinggi daripada kadar albumin ikan gabus budidaya. Namun demikian, hasil analisis asam amino menunjukkan bahwa ikan gabus hasil budidaya memiliki kuantitas asam amino yang lebih tinggi daripada ikan gabus alam. Asam amino non essensial dominan adalah alanin, asam aspartat, glisin, alloisoleusin, prolin, dan glutamin, sedangkan asam amino esensial didominasi oleh leusin, lisin, dan fenilalanin. Kedua ikan gabus yang diperoleh dari tempat yang berbeda tersebut memiliki bioaktivitas sebagai antioksidan yang lemah, namun berpotensi sebagai antihipertensi (penghambat Angiotensin Converting Enzyme (ACE dengan kekuatan 1/10 kekuatan kontrol obat hipertensi captopril.

  13. Komposisi Kimia, Kadar Albumin dan Bioaktivitas Ekstrak Protein Ikan Gabus (Channa striata Alam dan Hasil Budidaya

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ekowati Chasanah

    2015-12-01

    Full Text Available Khasiat kesehatan ikan gabus (C. striata telah dikenal secara luas dan saat ini C. striata telah digunakan sebagai bahan baku industri produk suplemen. Tingginya permintaan akan produk suplemen tersebut menimbulkan masalah pada ketersediaan C. striata yang sebagian besar ditangkap dari sungai dan danau sebagai tempat hidupnya. Ikan gabus budidaya dipercaya memiliki kualitas tidak sebaik ikan gabus alam.Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai komposisi kimia, termasuk albumin dan potensi ekstrak protein kasar ikan gabus alam dan hasil budidaya sebagai antioksidan dan anti hipertensi. Hasil analisis menunjukkan bahwa ikan gabus alam dan hasil budidaya memiliki kadar protein yang tidak berbeda secara nyata, tetapi berbeda pada kadar air, abu, dan lemak. Ikan gabus alam memiliki kadar lemak dan abu lebih rendah tetapi kadar air lebih tinggi dibanding ikan gabus budidaya. Ikan dari kedua sumber memiliki bagian yang dapat dimakan atau edible portion (EP sebesar 36%,dengan kadar mineral makro (Na, K, Ca dan mikro (Zn, Fe pada ikan hasil budidaya lebih tinggi dibanding kedua kelompok mineral pada ikan gabus alam. Kadar albumin ikan gabus alam lebih tinggi daripada kadar albumin ikan gabus budidaya. Namun demikian, hasil analisis asam amino menunjukkan bahwa ikan gabus hasil budidaya memiliki kuantitas asam amino yang lebih tinggi daripada ikan gabus alam. Asam amino non essensial dominan adalah alanin, asam aspartat, glisin, alloisoleusin, prolin, dan glutamin, sedangkan asam amino esensial didominasi oleh leusin, lisin, dan fenilalanin. Kedua ikan gabus yang diperoleh dari tempat yang berbeda tersebut memiliki bioaktivitas sebagai antioksidan yang lemah, namun berpotensi sebagai antihipertensi (penghambat Angiotensin Converting Enzyme (ACE dengan kekuatan 1/10 kekuatan kontrol obat hipertensi captopril.

  14. Potensi Ikan Air Tawar Budidaya sebagai Bahan Baku Produk Nutraseutikal Berbasis Serum Albumin Ikan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rini Susilowati

    2015-05-01

    Full Text Available Nutraseutikal berbasis Fish Serum Albumin (FSA adalah produk komersial yang berasal dari sumber perairan. Namun, oleh karena produk ini secara umum diproduksi dari ikan gabus (Channa striata di alam, pasokan bahan baku dapat menjadi masalah pada produksi yang berkesinambungan. Penelitian ini telah dilakukan dengan menganalisis kandungan FSA dari 17 ikan air tawar budidaya, untuk mendapatkan bahan baku alternatif bagi produk nutraseutikal berbasis FSA. 3–10 individu ikan air tawar (150–500 g dari jenis ordo Perciformes, Anguilliformes, Cypriniformes, Osteoglossiformes, dan Siluriformes telah diambil secara acak dari lokasi budidaya ikan di Bogor dan Cianjur (Jawa Barat. Ekstraksi protein larut air dilakukan menggunakan Ultra Turax homogeniser dengan pelarut akuabides. Analisis FSA telah dilakukan menggunakan High Performance Liquid Chromatography (HPLC. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kadar FSA dari 17 ekstrak air dari ikan berada pada rentang 42,51 to 215,57 mg/g, dengan kadar FSAikan gabus pembanding adalah 107,28 ± 3,2 mg/g. Konsentrasi FSA tertinggi ditemukan sebesar 215,57 ± 52,84 mg/g dari ekstrak air ikan gurame (Osphronemus gouramy. Analisis lebih lanjut terhadap komposisi asam amino menggunakan Gas Chromatography – Flame Ionization Detector (GC-FID menemukan bahwa ekstrak air ikan gabus memiliki konsentrasi asam amino esensial dan non-esensial yang lebih tinggi dibandingkan dengan ikan gurame. Hal ini menunjukkan banyaknya protein lain selain FSA pada ekstrak air ikan gabus dibandingkan ikan gurame. Berdasarkan hasil ini, ekstrak air ikan gurame memiliki konsentrasi FSA yang lebih besar dan relatif lebih murni dibandingkan ekstrak air ikan gabus, sehingga merupakan alternatif yang prospektif sebagai bahan baku untuk produk nutraseutikal berbasis FSA.

  15. PENGGUNAAN BAHAN PENGISI DALAM PERBAIKAN SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK DODOL BUAH MERAH (Pandanus conoideus L SEBAGAI SUMBER β-KAROTEN The Use of Filler on Enhancing Physicochemical and Organoleptic Properties of Redfruit Dodol as A Source of Β-Car

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Murtiningrum Murtiningrum

    2012-05-01

    Full Text Available The main problem in preparation of redfruit dodol is the soft texture of dodol. In the research, preparation of red fruit dodol was done by adding different flours (wheat, rice and tapioca to the total weight of glutinous flour and redfruit paste, as much as 15 % by weight. The preferences of panelists and physicochemical properties tests were done on the redfruit dodol product. The result indicated that the best formulation was the red fruit dodol with tapioca. The panelist preference scores of colour, flavor, odor and texture of the best dodol formulation were fairly like (5.40, fairly like (5.05, like (6.05 and fairly like (5.70 respectively. The physical properties of dodol including hardness, sticky and elasticity level were 951.43 gf, 216.68 gf and 0.35 % respectively. The dodol contained moisture 37.86 %, total solid62.14 with water availibility (a 0.83 and β-carotene 1.02 ppm. ABSTRAK Permasalahan utama dalam pembuatan dodol buah merah, yaitu teksturnya lembek dan lunak. Pada penelitian ini dilakukan penambahan jenis tepung yang berbeda, yaitu tepung terigu, beras dan tapioka sebanyak 15 % (b/b dari berat tepung ketan dan pasta buah merah. Dodol yang dihasilkan dilakukan pengamatan sifat fisikokimia dan ting- kat penerimaan panelis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dodol formula terbaik berdasarkan sifat organoleptik dan fisikokimia adalah dodol dengan penambahan tapioka. Dodol tersebut memiliki sifat organoleptik dengan skor kesukaan warna agak suka (5,40, rasa agak suka (5,05, aroma suka (6,05 dan tekstur agak suka (5,70, sifat fisik kekerasan dan kelengketan masing-masing 951,43 dan 216,68 gf, serta kekenyalan 0,35 %,  juga memiliki sifat kimiadengan mengandung air dan total padatan masing-masing 37,86 % dan 62,14 % dengan tingkat ketersediaan air (a 0,83 dan kandungan β-karoten 1,02 ppm.

  16. EFEKTIVITAS DAUN CINCAU HIJAU (Cyclea barbata Miers SEBAGAI ANTIOKSIDAN ALAMI PADA PRODUK JAMBAL PATIN (Pangasius hypopthalmus

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Farida Ariyani

    2014-06-01

    Full Text Available Produk perikanan yang berlemak tinggi seperti jambal patin sangat rentan mengalami kemunduran mutu karena oksidasi. Daun cincau hijau dikenal mengandung senyawa antioksidan alami. Untuk menghambat kemunduran mutu ikan karena oksidasi, serangkaian percobaan menggunakan ekstrak daun cincau hijau dilakukan dengan merendam patin asin dalam ekstrak daun cincau hijau pada konsentrasi 0%; 0,5%; 1,0%; dan 1,5% selama 30 menit sebelum pengeringan. Sebagai kontrol positif digunakan perendaman dalam Butylated Hydroxy Toluene (BHT pada konsentrasi 0,1%, sedangkan untuk kontrol negatif digunakan patin asin tanpa penambahan ekstrak daun cincau hijau. Pengukuran bilangan Thiobarbituric acid (FBA, produk berfluoresen (fluorescent products, dan penilaian organoleptik dilakukan selama penyimpanan pada suhu kamar, sedangkan pengukuran profil asam lemak tidak jenuh dilakukan pada jambal patin sebelum penyimpanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan paling efektif dalam memperlambat proses oksidasi dan dapat diterima panelis adalah perendaman patin asin dalam ekstrak cincau hijau pada konsentrasi 0,5% selama 30 menit dengan nilai TBA 2,0-2,9 µmol/kg ikan, produk berfluoresen 0,21-0,24 µg/g ikan, dan asam lemak tidak jenuh 5,6%.

  17. BIOAKTIFITAS BUNGA SEPATU (Hibiscus rosa-sinensis L. TERHADAP KADAR KOLESTEROL DARAH MENCIT (Mus musculus YANG MENGALAMI HIPERKOLESTEROLEMIA DENGAN DIET TINGGI LEMAK

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rinza Rahmawati Samsudin

    2017-12-01

      Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bioaktifitas ekstrak bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis l. terhadap  kadar kolesterol darah mencit (Mus musculus yang mengalami hiperkolesterolemia dengan diet tinggi lemak. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni, dengan menggunakan rancangan randomized post-test only control group design. Bunga sepatu mengandung pigmen antosianin yang termasuk golongan flavonoid yang berperan sebagai antioksidan. Sebanyak dua puluh delapan mencit dibagi menjadi empat kelompok (K1, K2, K3 dan K4. Kelompok K1 adalah kelompok yang mendapat perlakukan pakan tinggi lemak dan aquadest setelah aklimatasi. Kelompok K2, K3, dan K4 adalah kelompok  terapi yang mendapat perlakukan pakan tinggi lemak, ekstrak bunga septum sebanyak 1 ml dan aquadest setelah aklimatasi. Pemberian pakan tinggi lemak berlangsung selama 28 hari. Selama penelitian berlangsung penimbangan berat badan tikus dilakukan sebanyak lima kali. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian 1 ml ekstrak bunga sepatu selama dua puluh delapan hari dapat menurunkan kadar kolesterol mencit dimana nilai p<0.05.   Kata kunci: ekstrak bunga sepatu, kadar kolesterol, diet tinggi lemak

  18. MANFAAT BIJI LABU (Cucurbita sp. UNTUK KESEHATAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Djoko Hargono

    2012-09-01

    Full Text Available Daging buah C. moschata Duch. ex Poir yang telah masak dapat dimakan setelah dikukus, disayur atau dijadikan kolak. Daun tumbuhan yang muda dan kuncup bunganya dimakan sebagai sayuran. Bijinya setelah diasin dan dikeringkan di sinar matahari atau cara lain dikonsumsi sebagai kuaci. Daging buah dan biji C. pepo L dan C. maxima Duch dimakan setelah diolah seperti daging buah dan biji C. moschata Duch. ex Poir. Secara tradisional biji C. moschata Duch ex Poir digunakan sebagai obat kecacingan, terutama untuk cacing pita.

  19. STRUKTUR HISTOLOGI TRAKEA TIKUS PUTIH (Rattus sp. YANG TERPAPAR ASAP ROKOK SETELAH DIBERI EKSTRAK BUAH JUWET (Syzygium cumini L.

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    I Komang Angga Kristiawan

    2017-03-01

    Full Text Available This study aimed to determine the effect of juwet fruit extract on histological structure of rat(Rattus sp  trachea which exposed to cigarette smoke. This research used Completely Randomized Design (CRD, with four treatments: the control group (K0 treated with 0.5 % CMC–Na, (K1 group is exposed to cigarette smoke, (K2 group were given juwetfruit extract, and (K3 group is exposed to cigarette smoke and juwet fruit extracts. Each treatment consisted of 6 rats as replication. The exposure to cigarette smoke is given from  an aerator pump lit cigarettes. Juwet fruit extract and 0.5 % CMC - Na was orally administered (gavage method for 48 days. The existence of comperative descriptive observed cilia. And goblet number, high epithelium and lumen diameter Data were analyzed with ANOVA and If they were 5 % significantly different would be followed by Duncan test. Results showed that the extract of the fruit juwet significant effect on the histological structure of the trachea mice that had been exposed to smoke.

  20. THE EFFECTIVENESS OF 70% METHANOLIC EXTRACT OF AVOCADO LEAF (Persea americana Mill IN DECREASING BLOOD SUGAR LEVELS IN MALE RATS (Rattus norvegicus WISTAR STRAIN INDUCED ALLOXAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Retno Sintowati

    2017-01-01

    Metode penelitian menggunakan eksperimental laboratorik dengan rancangan penelitian pretest – posttest with control group design. Hewan uji yang digunakan 25 ekor tikus jantan galur Wistar, umur 2-3 bulan, dan berat badan 150-200 gram yang dibagi dalam 5 kelompok. Kelompok I: kontrol negatif (aquades, kelompok II: kontrol positif (glibenklamid, kelompok III, IV, V : ekstrak metanol 70% daun alpukat dengan dosis berturut-turut adalah sebagbai berikut: 100 mg/ 200 grBB, 150 mg/ 200 grBB, 200 mg/ 200 grBB. Gula darah diukur dengan alat spektrofotometer. Berdasarkan hasil uji ANOVA, data penurunan kadar gula darah hari ke-7 pemberian ekstrak nilai probabilitas signifikan p = 0, 000 dengan demikian p < 0, 05 maka terdapat perbedaan penurunan kadar gula darah yang bermakna. Berdasarkan uji LSD dari semua kelompok didapatkan nilai p < 0,05 yang berarti terdapat perbedaan penurunan kadar gula darah yang signifikan antara2 kelompok. Kesimpulan: Ekstrak metanol 70% daun alpukat (Persea americana Mill dosis 200 mg/200; 100 mg/200 and 150 mg/ 200 gram/berat badan dapat menurunkan kadar gula darah pada mencit jantan galur wistar Kata Kunci : Ekstrak metanol 70%, Alpukat (Persea americana Mill, gula darah, diabetes mellitus.

  1. Nigella Sativa Seed Extract Ointment Increasing the Amount of Healing Fibroblast and Collagen on Balb/C Mice

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sri Mastuti

    2017-04-01

    Full Text Available LATAR BELAKANG: Luka tidak sembuh dalam waktu lama dengan berbagai penyebab merupakan masalah yang sering ditemukan dalam berbagai disiplin kedokteran. Kejadian ini salah satu sumber utama morbiditas, penyebab gangguan psikologis para penderita, meningkatkan biaya pengobatan dan kehilangan jam kerja pada penderita usia produktif. TUJUAN: untuk mengetahui pengaruh ekstrak biji jinten hitam (Nigella sativa dalam sediaan salep sebanyak 40% dan 60% terhadap jumlah fibroblas dan kolagen pada penyembuhan luka sayat mencit balb/c. METODE: Penelitian eksperimental dengan rancangan “post test only control group design” pada 48 ekor mencit jantan galur balb/c, dibagi menjadi 4 kelompok pengujian fibroblast (24 ekor dan 4 kelompok pengujian kolagen (24 ekor. Masing-masing kelompok terdiri dari 6 ekor sampel yang dipilih secara random. Salep ekstrak Nigella sativa dengan konsentrasi 40% dan dengan konsentrasi 60% dioles sebanyak 3x sehari selama 7 hari pada kelompok fibroblast dan selama 14 hari pada kelompok kolagen. Data dianalisis dengan Kruskal-Wallis. HASIL: Analisis jumlah fibroblast antara kelompok kontrol/tidak diberikan perlakuan dan kelompok yang diberikan salep garamycin terdapat perbedaan (p value =0,010, antara kelompok kontrol dan kelompok yang diberikan salep ekstrak jinten hitam 40 % tidak ada perbedaan (p value =0,065, pada kelompok yang diberikan salep ekstrak jinten hitam 60 % terdapat perbedaan (p value =0,025. Hasil analisis jumlah kolagen menunjukkan perbedaan antara semua kelompok (p value =0,004. KESIMPULAN: Pemberian salep ekstrak biji jinten hitam (Nigella sativa dapat meningkatkan jumlah fibroblas dan kolagen pada penyembuhan  luka sayat kulit mencit galur balb/c.

  2. DAYA HAMBAT EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH PISANG KEPOK MENTAH (Musa paradisiaca forma typica TERHADAP PERTUMBUHAN Escherichia coli SECARA IN VITRO¬

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Novia Ariani

    2017-10-01

    Full Text Available Banana plants is the most one that produce and used by Indonesian people. Banana plants has a lot of kind, and the one is kepok banana. Kepok banana peel has used to make some kind of foods but for drug use is still limited whereas in banana peel contains secondary metabolites flavonoids, alkaloids, saponins and tannins has antibacterial activity. The purpose of this research was to determine resistivity of peel extract of raw banana kepok (Musa paradisiaca forma typica on the growth of Escherichia coli in vitro. This type of research is non experimental with the method of wells conducted in the laboratory of Microbiology of Pharmacy Academy of ISFI Banjarmasin. The sampling used by purposive sampling technique with certain criteria. To determination of resistibility saw the transparent zone around the well. The results of this research showed that bark extract of raw banana peel extract had inhibitory power to growth of Escherichia coli in vitro.

  3. Aplikasi Ekstrak Hasil Fermentasi Biji Jagung dan Rebung untuk Meningkatkan Mutu Buah Anggur Bali (Vitis vinifera L. var. Alphonso Lavallee

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    I NYOMAN GEDE ASTAWA

    2016-11-01

    Full Text Available Applications of Extracts of Fermented Immature Corn Seed and BambooSprout For Improvement of Table grape Quality of Vitis vinifera L. var.Alphonso Lavallee. The objective of the research was to determine the effect ofapplication of extracts of fermented immature corn seed and bamboo sprout for improvementof table grape quality. The research was designed as Completely Randomized Block Design,with five treatments and ten replications. The treatments were K0 (control, J50 (extract offermented immature seed of corn with concentration of 50%, J100 (extract of fermentedimmature seed of corn with concentration of 100%, R50 (extract of fermented bamboo sproutwith concentration of 50% and R100 (extract of fermented bamboo sprout with concentrationof 100%. The results showed that all of the treatments improved sugar content of the fruit.However, the treatment of J100 resulted in the greatest increase of berry number per-bunchand the lowest number of seed per-berry. In conclusion, for improvement of the table grapequality, the treatment of J100 was the most appropriate among other treatments used in thecurrent research.

  4. Analisis Antioksidan Ekstrak Etil Asetat Dari Kulit Buah Rambutan (Nephelium Lappaceum dengan Menggunakan Metode dpph (1,1 difenil-2-pikrilhidrakzil

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nurfadillah Nurfadillah

    2016-01-01

    Full Text Available Rapiah rambutan fruit leather (Nephelium lappaceum is one of the traditional medicine to cure various diseases such as fever and dysentery. Scientific research previously stated rambutan fruit peel skin Rapiah rambutan (Nephelium lappaceum potentially have antioxidant content. Through this research can know the effect of solvent ethyl acetate to extract optimal rambutan fruit skin in antioxidants withdrawal. The method used for extraction is macerated using methanol and partitioned with liquid-liquid extraction using ethyl acetate solvent with a ratio (1:3, (1:4 and (1:5 which produces a thick rind extract rambutan. The extract was tested color and separated by thin layer chromatography (TLC using the eluent butanol: glacial acetic acid: water (BAA (4: 1: 5. Antioxidants are determined by testing against DPPH free radicals by measuring the absorbance of DPPH (1,1-diphenyl-2-pikrilhidraksil at a wavelength of 517 nm. So that the results of this study showed the highest % reduction obtained at a ratio (1:3.

  5. Penggunaan Zat Warna Alam untuk Kulit Non Konvensional

    OpenAIRE

    Kasmudjiastuti, Emiliana

    2006-01-01

    Penelitian ini bertujuan untuk mengaplikasikan zat warna alam pada kulit non konvensional dengan mordan yang ramah lingkungan. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : bahan baku berupa kulit biawak, kulit ular kobra, dan kulit ikan kakap awet kering, bahan pewarna dari ekstrak larutan kayu secang, tegeran, nangka, mahoni dan tingi, bahan penyamak krom dan syntan, alum sebagai mordan serta bahan pembantu untuk penyamakan. Tahapan penelitian meliputi persiapan ekstrak larutan zat w...

  6. Kombucha Rosella (Hibiscus Sabdariffa Linn) dan Kemampuannya sebagai Antihiperkolesterolemia

    OpenAIRE

    Suhartatik, Nanik; Karyantina, Merkuria; Purwanti, Indrias Tri

    2009-01-01

    Kita mengenal adanya teh yang diekstrak dari kelopak bunga rosella (Hibiscus sabdariffa Linn). Teh jenis ini dapat dibuat menjadi kombucha dengan cara memfermentasikan ekstrak rosella menggunakan peran mikrobia dalam fer­ mentasi kombucha. Mikrobia dalam fermentasi kombucha ini ditumbuhkan dalam ekstrak rosella sebagai medium per­ tumbuhan dengan variasi konsentrasi rosella (30, 40, 50 gram rosella kering/L). Selama proses fermentasi, kombucha rosella dianalisis pH, total asam, dan aktivitas ...

  7. VARIASI KONSENTRASI BUAH ASAM (Tamarindus indica L. DAN SUSU SKIM TERHADAP KUALITAS YOGHURT KUNIR ASAM

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ni Putu Rahayu Artini

    2015-10-01

    Full Text Available ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi buah asam (Tamarindus indica L. dan  susu skim untuk menghasilkan kualitas yoghurt sesuai  dengan SNI 01-2981-2009.Rancangan percobaan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL yang terdiri atas sembilan perlakuan. Yoghurt kunir asam dibuat dari variasi penambahan variasi konsentrasi Tamarindus indica L. 30%, 40%, dan 50% (b/V dan  susu skim 5%, 10%, dan 15% (b/V. Sifat fisika, kimia, dan mikrobiologi  yoghurt kunir asam diamati. Dihasilkan kualitas terbaik yoghurt kunir asam dengan penambahan 30% Tamarindus indica L. (b/V0dan 15% susu skim (b/V. Dengan hasil analisis penampakan cairan kental; konsistensi homogen; rasa asam; bau khas; viskositas 89,3 cP; pH 4,85; kadar abu 1,52%; kadar lemak total 2,53%; kadar protein total 3,74%; kadar asam laktat 0,223%, kadar kurkumin 0,389%; cemaran logam Pb dan Cu serta Total Coliform dan E. coli negatif. ABSTRACT:.The objective of this research was to determinethe influence of concentrated Tamarindus indica L. and skim milk powder in producing tumuric curcumin yogurt towards its product based on SNI 01-2981-2009. The research was conducted in completely randomized design which consisted of nine treatments. The yogurt mixtures were made from a variation of 30%, 40%, and 50% of Tamarindus indica L. and addition of  5%, 10%, and 15% of skim milk powder.  Physical, chemical, and microbiology properties of the turmeric curcuma yogurts were observed.  The results showed the best quality of turmeric curcumin  yogurt was formulated by the addition of 30% Tamarindus indica L. and 15% skim milk powder,  with the results of the analysis: the appearance of a viscous fluid; homogeneous consistency; sour taste; distinctive smell; viscosity of 89.3 cP; pH of 4.85; ash content of 1.52%; total fat content of 2.53%; total protein content of 3.74%; lactic acid levels of 0.22%, curcumin content of 0

  8. ANALISIS KEPADATAN PENGHUNI, LUAS LANTAI DAN LUAS VENTILASI TERHADAP SUHU DAN KELEMBABAN DI RUMAH KOS PUTRI KAJOR, NOGOTIRTO, GAMPING, SLEMAN, DIY

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nur Hasanah

    2017-05-01

    Full Text Available Kamar kos harus memenuhi persyaratan luas atau ukuran kamar, jumlah penghuni, luas ventilasi, serta suhu dan kelembaban, sesuai dengan baku mutu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepadatan penghuni, luas lantai dan luas ventilasi terhadap suhu dan kelembaban di rumah kos Putri Kajor yang berada di Nogotirto, Gamping, Sleman. Jenis penelitian yang dilakukan adalah survei dengan menggunakan desain cross sectional, yang hasilnya dianalisis secara deskriptif dan analitik. Jumlah kamar yang diteliti sebanyak 52 buah. Pengukuran kepadatan, luas lantai dan luas ventilasi menggunakan meteran, sementara pengukuran suhu dan kelembaban menggunakan termohigrometer. Secara deskriptif, hasil penelitian menunjukkan bahwa kamar yang memenuhi syarat kepadatan penghuni 5 buah (9,6 %, memenuhi syarat luas lantai 5 buah (9,6 %, memenuhi syarat luas ventilasi 49 kamar (94,2 %, memenuhi syarat suhu 52 buah (100 %, dan tidak ada yang memenuhi syarat kelembaban. Hasil analisis statistik pada taraf signifikan 5 % meyimpulkan bahwa kepadatan penghuni, luas lantai dan luas ventilasi berpengaruh terhadap suhu (nilai p = 0,019, namun tidak berpengaruh terhadap kelembaban (nilai p = 0,513.

  9. Antibacterial Activity Test of Nudibranches Polka - Dot (Jorunna funebris (Gastropods : Molusc Extract Against Multi(Aktivitas Antibakteri Ekstrak Nudibranch Polka-Dot (Jorunna funebris (Gastropoda : Moluska Terhadap Bakteri Multidrug Resistant (MDR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Delianis Pringgenies

    2015-12-01

    Full Text Available Terjadinya resistensi antibiotik menjadi permasalahan dalam dunia kesehatan. Peningkatan kemampuan patogen dalam menahan efek obat menyebabkan timbulnya resistensi. Beberapa bakteri patogen pada manusia dilaporkan telah mengalami resistensi terhadap lebih dari satu kelas antibiotik. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan pencarian senyawa antibiotik baru yang lebih efektif dalam mengatasi permasalahan bakteri Multi-drug Resistant (MDR. Metabolit sekunder yang diproduksi oleh invertebrata laut  mempunyai prospek sebagai bahan obat dari laut. Nudibranch diduga mampu menghasilkan metabolit sekunder sebagai mekanisme pertahanan diri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui fraksi dari ekstrak nudibranch Jorunna funebris yang menunjukkan bioaktivitas terhadap bakteri Multi-drug Resistant (MDR. Proses ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi. Fraksinasi dengan Kromatografi Kolom Terbuka (KKT. Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi agar. Analisis komponen senyawa dengan GC-MS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 8 fraksi ekstrak nudibranch J. funebris menunjukkan aktivitas antibakteri. Hasil uji aktivitas menunjukkan fraksi I paling aktif terhadap 5 bakteri uji yaitu Klebsiella, Pseudomonas, Escherichia coli, Enterobacter 5 dan Enterobacter 10 dengan rata-rata zona hambatan secara berurutan sebesar 12,78 mm; 12,51 mm; 15,47 mm; 14,09 mm dan 12,46 mm. Fraksi II paling aktif terhadap bakteri Coagulase Negative Staphylococcus dengan rata-rata zona hambatan sebesar 12,70 mm. Analisis GC-MS menunjukkan bahwa dalam fraksi II terdapat senyawa 1-oktadekanol yang berpotensi sebagai antibakteri. Kata kunci : nudibranch, Jorunna funebris, antibakteri, multi-drug resistant, 1-oktadekanol Emergence of antibiotic resistance become a problems on medical world. Increasing pathogen ability to hold the antibiotic effect caused resistance. Several human-patogen bacteria were resistance to one or more classes of antibiotics

  10. Keragaman Genetik Plasma Nutfah Rambutan Di Indonesia Berdasarkan Karakter Morfologi

    OpenAIRE

    Kuswandi, Kuswandi; Sobir, Sobir; Suwarno, Willy Bayuardi

    2014-01-01

    Rambutan merupakan tanaman menyerbuk silang sehingga secara alami memiliki keragaman tinggi. Penelitian bertujuan mempelajari kemiripan genetik dan pengelompokan aksesi plasma nutfah rambutan (Nephelium lappaceum) dan kapulasan (Nephelium ramboutan-ake) di Indonesia berdasarkan karakteristik morfologi. Penelitian dilakukan di (1) Kebun Percobaan (KP) Aripan Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika, (2) KP Subang Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika, (3) KP Cipaku Balai Pengkajian Teknologi Pert...

  11. PEMBERIAN EKSTRAK BUAH JUWET (Syzygium cumini L. TERHADAP JUMLAH DAN MORFOLOGI SPERMATOZOA TIKUS PUTIH (Rattus sp. JANTAN YANG TERPAPAR ASAP ROKOK

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Fitria Dwijayanti

    2017-03-01

    Full Text Available The research to determine the effect of fruit extracts juwet on the number and morphology of spermatozoa were superbly exposed to smoke has been conducted. This study uses rats aged 3 month, 200-210 gram, total 24 rats consisting of 4 treatment, is control, smoke of cigarette, juwet fruit extracts, and smoke of cigarette to juwet fruit extracts. Each treatment consisting 6 replications, each consisting of 1 rat. Before, acclimatization of rat treated 7 days. Way of giving juwet fruit extracts the gavage method 2 ml once daily for 48 days, while the CMC-Na 0,5% is given control. The exposure to cigarette smoke is given from an aerator pump , to given once daily for 48 days. Data were analyzed with ANOVA, if they were 5% significantly different would be followed by a DMRT. The result showed that the number of abnormal sperm morphology were significantly diferent (p<0,05. The averange number of abnormal spermatozoa K1 group was higher than K3 group. The number of spermatozoa was not significant different between treatments. The average number of spermatozoa K1 lower than K3. This is because the smoke of cigarette increased formation of ROS and the resulting stress oxidative and cause cell damage tissues and organs, especially to the reproductive system. Juwet fruits extract have been able to improve the count and morphologyof rats spermatozoa expose to smoke. This case because of antioxidant from juwet fruit can be protect cell from the free radical attack. Keywords: Rattus sp, smoke of cigarette, java plum  fruit, spermatozoa, , ROS, antioxidant.

  12. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Semangka Merah Berbiji (Citrullus lanatus (Thunb.) Matsum & Nakai) Terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

    OpenAIRE

    Ginting, Anastasia

    2016-01-01

    Watermelon plant (Citrullus lanatus (Thunb.) Matsum & Nakai) originate from Africa, and now has spread throughout the world in subtropical and tropical regions, one of them is Indonesia. Part of watermelon can be used as a drug that is rind, pulp and seeds. Watermelon rind has a thickness of 1.5-2.0 cm always be waste. Albedo is part of the most thick rind and white.The white part layer less interested in the society to be consumed and dumped became a waste underutilized.Waste is obtained fro...

  13. Kajian pendahuluan uji toksisitas ekstrak air miselia dan tubuh buah jamur shitake (Lentinus edodes dengan metode brine shrimp lethality test (BTS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Noor Erma NS

    2012-02-01

    Full Text Available Shiitake mushroom (Lentinus edodes is one of the wood mushroom types that can be consumed as a food as well as for a medicalpurpose. Lentinan, a polysaccharide contained in shiitake, is well known for its use on cancer medication. Mycelium of Shiitake mushroomcontains lentinan the same as other part of the mushroom like fruity body. Toxicity of the lentinan in mycelium compare to the fruitybody has been first conducted by using Brine Shrimp Lethality Test (BST. Using Potato Dextrose Broth media with the growth rate of3.88% did mycelium multiplications. Probit analysis showed that the toxicity of the mushroom’s cap, stem, and mycelium of Shiitakemushrooms is LC50 = 648.76507 mg/ml LC50 = 489.39444 mg/ml, and LC50 = 481.16941 mg/ml respectively.

  14. Kajian pendahuluan uji toksisitas ekstrak air miselia dan tubuh buah jamur shitake (Lentinus edodes) dengan metode brine shrimp lethality test (BTS)

    OpenAIRE

    Noor Erma NS; Tri Sundari; Arie Ika Susanty; Dwi Riani Octavia Palupi; Isnaeni Isnaeni; Sukardiman Sukardiman

    2012-01-01

    Shiitake mushroom (Lentinus edodes) is one of the wood mushroom types that can be consumed as a food as well as for a medicalpurpose. Lentinan, a polysaccharide contained in shiitake, is well known for its use on cancer medication. Mycelium of Shiitake mushroomcontains lentinan the same as other part of the mushroom like fruity body. Toxicity of the lentinan in mycelium compare to the fruitybody has been first conducted by using Brine Shrimp Lethality Test (BST). Using Potato Dextrose Broth m...

  15. The phytochemical screening and thin layer chromatography results of Jatropha gossypiifolia seeds

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Anis Nurwidayati

    2013-05-01

    Full Text Available ABSTRAKLatar belakang: Schistosomiasis saat ini masih menjadi masalah kesehatan di daerah endemis di Sulawesi Tengah. Keong Oncomelania hupensis lindoensis, perantara schistosomiasis tersebar luas di wilayah tersebut. Pemberantasan yang dilakukan selama ini dilakukan dengan penyemprotan moluskisida kimia. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi golongan senyawa kimia di dalam ekstrak metanol biji jarak merah.Metode: Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2009. Biji jarak merah dikumpulkan dari wilayah Tondo, Kota Palu. Ekstraksi biji jarak merah dilakukan dengan metode perkolasi menggunakan pelarut metanol. Dilakukan skrining fitokimia dengan uji tabung untuk mendeteksi golongan senyawa di dalam ekstrak biji jarak merah. Skrining dilanjutkan dengan uji kromatografilapis tipis untuk memastikan hasil skrining dari uji tabung.Hasil: Ekstrak yang dihasilkan dari 500 gram serbuk biji jarak merah kering dengan 2500 ml pelarut metanol adalah sebanyak 250 ml ekstrak kental berwarna coklat kemerahan. Skrining fitokimia dengan uji tabung menunjukkan hasil positif alkaloid dengan terbentuknya endapan pada reaksi tes Meyer, tes Wagner, tes Dragendorff. Skrining ekstrak metanol biji jarak merah juga menunjukkan hasil positif saponin pada tes busa dan tes Lieberman-Burchard. Hasil positif pada tes Keller Killiani dan tes Kedde menunjukkan bahwa ekstrak biji jarak merah mengandung cardenoline dan bufadienol. Analisis kromatografilapis tipis menunjukkan ekstrak biji jarak merah positif terpen dengan terbentuknya spot pada plat silika gel dengan penyemprotan pereaksi terpen yaitu serium sulfat. Kesimpulan: Komponen kimia yang terkandung dalam ekstrak metanol biji jarak merah terdiri dari alkaloid, saponin, cardenolin, bufadienol, dan terpen.(Health Science Indones 2012;2:xx-xxKata kunci:schistosomiasis, Jatropha gossypifolia, komponen kimiaABSTRACTBackground:Schistosomiasis is still a health problem in Central Sulawesi. Snail Oncomelania hupensis lindoensis

  16. Perancangan Marketing Plan sebagai Salah Satu Strategi untuk Meningkatkan Penjualan pada Pa Tani Organik

    OpenAIRE

    Saragih, Rintan

    2016-01-01

    Ketertarikan masyarakat untuk mengkonsumsi makanan organic mulai meningkat, dalam hal ini adalah sayuran dan buah. Masyarakat mulai perduli terhadap kesehatan. “Pa Tani Organik” salah satu produsen penghasil sayur dan buah organic berusaha untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut. Proses pemasaran yang selama ini dilakukan melalui direct marketing. Untuk meningkatkan penjualan pada “Pa Tani Organik” maka perlu dirancang marketing plan agar diperoleh hasil yang maksimal. Analisa strategi a...

  17. Cytotoxicity of Betel leaf (Piper betel L. against primary culture of chicken embryo fibroblast and its effects on the production of proinflammatory cytokines by human peripheral blood mononuclear cells

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Suprapto Ma’at

    2012-06-01

    sirih (Piper betel L. telah banyak digunakan dalam berbagai pengobatan tradisional maupun moderen sebagai antiseptik, antibakteri dan untuk pencegahan pembentukan plak, tetapi dapat juga menimbulkan kanker pada orang pengunyah sirih. Daun sirih juga memiliki aktivitas sebagai anti-inflamasi. Tujuan: Penelitian ini dimaksudkan untuk mengevaluasi sitotoksisitas ekstrak daun sirih terhadap kultur primer sel fibroblas embrio ayam dan pengaruhnya terhadap produksi sitokin proinflamasi oleh sel mononuklear darah perifer yang distimulasi dengan LPS. Metode: Uji MTT digunakan untuk menginvestigasi survival rate kultur, dengan hasil: survival rate dari kultur yang diberi ekstrak 4%, 2% dan 1% adalah 82%, 83,4% dan 85%. Tidak terdapat perbedaan signifikan antara perlakuan dengan berbagai konsentrasi ekstrak terhadap kontrol (p>0,05. Untuk mengevaluasi pengaruh ekstrak daun sirih terhadap produksi sitokin proinflamasi dikerjakan dengan menginkubasi ekstrak daun sirih bersama sel mononuklear darah perifer yang distimulasi dengan lipopolisakarida. Sel mononuklear darah perifer diperoleh dari relawan sehat yang diisolasi dengan metode sentrifugasi densitas menggunakan ficoll-hypaque. Setelah ditambah dengan berbagai konsentrasi ekstrak daun sirih dan lipopolisakarida, diinkubasi selama 24 jam, supernatan kultur digunakan untuk menentukan level IFN-γ dan TNF-α dengan metode ELISA. Hasil: Tidak terdapat perbedaan signifikan produksi IFN-γ dan TNF-α antara kultur sel mononuklear darah perifer yang diinkubasi bersama ekstrak daun sirih dibandingkan dengan kontrol (p>0,05. Kesimpulan: Disimpulkan bahwa ekstrak daun sirih "> tidak toksik terhadap kultur sel primer fibroblas embrio ayam dan tidak berpengaruh terhadap produksi sitokin proinflamasi IFN-γ dan TNF-α oleh sel mononuklear darah perifer manusia yang distimulasi dengan LPS.

  18. Aktivitas insektisida ekstrak buah Piper aduncum L. (Piperaceae dan Sapindus rarak DC. (Sapindaceae serta campurannya terhadap larva Crocidolomia pavonana (F. (Lepidoptera: Crambidae

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yan Yanuar Syahroni

    2015-09-01

    Full Text Available Crocidolomia pavonana is an important pest of Brassicaceous vegetable crops. Botanical insecticides are potential alternatives for the control of C. pavonana pest. Insecticidal activity of Piper aduncum and Sapindus rarak fruit extracts as well as their mixtures was evaluated against C. pavonana larvae in the laboratory. Ethyl acetate P. aduncum (EtPa extract as well as methanolic S. rarak (MeSr and aqueous S. rarak (AqSr extracts were tested separately and in mixtures against second-instar larvae C. pavonana by a leaf-residue feeding method. At the LC95 level - 72 hours after treatment (HAT, EtPa extract was about 14.5 and 12.8 times, respectively, more toxic to C. pavonana larvae than MeSr and AqSr extracts. At the LC95 level, EtPa + MeSr extract mixture (1 : 10 w/w was about 1.64 times more toxic to the test larvae than EtPa + AqSr extract mixture (1 : 10 w/w. Based on combination index at 48, 72, and 96 HAT, EtPa + MeSr extract mixture at LC50 level as well as EtPa + AqSr extract mixture at LC50 and LC95 levels had additive joint action, whereas EtPa + MeSr extract mixture at LC95 was weakly synergistic. In addition to lethal effect, the treatment with all test materials delayed the development of C. pavonana larvae from second-instar to fourth instar. Thus, EtPa, MeSr, and AqSr extracts as well as the mixtures between EtPa and S. rarak extracts are potential alternatives for the control of C. pavonana pest.

  19. ANALISA FLAVONOID DARI EKSTRAK ETANOL 96% KULIT BUAH OKRA MERAH (Abelmoschus esculentus L. Moench SECARA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS DAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nia Lisnawati

    2016-03-01

    Full Text Available Has done research on flavonoids Analysis of Ethanol Extract 96% Fruit Leather Red Okra In Thin Layer Chromatography and Spectrophotometer UV-Vis. The purpose of this study was to analyze the content of the fruit skin red okra (Abelmoschus esculentus L. Moench by using the method of thin layer chromatography (TLC under UV light and spectrophotometry UV-Vis. Reference standards used in this study is the Standard Solution Routine Quercetin. The results of the research that has been done by the method of thin layer chromatography obtained Rf values of 0.81 and produces the color orange. And the results of research conducted by spectrophotometry UV-Vis method obtained 333,117 mg.L-1 or 421,629 mg.kg-1 or 0,84339 %. The conclusion from this study is that the 96% ethanol extract of the fruit leather red okra (Abelmoschus esculentus L. Moench positive (+ contains flavonoids with levels of 0,84339 %.

  20. Perencanaan Pondasi Jembatan dan Perbaikan Tanah untuk Oprit Jembatan Overpass Mungkung di Jalan Tol Solo-Ngawi-Kertosono STA 150+331

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Prathiso Panuntun Unggul Listyono

    2017-03-01

    Full Text Available Mainroad jalan Tol Solo-Ngawi-Kertosono pada STA 150+331 terdapat perencanaan jembatan overpass Mungkung. Oprit jembatan overpass Mungkung berdiri di atas tanah dasar lempung lunak, sehingga tanah dasar memiliki daya dukung yang rendah yang dapat mengakibatkan kelongsoran pada oprit timbunan dan memiliki kemampumampatan yang tinggi. Pada Penelitian ini struktur bawah jembatan overpass Mungkung direncanakan memiliki 3 buah pilar dan 2 buah abutment. Untuk oprit timbunan jembatan akan direncanakan metode perbaikan tanah dasar menggunakan preloading yang dikombinasikan dengan Prefabricated Vertical Drain (PVD dan Prefabricated Horizontal Drain (PHD. Untuk perkuatan oprit akan direncanakan 2 alternatif perkuatan yaitu dengan geotextile wall atau sistem freyssisol. Pada tahap akhir dilakukan analisis perbandingan dari 2 alternatif untuk sistem perkuatan oprit jembatan. Dari hasil analisis didapatkan untuk alternatif 1 yaitu dengan geotextile walls diperoleh kebutuhan geotextile untuk H oprit 3 m – 8 m adalah 5 - 27 lapis. Pada perkuatan memanjang diperoleh kebutuhan geotextile sebanyak 27 lapis. Pada alternatif 2 yaitu dengan freyssisol diperoleh masing-masing kebutuhan paraweb straps untuk Tu 30 kN adalah 183,2 kg, untuk Tu 50 kN adalah 967,9 kg, dan untuk Tu 100 kN adalah 2587,1 kg. Untuk perkuatan memanjang diperoleh kebutuhan geotextile sebanyak 11 lapis. Dari kedua alternatif dipilih alternatif 1 karena ketersediaan material geotextile di Indonesia dan kemudahan mendapatkan material dibanding freyssisol yang harus diimpor dari luar Indonesia. Pondasi pilar 1 (pilar tengah adalah tiang pancang dengan diameter 60 cm sebanyak 25 buah dan kedalaman tiang 27,5 m. Pondasi pilar 2 adalah tiang pancang dengan diameter 60 cm sebanyak 16 buah dan kedalaman tiang 27,5 m.Pondasi abutment adalah tiang pancang dengan diameter 60 cm sebanyak 24 buah dan kedalaman tiang 27,5 m.

  1. The activity of Stichopus hermanii extract on triglyceride serum level in periodontitis

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rima Parwati Sari

    2011-06-01

    Full Text Available Background: The level of triglyceride can be used as a parameter of  hypercholesterolemia. Periodontitis can make the condition of hypercholesterolemia worse. Stichopus hermanii extract is a source of saturated fatty acid containing omega-3 which can decrease triglyceride blood level. Purpose: The aim of this research was to investigate the effect of Stichopus hermanii extract in triglyceride blood level of wistar rats which got periodontitis. Methods: The samples of this research were 30 rats divided into 5 groups, namely group K(– as negative control group (without treatment, group K(+ as positive control group (induced with periodontopathogen mix, group P1 as treatment group1 (induced with periodontopathogen and Stichopus hermanii extract mix, 0.09 ml/kgW, Group P2 (induced with periodontopathogen and Stichopus hermanii extract mix, 0,18 ml/kgW, and group P3 (induced with periodontopathogen and Stichopus hermanii extract mix, 0,36 ml/kgW. Then, all of those rats were sacrificed and all serum was measured for their level of triglyceride. Results: All data was analyzed with ANOVA test showing a significant result. LSD test showed a significant different between group K(– and group K(+, and between group K(+ and group P2 and P3. Conclusion: Stichopus hermanii extract can decrease the triglyceride blood level in wistar rats with periodontitis.Latar belakang: Kadar trigliserida dalam darah dapat digunakan sebagai parameter hiperkolesterolemia. Periodontitis dapat memperburuk kondisi hiperkolesterolemia. Stichopus hermanii ekstrak mengandung asam lemak jenuh terutama omega-3 yang dapat berfungsi menurunkan kadar trigliserida dalam darah. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak Stichopus hermanii terhadap kadar trigliserida dalam darah tikus wistar yang mengalami periodontitis. Metode: Sampel penelitian ini adalah 30 ekor tikus wistar yang dibagi dalam 5 kelompok. Kelompok K(– sebagai kelompok kontrol

  2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan dan Loyalitas Konsumen (Studi Kasus pada Pasar Bu

    OpenAIRE

    Darman, Dian Martha; Restuhadi, Fajar; ', Eliza

    2015-01-01

    Pasar Buah Sudirman is a well-known fruit-store in Pekanbaru. However, to gain the loyalty of shoppers, Pasar Buah Sudirman must appeal to consumers' social motives and experiential needs, not simply provide access to desired goods. In response to changing consumer needs, the store has grown larger and metamorphed into a convenience of one-stop shopping, to include service outlets and providing daily needs goods, not only fruits, at the store. Therefore, research was aimed to study: (1) the f...

  3. Simulasi dan Analisis Transmisi Multihop Mobile WiMAX Dengan Metode Hybrid

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Muhamad Asvial

    2016-06-01

    Full Text Available Makalah ini membahas tentang pengembangan relay station untuk transmisi downlink Mobile WiMAX dengan menggunakan metode hybrid, yaitu metode transmisi yang menggunakan tiga buah transmisi. Ketiga transmisi tersebut yaitu dua buah transmisi yang melewati relay station terlebih dahulu baru ke receiver dan satu buah transmisi langsung dari pengirim ke penerima. Pada relay station ada dua kondisi yang berlaku, yaitu Decode and Forward (DF dan Amplify and Forward (AF. Hasil simulasi menunjukkan bahwa ketika Relay Station dalam mode forwarding Amplify and Forward (AF akan memperoleh BER yang kecil sehingga throughput besar dan merupakan perfomansi yang terbaik. Ketika masing-masing relay station diatur agar menggunakan mode forwarding yang berbeda, misalnya AF pada relay station 1 dan DF pada Relay Station 2 atau sebaliknya akan memperoleh hasil yang sama. Sedangkan ketika kedua relay station diatur untuk menggunakan mode forwarding Decode and Forward (DF, maka BER yang dihasilkan besar dan throughput-nya pun kecil, dan kondisi ini merupakan yang terburuk.

  4. Studi Implementasi Six Sigma dalam Sistem Inventori Galangan Kapal

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Elwin Elwin

    2012-09-01

    Full Text Available Dalam industri galangan kapal terdapat bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi yang merupakan macam-macam bentuk dari persediaan dan berhubungan dengan stok, ketika persediaan tidak dikelola dengan benar maka akan terjadi pembengkakkan biaya/pengeluaran biaya yang tidak dibutuhkan. Tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui kondisi inventori di PT. Dok dan Perkapalan Surbaya, untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya variabilitas output six sigma dan mengurangi defect pada sistem inventori dengan menggunakan metode six sigma DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve dan Control,. Berdasarkan perhitungan Material Pipa mengalami defect sebesar 50.98% dengan nilai sigma 1.48, Material Elbow mengalami defect sebesar 89.80% dengan nilai sigma 0.33, Material Flange mengalami defect sebesar 71.99% dengan nilai sigma 0.90, Material Paking mengalami defect sebesar 13.12% dengan nilai sigma 2.74 dan Material Mur mengalami defect sebesar 17.26% dengan nilai sigma 2.57. Sesuai dengan perhitungan reorder point for the inventory untuk masing-masing material, maka dapat diketahui bahwa material Pipa reoder point adalah 58 lonjor, elbow 100 buah, flange 168 buah, paking 24 buah dan mur 946 buah. Nilai sigma yang diperoleh dalam perhitungan tingkat persediaan masih jauh dari nilai yang seharusnya dapat dicapai oleh suatu perusahaan (6σ, sehingga dilakukan tahap Improve dengan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA, pembuat SOP Pengendalian persediaan material dengan format baru serta galangan perlu melakukan perhitungan reorder point.  

  5. DAYA HAMBAT EKSTRAK BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa L. DENGAN PELARUT ETHANOL DAN AQUADES TERHADAP BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS PENYEBAB MASTITIS PADA SAPI PERAH

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Wina Astriyani

    2017-08-01

    Full Text Available The purpose of this research was determined effect of inhibitory the Phaleria macrocarpa  L. fruits extract with ethanol and aquades solvents againts Staphylococcus aureus. Materials used was Staphylococcus aureus which isolated from mastitis milk. Phaleria macrocarpa  L. fruits powder were extracted using ethanol and aquades with concentration were 10%, 20%, 30% and 40%. Iodips was used as control. Inhibitory of bacteria effect test was done by well diffusion methods. Variable was inhibition zone of each concentration, both of ethanol and aquades solvent. Data was analyzed by using two way nested ANOVA and continued by Duncan Multiple Range Test (DMRT. Result showed that highly significantly (P<0.01 on inhibition zone of Staphylococcus aures. Diameters of inhibitory was the optimum inhibition with ethanol solvent (17.46±0.67mm and aquades solvent (11.14±0.30 mm. The best of  treatment of  Phaleria macrocarpa  L. fruits extract againts Staphylococcus aureus with ethanol and aquades solvent was 40%. The conclusion of this research is that mahkota dewa (Phaleria macrocarpa  L. fruits extract with ethanol and aquades solvent in concentration 40% had a high ability to inhibit the growth of Staphylococcus aureus. Phaleria macrocarpa  L. fruits extract with ethanol higher in inhibiting capability the Staphylococcus aureus bacteria compared to aquades solvent.

  6. CHARACTERISTICS OF SOYMILK ADDED WITH DRAGON FRUIT AND EGGPLANT PEEL EXTRACTS [Karakteristik Susu Kedelai dengan Penambahan Ekstrak Kulit Buah Naga dan Kulit Terong

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Diana Sari Kusuma

    2013-06-01

    Full Text Available Soymilk has become progressively consumed in Indonesia since early 1990. However, soymilk has a short shelf life due to its high protein content that promotes growth of spoilage microorganisms. This study was aimed at utilizing peel waste of eggplant (Solanum melongena L. and dragon fruit (Hylocereus polyrhizus, to prolong shelf life of fresh soymilk through microbial growth inhibition, so that it will not be easily contaminated during storage, transportation and distribution time to meet the needs of consumers. Microbiological analysis showed a notably higher inhibitory effect of dragon fruit peel extract when soymilk was stored at 4ºC and it exhibited lower number of colonies even after 6 days. Interestingly, the antimicrobial activity of eggplant peel extract in cold soymilk could only be observed on day 3 until day 9. Hence, it is assumed that chlorogenic acid, as a primary antimicrobial agent in eggplant peel, needed certain time interval to activate its inhibitory activity against microorganism. However, the two peel extracts could not prolong the shelf life of soymilk stored at ambient temperature. All soymilk samples added with the peel extracts fulfilled the Indonesian National standards (SNI for pH value, protein, and total solid content. Based on the sensory evaluation, the samples with dragon fruit peel extract attained a comparable acceptance level as plain soymilk and were favored over those added with eggplant extract. In conclusion, this research indicated potential applications of usual household waste of dragon fruit and eggplant peels as antimicrobial agents for protein-rich beverages.

  7. Pengaruh Penambahan Susu Bubuk Fullcream Terhadap Mutu Produk Minuman Fermentasi dari Ekstrak Ubi Jalar Merah (Ipomoea batatas L

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Novelina Novelina

    2012-12-01

    Full Text Available This study was aimed to find exact volume of fullcream milk powder which added in the fermented beverage of red sweet potatoes extract (Ipomoea batatas L, as well as to investigate physical and chemical characteristics, and organoleptic. So it was obtained the fermented beverages which fulfilled the quality requirements of yogurt according to SNI 01- 2981-1992. Analysis was conducted on total Lactobacillus, total plates count, total lactic acid, pH, total solids, viscosity, and fat content. Organoleptic test of the color, texture, flavor, consistency, and taste was also carried out. The best product was analyzed for the chemical properties such as protein content, ash and crude fiber. The design used in this study was completely randomized design (CRD with four treatments of fullcream milk powder addition 5%, 10%, 15% and 20% respectively with 3 replications. The organoleptic test of the most preferred by the panelists was a fermented beverage with the addition of 10% fullcream milk powder. This product contained Lactobacillus total; 7.3 x 108 CFU/ml, total plate count; 1.4 x 107 CFU/ml, total lactic acid; 1.56%, pH; 4.42, total solids; 25.62%, viscosity; 25.5 dPa.s, fat content; 3.4%, protein content; 6.34%, ash content; 0.11%, and crude fiber content; 0.17%.ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah penambahan susu bubuk fullcream yang tepat pada minuman fermentasi ekstrak ubi jalar merah (Ipomoea batatas L, sertakarakteristik fisik, kimia dan organoleptik, sehingga diperoleh minuman fermentasi dariekstrak ubi jalar merah yang memenuhi persyaratan mutu yogurt menurut SNI 01 - 2.981- 1.992. Analisis dilakukan pada total Lactobacillus, angka lempeng total, asam laktat total, pH, total padatan, viskositas, kadar lemak dan organoleptik warna ,tekstur, rasa, konsistensi, rasa. Produk terbaik yang didapatkan dianalis sifat kimia seperti kadar protein, abu dan serat kasar. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan

  8. Effect of purified gambir leaves extract to prevent atherosclerosis in rats

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nanang Yunarto

    2016-03-01

    Full Text Available Abstrak Latar belakang: Aterosklerosis merupakan faktor risiko timbulnya penyakit jantung koroner (PJK. Senyawakatekin memiliki aktivitas antioksidan tinggi yang dapat menghambat terjadinya aterosklerosis. Ekstrak daungambir (Uncaria gambir, Roxb. mengandung katekin tinggi sehingga berpotensi menghambat terjadinyaaterosklerosis. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek ekstrak terpurifikasi daun gambir dalam menghambataterosklerosis pada tikus.Metode: Desain penelitian ini adalah eksperimental laboratorium yang dilakukan di Laboratorium Farmasidan Laboratorium Hewan, Badan Litbangkes, Kemenkes RI pada tahun 2014. Ekstrak gambir dipurifikasi untukdiperoleh kandungan katekin yang optimal, selanjutnya dilakukan uji aktivitas antioksidan menggunakan pereaksi2,2-difenil-1-pikrilhidrazil (DPPH dengan pembanding asam askorbat. Penelitian ini menggunakan 36 ekortikus putih jantan galur Sprague Dawley berusia 2,5 bulan yang dibagi secara acak ke dalam enam kelompokyaitu kelompok normal, kontrol negatif (akuades, kontrol positif (atorvastatin 2 mg/200 g bb, ekstrak dosis I (20mg/200 g bb, dosis II (40 mg/200 g bb dan dosis III (80 mg/200 g bb. Tikus diinduksi dengan makanan yangmengandung lemak tinggi dan perlakuan pengobatan sesuai kelompoknya selama 60 hari, kecuali kontrol normal.Hasil: Kadar katekin dalam ekstrak gambir terpurifikasi diperoleh sebesar 92,69%. Dari uji aktivitasantioksidan diperoleh IC50 11,76 μg/mL. Hasil pengukuran aktivitas antiateroskelrosis menunjukkan bahwa jikadibandingkan dengan kontrol negatif, ketiga dosis ekstrak gambir terpurifikasi mampu mencegah terjadinyaaterosklerosis dengan menghambat penebalan dinding aorta dan pembentukan sel busa (p<0,05. Aktivitasantiaterosklerosis meningkat dengan bertambahnya dosis.Kesimpulan: Ekstrak gambir terpurifikasi mempunyai efek mencegah penebalan dinding dan pembentukansel busa aorta tikus. (Health Science Journal of Indonesia 2015;6:105-10Kata kunci: gambir, katekin

  9. Dietary ambon lumut banana stem extract Musa cavendishii var. dwarf Paxton as an immunostimulant for white spot disease prevention in Pacific white shrimp Litopenaeus vannamei

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Afriani Ramadhan

    2017-07-01

    Full Text Available ABSTRACT This study was aimed to evaluate the dietary ambon lumut banana Musa cavendishii var. dwarf Paxton stem extract on the immune responses, growth, and survival rate of Pacific white shrimp against white spot disease. Ambon banana steam extract was obtained by maceration method using ethanol. The shrimps fed by pellet containing ambon banana stem extracts with different dosages for 29 days, i.e designated as 0.1 (A; 0.3 (B, and 0.5 (C g/kg, the diet treatment without ambon banana stem extract without challenged test (K-, and diet treatment without ambon banana stem extract with challenged test (K+. Each treatment consisted of three replications. Feeding was conducted for 29 days of maintenance (four times a day. The results showed that the immune responses (average total hemocyte count: 45.15×106 cells/mL, phenoloxidase activity 1.03±0.08 OD, respiratory burst 0.95±0.04 OD, phagocytic activity 94.33±1.53%, growth (specific growth rate: 7.79±0.06%/day, feed ratio conversion was 52±0.01, and survival of treatment C (survival rate 100% were higher compared with the treatment K+ (total hemocyte count: 3.83×106 cells/mL, phenoloxidase activity 0.04±0.01 OD, respiratory burst 0.18±0.06 OD,  phagocytic activity 5.67±0.58%, specific growth rate: 2.61±0.08%/day, feed conversion ratio 2.11±0.02, survival rate: 50%. Therefore, banana stem extract at a dose of 0.5 g/kg everyday diet can be used to improve growth and nonspecific immune system against white spot disease on Pacific white shrimp. Keywords: Pacific white shrimp, white spot disease, immune response, Ambon banana stem extract  ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji dosis optimal ekstrak batang pisang ambon melalui pakan dalam meningkatkan respon imun, pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang putih terhadap penyakit white spot. Ekstrak batang pisang ambon lumut Musa cavendishii var. dwarf  Paxton menggunakan metode maserasi dengan menggunakan pelarut etanol. Pakan

  10. Senyawa Bufadienolida yang bersifat Insektisida, Daigremontianin dari daun Cocor Bebek (Kalanchoe daigremontiana

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Tri Mayanti

    2017-03-01

    Full Text Available Dalam penelitian berkelanjutan untuk pencarian senyawa-senyawa yang bersifat insektisida daritanaman Kalanchoe (Cocor bebek Indonesia, diperoleh hasil bahwa ekstrak metanol daun Cocorbebek (Kalanchoe daigremontiana memberikan aktivitas insektisida yang kuat terhadap instar ke tigalarva ulat sutera (Bombyx mori. Ekstrak metanol yang diperoleh selanjutnya dipisahkan senyawasenyawanyamenggunakan partisi dengan pelarut organik dan kombinasi kolom kromatografi padasilika gel dan ODS sehingga dihasilkan satu senyawa aktif insektisida. Struktur kimia senyawa yangbersifat insektisida tersebut ditentukan dengan metoda spektroskopi dan perbandingan data spektrasenyawa analog yang telah diperoleh dari penelitian sebelumnya sehingga senyawa aktif insektisidatersebut diidentifikasikan sebagai senyawa turunan bufadienolida, daigremontianin. Daegremontianinmenunjukkan aktivitas insektisidal yang kuat terhadap instar ke tiga ulat sutera (Bombyx mori denganLD50 0,9 μg/g diet.

  11. SIMULASI PRODUKSI DAN ASPEK FINANSIAL KEBUN HUTAN (MUNAAN GENERASI KEDUA DI KABUPATEN KUTAI BARAT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Marten Apuy

    2014-11-01

    Full Text Available Pelaksanaan penelitian pada kebun hutan (munaan di Kabupaten Kutai Barat Kalimantan Timur Indonesia bertujuan untuk (1 mengetahui simulasi produksi dan  besarnya  pendapatan jenis-jenis tanaman kebun hutan (munaan generasi kedua oleh rakyat; (2 mengetahui tingkat kelayakan finansial pengusahaan kebun hutan (munaan muda oleh rakyat. Objek penelitianya adalah petani atau masyarakat yang mengusahakan kebun hutan generasi kedua oleh rakyat dengan komoditi tanaman yang akan diteliti adalah tanaman durian, rambutan, cempedak, langsat, meranti dan kapur. Adapun plot penelitian di lakukan pada 5 kampung/desa di Kecamatan Barong Tongkok dengan masing-masing plot berukuran 20 x 20 m. Analisis data yang digunakan dengan menggunakan rumus volume, riap, basal area untuk menghitung pohon meranti dan kapur, produksi buah-buahan dengan cara menimbang berat buah-buahan tersebut, sedangkan hubungan antar variabel dengan menggunakan persamaan regresi polynomial dengan melihat nilai koefisien regresi determinasi (R2; analisis kelayakan finansial menggunakan yaitu Pay Back Periode (PP, Net Present Value (NPV, Net B/C ratio dan IRR. Besarnya tingkat pendapatan pada masing-masing jenis buah durian, rambutan, langsat dan cempedak berbeda-beda tergantung besarnya produksi buah dan harga jualnya. Sedangkan besarnya total pendapatan pengusahaan kapur dan meranti tergantung total volume kayu sesuai dengan diameter dan basal areanya  dan dikalikan dengan harga kayu itu sendiri. Kebun hutan (munaan oleh rakyat sangat layak untuk diusahakan dengan nilai Pay Back Periode, Net Present Value (NPV dan Net B/C pada tingkat diskon faktor 5% berturut-turut sebesar 19,8 tahun; Rp.21.340.000,- dan 1,40 serta IRR sebesar 6,8%.

  12. DESAIN TAS KANTOR WANITA BERBAHAN LEMBARAN SABUT KELAPA (LESKAP

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Hari Purnomo

    2014-04-01

    Full Text Available Indonesia sebagai Negara yang beriklim tropis memiliki areal perkebunan kelapa luas yang menghasilkan buah, daun dan kayu serta limbah. Limbah sabut kelapa seringkali diabaikan dan tidak dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Daging buah adalah komponen utama buah kelapa, sedangkan sabut, tempurung, dan air buah merupakan hasil samping. Sebagian besar petani hanya membuang sabut kelapa atau memanfaatkan untuk kerajinan seperti sapu, keset dan tali tambang. Sabut kelapa jarang dimanfaatkan menjadi produk dengan sentuhan teknologi yang bernilai jual tinggi. Penelitian ini merupakan pemanfaatan limbah serat sabut kelapa dijadikan produk tas kantor wanita dengan teknologi komposit. Lembaran sabut kelapa (leskap dengan teknologi komposit dilakukan dengan penggabungan serat sabut kelapa dengan karet alam yang di pres selama 30 menit dengan suhu 100oc. Desain tas dibuat beberapa alternatif yang selanjutnya dilakukan seleksi konsep dan dilakukan penilaian konsep dengan scoring. Hasil seleksi konsep didapat : (a Konsep desain 5 dijadikan sebagai desain A; (b Konsep desain 8 dijadikan sebagai desain B; (c Konsep desain 10 dijadikan sebagai desain C; (d Konsep desain 3, 6, 7 digabung yang dijadikan desain D. Sedangkan konsep desain 1,2,4 dan 9 tidak diikutkan dalam penilaian konsep. Berdasarkan scoring terpilih konsep desain D dengan nilai 3,0. Spesifikasi tas wanita yang terpilih adalah : (a Model tas jinjing dan selempang; (b Warna tas hitam dan coklat; (c lebar atas 40 cm; (d lebar bawah 35 cm; (d Tali tas jinjing dan selempang warna hitam; (f Tinggi 30 cm; (g Panjang tali selempang 120 cm; dan (h Panjang tali jinjing 23 cm.

  13. The Usage of Garlic Extract (Allium sativum to Cure Pangasius Fish (Pangasius hypophthalmus Infected by Aeromonas hydrophylla

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    . Muslim

    2009-01-01

    Full Text Available The purpose of this research was to know effectivity of the garlic extract to cure Pangasius catfish that infected by A. hidrophylla bacteria. This research was done on February to April 2007, at Aquaculture Laboratory FP UNSRI. This research used Completely Randomised Design (CRD with five treatments and three replications. The concentration of the garlic extract that used were 0 % (control, 0.2 %, 0.4 %, 0.6 %, 0.8 %. The parameters inspected include SR of fish that infected; SR of fish had been treatment, Relative Percent Survival (RPS, clinical symptom and water quality. The highest survival rate percentage is treatments A4 (0.8 % with average value 66.66 %. The best concentration of garlic extract that can heal the fish until ≥ 50 % (RPS value from totally sample of fish were treatments A4 (0.8 %, A3 (0.6 %, and A2 (0.4 %. The clinical symptom after cure and care as long as fourteen days indicated in control (without garlic extract has been found hard damage bodies organ and the mortality fish effect, but in treatments A1 (0.2 %, A2 (0.4 %, A3 (0.6 %, and A4 (0.8 % recover after submerged with garlic extract. The water quality parameters during experiment in each treatments such as temperature was 27 - 29 oC, pH 6-6.5, Dissolved Oxygen 5.24 - 6.87 mg/l, and Ammonia 0.09 - 0.46 mg/l. Keywords: garlic extract, pangasius fish, A. hydrophylla bacteria   ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas ekstrak bawang putih untuk mengobati penyakit bakterial pada ikan patin yang disebabkan A. hidrophylla. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - April  2007, di Laboratorium Budidaya Perairan, FP UNSRI. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap,  5 perlakuan dan 3 ulangan.  Konsentrasi ekstrak bawang putih yang digunakan adalah  0 % (kontrol, 0,2 %, 0,4 %, 0,6 %, 0,8 %.  Parameter yang diamati meliputi SR ikan yang terinfeksi, SR ikan setelah diberi perlakuan, RPS, gejala klinis serta kualitas air. Persentase SR

  14. Antifungal effect of Sticophus hermanii and Holothuria atra extract and its cytotoxicity on gingiva-derived mesenchymal stem cell

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Kristanti Parisihni

    2013-12-01

    Full Text Available Background: Sea cucumber had been acknowledged to have some medical properties Sticophus hermanii and Holothuria atra are species of sea cucumber which has been known to have antifungal properties thus potentially explored as therapeutic agent in oral candidiasis. Purpose: The aim of this study was to examine the antifungal property Sticophus hermanii and Holothuria atra extract against Candida albicans and its cytotoxicity to human gingiva-derived mesenchymal stem cell. Methods: The study was an experimental laboratories research with post test only control group design. Methanolic extract of Sticophus hermanii and Holothuria atra in concentrations of 1%, 0.5%; 0.25%; 0.13%, 0.07%; 0.03%, 0.02% and 0.01%; were tested its cytotoxicity on gingiva-derived mesenchymal stem cell. Cell viability were measured by MTT assay. The antifungal property against Candida albicans was tested by disk diffusion method. Data were analyzed by ANOVA followed by LSD. Results: Extract of Sticophus hermanii showed no cytotoxicity in all concentrations (p>0.05, while Holothuria atra showed toxicity in the concentration of 1% and not cytotoxic in the concentrations below (p<0.05. Both sea cucumber extract could inhibit the growth Candida albicans, in vitro, proved by the clear zone around the disc in all concentrations (p<0.05. Conclusion: Stichopus hermanii and Holothuria atra extract had the antifungal effect against Candida albicans. Sea cucumber extract were not cytotoxic togingiva-derived mesenchymal stem cell in the concentration of Sticophus hermanii ≤ 1% and Holothuria atra ≤ 0.5%.Latar belakang: Teripang telah diketahui mempunyai berbagai khasiat medis. Sticophus hermanii dan Holothuria atra adalah spesies teripang yang telah diketahui mempunyai sifat anti jamur sehingga santat potensial untuk diekplorasi sebagai agen terapeutik pada infeksi di rongga mulut. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti sifat anti jamur ekstrak Sticophus hermanii

  15. Detection of Cocoa Pod Borer Infestation Using Sex Pheromone Trap and its Control by Pod Wrapping

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dian Rahmawati

    2017-07-01

    Full Text Available Cocoa pod borer (CPB, Conopomorpha cramerella Snellen (Lepidoptera: Gracillariidae is a major pest of cocoa. Detection of the pest infestation using sex pheromone traps in the early growth and development of cocoa pods is important for an early warning system programme. In order to prevent the pest infestation the young pods were wrapped with plastic bags. A research to study the CPB incidence was conducted at cocoa plantations in Banjarharjo and Banjaroya villages, District of Kalibawang; Hargotirto and Hargowilis villages, District of Kokap; and Pagerharjo village, District of Samigaluh, Yogyakarta. The experiments design used RCBD with four treatments (sex pheromone trap, combination of sex pheromone trap and pod wrapping, pod wrapping, and control and five replications. As many as 6 units/ha pheromone traps were installed with a distance of 40 m in between. Results showed that one month prior to the trap installation in the experimental plots there were ripen cocoa pods as many as 9-13%, which were mostly infested by CPB. During the time period of introducting research on August to Desember 2016 there was not rambutan fruits as the CPB host, hence the CPB resource was from infested cocoa pods. The CPB moth trapped as many as 0−7 (1.13 ± 0.14 moths/6 traps/12 observations. The seed damage due to CPB larvae in the pheromone trap treatments (23.98% was relatively similar with the control (20.25%. Seed damage rate in combination treatment of pheromone trap and pod wrapping (0.59% was relatively the same with the pod wrapping (0.20%. The pheromone trap was more usefull for monitoring tool rather than for control, meanwhile pod wrapping was an effective control measure of CPB.   Intisari Penggerek Buah Kakao (PBK, Conopomorpha cramerella Snellen (Lepidoptera: Gracillariidae merupakan salah satu hama utama kakao. Deteksi serangan hama PBK dengan perangkap feromon seks pada awal pertumbuhan dan perkembangan buah kakao penting dilakukan sebagai

  16. Efek Antioksidan Kombinasi Ekstrak Etanol Acalypha indica dan Centella asiatica pada Fungsi Hati Tikus Pascahipoksia Sistemik

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Agnes Frethernety

    2015-12-01

    Full Text Available Hipoksia adalah defisiensi suplai oksigen ke dalam sel atau jaringan karena gagalnya sistem respirasi yang membawa oksigen sehingga mengakibatkan kerusakan jaringan. Hati merupakan organ yang sensitif terhadap hipoksia. Tanaman Acalypha indica dan Centella asiatica memiliki efek antioksidan dan dapat melindungi banyak organ dari hipoksia. Tujuan penelitian ini menganalisis pengaruh pemberian kombinasi ekstrak etanol A.indica dan C.asiatica pascahipoksia sistemik terhadap fungsi hati, stres oksidatif dan aktivitas antioksidan hati. Sebanyak 28 tikus spraquedawley dibagi secara acak menjadi 7 kelompok. Kelompok kontrol adalah perlakuan tanpa hipoksia, perlakuan enam kelompok lainnya pascahipoksia 7 hari diberikan zat uji sebagai berikut: air, kombinasi dosis 1 dan 2, dosis tunggal A.indica, dosis tunggal C. asiatica dan dosis tunggal vitamin C selama 7 hari. Parameter yang diukur adalah aktivitas ALT dan AST, kadar MDA, rasio GSH/GSSG. Tidak ada perbedaan aktivitas ALT dan AST yang bermakna pada semua kelompok. Kadar MDA meningkat pada kelompok pascahipoksia 7 hari dibanding kontrol (p=0,007. Kelompok kombinasi 1 memiliki MDA yang rendah, rasio GSH/GSSG dan aktivitas SOD yang meningkat dibandingkan kelompok pascahipoksia 7 hari. Pemberian zat uji kombinasi 1 memiliki efek perlindungan pada hati tikus terhadap pascahipoksia 7 hari melalui mekanisme stres oksidatif dan antioksidan. Kata kunci: Acalypha indica, Centella asiatica,hipoksia sistemik, antioksidan   The Effect of A. Indica  and C.Asiatica Ethanol Extract Combination on Rats Liver Function Post-Hypoxic Condition Abstract Hypoxia occurs due to the deficiency of oxygen supply to cells or tissue caused by the failure of the respiratory system that carries oxygen which results in cell or tissue damage. Liver is an organ sensitive to hypoxia. Acalypha  indica  and Centella asiatica are proven to have antioxidant effects and can protect many organs from hypoxic conditions. This study was

  17. Potency of Garlic Extract Against Koi Herpesvirus (KHV in Common Carp

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sri Nuryati

    2007-07-01

    Full Text Available Prevention of koi herpesvirus (KHV infection using chemicals or medicines was ineffective way.  In this study garlic extract was used to prevent KHV infection.  Virus suspension of 0.1 ml and garlic extract of 0.1 ml in different dosage, i.e., 100, 200 and 300 ppt, was injected into common carp body.  Hemoglobin concentration, red and white blood cell numbers, and leukocyte number were counted.  The results of study showed that administration of 300 ppt of garlic extract could produce higher survival rate (67.5%, good blood parameters and clinical symptoms compared to other treatments. Keywords: garlic, KHV, common carp   ABSTRAK Upaya penanggulangan wabah Koi Herpesvirus (KHV menggunakan bahan-bahan kimia atau obat-obatan adalah tidak efektif. Pada penelitian ini dilakukan pemberian ekstrak bawang putih untuk menanggulangi infeksi KHV.  Suspensi virus sebanyak 0,1 ml ditambahkan dengan 0,1 ml ekstrak bawang putih dengan berbagai konsentrasi, yaitu 100, 200 dan 300 ppt, disuntikkan ke dalam tubuh ikan mas.  Kadar hemoglobin, jumlah sel darah merah dan sel darah putih jenis dan jumlah leukosit diamati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak bawang putih sebanyak 300 ppt menghasilkan kelangsungan hidup (67,5% yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan lainnya, dan begitu pula dengan gambaran darah serta gejala klinisnya.   Kata kunci: bawang putih, KHV, ikan mas

  18. Sensitivity difference of Streptococcus viridans on 35% Piper betle linn extract and 10% povidone iodine towards recurrent apthous stomatitis

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Maharani Laillyza Apriasari

    2011-09-01

    Full Text Available Background: Oral ulceration often becomes the main reason for the patients to see a dentist. Therapy of the oral ulceration is by giving the palliative therapy with topical antiseptic. Nowadays, there are many researches concerning with the traditional medicines as alternative therapy. One of them is Piper betle linn which contains the antiseptic agent. Purpose: This research is aimed to observe the sensitivity difference of Streptococcus viridans on 35% Piper betle linn extract and 10%povidone iodine. Methods: This laboratory research was conducted by the post test only design with random complete design. The research sampel is Streptococcus viridans culture that was scrapped from the ulcer of the recurrent aphthous stomatitis patient, then it was replicated by using the Federer theory. Results: Inhibitory zone of 35% Piper betle linn extract is bigger than 10% povidone iodine. Conclusion: Streptococcus viridans are more sensitive to 35% Piper bittle linn extract than 10% povidone iodine. 35% Piper betle linn extract has more antibacterial effect than 10% povidone iodine.Latar belakang: Ulserasi rongga mulut seringkali menjadi alasan utama bagi pasien untuk memeriksakan diri ke dokter gigi. Terapi ulserasi rongga mulut adalah pemberian terapi paliatif kepada penderita, seperti: pemberian obat topikal yang mengandung antiseptik. Saat ini banyak penelitian dalam pengembangan obat tradisional yang dapat dijadikan sebagai obat alternatif. Salah satu diantaranya adalah daun sirih yang mengandung zat antiseptik. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan sensitivitas Streptococcus viridans terhadap ekstrak daun sirih 35% jika dibandingkan dengan povidone iodine 10%. Metode: Penelitian laboratoris yang dilakukan dengan post test only design dengan rancangan acak lengkap. Sampel penelitian adalah kultur Streptococcus viridans yang diambil melalui swab dari hapusan ulser pada pasien yang menderita stomatitis aftosa rekuren, kemudian dilakukan

  19. POTENSI TUMBUHAN BANGKAL (Nauclea Orientalis UNTUK PENGENDALIAN BAKTERI Aeromonas Hydrophila (POTENTIAL PLANT BANGKAL (Nauclea orientalis FOR CONTROL Aeromonas Hydrophila

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Siti Aisiah

    2017-02-01

    Full Text Available Tujuan penelitian ini adalah didapatkan metode pengendalian penyakit yang disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydrophila pada budi daya ikan yang ramah lingkungan. Dalam penelitian ini dilakukan uji sensitivitas terhadap bakteri A. hydrophila, uji minimal konsentrasi menghambat  bakteri A. hydrophila (uji MIC dan uji toksisitas terhadap ikan nila. Rancangan  yang digunakan untuk  uji toksisitas  adalah rancangan acak lengkap (RAL, dengan 4 perlakuan yaitu A  = Ikan disuntik dengan ekstrak bangkal konsentrasi 20%, B  = Ikan disuntik dengan ekstrak bangkal konsentrasi 40%,  C  = Ikan disuntik dengan ekstrak bangkal konsentrasi 80%, dan D  = Kontrol (ikan tidak disuntik, diulang sebanyak 3 kali. Perlakuan ini didapat dari hasil uji sensitivitas antibakteri bangkal yang mempunyai daya hambat dan daya bunuh paling besar terhadap bakteri A. hydrophila yaitu ekstrak daun bangkal dengan pelarut akuades. Pengujian MIC menunjukkan bahwa ekstrak bangkal-akuades memiliki daya hambat minimal  20 % terhadap aktivitas bakteri A. hydrophila. Hasil uji toksisitas yang dilakukan terhadap ikan nila dengan konsentrasi 20%, 40% dan 80%  mortalitas ikan nila dibawah 50 %. Pengamatan hematologis yaitu eretrosit, leokosit, plasma darah, hematokrit dan leokokrit pada masing-masing perlakuan sebagian besar masih berada dalam kisaran yang normal. Parameter kualitas air yaitu, kadar oksigen terlarut,  pH, amoniak, CO2 dan suhu masih dapat mendukung kehidupan normal ikan nila. The purpose of this study was obtained method of controlling diseases caused by Aeromonas hydrophila in fish farming is environmentally friendly. In this study the sensitivity of the test  A. hydrophila, a minimum test konsentari inhibiting A. hydrophila (MIC test and toxicity test on  tilapia. The design used for toxicity tests is completely randomized design with 4 treatments it A = Fish injected with extracts bangkal concentration of 20 %,  B = Fish injected with extracts bangkal

  20. POLA USAHA DAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI PADA BERBAGAI TIPOLOGI LAHAN RAWA LEBAK

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nasir Nasir

    2015-11-01

    lebak pematang adalah: hortikultura:buah-buahan tahunan, Ternak: ayam dan kambing, dagang, industri rumah tangga, jasa angkutan, padi, penangkapan ikan, hortikultura: sayuran dan buah-buahan semusim dan palawija: ubi kayu dan kacang tanah, Buruh, budi daya ikan. Pola lebak tengahan: hortikultura:buah-buahan tahunan, Ternak: itik, dagang, industri rumah tangga, jasa angkutan, padi, penangkapan ikan, hortikultura: sayuran dan buah-buahan semusim, Buruh, budi daya ikan.  Pola usaha rumah tangga pada lebak dalam: hortikultura:buah-buahan tahunan, Ternak: itik dan kerbau, dagang, industri rumah tangga, jasa angkutan, padi, penangkapan ikan, hortikultura: sayuran dan buah-buahan semusim, Buruh, penangkapan ikan, budi daya ikan. Pendapatan rumah tangga yang mengusahakan lebak, yaitu lebak tengahan: Rp20.212.000/rumah tangga/tahun, lebak pematang Rp19.525.400/rumah tangga/tahun dan lebak dalam Rp18.248.000/rumah tangga/tahun. Kata kunci: pola usaha, pendapatan, rumah tangga, lebak, survei

  1. PENGARUH PENAMBAHAN LIDAH BUAYA (Aloevera sp TERHADAP KEKENTALAN DAN PH PADA SOYGURT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Wenny Diah Rusanti

    2016-10-01

    Full Text Available Lidah buaya adalah tanaman yang memiliki kandungan serat yang baik untuk pencernaan. Soygurt adalah minuman susu berfermentasi yang terbuat dari susu kedelai. Soygurt menjadi minuman alternative bagi penyuka yogurt tapi tidak dapat mengkonsumsi minuman dari susu sapi. Yogurt yang banyak beredar di pasaran biasanya memiliki kadar keasaman yang tinggi dan kental. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan lidah buaya terhadap kekentalan dan pH pada yogurt dengan komposisi ekstrak lidah buaya (v/v 5%, 10%, 15%, 20% dan 25%. Data dianalisis menggunakan pHmeter dan alat uji kekentalan Brookfield viscosimeter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar penambahan ekstrak lidah buaya pada soygurt dapat menurunkan derajat keasaman yogurt dan tingkat kekentalan yogurt meningkat.   Kata Kunci : lidah buaya, pH, kekentalan, soygurt, susu kedelai

  2. ISOLASI KOI HERPESVIRUS (KHV DARI BEBERAPA ORGAN TARGET DENGAN MENGGUNAKAN KULTUR SEL KT-2

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Tuti Sumiati

    2012-04-01

    Full Text Available Kasus kematian massal pada ikan mas dan koi (Cyprinus carpio yang disebabkan oleh koi herpesvirus (KHV terjadi sejak tahun 2002 dan masih berlangsung hingga sekarang. Pemilihan sampel yang tepat sangat penting untuk mendeteksi dan mengidentifikasi penyakit KHV tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jaringan yang menjadi target infeksi KHV dengan cara isolasi virus menggunakan kultur sel KT-2. Kultur sel diinokulasi dengan ekstrak jaringan organ target (otak, mata, insang, ginjal, limfa, hati, jantung, dan usus, serta gabungan insang, ginjal, dan limfa dan diinkubasi pada suhu 25oC selama 14 hari. Kerusakan sel terjadi pada kultur sel yang diinokulasi dengan ekstrak dari jaringan insang, ginjal dan gabungan organ insang, ginjal, dan limfa. Uji PCR dari media kultur dan sel yang mengalami CPE menunjukkan bahwa CPE disebabkan oleh KHV.

  3. The tuber extract and flour of Dioscorea alatanormalize the blood lipid profile of rabbits treated with high cholesterol diets

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nelis Imanningsih

    2014-08-01

    Full Text Available AbstrakLatar belakang: Umbi Dioscorea alata (DA memiliki potensi untuk mencegah kondisi hiperlipidemia karena mengandung senyawa bioaktif antosianin, serat pangan, dan diosgenin yang bermanfaat dalam menormalkan kadar lipida darah. Pada penelitian ini dipelajari pengaruh pemberian ekstrak air dan tepung umbi DA dalam menormalkan profil lipida darah kelinci yang diberi ransum tinggi kolesterol.Metode: Ekstrak dan tepung umbi DA diberikan kepada kelinci percobaan selama 60 hari dengan disain penelitian rancangan acak lengkap. Perlakuan ransum sebagai berikut: 1 Ransum basal sebagai kontrol negatif (K0, 2 Ransum basal + kolesterol 0.5% sebagai kontrol positif (K1, 3 Ransum basal+kolesterol 0.5% + ekstrak DA 1.8 g/100 g (KE1, 4 Ransum basal+kolesterol 0.5%+ekstrak DA 3.6 g/100 g (KE2, 5 Ransum basal mengandung 15% tepung DA + kolesterol 0.5% (KT1 dan 6 Ransum basal mengandung 30% tepung DA + kolesterol 0.5% (KT2. Kadar total kolesterol, LDL, HDL kolesterol dan trigliserida pada serum dianalisa pada awal, hari ke 28, hari ke 56 dan pada akhir penelitian. Hasil: Pemberian ransum tinggi kolesterol sebanyak 1% meningkatkan kadar kolesterol darah sebesar 16 kali dibandingkan kontrol. Pemberian 15% dan 30% tepung DA ransum tinggi kolesterol dapat mempertahakankan profil lipida darah kelinci ke arah normal, khususnya pada substitusi 30% tepung DA. Akan tetapi, ekstrak air tepung DA tidak dapat mempertahankan kadar lipida normal kelinci yang diberi ransum tinggi kolesterol. Kesimpulan:Tepung DA memiliki efek anti-hiperlipidemia. (Health Science Indones 2014;1:23-9Kata kunci:ekstrak, tepung, Dioscorea alata, hiperlipidemiaAbstractBackground: Dioscorea alata(DA tuber has potential to prevent the condition of hyperlipidemia due to the bioactive compound, such as anthocyanins, diosgenin, and dietary fiber that beneficial in normalizing blood lipid profiles. In this research, the effect of water extract and flour of DA tuber administration was examined on

  4. Sinansari et al., Afr., J. Infect. Dis. (2018) 12(S): 140-147 https://doi ...

    African Journals Online (AJOL)

    2017-10-17

    Oct 17, 2017 ... Based on the studies, the methanol and ethanol extracts of J. .... Leaves of J. gendarussa were obtained from a cultivated crop in Pacet, ..... Pengaruh Ekstrak Heksan, Metanol, dan Etanol Tanaman Obat Justicia gendarussa.

  5. PRODUKTIVITAS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus PADA MEDIA LIMBAH SEKAM PADI DAN DAUN PISANG KERING SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Suparti Suparti

    2015-08-01

    Full Text Available Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus merupakan jenis jamur pangan yang banyak dikonsumsi mengandung protein 27%. Kandungan protein pada jamur tiram putih dapat dipengaruhi oleh komposisi media tanam seperti selulosa, hemiselulosa, lignin dan nutrisi tambahan. Sekam padi dan daun pisang kering merupakan salah satu limbah organik yang dapat digunakan sebagai media alternatif untuk meningkatkan produktivitas jamur tiram putih.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui produktivitas jamur tiram putih yang ditumbuhkan pada media  limbah sekam padi dan daun pisang kering sebagai media alternatif. Jenis penelitian eksperimen dengan metode rancangan acak lengkap (RAL dua faktor yaitu faktor 1 penambahan sekam padi dan faktor 2 daun pisang kering (0%, 5%, 10%, 15%, masing-masing  dengan empat perlakuan dan dua kali ulangan.  Hasil analisis data menunjukkan bahwa penambahan sekam padi dan daun pisang kering  15% (S3T3 memberikan pengaruh nyata terhadap lama penyebaran miselium, jumlah badan buah dan berat segar jamur tiram putih.Perlakuan yang paling baik untuk pertumbuhan jamur pada perlakuan S3T3, dengan rata-rata lama penyebaran miselium 25,5 hari, jumlah badan buah 64,5 buah dan berat segar yang dihasilkan 402,5. Hasil data tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan yang lain.

  6. INDIKATOR TITRASI ASAM-BASA DARI EKSTRAK BUNGA SEPATU (Hibiscus rosa sinensis L Indicator of Acid-Base Titration from the Extract of Hibiscus rosa sinensis L Flower

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Siti Nuryanti

    2012-05-01

    Full Text Available Titration acid-base needs indicator  to show the change of color on interval of hydrogen exponent/degree of acid (pH. Indicator of synthetic which always be used have disadvantages like chemical pollution,  stock and expensive of pro- duction  cost. The research has been carried out to substitute the synthetic indicator with herbal indicator extracted from flower crown of Hibiscus rosa sinensis L extract. The herbal indicator was extracted from the flower crown Hibiscus rosa sinensis L using a mixture methanol-acetic acid. Then it was evaluated with phenolphthalein and methyl orange(E merck comparer to titration the acid-base, they are strong acid-strong base, weak base-strong acid and weak acid-strong base. The result of research show that herbal indicator  of flower crown Hibiscus rosa sinensis L to show theequivalent point in all titrations give peer result with the comparison. With the research result hoped that indicatortitration acid-base flower crown Hibiscus rosa sinensis L is able to as replace synthetic indicator  (metyl orange andphenolphtalein which always be used before. ABSTRAK Titrasi asam-basa memerlukan indikator untuk menunjukkan perubahan warna pada setiap interval derajad keasaman (pH. Indikator sintetis yang digunakan selama ini mempunyai beberapa kelemahan seperti polusi kimia, ketersediaan dan biaya produksi mahal. Upaya penelitian sudah dilakukan untuk menggantikan indikator sintetis dengan indikator dari ekstrak mahkota bunga sepatu. Indikator herbal tersebut dibuat dengan cara mengekstrak mahkota bunga Hibiscus rosa sinensis L dengan mengunakan pelarut metanol-asam asetat. Kemudian dievaluasi dengan indikator pembanding fenolftalein dan metil oranye (produksi E merck untuk titrasi asam-basa yaitu asam kuat-basa kuat, basa lemah-asam kuat dan asam lemah-basa kuat. Dari hasil penelitian diketahui bahwa indikator dari mahkota bunga sepatu untuk menunjukkan titik ekivalen dalam titrasi tersebut memberikan hasil yang

  7. The expressions of NF-kb and TGFb-1 on odontoblast-like cells of human dental pulp injected with propolis extracts

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ira Widjiastuti

    2014-03-01

    Full Text Available Background: Propolis is known to have beneficial effects, namely anti- bacterial, anti-viral, anti-inflammatory, antioxidant, and immunomodulatory. Propolis extracts with anti-inflammatory properties are expected to be useful in treating inflamed pulp tissue with a diagnosis of reversible pulpitis. The inflammation of pulp tissue is caused by bacteria, namely Lactobacillus acidophilus. This research used odontoblast like cells derived from pulp tissue of human third molars. Odontoblast like cells exposed to Lactobacillus achidophilus were used as a model of proinflammatory cytokine signaling. This research examined the effects of propolis extracts on odontoblast like cells exposed to Lactobacillus acidophilus. Purpose: This research was aimed to determine the effectiveness of propolis extracts on the activities of odontoblast-like cells exposed to Lactobacillus acidophillus by measuring the expressions of NFkb and TGF- b1. Methods: First, pulp odontoblast cultures were derived from human dental pulp tissues of impacted third molars removed by using digestion method. Next, odontoblast-like cells exposed to inactive Lactobacillus acidophilus bacteria were given propolis extract. Finally, the activities of odontoblast-like cells were monitored by measuring the expressions of NF-kb and TGFb-1 with immunocytochemistry technique. Results: A decline NF-kb expression and on increase of TGFb-1 expression on odontoblast like cells exposed to inactive Lactobacillus acidophilus. Conclusion: Propolis extracts inhibit the expression of NF-kb, and increase the expression of TGF-b1 in pulp odontoblast-like cells exposed to inactive Lactobacillus acidophillus.Latar belakang: Propolis dilaporkan mempunyai efek menguntungkan yaitu bersifat anti bakteri, anti virus, anti inflamasi, anti oksidan, dan imunomodulator. Ekstrak propolis dengan sifat anti inflamasi diharapkan bermanfaat untuk mengobati jaringan pulpa yang mengalami inflamasi dengan diagnosis pulpitis

  8. Angiostrongylus cantonensis

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dyah Widiastuti

    2012-10-01

    Full Text Available Bagi Anda yang termasuk pelahap sayuran mentah (lalapan, harus cukup berhati-hati dengan agen penyakit berikut ini. Nama latinnya adalah Angiostrongylus cantonensis, salah satu jenis cacing Nematoda yang juga sering dikenal dengan nama rat lungworm, penyebab utama dari penyakit eosinophilic meningitis. Sebagaimana Nematoda lainnya, cacing ini juga memiliki bentuk filiform (seperti benang. Cacing jantanya berukuran ±7,7 mm dengan diameter 0,30 mm, sedangkan cacing betina ± 12,8 mm dan diameter 0,36 mm. Organ genitalia pada cacing  jantan berupa bursa kopularis sedangkan cacing betina berupa vulva yang terletak di ujung posterior. Pada bagian kepala terdapat 3 buah labia, 2 diantaranya terletak di bagian dorsal, sedang yang 1 buah terletak di bagian lateraf.

  9. AKTIVITAS ANTIFUNGI FRAKSI ETILASETAT AKAR SINGAWALANG (PETIVERIA ALLIACEA L. TERHADAP ASPERGILLUS NIGER

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Niken Indriyanti

    2015-06-01

    Full Text Available Aspergillus niger is a mold that can infect respiratory tract in certain condition. Azoles are used to solve this infection. Drug development on antifungal drugs still continued, one of the resorce is from plant. A plant that widely studied as antifungi is singawalang (Petiveria alliacea L.. Activity of ethanol extract and fraction of singawalang roots on Aspergillus niger tested by microdilution broth method appropriate to Clinical and Laboratory Standard Institute (CLSI standard. Microdilution test results showed that Singawalang roots extract has antifungal activity against Aspergillus niger with Minimum Inhibition Concentration (MIC 32 μg/mL and Minimum Fungicidal Concentration (MFC 1048 μg/mL. Fraction that has high activity against Aspergillus niger was ethylacetate fraction of Singawalang roots with MIC 128 µg/ml dan MFC 512 μg/mL. The higher activity of the extract than the fraction was predicted as the impact of multiple compounds that have synergic activity. The growth profile of Aspergillus niger showed unconstant result and tends to descend. However, further research needed to ensure this effect.   Keywords:    antifungal, microdilution, singawalang (Petiveria alliacea L., Aspergillus niger      ABSTRAK   Aspergillus niger merupakan kapang penginfeksi saluran pernafasan pada kondisi tertentu. Obat-obat golongan azol biasa digunakan untuk mengatasi infeksi ini. Pengembangan obat antifungi saat ini terus dilakukan, termasuk dari tanaman. Salah satu tanaman yang telah banyak diteliti memiliki efek antifungi adalah tanaman singawalang (Petiveria alliacea L.. Pengujian dilakukan dengan Broth Microdilution sesuai standar Clinical and Laboratory Standard Institute (CLSI. Ekstrak akar singawalang menghambat pertumbuhan Aspergillus niger dan memiliki KHM 32 ppm dan KFM 1048 ppm. Hasil dan Fraksi Ekstrak Akar Singawalang Terhadap Aspergillus niger pada fraksi etilasetat ekstrak etanol akar singawalang adalah Konsentrasi Hambat

  10. UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MENGGUNAKAN RADIKAL 1,1-DIFENIL-2- PIKRILHIDRAZIL DAN PENETAPAN KANDUNGAN FENOLIK TOTAL FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK ETANOL BUAH ANGGUR BALI (Vitis vinifera L.

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Mikhael Gustandy

    2016-04-01

    Full Text Available Abstract: This research was conducted to determine the antioxidant activity of ethyl acetat fraction of extract of Balinesse grape (Vitis vinifera L. using free radical and determine the total phenolic content. Balinesse grape was extracted with ethanol and then fractionated using ethyl acetate. Free radical scavenging activity was tested by measuring the DPPH radical scavenging activity. Total phenolic content was determined using the Folin-Ciocalteau method measured the concentration of phenolic content in gallic acid total equivalents using unit's mg/g. The mean IC50 value for DPPH radical scavenging activity of the ethyl acetat fraction of ethanolic extract of Balinesse grape was found to be 36.55 ± 0.09 µg/mL. The phenolic content was ranging from 3.23 ± 0.02 mg gallic acid equivalents per gram of ethyl acetat fraction of ethanolic extract of Balinesse grape. Keywords: antioxidants, Balinesse grape (Vitis vinifera L., fraction of ethyl acetat, DPPH, total phenolic content.

  11. Effect injection of Ginger Extract on Development and Nucleus position of “Sangkuriang” Catfish Clarias sp. eggs

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    M. Zairin Junior

    2007-07-01

    Full Text Available One of methods could be applied to continuously meet the need of fish fry including catfish (Clarias sp. is artificial propagation by inducing ovulation and spawning.   As an alternative of existing method, in this study, ginger extract was intramuscularly injected to induce development of catfish eggs.  Ginger is known as an important regulator of the balance of arachidonat cycle.  The dose of ginger extract injected was 0, 0.5, 1.0 and 1.5 mL/kg broodstock.  The results of study showed that injection 100% of ginger extracts in all doses was insignificantly inducing development of egg diameter and its nucleus position of catfish.  Other chemicals exist in ginger extract might be functions as an obstacle for egg development of catfish. Keywords: catfish, Clarias sp., ginger, ovulation, egg   ABSTRAK Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan benih ikan termasuk lele (Clarias sp. secara kontinyu adalah penggunaan teknologi pembiakan buatan melalui perangsangan ovulasi dan pemijahan. Sebagai alternatif teknik yang sudah ada, dicobakan perangsangan perkembangan telur ikan lele menggunakan bahan ekstrak jahe yang dilakukan melalui penyuntikan secara intramuskular. Jahe telah dikenal sebagai suatu pengatur penting atas keseimbangan siklus arakidonat. Dosis ekstrak jahe yang disuntikkan adalah 0, 0,5, 1 dan 1,5 mL/kg induk. Penyuntikan 100% ekstrak jahe pada semua dosis perlakuan belum dapat merangsang perkembangan diameter dan posisi inti sel telur ikan lele sangkuriang. Adanya bahan lain yang terdapat pada jahe diduga sebagai penghambat bagi perkembangan telur ikan lele. Kata kunci: Ikan lele, Clarias sp., jahe, ovulasi,  sel telur

  12. Behavior of Bali Starling at Bali Barat National Park and Nusa Penida Island (PERILAKU JALAK BALI DI TAMAN NASIONAL BALI BARAT DAN PULAU NUSA PENIDA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sudaryanto .

    2015-10-01

    Full Text Available Jalak Bali (Leucopsar rothschildi sejak tahun 1966 dimasukan oleh International Union forConservation of Nature (IUCN Red List of Threatened Species dan Convention on International Trade inEndangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES. Jalak Bali dikelompokan sebagai satwa terancampunah dengan kategori kritis (Critically Endangered dan di Indonesia telah dilindungi sejak tahun 1970.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku Jalak Bali di Taman Nasional Bali Barat danPulau Nusa Penida untuk konservasi burung tersebut. Metode yang digunakan adalah scan samplingdengan instataneous sampling. Perilaku Jalak Bali di Taman Nasional Bali Barat terdiri dari terbang17%, makan buah 3%, makan serangga 1%, menelisik bulu 15%, menegakkan jambul 6%, bobbing 7%,berkicau 40%, minum 0,5%, dan berjalan 10%. Sementara di Nusa Penida pada musim hujan terdiriterbang 13%, makan buah 19%, makan serangga 4%, menelisik bulu 7%, menegakkan jambul 7%, bobbing8%, berkicau 11%, minum 1%, 1% mandi, berjalan 16% , bersarang 2%, mengeram 9% dan mengasuh anak3%, dan di Nusa Penida pada musim kemarau terdiri terbang 11%, makan buah 9%, makan serangga21%, menelisik bulu 7%, menegakkan jambul 6%, bobbing 7%, berkicau 9%, minum 2%, mandi 1%, berjalan18% , dan bersarang 8%. Jalak Bali berkembang biak di Nusa Penida pada musim hujan dan musimkemarau, tetapi di Taman Nasional Bali Barat pada musim hujan.

  13. PENENTUAN CAMPURAN LUMPUR LAPINDO SEBAGAI SUBSTITUSI PASIR DAN SEMEN DALAM PEMBUATAN PAVING BLOCK RAMAH LINGKUNGAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ganjar Samudro

    2016-03-01

    Full Text Available Lumpur Lapindo (LL atau Lumpur Sidoarjo (Lusi merupakan lumpur panas, yang pemanfaatannya sangat terbatas dan menimbulkan dampak sosial dan lingkungan yang cukup besar. Karakteristik Lumpur Lapindo mengandung silikat (SiO2 dan kapur (CaO yang cukup tinggi dan bersifat pozoland. Selain kandungan kimia yang menguntungkan, Lumpur Lapindo juga bersifat B3 dengan kandungan logam berat Pb 35,41 ppm dan Cu 21,9 ppm yang melebihi baku mutu Kepmenkes no.907/2002, PP no.82/2001 dan PP no.18/1999. Teknik olidifikasi menjadi paving block dapat digunakan untuk mengubah watak fisik dan kimia limbah B3 dengan cara penambahan senyawa pengikat sehingga pergerakan senyawa-senyawa B3 dapat dihambat dan membentuk ikatan massa monolit dengan struktur yang kekar. Penambahan Lumpur Lapindo sebagai substitusi semen dan pasir ditentukan sebesar 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50%, dengan pengujian terhadap kuat tekan, daya serap air dan perlindian. Penelitian ini didapatkan variasi Lumpur Lapindo sebagai substitusi pasir dan semen optimum asingmasing sebesar 30% dengan kuat tekan 408 kg/cm2 , daya serap air 10,17% dan uji perlindian dihasilkan dibawah 0,03 ppm Pb dan Cu, serta biaya pembuatan 1 buah paving block berkurang dari Rp 1.302,86 per buah menjadi Rp 1.059,40 per buah. Lumpur Lapindo sebagai substitusi semen lebih baik penggunaannya dalam pembuatan paving block ramah ingkungan.

  14. PEMANFAATAN MINYAK BUAH MERAH, Pandanus conoideus Lam DAN CAROPHYLL PINK DALAM RANSUM PAKAN YUWANA IKAN KAKAP MERAH, Lutjanus sebae

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Titiek Aslianti

    2016-11-01

    Full Text Available Ikan kakap merah, Lutjanus sebae termasuk komoditas budidaya yang banyak diminati konsumen. Kualitas benih untuk pembesaran selain ditentukan dari ukuran dan performansi fisik, juga berdasarkan warna ikan. Dalam penelitian ini telah dilakukan 4 perlakuan pakan yang diperkaya dengan Minyak Buah Merah (MBM dan Carophyll Pink (CP yaitu: (A 10 mL MBM/kg pakan; (B 10 mL MBM+1,4 g CP/kg pakan; (C 1,4 g CP/kg pakan, dan (D Kontrol. Hewan uji adalah yuwana kakap merah dengan rata-rata panjang dan bobot tubuh awal 11,32±0,76 cm dan 37,56±7,22 g. Ikan ditempatkan dalam bak fiber kapasitas 5 m3 dengan kepadatan 200 ekor/bak dan diberi pakan 2 kali sehari secara ad libitum serta dipelihara selama 2 bulan dengan pergantian air 200%-300%/hari. Kualitas yuwana diamati pada akhir penelitian melalui pengukuran panjang dan bobot tubuh, sedangkan performansi warna diamati dengan kamera digital dan dianalisis secara diskriptif menggunakan Microsoft Adobe Photoshop 8. Hasil penelitian menunjukkan bahwa MBM dan CP dapat dimanfaatkan dalam ransum pakan guna meningkatkan pertumbuhan dan performansi warna yuwana kakap merah. Pakan yang mengandung 10 mL MBM+1,4 g CP menghasilkan sintasan 94%, kenaikan pertumbuhan panjang dan bobot mutlak 58,92% dan 281%, konversi pakan 0,82 serta performansi yuwana berwarna merah cerah dengan nilai persentase rata-rata sebesar 89,58%±0,07%. Red emperor snapper, Lutjanus sebae is one of high demanded cultured fishes. The quality of seeds does not only depend on size and performance of fish, but also depends on fish color. A feeding experiment was conducted during two-months period by adding red fruit oil (RFO and carophyll pink (CP to every kilogram of pellet fed as the treatment i.e. (A 10 mL RFO/kg feed; (B 10 mL RFO+1.4 g CP/kg feed; (C 1.4 g CP /kg feed and (D Control. Two hundred seeds with initial total length of 11.32±0.76 cm and 37.56±7.22 g of body weight were stocked in a fiber glass tank of 5 m3. Feeding frequency was

  15. Re-design High Pressure Heater (HPH 5 pada Perusahaan Pembangkit Tenaga Listrik

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Devia Gahana Cindi Alfian

    2013-09-01

    Full Text Available Boiler merupakan komponen utama yang ada pada pembangkit. Jika terjadi penurunan efisiensi pada boiler, maka listrik yang dihasilkan juga menurun. Berbagai cara  dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dari boiler, salah satunya adalah menggunakan High Pressure Heater (HPH. HPH merupakan alat pemanas feedwater sebelum masuk ke boiler sehingga mengurangi kerja dari boiler. Saat ini kondisi HPH 5 yang ada di salah satu perusahaan pembangkit listrik sudah lama digunakan sehingga perlu dilakukan analisa untuk mengatahui performa dari HPH ini. Jika terjadi kebocoran atau kerusakan hanya dilakukan re-tubing yang selalu menggunakan design Original Equipment Manufacturing (OEM yang memakan waktu cukup lama dan biaya yang mahal. Proses analisa yang dimaksudkan adalah re-design sehingga apabila terjadi kerusakan dapat diganti dengan buatan sendiri. Pada perancangannya digunakan analisa termodinamika dan perpindahan panas dengan metode LMTD untuk mendapatkan dimensi tiap zona. Perhitungan yang dilakukan meliputi menentukan panjang masing-masing tiap zona HPH, laju perpindahan panas, overall heat transfer coefficient (U, luas perpindahan panas (A, perhitungan pressure drop (∆p untuk masing-masing zona. Hasil yang didapatkan pada analisa ini adalah dimensi zona desuperheating didapatkan panjang maksimal 2,94 m, luasan perpindahan panas efektif 231,7 m2, Overall Heat Transfer Coefficient 520,43 Watt/m2K, baffle spacing 0,345 m, jumlah baffle 8 buah. Pada zona Condensing didapatkan panjang maksimal 9,39 m, luasan perpindahan panas efektif 739,5 m2, Overall Heat Transfer Coefficient 3738,3 Watt/m2K, baffle spacing 1,8 m, jumlah baffle 4 buah. Sedangkan pada zona Subcooling didapatkan panjang maksimal 1,66 m, luasan perpindahan panas efektif 131 m2, Overall Heat Transfer Coefficient 3659,84 Watt/m2K, baffle spacing 0,345 m, jumlah baffle 4 buah. Sehingga didapatkan panjang total tube 14 m, total luasan perpindahan panas efektif  1.102,34 m2, Total Overall

  16. PERFORMANSI SISTEM AGROFORESTRI TRADISIONAL DI DESA TELAGA LANGSAT, KABUPATEN BANJAR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Adistina Fitriani

    2016-09-01

    satu sistem agroforestry, yaitu sistem agrisilvikultur dengan dua sub sistem , yakni sub sistem agroforestri kebun karet dan kebun buah campuran.  Sejarah perkembangan proses terbentuknya sistem agroforestri di lokasi penelitian pada mulanya adalah hutan alam  dan atau semak belukar. Kemudian dibuka oleh masyarakat untuk usaha perladangan tanaman semusim. Seiring dengan berjalannya waktu, selain menanam tanaman semusim, juga menanam tanaman buah-buahan berkayu dan tanaman penghasil getah (karet. Dalam perkembangannya tanaman buah-buahan tersebut menjadi bentuk kebun buah campuran yang terdiri dari berbagai pohon buah-buahan yang tersebar secara acak dan tidak beraturan, sedangkan penanaman karet cenderung ditanam secara beraturan dan seumur.  Kata Kunci : Performansi, Tradisional, Sistem Agroforestri

  17. PEMANFAATAN ZAT WARNA ALAM DARI LIMBAH PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DAN KAKAO SEBAGAI BAHAN PEWARNA KAIN BATIK

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Titiek Pujilestari

    2016-06-01

    Full Text Available ABSTRAKPenelitian pemanfaatan limbah perkebunan kelapa sawit dan kakao sebagai bahan pewarna pada batik bertujuan untuk menggali sumber daya alam limbah perkebunan yang belum dimanfaatkan dan mencoba bahan baku baru untuk pewarna batik. Limbah perkebunan cangkang kelapa sawit dan kulit buah kakao merupakan sisa hasil proses pengolahan yang tidak termasuk dalam produk utama yang dianggap berpotensi menjadi beban pencemaran lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Kegiatan ini dibatasi pada pengambilan zat warna dari cangkang kelapa sawit dan kulit buah kakao dengan memakai pelarut air dan pelarut organik. Zat warna alam yang diperoleh digunakan sebagai pewarna pembatikan pada kain katun dan sutera. Fiksasi dilakukan dengan tiga jenis fiksator yaitu tawas, kapur dan tunjung. Pewarnaan dilakukan pada kain katun dan sutera dengan sistem celupan dingin sebanyak enam kali. Pengujian dilakukan terhadap ketahanan luntur warna akibat pencucian dan gosokan, arah dan beda warna. Hasil pengujian ketahanan luntur warna terhadap pencucian dan gosokan rata-rata menunjukan hasil cukup sampai baik sekali (3-5. Nilai kelunturan warna terhadap pencucian pada kain katun dengan pewarna cangkang kelapa sawit lebih baik daripada kulit buah kakao. Arah warna cangkang kelapa sawit menunjukkan warna coklat muda sampai coklat tua, sedang kulit buah kakao memberikan arah warna abu-abu sampai coklat tua. Pembacaan uji beda warna diperoleh rata-rata warna berada pada daerah antara kuning ke merah. Kata Kunci: cangkang kelapa sawit, kulit buah kakao, warna alam, batik  ABSTRACTUtilization of plantation waste as batik dyes research aims to explore the plantation waste potential asraw materials for batik dyeing. Plantation waste of palmkernel shell and cocoa fruit peel are side products of the main process thatbecome environmental pollution if not managed properly. This activity is restricted to making dyes from palmkernel shells and cocoa fruit peel by using water

  18. Preferensi Konsumen dan Produsen Produk Organik di Indonesia

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sri Muljaningsih

    2013-09-01

    Full Text Available Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari kebiasaan konsumen dan produsen produk organik. Sampling penelitian ini kebetulan dilakukan pada pertemuan yang diselenggarakan oleh Aliansi Organik Indonesia (AOI. Pemantauan pasar dilakukan di Jakarta, Bogor, Depasar, dan Malang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung dengan responden. Responden terdiri atas 63 konsumen, 21 produsen produk organik. Analisis data dilakukan untuk mengetahui faktor apa yang mempengaruhi preferensi masing-masing individu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa preferensi konsumen terhadap beras, buah, dan sayuran organik adalah baik untuk kesehatan, tetapi keluhannya produk tersebut lebih mahal. Preferensi produsen bahwa produk organik semisal beras, buah, dan sayuran adalah harus mempunyai sertifikat. Preferensi konsumen tidak dibatasi usia dan pendidikan, sedangkan preferensi produsen masih tidak memahami manfaat kesehatan dari produk organik.Kata kunci: konsumen,  produsen, produk organik, survey pasar

  19. STUDI DESKRIPTIF PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP LARVASIDA ALAMI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ameliana Pratiwi

    2014-04-01

    Full Text Available Penelitian dengan desain Deskriptif study ini melibatkan 25 responden sebagai penilai untuk menilai penerimaan larvasida serai dalam aspek tampilan (warna dan bau, kemudahan penggunaan, penerapan di tempat perkembangbiakan nyamuk, dan ketersediaan bahan larvasida.  Dianalisis dengan metode deskriptif presentase.Ekstrak berpotensi untuk diterima di masyarakat sebagai larvasida, karena memiliki bau yang disukai oleh masyarakat dan ketersediaan bahan yang cukup melimpah di alam. Namun keraguan masyarakat untuk menerima ekstrak serai sebagai larvasida dikarenakan proses penggunaannya berkaitan dengan penggunaan air bersih untuk keperluan sehari-hari. Sehingga mengurangi minat masyarakat dan lebih cenderung untuk lebih memilih menguras bak mandi daripada menggunakan larvasida. Saran bagi instansi kesehatan agar dapat melakukan sosialisasi tentang larvasida serai pada masyarakat agar larvasida serai dapat lebih dikenal, dan manfaatnya dapat digunakan secara luas. Sebaiknya dilakukan penelitian tentang aplikasi larvasida serai dengan bentuk yang lebih praktis, efektifitas tinggi, dan tidak menimbulkan bau dan warna yang mencolok sehingga masyarakat lebih berminat untuk menggunakkannya

  20. Effect of Robusta coffee beans ointment on full thickness wound healing

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yorinta Putri Kenisa

    2012-03-01

    menunjukkan tingkat penyembuhan yang sama dengan povidone iodine 10%. Namun belum ada penelitian yang melihat secara langsung pengaruh ekstrak kopi dalam bentuk salep bila dilihat dari segi histopatologi. Biji kopi Robusta (Coffea canephora terdiri dari chlorogenic acid (CGA dan caffeic acid yang dipercaya berperan sebagai antioksidan dan mengambil bagian dalam proses penyembuhan luka. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi peningkatan proses penyembuhan luka full-thickness pada kulit setelah pengaplikasian salep ekstrak biji kopi Robusta. Metode: Sampel terdiri dari 20 Cavia cabaya yang diberi perlakuan berupa luka sayat full-thickness pada kulit punggung dan diberi salep ekstrak biji kopi Robusta dengan beberapa konsentrasi, yaitu 22,5%, 45%, dan 90%, sedangkan kelompok kontrol hanya diberi bahan dasar salep. Binatang coba kemudian dieksekusi pada hari keempat dan dibuat sediaan histopatologinya. Data dihitung dan dibandingkan dengan uji One-Way ANOVA dan uji LSD. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa salep ekstrak biji kopi Robusta dapat meningkatkan jumlah limfosit, sel plasma, makrofag, fibroblas, dan pembuluh darah yang dipengaruhi oleh chlorogenic acid (CGA dan caffeic acid. Kesimpulan: Disimpulkan bahwa salep ekstrak biji kopi Robusta memiliki efek dapat meningkatkan proses penyembuhan luka full-thickness pada kulit Cavia cabaya.

  1. Evaluasi Kebutuhan Luasan Apron Pada Rencana Pengembangan Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Muhammad Nursalim

    2017-03-01

    Full Text Available Bandar Udara Ahmad Yani akan memiliki terminal yang lebih luas di sebelah Utara runway, lahan parkir yang luas, apron seluas 61.344 m2 serta dua buah taxiway. Pengembangan tahap II akan menjadikan Bandar Udara Ahmad Yani memiliki apron seluas 72.522 m2 dan 10 buah taxiway serta 1 buah parallel taxiway. Studi ini akan mengevaluasi kebutuhan apron Bandar Udara internasional Ahmad Yani Semarang saat ini dan 20 tahun kedepan. Pada evaluasi ini akan diprediksi jumlah pergerakan pesawat pada tahun rencana yang kemudian akan dikonversi menjadi jumlah pesawat pada jam sibuk. Hasil prediksi jumlah pesawat ini akan dianalisis terhadap kebutuhan apron Bandar Udara Ahmad Yani di tahun rencana. Dengan adanya pengembangan apron diharapkan dapat memenuhi kebutuhan lalu lintas udara. Untuk perencanaan perkerasan apron menggunakan rigid pavement dengan metode FAA dengan software FAARFIELD. Dari hasil perhitungan didapatkan, kebutuhan total jumlah gerbang landas parkir untuk tahun rencana (2035 adalah 51 pesawat, yang terdiri dari 35 kelas C dan 16 kelas D. Selanjutnya didapatkan dimensi gerbang landas parkir pada tahun rencana (2035 adalah untuk kelas C dengan panjang 2096,50 m dan lebar 98,37 m sedangkan untuk kelas D dengan panjang 1547,20 m dan 104,78 m. Tebal perkerasan landas parkir ini adalah 670 mm. Dalam penulangan perkerasan landas parkir tahun rencana (2035 dibutuhkan wiremesh dengan D14-100 dan Dowel dengan diameter 50 mm, panjang 610 mm, dan jarak 460 mm.

  2. Analisis Termal High Pressure Feedwater Heater di PLTU PT. XYZ

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Maria Ulfa Damayanti

    2017-01-01

    Full Text Available Abstrak- PT. XYZ mengoperasikan tiga unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU unit 3, 7 dan 8 berkapasitas 2.030 MegaWatt. Pada PLTU Paiton unit 7 dan 8 terdapat delapan buah feedwater heater yaitu empat buah Low Pressure Water Heater (LPWH, tiga buah High Pressure Water Heater (HPWH, dan sebuah dearator. Pada PLTU Paiton unit 7 dan 8 terdapat kerusakan pada HPWH 6 yang menyebabkan penurunan efisiensi dari siklus secara keseluruhan. Penurunan efisiensi dapat terjadi karena temperatur feedwater sebelum masuk ke boiler terlalu rendah, sehingga kalor yang dibutuhkan oleh boiler untuk memanaskan feedwater meningkat. Oleh karena itu konsumsi batubara akan meningkat dan menyebabkan terjadi kenaikan biaya operasional harian dalam sistem pembangkit. Dari data Divisi Produksi PT. XYZ Unit 7 dan 8 diperoleh spesifikasi HPWH 6, 7, dan 8 dan propertis fluida dalam HPWH 6, 7, dan 8. Data tersebut digunakan sebagai dasar analisis termal yang meliputi performa masing-masing HPH. Tahap selanjutnya dalam analisis termal adalah memvariasikan beban 25%, 50%, 75%, 100%, dan 105%. Tahap terakhir analisis adalah menghitung performa dengan variasi sumbatan (plug 5%, 10%, 15%, dan 20% sesuai dengan variasi beban. Hasil yang didapatkan dari penelitian tugas akhir ini adalah nilai effectiveness tertinggi tercapai pada pembebanan 100% serta menghasilkan pressure drop tertinggi pada pembebanan 105%, nilai effectiveness terbesar serta nilai pressure drop terkecil terjadi pada zona Condensing, serta sumbatan (plugging pada HPH akan menyebabkan penurunan nilai effectiveness dan kenaikan pressure drop sisi tube.

  3. Ekstraksi Komponen Bioaktif Daun Alpukat dengan Bantuan Ultrasonik pada Berbagai Jenis dan Konsentrasi Pelarut

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    I Wayan Rai Widarta

    2017-09-01

    Full Text Available Avocado leaves contain high bioactive components that can be utilised as a source of antioxidants. The purpose of this research was to obtain the appropriate solvent types and concentration to recover high level of bioactive compounds and high antioxidant activity from the avocado leaves’ extract. This study was conducted in two stages. The first stage was the determination of the solvent types and concentration in producing the extract of avocado leaves with the highest antioxidant activity. The research was designed using complete randomised factorial design with the type of solvent (methanol, ethanol, acetone as the first factor and the second factor was the solvent concentration (30%, 50%, 70%. The second stage of this research was the IC50 determination of avocado leaves which has highest antioxidant activity. The result showed that the appropriate solvent used in obtaining the extract of avocado leaves with the highest antioxidant activity was 70% ethanol. The total contents of phenolic, flavonoids, tannins, and DPPH radical inhibition activity of this extract were 23.28 mg/g materials, 93.97 mg/g materials, 9.47 mg/g materials and 90.80%, respectively. Whereas, IC50 value measured using DPPH, Fe2+ chelating, and reducing power were 1870 mg/L, 1180 mg/L and 85.24 mg/L, respectively. ABSTRAK Daun alpukat mengandung komponen bioaktif yang tinggi sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sumber antioksidan. Tujuan  penelitian ini adalah mendapatkan jenis dan konsentrasi pelarut yang tepat untuk menghasilkan komponen bioaktif dan aktivitas antioksidan yang tinggi dari ekstrak daun alpukat. Penelitian dilakukan dalam dua tahapan. Pada tahap I dilakukan penentuan jenis dan konsentrasi pelarut untuk menghasilkan ekstrak daun alpukat dengan aktivitas antioksidan tertinggi. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap pola faktorial dengan faktor I adalah jenis pelarut (metanol, etanol dan aseton dan faktor II adalah konsentrasi pelarut (30

  4. Perbaikan Sifat Laju Transmisi Uap Air dan Antibakteri Edible Film dengan Menggunakan Minyak Sawit dan Jeruk Kunci

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Budi Santoso

    2018-01-01

    Full Text Available The objective of the research was to improve water vapor transmission rate and antibacterial properties of edible film by using red palm oil and Citrus mitis. The research design was factorial completely randomized design with three replications. There were three studies: the addition of Uncaria gambir Roxb extract, palm oil concentration, and pH value at the concentration 0, 1.5, and 3 (% w/v; 0, 1.5, and 3 (% v/v; and 3, 4, 5, and 6 respectively. The results showed that interaction of Uncaria gambir Roxb extract, palm oil and pH had significant effected on solubility of edible film. Interaction of Uncaria gambir Roxb and palm oil had significant effected on thickness, percentage of elongation and solubility of edible film. Interaction of Uncaria gambir Roxb and pH had significant effected on solubility of edible film. Characteristic of edible film was produced thickness 0.15 to 0.28 mm, percentage of elongation 23.33 to 87.78%, solubility 33.9 to 49.16%, water vapor transmission rate 3.43 to 8.52 g.m-2.d-1, and inhibition zone for Staphylococcus aureus 0.2 to 8.2 mm. ABSTRAK Tujuan penelitian adalah untuk memperbaiki laju transmisi uap air dan sifat antibakteri edible film dengan menggunakan minyak sawit dan jeruk kunci. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap faktorial dengan tiga kali ulangan. Perlakuan terdiri atas konsentrasi ekstrak gambir; 0, 1,5, dan 3 (% b/v, konsentrasi minyak sawit; 0, 1,5, dan 3 (% v/v, dan pH (3, 4, 5, dan 6. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi ekstrak gambir, minyak sawit, dan derajat keasaman (pH berpengaruh nyata terhadap kelarutan edible film. Interaksi ekstrak gambir dengan minyak sawit berpengaruh nyata terhadap ketebalan, persen pemanjangan, dan kelarutan edible film. Interaksi minyak sawit dengan derajat keasaman (pH berpengaruh nyata terhadap kelarutan edible film. Interaksi ekstrak gambir dengan derajat keasaman (pH berpengaruh nyata terhadap kelarutan edible film

  5. Daun Binahong (Andredera cordifolia Steenis Sebagai Alternatif Insektisida Terhadap Miasis yang Disebabkan Lalat Chrysomya bezziana (ANREDERA CORDIFOLIA STEENIS (BINAHONG LEAF AS AN ALTERNATIVE INSECTICIDE AGAINST CHRYSOMYA BEZZIANA CAUSED MYIASIS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ietje Wientarsih

    2017-04-01

    Full Text Available Larvae Chrysomya bezziana caused myiasis in most livestock in Indonesia. Drugs of choice for treating myasis are synthetic insecticides. Unfortunately the insecticides has negative effect on animal product, killed insect non target and insect resistenst. The research was conducted on the activity of ethanol extract of binahong leaves against various stages of C. bezziana larvae (L1, L2, and L3. Five treatments group tested were: group without any treatment (negative control, groups treated with ethanol extracts of binahong leaves 0.5%, 1%, and 2%, respectively, positive control were given coumaphos. The treatments were applied with five replications. Number of living larvae and pupae, pupae weight and number of imago were observed. The results demonstrated that 0.5% of the extract effective consentration which was able to kill the larvae (L1 and L2. Finally 2% of the extract was the most effective concentration which was able to kill larvae (L3 and decrease the pupae weight. Ethanol extract of binahong leaves was significantly able to reduce the growth of C. bezziana larvae due to contact and digestive effect of the active compounds contained in Anredera cordifolia leaf. ABSTRAK Miasis merupakan infestasi larva lalat yang terdapat pada jaringan hidup. Penyakit ini umum menyerang hewan maupun manusia. Obat yang digunakan sebagai pengendalian kasus miasis di lapangan sampai saat ini sangat terbatas dan menggunakan insektisida sintetik. Penelitian ini bertujuan melihat aktivitas ekstrak etanol daun binahong terhadap larva lalat Chrysomya bezziana pada stadium L1, L2, dan L3. Penelitian dibagi menjadi lima kelompok perlakuan dengan lima ulangan. Kelompok perlakuan terdiri dari kontrol negatif (tanpa pemberian obat, kelompok perlakuan yang diberikan ekstrak binahong dengan konsentrasi berturut-turut 0,5%, 1%, 2%, dan kelompok yang diberikan coumaphos (kontrol positif. Peubah yang diamati adalah jumlah larva yang hidup dan berkembang menjadi pupa

  6. Effect of soybean extract after tooth extraction on osteoblast numbers

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rosa Sharon Suhono

    2011-06-01

    -tooth extraction.Latar belakang: Pada masa sekarang, banyak dilakukan penelitian-penelitian untuk menemukan bahan-bahan alami yang dapat mendukung dan meningkatkan proses remodeling tulang untuk mengembangkan perawatan penyakit osteoporosis dan juga untuk mengembangkan penyembuhan tulang pasca trauma dan pasca pembedahan. Salah satu bahan alami yang banyak diteliti adalah ekstrak kedelai yang mengandung fitoestrogen, suatu senyawa non-steroid yang terdapat dalam tumbuhan, yang dapat berikatan dengan reseptor estrogen dan memiliki bioaktivitas yang sejenis dengan hormon estrogen. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh ekstrak kedelai yang mengandung fitoestrogen terhadap jumlah sel osteoblas pada tulang alveolar pasca pencabutan gigi. Metode: Penelitian ini dilakukan pada tikus wistar jantan. Tujuh belas ekor tikus dibagi menjadi tiga kelompok sampel dalam penelitian ini. Kelompok sampel tersebut mendapatkan perlakuan yang berbeda-beda. Kelompok 1 dilakukan feeding larutan CMC 0,2% selama tujuh hari, kemudian dilakukan pencabutan satu gigi insisivus sentral kiri rahang bawah, kelompok 2 dilakukan feeding ekstrak kedelai selama tujuh hari, kemudian dilakukan pencabutan satu gigi insisivus sentral kiri rahang bawah, kelompok 3 kelompok yang dilakukan pencabutan satu gigi insisivus sentral kiri rahang bawah, kemudian diberikan feeding ekstrak kedelai selama tujuh hari pasca pencabutan gigi. Semua kelompok dikorbankan pada hari ketujuh pasca pencabutan gigi, dan soket bekas pencabutan gigi tersebut diambil untuk dibuat sediaan histopatologis. Jaringan tersebut diproses dan dilakukan pengecatan dengan hematoxylin and eosin untuk melihat sel osteoblas. Setiap preparat diperiksa di bawah mikroskop cahaya dan sel osteoblas dihitung dengan menggunakan program Image Tool. Data hasil penelitian kemudian dianalisa dengan uji statistik One-Way ANOVA. Hasil: Terdapat perbedaan yang signifikan pada jumlah sel osteoblas pada tulang alveolar pasca pencabutan gigi, antara

  7. Modifikasi Pati Sukun (Artocarpus Altilis dengan Teknik Oksidasi Menggunakan Hidrogen Peroksida Tanpa Katalis

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Catarina Sri Budiyati

    2016-07-01

    Full Text Available Salah satu sumber bahan pangan lokal yang belum banyak dimanfaatkan adalah buah sukun (Artocarpus Artilis yang cukup banyak terdapat di Indonesia. Akan tetapi, pemanfaatan buah sukun terkendala pada kurangnya daya simpan buah segar. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan pemanfaatan buah sukun dengan mengolahnya menjadi produk yang lebih luwes dengan daya simpan yang lebih baik, yaitu menjadi pati sukun. Sifat-sifat pati sukun perlu diperbaiki agar dapat digunakan sebagai pengganti tepung terigu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memodifikasi pati sukun dengan cara oksidasi menggunakan larutan hidrogen peroksida. Dalam penelitian ini dikaji pengaruh konsistensi luluhan, konsentrasi hidrogen peroksida, waktu, dan suhu terhadap karakteristik fisikokimia pati sukun teroksidasi yang dihasilkan dan ditentukan kondisi optimalnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua variable yang dikaji tersebut mempengaruhi reaksi oksidasi pati sukun. Oksidasi pada konsistensi luluhan 20%, konsentrasi hidrogen peroksida 2% dan suhu 50°C mampu menghasilkan nilai swelling power dan water solubility yang terbaik. Reaksi oksidasi tidak mengubah struktur dan morfologi pati sukun termodifikasi secara signifikan.   [Title: Modification of Breadfruit (Artocarpus altilis starch through non-catalytic hydrogen peroxide oxidation] One of local source of food that has not been intensively explored is breadfruit (Artocarpus Artilis. However, the utilization of breadfruit is limited by the poor storage properties of the fresh fruit. Therefore, efforts should be made to improve the utilization of breadfruit to process it into more flexible products with better storability, suach as breadfruit starch. Breadfruit starch properties need to be improved so that it can be used to substitute wheat flour. The aim of this study was to modify the breadfruit starch by oxidation using hydrogen peroxide solution. This work studied examined the influence of

  8. KANDUNGAN GIZI, RENDEMEN TEPUNG, DAN KADAR FENOL TOTAL ALPUKAT (Persea americana, Mill VARIETAS I JO PANJANG DAN I JO BUNDAR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Wuri Marsigit

    2016-04-01

    Full Text Available The aims of the study were to determine pulp proportion, dried pulp rendement, nutrient dan  total phenolic content avocado variety of Ijo Panjang dan Ijo Bundar. Variety of Ijo Panjang and Ijo Bundar were selected because both of varieties were categorized as excelent varities and recomendedto develop in Indonesia. Water, carbohydrate, protein, fat dan ash content were determined by using proxymate analysis (AOAC, vitamin A dan E using spectrophotometry method, vitamin C using titration method, dan minerals using AAS method. Total phenolic content were determined by using Follin-Cialcetau method. The result of the studies found that pulp portion Ijo Bundar Variety higher than Ijo Panjang. Water content dan zinc of Ijo Panjang variety higher than Ijo Bundar. Dried pulp rendement of Ijo Bundar higher than Ijo Panjang. Protein, fat,  ash, minerals (Fe, Na, K dan P avocado variety of Ijo Bundar higher than Ijo Panjang. Magnesium dan mangan content of both varieties have not significant different. Total phenolic content of pulp dan dried pulp were higher in Ijo Bundar than Ijo Bundar. Keywords: Pulp proportion, dried pulp rendement, nutrients dan total phenolics content   ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi daging buah, rendemen tepung, kandungan gizi dan fenol total alpukat varietas Ijo Panjang dan Ijo Bundar. Pemilihan kedua varietas tersebut karena merupakan varietas unggul dan direkomendasikan untuk dikembangkan di Indonesia. Kandungan, air, karbohidat, protein, lemak dan abu dilakukan dengan analisis proksimat (AOAC, kandungan vitamin A dan E dengan metode spektrofotometri dan vitamin C dengan metode titrasi, analisis mineral dengan metode AAS. Total fenol dianalisis dengan metode Folin-Ciocalteu. Hasil penelitian menunjukan bahwa proporsi daging buah, kadar air, seng varietas Ijo Panjang lebih tinggi dibandingkan Ijo Bundar. Rendemen tepung alpukat lebih tinggi pada varietas Ijo Bundar. Kandungan protein, lemak, abu

  9. PERENCANAAN PONDASI TIANG PANCANG DENGAN MEMPERHITUNGKAN PENGARUH LIKUIFAKSI PADA PROYEK PEMBANGUNGAN HOTEL DI LOMBOK

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    MUHAMMAD ILHAM GUMILANG SYAFEI

    2017-01-01

    2000. Tujuannya untuk mengetahui reaksi pada dasar bangunan. Permodelan struktur bangunan atas terdri atas 2 jenis, yaitu permodelan pada kondisi likuifaksi dan tidak likuifaksi. Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan maka didapatkan jumlah kebutuhan pondasi tiang pancang untuk masing-masing kondisi.Kondisi 1 menggunakan PC spun pile diameter 1000 mm sejumlah 192 buah. Kondisi 2 menggunakan bored pile diameter 800 mm sejumlah 192 buah. Kondisi 3 dan kondisi 4 menggunakan PC spun pile diameter 600 mm sejumlah 192 buah dan 256 buah untuk masing-masingnya.

  10. INTER-INTEGRATED CIRCUIT (I2C SEBAGAI SISTEM KOMUNIKASI MULTI-MIKROKONTROLER MENGGUNAKAN PLATFORM ARDUINO DAN MATLAB

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    I Nyoman Kusuma Wardana

    2016-06-01

    Full Text Available Pada aplikasi yang menggunakan mikrokontroler sebagai perangkat utama, pengguna sering dihadapkan pada masalah kurangnya jumlah pin yang tersedia pada suatu mikrokontoler. Terdapat dua alternatif yang dapat dilakukan ketika penggunaan pin menjadi masalah yang krusial, yaitu dengan mengganti jenis mikrokontroler atau menggunakan lebih dari satu buah mikrokontroler (multi-mikrokontroler. Kedua alternatif ini memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Pada penelitian ini, penggunaan protokol Inter-integrated Circuit (I2C akan diterapkan untuk sistem multi-mikrokontroler dan multi-sensor menggunakan Platform Arduino yang terkontrol MATLAB. Sebuah Master dan dua buah slave akan diuji pada penelitian ini. Master dan Slave akan sepenuhnya dikontrol menggunakan MATLAB. Kedua slave akan ditanamkan program Arduino, sedangkan Master akan menggunakan program MATLAB. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kedua Slave dapat dikontrol dengan baik, baik membaca sensor yang terpasang maupun mengontrol LED. Sistem komunikasi secara I2C telah terbangun dengan baik.

  11. Study on antifungal potency of Terminalia cattapa, Piper betle, Psidium guajava, and Andrographis peniculata on the growth of Aphanomyces in vitro

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sri Nuryati

    2007-07-01

    Full Text Available An effort to prevent aquatic fungi  Aphanomyces sp. infection on fish using natural material can be an economically way, easy to find the materials, easy to apply and safe for environment.  The antifungal potency and efficacy of scalded-leaf extract of Terminalia cattapa, Piper betle, Psidium guajava and Andrographis peniculata on prevention of Aphanomyces sp. growth in vitro in GYA medium.  Scalding was performed in the water at 50°C. Concentration of leaf extracts tested was 0, 10, 20, 40 and 80 g/L.  The results of study showed that Terminalia cattapa in a dosage of 40 g/L had the best prevention activity, followed by Piper betle in the same dosage.  Psidium guajava and Andrographis peniculata had no prevention activity on growth of Aphanomyces sp. Keywords: antifungal, Terminalia cattapa, Piper betle, Psidium guajava, Andrographis peniculata growth, Aohanomyces sp.   ABSTRAK Upaya penanggulangan infeksi cendawan akuatik Aphanomyces sp. pada ikan menggunakan bahan alami dapat menjadi cara yang ekonomis ekonomis, bahan mudah didapat, mudah diterapkan dan aman bagi lingkungan. Potensi antifungi dan efektivitas ekstrak seduh daun ketapang (Terminalia cattapa, sirih (Piper betle, jambu biji (Psidium guajava dan sambiloto (Andrographis peniculata terhadap penghambatan pertumbuhan Aphanomyces sp. dilakukan secara in vitro dalam media biakan GYA. Penyeduhan dilakukan menggunakan pelarut air dengan suhu 50°C. Konsentrasi yang diuji adalah 0, 10, 20, 40 dan 80 gr/L untuk masing-masing bahan. Aktivitas penghambatan paling baik terhadap cendawan diperoleh dari ekstrak seduh daun ketapang 40 g/L dan diikuti oleh ekstrak seduh daun sirih dengan konsentrasi yang sama.  Jambu biji dan sambiloto tidak menunjukkan aktivitas penghambatan terhadap pertumbuhan Aphanomyces sp. Kata kunci: antifungi, ketapang, sirih, jambu biji, sambiloto dan Aphanomyces sp.

  12. Sitotoksisitas Invertebrata Laut sebagai Biomarker Lingkungan Di Kawasan Konservasi Perairan Pulau Banda

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Asri Pratitis

    2017-05-01

    Full Text Available Penelitian di bidang ekologi menunjukkan bahwa wilayah terumbu karang yang terjaga denganbaik oleh konservasi menjadi tempat yang ideal bagi biota invertebrata untuk menghasilkansenyawa bioaktif farmakologis. Penelitian ini bertujuan memperoleh informasi mengenaisitotoksisitas dari spons, karang lunak dan ascidian yang berasal dari perairan Pulau Banda. Informasi sitotoksisitas invertebrata laut tersebut selanjutnya digunakan sebagai acuan dalammempelajari sistem konservasi yang telah dilakukan. Lima jenis invertebrata laut (Sarcophyton sp., Nephthea sp., Hyrtios sp., Stylissa sp., dan Polycarpa sp. diambil (lima ulangan acak di kawasan konservasi Pantai Wali, Desa Solomon, Pulau Banda. Penapisan sitotoksisitas dilakukan terhadap ekstrak etanol dari keseluruhan sampel. Hasil penapisan memperlihatkan bahwa  Stylissa sp. merupakan biota yang paling potensial karena ekstrak etanol dari  Stylissa sp. memiliki daya sitotoksisitas tertinggi dibandingkan jenis invertebrata yang diujikan lainnya. Namun demikian, sitotoksisitas biota-biota yang diperoleh dari perairan ini tergolong rendah.Perbandingan multidimensional scaling(MDS nilai sitotoksisitas antara sampel invertebratadari perairan Banda dan perairan lainnya menunjukkan bahwa karakteristik perairan Pulau Banda berada pada level baik dan rendah. Oleh karena itu, sistem konservasi harus dioptimasi lebihlanjut agar dapat menjaga keberlangsungan plasma nutfah di perairan Pulau Banda.

  13. Poriferasta-5,22E,25-trien-3β-ol,22-dehidrokolesterol dari daun Kalanchoe serrata (Crassulaceae

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Fajar Fauzi Abdullah

    2017-03-01

    Full Text Available Dalam penelitian berkelanjutan untuk pencarian senyawa metabolit sekunder baru dari tumbuhan Kalanchoe Indonesia, telah dilakukan kajian fitokimia terhadap Kalanchoe serrata. Daun segar K. serrata sebanyak 14,8 kg diekstraksi dengan metanol pada temperatur kamar. Ekstrak metanol (292 g dipartisi berturut-turut dengan n-heksana dan metilenklorida. Ekstrak metilenklorida (0,80 g selanjutnya dipisahkan pada kromatografi cair vakum pada silika gel G60 dengan eluen kloroform-aseton yang meningkat kepolarannya sehingga dihasilkan 10 fraksi yang dikelompokan berdasarkan analisis KLT. Padatan yang diperoleh pada fraksi yang terelusi dengan 20% aseton selanjutnya dipisahkan pada kromatografi kolom pada silika gel (230-400 mesh dengan eluen kloroform dan dimurnikan lebih lanjut dengan kristalisasi pada aseton sehingga dihasilkan isolat berbentuk kristal jarum tak-berwarna sebanyak 23 mg. Isolat menunjukkan titik leleh 115-118oC dan memberikan warna hijau-kebiruan pada uji Liebermann-Burchard menunjukkan adanya kerangka steroid.  Hasil analisis spektroskopi yang meliputi UV, IR, 1D-NMR dan 2D-NMR menunjukan bahwa isolat merupakan turunan sterol dan diidentifikasi sebagai poriferasta-5,22E,25-trien-3β-ol,22-dehidrokolesterol.

  14. Peningkatan Kandungan Kalium Urin Setelah Pemberian Ekstrak Sari Buah Belimbing Manis (Averrhoa carambola) (THE INCREASE OF POTASSIUM URINE CONTENT AFTER ADMINSTRATION OF CARAMBOLA (AVERRHOA CARAMBOLA) FRUIT JUICE EXTRACT)

    OpenAIRE

    Ruqiah Ganda Putri Panjaitan; Maria Bintang

    2014-01-01

    Carambola (Averrhoa carambola L.) has been used as medicinal plant. This research has beenconducted to study the potential diuretic of fruit juice carambola extract on male rats. Diuretic activitywas tested by using Cumming’s method. The treatment was administered only once, and the urine up to 24hours after treatment was collected. The result shows that the administration of 1.6 mL/100 g body weightof fruit juice carambola extract resulted in lower urine volume compared to the without treatm...

  15. Peningkatan Kandungan Kalium Urin Setelah Pemberian Ekstrak Sari Buah Belimbing Manis (Averrhoa carambola (THE INCREASE OF POTASSIUM URINE CONTENT AFTER ADMINSTRATION OF CARAMBOLA (AVERRHOA CARAMBOLA FRUIT JUICE EXTRACT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ruqiah Ganda Putri Panjaitan

    2014-05-01

    Full Text Available Carambola (Averrhoa carambola L. has been used as medicinal plant. This research has beenconducted to study the potential diuretic of fruit juice carambola extract on male rats. Diuretic activitywas tested by using Cumming’s method. The treatment was administered only once, and the urine up to 24hours after treatment was collected. The result shows that the administration of 1.6 mL/100 g body weightof fruit juice carambola extract resulted in lower urine volume compared to the without treatment orklortalidon at dose 0.315 mg/100 body weight (p>0.05. Furthermore, Na+ content in treatment rats’ wasurine lower compared to the without treatment or klortalidon (p<0.05. in contrast, high content of K+ wasobserveb in treatment  rast’ urine compared to the without treatment or klortalidon (p> 0.05. It is concludedthat the administration of carambola fruit juice extract may increase K+ content in urine and produce moreconcentrated urine. The mechanism of action, however, remains need to be proven, further.

  16. Aktivitas Beberapa Atraktan Pada Perangkap Telur Berperekat Terhadap Aedes aegypti

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Milana Salim

    2017-02-01

    Full Text Available AbstractControl of Aedes aegypti mosquito as dengue haemorrhagic fever/DHF vector can be conducted using the ovitrap modified into a sticky ovitrap. The addition of attractant substances to the ovitrap can attract more mosquitoes comes to the trap, and prevent mosquitoes laying eggs in other places. The aim of this research was to compare hay infusion water and larva rearing water as attractant which combined with sugar-apple (Annona squamosa seed extract by counting the mosquitoes and eggs trapped. This research used six types medium: hay infusion water, larva rearing water, hay infusion water + sugar-apple seed extract, larva rearing water + sugar-apple seed extract, aquadest + sugar-apple seed extract, and aquadest only as a control. Sample used were 25 gravid female of Ae. aegypti mosquitoes with five replications. Mosquitoes and eggs which trapped were counted. This research showed that the number of mosquito trapped and eggs hatched more found in sticky ovitrap with hay infusion water. Statistic analyzed by ANOVA showed that there is no significant difference towards number off mosquito trapped in sticky ovitrap (p>0,05 whereas the medium material has significant difference towards number off egg hatched than others (p<0,05.Keywords: Sticky ovitrap, attractant, Aedes aegypti AbstrakPengendalian nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor demam berdarah dengue/DBD dapat dilakukan menggunakan ovitrap yang dimodifikasi dengan perekat menjadi sticky ovitrap. Penambahan atraktan pada ovitrap dapat menarik lebih banyak nyamuk datang ke perangkap yang dipasang dan mencegah nyamuk bertelur di tempat lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas atraktan air rendaman jerami dan air bekas kolonisasi yang dikombinasikan dengan ekstrak biji srikaya pada sticky ovitrap terhadap jumlah nyamuk dan telur yang ditemukan. Enam jenis media uji digunakan dalam penelitian ini yaitu air rendaman jerami, air bekas kolonisasi nyamuk, air rendaman jerami

  17. Machine Learning Untuk Estimasi Posisi Objek Berbasis RSS Fingerprint Menggunakan IEEE 802.11g Pada Lantai 3 Gedung JTETI UGM

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Chairani Chairani

    2015-05-01

    Full Text Available Penelitian ini membahas tentang estimasi posisi (localization objek dalam gedung menggunakan jaringan wireless atau IEEE 802.11g dengan pendekatan Machine Learning. Metode pada pengukuran RSS menggunakan RSS-based fingerprint.  Algoritma Machine Learning yang digunakan dalam memperkirakan lokasi dari pengukuran RSS-based menggunakan Naive Bayes.  Localization dilakukan pada lantai 3 gedung Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (JTETI dengan luas 1969,68 m2 dan memiliki 5 buah titik penempatan access point (AP. Untuk membentuk peta fingerprint digunakan dimensi 1 m x 1 m sehingga terbentuk grid sebanyak  1893 buah. Dengan menggunakan software Net Surveyor terkumpul data kekuatan sinyal yang diterima (RSS dari jaringan wireless ke perangkat penerima (laptop sebanyak 86.980 record. Hasil nilai rata-rata error jarak estimasi untuk localization seluruh ruangan di lantai 3 dengan menggunakan algoritma Naive Bayes pada fase offline tahap learning adalah 6,29 meter. Untuk fase online dan tahap post learning diperoleh rata-rata error jarak estimasi sebesar 7,82 meter.

  18. Perancangan Sistem Surge Absorber Untuk Mencegah Terjadinya Waterhammer Pada Pipeline Sistem Pendistribusian Avtur Di DPPU Pertamina - Bandara Ngurah Rai

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Agung Dwi Sulaksono

    2013-03-01

    Full Text Available Aliran fluida transient erat kaitannya dengan fenomena fluida yang dikenal dengan water hammer. Water hammer yang tidak terkendali dapat berakibat buruk pada instalasi sistem perpipaan. Untuk menghindari dampak buruk keberdaan water hammer dapat dilakukan dengan cara memasang komponen perpipaan, salah satunya adalah surge absorber. Sehubungan dengan rencana pengembangan jalur perpipaan serta penambahan kapasitas pompa DPPU Pertamina maka diperlukan kajian mengenai performansi surge absorber yang telah terpasang dan surge absorber yang dibutuhkan untuk mencegah water hammer pada header pit sistem perpipaan DPPU Pertamina yang baru. Kajian tersebut dilakukan dengan cara membuat simulasi yang menmggunakan Method Of Characteristic untuk menyelesaikan persamaan dasar water hammer. Dari hasil kajian yang telah dilakukan, diketahui bahwa delapan buah surge absorber yang terpasang pada sistem perpipaan DPPU Pertamina memiliki volume gas yang masih berada pada range kerjanya . Sedangkan untuk mengatasi water hammer pada jalur pipa tambahan, diperlukan penambahan 4 buah surge absorber yang diletakkan pada sistem perpipaan yang baru.

  19. EFEK PEMBERIAN SPILANTHES ACMELLA DAN LATIHAN FISIK TERHADAP JUMLAH SEL OSTEOBLAS FEMUR MENCIT YANG DIINDUKSI DEKSAMETASON

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Hening Laswati

    2015-05-01

    Full Text Available AbstrakTelah dilakukan penelitian untuk mengetahui uji aktivitas anti-osteoporosis secara in vivo dari tanaman Spilanthes acmella terhadap sel osteoblas tulang trabekula proksimal femur mencit jantan model osteoporosis induksi deksametason. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan penelitian posttest only control group, 60 ekor mencit jantan sehat (usia >5 bulan dikelompokkan secara random menjadi 10 kelompok yaitu kelompok sehat tanpa induksi deksametason dan kelompok osteoporosis induksi deksametason. Kontrol positif mendapat suspensi alendronat dan kelompok latihan fiik menggunakantreadmill mencit berjalan 10m/menit bertahap selama 5 -12 menit, 3 kali dalam satu minggu, kelompok kombinasi ekstrak etanol 70% dan latihan fiik serta kelompok uji fraksi butanol, heksan, etil asetat dan air. Penelitian ini dilakukan selama 4 minggu. Osteoporosis akibat pemakaian glukokortikoid menjadi penyebab osteoporosis sekunder yang meningkatkan risiko fraktur. Telah banyak bukti klinik tentang peran fioestrogen dalam pengobatan osteoporosis pada pascamenopause. Spilanthes acmella, atau yang dikenal masyarakat dengan sebutan Legetan, termasuk famili Asteracea merupakan satu tanaman obat di Indonesia yang mempunyai kandungan senyawa polifenol dan flvonoid. Dari hasil penelitian sebelumnya diketahui bahwa baik fraksi butanol dan air dari tanaman tersebut mampu meningkatkan aktivitas enzim alkalin fosfatase yang merupakan marker pembentukan tulang. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% Spilanthes acmella dikombinasikan dengan latihan fiik meningkatkan jumlah sel osteoblas secara bermakna bila dibandingkan dengan hanya ekstrak etanol atau latihan fiik. Ini membuktikan bahwa ekstrak etanol 70% Spilanthes acmella mempunyai efek additive terhadap efek latihan pembebanan aksial pada kondisi osteoporosis. Fraksi heksana, etil asetat dan air juga meningkatkan secara bermakna jumlah sel osteoblas. Fraksi non polar merupakan fraksi yang lebih potensial untuk

  20. UJI POTENSI Gliocladium sp TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TOMAT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Lina Herlina

    2013-09-01

    Full Text Available AbstrakMikroorganisme tanah seperti Gliocladium sp dapat bertindak sebagai dekomposer dan juga sebagai agen pengendali hayati patogen tanaman hal ini memberikan harapan untuk mengurangi penggunaan pupuk dan fungisida sintetik. Tujuan penelitian untuk menguji potensi biofertililzer Gliocladium sp terhadap pertumbuhan dan produksi buah tomat. Variabel bebas yaitu bioferlizer Gliocladium sp  dengan dosis (g/tanaman 0,50, 100, 150, dan 200 .Variabel tergantung adalah pertumbuhan dan produksi tanaman tomat. Parameter pertumbuhan yang diukur adalah  tinggi tanaman, kandungan klorofil a dan b. Parameter hasil tanaman yang diukur adalah berat buah setelah panen. Hasil uji Anava satu jalan menunjukkan bahwa pemberian Gliocladium sp perpengaruh terhadap tinggi tanaman, kandungan klorofil a dan klorofil b, berat tomat  . Hasil uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa dosis 100, g 150 g dan 200 g tidak berbeda signifikan terhadap tinggi tanaman, dosis 150g dan 200 g tidak berbedan nyata dalam pembentukan klorofil a dan klorofil b. Pemberian Gliocladium dosis 150g paling tinggi terhadap berat buah. Simpulan dalam penelitian ini bahwa pemberian Gliokompos sp berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi buah tomat. AbstractSoil microorganisms such as Gliocladium sp. can play role in the decomposition and can also become the biological control of pathogenic plants. The animal is potentially reduce the use of fertilizers and synthetic fungidid. The aim of the study was to test the potential effect of biofertililzer Gliocladium sp. on the growth and production of tomatoes. The independent variables was biofertilizer Gliocladium sp. at various dosages (g/plant of 0, 50, 100, 150, dan 200. The dependent variables were the growth and the production of tomatoes. The growth parameter measured were plant height, as well as a and b chlorophyl contents.  The crop parameter was the fruit weight post-harvest.  A one-way anova showed that Gliocladium sp. affected the

  1. Optimal binary solvent extraction system for phenolic antioxidants from mengkudu (Morinda citrifolia) fruit.

    Science.gov (United States)

    Thoo, Yin Yin; Ho, Swee Kheng; Abas, Faridah; Lai, Oi Ming; Ho, Chun Wai; Tan, Chin Ping

    2013-06-14

    Antioxidants have been widely used in the food industry to enhance product quality by preventing oxidation of susceptible substances. This work was carried out to maximise the recovery of total phenolic content (TPC), total flavonoid content (TFC), 2,2'-azino-bis(3-ethylbenzothiazoline-6-sulphonic acid) (ABTS) radical-scavenging capacity and 2,2'-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH) radical-scavenging capacity from Morinda citrifolia fruit via modification of the ethanol concentration, extraction time and extraction temperature at minimal processing cost. The optimised conditions yielded values of 881.57 ± 17.74 mg GAE/100 g DW for TPC, 552.53 ± 34.16 mg CE/100 g DW for TFC, 799.20 ± 2.97 µmol TEAC/100 g DW for ABTS and 2,317.01 ± 18.13 µmol TEAC/100 g DW for DPPH were 75% ethanol, 40 min of time and 57 °C. The four responses did not differ significantly (p > 0.05) from predicted values, indicating that models obtained are suitable to the optimisation of extraction conditions for phenolics from M. citrifolia. The relative amounts of flavonoids were 0.784 ± 0.01 mg quercetin/g of extract and 1.021 ± 0.04 mg rutin/g of extract. On the basis of the results obtained, M. citrifolia extract can be used as a valuable bioactive source of natural antioxidants.

  2. Ekstraksi Dan Karakterisasi Serbuk Nano Pigmen Dari Daun Tanaman Jati (Tectona Grandis Linn. F

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Riahna br Kembaren

    2014-04-01

    Full Text Available Tanaman Jati (Tectona grandis linn. F umumnya hanya dimanfaatkan bagian kayunya untuk industri meubel, namun bagian lain seperti daun kurang dimanfaatkan. Daun jati terutama bagian pucuk daun muda dapat menghasilkan pigmen. Produksi serbuk nano pigmen dari daun jati dan karakterisasi serbuk nano pigmen tersebut belum dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan nano pigmen dari pucuk daun jati muda dalam bentuk serbuk dengan menggunakan persentase filler yang berbeda dan melakukan karakterisasi serbuk nano pigmen jati tersebut. Pucuk daun jati muda diberi perlakuan mekanik dengan penggerusan kemudian disaring, larutan yang diperoleh diukur partikelnya dengan Particle Size Analyzer (PSA, dan dikeringkan dengan penambahan filler maltodekstrin 5% dan 10%. Serbuk yang diperoleh dihitung rendemen, ukuran partikel, dan kelarutan dalam air. Warna merah yang dihasilkan dari filtrat pucuk daun jati muda berasal dari zat warna antosianin yang terkandung dalam daun jati muda. Ekstrak dari pucuk daun jati muda memiliki ukuran dengan kisaran 87,8- 318,1 nm dengan ukuran rata-rata 109,2 nm. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak tersebut merupakan produk nano di alam. Penambahan filler dengan konsentrasi berbeda berpengaruh terhadap warna, rendemen, ukuran partikel serbuk, dan kelarutan pigmen serbuk dalam air. 

  3. Effectivity of Musa paradisiaca extract to control Saprolegnia sp. infection on giant gourami larvae

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sri Nuryati

    2015-10-01

    Full Text Available ABSTRACT Larval stage of giant gourami is a critical period due to fungal infection, such as Saprolegnia sp. infection. There are some plants which have antiseptic compound like banana Musa paradisiaca. This research was aimed to examine the effectiveness of the banana stem extract M. paradisiaca to control Saprolegnia sp. infection on giant gurami larvae through immersion. Eight-day old gorami larvae (at the initial of 0.5±0.03 cm was reared in an aquarium sized 25×25×25 cm3 at the density of 8 fry/L. Culture media were added banana stem extract at the dose of 0; 0.08; 0.12; and 0.16 g/L during 21 days of rearing period. Challenge test was performed for 14 days by giving Saprolegnia sp. spores at the density of 104 cells/mL and banana stem extract. The treatment dose of 0.16 g/L has showen survival 100% than positive control  after the challenge test. Keywords: giant gourami, Musa paradisiaca, Saprolegnia sp., fry  ABSTRAK Fase larva ikan gurami merupakan masa kritis terhadap infeksi cendawan, seperti jenis Saprolegnia sp. Beberapa tanaman memiliki daya antiseptik seperti tanaman pisang ambon Musa paradisiaca. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas ekstrak batang pisang ambon M. paradisiaca dalam mengurangi infeksi Saprolegnia sp. pada larva ikan gurami melalui media pemeliharaan. Larva gurami umur delapan hari (panjang larva 0,5+0,03 cm dipelihara pada akuarium berukuran 25×25×25 cm3 dengan padat tebar 8 ekor/L. Media pemeliharaan diberi ekstrak batang pisang ambon dosis 0; 0,08; 0,12; dan 0,16 g/L selama 21 hari. Uji tantang dilakukan selama 14 hari dengan pemberian spora Saprolegnia sp. kepadatan 104 sel/mL dan ekstrak batang pisang ambon. Perlakuan dosis 0,16 g/L memberikan kelangsungan hidup sebesar 100% yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan kontrol positif setelah uji tantang. Kata kunci: giant gourami, Musa paradisiaca, Saprolegnia sp., larva

  4. GUDANG-GUDANG DI KARAWANG: KELETAKAN DAN FUNGSINYA DALAM SEJARAH PERNIAGAAN MASA HINDIA BELANDA The Storehouses In Karawang: Location and Functions On Commerce History in The Netherlands Indie Period

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Libra Hari Inagurasi

    2014-06-01

    Abstrak Tulisan ini mencoba membahas keberadaan gudang-gudang kuna kolonial di Karawang, yang selama ini belum banyak ditulis. Topik gudang dalam tulisan ini dikaitkan dengan konteks perniagaan lokal, yang berlangsung di wilayah Karawang dengan daerah sekitarnya pada periode akhir Hindia Belanda. Melalui tulisan ini berhasil diungkapkan dua buah gudang kuna dari masa Hindia Belanda pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20, yakni gudang di Tanjungbungin dan gudang di Cilamaya. Letak dua buah gudang berada di tepi Ci Tarum, jalur perniagaan antara Tanjungbungin dengan Batavia, dan berada stasiun kereta Cilamaya jalur perniagaan antara Cilamaya dengan Cikampek. Jenis-jenis komoditas penting yang didistribusikan, misalnya, garam,  padi, ikan, kayu, dan kapur. Gudang berfungsi sebagai tempat penyimpanan garam, padi, yang  didistribusikan dari Laut Jawa menuju ke Tanjungbungin, dan dari Cilamaya ke Cikampek. Garam dan padi merupakan jenis-jenis komoditas penting untuk kebutuhan konsumsi sehari-hari. Tulisan bertema gudang di Karawang ini berhasil diselesaikan setelah melalui tahap-tahap penelusuran literatur, deskripsi data gudang kuna, dan sintesa antara data arkeologi dengan sumber tertulis.   Kata kunci: gudang, komoditas perniagaan lokal, Karawang, Hindia  Belanda.

  5. Pemanfaatan Hasil Eksplorasi Plasmanutfah Jeruk Nusantara

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Emi Budiyati

    2016-03-01

    Full Text Available Indonesia memiliki keanekaragaman  jenis jeruk unggul  lokal maupun nasional   yang tersebar diseluruh nusantara dari sabang sampai merauke,  dan berpotensi  dikembangkan serta didayagunakan untuk mendukung ketahanan pangan, khususnya untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral masyarakat seiring  dengan bertambahnya penduduk yang terus meningkat dari tahun ketahun.  Penelitian  bertujuan untuk identifikasi hasil eksplorasi plasmanutfah jeruk nusantara  berdasarkan kemanfaatan sesuai jenisnya.  Penelitian dilakukan dari tahun 2010 -2013  diseluruh daerah sentra jeruk  Maluku Utara, Maluku tenggara,  Kalimantan Timur, dan Jawa Timur. Metodologi dengan  survei  dan exploratif,  kordinasi dengan Diperta, BPTP, Kebun Raya LIPI serta wawancara dengan penduduk lokal.  Hasil penelitian telah mendapat 30 Asesi Jeruk yang terdiri  citrus  reculata, citrus maxima,  citrus  ambicarpha dan   citrus aurantivolia dan  Menjadi  3 macam jenis berdasarkan pemanfaatannya  yaitu sebagai  buah segar (Pamelo, Keprok dan Manis, olahan dan jenis  biofarmaka (Nipis. Nipis Jumbo, Jerpaya, dan  Jari Buda membukaKata kunci:   buah, eksplorasi, jeruk, plasmanutfah, varietas

  6. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Air dan Ekstrak Etanol Daun Kelor (Moringa Oleifera LAM)

    OpenAIRE

    Rizkayanti, Rizkayanti; Diah, Anang Wahid M; Jura, Minarni Rama

    2017-01-01

    Moringa (moringa oleifera Lam) leaves contains many molecules as inhibitors for free radicals such as phenolic compounds (phenolic acids, flavonoids, quinones, coumarins, lignans, stilbenes, tannins), nitrogen compounds (alkaloids, amines, betalain), vitamins, terpenoids (including carotenoids), and several other endogenous metabolites as antioxidants. This study aimed to determine the antioxidant potency of water and ethanol extracts of moringa (moringa oleifera Lam) leave obtained by macera...

  7. Pengaruh Kepekatan Esktrak Daun Nimba Terhadap Penekanan Serangan (Alternaria porri (EII.CIF) Pada Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L)

    OpenAIRE

    Enni Sahrani Nst

    2009-01-01

    Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepekatan ekstrak daun mimba terhadap penekanan Alternaria porri (EII. Cif.) pada tanaman bawang merah. Penelitian ini dilaksanakan di BPTP (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian) Sumatera Utara, pada ketinggian tempat lebih kurang 25 m dpl. Penelitian dimulai bulan Nopember 2007 sampai Januari 2008. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok Non factorial yang terdiri dari P0 (Kontrol tanpa perlakuan), P1 (100 gr daun mimba d...

  8. Pengaruh Konsentrasi Tawas Terhadap Ketuaan Dan Ketahanan Luntur Warna Pada Pencelupan Kain Sutera Dengan Zat Warna Gambir

    OpenAIRE

    Suheryanto, Dwi; Haryanto, Tri

    2008-01-01

    Zar warna gambir diperoleh dari hasil ekstrak tanaman gambir yang merupakan saah satu tanaman komoditi ekspor unggulan Sumatera Barat yang memberikan devisa cukup besar dengan prospek pengembangan yang cukup baik. Zat warna gambir adalah zat wama alam jenis mordan-dye dan tidak tahan terhadap garam yang dipakai dalam pencucian. Ketahanan luntur warna terhadap pencucian memegang peranan penting dan sebagai penentu kualitas produk batik. Untuk meningkatkan kualitas hasil celupan zat warna gamb...

  9. PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP BUAH APEL IMPOR DI TOKO BUAH HOKKY DAN PASAR TRADISIONAL AMPEL SURABAYA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Jeani Noviana Rahayu

    2015-10-01

    Full Text Available This study aimsto describethe characteristics ofconsumers who buy imported apples and analyze the attributes of consumer preferences in buying importedapples.The study was conductedatthe Hokky fruitshopand the Ampel traditional marketing Surabaya. Data analysis was done with descriptive and conjoint methods. The analysis showed that the attributes that a consumer preference in buying apple imports in order are the price, color, texture, size and packaging.

  10. Preferensi Konsumen Terhadap Buah Apel Impor Di Toko Buah Hokky Dan Pasar Tradisional Ampel Surabaya

    OpenAIRE

    Ariyani, Aminah HM; Fauziyah, Elys; Rahayu, Jeani Noviana

    2012-01-01

    This study aimsto describethe characteristics ofconsumers who buy imported apples and analyze the attributes of consumer preferences in buying importedapples.The study was conductedatthe Hokky fruitshopand the Ampel traditional marketing Surabaya. Data analysis was done with descriptive and conjoint methods. The analysis showed that the attributes that a consumer preference in buying apple imports in order are the price, color, texture, size and packaging.Keywords : ConsumerPreference, Attrib...

  11. Fonologi Bahasa Madura

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Akhmad Sofyan

    2012-11-01

    Full Text Available Bahasa Madura--sama seperti bahasa Indonesia (yang berasal dari bahasa Melayu (lihat Marsono, 2003--termasuk ke dalam rumpun bahasa Austronesia Barat. Sebagai dua buah bahasa yang mempunyai hubungan kekerabatan yang sangat dekat, bahasa Madura dan bahasa Indonesia akan memiliki persamaan atau kemiripan. Dalam hal sistem fonologi, kedekatan hubungan kekerabatan antara bahasa Madura dengan bahasa Indonesia ditunjukkan dengan terjadinya korespondensi fonemis.

  12. POTENSI ATMOSFER DALAM PEMBENTUKAN AWAN KONVEKTIF PADA PELAKSANAAN TEKNOLOGI MODIFIKASI CUACA DI DAS KOTOPANJANG DAN DAS SINGKARAK 2010

    OpenAIRE

    Syaifullah, M Djazim

    2011-01-01

    Kajian potensi atmosfer terhadap proses pembentukan dan pertumbuhan awan konvektifpada saat pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) telah dilakukan dengan datapengamatan sounding dari stasiun Tabing Sumatera Barat. Sebanyak 330 buah datapengamatan harian jam 00Z dan 12Z dari Juni sampai dengan Nopember 2010 telahdianalisis. Dengan aplikasi RAOB analisis dilakukan untuk menentukan parameterdan indeks radiosonde sebagai penduga potensi atmosfer di wilayah tersebut. Hasilanalisis kandungan ...

  13. Pengaruh Penambahan Karagenan Terhadap Karakteristik Fisik, Kimia Dan Sensoris Fruit and Vegetable Leather Berbasis Albedo Semangka (Citrullus Vulgaris Schard.) Dan Labu Siam (Sechium Edule)

    OpenAIRE

    Haryu, Adinda Safira Puspa; Parnanto, Nur Her Riyadi; Nursiwi, Asri

    2016-01-01

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan karagenan terhadap karakteristik fisik, kimia dan sensorisdari fruit and vegetable leather berbasis albedo semangka dan labu siam. Pengolahan fruit leather yang ada di Indonesia saat inihanya berbahan dasar buah buahan, perlu adanya penganekaragaman olahan dari fruit leather ini dengan menambahkan sayuranuntuk meningkatkan kandungan serat dan gizi, yang selanjutnya dikenal sebagai fruit and vegetable leather. Penelitian inimengguna...

  14. Pengaruh Konsentrasi Tawas terhadap Ketuaan dan Ketahanan Luntur Warna pada Pencelupan Kain Sutera dengan Zat Warna Gambir

    OpenAIRE

    Dwi Suheryanto; Tri Haryanto

    2016-01-01

    Zar warna gambir diperoleh dari hasil ekstrak tanaman gambir yang merupakan saah satu tanaman komoditi ekspor unggulan Sumatera Barat yang memberikan devisa cukup besar dengan prospek pengembangan yang cukup baik. Zat warna gambir adalah zat wama alam jenis mordan-dye dan  tidak tahan terhadap garam yang dipakai dalam pencucian. Ketahanan luntur warna terhadap pencucian memegang peranan penting dan sebagai penentu kualitas produk batik. Untuk meningkatkan kualitas hasil celupan zat warna gamb...

  15. Pemberian Biochar Dari Beberapa Bahan Baku Untuk Mengurangi Pencemaran Logam Berat Cd Di Tanah

    OpenAIRE

    Sinaga, Elfride

    2017-01-01

    120301076 Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis bahan baku biochar yang terbaik dalam mengurangi pencemaran logam berat Cd di tanah. Penelitian dilakukan di laboratorium menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) non faktorial dengan perlakuan kontrol, 3 jenis biochar dari bahan baku yang berbeda meliputi brangkasan jagung, jerami padi dan TKKS, sebanyak 5 ulangan. Parameter yang diamati adalah pH H2O, pH KCl, Cd ekstrak DTPA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga jenis biochar...

  16. Rancang Bangun Prototype Unmanned Aerial Vehicle (UAV dengan Tiga Rotor

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Darmawan Rasyid Hadi Saputra

    2013-03-01

    Full Text Available Unmanned Aerial Vehicle atau yang biasa dikenal dengan istilah UAV  merupakan sebuah sistem penerbangan/ pesawat tanpa pilot yang berada di dalam pesawat tersebut. UAV dapat dikendalikan dengan menggunakan remote dari jarak jauh, diprogram dengan perintah tertentu, atau bahkan dengan sistem pengendalian otomatis yang lebih kompleks. Aplikasi dari teknologi UAV pun beragam mulai dari tugas militer hingga pengamatan udara. Dalam penelitian ini, sebuah UAV akan dikembangkan dengan tiga buah rotor dan satu buah motor servo di bagian belakang UAV. Perancangan model menggunakan software CATIA dengan batasan dimensi (panjang × lebar maksimum 75 × 75 cm dan massa < 2 kg. Analisis struktur rangka dilakukan untuk menguji kekuatan rangka ketika terbang dan membawa beban, dengan menggunakan metode elemen hingga dan kriteria kegagalan Von-Misses. Dalam proses pengerjaan, rancangan dari CATIA dan analisis yang telah dilakukan dalam perancangan tersebut akan digunakan. Hasil yang didapat berupa UAV yang memiliki struktur rangka dengan defleksi maksimum 3,67 mm pada rangka tengah yang berbahan acrylic. Dalam pengujian di lapangan, UAV dapat melakukan gerak roll, pitch, dan yaw yang dikendalikan melalui remote control. Waktu operasi maksimum yang dapat dilakukan adalah selama 7 menit 43 detik.

  17. Pembuatan Fruit Leather dari Campuran Buah Sirsak (Annoma Muricata L.)dan Buah Melon (Cucumis Melo L.)

    OpenAIRE

    Risti, Andika Pranata; Herawati, Netti

    2017-01-01

    Theaim of this study wasto get the best treatment fruit leather from mixed soursop (Annoma muricata L.) and melon (Cucumis melo L.). The study used a Complete Randomized Design (CRD) with 6 treatments and 3 replications.The treatments were SM1 (soursop 100 : melon 0), SM2 (soursop80 : melon 20), SM3 (soursop60 : melon40), SM4 (soursop40 : melon60) SM5 (soursop20 : melon80) and SM6 (soursop 0 : melon 100). The data were analyzed statistically using ANOVA and DNMRT at 5%. Thestudyshowed that ...

  18. Pemulihan Kadar Glikogen Serta Peningkatan Konsumsi Glukosa dan Trigliserida Saat Aktivitas Fisik Pascapemberian Ekstrak Kulit Buah Manggis (GLYCOGEN RECOVERY AND INCREASE CONSUMPTION OF GLUCOSE AND TRIGLYCERIDE DURING PHYSICAL ACTIVITIES AFTER ADMINISTRA

    OpenAIRE

    I Nyoman Arsana; Ni Ketut Ayu Juliasih

    2016-01-01

    This study was aimed to investigate the effect of mangosteen rind on the glycogen recovery of themuscle and the liver, and the glucose and the triglyceride consumption during physical activities. ARandomized Block Design was applied with four treatments: control (K), physical activity (KF), physicalactivity and extract (FE),extract (E). The extract dosage was 400 mg/kg bodyweight/day administered forfour weeks. The assessed variables were the muscle glycogen, the liver glycogen, the blood gly...

  19. Potential of Chromolaena odorata Leaf as A Cure of Aeromonas hydrophila on Giant Gouramy (Osphronemus gouramy

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Y. Hadiroseyani

    2007-07-01

    Full Text Available This study was conducted to examine the potency of Chromolaena odorata leaf extract as a medicine for skin eruption disease caused by  Aeromonas hydrophila in giant gouramy Osphronemus gouramy.  Leaf extract of Chromolaena odorata for in vitro test was 0 (as control, 13000, 15000, 17000, 19000 and 21000 ppm, poured onto TSA medium containing bacteria 103 cfu/ml, and then is incubated for 24 hours. In vivo test was performed by injecting bacteria 0.1 ml of 109 cfu/ml intramuscularly into giant gouramy (14 g weight, and then  fish were maintained in the water containing 15000 ppm of Chromolaena odorata leaf extract. In vitro study showed that prevention area of leaf extract against Aeromonas hydrophila was increase by increasing the concentration of leaf extract used, reached 9,33 mm.  Prevention zone of leaf extract by difusion tends to constant, reached 7,6 mm. By in vivo test, survival rate of giant gouramy infected by Aeromonas hydrophila was no significantly different between dosages of leaf extract.  All treated fish, excluded control died after 24 hours infection. Keywords: Aeromonas hydrophila, Osphronemus gouramy, Chromolaena odorata   ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi daun kirinyuh Chromolaena odorata sebagai obat untuk penyakit cacar yang diakibatkan oleh Aeromonas hydrophila pada ikan gurame Osphronemus gouramy. Konsentrasi ekstrak daun Chromolaena odorata untuk uji in vitro adalah 13000, 15000, 17000, 19000 dan 21000 serta 0 ppm sebagai kontrol, yang diletakkan di atas media TSA yang telah mengandung biakan bakteri 103 cfu/ml dan diinkubasi selama 24 jam. Uji in vivo dilakukan dengan menginjeksikan bakteri  sebanyak 0,1 ml (109 cfu/ml secara intramuskular ke ikan gurame (berat 14 g dan kemudian ikan dipelihara dalam air yang mengandung ekstrak daun kirinyuh 15000 ppm. Hasil uji in virto menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun kirinyuh basah semakin efektif dalam menghambat perkembangan

  20. Prevention of White Spot Syndrome Virus Infection on Penaeus monodon by Immersion in CEPM Extract of Avicennia sp. and Sonneratia sp.

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    D. Wahjuningrum

    2007-01-01

    Full Text Available The quality and survival rate are still being the problem that hampers the productivity of black tiger shrimp, Penaeus monodon culture.  Impaired quality of larval shrimp and environmental conditions can confer shrimp be infected by diseases, including viruses such as white spot syndrome virus (WSSV.  Prevention of disease infection using chemicals can offer negative impacts on water, pathogen resistance and consumers.  This study was conducted to examine the efficacy of an alternative prevention compound as liquid mangrove extract (CEPM from Avicennia sp. and Sonneratia sp. By immersion in different dose of CEPM, i.e. 250, 500, 750 and 1000 ppm, the patogenicity of WSSV was found to be different.  Patogenicity of WSSV decreased after treatment by CEPM, hence this could be used to induce shrimp immunity.  Optimum dose of CEPM was 250 ppm, which could increased survival rate of shrimp after challenging by WSSV, up to 98.4% shrimp survived. Keywrods: WSSV, black tiger shrimp, extract, Avicennia sp., Sonneratia sp.   ABSTRAK Kualitas dan kelangsungan hidup merupakan masalah yang masih membatasi produktivitas budidaya udang windu Penaeus monodon. Kondisi udang dan kualitas lingkungan yang kurang baik dapat menyebabkan udang terserang penyakit, termasuk yang disebabkan oleh virus termasuk white spot syndrome virus (WSSV. Upaya pengendaliannya menggunakan bahan kimia secara berlebih dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan perairan, kesehatan konsumen dan menimbulkan resistensi patogen. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas bahan alternatif berupa cairan ekstrak pohon mangrove (CEPM dari jenis Avicennia sp. dan Sonneratia sp. sebagai upaya pencegahan. Dengan perendaman beberapa konsentrasi yang berbeda (250, 500, 750 dan 1000 ppm penggunaan cairan ekstrak pohon mangrove (CEPM Avicennia sp. dan Sonneratia sp., memberikan pengaruh yang berbeda terhadap patogenitas WSSV dan udang uji pada setiap perlakuan. Tingkat

  1. Purwarupa Sistem Integrasi Quadcopter dan Mobile Robot

    OpenAIRE

    Dharmawan, Andi; Lusiarta Putera, Christian Antonia

    2012-01-01

    AbstrakQuadcopter, juga dikenal sebagai quadrotor, adalah helikopter dengan empat motor yang dilengkapi dengan  empat buah propeller pada masing-masing motornya yang digunakan untuk terbang dan bermanuver. Pada quadcopter terdapat 3 variabel sudut yang menjadi element utama dalam pengendaliannya yaitu roll, pitch, dan yaw yang diperoleh dari penggabungan sensor accelerometer, gyroscope dan magnetometer dengan metode Direction Cosine Matrix. Pada sistem integrasi mobile robot dan quadcopter, d...

  2. Prospek Pengembangan Komoditi Rambutan Di Kabupaten Langkat (Studi Kasus: Desa Tanjung Putus dan Tanjung Selamat Kec. Padang Tualang Kab. Langkat Propinsi Sumatera Utara)

    OpenAIRE

    Hastuti, Tri

    2012-01-01

    Adapun latar Belakang penelitian ini adalah maraknya konsumsi terhadap buah rambutan baik yang diolah maupun dalam bentuk segar dan memiliki potensi besar untuk diekspor, sehingga diperlukan suatu analisis ekonomi untuk meiiganalisa sejauh mana kelayakan usahatani rambutan. Permasalahan yang diteliti dalam penelitian adalah apakah input usahatani rambutan tersedia di daerah penelitian, apakah lahan dan agroklimat sesuai bagi tanaman rambutan, apakah produktivitas dan mutu hasil rambutan su...

  3. Analisis Nilai Tambah Produk Olahan Bolu dan Brownies Rambutan (Studi Kasus : Industri Royyan Bakery, Kota Binjai)

    OpenAIRE

    Syaputra, Eka; Lubis, Iskandarini, Satia Negara

    2015-01-01

    Rambutan Kota Binjai yang merupakan salah satu rambutan yang terbaik di Indonesia. Dengan melakukan pengolahan terhadap buah rambutan maka harga jual dapat meningkat, masa simpan menjadi lama dan jangkauan pemasaran lebih luas. Kegiatan pengolahan pasca panen atau agroidustri sangat diperlukan untuk meningkatkan nilai tambah. Peningkatan nilai tambah produk pertanian dapat dilakukan dari pengolahan secara terpadu yang memperhatikan pengoptimalan setiap tahapan proses dan pemanfaatan hasil sam...

  4. Penapisan dan Karakterisasi Protease dari Bakteri Termo-Asidofilik P5-A dari Sumber Air Panas Tambarana

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dewi Seswita Zilda

    2008-12-01

    (ekstrak kasar bekerja optimal pada pH 6 dan suhu 500C. Aktivitas enzim dipacu oleh adanya ion Ca2+ dan Fe2+ (sebagai garam klorida;1mM, sedangkan Co2+, Zn2+, dan EDTA dalam konsentrasi yang sama menghambat aktivitas enzim tersebut. Enzim protease P5-a tahan terhadap deterjen (SDS 1%, Triton X-100 (5%, dan PMSF (1 dan 5 mM, menunjukkan bahwa enzim protease tersebut kemungkinan termasuk ke dalam protease logam.

  5. PENGARUH ZPT TERHADAP KUALITAS BUAH MANGGIS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    - Juanasri

    2008-09-01

    Full Text Available The objectives of this experiment was to examine the influence of polyamine, gibberelline and harvesting times to inhibit ripening process and to maintain postharvest quality on mangosteen. The method applied was randomized block design with two factors and three replications. First factor was harvesting time consisting of 14, 15 and 15 weeks after anthesis. Second factor is chemical concentration consisting of control (aquadest, GA3 (150, 200, 250 mg/l, polyamine (0,3; 1 and 3 mM. The result showed that spermidine application at 1 mM was more effective to maintain the postharvest quality of mangosteen, the fruit remained soft and the climacteric peak was longer than that of control. Gibberelline application showed unsightly result compared to control. Mangosteen fruits with harvesting time of 15 and 16 weeks after anthesis had better perfomance than those of harvesting at 14 weeks after anthesis, the fruit was remained soft and the weight lost was less.

  6. Inhibition effect of cashew stem bark extract (Anacardium Occidentale L. on biofilm formation of Streptococcus sanguinis

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rizni Amaliah

    2012-12-01

    berperan pada awal pembentukan biofilm adalah Streptococcus sanguinis (S. sanguinis. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit batang jambu mete (Anacardium occidentale L. dapat menghambat pertumbuhan bakteri strain Streptococcus. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol kulit batang jambu mete (Anacardium occidentale L. terhadap pembentukan biofilm S. sanguinis. Metode: Media pertumbuhan S. sanguinis menggunakan Brain Heart Infusion (BHI + 2% sukrosa yang ditumbuhkan pada microplate polystyrene 96 wells. Kelompok perlakuan dibagi menjadi tiga kelompok yaitu PEG 5% (kontrol negatif, ekstrak kulit batang jambu mete (konsentrasi 3,125 mg/ml, 6,25 mg/ml, 9,375 mg/ml, dan 12,5 mg/ml, dan klorheksidin 0,12% (kontrol positif. Biofilm yang terbentuk diwarnai dengan crystal violet 1%. Kemudian optical density (OD sampel diukur menggunakan microplate reader λ 595 nm. Data berupa persentase penghambatan pembentukan biofilm dianalisis menggunakan uji one way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Least Significant Difference (LSD. Hasil: Uji one way ANOVA menunjukkan terdapat perbedaan daya hambat pembentukan biofilm S. sanguinis yang signifikan (p<0,05. Hasil uji LSD menunjukkan konsentrasi 3,125 mg/ml memiliki perbedaan yang signifikan dengan konsentrasi 9,375 mg/ml dan konsentrasi 12,5 mg/ml. Begitu juga dengan konsentrasi 6,25 mg/ml memiliki perbedaan yang signifikan dengan konsentrasi 9,375 mg/ml dan konsentrasi 12,5 mg/ml. Kesimpulan: Ekstrak kulit batang jambu mete dapat menghambat pembentukan biofilm S. sanguinis.

  7. PENGENDALIAN PALATABILITAS ULAT API PADA TANAMAN SAWIT DENGAN APLIKASI BEBERAPA PESTISIDA NABATI DI LABORATORIUM

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sri Ngapiyatun

    2018-01-01

    Full Text Available One of the factors that cause the minus of palm oil is caterpillar pest attack. This study is conducted to make vegetable pesticides from seeds and soursop leaves, lemon grass, pepper and tobacco to overcome the palatability of the caterpillar. This study aims to determine the best extraction of vegetable pesticide and their effect in reducing the palatability of the caterpillar. The research was carried out in the laboratory and in palm fruit garden of MuaraBadak. The duration of research is 2 months covering preparation of tools and materials, making and application of vegetable pesticide and data retrieval. This study used a complete randomized design consisting of 6 treatments, namely control, soursop seeds, soursop leaves, lemongrass, peppercorn, and tobacco that are repeated 3 times. The leaves are dipped in pesticides according to the treatment and then the leaves are applied to the caterpillars for 7 days in which the leaves and the caterpillar are inserted into a jar being covered with gauze. The observed parameters are the activity of the caterpillar, the day of the caterpillar, and the caterpillar palatability. The results show that the best vegetable pesticides that could decrease the palatability of the caterpillars are tobacco extract treatment, which reaches 100%, where the caterpillars do not want to eat the application leaves and the caterpillars die on the 1st day after application. Keywords : Biological pesticide; palatability; fire caterpillar; palm oil. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya hasil buah sawit adalah serangan hama ulat api. Dalam penelitian ini dilakukan pembuatan pestisida nabati dari biji dan daun sirsak, serai, biji lada dan tembakau untuk mengatasi palatabilitas ulat api. Penelitian ini bertujuan menentukan ekstraksi pestisida nabati yang terbaik dan pengaruhnya dalam menurunkan palatabilitas ulat api. Penelitian dilaksanakan di laboratorium dan di kebun sawit Muara Badak, lama waktu penelitian 2

  8. Analisa Link Balancing dan Failover 2 Provider Menggunakan Border Gateway Protocol (BGP Pada Router Cisco 7606s

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Darmawan Darmawan

    2017-12-01

    Full Text Available Sistem link balancing dan failover merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk membagi beban traffic dari client pada beberapa koneksi internet, dapat sebagai backup/failover ketika salah satu koneksi internet mengalami gangguan. Pada perancangan sistem ini digunakan 4 buah router, yaitu terdiri dari satu router cisco 7606s yang berfungsi sebagai main gateway yang mengatur sistem failover dan link balancing menuju ke 2 buah router mikrotik RB951G 2HND sebagai jalur kedua ISP dan router mikrotik CCR1036-12G-4S sebagai gateway dari FTP server. Tiap router tersebut memiliki Autonomus System Number yang berbeda yang saling berkomunikasi menggunakan routing Border Gateway Protocol (BGP. Dari hasil pengujian penggunaan link balancing dengan besar bandwidth 10 mb/s, didapatkan throughput 794 KB/s, sedangkan yang tidak menggunakan link balancing dengan bandwidth sebesar 20 mb/s, didapatkan nilai throughput hanya 136 KB/s. Penggunaan link balancing dapat memanfaatkan besar bandwidth yang ada dan meningkatkan throughput, dibandingkan tidak menggunkan link balancing. Pada pengujian delay, menggunakan link balancing hanya delay 1.24 ms, sedangkan tidak menggunakan metode link balancing mencapai 8.19 ms. Nilai latency didapatkan 12 ms untuk menggunakan link balancing sedangkan tidak menggunkan metode link balancing mencapai 1896 ms.

  9. Texture Mapped Paper Pop-Ups

    OpenAIRE

    Darmadji, Armandarius; --, Liliana

    2013-01-01

    Origamic architecture (OA) merupakan papercraft yang dapat mereplika struktur arsitektural, pola geometri, dan objek tiga dimensi (3D) lainnya dalam bentuk pop-up hanya dengan melipat dan menggunting satu buah kertas. Rancangan image 2-dimensi yang dapat direalisasikan menjadi OA disebut OA plan. Pemberian texture pada OA plan dapat digunakan untuk menampilkan detail visual pada OA yang dihasilkan. Akan tetapi, desain OA plan cenderung memiliki bentuk geometri yang berbeda dengan objek asliny...

  10. Pengaruh Waktu Pemberian Pupuk Mikoriza Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Paprika (Capsicum Annum Var Grossum L.)

    OpenAIRE

    Milla, Yulius Ndara; Widnyana, I Ketut; Pandawani, Ni Putu

    2016-01-01

    Paprika (Capsicum annum var grossum L.) adalah tumbuhan penghasil buah yang berasa manis dan sedikit pedas dari suku terong-terongan atau Solanaceae. Sama dengan jenis cabai lainnya. Paprika memiliki nilai jual yang bagus, permintaan pasar akan sayuran ini juga terus meningkat, terutama permintaan dari banyak restoran dan hotel berkembang di Bali. Kenyataan ini bisa dimanfaatkan dengan mengembangkan budidaya tanaman paprika untuk memasok kebutuhan pasar akan paprika yang kian hari kian me...

  11. Efektivitas Email Untuk Pemasaran

    OpenAIRE

    Oetomo, Budi Sutedjo Dharma

    2009-01-01

    Lebih dari 500 juta orang dan badan USAha telah tergabung di internet. Pada umumnya, mereka telah terbiasa untuk memanfaatkan fitur dan aplikasi yang tersedia di internet, seperti email, mailing list, web, blog dan situs jejaring sosial. Diantara fitur dan aplikasi internet itu yang hampir digunakan oleh setiap orang dan badan USAha adalah email, karena mereka telah memiliki alamat email, bahkan lebih dari satu buah. Kini, fitur email telah dimanfaatkan untuk kegiatan pemasaran, khususnya pro...

  12. Hubungan Antara Kontrol Diri Dengan Intensitas Bermain Game Online Pada Mahasiswa Pemain Game Online Di Game Center X Semarang

    OpenAIRE

    Budhi, Ferry Hernoyo; Indrawati, Endang Sri

    2016-01-01

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kontrol diri dengan intensitas bermain game online pada mahasiswa pemain game online di game center X Semarang. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa yang bermain game online di game center X Semarang. Sampel penelitian berjumlah 70 orang yang dipilih menggunakan teknik convenient sampling. Pengumpulan data menggunakan dua buah skala psikologi, yaitu skala intensitas bermain game online (45 aitem valid dengan α= 0,944) dan skala kon...

  13. Pengaruh Ekstraksi Zat Warna Alam dan Fiksasi Terhadap Ketahanan Luntur Warna pada Kain Batik Katun

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Titiek Pujilestari

    2016-04-01

    Full Text Available ABSTRAKKain katun merupakan jenis kain yang terbuat dari serat kapas, mempunyai sifat mudah menyerap  bahan alami maupun kimia dan banyak digunakan untuk bahan media batik. Telah dilakukan penelitian ekstraksi pada lima jenis zat warna alam dengan menggunakan air. Variasi antara bahan pembawa zat warna dengan air adalah 1 : 6 dan 1 : 8. Fiksasi dilakukan dengan menggunakan kapur, tunjung, tawas, campuran kapur dengan tetes dan tanpa fiksasi. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan air pada ekstraksi dan bahan fiksasi terhadap ketahanan luntur warna pada kain. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstraksi zat warna alam dari daun indigo, daun mangga, kulit kayu nangka, kulit buah manggis dan biji buah kesumba dengan menggunakan air sebanyak 6 dan 8 bagian, memberikan hasil yang tidak jauh berbeda. Jenis zat warna alam dan bahan fiksasi yang diaplikasikan untuk pembatikan kain katun yang memberikan ketahanan luntur baik adalah: kulit buah manggis dengan fiksasi kapur, tawas dan tanpa fiksasi, biji buah kesumba/bixa dengan fiksasi tunjung dan tawas, kulit kayu nangka dengan fiksasi tunjung, daun mangga dengan fiksasi tawas. Daun indigo mempunyai ketahanan luntur warna yang baik sampai sangat baik terhadap pencucian, tetapi kurang baik sampai baik terhadap sinar terang hari. Penggunaan fiksasi campuran kapur dan tetes tebu menghasilkan ketahanan luntur warna pencucian dan sinar terang hari lebih rendah dibanding fiksasi dengan kapur. Ketahanan luntur dari kelima zat warna alam terhadap pencucian lebih baik dibanding ketahanan luntur terhadap sinar terang hari. Kata kunci: zat warna alam, ekstraksi, fiksasi, katunABSTRACTThe cotton fabric is a type of fabric made from cotton fiber, its easily absorbed material both natural and chemical, and widely used as a material for batik.Research extraction of five types of natural dyes made with a variety of colour materials carrier and the use of water is 1:6 and 1:8. Fixation of color on

  14. Perlakuan Uap Panas (Vapor Heat Treatment untuk Disinfestasi Lalat Buah dan Mempertahankan Mutu Buah Belimbing (Averrhoa carambola L.

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Eti Rohaeti

    2010-04-01

    Full Text Available The objectives of this research were to study mortality of carambola fruit fly (B. carambolae D & H and to study responses of VHT on quality of carambola (A. carambola L. Fruit fly mortality due to heat has been investigated by immersing fruit fly eggs into hot water at temperatures of 40, 43, 46 dan 49oC for 30 minutes and then at temperature of 46.5oC for 0, 5, 10, 15, 20, 25, 30 minutes. Star fruit were treated at temperature of 46.5oC for 5, 15, 30 minutes and then stored in temperatures of 5, 15oC and room temperature (28-30 oC. The result show that mortality has been achieved 100% at temperature more than 43.0oC for 30 minutes and at temperature 46.0oC for more than 15 minutes. VHT had significant influences to decrease the fruit respiration rates, chilling injury, antraknose, to increase the weight loss, color, and soluble solid content. However, there were no significant change in the hardness, water content, vitamin C and organoleptic test. VHT at temperature 46.5oC for 20 up to 30 minutes were effective to kill fruit flies inside carambola and VHT combined by storing in temperature of 15oC were able to maintain carambola quality during storage.

  15. Perencanaan Sistem Proteksi Petir Masjid Raya Mujahidin Menggunakan Metode Bola Bergulir (Rolling Sphere Method)

    OpenAIRE

    Zainal Hakim

    2015-01-01

    Masjid Raya Mujahidin memiliki struktur bangunan yang tinggi, dimana 4 buah tower masing-masing memiliki tinggi ± 62 meter dan Kubah yang berada di tengah dengan tinggi ± 40 meter. Mengingat hari guruh di wilayah Kota Pontianak yang sangat tinggi yaitu 219 hari/tahun, maka Masjid Raya Mujahidin sangat rentan akan sambaran petir. Oleh karena itu untuk menghindari dampak dari sambaran petir, Masjid Raya Mujahidin sangat perlu dipasang proteksi petir eksternal. Metode yang digunakan dalam penent...

  16. Perancangan Sistem Stabilisasi Kamera Tiga Sumbu dengan Metode Kontrol Fuzzy untuk Mobile Surveillance Robot

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Fahrezi Alwi Muhammad

    2017-01-01

    Full Text Available Robot pengintaian (surveillance robot sering digunakan pada militer untuk melakukan tugas pengintaian sehingga tidak perlu membahayakan nyawa manusia karena dikendalikan dari jarak jauh. Robot pengintai memiliki kamera yang diletakkan di atas robot. Ketika melakukan pengamatan menggunakan kamera ini, seringkali pengamatan terganggu akibat guncangan-guncangan yang terjadi pada kamera. Guncangan ini disebabkan karena permukaan jalan yang dilalui oleh robot tidak rata. Sistem stabilisasi kamera adalah perangkat yang digunakan untuk menghilangkan guncangan dan menjaga posisi kamera agar kamera dapat mengambil gambar dengan baik pada suatu sudut pandang tertentu. Pada tugas akhir ini, dibuat sebuah sistem stabilisasi untuk robot pengintai dengan dua buah sensor gyroscope MPU-6050 untuk mengetahui kecepatan sudut guncangan dan kecepatan sudut kamera, mikrokontroler Arduino Mega sebagai pusat kontrol dan tiga buah motor DC brushless sebagai aktuator. Metode kontrol yang ditanamkan pada sistem terdiri dari tiga sistem Fuzzy untuk menangani sumbu pitch, roll, dan yaw. Pada tugas akhir ini diujikan dua metode. Metode pertama menggunakan satu sensor gyroscope sebagai nilai feedback, metode kedua menggunakan dua sensor gyroscope sebagai nilai feedback dan set point. Standar deviasi pada pengujian perekaman video tanpa kontrol untuk pixel x 40.57 dan pixel y 32.95. Standar deviasi dengan metode pertama untuk pixel x 24.73 adalah dan pixel y 21.73, Sedangkan standar deviasi metode kedua untuk pixel x 16.70 dan pixel y 22.44.

  17. Studi Eksperimen Pengaruh Dimensi Pipa Kapiler Pada Sistem Air Conditioning Dengan Pre-Cooling

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Awan Satya Darmawan

    2017-01-01

    Full Text Available Penggunaan air conditioner semakin banyak digunakan pada kehidupan sehari-hari diiringi dengan harga jual energi yang semakin mahal. Pada studi eksperimen kali ini mencoba mengoptimalisasi dan menigkatkan efisiensi energi pada sistem air conditioner dengan cara menambahkan satu buah evaporator dan satu buah pre-cooling, dimana pre-cooling dimanfaatkan untuk memanaskan air yang nantinya akan digunakan untuk keperluan rumah tangga. Pada sistem pengkondisian udara yang telah dimodifikasi tersebut maka dilakukan studi eksperimen dengan variasi panjang pipa kapiler, diameter pipa kapiler d=0,054 in, dengan panjang kapiler 1 = 35 cm, kapiler 2 = 65 cm, kapiler 3 = 95 cm. Hasil yang didapat dari studi eksperimen kali ini adalah semakin bertambahnya panjang pipa kapiler, kapasitas pendinginan evaporator, kerja kompresor dan COP dari sistem juga akan semakin kecil dan juga mengakibatkan temperatur masuk evaporator akan semakin kecil, yang akan mengakibatkan efek pendinginan akan semakin besar. Pada variasi pipa kapiler terpendek 35 cm menghasilkan data kapasitas pendinginan total sebesar 2,25 kW, kerja kompresor 0,433 kW, temperatur masuk evaporator 7,26°C, COP sebesar 5,21 dan HRR sebesar 1,16. Sedangkan pada variasi pipa kapiler terpanjang 95 cm kapasitas pendinginan total sebesar 0,72 kW, kerja kompresor 0,332 kW, temperatur masuk evaporator 1,64°C, COP sebesar 4,35 dan HRR sebesar 1,26.

  18. Produksi Manggis pada Beberapa Kelompok Umur Tanaman dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Manggis di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Utami Nuraniputri

    2017-03-01

    Full Text Available Mangosteen is one of the prospective horticultural commodities in Indonesia. Mangosteen has been set as national commodities in RUSNAS Buah  (Fruit of the National Strategic Research since 2000. Mangosteen production in Indonesia has increased rapidly. In 1997 the production of mangosteen in Indonesia amounted to 17 475 tonnes and increased to 114 755 tonnes in 2014. However, mangosteen production in Indonesia is not optimal, because the productivity  is still low. The average Indonesian mangosteen tree can produce 30-50 kg of fruit per tree, lower than in Malaysia, Thailand and India were able to reach the 200-300 kg of fruit per tree. Mangosteen production centers in Indonesia are in the province of West Java, with a contribution of 41% of the total production of mangosteen in Indonesia in 2012. In West Java , mangosteen production centers scattered in Five Districts, namely Tasikmalaya, Subang, Sukabumi, Bogor and Ciamis Districts. Therefore, the purpose of this study was to analyze the level of production and the factors that affect the production of mangosteen in Sukabumi. The results showed that the production of mangosteen in Sukabumi is still low and has not reached the production target set by Direktorat Tanaman Buah. Factors that influence the production of mangosteen in Sukabumi are the number and ages of productive plants owned by farmers.

  19. Perancangan dan Implementasi Kontroler PID dengan Nonlinear Decoupling pada Sistem Kendali UAV Quadcopter

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Muhammad Jadid Anggarjito

    2013-09-01

    Full Text Available Quadcopter merupakan salah salah satu jenis rotorcraft yang memiliki 4 buah rotor yang harus dikendalikan masing-masing rotornya untuk dapat menggerakkan quadcopter. Gerak lateral merupakan gerak quadcopter secara horizontal pada ketinggian atau gerak translasi, gerakan ini sangat vital untuk memenuhi kebutuhan quadcopter dalam mencapai way-to-way point yang telah ditentukan. Pada tugas akhir ini untuk mengatur gerakan lateral dari quadcopter digunakan sistem kendali PID dengan Decoupling Nonlinear. Ada 2 buah kontroler individual yang digunakan yaitu kontroler PID dengan Nonlinear Decoupling untuk mengatur pitch dan roll gerak rotasi, serta kontroler PD untuk mengatur translasi sumbu X dan sumbu Y. Perancangan sistem kontrol PID Decoupling Nonlinear pada simulasi yang digunakan untuk mempertahankan gerak lateral quadcopter dalam mencapai way-to-way point yang ditentukan. Nilai parameter yang didapatkan dari hasil tuning terstruktur pada simulasi adalah pada kontroler PID dengan Nonlinear Decoupling pitch dan roll Kp=5 Ki=0,01 Kd=10 sedangkan pada kontroler PD sumbu X dan sumbu Y Kp=0,05 Kd=0,2. Respon hasil implementasi pada quadcopter belum sesuai pada hasil simulasi. Pada hasil simulasi masih terdapat koreksi pada translasi sumbu X dan sumbu Y masih terdapat kesalahan sebesar ± 0,02 cm, sedangkan pada implementasi gerak lateral menggunakan remote control sistem dapat bergerak stabil menuju way-to-way point yang ditentukan.

  20. Rancang Bangun Vacuum Cleaner Dengan Pengendali Nirkabel Menggunakan Modul Rf Data Transceiver Ys-1020ub Berbasis Mikrokontroler At89s52

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    IGAP Raka Agung

    2012-12-01

    Full Text Available Kebersihan merupakan hal yang sangat penting untuk menjaga kesehatan kita, khususnya kebersihan rumah. Rumah yang bersih sangat mempengaruhi kesehatan para penghuninya. Debu adalah kotoran yang paling sering mengotori rumah kita terutama pada bagian lantai. Setiap hari kita harus membersihkan rumah dari debu yang ada pada lantai untuk menjaga kebersihan sekaligus kesehatan kita. Dalam membersihkan lantai rumah dari  debu sering menyita banyak waktu dan tenaga. Vacuum cleaner terkendali nirkabel menggunakan Modul RF Data Transceiver YS-1020UB berbasis mikrokontroler AT89S52 merupakan salah satu solusi untuk membersihkan lantai rumah dari kotoran debu.  Vacuum cleaner ini menggunakan enam buah motor DC yaitu dua motor DC penyedot debu, dua motor DC penentu arah maju, mundur, belok kanan, dan belok kiri, serta dua motor DC penentu arah geser kanan dan geser kiri.  Vacuum cleaner ini dapat dikendalikan dengan dua mode operasi yaitu mode manual dan otomatis. Pada mode manual vacuum cleaner ini dikendalikan menggunakan remote control, dengan tranmisi nirkabel memakai transceiver YS-1020UB. Sedangkan pada mode otomatis  vacuum cleaner ini menggunakan empat buah sensor jarak untuk menghindari tabrakan pada dinding.  Vacuum cleaner dengan pengendali nirkabel menggunakan modul RF Data Transceiver YS-1020UB berbasis mikrokontroler AT89S52 sudah bisa membersihkan debu lantai sehingga lantai bersih dari debu.

  1. TINGKAT HIDUP DAN PERTUMBUHAN AVOKAD HASIL SAMBUNG PUCUK ENTRES YANG DISIMPAN DALAM PELEPAH BATANG PISANG

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Lazarus Agus Sukamto

    2014-01-01

    Full Text Available Buah avokad mempunyai kandungan nutrisi yang sangat baik bagi masyarakat khususnya kandungan lemak tidak jenuh dan protein yang tertinggi bila dibandingkan jenis buah lain. Untuk tujuan komersial, tanaman avokad perlu diperbanyak secara vegetatif untuk memperoleh bibit yang telah terbukti kualitas dan kuantitas tinggi, serta berbuah lebih awal. Keberhasilan penyambungan sangat dipengaruhi oleh kesegaran entres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan dan pertumbuhan sambungan tanaman avokad dengan menggunakan entres yang disimpan dalam pelepah batang pisang selama dua hingga sembilan hari. Parameter pengamatan meliputi persentase tingkat hidup sambungan, pertumbuhan panjang, jumlah daun, jumlah cabang, dan panjang percabangan batang atas setiap bulan sampai enam bulan. Data pertumbuhan dianalisis secara statistik dengan ANOVA dan uji lanjut Duncan. Lama penyimpanan entres berpengaruh terhadap tingkat hidup hasil sambungan dan pertumbuhan batang atas avokad. Rerata tingkat hidup bibit sambungan avokad terus menurun dari 99,5% pada umur satu bulan sampai 71% pada umur enam bulan setelah penyambungan, tetapi tidak mengalami penurunan setelah lima bulan penyambungan. Penyimpanan entres avokad dalam pelepah pisang dapat dipertahankan kesegarannya selama sembilan hari, yaitu tingkat hidup sambungan 60% - 84% enam bulan setelah penyambungan. Ada kecenderungan bahwa makin lama penyimpanan entres, makin menurun pertumbuhan batang atas avokad; sebaliknya makin lama umur penyambungan, makin meningkat pertumbuhan batang atas avokad, kecuali jumlah cabangnya yang relatif tidak meningkat setelah dua bulan penyambungan.

  2. Micropropagation of herbal plants for mass production of in vitro plantlets

    International Nuclear Information System (INIS)

    Sobri Hussein; Rusli Ibrahim

    2006-01-01

    Malaysia herbal industry is considered to be one of the most dynamic enterprises with annual growth estimated at 20 % a year. The total import value of the medicinal and aromatic plants increased from RM 141 million in 1986 to RM 431 million in 1996. Species that have been identified in terms of current priority are Eurycoma longifolia (Tongkat Ali), Labisia pumila (Kacip Fatimah), Andrographis paniculata (Hempedu Bumi), Morinda citrifolia (Mengkudu), Centella asiatica (Pegaga), Orthosiphon aristatus (Misai Kucing) and Gynura procumbens (Sambung Nyawa). Herbal and medicinal plants have a larger pool of genetic resources for the production of compounds valuable to the industry and human well being such as in pharmaceuticals, nutraceuticals and health food. The use of tissue culture technology has long been considered as an attractive solution to the problem of limited supply of raw materials for the industries. Kacip Fatimah (Labisia pumila) has been well known to increase female hormone, overcome tiredness and regain overall health. Misai Kucing (Orthosiphon aristatus) has proven to be active against kidney stones, high blood pressure, diabetes and gout and Sambung Nyawa (Gynura procumbens) is active against hypertension, diabetes and cancer. Tissue culture protocols had been optimized for the mass production of in vitro plantlets of these three selected herbal plants. (Author)

  3. Micropropagation of herbal plants for mass production of in vitro plantlets

    Energy Technology Data Exchange (ETDEWEB)

    Hussein, Sobri; Ibrahim, Rusli [Malaysian Institute for Nuclear Technology Research MINT, Bangi (Malaysia). Agrotechnology and Biosciences Div.

    2006-09-15

    Malaysia herbal industry is considered to be one of the most dynamic enterprises with annual growth estimated at 20 % a year. The total import value of the medicinal and aromatic plants increased from RM 141 million in 1986 to RM 431 million in 1996. Species that have been identified in terms of current priority are Eurycoma longifolia (Tongkat Ali), Labisia pumila (Kacip Fatimah), Andrographis paniculata (Hempedu Bumi), Morinda citrifolia (Mengkudu), Centella asiatica (Pegaga), Orthosiphon aristatus (Misai Kucing) and Gynura procumbens (Sambung Nyawa). Herbal and medicinal plants have a larger pool of genetic resources for the production of compounds valuable to the industry and human well being such as in pharmaceuticals, nutraceuticals and health food. The use of tissue culture technology has long been considered as an attractive solution to the problem of limited supply of raw materials for the industries. Kacip Fatimah (Labisia pumila) has been well known to increase female hormone, overcome tiredness and regain overall health. Misai Kucing (Orthosiphon aristatus) has proven to be active against kidney stones, high blood pressure, diabetes and gout and Sambung Nyawa (Gynura procumbens) is active against hypertension, diabetes and cancer. Tissue culture protocols had been optimized for the mass production of in vitro plantlets of these three selected herbal plants. (Author)

  4. SIFAT FISIOKIMIA DAN AROMA EKSTRAK VANILI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dwi Setyaningsih

    2007-12-01

    Full Text Available The curing process of vanilla beans from dried vanilla to vanilla extract would give added value to vanilla products. Aroma and taste in vanilla extract depend on variety of plants, cultivation methods, and curing process. Indonesian vanilla extract tend to give woody and phenolic aroma because it was harvested too early and it did not cure perfectly. This study was to identify the physicochemical and aroma characteristics of vanilla extracts from importer, exporter, and vanilla extracts from the newest experiment from our laboratory. There were seven samples, three from importers (Tahiti grade I, Tahiti grade II, Virginia Dare, two from Indonesian Vanilla exporters (Djasula Wangi, Cobra, and two from our laboratory (G11, 57. The physicochemical characteristics which were analyzed were vanillin content, ash, soluble ash, alkalinity of soluble ash, alkalinity of total ash, total acidity, and lead number, all compared with the Food and Drugs Administration (FDA standard. Sensory analysis used aroma description test consist of qualitative descriptive test (in-depth interview and focus group methods and quantitative descriptive analysis. The result showed that the laboratory's sample from modified curing process (G11 followed the FDA standard in physicochemical characters, but the aroma description was not as strong as the aroma of vanilla extract from exporters, namely Cobra with creamy, sweet, and vanilla aroma; and vanilla extract from importer, namely Virginia with smoky and spicy aroma

  5. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Buah Impor

    OpenAIRE

    Widayanti, Sri; Hidayat, Ramdan; Sudiyarto, Sudiyarto

    2007-01-01

    Consumers hold important role in determination whether the product has superiority or not. The overflowing or import fruits affected to a strong competition between local and impor fruits. Although local fruit seemingly lost in the competing with import fruits, however the consumer (especially city consumer) is the final determiner who act the jury to judge the kind of fruit that is superior through multi attribute judgement. The research objected was to analyze the influece of the factors n...

  6. REVIEW:Species diversity of indigenous fruits in Indonesia and its potential.

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    TAHAN UJI

    2007-04-01

    Full Text Available Indonesia is rich of species diversity of indigenous fruits. The results of study reported that there are 266 species of indigenous fruits encountered in Indonesia and 62 species of them are cultivated. Four genera of indigenous fruits are recommended to developed in Indonesia, i.e. Durio, Mangifera, Garcinia and Nephelium. This study also reported that duku (Lansium domesticum, salak (Salacca zalacca, buah merah (Pandanus conoideus, and matoa (Pometia pinnata have a good prospect also to be developed in Indonesia.

  7. Penetapan Kadar Kalsium dan Fosfor dalam Buah Naga Daging Merah (Hylocereus costaricensis) dan Buah Naga Daging Putih (Hylocereus undatus)

    OpenAIRE

    Tambunan, Christina Debora

    2014-01-01

    Dragon fruit is often consumed by the general public in the form of fresh fruit. Dragon fruit contains many minerals such as calcium and phosphorus. Both of these minerals are needed by the body. Therefore, it is necessary to do research on calcium and phosphorus levels on dragon fruit. The purpose of this study is to determine the levels of calcium and phosphorus in the red flesh dragon fruit (Hylocereus costaricensis) and white flesh dragon fruit (Hylocereus undatus). Research is qualita...

  8. Kajian Pengaruh Iradiasi Sinar Gamma terhadap Mortalitas Lalat Buah dan Mutu Buah Mangga Gedong (Mangifera indica L. selama Penyimpanan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Cicih Sugianti

    2012-04-01

    Full Text Available Gedong mango (Mangifera indica L. is a tropical fruit that has the potential for export. But, the fruit of the mango is hosted by fruit fly. Fruit fly pests of mango export has been restrained by the very strict quarantine regulation. Therefore, it need a treatment that can annihilate the fruit fly. Irradiation technique has been one of the quarantine treatment that being attention, in order to disinfested pest attack. This research aims to study the effect of irradiation on mortality of fruit fly species Bactocera papayae (oriental fruitfly on gedong mango, and to study the effect of irradiation dose and storage temperature on the physiology of the nature and quality of mangoes gedong. The results showed the mortality test results for B. papayae towards the dose 0.75 kGy reached until 100%. The next level was to test the mango fruit fly which considered infested naturally from the field. The dose given were 0:25 kGy, 0.5 kGy, 0.75 kGy and control. The results showed that in the control treatment founded that fruit flies growth from the day 9th to day 24th days of storage. 0.25 kGy dose and 0.5 kGy dose given were still found larva growth until the day 24th days of storage. From the test results of mortality at the dose of 0.75 kGy was able to annihilate fruit fly mortality reaches until 100%, but when applied to the fruit which has considered infested in the field were still found larvae growth until the 21st days of storage. Irradiation dose of 0.75 kGy can suppress the respiration rate, and weight losses during storage. With the irradiation dose can affected the quality of gedong mango such as vitamin C, total acid, Total Soluble Solid (TSS, and moisture content of gedong mango.

  9. Aktivitas Antifibrotik Ekstrak Buah Delima Terstandar 40% Ellagic Acid pada Tikus Putih (Rattus norvegicus sebagai Hewan Model (ANTIFIBROTIC ACTIVITY OF POMEGRANATE FRUIT EXTRACT STANDARDIZED 40% ELLAGIC ACID ON RATS (RATTUS NORVEGICUS AS ANIMAL MODEL

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Wiwik Misaco Yuniarti

    2014-08-01

    Full Text Available The number of patients with chronic liver disease (fibrosis or cirrhosis of the liver is increasing fromtime to time. However, until now there is no therapy that really effective to overcome that disease. Therapyfor liver fibrosis typically use substance that have antioxidant activity, anti-inflammatory or anti fibrotic.Various efforts always done to find alternative therapies for liver fibrosis. One of them is the use ofpotential plants that suspected having such activity. Various parts of pomegranate have been shown tohave various activities that beneficial for health. This study was conducted to determine the effect ofpomegranate fruit extract standardized 40% ellagic acid on the improvement degree of liver fibrosis causedby cholestasis by measuring of serum alkaline phosphatase levels (ALP and gamma-glutamyl transferase(GGT, as a specific indicator of liver damage becaused of cholestasis. The research was conducted by using32 male rats, wistar strain, 2.5 month old, weighing between 150-200 grams. Animal models of liver fibrosis obtained by using BDL technique. Subjects were divided into a control group (P0 = without BDLand giving of pomegranate extract and treatment groups (P1 = BDL with administration of CMC, P2 =BDL with ellagic acid 90% and P3 = BDL with pomegranate fruit extract standardized 40% ellagic acid.CMC, extract (150 mg / kg BW / PO and ellagic acid (60 mg / kg BW / PO administered for 21 consecutivedays in the same volume. At the end of 21 days periods, biochemical evaluation was performed to measureserum levels of GGT and ALP. The result indicated that administration of pomegranate fruit extract ( P3significantly reduced GGT ( 10.5±9.2 mg/dl and ALP level ( 509.0±4.2 mg/dl close to normal level of GGTand ALP ( P0, GGT : 2.8 ± 1.4; ALP : 449.0±62.3 (p<0.05. The level of GGT and ALP in P3 group were lowercompared to the group ellagic acid (P2, GGT=48.5±4.8 and ALP = 691.0± 29.7 and group which only begiven CMC (P1, GGT 191.0±35.4 and ALP 890 ± 5.7 ( p<0.05. Extract of pomegranate fruit thatstandardized with 40% ellagic acid is potential as a antifibrotic agent.

  10. Status padang lamun di Pulau Talago, Madura dan potensinya sebagai bahan baku bioaktif

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sukandar Sukandar

    2017-08-01

    Full Text Available The aims of the study were to evaluate the status of the seagrass beds in Talango Island in relation to diversity, density, and percentage area of seagrass; and to analyze the potential of seagrass as bioactive compounds by calculating the crude extract, which is produced. Data were collected in August 2016 using the transect quadrat method, perpendicular to the shoreline, on the north side of Talango Island. Extraction of seagrass leaves was carried from November to December 2016 at Exploration Fisheries Resources Laboratory FPIK UB, using polar, semi-polar and non-polar solvents. The results showed that the water quality on Talango Island is in good condition with water temperatures of  30.70C,  average salinity 310 ppt , dissolved oxygen of 8 mg /L and pH 7. There were four species of seagrass found on Talango Island, namely Enhalus acoroides, Cymodocea serulata, Halophila ovalis, and Halodule pinifolia. Where H. pinifolia has has the highest density, while Enhalus acoroides has the highest covering area. Seagrass leaf that used in this study is E. acoroides, and produces raw extract about 0.8% non-polar compounds, 1.73% of polar compounds, and 0.13% semi-polar compounds. This raw extract shows that seagrass leaf has potential as bioactive compound. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status padang lamun di Pulau Talango, meliputi keragaman jenis, kerapatan jenis, penutupan jenis padang lamun dan  menganalisis potensi pemanfaatannya sebagai bahan baku bioaktif, dengan menghitung rendemen ekstrak kasar yang dihasilkan.Pengambilan data dilakukan pada Bulan Agustus 2016, dengan menggunakan metode transek kuadrat yang ditarik tegak lurus terhadap garis pantai, di sisi utara Pulau Talango.Ekstraksi daun lamun dilakukan pada Bulan November – Desember 2016 di Laboratorium Eksplorasi Sumberdaya Perikanan FPIK UB, dengan menggunakan pelarut polar, semi polar, dan non polar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perairan di Pulau Talango berada

  11. The use of Curcuma longa extract to control Edwardsiella tarda infection on Clarias sp.

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dinamella Wahjuningrum

    2015-05-01

    Full Text Available ABSTRACT  Target production of catfish in aquaculture can be reached by suppressing the pathogenic bacterial infection. Previous works had shown that turmeric Curcuma longa has antibacterial activity. The objectives of this research were to determine the best method of extraction and to evaluate the efficacy of turmeric extract as feed additive to control Edwardsiella tarda disease in catfish culture. Briefly, the objective was achieved through in vitro assay based on inhibition ability of extraction method against E. tarda, while the following objective was obtained through in vivo assay based on their survival during challenge test either as preventive or curative measurement. A complete randomized design with three replications was used for each assay. Furthermore, challenge test was done by mean intraperitoneal injection at concentration 106 cfu/mL of E. tarda (LD50. The results showed that 15 minutes decoction method allowed the best inhibition with diameter 7.42 mm of clear zone and then curative measurement using turmeric extract could be the best application against E. tarda since it gave 86.67% of survival. Clinical signs such as swelling, hemoraghic, body ulcer, gastroentritis and gaseous captivity were observed on challenged fish. However, there were no significant different among treatments for specific growth, body weight, and absolute length parameters.  Keywords: Edwardsiella tarda, extraction, turmeric, catfish, inhibition zone  ABSTRAK Peningkatan produksi ikan lele dapat dicapai melalui pencegahan infeksi penyakit bakterial. Hasil beberapa penelitian membuktikan bahwa kunyit Curcuma longa terbukti memiliki zat aktif yang bersifat antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mencari metode ekstraksi terbaik dan mengevaluasi efektivitas penambahan ekstrak kunyit pada pakan untuk pengendalian patogen Edwardsiella tarda pada ikan lele. Metoda ekstraksi kunyit diuji secara in vitro dengan metoda zona hambat, sedangkan efikasi

  12. EKSTRAKSI TANNIN SEBAGAI BAHAN PEWARNA ALAMI DARI TANAMAN PUTRIMALU (MIMOSA PUDICA MENGGUNAKAN PELARUT ORGANIK

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Tjukup Marnoto

    2012-05-01

    Full Text Available EXTRACTION OF TANNINS AS NATURAL DYES FROM PUTRIMALU (MIMOSA PUDICA PLANT USING VARIOUS ORGANIC SOLVENTS. Public awareness on using natural dyes has encouraged the extraction of tannins from putrimalu. Extraction was performed continuously using a Soxhlet apparatus. The parameter studied was the influence of solvent polarity on the amount of tannin and mass transfer coefficient. Tannin was extracted from ten grams of dried putrimalu plants using polar solvents (ethanol, acetone and methanol and a non-polar solvent (n-hexane. Extraction is considered complete when the concentration of tannins in the liquid is no longer changing with time. Liquid samples were withdrawn every 20 minutes interval for tannin analyses using Thin Layer Chromatography (TLC. The results showed that the maximum concentration of tannins in the extract (g/mL when extraction were performed using n-hexane was 0.0031, acetone (0.016, methanol (0.0274 and ethanol (0.044. From extract yield and mass transfer coefficient point of views, it can be concluded that the best solvent is ethanol. The relationship between tannin concentration in the ethanol 96% solvent and the time was expressed in term of mathematical equations             CAL=1.046(1-e-0.0213t with error was 3.6%. Where CAL is the concentration of tannins in the solvent (g/ml and t is the extraction time (minutes.  Kesadaran masyarakat untuk kembali menggunakan bahan pewarna alami mendorong dilakukannya ekstraksi tannin dari putrimalu. Ekstraksi dilakukan secara kontinyu menggunakan alat Soxhlet. Parameter yang dipelajari adalah pengaruh polaritas pelarut terhadap ekstrak tannin dan koefisien transfer massa. Tannin diekstrak dari sepuluh gram tanaman putrimalu kering menggunakan pelarut polar (etanol, aseton dan metanol dan pelarut non-polar n-heksana. Ekstraksi dianggap selesai jika konsentrasi tannin di dalam pelarut sudah tidak berubah. Tannin di dalam contoh cairan yang diambil setiap selang waktu 20

  13. RESEARCH ON MOBILE CONSUMER HABIT AND ATTITUDE TOWARDS FEMTOCELL SERVICES

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Novika Chandra Astuti

    2017-04-01

    Full Text Available Femtocell is the new technology that may offer competitive value to mobile service providers for increasing their market share, retain the consumers and lower the operational cost ini providing the better signal especially inside building (indoor. This study investigate the habit and attitude of mobile consumers int two specific areas in Bandung; Buah Batu Regency and Mitra Dago-Antapani, toward the use of femtocell value and services. This study also considers the marketing implication the success of femtocell deployment in the future

  14. Pandangan Kristen Tentang Dosa: Asal Muasal dan Cara Menebusnya

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Tarpin Tarpin

    2010-11-01

    Full Text Available Agama Kristen memiliki konsep tersendiri tentang dosa. Dosa yang secara umum adalah tindakan manusia melanggar perintah dan norma serta aturan Tuhan, secara dogmatis, merupakan kesalahan krusial, dimana manusia dianggap melanggar rencana-rencana Tuhan. Keserakahan Adam dan Hawa melanggar perintah Tuhan dengan memakan buah pohon pengetahuan, telah menyebabkan putusnya Rahmat Tuhan kepada manusia. Adam dan Hawa telah menjerumuskan dirinya dan anak cucunya dalam dosa warisan. Kehadiran Yesus Kristus, sebagai oknum Tuhan, yang menebus dosa manusia dengan kematiannya di tiang salib, adalah bentuk Kasih Tuhan kepada hambahamba- Nya yang berdosa.

  15. PENGENALAN MODEL KEBUN SAYUR SEKOLAH UNTUK PENINGKATAN KONSUMSI SAYURAN BAGI PARA SISWA DI KEDIRI - JAWA TIMUR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Evy Latifah

    2014-04-01

    Full Text Available ABSTRAKSebagian penduduk mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran lebih rendah dari yang direkomendasikan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO. Pada tahun 2005, tingkat konsumsi sayur di Indonesia hanya 35.30 kg/kapita/tahun. Kemudian pada tahun 2006, konsumsi sayuran sedikit menurun menjadi 34.06 kg/kapita/tahun. Berdasarkan hasil kajian Badan Litbang  Pertanian, Kementerian Pertanian pada Maret 2013 lalu, tingkat konsumsi buah per kapita hanya 34,55 kg/tahun, sedangkan tingkat konsumsi sayuran per kapita 40,35 kg/tahun. Jika dibandingkan dengan konsumsi buah dan sayur per kapita warga Singapura dan Vietnam melebihi 100 kg/tahun. Konsumsi sayuran perlu ditingkatkan untuk mengurangi ketergantungan terhadap beras. Penelitian ini dilakukan dalam rangka mempromosikan peningkatan konsumsi sayur bagi siswa melalui model kebun sayur sekolah. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri Plosoklaten selama 2012. Sepuluh jenis sayuran ditanam di lahan seluas  36 m2. Pola tanam diatur sedemikian rupa sehingga sayuran dapat dipanen hampir setiap hari. Siswa terlibat dalam pemeliharaan tanaman sayuran sebagai latihan bercocok tanam sayur. Setiap panen sayuran direkap dan kandungan gizinya dihitung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total panen berbagai macam sayuran ialah 249.6 kg, yang setara dengan 683.8 gram per hari. Jika sebuah keluarga memiliki empat anggota, masing-masing orang akan mengkonsumsi sayur 171g per hari. Hal ini memenuhi 43% dari rekomendasi WHO untuk konsumsi buah-buahan dan sayuran. Dengan kata lain, konsumsi sayuran telah mencapai 85%. Dengan demikian, sayuran di lahan seluas 36 m2 telah mampu memenuhi konsumsi sayur sehari-hari. Hal ini menunjukkan pemenuhan asupan gizi harian untuk beberapa vitamin dan mikro-nutrisi.  ABSTRACTAccording to Indonesian Ministry of Agriculture, Indonesian people consume horticultural products especially fruits and vegetables, are still lower than that of recommended by Food and Agriculture Organization

  16. MINYAK KELAPA BERPOTENSI SEBAGAI PENGAWET BUAH DAN SAYURAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nunik Siti Aminah

    2012-07-01

    Full Text Available Abstract. Lack of information about coconut oil for healing some diseases, makes people ignore to use coconut oil. after the Vico (Virgin Coconut Oil recognized, now people pay attention to coconut oil. Coconut oil contain laurat acid in a large amount and this thing with other acids in coconut oil is very potential as fruit and vegetables preservative, because it is cheap, easy to apply, has litlle side effect, safe for non target and environment friendly. This Coconut oil to prolong the time of fruit saving. Pear has the followed by apple, Nephelium litchi, mango, grape and Salacca edulis. For Vegetables : potatotollamed, cucumber,tomato, carrot and paprica. The microba that can be prevented to grow are : Eschericia coli, Penicillium sp, Aspergillus niger and Scopulariopsi sp. The microba that can contaminate the fruits and vegetables are : Klebsiella, Fusariuim, Geotrichum, Scopulariopsis, Penicillium, Aspergillus, Mucor, Rhizopus, Chrysomillia, Botrytis, Synchepalastrum, Aureobasidium, Neosartorya and Monascus. Among all the fungi that produce toxin, which is called micotoxin is very harmful to human and animal health. Using coconut oil as preservatives is very easy if fruits vegetables are in small amount, they only need a paint-brush that already dipin to coconut oil then rub it to clean fruits vegetables. But if the fruit vegetables that will be preserved are in a large container filled with coconut oil is needed to soak the fruits large vegetables for 10 seconds.Key words : Coconut oil, Natural preservative, Fruit and Vegetable.

  17. Ekstrak Sambiloto Menurunkan Patogenesitas Ookista Eimeria Tenella

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yulia Yellita

    2012-11-01

    Full Text Available Eimeria tenella is one of the nine of Eimeria species, a pathogenic intraseluler protozoa causing aviancoccidiosis. Infection was initiated by the ingestion of sporulated oocysts. The aim of this study was toinvestigate the effect of E. tenella oocyst incubation in methanol extract of Andrographis paniculata beforeinfection in broiler performance. This research used 115 broiler DOC (CP 707 devided into five groups,each group consisted of 23 broilers. The infection with 1x105 oocyst were done at the 14th day old of chicken.The 1st group was placebo (KN, while the 2nd group was infected with unincubated oocyst (KP, and theother three groups i.e. : 3rd, 4th, 5th were infected with incubated oocyst in A. paniculata extract for 2, 4, and6 hours, respectively. The number of oocysts in feces were counted on day 5th to 14th post-infection, theheterophile and macrophages were counted from caecum histology preparation, by slaughtered threechickens of each of groups on the day 0,3,6.9, and 14 post infection, and accretion body weight wasmeasured by weighing chickens per week to five-week old chickens. The results of this study indicated thatthe incubation period the sporulated oocyst in the extract of A.paniculata for six hours before infection,reduced the number of oocysts production in the feces, the number of inflammatory cells (macrophages andheterophile in the cecum, and increases body weight (gain. In conclusion A.paniculata extract decreasedthe pathogenisity of E.tenella oocyst, so the extract of A.paniculata has good potential as anticoccidia. Itis high likely that A. paniculata extract has a potential to be anticoccidia.

  18. Potensi Ekstrak Tumbuhan Sebagai Pengawet Produk Pangan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    I Nengah Kencana Putra

    2015-04-01

    Full Text Available Nowadays, the use of natural antimicrobials such as plants extracts to preserve food get much attention of the researchers. This is related to the increasing of public concern over synthetic chemical food preservatives. Various types of plants had been declared can produce extracts that effectively inhibited the growth of food-contaminating microbes, such as methanol and ethanol extracts of bark Saccoglottis gabonensis, effectively inhibited the growth of Leuconostoc mesenteroides and Lactobacillus plantarum; extracts of onion and red pepper inhibited Candida crucei and Candida utilis; ethanol and water extracts of Eugenia Jambos had antimicrobial properties against bacteria such as Staphylococcus aureus, Yersenia enterocolitica, Staphylococcus hominis, Staphylococcus cohnii, Staphylococcus warneri; Picung seed extract (Pagium edule inhibited the growth of Staphylococcus aureus; and ethanol extract of Salvia pratensis leaves inhibited Escherichia coli, Bacillus cereus and Saccharomyces cerevisiae. Extraction of antimicrobial compounds from plant material could be done by using different types of solvents. Among the various types of solvents, ethanol and methanol solvents are most commonly used.Keyword: antimicrobial, plant extract, food preservative

  19. AKTIVITAS HEPATOPROTEKTOR BATANG FIBRAURE TINCTORIA LOUR SECARA IN VIVO

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ika Fikriah

    2012-06-01

    Full Text Available Study on Fibraurea tinctoria Lour (FT stems gives information about its traditional utility as  yellow fever treatment. Research of antecedent of FT stem proved that inhibited lipid peroxidation more effective than tocopherol acetate. These study was intended to prove hepatoprotector activity of ethanolic FT stem extract by in vivo. FT stem extract was macerated using absolute ethanol during 5 days that was repeated  3 times . FT stem extract hepatoprotector activity by in vivo was tested using carbon tetrachloride induced hepatotoxicity on Wistar rat. They were given FT stem extract orally once a day at dose 50, 100, and 200 mg/kgBW and Curcumin at dose 50 mg/KgBW as positive control.  After 10 days, all groups were examined liver function (SGOT, SGPT, ALP, liver Malonedialdehide (MDA level by Thiobarbituric acid method,  and liver histopathology by Haemotoxylin-Eosin staining. Group that induced by CCl4 showed significant elevation of SGOT, SGPT and ALT also Liver MDA than group control. FT stem extract treatment inhibited elevation of SGOT, SGPT, ALT and Liver MDA significantly.Qualitative histopathological examination on Group 2 showed extensive fibrosis and necrosis, along with  periportal PMN and lymphocyte infiltration. FT stem extract treatment inhibited pathological change that was induced by CCl4. Dose elevation showed tendency of stronger inhibition on liver cell tissue destruction and inflammation. Key words: Fibraurea tinctoria, hepatoprotector, in vivo   Abstrak Penelusuran secara etnobotani, batang Fibraurea tinctoria Lour (FT digunakan untuk obat sakit kuning. Penelitian pendahuluan batang FT berkemampuan meredam peningkatan lipid peroksidasi secara in vitro yang lebih kuat dibandingkan dengan tokoferol asetat. Membuktikan khasiat ekstrak etanol batang FT sebagai hepatoprotektor secara in vivo. Batang FT dimaserasi dengan etanol absolut selama 3 x 5 hari. Uji hambatan kerusakan hati secara in vivo digunakan model tikus yang

  20. Pengaruh Substitusi Tepung Pisang Terhadap Mutu Kue Kering

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sifia Silfia

    2012-06-01

    Full Text Available Banana (Musa paradisiaca is a highly nutritious fruit that is a source of vitamins, minerals and carbohydrates. Bananas are used as table fruit, smoked bananas, mashed bananas and banana flour. The purpose of this research was to extend the shelf life of banana which was processed into cookies. The research was conducted by treatment of comparison between banana flour and wheat flour, which is 100:0%, 80:20%, 60:40%, 40:60%, and 0:100%. The product was then analyzed the moisture content, ash, protein, and organoleptic test for taste, aroma, texture, and storage resistance. The results showed that comparison treatment of banana flour and wheat flour 80:20%, providing optimal results with 3.55% moisture content, 1.19% ash content, 14.25% protein, texture, flavor and aroma, and preferably keep hold more than 16 weeks.ABSTRAKPisang (Musa paradisiaca adalah buah yang sangat bergizi yang merupakan sumber vitamin, mineral dan juga karbohidrat. Pisang dijadikan buah meja, sale pisang, pure pisang dan tepung pisang. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperpanjang masa simpan pisang yang diolah menjadi kue kering. Penelitian dilakukan dengan perlakuan perbandingan tepung pisang dengan tepung terigu, yaitu 100:0%, 80:20%, 60:40%, 40:60% dan 0:100%. Produk kemudian dianalisis kadar air, abu, protein, dan uji organoleptik terhadap rasa, aroma, tekstur, dan ketahanan simpan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tepung pisang dengan tepung terigu 80:20% memberikan hasil optimal dengan kadar air 3,55%, kadar abu 1,19%, protein 14,25%, tekstur, rasa dan aroma disukai serta ketahanan simpan lebih dari 16 minggu.

  1. Rancang Bangun Sistem Smart Charging menggunakan Panel Surya pada Robot 6WD berbasis Mikrokontroler Arduino

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    made yogi hendrayanto

    2018-03-01

    Full Text Available Ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang robotika pada saat ini berkembang dengan sangat cepat. Teknologi robotika pada dasarnya dikembangkan dengan tujuan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan tertentu, seperti pekerjaan yang berisiko tinggi, pekerjaan yang tidak bisa dikerjakan oleh tangan manusia secara langsung dan pekerjaan yang membutuhkan ketelitian tinggi. Pada saat ini, robot masih dikendalikan secara manual oleh manusia menggunakan Baterai sebagai sumber energi robot dan melakukan pengisian secara manual. Berdasarkan hal tersebut maka ada suatu keinginan untuk berkontribusi dalam pengembangan teknologi robot 6WD yaitu dengan merancang sebuah sistem Smart charging menggunakan Panel surya sebagai sumber energi untuk melakukan pengisian baterai robot secara langsung. Sistem yang dibuat, nantinya dapat membuat robot 6WD, bergerak dengan cara manual menggunakan inputan dari komputer yang dikontrol manual dari manusia. Manusia hanya perlu menggerakkan dan dapat melihat kondisi dari 2 buah baterai robot 6WD dari Komputer, kemudian komunikasi yang terjadi antara komputer dengan robot dapat dilakukan secara dua arah, agar robot dapat memberikan informasi balik kepada komputer, baik itu daya baterai, loss area dan lain sebagainya.Arduino Mega 2560 digunakan sebagai sistem utama yang mengolah semua data input dan output pada sistem. Modul HM-TRP befungsi untuk mengirimkan data dari robot ke komputer untuk ditampilkan.Pengiriman informasi robot 6WD meliputi informasi kondisi status 2 buah baterai, arus baterai, tegangan baterai, dan arah dari gerakan robot yang akan dikendalikan melalui GCS(Ground Control Station.   [TURNITIN CHECK 8%, 18042017

  2. Ketertarikan Bactrocera carambolae (Diptera: Tephritidae pada Senyawa Volatil Olahan Limbah Kakao

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dyah Rini Indriyanti

    2013-03-01

    Full Text Available Tanaman kakao (Theobroma cacao menghasilkan biji. Biji ditutupi oleh pulp pada saat dipanen, kemudian difermentasi selama tiga hari untuk diambil biji kakao dan dihasilkan limbah cair. Penelitian ini bertujuan untuk menguji ketertarikan lalat buah pada olahan limbah kakao dan mengidentifikasi senyawa kimia volatil yang menarik lalat buah. Penelitian dilakukan di laboratorium, dimulai dari pengolahan limbah kakao, pengujian ketertarikan B. carambolae pada limbah dan mengidentifikasi senyawa volatil olahan limbah kakao. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jantan dan betina B. carambolae tertarik pada limbah. Olahan limbah kakao berisi berbagai senyawa volatil yakni: amonia; etil-2-hidroksi propanoat ; 7-dodesenil asetat; senyawa asetamida; 3,5-dihidroksi-2-metil-5,6-dihidropiran; hidroksi metilfurfurol; dan derivat-1-undekuna.The cocoa plants (Theobroma cacao produce seeds. The seeds are covered by pulp when it is harvested. Then these seeds were fermented for three days to transform them becoming cocoa seeds and the fermentation would produce liquid wastes. The study aims to test the attractiveness of fruit flies to the processed liquid cocoa wastes and to identify the chemical compounds which attract fruit flies. The study was conducted in the laboratory, beginning from the processing of cocoa wastes, the testing of the attractiveness of B. carambolae to wastes and to identify the chemical compounds of the processed cocoa wastes. The result showed that males and females B. carambolae were attracted to the wastes.The processed cocoa wastes contain various chemical compounds, i.e. ammonia; ethyl-2-hydroxy propanoate; 7-dodecenyl acetate; acetamide compounds; 3,5 dihydroxy-2-methyl-5,6-dihydropyrane; hydroxyl methylfurfurol; and 1-undecyne derivates.

  3. Ekstraksi Pektin dari Kulit dan Tandan Pisang dengan Variasi Suhu dan Metode (Pectin Extraction from Banana Peels and Bunch with Various Temperatures and Methods

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nurhayati Nurhayati

    2016-12-01

    ABSTRAK Seiring peningkatan produksi pisang tentu akan diikuti dengan peningkatan limbah pisang seperti kulit dan tandan buah pisang. Pemanfaatan limbah pisang tersebut masih belum optimal. Padahal di dalamnya terkandung substansi alami tanaman yang memiliki nilai guna tinggi yaitu pektin yang tersusun atas molekul asam galakturonat membentuk asam poligalakturonat. Pektin dimanfaatkan sebagai bahan penstabil pada sari buah, jelly, jam dan marmalade. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik tepung dari kulit dan tandan pisang, mengetahui pengaruh perlakuan suhu (60 °C dan 80 °C dan metode ekstraksi (satu, dua dan tiga tingkat terhadap rendemen pektin, serta karakteristik pektin yang terekstrak. Limbah pisang berasal dari pisang varietas agung dan embug. Ekstraksi pektin dilakukan dengan menggunakan pelarut air pada perbandingan tepung dan air sebesar 1:54 (ekstraksi satu tingkat, 1:27 (ekstraksi dua tingkat dan 1:18 (ekstraksi tiga tingkat. Hasil penelitian menunjukkan karakrestik tepung limbah pisang yaitu kadar air berkisar antara 8,14 sampai dengan 9,05 % dengan kadar pektin tertinggi terdapat pada kulit pisang embug 4,54 % dan derajat putih tepung limbah pisang berkisar antara 50,80 sampai dengan 55,21 %. Rendemen pektin dapat terekstrak optimal pada kondisi ekstraksi suhu ekstraksi 80 °C dengan dua tingkat ekstraksi. Kulit pisang mengandung pektin lebih banyak daripada tandan pisang. Pektin yang terekstrak memiliki derajat putih sekitar 31,31 sampai dengan 38,12 %. Gugus fungsi pektin limbah pisang tersusun atas gugus alkohol (primer, sekunder dan tersier, amina primer, amida (monosub dan dwisubtitusi serta karbonat kovalen. Kata kunci: Kulit dan tandan pisang; ekstraksi; gugus fungsi; pektin; suhu

  4. BATAS ATAS BILANGAN RAMSEY UNTUK GRAF BINTANG DAN GRAF BIPARTIT LENGKAP

    OpenAIRE

    Rosyida, Isnaini

    2008-01-01

    Misal G dan H dua buah graf sebarang, bilangan Ramsey R(G,H) adalah bilangan asli terkecil n sehingga untuk setiap graf F dengan n titik akan memuat G atau komplemen dari F memuat H. Makalah ini akan membahas batas atas dari bilangan Ramsey untuk graf bintang Sn dan graf bipartit lengkap Kp,q. Khususnya, kita akan menunjukkan batas atas dari R(Sn, K2,q) serta batas atas dari R(Sn, Kp,q) untuk n ≥ 5, 3 ≤ p ≤ n-1 dan q ≤ 2.Kata Kunci : Bilangan Ramsey, Graf Bintang dan Bipartit

  5. Improvement of the nutritional value and growth of rotifer (Brachionus plicatilis by different enrichment period with Bacillus sp.

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sutia Budi

    2011-01-01

    /mL, kemudian ditebari rotifer dengan kepadatan 1.000 ind./mL. Jenis bakteri yang digunakan berupa Bacillus subtilis, B. Pumilus dan B. Licheformis dengan kepadatan 2x1010 cfu/g. Perlakuan yang diujikan adalah lama pengkayaan probiotik Bacillus sp. yang berbeda, yaitu perlakuan A (0 jam,  perlakuan B (5 Jam, perlakuan C (10 jam dan perlakuan D (15 jam. Sebagai data pembanding dilakukan percobaan kultur rotifer dengan Nannochloropsis sp. sebagai kontrol. Jumlah wadah penelitian yang dipergunakan sebanyak 24 buah yang terdiri atas 12 buah untuk perlakuan dan 12 buah sebagai kontrol. Peubah yang diukur adalah proksimat pada masing-masing perlakuan dan pertumbuhan rotifer.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan lama pengkayaan rotifer dengan Bacillus sp. meningkatkan (P Kata kunci: rotifer, Bacillus, lama pengkayaan, proksimat

  6. AKTIVITAS ANTIHIPERURIKEMIA EKSTRAK ETIL ASETAT DAN ETANOL BUAH SALAK VARIETAS BONGKOK (Salacca edulis Reinw. PADA TIKUS GALUR WISTAR [Antihyperuricemic Activity of Ethyl Acetate and Ethanol Extracts of Snake Fruit var. Bongkok (Salacca edulis Reinw. on Wistar Rat

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Leni Herliani Afrianti1*

    2011-06-01

    Full Text Available The aims of the study was to determine antihyperuricemic activity of ethyl acetate and ethanol extractsof snake fruit (Salacca edulis Reinw. var. Bongkok on Wistar male rats. Wistar male rats administered with 100 and 200 mg/kg b.w ethyl acetat extract and 200 mg/kg b.w ethanol extract and simulationsly induced with potassium oxonate peritoneally and uric acid orally showed descreased uric acid serum level significantly as compared to control group at 6th and 7thhour (p < 0.05. Meanwhile ethanol extract at 100 mg/kg bw did not affect uric acid serum level significantly. Determination of uric acid level in urine of the rats, indicated that administration ofethanol extract at 200 mg/kg bw, orprobenecid as a standard at 45 mg/kg bw, increased excretion of urine uric acid level significantly as compared to control group at 7thhour (p < 0.05. Additionally, administration of ethyl acetate extract at 100 and 200 mg/kg bw did not show an increase of uric acid excretion in urine. Mechanism of action of the ethyl acetate extract and ethanol extract as an antihyperuricemic agent has been proposed by inhibition of xanthine oxidase activity wich decrease the synthesis of uric acid. Hence, the mechanism of action of antihyperuricemia of the ethanol extract was suggested to be an uricosuric i.e. increases the excretion of urine uric acid and xanthine oxidase inhibitory.

  7. Perencanaan Sistem Drainase Kebon Agung Kota Surabaya, Jawa Timur

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Made Gita Pitaloka

    2017-03-01

    Full Text Available Saluran Kebon Agung terletakdi Surabaya bagian selatan di Kecamatan Jambangan dan bermuara di sisi laut Surabaya bagian Timur di Kecamatan Rungkut. Saluran ini memiliki panjang 11 kilometer dan lebar berkisar antara 7 – 12 meter. Pada saluran Kebon Agung terdapat 2 rumah pompa, yaitu Pompa Kutisari dan Pompa Kebon Agung. Rumah pompa ini sudah berfungsi untuk mengurangi banjir di Surabaya, namun masih kurang maksimal, sehingga masih terjadi genangan di beberapa lokasi. Berdasarkan Peta Kawasan Rawan Banjir Kota Surabaya tahun 2014, terdapat kawasan rawan banjir di pemukiman kampung wilayah kecamatan Jambangan akibat luapan sungai Kali Surabaya. Selain itu, menurut BAPPEKO (Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya tahun 2015, terjadi pula genangan setinggi 10-40 cm di Kecamatan Wonocolo dan setinggi 10-50 cm di Kecamatan Gununganyar.Perencanaan sistem drainase Kebon Agung dilakukan dengan mengevaluasi kondisi saluran eksisting, kemudian melakukan analisis hidrologi dengan menggunakan program bantu HEC-HMS untuk mendapatkan debit banjir rencana. Sedangkan, analisis hidrolika menggunakan program bantu HEC-RAS dengan dua kali simulasi unsteady flow, yaitu simulasi kondisi saluran eksisting dan hasil perencanaan. Berdasarkan hasil analisis kondisi eksisting diperoleh bahwa genangan air terjadi karena kapasitas kapasitas saluran Kebon Agung saat ini tidak dapat mengalirkan debit banjir rencana, sehingga dibutuhkan perencanaan baru. Lebar saluran primer yang diperlukan berkisar antara 8 sampai 15 meter dengan kedalaman 3 meter, lebar saluran sekunder yang diperlukan berkisar antara 5 sampai 8 meter dengan kedalaman 2,5 meter, dan untuk lebar saluran tersier antara 1,2 sampai 2 meter dengan kedalaman 1 meter sampai 2 meter. Jumlah pompa yang dibutuhkan adalah 5 buah pompa dengan kapasitas 5 m3/detik dan 3 buah pompa dengan kapasitas 1,5 m3/detik.

  8. Strategi Pemasaran Sirup Buah Pala Di Kabupaten Aceh Selatan

    OpenAIRE

    Harahap, Iffan Fuady

    2017-01-01

    147039004 Nutmeg tree is a high fruit plant which is the Indonesian indigenous plant. It has its own supremacy: almost the whole of its tree trunk and the fruit can be used: its fruit can be used in food, beverage, and medicinal industry which is needed continuously. The objective of the research was to find out the agro industrial advantages, disadvantages, opportunity, and threat in marketing nutmeg syrup and to find out the strategy of nutmeg syrup in Tapak Tuan Subdistri...

  9. Mikobiota pada Buah Cabai untuk Pengendalian Hayati Colletotrichum capsici

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Okky Setyawati Dharmaputra

    2016-01-01

    Full Text Available Colletotrichum capsici is a pathogenic fungus causing anthracnose on various tropical fruits, especially chilli. Biological control agents have been used as an alternative method to control postharvest diseases. This study aims to examine the antagonistic potential of mycobiota on red chilli fruit against C. capsici. The pathogen was obtained from diseased red chilli fruits collected from three traditional markets in Municipality of Bogor, isolated on potato dextrose agar (PDA medium containing chloramphenicol (100 mg L-1. Candidates of antagonistic mycobiota were isolated from healthy chilli fruits using serial diution method, followed by pour-plate method on PDA medium containing chloramphenicol (100 mg L-1. C. capsici isolate BIO51046 showed highest pathogenicity on chilli fruit var. IPB Perbani compared to other isolates. Seven isolates of filamentous fungi and 7 yeast isolates were obtained from healthy chilli fruits. Test of antagonism using dual culture method obtained 3 filamentous fungal isolates (Plectosphaerella cucumerina, MF2 and Aspergillus flavus and 1 yeast isolate (Issatchenkia orientalis which inhibited the growth of C. capsici BIO 51046 more than 70%. Plectosphaerella cucumerina and I.orientalis did not cause any diseases on chilli fruits var. IPB Perbani. Therefore, these 2 isolates were considered as potential antagonist against C. capsici BIO51046 as the causal agent of anthracnose of chilli

  10. Daya Hambat Hidrolisis Karbohidrat Oleh Ekstrak Daun Murbei

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    S. Syahrir

    2009-10-01

    Full Text Available Inhibition hydrolysis of carbohydrate by mulberry leaves extract ABSTRACT. Mulberry leaves has a great potential as animal feeds because of its high nutrient content, but has deoxynojirimycin (DNJ active matter. It is potential to inhibit carbohydrate hydrolysis process, come to monosaccharides. The objective of this experiment is to study the inhibiting ability of mulberry leave extract in carbohydrate hydrolysis process. The kinds of carbohydrates were using glucose, maltose, sucrose and starch. This experiment used twenty four of 60 days old male mice (Mus musculus. Diet and water were given ad libitum. Treatment were allocated ina factorial completely randomized design with three replications and two factors containing of completely mulberry leaves extract and variance of carbohydrates. Variable observed were feed consumtion, feed digestibility, body weight gain and blood glucose. The data were analyzed with univariate analysis of variance. The result showed that inclusion of mulberry leaves extract had decrease body weight (P< 0,05 and reduce blood glucose (P< 0,05.

  11. PENGARUH EKSTRAK BEBERAPA TANAMAN OBAT TERHADAP USUS TERISOLASI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    B. Dzulkarnain

    2012-09-01

    Full Text Available The extraction of Anacardium occidentale L.leaves, Aegle marmelos Corr leaves and wood bark, Acorus calamus L. tuber and Desmodium triquetrum D.C. leaves has been tested on the isolated rabbit and guinea pig intestine. The extraction of A. occidentale L. leaves stimulated the isolated rabbit and guinea pig intestine which may due to the anacardic acid content. No consistent influence was seen by the extraction of A.marmelos Corr. leaves and wood bark. The A. calamus L. tuber extraction decreases the isolated intestine activities which is of the atropine-like type not antihistamin one. This may explain the use as antidysentri agent from the motility point of view. The D. triquetrum D.C. leaves extraction stimulated the isolated intestine which has a pilocarpine and histamine-like activity but does not exclude a seretonine-like action.

  12. Karakterisasi ekstrak kasar lipase Rhizopus stolonifer UICC 137

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sri Sumiarsih

    2001-12-01

    Full Text Available There is an increasing commercial interest in enzymatic production of biologically active component, because there are a number of well-known advantages compared to chemical synthesis. One of the most valuable synthetic features of enzyme is their ability to discriminate between enantiomers of racemic substrates. Lipase have become of great interest to the chemical industries wing their usefulness in both hydrolytic and synthesis reactions. The aim of this work was to study the production of lipase by Rhizopus stolonifer UICC 137, and determine the crude lipase preparation characteristics. The lipolytic activity was determined by titrimetric method toward oil-arabic gum emultion as a substrate. The strain produced lipase at appreciable lipolytic when cultivated for 72 hours in medium containing 3% glucose and 1% olive oil. Our data suggest that the strain produced lipase since the exponential phase of its growth. Lipase with optimum lipolytic activity was obtained at late stationary phase. The optimum condition for lipolytic activity measurement were pH of 7.5 and temperature 37oC, the crude enzyme had a specific activity 20.2 unit/ mg protein, the Vmax was 15.1 mol/ min and KM was 12.5 mg/ ml. The crude enzyme retained 79.9%, 68.0% and 52.6% of its lipolytic activity, when incubated for 90 minutes at temperature of 40, 50, and 60oC respectively.

  13. Aktivitas Kontraktilitas Aorta Pada Ekstrak Daun Androgrophis Paniculata

    OpenAIRE

    Kosala, Khemasili; Ismail, Sjarif

    2008-01-01

    Andrographis paniculata leaves are often used as an anti-hypertension medicine. However, its effects in the blood vessels are not clearly known. This research was aimed to measure the activities of Andrographis paniculata leaves extract on blood vessels contractility. Andrographis paniculata leaves were macerated with CHCl3: Me-OH (1:1), and tested for ther effects on the contractility of the isolated organ of rabbit's aortic ring with endothelium. The result showed that Andrographis panicul...

  14. INVESTIGATION OF BIOFLOCCULANT AS RENEWABLE DEWATERING AID IN SLUDGE TREATMENT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    MOHAMMED SAEDI JAMI

    2018-06-01

    MO bagi memberi kesan terbaik. Dalam kajian ini, kaedah rawatan menggunakan benih MO adalah dari ekstrak bio-aktif NaCl (1 M dan ekstrak minyak dari bahan larut hexane, serta serbuk benih tidak dirawat (mentah. Sampel sintetik kotoran mendapan disediakan dengan menggunakan ampaian kaolin (5% w/v. Bentuk kogulan yang paling efektif didapati berdasarkan nilai halaju malar (Vs dan indeks ketumpatan kotoran mendapan (SVI. Keputusan menunjukkan ekstrak NaCl memberi keputusan terbaik pada halaju malar 0.41 cm/min dan bacaan pada SVI 63.39 ml/g. Nilai SVI lebih besar daripada 150 ml/g menunjukkan kualiti kadaran malar kurang baik berbanding 100 ml/g kajian kawalan semasa kotoran mendapan. Bentuk kogulan yang paling efektif telah dioptimumkan pada tiga keadaan proses: dos benih MO, halaju campuran dan tempoh campuran. Eksperimen dibentuk menggunakan 2 Level Factorial-Design daripada perisian Design-Expert. Keadaan optimum proses adalah pada 3246 mg/l dos benih, 102 rpm halaju campuran, dan tempoh campuran selama 29 min. Benih MO boleh di kategori sebagai kogulan semula jadi dan boleh digunakan sebagai perapi utama bagi kotoran mendapan.

  15. Fagraea racemosa leaf extract inhibits oxidative stress-induced liver damage in Wistar rats

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Eva Rachmi

    2012-07-01

    Full Text Available Latar belakang: Kemampuan hati mengatasi stres oksidatif dapat ditingkatkan dengan konsumsi antioksidan eksogen yang berasal dari alam. Penelitian ini ditujukan untuk mempelajari kemampuan hepatoprotektif dari ekstrak metanol  daun  Fagraea racemosa, dengan menggunakan CCL4 sebagai model sumber radikal bebas. Metode: Tiga kelompok perlakuan tikus Wistar  (enam ekor per  kelompok, masing-masing diberi dosis ekstrak berturut-turut 50, 100, 200 mg/kg bb per oral, sekali perhari selama 30 hari. CCl4 diinjeksikan intraperitoneal kepada ketiga kelompok , dua kali per minggu (1,5 ml/kg bb.  Sebagai pembanding, digunakan dua kelompok kontrol, yaitu kontrol normal dan kontrol CCl4.  Pada hari ke-30, tikus dibunuh dan hati diwarnai dengan hematoksilin-eosin. Perubahan histopatologi ditentukan berdasar derajat steatosis, degenerasi hidropik, dan inflamasi. Data dianalisis dengan Anova dan uji post hoc LSD (p≤0.05 menggunakan SPSS versi 13.0 Hasil: Hasil menunjukkan perbaikan derajat degenerasi hidropik dan inflamasi (p≤0,05 pada ketiga kelompok perlakuan bila dibanding dengan kelompok kontrol CCl4. Tetapi, derajat steatosis meningkat pada kelompok perlakuan dosis  50 dan 100 mg/kg bb, dan kemudian menurun secara bermakna pada perlakuan 200 mg/kg bb. Kesimpulan : Ekstrak methanol daun Fagraea racemosa  mampu melindungi hati dari radikal bebas yang dihasilkan dari CCl4. Hasil ini mengindikasikan bahwa Fagraea racemosa menjanjikan untuk dikembangkan sebagai suplemen antioksidan. (Health Science Indones 2011;2:46-51   Abstract Background: The ability of the liver in dealing with oxidative stress can be enhanced by consumption of exogenous antioxidants derived from nature. This study aimed to explore the hepatoprotective ability of Fagraea racemosa leaves methanolic extract against CCl4 exposure as a model of free radicals source. Methods: Three different doses (50, 100, 200 mg/kg bw were administered orally to three treatment groups of Wistar rats

  16. Uji Kinerja Mesin Sortasi Jeruk Sistem Rotasi untuk Penyortiran Jeruk Siam Pontianak (Citrus nobilis var. microcarpa

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Budi Setiawan

    2014-10-01

    Full Text Available Abstrak. Salah satu kegiatan pascapanen yang cukup menyita waktu adalah proses sortasi jeruk siam pontianak (Citrus nobilis var. microcarpa di Kabupaten Sambas. Selama ini proses sortasi ditingkat petani masih dilakukan secara manual dimana tingkat keseragaman ukuran dan tingkat kematangan rendah, standar mutu berubah-ubah dan kapasitas penyortiran rendah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut melalui penelitian ini dikembangkan rancang bangun mesin sortasi jeruk sistem rotasi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan uji kinerja pada mesin sortasi jeruk sistem rotasi untuk mengetahui pengaruh kecepatan linier bidang sortasi, kemiringan bidang sortasi dan massa input buah pada mesin. Pengujian mesin dilakukan dengan 4 perlakuan kecepatan linier bidang sortasi (0,54 m/s, 0,70 m/s, 0,82 m/s dan 1,09 m/s, 3 perlakuan kemiringan bidang sortasi (10o, 20o, dan 30o dan 3 perlakuan massa input buah jeruk (2 kg, 3 kg dan 4 kg. Hasil pengujian menunjukkan bahwa massa input buah jeruk dan kecepatan linier bidang sortasi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja mesin sortasi ini, sedangkan kemiringan bidang sortasi berpengaruh tetapi tidak signifikan. Hasil uji kinerja terbaik diperoleh pada perlakuan massa input 2 kg, kemiringan bidang sortasi 10o dan kecepatan linier bidang sortasi 1,09 m/s dengan nilai kapasitas penyortiran 1,84 kg/menit atau 110,4 kg/jam dan efisiensi penyortiran 68 %.   Performance Testing of Citrus Sorting Machine with Rotation System to Sorting Pontianak Siam Citrus (Citrus nobilis var. microcarpa Abstract. One of postharvest  activities that required much time are sorting in Sambas district. The sorting process is still done manually, where the level of uniformity of size and currently their maturity level are including the low of the quality standard fickle and sorting capacity. To overcome these problems, a study was developed to design citrus sorting machine with rotation system. This study aims to test the

  17. Pemodelan dan Analisa Reduksi Respon Getaran Translasi pada Sistem Utama dan Energi Listrik yang Dihasilkan oleh Mekanisme Dynamic Vibration Absorber Metode Cantilever Piezoelectric (CPVA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Wahyu Rachma Efendy

    2017-03-01

    Full Text Available Getaran banyak terjadi pada mesin-mesin di industri. Salah satu solusi untuk mereduksi getaran berlebih adalah dengan menambahkan Dynamic Vibration Absorber (DVA. Prinsip kerja dari Dynamic Vibration Absorber adalah penambahan massa absorber dan pegas pada sistem utama. DVA akan mereduksi getaran sistem utama dengan menghasilkan getaran yang arahnya berlawanan dengan arah getar dari sistem utama. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Pachpute [1], penggunaan DVA telah terbukti dapat mereduksi getaran dari sistem utama yang dioperasikan di frekuensi natural secara signifikan. Dalam penelitian Tugas Akhir ini telah dirancang sebuah mekanisme alat vibration absorber dan energy harvesting metode Cantilever Piezoelectric Vibration Absorber (CPVA. Sistem utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah plat datar yang ditopang oleh empat pegas. Plat tersebut akan menerima gaya eksitasi dari pegas dibawahnya yang dihubungkan dengan massa eksentris pada motor DC. Koefisien pegas yang digunakan untuk menumpu plat datar memiliki nilai yang sama, yaitu sebesar 300 N/m. Sehingga eksitasi yang terjadi pada plat datar hanya ke arah translasi. Pada penelitian ini, dilakukan analisa dengan variasi amplitudo massa eksentris sebesar 0.025 m, 0.030 m, dan 0.035 m. Kecepatan putaran motor sebesar 20.61 rad/s (frekuensi natural, 22.05 rad/s (frekuensi panen, dan 25 rad/s (frekuensi lembah. Sedangkan variasi jumlah cantilever piezoelectric yang digunakan adalah 2600, 2800, dan 3000 buah. Dari simulasi yang telah dilakukan, daya bangkitan dan nilai persentase reduksi terbesar dari CPVA terjadi ketika sistem dioperasikan di frekuensi naturalnya, yaitu sebesar 3.52E-7 watt dan 20.36%. Selain itu, dari simulasi juga didapatkan karakteristik CPVA dengan memvariasikan jumlah piezoelectric, didapatkan rentang jumlah piezoelectric optimum adalah 1400 hingga 2400 buah. Pada rentang tersebut, daya bangkitan dan persentase reduksi perpindahan massa utama terbesar yang

  18. Desain Pembelajaran Materi Belah Ketupat Menggunakan Kain Jumputan Palembang untuk Siswa Kelas VII

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Fauziyah Fauziyah

    2016-06-01

    Full Text Available Desain pembelajaran materi belah ketupat menggunakan kain Jumputan Palembang untuk siswa kelas VII. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana penggunaan kain Jumputan Palembang dalam membangun pemahaman siswa mengenai belah ketupat. Siswa akan membandingkan luas daerah dua buah kain Jumputan, merancang dan membuat belah ketupat kemudian menggunting serta menyusunnya kembali menjadi suatu bentuk baru, menentukan luas daerah belah ketupat, membandingkan keliling dua buah kain Jumputan dan menentukan keliling belah ketupat. Subjek penelitian ini adalah 30 siswa kelas VII SMP Pusri Palembang. Penelitian ini menggunakan design research yang terdiri dari tiga tahap : preparing for the experiment, experiment in the classroom (pilot experiment dan  teaching experiment, dan retrospective analysis. Pada tahap preparing for the experiment, beberapa aktifitas dibuat menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI. Hasil dari penelitian menunjukkan kain Jumputan Palembang dapat digunakan sebagai starting point dalam pembelajaran belah ketupat untuk siswa kelas VII SMP.The design learning rhombus using kain Jumputan Palembang for VII grade students. This research aims to investigate how to use Kain Jumputan Palembang to build student’s understanding on rhombus. Students were required to comparing the area of two cloths, designing and making rhombus then reshaping to new shapes, determining the area of rhombus, comparing the perimeter of two cloths and determining the perimeter of rhombus. Subjects were 30 first grade students of SMP Pusri Palembang. The study used a design research method consisting of three stages : preparing for the experiment, experiment in the classroom (pilot experiment and teaching experiment, and retrospective analysis. During the preparing for the experiment stage, instructional activities was designing utilizing of Indonesian Realistic Mathematics Education (PMRI approach. The result of experiments

  19. KAJIAN TEKNIS PROPELLER -ENGINE MATCHING PADA KAPAL IKAN TRADISIONAL DENGAN MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK HYBRID DARI SOLAR CELL DAN GENSET SEBAGAI MESIN PENGGERAK UTAMA KAPAL DI KABUPATEN PASURUAN JAWA TIMUR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Eko Sasmito Hadi

    2012-03-01

    Full Text Available Ketersediaan energi tak terbarukan yang kian menipis akan menjadi permasalahan besar bagi kehidupan manusia, banyak pemikiran sudah dicurahkan oleh para ilmuan guna mengantisipasi adanya kemungkinan krisis energi di masa yang akan datang. Selain dari permasalahan keterbatasan energi yang ada juga timbul masalah baru dari penggunaan energi tak terbarukan tersebut yaitu berupa polusi dan pencemaran lingkungan yang berdampak pada perubahan iklim di dunia. Para pemimpin dari berbagai negara menggelar konferensi tentang perubahan iklim di Bali (UNFCCC, sebagai tindak lanjut dari Protokol Kyoto yang diselenggarakan di Jepang sebelumnya, sehubungan dengan perubahan iklim dunia, beberapa negara sepakat untuk mengurangi emisi gas buang pada mesin berbahan bakar mineral, yang dianggap sebagai penyumbang polusi udara terbanyak, dengan membuat kebijakan yang diharapkan dapat menjadi suatu solusi untuk mengurangi polusi udara, salah satu solusi yang dibahas penulis adalah penggunaan motor listrik sebagai pengganti mesin berbahan bakar mineral, tujuan dari penelitian ini adalah menghitung parameter pendukung propeller engine matching (putaran mesin, BHP mesin, dan hambatan kapal , pada kapal ikan tradisional KM Brandal, dan penentuan ukuran propeller yang sesuai dengan kapal ikan KM Brandal dengan menggunakan sistem hybrid. Dalam penelitian ini penulis melakukan pengukuran dan perhitungan pada sistem penggerak kapal baik di lapangan maupun simulasi hybrid, rangkaian hybrid ini terdiri dari beberapa komponen antara lain 2 buah solar cell 100 WP, genset 800 VA, 2 buah baterai 70 Ah, dan motor listrik 12 volt 80 ampere, sedangkan untuk mendapatkan tegangan listrik yang sama pada rangkaian hybrid beberapa komponen seperti baterai, genset, dan solar cell disusun secara paralel. Penelitian tentang Propeller-Engine Matching pada rangkaian hybrid kapal ikan KM Brandal menghasilkan beberapa parameter optimasi propeller antara lain hambatan kapal 1,04 kN, daya efektif

  20. Khazanah: Hans Kelsen

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Atip Latipulhayat

    2014-04-01

    Full Text Available Hans Kelsen adalah seorang pemikir hukum dunia yang buah pemikirannya bukan saja diperbincangkan di berbagai belahan bumi, tapi juga menjadi salah satu pemikir hukum garda depan (avant garde pada zamannya, bahkan mungkin sampai sekarang. Roscoe Pound yang juga seorang filosof hukum kenamaan memberikan testimoninya sebagai berikut: “...Kelsen was unquestionably the leading jurist of the time. It is said that if the mark of the genius is that he creates a cosmos out of chaos, then Kelsen has evidently earned that title”. Pengakuan Roscoe Pound tentunya bukan tanpa dasar atau sekedar basa-basi, melainkan sebuah testimoni objektif dengan memperhatikan warisan pemikirannya yang tersebar dalam beratus-ratus karya ilmiah yang masih memiliki pengaruh penting sampai saat ini.

  1. JENIS-JENIS MAMALIA YANG MENGUNJUNGI KUBANGAN BABI HUTAN DI KAWASAN HUTAN KONSERVASI PT TIDAR KERINCI AGUNG DAN PT KENCANA SAWIT INDONESIA, SOLOK SELATAN, INDONESIA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nurul Insani

    2017-04-01

    Full Text Available Penelitian mengenai jenis-jenis mamalia yang mengunjungi kubangan babi hutan di hutan konservasi PT Tidar Kerinci Agung dan PT Kencana Sawit Indonesia, Solok Selatan, Sumatera Barat telah dilaksanakan dari 15 Juni sampai dengan 8 Desember 2015. Penelitian dilakukan dengan pemasangan tujuh buah perangkap kamera di sekitar kubangan babi hutan. Selama penelitian didapatkan 18 jenis hewan mamalia dari 12 famili dan 5 ordo. Hewan mamalia yang sering mengunjungi kubangan babi hutan yaitu Sus scrofa (481 foto, Macaca nemestrina (476 foto, Sus barbatus (269 foto, Macaca fascicularis (38 foto dan Muntiacus muntjak (33 foto. Penelitian ini menunjukkan bahwa kubangan babi hutan menarik bermacam-macam jenis mamalia dengan frekuensi kunjungan yang berbeda-beda.

  2. EKSTRAKSI FITUR ALAT MUSIK TRADISIONAL MENGGUNAKAN TRANSFORMASI KOSINUS DISKRIT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ricky Aurelius N. D

    2014-12-01

    Full Text Available Music Information Retrieval (MIR merupakan bidang Data Mining dimana informasi-informasi akan digalidari sumber data yang berupa musik. Sama seperti bidang pengolahan citra, pada MIR digunakan berbagai metodeuntuk melakukan proses ekstraksi fitur musik seperti Mell Frequency Cepstral Coefficient (MFCC, Fast FourierTransform, Discrete Fourier Transform, Derived Cepstrum Coef ficients (LPCC, Zero Crossing Rates (ZCR dansebagainya. Penulis menggunakan metode Transformasi Kosinus Diskrit untuk proses ekstraksi fitur dimana akanmenghasilkan lima buah nilai spectral untuk setiap file musik yang digunakan. Dalam penelitian ini dilakukanproses ekstraksi fitur alat musik untuk 15 alat musik tradisional daerah khas Indonesia. Dari hasil percobaan yangdilakukan metode Transformasi Kosinus Diskrit dapat digunakan untuk melakukan proses ekstraksi fitur alat musikyang memiliki format audio.

  3. Kata Pengantar Redaksi

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Redaksi Jurnal Udayana Mengabdi

    2014-04-01

    7.5% dari sampel penelitiandinyatakan positif menderita diabetes. Hal ini terjadi karena pengaruh lingkungan dan pola makandi daerah tersebut. Juga akibat meningkat atau tingginya penghasilan masyarakat di wilayah ini yangkadang membuat mereka mengkonsumsi makanan tinggi lemak yang berlebihan. Kurang tersedianyamakanan sehat yang tinggi serat juga berpengaruh terhadap pola konsumsi masyarakat. Tahun 2011,Dinas Kesehatan Provinsi Bali mencatat setidaknya lebih dari 2000 orang terdeteksi menderita diabetesdan penderita terbanyak berumur 20 tahun, dan masih sangat banyak yang tidak terdeteksi.Penyakit kencing manis muncul saat tubuh tidak lagi mampu memproduksi cukup hormon insulinuntuk mengatur kadar gula darah yang normal. Kadar gula yang berlebihan di darah inilah yangmengakibatkan banyak organ tubuh tidak dapat berfungsi secara normal. Dimulai dengan rusaknyapembuluh darah kecil di perifer tubuh diantaranya pada kaki yang menyulitkan pada penyembuhan lukakarena sel darah putih tidak dapat mencapai luka dan membantu dalam proses penyembuhannya. Jikatetap tidak terkontrol baik dengan pola hidup sehat atau obat, kerusakan pembuluh darah ini akan diikutioleh kerusakan pembuluh darah di organ lain dalam tubuh yang dikenal sebagai komplikasi ke mata,jantung, ginjal dan otak. Faktor resiko penyakit ini diantaranya obesitas atau kegemukan, kurangnyaaktivitas fisik, faktor keturunan, mengkonsumsi makanan tinggi lemak dan gula berlebihan, kurangnyamengkonsumsi makanan tinggi serat antara lain buah dan sayuran.Jika Anda bergerak dalam bidang usaha, termasuk usaha perbankan harus memahami GoodCorporate Governance (GCG yaitu prinsip-prinsip yang memberikan arahan dan pedoman bagiperusahaan termasuk perusahaan di sektor perbankan agar mencapai keseimbangan dalam memberikanpertanggungjawabannya baik kepada para shareholders dan stakeholders. Mematuhi prinsip-prinsipGCG atau tata kelola perusahaan yang baik berarti perusahaan sudah berperilaku yang baik sertamempunyai arah menuju

  4. Aplikasi Berbagai Bahan ZPT Alami untuk Meningkatkan Pertumbuhan Bibit Kemiri Sunan (Reutealis trisperma (Blanco Airy Shaw

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Fitri Kurniati

    2017-07-01

    Full Text Available Kemiri Sunan  merupakan tanaman alternatif penyediaan bahan bakar nabati dan bahan baku berbagai produk industri. Kulit benih kemiri yang keras menjadi penghalang dalam perkecambahan. Kondisi ini dapat diperbaiki dengan pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT eksogen alami seperti umbi bawang merah sumber auksin, rebung bambu sumber giberelin, bonggol pisang dan air kelapa sebagai sumber sitokinin. Tujuan penelitian adalah mengetahui kemampuan berbagai bahan ZPT alami atau kombinasinya untuk menstimulasi perkecambahan dan pertumbuhan bibit kemiri sunan asal biji. Penelitian dilakukan pada bulan Juni sampai Oktober 2016, rancangan percobaan yaitu Rancangan Acak Kelompok yang diulang tiga kali, dengan perlakuan: a0 : kontrol (tanpa ZPT; a1 : ekstrak umbi bawang merah (BM; a2 : ekstrak rebung bambu (RB; a3: ekstrak bonggol pisang (BP;   a4 : air kelapa (AK; a5: BM + RB; a6 : BM + BP;  a7 : BM + AK; a8 : RB+ BP; a9 : RB+ AK;  a10  : BP+ AK; a11  : BM + RB + BP + AK. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh yang berbeda terhadap daya kecambah, tinggi bibit umur 30 hari setelah tanam (HST, 37 HST, 44 HST, dan 51 HST, juga jumlah daun pada 51 HST. Aplikasi zpt BP + AK menghasilkan daya kecambah paling baik (97,78 %, namun tidak berbeda dengan aplikasi RB + BP; BM+ RB+ BP+ AK; BM + AK. Aplikasi zpt asal BP + AK menghasilkan tinggi bibit tertinggi (13,57 cm. Jumlah daun terbanyak dihasilkan pada aplikasi BP + AK (1,45 helai. Secara umum zpt bonggol pisang + air kelapa memberikan hasil paling baik, namun umbi bawang merah maupun rebung bambu mempunyai harapan untuk dikembangkan. Candlenut cv. Sunan is alternative biofuels plant also as raw of many industrial products. Its hard pulp seed becomes barrier of germination. This condition can be overcome by  giving natural plant growth regulators (PGRs, i,e shallot as auxin source, bamboo shoot as gibberellin source, banana bulb and coconut water as sources of cytokinin. The research aim was knowing effect of

  5. Morfogenesis Dan Fisiologis Ketuaan Buah Jambu Bangkok (Psidium Guajava L.)

    OpenAIRE

    SUTARNO, H; RASYANI, R

    1987-01-01

    H. SUTARNO & R. RASYANI. 1987. Morphogeneses and physiological maturity of jambu bangkok (Psidium guajava L.) fruits.Berita Biologi 3(7) : 326 - 329. Studies on nVorphogeneses and physiological maturity of jampu bangkok fruits were carried out from grown i plants in Bogor. Fruits developed from oval to round and nerly egg shape with fruit diameter at about 100 - 110 mm for 18 - 25 weeks. Moisture content and softness of fruits increased slowly at the early time of ripening, but respiration ra...

  6. Osmosis-Puffing sebagai Suatu Alternatif Proses Pengeringan Buah dan Sayuran

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Daniel Saputra

    2006-04-01

    Full Text Available A new method of drying fruits and vegetables, a combination of the osmotic drying with the CO2 puffing process, was carried out in this study. the fruits were soaked in an osmotic media, continued by puffing the product with CO2 gas and then dried using the fluidized bed dryer wich resulted in a product that resembled the volume and shape of a fresh product. The type of osmotic media and concentration, and the soild gain. Also the sample’s tichness had a significant effect on the water loss and solid gain. The best concentration was 50%, and the best media was sucrose. Osmotic-puffing using sugar solution had no significant effect to the ratio of bulk specific volume (BSV between the osmotic puffing compare to without osmotic. The product treated with the solution of KCI combined with sugar had a lower BSV of puff product compared to the product soaked only with KCI. The concentration of KCI 5% gave the best BSV. The NaCI solution of 5% was also tested for osmotic-puffing dehydration of carrot which resulted in the BSV of 6.8 cm3/g.

  7. PENGARUH TINGKAT KEMATANGAN BUAH TERHADAP PERKECAMBAHAN BIJI PADA Pyracantha spp.

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Muhammad Imam Surya

    2009-01-01

    Full Text Available A research was conducted to study the effect of fruit maturity on seed germination capacity of four Pyracantha species, i.e. P. koidzumi, P. angustifolia, P. crenato-serrato and P. fortunea. The fruits were collected from Cibodas Botanic Garden in two different states of fruit maturity, namely physiological maturity and harvest maturity. In general, seeds of Pyracantha spp. were starting to germinate epigeally in 5 — 14 days after sowing and the states of fruit maturity influenced seed germination capacities. In P. angustifolia and P. crenato-serrato, seed germination capacities were better if the seeds were extracted from brightly colored mature fruit (physiological maturity. Meanwhile, in P. fortune and P. koidzumi, better germination capacities were obtained in seeds extracted from dark collored drying mature fruit (harvest maturity.

  8. PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS BUAH MANGGIS (Garcinia manggostana L. DI PURWAKARTA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Eko Setiawan

    2008-09-01

    Full Text Available        Indonesian mangosteen is prospective product to be exported to Europe, Middle East, East Asia such asTaiwan,Hong Kong,Singapore, andJapan. Indonesian exported commodities increase significantly from year to year, but the increasing volume was not followed by improvement in production and quality of the fruit.  Mangosteen has symmetrical branches which form dense canopy that protect sun radiation intensity to penetrate, and it keeps the radiation intensity remain below normal of its need. Most of harvested mangosteen plants owned by the community were not managed properly. It cause the production and quality of the fruit below standard. The research aims at : (1 knowing  the position of the buds and fruit at various branch within the canopy, (2 collecting information about distribution of production and quality of the fruit.       The research was done on September 2003 to May 2004 at the center of mangosteen fruit production inWest Java, i.e. Sub district of Wanayasa, District of Purwakarta.  The research was done on randomized complete block design which consist of nine sectors of branches with seven replications. The nine sectors are : sector 1 (inner bottom canopy, sector 2 (center bottom canopy, sector 3 (outer bottom canopy, sector 4 (inner middle canopy, sector 5 (center middle canopy, sector 6 (outer middle canopy, sector 7 (inner top canopy, sector 8 (center top canopy, sector 9 (outer top canopy. The result of research showed that the most frequent emergence of bud and fruit in Wanayasa was found on sector 3 (outer bottom canopy, sector 4 (inner middle canopy and sector 5 (center middle canopy. Sector 6 (outer middle canopy, produce more vegetative branches. Dense canopy structure of upper branches has protect inner and bottom canopy from light availability. At average, the quality of the fruit are below standard. In Wanayasa, only 0.6-0.7% of the fruit meet the quality of Super SNI which produced especially on sector 4 and sector 5. At average, distribution of quality I  was about 8.8-18.2%; distribution of quality II was about 7.7-36.4%; and more than 50% of the production do not meet the quality standards.

  9. Identifikasi Cendawan Penyebab Penyakit Pascapanen pada Beberapa Buah di Yogyakarta

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ani Widiastuti

    2015-06-01

    Full Text Available In Indonesia, high yield losses due to post-harvest diseases are often difficult to measure because research focusing on such matter are still limited. This study aimed to determine the genera of fungi that cause rot on postharvest fruit, which can be used as a basis to determine the important pathogens in the current post-harvest commodities and for further disease management. The method used is sample collection, single spore isolation, microscopic observation and identification of fungal genera. Colletotrichum sp. was sucessfuly isolated from antrachnose of papaya. Pestalotia sp. was found in the fruit rot of avocado and star fruit. Lasiodiplodia sp. was found in mango, while Pestalotia sp. and Lasiodiplodia sp. was found in both sapodilla and banana. Alternaria sp. was found in the fruit rot of pears and apples. Aspergillus sp. was found in grapes, and Fusarium sp. was isolated from pineapple fruit rot.

  10. Perancangan Kemasan Transportasi Buah Jambu Air (Syzygium aqueum cv Camplong

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Iswahyudi

    2015-04-01

    Full Text Available Jamboo cv Camplong was an exotic fruit from Sampang Indonesia which had high economic values. The quality of fresh Jamboo was greatly influenced by the types of packaging and ways of its transportation that affected its shelf life. The purpose of this research were designing a primary packaging and analyzing the quality of Jamboo cv Camplong after short transportation (from Sampang to Surabaya. Farmers used conventional packaging with capacity of 8.4 kg/box (dimension 478 mm x 146 mm x 354 mm. Based on theoretical packaging design showed that the flute BC cardboard (capacity 4.5 kg/box, dimension 357 mm x 217 mm x 216 mm with partition flute A cardboard. In fact, there was needed modification of the dimension (342 mm x 210 mm x 200 mm because of the fruits diameter (60-65 mm. This result did not change the efficiency usage of transportation space (91-95% and compression strength of box can support (7 boxes/ stack. The result showed that the mechanical damage after transportation were 20.87% for conventional packaging (as control and 7.70% for modification packaging design (packaging with partition.

  11. Modifikasi Alat Pengupas Kulit Dan Pemotong Buah Nanas Tipe Manual

    OpenAIRE

    Lubis, Rizky Adrian Ramadhan

    2016-01-01

    Until this time, peeling of pineapple fruit is known only through manual tools by kitchen knife. However, later on pineapple peeler has begun to be developed in the form of pineapple peeler manually press by using human operator. Therefore through this research design, the author tried to ease the peeling of pineapple peel by designing a pineapple peeler equipment which had a larger capacity which to be more effective and efficient in pineapple peeling. This principle of the manual pineapple...

  12. Penerapan Teknologi Karantina: Upaya Membuka Peluang Ekspor Buah-buahan Indonesia

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rokhani Hasbullah

    2007-03-01

    Full Text Available Export of Indonesian fruit are constrained by very tight quarantine regulations, because some produces ere host for Tephrttidae frutt flies that are considered a quarantine dsk.by many importing countries. To be accepted by importing markets, the produces must be treated to ensure that they are free of the fruit files. Since the prohibition of chemicel method for insect disinfestation process (like ethylen dibromide, EDB in 1984, a new method by means of heat treatment was developed as a quarantine technology. This method has been applied in several fruit exporting countries such as: Australia, the Philippines, Taiwan and Thailand. Heat treatment in postharvest handling is a method of heating fruit to kill insects eggs and larvae of fruit flies prior to fresh market shipment without damaging the produces. There are many factors influence the fleet on postharvest fruit quality such as cultiver, fruit size. morphological characteristics, stage of ripeness, and treatment method. Therefore, the appficability of this technology should be assessed on fruit by fruit basis in pursuing the objective of killing the pests/diseases without adversely affecting the market qualily of the fruit.

  13. Losio Antioksidan Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus Britton and Rose

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Amanda Angelina Sinaga

    2015-04-01

    Full Text Available Hylocereus polyrhizus Britton and Rose (Red dragon fruit has been shown to have antioxidant activity which contains vitamin C, polyphenol, and flavonoid. This research was aimed to investigate antioxidant effectivity from H. polyrhizus in form of lotion. Lotion were made with 5 concentrations from H. polyrhizus methanol extract which were 0.04; 0.08; 0.16; 0.32 and 0.64%. The antioxidant activity of lotion was measured using DPPH method. The research showed that H. polyrhizus methanol extract had antioxidant activity with inhibition concentration were 19.99±0.33; 25.01±0.08; 39.14±0.04; 66.69±0.12 and 83.37±0.05. The result showed significant differences on antioxidant activity. The physical stability observation of five formula with cycling test method showed unstability because of discolouration (oxidation. As well as the methods of mechanical test showed unstability of lotion because saponification process.

  14. Ekstrak Biji Klabet Menurunkan Jumlah Sel Spermatozoa pada Kelinci

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    I Gusti Nyoman Sri Wiryawan

    2009-06-01

    Full Text Available Fenugreek seed (Trigonella foenum-graecum contains saponin diosgenin, wich has an antifertility effect on spermatozoa so it can be used as an oral contraceptive drug. This study was aimedto investigate the effect of fenugreek seed extract to spermatogenic process of rabbit, especially onviability spermatozoa. “Completely randomized control group post-test only design” was used inthis study. The animals were divided into four groups; one control group and three treatmentgroups with six replicates (P0 = control group; P1 = group were given 10 % fenugreek seed extract,1 cc/day; P2 = group were given 20 % fenugreek seed extract, 1 cc/day; P3 = group were given 30 %fenugreek seed extract, 1 cc/day. The extract was given orally once a day in 50 days. After treatment,testicles were sectioned and stained with Hematoxylin Eosin; for qualitative and quantitativemicroscopic analysis. The result of this study showed that the number of spermatozoa were decreasedsignificantly (p<0,05 after receiving 10% fenugreek seed extract 1 cc per day. In conclusion,fenugreek seed extract could reduce the number of spermatozoa.

  15. PENGARUH PENAMBAHAN EKSTRAK DAUN SALAM TERHADAP UMUR SIMPAN BAKSO

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Tantri Yulianti

    2017-09-01

    Full Text Available Meatball was Indonesian favorite food made from meat, seasoning and additives. Meatball was perishable due to high water content and nutrition therefore to increase it shelf life there was a need to add natural preservative that have the ability to prevent the growth of microorganism. The aims of the research was to determine the effect of addition on bay leaves extract to the meatball characteristics. The research was conducted using experimental method. The independent variable was bay leave concentration, consist of four stages there were 1%, 2% and 3%. Dependent variables consist of organoleptic characteristics, microorganism using Total Plate Count method, were measure each 2 days during 6 days storage. Result showed addition of bay leave extract can extend meatball shelf life in room temperature for two days. After two days, meatball was deteriorated shown by high number of microorganisms, off-flavor, soft texture

  16. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Fenol Daun Gayam (Inocarpus fagiferus Fosb

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dwi Marga Lestari

    2018-01-01

    Full Text Available This study aims to determine the total phenolic content and antioxidant activity in gayam leaf extract (Incarpus fagiferus Fobs. The research method used is a quasi-experiment that aims to predict the situation to be achieved through actual experiments but no treatment. The sample used is old gayam leaves, with the characteristic of dark green leaf and rough leaf surface. The process of preparing simplicia, ie preparing fresh gayam leaves, dried in an oven temperature 45-50oC, and then dried to produce gayam leaf powder. Samples were extracted with methanol solvent and ethanol for 5 days. The total phenol assay method uses Folin-Ciocalteau method and antioxidant activity test using DPPH free radical retardation method (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl. The results showed that the total phenolic content of gayam leaf extract with ethanol and methanol solvent was 313,704 GAE (Gallic Acid Equivalent and 273,913 GAE, respectively. Antioxidant activity as a free antidote to free radical DPPH is known to be valued with IC50 (inhibitory concentration.

  17. PENGARUH EKSTRAK TANAMAN OBAT ASLI TERHADAP SUHU NORMAL MENCIT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    B. Wahjoedi

    2012-09-01

    Full Text Available In the frame of screening of the medicinal plants efficacy, 19 plants have been tested to see their influence to the normal body temperature of mice. Among the 19 plants there are some medicinal plants which are used as antipyretic by the Indonesian people. Those are Ageratum conyzoides L, Brasica rugosa Prain, Euphatorium triplinerve Vahl, Messua ferrea L and Oroxylum indicum Vent. The administration is intra-peritoneally. Some extract at test dose (1/3 - 1/2 LD 50 decrease the normal body temperature more than 2°C. Most of them happened to be known as antipyretic in traditional medicines.

  18. UJI UNJUK KERJA PENDINGIN RUANGAN BERBASIS THERMOELECTRIC COOLING

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Lukman Nulhakim

    2017-04-01

    Full Text Available Thermoelectric cooling (TEC teknologi dimana ketika arus DC dialirkan ke elemen peltier yang terdiri dari beberapa pasang sel semikonduktor tipe p dan tipe n dimana akan mengakibatkan salah satu sisi elemen peltier menjadi dingin dan sisi lainnya menjadi panas. Proses perakitan pendingin menggunakan 2 buah thermoelectric cooling tipe TEC1-12706, heatsink, fan dan rongga berbentuk persegi panjang dengan ukuran 80 x 80 x 150 mm dengan menggunakan isolator styrofoam. Pengujian dilakukan selama 30 menit dengan variasi tegangan 3, 6, 9 dan 12 V, variasi selain tegangan juga menggunakan variasi kecepatan udara pada sisi dingin 1, 2 dan 3 m/s. Hasil terbaik pada variasi dengan tegangan 12 V dan kecepatan 1 m/s yaitu 20 oC.

  19. Effectiveness of artificial diet enriched by spinach extract on molting stimulation to produce soft shell crab

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Siti Aslamyah

    2011-01-01

    Full Text Available Artificial feed is an alternative media applications spinach extract (EB that is known to contain molting stimulant. However, utilization of the artificial feed is related to its expensive cost, with a very high protein concentration since it's mainly produced from fish based materials, so need to be studied artificial feed formulation with substitution of vegetable material in stimulating molting and growth of mud crabs. Four formula artificial feed enriched EB (700 ng/g crab used in this study were feed A (fish, crab shells, and cassava, feed B (fish, silage, shell crab, and cassava, feed C (fish, silage, shell crab, soy flour, and cassava, and feed D (fish, silage, shell crab, soy flour, corn starch, and pollard, trash fish and feed A without EB as control. During the test, mud crab intermolt phase was culture individually in crab box placed in pond. The results showed that the percentage of molting and weight growth in their respective in the feed A (44% and 41.96%; feed B (56% and 31.57%; feed C (74% and 23.20%; feed D (50% and 39.15%; trash feed control (24% and 50.66%; and feed A without EB (28% and 35.11%. An opposite phenomenon, where the feed C with the highest percentage of molting but with the lowest growth rate, the opposite occurs in the control of trash feed. This is apparently the effect of spinach extract as a stimulant molting, where performance can be optimized with a complete and balance nutrient composition. This prediction is supported by the analysis of protein content of crabs tested at the highest feed C treatment compared with the control feed. Key words: spinach extract, soft shell crab, molting, artificial feed, growth   ABSTRAK Pakan buatan merupakan alternatif media aplikasi ekstrak bayam (EB yang diketahui mengandung stimulan molting.  Namun demikian, pakan buatan yang digunakan masih mahal dengan kandungan protein yang tinggi, karena berbahan dasar ikan, sehingga perlu dikaji formulasi pakan buatan dengan

  20. Perancangan dan Implementasi Duplexer Mikrostrip untuk Frekuensi LTE pada band ke-7

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    ENCENG SULAEMAN

    2017-06-01

    Full Text Available ABSTRAK Kebutuhan akan komunikasi bergerak semakin mengalami peningkatan dalam dunia teknologi yang ada saat ini, maka hadirlah teknologi terbaru yaitu Long Term Evolution (LTE. Dengan teknik duplex jenis Frequency Division Duplex (FDD, dirancanglah duplexer yang mampu melakukan proses pengiriman dan penerimaan dalam satu waktu dengan frekuensi yang berbeda antara uplink dan downlink. Pada penelitian ini dirancang dan diimplementasikan sebuah duplekser dengan menggunakan metoda Hybrid Coupler dan Bandstop Filter berbasis Split Ring Resonator untuk band frekuensi ke-7 pada teknologi LTE di sisi Base Transceiver Station (BTS. Duplekser dibuat dengan menggabungkan dua buah hybrid Coupler dan dua buah Bandstop Filter. Hasil pengukuran duplexer saat port Tx mengirimkan sinyal ke antena dengan nilai redaman pada frekuensi tengah downlink sebesar 3.168 dB. Lalu pada saat antena menerima sinyal untuk diteruskan ke Rx terdapat redaman di frekuensi tengah uplink sebesar 6 dB. Sedangkan untuk isolasi dari port Tx-port Rx dihasilkan sebesar 15 dB. Kata kunci: Duplexer, Bandstop Filter, Split Ring Resonator, Hybrid Coupler, dan Long Term Evolution. ABSTRACT The necessary of mobile communication has increased in technology, now it released the new of technology is Long Term Evolution (LTE. Type of duplex is Frequency Division Duplex (FDD, designed a duplexer which it is capable for transmitting and receiving process at the same time with the different of frequency between uplink and downlink. Research of designed and implemented a duplexer using Hybrid Coupler and Bandstop filters based on Split Ring Resonators for the frequency band 7th on LTE technology at Base Transceiver Station (BTS. Duplexer is made by combining two coupler and two bandstop filter. The results of duplexer measurements, when Tx port transmit the signal to antenna port with attenuation at the downlink frequency center at 3.168 dB. Attenuation from antenna port to Rx port about 6 d

  1. Analisa Performa Kolektor Surya Pelat Datar Bersirip dengan Aliran di Atas Pelat Penyerap

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    I Gst.Ketut Sukadana

    2012-11-01

    Full Text Available Energi matahari merupakan salah satu sumber energi alternatif yang sangat mudah di peroleh di Indonesia bahkandianggap gratis, karena Indonesia merupakan Negara yang terletak di daerah khatulistiwa. Pemanfaatan energi surya sudahlama di lakukan oleh masyarakat Indonesia baik untuk pengering pakaian, kayu, dan hasil pertanian. Namun pemanfaatan darienergi matahari ini tidak dilakukan secara optimal. Oleh karena itu perlu dilakukan sebuah penelitian agar energi matahari yangada ini dapat dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin. Kolektor surya adalah sebuah alat yang berfungsi untukmengumpulkan radiasi matahari dan mengubahnya menjadi energi kalor yang berguna. Penulis telah melakukan modifikasi yangdiharapkan dapat meningkatkan performa dari kolektor surya ini yaitu dengan merubah bentuk pelat penyerapnya. Modifikasiyang dimaksudkan adalah pada bagian siripnya, dimana pada pelat penyerapnya ditambahkan sirip yang diletakan diantarapelat penyerap dan penutup transparan atau mengarah ke atas.Penelitian ini telah dimulai dengan pembuatan dua buah kolektor yaitu kolektor surya pelat datar dengan pelatpenyerap berbentuk sirip yang mengarah keatas dan kolektor surya pelat datar tanpa sirip, yang kemudian selanjutnya dipasangalat pengukur di titik-titik tertentu pada kolektor. Luas kolektor yang dipilih adalah 1 m2, yaitu lebar kolektor, W = 0,5 m danpanjang kolektor, Lc = 2 m. Pelat penyerap, sirip, dan pelat bawah menggunakan pelat besi dengan ketebalan 1,2 mm ( =0,98 = 0,98 yang dicat hitam kusam (doff. Untuk penutup transparannya menggunakan kaca bening dengan ketebalansebesar 5 mm ( = 0,88 = 0,9. Bagian bawah dan samping kolektor diberi isolasi yang terdiri dari gabus (styrofoamdengan ketebalan 10 mm ( = 0,045?. dan triplek dengan ketebalan 4 mm ( = 0,012?.. Saluran udara dengankedalaman 8 cm. Jumlah sirip yang digunakan adalah 4 buah, dengan jarak peletakan sirip sama, baik antar sirip maupundengan isolasi samping.Energi berguna pada kolektor

  2. RANCANG BANGUN APLIKASI PERMAINAN ADVENTURE OF FRUNIMAL UNTUK EDUKASI BAHASA INGGRIS BERBASIS ANDROID

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Muhamad Ridwan

    2017-11-01

    Full Text Available Penelitian ini bertujuan untuk membangun sebuah aplikasi permainan berjenis platformer game yang menghibur dengan tema buah dan hewan dalam bahasa inggris, dan untuk mengetahui kualitas aplikasi permainan tersebut menggunakan standar ISO 25010 dari aspek functional suitability, performance efficiency, compatibility, dan usability. Hasil dari penelitian dapat diketahui bahwa game edukasi bahasa Inggris “Adventure of Frunimal” berhasil dikembangkan dengan game engine Construct2 dengan metode pengembangan Multimedia Luther. Pengujian pada aspek functional suitability sudah memenuhi standar AQuA, pada aspek performance efficiency sudah memenuhi ambang batas aman yang ditetapkan oleh Little Eye dan tidak terjadi memory leak, pada aspek compatibility dapat berjalan pada OS Android dari versi Ice Cream Sandwich sampai Marshmallow, dan pada aspek usability secara keseluruhan didapatkan hasil baik dalam hal kegunaan, mudah digunakan dan dipelajari serta memuaskan.

  3. Economic Load Dispatch Unit Pembangkit Termal Mempertimbangkan Penambahan Pembangkit Tenaga Angin Dengan Menggunakan Firefly Algorithm

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ridho Syahrial Ibrahim

    2017-03-01

    Full Text Available Maraknya isu global warming serta keterbatasan sumber daya alam membuat mulai banyaknya dibangun pembangkit-pembangkit listrik dengan renewable energy, salah satunya adalah pembangkit tenaga angin. Pada jurnal ini, firefly algorithm diterapkan untuk mengoptimasi total biaya pembangkitan 2 buah sistem uji, tanpa dan dengan mempertimbangkan penambahan tenaga angin. Hasil simulasi menunjukkan bahwa dengan penambahan pembangkit tenaga angin ke dalam sistem tenaga listrik, total biaya pembangkitan tidak selalu lebih murah. Selain itu, hasil simulasi juga menunjukkan bahwa firefly algorithm sebagai metode optimasi dapat menyelesaikan permasalahan economic load dispatch (ELD lebih baik dibandingkan metode lain yang sudah dilakukan, yaitu particle swarm optimization (PSO, bat algorithm (BA, biogeography-based optimization (BBO dan plant growth simulation algorithm (PGSA dengan persentase selisih nilai penghematan total biaya berkisar antara 0.32% ($50 hingga 9.27% ($11884.

  4. PENGARUH NILAI YANG DIANUT TERHADAP PREFERENSI DAN PERILAKU PEMBELIAN BUAH-BUAHAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Za'iemah Asy Syifa

    2011-08-01

    Full Text Available  This research was based on theoretical and empirical reviews to explain the effect of values on the preferences and purchasing behavior of fruits. This research was performed by providing questionnaires to 162 college students by convenience sampling method. Pearson correlation test result showed there were significant relationships between value orientation with awareness and responsibility. Furthermore, awareness of behavior also showed strong direct relationships with responsibility, and personal norm also showed a significant relationship with habitual behavior in consuming fruits. Preference of the apple was influenced by ethnicity, value orientations, and awareness, while preference of orange was influenced by responsibility. Purchase of apple was influenced by gender and preferences, while purchasing of orange was influenced by personal norm and preference of orange. There was a tendency that with increasing values, behavior awareness, responsibility, and personal norms can increase purchasing of local fruits. 

  5. PENENTUAN BAHAN KERING BUAH SAWO SECARA TIDAK MERUSAK MENGGUNAKAN NIR SPECTROSCOPY

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Diding Suhandy

    2012-12-01

    Full Text Available This work was conducted to develop a new measuring system for nondestructive dry matter prediction in sawo fruit using short wavelength near infrared (SW-NIR spectroscopy. In this research, a number of 100 sawo fruits were used as samples. Spectra were acquired using a portable spectrometer (VIS-NIR USB4000, The Ocean Optics, USA with 100 ms integration time and 50 scans for number of scanning. Dry matter was measured using oven drying. The calibration and validation model was developed using the partial least squares (PLS regression method. The result showed that the best calibration model could be developed for original spectra in the wavelength range of  700-990 nm with F= 8, r = 0.92, SEC = 0.68 and  SEP = 0.86. Keywords:   Absorbance mode, dry matter, nondestructive method, sawo fruit, SW-NIR spectroscopy.

  6. Optimasi Air Perasan Buah Merah (Pandanus sp. Pada Pemeriksaan Telur Cacing

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Anita Oktari

    2017-03-01

    Full Text Available Worm infections or can be called by worming included into an infection caused by a parasite. Soil Transmitted Helminths Intestinal Nematodes are worms groups are in their life cycle to reach the infective stage requires soil with certain conditions. Eosin 2% is the dye that is used in the examination of Intestinal Nematode worm eggs. Red fruit (Pandanus sp. which is a natural plant material and acidic contain carotenoids which produces orange-red pigment. Beta carotene is the predominant pigment of red-orange color that is found naturally in plants and fruits. The aim of this research is to determine the best concentration from variation of red fruit (Pandanus sp. juice that optimally to color the eggs of the worm. Research conducted experiments with various concentration ratio of red fruit (Pandanus sp. juice and distilled water (1, 1:1, 1:2, 1:3, 1:4, 1:5. From this research it found that the results indicate the ratio of concentrations of red fruit (Pandanus sp. juice and distilled water (1:2 can be used as an alternative reagent eosin 2% for their examination of worm eggs. But in the visual field that uses red fruit (Pandanus sp. juice and distilled water (1:2 still looks much dirt as a nuisance and does not give a contrasting background. It can conclude that red fruit (Pandanus sp. juice can use to color the eggs of the worm.

  7. Penentuan Kematangan Buah Salak Pondoh Di Pohon Berbasis Pengolahan Citra Digital

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Pawit Rianto

    2017-07-01

    Full Text Available Because there is no a system based on Digital Image Processing to determine the degree of ripeness of Salak Pondoh (Salacca zalacca Gaertner Voss. on tree, then this study has attempted to implement such a system. System was built with consists of several sub-processes. First, the segmentation process, the system will perform a search of pixels alleged pixels salak pondoh, by utilizing the features of color components r, g, b, and gray of each pixel salak pondoh then calculated large the dissimilarity ( Euclidean Distance against values of data features  ,  ,  ,  and   comparison. If the value of dissimilarity less than the threshold value and is also supported by the neighboring pixels from different directions has a value of dissimilarity  is less than a threshold value, the pixel is set as an object pixel, for the other condition set as background pixels. For the next, improvements through an elimination noise stage and filling in the pixels to get a perfect binary image segmentation.  Second, classification, by knowning the mean value of R and V of the entire pixel object, then the level of ripeness salak pondoh can be determined by using the method of classification backpropagation or k -Nearest Neighbor. From the test results indicate that the success of the system by 92% when using a backpropagatioan classification algorithm and 93% with k-Nearest Neighbor algorithm.

  8. Khamir Antagonis untuk Pengendalian Penyakit Antraknosa pada Buah Avokad Selama Penyimpanan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yuli Fitriati

    2014-08-01

    Full Text Available Anthracnose caused by Colletotrichum gloeosporioides is an important disease in avocado fruit during storage. An effective, cheap, and safe control method is necessary as an alternative to subtitute the use of fungicides in postharvest disease control. This research aimed to identify yeast antagonist from avocados that are effective in controlling anthracnose disease on avocado fruit. Research was started with isolation of C. gloeosporioides and yeast from avocado fruit, followed by in vivo bioassay, antibiosis assay, and chitinolitic activity assay. In vivo bioassay was done by dipping avocado fruit on yeast cell suspension. As many as 23 yeasts isolates was obtained from avocado fruits. Eight yeast isolates (A28, A32, A33, A34, A35, A36, A37, A38 showed very effective for inhibiting anthracnose disease in avocado fruit at concentration of 106 mL-1 and 107 mL-1. However, only four isolates were chosen for further characterization based on morphological and molecular identification. Two species of yeast was identified as Pichia anomala, i.e. isolates A33 and A37 and Candida intermedia, i.e. isolates A35 and A36.

  9. HIDROLISIS ENZIMATIS SAMPAH BUAH-BUAHAN MENJADI GLUKOSA SEBAGAI BAHAN BAKU BIOETANOL

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rima Nurul Hidayati

    2018-03-01

    Full Text Available Fruits garbage is very potential raw material to produce bioethanol because containing sugar and starch. There is three step in bioethanol making process, first hydrolysis, then fermentation and the last purification. The research objective was to learn enzymatic hydrolysis process from fruits garbage in order to bioethanol production, learning the temperature influence to alpha amylase enzyme performance toward sugar rate yielded from enzymatic hydrolysis and learning influence gluco amylase enzyme addition toward sugar rate yielded from enzymatic hydrolysis. The research was run with some step. First, analysis the raw material that was calculating its water contents by heating the sample used oven at temperature 100oC during 1 hour, then repeating until weight constant, then analysing the strach rate which contain in fruits garbage by luff schoorl method. Second, hydrolysing 60 g of fruits garbage and 1 mL of alpha amylase enzyme in 400 mL aquadest during 1 hour, then sacharification process at temperatur 55oC during ½ hour. Third analysing sugar rate from hydrolysis yielded with titration method toward fehling A and B which has been standaritation, till formed a sorrel sediment. Enzymatic hydrolysis process from fruits garbage was run with two step, there is gelatination process and sacarification process. In gelatination process, alpha amylase enzyme is work maximal at temperature 95oC. Enzymatic hydrolysis from 60 g of fruits garbage, 400 mL of aquadest, 1 mL of alpha amylase at temperature 95oC yielding optimum sugar rate by addition 6 mL of gluco amylase at temperature 55oC.

  10. Identifikasi Kandungan Zat Makanan pada Biji Buah di Pasar Bandar Lampung

    OpenAIRE

    Ayyub Wibowo; Farida Fathul

    2017-01-01

    The purpose of this study was to determine the water content, protein, and fat in the avocado seed jackfruit and durian obtained from traditional markets in Bandar Lampung. Materials used in this research are the seeds of avocado, jackfruit seeds, and seeds of durian. The material obtained from the three traditional markets, namely Bandar Lampung Bambu Kuning, Markets Teluk, and Market Way Halim. This research was conducted using a survey method with the sampling design. Samples were taken th...

  11. Aplikasi Pelapis Bionanokomposit berbasis Karagenan untuk Mempertahankan Mutu Buah Mangga Utuh

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Bayu Meindrawan

    2017-04-01

    Full Text Available Abstract Mango is one of Indonesia export comodities which vulnerable to decay during transportation and storage.Coating is known as an effective method to overcome such shortcomings of mango during storage. The objective of this study is to examine the effect of carrageenan-based bionanocomposite coating application for maintaining quality of mango type Gedong gincu stored at 20 oC as well as characterize the mechanical and water vapor barier properties of resulting film. Zinc oxide nanoparticles (ZnO NPs (1 % w/w carrageenan and beeswax (3 % v/v solution, as hydrophobic component, were incorporated into carrageenan polymer to produce bionanocomposite solution. The results showed the mechanical and water vapor barrier properties of carrageenan films were improved by the addition of beeswax and ZnO NPs. N1B1 (carrageenan + beeswax + ZnO NPs emerged as the most effective coating formulation to delay the change of weight loss, firmness, CO2 production, total acidity as well as alteration in color parameters (L, a and b of mango during storage. Carrageenan-based bionanocomposite coating was potential as alternative method to keep the quality of mango during storage. Abstrak Mangga merupakan salah satu komoditas ekspor Indonesia yang rentan mengalami kerusakan selama transportasi dan penyimpanan. Pelapisan dikenal sebagai metode yang efektif untuk mengatasi masalah mangga selama penyimpanan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji pengaruh aplikasi pelapis bionanokomposit berbasis karagenan dalam mempertahankan kualitas mangga jenis Gedong gincu yang disimpan pada suhu 20 oC serta mengkarakterisasi sifat mekanis dan barier uap air dari film yang dihasilkan. Nanopartikel seng oksida (NP-ZnO (1% b/b karagenan dan beeswax (3 % v/v larutan, sebagai komponen hidrofobik, diinkorporasikan ke dalam polimer karagenan untuk menghasilkan larutan bionanokomposit. Hasil penelitian menunjukkan sifat mekanis serta barier uap air dari film karagenan mampu diperbaiki dengan penambahan beeswax dan NP-ZnO. N1B1 (karagenan + beeswax + NP-ZnO muncul sebagai formulasi pelapis yang paling efektif dalam menekan perubahan susut bobot, kekerasan, produksi CO2, total asam serta perubahan parameter warna (L, a dan b mangga selama penyimpanan. Pelapis bionanokomposit berbasis karagenan potensial sebagai alternatif metode untuk menjaga kualitas mangga selama penyimpanan.

  12. PEMANFAATAN ABU KULIT BUAH KAPUK RANDU SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN PENGEMBANG KUE

    OpenAIRE

    Yuniarti, Nenik; Sulhadi, Sulhadi; Darsono, Teguh

    2017-01-01

    Kapok tree (C. pentandra) is a plant that is commonly found in Indonesia. The skin of kapok fruit containing sodium substances can be utilized as raw material for making baking soda. The purpose of this study is to determine the increase in the volume of cakes owned by food developers. This research method by soaking the ashes of the skin in the air at least 12 hours. Soaked ashes of filtered ashes and evaporated water until temperature of 890 C until the result of baking soda solids. Baking ...

  13. Supplementation of Carrot (Daucus carrota as Natural Source of Beta-carotene prepared by Several Methods in Feed to Increase Blue Colour of Freshwater Crayfish Red Claw (Cherax quadricarinatus

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Woro H. Satyantini

    2012-02-01

    Full Text Available Red claw (Cherax quadricarinatus is one kind of freshwater crayfish that can cultured as consumption or ornamental fish commodities.  The colour of body was important character for performance of red claw as ornamental fish commodity.  Red claw with blue body colour is more expensive than brown.  The purpose of  this experiment was to know the influence addition of carrot with several methods in feed on blue colour  of freshwater crayfish red claw and which was the best preparation method to increase blue colour of freshwater crayfish red claw. The experiment used Completely Randomized Design with four treatments: A (control, B (extract, C (juice and D (shreeded of carrot with 45 ppm dose and five time replicates.  Data was analysed with Kruskal-Wallis and continued with Z test. Result of the experiment was showed that addition of carrot as natural source of beta-carotene with several preparation in feed increase significantly (P Keywords: freshwater crayfish, colour of red claw, carrot, beta-carotene   ABSTRAK Red claw (Cherax quadricarinatus adalah salah satu jenis lobster air tawar yang dapat dibudidayakan sebagai komoditas konsumsi maupun hias.  Sebagai komoditas ikan hias, warna tubuh merupakan karakter penting untuk menunjang penampilan red claw.  Red claw ukuran konsumsi yang memiliki warna biru akan memiliki nilai jual yang lebih tinggi daripada red claw berwarna coklat.  Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan wortel sebagai sumber beta karoten alami dengan beberapa metoda pengolahan pada pakan terhadap peningkatan warna biru lobster red claw. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan : A (kontrol, B (ekstrak, C (jus dan D (serutan wortel dengan menggunakan dosis 45 ppm beta karoten dan ulangan 5 kali.  Data dianalisis dengan uji Kruskal-Wallis dan dilanjutkan dengan uji Z.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan wortel sebagai sumber beta karoten alami dengan beberapa metode

  14. Aktivitas Antijamur Senyawa Bioaktif Ekstrak Gelidium Latifolium Terhadap Candida Albicans

    OpenAIRE

    Lutfiyanti, Rosiska; Ma'ruf, Widodo Farid; Dewi, Eko Nurcahya

    2012-01-01

    Gelidium sp. has bioactive compounds which is estimated has potential activity as antifungal. The aim of this study were to know bioactive compounds from Gelidium latifolium with different solvent, to know the potency of Gelidium latifolium extract as antifungal towards C. albicans and to know the effect of different concentration of Gelidium latifolium extract towards antifungal activity. The result showed that the methanol extract is able to produce inhibition zones toward Candida albicans,...

  15. FORMULASI LOTION TABIR SURYA EKSTRAK ETANOL BERAS MERAH (Oryza nivara

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nur Saadah Daud

    2016-10-01

    Full Text Available Sunburn, premature aging and skin cancer due to the exposure of UV radiation especially UVA and UVB, became one of the causes the cosmetic products commercialization containing sunscreen compound increase. Red rice as one of the natural ingredient was reported have sunscreen activity as its containing anthocyanin pigments. This study was conducted to formulate the ethanolic extract of red rice into the sunscreen lotion form that has the sunscreen activity and stable. The extraction was done using maceration method with 96% ethanol as a solvent. Pysical stability and sunscreen effectiveness studies were done to the three formula lotions containing ethanolic extract respectively of 2.5% (Formula A, 5% (Formula B and 10% (Formula C. All lotions were scented of typical rose oil in semi-solid form with an average value of viscosity were of 90-100 dPa.s. The sunscreen lotions were colored white to white dark peach. The studies showed the stability of all lotion preparations remained homogeneous and did not undergo a phase inversion with the emulsion type of oil in water (O/W through cycling test. Unfortunately the distinctive odor of rose oil were reduced and the dosage form became more dilute caused the spread force became larger. The studies also showed the sunscreen effectiveness of SPF values were increase as the increasing of the extract concentration. The SPF value for each formula were 5.30 (moderate protection, 6.30 (extra protection and 7.00 (extra protection. The base components of lotion did not affect the sunscreen activity with SPF values of 1.76 (not effective.

  16. DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN SENGGANI (Melastoma affine D. Don

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ika Trisharyanti Dian Kusumowati

    2014-08-01

    Full Text Available Melastoma affine D. Don had some activities such as anthelmintic, antibacteria, antiinfiammation, antifungal, and antitumor. The aims of this research was determine antibacteria activity of ethanolic extract of Melastoma affine D. Don. The antimicrobial activity was tested by solid dilution method to get Minimum Inhibition Concentration (MIC. The compounds in Melastoma affine D. Don was analyzed by tube test method and Thin Layer Chromatography (TLC with chloroform : methanol : formic acid (8,5:1,5:0,5 as mobile phase and silica gel GF254 as stationary phase. The result showed ethanolic extract of Melastoma affine D. Don contains alkaloid, polyphenol, fiavonoid, saponin, and essential oil. The MIC of Senggani against Staphylococcus aureus was 2% and 3% against Escherichia coli and the extract could not inhibit Staphylococcus aureus and Escherichia coli multiresistant until concentration 7% extract ethanol. Keywords: Melastoma affine D. Don, Staphylococcus aureus, Escherichia coli

  17. Uji Penghambatan Xantin Oksidase Secara In Vitro Ekstrak Kulit Rambutan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nurul Eka Putri

    2016-04-01

    Full Text Available Hyperuricemia is a condition that uric acid levels increased and cause accumulated uric acid crystals in the tissues. Xanthine oxidase is an enzyme which catalyze the oxidation of hypoxanthine into xanthine and into uric acid. Therefore, the inhibition of xanthine oxidase will reduce ammount of uric acid. The purpose of this study was to determine xanthine oxidase inhibition activity and to identify chemical constituent of rrind rambutan (Nephelium lappaceum Linn.. Rind of Rambutan was extracted using maceration methods, based on polarity the solvent are n-hexane, ethyl acetate and methanol. The test of inhibition xanthine oxidase activity used a spectrophotometer at λ = 274.79 nm, pH 7.8, substrate concentration of xanthine 0.15 mM and incubation temperature of 30°C. Allopurinol as positive control had C50 0.15 μg/mL. The result showed that methanol extract of rind rambutan had the highest inhibition with IC50 3.71 μg/mL. Phytochemical screening showed that the most active extract methanol of rind rambutan contain flavonoids, saponins, tannins and terpenoids.

  18. Komposit Nano TiO2 Dengan PCC, Zeolit atau Karbon Aktif Untuk Menurunkan Total Krom dan Zat Organik Pada Air Limbah Industri Penyamakan Kulit

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Bumiarto Nugroho Jati

    2012-04-01

    Full Text Available Telah dilakukan penelitian untuk menurunkan total krom dan zat organik pada limbah industri penyamakan kulit dengan menggunakan nano TiO2 yang dikompositkan dengan adsorben karbon aktif, zeolit, dan precipitated calcium carbonate (PCC dalam suatu reaktor fotokatalitik yang disusun secara batch dan dilengkapi dengan 6 buah lampu UV dan magnetic stirrer. Penurunan kadar krom total diukur dengan menggunakan Atomic Absorption Spectro-photometer (AAS dan penurunan zat organik dianalisa dengan menggunakan titrasi permanganatometri. Hasil penelitian menunjukkan pengolahan terbaik untuk penurunan kadar krom total adalah dengan menggunakan komposit TiO2:PCC = 8:2 yang dapat menurunkan total krom hampir 100% pada menit ke-170 dengan konsentrasi awal 214,35 mg/L. Untuk penurunan kadar zat organik, pengolahan terbaik dengan menggunakan komposit TiO2:PCC = 9:1 yang dapat menurunkan kadar zat organik hingga 100% pada menit ke-180. 

  19. Indeks Penilaian Kematangan (Maturity Manajemen Keamanan Layanan TI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Farroh Sakinah

    2014-09-01

    Full Text Available Pemanfaatan Teknologi Informasi (TI dalam mendukung terselenggaranya pelayanan yang optimal menjadi kebutuhan utama organisasi saat ini. Jaminan pengelolaan layanan dan keamanan yang baik menjadi salah satu tolok ukurnya. Pengimplementasian sebuah standar menjadi salah satu solusinya meskipun penggunaan satu buah standar dirasa belum maksimal melihat cakupan yang disediakan kurang luas sehingga diadakannya upaya penggabungan beberapa standar dengan harapan standar-standar tersebut dapat saling melengkapi. Pengimplementasian beberapa standar ini dapat dimonitoring tingkat kematangannya (maturity dengan menggunakan alat ukur penilaian kematangan (maturity. Alat ukur kematangan (maturity manajemen keamanan layanan ini merupakan gabungan pemetaan dari control objective IT Governance COBIT 4.1 yang dipenuhi kebutuhan manajemen layanannya sesuai dengan Service Management di dalam ITIL v3 (Information Technology Infrastructure Library. Selanjutnya kebutuhan manajemen layanan ini diukur dengan maturity level COBIT 4.1 dan disesuaikan dengan framework ISO 27000 untuk memaksimalkan manajemen keamanan informasi.

  20. Analisa Pengaruh Penambahan Kapasitor Terhadap Proses Pengisian Baterai Wahana Bawah Laut

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Muhammad Muhammad Chanif

    2014-03-01

    Full Text Available Potensi wisata bawah laut Indonesia banyak yang belum dikembangkan, hanya Pulau Bali yang sudah memanfaatkannya dengan membuat wahana bawah laut yang berpenggerak motor DC yang listriknya disuplai oleh baterai. Setiap satu jam pelayanan berupa penyelaman, wahana bawah laut ini melakukan pengisian baterai sekaligus muat penumpang. Agar terdapat nilai ekonomis dan efektivitas selama proses itu di pelabuhan, dalam skripsi ini akan diuraikan mengenai pengaruh kapasitor untuk menambah muatan baterai charger, sehingga arus yang masuk bisa bertambah. Dalam rangkaian baterai charger yang telah dimodifikasi jumlah kapasitor menjadi 3 buah, nilai arus yang keluar sebesar 18 Ah dan tegangan yang keluar adalah tegangan input ditambah 4 V. Perbandingan rangkaian baterai charger yang termodifikasi penambahan kapasitor mampu mempercepat 1.44 kali dibanding dengan rangkaian sederhana. Selain itu, penambahan kapasitor bank juga mampu memberikan penghematan daya sebesar 22 % dengan menambahkan kapasitor berkapasitas 0.00519 Farad.

  1. Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Akuntansi dan Pengelolaan Keuangan Negara (SIAPKAN Modul Aset Tetap Menggunakan Bahasa Pemrograman Java dan Database PostgreSQL

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ahmad Sahrizal

    2012-09-01

    Full Text Available Satuan kerja (satker merupakan unit organisasi terendah dalam pengelolaan keuangan negara. Untuk membantu dalam pengelolaan keuangan negara pada tingkat satker, saat ini digunakan tujuh buah aplikasi berbasis desktop, yaitu Aplikasi RKAKL, Aplikasi DIPA, Aplikasi SPM, Aplikasi SISKA, Aplikasi SIMAK-BMN, Aplikasi Persediaan, dan Aplikasi SAKPA. Meskipun terpisah-pisah, antaraplikasi tersebut memiliki keterkaitan satu dengan yan  lain. Namun, karena masih terpisah-pisah, akibatnya terdapat duplikasi data dan fungsi di antara aplikasi tersebut. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dikembangkan sebuah aplikasi baru, yaitu Aplikasi Sistem Informasi dan Akuntansi Keuangan Negara (SIAPKAN dengan menggunakan database terintegrasi. Aplikasi SIAPKAN merupakan aplikasi berbasis web yang dikembangkan dengan menggunakan bahasa pemrograman Java (servlet dan JSP dan database PostrgeSQL. Aplikasi SIAPKAN terdiri atas tujuh modul, yaitu modul penganggaran, modul pembayaran, modul bendahara, modul aset tetap, modul persediaan, dan modul administrasi.

  2. Analisa Performansi Algoritma Admission CAC Dan Lucent Pada Berbagai Karakteristik Trafik

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Tora Fahrudin

    2010-05-01

    Full Text Available Jaringan Metro Ethernet umumnya didefinisikan sebagai bridge dari suatu jaringan atau menghubungkan wilayah yang terpisah bisa juga menghubungkan LAN dengan WAN atau backbone network yang umumnya dimiliki oleh service provider. Admission control adalah suatu mekanisme yang mencegah jaringan mengalami over-loaded. Jika QoS yang diminta tidak dapat disediakan, maka jaringan tidak akan mengirimkan tanda ke aplikasi untuk memulai mengirimkan data. Jika aplikasi telah memulai pengiriman data, maka sumber daya pada jaringan yang sudah dipesan aplikasi tersebut akan terus dikelola secara end-to-end sampai aplikasi tersebut selesai.  Didalam penelitian ini akan di lihat pengaruh Algoritma Lucent dan CAC pada Router Cisco yang di implementasikan dengan simulasi OPNET 14.0. Akan dilihat performansi dari 2 buah alogoritma tersebut, dengan karakteristik Distribusi trafik yang berbeda beda untuk 3 layanan, voice, video dan data.

  3. PROFIL KONSUMSI SUMBER ANTIOKSIDAN ALAMI, STATUS GIZI, KEBIASAAN MEROKOK DAN SANITASI LINGKUNGAN PADA DAERAH DENGAN TB-PARU TINGGI DI INDONESIA (PROFILE OF NATURAL SOURCE ANTIOXIDANTS CONSUMPTION, NUTRITIONAL STATUS, SMOKING HABIT AND ENVIRONMENTAL SANITA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Budi Setyawati

    2012-06-01

    fruits and vegetables. Keywords: pulmonary-TB, antioxidants, nutritional status, smoking habit, sanitation ABSTRAK Indonesia peringkat ketiga di dunia setelah India dan China dalam jumlah penderita tuberkulosis-paru (TB-paru. Status gizi, kebiasaan merokok, kondisi rumah dan sanitasi lingkungan yang buruk, serta konsumsi sumber antioksidan alami (sayuran, buah-buahan, dan jamu yang rendah, dapat menurunkan daya tahan tubuh dan meningkatkan risiko terinfeksi TB-paru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari profil status gizi, konsumsi sumber antioksidan alami, kebiasaan merokok, kondisi rumah dan sanitasi lingkungan di wilayah Indonesia dengan kasus TB-paru tinggi. Studi observasional analitis dengan desain potong-lintang. Sampel merupakan sampel Riskesdas 2010, berusia minimal 15 tahun dan tinggal di wilayah dengan kasus TB-paru tinggi di Indonesia. Variabel yang dipelajari meliputi profil status TB-paru, karakteristik responden, status gizi, konsumsi sumber antioksidan alami, kebiasaan merokok dan perilaku pencegahan TB-paru, serta kondisi rumah dan sanitasi lingkungan. Proporsi penderita TB-paru lebih tinggi dijumpai pada lelaki, pendidikan rendah, usia produktif, dan status gizi rendah. Proporsi besar juga ditemukan pada perokok yang mulai merokok diusia muda (<10 tahun dan durasi merokok lama (31-40 tahun. Proporsi agak tinggi penderita TB-paru ditemukan pada konsumen sayuran-buah kurang dari lima porsi perhari. Proporsi perilaku pencegahan TB-paru, kondisi rumah dan lingkungan yang sehat ditemukan lebih besar pada non-penderita TB-paru. Untuk mengurangi jumlah penderita TB-paru, usaha perbaikan hendaknya diarahkan pada perbaikan status gizi, kondisi rumah dan sanitasi lingkungan, pengurangan jumlah perokok usia dini, dan peningkatan konsumsi sayuran dan buah dengan jumlah 5 porsi sehari. [Penel Gizi Makan 2012, 35(1: 55-69]   Kata Kunci: TB-paru, antioksidan, status gizi, kebiasaan merokok, sanitasi

  4. Kandungan Saponin Buah, Daun dan Tangkai Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.)

    OpenAIRE

    Fahrunnida, Fahrunnida

    2015-01-01

    In Indonesia, belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) has been used for traditional medicine, especially to heal stiff, mumps, rheumatism, ulcers, acne, tinea versicolor, high blood pressure, and dental pain and cough. This property is predicted comes from its secondary metabolites. Saponin is a compound group of secondary metabolites which is known to have antitussives and expectorants effect, antiinflammatory, antibacterial, and cytotoxic activity for cancer therapy. However, scientific infor...

  5. Pengendalian Kutu Putih pada Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan Insektisida Botani

    OpenAIRE

    Bangun, Susana

    2012-01-01

    Susana Bangun “Controlling of Mealybugs on Mangosteen Fruits (Garcinia mangostana L.) Using Botanical Insecticides“ supervised by Maryani Cyccu Tobing and Darma Bakti. The objectives of the research were to find out an effective and eco-friendly method controlling on mealybug, and technique on keeping mangosteen fruits freshness lasts longer taking the advantages of using botanical insecticides that can be used for the need of certificating mealybug-free mangosteen for export destination. The...

  6. Kajian intensitas penaungan dan penjarangan buah terhadap hasil tanaman Arbei fragaria sp

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dwie Retna Suryaningsih

    2001-12-01

    Full Text Available This study was done in "Materia Medica", Technical Implementation Unit East Java Health Service Bureau, Batu, East java, from May to December 1995. It has an altitude of approximately 750 m above sea level. This study has the objective of determining light intensity and fruit thinning which maximize strawberry yield of high quality. A three replicate two factors experiment, laid out in a completely randomized design with repeated measurements were. The first factor was shading intensity consisting of three levels: unshaded, shading intensity of 40% and 65%. The second factor was fruit thinning consisting of three levels: no fruit thinning applied, fruit thinning of 40% and 60%. The result indicated that: (1 maximum growth and yield of strawberry was attained at 40% incoming light, (2 removing 40% of fruits in a cluster increased weight of individual fruit, (3 shading which passed 40% of incoming light coupled with fruit thinning of 40% was the best combination, (4 shading increased vitamin C content of strawberry fruit, and (5 yield components might be predicted from tiller number, flower number per plant, and fruit weight average.

  7. IDENTIFIKASI POTENSI ENZIM LIPASE DAN SELULASE PADA SAMPAH KULIT BUAH HASIL FERMENTASI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    La Ode Sumarlin

    2013-12-01

    Full Text Available Fermentation is one of bioconversion to produce profitable anaerobic microbes and to produce various enzymes. Lipases and cellulases are widely used enzymes so far. Cellulases play an important role in bioconversion of organic waste cellulosic materials to glucose, single cell proteins, animal feed, and ethanol. Lipases can also degrade fatty ester bond. Therefore, both enzymes are potential to be used in industry as well as in households. Fermentation of fruit peel waste is an attempt to produce cellulase and lipase that can be carried out in a simple way. Cellulase as says was performed using DNS (3.5-dinitrosalicylic acid and acid-base titration for analysis of lipase using cooking oil as the substrate. The results showed that the highest cellulase activity was obtained from watermelon rind mixed with citrus fruit peel of 0.036 U/mL, and mixed of banana peel and citrus fruit, which was 0.035 U/mL. The optimum lipase activity was at 30 oC, pH 7, and reaction time of 60 minutes. The highest lipase activity (1.36 U/mL was obtained from mixture of watermelon and orange rind. Thus, the fruit peel waste is potential to produce cellulase and lipase by fermentation .

  8. ALASAN DAN HAMBATAN PENYAJIAN BUAH LOKAL DALAM OPERASIONAL HOTEL BERBINTANG DI SANUR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    I Gusti Agung Diah Adelianie

    2015-09-01

    Full Text Available Indonesian tourism development is strongly supported by awide range of sectors one of which being the agricultural asa supplier of local fruits which become tourist consumptionprocessed into foods and beverages that have high sales value.This article discusses the dominant type of local fruits served inoperations of five-star hotels in Sanur tourism area, the reasonfor the hotel to serve local fruits, and the obstacles experiencedin serving them. The study used mix marketing theory andthe theory of consumer decision-making attitude. The studywas conducted by purposive sampling method with the studysites of seven star hotels in Sanur. Data were collected throughobservation, interviews, and by distributing 80 questionnairesfilled out by the hotels. The study reveals that the dominantfruits served in hotel operations are fruits that did not dependon the season and are selected based on factors including ofquality, continuity, price, serving variation, and policy wherethe dominant factor of this study was that of quality. This studyconcludes that there is a need for the cooperation betweenfarmers, suppliers, hotels and the government in maximizingthe absorption of local fruits at five-star hotels in Sanur.

  9. Penetapan Kadar Fosfor Dalam Buah Petai (Parkia speciosa) Secara Spektrofotometri Sinar Tampak

    OpenAIRE

    Melisa

    2013-01-01

    Parkia speciosa generally consumed by people as other dishes, although there are some people who do not like it due to its odor. It is often recognized as a traditional and uncommon food. This plant products mineral, one of the mineral much is producted is phosphorus. The purpose of this study was to determine levels of phosphorus in the both types: petai padi and papan. Qualitative analysis of phosphorus carried out by turning it into phosphate and ammonium molybdate reagent identified,...

  10. Identifikasi dan Karakterisasi Sumber Daya Genetik Buah-Buahan Lokal di Kabupaten Badung

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    I GEDE SUDARMIKA

    2016-11-01

    Full Text Available Identification and Characterization of Genetic Resources of Local Fruits inBadung Regency. Local fruit are all species of fruits developed and cultivated in Bali,while the local fruit products are all productsderived from fruit plants that are still fresh orthat have been processed. This study aimed to identify the species of genetic resources oflocal fruits in Badung Regency, profiling the genetic resources concerning the morphologicalcharacters, usebility, production, superior fruit, harvest fruit, and geographic distribution mapsof genetic resources. The research was done in all Districts in Badung regency, Province ofBali, namely Petang, Mengwi, Abiansemal, North Kuta, Kuta and South Kuta. Conductedfrom February to September 2015. The research consisted of collecting secondarydata,collecting primary data, surveying genetic resources and species distribution, determiningmorphological characters, determining the superior fruit, and compiling geographical maps.The research found 34 species and 51 sub-species of local fruits in six districts. Based on thevalue of Location Quotient Badung Regency has eight superior fruits commodied that areavocado, durian, guava, jackfruit, pineapple, banana, sapodilla, and watermelon.

  11. ANALISIS KANDUNGAN ASAM ASKORBAT DALAM BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus DENGAN IODIMETRI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Abdul Rahim

    2016-11-01

                  The research to determine “Analysis the Content of Ascorbic Acid in the Red Dragon Fruit by Iodimetri” Vitamin C concentration of postharvest red dragon fruit (Hylocereus Polyrhizus and at the same time to recognize those the packaging could affected conten of obtained Vitamin C. Analysis process was conducted by iodimetric titration method through the sample of dragon fruit with saving period and packaging varied. The result of completed research find out there was are difference concentration of Vitamin C between packaged dragon fruit and without package, the concentration of Vitamin C in packaged dragon fruit was increase the concentration of Vitamin C from the first day (11,1680 mg/100 gram of sample to the third day (14,8017 mg/100 gram of sample and decrease until the fifth day (10,4743 mg/gram of sample, otherwise by another treatment without package the concentration of Vitamin C are increase from the first day (7,4928 mg/100 gram of sample to the sixth day (19,6784 mg/100 gram of sample and decreased until the eighth day (14,1395 mg/100 gram of sample.   Keywords  : Red dragon fruit (Hylocereus Polyrhizus, Vitamin C dan iodimetric titration.

  12. Peramalan Penjualan Buah di Moena Fresh Bali dengan Menggunakan Model Variasi Kalender

    OpenAIRE

    Ermayanthi, Ni Made Dwi; Agus, Dwiatmono; Suhartono, Suhartono

    2012-01-01

    Bali adalah salah satu pulau dengan mayoritas pen-duduk beragama Hindu, terkenal dengan ritual dan prosesi upa-cara keagamaan yang dilakukan setiap hari raya (rahinan). Pe-rayaan hari raya dilakukan dengan membuat sesajen yaitu beru-pa Banten gebogan yang terdiri atas rangkaian masakan dan bu-ah-buahan. Penelitian ini membahas efek variasi kalender Saka dan Pawukon terhadap penjualan (retail) Apel Washington dan Jeruk Kintamani di Bali sebagai salah satu komoditas penting da-lam ritual masyar...

  13. Karakterisasi Mutu Kimiawi, Mikrobiologi Dan Sensori Sari Buah Campuran Nanas Dan Semangka

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yusmarini Yusmarini

    2015-04-01

    Full Text Available (Chemical, Microbiological And Sensory Characteristics Of Mixed Pineapple And Watermelon Juice ABSTRACT. Fruit juice is widely known as beverage that rich of vitamins. The aims of this study were to determine the chemical, microbiological and sensory quality of pineapple juice mixed with watermelon juice and to find the best treatment. Research was conducted experimentally using a completely randomized design with five treatments and three replications. The results showed that increasing watermelon juice will increase the moisture content and pH value, on the other hand will decrease total dissolved solids and vitamin C. Overall sensory panelists liked the mix of pineapple juice and watermelon juice, but in terms of vitamin C the best treatment was pineapple juice and watermelon juice with the ratio of 1.75: 0.25 which have sour taste.

  14. Penggunaan ekstrak kayu nangka (artocarpus heterophyllus sebagai bahan pewarna untuk kulit

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Emiliana Kasmudjiastuti

    2001-12-01

    Full Text Available Abstract The objective of this experiment was to evaluate the effect Alum content and time of mordanting on the rub fastness. Natural dyes from wood dyes Artocarpus heterophyllus haved an intermediate acid resistance (acetic acid, a good alkali resistance (natrium carbonat0 but they had very low sulphur acid resistance and low formic acid resistence. Natural dyes from wood dyes Artocarpus heterophyllus could be used as colouring matter on goat skin distributed throughout the substance of the fibre goat skin. Their rub fastness was a good (dry and wet. The variation of amounts alum (1%, 2%, 3% and treatment of mordanting (before and during dyeing did not influence on rub fastness (dry and wet.

  15. Penekanan Penyakit Blas Leher Malai Padi Menggunakan Ekstrak Kompos Jerami Padi

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Suwandi Suwandi

    2016-08-01

    Full Text Available Blast is the most important disease of rice and may cause significant losses in the reclaimed tidal swamp of South Sumatra. Water extracts of fermented composts prepared from straws of the vigorous rice plant were tested in pot experiment for their ability to control blast. Rice variety Ciherang was grown on mixture of field soil and 1% diseased rice straw (v/v collected from a tidal swamp rice field. Incidence of panicle blast was reduced by 71−87% in response to application of compost extract. The compost extract did not affect seed germination and plant height, instead, it increased the yield. The rice straw from healthy and vigorous plants is potential as a source for blast disease control.

  16. TITIK TANGKAP PENGARUH HIPOTENSIF EKSTRAK TANAMAN OLDENLANDIA CORYMBOSA LINN PADA KUCING

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Achmad Muhamad

    2012-09-01

    Full Text Available In preliminary reports by others it lias been stated that Oldenlandia corvmbosa Linn had an hypoten­sive effect in rabbits. This study confirmed this finding in cats and found that alcoholic-extracts of the plant decreased resistance in the hindleg significantly in acute experiments. By the used'technique of extraction in which the content of the active component was multiplied by about ten times systemic intravenous infusion of the extract decreased the resistance to flow in the hind leg of the cat about 40 per cent. Thin layer chromatography techniques revealed 4 spots in the alcoholic extract but due to certain constraint factors it was not yet able to detect which spot(s contained the active component(s.

  17. Daya antimikroba ekstrak Lecythophora sp. endofit Yang diisolasi dari Alyxia reinwardtii

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Noor Erma Sugijanto

    2012-02-01

    Full Text Available The antimicrobial potential of two endophytic fungi isolated from Alyxia reinwardtii BL, towards selected bacteria (Staphylococcusaureus ATCC 25923, Escherichia coli ATCC 25922, Bacillus subtilis FNCC 0059, Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853, Salmonellatyphi and fungi (Candida albicans was tested using ethyl acetate, n-hexane and n-buthanol extracts of fungi cultivated under malt extract liquid fermentation. The extracts were evaluated for its antimicrobial activity by disc diffusion method followed its MIC by agardilution. Bioautography assay for activity-directed fractionation were also conducted against Bacillus subtilis and Staphylococcus aureus ATCC 25923 and Escherichia coli ATCC 25922. Streptomycin sulphate and my conazole used as reference standards. Lecythophorasp. strain 30.1 and 30.5 have broad spectrum antimicrobial activity and a potential source of new classes of antibiotics that could beuseful for medicines and biological control agents.

  18. Pengaruh Ekstrak Daun Singawalang Terhadap Kadar LDL Tikus Putih Jantan Hiperkolesterolemia

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Claudi Artha

    2017-09-01

    Full Text Available Hypercholesterolemia is a condition of high cholesterol in the blood that is characterized by elevated levels of LDL without elevated triglyceride levels. Thus, currently the use of herbal medicines by utilizing plant biotic compounds being developed. Petiveria Alliaceae or known as singawalang can decrease levels of LDL cholesterol in the blood because of the content of compounds such as flavonoids, alkaloids, and tannins. This study is a laboratory experimental research with pre and posttest control group design. Sample using rats (Rattus norvegicus males, aged 2-3 months with body weight ± 150 grams. The average LDL cholesterol level of negative control group (KN is 3.40 ± 2.07, which means there is no significant increase. In the simvastatin group (S, the treatment group 1 (K1, group 2 (K2, and treatment group 3 (K3 the average of LDL cholesterol results showed a decrease with the result S = -71.10 ± 31.35, K1 = -53.60 ± 26.80, K2 = -67.05 ± 23.98, and K3 = -51.06 ± 20.27. By using One Way Anova obtained significance value of p <0.05, which showed significant differences between group KN with group S, K1, K2, K3.

  19. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Pandan (Pandanus amaryllifolius) dan Fraksi-Fraksinya

    OpenAIRE

    Suryani, Chatarina Lilis; Murti, Siti Tamaroh Cahyono; Ardiyan, Agusta; Setyowati, Astuti

    2018-01-01

    Fractionation process of pandan leaf (Pandanus amaryllifolius) extract could enhance its antioxidant activity as higher purity of bioactive compounds was achieved. The aims of this study were to determine the antioxidant activity of ethanol extract fractions of pandan leaves and to determine the fraction that has the highest antioxidant activity. The research was divided into three stages: (1) extraction and fractionation of pandan leaf extract, (2) phytochemical analysis of pandan leaf fract...

  20. Potensi Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia) Sebagai Penghambat Bakteri Vibrio harveyi

    OpenAIRE

    Gde Raka Angga Kartika; Sri Andayani; Soelistyowati Soelistyowati

    2016-01-01

    Binahong (Anredera cordifolia) is a plant that can treat various kinds of diseases, because this plant has a high antioxidant content and as an antibacterial and antiviral. Vibriosis disease caused by the bacterium Vibrio harveyi is a serious problem in marine and brackish culture, this disease can cause death for shrimp and fish that farmed in marine or brackish. This study aims to determine the potential of using leaf extract Binahong with different concentrations as Vibrio harveyi inhibiti...

  1. Potensi Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia Sebagai Penghambat Bakteri Vibrio harveyi

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Gde Raka Angga Kartika

    2016-07-01

    Full Text Available Binahong (Anredera cordifolia is a plant that can treat various kinds of diseases, because this plant has a high antioxidant content and as an antibacterial and antiviral. Vibriosis disease caused by the bacterium Vibrio harveyi is a serious problem in marine and brackish culture, this disease can cause death for shrimp and fish that farmed in marine or brackish. This study aims to determine the potential of using leaf extract Binahong with different concentrations as Vibrio harveyi inhibiting bacterial growth in vitro. The method used is to test the Minimum inhibitory concentration (MIC to determine minimum levels inhibit the growth of Vibrio harveyi and Minimum Bactericidal Concentration (MBC using paper disc. The results showed the use of leaf extract Binahong (Anredera cordifolia with different concentrations significant effect on the growth of Vibrio harveyi in vitro. Binahong leaf extract (Anredera cordifolia with a concentration of 3%, 5%, 7%, 9%, 11% and 13% is only bacteriostatic which inhibits the growth of bacteria Vibrio harveyi with the best concentration obtained is equal to 13%.

  2. POTENSI EKSTRAK RIMPANG KENCUR (Kaempferia galanga L. MENGHAMBAT PERTUMBUHAN Candida albicans

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Annisa Rahmi

    2016-12-01

    Full Text Available Candida albicans infection is the cause of candidiasis. Candidiasis treatment can be done with a variety of antifungal drugs, one of them is rhizome of kencur (Kaempferia galanga L.. The Rhizome of kencur is selected as a traditional medicine because it contains chemical compounds such as flavonoids, tannins, saponins and essential oil that serves as an antifungal. This study aimed to determine the minimal inhibitory and minimal killing power and also an influence of kencur rhizome extract on the growth of Candida albicans in vitro. This research was true experimental design with posttest only control group design with tube dilution method. Results of Minimal Inhibitory Concentrations (MICs research showed there was no clarity at concentration of 20 mg/mL, 30 mg/mL, 40 mg/mL, and it shows clarity at concentration of 50 mg/mL and 60 mg/mL. Results of Minimum Bactericidal Concentrations (MBCs showed the number of colonies at concentration of 20 mg/mL were 84 colonies, concentration of 30 mg/mL were 48 colonies, concentration of 40 mg/mL were 27 colonies, concentration of mg/mL were 12 colonies and concentration of 60 mg/mL were 0 colony. Based on linear regression test, the result showed significance value of 0.000

  3. Pengendalian Getah Kuning Manggis Menggunakan Ekstrak Rumput Laut dan Pemupukan Kalium

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    I KETUT SUADA

    2016-01-01

    Full Text Available The Control of Mangosteen Yellow Latex Using Seaweed Extract and Potassium Fertilizer. The yellow latex disease decreases fruit quality of mangosteen because of exogenic latex causes dirty fruit and the endogenic latex makes the bitter fruit taste, then it does not deserve to be consumed. The causal agent of the disease was Verticillium alboatrum, Fusarium oxysporum, and Pestalotia macrotricha. Control using synthetic chemical for the fungus is severely decreasing the quality of the environment, therefore the use of organic agent such as botanical fungicide and the use of potassium fertilizer is recommended. The purpose of this research is to find the dose of potassium fertilizer and sea weed extract to decrease yellow latex disease of mangosteen fruit. The research was done in-vivo in the field with indicator of the decrease of yellow latex incident. The research showed that potassium fertilizer of 1.5 kg/plant combine with 1% extract was the best treatment with the lowest yellow latex incident of 9.4%. The treatment effective decreasing the disease of 56.3% compared to control and 56.9% when it is compared to 0,2% Antracol fungicide.

  4. PEMANFAATAN TEPUNG SUKUN (Artocarpus altilis sp. PADA PEMBUATAN ANEKA KUDAPAN SEBAGAI ALTERNATIF MAKANAN BERGIZI UNTUK PMT-AS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dewanti Putri Pratiwi

    2013-11-01

    Full Text Available ABSTRACTBreadfruit is valuable fruit and has a good of nutrient content, but its usage is limited by poor storage properties of fresh fruit. Processing into flour, can increase its utilization. The aim of this research was to utilize breadfruit flour in production of nutritious snack foods for School Supplementary Feeding Programme (PMT-AS. There were three products developed in this study; brownies, pia, and croquette. The research was conducted using experimental design. The proportions of breadfruit flour and wheat flour were different for each product, which brownies was formulated using 70:30, 80:20, 90:10, and 100:0; whereas pia and croquette was formulated by 50:50, 60:40, 70:30, and 80:20. Proximate analysis showed that 100 g brownies contained 409 kcal energy and 7.5 g protein, 100 g pia had 383 kcal energy and 6.7 g protein and croquette had the highest energy and protein content is 455 kcal and 9.9 g protein. In conclusion, all products were suitable as alternative snacks for PMT-AS. The products have met 300 kcal energy and 5 g protein per serving size. Considered also the cost of production, these products have fulfilled criteria to be used in PMT-AS.Keywords: breadfruit, PMT-AS, snacksABSTRAKSukun merupakan buah yang bernilai dan memiliki kandungan gizi yang baik, tetapi penggunaannya terbatas oleh penyimpanan ketika berbentuk buah segar. Sukun yang diubah ke dalam bentuk tepung dapat meningkatkan pemanfaatannya. Tujuan dari penelitian ini adalah memanfaatkan tepung sukun dalam pembuatan kudapan sebagai alternatif makanan bergizi untuk PMT-AS. Terdapat tiga produk dalam penelitian ini, yaitu brownies, pia, dan kroket. Penelitian ini menggunakan desain eksperimental. Perbandingan tepung sukun dan tepung terigu berbeda untuk masing-masing produk. Formulasi brownies adalah 70:39, 80:20, 90:10, dan 100:0, sedangkan formulasi pia dan kroket adalah 50:50, 60:40, 70:30, dan 80:20. Berdasarkan uji organoleptik diketahui bahwa produk

  5. PEMANFAATAN BIJI KERANDANG (Canavalia virosa SEBAGAI BAHAN PENGGANTI KEDELAI DALAM PEMBUATAN TAHU Utilization of Tribal Bean (Canavalia virosa as Soybean Substitution in Tofu Making

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Titiek F. Djaafar

    2012-05-01

    Full Text Available Tribal bean (Canavalia virosa is a type of grain that can be found along the coast of Kulon Progo Regency, Yogya- karta. Tribal bean potential as an alternative food to soybeans substitution. This study aims to determine the physical and chemical quality of tribal bean tofu. Six treatments was performed namely (a tribal bean:soybean = 50 %:50% with rice vinegar 2 % coagulant; (b tribal bean:soybean = 25 %:75 % with rice vinegar 2 % coagulant; (c tribal bean:soybean = 50 %:50 % with lactic acid 2 % coagulant; (d tribal bean:soybean = 25 %:75 % with 2 % lactic acid coagulant; (e tribal bean:soybean = 50 %:50 % with pineapple extract coagulant; and ( f tribal bean:soybean = 25%:75 % with pineapple extract coagulant. Tofu quality was determine, such as pH coagulant, pH whey, rendement, textures, organoleptic test, water content, ash, crude fiber, fat, protein, and HCN. The study was conducted using a complete random design with two replications. The results showed that knows the best tofu kerandang is made with 75% substitution of soybean with rice vinegar coagulant which that rubbery, white, high rendement and a good aroma.Protein content of tribal bean tofu is 13.69 % and 3.40 % fat ABSTRAK Biji kerandang (Canavalia virosa adalah jenis biji-bijian yang dapat dijumpai disepanjang pesisir pantai Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Biji kerandang memiliki potensi sebagai bahan pangan alternatif pengganti kedelai. Pene- litian ini bertujuan untuk mengetahui mutu fisik dan kimia tahu yang dihasilkan dengan bahan dasar biji kerandang. Enam perlakuan yang dilakukan yaitu (a kerandang:kedelai = 50 %:50 % kedelai dengan koagulan cuka beras 2 %; (b kerandang:kedelai = 25 %:75 % dengan koagulan cuka beras 2 %; (c kerandang:kedelai = 50 %:50 % dengan koa- gulan asam laktat 2 %; (d kerandang:kedelai = 25 %:75 % dengan koagulan asam laktat 2 %; (e kerandang:kedelai= 50 %:50 % dengan koagulan ekstrak nanas; dan (f kerandang:kedelai = 25 %:75 % dengan koagulan

  6. Isolasi Dan Identifikasi Terpenoid dari Fraksi n-Butanol Herba Lampasau (Diplazium esculentum Swartz

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Maria Dewi Astuti

    2017-03-01

    Full Text Available Abstrak Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa kimia yang diisolasi dari fraksi n-butanol ekstrak metanol herba lampasau (Diplazium esculentum Swartz. Ekstrak metanol diperoleh secara maserasi dan difraksinasi berturut-turut denganpetroleum eter, etil asetat, dan n-butanol. Fraksi n­-butanol difraksinasidengan kromatografi kolom dengan fase diam silika gel dihasilkan fraksi A, B, C, dan D. Fraksi B dimurnikan dengan kromatografi lapis tipis preparatif pada silika geldihasilkan isolat B1. Isolat B1 berupa padatan tidak berwarna danberfluoresensi putih di bawah lampu UV 366 nm. Panjang gelombang maksimum pada spektra UV  isolat B1 adalah 225 nm dan 272.5 nm yang menunjukkan adanya ikatan rangkap tak terkonjugasi. Spektra IR isolat B1 menunjukkan adanya gugus C=C, –OH, C=O lakton, –CO, C–H ulur, dan C–H tekuk. Spektra 1H-NMR isolat B1 menunjukkan sinyal proton pada ikatan rangkap, proton –OH, proton pada –CH2 yang terikat atom oksigen, serta proton gugus metil –CH3. Berdasarkan data spektra UV, IR, dan 1H-NMR maka isolat B1 disarankan sebagai turunan senyawa triterpenoid hopan-lakton. Kata kunci : diplazium esculentum Swartz, fraksi n-butanol, triterpenoid hopan-lakton  Abstract The research  aims to identify chemical compounds isolated fromn-butanol fraction methanol extract of lampasau herbs (Diplazium esculentum Swartz. The methanol extract was obtained by maceration and fractioned by petroleum ether, ethyl acetate, andn-butanol. N-butanol fraction was fractionated using column chromatography on silica gel produced fractions A, B, C, and D. Fraction B was purified by preparative thin layer chromatography on silica gel produced isolate B1. Isolate B1was colorless solid and has white fluorescent under UV lamp 366 nm. The maximum wavelength on UV spectra of B1 are 225 nm and 272,5 nm indicates the unconjugated double bond. IR spectra of B1 showed the vibration of C=C, –OH, C=O lactone, –CO, C

  7. EFEK ANTIPIRETIK KOMBINASI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (Kalanchoe pinnata L. DAN EKSTRAK DAUN TEMBELEKAN(Lantana camara L. PERS.TERHADAP MARMUT (Cavia porcellus DENGAN DEMAM YANG DIINDUKSI PEPTON

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Heni Purwitasari

    2017-03-01

    Full Text Available Cocor Bebek (Kalanchoe pinnata L. is a medicinal plant that has been used as traditional medicine for long period, used to fight fever, but it empirically leaves of  Tembelekan (Lantana camara L. are also generally primarily used to treat fever. Research on the effects of the combination of Cocor Bebek’s leaf extract (Kalanchoe pinnata L. and the leaf extract of tembelekan (Lantana camara L. Pers on male guinea pig (Cavia porcellus is induced peptone 5% at a dose of 150 mg / kg body weight. With the aim to determine the effect of the combination and determine the effects of the most effective as an antipyretic. Extracts prepared by maceration method using ethanol 95%. Marmots were divided into 4 groups. Each guinea pig was induced using peptone 5%. The first group was given Na CMC as a negative control group 2nd given a combination of one dose combinations (50 + 720. Group 3 was given a second dose combination (100 + 720. Group-4 were given a 3-dose combination (150 + 720. Temperature measurement is carried out for 2 hours with a 30 minute interval. Data were analyzed temperature measurements were statistically analyzed using ANOVA (Analisys Of Variance. The research result was addressing, that the combination of extracts can reduce fever. The combination is most effective as an antipyretic is cocor duck leaf extract 50 mg and 720 mg tembelekan leaf extract (50 + 720.

  8. SENYAWA ASAM 2- METILESTER-1-H-PIROL-4-KARBOKSILAT DALAM EKSTRAK ETIL ASETAT BUAH SALAK VARIETAS BONGKOK SEBAGAI ANTIOKSIDAN DAN ANTIHYPERURICEMIA [Studies on 2-Methylester-1-H-Pyrolle-4-Carboxylic Acid Compound in Ethylacetate Extract of Snake Fruit Variety Bongkok as Antioxidant and Anthyperuricemic

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Leni Herliani Afrianti 1*

    2010-06-01

    Full Text Available The aim of the study was to determine the antioxidant and antihyperuricemia activity of ethyl acetate extract of snake fruit (Salacca edulis Reinw. var. Bongkok. The research methods used in this study comprised of three stages. First stage, the isolation processes, consist ed of maceration, fractionation, and purification using several techniques of chromatography. The chemical structures of the isolated compounds were determined based on UV, IR, 1-D NMR, and 2-D NMR spectral data. The ethyl acetate extract of snake fruit var. Bongkok isolated was a new compound 2-methylester-1-H-pyrolle-4- carboxylic acid. In the second stage the antioxidant activity of the extract and the isolated compounds were measured by 1,1 diphenol (DPPH method. The antioxidant activity of the extracts and the isolated compounds were expressed as IC50, The ethyl acetate extracts at concentrations of 0.2, 2, 20, 200, 400, and 2000 µg/mL showed inhibition of 9.67, 4.47, 41.89, 96.06, 82.54, and 90.60 % respectively, with an IC50 of 1.6 µg/mL. Ascorbic acid standards at the same concentration range showed an IC50 of 0.54 µg/mL. Meanwhile, at the same concentrations the 2-methylester-1-H-pyrolle-4-carboxylic acid showed free radical inhibition of 17.48, 21.48, 18.14, 31.87, and 62.34 % respectively, with an IC50 of 3.27 µg/mL. During the third stage, the antihyperuricemic properties of the extracts and the isolated compound were examinated in vitro using inhibition of xanthin oxidase method. The ethyl acetate extracts at concentrations of 0.01, 0.02, 0.2, 2, and 2000 µg/mL showed xanthin oxidase inhibition of 49.24, 49.58, 50.28 and 52.26 % respectively, with an IC50 of 24.75 µg/mL. At the same concentrations, the 2-methylester-1-H-pyrolle-4- carboxylic acid, showed xanthin oxidase inhibition of 27.7, 30.5, 37.3, 50.27 and 50.55 % respectively, with an IC50 of 48.86 µg/mL. Allopurinol as a standard drug showed an IC50 of 0.92 µg/mL.

  9. EKSTRAKSI PEKTIN DARI KULIT PISANG KEPOK (Musa paradisiaca MENGGUNAKAN PELARUT HCl SEBAGAI EDIBLE FILM

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Megawati Megawati

    2016-06-01

    Full Text Available Pisang merupakan buah yang sering dikonsumsi oleh manusia, baik secara langsung setelah buahnya matang ataupun diolah menjadi makanan lain. Kulit pisang biasanya hanya dibuang menjadi limbah, padahal didalam pisang terdapat kandungan pektin sebanyak 22,4%. Pada penelitian ini dilakukan ekstraksi pektin dengan bahan dasar kulit pisang yang bertujuan untuk mengetahui jenis pisang yang banyak mengandung pektin, pengaruh variasi bahan serta jenis pelarut yang menghasilkan pektin maksimum. Percobaan dilakukan memakai pisang kepok yang dikeringkan dan diekstraksi menggunakan pelarut dengan suhu ekstraksi 600 W, variasi berat bahan 10 dan 15 gram dengan waktu ekstraksi 20 menit. Dengan pelarut HCl. Hasil ekstraksi ditambahkan dengan etanol hingga terbentuk endapan, kemudian disaring dan di oven pada suhu 65 0C sampai berat konstan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menggunakan metode MAE kadar yield nya yaitu 16,53% lebih besar daripada menggunakan metode konvensional kadar yield nya yaitu 12,8%.

  10. Studi Perencanaan Jaringan Long Term Evolution Area Jabodetabek Studi Kasus PT. Telkomsel

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sri Ariyanti

    2014-12-01

    Full Text Available Teknologi LTE merupakan teknologi 4G evolusi dari GSM dengan data rate mencapai 100 Mbps. Operator seluler mempunyai kesempatan untuk menggunakan teknologi tersebut melalui refarming frekuensi. Alokasi yang sesuai saat ini yaitu pada frekuensi 1800 MHz dan 2100 MHz. Sebelum menerapkan teknologi LTE, perlu dilakukan perencanaan baik coverage planning maupun capacity planning untuk menghitung jumlah eNodeB . Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran site yang diperlukan untuk penerapan teknologi LTE pada frekuensi 1800 MHz dan 2100 MHz. Metode penelitian menggunakan pendekatan data kuantitatif yaitu menghitung jumlah site yang dibutuhkan untuk menggelar jaringan LTE. Perhitungan jumlah site tersebut meliputi coverage planning dan capacity dimensioning. Hasil penelitian menunjukkan Jumlah eNodeB yang dibutuhkan untuk membangun jaringan LTE pada daerah Jabodetabek dengan jumlah pelanggan yang dilayani pada tahun pertama sebesar 2.02 juta, bandwidth 10 MHz pada frekuensi 1800 MHz dan 2100 MHz yaitu sebanyak 2546 buah.

  11. Surveilens Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah di Dinas Kesehatan Provinsi Riau

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Mitra Mitra

    2011-05-01

    Full Text Available Indonesia sedang mengalami transisi epidemiologi dibuktikan dengan terjadinya peningkatan angka kematian akibat penyakit non infeksi. Salah satu penyakit non infeksi yang saat ini cenderung menunjukkan peningkatan angka kesakitan yang cukup tinggi adalah Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah (PJPD. Langkah awal untuk pengendalian dan pencegahan adalah melaksanakan Program Surveilens PJPD melalui deteksi dini. Surveilens aktif di lakukan di Kabupaten Kampar. Hasil Surveilans PPJPD dari faktor risiko adalah obesitas umum 11,2%, obesitas sentral 41,4%, hiperkolesterol 65,4%, Diabetes Melitus 5,6%, dan kelainan jantung 46,2%. Prevalensi faktor risiko dan gaya hidup adalah kebiasaan merokok 24,3%, kebiasaan mengkonsumsi alkohol 11,9%, kebiasaan mengkonsumsi asin 41,2%, kebiasaan mengkonsumsi lemak tinggi 72,5%, kurang mengkonsumsi sayur dan buah 53,3%, kurang aktivitas 59,3%, dan stress tinggi 35%. Untuk itu perlu dilakukan survei deteksi dini secara berkala dan berkesinambungan, mengintensifkan penyuluhan kesehatan dan melibatkan peran serta aktif masyarakat.

  12. Game Blok Bakar Berbasis Android Menggunakan Metode LCG dan LFSR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Kadek Adi Praptha

    2015-11-01

    Full Text Available Blok Bakar merupakan permainan kartu tradisional Bali yang menggunakan kartu domino. Konsep utama dari game adalah memilih blok kartu yang terdiri dari 2 buah kartu yang sudah diacak. Namun seiring perkembangan jaman peminat permainan Blok Bakar dari tahun ke tahun mengalami penurunan, sehingga diperlukan sebuah sarana sebagai media pelestarian Budaya Bali. Penelitian ini menyajikan suatu aplikasi game Blok Bakar berbasis Android dengan mengkombinasikan metode pengacakan Linear Congruential Generators (LCG dan Linear Feedback Shift Register (LFSR agar minat masyarakat terhadap game Blok Bakar dapat meningkat. Kombinasi metode digunakan untuk memperoleh kartu acak dan meminimalisir kemunculan kartu yang sama. Game Blok Bakar dibuat dengan menggunakan software Corona SDK dengan bahasa pemrograman Lua. Hasil dari kombinasi metode LCG dan LFSR memberikan perbandingan kemenangan dan kekalahan Bandar sebesar 52% berbanding 48% untuk kondisi taruhan dan 60% berbanding 40% untuk kondisi jumlah kartu. Kata kunci: Blok Bakar, Budaya Bali, game kartu, LCG, LFSR.

  13. PENGUKURAN KINERJA UMKM MENGGUNAKAN PERFORMANCE PRISM

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Cynthia Agelina Purnomo

    2017-10-01

    Full Text Available UMKM XYZ merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan keripik buah nangka. Pada proses observasi langsung di lapangan, perusahaan mempunyai masalah dalam melakukan pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja yang dilakukan hanya berdasarkan Net Profit Margin (rasio laba bersih dibandingkan dengan pendapatan tiap tahunnya. Pengukuran yang dilakukan oleh perusahaan tidak cukup representatif menilai kinerja perusahaan secara keseluruhan. Oleh karena itu, diperlukan alat ukur kinerja yang tepat dan fleksibel, yaitu dengan metode Performance Prism. Proses penentuan Key Performance Indicator (KPI kinerja berdasarkan persetujuan dari pihak manajer perusahaan. Dengan periode dasar (tahun 2015 didapatkan hasil bahwa terdapat 25 Key Performance Indicator yang terdiri dari: 2 KPI Investor, 8 KPI Konsumen, 4 KPI Suplier, 6 KPI Karyawan, dan 5 KPI Masyarakat Sekitar dengan nilai total kinerja keseluruhan sebagai pembanding dengan periode pengukuran adalah 2,232 (kategori cukup sehingga perlu ditingkatkan lagi pada periode selanjutnya berdasarkan saran-saran pada periode dasar.

  14. The effective dose and pattern of soybean extract administration to regulate body weight of laboratory rats

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Meilinah Hidayat

    2016-07-01

    Full Text Available Abstrak Latar Belakang: Protein dalam kedelai, β conglycinin mempunyai efek menekan nafsu makan melalui stimulasi Kolesistokinin. Kolesistokinin adalah hormon yang dilepaskan di saluran pencernaan dipicu oleh asupan protein dan berefek menekan nafsu makan untuk jangka pendek. Detam 1 adalah jenis kedelai berkualitas tinggi berdasarkan dengan Menteri Pertanian Indonesia. Ekstrak protein kedelai Detam 1 oleh Deak metode mengandung kadar β conglycinin yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak protein kedelai Detam 1 metode Deak dalam menurunkan asupan makanan, berat badan, dan kadar CCK plasma selama 14 dan 28 hari pada berbagai dosis dan pola pemberian pada tikus Wistar jantan. Metode: Terdapat sebelas kelompok perlakuan (n=3, kelompok dosis (5mg/1x//hari, 10mg/1x/hari, 20mg/1x/hari, (2,5mg/2x/hari, 5mg/2x/hari, 10mg/2x/hari dan (1,7mg/3x/hari, 3,4mg/3x/ hari, 6,7mg/3x/ hari, kelompok kontrol negatif (akuades dan kelompok positif kontrol (Sibutramine. asupan makanan (g, berat badan (g dan pengukuran tingkat Cholecystokinin plasma dengan metode ELISA (ng / ml. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase penurunan asupan makanan yang terbaik adalah: kelompok 3,4mg/3x/hari (p <0,05, penghambatan berat badan selama 14 hari: kelompok 10 mg/1x/hari, selama 28 hari: kelompok 1,7mg/3x/hari (p <0,05, peningkatan kadar Kolesistokinin plasma: kelompok 20 mg / 1 x / hari (p <0,05. Simpulan: Dosis dan pola pemberian terbaik untuk menghambat berat badan selama 14 hari adalah ekstrak 10 mg sekali sehari di pagi hari, selama 28 hari adalah 1,7 mg tiga kali sehari. (Health Science Journal of Indonesia 2016;7:17-26 Kata kunci: Kedelai Detam 1 -dosis efektif - berat badan - kolesistokinin Abstract Background: Protein in soybean, β conglycinin is responsible for anti-obesity effects by suppressing appetite via stimulation of Cholecystokinin. Cholecystokinin is a hormone released in the digestive tract in response to

  15. AGROFORESTRI UNTUK ADAPTASI DAN MITIGASI PERUBAHAN IKLIM

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Tigor Butarbutar

    2017-01-01

    Full Text Available Hilangnya tutupan lahan hutan karena konversi hutan untuk pemukiman, perkebunan, pertanian dan kebutuhan untuk pembangunan di sektor lain, telah menyebabkan perubahan pola cuaca/iklim di berbagai tempat. Perubahan iklim dapat diantisipasi dengan mitigasi dan adaptasi. Mitigasi berarti usahausaha pencegahan yang perlu dilakukan, sedangkan adaptasi merupakan kegiatan-kegiatan penyesuaian yang perlu dilakukan untuk dapat hidup dan bertahan dan meningkatkan ketahanan, kelenturan dan mengarahkemigrasikarenakondisiiklimyangberbeda.Agroforestridapatmemitigasidanmengadaptasi perubahaniklim dengan alasan-alasansebagaiberikut: aPencampuranjenis pohonpenghasilkayu,buah dan lain-lain, karena campuran jenis lebih baik dari tanaman murni; b Pencampuran jenis yang didasarkan pada sifat toleransi ( dan , sehingga akan memanfaatkan seluruh cahaya untuk fotosintesis; c Pencampuran perbedaan umur; d Pencampuran berdasarkan perbedaan waktu pemanenan; e Penggabungan nilai ekonomi, sosial dan budaya sehingga perubahan vegetasi dapat berjalan seiring dengan perubahan sosial dan budaya secara berangsur yang dapat disesuaikan dengan perubahan iklim; dan f Dapat digunakan sebagai model untuk memfasilitasi perubahan kelompok vegetasi menjadi kelompok yang baru (adaptasi, seperti teori perubahan vegetasi melalui perladangan berpindah-pindahyangteratur.

  16. Analisa Bentuk Profile Dan Jumlah Blade Vertical Axis Wind Turbine Terhadap Putaran Rotor Untuk Menghasilkan Energi Listrik

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Saiful Saiful Huda

    2014-03-01

    Full Text Available Turbin angin adalah suatu alat untuk mengkonversi energi angin menjadi energi mekanik yang kemudian dikonversi lagi menjadi energi listrik. Putaran pada poros turbin angin dihubungkan pada generator untuk menghasilkan energi listrik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan sebelumnya, banyak jenis turbin angin yang ditemukan untuk meningkatkan effisiensi dan torsi yang dihasilkan salah satu contohnya adalah vertical axis wind turbine (VAWT. VAWT merupakan turbin angin dengan sumbu vertical atau tegak lurus terhadap tanah. Tujuan dari tugas akhir ini adalah mengetahui seberapa besar pengaruh peningkatan panjang chord, jumlah blade, sudut pitch dari blade terhadap torsi dan effisiensi yang dihasilkan oleh VAWT dengan pendekatan CFD (Computational Fluid Dynamic. Analisa yang dilakukan untuk melihat efek peningkatan panjang chord, jumlah blade dan sudt pitch dari blade. Setelah analisa berakhir kita membandingkan hasil analisa dalam grafik. Hasil dari analisa tersebut adalah torsi terbesar terdapat pada variasi panjang chord 1.5 m dengan sudut pitch 10o dan jumlah blade 4 buah dengan nilai 134.9452198   Nm.

  17. Perancangan Sistem Navigasi Menggunakan Kamera pada Quadcopter untuk Estimasi Posisi dengan Metode Neural Network

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Redi Kharisman

    2014-03-01

    Full Text Available Sistem navigasi banyak digunakan sebagai pengenal objek dalam radius tertentu, penunjuk arah tujuan, penunjuk posisi objek berada dan sebagainya. Adakalanya sistem navigasi juga memiliki noise atau ketidakakuratan informasi dalam implementasinya sehingga membuat interpretasi terhadap posisi objek menjadi berbeda-beda pula. Dengan menganggap quadcopter sebagai suatu objek terbang dengan warna dominan, penentuan posisi dapat dilakukan proses pencitraan dengan prinsip Stereo Vision yang menggunakan dua buah kamera. Dengan kamera, proses pencitraan dapat dilakukan dengan mengetahui setiap perubahan posisi objek melalui titik tengah objek dengan proses  trackingnya. Namun kamera memiliki noise yang dapat menyebabkan perubahan data yang cukup sering dalam setiap cuplikan datanya. Metode Backpropagation Neural Network digunakan sebagai estimator yang ditujukan agar dapat mengikuti pola data sekaligus juga memberikan posisi yang lebih akurat dengan mengeliminasi noise yang terdapat dalam pola data yang terekam. Sehingga dengan menggunakan metode tersebut, maka sebagian besar noise  yang terjadi, tereliminasi dan grafik pergerakan lebih tampak nyata.

  18. UNSUR-UNSUR EKOLOGI DALAM SASTRA LISAN MANTRA PENGOBATAN SAKIT GIGI MASYARAKAT KELURAHAN KURANJI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Iswadi Bahardur

    2018-01-01

    Full Text Available Sastra sebagai bagian dari representasi kehidupan manusia selalu terikat dengan kultur dan lingkungan manusia. Permasalahan yang disampaikan oleh sastrawan dalam karya sastra merupakan bagian dari kenyataan yang terjadi di lingkungan tempatnya berada. Tidak terkecuali dengan sastra lisan. Sebagai sebuah genre sastra tradisional, sastra lisan memiliki ketergantungan dengan unsur-unsur ekologi yang terdapat di dalam alam semesta. Tumbuh-tumbuhan dan hewan, misalnya memiliki peran dalam konteks pembacaan teks-teks mantra saat proses pengobatan penyakit dilakukan oleh seorang dukun. Sastra lisan mantra pengobatan sakit gigi pada masyarakat Belimbing kelurahan Kuranji Kecamatan Kuranji kotamadya Padang, misalnya, dalam praktiknya oleh dukun selalu melibatkan unsur ekologi. Melalui kajian perspektif ekokritik dapat diketahui kehadiran sastra lisan mantra pengobatan sakit gigi pada masyarakat setempat dilatari oleh persyaratan pelengkap yaitu daun-daunan cocok bebek, air putih, sirih, gambir, kapur sirih, buah pinang, batang muda pohon pisang, daun beluntas, serta rokok. Keterlibatan unsur-unsur ekologi tersebut menunjukkan pencitraan yang kuat dari nature, nurture, dan culture masyarakat Belimbing.

  19. Fetisisme Ras Kaukasoid dan Ras Mongoloid Sebagai Strategi Pemasaran dalam Sinetron Indonesia

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dimas Yudhistira

    2014-12-01

    ABSTRAK   Budaya populer yang tumbuh seiring dengan industrialisasi memengaruhi produksi per- filman di Indonesia. Salah satu genre perfilman di Indonesia adalah sinetron. Sinetron yang di- kategorikan sebagai produk seni kitsch memiliki dua kriteria yaitu sebagai komoditi seni yang populer dan sebagai komoditi dagang yang menghasilkan keuntungan ekonomis. Sebagai se- buah produk seni kitsch yang merupakan dasar pembuatan karyanya adalah selera masyarakat kebanyakan maka sinetron harus jeli dalam melihat keadaan dan latar belakang masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian ini menggambarkan masyara- kat Indonesia yang merupakan ras Melayu telah dijajah oleh ras Kaukasoid dan Mongoloid sebelum tahun 1945 dan setelahnya. Efek dari penjajahan ini adalah ras Melayu telah ditanami fantasi yang menjadi stereotip mengenai ras Kaukasoid dan Mongoloid yang berakhir dengan fetisisme. Fetisisme ini dijadikan sebagai strategi pemasaran oleh produser dan sutradara un- tuk menarik antusiasme calon penonton sinetron. Caranya dengan menampilkan aktor dan aktris Melayu keturunan Kaukasoid dan Mongoloid sebagai pemeran utama.   Kata kunci: sinetron, seni kitsch, ras, fetisisme

  20. PREDIKSI PUNCAK KEMATANGAN BUAH NAGA MELALUI PENGUKURAN GULA REDUKSI DENGAN METODE NELSON-SOMOGYI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Alimuddin -

    2016-01-01

    Full Text Available Prediction of dragon fruit maturation peak by measuring reductor sugar with nelson-somogyi method have been done. Prediction was done by using three modes which are experimental result, regression model and first derivation. Age of the fruit which used in this research were 1, 3, 5 and 7 weeks old. Based on the result of this research can be concluded that maturation peak of dragon fruit happens at between 5 until 6 weeks old. Keywords: Dragon Fruit, Reductor Sugar and Nelson-Somogyi Method.

  1. INTRODUKSI PEMBUATAN ASINAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA SIMPAN BUAH SALAK DI DESA SIBETAN KARANGASEM

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Duniaji A. S.

    2014-08-01

    Full Text Available There are many varieties of salak. Salak Pondoh, Salak Manonjaya and one of very popular is Salak Bali. The taste of Salak Bali is usually sweet and acidic taste, but its pineapple-, pear-, and banana-like aroma, texture very dry and crumbly. Good Manufacturing Practices (GMP with specific Standard Operating Procedures (SOP has been recognized as the requirement of quality and safety management system, competition tools in the global market to improve growers’ knowledge and skills on producing commodities in managing farms and products. The community service was done on July- August 2014 to the women farmer group of KWT Srada and KWT Subak Abian Salak at village Sibetan, Bebandem Distric of Karangasem. The objective of training was to improve the skill of women farmer group on snake fruit pickles products. A number of eight kinds of snake fruits pickle product has been produced. The training has been improving the skill of women farmer group of KWT Srada and KWT Subak Abian Salak at Sibetan to produce the good quality snake fruit pickles products in global market competition.Key word: salak, snake fruit pickles

  2. Pemisahan Dan Penentuan Kadar Asam Sitrat Dari Buah Asam Jawa (Tamarindus Indica.L)

    OpenAIRE

    Napitupulu, Piktor Mangarahon

    2011-01-01

    Determination of citric acid in the flesh of tamarind (Tamarindus Indica Linn) by spectrophotometric had been carried out. Principle of Reaction was oxidation citric acid become acetone, then bromide compound was ready become penta bromoacetone, which was determinated by spectrophotometric with wave length 520 nm. Separation of citric acid from tamarind was done by extraction with methanol as solvent. Then methanol was vapored and citric acid was determinated by spectrophotometric. According ...

  3. Perancangan dan Konstruksi Mesin Sortasi dan Pemutuan Buah Jeruk dengan Sensor Kamera CCD

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Usman Ahmad

    2008-04-01

    Full Text Available Citrus is one of important fruits in Indonesia and its production increases every year. However, postharvest equipment for citrus is very limited, leading to low postharvest technology utilization. The objective of this research was to develop a real-time quality evaluation system using a color CCO camera, to be used as an image sensor and processing unit for quality evaluation of the citrus from acquired image. The system consists of a color CGO camera, a computer with an image frame grabber, an image acquisition chamber, a logic control panel, and a software to run all the installed hardware Some important parameters of visual quality of citrus were studied. Five groups of different quality of citrus, obtained from a big trader in Pasar Induk Kramatjati, were used for samples. The images were captured and then analyzed with image processing program using area projectio and RGB and HSI color model algorithms, for the fruit size and color respectively. The results were analyzed to determine whether there were parameters that correlates with weight, sweetness and firmness, to be used for quality evaluation. Visual parameters that figures the real quality of citrus best were then selected to be used for quality parameters to develop a real-time quality evaluation system for citrus in the next step.

  4. PENGHAMBATAN PEMASAKAN BUAH SRIKAYA (Annona squamosa L. DENGAN SUHU RENDAH DAN PELAPISAN KITOSAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Widya Mudyantini

    2016-03-01

    Full Text Available Annona squamosa L.is one of the perishable climateric fruit. The aims of this research were to study the ethylene levels, physiological and biochemical characters with application of temperatures and chitosan during storage. The research had been performed using Completely Randomized Design (CRD with two factors, the variations in storage temperature (5°C, 15°C, 25°C and the variation in chitosan (0%, 2%, 3%, 4% with five replicates. The treatment of temperature 25°C and chitosan 0% was used as controls. The parameters observed included in respiration rate, weight loss, levels of ethylene, pigments, fruit hardness, ascorbic acid content and sugar reduction. Sugarapple fruit were taken from the same tree. The fruit were coated by chitosan and were stored at storage temperature. Observations were made in everyday until the controls were ripe. Data collected were analyzed using Anava followed byDMRTat 5% test level. The result showed that the combination of storage temperatures and chitosanconcentrationshadsignificant effect on the shelf life and quality of sugar apple fruit measured by several parameters. The treatments wereable to decrease weightloss and respiration rate, to maintain the content of water, the levels of sugar reduction, ascorbic acid content, the levels of a chlorophylls, b chlorophylls, total chlorophylls, and carotenoids were remained still high. The higher temperature is the lower the ethylene levels. The best combination treatment to extend the shelf life and to maintain quality of sugar apple fruit was chitosan 3% at temperatures 15°C.

  5. Pemanfaatan buah apel (Malus sylvestris Mill. lewat matang sebagai substrat nata de apple

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Achmad Gazali

    2017-08-01

    Full Text Available Malang and Batu are territories for the apel production in Indonesia. overripe and rejected apples become trash only. So, it’s needed to make a solution for raising value. The reseach was conducted in Mei-Juli 2016, having an object to utilize the overripe apel for making substrates of nata de apple. Apples were gotten from malang apple shop. Samples were washed and mixed with water until 50%:50% of ratio (cider A, after that, filtering cider with a gause. Cider was deluted by watering again until achieving 75%:25% (cider B and 87,5%:12,5% (cider C of ratio. All ciders were heated to avoid a bacteria contaminant. 100ml each of cider is put into specific bottles and added with 10-20 ml of Gluconobacter xylinus. The ciders were incubated at room temperature. The result of this study showed that the growth of nata de apple on cider A (1.27 ± 0,9cm is thicker than B (1.27 ± 0,9cm and nata on cider B was thicker than C (0.13 ± 0,1 cm. The nata weight was 66.7gr for A, 43gr for B and 4.2gr for C. The residual liquid fermentation test showed that the total acid 0.4 mg/ml for A, 0.3 mg/ml for B and 0.1 mg/ml for C. The sugar reduction degree was 17,15 mg/ml of 32.4 mg/ml for A, 8 mg/ml of 26.4 mg/ml for B, and no sugar reduction of 6.3 mg/ml for C. It could be concluded that the cider A resulting the best subrate of nata de apple..

  6. Desain Kemasan Buah Pasca Panen Dengan Fungsi Higroskopis Melalui Pemanfaatan Komposit Limbah Kayu

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dudy Wiyancoko

    2018-03-01

    This research aims to explain the potential and application of biodegradable material in fruit packaging design, specifically those prepared for post-harvest stage to the retail market. As a case study is packaging of mango ‘gedong gincu’ which is an excellent product of fruit farming in some regencies in West Java. Biodegradable material in this research is the use of wood shavings as a waste material obtained from woodworking process. The results of experimentation from this research are: (1 Wood shavings have hygroscopic function, that is having ability to absorb water molecules so the packaged fruit is not easy to rot; (2 The design of fruit packaging made from wood shavings can be developed as a hygroscopic fruit container and a modular packaging that is easy to make, deliver, stack, and used by the consumer with a good appearance.

  7. Aplikasi Konsep Pengendalian Hama Terpadu untuk Pengendalian Hama Bubuk Buah Kopi (Hypothenemus hampei)

    OpenAIRE

    Inda Laila, Main Sese; Agus, Nurariaty; Saranga, Annie P.

    2011-01-01

    The purpose of the study was to determine the most effective and efficient integrated control package in suppressing coffee berry borer (Hypothenemus hampei Ferr.). The study was conducted in growers??? coffee plantations in Desa Pana, Kecamatan Alla, Kabupaten Enrekang, South Sulawesi and laboratories at the Department of Plant Pests and Diseases, Hasanuddin University, Makassar, from November 2010 to April 2011. The study consisted of five treatments of control packages, namely:...

  8. Analisi Kualitas dan Uji Organoleptik Abon Sapi Terhadap Penambahan Buah Keluwih (Arctocarpus communis

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    M. Nasir

    2016-03-01

    Full Text Available ABSTRACT. A study on the effect of addition of kuluwih on quality and organoleptic test of abon sapi conducted at meat and fish processing loboratory and livestock food laboratory of animal husbandry department faculty of agriculture of syiah kuala university, in august 2006. The research design was completely randomized design that consists of 5 treatments with 4 replications. The treatments were; A = 100 % abon sapi; B=abon sapi and 5 % keluwih; C= Abon sapi and 10% keluwih; D = Abon sapi and 15% keluwih; and E= Abon sapi and 20% keluwih. The results showed that there were no significant effect of addition keluwih on abon sapi on quality and organoliptic test. There was also no significant effect of addition keluwih on rot test that the ammoniac yield was relatively low so that the abon sapi was safely consumption.

  9. PENGARUH KONSENTRASI GLISERIN TERHADAP VISKOSITAS DARI PEMBUATAN PASTA GIGI CANGKANG KERANG DARAH

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Heriawan Budiarto

    2013-04-01

    Full Text Available Telah dilakukan penelitian "Pengaruh Konsentrasi Gliserin Terhadap Viskositas Dari Pembuatan Pasta Gigi Cangkang Kerang Darah" yang dilakukan di PT Biotek Indonesia. Pasta gigi tersebut dibuat dari tepung cangkang kerang darah berukuran 800 mesh dengan campuran gliserin, MgC03, minyak peppermint, ekstrak daun sirih, dan pewarna appel green. Alasan penggunaan cangkang kerang darah adalah untuk memanfaatkan limbah cangkang kerang darah dan kandungan kalsium pada cangkang kerang darah itu tinggi.   Prosedur penelitian ini dilakukan dengan cara pembersihan dan pengeringan cangkang kerang darah, grinding dan screening, penambahan bahan-bahan sampai terbentuk gel pasta gigi berwarna hijau seulas, kemudian dilakukan pengukuran viskositas dari masing- masing konsentrasi gliserin dengan menggunakan viskometer Brookfield model LVDVI+, dengan spindle 4, kecepatan 0,3 rpm. Dari hasil penelitian didapatkan konsentrasi gliserin ideal pembuatan pasta gigi tersebut adalah sebesar 50%. Pasta gigi ini memenuhi standar SNI 12-3524-1994 dengan viskositas 120.000 cP. Peningkatan kadar gliserin (x terbukti menurunkan viskositas pasta gigi (y menurut persamaan linier : y = -25.900x + 14.200.   Kata kunci : gliserin, viskositas, cangkang, kerang darah, limbah

  10. DAYA ANTIMIKROBA EKSTRAK COLEUS AMBOINICUS, LOUR TERHADAP CANDIDA ALBICANS PADA RESIN AKRILIK

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Devi Rianti

    2015-08-01

    Full Text Available A laboratory experimental study conducted on antimicrobial effects of Coleus amboinicus, Lour concentrate towards Candida albicans on acrylic resin. Samples of this study are 10x10x1 mm heat cured acrylic plates immersed in 15%, 12.5%, 10%, 7.5% of Coleus amboinicus, Lour concentrate solution. Sterilized aquadest was used as control. 16 samples were used for each exercise. Statistical analyses used are One-way Anova and LSD with 5% significance degree. The result showed that increasing Coleus amboinicus, Lour concentrate solution i.e. 7.5%, 10%, 12.5%, 15% will increased the antimicrobial effects towards Candida albicans. The most effective concentrate solution in reducing Candida albicans colonies is 15%.

  11. DAYA ANTIMIKROBA EKSTRAK COLEUS AMBOINICUS, LOUR TERHADAP CANDIDA ALBICANS PADA RESIN AKRILIK

    OpenAIRE

    Devi Rianti; Titien Hary Agustantina

    2015-01-01

    A laboratory experimental study conducted on antimicrobial effects of Coleus amboinicus, Lour concentrate towards Candida albicans on acrylic resin. Samples of this study are 10x10x1 mm heat cured acrylic plates immersed in 15%, 12.5%, 10%, 7.5% of Coleus amboinicus, Lour concentrate solution. Sterilized aquadest was used as control. 16 samples were used for each exercise. Statistical analyses used are One-way Anova and LSD with 5% significance degree. The result showed that increasing Coleus...

  12. Pemanfaatan Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava Linn Sebagai Antibakteri dan Antifungi

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Siti Nuryani

    2017-10-01

    This research is pre experiments research with laboratory test to determine the inhibitory power of guava ethanol extract as anti-bacterial and anti-fungal. Guava leaves are old made 70% ethanol extract in LPPT UGM using maceration method. The extract made 3 concentrations ie 25%, 50% and 75%. Each concentration was tested for inhibitory by knowing the diameter of growth barrier to Candida albicans and Staphylococcus aureus. Each concentration is repeated 5 times, resulting in 15 data. The data were analyzed descriptively to illustrate their potential comparisons with chlorhexidine as standard materials. The extract of guava leaf using ethanol 70% in laboratory test resulted in average inhibitory zone diameter as follows: for mushroom C.albicans with extract 25%, 50%, and 75% were 13.4mm, 17.6mm, and 19.4mm. While for S. aureus is 2.2mm, 25.6mm, and 27.2mm. The effect of antifungal power of guava leaf extract (Psidium guajava Linn. on the growth of Candida albicans fungus is smaller compared to Staphylococcus aureus bacteria

  13. ANALISIS EKSTRAK TUMBUHAN REMPAH SEBAGAI PRESERVATIVES MAKANAN TAHU DIUJI SECARA IN VITRO

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    ni luh putu manik widiyanti

    2017-01-01

    Abstract Tofu is know as a traditional food and as a source of high quality protein that contains many essential amino acids and is proven to reduce levels of Low Density Lipoprotein. Tofu susceptible to decomposition by bacteria, because high of the protein content and water content.  But many food entrepreneurs that naughty by adding formalin and methanyl yellow dye that banned its use in food regulation by Minister of Health Num. 1168/Menkes/PER/X/1999 for the food preservatives of tofu. The alternative is an antibacterial plants and used as a natural food preservatives including Cymbopogan ciratus (lemongrass, Cucurma domestica (turmeric and Alpinia galanga (galangal to inhibit bacterial growth in tofu.  Tofu that has been created is still not meet the assessment standards of SNI 01-3142-1992 in aroma part, whereas 50% panelists who stated aroma tofu is slightly acidic. Organoleptic test of tofu in first day of soaked with natural preservatives, 100% panelists who stated tofu that soaked with three kinds natural preservatives with aroma and taste of Cymbopogon ciratus (lemongrass, Cucurma domestica (turmeric and Alpinia galanga (galangal extracts. The characteristic color  of tofu, 100% panelists expressed that tofu with pure white color or pure yellowish and 100% panelists who stated normal of tofu in performance without slimy and moldy. In fact characteristic of tofu is decrease of quality result from organoleptic test on day three and six both in aroma, taste, color and performance of tofu. Gain score result show that tofu soaked with natural preservatives lemongrass concentration 20% that show increase bacteria in number. On third and six days, tofu soaked with 40% and 60% concentrations of lemongrass inhibit growth of bacteria. Result gain score indicates  tofu that soaked with tumeric extract on first and sixth days soaked with 20%, 40% and 60% concentrations   show all of tumeric extract concentrations didn’t inhibit growth of bacteria. On the third day tofu that soaked with only 60% concentration capable to inhibit growth of bacteria.   Result gain score  indicates tofu that soaked with extract of galangal in first day, only concentration 40% show inhibit growth of bacteria. On third and sixth days, all of concentrations of galangal extract didn’t capable inhibit growth of bacteria. Number of SPC bacteria in tofu soaked with preservatives lemongrass with concentration 40% was significantly different with tofu that soaked extract of 20% concentrations of turmeric and galangal.  Number of SPC bacteria in tofu soaked with lemongrass concentration 60% was significantly different with 20% concentrations of both turmeric  and galangal, and 40% concentration of galangal. Number SPC of bacteria in tofu soaked with 20% concentration of turmeric was significantly different with 40%  and 60% concentrations of  lemongrass. Number SPC of bacteria in tofu soaked with 20% concentration of galangal, was significantly different with 40% and 60% concentrations of lemongrass. Number SPC of bacteria in tofu soaked with 40% concentration of galangal was significantly different with 60% concentration of preservatives lemongrass with p<0,05. Inhibition zone by 20% and 40% concentration of lemongrass was significantly different compared with inhibition zone by both 60% concentrations of turmeric and galangal toward growth of bacteria. Inhibition zone by 60% concentration of lemongrass was  significantly different compared with inhibition zone by three kinds of preservatives in 20% and 40% concentrations toward growth of bacteria. Inhibition zona by 20% concentration of tumeric was significantly different compared with inhibition zone by three kinds of preservatives in 60% concentration toward growth of bacteria. Inhibition zone by 40% concentration of tumeric was significantly different compared with inhibition zone by three kinds of preservatives in 60% concentration toward growth of bacteria. Inhibition zone by 60% concentration of tumeric was significantly different compared with inhibition zone by three kinds of preservatives in 20% and 40% concentrations toward growth of bacteria. Inhibition zone by 20% and 40% concentrations of galangal was significantly different compared with inhibition zone by three kinds of preservatives in 60% concentration toward growth of bacteria. Inhibition zone by 60% concentration of galangal was significantly different compared with inhibition zone by three kinds of preservatives in 20% and 40% concentrations toward growth of bacteria. Inhibiton zone was present in growth of bacteria caused by active substances in three kinds of natural preservatives. Coeffisient phenol test was done that show three kinds  of natural preservatives was extracted by hydrodestillation with value equal or less effective than pure phenol.   Key words : spices plants, natural preservatives, tofu, in vitro test.

  14. Uji Penghambatan Aktivitas Alfa-glukosidase Ekstrak Dan Fraksi Daun Antidesma Montanum Blume

    OpenAIRE

    Nofiantini,; Elya, Berna; Azizahwati,

    2012-01-01

    Alpha-Glucosidase inhibitor has known to be a therapeutic agent for diabetes mellitus (DM) treatment, especially type 2 DM. Based on previous studies. There are various plants that have the effect of inhibiting the activity of a-glucosidase, one of which is garu leaves (Antidesma montanum Blume). This research aimed to get the fraction which had the highest Il-glucosidase inhibiting activity from ethanol extract of garu leaves and identify the chemical compounds from the most active fraction....

  15. Pemanfaatan Ekstrak Tanaman Ketan Hitam (Oryza Sativa Glutinosa) sebagai Indikator Asam Basa

    OpenAIRE

    Hasibuan, Muhammad Arief; Amran, Elva Yasmi; ', Susilawati

    2016-01-01

    Research was conducted with the aims to determine pH range, percentage acid base indicator titration error, and stability of Oryza sativa Glutinosa extract as acid base indicator. Oryza sativa Glutinosa grains respectively extracted with maseration using ethanol (HCl 1%). pH range determined by added the extract into buffer solutions pH 1-9. Percentage acid base indicator titration error determined by applied the extract in strong acid-strong base, weak acid-strong base, strong acid-weak base...

  16. Suplementasi ekstrak albumin ikan gabus terhadap status gizi dan imunitas pasien stroke

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Vivien Novarina Kasim

    2017-01-01

    Full Text Available Background: Malnutrition and immunology change in stroke would affect the outcome of the stroke patient. The supplement of the extract of snakehead fish as an alternative is expected could reduce the effect pasca stroke. Objective: This study aims to assess the effect of snakehead fish supplementation on nutritional status, levels of albumin, TLC and TNF-α in stroke patients. Method: This type of study is a quasi-experimental, pre-test post-test group design, by providing treatment to the subject of research and treatment effects were measured and analyzed. Subjects were divided into two groups; a first group which receives 3 x 2 capsule of snakehead fish supplementation as well as diet and nutrition education (intervention group and the second group that received only diet and education (control group. Results: From the results, it was found that nutritional status, which was obtained by measuring UAC in cases and controls are good (SG ≥ 85% but no significant differences between them (p=0.914. There are significant differences between albumin levels before and after intervention (p=0.023 with an average increase of 0.2 g/dl, but not in the control group (p=0.931. For TLC values increased in the intervention group (990,5 sel/mm3 and a decrease in the control group (645,03 sel/mm3 with a significant difference in both groups (p=0.034. There was a decrease of TNFα in both group; for cases (mean=-2.91 and controls (mean=-2.58 with significant differences between the two groups (p=0.001. Conclusion: The supplementation of an extract of snakehead fish could increase the albumin and TLC level and decrease the TNFα in stroke patients.

  17. Karakterisasi Fraksi Aktif Antioksidan dari Ekstrak Etanol Biji Kemangi (Ocimum Basilicum L.

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dede Sukandar

    2016-08-01

    Full Text Available Characterization of antioxidant compounds from the seeds of basil (Ocimum basilicum L. has been done. Extraction is done by maceration method using ethanol solvent, fractionation by TLC and column chromatography, antioxidants test using DPPH method, and characterization of antioxidant compound using GCMS. Ethanol extract and results of fractionation ethanol extract of basil seeds using n-hexane, ethyl acetate, n-butanol and methanol-water extracts show that n-butanol extract has the highest antioxidant activity with IC50 values ​​of 41.90 ppm. Results of column chromatography n-butanol extract using n-hexane : ethyl acetate (1:9 as mobile phase yielded 5 fractions with fraction 4 (F4 isolate has dominant stain of active antioxidants after being sprayed DPPH reagent, it had IC50 values ​​of 39,70 ppm and total phenolic content of 0,003 mg/g. Isolate F4 suspected contains two active compounds as antioxidant which is terpenoid and phenolic compound group, namely squalene and 1,4-di-tert-buthyl-phenol identified by GCMS.DOI :http://dx.doi.org/10.15408/jkv.v0i0.3598

  18. Senyawa Penciri Ekstrak Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk sebagai Anti-Kolesterol

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Irmanida Batubara

    2017-08-01

    Full Text Available Jati belanda (Guazuma ulmifolia Lamk leaves is traditionally used as slimming and cholesterol reducing agent. This research aims to determine the active component on jati belanda leaves as marker compound for cholesterol reducing agent. The quality of leaves was checked prior to use for next step of analysis. Jati belanda leaves with good quality was extracted by ethanol 30% and the extract was separated by chromatography technique such as open column chromatography and preparative high performance liquid chromatography. The results showed that the quality of samples is meet to the requirement of Indonesian Food and Drug Agency (Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM based on moisture content, ash content, and heavy metal content. Based on the separation results showed that the cholesterol reducing compound from jati belanda is quercetin

  19. Pengaruh ekstrak daun kersen terhadap daya tetas dan mortalitas telur itik hibrida

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Fatikhatul Huda Alkhakim

    2016-08-01

    Full Text Available Duck was one of animal protein resources which still has a low hatchability rate. There were Staphylococcus aureus and Salmonella sp.bacteria on hatch egg that can influence mortality of embryos. The objective of the research was to investigate the potential of Muntingia calabura leaf extract as natural antibacteria on the hatchability and embryos mortality of duck’s egg. The research method was field experiment by completely randomized design with five treatments and four replications: P0 (without treatment, A0 (chemical antibacteria, P1(10% of Muntingia calabura leaf extract, P2 (20% of Muntingia calabura leaf extract and P3 (30% of Muntingia calabura leaf extract. These research used four hundred eggs and semi automatical machine for 28 days. Data were analyzed using one–way Anova. The results showed that Muntingia calabura leaf extract has a very significant effect (P<0,01 on hatchability and embryos mortality. The best treatment was found on 20% of Muntingiacalabura leaf extract which increased 12,01% ofhatchability and decreased 43,42% of mortality rate. Keywords: Muntingia calabura, antibacteria, hatchability, embryos mortality

  20. Uji Mutagenik Ames untuk Melengkapi Data Keamanan Ekstrak Gambir (Uncaria gambir Roxb.

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Novi Sulistyaningrum

    2015-05-01

    Full Text Available The main compound of Uncaria gambir Roxb. (gambir, catechin and it’s derivates have been believed to be potential as antiviral. Epigallocatechin gallate (EGCG and epicatechin are catechin derivates which are found to be potential as antiviral against Human Immunodeficiency Virus (HIV. However, gambir extract also contains quercetin that has possibility to be mutagenic. Therefore, a preliminary study towards safety of those compounds within gambir extract, mutagenicity assay using Ames Method has been performed.Sample (gambir extract was obtained from West Sumatera, Indonesia. The extract was characterized according to Farmakope Herbal Indonesia and WHO methods. Mutagenicity test by Ames method utilized a colorimetric microplate in 6 various concentration (125 mg/mL; 62.5 mg/mL; 31.25 mg/mL; 15.625 mg/mL; 7.81 mg/mL dan 3.91 mg/mL against mutant bacteria Salmonella typhimurium TA 98, Salmonella typhimurium TA 100 and Escherichia coli WP2 uvrA with and without the addition of S-9 enzyme. Extract of gambir in this study contains 86.60% of catechin, 12.92% moisture content, 22.49% water-soluble extract content, 80.63% ethanol-soluble extract content, 0.81% total ash, 0.32% acid insoluble ash content and 10.38% in dryness level. From the mutagenicity test and calculation, fold increase (over baseline of the sample in 6 various concentration with and without adding S-9 enzyme are lower than 2. Gambir extract from West Sumatra with catechin contains 86.6% hasn’t showed mutagenic effect due to the fold increase (over baseline of mutagenicity test lower than 2.