WorldWideScience

Sample records for alam sampel air

  1. Sampel Susu Formula dan Praktik Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Tuti Nuraini

    2013-07-01

    Full Text Available Cakupan pemberian air susu ibu (ASI eksklusif di Kota Pagar Alam, tahun 2011 sekitar 43% tergolong rendah. Sebaliknya, pemberian susu formula meningkat tiga kali lipat dari 10,3% menjadi 32,5%. Iklan susu formula telah menyentuh bidan swasta dan puskesmas melalui pendekatan produsen susu formula dan pemberian susu formula secara gratis kepada ibu menyusui. Penelitian yang bertujuan mengetahui determinan kegagalan praktik pemberiaan ASI eksklusif di Kota Pagar Alam Provinsi Sumatera Selatan ini menggunakan desain studi unmatching kasus kontrol. Populasi adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi berusia 7 _ 12 bulan. Penarikan sampel dilakukan dengan metode proportional random sampling. Variabel terikat praktik adalah pemberian ASI eksklusif, variabel bebas adalah pemberian sampel susu formula. Ibu yang mendapat sampel susu formula dan yang tidak mendapat dukungan tenaga kesehatan berisiko 3,67 dan 4,2 kali lebih besar untuk tidak memberikan ASI eksklusif. The coverage of exclusive breastfeeding in the City of Pagar Alam in 2011 was by 43%. Advertising of infant formula has reached privately practicing midwives or health centers. The approach from infant formula manufacturers to midwives in health centers is by providing free milk formula to nursing mothers to be distributed under the pretext of promotion. The objective of this study is to analyze the determinants of exclusive breastfeeding practice failures in the City of Pagar Alam of South Sumatra Province. The population study with an unmatched case-control design was conducted in the City of Pagar Alam. The population was all breastfeeding mothers who had babies in the city of Pagar Alam of South Sumatra Province. The research subjects are breastfeeding mothers who had babies aged 7 - 12 months who selected with proportional random sampling method. The variables of the study included the dependent variable, i.e, the practice of exclusive breastfeeding, the independent variable, i.e, promotion of

  2. The assessment of ambient air pollution pattern in Shah Alam ...

    African Journals Online (AJOL)

    This study implements the statistical analysis to establish the association between air pollution trends with the industrial activities in Shah Alam, Selangor. PCA used to identify most significant parameters contributing to air pollution and it sources of pollutions, whereas SPC used to determine the pattern and contribution ...

  3. PETA KENDALI X DENGAN UKURAN SAMPEL DAN INTERVAL PENGAMBILAN SAMPEL YANG BERVARIASI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Tanti Octavia

    2000-01-01

    Full Text Available Shewhart X chart is widely used in statistical process control for monitoring variable data and has shown good performance in detecting large mean shift but less sensitive in detecting moderate to small process shift. X chart with variable sample size and sampling interval (VSSI X chart is proposed to enhance the ability of detecting moderate to small process shift. The performance of VSSI X chart is compared with those of Shewhart X chart, VSS X chart (Variable Sample Size X chart and VSI X chart (Variable Sampling Interval X chart. Performance of these control charts is presented in the form of ATS (Average Time to Signal which is obtained from computer simulation and markov chain approach. The VSSI X chart shows better performance in detecting moderate mean shift. The simulation is then continued for VSSI X chart and VSS X chart with minimum sample size n 1=1 and n 1=2. Abstract in Bahasa Indonesia : Peta kendali X Shewhart telah umum digunakan dalam pengendalian proses statistis untuk data variabel dan terbukti berfungsi dengan baik untuk mendeteksi pergeseran rerata yang besar, namun kurang cepat dalam mendeteksi pergeseran rerata yang sedang hingga kecil. Untuk mengatasi kelemahan ini, diusulkan penggunaan peta kendali X dengan ukuran sampel dan interval pengambilan sampel yang bervariasi (peta kendali VSSI. Kinerja peta kendali X VSSI dibandingkan dengan kinerja peta kendali Shewhart, peta kendali X VSS (peta kendali X dengan ukuran sampel yang bervariasi, dan peta kendali X VSI (peta kendali X dengan interval waktu pengambilan sampel yang bervariasi. Kinerja peta kendali dinyatakan dalam nilai ATS (Average Time to Signal yang didapatkan dari hasil simulasi program komputer maupun perhitungan Rantai Markov. Peta kendali X VSSI terbukti mempunyai kinerja yang lebih baik dalam mendeteksi pergeseran rerata yang sedang. Selain itu juga disimulasikan penggunaan peta kendali X VSSI dan peta kendali X VSS dengan ukuran sampel minimum n1=1 dan n1

  4. Pengaruh Unsur Alam terhadap Minat Berkunjung Kembali di Mal

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Riza Septriani Dewi

    2016-12-01

    Full Text Available Pusat perbelanjaan yang berkonsep alam dianggap lebih diminati pengunjung. Penelitian ini mengkaji tentang pengaruh unsur-unsur alam terhadap minat konsumen untuk berkunjung kembali. Variabel yang akan dikaji terdiri dari variabel bebas, yaitu air (diam-bergerak dan vegetasi (tanaman rendah-tanaman tinggi, dan variabel terikat, yaitu persepsi alam dan sikap berkunjung kembali. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen stimulus-respon melalui pendekatan kuantitatif dengan prinsip between-subject factorial design. Simulasi gambar digital dari interior pusat perbelanjaan pada 4 kondisi sebagai kombinasi variabel tersebut di atas digunakan sebagai stimulus percobaan, di mana 4 kelompok responden, masing-masing 20 orang, akan menilai stimulus eksperimen dalam kondisi berbeda, atas dasar persepsi alam dan sikap berkunjung kembali. Data eksperimen dihitung dan dianalisa dengan statistik one-way ANOVA. Efek kombinasi variabel air bergerak dan tanaman tinggi ternyata tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap persepsi alam responden. Efek kombinasi variabel air diam dengan tanaman tinggi tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap minat responden untuk berkunjung kembali. Namun, efek kombinasi variabel air mengalir dengan tanaman rendah cenderung lebih mengundang persepsi alam yang baik dan minat berkunjung kembali. Hasil eksperimen ini diharapkan dapat menjadi rekomendasi bagi perkembangan ilmu desain dan sebagai salah satu referensi bagi desainer dan pengembang.Kata Kunci: mal; minat berkunjung; persepsi alam; perilaku konsumen.Effects of Natural Elements on Interest to Revisit a MallShopping malls with a natural concept are more attractive to visitors. This study examined the influence of natural interior design elements on client interest to revisit a mall. The assessed elements consisted of independent variables, namely water (still-standing/flowing and vegetation (ground plants/potted plants, and dependent variables, namely nature

  5. PEMANFAATAN KULIT KAYU ANGSANA (Pterocarpus indicus SEBAGAI SUMBER ZAT WARNA ALAM PADA PEWARNAAN KAIN BATIK SUTERA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dwi Wiji Lestari

    2017-06-01

    Full Text Available Telah dilakukan penelitian pemanfaatan kulit kayu angsana (Pterocarpus indicus sebagai sumber zat warna alam untuk pewarnaan kain batik sutera. Ekstraksi ZWA dilakukan dengan pelarut air dengan variasi suhu ekstraksi 75 °C dan 100 °C. Pewarnaan zat warna alam kemudian diaplikasikan pada kain batik sutera pada kondisi pencelupan asam (pH 4 dan basa (pH 10. Mordan awal yang digunakan adalah tawas dan jirak. Diakhir pewarnaan alam dilakukan fiksasi dengan menggunakan tawas dan tunjung. Berdasar hasil penelitian, kulit kayu angsana terbukti dapat digunakan sebagai sumber zat warna alam untuk batik sutera. Ketuaan warna paling tinggi diperoleh pada pewarnaan batik sutera dengan menggunakan mordan jirek pada suhu ekstraksi 100 °C dalam kondisi pencelupan basa dengan fiksator tunjung. Arah warna yang dihasilkan adalah coklat tua pada suasana pencelupan asam dengan fiksasi tunjung, coklat kemerahan pada suasana  pencelupan asam fiksasi tawas, coklat kemerahan pada suasana  pencelupan basa fiksasi tawas dan coklat tanah pada suasana  pencelupan basa dengan fiksasi tunjung. Hasil uji ketahanan luntur warna terhadap pencucian dari sampel pewarnaan menunjukkan kualitas baik yaitu pada skala 4-5 (Baik. Study on utilizationof angsana (Pterocarpus indicus as natural dye for silk batik has been conducted. The study was aimed to determine the quality of the natural dyeing of the bark of angsana by use jirak (Symplocos fasciculata Zoll. and alum as the natural mordant. Extraction of natural dye was carried out using water by varying the extraction temperature of 75 and 100 °C. The coloration was applied to silk batik at both acid (pH 4 and basic (pH 6 impregnations. The mordant employed  were alum and jirak. The last stage was fixation using alum and ferrosulfate. Based on the results, angsana was proved to be used as a source of natural dyes for silk batik. The highest color intensity was obtained by using angsana bark extract and jirak as mordant at

  6. Penduga Rataan Geometrik pada Sampel Himpunan Terurut untuk Distribusi Normal

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sukma Adi Perdana

    2018-03-01

    Full Text Available Pada kajian ini, dikembangkan sebuah estimator atau penduga untuk rataan geometrik pada desain sampel himpunan terurut. Sampel himpunan terurut adalah sekolompok unit sampel yang diambil dari populasi dimana anggota populasinya diurutkan sebelumnya berdasarkan variabel tertentu yang memiliki korelasi yang kuat dengan populasi yang dibicarakan sebelum pengukuran yang nyata terhadap anggota populasi yang dibicarakan dimana hal ini akan mengurangi biaya dan waktu perhitungan. Kajian dilakukan untuk menginvestigasi bias dan efisiensi relatif dari penduga rataan geometrik yang dikembangkan dan perbandingan efisiensi relatif dilakukan untuk data dari populasi yang berdistribusi normal. Hasil kajian menunjukkan penduga pada sampel himpunan terurut mengungguli penduga pada sampel acak sederhana.

  7. Komposisi Kimia, Kadar Albumin Dan Bioaktivitas Ekstrak Protein Ikan Gabus (Channa Striata Alam Dan Hasil Budidaya

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ekowati Chasanah

    2015-12-01

    Full Text Available Khasiat kesehatan ikan gabus (C. striata telah dikenal secara luas dan saat ini C. striata telah digunakan sebagai bahan baku industri produk suplemen. Tingginya permintaan akan produk suplemen tersebut menimbulkan masalah pada ketersediaan C. striata yang sebagian besar ditangkap dari sungai dan danau sebagai tempat hidupnya. Ikan gabus budidaya dipercaya memiliki kualitas tidak sebaik ikan gabus alam.Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai komposisi kimia, termasuk albumin dan potensi ekstrak protein kasar ikan gabus alam dan hasil budidaya sebagai antioksidan dan anti hipertensi. Hasil analisis menunjukkan bahwa ikan gabus alam dan hasil budidaya memiliki kadar protein yang tidak berbeda secara nyata, tetapi berbeda pada kadar air, abu, dan lemak. Ikan gabus alam memiliki kadar lemak dan abu lebih rendah tetapi kadar air lebih tinggi dibanding ikan gabus budidaya. Ikan dari kedua sumber memiliki bagian yang dapat dimakan atau edible portion (EP sebesar 36%,dengan kadar mineral makro (Na, K, Ca dan mikro (Zn, Fe pada ikan hasil budidaya lebih tinggi dibanding kedua kelompok mineral pada ikan gabus alam. Kadar albumin ikan gabus alam lebih tinggi daripada kadar albumin ikan gabus budidaya. Namun demikian, hasil analisis asam amino menunjukkan bahwa ikan gabus hasil budidaya memiliki kuantitas asam amino yang lebih tinggi daripada ikan gabus alam. Asam amino non essensial dominan adalah alanin, asam aspartat, glisin, alloisoleusin, prolin, dan glutamin, sedangkan asam amino esensial didominasi oleh leusin, lisin, dan fenilalanin. Kedua ikan gabus yang diperoleh dari tempat yang berbeda tersebut memiliki bioaktivitas sebagai antioksidan yang lemah, namun berpotensi sebagai antihipertensi (penghambat Angiotensin Converting Enzyme (ACE dengan kekuatan 1/10 kekuatan kontrol obat hipertensi captopril.

  8. Komposisi Kimia, Kadar Albumin dan Bioaktivitas Ekstrak Protein Ikan Gabus (Channa striata Alam dan Hasil Budidaya

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ekowati Chasanah

    2015-12-01

    Full Text Available Khasiat kesehatan ikan gabus (C. striata telah dikenal secara luas dan saat ini C. striata telah digunakan sebagai bahan baku industri produk suplemen. Tingginya permintaan akan produk suplemen tersebut menimbulkan masalah pada ketersediaan C. striata yang sebagian besar ditangkap dari sungai dan danau sebagai tempat hidupnya. Ikan gabus budidaya dipercaya memiliki kualitas tidak sebaik ikan gabus alam.Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai komposisi kimia, termasuk albumin dan potensi ekstrak protein kasar ikan gabus alam dan hasil budidaya sebagai antioksidan dan anti hipertensi. Hasil analisis menunjukkan bahwa ikan gabus alam dan hasil budidaya memiliki kadar protein yang tidak berbeda secara nyata, tetapi berbeda pada kadar air, abu, dan lemak. Ikan gabus alam memiliki kadar lemak dan abu lebih rendah tetapi kadar air lebih tinggi dibanding ikan gabus budidaya. Ikan dari kedua sumber memiliki bagian yang dapat dimakan atau edible portion (EP sebesar 36%,dengan kadar mineral makro (Na, K, Ca dan mikro (Zn, Fe pada ikan hasil budidaya lebih tinggi dibanding kedua kelompok mineral pada ikan gabus alam. Kadar albumin ikan gabus alam lebih tinggi daripada kadar albumin ikan gabus budidaya. Namun demikian, hasil analisis asam amino menunjukkan bahwa ikan gabus hasil budidaya memiliki kuantitas asam amino yang lebih tinggi daripada ikan gabus alam. Asam amino non essensial dominan adalah alanin, asam aspartat, glisin, alloisoleusin, prolin, dan glutamin, sedangkan asam amino esensial didominasi oleh leusin, lisin, dan fenilalanin. Kedua ikan gabus yang diperoleh dari tempat yang berbeda tersebut memiliki bioaktivitas sebagai antioksidan yang lemah, namun berpotensi sebagai antihipertensi (penghambat Angiotensin Converting Enzyme (ACE dengan kekuatan 1/10 kekuatan kontrol obat hipertensi captopril.

  9. ADSORPSI POLUTAN ION DIKROMAT MENGGUNAKAN ZEOLIT ALAM TERMODIFIKASI AMINA (Adsorption of Dichromate Ions Pollutant Using Ammine Modified-Natural Zeolites

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Eko Sri Kunarti

    2015-11-01

    Full Text Available ABSTRAK Kromium (VI merupakan polutan logam berat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan oleh karena itu pengambilan ion Cr(VI dalam air penting dilakukan untuk mengatasi pencemaran lingkungan. Proses adsorpsi merupakan salah satu teknik sederhana yang dapat digunakan untuk pengambilan ion logam. Pada penelitian ini telah dilakukan kajian adsorpsi ion dikromat sebagai model limbah Cr(VI dalam air menggunakan adsorben zeolit alam termodifikasi amina. Penelitian diawali dengan preparasi adsorben zeolit alam termodifikasi amina. Preparasi dimulai dengan pencucian zeolit alam menggunakan akuades, kemudian refluks zeolit alam menggunakan HCl 3M. Zeolit hasil refluks selanjutnya dimodifikasi menggunakan garam ammonium kuarterner, N-cethyl-N,N,N-trimethylammonium bromide (CTAB dan amina primer, propilamin (PA. Zeolit alam (Z, zeolit teraktivasi asam (ZA dan zeolit hasil modifikasi amina selanjutnya digunakan sebagai adsorben untuk adsorpsi anion dikromat. Karakterisasi adsorben dilakukan dengan mengunakan metode spektroskopi infaramerah dan difraksi sinar-X, sedangkan jumlah anion dikromat yang teradsorpsi dianalisis dengan spektroskopi serapan atom. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel zeolit mengandung mineral klinoptilolit, mordernit dan kuarsa. Struktur zeolit tidak mengalami kerusakan oleh perlakuan termal dan perlakuan kimia. Modifikasi zeolit meningkatkan efisiensi adsorpsi zeolit alam. Ion dikromat dapat teradsorpsi dengan lebih baik oleh zeolit termodifikasi amina daripada zeolit teraktivasi asam dan zeolit tanpa modifikasi, dengan kemampuan adsorpsi zeolit termodifikasi CTAB (CTAB-Z lebih besar daripada zeolit termodifikasi propilamin (PA-Z. Adsorpsi ion dikromat pada adsorben zeolit berlangsung baik dengan urutan CTAB-Z > PA-Z > ZA > Z, dengan kemampuan adsorpsi masing-masing sebesar 1,96; 1,74; 0,90 dan 0,48 mg/g. Adsorpsi anion dikromat oleh zeolit termodifikasi CTAB merupakan adsorpsi kimia (kemisorpsi dengan energi adsorpsi sebesar

  10. Isolasi Dye Organik Alam dan Karakterisasinya Sebagai Sensitizer

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nurussaniah Nurussaniah

    2018-03-01

    Full Text Available Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cara mengisolasi dan karakteristik dye organik alam sebagai sensitizer. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap yaitu persiapan, isolasi dye organik alam, karakterisasi sifat optik, analisis dan menyimpulkan. Isolasi dye organic alam dilakukan untuk memperoleh sari dari bahan-bahan alam. Penelitian ini menggunakan bahan alam yaitu jagung (Zea mays dan labu kuning (Cucurbita moschata. Karakterisasi optik dye organik alam dalam penelitian ini dilihat dari spektrum absorbansi yang diukur menggunakan Spektrophotometer Uv-Vis. Spektrum absorbansi dye diukur dalam kuvet optik, pada panjang gelombang 350-800 . Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolasi dye organik alam diperoleh melalui metode ekstraksi, yaitu suatu metode untuk memperoleh sari dari bahan-bahan alam. Proses ekstraksi dilakukan dengan melarutkan biji jagung (Zea mays dan daging buah labu kuning (Cucurbita moschata dalam pelarut etanol dengan konsentrasi 1:5. Karaktistik optik jagung (Zea mays dan labu kuning (Cucurbita moschata  menunjukkan panjang gelombang yaitu berada pada cahaya tampak dengan rentang panjang gelombang 350 – 500 nm.  Dengan demikian  dye  beta-karoten yang berasal dari jagung (Zea mays dan labu kuning (Cucurbita moschata dapat dimanfaatkan sebagai sensitizer dalam prototipe Dye Sensitized Solar Cell (DSSC.

  11. PEMBELAJARAN AGAMA DAN LINGKUNGAN DALAM KULTUR SEKOLAH ALAM

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Abdulloh Hadziq

    2016-06-01

    Full Text Available Abstrak: Penelitian ini bertujuan melakukan identifikasi tentang konsep integrasi agama dan lingkungan alam dalam Pembelajaran Anak Usia Dini di PAUD Sekolah Alam Ungaran (SAUNG Semarang dan dampaknya terhadap perilaku peserta didik. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa sekolah mengintegrasikan pembelajarannya melalui sunnah kauniyah di alam sekitar serta kehidupan sosial yang dipadukan dengan ajaran Islam. Model pembelajarannya menggunakan metode integratif dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning. Hal tersebut didukung dengan desain kelas seperti saung, kurikulum yang memadukan sumber ajaran Islam dengan kondisi lingkungan sekitar dan kegiatan–kegiatan di luar kelas, sehingga dapat memberi dampak bagi peserta didik dalam menumbuhkan kesadaran dan kecintaannya terhadap alam.Kata kunci: Pembelajaran agama, lingkungan, sekolah alam, PAUD

  12. PEMERIKSAAN BAKTERI LEPTOSPIRA PADA SAMPEL DARAH MANUSIA SUSPECT LEPTOSPIROSIS MENGGUNAKAN METODE PCR (POLYMERASE CHAIN REACTION

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sefrita Tri Utami

    2014-01-01

    Full Text Available ABSTRACTLeptospirosis is a zoonotic disease, which is caused by leptospira. Leptospirosis cases often show no specificclinical symptoms and is difficult to diagnose without testing samples in the laboratory. Testing using PCR(Polymerase Chain Reaction is considered more accurate than the other methods. Components required in theexamination Leptospira bacteria in human blood samples using PCR method is DNA template, DNA polymeraseenzyme, forward primer (PU1 and SU1 and reverse primer (Lep R1, nuclease free water, Mg 2 +, and dNTPs.Examination of Leptospira bacteria in human blood samples include sampling, DNA isolation, examination byPCR, and electrophoresis running.Key words: leptospirosis, Leptospira, PCR methodsABSTRAKLeptospirosis adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri Leptospira. Kasus leptospirosis seringtidak menunjukkan gejala klinis yang spesifik dan sulit didiagnosis tanpa pengujian sampel di laboratorium.Pengujian dengan menggunakan metode PCR (Polymerase Chain Reaction dinilai lebih akurat dibandingkandengan metode yang lain. Komponen-komponen yang dibutuhkan dalam pemeriksaan bakteri Leptospira padasampel darah manusia menggunakan metode PCR adalah DNA template, enzim polymerase, Primer PU 1 danPrimer SU 1, Primer Lep R1, air, Mg2+ , dan dNTP. Pemeriksaan bakteri Leptospira pada sampel darah manusiameliputi pengambilan sampel, isolasi DNA, pemeriksaan dengan metode PCR, dan running elektroforesis.Kata kunci: leptospirosis, Leptospira, metode PCR

  13. Arima and integrated arfima models for forecasting air pollution index in Shah Alam, Selangor

    International Nuclear Information System (INIS)

    Lim, Ying Siew; Lim, Ying Chin; Pauline, Mah Jin Wee

    2008-01-01

    Air pollution is one of the major issues that has been affecting human health, agricultural crops, forest species and ecosystems. Since 1980, Malaysia has had a series of haze episodes and the worst ever was reported in 1997. As a result, the government has established the Malaysia Air Quality Guidelines, the Air Pollution Index (API) and Haze Action Plan, to improve the air quality. The API was introduced as an index system for classifying and reporting the ambient air quality in Malaysia. The API for a given period is calculated based on the sub-index value (sub-API) for all the five air pollutants, namely sulphur dioxide (SO 2 ), nitrogen dioxide (NO 2 ), ozone (O 3 ), carbon monoxide (CO) and particulate matter below 10 micron size (PM 10 ). The forecast of air pollution can be used for air pollution assessment and management. It can serve as information and warning to the public in cases of high air pollution levels and for policy management of many different chemical compounds. Hence, the objective of this project is to fit and illustrate the use of time series models in forecasting the API in Shah Alam, Selangor. The data used in this study consists of 70 monthly observations of API (from March 1998 to December 2003) published in the Annual Reports of the Department of Environment, Selangor. The time series models that were being considered were the Integrated Autoregressive Moving Average (ARIMA) and the Integrated Long Memory Model (ARFIMA) models. The lowest MAE, RMSE and MAPE values were used as the model selection criteria. Between these two models considered, the integrated ARFIMA model appears to be the better model as it has the lowest MAPE value. However, the actual value of May 2003 falls outside the 95% forecast interval, probably due to emissions from mobile sources (i.e., motor vehicles), industrial emissions, burning of solid wastes and forest fires. (author)

  14. Peningkatan Kesejahteraan Perajin Batik Tulis Melalui Penerapan Teknologi Pemungutan Zat Warna Alam

    OpenAIRE

    Prima Astuti Handayani; Catur Rini Widyastuti; Adhi Setiawan

    2013-01-01

    Seiring kemajuan teknologi zat warna alam tergeser oleh keberadaan zat warna sintetis. Penggunaan zat warna alam masih tetap dijaga keberadaannya khususnya pada pembatikan. Kain batik yang menggunakan zat warna alam memiliki nilai jual yang tinggi karena memiliki nilai seni dan warna khas, tidak bersifat karsiogenik, ramah lingkungan serta berkesan etnik dan eksklusif. Zat warna alam coklat untuk pewarnaan batik dapat diperoleh dari kulit soga tingi melalui proses ekstraksi dengan pelarut eta...

  15. HUBUNGAN SELF EFFICACY DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM TERPADU

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Try Susanti

    2016-10-01

    Full Text Available Abstrak   Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti hubungan antara kepercayaan diri (self-efficacy dan prestasi akademik siswa pada sekolah menengah. Sampel penelitian ini berjumlah 37 orang siswa sekolah tahun akademik 2014/2015 yang dipilih dengan teknik total sampling. Pengukuran kepercayaan diri (self – efficacy menggunakan skala The Teacher Efficacy Scale, sedangkan pengukuran prestasi siswa menggunakan nilai rata-rata rapor siswa. Analisis data menggunakan korelasi product moment.  Hasil penelitian menunjukkan kepercayaan diri (self-efficacy diri siswa memiliki hubungan dengan prestasi akademik siswa pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam terpadu (Biologi.  Semakin tinggi kepercayaan diri (self efficacy siswa, semakin tinggi prestasi mereka, sebaliknya semakin rendah kepercayaan diri (self-efficacy siswa maka semakin rendah prestasi akademik mereka pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (Biologi.   Kata kunci: Self Efficacy, Prestasi, Siswa                 Abstract   [Relationship between self-efficacy and academic achievement in science subjects  (Biology].The aim of the study was to  investigate the relation between self-efficacy  and academic achievement in high school students. In this study, 37 students in the academic year 2014/2015 were selected by means of total sampling. To measure self efficacy, The Teacher Efficacy Scale  was used. To measure achievement score grade point average (school report in classes was used.  To analyze data product moment correlation analysis was used.  Analysis of data revealed that self –efficacy are correlated with academic achievement in Biology. The higher the students' self efficacy, the higher the student achievement in science subject (Biology. Conversely, the lower the students' self-efficacy, the lower the learning achievements of students in science subjects (Biology.  Keywords: Sel -f Efficacy, Achievement, Student

  16. INTERKALASI XILENOL ORANGE PADA ZEOLIT ALAM LAMPUNG SEBAGAI ELEKTRODA ZEOLIT TERMODIFIKASI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Fitriyah Fitriyah

    2016-07-01

    Full Text Available Zeolit terbagi menjadi zeolit alam dan zeolit sintesis, kapasitas adsorpsi zeolit alam umumnya lebih rendah daripada zeolit sintesis, sehingga untuk meningkatkan kapasitas adsorpsinya, karakter permukaan zeolit alam perlu diubah dengan melakukan proses modifikasi permukaan melalui berbagai metode, salah satunya dengan metode interkalasi. Tujuan penelitian ini yaitu menginterkalasi zat warna xilenol orange ke dalam zeolit alam Lampung dan mengaplikasikannya sebagai elektroda zeolit termodifikasi. Melalui proses interkalasi diharapkan dapat meningkatkan kegunaan dan nilai tambah dari zeolit. Data hasil penelitian menunjukkan bahwa xilenol orange (XO dapat diinterkalasikan ke dalam zeolit, hal ini dapat dilihat dari pita spektrum FTIR yang memiliki serapan pada bilangan gelombang 1383 cm-1, yaitu menunjukkan serapan dari S=O simetris dan asimetris pada gugus –SO3H,hal ini diduga karena XO memiliki gugus SO3 sehingga menyebabkan adanya serangan pada proton zeolit. Berdasarkan penelitian dapat disarikan bahwa xilanol orange dapat terinterkalasi pada zeolit alam Lampung dan dapat dimanfaatkan sebagai elektroda pendeteksi logam.

  17. Pengaruh Ekstraksi Zat Warna Alam dan Fiksasi Terhadap Ketahanan Luntur Warna pada Kain Batik Katun

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Titiek Pujilestari

    2016-04-01

    Full Text Available ABSTRAKKain katun merupakan jenis kain yang terbuat dari serat kapas, mempunyai sifat mudah menyerap  bahan alami maupun kimia dan banyak digunakan untuk bahan media batik. Telah dilakukan penelitian ekstraksi pada lima jenis zat warna alam dengan menggunakan air. Variasi antara bahan pembawa zat warna dengan air adalah 1 : 6 dan 1 : 8. Fiksasi dilakukan dengan menggunakan kapur, tunjung, tawas, campuran kapur dengan tetes dan tanpa fiksasi. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan air pada ekstraksi dan bahan fiksasi terhadap ketahanan luntur warna pada kain. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstraksi zat warna alam dari daun indigo, daun mangga, kulit kayu nangka, kulit buah manggis dan biji buah kesumba dengan menggunakan air sebanyak 6 dan 8 bagian, memberikan hasil yang tidak jauh berbeda. Jenis zat warna alam dan bahan fiksasi yang diaplikasikan untuk pembatikan kain katun yang memberikan ketahanan luntur baik adalah: kulit buah manggis dengan fiksasi kapur, tawas dan tanpa fiksasi, biji buah kesumba/bixa dengan fiksasi tunjung dan tawas, kulit kayu nangka dengan fiksasi tunjung, daun mangga dengan fiksasi tawas. Daun indigo mempunyai ketahanan luntur warna yang baik sampai sangat baik terhadap pencucian, tetapi kurang baik sampai baik terhadap sinar terang hari. Penggunaan fiksasi campuran kapur dan tetes tebu menghasilkan ketahanan luntur warna pencucian dan sinar terang hari lebih rendah dibanding fiksasi dengan kapur. Ketahanan luntur dari kelima zat warna alam terhadap pencucian lebih baik dibanding ketahanan luntur terhadap sinar terang hari. Kata kunci: zat warna alam, ekstraksi, fiksasi, katunABSTRACTThe cotton fabric is a type of fabric made from cotton fiber, its easily absorbed material both natural and chemical, and widely used as a material for batik.Research extraction of five types of natural dyes made with a variety of colour materials carrier and the use of water is 1:6 and 1:8. Fixation of color on

  18. PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN METODE SIANMETHEMOGLOBIN DENGAN DAN TANPA SENTRIFUGASI PADA SAMPEL LEUKOSITOSIS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    wahdah norsiah

    2015-12-01

    hemoglobin levels over the patient's clinical condition. Keywords: sianmethemoglobin methods, centrifugation, leukocytosis Abstrak: Pemeriksaan kadar hemoglobin metode sianmethemoglobin dipengaruhi leukositosis yang menyebabkan pengukuran absorban meningkat signifikan dan kadar hemoglobin meningkat palsu maka sampel darah yang sudah diencerkan dengan larutan Drabkins di sentrifugasi 3000 rpm selama 10 menit kemudian absorban supernatant diukur dengan fotometer pada λ 546 nm. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pemeriksaan kadar hemoglobin metode siamethemoglobin dengan dan tanpa sentrifugasi pada sampel leukositosis. Jenis penelitian merupakan penelitian observasional laboratorik. Rancangan penelitian ini adalah penelitian cross sectional. Sampel penelitian diambil dari sisa sampel darah pasien yang sudah diperiksa jumlah leukositnya lebih dari 20.000/µL dengan Hematology Analyzer (CEL-DYN Ruby Pebruari-April 2014, dan dibagi menjadi 4 kelompok berdasarkan kriteria jumlah leukosit yaitu kelompok 1. 20.000/µL-29.999/µL, kelompok II. 30.000/µL-39.999/µL, kelompok III. 40.000/µL-49,999/µL, kelompok IV. Lebih dari 50.000/µL. Jumlah sampel yang diambil adalah 20 sampel setiap kelompok, jumlah sampel seluruhnya 80 sampel. Hasil analisis menunjukkan ada perbedaan yang bermakna kadar hemoglobin metode siamethemoglobin dengan dan tanpa sentrifugasi pada sampel leukositosis dengan nilai p = 0,000 lebih kecil dari α 0,05. Kekeruhan leukositosis berpengaruh terhadap selisih kadar hemoglobin dengan dan tanpa sentrifugasi, semakin tinggi jumlah leukosit semakin besar selisih kadar hemoglobin, hasil penelitian pemeriksaan kadar hemoglobin berdasarkan kriteria jumlah leukosit diperoleh selisih kadar hemoglobin dengan dan tanpa sentrifugasi pada kelompok I. 0,22 ± 0,07 g/dL, kelompok II 0,40 ± 0,22 g/dL, kelompok III. 0,44 ± 0,14 g/dL,kelompok IV. 0,85 ± 0,41 g/dL. Pemeriksaan kadar hemoglobin metode sianmethemoglobin pada sampel leukositosis dengan jumlah

  19. Peningkatan Kesejahteraan Perajin Batik Tulis Melalui Penerapan Teknologi Pemungutan Zat Warna Alam

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Prima Astuti Handayani

    2013-02-01

    Full Text Available Seiring kemajuan teknologi zat warna alam tergeser oleh keberadaan zat warna sintetis. Penggunaan zat warna alam masih tetap dijaga keberadaannya khususnya pada pembatikan. Kain batik yang menggunakan zat warna alam memiliki nilai jual yang tinggi karena memiliki nilai seni dan warna khas, tidak bersifat karsiogenik, ramah lingkungan serta berkesan etnik dan eksklusif. Zat warna alam coklat untuk pewarnaan batik dapat diperoleh dari kulit soga tingi melalui proses ekstraksi dengan pelarut etanol. Tujuan spesifik dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah perajin batik Desa Pandan Kabupaten Rembang mampu membuat zat warna batik dari alam, untuk memenuhi kebutuhan dirinya sendiri, sehingga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan keluarga. Metode yang dilakukan meliputi metode ceramah mengenai pembuatan zat warna; metode praktek tentang proses pembuatan zat warna dari kulit soga tingi; metode tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana peserta mampu menerima atau terlibat dalam kegiatan, dan evaluasi untuk memperoleh gambaran penafsiran dan analisis untuk memperoleh simpulan dari semua kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang sudah dilaksanakan.

  20. Desain Rancang Bangun Dapur Umum Portable dalam Penanggulangan Bencana Alam

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Andi Farid Hidayanto

    2017-03-01

    ABSTRAK   Indonesia merupakan daerah rawan bencana. Memenuhi kebutuhan logistik korban dan petugas diperlukan dapur umum. Dapur umum yang ada umumnya berupa tenda peleton, bangunan yang dijadikan posko, atau mobil yang dimodifikasi. Dapur umum yang ada sifatnya darurat, seadanya dan lokasinya jauh dari lokasi bencana. Dari masalah tersebut perlu desain dapur umum untuk penanggulangan bencana alam, yang bisa memenuhi kebutuhan, baik petugas maupun korban. Dalam mendesain menggunakan metode Pahl dan Beitz dengan langkah-langkah Perencanaan dan penjelasan tugas, Perancangan konsep, Perancangan bentuk, dan Perancangan detail. Pengumpulan data menggunakan metode Individual Questionnaire dan Focus Group Discussion yang hasilnya didapatkan atribut yang diperlukan dalam desain. Hasil dari penelitian berupa desain dapur umum untuk penanggulangan bencana alam yang portable, mudah dirakit dan dibongkar, dan dapat didirikan di lokasi yang beraneka kondisi, mudah dioperasikan, mampu menampung fasilitas dan kebutuhan. Desain dapur umum yang dihasilkan dalam bentuk model tiga dimensi berskala, blue print spesifikasi teknis, dan protoype.   Kata kunci: bencana alam, desain, dapur umum, portable.

  1. Alam-Pedja sai sõsara / Martin Pau

    Index Scriptorium Estoniae

    Pau, Martin, 1975-

    2007-01-01

    Laeva, Tähtvere ja Tartu valla maadel sündis ligi 18 ruutkilomeetri suurune Kärevere looduskaitseala, mille põhiväärtuste hulka kuuluvad näiteks väike-konnakotkad ja mitmed teised ohustatud liigid. Lisaks kaart: Kärevere ja Alam-Pedja looduskaitseala

  2. Variasi Temporal dan Stabilitas Fisik dan Kimia Senyawa Bioaktif Karotenoid Rumput Laut Coklat Turbinaria decurrens

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rini Susilowati

    2014-06-01

    Full Text Available Pada pengembangan senyawa bioaktif karotenoid dari rumput laut coklat Turbinaria decurrens sebagai produk nutrasetikal atau pangan fungsional, pengetahuan mengenai variasi temporal dan stabilitas fisik dan kimia senyawa tersebut merupakan hal yang penting. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan variasi temporal dan stabilitas fisik dan kimia senyawa karotenoid dari T. decurrens. Bahan baku T. decurrens diambil dari Pantai Binuangeun, Banten. Kuantifikasi kadar karotenoid pada sampel dilakukan terhadap ekstrak kasar etanol dari sampel dengan menggunakan teknik spektrofotometri UV-Vis. Variasi temporal kadar karotenoid dilakukan dengan pengambilan sampel pada musim penghujan (Februari, musim peralihan (April dan Oktober, serta musim kemarau (Juni dan Agustus, pada tahun 2012. Analisis variabel air (DO, pH, suhu, temperatur, salinitas, fosfat, dan nitrogen anorganik terlarut dari titik pengambilan sampel juga dilakukan, untuk mengetahui faktor utama yang mempengaruhi produksi senyawa ini di alam. Analisis stabilitas senyawa dilakukan dengan perlakuan penambahan asam, basa, oksidator, dan suhu. Hasil pengujian menunjukan bahwa kadar karotenoid temporal dari alga ini berkisar 0,002–0,063 mg/g (bobot segar. Analisis korelasi terhadap variabel air menunjukkan bahwa kadar karotenoid dipengaruhi faktor musim, tidak tergantung pada variabel air lokal. Terkait dengan probabilitas fungsinya dalam fotosintesis, kadar tertinggi senyawa ini terdapat pada musim penghujan. Karotenoid dapat meluruh sebesar 84% pada perlakuan asam, 15% pada perlakukan basa, 28% pada perlakukan oksidasi, dan 15% pada suhu tinggi (70 oC. Dengan demikian, pada pengembangannya sebagai produk pangan fungsional atau nutrasetikal, diperlukan teknik mikroenkapsulasi untuk menjaga stabilitas fisik dan kimia senyawa karotenoid T. decurrens.

  3. Membaca Pertanda Zaman (Eksploitasi Alam oleh Manusia: Sebuah Interpretasi dalam Karya Seni Patung

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yoga Budhi Wantoro

    2014-11-01

    Full Text Available Membaca Pertanda Zaman (Eksploitasi Alam oleh Manusia: Sebuah Interpretasi dalamKarya Seni Patung mewakili bentuk-bentuk eksploitasi alam yang dilakukan olehmanusia adalah sebuah konsep penciptaan karya seni patung sebagai ungkapanpribadi penulis dalam menanggapi, merespons, dan merasakan fenomena eksploitasiyang kebablasan. Berdasarkan observasi, ide, dan sikap kreatif, penulis mencobamenafsirkan dan merepresentasikan gejala serta bentuk eksploitasi alam tersebutdalam bahasa patung yang kaya dengan unsur bentuk, ruang, dan volume. Konsepini, menjadikan alam sebagai objek eksploitasi yang direpresentasikan dalam bentukbatu alami yang sekaligus menjadi media penulis untuk membaca pertanda zaman.Selain itu, konsep etika lingkungan seperti Biosentrime dan konsep kejawen,yaitu Hamemayu Hayuning Bawana (bhs. Jawa yang menjadi jiwa agar kelahiranpatung tersebut menjadi simbol keseimbangan antara manusia dan alam. Dalamhal ini sebongkah batu sebagai metafora dari alam dipecah, diiris, dibor, dan digesersebagai sebuah simbol bentuk eksploitasi yang dilakukan manusia terhadap alam.Kontradiksi antara manusia berteknologi dengan alam, dimetaforakan dalam prosesberkarya, yaitu dengan menggunakan peralatan mekanik ataupun mesin. Alat tersebutsebagai ekses dari perlakukan manusia terhadap alam demi kepentingan dankelangsungan hidup manusia. Sikap penulis yang tetap menghargai alam ditranformasikandalam wujud karya dengan membiarkan karakter batu tetap terjaga alamiahnya.Hasil penciptaan karya seni patung ini, selain memunculkan nilai estetik danbermakna simbolis, juga memberikan corak baru dalam seni rupa khususnya senipatung, serta memberikan ciri khas jati diri penulis dalam penciptaan seni patung. Understanding the Sign of an Era: Nature Exploitation by Human Being- anInterpretation on the Works of Sculpture. Understanding the sign of an era throughthe art of sculpture is one of writer’s expressions in interpreting the form of natureexploitation by

  4. Aplikasi Zat Warna Alam Pada Tenunan Serat Doyo Untuk Produk Kerajinan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dana Kurnia Syabana

    2013-06-01

    Full Text Available AbstrakIsu global akan bahan baku, proses dan produk yang ramah lingkungan semakin berkembang. Pemanfaatan serat alam non tekstil sebagai bahan baku dan penggunaan pewarnaan alam merupakan salah satu alternatif cara untuk menghasilkan produk ramah lingkungan. Tanaman doyo merupakan penghasil serat alam yang telah dimanfaatkan sebagai bahan baku kerajinan tenun. Tujuan dari penelitian ini adalah menerapkan proses pewarnaan alami pada tenunan serat doyo yang ramah lingkungan. Penelitian ini dilakukan dengan pencelupan panas selama 30 menit menggunakan zat warna alam seperti Tingi, Tegeran dan Jalawe dengan rasio konsentrasi 1:10 fiksasi tawas (50g/l, kapur (40g/l dan tunjung (20g/l. Hasil pencelupan pada tenunan serat doyo diuji ketahanan luntur warna terhadap sinar matahari menggunakan standar skala abu-abu. Dari pengujian diperoleh hasil bahwa ketahanan luntur warna terhadap sinar matahari pada tenunan serat doyo untuk pewarnaan Tingi dan Tegeran berada pada skala 5 (baik sekali, sementara pengunaan pewarna Jalawe dengan fiksasi kapur dan campuran kapur-tunjung berada pada skala 4-5 (baik. Dari skala hasil uji ini dapat disimpulkan bahwa pewarnaan alam dapat diterapkan pada serat doyo. Kata Kunci: zat warna alam, serat doyo, uji ketahanan luntur warna terhadap cahaya AbstractGlobal issue of raw materials, processes and products that are environmentally friendly growing. Using of Non Textile natural fiber as raw material and natural dying are one of alternatives way to produce friendly products. Doyo Plant is producing natural fibers that have been used as raw material weaving craft. The purpose of this research is to apply the process of natural dyeing in an environmentally friendly woven fiber doyo. The research was conducted by immersion heat for 30 minutes using natural dyes such as Tingi, tegeran and Jalawe with concentration ratio 1:10 fixation alum (50g / l, lime (40g / l and Tunjung (20g / l. The result of dyeing woven fiber doyo tested

  5. Pengaruh Komposisi Resin Alami Terhadap Suhu Pelorodan Lilin Untuk Batik Warna Alam

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Vivin Atika

    2013-07-01

    Full Text Available AbstrakLilin batik merupakan komponen yang penting dalam pembuatan batik warna alam. Selama ini, lilin yang beredar di pasaran adalah untuk pewarna sintetis. Lilin tersebut membutuhkan suhu yang tinggi untuk proses pelorodannya. Suhu pelorodan yang tinggi mengakibatkan warna alam menjadi luntur. Penelitian Pengaruh Komposisi Resin Alami Terhadap Suhu Pelorodan Lilin Untuk Batik Warna Alam bertujuan untuk mendapatkan komposisi lilin klowong yang sesuai untuk proses pembuatan batik warna alam. Kegiatan ini dibatasi pada penelitian komposisi lilin klowong dengan melakukan variasi berat resin alami yaitu damar matakucing, gondorukem, suhu pelorodan 60, 80, 100 ⁰C dan jenis kain katun prima, primisima. Dari hasil penelitian didapatkan komposisi lilin klowong untuk  batik warna alam yang baik dengan komposisi damar mata kucing (1 bag.; gondorukem (3 bag.; kote (2 bag.; parafin (1 bag.; lilin bekas (2 bag.; dan kendal (1 bag.. Lilin batik tersebut memiliki titik leleh campuran 38 ⁰C serta jumlah lilin terlepas 80 % pada suhu pelorodan 60 ⁰C dan 100 % pada suhu pelorodan 80 ⁰C. Kata kunci: lilin klowong batik, warna alam, komposisi AbstractBatik wax is important component of natural batik making. These times, the market wax is suitable only for synthetic colorant. These wax needs higher temperature on wax removing process. High temperature wax removal process can cause the natural color to exceed. Identification of Natural Resin Composition Effect on Wax Removing Temperature For Batik Natural Dye aims to obtain suitable composition of klowong wax for natural batik dyeing process. This activity is limited to the identification of klowong wax composition by varying the natural resins weight damar matakucing, gondorukem, wax removing process temperature 60, 80, 100 ⁰C and kind of cotton cloth prima, primisima. From the results obtained good klowong wax for natural batik dyeing with material  compositions: damar mata kucing (1 pc.; gondorukem

  6. KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BENCANA ALAM BERVISI SETS TERINTEGRASI DALAM IPA DENGAN MEDIA ANIMASI DAN LEMBAR PERTANYAAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    F. Ferawati*

    2012-07-01

    Full Text Available Penelitian ini bertujuan untuk menentukan keefektifan pembelajaran bencana alam banjir bervisi SETS terintegrasi dalam materi IPA pokok bahasan Perubahan Lingkungan Fisik dengan media animasi dan lembar pertanyaan sebagai solusi alternatif mengatasi rendahnya pemahaman masyarakat terhadap bencana alam banjir melalui pembelajaran formal sejak dini. Desain penelitian ini adalah penelitian eksperimen Pretest-Posttest Control Group Design dengan objek siswa kelas IV SD Tahun Ajaran 2010/2011. Hasil belajar siswa pada materi IPA, bencana alam banjir dan ketuntasan belajar dianalisis dengan uji signifikansi gain. Hasil analisis data menunjukkan siswa yang dikenai pembelajaran bencana alam banjir bervisi SETS terintegrasi dalam materi IPA dengan media animasi dan lembar pertanyaan lebih baik daripada siswa yang dikenai pembelajaran bencana alam banjir bervisi SETS terintegrasi dalam materi IPA dengan media LKS dan pertanyaan mandiri. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran bencana alam banjir bervisi SETS yang terintegrasi dalam materi IPA pokok bahasan Perubahan Lingkungan Fisik dengan media animasi dan lembar pertanyaan lebih efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep bencana alam dan IPA.This study aims to determine the effectiveness of flood natural disasters learning based on SETS vision integrated to Science subject: Physical Environment Changes applying animation media and the question sheet as an alternative solution to overcome the lack of earlier understanding of society to flood natural disasters. Experimental research design: Control Group Pretest-posttest was used with fourth grade students of elementary school of Bandarharjo 02 academic year 2010/2011 used as the research object. Students’ learning outcomes of science: flood natural disasters topic and students’ achievement were analysed through the use of significance gain test. The results of the analysis of experimental data showed the experiment class

  7. JENIS HERPETOFAUNA DI CAGAR ALAM DAN TAMAN WISATA ALAM PENGANDARAN JAWA BARAT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Syafa'at Ariful Huda

    2017-06-01

    Full Text Available This study aims to determine the type of Herpetofauna that often appear in the area Cikamal and Cirengganis. This research was conducted in West Java precisely in Nature Tourism and Pangandaran Nature Reserve. The method used in this research is descriptive qualitative with field research approach (VES. Visual Encounter Survey (VES along the river and river body. The data obtained is analyzed first with the calculation of the number and calculation of the percentage of research results. From the results of this study get 2 types of herpetofauna consisting of amphibians and reptiles. Amphibians consist of a type of frog and type of bangkong. While only the type of lizard reptile found in the two locations. Amphibians and reptiles are found: Type of frog (Fajervarya limnocharis, Rana chalconata, Microdiscus sp, Hylidae, type of bangkong (Microhyla achatina, Bufonidae and Lizard Type (Spenomorphus sp.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis Herpetofauna yang sering muncul di daerah Cikamal dan Cirengganis. Penelitian ini dilakukan di Jawa Barat tepatnya di Wisata Alam dan Cagar Alam Pangandaran. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan riset lapangan (VES. Visual Encounter Survey (VES dengan menyusuri Sungai dan badan Sungai. Data yang diperoleh dianalisis terlebih dahulu dengan perhitungan jumlah dan perhitungan persentase hasil penelitian. Dari hasil penelitian kali ini mendapatkan 2 jenis herpetofauna yang terdiri dari amfibi dan reptil. Amfibi terdiri dari jenis katak dan jenis bangkong. Sedangkan reptil hanya jenis kadal yang di temukan di dua lokasi tersebut. Amfibi dan reptil yang ditemukan yaitu: Jenis katak (Fajervarya limnocharis, Rana chalconata, Microdiscus sp, Hylidae, jenis bangkong (Microhyla achatina, Bufonidae dan Jenis Kadal (Spenomorphus sp.

  8. MODEL PENGELOLAAN LINGKUNGAN TAMAN WISATA ALAM GUNUNG MEJA MANOKWARI PAPUA BARAT (Model Environmental Management of Meja Mountain Natural Manokwari West Papua (Model Environmental Management of Meja Mountain Natural Manokwari West Papua

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Natalsen Basna

    2012-11-01

    Full Text Available ABSTRAK Model pengelolaan lingkungan hutan Taman Wisata Alam Gunung Meja mencapai lingkungan keberkelanjutan apabila aspek ekologis, ekonornis, dan sosial budaya yang dinarnis diperlukan suatu konsep model lingkungan yang permanen dalam pengelolaannya. Model lingkungan adalah perwakilan sebuah objek dalam bentuk aktual atau situasi rill yang ditentukan secara sadar dan terencana. Penelitian ini bertujuan (i menganalisis model sistem blok, (2 mengontruksi model rekayasa struktur hutan tanaman lokal campuran sebagai pengedalian lingkungan masa kini, (3 mengonstuksi model arahan lingkungan pengelolaan wisata alam yang berbasis bisnis konservasi.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah memadukan sumber informasi lingkungan dari data penginderaan jauh, peta tematik, sistem informasi geografis (SIG, dan survei lapangan. Populasi sampel mengenai kerusakan lingkungan dipilih dari peta satuan lahan sesuai dengan liputan citra lansat thematic mapper (TM atau enhanced thematic mapper (ETM seluruh kawasan dan survei lapangan.Hasil penelitian, adalah (1 perumusan model berdasarkan kondisi permasalahan yang terdiri atas model sistem blok berdasarkan blok daerah datar, daerah tangkapan air satu atau daerah dengan kerapatan hutan yang tinggi, blok kerapatan sedang atau daerah tangkapan air dua, blok daerah pernanfaatan dan blok rehabilitasi; (2 mengontruksi model rekayasa struktur hutan tanaman lokal campuran untuk pengendalian lingkungan masa kini berdasarkan stratifikasi tajuk; dan (3 menginstruksi model arahan pengelolaan lingkungan wisata alam yang berbasis bisnis konservasi berdasarkan pada pengembagan jalur pariwisata dan model pengembangan bisnis konservasi. ABSTRACT Model environmental management of forests Meja Mountain Natural Park has achieved thenvironmental aspects of sustainability where ecological, economic and socio-cultural dynamic. At present a concept model of the environment, that can be permanently implied in its management is

  9. Pra Desain Pabrik Dimethyl Ether (DME dari Gas Alam

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ajeng Puspitasari Yudiputri

    2014-09-01

    Full Text Available Berdasarkan data PT Pertamina (Persero, total konsumsi LPG 2008 mencapai 1,85 juta ton dan 600.000 ton di antaranya untuk program konversi. Pada 2009 kebutuhan LPG akan meningkat menjadi 3,67 juta ton dan 2 juta ton di antaranya untuk program konversi sampai akhir tahun. Namun, sumber pasokan LPG dari dalam negeri diperkirakan tidak akan beranjak dari angka 1,8 juta ton per tahun dalam beberapa tahun mendatang. Sehingga, Indonesia harus menutup kebutuhan dengan mengimpor LPG dalam jumlah cukup besar. Maka dari itu dibutuhkan bahan bakar gas lain yang mampu mengatasi permasalahan yang ditimbulkan tersebut. Dimethyl Ether (DME merupakan senyawa ether yang paling sederhana dengan rumus kimia CH3OCH3. Produksi DME dapat dihasilkan melalui sintesis gas alam. DME berbentuk gas yang tidak berwarna pada suhu ambien, zat kimia yang stabil, dengan titik didih -25,1oC. Tekanan uap DME sekitar 0,6 Mpa pada 25oC dan dapat dicairkan seperti halnya LPG. Viskositas DME 0,12-0,15 kg/ms, setara dengan viskositas propana dan butane (konstituen utama LPG, sehingga infrastruktur untuk LPG dapat juga digunakan untuk DME. Berdasarkan data Departemen ESDM pada Januari 2012, total cadangan gas alam Indonesia tercatat mencapai 150,70 Trillion Square Cubic Feet (TSCF. Berdasarkan jumlah tersebut, sebanyak 103,35 TSCF merupakan gas alam terbukti, sementara 47,35 TSCF sisanya masih belum terbukti. Berdasarkan hal tersebut, diketahui bahwa senyawa DME merupakan senyawa yang sesuai untuk bahan substitusi LPG. Dan ditinjau dari analisa ekonomi, didapatkan besar Investasi : $ 636,447,074.69 ; Internal Rate of Return\t: 20.51%; POT: 4.13 tahun; BEP : 37.36 %; dan NPV 10 year : $ 518,848,692. Dari ketiga parameter sensitifitas yaitu fluktuasi biaya investasi, harga bahan baku, dan harga jual dari produk, terlihat bahwa ketiganya tidak memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap kenaikan atau penurunan nilai IRR pabrik. Sehingga pabrik DME dari Gas Alam ini layak untuk

  10. MODEL PEMILIHAN BAHAN PEWARNA ALAM COKLAT BATIK TULIS SOLO DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sri Hartini Hartini

    2014-05-01

    Full Text Available Pewarna alami batik diklaim lebih ramah lingkungan dan telah terbukti menghasilkan emisi yang lebih rendah. Untuk itu penggunaan pewarna alam khususnya batik sangat dianjurkan. Sebuah sentra batik Laweyan di Solo telah memulai penggunaan pewarna alam sejak beberapa tahun yang lalu. Warna yang dominan digunakan adalah warna coklat karena ciri khas batik Solo yang paling banyak menggunakan warna coklat soga. Untuk menghasilkan warna coklat di sentra tersebut banyak pilihan bahan pewarna alam yang digunakan. Penelitian ini bermaksud mengembangkan model pemilihan alternatif bahan alam berdasarkan kriteria-kriteria yang ada. Tahapan dalam pemilihan yaitu menggali kriteria yang berpengaruh, melakukan pembobotan kriteria dan melakukan pembobotan pada alternatif yang ada. Penelitian ini menggunakan metode AHP  dalam pengolahan data sehingga dapat diketahui bahan alam apa yang tepat untuk menghasilkan warna coklat sesuai dengan kriteria-kriteria yang ada. Dari hasil penelitian faktor yang berpengaruh dalam pemilihan bahan alam yaitu 4 variabel 6 kriteria dan 14 sub kriteria. Dari beberapa kriteria tersebut bahan alam yang terpilih adalah jalawe untuk menghasilkan warna coklat. Kata Kunci : batik, pewarna alam, analytical hierarchy process (AHP, laweyan, batik tulis Abstract Natural dyes of batik has claimed to be more environmentally friendly and has been known lower emissions. The use of natural dyes for batik especially highly recommended. A center of batik Laweyan in Solo has initiated use of natural dyes since a few years ago. The dominant colors used are brown because typical Solo batik are the most widely use soga brown color. To produce a brown color in the center of a large selection of natural dyes are used. During this time they are using all these ingredients. This study intends to develop a model of natural selection of alternative materials based on existing criteria. Stages in the selection criteria, namely digging influential,  weighting

  11. OPTIMASI PENCELUPAN KAIN BATIK KATUN DENGAN PEWARNA ALAM TINGI (Ceriops tagal DAN INDIGOFERA Sp

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Titiek Pujilestari

    2017-06-01

    Full Text Available Pencelupan menggunakan zat warna alam pada proses pembuatan batik dilakukan berulang kali agar dihasilkan warna yang kuat. Sedangkan, penyerapan warna oleh serat kain dibatasi oleh kejenuhan serat. Pencelupan berulang tanpa memperhatikan hasil yang diperoleh dapat menambah biaya, tenaga, dan waktu proses pewarnaan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pengulangan pencelupan yang optimum dalam menghasilkan warna kain batik katun yang kuat. Penelitian dilakukan menggunakan media kain katun, zat warna alam tingi dan indigofera, serta bahan fiksasi kapur, tunjung, dan tawas. Pewarnaan dilakukan secara berulang masing-masing 5, 8, 11, dan 14 kali pencelupan. Fiksasi warna tingi dengan menggunakan tawas, kapur, dan tunjung dilakukan setelah proses pewarnaan. Pengujian pada kain katun batik meliputi ketahanan luntur warna terhadap sinar matahari dan pencucian, serta uji beda warna (L*a*b*. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum pencelupan untuk memperoleh arah warna coklat tua/gelap menggunakan pewarna alami tingi dengan fiksasi tunjung adalah 5 dan 8 kali pencelupan, untuk tawas 11 kali pencelupan. Fiksasi dengan tunjung menghasilkan warna kain katun batik lebih tua apabila dibandingkan dengan fiksasi tawas. Perlakuan optimum dalam pencelupan menggunakan pewarna alam indigofera pada kain katun batik adalah sebanyak 8 kali pencelupan dengan hasil arah warna biru paling kuat.Kata Kunci : pencelupan, batik, warna alam, tingi, indigofera 

  12. KERAGAAN WARNA IKAN CLOWN BIAK (Amphiprion percula POPULASI ALAM DAN BUDIDAYA BERDASARKAN ANALISIS GAMBAR DIGITAL

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ruby Vidia Kusumah

    2015-09-01

    Full Text Available Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keragaan warna ikan clown Biak (Amphiprion percula populasi alam dan budidaya berdasarkan analisis gambar digital sebagai dasar upaya pemuliaannya. Gambar digital diambil dari koleksi ikan clown Biak Balai Besar Perikanan Budidaya Laut Lampung, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut Gondol, Bali; serta pengumpul ikan hias di Denpasar, Bali menggunakan kamera digital Canon EOS 600D. Pola warna dikarakterisasi secara visual terhadap variasi strip hitam dan putih pada dasar badan oranye, jenis warna dianalisis menggunakan ImageJ 1.49s, persentase penutupan warna dilakukan dengan Adobe Photoshop CS5. Pola warna dikarakterisasi oleh strip hitam tebal, tipis, gelap, pudar, terputus, bergabung, serta strip putih normal, pelana, spot, melebar, dan terputus. Warna hitam alam dikarakterisasi oleh hue (H: 300-60º, saturation (S: 8%-56%, brightness (B: 3%-19%, sedangkan budidaya H: 300-23º, S: 9%-71%, B: 4%-20%. Warna oranye alam H: 19-33º, S: 88%-98%, B: 47%-85%, dan budidaya H: 14-29º, S: 86%-99%, B: 38%-82%. Warna putih alam H: 36-270º; S: 1%-13%, B: 66%-88%, dan budidaya H: 0-229º, S: 0%-14%, B: 55%-87%. Persentase penutupan warna badan didominasi warna oranye dengan rata-rata 45% untuk populasi alam dan 57% untuk populasi budidaya. Keragaan warna ikan clown Biak dapat diarahkan pada pembentukan strain misbar, picasso, spot (domino, dan onyx. Metode analisis gambar digital sangat potensial digunakan untuk analisis keragaan warna ikan hias.

  13. Limbah Serutan Kayu Matoa (Pometia Pinnata) Sebagai Zat Warna Alam Pada Kain Batik Serat Selulosa

    OpenAIRE

    Haerudin, Agus; Farida, Farida Farida

    2017-01-01

    Potensi limbah sumber daya alam di Indonesia hususnya limbah kayu-kayuan sangat melimpah yang selama ini belum dimanfaatkan dan belum miliki nilai jual yang sangat tinggi, salah satunya serutan kayu matoa. Pada penelitian ini mencoba melakukan ekperimen limbah serutan kayu matoa dimanfaatkan sebagai sumber bahan baku zat warna alam yang akan diaplikasikan pada kain batik serat selulosa.Tujuan dari penelitian ini ingin melihat arah warna yang dihasilkan dari ekstraksi limbah serutan kayu mato...

  14. Studi Pengaruh Jenis Dan Konsentrasi Zat Fiksasi Terhadap Kualitas Warna Kain Batik Dengan Pewarna Alam Limbah Kulit Buah Rambutan (Nephelium Lappaceum)

    OpenAIRE

    Amalia, Rizka; Akhtamimi, Iqbal

    2016-01-01

    Pewarnaan kain batik dapat dilakukan dengan menggunakan zat warna alami dan zat warna sintetis. Keunggulan zat warna alam antara lain lebih murah, ramah lingkungan, dan menghasilkan warna yang khas. Salah satu zat warna alam yang berasal dari limbah yang dapat dimanfaatkan adalah limbah kulit buah rambutan. Kelemahan dari penggunaan pewarna alam yaitu ketahanan luntur warna dan intesitas (ketuaan) warna yang relatif kurang baik. Penggunaan zat fiksasi adalah salah alternatif untuk memecahkan ...

  15. KONTAMINASI MERKURI PADA SAMPEL LINGKUNGAN DAN FAKTOR RISIKO PADA MASYARAKAT DARI KEGIATAN PENAMBANGAN EMAS SKALA KECIL KRUENG SABEE PROVINSI ACEH (Mercury Contamination in the Environmental Samples and Risk Factors in Inhabitants of the Small Scale Gold

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sofia Sofia

    2016-09-01

    Full Text Available ABSTRAK Kegiatan penambangan emas skala kecil dengan teknik amalgamasi dapat memberikan peluang introduksi merkuri (Hg ke lingkungan dan manusia. Penelitian kontaminasi Hg pada air minum, ikan, rambut kepala manusia, dan faktor risiko pada manusia telah dilakukan di wilayah Krueng Sabee, Provinsi Aceh. Metode pengambilan dan pengujian sampel yang mengandung Hg dilakukan dengan prosedur SNI, EPA dan WHO. Rancangan cross sectional survey dilakukan pada empat desa dengan 72 responden yang dipilih secara acak. Wawancara dilakukan menggunakan kuesioner terstruktur untuk mendapatkan informasi terkait faktor risiko kesehatan. Pengukuran konsentrasi Hg untuk sampel air dan ikan dilakukan dengan Cold Vapor Atomic Absorption Spectrophotometer dan untuk sampel rambut kepala menggunakan Inductively Coupled Plasma Mass Spectrometry. Analisis data dilakukan dengan analisis varian, uji t sampel bebas, dan uji t satu sampel. Model prediksi dihasilkan menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan konsentrasi Hg pada sampel air sumur sebesar 0,24 ± 0,25 µg/L; sampel ikan: Rastrellinger kanagurta,149,46 ± 2,00 µg/g, Selaroides sp, 58,6 ± 3,01 µg/g, Euthynnus affinis, 46,3 ± 2,98 µg/g; dan pada rambut kepala mulai dari 11,2 ± 4,02 µg/g hingga 48,3 ± 22,29 µg/g. Faktor-faktor risiko yang berpengaruh terhadap konsentrasi Hg pada responden adalah status bekerja di Krueng Sabee, lokasi, lama tinggal, status pekerja tambang dan lama penggunaan pembakar amalgam. Faktor-faktor risiko ini memberi peran sebesar 45,8% terhadap akumulasi Hg di dalam rambut kepala responden.   ABSTRACT Small-scale gold mining activities with amalgamation process can contribute the entry of mercury (Hg into environment and humans. Research on Hg contamination in drinking water, fish, human head hair, and risk factors has been conducted in the area of Krueng Sabee, Aceh Province. Methods of samples collection and Hg concentrations testing conducted

  16. Behaviour of Spinner Dolphin at Sha\\'ab Samadai, Marsa Alam, Red ...

    African Journals Online (AJOL)

    . Samadai, Marsa Alam, Red Sea. The data were collected from October 2005 until. September 2006 using surface observations. Four objectives were studied: arrival and departure time of dolphins, distribution of dolphin movements within the ...

  17. STUDY ON MACROZOOBENTHOS COMMUNITY IN THE WATERS OF THE RIVER AIR PERIKAN MUNICIPALITY OF PAGAR ALAM SOUTH SUMATRA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rafles Tampubolon

    2017-11-01

    Full Text Available The research entitled “ Study on Macrozoobenthos Community in the Waters of the River Air Perikan Pagar Alam Municipality”, was conducted from November 2007 until March 2008. The aims of the research: to know about composition, density, diversity index, dominancy index, and similarity index, which based on the different microhabitat types. Sampling was carried out on November 2007. Five sampling stations were determined by survey method and the Purposive Sampling method was used at each sampling point to find stony, gravel, sandy and leaf pack area as a different microhabitat substrate. Twenty one orders (Ephemeroptera, Trichoptera, Diptera, Plecoptera, Collembola, Hemiptera, Odonata, Coleoptera, Lepidoptera, Megaloptera, Hymenoptera, Orthoptera, Decapoda, Plesiopora, Tricladida, Amphipoda, Isopoda, Mesogastropoda, Ctenobranchiata, Eulamellibranchiata, and Rhynchobdellida which are consisted of 70 families and 151 genera were identified from four types of substrates on each sampling station. According to this research, station 4 has the highest in composition (80 genera, and the lowest one at station 1(33 genera. The highest abundance was 12589 ind./m2 found in the station 5, and the lowest one was in the station 1 approximately 880 ind./m2. For the diversity index value, station 3 was the highest (3.1 and the lowest one was station 5 (1.9. The Dominancy index was found in station 5 at the sandy substrates was approximately 0,8 index, which dominated by Tubifex sp. There were differences species composition on each station.

  18. Modelling of PM10 concentration for industrialized area in Malaysia: A case study in Shah Alam

    Science.gov (United States)

    N, Norazian Mohamed; Abdullah, M. M. A.; Tan, Cheng-yau; Ramli, N. A.; Yahaya, A. S.; Fitri, N. F. M. Y.

    In Malaysia, the predominant air pollutants are suspended particulate matter (SPM) and nitrogen dioxide (NO2). This research is on PM10 as they may trigger harm to human health as well as environment. Six distributions, namely Weibull, log-normal, gamma, Rayleigh, Gumbel and Frechet were chosen to model the PM10 observations at the chosen industrial area i.e. Shah Alam. One-year period hourly average data for 2006 and 2007 were used for this research. For parameters estimation, method of maximum likelihood estimation (MLE) was selected. Four performance indicators that are mean absolute error (MAE), root mean squared error (RMSE), coefficient of determination (R2) and prediction accuracy (PA), were applied to determine the goodness-of-fit criteria of the distributions. The best distribution that fits with the PM10 observations in Shah Alamwas found to be log-normal distribution. The probabilities of the exceedences concentration were calculated and the return period for the coming year was predicted from the cumulative density function (cdf) obtained from the best-fit distributions. For the 2006 data, Shah Alam was predicted to exceed 150 μg/m3 for 5.9 days in 2007 with a return period of one occurrence per 62 days. For 2007, the studied area does not exceed the MAAQG of 150 μg/m3

  19. Penggunaan Zat Warna Alam untuk Kulit Non Konvensional

    OpenAIRE

    Kasmudjiastuti, Emiliana

    2006-01-01

    Penelitian ini bertujuan untuk mengaplikasikan zat warna alam pada kulit non konvensional dengan mordan yang ramah lingkungan. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : bahan baku berupa kulit biawak, kulit ular kobra, dan kulit ikan kakap awet kering, bahan pewarna dari ekstrak larutan kayu secang, tegeran, nangka, mahoni dan tingi, bahan penyamak krom dan syntan, alum sebagai mordan serta bahan pembantu untuk penyamakan. Tahapan penelitian meliputi persiapan ekstrak larutan zat w...

  20. Senyawa Organik Dalam Air Minum

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sri Soewasti Soesanto

    2012-09-01

    Full Text Available Kadar zat   organik   yang berlebihan dalam  air  minum  tidak diperbolehkan karena selain menimbulkan warna, bau dan  rasa yang tidak  diinginkan, juga mungkin bersifat toksik baik secara langsung maupun setelah bersenyawa dengan zat lain yang ada.Zat organik yang ada dalam air minum dapat berasal dari alam atau sebagai dampak dari kegiatan manusia.

  1. POTENSI “IKAN MURAI AIR TAWAR” (Gymnothorax polyuranodon SEBAGAI IKAN HIAS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ahmad Musa

    2011-12-01

    Full Text Available Indonesia merupakan negara yang kaya akan potensi sumberdaya alam hayati termasuk di dalamnya ikan-ikan air tawar, payau, dan laut yang prospeknya dikembangkan sebagai komoditas yang bernilai ekonomi tinggi. Ikan murai air tawar (Gymnothorax polyuranodon merupakan salah satu spesies ikan yang sebarannya cukup luas di Indonesia. Dalam siklus hidupnya ikan murai ini hidup di air tawar, payau dan laut. Corak warna coklat kekuningan dengan bintik hitam bulat yang tidak teratur pada kepala seperti pita-pita yang warnanya memanjang yang lengkap serta bentuknya yang mirip ular menyebabkan ikan murai ini juga dijadikan ikan hias. Tiga kali koleksi ikan murai di alam telah dilakukan di Sungai Lasusua, Sulawesi Tenggara pada September 2008, Oktober, dan November 2009.

  2. LIMBAH SERUTAN KAYU MATOA (Pometia pinnata SEBAGAI ZAT WARNA ALAM PADA KAIN BATIK SERAT SELULOSA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Agus Haerudin

    2017-06-01

    Full Text Available Potensi limbah sumber daya alam di Indonesia hususnya limbah kayu-kayuan sangat melimpah yang selama ini belum dimanfaatkan dan belum miliki nilai jual yang sangat tinggi, salah satunya serutan kayu matoa. Pada penelitian ini mencoba melakukan ekperimen limbah serutan kayu matoa dimanfaatkan sebagai sumber bahan baku zat warna alam yang akan diaplikasikan pada kain batik serat selulosa.Tujuan dari  penelitian ini ingin melihat arah warna yang dihasilkan dari ekstraksi limbah serutan kayu matoa dengan melakukan beberapa perlakuan variasi suhu ekstrkasi 75°C dan 100°C dengan pelarut air, dalam suasana larutan celup pH asam 4 dan pH basa 10, serta perlakuan mordan akhir tawas 70 g/l dan tunjung 30 g/l, dari hasil ekperiment dilakukan uji beda warna (L, a, b dan uji ketahanan luntur warna pada pencucian.            Hasil uji beda warna (L,a,b pencelupan kayu matoa pada kain katun menghasilkan beda warna dengan kain standar uji dimana secara visualisasi dengan perlakuan suasana celup pH asam dengan mordan akhir tawas menghasilkan arah warna coklat sedang, dan dengan perlakuan mordan akhir tunjung menghasilkan arah warna coklat tua. Pada perlakuan suasana larutan celup pH basa dengan perlakuan mordan akhir tawas menghasilkan arah warna coklat muda serta dengan perlakuan mordan akhir tunjung mendapatkan arah warna coklat sedang. Dari hasil uji ketahanan luntur warna pada pencucian secara umum nilai yang diperoleh 4-5 dalam kategori baik.  

  3. EFISIENSI CONSTRUCTION WETLAND TYPHA SP. SEBAGAI PENGOLAH AIR LIMPASAN JALAN RAYA SECARA ALAMI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rudatin Windraswara

    2011-02-01

    Full Text Available Penelitian ini bersifat desain eksperimental pada skala laboratorium untuk mengetahui kemampuan Typha latifolia. sebagai tanaman wetland dalam mereduksi BOD dan COD yang berasal polutan air limpasan jalan raya sebagai bagian dari sistem drainase yang berkelanjutan. Sampel dalam penelitian ini adalah air limpasan jalan yang berasal dari air hujan yang kemudian masuk ke saluran pengumpul (drainase jalan. Habitat wetland disimulasikan menggunakan kolom dengan tabung yang memiliki volume kosong 20 liter. Susunan tabung adalah sebagai berikut; tanaman wetland, air, pasir dan batu kerikil. Satu tabung lagi akan berlaku sebagai kontrol dengan susunan yang sama tanpa tanaman wetland. Desain tabung memiliki spesifikasi sebagai berikut bahan acrylic dengan ukuran diameter 9,7 cm, tinggi 40 cm, volume 20 liter, media pasir setinggi 10 cm, kerikil 15 cm, kemudian diisi air setinggi 15 cm dari batas kerikil. Nilai BOD dari sampel kontrol setelah hari ke-3 menjadi 87 mg/l dari nilai semula 104 mg/l sedangkan nilai BOD dari sampel uji setelah hari ke-3 menjadi 44 mg/l dari nilai semula 104 mg/l. Hasil ini menunjukkan tanaman tersebut mampu menghilangkan nilai BOD sebesar 65% atau BOD removal sebesar 65%. Nilai COD dari sampel kontrol setelah hari ke-3 menjadi 309 mg/l dari nilai semula 210 mg/l sedangkan nilai COD dari sampel uji setelah hari ke-3 menjadi 87 mg/l dari nilai semula 210 mg/l. Hasil ini menunjukkan tanaman Typha latifolia mampu menghilangkan nilai COD sebesar 58,6% atau COD removal sebesar 58,6%. Kedua parameter tersebut telah sesuai dengan baku mutu Kepmen LH no 112 tahun 2003 dan Kepmen LH no 51 tahun 1999.

  4. Peluang dan Tantangan Undang-undang Desa dalam Upaya Demokratisasi Tata Kelola Sumber Daya Alam Desa: Perspektif Agraria Kritis

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Mohamad Shohibuddin

    2016-11-01

    Full Text Available Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (UU Desa-terlepas dari terobosan politiknya dalam menggulirkan demokratisasi relasi negara-desa-memiliki keterbatasan mendasar terkait isu sumber daya alam di desa mengingat krisis agraria dan krisis ekologi yang terjadi di pedesaan. Selain tidak banyak mengelaborasi aspek-aspek penting dari isu sumber daya alam, UU Desa juga hanya memberikan kewenangan yang minim terhadap swakelola sumber daya alam desa oleh pemerintah desa serta tidak menyentuh ketimpangan akses warga desa terhadap sumber daya alam setempat. Dihadapkan pada tantangan struktural demikian, perjuangan "otonomi desa" akan sulit mendorong transformasi sosial yang berarti tanpa melibatkan upaya penataan sumber daya alam yang berkeadilan dan berkelanjutan. Pada saat yang sama, perjuangan "keadilan sosial-ekologis" akan sulit tampil sebagai agenda kolektif desa tanpa mengupayakan demokratisasi yang lebih dalam di internal desa sendiri. Tulisan ini menawarkan kerangka perjuangan "demokratisasi tata kelola sumber daya alam desa" sebagai konvergensi strategis dari dua perjuangan sebelumnya: "otonomi desa" dan "keadilan sosial-ekologis". Hal ini diupayakan melalui tiga agenda konkret yang saling terkait: penguatan kewenangan desa atas sumber daya alam setempat, demokratisasi relasi-relasi sosio-agraria di desa, dan pembalikan krisis pedesaan untuk merevitalisasi basis-basis produksi desa.Law Number 6 of 2014 on Village-apart from its political contribution in democratizing state-village relation-has a fundamental limitation on natural resource issues in the village in the light of agrarian and ecological crises. This Law offers a minor elaboration on natural resource issues and provides limited authority to the village on this field, while no reference is made to the problem of inequality in community's access to local natural resources. Confronted with such structural challenges, it is argued that "struggle for village autonomy" will

  5. AKTIVASI ZEOLIT ALAM SEBAGAI ADSORBEN PADA ALAT PENGERING BERSUHU RENDAH

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Laeli Kurniasari

    2012-04-01

    penggunaan zeolit sebagai adsorben uap air. Proses pengeringan dengan menggunakan zeolit sebagai adsorben ini memungkinkan operasi pengeringan dilakukan pada suhu rendah sehingga sesuai untuk bahan yang tidak tahan panas. Zeolit alam merupakan salah satu alternatif bahan adsorben. Akan tetapi zeolit ini harus diaktivasi terlebih dahulu untuk mendapatkan zeolit dengan kemampuan adsorpsi yang tinggi. Proses aktivasi pada zeolit akan merubah rasio Si/Al zeolit, polaritas serta afinitas zeolit terhadap air dan meningkatkan pori-pori zeolit Adsorpsi zeolit alam dilakukan dengan dua cara yaitu dengan NaOH dan dengan panas. Pada aktivasi dengan NaOH, zeolit dicampur dengan NaOH 0,5-2N selama 2 jam pada suhu 60-900C. Sementara pada aktivasi fisis, zeolit dipanaskan pada 200-5000C selama 2-5 jam. Untuk mengetahui perubahan struktur pori zeolit maka dilakukan analisa SEM dan untuk mengetahui kemampuan adsorpsi zeolit maka dilakukan analisa daya adsorpsi zeolit terhadap uap air pada berbagai suhu dan berbagai kelembaban relatif. Hasil menujukkan bahwa pada aktivasi dengan NaOH diperoleh kondisi aktivasi terbaik adalah NaOH 1N pada pemanasan 700C dengan daya adsorpsi 0,171 gr uap air/gr adsorben. Sementara untuk aktivasi dengan panas, kondisi aktivasi terbaik adalah pemanasan 3000C selama 3 jam dengan daya adsorpsi 0,137 gr uap air/gr adsorben.

  6. Teknik Pewarnaan Agel dengan Zat Warna Alam dari Daun Jati

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Eustasia Sri Murwati

    2011-04-01

    Full Text Available ABSTRAKAgel (Corypha gebanga BL merupakan jenis tanaman yang banyak tumbuh di Indonesia dan telah dimanfaatkan oleh para perajin untuk dibuat menjadi berbagai jenis barang kerajinan bernilai ekonomis. Namun proses pewarnaan yang sering digunakan selama ini adalah pewarnaan menggunakan zat warna sintetis yang kurang ramah lingkungan. Hal ini terjadi karena masih banyak kendala dalam pewarnaan alam, salah satunya adalah warna yang didapatkan menjadi kusam. Untuk itu diperlukan penelitian teknik pewarnaan yang tepat untuk memperoleh hasil yang optimal. Daun jati dipilih menjadi bahan dasar zat warna alam karena jumlah yang melimpah di Indonesia, regenerasi yang cukup cepat dibandingkan bahan pewarna alam dari kayu, dan termasuk jenis zat warna yang memiliki afinitas besar terhadap serat selulose. Penelitian ini bertujuan memperoleh suhu, lama perendaman, dan proses mordan yang tepat untuk pewarnaan agel dengan zat warna alam dari daun jati. Metoda eksperimental dengan tahapan; penelitian bahan baku, uji kekuatan tarik sebelum dan sesudah diwarna, diproses mordan, diwarna dengan variasi suhu (60°C, 80°C, 100°C dan waktu pencelupan 30 menit, pengujian (ketahanan luntur warna terhadap cuci, gosok, dan sinar matahari, dan ketuaan warna. Hasil pengujian ketuaan warna pada suhu 100°C didapatkan warna paling tua (penyerapan optimal dengan %T (Transmitansi terkecil, suhu 80°C %T lebih tinggi dari pada suhu 100°C, dan pada suhu 60° C %T memiliki nilai tertinggi dengan warna kurang tua. Hasil pengujian ketahanan luntur warna terhadap cuci,gosok, dan sinar matahari baik. Sesudah pewarnaan tidak menurunkan kekuatan tarik.Kata kunci: agel, daun jati, ketuaan warna, suhu,warna alamABSTRACTAgel (Corypha gebanga BL grow widely in Indonesia and has been used by craftmen as material for various kinds of valuable handicrafts. However the coloring process of agel still use the staining with synthetic dyes that are less environmentally friendly. It is caused by

  7. KONDISI RUMPUT LAUT ALAM DI PERAIRAN PANTAI UJUNG GENTENG, SUKABUMI DAN LABUHANBUA, SUMBAWA: POTENSI KARBON BIRU DAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Erlania Erlania

    2015-06-01

    Full Text Available Sumberdaya rumput laut alam yang berlimpah di perairan Indonesia merefleksikan besarnya potensi penyerapan karbon oleh rumput laut untuk mengurangi gas rumah kaca, CO2, yang merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya fenomena perubahan iklim. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi serapan karbon oleh rumput laut alam di kawasan pesisir Labuhanbua, Kabupaten Sumbawa, NTB dan Ujung Genteng, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pengumpulan data lapangan berdasarkan titik-titik pengamatan yang disebar pada transek garis yang tegak lurus terhadap garis pantai; meliputi data luas tutupan, jenis, dan kandungan karbon rumput laut alam yang dominan ditemukan pada kedua lokasi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis-jenis rumput laut yang ditemukan di kawasan pantai Ujung Genteng terdiri atas 36 spesies dan di Labuhanbua 28 spesies. Berdasarkan besarnya simpanan karbon dalam bentuk biomassa pada berbagai spesies rumput laut alam di kedua lokasi penelitian, maka Sargassum sp., Padina sp., Dictyota dichotoma, Hydroclathrus clatratus, Gracilaria sp., G. foliifera, G. salicornia, Gelidium sp., dan Turbinaria sp., merupakan spesies potensial yang berperan sebagai media penyimpanan karbon biru, dan semua jenis tersebut dapat dikembangkan melalui aktivitas budidaya.

  8. PENGARUH KONSENTRASI ZAT PENGEMBAN PADA PEWARNAAN ALAM BATIK KAIN CAMPURAN CHIEF VALUE OF COTTON (CVC

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Agus Haerudin

    2016-12-01

    Full Text Available Mekanisme pewarnaan alam pada batik untuk kain campuran chief value of cotton (CVC membutuhkan suatu zat pengemban (Carrier  yang berfungsi membuka pori-pori serat, sehingga dapat meningkatkan daya difusi zat warna pada serat, salah satu komersial zat pengemban yang umum digunakan adalah carrier T59. Sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penambahan konsentrasi  Carrier T59 pada pewarnaan alam batik kain campuran CVC, dilihat dari hasil evaluasi uji ketahanan luntur warna pada pencucian dan gosokan serta hasil uji ketuaan warna. Metode yang digunakan ekperimen variasi carrier T59 dengan dua perlakuan proses iring cuci dan tidak cuci. Dari hasil pengamatan didapatkan dimana penambahan konsentrasi carrier T59 memberikan pengaruh pada nilai uji ketahanan luntur warna terhadap pencucian, gosokan dan ketuaan warna konsentrasi carreir T59 yang paling baik pada konsentrasi 10 gram/liter. Tingkat ketuaan warna meningkat dengan ada penambahan konsentrasi carrier. Proses iring cuci dan tidak cuci setelah proses simultan tidak banyak memberikan pengaruh karena tidak ada kenaikan nilai uji yang signifikan.Kata kunci : Kain Campuran CVC, Zat Pengemban (Carrier, Zat Warna Alam, Batik. 

  9. Kajian Dampak Perubahan Garis Pantai Terhadap Penggunaan Lahan Berdasarkan Analisa Penginderaan Jauh Satelit Di Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo Jawa Timur

    OpenAIRE

    Prameswari, Siti Rahmi; D. S, Agus Anugroho; Rifai, Azis

    2014-01-01

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak Perubahan garis pantai terhadap Perubahan lahan pesisir di Kecamatan Paiton dalam jangka waktu 16 tahun dengan menggunakan analisa penginderaan jauh satelit. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yakni metode penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya yang berkaitan dengan fenomena alam sedangkan metode pengambilan sampel menggunakan metode Purposive Sampling Method yaitu ...

  10. Penyuluhan Dan Pelatihan Teknologi Pemanfaatan Tanaman Obat Berbasis Kearifan Dan Sumber Daya Alam Lokal Untuk Perbaikan Tingkat Kesehatan Masyarakat Desa Karangsari Wedomartani Sleman

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sri Handayani

    2017-02-01

    Full Text Available Program Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan dan pelatihan teknologi pemanfaatan tanaman obat berbasis kearifan dan sumber daya alam lokal untuk perbaikan tingkat kesehatan masyarakat desa karangsari wedomartani Sleman. Pada akhirnya kegiatan ini akan memberikan wawasan, pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan kepada warga terutama para remaja dan  ibu –ibu dalam memanfaatkan bahan alam di lingkungan sekitar sebagai minuman kesehatan. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 7 Agustus 2016 dengan peserta kegiatan adalah remaja dan ibu-ibu PKK desa Wedomartani Sleman. Kegiatan ini diawali dengan analisis permasalahan di lapangan, diikuti oleh persiapan rancangan  pelaksanaan program, pelatihan dan sosialisasi program yang dilengkapi alat dan bahan serta sarana dan prasarana penunjang kegiatan. Kegiatan diakhiri dengan sosialisasi serta pengarahan pembuatan minuman kesehatan berbasis sumber daya alam local. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa 100% para peserta pelatihan merasakan bahwa kegiatan ini bermanfaat dan memiliki kemauan yang kuat untuk belajar hal baru. Dengan pelatihan yang berkelanjutan,diharapkan peserta memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup bahkan menunjang kebutuhan ekonomi.   Kata kunci: Tanaman obat, sumber daya alam local

  11. Disposal of toxic waste to Kualiti Alam

    International Nuclear Information System (INIS)

    Wilfred Paulus; Nik Marzukee; Syed Abd Malik

    2005-01-01

    The mandate to manage radioactive waste in this country was given to the Radioactive Waste Management Centre, MINT as the only agency allowed to handle the waste. However, wastes which are produced at MINT also include the non-radioactive toxic waste. The service to dispose off this non-radioactive toxic waste has been given to Kualiti Alam, the only company licensed to carry out such activity. Up to now, MINT's Radioactive Waste Management Centre has delivered 3 consignments of such waste to the company. This paper will detail out several aspects of managing the waste from the aspects of contract, delivering procedure, legislation, cost and austerity steps which should be taken by MINT's staff. (Author)

  12. STATUS KEPEMILIKAN LAHAN DAN MODAL SOSIAL DESA PATENGAN DAN DESA ALAM ENDAH KECAMATAN RANCABALI KABUPATEN BANDUNG SELATAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Jadda Muthiah

    2017-05-01

    Full Text Available Patengan and Alam Endah villages located in the Rancabali District South Bandung. Both villages have identical characteristics to the region that most of the people engaged in agricultural with variations in the tourism sector. The identical characteristic make social capital comparation can be done. Differences in the two villages is contained in land tenure wich unlike Alam Endah Village that have private land tenure, Patengan Village are in state land tenure. The field research was conducted in June 2016. The depth interviews were conducted using a semi-structured questioner developed by Social Capital Assessment Tool (SCAT. Research is done by carefully observing the phenomenon using participant observation approach. Research showed that land tenure have effect on social capital (especially on trust, norm, caring and proactive action element which happened because public concern over restrictions on access to natural resources increase the value of social capital because people tend to give positive responses to avoid conflict. In contrary, a figure that have influence toward natural resources access followed by other society member makes social capital inevitable increase. Key word: Alam Endah Village, land tenure, Patengan Village, social capital  

  13. APLIKASI INSEMINASI BUATAN PADA UDANG WINDU, Penaeus monodon ALAM MENGGUNAKAN SUMBER DAN JUMLAH SPERMATOFOR YANG BERBEDA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Samuel Lante

    2017-01-01

    Full Text Available Salah satu kendala utama dalam domestikasi udang windu adalah rendahnya tingkat perkawinan secara alami dalam wadah budidaya. Hal yang sama terjadi pada udang windu alam yang digunakan di unit pembenihan. Salah satu upaya untuk mendapatkan telur fertil adalah melalui inseminasi buatan (IB. Inseminasi buatan merupakan teknik mentransfer spermatofor dari induk jantan dengan cara memasukkannya ke dalam telikum udang betina. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa reproduksi udang windu betina alam pasca-inseminasi menggunakan sumber dan jumlah spermatofor induk jantan alam yang berbeda. Penelitian dilakukan dua tahap yaitu 1 IB menggunakan spermatofor induk jantan dari perairan Sulawesi Selatan (SS dan spermatofor induk jantan dari Aceh (SA dan 2 IB menggunakan jumlah spermatofor berbeda yaitu satu spermatofor (S-1 dan dua spermatofor (S-2 pada udang windu betina alam. Inseminasi spermatofor dilakukan pada induk udang windu betina setelah dua hari moulting. Hasil yang diperoleh pada IB tahap pertama menunjukkan bahwa daya tetas telur udang windu betina alam lokal tidak dipengaruhi oleh sumber (lokasi asal udang jantan, di mana daya tetas telur relatif sama pada kedua perlakuan, yaitu 61,6% pada SS dan 61,7% pada SA. IB pada tahap kedua menunjukkan bahwa daya tetas telur fertil yang diperoleh pada S-2 sebesar 40,5%; lebih rendah dari S-1 sebesar 44%. One of the main constraints in the domestication of black tiger shrimp is very low natural mating in the tank. Similar condition have been happened in commercial hatcheries. An effort to improve the eggs fertility is through artificial insemination (AI. This study aimed to know reproductive performance of wild black tiger shrimp after insemination with different sources and numbers of spermatophore. This study consisted of two trials.The first one was AI using spermatophores of wild male obtained from two different locations, namely from South Sulawesi (SS and Aceh (SA. The second trial was

  14. Air dan Konflik: Studi Kasus Kabupaten Timor Tengah Selatan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Hary Jocom

    2016-04-01

    Full Text Available ABSTRAK Secara perhitungan teknis, antara ketersediaan air dan kebutuhan air per kapita mencukupi di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS Provinsi Nusa Tenggara Timur, namun permasalahan aksesibilitas yang menyebabkan terjadinya kekeringan dibeberapa wilayah. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kolbano dan Kualin, Kab. TTS bertujuan pembuktian teori Homer-Dixon dan Gleick tentang konflik berbasis sumber daya alam. Hasil penelitian menunjukkan bahwapertama, ketidakadilan akses terhadap sumber daya air tidak menimbulkan konflik antar masyarakat, dan kedua, tidak terjadi migrasi besar dari wilayah langka air ke wilayah lain. Faktor yang melandasiadalah adanyanilai-nilai budaya yang masih dipercaya dan dijaga, sehingga mampumenciptakan harmoni sosial. Temuan empirik ini menjadi sebuah penemuan teori baru dari pengembangan teori Homer-Dixon dan Gleick yang menyatakan bahwa kelangkaan sumber daya alam/air menimbulkan konflik, namun tidak terjadi dalam konteks masyarakat di Kec. Kolbano dan Kualin, dan wilayah lain di Kab. TTS.   Kata kunci: Kelangkaan air, konflik, sumberdaya air, sumber daya alam ABSTRACT In technical calculations, between water availability and water demand per capita is sufficient in Timor Tengah Selatan (TTS East Nusa Tenggara province, but the problem of accessibility caused drought in some areas. This research was conducted in the District Kolbano and Kualin, Kab. TTS aims at proving the theory Homer-Dixon and Gleick about natural resource-based conflicts. The results showed that the first, inequality in access to water resources does not generate conflicts between communities, and second, there was no major migration of water-scarce region to region. Factors underlying is their cultural values ​​are still believed and guarded, so as to create social harmony. These empirical findings into a discovery of a new theory of the development of the theory of Homer-Dixon and Gleick stating that the scarcity of natural resources

  15. Meta-Analysis of Jelajah Alam Sekitar (JAS) Approach Implementation in Learning Process

    Science.gov (United States)

    Ngabekti, S.; Ridlo, S.; Peniati, E.; Martanto, R.

    2017-01-01

    The results of tracer studies on the approach of Jelajah Alam Sekitar (JAS) or environment exploring learning has been detected is used in eight provinces in Indonesia and studied in the learning begin primary school to college. Then, how the effectiveness of the implementation of the JAS approach in improving the learning process. This study uses…

  16. STUDI PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI ZAT FIKSASI TERHADAP KUALITAS WARNA KAIN BATIK DENGAN PEWARNA ALAM LIMBAH KULIT BUAH RAMBUTAN (Nephelium Lappaceum

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rizka Amalia

    2016-12-01

    Full Text Available Pewarnaan kain batik dapat dilakukan dengan menggunakan zat warna alami dan zat warna sintetis. Keunggulan zat warna alam antara lain lebih murah, ramah lingkungan, dan menghasilkan warna yang khas. Salah satu zat warna alam yang berasal dari limbah yang dapat dimanfaatkan adalah limbah kulit buah rambutan. Kelemahan dari penggunaan pewarna alam yaitu ketahanan luntur warna dan intesitas (ketuaan warna yang relatif kurang baik. Penggunaan zat fiksasi adalah salah alternatif untuk memecahkan masalah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penggunaan konsentrasi dan jenis zat fiksasi kapur, tawas dan tunjung pada proses fiksasi terhadap daya tahan luntur dan penodaan warna kain batik katun yang dicelup dengan zwa ekstrak kulit buah rambutan. Bahan yang digunakan adalah kain batik katun yang dicelup dengan ekstrak zwa kulit buah rambutan, kemudian dilanjutkan pengerjaan fiksasi pada larutan kapur dengan variasi konsentrasi 5 g/l, 25 g/l dan 45 g/l pada setiap zat fiksasi sebagai variabel bebas dan variabel terikat yaitu ketahanan luntur dan penodaan warna terhadap pencucian. Hasil uji ketahanan luntur dan penodaan warna menunjukkan bahwa penggunaan zat fiksasi tawas didapatkan nilai ketahanan luntur yang lebih baik dibandingkan dengan zat fiksasi kapur dan tunjung sedangkan pada konsentrasi zat fiksasi yang berbeda menunjukkan bahwa pada penggunaan konsentrasi bahan fiksasi yang lebih tinggi (25% dan 45%, nilai greyscale dan stainingscale akan semakin baik.Kata kunci : rambutan, pewarna alam, kain, fiksasi

  17. PEMANFAATAN ZAT WARNA ALAM DARI LIMBAH PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DAN KAKAO SEBAGAI BAHAN PEWARNA KAIN BATIK

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Titiek Pujilestari

    2016-06-01

    Full Text Available ABSTRAKPenelitian pemanfaatan limbah perkebunan kelapa sawit dan kakao sebagai bahan pewarna pada batik bertujuan untuk menggali sumber daya alam limbah perkebunan yang belum dimanfaatkan dan mencoba bahan baku baru untuk pewarna batik. Limbah perkebunan cangkang kelapa sawit dan kulit buah kakao merupakan sisa hasil proses pengolahan yang tidak termasuk dalam produk utama yang dianggap berpotensi menjadi beban pencemaran lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Kegiatan ini dibatasi pada pengambilan zat warna dari cangkang kelapa sawit dan kulit buah kakao dengan memakai pelarut air dan pelarut organik. Zat warna alam yang diperoleh digunakan sebagai pewarna pembatikan pada kain katun dan sutera. Fiksasi dilakukan dengan tiga jenis fiksator yaitu tawas, kapur dan tunjung. Pewarnaan dilakukan pada kain katun dan sutera dengan sistem celupan dingin sebanyak enam kali. Pengujian dilakukan terhadap ketahanan luntur warna akibat pencucian dan gosokan, arah dan beda warna. Hasil pengujian ketahanan luntur warna terhadap pencucian dan gosokan rata-rata menunjukan hasil cukup sampai baik sekali (3-5. Nilai kelunturan warna terhadap pencucian pada kain katun dengan pewarna cangkang kelapa sawit lebih baik daripada kulit buah kakao. Arah warna cangkang kelapa sawit menunjukkan warna coklat muda sampai coklat tua, sedang kulit buah kakao memberikan arah warna abu-abu sampai coklat tua. Pembacaan uji beda warna diperoleh rata-rata warna berada pada daerah antara kuning ke merah. Kata Kunci: cangkang kelapa sawit, kulit buah kakao, warna alam, batik  ABSTRACTUtilization of plantation waste as batik dyes research aims to explore the plantation waste potential asraw materials for batik dyeing. Plantation waste of palmkernel shell and cocoa fruit peel are side products of the main process thatbecome environmental pollution if not managed properly. This activity is restricted to making dyes from palmkernel shells and cocoa fruit peel by using water

  18. Pemanfaatan Green Roof sebagai Media Filter Air Hujan di Kota Pontianak

    OpenAIRE

    Uria Karlena Sely Sakong

    2013-01-01

    Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh green roof terhadap kualitas air hujan di KotaPontianak. Pengaruh tersebut dipelajari dengan cara membandingkan antara kualitas air hujan yang melewatigreen roof dengan kualitas air yang tidak melewati green roof. Penelitian diawali dengan merancang danmembuat model green roof. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak empat kali dan diuji di laboratoriumterhadap parameter pH, kekeruhan, Pb terlarut dan E.Col...

  19. Penelitian Nilai Beban Pencemaran Pada Beberapa Ekstrak Zat Warna Alam

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Kun Lestari

    2016-04-01

    Full Text Available Zat Pewarna Alam (ZWA akan direkomendasikan sebagai pewarna yang ramah baik bagi lingkungan maupun kesehatan, disebabkan karena kandungan komponen alaminya mempunyai nilai beban pencemaran yang rendah, mudah terdegradasi secara biologis dan tidak beracun. Pernyataan tersebut perlu diyakinkan kebenarannya. Telah dilakukan pengujian terhadap ekstrak pekat (0,75-1,00° Be dari 13 jenis sumber ZWA dari beberapa daerah di Indonesia yaitu: bakau, secang. sonokeling. bayam, markisa. bengkirai, nangka, pinus, kruing, kara benguk, tingi, tegeran dan mengkudu. Bahan pencemaran dinyatakan terhadap nilai BOD5, COD dan kandungan Fe (besi dalam ekstrak pekat yang telah tersimpan selama ±12 bulan. Dari hasil pengujian terlihat bahwa kadar BOD5 dan COD dari 13 jenis ekstrak ZWA mempunyai nilai 1700 mg/l. Tujuh jenis ekstrak ZWA yaitu ekstrak dari kayu nangka, kayu pinus. kayu kruing, kulit kara benguk, kulit kayu tingi, kayu tegeran dan akar mengkudu mempunyai nilai BOD5 dan COD 1000 mg/l, sedangkan ekstrak kulit batang bakau, kayu secang, kayu sonokeling, kayu buyam, kulit buah markisa dan kayu bengkirai mempunyai nilai BOD5 dan COD antara 1100 - 1700 mg/I. Dibandingkan dengan beban pencemaran yang diakibatkan oleh limbah cair pada pencelupan batik menggunakan zat warna sintetis (ZWS seperti Indigosol yang mempunyai nilai BOD5 = 3.053 mg/I, COD = 10.230 mg/I, dan Naphtol yang mempunyai nilai BOD5 = 5.411 mg/I, COD= 19.921 mg/I maka beban pencemaran ekstrak pekat ZWA masih jauh lebih kecil. Melihat perbandingan COD/BOD5 (=1,3-1,6, beban pencemaran ekstrak pekat ZWA dapat dikelompokkan ke dalam golongan air limbah rumah tangga (COD/BOD5 (2.Zat Pewarna Alam (ZWA akan direkomendasikan sebagai pewarna yang ramah baik bagi lingkungan maupun kesehatan, disebabkan karena kandungan komponen alaminya mempunyai nilai beban pencemaran yang rendah, mudah terdegradasi secara biologis dan tidak beracun. Pernyataan tersebut perlu diyakinkan kebenarannya. Telah dilakukan

  20. ANALISIS USAHA TENUN IKAT BERBASIS PEWARNA ALAM DI KABUPATEN SUMBA TIMUR: Kasus di Kecamatan Kambera dan Umalulu

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Murniati -

    2016-06-01

    Full Text Available ABSTRAK Pembuatan kain tenun ikat Sumba Timur menggunakan pewarna alam dari bagian tumbuhan. Kerajinan tersebut sudah berkembang dari semula bersifat subsisten menjadi komersial. Namun pengembangannya belum optimal dan belum mendapat dukungan secara signifikan dari para pihak terkait. Penelitian bertujuan menganalisis usaha tenun ikat, meliputi  proses dan biaya produksi serta pendapatan pengrajin, jenis-jenis tumbuhan pewarna yang digunakan, permasalahan yang dihadapi pengrajin, para pihak terkait dan dukungan yang diperlukan untuk keberlanjutan dan pengembangan usaha. Penelitian dilakukan di tiga kelurahan/desa pada Bulan Februari dan Juni 2014 melalui metode wawancara, dialog dan pengamatan lapangan. Usaha kerajinan tenun ikat di Kabupaten Sumba Timur tergolong industri mikro. Tenaga kerja berasal dari anggota keluarga terutama ibu dan anak wanita. Biaya produksi dan harga jual produk (selendang, sarung dan kain sangat bervariasi antar pengrajin. Rata-rata volume kerja pengrajin 7,91 unit benang per tahun dan rata-rata pendapatan pengrajin Rp1.133.122,- per bulan. Dua jenis tumbuhan yang digunakan sebagai sumber pewarna alam utama adalah Indigofera tinctoria L. dan Morinda citrifolia L. yang dipungut dari alam. Belum ada usaha budidaya jenis-jenis tersebut secara signifikan. Produktivitas kerja pengrajin belum optimal dan bahan baku sumber pewarna alam semakin sulit diperoleh. Produk kain tenun masih terpaku pada motif dan warna atau corak tradisional sehingga segmen pasarnya terbatas. Untuk menjamin keberlanjutan dan pengembangan usaha tenun ikat di Sumba Timur, budidaya jenis-jenis tumbuhan penghasil pewarna alam sudah sangat mendesak dilakukan. Perlu pula mengenalkan jenis-jenis tumbuhan penghasil warna alternatif.  Untuk memperluas segmen pasar diperlukan pengenalan motif dan warna atau corak alternatif sehingga produknya lebih bervariasi.         Kata kunci: Tenun ikat,  pewarna alam,  pengrajin, biaya produksi, volume kerja

  1. DAMPAK PENGELOLAAN TAMAN WISATA ALAM KAWAH PUTIH TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sopa Martina

    2016-03-01

    Full Text Available Abstract - Tourism activity has been shown to promote the growth of the economy through investment and employment opportunities. not only have an impact on the socio-economic dimension alone, but also socio-cultural dimensions even touching the physical environment. Impact on the various dimensions are not only positive but also negative impact. As one of the tourist destinations are Parks Nature White crater located Ciwidey village. The purpose of this study to determine the impact of tourism activities in the Natural Park of the White crater Ciwidey village social and economic communities. This study used a qualitative approach. Data was collected through direct observation. The results showed that tourism activities in Taman Wisata Kawah Putih positive effect in terms of the economy can increase the income of local communities, while the negative impacts in terms of the erosion of the social is the problem - the value of local community norms that tend to mimic the behavior of tourists visiting from outside the area even from abroad.   Keywords : Parks Nature, Social, Economic     Abstrak - Kegiatan pariwisata telah terbukti dapat mendorong pertumbuhan perekonomian melalui peluang investasi dan peluang kerja. tidak hanya berdampak pada dimensi sosial ekonomi semata, tetapi juga menyetuh dimensi sosial budaya bahkan lingkungan fisik. Dampak terhadap berbagai dimensi tersebut bukan hanya bersifat positif tetapi juga berdampak negatif. Sebagai salah satu daerah tujuan wisata adalah Taman Wisata Alam Kawah Putih yang terletak Desa Ciwidey. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dampak kegiatan pariwisata di Taman Wisata Alam Kawah Putih Desa Ciwidey terhadap sosial dan ekonomi di masyarakat sekitar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi secara langsung. Hasil penelitian menunjukan bahwa kegiatan pariwisata di Taman Wisata Kawah Putih berpengaruh positif dilihat dari segi

  2. Densitas Dan Jenis Pakan Burung Rangkong (Rhyticeros Cassidix) Di Cagar Alam Tangkoko Batuangus

    OpenAIRE

    Mangangantung, Brayen

    2015-01-01

    Penelitian burung rangkong sulawesi sudah banyak dilakukan tetapi informasi mengenai densitas dan jenis pakannya masih sedikit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui densitas dan jenis pakan burung rangkong sulawesi (Rhyticeros cassidix) di Cagar Alam Tangkoko Batuangus, Sulawesi Utara. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Agustus 2014. Penelitian ini menggunakan metode garis transek (Transek Line) yang berjumlah 3 garis transek dengan panjang 2 km dan lebar transek 400 m, mula...

  3. KETERAMPILAN DASAR KINERJA ILMIAH PADA MAHASISWA CALON GURU FISIKA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Thoha Firdaus

    2017-09-01

    Full Text Available Pendidikan IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar peserta didik mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keterampilan dasar kinerja ilmiah pada mahasiswa calin guru fisika. Metode yang digunakan adalah survey dengan sampel 36 mahasiswa calon guru fisika. Teknik pengumpulan data menggunakan angket respon mahasiswa terhadap keterlaksanaan kegiatan praktikum dan wawancara dengan dosen pengampu. Hasil menunjukkan bahwa 50% mahasiswa mengalami kesulitan dalam menganalisis data dan membuat kesimpulan.

  4. Desain Rantai Pasok Gas Alam Cair (LNG untuk Kebutuhan Pembangkit Listrik di Indonesia Bagian Timur

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Made Arya Satya Dharma Putra

    2017-01-01

    Full Text Available Indonesia merupakan negara yang memiliki gas alam yang melimpah, namun kurangnya kesadaran masyarakat Indonesia untuk memanfaatkan gas tersebut untuk kebutuhan listrik di Indonesia yang sekarang sedang dalam krisis terutama di Indonesia Timur. Salah satu penyebab krisis tenaga listrik yang terjadi di Indonesia adalah tingginya nilai harga bahan bakar minyak, dimana High Speed Diesel Oil merupakan bahan bakar utama bagi pembangkit listrik di Indonesia. Gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG dapat menjadi solusi alternatif bahan bakar bagi pembangkit listrik di Indonesia.Studi kali ini bertujuan untuk pemanfaatan gas alam cair (LNG untuk kebutuhan pembangkit listrik di Indonesia Timur dengan menentukan pola distribusi LNG dengan menggunakan Blok Masela sebagai sumber LNG dan menggunakan kapal untuk mendistribusikannya. Terdapat 39 pembangkit yang tersebar di 4 pulau yaitu Maluku, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Papua. Kapal yang digunakan untuk mendistribusikan terdapat 5 kapal dengan ukuran 2500 m3, 7500 m3, 10000 m3, 19500 m3, 23000 m3. Untuk mendapatkan rute distribusi, studi ini menggunakan metode Linear Programing dan dalam Vehicle Routing Problem. Hasil optimasi pada distribusi ini adalah rute dan kapal yang optimal / terbaik dengan biaya ekonomi yang minimal.Dari hasil penelitian ini pembangkit akan dibagi menjadi 5 cluster dimana terdapat 5 rute yang terpilih dengan menggunakan 6 kapal yaitu 5 kapal ukuran 2500 m3 dan 1 kapal dengan ukuran 7500m3. Biaya total yang diperlukan dalam mendistribusikan LNG sebesar US$ 111,863,119.15 untuk Opex dan US$ 283,967,000.00 untuk Capex. Hasil dari kajian ekonomi menunjukan bahwa margin penjualan yang terpilih adalah antara US$ 3.5 sampai US$ 3.9 dengan payback period selama 6.8 – 4.7 tahun tahun dari waktu operasi 20 tahun.

  5. Optimasi Pencelupan Kain Batik Katun Dengan Pewarna Alam Tingi (Ceriops Tagal) Dan Indigofera SP

    OpenAIRE

    Pujilestari, Titiek

    2017-01-01

    Pencelupan menggunakan zat warna alam pada proses pembuatan batik dilakukan berulang kali agar dihasilkan warna yang kuat. Sedangkan, penyerapan warna oleh serat kain dibatasi oleh kejenuhan serat. Pencelupan berulang tanpa memperhatikan hasil yang diperoleh dapat menambah biaya, tenaga, dan waktu proses pewarnaan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pengulangan pencelupan yang optimum dalam menghasilkan warna kain batik katun yang kuat. Penelitian dilakukan menggunakan media kain katu...

  6. KAJIAN FILOSOFIS TERHADAP PEMIKIRAN HUMAN- EKOLOGI DALAM PEMANFAATAN SUMBERDAYA ALAM (Philosophical Studies of Human Ecology Thinking on Natual Resource Use

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Armaidy Armawi

    2013-03-01

    Full Text Available ABSTRAK Penelitian inibertujuan untuk memberikan alternatif solusi terhadap upaya mengurangi dampak kerusakan lingkungan akibat ekploitasi sumberdaya alam yang dilakukan manusia melalui proses pembangunan dengan pendekatan filosofi apakah hakikat dan esensi dari manusiadan bagaimana kedudukannya di alam semesta ini? Apa yang harus dilakukan manusia untuk menjaga dan mengembangkan kehidupan diri dan lingkungannya?Penelitian merupakan penelitian kepustakaan yang bersifat kualitatif. Metoda yang digunakan adalah  verstehen,interpretasi,  hermeneutika dan heuristik. Hasil  penelitian menunjukkan bahwaproses pembangunan dan upaya manusia dalam melakukan eksploitasi sumberdaya alam yang tidak rasional dan hanya mementingkan “syahwat” keserakahan dan kenikmatan (hedonisme telah memberi andil yang cukup penting dalam membentuk selera konsumtifisme. Eksploitasi sumberdaya alam berdasarkan pandangan yang individualistik-materialistik, telah menyebabkan timbulnya konflik-konflik yang berakibat pada korban manusia dan kerusakan lingkungan serta menciptakan jurang pemisah antara kesejahteraan dan kemiskinan. Oleh karena itu, dalam pembangunan diperlukan kerangka pemikiran yang bersifat antro-ekologis-filsafati (human ecology. Karena dengan kerangka pemikiran atau paradigma tersebut berbagai dimensi dapat terangkum di dalameksistensi manusia dan eksistensi lain menurut ukuran kemanusiandi dalam dirinya. Dengan demikian,apa yang dikatakan pembangunan yang berwajah insani dan lestari lingkungannya dalam pertimbangan dimensi waktu, manusia, alam serta dimensi religius dapat terbawa. Analisa dampak lingkungan dalam perencanaan pembangunan tidak cukup hanya dengan mempertimbangkan aspek teknis seperti analisa kerusakan, pencemaran dan kelestarian lingkungan, akan tetapi aspek non-teknis, yakni nilai etis yang didasarkan pada kearifan manusia dan kearifan lokal juga penting diperhatikan,agar tidak terjadi penolakan-penolakan dan konflik antarunsur ekologi

  7. Bakteri Legionella pneumophila Terdeteksi pada Air Kolam Renang di Kota Surabaya dengan Nested Polymerase Chain Reaction (LEGIONELLA PNEUMOPHILA BACTERIADETECTED IN SWIMMING POOL WATER OF SURABAYA BY USING NESTED POLYMERASE CHAIN REACTION

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Eduardus Bimo Aksono

    2017-06-01

    Full Text Available Legionella pneumophila is a Gram-negative bacillus that causes nosocomial and community-acquired pneumonia. The aim of this research was to detect the presence of bacteria of L. pneumophila species in the swimming pools water of Surabaya city by using nested Polymerase Chain Reaction (PCR assay of a specific gene for L. pneumophila (mip gene. This study used purposive sampling method. A total of 10 water samples were collected from five swimming pools consisting of 200 mL water for each swimming pool. The results showed that of 10 samples tested by nested PCR, one sample was positive for L. pneumophila, and nine samples were negative. L. pneumophila were found in pool water samples with a higher temperature (>30ºC.Serogrouping analysis of positive sample that L. pneumophila bacteria detected in the water sample of swimming pool in Surabaya was L. pneumophila serogroup 9 (98% and serogroup 10 (98%. L. pneumophila detection of bacteria is expected to raise the awareness of physician and microbiologists about the transmission of L. pneumophila and will also be useful for controlling the agents. ABSTRAK Legionella pneumophila adalah bakteri Gram-negatif berbentuk batang yang dapat menyebabkan penyakit nosokomial dan pneumonia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeteksi keberadaan bakteri L. pneumophila pada air kolam renang di Kota Surabaya dengan menggunakan nested Polymerase Chain Reaction (PCR berbasis gen spesifik L. pneumophila (mip gene. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Sebanyak sepuluh sampel diambil dari lima kolam renang. Sampel diambil sebanyak 200 mL dari air kolam renang di setiap lokasi. Hasil dari 10 sampel yang diuji menggunakan nested PCR, satu sampel menunjukkan hasil positif untuk L.pneumophila, dan sembilan sampel menunjukkan hasil negatif. Bakteri L. pneumophila ditemukan pada sampel air kolam dengan suhu yang lebih tinggi (>30ºC. Satu sampel positip tersebut ketika dilanjutkan terhadap analisis serogrup

  8. Analisis Koefisien Absorpsi Bunyi Pada Komposit Penguat Serat Alam Dengan Menggunakan Alat Uji Tabung Impedansi 2 Microphone

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Cok Istri Putri Kusuma Kencanawati

    2016-12-01

    Full Text Available Abstrak: Dalam perambatannya gelombang bunyi dapat di halangi dengan menggunakan suatu medium yang memiliki sifat-sifatkedap suara, sehingga energi yang ditransmisikan akan mampu dikurangi/dihambat oleh medium tersebut. Salah satumetode yang dapat dipergunakan untuk mengetahui kemampuan peredaman (koefisien absorpsi suatu mediumterhadap gelombang bunyi yang datang dapat diketahui dengan menggunakan Tabung Impedansi 2 Microphone.Sedangkan sebagai mediumnya adalah panel komposit. Mengingat dalam perkembangan ilmu bahan saat ini banyak digunakan komposit dengan penguat serat alam, dan salah satu sifat yang dikaji adalah sifat akustiknya. Kajian ini lebihmenitik beratkan sifat akustik komposit berpenguat serat alam, mengingat selama ini banyak serat alam yang terbuangpercuma menjadi limbahsehingga mencemari lingkungan. Jenis-jenis serat alam yang digunakan sebagai penguatantara lain : serat serabut kelapa, serat jerami, serat batang pisang, serat nenas, serat kapuk dan serat batang kelapasawit, sedangkan frekuensi pengukuran koefisien absorpsi terhadap medium ini berkisar anatra 200 hz sampai dengan1400 hz, dengan ketebalan spesiemn uji antara 2 mm sampai dengan 4 mmdengan menggunakan metode pengujianTabung impedansi 2 mikrophone, sesuai dengan standart ISO 10534-2:1998 and American Standart forTestingMaterials (ASTM E1050-98. Dalam kajian ini diperoleh kesimpulan bahwa pada frekuensi rendah koefisienabsorpsi bahan cukup tinggi antara 0,4 sampai dengan 0,6 dan kemampuan serap bunyi ini akan menurun denganmeningkatnya frekuensi, sedangkan pengaruh ketebalan bahan juga mempengaruhi sifat akustiknya.Kata kunci: komposit, serat alam, koefisien absorpsi, tabung impedansi Abstract: In the propagation of sound waves can be prevented by using a medium that has properties soundproofed, so that thetransmitted energy to be able to be reduced / inhibited by the medium. One method that can be used to determine theability of damping (absorption coefficient of a

  9. POLITIK KOLONIAL DAN PERKEMBANGAN SENI TARI DI PURO PAKUALAMAN PADA MASA PEMERINTAHAN PAKU ALAM IV (1864-1878

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    HY. Agus Murdyastomo

    2012-06-01

    Full Text Available Pusat budaya di Yogyakarta selama ini yang lebih banyak diketahui oleh masyarakat adalah Kraton Kasultanan Yogyakarta,  tetapi sesungguhnya selain Kraton Kasutanan masih terdapat pusat budaya yang lain yaitu Pura Paku Alaman. Di Kadipaten telah terlahir tokoh-tokoh yang sangat memperhatikan kelestarian budaya Jawa khususnya seni tari tradisi. Salah satunya adalah Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Paku Alam IV, yang pada masa ia berkuasa, budaya Barat yang dibawa oleh kaum kolonialis melanda daerah jajahan. Hadirnya budaya asing tentu sulit untuk ditolak. Namun demikian denga piawainya KGPAA Paku Alam IV, justru mengadopsi budaya Barat, tetapi ditampilkan dengan rasa dan estetika Jawa, dalam bentuk tari klasik. Sehingga pada masanya lahir repertoar tari baru yang memperkaya seni tari tradisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap perkembangan seni tari di Pura Pakualaman pada masa pemerintahan KGPAA Paku Alam IV, dan hal-hal apa yang melatarbelakangi penciptaannya. Dalam rangka mewujudkan rekonstruksi ini dilakukan dengan metode sejarah kritis, yang tahapannya meliputi Pertama, Heuristik, atau pencarian dan pengumpulan sumber data sejarah, yang dalam hal ini dilakukan di BPAD DIY, dan di Perpustakaan Pura Pakualaman. Di kedua lembaga tersebut tersimpan arsip tentang Paku Alaman, dan juga naskah-naskah yang berkaitan dengan penciptaan tari. Kedua, Kritik, atau pengujian terhadap sumber-sumber yang terkumpul, sumber yang telah terkumpul diuji dari segi fisik untuk memperoleh otentisitas, kemudian membandingkan informasi yang termuat dengan informasi dari sumber yang berbeda, untuk memperoleh keterpercayaan atau kredibilitas.  Ketiga, Interpretasi yaitu informasi yang ada dikaji untuk diangkat fakta-fakta sejarahnya, yang kemudian dirangkai menjadi sebuah kisah sejarah. Untuk memperkuat interpratasi dan pemaknaan rangkaian fakta digunakan juga pendekatan budaya dalam hal ini digunakan teori akulturasi dan asimilasi. Keempat Kisah yang

  10. PERANCANGAN DAN PEMBUATAB ALAT UKUR KADAR KROM DALAM AIR DENGAN MENGGUNAKAN PRINSIP SPEKTROSKOPI SERAPAN ATOM

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Tin Yunis Mahfudloh, Mohammad Tirono

    2012-04-01

    Full Text Available Air adalah bahan yang berperan penting dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Air steril dengan kandungan mineral yang cukup dan tidak terpolusi dapat berperan sebagai cairan yang menata keseimbangan tubuh. Apabila air yang dikosumsi manusia telah tercemar oleh sampah dan limbah industri yang mengandung zat-zat kimia/logam berat yang bersifat racun akan berbahaya Seperti kromium/krom dengan kode kimiawi Cr. Penelitian dilakukan untuk membuat alat ukur kadar krom dalam air dengan metode absorpsi dengan instrumen fotometri. Alat ukur kadar krom dalam air menggunakan prinsip spektroskopi serapan atom terdiri dari 2 sistem, yaitu sistem optik dan sistem elektronik. Sistem optik terdiri dari lampu halogen, filter cahaya dengan panjang gelombang 520.4, kuvet dan sensor photodioda. Sedangkan sistem elektronik terdiri dari ADC 0804, MCU AT89S51 dan LCD.  Prinsip keja alat ini adalah cahaya polikromatis yang dipancarkan oleh lampu halogen akan melewati filter sehingga cahaya polikromatis akan bersifat monokromatis. Cahaya akan melewati air dengan kadar krom 0% untuk mereset reagen dan pelarut kemudian dideteksi oleh sensor sehingga menghasilkan data I0. Setelah dideteksi air  akan bergeser ke atas dan sensor bergeser kebelakang untuk mendeteksi sampel yang mempunyai kadar krom tertentu dan menghasilkan data I1. Di dalam sampel ini terjadi penyerapan intensitas cahaya oleh atom krom. Kemudian data I0 dan I1 akan diolah oleh MCU AT89S51 dan ditampilkan pada LCD. Sampel yang digunakan adalah larutan H2O dengan K2Cr2O7 sebanyak 10 sampel dengan variasi kadar 0%, 1%, 1.5%, 2%, 2.5%, 3%, 3.5%, 4%, 4.5%, dan 5%. Larutan krom diperoleh dengan cara mengencerkan 10gr K2Cr2O7 dalam 100ml H2O sehingga didapatkan K2Cr2O7 10% sebagai larutan stok, selanjutnya untuk mendapatkan K2Cr2O7 dengan kadar tertentu, maka diambil dari larutan stok kemudian diencerkan sampai volume 25 ml sesuai dengan rumus M1 V1 =M 2 V2 Hasil pegujian pada sistem elektronik menunjukkan

  11. POMPA AIR BERTENAGA HIBRID UNTUK IRIGASI TANAMAN BUAH NAGA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Danar Susilo Wijayanto

    2016-12-01

    Full Text Available Pemanfaatan angin dan radiasi matahari sebagai sumber energi bisa mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan bahan bakar fosil, mengurangi biaya operasional dalam jangka panjang, dan mendukung konservasi sumber daya alam. Pengabdian ini menerapkan penggunaan sumber energi terbarukan untuk pompa air yang digunakan sebagai sumber irigasi tanaman buah dan sayuran pada pertanian organik di Balai Percontohan Pertanian (BPP Ngasinan, Kelurahan Beji, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri. Teknologi hibrid menggabungkan turbin tenaga angin dan sel surya untuk memberikan pasokan listrik kepada pompa yang mengangkat air dengan Total Dynamic Head (TDH 12 meter. Sistem hibrid turbin angin dan solar sel mampu menghidupkan pompa air, sehingga pompa bisa mengalirkan air dari sumur ke tandon air. Sistem irigasi tetes dari tandon ke tanaman buah naga menyebabkan tanaman selalu lembab, sehingga mengurangi resiko kekeringan dan penyakit tanaman.

  12. KERAGAAN WARNA IKAN CLOWN BIAK (Amphiprion percula) POPULASI ALAM DAN BUDIDAYA BERDASARKAN ANALISIS GAMBAR DIGITAL

    OpenAIRE

    Ruby Vidia Kusumah; Sawung Cindelaras; Anjang Bangun Prasetio

    2015-01-01

    Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keragaan warna ikan clown Biak (Amphiprion percula) populasi alam dan budidaya berdasarkan analisis gambar digital sebagai dasar upaya pemuliaannya. Gambar digital diambil dari koleksi ikan clown Biak Balai Besar Perikanan Budidaya Laut Lampung, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut Gondol, Bali; serta pengumpul ikan hias di Denpasar, Bali menggunakan kamera digital Canon EOS 600D. Pola warna dikarakterisasi secara visual terhadap varias...

  13. ASEI-SEIR model with vaccination for dengue control in Shah Alam, Malaysia

    Science.gov (United States)

    Tay, Chai Jian; Teh, Su Yean; Koh, Hock Lye

    2018-03-01

    Epidemiology modelling provides an understanding of the underlying mechanisms that influence the spread of dengue disease. The most common mathematical models used are the compartment models abbreviated by ASI-SIR, ASEI-SIR and ASEI-SEIR. This paper starts with a discussion of these common models, followed by the derivation of the basic reproduction number (Ro) of each model. The value of Ro in ASI-SIR model is higher than that in ASEI-SIR and ASEI-SEIR models due to the exclusion of exposed adult mosquito in ASI-SIR model. Further, sensitivity analysis on Ro indicates that natural mortality and biting rate of adult mosquito have significant effects on dengue transmission dynamics. Next, an in-house mathematical model named MOSSEIR is developed, based upon the ASEI-SEIR compartment model, in which both mosquito and human populations are considered. The mosquito population is divided into four compartments consisting of aquatic mosquito, susceptible, exposed and infected adult mosquito; while the human population is classified into four compartments comprising susceptible, exposed, infected and recovered human. MOSSEIR is then used to replicate the number of dengue cases in 2010 for Shah Alam, a capital city of Selangor with high incidence of dengue fever. Finally, effectiveness of control strategies, including mosquito breeding sites control, fogging and vaccination, are evaluated for Shah Alam. Simulation results indicate that these three control strategies can significantly reduce dengue transmission, in theory. In reality, the effectiveness of traditional control methods such as elimination of mosquito breeding sites and fogging is below expectation due to non-compliance. Therefore, the adoption of a safe, effective and affordable vaccine remains the best prospect for controlling dengue.

  14. Assessment at Al-Ameer signalized intersection in Samawa city

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Joni Hasan

    2018-01-01

    Full Text Available The aim of this paper is to evaluate traffic performance of Al-Ameer signalized intersection in Samawa city, which fits with the prevailing conditions and geometric properties of the intersection. The technique of video recording has used for collection the traffic volume data for all approaches. These data are abstracted from video films. SYNCHRO 8 software was used to evaluate and analyze the intersection and choose the best suggestion. The evaluation process result showed that the intersection is operated with level of service (LOS F. By suggestion of several strategies which vary from signal optimization to geometric improvements. The best solution has been found by suggestion an overpass at the east-west direction, and the level of service has improved from (LOS F to (LOS C, this result is considered an acceptable and economical solution for the existing problems at intersection.

  15. Komposisi Kimia, Kadar Albumin Dan Bioaktivitas Ekstrak Protein Ikan Gabus (Channa Striata) Alam Dan Hasil Budidaya

    OpenAIRE

    Ekowati Chasanah; Mala Nurilmala; Ayu Ratih Purnamasari; Diini Fithriani

    2015-01-01

    Khasiat kesehatan ikan gabus (C. striata) telah dikenal secara luas dan saat ini C. striata telah digunakan sebagai bahan baku industri produk suplemen. Tingginya permintaan akan produk suplemen tersebut menimbulkan masalah pada ketersediaan C. striata yang sebagian besar ditangkap dari sungai dan danau sebagai tempat hidupnya. Ikan gabus budidaya dipercaya memiliki kualitas tidak sebaik ikan gabus alam.Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai komposisi kimia, termasu...

  16. Pelayanan Tiket Domestik Dan Fasilitas Kemudahan Pada PT.Indonesia Air Asia Station Medan

    OpenAIRE

    Ridha Hafny S.

    2011-01-01

    Dengan di dukukung potensi sumber daya alam di Sumatera Utara banyak kita temukan objek – objek wisata. Wisatawan dari dalam maupun luar negeri dapat menikmati indahnya corak kebudayaan. Wisatawan dari dalam maupun luar negeri umumnya mengambil jarur singkat dengan menggunakan alat angkutan udara. Sebagai pelopor Low Cost Carrier, Indonesia AirAsia menjadi pilihan semua kalangan yang akan bepergian menggunakan transportasi udara. Walaupun beberapa pelayanan dikurangi akan tetapi tergant...

  17. PERFORMA PERTUMBUHAN IKAN CUPANG ALAM (Betta imbellis YANG DIBERI HORMON PERTUMBUHAN REKOMBINAN MELALUI PERENDAMAN DAN PAKAN ALAMI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Erma Primanita Hayuningtyas

    2017-01-01

    Full Text Available Pemberian hormon pertumbuhan rekombinan (recombinant growth hormone/rGH dapat meningkatkan pertumbuhan ikan. Pemberian rGH yang berasal dari ikan kerapu kertang (rEIGH diharapkan meningkatkan pertumbuhan ikan cupang alam (Betta imbellis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi performa pertumbuhan ikan cupang alam (Betta imbellis yang telah diberi rGH ikan kerapu kertang (rEIGH melalui perendaman dan pakan alami. Pemberian rGH dilakukan melalui perendaman dengan dosis yang sama 1,5 mg/L pada larva umur lima hari. Kejut salinitas pada 20 ppt selama 90 detik dilakukan sebelum direndam dalam 100 mL larutan rGH selama satu jam. Pemberian rGH dilanjutkan setelah satu minggu menggunakan pakan alami yang sudah diperkaya rGH dengan dosis 0; 0,3; 3; dan 30 mg/L; serta kontrol tanpa perlakuan. Setiap perlakuan diulang tiga kali. Pakan alami yang digunakan meliputi nauplii Artemia, Moina, cacing Tubifex, dan bloodworm yang diberi secara bertahap mengikuti bukaan mulut, dengan frekuensi pemberian dua kali sehari. Pemberian pakan rGH dilakukan dua kali dalam seminggu pada hari senin dan kamis dan diberikan pada pagi hari saja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi terbaik adalah pemberian rGH melalui perendaman 1,5 mg/L yang dikombinasikan dengan oral dosis 3 mg/L air. Laju pertumbuhan ikan cupang yang dihasilkan sebesar 5,54% dan rataan bobot akhir 1,03 ± 0,26 g atau sekitar 2,4 kali lebih tinggi dibandingkan kontrol (P<0,05. Pemberian rGH melalui perendaman saja sudah dapat meningkatkan pertumbuhan ikan cupang alam tetapi akan lebih baik jika dikombinasikan dengan pemberian rGH melalui pakan alami dosis berkisar 0,3-3 mg/L. The used of recombinant growth hormone (rGH for wild betta fish could enhance growth performance. The use of rGH of giant grouper fish (rEIGH is expected to enhance the growth performance of wild betta fish. The aim of this study is to determine the performance of wild betta fish treated with the

  18. Site suitability to tourist use or management programs South Marsa Alam, Red Sea, Egypt

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    AMRO ABD-ELHAMID ABD-ELGAWAD

    2011-01-01

    Full Text Available Ammar MSA, Hassanein M, Madkour HA, Abd-Elgawad AE. 2011. Site suitability to tourist use or management programs South Marsa Alam, Red Sea, Egypt. Nusantara Bioscience 3: 36-43. Twenty sites in the southern Egyptian Red Sea (Marsa Alam-Ras Banas sector were surveyed principally for sensitivity significance throughout the periode 2002-2003. Sensitivity of the study area was derived from internationally known criteria, the key words of each criterion and a brief description of its use was described. The present study assigned for the first time a numerical total environmental significance score that gives a full sensitivity significance evaluation for any site to decide to select either for tourist use or management purposes. However, the results of the study still have the availability to arrange sites with respect to one criterion or only two or many of the used criteria whichever needed. Sites selected for protection are categorized as belonging to the following protected area categories: sites 7, 10 (category vi, site 18 (category ib, site 5 (category iv, sites 16, 17 (category ii. Sites selected for tourist uses are suggested to be classified into 2 categories: first category sites (sites 1, 3, 8, 11, 13, 15 which are recommended as tourist use sites with management of the sensitive resources beside non consumptive recreational activities like swimming, diving, boating, surfing, wind-surfing, jet skiing, bird watching, snorkelling, etc.; second category sites (sites 2, 4, 6, 9, 12, 14, 19, 20 which are recommended as tourist use sites with both non consumptive and managed consumptive recreational activities like fishing.

  19. SELEKSI BENIH TIRAM MUTIARA (Pinctada maxima DARI HASIL PEMIJAHAN INDUK ALAM DENGAN KARAKTER NACRE PUTIH

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ida Komang Wardana

    2014-03-01

    Full Text Available Kualitas induk secara fenotip dan genotif berpengaruh terhadap kualitas benih tiram mutiara yang akan dihasilkan. Penggunaan induk yang berasal dari habitat yang berbeda dalam kegiatan pembenihan diharapkan dapat menghasilkan benih tiram mutiara dengan kualitas fenotip dan genotif yang baik. Salah satu sifat yang menarik untuk dijadikan target dalam program pemuliaan tiram mutiara adalah warna mutiara yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas benih tiram mutiaram(Pinctada maxima hasil pemijahan induk alam dengan karakter nacre putih dari tiga habitat yang berbeda dan mengetahui keragaan genetik induk (F0 dan turunannya (F1. Induk yang digunakan dalam penelitian ini adalah tiram dengan karakter nacre putih dari tiga lokasi perairan (Bali, Karawang, dan Dobo serta dilakukan pemijahan dari masing-masing populasi tersebut. Keragaan genetik dari semua populasi dianalisa dengan menggunakan PCR RFLP. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa masa inkubasi telur hasil pemijahan induk alam dengan karakter nacre putih terlihat lebih lama dibandingkan dengan tiram mutiara pada umumnya. Benih yang dihasilkan pertumbuhannya bervariasi, didominasi dengan benih berukuran sedang dengan sintasan berkisar 0,4-9%. Keragaan genetik F0 dan F1 berdasarkan nilai heterozigositas, tiram dari perairan Bali menunjukkan nilai keragaman yang paling baik (0,2726. Sementara karakter nacre dari benih yang diperoleh menunjukkan bahwa 48% memiliki nacre putih, 24% kuning dan warna lain sebanyak 28%.

  20. The Epidemiological And Susceptibility Study Of Inpatient Blood Cultures In Amir Alam Hospital 1998 - 2000

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Karimi Shahidi M

    2002-07-01

    Full Text Available Sepsis is one of the most critical medical emergency situations. Treatment with anti microbial drugs should be initiated as soon as samples of blood and other relevant sites have been cultured. Available information about patterns of anti microbial Susceptibility among bacterial isolates from the community, the hospital, and the patient should be taken in to account. It is important, pending culture results, to initiate empirical anti microbial therapy."nMaterials and methods: In a descriptive study during 3 years (1377-1379, microbial and anti microbial susceptibility patterns evaluated in Amir alam clinical laboratory on 2000 specimen of blood culture received from 765 hospitalized patients at Amir Alam hospital wards."nResults: 113 specimens from 77 patient (10 percent were positive for microbial growth. Enterobacter, S. aureus, S.epidermidis, Pneumococci, Ecoli, and Pseudomonas were the most common isolated etiologic agents(80 percent . The most common organism was Entenobacter in 1377, S.aureus in 1378 and pseudomonas in 1379 There were significant change in patlern of organisms, increase resistance to some important available antibiotics and change in antibiotic susceptibility pattern during three years (disc diffusion method."nConclusions: According to Results of this study due to change in pattern of organism and their antibiotic susceptibility, dynamic microbiological study provide important data for Ordering empirical and culture oriented treatment of patients with bacteremia, Sepsis, anti microbial Chemotherapy, anti microbial susceptibility empirical anti microbial therapy, microbial pattern.

  1. Vegetasi Habitat Komodo dalam Bentang Alam Riung dan Pulau Ontoloe di Nusa Tenggara Timur

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Willem Amu Blegur

    2017-04-01

    Full Text Available Penelitian ini mengkaji vegetasi habitat komodo dalam bentang alam Riung dan Ontoloe. Ekosistem karst mendominasi di Riung dan Ontoloe. Lokasi kajian merupakan taman nasional yaitu CA Wolo Tado, CA Riung dan TWAL 17 Pulau. Taman nasional ditetapkan pada tahun 1992 dan 1996. Pembakaran sabana di hutan sabana atau savanna woodland dengan skala kecil menjaga ketersediaan sabana di Pulau Besar, Flores. Sabana tersebut merupakan sumber makanan bagi pakan komodo yaitu rusa (Cervus timorensis. Sebaliknya, di Pulau Kecil atau Ontoloe tidak ada pembakaran sabana berskala kecil. Secara khusus, penelitian ini, mempelajari: a tipe ekosistem penyusun bentang alam Pulau Besar dan Pulau Kecil; b cacah jenis, densitas dan growth form vegetasi habitat; c kualitas ἀsiko kimia tanah yaitu temperatur, tekstur, pH, NO3, NH4,  PO4, K tersedia; udara yaitu temperatur dan salinitas air ekosistem hutan bakau. Data dikoleksi dengan  kuadrat plot dengan bantuan transek. Ukuran plot pada ekosistem hutan bakau, hutan ekoton dan hutan legong 20mx20m dengan ulangan 4x. Sedangkan  padang rumput yang jarang pohon, ukuran plot 100mx100m dengan ulangan 4x. Data dicuplik berupa: cacah jenis, densitas dan growth form penyusun vegetasi.  Data ἀsikokimia  tanah, udara dan air dicuplik di bawah kanopi dan gap kanopi. Hasil yang diperoleh tipe ekosistem habitat di Pulau Besar lebih banyak daripada di Pulau Kecil yaitu ekosistem hutan bakau, hutan ekoton, hutan sabana, dan hutan legong. Cacah jenis, densitas dan growth form di Pulau Besar juga lebih tinggi daripada di Pulau Kecil. Hal ini merespon tekstur tanah, kadar NO3, kadar NH4 dan temperatur. Pada Pulau Kecil, ditemukan ancaman dengan densitas yang cukup tinggi per 4 ha yaitu sapling L. glauca 179 individu, A. lebbeck 353 individu dan semak L. camara 169 individu. Hal ini membuktikan bahwa pembakaran hutan sabana dengan skala kecil menjaga ketersediaan sabana di Pulau Besar, sehingga komodo akan terlindungi.   This study

  2. Astarabadi and Alame Majlesi’s Faith Studies and the Mullasdra’s Impression on Alame’s thoughts

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    S. Mahdi Emamijomeh

    2011-08-01

    Full Text Available Ekhbarigari doctrine, was founded by Astarabadi in 11th century of Hejirah As we will explain that he had a special theory in faith that Alame found it a very interesting subject to work on. We should know, Allame showed that he had the knowledge in faith studies from Astarabad ’s theories but without all the ambiguities in them, he tried to work on making his theories clearer and more correct.   So we can differenciate between Astarabadi and Allame’s theories in faith study and name the allame’s theory as a very special theory in Isfahan Ekhbarigari doctrine, but the most important thing that we try to discuss in this article is proving that Mullasadra has a very important part in balancing and moderating the Allame’s theories. So for saying and proving all these things we should start from a summary of the Astarabadi’s theories .

  3. ALAM/CLAM and some applications of computer algebra systems to problems in general relativity

    International Nuclear Information System (INIS)

    Russell-Clark, R.A.

    1973-01-01

    This paper is divided into three parts. Part A presents a historical survey of the development of the system, a brief description of its features and, finally, a critical assessment. ALAM and CLAM have been used in many problems in General Relativity; the vast majority of these belong to a set of standard calculations termed ''metric applications''. However, four large non-standard applications have been attempted successfully and these are described in Part B. CAMAL is the only other system which has been used extensively for work in relativity. CAMAL has played an important role in two research projects and details of these are given in Part C

  4. EFEKTIFITAS RENDAM KAKI MENGGUNAKAN AIR HANGAT TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS SIMPANG TIGA KOTA PEKANBARU TAHUN 2016

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    yessi harnani

    2017-12-01

    Full Text Available Hipertensi adalah penyakit kelainan jantung dan pembuluh darah yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah. Peningkatan tekanan darah yang tidak ditangani akan menyebabkan komplikasi seperti stroke dan gagal jantung. Rendam kaki air hangat merupakan salah satu terapi komlementer yang bisa menurunkan tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas rendam kaki menggunakan air hangat terhadap penurunan tekanan darah pada lansia. Penelitian ini merupakan penelitian pre Eksperimental pretest dan posttest desaign. Sampel adalah lansia penderita hiperetnsi di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Tiga kota Pekanbaru. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling. Teknik pengambilan data dengan cara observasi menggunakan Thermometer Air. Analisis data menggunakan uji wilcoxon Test. Hasil pengkajian sebelum dilakukan terapi sebagian besar lansia mengalami hipertensi stadium II. Hasil uji statistic didapatkan bahwa nilai P value sistol yaitu 0,000 (< 0,05 dan P value diastol yaitu 0,000 (<0,05 sehingga Ho ditolak. Terapi rendam kaki menggunakan air hangat efektif terhadap penurunan tekanan darah pada lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Tiga Kota Pekanbaru. Diharapkan kepada lansia untuk selalu mengontrol tekanan darah, jika terjadi peningkatan tekanan darah dapat menggunakan terapi rendam kaki air hangat dalam mengatasi hipertensi yang dialami, sebagai bentuk terapi komplementer yang murah dan mudah dilakukan secara mandiri

  5. Vesicular-arbuscular mycorrhizal status of plant species in the peat swamp forest of Setia Alam Jaya, Sebangau, Central Kalimantan

    OpenAIRE

    Suciatmih Suciatmih

    2003-01-01

    In order to describe the vesicular-arbuscular mycorrhizal (VAM) status of plants growing on peat soil, a study was carried out inthe peat swamp forest of Setia Alam Jaya in Sebangau, Central Kalimantan. Out of 146 plant root samples belonging to 48 plantspecies from 25 families examined, all plants colonized by VAM fungi namely 14 (29.2%) high level, 32 (66.7%) medium level, and 2(4.1%) low level respectively.

  6. "The Tower in Red and Yellow": Using Children's Drawings in Formative Research for "Alam Simsim," an Educational Television Series for Egyptian Children.

    Science.gov (United States)

    Montasser, Alyaa; Cole, Charlotte; Fuld, Janice

    2002-01-01

    Provides examples from a study of six test segments of the television series "Alam Simsim," the Egyptian "Sesame Street," to illustrate how a systematic analysis of children's artwork can be used with other research tools to gain feedback from children. Shows how formative research is used to bring children into the production…

  7. Vesicular-arbuscular mycorrhizal status of plant species in the peat swamp forest of Setia Alam Jaya, Sebangau, Central Kalimantan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Suciatmih Suciatmih

    2003-06-01

    Full Text Available In order to describe the vesicular-arbuscular mycorrhizal (VAM status of plants growing on peat soil, a study was carried out inthe peat swamp forest of Setia Alam Jaya in Sebangau, Central Kalimantan. Out of 146 plant root samples belonging to 48 plantspecies from 25 families examined, all plants colonized by VAM fungi namely 14 (29.2% high level, 32 (66.7% medium level, and 2(4.1% low level respectively.

  8. Studi Kelayakan Pengolahan Air Laut Menjadi Air Bersih di Kawasan Wisata dan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN Pantai Prigi, Trenggalek

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Agista Ayuningtyas Puspita Dwijayani

    2013-09-01

    Full Text Available Ketersediaan air bersih diperlukan pula dalam bidang kepariwisataan. Salah satunya ialah kawasan wisata alam Pantai Prigi, Trenggalek. Namun kondisi air saat ini masih memiliki kandungan TDS (Total Dissolved Solid dan salinitas yang cukup tinggi sehingga dibutuhkan suatu teknologi untuk mengolah air asin menjadi air tawar agar memenuhi standar baku mutu air bersih. Salah satu teknologi yang dapat diterapkan untuk mengolah air asin atau payau menjadi air tawar adalah dengan sistem Reverse Osmosis (RO. Penentuan kapasitas SWRO ditentukan dengan memproyeksikan jumlah pengunjung kawasan wisata Pantai Prigi dan kebutuhan air kolam apung hingga tahun 2023. Hasil proyeksi diperoleh kebutuhan air sebesar 729,40 m3/hari pada penggunaan maksimum. Dengan desain SWRO yaitu menggunakan pretreatment rapid sand filter dan filter karbon aktif untuk meremoval kandungan TDS, kesadahan total, khlorida, sulfat, dan bilangan KMnO4 (zat organik. Biaya yang dibutuhkan untuk membuat sistem pengolahan air laut dengan SWRO sebesar Rp 5.077.307.500,00.Perencanaan sistem pengolahan air laut menjadi layak jika air reject dari SWRO sebesar 1463,28 m3/hari dimanfaatkan menjadi wisata kolam apung, garam, dan air nigari dengan investasi total sebesar Rp 7.326.095.500,00. Dengan analisa kelayakan secara ekonomi  menggunakan prinsip ekonomi teknik, pada alternatif ini diperoleh nilai NPV sebesar Rp 25.024.360.250,24 ; IRR sebesar 23,7% ; dan Payback periode pada tahun ke-3 dengan keuntungan yang diperoleh Rp 3.915.665.044,80 per tahun.

  9. Pengelolaan Sumberdaya Air untuk Pengembangan Pariwisata di Pulau Pari, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Roland Sinulingga

    2016-09-01

    Full Text Available ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk (a menganalisis kondisi ketersediaan air di Pulau Pari, (b menganalisis kondisi kualitas air di Pulau Pari, (c menganalisis kebutuhan air dan proyeksinya untuk masa yang akan datang di Pulau Pari, dan (d merumuskan strategi pengelolaan sumberdaya air untuk pariwisata di Pulau Pari. Metode penelitian terdiri atas perhitungan neraca air, kebutuhan air, metode geometrik, analisis deskriptif, dan analisis SWOT. Pengambilan sampel air dan penduduk menggunakan metode purposive, sedangkan sampel wisatawan menggunakan metode accidental random sampling. Hasil akhir penelitian ketersediaan airtanah di Pulau Pari sebesar 290000,48 m3/tahun. Kualitas airtanah di lokasi penelitian tergolong baik. Besarnya kebutuhan air tahun 2013 sebesar 46381,947 m3/tahun. Pada tahun 2018 menjadi 54443,953 m3/tahun dan pada tahun 2023 mengalami peningkatan menjadi 63548,472 m3/tahun. Prioritas utama strategi pengelolaan sumberdaya air untuk pariwisata yaitu membuat kebijakan pembatasan pengunjung agar kelestarian pulau dan sumberdaya air tetap terjaga.   ABSTRACT This study aims to (a analyze water availability conditions in Pari Island, (b analyze the water quality conditions in Pari Island, (c analyze water demand and water projections for the future in Pari Island, and (d formulate strategies management water resources for tourism in Pari Island. The research method consists of the calculation of the water balance, water requirements, geometric methods, descriptive analysis, and SWOT analysis. Water sampling and settlement using purposive method, tourist’s samples using accidental random sampling. The final results of The amount of soil water availability in Pari Island of 290000,48 m3 / year. Groundwater quality in the study area are classified as good. The amount of water demand in 2013 amounted to 46381,947 m3 / year. In 2018 became 54443,953 m3 / year and in 2023 increased to 63548,472 m3 / year. First priority water resource

  10. HUTAN DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT HATAM DI LINGKUNGAN CAGAR ALAM PEGUNUNGAN ARFAK (Forest In Hatam Community Live On Arfak Mountains Natural Reserve Environment

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Susan Trida Salosa

    2015-01-01

    Full Text Available ABSTRAK Pegunungan Arfak adalah suatu wilayah dengan keunikan tersendiri di wilayah Propinsi Papua Barat. Wilayah ini didominasi oleh gunung-gunung yang tinggi dan ekosistemnya adalah ekosistem daerah pegunungan dan alpin, serta mengingat keunikan flora, fauna dan lingkungannya, maka wilayah ini ditetapkan sebagai Cagar AlamPegunungan Arfak. Wilayah Pegunungan Arfak ditempati oleh suku besar Arfak yang salah satu sub sukunya adalah sub suku Hatam. Hutan merupakan bagian dari kehidupan masyarakat Hatam. Terbentuknya kabupaten-kabupaten pemekaran secara tidak langsung akan berakibat terhadap kelestarian jenis yang ada di cagar alam. Analisis SWOT yang digunakan dalam studi ini dimaksudkan untuk merumuskan strategi-strategi yang memungkinkan untuk mengakomodasi kepentingan masyarakat dan menjaga kelestarian cagar alam. Penelitian dilaksanakan di kampung Anggra dan Apui di Distrik Minyambouw pada bulan Juni 2013. Hasil studi menunjukkan bahwa hutan sangat berperan dalam kehidupan masyarakat terutama dalam mengaplikasi nilai budaya dalam kehidupan masyarakat. Strategi yang tepat untuk menjaga kelestarian hutan dan mengakomodasi kepentingan masyarakat diharapkan agar didasarkan pada kearifan masyarakat dalam memanfaatkan hutan. ABSTRACT Arfak Mountains is a region with its own uniqueness in the Province of West Papua. This region is dominated by high mountains with particularities of flora and fauna in ecosystems of mountain and alpine. Therefore, it is designated as a Natural Reservation of Arfak Mountains. Arfak Mountains region is occupied by a large tribe of Arfak which is Hatam is one of its sub-tribe. Forests are part of Hatam people's lives. Establishment of districts expansion will indirectly result in the preservation of species in natural reservation. SWOT analysis used in this study is intended to look at the potential strategies in accomodating people interest and preserving the natural reservation. The study was conducted in villages of

  11. HASIL AIR PENGGUNAAN LAHAN HUTAN DALAM MENYUMBANG ALIRAN SUNGAI Water yield of Forest Land Use contributing in river stream

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Edy Junaidi

    2016-09-01

    Full Text Available Pemahaman tentang neraca air suatu penggunaan lahan berkaitan dengan hasil air total yang berkontribusi terhadap aliran sungai. Penelitian ini bertujuan mengkaji peranan hidrologi hutan (hutan alam dan hutan tanaman terhadap aliran sungai  ditinjau dari neraca air dengan membandingkan penggunaan lahan hutan dan penggunaan lahan lain. Penelitian yang mengkaji penggunaan lahan hutan dan penggunaan lahan lain (pertanian, pemukiman, kebun campuran dan semak belukar di DAS Cisadane menggunakan model hidrologi Soil and Water Assessment Toll (SWAT dalam mengkaji neraca air penggunaan lahan. Hasil neraca air tahunan untuk penggunaan lahan hutan berupa nilai yang lebih besar untuk evapotranspirasi dan lebih kecil untuk aliran permukaan dibandingkan pengunaan lahan yang lain. Hal ini berpengaruh terhadap kontribusi aliran permukaan lahan hutan pada aliran sungai. Sedangkan nilai perkolasi dan simpanan air tanah berdasarkan perhitungan neraca air yang lebih besar untuk penggunaan lahan hutan. Hal ini juga berpengaruh terhadap kontribusi aliran lateral dan aliran dasar lahan hutan pada aliran sungai. Kata kunci : Neraca air, aliran sungai dan hutan

  12. PATHOGENIC LEPTOSPIRA CONTAMINATION IN HOUSEHOLD WATER IN SETTLEMENT AREA OF DEMAK REGENCY

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dyah Widiastuti

    2016-01-01

    Full Text Available Leptospirosis merupakan penyakit zoonosis penting di dunia termasuk Indonesia. Penularan penyakit ini dapat terjadi melalui kontak dengan air yang terkontaminasi bakteri Leptospira patogen. Tujuan penelitian ini untuk mendeteksi Leptospira patogen pada air konsumsi di pemukiman Kabupaten Demak. Penelitian observasional ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014. Sebanyak 15 sampel air konsumsi dikumpulkan dari area pemukiman di sekitar kasus leptospirosis terbaru di Kabupaten Demak. Sampel diperiksa menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR untuk mendeteksi kontaminasi Leptospira patogenik dengan gen target LipL32. Lima sampel (46,7% menunjukkan kontaminasi positif dari spesies patogenik dari Leptospira berdasarkan PCR. Leptospira patogenik dapat dideteksi dalam lingkungan Demak dan ini berpotensi menyebabkan terjadinya penularan leptospirosis. Kata kunci: Leptospira, air konsumsi, Demak

  13. Struktur Vegetasi Kawasan Hutan Alam dan Hutan Rerdegradasi di Taman Nasional Tesso Nilo

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Andi Kusumo

    2016-04-01

    Full Text Available ABSTRAK Hutan Tesso Nilo merupakan kawasan dengan tingkat keanekaragaman tanaman berpembuluh dan merupakan habitat bagi satwa terancam punah yaitu harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae dan gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus. Kawasan ini tidak luput dari kegiatan perambahan dan di konversi menjadi perkebunan dan permukiman. Pembukaan lahan hutan akan mengakibatkan rusaknya fungsi hutan dan mengakibatkan musnahnya berbagai jenis flora dan fauna. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan oleh perambahan hutan terhadap strukur vegetasi kawasan hutan. Metode yang digunakan adalah survei dengan menggunakan sampling vegetasi petak dalam jalur dilokasi hutan alam dan hutan terdegradasi akibat perambahan. Hasil dianalisis untuk mengetahui kelimpahan vegetasi, indeks nilai penting dan indeks keanekaragaman (Shannon-Wiener. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perambahan hutan mengakibatkan terjadinya perubahan pada struktur vegetasi. Perambahan mengakibatkan penurunan jumlah kelimpahan vegetasi, nilai keanekaragaman, dan dominansi jenis (indeks nilai penting baik pada tingkat semai, pancang, tiang dan pohon. Kata kunci: Taman Nasional Tesso Nilo, struktur vegetasi, perambahan ABSTRACT Tesso Nilo forest is an area with a greater diversity of vascular plants and habitat for an endangered species, namely the Sumatran tiger (Panthera tigris sumatrae and the Sumatran elephant (Elephas maximus sumatranus. This area was not spared from encroachment and conversion to plantations and settlements. Forest clearing will cause damage to forest functions and lead to the extinction of various species of flora and fauna. The purpose of this study was to determine the consequences caused by the encroachment of the structure of forest vegetation. The method used was a survey by sampling vegetation plots in the path of the location of natural forests and forests degraded due to encroachment. The results were analyzed to determine the

  14. EFEKTIVITAS METODE TRANSFEKSI DALAM TRANSFER GEN PADA ZIGOT IKAN CUPANG ALAM (WILD BETTA, Betta imbellis

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Anjang Bangun Prasetio

    2013-08-01

    dan 3:1 dengan jumlah ulangan masing-masing sebanyak enam kali. Sebagai kontrol, ditambahkan juga perlakuan non transfeksi (non transgenik yaitu tanpa penyisipan gen GFP maupun RFP. Pengamatan dilakukan sejak perkembangan zigot mulai dari penghitungan derajat penetasan (HR dan sintasan larva (SR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah dilakukan transfeksi tidak memperlihatkan pola yang jelas dari setiap perlakuan, namun secara umum tidak berbeda signifikan dengan kontrol non transgenik. PCR pada embrio dan larva menunjukkan hasil positif di mana DNA teramplifikasi pada ukuran sekitar 0,6 kb untuk beberapa ulangan. Dari hasil yang diperoleh ini dapat ditarik kesimpulan bahwa metode transfeksi efektif digunakan untuk transfer gen ikan cupang alam, wild betta (Betta imbellis.

  15. PERANGKAT PEMBELAJARAN PERISTIWA ALAM DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Diah Sunarsih

    2015-08-01

    Full Text Available Tujuan penelitian ini menghasilkan perangkat pembelajaran IPA dengan model pembelajaran cooperative learning tipe inside outside circle untuk dapat meningkatkan kemampuan berpikir kognitif dan menumbuhkan kemampuan komunikasi ilmiah siswa yang valid materi peristiwa alam. Uji coba skala terbatas dilakukan di SDN 02 Ambowetan. Uji coba skala luas kelas eksperimen SDN 01 Ambowetan VA, sedangkan kelas kontrol SDN 01 Ambowetan VB. Desain uji coba penelitian ini nonequivalent control group design. Prosedur pengembangan dan penelitian dikembangkan mengacu model pengembangan Dick dan Carry terdiri 4 tahap yaitu define, design, develop, dan disseminate. Hasil penelitian diperoleh pengembangan perangkat pembelajaran menerapkan model pembelajaran cooperative learning tipe inside outside circle berupa silabus, RPP, bahan ajar, lembar tes formatif, lembar observasi kemampuan komunikasi ilmiah, dan angket respon siswa valid, efektif, dan praktis diterapkan dalam pembelajaran IPA kelas V sekolah dasar materi peristiwa alam. Perangkat pembelajaran valid dengan nilai skor validitas akhir 3,43. Perangkat pembelajaran efektif terlihat peningkatan hasil uji N-gain menunjukkan hasil 0,50 pada klasifikasi tingkat sedang dan prosentase kemampuan ilmiah kelas eksperimen hasil sebesar 82%. Kriteria praktis dari nilai angket menunjukkan respon siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol (73% > 67 %.Purpose of this study is produce device the learning cooperative learning type inside outside circle to improve cognitive ability students and foster communication skills scientific a valid on material natural events. Trials limited scale in the SDN 02 Ambowetan. Trials wide scale for experimental class in the SDN 01 Ambowetan 5A, while the control class SDN 01 Ambowetan 5B. Design wide scale nonequivalent control group design. Procedures the development and developed research Dick and Carry consisting of 4 stage define, design, develop, and disseminate

  16. Kualitas Air Tanah di Tiga Ibu Kota Kecamatan (Kutowinangun, Prembun dan Kutoarjo dan Kaitannya dengan Sanitasi Lingkungan Sekitar

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    S Sudarmadji

    2016-12-01

    Full Text Available Air tanah masih merupakan sumber air untuk keperluan sehari-hari bagi penduduk perkotaan, lebih-lebih kota kecil pada umumnya. Sumber daya air menunjukkan gejala penurunan kualitas yang disebabkan oleh dampak berbagai macam kegiatan yang menghasilkan limbah dan sistem sanitasi lingkungan yang kurang baik. Daerah-daerah perkotaan yang terletak di dataran alluvial pantai dapat merupakan daerah yang rawan terhadap pencemaran air tanah. Tiga ibu kota kecamatan, yaitu Kutowinangun dan Prembun, Kabupaten Kebumen dan Kutoarjo Kabupaten Purworejo yang terletak saling berdekatan diteliti untuk mengetahui kualitas air tanah yang merupakan sumber air domestik penduduknya dalam kaitannya dengan kondisi sanitasi lingkungan serta persepsi masyarakat terhadap pencemaran sumber air tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan mengadakan pengamatan di lapangan wawancara dengan penduduk serta analisis laboratorium terhadap sampel air tanah yang diambil. Hasil analisis laboratorium menunjukkan gejala kualitas air di tiga kota tersebut sudah memperlihatkan gejala penurunan, walaupun belum sampai melampaui ambang batas baku mutu air Golongan B. Penurunan tersebut terlibat dengan tingginya kadar NO2, SO4, Cl, COD dan bakteri coli. Diperkirakan bahwa tingginya kadar zat tersebut terkait dengan masalah limbah yang dibuang, yang didukung oleh sanitasi lingkungan yang masih belum baik. Kadar NO2 dan NO3 cenderung lebih tinggi di daerah pusat kota yang merupakan pusat aktivitas penduduk, dibandingkan dengan daerah pinggir kota. Limbah dari aktivitas kegiatan penduduk di pusat-pusat pelayanan umum, termasuk juga dari sarana transportasi di jalan raya dapat merupakan sumber pencemar air tanah. Bakteri coli pada umumnya tinggi di ketiga kota yang diteliti, melebihi 2400 MPN/100ml. Angka COD yang tinggi teramati didalam air tanah Kutowinangun dan Prembun, lebih dari 25% sampel di kedua kota ini memiliki COD diatas 10 mg/l, sedangkan di Kutoarjo relatif lebih rendah. Hal yang

  17. PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Laelatul Istiqomah

    2017-01-01

    Full Text Available Air adalah sumber daya alam yang vital bagi kehidupan yang merupakan kepemilikan umum. Akhir-akhir ini air menjadi lahan bisnis yang menjanjikan diantaranya adalah produk air minum dalam kemasan (AMDK yang dikelola swasta. Pengelolaan air yang dikuasai oleh swasta akan menimbulkan masalah karena swasta semata-mata berorientasi profit. Perlunya intervensi pemerintah dalam pengelolaan sumberdaya air mengingat air adalah kebutuhan hajat orang banyak. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengelolaan AMDK yang dikuasai swasta, pendekatan penelitian dengan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan perlunya intervensi pemerintah dalam pengelolaan AMDK, dan merekomendasikan BUMDes sebagai media pengelola guna kesejahteraan umat.   Water is a natural resource that is vital to the life which is public ownership. Recently, water becomes promising business area including a produc to bottle water (AMDK are privately managed. Water management is controlled by the private sector because the private sector will lead to problems because of their solely profit-oriented. The need for government intervention in the management of water resources given of water as livelihood needs of people. The purpose of this study was to analyze the management of drinking water that is controlled by the private sector using qualitative method. The results showed the need for government intervention in the management of drinking water, and recommends BUMDes as media to manage water for the welfare of the people.

  18. PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PROSES BUDIDAYA KARET ALAM DENGAN PENDEKATAN GREEN PRODUCTIVITY: STUDI KASUS DI PT. XYZ (The Increase of Natural Rubber Plantations Productivity with Green Productivity Approach: a Case Study at PT. XYZ

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Marimin Marimin

    2014-02-01

    Full Text Available Indonesia is the second largest natural rubber producer in the world with 28% of the total world production in 2010. In line with the growth of the world’s automotive industry, the needs of natural rubber as a complementary synthetic rubber products will also increase. The main objective of this research was to find the best alternative strategy to increase the productivity of the natural rubber plantations through the green productivity (GP approach. The case study was conducted at PT. XYZ, a private company which runs the plantation and processing of natural rubber businesses. The material flow analysis was performed to identify the seven green wastes. The best alternative strategy was determined by using the  analytical Hierarchy Process (AHP model developed into several improvement scenarios. The measurement of  the alternative strategy performance was rated as the future Green Productivity Index (GPI and compared with the value of current GPI, which had been calculated in the PT. XYZ, as the case study. The results of this research was  able to provide the best productivity improvement strategy, the level of company’s productivity which has been achieved, and the productivity levels of the implementation of the strategy chosen. Keywords: aHP, green productivity,  green wastes, natural rubber, green productivity index, latex   ABSTRAK Indonesia merupakan negara kedua penghasil karet alam terbesar di dunia dengan produksi sebesar 28% dari total produksi dunia di tahun 2010. Sejalan dengan bertumbuhnya industri otomotif dunia, kebutuhan karet alam sebagai produk komplementer karet sintetik akan turut mengalami peningkatan. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk merumuskan alternatif strategi terbaik pada peningkatan produktivitas proses budidaya karet alam melalui pendekatan konsep Green Productivity (GP. Studi kasus dilakukan di PT. XYZ, perusahaan swasta yang bergerak dibidang usaha perkebunan dan pengolahan karet alam. analisis

  19. Kualitas Air Sumur Gali Kelurahan Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Kota Padang Berdasarkan Indeks Most Probable Number (MPN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Randa Novalino

    2016-09-01

    Full Text Available AbstrakDiare merupakan salah satu penyakit yang ditularkan melalui air terkontaminasi oleh agen penyebab seperti bakteri Coliform.  Menurut data Dinas Kesehatan Kota (DKK Padang pada tahun 2011, kejadian diare di Kelurahan Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang merupakan kasus tertinggi di Kota Padang. Tujuan penelitian ini adalah menentukan kualitas air sumur gali di Kelurahan Lubuk Buaya berdasarkan Indeks Most Probable Number (MPN menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Permenkes RI No. 416 tahun 1990. Sampel penelitian ini adalah  air sumur gali yang digunakan di beberapa Rukun Tetangga (RT, yang diambil secara acak dari beberapa Rukun Warga (RW yang telah dipilih sebelumnya, sehingga didapatkan 15 sampel. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 tahap yaitu pengambilan sampel air sumur gali sekaligus observasi faktor yang mempengaruhi kualitas air dan pemeriksaan mikrobiologi dengan metode Most Probable Number (MPN Test. Tes ini terdiri dari tes presumtif dan tes konfirmatif yang disesuaikan dengan Permenkes RI. Hasil penelitian ialah 73,33% dari jumlah sumur yang diperiksa tidak memenuhi standar Permenkes R.I. karena mengandung Coliform > 50 pada setiap 100 ml air. Hanya 26,6% sumur yang memenuhi standar yang telah ditetapkan. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi yaitu lokasi sumber pencemaran, dinding parapet, drainase, tutup sumur dan sarana pengambilan air.Kata kunci: kualitas air sumur gali, MPN, coliform AbstractDiarrhea is one of the diseases that  transmitted through contaminated water by causative agent, one of which is coliform bacteria. According to data from City Health Department Padang in 2011, the incidence of diarrhea in Kelurahan Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah – Padang is the highest case in the city of Padang. The objective of this study was to determine the water quality of wells dug in Kelurahan Lubuk Buaya by Most Probable Number Index (MPN according regulation of Indonesian health

  20. Improving Energy Conservation Using Six Sigma Methodology at Faculty of Computer and Mathematical Sciences (FSKM), Universiti Teknologi Mara (UiTM), Shah Alam

    OpenAIRE

    Nur Hidayah binti Mohd Razali; Wan Mohamad Asyraf

    2014-01-01

    Electrical consumption is increasing rapidly in Malaysia due to the sustenance of a modern economy way of living. Recently, the Vice Chancellor of University Technology MARA, Tan Sri Dato? Professor Ir Dr Sahol Hamid Abu Bakar has shown a great deal of concern regarding the high electrical energy consumption in UiTM?s main campus in Shah Alam. This study seeks to evaluate the factors that contribute to high electrical energy consumption in the Faculty of Computer and Mathematical Sciences (FS...

  1. PERILAKU DAN PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM PENGELOLAAN LIMBAH CAIR DOMESTIK DENGAN SISTEM SANITASI TERPUSAT DI KECAMATAN GUBENG SURABAYA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sukriyah Kustanti

    2008-06-01

    Full Text Available Pertambahan jumlah penduduk berpengaruh pada peningkatan jumlah limbah domestik yang dihasilkan, sehingga membawa dampak terjadinya pencemaran lingkungan alam. Salah satu wadah penampung limbah domestik adalah saluran-saluran drainase. Seringkali pula berfungsi sebagai tempat buangan limbah dari kegiatan dapur dan kamar mandi beserta tinjanya. Saluran Kalidami adalah salah satu saluran hulu yang berasal dari 3 buah anak saluran yakni saluran Pucang Anom Timur, Saluran Pucang Adi, dan Saluran Kertajaya, yang semuanya itu bermuara di Saluran Kalidami. Kualitas Saluran Kalidami terkait dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor : 02 tahun 2004, tentang Pengolahan Kualitas air dan Pengendalian Pencemaran Air sebagai badan air dengan klasifikasi kelas III. Salah satu poko permasalahan dalam melihat pengelolaan saluran-saluran tersebut adalah peran serta masyarakat, yang dalam hal ini merupakan kajian dalam penelitian ini. Peran serta masyarakat terkait dengan bagaimana sikap dan perilaku masyarakat tersebut terhadap obyeknya. Studi kasus dalam penelitian ini adalah untuk melihat sejauh mana peran serta masyarakat di sepanjang anak Saluran Kalidami terhadap pengelolaan limbah cair domestik di sepanjang saluran drainase tersebut. Tujuan penelitian untuk melihat peran serta masyarakat di sepanjang saluran tersebut. Penelitian bersifat deskriptif, dengan teknik penarikan sampling random /acak terhadap sampel penelitian. Metode pengumpulan data adalah observasi dan survei lapangan, serta wawancara terbuka maupun wawancara dengan kuesioner. Hasil Penelitian menunjukkan tinkat pemahaman responden positif, demikian pula untuk sikap masyarakatnya. Namun tidak berhubungan dan berkontribusi terhadap perilaku dan peranserta masyarakat. Sehingga disimpulkan bahwa aspek ekonomi tidak berkaitan dengan faktor peranserta masyarakat, namun lebih pada aspek nilai budaya masyarakat

  2. Pengaruh Parameter Fisika dan Mikrobiologi Leachet terhadap Kesehatan Lingkungan di TPA Muara Fajar Rumbai Pekanbaru

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Riski Novera Yenita

    2015-11-01

    Full Text Available Secara umum kondisi sampah kota memperlihatkan karakteristik yang khas. Kondisi sampah kota memiliki komposisi terbesar sampah organik dengan nilai rata-rata 79,164%, sedangkan sampah anorganik hanya sebesar 20,836%. Jenis penelitian ini adalah metode survey, dimana TPA Muara Fajar Pekanbaru dijadikan lokasi pengambilan sampel. Sampel yang diambil kemudian dianalisis kadar fisika dan biologi leachet di laboratorium, selanjutnya data yang didapat dilakukan analisis secara deskriptif sesuai dengan SNI 06-2412-1991. Sumber data penelitian yaitu wawancara, observasi dan pemeriksaan laboratorium. Dua kode sampel pada air lindi didapatkan hasil analisis bahwa pada kode sampel I dan II suhu yang didapatkan adalah 25oC. TSS pada kode sampel I didapatkan hasil sebesar 70 mg/l dan kode sampel II 190 mg/l. pH pada kode sampel I dan II didapatkan hasil sebesar 8, sedangkan untuk kadar E.Coli pada kode sampel I dan II didapatkan hasil tidak terhingga. 

  3. INTERPRETASI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN DAERAH MATA AIR PANAS KRAKAL KEBUMEN DENGAN METODE GEOLISTRIK

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    S Fauziyah

    2016-04-01

    Full Text Available Energi geothermal merupakan salah satu kekayaan sumber daya alam yang sedang dikembangkan. Salah satu kawasan geothermal tersebut adalah kawasan wisata mata air panas Krakal, Kebumen. Sumber daya alam geothermal tersebut dikembangkan sebagai objek wisata. Dalam pengembangannya, belum ada informasi struktur bawah permukaan daerah wisata tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran struktur bawah permukaan daerah mata air panas Krakal. Pengambilan data dilakukan dengan metode geolistrik konfigurasi schlumberger pada 5 lintasan dengan 3 titik sounding tiap lintasan. Pengolahan data menggunakan software Progress dan Surfer 10.  Hasil pengolahan data menunjukkan struktur bawah permukaan tersusun oleh 3 lapisan batuan yaitu batu pasir dengan kisaran nilai resistivitas kurang dari 10 Ωm dan ketebalan hingga 20 meter, batu lempung berpasir  dengan rentang nilai resistivitas 10-50 Ωm dan ketebalan mencapai 20 meter, dan batu lempung gamping dengan kisaran resistivitas 50-65 Ωm dan ketebalan 20 meter. Anomali resistivitas rendah mengindikasikan adanya akuifer air panas dan air dingin yang muncul ke permukaan.  Geothermal energy is one of the wealth of natural resources that are being developed. One such area is the tourist area of geothermal hot springs Krakal, Kebumen. Natural geothermal resources were developed as a tourist attraction. In its development, no information on subsurface structure of the tourist area. This study aims to reveal the subsurface structure of the Hot Springs area Krakal. Data collection was performed by Schlumberger configuration geoelectric method in five 3-point sounding track with each track. Data processing using the software Surfer Progress and 10. The results of the processing of the data showed subsurface structure is composed of 3 layers of rock is sandstone with a range of resistivity values of less than 10 Ωm and a thickness of up to 20 meters, sandy clay stone with a range of values of

  4. EVALUASI KUALITAS WARNA IKAN KLOWN Amphiprion percula Lacepède 1802 TANGKAPAN ALAM DAN HASIL BUDIDAYA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sukarman Sukarman

    2018-01-01

    Full Text Available Kualitas warna ikan klown hasil budidaya lebih rendah dibandingkan tangkapan alam, hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, namun belum ada data ilmiah sebagai dasar untuk melakukan perbaikan. Tujuan penelitian adalah menganalisis dan mengevaluasi kualitas warna ikan klown (Amphiprion percula hasil tangkapan alam dibandingkan dengan hasil budidaya. Kualitas warna diukur pada dua zona: zona-I kulit berwarna oranye antara insang dengan band warna putih pada tengah badan dan zona-II adalah bagian kulit warna oranye antara band putih tengah badan dengan band warna putih pada pangkal ekor, dengan parameter nilai L* (lightness, a* (redness, b* (yellowness, C (chroma, H (Hue. Analisis total karotenoid (TC dilakukan pada kulit kedua zona, sirip pektoral, sirip dorsal, sirip kaudal, dan serum darah. Analisis kromatografi lapis tipis (KLT dilakukan pada kulit dan sirip untuk mengonfirmasi jenis karotenoid dalam kulit dan sirip. Data kualitas warna dianalisis menggunakan t-test, hubungan kualitas warna dengan TC dianalisis dengan regresi sederhana, dan analisis deskriptif untuk hasil KLT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas warna ikan klown tangkapan alam lebih baik dibanding budidaya, didukung oleh tingginya total karotenoid pada kulit zona-I, kulit zona-II, sirip pektoral, sirip dorsal, sirip kaudal, dan serum darah berturut-turut 51,64; 51,24; 136,40; 124,37; 194,18 mg/kg; dan 2,2 mg/mL; pada ikan hasil budidaya berurut-turut 2,5; 3,5; 8,45; 10,01; 23,43 mg/kg; dan 0,8 mg/mL. Hasil KLT menunjukkan bahwa jenis karotenoid pada kulit dan sirip ikan klown adalah astaxanthin, serta satu jenis karotenoid diduga zeaxanthin. Berdasarkan hasil penelitian, maka perlu ditambahkan pigmen karotenoid, dan prekursor pigmen lainnya melalui pakan untuk ikan klown budidaya. The color quality of cultured clownfish is not as good as the wild one. However, it’s influenced by several factors. However, but there is not enough scientific data to be used as the basis

  5. KAJIAN SPASIAL KUALITAS AIR TANAH BEBAS BERDASARKAN KEDALAM MUKA AIR TANAH: STUDI KASUS DI DATARAN ALUVIAL DAS PEMALI KABUPATEN BREBES (Spatial Study of the Quality of Free Groundwater Based on the Surface Depth of Groundwater at an Alluvial Land

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Siti Sundari Miswadi

    2009-07-01

    Full Text Available ABSTRAK Sebagian besar dataran aluvial DAS Pemali Kabupaten Brebes adalah sentra produksi pertanian bawang merah, kedelai, ubi kayu dan cabai. Selain itu, daerah ini terkenal pula dengna usaha peternakan itik yang menghasilkan telur dan berkembang pesat. Kegiatan pertanian dan usaha peternakan itik banyak dijumpai di lingkungan permukiman, padahal kegiatan tersebut menggunakan pupuk dan pestisida serta menghasilkan kotoran ternak yang tentunya akan mencemari sumur-sumur penduduk. Oleh karena layanan air bersih oleh PDAM belum menjangkau semua wilayah DAS Pemali, terutama di permukiman DAS Pemali, maka untuk keperluan masak, minum, mandi, cuci dan keperluan lainnya, penduduk membuat sumur gali dengan kedalaman yang bervariasi, dan tanpa memperhatikan syarat-syarat kesehtan dan syarat pembuatan sumur gali yang benar.  Tujuan penelitian adalah memetakan kualitas air tanah bebas berdasarkan kedalaman muka air tanah di dataran aluvial DAS Pemali. Metode yang digunakan adalah menganalisis kualitas air tanah bebas secara laboratoris dan hasilnya diplotkan pada peta kedalaman muka air tanah yang dibagi menjadi 11 kelas. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 10 parameter kualitas air yang kadarnya melebihi Nilai Ambang Batas (NAB, yaitu  TDS, DHL, alaklinitas, COD, BOD, total coliform, coliform tinja, pH, karbamat dan organoklorin, sedangkan parameter-paramater NO3-, NO2-, SO4=, Ca2+, fosfat dan kekeruhan umumnya mempunyai kadar di bawah NAB. Dilihat dari beberapa titik sampel yang jumlah parameternya mempunyai kadar melebihi NAB, maka kedalaman muka air tanah 0,37-3,98 meter mempunyai delapan parameter yang melebihi NAB, kemudian kedalaman muka air tanah 0,10-0,36 meter dengan lima parameter, dan kedalaman 3,99-8,50 meter dengan empat parameter yang melebihi NAB.  Berdasarkan jumlah parameter setiap titik sampel, maka pada kedalam MAT 0,37-1,27 meter terdapat tujuh titik sampel yang masing-masing sampel mempunyai lima parameter kualitas air yang

  6. KEBERTAHANAN RUMAH GADANG DAN PERUBAHAN SOSIAL DI WILAYAH BUDAYA ALAM SURAMBI SUNGAI PAGU, KABUPATEN SOLOK SELATAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Syafwan Syafwan

    2016-03-01

    Artikel ini merupakan intisari dari penelitian yang dilaksanakan di sebuah wilayah yang pernah diusulkan kepada UNESCO sebagai salah satu warisan budaya dunia tentang kebertahanan rumah gadang yang terdapat di wilayah budaya Alam Surambi Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat. Fenomena ini unik, karena kontradikitif dengan fenomena umumnya di wilayah-wilayah lain di Minangkabau, di mana terdapat kecendrungan rumah gadang makin lama makin punah sebagai dampak perubahan sosio-kultural pada masyarakat Minangkabau. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan naturalistik. Penelitian ini menemukan enam faktor penyebab fenomena kebertahanan rumah gadang di wilayah ini, yaitu 1 faktor menegakkan harkat, martabat dan kehormatan kaum dan gelar kepenghuluan yang melekat pada kaum, 2 faktor merantau, 3 faktor asas patah tumbuh hilang berganti, 4 faktor lokal jenius “mangguntiang sibak baju”, 5 faktor lokal jenius “balah pinang” dan 6 faktor kawasan destinasi wisata. Kata Kunci: warisan dunia, budaya, kebertahanan, rumah gadang.

  7. Essential and toxic elements in foods of dietary intake from Shah Alam, Selangor

    International Nuclear Information System (INIS)

    Suziana Ismail; Zaini Hamzah; Abdul Khalik Wood

    2005-01-01

    There is growing concern all over the world on health-related problems due to the foods consumed by the people. One of the area is the human exposure to metals (essential as well as toxic) which can be studied using a various techniques. Variety of daily food samples collected from various food outlets in a different area were studied. The selected foods were collected from various restaurant and food stalls around Shah Alam, Selangor. The chosen sets, including breakfast, lunch and dinner, were blended together, dried, and analyzed for its elemental contents using neutron activation analysis (NAA technique. The results show a variation of elemental contents in relation to the type of foods studied. The Na ranges from 0.91 to 4.1%, K ranges from 1.65% to 3.35%, Ca ranges from 1.03 to 21.39 ppm, Zn ranges from 11.32 to 18.49 ppm, Co ranges from 0.10 to 0.19 ppm, Mn ranges from 0.12 to 0.55 ppm, Cr ranges from 0.52 to 1.06 ppm and As ranges from 0.25 to 0.92 ppm. (Author)

  8. ANALISIS RISIKO KANDUNGAN LOGAM KROMIUM HEKSAVALEN (CR6+ DAN ARSEN (AS DALAM AIR MINUM

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ahmad Mursidi

    2015-11-01

    Full Text Available Abstract: Risk Analysis Metal Content of Hexavalent Chromium (Cr6 + and arsenic (As in drinking water. The research objective is to determine estimates of health risks from exposure to hexavalent chromium metal and arsenic in drinking water. Research conducted on Kalanganyar population that uses clean water supply wells for drinking water as many as 200 people, and the examination of samples of drinking water as many as 32 samples. Design research using cross-sectional design using the descriptive-analytic method. The results showed that the percentage of respondents who have a non-cancerous disease risk due to exposure to hexavalent chromium (RQ≥1 by 16%, while the percentage of respondents that have exceeded the risk of non-cancer diseases due to exposure to arsenic (RQ≥1 by 59%. The risk of cancer due to arsenic exposure on average the respondents amounted to 1.5 per 10,000 population. The concentration of hexavalent chromium has relation with health risk (p <0.05 with r = 0.927. Arsenic concentrations also have a relationship with a health risk (p <0.05 with r = 0.936. Abstrak : Analisis Risiko Kandungan Logam Kromium Heksavalen (Cr6+ Dan Arsen (As Dalam Air Minum. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui perkiraan risiko kesehatan akibat pajanan logam kromium heksavalen dan arsen dalam air minum. Penelitian dilakukan terhadap penduduk Kalanganyar yang menggunakan sarana air bersih sumur gali sebagai sumber air minum sebanyak 200 orang, dan pemeriksaan sampel air minum sebanyak 32 sampel. Rancang penelitian menggunakan desain Cross Sectional dengan menggunakan metode deskriptif analitik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase responden yang mempunyai risiko penyakit non kanker akibat pajanan kromium heksavalen (RQ≥1 sebesar 16%, sedangkan persentase responden yang telah melampaui batas risiko penyakit non kanker akibat pajanan arsen (RQ≥1 sebesar 59%. Besar risiko kanker akibat pajanan arsen rata-rata pada responden sebesar 1

  9. Optimalisasi Peran Kodim Dalam Penanganan Tanggap Darurat Bencana Alam Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Wilayah (Studi Di Kodim 0613/Ciamis Jawa Barat

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ito Hediarto

    2016-12-01

    ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Optimalisasi Peran Komando Distrik Militer 0613/Ciamis Dalam Penanganan Tanggap Darurat Bencana Alam Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Wilayah.Penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam, yang dilakukan terhadap 10 orang, yaitu Komandan, Staf dan anggota Kodim 0613/Ciamis, selain itu juga melalui observasi serta studi pustaka untuk diperoleh data lalu dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian ini memberikan jawaban bahwa Kodim 0613/Ciamis dapat berperan maksimal dalam menangani tanggap darurat bencana alam di Kabupaten Ciamis Jawa Barat. Kegiatan dilakukan melalui  pengkajian secara cepat dan penentuan status terhadap lokasi kerusakan dan sumber daya, penyelamatan atau evakuasi dan perlindungan kelompok rentan, pemenuhan kebutuhan dasar, serta pemulihan kondisi darurat.Kegiatan pengkajian cepat dilakukan bila ada informasi bencana di wilayah Ciamis, dengan segera informasi tersebut diolah, penyelamatan atau evakuasi dilakukan oleh Kodim 0613/Ciamis setelah terjadi bencana dan bekerjasama dengan BPBD Kabupaten Ciamis, pemenuhan kebutuhan dasar dilakukan oleh Kodim 0613/Ciamis dalam rangka melaksanakan program tanggap darurat bencana, pemulihan kondisi darurat dilakukan kerjasama antara aparat TNI, Polri, dan masyarakat serta pemerintah daerah. Keberhasilan Kodim 0613/Ciamis dalam menangani tanggap darurat memberikan dampak yang positif terhadap situasi kondisi sosial di Kabupaten Ciamis, dan berimplikasi terhadap ketahanan wilayah Kabupaten Ciamis yang meliputi ketahanan idiologi, ketahanan politik, ketahanan ekonomi, ketahanan sosial budaya dan ketahanan pertahanan keamanan.Untuk lebih mengoptimalkan  peran dari Kodim 0613/Ciamis dalam menangani tanggap darurat, maka perlu diciptakan mekanisme yaitu Dandim diberikan peran yang lebih besar dalam mengambil tindakan saat tanggap darurat. Bupati dapat menunjuk Komandan Kodim sebagai komandan posko

  10. Pembelajaran Bahasa Inggris pada Anak Usia Dini di Sekolah Alam Exelentia Pamekasan Madura

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Eva Nikmatul Rabbiyanti

    2015-05-01

    Full Text Available Abstrak: Penelitian ini ingin mengetahui pola pembelajaran Bahasa Inggris Pada UsiaDini di Sekolah Alam Excelentia Pamekasan Madura, termasuk kelebihan, dan kelemahannya. Hasilnya menunjukkan bahwa proses pembelajaran bahasainggris di PAUD SAE Pamekasan menggunakan dua pola pembelajaran yaitu: 1 Bahasa Inggris sebagai media/materi pembelajaran dengan menggunakanaktivitas Indoor maupun outdoor, seperti: songs, story tellings, project, question and answer, games, brainstorming, group discussion, dengan pendekatannatural approach, total physical response, audio lingual method. Aktivitas pembelajaran tersebut dibantu dengan media flashcards, realia, audio visual,worksheet dan lain lain. 2 Bahasa Inggris sebagai media instruksi dalamsemua mata pelajaran dan aktivitas yang dilakukan sehari-hari di SAE Pamekasan. Kelebihan Pembelajaran Bahasa Inggris di PAUD SAEPamekasan adalah: a Situasi dan lingkungan belajar yang menyenangkan, b Fasilitator yang memiliki keterampilan cukup baik, c Jumlah peserta didikyang terbatas/kelas kecil, d Lengkapnya sarana dan prasarana yangmendukung pembelajaran, e Materi yang menyenangkan dan mudah dipahami, f Tidak ada pekerjaan rumah, g Peran serta orang tua dalamproses pembelajaran bahasa Inggris yang cukup baik. Kelemahannya adalah: aPenggunaan Bahasa Ibu (bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam proses pembelajaran, b Pronunciation fasilitator yang terkadang tidak sesuaidengan ejaan dan pelafalan yang benar, c Pencampuran jenjang pendidikan dalam satu lokasi pembelajaran yang membuat sesama siswa salingmengganggu konsentrasi.

  11. Pengaruh Penambahan Inhibitor Alami terhadap Laju Korosi pada Material Pipa dalam Larutan Air Laut Buatan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ardi Prasetia Yanuar

    2017-01-01

    Full Text Available Korosi merupakan penurunan mutu logam akibat adanya reaksi elektrokimia dengan lingkungannya. Banyak faktor yang dapat menyebabkan korosi suatu material, salah satu diantaranya yakni pengaruh konsentrasi media korosi. Ada banyak metode untuk menghambat proses terjadinya korosi. Salah satu diantara banyak metode yaitu penggunaan inhibitor. Inhibitor organik salah satu jenis inhibitor yang bersifat non-toksik, murah, sudah tersedia di alam, mudah diperbaharui dan tidak merusak lingkungan. Inhibitor organik tersebut diperoleh dengan mengekstrak beberapa bahan yang ada di alam. Dalam penetilitian ini inhibitor yang digunakan antara lain daun jambu biji, daun teh, kedelai dan kopi. Inhibitor tersebut digunakan pada material pipa baja dalam media air laut buatan yang memiliki kadar salinitas 35 ‰. Metode perhitungan laju korosi baja menggunakan metode weight loss dan electroplating. Laju korosi paling kecil yakni sebesar 3.10 mpy untuk API 5L dan 1.94 mpy untuk ASTM A53 dengan inhibitor daun teh. Inhibitor yang kurang maksimal dalam menghambat laju korosi yaitu inhibitor kopi yakni 6.12 mpy untuk API 5L dan 2.66 mpy untuk ASTM A53. Nilai laju korosi spesimen API 5L dan ASTM A53 yang tidak menggunakan inhibitor masing-masing 50.26 mpy dan 3.83 mpy. Inhibitor teh memiliki nilai effisiensi mencapai 93.83%. Sedangkan daun jambu biji memiliki nilai effisiensi mencapai 93.45%. Nilai effisiensi inhibitor kedelai mencapai 91.72% dan inhibitor kopi memiliki nilai effisiensi paling rendah hanya mencapai 87.83%.

  12. ANALISA THERMOGRAVIMETRY PADA PIROLISIS LIMBAH PERTANIAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Bagus Setiawan

    2016-01-01

    Full Text Available Penelitian ini bertujuan untuk menemukan karakterisasi degradasi termal dari limbah pertanian untuk dijadikan suatu bahan bakar padat alternatif. Penelitian diawali dengan tahap pengumpulan bahan yang dilanjutkan penyeragaman ukuran sampel uji hingga berukuran 20 mesh. Setelah itu masing-masing sampel dikeringkan hingga kadar air maksimal 12 %. Sebelum Sampel seberat 20 gram diuji pirolisis dengan menempatkan sampel dalam reaktor yang telah dialiri nitrogen dengan laju 100 ml/menit. Sampel diuji dengan kondisi heating rate 15 oC/menit, temperatur akhir 600 oC dan holding time 10 menit. Data yang didapat berupa penurunan massa dan perubahan temperatur dicatat dalam laptop dengan menggunakan software RS-Key, Ms Excel dan Adam.NET Utility. Dari penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan campuran serbuk gergaji dan jerami memiliki temperatur pirolisis paling rendah, sementara campuran sekam padi dan kulit singkong memiliki massa arang paling banyak.

  13. PHYSICAL AND CHEMICAL CHARACTERISTICS INTERPRETATION FOR GROUNDWATER QUALITY ASSESSMENT IN THE COASTAL AREA, NORTH KELANTAN, MALAYSIA (Interpretasi Karakterisasi Fisika dan Kimia Untuk Penilaian Kualitas Airtanah di Area Pesisir, Kelantan Utara, Malaysia

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nur Islami

    2015-11-01

    untuk menilai kualitas air tanah dan masalah masalah yang berhubungan dengannya di zona pesisir, Kelantar Utara, Malaysia. Sebanyak tiga puluh tiga sampel airtanah yang terdiri dari enam belas sampee airtanah yang di ambil langsung dari sumur dan bersama dengan tujuh belas data sampel airtanah diperoleh dari agensi pemerintah digunakan pada penelitian ini. Kedalaman air tanah bervariasi dari yang akuifer dangkal (3,5 m sampai ke yang dalam (130 m. Karakter fisika air tanah di ukur secara langsung di lokasi saat setelah air tanah di ambil. Kandungan kimia sampel air tanah dianalisa dengan menggunakan Ion Chromatography (IC and Inductively Coupled Plasma (ICP. Data-data yang diperoleh di presentasikan dan diinterpretasi menggunakan diagram bivariate dan diagram piper untuk meningkatkan interpretasi dan analisa data secara keseluruhan. Hasil analisa sampel airtanah mengindikasikan bahwa akuifer yang dangkal dapat dikategorikan sebagai air segar. Pada zona pengendapan laut, kadar klorid dan sulfat dalam air tanah cenderung tinggi dalam sampel air. Namun kandungan ini masih dalam kategori aman untuk dikonsumsi oleh manusia. Pada lokasi yang banyak penggunaan pupuk kimia, sampel airtanah memperlihatkan kandungan nitrat relative tinggi, yang melebihi batas aman untuk dikonsumsi oleh manusia (>45 mg/L. Kadar K, Ca, Mg dan Na memiliki hubungan yang positif dengan kandungan klorid pada aquifer yang dalam, ini mengindikasikan bahwa ion-ion dalam air adalah berasal dari sumber air asin yang sama. Hubungan antara rasio Cl/HCO3 dan chloride juga menunjukkan bahwa airtanah yang segar and air laut bercampur di dalam aquifer, dan sampel air dengan rasio yang rendah bisa dikategorikan air segar. Untuk aquifer yang dangkal, kebanyakan ion menunjukkan korelasi yang tidak linier dengan klorid yang mengindikasikan bahwa ion-ion tersebut berasal dari sumber yang berbeda.

  14. GAMBARAN CEMARAN JAMUR PADA KOSMETIK BEDAK BAYI DAN BAYANGAN MATA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Mariana Raini

    2012-10-01

    Full Text Available Kosmetik merupakan komoditi yang digunakan oleh hampir seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. Salah satu penyebab kerusakan kosmetik adalah pencemaran mikroba baik jamur maupun bakteri. Pencemaran dapat berasal dari air, bahan baku yang digunakan, serta ruangan tempat pembuatan. Di pasaran kemungkinan terkait terhadap kondisi tempat penyimpanan dan kemasan yang tidak memadai dari kosmetik itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah dan jenis jamur yang sering terdapat di udara yang dapat mencemari kosmetik bedak bayi dan bayangan mata.Hasil penghitungan jumlah jamur pada bedak bayi yang diambil dari pabrik didapat 2 sampel (20% tidak memenuhi syarat jumlah jamur dan keduanya adalah Penicillium sp. sedangkan pada bedak bayi yang diambil dari pasar didapat 3 (30% sampel tidak memenuhi syarat jumlah jamur, 1 sampel (10% mengandung Aspergillus sp., 2 sampel (20%mengandung jenis jamur di luar 6 jamur yang diuji. Hasil penghitungan jumlah jamur pada bayangan mata yang diambil dari pabrik didapat 5 sampel (26,3% tidak memenuhi syarat jumlah jamur, 4 sampel (21,1% mengandung jenis jamur Penicillium sp. dan 1 sampel (5,26% mengandung Aspergillus sp.. Hasil penghitungan jumlah jamur pada bayangan mata yang didapat dari pasar didapat 1 sampel (5,26% mengandung jamur di luar 6 jamur yang diidentifikasi. 

  15. Meta-analysis of Jelajah Alam Sekitar (JAS Approach Implementation in Learning Procces

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    S. Ngabekti

    2017-04-01

    Full Text Available The results of tracer studies on the approach of Jelajah Alam Sekitar (JAS or environment exploring learning has been detected is used in eight provinces in Indonesia and studied in the learning begin primary school to college. Then, how the effectiveness of the implementation of the JAS approach in improving the learning process. This study uses meta-analysis-data in the form of descriptive exploratory qualitative. Data was taken from the various thesis, and research faculty in the last 10 years. Data analysis was performed by calculating the percentage of the same findings for similar problems. The results showed a wide range of studies using different methods and approach such as qualitative descriptive, quasi-experimental, PTK and R and D to produce evidence that the approach JAS effective when applied in teaching, especially teaching biology in a variety of teaching materials. Various studies have shown the approach JAS managed to increase learning outcomes, can differentiate learning outcomes between treatment and control groups in which the treatment group had a mean score higher. Models/strategies/methods centered learning students are very relevant to implementation approach JAS making it seem more real, like a model of cooperative learning, think pair share, strategy role-playing, the investigation group, learning cycle 5e, hands-on activity, and so on, making it possible to continuously assessed and developed in the paradigm of competency-based curriculum developed.

  16. GAYA HIDUP DAN STATUS KESEHATAN SOPIR BUS SUMBER ALAM DI KABUPATEN PURWOREJO, JAWA TENGAH

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Kartika Musbyarini

    2012-03-01

    Full Text Available 800x600 Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} The general objective of this research was to analyze the correlation between life style with health status of Sumber Alam’s Drivers in Purworejo District, Central Java. The research was conducted using cross sectional study design from July through August 2009 in PO Sumber Alam Purworejo District. Sample was chosen by simple random sampling which resulted 67 drivers. Almost all the samples (91% had smoking habit and all of the samples had no habit on alcohol drinking. More than half (58.2% had excersice habit. The physical activity levels in work day was higher than that in holiday  (p   Key words : life style, nutritional status, and health status

  17. PERKEMBANGAN AERENKIM AKAR KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans Poir DAN KANGKUNG AIR (Ipomoea aquatic Forsk

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Aliya Ningsih

    2016-09-01

    Full Text Available Abstrak Penelitian tentang perkembangan aerenkim pada kangkung darat dan kangkung air telah dilakukan pada bulan Oktober 2014 sampai Februari 2015 di Laboratorium Struktur Perkembangan Tumbuhan Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas. Jaringan akar diproses dengan metode parafin, kemudian dideskripsikan secara kuantitatif. Rongga aerenkim pada kangkung air terbentuk pada minggu ke tiga dengan jumlah dua rongga sel sedangkan pada kangung darat terbentuk pada minggu ke empat. Proses pembentukan aerenkim terjadi melalui proses pelisisan sel korteks.Abstract Research of aerenchyma development on terrestrial kale Ipomea reptans poir and water kale Ipomoea aquatic Forsk was conducted from October, 2014 until February, 2015 at Laboratory of plant growth structure, the Faculty of Math and Science, Department of Biology, Andalas University. Kales were analyzed by using paraffin method then described by quantitive data. Results showed: (i aerenchyma cavities were formed in the 1st week, (ii aquatic Forsks with two cell cavities were formed in the 3rd week, (iii terrestrial kales were formed in the 4th week. The formation process of aerenchyma occurred through lysis process of cortical cell.

  18. Sebaran Potensi Budaya Prasejarah di Enrekang, Sulawesi Selatan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Bernadeta Kuswarini Wardaninggar

    2016-12-01

    Kabupaten Enrekang merupakan salah satu daerah yang terletak di bagian utara Sulawesi Selatan yang memiliki wilayah perbukitan dan pegunungan. Potensi temuan-temuan prasejarah di Enrekang diperoleh dari serangkaian kegiatan survei permukaan dengan teknik pencuplikan sampel yang menunjukkan ciri-ciri teknologi prasejarah. Temuan-temuan survei adalah lukisan cap tangan di dinding tebing karst, gua-gua dengan temuan artefak batu, tulang, tembikar dan wadah kubur dari kayu yang disebut mandu atau duni. Selain itu juga ditemukan situs megalitik di atas puncak gunung yang memiliki peninggalan seperti lumpang batu, fragmen tembikar dan susunan batu yang merupakan pembatas daerah permukiman. Secara makro, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran situs-situs prasejarah dalam rangka memahami karakter budaya Enrekang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Enrekang memiliki diversitas budaya prasejarah yang memiliki aksesibiltas dengan sumber daya alam yang sekaligus menunjang permukiman manusia masa praneolitik hingga persentuhan budaya Austronesia sekitar 3,500 tahun yang lalu dengan pemanfaatan sumber-sumber alamnya.

  19. Potensi Ikan Air Tawar Budidaya sebagai Bahan Baku Produk Nutraseutikal Berbasis Serum Albumin Ikan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rini Susilowati

    2015-05-01

    Full Text Available Nutraseutikal berbasis Fish Serum Albumin (FSA adalah produk komersial yang berasal dari sumber perairan. Namun, oleh karena produk ini secara umum diproduksi dari ikan gabus (Channa striata di alam, pasokan bahan baku dapat menjadi masalah pada produksi yang berkesinambungan. Penelitian ini telah dilakukan dengan menganalisis kandungan FSA dari 17 ikan air tawar budidaya, untuk mendapatkan bahan baku alternatif bagi produk nutraseutikal berbasis FSA. 3–10 individu ikan air tawar (150–500 g dari jenis ordo Perciformes, Anguilliformes, Cypriniformes, Osteoglossiformes, dan Siluriformes telah diambil secara acak dari lokasi budidaya ikan di Bogor dan Cianjur (Jawa Barat. Ekstraksi protein larut air dilakukan menggunakan Ultra Turax homogeniser dengan pelarut akuabides. Analisis FSA telah dilakukan menggunakan High Performance Liquid Chromatography (HPLC. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kadar FSA dari 17 ekstrak air dari ikan berada pada rentang 42,51 to 215,57 mg/g, dengan kadar FSAikan gabus pembanding adalah 107,28 ± 3,2 mg/g. Konsentrasi FSA tertinggi ditemukan sebesar 215,57 ± 52,84 mg/g dari ekstrak air ikan gurame (Osphronemus gouramy. Analisis lebih lanjut terhadap komposisi asam amino menggunakan Gas Chromatography – Flame Ionization Detector (GC-FID menemukan bahwa ekstrak air ikan gabus memiliki konsentrasi asam amino esensial dan non-esensial yang lebih tinggi dibandingkan dengan ikan gurame. Hal ini menunjukkan banyaknya protein lain selain FSA pada ekstrak air ikan gabus dibandingkan ikan gurame. Berdasarkan hasil ini, ekstrak air ikan gurame memiliki konsentrasi FSA yang lebih besar dan relatif lebih murni dibandingkan ekstrak air ikan gabus, sehingga merupakan alternatif yang prospektif sebagai bahan baku untuk produk nutraseutikal berbasis FSA.

  20. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Fenolik Dari Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L.)

    OpenAIRE

    Dungir, Stevi G; Katja, Dewa G; Kamu, Vanda S

    2012-01-01

    Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kandungan total senyawa fenolik dan aktivitas antioksidan dari ekstrak kulit buah manggis. Sampel yang digunakan adalah kulit buah manggis segar dan kering, diekstraksi dengan pelarut air panas dan metanol selama 24 jam. Metode penelitian ini dilakukan dengan menentukan kandungan total senyawa fenolik dan aktivitas antioksidan menggunakan metode penangkal radikal bebas DPPH. Kandungan total senyawa fenolik tertinggi pada ekstrak metanol sampel kering ...

  1. KERTAS SENI BERBAHAN LIMBAH PEWARNA ALAM RUMPUT LAUT JENIS SARGASSUM, ULVA DAN PELEPAH PISANG ABAKA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Guring Briegel Mandegani

    2016-06-01

    Full Text Available ABSTRAKKertas seni merupakan kerajinan tangan dengan bahan dasar berbagai macam tanaman berserat. Serat pisang abaka, serat jerami dan serat padi telah mampu diolah menjadi kertas seni secara mandiri tanpa bahan perekat tambahan. Selama ini industri kertas seni yang ada sebagian besar menggunakan bahan baku pelepah pisang raja, pisang abaka, jerami, serat padi dan sebagainya. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan keanekaragaman bahan baku, di antaranya dengan memanfaatkan material dari rumput laut maupun limbah rumput laut limbah pewarna alam tekstil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakter kertas seni yang terbuat dari limbah pewarna alam dari rumput laut Sargassum sp. dan Ulva serta kombinasinya dengan material serat pisang abaka. Bahan baku pelepah pisang abaka dan limbah rumput laut diolah dengan cara pencacahan dengan ukuran 2-3 cm, direbus dengan soda api selama 2 jam, kemudian disaring dan didinginkan. Bahan kemudian saling dikombinasi dan dijadikan pulp menggunakan mesin blender. Pulp kemudian dicetak dan dianalisis secara fisik. Limbah rumput laut jenis Sargassum sp. dan Ulva dalam keadaan murni (100% tidak dapat digunakan sebagai bahan pembuatan produk kertas seni, dikarenakan kandungan selulosa yang masih di bawah 40% sehingga kertas yang dihasilkan dari proses pencetakan bersifat rapuh, mudah sobek dan tidak rekat antara satu dengan yang lain. Sedangkan kertas dengan campuran serat pisang abaka, menghasilkan kualitas kertas seni dengan kekuatan fisik yang lebih baik daripada kertas seni murni dari rumput laut Sargassum sp. dan Ulva. Kata Kunci: kertas seni, rumput laut, Sargassum sp., Ulva, pisang abaka  ABSTRACTPaper art is a craft that uses a wide variety of fibrous plants. Abaca, straw and rice fibers can be processed into paper art independently without additional adhesive material. During this time, the existing art paper industries use many raw materials such as banana, abaca, etc., Therefore, it is

  2. Cryptosporidium sebagai Indikator Biologi dan Indeks Nsf-Wqi untuk Mengevaluasi Kualitas Air (Studi Kasus: Hulu Sungai Citarum, Kabupaten Bandung

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Tastaptyani Kurnia Nufutomo

    2017-11-01

    Full Text Available Kualitas air yang menurun di Hulu Sungai Citarum dapat disebabkan oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut dapat diketahui dari parameter fisika, kimia dan biologi. Parameter biologi yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas air adalah  mikroorganisme patogen yang menimbulkan penyakit di sistem pencernaan seperti diare akut, yaitu Coliform dan Cryptosporidium. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui status kualitas air di Hulu Sungai Citarum dengan indeks kualitas air NSF-WQI, mengetahui hubungan dan pengaruh parameter fisik dan kimia air terhadap parameter biologi, menentukan faktor utama dari parameter air yang paling berpengaruh dan mengetahui hubungan serta pengaruh faktor utama tersebut terhadap Cryptosporidium. Metode yang digunakan adalah  mengambil sampel di tiap stasiun dengan composite, mengidentifikasi dan analisis Coliform dengan MPN dan identifikasi Crytosporidium dengan Ziehl Neelsen staining, kemudian menganalisis parameter kimia dan fisika dengan indeks NSF-WQI, lalu data tersebut diolah menggunakan metode statistik PCA. Hasil pengukuran kualitas air berdasarkan NSF-WQI adalah kualitas air di Hulu Sungai Citarum termasuk kategori buruk dan medium. Keberadaan Cryptosporidium di Hulu Sungai Citarum disebabkan oleh 2 (dua faktor utama, yaitu faktor pertama terdiri dari DO, turbiditas, NO2, NH4 dan total Colifom, sedangkan faktor kedua terdiri dari TSS, COD dan PO4. Kedua faktor tersebut tidak signifikan dengan keberadaan Cryptosporidium di Hulu Sungai Citarum. Kata kunci: Cryptosporidium, Hulu Sungai Citarum, Indeks NSF-WQI, Kualitas Air

  3. Quality of life among residents in a sub-urban area. Case study: Puncak Alam, Selangor, Malaysia.

    Science.gov (United States)

    Leh, Oliver Ling Hoon; Mahbot, Norseha Mohd; Asma Aqmalina Hadzaman, Nur; Azyyati Marzukhi, Marlyana; Abdullah, Jamalunlaili

    2018-02-01

    Along with the sub-urbanisation, people working in urban can stay in the sub-urban areas. Sub-urban housing areas provide cheaper and larger houses and more greenery environment. However, the residents are required to travel in longer distance. The effect on Quality of Life (QOL) due to the migration to sub-urban areas may not be positive even with the better environmental quality and lower direct housing cost. Puncak Alam, a new sub-urban area in Selangor, Malaysia had been chosen as the study area to examine the change of QOL among the residents after they moved into the study area. Through a questionnaire survey, the satisfaction of residents on the various aspects/indicators of QOL were examined. Through the statistical analysis, it is found that slightly more than half of the respondents felt that the QOL was dropped after they were moved to the study area. The sub-urban area did provide better quality for their residents. It had increased respondents’ satisfaction on most of the indicators in the aspects of economic, social and physical. However, due to the decreasing of satisfaction in job opportunities, family life, social activities, safety, and transportation system, most of the respondents were felt that their QOL were dropped.

  4. Pengaruh Holding Time Terhadap Kekeruhan Pada Sampel Air Sungai Babura Dengan Metode Turbidimetri

    OpenAIRE

    Ashari, Dian

    2010-01-01

    Turbidity define the water optic determined based on amount of lihgts absorbed by materials in water. Turbidity caused by organic and inorganic materials which suspended and solved (such as mud and smooth sand), also organic and inorganic materials which in form of plankton and other microorganism. In this case, I study about holding time influence to turbidity, on trial this show very influencing a period of holding time to turbidity. Where a period of holding time at maximum turbidity sampl...

  5. Evaluasi Instalasi Pengolahan Air Limbah Hotel X di Surabaya

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Hutomo Dwi Prabowo

    2017-03-01

    Full Text Available Hotel X merupakan salah satu hotel bintang 4 di Surabaya yang memiliki sarana pengolahan limbah cair dengan kualitas effluent belum memenuhi baku mutu Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 72 tahun 2013. Berdasarkan hasil pelaporan pengujian kualitas effluent Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL Hotel X pada 11 Juni 2015 diketahui bahwa salah satu parameter kualitas effluent tidak memenuhi baku mutu. Parameter tersebut adalah COD dengan konsentrasi sebesar 71,684 mg/l. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi terhadap IPAL yang ada. Unit yang dievaluasi terdiri dari bak ekualisasi, tangki aerasi, dan bak pengendap 2 dengan sistem activated sludge. Unit-unit ini dievaluasi terhadap efisiensi dan efektivitas masing-masing bangunan. Sampel yang diuji diambil dari influent dan effluent tiap bangunan untuk mengetahui tingkat penyisihan dari tiap bangunan. Hasil evaluasi berupa perubahan fungsi unit, modifikasi unit, dan juga penambahan unit baru.yang direncanakan agar kualitas effluent IPAL Hotel X memenuhi baku mutu. Biaya yang dibutuhkan untuk perencanaan sesuai hasil evaluasi adalah Rp. 297.960.000,-

  6. FACTORS AFFECTING KNOWLEDGE, ATTITUDE, AND PRACTICE OF RURAL COMMUNITY IN MANAGING WATER SUPPLY IN THE PROJECT AREAS OF REMBANG, BUNGO TEBO, SERANG AND WEST LOMBOK DISTRICTS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sri Irianti

    2012-11-01

    Full Text Available Penelitian untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku (PSP masyarakat perdesaan dalam pengelolaan air bersih di daerah bantuan proyek telah dilakukan di empat kabupaten yaitu Rembang, Bungo Tebo, Serang, dan Lombok Barat pada tahun 1994. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner terstruktur, diskusi kelompok terfokus (DKT, inspeksi sanitasi, dan pengumpulan data sekunder. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode acak bertingkat dengan jumlah sampel untuk kuesioner sebanyak 1827 kepala keluarga (KK dan sampel untuk DKT sebanyak 24 kelompok yang terdiri dari kepala keluarga, kader, dan tokoh masyarakat. Tingkat PSP untuk responden KK dibagi dalam tiga kategori yakni rendah, sedang, dan tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah status kependudukan, status kemasyarakatan, status ekonomi, pendidikan, penyuluhan. bantuan sarana, pemberian kartu rumah, dan kunjungan kader. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap adalah status ekonomi, pendidikan, kunjungan kader, dan penyuluhan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku adalah sama dengan faktor yang mempengaruhi pengetahuan ditambah dengan faktor adanya keluarga binaan dan pengetahuan. Tidak ada perbedaan yang bermakna antara desa bantuan dengan desa bukan bantuan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan linear dengan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku sehingga disarankan faktor-faktor tersebut dapat dijadikan sebagai dasar untuk meningkatkan pengelolaan air bersih di perdesaan. Kata kunci: air bersih perdesaan, pengetahuan-sikap-perilaku

  7. CISADANE RIVER WATER POLLUTION

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Kumoro Palupi

    2012-09-01

    Full Text Available Sungai Cisadane berfungsi sebagai sumber air baku untuk sistem penyediaan air bersih wilayah Serpong dan Tangerang, Kabupaten Tangerang. Meskipun demikian, sungai Cisadane berfungsi pula sebagai tempat pembuangan limbah bagi rumah tangga dan industri yang berlokasi di sepanjang sungai tersebut. Untuk memperoleh gambaran mengenai tingkat pencemaran airnya, pada bulan September 1992 telah dilakukan pengambilan sampel air sungai Cisadane. Sampel air diambil di sebelah hulu intake instalasi pengolahan air di Cikokol (Tangerang dan Serpong, masing-masing sebanyak lima dan tiga lokasi. Sebanyak 21 parameter dianalisis, kemudian dihitung Individual Index (II dan Pollution Index (PI - nya. Hasil yang diperoleh, yang menggambarkan kualitas pencemaran air sungai Cisadane pada saat itu, adalah sebagai berikut : Tangerang PI=1891. Pencemar utama adalah fenol, dengan II- 110 dan lemak & minyak, dengan II = 2670.Serpong, PI=574. Pencemar utama adalah fenol, dengan 11 = 810 Parameter lain yang mempunyai II > 1 adalah oksigen terlarut, fosfat, zat besi, fecal coli, nitrat, COD dan zat padat tersuspensi. Hasil tersebut menggambarkan baliwa sungai Cisadane telah tercemar oleh limbah industri dan rumah tangga, serta mungkin pula telah tercemar oleh limbah pertanian, peternakan dan perbengkelan.

  8. Temporal Variation of Ambient PM10 Concentration within an Urban-Industrial Environment

    Science.gov (United States)

    Wong, Yoon-Keaw; Noor, Norazian Mohamed; Izzah Mohamad Hashim, Nur

    2018-03-01

    PM10 concentration in the ambient air has been reported to be the main pollutant affecting human health, particularly in the urban areas. This research is conducted to study the variation of PM10 concentration at the three urban-industrial areas in Malaysia, namely Shah Alam, Kuala Terengganu and Melaka. In addition, the association and correlation between PM10 concentration and other air pollutants will be distinguished. Five years interval dataset (2008-2012) consisting of PM10, SOX, NOX and O3 concentrations and other weather parameters such as wind speed, humidity and temperature were obtained from Department of Environment, Malaysia. Shah Alam shows the highest average of PM10 concentration with the value of 62.76 μg/m3 in June, whereas for Kuala Terengganu was 59.29 μg/m3 in February and 46.61 μg/m3 in August for Melaka. Two peaks were observed from the time series plot using the averaged monthly PM10 concentration. First peak occurs when PM10 concentration rises from January to February and the second peak is reached in June and remain high for the next two consecutive months for Shah Alam and Kuala Terengganu. Meanwhile the second peak for Melaka is only achieved in August as a result of the transboundary of smoke from forest fires in the Sumatra region during dry season from May to September. Both of the pollutants can be sourced from rapid industrial activities at Shah Alam. PM10 concentration is strongly correlated with carbon monoxide concentration in Kuala Terengganu and Melaka with value of r2 = 0.1725 and 0.2744 respectively. High carbon monoxide and PM10 concentration are associated with burning of fossil fuel from increased number of vehicles at these areas.

  9. Speech Rehabilitation For 10 Alaryngeal Patients Using Tracheoesophageal Puncture And Prosthesis Insertion In Amir Alam And Imam Khomeini Hospitals 2002-2003

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    M.T. Khorsi Ashtiani

    2006-05-01

    Full Text Available Background and Aim: Total laryngectomy following laryngeal cancer has many sequelae , that loss of voice is the most important of them. Tracheoesophageal puncture (TEP and prosthesis insertion has evolved into the most widely used and accepted technique for vocal rehabilitation. Materials and Methods: 10 patients that underwent TEP in Amir Alam and Imam Khomeini hospitals from Feb. 2002 through Nov. 2003; were included in this study. Prosthesis insertion in 4 patients is primary and in 6 patients is secondary; and all patients are men. Results: The age of patients was between 50 to 70. 90% of patients had history of cigarette smoking and 10% of them had history of drinking alcohol. Salivary leakage was seen in 30% of patients that was improved with conservative management. Fluency of speech in 30% of patients and intelligibility of speech & voice quality in 40% of patients is good. Conclusion: We could conclude that TEP has less complication & better speech results of other vocal rehabilitation methods. Carefully selection of patients & size of prosthesis has important role in results of TEP.

  10. PENURUNAN TOKSISITAS LEACHATE (AIR LINDI DARI TPAS PUTRI CEMPO MOJOSONGO SURAKARTA DENGAN PAC (POLY ALUMINUM CHLORIDE (Toxicity Reduction of Leachate from Putri Cempo Municipal Landfill (TPAS Mojosongo Surakarta with PAC (Poly Aluminium Chloride

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dwi Astuti

    2010-03-01

    Full Text Available ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah menetapkan persen penurunan toksisitas sesudah diperlakukan dengan PAC. Rancangan penelitian ini adalah eksperimen murni dengan pretest-posttest with control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah air lindi yang berasal dari TPAS Putri Cempo MSampel penelitian berupa air lindi sebanyak 250 liter yang diambil dari bagian outlet, cara pengambilan sampel dengan metode quota sampling. Hasil menunjukkan bahwa toksisitas air lindi terhadap ikan uji berdasarkan LC50 24-96 jam sebagai berikut: (1 tanpa perlakuan PAC: 25,06% (24 jam; 21,07% (48 jam; 17,49% (72 jam; dan 14,97% (96 jam. (2 Dengan perlakuan PAC: 89,44% (24 jam; 63,73% (48 jam; 49,99% (72 jam; dan 40,96% (96 jam. Sehingga persentase penurunan toksisitasnya adalah: 64,38% (24 jam, 42,66% (48 jam, 32,50% (72 jam, dan 25,99% (96 jam.    ABSTRACT The aims of the current study were to determine percentage of leachate toxicity reduction after treatment with PAC. The experimental design used was true experimental study with pretest-posttest with control group design. Population in this study was leachate from Putri Cempo Landfill (TPAS Putri Cempo Mojosongo Surakarta. The sample was 250 litres leachate obtained from the landfill outlet by quota sampling method. The results revealed the leachate toxicity based on LC50 24-96 hours were: (1 without PAC treatment: 25.06% (24 hours, 21.07% (48 hours, 17.49% (72 hours, and 14.97% (96 hours; (2 with PAC treatment: 89.44% (24 hours, 63.73% (48 hours, 49.99% (72 hours, and 40.96% (96 hours. Therefore, the toxicity reductions were: 64.38% (24 hours, 42.66% (48 hours, 32.50% (72 hours, and 25.99% (96 hours.

  11. HUBUNGAN KEKERABATAN BEBERAPA POPULASI KERANG HIJAU (Perna viridis DI INDONESIA BERDASARKAN SEKUEN CYTROCROME B mtDNA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Achmad Sudradjat

    2016-11-01

    Full Text Available Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan kekerabatan stok kerang hijau (Perna viridis di beberapa perairan Indonesia sebagai informasi dasar bagi program pemuliaan. Sampel kerang hijau yang berasal dari populasi alam perairan Tanjung Kait, Kamal, Panimbang, Cirebon, Pasuruan, Kenjeran, dan Pangkep diambil secara acak. Amplifikasi PCR dan sekuensing mitokondria daerah cytochrome B adalah HCO (F: 5’-TAA ACT TCA GGG TGA CCA AAA AAT CA-3’ (26 bp dan LCO (R: 5’-GGT CAA CAA ATC ATA AAG ATA TTG G-3’ (25 bp. Sekuen DNA yang diperoleh digunakan untuk analisis homologi, analisis genetic distance dan analisis kekerabatan. Hasil analisis homologi susunan nukleotida berdasarkan BLAST-N terhadap sekuen mtDNA Perna viridis yang tersimpan di Genebank menunjukkan similaritas 97%. Hasil analisis didapatkan jarak genetik yang terdekat adalah populasi Tanjung Kait dengan Kenjeran sedangkan jarak genetik terjauh adalah populasi Cirebon dengan Kamal. Hubungan kekerabatan yang ditunjukkan dengan dendrogram diperoleh 2 kelompok yaitu 6 populasi membentuk satu kelompok dan populasi Cirebon membentuk kluster tersendiri. Sekuens tersebut mungkin dapat digunakan sebagai penanda dalam program breeding kerang hijau di Indonesia

  12. Prevalence of Methicillin and Vancomycin resistant Staphylococcus aureus colonization in nasopharynx; Amir-Alam hospital, 2005

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Hasibi M

    2007-07-01

    Full Text Available Background: Staphylococcus aureus is one of the most common causes of nosocomial infections with high morbidity and mortality rate. Traditionally, methicillin resistant staphylococcus aureus has been considered a major nosocomial pathogen in healthcare facilities, but in the past decade, it has been observed emerging in the community as well. Informations regarding hospital microbial colonization could be an important step for prevention of nosocomial infections. Our objective was clarifying the prevalence of methicillin resistant and vancomycin resistant staphylococcus aureus colonization in nasopharynx. Methods: A descriptive cross sectional study was carried on 106 patients and nursing staff of surgery and hemodialysis wards in Amir-Alam hospital from April 2005 to July 2005. The samples were collected from nasal region of cases using cotton swab by two experienced technician and were sent to laboratory for culture and antibiogram. Results: Twenty six (29.5% out of 106 cases were nasopharyngeal carriers of staphylococcus aureus. Eight cases (7.5% had methicillin resistant staphylococcus aureus. The most frequent colonization rate was seen in hemodialysis nursing staff and in all of them methicillin resistant staphylococcus aureus was reported. Carrier rates in hemodialysis patients were twice compared to surgery ward patients. The interesting point was that no sample of vancomycin resistant staphylococcus aureus was isolated. Conclusion: Prevalence of methicillin resistant staphylococcus aureus colonization seems to be increased; therefore proper management for controlling this problem is mandatory. The results of the present study suggest that the prevalence of methicillin resistant staphylococcus aureus infections is higher than was expected in Iran and vigorous preventive strategies should therefore be taken to stop the growth of this major health problem.

  13. Variasi Genetik Trenggiling Sitaan di Sumatra, Jawa, dan Kalimantan Berdasarkan Control Region DNA Mitokndria (GENETIC VARIATION ON CONFISCATED PANGOLIN OF SUMATRA, JAWA, AND KALIMANTAN BASED ON CONTROL REGION MITOCHONDRIAL DNA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Wirdateti Wirdateti

    2017-06-01

    Full Text Available High levels of illegal trading on Java pangolin (Manis javanica, Desmarest. 1822 for the basic ingredient of Traditional Chinese Medicine have caused sharp decline in its wild population. The purposes of this study were to assess the level of quality and genetic diversity, and to identify the origin of the confiscated individuals by molecular analysis. The original species used as a control were obtained from known areas in Java, Kalimantan, and Sumatera. Molecular analysis was carried out using non-coding region control region (D-loop of mitochondrial DNA (mtDNA. The results of phylogenic tree analysis showed that 44 confiscated pangolins were from Kalimantan (24 individuals, from Sumatra (seven individuals, and from Java (13 individuals. As many as 19 haplotypes were found on the basis of their base substitutions consisting of nine from Kalimantan, seven from Java and three from Sumatra. Average genetic distance (d between those from Kalimantan-Java was d = 0.0121 ± 0.0031; those from Borneo-Sumatra was d =0.0123 ± 0.0038 and those from Sumatra-Java was d = 0.0075 ± 0.038, respectively. Overall genetic distance between populations was d = 0.0148 ± 0.0035, with the nucleotide diversity (ð of 0.0146. These results indicate that over 50% of pangolins seized came from Kaimantan, and Kalimantan populations show a separate group with Java and Sumatra with boostrap 98%. ABSTRAK Tingginya tingkat perburuan trenggiling (Manis javanica; Desmarest 1822 Indonesia untuk diperdagangkan secara illegal sebagai bahan dasar obat terutama di China, menyebabkan terjadinya penurunan populasi di alam. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat tingkat kualitas dan keragaman genetik trenggiling serta mengetahui asal usul satwa sitaan berdasarkan analisis molekuler. Sebagai kontrol asal usul trenggiling sitaan digunakan sampel alam berdasarkan sebaran populasi yang diketahui pasti yang berasal dari Jawa, Kalimantan, dan Sumatera. Analisis molekuler menggunakan

  14. THERMAL-HYDRAULIC ANALYSIS OF SMR WITH NATURALLY CIRCULATING PRIMARY SYSTEM DURING LOSS OF FEED WATER ACCIDENT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Susyadi Susyadi

    2016-09-01

    ABSTRAK Reaktor daya kecil modular (SMR memiliki beberapa keunggulan dibanding reaktor daya besar konvensional. Dengan disain yang lebih sederhana dan terintegrasi, penerapan hukum alamiah untuk sistem keselamatannya dan biaya modal yang rendah, reaktor ini sangat cocok untuk dibangun di Indonesia. Salah satunya disain SMR yang sedang dikembangkan menerapkan gaya penggerak alami untuk sistim pendingin primernya. Dengan disain seperti itu, adalah sangat penting untuk memahami implikasinya terhadap aspek keselamatan pada seluruh kondisi operasi. Salah satu yang perlu diinvestigasi adalah kecelakaan kehilangan air umpan (LoFW. Pada studi ini, dilakukan analisis kinerja thermal hidrolik SMR yang menggunakan sistim pendinginan primer sirkulasi alam saat kecelakaan LoFW. Tujuannya adalah untuk menginvestigasi karakteristik aliran sistem primer saat kecelakaan LoFW dan untuk memastikan apakah aliran sirkulasi alam cukup untuk memindahkan panas dari teras guna menjaga kondisi tetap aman selama kecelakaan tersebut. Metoda yang digunakan adalah dengan merepresentasikan sistem reaktor ke dalam model-model generik program RELAP5 dan melakukan simulasi numerik. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa setelah kejadian pemicu dan trip reaktor, pada sisi primer laju alirnya berfluktuasi secara signifikan dan temperatur pendinginnya menurun secara bertahap sedangkan  pada sisi sekunder kondisi uap berubah menjadi uap jenuh. Laju alir turun dari ~711 kg/detik menjadi ~263 kg/detik sebelum kembali naik lagi pada t=~46 detik. Saat laju alir di titik terendah, temperatur pusat bahan bakar dan fluida pendingin adalah sekitar  ~565 K dan  ~554 K, yang menujukkan bahwa temperatur bahan bakar masih jauh di bawah batas disain dan temperatur fluidanya juga berada di bawah titik saturasi. Keadaan ini menunjukkan bahwa saat transien kedua parameter utama termohidrolik reaktor tetap dalam kondisi yang dapat diterima sehingga dapat disimpulkan  bahwa saat  kecelakaan kehilangan air umpan, SMR

  15. Microstructure and oxidation performance of a γ–γ ′ Pt-aluminide ...

    Indian Academy of Sciences (India)

    Administrator

    examined and its cyclic oxidation performance at 1100 °C in air is ... mechanical properties of the alloy (Alam et al 2010a). In ... enhances the adherence of the alumina scale and, thereby, .... ture of coatings in as-coated condition: (a) γ–γ ′ coating and (b) ..... ture corrosion (eds) D R Holmes and A Rahmel (London:.

  16. Studi Eksperimen Pengaruh Ukuran Partikel Batubara Pada Swirling Fluidized Bed Dryer Terhadap Karakteristik Pengeringan Batubara

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Zainal Fanani

    2014-03-01

    Full Text Available Desain suatu PLTU salah satunya dibuat berdasarkan kualitas batubara yang akan digunakan sebagai bahan bakar. Pada PLTU batubara dibakar didalam boiler, didalam boiler terdapat pulverizer yang berfungsi untuk menghaluskan batubara dan menambah pasokan batubara kedalam boiler jika batubara didalam boiler memiliki nilai heating value rendah. Dengan menggunakan batubara dengan kualitas rendah maka suplai batubara yang dibutuhkan untuk memanaskan boiler  akan semakin banyak, hal ini bisa mengakibatkan kerja dari pulverizer akan semakin berat. Indonesia sendiri merupakan salah satu negara penghasil batubara terbersa didunia. Namun hampir 80% batubara yang dihasilkan tergolong batubara rendah dan sedang [1] . Untuk meningkatkan nilai kalor batubara perlu dilakukan pengeringan untuk mengurangi kadar air dalam batubara. Eksperimen dilakukan dengan mengeringkan batubara didalam chamber dengan temperature udara 550C, sudut blade 200 dan massa pengeringan sebanyak 600gram, variasi ukuran partikel batubara 5mm, 10mm, 15mm. Pengambilan data dilakukan dengan menimbang berat batubara setiap satu menit sebanyak 5 kali  , dua menit sebanyak 3 kali, dan lima menit sebanyak 4 kali. Data yang diperoleh berupa relative humidity udara, temperature udara, berat sampel basah dan berat sampel kering. Pengambilan data berat sampel kering dilakukan berdasarkan standart ASTM D5142 dengan pengeringan pada temperatur 1050C selama 3 jam. Dari hasil eksperimen didapat bahwa proses pelepasan massa uap air paling banyak terjadi pada lima menit pertama yang ditandai dengan penurunan moisture content paling besar. Pada partikel batubara ukuran 5mm,10mm,15mm didapat moisture content terendah berturut-turut sebesar  6,48 %, 7,66 %, 7,47 %. Untuk laju pengeringan didapat nilai terendah berturut-turut sebesar 0,062 gram/menit, 0,104 gram/menit, 0,023 gram/menit,  sedangkan selisih humidity ratio ( ɷ2-ɷ1 didapat nilai terendah berturut turut sebesar 0,0072gram/kg dry air, 0

  17. Mortality and length of therapy in soft tissue infections, Sina and Amir-Alam Hospitals (1989-99

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Geranpaieh L

    2002-11-01

    Full Text Available Introduction: Necrotizing soft tissue infections are one of the most dreaded infections in human and result in a very high rate of mortality. The treatment of these infections must be very aggressive and consists of radical debridement of all necrotic tissue accompanied by appropriate antibiotics. Materials and methods: This study was undertaken to assess the mortality rate, the time from diagnosis to cure, and some of the parameters which may affect mortality in our patients. In this descriptive, retrospective study first files from patients attended by necrotizing soft tissue infections including Fournier's gangrene or disease, gas gangrene, hemolytic streptococcal infections, myonecrosis, necrotizing fascitis and related subjects in Sina and Amir-Alam hospitals from 1989 to 1999 were studied. Data were extracted and analyzed by SPSS. Results: The total number of cases was 36. The median age was 47.69 years. Seven of the patients were female. The median time from onset to cure was 10 days. The most common site affected was the perineum and the most common etiology was perianal abscess. Diabetes mellitus was the underlying disease mostly observed. Half of the patients had received inappropriate treatments. In this group mortality was higher. Conclusion: It is crucial that general practitioners be acquainted with the diagnosis of necrotizing soft tissue infections so that patients are referred immediately to surgical centers. In our referral center the mortality was acceptable but it can be lowered further. The sex, sites of infection, underlying disease and etiologies in our patients were similar to patient in other countries except for alcoholism. It appears that data in foreign texts can be attributed to Iranian patients.

  18. KAJIAN KUAT BENDING DAN KADAR AIR PADA KOMPOSIT DARI SEKAM PADI DAN SERAT BAMBU MENGGUNAKAN STATISTIK TAGUCHI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Joko Yunianto Prihatin

    2017-11-01

    Full Text Available Kayu merupakan komoditi utama dalam pembuatan mebel yang berasal dari alam. Dewasa ini penyusutan  hutan  dunia  telah  mengkhawatirkan mencapai  80%.  Sehingga  kebutuhan  oksigen  akan menurun karena tidak sesuai dengan upaya reboisasi. Disisi lain bambu memiliki kelebihan dalam hal masa panen yang lebih cepat berkisar 2–3 tahun. Sedangkan sekam padi adalah limbah yang dihasilkan dari kegiatan pengolahan hasil pertanian yang pemanfaatannya selama ini hanya sebagai bahan pembantu dalam aktifitas produksi, maka nilai ekonomis sekam padi ini sangat rendah. Berdasarkan permasalahan diatas, maka penelitian ini dititik beratkan pada pembuatan komposit anyaman bambu dan sekam padi sebagai pengganti kayu dalam industri mebel. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen statistik taguchi, sehingga meghasilkan nilai kuat bending optimal 35,58N/mm2 dengan kadar air 0,334%. Kondisi optimal tersebut terdiri dari A3B2C2D1 Variasi anyaman Satin, Tekanan hidrolik 60N, Waktu pemanasan sebelum pengecoran pada suhu 105oC adalah 45 menit, dan Komposisi = Resin 100 : Katalis 0,75.

  19. PERBEDAAN TINGKAT STRES LUTUNG JAWA (Trachypitecus auratus PADA KANDANG PERAWATAN DAN KANDANG KARANTINA DI JAVAN LANGUR CENTER (JLC DITINJAU DARI KADAR KORTISOL DAN RASIO NEUTROFIL PERLIMFOSIT (N/L

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Eko Dini Danafi

    2017-11-01

    Full Text Available Lutung Jawa (Trachypithecus auratus adalah satwa endemik Jawa dan Bali. Populasi lutung Jawa semakin mengalami penurunan dan masuk kategori satwa yang dilindungi. Penurunan populasi lutung jawa dapat disebabkan oleh berbagai macam penyakit yang diperparah dengan tingginya tingkat stres pada satwa. Javan Langur Center yang berlokasi di Cangar, Batu merupakan salah satu tempat untuk merehabilitasi lutung Jawa sebelum dilepasliarkan ke alam. Javan Langur Center terdiri dari tiga kandang yaitu kandang perawatan, kandang karantina dan kandang sosialisasi. Respon stress pada primata dapat dievaluasi dengan menggunakan indikator pengukuran hormon kortisol dan rasio neutrofil per limfosit. Penelitian bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar kortisol dan rasio neutrofil per limfosit sebagai indikator stres pada lutung Jawa di kandang perawatan dengan kandang karantina. Lutung Jawa dengan umur 2-7,5 tahun dan berjenis kelamin jantan dan betina. Pengukuran kadar kortisol dengan metode ELISA Indirect gelombang pada 450 nm dan diferensial leukosit diukur dengan hematology analizer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel pada kandang perawatan memiliki rata-rata kadar kortisol yang lebih tinggi (116,1 ng/mL daripada kandang karantina (87,5 ng/mL, dan pengukuran rasio N/L pada kandang perawatan lebih tinggi (11,3 daripada kandang karantina (1,2.

  20. LAJU PENURUNAN LOGAM BERAT PLUMBUM (PB) DAN CADMIUM (CD) OLEH EICHORNIA CRASSIPES DAN CYPERUS PAPYRUS (The Diminution Rate Of Heavy Metals, Plumbum And Cadmium By Eichornia Crassipes And Cyperus)

    OpenAIRE

    Tosepu, Ramadhan

    2012-01-01

    ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis lama waktu (hari) laju penurunan logam berat plumbum dan cadmium oleh Eichornia crassipes dan Cyperus papyrus. (2) membandingkan laju penurunan logam lumbum dan cadmium oleh Eichornia crassipes dan Cyperus papyrus. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Makassar dengan pemeriksaan sampel air dilakukan di Laboratotium Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau Maros. Data dianalisis dengan menggunakan analisis statistik dengan uji T test d...

  1. Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Pelaksanaan Toilet Training pada Anak Usia 3-5 Tahun di PAUD Islam Cerliana Kota Pekanbaru Tahun 2016

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    sherly vermita warlenda

    2017-08-01

    Full Text Available Toilet training pada anak merupakan suatu usaha untuk melatih anak agar mampu mengontrol dalam melakukan buang air kecil dan buang air besar. Toilet training ini dapat berlangsung pada fase kehidupan anak yaitu umur 18 bulan-2 tahun. Dalam melakukan latihan buang air kecil dan besar pada anak membutuhkan persiapan baik secara fisik, psikologis maupun secara intelektual, melalui persiapan tersebut diharapkan anak mampu mengontrol buang air besar atau kecil secara sendiri. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 41 responden di PAUD Islam Cerliana. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, analisis data univariat dan bivariate. Hasil penelitian di uji secara statistik dengan uji chi square pada tingkat kepercayaan 95 % menggunakan program komputer. Hasil penelitian menunjukkan. Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu (p = 0,00, dan tidak ada hubungan yang signifikan antara pendidikan ibu, pekerjaan ibu, umur ibu, dan lingkungan dengan pelaksanaan toilet training pada anak usia 3-5 tahun di PAUD Islam Cerliana Kota Pekanbaru Tahun 2016. Diharapkan kepada ibu untuk melatih anak agar BAK dan BAB ditoilet sejak dini. Diharapkan kepada pihak sekolah khususnya para guru untuk mengajarkan toilet training sejak dini pada anak dan menghindari penggunaan diapers pada anak.

  2. TANAH LONGSOR : MEMPERKECIL RESIKO BENCANA MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS ( Studi Kasus : Kecamatan Kokap, Kulon Progo, DIY

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Agus Aan Jiwa Permana

    2012-03-01

    Full Text Available Setiap saat Indonesia mengalami ancaman bencana alam. Hal ini sudah dibuktikan dengan adanya bencana alam yang beruntun menimpa negara ini. Mulai dari tsunami, gunung meletus, banjir, tanah longsor, dan gempa. Dengan adanya hal-hal semacam ini, terpikirkan bagaimana caranya untuk melakukan pencegahan awal agar dampak kerugian material dan korban yang ditimbulkan dapat lebih diminimalisir. Misalnya saja bencana tanah longsor sering terjadi di Kabupaten Kulon Progo. Hal ini terjadi karena penambangan dan minimnya daerah tangkapan air sehingga menjadi penyebab maraknya kasus-kasus longsor di Kulon Progo baik karena aktivitas penambangan yang dilakukan legal atau ilegal. Khusus daerah yang menjadi sasaran penambangan emas di Yogya adalah Kecamatan Kokap. Sehingga menyebabkan banyak kejadian tanah longsor di daerah tersebut. Dengan kondisi daerah yang sering mengalami bahaya longsor, nampaknya perlu dikembangkan sebuah sistem informasi geografis yang dapat membantu dalam manajemen resiko bencana tanah tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo. Sehingga nantinya jika sistem ini dapat dikembangkan, dapat membantu melakukan analisis resiko dari dampak bencana tanah longsor di era cyber seperti saat ini. Lokasi yang menjadi titik rawan bencana, diharapkan dapat dideteksi dan hasilnya dapat dianalisis untuk kepentingan lebih lanjut. Hasil dari penelitian ini adalah sudah dapat menghasilkan peta bahaya longsor dalam tiga kategori yaitu tinggi, sedang, dan rendah.   Kata-kata kunci: Tanah Longsor,  Bencana Alam,  Sistem Informasi Geografis.

  3. Penentuan Umur Simpan Lengkuas dengan Model Arrhenius Berdasarkan Kadar Air dan Kadar Sari Larut dalam Air

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rita Khathir

    2014-04-01

    Full Text Available Abstrak. Lengkuas (Alpinia galanga adalah salah satu tanaman penting bagi masyarakat Indonesia. Tanaman ini dapat digunakan untuk bumbu masakan dan obat herbal. Tujuan kajian ini adalah untuk menduga umur simpan lengkuas segar dengan menggunakan model Arrhenius. Lengkuas segar yang baru dipanen dibersihkan dan dipotong-potong dengan ukuran 2cm, kemudian disimpan pada suhu 5, 10 dan 28°C. Evaluasi dilakukan oleh 25 orang panelis dengan menggunakan skala hedonic dari sangat suka sampai sangat tidak suka terhadap warna, kesegaran, aroma dan tekstur. Parameter yang diamati adalah kadar air dan kadar sari larut dalam air. Parameter tersebut diamati dalam interval 3 hari selama 21 hari atau sampai sampel dinyatakan tidak disukai oleh panelis pada salah satu kriteria hedoniknya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pad asuhu 28°C, lengkuas dapat disimpan selama 3 hari, sedangkan pada suhu 10 dan 5°C, lengkuas dapat disimpan selama 12 dan 21 hari. Energi aktivasi (EA dan tingkat perubahan mutu (Q10 karena kadar sari larut dalam air lebih besar dari energi aktivasi (EA dan tingkat perubahan mutu (Q10 karena kadar air lengkuas. Namun demikian, kedua parameter tersebut tidak tepat digunakan untuk menduga umur simpan lengkuas.   Shelf-Life Prediction of Galanga by Using Arrhenius Model Based on Its Moisture and Water Soluble Extract Content Abstract. Galanga (Alpinia galanga is one of important plants for Indonesian people. It can be used as spices and also as herbal medicine. The aim of this study is to predict the shelf-life of fresh galanga by using Arrhenius model. Fresh harvested galanga, which was cleaned and chopped at width about 2 cm, was stored at temperatures 5, 10, and 28°C. The evaluation was done by 25 respondents by using hedonic scale from the range of like very much until dislike very much. This hedonic evaluation was assessed, based on colour, freshness, aroma, and texture. Parameters observed were moisture and water soluble extract

  4. Pra Desain Pabrik Substitute Natural Gas (SNG dari Low Rank Coal

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Asti Permatasari

    2014-09-01

    Full Text Available Substitute Natural Gas (SNG merupakan campuran gas hidrokarbon dengan sifat mirip seperti gas alam yang dapat diproduksi dari gasifikasi dengan bahan baku berupa batubara atau biomassa. Gasifikasi adalah proses perubahan bahan baku padat menjadi gas. Dengan mengubah bahan baku padat menjadi gas, maka material yang tidak diinginkan yang terkandung di dalam bahan baku tersebut seperti senyawa sulfur, karbon dioksida dan abu dapat dihilangkan dengan menggunakan metode tertentu sehingga dapat dihasilkan gas bersih yang disebut dengan syngas. Syngas yang memiliki kandungan utama CO dan H2 kemudian dikonfersi menjadi SNG yang berupa metana (CH4 melalui proses metanasi sehingga menghasilkan produk utama berupa CH4. SNG merupakan suatu bahan bakar baru yang dapat digunakan industri untuk menggantikan gas alam. Permintaan gas alam masa mendatang diperkirakan akan tumbuh cukup pesat terkait dengan upaya industri untuk beralih ke gas untuk mengurangi ketergantungan terhadap BBM. Gas alam dan minyak bumi sebagai salah satu sumber daya alam memiliki manfaat yang sangat banyak dalam menunjang berbagai sektor kehidupan manusia. Banyaknya manfaat dari sumber daya alam gas alam menyebabkan banyaknya kebutuhan akan gas alam di dunia, dimana kebutuhan tersebut terus bertambah setiap tahunnya. Padahal gas alam yang selama ini banyak dimanfaatkan berbagai sektor di Indonesia sifatnya tidak terbarukan (non renewable serta cadangannya diperkirakan akan menurun. Pemerintah harus menggalakkan pengembangan sumber energy alternative pengganti gas alam dan minyak bumi sesuai dengan Peraturan Presiden nomor 5 tahun 2006. Salah satu energi potensial yang dapat menggantikannya adalah SNG dari batubara. Indonesia memiliki cadangan batubara dalam jumlah yang sangat banyak. Wilayah Indonesia diketahui memiliki potensi endapan batubara yang sangat luas. Data dari Pusat Sumber Daya Geologi (2006 menyebutkan bahwa wilayah Sumatera Selatan memiliki jumlah cadangan batubara kualitas

  5. Gambir (Uncaria gambir Roxb Sebagai Pewarna Alam Kain Batik Sutera, Katun, dan Rayon

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sofyan Sofyan

    2016-12-01

    Full Text Available Gambier (Uncaria gambir Roxb. is one of main commodities in West Sumatra Province where most of the products are exported in raw gambier form. Many benefits that can be derived from gambier, but there is no diversify of this product. The research was aimed to use gambier as natural dyes in batik fabric and to see the quality of the batik that had been dyed. The study was conducted by varying the type of fabric (silk, cotton, and rayon and the type of mordant or color fixer namely lime (CaO, alum (Al2(SO43, and ferous salt (FeSO4. The fabrics which had been dyed were tested color direction, color fastness of washing, light, rubbing, moreover acid and alkaline perspiration. The results showed that the color direction was brownish with different color darkness depending on the type of mordant used. The results of testing on color fastness were good to excellent averagely. In term of the type of fabric, from the three types of fabric used, silk gave the best result in terms of color fastness of washing and perspiration of acid and alkaline with average test results was good to excellent (scale 4-5. The use of different types of mordant had not given significant effect on testing of color fastness to light and rubbing. ABSTRAKGambir (Uncaria gambir Roxb. merupakan salah satu komoditi unggulan Provinsi Sumatera Barat dimana hampir sebagian besar produknya diekspor dalam bentuk gambir mentah. Sangat banyak manfaat yang dapat diperoleh dari gambir, namun belum ada hilirisasi produk ini di dalam negeri. Tujuan penelitian adalah menggunakan gambir sebagai pewarna alam pada kain batik dan melihat kualitas kain batik yang telah diwarnai. Penelitian dilakukan dengan memvariasikan jenis kain (sutera, katun, dan rayon dan jenis mordan atau pembangkit warna yaitu kapur (CaO, tawas (Al2(SO43, dan tunjung (FeSO4. Kain yang telah diwarnai dilakukan pengujian arah/beda warna, ketahanan luntur warna terhadap pencucian, sinar, gosokan, dan keringat asam dan basa

  6. KADAR GLUKOSA DARI HIDROLISIS SELULOSA PADA ECENG GONDOK MENGGUNAKAN Trichoderma viride DENGAN VARIASI TEMPERATUR DAN WAKTU FERMENTASI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Purbowatiningrum R Sarjono

    2012-11-01

    Full Text Available Telah kita ketahui bahwa eceng gondok merupakan salah satu sumber selulosa yang melimpah di alam dan dapat dimanfaatkan sebagai sumber karbon bagi jamur Trichoderma viride. Eceng gondok memiliki bobot kering selulosa 21,5%, hemiselulosa 33,9% dan lignin 7,01%. Trichoderma viride adalah jamur saprofit yang berpotensi memproduksi selulase yang mampu mendegradasi ikatan β-1,4-glikosida pada rantai selulosa untuk menghasilkan glukosa. Glukosa dapat dimanfaatkan dalam produksi sirup gula, asam organik dan bioetanol. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan Trichoderma viride yang mampu tumbuh pada media pertumbuhan hasil modifikasi eceng gondok serta memperoleh temperatur optimum aktivitas Trichoderma viride dalam menghidrolisis eceng gondok dan waktu fermentasi terbaik dalam menghasilkan glukosa. Proses pertama adalah persiapan sampel enceng gondok meliputi delignifikasi, kurva pertumbuhan Trichoderma viride dibuat dalam media modifikasi eceng gondok untuk mengetahui waktu optimum pertumbuhan Trichoderma viride. Penentuan temperatur optimum dan waktu fermentasi terbaik dari aktivitas Trichoderma viride didasarkan pada glukosa yang dihasilkan dari hidrolisis selulosa pada eceng gondok menggunakan metode Nelson Somogyi. Berdasarkan penelitian diperoleh hasil bahwa Trichoderma viride mampu tumbuh pada media modifikasi eceng gondok. Temperatur optimum aktivitas Trichoderma viride dalam menghidrolisis selulosa pada eceng gondok adalah 35oC dan waktu fermentasi terbaik dihasilkannya glukosa pada jam ke-96 yaitu sebesar 1,3864 mg/L.

  7. VALUASI EKONOMI BIODIVERSITY KARS: STUDI KASUS VALUASI EKONOMI KAWASAN KARS MAROS, SULAWESI SELATAN (Economic Valuation of Karst Biodiversity: A Case Study of Karst Region in Maros, South Sulawesi, Indonesia

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Gustami Gustami

    2002-07-01

    Full Text Available ABSTRAK Studi ini bertujuan untuk menghitung nilai ekonomi total dari kawasan kars Maros Sulawesi Selatan. Studi berlokasi di Taman Wisata Alam bantimurung, Cagar Alam Karaenta, dan Taman Wisata Alam Gua Pattunang. Kegiatan ini merupakan kerjasama Kementerian Lingkungan Hidup dan Collaborative Environmental Project in Indonesia (CEPI dengan melibatkan Staf Bapedal Regional III Makassar, Pemda Maros, Universitas Muhammadiyah dan Universitas Hasanuddin Ujung Pandang. Pendekatan biaya perjalanan adalah yang pertama dikaji untuk menghitung nilai guna langsung dari kegiatan rekreasi. Penghitungan nilai tidak langsung keberadaan kawasan kars beserta hutannya yang didasarkan pada nilai dari fungsinya sebagai sumber air dan pencegah terjadinya banjir dan longsor. Nilai preservasi kawasan kars yang dinilai dengan menghitung keinginan membayar pengunjung untuk konservasi kupu-kupu dan kumbang,perbaikan lingkungan terutama yang berkaitan dengan kebersihan, keindahan dan kesejukan dengan jumlah kunjungan pertahun. Berdasarkan hasil analisis, nilai ekonomi total yang terdiri dari nilai guna langsung, nilai guna tidak langsung serta nilai bukan guna (non use value yang berupa nilai preservasi adalah Rp. 639,556,607,830,-. Walaupun kenyataannya masih banyak nilai ekonomi lain yang belum dikaji, namun studi ini telah mengungkapkan sebagian nilai ekonomi kawasan kars yang dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar ataupun masyarakat di luar yang mengunjungi kawasan ini untuk menikmati fenomena “kars tropika klasik” Maros.   ABSTRACT The objective of this study is to assess total economic values of karst region in Maros, South Sulawesi, spesifically at Taman wisata alam Bantimurung, Cagar alam Karaenta, and Taman Wisata Alam Gua Pattunuang. This activity was a joint project between the Ministry of Environmental Republic of Indonesia and the Collaborative Environmental Project in Indonesia (CEPI involving staff of BAPEDAL Regional III, Makassar, local government of

  8. PEMANFAATAN METODE AERASI DALAM PENGOLAHAN LIMBAH BERMINYAK

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Made Arsawan

    2012-11-01

    Full Text Available Oily waste can pollute environment. One of the method used to process the oily waste is aerationmethod. This researce is carried out by taking oily waste PT. Indonesia Power Business Unit Electric PowerStation Bali at Pasanggaran Denpasar, aimed at increase quality of the waste.The sampel used is waste of PT. Indonesia Power Electric Power Station Business Unit of Bali. Thesampel is intercepted and retained in a retaining box, and 11,12 litters are then taken to be put intotreatment tank. Aeration treatment duration given varies, such as 12 hours, 24 hours, 48 hours, and 72 hoursfor the sampel with air flow speed of 0,6m/s. The treatment is also done with adding sampel with mud of 1%of the whole sampel volume. The relation between Aerating duration with oil contents, oil layer, BOD value,COD value, TDS value and TSS value will be analyzed with simple correlation and descriptive analysis.Aeration treatment can reduce the contents of oil in waste and separate oil accumulated in the waterso that the oil can be depressed up. Aeration treatment can also lower BOD value, COD value, TDS valueand TSS value because giving oxygen in to waste will meet the needs of oxygen of disentanglingmicroorganism in the waste water and the needs of oxygen for oxidation of chemicals in the waste.Therefore, aeration treatment can increase quality of the waste.

  9. Alamethicin permeabilizes the plasma membrane and mitochondria but not the tonoplast in tobacco (Nicotiana tabacum L. cv Bright Yellow) suspension cells

    DEFF Research Database (Denmark)

    Matic, S.; Geisler, D.A.; Møller, I.M.

    2005-01-01

    remained intact, as indicated by an unaffected tonoplast proton gradient. Low-flux permeabilization of plasma membranes and mitochondria at moderate AlaM concentrations was reversible and did not affect cell vigour. Higher AlaM concentrations induced cell death. After the addition of catalase that removes...... concentrations. Possible uses and limitations of this method for plant cell research are discussed.......The ion channel-forming peptide AlaM (alamethicin) is known to permeabilize isolated mitochondria as well as animal cells. When intact tobacco (Nicotiana tabacum L.) Bright Yellow-2 cells were treated with AlaM, the cells became permeable for low-molecular-mass molecules as shown by induced leakage...

  10. Korelasi indeks morfologi wajah dengan sudut interinsisal dan tinggi wajah secara sefalometri (Cephalometric correlation of facial morphology index with interincisal angle and facial height

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Pricillia Priska Sianita K

    2013-12-01

    Full Text Available Background: In a disaster or criminal case, comprehensive information is needed for identification process of each victim. Especially for some cases that only leave skull without any information that could help the identification process, including face reconstruction that will be needed. One way of identifications is specific face characteristic, race, some head-neck measurements, such as facial morphology index, interincisal angle and facial height. Purpose: The aim of study was to determine the correlation of facial morphology index with interincisal angle and facial height through cephalometric measurement. Methods: The samples were cephalogram of 31 subjects (Deutro-Malayid race who met the inclusive criteria. Cephalometric analysis were done to all samples and followed by Pearson Correlation statistical test. Results: The correlation was found between facial morphology index and facial height, but no correlation between facial morphology index and interincisal angle. Conclusion: The study showed that the cephalometric measurement of facial morphology index and facial height could be used as the additional information for identification process.Latar belakang: Dalam bencana alam atau kasus kriminal informasi yang komprehensif diperlukan untuk proses identifikasi masing korban. Khususnya pada beberapa kasus yang hanya meninggalkan tengkorak tanpa informasi yang dapat membantu proses identifikasi, termasuk rekonstruksi wajah yang akan dibutuhkan. Salah satu cara identifikasi karakteristik wajah tertentu, ras, beberapa pengukuran kepala leher, seperti indeks morfologi wajah, sudut interincisal dan tinggi wajah. Tujuan: Penelitian ini bertujuan meneliti korelasi indeks morfologi wajah dengan sudut interincisal dan tinggi wajah melalui pengukuran sefalometrik. Metode: Sampel penelitian adalah cephalogram dari 31 subyek ras Deutro - Malayid ras yang memenuhi kriteria inklusif. Analisis cephalometri dilakukan pada semua sampel dan dilanjutkan

  11. PERFORMANSI INSTALASI PENGOLAH AIR LIMBAH TAMBAK SUPERINTENSIF

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rachman Syah

    2017-12-01

    Full Text Available Pengolahan air buangan tambak superintensif (TSI adalah usaha untuk mengurangi beban bahan pencemar yang terkandung di dalam air buangan TSI sehingga aman dan tidak membahayakan saat dibuang ke lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi desain dan performansi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL dalam memperbaiki kualitas air buangan TSI sebelum dibuang ke badan air. IPAL terdiri atas kolam sedimentasi, dua kolam aerasi, dan satu kolam penampungan. Ke dalam kolam penampungan ditebari ikan mujair serta rumput laut Gracilaria sp. yang dibudidayakan dengan metode long line, berfungsi sebagai biokontrol. Sampel air diambil di bagian inlet IPAL, oulet kolam sedimentasi atau inlet kolam aerasi-1, outlet kolam aerasi-1 atau inlet kolam aerasi-2, outlet kolam aerasi-2 atau inlet kolam penampungan, serta outlet kolam penampungan, setiap dua minggu selama 105 hari pemeliharaan. Parameter yang diukur adalah total padatan tersuspensi (TSS, total amonia nitrogen (TAN, nitrit, nitrat, fosfat, bahan organik terlarut (BOT, dan biological oxygen demand (BOD-5. Spesifikasi teknis IPAL yang diamati meliputi ukuran dan volume IPAL, volume dan waktu tinggal air buangan tambak, dan efisiensi kinerja IPAL, serta rasio volume IPAL dan volume total air tambak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa IPAL dapat mengurangi beban bahan pencemar dengan tingkat efisiensi antara 53,1%-99,4%; namun masih diperlukan peningkatan kapasitas dalam mengurangi konsentrasi BOT. IPAL menghasilkan efisiensi yang tinggi terhadap TSS, TAN, nitrit, Total Nitrogen (TN, dan fosfat. Rasio volume IPAL dan volume air tambak 30:70 dengan waktu tinggal minimal lima hari, dapat dijadikan acuan dalam pembangunan IPAL tambak superintensif. A wastewater treatment plant (WTP in a super-intensive shrimp farm is used to reduce organic matters contained in super-intensive shrimp farm effluent. Through the WTP, the waste water from shrimp facilities can safely and harmlessly be released to the

  12. William Blake's Treatment of Nature in His Selected Poems

    OpenAIRE

    Ningrum, Suriati

    2010-01-01

    Di dalam skripsi ini, saya menganalisis perlakuan-perlakuan atau sikap Blake terhadap alam. Perlakuan-perlakuan yang ditemukan di dalam puisi-puisi Wlliam Blake.; “Spring”, “The Lamb”, “The Tiger”dan “Night”. Beberapa perlakuan yang saya analisis di dalam skripsi ini adalah berhubungan dengan simbol-simbol alam. Tujuan saya dalam menganilisis skripsi ini adalah untuk menafsirkan dan mengidentifikasi perlakuan-perlakuan Blake terhadap alam. saya menafsirkan bahwa dalam puisi-puisi Blake yang t...

  13. FITOREMEDIASI KADMIUM (CD PADA LEACHATE MENGGUNAKAN KANGKUNG AIR (Ipomoea aquatica Forsk. (STUDI KASUS TPA JATIBARANG

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    K N Zamhar

    2016-03-01

    Full Text Available Leachate TPA Jatibarang yang tercemar kadmium (Cd kemungkinan dapat dibersihkan secara fitoremediasi menggunakan kangkung air (Ipomoea aquatica Forsk.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan kangkung air sebagai fitoremediator dalam menyerap Cd dalam leachate TPA Jatibarang. Sebelum penelitian, dilakukan uji pendahuluan kandungan Cd dalam leachate maupun dalam kangkung air. Kangkung diaklimatisasi dalam air bersih selama 3 hari, selanjutnya ditimbang seberat 300 gram kemudian diletakkan ke dalam ember berisi 10 L leachate. Sampel leachate dan organ tanaman diambil setiap 2 hari sekali (2 hari, 4 hari, 6 hari, dan 8 hari. Faktor intensitas cahaya diambil setiap hari pada pukul 08.00-09.00 WIB menggunakan lux meter, sedangkan nilai pH dan suhu leachate diukur menggunakan kertas indikator pH dan termometer sebelum dan sesudah perlakuan. Perameter yang diamati adalah akumulasi Cd dalam akar, batang, dan daun kangkung air pada masing-masing lama waktu pananaman. Akumulasi Cd diukur dengan AAS (Atomic Absorption Spectrophotometry. Data penyerapan Cd dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama waktu kangkung air ditanam dalam leachate berpengaruh terhadap akumulasi Cd pada tanaman. Penyerapan Cd oleh kangkung air mencapai jenuh pada hari ke-8 dengan total penyerapan 0,052 ppm. Akumulasi Cd paling besar pada akar kangkung yaitu 0,023 ppm.Cadmium (Cd that contained in TPA Jatibarang’s leachate can be cleaned by phytoremediation using water spinach (Ipomoea aquatica Forsk.. This research aimed to determine the ability of the water spinach as a fitoremediator in adsorb cadmium (Cd that contained in TPA Jatibarang’s leachate. The research was conducted by using a randomized completely design (RCD factorial, with longer treatment planted time in leachate water spinach was 0 day, 2 days, 4 days, 6 days, and 8 days respectively. The observed parameters of Cd accumulation in roots, stems, and leaves of water spinach in

  14. Pola konsumsi air, susu dan produk susu, serta minuman manis sebagai faktor risiko obesitas pada anak sekolah dasar di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yayah Lakoro

    2016-03-01

    consumption of water, whereby higher comsumption of sweet drink meant lower consumption of water. Nutrition education embedded in the curriculum could be used as an alternative of obesity prevention in children by changing or building healthy lifestyle. KEYWORDS: risk factors, obese children, consumption of water, consumption of sweet drinkABSTRAKLatar belakang: Minuman manis diduga kuat sebagai penyebab terjadinya obesitas pada anak. Susu dan produk susu yang tidak sehat yang mengandung lemak dan gula tinggi dapat menjadi salah satu faktor risiko terjadinya obesitas, sedangkan air putih merupakan minuman sehat tanpa kalori yang dapat membantu manajemen berat badan.Tujuan: Mengetahui pola konsumsi minuman pada anak obesitas.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kasus kontrol. Kasus adalah anak SD yang mengalami obesitas, kontrol  adalah anak SD yang dengan berat badan normal. Lokasi penelitian di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul. Penentuan sampel menggunakan metode probability proportional to size (PPS. Jumlah sampel adalah 488 sampel terdiri dari 244 kasus dan 244 kontrol. Pada subyek penelitian dilakukan matching asal sekolah dengan ketentuan siswa kasus dan kontrol berasal dari kelas yang sama. Uji statistic McNemar dan regresi logistik dilakukan untuk mengidentifi kasi variabel yang merupakan faktor risiko.Hasil: Terdapat perbedaan karakteristik jenis kelamin antara kedua kelompok (p=0,03. Rata-rata jumlah konsumsi air putih dan minuman manis pada anak obes berbeda secara signifi kan  dibandingkan dengan anak tidak obes, berturut-turut adalah 243,8 mL/hari (±2½ gelas/hari dan 397,3 mL/hari (± 2 gelas/hari, sedangkan rata-rata jumlah konsumsi susu dan produk susu tidak sehat pada anak obes dan tidak obes, tidak berbeda secara signifikan. Uji Mc Nemar menunjukkan bahwa konsumsi air putih dan minuman manis berhubungan dengan kejadian obesitas pada anak di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul  dengan nilai OR 2,1 (95% CI:1,4–3,05 dan OR 3,1 (95% CI: 2,1

  15. PROSFEKTIF METODE SAMPEL DARAH KERING DALAM BIOANALISIS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Supandi Supandi

    2017-08-01

    Full Text Available Biosampling of dried blood spot method became lately very interested in bioanalysis, some of the advantages given in this method compared to conventional venous canulla (venipuncture; less invasive making it more pleasant for the patient or subject, requires small volume, requires simple transportation process and storage did not need special equipment, suod stabilizes analit and reduces risk of infection. The method of dried blood spot is done by invasive light on the finger or heel prick and then spike on filter paper and dried at room temperature or under nitrogen flow with controlled humidity and stored in bag with desiccant packages, than it analyzed using validation bioanalyzing method. Dried blood spot method can be applied on bioanalysis test for pharmacokinetic, toksikokinetic , epidemiologic and Teurapeutic drug monitoring.

  16. PEMBATASAN HAK MENGUASAI NEGARA OLEH MASYARAKAT ADAT DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Diah Pawestri Maharani

    2016-04-01

    peoples Abstrak Air merupakan kebutuhan pokok seluruh makhluk hidup di dunia. Di satu sisi, ketersediaan air yang secara potensial dapat dimanfaatkan manusia, secara kualitas cenderung menurun. Sedangkan kebutuhan manusia akan air sebagai komoditas ekonomi selalu mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Ketidakseimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan air inilah kemudian rentan menimbulkan konflik. Konflik sumber daya air tidak hanya terjadi dalam antara masyarakat dengan masyarakat, masyarakat dengan Investor, namun juga antara Masyarakat dengan Negara. Dalam tulisan ini penulis ingin menyoroti tentang kewenangan Negara dalam melakukan pengelolaan sumber daya air termasuk dalam hal menentukan kebijakan-kebijakannya. Kewenangan Negara ini bersumber pada amanat konstitusi UUD 1945 khususnya pasal 33 ayat (3 yang berbunyi: “Bumi dan air, dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”. Pasal tersebut melahirkan konsep dasar Hak Menguasai sumber daya air oleh Negara. Tetapi, sangat dimungkinkan politik hukum yang ditetapkan oleh Pemerintah justru merampas hak ulayat dan hak-hak dasar masyarakat adat yang seyogianya dapat menikmati sumber daya air tersebut. Dalam regulasi lain yaitu UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Pasal 103 huruf b mengatur kewenangan Desa Adat berdasarkan hak asal-usul yang dimiliki oleh Desa Adat, termasuk pengaturan dan pengurusan ulayat atau wilayah adat mereka. Dalam tulisan ini penulis akan menguraikan pembatasan kewenangan Negara jika dihadapkan pada kewenangan masyarakat adat atas satu objek yang sama yaitu air dalam wilayah adat di Indonesia. Tulisan ini disusun dengan menggunakan metode penulisan yuridis normatif dengan pendekatan konseptual dan analisis. Kata kunci:  sumber daya air, pengelolaan sumber daya air, hak menguasai negara, masyarakat adat

  17. Sustainable River Water Quality Management in Malaysia

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Abdullah Al-Mamun

    2013-04-01

    , kualiti air di pedalaman Malaysia (terutama sungai semakin merosot. Kebanyakan sungai tercemar akibat pencemaran di punca sumber air dan pencemaran di bukan punca sumber air. Punca sumber air dipantau dan dikawal oleh Jabatan Alam Sekitar (JAS, tetapi sejumlah besar pencemaran adalah sisa yang tidak dirawat dan air larian ribut. Walau bagaimanapun, ia tidak terlambat untuk mengambil beberapa langkah berani untuk mengawal pencemaran di punca sumber air dan sisa tidak dirawat kerana langkah ini memainkan peranan penting bagi kebersihan sungai. Kertas kerja ini mengkaji prosedur dan garis panduan sedia ada berkaitan perlindungan kualiti air sungai di Malaysia. Ada kemungkinan bahawa had kumbahan dan pelepasan efluen dalam Akta Kualiti Alam Sekitar (EQA boleh menimbulkan halangan terhadap mencapai kualiti air yang baik di dalam sungai seperti yang dikehendaki oleh Piawaian Kualiti Kebangsaan Air (NWQS. Sebagai contoh, Ammoniakal Nitrogen (NH3-N dikenal pasti sebagai salah satu bahan pencemar utama yang menyebabkan banyak sungai tercemar tetapi ia tidak dianggap sebagai parameter pemantauan dalam EQA hingga peraturan baru diterbitkan pada tahun 2009. Yang menghairankan, peraturan baru menetapkan had efluen perindustrian dan kumbahan dibenarkan pada kepekatan NH3-N yang agak tinggi (5 mg / l, dan ini mungkin menyebabkan nilai Indeks Kualiti Air (WQI sungai rendah. Persekitaran air adalah sistem dinamik. Menjalankan semakan berkala mengenai syarat pemantauan, mengesan bahan pencemaran di dalam kumbahan, efluen dan aliran, dan semakan piawaian kualiti air yang wajar adalah perlu bagi pengurusan sumber air lestari di negara ini. KEYWORDS:Environmental Quality Act (EQA; point source (PS; non-point source (NPS; sustainable uses; Water Quality Index (WQI

  18. Sistem Pemantauan Kadar pH, Suhu dan Warna pada Air Sungai Melalui Web Berbasis Wireless Sensor Network

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ahmad Sabiq

    2017-07-01

    Full Text Available Water is a very important natural resource for human life and other living things. Water pollution, especially in river water, should be controlled because of the rapid development. One technology to monitor multiple physical quantities scattered in a region is the Wireless Sensor Network (WSN. WSN technology has the ability to transmit data from sensor readings and forward data received from other nodes. In this study, prototype monitoring system of pH level, temperature, and color based on WSN that can be monitored through the developed web. The sensors at each node are connected to Arduino Uno as a processing unit, data read from the sensor is sent to the sync node via XBee wireless device. In the sink, the PC also serves as a database server and a web server is used. Test results with two different dispersion indicate that sensor readings can be read by all nodes and received by the sync node and can be displayed on web pages that have been built. Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya. Pencemaran air khususnya air sungai perlu dikendalikan seiring makin cepatnya pembangunan. Salah satu teknologi untuk melakukan pemantauan besaran fisik dalam wilayah yang tersebar adalah Wireless Sensor Network (WSN, yang memiliki kemampuan untuk mengirimkan data hasil pembacaan sensor serta meneruskan data yang diterima dari node lain. Pada penelitian ini dikembangkan purwarupa sistem pemantauan kadar pH, suhu dan warna berbasis WSN yang dapat dipantau melalui web. Sensor pada setiap node dihubungkan ke Arduino Uno sebagai unit pemroses, data yang dibaca dari sensor dikirimkan ke node sink melalui perangkat XBee nirkabel. Pada sink digunakan PC yang berfungsi juga sebagai database server dan web server. Hasil dari pengujian dengan dua penyebaran yang berbeda didapatkan hasil bahwa pembacaan sensor dapat dibaca oleh seluruh node dan diterima oleh sink serta dapat ditampilkan melalui laman web yang

  19. ANALISIS KUALITATIF BAKTERI KOLIFORM PADA DEPO AIR MINUM ISI ULANG DI KOTA SINGARAJA BALI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ni Luh Putu Manik Widiyanti

    2012-11-01

    Full Text Available This work aimed at finding out the quality of refilled drinking water at some shops in Singaraja in terms of bacteriology, getting information about the sources of the crude water used, and the drinking water processing procedures followed in the shops. The samples of the refilled drinking water were taken from three shops, i.e, at Jl.A.Yani (Elita, Satelit (Tirta Alam and Sukasada (Sinta. The test of availability of Coliform bacteria was done by using lactose broth nine tubes (series3-3-3 with 9 ml each tube and using Durham tube in inverse position. The first three tube series were filled with 10 ml water sample, the second with 1 ml water sample and the third with 0,1 ml water sample. The analysis coliform bacteria in the laboratory shows that the refilled drinking water from the the three shops did not contain Coliform bacteria (MPN Coliform/100 cc of sample =0 and MPN index <3. The sources of the crude water used varied. The two shops used water from tapped water (Eiita, Sinta and the other one used water from Sangga Langit (Tirta Alam. The two shops used the mixture of ultra violet/UV and ozone (Elita, Tirta  AJam whereas the other shop only used ultraviolet/UV (Sinta. This reasearch to prove the refilled drinking water at some shops in Singaraja Bali are meet the standar qualification of Pennenkes No. 416/Menkes/Per/IX/1990 and Dirjen POM Nomor: 037267/8/SK/Vll/89.  Keywords: Refilled drinking water, Coliform bacteria  

  20. Seisuslikud kohtud : talurahvakohtud / Ilmar Rebane

    Index Scriptorium Estoniae

    Rebane, Ilmar, 1907-2001

    1982-01-01

    Mõisniku kohus ja kodukari, adra- ehk haagikohus, sillakohus, mõisakohus, asehalduskord, alam-maakohus, alam- ja ülemkorrakohus, vallakohus, kihelkonnakohus, kihelkonna politseikohus, mõisapolitsei, kogukonnapolitsei, kreisikohus, ülem-talurahvakohus. Lisatud väljavõtteid regulatiivist "Iggaüks"

  1. PERMODELAN PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL SECARA TERPADU YANG BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS PULAU RAAS KABUPATEN SUMENEP MADURA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Adi Waluyo

    2013-04-01

    Full Text Available Negara Indonesia adalah negara maritim yang memiliki banyak pulau baik yang bernama maupun yang belum bernama. Salah satunya adalah pulau Raas Madura, dimana pulau ini memiliki sumber daya alam yang melimpah di sepanjang garis pantainya. Dibalik melimpahnya sumber daya alam tersebut masih terdapat masyarakat yang sebagian besar prasejahtera. Pemanfaatan yang berlebih (over exploitation dan krisis ekonomi yang menyebabkan terjadinya persaingan untuk memperoleh sumber daya alam yang tersisa sehingga mengakibatkan terjadinya degradasi sumber daya alam. Sistem pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang secara terpadu yang dapat mengatisipasi terjadinya degradasi sumber daya alam tersebut. Upaya ini harus didukung oleh pemerintah untuk memberikan kesejahteraan mayarakat di darah pesisir di pulau-pulau kecil. Kata kunci : sumber daya alam, Over exploitation, degradasi, pengelolaan terpadu MODELLING OF COMMUNITY BASED INTEGRATED COASTAL AND SMALL ISLAND MANAGEMENT (CASE STUDY OF RAAS ISLAND SUMENEP DISTRICT MADURA Indonesia is a maritime nation consists of small islands. One of them is the Raas island of Madura. This island has abundant natural resources along its coastline however most of the population lives under the poverty line. Over exploitation of fisheries resources and economic crisis caused competition to obtain the remaining of natural resources resulting in the degradation of natural resources. Integrated coastal and small island management is expected to prevent the degradation. This effort should be supported by the government in order to provide prosperity for the coastal community.Key words : natural resources, over exploitation, degradation, integrated management

  2. Aplikasi Microwave untuk Disinfestasi Tribolium castaneum (Herbst. serta Pengaruhnya terhadap Warna dan Karakteristik Amilografi Terigu

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nur Pratiwi Rasyid

    2017-09-01

    sampel tepung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat mortalitas pada sampel yang tidak diberi aplikasi microwave setelah penyimpanan 42 hari adalah 0 % baik untuk sampel 50 g dan 100 g. Kadar air meningkat, sedangkan tingkat kecerahan warna, puncak viskositas menurun. Sampel yang diberi perlakuan energi microwave 23,76 kJ, 24,00 kJ, 31,68 kJ dan 36,00 kJ menunjukkan mortalitas 100 % dari T. castaneum, sedangkan kecerahan warna, puncak viskositas, kadar air, menurun setelah penyimpanan 42 hari baik pada berat sampel 50 g dan 100 g.

  3. An Analysis of Environmental Dimensions Affected in Adoption of Hydrogen Fuel Cell Vehicles: A Study in Shah ALAM Industrial AREA, Selangor

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Siron Rusinah

    2016-01-01

    Full Text Available The aim of the study is to identify the perceptions of respondents on environmental dimensions hat affected in adoption of hydrogen fuel cell vehicles. The study was conducted at Shah Alam industrial areas of Selangor, Malaysia, with the number of respondents are 120 respondents with various job positions that related with engineering and automobiles industry. The findings of the research shows that the dimensions of HFCV Internal Environmental total score of the items statement is 3.40 with the percentage of agreement in implementation is 3.72 percent, HFCV Environmental Information Systems shows that the total score of the items statement is 3.63 with the percentage of agreement on use to great extend is 42.5 percent, HFCV Cooperation with Customers shows that the total score of the items statement is 3.81 with the percentage of agreement on implementation is 44.2 percent. The findings on HFCV Eco Design shows that the total score of items statement is 4.02 with the percentage of agreement on implementation is 42.3 percent, HFCV Environmental Organizational Culture shows that the total score of the items statement is 3.37 with the percentage of agreement is 34.2 percent, HFCV Environmental Leadership shows that the total score of the items statement is 3.34 with the percentage of agreement is 48.2 percent. HFCV Proactive Green Innovation shows that the total score of items statement is 4.10 ahead of automobile got the highest mean score of 4.32 with the percentage of agreement is 41 percent. HFCV Environmental performance shows that the total score of the items statement is 3.87 with the percentage of agreement is 39 percent and the last environmental dimensions was HFCV Environmental Risks shows that the total score of the item statement is 4.00 with the percentage of agreement is 40 percent

  4. Analisis Rantai Nilai (Value Chain) pada Komoditas Lada di Desa Trigadu Kecamatan Galing Kabupaten Sambas

    OpenAIRE

    -, Mardian; Kusrini, Novira; -, Maswadi

    2013-01-01

    Penelitian ini untuk mengetahui aktor rantai nilai komoditas lada, keuntungan petani, marjin pemasaran lada, dan mengkaji potensi dan hambatan rantai nilai komoditas lada. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik snowball sampling untuk mengambil lembaga pemasaran dan informan kunci, sedangkan sampel petani dilakukan dengan sampel acak sederhana. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 54 responden yang terdiri dari 4 peny...

  5. Senyawa Flavonoida, Fenil Propanoida dan Alkaloida

    OpenAIRE

    Sovia Lenny

    2006-01-01

    06003489 Sebagian besar senyawa organik bahan alam adalah senyawa-senyawa aromatik. senyawa-senyawa ini tersebar luas sebagai zat warna alam yang menyebabkan warna pada bunga, kayu pohon tropis, bermacam-macam kapang dan lumut termasuk zat warna alizarin, oleh Sovia Lenny

  6. Deteksi Antibodi terhadap Cysticercus Cellulosae pada Babi Lokal yang Dipotong di Tempat Pemotongan Babi Panjer, Denpasar

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ida Bagus Ngurah Swacita

    2016-03-01

    Full Text Available Sistiserkosis merupakan penyakit yang bersifat zoonosis yang disebabkan oleh larva cacing pita Taenia solium yang disebut Cysticercus cellulosae. Di Indonesia terdapat tiga provinsi yang berstatus endemik penyakit sistiserkosis, salah satunya adalah provinsi Bali. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi antibodi terhadap C. cellulosae pada babi lokal yang dipotong di tempat pemotongan babi Panjer, Denpasar. Sampel penelitian adalah 270 sampel serum babi lokal yang dipotong di tempat pemotongan babi Panjer, Denpasar Selatan. Babi lokal ini berasal dari Nusa Penida, Karangasem dan Negara. Sampel serum diuji dengan metode ELISA (Enzyme Linked Immunosorbent Assay indirect. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antibodi C. cellulosae terdeteksi pada 33 sampel. Disimpulkan bahwa terdeteksi antibodi C. cellulosae pada 33 sampel dari 270 sampel serum babi lokal yang dipotong di tempat pemotongan babi Panjer, Denpasar.

  7. Pengolahan Limbah Rumah Makan dengan Proses Biofilter Aerobik

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Laily Zoraya Zahra

    2015-03-01

    Full Text Available Berkembangnya rumah makan/restoran yang semakin pesat dapat dipastikan akan turut menambah buangan air limbah domestik dengan kadar organik yang tinggi dalam jumlah yang tidak sedikit yang dibuang ke badan air.Tingginya kadar organik dalam limbah domestik rumah makan akan menyebabkan aroma yang tidak sedap jika tidak ada pengolahan terlebih dahulu, maka pengolahan yang dapat digunakan untuk mengolah air limbah rumah makan tersebut adalah proses biofilter aerobik. Penelitian dilakukan dengan proses biofilter aerobik dengan aliran downflow dan menggunakan sistem intermitten.Variabel dalam penelitian ini adalah media biofilter berupa kerikil dan batu alam serta Hydraulic Retention Time (HRT 8 jam. Parameter pencemar yang diukur efisiensinya adalah BOD, COD, dan TSS. Besarnya penyisihan parameter BOD, COD dan TSS dengan menggunakan biofilter aerob berturut-turut mencapai 94,83%, 92,95%, dan 95%. Reaktor paling baik dalam mengolah air limbah adalah reaktor biofilter dengan media kerikil pada HRT 8 jam.

  8. Beblabadan Bahasa Bali Dalam Perspektif Ekolinguistik

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    I Gusti Ngurah Adi Rajistha

    2016-04-01

    Full Text Available Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan (1 kategori gramatikal dari leksikon alam yang digunakan dalam beblabadan, (2 konstruksis sintaksis dari beblabadan yang mengandung leksikon alam, dan (3 tiga dimensi praksis sosial dari beblabadan. Data penelitian ini diperoleh dari buku Basita Paribasa karangan W. Simpen AB. Data yang dikumpulkan adalah berupa frasa dan klausa. Hasil analisis disajikan dengan menggunakan metode formal dan informal. Berdasarkan analisis yang dilakukan, ada tiga temuan dalam analisis ini yaitu (1 kategori gramatikal dari leksikon alam dalam beblabadan adalah verba seperti mabawang (berlaku sebagai bawang dan nomina seperti jaka (pohon enau; (2 Konstruksi sintaksis dari beblabadan (metafora yang mengandung leksikon-leksikon alam tersebut antara lain frasa nomina seperti base wayah (seperti daun sirih tua, frasa verba seperti mabawang putih (seperti bawang putih, dan klausa seperti ental magulung (daun lontar digulung; dan (3 dimensi praksis sosial dari beblabadan (metafora ditunjukkan oleh pola-pola acuan tertentu.

  9. RAMBUT SEBAGAI BIOINDIKATOR PENCEMARAN TIMBAL PADA PENDUDUK DI KECAMATAN SEMARANG UTARA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Aditya Marianti

    2013-04-01

    Full Text Available Timbal (Pb bersifat toksik, karsinogenik, bioakumulator dan biomagnifikasi. Bioakumulasi Pb dapat terjadi pada kuku, hati dan rambut. Penelitian bertujuan untuk mendeteksi apakah telah terjadi pencemaran timbal pada penduduk di kecamatan Semarang Utara dengan menggunakan rambut sebagai bioindikator. Penelitian deskriptif eksploratif ini menggunakan populasi seluruh penduduk di kecamatan Semarang Utara. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling yaitu penduduk laki-laki berumur antara 17 sampai dengan 50 tahun yang tinggal di kelurahan Tanjung Mas dan Bandarharjo Semarang Utara, minimal selama 5 tahun terakhir terus menerus. Kadar timbal pada tubuh dideteksi dari kadar timbal yang terakumulasi pada rambut. Hasil penelitian menunjukkan terdapat kandungan timbal pada rambut 56 sampel.  Kadar timbal  tertinggi sebesar 17,028 ppm dan rata-rata 8,304 ppm. Penyebabnya diduga bukan berasal dari emisis kendaraan bermotor di jalan raya mengingat profesi sampel sebagian besar adalah nelayan, tetapi kemungkinan berasal dari air minum yang mereka konsumsi. Sampel air minum yang dikonsumsi terdeteksi mengandung timbal rata-rata 6 ppm. Simpulan dari penelitian ini telah terjadi pencemaran timbal pada sebagian penduduk  Semarang Utara dengan tingkat ringan sampai sedang. Pencemaran diduga berasal dari air minum yang dikonsumsi. Lead (Pb are toxic, carcinogenic, bioaccumulator and biomagnification. Pb bioaccumulation may occur in the nail, liver and hair. The research aimed to detect whether lead pollution has affected the people in North Semarang, using hair as bioindicator. The population of this explorative descriptive research was all residents of Sub-District of North Semarang. Samples were taken using purposive sampling technique, i.e. male residents of Tanjung Mas and Bandarharjo aged between 17 and 50 years, who have stayed in the sites for at least 5 years without interruption. The lead level in their body was detected from their hair strand

  10. Rambut Sebagai Bioindikator Pencemaran Timbal Pada Penduduk di Kecamatan Semarang Utara

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Aditya Marianti

    2013-03-01

    Full Text Available Timbal (Pb bersifat toksik, karsinogenik, bioakumulator dan biomagnifikasi. Bioakumulasi Pb dapat terjadi pada kuku, hati dan rambut. Penelitian bertujuan untuk mendeteksi apakah telah terjadi pencemaran timbal pada penduduk di kecamatan Semarang Utara dengan menggunakan rambut sebagai bioindikator. Penelitian deskriptif eksploratif ini menggunakan populasi seluruh penduduk di kecamatan Semarang Utara. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling yaitu penduduk laki-laki berumur antara 17 sampai dengan 50 tahun yang tinggal di kelurahan Tanjung Mas dan Bandarharjo Semarang Utara, minimal selama 5 tahun terakhir terus menerus. Kadar timbal pada tubuh dideteksi dari kadar timbal yang terakumulasi pada rambut. Hasil penelitian menunjukkan terdapat kandungan timbal pada rambut 56 sampel. Kadar timbal tertinggi sebesar 17,028 ppm dan rata-rata 8,304 ppm. Penyebabnya diduga bukan berasal dari emisis kendaraan bermotor di jalan raya mengingat profesi sampel sebagian besar adalah nelayan, tetapi kemungkinan berasal dari air minum yang mereka konsumsi. Sampel air minum yang dikonsumsi terdeteksi mengandung timbal rata-rata 6 ppm. Simpulan dari penelitian ini telah terjadi pencemaran timbal pada sebagian penduduk Semarang Utara dengan tingkat ringan sampai sedang. Pencemaran diduga berasal dari air minum yang dikonsumsi.Lead (Pb are toxic, carcinogenic, bioaccumulator and biomagnification. Pb bioaccumulation may occur in the nail, liver and hair. The research aimed to detect whether lead pollution has affected the people in North Semarang, using hair as bioindicator. The population of this explorative descriptive research was all residents of Sub-District of North Semarang. Samples were taken using purposive sampling technique, i.e. male residents of Tanjung Mas and Bandarharjo aged between 17 and 50 years, who have stayed in the sites for at least 5 years without interruption. The lead level in their body was detected from their hair strand using AAS

  11. PENGARUH KONSENTRASI BAHAN STABILISATOR PEG 1000 DAN LAMA PERENDAMAN TERHADAP KESTABILAN DIMENSI KAYU KECAPI (Sandoricum koetjape Merr

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Lusyiani Lusyiani

    2016-11-01

    Full Text Available Kayu bersifat higroskopis dan anisotropis, karena itulah untuk meningkatkan kualitas kayu diperlukan suatu perlakuan stabilisasi dimensi.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh konsentrasi Polyethylene Glycol 1000 dan waktu perendaman terhadap stabilisasi dimensi kayu yakni nilai penyusutannya.  Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Polyethylene glycol 1000, kayu Kecapi dan air suling sebagai pelarutnya.  Proses stabilisasi dimensi dilakukan dengan menggunakan metode proses difusi bulking yang mengganti bahan penstabilnya dengan air.  Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 120 buah sampel.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa Polyethylene Glycol 1000 pada tingkat konsentrasi 30% dan lama perendaman 5 hari memiliki nilai stabilisasi dimensi terbaik untuk semua parameter yang diuji.  Tingkat konsentrasi tertinggi untuk Polyethylene Glycol 1000 dan lama perendaman yang terlama, nilai penyusutannya paling kecil dan juga dapat meningkatkan nilai stabilisasi dimensi. Wood is hygroscopic and anisotropic, hence it is needed to improve the quality of wood by dimension stabilization treatment. The aim of study is to examine the effect of Polyethylene Glycol  1000 concentration and soaking time on the shrinkage rate stabilization dimensions. Polyethylene glycol 1000 and Kecapi wood were used in the research and distilled water as a solvent.  Stabilization was carried out by bulking method that replaced stabilizer material with water by diffusion process.  A member of 120 pieces samples were used in the study. The research results showed that Polyethylene Glycol  1000 at 30% concentration level and 5 days of soaking time have the best value of stabilization for all tested parameters.  The hingher level concentration of Polyethylene Glycol 1000 and the longer immersion time, smaller shrinkage and increasing the value of stabilization dimensions, as well.

  12. Incineration as an effective means in Malaysian municipal solid waste treatment

    International Nuclear Information System (INIS)

    Sharifah, A.S.A.K.; Subari, F.; Zainal Abidin, H.

    2006-01-01

    Malaysia is in dire need of an alternative to current method in municipal solid waste treatment. An industrial pilot plant incinerator has been constructed at Universiti Teknologi Mara Shah Alam campus. A study has been performed to investigate the performance of the locally developed and manufactured rotary kiln incinerator. On the overall, the temperature profiles are well in agreement with species concentration observed. The emission quality satisfy the air pollution standards and on the overall the rotary kiln incinerator shows great potential in municipal solid waste treatment. (Author)

  13. KERENTANAN PENYUSUPAN AIR LAUT DI PESISIR UTARA PULAU TERNATE (Vulnerability of Sea Water Intrusion in Northern Coastal of Ternate Island

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rahim Achmad

    2016-07-01

    Full Text Available ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di wilayah pesisir bagian utara Pulau Ternate, dengan tujuan mengetahui kedalaman batas kontak airtanah dengan air laut dan menganalisis akuifer serta cara pengambilan airtanah sehingga tidak terjadi penyusupan air laut ke dalam tubuh airtanah. Sampel air sumur diukur untuk mengetahui kadar salinitas dan daya hantar listrik (DHL. Kedalaman batas kontak airtanah dengan air laut dukur dengan menggunakan metode geolistrik. Hasil pengukuran DHL dan salinitas airtanah di wilayah pesisir utara menunjukkan, terdapat penyusupan air laut di Desa Tobolo dan Sulamadaha, dengan rentang nilai masing-masing antara 0,5-3,3 mS/cm dan 0,2-1,7 ppt. Hasil pengukuran geolistrik menunjukkan batas kontak airtanah dengan air laut rata-rata antara 12-15 m dari permukaan. Nilai resistivitas air laut berkisar antara 0,01-20 Ωm. Hasil penelitian ini memberikan peringatan untuk tidak melakukan pengeboran sumur di wilayah pesisir. Sebagai contoh kasus, pengeboran sumur hingga 80 m dengan jarak sekitar 250 m dari garis pantai di Desa Takome, di mana batas kontak airtanah dengan air laut pada kedalaman 15 m. Pengukuran nilai DHL dan salinatas air dari sumur ini menunjukkan masing-masing 6,1 mS/cm dan 3,3 ppt. Nilai ini menunjukkan kedalaman sumur bor telah melewati zona pencampuran antara airtanah dengan air laut (interface.   ABSTRACT This research was conducted in the coastal areas of northern part of Ternate island, in order to know the depth of interface and to analyze the aquifers and to avoid seawater intrusion caused of groundwater extraction. Well water samples were measured to determine levels of salinity and DHL. The depth of interface was measured using geoelectric method. The results of electrical conductivity (EC and salinity of groundwater measurement in the northern coastal area showed that, there is infiltration of sea water in Tobolo and Sulamadaha. The EC and salinity values ranging between 0.5-3.3 mS/cm and 0.2-1.7 ppt

  14. Distribution ozone concentration in Klang Valley using GIS approaches

    Science.gov (United States)

    Sulaiman, A.; Rahman, A. A. Ab; Maulud, K. N. Abdul; Latif, M. T.; Ahmad, F.; Wahid, M. A. Abdul; Ibrahim, M. A.; Halim, N. D. Abdul

    2017-05-01

    Today, ozone has become one of the main air pollutants in Malaysia. The high ozone precursor concentrations have been encouraging the ozone production. The development of the Klang Valley, Malaysia has many types of physical activities such as urban commercial, industrial area, settlement area and others, which has increased the risk of atmospheric pollution. The purpose of this paper is to determine the spatial distribution between types of land use and ozone concentration that are occurred in the year 2014. The study areas for this paper include Shah Alam, Kajang, Petaling Jaya and Port Klang. Distribution of ozone concentration will be showed via spatial analysis tools in Geographic Information Systems (GIS) approached and the types of land use will be extracted using Remote Sensing technique. The result showed 97 ppb (parts-per-billion, 10-9) and 161 ppb recorded at Port Klang and Shah Alam respectively that are mainly represented by the settlement area. Therefore, the physical land use need to be monitor and controlled by the government in order to make sure the ozone production for daily per hour will not exceed the regulation allowed.

  15. Distribution ozone concentration in Klang Valley using GIS approaches

    International Nuclear Information System (INIS)

    Sulaiman, A; Ab Rahman, A A; Abdul Maulud, K N; Abdul Wahid, M A; Ibrahim, M A; Latif, M T; Abdul Halim, N D; Ahmad, F

    2017-01-01

    Today, ozone has become one of the main air pollutants in Malaysia. The high ozone precursor concentrations have been encouraging the ozone production. The development of the Klang Valley, Malaysia has many types of physical activities such as urban commercial, industrial area, settlement area and others, which has increased the risk of atmospheric pollution. The purpose of this paper is to determine the spatial distribution between types of land use and ozone concentration that are occurred in the year 2014. The study areas for this paper include Shah Alam, Kajang, Petaling Jaya and Port Klang. Distribution of ozone concentration will be showed via spatial analysis tools in Geographic Information Systems (GIS) approached and the types of land use will be extracted using Remote Sensing technique. The result showed 97 ppb (parts-per-billion, 10 -9 ) and 161 ppb recorded at Port Klang and Shah Alam respectively that are mainly represented by the settlement area. Therefore, the physical land use need to be monitor and controlled by the government in order to make sure the ozone production for daily per hour will not exceed the regulation allowed. (paper)

  16. Simulasi Pengaruh Kandungan CO2 dalam Gas Umpan terhadap Reforming dan Shift Converter Sistem Pabrik Amoniak

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Jefry Yusuf

    2015-12-01

    Full Text Available Perubahan produksi dan pangsa pasar gas alam domestik maupun global mempengaruhi suplai terhadap pabrik pupuk-amoniak baik dari sisi jumlah, komposisi maupun harga. Kondisi ini memungkinkan pabrik amoniak menerima jenis gas alam berat kaya dengan CO2 (raw gas maupun gas alam  ringan minim CO2 (treated gas. Pada penelitian ini telah dilakukan analisa pengaruh perubahan  komposisi gas alam terutama kandungan CO2 dengan variasi 0, 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40, 45 dan 50% vol terhadap operasional reforming dan shift converter sistem pabrik amoniak-2 PT. PI Mexisting dengan metodelogi simulasi mengggunakan Aspen HYSYS V8.0. Untuk memproduksi amoniak dengan jumlah yang sama, hasil studi menunjukkan penambahan CO2 dalam gas umpan akan meningkatkan pressure drop sistem, laju pembentukan komponen hidrogen turun sementara konsumsi energi bertambah di reforming, beban katalis shift converter dan beban feed gas compressor meningkat. Kandungan CO2 sebesar 7% vol masih mungkin diaplikasikan, mengingat ada batasan beban peralatan.

  17. KAJIAN KONSERVASI Pinus merkusii strain Tapanuli DI SUMATERA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Hendi Suhendi

    2017-01-01

    Full Text Available Di Indonesia, Pinus yang tumbuh secara alami hanyalah Pinus merkusii di Sumatera yang terdiri dari strain Tapanuli, strain Kerinci dan strain Aceh. Berdasarkan persebarannya, strain Tapanuli tidak banyak dijumpai karena tercampur dengan jenis-jenis kayu daun lebar. Secara alami, strain Tapanuli ditemukan di Cagar Alam Dolok Sipirok dan Cagar Alam Dolok Saut. Dalam bentuk hutan tanaman, strain Tapanuli dibuat oleh masyarakat atau rakyat dengan anakan alam dan diambil secara cabutan di Tegakan Benih Dolok Tusam, dan sekarang sudah habis ditebang karena digantikan oleh tanaman kopi. Di wilayah kerja Dinas Kehutanan Propinsi Sumatera Utara hampir tidak pernah didapatkan informasi tentang keberadaan strain Tapanuli. Konservasi in situ dalam bentuk Cagar Alam perlu dilengkapi dengan konservasi ex situ. Sebagai langkah awal konservasi, terlebih dahulu perlu dikaji permudaan alamnya. Di samping itu, analisis kebijakan berkaitan dengan pentingnya eksplorasi dengan metode sensus pada semua kawasan konservasi di Sumatera perlu dipertimbangkan, dan pertemuan formal antar pengambil kebijakan di Departemen Kehutanan perlu direkomendasikan

  18. ANALISIS SEKUEN GEN GLUTATION PEROKSIDASE (GPX1 SEBAGAI DETEKSI STRES OKSIDATIF AKIBAT INFEKSI MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ari Yuniastuti

    2013-02-01

    Full Text Available Glutation merupakan antioksidan yang berperan dalam fungsi imun, dan diekspresikan secara genetik oleh urutan gen yang membentuk protein enzim Glutation Peroxidase (GPx1. Bila ekspresi gen berubah maka terjadi perubahan fungsi glutation dan kerentanan terhadap stress oksidatif. Metode yang digunakan adalah Kasus-kontrol. Sampel yang digunakan adalah sampel darah. Kelompok kasus adalah sampel darah pasien tuberkulosis paru sedangkan kelompok kontrol adalah sampel darah orang sehat. Pemeriksaan gen Glutation peroxidase (GPx1 menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR untuk melihat pita DNA pada pasien tuberkulosis par serta elektroforesis produk PCR-RFLP gen GPx1 kelompok sampel tuberkulosis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara polimorfisme gen GPx1 (p=0,365 pasein tuberkulois dengan individu sehat, sehingga tidak dapat digunakan sebagai alat deteksi kerentanan terhadap stress oksidatif pada pasien tuberkulosis. Perlu penelitian lanjutan yang menggunakan sampel lebih besar dan populasi etnik yang berbeda.

  19. Journal of Chemical Sciences | Indian Academy of Sciences

    Indian Academy of Sciences (India)

    Home; Journals; Journal of Chemical Sciences. Sayed Alam. Articles written in Journal of Chemical Sciences. Volume 116 Issue 1 January 2004 pp 29-32 Full Papers. Synthesis and studies of antibacterial activity of pongaglabol · Sayed Alam Zakaria Sarkar Azizul Islam · More Details Abstract Fulltext PDF. Pongaglabol ...

  20. AGROFORESTRI BERBASIS ROTAN TERHADAP SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI BARITO SELATAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Johanna Maria Rotinsulu

    2017-02-01

    Full Text Available South Barito is an area of rattan and rattan production center of the province of Central Kalimantan, on the other hand is one area that has natural conditions very conducive to the development of rattan. This study reveals how patterns in addition to planting and processing of rattan traditionally also analyze the socio-economic level of society. Research conducted in South Barito regency, District Karau in Two Villages is Bangkuang and New Salat. The village of the second sample is determined gardens and population are farmers who cultivate cane with sampling methods by simple random sampling, because the peasant population is homogeneous, the number of samples in each village 34 respondents or 68 farmers overall. The result showed that in general the rattan garden where the studies were not well-maintained, where the average of respondents (45% said that maintenance is only performed at the time of going to the harvesting or one for rattan planting. Besides the low price of rattan is led to a reduction of land management / rattan gardens intensively. and production of rattan average yield of 2.6 tons ha-1 or 245.5 clumps of cane ha-1. For the villagers of business administration studies despite conditions that are considered less favorable, but they still look forward to the Government's policy to remain aligned to the Farmers Rattan. In addition, because cane is inherited and used as a hallmark of South Barito society in general. Barito Selatan merupakan daerah penghasil rotan dan sentra produksi rotan provinsi Kalimantan Tengah, selain itu merupakan salah satu wilayah yang memiliki kondisi alam yang sangat mendukung bagi perkembangan rotan. Penelitian ini selain untuk mengungkapkan bagaimana pola tanam dan pengolahan rotan secara tradisional juga  menganalisis tingkat sosial ekonomi masyarakat. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Barito Selatan, Kecamatan Karau di Dua Desa yaitu Bangkuang dan Salat Baru. Dari kedua Desa tersebut

  1. TRANSMISI TRANSOVARIAL VIRUS DENGUE PADA TELUR NYAMUK AEDES AEGYPTI(L.

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Magdalena Desiree Seran

    2013-03-01

    Full Text Available Abstract. The ability of dengue virus to maintain its existence in nature through two mechanisms, both horizontal and vertical transmission (transovarial of the infective female mosquitoes to the next generation. This study aims to investigate the transovarial transmission and transovarial infection rate (TIR of dengue virus in eggs Aedes aegypti infected mother has a peroral virus DEN-2. This study is an experimental study in the laboratory. The population of the study was Ae. aegypti adults who have previously been infected with DEN-2 virus orally and proved to be infected with DEN-2 transovarially (Fl. The research sample was egg of Ae. aegypti from F2 generation which colonized from DEN-2 transovarially infected Ae. aegypti (Fl. Egg squash preparations made as many as 50 samples from jive difJerent mosquito parents. The presence of dengue virus antigen in mosquitoes FO and Fl were checked by SPBC immunocytochemistry method and using monoclonal antibodies DSSC7 (l: 50 as standardized primary antibodies. The results shows the existence of transovarial transmission of dengue virus in eggs Ae. aegypti (F2 were seen in squash preparations in the form of a brownish color egg spread on embryonic tissues (TIR= 52%. It concludes that dengue virus is able to be transmitted vertically through the egg. Keywords: transovarial transmission, eggsquash, Aedes aegypti, transovarial infection rate (TIR Abstrak. Kemampuan virus dengue untuk mempertahankan keberadaanya di alam dilakukan melalui dua mekanisme yaitu transmisi horizontal dan dengan transmisi vertikal (transovarial yaitu dari nyamuk betina infektif ke generasi berikutnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya transmisi transovarial dan transovarial infection rate (TIR virus dengue pada telur Ae. aegypti yang induknya telah diinfeksi virus DEN-2 secara peroraI. Penelitian merupakan jenis penelitian eksperimental di laboratorium. Populasi penelitian adalah Ae. aegypti betina dewasa yang

  2. SURVAI POTENSI, DISTRIBUSI SUMBER DAYA, DAN USAHA IKAN HIAS AIR TAWAR DI BEBERAPA SENTRA PRODUKSI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rudhy Gustiano

    2008-06-01

    Full Text Available Budidaya ikan hias di Indonesia sampai saat ini masih mengalami kendala baik dalam hal pemeliharaan maupun pemasarannya. Berkaitan dengan hal tersebut, perlu adanya evaluasi secara berkesinambungan dan pemecahan masalahmasalah yang ada. Dengan demikian komoditas ikan hias dapat lebih ikut berperan dalam pemulihan perekonomian nasional. Dalam rangka mendukung langkah-langkah pencapaian sasaran tersebut sangat diperlukan riset yang mendukung untuk potensi, distribusi sampai dengan sentra produksi di berbagai provinsi di Indonesia. Berdasarkan survai yang dilakukan, kegiatan budidaya ikan hias masih terkonsentrasi di kota-kota besar dan didominasi tangkapan dari alam.

  3. KULTUR MIKROALGA Haematococcus pluvialis UNTUK MENGHASILKAN ASTAXANTIN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ahmad Muzaki

    2008-12-01

    Full Text Available Mikroalga merupakan sumberdaya biologis yang eksklusif dan berperan sangat luas untuk aplikasi penyedia komponen bernilai tinggi di bidang perikanan dalam rangka peningkatan ekonomi. Tujuan riset ini adalah mendapatkan teknik pengkulturan Haematococcus pluvialis dan teknik stimulasi melalui penyinaran sel untuk menghasilkan produk astaxantin. Media tumbuh Bold (PIV metal dan modifikasi Bold (Clewat-32 diujikan untuk pengkulturan. Pengkulturan juga diterapkan dengan menggunakan 6 jenis air tawar dari sumber berbeda (mata air alam, sumur artesis, air mineral kemasan I, air mineral kemasan II, air sumur, dan air PAM. Efek stres dilakukan melalui penyinaran dengan UV selama 3 jam dan inkubasi lanjutan dengan menggunakan penyinaran intensitas cahaya tinggi untuk mendapatkan sel merah yang mengandung astaxantin. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pertumbuhan sel H. pluvialis pada media Bold (PIV metal lebih baik (55 x 104 sel/mL dan air tawar yang berasal dari mata air alam menghasilkan kepadatan sel lebih tinggi (166 x 104 sel/mL pada hari ke-5 dan 245 x104 sel/mL pada hari ke-13 dibandingkan air dari sumber lainnya. Penyinaran UV dan dilanjutkan dengan penyinaran intensitas cahaya tinggi mempercepat perubahan warna sel dan produksi metabolit sekunder sebagai astaxantin. Microalgae are exclusive biological resources to provide valuable compounds in fisheries. The purpose of the research was to evaluate culture technique of H. pluvialis and stimulation technique through UV irradiation to produce astaxanthin. Growth media of Bold (PIV metal and Bold (clewat-32 modifications were tested to culture microalgae. Other culture technique applied by using 6 fresh water from various sources (natural fresh water, deep well water, mineral water I, mineral water II, well water, and municipal water supply sample. Stress effects were tested by using UV irradiation for 3 hours and incubation with high light intensity to find red cells containing astaxanthin

  4. Deteksi Leptospira Patogen Pada Tersangka Penderita Leptospirosis Di Kabupaten Ponorogo

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dyah Widiastuti

    2017-02-01

    Full Text Available AbstractUp to March 2012, there were increasing leptospirosis cases in Ponorogo. A total of 11 cases of leptospirosis were reported by the Ponorogo District Health Center. This study aims to detect pathogenic Leptospira bacteria using Polymerase Chain Reaction (PCR in suspected leptospirosis in Ponorogo. Collection of blood samples carried out by the local health care medical personnel (doctor, midwife or nurse was accompanied by a team of researchers. Subjects were people with fever (temperature >380C or fever accompanied by headache, muscle aches, and rash conjunctivitis. Blood and urine samples were taken purposively. Active case detection was also conducted in communities around the previous patients who had a history of infection risk and relationship of leptospirosis. Further blood samples examined by two different methods, Lepto Tek Lateral Flow and Polymerase Chain Reaction (PCR. Ninety blood and urine samples was collected. Four samples were positive for pathogenic Leptospira DNA consisted of two samples of blood (whole blood and two samples of urine. PCR-positive samples in the blood has negative results of Lepto Tek examination. While the PCR-positive samples in the urine, Lepto Tek was positive. Lepto tek showed lower sensitivity in early detection of leptospirosis. Examination of blood and urine samples using PCR can support the early discovery of leptospirosis cases.Keywords: Leptospirosis, Ponorogo, PCRAbstrakSampai dengan bulan Maret 2012 terjadi peningkatan kasus leptospirosis di Ponorogo. Sebanyak 11 kasus leptospirosis dilaporkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi bakteri Leptospira patogen menggunakan teknik Polimerase Chain Reaction (PCR pada tersangka penderita leptospirosis di Kabupaten Ponorogo. Pengumpulan sampel darah dilakukan oleh tenaga medis Puskesmas setempat (dokter, bidan atau perawat didampingi oleh tim peneliti terhadap penduduk yang mengalami demam (suhu badan

  5. Sadhana | Indian Academy of Sciences

    Indian Academy of Sciences (India)

    Home; Journals; Sadhana. S S Alam. Articles written in Sadhana. Volume 34 Issue 2 April 2009 pp 235-241. Sequential Bayesian technique: An alternative approach for software reliability estimation · S Chatterjee S S Alam R B Misra · More Details Abstract Fulltext PDF. This paper proposes a sequential Bayesian approach ...

  6. ISOLASI, KARAKTERISASI, DAN IDENTIFIKASI MIKOFLORA DARI RIZOSFER TANAH PERTANIAN TEBU (SACCHARUM OFFICINARUM L. SEBAGAI BAHAN AJAR KINGDOM FUNGI UNTUK SISWA KELAS X SMA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yesy Maulina Nadhifah

    2016-10-01

    Full Text Available Agricultural area, particularly in the rhizosfer area there are various species of mold which lives mainly in the soil. The students have known molds which live in nature but they have not recognized mold which lives in the soil. It is required to develop a teaching material in the form of module which is created based on a research result. The results of this study were; (1 it has been discovered 7 species of mold, which are Trichoderma harzianum, Penicillium nalgiovense, Penicillium corylophilum, Penicillium funiculosum, Penicillium camemberti, Aspergillus ochraceus, dan Penicillium citrinum, (2 the most dominant mold species was Trichoderma harzianum with the total number 1,8 x 104 cfu for every gram soil sample, and (3 there has been arranged of the learning module about fungi kingdom for students in high school level. Tanah pertanian, khususnya di daerah rizosfer, merupakan habitat dari berbagai spesies kapang yang hidup di dalamnya. Para siswa telah mengenal kapang yang tumbuh di alam tetapi mereka belum mengenal kapang yang hidup di dalam tanah pertanian. Perlu dikembangkan sebuah bahan ajar berupa modul yang dibuat berdasarkan hasil penelitian. Hasil penelitian ini, meliputi (1 ditemukan 7 spesies kapang, yaitu Trichoderma harzianum, Penicillium nalgiovense, Penicillium corylophilum, Penicillium funiculosum, Penicillium camemberti, Aspergillus ochraceus, dan Penicillium citrinum, (2 spesies kapang yang paling dominan adalah Trichoderma harzianum dengan total jumlah 1,8 x 104 cfu/g sampel tanah, dan (3 telah tersusun bahan ajar Biologi berupa modul Kingdom Fungi para siswa SMA.

  7. Kromium, Timbal, dan Merkuri dalam Air Sumur Masyarakat di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Taufik Ashar

    2013-04-01

    Full Text Available Tempat pembuangan akhir (TPA sampah domestik dengan sistem penampungan terbuka sangat berisiko mencemari air tanah milik warga yang bermukim di sekitarnya melalui proses perlindian. Untuk mengetahui kandungan logam berat dalam air tanah di sekitar TPA, sebanyak 68 sampel air sumur gali (45 sumur Dusun I dan 23 sumur Dusun IV dari Desa Namobintang Kecamatan Pancurbatu Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, telah dianalisis dengan inductively couple plasma atomic emission spectroscopy. Hubungan jarak sumur dengan konsentrasi kromium, merkuri, dan timbal diuji dengan Mann-Whitney, Spearman’s Correlation dan analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi kromium, timbal, dan merkuri (rerata ± deviasi standar, mg/L masing-masing 0,036 ± 0,0096; 0,0003 ± 0,00018; dan 0,005 ± 0,0041 (Dusun I; 0,0370 ± 0,0115; 0,00026 ± 0,00013; dan 0,0070 ± 0,0069 (Dusun IV. Dari 68 sumur yang dianalisis, hanya ada 8 sumur yang konsentrasi timbalnya melebihi batas menurut Peraturan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/Per/IV/2010. Sementara itu, tidak ada korelasi jarak sumur gali ke TPA dengan konsentrasi kromium, merkuri, dan timbal dalam air sumur gali tersebut. Disimpulkan bahwa perlindian sampah di Namobintang tidak mencemari air sumur-sumur gali yang berjarak 84 meter atau lebih dari TPA. Dumping site of domestic wastes has potential risk to contaminate groundwater of the surrounding population through leaching process. To determine heavy metals (chromium, lead, and mercury in groundwater at surrounding dumping site, a total of 68 dig well water samples (45 from Hamlet I and 23 from Hamlet IV of Namobintang Village, Pancurbatu Sub-District of Deli Serdang Regency, North Sumatra, were analyzed using Inductively Couple Plasma Atomic Emission Spectroscopy. The relationship between the dig well distance and chromium, mercury, and lead content was tested by Mann-Whitney, Spearman’s Correlation and Simple Linier

  8. Tentang Manusia Dalam Tembang Palaran Dhandhanggula Nyi Tjondrolukito: Kajian Filsafat Sangkan-Paran

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Agung Pramujiono

    2010-12-01

    Full Text Available Perspektif filsafat sangkan-paran dapat digunakan untuk menganalisis manusia dalam tembang Palaran Dhandhanggula Nyi Tjondrolukito (PDNT yang mencakup apa dan siapa manusia, bagaimana hendaknya manusia berperilaku dalam hidup, dan apa sebenarnya tujuan hidup manusia. Secara materialistik, manusia terbentuk atas unsur-unsur yang sama dengan unsur alam, yaitu api, angin, tanah, dan air yang dilambangkan dengan warna merah, kuning, hitam, dan putih. Secara spiritual, sebagai siapa, manusia terdiri atas empat unsur yang dilambangkan dengan empat warna tersebut. Keempatnya merupakan sedulur papa manusia yang merupakan hawa nafsu manusia yang melengkapi rasa/ruh yang bersemayam dalam manusia. Berkaitan dengan perilaku hidup, hendaknya manusia memiliki keimanan, ketawadukan, kesungguhan, dan mampu menjaga keselarasan dengan alam, keseimbangan jagad cilik yang ada dalam dirinya dengan jagad gedhe yang berupa alam semesta. Sebagai bagian akhir, manusia harus menyadari tujuan hidupnya. Abstract: The Sangkan Paran philosophical perspective can be employed to analyze human beings in the traditional Javanese song Palaran Dhandhanggula Nyi Tjondrolukito (PDNT covering who and what human matters are, how they should behave and achieve their goals in living their lives. Materialistically speaking, on one hand, a human being is composed of elements that are similar to the natural elements, namely, fire, wind, soil, and water that are symbolized by red, yellow, black, and white color. Spiritually speaking, on the other hand, human beings are believed to be composed of the four natural elements. Those elements are considered to be the four “siblings” of human beings. They constitute their passions that enrich their souls. In relation to behavior, human should have faith, loyalty, persistence, ability to keep in harmony of the “small world’ within themselves and “the gigantic world”, that is the whole universe. Last but not least, they should be aware

  9. PEWARNAAN TUMBUHAN ALAMI KAIN SUTERA DENGAN MENGGUNAKAN FIKSATOR TAWAS, TUNJUNG DAN KAPUR TOHOR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Asiani Abu

    2016-12-01

    Full Text Available Abstract. Staining Plants Natural Silk Fabrics Using Fiksator Tawas, Tunjung and Kapur Tohor. Research is a research experiment aimed. Describe the color produced on silk fabric dyeing with natural dyes of rambutans, mango, avocado, Noni and ketapan using alum fiksator, fiksator quicklime, fiksator lotus, and without the fixation process. Research is first performed is the extraction process is the process of making pigment natural dyes to perform the extraction process is to boil the ingredients stems and leaves with water solvent is then filtered and chilled extract solution is ready for use before dyed, do Mordanting process that is intended for the absorption of natural dyes on silk material increases, as well as flatness and sharpness to produce good color Dyeing with natural dyes usually done by repeatedly and difikzer to get the color desirable. Doing fixation (fikser is to lock the color natural silk fabric. The locking process colors (fixation done so that natural dyes absorbed on silk material has good fastness. There are 3 types of fixer solution used is lotus (FeSO4, alum, or lime (CaCO3 .Warna produced in five plant species are Rambutans Nephelium Playantha the Ketepang Terminalis Catappa Young Brown Brown Creamy Avocado Mango Yellow Roystonea regia Persian americanadah Easy Red Noni Morinda citrifolia redAbstrak. Pewarnaan Tumbuhan Alami Kain Sutera dengan Menggunakan Fiksator Tawas, Tunjung dan Kapur Tohor. Penelitian adalah penelitian Eksprimen yang bertujuan. Mendeskripsikan warna yang dihasilkan pada pencelupan kain sutera dengan zat warna alami dari rambutan, mangga, alpukat, Mengkudu dan ketapang dengan menggunakan fiksator tawas, fiksator kapur tohor, fiksator tunjung, dan tanpa proses fiksasi. Hasil Penelitiam ini adalah Pertama yang dilakukan adalah proses ekstraksi yaitu proses pengambilan pigmen pewarna alami dengan melakukan proses ekstraksi yaitu dengan merebus bahan batang dan daun dengan pelarut air lalu disaring dan

  10. Kajian Sebaran Radioaktif Gamma dalam Lingkungan Airtanah di Sisi Selatan Gunungapi Merapi, Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Andreas R. P. Lakafi

    2016-10-01

    Full Text Available ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di Desa Wukirsari Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman. Radioaktif alam adalah radioaktif yang berasal dari radiasi yang ada di bumi. Radionuklida alam penyumbang terbesar terhadap besarnya paparan gamma ke manusia adalah anak luruh Uranium-238 (U-238. Radionuklida tersebut akan sangat berbahaya bagi manusia jika mencemari airtanah yang akan digunakan manusia.  Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji persebaran radioaktivitas gamma dalam airtanah bebasdi daerah penelitianakibat erupsi Gunungapi Merapi 2010 dan merumuskan upaya strategik pengelolaan lingkungan untuk menangani permasalahan potensi terkontaminasinya airtanah oleh radioaktif. Penelitian ini menggunakan metode survey.Metode sistematik berdasarkan grid untuk menentukan titik sampel dan pola aliran airtanah. Untuk memperoleh data kualitas airtanah menggunakan metode purposif dengan mempertimbangkan titik sampel yang diambil harus berada pada satu jalur aliran airtanah yang ditunjukkan dalam pola aliran airtanah. Data yang diperoleh berupa data aktivitas radioaktif dan dosis efektif. Tujuan kedua dicapai dengan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan data sebaran dosis efektif sebagai acuan alternatif strategi pengelolaan lingkungan yang diberikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, aktivitas radioaktif gamma U-238 pada airtanah dilokasi penelitian masih aman karena masih di bawah baku mutu berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir nomor: 02/Ka-BAPETEN/V-99 tentang baku tingkat radioaktivitas lingkungan yaitu 1x103 Bq/liter untuk syarat aktivitas U-238 di air. Dari hasil pengujian didapati bahwa, aktivitas U-238 rentang  yaitu 0,123±0,04 Bq/liter sampai 0,283±0,011 Bq/liter. Untuk dosis efektif didapati bahwa sebaran dosis efektif di daerah penelitian juga masih sangat rendah dan aman yaitu berada pada 4,00 µSv/tahun hingga 8,14 µSv/tahun. Dosis efektif di daerah penelitian masih jauh di bawah batas ambang yang ditentukan

  11. Komposisi Nutrisi Rumput Laut Calcareous Halimeda opuntia pada Lingkungan Perairan Indonesia

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nurhayati Nurhayati

    2017-06-01

    Full Text Available Halimeda opuntia merupakan rumput laut Chlorophyta berkapur yang memiliki kandungan nutrisi untuk pangan fungsional. Namun, pergeseran komposisi nutrisi dapat terjadi akibat perubahan lingkungan akibat limpasan nutrien dan bahan organik lainnya yang umum terjadi di perairan pesisir Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi pergeseran kandungan nutrisi H. opuntia yang tumbuh di zona intertidal agar dapat digunakan sebagai dasar pemilihan lokasi pengambilan bahan baku H. opuntia untuk produk fungsional. Pengambilan sampel dilakukan di empat lokasi perairan di Indonesia, yaitu perairan Binuangeun (Banten, Lampung Selatan, Lombok Timur (Nusa Tenggara Barat dan Konawe Selatan (Sulawesi Tenggara. Karakteristik nutrisi dari rumput laut target meliputi kadar air, abu, protein, lemak, karbohidrat, dan serat kasar. Informasi lingkungan dari habitat sampel ditunjukkan melalui variabel kimia air yaitu DO, pH, salinitas, pCO2, kalsium aragonit, nitrogen anorganik terlarut, serta fosfat anorganik terlarut. Hasil analisis menunjukkan kondisi lingkungan eutrofik berpengaruh secara signifikan terhadap komposisi nutrisi H. opuntia. pH dan salinitas menjadi faktor determinan positif (R2 = 0,75 pada p<0,05 terhadap kadar karbohidrat, sementara nitrogen anorganik terlarut menjadi faktor determinan negatif terhadap kadar protein dan lemak (R2= 0,81 dan 0,61 pada p<0,05. Berdasarkan kandungan nutrisinya, maka H. opuntia yang diperoleh dari habitat alamiah merupakan bahan baku produk fungsional yang  lebih baik dibandingkan dengan biota selaras dari perairan eutrofik.

  12. Paruman Tapakan Barong dalam Ritual Tapak Pertiwi

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    I Wayan Dana

    2013-11-01

    Full Text Available Paruman Tapakan Barong on Tapak Pertiwi Ritual. Ritual tapak pertiwi siklus pelaksanaan ritual tahunandalam perhitungan kalender Bali, diselenggarakan terpusat dalam Paruman Tapakan Barong di Pura Natar SariApuan. Pelaksanaan ritual ini dihadiri oleh berbagai bentuk tapakan barong yang datang dari berbagai daerah sewilayah Bali Tengah yang memperoleh kekuatan pasupati di Pura Natar Sari Apuan. Aktivitas ritual ini bermaknamenyatunya kekuatan dewa sebagai simbol (purusa dengan dewi pertiwi simbol (pradana. Pertemuan keduaunsur kekuatan suci itu melahirkan gerak kehidupan, menyucikan alam semesta dari segala pengaruh negatif yangmengancam hidup dan kehidupan umat manusia di alam semesta ini. Oleh karena itu, masyarakat Hindu di Balimenghadirkan berbagai bentuk ritual keagamaan untuk menghormati menyatunya energi alam positif dan negatifdalam beragam wujud, termasuk ritual tapak pertiwi.

  13. ANALISIS KADAR SIKLAMAT PADA ES KRIM DI KOTA BANJARBARU

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nurlailah Nurlailah

    2017-07-01

    Full Text Available Pemanis merupakan salah satu komponen yang sering ditambahkan dalam bahan makanan. Pemanis buatan yang banyak beredar di masyarakat adalah siklamat. Konsumsi siklamat yang melebihi dosis akan mengakibatkan kanker kandung kemih. Selain itu akan menyebabkan tumor paru, hati, dan limfa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya siklamat dalam es krim yang melebihi ambang batas yang dipersyaratkan. Jenis penelitian ini adalah survey deskriptif. Sampel penelitian adalah es krim produksi rumah tangga dari seluruh pedagang es krim di Banjarbaru utara yaitu dengan jumlah 11 pedagang es krim. Variabel dalam penelitian ini adalah kadar siklamat yang terdapat dalam es krim. Hasil penelitian menunjukkan dari 11 sampel es krim yang diperiksa, 9 sampel mengandung siklamat dengan kadar tertinggi 7,37 g/kg sebagai asam siklamat. Kesimpulan penelitian ini adalah es krim yang mengandung siklamat ditemukan sebanyak 82% (9 sampel, sedangkan 18% (2 sampel lainnya negatif, dari 9 sampel yang positif mengandung siklamat, 89% tidak memenuhi syarat PERMENKES Nomor 208 tahun 1985 yaitu melebihi 2 gr/kg sebagai asam siklamat. Perlu dilakukan pemeriksaan yang lebih spesifik untuk analisis kadar siklamat dengan metode lain seperti Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT

  14. Optimasi Proses Spray Drying Pada Enkapsulasi Antosianin Ubi Ungu

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Retno Yunilawati

    2018-04-01

    Full Text Available Teknologi proses spray drying banyak dilakukan pada enkapsulasi zat warna alam untuk aplikasi di industri. Pada penelitian ini dilakukan enkapsulasi antosianin ubi ungu dengan teknik spray drying. Tujuan dari penelitian ini adalah optimasi proses spray drying pada enkapsulasi antosianin ubi ungu. Optimasi proses dilakukan pada kondisi berbagai suhu inlet (150 °C sampai dengan 180 °C dan jumlah maltodekstrin sebagai carrier (5% sampai dengan 15%. Sebagai respon dilakukan pengukuran kadar air, absorbansi, dan kadar antosianin. Response Surface Methodology (RSM dengan metode Central Composite Design (CCD digunakan untuk analisis data optimasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa suhu inlet dan persentase maltodekstrin berpengaruh secara signifikan terhadap kadar air, absorbansi, dan kadar antosianin total. Kondisi optimal didapatkan pada suhu inlet 166,96 °C dan maltodekstrin sebesar 5%. Pada kondisi ini dihasilkan serbuk antosianin ubi ungu dengan kadar air 4,79%; absorbansi 0,8827; dan kadar antosianin total 968,65 mg/kg.

  15. STUDI PENGARUH JUMLAH PENGUNJUNG TERHADAP KEANEKAAN JENIS DAN KEMELIMPAHAN BURUNG DI KAWASAN WISATA ALAM KOPENG (Study on Effect of Visitor Number to The Species Variety and The Abundance of Birds in Kopeng Natural Tourism Area

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Retno Nur Utami

    2007-07-01

    Full Text Available ABSTRAK Penelitian yang dilakukan di Kawasan Wisata Alam (KWA Kopeng ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah pengunjung terhadap keanekaan jenis dan kemelimpahan burung di KWA Kopeng; mengetahui keanekaan jenis dan kemelimpahan burungterhadap tingkat kepuasan pengunjung; serta untuk memberikan arahan pengelolaan pengunjung berdasarkan hasil penelitian. Pengamatan burung dan pengunjung dilakukan dengan metode point count. Titik pengamatan dipilih secara representatif menggunakan teknik random sampling. Berdasarkan peta kawasan hutan wisata dan pengecekan lapangan dilakukan pembagian lokasi titik pengamatan sebanyak 21 titik. Titik pengamatan berbentuk lingkaran dengan radius 20 m, kemudian titik-titik pengamatan yang telah terpilih dipetakan dan didokumentasikan untuk memudahkan pengamatan pada periode berikutnya. Waktu pengamatan adalah selama dua (kali hari Minggu. Hari Minggu dipilih atas pertimbangan kemudahan perjumpaan dengan pengunjung. Selain dilakukan pengukuran terhadap variabel-variabel terpilih (dalam rangka memperoleh data primer, juga dilakukan pengumpulan data sekunder yang meliputi data kondisi umum lapangan dan sistem pengelolaan kawasan. Data primer yang terkumpul selanjutnya dianalisis dengan menggunakan model regresi linier sederhana dan korelasi peringkat Spearman, masing-masing untuk mengetahui pengaruh jumlah pengunjung (variable bebas terhadap keanekaan jenis burung dan jumlah kemelimpahan burung (variabel-variabel bergantung; dan untuk mengetahui korelasi antara variabel keanekaan jenis burung maupun variabel kemelimpahan burung dengan variabel kepuasan pengunjung. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa jumlah pengunjung tidak berpengaruh nyata terhadap keanekaan jenis dan kemelimpahan burung di Kawasan Wisata Alam Kopeng; terdapat korelasi yang negatif antara keanekaan jenis dan kemelimpahan burung dengan tingkat kepuasan pengunjung.   ABSTRACT The aims of this research were to know the effect of the

  16. Pengambilan Minyak Atsiri dari Bunga Kenanga Menggunakan Metode Hydro-Distillation dengan Pemanas Microwave

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Moch. Aris Setyawan

    2013-09-01

    Full Text Available Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari proses penyulingan minyak kenanga dengan menggunakan metode Hydro-distillation dengan pemanas microwave. Selain itu, juga untuk mempelajari beberapa faktor yang berpengaruh seperti kondisi operasi daya microwave, rasio massa bahan terhadap pelarut air, dan kondisi bunga segar atau layu. Metode pemisahan minyak atsiri yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Hydrodistillation dengan pemanas microwave dalam keadaan atmosferik. Pertama-tama sampel bunga segar (S dan bunga layu (L yang telah dirajang dimasukkan ke dalam labu distiller bervolume 1000 mL sebanyak 100, 150, dan 200 gram untuk sampel bunga segar dan layu. Kemudian ditambahkan 300 mL aquades, sehingga rasio massa terhadap volume distiller yang digunakan berturut-turut adalah 0,4; 0,45; dan 0,5. Kondensor dialiri dengan air dan mulai dilakukan pemanasan menggunakan alat microwave pada daya 264, 400, dan 600 Watt. Proses pemisahan dilakukan selama 180 menit dengan pengamatan setiap 20 menit. Pada setiap pengamatan akan diperoleh minyak atsiri dan air distilat. Air distilat dimasukkan kembali ke dalam labu distiller dengan volume secukupnya untuk merendam bunga yang masih didalam labu. Sedangkan, minyak atsiri yang diperoleh ditampung dan diukur volume serta massanya, dan disimpan di dalam botol kecil. Dari hasil penelitian diperoleh data % rendemen, dan sifat fisik minyak kenanga berupa specific gravity, indeks bias, bilangan asam dan kadar β-caryophyllene dalam minyak kenanga. Dan dari data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa (1 metode Microwave Hydro distillation dapat digunakan untuk mengambil minyak atsiri dalam bunga kenanga, (2 minyak kenanga yang dihasilkan melalui metode Microwave Hydrodistillation memiliki properti fisik (indeks bias, specific gravity, dan bilangan asam yang memenuhi SNI, (3 bunga kenanga segar memiliki % rendemen lebih besar daripada bunga layu, dan (4 untuk mendapatkan % rendemen yang maksimum, rasio yang

  17. PEMANFAATAN KITOSAN DARI LIMBAH CANGKANG BEKICOT (ACHATINA FULICA SEBAGAI ADSORBEN LOGAM BERAT SENG (ZN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Stevano Victor Marangratu

    2016-04-01

    Full Text Available Abstrak- Telah dilakukan pemanfaatan cangkang bekicot (Achatina fulica sebagai adsorben logam berat seng (Zn. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah kitosan yang didapat dari cangkang bekicot, dan mengetahui kemampuan adsorben kitosan dalam uji adsorpsi yang menggunakan sampel air yang tercemar seng (Zn. Pembuatan kitosan dari cangkang bekicot dilakukan dengan dua tahap yaitu tahap pembuatan kitosan dengan variasi ukuran kitosan 250 micron dan 355 micron. Tahap pembuatan kitosan terdiri dari pembuatan serbuk cangkang bekicot, deproteinasi, demineralisasi, depigmentasi dan deasetilasi. Tahap ke dua yaitu uji penyerapan kitosan terhadap logam berat seng (Zn dengan variasi jumlah massa kitosan yang digunakan yaitu: 1 gram, 3 gram, 6 gram dan 9 gram. Sampel tersebut diuji dengan menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometric (AAS untuk mengetahui konsentrasi logam berat seng (Zn yang terkandung di dalamnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa kitosan yang didapat dari cangkang bekicot untuk ukuran 250 micron yang sebesar 95,27%, dan untuk ukuran 355 micron yaitu sebesar 96,18%. Daya serap optimum kitosan didapat pada kitosan berukuran 250 micron dengan massa kitosan 9 gram.

  18. Daya Dukung Jalur Pendakian Bukit Raya Di Taman Nasional Bukit Baka Raya Kalimantan Barat

    OpenAIRE

    Toto Aryanto; Hartuti Purnaweni; Tri Retnaningsih Soeprobowati

    2017-01-01

    ABSTRAK Adanya upaya penyelamatan hutan dan peningkatan nilai manfaatnya, pada saat ini mulai dilakukan pemanfaatan jasa lingkungan, salah satunya melalui kegiatan pariwisata alam. Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya sebagai kawasan konservasi telah dimanfaatkan sebagai kegiatan pariwisata alam dan salah satunya adalah pendakian Bukit Raya. Selain memilki dampak positif, kegiatan pendakian juga memiliki dampak negatif jika tidak memperhatikan daya dukung lingkungan jalur pendakian itu se...

  19. Pengaruh Perebusan, Penggaraman Dan Penjemuran Pada Udang Dan Cumi Terhadap Pembentukan 7 Ketokolesterol

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rudi Riyanto

    2007-12-01

    Full Text Available Penelitian pengaruh perebusan, penggaraman dan penjemuran pada udang dan cumi terhadap pembentukan 7‑ketokolesterol telah dilakukan. Dalam penelitian ini, udang dan cumi masing ­masing dibagi dalam dua kelompok. Pada kelompok pertama diberikan perlakuan perebusan dalam air, dan pada kelompok kedua diberikan perlakuan perebusan dalam air garam (3% air garam untuk udang dan 20% air garam untuk cumi. Setelah perebusan, dilakukan pengeringan di bawah matahari (udang dikupas dahulu sebelum dijemur. Pengambilan sampel dilakukan saat kondisi segar, setelah direbus dan setelah dijemur. Pengamatan dilakukan terhadap kandungan 7‑ketokolesterol, kolesterol, nilai TBA, dan kadar air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perebusan, penggaraman dan penjemuran berpengaruh terhadap pembentukan 7‑ketokolesterol sampai konsentrasi 20,82 ppm pada udang dan 15,05 ppm pada cumi sebagai konsentrasi tertinggi produk hasil oksidasi kolesterol yang terbentuk. Penelitian ini dapat dijadikan bukti bahwa pemanasan (perebusan dan penjemuran, serta penggaraman berpengaruh dalam proses oksidasi kolesterol pada udang dan cumi.

  20. Tingkat Keamanan Konsumsi Residu Karbamat dalam Buah dan Sayur Menurut Analisis Pascakolom Kromatografi Cair Kinerja Tinggi

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Bambang Wispriyono

    2013-02-01

    Full Text Available Karbamat merupakan salah satu jenis pestisida yang banyak digunakan untuk membasmi hama buah dan sayur. Untuk menentukan bahwa residu karbamat dalam sayuran masih aman dikonsumsi manusia, telah dilakukan analisis beberapa residu karbamat seperti metomil, karbaril, karbofuran, dan propoksur. Sampel-sampel tomat, apel, selada air, kubis, dan sawi hijau dikumpulkan dari tiga supermarket dan satu pasar tradisional di Depok, Jawa Barat. Analisis dilakukan serempak untuk ke empat residu karbamat menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi denganpereaksi o-ftalaldehida dan 2-merkaptoetanol dalam reaktor pascakolom dengan detektor fluoresensi. Dari sampel-sampel buah dan sayur yang dianalisis, hanya sawi hijau asal pasar tradisional yang positif mengandung propoksur dengan kadar 1,2 mg/25 gram berat basah (0,048 mg/g berat basah. Dengan Acceptable Daily Intake(ADI propoksur 0,005 mg/kg berat badan/hari, konsumsi sawi hijau harian seberat 20 g/hari masih cukup aman dari gangguan kesehatan akibat pajanan kronik propoksur dengan margin of safety 298,7 (> 100 sebagai batas aman. Carbamat is a group of pesticides which is commonly used to control fruits and vegetables pests. To determine that carbamat residues in fruits and vegetables are safe for human consumption, carbamate residues such as methomyl, carbaryl, carbofuran, and propoxur in vegetables and fruits have been analyzed. Samples of tomato, apple, water lettuces, cabbage, and mustard greens were collected from three supermarkets and one traditional market in Depok, West Java. The analysis was carried out simultaneously for all four carbamate residues by high performance liquid chromatography using o-phtaladehyde and 2 mercaptoethanol reagents in post-column reactor with a fluorescence detector. Of fruits and vegetable samples analyzed, only mustard greens from traditional market positively containe propoxur at 1.2 mg/ 25 gram wet weight (0,048 mg/gram wet weight. With Acceptable Daily Intake (ADI

  1. PENGARUH KONSENTRASI ZrO2 TERHADAP KORELASI PERPINDAHAN PANAS NANOFLUIDA AIR-ZrO2 UNTUK PENDINGIN REAKTOR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    K.A. Sudjatmi

    2015-03-01

    Full Text Available Sejalan dengan perkembangan konsep keselamatan pasif pada sistem keselamatan PLTN, maka sistem perpindahan panas konveksi alam memegang peranan penting. Pemakaian nanofluid sebagai fluida pendingin pada sistem keselamatan nuklir dapat digunakan pada Sistem Pendingin Teras Darurat dan Sistem Pendingin Pengungkung Luar Reaktor. Beberapa peneliti telah melakukan studi desain konseptual aplikasi nanofluid untuk meningkatkan keselamatan AP1000 dan sistem pendingin teras darurat pada reaktor daya eksperimen. Penerapan nanofluida juga mulai dikembangkan melalui hasil penelitian perpindahan panas konveksi alamiah pada sub-buluh dengan nanofluida sebagai fluida kerjanya sangat dibutuhkan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh perubahan konsentrasi ZrO2 terhadap korelasi perpindahan panas konveksi alamiah dengan pendekatan eksperimental. Data eksperimental yang diperoleh digunakan untuk mengembangkan korelasi umum empirik perpindahan panas konveksi alamiah. Metode penelitian dengan menggunakan alat uji sub-buluh vertikal dengan geometri segitiga dan segiempat menggunakan air dan nanofluida air-ZrO2 sebagai fluida kerjanya. Konsentrasi nanopartikel dalam larutan yang digunakan sebesar 0,05 %, 0,10% dan 0,15 % dalam persen berat. Hasil penelitian menunjukan bahwa untuk bilangan Rayleigh yang sama, kemampuan pemindahan kalor oleh nanofluida air-ZrO2 lebih baik dari pada pemindahan kalor oleh air. Namun peningkatan konsentrasi nanofluida tidak selalu mendapatkan kemampuan pemindahan kalor yang lebih baik. Kata kunci: nanofluida air-ZrO2, konveksi alamiah, sub-buluh segitiga, sub-buluh segi segiempat   In line with the development of the passive safety concept for the safety systems of nuclear power plants, the natural convection heat transfer system plays an important role. The nanofluid as coolant fluid on nuclear safety system can be used in Emergency core cooling system and in reactor coolant system confinement. Several researchers have

  2. KEANEKARAGAMAN ANGGREK ALAM DAN KEBERADAAN MIKORIZA ANGGREK DI DUSUN TURGO PAKEM, SLEMAN YOGYAKARTA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Lili Sugiyarto

    2016-10-01

      This research aims to identify the diversity of orchids and to find the existence of mycorrrhizal symbiont in wild orchid roots in Turgo village, Pakem Sleman.                 The samples of orchids and orchid roots were done by taking samples in Puspa Forest of Turgo Village, Pakem Sleman Yogyakarta. This research were exploration research on existing orchids’ diversity. The methods that have been used to identify the existing orchid species in the forest, isolation, and characterization mycorrhizal fungi is PDA (potato dextrose agar. Measurement of environmental factors for including edhapic factors were humidity, pH, soil temperature, and microclimate factors were air temperature, air humidity, and light intensity. The mycorrhizal infection was done by observing of mycorrhizal fungi existence.            The results of the research are retrieved 8 species of orchids are Zeuxine petakinensis, Dendrobium sagittatum, Bulbophyllum chaetonium, Dendrobium mutabile, Eria retusa, Eria oblitterata, Pholidota carnea, Rhomboda velutina. Some orchids in the forest are dormant, therefore it couldn’t be identified. The mycorrhizal symbiosis from microscopic characterization had been known as different on each mychorriza. The mycorrhizal fungi that have been identified were genus of Rhizoctonia, Glomus, Chaetonium, Scopulariopsis and Trichoderma.   Keywords: orchid species, mychorrhiza, orchid fungi

  3. PEMILIHAN ADSORBEN UNTUK PENJERAPAN KARBON MONOKSIDA MENGGUNAKAN MODEL ADSORPSI ISOTERMIS LANGMUIR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yuliusman Yuliusman

    2013-11-01

    Full Text Available ADSORBENT SELECTION FOR CO ADSORPTION USING LANGMUIR ISOTHERMIC ADSORPTION MODEL. The objective of this research is to choose the adsorbent that can be applied to decrease toxicity level and to purify fire smoke. In case of fire, toxicity level is high due to carbon monoxide. Adsorbent is chosen based on its ability to adsorb carbon monoxide using volumetric method in constant temperature. Materials to be tested are natural zeolite, active carbon, TiO2, CuO, MgO. Due to existence of organic and mineral polluters, natural zeolite needs to be activated prior to adsorption test using fluoride acid (HF, chloride acid (HCl, ammonium chloride (NH4Cl and followed by calcination process. Result shows that activation of natural zeolite can increase Si/Al ratio and surface area. According to Langmuir adsorption model obtained, adsorption capacity of active carbon and natural zeolite are the highest. At 1 atmospheric pressure, adsorption capacity are 0.0682 mmol/g for active carbon, 0.0464 for activated natural zeolite with particle size of 400 nm, and 0.0265 mmol/g for activated natural zeolite with particle size of (37-50 μm. Penelitian ini bertujuan untuk memilih adsorben yang dapat diaplikasikan untuk menurunkan tingkat racun dan menjernihkan asap kebakaran. Pada kasus kebakaran tingkat racun asap disebabkan tingginya kandungan karbon monoksida. Proses pemilihan adsorben dilihat pada kemampuan adsorben mengadsorpsi karbon monoksida, yang dilakukan dengan metode volumetrik pada temperatur konstan. Material yang diuji adalah zeolit alam, karbon aktif, TiO2, CuO, MgO. Zeolit alam banyak terdapat pengotor baik organik maupun mineral, oleh karena itu sebelum dilakukan uji adsorpsi, zeolit alam terlebih dahulu diaktifasi menggunakan larutan asam florida (HF, asam khlorida (HCl dan larutan amonium khlorida (NH4Cl, dilanjutkan dengan proses kalsinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktifasi zeolit alam dapat meningkatkan rasio Si/Al dan luas permukaan

  4. Pengambilan Sampel Berdasarkan Peringkat Pada Analisis Regresi Linier Sederhana

    OpenAIRE

    Wijayanti, Pritha Sekar; Ispriyanti, Dwi; Wuryandari, Triastuti

    2013-01-01

    Ranked Set Sampling and Ranked Set Sampling concomitant are more efficient than Simple Random Sampling. This can be determined by calculating the Relative Precision which is a ratio value from the variance of the mean from each sampling technique. From the research of Ranked Set Sampling, obtained , and so Ranked Set Sampling is more efficient than Simple Random Sampling. For the research of Ranked Set Sampling concomitant, obtained , and so Ranked Set Sampling concomitant is more efficie...

  5. BEHAVIOUR OF LEDOK VILLAGE COMMUNITY, SALATIGA CITY IN DRAINING WATER CONTAINER FOR DENGUE VECTOR CONTROL

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Aryani Pujiyanti

    2016-01-01

    Full Text Available Kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN melalui 3M plus (menguras, mengubur, menutup kontainer air adalah salah satu upaya pengendalian vektor Demam Berdarah Dengue (DBD yang efektif dan ramah lingkungan. Masyarakat Kelurahan Ledok, Kota Salatiga lebih memilih tindakan menguras untuk pengendalian vektor DBD dibandingkan tindakan larvasidasi atau pemberian ikan pemakan jentik di lingkungan mereka. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan faktor demografi (jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, sikap, dan alasan melakukan tindakan menguras tempat penampungan air terhadap perilaku menguras penampungan air. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Sebanyak 50 orang sebagai sampel penelitian diambil secara kluster yaitu seluruh rumah di wilayah Rukun Tetangga (RT1/Rukun Warga (RW5 dan RT 1/RW 8 Kelurahan Ledok. Pengumpulan data dilakukan Oktober 2013. Ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan perilaku menguras penampungan air. dan alasan melakukan perilaku menguras dengan tindakan menguras penampungan air. Faktor kebersihan menjadi indikator utama responden untuk melakukan tindakan menguras tempat air. Kata kunci: menguras, penampungan air, perilaku, pengendalian vektor DBD

  6. AL-QUR’AN AND HUMAN MIND: THE FACTS OF SCIENCE DEVELOPMENT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Prima Aswirna

    2015-12-01

    Fakta-fakta ilmiah yang diklaim dalam al-Qur'an ada di berbagai wacana, ter­masuk dalam hal ini penciptaan, astronomi, reproduksi manusia, oseanologi, embroyologi, zoologi, dan siklus air. Artikel ini ingin mengeksplorasi tentang keajaiban al-Qur'an dalam pengetahuan ilmiah, terutama dalam ilmu alam. Dengan pendekatan analisis deskriptif, penelitian ini mampu menunjukkan fakta empiris keajaiban al-Qur'an telah ditemukan kebenaran ilmiah dalam ilmu. Artikel ini juga menunjukkan keterbatasan kecerdasan manusia untuk me­mahami semua realitas yang ada di dunia ini. Serta mengajak kembali kepada manusia pentingnya untuk kembali mendialogkan antara al-Qur'an dan ke­cerdas­an dalam mengeksplorasi ilmu pengetahuan.

  7. KUASA DI WARIS: EKSPLOITASI KELAS UNTUK MEMPEREBUTKAN SUMBERDAYA ALAM (Power of Waris: Class Exploitation for Struggle to Obtain Natural Resources

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Amilda Amilda

    2015-01-01

    Full Text Available ABSTRAK Thesis ini mengkaji konflik kelas antara kelas dominan (Waris dan masyarakat Kubu dalam mengakses sumberdaya alam. Penelitian ini mempertanyakan mengapa konflik kelas yang mengeksploitasi masyarakat Kuhu masih terus dilakukan. Thesis ini dilakukan secara kualitatif dengan data yang didapat dari wawancara tidak terstruktur dengan orang Kubu dan Waris. Penelitian ini menemukan bahwa proses eksploitasi ini terjadi oleh karena klaim orang Waris terhadap tanah. Orang Kubu harus memberikan sebagian dari produk kayunya kepada Waris sebagai bentuk pembayaran pada Waris yang memiliki anak. Orang Kubu berusaha melawan eksploitasi ini dengan menyudutkan orang Waris secara moral dan menrhangun perlawanan dalam bentuk penyelundupan kayu dan penjualan kayu pada pihak lain. Proses perlawanan ini nrembentuk sejarah eksistensi orang Kuhu. Proses eksploitasi antar kelas ini terus berlanjut karena mereka saling membutuhkan. Orang Waris membutuhkan orang Kubu untuk mencukupi kebutuhan mereka, sementara orang Kubu berkepentingan untuk menjaga identitasnya dengan melakukan perlawanan   ABSTRACT This thesis discusses the inter-classes conflict between the waris as the dominant class, and the Kubu People as the subordinate one in their struggle to obtain the access to natural resources. The research is based on the question of why does the class conflict that exploited the Kubu by the waris is still maintained. This thesis is based on a qualitative research, and the data were obtained by using the unstructured interview with the Kubu and the waris. The result of the research shows that the relationship of exploitation between waris and Kubu is based on the claim of the land from the waris in which the Kubu got their income from that so-called waris land. Kubu people have to give a part of their woods-product to the waris as a payment for the protection. Such exploitation happened because the market economic system has widely use in woods product. Kubu People

  8. Walton: Building a Global Brand Through Internationalization

    DEFF Research Database (Denmark)

    Rana, Mohammad Bakhtiar; Tarikul Islam, Mohammad; Dholakia, Nikhilesh

    and internationalisation in the generations that had followed him. Alam has led the internationalisation of the Walton brand since the creation of Walton in 2007, and its recent strategic expansion – the establishment of a subsidiary in Stuttgart, Germany – left him poised to expand Walton’s reach to both EU...... whether Walton could really compete with leading international brands, given its limited managerial talents and incremental innovation, and establish itself as a true global brand in near future. In early 2000, the management of RB group, comprising five brothers including Alam, realised......On August 28, 2015, Ashraful Alam, Managing Director of Rizvi and Brothers (the RB Group, precursor to Walton HIL) was flying from Dhaka to Frankfurt to attend the International Trade Fair. In the plane, he began thinking about his veteran grandfather, who had sown the seed of entrepreneurship...

  9. Identifikasi Pewarna Sintetis Pada Produk Pangan Yang Beredar di Jakarta dan Ciputat

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    La Ode Sumarlin

    2017-03-01

    Full Text Available Warna merupakan faktor yang dapat digunakan sebagai indikator kesegaran atau kematangan suatuproduk. Warna merupakan daya tarik terbesar untuk menikmati aroma makanan. Warna dalammakanan dapat meningkatkan penerimaan konsumen tentang sebuah produk. Namun, penggunaanpewarna sintetis harus dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku karena dapat merugikankesehatan. Oleh karena itu perlu dilakukan monitoring pewarna sintetis berbagai produk makananyang dikonsumsi oleh masyarakat. Metode analisis kualitatif yang digunakan adalah kromatografikertas. Sementara analisis kuantitatif menggunakan spektrofotometer UV-VIS. Pewarna sintetis yangterkandung dalam sebagian besar sampel yang dianalisis adalah pewarna yang memungkinkanpenggunaannya untuk makanan oleh Peraturan Menteri Kesehatan RI seperti sunset yellow, ponceau4R, tartrazine, dan carmoisin. Namun sampel krupuk pati mengandung zat yag dilarang yaituRhodamin B dengan konsentrasi 2,1892 ppm. Sampel mengandung zat pewarna campuran dari duaatau tiga jenis warna tunggal seperti es limun botol/orange (Amaranth,Tartrazine dan KuningFCF/Sunset Yellow dan sampel permen merah (Ponceau 4R, Kuning FCF. Namun sebagian besarberupa pewarna tunggal. Pewarna sintetik yang ada dalam sampel permen kuning sebesar 22,642ppm dan 9,0119 ppm pada mie basah.

  10. Geochemical and Radiological Characteristics of Harvested Rainwater and Surficial Soil in El-Alamein-Alam El-Rum area, Western Mediterranean Coastal Zone, Egypt

    International Nuclear Information System (INIS)

    El-Sayed, S.A.; Ramadan, A.A.; Salama, M.H.; Diab, M.

    2015-01-01

    This study deals with investigating the geochemical and radiological properties of surficial soil and harvested rainwater in Al-Alamein-Alam El-Rum area located in the western Mediterranean coastal zone of Egypt. Forty five water and soil samples were investigated. The surficial soil has heterogeneous physical, chemical and radiological properties and the texture was dominated by sand clayey loam and sandy loam. The salinities were varied from non-saline (EC=1.25 dS/m) to strongly saline (EC=38 dS/m) and the pH ranged from slightly alkaline (7.6) to strongly alkaline (8.95). The major part of soil samples has chemical composition dominated by Na + and Cl - ions and occasionally Mg2 + and SO 4 2 - ions indicating the existence of different chemical facies. The radioactivity level indicated the dominance of 40 K followed by 226 Ra and 232 Th radionuclides and the average radioactivities in the surficial soil samples were 16.59, 11.75, 290.80 and 1.79 Bq/kg for 226 Ra, 232 Th, 40 K and 137 Cs, respectively. The heterogeneity in major ion and radioactivity concentrations were attributed to the variation in chemical and radionuclide compositions of the exposed rocks in the area where the soils are originated. The harvested rainwater is fresh (EC ranged from 0.24 to 0.83 dS/m) and has alkalinity nature varied between slightly alkaline (pH=7.27) and alkaline (pH=8.69). Its chemical composition was prevailed by Na + and HCO 3 - ions and sometimes Ca 2+ and/or Mg 2+ and SO 4 2 - ions reflecting the presence of various hydrochemical facies. It shows the same trend of radionuclide dominance of soils ( 40 K > 226 Ra > 232 Th). The radioactivity concentrations in harvested water samples were 19, 1.01 and 14.0 Bq/l for 226 Ra, 232 Th and 40 K, respectively, while the water samples have 137 Cs concentrations under the detection limit and the water rocks interaction is the main reason causing the variation in major ions and radionuclide concentrations. The obtained chemical and

  11. Air filtration and indoor air quality

    DEFF Research Database (Denmark)

    Bekö, Gabriel

    2006-01-01

    Demands for better indoor air quality are increasing, since we spend most of our time indoors and we are more and more aware of indoor air pollution. Field studies in different parts of the world have documented that high percentage of occupants in many offices and buildings find the indoor air...... decent ventilation and air cleaning/air filtration, high indoor air quality cannot be accomplished. The need for effective air filtration has increased with increasing evidence on the hazardous effects of fine particles. Moreover, the air contains gaseous pollutants, removal of which requires various air...... cleaning techniques. Supply air filter is one of the key components in the ventilation system. Studies have shown that used ventilation filters themselves can be a significant source of indoor air pollution with consequent impact on perceived air quality, sick building syndrome symptoms and performance...

  12. Hubungan Faktor Lingkungan dan Perilaku Masyarakat dengan Keberadaan Vektor Demam Berdarah Dengue (DBD di Wilayah Kerja Puskesmas I Denpasar Selatan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    I N Gede Suyasa

    2012-11-01

    Full Text Available Penyakit demam berdarah dengue (DBD merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat penting di Indonesia dansering menimbulkan suatu kejadian luar biasa dengan kematian yang besar. Di Indonesia nyamuk penular (vektor penyakit DBDyang penting adalah Aedes aegypti Jenis penelitian cross sectional dengan besar sampel 90 KK.Hasil penelitian menunjukkan faktor lingkungan yang berhubungan dengan keberadaan vektor DBD adalah kepadatanpenduduk, mobilitas penduduk, keberadaan tempat ibadah, keberadaan pot tanaman hias, keberadaan saluran air hujan dan keberadaankontainer. Faktor perilaku masyarakat yang berhubungan dengan keberadaan vektor DBD adalah tindakan dan kebiasaanmenggantung pakaian.

  13. Desain Pabrik Synthetic Gas (Syngas dari Gasifikasi Batu Bara Kualitas Rendah sebagai Pasokan Gas PT Pupuk Sriwidjaja

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Toto Iswanto

    2015-12-01

    Full Text Available Menurut data dari Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM tahun 2013, cadangan gas bumi Indonesia saat ini sebesar 170 TSCF dan akan habis dalam kurun waktu 59 tahun, dengan estimasi tidak ada peningkatan atau penurunan produksi. Di lain pihak, industri-industri kimia di Indonesia, semisal industri pupuk, sangat mengandalkan pasokan gas alam sebagai bahan baku pupuk maupun sumber energi. Permasalahan utama yang dihadapi industri pupuk dewasa ini adalah kurangnya pasokan gas alam untuk proses produksi. Di PT Pupuk Sriwidjaja misalnya, kebutuhan gas alam rata-rata untuk proses produksi amonia dan urea mencapai 225 MMSCFD. Namun, pasokan gas dari Pertamina selalu kurang dari jumlah tersebut. Karena selalu berulang, maka hal ini akan mengganggu kinerja PT Pupuk Sriwidjaja sebagai garda terdepan pertahanan pangan nasional bersama petani. Salah satu jenis sumber daya alam yang potensial mengganti dan atau mensubtitusi pemakaian gas alam adalah Synthetic Gas (Syngas. Syngas merupakan gas campuran yang komponen utamanya adalah gas karbon monoksida (CO dan hidrogen (H2 yang dapat digunakan sebagai bahan bakar dan juga dapat digunakan sebagai bahan baku dalam proses pembuatan zat kimia baru seperti metana, amonia, dan urea. Syngas dapat diperoleh dari proses gasifikasi batu bara dimana batu bara diubah dari bentuk padat menjadi gas. Batu bara yang merupakan bahan baku pembuatan syngas jumlahnya sangat melimpah di Indonesia. Menurut data dari Kementrian ESDM tahun 2011, total sumber daya batu bara di Indonesia diperkirakan 119,4 miliar ton, dimana 48%-nya terletak di Sumatera Selatan dan 70% deposit batu bara di Sumatera Selatan tersebut adalah batu bara muda berkualitas rendah. Deposit batu bara terbesar di Sumatera Selatan terletak di Kab. Muara Enim yang letaknya tidak terlalu jauh dengan PT Pupuk Sriwidjaja. Ditambah lagi dengan adanya PT Bukit Asam sebagai produsen terbesar batu bara di Kab. Muara Enim tentu akan mempermudah pasokan batu bara

  14. 33 CFR 334.1280 - Bristol Bay, Alaska; air-to-air weapon range, Alaskan Air Command, U.S. Air Force.

    Science.gov (United States)

    2010-07-01

    ... 33 Navigation and Navigable Waters 3 2010-07-01 2010-07-01 false Bristol Bay, Alaska; air-to-air weapon range, Alaskan Air Command, U.S. Air Force. 334.1280 Section 334.1280 Navigation and Navigable... REGULATIONS § 334.1280 Bristol Bay, Alaska; air-to-air weapon range, Alaskan Air Command, U.S. Air Force. (a...

  15. RANCANG BANGUN ALAT UJI PERMEABILITAS BETON

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Handoko Sugiharto

    2004-01-01

    Full Text Available The permeability of concrete to water is an important factor that have an effect to durability of concrete structures having direct contact with water, such as port structures, bridges, and basements. In order to identify the permeability nature of concrete, permeability testing is needed. This paper presents a concrete permeability test equipment that was designed and built by the authors. The equipment can be used to conduct permeability tests by flow test as well as by penetration test method. The trial tests of the equipment by flow test method were conducted to 12 concrete speciments with water-cement ratio 0.4 and 0.5 and with wet and dry curing method. The averages of coefficients of permeability obtained differ in the range of 5%-26% from that obtained by using permeability test equipment made by Marui. In addition, the trial tests by penetration method were also conducted to six dry-cured concrete speciments with water-cement ratio 0.4 and 0.5. The averages of coefficients of permeability obtained from the penetration test differs from the flow test 23% and 90% for concrete of water –cement ratio 0.4 and 0.5, respectively. Abstract in Bahasa Indonesia : Permeabilitas beton terhadap air merupakan faktor penting yang mempengaruhi durabilitas struktur beton yang berhubungan langsung dengan air, seperti pelabuhan, jembatan, dan basement. Untuk mengetahui karakteristik permeabilitas beton diperlukan uji permeabilitas. Makalah ini menyajikan suatu alat uji permeabilitas beton terhadap air yang dirancang dan dibuat oleh penulis. Dengan alat ini uji permeabilitas beton dapat dilakukan baik dengan cara aliran maupun cara penetrasi. Ujicoba penggunaan alat ini dilakukan dengan cara uji aliran terhadap 12 sampel beton dengan variasi faktor air semen 0.4 dan 0.5 serta variasi curing kering dan basah. Rata-rata koefisien permeabilitas yang diperoleh berbeda sekitar 5%-26% dari yang didapatkan dengan alat uji permeabilitas buatan Marui. Dilakukan

  16. Royal Danish Air Force. Air Operations Doctrine

    DEFF Research Database (Denmark)

    Nørby, Søren

    This brief examines the development of the first Danish Air Force Air Operations Doctrine, which was officially commissioned in October 1997 and remained in effect until 2010. The development of a Danish air power doctrine was heavily influenced by the work of Colonel John Warden (USAF), both...... through his book ”The Air Campaign” and his subsequent planning of the air campaign against Iraq in 1990-1991. Warden’s ideas came to Denmark and the Danish Air Force by way of Danish Air Force students attending the United States Air Force Air University in Alabama, USA. Back in Denmark, graduates from...... the Air University inspired a small number of passionate airmen, who then wrote the Danish Air Operations Doctrine. The process was supported by the Air Force Tactical Command, which found that the work dovetailed perfectly with the transformation process that the Danish Air Force was in the midst...

  17. Kajian Pengaruh Radiasi Sinar Gamma Terhadap Susut Bobot Pada Buah Jambu Biji Merah Selama Masa Penyimpanan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    M. Akrom

    2014-01-01

    Full Text Available Telah dilakukan radiasi pada sampel jambu biji merah (psidium guajava linn pada variasi dosis 0.2, 0.4, 0.6, 0.8, dan 1 kGy menggunakan sinar gamma dengan sumber isotop Co-60 serta sampel yang tidak diradiasi sebagai sampel kontrol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh radiasi sinar gamma terhadap susut bobot sebagai indikasi dari terjadinya perlambatan proses fisiologis pada buah jambu biji merah selama masa penyimpanan. Sampel jambu biji merah diradiasi sesuai dosis yang ditentukan kemudian disimpan dalam wadah plastik selama 8 hari masa penyimpanan. Hari ke 4 dan ke 8 dilakukan evaluasi terhadap massa sampel untuk mengetahui penyusutan bobot yang terjadi. Hasilnya menunjukkan bahwa sampel yang tidak diradiasi mengalami penyusutan bobot rata-rata 20.27% dan sampel yang diradiasi mengalami penyusutan bobot rata-rata sebesar 1.23 – 5.98%. Perlakuan radiasi gamma mampu memperlambat proses fisiologis dimana terjadi perlambatan penyusutan bobot pada buah jambu biji merah selama masa penyimpanan. The samples of red guava (psidium guajava linn have been irradiated at variation doses of 0.2, 0.4, 0.6, 0.8, and 1 kGy using gamma rays with Co-60 isotope source and un-irradiated samples as control. The purpose of this research was to determine the effect of gamma irradiation on shrinkage weights as indication of slowing in physiological processes on red guava fruit during storage. Red guava fruit samples were irradiated in certain doses then saved in plastic pan during 8 days storage time. The fourth and eighth day sample mass was measured to determine the shrinkage of the weight. The result showed that un-irradiated sample was shrinkage weighted average 20.27% and the samples were irradiated shrinkage weight by an average of 1.23 to 5.98%. Gamma irradiation is able to slow the physiological processes which cause shrinkage weight on red guava fruit during storage.

  18. Penggunaan zeolit alam untuk mengurangi kandungan krom dan nh4+ dalam air limbah penyamakan kulit

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Supraptiningsih Supraptiningsih

    2006-07-01

    Full Text Available Leather tanning waste water contains chemical compounds, such as chromium and NH4+ in high concentration, so if they are thrown away without treatment they will make some problems. The aims of this research is to adsorb the cations in leather tanning waste water i.e chromium and NH4+ used natural zeolite as an adsorbent. Research was done by comparing amount of chromium and NH4+ in effluent waste water treatment unit with amount of chromium and NH4+ after being adsorbed by zeolite in a batch system. The result of this research showed that efficiency difference between using zeolite and waste water treatment unit was significant. The optimal condition to reduce chromium and NH4+ was by using 300 grams per liter waste, zeolite particle size was 50-60 mesh, contact time was 24 hours and pH 8±0,1. In this condition, zeolites could reduce chromium from 3728,56mg/l to 365,39 mg/l or 90,20%, and NH4+ from 3040,02 mg/l menjadi 209,76 mg/l or 93,10%. Waste water treatment unit could reduce chromium 63,55% and NH4+ 56,75%.

  19. PENGUKURAN TINGKAT DAYA SAING DAERAH BERDASARKAN VARIABEL PEREKONOMIAN DAERAH, VARIABEL INFRASTRUKTUR DAN SUMBER DAYA ALAM, SERTA VARIABEL SUMBER DAYA MANUSIA DI WILAYAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ira Irawati

    2012-10-01

    Full Text Available Daya saing wilayah menunjukkan kemampuan suatu wilayah menciptakan nilai tambah untuk mencapai kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan dengan tetap terbuka pada persaingan domestik dan  internasional. Pengembangan wilayah di kota-kota dan kabupaten-kabupaten di Provinsi Sulawesi  Tenggara merupakan upaya untuk meningkatkan daya saing tersebut, walaupun  dalam pengembangannya  menghadapi permasalahan-permasalahan yang antara lain disebabkan oleh kurang berkembangnya sumber  daya manusia yang diakibatkan oleh rendahnya tingkat pendidikan dan rendahnya kualitas hidup  masyarakat serta kurangnya prasarana dan sarana untuk menunjang kesejahteraan masyarakat.  Perbandingan relatif tingkat daya saing antar kota kabupaten tersebut; berdasarkan 3 (tiga variabel yaitu  tingkat  perekonomian daerah,  ketersediaan  infrastruktur  dan  sumber  daya  alam,  serta  ketersediaan  dan kualitas sumber daya manusia; dilakukan untuk melihat sejauh mana daerah-daerah tersebut memiliki  keunggulan  untuk  mengatasi  persamalahan-permasalahan  dalam pengembangan wilayahnya. Kata kunci: Pengembangan Wilayah, Daya Saing. Abstract The competitiveness of the region demonstrated the ability of an area to create added value to achieve a high and sustainable prosperity to remain open to domestic and international competition. Development areas in the cities and districts in Southeast Sulawesi is an effort to enhance the competitiveness, even in the face of development issues among others caused by the lack of development of human resources caused by low levels of education and poor quality of life and the lack of infrastructure and facilities to support the welfare of the community. Comparison of the relative level of competitiveness between the city districts; based on 3 (three variables, namely the level of the regional economy, the availability of infrastructure and natural resources, as well as the availability and quality of human resources

  20. AirPEx. Air Pollution Exposure Model

    Energy Technology Data Exchange (ETDEWEB)

    Freijer, J.I.; Bloemen, H.J.Th.; De Loos, S.; Marra, M.; Rombout, P.J.A.; Steentjes, G.M.; Van Veen, M.P.

    1997-12-01

    Analysis of inhalatory exposure to air pollution is an important area of investigation when assessing the risks of air pollution for human health. Inhalatory exposure research focuses on the exposure of humans to air pollutants and the entry of these pollutants into the human respiratory tract. The principal grounds for studying the inhalatory exposure of humans to air pollutants are formed by the need for realistic exposure/dose estimates to evaluate the health effects of these pollutants. The AirPEx (Air Pollution Exposure) model, developed to assess the time- and space-dependence of inhalatory exposure of humans to air pollution, has been implemented for use as a Windows 3.1 computer program. The program is suited to estimating various exposure and dose quantities for individuals, as well as for populations and subpopulations. This report describes the fundamentals of the AirPEx model and provides a user manual for the computer program. Several examples included in the report illustrate the possibilities of the AirPEx model in exposure assessment. The model will be used at the National Institute of Public Health and the Environment as a tool in analysing the current exposure of the Dutch population to air pollutants. 57 refs.

  1. Air movement and perceived air quality

    DEFF Research Database (Denmark)

    Melikov, Arsen Krikor; Kaczmarczyk, J.

    2012-01-01

    The impact of air movement on perceived air quality (PAQ) and sick building syndrome (SBS) symptoms was studied. In total, 124 human subjects participated in four series of experiments performed in climate chambers at different combinations of room air temperature (20, 23, 26 and 28 °C), relative...... and the humidity of the room air. At a low humidity level of 30% an increased velocity could compensate for the decrease in perceived air quality due to an elevated temperature ranging from 20 °C to 26 °C. In a room with 26 °C, increased air movement was also able to compensate for an increase in humidity from 30...... humidity (30, 40 and 70%) and pollution level (low and high). Most of the experiments were performed with and without facially applied airflow at elevated velocity. The importance of the use of recirculated room air and clean, cool and dry outdoor air was studied. The exposures ranged from 60. min to 235...

  2. PENGARUH METODE DAN UKURAN SAMPEL TERHADAP VARIANSI SKOR HASIL PENYETARAAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Tri Rijanto

    2013-01-01

    ______________________________________________________________ THE IMPACT OF METHODS AND SAMPLE SIZE TO THE SCORE VARIANCE OF EQUATING RESULT Abstract This study was aimed to obtain information on the difference of score variance as a result of equating linear method and equipercentile method for the sample size of 200, 400, and 800 in the Final Examinition of National Standardized Schools. The method used was a simulation of variables equating method and the number of respondents. The population are examinees from the 2008/2009 elementary school final examination for science class in East Jakarta. Random sampling with replacement technique was used. The hypotheses were tested using similarity variance. The results with α = 0,05 showed that: (1 the equated score variance from equiper-centile method (σ2ekp200 was not different from the equated score variance from linear method (σ2lin200 for the sample size of 200, (2 the equated score variance from equipercentile method (σ2ekp400 was not different from the equated score variance from linear method (σ2lin400 for the sample size of 400, and (3 the equated score variance from equipercentile method (σ2ekp800 was different from the equated score variance from linear method (σ2lin800 for the sample size of 800. Keywords: score variance, equating, equipercentile method, linear method

  3. On the uniqueness of static perfect-fluid solutions in general relativity

    International Nuclear Information System (INIS)

    Beig, R.; Simon, W.

    1990-01-01

    Following earlier work of Masood-ul-Alam, we consider a uniqueness problem for nonrotating stellar models. Given a static, asymptotically flat perfect-fluid spacetime with barotropic equation of state ρ(p), and given another such spacetime which is spherically symmetric and has the same ρ(p) and the same surface potential: we prove that both are identical provided ρ(p) satisfies a certain differential inequality. This inequality is more natural and less restrictive that the conditions required by Masood-ul-Alam. 30 refs. (Authors)

  4. Pengaruh Antikoagulan dan Waktu Penyimpanan Terhadap Profil Hematologis Tikus (Rattus norvegicus Berkenhout, 1769 Galur Wistar

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Laksmindra Fitria

    2017-06-01

    Full Text Available Darah merupakan komponen penting karena menunjukkan kondisi fisiologis individu. Oleh  karena  itu  darah  menjadi salah  satu  parameter  pokok  dalam penelitian praklinik/ biomedik. Hematologi merupakan ilmu yang mempelajari kondisi sel-sel darah perifer dalam kondisi normal maupun patologis. Parameter pemeriksaan hematologis yang rutin dilakukan antara lain profil eritrosit dan leukosit. Sampel darah yang diterima kadangkala tidak langsung diperiksa karena berbagai alasan. Untuk menjaga supaya kondisinya tidak rusak, maka sampel darah ditambah antikoagulan dan disimpan di dalam lemari pendingin selama beberapa jam hingga beberapa hari. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari profil eritrosit dan leukosit pada sampel darah tikus (Rattus norvegicus Berkenhout, 1769 Galur Wistar yang sehat/normal dengan antikoagulan EDTA atau Heparin dan variasi waktu penyimpanan (0, 6, 18, 24, dan 48 jam. Untuk pembahasan lebih lanjut, data dianalisis secara statistik berdasarkan ANOVA two-factor (P0,05. Disimpulkan bahwa pemeriksaan profil hematologis yang terbaik adalah menggunakan darah tanpa antikoagulan namun harus langsung dilakukan segera setelah sampel diperoleh (sebelum darah mengalami koagulasi. Apabila tidak memungkinkan, maka dapat digunakan EDTA atau Heparin, dan jenis antikoagulan harus dijelaskan dalam pelaporannya. Pemeriksaan darah dengan antikoagulan hendaknya juga tetap dilakukan segera setelah sampel diterima (tidak ditunda.

  5. A mixed air/air and air/water heat pump system ensures the air-conditioning of a cinema; Un systeme mixte PAC air/air et air/eau climatise un cinema

    Energy Technology Data Exchange (ETDEWEB)

    Anon.

    2001-03-01

    This article presents the air conditioning system of a new cinema complex of Boulogne (92, France) which comprises a double-flux air processing plant and two heat pumps. Each heat pump has two independent refrigerating loops: one with a air condenser and the other with a water condenser. This system allows to limit the power of the loop and to reduce the size of the cooling tower and of the vertical ducts. This article describes the technical characteristics of the installation: thermodynamic units, smoke clearing, temperature control, air renewing. (J.S.)

  6. GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MULTIGRAVIDA TENTANG SIBLING RIVALRY (KECEMBURUAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWAT INAP KEDATON BANDAR LAMPUNG

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ike Ate Yusvika

    2016-04-01

    Full Text Available Gambaran Pengetahuan Ibu Multigravida tentang Sibling Rivalry (Kecemburuan di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Kedaton Bandar Lampung. Persaingan antara saudara sibling rivalry (cemburu kepada saudara kandung merupakan salah satu alasan terkuat anak-anak bertengkar. Salah satu peristiwa kunci dalam kehidupan adalah kelahiran adik baru. Kehamilan itu sendiri merupakan waktu yang ideal untuk memahami darimana bayi berasal dan bagaimana bayi itu dilahirkan. Ibu yang memiliki cukup pengetahuan tentang penanganan sibling rivalry akan segera cepat mengenali reaksi sibling rivalry pada anaknya terutama pada awal-awal kelahiran bayinya dan mengetahui cara yang tepat mengurangi efeknya terhadap anaknya yang lain. Sibling rivalry (kecemburuan yang tidak diatasi pada masa awal anak-anak dapat menimbulkan delayed effect, yaitu dimana pola perilaku tersimpan di bagian alam bawah sadar pada usia 12 tahun hingga 18 tahun dan dapat muncul kembali bertahun-tahun kemudian dalam berbagai bentuk dan perilaku psikologikal yang merusak.Tujuan penelitian adalah diketahui gambaran pengetahuan ibu multigravida tentang sibling rivalry di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Kedaton Bandar Lampung Tahun 2013. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah seluruh ibu multigravida di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Kedaton Bandar Lampung yang berjumlah 40 responden, yang diambil sebagai sampel penelitian, analisa yang digunakan adalah univariat untuk mengetahui presentase. Hasil analisa data didapatkan ibu multigravida dengan kategori pengetahuan kurang baik tentang sibling rivalry sebanyak 22 orang atau 55%, kategori pengetahuan baik sebanyak 18 orang atau 45%. Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukan bahwa masih kurangnya pengetahuan ibu multigravida tentang sibling rivalry dan diharapkan bagi wilayah Puskesmas Rawat Inap Kedaton Bandar Lampung untuk meningkatkan promosi kesehatan seperti penyuluhan tentang sibling

  7. Respon Imun Anak Babi Pasca Vaksinasi Hog Cholera

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    I Made Jayanata

    2016-10-01

    Full Text Available Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antibodi maternal terhadap titer antibodi anak babi yang di vaksin hog cholera umur 7 hari. Penelitian menggunakan tujuh sampel babi dari induk yang divaksin secara teratur yang diberikan perlakuan vaksinasi pada umur 7 hari. Pengambilan sampel serum dilakukan pravaksinasi (7 hari, dan satu minggu serta dua minggu pasca vaksinasi. Untuk menentukan titer antibodi virus Hog cholera pada sampel anak babi dilakukan uji ELISA. Data yang diperoleh kemudian dianalisis mengunakan paired sampel T test antara titer antibodi hog cholera. Hasil paired sample T test menunjukkan terjadinya penurunan titer antibodi maternal yang nyata (p<0,05 pada pra vaksinasi ( umur 7 hari dengan satu minggu pasca vaksinasi dan sangat nyata (p<0,01 dengan hari dua minggu pasca vaksinasi. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa antibodi maternal yang tinggi akan mengakibatkan penurunan pada titer antibodi pasca vaksinasi. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui waktu vaksinasi yang efektif

  8. THE IMPACT OF CULTURAL DIMENSIONS ON STUDENTS’ ATTITUDE TOWARDS PROBLEMBASED LEARNING

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Esti Zaduqisti

    2017-01-01

    Full Text Available Abstrak: Air adalah sumber daya alam yang vital bagi kehidupan yang merupakan kepemilikan umum. Akhir-akhir ini air menjadi lahan bisnis yang menjanjikan diantaranya adalah produk air minum dalam kemasan (AMDK yang dikelola swasta. Pengelolaan air yang dikuasai oleh swasta akan menimbulkan masalah karena swasta semata-mata berorientasi profit. Perlunya intervensi pemerintah dalam pengelolaan sumberdaya air mengingat air adalah kebutuhan hajat orang banyak. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengelolaan AMDK yang dikuasai swasta, pendekatan penelitian dengan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan perlunya intervensi pemerintah dalam pengelolaan AMDK, dan merekomendasikan BUMDes sebagai media pengelola guna kesejahteraan umat. Abstract.Water is a natural resourcesthatis vital to the life which is public ownership. Recently,water becomes promising business area including a produc to bottle water (AMDK are privately managed. Water management is controlled by the private sector because the private sector will lead to problems because of their solely profit-oriented. The need forgovernment intervention in themanagement of water resources given of wateras livelihood needs of people. The purpose of this study was to analyze the management of drinking water that is controlled by the private sectorusing qualitativ emethod. The results showed the need for government intervention in the management of drinking water, and recommends BUMDes as media to manage water for the welfare of the people.

  9. STRATEGI PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM BERBASIS MASYARAKAT DI TAMAN WISATA ALAM PENELOKAN KABUPATEN BANGLI

    OpenAIRE

    IWAYAN GEDE BUDIANA; N.K Mardani; I NYOMAN SUNARTA

    2015-01-01

    Natural resources of forests is one of the natural wealth that has a very strategic value. Although these natural resources belong to the category potential of renewable natural (renewable), the management of the natural wealth of this should really be done in a wise, prudent and professional. The purpose of this study to determine the public perception of forest management at Natural Tourism Park (1WA) Penelokan and formulate a strategy of community-based naturalresource conservation in the ...

  10. STRATEGI PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM BERBASIS MASYARAKAT DI TAMAN WISATA ALAM PENELOKAN KABUPATEN BANGLI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    IWAYAN GEDE BUDIANA

    2015-06-01

    Full Text Available Natural resources of forests is one of the natural wealth that has a very strategic value. Although these natural resources belong to the category potential of renewable natural (renewable, the management of the natural wealth of this should really be done in a wise, prudent and professional. The purpose of this study to determine the public perception of forest management at Natural Tourism Park (1WA Penelokan and formulate a strategy of community-based naturalresource conservation in the 1WA Penelokan. Public perception of the spread of the questionnaire obtained by the method of purposive sampling. Further identification of internal and internal factors to formulate conservation strategies by u sing SWOT analysis. The results showed people's perception about the functioning of 1WA Penelokan stated that forests have many functions (multiple functions. Public perception of management policies that 1WA Penelokan community does not know the regulations related to forest management. Public Perception of Institutional Management in Penelokan 1WA stated that they are not part of forest management institutions. Public perceptions of the Rights and Obligations of Civil Society in the Management of 1WA Penelokan society have the perception that forests are publicly owned assets (common property. Community-based conservation strategy that is obtained by optimizing the management of natural resources Penelokan 1WA -based society, optimizing the ecological functions of 1WA Penelokan with community involvement, empowering communities to preserve 1WA Penelokan, optimize community participation in natural resource management 1WA Penelokan, improve education and socialization programs related institutions to the community, improve coordination among stakeholders in the management of 1WA Penelokan, improve the quality of the human resources about the function of 1WA Penelokan, socialize legislation to improve environmental quality, coordinate the relations between stakeholders to pressure changes in the function of forests, increase socialization and coordination to reduce damage forest environments, improve the quality of human resources management agencies in providing socialization and counseling, and optimize the role of stakeholders to suppress the loss of forest land.

  11. Kajian Analitik Perencanaan Pintu Air Pembangkit Listrik Tenaga Air

    OpenAIRE

    Pradoto, Pradoto

    1993-01-01

    Pada pintu air pembangkit listrik tenaga air umumnya dipasang pengauat-penguat (girder). Tujuannya agar pintu air kuat dalam menahan tekanan air. Tekanan air yang diderita oleh pintu air cukup besar karena dipasang pada kedalaman + 50 meter di bawah permukaan air. Permasalahan yang timbul adalah menentukan posisi atau letak girder pada pintu air.

  12. Estimation of air quality by air pollution indices

    International Nuclear Information System (INIS)

    Liblik, Valdo; Kundel, Helmut

    1999-01-01

    A novel system for estimating the quality of atmospheric air in the over-ground air layer with the help of air pollution indices was developed. The method is based on a comparison of measured or calculated maximum short-term concentrations and average annual concentrations of pollutants with maximum permissible concentrations (with regard to human beings and vegetation). Special air quality estimation scales for residential areas and natural systems are presented. On the basis of the concentration of the substance under study zones of very high, high, rather high, moderate, low and very low air pollution were distinguished in the over-ground layer of the atmosphere. These are projected to land surface for landscape zonation. The application of the system of indices is demonstrated in the analysis of air quality for the towns of Kohtla-Jarve, Johvi and Kivioli (in 1997-1998). A comparative analysis of the air pollution zones distinguished on the basis of emissions and data from bio monitoring yielded satisfactory results. The system of air pollution indices developed enables to process the results of air monitoring in case of pollution fields of complicated composition so that the result for estimating the quality of ambient air in a residential area is easily understood by inhabitants and interpretable with the help of a special scale; analyse temporal changes in the quality of the air in towns, villages and other residential areas and use the results as basis for developing measures for reducing the pollution of ambient air; carry out zonation of large territories on the basis of air pollution levels (spatial air pollution zones are projected on the ground surface) and estimate air quality in places where air monitoring is lacking to forecast the possible effect of air pollution on natural systems (author)

  13. Air ejector augmented compressed air energy storage system

    Science.gov (United States)

    Ahrens, F.W.; Kartsounes, G.T.

    Energy is stored in slack demand periods by charging a plurality of underground reservoirs with air to the same peak storage pressure, during peak demand periods throttling the air from one storage reservoir into a gas turbine system at a constant inlet pressure until the air presure in the reservoir falls to said constant inlet pressure, thereupon permitting air in a second reservoir to flow into said gas turbine system while drawing air from the first reservoir through a variable geometry air ejector and adjusting said variable geometry air ejector, said air flow being essentially at the constant inlet pressure of the gas turbine system.

  14. Enhancing indoor air quality -The air filter advantage.

    Science.gov (United States)

    Vijayan, Vannan Kandi; Paramesh, Haralappa; Salvi, Sundeep Santosh; Dalal, Alpa Anil Kumar

    2015-01-01

    Air pollution has become the world's single biggest environmental health risk, linked to around 7 million deaths in 2012 according to a recent World Health Organisation (WHO) report. The new data further reveals a stronger link between, indoor and outdoor air pollution exposure and cardiovascular diseases, such as strokes and ischemic heart disease, as well as between air pollution and cancer. The role of air pollution in the development of respiratory diseases, including acute respiratory infections and chronic obstructive pulmonary diseases, is well known. While both indoor and outdoor pollution affect health, recent statistics on the impact of household indoor pollutants (HAP) is alarming. The WHO factsheet on HAP and health states that 3.8 million premature deaths annually - including stroke, ischemic heart disease, chronic obstructive pulmonary disease (COPD) and lung cancer are attributed to exposure to household air pollution. Use of air cleaners and filters are one of the suggested strategies to improve indoor air quality. This review discusses the impact of air pollutants with special focus on indoor air pollutants and the benefits of air filters in improving indoor air quality.

  15. Air Consumption Analysis of Air-Jet Weaving

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    RAJ KUMAR KHIANI

    2016-07-01

    Full Text Available In Textile industry, production is mostly key concern for Industry owner. This always has attracted researchers and machines manufacturers to make new developments in process and machines. Air-jet is one of the leading and successful highest productive weaving machines. However, it is now well established that due to add of charges of compressed air, manufacturing cost of air-jet weaving machine is higher as compared with rapier and projectile weaving machines. This is why countries having energy issues do not prefer air-jet weaving machines comparing projectile weaving machines. In this regard, several researchers and machine manufacturers have continuously been working to improve the efficiency of air-jet weft insertion. However, industry practice is as important as design made by researchers. The aim of this research is to investigate the air consumption of air-jet weaving on industrial scale practice. In this study, five weaving machine of same manufacturer and model were selected. It was observed that despite of manufacturing same quality of fabric, air consumption was varying almost in all weaving machines. Conventionally, mill workers adopt hit and trial practice in weaving industry including airpressure setting which leads to variation of nozzle pressure. Main reason of disparity of air consumption in air-jet weaving machines may be variation of distance from compressor to weaving machines, number of joints, un-necessary valve opening and pipes leakages cause an increase of compressed air consumption.

  16. Manual for THOR-AirPAS - air pollution assessment system

    DEFF Research Database (Denmark)

    Jensen, Steen Solvang; Ketzel, Matthias; Brandt, Jørgen

    The report provides an outline of the THOR-AirPAS - air pollution assessment system and a brief manual for getting started with the air quality models and input data included in THOR-AirPAS.......The report provides an outline of the THOR-AirPAS - air pollution assessment system and a brief manual for getting started with the air quality models and input data included in THOR-AirPAS....

  17. Identification of Pathogenic Leptospira in Rat and Shrew Populations Using rpoB Gene and Its Spatial Distribution in Boyolali District

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dyah Widiastuti

    2016-08-01

    Ngemplak dan Desa Jeron Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali. Pemeriksaan Polymerase Chain Reaction dilakukan pada 104 sampel ginjal tikus dari dua lokasi penelitian. Analisis spasial sederhana dilakukan untuk memetakan sebaran tikus yang positif Leptospira. Terdapat enam sampel positif gen rpoB Leptospira pada Rattus tanezumi, Rattus argentiventer dan Suncus murinus. Lima dari keenam sampel menunjukkan hubungan kekerabatan yang paling dekat dengan Leptospira borgpetersenii serovar Sejroe berdasarkan gen rpoB. Satu isolat tidak memiliki hubungan kekerabatan yang dekat dengan serovar manapun yang masuk dalam cluster. Analisis spasial berdasarkan jarak aktivitas harian tikus menunjukkan tikus positif Leptospira ditemukan berada dalam kisaran 30 meter dan 150 meter dari penderita leptospirosis.

  18. PENYERAPAN KARBON PADA BUDIDAYA RUMPUT LAUT Kappaphycus alvarezii dan Gracilaria gigas DI PERAIRAN TELUK GERUPUK, LOMBOK TENGAH, NUSA TENGGARA BARAT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Erlania Erlania

    2013-08-01

    Full Text Available Pengikatan karbon oleh algae fotoautotrofik berpotensi untuk mengurangi pelepasan CO2 ke atmosfer dan dapat membantu mencegah percepatan terjadinya pemanasan global. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat penyerapan karbon pada budidaya rumput laut Kappaphycus alvarezii dan Gracilaria gigas berdasarkan aktivitas fotosintesis serta variabel-variabel yang mempengaruhinya. Budidaya rumput laut dilakukan dengan metode long-line di perairan Teluk Gerupuk, Lombok Tengah pada satu unit long-line dengan luas area 1.250 m2. Selama penelitian, dilakukan pengujian terhadap sampel rumput laut dan sampel air laut dari lokasi budidaya yang diambil pada hari ke-0, 10, 20, 30, dan 45 pemeliharaan. Laju penyerapan karbon total berdasarkan biomassa panen pada G. gigas hampir 300% lebih tinggi dibandingkan K. alvarezii. Selain itu, laju pertumbuhan dan produksi karbohidrat pada G. gigas juga lebih tinggi, yang mengindikasikan laju fotosintesis yang lebih tinggi, dan didukung oleh indeks percabangan yang juga lebih tinggi. Potensi penyerapan karbon di perairan Teluk Gerupuk mencapai 6.656,51 ton C/tahun untuk budidaya K. Alvarezii dan 19.339,02 ton C/tahun untuk budidaya G. gigas. Penyerapan karbon berhubungan dengan kandungan pigmen dan laju pertumbuhan rumput laut, serta konsentrasi CO2 dan kecerahan perairan.

  19. Evaluation of the nature, origin and potentiality of the subsurface Middle Jurassic and Lower Cretaceous source rocks in Melleiha G-1x well, North Western Desert, Egypt

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Mohamed M. El Nady

    2015-09-01

    Full Text Available The present work aims to evaluate the nature and origin of the source rock potentiality of subsurface Middle Jurassic and Lower Cretaceous source rocks in Melleiha G-1x well. This target was achieved throughout the evaluation of total organic carbon, rock Eval pyrolysis and vitrinite reflectance for fifteen cutting samples and three extract samples collected from Khatatba, Alam El Bueib and Kharita formations in the studied well. The result revealed that the main hydrocarbon of source rocks, for the Middle Jurassic (Khatatba Fm. is mainly mature, and has good capability of producing oil and minor gas. Lower Cretaceous source rocks (Alam El Bueib Fm. are mature, derived from mixed organic sources and have fair to good capability to generate gas and oil. Kharita Formation of immature source rocks originated from terrestrial origin and has poor to fair potential to produce gas. This indicates that Khatatba and Alam El Bueib formations take the direction of increasing maturity far away from the direction of biodegradation and can be considered as effective source potential in the Melleiha G-1x well.

  20. PROFIL PEMBELAJARAN SAINS BERBASIS KELASS SEBAGAI UPAYA MENGEMBANGKAN KPS DAN MENINGKATKAN PKS SISWA (STUDI KASUS DI SMPN 1 KOTA JAMBI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sukarno Sukarno

    2014-10-01

    Full Text Available Kegiatan Belajar Mengajar (KBM sains di tingkat SMP bertujuan untuk mengembangkan Keterampilan Proses Sains (KPS dan menanamkan Penguasaan Konsep Sains (PKS. Oleh karena itu, KBM sains harus memberikan peluang untuk mengembangkan KPS dan PKS secara bersama-sama dan tidak terpisahkan. KBM sains berbasis Kegiatan Eksplorasi Lingkungan Alam di Sekitar Sekolah (KELASS dianggap mampu memberikan ruang yang luas untuk mengembangkan KPS siswa dan PKS. Oleh karena itu, penelitian kualitatif ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat pelaksanaan KBM sains berbasis KELASS dan implikasinya terhadap KPS dan PKS siswa. Data hasil wawancara, observasi dan tes menunjukkan bahwa faktor pendukung KBM sains berbasis KELASS adalah sarana dan prasarana (indoor dan outdoor yang memadai. Sedangkan kendala utama bagi para guru sains adalah tidak adanya bahan ajar sains yang berorientasi pada eksplorasi lingkungan alam sekitar sekolah untuk mengembangkan mahasiswa KPS dan PKS. Oleh karena itu, perlu dikembangkan bahan ajar sains yang dapat mempermudah guru sains dalam melakukan KBM sains berbasis KELASS.   Kata kunci:    eksplorasi lingkungan alam di sekitar sekolah, keterampilan proses sains, penguasaan konsep sains

  1. AirPEx: Air Pollution Exposure Model

    NARCIS (Netherlands)

    Freijer JI; Bloemen HJTh; Loos S de; Marra M; Rombout PJA; Steentjes GM; Veen MP van; LBO

    1997-01-01

    Analysis of inhalatory exposure to air pollution is an important area of investigation when assessing the risks of air pollution for human health. Inhalatory exposure research focuses on the exposure of humans to air pollutants and the entry of these pollutants into the human respiratory tract. The

  2. Air Research

    Science.gov (United States)

    EPA's air research provides the critical science to develop and implement outdoor air regulations under the Clean Air Act and puts new tools and information in the hands of air quality managers and regulators to protect the air we breathe.

  3. ANALISIS CEMARAN BAKTERI Escherichia coli ANALISIS CEMARAN BAKTERI Escherichia coli ANALISIS CEMARAN BAKTERI Escherichia coli

    OpenAIRE

    ANGGREINI, RAHAYU

    2015-01-01

    2015 RAHAYU ANGGREINI coli Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi cemaran bakteri E. coli O157:H7 pada daging sapi di kota Makassar. Sampel pada penelitian ini sebanyak 72 sampel Kata Kunci : Daging sapi, pasar tradisional, E. coli, E. coli O157:H7, kontaminasi bakteri, identifikasi E. coli O157:H7.

  4. Air-cooled, hydrogen-air fuel cell

    Science.gov (United States)

    Shelekhin, Alexander B. (Inventor); Bushnell, Calvin L. (Inventor); Pien, Michael S. (Inventor)

    1999-01-01

    An air-cooled, hydrogen-air solid polymer electrolyte (SPE) fuel cell with a membrane electrode assembly operatively associated with a fluid flow plate having at least one plate cooling channel extending through the plate and at least one air distribution hole extending from a surface of the cathode flow field into the plate cooling channel.

  5. PHASE CHANGES ON 4H AND 6H SIC AT HIGH TEMPERATURE OXIDATION

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Jan Setiawan

    2016-10-01

    -016-4971 card.  Diffraction pattern on 46S also showed lattice parameter, composition and crystallite size changes.  The lattice parameter changes not significant.  For 6S and 46S sam-ples at 1400 oC, the 6H-SiC phase changes into other phases more than 50 % from its original weight percentage. Keywords: silicon carbide, 4H-SiC, 6H-SiC, oxidation, high temperature. ABSTRAK PERUBAHAN FASA 4H DAN 6H SIC YANG TEROKSIDASI PADA TEMPERATUR TINGGI.  Telah dilakukan proses oksidasi pada silikon karbida yang mengadung fasa 6H dan silikon karbida yang mengandung fasa 4H dan 6H.  Silikon karbida merupakan keramik non oksida dengan sifat-sifat unggulnya yang sangat potensial digunakan dalam dunia industri.  Dalam industri nuklir silikon karbida digunakan sebagai bahan struktur kelongsong pada bahan bakar reaktor air ringan light water reactor (LWR dan sebagai pelapis pada kernel bahan bakar reaktor gas temperatur tinggi (RGTT.  Pada studi ini dilakukan simulasi oksidasi silikon karbida pada kernel apabila terjadi kegagalan pada pipa pendingin utamanya. Sampel dibentuk dari serbuk silikon karbida yang di pres hingga berbentuk pelet dengan diameter 12,7 mm dan ketebalan 1.0 mm kemudian dioksidasi pada temperatur 1000 oC, 1200 oC dan 1400 oC selama 1 jam.  Sampel sebelum dan setelah dioksidasi dilakukan penimbangan dan pengujian difraksi sinar-X menggunakan Difraktometer Panalytical Empyrean dengan Cu sebagai sumber sinar-X.  Analisis pola difraksi dilakukan menggunakan aplikasi General Structure Analysis System (GSAS, dengan hasil yang diperoleh adalah perubahan parameter kisi dan kandungan fasa SiC-nya.  Hasil percobaan menunjukkan bahwa semua sampel yang teroksidasi mengalami peningkatan berat.  Oksidasi sampel 6S menyebabkan kenaikan berat tertinggi pada temperatur 1200 oC, sedangkan sampel 46S memiliki berat dengan kecenderungan meningkat seiring dengan meningkatnya temperatur oksidasi.  Analisis pola difraksi sinar-X menunjukkan bahwa fasa domi-nan yang terbentuk pada sampel

  6. Potensi Material Sampah Combustible pada Zona Pasif TPA Jatibarang Semarang sebagai Bahan Baku RDF (Refuse Derived Fuel

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Irma Natasya Hutabarat

    2018-03-01

    Full Text Available Abstrak: Peningkatan jumlah timbulan sampah menyebabkan meningkatnya kebutuhan lahan pada TPA Jatibarang. Untuk menghindari terjadinya kekurangan lahan perlu dilakukan penanganan pada sampah yakni dengan mengubah sampah menjadi sumber energi seperti bahan baku RDF (Refused Derived Fuel. RDF merupakan salah satu teknik penanganan sampah dengan mengubah sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat yaitu bahan bakar. Sampah tersebut dapat dimanfaatkan menjadi bahan baku RDF dengan cara menganalisis nilai kalor yang dihasilkan. Untuk menganalisis nilai kalor pada sampah combustible zona pasif TPA Jatibarang dapat dilakukan dengan cara pengujian sampel sebanyak 100 gram dengan alat bom kalorimeter. Sampel tersebut diambil pada kedalaman 0-3 m dengan metode random sampling. Kemudian akan didapat nilai kalor tinggi yang dihasilkan sampel tersebut. Nilai Kalor Tinggi yang dihasilkan sampel tersebut sebesar 5,25 kkal/ton pada kedalaman 0-1 m, 5,76 kkal/ton pada kedalaman 1-2 m dan 6,31 kkal/ton pada kedalaman 2-3 m. Nilai kalor tinggi yang dihasilkan sampah combustible tersebut menunjukkan bahwa semakin rendah kedalaman sampah maka akan semakin tinggi nilai kalor yang dihasilkan dan sampah tersebut berpotensi sebagai bahan baku RDF.

  7. Identifikasi Gen Transgenik pada Produk Susu Bubuk Kedelai dan Susu Formula Soya dengan Metode PCR (Polymerase Chain Reaction

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Agustin Krisna Wardani

    2018-01-01

      Kebutuhan kedelai yang mencapai 2,2 juta ton/tahun memaksa Indonesia mengimpor sebanyak 1,62 juta ton. Sebagian besar kedelai impor berupa kedelai transgenik. Dengan munculnya kedelai transgenik di Indonesia, perlu adanya pelabelan Produk Rekayasa Genetika (PRG untuk memenuhi hak-hak konsumen. Teknik yang dilakukan untuk mendeteksi PRG salah satunya menggunakan metode PCR. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya gen transgenik pada produk susu bubuk kedelai dan formula soya, sehingga produk dapat digolongkan sebagai PRG atau tidak. Selain itu juga bertujuan untuk mengetahui suhu annealing optimum pada primer yang digunakan. Hasil penelitian didapatkan suhu annealing optimum primer CaMV 35S promotor adalah 60oC. Sedangkan untuk primer gen EPSPS-CP4 suhu annealing optimumnya 59oC. Untuk primer NOS terminator suhu annealing optimum tidak ditemukan. Dari amplifikasi DNA sampel, 6 sampel susu bubuk kedelai dan 5 sampel formula soya terdapat sisipan gen EPSPS-CP4 dan gen Promotor CaMV 35S. Dengan demikian 11 sampel tersebut dapat dikatakan sebagai PRG.   Kata kunci: Produk rekayasa genetika; PCR; formula soya; susu kedelai bubuk; kedelai transgenik

  8. KUALITAS MADU HUTAN KECAMATAN TABUKAN BARITO KUALA DAN KEMUNGKINAN PENGEMBANGANNYA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rosidah Radam

    2017-06-01

    uji  kualitas madu  adalah : Kadar air,  Kadar abu, benda padattak larut air, Gula Pereduksi, dan Kadar gula Sukrosa. Data hasil pengujian kualitas madu ditabulasi dan disimpulkan secara deskriptif. Hasil pengujian menunjukkan bahwa madu alam Kecamatan Tabukan mengandung kadar air 17 %, kadar abu 0,26 %, benda padat yang tak larut dalam air 1,41 %, kadar  gula pereduksi 65,63 %, Kadar Gula Sukrosa 3,82 %, Hasil   uji madu  tersebut  berkualitas sangat baik karena sudah memenuhi persyaratan  standar mutu madu SNI 01-3545-2004. Kecuali benda padatyang tak larut air 1,41 % lebih tinggi dari SNI 01-3545-2004 yaitu maksimal 0,5 %. Oleh karena itu madu alam Kecamatan Tabukan tersebut dapat dikembangkan melalui peternakan lebah dengan sistem stup.

  9. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BEJ

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Reni Yendrawati

    2017-03-01

    Full Text Available Timeliness represented a very important matter in determining financial statementvalue. This research was purposed to investigate the influence of audit delay factors, namelycompany size, company that announced loss, level of company profitability, auditor’s opinionand industrial sector. Audit delay could affect the timeliness of accounting information releases,and it would be known that timeliness was associated with the market reaction to theinformation released. Sampels were selected by method of purposive sampling. Regressionanalysis was used to investigate audit delay factors. The results could be interpreted thataudit delays tended to be longer for the company that announced loss in non-manufacture’ssampel, auditor’s opinion in overall sampel and auditor’s opinion in non-manufacture’s sampel.

  10. An experimental evaluation on air purification performance of Clean-Air Heat Pump (CAHP) air cleaner

    DEFF Research Database (Denmark)

    Sheng, Ying; Fang, Lei; Sun, Yuexia

    2018-01-01

    was 96.8%, which indicated that the most of gaseous pollutants were not accumulated in the CAHP. The regeneration temperature for the wheel could affect the air purification performance of CAHP. At 70 °C of regeneration temperature, the air-cleaning efficiency reached 96.7%. Up to 70% of the outdoor air......The escalation of energy consumption in buildings and heightened concerns about acceptable indoor air quality stimulate interest in the usage of air cleaner as an adjunct for indoor environmental conditioning. A regenerative desiccant wheel integrated into a ventilation system termed Clean-Air Heat...... Pump (CAHP) can improve the air quality during the process of dehumidification without using additional energy. An experimental study in a field lab was performed to investigate the air cleaning performance of CAHP. Photoacoustic gas analyzer-INNOVA was used to characterize chemical removal of indoor...

  11. AirData

    Data.gov (United States)

    U.S. Environmental Protection Agency — The AirData site provides access to yearly summaries of United States air pollution data, taken from EPA's air pollution databases. AirData has information about...

  12. Can a Clean-Air Heat Pump (CAHP) maintain air purification capability when using polluted air for regeneration?

    DEFF Research Database (Denmark)

    Sheng, Ying; Fang, Lei

    2018-01-01

    Clean Air Heat Pump (CAHP) was one type of rotary desiccant cooling system which combined a silica gel rotor with a heat pump to achieve air cleaning, dehumidifying and cooling in buildings. Using exhaust air from the conditioned room for regeneration of the silica gel rotor might have an advantage...... on reducing the regeneration air temperature and further improving the energy performance of the CAHP. However, the exhaust air carried a lot of indoor air pollutants. Whether using exhaust air for the regeneration of the silica gel rotor had an impact on the air cleaning performance of the CAHP...... was experimentally studied. The results showed that using the air contained acetone or toluene for regeneration reduced the pollutants removal capability of CAHP with a reduction of approx. 10% in air cleaning efficiency. The energy performance of the CAHP when using exhaust air for regeneration was also evaluated...

  13. Air Pollution

    Science.gov (United States)

    Air pollution is a mixture of solid particles and gases in the air. Car emissions, chemicals from factories, ... Ozone, a gas, is a major part of air pollution in cities. When ozone forms air pollution, it's ...

  14. Reduced energy reqirement for air conditioning by using air diffusion with air flow from floor to ceiling

    Energy Technology Data Exchange (ETDEWEB)

    Bach, H; Dittes, W; Mangelsdorf, R; Detzer, R; Jungbaeck, E; Fitzner, K; Radtke, W; Soethout, F

    1982-02-01

    The condition of the air in the occupied zone in airconditioned rooms is influenced by the mixing of supply air with room air. When supplying air from the ceiling there is a mixing all over the room, when supplying from the floor or from desks there is a mixing region only in the lower area. Above this their is warm air from which the return air is drawn. For air supply from below the cooling load can be decreased. In combination with the possible enthalpy difference between room air and supply air this decrease of the cooling load influences the necessary air rate. The interdependence of various air conditioning systems and various air temperatures is shown with a computer program. The load factor for various air distribution system at various cooling loads have been measured in a room of (8 x 5)m/sup 2/ x 3m. Experiments in a smaller model room (scale 1:3) showed how the heat was transported from the mixing region to the stratification region. The theoretically gained influence of the supply air jets of the height of the mixing region and on the load rate could be verified by the experiments. For the design of the fresh air rate, experience has been gained by measurements with tracegas (N/sub 2/O) in a third room. In comparing calculations the annual energy consumption has been computed for a building assuming various air conditioning systems and typical operation data. From experience with the existing systems the conclusions have been drawn how air distribution from floor to ceiling can be installed and operated.

  15. Air Pollution Monitoring | Air Quality Planning & Standards ...

    Science.gov (United States)

    2016-06-08

    The basic mission of the Office of Air Quality Planning and Standards is to preserve and improve the quality of our nation's air. To accomplish this, OAQPS must be able to evaluate the status of the atmosphere as compared to clean air standards and historical information.

  16. Forecasting and analyzing high O3 time series in educational area through an improved chaotic approach

    Science.gov (United States)

    Hamid, Nor Zila Abd; Adenan, Nur Hamiza; Noorani, Mohd Salmi Md

    2017-08-01

    Forecasting and analyzing the ozone (O3) concentration time series is important because the pollutant is harmful to health. This study is a pilot study for forecasting and analyzing the O3 time series in one of Malaysian educational area namely Shah Alam using chaotic approach. Through this approach, the observed hourly scalar time series is reconstructed into a multi-dimensional phase space, which is then used to forecast the future time series through the local linear approximation method. The main purpose is to forecast the high O3 concentrations. The original method performed poorly but the improved method addressed the weakness thereby enabling the high concentrations to be successfully forecast. The correlation coefficient between the observed and forecasted time series through the improved method is 0.9159 and both the mean absolute error and root mean squared error are low. Thus, the improved method is advantageous. The time series analysis by means of the phase space plot and Cao method identified the presence of low-dimensional chaotic dynamics in the observed O3 time series. Results showed that at least seven factors affect the studied O3 time series, which is consistent with the listed factors from the diurnal variations investigation and the sensitivity analysis from past studies. In conclusion, chaotic approach has been successfully forecast and analyzes the O3 time series in educational area of Shah Alam. These findings are expected to help stakeholders such as Ministry of Education and Department of Environment in having a better air pollution management.

  17. PENGARUH KEDALAMAN AIR TERHADAP SHORT TERM MEMORY DAN KONSUMSI ENERGI PADA PENYELAM

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rini Dharmastiti

    2012-02-01

    Full Text Available Penelitian ini akan melihat pengaruh kedalaman air terhadap short term memory dan konsumsi energi penyelam. Penelitian ini mengambil sampel 10 mahasiswa pria dan 5 wanita. Pengukuran performansi short term memory dilakukan dengan cara setiap obyek diperlihatkan deretan 7 angka acak yang diberikan selama 5 detik dan setelah 15 detik kemudian dilakukan pemanggilan kembali informasi yang baru saja diberikan. Setiap obyek diuji sebangak 30 kali untuk setiap kedalaman (1 m; 2,5 m; dan 4 m. Pengukuran konsumsi energi dilakukan dengan menghitung denyut jantung menggunakan metode palpasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin meningkat kedalaman air, maka performasi short term memory penyelam tersebut semakin menurun.  Penurunan ini berlaku untuk pria dan wanita. Penambahan kedalaman ini juga meningkatkan konsumsi energi baik pada pria maupun wanita. Perbedaan jenis kelamin mempengaruhi performansi short term memory secara signifikan. Pria memiliki performansi rata-rata short term memory sebesar 91,67% pada kedalaman 1 m, 90,67% pada kedalaman 2,5 m, dan 86,33% pada kedalaman 4 m. Sedangkan wanita memiliki performansi rata-rata sebesar 86% pada kedalaman 1 m, 84% pada kedalaman 2,5 m, dan 80,67% pada kedalaman 4 m. Rata-rata konsumsi energi pria adalah 3,19 kkal, 3,34 kkal, dan 3,65 kkal pada kedalaman 1 m; 2,5 m; dan 4 m berturut-turut. Sedangkan rata-rata konsumsi energi wanita adalah 3,81 kkal, 4,07 kkal, dan 4,54 kkal pada kedalaman yang sama dengan pria.     Kata kunci : tekanan, kedalaman air, performansi short term memory, konsumsi energi.       This research is to observe water depth effects on short term memory and energy expenditure of diver. This research objects are 10 male and 5 female students. Short term memory performance measurement held by every object has been shown 7 random numerics (as information for 5 seconds and after 15 seconds later they write down the information on a paper. Every object got 30 tests for every

  18. PEMETAAN ASET PENGHIDUPAN PETANI DALAM MENGELOLA HUTAN RAKYAT DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL (The Farmer Livelihood Asset Mapping on Community Forest Management in Gunungkidul District

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Silvi Nur Oktalina

    2016-02-01

    Full Text Available ABSTRAK Petani dalam mengelola sumberdaya alam memerlukan aset. Aset penghidupan petani (sumberdaya manusia, sumberdaya alam, finansial, fisik dan sosial sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan penghidupan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur level aset penghidupan yang digunakan petani dalam mengelola hutan rakyat. Pendekatan penelitian dengan survei di 6 desa di Kabupaten Gunungkidul yaitu Nglanggeran, Katongan, Dengok, Sodo, Girimulyo dan Jepitu. Jumlah responden di setiap desa 30 orang, sehingga total responden adalah 180 petani. Penentuan responden dalam penelitian ini dilakukan secara random. Teknik skoring dengan pembobotan digunakan untuk mengukur level aset yang digunakan petani dalam mengelola hutan rakyat berdasarkan pada Multicriteria Analysis (MCA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani hutan rakyat di zona Batur Agung (bagian utara Gunungkidul menggunakan aset berdasarkan prioritasnya yaitu aset sumberdaya manusia, sosial, sumberdaya alam, fisik dan finansial. Urutan penggunaan aset petani di zona Ledok Wonosari (bagian tengah adalah aset sosial, sumberdaya manusia, finansial, fisik dan sumberdaya alam. Bagi petani di zona Pegunungan Seribu prioritas penggunaan aset adalah aset fisik, finansial, sosial, sumberdaya manusia dan sumberdaya alam. ABSTRACT Farmers manage natural resources require asset. Farmer livelihood assets (human resources, natural resources, financial, physical and social greatly affect to the achievement of the livelihood objectives. The objective of this study is to measure the level of livelihood assets used by farmers in managing community forests. Data collected by survey in 6 village in Gunungkidul i.e. Nglanggeran, Katongan, Dengok, Sodo, Girimulyo and Jepitu village by interviewing 30 respondents each village, so the total respondents are 180 respondents. Weighted scoring technique used to measure the level of assets used by farmers in managing community forests based on Multicriteria Analysis

  19. Studi Geokimia Mineral Serisit pada Endapan Tembaga Sangkaropi dan Rumanga Sulawesi Selatan

    OpenAIRE

    Irvan Ria, Ulva

    2012-01-01

    Penelitian bertujuan untuk (1) mengetahui proses alterasi terhadap pembentukan mineral serisit pada endapan tembaga, (2) mengetahui penyebab perbedaan konsentrasi tembaga di Sangkaropi dan Rumanga. Penelitian lapangan dan pengambilan sampel dilakukan pada endapan tembaga yang tersingkap di daerah Sangkaropi dan Rumanga, Sulawesi Selatan. Metode penelitian yang di gunakan adalah kuantitatif ex post facto. Data mineralogi dan geokimia diperoleh dari analisis sampel batuan menggunakan mikroskop ...

  20. Perbandingan Gratification Sought Dan Gratification Obtained Pendengar Terhadap Program Stasiun Radio (Studi Komparatif tentang Motif dan Kepuasan Pendengar terhadap Program Stasiun Radio Kiss FM dan Prambors Medan di Kalangan Mahasiswa FISIP USU

    OpenAIRE

    Hutapea, Darma Lestari

    2011-01-01

    Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kepuasan ynag dicari (gratification sought) dan kepuasan yang diperoleh (gratification obtained) pendengar radio Kiss FM dan Prambors FM Medan dengan menggunakan perspektif Uses and Gratification. Model ini menekankan bahwa khalayak adalah pihak yang aktif terhadap penggunaan media. Khalayak bebas mengkonsumsi media yang disukainya. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Jumlah sampel y...

  1. Analisa Experiential Marketing Terhadap Loyalitas Konsumen Dengan Variabel Customer Experience Sebagai Variabel Perantara Di Ciputra Waterpark Surabaya

    OpenAIRE

    setiawan, sally eva; michelle, gabriella; japarianto, edwin

    2014-01-01

    Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh experiential Marketing terhadap customer loyalty melalui customer experience. Desain penelitian kausal. Variabel penelitian adalah experiential Marketing (sense, feel, think, act, dan relate), customer experience, dan customer loyalty. Sampel penelitian sebanyak 190 sampel dan teknik analisis menggunakan structural equation model. Pengujian hipotesis menunjukkan variabel feel dan relate yang berpengaruh terhadap customer experience dan c...

  2. Pengaruh Relationship Marketing terhadap Loyalitas Pengguna Kartu KFC Music Httter pada KFC Sudirman Pekanbaru

    OpenAIRE

    Nursanti, Aida

    2011-01-01

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabelrelationship marketing yang ditinjau dari variabel kepercayaan, komunikasi,shared value dan empati terhadap loyalitas pengguna kartu KFC Music Hitterpada KFC Sudirman Pekanbaru.Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik non probabilitysampling (purpossive sampling), dan sampel yang digunakan dalam penelitian iniberjumlah 97orang yang telah menjadi anggota KFC Music Hitter. Dalampenelitian ini variabel bebasny...

  3. Analisis Perceived Quality, Perceived Value, Switching Cost dan Kepuasan sebagai Pembentuk Loyalitas Nasabah” (Studi Nasabah di Bri Cabang Solo Slamet Riyadi)

    OpenAIRE

    Dewi, Maya Trisna

    2012-01-01

    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: 1) pengaruh perceived value terhadap customer satisfaction, 2) pengaruh perceived quality terhadap customer satisfaction, 3) pengaruh customer satisfaction terhadap customer loyalty, 4) pengaruh customer satisfaction terhadap switching cost, 5) pengaruh switching cost terhadap customer loyalty. Penelitian ini dilakukan di BRI Cabang Solo Slamet Riyadi dengan menggunakan sampel sebanyak 110 responden. Metode sampel dengan purposive sampling. Hasil ...

  4. Analisa Pengaruh Advertising Awareness Terhadap Brand Equity Dengan Brand Awareness Dan Brand Image Sebagai Variabel Intervening Dengan Studi Kasus Iklan Indomie Goreng Kuah Di Youtube

    OpenAIRE

    Gunawan, Vincent Jonathan

    2016-01-01

    Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Advertising Awareness dan Brand Equity terhadap brand image dan brand awareness sebagai variable intervening. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode non probability sampling dengan software PLS. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 sampel. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Advertising Awareness berpengaruh positif signifikan terhadap Brand Awareness (1), Brand Awareness berpenga...

  5. ANALISIS RASIO ALTMAN MODIFIKASI PADA PREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BEI

    OpenAIRE

    Anita Tri Widiyawati; Supri Wahyudi Utomo; Nik Amah

    2015-01-01

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio Altman Modifikasi terhadap prediksi kebangkrutan. Jenis penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling sehingga diperoleh sampel sejumlah 32 perusahaan property dan real estate yang menerbitkan laporan keuangannya selama tahun 2011-2013. Teknik analisis data menggunakan regresi logisti...

  6. Nonlinear stability, bifurcation and resonance in granular plane Couette flow

    Science.gov (United States)

    Shukla, Priyanka; Alam, Meheboob

    2010-11-01

    A weakly nonlinear stability theory is developed to understand the effect of nonlinearities on various linear instability modes as well as to unveil the underlying bifurcation scenario in a two-dimensional granular plane Couette flow. The relevant order parameter equation, the Landau-Stuart equation, for the most unstable two-dimensional disturbance has been derived using the amplitude expansion method of our previous work on the shear-banding instability.ootnotetextShukla and Alam, Phys. Rev. Lett. 103, 068001 (2009). Shukla and Alam, J. Fluid Mech. (2010, accepted). Two types of bifurcations, Hopf and pitchfork, that result from travelling and stationary linear instabilities, respectively, are analysed using the first Landau coefficient. It is shown that the subcritical instability can appear in the linearly stable regime. The present bifurcation theory shows that the flow is subcritically unstable to disturbances of long wave-lengths (kx˜0) in the dilute limit, and both the supercritical and subcritical states are possible at moderate densities for the dominant stationary and traveling instabilities for which kx=O(1). We show that the granular plane Couette flow is prone to a plethora of resonances.ootnotetextShukla and Alam, J. Fluid Mech. (submitted, 2010)

  7. 30 CFR 75.1730 - Compressed air; general; compressed air systems.

    Science.gov (United States)

    2010-07-01

    ... 30 Mineral Resources 1 2010-07-01 2010-07-01 false Compressed air; general; compressed air systems... Compressed air; general; compressed air systems. (a) All pressure vessels shall be constructed, installed... Safety and Health district office. (b) Compressors and compressed-air receivers shall be equipped with...

  8. Metal-air batteries with high energy density: Li-air versus Zn-air

    Energy Technology Data Exchange (ETDEWEB)

    Lee, Jang-Soo; Sun, Tai Kim; Cao, Ruiguo; Choi, Nam-Soon; Lee, Kyu Tae; Cho, Jaephil [Interdisciplinary School of Green Energy, Ulsan National Institute of Science and Technology (UNIST), Ulsan (Korea, Republic of); Liu, Meilin [School of Materials Science and Engineering, Georgia Institute of Technology, Atlanta, GA (United States)

    2011-01-01

    In the past decade, there have been exciting developments in the field of lithium ion batteries as energy storage devices, resulting in the application of lithium ion batteries in areas ranging from small portable electric devices to large power systems such as hybrid electric vehicles. However, the maximum energy density of current lithium ion batteries having topatactic chemistry is not sufficient to meet the demands of new markets in such areas as electric vehicles. Therefore, new electrochemical systems with higher energy densities are being sought, and metal-air batteries with conversion chemistry are considered a promising candidate. More recently, promising electrochemical performance has driven much research interest in Li-air and Zn-air batteries. This review provides an overview of the fundamentals and recent progress in the area of Li-air and Zn-air batteries, with the aim of providing a better understanding of the new electrochemical systems. (Copyright copyright 2011 WILEY-VCH Verlag GmbH and Co. KGaA, Weinheim)

  9. Nitrogen fluorescence in air for observing extensive air showers

    CERN Document Server

    Keilhauer, B; Fraga, M; Matthews, J; Sakaki, N; Tameda, Y; Tsunesada, Y; Ulrich, A

    2012-01-01

    Extensive air showers initiate the fluorescence emissions from nitrogen molecules in air. The UV-light is emitted isotropically and can be used for observing the longitudinal development of extensive air showers in the atmosphere over tenth of kilometers. This measurement technique is well-established since it is exploited for many decades by several cosmic ray experiments. However, a fundamental aspect of the air shower analyses is the description of the fluorescence emission in dependence on varying atmospheric conditions. Different fluorescence yields affect directly the energy scaling of air shower reconstruction. In order to explore the various details of the nitrogen fluorescence emission in air, a few experimental groups have been performing dedicated measurements over the last decade. Most of the measurements are now finished. These experimental groups have been discussing their techniques and results in a series of \\emph{Air Fluorescence Workshops} commenced in 2002. At the 8$^{\\rm{th}}$ Air Fluoresc...

  10. Latin American Social Medicine and the Report of the WHO Commission on Social Determinants of Health

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    RAFAEL GONZALEZ GUZMAN

    2009-06-01

    Full Text Available In October 2008 the Latin American Social Medicine Association (ALAMES organized an international workshop entitled “The Social Determinants of Health.” Representatives of ALAMES’ seven regions participated in discussions of the various consultative papers prepared by the working groups of the WHO Commission on the Social Determinants of Health as well as the Commission’s final report. The workshop considered how ALAMES should respond to the work of the Commission. In this paper we summarize the main points outlined in the position paper prepared by the Organizing Committee1 as well as a synopsis of the main contributions made by each of the workshop’s study sections.

  11. THE IMPACT OF GOVERNMENT POLICY IMPLEMENTATION ON THE LIMITATION OF IMPORT CATTLE TO COMPANY’S STRATEGY IN THE FRAMEWORK OF MAINTAINING COMPANY PERFORMANCE

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Marhendra A.V.H.

    2017-11-01

    Full Text Available This research aims to determine the company's strategy in order to maintain the company's performance as a result of import cattle quota restriction. The policy of import cattle restriction imposed by the Indonesian government certainly has a significant impact on cattle importing companies, especially PT Karunia Alam Sentosa Abadi (KASA, Lampung - Indonesia. PT Karunia Alam Sentosa Abadi (KASA enforces various-new business strategies to maintain the company performance from quota import policy. The results of the study show that there are several strategies applied by the company such as Volume to Performance Strategy, Average Daily Gain (ADG improvement, Marketing Network Evaluation, Leasing Company Facilities, and Daily Workforce Reduction.

  12. [Microbial air purity in hospitals. Operating theatres with air conditioning system].

    Science.gov (United States)

    Krogulski, Adam; Szczotko, Maciej

    2010-01-01

    The aim of this study was to show the influence of air conditioning control for microbial contamination of air inside the operating theatres equipped with correctly working air-conditioning system. This work was based on the results of bacteria and fungi concentration in hospital air obtained since 2001. Assays of microbial air purity conducted on atmospheric air in parallel with indoor air demonstrated that air filters applied in air-conditioning systems worked correctly in every case. To show the problem of fluctuation of bacteria concentration more precisely, every sequences of single results from successive measure series were examined independently.

  13. AIRS-only Product on Giovanni for Exploring Up-to-date AIRS Observation and Comparing with AIRS+AMSU Product

    Science.gov (United States)

    Ding, F.; Hearty, T. J., III; Theobald, M.; Vollmer, B.; Wei, J.

    2017-12-01

    The NASA Goddard Earth Sciences Data and Information Services Center (GES DISC) has been the home of processing, archiving, and distribution services for the Atmospheric Infrared Sounder (AIRS) mission since its launch in 2002 for the global observations of the atmospheric state. Giovanni, a web-based application developed by the GES DISC, provides a simple and intuitive way to visualize, analyze, and access vast amounts of Earth science remote sensing data without having to download the data. Most important variables, including temperature and humidity profiles, outgoing longwave radiation, cloud properties, and trace gases, from version 6 AIRS product are available on Giovanni. The AIRS is an instrument suite comprised of a hyperspectral infrared instrument AIRS and two multichannel microwave instruments, the Advanced Microwave Sounding Unit (AMSU) and the Humidity Sounder for Brazil (HSB). As the HSB ceased operation in very early stage of AIRS mission, the AIRS project operates two parallel retrieval algorithms: one using both IR and MW measurements (AIRS+AMSU) and the other using only IR measurements (AIRS-only) for the most time of the mission. The AIRS+AMSU product is better and the variables on Giovanni are from it. However, the generation of AIRS+AMSU product has been suspended since the AMSU instrument anomaly occurred in late 2016. To continue exploring up-to-date AIRS observations, the same set of variables from the AIRS-only product are added on Giovanni by the GES DSIC. This will also support the comparison of AIRS-only with AIRS+AMSU retrievals. In the presentation, we will demonstrate the visualization of AIRS-only product and the plots/statistics of comparison with AIRS+AMSU product using Giovanni.

  14. A new air quality monitoring and early warning system: Air quality assessment and air pollutant concentration prediction.

    Science.gov (United States)

    Yang, Zhongshan; Wang, Jian

    2017-10-01

    Air pollution in many countries is worsening with industrialization and urbanization, resulting in climate change and affecting people's health, thus, making the work of policymakers more difficult. It is therefore both urgent and necessary to establish amore scientific air quality monitoring and early warning system to evaluate the degree of air pollution objectively, and predict pollutant concentrations accurately. However, the integration of air quality assessment and air pollutant concentration prediction to establish an air quality system is not common. In this paper, we propose a new air quality monitoring and early warning system, including an assessment module and forecasting module. In the air quality assessment module, fuzzy comprehensive evaluation is used to determine the main pollutants and evaluate the degree of air pollution more scientifically. In the air pollutant concentration prediction module, a novel hybridization model combining complementary ensemble empirical mode decomposition, a modified cuckoo search and differential evolution algorithm, and an Elman neural network, is proposed to improve the forecasting accuracy of six main air pollutant concentrations. To verify the effectiveness of this system, pollutant data for two cities in China are used. The result of the fuzzy comprehensive evaluation shows that the major air pollutants in Xi'an and Jinan are PM 10 and PM 2.5 respectively, and that the air quality of Xi'an is better than that of Jinan. The forecasting results indicate that the proposed hybrid model is remarkably superior to all benchmark models on account of its higher prediction accuracy and stability. Copyright © 2017 Elsevier Inc. All rights reserved.

  15. Indoor air quality investigation at air-conditioned and non-air-conditioned markets in Hong Kong

    International Nuclear Information System (INIS)

    Guo, H.; Lee, S.C.; Chan, L.Y.

    2004-01-01

    To characterize indoor air quality at the markets in Hong Kong, three non-air-conditioned and two air-conditioned markets were selected for this study. The indoor air pollutants measured included PM 10 (particulate matters with aerodynamic diameter less than 10 μm), total bacteria count (TBC), carbon monoxide (CO), nitric oxide (NO), nitrogen dioxide (NO 2 ) and sulfur dioxide (SO 2 ). The indoor and outdoor concentrations of these target air pollutants at these markets were measured and compared. The effects of air conditioning, temperature/relative humidity variation and different stalls on the indoor air quality were also investigated. The results indicated that all of the average indoor concentrations of PM 10 , TBC, CO and NO 2 at the markets were below the Hong Kong Indoor Air Quality Objectives (HKIAQO) standards with a few exceptions for PM 10 and TBC. The elevated PM 10 concentrations at Hung Hom, Ngau Tau Kok and Wan Chai markets were probably due to the air filtration of outdoor airborne particulates emitted from vehicular exhaust, whereas high concentrations of airborne bacteria at Sai Ying Pun and Tin Shing markets were linked to the use of air conditioning. Correlation analysis demonstrated that indoor bacteria concentrations were correlated with temperature and relative humidity. The operation of air conditioning did not significantly reduce the levels of air pollutants at the markets. However, the higher indoor/outdoor ratios demonstrated that the operation of air conditioning had influence on the levels of bacteria at the markets. It was found that average PM 10 concentration at poultry stalls was higher than the HKIAQO standard of 180 μg/m 3 , and was over two times that measured at vegetable, fish and meat stalls. Furthermore, the concentration of airborne bacteria at the poultry stalls was as high as 1031 CFU/m 3 , which was above the HKIAQO standard of 1000 CFU/m 3 . The bacteria levels at other three stalls were all below the HKIAQO standard

  16. Pure Air`s Bailly scrubber: A four-year retrospective

    Energy Technology Data Exchange (ETDEWEB)

    Manavi, G.B.; Vymazal, D.C. [Pure Air, Allentown, PA (United States); Sarkus, T.A. [Dept. of Energy, Pittsburgh, PA (United States)

    1997-12-31

    Pure Air`s Advanced Flue Gas Desulfurization (AFGD) Clean Coal Project has completed four highly successful years of operation at NIPSCO`s Bailly Station. As part of their program, Pure Air has concluded a six-part study of system performance. This paper summarizes the results of the demonstration program, including AFGD performance on coals ranging from 2.0--2.4% sulfur. The paper highlights novel aspects of the Bailly facility, including pulverized limestone injection, air rotary sparger for oxidation, wastewater evaporation system and the production of PowerChip{reg_sign} gypsum. Operations and maintenance which have led to the facility`s notable 99.47% availability record are also discussed. A project company, Pure Air on the Lake Limited Partnership, owns the AFGD facility. Pure Air was the turn key contractor and Air Products and Chemicals, Inc. is the operator of the AFGD system.

  17. Heat Recovery Ventilation for Housing: Air-to-Air Heat Exchangers.

    Science.gov (United States)

    Corbett, Robert J.; Miller, Barbara

    The air-to-air heat exchanger (a fan powered ventilation device that recovers heat from stale outgoing air) is explained in this six-part publication. Topic areas addressed are: (1) the nature of air-to-air heat exchangers and how they work; (2) choosing and sizing the system; (3) installation, control, and maintenance of the system; (4) heat…

  18. Pola Proses Penyebaran dan Penerimaan Informasi Teknologi Kamera DSLR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sidiq Setyawan

    2017-10-01

    Full Text Available Abstrak   Kamera DSLR sebagai sebuah produk inovasi memiliki cara tersendiri untuk dapat diterima dan diadopsi oleh sebuah sistem sosial khususnya fotografer non profesional di Kota Solo. Difusi inovasi menjelaskan secara sistematis bagaimana sebuah produk inovasi DSLR disebarluaskan dan diterima oleh golongan inovasi di dalamnya. Sebagai sebuah bentuk komunikasi khusus, dalam teori difusi inovasi terdapat dua pokok utama kajian komunikasi, yakni bagaimana seorang komunikator maupun komunikan dalam golongan inovasi bertindak untuk menyebarkan pesan dan menerima pesan. Kedua pokok bahasan ini yang menjadi kunci bagaimana sebuah produk inovasi mampu efektif disebarkan dan diterima (diadopsi oleh golongan inovasi di dalamnya. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskiptif kualitatif. Peneliti menggunakan metode studi kasus. Studi kasus cocok digunakan bila penelitian berkenaan dengan how dan why. Peneliti menjabarkan hasil dari penelitian yang dilakukan dalam bentuk narasi. Sampel dari populasi yang diambil melalui proses teknik cuplikan dengan maximum variation sampling atau pengambilan sampel variasi maksimum. Selain menggunakan teknik sampel variasi maksimum, peneliti menggunakan teknik cuplikan snowball sampling. Peneliti mengambil sampel fotografer non profesional di Kota Solo. Teknik pengumpulan data melalui in-depth interview (wawancara mendalam dan observasi lingkungan terhadap sampel penelitian. Untuk validasi data, peneliti menggunakan triangulasi sumber Hasil penelitian ini menunjukan bahwa memiliki memiliki karakteristik dan saluran komunikasi komunikasi tersendiri ketika mereka menerima informasi mengenai inovasi dan memutuskan untuk mengadopsi teknologi tersebut. Hal ini misalnya bisa dilihat dari pemilihan media dalam berkomunikasi dan menggunakan berbagai media untuk referensi mengumpulkan informasi terkait dengan inovasi.   Kata kunci: difusi inovasi, innovator, early adopter, early majority, late majority, pola komunikasi.

  19. Analisis Finansial Dan Strategi Pengembangan Usaha Serat Kelapa (Coco Fiber)

    OpenAIRE

    Sitohang, Adolf Paskaris

    2016-01-01

    Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana proses produksi usaha serat kelapa, untuk menganalisis usaha serat kelapa (coco fiber) di Kecamatan Batang Kuis sudah layak atau tidak, untuk menjelaskan strategi pengembangan yang cocok untuk usaha serat kelapa (coco fiber) di Kecamatan Batang Kuis. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara secara purposive (sengaja) dan metode pengambilan sampel adalah purposive sampling dengan pertimbangan bahwa responden/sampel penelitian adalah ...

  20. Studi Perilaku Masyarakat Tentang Penanganan Sampah di Tinjau dari Aspek 3r di Lingkungan Perumahan Cendana Kelurahan Dulalowo Kecamatan Kota Tengah Tahun2012

    OpenAIRE

    Laysa, Sukmawati

    2012-01-01

    Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai perilaku masyarakat tentang penanganan sampah[ ditinjau dari aspek 3R di lingkungan Perumahan Cendana. Pengambilan sampel dilakukan secara non random dengan teknik sampling jenuh, dengan jumlah sampel merupakan keseluruhan populasi yaitu 28 rumah. Data yang diperoleh dianalisis secara univariat dengan menggambarkan masing-masing variabel melalui penskoran dan persentase pada variabel yang di...

  1. Hubungan Self-esteem dan Penggunaan Media Sosial Instagram dengan Perilaku Narsisme di Kalangan Siswa Kelas VIII Smpk Penabur Bintaro Jaya

    OpenAIRE

    Wibowo, Yonatan; Silaen, Sondang Maria J

    2018-01-01

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan self-esteem dan penggunaanmedia sosial Instagram dengan perilaku narsisme di kalangan siswa kelas VIII SMPK Penabur Bintaro Jaya.Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel, yaitu perilaku narsisme sebagai variabel terikat serta self-esteem danpenggunaan media sosial Instagram sebagai variabel bebas. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelasdelapan tahun pelajaran 2016/2017. Teknik pengambilan sampel dalam penelitia...

  2. Prinsip termodinamika dalam proses pendinginan sperma sapi (semen) beku

    OpenAIRE

    Kholifah, Kholifah; Bahari Nurdin, Wira; Harimei, Bambang; Yusuf, Muhammad

    2016-01-01

    Telah dilakukan penelitian prinsip termodinamika dalam proses pendinginan sperma sapi (semen) beku. Sperma sapi (semen) sebagai sampel utama dan besi sebagai sampel pembanding. Nitrogen cair sebagai bahan pendingin untuk membekukan semen dalam tangki kriogenik. Motility Analysis Semen dilakukan untuk mengetahui gerakan massa atau kualitas semen. Hasil Motility Analysis Semen menggunakan mikroskop menunjukkan bahwa semen Messi memiliki kualitas yang baik dengan gerakan massa (+++) dan semen Ro...

  3. PENGARUH ROLE CONFLICT, ROLE AMBIGUITY, SELF-EFFICACY, SENSITIFITAS ETIKA PROFESI, GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA AUDITOR DENGAN EMOTIONAL QUOTIENT SEBAGAI VARIABEL MODERATING

    OpenAIRE

    Meilda Wiguna

    2015-01-01

    Abstrak: Penelitian ini menguji pengaruh role stress, role ambiguity, self-efficacy, sensitifitas etika profesi, gaya kepemimpinan terhadap kinerja auditor dengan emotional quotient sebagai variabel moderating. Responden dalam penelitian ini adalah para auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik di Pekanbaru, Batam, Medan.Jumlah auditor yang menjadi sampel penelitian ini adalah 145 auditor dari 29 Kantor Akuntan Publik. Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah purposi...

  4. Pengaruh Role Conflict, Role Ambiguity, Self-efficacy, Sensitifitas Etika Profesi, Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Auditor dengan Emotional Quotient sebagai Variabel Moderating

    OpenAIRE

    Wiguna, Meilda

    2014-01-01

    : Penelitian ini menguji pengaruh role stress, role ambiguity, self-efficacy, sensitifitas etika profesi, gaya kepemimpinan terhadap kinerja auditor dengan emotional quotient sebagai variabel moderating. Responden dalam penelitian ini adalah para auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik di Pekanbaru, Batam, Medan.Jumlah auditor yang menjadi sampel penelitian ini adalah 145 auditor dari 29 Kantor Akuntan Publik. Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah purposive samp...

  5. Strength of smoke-free air laws and indoor air quality.

    Science.gov (United States)

    Lee, Kiyoung; Hahn, Ellen J; Robertson, Heather E; Lee, Seongjik; Vogel, Suzann L; Travers, Mark J

    2009-04-01

    Smoke-free air laws have been implemented in many Kentucky communities to protect the public from the harmful effects of secondhand smoke exposure. The impact of different strengths of smoke-free air laws on indoor air quality was assessed. Indoor air quality in hospitality venues was assessed in seven communities before and after comprehensive smoke-free air laws and in two communities only after partial smoke-free air laws. One community was measured three times: before any smoke-free air law, after the initial partial law, and after the law was strengthened to cover all workplaces and public places with few exemptions. Real-time measurements of particulate matters with 2.5 mum aerodynamic diameter or smaller (PM(2.5)) were obtained. When comprehensive smoke-free air laws were implemented, indoor PM(2.5) concentrations decreased significantly from 161 to 20 microg/m3. In one community that implemented a comprehensive smoke-free law after initially passing a partial law, indoor PM(2.5) concentrations were 304 microg/m3 before the law, 338 microg/m3 after the partial law, and 9 microg/m3 after the comprehensive law. The study clearly demonstrated that partial smoke-free air laws do not improve indoor air quality. A significant linear trend indicated that PM(2.5) levels in the establishments decreased with fewer numbers of burning cigarettes. Only comprehensive smoke-free air laws are effective in reducing indoor air pollution from secondhand tobacco smoke.

  6. Air Abrasion

    Science.gov (United States)

    ... Chapters What Is Air Abrasion? What Happens? The Pros and Cons Will I Feel Anything? Is Air ... will perform any procedures that use air-abrasion technology. Ask your dentist if he or she uses ...

  7. The urban air; L'air de la ville

    Energy Technology Data Exchange (ETDEWEB)

    NONE

    2002-07-01

    This paper presents the abstracts of conferences proposed during the meeting on the urban air, organized by the French Meteorological Society in november 2002. These conferences dealt with the air quality monitoring, the public health impacts, the air pollution in function of the meteorological effects, the pollutants, the main factors of the air quality and the models of the meteorology. (A.L.B.)

  8. Tingkat Ketergantungan, Kompleksitas Pemerintah, dan Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Tiara Pandansari

    2016-12-01

      Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat pengungkapan dalam laporan keuangan pemerintah daerah di Jawa Tengah, serta menguji dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhinya. Tingkat pengungkapan diukur dengan menggunakan Modified LGA Index, sedangkan sebagai variabel bebas yang digunakan adalah tingkat ketergantungan daerah, dan kompleksitas pemerintahan. Sampel penelitian ini dipilih menggunakan purposive sampling method, sehingga diperoleh ukuran sampel yaitu 32 laporan keuangan pemerintah daerah. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat pengungkapan pada masing-masing sampel. Rata-rata nilai pengungkapan sebesar 58,46  persen. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa tingkat ketergantungan terhadap Dana Alokasi Umum dan tingkat ketergantungan terhadap Dana Bagi Hasil berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan,  tingkat ketergantungan terhadap Dana Alokasi Khusus, dan kompleksitas pemerintah tidak berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan dalam laporan keuangan pemerintah daerah.

  9. Released air during vapor and air cavitation

    Energy Technology Data Exchange (ETDEWEB)

    Jablonská, Jana, E-mail: jana.jablonska@vsb.cz; Kozubková, Milada, E-mail: milada.kozubkova@vsb.cz [VŠB-Technical University of Ostrava, Faculty of Mechanical Engineering, Department of Hydromechanics and Hydraulic Equipment, 17. listopadu 15, 708 33 Ostrava-Poruba (Czech Republic)

    2016-06-30

    Cavitation today is a very important problem that is solved by means of experimental and mathematical methods. The article deals with the generation of cavitation in convergent divergent nozzle of rectangular cross section. Measurement of pressure, flow rate, temperature, amount of dissolved air in the liquid and visualization of cavitation area using high-speed camera was performed for different flow rates. The measurement results were generalized by dimensionless analysis, which allows easy detection of cavitation in the nozzle. For numerical simulation the multiphase mathematical model of cavitation consisting of water and vapor was created. During verification the disagreement with the measurements for higher flow rates was proved, therefore the model was extended to multiphase mathematical model (water, vapor and air), due to release of dissolved air. For the mathematical modeling the multiphase turbulence RNG k-ε model for low Reynolds number flow with vapor and air cavitation was used. Subsequently the sizes of the cavitation area were verified. In article the inlet pressure and loss coefficient depending on the amount of air added to the mathematical model are evaluated. On the basis of the approach it may be create a methodology to estimate the amount of released air added at the inlet to the modeled area.

  10. Air

    International Nuclear Information System (INIS)

    Gugele, B.; Scheider, J.; Spangl, W.

    2001-01-01

    In recent years several regulations and standards for air quality and limits for air pollution were issued or are in preparation by the European Union, which have severe influence on the environmental monitoring and legislation in Austria. This chapter of the environmental control report of Austria gives an overview about the legal situation of air pollution control in the European Union and in specific the legal situation in Austria. It gives a comprehensive inventory of air pollution measurements for the whole area of Austria of total suspended particulates, ozone, volatile organic compounds, nitrogen oxides, sulfur dioxide, carbon monoxide, heavy metals, benzene, dioxin, polycyclic aromatic hydrocarbons and eutrophication. For each of these pollutants the measured emission values throughout Austria are given in tables and geographical charts, the environmental impact is discussed, statistical data and time series of the emission sources are given and legal regulations and measures for an effective environmental pollution control are discussed. In particular the impact of fossil-fuel power plants on the air pollution is analyzed. (a.n.)

  11. Air pollution and the school air environment

    OpenAIRE

    Fsadni, Peter; Montefort, Stephen

    2015-01-01

    There is growing concern about the association of school indoor air quality (SIAQ) with asthma, rhinitis, and rhinoconjunctivitis. Students and school staff deserve the highest standards of school air quality to ensure a safe and productive environment for our children’s education. Existing studies highlight the presence of several air pollutants present within school classrooms that have a direct association with poor health and poor student performance. Very little data exist ab...

  12. Advances in Understanding Air Pollution and Cardiovascular Diseases: The Multi-Ethnic Study of Atherosclerosis and Air Pollution (MESA Air)

    Science.gov (United States)

    Kaufman, Joel D.; Spalt, Elizabeth W.; Curl, Cynthia L.; Hajat, Anjum; Jones, Miranda R.; Kim, Sun-Young; Vedal, Sverre; Szpiro, Adam A.; Gassett, Amanda; Sheppard, Lianne; Daviglus, Martha L.; Adar, Sara D.

    2016-01-01

    The Multi-Ethnic Study of Atherosclerosis and Air Pollution (MESA Air) leveraged the platform of the MESA cohort into a prospective longitudinal study of relationships between air pollution and cardiovascular health. MESA Air researchers developed fine-scale, state-of-the-art air pollution exposure models for the MESA Air communities, creating individual exposure estimates for each participant. These models combine cohort-specific exposure monitoring, existing monitoring systems, and an extensive database of geographic and meteorological information. Together with extensive phenotyping in MESA—and adding participants and health measurements to the cohort—MESA Air investigated environmental exposures on a wide range of outcomes. Advances by the MESA Air team included not only a new approach to exposure modeling but also biostatistical advances in addressing exposure measurement error and temporal confounding. The MESA Air study advanced our understanding of the impact of air pollutants on cardiovascular disease and provided a research platform for advances in environmental epidemiology. PMID:27741981

  13. Kosmologis Tetabuhan dalam Upacara Ngaben

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    I Nyoman Cau Arsana

    2015-03-01

    Full Text Available Penelitian ini difokuskan pada dua hal, yaitu: (1 mendeskripsikan hubungan musik dan ritual melalui penggunaan tetabuhan dalam upacara ngaben dan (2 menemukan aspek-aspek kosmologis tetabuhan dalam upacara ngaben. Penelitian ini menggunakan perspektif etnomusikologis dipadukan dengan konsep agama dan filsafat bunyi yang tertuang dalam lontar Prakempa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat erat antara tetabuhan dan upacara ngaben yang teraplikasi lewat penggunaan tetabuhan dalam prosesi upacara ngaben. Penggunaan tetabuhan dalam upacara ngaben berkaitan erat dengan aspek-aspek kosmologis. Suara yang dijadikan dasar dari nada-nada gamelan Bali adalah suara (bunyi yang keluar dari alam. Suara tersebut digabungkan menjadi sepuluh suara yaitu panca suara patut pelog dan panca suara patut slendro yang menyebar ke seluruh penjuru alam. Tetabuhan dalam upacara ngaben, melalui jalinan nada-nada merupakan manifestasi dari pemujaan kepada ista dewata sebagai cermin konsep keseimbangan mikrokosmos, makrokosmos, dan metakosmos.   Penelitian ini difokuskan pada dua hal, yaitu: (1 mendeskripsikan hubungan musik dan ritual melalui penggunaan tetabuhan dalam upacara ngaben dan (2 menemukan aspek-aspek kosmologis tetabuhan dalam upacara ngaben. Penelitian ini menggunakan perspektif etnomusikologis dipadukan dengan konsep agama dan filsafat bunyi yang tertuang dalam lontar Prakempa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat erat antara tetabuhan dan upacara ngaben yang teraplikasi lewat penggunaan tetabuhan dalam prosesi upacara ngaben. Penggunaan tetabuhan dalam upacara ngaben berkaitan erat dengan aspek-aspek kosmologis. Suara yang dijadikan dasar dari nada-nada gamelan Bali adalah suara (bunyi yang keluar dari alam. Suara tersebut digabungkan menjadi sepuluh suara yaitu panca suara patut pelog dan panca suara patut slendro yang menyebar ke seluruh penjuru alam. Tetabuhan dalam upacara ngaben, melalui jalinan nada

  14. Kualitas Pengeringan Kayu Mahoni pada Berbagai Variasi Kerapatan Incising dengan Dua Skedul Pengeringan Suhu tinggi

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Tomy Listyanto

    2016-11-01

    Full Text Available Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh interaksi variasi kerapatan incising dan dua skedul pengeringan terhadap kecepatan dan cacat-cacat pengeringan kayu mahoni, serta mengetahui pengaruh variasi kerapatan incising terhadap kekuatan lengkung statik kayu mahoni yang telah dikeringkan. Tiga pohon mahoni (Swietenia mahagony berdiameter 300-350 mm ditebang dan selanjutnya dibelah dan dibuat menjadi balok dengan ukuran 60 mm × 100 mm dengan panjang 500 mm untuk dijadikan sampel pengeringan. Di antara masing-masing bagian tersebut, dibuat sampel ukuran 20 mm × 20 mm × 25 mm, yang digunakan untuk penentu kadar air awal dan distribusinya. Sampel pengeringan selanjutnya dibagi menjadi 5 variasi kerapatan incising, yaitu 0 lubang/m2 (tanpa incising, 1000 lubang/m2, 2000 lubang/m2, 3000 lubang/m2, dan 4000 lubang/m2. Setiap variasi kerapatan incising selanjutnya akan dikeringkan dengan 2 skedul pengeringan, yaitu suhu pengeringan 100°C sampai tercapai kadar air akhir 12% dan suhu 60°C pada 8 jam pertama dan selanjutnya dilanjutkan 100°C, sampai tercapai kadar air akhir 12%. Paramater yang diamati adalah kecepatan pengeringan, cacat retak permukaan, dan distribusi kadar air akhir. Hasil analisis menunjukkan bahwa kerapatan incising 3000-4000 lubang/m2 memberikan pengaruh yang cukup nyata di dalam mempercepat proses pengeringan dan distribusi kadar air akhir. Skedul pengeringan dan variasi kerapatan incising tidak berpengaruh pada retak permukaan. Pra perlakuan incising sampai batas 4000 lubang/m2 ini dapat diterapkan untuk mempercepat proses pengeringan dengan penurunan nilai modulus elastisitas dan modulus patah yang tidak berbeda nyata. Kata kunci: incising, pengeringan suhu tinggi, mahoni, lengkung statik, skedul pengeringan   Drying Quality of Mahoni Wood in Various Incising Densities and Two High Temperature-Drying Schedules Abstract The aims of this research were to investigate the effects of interaction

  15. Air Baltic: Estonian Air on nurka surutud / Teele Tammeorg

    Index Scriptorium Estoniae

    Tammeorg, Teele

    2010-01-01

    Air Balticu asepresidendi Janis Vanagsi hinnangul on Estonian Air aastaid jätnud tähelepanuta oma peamised turismiturud ning on praegu halvas seisus. Air Baltic on endiselt huvitatud Estonian Airi ostust. Majandus- ja kommunikatsiooniminister Juhan Partsi seisukoht

  16. FAKTOR RISIKO KEJADIAN PREEKLAMPSIA PADA IBU HAMIL DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2014

    OpenAIRE

    Dien Gusta Anggraini Nursal; Pratiwi Tamela; Fitrayeni Fitrayeni

    2017-01-01

    Preeklampsia merupakan penyakit yang disebabkan kehamilan dan penyebab kematian maternal. Angka kejadian preeklampsia di RSUP. DR. M. Djamil Padang Tahun 2014 adalah 20,14%. Tujuan penelitian ini mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian preeklampsia pada ibu hamil di RSUP DR. M. Djamil Padang tahun 2014. Jenis penelitian observasional analitik dengan rancangan kasus kontrol. Jumlah sampel 34 kasus dan 34 kontrol, perbandingan 1:1. Pengambilan sampel menggunakan teknik systema...

  17. Faktor Risiko Kejadian Preeklampsia pada Ibu Hamil di Rsup Dr. M. Djamil Padang Tahun 2014

    OpenAIRE

    Nursal, Dien Gusta Anggraini; Tamela, Pratiwi; Fitrayeni, Fitrayeni

    2015-01-01

    Preeklampsia merupakan penyakit yang disebabkan kehamilan dan penyebab kematian maternal. Angka kejadian preeklampsia di RSUP. DR. M. Djamil Padang Tahun 2014 adalah 20,14%. Tujuan penelitian ini mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian preeklampsia pada ibu hamil di RSUP DR. M. Djamil Padang tahun 2014. Jenis penelitian observasional analitik dengan rancangan kasus kontrol. Jumlah sampel 34 kasus dan 34 kontrol, perbandingan 1:1. Pengambilan sampel menggunakan teknik systema...

  18. PENGARUH ELECTRONIC WORD OF MOUTH PADA CITRA MEREK DAN NIAT BELI PADA WARUNK UPNORMAL

    OpenAIRE

    Siswanto, Mita

    2017-01-01

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh electronic word of mouth pada citra merek dan niat beli pada Warunk Upnormal. Penelitian ini mengambil responden mahasiswa yang ada di Yogyakarta. Jumlah sampel yang valid dan dipakai dalam penelitian ini adalah 202 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive random sampling, dengan pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner online. Data dianalisis menggunakan regresi linier sederhana, dan analisis regresi...

  19. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Menulis Teks Eksposisi Oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Babalan Tahun Pembelajaran 2013/2014

    OpenAIRE

    ulfa, warni atul

    2013-01-01

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap kemampuan menulis teks eksposisi oleh siswa kelas X SMA Negeri 1 Babalan tahun pembelajaran 2013/2014. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Babalan, yang berjumlah 200 orang dan yang menjadi sampel penelitian sebanyak 40 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara menentukan satu kelas yang dijadikan wakil populasi dengan menggunakan teknik Random Sampling...

  20. Hubungan Beberapa Faktor Sosial Ekonomi Dengan Sikap Petani Cabai Merah Terhadap Teknologi Pembuatan Pupuk Bokashi.

    OpenAIRE

    Samosir, Lenny Dinamaria

    2011-01-01

    Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara kelompok atas dasar kelompok petani peserta pelatihan pembuatan pupuk bokashi dan nonpeserta pelatihan pembuatan pupuk bokashi yang diusahan pada lahan cabai sebanyak 22 sampel. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1. Sikap petani cabai terhadap teknologi pembuatan bokashi di Desa Sondi Raya adalah positif yaitu dari 22 orang petani cabai, 13 orang (59,09 %) memiliki sikap positif dan 9 orang (40,91 %) mem...

  1. The effects of landscaping on the residential cooling energy

    Science.gov (United States)

    Misni, A.

    2018-02-01

    This paper examines the effectiveness of landscaping on the air-conditioning energy saving of houses in a tropical environment. This case study involved looking at the construction and landscaping of three single-family houses in three sections of Shah Alam, Selangor, Malaysia. The houses ranged in age from 5 to 30 years old, which provided different examples of construction and maturity levels of the surrounding landscaping. Landscaping affects the thermal performance as well as on the air-conditioning energy of houses, in how it provides shade, channels wind, and evapotranspiration. While the construction of the three houses was similar, they were different in size and design, including their landscape design. These houses were chosen because they are representative of single-family tropical houses and landscaping styles in Malaysia since 30 years ago. Three houses were chosen; the 30-year-old house, the 10-year-old house, and the 5-year-old house. In a tropical country, landscaping is used to reduce the effects of the hot and humid climate. The houses spent 15-45% of the electricity cost on cooling. These results were influenced by human factors and the surrounding landscaping. Every type of vegetation, such as trees, grass, shrubs, groundcover, and turf, contributes to reducing air temperatures near the house and providing evaporative cooling.

  2. Oxidation and reduction of pyridine nucleotides in alamethicin-permeabilized plant mitochondria

    DEFF Research Database (Denmark)

    Johansson, F.I.; Michalecka, A.M.; Møller, I.M.

    2004-01-01

    method to permearbilize mitochondria and study the highly branched electron-transport chain in potato tuber (Solanum tuberosum) and pea leaf (Pisum sativum) mitochondria. We show that AlaM permeabilized the inner membrane of plant mitochondria to NAD(P)H, allowing the quantification of internal NAD......M-treated mitochondria was much higher than what has been previously measured by other techniques. Our results also show a difference in substrate specificities for complex I in mitochondria as compared with inside-out submitochondrial particles. AlaM facilitated the passage of cofactors to and from the mitochondrial...... environment not only in plant mitochondria but also in other membrane-enclosed compartments, such as intact cells, chloroplasts and peroxisomes....

  3. Air leakage control in chief tunnel of uranium mines using air screen

    International Nuclear Information System (INIS)

    Xiao Gengsheng

    1987-01-01

    In this paper the results of air leakage control are described using air screen in the chief tunnels of some uranium mines. The air leakage decreases by 79-91% after using air screen. On the basis of mathematical treatment, the formulas for calculating the air resistance efficiency of air screen are presented

  4. Air Conditioner/Dehumidifier

    Science.gov (United States)

    1986-01-01

    An ordinary air conditioner in a very humid environment must overcool the room air, then reheat it. Mr. Dinh, a former STAC associate, devised a heat pipe based humidifier under a NASA Contract. The system used heat pipes to precool the air; the air conditioner's cooling coil removes heat and humidity, then the heat pipes restore the overcooled air to a comfortable temperature. The heat pipes use no energy, and typical savings are from 15-20%. The Dinh Company also manufactures a "Z" coil, a retrofit cooling coil which may be installed on an existing heater/air conditioner. It will also provide free hot water. The company has also developed a photovoltaic air conditioner and solar powered water pump.

  5. Analysis of air safety in the European system of air traffic

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    О.Є. Луппо

    2008-04-01

    Full Text Available  Article describes air traffic safety provision requirements in the Air Traffic Management system of Europe. Consideration of air traffic variation which affecting the air traffic management operations have been reviewed.

  6. Advanced Architectures and Relatives of Air Electrodes in Zn–Air Batteries

    Science.gov (United States)

    Pan, Jing; Xu, Yang Yang; Yang, Huan; Dong, Zehua; Liu, Hongfang

    2018-01-01

    Abstract Zn–air batteries are becoming the promising power sources for portable and wearable electronic devices and hybrid/electric vehicles because of their high specific energy density and the low cost for next‐generation green and sustainable energy technologies. An air electrode integrated with an oxygen electrocatalyst is the most important component and inevitably determines the performance and cost of a Zn–air battery. This article presents exciting advances and challenges related to air electrodes and their relatives. After a brief introduction of the Zn–air battery, the architectures and oxygen electrocatalysts of air electrodes and relevant electrolytes are highlighted in primary and rechargeable types with different configurations, respectively. Moreover, the individual components and major issues of flexible Zn–air batteries are also highlighted, along with the strategies to enhance the battery performance. Finally, a perspective for design, preparation, and assembly of air electrodes is proposed for the future innovations of Zn–air batteries with high performance. PMID:29721418

  7. Hazardous Air Pollutants

    Science.gov (United States)

    ... Search Main menu Environmental Topics Air Bed Bugs Chemicals and Toxics Environmental Information by Location Greener Living Health Land, ... regulate toxic air pollutants, also known as air toxics, from categories of industrial facilities in two phases . About Hazardous Air Pollutants ...

  8. Air Leakage Rates in Typical Air Barrier Assemblies

    Energy Technology Data Exchange (ETDEWEB)

    Hun, Diana E. [Oak Ridge National Lab. (ORNL), Oak Ridge, TN (United States); Atchley, Jerald Allen [Oak Ridge National Lab. (ORNL), Oak Ridge, TN (United States); Childs, Phillip W. [Oak Ridge National Lab. (ORNL), Oak Ridge, TN (United States)

    2016-11-01

    Estimates for 2010 indicate that infiltration in residential buildings was responsible for 2.85 quads of energy (DOE 2014), which is about 3% of the total energy consumed in the US. One of the mechanisms being implemented to reduce this energy penalty is the use of air barriers as part of the building envelope. These technologies decrease airflow through major leakage sites such as oriented strand board (OSB) joints, and gaps around penetrations (e.g., windows, doors, pipes, electrical outlets) as indicated by Hun et al. (2014). However, most air barrier materials do not properly address leakage spots such as wall-to-roof joints and wall-to-foundation joints because these are difficult to seal, and because air barrier manufacturers usually do not provide adequate instructions for these locations. The present study focuses on characterizing typical air leakage sites in wall assemblies with air barrier materials.

  9. RANCANG BANGUN PULSE OXIMETRY MENGGUNAKAN ARDUINO SEBAGAI DETEKSI KEJENUHAN OKSIGEN DALAM DARAH

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Umi Salamah

    2016-12-01

    Full Text Available Kekurangan atau kelebihan oksigen dalam darah akan menimbulkan penyakit dan gangguan kerja tubuh. Pada tingkat tertentu, penyakit tersebut dapat meninbulkan resiko kematian. Oleh karena itu, informasi tentang kejenuhan oksigen dalam darah menjadi hal yang penting untuk dideteksi. Salah satu insturmentasi yang digunakan untuk memantau kejenuhan oksigen dalam darah adalah dengan pulse oximetry. Dalam penelitian ini dirancang bangun pulse oximetry berbasis personal computer menggunakan LED merah dan inframerah sebagai sumber cahaya sedang sensor cahaya yang digunakan adalah fotodioda. Pulse oximetry yang dirancang adalah instrumentasi non invasive yang mana driver LED diletakkan pada ujung jari. Cahaya LED yang terserap jari akan menjadi sinyal yang diumpankan ke fotodioda yang selanjutnya sinyal tersebut akan diubah menjadi sinyal digital oleh Arduino dan diproses lebih lanjut oleh personal computer untuk menampilkan grafik pulse oximetry tersebut. Perangkat lunak untuk mengolah data keluaran Arduino menggunakan Delphi 7, Microsoft Exel dan Mat Lab sebagai perangkat lunaknya. Hasil penelitian ini diperoleh sinyal Photopletysmography (PPG Ujung Jari yang representatif  dengan sinyal PPG referensi. Pengujian pulse oximetry yang telah dirancang adalah 16 dengan sampel uji random. Dari sampel tersebut, diperoleh 13 sampel uji berada pada prosentase kejenuhan oksigen normal dan 3 sampel uji berada pada prosentase kejenuhan oksigen tidak normal.

  10. Prinsip Kehati-Hatian di Bidang Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Maluku

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    La Ode Angga

    2017-06-01

    Full Text Available Prinsip Kehati-Hatian di Bidang Pengelolaan Lingkungan Hidup dalamPeraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Maluku bertujuan untuk mengetahui hakekat prinsip kehati-hatian dalam Rencana Tata Ruang Wilayah di Provinsi Maluku.Penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif, yaitu penelitian yang dilakukan terhadap azas-azas hukum, kaedah-kaedah hukum dalam arti nilai (norma peraturan hukum konkrit dan sistem hukum.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekaan filosofis (philosophicalapproach, pendekatan konseptual (conseptual approach, pendekatan perundang-undangan (statute approach. Hasil yang diperoleh bahwa prinsip kehati-hatian dalam Perda RTRW Provinsi Maluku No. 16 Tahun 2013 dilakukan pencegahan secara dini, pencegahan antisipatif, kehati-hatian (Prudential Principles terhadap perlindungan dan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup serta penataan ruang. Filosofis pengaturan prinsip kehati-hatian dalam Perda RTRW Provinsi Maluku bahwa mengingat fungsi ruang sebagai tempat manusia dan makhluk hidup lain, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya, pada dasarnya ketersediaannya tidak tak terbatas. Berkaitan itu untuk mewujudkan rencana tata ruang wilayah Provinsi Maluku yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan perlu dilakukan rencana tata ruang wilayah yang dapat mengharmonisasi lingkungan alam dan lingkungan buatan  mampu mewujudkan keterpaduan penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan, serta dapat memberikan perlindungan terhadap fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan hidup akibat pemanfaatan ruang. 

  11. POLA PERMUKIMAN TEPIAN AIR, STUDI KASUS: DESA SEPUK LAUT, PUNGUR BESAR DAN TANJUNG SALEH KECAMATAN SUNGAI KAKAP, KABUPATEN KUBU RAYA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Jawas Dwijo Putro

    2015-01-01

    Full Text Available Proses terbentuknya lingkungan permukiman dimungkinkan karena adanya proses penciptaan lingkungan hunian sebagai wadah fungsional yang menampung segala kebutuhan manusia dan dilandasi oleh pola aktifitas serta merupakan hasil interaksi antara manusia atau kelompok masyarakat dengan setting (rona lingkungan baik bersifat fisik maupun non fisik (sosial budaya. Manusia dalam menempati lingkungan huniannya disesuaikan dengan preferensi lingkungan yang menyangkut pemahaman karakteristik alam dan manusia serta hubungan timbal baliknya. Penyesuaian ini memunculkan konsep bermukim yang memperlihatkan cara masyarakat beradaptasi dengan lingkungan dan membentuk pola permukiman. Seperti halnya yang dibahas dalam penelitian ini dengan mengambil kasus masyarakat di tiga desa yaitu ; Desa Sepuk Laut, Desa Tanjung Saleh, dan Desa Punggur Besar Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya, yang beradaptasi dengan lingkungan dan membentuk pola pemukiman pada kawasan tepian air. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa pola permukiman yang terbentuk pada tiga desa diatas mengacu pada tahapan perkembangan kawasan pinggiran sungai atau air, struktur pola permukiman kawasan yang linier, orientasi kearah tepian air, kepadatan dan kualitas bangunan, serta topografi tepian air   The process of settlements formation was possibly made by the process of creating dwelling environment as a functional space that accommodate all human needs, These condition are based on the patterns of activity and interaction between people or society with the their environmen setting; both physical and non-physical (social and cultural. In occupied their environment, humans are adapt  to the  environment  preferences  concerning their understanding  to  the natural  characteristics  and  vice-versa.  This adaptation  led to  the concept of  living  that shows  how  people adapt  to the environment  and  creating  their settlement patterns. This study used case

  12. The results of air treatment process modeling at the location of the air curtain in the air suppliers and ventilation shafts

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Nikolaev Aleksandr

    2017-01-01

    Full Text Available In the existing shaft air heater installations (AHI, that heat the air for air suppliers in cold seasons, a heater channel is used. Some parts of the air from the heater go to the channel, other parts are sucked through a pithead by the general shaft pressure drawdown formed by the main ventilation installation (MVI. When this happens, a mix of two air flows leads to a shaft heat regime violation that can break pressurization of intertubular sealers. The problem of energy saving while airing underground mining enterprises is also very important. The proposed solution of both tasks due to the application of an air curtain is described in the article. In cold seasons the air treatment process should be used and it is offered to place an air curtain in the air suppliers shaft above the place of interface of the calorifer channel to a trunk in order to avoid an infiltration (suction of air through the pithead. It’s recommended to use an air curtain in a ventilation shaft because it reduces external air leaks thereby improving energy efficiency of the MVI work. During the mathematical modeling of ventilation and air preparation process (in SolidWorks Flowsimulation software package it was found out that the use of the air curtain in the air supply shaft can increase the efficiency of the AHI, and reduce the electricity consumption for ventilation in the ventilation shaft.

  13. Experimental analysis of indoor air quality improvement achieved by using a Clean-Air Heat Pump (CAHP) air-cleaner in a ventilation system

    DEFF Research Database (Denmark)

    Sheng, Ying; Fang, Lei; Nie, Jinzhe

    2017-01-01

    This study investigated the air purification effect of a Clean-Air Heat Pump (CAHP) air-cleaner which combined a silica gel rotor with a heat pump to achieve air cleaning, heating and ventilation in buildings. The experiments were conducted in a field laboratory and compared a low outdoor air...... supply rate with CAHP air purification of recirculated air with three different outdoor air supply rates without recirculation or air cleaning. Sensory assessments of perceived air quality and chemical measurements of TVOC concentration were used to evaluate the air-cleaning performance of the CAHP....... The results of the experiment showed that the operation of the CAHP significantly improved the perceived air quality in a room polluted by both human bio-effluents and building materials. At the outdoor airflow rate of 2 L/s per person, the indoor air quality with CAHP was equivalent to what was achieved...

  14. KERENTANAN KAWASAN TEPI AIR TERHADAP KENAIKAN PERMUKAAN AIR LAUT Kasus Kawasan Tepi Air Kota Surabaya

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Iwan Suprijanto

    2003-01-01

    Full Text Available Even though global warming are still debates whether it will or not be happened, the changes on climate will influence activities of human. Regarding global warming issue, one of the impact that is very interesting to be investigated is sea level rise. Sea level rise is predicted has very big impact since, in general, in coastal areas locate a lot of important activities for such city or country. On the context of Indonesian locality, most of big cities such as Jakarta, Surabaya, Semarang, Makasar, etc. are located on the coastal area. Since a lot of important activities located on those cities, in general, sea level rise will influence the development processes of those cities. On the basis of the observation gathering in Surabaya City, the impact of sea level rise will influence not only the development of coastal area but also development of Surabaya City in general. The influence is because the area accommodates activities which are very important in city development both for present and future. The activities are port, industrial estate and location for new housing. Abstract in Bahasa Indonesia : Terlepas dari ketidakpastian mengenai terjadi atau tidaknya pemanasan global, setiap perubahan iklim di bumi akan memberikan dampak terhadap kelangsungan hidup manusia. Salah satu kajian yang saat ini banyak dilakukan berkaitan dengan isu pemanasan global adalah mengenai kenaikan permukaan air laut. Pengkajian mengenai kenaikan permukaan air laut tersebut penting mengingat dampak yang akan ditimbulkannya dan dengan kenyataan secara umum kawasan tepi air memegang peranan penting dalam perkembangan suatu kota ataupun negara. Hal ditandai dengan banyaknya aktivitas yang berlokasi di kawasan tepi air. Kondisi geografis Indonesia dengan duapertiga bagian wilayahnya adalah perairan, menjadikan Indonesia memiliki garis pantai terpanjang di dunia. Hal tersebut menjadikan pula beberapa bagian wilayah di Indonesia merupakan kawasan pesisir atau tepi air

  15. MODEL PREDIKSI PENGARUH LIMBAH CAIR HOTEL TERHADAP KUALITAS AIR LAUT DI PESISIR TELUK KUPANG (A Prediction Model of Liquid Waste Hotel Impact on The Sea Water along The Coast of Kupang Bay

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Inty Megarini

    2015-11-01

    Full Text Available ABSTRAK Hotel-hotel di pesisir Teluk Kupang sebagian besar membuang efluen limbah cairnya ke laut. Kondisi ini akan berpengaruh terhadap kualitas air laut dan berdampak pada kelangsungan hidup biota dan mikroorganisme laut. Penelitian ini bertujuan untuk membuat prediksi pengaruh efluen limbah cair hotel yang dibuang terhadap kualitas air laut di hadapannya. Parameter yang diteliti adalah minyak dan lemak dan ortofosfat efluen limbah cair hotel. Parameter kualitas air laut yang diteliti adalah kekeruhan, minyak dan lemak dan klorofil. Metode pengambilan sampel dan pengujian menggunakan SNI dan USEPA. Analisis data menggunakan uji korelasi dan regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekeruhan air laut pada jarak 0 meter dan 25 meter dapat diprediksi dari kadar minyak dan lemak efluen limbah cair hotel melalui model regresi y = 0,0051 x + 4,8456 dan y = 0,0015 x + 4,5440. Kadar klorofil air laut pada jarak 25 meter dan 75 meter dapat diprediksi dari kadar ortofosfat efluen limbah cair hotel melalui persamaan regresi y = 0,0430 x + 0,0004 dan y = 0,0075 x + 0,0001. ABSTRACT Most of the hotels located along the coast of Kupang Bay dump their effluent liquid waste to the sea. This action will definitely affect the sea water quality and in turn, will unavoidably give deep impact on the life of both microorganism and all the living things in the sea. This research intends to make an impact prediction on the sea water quality over the dumping hotels’ affluent liquid waste to the sea. The parameters which are observed are oil and fat and orthophosphate of the hotels’ affluent liquid waste. While the observed parameters of the sea water quality are turbidity, oil and fat, and chlorophyll. The methods used to take and test the sample are SNI and USEPA. And to analyze the data, testing on both correlation and regression are applied. The result of the study reveals that the turbidity of the sea water within the range of 0 to 25 meters can be

  16. MICROBIOLOGICAL CHARACTERISTICS OF THE AIR BLOWN BY WARM AIR HAND DRYERS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Recai OÐUR; Omer Faruk TEKBAS; Osman HANCI; Umut OZCAN

    2005-02-01

    Full Text Available The aim of the study was to determine the microbiological characteristics of air blown from warm air hand dryers, and to compare findings with the microbiological characteristics of indoor air in which the dryer settled. Air samples was taken from different public places (shopping centers, restaurants and hospitals and investigated for total viable counts, coagulase negative Staphylococcus, E. Coli, Staphylococcus aureus and enteric pathogens. There were differences between sampling indoor places for some of the microorganisms, but all of the air samples taken from dryers contained more microorganisms than indoor air, and the differences between hand dryers and indoor air were statistically significant (p<0.05 except for enteric pathogens. As a result it could be said that warm air hand dryers could be microbiological contamination sources in restrooms or the other places that they are used. [TAF Prev Med Bull 2005; 4(1.000: 1-7

  17. Indoor air humidity, air quality, and health - An overview.

    Science.gov (United States)

    Wolkoff, Peder

    2018-04-01

    There is a long-standing dispute about indoor air humidity and perceived indoor air quality (IAQ) and associated health effects. Complaints about sensory irritation in eyes and upper airways are generally among top-two symptoms together with the perception "dry air" in office environments. This calls for an integrated analysis of indoor air humidity and eye and airway health effects. This overview has reviewed the literature about the effects of extended exposure to low humidity on perceived IAQ, sensory irritation symptoms in eyes and airways, work performance, sleep quality, virus survival, and voice disruption. Elevation of the indoor air humidity may positively impact perceived IAQ, eye symptomatology, and possibly work performance in the office environment; however, mice inhalation studies do not show exacerbation of sensory irritation in the airways by low humidity. Elevated humidified indoor air appears to reduce nasal symptoms in patients suffering from obstructive apnea syndrome, while no clear improvement on voice production has been identified, except for those with vocal fatigue. Both low and high RH, and perhaps even better absolute humidity (water vapor), favors transmission and survival of influenza virus in many studies, but the relationship between temperature, humidity, and the virus and aerosol dynamics is complex, which in the end depends on the individual virus type and its physical/chemical properties. Dry and humid air perception continues to be reported in offices and in residential areas, despite the IAQ parameter "dry air" (or "wet/humid air") is semantically misleading, because a sensory organ for humidity is non-existing in humans. This IAQ parameter appears to reflect different perceptions among other odor, dustiness, and possibly exacerbated by desiccation effect of low air humidity. It is salient to distinguish between indoor air humidity (relative or absolute) near the breathing and ocular zone and phenomena caused by moisture

  18. PERAN LABORATORIUM DALAM MEMPELAJARI PERILAKU MANUSIA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    T. Dicky Hastjarjo

    2016-06-01

    pelajari mental (mind/kesadaran dengan memakai metode eksperimen sebagai metode fisiologi/ilmu alam, sehingga pada masa lalu istilah psikologi eksperimen dengan psikologi fisiologi dapat saling dipertukarkan (Hilgard, 1987

  19. Air conditioner

    International Nuclear Information System (INIS)

    Sato, Masaaki

    1993-01-01

    The present invention provides an air conditioner which can prevent an undesirable effects on a human body due to radon daughter nuclides in a closed space. That is, the concentration of the radon daughter nuclides in the air in the closed space is continuously measured. A necessary amount of ventilation air is determined based on the measured concentration to generate control signals. External air is introduced into the closed space by the generated control signals. With such procedures, necessary amount of external air is taken from the atmospheric air which can be regarded to have the radon daughter nuclide concentration substantially at zero, thereby enabling to reduce the concentration of the radon daughter nuclides in the closed space. As a result, undesired effects on the human body due to the radon daughter nuclides staying in the closed space can be prevented. According to simulation, the radon daughter nuclides are rapidly decreased only by ventilation only for three times or so in one hour. Accordingly, ventilation is extremely effective and convenient means as a countermeasure for the radon daughter nuclides. (I.S.)

  20. Pemurnian Silika Pada Abu Layang Dari Pembangkit Listrik Di Paiton (PT YTL) Dengan Pelarutan Asam Klorida Dan Aqua Regia

    OpenAIRE

    Anggia, Denida Mega; Suprapto, Suprapto

    2016-01-01

    Penelitian mengenai pemurnian silika melalui pelarutan menggunakan asam klorida (HCl) dan aqua regia pada abu layang yang berasal dari PT YTL, Paiton, telah dilakukan.Parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsentrasi asam dan waktu pelarutan HCl. Pengaruh pelarutan unsur Fe, Ca, dan Al dari sampel juga diteliti.Dari hasil XRD abu layang, terkandung mineral quartz, mullite, hematite dan kalsium oksida. Kondisi paling baik pada saat pelarutan sampel adalah menggunakan pelarutan a...

  1. Ensuring clean air: Developing a clean air strategy for British Columbia

    International Nuclear Information System (INIS)

    1992-04-01

    In 1992, a clean air strategy will be developed to incorporate views of British Columbians on ways to meet goals related to air quality. A discussion paper is presented to provide information to those interested in participation in developing this strategy. The paper gives information on air quality issues important to the province, including local air quality, urban smog, ozone layer depletion, and global climate change. The views and concerns expressed by stakeholders who attended the Clean Air Conference in 1991 are summarized. The process used to develop the clean air strategy is outlined and some outcomes to be anticipated from the strategy are suggested, including policies and priorities for action to ensure clean air. Air pollutants of concern are total reduced sulfur, mainly from pulp mills and gas processing plants; smoke from wood burning; sulfur dioxide from pulp mills and gas plants; hydrogen fluoride from aluminum smelting; ground-level ozone in urban areas; and acid rain. Elements of a clean air strategy include a smoke management policy, management strategies for greenhouse gases and ozone smog, ozone layer protection measures, regional air quality management plans, and long-term planning efforts in energy use, transportation modes, community design, and land use. 12 refs., 14 figs., 2 tabs

  2. Connectable solar air collectors

    Energy Technology Data Exchange (ETDEWEB)

    Oestergaard Jensen, S.; Bosanac, M.

    2002-02-01

    The project has proved that it is possible to manufacture solar air collector panels, which in an easy way can be connected into large collector arrays with integrated ducting without loss of efficiency. The developed connectable solar air collectors are based on the use of matrix absorbers in the form of perforated metal sheets. Three interconnected solar air collectors of the above type - each with an transparent area of approx. 3 m{sup 2} - was tested and compared with parallel tests on two single solar air collectors also with a transparent area of approx. 3 m{sup 2} One of the single solar air collectors has an identical absorber as the connectable solar air collectors while the absorber of the other single solar air collector was a fibre cloth. The efficiency of the three solar air collectors proved to be almost identical in the investigated range of mass flow rates and temperature differences. The solar air collectors further proved to be very efficient - as efficient as the second most efficient solar air collectors tested in the IEA task 19 project Solar Air Systems. Some problems remain although to be solved: the pressure drop across especially the connectable solar air collectors is too high - mainly across the inlets of the solar air collectors. It should, however, be possible to considerably reduce the pressure losses with a more aerodynamic design of the inlet and outlet of the solar air collectors; The connectable solar air collectors are easy connectable but the air tightness of the connections in the present form is not good enough. As leakage leads to lower efficiencies focus should be put on making the connections more air tight without loosing the easiness in connecting the solar air collectors. As a spin off of the project a simple and easy way to determine the efficiency of solar, air collectors for pre-heating of fresh air has been validated. The simple method of determining the efficiency has with success been compared with an advance method

  3. Air Land Sea Bulletin

    Science.gov (United States)

    2014-11-01

    Unidentified Royal Air Force Regiment forward air controllers from the Air Land Integration Cell , Based at Royal Air Force Honington, Suffolk (United...heavy as an actual weapon.4 Ideally, this practice imbued a soldier with more energy and stamina during real combat, given the feel of the genuine but...through tactical forces, to individual training. Unidentified Royal Air Force Regiment forward air controllers from the Air Land Integration Cell , Based

  4. The effect of air velocity on heat stress at increased air temperature

    DEFF Research Database (Denmark)

    Bjerg, B.; Wang, Xiaoshuai; Zhang, Guoqiang

    Increased air velocity is a frequently used method to reduce heat stress of farm animals housed in warm conditions. The main reason why the method works is that higher air velocity increases the convective heat release from the animals. Convective heat release from the animals is strongly related...... to the temperature difference between the surfaces of animals and the surrounding air, and this temperature difference declines when the air temperature approaches the animal body temperature. Consequently it can it by expected that the effect of air velocity decreases at increased air temperature. The literature...... on farm animals in warm conditions includes several thermal indices which incorporate the effect of air velocities. But, surprisingly none of them predicts a decreased influence of air velocity when the air temperature approaches the animal body temperature. This study reviewed published investigations...

  5. Kandungan bahan tambahan pangan berbahaya pada makanan jajanan anak sekolah dasar di Kabupaten Bantul

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yhona Paratmanitya

    2016-08-01

    dengan keracunan akibat penyebab lain, misalnya obat, kosmetika, dan lain-lain. Salah satu penyebab keracunan makanan adalah adanya cemaran kimia dalam makanan tersebut, seperti boraks, formalin dan rhodamin-B. Dalam data tersebut, diketahui 2,93% sampel makanan jajanan pada anak sekolah mengandung boraks, 1,34% mengandung formalin, dan 1,02% mengandung rhodamin-B. Akumulasi bahan-bahan tersebut di dalam tubuh dapat berdampak negatif bagi kesehatan.Tujuan: Mengetahui persentase makanan jajanan anak sekolah dasar (SD yang tercemar bahan tambahan pangan berbahaya (boraks, formalin, rhodamin-B di Kabupaten Bantul. Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional dengan rancangan survei. Penelitian dilaksanakan dengan melibatkan 68 SD di Kabupaten Bantul sebagai sampel. Seluruh makanan jajanan yang dijajakan baik di luar maupun di kantin sekolah dan diduga mengandung bahan kimia berbahaya diuji kandungan cemaran kimianya yaitu kandungan boraks, formalin dan rhodamin-B. Pengujian kualitatif kandungan boraks menggunakan kurkumin, formalin menggunakan KMnO4, dan rhodamin-B menggunakan test kit Rhodamin-B. Hasil: Terdapat 107 sampel makanan dari 68 SD yang diuji. Jenis makanan jajanan yang diduga mengandung bahan kimia berbahaya yang paling banyak dijajakan di SD adalah jenis bakso (bakso, bakso tusuk, bakso goreng yaitu sejumlah 22,4% dari seluruh sampel jajanan. Di antara 98 sampel yang diuji kandungan boraks dan formalinnya, 15 sampel (15,3% positif mengandung boraks dan 25 sampel (25,5% positif mengandung formalin. Di antara 15 sampel yang diuji kandungan rhodamin-B-nya,7 sampel (46,7% positif mengandung rhodamin-B. Terdapat 34 SD (50% yang tidak terdapat jajanan yang tercemar bahan kimia berbahaya. Kesimpulan: Persentase makanan jajanan anak SD yang mengandung boraks, formalin dan rhodamin-B masih cukup tinggi.KATA KUNCI: makanan jajanan, boraks, formalin, rhodamin-B

  6. A Breath of Fresh Air: Addressing Indoor Air Quality

    Science.gov (United States)

    Palliser, Janna

    2011-01-01

    Indoor air pollution refers to "chemical, biological, and physical contamination of indoor air," which may result in adverse health effects (OECD 2003). The causes, sources, and types of indoor air pollutants will be addressed in this article, as well as health effects and how to reduce exposure. Learning more about potential pollutants in home…

  7. 14 CFR 399.86 - Payments for non-air transportation services for air cargo.

    Science.gov (United States)

    2010-01-01

    ... 14 Aeronautics and Space 4 2010-01-01 2010-01-01 false Payments for non-air transportation... Enforcement § 399.86 Payments for non-air transportation services for air cargo. The Board considers that... air carriers for non-air transportation preparation of air cargo shipments are for services ancillary...

  8. Collection d'entretiens avec des chercheurs participant à des ...

    International Development Research Centre (IDRC) Digital Library (Canada)

    Costa Rica, Guatemala, and Nicaragua). Ritesh Kumar Wetlands International - South Asia (India). Muhammad Shah Alam Khan Bangladesh University of Engineering and Technology (India, Bangladesh, Nepal, and Pakistan). Osvaldo Girardin

  9. 21 CFR 211.46 - Ventilation, air filtration, air heating and cooling.

    Science.gov (United States)

    2010-04-01

    ... 21 Food and Drugs 4 2010-04-01 2010-04-01 false Ventilation, air filtration, air heating and cooling. 211.46 Section 211.46 Food and Drugs FOOD AND DRUG ADMINISTRATION, DEPARTMENT OF HEALTH AND HUMAN... Buildings and Facilities § 211.46 Ventilation, air filtration, air heating and cooling. (a) Adequate...

  10. Air conditioning systems to clean radioactive air

    International Nuclear Information System (INIS)

    Ganz, G.

    1987-01-01

    The author reports a study by the Institutes fuer Klimatechnik and Umweltschutz Giessen that shows that air conditioning systems not only make the atmosphere more comfortable, they also extract dust particles. This cleaning action is also valid for radioactively contaminated air. (G.T.H./Auth.)

  11. Air conditioning system and component therefore distributing air flow from opposite directions

    Science.gov (United States)

    Obler, H. D.; Bauer, H. B. (Inventor)

    1974-01-01

    The air conditioning system comprises a plurality of separate air conditioning units coupled to a common supply duct such that air may be introduced into the supply duct in two opposite flow directions. A plurality of outlets such as registers or auxiliary or branch ducts communicate with the supply duct and valve means are disposed in the supply duct at at least some of the outlets for automatically channelling a controllable amount of air from the supply duct to the associated outlet regardless of the direction of air flow within the supply duct. The valve means comprises an automatic air volume control apparatus for distribution within the air supply duct into which air may be introduced from two opposite directions. The apparatus incorporates a freely swinging movable vane in the supply duct to automatically channel into the associated outlet only the deflected air flow which has the higher relative pressure.

  12. Air pollution meteorology

    Energy Technology Data Exchange (ETDEWEB)

    Shirvaikar, V V; Daoo, V J [Environmental Assessment Div., Bhabha Atomic Research Centre, Mumbai (India)

    2002-06-01

    This report is intended as a training cum reference document for scientists posted at the Environmental Laboratories at the Nuclear Power Station Sites and other sites of the Department of Atomic Energy with installations emitting air pollutants, radioactive or otherwise. Since a manual already exists for the computation of doses from radioactive air pollutants, a general approach is take here i.e. air pollutants in general are considered. The first chapter presents a brief introduction to the need and scope of air pollution dispersion modelling. The second chapter is a very important chapter discussing the aspects of meteorology relevant to air pollution and dispersion modelling. This chapter is important because without this information one really does not understand the phenomena affecting dispersion, the scope and applicability of various models or their limitations under various weather and site conditions. The third chapter discusses the air pollution models in detail. These models are applicable to distances of a few tens of kilometres. The fourth chapter discusses the various aspects of meteorological measurements relevant to air pollution. The chapters are followed by two appendices. Apendix A discusses the reliability of air pollution estimates. Apendix B gives some practical examples relevant to general air pollution. It is hoped that the document will prove very useful to the users. (author)

  13. Thermal conditions and perceived air quality in an air-conditioned auditorium

    Science.gov (United States)

    Polednik, Bernard; Guz, Łukasz; Skwarczyński, Mariusz; Dudzińska, Marzenna R.

    2016-07-01

    The study reports measurements of indoor air temperature (T) and relative humidity (RH), perceived air quality (PAQ) and CO2, fine aerosol particle number (PN) and mass (PM1) concentrations in an air conditioned auditorium. The measurements of these air physical parameters have been carried out in the unoccupied auditorium with the air conditioning system switched off (AC off mode) and in the unoccupied and occupied auditorium with the air conditioning system switched off during the night and switched on during the day (AC on/off mode). The average indoor air thermal parameters, CO2 concentration and the PAQ value (in decipols) were elevated, while average PM1 concentration was lower in the AC on/off mode. A statistically significant (p PAQ values and CO2 concentrations (r = 0.66 and r = 0.59, respectively) in that AC mode. A significant negative correlation has been observed between T and PN and PM1 concentrations (r = -0.38 and r = -0.49, respectively). In the AC off mode the above relations between T and the particle concentrations were not that unequivocal. These findings may be of importance as they indicate that in certain AC operation modes the indoor air quality deteriorates along with the variation of the indoor air microclimate and room occupation. This, in turn, may adversely affect the comfort and productivity of the users of air conditioned premises.

  14. PEMODELAN FAKTOR K BERBASIS RASTER SEBAGAI MASUKAN PEMODELAN EROSI DI DAS MERAWU, BANJARNEGARA, PROVINSI JAWA TENGAH (Modeling of Raster-Based of K Factor as Input for Erosion Modeling at Merawu Catchment, Banjarnegara, Central Java Province

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Bambang Sulistyo

    2015-07-01

    Full Text Available ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji ketelitian absolut pemodelan faktor K berbasis raster sebagai masukan dalam pemodelan erosi Universal Soil Loss Equation (USLE di Daerah Aliran Sungai (DAS Merawu, Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah.Metode yang digunakan adalah dengan mengambil 30 sampel tanah secara stratified random sampling berdasarkan bentuklahan DAS Merawu. Sampel tanah tersebut kemudian dianalisis di laboratorium sehingga diperoleh tekstur, permeabilitas, bahan organik, dan struktur yang diperlukan untuk menghitung faktor K menggunakan rumus yang sudah ada. Dari 30 sampel yang diambil, 24 sampel digunakan untuk menghitung faktor K dalam pemodelan, sedangkan 6 sampel lainnya digunakan sebagai uji model. Pengeplotan nilai K pada sampel di atas peta dilakukan sesuai dengan lokasi sampel, kemudian dilakukan digitasi dan rasterisasi dan dilakukan interpolasi spasial untuk memperoleh Peta K untuk setiap piksel dengan metode Kriging. Hasil pemodelan K tersebut (Kmodel kemudian diuji pada 6 lokasi (Kaktual untuk mengetahui ketelitian pemodelan. Kmodel dikatakan teliti jika memiliki nilai ≥ 80% terhadap Kaktual.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemodelan faktor K berbasis raster di DAS Merawu mempunyai ketelitian melebihi nilai ambang yang ditetapkan, yaitu sebesar 89,068%, yang menunjukkan bahwa peta hasil pemodelan menggunakan analisis Kriging dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut dalam menghitung erosi. ABSTRACT The research was aimed at knowing the absolute accuracy of modeling of raster-based K factor as input for Universal Soil Loss Equation (USLE erosion modeling at Merawu Catchment, Banjarnegara, Central Java Province. Methodology applied was by taking 30 soil samples of stratified random sampling based on landform of Merawu Catchment. Those 30 soil samples then were analised in a laboratory to get their texture, permeability, organic matter, and structure for K factor computation using the existing formula. From 30

  15. ANALISIS KELAYAKAN ISI BUKU TEKS MATA PELAJARAN EKONOMI SMA KELAS X BERDASARKAN KURIKULUM TINGKAT SATAUAN PENDIDIKAN ( KTSP DI KABUPATEN SEMARANG

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Koeri Ulinuha

    2016-02-01

    Full Text Available Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah buku teks ekonomi SMA kelas X yang digunakan di Kabupaten Semarang sudah memenuhi standar kelayakan isi buku teks ekonomi menurut BSNP. Dan manfaat penelitian ini dapat memilih dan mempertimbankan dalam memilih buku teks pelajaran untuk refrensi belajar baik pihak siswa, guru dan pihak sekolahPenelitian ini dilakuakan terhadap isi buku teks pelajaran yang dianalisis secara kualitatif. Sehingga penelitian ini disebut penelitian deskriptif kualitatif. Teknik penelitian yang di gunakan adalah adalah teknik triangulasi. Analisis buku teks ekonomi untuk SMA kelas X melibatkan 5 orang penilai, yaitu 5 guru ekonomi. Dari 5 SMAN yang mengunakan buku teks pelajaran ekonomi dengan pengarang Alam S. dan penerbit Esis. Teknik pengumpulan data dengan lembar penilaian buku teks ekonomi dari BSNP dan menggunakan teknik wawancara terhadap dua guru ekonomi untuk memperkuat hasil dari penilaian dari buku teks ekonomi kelas X.Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa hasil penilaian yang berupa skor penilian dan hasil wawancara. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa buku ekonomi SMA Kelas X karangan Alam S. yang digunakan di Kabupaten Semarang sudah memenuhi standar kelayakan isi menurut BSNP. Buku teks ekonomi untuk SMA Kelas X karangan Alam S. dapat digunakan sebagai sumber belajar dalam pembelajaran ekonomi di SMA kelas X. Selain itu, perlu diadakan penelitian lebih lanjut untuk menganalisis buku teks ekonomi lain yang digunakan di Kabupaten Semarang.. The purpose of this research was to know whether textbooks high school economics class X used in Semarang Regancy already meet the standards of eligibility of the contents of the textbook economics according to BSNP. Analysis of economic text books for high school classes X involves 5 persons appraisers, i.e. 5 economics teacher. From 5 SMAN using textbook economics lessons with author and Publisher Alam S. Esis.. Data collection techniques

  16. CALCULATION OF AIR ION REGIME IN THE CASE OF ARTIFICIAL AIR IONIZATION

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    BILIAIEV M. M.

    2015-10-01

    Full Text Available Purpose. One of the major tasks in the field of labor protection is providing of the necessary qualitative composition of air in the working areas of office and industrial spaces. In order to maintain the necessary air ion level in the air space premises, the artificial ionization of air is used often in the premises. At present in Ukraine analytical model are used for the calculation of air ion regime in premises, influencing on the formation process of air ions concentration field. An alternative solution is the use of CFD models, developing including the air jets aerodynamics in the premise, the presence of furniture, equipment, transfer of ions under an electric field, and other physical factors, determining intensity and shape of air ions concentration field in the premise. Methodology. Influence of air flow was taken into account in the development of CFD models for calculation of air ion regime in the apartment, caused by operation of ventilation, diffusion, electric field impact, as well as the interaction of different polarity ions with each other, and their interaction with dust particles. The proposed model of calculation of air ion regime in premises based on the use of aerodynamics, electrostatics and mass transfer levels. This model allows operatively to calculate air ions concentration field with the influence of the walls, floor, ceiling and obstacles on the process of air ions dispersion, the specific location of different polarity ions emission and their interaction in the premise and work areas in conditions of artificial air ionization. Results. The calculated data were obtained and on their base could be estimated the concentration of air ion anywhere in the premise with artificial air ionization. Ions concentration field, being calculated using this CFD model, as concentration field isolines is presented. Originality. The results of the air ion regime calculation in the premise are presented, based on numerical 2D CFD model

  17. Danger in the Air: Air Pollution and Cognitive Dysfunction.

    Science.gov (United States)

    Cipriani, Gabriele; Danti, Sabrina; Carlesi, Cecilia; Borin, Gemma

    2018-01-01

    Clean air is considered to be a basic requirement for human health and well-being. To examine the relationship between cognitive performance and ambient pollution exposure. Studies were identified through a systematic search of online scientific databases, in addition to a manual search of the reference lists from the identified papers. Air pollution is a multifaceted toxic chemical mixture capable of assaulting the central nervous system. Despite being a relatively new area of investigation, overall, there is mounting evidence implicating adverse effects of air pollution on cognitive function in both adults and children. Consistent evidence showed that exposure to air pollution, specifically exposure to particulate matter, caused poor age-related cognitive performance. Living in areas with high levels of air pollution has been linked to markers of neuroinflammation and neuropathology that are associated with neurodegenerative conditions such as Alzheimer's disease-like brain pathologies.

  18. Air Sensor Toolbox

    Science.gov (United States)

    Air Sensor Toolbox provides information to citizen scientists, researchers and developers interested in learning more about new lower-cost compact air sensor technologies and tools for measuring air quality.

  19. CityAir app: Mapping air-quality perception using people as sensors

    Science.gov (United States)

    Castell, Nuria; Fredriksen, Mirjam; Cole-Hunter, Thomas; Robinson, Johanna; Keune, Hans; Nieuwenhuijsen, Mark; Bartonova, Alena

    2016-04-01

    Outdoor air pollution is a major environmental health problem affecting all people in developed and developing countries alike. Ambient (outdoor) air pollution in both cities and rural areas was estimated to cause 3.7 million premature deaths worldwide in 2012. In modern society, people are expending an increasing amount of time in polluted urban environments, thus increasing their exposure and associated health responses. Some cities provide information about air pollution levels to their citizens using air quality monitoring networks. However, due to their high cost and maintenance, the density of the monitoring networks is very low and not capable to capture the high temporal and spatial variability of air pollution. Thus, the citizen lacks a specific answer to the question of "how the air quality is in our surroundings". In the framework of the EU-funded CITI-SENSE project the innovative concept of People as Sensors is being applied to the field of outdoor air pollution. This is being done in eight European cities, including Barcelona, Belgrade, Edinburgh, Haifa, Ljubljana, Oslo, Ostrava and Vienna. People as Sensors defines a measurement model, in which measurements are not only taken by hardware sensors, but in which also humans can contribute with their individual "measurements" such as their subjective perception of air quality and other personal observations. In order to collect the personal observations a mobile app, CityAir, has been developed. CityAir allows citizens to rate the air quality in their surroundings with colour at their current location: green if air quality is very good, yellow if air quality is good, orange if air quality is poor and red if air quality is very poor. The users have also the possibility of indicating the source of pollution (i.e. traffic, industry, wood burning) and writing a comment. The information is on-line and accessible for other app users, thus contributing to create an air-quality map based on citizens' perception

  20. SKRINING FITOKIMIA TANAMAN OBAT DI KABUPATEN BIMA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sry Agustina

    2016-06-01

    Full Text Available ABSTRAK : Telah dilakukan penelitian tentang skrining fitokimia tanaman obat yang sering digunakan oleh masyarakat Bima sebagai obat tradisional. Beberapa jenis tanaman yang digunakan oleh masyarakat Bima sebagai obat-obatan tradisional diantaranya kunyit, temulawak, jahe, kulit buah delima dan sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa aktif yang terdapat dalam tanaman obat lokal yang berperan aktif dalam penyembuhan penyakit. Tanaman obat yang dianalisis pada penelitian ini adalah rimpang kunyit (Curcumma longa Linn, rimpang jahe (Zingiber officinale, rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza, rimpang lengkuas (Alpinia galanga, daun jambu biji (Psidium guajava, daun sirsak (Annona muricata L., daun sirih (Piper betle L., daun salam (Syzygium polyanthum, kulit buah delima (Punica granatum dan daun kecubung (Datura metel L. Metode yang digunakan pada penelitian ini merupakan metode penapisan/skrining fitokimia untuk mendeteksi kandungan senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, steroid/terpenoid, saponin dan tanin. Dari hasil skrining fitokimia ekstrak etanol tanaman obat yang telah dianalisis menunjukkan bahwa 10 sampel mengandung flavonoid, 9 sampel mengandung alkaloid, 9 sampel mengandung steroid, 4 sampel mengandung terpenoid, 5 sampel mengandung saponin dan 7 sampel mengandung tanin.   ABSTRACT : A research on the phytochemical screening of medicinal plants are often used by Bima community as a traditional medicine was been done. Some types of plants used by Bima community as traditional medicines such as turmeric, ginger, pomegranate skin and so on. This study aims to determine the content of active compound contained in local medicinal plants an active compound in the healing of disease. Medicinal plants are analyzed in this study are turmeric, ginger rhizome, rhizome of ginger, galangal rhizome, the leaves of guava, soursop leaves, betel leaves, bay leaves, bark and leaves of pomegranate. The

  1. Final Environmental Assessment for the First Air Force Air Operations Center, First Air Force Headquarters/Air Force Forces Center, and Highway 98 Overpass at Tyndall Air Force Base, Florida

    Science.gov (United States)

    2004-01-01

    no comments regarding the Draft Environmental Assessment for the First Air Force Operations Center, First Air Force Headquarters/Air Force Forces...COUNCIL ] No Comment BAY - BAY COUNTY No Final Comments Received ENVIRONMENTAL POLICY UNIT - OFFICE OF POLICY AND BUDGET, ENVIRONMENTAL POLICY UNIT NO ...CONSERVATION COMMISSION [ NO COMMENT BY BRIAN BARNETT ON 4/12/04. [STATE - FLORIDA DEPARTMENT OF STATE [ No Comment [TRANSPORTATION - FLORIDA DEPARTMENT

  2. System for measuring of air concentration in air-steam mixture during the transients

    International Nuclear Information System (INIS)

    Gorbenko, Gennady A.; Gakal, Pavlo G.; Epifanov, Konstantin S.; Osokin, Gennady V.; Smirnov, Sergey V.

    2006-01-01

    Description of system for air concentration measuring in air-steam mixture during the transients is represented. Air concentration measuring is based on discrete sampling method. The measuring system consists of sampler, transport pipeline, distributor and six measuring vessels. From the sampler air-steam mixture comes to distributor through transport pipeline and fills consecutively the measuring vessels. The true air concentration in place of measurement was defined based on measured air concentration in samples taken from measuring vessels. For this purpose, the mathematical model of transients in measuring system was developed. Air concentration transient in air-steam mixture in place of measurement was described in mathematical model by air concentration time-dependent function. The function parameters were defined based on air concentration measured in samples taken from measuring vessels. Estimated error of air concentration identification was about 10%. Measuring system was used in experiments on EREC BKV-213 test facility intended for testing of VVER-440/V-213 reactor barbotage-vacuum system

  3. ANALISIS UNSUR Ag PADA SAMPEL CAIR DENGAN LASER INDUCED BREAKDOWN SPECTROSCOPY (LIBS

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sinaga Natalia Declarossy

    2014-02-01

    Full Text Available It has been done research on the analysis of Ag element in the liquid electrolyte with Laser Induced Breakdown Spectroscopy (LIBS through electrolysis method. Observations conducted by LIBS using Nd-YAG laser (1064nm, 7ns. Prior to analyze, first looking for the optimum conditions of experiments had been done. The results showed that the optimum laser energy to the characterization of the elements Ag was 100 mJ and optimum conditions of electric current and time deposition on electrolysis process were 4.93 mA and 10 minutes, respectively. These conditions, next, for the application of quantitative analysis of Ag solution that started from concentration 300 ppm to the lowest concentration and limit of detection obtained 1 ppm.

  4. VARIAN NON-DELESI 9 PASANG BASA DNA MITOKONDRIA MANUSIA SAMPEL FORENSIK BALI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Gun Gun Gumilar

    2005-06-01

    Full Text Available One of human mitochondrial DNA (mtDNA variant is a 9 base pairs (bp deletion in the COII/tRNALys intergenic region. In construction mtDNA nomenclature, 9-bp deletion database consist of primary and secondary data is needed, including Bali bombing forensic samples. Here we report a 9-bp non- deletion mtDNA variant from Bali bombing forensic samples to complete primary data. Polymerase Chain Reaction (PCR technique with 2 set primer was used to detect 9-bp deletion. The PCR result was detected by agarose gel electrophoresis, which showed two bands (0.1 and 0.4 kb for non-deletion variant control, and one band (0.4 kb for deletion variant control. If the sample has 9-bp deletion, only one of the primer pairs could amplify a fragment of 0.4 kb. If the sample does not have 9-bp deletion, the other primer pair will amplify a 0.1 kb product. The result showed that none of the 24 samples has 9-bp deletion. These results are contributed to the human mtDNA database and nomenclature construction. Keywords: mtDNA, 9-bp deletion, PCR

  5. Air Leakage and Air Transfer Between Garage and Living Space

    Energy Technology Data Exchange (ETDEWEB)

    Rudd, A.

    2014-09-01

    This research project focused on evaluation of air transfer between the garage and living space in a single-family detached home constructed by a production homebuilder in compliance with the 2009 International Residential Code and the 2009 International Energy Conservation Code. The project gathered important information about the performance of whole-building ventilation systems and garage ventilation systems as they relate to minimizing flow of contaminated air from garage to living space. A series of 25 multi-point fan pressurization tests and additional zone pressure diagnostic testing characterized the garage and house air leakage, the garage-to-house air leakage, and garage and house pressure relationships to each other and to outdoors using automated fan pressurization and pressure monitoring techniques. While the relative characteristics of this house may not represent the entire population of new construction configurations and air tightness levels (house and garage) throughout the country, the technical approach was conservative and should reasonably extend the usefulness of the results to a large spectrum of house configurations from this set of parametric tests in this one house. Based on the results of this testing, the two-step garage-to-house air leakage test protocol described above is recommended where whole-house exhaust ventilation is employed. For houses employing whole-house supply ventilation (positive pressure) or balanced ventilation (same pressure effect as the Baseline condition), adherence to the EPA Indoor airPLUS house-to-garage air sealing requirements should be sufficient to expect little to no garage-to-house air transfer.

  6. Polimorfisme Genetik DNA Mikrosatellite GEN BoLA Lokus DRB3 Pada Sapi Bali (Bos Indicus)

    OpenAIRE

    Puja , I Ketut; Wandia, I Nengah; Suastika, Putu; Sulabda, I Nyoman

    2011-01-01

    Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi dasar mengenai distribusi frekuensi lokus DRB3 gen BoLa (bovine lymphocyte antigen) pada sapi Bali. Untuk isolasi DNA digunakan sampel darah sapi Bali yang diambil dari populasi sapi Bali yang berasal dari Bali dan sapi Bali yang berasal dari Nusa Penida. Jumlah sampel untuk sapi Bali yang berasal dari Bali adalah 22 ekor dan sapi yang berasal dari Nusa Penida 21 ekor. Jumlah allel lokus DRB3 pada sapi...

  7. Air pollution engineering

    Science.gov (United States)

    Maduna, Karolina; Tomašić, Vesna

    2017-11-01

    Air pollution is an environmental and a social problem which leads to a multitude of adverse effects on human health and standard of human life, state of the ecosystems and global change of climate. Air pollutants are emitted from natural, but mostly from anthropogenic sources and may be transported over long distances. Some air pollutants are extremely stable in the atmosphere and may accumulate in the environment and in the food chain, affecting human beings, animals and natural biodiversity. Obviously, air pollution is a complex problem that poses multiple challenges in terms of management and abatements of the pollutants emission. Effective approach to the problems of air pollution requires a good understanding of the sources that cause it, knowledge of air quality status and future trends as well as its impact on humans and ecosystems. This chapter deals with the complexities of the air pollution and presents an overview of different technical processes and equipment for air pollution control, as well as basic principles of their work. The problems of air protection as well as protection of other ecosystems can be solved only by the coordinated endeavors of various scientific and engineering disciplines, such as chemistry, physics, biology, medicine, chemical engineering and social sciences. The most important engineering contribution is mostly focused on development, design and operation of equipment for the abatement of harmful emissions into environment.

  8. Indoor Air Quality

    Science.gov (United States)

    ... protect yourself and your family. Learn more Air Quality at Work Workers should breathe easy while on the job, but worksites with poor air quality put employees at risk. Healthy air is essential ...

  9. Machine & electrical double control air dryer for vehicle air braking system

    Science.gov (United States)

    Zhang, Xuan; Yang, Liu; Wang, Xian Yan; Tan, Xiao Yan; Wang, Wei

    2017-09-01

    As is known to all, a vehicle air brake system, in which usually contains moisture. To solve the problem, it is common to use air dryer to dry compressed air effectively and completely remove the moisture and oil of braking system. However, the existing air dryer is not suitable for all commercial vehicles. According to the operational status of the new energy vehicles in the initial operating period, the structure design principle of the machine & electric control air dryer is expounded from the aspects of the structure and operating principle, research & development process.

  10. PENILAIAN PEDOFILIA MENGGUNAKAN RESPON HEMODINAMIK OTAK TERHADAP STIMULI SEKSUAL

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Kuhelan Mahendran

    2015-09-01

    Full Text Available ABSTRAK Menilai secara akurat orientasi seksual seseorang sangat penting dalam melakukan penanganan terhadap pelaku kekerasan seksual pada anak. Phallometry adalah metode standar untuk mengidentifikasi orientasi seksual; tetapi, metode ini telah banyak dikritik oleh karena bersifat intrusif dan reliabilitasnya terbatas. Tujuan:Untuk mengevaluasi apakah pola respon spasial terhadap stimuli seksual yang ditandai oleh adanya perubahan blood oxygen level-dependent signal (BOLDmemfasilitasi proses identifikasi pedofilia. Desain:Selama dilakukan pemeriksaan magnetic resonance imaging fungsional (fMRI, ditampilkan gambar anak-anak dan dewasa tanpa busana dengan jenis kelamin sama atau berbeda terhadap sampel penelitian (kelompok pedofil dan kontrol. Kami mengkalkulasi perbedaan BOLDterhadap stimuli sexual anak-anak dan dewasa pada setiap sampel. Hasil foto dengan kontras kemudian dimasukkan sesuai dengan kelompoknya untuk dianalisis perbedaan pemetaan otak antara kelompok pedofil dan kontrol. Kami mengkalkulasi nilai ekspresi yang sesuai dengan hasil kelompok bagi setiap sampel. Nilai ekspresi tersebut dibedakan menjadi 2 algoritma klasifikasi: analisis Fisher linear discriminant dan analisis -nearest neighbor. Prosedur klasifikasi tersebut telah divalidasi silang menggunakan metode leave-one-out. Lokasi:Bagian Kedokteran Seksual, Fakultas Kedokteran Universitas Christian Albrechts di Kiel, Jerman. Sampel:Kami merekrut 24 sampel dengan pedofil yang memiliki ketertarikan seksual terhadap anak perempuan (n=11 atau laki-laki (n=13 pre pubertas dan 32 kontrol laki-laki sehat yang memiliki ketertarikan seksual terhadap wanita (n=18 atau pria (n=14 dewasa. Pengukuran luaran utama:Angka sensitivitasdan spesifisitas dari kedua algoritme klasifikasi. Hasil:Akurasi klasifikasi tertinggi dicapai dengan analisis diskriminan linear Fisher, yang menunjukkan akurasi rata-rata 95% (100% spesifisitas, 88% sensitivitas. Simpulan:Pola respon otak fungsional terhadap

  11. Air Conditioning Compressor Air Leak Detection by Image Processing Techniques for Industrial Applications

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Pookongchai Kritsada

    2015-01-01

    Full Text Available This paper presents method to detect air leakage of an air conditioning compressor using image processing techniques. Quality of air conditioning compressor should not have air leakage. To test an air conditioning compressor leak, air is pumped into a compressor and then submerged into the water tank. If air bubble occurs at surface of the air conditioning compressor, that leakage compressor must be returned for maintenance. In this work a new method to detect leakage and search leakage point with high accuracy, fast, and precise processes was proposed. In a preprocessing procedure to detect the air bubbles, threshold and median filter techniques have been used. Connected component labeling technique is used to detect the air bubbles while blob analysis is searching technique to analyze group of the air bubbles in sequential images. The experiments are tested with proposed algorithm to determine the leakage point of an air conditioning compressor. The location of the leakage point was presented as coordinated point. The results demonstrated that leakage point during process could be accurately detected. The estimation point had error less than 5% compared to the real leakage point.

  12. Photochemical air pollution

    International Nuclear Information System (INIS)

    Te Winkel, B.H.

    1992-01-01

    During periods of severe photochemical air pollution (smog) the industry in the Netherlands is recommended by the Dutch government to strongly reduce the emissions of air pollutants. For the electric power generating companies it is important to investigate the adequacy of this policy. The purpose of this investigation is to determine the contribution of electric power plants to photochemical air pollution and to assess the efficacy of emission reducing measures. A literature survey on the development of photochemical air pollution was carried out and modelled calculations concerning the share of the electric power plants to the photochemical air pollution were executed

  13. Air-water screen

    Energy Technology Data Exchange (ETDEWEB)

    Prokopov, O.I.; Kutepov, A.I.

    1980-12-08

    The air-water screen based on inventor's certificate No. 577364 contains horizontal water and air lines with water and air nozzles. The air line is situated inside the water line eccentrically and contracts it in the area of the nozzle, whose orifices are situated along the line of contact, while the orifices of the water nozzle are situated symmetrically relative to the air orifices and are located at an acute angle to them. To raise the protective properties, on the end of the water line is a lateral nozzle water distributor is an additional nozzle, connected to this container.

  14. THE USE OF AIR LAYERS IN BUILDING ENVELOPES FOR ENERGY SAVING DURING AIR CONDITIONING

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    S. N. Osipov

    2017-01-01

    Full Text Available Since there are no large natural energy resources in Belarus, energy savings ought to be a point of the special attention. With this regard it is important to develop modern ways of savings during the process of air conditioning inside new buildings with an air layer in the enclosure, especially in translucent ones. The system of ventilation of air layers in the enclosure of a building has been introduced in which air movement is caused by the gravitational and aerodynamic forces. It makes it possible to arrange further ventilation – a natural, forced or a hybrid one. With the purpose of increasing and streamlining natural draught the partitions are used separating the different parts of air layers. For natural ventilation with the use of gravitational forces the holes in the upper and lower parts of the partitions between adjacent air layers are applied. Natural ventilation in the holes of the partitions is regulated by movable shutters, blinds or other adjusting devices. For combined or forced air exchange between adjacent zones of air layers fans are used pumping air from the air layer zones with a higher temperature to zones of air layers with lower temperature and vice versa. When air exchange is forced, in order to intensify the infiltration of air into zones of air layers jets are laid on a hard surface. In order to cool a multi-layered enclosure of a building, where the movement of air between the air layers (that have been formed by internal partitions is being fulfilled by a natural, forced or combined mode, a part of the air or the total air processed inside the building (i.e. conditioned or non-conditioned air cooler as compared with the outside one is being sent to these strata. Combined or forced flow of the air processed inside the building into the air layers is done through the ducts associated with the output channels of the air conditioners. The internal partitions are equipped with the air valve hole.

  15. Journal of Chemical Sciences | Indian Academy of Sciences

    Indian Academy of Sciences (India)

    Author Affiliations. Sayed Alam1 Zakaria Sarkar2 Azizul Islam2. Department of Chemistry, Bangladesh Institute of Technology, Rajshahi 6204, Bangladesh; Department of Chemistry, University of Rajshahi, Rajshahi 6205, Bangladesh ...

  16. Ärge põletage toiduvilja! / Heiki Raudla

    Index Scriptorium Estoniae

    Raudla, Heiki, 1975-

    2007-01-01

    13.-15. märtsini Alam-Saksimaal Papenburgis toimunud energiakultuuride kasvatamisele pühendatud kongressil esitasid teadlased, ettevõtjad ja poliitikategelased oma pildi, millises suunas peaks bioenergia tootmine ja kasutamine arenema

  17. Jaak Adamson - ainuke Eesti kodanik Slovakkias / Anneli Ammas

    Index Scriptorium Estoniae

    Ammas, Anneli, 1962-

    2003-01-01

    Maalikunstnik lahkus Eestist 23 aastat tagasi. Elab Alam-Tatrates väikeses külakeses. Kastellaanimaja galerii näitus "Lahtilagunemine. Lennufragmendid" on inspireeritud Slovakkia eraldumisest Tšehhi küljest

  18. Simple air collectors for preheating fresh air

    NARCIS (Netherlands)

    Hensen, J.L.M.; Wit, de M.H.; Ouden, den C.

    1984-01-01

    In dwellings with mechanical ventilation systems the fresh air can easily be preheated by means of simple solar air systems. These can be an integral part of the building facade or roof and the costs are expected to be low. By means of computer experiments a large number of systems were evaluated.

  19. Performance improvement of air-cooled refrigeration system by using evaporatively cooled air condenser

    Energy Technology Data Exchange (ETDEWEB)

    Hajidavalloo, E.; Eghtedari, H. [Mechanical Engineering Department, Shahid Chamran University, Golestan St., Ahvaz (Iran)

    2010-08-15

    Increasing the coefficient of performance of air conditioner with air-cooled condenser is a challenging problem especially in area with very hot weather conditions. Application of evaporatively cooled air condenser instead of air-cooled condenser is proposed in this paper as an efficient way to solve the problem. An evaporative cooler was built and coupled to the existing air-cooled condenser of a split-air-conditioner in order to measure its effect on the cycle performance under various ambient air temperatures up to 49 C. Experimental results show that application of evaporatively cooled air condenser has significant effect on the performance improvement of the cycle and the rate of improvement is increased as ambient air temperature increases. It is also found that by using evaporatively cooled air condenser in hot weather conditions, the power consumption can be reduced up to 20% and the coefficient of performance can be improved around 50%. More improvements can be expected if a more efficient evaporative cooler is used. (author)

  20. Air distribution and ventilation effectiveness in an occupied room heated by warm air

    DEFF Research Database (Denmark)

    Krajcik, Michal; Simone, Angela; Olesen, Bjarne W.

    2012-01-01

    and at different simulated outside conditions, internal heat gains and air change rates. Floor heating was also simulated and compared with the warm air heating system. Vertical air temperature profiles, air velocity profiles and equivalent temperatures were derived in order to describe the thermal environment...... floor heating system was simulated, the cooler ventilation air introduced to the room mixed well and created uniform conditions with a ventilation effectiveness of about 1.......Air distribution, ventilation effectiveness and thermal environment were experimentally studied in a simulated room in a low-energy building heated and ventilated by warm air supplied by a mixing ventilation system. Measurements were performed for various positions of the air terminal devices...

  1. Air Quality System (AQS)

    Science.gov (United States)

    The Air Quality System (AQS) database contains measurements of air pollutant concentrations from throughout the United States and its territories. The measurements include both criteria air pollutants and hazardous air pollutants.

  2. Hazardous air pollutant handbook: measurements, properties, and fate in ambient air

    Energy Technology Data Exchange (ETDEWEB)

    Spicer, C.W. (ed.); Gordon, S.M.; Kelly, T.J.; Holdren, M.W.; Mukund, R. [Battelle, Columbus, OH (United States)

    2002-07-01

    Focussing on the 188 hazardous air pollutants (HAPs) identified in the Title III of the US Clean Air Act Amendments, this work reviews the methods used to identify, measure, and locate the presence of toxics in ambient air. After a classification and characterization of the HAPs, the current status of ambient measurement methods are surveyed and categorized according to applicable, likely, and potential methods. The results of studies of ambient air concentrations of the HAPs are presented. Methods used to study atmospheric transformations of toxic air pollutants are reviewed and the concept of atmospheric lifetimes of HAPs is discussed.

  3. Controlled air incineration

    International Nuclear Information System (INIS)

    Seitz, K.A.

    1991-01-01

    From 1960 to 1970, incineration was recognized as an economical method of solid waste disposal with many incinerators in operation through the country. During this period a number of legislation acts began to influence the solid waste disposal industry, namely, the Solid Waste Disposal Act of 1965; Resource Conservation Recovery Act (RCRA) of 1968; Resource Recovery Act of 1970; and Clean Air Act of 1970. This period of increased environmental awareness and newly created regulations began the closure of many excess air incineration facilities and encouraged the development of new controlled air, also known as Starved-Air incinerator systems which could meet the more stringent air emission standards without additional emission control equipment. The Starved-Air technology initially received little recognition because it was considered unproven and radically different from the established and accepted I.I.A. standards. However, there have been many improvements and developments in the starved-air incineration systems since the technology was first introduced and marketed, and now these systems are considered the proven technology standard

  4. Oxidation behavior of stainless steel 430 and 441 at 800 C in single (air/air) and dual atmosphere (air/hydrogen) exposures

    Energy Technology Data Exchange (ETDEWEB)

    Rufner, J.; Gannon, P.; White, P.; Deibert, M.; Teintze, S. [Chemical and Biological Engineering, Montana State University, 306 Cobleigh Hall, Bozeman, MT 59717-3920 (United States); Smith, R.; Chen, H. [Physics, Montana State University, 306 Cobleigh Hall, Bozeman, MT 59717-3920 (United States)

    2008-02-15

    Intermediate temperature ({proportional_to}800 {sup o}C) planar solid oxide fuel cells (SOFCs) allow the use of ferritic stainless steel (FSS) interconnects. SOFC FSS interconnects are used to stack individual cells into series, and are simultaneously exposed to air on the cathode side and fuel on the anode side, creating a 'dual atmosphere' exposure. The thermally grown oxide (TGO) layers on the air side of FSSs 430 and 441 were analyzed as a function of simulated dual atmosphere exposures (moist air/moist hydrogen) for up to 300 h. FSS 430 showed some changes in oxidation behavior, with a slight Fe concentration increase and localized Fe{sub 2}O{sub 3} nodule formation observed in the dual atmosphere TGO layer relative to its single atmosphere (air/air) counterpart. Significantly accelerated and anomalous oxidation was observed with FSS 441 subjected to dual atmosphere exposures compared with air/air exposures. The TGO layer formed on the 441 exposed to air/air was comprised of Mn-rich, Cr and Fe-containing isomorphic spinel surface crystallites, with a Cr{sub 2}O{sub 3} (eskolaite)-based bottom layer, having a total TGO layer thickness of <2{mu} m after 300 h. In contrast, the TGO layer formed on 441 during dual atmosphere exposure was much faster-growing (>6{mu} m in 20 h) and exhibited a continuous, porous Fe{sub 2}O{sub 3}-rich surface layer with a relatively thin (<2{mu} m) sublayer of similar composition to the TGO layer formed during the air/air exposure. Spontaneous TGO layer spallation was also observed for the air side of 441 exposed to dual atmosphere for >100h. The observed oxidation behavior and TGO layer evolution of 441 in both air/air and dual atmosphere are presented, with possible mechanisms and implications discussed. (author)

  5. Air toxics and the 1990 Clean Air Act: Managing trace element emissions

    International Nuclear Information System (INIS)

    Chow, W.; Levin, L.; Miller, M.J.

    1992-01-01

    The US Environmental Protection Agency (EPA) has historically regulated air toxics (hazardous air pollutants) under Section 112 of the Clean Air Act. To date, EPA has established emission standards for 8 hazardous air pollutants (arsenic, asbestos, benzene, beryllium, mercury, radionuclides, coke oven emissions and vinyl chloride). The US electric utility industry was not determined to be a source category requiring regulation for any of the eight chemicals. Of the eight, radionuclides were the last species for which EPA established hazardous emissions standards. In this instance, EPA determined that the risks associated with electric utility fossil fuel power plant emissions were sufficiently low that they should not be regulated. However, the 1990 Clean Air Act Amendments require a new evaluation of the electric utility industry emissions of hazardous air pollutants. This paper summarizes the key features of the air toxics provisions of the Clean Air Act Amendments, describes EPRI's activities on the subject, and provides some preliminary insights from EPRI's research to date

  6. Indoor air quality

    DEFF Research Database (Denmark)

    Jensen, Trine Susanne; Recevska, Ieva

     The objective of the 35th specific agreement is to provide support to the EEA activities in Environment and Health (E&H) on the topic of indoor air quality. The specific objectives have been to provide an overview of indoor air related projects in EU and indoor air related policies as well...... as idenfiying "good practices" to reduce health impact of indoor air exposure and suggest areas for future improvements....

  7. PENGARUH JENIS NASI TERHADAP NILAI GIZI DAN MUTU KIMIAWI NASI DALAM KEMASAN SELAMA PENYIMPANAN SEBAGAI ALTERNATIF PANGAN DARURAT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Giyatmi Giyatmi

    2017-04-01

    Full Text Available Indonesia sering kali dilanda bencana alam yang mengakibatkan terputusnya akses dan rusaknya infrastruktur sehingga masyarakat mengungsi keadaan darurat. Terputusnya akses korban terhadap sarana dan prasarana mengakibatkan kondisi tidak memungkinkan bagi para korban bencana mendapatkan pangan yang layak. Terputusnya jaringan ke lokasi bencana juga menjadi salah satu hal yang menambah kesulitan distribusi pangan terhadap korban bencana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penyimpanan nasi kemasan terhadap nilai gizi dan parameter kimia (aktivitas air dan nilai pH. Nasi Uduk, Nasi Ulam, dan Nasi Kuning dikemas dalam bahan aluminium foil dan disterilkan pada 121oC selama 45 menit. Produk yang diamati pada 0, 2, 4, 6 dan 8 minggu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan tiga perlakuan dan lima kelompok. Terdapat pengaruh jenis nasi terhadap pH nasi kemasan selama penyimpanan, namun tidak berpengaruh terhadap aktivitas air selama penyimpanan. Semua berbagai jasi memenuhi standar IOM sebagai makanan darurat yang memenuhi kebutuhan energi. Kontribusi energi total hampir 500 kkal dan dianjurkan untuk mengkonsumsi produk ini setidaknya 3-4 kali per hari untuk memenuhi kebutuhan energi harian.   Kata Kunci : pangan darurat, pengemasan, Nasi Uduk, Nasi Ulam, Nasi Kuning

  8. Ekstraksi Dan Karakterisasi Serbuk Nano Pigmen Dari Daun Tanaman Jati (Tectona Grandis Linn. F

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Riahna br Kembaren

    2014-04-01

    Full Text Available Tanaman Jati (Tectona grandis linn. F umumnya hanya dimanfaatkan bagian kayunya untuk industri meubel, namun bagian lain seperti daun kurang dimanfaatkan. Daun jati terutama bagian pucuk daun muda dapat menghasilkan pigmen. Produksi serbuk nano pigmen dari daun jati dan karakterisasi serbuk nano pigmen tersebut belum dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan nano pigmen dari pucuk daun jati muda dalam bentuk serbuk dengan menggunakan persentase filler yang berbeda dan melakukan karakterisasi serbuk nano pigmen jati tersebut. Pucuk daun jati muda diberi perlakuan mekanik dengan penggerusan kemudian disaring, larutan yang diperoleh diukur partikelnya dengan Particle Size Analyzer (PSA, dan dikeringkan dengan penambahan filler maltodekstrin 5% dan 10%. Serbuk yang diperoleh dihitung rendemen, ukuran partikel, dan kelarutan dalam air. Warna merah yang dihasilkan dari filtrat pucuk daun jati muda berasal dari zat warna antosianin yang terkandung dalam daun jati muda. Ekstrak dari pucuk daun jati muda memiliki ukuran dengan kisaran 87,8- 318,1 nm dengan ukuran rata-rata 109,2 nm. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak tersebut merupakan produk nano di alam. Penambahan filler dengan konsentrasi berbeda berpengaruh terhadap warna, rendemen, ukuran partikel serbuk, dan kelarutan pigmen serbuk dalam air

  9. MODEL PERUBAHAN WARNA KERIPIK BUAH SELAMA PENGGORENGAN VAKUM Model of Fruit Flaky Color Change during Vacuum Frying

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Jamaluddin Jamaluddin

    2012-05-01

    Full Text Available The natural colour of fruit flaky product is one of specific property prefered by consumer. To maintain the natural colourof the fruit flaky during frying, it is necessary to pay attention the characteristic changes of raw material and control the process in order not to have much changes to get the intended colour. The objective of this research is to develop empirically mathematical model of fruit flaky colour changes during vacuum frying process by considering the change of water and sucrose contents in the product. Sample of the research were jack fruits fried in the temperature of 70–100OC, frying duration of 15–60 minutes, and vacuum pressure of 13-23 kPa. The observed parameters are colour (L, colour (a, colour (b, water and sukrose contents before and after frying. The result showed that colour changes (L, a and b were influenced by free water vaporization and sukrose decreasing in product, so empirically, the developed mathematical model of colour changes (L, a and b can be used to predict fruit flaky colour changes during vacuum frying. ABSTRAK Warna alami pada produk keripik buah adalah merupakan salah satu sifat khas yang disukai oleh konsumen, untukmempertahankan warna alami keripik buah agar tidak banyak mengalami perubahan selama dalam penggorengan, perlu diperhatikan perubahan karakteristik bahan baku dan pengendalian proses, agar warna keripik buah yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan secara empirik model matematik perubahan warna keripik buah selama dalam proses penggorengan vakum dengan mempertimbangkan ke dalam model perubahan kadar air dan kadar sukrosa di dalam padatan. Sampel penelitian adalah buah nangka digoreng pada suhu70-100 OC, lama penggorengan 15-60 menit dan tekanan vakum 13-23 kPa. Parameter yang diamati adalah warna (L, warna (a, warna (b, kadar air dan kadar sukrosa sebelum dan setelah sampel digoreng. Hasil penelitian menunjukkan perubahan warna L, a

  10. Cleaning products and air fresheners: exposure to primary and secondary air pollutants

    DEFF Research Database (Denmark)

    Nazaroff, W.; Weschler, Charles J.

    2004-01-01

    Building occupants, including cleaning personnel, are exposed to a wide variety of airborne chemicals when cleaning agents and air fresheners are used in buildings. Certain of these chemicals are listed by the state of California as toxic air contaminants (TACs) and a subset of these are regulated...... by the US federal government as hazardous air pollutants (HAPs). California's Proposition 65 list of species recognized as carcinogens or reproductive toxicants also includes constituents of certain cleaning products and air fresheners. In addition, many cleaning agents and air fresheners contain chemicals...... that can react with other air contaminants to yield potentially harmful secondary products. For example, terpenes can react rapidly with ozone in indoor air generating many secondary pollutants, including TACs such as formaldehyde. Furthermore, ozone-terpene reactions produce the hydroxyl radical, which...

  11. Research Article Special Issue

    African Journals Online (AJOL)

    pc

    2017-11-10

    Nov 10, 2017 ... Malaysia. 2Faculty of Civil Engineering, Universiti Teknologi MARA, 40450 Shah Alam, Selangor,. Malaysia ... could be developed and applied in industry. Keywords: ..... Research Journal of Textile and Apparel, 2010,.

  12. Large scale air monitoring: Biological indicators versus air particulate matter

    International Nuclear Information System (INIS)

    Rossbach, M.; Jayasekera, R.; Kniewald, G.

    2000-01-01

    Biological indicator organisms are widely used for monitoring and banking purposes since many years. Although the complexity of the interactions between bioorganisms and their environment is generally not easily comprehensible, environmental quality assessment using the bioindicator approach offers some convincing advantages compared to direct analysis of soil, water, or air. Direct measurement of air particulates is restricted to experienced laboratories with access to expensive sampling equipment. Additionally, the amount of material collected generally is just enough for one determination per sampling and no multidimensional characterization might be possible. Further, fluctuations in air masses have a pronounced effect on the results from air filter sampling. Combining the integrating property of bioindicators with the world wide availability and uniform matrix characteristics of air particulates as a prerequisite for global monitoring of air pollution will be discussed. A new approach for sampling urban dust using large volume filtering devices installed in air conditioners of large hotel buildings is assessed. A first experiment was initiated to collect air particulates (300 to 500 g each) from a number of hotels during a period of three to four months by successive vacuum cleaning of used inlet filters from high volume air conditioning installations reflecting average concentrations per three months in different large cities. This approach is expected to be upgraded and applied for global monitoring. Highly positive correlated elements were found in lichen such as K/S, Zn/P, the rare earth elements (REE) and a significant negative correlation between Fig and Cu was observed in these samples. The ratio of concentrations of elements in dust and Usnea spp. is highest for Cr, Zn, and Fe (400-200) and lowest for elements such as Ca, Rb, and Sr (20-10). (author)

  13. Air pollution and urban air quality management in Indonesia

    Energy Technology Data Exchange (ETDEWEB)

    Santosa, Sri J. [Department of Chemistry, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Gadjah Mada University, Yogyakarta (Indonesia); Okuda, Tomoaki; Tanaka, Shigeru [Department of Applied Chemistry, Faculty of Science and Technology, Keio University, Yokohama (Japan)

    2008-06-15

    The trade-led industry and economic development after the Asian financial crisis a decade ago has been accelerated in Indonesia to improve the quality of life of its population. This rapid development of Indonesia was in fact heavily fueled by fossil fuels, especially oil, followed by natural gas and coal. The exploitation of fossil fuel in fueling the development resulted in significant environmental quality degradation. Air pollution is perhaps Indonesia's most severe environmental problem. Industry and transportation were the typical main sources of urban air pollutants. Moreover, Indonesia also failed to reach its original 2005 target for a complete phase-out of leaded gasoline. As a result, the level of Pb together with other pollutants such as CO, NO{sub x}, SO{sub 2}, and total suspended particulates has exceeded or at least approached the designated ambient air quality standards. The urban air pollution will not be lesser in extent, but surely will be more severe in the future. Unfortunately, the capability of the Indonesian authorities to manage the urban air quality is still very limited and the portion of the budget allocated to the improvement of urban air quality is still remarkably low, typically 1% of total. This is why the efforts to enhance the capability to manage the urban air quality could not be handled by the environmental authorities in Indonesia's cities themselves, but outside stimulation in the form of man power, consultant and equipment assistance along with financial support has been very important. (Abstract Copyright [2008], Wiley Periodicals, Inc.)

  14. AirCompare

    Data.gov (United States)

    U.S. Environmental Protection Agency — AirCompare contains air quality information that allows a user to compare conditions in different localities over time and compare conditions in the same location at...

  15. 12th Air Force > Home

    Science.gov (United States)

    Force AOR Travel Info News prevnext Slide show 76,410 pounds of food delivered to Haiti 12th Air Force the French Air Force, Colombian Air Force, Pakistan Air Force, Belgian Air Force, Brazilian Air Force

  16. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM EKOWISATA “LEPEN ADVENTURE”

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Fikri Nazarullail

    2017-08-01

    Full Text Available This study aimed to describe the community development through ecotourism program. This study used a qualitative research method with case study approach, and using data analysis interactive model. The results showed that the background of the emergence of ecotourism programs is to look at the natural potential that can be used as travel, ecotourism gave the changes to their economic advancement. Ecotourism development stages starting from identification of empowering agents to exploit the potential of nature into ecotourism activities that can empower local communities. The principles that appear on ecotourism are: (1 natural-based, (2 ecological value, (3 an insight into the environment, (4 the benefits to the local community, (5 the appeal and visitor satisfaction. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemberdayaan masyarakat melalui program ekowisata. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan menggunakan analisis data model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa latar belakang kemunculan program ekowisata adalah dengan melihat potensi alam yang dapat dimanfaatkan sebagai wisata, ekowisata meberikan perubahan terhadap adanya peningkatan ekonomi. Tahapan pengembangan ekowisata dimulai dari identifikasi agen pemberdayaan untuk memanfaatkan potensi alam menjadi kegiatan ekowisata yang dapat memberdayakan masyarakat lokal. Prinsip-prinsip yang muncul pada ekowisata tersebut, meliputi (1 berbasis alam, (2 nilai ekologis, (3 wawasan lingkungan hidup, (4 manfaat bagi masyarakat lokal, dan (5 daya tarik dan kepuasan pengunjung.

  17. Energy use, air infiltration, and indoor air quality in well-insulated residences

    International Nuclear Information System (INIS)

    Koontz, M.D.; Nagda, N.L.

    1989-01-01

    This paper reports two unoccupied bilevel houses of identical design and construction studied to determine the relationships among air exchange, energy consumption, and indoor air quality. The experimental house was retrofitted to increase building tightness and was equipped with an air-to-air heat exchanger; the control house was kept in its initial state of construction. Infiltration, energy, indoor air quality, and environmental parameters were monitored in both houses before and after the retrofit. It was found that the retrofit decreased air infiltration rates by nearly 25 percent, heating energy savings of 12 to 20 percent were achieved through the retrofit, and among the pollutants monitored, only radon and radon progeny increased in proportion to the reduced infiltration. Similarly, when the heat exchanger was operated, radon and radon progeny were the only pollutants reduced in proportion to the added air exchange

  18. STUDI KONDISI HIDROLOGIS SEBAGAI LOKASI PENEMPATAN TERUMBU BUATAN DI PERAIRAN TANJUNG BENOA BALI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Abd. Rahman As-Syakur

    2016-03-01

    Full Text Available STUDY OF HIDROLOGICAL CONDITION FOR ARTIFICIAL REEF LOCATION  IN TANJUNG BENOA BALIOne of the tourism which was demanded by the tourists are underwater activity, namely scuba diving and seawalker, where the main target underwater tourism activities is the beauty of the underwater in the form of coral and reef fish. The purpose of this study is to determine the hydrological condition of artificial reefs in Tanjung Benoa, Bali. The method used in determining the location is a purposive sampling method. Sampling was carried out in three (3 stations and taken randomly in the study site (Tanjung Benoa. Measurement of hydrological conditions include the temperature, salinity, water clarity, current, depth, turbidity, TSS, DO, Nitrate, Phosphate. Hydrological conditions measurements carried out in situ (direct and in laboratory. Data was analyzed by descriptive qualitative by comparing the quality of water based on the Ministry of the Environment Decree No. 51 of 2004 on Sea Water Quality Standard. Based on the results of hydrological conditions measurements, conditions of environmental parameters are still within the tolerance limit for the growth of marine biota. The basic conditions of the waters is not suitable for the placement of artificial reefs, this is because the substrate is muddy sand, where the basic conditions of these waters will submerge artificial reef into the sand.Keywords: artificial reef, hidrological condition, Tanjung BenoaABSTRAKSalah satu wisata yang sangat diminati oleh para wisatawan adalah wisata bawah air, yaitu scuba diving dan seawalker, dimana dalam kegiatan wisata bawah air yang menjadi target utama yaitu keindahan bawah air berupa terumbu karang dan ikan karang. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kondisi hidrologis terumbu karang buatan di Tanjung Benoa-Bali. Metode yang digunakan dalam penentuan lokasi sampling adalah metode sampling pertimbangan, yaitu metode pengambilan lokasi dan sampel didasarkan atas

  19. A novel, fuzzy-based air quality index (FAQI) for air quality assessment

    Science.gov (United States)

    Sowlat, Mohammad Hossein; Gharibi, Hamed; Yunesian, Masud; Tayefeh Mahmoudi, Maryam; Lotfi, Saeedeh

    2011-04-01

    The ever increasing level of air pollution in most areas of the world has led to development of a variety of air quality indices for estimation of health effects of air pollution, though the indices have their own limitations such as high levels of subjectivity. Present study, therefore, aimed at developing a novel, fuzzy-based air quality index (FAQI ) to handle such limitations. The index developed by present study is based on fuzzy logic that is considered as one of the most common computational methods of artificial intelligence. In addition to criteria air pollutants (i.e. CO, SO 2, PM 10, O 3, NO 2), benzene, toluene, ethylbenzene, xylene, and 1,3-butadiene were also taken into account in the index proposed, because of their considerable health effects. Different weighting factors were then assigned to each pollutant according to its priority. Trapezoidal membership functions were employed for classifications and the final index consisted of 72 inference rules. To assess the performance of the index, a case study was carried out employing air quality data at five different sampling stations in Tehran, Iran, from January 2008 to December 2009, results of which were then compared to the results obtained from USEPA air quality index (AQI). According to the results from present study, fuzzy-based air quality index is a comprehensive tool for classification of air quality and tends to produce accurate results. Therefore, it can be considered useful, reliable, and suitable for consideration by local authorities in air quality assessment and management schemes. Fuzzy-based air quality index (FAQI).

  20. Air pollution

    OpenAIRE

    MacKenbach, JP; Henschel, S; Goodman, P; McKee, M

    2013-01-01

    The human costs of air pollution are considerable in Jordan. According to a report published in 2000 by the World Bank under the Mediterranean Environmental Technical Assistance Program (METAP), approximately 600 people die prematurely each year in Jordan because of urban pollution. 50-90% of air pollution in Jordanian towns is caused by road traffic. Readings taken in 2007 by Jordanian researchers showed that levels of black carbon particles in the air were higher in urban areas (caused by v...

  1. PENGETAHUAN GURU TENTANG BULLYING

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Fauziyah Indahyani

    2015-07-01

    Full Text Available Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat pengetahuan guru sekolah dasar tentang bullying di kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas. Metode pengumpulan data menggunakan tes pengetahuan, subjek penelitiannya adalah guru sekolah dasar di Sokaraja, Kabupaten Banyumas. Teknik pengambilan sampel data yang digunakan dalam penelitian ini adalah clustered sampling. Jumlah populasi penelitian adalah 403 guru dari sekolah dasar di kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas. 40% di antaranya diambil sebagai sampel, sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 130 guru sekolah dasar dari kecamatan Sokaraja, Banyumas kabupaten Hasil analisis menunjukkan bahwa pengetahuan guru tentang bullying rata-rata, hal ini ditunjukkan dalam analisis yang menunjukkan bahwa 130 guru sekolah dasar, 92 di antaranya 70,77% kategori rata-rata dalam mengetahui bullying verbal (70,77%. Sedangkan untuk pengetahuan bullying fisik, dari 130 guru, 91 guru atau 70,00% dikategorikan ke tingkat rata-rata. Kemudian, dari 130 guru sekolah dasar, 70,00% dikategorikan ke dalam pengetahuan rata-rata yang berhubungan dengan pengetahuan mental. Kata kunci: Pengetahuan tentang Bullying, Guru Sekolah Dasar

  2. IDENTIFIKASI KAPANG PADA KECAP KEDELAI MANIS PRODUKSI LOKAL KEDIRI DENGAN METODE PENGENCERAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Durroh Humairoh

    2017-03-01

    Full Text Available Kecap kedelai merupakan salah satu produk fermentasi yang telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu di berbagai negara termasuk Indonesia. Namun kecap kedelai manis merupakan produk kecap kedelai yang merupakan produk khas Indonesia. Faktor keamanan pangan berkaitan dengan tercemar tidaknya pangan oleh cemaran mikrobiologis, logam berat, dan bahan kimia yang membahayakan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah kapang dan jenis kapang yang ditemukan pada sampel kecap produk lokal Kediri. Penelitian ini menggunakan metode pengenceran hingga 101 dari 10 sampel kecap kedelai manis produksi lokal Kediri dengan merek yang berbeda. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada sampel kecap kedelai manis ditemukan jumlah kapang sebanyak < 50 koloni/ml pada setiap sampelnya dan jenis kapang yang ditemukan meliputi Penicillium sp., Aspergillus sp., Rhizopus sp., dan Mucor sp. sehingga dapat disimpulkan bahwa kecap produksi Kediri aman dikonsumsi karena sesuai standar yang ditetapkan Pemerintah dalam SNI 3543: 2013.   Kata kunci: Jumlah koloni, Jenis kapang, Kecap kedelai manis, produk lokal Kediri

  3. Analysis of Risk Factors Related to Coronary Heart Disease among Women Aged Older than 45 Years Old

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Masriadi Masriadi

    2016-11-01

    Penyakit kardiovaskuler menyebabkan 8.6 juta kematian pada perempuan setiap tahun, yang merupakan penyebab kematian terbanyak, yaitu sepertiga dari seluruh kematian perempuan di seluruh dunia. Setengah dari seluruh kematian perempuan berusia di atas 50 tahun disebabkan oleh penyakit jantung dan stroke. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan penyakit jantung koroner pada perempuan usia > 45 tahun di Rumah Sakit TNI AU Dody Sarjoto Makassar. Besar sampel sebanyak 76 sampel yang terdiri dari 64 kasus penyakit jantung koroner dan 12 kasus non penyakit jantung koroner. Penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling. Data primer diperoleh melalui wawancara terhadap responden dengan menggunakan kuesioner dan wawancara langsung. Data dianalisis menggunakan uji koefisien korelasi kontingensi (Exp (B terhadap variabel independen dan dependen. Adapun hasil yang ditemukan adalah obesitas (Exp (B = 0.140, diabetes mellitus (Exp (B = 0.164, dan dislipidemia (Exp (B = 0.185 terbukti memiliki hubungan dengan kejadian penyakit jantung koroner pada perempuan usia > 45 tahun dan faktor yang memiliki hubungan paling besar adalah dislipidemia.

  4. PENGARUH PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP SUASANA PEMBELAJARAN YANG MENYENANGKAN PADA PELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Prayogo Pangestu

    2016-12-01

    Full Text Available Penelitian ini dilatar belakangi oleh hipotesis peneliti yang menduga adanya pengaruh antara pendidikan matematika realistik yang diterapkan guru dengan suasana pembelajaran yang menyenangkan di kelas. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Pendidikan Matematika Realistik terhadap suasana pembelajaran yang terjadi di kelas. Penelitian dilaksanakan di SDN Cempaka Putih 01 Ciputat, kota Tangerang Selatan. Metode yang digunakan adalah metode survey dengan menggunakan angket sebagai instrumen pokok. Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas IV-B yang berjumlah 31 siswa. Pengambilan sampel menggunakan teknik sampeling jenuh. Instrumen yang diberikan adalah angket dengan pernyataan untuk pendidikan matematika realistik sebanyak 12 pernyataan dan kesenangan belajar siswa sebanyak 15 pernyataan. Analisis data menggunakan korelasi dan regresi sederhana, diperoleh nilai rhitung sebesar 0,675, sedangkan rtabel pada taraf signifikan 0,5 yaitu sebesar 0,355. Maka dapat dikatakan bahwa rhitung > rtabel. Hal ini menunjukan adanya pengaruh yang kuat antara pendidikan matematika realistik terhadap suasana pembelajaran yang menyenangkan.

  5. Air quality management: challenges and solutions in delivering air quality action plans

    Energy Technology Data Exchange (ETDEWEB)

    Beattie, C.I.; Longhurst, J.W.S.; Woodfield, N.K.

    2000-07-01

    The Air Quality Strategy for England, Scotland, Wales and Northern Ireland (DETR, 2001) has the aim of showing how improved local air quality in the UK may be delivered. Through a process of reviewing and assessing local air quality in both urban and rural localities, a clear picture is emerging of areas of the UK where air quality objectives are not likely to be met. The next challenge will be the identification of the required actions and new ways of working to achieve specific air quality objectives. The declaration of air quality management areas, where objectives are not predicted to be met by their target years, involves co-ordinated local action and collaborative working, which can only be effective with support across local authority departments and external stake holders. This paper provides a background to the relevant legislation underpinning, local air quality management and summarises the review and assessment process. It then comments on future directions in relation to the designation of Air Quality Management Areas and considers the requirements of action plans to deliver the goal of cleaner air in the UK. It is concluded that the UK has developed a highly sophisticated system of air quality management over a relatively short period of time, and with it has brought a new way of local authority working. The challenge of the next stage of the process is likely to be in implementing cost effective and proportional solutions to identified problems at the local level. (Author)

  6. Air pollution

    Energy Technology Data Exchange (ETDEWEB)

    Strauss, W; Mainwaring, S J

    1984-01-01

    This book deals with the nature of air pollution. The numerous sources of unwanted gases and dust particles in the air are discussed. Details are presented of the effects of pollutants on man, animals, vegetation and on inanimate materials. Methods used to measure, monitor and control air pollution are presented. The authors include information on the socio-economic factors which impinge on pollution control and on the problems the future will bring as methods of generating energy change and industries provide new sources of pollutants.

  7. Islamic eco-cosmology in Ikhwan al-Safa’s view

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Muhammad Abdullah Darras

    2012-06-01

    Full Text Available This research aims to describe the root cause of ecological crisis happening atthe moment in terms of the cosmological-metaphysical views, by doing researchon the thoughts of a classical Muslim philosophical scientist group in 10th centuryAD called Ikhwan al-Safa’. To the author, Ikhwan al-Safa’ has a clear idea inviewing the universe holistically and intact as it is. Actually, this non-reductiveview was the typical main feature of medieval Islamic classical thought. However,the main reason of choosing the works of Ikhwan al-Safa’, especially their magnumopus Rasa>’il Ikhwa>n al-S{afa’> , in the research is that Ikhwan al-Safa’ has puta lot of attention on the “wisdom of universe” in the ontological and epistemologicalstructure of knowledge that were developed in their work. With the mainconcepts such Love of Universe and Soul of Universe, Ikhwan al-Safa’ have givena holistic vision about the wisdom of the universe and the wisdom of the environmentitself.Pengkajian dalam artikel ini bertujuan untuk menguraikan akar masalah terjadinyakrisis ekologi yang terjadi saat ini dengan berangkat dari titik pijak berdasarkanperspektif kosmologis-metafisik. Yakni dengan melakukan penelitian terhadappemikiran kosmologi kelompok keilmuan-filosofis muslim klasik abad ke-10 Myang bernama Ikhwan al-Safa’. Bagi penulis, Ikhwan al-Safa’ memiliki pemikiranyang jernih dalam melihat alam semesta. Yakni melihat alam secara holistik dan utuh sebagaimana adanya. Sebenarnya pandangan khas yang non-reduktif inimenjadi ciri utama pemikiran klasik Islam abad pertengahan. Namun pemilihanpenelitian terhadap pemikiran Ikhwan al-Safa’ –terutama dalam karya magnumopusnyaRasa>’il Ikhwa>n al-S{afa>’ ini, lebih disebabkan karena kelompok ini bagipenulis, telah menaruh perhatian yang sangat kuat terhadap “kearifan alam”dalam struktur ontologis dan epistemologis keilmuan yang dikembangkan dalamkarya mereka. Dengan menguraikan beberapa konsep utama

  8. Air Filtration as Protection against Fouling of Ventilation and Air Conditioning Units

    DEFF Research Database (Denmark)

    Bekö, Gabriel; Lajčíková, Ariana

    2005-01-01

    Currently, air filters are one of the most critical components of air treatment systems as they decontaminate the air delivered to living space. During the operation, however, the level of harmful surface deposits increases, and at certain times, an uncleaned filter can itself become a source...... of undesirable contaminents influencing negatively the IAQ of a living space. This is the phenomenon that has been a subject of the current research. The article presents a new, alternative view on indoor air contaminents and filtration requirements. It describes alternative means of filtration and assesses...... issues of inadequate maintenance and/or long term use of applied air filters. An experimental method of evealuating the air quality by means of chemical analysis and state-of-the-art spectrometer is also described....

  9. Pollution prevention for cleaner air: EPA's air and energy engineering research laboratory

    International Nuclear Information System (INIS)

    Shaver, E.M.

    1992-01-01

    The article discusses the role of EPA's Air and Energy Engineering Research Laboratory (AEERL) in pollution prevention research for cleaner air. For more than 20 years, AEERL has been conducting research to identify control approaches for the pollutants and sources which contribute to air quality problems. The Laboratory has successfully developed and demonstrated cost-effective sulfur dioxide, nitrogen oxides, and particulate control technologies for fossil fuel combustion sources. More recently, it has expanded its research activities to include indoor air quality, radon, organic control, stratospheric ozone depletion, and global warming. AEERL also develops inventories of air emissions of many types. Over the last several years, it has made substantial efforts to expand research on pollution prevention as the preferred choice for air emissions reduction

  10. Feasibility of a solar-assisted winter air-conditioning system using evaporative air-coolers

    Energy Technology Data Exchange (ETDEWEB)

    El-Awad, Mohamed M. [Mechanical Engineering Department, the University of Khartoum, P.O. Box 321 Khartoum (Sudan)

    2011-07-01

    The paper presents a winter air-conditioning system which is suitable for regions with mildly cold but dry winters. The system modifies the evaporative air-cooler that is commonly used for summer air-conditioning in such regions by adding a heating process after the humidification process. The paper describes a theoretical model that is used to estimate the system's water and energy consumption. It is shown that a 150-LPD solar heater is adequate for air-conditioning a 500 ft3/min (14.4 m3/min) air flow rate for four hours of operation. The maximum air-flow rate that can be heated by a single solar water-heater for four hours of operation is about 900-cfm, unless a solar water heater large than a 250-LPD heater is used. For the 500 ft3/min air flow rate the paper shows that the 150, 200, 250 and 300 LPD solar water-heaters can provide air-conditioning for 4, 6, 8 and 10 hours, respectively, while consuming less energy than the equivalent refrigerated-type air-conditioner.

  11. Optimization of recirculating laminar air flow in operating room air conditioning systems

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Enver Yalcin

    2016-04-01

    Full Text Available The laminar flow air-conditioning system with 100% fresh air is used in almost all operating rooms without discrimination in Turkey. The laminar flow device which is working with 100% fresh air should be absolutely used in Type 1A operating rooms. However, there is not mandatory to use of 100% fresh air for Type 1B defined as places performed simpler operation. Compared with recirculating laminar flow, energy needs of the laminar flow with 100 % fresh air has been emerged about 40% more than re-circulated air flow. Therefore, when a recirculating laminar flow device is operated instead of laminar flow system with 100% fresh air in the Type 1B operating room, annual energy consumption will be reduced. In this study, in an operating room with recirculating laminar flow, optimal conditions have been investigated in order to obtain laminar flow form by analyzing velocity distributions at various supply velocities by using computational fluid dynamics method (CFD.

  12. Research Article Special Issue

    African Journals Online (AJOL)

    pc

    2017-11-10

    Nov 10, 2017 ... Malaysia ngineering, UniversitiTeknologi MARA, 40450 Shah Alam, Selangor, ... contamination due to activities such as processing, combustion and disposal of fossil fuels ... plant, in the atmosphere and even in food [17].

  13. Air filtration and air cooling in dairies

    Energy Technology Data Exchange (ETDEWEB)

    Rubzov, J A

    1986-01-01

    In addition to the maintenance of optimum temperatures and relative humidities, a continuous cleaning of the circulating air by means of suspended matter filters and regular disinfection of the spaces and equipment are required in the maturing and storage room for cheese. This contribution presents solutions to the use of suspended matter filters in air cooling plant for dairies in the U.S.S.R.

  14. SENYAWA KIMIA DAN ARAH WARNA KAYU SECANG (Caesalpinia sappan Linn DAN GAMBIR (Uncaria gambir PADA BERBAGAI KONDISI EKSTRAKSI UNTUK PEWARNAAN BATIK

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Titiek Pujilestari

    2017-05-01

    Full Text Available ABSTRAKTumbuhan pembawa warna mengandung senyawa kimia yang berbeda beda baik jumlah maupun jenis senyawanya. Senyawa-senyawa dominan pembawa warna mempunyai ketahanan tertentu pada berbagai kondisi suhu . Suhu ekstraksi zat warna alam dari tumbuhan mempengaruhi arah warna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa kimia dan arah warna kayu secang dan gambir. Ekstraksi zat warna alam dilakukan pada berbagai variasi suhu pemanasan yaitu 50 oC, 75 oC, 100 oC dan perendaman dalam alkohol selama 7 (tujuh hari pada suhu kamar. Zat warna alam yang diperoleh diaplikasikan untuk pewarna batik pada kain katun dan sutera. Arah warna ditentukan melalui fiksasi menggunakan tawas, kapur dan tujung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu ekstraksi berpengaruh pada senyawa kimia zat warna alam kayu secang dan gambir.  Jumlah senyawa zat warna alam pada kayu secang semakin berkurang seiring dengan peningkatan suhu ekstraksi.  Pada gambir jumlah senyawa zat warna paling banyak diperoleh pada suhu ekstraksi 75 oC. Senyawa zat warna dominan pada kayu secang adalah cyclohexanone sedang pada gambir  adalah methyl 3,4 dideutero 3 nonenoate 3. Arah warna kayu secang merah sampai merah kecoklatan dan pada gambir warna kecoklatan sampai coklat tua.ABSTRACTColor bearing plant contains chemical compounds that vary both the number and types of compounds. Compounds dominant color carriers having different resistance at various temperature conditions. The temperature of the extraction of natural dyes from plants affects the direction of color. This study aims to determine the content of chemical compounds and direction color of Caesalpinia sappan Linn and Uncaria gambir. Extraction of natural dyes made at various heating temperature is 50 ° C, 75 ° C, 100 ° C and soaking in alcohol for seven (7 days at room temperature. Natural dyes obtained is applied to dye batik on cotton and silk. Directions color is determined by fixation using alum, lime and

  15. Air Quality of Beijing and Impacts of the New Ambient Air Quality Standard

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Wei Chen

    2015-08-01

    Full Text Available Beijing has been publishing daily reports on its air quality since 2000, and while the air pollution index (API shows that the air quality has improved greatly since 2000, this is not the perception of Beijing’s residents. The new national ambient air quality standard (NAAQS-2012, which includes the monitoring of PM2.5, has posed stricter standards for evaluating air quality. With the new national standard, the air quality in Beijing is calculated using both NAAQS-2012 and the previous standard. The annual attainment rate has dropped from 75.5% to 50.7%. The spatial analysis of air quality shows that only a background station could attain the national standard, while urban and suburban stations exceed the national standard. Among the six pollutants included in the NAAQS-2012, PM2.5 is the major contributor to the air quality index (AQI comparing with the five other pollutants. The results indicate that under previous NAAQS without PM2.5 monitoring, the air quality has improved greatly in the past decade.  By considering PM2.5, the air quality attainment has dropped greatly. Furthermore, a great effort is needed for local government to bring down the PM2.5 concentration.

  16. Impact of individually controlled facially applied air movement on perceived air quality at high humidity

    DEFF Research Database (Denmark)

    Skwarczynski, Mariusz; Melikov, Arsen Krikor; Kaczmarczyk, J.

    2010-01-01

    and local air velocity under a constant air temperature of 26 degrees C, namely: 70% relative humidity without air movement, 30% relative humidity without air movement and 70% relative humidity with air movement under isothermal conditions. Personalized ventilation was used to supply room air from the front...

  17. Influence of local air velocity from air conditioner evaluated by salivary and skin biomarkers

    Energy Technology Data Exchange (ETDEWEB)

    Yamaguchi, Masaki; Takahashi, Takayuki; Yoshino, Yuichiro; Sasaki, Makoto [Graduate School of Engineering, Iwate University, 4-3-5 Ueda, Morioka 020-8551 (Japan); Nishimiya, Hajime [Asahi Kasei Homes Corporation, R and D Laboratories, 2-1 Samejima, Fuji, Shizuoka 416-8501 (Japan)

    2010-11-15

    The purpose of this paper is to reveal both the psychosomatic and the physical effects of local air velocity from an air conditioner using biomarkers which can be collected noninvasively. Salivary {alpha}-amylase activity (SAA) and salivary cortisol were used as the indexes of psychosomatic effects. The total protein (TP) collected from stratum corneum was used as an index of the physical condition of dry skin. A continuous experiment over a 5 days period in summer was conducted using 8 healthy young male adults for 2-types of airflow conditioners, a whole ceiling-type air conditioner (without local air velocity) and a normal-type air conditioner (with local air velocity). The subjects felt cool, windy, dry and uncomfortable when under the normal-type air conditioner as determined in a subjective evaluation. The SAA under the normal-type air conditioner fluctuated more widely than with the whole ceiling-type air conditioner. The level of salivary cortisol decreased more in a day under the normal-type air conditioner than with the whole ceiling-type air conditioner. These results showed that reducing local air velocity may provide more healthy psychosomatic conditions over the long-term. Moreover, the TP of a drying-exposed skin area showed a significant change during this experiment whereas the TP of drying-protected area was relatively unchanged. It was indicated that one week's exposure to local air velocity conditions possibly influences the drying of facial skin. Thus, air movement at low velocity can be provides more comfortable conditions not only psychosomatically but also physically. (author)

  18. Beyond Close Air Support. Forging a New Air-Ground Partnership

    Science.gov (United States)

    2005-01-01

    the "eth- nic cleansing." Despite months of effort, air attacks did little damage to Serb forces. Those in Kosovo not only survived, they even...Blue Moon: Airmen in Theater Command, CADRE Paper No. 7, Air University Press, Maxwell Air Force Base, 2000. Biddle , Stephen, Afghanistan and the...Future of Warfare: Implications for Army and Defense Policy, Carlisle, PA: Strategic Studies Institute, U.S. Army War College, 2002. Biddle , Stephen

  19. Air Quality | Air Quality Planning & Standards | US EPA

    Science.gov (United States)

    2016-06-08

    Air pollution comes from many different sources: stationary sources such as factories, power plants, and smelters and smaller sources such as dry cleaners and degreasing operations; mobile sources such as cars, buses, planes, trucks, and trains; and naturally occurring sources such as windblown dust, and volcanic eruptions, all contribute to air pollution.

  20. American Society for Dermatologic Surgery

    Science.gov (United States)

    ... medical attendees. Your input is critical to future programming as we plan the 2018 ASDS Annual Meeting, ... 2017 recipients were Murad Alam, MD, MBA; Seemal R. Desai, MD; Jeffrey S. Dover, MD; George J. Hruza, ...

  1. Knowledge and attitudes of dentists toward shortened dental arch ...

    African Journals Online (AJOL)

    2015-08-03

    Aug 3, 2015 ... about dentists' opinion regarding function, esthetic, and comfort in patients with SDA. ... Restorative Dentistry, Faculty of Dentistry, University Technology MARA, Shah Alam, Malaysia ..... J Public Health Dent 1992;52:102‑10.

  2. Help From Above: Air Force Close Air Support of the Army. 1946-1973

    Science.gov (United States)

    2003-01-01

    support as but one ele- ment within a larger package called tactical air support challenges the researcher . Even though close air support is but one of...of the prewar gaps in the close air support picture. Of all the close air support developments that emerged from the war, however, airmen looked upon...to reduce the AAF’s impressive World War II close air support capabilities to a token force in the short space of five years, these budgetary

  3. Air lasing

    CERN Document Server

    Cheng, Ya

    2018-01-01

    This book presents the first comprehensive, interdisciplinary review of the rapidly developing field of air lasing. In most applications of lasers, such as cutting and engraving, the laser source is brought to the point of service where the laser beam is needed to perform its function. However, in some important applications such as remote atmospheric sensing, placing the laser at a convenient location is not an option. Current sensing schemes rely on the detection of weak backscattering of ground-based, forward-propagating optical probes, and possess limited sensitivity. The concept of air lasing (or atmospheric lasing) relies on the idea that the constituents of the air itself can be used as an active laser medium, creating a backward-propagating, impulsive, laser-like radiation emanating from a remote location in the atmosphere. This book provides important insights into the current state of development of air lasing and its applications.

  4. Microfluidic liquid-air dual-gradient chip for synergic effect bio-evaluation of air pollutant.

    Science.gov (United States)

    Liu, Xian-Jun; Hu, Shan-Wen; Xu, Bi-Yi; Zhao, Ge; Li, Xiang; Xie, Fu-Wei; Xu, Jing-Juan; Chen, Hong-Yuan

    2018-05-15

    In this paper, a novel prototype liquid-air dual gradient chip is introduced, which has paved the way for effective synergic effect bio-evaluation of air pollutant. The chip is composed of an array of the agarose liquid-air interfaces, top air gradient layer and bottom liquid gradient layer. The novel agarose liquid-air interface allows for non-biased exposure of cells to all the substances in the air and diffusive interactions with the liquid phase; while the dual liquid-air gradient provides powerful screening abilities, which well reduced errors, saved time and cost from repeated experiment. Coupling the two functions, the chip subsequently facilitates synergic effect evaluation of both liquid and air factors on cells. Here cigarette smoke was taken as the model air pollutant, and its strong synergic effects with inflammatory level of A549 lung cancer cells on their fate were successfully quantified for the first time. These results well testified that the proposed dual-gradient chip is powerful and indispensable for bio-evaluation of air pollutant. Copyright © 2018 Elsevier B.V. All rights reserved.

  5. Long-term Changes in Extreme Air Pollution Meteorology and the Implications for Air Quality.

    Science.gov (United States)

    Hou, Pei; Wu, Shiliang

    2016-03-31

    Extreme air pollution meteorological events, such as heat waves, temperature inversions and atmospheric stagnation episodes, can significantly affect air quality. Based on observational data, we have analyzed the long-term evolution of extreme air pollution meteorology on the global scale and their potential impacts on air quality, especially the high pollution episodes. We have identified significant increasing trends for the occurrences of extreme air pollution meteorological events in the past six decades, especially over the continental regions. Statistical analysis combining air quality data and meteorological data further indicates strong sensitivities of air quality (including both average air pollutant concentrations and high pollution episodes) to extreme meteorological events. For example, we find that in the United States the probability of severe ozone pollution when there are heat waves could be up to seven times of the average probability during summertime, while temperature inversions in wintertime could enhance the probability of severe particulate matter pollution by more than a factor of two. We have also identified significant seasonal and spatial variations in the sensitivity of air quality to extreme air pollution meteorology.

  6. Kritik al-Ghazali terhadap Kekekalan Alam

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sahidi Mustafa

    2015-09-01

    Full Text Available The concept of the creation of universe offered by Neo-Platonism philosopher such as al-Kindi, al-Farabi, and Ibnu Sina are philosophical concept existed and came as an early moment of development of Islamic philosophy interrelated to God, ultimately about his Existence and Characteristics. One of the topics is how God created the universe. According to al-Farabi and Ibnu Sina, God created this universe by way of emanation in order to prevent Himself from the new attitudes. Consequently, universe has eternal feature (qadim as God as well, in the case of everything overflowed from qadim is also qadim. Al-Ghazali refuted this theory because it contradicted with al Qur’an’s thought which clearly explained that God created the entire universe. The universe should not qadim and it means that God existed in the first, and then created universe later as we know today. On the contrary, in the view of Muslim philosopher, the universe should be qadim because God created it from all eternity. For them, it is impossible that God existed by Himself without any creation before. God, according to them is impossible to be changed, so that is impossible as well if God changed from did not create yet before and then creates. Al-Ghazali persistently opposed the concept of eternity. Al Ghazali saw if this universe is qadim so it is impossible that universe created by God. The concept of qadim will led to the conclusion that universe born by itself, it was not created by God. This critique has been written by al-Ghazali in Tahafut al-Falasifah. This paper will present the concept of eternity which was discussed by al-Farabi and Ibn Sina and al Ghazali’s critique toward it as well.

  7. Air filtration in HVAC systems

    CERN Document Server

    Ginestet, Alain; Tronville, Paolo; Hyttinen, Marko

    2010-01-01

    Air filtration Guidebook will help the designer and user to understand the background and criteria for air filtration, how to select air filters and avoid problems associated with hygienic and other conditions at operation of air filters. The selection of air filters is based on external conditions such as levels of existing pollutants, indoor air quality and energy efficiency requirements.

  8. Air Leakage and Air Transfer Between Garage and Living Space

    Energy Technology Data Exchange (ETDEWEB)

    Rudd, Armin [Building Science Corporation, Westford, MA (United States)

    2014-09-01

    This research project focused on evaluation of air transfer between the garage and living space in a single-family detached home constructed by a production homebuilder in compliance with the 2009 International Residential Code and the 2009 International Energy Conservation Code. The project gathered important information about the performance of whole-building ventilation systems and garage ventilation systems as they relate to minimizing flow of contaminated air from garage to living space. A series of 25 multi-point fan pressurization tests and additional zone pressure diagnostic testing characterized the garage and house air leakage, the garage-to-house air leakage, and garage and house pressure relationships to each other and to outdoors using automated fan pressurization and pressure monitoring techniques. While the relative characteristics of this house may not represent the entire population of new construction configurations and air tightness levels (house and garage) throughout the country, the technical approach was conservative and should reasonably extend the usefulness of the results to a large spectrum of house configurations from this set of parametric tests in this one house. Based on the results of this testing, the two-step garage-to-house air leakage test protocol described above is recommended where whole-house exhaust ventilation is employed.

  9. 14 CFR 234.13 - Reports by air carriers on incidents involving animals during air transport.

    Science.gov (United States)

    2010-01-01

    ... involving animals during air transport. 234.13 Section 234.13 Aeronautics and Space OFFICE OF THE SECRETARY... REPORTS § 234.13 Reports by air carriers on incidents involving animals during air transport. (a) Any air... during air transport provided by the air carrier. (b) The report shall be made in the form and manner set...

  10. Effects of open-air temperature on air temperature inside biological safety cabinet.

    Science.gov (United States)

    Umemura, Masayuki; Shigeno, Katsuro; Yamamura, Keiko; Osada, Takashi; Soda, Midori; Yamada, Kiyofumi; Ando, Yuichi; Wakiya, Yoshifumi

    2011-02-14

    In Japan, biological safety cabinets (BSCs) are normally used by medical staff while handling antineoplastic agents. We have also set up a class II B2 BSC at the Division of Chemotherapy for Outpatients. The air temperature inside this BSC, however, decreases in winter. We assumed that this decrease is caused by the intake of open-air. Therefore, we investigated the effects of low open-air temperature on the BSC temperature and the time of admixtures of antineoplastic agents. The studies were conducted from January 1 to March 31, 2008. The outdoor air temperature was measured in the shade near the intake nozzle of the BSC and was compared with the BSC temperature. The correlation between the outdoor air temperature and the BSC temperature, the dissolution time of cyclophosphamide (CPA) and gemcitabine (GEM), and accurate weight measurement of epirubicin (EPI) solution were investigated for low and normal BSC temperatures. The BSC temperature was correlated with the open-air temperature for open-air temperatures of 5-20°C (p air is drawn from outdoors. We showed that the BSC temperature affects the dissolution rate of antineoplastic agents. Further, we suggested that the BSC temperature drop might delay the affair of the admixtures of antineoplastic agents and increase the waiting time of outpatients for chemotherapy.

  11. Comparison of desiccant air conditioning systems with different indirect evaporative air coolers

    International Nuclear Information System (INIS)

    Pandelidis, Demis; Anisimov, Sergey; Worek, William M.; Drąg, Paweł

    2016-01-01

    Highlights: • A numerical study of desiccant air conditioning systems is presented. • The ε-NTU model is used for the analysis. • Different arrangements of the desiccant systems were compared. • The systems were compared under different operating conditions. - Abstract: This paper presents a numerical analysis of three desiccant air-conditioning systems equipped with different indirect evaporative air coolers: (1) the cross-flow Maisotsenko cycle heat and mass exchanger (HMX), (2) the regenerative counter-flow Maisotsenko cycle heat and mass exchanger and (3) the standard cross-flow evaporative air cooler. To analyze the desiccant wheel and the indirect evaporative air coolers, the modified ε-NTU-model was used. The simulations were performed under assumption that the desiccant wheel is regenerated with air heated to relatively low temperature values (50–60 °C), which can be produced with solar panels in typical moderate climatic conditions. It was established that the main advantage of the presented solutions is that they can provide comfort conditions even with less effective dehumidification. The different systems were compared under variable selected operational factors (i.e. inlet air temperature, humidity and regeneration air temperature). The analysis allowed establishing the advantages and disadvantages of presented solutions and allowed estimating their application potential.

  12. A review of air exchange rate models for air pollution exposure assessments.

    Science.gov (United States)

    Breen, Michael S; Schultz, Bradley D; Sohn, Michael D; Long, Thomas; Langstaff, John; Williams, Ronald; Isaacs, Kristin; Meng, Qing Yu; Stallings, Casson; Smith, Luther

    2014-11-01

    A critical aspect of air pollution exposure assessments is estimation of the air exchange rate (AER) for various buildings where people spend their time. The AER, which is the rate of exchange of indoor air with outdoor air, is an important determinant for entry of outdoor air pollutants and for removal of indoor-emitted air pollutants. This paper presents an overview and critical analysis of the scientific literature on empirical and physically based AER models for residential and commercial buildings; the models highlighted here are feasible for exposure assessments as extensive inputs are not required. Models are included for the three types of airflows that can occur across building envelopes: leakage, natural ventilation, and mechanical ventilation. Guidance is provided to select the preferable AER model based on available data, desired temporal resolution, types of airflows, and types of buildings included in the exposure assessment. For exposure assessments with some limited building leakage or AER measurements, strategies are described to reduce AER model uncertainty. This review will facilitate the selection of AER models in support of air pollution exposure assessments.

  13. Impact of individually controlled facially applied air movement on perceived air quality at high humidity

    Energy Technology Data Exchange (ETDEWEB)

    Skwarczynski, M.A. [Faculty of Environmental Engineering, Institute of Environmental Protection Engineering, Department of Indoor Environment Engineering, Lublin University of Technology, Lublin (Poland); International Centre for Indoor Environment and Energy, Department of Civil Engineering, Technical University of Denmark, Copenhagen (Denmark); Melikov, A.K.; Lyubenova, V. [International Centre for Indoor Environment and Energy, Department of Civil Engineering, Technical University of Denmark, Copenhagen (Denmark); Kaczmarczyk, J. [Faculty of Energy and Environmental Engineering, Department of Heating, Ventilation and Dust Removal Technology, Silesian University of Technology, Gliwice (Poland)

    2010-10-15

    The effect of facially applied air movement on perceived air quality (PAQ) at high humidity was studied. Thirty subjects (21 males and 9 females) participated in three, 3-h experiments performed in a climate chamber. The experimental conditions covered three combinations of relative humidity and local air velocity under a constant air temperature of 26 C, namely: 70% relative humidity without air movement, 30% relative humidity without air movement and 70% relative humidity with air movement under isothermal conditions. Personalized ventilation was used to supply room air from the front toward the upper part of the body (upper chest, head). The subjects could control the flow rate (velocity) of the supplied air in the vicinity of their bodies. The results indicate an airflow with elevated velocity applied to the face significantly improves the acceptability of the air quality at the room air temperature of 26 C and relative humidity of 70%. (author)

  14. STRATEGI PENINGKATAN PRAKTIK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Yekti Widodo

    2012-11-01

    Full Text Available STRATEGY TO IMPROVEMENT EXCLUSIVE BREASTFEEDING COVERAGEBackground: Exclusive breastfeeding practice in Indonesia not yet gratified, ranging from 3,6% up to 27,5%. Therefore require to be developed a promotion strategy to motivate the exclusive breastfeeding, by entangling target of besides mother with given by a complete information about exclusive breastfeeding. Objectlves: Knowing exclusive breastfeeding promotion impact to coverage of exclusive breastfeeding. Methods: This research represent the research observational, with kohort design. Sampel research is all pregnancy women which old age its pregnancy have entered the third trimester. All sampel research given the counselling with interpersonal communication and non-formal condition and also the discussion with husband, parent, grandmother. At this research the strategy counselling to motivate the exclusive breastfeeding by giving information about exclusive breastfeeding, creating condition and environment supporting, improving husband involvement, other family member, traditional birth attendant, cadre, and rural midwife (bidan di desa and also lessen the negative consequence, like busy, baby rewel, and insufficient breastfeeding. Counselling conducted by special worker which have been trained, since the pregnant women in third trimester until the baby 4 month ages. Results: Total sampel in this research is 221 all family have been given the motivation for the pracllcaly of exclusive breastfeeding. From 221 sampel gave the motivation 110 sampel (49,8% earning given exclusive breastfeeding during 4 month, while 111 sampel (50,2% cannot given exclusive breastfeeding because some reason among other things: husband, arent, and or parent in law not support, feel too busy, child need the practice eat, fear later child become difficult eat. This applying counselling strategy can motivate the mother to give the exclusive breastfeeding during 4 month reach 49,8%. This matter indicate that this

  15. GSPEL - Air Filtration Laboratory

    Data.gov (United States)

    Federal Laboratory Consortium — Evaluation capabilities for air filtration devicesThe Air Filtration Lab provides testing of air filtration devices to demonstrate and validate new or legacy system...

  16. Integrating air-related health surveillance into air quality management: perceptions and practicalities

    CSIR Research Space (South Africa)

    Wright, C

    2012-06-01

    Full Text Available Health surveillance is presently not an integral part of air quality management in South Africa, although ambient air pollution standards are derived from health effects of personal exposure. In a survey to air quality officials and environmental...

  17. Analysis of Direct Outdoor Air Cooling Efficency for Combined Variable Air Volume Air-conditioning System in Stores in Cold Climates of China

    OpenAIRE

    Luo, Zhiwen

    2006-01-01

    Direct outdoor air cooling contributes a lot not only to the improvement of the indoor air quality but also to the energy saving. Its full use will reduce the water chiller’s running time especially in some stores where cooling load keeps much higher and longer than that in other buildings. A novel air-conditioning system named Combined Variable Air Volume system (CVAV), combining a normal AHU with a separate outdoor air supply system, was proposed firstly by the authors. The most attractive ...

  18. KARAKTERISTIK RUMAH TANGGA RAWAN PANGAN UNTUK PEMANTAUAN KONSUMSI DALAM PWSPG DI DUA DESA IDT DI KABUPATEN BOYOLALI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Sri Prihatini

    2012-11-01

    Full Text Available Telah dilakukan analisis terhadap karakteristik rumah tangga dari data penelitian tentang metode kualitatif untuk menggambarkan perubahan konsumsi secara kuantitatif di dua desa tertinggal di Kabupaten Boyolali. Analisis ini bertujuan untuk mencari karakteristik rumah tangga rawan pangan untuk pemantauan konsumsi dalam PWS-PG (Pemantauan Wilayah Setempat Pangan dan Gizi. Sampel adalah rumah tangga (RMT dengan keadaan sosial ekonomi rendah atau miskin. Sampel dipilih oleh pamong desa dan kepala dusun secara purposive sebanyak 50 rumah tangga di masing-masing desa. Jumlah sampel seluruhnya adalah 100 rumah tangga. Daya yang dikumpulkan yaitu data konsumsi pangan dan sosial ekonomi keluarga meliputi jumlah anggota rumah tangga, mata pencaharian, tingkat pendidikan kepala keluarga, keadaan perumahan dan pemilikan barang berharga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 100 RMT yang diamati, 64 RMT diantaranya mengalami penurunan konsumsi pada musim paceklik, dengan karakteristik yaitu 79 RMT (79% mempunyai anggota rumah tangga lebih dari 4 orang, 48 RMT (48% dengan pendidikan KK kurang dari 6 tahun, 78 RMT (78% dengan keadaan perumahan sedang (dinding papan dan lantai tanah dan 52 RMT (52% tidak memiliki barang berharga. Hasil Analisis T-test Proporsi menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan nyata antara perubahan konsumsi energi dengan jumlah anggota rumah tangga, tingkat pendidikan kepala keluarga, keadaan perumahan dan pemilikan barang berharga. Pemilihan 10 KK sampel untuk pemantauan konsumsi pangan dalam PWS-PG di tingkat dusun, tetap dapat dilakukan dengan kriteria yang sudah ada yaitu pemilikan lahan sempit dan pekerjaan tidak tetap.

  19. PENETAPAN KADAR RESIDU ORGANOKLORIN DAN TAKSIRAN RESIKO KESEHATAN MASYARAKAT TERHADAP RESIDU PESTISIDA ORGANOKLORIN PADA 10 KOMODITI PANGAN

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ani Isnawati

    2012-10-01

    Full Text Available Usaha untuk mendapatkan hasil pertanian yang meningkat tidak ekonomis jika tidak menggunakan pestisida untuk menanggulangi serangan hama tanaman. Selain memberikan keuntungan bagi petani, disisi lain residu pestisida dapat membahayakan konsumen dalam batas-batas tertentu. Pemakaian pestisida  organoklorin telah dilarang penggunaannya melalui Menteri Pertanian nomor 434.1/kpts/TP.270/7/2001 karena sifatnya yang persisten. Oleh karena itu untuk mengetahui sejauh mana residu pestistda organoklorin masih ada dikomoditi makanan, maka dilakukan penetapan kadar residu pestisida organoklorin dan melakukan perhitungan taksiran resiko terhadap kesehatan masyarakat. Sampel adalah 10 jenis makanan (beras, }agung, kacang panjang, pisang ambon, tahu tempe, daging sapi, daging ayam, ikan mas, ikan gabus yang paling banyak dikonsumsi masyarakat yang digolongkan sebagai makanan pokok, lauk, sayur dan buah. Tempat pengambilan sampel dipilih secara purposif dt wilayah propinsi Jawa Barat dari 3 kota besar, yaitu Bandung, Cirebon dan Serang. sepuluh jenis sampel diambil secara acak sederhana di beberapa kios di satu pasar tradisional dart tiap kota. Penetapan kadar residu organoklorin dilakukan dengan menggunakan kromatografi gas. Sampel diambil secara acak sederhana dibeberapa kios di satu pasar tradisional dari tiap kota. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daging sapi yang berasal dari Bandung merupakan jenis makanan yang terdeteksi pestisida organoklorin, yaitu: alfa-endosulfon dan beta endosulfon dengan kadar masing-masing 0,0284 mg/kg dan 0,0249 mg/kg. Kadar yang didapat masih di bawah BMR (Batas Maksimum Residu dan nilai ADI (Acceptable Daily Intake untuk endosulfon, sehingga tidak berisiko terhadap masyarakat yang mengkonsumsinya.

  20. Perbedaan Kadar Calprotectin Sebelum Dan Sesudah Radioterapi Pada Pasien Karsinoma Nasofaring Akibat Infeksi Epstein-Barr Virus

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Rurie Ratna Shantiningsih

    2016-11-01

    Full Text Available Latar belakang: Epstein-Barr Virus (EBV adalah anggota herpes virus berkaitan dengan etiologi karsinoma nasofaring (KNF. Pada pasien KNF jumlah monosit dalam sel darah tepi mengalami penurunan dan kebanyakan masih dalam bentuk immature sehingga menurunkan respon imun pasien serta meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit periodontal. Radioterapi merupakan salah satu metode terapi yang banyak digunakan untuk kasus KNF. Calprotectin diproduksi dalam sitoplasma sel monosit dan levelnya meningkat pada beberapa penyakit inflamasi, termasuk inflamasi jaringan periodontal, ditandai dengan peningkatan kadar calprotectin pada cairan sulkus gingiva (CSG. Tujuan: mengkaji perbedaan kadar calprotectin pada pasien KNF sebelum dan setelah dilakukan radioterapi, pada sel monosit, serum dan CSG. Metode Penelitian: sepuluh pasien KNF akibat infeksi EBV digunakan sebagai subjek dalam penelitian ini. Lima orang sebagai sampel kelompok sebelum radioterapi dan 5 orang sebagai sampel kelompok sesudah radioterapi. Dari masing-masing pasien diambil sel monosit dan serum darah tepi serta CSG. Kadar calprotectin diukur menggunakan metode ELISA. Hasil: kadar calprotectin pada kelompok sampel sebelum radioterapi lebih rendah dibandingkan kelompok sam pel sesudah radioterapi dilihat melalui sel monosit dan serum darah tepi. Sementara dari CSG, kadar calprotectin kelompok sampel sebelum radioterapi nampak lebih tinggi dibanding kelompok sesudah radioterapi. Hasil analisis statistik Anova menunjukkan perbedaan yang signifikan (p<0,05. Kesimpulan: terdapat perbedaan kadar calprotectin pada sel monosit, serum darah tepi dan CSG pasien KNF antara sebelum dan sesudah radioterapi. Pada sel monosit dan serum darah tepi, terjadi penurunan kadar calprotectin, sementara pada CSG terjadi peningkatan kadar calprotectin antara sebelum dan sesudah radioterapi.

  1. Local Air Quality Conditions and Forecasts

    Science.gov (United States)

    ... Monitor Location Archived Maps by Region Canada Air Quality Air Quality on Google Earth Links A-Z About AirNow AirNow International Air Quality Action Days / Alerts AirCompare Air Quality Index (AQI) ...

  2. Research Article Special Issue

    African Journals Online (AJOL)

    pc

    2017-11-10

    Nov 10, 2017 ... r and Mathematical Sciences, UniversitiTeknologi MARA, Shah Alam, ... Students consider mathematics and statistics is the same. ..... [10] Nor A C M, Zamalia M, Nor A M G. Application of Raschmeasurement model in.

  3. AIR NCO's AND AIRMEN

    African Journals Online (AJOL)

    D.F.C. o Proceeded to Cape Town 9:5:22. Left Cape Town for. African Protectorate 25:2:22. J Left for South West African Protectorate 25:2:22. [ Left for South West African Protectorate. 1:6:22. Colonel: Director of Air Services. Air Directorate. 6th June 1922. SOUTH AFRICAN AIR FORCE. NOMINAL ROLL OF AIR W.O.'s,.

  4. Air quality

    International Nuclear Information System (INIS)

    1995-01-01

    This chapter of the 'Assessment of the state of the environment in Lebanon' describes the air quality and identifies the most important air quality issues. Baseline information about the factors affecting dispersion and the climate of Lebanon presents as well and overall estimation of total emissions in Lebanon. Emissions from vehicles, electricity and power plants generation are described. Industrial emitters of air pollutants are described for each kind of industry i.e.cement plants, Selaata fertilizer factory, sugar-beet factory, refineries and for those derived from the use of leaded fuel . Impact of economic and human activities on air quality in Lebanon (especially in Beirut and Tripoli) are quantified by quantities of CO 2 , SO 2 , NO x , total suspended particulates(TSP), deposition and their environmental effects on health. In abscence of emissions monitoring, data available are expressed in terms of fuel use, output and appropriate empirical factors, national output and workfores sizes. Finally key issues and some potential mitigation /management approaches are presented

  5. Air sampling in the workplace

    International Nuclear Information System (INIS)

    Hickey, E.E.; Stoetzel, G.A.; Strom, D.J.; Cicotte, G.R.; Wiblin, C.M.; McGuire, S.A.

    1993-09-01

    This report provides technical information on air sampling that will be useful for facilities following the recommendations in the NRC's Regulatory Guide 8.25, Revision 1, ''Air sampling in the Workplace.'' That guide addresses air sampling to meet the requirements in NRC's regulations on radiation protection, 10 CFR Part 20. This report describes how to determine the need for air sampling based on the amount of material in process modified by the type of material, release potential, and confinement of the material. The purposes of air sampling and how the purposes affect the types of air sampling provided are discussed. The report discusses how to locate air samplers to accurately determine the concentrations of airborne radioactive materials that workers will be exposed to. The need for and the methods of performing airflow pattern studies to improve the accuracy of air sampling results are included. The report presents and gives examples of several techniques that can be used to evaluate whether the airborne concentrations of material are representative of the air inhaled by workers. Methods to adjust derived air concentrations for particle size are described. Methods to calibrate for volume of air sampled and estimate the uncertainty in the volume of air sampled are described. Statistical tests for determining minimum detectable concentrations are presented. How to perform an annual evaluation of the adequacy of the air sampling is also discussed

  6. Clearing the air. Air quality modelling for policy support

    NARCIS (Netherlands)

    Hendriks, C.

    2017-01-01

    The studies presented in this thesis were performed to provide policy makers with more accurate information about the sources of air pollution and the possible consequences of future developments on air quality. This enables policy makers to make better informed decisions when formulating policies

  7. 77 FR 30087 - Air Quality Designations for the 2008 Ozone National Ambient Air Quality Standards

    Science.gov (United States)

    2012-05-21

    ... and 81 Air Quality Designations for the 2008 Ozone National Ambient Air Quality Standards; Implementation of the 2008 National Ambient Air Quality Standards for Ozone: Nonattainment Area Classifications...-9668-2] RIN 2060-AP37 Air Quality Designations for the 2008 Ozone National Ambient Air Quality...

  8. Applications Using AIRS Data

    Science.gov (United States)

    Ray, S. E.; Pagano, T. S.; Fetzer, E. J.; Lambrigtsen, B.; Olsen, E. T.; Teixeira, J.; Licata, S. J.; Hall, J. R.; Thompson, C. K.

    2015-12-01

    The Atmospheric Infrared Sounder (AIRS) on NASA's Aqua spacecraft has been returning daily global observations of Earth's atmospheric constituents and properties since 2002. With a 12-year data record and daily, global observations in near real-time, AIRS data can play a role in applications that fall under many of the NASA Applied Sciences focus areas. For vector-borne disease, research is underway using AIRS near surface retrievals to assess outbreak risk, mosquito incubation periods and epidemic potential for dengue fever, malaria, and West Nile virus. For drought applications, AIRS temperature and humidity data are being used in the development of new drought indicators and improvement in the understanding of drought development. For volcanic hazards, new algorithms using AIRS data are in development to improve the reporting of sulfur dioxide concentration, the burden and height of volcanic ash and dust, all of which pose a safety threat to aircraft. In addition, anomaly maps of many of AIRS standard products are being produced to help highlight "hot spots" and illustrate trends. To distribute it's applications imagery, AIRS is leveraging existing NASA data frameworks and organizations to facilitate archiving, distribution and participation in the BEDI. This poster will communicate the status of the applications effort for the AIRS Project and provide examples of new maps designed to best communicate the AIRS data.

  9. Significance of air humidity and air velocity for fungal spore release into the air

    Science.gov (United States)

    Pasanen, A.-L.; Pasanen, P.; Jantunen, M. J.; Kalliokoski, P.

    Our previous field studies have shown that the presence of molds in buildings does not necessarily mean elevated airborne spore counts. Therefore, we investigated the release of fungal spores from cultures of Aspergillus fumigatus, Penicillium sp. and Cladosporium sp. at different air velocities and air humidities. Spores of A. fumigatus and Penicillium sp. were released from conidiophores already at air velocity of 0.5 ms -1, whereas Cladosporium spores required at least a velocity of 1.0 ms -1. Airborne spore counts of A. fumigatus and Penicillium sp. were usually higher in dry than moist air, being minimal at relative humidities (r.h.) above 70%, while the effect of r.h. on the release of Cladosporium sp. was ambivalent. The geometric mean diameter of released spores increased when the r.h. exceeded a certain level which depends on fungal genus. Thus, spores of all three fungi were hygroscopic but the hygroscopicity of various spores appeared at different r.h.-ranges. This study indicates that spore release is controlled by external factors and depends on fungal genus which can be one reason for considerable variation of airborne spore counts in buildings with mold problems.

  10. The microbiological quality of air improves when using air conditioning systems in cars.

    Science.gov (United States)

    Vonberg, Ralf-Peter; Gastmeier, Petra; Kenneweg, Björn; Holdack-Janssen, Hinrich; Sohr, Dorit; Chaberny, Iris F

    2010-06-01

    Because of better comfort, air conditioning systems are a common feature in automobiles these days. However, its impact on the number of particles and microorganisms inside the vehicle--and by this its impact on the risk of an allergic reaction--is yet unknown. Over a time period of 30 months, the quality of air was investigated in three different types of cars (VW Passat, VW Polo FSI, Seat Alhambra) that were all equipped with a automatic air conditioning system. Operation modes using fresh air from outside the car as well as circulating air from inside the car were examined. The total number of microorganisms and the number of mold spores were measured by impaction in a high flow air sampler. Particles of 0.5 to 5.0 microm diameter were counted by a laser particle counter device. Overall 32 occasions of sampling were performed. The concentration of microorganisms outside the cars was always higher than it was inside the cars. Few minutes after starting the air conditioning system the total number of microorganisms was reduced by 81.7%, the number of mold spores was reduced by 83.3%, and the number of particles was reduced by 87.8%. There were no significant differences neither between the types of cars nor between the types of operation mode of the air conditioning system (fresh air vs. circulating air). All parameters that were looked for in this study improved during utilization of the car's air conditioning system. We believe that the risk of an allergic reaction will be reduced during use also. Nevertheless, we recommend regular maintenance of the system and replacement of older filters after defined changing intervals.

  11. PEMODELAN DAERAH TANGKAPAN AIR WADUK KELILING DENGAN MODEL SWAT (Keliling Reservoir Catchment Area Modeling Using SWAT Model

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Teuku Ferijal

    2015-05-01

    Full Text Available This study aimed to model watershed area of Keliling Reservoir using SWAT model. The reservoir is located in Aceh Besar District, Province of Aceh. The model was setup using 90m x 90m digital elevation model, land use data extracted from remote sensing data and soil characteristic obtained from laboratory analysis on soil samples. Model was calibrated using observed daily reservoir volume and the model performance was analyzed using RMSE-observations standard deviation ratio (RSR, Nash-Sutcliffe efficiency (NSE and percent bias (PBIAS. The model delineated the study area into 3,448 Ha having 13 subwatersheds and 76 land units (HRUs. The watershed is mostly covered by forest (53% and grassland (31%. The analysis revealed the 10 most sensitive parameters i.e. GW_DELAY, CN2, REVAPMN, ALPHA_BF, SOL_AWC, GW_REVAP, GWQMN, CH_K2 and ESCO. Model performances were categorized into very good for monthly reservoir volume with ENS 0.95, RSR 0.23, and PBIAS 2.97. The model performance decreased when it used to analyze daily reservoir inflow with ENS 0.55, RSR 0.67, and PBIAS 3.46. Keywords: Keliling Reservoir, SWAT, Watershed   ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk untuk memodelkan daerah tangkapan air Waduk Keliling dengan menggunakan Model SWAT. Waduk Keliling terletak di Kabupaten Aceh Besar, Propinsi Aceh. Dalam penelitian ini Model SWAT dikembangkan berdasarkan data digital elevasi model resolusi 90 m x90 m, tata guna lahan yang diperoleh dari intepretasi citra satelit dan data soil dari hasil analisa sampel tanah yang diperoleh di daerah penelitian. Model dikalibrasi dengan data volume waduk dan kinerja model dianalisa menggunakan parameter rasio akar rata-rata kuadrat error dan standard deviasi observasi (RSR, efesiensi Nash-Sutcliffe (NSE dan persentase bias (PBIAS. Hasil deleniasi untuk daerah penelitian menghasilkan suatu DAS dengan luas 3,448 Ha dan memiliki 13 Sub DAS yang dikelompokkan menjadi 76 unit lahan. Sebagian besar wilayah study

  12. Air Power's First Among Equals: Why Air Superiority Still Matters

    National Research Council Canada - National Science Library

    Slawson, Andrew T

    2008-01-01

    .... History is replete with examples of successful or failed air superiority campaigns. This paper details air superiority's role in both the Battle of Britain, and the 1967 Six Day War's Operation MOKED...

  13. Air pollution knows no boundaries: defining air catchment areas and making sense of physical and political boundaries in air quality management

    CSIR Research Space (South Africa)

    Scott, G

    2005-10-01

    Full Text Available Topics under discussion: Scales of transport and turbulence in the atmosphere; Examples of global, regional and local scale transports – concepts of an “air catchment”; Defining air quality management zones - international practice; Defining air...

  14. Identifikasi Boraks dalam Bakso di Kelurahan Bahagia Bekasi Utara Jawa Barat dengan Metode Analisa Kualitatif

    OpenAIRE

    Mega Efrilia; Tria Prayoga; Nur Mekasari

    2016-01-01

    Already a research identification of boraks in meatball a sell is Kelurahan Bahagia, Nort Bekasi East Java. A research as a purpose for identification boraks in meatball with a metode analysis kualitatif that is a burn of fire a testing colour with a turmeric paper with ake use AgNO3, and BaCl2. Sampel in take by metode random sampel plainin meatball a sell a is Kelurahan Bahagia Nort Bekasi. On a test result, the testing in apprearance meatball of in point negatif contain boraks because meat...

  15. IMPLEMENTASI RELATIONSHIP MARKETING UNTUK MENCIPTAKAN CUSTOMER SATISFACTION

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Dinda Frismandiri

    2008-02-01

    Full Text Available Penelitian ini bertujuan menguji dampak relationship marketing inputs melalui understanding customer expectation, building service partnership, total quality management, dan empowering employees terhadap customer satisfaction. Penelitian dilakukan pada nasabah Bank Central Asia Cabang Malang. Sampel diambil dengan metode accidental sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 100 nasabah. Metode analisis menggunakan Regresi Berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa understanding customer expectation, building service partnership, total quality management, dan empowering employees teruji mampu menciptakan customer satisfaction nasabah. Di antara variabel relationship marketing inputs ternyata building service partnership memberikan dampak yang paling besar dalam menciptakan customer satisfaction nasabah.

  16. Kinetics of NO formation and decay in nanosecond pulse discharges in Air, H2-Air, and C2H4-Air mixtures

    International Nuclear Information System (INIS)

    Burnette, David; Shkurenkov, Ivan; Adamovich, Igor V; Lempert, Walter R

    2016-01-01

    Time-resolved, absolute NO and N atom number densities are measured by NO Laser Induced Fluorescence (LIF) and N Two-Photon Absorption LIF in a diffuse plasma filament, nanosecond pulse discharge in dry air, hydrogen-air, and ethylene-air mixtures at 40 Torr, over a wide range of equivalence ratios. The results are compared with kinetic modeling calculations incorporating pulsed discharge dynamics, kinetics of vibrationally and electronically excited states of nitrogen, plasma chemical reactions, and radial transport. The results show that in air afterglow, NO decay occurs primarily by the reaction with N atoms, NO  +  N  →  N 2   +  O. In the presence of hydrogen, this reaction is mitigated by reaction of N atoms with OH, N  +  OH  →  NO  +  H, resulting in significant reduction of N atom number density in the afterglow, additional NO production, and considerably higher NO number densities. In fuel-lean ethylene-air mixtures, a similar trend (i.e. N atom concentration reduction and NO number density increase) is observed, although [NO] increase on ms time scale is not as pronounced as in H 2 -air mixtures. In near-stoichiometric and fuel-lean ethylene-air mixtures, when N atom number density was below detection limit, NO concentration was measured to be lower than in air plasma. These results suggest that NO kinetics in hydrocarbon-air plasmas is more complex compared to air and hydrogen-air plasmas, additional NO reaction pathways may well be possible, and their analysis requires further kinetic modeling calculations. (paper)

  17. Hospital-acquired infections associated with poor air quality in air-conditioned environments

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Daniela Pinheiro da Silva

    2013-10-01

    Full Text Available Backgound and Objectives: Individuals living in cities increasingly spend more time indoors in air-conditioned environments. Air conditioner contamination can be caused by the presence of aerosols from the external or internal environment, which may be associated with disease manifestations in patients present in this type of environment. Therefore, the aim of this review was to assess the air quality in air-conditioned hospital environments as a risk factor for hospital-acquired infections – HAI – as the air can be a potential source of infection, as well as assess the exposure of professionals and patients to different pollutants. Material and Methods: A literature review was performed in the LILACS, MEDLINE, SCIELO, SCIENCE DIRECT databases, CAPES thesis database and Ministry of Health – Brazil, including studies published between 1982 and 2008. The literature search was grouped according to the thematic focus, as follows: ventilation, maintenance and cleaning of systems that comprehend the environmental quality standard. Discussion and Conclusion: Outbreaks of hospital-acquired infections associated with Aspergillus, Acinetobacter, Legionella, and other genera such as Clostridium and Nocardia, which were found in air conditioners, were observed, thus indicating the need for air-conditioning quality control in these environments.

  18. HEPA air filter (image)

    Science.gov (United States)

    ... pet dander and other irritating allergens from the air. Along with other methods to reduce allergens, such ... controlling the amount of allergens circulating in the air. HEPA filters can be found in most air ...

  19. Air pollution control in India

    International Nuclear Information System (INIS)

    Jain, S.K.

    1995-01-01

    Prior to rapid spurt in industrialization in India, people were used to inhale pure air containing about 78% nitrogen, 21% oxygen and some carbon dioxide. But afterwards this composition of pure air was disturbed as a result of increased economic activities. Air, now a days also contains sulphur dioxide, carbon monoxide, nitrogen oxides etc., etc. which are extremely harmful for human health. Virulence of air pollution was realised in late eighties after Bhopal Gas Tragedy (BGT) and an effective air quality management started taking shape in India afterwards. The basic components of air quality management are legislation and regulations, emission inventory, air quality standards and monitoring, air dispersion models and installation of pollution control equipment which are being discussed in this paper. (author). 15 refs., 5 tabs

  20. Synthesis and antibacterial profile of novel azomethine derivatives ...

    African Journals Online (AJOL)

    3, Banjara hills, Hyderabad, India, 3Universiti Teknologi MARA. (UiTM), Faculty of Pharmacy, Puncak Alam Campus, Selangor D.E, Malaysia ... Results: The structures of azomethine were in full agreement with their spectral data. Among all ...

  1. ANALISIS PENGELOLAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN DI KABUPATEN SOPPENG

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Bakhrani Rauf

    2016-08-01

    Full Text Available Penelitian ini  bertujuan untuk mendeskripsikan pengelolaan lingkungan permukiman di Kabupaten Soppeng pada aspek: (1 penyediaan dan penanganan lahan terbuka hijau (open space; (2 penyediaan dan penanganan drainase; (3  penanganan sampah; (4 penyediaan dan penanganan pembuangan veses (septic tank. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan survei.  Sampel wailayah penelitian ini adalah satu RW di ibu kota kabupaten dan satu RW di desa yang dipilih dengan metode purpossive sampling,  yaitu RW yang sudah maju di ibu kota kabupaten dan RW yang tertinggal di desa. Responden sebanyak 50 kepala keluarga yakni masing-masing 25 kepala keuarga di setiap RW, dipilih dengan  systematic random sampling.  Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah melakukan observasi langsung dan dilengkapi dengan wawancara terhadap responden. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan lingkungan permukiman di Kabupaten Soppeng pada aspek: (1 ketersediaan dan penanganan lahan terbuka hijau (open space ditemukan belum memadai; (2 ketersediaan drainase (air kotor dan air hujan ditemukan belum memadai; (3 Penanganan sampahbelum memadai; dan (4 penanganan veses dan penyediaan septic tankbelum memadai.

  2. Technology Candidates for Air-to-Air and Air-to-Ground Data Exchange

    Science.gov (United States)

    Haynes, Brian D.

    2015-01-01

    Technology Candidates for Air-to-Air and Air-to-Ground Data Exchange is a two-year research effort to visualize the U. S. aviation industry at a point 50 years in the future, and to define potential communication solutions to meet those future data exchange needs. The research team, led by XCELAR, was tasked with identifying future National Airspace System (NAS) scenarios, determining requirements and functions (including gaps), investigating technical and business issues for air, ground, & air-to-ground interactions, and reporting on the results. The project was conducted under technical direction from NASA and in collaboration with XCELAR's partner, National Institute of Aerospace, and NASA technical representatives. Parallel efforts were initiated to define the information exchange functional needs of the future NAS, and specific communication link technologies to potentially serve those needs. Those efforts converged with the mapping of each identified future NAS function to potential enabling communication solutions; those solutions were then compared with, and ranked relative to, each other on a technical basis in a structured analysis process. The technical solutions emerging from that process were then assessed from a business case perspective to determine their viability from a real-world adoption and deployment standpoint. The results of that analysis produced a proposed set of future solutions and most promising candidate technologies. Gap analyses were conducted at two points in the process, the first examining technical factors, and the second as part of the business case analysis. In each case, no gaps or unmet needs were identified in applying the solutions evaluated to the requirements identified. The future communication solutions identified in the research comprise both specific link technologies and two enabling technologies that apply to most or all specific links. As a result, the research resulted in a new analysis approach, viewing the

  3. Iron-Air Rechargeable Battery

    Science.gov (United States)

    Narayan, Sri R. (Inventor); Prakash, G.K. Surya (Inventor); Kindler, Andrew (Inventor)

    2014-01-01

    Embodiments include an iron-air rechargeable battery having a composite electrode including an iron electrode and a hydrogen electrode integrated therewith. An air electrode is spaced from the iron electrode and an electrolyte is provided in contact with the air electrode and the iron electrodes. Various additives and catalysts are disclosed with respect to the iron electrode, air electrode, and electrolyte for increasing battery efficiency and cycle life.

  4. Gambaran Zat Pewarna Merah pada Saus Cabai yang Terdapat pada Jajanan yang Dijual di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Padang Utara

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ilham Rizka Putra

    2014-09-01

    Full Text Available AbstrakSaat ini, semakin banyak produsen makanan menggunakan zat pewarna yang sudah dilarang penggunaannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran zat pewarna pada saus cabai yang terdapat pada jajanan yang dijual di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Padang Utara pada bulan November 2013 - Februari 2014. Penelitian dilaksanakan di Balai Laboratorium kesehatan Padang. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan jumlah sampel sebanyak 25 sampel yang diambil dari pedagang makanan jajanan saus cabai yang terdapat di SD Negeri pada kecamatan Padang Utara. Pemeriksaan dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan pereaksi kimia NaOH 10%, NH4OH 10%, HCl pekat dan H2SO4 pekat serta dilanjutkan dengan metoda kromatografi kertas untuk mendapatkan jenis zat pewarna yang terdapat didalam jajanan saus cabai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 10 sampel (40% mengandung Rhodamin B dan 15 sampel (60% yang diizinkan penggunaannya. yaitu Erytrosin. Rata-Rata kadar Erytrosin dalam saus cabai adalah 639,5% dari 300 mg/kg sampel yang diizinkan.Kata kunci: saus cabai, zat pewarna berbahaya, kadar zat pewarnaAbstractNowadays more and more food manufacturers use dyes that have been banned uses. Applied this study is to describe the dye contained in the chili sauce snacks sold in Elementary School District of the northern desert in November 2013-February 2014. This research was conducted in Health Laboratoratorium Padang. The method used a descriptive with a sample size of 25 samples taken from street food vendors chili sauce found in the districts of SD Negeri Kecamatan Padang Utara. Examination conducted qualitatively by using chemical reagents NaOH 10%, 10% NH4OH, and concentrated HCl and concentrated H2SO4 followed by paper chromatography method to get the type of dye contained in chili sauce snacks.The results showed that 10 samples (40% containing Rhodamine B and 15 samples (60% which allowed determination of use, Erytrosin. Concentration

  5. Coping with Indoor Air Pollution

    Science.gov (United States)

    ... Pollution > Coping with Indoor Air Pollution Font: Outdoor Pollution Indoor Air Pollution Asthma Triggers For Kids and Teachers Coping with Indoor Air Pollution Indoor air pollution is irritating to everyone: But people who ...

  6. Wisconsin Air Cargo Study

    Science.gov (United States)

    2011-04-01

    Air cargo is a key economic lifeline for the communities that have airports. Manufacturers, businesses, hospitals and : other community cornerstone employers depend on air cargo to successfully operate. While there is no doubt that air : cargo repres...

  7. Air lock

    International Nuclear Information System (INIS)

    Palkovich, P.; Gruber, J.; Madlener, W.

    1974-01-01

    The patent refers to an air lock system preferably for nuclear stations for the transport of heavy loads by means of a trolley on rails. For opening and closing of the air lock parts of the rails are removed, e.g. by a second rail system perpendicular to the main rails. (P.K.)

  8. Karakteristik Reverse Transcriptase Gen Polymerase Virus Hepatitis B Pada Penderita Hepatitis B Kronis Asimptomatik Pra-Pengobatan

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Turyadi Turyadi

    2018-01-01

    Full Text Available Abstrak Antiviral nucleos(tide analogue (NUCs merupakan pengobatan utama pada hepatitis B kronis (HBK. Pemberian jangka panjang dinilai cukup efektif menekan progresivitas penyakit, namun dapat menimbulkan mutasi resisten. Studi ini melihat karakteristik gen polimerase yang berkaitan dengan resistensi NUCs pada penderita HBK asimptomatik pra-pengobatan. Penelitian dilakukan di Laboratorium Hepatitis, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Jakarta. Sebanyak 38 sampel individu dengan hepatitis B surface antigen (HBsAg positif dikarakterisasi dengan PCR-sekuensing. Genotipe dan subtipe ditentukan berdasarkan sekuens HBsAg. Sebanyak 37 (97,4% sampel menunjukkan mutasi rtQ238H/N dan satu sampel wildtype. Sebanyak 23 (62,2% memiliki mutasi rtQ238H, 10 (27,0% rtQ238N, dan empat (10,8% dengan mutasi ganda rtA194T dan rtQ238H. Genotipe B ditemukan pada 26 (68,4% sampel, genotipe C pada 11 (28,9%, dan genotipe D pada satu (2,6% sampel. Secara statistik, mutasi rtQ238H berasosiasi dengan genotipe B (p<0,001 dan mutasi rtQ238N dengan genotipe C (p<0,001. Subtipe ayw ditemukan pada 25 (65,8% sampel, adr pada 11 (28,9%, dan adw pada dua (5,3% sampel. Sebagian besar sampel tidak menunjukkan mutasi yang berkaitan dengan resistensi NUCs, sehingga pemberian NUCs masih. Mutasi rtQ238H merupakan varian yang berkaitan dengan genotipe B dan rtQ238N dengan genotipe C. Kata kunci: virus hepatitis B; mutasi; pengobatan; polymerase.   Reverse-Transcriptase Characteristics of Hepatitis B Virus Polymerase Gene in Treatment-Naïve Asymptomatic Chronic Hepatitis B Individuals Abstract Nucleos(tide analogues (NUCs remain the main treatment for chronic hepatitis B (CHB. Long-term use of NUCs significantly reduces disease progression; however, it might lead to resistance-associated mutations. We studied characteristics of polymerase gene related to NUCs resistance in naïve hepatitis B surface antigen (HBsAg-positive individuals. The research was done at Laboratory of Hepatitis

  9. Safety-related control air systems

    International Nuclear Information System (INIS)

    Anon.

    1977-01-01

    This Standard applies to those portions of the control air system that furnish air required to support, control, or operate systems or portions of systems that are safety related in nuclear power plants. This Standard relates only to the air supply system(s) for safety-related air operated devices and does not apply to the safety-related air operated device or to air operated actuators for such devices. The objectives of this Standard are to provide (1) minimum system design requirements for equipment, piping, instruments, controls, and wiring that constitute the air supply system; and (2) the system and component testing and maintenance requirements

  10. Influence of the outlet air temperature on the thermohydraulic behaviour of air coolers

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Đorđević Emila M.

    2003-01-01

    Full Text Available The determination of the optimal process conditions for the operation of air coolers demands a detailed analysis of their thermohydraulic behaviour on the one hand, and the estimation of the operating costs, on the other. One of the main parameters of the thermohydraulic behaviour of this type of equipment, is the outlet air temperature. The influence of the outlet air temperature on the performance of air coolers (heat transfer coefficient overall heat transfer coefficient, required surface area for heat transfer air-side pressure drop, fan power consumption and sound pressure level was investigated in this study. All the computations, using AirCooler software [1], were applied to cooling of the process fluid and the condensation of a multicomponent vapour mixture on two industrial devices of known geometries.

  11. Air Pollution and Stroke.

    Science.gov (United States)

    Lee, Kuan Ken; Miller, Mark R; Shah, Anoop S V

    2018-01-01

    The adverse health effects of air pollution have long been recognised; however, there is less awareness that the majority of the morbidity and mortality caused by air pollution is due to its effects on the cardiovascular system. Evidence from epidemiological studies have demonstrated a strong association between air pollution and cardiovascular diseases including stroke. Although the relative risk is small at an individual level, the ubiquitous nature of exposure to air pollution means that the absolute risk at a population level is on a par with "traditional" risk factors for cardiovascular disease. Of particular concern are findings that the strength of this association is stronger in low and middle income countries where air pollution is projected to rise as a result of rapid industrialisation. The underlying biological mechanisms through which air pollutants exert their effect on the vasculature are still an area of intense discussion. A greater understanding of the effect size and mechanisms is necessary to develop effective strategies at individual and policy levels to mitigate the adverse cardiovascular effects of air pollution.

  12. Air Quality at Your Street

    DEFF Research Database (Denmark)

    Jensen, Steen Solvang; Becker, Thomas; Ketzel, Matthias

    Citizens are frequently concerned about the air quality where they live, where they go to work, where their children go to kindergarten or where they want to move to. Municipalities may also have an interest in location based air quality information e.g. in relation to screening of complaints from...... concerned citizents, or in the context of localization of institutions, etc. The purpose of the project ‘Air Quality at Your Street’ is to create interactive air quality maps on the internet using webGIS to illustrate the geographical variation of air quality in Denmark for selected health related air...... pollutants. The maps show annual means of NO2, PM2.5 or PM10 for 2012. The user interface presents modelled air quality data on a map where the user can select map view, pan, zoom in and out, etc. It is also possible to get the air quality for a particular address by entering a specific address. Air quality...

  13. Optimizing the Air Dissolution Parameters in an Unpacked Dissolved Air Flotation System

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Adam Dassey

    2011-12-01

    Full Text Available Due to the various parameters that influence air solubility and microbubble production in dissolved air flotation (DAF, a multitude of values that cover a large range for these parameters are suggested for field systems. An unpacked saturator and an air quantification unit were designed to specify the effects of power, pressure, temperature, hydraulic retention time, and air flow on the DAF performance. It was determined that a pressure of 621 kPa, hydraulic retention time of 18.2 min, and air flow of 8.5 L/h would be the best controlled parameters for maximum efficiency in this unit. A temperature of 7 °C showed the greatest microbubble production, but temperature control would not be expected in actual application. The maximum microbubble flow from the designed system produced 30 mL of air (±1.5 per L of water under these conditions with immediate startup. The maximum theoretical dissolved air volume of 107 mL (±6 was achieved at a retention time of 2 h and a pressure of 621 kPa. To isolate and have better control over the various DAF operational parameters, the DAF unit was operated without the unsaturated flow stream. This mode of operation led to the formation of large bubbles at peak bubble production rates. In a real-world application, the large bubble formation will be avoided by mixing with raw unsaturated stream and by altering the location of dissolved air output flow.

  14. ANALYSIS OF ENVIRONMENTAL FACTORS FOR LEPTOSPIROSIS CASES IN TULUNGAGUNG DISTRICT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Arief Nugroho

    2016-01-01

    Full Text Available Leptospirosis merupakan penyakit zoonosis. Pada tahun 2012 ditetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB dengan ditemukannya dua kasus leptospirosis di dua kecamatan dengan satu kasus meninggal. Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan faktor lingkungan terhadap kejadian leptospirosis di Kabupaten Tulungagung. Rancangan penelitian yaitu cross sectional dilakukan melalui observasi lokasi, pengukuran lingkungan abiotik dan observasi kondisi rumah penduduk. Lokasi penelitian di Dusun Banjar, Desa Picisan RT 3 RW 1 Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung. Besar sampel sebanyak 50 rumah. Analisis data berupa analisis deskriptif dan statistik dengan uji Chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya sampah terbuka di depan atau belakang rumah berhubungan dengan kejadian leptospirosis dan mempunyai resiko 16,3 kali lebih besar dalam penyebaran leptospirosis. pH, salinitas dan kelembaban udara menunjang pertumbuhan bakteri Leptospira sp. pada badan air alami. Kata kunci: leptospirosis, Tulungagung, lingkungan

  15. Health Effects of Air Pollution

    Science.gov (United States)

    ... Health effects of air pollution Health effects of air pollution Breathing air that is not clean can hurt ... important to know about the health effects that air pollution can have on you and others. Once you ...

  16. Interactions between particulate air pollution and temperature in air pollution mortality time series studies

    International Nuclear Information System (INIS)

    Roberts, Steven

    2004-01-01

    In many community time series studies on the effect of particulate air pollution on mortality, particulate air pollution is modeled additively. In this study, we investigated the interaction between daily particulate air pollution and daily mean temperature in Cook County, Illinois and Allegheny County, Pennsylvania, using data for the period 1987-1994. This was done through the use of joint particulate air pollution-temperature response surfaces and by stratifying the effect of particulate air pollution on mortality by temperature. Evidence that the effect of particulate air pollution on mortality may depend on temperature is found. However, the results were sensitive to the number of degrees of freedom used in the confounder adjustments, the particulate air pollution exposure measure, and how the effects of temperature on mortality are modeled. The results were less sensitive to the estimation method used--generalized linear models and natural cubic splines or generalized additive models and smoothing splines. The results of this study suggest that in community particulate air pollution mortality time series studies the possibility of an interaction between daily particulate air pollution and daily mean temperature should be considered

  17. Comparison of personal air samplers and static air samplers

    International Nuclear Information System (INIS)

    Carter, M.W.; Lumsden, B.

    1979-01-01

    The authors demonstrate that radioactive air contamination levels calculated from PAS results will always be higher than air contamination levels calculated from SAS results, other conditions being equal. The most probable explanation seems to be in a relationship between the sampling velocity and the particle size of the dust sampled

  18. Desalinasi Air Laut Berbasis Energi Surya Sebagai Alternatif Penyediaan Air Bersih

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    I Gede Yogi Dewantara

    2018-03-01

    Full Text Available Penelitian ini berkonsentrasi pada kemampuan alat desalinasi tipe solar still dalam menyerap energi kalor matahari dan penggunaannya dalam proses kondensasi guna memproduksi air tawar untuk keperluan masyarakat. Alat desalinasi ini terdiri dari kotak distiller dengan plat absorber dan kain yang terdapat di dalamnya, serta kaca sebagai pentransmisian. Sistem kerja berawal dari air diteteskan melalui pipa dan jatuh pada kain yang akan menyerap air. Radiasi matahari akan memanaskan plat absober melalui kaca kemudian panas plat memanaskan air pada kain hingga menjadi uap dan menempel pada permukaan dalam kaca hingga terkonsensasi menjadi air suling. Pengukuran volume minimal dan maksimal alat sebesar 5 lt dan 7 lt dilakukan selama 4 hari. Melalui penelitian ini dapat disimpulkan bahwa intensitas matahari telah ada saat cahaya matahari mulai terlihat pada pukul 6 pagi dan difusi energi kalor matahari telah mulai dimanfaatkan pada waktu tersebut. Akan tetapi kinerja alat desalinasi masih sangat rendah, hal ini terlihat dari angka efisiensi yang hanya mencapai 4,45%.

  19. Perception of cabin air quality in airline crew related to air humidification, on intercontinental flights.

    Science.gov (United States)

    Lindgren, T; Norbäck, D; Wieslander, G

    2007-06-01

    The influence of air humidification in aircraft, on perception of cabin air quality among airline crew (N = 71) was investigated. In-flight investigations were performed in the forward part and in the aft part on eight intercontinental flights with one Boeing 767 individually, equipped with an evaporation humidifier combined with a dehumidifying unit, to reduce accumulation of condensed water in the wall construction. Four flights had the air humidification active when going out, and turned off on the return flight. The four others had the inverse humidification sequence. The sequences were randomized, and double blind. Air humidification increased relative air humidity (RH) by 10% in forward part, and by 3% in aft part of the cabin and in the cockpit. When the humidification device was active, the cabin air was perceived as being less dry (P = 0.008), and fresher (P = 0.002). The mean concentration of viable bacteria (77-108 cfu/m(3)), viable molds (74-84 cfu/m(3)), and respirable particles (1-8 microg/m3) was low, both during humidified and non-humidified flights. On flights with air humidification, there were less particles in the forward part of the aircraft (P = 0.01). In conclusion, RH can be slightly increased by using ceramic evaporation humidifier, without any measurable increase of microorganisms in cabin air. The cabin air quality was perceived as being better with air humidification. PRACTICAL IMPLICATION: Relative air humidity is low (10-20%) during intercontinental flights, and can be increased by using ceramic evaporation humidifier, without any measurable increase of microorganism in cabin air. Air humidification could increase the sensation of better cabin air quality.

  20. Transient Air-Water Flow and Air Demand following an Opening Outlet Gate

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    James Yang

    2018-01-01

    Full Text Available In Sweden, the dam-safety guidelines call for an overhaul of many existing bottom outlets. During the opening of an outlet gate, understanding the transient air-water flow is essential for its safe operation, especially under submerged tailwater conditions. Three-dimensional CFD simulations are undertaken to examine air-water flow behaviors at both free and submerged outflows. The gate, hoisted by wire ropes and powered by AC, opens at a constant speed. A mesh is adapted to follow the gate movement. At the free outflow, the CFD simulations and model tests agree well in terms of outlet discharge capacity. Larger air vents lead to more air supply; the increment becomes, however, limited if the vent area is larger than 10 m2. At the submerged outflow, a hydraulic jump builds up in the conduit when the gate reaches approximately 45% of its full opening. The discharge is affected by the tailwater and slightly by the flow with the hydraulic jump. The flow features strong turbulent mixing of air and water, with build-up and break-up of air pockets and collisions of defragmented water bodies. The air demand rate is several times as much as required by steady-state hydraulic jump with free surface.

  1. Air Conditioner Charging. Automotive Mechanics. Air Conditioning. Instructor's Guide [and] Student Guide.

    Science.gov (United States)

    Spignesi, B.

    This instructional package, one in a series of individualized instructional units on automobile air conditioning, consists of a student guide and an instructor guide dealing with air conditioning charging. Covered in the module are checking the air conditioning system for leaks, checking and adding refrigerant oil as needed, evacuating the system,…

  2. Baltimore Air Toxics Study (BATS)

    Energy Technology Data Exchange (ETDEWEB)

    Sullivan, D.A. [Sullivan Environmental Consulting, Inc., Alexandria, VA (United States)

    1996-12-31

    The Baltimore Air Toxics Study is one of the three urban air toxics initiatives funded by EPA to support the development of the national air toxics strategy. As part of this project, the Air Quality Integrated Management System (AIMS) is under development. AIMS is designed to bring together the key components of urban air quality management into an integrated system, including emissions assessment, air quality modeling, and air quality monitoring. Urban area source emissions are computed for a wide range of pollutants and source categories, and are joined with existing point source emissions data. Measured air quality data are used to evaluate the adequacy of the emissions data and model treatments as a function of season, meteorological parameters, and daytime/nighttime conditions. Based on tested model performance, AIMS provides the potential to improve the ability to predict air quality benefits of alternative control options for criteria and toxic air pollutants. This paper describes the methods used to develop AIMS, and provides examples from its application in the Baltimore metropolitan area. The use of AIMS in the future to enhance environmental management of major industrial facilities also will be addressed in the paper.

  3. The role of open-air inhalatoria in the air quality improvement in spa towns.

    Science.gov (United States)

    Burkowska-But, Aleksandra; Kalwasińska, Agnieszka; Brzezinska, Maria Swiontek

    2014-08-01

    The present study was aimed at evaluating microbiological contamination of air in Ciechocinek and Inowrocław - Polish lowland spa towns. Additionally, the impact of open-air inhalatoria on the quality of air was evaluated. Air samples were collected seasonally in the urban areas, in the recreation areas and in the vicinity of inhalatoria in both towns using impaction. The numbers of mesophilic bacteria, staphylococci, hemolytic bacteria and actinomycetes were determined on media according to the Polish Standard PN-86/Z-04111/02. The number of moulds was determined on media according to the Polish Standard PN-86/Z-04111/03. While the highest numbers of microorganisms were noted at the sites located in the urban areas, the lowest numbers were noted in the vicinity of the open-air inhalatoria. In all the investigated air samples the values of bioaerosol concentrations were below the recommended TLVs (≤ 5000 CFU×m(-3) for both bacteria and fungi in outdoor environments). Location of the sampling site was invariably a decisive factor in determining the number of microorganisms in the air. The aerosol which is formed in the open-air inhalatoria has a positive influence on microbiological air quality. Owing to a unique microclimate and low air contamination, Ciechocinek and Inowrocław comply with all necessary requirements set for health resorts specializing in treating upper respiratory tract infections.

  4. Air surveillance

    Energy Technology Data Exchange (ETDEWEB)

    Patton, G.W.

    1995-06-01

    This section of the 1994 Hanford Site Environmental Report summarizes the air surveillance and monitoring programs currently in operation at that Hanford Site. Atmospheric releases of pollutants from Hanford to the surrounding region are a potential source of human exposure. For that reason, both radioactive and nonradioactive materials in air are monitored at a number of locations. The influence of Hanford emissions on local radionuclide concentrations was evaluated by comparing concentrations measured at distant locations within the region to concentrations measured at the Site perimeter. This section discusses sample collection, analytical methods, and the results of the Hanford air surveillance program. A complete listing of all analytical results summarized in this section is reported separately by Bisping (1995).

  5. Air surveillance

    International Nuclear Information System (INIS)

    Patton, G.W.

    1995-01-01

    This section of the 1994 Hanford Site Environmental Report summarizes the air surveillance and monitoring programs currently in operation at that Hanford Site. Atmospheric releases of pollutants from Hanford to the surrounding region are a potential source of human exposure. For that reason, both radioactive and nonradioactive materials in air are monitored at a number of locations. The influence of Hanford emissions on local radionuclide concentrations was evaluated by comparing concentrations measured at distant locations within the region to concentrations measured at the Site perimeter. This section discusses sample collection, analytical methods, and the results of the Hanford air surveillance program. A complete listing of all analytical results summarized in this section is reported separately by Bisping (1995)

  6. Arahan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Nepa Berdasarkan Preferensi Pengunjung Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Tadaki Santoso Hasegawa

    2017-03-01

    Full Text Available Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, memiliki kawasan wisata pantai Nepa, yang terdiri dari 6 potensi wisata di 3 desa, yakni wisata alam pantai Nepa, wisata alam hutan kera Nepa, makam petilasan Raden Segoro, wisata arung laut, wisata budaya Rokat Tase’, dan wisata buatan waduk Nipah, di Desa Batioh, Desa Nepa, dan Desa Montor. Penelitian deskriptif ini menggunakan analisis deskriptif, yang digunakan untuk mencapai sasaran pertama analisis potensi wisata, sasaran kedua analisis preferensi pengunjung, hingga sasaran terakhir merumuskan arahan pengembangan kawasan wisata pantai Nepa berdasarkan preferensi pengunjung. Rumusan arahan pengembangan kawasan tersebut menghasilkan arahan pengembangan berupa penyediaan, perbaikan, pemeliharaan, dan peningkatan akses prasarana dan sarana pariwisata, peningkatan kesadaran terhadap kelestarian lingkungan dan sikap masyarakat terhadap pengunjung dengan nilai-nilai sapta pesona, penambahan jenis atraksi wisata, penyediaan akomodasi, peningkatan partisipasi masyarakat, dan promosi kawasan, untuk setiap potensi wisata.

  7. Moral Islam dalam Membangkitkan Etos Ekonomi Umat

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    M Rahmat Effendi

    2007-03-01

    Al-Qur’an menganjurkan kita untuk menggunakan sumber kekayaan alam. Al-Qur’an merangsang akal kita, mengarahkannya kepada pandangan dunia yang dikelilingi oleh alam yang diciptakan untuk dimanfaatkan oleh manusia. Al-Qur’an juga menjelaskan bahwa memanfaatkan semua itu terfokus dalam dua hal: Pertama, ilmu atau sains yang berdiri di atas fondasi rasio dan akal budi. Melalui akal budi ini, Allah membedakan manusia dari hewan. Kedua, bekerja; Ilmu tidak bermanfaat kalau tidak dipraktekkan dengan bekerja. Bekerja dibutuhkan bukan hanya sekali waktu, tetapi terus menerus. Bekerja dibutuhkan untuk menghasilkan sesuatu yang terbaik dan untuk mencapai karunia Allah. Bekerja di dalam Islam adalah suatu kewajiban bagi mereka yang mampu. Tidak dibenarkan bagi seorang muslim berpangku tangan dengan alasan “mengkhususkan waktu untuk beribadah” atau bertawakal kepada Allah. Tidak dibenarkan pula bagi seorang muslim bersandar pada bantuan orang lain sedangkan ia memiliki kemampuan.

  8. Liberalisation of air cargo transport

    Science.gov (United States)

    2002-05-02

    Over a period of many years, international air cargo demand has continued to increase more rapidly than international air passenger demand. Air cargo arrangements need to be as efficient and expeditious as possible, to meet user requirements for air ...

  9. Infants Can Study Air Science.

    Science.gov (United States)

    Ward, Alan

    1983-01-01

    Provided are activities and demonstrations which can be used to teach infants about the nature of air, uses of air, and objects that fly in the air. The latter include airships, hot-air balloons, kites, parachutes, airplanes, and Hovercraft. (JN)

  10. APEX (Air Pollution Exercise) Volume 21: Legal References: Air Pollution Control Regulations.

    Science.gov (United States)

    Environmental Protection Agency, Research Triangle Park, NC. Office of Manpower Development.

    The Legal References: Air Pollution Control Regulations Manual is the last in a set of 21 manuals (AA 001 009-001 029) used in APEX (Air Pollution Exercise), a computerized college and professional level "real world" game simulation of a community with urban and rural problems, industrial activities, and air pollution difficulties. The manual…

  11. Penerapan Reverse Engineering Dalam Penentuan Pola Interaksi Sequence Diagram Pada Sampel Aplikasi Android

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Vierdy Sulfianto Rahmadani

    2015-04-01

    Full Text Available The purpose of this research is to apply the application of reverse engineering to determine interaction patterns of the Sequence diagram that can be used by system analysts as a template for designing UML sequence diagrams. Sample applications from android are used as dataset for reverse engineering and pattern identification. The first step is collecting application datasets. The next stage is identifying the features and applications activity, reverse engineering to obtain a sequence diagram model, and then synthesize all of the models into an interaction pattern of sequence diagram. The final step is to test the patterns by implementing it in an application development case stud. The evaluation results concludes that interaction patterns of sequence diagram designs obtained in reverse engineering steps is able to be implemented in software development that contained similar features with the obtained features in this research.

  12. Indoor Air Pollution (Environmental Health Student Portal)

    Science.gov (United States)

    ... Students to Environmental Health Information Menu Home Air Pollution Air Pollution Home Indoor Air Pollution Outdoor Air Pollution ... Pollution Indoor Air Pollution Print this Page Air Pollution Air Pollution Home Indoor Air Pollution Outdoor Air Pollution ...

  13. Modelling Hot Air Balloons.

    Science.gov (United States)

    Brimicombe, M. W.

    1991-01-01

    A macroscopic way of modeling hot air balloons using a Newtonian approach is presented. Misleading examples using a car tire and the concept of hot air rising are discussed. Pressure gradient changes in the atmosphere are used to explain how hot air balloons work. (KR)

  14. Energy and air quality

    International Nuclear Information System (INIS)

    1981-12-01

    This is one of a series of handbooks designed to provide nontechnical readers with a general understanding of the interaction between energy development and environmental media and to provide a rudimentary data base from which estimates of potential future impacts can be made. This handbook describes the air quality impacts of energy development and summarizes the major federal legislation which regulates the potential air quality impacts of energy facilities and can thus influence the locations and timing of energy development. In addition, this report describes and presents the data which can be used as the basis for measurement, and in some cases, prediction of the potential conflicts between energy development and achieving and maintaining clean air. Energy utilization is the largest emission source of man-made air pollutants. Choices in energy resource development and utilization generate varying emissions or discharges into the atmosphere, the emissions are affected by the assimilative character of the atmosphere, and the resultant air pollutant concentrations have biological and aesthetic effects. This handbook describes the interrelationships of energy-related air emissions under various methods of pollution control, the assimilative character of the air medium, and the effects of air pollution. The media book is divided into three major sections: topics of concern relating to the media and energy development, descriptions of how to use available data to quantify and examine energy/environmental impacts, and the data

  15. Air Layer Drag Reduction

    Science.gov (United States)

    Ceccio, Steven; Elbing, Brian; Winkel, Eric; Dowling, David; Perlin, Marc

    2008-11-01

    A set of experiments have been conducted at the US Navy's Large Cavitation Channel to investigate skin-friction drag reduction with the injection of air into a high Reynolds number turbulent boundary layer. Testing was performed on a 12.9 m long flat-plate test model with the surface hydraulically smooth and fully rough at downstream-distance-based Reynolds numbers to 220 million and at speeds to 20 m/s. Local skin-friction, near-wall bulk void fraction, and near-wall bubble imaging were monitored along the length of the model. The instrument suite was used to access the requirements necessary to achieve air layer drag reduction (ALDR). Injection of air over a wide range of air fluxes showed that three drag reduction regimes exist when injecting air; (1) bubble drag reduction that has poor downstream persistence, (2) a transitional regime with a steep rise in drag reduction, and (3) ALDR regime where the drag reduction plateaus at 90% ± 10% over the entire model length with large void fractions in the near-wall region. These investigations revealed several requirements for ALDR including; sufficient volumetric air fluxes that increase approximately with the square of the free-stream speed, slightly higher air fluxes are needed when the surface tension is reduced, higher air fluxes are required for rough surfaces, and the formation of ALDR is sensitive to the inlet condition.

  16. STUDI DESKRIPTIF PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP LARVASIDA ALAMI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ameliana Pratiwi

    2014-04-01

    Full Text Available Penelitian dengan desain Deskriptif study ini melibatkan 25 responden sebagai penilai untuk menilai penerimaan larvasida serai dalam aspek tampilan (warna dan bau, kemudahan penggunaan, penerapan di tempat perkembangbiakan nyamuk, dan ketersediaan bahan larvasida.  Dianalisis dengan metode deskriptif presentase.Ekstrak berpotensi untuk diterima di masyarakat sebagai larvasida, karena memiliki bau yang disukai oleh masyarakat dan ketersediaan bahan yang cukup melimpah di alam. Namun keraguan masyarakat untuk menerima ekstrak serai sebagai larvasida dikarenakan proses penggunaannya berkaitan dengan penggunaan air bersih untuk keperluan sehari-hari. Sehingga mengurangi minat masyarakat dan lebih cenderung untuk lebih memilih menguras bak mandi daripada menggunakan larvasida. Saran bagi instansi kesehatan agar dapat melakukan sosialisasi tentang larvasida serai pada masyarakat agar larvasida serai dapat lebih dikenal, dan manfaatnya dapat digunakan secara luas. Sebaiknya dilakukan penelitian tentang aplikasi larvasida serai dengan bentuk yang lebih praktis, efektifitas tinggi, dan tidak menimbulkan bau dan warna yang mencolok sehingga masyarakat lebih berminat untuk menggunakkannya

  17. PENGGUNAAN ZAT ADITIF RAMSOL DALAM MENINGKATKAN MUTU GARAM RAKYAT

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Mahfud Efendy

    2013-04-01

    Full Text Available Garam merupakan benda yang sangat dibutuhkan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pembuatannya metode tradisional belum mampu untuk memenuhi kebutuhan garam nasional non industri. Oleh karena itu adanya pengembangan teknologi yang tepatguna, efektif, efisien, serta ramah lingkungan mutlak diperlukan dalam membantu proses pembuatan garam. Adapun tujuan penelitiannya yakni  untuk mendapatkan teknik/metode yang tepat dalam mengaplikasikan zat aditif (ramsol yang telah beredar di masyarakat. Penelitian ini menggunakan zat aditif (ramsol produksi PT. Sumber Alam Niagamas Indramayu Jawa Barat dan air tua (20oBe dengan perlakuan: tanpa zat aditif (kontrol (R0; metode Indramayu (R1 dan metode Madura (R2 yang dilakukan pada rumah demplot beralas terpal plastik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa zat aditif garam (ramsol memiliki pengaruh dalam proses pembentukan kristal garam. Kualitas (bau, rasa, warna garam yang dihasilkan secara visual lebih bagus. Metode madura (colok merupakan teknik terbaik dalam menghasilkan garam Kata kunci: zat aditif, ramsol, mutu, garam rakyat

  18. UNSUR-UNSUR EKOLOGI DALAM SASTRA LISAN MANTRA PENGOBATAN SAKIT GIGI MASYARAKAT KELURAHAN KURANJI

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Iswadi Bahardur

    2018-01-01

    Full Text Available Sastra sebagai bagian dari representasi kehidupan manusia selalu terikat dengan kultur dan lingkungan manusia. Permasalahan yang disampaikan oleh sastrawan dalam karya sastra merupakan bagian dari kenyataan yang terjadi di lingkungan tempatnya berada. Tidak terkecuali dengan sastra lisan. Sebagai sebuah genre sastra tradisional, sastra lisan memiliki ketergantungan dengan unsur-unsur ekologi yang terdapat di dalam alam semesta. Tumbuh-tumbuhan dan hewan, misalnya memiliki peran dalam konteks pembacaan teks-teks mantra saat proses pengobatan penyakit dilakukan oleh seorang dukun. Sastra lisan mantra pengobatan sakit gigi pada masyarakat Belimbing kelurahan Kuranji Kecamatan Kuranji kotamadya Padang, misalnya, dalam praktiknya oleh dukun selalu melibatkan unsur ekologi. Melalui kajian perspektif ekokritik dapat diketahui kehadiran sastra lisan mantra pengobatan sakit gigi pada masyarakat setempat dilatari oleh persyaratan pelengkap yaitu daun-daunan cocok bebek, air putih, sirih, gambir, kapur sirih, buah pinang, batang muda pohon pisang, daun beluntas, serta rokok. Keterlibatan unsur-unsur ekologi tersebut menunjukkan pencitraan yang kuat dari nature, nurture, dan culture masyarakat Belimbing.

  19. Nuclear air cleaning

    International Nuclear Information System (INIS)

    Bellamy, R.R.

    1994-01-01

    This report briefly describes the history of the use of high- efficiency particulate air filters for air cleaning at nuclear installations in the United States and discusses future uses of such filters

  20. Low cost solar air heater

    International Nuclear Information System (INIS)

    Gill, R.S.; Singh, Sukhmeet; Singh, Parm Pal

    2012-01-01

    Highlights: ► Single glazed low cost solar air heater is more efficient during summer while double glazed is better in winter. ► For the same initial investment, low cost solar air heaters collect more energy than packed bed solar air heater. ► During off season low cost solar air heater can be stored inside as it is light in weight. - Abstract: Two low cost solar air heaters viz. single glazed and double glazed were designed, fabricated and tested. Thermocole, ultraviolet stabilised plastic sheet, etc. were used for fabrication to reduce the fabrication cost. These were tested simultaneously at no load and with load both in summer and winter seasons along with packed bed solar air heater using iron chips for absorption of radiation. The initial costs of single glazed and double glazed are 22.8% and 26.8% of the initial cost of packed bed solar air heater of the same aperture area. It was found that on a given day at no load, the maximum stagnation temperatures of single glazed and double glazed solar air heater were 43.5 °C and 62.5 °C respectively. The efficiencies of single glazed, double glazed and packed bed solar air heaters corresponding to flow rate of 0.02 m 3 /s-m 2 were 30.29%, 45.05% and 71.68% respectively in winter season. The collector efficiency factor, heat removal factor based on air outlet temperature and air inlet temperature for three solar air heaters were also determined.

  1. Indoor air: Reference bibliography

    International Nuclear Information System (INIS)

    Campbell, D.; Staves, D.; McDonald, S.

    1989-07-01

    The U. S. Environmental Protection Agency initially established the indoor air Reference Bibliography in 1987 as an appendix to the Indoor Air Quality Implementation Plan. The document was submitted to Congress as required under Title IV--Radon Gas and Indoor Air Quality Research of the Superfund Amendments and Reauthorization Act of 1986. The Reference Bibliography is an extensive bibliography of reference materials on indoor air pollution. The Bibliography contains over 4500 citations and continues to increase as new articles appear

  2. HISTOPATOLOGI INSANG IKAN PATIN SIAM (Pangasius hypophthalmus YANG TERINFESTASI TREMATODA MONOGENEA

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Ida Ayu N. S. Utami

    2017-08-01

    Full Text Available Ikan patin siam (Pangasius hypophthalmus yang terinfestasi parasit trematoda monogenea tidak mudah dikenali gejala klinisnya secara spesifik, mengingat parasit ini menyerang organ insang. Infeksi parasit ini dapat menyebabkan kematian ikan sehingga sangat merugikan budidaya ikan patin siam. Tujuan penelitian adalah memberikan informasi secara histopatologi tentang perubahan jaringan insang ikan patin siam yang terinfestasi parasit trematoda monogenea. Penelitian ini diawali dengan pemeriksaan natif insang patin siam yang terinfestasi parasit trematoda monogenea dan dilanjutkan dengan pemeriksaan histopatologi. Pengambilan sampel ikan patin siam dilakukan sebanyak dua kali pada Mei dan Oktober 2015 di beberapa kolam budidaya. Pengamatan sampel dilakukan secara mikroskopik di Laboratorium Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan, Palembang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari total 150 sampel yang diamati terdapat 35 sampel atau kasus insang ikan yang terinfestasi parasit trematoda monogenea yaitu: masing-masing sebanyak 10 sampel diperoleh pada Mei dan 25 sampel pada Oktober. Pemeriksaan patologi terhadap organ insang yang terinfestasi trematoda monogenea menunjukkan bahwa lamella insang mengalami pembengkakan dan berwarna merah pucat. Parasit trematoda monogenea pada insang atau yang lebih dikenal dengan cacing insang memiliki panjang tubuh berkisar antara 0,7-0,9 mm dengan lebar 0,05-0,10 mm. Pengamatan histopatologi menunjukkan bahwa jaringan insang yang terinfestasi parasit trematoda monogenea ditandai adanya perubahan yang konsisten, yaitu hiperplasia tulang rawan hyalin, proliferasi sel mukus, hiperplasia lamella sekunder, dan fusi lamella sekunder. Perubahan ini dapat mengakibatkan kematian pada ikan akibat kekurangan oksigen dan perubahan osmoregulasi ion dalam tubuh ikan. The gills of striped catfish (Pangasius hypophthalmus infested with parasitic trematodes monogenea are not easy to observe specifically

  3. Air-to-air heat pumps in real-life use

    DEFF Research Database (Denmark)

    Gram-Hanssen, Kirsten; Christensen, Toke Haunstrup; Petersen, Poul Erik

    2012-01-01

    This paper deals with individual air-to-air heat pumps in Danish dwellings and summerhouses and the question of to what extent they actually deliver savings of energy consumption. Results show that 20% of the expected reduction of electricity consumption is converted into increased comfort...... in the homes, including extended heating areas, keeping a higher temperature and a longer heating season and using the heat pump for air conditioning. Data include electricity consumption in 185 households before and after installation of heat pumps together with survey results of 480 households. Furthermore...... heating practices. These results have to be taken into account when making long-term energy planning for a sustainable energy system....

  4. Experimental study on air cleaning effect of clean air heat pump and its impact on ventilation requirement

    DEFF Research Database (Denmark)

    Fang, Lei; Sheng, Ying; Nie, Jinzhe

    2017-01-01

    This study investigated air purification effect of a Clean-Air Heat Pump (CAHP) which combined a desiccant wheel with a heat pump for both air cleaning and HVAC of buildings. The experiment was conducted in a field lab at four different outdoor air supply rates with and without air cleaning by CAHP....... Both sensory assessments of perceived air quality and chemical measurements of TVOC concentrations were conducted for evaluating the air cleaning performance of the CAHP. The results of experiment showed that running the CAHP improved significantly perceived air quality. At 2 L/s per person of outdoor...... air supply rate with operating the CAHP, the air quality was equivalent to the value at the higher outdoor air supply rate of 10 L/s per person without running CAHP. The TVOC measurements observed over 92% of efficiency on removal of indoor air VOCs and no VOCs accumulation on the desiccant wheel...

  5. Temperature and Humidity Control in Air-Conditioned Buildings with lower Energy Demand and increased Indoor Air Quality

    DEFF Research Database (Denmark)

    Paul, Joachim; Martos, E. T.

    2003-01-01

    Air-conditioning is not only a matter of temperature control. Thermal comfort and good indoor air quality are mainly a matter of humidity. Human health and well being may suffer seriously from inadequate humidity and/or too low temperatures in a room. A case study involving supermarket air......%. For indoor air temperature and humidity control, the use of an ice slurry (´Binary Ice´)was compared to conventional chilled water. The use of Binary Ice instead of chilled water makes the air handling and air distribution installation much simpler, recirculation of air becomes obsolete, and a higher portion...... of ambient air can be supplied, thus improving the indoor air quality still further. Reheating of air is not necessary when using Binary Ice. The introduction of chilled air into a room requires a different type of air outlet, however. When using Binary Ice, energy savings are high for climates with low...

  6. PEMANAS FLUIDA MENGGUNAKAN ENERGI MATAHARI DENGAN KOLEKTOR SEPERTIGA SILINDER PADA SISTEM KOMPOR DUAL SYSTEM

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Tri Tjahjono

    2016-08-01

    Full Text Available Sebagian besar masyarakat Indonesia yang sehari-harinya menggunakan energi fosil, seperi minyak tanah, gas dan batubara, serta bahan bakar kayu. Dengan pertumbuhan penduduk yang sangat cepat, hal ini dikhawatirkan cadangan ketersediaan energi akan menipis dan bahkan habis sama sekali. Untuk mengantisipasi hal tersebut dicari energi alternatif yaitu energi matahari yang dianggap tidak pernah habis.               Pemanas ini menggunakan energi matahari, dengan kolektor sepertiga silinder yang merupakan bagian dari sistem kompor dual system. Hal ini adalah upaya pemanfaatan energi yang tersedia banyak dan murah serta pengembangan teknologi penangkapan energi matahari. Cahaya matahari yang dipancarkan akan dipantulkan oleh kolektor sepertiga silinder untuk memanaskan fluida yang ada dalam pipa pada kolektor. Fluida tersebut akan menyerap kalor yang akan diberikan pada kompor dual system. Pemberian energi pada kompor masih perlu proses peningkatan energi lebih lanjut sebelum masuk kompor. Untuk air dapat memberikan energi dengan melepaskan kalor dari uap air panas lanjut, sedangkan pada udara-panas dengan memberikan kalor dengan melepas kalor yang dikandungnya atau secara bersama-sama dalam proses pembakaran biogas atau gas alam (LPG. Untuk minyak solar dapat memberikan kalornya dengan proseas pembakaran dari uap panas minyak solar tersebut.               Hasilnya menunjukkan bahwa penangkapan energi matahari yang tinggi pada saat kisaran jam 11.00 sampai jam 14.30 WIB. Pada pemanasan fluida air, udara dan minyak solar ternyata penyerapan energi yang paling tinggi dihasilkan oleh pemanas air sebesar 381,345 kJ. Hali ini menunjukkan bahwa air merupakan media penyerap kalor yang baik demikian pula pelepasannya.

  7. Mobile Air Monitoring Data Processing Strategies and Effects on Spatial Air Pollution Trends

    Science.gov (United States)

    The collection of real-time air quality measurements while in motion (i.e., mobile monitoring) is currently conducted worldwide to evaluate in situ emissions, local air quality trends, and air pollutant exposure. This measurement strategy pushes the limits of traditional data an...

  8. Exposure of Mammalian Cells to Air-Pollutant Mixtures at the Air-Liquid Interface

    Science.gov (United States)

    It has been widely accepted that exposure of mammalian cells to air-pollutant mixtures at the air-liquid interface is a more realistic approach than exposing cell under submerged conditions. The VITROCELL systems, are commercially available systems for air-liquid interface expo...

  9. Indoor Air Pollution

    Science.gov (United States)

    We usually think of air pollution as being outdoors, but the air in your house or office could also be polluted. Sources of indoor pollution include Mold and pollen Tobacco smoke Household products ...

  10. 78 FR 63934 - Approval of Air Quality Implementation Plans; California; El Dorado County Air Quality Management...

    Science.gov (United States)

    2013-10-25

    ...] Approval of Air Quality Implementation Plans; California; El Dorado County Air Quality Management District... California for the El Dorado County Air Quality Management District (EDAQMD) portion of the California SIP... 24, 1987 Federal Register, May 25, 1988, U.S. EPA, Air Quality Management Division, Office of Air...

  11. AIRS/Aqua L2 Near Real Time (NRT) Cloud-Cleared Infrared Radiances (AIRS-only) V006 (AIRS2CCF_NRT) at GES DISC

    Data.gov (United States)

    National Aeronautics and Space Administration — The Atmospheric Infrared Sounder (AIRS) Level 2 Near Real Time (NRT) Cloud-Cleared Infrared Radiances (AIRS-only) product (AIRS2CCF_NRT_006) differs from the routine...

  12. Solar air heaters and their applications

    Science.gov (United States)

    Selcuk, M. K.

    1977-01-01

    The solar air heater appears to be the most logical choice, as far as the ultimate application of heating air to maintain a comfortable environment is concerned. One disadvantage of solar air heaters is the need for handling larger volumes of air than liquids due to the low density of air as a working substance. Another disadvantage is the low thermal capacity of air. In cases where thermal storage is needed, water is superior to air. Design variations of solar air heaters are discussed along with the calculation of the efficiency of a flat plate solar air heater, the performance of various collector types, and the applications of solar air heaters. Attention is given to collectors with nonporous absorber plates, collectors with porous absorbers, the performance of flat plate collectors with finned absorbers, a wire mesh absorber, and an overlapped glass plate air heater.

  13. Air quality and disease

    Indian Academy of Sciences (India)

    First page Back Continue Last page Overview Graphics. Climate change is an important determinant of air quality. Climate change is an important determinant of air quality. Poor air quality associated with higher levels of respiratory and cardiovascular disease. Exposure to high levels of ground-level ozone associated with ...

  14. Air Force Leadership Diversity

    Science.gov (United States)

    2017-04-06

    served as a deputy maintenance group commander. Following Air War College he will take command of the 8th Maintenance Group, Kunsan Air Base, Korea ...discrimination in terms of 3 race, religion , sex, etc.: the demographics we have all heard about for years. Air Force Policy Directive (AFPD) 36

  15. Indoor air quality

    International Nuclear Information System (INIS)

    Anon.

    1993-01-01

    Indoor Air Quality is rapidly becoming a major environmental concern because a significant amount of people spend a substantial amount of time in a variety of different indoor environments. Health effects from indoor pollutants fall into two categories: those that are experienced immediately after exposure and those that do not show up until years later. They are: radon, formaldehyde, asbestos, lead and household organic chemicals. The authors presented a source-by-source look at the most common indoor air pollutants, their potential health effects, and ways to reduce their levels in the home. There are three basic strategies to improve indoor air quality: one method is source control, another is through ventilation improvements, and the third is the utilization of some sort of mechanical device such as air cleaners

  16. Air Traffic Control Tools Assessment

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Tomáš Noskievič

    2017-04-01

    Full Text Available Undoubtedly air transport in today’s world wouldn’t be able to exist without any air traffic control service. As the air transport has been coming through major changes and it has been expanding, it is assumed that its volume will be doubled in the next 15 years. Air traffic control uses strictly organised procedures to ensure safe course of air operations. With the skies covered with more airplanes every year, new tools must be introduced to allow the controllers to manage this rising amount of flying aircraft and to keep the air transport safe. This paper provides a comprehensive and organized material, which describes the newest tools and systems used by air traffic control officers. It proposes improvements for further research and development of ATC tools.

  17. Comparative investigation of thermoelectric air-conditioners versus vapour compression and absorption air-conditioners

    International Nuclear Information System (INIS)

    Riffat, S.B.; Qiu Guoquan

    2004-01-01

    This paper compares the performance of three types of domestic air-conditioners, namely the vapour compression air-conditioner (VCAC), the absorption air-conditioner (AAC) and the thermoelectric air-conditioner (TEAC). The basic cycles of the three types of air-conditioning systems are described and methods to calculate their coefficients of performance are presented. General specification data for each type of air-conditioner are given, and performance characteristics are presented. The comparison shows that although VCACs have the advantages of high COP and low purchase price, use of these systems will be phased out due to their contribution to the greenhouse effect and depletion of the ozone layer. AACs are generally bulky, complex and expensive but operate on thermal energy, so their operational consumption is low. TEACs are environmental friendly, simple and reliable but still very expensive at present. Their low COP is an additional factor limiting their application for domestic cooling. TEACs however, have a large potential market as air-conditioners for small enclosures, such as cars and submarine cabins, where the power consumption would be low, or safety and reliability would be important

  18. 3 FI :LU S :_U4 ~- Z )~f

    African Journals Online (AJOL)

    supplies, a successful offensive under Genl. Rommel was ..... Halfway House, Alam Barghut and the coast- al plain. Orders were .... Boxes established to protect the rear of the Gaza'a. Line, ..... of drawing the Allied armour to the north while the ...

  19. Fulltext PDF

    Indian Academy of Sciences (India)

    Guthikonda Nagaraju, School of Physics, University of Hyderabad,. Hyderabad, India. Haldar Sudip Kumar, Lady Brabourne College, Kolkata, India. Jagtap B N, Bhabha Atomic Research Centre, Mumbai, India. Jain Jinesh, National Energy Technology Laboratory, Mississippi, USA. Jane Alam Mohammad, Aligarh Muslim ...

  20. Hubungan Mitos Pencegahan Infeksi Menular Seksual dengan Suspect Infeksi Menular Seksual pada Wanita Pekerja di Panti Pijat Kota Dumai

    Directory of Open Access Journals (Sweden)

    Hastuti Marlina

    2014-05-01

    Full Text Available Infeksi Menular Seksual (IMS adalah infeksi yang penyebarannya melalui kontak seksual maupun non seksual yang disebabkan berbagai bakteri, virus, parasait, jamur dan kutu. Berdasarkan data World Health Organitation (WHO setiap tahun terdapat kurang lebih 350 juta penderita baru IMS di negara berkembang termasuk Indonesia dimana 15,4% terjadi pada Wanita Pekerja Seks. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana hubungan perilaku mitos pencegahan IMS terhadap kejadian IMS pada wanita pekerja di Panti Pijat Kota Dumai. Jenis penelitian analitik kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah responden 40 orang. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Analisis data dengan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan 67,5% responden suspect terinfeksi IMS. Terdapat hubungan perilaku mitos pencegahan IMS dengan kejadian IMS pada wanita pekerja panti pijat. Variabel mitos mencuci alat kelamin dengan menggunakan sabun, alcohol, air soda, air rebusan daun sirih, air jahe sebelum atau sesudah berhubungan seks dengan suspect Infeksi Menular Seksual pada wanita Pekerja di Panti Pijat memiliki nilai POR (95% CI yang paling besar yaitu 6,08 (1,540 – 23,992. Diharapkan tenaga kesehatan dan LSM khususnya Kota Dumai lebih meningkatkan kerja sama dalam meningkatkan pengetahuan wanita pekerja di panti pijat agar tidak salah persepsi tentang mitos pencegahan IMS